HUKUM MAD Arti dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu :
يوا
Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu : 1. Mad Ashli / mad thobi’i Mad Ashli / mad thobi’I terjadi apabila : huruf berbaris fathah bertemu dengan alif huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu mati Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.contoh :
2. Mad far’i Adapun jenis mad far’i ini terdiri dari 13 macam, yaitu : Mad Wajib Muttashil Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara). Contoh :
Mad Jaiz Munfashil Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda. Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Contoh :
Mad Aridh Lisukuun Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).
Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i.Contoh :
Mad Badal Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak .Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif), Contoh :
Mad ‘Iwad Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof.Panjangnya 2 harokat (1 alif), Contoh :
Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf bertasydid.Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).Contoh :
yang
Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun atau matiPanjangnya adalah 6 harokat (3 alif).Contoh :
Mad Lazim Harfi Musyba’ Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada delapan, yaitu : Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif), Contoh :
Mad Lazim Mukhoffaf harfi ( ) Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada lima, yaitu :
Panjangnya adalah 2 harokat.Contoh :
Mad Layyin Mad ini terjadi bila : huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga mempunyai baris.Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti). Panjang mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).Contoh :
Mad Shilah Mad ini terjadi pada huruh “ha” di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 lakilaki).Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah “ha” dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun. Mad shilah terbagi 2, yaitu :
1) Mad Shilah Qashiroh Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf “ha” dhomir.Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif).Contoh :
2) Mad Shilah Thowilah Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat hamzah.Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 – 2,5 alif).Contoh :
huruf
3) Mad Farqu Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita.Panjangnya 6 harokat.Contoh :
4) Mad Tamkin Terjadi bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua
berbaris sukun/mati.Panjangnya 2 – 6 harokat (1 – 3 alif).Contoh :
A.
RINGKASAN MATERI
I. HUKUM BACAAN MAD
Mad menurut bahasa berarti panjang . Menurut istilah ilmu tajwid mad adalah bacaan panjang . Berikut ini akan dibahas macam-macam mad .
1. Mad T habi’i ( ) ﻣَﺪْ ﻃَﺒِﯿﻌِﻲ Apabila ada alif ( ) اterletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ) ي sesudah
kasrah ( ِ― ) atau wau ( ) وsesudah dhammah ( ―ُ ) maka
dihukumi mad thabi’i . Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa. Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif contoh : ٌ ﺳﻤِﯿْﻊ- ُ ﯾَﻘُﻮْل- ٌﻛﺘَﺎ ب
2. Mad Wajib Muttashil ( ْ) ﻣَﺪْوَاﺟِﺐْ ﻣُﺘﱠﺼِﻞ Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ) ءdidalam satu kalimat atau
kata. Cara membacanya wajib panjang sepanjang 5 harakat
atau dua setengah kali mad thabi’i ( dua setengah alif ). Contoh : َ ﺟِﻲْء- َ ﺟَﺂء- ٌﺳَﻮَآء 3. Mad Jaiz Munfashil ( ْ) ﻣَﺪْﺟَﺎﺋِﺰﻣُﻨْﻔَﺼِﻞ Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ) ءtetapi hamzah itu dilain
kalimat . Jaiz artinya : boleh . Munfashil artinya terpisah .
Cara membacanya boleh seperti mad wajib muttashil, dan boleh seperti mad thobi’i saja . Contoh :
َﺑِﻤَﺎ ُأﻧْﺰِل
ْوَﻻَأﻧْﺘُﻢ
4. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ( ) ﻣَﺪْﻻَزِمْ ﻣُﺜَﻘﱠﻞْ ﻛِﻠْﻤِﻲ Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid di dalam satu perkataan, maka cara membacanya harus panjang selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6 harakat. Contoh :
اَﻟﺼّﺎﺧَ ُﺔ
َوَﻻَاﻟﻀﱠﺂﻟﱢﯿﻦ
5. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ( ) ﻣَﺪْﻻَزِمْ ﻣُﺨَﻔﱠﻒ ﻛِﻠْﻤِﻲ Apabila ada mad thobi’I bertemu dengan huruf mati (sukun), maka cara membacanya sepanjang 6 harakat . Contoh
آﻻَن
6. Mad Layyin ( ) ﻣَﺪْ ﻟَﯿﻦ Apabila ada wau sukun ( و
) atau ya’ sukun ( ) يsedang huruf
sebelumnya yaitu berharakat fathah, maka cara membacanya sekedar lunak dan lemas . Contoh :
ٌﺧَﻮْف
ٌرَﯾْﺐ
7. Mad ‘Aridl Lissukun ( ِ) ﻣَﺪْ ﻋﺎرِضْ ﻟِﻠﺴﱡﻜﻮُن Apabila ada waqaf atau tempat pemberhentian membaca sedang sebelum waqaf itu
ada Mad Thobi’i atau Mad Lein, maka cara
membacanya ada 3 macam : a. Yang lebih utama dibaca panjang seperti mad wajib muttashil ( 6 harakat ). b. Yang pertengahan dibaca empat harakat ya’ni du kali mad thobi’i.. c. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa . Contoh :
ِواﻟﻨﱠﺎس
َﺧَﺎﻟِﺪُوْن
ٌﺳَﻤِﯿْﻊٌ ﺑَﺼِﯿْﺮ
8. Mad Shilah Qashirah ( ) ﻣَﺪْ ﺻِﻠَﺔ ﻗَﺼِﯿْﺮَة Apabila ada haa dhamir ( ) ﮫsedang sebelum haa tadi ada huruf hidup (berharakat), maka cara membacanya harus panjang seperti mad thobi’i. Contoh :
ُﻻَﺷَﺮِﯾْﻚ ﻟَﮫ
َاِﻧﱠ ُﮫ ﻛَﺎن
9. Mad Shilah Thawilah ( ) ﻣَﺪْ ﺻِﻠَﺔ ﻃَﻮِﯾْﻠَﺔ Apabila ada Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ) ء, maka membacanya
seperti Mad Jaiz Munfashil .
Contoh :
ُﻟَﮫُ اَﺧْﻠَﺪَه
ﻋِﻨْﺪَهُ اِﻻَّﺑِﺎذْﻧِﮫ
10. Mad ‘ Iwadl ( ) ﻣَﺪْ ﻋِﻮَض Apabila ada fathatain yang jatuh pada waqaf (pemberhentian) pada akhir kalimat,
maka cara membacanya seperti mad thobi’i.
Contoh :
ﻋَﻠِﯿْﻤًﺎ ﺣَﻜِﯿﻤًﺎ
ﺳَﻤﯿْﻌًﺎ ﺑَﺼﯿْﺮًا
11. Mad Badal ( ْ) ﻣَﺪْ ﺑَﺪَل Yaitu apabila ada hamzah ( bacanya seperti Contoh :
) bertemu dengan Mad , maka cara
Mad Thobi’i. ٌإﯾْﻤﺎَن
َآدَم
Badal artinya ganti. Karena yang sebenarnya huruf mad yang ada tadi asalnya hamzah yang jatuh sukun kemudian diganti menjadi ya atau alif atau wau . َآدَم ٳِﯾْﻤَﺎن
asalnya
asalnya
َأَأْدَم
ٌٳِﺋْﻤَﺎن
12. Mad Lazim Harfi Musyabba’ ( ) ﻣَﺪْ ﻻزِمْ ﺣَﺮْفِ ﻣُﺸَﺒﱠﻊ Yaitu apabila pada permulaan surat dari Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih
Dari antara huruf yang delapan, ya’ni
ق – ص – ع – س – ل – ك – م- ن, cara membacanya seperti Mad Lazim yaitu 6 harakat .
Contoh :
آﻟﻢ
ن وَاﻟﻘﻠَﻢ
ﯾﺲ
13. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf ( ) ﻣَﺪْ ﻻزِم ﺣَﺮفِ ﻣُﺨَﻔﱠﻒ Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau
lebih dari antara huruf yang lima ya’ni : ر-ھ-ح–ي–ط
Cara bacanya seperti mad thobi’i Contoh : اﻟﻢ
ﺣﻢ
14. Mad Tamkien ( ) ﻣَﺪْ ﺗَﻤْﻜِﯿْﻦYaitu : Apabila ada ya’ sukun ( ْ ) يyang didahului dengan ya’ yang bertasydid dan
harakatnya kasra, dan cara membacanya ditepatkan
dengan t Contoh :
ْﺣُﯿﯿﱢﯿْﺘُﻢ
َاﻟﻨَﺒِﯿّﯿْﻦ
15. Mad Farq ( ) ﻣَﺪْ ﻓَﺮْق Yaitu bertemunya dua hamzah yang satu hamzah istifham dan yang kedua hamzah
washol pada lam alif ma’rifat, cara membacanya
sepanjang 6 harakat . Contoh : ﷲﺧَﯿْﺮٌاَﻣّﺎ ُﯾﺸْﺮِﻛُﻮن ُ ءٰٰا
ْﻗُﻞْ ءٰاﷲُ اذِنَ ﻟَﻜُﻢ
ِﻗُﻞْ ءٰٰاﻟﺬﱠﻛَﺮَﯾْﻦ
HUKUM BACAAN WAQAF
A. Waqaf Waqaf adalah berhenti sejenak atau putus bunyi suara dan berganti nafas. Tempatnya di akhir kata. Keadaan huruf akhir kata ketika hendak di waqafkan ada enam:
1. Yang berakhiran sukun, cara membacanya harus dibunyikan mati dengan terang menurut bacaan yang semestinya, apakah qolqolah atau tidak, dan sebagainya. Contoh : ْ اِﻟَﻰ رَﺑﱢﻚَ ﻓَﺎرْﻏَﺐ, ْ ﻟِﯿُﺮَوْااَﻋْﻤَﺎﻟَﮭُﻢ, ْﻟِﺮَﺑﱢﻚَ وَﻧْﺤَﺮ
2. Yang berakhiran huruf berharakat fatha, dhommah atau dhommatain dan kasrah atau kasratain, cara membacanya harus dibaca mati/sukun . Contoh :
dibaca
َاِذَاوَﻗَﺐ
ْاِذَاوَﻗَﺐ
dibaca
ْﻓِﻰ اﻟْﻌُﻘُﺪ
ِ ﻓِﻰ ﺗَﻀْﻠِﯿْﻞdibaca
ِْﻓِﻰ ﺗَﻀْﻠِﯿْﻞ
ِﻓِﻰ اﻟْﻌُﻘُﺪ
3. Yang berakhiran Ta' Marbutha ( )ةmembacanya harus dirubah menjadi Ha' sukun. Contoh : ًﺤﻔًﺎ ﻣﱡﻄَﮭﱠﺮَة ُ ُ ﺻdibaca ْ ﺻُﺤُﻔًﺎ ﻣﱡﻄَﮭﱠﺮَة ِﻦ اﻟْﻘَﯿﱢﻤَﺔ ُ ْدِﯾ
dibaca
دِﯾْﻦُ اﻟْﻘَﯿﱢﻤَﺔ
4. Yang berakhiran dengan huruf yang didahului huruf mati, dan setelah mematikan huruf akhir, maka terdapatlah dua huruf mati, cara membacanya dibunyikan sepenuhnya dengan menyuarakan setengah huruf yang terakhir dengan suara pendek. Contoh : ُوَاﻟْﻔَﺘْﺢ dibaca ْ وَاﻟْﻔَﺘْﺢhuruf حdibaca setengah huruf ِﺑِﺎﻟْﮭَﺰْل
dibaca ْ ﺑِﺎﻟْﮭَﺰْلhuruf لdibaca setengah huruf
5. Yang berakhiran huruf yang di dahului huruf mad atau mad Lien. Cara membacanya dengan mematikan huruf terakhir dan dibaca panjang seperti Mad 'Arid Lissukun. Contoh : َرَبﱢ اﻟْﻌَﺎ ﻟَﻤِﯿْﻦ dibaca ْرَبﱢ اﻟْﻌَﺎ ﻟَﻤِﯿْﻦ dibaca
ِاِﻟَﮫِ اﻟﻨﱠﺎس
ْاِﻟَﮫِ اﻟﻨﱠﺎس
dibaca
ٍوَاَﻣِﻨُ ُﮭﻢْ ﻣِﻦْ ﺧَﻮْف
ْوَاَﻣِﻨُﮭُﻢْ ﻣِﻦْ ﺧَﻮْف
6. Yang berakhiran dengan huruf yang berharakat fathatain, membacanya dengan membunyikan menjadi fathah yang dibaca panjang dua harakat dan berubah menjadi Mad Iwadh. Contoh : ﺟَﺰَاءً وﱢﻓَﺎﻗًﺎ dibaca ﺟَﺰَاءً وﱢﻓَﺎﻗَﺎ ﺎ ﻓَﺎَﻧْﺒَﺘْﻨَﺎ ﻓِﯿْﮭَﺎﺣَﺒdibaca
ﻓَﺎَﻧْﺒَﺘْﻨَﺎ ﻓِﯿْﮭَﺎﺣَﺒﱠﺎ
B. Saktah / Saktat Saktah/saktat ialah diam sejenak, biar putus dan pisah suaranya, dengan
tanpa berganti nafas (berhenti sejenak sekitar dua harakat
dan tidak bernafas). Di dalam Al Qur'an ada 4 yang harus dibaca saktah, yaitu : 1. 2. 3. 4.
Surat Surat Surat Surat
Al Muthofifin ayat 13 Al Qiyamah ayat 27 Yasin ayat 52 Al Kahfi ayat 1
ﻋِﻮَ ﺟًﺎdibaca ْﺑَﻞ
dan
َ ﻛَﻞﱠ ﺑَﻞْ رَا ن ٍوَﻗِﯿْﻞَ ﻣَﻦْ رَاق ﻣِﻦْ ﻣَﺮْﻗَﺪِﻧَﺎ ھَﺬَا وَﻟَﻢْ ﯾَﺠْﻌَﻞْ ﻟﱠﮫَ ﻋِﻮَﺟًﺎ ﻓِﯿْﻤًﺎ
ﻋِﻮَ ﺟًﺎ ْﻣَﻦ
dibaca idzhar / jelas
C. Tanda-Tanda Waqaf
No Tanda Waqaf
Keterangan
1.
ﻤ
Waqaf lazim ( Harus berhenti )
2.
ﻁ
Waqaf Muthlaq ( lebih baik berhenti )
3.
ﺝ
Waqaf Jaiz ( boleh berhenti, boleh terus )
4.
ز
Waqaf Mujawwaz ( boleh berhenti, terus lebih utama )
5.
ﺹ
Waqaf Murokh-khosh (boleh waqaf/berhenti,karena waqaf berikutnya terlalu jauh, terus lebih utama)
6.
ﻗﻒ
Waqaf Mustahab (lebih baik waqaf)
7.
ﻻ
8.
ﺼﻠﻰ
La waqfa fihi (bukan tempat waqaf), jika di akhir ayat sebaiknya berhenti . Al Washlu Aula ( dibaca terus lebih utama)
9.
Waqaf Mu'anaqoh (boleh berhenti di salah satu tanda tersebut)
10.
ﺴ
Waqaf Sima'ie yaitu tempat waqaf nabi, waqaf ghuffron dan waqaf Munzal (waqaf jibril). Sangat baik sekali jika waqaf /berhenti.
11.
ﻙ
Kadzalik (sama tanda waqaf sebelumnya)
12.
ﻗﻠﻰ
13.
ﻕ
Qila Fihil Waqfu (ada yang mengatakan boleh waqaf, dibaca terus lebih utama)
ﻉ
Ruku' (tanda pembagian berhenti setiap hari untuk orang yang ingin membaca atau menghafal Al Qur'an dalam jangka 2 tahun)
14.
Al Waqfu Aula (berhenti lebih utama)
10. HUKUM BACAAN MAD QAN WAQAF
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MAD Mad menurut bahasa artinya ziyadah/lebih. Menurut istilah artinya memanjangkan suara pada salah satu dari huruf mad. Huruf mad ada tiga yaitu : 1. wau وsukun yang sebelumnya huruf berharokat damah. 2. ya يsukun yang sebelumnya huruf berharokat kasrah. 3. alif اyang sebelumnya berharokat fatah. Mad terbagi menjadi dua yaitu mad asli dan mad far’i. 1. Mad asli atau tabi’i adalah mad yang panjang bacaannya hanya dua harokat. a. wau sukun yang sebelumnya huruf berharokat damah. Contoh: QS. 109: 1
b. ya sukun yang sebelumnya huruf berharokat kasrah, QS. 1: 3.
c. alif yang sebelumnya berharokat fatah, QS. 1: 5.
2. Mad far’i adalah mad yang banjang bacaannya dua sampai enam harokat. Karena bertemu hamzah, ada yang karena waqof, ada yang karena bertemu sukun, ada yang karena aslinya harus dibaca panjang. Mad far’i secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu: a. Mad karena bertemu hamzah, ada 4 macam:
1). Mad wajib muttasil, bertemu hamzah dalam satu kalimat, panjangnya 5 harokat ketika wasal dan 6 harokat ketika waqaf. Contoh: QS. 110: 1
2). Mad jaiz munfasil, bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah. Panjangnya 2-5 harokat dan harus dibaca seragam. Contoh: QS. 95: 4
3). Mad silah tawilah, apabila ha zamir bertemu hamzah dalam kalimat terpisah, panjangnya seperti mad jaiz munfasil. Contoh: QS. 104: 3
4).
Mad silah qasirah, apabila ha zamir bertemu dengan selain hamzah, panjangnya dua harokat, contoh: QS. 104: 5
b. Mad badal, apabila hamzah bertemu huruf mad. Contoh: QS. 2: 136.
c. Mad karena sukun, terdiri 10 macam, yaitu:
1). Mad arid lissukun, apabila mad tabi’i jatuh sebelum huruf yang diwaqafkan, panjangnya 6 harokat. Contoh: QS. 1: 2
2). Mad lin, apabila berhenti pada suatu huruf sebelumnya wau sukun atau ya sukun yang didahului oleh huruf berharokat fatah, panjangnya 2 harokat. Contoh: QS. 106: 4
3).
Mad ‘iwad, berhenti pada huruf yang bertanwin fatah, panjangnya 2 harokat, contoh: QS. 4: 35
4).
Mad tamkin, apabila terdapat ya bertasydid bertemu ya sukun, panjangnya 2 harokat, contoh: QS. 3: 75.
5). Mad lazim musaqqal kilmi, apabila terdapat huruf yang bertasydid jatuh sesudah huruf mad. Panjangnya 6 harokat, contoh: QS. 3: 66
6).
Mad lazim mukhoffaf kilmi, apabila terdapat huruf sukun yang jatuh setelah mad badal. Panjangnya 6 harokat hanya terdapa pada QS. Yunus (10): 51 dan 91. contoh:
7). Mad farq, apabila terdapat huruf yang bertasydid jatuh sebelum mad badal, contoh: QS. 2: 103
8). Mad lazim mutsaqal harfi, yaitu mad dari huruf-huruf pembuka surat (fawatihus surah). Cara membacanya dengan nama-nama hurufnya. Panjang 6 haroka/3 alif. Cotoh: QS. 2: 1.
9). Mad lazim harfi mukhaffaf, mad ini sama dengan mad lazim harfi mutsaqal. Huruf yang terpakai ada lima, yaitu:
ح ي ﻃ ھ ﺮ Contoh: QS. 20: 1
10). Mad silah (hubungan). Ini berlaku pada ha damir (pengganti nama). Ada 2 mad silah yaitu: silah qashirah, contoh: QS. 2: 116
dan shilah thawilah, contoh: QS. 2: 255
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM WAQAF Waqaf secara bahasa artinya berhenti. Menurut istilah artinya cara membunyikan kalimat ketika berhenti. Hukum bacaan waqaf terdiri 6 macam yaitu: 1. Apabila akhir kalimat berupa huruf bertanda sukun, dibaca tidak ada perubahan.
2. Contoh: QS. 94: 8
3. Apabila akhir kalimat bertanda fathah, kasrah, damah. Maka ketika waqaf dibaca dengan mematikan huruf yang terakhir. Contoh: QS. 90: 1
4. Apabila akhir kalimat berupa ta marbutah ﺔ, ketika berhenti dibaca menjadi ha ﮫmati. Contoh: QS. 101: 1
5. Apabila akhir kalimat berupa huruf yang didahului dengan huruf mati, maka dibaca dengan mematikan dua huruf dengan suara pendek, atau dibunyikan sepenuhnya tetapi huruf yang terakhir dibaca setengah suara. Contoh: QS. 86: 14
6. Apabila akhir kalimat berupa huruf yang didahului dengan mad atau mad lin, maka dibaca dengan mematikan huruf yang terakhir dengan memanjangkan madnya 2 harokat atau 4 harakat atau 6 harakat, yakni menjadi mad ‘arid lissukun. Contoh: QS. 106: 4
7. Apabila akhir kalimat itu bertanda baca tanwin, dibaca dengan membunyikan menjadi fathah yang dipanjangkan dua harakat dan menjadi ma ‘iwad. Contoh: QS. 100: 1
TANDA WAQAF DALAM AL QUR’AN: No.
Perintah
Tanda
1.
Lebih utama berhenti
ﻢ
2.
Tidak boleh berhenti
ﻻ
3.
Harus berhenti
ﻃ
4.
Boleh berhenti dan boleh terus
ج
tapi lebih baik berhenti 5.
Boleh berhenti tetapi lebih baik
ز
terus 6.
Berhenti lebih baik
ﻘﻠﻰ
7.
Diteruskan lebih baik
ﺼﻠﻰ
8.
Di sini boleh berhenti
ﻘﻒ
9.
Di sini boleh waqaf tapi lebih baik
ق
terus 10.
Berhenti sejenak tanpa bernapas
ﺳﮑﺔ/س
11.
Tanda berakhir surah/rukuk
ع/ء
12.
Berhenti pada salah satu tanda tapi jangan dua-duanya.