PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1.
UMUM a.
Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Perseroan (Persero) PT. Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT. Indofarma (Persero) Tbk dan selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Pebruari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No. 4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 81 tanggal 23 Juni 2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH untuk disesuaikan dengan Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-59223.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 05 September 2008 Pada awalnya, Perusahaan merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama Pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No. 34 tahun 1995.Pada tahun 2001, Perusahaan menjadi perusahaan terbuka sebagaimana dijelaskan dalam poin "b" Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan dengan menerapkan prinsipprinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : ·
Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah;
·
Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generik, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostik, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah;
·
Memproduksi pengemasan maupun bahan pengemas, mesin dan peralatan serta sarana pendukung lainnya, baik yang terkait dengan industri farmasi maupun industri lainnya;
·
Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk di atas, baik hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga, termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan;
·
Jasa baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa pemeliharaan kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan.
Kantor dan lokasi pabrik Perusahaan terletak di jalan Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial tahun 1983. Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Myanmar, Singapura, Irak dan lain-lain. b.
Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Maret 2001, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-660/PM/2001, untuk melakukan Penawaran umum saham sebanyak 596.875.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp.100 per saham. Pada tanggal 17 April 2001 Saham tersebut telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008, jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya masing-masing sebanyak 3.099.267.500 saham.
Halaman 6
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 1.
UMUM (LANJUTAN) c.
Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Berdasarkan RUPS pada tanggal 4 Juni 2009 susunan komisaris dan direksi pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut: Komisaris Utama (merangkap Komisaris Independen) Komisaris Komisaris
: : :
Prof. Dr. dr. H. Azrul Anwar, MPH Drs. Mochammad Ichsani, MM Drs. M Dwidjo Susono, SE. MM
Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Umum dan SDM Direktur Pemasaran Direktur Produksi
: : : : :
Placidus Sudibyo Djakfarudin Junus Deden Edi Soetrisna Muhammad Munawaroh Yuliarti Rahayuningsih Merati
Jumlah karyawan tetap Perusahaan tanggal 30 Juni 2009 adalah sebanyak 805 orang. 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI a.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali investasi dalam efek tertentu yang dicatat sebesar nilai wajarnya dan sediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value ). Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b.
Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.
c.
Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontijensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
d.
Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing (USD) dijabarkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasian tahun bersangkutan. Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 sebesar Rp10.225 dan Rp9.225 untuk setiap 1 USD.
e.
Kas dan setara kas Kas dan setara kas terdiri dari kas, simpanan giro dan simpanan berjangka di bank yang jatuh temponya tidak lebih dari tiga bulan dari tanggal neraca dan tidak berstatus dijaminkan kepada pihak ketiga serta tidak dibatasi penggunaannya
Halaman 7
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN) f.
Investasi Deposito Berjangka Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan serta dijaminkan dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan sebagai investasi jangka pendek dan dinyatakan sebesar nilai nominal.
Investasi efek ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dan efek hutang Efek diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Efek hutang dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi atau diskonto belum diamortisasi. Investasi dalam bentuk saham di mana Perusahaan mempunyai pemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Harga perolehan dari penyertaan ditambah atau dikurangi dengan pembagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. g.
Piutang Piutang dinyatakan sebesar jumlah nominal setelah dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang.
h.
Transaksi Jual Efek dengan Janji Beli Kembali Efek yang dijual dengan janji beli kembali diakui sebagai kewajiban. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali merupakan bunga dan dibebankan selama periode kontrak.
i.
Sediaan Sediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower cost or net realizable value). Sediaan bahan baku, penolong dan pengemas dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dengan metode FIFO (First In First Out) dengan mempertimbangkan expired date . Penyisihan penurunan nilai sediaan ditentukan berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan sediaan pada akhir tahun. Nilai sediaan yang rusak atau kadaluwarsa dan tidak dapat dijual, dibebankan pada tahun berjalan, dan dicatat dalam "Penyisihan penurunan nilai sediaan".
j.
Aset tetap Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. aset tetap, kecuali bangunan dan prasarana, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun, sedangkan bangunan dan prasarana disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan tarif penyusutan sebagai berikut:
Bangunan dan prasarana Instalasi, mesin, peralatan dan perlengkapan pabrik Kendaraan, perlengkapan dan peralatan kantor
Tarif Penyusutan 5% 12,50% 25% - 50%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual netto dan nilai pakai.
Halaman 8
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN) j.
Aset tetap (Lanjutan) Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomi di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kerja dikapitalisasi. aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masingmasing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.
k.
Biaya Emisi Saham Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang atas hasil penerimaan penawaran umum saham Perusahaan, dan disajikan sebagai bagian dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.
l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point ). Beban diakui pada saat terjadinya atau sesuai dengan masa manfaatnya.
m.
Imbalan Pasca-kerja Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program pensiun dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kontribusi perusahaan dan karyawan masing-masing sebesar 11% dan 2% dihitung dari penghasilan dasar pensiun per bulan karyawan. Beban kontribusi Perusahaan dibukukan sebagai beban tahun berjalan. Perusahaan dan anak perusahaan menghitung kewajiban imbalan karyawan pasca-kerja berdasarkandengan menggunakan perhitungan aktuaria berdasarkan laporan aktuaria independen. Perhitungan aktuaria tersebut menggunakan metode“Projected Unit of Credit”. Laba atau rugi aktuaria yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsiasumsi aktuaria yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui sebagai pendapatan atau beban selama sisa rata-rata masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa masa lalu diamortisasi selama sisa masa kerja masing-masing karyawan. Selain itu, biaya jasa masa kini dibebankan langsung ke operasional tahun berjalan. Manfaat pekerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagai kewajiban dan beban pada saat terjadi.
n.
Program Opsi Saham Karyawan Perusahaan menyelenggarakan program opsi saham untuk karyawan kunci Perusahaan dan anak perusahaan. Nilai wajar opsi ditentukan berdasarkan nilai pasar pada tanggal pemberian opsi dengan menggunakan model penentuan harga opsi. Beban kompensasi ditentukan berdasarkan jumlah opsi diberikan dan dibebankan dalam laporan laba rugi selama periode vesting .
o.
Pajak Penghasilan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku, yaitu 28% untuk tahun 2009 dan 30% untuk tahun 2008. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer dan rugi fiskal yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Tarif yang dipergunakan adalah 28% untuk tahun 2009 dan 2008. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca konsolidasian, kecuali Aset dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian Aset dan kewajiban pajak kini.
Halaman 9
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (LANJUTAN) p.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana dimaksud dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”. Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi. Transaksi Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah yang dilakukan dalam kegiatan usaha normal tidak diungkapkan sebagai transaksi dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa.
3.
ANAK PERUSAHAAN Perusahaan memiliki saham anak perusahaan yaitu:
Anak Perusahaan
PT Indofarma Global Medika
Domisili
Jakarta
30 Juni 2009 dan 2008 Aktivitas Utama
Persentase Kepemilikan 99,99917%
Distribusi dan Perdagangan Farmasi
Total aset anak perusahaan per 30 Juni 2009 sebesar Rp404.592.586.330 4.
KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2009 Kas Bank Simpanan Giro Rekening Rupiah Bank Central Asia Bank Danamon Bank Bukopin Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Pembangunan Daerah Sub jumlah rekening rupiah Rekening Dollar AS Bank Mandiri US$112.678,56 : 30 Juni 2009 dan US$197.267,23 : 30 Juni 2008 Jumlah bank Simpanan Berjangka Rekening Rupiah Bank Mandiri Bank Bukopin Jumlah deposito Jumlah
685.636.566
2008 223.810.034
15.750.237.121 198.249.454 237.162.914 9.955.266.898 4.786.865.061 166.632.993 31.094.414.441
636.896.522 314.813.114 21.558.498.352 434.039.004 518.921.450 23.463.168.442
1.152.138.276 32.246.552.717
1.819.790.183 25.282.958.625
5.000.000.000 5.000.000.000 10.000.000.000 42.932.189.283
25.506.768.659
7,00 % - 7,25% p.a
Suku bunga rata - rata simpanan berjangka
-
Perusahaan tidak memiliki simpanan giro dan berjangka pada bank yang memiliki hubungan istimewa kepada perusahaan.
Halaman 10
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 5.
INVESTASI JANGKA PENDEK Akun ini terdiri dari: 2009
2008 25.000.000 25.000.000
Saham diperdagangkan - nilai wajar Jumlah
36.000.000 36.000.000
Investasi berupa efek ekuitas diperdagangkan pada PT Bhakti Capital Indonesia
6.
PIUTANG USAHA Rincian piutang usaha sebagai berikut: 2009 PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. PT. Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) Dinas Kesehatan Kab. Sorong Sekretariat Jenderal Departement Kesehatan RI Lainnya (Masing-masing di bawah Rp500juta) Sub jumlah Penyisihan Piutang Ragu-ragu Jumlah piutang - bersih
2008
21.658.659.618 6.409.441.795 4.160.866.899 983.326.256 113.736.128.856 146.948.423.424 (23.616.755.664) 123.331.667.760
2.125.854.234 1.782.585.026 4.160.866.899 983.326.256 153.002.049.844 162.054.682.259 (21.231.521.765) 140.823.160.494
2009 89.047.871.315 15.133.952.807 5.913.068.169 1.911.401.217 1.860.123.639 33.082.006.277 146.948.423.424 (23.616.755.664) 123.331.667.760
2008 92.234.053.746 15.793.816.165 6.635.693.665 3.595.055.031 8.073.793.633 35.722.270.019 162.054.682.259 (21.231.521.765) 140.823.160.494
2009
2008
Saldo piutang berdasarkan umur: Belum jatuh tempo Lewat Jatuh tempo
0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari 91 - 120 hari Lebih dari 120 hari
Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah piutang - bersih
Piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:
Rupiah Dollar Amerika Serikat US$133.844,25 : 30 Juni 2009 Jumlah Penyisihan Piutang Ragu-ragu Jumlah piutang - bersih
145.579.865.967
162.054.682.259
1.368.557.457 146.948.423.424 (23.616.755.664) 123.331.667.760
162.054.682.259 (21.231.521.765) 140.823.160.494
Mutasi penyisihan piutang ragu - ragu adalah sebagai berikut: 2009 23.616.755.664 23.616.755.664
Saldo awal 1 Januari Penambahan Saldo akhir
2008 18.419.622.296 2.811.899.469 21.231.521.765
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang kepada pihak ketiga adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Halaman 11
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 6.
PIUTANG USAHA (LANJUTAN)
Manajemen juga berpendapat bahwa tidak terdapat risiko terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga. Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 15). Dinas Kesehatan Sorong Selatan mengeluarkan surat nomor 200/14 tanggal 20 Januari 2009 yang menyatakan akan membayar piutang usaha sebesar Rp4.160.866.899 pada tahun 2009. Departemen Kesehatan RI Sekretariat Jenderal Pusat Penanggulangan Krisis mengeluarkan surat nomor KS.01.01.1.7144 pada tanggal 6 April 2009 yang menyatakan bahwa piutang sebesar Rp983.326.256 masih dalam proses verifikasi oleh BPKP. Perusahaan tidak memiliki piutang pada pihak yang memiliki hubungan istimewa kepada perusahaan. 7.
PIUTANG LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2009
2008 1.722.426.250 1.622.050.078 2.047.500.000 1.204.295.503 6.596.271.831
Yayasan Abdi Karya Piutang atas klaim supplier Klaim Asuransi PT Asuransi Ramayana Lainnya Jumlah
1.722.426.250 438.609.929 2.161.036.179
Piutang klaim PT Indofarma Global Medika (IGM) kepada PT Asuransi Ramayana timbul sebagai akibat dari kejadian kebakaran gudang di Cabang Medan. PT IGM telah mendapatkan persetujuan klaim melalui surat no 0295/AKT-KEU/SN/VII/2009 tanggal 23 Juli 2009 (Catatan 37). Piutang Klaim kepada supplier merupakan klaim kepada perusahaan ekspedisi antara lain PT Pelangi, PT Dakota, PT Unitrans, PT Jaya Setia Palaraya, PT Setia Jaya Tama, PT Mitra Medidua, PT First Logistik atas kerugian kerusakan barang selama dalam pengiriman ke tiap-tiap kantor cabang. 8.
SEDIAAN Akun ini terdiri dari: 2009 Barang jadi: Obat jadi Alat kesehatan Lain-lain sub jumlah barang jadi (Catatan 25) Barang dalam proses (Catatan 25) Bahan baku dan pembantu Suku cadang Jumlah Penyisihan penurunan nilai sediaan Bersih
128.200.092.295 19.148.328.988 12.864.410.392 160.212.831.675 45.808.312.531 47.794.932.493 2.809.403.690 256.625.480.389 (15.710.735.482) 240.914.744.907
2008 163.504.968.348 12.910.831.081 11.967.971.187 188.383.770.616 51.704.262.364 55.299.687.053 2.824.456.664 298.212.176.697 (13.459.161.800) 284.753.014.897
Di dalam perjanjian kredit dengan Bank Mandiri, nilai sediaan tersebut telah digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 15). Sediaan per 30 Juni 2009 yang telah dijaminkan tersebut telah diasuransikan kepada PT Bosowa Periskop, PT Parolamas, PT Tripakarta, PT Bumi Putera Muda Syariah dan PT Asuransi Ramayana untuk kerugian karena kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusakan dan kecurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp213.912.500.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas sediaan dipertanggungkan.
Penyisihan penurunan nilai sediaan merupakan provisi untuk sediaan expired dan rusak serta penurunan nilai realisasi bersih sediaan. Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai sediaan tersebut adalah cukup.
Halaman 12
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 8.
SEDIAAN (LANJUTAN) Mutasi penyisihan penurunan nilai sediaan adalah sebagai berikut: 2009
2008
13.333.694.258 2.631.143.032 (254.101.808) 15.710.735.482
Saldo awal 1 Januari Penyisihan yang dibentuk Penghapusan/Pemusnahan Jumlah
13.459.161.800 13.459.161.800
Rincian mutasi penyisihan penurunan nilai sediaan pada tahun 2009 adalah sebagai berikut:
Saldo awal Obat jadi Alat kesehatan Bahan baku tidak dapat dipakai Jumlah
9.
6.276.112.320 6.203.913.435 853.668.503 13.333.694.258
Penyisihan Dibentuk Penurunan Nilai Expired Realisasi Bersih 1.148.799.608 104.774.626 1.253.574.234
1.377.568.798 1.377.568.798
Pemusnahan (254.101.808) (254.101.808)
Saldo akhir 8.802.480.726 5.949.811.627 958.443.129 15.710.735.482
PAJAK DIBAYAR DIMUKA Rincian pajak dibayar dimuka sebagai berikut: 2009 a. Perusahaan PPN PPN Lebih Bayar Tahun 2008 PPN Lebih Bayar Tahun 2009 PPh PPh Badan Tahun 2008 PPh Badan Tahun 2009 Subjumlah a. b. Anak Perusahaan PPN PPN lebih bayar Tahun 2007 PPN lebih bayar Tahun 2008 PPN lebih bayar Tahun 2009 PPh PPh Badan Tahun 2007 PPh Badan Tahun 2008 PPh Badan Tahun 2009 Subjumlah b. Jumlah
2008
3.754.960.165
11.930.950.440 -
2.805.788.298 6.560.748.463
4.027.772.927 15.958.723.367
59.168.151.211 12.147.371.813
25.191.150.820 43.691.670.918 -
11.795.723.459 14.236.173.991 12.019.792.769 109.367.213.243 115.927.961.706
11.795.723.459 15.705.578.663 96.384.123.860 112.342.847.227
Pada tahun 2009 perusahaan menerima pencairan restitusi pajak pertambahan nilai tahun fiskal 2008 sebesar Rp8.312.922.689 berdasarkan SKPLB nomor : 30/406/07/05/09 tanggal 25 Maret 2009. Selain itu anak perusahaan menerima restitusi pertambahan nilai sebesar Rp36.581.838.473 berdasarkan SKPLB nomor : 20/407/08/051/0820, SKPLB nomor : 21/407/08/051/0820, dan SKPLB nomor: 73/407/08/051/08 tanggal 19 Desember 2008 10.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari: 2009 Uang Muka Uang muka operasional Uang muka pembelian Subjumlah Uang Muka dipindahkan
8.661.599.795 2.274.729.059 10.936.328.854
Halaman 13
2008 24.250.778.998 10.363.252.708 34.614.031.706
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 10.
UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Uang Muka pindahan Biaya Dibayar Di Muka Sewa gedung dan rumah dinas Provisi Perlengkapan dan alat tulis Uang jaminan Asuransi Ekspedisi Lainnya Subjumlah Biaya Dibayar Di Muka Jumlah
2009 10.936.328.854
2008 34.614.031.706
7.054.306.878 2.250.000.000 189.261.770 978.926.524 222.294.093 28.050.000 1.565.652.762 12.288.492.027 23.224.820.881
5.619.736.805 526.207.515 325.478.193 1.178.908.782 1.537.981.609 9.188.312.904 43.802.344.610
Provisi pinjaman merupakan pengeluaran biaya provisi atas penarikan pinjaman sebesar 1% dari plafon pinjaman yang memiliki jangka waktu pinjaman dari Juli 2009 sampai dengan Juni 2010. Total plafon pinjaman perusahaan dan anak perusahaan sebesar Rp225.000.000.000 (Catatan 15), sehingga dikenakan biaya provisi sebesar 1% atau Rp2.250.000.000. 11.
INVESTASI JANGKA PANJANG Akun ini merupakan penyertaan kepada PT Promosindo Medika yang bergerak dibidang jasa pemasaran yang berdiri pada tanggal 22 Januari 2007 berdasarkan akta No. 08 tangal 22 Januari 2007 dari Notaris Amsal Sulaeman, S.H. Saldo penyertaan pada tanggal 30 Juni 2009 sebesar 19% dari modal disetor atau sejumlah Rp105.000.000.
12.
ASET TETAP 2009 1-Jan-09 Biaya perolehan Tanah Bangunan & prasarana Instalasi Mesin Peralatan Pabrik Perlengkapan Kantor Kendaraan Bangunan Dalam Pelaksanaan Jumlah
8.951.787.321 60.777.726.743 17.047.849.827 77.259.957.813 20.015.653.802 19.453.013.401 6.672.251.490 13.354.002.368 223.532.242.765
ASET TETAP - lanjutan Akumulasi penyusutan Bangunan & prasarana Instalasi Mesin Peralatan Pabrik Perlengkapan Kantor Kendaraan Jumlah Nilai Buku
30.497.795.764 13.492.464.800 53.159.697.807 14.494.121.611 16.132.763.740 5.870.203.068 133.647.046.790 89.885.195.975
Halaman 14
Penambahan
Pengurangan
61.374.965 45.000.000 698.623.829 8.373.408.299 9.178.407.093
1.495.288.873 221.998.588 1.506.266.251 345.203.179 94.252.888 210.920.376 3.873.930.155
1.051.824.680 1.051.824.680
922.638.000 922.638.000
30-Jun-09 8.951.787.321 60.777.726.743 17.109.224.792 77.259.957.813 20.060.653.802 20.151.637.230 5.620.426.810 21.727.410.667 231.658.825.178
31.993.084.637 13.714.463.388 54.665.964.058 14.839.324.790 16.227.016.628 5.158.485.444 136.598.338.945 95.060.486.233
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 12.
ASET TETAP (LANJUTAN)
2008 1-Jan-08 Biaya perolehan Tanah Bangunan & prasarana Instalasi Mesin Peralatan Pabrik Perlengkapan Kantor Kendaraan Bangunan Dalam Pelaksanaan Jumlah Akumulasi penyusutan Bangunan & prasarana Instalasi Mesin Peralatan Pabrik Perlengkapan Kantor Kendaraan Jumlah Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
8.951.787.321 60.528.100.243 16.908.373.665 74.776.037.733 19.572.347.802 18.349.994.671 13.538.966.213 131.818.182 212.757.425.830
184.756.499 33.369.677 205.322.187 439.823.252 780.710.798 316.156.696 137.454.545 2.097.593.655
27.531.447.657 13.020.081.012 49.591.254.108 13.770.445.223 14.846.842.177 11.987.633.549 130.747.703.726 82.009.722.104
1.833.233.951 2.101.579.601 2.795.426.116 1.047.936.278 1.141.982.011 292.338.213 9.212.496.169
30-Jun-08 -
6.344.479.668 6.344.479.668
5.523.466.766 5.523.466.766
8.951.787.321 60.712.856.742 16.941.743.342 74.981.359.920 20.012.171.054 19.130.705.469 7.510.643.241 269.272.727 208.510.539.817 29.364.681.608 15.121.660.613 52.386.680.224 14.818.381.501 15.988.824.188 6.756.504.995 134.436.733.129 74.073.806.688
Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut: Periode 6 bulan s.d. 30 Juni 2009 Beban pokok penjualan (Catatan 25) Beban usaha Penjualan (Catatan 26) Umum dan Administrasi (Catatan 27) Jumlah
Periode 6 bulan s.d. 30 Juni 2008
3.303.661.256
7.432.629.522
271.695.768 298.573.131 3.873.930.155
838.672.942 941.193.705 9.212.496.169
Perusahaan dan anak perusahaan didukung dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 dan 30 tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2027. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Sebagian bidang tanah, yaitu tanah seluas 164.768 m2 yang terletak di Cibitung berikut bangunan pabrik serta mesin dan peralatan pabrik digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 15). Pada 30 Juni 2009 aset tetap, kecuali tanah, diasuransikan untuk kerugian karena kebakaran, banjir, gempa bumi, kerusakan dan kecurian dengan nilai pertanggungan sebesar Rp552.290.842.728 miliar pada PT Asuransi Bosowa, PT Asuransi Dayin Mitra, PT Asuransi Takaful, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Bumiputra Muda Syariah, PT Asuransi Ramayana dan PT Parolamas. Manajemen berpendapat, nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap dipertanggungkan.
Bangunan dalam penyelesaian merupakan pekerjaan pengembangan gedung produksi utama di Cibitung yang sampai dengan 30 Juni 2009 telah mencapai progress penyelesaian 85% dan direncanakan akan selesai pada bulan Oktober 2009. Pada tahun 2009, Perusahaan melakukan penjualan aset tetap dengan perhitungan laba-rugi penjualan sebagai berikut: 2009 1.051.824.680 (922.638.000) 129.186.680 835.415.000 706.228.320
Harga perolehan Akumulasi Penyusutuan Nilai buku Harga jual Laba penjualan aset tetap (catatatan 30)
Halaman 15
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 13.
ASET SEWA OPERASI DALAM PENYELESAIAN Aset sewa operasi dalam penyelesaian sebesar Rp1.931.861.306 merupakan pembayaran dalam rangka menyiapkan penyediaan peralatan laboratorium yang akan disewaoperasikan kepada RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (Catatan 34) . Sampai dengan 30 Juni 2009 kemajuan pekerjaan mencapai 39%. Direncanakan pada akhir bulan Agustus 2009 peralatan siap dioperasikan (Catatan 34 k).
14.
ASET LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari: 2009 Agunan diambil alih Penyertaan saham PT Asindo Husada Bhakti Sewa Ditangguhkan - bersih Beban Lainnya Ditangguhkan - bersih Jumlah
2008 3.743.485.160
3.859.525.160
791.027.336
791.027.336
1.470.000.000
-
270.325.572
450.542.620
6.274.838.068
5.101.095.116
Agunan Diambil Alih Agunan diambil alih meliputi aset lain - lain jaminan di PT Indofarma Global Medika merupakan penyelesaian piutang macet atas transaksi penjualan dimana pelanggan tersebut memberikan jaminan berupa tanah yang dikuasakan kepada perusahaan untuk menjual. Tanah yang dijadikan jaminan tersebut terletak di Jakarta, Bekasi, Tangerang, Bogor , Garut dan Sumedang. Penyertaan saham PT Asindo Husada Bhakti Pada tahun 2000, Perusahaan menempatkan investasi berupa penyertaan saham kepada PT Asindo Husada Bhakti (AHB). Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa AHB tanggal 15 Agustus 2003 dan dihadiri oleh seluruh pemegang saham termasuk wakil dari Perusahaan telah sepakat untuk mempertahankan kelangsungan hidup PT Asindo Husada Bhakti.
Sewa Ditangguhkan Dalam sewa terdapat sewa kantor anak perusahaan yang dibayar di muka untuk periode tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan tanggal 31 Desember 2033 sebesar Rp1.470.000.0000 15.
HUTANG BANK Akun ini merupakan Kredit Modal Kerja dari Bank Mandiri pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 dengan rincian sebagai berikut 2009 124.995.592.745 97.800.000.000 222.795.592.745
Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah
2008 124.409.866.189 100.000.000.000 224.409.866.189
Perusahaan Perusahaan mendapatkan kredit modal kerja dari Bank Mandiri dan perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG.CB3/SPPK.D09.007/2009 tanggal 18 Juni 2009 dengan tingkat suku bunga 12,5% dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2010. Plafon pinjaman berdasarkan surat tersebut sebesar Rp125.000.000.000, Fasilitas Foreign Exchange Line USD 5 juta, Fasilitas pembukaan LC Impor atau SKBDN sebesar USD14.500.000 dan bank garansi khusus untuk proyek rutin Rp15 miliar dan untuk proyek non rutin Rp10 milyar. Jaminan berupa sediaan, piutang dagang, tanah, bangunan pabrik, mesin/peralatan pabrik dan inventaris kantor/pabrik di Cibitung. Selain itu Perusahaan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal 110%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 425%, dan Debt Service Coverage minimal sebesar 200%.
Halaman 16
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 15.
HUTANG BANK (LANJUTAN)
Anak Perusahaan PT. Indofarma Global Medika (IGM) - anak perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja transaksional dari PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan perjanjian kredit telah mengalami beberapa kali perubahan dengan perubahan terakhir berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG.CB3/SPPK.D09.007/2009 tanggal 18 Juni 2009 dengan nilai fasilitas kredit sebesar Rp100.000.000.000, tingkat bunga 13% per tahun dan jatuh tempo tanggal 21 Juni 2010. Pinjaman tersebut dijamin dengan Stock & piutang dagang yang diikat fidusia, Jaminan Tidak Bergerak terkait dengan jaminan fixed asset a.n induk perusahaan PT Indofarma (Persero) Tbk, dan Corporate Guarantee dari PT. Indofarma (Persero) Tbk. Selain itu Perusahaan harus memenuhi financial covenant Current Ratio minimal 110%, Debt to Equity Ratio maksimal sebesar 425%, dan Debt Service Coverage minimal sebesar 200%.
16.
HUTANG USAHA Hutang usaha meliputi hutang pembelian bahan baku dan hutang pengadaan barang dan jasa selain pembelian bahan baku. 2009 2008 132.528.151.108 158.945.314.129 Hutang Pembelian Bahan Baku 20.377.936.592 9.209.220.558 Hutang Pengadaan Barang dan Jasa Lainnya 152.906.087.700 168.154.534.687 Jumlah Rincian hutang usaha berdasarkan nama pemasok untuk pihak ketiga per 30 Juni 2009 2009 12.356.048.304 PT Kimia Farma 18.382.971.980 PT Graha Ismaya 5.940.712.223 PT Graha Fajar Farmaceutical Laboratories 5.820.568.064 PT Menjangan Sakti 4.097.081.578 PT Mitra Karya Sumber A 3.090.279.665 PT Mup 1.689.048.850 PT Capsugel Indonesia 1.530.908.000 PT Avesta Continental Pack 1.231.259.850 PT Wibisono Elmed 1.439.648.916 PT Actavis Indonesia 1.274.006.549 PT Bernofarm 1.074.945.629 PT Pembangunan Perumahan 1.036.451.982 Kopama 956.982.133 PT Tatarasa Prim 950.240.948 PT Tigaka Distrindo 851.877.035 PT Rajawali Nusantara Indonesia 849.143.000 PT Indokonverta Indah 809.513.250 PT Globalchemindo M. 774.847.944 PT Kolosal 764.406.720 PT Schot Igar Glass 758.040.600 PT Multibuana Cipta S 654.096.290 PT Kalingga Jaya 654.096.290 PT Surya Tubal Indonesia 617.451.963 PT Waris 570.238.025 PT Sri Aman Corporation 84.731.221.912 Lain-lain (Rincian di bawah Rp500Juta) 152.906.087.700 Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang per 30 Juni 2009 2009 114.342.113.389 Rupiah 37.607.122.980 Dollar AS (US$3.677.958) 956.851.331 Euro 152.906.087.700 Jumlah
Halaman 17
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 16.
HUTANG USAHA (LANJUTAN) Rincian hutang usaha berdasarkan jatuh tempo per 30 Juni 2009 2009 99.398.213.059 6.386.107.728 10.863.326.226 2.871.462.013 1.926.248.878 31.460.729.796 152.906.087.700
Belum jatuh tempo 1 sampai dengan 30 hari 31 sampai dengan 60 hari 61 sampai dengan 90 hari 91 sampai dengan 120 hari lebih dari 120 hari Jumlah 17.
UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan uang yang diterima perusahaan atas penjualan kepada institusi yang belum direalisasikan. Saldo uang muka penjualan pada tanggal 30 Juni 2009 dan 2009 masing - masing sebesar Rp6.342.200.401 dan Rp8.744.161.982.
18.
HUTANG PAJAK Hutang pajak terdiri dari : 2009 Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23
246.983.827 2.023.425.774 2.270.409.601
1.694.604.344 977.211.214 2.671.815.558
8.717.940.228 9.284.394.648 6.621.032.989 24.623.367.865
2008 6.179.358.862 6.266.202.547 5.264.099.501 17.709.660.910
Jumlah 19.
2008
BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari: 2009 Biaya Marketing Biaya Pegawai Biaya Umum dan Administrasi Jumlah
20.
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 56 tahun dan mempunyai masa kerja satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Dana pensiun ini dikelolah oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Perusahaan memberikan kontribusi iuran sebesar 11% dan karyawan menanggung 2% dari jumlah per bulan. 30 Juni 2009 Komponen Beban Pensiun Beban jasa kini Beban bunga Laba/Rugi aktuarial Amortisasi kewajiban jasa lalu Jumlah Beban Pensiun
1.451.980.554 1.344.047.644 (835.732.832) 203.930.860 2.164.226.226
Rekonsiliasi status pendanaan adalah sebagai berikut: Aset Program Nilai Tunai Kewajiban Manfaat Pensiun Surplus Pendanaan Kewajiban Transisi yang belum diakui Laba/Rugi Aktuarial yang belum diakui Kewajiban manfaat pensiun
Halaman 18
37.527.220.764 37.527.220.764 (2.196.141.749) 941.547.187 36.272.626.202
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 20.
KEWAJIBAN IMBALAN PASCA-KERJA (LANJUTAN) Mutasi kewajiban manfaat karyawan di neraca adalah sebagai berikut: Kewajiban Pensiun dibayar di Muka awal periode Pembayaran manfaat tahun berjalan Beban pensiun tahun berjalan Kewajiban Manfaat Pensiun pada akhir periode
34.640.587.401 532.187.425 (2.164.226.226) 36.272.626.202
Perhitungan beban dan kewajiban aktuaria di atas dilakukan oleh PT Dian Arthatama. Adapun asumsi aktuaria dan metode perhitungan yang dipergunakan untuk menentukan biaya yang harus dibentuk berkenaan ketiga program imbalan di atas adalah sebagai berikut: 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 21.
Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tabel kematian Tingkat pengunduran diri Umur pensiun normal Umur pensiun dipercepat Metode
: : : : : : :
12% per tahun 7% per tahun Commission Standard Ordinary (CSO) - 1980 7 % per tahun 55 tahun 45 tahun Projected Unit Credit
HAK MINORITAS Akun ini terdiri dari:
22.
Ekuitas Anak Perusahaan Prosentase Hak Minoritas Hak Minoritas atas ekuitas anak perusahaan
2009 103.866.693.369 0,00083% 865.563
Rugi Anak Perusahaan Prosentase Hak Minoritas Hak Minoritas atas rugi anak perusahaan
21.611.819.112 0,00083% 180.100
MODAL SAHAM Modal saham disetor tanggal 30 Juni 2009 dan 2008 masing-masing dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut: Jumlah Saham Saham seri A Dwiwarna Pemerintah Indonesia Saham Seri B Pemerintah Indonesia Direksi Placidus Sudibyo Masyarakat Jumlah
23.
Persentase Pemilikan
Modal Disetor
1
0,00%
100
2.499.999.999
80,66%
249.999.999.900
364.000 598.903.500 3.099.267.500
0,01% 19,32% 100,00%
36.400.000 59.890.350.000 309.926.750.000
TAMBAHAN MODAL DISETOR 2009 89.531.250.000
Penawaran Umum Perdana sebanyak 596.875.000 saham nilai nominal Rp.100 per saham dengan harga penawaran Rp.250 per saham Biaya emisi Opsi saham karyawan Bersih
(14.879.487.574) 448.593.750 75.100.356.176
Halaman 19
2008 89.531.250.000
(14.879.487.574) 448.593.750 75.100.356.176
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 24.
PENJUALAN BERSIH 2009 Lokal Obat: Ethical Over The Counter Alat Kesehatan Diagnostik MP ASI & Delvita Ekspor Ethical Obat - Over The Counter & Lainnya Jumlah
2008
217.190.406.053 8.650.742.235 23.784.366.818 2.451.574.295 23.260.017
203.573.650.894 9.334.913.436 81.327.532.811 -
4.296.931.976 881.119.793 257.278.401.187
1.598.843.666 1.865.223.971 297.700.164.778
Tidak ada penjualan kepada pelanggan yang mencapai sedikitnya 10% dari jumlah seluruh penjualan perusahaan. 25.
BEBAN POKOK PENJUALAN 2009 101.478.233.514 9.459.079.307 31.673.233.424 142.610.546.245
Bahan baku yang digunakan Tenaga kerja langsung Beban pabrikasi Jumlah Beban Produksi Sediaan barang dalam proses Awal periode Dikurangi: akhir periode (Catatan 8) Beban pokok produksi Sediaan barang jadi Awal periode Pembelian Barang tersedia untuk dijual Dikurangi: akhir periode (Catatan 8) Beban Pokok Penjualan
2008 167.963.381.929 10.473.657.710 35.899.127.381 214.336.167.020
28.563.858.288 (45.808.312.531) 125.366.092.002
38.759.172.021 (51.704.262.364) 201.391.076.677
138.371.275.722 78.118.181.787 216.489.457.509 (160.212.831.675) 181.642.717.836
118.832.432.208 74.881.359.945 193.713.792.153 (188.383.770.616) 206.721.098.214
Tidak ada pembelian kepada supplier yang mencapai sedikitnya 10% dari total pembelian perusahaan. Rincian beban pabrikasi terdiri dari: 2009 11.119.285.552 8.391.566.834 3.303.661.256 3.051.205.191 2.565.534.997 2.106.857.803 709.443.453 324.373.092 41.473.118 36.283.350 23.548.778 31.673.233.424
Biaya toll manufacturing Biaya pegawai Penyusutan aset tetap (Catatan 12) Suku cadang & supplies Jaminan sosial Biaya kantor Pemeliharaan aset tetap Pengembangan produk Perjalanan dinas Pengembangan manajemen, pendidikan & pelatihan Biaya pengadaan Jumlah
Halaman 20
2008 8.953.992.460 7.508.917.638 7.432.629.522 3.983.558.513 2.450.726.940 3.533.101.206 1.154.154.075 737.155.721 47.812.610 22.885.000 74.193.696 35.899.127.381
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 26.
BEBAN PENJUALAN Beban Penjualan terdiri dari: Pemasaran & Distribusi Gaji dan tunjangan Beban kantor Manfaat pekerjaan Perjalanan dinas Jaminan sosial Penyusutan aset tetap (Catatan 12) Pemeliharaan aset tetap Pendidikan dan pelatihan Jumlah
27.
2009 36.778.724.467 24.863.749.825 7.931.966.605 1.669.282.854 1.239.865.025 1.006.366.230 271.695.768 492.528.774 70.159.300 74.324.338.848
2008 47.398.850.887 20.018.000.736 6.684.608.747 1.452.305.306 1.228.585.923 692.654.688 838.672.942 652.622.161 61.083.428 79.027.384.818
2009 18.252.263.634 12.245.360.298 2.717.205.520 2.248.844.610 2.217.505.641 939.059.339 827.831.289 685.404.768 298.573.130 1.355.760.481 41.787.808.710
2008 16.129.197.317 14.072.294.455 2.226.679.741 1.831.604.010 2.637.214.731 1.538.199.396 1.001.226.394 232.347.095 941.193.705 1.088.529.988 41.698.486.832
2009
2008 1.220.053.014 (136.648) 1.219.916.366
BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM Beban umum dan administrasi terdiri dari: Gaji dan tunjangan Beban kantor Jaminan sosial Manfaat pekerjaan Pengembangan manajemen Perjalanan dinas Pemeliharaan aset tetap Pengembangan SDM Penyusutan aset tetap (Catatan 12) Lainnya Jumlah
28.
BEBAN SELISIH KURS Laba Selisih Kurs terdiri dari 1.100.397.615 402.372.696 1.502.770.311
Laba Selisih Kurs Perusahaan Laba (Rugi) Selisih Kurs Anak Perusahaan Jumlah 29.
BEBAN PINJAMAN Beban Pinjaman terdiri dari Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah
30.
2009 10.080.781.431 7.286.384.075 17.367.165.506
2008 8.757.925.246 2.673.322.085 11.431.247.331
2009
2008 2.084.452.660 (329.011.824) (899.013.610) 2.289.833.737 1.061.808.303
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
706.228.320 (2.631.143.032) (1.570.490.743) (574.224.690) (142.316.766) (4.211.946.911)
Laba penjualan Aset Tetap (Catatan 12) Penyisihan penurunan sediaan (Catatan 8) Denda Pajak (Catatan 31) Bahan baku & barang jadi rusak Lain-lain - bersih Penghasilan (beban) bersih
Halaman 21
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 30.
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN (LANJUTAN) Penyisihan penurunan sediaan tahun 2009 meliputi penyisihan sediaan di gudang Perusahaan sebesar Rp2.404.444.077 (Catatan 31) dan di gudang anak perusahaan sebesar Rp226.698.955. Pada tahun 2009 perusahaan membayar denda pajak pertambahan nilai berdasarkan SKPKB No.48/207/07/051/09 tanggal 25 Maret 2009 dan STP PPN No.41/107/108/051/09 tanggal 30 Maret 2009
31.
PAJAK PENGHASILAN Manfaat (beban) pajak perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari: 2009 13.061.976.712 13.061.976.712
(Beban) pajak kini Manfaat pajak tangguhan Jumlah
2008 (1.053.268.100) 10.766.751.056 9.713.482.956
Pajak kini Perusahaan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak Perusahaan adalah sebagai berikut: 2009 Laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan konsolidasian Rugi (laba) sebelum pajak anak perusahaan Kenaikan (penurunan) keuntungan belum direalisasi atas transaksi induk dengan anak perusahaan Laba (rugi) perusahaan sebelum pajak Perbedaan temporer Biaya imbalan pasca-kerja - net Penurunan dan write off sediaan (Catatan 30) Perbedaan tetap Representasi dan jamuan Beban pemasaran Beban rapat Denda pajak (Catatan 30) Pengasilan bunga simpanan Laba kena pajak (rugi fiskal) perusahaan
2008
(58.881.724.613)
(35.445.150.625)
29.905.462.893
26.428.143.427
877.980.458 (28.098.281.262)
7.604.850.836 (1.412.156.362)
933.885.163 2.404.444.077
2.233.909.316 -
190.840.000 2.042.377.605 1.086.335.620 1.570.490.743 (33.516.826) (19.903.424.880)
125.931.900 1.116.068.193 1.231.790.176 329.011.824 (55.327.902) 3.569.227.145
Pajak Tangguhan Rincian dari aktiva pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan sebagai berikut: Aktiva pajak Dikreditkan tangguhan (dibebankan) 01-Jan-09 ke laporan laba rugi Perusahaan: 4.638.231.674 Rugi fiskal 1.628.410.269 Piutang 885.147.346 673.244.341 sediaan 8.490.390.612 261.487.846 Kewajiban imbalan pasca-kerja Keuntungan belum direalisasi atas 5.706.668.369 (225.211.863) transaksi induk dengan anak perusahaan 16.710.616.596 5.347.751.997 Sub Jumlah Anak Perusahaan: 8.373.529.610 Rugi fiskal 4.984.281.317 Piutang 2.848.287.046 (7.672.799) sediaan 2.056.088.975 (651.632.096) Kewajiban imbalan pasca-kerja 9.888.657.338 7.714.224.715 Sub Jumlah 26.599.273.934 13.061.976.712 Jumlah
Halaman 22
Aktiva pajak tangguhan 30-Jun-09
4.638.231.674 1.628.410.269 1.558.391.688 8.751.878.458 5.481.456.505 22.058.368.593 8.373.529.610 4.984.281.317 2.840.614.247 1.404.456.879 17.602.882.052 39.661.250.646
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 31.
PAJAK PENGHASILAN (LANJUTAN) Aset pajak tangguhan 01-Jan-08 Perusahaan: Rugi fiskal Piutang sediaan Kewajiban manfaat pekerja Keuntungan belum direalisasi atas transaksi induk dengan anak perusahaan Sub Jumlah Anak Perusahaan: Rugi fiskal Piutang sediaan Kewajiban manfaat pekerja Sub Jumlah Jumlah
Dikreditkan (dibebankan) ke laporan laba rugi
Aset pajak tangguhan 30-Jun-08
318.404.749 1.697.482.049 739.727.470 5.807.316.927
670.172.795
318.404.749 1.697.482.049 739.727.470 6.477.489.722
4.736.826.212 13.299.757.407
2.281.455.251 2.951.628.046
7.018.281.463 16.251.385.453
4.936.894.456 3.737.350.395
7.364.658.558 (3.114.000) 138.578.452
7.364.658.558 4.933.780.456 3.875.928.847
863.348.691 9.537.593.542 22.837.350.949
315.000.000 7.815.123.010 10.766.751.056
1.178.348.691 17.352.716.552 33.604.102.005
32. INFORMASI SEGMEN USAHA Struktur organisasi dan manajemen Perusahaan serta sistem pelaporan keuangan intern belum dirancang berdasarkan produk dan jasa individual atau kelompok produk dan jasa terkait. Oleh sebab itu, untuk tujuan informasi segmen, manajemen Perusahaan menetapkan segmen usaha berdasarkan pertimbangan risiko dan hasil terkait dengan produk yang dijual yaitu obat, alat kesehatan, diagnostik dan produk lainnya. Segmen usaha produk obat mendistribusikan obat-obatan yang terdiri obat Ethical dan obat Over The Counter (OTC). Obat Ethical merupakan produk farmasi yang hanya dapat dibeli dengan menggunakan resep dokter meliputi obat generik, obat lisensi dan obat nama dagang (branded generic) . Untuk produk nama dagang (branded generic) telah dialihkan kegiatan promosinya kepada PT Promosindo Medika. Obat OTC merupakan produk farmasi yang dapat dijual bebas meliputi obat bebas, obat tradisional dan makanan kesehatan. Segmen usaha alat kesehatan mendistribusikan dan memperdagangkan produk alat-alat kesehatan. Informasi segmen Perusahaan disajikan menurut pengelompokan kegiatan usaha yaitu distribusi berdasarkan geografis dibagi dalam 5 wilayah yang terdiri dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Bali, NTB serta Indonesia Timur. Informasi segmen usaha Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2009 adalah sebagai berikut: 30 Juni 2009 (Dalam Ribuan Rupiah) Obat Penjualan bersih
174.373.764.102
Sumatera ASET Asset Lancar Asset Tidak Lancar Total Asset LABA-RUGI Penjualan Bersih Harga Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba (rugi) Usaha Bersih Penghasilan (beban) lain-lain Laba (rugi) Usaha Sebelum Pajak
Alat Kesehatan 23.784.366.818
Jawa
Jumlah
Lainnya
Kalimantan
59.120.270.267
Sulawesi
257.278.401.187
Bali, NTB & Indonesia Timur
Total
53.411.792
461.343.871
12.177.014
11.526.271
14.493.709
552.952.656
945.723
141.489.151
239.276
145.977
213.308
143.033.436
54.357.515
602.833.022
12.416.290
11.672.248
14.707.017
695.986.092
56.152.989
150.891.278
16.305.630
15.157.069
18.771.435
257.278.401
45.747.066
94.262.463
13.194.367
12.639.093
15.799.728
181.642.718
10.405.923
56.628.815
3.111.262
2.517.976
2.971.707
75.635.683
9.557.250
97.955.324
2.893.957
2.904.590
2.801.027
116.112.147
848.673
(41.326.509)
217.306
(386.614)
170.681
(40.476.464)
134.750
(18.549.159)
2.254
2.479
4.398
(18.405.278)
983.423
(59.875.667)
219.559
(384.136)
175.079
(58.881.742)
Halaman 23
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 33. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 2009 Mata Uang Asing Aset moneter Kas dan setera kas Piutang usaha
US$ US$
Kewajiban moneter Hutang usaha US$ Jumlah aset (kewajiban) moneter bersih
Ekuivalen Rupiah
112.678,56 133.844,25
1.152.138.276 1.368.557.456 2.520.695.732
3.677.958,00
37.607.120.550 (35.086.424.818)
34. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN a. Perusahaan dan anak perusahaan melakukan perjanjian kerjasama distribusi dengan PT.Dos Ni Roha tanggal 1 Agustus 2007, PT. Heltindo International tanggal 8 Februari 2005, PT. Bio Farma (Persero) tanggal 5 Januari 2005, Pt. Indo Medika Karya tanggal 11 April 2005 dan PT.Merapi Utama Farma tanggal 23 Februari 2005 untuk mendistribusikan dan memasarkan produk. Jangka waktu perjanjian 1 s.d. 3 tahun dan dapat diperpanjang. b. Perusahaan mempunyai perjanjian distribusi dengan Eurohealth Care Exponents, Inc (Filipina) tanggal 14 Februari 2005 untuk mendistribusikan dan memasarkan produk Perusahaan. c. Perusahaan mempunyai perjanjian lisensi obat nama dagang dengan Recordati Italia tanggal 11 April 1995. Berdasarkan perjanjian lisensi tersebut, perusahaan memperoleh hak ekslusif untuk memproduksi, memasarkan dan melakukan pendaftaran produkproduk lisensi yang bersangkutan di Indonesia serta berkewajiban untuk menggunakan kemasan yang telah ditentukan, menjaga mutu dari produk-produk lisensi yang bersangkutan dan tidak boleh mendaftarkan nama dagang produk lain yang mempunyai kemiripan dengan nama dagang produk lisensi tersebut. d. Perusahaan mempunyai perjanjian dengan PT. Pyridam Tbk. pada tanggal 28 Agustus 2007 untuk penjualan produk INAF tertentu dalam jangka waktu 5 tahun. e. Perusahaan mempunyai perjanjian dengan One Pharma Company Inc. pada tanggal 28 Agustus 2007 untuk perjanjian penjualan produk perusahaan di Philipina untuk jangka waktu 1 September 2007 sampai dengan 31 Agustus 2012. f.
Perusahaan mempunyai perjanjian dengan Shijiazhuang Pharm Group Hebei Zhongrun Parmaceutical Co.Ltd tanggal 21 Januari 2008 untuk pengadaan bahan baku Amoxilin trihidrayte dan Ampicilin Trihydrate produce untuk jangka waktu satu tahun yang dimulai bulan Februari 2008 dengan skedul pengiriman kurang lebih 50 metric ton perbulan.
g. Perusahaan mempunyai perjanjian dengan Nam Dong Co.Ltd dan PT. Inmar Infos Saran pada tanggal 6 Desember 2007 untuk penjualan produk tertentu untuk jangka waktu 5 tahun. h. Perusahaan mempunyai perjanjian agen dengan IFAA Germany untuk distribusi obat di wilayah Iraq pada tanggal 22 Agustus 2008. i.
Perusahaan melakkan perjanjian dengan The Importer and Responsible Subject Spolka z.o.o Cowik pada tanggal 3 Maret 2008 untuk memasarkan dan mendistribusikan produk prolipid, bioginko, dan lainnya di wilayah Polandia.
j.
Perusahaan melakukan perjanjian dengan Bismillah Traders yang bertindak sebagai distributor tunggal produk perusahaan di Pakistan pada tanggal 3 Maret 2008.
k. Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo Anak Perusahaan, PT Indofarma Global Medika (IGM) membuat perjanjian dengan RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo dengan nomor 6185/TU.K/54/VIII/2008 pada tanggal 29 Agustus 2008 tentang penyediaan alat laboratorium otomatisasi dan sistem informasi laboratorium, dengan jangka waktu perjanjian sejak 29 Agustus 2008 sampai dengan 31 Mei 2014.
Halaman 24
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 34. PERJANJIAN PENTING DAN IKATAN (LANJUTAN) k.
Perjanjian Penyediaan Peralatan Laboratorium RSUP Nasional DR. Ciptomangunkusumo (Lanjutan) Sesuai perjanjian tersebut pasal 6 PT IGM berkewajiban melakukan renovasi laboratorium serta menempatkan peralatan laboratorium di lahan RSUP Cipto yang akan dioperasikan/dipergunakan oleh RSUP Cipto untuk menunjang pemeriksaan pelayanan laboratorium di Departemen Patologi Klinik RSUP Cipto dengan rincian sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
alat pra-analitik otomatis, merek Modular Pre Analytic Plus (MPA Plus) alat analitik konsolidasi kimia klinik dan imunologi merek cobas 600 beserta UPS alat hematology beserta UPS dan kelengkapannya alat koagulasi beserta UPS alat hygrometer alat dehumidifier
Sesuai perjanjian tersebut pasal 5 PT IGM memiliki hak reagensia untuk menyediakan peralatan laboratorium dan barang medis habis pakai. Menurut perjanjian tersebut pasal 11 PT IGM adalah pemilik sah atas alat yang diperjanjikan selama berlangsungnya Perjanjian Kerjasama ini. Setelah jangka waktu kerjasama berakhir, maka alat tersebut akan tetap menjadi milik PT IGM kecuali untuk untuk renovasi laboratorium, pneumatic tube untuk 10 (sepuluh) station dan system informasi laboratorium dihibahkan ke PT IGM. 35.
KONDISI EKONOMI Keadaan makro ekonomi di Indonesia pada enam bulan pertama tahun 2009 relatif stabil dan tingkat suku bunga yang relatif stabil. Namun nilai tukar rupiah sidikit mengalami fluktuasi dan cenderung menguat. Iklim investasi juga masih dinilai negatif karena berbagai masalah seperti tenaga kerja, keamanan, ketidakpastian hukum dan sosial politik. Di samping itu sektor perbankan belum dapat berperan secara efektif sebagai intermediator untuk menyalurkan kredit baru. Kredit perbankan mengalami peningkatan namun sebagian besar adalah peningkatan kredit konsumsi dan modal kerja. Kredit perbankan untuk investasi belum mengalami peningkatan yang cukup berarti. Langkah-langkah yang telah dan akan diambil Perusahaan adalah sebagai berikut: · Meneruskan kerjasama dengan local company yang bergerak di bidang sales & marketing extract untuk memanfaatkan fasilitas extraction center, dengan tujuan untuk meminimalkan subsidi fixed cost oleh unit produksi farma kepada extraction center. · Melanjutkan upaya menggandeng partner strategis untuk mengembangkan PT IGM melalui pola cross product & cross market, dengan tujuan untuk memperbaiki struktur keuangan dan struktur biaya PT IGM sehingga daya saingnya meningkat (termasuk rencana melepas bagian kepemilikan di IGM). · Memasarkan secara efektif produk OTC generik dengan harga terjangkau. · Menjaga tingkat sediaan pada level aman. · Melaksanakan upaya efisiensi dalam kegiatan pemasaran, administrasi dan umum termasuk penerapan zero growth jumlah karyawan kecuali marketing. · Memperbaiki sistem pengendalian internal secara kesinambungan antara lain dengan: Penghitungan phisik sediaan setiap tiga bulan Implementasi enterprise resource planning system (ERP) dan audit sistem secara keseluruhan Penilaian atas penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) Melakukan penaksiran risiko & pengendalian intern dengan bantuan pihak luar yang independen Inventarisasi aset tetap Penerapan balanced score cards dalam eksekusi strategi perusahaan · Mengembangkan konsep dan implementasi branding dan korporat. · Memperbaiki portofolio produk guna memperbesar perolehan gross margin, dengan mengembangkan produk produk yang berpotensi menjadi ‘first to follow’ dengan titik berat pada produk untuk pengobatan penyakit degeneratif dan anti infeksi ·
Meningkatkan penjualan ke pasar reguler baik domestik maupun ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada pasar institusi, sehingga diperoleh pertumbuhan penjualan yang stabil dan sustainable.
·
Memperbaiki fasilitas dan sistim produksi untuk menyesuaikan dengan ketentuan c-GMP dengan standar PIC (Pharmaceutical Inspection Convention) yang dibiayai dengan biaya modal sekecil mungkin. Menyempurnakan Supply Chain Management dan aktivitas produksi serta pemasaran melalui penerapan sistem dan teknologi informasi yang lebih luas untuk mencapai operational excellence. Mengembangkan skala ekonomi dari aktivitas distribusi dengan mengundang investor strategis yang memiliki produk unggulan untuk didistribusikan Membangun kompetensi sumberdaya manusia melalui penerapan HRM secara menyeluruh Membentuk kultur organisasi yang sehat melalui sosialisasi dan internalisasi nilai inti perusahaan.
· · · ·
Halaman 25
PT INDOFARMA ( PERSERO ) TbK DAN ANAK PERUSAHAAN Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2009 dan 2008 (dinyatakan dalam Rupiah penuh) 35.
KONDISI EKONOMI (LANJUTAN) Pemulihan perekonomian ke kondisi yang sehat dan stabil sangat tergantung pada kebijakan fiskal dan moneter yang terus menerus diupayakan oleh Pemerintah untuk menyehatkan ekonomi – suatu tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan. Oleh karena itu tidaklah mungkin untuk menentukan dampak dari masa depan kondisi ekonomi terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan, termasuk dampak mengalirnya dana investor pelanggan dan pemasok ke dan dari Perusahaan dan anak perusahaan.
36. REKLASIFIKASI Akun hutang lain-lain dalam laporan keuangan konsolidasi 30 Juni 2008 direklasifikasi dan digabungkan dengan akun hutang usaha untuk menyesuaikan dengan penyajian laporan keuangan konsolidasian 30 Juni 2009. 37. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Persetujuan Klaim Asuransi PT Asuransi Ramayan Melalui surat nomor 0295/AKT-KEU/SN/VII/2009 tanggal 23 Juli 2009 PT Asuransi Ramayana, Tbk. Menetapkan persetujuan klaim asuransi polis nomor 12942719080024 atas nama PT Indofarma Global Medika sebesar Rp3.212.739.516 untuk ganti rugi kebakaran gudang Anak Perusahaan di Medan. Pembayaran klaim dengan cara diangsur dengan jadwal sebagai berikut: 1. Angsuran 1 (pertama) tanggal 31 Juli 2009 sebesar Rp1.000.000.000 2. Angsuran 2 (kedua) tanggal 31 Agustus 2009 sebesar Rp1.000.000.000 3. Angsuran 3 (ketiga) tanggal 30 September 2009 sebesar Rp1.212.739.526
Halaman 26