1 i2 Judul Asli Penulis : Key to Durus al-lughat-al-arabiyyah Li Ghairi Natiqina Biha Part III : Dr. V. Abdur Rahim Judul Terjemahan : Panduan Durusul...
Segala Puji bagi Allah, shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ε, keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikut mereka hingga hari kemudian. Amma ba’du. Alhamdulillah, setelah setahun lebih setelah Panduan Durus Lughah al-Arabiyyah 3 dipulbikasikan, kali ini anda dapat kembali melanjutkan pelajaran berikutnya dari penjelasan kitab Durusul Lughah al-Arabiyyah jilid 4. Sebagaimana telah disinggung pada pengantar Panduan 3 yang lalu, Pannduan jilid 4 ini memuat setengah bagian akhir dari buku aslinya yang berbahasa Inggris (yakni bab 18 – 34) yang kami sesuaikan dengan buku utama Durusul Lughah al-Arabiyyah 4. Sebagaimana pada terjemahan Panduan Jilid 3 sebelumnya, pada panduan ini kami tidak lagi menterjemahkan kata secara menyeluruh. Misalnya kata
‘dia duduk’
tidak
lagi kami terjemahkan dengan ‘dia (lk) (telah) duduk, karena kami yakin sepenuhnya setelah melewati dua bagian pelajaran sebelumnya, para pembaca sudah maklum bahwa kata kerja (fi’il) tersebut di atas berbentuk lampau (madhi) yang digunakan untuk orang ketiga tunggal laki-laki (dhamir mudzakar mufrad), dan merupakan pola dasar yang digunakan secara umum yang darinya kata-kata bentuk lain diturunkan. Demikian pula halnya, tidak semua kata kami tuliskan harakatnya secara lengkap, khususnya bagi katakata yang telah sering kali diulang dari Buku Pertama. Berbagai kritik maupun saran untuk perbaikan Panduan ini dapat anda layangkan kepada kami ke [email protected].
Penerbit online:
Maktabah Raudhah al-Muhibbin Taman Baca Pencinta Ilmu
http://www.raudhatulmuhibbin.org
iii
DAFTAR ISI Halaman Judul Catatan Maktabah Daftar Isi Pelajaran 1: kalimat transitif, intransitif, dst. Pelajaran 2 : Bab dll.
ii iii iv 1 9
Pelajaran 3 : Bab
14
Pelajaran 4 : Bab
18
6 : Bab 7 : Bab 8 : Bab 9:
Pelajaran 5 : Bab Pelajaran Pelajaran Pelajaran Pelajaran
Pelajaran 1 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut: 1. Fi’il bisa berupa transitif atau intransifitif. Fi’il transitif (891
) membutuhkan
subyek yang melakukan pekerjaan, dan obyek yang dikenai pekerjaan, contoh: ’Tentara membunuh mata-mata’ pembunuhan, maka kata
: !#; 8 1 .; < Disini tentanra yang melakukan
8 1 .;
adalah fa’il (subyek), dan yang dikenai pekerjaan
membunuh adalah mata-mata, maka kata
: !#; adalah maf’ul bihi (obyek). Berikut
contoh lainnya: ‘Ibrahim (alaihis salam( membangun Ka’bah’ Fi’il intransitif (@# G* A
= > ? @# AB $) C# )DE F.
) hanya membutuhkan subyek yang melakukan pekerjaan.
Pekerjaan itu dibatasi pada subyek, dan tidak mempengaruhi yang lainnya, contoh: ‘Guru (itu) bahagia’. : # H1
I *
‘Para siswa keluar’
J # A K L M
Subyek untuk fi’il tertentu mempengaruhi yang lain secara tidak langsung. Hal itu terjadi dengan bantuan kata depan, contoh: ‘Saya melihat kepadanya’, ‘Kami percaya kepada Tuhan’. Hal ini juga terjadi dalam Bahasa Arab, contoh: ‘Guru itu marah dengan siswa yang malas’
3 A NB? O * N F : # H1 O P Q F R B SE T * U* N* V # >DW
‘Saya membawa pasien ke rumah sakit’
* >; SE X # Y
‘Saya memandang ke gunung’
Z." ) . # 6 O Q H 6+
‘Barangsiapa yang tidak menyukai sunnahku maka dia bukan dari golongaku’ (al-hadits) ’Saya ingin melihat syllabus sekolahmu’ ’Saya tidak suka bersafar minggu ini’
1
Perhatikan bahwa
` H 1 " \* ] ." F ^ _ [ 3 [ 1# U*H[ 1
7 !#>a' bD * B
c O # Q H [ d
-f R c O Q H berarti menyukai sesuatu dan -f R 6* O Q H berarti tidak menyukai
sesuatu.
1 http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4
g* U*5
h# Q ! (obyek tak langsung). Ia adalah majrur karena adanya kata depan (harf jarr), akan tetapi ia berada dalam posisi nasb ( ij " c O k 5 ) Obyek dari fi’il ini disebut
2. Bagaimana membuat fi’il intransitif @# G* A
menjadi transitif 891 ?
Fi’il lazim dapat dibuat menjadi fi’il muta’addi dengan mengubahnya menjadi: a) Bab fa’’ala ( ), contoh
( (nazala) ’dia turun’ : ( (nazzala) ’dia menurunkan’. i V # ( C l m H )B
6" V # (
’Saya turun dari mobil, kemudian menurunkan anak itu’
Proses merubah fi’il lazim menadi fi’il muta’addi dengan menggandakan huruf kedua disebut n # )P (penggandaan). b) Bab ?af’ala ( [), contoh:
(jalasa) ’dia duduk’ :
mendudukkan(nya)’ ’Saya duduk di barisan pertama dan mendudukkan anak itu disebelahku’
[
(?ajlasa) ‘dia
i V # B [o p* o ' n 9 5
V # B *>*q*
Hazah yang dilekatkan di awal fi’il pada bab
[ disebut = U1 r m ! + D (hamzah
transitif) Beberapa fi’il tertentu dapat dirubah menjadi kedua abwab ini, contoh:
( : (
dan
( [ . Sebagian besar fi’il dapat dirubah ke dalam salah satu dari keduanya. Seseorang harus mempelajarinya dari buku-buku dan kamus. Jika fi’il muta’addi ditransfer kedalam salah satu dari abwab di atas, dia menjadi transitif ganda, dan mengambil dua obyek, Contoh: ’Saya belajar Bahasa Arab’ Disini kata : H s memiliki satu obyek yaitu
= ) * = r V # H s
= r.
“Saya mengajarimu Bahasa Arab’ Disini ia memiliki dua obyek, yaitu t dan
= r.
= ) * = r ` # H s 2
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4
3 uv : # H9 1 ^ +
’Guru mendengarkan Al-Qur’an’ ’Para siswa membacakan Al-Qur’an kepada guru’ (Secara harafiah: ‘Para siswa membuat guru mendengarkan Al-Qur’an) 2.
wH[
3 uv : H9 1 J # A ^ + [
(?arâ) ‘Dia memperlihatkan’ adalah bab ?af’ala ( r[
melihat;. Asalnya adalah mudhari adalah
8*N#U
w[H [
J)
dari
w[H
‘dia
(?ar?â) tetapi hamzah kedua telah dihapus. Bentuk
(yurî), dan bentuk amr adalah
H* [ (?ari).
Berikut bagaimana
bentuk amr di-isnad-kan kepada dhamir lain pada dhamir mukhathab (kata ganti orang kedua).
3 !NME U J ? bD *o#H[
U J ? bD *H* [
X # !M[ U J ? bD *.N.NU*H[
C# U" U J ? bD *.NU*H[
3. Kita baru saja melihat sebuah fi’il ditransfer menjadi bab fa’’ala ( ) dan menjadi
( dari ( . Jika fi’il tersebut pada asalnya adalah bentuk transitif dengan satu obyek, maka dia menjadi transitif ganda dengan dua obyek, contoh: : H s dari : H s . transitif, contoh
Bab ini juga menandakan pekerjaan ekstensif atau intensif. Dalam Bahasa Arab, yang pertama disebut
h# /? E dan yang kedua disebut = r > .
a) Perbuatan ekstensif adalah yang dilakukan dalam jumlah besar atau dilakukan berulang-ulang. Contoh: ”Orang jahat itu membunuh laki-laki itu” Tetapi: ”Orang jahat itu membantai penduduk desa’ ’Saya pergi keliling negeri ini’, tetapi: ’Saya telah bepergian keliling dunia.’ ’Saya membuka pintu’, tetapi: ’Saya membuka pintu-pintu ruang kelas’
A x N#y @# * q < = U v D [ @# * q < 1 > bND c V # # ]*H* r" o z * H ' { * H* R" c V # ! J > V # j * !#5 J ![ V # j 3
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4
$# " # 1
’Laki-laki itu menghitung hartanya’
$# " # s 1
’Laki-laki itu menghitung-hitung hartanya’
b) Perbuatan intensif adalah sesuatu yang dikerjakan secara keseluruhan dan dengan kekuatan besar, contoh: ’Saya memecahkan gelas’, tetapi:
J !? X # B 2
’Saya menghancurkan gelas’
J !? X # B
2
’Saya memotong tali’ , tetapi:
>, V # <
’Saya memotong-motong tali’
>; V # < h# /? mempengaruhi sejumlah obyek, atau perbuatan intensif = r > mempengaruhi hanya
Perhatikan bawha dalam perbuatan ekstensif satu obyek berulang-ulang, sedangkan
satu obyek sekali dengan kekuatan besar. 4.
J A ?o t UE
berarti ’Hati-hati terhadap anjing!” Ini disebut
(peringatan). Perhatikan bahwa isim setelah waw adalah manshub.
# Ubj
t UE
tahdzir
adalah untuk
mufrad mudzakkar. Untuk jamak mudzakar adalah C 2 UE, untuk mufrad muanntas adalah
` UE
dan untuk jamak muannats adalah
6 2 UE.
Berikut ini adalah hadits:
O , H# . 2 | + 2 X .B, 2 | U 1 B , 3 }* p1B , o C 2 UE ”Berhati-hatilah terhadap hasad, karena hasad memakan amal kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar.” 5.
: ~ H9 1 "# [ +E
berarti ’Saya hanyalah seorang guru’, yakni saya seorang guru dan
+E adalah 3 E ditambah " . " ini disebut = ? " , yakni ma pelindung karena ia melindung 3 E dari merubah isim berikutnya menjadi manshub. Kita
bukan yang lainnya.
katakan: ”Sesungguhnya amal itu hanya dengan niat’
X N ).9* N+ ' N+N % E 4
http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4
3 E kata +E juga digunakan dalam jumlatul fi’liyah. Contoh; ’Dia hanya berdusta’ J # b ? U +E * M @* ! )o $ * 6 " u 6 " $ 1 * B" # +# U + E* Disini
N+ '
adalah marfu dan bukan manshub. Tidak seperti
” Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian,” (QS At-Taubah [9] : 19) 6.
& o
’Demi Allah’ adalah sumpah.2 Dalam Bahasa Arab disebut
yang mengikuti qasam disebut jawabul qasam (C *B v
C# B v , dan kalimat
J # ! ). Apabila jawabul qasam
diawali oleh madhi dan merupakan penegasan, maka ia harus mengambil kata penekanan
1 v . Contoh: h/2 V # * 1 v & o
’Demi Allah, saya sangat senang’
Namun jika fi’il madhi adalah bentuk ingkar (negatif), maka ia tidak mengambil huruf yang menunjukkan penekakan. Contoh:
$# N#U[H " & o
’Demi Allah, saya tidak melihatnya’
7. Fi’il
FNB" [ adalah saudara 3 2. Artinya
’Cuaca baik di waktu petang; adalah khabar. Lihat 8.
’Ia (lk) berada di waktu petang’, contoh:
x ) ! ; " [. Disini ! ;
1U1 1# * 3 E* ’Saya menderita sakit kepala berat’ O .UG U ` * W"
waw yang digunakan untuk sumpah adalah huruf jarr (kata depan), itu sebabnya isim yang mengikutinya
adalah majrur. Hal ini jangan dipertukarkan dengan waw al-tf (n
3
x )
g > [ dalam Pelajaran 17 (Buku Panduan 3).
’Kamu sakit apa, Zainab?’3
2
adalah isim-nya dan
o# o) yang berarti ‘dan’.
Lihat Pelajaran 2.
5 http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4
Perhatikan bahwa kata yang menunjukkan penyakit adalah dalam pola Contoh
7 ~ 1 # ’sakit kepala’, @~ 2G#
9. Salah satu pola masdar adalah ’sukses’ dari
’demam’, H~ os# ’vertigo’,
(fa’âl), contoh:
# ’batuk’.
J ~ DW ’pergi’
dari
(fu’âl).
O D W -- I ~ q
g q .
~ U*_ adalah { ~ # _ ; dan bentuk jamak { # # _ adalah X ~ <# _ . Ini disebut ^ * + ; ^# + (jamak dari jamak). Beberapa isim memiliki ^* + ; ^# + . Contoh : 3 ?" ‘tempat = .? " [ 6# 2 "[ --- H~ ! ‘gelang’ mH !* [ H~ o* [ -- 1~ U ‘tangan’ 1 NU[ s U[ Sebagian besar ^ * + ; ^# + memiliki arti jamak. Tetapi dalam beberapa kasus ia memiliki arti yang berbeda, contoh: 1 NU[ berarti ’tangan-tangan’, tetapi s U[ berarti ‘karunia -- X ~ !#)# berarti ’rumah’, tetapi X ~ !#)# berarti ’keluarga terhormat’. 10. Bentuk jamak dari
11. wHs ’Dia (telah) mengetahui’,wHs [ ’dia membuatnya (lk) mengetahui’, yakni ’dia memberitahukan-(kepada)-nya’. ’Dan apa yang menginformasikan kepadamu kalau dia berdusta?’ = ’Bagaimana kamu tahu dia berdusta?’
J # b ? U $# [ t Hs [ "o
Dalam Al-Qur’an (97:1-3):
k ] n [ 6 "9 ~ )M H* 1 v = ) H* 1 v = ) " t Hs [ "o H* 1 v = ) # .( [ E* ” Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” Ungkapan ini telah digunakan di dalam Al-Qur’an kurang lebih sebanyak tiga belas kali.
6 http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4 12. Arti dari syair berikut:
)+ q $# N#] o "[o p~! j #
$# N<b" "[ : 4 o# 2 H[ Co
‘Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti amal baik, rasanya seperti manisan dan wajahnya sangat indah’4
Pisahkanlah fi’il transitif dan intrasitif dalam kalimat-kalimat berikut. Ubahlah fi’il intransitif menjadi transitif: 1. Gunakanlah setiap fi’il berikut ini ke dalam dua kalimat: pada kalimat pertama sebagaimana adanya, dan kalimat kedua setelah merubahnya menjadi bab ?af’ala. 2. Gunakanlah setiap fi’il berikut ke dalam kalimat: pada kalimat pertama sebagaimana adanya, dan yang kedua setelah merubahnya menjadi bab fa’’ala. 3. Dengan proses apa fi’il yang digarisbawahi dalam kalimat berikut dirubah ke dalam bentuk transitif? Fi’il
wH[ (dia menunjukkan/memperlihatkan):
1. Latihan pengucapan: Salah seorang siswa mengatakan kepada yang lainnya
2.
*H* [
` 2 dan yang lain menjawabnya dengan k )< 1 $# ? U*H| atau $# N?U*H[ d .5 Latihan pengucapan: Guru berkata kepada seorang siswa t N s *.NNUH [[ ‘Apakah kamu telah menunjukkan bukumu kepadaku?’ Dia menajwab $# ? #UH [ pC ‘Ya, Saya telah menunjukkan kepadamu’6.
Bab fa’aala menunjukkan pekerjaan ekstensif (h # /? E) dan intensif (= r >): Garisbawahilah fi’il yang termasuk dalam bab fa’’ala dalam ayat berikut dan jelaskan maknanya.
)+ seharusnya memiliki tanwin, tetapi telah dihapuskan untuk alasan metris (keserasian) 5 Siswi berkata kepada siswi lainnya ` 2 *.NUH* [. Yang lain menjawab $ N?NUH* [ d / k )< 1 $ ? UH* | . 6 Guru berkata kepada siswi: t s *.NNUH [[ (?a ?araitinî daftaraki) 4
Kata
7 http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4
Tahdzir: Bentuklah contoh-contoh tahdzir dengan bantuan kata-kata berikut. Fi’il
FB" [ .
Tulislah kembali kalimat berikut dengan menggunakan
1 # * 3 E*
FB" [.
:
1. Tulislah i’rab dari
1 # * 3 E* .
2. Jawablah setiap pertanyaan berikut dengan menggunakan nama-nama penyakit yang disebutkan di dalam kurung. Umum: 1. Berikanlah masdar setiap fi’il berikut. 2. Gunakanlah setiap kata berikut dalam kalimatmu sendiri. 3. Latihan pengucapan: Setiap siswa berkata kepada temannya sesuatu seperti
1 # U1 . Dan dia menjawab dengan mengatakan 1Q ^# * U $# [ t Hs[ "o.
^# * )
8 http://www.raudhatulmuhibbin.org
Panduan Durusul Lughah al-Arabiyyah – 4
Pelajaran 2 Pada bagian ini kita mempelajari yang berikut:
(fa’ala): Dalam bab ini, alif ditambahkan setelah huruf pertama, contoh: < ’dia bertemu’, 1 ’dia menolong, o ’dia mencoba’, H ’dia menulis (surat), 1 D ’dia menyaksikan, F
Mudhari : Karena fi’il terdapat dalam empat huruf, =HP contoh: