79
th.XIII/20 April 2015
edisi elektronik
Teknik Elektro unika Soegijapranata merupakan salah satu jurusan dari beberapa jurusan yang terdapat di Unika Soegijapranata. Sebagai progdi yang berada di kampus Bendan Dhuwur tersebut, beragam cara dilakukan utnuk mengenalkan Teknik elektro unika di masyarakat luas. Dengan menggandeng kerjasama dengan Balai Latihan Kerja Industri Provinsi Jateng dan PT Nasmoco, dilakukan kompetisi yang biasa disebut dengan ROBO-VAGANZA. Acara ini dilakukan pada hari Kamis, 17 April 2015. Robo-vaganza adalah program yang dikembangkan oleh Fakultas Teknik dibawah program akademik Robotik – Mekatronik. Program ini dimaksudkan untuk ikut berperan aktif mengembangkan dan memfasilitasi kegiatan-kegiatan ilmiah dan non ilmiah melalui unit kegiatan mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan mulai dari pelatihan robotika ke Sekolah menengah atas dan sekolah menengah kejuruan. Kemudian sebagai puncak dari acara dilakukan perlombaan robot line follower programmable. Untuk pendaftarannya sendiri dilakukan sedari tanggal 20 Februari 2015 hingga 14 April 2015. Lomba diikuti oleh 33 Tim untuk kelas UMUM dan 8 untuk kelas PELAJAR. Untuk kelas pelajar diikuti oleh siswa sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama, Sekolah Menengah atas dan Sekolah menengah kejuruan. Sedangkan untuk kelas UMUM diikuti oleh segenap pecinta Robotika-Mekatronik. Perlombaan yang memperebutkan hadiah berupa piala, sertifikat serta uang pembinaan Rp 1.000.000 untuk Kelas pelajar dan Rp 2.000.000 untuk kelas UMUM tersebut bertujuan untuk memfasilitasi para pecinta Robotik Mekatronik untuk memamerkan dan melombakan kebolehannya, memberikan kesempatan bagi para pecinta robotika untuk berpikir lebih kreatif untuk menghadapi dunia nyata dengan ilmu terapan disamping itu juga dilakukan Coaching Clinic tentang robot, hal ini dimaksudkan dapat menarik minat para pecinta robot tetapi belum mempunyai robot dan berminat untuk mencoba ikut lomba, dengan adanya kegiatan ini, maka semua dapat berperan aktif dalam lomba. Perlombaan ROBOVAGANZA 2015 ini dijuarai oleh SMKN 3 Yogyakarta sekaligus mempertahankan title mereka sebagai Juara bertahan. Untuk SMKN 3 Yogyakarta sendiri, kemenangan ini sekaligus membuat mereka menjadi juara untuk ketiga kalinya secara berturut-turut mulai dari tahun 2013. (Boli)
KRONIK EDISI 79/TH.XIII
20 April 2015
1
Kegiatan rutin yang terselenggara setahun dua kali kembali diadakan oleh Universitas Katolik Soegijapranata. Gelaran Job Fair di Gedung Auditorium Albertus Unika yang dikomando oleh Soegijapranata Student Career Center (SSCC) berlangsung Kamis (16/4) sampai dengan Jumat (17/4). Job Fair XXI resmi dibuka dengan ditandai oleh pemukulan gong dan peninjauan stan oleh Wakil Rektor IV bidang kejasama dan pengembangan, Dr. Marcella Elwina Simandjuntak. Dalam sambutannya, “Job Fair merupakan upaya Universitas dalam memfasilitasi lapangan kerja terkhusus bagi Alumni Unika sehingga dapat mengaplikasikan dan membuktikan ilmu yang telah diterima selama kuliah di Unika, serta sebagai jembatan untuk mempertemukan berbagai perusahaan dan para pencari kerja. Harapannya Job Fair kali ini mengalami peningakatan jumlah pesertanya dibanding tahun lalu yang telah berhasil menembus angka kurang lebih 1.600 peserta selama dua hari ”, ujarnya.
Pada pembukaan Job Fair juga turut dihadiri oleh ketua SSCC, Dr. Kristiana Haryanti bersama perwakilan dari perusahaan dan pelamar kerja yang ikut berpartisipasi dalam Job Fair ini. Tak hanya untuk mahasiswa/ alumni Unika namun peserta umum juga diperbolehkan mengikuti Unika Job Fair tahun 2015. Kegiatan yang rutin diadakan setiap bulan April dan November dalam setahunnya menjadi suatu kebutuhan, melihat adanya peningkatan jumlah peserta dalam setiap Unika Job Fair yang diadakan. Ribuan Jobseeker dari berbagai daerah kota Semarang maupun sekitarnya berhasil menyemarakkan Job Fair yang dibuka jam 09.00- 16.00 WIB. Tercatat 32 perusahaan dengan dengan skala nasional yang bergerak di bidang perbankan, asuransi, finance, saham, retail, pasar swalayan, otomotif, developer/pengembang, dan rumah sakit berhasil mewarnai dalam kelangsungan acara ini. (anggun)
Mungkin Anda pernah bermimpi untuk kuliah di luar negeri. Namun Anda lantas berpikir mimpi itu hanya akan tetap menjadi mimpi karena banyaknya kendala. Anda mungkin merasa ragu-ragu soal biaya, takut karena tidak bisa bahasa asing, ataupun ketakutan-ketakutan yang lainnya.
“Ketika dulu masih kuliah S1, kuliah di luar negeri tak terpikirkan sama sekali. Bahkan waktu itu saya merasa kuliah di luar negeri hanya sebuah mimpi yang tak mungkin menjadi kenyataan,” tutur Irman Jayawardhana mengawali ceritanya.
Masalah tersebut digugurkan pada acara yang digelar oleh International Office (IO) Unika Soegijapranata yang berjudul Information Session: Access to Scholarship. Acara yang terselenggara pada hari Senin, 13 April 2015 diisi oleh dua pembicara yang pernah mencicipi nikmatnya bangku kuliah di luar negeri.
Alumnus Conventry University ini kemudian melanjutkan ceritanya,”Mind set saya perlahan-lahan runtuh ketika saya mulai mencari tahu requirement apa yang dibutuhkan. Lalu saya juga mulai mencari-cari informasi mengenai program beasiswa. Akhirnya, terbanglah saya ke UK.”
2
20 April 2015
KRONIK EDISI 79/TH.XIII
Tak Ada yang Mengalahkan Pengalaman Dalam banyak hal, pepatah yang berbunyi the beginning is always the hardest (permulaan memang yang terberat) juga dialami oleh pria yang karib disapa Irman tersebut. Dia sempat mengalami failed di salah satu mata kuliah karena masih membawa cara pikir lama. “Pernah pada suatu tugas mata kuliah, saya membuat menggunakan bahasa Indonesia terlebih dahulu dan kemudian saya terjemahkan ke bahasa Inggris. Tugas tersebut saya kumpulkan. Nilai yang saya dapatkan ternyata jelek sekali,” kisahnya ketika diwawancarai wartawan Kronik. “Dosen saya mengatakan bahwa ia tidak memahami apa yang saya tulis. Sejak saat itu saya mulai sadar bahwa meskipun nilai IELTS saya sudah bagus, cara berbahasa orang UK berbeda,” lanjutnya. “Tanpa pernah mengalami ini
Wakil ketua KPK non-aktif, Bambang Widjojanto, menabur optimisme di Unika Soegijapranata. “Dalam waktu 10 tahun sejak KPK lahir, sudah sekitar 125 trilyun rupiah aset negara sudah terselamatkan,” ungkapnya kepada puluhan peserta diskusi. Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Fakultas Hukum dan Komunikasi ini, Bambang juga menjelaskan strategi yang dipunyai KPK untuk melakukan pemberantasan korupsi. “Sayangnya, dalam memberantas korupsi kami tidak bisa sendiri. Kami butuh Anda-anda yang hadir di sini untuk membantu kami!” pintanya. “Dalam kajian yang saat ini sedang kami lakukan, pemberantasan korupsi akan semakin efektif apabila masyarakat juga berperan aktif,” imbuhnya.
semua, kemampuan berbahasa saya tidak akan berkembang,” tutupnya. Pembicara lain, Imam Santoso, mengafirmasi hal itu. “Awalnya, bahasa memang menjadi kendala. Apalagi cara pelafalan orang Australia agak berbeda sehingga sulit kita tangkap,” tutur alumnus Macquaire University, Australia ini. “Bahkan karena waktu itu saya kemana-mana naik bus, saya selalu memilih duduk di belakang sopir dan menunjukkan tulisan tempat yang saya tuju sambil mengatakan pada sopir,’tell me if we get to this place’,” pungkasnya. Dalam acara tersebut, para pembicara juga menjelaskan bahwa ada banyak beasiswa yang bisa diperoleh. Mereka memberikan tips-tips bagaimana mendapatkan beasiswa. “Kita kadang tahunya cuma beasiswa yang diberikan pemerintah. Padahal, ada banyak sekali lembaga yang bisa memberikan beasiswa,” tutur direktur representatif Alfalink, salah satu lembaga konsultan untuk kuliah di luar negeri. (teo)
Diskusi yang berlangsung sejak pukul 10.00 hingga sekitar 12.15 ini berlangsung di Ruang Hijau Gedung Mikael lantai 4 Unika Soegijapranata. Mulai dari Keluarga Bambang Widjojanto juga menjelaskan kepada peserta yang hadir dalam diskusi bahwa korupsi bisa dilawan dengan menanamkan budaya jujur. “Kerja KPK sebenarnya lebih banyak dalam hal pencegahan, salah satunya adalah mengembangkan budaya jujur di masyarakat. Kami bahkan membuat lagu untuk anakanak TK. Sayangnya yang banyak terekspos media itu yang bagian penindakan saja, terutama kasus-kasus
KRONIK EDISI 79/TH.XIII
20 April 2015
3
besar. Bagi media massa itu ‘bad news is a good news’,” tuturnya Ia juga menjelaskan mengenai salah satu program kerja KPK dalam melakukan pencegahan. “Saat ini kami juga sedang melakukan penelitian dan pilot project di sebuah daerah di Yogyakarta sebagai upaya pemberantasan korupsi. Yang kami lakukan adalah membangun komunitas jujur. Nilai-nilai kejujuran bisa ditanamkan kalau ada dukungan dari komunitasnya,” beber ayah dua anak yang saat ini sedang menghadapi kasus yang ditangani Bareskrim Polri.
“Dan yang menarik, dari sampel yang kami teliti itu, lima puluh lima persen (55%) melakukannya secara multitasking. Dari situ bisa kita bayangkan, lah kapan anak bisa ngobrol sama orang tuanya? Dari pada ngobrol dengan orang tuanya, mereka lebih memilih masuk kamar dan online,” tutur ayah dua anak yang anak pertamanya juga ikut digelandang Bareskrim ketika Bambang ditangkap secara paksa. Mafia Hukum yang Bermotif Uang, Ideologi dan Jabatan
kewajaran peradilan,” jelasnya. “Praktik seperti ini identik dengan korupsi,” imbuhnya. Ia juga meruntut sejarah penegakan hukum di Indonesia, bahwa di Indonesia setidaknya pernah terjadi tiga motif praktik mafia hukum, yaitu motif ideologis, motif jabatan dan motif uang. “Motif ideologi pernah terjadi dalam peradilan Oei Tjoe Tat yang dituduh berideologi komunis,” jelasnya.
Diskusi yang bertajuk “Quo Vadis Pemberantasan Korupsi di Indonesia” juga menghadirkan salah satu dosen FHK (Fakultas Hukum dan Komunikasi) Unika Soegijapranata, Donny Danardono.
“Motif uang sekaligus kekuasaan bisa kita tengarai dalam kasus pra-peradilan BG. Dalam putusannya, hakim Sarpin memutuskan bahwa BG bukanlah penegak hukum padahal dalam undangundang jelas dikatakan bahwa polisi adalah penegak hukum. Namun tentu saja ini harus diselidiki lagi,” imbuhnya.
Ia juga menampilkan data bahwa ratarata orang Indonesia dalam sehari menonton TV selama 4 jam. Selain itu, aktivitas dalam jaringan (online)/ browsing di internet/memainkan gawai, dilakukan selama 2 jam sehari.
Dosen yang karib disapa Donny ini menjelaskan bahwa di Indonesia terjadi praktik mafia peradilan yang maknanya meluas menjadi mafia hukum. “Mafia peradilan artinya terjadinya konspirasi antar polisi, jaksa, hakim, advokat, Satpol PP, para pihak yang berperkara, tersangka, terdakwa, terpidana dan sipir penjara untuk menyelewengkan
Dalam diskusi ini ia kemudian menyimpulkan,”Jadi strategi memeranginya tak cukup dengan hanya mencermati dan menindak pola-pola korupsi (uang) di institusi penegak hukum, tetapi juga diperlukan pengetahuan tentang otoritarianisme jabatan dan penindasan terhadap multikulturalisme.” (teo)
Belum selesai perlombaan Rector Cup 2015, tetapi FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) mulai menunjukkan tajinya ketika berlaga di Turnamen yang berlevel universitas tersebut.
penghuni gedung Yustinus tersebut. Dari data yang berhasil diambil oleh tim Kronik, FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) berhasil menjuarai cabang olahraga Futsal dan Bulutangkis.
Tak ayal berbagai cabang olahraga yang digelar pun berhasil disapu bersih oleh
Tampil dengan susunan terbaiknya, tim futsal Fakultas Ekonomi dan Bisnis
berhasil menjuarai cabang olahraga yang terdiri atas 5 pemain tersebut. FEB berhasil memastikan gelar juara sekaligus mempertahankan title sebagai juara bertahan setelah mengandaskan perlawanan FHK (Fakultas Hukum dan Ilmu Komunikasi) dengan perlawanan yang cukup sengit. Tampil dihadapan
“Dasarnya adalah karena saat ini orang tua kehilangan peran sebagai rujukan nilai bagi anak-anaknya,” katanya dengan nada keras. “Saat ini anak-anak dan remaja mendapatkan nilai-nilai dari “Mama TV”, “tante Video”, “eyang Google”, dan lain-lain sebagainya tanpa filter yang benar,” imbuhnya.
4
20 April 2015
KRONIK EDISI 79/TH.XIII
mayoritas pendukungnya, tim futsal FEB tampil cukup menjanjikan dan menyuguhkan permainan terbaiknya. Title juara telah dipastikan setelah berhasil menang adu penalty dengan FHK. Selain Futsal, FEB juga menunjukkan tren positifnya yaitu dengan mendominasi dunia perbulutangkisan Unika. Tampil sedari awal dengan hampir sebagian pemainnya merupakan jebolan dari PB Djarum, FEB mulai menunjukkan tajinya. Tim bulutangkis FEB memulai perjalanan menuju titel juara setelah mengandaskan perlawanan dari F Psi ( Fakultas Psikologi), FHK (Fakultas Hukum dan Komunikasi) serta FAD (Fakultas Arsitektur dan Desain) yang merupakan
lawan mereka ketika sampai pada level final. FAD sendiri mencapai level final setelah mengalahkan FLA (Faculty of Language and Art), serta FTP (Fakultas Teknologi Pertanian). Pertandingan final antara FAD dan FEB berlangsung berat sebelah karena FEB tampil cukup memukau dengan smash smash tajamnya. Pertandingan final dimenangkan oleh FEB dengan skor yang cukup mencolok yakni 3-0. Mengenai lomba tersebut, Linggar selaku ketua panitia Rector Cup 2015, menuturkan persiapan perlombaan badminton dan futsal sudah dipersiapkan dengan cukup matang sehingga tidak adanya kendala yang terjadi saat
perlombaan berlangsung. Untuk futsal, model kompetisi yang diusung adalah grup kemudian dilanjutkan dengan fase knock out. Sementara untuk bulutangkis sendiri, perlombaan dilakukan dengan sistem gugur. “Harapan dari perlombaan Rector Cup ini adalah agar muncul bibit bibit ungul baru bagi dunia perolahragaan Unika khususnya dan Semarang pada umumnya serta agar semakin banyak mahasiswa yang ikut andil dalam perlombaan Rector Cup baik sebagai suporter maupun sebagai pemain” tutur mahasiswi fakultas arsitektur tersebut. (Boli)
Cabang olahraga futsal Rector Cup 2015 yang tahun ini berlambang Black Unicorn itu dijuarai oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Cabang futsal ini diselenggarakan pada tanggal 23 Maret 2015 s/d 30 Maret 2015. Juara 3 diperebutkan oleh fakultas yang mendiami Gedung Antonius, Fakultas Hukum dan Komunikasi melawan salah satu fakultas yang ada di Gedung Henricus Constant, Fakultas Arsitektur dan Desain, hasil akhir perebutan Juara 3 ini FHK (3) : FAD (2), dengan demikian Juara 3 ditempati oleh Fakultas Hukum dan Komunikasi. Lalu, Final Rector Cup 2015 ini menemukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dengan Fakultas Teknik, dengan hasil akhir FEB vs FT (7 : 2). Dengan demikian emas cabang futsal Rector Cup 2015 dibawa pulang oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan perak dibawa oleh Fakultas Teknik (MBR).
KRONIK EDISI 79/TH.XIII
20 April 2015
5
Bagaimana tidak, untuk bisa mengajak seorang menjadi responden tentu dia harus menguasai bahasa terlebih dahulu, kemudian mempelajari budaya warga Thailand agar ajakannya dapat diterima. “Jadi pengetahuan baru mengenai cara melakukan survei pasar untuk produk pangan, belajar budaya dan bahasa Thailand, dan mendapatkan relasi teman yang baru, merupakan pengalaman yang sangat asik,” paparnya kepada tribun.
SEMARANG - Menjadi salah satu mahasiswa pertukaran pelajar membuat gadis bernama lengkap Lorentia Santoso ini memiliki banyak pengalaman. Lorent, sapaan akrabnya selama 70 hari lalu memang menjalani pertukaran pelajar di Thailand, tepatnya di Assumption University Thailand Fakultas Bioteknologi. “Disana aku mengadakan penelitian, dengan melibatkan banyak responden, bagaimana mencari respondennya menjadi tantangan tersendiri buat aku,” jelasnya kepada Tribun Jateng.
SEMARANG - Matius Inda Tatontos menjadi salah satu mahasiswa Teknologi Pangan Unika Soegijapranata yang beruntung berhasil melakukan penelitian sekaligus magang di Taiwan. Di sana dia meneliti tentang kadar protein dalam biji bunga Teratai selama dua bulan. “Kenapa sampai ke Taiwan, di sana biji bunga Teratai sudah dikonsumsi lebih reguler dibanding di Indonesia. Di sana dijadikan campuran tepung roti, dijadikan sup, hingga menjadi bahan obatobatan,” jelas Inda kepada Tribun Jateng, Jumat (7/4/2015). Alumni SMA Kolese Loyola, Semarang itu kemudian melakukan penelitian di Fu Jen Catholic University dari tanggal 12 Januari hingga 12 Maret 2015 lalu. Kini hasil penelitiannya akan diujikan di hadapan dosen penguji di Unika Soegijapranata.
Mahasiswa semester enam Fakultas Teknologi Pertanian jurusan Teknologi Pangan Unika ini meneliti tentang bagaimana pandangan konsumen air minum kemasan terhadap suatu larutan tunggal dan larutan campuran di Thailand. Meski demikian ilmu dan pengalaman yang didapatnya lebih banyak dari sekedar bidang studi yang dia geluti selama ini. Oleh karena itu dia berencana melanjutkan penelitiannya di Thailand untuk menjadi sebuah skripsi. “Setelah hasil laporan penelitian diajukan, saya ingin kembangkan lebih dalam lagi untuk topik penelitian skripsi saya sebagai calon sarjana Teknologi Pangan UNIKA,” pungkasnya. (*) sumber : Jateng.Tribunnews.com
juga ternyata mampu mengobati demam dan menjadi obat tidur untuk penderita insomnia,” paparnya. Di Indonesia sendiri biji bunga Teratai juga sempat diolah menjadi sup, hanya saja penikmatnya tidak begitu banyak. Ia menjelaskan dalam adonan kue keranjang juga menggunakan biji bunga tersebut. “Dari penelitian ini kami ingin mengajak masyarakat Indonesia menjadikan biji bunga Teratai menjadi alternatif sumber protein nabati selain yang sudah sering dikonsumsi,” pungkasnya. (*) sumber : Jateng.Tribunnews.com
“Setiap hari Senin hingga Jumat saya selalu ke laboratorium di sana, mulai pukul 10.00 hingga pukul 17.00,” paparnya. Fokusnya adalah untuk mengoptimalisasi kandungan protein dari biji bunga teratai. Menurutnya saat ini di Indonesia konsumsi biji bunga teratai masih minim. Meski sebenarnya bahan bakunya mudah di pasarpasar tradisional, namun Inda memastikan penduduk Indonesia lebih memilih sumber protein nabati lainnya. “Selain kaya akan protein, kandungan dalam biji bunga Teratai
6
20 April 2015
KRONIK EDISI 79/TH.XIII
Hai, selamat malam Sis, Bro. Wah udah jam sembilan malam lagi, berarti waktunya Grace Cantona buat nemenin kamu di RCT Night Action sampai jam 11 malam nanti ya.’’ Siapa yang udah akrab dengan sapaan itu? Grace Sharon Cantona adalah nama lengkap dari penyiar satu ini. Hobi mendengarkan radio sejak SMP dan kebiasaannya yang doyan ngomong alias cerewet membawa cewek kelahiran Salatiga ini pada tawaran menjadi penyiar radio.
masih menggelayuti anak pertama dari tiga bersaudara ini. Tapi lalu tekadnya bulat untuk jadi penyiar. ‘’Biasanya aku yang suka mengirim request lagu, sekarang menjadi yang membacakan request dan memutarkan lagunya. Wah seperti mimpi pokoknya bisa jadi penyiar di sini,’’ tuturnya bahagia. Teman-temannya pun banyak yang nggak percaya ia menjadi penyiar di RCT FM setiap mendengar suara Grace mulai menyapa pendengar di program ‘’Night Action’’. Bukan karena ragu dengan talenta cewek ini untuk menjadi penyiar, tapi temantemannya heran karena suaranya terdengar sangat berbeda dengan suaranya saat mengobrol biasa.
Saat itu Grace masih kelas dua di SMP 1 Ungaran. Dia iseng melamar menjadi penyiar lepas di radio komunitas rohani Ungaran yaitu Sahabat Sejati. Ragu-ragu karena belum percaya diri sempat menggelayutinya. ‘’Apa bisa ya aku jadi penyiar radio? Padahal kan teman penyiar lainnya jauh lebih dewasa?’’ ujar Grace mengingat keraguannya saat itu.
Yap, itu karena saat siaran ia menggunakan suara perut yang membuat suaranya lebih bulat dan berbeda. Perhatian teman-temannya seringkali juga membuatnya tergelitik dengan pesanpesan kirim salam konyol mereka.
Tapi ‘’rezeki’’ tidak mengenal usia. Beberapa bulan berlatih dan belajar, Grace mendapatkan ritme dan kenyamanan kerjanya menjadi penyiar radio di sana. Itu berkat senior-senior penyiar di Sahabat Sejati yang sabar dan perhatian membagi pengalaman menyiar mereka.
Tentu saja sebelum resmi menjadi penyiar radio, ia menjalani masa pelatihan selama tujuh bulan. Banyak hal baru yang ia pelajari, mulai membuat skrip, membaca skrip siaran, vokal, hingga mengoperasikan berbagai alat siaran.
Saat sudah di SMA1 Semarang, dia pun tetap nyaman siaran meski harus bolakbalik Semarang-Ungaran-Salatiga. ‘’Nggak masalah kok...,’’ ungkapnya. ‘’Lagian mamaku ikut memotivasi. Beliau selalu bilang, ‘Kamu tuh dari pada ngomong ngalor-ngidul mending jadi penyiar aja.’”
Sudah nyaman dan aysik menikmati pekerjaannya menjadi penyiar tapi, ia tidak mau terbuai dan lupa untuk mempertahankan fokusnya dalam bidang pendidikan. Sempat mendapatkan indeks prestasi yang menurun drastis, penyiar yang mengidolai Ria Vega ini terpicu untuk meningkatkan prestasinya kembali.
Rutinitasnya itu pun dia lakoni hingga semester satu di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegojapranata. Seusai menjalankan tugasnya menjadi penyiar di radio komunitas, perihal radio ternyata belum jauh-jauh mengisi kegiatannya. Dalam perkuliahan, dia mendapatkan tugas kuliah dari dosen untuk menganalisis beberapa radio di Kota Semarang. Tugasnya justru seolah menghidupkan hobinya mendengarkan radio.
‘’Bagaimanapun juga aku ingin berusaha melakukan yang terbaik untuk membuktikan kemampuan dan pilihanku,’’ tandasnya. Sumber : Suaramerdeka
Seperti Mimpi Berkat tugasnya dia bisa mengobrol dengan penyiar RCT FM dan mengajukan diri untuk menjadi penyiar. Keraguan
KRONIK EDISI 79/TH.XIII
20 April 2015
7
Tanggal
Ikuti Bugar Bersama Unika setiap Jumat jam 07.00 di gedung sporthall
Nama
Unit
01-Apr
Y. SABAR ARIYANTO
PSIKOLOGI
02-Apr
B. SOEDARINI
TEK.PANGAN
02-Apr
FRANSISKA TRI RETNOWATI
SASTRA
04-Apr
ANGELIKA RIYANDARI
SASTRA
05-Apr
TURYANTO
BAU - SATPAM
07-Apr
RACHMANTO
BAU - PARKIR
09-Apr
ANTONIUS PADUA REZKY TRENGGONO
ILMU KOMPUTER
10-Apr
AGUSTINUS EKO SUPRIYANTO
REKTORAT
10-Apr
AL. PONCO HADI HERU CAHYONO
BAAK
11-Apr
FELIX ALOYSIUS TRIYONO
PASCASARJANA
12-Apr
STEPHANUS SUGIYANTO
PSIKOLOGI
13-Apr
dr. BAMBANG WICAHYO
KLINIK
14-Apr
KASBURI
BAU - PARKIR
14-Apr
DIAH WORO TREMIAR WATI
BAK
15-Apr
SRI PUJI HANDAYANI
ILMU KOMPUTER
17-Apr
KRAT. ENDRO GIJANTO
TEKNIK
17-Apr
ANDREAS URIP SUNTORO
BAU - SATPAM
18-Apr
AFRIYANTO SOFYAN
ARSITEKTUR
20-Apr
HARYO NUGROHO
SASTRA
22-Apr
SERAFINA MELATI PUSPITA
PERPUSTAKAAN
22-Apr
CHRIS BUDI SUROHMI
BAK
22-Apr
RUDATIN RUKTININGSIH
TEKNIK
23-Apr
WIDYANTO
MANAJEMEN
24-Apr
MG. WESTRI KEKALIH SUSILOWATI
MANAJEMEN
24-Apr
WIDYASTUTIK
CLT
27-Apr
MARSUDI
BAU
28-Apr
LUCIA HARI PATWORO P.
MANAJEMEN
28-Apr
FX. HARTANTO
LPPM
26-Apr
WIDIJA SUSENO WIDJAJA
TEKNIK
26-Apr
YR. UDIK PARTONO
SASTRA
SUMMER CAMP 2015 @Formosa August 24th - 30th 2015 Chang Jung Christian University (CJCU) Taiwan Join the program : Cultural Exchange, Taiwan Art & History, Taiwan Cuisine, Innovation & Creativity Workshop, Trips Around Souther Taiwan and more. This program is FREE of CHARGE! more information :
[email protected]
SIDANG REDAKSI wakil rektor 1 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER anggun, monic, teo, moli, boly LAYOUT ern@nto KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555 ext. 1433 email :
[email protected]
8
20 April 2015
KRONIK EDISI 79/TH.XIII