i
PENGARUH PERHATIAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V MI ARROSYAD BERGASLOR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/ 2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh AGUSTIN FAJRIYAH NIM: 11410039
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Agustin Fajriyah
NIM
: 11410039
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 13 Agustus 2012 Saya yang menyatakan,
Agustin Fajriyah NIM: 11410039
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama
: Agustin Fajriyah
NIM
: 11410039
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH MOTIVASI
PERHATIAN BELAJAR
GURU
SISWA
TERHADAP
KELAS
V
MI
ARROSYAD BERGASLOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 13 Agustus 2012
Pembimbing
Drs. Kastolani, M.Ag. NIP : 196906121994031003
iv
v
ABSTRAK Fajriyah, Agustin.2012. Pengaruh Perhatian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/201. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Kastolani, M.Ag. Kata Kunci: perhatian guru dan motivasi belajar. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh perhatian yang diberikan guru terhadap motivasi belajar siswa. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah tingkat perhatian guru terhadap siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor?, (2) Bagaimanakah tingkat motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor?, (3) Adakah pengharuh perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor?. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI Arrosyad Bergaslor. Madarasah tersebut dijadikan sumber data untuk mendapatkan gambaran mengenai perhatian guru dan motivasi belajar siswa di sekolah. Datanya diperoleh melalui angket, dan dokumentasi. Semua data dianalisis menggunakan analisis kuantitatif menggunakan rumus korelasi product moment. Kajian ini menunjukkan bahwa (1) perhatian guru di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dapat kategorikan baik dikarenakan mean nilai angket sebesar 48,24 mencapai interval kategori baik (38 – 48,5). (2) motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dapat kategorikan baik dikarenakan mean nilai angket sebesar 44.6 mencapai interval kategori baik (38 – 48,5). (3) pengaruh perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012 ditemukan ro sebesar 0,586 yang dikonsultasikan taraf signifikansi 5 % diperoleh r tabel = 0,355 dan taraf signifikan 1% diperoleh r tabel = 0,456 masih diperoleh hasil yang lebih besar, dengan demikian hipotesis alternatif ha yang berbunyi “ada pengaruh positif antara perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012” yang diajukan adalah diterima.
vi
Motto
~
سكُ ْم َو َا ْه ِل ْيكُ ْم نَا ًرا َ ُيا َ يُّ َها اَّل ِذي َْن ءا َمنُواقُواْ اَ ْنف Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka (QS. At-Tahrim: 6)
vii
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Skripsi ini untuk :
Ayahhanda Muhayin Alm dan Ibunda Hazni Fazati yang telah membesarkanku dan selalu mendoakan serta mengusahakan keberhasilanku. Suami Suryo Suwandito serta anakku Dito dan Anin tersayang yang selalu memberikanku semangat menjalani hidup.. Bapak dan ibu dosen yang telah mengajari aku banyak ilmu.
Tak lupa sahabat-sahabatku senasib yang telah mewarnai jalanku dalam proses penyusunan skripsi ini.
Dan tak lupa almamater tercinta.
viii
KATA PENGANTAR
ميحرلا نمحرلا هللا
بسم
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat, taufiq, hidayah dan inayah-Nya, sehingga penulis dapat menelesaikan skripsi yang berjudul ” Pengaruh Perhatian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Arrosyad Bergaslor Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012” yang secara akademis menjadi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S 1 dalam Ilmu Pendidikan Islam. Dalam penulisan ini penulis sadar bahwa untuk menyelesaikanya tak lepas dari bantuan beberapa pihak. Sehubungan dengan hal itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. 2. Bapak Drs. Kastolani, M.Ag., selaku dosen pembimbing yang telah membantu dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat selesai 3. Bapak Amorodin, M.Pd.I, selaku Kepala MI Arrosyad Bergaslor dan para guru yang telah memberikan dorongan untuk menempuh pendidikan 4. Segenap dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama belajar di Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga. 5. Semua yang senantiasa memberikan keceriaan dalam hidupku serta memberikan dorongan , sehingga skripsi ini terselesaikan
ix
Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun, kecuali do’a semoga Allah SWT memberikan balasan pahala yang berlipat atas amal kebaikan yang telah diberikan. Akhirnya kami menyadari bahwa apa yang telah tersaji dalam penulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan diperdalam lebih lanjut atau ada hal yang kurang sesuai, karena hanya sebatas inilah yang dapat penulis sampaikan, maka dengan segala bentuk kritik dan saran sangat kami harapkan, demi menindak lanjuti pada kajian-kajian yang lebih lanjut.
Salatiga, 13 Agustus 2012 Penulis
Agustin Fajriyah
x
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................
ii
NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ iii PENGESAHAN ................................................................................................... iv ABSTRAK ...........................................................................................................
v
MOTTO ............................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................
BAB I
x
: PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah ................................................................
1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................
4
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................
5
D. Hipotesis ........................................................................................
5
E. Kegunaan Penelitian ......................................................................
6
F. Definisi Operasional ......................................................................
6
G. Metode Penelitian ..........................................................................
8
H. Sistematika Penulisan ................................................................... 14
BAB II : LANDASAN TEORI A. Perhatian Guru ............................................................................. 16 1. Pengertian Perhatian Guru .................................................... 16 2. Fungsi Guru ............................................................................. 19 3. Peran Guru .............................................................................. 20 4. Kode Etik Guru ....................................................................... 26 B. Motivasi Belajar ............................................................................ 28
xi
1. Pengertian Pengertian Motivasi ............................................... 28 2. Pengertian Belajar ................................................................... 30 3. Landasan Belajar ..................................................................... 32 4. Macam-Macam Motivasi Belajar ............................................. 33 5. Fungsi dan Ciri Motivasi Belajar ............................................ 36 C. Pengaruh Perhatian Guru terhadap Motivasi Belajar Anak .......... 38
BAB III : HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Umum Madrasah Ibtidaiyah Arrosad Bergaslor ........... 40 1. Tinjauan Historis ..................................................................... 40 2. Letak Geografis ....................................................................... 41 3. Struktur Organisasi ................................................................. 42 4. Keadaan Guru dan Siswa ........................................................ 43 5. Fasilitas ................................................................................... 45 B. Penyajian Data ............................................................................... 47
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Analisis Deskriptif ........................................................................ 51 B. Pengujian Hipotesis ...................................................................... 60 C. Pembahasan ................................................................................... 63 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 67 B. Saran-saran .................................................................................... 68 C. Penutup .......................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin modern seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Madrasah Ibtidaiyah merupakan satuan pendidikan formal yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar bagi peserta didik. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar maka guru yang profesional sangat berperan, professional di sini adalah guru yang mengenal dirinya bahwa dirinya merupakan pribadi yang terpanggil untuk mendampingi anak didik dalam belajar. Bila anak didiknya ada yang gagal dalam belajar maka ia harus mencarai penyebab kegagalan tersebut dan mencari jalan keluarnya bersama siswa yang bersangkutan. Guru terpanggil untuk belajar bagaimana mendampingi siswa atau mengajar dengan baik dan menyenangkan, sedangkan siswa terpanggil untuk menemukan belajar yang tepat bagi dirinya. Sekolah pada dasarnya mengarahkan, memberikan bimbingan dan kerangka bagi anak untuk belajar, tumbuh dan berkembang. Salah satu faktor
2
dari dalam diri siswa yang menentukan berhasil tidaknya dalam proses belajar mengajar adalah motivasi belajar. motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi, bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya. Motivasi mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar baik bagi guru maupun siswa. Motivasi ini ada dua yaitu; motivasi intrinsic dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic adalah motivasi yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang dipengaruhi oleh lingkungan luar. Kedua motivasi ini saling melengkapi satu sama lain. Seorang siswa akan dapat menumbuhkan motivasi belajarnya apabila lingkungan mendukungnya, dalam hal ini misalnya suasana belajar yang nyaman, perhatian guru, sarana dan prasarana yang memadai serta metode mengajar yang baik dan menyenangkan. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan semangat belajar siswa. Karena guru sebagai motivator siswa di sekolah maka guru diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Banyak cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa misalnya dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan agar siswa lebih semangat dan guru juga bisa memberikan pengertian tentang manfaat belajar serta akibat kalau siswa tidak belajar. Bagi siswa motivasi belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga siswa terdorong untuk melakukan perbuatan belajar. faktor essensial
3
dari belajar adalah terjadinya perubahan setelah terjadi pembelajaran. Perubahan pengetahuan ini adalah perubahan kea rah kemajuan seperti dari belum tahu menjadi tahu, belum memahami menjadi paham, belum memiliki ketrampilan menjadi terampil. Perubahan sperti inilah yang disebut dengan prestasi belajar. Maka siswa dapat melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong motivasi. Sesuai dengan visi MI Arrosyad Bergaslor yaitu Meluluskan Siswasiswi dengan Prestasi Akademis dan Moral yang Gemilang di Sekolah Berstandar Nasional. Untuk mencapai visi tersebut maka segenap komponen sekolah harus berupaya mensukseskan visi tersebut, salah satunya adalah siswa. Selama ini kebanyakan motivasi belajar siswa kelas V Madrasah tersebut masih kurang, hal ini dapat dilihat dari kurangnya perhatian siswa dalam menerima pelajaran di kelas. Selain itu masih ada siswa yang terlambat datang, tidak mengerjakan tugas, tidak memiliki perlengkapan untuk belajar misalnya; pensil, pulpen, penghapus, penggaris dll. Motivasi belajar setiap siswa satu dengan yang lainnya adalah berbeda-beda. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan siswa tersebut. Misalnya, seorang anak mau belajar karena mengejar rangking pertama, karena diiming-imingi akan dibelikan sepeda orang tuanya. Motivasi belajar tidak akan terbentuk apabila siswa tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu agar siswa atau siapa pun yang menginginkan semangat untuk belajar dapat termotivasi.
4
Guru efektif akan berbeda dengan guru biasa. Guru efektif akan memberikan sentuhan yang relative tepat sasaran dan lebih berorientasi membangun motivasi. Inilah yang membedakan guru efektif dengan guru biasa yang sekedar mengajar dan memberikan materi sesuai dengan kurikulum tanpa diiringi penerapan fungsi-fungsi personalitas guru itu sendiri. Sering kali guru mengabaikan akan hal itu padahal memotivasi siswa itu penting untuk menunjang keberhasilan dalam belajar siswa dengan begitu mereka merasa dianggap ada dan ikut serta dalam proses belajar. Dari latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk menuangkanya dalam sebuah skripsi. Hal inilah yang mendasari peneliti mengangkat skripsi dengan judul “Pengaruh Perhatian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012 . B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat perhatian guru terhadap siswa di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012? 2. Bagaimanakah tingkat motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012? 3. Adakah pengharuh perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012?.
5
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak direalisir oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui perhatian guru terhadap siswa MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012. b. Untuk mengetahui motivasi belajar
siswa kelas V di MI Arrosyad
Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012. c. Untuk mengetahui ada tidaknya pengharuh perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012.
D. Hipotesis Hipotesis adalah dugaan pemecahan yang bersifat sementara, yakni pemecahan yang mungkin benar dan mungkin pula salah, (Zulfajri, 2008:361 ). Sedangkan Suharsimi Arikunto (2010:102) berpendapat bahwa hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan sebagai dugaan awal berdasarkan kajian teori diatas adalah “Ada pengaruh yang positif perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/ 2012.”
6
E. Kegunaan Penelitian 1. Secara Teoritis a. Menguji asumsi tentang adanya pengaruh perhatian guru terhadap motivasi belajar. b. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya. 2. Secara Praktis a. Manfaat bagi siswa 1)
Menumbuhkan sikap semangat belajar bagi siswa
2) Meningkatkan motivasi belajar siswa untuk dapat meraih hasil yang maksimal. b. Manfaat bagi guru 1) Meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan pembelajaran 2) Menambah pengetahuan guru tentang perhatian orang tua siswa dalam hubunganya dengan sikap motivasi anak di Sekolah c. Manfaat bagi orang tua a) Sebagai landasan bagi orang tua untuk selalu memperhatikan anak. b) Memberikan masukan kepada orang tua untuk membantu mengembangkan motivasi belajar anak melalui perhatian
F. Definisi Operasional 1. Pengaruh Perhatian Guru Perhatian menurut bahasa “hal memperhatikan, apa yang diperhatikan, minat,” sedangkan menurut Sumardi Suryabrata (1993:14) adalah
7
“pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek atau banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan”. Guru menurut Abdul Mujib (2006:87) adalah Orang yang bertanggung jawab memberi
pertolongan
pada
peserta
didiknya
dalam
rangka
mengembangkan seluruh potensi, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa). Lebih lanjut ia menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya membimbing murid. Maksud dari perhatian guru dalam penelitian ini adalah aktivitas guru meningkatkan motivasi belajar siswa supaya lebih baik. 2. Motivasi belajar siswa Secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan. Adapun secara istilah motivasi berarti suatu daya penggerak kekuatan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu aktivitas/kegiatan tertentu dan memberikan arah dalam pencapaian tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. Sedangkan belajar adalah suatu perubahan di dalam pemikiran siswa yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu, kemudian menimbulkan perubahan baru dalam pemikiran siswa. Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah
8
kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai Dari beberapa istilah diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini akan membahas tentang pengaruh perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa MI Arrosyad Bergaslor Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/ 2012
G. Metode Penelitian 1.
Pendekatan dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field Research). Yang dimaksud dengan jenis penelitian lapangan ialah penelitian yang dilakukan di lapangan (kancah) atau di medan terjadinya gejala-gejala, tidak berdasarkan literature, (winarno , 1978:10). Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang dianalisa dengan menggunakan rumus statistik.
2.
Lokasi dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilakukan di MI Arrosyad Bergaslor Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang dilakukan selama 30 hari terhitung mulai tanggal 1 Mei 2012 sampai dengan tanggal 30 Mei 2012.
3.
Populasi dan Sampel Suharsimi Arikunto (2010:173) mengatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan dari subyek penelitian. Sedangkan menurut Nana Sudjana (2001:85) populasi merupakan keseluruhan individu yang
9
digeneralisasikan, sedang sampel adalah sejumlah individu yang diambil dari populasi yang memiliki sifat sama dengan populasi. Berkaitan dengan hal tersebut, Suharsimi Arikunto memberikan pedoman yaitu apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyek lebih dari 100 orang dapat menggunakan sampel. Menurutnya sampel diambil antara 10 % - 15 % hingga 20 % - 25 % atau bahkan boleh lebih dari 25 % dari jumlah populasi yang ada. Adapun sampel dalam penelitian ini adalah semua anak kelas V pada MI Arrosyad Bergaslor tahun pelajaran 2011/ 2012 berjumlah 34 anak. Karena jumlah populasi kurang dari 100, maka semua populasi dijadikan sampel sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
4.
Variabel dan Indikator Yang memberikan batasan-batasan dan ruang lingkup data yang diinginkan dalam penelitian akan perlu dirumuskan variabel-variabelnya secara kongkrit. Adapun variabel dan indikator dalam penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:
a. Variabel bebas atau variabel X, yaitu perhatian guru, dengan indikator sebagai berikut: 1) menyapa / bertanya kabar 2) bertanya tentang aktifitas belajar di rumah
10
3) menegur siswa 4) memberi penghargaan 5) memanggil siswa yang bermasalah 6) menjenguk siswa yang sakit 7) menjawab pertanyaan siswa 8) mengoreksi jawaban siswa 9) memberikan bantuan kepada siswa yang kurang mampu
b. Variabel terikat atau variabel Y, adalah motivasi belajar siswa, dengan indikator sebagai berikut : 1) Rajin masuk sekolah 2) Tekun belajar 3) Mau bertanya kepada guru jika menemui hal yang sulit. 4) Mengerjakan tugas-tugas (PR) 5) Tetap belajar meski tidak ditunggui guru/ orang tua
5.
Metode Pengumpulan Data. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode-metode sebagai berikut : a.
Metode Angket Metode utama penggalian data dalam penelitian ini adalah angket. Angket merupakan metode yang menggunakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis yang harus diisi oleh responden. Angket yang
11
digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Yaitu angket yang disusun dengan menyediakan alternatif jawaban sehingga memudahkan responden dalam memberi jawaban dan memudahkan peneliti dalam menganalisa. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang perhatian guru dan motivasi siswa di MI Arrosyad Bergaslor dalam belajar. b. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi, yaitu mencari data tentang struktur, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya, (Arikunto, 2010 :174). Metode ini digunakan untuk mencari data berupa arsip-arsip tentang Nilai Raport siswa kelas V di MI Arrosyad Bergaslor, serta mencari data yang berkaitan dengan sejarah dan perkembangannya secara fisik dan non fisik c. Metode wawancara Metode ini dilakukan dengan cara komunikasi langsung antara peneliti dengan
subyek
yang
diteliti.
wawancara
merupakan
tehnik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung .
6.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini berupa :
12
a. Angket b. Buku Raport c. Lembar Wawancara d. Lembar observasi 7.
Analisis Data Dalam menganalisis data yang telah terkumpul dari hasil penelitian, kemudian peneliti menganalisis dengan analisis kuantitatif/analisis data statistik dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Analisis Data Pendahuluan Dalam
analisis
menggunakan
ini,
tabel
peneliti distribusi
mengumpulkan frekuensi
data,
peneliti
sederhana,
dengan
menggunakan kriteria sebagai berikut:
b.
-
Untuk jawaban a mendapat nilai 4;
-
Untuk jawaban b mendapat nilai 3;
-
Untuk jawaban c mendapat nilai 2;
-
Dan untuk jawaban d mendapat nilai 1.
Analisis Uji Hipotesis Dalam tahapan ini peneliti menggunakan perhitungan antara variabel X dan variabel Y , dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:
rxy rxy
NXY (X )(Y ) [ NX 2 (X ) 2 ][NY 2 (Y ) 2 ] = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
13
X
= Nilai variabel X
Y = nilai variabel Y X2 = nilai variabel X yang dikuadratkan Y2 = nilai variabel Y yang dikuadratkan N = jumlah sampel yang menjadi obyek peneliti, (Hadi, 1997:213) c. Analisis Lanjut Dalam analisis ini peneliti menginterpretasikan hasil yang diperoleh selanjutnya akan dapat diketahui “sejauh mana pengaruh Perhatian Guru Terhadap Perkembangan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012”. Jika ro lebih besar atau sama dengan rt berarti signifikan, artinya rumusan hipotesis dalam penelitian dapat diterima. Jadi memang ada hubungan yang positif antara Perhatian Guru dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012. Dan jika ro lebih kecil dari rt berarti non signifikan, maksudnya hipotesis dalam penelitian ditolak atau tidak ada hubungan antara Perhatian Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas V MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan/Kuantitatif yaitu suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Adapun berdasarkan data yang diperoleh, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian
14
yang cara memperoleh datanya didasarkan pada perhitungan angkaangka atau statistik.
H. Sistematika Penulisan Secara garis besar urut-urutan sistematika penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel. Bagian isi terdiri atas: Bab I terdiri atas Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional dan Metode Penelitian dan Sistematika Penelitian Bab II berisikan pembahasan teori tentang perhatian guru dan motivasi belajar. Pada bab ini dijabarkan tentang pengertian perhatian dan kewajiban seorang guru. Selain itu juga akan diuraikan tentang pengertian motivasi belajar, macam-macam motivasi belajar, serta faktor pendorong motivasi belajar. Bab III akan membahas hasil penelitian berupa gambaran umum lokasi penelitian dan penyajian hasil jawaban angket yang diberikan Bab IV membahas analisa data yang meliputi anilisis pendahuluan, analisis uji hipotesis dan pembahasan.
15
Bab V adalah penutup yang berisikan kesimpulan, saran-saran dan kata penutup.
16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perhatian Guru 1. Pengertian Perhatian Guru Untuk memahami arti dan makna perhatian guru, terlebih dahulu akan didefinisikan baik secara etimologi maupun terminologi tentang arti perhatian. Secara etimologi perhatian adalah “hal yang memperhatikan apa yang diperhatikan”. (Zulfajri, 2008:747) Adapun secara terminologi akan dikutip dari pendapat para ahli: a. Menurut Sumadi Suryabrata (1993:14), perhatian adalah “pemusatan tenaga psikis yang tertuju kepada suatu obyek dan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas yang dilakukan.” b. Menurut Agus Suryanto (1983:98), perhatian adalah “konsentrasi atau aktivitas
jiwa
kita
terhadap
pengamatan,
pengertian
dengan
mengesampingkan yang lain dari pada itu.” c. Menurut Bimo Walgito (1989:56), perhatian adalah “penyelesaian terhadap stimulus yang diterima individu.” Dari ketiga pendapat tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah aktivitas jiwa yang tertuju pada obyek untuk dimengerti,
17
dipahami, serta upaya selektif untuk mengevaluasi dan memperbaiki obyek tertentu dengan mengesampingkan obyek lain yang tidak perlu. Sedangkan pengertian guru dalam Kamus Bahasa Indonesia, guru didefinisikan sebagai orang yang dipekerjakan (profesi atau pencahariannya) mengajar, (Zulfajri, 2008:330). Menurut
Muhibbin
Syah (2000:223) pengertian ini dapat menimbulkan beraneka ragam interprestasi, pertama, kata seseorang bisa mengacu pada siapa saja asal pekerjaan sehari-harinya (profesinya mengajar). Dalam hal ini berarti bukan hanya seseorang yang sehari-harinya mengajar di sekolah yang dapat disebut sebagai guru, melainkan juga orang lain yang berposisi sebagai kiai di pesantren, pendeta di geraja, instruktur di balai pendidikan dan pelatihan dan juga persilatan di padepokan. Kedua, kata mengajar dapat pula ditafsirkan : a.
Memberikan pengetahuan dan kebudayaan kepada orang lain.
b.
Melatih ketrampilan jasmani kepada orang lain.
c.
Menanamkan nilai dan keyakinan kepada orang lain. Abdul Mujib (2006:87) menyatakan bahwa guru adalah Orang
yang bertanggung jawab memberi pertolongan pada peserta didiknya dalam rangka mengembangkan seluruh potensi, baik potensi afektif (rasa), kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa). Lebih lanjut ia menyatakan bahwa guru adalah seseorang yang memiliki kemampuan dan pengalaman yang dapat memudahkan dalam melaksanakan peranannya membimbing murid. Ia harus sanggup menilai diri sendiri
18
tanpa berlebih-lebihan, sanggup berkomunikasi dan bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, perlu diperhatikan pula dalam hal mana ia miliki kemampuan dan kelemahan. Pengertian semacam ini identik dengan pendapat Hamdani Ihsan dan Fuad Ihsan (2001:27) yaitu pendidik (guru) adalah orang dewasa yang bertanggungjawab memberi bimbingan atau bantuan kepada anak didik (siswa) dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaannya, mampu melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Allah, kholifah di bumi, sebagai makhluk sosial dan sebagai individu yang sanggup berdiri sendiri. Pendapat ini didukung oleh Hadari Nawawi, yang menyebutkan bahwa guru adalah orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan pengajaran dan ikut bertanggungjawab dalam membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing. Hal ini guru bukanlah sekedar orang yang berdiri di depan kelas ansich untuk menyampaikan materi pelajaran, namun harus ikut aktif dan berjiwa bebas serta kreatif dalam mengarahkan perkembangan siswa untuk menjadi orang yang dewasa. Di sisi lain Uzer Usman (2001:5) memberikan pengertian spesifik tentang guru yaitu sebagai jabatan atau profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Dengan kata lain, pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian khusus melakukan kegiatan atau pekerjaan sebagai guru. Jadi, guru bukanlah seseorang yang hanya bertindak mengajar di sembarang tempat, tetapi ditempat-tempat khusus dan juga guru
19
berkewajiban mendidik siswa dengan mengabdikan dirinya untuk citacita mulia, yaitu mencapai tujuan pendidikan universal, sehingga fungsi/ peranan guru menjadi sangat berat. Berpijak pada pendapat tersebut di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengertian perhatian orang tua adalah adanya kesadaran dari orang tua (Bapak/ Ibu) terhadap kegiatan belajar anak dengan pengamatan dan mengesampingkan aktivitas yang lain, agar anaknya dapat belajar dengan baik, sehingga mencapai taraf belajar yang optimal. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahaw guru merupakan orang yang melakukan kegiatan bimbingan pengajaran atau latihan secara sadar terhadap peserta didiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran (menjadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara). 2.
Fungsi Guru Dalam proses belajar mengajar guru harus bisa memposisikan sesuai dengan status serta profesinya. Hal ini dapat disesuaikan dan menerapkan dirinya sebagai seorang pendidik, seseorang dikatakan sebagai seorang guru tidak cukup tahu suatu materi yang akan diajarkan, tetapi pertama kali ia harus merupakan seseorang yang memang memiliki kepribadian guru dengan segala ciri kedewasaannya. Dengan kata lain bahwa untuk menjadi pendidik atau guru, seseorang harus berkepribadian yang baik. Nilai-nilai tersebut harus diwujudkan dalam tingkah laku sehari-hari.oleh
20
karena itu pribadi guru itu sendiri merupakan perwujudan dan nilai-nilai yang akan ditransfer, maka guru harus bisa memfungsikan sebagai seorang pendidik ia bukan saja pembawa ilmu pengetahuan akan tetapi juga menjadi contoh seorang pribadi manusia, (Sardiman, 2000:135). 3.
Peran Guru Pelaksanaan proses belajar mengajar (PBM) menuntut adanya berbagai peran untuk senantiasa aktif dalam aktivitas interaksi belajar mengajar dengan siswanya. peran guru dipandang strategis dalam usaha mencapai keberhasilan proses belajar mengajar apabila guru mau menempatkan dan menjadikan posisi tersebut sebagai pekerjaan profesional. Dengan demikian, guru akan disanjung, diagungkan dan dikagumi, karena perannya yang sangat penting diarahkan ke arah yang dinamis yaitu menjadi pola relasi antara guru dan lingkungannya, terutama siswanya. Mengenai peran guru akan diuraikan beberapa pendapat, yaitu menurut Watten B. yang dikutip oleh Piet A. Sahertian (1999:16) peran guru adalah sebagai tokoh terhormat dalam masyarakat sebab ia nampak sebagai orang yang berwibawa, sebagai penilai, sebagai seorang sumber karena ia memberi ilmu pengetahuan, sebagai pembantu, sebagai wasit, sebagai detektif, sebagai obyek identifikasi, sebagai penyangga rasa takut, sebagai orang yang menolong memahami diri, sebagai pemimpin kelompok, sebagai orang tua/wali, sebagai orang yang membina dan
21
memberi layanan, sebagai kawan sekerja dan sebagai pembawa rasa kasih sayang. Sedang menurut Oliva, peran guru adalah sebagai penceramah, nara sumber, fasilitator, konselor, pemimpin kelompok, tutor, manajer, kepala laboratorium, perancang program dan manipulator yang dapat mengubah situasi belajar. Sejalan dengan pendapat Oliva, Sardiman AM (2000:142), menyatakan bahwa peran guru adalah sebagai informator, organisator, motivator, direktor, inisiator, transmitter, fasilitator, mediator dan evaluator. Lebih lanjut Sardiman menerangkan bahwa : a. Informator berarti guru harus melaksanakan cara-cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. b. Organisator berarti guru diharapkan mampu mengorganisasikan sedemikian rupa komponen-komponen yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar sehingga dapat dicapai efektifitas dan efisiensi belajar pada diri siswa. c. Motivator berarti guru dituntut mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mengkomunikasikan potensi siswa, menumbuhkan aktivitas dan daya cipta (kreatif) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar (PBM) sebagai usaha untuk meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajar siswa.
22
d. Direktur berarti guru harus memberikan bimbingan dan pengarahan tentang kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang akan dicapai peranan ini akan menonjolkan jiwa kepemimpinan guru dalam menjalankan pekerjaan profesional. e. Inisiator berarti guru dipandang sebagai pencetus ide-ide kreatif dalam proses belajar yang dapat dicontoh oleh siswanya. f. Transmitter berarti guru bertindak sebagai penyebar kebijakan pendidikan dan pengetahuan dalam kegiatan belajar mengajar. g. Fasilitator berarti guru hendaknya memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar, misalnya dengan menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan perkembangan siswa sehingga interaksi belajar mengajar dapat berlangsung efektif. h. Mediator berarti guru diartikan sebagai penengah atau pemberi jalan untuk mengatasi kemacetan dalam kegiatan belajar mengajar siswa di samping penyedia media sekaligus mengorganisasikan penggunaan media. i. Evaluator berarti guru berhak menilai prestasi akademik dan prilaku sosial sebagai penentu berhasil atau tidaknya siswa dalam belajar. Evaluasi tidak hanya sebatas ekstrinsik saja, tetapi juga menyentuh aspek intrinsik yang diwujudkan dalam prilaku sehingga guru dalam menjatuhkan nilai akan lebih berhati-hati.
23
Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah (2000:43) melengkapi beberapa pendapat di atas dengan menyatakan bahwa peran guru adalah sebagai korektor, inspirator, informator, organisator motivator, inisiator, fasilitator, pembimbing, demonstrator, pengelola kelas, mediator, supervisor dan evaluator. Lebih lanjut Djamarah memperjelas keterangan dengan memberikan penjelasan pada masing-masing
peran tersebut
yaitu: a. Korektor berarti guru berhak menilai dan mengoreksi sikap, tingkah laku dan perbuatan siswa, sikap prilaku dan perbuatan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang melekat pada diri siswa. Oleh karena itu guru harus dapat membedakan antara nilai yang baik dan nilai yang buruk, nilai yang baik guru harus mempertahankan dan nilai yang buruk harus direduksi dari jiwa dan watak siswa. b. Inspirator, berarti guru dituntut untuk memberikan petunjuk tentang bagaimana cara belajar yang baik, petunjuk tersebut dapat bertolak dari pengalaman atau pengetahuan yang telah didapat oleh guru sehingga mampu untuk memecahkan problematika yang dihadapi siswa. c. Informator, berarti guru harus memberikan informasi tentang perkembangan sains dan teknologi, selain sejumlah bahan pelajaran untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan oleh guru. Informasi ini harus baik sehingga sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa.
24
d. Organisator berarti guru memiliki kegiatan pengelolaan aktivitas akademik, menyusun tata tertib kelas, menyusun kalender akademik dan sebagainya. Semua diorganisasikan sehingga dapat mencapai efektivitas dan efisiensi dalam belajar pada diri siswa. e. Motivator berarti guru harus memotivasi siswa agar bergairah dan aktif dalam belajar. Untuk itu motif-motif yang melatar belakangi siswa dalam belajar harus dipacu sedemikian rupa sehingga mereka mampu belajar secara mandiri sesuai dengan kebutuhannya. f. Inisiator berarti guru menjadi pencetus ide-ide progresif dalam pendidikan sehingga prosesnya tidak ketinggalan zaman dan mengalami perkembangan yang lebih baik dari keadaan sebelumnya. g. Fasilitator, berarti guru menyediakan fasilitas belajar sehingga dapat tercipta
lingkungan
belajar
yang
menyenangkan
siswa
dan
memudahkan aktivitas belajar mereka. h. Pembimbing, berarti kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing siswa menjadi manusia dewasa yang berprilaku secara mandiri, awalnya siswa tergantung pada bantuan guru karena kekurangmampuannya.
Namun
dengan
bimbingan
guru,
rasa
ketergantungan tersebut semakin berkurang dikarenakan tingkat kedewasaan telah berkembang sehingga nantinya mampu berdiri sendiri (mandiri) dalam belajar. i. Demonstrator berarti guru harus memperjelas penjelasannya melalui peragaan alat dan gerak-gerak ritme tubuh sehingga memudahkan
25
pemahaman memperjelas
siswa,
dengan
pemahaman
demikian
siswa
guru
sehingga
dapat
membantu
diharapkan
adanya
kesejalanan antara keinginan guru dan pemahaman siswa, dan diantara mereka tidak terjadi salah pengertian. j. Pengelolaan kelas, berarti guru berperan dalam mengelola proses pembelajaran. Ia hendaknya mengatur penempatan masing-masing siswa sesuai dengan proporsinya, menjagai dari kegaduhan dan membuat suasana kelas semakin menyenangkan sehingga aktivitas mengajar semakin optimal. k. Mediator, berarti guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup terhadap penggunaan berbagai jenis media pendidikan sebagai alat komunikasi yang efektif dalam proses belajar mengajar (PBM) sehingga dapat membantu memperjelas eksplanasi dan sebagai jalan pemecahan masalah. l. Supervisor, berarti guru harus membantu memperbaiki dan menilai secara kritis terhadap proses pembelajaran. Untuk itu teknik-teknik supervisi harus dikuasai oleh guru sehingga akan membantu memperbaiki situasi dan kondisi belajar mengajar. Teknik-teknik tersebut dapat diperoleh melalui jabatan, pengalaman, pendidikan, kecakapan dan ketrampilan-ketrampilan yang dimilikinya serta sifatsifat kepribadian yang menonjol. m. Evaluator, berarti guru bertugas menilai aspek-aspek instrinsik (kepribadian) dan ekstrinsik yang mengarah kepada pencapaian
26
prestasi verbal siswa. Keduanya bermanfaat bagi perkembangan jiwa dan prilaku mereka dalam pencapaian prestasi yang optimal. Jadi peranan guru bukanlah bertindak yang hanya bertindak mengajar, tetapi haruslah sanggup bertindak sebagai korektor, inspirator, informator, motivator, fasilitator, pembimbing, demosntrator, pengelola kelas, mediator, supervisor, organisator, direktur, inisiator, transmitter, dan evaluator. Hal ini diperlukan sebagai bekal untuk pengabdian dirinya dalam meraih cita-cita mulia yaitu mencapai tujuan pendidikan universal. 4.
Kode Etik Guru Guru di Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dan tanggung jawab besar dalam mengembangkan program pendidikan yang terwujud dalam proses pembelajaran, oleh karenanya profesi guru dapat
dipandang
sebagai
pekerjaan
profesi
yang
menuntut
profesionalisme dalam menjalankan fungsi dan perannya di lembaga pendidikan formal. Sehubungan dengan pekerjaan profesional tersebut, guru pasti memerlukan pedoman atau kode etik agar dalam menjalankan profesinya sehingga dapat terhindar dari segala bentuk penyimpangan. Dengan demikian penampilan guru akan terarah dan berkembang dengan baik karena ia akan terus menerus memperhatikan dan mengembangkan profesinya. Setiap guru yang memegang status sebagai pendidik yang profesionalis akan selalu berpegang pada kode etik tersebut, sebab kode
27
etik inilah yang merupakan salah satu ciri yang harus ada pada pekerjaan profesi. Sedangkan pengertian kode etik profesi itu sendiri adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota di dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya di masyarakat. Norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi para anggota profesi tentang bagaimana mereka melaksanakan profesinya dan laranganlarangannya. Untuk mengetahui tentang kode etik guru Indonesia, penulis akan mengungkapkan kode etik guru, yaitu : a. menerima segala problem peserta didik dengan hati dan sikap yang terbuka dan tabah. b. Bersikap penyantun dan penyayang. c. Menjaga kewibawaan dan kehormatanya dalam bertindak. d. Menghindari dan menghilangkan sikap angkuh terhadap sesame. e. Bersifat rendah hati ketika menyatu dengan masyarakat. f. Menghilangkan aktifitas dan yang tidak berguna dan sia-sia. g. Bersifat lemah lembut terhadap peserta didik yang tingkat IQ-nya rendah, serta membinanya dalam taraf maksimal. h. Meninggalkan sifat marah dalam menghadapi problem peserta didik. i. Memperbaiki sikap peserta didiknya , dan bersikap lemah lembut terhadap peserta didik yang kurang lancer bicaranya.
28
j. Meninggalkan sifat yang menakutkan pada peserta didik terutama pseserta didik yang belum mengetahui. k. Menerima kebenaran yang diajukan peserta didik. l. Menjadikan kebenaran sebagai acuan dalam proses pendidikan. m. Mencegah peserta didik mempelajari ilmu yang membahayakan n. Menambah sifat ikhlas pada peserta didik. o. Mengaktualisasikan informasi yang diajarkan pada peserta didik (Mujib, 2006: 99-100) Jadi sangatlah jelas bahwa kode etik profesi keguruan diperlukan sebagai pedoman dan melaksanakan profesi keguruan dan diperlukan sebagai rambu-rambu atau peraturan agar guru tidak bertindak menyeleweng dari profesi guru, sehingga pelaksanaan profesi keguruan tetap mengacu pada kaidah-kaidah yang berlaku dan utamanya tidak bertentangan dengan tugas yang diembannya.
B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Motivasi merupakan satu hal yang penting dalam kegiatan atau aktifitas manusia, termasuk kegiatan belajar. Belajar tanpa didasari motivasi akan kurang bersemangat dan akhirnya akan mempengaruhi pencapaian hasil atau prestasi belajarnya. Kurang berhasilnya belajar siswa tidak mesti ditentukan oleh kemampuannya, tetapi juga dipengaruhi
29
dorongan ke arah belajar. Oleh karena itu motivasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Setiap anak mempunyai motivasi atau dorongan yang berhubungan dengan kebutuhan biologis dan psikologis, termasuk didalamnya minat, hasrat dan cita-cita. Semua itu akan mendorongnya untuk berbuat sesuatu dengan tujuan mencapai sesuatu. Akan tetapi kadang-kadang tidak semua motivasi dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu tugas guru adalah menumbuhkan motivasi yang akan mendorong anak berbuat untuk mencapai tujuan belajar. Untuk memperoleh gambaran tentang motivasi belajar, terlebih dahulu akan dibahas mengenai pengertian motif. Kata motif berasal dari Bahasa Inggris “motive” yang berarti alasan, bergerak, dorongan, kemauan, (Purwodarminto, 1980:73) Sedangkan pengertian motivasi sendiri menurut para ahli dapat dikemukakan di bawah ini, diantaranya adalah: a. Zulfajri (2008:575) mengatakan bahwa motivasi adalah kecenderungan yang
timbul
sadarmelakukan
pada
diri
dengan
seseorang tindakan
secara tertentu,
sadar
atau
tidak
usaha-usaha
yang
menyebabkan orang tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki.. b. Dr. I.L. Pasaribu dan Simanjutak (2000:73), bahwa motivasi adalah “Suatu tenaga (dorongan, alasan, kemauan) dari dalam yang
30
menyebabkan kita berbuat atau bertindak yang mana tindakan itu diarahkan tujuan tertentu. c. S. Nasution (2000:73), bahwa Motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu mau dan ingin melakukan sesuatu. d. Ngalim Purwanto (1996:60) “Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan sesuatu.” Berangkat dari pengertian-pengetian di atas dapat disimpulkan bahwa secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan. Sedangkan secara istilah motivasi berarti suatu daya penggerak kekuatan dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu aktivitas/kegiatan tertentu dan memberikan arah dalam pencapaian tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari luar maupun dari dalam dirinya. 2.
Pengertian Belajar Mengenai pengertian belajar berikut ini akan dikemukakan pendapat para ahli antara lain: a. W.S. Winkel (1987:36), bahwa: “Belajar pada manusia adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.”
31
b. Sholeh Abdul Aziz dan Abdul Madjid (1996:169) , mengatakan:
ضيِـُُْيِ ِْف ذُ ْى ِن اْلُمتَـ َعلِّ ِم يُطَْرأ َُعلَى َخْيـَرٍة َسابَِق ٍة ْ َُّعلَّ ُم ُى َوت َ ََالتـ ضيِـْيـٌرر َ ِ يْ ٌر ْ ََـيُ َ ِ ُ ِْيـ َ ات
Artinya: “Belajar adalah suatu perubahan di dalam pemikiran siswa yang dihasilkan dari pengalaman terdahulu, kemudian menimbulkan perubahan baru dalam pemikiran siswa.” c. Hilgard (2000:35) mengatakan: “Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan (apakah dalam laboratorium atau dalam lingkungan alamiah) yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan, misalnya perubahan karena faktor-faktor yang tidak termasuk latuhan, misalnya perubahan karena mabuk atau minuman ganja bukan termasuk hasil belajar. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai akibat latihan dan pengalaman yang dilaksanakan secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan serta tingkah laku yang lebih baik. Belajar bukan hanya sekedar pembentukan intelektual saja. Sebagaimana pendapat tradisional, akan tetapi mengarah kepada a change in behavior atau perubahan tingkah laku.
32
Setelah motivasi dan belajar diartikan secara terpisah, maka keduanya akan dirangkaikan membentuk pengertian baru, motivasi belajar menurut W.S. Winkel (1983:27) adalah: “Keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai.” Dalam pembahasan ini motivasi belajar dimaksudkan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menghubungkan aktivitas belajar yang akan menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar yang memberikan arah kepada aktivitas belajarnya sehingga tujuan yang dikehendaki siswa dalam belajar akan tercapai. 3.
Landasan Belajar Landasan belajar telah disebutkan baik di dalam al-Qur’an maupun Hadits. Adapun landasan tersebut diantaranya : a. al-Qur’an
ِاُدع ا ك ِيا ْْلِ ْك َم ِة َواْمل ْو ِعظَِة اْْلَ َسنَ ِة َو اَ ِد ْْلُ ْم ِبالَّ ِيت َ ِّىل َسبِْي ِل َرب َ ُْ َ )125:ِى َي اَ ْح َس ُن ط (الن ل Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik” (Q.S. An-Nahl: 125). Depag (1986:421)
33
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa kita hendaknya menguasai ilmu untuk dapat menjawab dengan benar. b. Hadits
:اا َ َ ِ َعلَْيوَ َو َّسلَ َم َـ َعلَْيوَ بِاْلعِْل ِم َوَم ْن اََر َاد ُُهَا
اا َر ُس ْو ُا ِ َ لَّى َ َ :اا َ َ َع ْن اَِ ُىَريْـَرَة ِ ْمنَ ارادال ُّ نْـيا َـعلَي ِو بِاْلعِْل ِم ِومن اَرادا الخَرِة ََ َْ َْ َ ََ َْ )َـ َعلَْيوَ بِاْلعِْل ِم (روه البخارى
Artinya : “ dari Abu Hurairah berkata : Nabi Muhammad SAW bersabda : barang siapa menghendaki kehidupan dunia maka dengan ilmu, barang siapa menghendaki kehidupan akhirat maka dengan ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka dengan ilmu”. (HR. Bukori)
Hadits diatas menjelaskan bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan (kemuliaan) di dunia dan akhirat maka haruslah dengan ilmu, dan ilmu itu bisa didapat dengan belajar. Untuk itulah belajar merupakan hal yang harus dilaksanakan bagi orang yang ingin bahagia dunia dan akhirat.
4.
Macam-Macam Motivasi Belajar Motivasi belajar merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas belajar. Untuk mengetahui macammacam motivasi akan dapat dilihat dari berbagai segi, diantaranya: a. Dilihat dari dasar pembentukannya, meliputi:
34
1) Motif-motif bawaan Yang dimaksud adalah motif yang dibawa sejak lahir jadi motivasi ada tanpa dipelajari, (Sardiman, 1993:85). Ia adalah motif alami dan motif fitrah yang dibawa sejak lahir, termasuk motif ini misalnya dorongan untuk minum, makan, seksual dan sebagainya. 2) Motif-motif yang dipelajari Maksudnya adalah motif-motif yang timbul
karena
dipelajari. Misalnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan yang mengajar sesuatu dalam masyarakat. b. Dilihat dari datang/timbulnya 1) Motivasi instrinsik Maksudnya adalah motif-motif yang menjadi dasar aktif atau berfungsinya. Hal ini tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu, (Sumadi, 1993:72). Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan, dorongan orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa, bangsa dan negara. Oleh karena itu ia belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Ada beberapa hal yang dapat merangsang timbulnya motivasi instrinsik, diantaranya disebabkan:
35
a) Adanya kebutuhan terhadap sesuatu hal, seseorang akan terdorong berbuat atau berusaha melakukan sesuatu sehingga terpenuhi kebutuhannya. b) Adanya kemajuan tentang diri sendiri, dengan mengetahui hasil belajar, atau prestasi yang dicapai baik itu berupa kemajuan atau kemunduran dapat mendorong belajar untuk lebih giat lagi. Terlepas prestasi yang diraihnya itu baik atau justru sebaliknya prestasinya berupa kemunduran, hal ini akan membawa pengaruh semangatnya dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. Kalau prestasi bagus ia akan terdorong untuk mempertahankan prestasinya, dan apabila prestasinya sedang atau menurun ia akan berusaha memperbaikinya. c) Adanya aspirasi atau cita-cita. Cita-cita biasanya akan timbul karena adanya keinginan diri sendiri untuk mencapai sesuatu. Maka cita-cita diri merupakan pembangkit semangat belajar anak. 2) Motivasi ekstrinsik Motivasi
ekstrinsik
ialah motivasi
yang aktif
dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar, (Sumadi:90). Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu atau karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain, sehingga dengan adanya kondisi demikian akhirnya ia mau melakukan sesuatu untuk belajar. Sebagai contoh: seseorang
36
mau belajar karena akan diberikan hadiah sesuai apa yang ia inginkan oleh orang tuanya apabila mendapat peringkat 1 dikelasnya. Motivasi ekstrinsik lebih kuat dan tahan lama dibandingkan dengan motivasi instrinsik. Sebab melalui motivasi instrinsik, dimulai belajar dan diteruskan berdasarkan golongan dari individu atau siswa sehingga mereka belajar tanpa disuruh. Meskipun demikian motivasi ekstrinsik tidak dapat diabaikan. Ia harus ditumbuhkan dan dirangsang sehingga menimbulkan motivasi instrinsik. Untuk dapat menumbuhkan motivasi dalam belajar, Nasution mengemukakan pendapatnya, bahwa hal tersebut dapat dilakukan seperti dengan “memberi angka, hadiah, saingan, hukuman dan sebagainya.
5. Fungsi dan Ciri Motivasi Belajar a. Fungsi Motivasi Belajar Motivasi mempunyai fungsi atau peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Sebab segala aktivitas akan selalu dilatarbelakangi oleh adanya motivasi. Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan adanya motivasi, sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi. 1) Mendorong manusia untuk berbuat
37
2) Menentukan arah atau perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dijalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu, dengan menyampaikan yang tak bemanfaat bagi tujuan itu, (Nasution, 1995:76). b. Ciri-Ciri Motivasi Belajar Motivasi yang ada pada diri seseorang, memang sukar untuk diketahui dan diakui, namun demikian dapat diinterpretasikan dari bentuk tingkah laku dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun dalam menghadapi tugas, dapat bekerja dengan terus menerus dalam jangka waktu lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2) Ulet dalam menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak mudah putus asa dengan prestasi yang dicapainya) 3) Menunjukkan minat terhadap macam-macam dewasa untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi dan sebagainya) 4) Lebih senang bekerja sendiri 5) Cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja sehingga kurang kreatif)
38
6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah tidak yakin akan sesuatu) 7) Tidak mudah melepas hal yang sudah diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah social, (Nasution:82). Apabila seseorang memiliki ciri-ciri sebagaimana tersebut berarti ia mempunyai motivasi yang cukup kuat oleh karena itu ia harus berusaha memelihara dan mempertahankannya.
C. Pengaruh Perhatian Guru terhadap Motivasi Belajar Anak Guru merupakan unsur manusiawi dalam lembaga pendidikan formal. Di lembaga inilah sebagai dunia kehidupan guru yang sebagian besar waktu guru dihabiskan. Ia hadir untuk mengabdikan diri kepada siswa yang membutuhkan pembinaan dan bimbingan. Guru dan siswa adalah dua sosok manusia yang tidak dapat dipisahkan bagai orang tua dan anak yang terikat dalam tali jiwa. Di mana ada guru di situ ada siswa yang membutuhkan pembinaan dan bimbingan belajar, mereka berada dalam kesatuan dwi tunggal yang seiring dan setujuan. Hubungan mereka merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar siswa, bahkan yang menentukan. Bagaimanapun baiknya bahan pelajaran yang diberikan, bagusnya metode yang digunakan, namun jika hubungan guru dan siswa tidak harmonis, maka dapat menciptakan proses dan hasil pembelajaran yang tidak diinginkan.
39
Hubungan guru dan siswa yang tidak harmonis biasanya sering tidak disukai siswa. Hal ini dapat ditunjukkan dengan adanya sikap guru kasar dan keras, berprilaku yang menyimpang, dingin dalam hubungan mereka sehingga dapat menjadi pendorong utama siswa untuk berprilaku negatif. Dalam pengabdiannya, guru tidak hanya bersandar tuntutan pekerjaan tetapi juga sebagai panggilan jiwa atau tuntutan hati nurani sehingga ia dapat merasakan jiwanya lebih dekat dengan siswanya. Dengan demikian guru merupakan cerminan pribadi yang mulia, ia dengan rela hati menyisihkan waktunya demi kepentingan siswanya demi membimbing, mendengarkan keluhan, menasehati, membantu kesulitan siswa dalam segala hal yang bisa menghambat aktivitas belajarnya, merasakan kedukaan siswa, bersama-sama dengan siswa pada waktu senggang, berbicara dan bersendau gurau di sekolah, di luar jam kegiatan kelas, bukan hanya duduk di kantor dengan dewan guru dan membuat jarak dengan siswa. Sebelum
mengawali
pengabdiannya
tersebut,
guru
harus
menanamkan niatnya untuk mendidik siswa agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan, mempunyai sikap dan watak yang baik, cakap dan terampil, bersusila harus menyadari bahwa dalam dirinya terdapat fiqur yang diteladani oleh semua pihak terutama siswa. Dengan demikian guru dapat meluruskan tingkah laku dan perbuatan siswa yang kurang baik terutama peningkatan kualitas belajar siswa, peran guru menjadikan salah satu keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.
40
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Tinjauan Historis Madrasah Ibtidaiyah (MI) Arrosad Bergaslor awalnya berdiri dari adanya Madrasah Diniyah (madin) yang proses pembelajaranya masih mendompleng di rumah milik Bapak Mawahib. pada tahun 1953 berdasarkan hasil musyawarah sejumlah tokoh masyarakat seperti H. Alwi, Bapak Kyai Maruh, Bapak H. Hasim dan Mbah Abdul jahid memutuskan agar lembaga tersebut ikut dalam kurikulum pemerintah dan mulai saat itulah MI Arrosyad Bergaslor berdiri. Setelah H. Alwi wafat, kepemimpinan Arrosyad dipegang oleh Bapak Nasa’i sebagai ketua Yayasan dan Bapak Iksam Mukhlasin sebagai Kepala Madrasah yang mulai memimpin tahun 1990 an , dalam selang waktu beberapa tahun MI Arrosyad Bergaslor mendapat status Disamakan berdasarkan surat keputusan kantor Depag Kota Semarang nomor MK.01/sb/pp.03/3665/1995 tanggal 27 Mei 1995. Kemudian pada tangal 1 Februari 2004 terjadi pergantian kepemimpinan di MI Arrosyad Bergaslor, dari kepemimpinan Bapak Iksam diganti oleh Bapak Amorodin sampai sekarang.
41
Tidak lama kemudian MI Arrosyad Bergaslor memperoleh sertifikasi akreditasi B. pada tanggal 12 November 2004 sampai sekarang masih menyandang predikat akreditasi B. 2. Letak Geografi Letak geografi adalah daerah dimana sekolah tersebut berada secara jelas. MI Arrosyad Bergaslor merupakan salah satu sekolah yang terletak di kaki gunung Ungaran yang berketinggian 950 m diatas permukaan laut. Sekolah tersebut terletak 30 km dari pusat kota Semarang dan 10 Km dari Kota Ungaran. Sebagian besar daerahnya adalah daerah persawahan dan kebun, namun akhir-akhir ini banyak kawasan pertanian berubah fungsi menjadi kawasan pabrik dan perhotelan. Untuk lebih jelasnya sekolah tersebut berada di : a. Jalan
: Kauman N0. 33
b. Desa/ kelurahan
: Bergaslor
c. Kecamatan
: Bergas
d. Kota/ Kab
: Semarang
e. Propinsi
: Jawa Tengah
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 9 Mei 2012 MI Arrosyad ditinjau dari segi geografis sangat tepat dan terletak pada lingkungan yang kondusif, dimana transportasi lancer serta tidak terisolasi dari kota. Posisi lembaga pendidikan berbatasan dengan:
42
a. Sebelah Utara
: berbatasan dengan rumah penduduk (Bapak
Kasiran) b.
Sebelah selatan
: berbatasan dengan rumah penduduk (jalan raya)
c. Sebelah timur
: berbatasan dengan rumah penduduk (jalan raya)
d.
:
Sebelah barat
berbatasan
dengan
jalan
raya
Sokokidul.
(lapangan) Penduduk sekitar sekolah ini merupakan masyarakat yang sudah maju dan mayoritas beragama Islam, dekat dengan pesantren, dan masjid. Selaian itu, MI Arrosad dekat dengan jalur wisata yaitu wisata Bandungan dan Gedongsongo. Situasi dan kondisinya cukup aman, 3. Struktur Organisasi Organisasi dipandang perlu sebagai alat pencapaian tujuan dan merupakan wadah penyelenggaraan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Struktur
yang
relative
permanent
tanpa
menutup
kemungkinan terjadinya reorganisasi apabila dipandang perlu, demi kecepatan laju usaha pencapaian tujuan atau usaha-usaha peningkatan, efisiensi dan efektifitas serta produktifitas. Organisasi sekolah meruapakan suatu kelaziman dalam lembaga pendidikan. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa seluruh komponen yang ada didalam lingkungan sekolah harus dapat berjalan dengan terpadu, sehingga pencapaian tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
43
MI Arrosyad Bergaslor merupakan unit organisasi di bidang pendidikan formal, maka demi sebuah idealisme seperti tersebut diatas MI Arrosyad Bergaslor ini bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan Nasional, tujuan intruksional, kurikuler dan hal ini telah diatur dalam struktur organisasi sebagai berikut : 1. Ketua yayasan
: Themon Nasa’i.
2. Kepala Sekolah
: Amorodin, M.Pd.I
3. Komite sekolah
: H. Asrori
4. Bendahara
: Dwi Marmiati, S.Pd.I
5. Sekretaris
: Achmad Eko Sulistiyono, S.Pd.I.
4. Keadaan Guru dan Siswa a. Keadaan guru Para pendidik yang mengatjar di MI Arrosyad Bergaslor, semuanya berjumlah 11 guru dan dari 10 itu terdiri dari 1 PNS dan 10 sebagai guru tetap yayasan. Selengkapnya dapat dilihat pada rekapitulasi guru sebagai berikut :
44
Tabel I Data Guru MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012
No
Nama
Tempat, Tanggal Lahir
Pendidikan
1
Amorodin,M.Pd.I
Kab. Semarang, 12-09-1975
S 2/ PAI
2
Achmad Eko Sulistiyono, S.Pd.I
Kab. Semarang, 24-07-1982
SI /PAI
3
Dwi Marmiati, S.Pd.I
Kab. Semarang, 11-11-1979
SI /PAI
4
Nur mukasanah, S. Pd.I
Kab. Semarang, 19-03-1980
SI /PAI
5
Zunarti, S.Pd.I
Kab. Semarang, 24-09-1968
SI /PAI
6
Agustin Fajriyah, A.Ma
Kab. Semarang, 06-08-1985
DII/PGKMI
7
Titik Latifah, A.Ma
Kab. Semarang, 01-01-1987
DII/PGMI
8
Siti Nur Wachidah, A.Ma
Kab. Semarang, 22-05-1984
DII/PGSD
9
Sri mulyani, S.Pd
Kab. Semarang, 14-03-1982
SI/FISIKA
10
Fatwa Ali azhar, S. fil
Kab. Semarang, 19-09-1980
SI/FILSAFAT
11
Amirul Chasan, S, Pd
Kab. Semarang, 31-10-1986
SI/B.ING
b. Keadaan siswa Keadaan siswa pada tahun 2011/2012 telah mencapai 252 dengan rincian sebagai berikut :
45
Tabel 2 Data Siswa MI Arrosyad Bergaslor Tahun 2011/ 2012 Keadaan Siswa NO
TK Kls L
P
Jumlah
1
I
22
30
52
2
II
28
14
42
3
III
19
26
45
4
IV
23
21
44
5
V
20
14
34
6
VI
14
21
35
126
126
252
Jumlah
5. Fasilitas Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah dan tata usaha bahwa fasilitas yang dimiliki MI Arrosyad Bergaslor sudah mencukupi kebutuhan dalam rangka menunjang tujuan pendidikan. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dipaparkan fasilitas yang dimiliki oleh MI Arrosyad Bergaslor. Luas Tanah dan beberapa fasilitas yang dimiliki : a. Untuk bangunan dan sekelilingnya berjumlah 720 m2 b. Lapangan tennis, bulu tangkis, halaman basket dan taman sekolah seluas 200 m2
46
c. Setiap ruangan terdapat meja kursi guru dan siswa serta telah dilengkapi dengan media peraga pelajaran d. Peralatan kantor terdiri dari mesin ketik 1 buah, computer 1 buah, laptop 1 buah e. Ruang laboratorium computer terdiri dari 9 unit computer
Tabel III KONDISI RUANGAN MI ARROSYAD BERGASLOR Jenis Ruang
Luas (m2)
Jumlah Ruangan
Kantor yayasan
1 Ruang
16
Ruang belajar/ kelas
6 Ruang (2 lantai)
336
Ruang kepala Sekolah
1 Ruang
16
Ruang Guru
1 Ruang
50
Ruang Tamu
1 Ruang
12
Ruang perpustakaan
1 Ruang
50
Ruang UKS
1 Ruang
7
Ruang gudang
2 Ruang
4
lab. Computer
1 Ruang
7
Wc/ kamar mandi
6 Ruang
24
Musholla
1 Ruang
21
47
B. Penyajian Data Berdasarkan nilai hasil angket yang diberikan kepada 34 siswa pada variabel Perhatian guru dan motivasi belajar siswa, datanya dapat disajikan sebagai berikut: 1. Data Hasil Jawaban Angket Pada Variabel Perhatian Guru Berikut ini adalah nilai hasil angket perhatian guru. TABEL IV DATA HASIL ANGKET PERHATIAN GURU JAWABAN No
NILAI
Resp.
Jumlah A
B
C
D
4
3
2
1
1
1
3
9
1
2
12
27
2
2
43
2
2
8
7
0
0
32
21
0
0
53
3
3
1
4
7
3
4
12
14
3
33
4
4
6
5
4
0
24
15
8
0
47
5
5
2
7
5
1
8
21
10
1
40
6
6
6
9
0
0
24
27
0
0
51
7
7
3
12
0
0
12
36
0
0
48
8
8
9
3
3
0
36
9
6
0
51
9
9
10
3
2
0
40
9
4
0
53
10
10
2
9
4
0
8
27
8
0
43
11
11
5
9
1
0
20
27
2
0
49
12
12
6
7
1
1
24
21
2
1
48
13
13
5
8
1
1
20
24
2
1
47
14
14
8
3
4
0
32
9
8
0
49
15
15
9
5
1
0
36
15
2
0
53
16
16
15
0
0
0
60
0
0
0
60
48
17
17
9
1
3
2
36
3
6
2
47
18
18
6
7
2
0
24
21
4
0
49
19
19
8
5
2
0
32
15
4
0
51
20
20
10
5
0
0
40
15
0
0
55
21
21
9
6
0
0
36
18
0
0
54
22
22
3
10
2
0
12
30
4
0
46
23
23
4
9
2
0
16
27
4
0
47
24
24
10
5
0
0
40
15
0
0
55
25
25
4
8
3
0
16
24
6
0
46
26
26
4
8
3
0
16
24
6
0
46
27
27
12
0
1
2
48
0
2
2
52
28
28
3
6
4
2
12
18
8
2
40
29
29
6
3
5
1
24
9
10
1
44
30
30
3
6
6
0
12
18
12
0
42
31
31
5
10
0
0
20
30
0
0
50
32
32
4
9
2
0
16
27
4
0
47
33
33
10
5
0
0
40
15
0
0
55
34
34
4
8
3
0
16
24
6
0
46
2. Data Responden Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan data angket yang mempertanyakan tentang motivasi belajar siswa sebagai berikut: TABEL V DATA HASIL ANGKET MOTIVASI BELAJAR SISWA No 1
JAWABAN
Resp. 1
NILAI
Jumlah
A
B
C
D
4
3
2
1
2
2
9
2
8
6
18
2
34
49
2
2
6
7
1
1
24
21
2
1
48
3
3
0
4
9
2
0
12
18
2
32
4
4
2
11
2
0
8
33
4
0
45
5
5
2
10
1
2
8
30
2
2
42
6
6
8
6
0
1
32
18
0
1
51
7
7
2
8
5
0
8
24
10
0
42
8
8
4
4
7
0
16
12
14
0
42
9
9
10
5
0
0
40
15
0
0
55
10
10
0
5
10
0
0
15
20
0
35
11
11
10
4
1
0
40
12
2
0
54
12
12
10
3
1
1
40
9
2
1
52
13
13
10
3
1
1
40
9
2
1
52
14
14
4
8
2
1
16
24
4
1
45
15
15
2
9
3
1
8
27
6
1
42
16
16
12
3
0
0
48
9
0
0
57
17
17
10
2
2
1
40
6
4
1
51
18
18
8
6
0
1
32
18
0
1
51
19
19
8
6
1
0
32
18
2
0
52
20
20
1
12
1
1
4
36
2
1
43
21
21
3
9
3
0
12
27
6
0
45
22
22
0
4
9
2
0
12
18
2
32
23
23
3
12
0
0
12
36
0
0
48
24
24
11
4
0
0
44
12
0
0
56
25
25
0
4
8
3
0
12
16
3
31
26
26
0
5
7
3
0
15
14
3
32
27
27
8
0
3
4
32
0
6
4
42
28
28
2
10
2
1
8
30
4
1
43
29
29
5
2
8
0
20
6
16
0
42
30
30
3
8
4
0
12
24
8
0
44
50
31
31
3
9
3
0
12
27
6
0
45
32
32
2
8
5
0
8
24
10
0
42
33
33
4
4
7
0
16
12
14
0
42
34
34
10
5
0
0
40
15
0
0
55
51
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif Dalam analisis ini akan dicaritahu perhatian guru terhadap siswa kelas V MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/2012 berdasarkan jawaban angket yang telah disebarkan pada 34 siswa kelas 5. a. Nilai Variabel X (perhatian guru). Dari hasil angket yang diperoleh nilai variabel untuk perhatian guru diperoleh hasil sebagai berikut: TABEL VI DAFTAR NILAI PERHATIAN GURU MI ARROSYAD BERGASLOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Nilai
No
Nilai
1
43
18
49
2
53
19
51
3
33
20
55
4
47
21
54
5
40
22
46
6
51
23
47
7
48
24
55
8
51
25
46
52
9
53
26
46
10
43
27
52
11
49
28
40
12
48
29
44
13
47
30
42
14
49
31
50
15
53
32
47
16
60
33
55
17
47
34
46
Adapun distribusi frekuensi tentang hasil jawaban angket adalah sebagai berikut: TABEL VII DISTRIBUSI FREKUENSI PERHATIAN GURU MI ARROSYAD BERGASLOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Nilai
Frequency
Percent
FX
1
33
1
2.94
33
2
40
2
5.88
80
3
42
1
2.94
42
4
43
2
5.88
86
5
44
1
2.94
44
53
6
46
4
11.76
184
7
47
5
14.71
235
8
48
2
5.88
96
9
49
3
8.82
147
10
50
1
2.94
50
11
51
3
8.82
153
12
52
1
2.94
52
13
53
3
8.82
159
14
54
1
2.94
54
15
55
3
8.82
165
16
60
1
2.94
60
34
100
1640
Total
Untuk mencari mean pada tabel di atas, maka dilakukan langkah sebagai berikut: 1) Proses penghitungan mean (X) sebagai berikut: X =
=
fx N 1640 34
= 48.2352 2) Untuk menafsiri tingkat perhatian guru, maka peneliti membuat interval dengan kategori sebagai berikut: R =H–L+1
54
H = Jumlah item X skor tertinggi, a = 4 = 15 x 4 = 60 L = Jumlah item X skor terendah, d = 1 = 15 x 1 =1 Jadi R = H – L + 1 = 60 – 15 + 1 = 46 i
R K
Dimana i
: Interval kelas
R : jumlah interval kelas K : Jumlah kelas interval berdasarkan jumlah alternatif jawaban =
46 4
= 11.5 Untuk lebih jelasnya akan disajikan tabel dibawah ini yang memuat katagori interval kelas.
55
TABEL VIII KATEGORI TINGKAT PERHATIAN GURU MI ARROSYAD BERGASLOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Interval
Katagori
Frekuensi
Prosentase
1
49.5 – 60
Sangat baik
16
47.058
2
38 – 48.5
Baik
17
50.000
3
26.5 – 37
Cukup
1
2.941
4
15 – 25.5
Kurang
0
0
34
100%
Total
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perhatian guru di MI Arrosyad Bergaslor dapat kategorikan baik dikarenakan mean nilai angket sebesar 48, 129 mencapai interval kategori baik (38 – 48.5) sesuai dengan tabel di atas. b). Nilai Variabel Y (Motivasi Belajar ). Resume nilai angket jawaban masing-masing anak adalah sebagai berikut: TABEL IX MOTIVASI BELAJAR SISWA MI ARROSYAD BERGASLOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Nilai
No
Nilai
1
34
18
51
2
48
19
52
56
3
32
20
43
4
45
21
45
5
42
22
32
6
51
23
48
7
42
24
56
8
42
25
31
9
55
26
32
10
35
27
42
11
54
28
43
12
52
29
42
13
52
30
44
14
45
31
45
15
42
32
42
16
57
33
42
17
51
34
55
Adapun distribusi frekuensi tentang hasil jawaban angket adalah sebagai berikut:
57
TABEL X DISTRIBUSI FREKUENSI TENTANG MOTIVASI BELAJAR SISWA MI ARROSYAD BERGASLOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Nilai
Frequency
Percent
FY
1
31
1
2.94
31
2
32
3
8.82
96
3
34
1
2.94
34
4
35
1
2.94
35
5
42
8
23.53
336
6
43
2
5.88
86
7
44
1
2.94
44
8
45
4
11.76
180
9
48
2
5.88
96
10
51
3
8.82
153
11
52
3
8.82
156
12
54
1
2.94
54
13
55
2
5.88
110
14
56
1
2.94
56
15
57
1
2.94
57
34
100
1524
Total
58
Untuk mencari mean pada tabel di atas, maka dilakukan langkah sebagai berikut: 1). Proses penghitungan mean (Y) sebagai berikut: X =
=
fY N 1524 34
= 44.823 2). Untuk menafsiri tingkat motivasi belajar siswa, maka peneliti membuat interval dengan kategori sebagai berikt: R =H–L+1 H = Jumlah item X skor tertinggi, a = 4 = 15 x 4 = 60 L = Jumlah item X skor terendah, d = 1 = 15 x 1 =1 Jadi R = H – L + 1 = 60 – 15 + 1 = 46 i
R K
Dimana i
: Interval kelas
59
R : jumlah interval kelas K : Jumlah kelas interval berdasarkan jumlah alternatif jawaban =
46 4
= 11.5 Untuk lebih jelasnya akan disajikan tabel dibawah ini yang memuat katagorikatagori yang kualitas pelaksanaan. TABEL XI INTERVAL KATEGORI MOTIVASI BELAJAR SISWA MI ARROSYAD BERGASLOR TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Interval
Katagori
Frekuensi
Prosentase
1
49.5 – 60
Sangat baik
11
32.352
2
38 – 48.5
Baik
17
50.000
3
26.5 – 37
Cukup
6
17.347
4
15 – 25.5
Kurang
0
0
34
100%
Total
Dengan demikiann dapat disimpulkan bahwa
motivasi belajar
siswa di MI Arrosyad Bergaslor dapat kategorikan baik dikarenakan mean nilai angket sebesar 44.823 mencapai interval kategori baik (38 – 48.5) sesuai dengan tabel di atas.
60
B. Pengujian Hipotesis Setelah diketahui nilai dan prosentase serta mean skor dari kedua variabel di atas, maka selanjutnya dalam analisis ini, nilai variabel X (perhatian guru) dan nilai variabel Y (motivasi belajar siswa) MI Arrosyad Bergaslor akan diuji dengan menggunakan rumus korelasi product moment. rxy
NXY (X )(Y ) [ NX (X ) 2 ][ NY 2 (Y ) 2 ] 2
TABEL XII TABEL KERJA KORELASI PRODUCT MOMENT No
X
Y
X2
Y2
XY
1
43
34
1849
1156
1462
2
53
48
2809
2304
2544
3
33
32
1089
1024
1056
4
47
45
2209
2025
2115
5
40
42
1600
1764
1680
6
51
51
2601
2601
2601
7
48
42
2304
1764
2016
8
51
42
2601
1764
2142
9
53
55
2809
3025
2915
10
43
35
1849
1225
1505
11
49
54
2401
2916
2646
12
48
52
2304
2704
2496
61
13
47
52
2209
2704
2444
14
49
45
2401
2025
2205
15
53
42
2809
1764
2226
16
60
57
3600
3249
3420
17
47
51
2209
2601
2397
18
49
51
2401
2601
2499
19
51
52
2601
2704
2652
20
55
43
3025
1849
2365
21
54
45
2916
2025
2430
22
46
32
2116
1024
1472
23
47
48
2209
2304
2256
24
55
56
3025
3136
3080
25
46
31
2116
961
1426
26
46
32
2116
1024
1472
27
52
42
2704
1764
2184
28
40
43
1600
1849
1720
29
44
42
1936
1764
1848
30
42
44
1764
1936
1848
31
50
45
2500
2025
2250
32
47
42
2209
1764
1974
33
55
42
3025
1764
2310
34
46
55
2116
3025
2530
62
34= N
1640=
1524=
80032=
70134=
74186=
X
Y
Diketahui : N=
34
X2 = 80032 rxy
rxy
X= 1640
Y = 1524
Y2 =70134
XY = 74186
NXY (X )(Y ) [ NX (X ) 2 ][ NY 2 (Y ) 2 ] 2
34 x74186 - (1640) (1524) [34x80032 - 16402 ][34x70134 - 15242 ]
rxy
2522324 2499360 (2721088 2689600)(2384556 2377764)
rxy
22964 31488x6792
rxy
22964 213866496
rxy = 0,586 Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa koefesien antara perhatian guru dan motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor Tahun 2012 sebesar 0,586 (rxy = 0,586)
63
C. Pembahasan Selanjutnya untuk menguji apakah ada hubungan antara perhatian guru dan motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor, dari hasil yang telah ditemukan sebesar 0,586(rxy = 0,586). Maka
selanjutnya
ialah
memberikan
interpretasi
sebagaimana berikut:
Interpretasi secara kasar/sederhana: dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X dan variabel Y tidak bertanda negatif; berarti diantara ke dua variabel tersebut terdapat korelasi positif (korelasi berjalan searah)
Dengan memperhatikan besarnya rxy (yaitu=0,586), yang besarnya berkisar antara 0,40 – 0,70, antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat pengaruh.
Interpretasi dengan menggunakan Tabel nilai “r”: df = N-nr = 34 – 2 = 32. Dengan memeriksa Tabel Nilai “r” product moment ternyata
bahwa df sebesar 32, pada taraf signifikansi 5 % diperoleh r
tabel
= 0.355
dan taraf signifikan 1% diperoleh r tabel = 0.456 Apabila hasilnya menunjukkan bahwa ro rt, berarti signifikan, yang berarti pula bahwa hipotesis yang penulis ajukan diterima, tetapi apabila sebaliknya,
ro rt, berarti non signifikan, maka hipotesis ha yang
penulis ajukan ditolak.
64
Adapun untuk mengetahui apakah nilai rxy (ro) itu signifikan atau tidak maka diuji dengan taraf signifikasi 5 % dan 1 % yang operasionalnya adalah sebagai berikut: Pada taraf signifikasi 5 % hasilnya adalah: ro
=0.586
rt 5%
= 0.355
ro > rt 0,05 (Signifikan) Pada taraf signifikasi 1 % hasilnya adalah: ro = 0.586 rt 1% = 0.456 ro > rt 0,01 (Signifikan) Dari pengujian di atas membuktikan bahwa setelah rxy (ro) diuji baik pada taraf signifikansi 5 % atau 1 %, ro tetap menunjukkan hasil lebih besar dari rt. Dengan demikian hipotesis alternatif ha yang berbunyi “ada hubungan antara perhatian guru dan motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor” yang diajukan adalah diterima. Kesimpulan yang dapat ditarik dari ketiga interpretasi diatas adalah terdapat hubungan positif antara Variabel X dan Variabel Y dan pengaruh itu sifatnya cukup signifikan sehingga pengaruh itu memang ada, yaitu antara perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor.
65
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan yang tertera di bawah ini : TABEL XII PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI TERHADAP KOEFISIEN KORELASI Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00-0,199
Sangat rendah
0,20-0,399
Rendah
0,40-0,599
Sedang
0,60-0,799
Kuat
0,80-1,000
Sangat kuat
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa interpretasi terhadap koefisien korelasi perhatian guru dan motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor terdapat tingkat hubungan yang sedang. Dalam analisis korelasi tersebut suatu angka yang disebut dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien korelasi (r2). Koefisien ini disebut sebagai penentu, karena varian yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varian yang terjadi pada variabel independen. Untuk koefisien korelasi di atas ditemukan r = 0,586. Koefisien determinasinya r2 = 0,343. Hal ini berarti varian yang terjadi pada variabel perhatian guru 34,3 % dapat dijelaskan melalui varian
66
yang terjadi pada variabel perhatian guru 34,3 % menentukan motivasi belajar siswa siswa, dan 65,7 % oleh faktor lain.
67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah diadakan penelitian lapangan dan menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pembahasan Skripsi yang berjudul “Pengaruh perhatian guru dan motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012” dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Perhatian guru berdasarkan jawaban angket yang disebar kepada 34 siswa, yang masuk dalam kategori sangat baik berjumlah 16 anak, yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 17 anak, yang termasuk dalam kategori cukup berjumlah 1 anak, sedangkan yang termasuk kategori kurang tidak ada sama sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perhatian guru di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dapat dikategorikan baik dikarenakan mean nilai angket sebesar 48, 129 mencapai interval kategori baik (38 – 48.5). 2. motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012 berdasarkan jawaban angket yang di sebar kepada 34 siswa, yang masuk dalam kategori sangat baik berjumlah 11 anak, yang termasuk dalam kategori baik berjumlah 17 anak, yang termasuk dalam kategori cukup berjumlah 6 anak, sedangkan yang termasuk kategori kurang tidak ada sama sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor
68
Tahun Pelajaran 2011/ 2012 dapat kategorikan baik dikarenakan mean nilai angket sebesar 44.6 mencapai interval kategori baik (38 – 48.5). 3. Berdasarkan analisis tentang pengaruh perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012 ditemukan Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = Nnr = 34 – 2 = 32, maka diperoleh r tabel = 0.355 dan kesalahan 1 % r tabel = 0.456. Dari pengujian di atas membuktikan bahwa setelah rxy (ro) diuji baik pada taraf signifikasi 5 % atau 1 %, ro tetap menunjukkan hasil lebih besar dari rt. Dengan demikian hipotesis alternatif ha yang berbunyi “ada pengaruh antara perhatian guru terhadap motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012” yang diajukan adalah diterima. Kesimpulan yang dapat ditarik dari ketiga interpretasi diatas adalah terdapat hubungan positif antara Variabel X dan Variabel Y dan pengaruh itu sifatnya cukup signifikan sehingga pengaruh itu memang ada antara perhatian guru dan motivasi belajar siswa di MI Arrosyad Bergaslor Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
B. Saran-Saran Setelah peneliti menyimpulkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi guru yang memerankan peran penting dalam proses pembelajaran hendaknya menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran yang
69
memiliki kebutuhan, minat, bakat, potensi, dan kemampuan untuk berkembang kearah yang positif, guru harus juga memahami perilaku belajar siswa melalui pengaruh faktor-faktor intrisik dan ekstrinsik. 2. Bagi orang tua siswa hendaknya mendukung proses pembelajaran siswa dengan menerapkan prinsip disiplin dan motivasi serta membantu dalam pengawasan pengendalian diri siswa. 3. Bagi siswa seharusnya sadar dengan eksistensinya sebagai manusia yang harus maju dan berkembang terutama dalam melakukan aktifitas belajar sehingga tumbuh kesadaran untuk berprilaku belajar secara mandiri. 4. Bagi pembaca setia, apabila sesuatu yang bermanfaat dan dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari terutama penciptaan sikap anak untuk berprilaku belajar mandiri, alangkah bijaksananya apabila diaplikasikan dalam kehidupan tersebut.
C. Penutup Dengan mengucap alhamdulillah wa syukrulillah, akhirnya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis sadar bahwa apa yang telah penulis tuangkan dalam skripsi ini adalah jauh dari kesempurnaan yang ada sebab penulis sadar atas keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki. Oleh karena itu, kritik serta saran yang konstruktif dari pembaca sekalian penulis harapkan guna
70
kesempurnaan skripsi
ini
dan
juga bagi
penulis
pribadi
guna
kesempurnaan tulisan-tulisan di masa mendatang. Tidak lupa penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini dan semoga skripsi ini benmanfaat bagi kita semua, amien.
71
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hadits, Terjemah Al-Jamius Shoghir Jilid II, PT. Bina Ilmu, Surabaya, 1995 Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Bidang Sosial Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta, 2010. Asnawi, Usman Basyiruddin, Media Pembelajaran, Ciputat Pers, 2002. Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, At Tarbiyah Waturuqut Tadris, Dar Al Ma’arif, Makkah, 1996. Darajat, Zakiah, , Ilmu Pendiidkan Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1992. Depag RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, Yayasan Penyelenggara Penerjemah AlQur'an, Jakarta, 1984. Effendy Uchjana Onong, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktik, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, Cet. I, 2001. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research II, Andi Offset, Yogyakarta, 1993. Mujib, Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2006. Mujib, Abdul, Ilmu Pendidikan Islam, Kencana, Jakarta, 2006. Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Logos, Wacana Ilmu, Jakarta, 2001. Nawawi, Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, 1993. Nasution S, Didaktik Asas-asas Mengajar, Bumi Aksara, Jakarta, 1995. Pasaribu I.L. dan. Simanjutak B., Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung, 1987. Piet Suhertian, Profil Pendidik Profesional, Andi Offset, Yogyakarta, 1999. Poerwadarminto, Ngalim. WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976. Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Raja Grafindo persada, Jakarta, 2000.
72
Sholeh, Abd. Rachman, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Gemawindu Panca Perkasa, Jakarta, 2000 Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian Dan Penilaian Pendidikan, Sinar Baru Algesindo, Bandung, Cet. 2, 2001. Suryabrata ,Sumadi, Psikologi pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1993. Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Reneka Cipta, Jakarta, 2000. Usman, Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001. Walgito, Bimo, Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah, Andi Offset, Yogyakarta, 1993. Winarno, Ahmad, Ilmu Pengantar Ilmiah Dasar Metode Tekhnik, Transito, Bandung, 1978. Winkel, S.J., W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Gramedia, Jakarta, 1986. Zulfajri, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Difa Publisher, Semarang, 2008.
73
ANGKET PENELITIAN (PERHATIAN GURU) A. IDENTITAS : Nama
: .............................................................................................
No. Absen
: .............................................................................................
B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Isilah biodata anda di atas terlebih dahulu. 2. Angket ini bersifat ilmiah, jadi tidak terpengaruh pada apapun pada diri anda. 3. Baca dengan teliti, kemudian jawablah pertanyaan tersebut dengan tanda (X) pada jawaban (a, b, c dan d) yang anda anggap sesuai. 4. Kejujuran anda dalam menjawab angket ini merupakan sumbangan yang sangat berarti bagi kami, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih.
C. DAFTAR PERTANYAAN 1. Apakah guru setiap pagi menanyakan kabar Anda ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
2. Apakah guru Anda menanyakan aktifitas belajar di rumah? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
3. Apakah guru Anda menegur siswa yang kurang rapi? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
74
4. Apakah guru Anda memberi penghargaan kepada siswa yang telah berhasil meraih prestasi membanggakan ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
5. Apakah guru Anda memanggil untuk memberi nasehat kepada anak yang melakukan kesalahan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
6. Apakah guru Anda menjenguk siswa yang sedang sakit ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
7. Apakah guru Anda menerima serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
8. Apakah guru Anda mengoreksi dan memberikan nilai setiap kali ada ulangan? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
9. Apakah guru Anda menyapa jika suatu saat bertemu di luar kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
10. Apakah guru Anda memberikan bantuan kepada siswa yang kurang mampu? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
11. Apakah guru Anda menanyakan alasan kepada siswa yang lain jika suatu saat ada siswa yang tidak masuk ? a. Selalu
c. Kadang-kadang
75
b. Sering
d. Tidak pernah
12. Apakah guru Anda menggunakan bahasa yang baik dan sopan ketika berbicara dengan Anda? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
13. apakah guru Anda pernah berkunjung ke rumah untuk memantau belajar siswa? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
14. Apakah guru Anda memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi di kelas? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
15. Apakah guru Anda memberikan hadiah ketika ada anak yang berhasil memenangkan lomba di tingkat kecamatan atau kabupaten? a. Selalu
c. Kadang-kadang
b. Sering
d. Tidak pernah
76
DAFTAR ANGKET A. PETUNJUK PENGISIAN Isilah identitas pribadi anda dibawah ini sesuai dengan keadaan anda. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, dan c yang tersedia didepan anda. Jawaban harus benar-benar sesuai dengan kenyataan yang anda alami.
B. IDENTITAS Nama
:
Kelas
:
No. Absen
:
C. MOTIVASI BELAJAR 1. Apakah Anda rajin masuk sekolah? a. ya, selalu masuk dan tidak pernah bolos b. ya, selalu masuk namun jika sakit meskipun ringan saya tidak berangkat c. kadang-kadang saya tidak berngkat karena bangun kesiangan d. tidak, saya malas masuk sekolah 2. Apa yang membuat Anda rajin berangkat sekolah? a. Tidak ketinggalan pelajaran biar jadi pintar b. Pingin berkumpul dan bermain dengan teman c. Tidak dimarahi orang tua dan guru d. Mendapat uang saku 3. Mengikuti pelajaran dari jam pertama sampai jam terakhir, memang sangat melelahkan. Bagaimana menurut Anda? a. Tidak ada masalah, saya sangat puas mengikutinya b. Kadang-kadang saya sangat bosan dan berharap ada jam pelajaran kosong c. Membosankan, saya kadang-kadang tidak ikut pelajaran d. Melelahkan lebih baik bolos
77
4. Apa yang Anda lakukan jika suatu saat anda tidak berngkat sekolah ? a. Membuat surat izin dan pergi ke teman yang dekat untuk menanyakan pelajaran yang tertinggal b. Membuat surat izin saja c. Menyontek teman jika ada PR d. Tidak peduli 5. Bagaimana sikap Anda jika diterangkan oleh guru ? a. Selalu memperhatikan b. Kadang-kadang memperhatikan c. Jarang memperhatikan d. Tidak memperhatikan sama sekali 6. Apakah sebelum berangkat sekolah Anda selalu menata buku pelajaran sesuai jadwal? a. Ya, selalu melakukan malam hari sebelum tidur b. Ya, selalu melakukan pagi hari sebelum berangkat c. Tidak, karena ditatakan orang tua d. Tidak pernah melakukan 7. Apakah Anda selalu belajar secara rutin? a. Ya, saya rutin belajar setiap malam b. Ya, namun hanya belajar ketika ada PR c. Tidak, saya hanya belajar ketika tes d. Tidak, saya tidak pernah belajar 8. Kenapa Anda tekun belajar ? a. Karena ingin pintar dan dapat meraih cita-cita b. Karena akan menghadapi ulangan c. Agar tidak dimarahi orang tua d. Agar semua keinginan dipenuhi orang tua
78
9. Ketika pelajaran berlangsung tiba-tiba ada sedikit kegaduhan yang mengganggu jam pelajaran, apa yang Anda lakukan ? a. Berusaha untuk tetap memperhatikan pelajaran dan memahami b. Mendengarkan sambil ngomong sama teman c. Mendengarkan sambil tidur-tiduran d. Tidak mendengarkan sama sekali 10. Kadang-kadang ada guru yang tidak menyenangkan, bagaimana Anda menerima pelajaran guru tersebut ? a. Tetap saya pelajari dan berusaha keras untuk bisa menguasi pelajarn tersebut b. Untuk menghormati saya pura-pura serius c. Tidak saya perhatikan, karena saya benci pelajaran yang diajarkan d. Tidak saya perhatikan lebih baik keluar kelas 11. Apakah kalu ada pekerjan rumah (PR), Anda selalu mengerjakan ? a. Selalu mengerjakan b. Kadang-kadang mengerjakan c. Jarang mengerjakan d. Tidak pernah mengerjakan 12. Bila Anda mendapat PR yang banyak sekali butir soalnya. Bagaimana menurut Anda ? a. Tetap berusaha dengan baik b. Tetap dikerjakan kalau tidak bisa minta tolong pada teman c. Tetap dikerjakan tetapi meniru pekerjan teman d. Masa bodoh 13. Bagaimana sikap Anda bila menerima tugas dari guru ? a. Sangat senang sekali b. Senang c. Biasa-biasa saja d. Tidak senang
79
14. Jika Anda lupa mengerjakan PR di rumah dan Anda baru ingat sesampainya disekolahan, langkah apa yang Anda perbuat ? a. Mengerjakan PR sebelum jam pelajaran dimulai b. Mengerjakan PR dengan meniru pekerjaan teman c. Mengerjakan sebagian saja d. Masa bodoh / tidak mengerjakan PR tersebut 15. Apakah Anda tetap belajar meskipun tidak diawasi guru sekolah ? a. Ya, selalu belajar b. Ya, kadang-kadang saya belajar c. Ya, tetapi jarang sekali d. Tidak pernah belajar
80
DOKUMENTASI
Lokasi Penelitianku
Siswa Kelas V MI Arrosyad Bergaslor