1. Pendahuluan Komputer server adalah komputer yang melayani permintaan banyak client sehingga membutuhkan spesifikasi hardware yang tinggi serta membutuhkan perlakuan yang berbeda, suhu komputer server harus dijaga agar tidak terjadi pemanasan berlebih atau overheating. Salah satu penyebab overheating pada server adalah suhu ruangan yang tidak ideal (terlalu panas). Oleh karena itu komputer server harus diletakkan di tempat khusus dengan suhu yang tepat (berkisar antara 15°C sampai dengan 30°C). Hal ini untuk menghindari pemanasan berlebih pada server karena suhu ruangan yang tidak ideal sehingga menyebabkan kinerja server tidak maksimal, atau bahkan bisa menyebabkan kerusakan pada server. Oleh karena itu, adanya suatu sistem yang dapat memberikan peringatan jika suhu berlebih di ruang server akan menjadi sangat berguna. Media yang digunakan adalah Short Message Service (SMS), sehingga di mana saja administrator berada, selama handphone-nya aktif maka peringatan kenaikan suhu akan sampai pada administrator. Selain itu di ruang server juga dipasang buzzer yang akan berbunyi jika suhu ruangan sudah melebihi batas yang telah ditentukan. Sistem dibangun secara embedded menggunakan mikrokontroler dan sensor suhu yang akan mendeteksi suhu ruangan. Liquid Crystal Display (LCD) digunakan untuk menampilkan suhu ruangan secara realtime dan modem akan mengirim SMS secara otomatis kepada administrator apabila suhu di atas batas yang sudah ditentukan. Sistem dapat menjawab SMS yang masuk dengan memberikan data suhu ruangan apabila sistem menerima SMS dengan format tertentu. Selain itu, sistem juga dapat mematikan/menghidupkan peralatan elektronik yang terhubung dengan relay board melalui SMS yang dikirimkan oleh administrator.
2. Kajian Pustaka Mikrokontroler merupakan sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang spesifik. Tidak seperti sistem komputer yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi, mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja. Mikrokontroler merupakan keseluruhan sistem komputer mikro yang dikemas menjadi sebuah chip, di dalamnya terdapat mikroprosesor, I/O, dan memori. Pada beberapa model, sudah terdapat juga komponen analog-to-digital converter (ADC), salah satu contohnya adalah mikrokontroler Atmel ATmega8535. Mikrokontroler AVR ATmega8535 telah dilengkapi dengan ADC internal, EEPROM, Timer/Counter, PWM, analog comparator, dan komponen penunjang lainnya. Dengan fitur dan komponen yang tersedia ini, mikrokontroler ATmega8535 dapat digunakan untuk berbagai aplikasi dengan bentuk yang ringkas namun dengan kemampuan yang dapat diandalkan. Mikrokontroler ATmega8535 ditunjukkan pada Gambar 1. Informasi lebih detail mengenai mikrokontroler ATmega8535 dapat dilihat pada [2]. Pemrograman pada mikrokontroler ini dapat dilakukan menggunakan bahasa Basic dan IDE BASCOM-AVR atau Basic Compiler-AVR [5].
2
Gambar 1. Mikrokontroler ATmega8535
Untuk mendeteksi suhu ruangan digunakan sensor yang peka terhadap perubahan suhu. Sensor suhu ini merupakan komponen elektronika yang akan mengubah besarnya suhu yang diterima menjadi tegangan, yang kemudian dibaca oleh mikrokontroler untuk diproses menjadi data suhu ruangan dan ditampilkan pada LCD. Sensor suhu yang telah dikenal luas dan digunakan untuk aplikasi penginderaan suhu adalah sensor suhu LM35 dari National Semiconductor [3]. LM35 memiliki keakuratan tinggi dan kemudahan dalam perancangan. Selain itu, LM35 mempunyai impedansi keluaran yang rendah dan linieritas yang tinggi sehingga dapat dengan mudah dihubungkan dengan rangkaian elektronik lain. Dalam penginderaan suhu, setiap perubahan suhu sebesar 1ºC akan diubah menjadi tegangan sebesar 10mV, sehingga diperoleh Persamaan (1). (1) Vout = T x 10 mV dimana: T : suhu Vout : tegangan keluaran Pengiriman dan penerimaan SMS dilakukan dengan menggunakan modem GSM. Pada tulisan ini digunakan modem WAVECOM Fastrack 1302. Modem ini menggunakan port serial atau RS232 yang bisa langsung dihubungkan dengan mikrokontroler dengan bantuan converter TTL, yaitu Maxim MAX232 [4]. Perintah dari mikrokontroler ke modem untuk mengirimkan dan menerima SMS menggunakan ATCommand [1].
Penelitian Sebelumnya Penelitian sebelumnya yang berupa tugas akhir mengenai sistem pemantauan suhu ruang server dapat diakses pada [7] dan [3]. Pada [7] dijelaskan bahwa sistem akuisisi data suhu ruangan menjadi satu hal yang sangat penting dalam kegiatan perindustrian, karena merupakan sebagian kecil dari sebuah proses kontrol. Berkenaan dengan pentingnya sistem, maka perlu dilakukan perancangan sistem akusisi data suhu yang mampu melakukan kegiatan monitoring suhu suatu plant. Sistem pemantauan suhu ruang yang dirancang menggunakan mikrokontroler AT89S51, sensor suhu LM35, dan ADC 0804. Peringatan yang diberikan adalah berupa suara yang dihasilkan oleh voice recorder/playback chip ISD1420 [9], sebagai tanda apabila suhu ruangan mengalami kenaikan. Pada [3], proses pengiriman data suhu ruang server menggunakan web service, sehingga tidak fleksibel, karena administrator harus mengakses aplikasi dan terkoneksi ke Internet terlebih dahulu baru kemudian dapat mengetahui suhu di ruang server. Sistem
3
yang dirancang pada tulisan ini menggunakan pendekatan yang berbeda, yaitu menggunakan SMS dan alarm dari bunyi buzzer serta mikrokontroler ATmega8535 yang mempunyai ADC internal, sehingga tidak membutuhkan ADC eksternal seperti ADC 0804. Tabel 1. Perbedaan pada masing-masing Penelitian Penelitian ini Penelitian[7] Penelitian[3] Mikrokontroler ATmega8535 AT89S51 AVR ATmega16 Sensor Suhu LM35 LM35 LM35 Media peringatan menggunakan voice recorder/playback chip Web Service SMS dan alarm dari bunyi buzzer ISD1420 Menggunakan ADC internal ADC 0804 ADC internal
3. Metode Perancangan Metode perancangan yang digunakan adalah Prototype [6] yang terdiri dari beberapa tahap, yaitu pengumpulan kebutuhan, perancangan prototype, pengujian dan evaluasi prototype. Pengumpulan kebutuhan merupakan proses identifikasi dan meneliti permasalahan-permasalahan yang ada, sehingga sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan sebagai berikut : 1. Sistem dibuat secara embedded agar tidak membebani kinerja komputer server (independen). 2. Sistem akan menampilkan suhu ruangan secara realtime. 3. Sistem akan memberikan peringatan melalui SMS dan bunyi alarm jika suhu ruangan lebih tinggi dari suhu maksimal yang sudah ditentukan yaitu 28°C dan akan terus mengirimkan SMS setiap kenaikan suhu 1°C. 4. Alarm akan terus berbunyi dan hanya akan berhenti pada saat suhu di bawah 27°C. 5. Sistem akan mengirimkan data suhu ruangan bila menerima SMS dari nomor handphone administrator dengan format SMS yang sudah ditentukan. 6. Sistem dapat digunakan untuk mengontrol beberapa peralatan elektronik (ON/OFF) dengan perintah SMS yang sudah ditentukan 7. Sistem dapat digunakan untuk melakukan reset terhadap peralatan elektronik dengan perintah SMS yang sudah ditentukan. 8. Sistem akan mengirim data status port pengontrol peralatan elektronik (dalam keadaan ON/OFF di port berapa saja) dengan perintah SMS yang sudah ditentukan.
1. 2. 3.
4.
Tahap perancangan untuk sistem yang dibangun adalah sebagai berikut. Pembuatan flowchart cara kerja sistem untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Pengkodean menggunakan BASCOM compiler berdasarkan flowchart kemudian dicoba pada experimental board DI-Smart AVR System. Perancangan skematik rangkaian elektronik berdasarkan komponen pada experimental board dengan menambah komponen yang dibutuhkan dan mengurangi komponen yang tidak terpakai pada experimental board. Perancangan jalur Printed Circuit Board (PCB) berdasarkan hasil rancangan skematik rangkaian menggunakan Microsoft Visio 2003.
4
5. Menggambar tata letak komponen berdasarkan jalur PCB yang sudah dirancang. 6. Pembuatan PCB berdasarkan rancangan jalur PCB untuk sistem dan relay board. 7. Pemasangan komponen pada PCB (penyolderan).
4. Perancangan dan Implementasi Sistem Sistem dibangun dengan menggunakan metode Prototype. yaitu suatu teknik untuk mengumpulkan informasi tertentu mengenali kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna secara cepat. metode ini proses pengerjaan dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian besar, sehingga dapat mempersingkat waktu pengerjaan dan jika terjadi suatu kesalahan maka kesalahan dapat dianalisis pada tahapan pengelompokan. Dari tahapan Prototype yang dilakukan menghasilkan beberapa prototype seperti yang tercantum pada Tabel 2.
1
2
3
4
5
Tabel 2. Tahapan Prototype yang Dihasilkan Prototype Kekurangan Penggunaan HP Siemens C55 Hanya bisa digunakan untuk sebagai SMS gateway mengirim peringatan kenaikan suhu, perintah SMS yang masuk HP tidak bisa dibaca Sistem. Penggunaan Modem Wavecom Respon sistem menjadi sangat 1306B dan pengiriman perintah lambat dan SMS yang masuk tidak berkala untuk melakukan langsung dibaca oleh pengecekan SMS masuk. mikrokontroler. Tidak menambah nilai variable Sistem terus menerus mengirimkan SMS peringatan ke HP const dengan satu setelah administrator sehingga terjadi mengirim peringatan yang seperti bom SMS. pertama. Penggunaan resistor 1K ohm Pada saat LCD terpasang pada jalur flashing mikrokontroler tidak bisa di flash, mikrokontroler untuk membatasi karena LCD terpasang pada arus. PORTB yang digunakan juga sebagai jalur flashing (MISO, MOSI, SCK) Lebar tiap jalur pada PCB sistem Jalur PCB mudah mengelupas dan 0.4mm rusak ketika disolder, sehingga menjadi tidak rapi.
5
Revisi Menggunakan modem Wavecom 1306B
Menggunakan interupsi serial
Menambah nilai const dengan 1 pada saat pengiriman SMS peringatan Mengulang pembuatan PCB tanpa menggunakan Resistor 1K ohm dalam jalur flashing
Mengubah jalur PCB menjadi 0.7mm
Flowchart
Gambar 2. Flowchart Sistem
Gambar 2 adalah flowchart cara kerja keseluruhan sistem. Sistem dimulai dengan menentukan semua variabel yang dibutuhkan (dalam program), kemudian dilakukan
6
inisialisasi LCD untuk menampilkan status sistem sudah mulai bekerja, membaca data EEPROM, pengecekan modem, dan menghapus indeks SMS yang pertama pada modem, yang nantinya akan digunakan untuk menampung SMS yang masuk. Setiap SMS yang masuk akan dibaca, diproses kemudian akan langsung dihapus, penghapusan dilakukan agar modem tidak penuh dengan SMS yang masuk. Setelah itu program akan mengaktifkan interupsi dan ADC untuk siap menerima masukan tegangan dari sensor suhu. Data dari sensor suhu kemudian diproses dan ditampilkan pada LCD. Program akan berulang (loop) sampai terjadi interupsi serial dari modem. Apabila terjadi interupsi dari modem yang menandakan bahwa modem menerima SMS, program akan melakukan capture data yang dikirim oleh modem. Program akan memisahkan isi SMS dan nomor handphone pengirim. Isi SMS hanya akan dibaca jika nomor handphone pengirim sesuai dengan nomor handphone yang sudah ditentukan (yaitu nomor handphone administrator). SMS akan dibaca kemudian diterjemahkan untuk mengeksekusi perintah yang diinginkan.
Gambar 3. Diagram Blok Sistem
Gambar 3 menunjukkan diagram blok dari sistem. Sensor suhu LM35 dihubungkan pada PORTA dari mikrokontroler, sedangkan LCD dan Relay board berturut-turut dihubungkan ke PORTB dan PORTC. Modem GSM Wavecom dihubungkan melalui interface RS-232 yang ada pada board mikrokontroler.
7
Gambar 4. Skematik Sistem Pemantauan Suhu Ruang Server berbasis SMS
Gambar 4 menunjukkan detail skematik rangkaian elektronik sistem yang dirancang mulai dari sensor suhu, mikrokontroler ATmega8535, penempatan komponen pada tiap port mikrokontroler, MAX232, LCD, dan relay board.
8
Gambar 5. Jalur PCB Sistem
Gambar 5 menunjukkan rancangan jalur Printed Circuit Board (PCB) sistem. PCB adalah sebuah papan yang digunakan untuk mendukung semua komponenkomponen elektronika yang berada di atasnya. Papan PCB memiliki jalur-jalur konduktor yang terbuat dari tembaga dan berfungsi untuk menghubungkan antara satu komponen dengan komponen lainnya. Bahan yang digunakan untuk membuat PCB adalah pertinak atau fiber sebagai media isolasinya, sedangkan untuk jalur konduktor menggunakan tembaga. Jalur PCB pada Gambar 5 menggunakan software Microsoft Visio 2003. Tata letak komponen pada PCB ini ditunjukkan pada Gambar 6.
9
Gambar 6. Tata Letak Komponen Sistem
Sistem ini akan mengirimkan SMS pada administrator dan membunyikan buzzer apabila sistem mendeteksi suhu ruangan lebih tinggi dari yang ditentukan (overheating). Bagian utama sistem adalah sebuah sensor suhu LM35 yang akan memberikan input berupa tegangan analog sebesar 10mV setiap menerima suhu 1ºC dengan toleransi kesalahan dari sensor sekitar 0.5ºC. Keluaran sensor suhu akan menjadi input untuk mikrokontroler yang dirancang untuk menerima masukan ADC. Mikrokontroler akan memproses input tegangan analog menjadi data suhu dan menampilkannya ke LCD dot matrix 16x2. Apabila suhu yang dideteksi sensor suhu lebih dari 28ºC, mikrokontroler akan memberikan perintah pada modem untuk mengirim SMS peringatan ke nomor handphone administrator. Relay board hanya bersifat tambahan yang digunakan untuk mengontrol beberapa peralatan elektronik sebagai antisipasi sementara apabila suhu ruangan naik, dengan perintah yang bisa diberikan melalui SMS. Kontrol peralatan elektronik dapat digunakan untuk menyalakan kipas tambahan atau menyalakan pendingin ruangan cadangan.
10
Kode Program 1. ADC Const = 28 … Data_adc = Getadc(0) Adc_teg = Data_adc / 1024 Adc_teg = Adc_teg * 500 Teg = Fusing(adc_teg , "##.#") Cls Cursor Off Locate 1 , 1 Lcd "Tmp.Alert System" Locate 2 , 1 Lcd "Tmp. = " ; Teg Deflcdchar 0 , 8 , 20 , 8 , 32 , 32 , 32 , 32 , 32 Locate 2 , 12 Lcd Chr(0) Locate 2 , 13 Lcd "C"
Pada Kode Program 1, tegangan analog yang didapat PORTA(0) akan disimpan pada variabel Teg, Teg akan digunakan sebagai patokan dalam mengirimkan SMS peringatan kepada administrator dan membunyikan alarm jika nilai Teg melebihi nilai Const = 28 yang artinya 28°C. Selain itu nilai variabel Teg ini akan ditampilkan pada LCD sebagai nilai suhu ruangan. Program ADC ini akan dijalankan berulang-ulang (loop) sampai ada interupsi serial dari modem. Kode Program 2. Mengirim SMS … Cls Cursor Off Locate 1 , 1 Lcd "Warning: " ; Teg ; "'C" Locate 2 , 1 Lcd "Send To Admin" Print "AT+CMGS=" ; Nomor Wait 1 Print "Warning!! Current Server Room Temp. " ; Teg ; Print Chr(26) Goto Awal …
Kode Program 2 akan dipanggil apabila suhu yang diterima sensor suhu melebihi 28ºC. LCD akan menampilkan kata Warning diikuti suhu ruangan yang terdeteksi oleh sensor pada baris satu. Pada baris dua, LCD akan menampilkan Send To Admin dan mikrokontroler akan mengirimkan string berupa AT+CMGS diikuti dengan variabel nomor pada baris satu, variabel nomor adalah nomor handphone administrator yang sudah ditentukan di awal program. Pada baris kedua adalah isi SMS yang akan dikirimkan kepada administrator yaitu Warning!! Room Server Temp.Now diikuti dengan nilai variabel Teg. Perintah Print Chr(26) adalah perintah yang menggantikan fungsi Ctrl+Z jika menggunakan komputer, perintah ini seperti tombol send atau kirim pada handphone. Setelah mengirim SMS peringatan, program akan kembali ke awal.
Kode Program 3. Membaca SMS yang diterima Modem
11
… X = "" Count = 0 Do Y = Inkey() Select Case Y Case 0 Case 13 Case 10 : If X <> "" Then Incr Count Case Else X = X + Chr(y) End Select If Count = 2 Then Exit Do …
Kode Program 3 akan dipanggil jika sistem menerima interupsi serial dari modem yang berarti modem menerima SMS. Sistem akan melakukan capture data string yang dikirim oleh modem kemudian memprosesnya untuk kemudian memisahkan nomor handphone pengirim dengan isi SMS. Sistem akan menyeleksi nomor handphone pengirim. Apabila nomor handphone sesuai dengan variabel nomor, maka sistem akan berlanjut untuk membaca isi SMS yang diterima. Namun, jika nomor handphone tidak sesuai dengan variabel nomor, maka SMS akan diabaikan dan langsung dihapus. Kode Program 4. Seleksi Perintah SMS … Elseif SMS_masuk = "Status" Or SMS_masuk = "status"then Gosub Status Elseif SMS_masuk = "P1ON" Or SMS_masuk = "P1on" Then Temp = 1 Writeeeprom Temp , 1 Portc.1 = 1 Gosub Portcontrol …
Kode Program 4 akan dipanggil setelah sistem melakukan capture data string yang dikirim modem dan ditampung pada variabel SMS_masuk. SMS masuk akan dibandingkan dengan perintah yang sudah ditentukan di dalam sistem. Penyeleksian string menggunakan percabangan IF dan berlanjut ke perintah yang ditentukan. Ada beberapa perintah, diantaranya adalah meminta sistem untuk mengirim data suhu ruangan, status port pengontrol relay board, dan perintah untuk mengontrol peralatan elektronik. Setiap perintah yang masuk dan berhasil dieksekusi akan dibalas oleh sistem untuk memberikan tanda jika perintah sudah dijalankan. Daftar perintah dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Daftar Perintah Sistem Pemantauan Suhu Ruang Server Berbasis SMS Perintah Utama Alternatif Temp temp Status status P1On P1Off P2On P2Off
P1on P1off P2on P2off
Respon Sistem Mengirimkan data suhu ruangan Mengirimkan Status PORTC(1-5) dalam kondisi 1(ON) atau 0(OFF) dan data suhu ruangan. Mengubah status PORTC1 ON Mengubah status PORTC1 OFF Mengubah status PORTC2 ON Mengubah status PORTC2 OFF
12
SMS Reply Data suhu ruangan Status PORT C dan data suhu ruangan OK P1on OK P1off OK P2on OK P2off
P3On P3Off P4On P4Off P5On P5Off P6Reset
P3on P3off P4on P4off P5on P5off P6reset
P7Reset
P7reset
PORTOFF
Portoff
PORTON
Porton
Mengubah status PORTC3 ON Mengubah status PORTC3 OFF Mengubah status PORTC4 ON Mengubah status PORTC4 OFF Mengubah status PORTC5 ON Mengubah status PORTC5 OFF Mengubah status PORTC6 menjadi ON dalam waktu 1 detik kemudian kembali menjadi OFF Mengubah status PORTC7 menjadi ON dalam waktu 1 detik kemudian kembali menjadi OFF Mengubah status PORTC1 sampai dengan PORTC5 menjadi OFF Mengubah status PORTC2 sampai dengan PORTC5 menjadi ON
OK OK OK OK OK OK OK
P3on P3off P4on P4off P5on P5off P6reset
OK P7reset OK Portoff OK Porton
Hasil Pengujian dan Pembahasan Gambar 7 merupakan hasil rancangan sistem yang telah dibahas pada pembahasan sebelumnya.
Gambar 7. Hasil Rancangan Sistem
Pengujian menggunakan metode Blackbox, metode ini memfokuskan pengujian pada keperluan fungsional sistem. Karena itu, ujicoba Blackbox memungkinkan untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melakukan pengecekan pada seluruh syaratsyarat fungsional suatu sistem.
13
Gambar 8. Pengujian dengan Mengirim SMS Perintah Status
Gambar 8 menunjukkan hasil pengujian ketika sistem menerima perintah dengan pesan Status dari nomor handphone administrator. Sistem membalas SMS dengan mengirim data status PORTC1 sampai dengan PORTC5 dan data suhu ruangan yang terdeteksi oleh sistem.
Gambar 9. Pengujian Sistem Pemantauan Suhu Ruang Server
Gambar 9 menunjukkan hasil pengujian dengan cara mematikan pendingin ruang server. Ketika suhu ruangan di atas 28ºC, sistem mengirim SMS pada administrator sebagai peringatan dengan mengirimkan pesan peringatan kenaikan suhu diikuti data suhu yang diterima sistem. Sistem akan terus mengirimkan SMS setiap kenaikan suhu 1ºC dan hanya akan berhenti jika suhu tidak mengalami kenaikan lagi. Selain SMS, 14
sistem membunyikan buzzer sebagai tanda peringatan, buzzer hanya akan berhenti berbunyi jika suhu ruangan terdeteksi lebih kecil atau sama dengan 27ºC. Ringkasan Hasil Pengujian Sistem Tabel 4. Ringkasan Hasil Pengujian Sistem Pengujian yang dilakukan
Respon Sistem
Mematikan sistem pendingin dan melihat respon sistem apakah mengirim SMS peringatan Mengirim SMS dengan pesan P1on
Sistem mengirim SMS peringatan kenaikan suhu, setelah suhu melebihi 28°C
Mengirim SMS dengan pesan P1off Mengirim SMS dengan pesan P2on Mengirim SMS dengan pesan P2off Mengirim SMS dengan pesan P3on Mengirim SMS dengan pesan P3off Mengirim SMS dengan pesan P4on Mengirim SMS dengan pesan P4off Mengirim SMS dengan pesan P5on Mengirim SMS dengan pesan P5off Mengirim SMS dengan pesan P6reset Mengirim SMS dengan pesan P7reset Mengirim SMS dengan pesan Test
Mengirim SMS dengan pesan Temp Mengirim SMS dengan nomor selain nomor handphone administrator
Sistem mengubah PORTC 1 menjadi ON dan membalas dengan pesan OK P1on Sistem mengubah PORTC 1 menjadi OFF dan membalas dengan pesan OK P1off Sistem mengubah PORTC 2 menjadi ON dan membalas dengan pesan OK P2on Sistem mengubah PORTC 2 menjadi OFF dan membalas dengan pesan OK P2off Sistem mengubah PORTC 3 menjadi ON dan membalas dengan pesan OK P3on Sistem mengubah PORTC 3 menjadi OFF dan membalas dengan pesan OK P3off Sistem mengubah PORTC 4 menjadi ON dan membalas dengan pesan OK P4on Sistem mengubah PORTC 4 menjadi OFF dan membalas dengan pesan OK P4off Sistem mengubah PORTC 5 menjadi ON dan membalas dengan pesan OK P5on Sistem mengubah PORTC 5 menjadi OFF dan membalas dengan pesan OK P5off Sistem mengubah PORTC 6 menjadi ON dalam satu detik kemudian menjadi OFF Sistem mengubah PORTC 7 menjadi ON dalam satu detik kemudian menjadi OFF Sistem membalas dengan mengirim pesan Wrong Format dan langsung menghapus SMS yang masuk Sistem membalas dengan mengirimkan data suhu ruangan saat ini Sistem mengabaikan SMS dan langsung menghapus SMS yang masuk
Kesimpulan Berhasil Gagal 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Semua perintah SMS yang sesuai dengan daftar perintah berhasil diterima dan dieksekusi oleh sistem, namun dalam beberapa kali percobaan didapatkan error yang terjadi secara acak, yaitu sistem tidak berhasil membaca perintah yang masuk sehingga perintah hanya diterima kemudian dihapus oleh sistem, selain itu adanya keterlambatan dalam mengekseskusi perintah maupun respon sistem karena SMS yang terlambat (pending).
15
5. Simpulan Berdasarkan hasil pengujian sistem yang dirancang, maka dapat disimpulkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan sebagai berikut: • Sistem dibangun secara embedded menggunakan Mikrokontroler ATmega8535 agar sistem dapat berdiri sendiri (tanpa tergantung pada PC). • Sistem dapat memberikan peringatan dari jarak jauh secara efektif, yaitu melalui SMS kepada administrator dan membunyikan buzzer ketika suhu ruangan di atas 28°C. • Sistem dapat mengontrol tujuh peralatan elektronik (ON/OFF) melalui SMS dengan perantara relay board. Relay board dapat diaplikasikan dengan peralatan pendingin cadangan untuk mengatasi kenaikan suhu ruang server. • Sistem dapat menampilkan suhu ruangan secara realtime pada LCD 16x2 dan menampilkan status yang terjadi pada sistem. • Sistem dapat memberikan balasan SMS berupa data suhu dan status port berdasarkan perintah yang dikirimkan administrator melalui SMS. • Sistem dapat memberikan klarifikasi berupa balasan SMS pada setiap perintah yang diterima, apabila perintah sesuai dengan daftar perintah yang ada dan memberikan balasan berupa kesalahan format perintah yang diterima, apabila administrator memberikan perintah yang salah.
6. Saran Beberapa saran untuk pengembangan sistem ini antara lain : • Penambahan perintah penggantian nomor HP administrator, sehingga nomor HP administrator yang tersimpan pada sistem dapat diubah menggunakan perintah melalui SMS. • Perbaikan pada pembuatan printed circuit board (PCB) untuk menggunakan papan pertinak yang lebih bagus atau menggunakan bahan fiber untuk lebih meningkatkan kualitas PCB. • Perbaikan pada PCB untuk gambar tata letak komponen pada PCB bagian atas sehingga lebih mudah dalam pemasangan komponen maupun dalam perbaikan hardware. • Peningkatan sistem kontrol peralatan elektronik tidak hanya sekedar mengontrol peralatan dengan cara ON/OFF saja.
7. Daftar Pustaka [1] 3GPP. AT Command Set for User Equipment (UE). http://www.3gpp.org/ftp/Specs/html-info/27007.htm. Diakses 25 April 2012. [2] Atmel Corp. 2006. ATmega8535 Datasheet. http://www.atmel.com/Images/2502S.pdf. Diakses 5 April 2012. [3] Halim, Eky Pratama, Umi Laili Yuhana, dan Ary Mazharuddin Shiddiqi. 2011. Rancang Bangun Aplikasi Pemantauan Suhu Ruang Server menggunakan Pengendali 16
[4] [5] [6] [7]
[8] [9]
Mikro Sensor Suhu. digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15328-Paper-pdf.pdf. Diakses 10 Oktober 2011. Maxim Corp. 2010. +5V-Powered, Multichannel RS-232 Drivers/Receivers. http://datasheets.maxim-ic.com/en/ds/MAX220-MAX249.pdf. Diakses 20 April 2012. MCS Electronics. 2012. BASCOM-AVR Windows BASIC COMPILER for the AVR Family. http://www.mcselec.com. Diakses 10 April 2012. Pressman, Roger S. 2009. Software Engineering 7th edition. New York: Mc Graw Hill. Priyantoro, Teguh. 2008. Rancang Bangun Sistem Monitoring Suhu Ruangan, http://eprints.undip.ac.id/8587/1/RANCANG_BANGUN_SISTEM_MONITORING_S UHU_RUANGAN.pdf. Diakses tanggal 7 Oktober 2011. Texas Instruments Corp. 2004. LM35 Precision Centigrade Temperature Sensors (Rev. B). http://www.ti.com/lit/gpn/lm35. Diakses 15 April 2012. Winbond Electronics. 2004. ISD1400 Series. http://www.ottomat.hu/adatlapok/ISD1420.pdf. Diakses 30 April 2012.
17