Analisis Pembentukan Portofolio Efisien Pada Sektor Industri Pertambangan Yang Tercatat Dalam Indeks LQ45 Dengan Menggunakan Model Markowitz Di Bursa Efek Indonesia Nama NPM Jurusan Pembimbing
: Fanzi Nalar Prasetia : 15209431 : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto
Latar Belakang Investasi merupakan penanaman modal atau sumber dana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan investasi pada dasarnya menyangkut masalah pengelolaan dana pada suatu periode tertentu. Dengan adanya pasar modal, para investor dapat melakukan investasi pada banyak pilihan sesuai dengan keberanian mengambil risiko dimana para investor akan memaksimalkan return yang dikombinasikan dengan risiko tertentu dalam setiap investasinya. Risiko dapat diminimalkan dengan melakukan portofolio saham. Semakin banyak saham yang dimasukan ke dalam portofolio, semakin kecil risiko yang ditanggung. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan dari masing-masing sekuritas. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat risiko dari masing-masing sekuritas. 3. Memberikan gambaran suatu pemilihan portofolio efisien dari portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini.
Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap emiten saham yang digolongkan pada sektor industri pertambangan pada Bursa Efek Indonesia, yaitu PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS) yang akan dikombinasikan dalam suatu portofolio. Adapun data yang akan digunakan adalah data pergerakan harga saham bulanan selama 5 tahun (60 bulan), yaitu periode bulan Januari 2008 sampai dengan bulan Desember 2012 pada kelima saham tersebut. Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return dan risk. Return adalah tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi. Sedangkan risk adalah tingkat risiko yang diterima oleh investor dari suatu investasi. Atau dengan kata lain dapat diartikan sebagai kemungkinan tingkat keuntungan yang diperoleh menyimpang dari tingkat keuntungan yang diharapkan. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang didapat dari catatan tertulis yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia seperti yahoo finance dan idx.
Alat Analisis Yang Digunakan 1. Langkah pertama adalah dengan menghitung tingkat keuntungan (return) saham bulanan masing-masing sekuritas. 2. Setelah mengetahui tingkat keuntungan (return) saham bulanan, selanjutnya mencari nilai yang diharapkan (expected return) dari masing-masing sekuritas. 3. Lalu menghitung risiko portofolio (standar deviasi) dan varians dari masingmasing sekuritas untuk mengetahui risiko dari masing-masing sekuritas. 4. Sebelum melakukan pembentukan portofolio, sebaiknya menghitung koefisien korelasi terlebih dahulu agar dapat diketahui hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yang lain, tetapi bukan merupakan hubungan sebab akibat. 5. Setelah mengetahui keeratan hubungan antar variabel, langkah selanjutnya adalah menghitung tingkat keuntungan (expected return) dari portofolio. 6. Kemudian yang terakhir adalah menghitung risiko (standar deviasi) dari portofolio yang telah dibentuk.
Hasil
Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa : 1. Tingkat keuntungan dan risiko terbesar dimiliki oleh saham ITMG, yaitu sebesar 2,31% dan 134,81%. 2. Tingkat keuntungan terkecil dimiliki oleh saham ANTM, yaitu sebesar -0,87% dengan tingkat risiko sebesar 52,14%. 3. Tingkat risiko terkecil dimiliki oleh saham TINS, yaitu sebesar 15,70% dengan tingkat keuntungan sebesar -0,13%.
Penentuan Portofolio Efisien 1. Risk seeker, investor yang menyukai (berani menghadapi) risiko dengan mengharapkan return tertinggi. Dengan investor yang menyukai risiko (Risk Seeker) dapat memilih portofolio ke-9 sebagai portofolio yang efisien, dengan proporsi dana saham ANTM 15%, ENRG 10%, ITMG 25%, PTBA 40% dan TINS 10%, menghasilkan expected return sebesar 0,97% dan risiko sebesar 72,50%
2. Risk averse, investor yang bersifat menghindari risiko. Investor ini akan memilih portofolio dengan risiko terendah dan menerima tingkat keuntungan terendah pula. Pada portofolio ke-8 sebagai portofolio efisien untuk tingkat risiko terkecil dengan proporsi dana saham ANTM 25%, ENRG 20%, ITMG 10%, PTBA 15% dan TINS 30%, menghasilkan expected return sebesar 0,11% dan risiko sebesar 44,39%.
Kesimpulan Jika dianalisis berdasarkan pandangan pada setiap tipe investor, maka dapat disimpulkan bahwa untuk investor yang menyukai risiko (risk seeker) dapat memilih portofolio ke-9 sebagai portofolio efisien, dengan proporsi dana saham ANTM 15%, ENRG 10%, ITMG 25%, PTBA 40% dan TINS 10% karena mempunyai expected return terbesar yaitu sebesar 0.0097 dengan risiko sebesar 0.7250. Untuk investor yang tidak menyukai risiko (risk averse) dapat memilih portofolio ke-8 sebagai portofolio yang efisien, dengan proporsi dana saham ANTM 25%, ENRG 20%, ITMG 10%, PTBA 15% dan TINS 30% karena mempunyai risiko terkecil dengan expected return sebesar 0.0011 dan risiko sebesar 0.4439. Saran Pengambilan keputusan untuk menanamkan modal pada suatu saham sebaiknya mempertimbangkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan risiko yang akan ditanggung pada masing-masing saham. Dan untuk dapat risiko seminimal mungkin, sebaiknya portofolio dibentuk dari banyak sekuritas. Karena semakin banyak sekuritas, maka dapat mengurangi risiko pada portofolio tersebut. Untuk memperoleh investasi yang terbaik, sebaiknya investor memiliki informasi yang jelas mengenai perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.