METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan melalui proses wawancara serta melalui pengisian kuisioner. Pemilihan lokasi dilakukan dengan sengaja dengan berbagai pertimbangan seperti tempatnya yang strategis, keragaman latar belakang siswa, serta kemudahan akses untuk melakukan penelitian. Pengambilan data dilakukan selama bulan Juni hingga September 2011. Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Contoh adalah siswa sekolah dasar di SD Negeri 1 Empang Bogor. Penentuan contoh dilakukan secara acak sederhana dan purposive dengan pertimbangan bahwa siswa yang sekolah di SD Negeri 1 Empang Bogor memiliki latar belakang sosial budaya yang berbeda sehingga cukup homogen untuk dijadikan sampel. Contoh merupakan siswa yang memenuhi beberapa kriteria seperti dalam keadaan sehat atau tidak sakit serta berada dalam suasana kelas regular. Jumlah contoh ditentukan menggunakan rumus sebagai berikut:
n= n=
(Z ∝/2 )2 X σ 2 ε2 X φ2 1.962 X 0.62 0.025 2 X 22
n = 54 siswa
Keterangan: Z = nilai z pada derajat kepercayaan 1−∝/2 σ =simpang baku konsumsi air pada anak-anak 0.6 L (Annisa 2009) ε =simpangan relatif dari rata-rata φ =rata-rata konsumsi air
Populasi penelitian adalah siswa Sekolah Dasar Negeri Empang 1 Bogor yang berada pada kelas 4 dan 5. Siswa kelas 6 tidak dijadikan contoh dengan alasan bahwa siswa kelas 6 sedang dipersiapkan untuk menghadapi ujian. Kelas 4 berjumlah 51 orang dan kelas 5 berjumlah 74 orang, total populasi contoh sebanyak 125 orang dan seluruhnya diambil sebagai contoh dengan mengacu pada rumus pengambilan contoh minimal menurut Lemeshow, Hosmer, dan Klar (1997). Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data sekunder diperoleh dengan pengambilan data di bagian administrasi siswa. Data berat badan dan tinggi badan didapatkan melalui pengukuran langsung pada sampel penelitian. Data pengetahuan dan sikap tentang konsumsi dan kecukupan air didapatkan melalui kuisioner yang diisi langsung oleh siswa. Data konsumsi minuman dan makanan diperoleh dengan menggunakan kuisioner recall 1 x 24 jam yang diisi sendiri oleh siswa. Data, jenis data dan cara pengumpulannya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Variabel penelitian serta cara pengumpulan data No 1
2
3 4 5
Data/Peubah Karakteristik individu a. Nama b. Umur c. Uang saku d. Berat badan e. Tinggi badan Karakteristik keluarga a. Besar keluarga b. Pendidikan orang tua c. Pendapatan orang tua Pengetahuan tentang konsumsi dan kecukupan air Sikap tentang konsumsi dan kecukupan air Konsumsi makanan dan minuman
Jenis Data
Pengumpulan
Primer Primer Primer Primer Primer
Kuisioner diisi oleh siswa Kuisioner diisi oleh siswa Kuisioner diisi oleh siswa Penimbangan dengan timbangan injak Pengukuran dengan microtoise
Sekunder Sekunder Sekunder Pimer
Pengambilan data di bagian administrasi Pengambilan data di bagian administrasi Pengambilan data di bagian administrasi Kuisioner diisi oleh siswa
Primer
Kuisioner diisi oleh siswa
Primer
Kuisioner recall 1 x 24 jam diisi oleh siswa
Pengukuran antropometri yang meliputi berat dan tinggi badan di ukur secara
langsung.
Berat
badan
diukur
menggunakan
timbangan
injak
berkapasitas 150 kg dengan ketelitian 0,1 kg. Pada saat melakukan pengukuran berat badan, siswa tidak diperkenankan membawa barang-barang yang dapat menggganggu ketelitian dari penimbangan. Tinggi badan diukur menggunakan microtoise dan siswa tidak diperkenankan menggunakan alas kaki.
Karakteristik
keluarga
yang
meliputi
besar
keluarga,
pendidikan,
pekerjaan dan pendapatan keluarga diperoleh dengan cara pengambilan data di bagian administrasi siswa SDN Empang 1. Pengetahuan tentang air diperoleh dengan kuisioner yang berisi 10 tentang sumber air yang diminum, fungsi air, akibat kekurangan air, serta kecukupan akan air. Pengisian kusioner dilakukan oleh siswa dengan panduan dari peneliti. Sikap terhadap minuman diukur menggunakan 10 penyataan, dimana siswa menjawab setuju atau tidak setuju pada kolom yang telah disediakan. Kebiasaan tentang konsumsi air diperoleh dengan memberi pertanyaan mengenai jumlah air yang diminum dalam sehari, waktu minum, kebiasaan membawa bekal minuman, dan sumber air minum, yang dikonsumsi. Data konsumsi air yang berasal dari makanan dan minuman didapat dari recall 1 x 24 jam, yaitu berupa jenis dan jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa selama satu hari yang lalu. Pertanyaan mengenai jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi diperloleh dengan wawancara langsung pada siswa oleh peneliti. Pengolahan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan akan diolah dan dianalisis secara statistik deskriptif maupun inferensia. Secara deskriptif data diolah dengan tabulasi frekuensi menggunakan program komputer. Melalui uji deskriptif tersebut didapatkan nilai minimal, maksimal, nilai rata-rata serta frekuensi dan sebaran data . Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer Microsoft Excel dan Statistical Program for Social Sciences (SPSS) versi 16,0 for windows. Data karakteristik individu diantaranya usia di kategorikan menjadi usia 9, 10, 11 dan 12 tahun berdasarkan sebaran data. Data jenis kelamin dibedakan menjadi jenis kelamin laki-laki dan perempuan. uang saku siswa merupakan jumlah uang saku perhari yang dibelanjakan untuk keperluan makanan, minuman serta transportasi. Uang saku siswa dikategorikan berdasarkan sebaran data menjadi kategori rendah ( kurang dari Rp 3.999), sedang (Rp 4.000 hingga Rp. 7.999), dan tinggi (lebih dari Rp 8.000). Data karakteristik keluarga berupa data besar keluarga, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan orang tua. Data besar keluarga dikategorikan menjadi keluarga kecil dengan jumlah anggota keluarga ≤ 4 orang, keluarga sedang 5-6 orang dan keluarga besar dengan jumlah anggota keluarga ≥ 7 orang. Data pendidikan orang tua dikategorikan menurut jenjang pendidikan terakhir yang diperoleh yaitu SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi.
Data pekerjaan orang tua dikategorikan menjadi pegawai swasta, wiraswasta, pegawai negri dan tidak bekerja. Pendapatan diklasifikasikan berdasarkan sebaran data siswa, dimana pendapatan dikategorikan menjadi rendah apabila total pendapatan keluarga kurang dari Rp. 1.761.487 per bulan, kategori pendapatan sedang jika total pendapatan keluarga sebesar Rp. 1761.487 hingga Rp. 3.519.313, dan kategori pendapatan tinggi jika total pendapatan keluarga lebih dari Rp. 3.519.313 per bulan. Pertanyaan mengenai kecukupan dan konsumsi air diberikan dengan menggunakan jenis pertanyaan tertutup yaitu siswa menjawab pertanyaan dengan memilh jawaban berupa benar, salah dan tidak tahu.
Pengetahuan
tentang air diukur menggunakan 10 pertanyaan yang dinilai dengan skor 1 jika menjawab dengan benar dan skor 0 jika menjawab salah atau tidak tahu. Nilai minimum 0 dan maksimum 10 diubah dalam bentuk presentase dengan nilai akhir maksimal 100. Sikap tentang air minum diukur dengan 10 pernyataan setuju atau tidak setuju, dimana jika pernyataan benar diberi skor 1 dan jika pernyataan salah atau tidak sesuai diberi skor 0. Kecukupan
air
pada
siswa
dihitung
menggunakan
tabel
angka
kecukupan air bagi orang Indonesia yang terdapat pada Tabel 3, dimana pada tabel tersebut kecukupan air pada siswa sekolah dasar berbeda berdasarkan umur dan jenis kelamin. Tabel 3 Kecukupan air pada siswa sekolah dasar Kelompok Umur Anak
4-6 tahun 7-9 tahun 10-12 tahun 13-15 tahun 10-12 tahun 13-15 tahun
Pria Wanita
AKG (2004) (L/hr) 1,4 1,6 1,8 2,1 1,9 2,1
Data jumlah air minum yang dikonsumsi setiap hari dihitung berdasarkan data recall 1 x 24 jam mengenai jumlah dan jenis air minum yang dikonsumsi oleh siswa dan dikategorikan menjadi kurang, cukup dan lebih, yang mengacu pada indikator PUGS point 9
“minumlah air bersih dan aman yang cukup
jumlahnya” yaitu dengan mengkonsumsi air 8 gelas atau 2 liter per hari. Siswa akan masuk kedalam kategori kurang jika mengkonsumsi air kurang dari 2 liter perhari serta kategori cukup jika mengkonsumsi lebih dari atau sama dengan 2 liter perhari.
Konsumsi air merupakan total konsumsi air yang dihitung dari kandungan air yang terdapat pada makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 1 x 24 jam. Konsumsi air yang berasal dari makanan dihitung dengan menggunakan program nutrisurvey dan menggunakan rumus daftar komposisi bahan makanan. Data konsumsi makanan dikonversikan kedalam kandungan air untuk tiap bahan makanan berdasarkan pada komposisi zat gizi makanan dalam Mahmud dan Zulfanto (2009). Konversi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Ka = (B/100) X a Keterangan : Ka
= Kandungan air dalam bahan makanan
B
= Berat makanan yang dikonsumsi (g)
A
= Kandungan air dalam 100 gram bahan makanan Konsumsi air akan dibandingkan dengan kecukupan air sehingga akan
diperoleh presentase pemenuhan kecukupan air per individu. Pemenuhan kecukupan air dihitung dengan membagi asupan air dengan kecukupan air dalam sehari
kemudian
dikalikan
dengan
100%.
Pemenuhan
kecukupan
air
dianalogikan sama dengan pemenuhan zat gizi yaitu dikategorikan menjadi kurang minum, cukup minum dan minum berlebih (Depkes 2005). Pemenuhan kecukupan air termasuk kedalam kategori kurang minum jika pemenuhan kecukupan air kurang dari 90%, kategori minum cukup jika pemenuhan kecukupan air antara 90 hingga 110%, dan kategori minum berlebih jika pemenuhan kecukupan air lebih dari 110%. Analisis statistik inferensia dilakukan dalam dua tahap yaitu analisis bivariat dan analisis univariat. Analisis statistik inferensia yang akan dilakukan adalah uji korelasi spearman dan uji beda sampel bebas. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk melihat besarnya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen, dalam penelitan ini variabel dependen adalah pemenuhan kecukupan air. Uji beda t-test dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai rata-rata dari siswa laki-laki dan perempuan. Uji beda dilakukan pada variabel pengetahuan, sikap, konsumsi air, kecukupan air serta pemenuhan kecukupan air.
Definisi Operasional Contoh penelitian adalah siswa sekolah dasar di SD Negeri 1 Empang Bogor yang berada pada kelas 4 dan 5 Besar keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang terikat oleh hubungan darah atau perkawinan dan hidup di dalam satu rumah tangga yang sama Pendapatan keluarga adalah jumlah total pendapatan yang dihasilkan oleh keluarga selama 1 bulan Uang Saku adalah jumlah uang yang diterima siswa perhari yang digunakan untuk konsumsi pangan dan non pangan Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang sedang atau telah ditempuh yang dikategorikan berdasarkan jenjang SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi Pengetahuan tentang konsumsi dan kecukupan air adalah kemampuan contoh dalam menjawab pertanyaan terkait pengetahuan tentang air. Total nilai dalam pengukuran pengetahuan adalah skor minimum 0 dan skor maksimum 100 Sikap tentang konsumsi dan kecukupan air adalah respon contoh terhadap 10 pertanyaan, dimana sikap contoh akan dikategorikan menjadi dua yakni sikap positif jika contoh membenarkan pernyataan yang benar atau menyalahkan pernyataan yang salah, sikap negatif jika contoh membenarkan pernyataan yang salah dan menyalahkan pernyataan yang benar Pola konsumsi air adalah gambaran kebiasaan contoh terkait konsumsi minuman yang meliputi jumlah dan jenis air minum yang dikonsumsi dalam sehari, asal minuman yang dikonsumsi, kebiasaan membawa air minum serta minuman yang dilarang untuk dikonsumsi Kecukupan air adalah kecukupan air masing-masing individu yang dihitung berdasarkan kecukupan menurut umur dan jenis kelamin Konsumsi air adalah total konsumsi air yang berasal dari minuman serta makanan yang dikonsumsi. Konsumsi air akan dibandingkan dengan kecukupan air untuk dihitung persentase pemenuhan kecukupan air contoh. Pemenuhan kecukupan air adalah perbandingan antara konsumsi air dengan kecukupan air yang dihitung pada masing-masing individu