1. Pendahuluan Perkembangan teknologi informasi saat ini dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Perusahaan merasa bahwa teknologi dan informasi dapat dijadikan sebagai strategi dalam menghadapi pesaing bisnisnya. Hal ini didasarkan pada peranan teknologi informasi yang dapat membuat pekerjaan lebih efektif dan efisien, memajukan kinerja perusahaan tersebut, Pemanfaatan teknologi yang optimal akan membuat perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif. untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal, dapat diakses dengan mudah serta menyajikan data dan informasi yang berkualitas. Bank Negara Indonesia adalah Bank milik Negara dan memberikan jasanya dalam melayani nasabah. Seiring berjalannya waktu, Bank Negara Indonesia, mempunyai banyak nasabah yang tersebar di berbagai tempat dan berbagai layanan yang diberikan kepada nasabahnya. Produk dan Layanan atau Jasa yang diberikan Oleh Bank Negara Indonesia meliputi: BNI Taplus, BNI Taplus Bisnis, BNI Deposito, dan BNI Giro. Melihat semakin pesatnya perkembangan teknologi dalam dunia bisnis dan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal itu dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kinerja suatu perusahaan. Jika di bandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti pengolahan data yang cepat dan akurat, mendukung pengolahan data dalam skala besar. Untuk menggunakan sistem pemilihan jenis tabungan terlebih dahulu harus menyusun suatu standar bagi nasabah baru, standar itu harus menetapkan kualitas minimum yang diperlukan untuk menentukan kemampuan nasabah dalam mengajukan produk baru sehingga dari bank dapat menyarankan produk yang cocok untuk nasabah tersebut karena nasabah baru juga melihat keuntungankeuntungan apa yang akan didapatkan bila mereka mengambil produk tersebut. Untuk itu perlu suatu aplikasi Sistem penentuan produk yang dapat memberikan solusi bagi nasabah, sehingga calon nasabah benar benar tahu produk yang cocok bagi dirinya. Sistem ini dalam pemilihan jenis tabungan menggunakan metode promethee dimana metode promethee merupakan suatu metode untuk menentukan urutan atau prioritas dari beberapa alternatif dalam permasalahan yang menggunakan multikriteria dan metode ini mempunyai kemampuan untuk menangani banyak perbandingan dan memudahkan pengguna dengan menggunakan data secara langsung dalam bentuk table multikriteria sederhana. 2. Kajian Pustaka Dalam Penelitian terdahulu yaitu mengenai Penerapan Metode Promethee Dalam Menganalisis Peringkat Bank Syariah Berdasarkan Kepuasan Nasabah 2
Pada Tiga Bank Syariah di Kota Yogyakarta [1] dan Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Tenaga Kerja Menggunakan Metode Promethee pada PT Telkomsel Regional Bali – Nusa Tenggara [2]. Penerapan metode pada penelitian pertama yaitu Menganalisis sesuai peringkat untuk memilih suatu bank syariah diperlukan bagi nasabah yang sangat mementingkan tentang kepuasan baik dari sisi pelayanan hingga keamanan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui posisi peringkat dari ketiga bank syariah di kota Yogyakarta yaitu BRI Syariah, BNI Syariah dan BTN Syariah berdasarkan kriteria-kriteria kepuasan nasabah yaitu pelayanan, produk, kemudahan, kenyamanan, keamanan dan bagi hasil yang adil. Sedangkan pada penelitian kedua yaitu Menganalisis sesuai peringkat dalam penerimaan tenaga kerja dengan membandingkan nilai kualitas dari masingmasing calon tenaga kerja, dimana kriteria-kriteria yang di terapkan yaitu administrasi, psikotes, wawancara, kesehatan lalu di masukkan dalam perhitungan promethee. Besarnya nilai kepercayaan tersebut merupakan hasil perhitungan dengan menggunakan metode promethee, sehingga keakuratan hasilnya sudah sesuai dengan perhitungan yang diharapkan. Tabungan, Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki peranan yang sangat penting, dimana dalam kegiatannya, bank sebagai penghimpun dana masyarakat dalam bentuk Giro, Tabungan dan Deposito yang dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Menurut Undangundang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan. Salah satu aktivitas perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan kegiatan funding. Simpanan tabungan merupakan aktivitas perbankan dalam menghimpun dana masyarakat dengan syarat-syarat tertentu bagi pemegangnya, dan persyaratan masing-masing bank berbeda, tujuan nasabah menyimpan uang di rekening tabungan juga berbeda. Dengan demikian sasaran bank dalam memasarkan produknya juga berbeda sesuai dengan sasarannya. Dalam undang-undang perbankan nomor 10 tahun 1998, yang dimaksud dengan tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu [3]. Promethee (Preference Ranking Organization Method for Enrichment Evaluation) adalah satu dari beberapa metode penentuan urutan atau prioritas dalam analisis multikriteria. Metode ini dikenal sebagai metode yang efisien dan simple, tetapi juga yang mudah diterapkan dibanding dengan metode lain untuk menuntaskan masalah multikriteria. Metode ini mampu mengakomodir kriteria pemilihan yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Masalah utamanya adalah kesederhanaan, kejelasan dan kestabilan. Dugaan dari dominasi kriteria yang 3
digunakan dalam Promethee adalah penggunaan nilai dalam hubungan outranking. Masalah pembuatan keputusan dengan multikriteria dapat dituliskan [4], seperti pada persamaan: Max {f1(x), f2(x), f3(x), …, fi(x), …, fk(x) Ix } (1) Jika An adalah set dari alternatif pilihan yang mungkin terjadi, f1, f2, ..., fk adalah kriteria yang mana telah dievaluasi sebelumnya. Data dasar untuk evaluasi dengan metode Promethee disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Data Evaluasi
f1 (.)
f2 (.)
…
fj (.)
…
fk (.)
a1
f1 (a1)
f2 (a1)
…
fj (a1)
…
fk (a1)
a2 … ai … an
f1 (a2) … f1 (ai) … f1 (an)
f2 (a2) … f2 (ai) … f2 (an)
… … … … …
fj (a2) … fj (ai) … fj (an)
… … … … …
fk (a2) … fk (ai) … fk (an)
Promethee dapat dijelaskan dalam tiga tahapan: 1. Mengumpulkan semua struktur preferensi Memaparkan kriteria yang dijadikan untuk mendapatkan pertimbangan dari rentang deviasi dalam penilaian sebuah altenatif dari tiap kriteria yang ada. 2. Mengumpulkan relasi yang dominan Relasi outrangking dibuat sesuai dengan estimasi dari alternatif dari semua kriteria. Total tingkatan dari preferensi adalah suatu alternatif yang mana mendominasi dari hitungan untuk masing-masing pasangan alternatif yang lain. 3. Analisis keputusan Metode promethee I memberikan sebuah peringkat sebagian dari set A Informasi akan alternatif yang tidak memiliki tandingan juga telah diberikan. Metode promethee II akan memberikan peringkat yang komplit dari set A. Nilai Bobot, Alternatif dan Kriteria 1. Nilai Bobot Nilai bobot yang didapatkan yaitu dari hasil wawancara dengan Kepala BNI cabang Temanggung dan ditetapkan bahwa nilai bobot 100% berdasarkan preferensi lalu nilai bobot tersebut ditetapkan pada masing-masing kriteria. 2. Alternatif Alternatif yang dipakai dalam penelitian ini yaitu alternatif pilihan dimana alternatif yang dipakai adalah jenis tabungan yaitu BNI Taplus, BNI Taplus Bisnis, BNI deposito, BNI Giro. dalam penelitian ini alternatif di simbolkan dengan A1, … , An. 3. Kriteria Kriteria yang dipakai dalam penelitian ini di dapatkan dari syarat-syarat jenis tabungan, kriterianya yaitu setoran awal, biaya administrasi, denda saldo 4
minimal, biaya penutupan rekening, jenis simpanan, jumlah penarikan. Dalam penelitian ini kriteria di simbolkan dengan f1, … , fn. Arah dalam grafik nilai outrangking Perangkingan yang digunakan dalam metode promethee meliputi tiga bentuk antara lain : 1) Entering flow adalah jumlah dari yang memiliki arah mendekat dari node a dan hal ini merupakan karakter pengukuran outrangking. Untuk setiap nilai node a dalam grafik nilai outrangking ditentukan berdasarkan entering flow dengan persamaan :
(2)
2) Leaving flow adalah jumlah dari yang memiliki arah menjauh dari node a dan hal ini merupakan pengukuran outrangking. Adapun persamaannya: (3) 3) Net Flow Sehingga pertimbangan dalam penentuan Net flow diperoleh dengan persamaan:
(4)
semakin besar nilai Entering flow dan semakin kecil Leaving flow maka alternatif tersebut memiliki kemungkinan dipilih yang semakin besar. Perangkingan dalam promethee I dilakukan secara parsial, yaitu didasarkan pada nilai Entering flow dan Leaving flow. Sedangkan promethee II termasuk perangkingan komplek karena didasarkan pada nilai Net flow masing-masing alternatif yaitu alternatif dengan nilai Net flow lebih tinggi menempati satu rangking yang lebih baik. Promethee I adalah peringkat sebagian dimana nilai terbesar pada leaving flow dan nilai kecil dari entering flow merupakan alternatif yang terbaik. Promethee I menampilkan partial rangking (dengan mempertimbangkan interseksi dari dua preorder. Partial rangking ditujukan kepada pembuat keputusan, untuk membantu pengambilan keputusan masalah yang dihadapinya. Dengan menggunakan metode Promethee I masih menyisakan bentuk incomparible atau dengan kata lain hanya menghasilkan solusi partial rangking (sebagian). Jika pembuat keputusan menginginkan solusi komplit maka hendaknya menggunakan promethee II [4]. Promethee II Dalam kasus complete rangking dalam K adalah penghindaran dari bentuk incomparible, Promethee II complete preorder disajikan dalam bentuk net flow. Melalui complete rangking, informasi bagi pembuat keputusan lebih realistik karena dapat membuat perbandingan terhadap semua alternatif yang muncul [4].
5
3. Metode Perancangan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode perancangan sistem dengan menggunakan model Prototype. Prototype merupakan model perancangan sistem dimana kebutuhan diubah menjadi sistem yang bekerja (Working System) yang diperbaiki secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan dari kerjasama antara analis dengan pengguna (user). Proses dari perancangan sistem dengan menggunakan prototype model, dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar 1 Prototype Model [5]
1. Pengumpulan Kebutuhan Pengguna Tahap pertama dalam perancangan sistem dengan metode prototype adalah mengidentifikasi kebutuhan dasar pengguna yaitu melalui wawancara dengan kepala BNI cabang temanggung dan didapatkan data-data atau informasi yang diperlukan untuk perancangan sistem. Di penelitian ini Client adalah Bank Negara Indonesia Cabang Temanggung. Sedangkan developer adalah penulis sendiri selaku subjek yang melakukan penelitian. 2. Perancangan Prototype Informasi yang didapat kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan prototype (cetakan biru) awal. Tahap ini prototype sudah mulai di rancang oleh penulis, aplikasi yang dirancang dalam penelitian ini adalah aplikasi pemilihan jenis tabungan dan yang diperlukan dalam merancang aplikasi ini adalah merancang desain tampilan antarmuka, flowchart system, dan skenario aplikasi. 3. Evaluasi Prototype Pada tahap selanjutnya, perancang didorong untuk bekerja dengan client untuk menentukan seberapa baik prototype itu memenuhi kebutuhannya, dan untuk memberikan saran-saran bagaimana memperbaiki prototype tersebut. Perancang kemudian menggunakan feedback ini untuk memperbaharui prototype yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, developer akan memperbaiki prototype sesuai dengan feedback yang telah didapat pada proses evaluasi. Hasil revisi dari prototype selanjutnya diberikan kembali pada client untuk dievaluasi dan dinilai kembali, apakah tujuan umum dari pembuatan aplikasi telah tercapai. Apabila prototype belum memenuhi kebutuhan pengguna, tahap selanjutnya kembali ke tahap paling awal, begitu seterusnya sampai tujuan umum tercapai dan pengguna 6
merasa puas. Use case diagram menjelaskan mengenai bagian-bagian yang tersedia pada hak akses admin & user. Lihat produk tabungan berfungsi untuk melihat produk yang ditawarkan oleh bank. Input simulasi produk tabungan berguna untuk memproses perhitungan promethee dan kita bisa langsung melihat hasil perhitungan promethee. Didalam pengelolaan data nasabah terdapat fungsi input data nasabah yang berfungsi untuk menginputkan data calon nasabah, dan fungsi input account yaitu kita dapat membuat account baru.
Gambar 2 Use Case Diagram CS
Gambar 3 Use Case Diagram Nasabah
Diagram Activity Dalam aplikasi ini, terdapat banyak aktifitas yang disesuaikan dengan hak akses dari user. Sebagai contoh admin memiliki aktifitas seperti lihat produk tabungan, input simulasi produk tabungan yaitu memasukkan nilai kriteria dan sub kriteria untuk diproses di perhitungan, lihat hasil perhitungan promethee, input dan lihat data nasabah, input account baru, dan keluar dari sistem.
7
Gambar 4 Diagram Activity
Diagram sequence Aktifitas-aktifitas yang dapat dilakukan oleh Customer Service adalah melihat, menginput, mengedit data-data nasabah, dan simulasi penentuan produk tabungan menggunakan sistem. Gambar 5 menunjukkan sequence diagram untuk melakukan simulasi penentuan produk tabungan menggunakan sistem.
Gambar 5 Diagram sequence
8
Gambar 5 merupakan sequence diagram untuk proses pengambilan keputusan oleh system yang dilakukan seorang CS (Customer Service). Penjelasan prosesnya adalah sebagai berikut: a. CS melakukan login ke dalam aplikasi, dengan memasukkan username dan password dan hak aksesnya. b. Data login yang dimasukkan saat login akan diteruskan ke database untuk dilakukan pemeriksaan apakah valid atau tidak dan akan disesuaikan hak aksesnya. c. Diasumsikan bahwa data login valid sehingga pegawai dapat masuk ke Form Utama. d. Dalam Form Utama disajikan beberapa menu. Dalam diagram sequence ini CS memilih menu penawaran produk sehingga muncul Form Produk Tabungan yang langsung menampilkan data produk yang dapat ditawarkan kepada nasabah. e. Setelah itu CS dapat memilih menu simulasi, sehingga muncul Form simulasi produk tabungan, didalamnya terdapat data-data yang harus diinputkan sesuai kebutuhan nasabah dalam menentukan produk yang cocok untuk nasabah, lalu data itu diolah dan dimasukkan kedalam database dan di tampilkan hasil yang menyarankan produk yang cocok untuk calon nasabah. f. Lalu CS menginputkan data-data calon nasabah yang valid sebagai berkas bank dan disimpan kedalam database. g. CS juga dapat memilih menu lihat data, sehingga muncul Form Lihat Data. di dalam Form terdapat data-data calon nasabah yang sudah diinputkan oleh CS dan data tersebut dapat ditampilkan kembali. h. Untuk menutup aplikasi, CS tersebut melakukan logout sehingga database tertutup yang disusul dengan tertutupnya Form Utama. Class Diagram
Gambar 6 Class Diagram
Class diagram terdiri dari tabel-tabel yang digunakan dalam sistem. Tabel Utama untuk memanggil ke fungsi tabel yang lain, Tbproduk menyimpan 9
informasi produk-produk yang akan di tawarkan untuk nasabah baru, Table Tbnasabah berguna untuk menyimpan data nasabah yang sudah membuka rekening baru, Tbcustomerservice berisi informasi data customer service berguna untuk validasi pembukaan rekening. 4. Pembahasan dan Analisis Dalam penelitian ini terdapat empat alternatif dan enam kriteria ,
,
= kriteria = alternatif
Alternatif pilihan adalah : BNI Taplus, BNI Bisnis, BNI Deposito, BNI Giro Tabel 2 Tabel Kriteria
Simbol
Kriteria Setoran awal Biaya administrasi (potongan) Denda saldo minimal Biaya penutupan rekening Jenis simpanan Jumlah penarikan
Bobot Tiap Kriteria 20% 20% 15% 15% 15% 15%
Penentuan bobot tiap kriteria berdasarkan data yang ada bahwa setoran awal dan biaya administrasi bobotnya 20% pengaruhnya sangat besar dalam produk tabungan, penentuan bobot itu berdasarkan preferensi tiap produk. Tabel 3 Tabel Pengujian
Kriteria
Nilai 0 0 0 1 1 0
1 0 0 1 1 1
Bobot 0 1 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0
20% 20% 15% 15% 15% 15%
Perhitungan prosentase tiap kriteria A2 = 1 x 20% = 0,2 A3 = 1 x 20% = 0,2 A3 = 1 x 15% = 0,15 A1 = 1 x 15% = 0,15 A2 = 1 x 15% = 0,15
A1 = 1 x 15% = 0,15 A2 = 1 x 15% = 0,15 A2 = 1x 15% = 0,15
Pada Tabel 3 merupakan untuk dasar perhitungan nilai prosentase tiap kriteria, hasil yang sudah didapatkan lalu dimasukkan kedalam Tabel 4 (pengujian data) lalu kita menghitung perhitungan preferensi untuk tiap kriteria dimana hasil tiap preferensi akan menghasilkan nilai indek Seperti pada Tabel 5. 10
Tabel 4 Pengujian Data
Kriteria
Nilai 0 0 0 0,15 0,15 0
0,2 0 0 0,15 0,15 0,15
Tipe Parameter Preferensi 0 0,2 0,15 0 0 0
0 0 0 0 0 0
3 3 1 1 1 1
0.5 0.5 -
Tabel 5 Tabel Indek
0 0,333 0,333 0,1 0,667 0,667 0,1 0,1 0,333 0 0 0 Tabel 5 tabel indek merupakan hasil dari perhitungan preferensi tiap kriteria, kemudian dari nilai indek tersebut akan dicari nilai leaving flow, entering flow dan net flow. Penghitungan Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow Leaving flow : Ф+ (a) = Entering flow : Ф- (a) = Net flow : Ф(a) = Ф+ (a) – Ф- (a) Penghitungan Promethee pada Ф+ (a) = Ф+ (a) =
(0 + 0,333 + 0,333) = 0,133
Ф- (a) = Ф- (a) = (0,1 + 0,1 + 0) = 0,04 Ф(a) = Ф+ (a) Ф- (a) 0,133 – 0,04 = 0,093 Penghitungan Promethee pada Ф+ (a) = (0,1 + 0,667 + 0,667) = 0,286 Ф- (a) = 11
(0 + 0,1 + 0) = 0,02 Ф(a) = Ф+ (a) Ф- (a) 0,286 – 0,02 = 0,266 Penghitungan Promethee pada Ф+ (a) = (0,1 + 0,1 + 0,333) = 0,106 Ф- (a) = (0,5 + 0,667 + 0) = 0,233 Ф(a) = Ф+ (a) Ф- (a) 0,106 – 0,233 = -0,093 Penghitungan Promethee pada Ф+ (a) = (0 + 0 + 0) = 0 Ф- (a) = (0,333 + 0,667 + 0,333) = 0,266 Ф(a) = Ф+ (a) Ф- (a) 0 – 0,266 = -0,266 Tabel 6 Tabel Nilai Leaving Flow, Entering Flow dan Net Flow
BNI Taplus BNI Bisnis BNI Deposito BNI Giro
Ф+ (a) 0,133 0,286 0,106 0
Ф- (a) 0,04 0,02 0,233 0,266
Ф(a) 0,093 0,266 -0,093 -0,266
Rank
Setelah mendapatkan nilai leaving flow, entering flow dan net flow, maka untuk menentukan keputusan. Pada promethee I keputusan diambil berdasarkan nilai leaving flow terbesar bernilai 0,286 dan entering flow terkecil bernilai 0,02 merupakan alternatif yang baik yaitu BNI Bisnis. Sedangkan pada promethee II keputusan diambil berdasarkan nilai net flow terbesar bernilai 0,266 untuk mengurangi keputusan yang incomparable. Berdasarkan promethee II maka dari Tabel 6 di dapatkan keputusan yang terbaik pada pemilihan BNI Bisnis.
12
Implementasi Sistem
Gambar 7 Tampilan Awal
Pada Gambar 7 awal program user diharuskan login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem.
Gambar 8 Halaman Produk Tabungan
Gambar 8 adalah halaman jenis produk tabungan BNI, yang dapat di tawarkan bagi calon nasbah didalamnya menjelaskan deskripsi tiap produk, syarat pembukaan, biaya administrasi, bunga, manfaat dan keunggulan.
Gambar 9 Halaman Input Nasabah
13
Pada Gambar 9 adalah halaman untuk input data calon nasabah yang akan membuka rekening tabungan. Customer service memasukkan data-data nasabah lalu data tersebut langsung disimpan kedalam database.
Gambar 10 Data Nasabah
Pada Gambar 10 berisi data-data nasabah yang tersimpan didalam database, halaman ini digunakan untuk melihat data setiap nasabah yang sudah di inputkan, pada halaman ini disertakan fungsi pencarian data untuk mempermudah pencarian data nasabah.
Gambar 11 Account
Pada Gambar 11 halaman account merupakan form untuk input data user baru, user adalah seorang admin yang akan menjalankan program. Halaman ini berguna untuk memasukkan data admin yang baru.
14
Gambar 12 Pengambilan Keputusan
Gambar 12 adalah implementasi Promethee dengan menggunakan Visual Basic .Net, pada proses pengambilan keputusan ditampilkan langkah dan urutan dalam proses penghitungan Promethee dan hasil pengambilan keputusan yang ditampilkan adalah berdasarkan besar Net Flow. Pada pemilihan kriteria menggunakan checkbox, setiap checkbox memberikan nilai satu dan nol (nilai preferensi) pada pilihan produk tabungan. Kode Program 1 Tombol Checkbox Private Sub cbsTp_CheckedChanged(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles cbsTp.CheckedChanged If cbsTp.Checked Then a1f1.Text = "1" Else a1f1.Text = "0" End If End Sub
Kode program 1 adalah kode program pada tiap checkbox Kode Program 2 Perhitungan Promethee Tiap Kriteria 'taplus lf_taplus = (bil1 + bil2 + bil3) / 5 ef_taplus = (bil4 + bil5 + bil6) / 5 net_taplus = lf_taplus - ef_taplus l_taplus.Text = lf_taplus e_taplus.Text = ef_taplus n_taplus.Text = net_taplus 'bisnis lf_bisnis = (bil4 + bil7 + bil8) / 5 ef_bisnis = (bil1 + bil9 + bil11) / 5 net_bisnis = lf_bisnis - ef_bisnis l_bisnis.Text = lf_bisnis e_bisnis.Text = ef_bisnis n_bisnis.Text = net_bisnis 'deposito lf_deposito = (bil5 + bil9 + bil10) / 5 ef_deposito = (bil2 + bil7 + bil12) / 5 net_deposito = lf_deposito - ef_deposito l_deposito.Text = lf_deposito e_deposito.Text = ef_deposito 15 n_deposito.Text = net_deposito 'giro lf_giro = (bil6 + bil11 + bil12) / 5 ef_giro = (bil3 + bil8 + bil10) / 5 net_giro = lf_giro - ef_giro l_giro.Text = lf_giro e_giro.Text = ef_giro
Kode Program 2 adalah kode untuk perhitungan promethee tiap alternatif dimana perhitungannya untuk membandingkan nilai setiap alternatif sehingga nilai yang sudah dihasilkan dapat langsung dimasukkan pada perhitungan leaving flow, entering flow dan net flow. Kode Program 3 pr1 pr2 pr3 pr4
= = = =
"BNI "BNI "BNI "BNI
Taplus" Bisnis" Deposito" Giro"
If (nval1 > nval2) And (nval1 > nval3) And (nval1 > nval4) Then txt_kemungkinan.Text = pr1.ToString ElseIf (nval2 > nval1) And (nval2 > nval3) And (nval2 > nval4) Then txt_kemungkinan.Text = pr2.ToString ElseIf (nval3 > nval1) And (nval3 > nval2) And (nval3 > nval4) Then txt_kemungkinan.Text = pr3.ToString ElseIf (nval4 > nval1) And (nval4 > nval2) And (nval4 > nval3) Then txt_kemungkinan.Text = pr4.ToString End If
Pada Kode Program 3 adalah pencarian nilai tertinggi dari keempat alternatif, perhitungannya dengan membandingkan satu alternatif dengan alternatif yang lain, sehingga didapatkan nilai tertinggi dari keempat jenis produk tabungan bahwa net flow tertinggi tersebut yang digunakan sebagai alternatif terbaik. Implementasi Database
Gambar 13 Tabel tb_acc
Gambar 13 adalah tabel tb_acc yang digunakan untuk menyimpan data admin yang menjalankan program.
16
Gambar 14 Tabel tb_nasabah
Gambar 14 tb_nasabah merupakan tabel yang digunakan untuk menyimpan data nasabah yang sudah diinputkan. Koneksi Database Pada aplikasi sistem pengambilan keputusan ini menggunakan database Microsoft Access, untuk membuka dan mengambil data pada database dari Visual Basic maka dilakukan koneksi ke database. Kode Program 5 Koneksi Database Public cm As OleDbCommand Public strCon As String = "Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data Source=\bni.mdb" Public cn As New OleDbConnection(strCon) cn = New OleDbConnection(strCon)
Pada kode program 5 dilakukan koneksi ke database bni.mdb, dengan memanggil driver untuk koneksi ke Microsoft Access, kemudian melakukan koneksi cn= New OleDbConnection(strCon). Query Setelah melakukan koneksi, operasi yang dilakukan adalah membuka dan menyimpan input data dari database, dengan melakukan query. Kode Program 6 Insert Database cn.Open() cm = New OleDbCommand("insert into tb_nasabah values ('" & txt_id.Text & "' , '" & txt_nama.Text & "','" & "', '" & txt_cs.Text & "')", cn) cm.ExecuteNonQuery() cn.Close()
Kode program 6 adalah proses query insert data ke database.
17
Kode Program 7 Kode Pengambilan Data dari Database sql = " select username from tb_acc where username='" & txt_uname.Text & "' and password= '" & txt_pass.Text & "'" da.SelectCommand = New OleDbCommand(sql, kns) da.Fill(dt)
Kode program 7 adalah proses pengambilan data dari database dengan melakukan query select. Data diambil dari database kemudian diinputkan untuk ditampilkan pada form visual basic. Hasil Pengujian Sistem Pengujian Aplikasi yang dibuat menggunakan metode alpha testing. Pengujian dengan metode alpha testing adalah pengujian yang dilakukan oleh pemakai yang terkendali pada lingkungan pengembang. Pada pengujian menggunakan alpha testing akan dicek apakah masih terdapat kesalahan di dalam aplikasi. Selanjutnya pengembang akan memperbaiki error dan kesalahankesalahan yang terdapat pada aplikasi hingga aplikasi berjalan dengan sempurna dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dalam pengujian alpha testing, digunakan metode black-box untuk testing aplikasi apakah masih terdapat error. Dengan metode black-box testing, memungkinkan pengembang software untuk membuat himpunan kondisi input yang akan melatih seluruh syarat-syarat fungsional suatu program. Walau didesain untuk menemukan kesalahan, uji coba black-box ini digunakan untuk mendemonstrasikan fungsi software yang dioperasikan. Tujuan dari pengujian ini adalah membuktikan bahwa hasil output sesuai seperti yang diharapkan. Output tersebut berupa hasil simulasi promethee, data nasabah, data produk tabungan. Berikut hasil pegujian yang dilakukan oleh pengembang software di Bank Negara Indonesia cabang temanggung dari aplikasi “perancangan dan implementasi sistem penentuan produk tabungan pada BNI cabang temanggung menggunakan metode promethee”. Tabel 7 Black-box Testing Bank Negara Indonesia Cabang Temanggung Pengujian Valid/Invalid Admin dapat masuk dan melihat data di Valid aplikasi. Admin dapat melihat jenis-jenis produk Valid yang ditawarkan. Admin dapat mempergunakan simulasi Valid produk tabungan Melihat hasil perhitungan promethee Valid Menginputkan data nasabah dan melihat Valid data nasabah Menambahkan data account Valid Hasil yang di peroleh menunjukan bahwa dari pengujian validasi seluruh item menunjukan hasil valid, karena sudah berjalan secara fungsional dan sesuai 18
dengan keinginan dari client sehingga memberikan informasi sesuai dengan yang diharapkan. 5. Simpulan dan Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan kepada Bank Negara Indonesia Cabang Temanggung bahwa Aplikasi Pemilihan Jenis Tabungan pada BNI cabang Temanggung, dapat ditarik kesimpulan bahwa Nilai yang terbesar merupakan nilai alternatif terbaik, yaitu pada perhitungan promethee satu dan promethee dua, melalui perhitungan itu Aplikasi ini juga sangat membantu customer service untuk menyarankan calon nasabah produk mana yang sesuai dengan kriteria yang diminta oleh calon nasabah dan juga dapat membantu kinerja bank negara indonesia cabang temanggung. Saran yang dapat di berikan Aplikasi ini dapat dikembangkan yaitu menambah jumlah produk tabungan, karena aplikasi ini masih local area semoga bisa di buat Online sehingga BNI cabang seluruh indonesia bisa menggunakannya, dan aplikasi ini semoga dapat di buatkan semacam mesin aplikasi pemilihan jenis tabungan sehingga sebelum menanyakan ke customer service, calon nasabah dapat mengetahui jenis tabungan apa yang cocok bagi dirinya. 6. Daftar Pustaka [1] Noorfithriani, Raisha, 2009, Penerapan Metode Promethee dalam Menganalisis Peringkat Bank Syariah Berdasarkan Kepuasan Nasabah Pada Tiga Bank Syariah di Kota Yogyakarta Menggunakan metode Promethee,Yogyakarta, UII. [2] Adyana, Gabriel, 2011, Sistem Pendukung keputusan seleksi tenaga kerja menggunakan metode Promethee pada PT. Telkomsel Regional Bali-Nusa Tenggara, Surabaya, Stikom. [3] Kasmir, 2002, Dasar-Dasar Perbankan, Rajawali Pers, Jakarta [4] Hunjak, Tihomir, 1997, Mathematical foundation of the methods for multicriterial decision making, mathematical communication, -, -. [5] Brans, J.P., and Vincke, P.H. 1985, A Preference Ranking Organization Method (The Promethee Method for Multiple Criteria Decision-Making), Management Science, Vol 31, 647-656. [6] Suryadi, Kadarsah, & Ramdhani, M. Ali. 2002, Sistem Pengambilan Keputusan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
19