ABSTRAK PENGARUH KOMPETENSI DAN OBYEKTIFITAS TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU Oleh : Ruth Vina Yulita 090462201314 UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI FAKULTAS EKONOMI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan dan menganalisis secara empiris mengenai pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Inspektorat se-Provinsi Kepulauan Riau. Data primer diambil dari kuesioner yang dibagikan kepada 38 responden. Sebagai responden adalah Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang dan Inspektorat Kabupaten Bintan. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel Independen : kompetensi dan obyektifitas berpengaruh terhadap variabel dependen : Kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian ini menunjukkan kompetensi dan obyektifitas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang dan Inspektorat Kabupaten Bintan. Secara parsial kompetensi dan obyektifitas secara bersama berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Nilai koefisien determinasi pada adjusted R square menunjukkan bahwa secara bersama-sama kompetensi dan obyektifitas memberikan sumbangan terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebesar 52,1% sedangkan sisanya 47,9% dipengaruhi oleh faktor lain tidak ada dalam penelitian ini. Kata kunci: Kompentensi, Obyektifitas, kualitas hasil pemeriksaan
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
1
PENDAHULUAN Latar belakang Masalah Salah satu lembaga pemerintah daerah yang berfungsi untuk mengurangi lajunya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) adalah Inspektorat. Tugas utama Inspektorat adalah melakukan pengawasan, pembinaan dan pemeriksaan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Melalui hasil dari tugas utama tersebut dapat diketahui apakah instansi pemerintah telah melaksanakan program-program kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya serta dengan rencana yang ditetapkan dan ketentuan yang berlaku. Inspektorat sebagai lembaga pemerintah yang diberi wewenang untuk melakukan audit internal terhadap kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dimana hasil dari audit tersebut oleh SKPD–SKPD dapat dijadikan acuan untuk penyusunan, perencanaan, pelaksanaan kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kegiatan lainnya agar tidak terulang kembali kesalahan-kesalahan dan kekeliruan yang telah di audit. Kebanyakan program kegiatan SKPD dalam bentuk fisik dan belanja modal yang sebagian besar dilaksanakan oleh orang–orang terdekat Kepala Daerah, sehingga program kegiatan SKPD ini berbau nepotisme dan kolusi. Dalam situasi dan kondisi seperti ini dituntut moral yang tinggi. Hasil pemeriksaan audit yang dilakukan secara berkala oleh Inspektorat akan berdampak pada kinerja Kepala Daerah secara global. Maka dari itu hasil audit Inspektorat diaudit kembali oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Meskipun audit telah dilakukan oleh Inspektorat tidak menutupi kemungkinan tidak ada terjadinya pelanggaran–pelanggaran hukum, yang berupa penyalahgunaan wewenang yang mengakibatkan kerugian Negara. Untuk melakukan pengauditan, pemeriksa memerlukan pengetahuan mengenai bidang pengauditan dan akuntansi. Menurut Institut Akuntan Publik Indonesia (2011), dalam buku kode etik profesi akuntan publik di jelaskan mengenai prinsip dasar etika profesi yang merupakan landasan perilaku etika profesional. Dimana prinsip kompetensi dan kehati–hatian profesional mewajibkan setiap pemeriksa harus memelihara pengetahuan dan keahlian profesional yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya dengan kompeten, serta menggunakan kemahiran profesional sesuai dengan profesinya yang diawali dengan adanya kesadaran dan pemahaman pemeriksa. Sesuai dengan standar audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagaimana diatur dalam PERMENPAN Nomor PER/05/M.PAN/03/2008, yang merupakan acuan bagi seluruh APIP dalam melaksanakan audit, bahwa standar umum dalam standar audit tersebut antara lain mengatur tentang independensi APIP dan obyektifitas auditor. Didalam standar umum tersebut menjelaskan bahwa seorang yang bertugas sebagai pemeriksa harus independen dan bersikap objektif dalam menjalankan pekerjaanya agar kualitas hasil pemeriksaan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah nantinya akan meningkat. Sikap obyektifitas merupakan suatu sikap mental bebas yang harus dimiliki oleh APIP. Dalam pencapaian tugas yang efektif dan efisien, seorang pemeriksa harus bersikap objektif agar tidak mudah terpengaruh dengan adanya
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
2
penetapan standar-standar pemeriksaan yang ditetapkan olehnya untuk memperbaiki prosedur yang telah diperiksanya. Kompetensi dan obyektifitas merupakan prinsip perilaku yang harus dipenuhi oleh APIP agar dapat melakukan audit dengan baik. Kualitas hasil pemeriksaan audit sangat ditentukan oleh kompetensi dan obyektifitas yang merupakan pedoman dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk perencanaan, penyusunan, dan pembinaan kegiatan pemerintahan, serta dasar dalam pengambilan keputusan. Kualitas hasil pemeriksaan dapat memberikan gambaran sesuai atau tidaknya antara kegiatan yang dilakukan dengan ketentuan– ketentuan yang ditetapkan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti ingin mengkaji penelitian dengan judul: “Pengaruh Kompetensi dan Obyektifitas Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Pada Inspektorat SeProvinsi Kepulauan Riau’’. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut : 1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan ? 2. Apakah obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan ? 3. Apakah kompetensi dan obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan ? Tujuan Penelitian Berdasarkan dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 2. Untuk mengetahui pengaruh obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan. 3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan. TINJAUAN LITERATUR Kompetensi Kompetensi menurut Mulyadi (2002:58), adalah anggota yang mempunyai kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan tanggung jawab profesi kepada publik diperoleh melalui pendidikan dan pengetahuan”. 1. Mutu personal Auditor dalam melakukan pemeriksaannya harus memiliki mutu personal yang baik. Auditor harus dapat menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah dan menyadari bahwa beberapa temuan kemungkinan bersifat subyektif. Mutu personal yang baik dapat dilaksanakan dengan adanya auditor yang mampu bekerjasama dalam tim serta memiliki kemampuan dalam melakukan review analitis.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
3
2. Pengetahuan Auditor harus memiliki pengetahuan tentang teori organisasi untuk memahami organisasi perusahaan yang diauditnya. Dengan adanya pengetahuan yang dimiliki auditor tentang auditing, akuntansi dan pengetahuan tentang sektor publik yang akan membantu dalam pengolahan angka dan data. 3. Keahlian Auditor juga harus memiliki keahlian khusus. Dimana auditor harus memahami ilmu statistik serta mempunyai keahlian menggunakan komputer, memiliki kemampuan menulis dan mempresentasikan laporan pemeriksaan dengan baik, serta bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan norma yang berlaku. Obyektifitas Obyektifitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang diberikan anggota. Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain (Mulyadi, 2002). Menurut Ayuningtyas (2012), obyektifitas adalah suatu keyakinan, kualitas yang memberikan nilai bagi jasa atau pelayanan auditor. Obyektifitas merupakan salah satu ciri yang membedakan profesi akuntan dengan profesi yang lain. Prinsip obyektifitas menetapkan suatu kewajiban bagi auditor untuk tidak memihak, jujur secara intelektual, dan bebas dari konflik kepentingan. Auditor melakukan penilaian yang seimbang atas semua kondisi yang relevan dan tidak terpengaruh oleh kepentingannya sendiri atau kepentingan orang lain dalam membuat keputusannya. Pusdiklatwas BPKP (2005) dalam Sukriah,dkk (2010), menyatakan obyektifitas sebagai bebasnya seseorang dari pengaruh pandangan subyektif pihak-pihak lain yang berkepentingan, sehingga dapat mengemukaan pendapat menurut apa adanya. Unsur perilaku yang dapat menunjang obyektifitas antara lain : 1) Dapat diandalkan dan dipercaya, 2) Tidak merangkap sebagai panitia tender, kepanitiaan lain dan atau pekerjaanpekerjaan lain yang merupakan tugas operasional obyek yang diperiksa, 3) Tidak berangkat tugas dengan niat untuk mencari-cari kesalahan orang lain, 4) Dapat mempertahankan kriteria dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang resmi, 5) Dalam bertindak maupun mengambil keputusan didasarkan atas pemikiran yang logis. Kualitas Hasil Pemeriksaan Kualitas hasil pemeriksaan mempunyai peran yang penting dalam suatu proses pemeriksaan, karena hasil pemeriksaan merupakan akhir dari proses pemeriksaan. Saat menerima penugasan, auditor menetapkan sasaran, ruang lingkup, serta metodelogi pemeriksaan agar hasil pemeriksaan nantinya akan memuat temuan dan simpulan hasil pemeriksaan secara obyektif, serta rekomnendasi yang konstruktif. Farizal (2010) menjelaskan cara yang paling efektif untuk menjamin bahwa suatu laporan hasil pemeriksaan telah dibuat secara wajar, lengkap,
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
4
dan obyektif adalah dengan mendapatkan review dan tanggapan dari pejabat yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa. Tanggapan atau pendapat dari pejabat yang bertanggung jawab tidak hanya mencakup kelemahan dalam pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan, atau tidak ketidakpatutan yang dilaporkan oleh pemeriksa, tetapi juga tindakan perbaikan yang direncanakan. Prinsip-prinsip perilaku auditor dalam Kode Etik APIP yaitu : 1. Integritas Auditor harus memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur jujur, berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal. 2. Obyektivitas Auditor harus menjunjung tinggi ketidakberpihakan profesional dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproses data/informasi auditi. Auditor APIP membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau orang lain dalam mengambil keputusan. 3. Kerahasiaan Auditor harus menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi yang memadai, kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-undangan. 4. Kompetensi Auditor harus memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas. Kualitas auditor menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 adalah auditor yang melaksanakan tupoksi dengan efektif, dengan cara mempersiapkan kerja pemeriksaan, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan penilaian efektifitas tindak lanjut audit, serta konsistensi laporan audit. (Ashari, 2011) Kerangka pemikiran Kompetensi (X1) Obyektifitas (X2)
Kualitas Hasil Pemeriksaan (Y)
Hipotesis H1 = Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan H2 = Obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan H3 = Kompetensi dan obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
5
METODE PENELITIAN Populasi Populasi pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Inspektorat se-Provinsi Kepulauan Riau, yang terdiri dari Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang, Inspektorat Kota Batam, Inspektorat Kabupaten Bintan, Inspektorat Kabupaten Karimun, Inspektorat Kabupaten Natuna, Inspektorat Kabupaten Anambas, dan Inspektorat Kabupaten Lingga. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel atau responden yang diambil dalam penelitian ini adalah auditor internal yang bekerja di Inspektorat se-Provinsi Kepulauan Riau Metode Analisis Data Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Menurut Umar (2000) dalam Ashari (2011), uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan–pertanyaan kuesioner yang harus dibuang/ diganti karena dianggap tidak relevan. Uji validitas dihitung dengan menggunakan korelasi person dan setelah dilakukan pengukuran dengan SPSS akan dilihat tingkat signifikan atas semua pertanyaan. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item – Total Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung>r tabel) maka instrumen tersebut dikatakan valid. (Ashari, 2011). Uji Realibilitas Uji Realiabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seserorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Ikhsan (2008). Hasil yang didapat sangat tergantung pada kesungguhan responden dalam menjawab semua item pertanyaan. Uji realibiltas dapat dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha dengan bantuan software SPSS 17. Statistik deskriptif Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian ringkasan data pada penelitian (Wijaya, 2012). Statistik ini pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan informasi karakteristik variabel penelitian yang utama dan data responden. Analisis deskriptif dalam penelitian ini diolah dengan Software SPSS 17. Transformasi Data Transformasi data merupakan suatu proses untuk mentransformasikan atau mengubah bentuk data ordinal ke interval. Untuk dapat diolah menjadi analisis regresi, data ordinal tersebut didapat dengan menggunakan skala likert, maka
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
6
terlebih dahulu data ini harus ditransformasikan menjadi data interval menggunakan Method of Succesive Interval (MSI) dengan software MS Excel. Uji Asumsi klasik Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi yang diajukan ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Ketentuan untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu : Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, dan nilai Toleransi tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 atau 0,1. Semakin tinggi VIF maka semkin rendah Tolerance. (Ashari, 2011). Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji Normalitas Menurut Umar (2000) dalam Ashari (2011), uji normalitas berguna untuk mengetahui variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode pengujian yaitu diagram histogram dan uji statistik non-parametrik kolmogorovsmirnov. Pengujian Normalitas menggunakn uji kolom SPPS. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen. Uji Hipotesis Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan multiple regression dengan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solution). Uji T Uji T bertujuan untuk menguji apakah variabel secara parsial atau individual terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis dengan menggunakan uji – t dengan tingkat signifikasi (α) 5% dengan sampel (n) dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika nilai t hitung > t tabel, Ho ditolak dan Ha dierima. Jika nilai t hitung < t tabel, Ho diterima dan Ha ditolak. Uji F Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
7
digunakan untuk menghitung derajat kebebasan (dk) adalah (n) – 1 – k maka kriteria pengujian sebagai berikut : Jika nilai F hitung > F tabel, Ho ditolak dan Ha diterima. Jika nilai F hitung < F tabel, Ho diterima dan Ha ditolak. Analisis regresi berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk menjawab bagaimana pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada kantor Inspektorat se-Provinsi Kepulauan Riau. Model yang digunakan dalam analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y = Kualitas hasil pemeriksaan a = Nilai intersep (konstan) b = Koefisien arah regresi X1 = Kompetensi auditor X2 = Obyektifitas auditor e = error Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran untuk mengetahui kesesuaian atau ketetapan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dalam suatu persamaan regresi. (Suharyadi dan Purwanto, 2009), menjelaskan koefisien determinasi (R2) adalah sebuah koefisien yang menunjukkan persentasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel dependen. Persentasi tersebut menunjukkan seberapa besar variabel independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Semakin besar persentasi koefisien determinasinya semakin baik variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen. Dengan demikian persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi nilai variabel dependen. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pengaruh Kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan Dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien regresi kompetensi sebesar 0,222 karena nilai t hitung > t tabel yaitu 1,733 > 1,689. Sehingga dapat diambil kesimpulan Ho ditolak, yang artinya secara parsial terdapat pengaruh antara kompetensi dengan kualitas hasil pemeriksaaan, karena kompetensi searah dengan kualitas hasil pemeriksaan dimana dengan kompetensi yang bermutu akan mendapatkan kualitas hasil pemeriksaan yang baik, sebaliknya bila kompetensi rendah maka kualitas hasil pemeriksaan akan rendah juga. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
8
Pengaruh obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan Dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien regresi obyektifitas sebesar 0,762 karena nilai t hitung > t tabel yaitu 4,006 > 1,689, dengan signifikan 0,000a sehingga dapat diambil kesimpulan Ho ditolak, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara obyektifitas dengan kualitas hasil pemeriksaaan, karena obyektifitas searah dengan kualitas hasil pemeriksaan dimana obyektifitas yang baik akan menghasilkan kualitas hasil pemeriksaan yang baik, sebaliknya apabila obyektifitas rendah maka kualitas hasil pemeriksaan akan rendah juga. Pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu kompetensi dan obyektifitas. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kompetensi dan obyektiftas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan secara simultan yaitu sebesar R square 0,521(52,1 %). Artinya bahwa besarnya pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebesar 52,1% sedangkan sisanya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel lain yang tidak ada pada penelitian ini. Dari hasil ini dapat dilihat juga bahwa semakin baik kompetensi dan obyektifitas akan memberikan kontribusi yang baik juga terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hasil dari penelitian ini sesuai dengan Ayuningtyas (2012) dan Farizal (2010), bahwa obyektifitas dan kompetensi berpengaruh siginifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Lauw Tjun– Tjun, dkk (2012) bahwa kompetensi dan independensi secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka diperoleh kesimpulan penelitian sebagai berikut : 1. Secara parsial kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini terlihat dari hasil nilai t hitung > t tabel yaitu 1,733>1,689. 2. Secara parsial obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan Hal ini terlihat dari hasil nilai t hitung > t tabel yaitu 4,006>1,689. 3. Secara simultan kompetensi dan obyektifitas auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini terlihat dari hasil uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000a < 0,05. Keterbatasan Ruang lingkup penelitian ini hanya mencerminkan mengenai kondisi auditor yang bekerja pada Inspektorat Provinsi Kepualau Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang dan Inspektorat Kabupaten Bintan sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
9
Saran 1. Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan kuesioner, sehingga masih ada masalah–masalah yang kemungkinan ditemui, seperti jawaban yang tidak jujur dan jawaban yang menjawab asal–asalan yang diisi oleh responden. Untuk itu penelitian selanjutnya agar melakukan wawancara secara langsung. 2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan responden yang bekerja pada Inspektorat Provinsi Kepualaun Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang dan inspektorat Kabupaten Bintan sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas. 3. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan hanya sebatas pengaruh kompetensi dan obyektifitas. Masih terdapat variabel independen lain yang bisa ditambahkan untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
Daftar pustaka Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing : (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Jilid II. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Akuntan Publik. Edisi 4. Salemba Empat: Jakarta Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S.Beasley. 2004. ”Auditing dan Pelayanan Verifikasi, Pendekatan Terpadu”. Terjemahan. Jilid 1, Edisi Kesembilan. Penerbit PT.Indeks : Jakarta Ashari, Ruslan. 2011. Pengaruh Keahlian, Independensi dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Auditor. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin. Maluku utara Ayuningtyas. 2012. Pengaruh pengalaman kerja, independensi, obyektifitas, integritas dan kompetensi terhadap kualitas hasil audit. Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro . Semarang Farizal, Boby Dika. 2010. Pengaruh Pengalaman kerja, Independensi, Obyektifitas dan kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Ikhsan, Arfan. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keprilakuan. Graha ilmu : Yogyakarta. Internal, Auditor. 2010. Standar 1100–Independensi dan Obyektifitas.(http://ww w.auditorinternal.com/2010/01/23/standar-1100-independensi-danobjektivitas/ , Diakses tanggal 25 April 2013) Internal, Auditor. 2010. Obyektifitas Individual.(http://www.auditorinternal.com/ 2010/01/24/standar-1120-–-objektivitas-individual/ , Diakses tanggal 25 April 2013)
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
10
Lauw Tjun Tjun, Elyzaber I. Marpaung dan Santi Setiawan. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Universitas Kristen Maranatha. Bandung. Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Salemba Empat: Jakarta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Randal J. Elder, Mark S.Beasley, Alvin A.Arens, Amir Abadi Yusuf. 2011. ”jasa Audit dan Assurance, Pendekatan Terpadu”. Adaptasi Indonesia. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Suharyadi dan Purwanto S.K. 2009, Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern. Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta Sukriah, Ika Akram Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.Universitas Negeri Semarang Wijaya, Toni. 2012. Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interprestasi Data. Cahaya Atma Pustaka: Yogyakarta
Lampiran Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian Kompetensi (X1)
Obyektifitas (X2)
KHP (Y)
Alat Ukur
r hitung
r table
Keterangan
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20 P21 P22
0,329 0,490 0,745 0,727 0,718 0,846 0,683 0,723 0,672 0,443 0,410 0,395 0,556 0,542 0,363 0,546 0,395 0,393 0,364 0,610 0,376 0,497
0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
11
P23 0,706 P24 0,583 P25 0,460 P26 0,481 P27 0,471 P28 0,452 Sumber data : data primer yang diolah 2013 Hasil Uji Realibiltas No Variabel 1 2 3
Kompetensi (X1) Obyektifitas (X2) KHP (Y)
Jumlah Pertanyaan 10 8 10
0,320 0,320 0,320 0,320 0,320 0,320
Cronbach Alpha 0,892 0,753 0,819
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Keterangan Realiabel Realiabel Realiabel
Sumber data : Data primer yang diolah 2013
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Multikolonieritas Model Summaryb Model
R
1
.740a
R Square .547
Adjusted R Square .521
Std. Error of the Estimate 4.15676
Uji Normalitas
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
12
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parametersa,,b
38 .0000000 4.04285865 .165 .106 -.165 1.018 .251
Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed)
Uji Heteroskedastisitas
Uji Sperman Rho Kompetensi Obyektifitas Kompetensi
Pearson Correlation
1
Sig. (2-tailed) Obyektifitas
N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
38 .595** .000 38
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
KHP
Unstandardized Residual
.595**
.583**
.000
.000
.000
1.000
38 1
38 .713**
38 .000
38
.000 38
1.000 38
13
Pearson .583** .713** Correlation Sig. (2-tailed) .000 .000 N 38 38 Unstandardized Pearson .000 .000 Residual Correlation Sig. (2-tailed) 1.000 1.000 N 38 38 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1
.673**
38 .673**
.000 38 1
.000 38
38
KHP
Analisis Regresi Linear Berganda ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
730.828
2
365.414
Residual
604.754
35
17.279
F 21.148
Sig. .000a
Total 1335.582 37 a. Predictors: (Constant), Obyektifitas, Kompetensi b. Dependent Variable: KHP Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics T
Sig. Tolerance
VIF
3.449
3.612
.955 .346
.222
.128
.245 1.733 .092
.646
1.548
Obyektifitas .726 a. Dependent Variable: KHP
.181
.567 4.006 .000
.646
1.548
Kompetensi
Coefficient Correlationsa Model 1
Obyektifitas Kompetensi Correlations Obyektifitas
1.000
-.595
Kompetensi
-.595
1.000
Covariances Obyektifitas
.033
-.014
Kompetensi
-.014
.016
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
14
Coefficient Correlationsa Model 1
Obyektifitas Kompetensi Correlations Obyektifitas
1.000
-.595
Kompetensi
-.595
1.000
Covariances Obyektifitas
.033
-.014
Kompetensi a. Dependent Variable: KHP.
-.014
.016
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Eigen Condition Model Dimension value Index (Constant) Kompetensi Obyektifitas 1
1
2.956
1.000
.00
.00
.00
2
.028
10.242
.60
.66
.00
3
.016
13.569
.40
.34
1.00
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)
15