==============================================Zina================================================ A. Hukum Bacaan QS. Al-Isra‟ ayat 32 dan QS. An-Nur ayat 2 1. QS. Al-Isra‟ ayat 32
No. 1.
Lafal
Hukum Bacaan Mad Thabi’i
Alasan Huruf lam berharakat fathah diikuti alif
2.
Qalqalah sughra
Huruf qaf berharakat sukun di tengah ayat
3.
Mad Jaiz Munfashil
Terdapat mad thabi’i bertemu hamzah (alif) pada lafal berbeda
4.
Mad shilah
Terdapat fathah diikuti ha dhamir
5.
Mad Thabi’i
Terdapat fathah diikuti alif
6.
Mad wajib muttasil
Terdapat mad thabi’i diikuti hamzah dalam satu lafaz
7.
Mad iwad
Terdapat fathah tanwin diwaqafkan
2. QS. An-Nur ayat 2
No. 1.
Lafal
Hukum Bacaan Alif lam syamsiyah
Alasan Terdapat alif lam bertemu huruf syamsiyah, yaitu nun
2.
Mad Thabi’i
Terdapat fathah diikuti alif
3.
Qalqalah sughra
Terdapat huruf jim berharakat sukun
4.
Idgham bighunnah
Tanwin bertemu mim
5.
Ikhfa syafawi
Mim sukun bertemu ba
6.
Ikhfa
Tanwin bertemu fa
7.
Ikhfa
Nun sukun bertemu ta
8.
Qalqalah
Terdapat huruf dal berharakat sukun
9.
Mad wajib muttasil
Terdapat mad thabi’i bertemu hamzah dalam satu lafaz
10.
Mad aridl lissukun
Terdapat mad thabi’i diikuti tanda waqaf di akhir ayat
B. Hukuman Bagi Pezina
Zina Muhsan
• Pezina sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah menikah. • Hukumannya adalah dirajam (dilempari dengan batu sampai meninggal). • Hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, Musim, Abu Dawud, Tirmizi, dan An – Nasa’i.
Zina Gairu Muhsan
• Pezina masih lajang, belum pernah menikah. • Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. • QS. An – Nur ayat 2 serta hadits Rasulullah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah dan Zaid bin Khalid.
1 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
C. Arti Per Kata QS. Al-Isra‟ ayat 32 dan QS. An-Nur ayat 2 1. QS. Al-Isra‟ ayat 32
Arti : “Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.” 2. QS. An-Nur ayat 2
Arti : “Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali, dan janganlah rasa
belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orangorang yang beriman” D. Dampak Negatif dari Zina Imam Sayuthi dalam kitabnya Al-Jami‟ Al-Kabir menulislan bahwa perbuatan zina dapat megakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif menimpa pada saat di dunia dan 3 dampak lagi ditimpakan di akhirat. 1. Dampak di dunia a. Menghilangkan wibawa Pelaku zina akan kehilangan kehormatan, martabat atau harga dirinya di masyarakat. Bahkan pezina juga disebut sebagai sampah masyarakat. Kebersihan jiwanya dan kesucian dirinya, yang keduanya merupakan sumber kebahagiaan dan ketenangan hidupnya juga akan sirna. b. Mengakibatkan kefakiran, Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi miskin. Sebab, pelakunya akan selalu mengejar kepuasan birahinya, yang sudah barang tentu akan memakan energi dan waktu bagi dirinya. Di samping itu, ia pun harus mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu birahinya, yang pada dasarnya tidaklah sedikit. Kedua faktor inilah yang akan mengakibatkan para pelaku zina jatuh miskin. c. Mengurangi umur. Perbuatan zina tersebut juga akan mengakibatkan umur pelaku zina berkurang lantaran akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini banyak sekali penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti HIV/AIDS, infeksi saluran kelamin, dan sebagainya. 2. Dampak di akhirat a. Mendapat murka dari Allah Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar sehingga para pelakunya akan mendapat murka dari Allah SWT kelak di akhirat. b. Hisab yang jelek (banyak dosa) Pada saat hari perhitungan amal (yaumul hisab) maka para pelaku zina akan menyesal karena mereka akan diperlihatkan betapa besarnya dosa akibat perbuatan zina yang dia lakukan semasa hidup di dunia. Penyesalan hanya tinggal penyesalan, semuanya sudah terlanjur dilakukan.
2 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
1. 2. 3. 4. 5.
c. Siksaan di neraka Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di neraka. Dikisahkan pada saat Rasulullah melakukan Isra‟ dan Mi‟raj beliau diperlihatkan ada sekelompok orang yang menghadapi daging segar tapi mereka lebih suka memakan daging yang amat busuk dari pada daging segar. Itulah siksaan dan kehinaan bagi pelaku zina. Mereka selingkuh padahal mereka mempunyai istri atau suami yang sah. Kemudian Rasulullah juga diperlihatkan ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, namun bau tubuhnya sangat busuk, menjijikkan saat dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan kotoran (comberan). Rasul kemudian bertanya, „Siapakah mereka?‟ Dua Malaikat yang mendampingi beliau menjawab, “Mereka adalah pezina laki-laki dan perempuan‟.” Secara umum, dampak negatif zina antara lain : Mendapat laknat dari Allah SWT dan rasul-Nya Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat Nasab menjadi tidak jelas Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan
E. Kandungan QS. Al-Isra‟ ayat 32 dan QS. An-Nur ayat 2 1. QS. Al-Isra‟ ayat 32 a. Larangan mendekati zina b. Zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk 2. QS. An-Nur ayat 2 a. Perintah Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki masing-masing seratus kali. b. Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk melaksanakan hukum Allah SWT. c. Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman.
====================================Iman kepada Malaikat======================================= A. Pengertian Iman kepada Malaikat Pengertian Malaikat 1. Bahasa Kata malaikat menurut bahasa adalah malakun; berarti utusan, risalah atau misi. 2. Istilah Malaikat adalah makhluk ghaib yang diciptakan oleh Allah SWT. dari cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu. Pengertian Iman kepada Malaikat Iman kepada malaikat Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menciptakan Malaikat sebagai makhluk gaib yang telah diutus untuk melaksanakan segalah perintah-Nya. B. Dalil Tugas-Tugas Malaikat
No. Nama Malaikat 1. Jibril 2. 3. 4.
Mikail Israfil Izrail
5. 6. 7. 8. 9.
Munkar Nakir Raqib Atid Malik
10.
Ridwan
Dalil a. QS. Al-Baqarah ayat 97 b. QS. At-Tahrim ayat 4 QS. Al-Baqarah ayat 98 QS. Yasin ayat 51 a. QS. Sajdah ayat 11 b. QS. An-Nahl ayat 32 QS. Ibrahim ayat 27 QS. Ibrahim ayat 27 QS. Qof ayat 17-18 QS. Qof ayat 17-18 a. QS. Az-Zukhruf ayat 77 b. QS. Al-Muddassir ayat 30 QS. Az-Zumar ayat 73
3 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
C. Sifat Malaikat
Berbentuk ghaib
Taat
Tidak berjenis kelamin
Tidak memiliki nafsu
D. Malaikat dan Tugasnya
No. Nama Malaikat 1. Jibril
2.
Mikail
3.
Israfil
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Izrail Munkar Nakir Raqib Atid Malik Ridwan
Tidak makan, minum, tidur
Memiliki akal pikiran yang statis
Tugas a. Penghulu para malaikat b. Menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul-Nya c. Menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa kepada Maryam d. Menyampaikan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad SAW e. Mendampingi Rasulullah saat Isra’ Mi’raj a. Mengatur urusan makhluk Allah SWT b. Mengatur rezeki c. Mengatur air, menurunkan hujan, membagi rezeki d. Pembesar seluruh malaikat e. Mendampingi malaikat Jibril dalam menjalankan tugas f. Mengambil air zam-zam untuk dijadikan sebagai pencuci hati Rasulullah g. Mendampingi Isra’ Mi’raj h. Menyampaikan lembaran kepada malaikat maut Meniup sangkakala saat kiamat sebanyak tiga kali. Tiupan pertama untuk menakutkan, tiupan kedua untuk mematikan, tiupan ketiga untuk membangkitkan. Mencabut nyawa Bertanya kepada orang yang sudah mati di alam kubur Menanyakan dan menguji iman orang yang sudah mati di alam kubur Mencatat amal baik manusia Mencatat amal buruk manusia Menjaga neraka a. Menjaga dan mengawasi surga b. Menyambut semua hamba Allah yang akan masuk ke surga
E. Hikmah Beriman kepada Malaikat
Menjadi hamba Allah yang taat
Selalu berhati-hati dalam setiap perbuatan, perkataan, dan niat
Menjadi hamba yang bersyukur
Memperteguh pendirian dalam menegakkan kebenaran
Berbuat kebaikan
=====================================Berbakti kepada Orang Tua================================== A. Pengertian Berbakti kepada Orang Tua dan Guru Patuh kepada orang tua dan guru, yaitu menghormati mereka baik ketika masih hidup maupun sudah meninggal. B. Contoh Perbuatan Berbakti kepada Orang Tua dan Guru 1. Meminta ijin sebelum meninggalkan rumah 2. Mentaati kedua orang tua 3. Menghormati keduanya dengan penuh kasih sayang 4. Membantu meringankan beban kerja 5. Mendoakan kedua orang tua C. Dalil Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua dan Guru
4 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
1. QS. Al-Isra‟ ayat 23
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra‟ : 23) 2. HR. Tabrani
Artinya:”Keridaan Allah tergantung pada keridaan orang tua dan kemurkaan Allah tergantung pula pada kemurkaan keduanya.” (HR. Tabrani). D. Hikmah Berbakti kepada Orang Tua dan Guru 1. Menjadi anak yang shalih dan memperoleh amal yang paling utama setelah shalat pada waktunya 2. Mendapatkan ridha Allah SWT 3. Kebaktian kita kepada orang tua akan diikuti dan diteruskan oleh anak cucu 4. Mendapatkan kemudahan dalam meraih cita-cita karena restu dan doa kedua orang tua 5. Memperoleh ilmu yang bermanfaat fiddunya wal akhirat
==============================================Wakaf============================================== A. Pengertian Wakaf 1. Bahasa Al-habs yang artinya menahan. Al-man'u yang artinya mencegah. 2. Istilah syar'i Wakaf merupakan penahanan harta miliknya kepada orang lain atau lembaga dengan cara menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya untuk diambil manfaatnya untuk masyarakat. Wakaf berarti menahan harta benda tertentu yang dapat diambil manfaatnya sedangkan bendanya masih tetap, dan benda itu diserahkan kepada badan/orang lain dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada Allah dan benda tersebut tidak boleh dijual, dihibahkan, atau diwariskan. 3. UU No. 41 Tahun 2004 Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya, untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut syari‟ah. B. Dalil Wakaf 1. Q. S. Ali Imran ayat 92
Artinya : “Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai.
Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui”. 2. Q. S. Al-Baqarah ayat 261
Artinya : “Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir menghasilkan seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
5 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
3. Q. S. Al-Baqarah ayat 267
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kamu yang baikbaik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” 4. Hadits Rasulullah SAW. Riwayat Bukhari dan Muslim
Artinya : “Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah Saw. bersabda : "Apabila seorang muslim meninggal, maka
amalannya terputus kecuali dari tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.". (HR Bukhari Muslim) 5. Hadits Rasulullah SAW. Riwayat Bukhari Artinya : “Diriwayatkan dari Shahr Ibn Juwairiayah dari Nafi‟, “Sesunguhnya Umar Ibn al Khatthab memilki tanah
yang dinamakan dengan Tsamagh yang ada kurma yang indah sekali. Umar berkata, “ya Rasulallah saya ingin memanfaatkan hartaku yang sangat baik, apakah saya mau menshadaqahkannya?. Nabi menjawab, “hendaklah shadaqahkanlah asalnya yang tidak boleh dijual, dihibahkan, dan diwariskan akan tetapi hendaklah nafkahkan buahnya”. Lalu Umar menshadaqahkan di jalan Allah, perbudakan, tamu, orang-orang miskin, ibnu sabil, dan sanak karabat. Maka tidak berdosa bagi orang yang mengurusnya makan sekedarnya dengan jalan yang baik atau memberi makan kepada temannya sekedarnya”. (HR. al-Bukhari)
C. Prinsip Pengolaan Wakaf
• Seluruh harta benda wakaf harus diterima sebagai sumbangan dari wakif dengan status wakaf sesuai dengan syariah. • Wakaf dilakukan dengan tanpa batas waktu. • Wakif mempunyai kebebasan memilih tujuan-tujuan sebagaimana yang diperkenankan oleh syariah. • Jumlah harta wakaf tetap utuh dan hanya keuntungannya saja yang akan dibelanjakan untuk tujuan-tujuan yang telah ditentukan oleh wakif. • Wakif dapat meminta keseluruhan keuntungannya untuk tujuan-tujuan yang telah ia tentukan.
D. Hikmah Wakaf 1. Menghilangkan sifat tamak dan kikir manusia atas harta yang dimilikinya. 2. Menanamkan kesadaran bahwa di dalam setiap harta benda itu meski telah menjadi milik seseorang secara sah, tetapi masih ada di dalamnya harta agama yang mesti diserahkan sebagaimana halnya juga zakat. 3. Menyadarkan seseorang bahwa kehidupan di akhirat memerlukan persiapan yang cukup . Maka persiapan bekal itu diantaranya adalah harta yang pernah diwakafkan 4. Dapat menopang dan mengerakan kehidupan sosial kemasyarakatan umat islam, baik aspek ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lainnya.
6 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
===========================================Menuntut Ilmu========================================= A. Dalil Menuntut Ilmu 1. Q. S. At-Taubah ayat 122
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiaptiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. (Q.S. At- Taubah: 122). Hukum Bacaan No. Lafadz Cara Membaca Hukum Bacaan Alasan 1. Ma dibaca dibaca Mad Thabi‟i Karena huruf Ma berharakat panjang 2 harakat fathah diikuti alif 2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
َةوَةما ِةَةَيْة ِة ُةووْة َة آَّف ًة آَةَيَة ْة َة َةَي َة َة ِةم ْة ُة ّةِة آِة َةٍة ِة َي م ْة ْة ّة ُة ْة ِة َي م ْة ّة ُة ْة َة آِةَة ٌة ْحَيْو ْحَي ُر ْو ْحَي
Nun mati dibaca samar
Ikhfa‟
Karena nun mati bertemu fa
Dibaca panjang 3 alif atau 6 harakat
Mad Lazim Musaqal Kilmi
Karena setelah huruf mad ada huruf bertasydid
Dibaca panjang 2 harakat
Mad Lin
Karena huruf sebelum wawu mati berharakat fathah
Nun mati dibaca samar
Ikhfa‟
Karena nun mati bertemu kaf
Dibaca dengung
Idghom Bighunnah
Karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu mim
Nun sukun dibaca jelas
Idzhar Halqi
Karena nun sukun bertemu
Dibaca 3 alif atau 6 harakat
Mad Muttashil
Wajib
Karena ada mad thabi‟i bertemu hamzah dalam satu kata
Panjangnya 2, 4 atau 6 harakat
Mad Lissukun
Aridh
Karena terdapat mad thabi‟i diakhir waqaf
ha
Kandungan Ayat Allah SWT menerangkan bahwa tidak perlu semua orang mukmin berangkat ke medan perang, bila peperangan itu dapat dilakukan oleh sebagian kaum muslimin saja. Tetapi harus ada pembagian tugas dalam masyarakat, sebagian berangkat ke medan perang, dan sebagian lagi menuntut ilmu. 2. Hadits dari Ibnu Abd. Barr.
7 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Artinya : Dari Anas, r.a. bahwa Nabi saw telah bersabda : Tuntutlah ilmu meskipun di negeri Cina, karena
sesungguhnya menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang Islam. Sungguh malaikat itu meletakkan sayap-sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena senang terhadap apa yang dicarinya . (H.R. Ibnu Abdil Bar)
B. Hukum Menuntut Ilmu
Fardhu Kifayah
Fardhu 'Ain
• Ilmu yang memperdalam ilmu-ilmu syariat dengan mempelajari, menghafal, dan membahasnya. Misalnya spesialisasi dalam ilmu-ilmu yang dibutuhkan umat Islam, seperti sistem pemerintahan, hukum, kedokteran, perekonomian, dan lain-lain. • Tapi jika sebagian dari mereka ada yang mengerjakannya, maka gugurlah kewajiban dari yang lainnya. Sedangkan jika tidak ada seorang pun yang melakukannya, maka semua menanggung resikonya.
• Setiap ilmu yang harus dipelajari oleh setiap muslim tentang Ilmu Agama Islam, agar akidahnya selamat, ibadahnya benar, mu’amalahnya lurus dan sesuai dengan yang disyariatkan Allah, yang tertuang dalam Al Qur’an dan Sunah Nabi-Nya yang sahih.
=================================Dakwah Rasulullah di Madinah=================================== A. Substansi Dakwah Rasulullah di Madinah 1. Membina persaudaraan antara kaum Ansar dan Muhajirin Rasulullah SAW mempersadarakan kaum Muhajirin dan Ansar. Jalinan ini diasaskan kepada kesatuan cinta kepada Allah serta pegangan akidah tauhid yang sama. Persaudaraan ini membuktikan kekuatan kaum muslimin melalui pengorbanan yang besar sesama mereka tanpa membeda – bedakan pangkat, bangsa dan harta. Selain itu, ia turut memadamkan api persengketaan di kalangan suku kaum Aus dan Khajraz. Sebagai contoh, Abu bakar dipersaudarakan dengan Harisah bin Zaid, Jafar bin Abi Thalib dipersaudarakan dengan Mu‟az bin Jabal, dan Umar bin Khattab dipersaudarakan dengan Itbah bin Malik. Begitu seterusnya sehingga tiap – tipa orang dari kaum Ansar dipersaudarakan dengan kaum Muhajirin. 2. Membentuk masyarakat yang berlandaskan agama Islam Memellihara dan mempertahankan masyarakat Islam Dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman agar masyarakat muslim yang dibina itu dapat terpelihara dan bertahan, Rasulullah SAW membuat perjanjian persahabatan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di kota Madinah dan sekitarnya. Tindakan ini belum pernah dilakukan oleh nabi dan rasul sebelumnya. Isi perjanjiannya sebagai berikut.
Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh terhadap anggota golongannya Semua lapisan, baik muslim maupun Yahudi harus tolong menolong dan saling mebantu untuk melawan siapa saja yang memerangi mereka. Semua wajib mempertahankan kota bila ada serangan dari luar Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Apabila terjadi perselisihan antara muslim dan Yahudi, maka urusan itu diserahkan kepada Allah SWT dan rasul (Al Qur’an dan sunah) Mengakui dan mentaati kesatuan pimpinan untuk kota Madinah yang disetujui dipegang oleh Nabi Muhammad SAW. a. Kebebasan Beragama Kebebasan beragama bagi semua golongan dan masing-masing golongan mempunyai wewenang penuh terhadap anggits golongannya.
8 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
b. Azan, Sholat, Zakat, dan Puasa Beliau dahulukan mendirikan masjid sebelum bangunan-bangunan lainnya selain kediaman beliau sendiri, karena masjid mempunyai potensi yang sangat vital dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan mereka lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam atau daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid. Di masjid ini Rasulullah SAW mengobarkan semangat jihat di jalan Allah SWT, sehingga kaum muslimin waktu itu belum begitu banyak tetapi rela mengorbankan harta dan jiwa untuk kepentingan Islam. Di masjid pula beliau senantiasa mengajarkan doktrin tauhid dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada kaum muhajirin dan ansor. Dan di dalam masjid pula kaum muslimin mengadakan sholat berjamaah, mengadakan musyawarah untuk merundingkan masalah-masalah yang di hadapi. c. Prinsip-prinsip Kemanusiaan 3. Mengajarkan pendidikan politik, ekonomi, dan sosial Meletakkan dasar-daar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. Melalui wahyu yang turun di kota Madinah dimana sebagian besar berkaitan dengan pembinaan hukum Islam, Nabi Muhammad SAW dapat menetapkan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat muslim dalam berbagai aspek kehidupan, baik di lapangan politik,ekonomi, sosial, dan lain-lain. Dengan diletakannya dasar-dasar yang berkala ini masyarakat dan pemerintahan Islam dapat mewujudkan nagari “ Baldatun Thiyibatun Warabbun Ghafur “ dan Madinah disebut “ Madinatul Munawwarah ”. Substansi-substansi tersebut dapat dilihat dari perubahan yang dibawa oleh Rasulullah SAW meliputi atas segala segi dan bidang kehidupan, antara lain: 1. At-Tauhid (keesaan) Pada zaman jahiliyah, bangsa arab menyembah patung, dan berhala. Mereka tenggelam dalam kemusyrikan dan hidupnya saling terpecah belah. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa risalah Al-Qur‟an yang menjelaskan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak di sembah kecuali Allah SWT yang telang menciptakan seluruh isi alam ini. Kitab Al-Qur‟an telah menghidupkan jiwa dan merubah kepercayaan mereka, hingga mereka menyembah Allah SWT. 2. Al-Ikhfa (persaudaraan) Persaudaraan merupakan adasar yang penting dalam masyarakat Islam. Setelah bangsa arab memilih Islam, mereka mengganti identitas baru yaitu ukhuwah islamiyah (persaudaraan Islam). Atas dasar ini pula kaum muhajirin dan ansor dipersaudarakan. 3. Al-Musyawwanah (persamaan) Rasulullah SAW telah mengajarkan bahwa sekuruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari tanah. Seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang yang bukan Arab, begitu pun sebaliknya. Orang yang paling mulia adalah orang yan bertaqwa kepada Allah SWT. Atas dasar inilah setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan, dan kebebasan. 4. At-Tasamuh (toleransi) Hal ini bisa kita lihat pada piagam Madinah, dimana umat Islam berdampingan dengan kaum yahudi atau bangsa apapun di dunia atas dasar saling menghormati dengan pemeluk agama lain. B. Strategi Dakwah Rasulullah 1. Meletakkan Dasar-Dasar Kehidupan Bermasyarakat a. Mendirikan Masjid Beliau dahulukan mendirikan masjid sebelum bangunan-bangunan lainnya selain kediaman beliau sendiri, karena masjid mempunyai potensi yang sangat vital dalam menyatukan umat dan menyusun kekuatan mereka lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam atau daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid. Di masjid ini Rasulullah SAW mengobarkan semangat jihad di jalan Allah SWT, sehingga kaum muslimin waktu itu belum begitu banyak tetapi rela mengorbankan harta dan jiwa untuk kepentingan Islam. Di masjid pula beliau senantiasa mengajarkan doktrin tauhid dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam kepada kaum Muhajirin dan Ansor. Dan di dalam masjid pula kaum muslimin mengadakan sholat berjamaah, mengadakan musyawarah untuk merundingkan masalah-masalah yang di hadapi. b. Membangun Ukhuwah Islamiyah Kaum Muhajirin yang jauh dari sanak saudara dan kampung halaman mereka, di pererat oleh beliau dengan mempersaudarakan mereka dengan kaum Ansor karena kaum Ansor telah menolong mereka dengan ikhlas dan tidak memperhitungkan keuntungan yang bersifat materi, melainkan hanya karena mencari keridhaan Allah SWT semata. Sebagai contoh Abu Bakar dipersaudarakan dengan Harits bin Zaid, Ja‟far bin Abi Thalib dengan Muadz bin Jabal, Umar bin Khattab dengan Itbah bin Malik, begitu seterusnya tiap-tiap kaum Ansor dipersaudaran dengan kaum Muhajirin. Dengan demikian kaum muhajirin yang bertahun-tahun berpisah dengan keluarganya merasa tentram dan aman melaksanakan syariat agamanya. Di tempat yang baru tersebut sebagian ada yang hidup berniaga ada yang bertani seperti (Abu Bakar, Utsman dan Ali) mengerjakan tanah kaum Ansor. Dengan ikatan teguh ini Nabi Muhammad SAW dapat
9 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
menyatukan dengan ikatan persaudaraan Islam yang kuat yang terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah ke dalam satu ikatan masyarakat Islam yang kuat dengan semangat bergotong royong, senasib sepenanggunan. Segolongan orang arab yang menyatakan masuk Islam dalam keadaan miskin disediakan tempat tinggal dibagian masjid yang kemudian dikenal dengan nama Ashab Shuffa. Keperluan hidup mereka dipikul bersama diantara Muhajirin dan Ansor. c. Menjalin Persahabatan dengan Pihak Nonmuslim Guna menciptaka suasana tentram di kota baru bagi Islam (Madinah), Nabi Muhammad SAW membuat perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam di dalam dan di sekeliling kota Madinah. Inilah salah satu perjanjian yang diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ahli politikus yang ulung yang belum pernah dilakukan oleh para nabi-nabi terdahulu. Diantara isi perjanjian yang dibuat oleh Nabi SAW dengan kaum Yahudi antara lain : 1) Kaum Yahudi hidup damai bersama-sama kaum muslimin 2) Kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing. 3) Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong menolong untuk melawan siapa saja yamg memerangi mereka. 4) Orang Yahudi memikul belanja mereka sendiri begitu pula kaum muslimin juga memikul belanja mereka sendiri. 5) Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib nasehat menasehati, tolong menolong, melaksanakan kebajikan dan keutamaan. 6) Kota Madianah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh mereka yang terikat dengan perjanjian itu. 7) Kalau terjadi perselisihan antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin, maka urusannya hendaklah diserahkan kepada Allah dan Rasullullah SAW. 8) Siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah wajib dilindungi keamanan dirinya, kecuali orangorang yang zalim dan bersalah, sebab Allah SWT menjadi pelindung orang-orang yang baik dan berbakti. Perjanjian politik yang dibuat oleh Nabi Muhammada SAW tersebut telah menjamin kemerdekaan beragama dan menjamin kehormatan jiwa dan harta dari golongan yang bukan Islam. Ini adalah merupakan peristiwa yang baru dalam dunia politik dan peradaban manusia. Sebab waktu itu diberbagai pelosok dunia masih terjadi perkosaan dan perampasan hak-hak asasi manusia. Peperangan a. Perang Badar Perang Badar yang merupakan perang antara kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy Mekah terjadi pada tahun 2 H. Perang ini merupakan puncak dari serangkaian pertikaian yang terjadi antara pihak kaum muslimin Madinah dan kaum musyrikin Quraisy. Perang ini berkobar setelah berbagai upaya perdamaian yang dilaksanakan Nabi Muhammad SAW gagal. Tentara muslimin Madinah terdiri dari 313 orang dengan perlengkapan senjata sederhana yang terdiri dari pedang, tombak, dan panah. Berkat kepemimpinan Nabi Muhammad SAW dan semangat pasukan yang membaja, kaum muslimin keluar sebagai pemenang. Abu Jahal, panglima perang pihak pasukan Quraisy dan musuh utama Nabi Muhammad SAW sejak awal, tewas dalam perang itu. Sebanyak 70 tewas dari pihak Quraisy, dan 70 orang lainnya menjadi tawanan. Di pihak kaum muslimin, hanya 14 yang gugur sebagai syuhada. Kemenangan itu sungguh merupakan pertolongan Allah SWT (Q.S. 3: 123). Artinya: “Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, Padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.”(Q.S. AliImran: 123). b. Perang Uhud Bagi kaum Quraisy Mekah, kekalahan mereka dalam perang Badar merupakan pukulan berat. Mereka bersumpah akan membalas dendam. Pada tahun 3 H, mereka berangkat menuju Madinah membawa tidak kurang dari 3000 pasukan berkendaraan unta, 200 pasukan berkuda di bawah pimpinan Khalid ibn Walid, 700 orang di antara mereka memakai baju besi. Nabi Muhammad menyongsong kedatangan mereka dengan pasukan sekitar 1000 (seribu) orang. Namun, baru saja melewati batas kota, Abdullah ibn Ubay, seorang munafik dengan 300 orang Yahudi membelot dan kembali ke Madinah. Mereka melanggar perjanjian dan disiplin perang. Meskipun demikian, dengan 700 pasukan yang tertinggal Nabi melanjutkan perjalanan. Beberapa kilometer dari kota Madinah, tepatnya di bukit Uhud, kedua pasukan bertemu. Perang dahsyat pun berkobar. Pertama-tama, prajurit-prajurit Islam dapat memukul mundur tentaramusuh yang lebih besar itu. Pasukan berkuda yang dipimpin oleh Khalid ibn Walid gagal menembus benteng pasukan pemanah Islam. Dengan disiplin yang tinggi dan strategi perang yang jitu, pasukan yang lebih kecil itu ternyata mampu mengalahkan pasukan yang lebihbesar.
10 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Kemenangan yang sudah diambang pintu ini tiba-tiba gagal karena godaan harta peninggalan musuh. Prajurit Islam mulai memungut harta rampasan perang tanpa menghiraukan gerakan musuh, termasuk didalamnya anggota pasukan pemanah yang telah diperingatkan Nabi agar tidak meninggalkan posnya. Kelengahan kaum muslimin ini dimanfaatkan dengan baik oleh musuh. Khalid bin Walid berhasil melumpuhkan pasukan pemanah Islam, dan pasukan Quraisy yang tadinya sudah kabur berbalik menyerang. Pasukan Islam menjadi porak poranda dan tak mampu menangkis serangan tersebut. Satu persatu pahlawan Islam gugur, bahkan Nabi sendiri terkena serangan musuh. Perang ini berakhir dengan 70 orang pejuang Islam syahid di medan laga. c. Perang Ahzab/Khandaq Perang yang terjadi pada tahun 5 H ini merupakan perang antara kaum muslimin Madinah melawan masyarakat Yahudi Madinah yang mengungsi ke Khaibar yang bersekutu dengan masyarakat Mekah. Karena itu perang ini juga disebut sebagai Perang Ahzab (sekutu beberapa suku). Pasukan gabungan ini terdiri dari 10.000 orang tentara. Salman al-Farisi, sahabat Rasulullah SAW, mengusulkan agar kaum muslimin membuat parit pertahanan di bagian-bagian kota yang terbuka. Karena itulah perang ini disebut sebagai Perang Khandaq yang berarti parit. Tentara sekutu yang tertahan oleh parit tersebut mengepung Madinah dengan mendirikan perkemahan di luar parit hampir sebulan lamanya. Pengepungan ini cukup membuat masyarakat Madinah menderita karena hubungan mereka dengan dunia luar menjadi terputus. Suasana kritis itu diperparah pula oleh pengkhianatan orang-orang Yahudi Madinah, yaitu Bani Quraizah, dibawah pimpinan Ka'ab bin Asad. Namun akhirnya pertolongan Allah SWT menyelamatkan kaum muslimin. Setelah sebulan mengadakan pengepungan, persediaan makanan pihak sekutu berkurang. Sementara itu pada malam hari angin dan badai turun dengan amat kencang, menghantam dan menerbangkan kemah-kemah dan seluruh perlengkapan tentara sekutu. Sehingga mereka terpaksa menghentikan pengepungan dan kembali ke negeri masing-masing tanpa suatu hasil. d. Perang Hunain Perang Hunain berlangsung antara kaum muslim melawan kaum Quraisy yang terdiri dari Bani Hawazin, Bani Saqif, Bani Nasr dan Bani Jusyam. Perang ini terjadi di Lembah Hunain, sekitar 70 km dari Mekah. Perang Hunain merupakan balas dendam kaum Quraisy karena peristiwa Fath al-Makkah. Pada awalnya pasukan musuh berhasil mengacaubalaukan pasukan Islam sehingga banyak pasukan Islam yang gugur. Nabi SAW kemudian menyemangati pasukannya dan memimpin langsung peperangan. Pasukan muslim akhirnya dapat memenangkan pertempuran tersebut. e. Perang Tabuk Lokasi perang ini adalah kota Tabuk, perbatasan antara Semenanjung Arabia dan Syam (Suriah). Adanya peristiwa penaklukan kota Mekah membuat seluruh Semenanjung Arabia berada di bawah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW. Melihat kenyataan itu, Heraklius, penguasa Romawi Timur, menyusun pasukan besar untuk menyerang kaum muslim. Pasukan muslimin kemudian menyiapkan diri dengan menghimpun kekuatan yang besar karena pada masa itu banyak pahlawan Islam yang menyediakan diri untuk berperang bersama Nabi SAW. Pasukan Romawi mundur menarik diri setelah melihat besarnya jumlah pasukan Islam. Nabi SAW tidak melakukan pengejaran tetapi berkemah di Tabuk. Di sini Nabi SAW membuat perjanjian dengan penduduk setempat sehingga daerah perbatasan tersebut dapat dirangkul dalam barisan Islam. 2. Surat Rasulullah kepada Para Raja Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam kepada kabilah-kabilah Arab lainnya, dan mengirimkan surat kepada Kaisan Romawi, Kisra Persia, Gubernur Yaman, Kaisan Habsyi, Gubernur Ghassaniah (Basro di bawah kekuasaan Romawi) dan gubernur Mesir. Kisra dari Persia dengan keangkuhannya merobek-robek surat dari Rasulullah SAW dan menghina serta mengusir pembawanya. Dalam pada itu Harits bin Umar yang di utus Rasulullah SAW kepada Gubernur Ghassaniyah di tolak dengan kasar dan kemudian di bunuh. Penghinaan yang dilakukan Gubernur Ghassaniyah dan pembunuhan atas Harits bin Umar memicu berkorbannya perang Mu‟tah. 3. Penaklukan Mekah Pada tanggal 10 Ramadhan berangkatlah Nabi dengan membawa 10.000 tentara menuju Mekkah. Di tengah perjalanan itu pula anggota pasukan bertambah, karena beberapa kelompok orang Arab menggabungkan diri. Sementara itu regu pengawal berhasil menawan Abu Sofyan dan dua orang kawannya, lalu ia masuk Islam. Menjelang masuk ke Mekkah, ada seseorang yang bernama Abbas membisikkan kepada Nabi agar nanti memberikan sesuatu yang dapat membanggakan Abu Sofyan. Nabi mengatakan, “Siapa saja yang masuk rumah Abu Sofyan, maka dia aman.” Setelah sampai di Mekkah, diumumkanlah, siapa yang masuk ke rumahnya dan mengunci pintu, maka dia aman. Siapa yang masuk masjid (Ka‟bah), maka dia aman. Dan siapa saja yang masuk rumah Abu Sofyan, maka dia aman. Pasukan Islam memasuki kota Mekkah tanpa mendapat perlawanan yang berarti dari para penduduknya. Nabi terus menghancurkan patung-patung yang berjumlah tidak kurang dari 360 buah, di dalam dan di luar Ka‟bah, lalu thawaf.
11 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m
Setelah melakukan shalat dua rakaat, berdirilah Nabi di pintu seraya mengatakan, “Wahai seluruh orang Quraisy, bagaimanakah tanggapanmu terhadap apa yang saya lakukan ini?” “Engkau telah melakukan sesuatu yang baik. Engkau adalah seorang yang mulia. Engkaulah saudara kami yang paling baik,” jawab mereka, “Pada hari ini saya nyatakan kepadamu, seperti yang pernah dinyatakan oleh Nabi Yusuf yang terdahulu. Tidak ada apa-apa lagi pada hari ini. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosa-dosa yang telah kamu lakukan selama ini. Bubarlah kalian, karena kalian telah dibebaskan,” kata Nabi. Demikianlah pidato Nabi pada hari penaklukan kota Mekkah. Tidak ada pertumpahan darah. Tidak ada penyiksaan dan pembunuhan seperti apa yang dilakukan kaum kafir Quraisy dulu. Nabi pun tidak membalas perlakuan kejam yang diterimanya dulu. Semuanya damai dan aman. Semua penduduknya menyatakan masuk Islam, baik pria maupun wanita. Kemudian pada waktu shalat Zhuhur hari itu, Rasulullah menyuruh Bilal adzan di atas Ka‟bah dan menandakan keagungan Islam.
12 |© I N O N G ~ N U R A Z I Z A H ~ G K | i n u r a z z h . w o r d p r e s s . c o m