1. Pendahuluan Inovasi di dalam teknologi komunikasi berkembang dengan cepat dan selaras dengan perkembangan karakteristik masyarakat modern yang memiliki mobilitas tinggi, mencari layanan yang fleksibel, serba mudah dan memuaskan serta mengejar efisiensi di segala aspek. Komunikasi adalah hal yang sangat penting, tanpa berkomunikasi dengan pihak lain, manusia akan sangat susah untuk bertahan hidup. Sementara itu komunikasi antar aplikasi kadang kala sangat diperlukan, terutama dalam aplikasi besar yang memiliki banyak komponen. Kebutuhan akan sistem untuk pertukaran data semakin meningkat sejalan dengan era globalisasi, perpindahan dan kebutuhan manusia yang semakin luas dan cepat. Oleh karena itu pertukaran data yang terjadi harus selalu mengikuti kebutuhan dari manusia. Sebagai contoh, seorang pengusaha yang memiliki beberapa perusahaan di beberapa tempat dan menyerahkan perusahaannya untuk dikelola oleh bawahannya, pengusaha itu menginginkan semua pertukaran data diserahkan langsung kepadanya, namun memiliki kendala dalam penyampaian datanya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah server yang mampu menampung semua informasi yang akan disampaikan secara berurutan. Dalam penelitian ini dibangun sebuah aplikasi yang memiliki penyimpanan data yang bersifat queue (antrian), dan penyimpanan data menggunakan sebuah server yang mampu menampung sebuah data sementara. Data yang telah diambil otomatis akan hilang dari server. Server yang akan digunakan adalah weblogic, sedangkan teknologi yang nantinya akan digunakan untuk membuat sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengirim message antar aplikasi menggunakan teknologi java, JMS (Java Message Service). Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah yang dibahas adalah : bagaimana melakukan perancangan dan implementasi messaging pada aplikasi penjualan menggunakan BEA weblogic dan JMS. 2. Kajian Pustaka Penelitian tentang weblogic dan JMS sudah banyak dilakukan pada penelitian sebelumnya, seperti artikel yang berjudul, “Advance JMS Design for Weblogic Server Environtments”, penelitian yang dilakukannya adalah menggabungkan fungsi dari weblogic dan JMS dalam sistem pengiriman dan penerimaan pesan dalam sebuah transaksi penjualan, metode yang digunakan tidak terfokus pada satu tujuan, dan hanya menjelaskan desain dan cara kerja dari sistem yang telah ada[1]. Penulisan artikel lain yang pernah dilakukan adalah “The BEA Weblogic Message Bridge : Transfer Message Between JMS Provider”. Pada artikel ini dijelaskan tentang bridge message yang digunakan dalam pengaturan lalu lintas saham, sesuai dengan pengaturan yang telah ditentukan dalam sistem kerjanya. Setiap transaksi yang dilakukan akan otomatis masuk ke dalam server yaitu weblogic sebagai sebuah pesan yang bersifat antrian [2]. Penelitian ini akan dilakukan penggabungan weblogic dan JMS yang menggunakan metode point-to-point message (queue) dan messaging sebagai wadah untuk mengirim pesan, dimana weblogic sebagai tempat untuk menyimpan
2
pesan (server) yang bersifat sementara, dan penggunaan JMS adalah untuk pembuatan aplikasi pesan. Weblogic, didirikan oleh Paul Ambrose, Bob Paske, Laurie Pitman, dan Carl Resnikoff, pada September 1995. Sampai saat itu, Paul dan Carl telah mengembangkan (pre-JDBC (Java Database Connection)) Oracle, Sybase dan Microsoft SQL Server database driver untuk java yang diberi nama dbKona, atau biasa disebut juga "three tier", server untuk memungkinkan applets (sebuah program kecil yang ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman Java) untuk menghubungkan database tersebut. dbKona atau Usenet posting T3, adalah sebuah weblogic server 1.48, dan disebut T3 Server (suatu perubahan dari server tier 3). Sementara itu, Laurie dan Bob telah bekerja untuk manajemen jaringan tools di Java. Bob telah menulis susunan SNMP (Simple Network Management Protocol) di-java dan metode asli W32 untuk ping ICMP (Internet Control Message Protocol), sementara Laurie bekerja pada applets untuk menampilkan data manajemen. Salah satu fitur rahasia dari versi server 1.48 adalah kemampuan untuk memperluas dengan memodifikasi dispatcher dan menambahkan penanganan untuk berbagai jenis pesan yang berbeda. Bob meminta Paul untuk mengirimkan source code untuk server, setelah itu Bob merubah source code dan dapat membuat SNMP dan ping requests pada jaringan, dan menampilkan hasilnya. Pada tahap ini, para pendiri bekerja sama untuk melanjutkan apa yang nantinya akan dikenal sebagai Application Server. BEA Weblogic merupakan application server J2EE (Java 2 Platform, Enterprice Edition) dan juga sebuah web server HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dengan sistem BEA dari San Jose, California, yang dibuat untuk Unix, Linux, Microsoft Windows dan platform lainnya. Weblogic mendukung Oracle, DB2, Microsoft SQL Server dan database yang kompatibel dengan JDBC lainnya [3]. JMS (Java Message Service), yang dirancang oleh Sun Microsystems dan beberapa perusahaan dibawah Java Community Process, yaitu JSR 914 adalah enterprise messaging (aplikasi pesan) API (Application Programming Interface) pertama yang didukung oleh industri besar. JMS dirancang agar mudah untuk mengembangkan aplikasi bisnis dan menerima segala bentuk aktivitas bisnis dan data. JMS mendefinisikan sebuah enterprise messaging API yang dirancang agar mudah dan efisien yang didukung oleh berbagai produk enterprise messaging. JMS mendukung dua model penyampain pesan, yaitu point-to-point (queuing) dan publish-subscribe (topic). JMS didefinisikan untuk memungkinkan aplikasi Java untuk menggunakan enterprise messaging system. Lebih penting lagi, JMS menyediakan cara yang umum untuk aplikasi Java dalam mengakses enterprise messaging system. JMS berada di bawah middleware, dan khususnya Message Oriented Middleware (MOM), merupakan tingkat abstraksi yang relatif rendah yang berjalan di bawah lapisan pelengkap seperti database dan application adapter, event processing, dan business process automation. MOM menjadi komponen penting untuk menghubungkan setiap enterprise messaging, karena
3
memungkinkan komponen bisnis yang terpisah yang menjadi sistem yang handal namun fleksibel. JMS sebagai suatu antarmuka yang memungkinkan aplikasi Java untuk dapat terhubung dengan implementasi messaging lainnya. JMS implementation dikenal sebagai JMS provider. JMS membuat kurva pembelajaran komponen Java menjadi lebih mudah dengan memperkecil konsep pengembangan Java, dan juga harus terbiasa untuk menggunakan enterprise messaging product, dan pada saat yang sama juga memaksimalkan kepraktisan dari messaging application[4]. Producing and Consuming Messages, langkah yang diperlukan client untuk mengirim dan menerima pesan agar dapat diterima oleh server. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1. Client use JNDI Create
Create
Queue Connection
Connection Factory Create
Create Connection Create
Create
Session
Message Producer Send To (message)
Create Message Consumer
Destination
Receives From (message)
Gambar 1 Producing and Consuming Messages[2]
Gambar 1 merupakan producing and consuming message, Client menggunakan JNDI(Java Naming and Directory Interface) untuk memberi nama Connection Factory dan Queue Connection dalam kode program dan server sesuai sistem yang ditentukan, dan untuk membuat koneksi terhadap Session
4
yang digunakan untuk menyimpan pesan dalam server. Message producer dan message consumer menggunakan Session untuk menemukan message yang berada pada Destination (server). Message producer dapat lebih dari satu orang, sedangkan message consumer hanya terdapat satu orang..
Message Delivery Model, Point-to-Point (Queue destination), dalam model ini sebuah pesan disampaikan dari produsen ke satu konsumen. Pesan yang dikirim ke tujuan yang merupakan sebuah antrian, dan kemudian dikirim ke salah satu konsumen yang telah terdaftar dalam antrian. Sementara sejumlah produsen dapat mengirim pesan ke antrian, setiap pesan dijamin akan dikirimkan, dan dikonsumsi oleh satu konsumen. Jika tidak ada konsumen terdaftar untuk mengkonsumsi pesan, antrian menyimpan pesan sampai pelanggan register untuk mengambilnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2
Gambar 2 Queue Based (Point-to-Point) Messaging System[5].
3. Metodologi dan Perancangan Sistem Dalam perancangan aplikasi, metode yang digunakan adalah Metode Waterfall. Metode waterfall melakukan pendekatan secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap requirement. Secara umum tahapan pada metode waterfall dapat dilihat pada Gambar 3.
5
Gambar 3 Metode Waterfall [6]
Arsitektur Pertukaran Data Dengan JMS, Arsitektur penggunaan teknologi weblogic dan JMS ditunjukkan pada Gambar 4.
sistem
Aplikasi user dengan teknologi JMS untuk mengirim pesan
Message
Server penerima pesan, Weblogic Message
Aplikasi Admin dengan teknologi JMS untuk menarik pesan
Gambar 4 Arsitektur Pertukarang Data Dengan JMS
Gambar 4 menunjukkan alur sistem pertukaran data yang dapat dijelaskan sebagai berikut. User menggunakan aplikasi yang sudah tersedia dan telah ditetapkan oleh admin sebelumnya. Aplikasi untuk mengirim dan menarik pesan menggunakan teknologi JMS. Server yang digunakan adalah weblogic. User mengirim pesan ke server, dan admin menarik pesan dari server. Pesan yang
6
terkirim ke server adalah pesan yang bersifat sementara, dan juga pesan yang berada di server akan terus tersimpan selama admin belum mengambil pesan tersebut. Use Case Diagram, di dalam diagram use case seorang pengguna harus melakukan login terlebih dahulu ke dalam sistem. Setelah pengguna melakukan login, maka pengguna tersebut akan masuk ke dalam fungsinya masing-masing, seperti terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Use Case Diagram Sistem
Gambar 5 menjelaskan mengenai use case diagram dari keseluruhan sistem. Terdapat dua hak akses yaitu sebagai admin dan user. Untuk hak akses fungsi user merupakan petugas yang sudah ditentukan oleh admin, sedangkan hak akses admin merupakan pemilik dari perusahaan. Untuk menjaga kerahasiaan data dalam aplikasinya nanti akan ditambahkan fungsi ganti password untuk menjaga kerahasiaan data dari pihak lain. Untuk fungsi yang tersedia pada hak akses admin, seorang admin hanya mengkonsumsi message dari server dan melihat laporan transaksi yang dilakukan oleh user. Untuk fungsi yang tersedia pada hak akses user sudah ditentukan sejak pembuatan aplikasi, fungsi user hanya ada 1 (satu) pada setiap aplikasi yang telah diterapkan pada toko/perusahaan. Manajemen Data Suplier, berfungsi untuk melakukan pengolahan data para supplier barang, meliputi tambah dan hapus data supplier. Manajemen Stok Barang, berfungsi untuk melakukan pengolahan data barang meliputi tambah, hapus dan ubah daftar barang yang masuk. Manajemen Data Transaksi, adalah fungsi user dalam melakukan transaksi pembelian meliputi fungsi untuk tambah. 7
Activity Diagram, menggambarkan proses-proses yang terjadi mulai aktivitas dimulai sampai aktivitas berhenti. Untuk kebutuhan sistem yang akan dipakai nantinya, akan dibuat dua buah activity diagram untuk fungsi admin dan fungsi user yang nantinya aktivitas yang terjadi disesuaikan dengan hak dan akses penggunanya masing-masing. - Activity diagram fungsi admin.
Gambar 6 Activity Diagram Fungsi Admin
Gambar 6 menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh admin terhadap keseluruhan sistem. Admin dapat mengganti password untuk menjaga kerahasiaan data. Admin dapat menarik data dari server, dan admin dapat melihat keseluruhan transaksi data yang dilakukan oleh user. - Activity diagram fungsi user.
Gambar 7 Activity Diagram Fungsi User
8
Gambar 7 menggambarkan aktivitas yang dilakukan oleh user, hak akses dari fungsi user telah ditentukan admin. User dapat mengganti password untuk menjaga kerahasiaan data. Fungsi Manajemen Data Supplier, adalah untuk mencatat data dari para supplier barang yang masuk. User dapat melakukan transaksi barang yang dilakukan oleh pembeli. Untuk pengiriman data transaksi, setiap hal yang user lakukan akan langsung terkirim sebagai message ke server. Untuk manajemen stok barang, user memiliki hak untuk menambahkan stok barang. Dalam aplikasi ini nantinya akan didapatkan user lebih dari satu, namun hanya ada satu admin sebagi pemegang kendali dari semua user. Sequence Diagram, Sequence diagram menggambarkan interaksi antar obyek di dalam dan di sekitar sistem, termasuk pengguna, display, berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atas dimensi waktu dan dimensi obyek-obyek yang terkait. Sequence diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah yang dilakukan sebagai tanggapan dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu. Sequence diagram akan dilakukan pada tiap tahapan admin dan user. Untuk admin akan dibagi menjadi dua sequence diagram, yaitu untuk sequence diagram login dan sequence diagram penerimaan data transaksi. Sedang untuk user akan dibagi menjadi dua sequence diagram, yaitu untuk sequence diagram login dan sequence diagram pengiriman data transaksi.
Gambar 8 Sequence Diagram Fungsi Admin Login
Gambar 8 merupakan sequence diagram fungsi admin untuk login. Untuk melakukan login, admin harus memasukkan username dan password, data masukkan akan dicek melalui system control untuk pengecekan hasil input, apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan dalam system
9
control akan diteruskan ke database system user untuk pengecekan data dalam database, apakah data valid atau tidak. Setelah melakukan pengecekan dan data valid, maka user dapat masuk ke form utama dan dapat memilih menu yang diinginkan. Setelah admin menyelesaikan tugasnya dan user ingin menutup aplikasi, admin dapat melakukan logout, dan tampilan akan kembali ke form login.
Gambar 9 Sequence Diagram Fungsi Admin Penerimaan Data Transaksi
Gambar 9 merupakan sequence diagram fungsi admin untuk penerimaan data transaksi. Dalam diagram ini admin melakukan tugasnya dalam pengambilan data transaksi yang dilakukan user. Pertama-tama admin melihat ketersediaan data transaksi dalam database sementara yang sudah tersedia. Jika terdapat data transaksi, admin wajib mengambil data tersebut. Data yang telah diambil oleh admin akan otomatis tersimpan dalam tabel data transaksi. Gambar 10 merupakan sequence diagram fungsi user login. Untuk melakukan login, admin harus memasukkan username dan password, data input akan dicek melalui system control untuk pengecekan hasil input, apakah ada kesalahan atau tidak. Setelah dilakukan pengecekan dalam system control akan diteruskan ke database system user untuk pengecekan data dalam database, apakah data valid atau tidak. Setelah melakukan pengecekan dan data valid, maka user dapat masuk ke form utama dan dapat memilih menu yang diinginkan. Setelah user menyelesaikan tugasnya dan user ingin menutup aplikasi, user dapat melakukan logout, dan tampilan akan kembali ke form login.
10
Gambar 10 Sequence Diagram Fungsi User Login
Gambar 11 Sequence Diagram Fungsi User Pengiriman Data Transaksi
Gambar 11 merupakan sequence diagram fungsi user untuk pengiriman data transaksi. Dalam diagram ini user melakukan tugasnya dalam pengiriman data transaksi. User mengirimkan data transaksi dalam database semetara yang sudah tersedia (weblogic). Data yang telah dikirim oleh user akan otomatis tersimpan dalam tabel data transaksi.
11
Class Diagram, adalah suatu diagram yang memperlihatkan atau menampilkan struktur dari sebuah sistem, sistem tersebut akan menampilkan sistem kelas, atribut dan hubungan antara kelas ketika suatu sistem telah selesai membuat diagram. Pembuatan class diagram ini berfungsi untuk menjelaskan lebih terperinci ke setiap bagian yang terkandung dalam sistem.
Gambar 12 Class Diagram System
Gambar 12 merupakan class diagram dari keseluruhan sistem yang ada. Class user berhubungan dengan class-class yang lainnya. Pada class user berisi mengenai data dari user, yaitu username dan password. Class barang berisi mengenai informasi stok barang yang ada, yaitu kode, nama, harga, stok dan supplier. Class beli berisi mengenai informasi dari transaksi pembelian yang dilakukan oleh user kepada konsumen, yaitu kode, nama, jumlah, harga, total, transaksi dan tanggal pembelian. Class supplier berisi mengenai data dari pada supplier, yaitu id, kode, nama, alamat, kota dan telepon. Class report berisi mengenai proses pengiriman dan penerimaan message. 4.
Implementasi Sistem
Dalam pembuatan aplikasi ini, setiap hal yang dilakukan oleh user akan langsung menjadi sebuah message dan langsung dikirim ke server. Message disampaikan kepada pegawai toko terhadap pemilik toko menggunakan aplikasi yang telah tersedia, setiap pesan dijamin akan dikirimkan, jika message tidak 12
diambil dalam jangka waktu yang lama, queue menyimpan pesan di dalam server hingga pemilik toko mengkonsumsi message tersebut. Kode Program untuk pengiriman pesan dapat dilihat pada Kode Program 1. Kode program 1 Kode Program untuk Mengirim Message 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
public Db(boolean pal)throws Exception { String url = "jdbc:mysql://localhost/dbkasir"; String user = "root"; String pass = "admin"; this.con = createConnection(url,user,pass); this.s = con.createStatement(); } public int updateData(String sql) throws Exception { int x = 0; try { x = s.executeUpdate(sql); StringBuffer buff = new StringBuffer(); buff.append("transaction#"); buff.append(sql); Map map = new HashMap(); map.put("msg",buff.toString()); JMS jms = new JMS(map); jms.sendMessage(); } catch(SQLException err) { System.out.println(err.getMessage()); } return x; }
Kode Program 1 menunjukkan pembuatan pengiriman pesan dari aplikasi ke server. Pada baris ketiga menunjukkan lokasi database yang tersedia untuk penyimpanan data. Pada baris keempat belas sampai baris kedua puluh satu menunjukkan kode program untuk pengiriman data yang berada di database. Pembuatan kode program untuk penerimaan pesan dapat dilihat pada Kode Program 2. Kode Program 2 Kode Program untuk Menarik Message 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
public Db(boolean pal) throws Exception { String url = "jdbc:mysql://localhost/dbkasir"; String user = "root"; String pass = "admin"; this.con = createConnection(url, user, pass); this.s = con.createStatement(); } public int updateData(String sql) throws Exception { int x = 0; try { x = s.executeUpdate(sql); } catch (SQLException err) { System.out.println(err.getMessage()); } return x; }
13
Kode program 2 menunjukkan pembuatan untuk menarik pesan dari server ke aplikasi. Pada baris kedua menunjukkan lokasi database yang tersedia untuk penyimpanan data yang telah ditarik. Pada baris kesepuluh sampai baris kedua belas menunjukkan kode program untuk penyimpanan data yang telah ditarik dari server ke database. Pembuatan Kode Program untuk koneksi dari aplikasi ke server dapat dilihat pada Kode Program 3. Kode Program 3 Pembuatan Koneksi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
public void sendMessage() { Connection connection = null; try { Hashtable properties = new Hashtable(); properties.put(Context.INITIAL_CONTEXT_FACTORY, "weblogic.jndi.WLInitialContextFactory properties.put(Context.PROVIDER_URL, "t3://localhost:8000"); InitialContext jndiContext = new InitialContext(properties); ConnectionFactory cf = (ConnectionFactory) jndiContext.lookup("jmsconnect"); connection = cf.createConnection(); Session session = connection.createSession(false, Session.SESSION_TRANSACTED); Destination dest1 = (Queue) jndiContext.lookup("jmsqueue"); MessageProducer producer = session.createProducer(dest1); TextMessage m = session.createTextMessage(); m.setText(map.get("msg").toString()); producer.send(m);
Kode Program 3 menunjukkan pembuatan koneksi dari aplikasi ke server. Pada baris kedelapan menunjukkan fungsi untuk menghubungkan ke port t3://localhost:8000. Baris kedua belas adalah fungsi untuk menghubungkan aplikasi ke Module Connection Factory, dan baris ketujuh belas adalah fungsi untuk menghubungkan aplikasi ke Module Queue yang berada di server. 5.
Hasil dan Pembahasan
Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi penjualan sesuai dengan kebutuhan dasar dari sebuah toko. Dalam hal ini aplikasi pada pemilik toko dan pegawai toko berbeda untuk setiap fungsinya. Untuk fungsi dari aplikasi pemilik toko terdapat fungsi untuk menarik data yang berada di server. Sedang pemilik toko sendiri tidak melakukan pembukuan data, dikarenakan pembukuan data dilakukan oleh pegawai toko yang nantinya akan disampaikan oleh pemilik toko. Dalam tahap ini akan dilakukan pengujian kegunaan dari aplikasi yang telah dibuat, yaitu dilakukan pengujian kepada pengguna aplikasi dengan cara mengimplementasikan aplikasi yang telah dibuat, kemudian pengguna memberikan penilaian kualitatif aplikasi melalui hasil wawancara yang telah dilakukan. Analisis kualitas aplikasi akan dilakukan berdasarkan nilai dengan menggunakan skala satu sampai lima dengan rincian sebagai berikut : a. Sangat 14
tidak berkualitas untuk skala satu; b. Tidak berkualitas untuk skala dua; c. Cukup berkualitas untuk skala tiga; d. Berkualitas untuk skala empat; e. Sangat berkualitas untuk skala lima. - Pengguna Admin/Pemilik Toko Pengujian sebagai laporan dilakukan oleh pemilik toko. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Hasil Pengujian Pengguna Admin/Pemilik Toko No 1 2 3 4
Objek Pengujian Interface Manfaat Memberikan Kemudahan Kecepatan Akses
Pengujian 3 4 4 4
Tabel 1 menjelaskan tentang pengujian yang telah dilakukan dengan memilih subyek pengguna aplikasi sebagai pemilik toko sebanyak satu orang, diperoleh hasil penilaian berdasarkan obyek pengujian. Hasil pengujian penilaian kualitatif aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Interface, dalam penilaian terhadap interface dari aplikasi yang dibuat, pemilik toko yang menguji aplikasi menilai interface dengan skala tiga (cukup berkualitas); 2. Manfaat, dalam penilaian manfaat dari kelancaran transaksi data yang dilakukan oleh pegawai terhadap pemilik toko, pemilik toko menilai manfaat dengan skala empat (berkualitas); 3. Kemudahan yang diberikan, dalam penilaian untuk kemudahan penggunaan aplikasi, pemilik toko menilai kemudahan yang diberikan aplikasi dengan skala empat (berkualitas). 4. Kecepatan akses, dalam penilaian untuk kecepatan akses aplikasi ke database, pemilik toko menilai kecepatan akses dengan skala empat (berkualitas). - Pengguna User/Pegawai Toko Pengujian sebagai laporan dilakukan oleh pegawai toko. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Hasil Pengujian Pengguna User/Pegawai Toko No 1 2 3 4
Objek Pengujian Interface Manfaat Memberikan Kemudahan Kecepatan Akses
Pengujian 2 4 3 4
Tabel 2 menjelaskan tentang pengujian yang telah dilakukan dengan memilih subyek pengguna aplikasi sebagai pegawai toko sebanyak satu orang, diperoleh hasil penilaian berdasarkan obyek pengujian. Hasil pengujian penilaian kualitatif aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Interface, dalam penilaian terhadap interface dari aplikasi yang dibuat, pegawai toko yang menguji aplikasi menilai interface dengan skala dua (tidak berkualitas); 2. Manfaat, dalam penilaian
15
manfaat dari kelancaran transaksi data yang dilakukan oleh pegawai terhadap pemilik toko, pegawai toko menilai manfaat dengan skala empat (berkualitas); 3. Kemudahan yang Diberikan, dalam penilaian untuk kemudahan penggunaan aplikasi, pegawai toko menilai kemudahan yang diberikan aplikasi dengan skala tiga (cukup berkualitas); 4. Kecepatan Akses, dalam penilaian untuk kecepatan akses aplikasi ke database, pegawai toko menilai kecepatan akses dengan skala 4 (berkualitas). 6.
Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pembuatan aplikasi ini dibangun dengan membuat dua aplikasi, yaitu aplikasi untuk admin dan user. Aplikasi dibuat menggunakan bahasa java dengan menggunakan teknologi JMS untuk pengiriman dan penerimaan pesan, sedangkan server yang digunakan adalah weblogic untuk menerima pesan yang dikirim oleh user. Penerapan aplikasi ini berguna bagi seorang admin yang tidak memiliki banyak waktu untuk memeriksa data dan berada dalam lokasi yang berjauhan dari user. Admin tidak perlu memikirkan masalah penerimaan message, karena message yang belum dikonsumsi masih aman dan terjaga di dalam server. Sistem laporan yang jelas memberikan kemudahan bagi admin untuk membuat laporan transaksi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh admin dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Pengembangan yang dapat dilakukan pada penelitian ini di kemudian hari yaitu menambahkan beberapa layanan dan fungsi tambahan bagi aplikasi seperti layanan untuk mencetak hasil laporan untuk fungsi admin, dan juga fungsi-fungi yang lain yang sesuai dengan kebutuhan dari admin atau user yang selalu berubah-ubah. 7.
Daftar Pustaka
[1] Vandervoort, Hub. 2002, Advanced JMS Design Patterns for Weblogic Server Environtments. San Fransisco : WLDJ [2] Goliath, A., 2004, “The Bea Weblogic Message Bridge : Transfer Message Between JMS Provider”, Amerika Serikat : Gale Group [3] Selva, Vinote., 2010, “Weblogic Tutorial Introduction.”. Diakses tanggal 7 Januari 2012. http://www.academictutorials.com/weblogic/ [4] Mahmoud, Qusay H., November 2004, “Getting Started with Java Message Service (JMS).”. Diakses tanggal 7 Januari 2012. http://java.sun.com/developer/technicalArticles/Ecommerce/jms/ [5] Raj, Gopalan.S., “Enterprise Java Computing-Applications and Architecture”. [6] Pressman, R.S. 2001. Software Engineering : A Practitioner’s Approach, Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.
16