NTCORP KNOWLEDGE
02/2015
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
BULETIN BUM
T I P B E Trust
(Kepercayaan)
Integrity (Integritas)
Professionalism (Profesionalisme)
Block Plantation Focus (Fokus pada Blok Tanaman)
Excellence
(Kesempurnaan)
Menjalin Komunikasi Meningkatkan Produksi
Duet HEBAT Sang PLANTER
Mencari lokasi strategis untuk kantor Anda?
Dengan Bangga Mempersembahkan,
NT Tower
Gedung kelas A berlokasi di Jalan Ahmad Yani, kawasan timur kota Jakarta. Gedung dengan desain mewah ini memiliki 30 lantai. Seluruh lantai dilengkapi fasilitas kantor berstandar internasional. Kami siap menyediakan tempat terbaik untuk perusahaan Anda. Jadilah pertama yang melakukan pemesanan dan dapatkan transaksi terbaik
+62 21 4252142
Fax 4243092
VISI
Salam dari Jakarta
”Menjadi perusahaan yang dibanggakan oleh bangsa dan diakui secara internasional.”
Ijinkan kami melalui Bulletin TIPBE edisi Juli 2015 ini terlebih dahulu menyampaikan “SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1436 HIJRIYAH” kepada seluruh keluarga karyawan PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI baik yang ada di Perkebunan, di Kantor Perwakilan, di Kantor Pusat juga yang berada di berbagai wilayah dalam seluruh aktifitasnya. Doa kami kiranya melalui perayaan Idul Fitri tahun ini, saudara-saudara kami semua mendapat kebahagiaan yang sempurna dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
MISI ”Mendapatkan laba perusahaan, kepuasan pelanggan dan kebanggaan karyawan.”
l
NILAI-NILAI PT BUM
Kita bersyukur kalau TIPBE edisi ke-2 ini kembali hadir untuk terus menjadi salah satu alat dalam meningkatkan kualitas komunikasi antara seluruh unsur di PT. BUM selain juga untuk merekam berbagai aktifitas yang dikerjakan dilingkungan perusahaan serta event-event penting di lingkungan holding NT. Corporation.
1. Menghargai semua orang sebagai manusia bermartabat dan karyawan sebagai subyek bisnis. 2. Berusaha memuaskan pelanggan secara optimal. 3. Memberi deviden kepada pemegang saham secara optimal. 4. Menjunjung tinggi etika dan kode etik bisnis.
Setelah edisi ke-1 TIPBE kita luncurkan, banyak cerita yang kami dengar bahwa karyawan senang menyambutnya. Semoga hal ini juga terus berlangsung pada TIPBE edisi ke-2 ini. Inilah yang kami harapkan, agar TIPBE menjadi perekat komunikasi yang nantinya kesenangan itu berpengaruh positif dalam mendorong peningkatan produktifitas kinerja karyawan.
5. Menjaga kelestarian dan keharmonisan lingkungan. 6. Berpartisipasi dalam peningkatan perekonomian masyarakat sekitar perusahaan. l
3
SALAM DARI JAKARTA
PT Bangkitgiat Usaha Mandiri
5 NILAI BUDAYA & 10 PERILAKU UTAMA
1. Trust (Kepercayaan) 1. Saling Menghargai dan Bekerja sama 2. Jujur, Tulus, dan Terbuka
Bulletin TIPBE edisi ke-2 ini memuat berbagai aktifitas yang dihasilkan team redaksi TIPBE serta dukungan kiriman data dan gambar dari para karyawan PT. BUM sendiri. Kami menyambut baik dukungan para kontributor ini sebagai dorongan rasa memiliki, karena dengan begitu luasnya perkebunan yang kita miliki seharusnya terbangun rasa memiliki yang tinggi dari seluruh komponen karyawan.
2. Integrity (Integritas) 3. Disiplin dan Konsisten 4. Berpikir, Berkata, dan Bertindak Terpuji 3. Professionalism (Profesionalisme) 5. Kompeten dan Bertanggung Jawab 6. Memberikan Solusi dan Hasil Terbaik 4. Block Plantation Focus (Fokus pada Blok Tanaman) 7. Inovatif, Proaktif dan Cepat Tanggap 8. Utamakan Kinerja untuk Pencapaian Target
Ada banyak hal menarik pada edisi ini yang kami coba pilih muat yang kami harapkan bisa menggambarkan kondisi terhangat dari perkebunan kita. Kami berharap, seluruh karyawan dapat membaca dan dapat memetik pelajaran penting dari tiap berita ini untuk kemajuan PT. BUM dan kesejahteraan karyawannya di kemudian hari.
5. Excellence (Kesempurnaan) 9. Orientasi pada Nilai Tambah & Perbaikan Terus Menerus 10. Peduli Lingkungan
Selamat membaca…! Salam TIPBE!
Alamat Redaksi: Jl. Cempaka Putih Timur No 5 & 7 Telp.: 021-4252142 Fax.: 021-4250354 Jakarta Pusat 10510 Diterbitkan oleh: PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri
Dimpos Giarto Valentino T Dirut PT BUM
DAFTAR ISI >> LIPUTAN UTAMA
4-7
STRATEGI MENGEJAR TARGET SANG GENERAL MANAJER >> SOP
MAINTENANCE PREVENTIVE
>> KIPRAH
10-11
TEKAD BAJA PAK PAERAN
9
>> ANTAR KITA
>> LENGGANG
20-23
BUS SEKOLAH ITU BELUM KUNJUNG DATANG 14-15
PETUGAS PENYEMPROT HAMA
>> TIPS
24-25
TEKNIK MEMANEN BUAH SAWIT
Dewan Pembina: Nurdin Tampubolon n Anggota Dewan Pembina: Dimpos G.V.T, Randy M.T., Tommy W.T Redaksi: Manerep Pasaribu (Ketua), Panahatan Tampubolon, Herminto, Tulus SP, Pujatmoko, Rezy Anindito n Penanggung Jawab Redaksi: Heru Subroto n Penanggung Jawab Umum: Achmad Ichsan n Sekretaris: Elis Tanjung n Desain Grafis: Yusak Freddy, Supriyanto, Toto S. Baskara n Distribusi: Iko Muhyidin n Ketua
BULETIN BUM
T I P B E Trust
(Kepercayaan)
Integrity (Integritas)
Professionalism (Profesionalisme)
Block Plantation Focus (Fokus pada Blok Tanaman)
Excellence
(Kesempurnaan)
Menjalin Komunikasi Meningkatkan Produksi
NTCORP KNOWLEDGE
n Dewan
REDAKSI menerima foto dan tulisan yang berkaitan dengan Perkebunan Kelapa Sawit PT. BUM. Kirimkan ke Redaksi Buletin BUM TIPBE: Jl. Cempaka Putih Timur No 5 & 7, Telp.: 021-4252142 Fax.: 021-4250354 Jakarta Pusat 10510 Email:
[email protected]
4
LIPUTAN UTAMA
STRATEGI mengejar target sang general manajer
Kalbar Pasaribu SP General Manager Regional 1 (GM R1)
Perkebunan Kelapa Sawit PT Bangkitgiat Usaha Mandiri mulai berbenah. Salah satu pembenahan yang dilakukan dengan mengangkat dua general manajer (GM) sekaligus untuk mengelola perkebunan. Target produksi pun langsung ditetapkan kepada dua GM tersebut.
Regional 1
a
lbar Pasaribu setelah dipercaya menjadi GM R1 langsung melakukan gebrakan dengan melakukan kunjungan lapangan dan inspeksi secara langsung ke perkebunan. Ia melihat sumber masalah terbesar di regional 1 adalah losses di produksi atau kehilangan produksi. “Jadi program yang paling utama yang harus dibenahi, bagaimana mengurangi losses,” ujarmya. Untuk meningkatkan produksi, lanjutnya, yang paling utama adalah mengurangi losses. Dan biasanya, losses yang terjadi karena masih ada buah-buah yang belum terpanen secara keseluruhan. Hal ini disebabkan, karena akses panen di dalam blok yang belum mendukung. Selain itu, brondolan yang tidak dikutip sempurna juga menjadi penyebab losses. “Jadi, ada kehilangan dari brondolan-brondolan kita yang tidak terbawa ke TPA dan tertinggal di dalam blok,” ujar Kalbar. Kalbar melanjutkan, losses juga bisa disebabkan pengangkutan yang tidak tepat waktu karena kekurangan unit kendaraan untuk evakuasi kirim buah dari lapangan ke pabrik. Sebenarnya, tambahnya, dari sisi jumlah unit sudah cukup memadai tapi unit yang beroperasi sangat sedikit karena banyak unit yang breakdown. Losses juga bisa disebabkan karena sarana dan prasarana jalan ada jalan yang hancur dan jembatan yang rusak. Akibatnya, yang seharusnya buah bisa diangkut cepat menjadi lambat. “Kalau ada jalan yang rusak dan jembatan yang putus,
kendaraan terpaksa harus memutar jauh. Yang sebelumnya ke pabrik itu jaraknya hanya lima kilometer, akibat memutar jaraknya bisa tujuh kilometer lebih sehingga banyak kehilangan waktu. Apalagi musim hujan, kalau jalannya rusak tidak bisa lanjut,” ucap Kalbar. Menurut Kalbar, losses juga bisa terjadi karena kekurangan tenaga pemanen. Yang seharusnya buah sudah terpanen dilapangan dengan rotasi panen 7 per 8, karena kekurangan tenaga panen jadi panjang rotasinya. Akibat rotasinya panjang, buahnya akan ada sebagian yang busuk di pokok. Saat ini, terang Kalbar, pemanen dengan kondisi rotasi panen yang tinggi kecenderungannya mereka enggan mengutip brondolan karena memang brondolan dalam sistem premi kita belum tercantum untuk dibayarkan. Akibatnya, banyak brondolan yang tinggal di lapangan. Kalau kita hitung-hitung, persentase minyak di dalam brondolan mencapai 40 persen. “Jadi kalau dalam kondisi rotasi panen yang tinggi, brondolan bisa lepas dari janjang sebanyak 15 persen ke atas. Jadi, kalau berat janjangnya 10 kilogram, maka 15 persen kali 10 kilo berarti sudah 1,5 kilogram brondolan yang tertinggal untuk satu janjang,” jelasnya. Selain itu, Kalbar menilai, kondisi pabrik juga perlu mendapat perhatian ekstra. Bila pabrik tidak bisa terima buah, otomatis jumlah buah yang diolah tidak sama dengan jumlah buah
K
ini, perkebunan kelapa sawit PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (PT BUM) yang berlokasi di Antang Kalang, Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memiliki dua general manager (GM) baru yang handal dan professional setelah beberapa bulan sempat kosong. Tidak tanggungtangung, PT BUM langsung mengangkat dua GM sekaligus. Kedua GM yang telah dipercaya tersebut adalah Kalbar Pasaribu SP, yang menjabat sebagai General Manager Regional 1 (GM R1) dan Ir. Kohler Tampubolon, yang menjabat sebagai General Manager Regional 2 (GM R2). Walaupun baru bergabung, Kedua GM ini telah diberikan beban target produksi
oleh manajemen. Dimana target untuk GM R1 harus menghasilkan produksi sebesar 450 ton perhari. Sedangkan untuk target GM R2 harus menghasilkan produksi sebesar 124 ribu ton per tahun atau kurang lebih sebesar 400 ton perhari. Untuk mencapai target tesebut, kedua GM PT BUM ini mempunyai beberapa srtategi. Masingmasing GM, sepertinya tidak mau gagal dalam mencapai target tersebut. Mereka tidak mau hanya berpangku tangan, tetapi langsung action terjun ke lapangan. Namun tidak mudah tugas dan tanggungjawab yang diemban oleh kedua GM ini. Banyak persoalan, kendala dan permasalahan yang harus segera dibenahi dan ditangani dengan cepat agar target produksi yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan (RKT) bisa Ir. Kohler Tampubolon tercapai.
General Manager Regional 2 (GM R2)
Regional 2
S
ementara itu, Kohler Tampubolon, selaku General Manager Regional 2 (GM R 2) menjelaskan, kondisi wilayah regional 2 masih di dominasi oleh tanaman yang sangat muda dan belum menghasilkan, namun ada sebagian besar berkategori tanaman menghasilkan atau istilahnya tanaman yang sudah berproduksi dan relatif lebih luas tanaman yang menghasilkan dari pada tanaman yang belum memghasilkan. Selain itu, ada juga lahan yang harus diselesaikan development nya. Kohler menerangkan, salah satu yang menjadi big problem di regional 2 adalah, persoalan bagaimana meningkatkan kapasitas produksi tandan buah segar (TBS) dengan menggali seluruh potensi yang ada dan mengantarkannya sampai ke pabrik dalam kondisi mutu buah yang baik dan jumlahnya maksimal. Kemudian menjadi produksi crude palm oil (CPO) yang berdaya saing, dalam artian mempunyai standar FFA atau standar keasaman dibawah 3 dan kotorannya dibawah 1% serta produknya laku jual. “Karena tujuan dari perusahaan ini adalah menjadi perusahaan yang bisa dibanggakan secara nasional dan internasional,” ucapnya. Wilayah regional 2 dari segi jenis lahan dan klasifikasi lahan, menurutnya, sebagian sesuai tapi ada juga yang agak sesuai atau belum marjinal yaitu daerah-daerah tanah berpasir yang ada lapisan granit. “Namun saya kira, dengan perlakuan agronomi yang baik kemudian
dengan struktur pendanaan yang baik serta supporting yang baik, lahan tersebut masih bisa dimaksimalkan kegunaannya,” papar Kohler. Menurut Kohler, problem ini harus menjadi perhatian seluruh jajaran karyawan, baik itu ditingkat kebun mulai dari level general manager, senior manager, estate manager, assisten kepala sampai ke mandor dan karyawan di lapangan. “Harus ada persamaan persepsi, target yang ditentukan dalam rencana kerja tahunan (RKT) harus dicapai dengan potensi di lapangan yang ada,” urainya. Problem lainnya, lanjut Kohler, adalah infrastruktur. Karena potensi produksi yang ada belum terpanen disebabkan akses menuju ke areal tersebut jalannya sulit dilalui. Seperti, akses jalan pasar pikul yang belum rapih di dalam blok tanaman sehingga sangat menyulitkan bagi pemanen. Menurutnya, jalan pasar pikul di blok tanaman masih banyak yang belum dibuat, padahal kegunaan jalan pasar pikul ini untuk akses pemanen ke collection road. “Begitu juga dengan jalan-jalan yang lain, masih perlu perbaikan,” imbuhnya. Di sisi lain, Kohler juga menilai, faktor kualitas sumber daya manusia (SDM) harus pula dibangun dengan baik. “Kalau kemarin ada konsultan R&D, ke depan kita harapkan dengan adanya peranan dari konsultan dan ada departemen khusus yang menanganinya, big problem di perkebunan bisa terkaji dengan
5
6
LIPUTAN UTAMA
Regional 1 yang di panen. Otomatis terjadi restan di lapangan. Akibatnya, kadang-kadang “Itulah langkah-langkah yang diputuskan untuk tidak akan saya lakukan. Karena panen. Dengan tidak panen, planter sejati dalam prinsip saya, maka rotasi panen akan semakin tinggi. Semakin hati, pikiran dan tindakannya tinggi rotasi panen, maka benar-benar dilimpahkan untuk losses akan semakin banyak terjadi. “Makanya rotasi perkebunan tempat kita bekerja.” panen harus tetap di jaga,” Kalbar Pasaribu ujarnya. Untuk itu, lanjutnya, perlu ada percepatan perbaikan di pabrik. Tapi kalau sudah di prediksi perbaikan pabrik agak lama, mungkin perlu diantisipasi dalam jangka waktu tertentu dengan menjual buah ke luar ke pabrik lain daripada tidak panen. Memang dari segi keuntungan agak berkurang, tapi mengurangi efek berantainya seperti rotasi panen yang naik dan losses yang tinggi. “Kalau menurut saya sebagai planter, bagaimana perkebunan ini bisa profit. Karena kalau berhenti panen, profit tidak masuk,” papar Kalbar. Itulah permasalahan yang harus diselesaikan GM R1 untuk meningkatkan produksi saat ini. Kalbar pun telah melakukan inventaris masalah. Ia pun menyusun strategi bagaimana timnya fokus pada peningkatan produksi dan menyusun program kerja. “Di Regional 1, kita ada meeting khusus. Dan akan dilakukan rutin minimal tiap minggu untuk seluruh estate manajer,” imbuhnya. Kalbar juga membuat program, dimana tiap bulannya asisten manajer harus melaporkan program kerjanya selama sebulan. Dalam laporannya, apa saja yang sudah dilakukan, apa kendalanya dan apa solusinya. “Itulah langkahlangkah yang akan saya lakukan. Karena planter sejati dalam prinsip saya, hati, pikiran dan tindakannya benar-benar dilimpahkan untuk perkebunan tempat kita bekerja,” ucapnya. n
7
Regional 2 baik. Dan mungkin akan ada rekomendasi untuk perbaikan dari R&D,” tuturnya. Karena menurut Kohler, persoalan peningkatan SDM sangat penting baik dari segi kuantitas dan juga kualitas. Kualitas SDM sangat menentukan bagaimana mereka mengelola lahan di areanya. “Kalau SDM sudah tertata, pasti ada kebanggaan,” ujarnya. Kohler pun memaparkan programnya terkait peningkatan SDM ini. Ia melakukan learning by doing, karena menurutnya, itu lebih efektif. “Langsung ke lapangan membawa petugas-petugas yang terkait untuk melakukan pengamatan dan membahas permasalahan langsung di lapangan atau di lahan tersebut. Kemudian mencari solusi dan pemecahan masalahnya. Itu yang saya lakukan,” jelasnya. Untuk meningkatkan kualitas SDM, Kohler berpendapat, aspek integritas dan disiplin harus berjalan sebagai budaya kebun dangan benar, seperti pekerja harus bekerja lebih pagi. Kalau lebih pagi bekerjanya maka hasilnya akan lebih besar.
“Saya harus tetap maju untuk membangun tim menuju kearah yang lebih baik. Kita harapkan pondasi yang kita bangun disini bisa berjalan dengan baik. Karena saya yakin dan masih punya spirit.” Kohler Tampubolon
Ini dimulai harus dari atas, untuk merubahnya. Karena kalau GM-nya saja mulai bekerja jam 8 pagi ke kantor, maka seluruh jajaran staf dan pekerjanya akan meniru, dan ini akan melemahkan. “Begitu GMnya dilihat datang lebih pagi, maka seluruh staf akan mengikuti,” imbuhnya. Di tingkat yang lebih luas, lanjut Kohler, bisa dilakukan melalui training center. Melalui system class yang sudah dijalankan selama ini. Dengan continue dan simultan, learning center akan sangat bermanfaat bagi perkebunan. Di learning center bisa diajarkan TIPBE sebagai pemicu semangat kerja. “Diharapkan budaya di PT BUM itu adalah TIPBE,” tutur Kohler. Menurutnya, disiplin di kebun harus di bangun. Aspek profesionalitas, kompetensi dari pada mandor, asisten harus terus ditingkatkan. “Saya harus tetap maju untuk membangun tim menuju kearah yang lebih baik. Kita harapkan pondasi yang kita bangun disini bisa berjalan dengan baik. Karena saya yakin dan masih punya spirit,” ucap Kohler. n
8
MANAJEMEN
Survei Bagi Pekerja PT BUM Guna meningkatkan kinerja perusahaan, PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM) melakukan riset dan penelitian terhadap karyawannya. Riset tersebut, berupa survey langsung dilapangan dengan bentuk pengisian kuesioner.
S
ebagai bagian upaya meningkatkan performa dari perusahaan PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM), diadakanlah penelitian yang terkait dengan kinerja perusahaan. Faktor-faktor yang masuk dalam penelitian tersebut, antara lain, kepemimpinan, budaya organisasi, pendidikan-pelatihan (training) dan kepuasan pegawai.
Karyawan antusias mengisi kuesioner yang diadakan oleh bagian riset PT BUM.
Zaenal Abidin, Kepala Riset dan Penelitian PT BUM di perkebunan saat penyerahan kuesioner.
Kuesioner yang dibuat dalam survey tersebut sebanyak 74 pertanyaan, yang terdiri dari 1 sampai 18 pertanyaan untuk factor kepemimpinan, 19 sampai 36 pertanyaan untuk faktor budaya organisasi, 37 sampai 47 pertanyaan untuk faktor pendidikan latihan, 48 sampai 63 pertanyaan untuk faktor kepuasan pegawai dan 64 sampai 74 pertanyaan untuk faktor kinerja organisasi. Hasil dari penelitian ini, akan menjadi bahan masukan bagi manajemen perusahaan. Sehingga diharapkan, akan bermanfaat untuk meningkatkan kinerja perusahaan, ”Nantinya hasil kesimpulan dari survey ini, akan diserahkan kepada direksi PT BUM untuk ditindaklanjuti,” ucap Zaenal Abidin, Kepala Riset dan Penelitian yang bertangungjawab terhadap survey ini. Sehubungan dengan adanya survey ini, lanjut Zaenal, diharapkan partisipasi dari pegawai PT BUM untuk mengisi kuesioner yang diberikan secara lengkap dan jujur dan tidak perlu takut atau khawatir. “Jawaban yang diberikan tidak berpengaruh terhadap penilaian kinerja, karena lembar kuesioner ini tidak dicantumkan nama dan identitas pegawai yang mengisi kuesioner,” ujarnya. Zaenal berharap, kuesioner ini bisa diisi secara jujur dan benar dengan mengedepankan rasa tanggungjawab yang tinggi demi keunggulan dan kemajuan perusahaan di masa depan yang tujuan akhirnya untuk peningkatan kesejahteraan karyawan. n
SOP
MAINTENANCE PREVENTIVE
(Bagian 1)
SOP adalah Standard Operating Prosedure. Standard merupakan suatu keputusan bahwa setiap karyawan diwajibkan untuk mematuhi dan menghormati SOP yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Perusahaan.
SOP Operator DT
1. Operator harus memeriksa keadaan mesin dan fisik kendaraan dan melaporkan kepada Atasan apabila terjadi kerusakan. 2. Operator harus memeriksa air radiator, olie mesin, bahan bakar /BBM kendaraan dan memanaskan mesin sebelum dioperasikan. 3. Operator harus merawat, membersihkan dan memeriksa kelengkapan peralatan kendaraan sebelum dioperasikan agar selalu terawat dengan baik. 4. Operator harus memastikan mesin dan fisik kendaraan yang selalu terkontrol dan siap dipakai sewaktu-waktu. 5. Operator harus memastikan kendaraan tersimpan dengan baik. 6. Operator harus memastikan Perlengkapan kendaraan harus tersedia, seperti : tang, obeng, kunci pass, kunci inggris, tali/slink baja, kabel, dan lain-lain. Jadi yang diperhatikan oleh Operator DT adalah : DT itu sendiri n Kondisi Jalan yang akan dilalui DT n Kondisi
Apabila kondisi jalan tidak rata dan banyak berlobanglobang, supaya segera diberitahukan kepada Traksi agar Traksi dapat melakukan pemerataan jalan melalui Motor Grader kemudian diikuti pemadatan oleh Compactor. Karena banyak keuntungan kalau jalan rata, termasuk pemakaian BBM lebih hemat, ban lebih terawat, menghindari spring banyak patah. Begitu juga apabila kondisi jalan berair, agar Operator segera memberitahukan kepada Assisten Afdeling atau Mandor agar dibuatkan parit pembuangan air, sehingga air tidak tergenang di badan jalan sehingga mempermudah DT mengangkut TBS ke PKS dan mengangkut Janjang Kosong dari PKS ke Afdeling.
SOP ALAT BERAT
Alat Berat adalah segala macam peralatan termasuk baik yang bergerak atau ditarik maupun yang diam di tempat dan mempunyai daya lebih yang dipakai untuk malaksanakan pekerjaan-pekerjaan konstruksi pertambangan, pertanian/ kehutanan. Banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari ketrampilan dan skill operator, prosedur pengoperasian alat, aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan aspek perawatan. Alat Berat merupakan teknik yang mengandung risiko bahaya tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, apabila tidak ditangani secara baik dan benar. Semakin meningkatnya penggunaan alat berat, seperti Excavator, Loader, Buldozer, Dump Truck, Trailer, Motor Grader dimana alat berat tersebut dapat juga menyebabkan kecelakaan yang dapat menimbulkan kerugian, baik terhadap harta maupun jiwa manusia, oleh sebab itu perlu diusahakan pencegahan (preventif).
Untuk mencegah kecelakaan perlu suatu kualifikasi dengan syarat-syarat operator alat berat. Apabila kondisi jalan tidak rata dan banyak berlobanglobang, supaya segera diberitahukan kepada Traksi agar Traksi dapat melakukan pemerataan jalan melalui Motor Grader kemudian diikuti pemadatan oleh Compactor. Karena banyak keuntungan kalau jalan rata, termasuk pemakaian BBM lebih hemat, ban lebih terawat, menghindari spring banyak patah. Tugas – tugas Operator AB : 1. Operator harus mengoperasikan alat berat, seperti Bulldozer dan Excavator dengan aman. 2. Operator harus melaksanakan perawatan dan pemeriksaan alat berat sesuai anjuran dari pabrik pembuat alat berat tersebut. 3. Operator harus meminimalkan risiko kecelakaan kerja. 4. Operator harus mendapatkan pengakuan SIO ( Surat Izin Operasi ) dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI. 5. Operator harus melaksanakan keselamatan kerja pengoperasian alat-alat berat. Profesi Operator Alat Berat merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikan alat berat, seperti : Bulldozer, Hydraulic Excavator, Whell Loader, Dump Truck, dan alat berat lainnya. Hal ini terjadi pula pada lingkup perawatan dan perbaikan peralatan AB yang mana penyiapan tenaga maintenance perlu dilakukan oleh perusahaan. Oleh sebab itu dirasakan perlu adanya suatu acuan pengoperasian dan maintenance dan repair AB yang terstandar. Sehingga ada suatu jaminan baik operator, baik mekanik dalam mengoperasikan AB sehingga kesalahan pengoperasian tidak diharapkan dan dapat terhindar dan umur mesin dapat optimal penggunaannya sesuai spesifik pabrik, Motor Grader (MG) adalah alat berat yang membuat jalan, seperti meratakan jalan, finishing. Pada umumnya Grader dipergunakan untuk yang berhubungan dengan pembangunan dan pemeliharaan jalan. Compactor adalah alat berat yang digunakan untuk memadatkan tanah atau material sehingga tercapai tingkat kepadatan yang diinginkan. Motor Grader dan Compactor biasanya bekerja secara beriring-irigan, Motor Grader bekerja di depan dan Compactor meratakan dari belakang. Begitu juga penggunaan Excavator harus diperhatikan tentang Hydrolisnya supaya jangan ada pemaksaan pengkutan tanah yang berlebihan sehingga Hydrolic Boom tetap terjaga. Disamping itu Greaseman setiap pagi (sebelum Apel pagi) sebelum DT, dan Alat Berat dioperasikan terlebih dahulu harus melakukan grease ke semua unit agar unit lebih terawat. n (bersambung)
9
10
KIPRAH
Tekad Baja Pak Paeran Di dalam daftar tenaga kerja pabrik minyak kelapa sawit (PMKS) PT BUM, pak Paeran termasuk karyawan yang paling lama. Dia mulai bekerja sejak 8 Maret 2008. Ada lagi juga termasuk lama, yakni Suryansyah , ‘pilot’ alat berat, yang mulai bekerja pada 8 Juni 2008.
D
i PMKS ada dua orang asisten proses, yakni Pak Paeran, dan Agus Suherman. Agus mulai bekerja sejak 20 Agustus 2013. Bagi pak Paeran, melayani mesin bukan hal baru. Usai lulus Sekolah Menengah Ekonomi Atas (SMEA) Magetan pada 1987, dia sudah mencicipi rasanya bergumul dengan oli. SMEA sekarang beralih menjadi sekolah menengah kejuruan (SMK). “Ya, meski saya sekolah SMEA, tapi setelah lulus, waktu kerja masuk bengkel,” tutur bapak tiga anak kelahiran 48 tahun lalu di Magetan, Jawa Timur ini kepada pengasuh Buletin TIPBE di Sekretariat PMKS, Mei lalu.
Agaknya aroma oli lah yang membuat suami ibu Amik Yusnawati (40 tahun, menjadi guru di SD Sawitan) ini, ketika memillih pekerjaan selalu ada kaitannya dengan mesin. Sebagai contoh, ketika merantau ke Riau, berbagai pekerjaan dicicipi. Misalnya dia bekerja di bengkel mobil. Bahkan bengkel kapal. Kemudian menjadi operator alat-alat berat. Usai menimba pengalaman di rantau bertahun-tahun, dia kembali ke Jawa menjadi ‘pilot’ bus Rosalia Indah trayek SurabayaJakarta selama tiga tahun. Pada 2003 dia mengembara lagi sampai ke Papua, ikut proyek pembukaan jalan di SorongManokwari. Dua tahun kemudian kembali ke Jawa dan menjadi ‘pilot’ bus Sumber Kencono trayek SurabayaYogyakarta. Begitulah, akhirnya pada 2007 pak Paeran mulai mencicipi aroma kelapa sawit ketika bekerja di Sampit, Kalimantan Tengah, sebelum setahun kemudian pada 2008 menjadi anggota keluarga besar PT BUM. Kenapa senang merantau? Di jagad pewayangan dikenal tokoh kesatria bernama Bima Sena. Kalau punya kemauan atau cita-cita, diburu sampai dapat. Halang rintang dihajar habis. Bahkan ketika harus mencari sumber sarang angin di dasar samudera. Bima berhasil. Mungkin Pak Paeran juga punya semangat baja tersebut. Dia mengakui punya komitmen akan pulang kampung kalau anak sulungnya sudah diwisuda menjadi sarjana. Dan Tuhan memang memberkahi semangat baja pantang menyerah ini. “Pokoknya apa saja saya lakoni demi anak. Saya belum mau ketemu anak kalau dia belum menjadi sarjana. Waktu di sini, ibunya anak-anak yang pulang kampung ke Magetan. Saya tetap di kebun. Dan ternyata Tuhan maha pemurah. Anak saya mbarep yang kuliah di ITS (Institut Teknologi Sepuluh November) Surabaya lulus tahun 2013 lalu. Saya pun ikut hadir saat dia diwisuda. Sekarang sudah bekerja di Bank Mandiri,” tuturnya bangga seraya membenahi letak topinya. Jadi bisa dibayangkan, seorang karyawan PMKS, isterinya guru SD, bisa membiayai kuliah sampai menjadi sarjana. Kedua anak kandung lainnya masih
11
di sekolah lanjutan atas. Bukan itu saja. Pasangan pak Paeran dan ibu Amik ini juga harus membiayai tiga anak angkat, tinggalan amarhum adik iparnya. “Jadi saya dan ibu, harus membiayai untuk kuliah dan sekolah enam orang anak. Tiga anak kandung, tiga orang lagi keponakan. Mereka sebaya,” tutur pak Paeran dengan mimik wajah serius. Kalau dibilang sebaya berarti rata-rata sekolah di SLTA. Kedua anak kandung pak Paeran, ikut neneknya di Magetan. Demikian juga ketiga keponakannya.
Apa Saja Dikerjakan
Bagi pak Paeran, bekerja tidak harus membatasi diri. Misalnya, kalau ada kendaraan berat ataupun truk sedang ngadat, seolah ‘gatal’ bila berpangku tangan. “Asal rusaknya tidak fatal, saya pasti bantu ikut nguthek-uthek mesin. Pokoknya apa saja saya ikut bantu kerjakan bila kebetulan senggang. Misalnya saat di pabrik ada traktor mesinnya ngambek. Ya saya pasti ikut bantu. Lho, ini kan untuk perusahaan. Gampangnya, bila proses transportasi, distribusi maupun produksi terganggu, berarti perusahaan rugi. Kalau perusahaan rugi, imbasnya ke kita para karyawan. Jadi biasakan jangan berpangku tangan bila ada sesuatu yang membutuhkan bantuan kita,” tambahnya seraya menggeser posisi duduk. Dia menyampaikan banyak terima kasih kepada mantan Manajer PMKS Antoni Nainggolan yang telah memberi bimbingan. “Bagaimanapun juga, saya bisa begini antara lain karena didikan beliau” tuturnya.
Haloooo!
Amik Yusnawati (tengah), istri Pak Paeran, sosok wanita hebat yang selalu setia mendampingi suami dimana pun berada.
Dan pak Paeran bersama ibu Amik ternyata tidak mau ngrecoki anaknya yang sudah lumayan mapan bekerja di Bank Mandiri. “Saya sama ibu gak mungkin njagakke (mengharapkan) uluran tangan anak-anak. Saya punya motor karena kredit agar memperlancar tugas kantor. Pensiun sudah dekat, tapi gak punya apa-apa,” katanya ketika ditemui di rumah dinasnya. Benar. Di ruang tamu hanya ada dua kursi yang mengapit meja ukuran 1 x 1 meter di pojok. Ada dua kamar tidur. Tapi yang satu sudah menjadi milik umum. “Yaa.. anak-anak pabrik kalau istirahat pada nonton tivi ke sini sambil tiduran. Kalau ada yang iseng pingin makan, ya ke dapur sendiri ambil nasi dengan lauk seadanya. Ibunya juga seneng nglihat anak-pada rame-rame bercanda di sini,” tuturnya. Memang pak Paeran ‘pelit’ tertawa. Tapi wajahnya selalu ceria. n
Sudahkah Anda Menerima pupuk? Apakah pupuk sudah teraplikasi ke semua sasaran pokok sawit?
INGAT Tepat mutu, Tepat dosis, Tepat jenis, Tepat sasaran, Tepat administrasi, dan Tepat aplikasi.
12
INFO
Bapak Ir Nurdin Tampubolon Diangkat Menjadi Ketua Fraksi Hanura DPR RI
Ketua Fraksi Partai Hanura Ir. Nurdin Tampubolon diwawancara TV Jurnal Malam BeritaSatu disela-sela acara “Buka Puasa Bersama & Santunan Anak Yatim” yang diselenggarakan Fraksi Partai Hanura DPR RI di Jakarta.
T
entunya jabatan strategis yang diemban Bapak Nurdin di DPR RI sangat berkaitan dengan kepercayaan Partai Hanura kepadanya yang semakin besar. Terbukti dari tugas besar sebagai Wakil Ketua Umum Partai Hanura periode 2015-2020 yang telah diamanatkan kepada beliau. Bapak Nurdin menjadi anggota DPR RI asal Sumatera Utara I dari Partai Hanura untuk dua periode, yaitu 2014-2019 dan 2009-2014. Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi VI DPR RI periode 2009-2012, dan kini merupakan anggota Komisi XI DPR RI sejak 2012 lalu. Beliau juga merupakan Bapak Nurdin sebelumnya adalah anggota DPD RI asal Sumatera Utara periode 2004 – 2009, dan anggota MPR asal Sumatera Utara periode 2002-2004. Mengingat banyak pihak menilai bahwa kinerja DPR RI masih rendah, Bapak Nurdin telah menyebutkan kepada media bahwa pihaknya akan berbenah. Beliau pun optimis pada masa sidang ke-IV, kinerja DPR akan jauh lebih maksimal dalam melahirkan Undang-undang yang prorakyat. Hal ini disebabkan DPR sudah lebih padu dibanding masa sidang sebelumnya. Oleh karena itu, semua Rancangan Undang-undang (RUU) yang ada saat ini seharusnya bisa dipercepat proses finalisasinya.
Sejak tanggal 1 Juni 2015, Bapak Ir Nurdin Tampubolon yang merupakan Presiden Komisaris PT BUM dan Wakil Ketua Umum Partai Hanura telah diangkat dan ditetapkan menjadi Ketua Fraksi Hanura Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
Selain itu, Bapak Nurdin juga mengungkapkan kalau Hanura sendiri akan fokus melakukan perbaikan UU di sektor ekonomi yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Perbaikan yang fundamental di bidang ekonomi, jadi itu yang menjadi komitmen Hanura. Maka itu kami mengajak seluruh stakeholder mulai dari DPR dan pemerintah bisa melakukan kerja yang baik untuk masyarakat,” paparnya. Aksi sosial nyata pun telah dilakukan Bapak Nurdin dalam kapasitasnya sebagai Ketua Fraksi Partai Hanura DPR RI. Beliau turut membagikan sembako gratis kepada ratusan warga di sekitar Stasiun Manggarai, Jakarta, bersama politisi Partai Hanura lainnya pada 15 Juni lalu. Pembagian sembako tersebut dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan 1436 H. Selamat bertugas dan mengemban amanat rakyat, Bapak Nurdin! n
KULINER
Ikan Patin Sayur Asam Tempuya Ikan patin sayur asam tempuyak merupakan salah satu makan khas daerah Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Rasanya kurang afdhol, kalau berkunjung ke daerah sana tidak menyicipi makanan tersebut.
B
ila berkunjung ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah tidak lengkap rasanya kalau belum menikmati berbagai macam masakan khas daerah tersebut. Banyak sekali makanan khas Palangkaraya yang enak dan gurih yang disajikan masyarakat disana. Salah satunya, ikan patin sayur asam tempuya. Ikan Patin sayur asam tempuya merupakan salah satu makanan khas Kalimantan Tengah tepatnya di daerah Katingan. Makanan khas tersebut, dapat ditemui di sepanjang jalan Kabupaten Katingan. Jika melewatinya, singgahlah sejenak untuk menikmati menu ikan patin sayur asam tempuya yang gurih yang dapat membangkitkan selera makan. Makanan khas Palangkaraya tersebut, bisa di dapat di warung makan Dewi Samba di daerah Kereng Humbang Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan. Harga ikan patin sayur asam tempuya ini per porsinya dijual
seharga Rp 30 ribu rupiah. Defi, pemilik rumah makan tersebut mengatakan, Ikan patin sayur asam tempunya bumbunya terdiri dari, buah duren, bawang putih, bawang merah, lengkoas, jahe, kunyit, sereh. Dan bumbu yang khasnya, tempuya. Menurut Defi, tempuya merupakan bumbu masakan yang terbuat dari buah duren yang diambil dagingnya saja, lalu didiamkan beberapa hari sampai masam. Tempuya inilah, yang menjadi salah satu yang memberi nikmat sajian ikan patin tersebut. Selain ikan patin sayur asam tempuya, rumah makan Dewi Samba juga menyuguhkan menu lainnya, yakni Kuah Sup Dewa, yang isinya berupa campuran bawang putih, bawang merah, jahe, merica, bunga sisir, sengkeh, kayu manis dan pala yang dicampur dan direbus menjadi satu. Setelah mendidih dan siap disajikan. Kuah Sup Dewa rasanya unik, enak bercampur gurih. Silahkan mencoba. n
13
14
ANTAR KITA
Maryani, 38 Tahun
Petugas Penyemprot Hama
M
Maryani, Penyemprot Hama
aryani merupakan petugas penyemprot hama di perkebunan Kelapa Sawit PT BUM. Ia sudah tiga tahun bekerja sebagai penyemprot hama di perkebunan. “Kerja saya menyemprot gulma-gulma yang menjadi hama pohon kelapa sawit,” ucapnya. Maryani mulai bekerja darijam 06.30 pagi sampai 13.30 siang. Penyemprotan dilakukan setiap hari, kalau tidak hujan. Dalam melakukan penyemprotan, petugas yang bekerja di bagi dalam beberapa kelompok. Satu kelompok biasanya terdiri dari 10 orang petugas penyemprotan. Yang disemprot oleh Maryani adalah hama pohon Kelapa Sawit yang dinamakan gulma. Gulma merupakan rumput-rumput dan pohonpohonan yang menjadi pengganggu pertumbuhan pohon Kelapa Sawit. Sebagai petugas penyemprot hama, Maryani dibekali obat untuk penyemprotan yang di simpan dalam satu tangki yang digendong di pundaknya. Satu tangki untuk penyemprotan bisa memuat 15 liter. Dari 15 liter tersebut, biasanya digunakan hanya untuk 7 sampai 10 pokok pohon kelapa sawit saja. “Tetapi tergantung dengan tebal tipisnya gulma di pokok pohon tersebut, kalau gulmanya sedikit bisa sampai untuk 15 pokok” katanya. Suka dukanya sebagai penyemprot hama, menurut Maryani,
kalau semaknya banyak petugas penyemprot hama akan mengalami kesulitan. “Yang lebih parah, kalau kulit kita terkena racun dari obat penyemprot ini. Seluruh kulit kita jadi gatal-gatal dan bisa mengalami luka,” ujarnya. Ia pun meminta, fasilitas terhadap petugas semprot dilengkapi atau kelengkapan K3-nya bisa dipenuhi oleh pihak manajemen, seperti masker, sarung tangan, baju khusus untuk penyemprotan agar pekerjaannya bisa berjalan baik. ”Biasanya kita juga mendapatkan susu untuk kesehatan yang diberikan setiap minggu, tetapi sudah lama kita tidak menerimanya lagi,” jelasnya. Maryani pun berharap, agar petugas penyemprotan diberikan lagi susu secara rutin karena penting untuk daya tahan tubuh petugas penyemprot yang tiap harinya berhadapan dengan racun. “Dan juga premi kematian segera dikeluarkan, karena resiko petugas penyemprot retan sekali dengan kematian,” akunya. n
15
Sumiah, 42 Tahun
Pekerja Pembuat Piringan
Sumiah, Pembuat Piringan
Sumiah sudah bekerja di PT BUM hampir 3 tahun. Saat ini ia tinggal di afdeling 6 BUM 2 bersama suami dan kedua anaknya. Kebetulan, suaminya juga bekerja di PT BUM. “Saya dan suami serta satu anak saya bekerja di perkebunan ini,” ujarnya. Keseharian Sumiah bekerja sebagai petugas yang membuat piringan di pokok pohon Kelapa Sawit. Selain membuat piringan, ia juga membersihkan semak-semak dan dahan-dahan pohon yang mengganggu dan menjadi hama bagi pohon Kelapa Sawit. “Pekerjaan rutin saya setiap harinya membuat piringan di seputar pohon Kelapa Sawit dan menebas dahan-dahan yang mengganggu,” ucapnya. Sumiah pun menjelaskan, bagaimana ia membuat piringan di pokok pohon. Menurutnya, sebelum membuat piringan di pokok pohon, ia mencabut gulma yang ada di sekitar pohon dan membersihkan tanaman di sekitar pohon Kelapa Sawit sampai bersih serta membersihkan berondolan-berondolan yang berjatuhan dan sudah membusuk. Ia juga membersihkan pelepah pohon yang berserakan. Setiap hari, Sumiah berangkat kerja dari jam 06.00 pagi sampai jam 13.30 siang. Dalam sehari, ia sanggup membuat piringan di pokok pohon Kelapa Sawit sebanyak 80 piringan, bahkan kadangkadang lebih. Banyak suka dan duka yang dialami Sumiah sebagai pekerja pembuat piringan. Saat bekerja, ia kadang-kadang digigitin semut yang ada di pohon bahkan juga ular. Yang lebih menyulitkan lagi, ketika harus membuat
piringan di pokok Kelapa Sawit yang posisinya berada di pinggir jurang. “Saya agak kesulitan membuat membuat piringan yang pohonnya berada di pinggir jurang. Saya takut jatuh,” ucapnya. Ia pun berharap, sebagai petugas pembuat piringan di pokok pohon Kelapa Sawit diberikan peralatan yang lengkap, karena masih kekurangan peralatan untuk bekerja yang akibatnya kerjanya kurang maksimal. n
16
INVESTIGASI
Peta Realisasi Pekerjaan Kontraktor LC PT BKM Periode Januari - Februari 2015
Peta DAN HASIL INVESTIGASI FOTO Estate BUM 3
BLOK ZA 25
BLOK ZA 26
BLOK ZB 27
17
P
ekerjaan LC di Estate BUM 3 dan Estate BUM 8 terkesan lamban, hal ini disebabkan masih banyaknya hutan yang belum tersentuh program tali asih. Untuk menunjang perluasan areal perkebunan, diharapkan kerjasama yang baik antara gm, EM, dan Humas terkait. Banyak ditemukan sisa-sisa pohon hutan yang masih berdiri. Sisa-sisa kayu hutan yang nampak pada foto perlu segera dihilangkan sebelum dijadikan kebun sawit. n Ramadi GIS-JKO
Peta DAN HASIL INVESTIGASI FOTO Estate BUM 8
BLOK ZA 37
BLOK ZA 41
BLOK ZA 43
18
INVESTIGASI Peta DAN HASIL INVESTIGASI FOTO Estate BUM 3
BLOK ZA 28
BLOK ZA 29
BLOK ZB 20
BLOK ZB 21
BLOK ZB 22
BLOK ZB 24
BLOK ZB 25
BLOK ZB 26
BLOK ZB 27
19 Peta DAN HASIL INVESTIGASI FOTO Estate BUM 8
BLOK ZA 44
BLOK Z 37
BLOK C 38
BLOK ZA 34
BLOK Z 38
BLOK B 38
BLOK ZB 35
BLOK A 34
BLOK Z 46
20
LENGGANG
Pendeta Timotius Ajak Umat Cintai Pekerjaan Siang itu (Minggu, 10 Mei), suasana di Gereja Oikumene, Perkebunan Kelapa Sawit PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM) mulai sepi.
S
ekitar 150 umat Kristiani telah meninggalkan gereja, usai mengikuti kegiatan kebaktian yang dipimpin pendeta Timotius B NG STh. Didampingi istri tercinta Marhayati, 31, pendeta Timotius menerima pengasuh buletin TIPBE usai berkotbah di dalam gereja. Bagaimana, kabar baik, kan? sapanya seraya menyalami dan tertawa lepas. Bagi pendeta Timotius B NG STh, 46 tahun; kegiatan kabaktian, misalnya setiap Minggu; tidak hanya diisi dengan kotbah-kotbah rutin yang menyangkut masalah kerohanian Kristiani. Yang tidak kalah penting adalah bagaimana mengajak umat Kristiani untuk mencintai pekerjaan yang digeluti setiap hari. Bagaimana pun juga, saya, dan teman-teman para pelayanan rohani lainnya di majelis, wajib mengajak jemaat untuk bekerja sebaik-baiknya di tempat kerja mereka masing-masing. Lha kalau di sini ya pasti bagaimana memajukan perkebunan sawit PT BUM. Kita harus loyal dan punya integritas tinggi. Kalau perusahaan bertambah maju,
pasti kesejehtaraan para karyawannya pasti juga ditingkatkan, katanya. Pria asli Kalimantan Tengah, kelahiran Barito ini, mengemukakan
bangga sebagai pendeta karena panggilan, bukan yang lain. Kami-kami yang pendeta panggilan apa saja harus dijalani, tambahnya. Bapak dua anak (Albert Wahydi, 17 tahun dan A Daud, 8 tahun); di mana pun bertugas tidak pernah mengeluh, tidak banyak tuntutan. Sobat-sobat dari Jawa, seperti panjenengan, pasti bilang kita ngglindhing saja sesuai dengan kehendak Tuhan, tuturnya. Lantas bagaimana kehidupan bersama umat beragama lainnya? Tidak ada masalah. Kami selalu rukun. Misalnya, bila saudarasaudara kami dari Muslim sedang merayakan hari besar keagamaan, kami pasti memberikan bantuan apapun yang diperlukan. Demikian juga saudara-saudara Muslim pasti juga mengulurkan tangan persaudaraan bila kami dari umat Kristiani sedang menyambut hari besar. Kami di sini satu, pasti gotong royong, katanya dengan mimik wajah serius, namun tetap menunjukkan keceriaannya. n
21
Ceria Anak-anak Kebun Sawit Minggu 10 Mei, suasana di Gereja Oikumene perkebunan kelapa sawit (PKS) PT BUM, lumayan semarak. Lebih seratus orang jemaat mengikuti kebaktian yang dipimpin oleh Pendeta Timotius B NG Sth.
S
ebelumnya, ibu Amik Yusnawati, guru SD Sawitan, istri karyawan di PKS PT BUM, pak Paeran; sebelumnya memberikan pelayanan rohani. Lantunan lagu-lagu pujian yang dibawakan singers memberikan ketenangan dan kesejukan hati, menembus dinding-dinding gereja terbuat dari kayu terbawa semilir angin menyebar ke perkebunan sawit sekitarnya. Pelepah-pelepah pohon sawit terayun-ayun tertiup angin seolah-olah mengikuti senandung kidung-kidung pujian. Celoteh, jerit dan tawa ceria anakanak terdengar di emperan maupun halaman gereja. Mereka bermain kelereng atau sekadar lari berkejaran. Oom ... foto, celoteh seorang anak perempuan. Panggil saya pak De atau kakek. Nih, rambut saya sudah putih, tutur pengasuh buletin TIPBE. Oom ajah. Tadi motret di dalam (gereja). Kalo motret bayarnya berapa? tutur Yasica, anak perempuan tersebut. Oooo... tidak bayar. Kalo gitu foto saya, nanti dikirim ke sini, dikacain. (maksudnya lengkap dengan pigura) Begitulah sekilas sapaan-sapaan hangat antara seorang pak de dengan keponakan-keponakannya. Singkat
kisah mereka pun minta difoto, sementara orangtua mereka tengah khusuk mengikuti kebaktian. Kenapa anak-anak dibiarkan bebas masuk dan keluar gereja? Pendeta Timotius B NG STh, usai kebaktian, mengemukakan mereka ke gereja itu sekadar main. Mungkin di rumah tidak ada yang menemani atau menunggu, sehingga orangtua mereka mengajak ke gereja. Ada jadwal tersendiri bagi anak-anak, yakni melalui kegiatan Sekolah Minggu. Pagi itu anak-anak, sebut saja antara lain Priska, Yasica, Mona maupun bocah laki-laki dan lain-lain tengah menikmati dunia. Sedikit ënakalí, blak-blakan berceloteh, bahkan mencari uban di kepala si Pak De. Padahal belum 60 menit bergaul. Setelah bercengkerama di halaman depan gereja, pengasuh menyingkir ke halaman samping kiri gereja seraya duduk-duduk di papan. Entah bagaimana, bocahbocahpun berhamburan mengejar. Pak Deeeeeeeee, celoteh Mona seraya mendekati. Cari ubannya, ya, tutur Mona. Belum dijawab, jari-jemari mungil sudah mencabuti uban di bagian jambang kanan. Tak ada jawaban lain. Ya, boleh. Dan Priska pun bergabung menggerumut di jambang kiri. Tak apalah, namanya juga anakanak ..... n
22
LENGGANG
Bus Sekolah Itu Belum Kunjung Datang Bus sekolah yang ku tunggu ku tunggu, tiada yang datang .. Ku telah lelah berdiri berdiri, menanti nanti ...
I
tulah sepenggal lantunan lagu yang dibawakan oleh kelompok musik Koes Bersaudara. Nasib sebagian besar murid Sekolah Dasar (SD) Sawitan, sekolah yang berada di tengah-tengah perkebunan sawit milik PT Bangkitgiat Usaha Mandiri (BUM), di Antang Kalang, memang demikian. Banyak dari mereka waktu berangkat ke sekolah maupun pulang ke rumah sangat tergantung dari kehadiram bus sekolah. Terkecuali bagi murid-murid yang orangtuanya memiliki kendaraan, terutama juga yang rumahnya dekat dengan sekolah. Seperti dituturkan Sarah, murid kelas 6 SD Sawitan ketika ditemui pengasuh buletin TIPBE awal Mei lalu, dia kasihan terhadap teman-teman sekelas maupun murid SD Sawitan lainnya, yang harus sabar menunggu angkutan, baik ketika ke sekolah maupun pulang ke rumah. Banyak teman SD sini yang pake kendaraan Strada atapun truk sawit, katanya saat ditemui di Gereja Oikumene, usai kebaktian hari Minggu Mei lalu. Sarah beruntung karena dia diantar-jemput orangtuanya. Strada adalah kendaraan dinas dan operasional untuk tingkat manajer di PT BUM. Kalau murid-murid sekolah menunggu di titik tertentu di tengah belantara kebun sawit, dan kebetulan ada Strada lewat, nah itulah bus sekolah yang dapat dipastikan akan mengantarkan sampai ke sekolah atau lokasi dekat sekolah. Atau kalau ada truk pengangkut buah sawit ataupun pupuk jankos (janjang kosong yang baunya lumayan menyengat) kosong tanpa muatan, pasti berhenti dan mengantarkan anak-anak tersebut. Demikian pula bila saatnya anak-anak sekolah
pulang, ada sema cam kewajiban bagi Strada maupun truk untuk menyinggahi titiktitik yang berdekatan dengan SD Sawitan. Repotnya kedua jenis bus sekolah tersebut bak terbuka, sehingga bila hujan akan basah kuyub, dan ketika panas anak-anak tersebut tersengat teriknya sinar mentari. Kepala SD Sawitan Wahadi pun wajahnya sendu ketika ditanya soal bus sekolah ini. Silakan menilai sendiri. Kalau dikatakan tidak ada jemputan, itu tidak benar. Lha wong nyatanya ada kendaraan yang ngangkut anak-anak pergi pulang. Kalau disebut ada jemputan, juga salah. Kendaraan itu kan tugas utamanya ngangkut sawit sama pupuk jankos. Memang, pada pagi dan siang hari ada semacam kewajiban menjemput anak-anak. Tapi sambil lewat, lho ..., tutur sarjana pendidikan ini seraya memperbaiki posisi duduk di kursi kayu seadanya di ruang kepala sekolah. Silakan mas wartawan menilai sendiri, ha ..ha ..ha ... tambah pria kelahiran Wonosobo, Jawa Tengah pada 1962 ini. Repot, Pak, kasihan anak-anak. Semangat tinggi untuk mendapatkan ilmu, tapi terkendala angkutan,
SEKOLAH: Tidak hanya berkutat pada usaha perkebunan, PT BUM juga memperhatikan pendidikan anak-anak karyawan kebun. Hal itu direalisasikan dengan didirikannya sekolah di sekitar perkebunan PT BUM.
tambah Rizka Ayu, karyawan tata usaha SD Sawitan. Hal senada juga disampaikan ibu Amik Yusnawati, guru kelas 1 SD Sawitan. Ya, saya mohonkan kepada PT BUM semoga masalah penting ini segera tertanggulangi, harapnya saat ditemui di rumahnya, komplek barak karyawan di dekat pabrik kelapa sawit (PKS). Orangtua murid pasti ketar-ketir, utamanya di musim hujan. Kalau ada jemputan khusus, apapun bentuknya, orangtua sudah tahu jam berapa anaknya tiba di rumah. Memang yang jauh, pasti akan lebih lama, karena harus lebih dulu mengantar anak yang dekat sekolah. Sudah bisa diperkirakan, kalau naik truk, wah ... tidak pasti kapan sampai di rumah, tambahnya
23
seraya membenahi letak kacamata. Wajahnya pun menunjukkan peringai keprihatinan. Sementara itu Presiden Komisaris (Preskom) PT BUM bapak Nurdin Tampubolon, pada rapat rutin setiap Senin dan Kamis di kantor pusat, Jakarta, mengemukakan bus sekolah tersebut diharapkan bisa menjadi kenyataan pada awal 2016. Ya, manajemen pasti memperhatikan kebutuhan mereka, katanya. Menurut Manajer HRD Achmad Faisal, memang kini sedang dimatangkan bagaimana bentuk desain angkutan khusus tersebut. Juga penentuan rute-rute dan titik-titik tempat penjemputan, sehingga tepat sasaran dan tidak mubazir, tambahnya. n
24
TIPS
TEKNIK MEMANEN BUAH SAWIT Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang sekarang ini banyak diusahakan baik oleh petani pekebun maupun perusahan. Hasil panen utama dari tanaman kelapa sawit adalah buah kelapa sawit yang disebut tandan buah segar (TBS).
T
entunya bagi perusahaan kelapa sawit, memanen kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan yang terpenting. Keberhasilan panen akan menunjang pencapaian produktivitas tanaman, sebaliknya kegagalan panen akan menghambat pencapaian produktivitas tanaman kelapa sawit. Panen memerlukan teknik tertentu agar mendapatkan hasil panen yang berkualitas. Cara yang tepat akan mempengaruhi kuantitas produksi, sedangkan waktu yang tepat akan mempengaruhi kualitas produksi. Kegiatan panen kelapa sawit meliputi :
1. Persiapan panen Persiapan panen merupakan pekerjaan yang mutlak dilakukan untuk membuat tanaman belum menghasilkan (TBM) menjadi tanaman menghasilkan (TM). Persiapan panen yang baik akan menjamin tercapainya target produksi dengan biaya yang seminimal mungkin, kegiatan persipan
tediri dari kesiapan kondisi areal, penyediaan tenaga panen, pembagian seksi potong buah, penyediaan alatalat kerja. Kegiatan persiapan panen kelapa yang dilakukan adalah : a. Tanaman telah berumur 30 bulan, 60% pohon telah menghasilkan tandan matang panen b. Berat TBS rata-rata lebih besar dari 3 kg c. Membuat jalan pikul d. Membuat tempat pengumpulan hasil (TPH). e. Menyiapkan peralatan panen diantaranya dodos, egrek, bambu atau pipa, kampak, argo, tojok, keranjang atau karung goni, gancu, ember, garuk, terpa 2.
Kriteria matang panen Tanaman kelapa sawit berbunga dan membentuk buah pada umur 2–3 tahun. Buah akan menjadi masak sekitar 5–6 bulan setelah penyerbukan. Panen dilakukan pada saat buah kelapa sawit sudah matang, yaitu kandungan minyak dalam tandan buah
25
segar (TBS) sudah maksimal. Buah yang tepat matang diartikan sebagai buah yang memberikan kualitas dan kuantitas minyak maksimal. Karena itu panen buah sejauh mungkin disinkronkan dengan saat tercapainya kondisi tepat matang tersebut. Buah kelapa sawit yang matang ditandai dengan warna buah merah mengkilat dan buah telah membrodol.
pada tempat yang sama. Dalam pemanenan kelapa sawit umumnya menggunakan rotasi 7 hari. Artinya satu areal panen harus dimasuki (diancak) pemetik tiap 7 hari. Rotasi panen dianggap baik bila buah tidak lewat matang, yaitu dengan menggunakan sistem 5/7, artinya dalam satu minggu terdapat 5 hari panen dan masing-masing ancak panen diulang 7 hari berikutnya.
3.
5. Kerapatan panen Kerapatan panen adalah sejumlah angka yang menunjukkan tingkat kerapatan pohon matang
Cara pelaksanaan panen Proses pemanenan kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah segar (TBS), memungut brondolan, dan mengangkut dari pohon ke tempat pengumpulan hasil (TPH) serta ke pabrik. Pelaksanaan panen dan pengangkutan ke pabrik tidak dilakukan secara sembarangan, tetapi perlu dilakukan dengan baik sehingga diperoleh buah dengan rendemen minyak yang tinggi dengan kualitas minyak yang baik. Berdasarkan tinggi tanaman, ada tiga cara panen yang umum dilakukan. Tanaman yang tingginya 2–5 meter dilakukan dengan cara jongkok dengan alat dodos, sedangkan tanaman dengan ketinggian 5–10 meter dipanen dengan cara berdiri dan menggunakan alat dodos.Tanaman dengan tinggi lebih dari 10 m dilakukan dengan dengan egrek dengan menggunakan arit bergagang panjang. Untuk memudahkan panen, sebaiknya pelepah daun yang menyangga buah dipotong terlebih dahulu dan diatur rapih di tengah gawangan. Tandan buah yang matang dipotong sedekat mungkin dengan pangkalnya maksimal 2 cm.
4. Rotasi dan sistem panen Rotasi panen adalah waktu yang diperlukan antara panen terakhir sampai panen berikutnya
panen di dalam satu ancak. Tujuan penentuan kerapatan panen adalah untuk mendapatkan minimal satu tandan yang matang panen. Sebagai contoh, kerapatan panen 1 : 5 artinya setiap 5 pohon akan ditemukan minimal satu tandan yang matang panen. Agar lebih akurat, penentuan kerapatan panen dilakukan sehari sebelum panen buah. Untuk menghitung kerapatan panen dalam satu ancak, dapat diambil
beberapa pohon sebagai sampel secara sistematis. Misal dalam satu blok atau group diambil 10 barisan tanaman, kemudian di dalam setiap barisan tersebut ditentukan sebanyak 10 pohon untuk contoh perhitungan. Dengan demikian dalam satu blok atau group terdapat 100 pohon sampel. Selanjutnya pada setiap pohon tersebut dilakukan perhitungan dan pencatatan tandan buah yang matang panen.
6.
Penanganan buah selepas panen Penanganan buah selepas panen yang perlu mendapat perhatian adalah pengangkutan buah dari pohon ke TPH, selanjutnya pengangkutan ke pabrik. Penanganan buah yang baik akan dapat menjaga rendemen minyak tetap tinggi. Pada waktu buah mencapai titik tepat matang, kandungan asam lemak bebas (ALB) hanya sekitar 0,1 %, tetapi waktu sampai di lokasi pabrik kandungan ALB tersebut dapat meningkat melampaui 2% bahkan kadang melampaui 3 %. 7. Pemeriksaan Pemeriksaan panen dilakukan di lapangan dan di tempat pengumpulan hasil (TPH). Pemeriksaaan di lapangan meliputi tandan matang tidak dipanen, tandan dipanen tidak dikumpul, brondolannya tertinggal di piringan pohon/jalan pikul, buah tertinggal di pelepah. Sedangkan pemeriksaan di TPH meliputi tanda afkir, tandan mentah, cangkem kodok (huruf V), susunan tandan, kebersihan tandan dan brondolan. n Rezy Anindito (diolah dari berbagai sumber)
26
GALERI FOTO
PETUGAS SECURITY: Siap mengamankan seluruh kawasan perkebunan PT BUM.
SADAR SEHAT: Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dalam jiwa yang sehat terdapat semangat kerja yang kuat. Semangat kebersamaan antara atasan dan bawahan dan sesama keluarga besar R 2, selalu dipupuk lewat senam bersama di setiap Sabtu pagi.
MODA ANGKUTAN: Mobil Truk, menjadi sarana utama angkutan pekerja kebun di kawasan perkebunan.
KOMITMEN: Siap bekerja lebih baik demi kemajuan perusahaan dan kesejahteraan karyawan. KESIBUKAN DAPUR: Yang tidak kalah penting adalah bagian logistik atau ‘pasukan dapur’, berkat kesigapan mereka, kegiatan-kegiatan meeting dan lainnya menjadi lancar.
LABORATORIUM: Sebelum dilepas ke pasar, hasil minyak olahan diperiksa terlebih dahulu kadar kualitasnya di laboratorium.
‘PILOT TRUK’: ‘Ngaso’ atau istirahat sambil ngobrol antar ‘pilot’, menjadi aktivitas rutin mereka setelah setor janjang hasil panen ke pabrik.
ABSENSI: Sebelum memulai kerja, para karyawan diwajibkan mengisi absensi.
27 Segenap Komisaris, Direksi, Manajemen, & Karyawan
PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri mengucapkan
Selamat Idul Fitri 1436H Mohon Maaf Lahir Bathin
JULI-AGUSTUS 2014
majalaheboni l com
MAJALAH BULANAN
BUKA PUASA BERSAMA NT CORP
27
28
SHARE ‘WA’ NT CORP
RAPAT TARGET PEMUPUKAN & PEMENUHAN TK: Rapat jajaran Direksi dan Managemen di JKO membahas Target Pemupukan dan Target Pemenuhan TK panen dan rawat.
PROGRAM LATIHAN SEKURITI: Seluruh anggota sekuriti wilayah Regional 2 sedang mengikuti proram latihan (dasar, fisik, sikap, mental, dan PBB) di BUM 6 yang dibimbing oleh pelatih PAM Brimob dengan jadwal latihan 2 kali seminggu.
RAPAT LC & TALI ASIH BUM 7: Bersama Pak Rojali kontraktor LC dan online dengan Pak GM R2 untuk penyelesaian LC & Tali Asih di BUM 7 yang harus selesai paling lambat 30 Juli 2015.
Emergency Meeting: Membahas BUM 3 dan BUM 8 yang membutuhkan keseriusan manager untuk menyelesaikan target tali asih dan LC yang memprihatinkan.
KUISIONER SURVEY: Zaenal Abidin (kepala tim survey) sedang memberikan penjelasan kepada GM R-1 dan GM R-2 serta seluruh jajaran estate manajer di perkebunan mengenai tujuan diadakannya survey.
RAPAT PEMBAHASAN PEMBEBASAN LAHAN: GM Regional 2 memimpin rapat Pembahasan Pembebasan Lahan W.75-Y.75, Y.66-Y.70 dan klaim lahan di BUM 7 bersama SM, EM7, serta Humas Bapak Dehes, Gusdur, Hendrik.
PROGRES LINE 2: Pekerjaan Persiapan pengecoran track line rebusan 3 dan 4.
HEAD TO HEAD JILID 2: Depman Barimbing (EM BUM 3) bersama Beres Silaban (EM BUM 8) sedang serius dan asyik mencermati sajian Buletin BUM ‘TIPBE’ edisi perdana.
29
SETOR ANAK PISANG: Setiap pagi karyawan wajib menyetor anak pisang untuk mengurangi gulma pisang liar. TRAINING CENTER: EM BUM 8 Bapak Beres Silaban sedang memberi arahan pada praktek pemupukan dan prunding di areal TM Blok I 35 BUM 1 terkait Materi Program Training Center PT BUM.
PEMUTUSAN JALAN: Jalan yang berpotensi digunakan pencuri TBS di Blok V 75 afdeling 31 ditutup. Jalan ini dialihfungsikan menjadi parit boundry.
PEMAGARAN SITUS KERAMAT: Selain dipagar keliling area situs keramat di Bukit Telali juga memiliki pintu masuk mirip gapura di Blok J 39 afdeling 33 BUM 7.
DISIPLIN BEKERJA: Contoh cara kerja yang tidak sesuai dengan SOP dan harus dibenahi.
WAWANCARA PEMANEN: Wartawan Bulletin TIPBE sedang mewawancarai pemanen di afdeling 6 BUM 2.
PENYELESAIAN TALIASIH BUM 6: GM R2 bersama Yusmengkang dkk, Martimus Matdin dkk, dihadapan Camat Tualan Hulu (Bpk Siwen) dan Kades Tanjung Jorong (Bpk Ujang) saat menandatangani Berita Acara taliasih di Kantor Camat Tualan Hulu.
30
NTCORP KNOWLEDGE
MENGAPA PENTING “SOP” DILAKSANAKAN? oleh: Dr. Ir. Manerep Pasaribu (Staff Ahli Presiden Komisaris NT CORP)
H
“Melaksanakan SOP seperti books of manual, metodologi kerja, cara kerja, aliran pekerjaan (flowchart), dan best practices dengan benar dan profesional, berarti telah melaksanakan “Strategi Perusahaan.”
ampir semua perusahaan memiliki Standard Operating Procedure (SOP) misalnya Books of Manual, Metodologi Kerja, Cara Kerja, Aliran Pe kerja an (Flowchart) dan Best Practices, disebut saja semua yang diatas ini Standard Operating Procedure (SOP). Perusahaan yang maju umumnya melaksanakan SOP dengan benar, sedangkan perusahaan yang tidak melaksanakan SOP dapat dikategorikan sebagai perusahaan yang tradisional (belum maju). Sama halnya di PT BUM sangat banyak memiliki SOP mulai dari proses Land Clearing (LC), penanaman, pemeliharaan, proses panen (Saptapanen), traksi, operasi peralatan di PMKS, prosedur pengadaan barang dan tenaga kerja (SDM), dan sudah berpuluh-puluh bahkan ratusan SOP yang sudah dibuat PT BUM yang harus dilaksanakan dalam setiap kegiatan sehari-hari di semua lapisan organisasi. Pertanyaannya, apakah PT BUM sudah melaksanakan SOP dengan benar? SOP yang kami urai kan diatas merupakan “knowledge” PT BUM yang sangat bernilai bagi perusahaan dan sudah terakumulasi bertahuntahun sejak perusaha an itu didirikan oleh founder Bapak Nurdin Tampubolon. Mengapa SOP penting dilaksanakan? Ini pertanyaan sangat mendasar. Dan bagaimana muncul SOP-SOP tadi menjadi bagian yang sangat penting dilaksanakan di dalam perusaha an untuk mencapai cita-cita dan tujuan organisasi yang sudah dicanangkan oleh founder PT BUM, Bapak Nurdin Tampubolon didalam visi dan misi perusahaan ini. PT BUM mem-punyai “visi dan misi” sebagai tujuan dan arah bagaimana perusahaan ini dijalankan dalam mencapai sasaran jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Visi PT BUM: “Menjadi perusahaan yang dibanggakan oleh bangsa dan diakui secara internasional.” Sedangakan misi PT BUM: “Mendapatkan laba untuk perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kebanggaan karyawan.” Sebagai arah yang akan dicapai untuk mendapatkan laba untuk perusahaan, kepuasan pelanggan, dan kebanggaan karyawan ditentukan goal yang konkrit yang harus dicapai: Produksi TBS diatas 30 ton/ha/tahun, randemen CPO = 25%, randemen kernel = 5% dan produksi PMKS 105 ton TBS/jam (hr) dan FFA CPO di tanki dibawah 4,5%. Inilah goal (target) yang harus kita capai sebagai aktualisasi visi dan misi tadi. Bagaimana kita memperoleh goal (target) yang sudah ditentukan tadi? Diperlukan “Strategi Perusahaan” yang selalu kita buat setiap tahun sesuai dengan kondisi/lingkungan kerja yang dihadapi saat itu dan strategi perusahaan ini selalu dapat kita perbaharui/revisi sesuai dengan perkembangan ekonomi keuangan perusahaan, pasar, teknologi, sosial di lingkungan tempat bekerja. Dengan dibuatnya strategi perusahaan apakah semua nya sudah berjalan untuk mencapai goal tadi? Jawaban
“tidak”. Karena strategi perusahaan harus diterjemahkan lagi di tingkat organisasi secara berjenjang hingga menjadi daily activities, mulai dari direksi, general manager, senior manager, manager, askep, asisten, krani, maupun mandor dari berbagai kegiatan seperti mandor pemupukan, mandor panen, mandor pemeliharaan, dan lain-lain. Nah, strategi perusahaan yang sudah diterjemahkan secara berjenjang sampai ke mandor dan merupakan daily activities yang menjadi kegiatan mereka sehari-hari yang disebut SOP. Siapa yang menjadi pelaksana SOP tadi? Mereka di level organisasi yang paling mendasar yang kita sebut “front liner” atau ujung tombak di lapangan yang merupakan pelaksana di lapangan dibawah kendali para mandor dan krani dan merupakan ujung tombak organisasi yang bisa menghasilkan pendapatan atau revenue (make money) bagi perusahaan, seperti para pemanen, tenaga kerja pemeliharaan, prunning, driver, para operator di PMKS, staf krani, petugas keamanan di lapangan, dan lain-lain. Olek karena itu, dapat disimpulkan bahwa SOP yang disebutkan diatas merupakan representasi “Strategi Perusahaan” sanakan yang harus dilak dengan disiplin, taat, jujur, dan konsisten. Dan dapat kami tegaskan siapa-siapa yang tidak melaksanakan SOP secara benar dan konsisten, maka orang tersebut tidak melaksanakan “Strategi Perusahaan” dari PT BUM. Apa dampak semua itu? nakan maka Dampaknya, apabila SOP tidak dilaksa goal yang sudah ditentukan diatas: Produksi TBS diatas 30 ton/ha/tahun, randemen CPO= 25%, randemen kernel= 5%, kapasitas pabrik PMKS 105 ton TBS/jam, FFA CPO di tanki dibawah 4,5%, sangat sulit dicapai bahkan tidak akan tercapai sesuai visi dan misi PT BUM. Oleh karena itu, sistem manajemen yang menerap kan “Reward and Punishment System” saat ini perlu semua karyawan PT BUM melaksanakan SOP secara benar dan profesional yang sudah diterbitkan perusahaan karena itulah representasi “Strategi perusahaan”. Mari kita laksanakan SOP yang benar dan profesional, konsisten untuk mencapai goal perusahaan. Yang tidak melaksanakan SOP berarti tidak melaksanakan strategi perusahaan, dan hasilnya akan gagal. Selain itu, sangat penting mulai dari jajaran direksi, general manager, senior manager, askep, asisten, krani dan mandor mensosialisasikan SOP secara berulang-ulang kepada semua karyawan PT BUM di lingkungan masingmasing agar melaksanakan SOP dengan baik. Dalam hal implementasi SOP sangat diperlukan monitoring dan kendali, sejauh mana para karyawan dan staff melaksanakan SOP dengan baik. Mereka-mereka yang tidak melaksanakan SOP dengan baik perlu diperingatkan dan diberi sanksi sesuai dengan peraturan perusahaan. Mari Kita laksanakan SOP dengan baik. Semoga. l
Untuk Momen Berharga dan Tak Terlupakan Anda
Terletak di sebelah Pemkot Cimahi
Lantai pertama Grand Ballroom Lantai dua dan tiga Triboune Hall
Pelayanan profesional kami untuk kesuksesan event Anda, seperti: pernikahan, pertemuan, konferensi, konser musik, dan lainnya. Cimahi Convention Hall terletak di sebelah kantor Pemerintah Kota Cimahi. Kapasitas lebih dari 2.500 orang.
Lantai dua Shinta Room
Lantai dua Rama Room
Lantai empat Aesthetic Crown Café