Tahap 7 No. 7 Jan - Feb 2017
Yesaya k Filipi
DAFTAR ISI Redaksi ................................................................................. 3 Renungan Tahun Baru ........................................................... 4 Sang Penguasa yang Tak Terbatas ............................................ 5 Renungan Tanggal 2 Januari - 24 Februari 2017 ....................... 6 Dukungan bagi Pekerjaan Misi............................................... 60 Renungan Tanggal 25-28 Februari 2017 ..................................61 Daftar Gereja Sinode GKY .................................................... 66
Diterbitkan oleh: Sub Bid. Pembinaan Warga Gereja Sinode Gereja Kristus Yesus
Ketua: Pdt. Bagio Sulianto Editor Umum: GI Purnama Penulis: Pdt. Andreas Himawan, Pdt. Souw Suharwan, GI Purnama
Gerakan Membaca Alkitab sejak tahun 1999 diterbitkan dwibulanan dalam bahasa Indonesia dan Mandarin.
Renungan GEMA juga dapat dibaca melalui : • Online di website GKY (www.gky.or.id - bagian literatur), atau langsung klik Renungan Gema (di sebelah kiri bawah) • Download di website GKY (www.gky.or.id - bagian download), atau langsung klik Mobile Gema untuk Android & Ios (di sebelah kiri bawah) • Download langsung di Gadget anda melalui Google play atau App store. Alamat Redaksi : Jl. Mangga Besar I/74, Jakarta 11180. Telepon: (+62-21) 6010405-08, Website: www.gky.or.id, e-mail:
[email protected]
R
edaksi
Salam sejahtera dalam kasih Kristus. Di sepanjang sejarah, Allah seringkali mengizinkan—bahkan kadang-kadang bisa kita sebut merancang—berbagai masalah dan penderitaan yang menimpa umat-Nya dengan maksud agar umat-Nya sadar akan dosa mereka atau agar umat-Nya belajar untuk senantiasa bergantung kepada Allah. Allah mengizinkan pilkada yang sebentar lagi akan berlangsung didahului oleh berbagai ketegangan bagi umat Allah. Semua masalah yang kita hadapi ini umumnya merupakan peringatan Allah agar kita terus memperbaiki kualitas kehidupan Kristen kita dan kita terus mendekatkan diri kepada Allah. Yakinilah bahwa “Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.” (Roma 8:28). Pada edisi ini, kita akan bersama-sama membaca dan merenungkan Kitab Yesaya dan Surat Filipi. Kitab Yesaya dituliskan agar para pembaca kitab ini menyadari bahwa semua peristiwa yang Allah izinkan terjadi dalam hidup umat-Nya itu semuanya adalah hasil rancangan Allah. Tidak ada sesuatu pun yang terjadi secara kebetulan atau terjadi di luar kendali Allah. Di satu sisi, walaupun apa yang kita alami kadang-kadang tidak menyenangkan, kita tidak boleh mengatakan bahwa Allah telah “kecolongan”. Di sisi lain, kita harus mengakui bahwa jalan pikiran Allah tidak selalu bisa kita pahami. Sekalipun demikian, kita harus meyakini bahwa rencana Allah selalu baik, walaupun kebaikan-Nya tidak selalu bisa cepat kita kenali. Surat Filipi juga istimewa karena walaupun surat ini ditulis dari penjara, sedikit pun Rasul Paulus—sang penulis—tidak pernah mengeluh. Edisi ini akhirnya bisa kami selesaikan dengan susah payah karena kemurahan Allah menyertai kami. Kami mengucapkan terima kasih kepada penulis dan semua penerjemah serta editor yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan GeMA edisi ini. Akhir kata, kami menghimbau kepada Anda yang memakai perangkat Android atau Apple agar mencoba aplikasi GeMA agar Anda tetap bisa mengikuti renungan GeMA saat Anda berada di luar kota dan tidak membawa GeMA. Semoga GeMA edisi ini bermanfaat! Selamat Tahun Baru!
Tahun Baru u, Mingg 1 Jan
F
Mengenal & Serupa dengan Yesus Bacaan Alkitab hari ini: Filipi 3:10-11
ilipi 3:10 menyatakan tekad Paulus, yaitu bahwa dia selalu ingin mengenal Yesus. “Mengenal” bukan hanya dalam arti memiliki pengetahuan tentang Yesus, tetapi juga berarti mengalami Yesus. Mengenal Yesus adalah menyatu secara intim dengan Yesus. Melalui pengenalan dan pengalaman dengan Yesus, sifat Paulus diubah menjadi semakin mirip dengan sifat Yesus. Ada dua hal penting terjadi ketika seseorang benar-benar mengenal, mengalami, dan menyatu dengan Yesus Kristus: Pertama, dia akan mengalami kuasa kebangkitan Yesus. Kuasa ini merupakan sumber kekuatan yang memberi kemenangan atas ketakutan, penderitaan, dan bahkan atas kematian. Kedua, dia akan menyatu dan mendapat bagian dalam penderitaan Yesus Kristus. Penderitaan dan kematian Yesus adalah perwujudan cinta kasih-Nya kepada manusia berdosa. Paulus sadar bahwa menyatu dengan Yesus bukan hanya menyatu dengan kekuatan Yesus, tetapi juga menyatu dengan penderitaan dan kematian Yesus. Bahkan, menurut Paulus, kesediaan dan kesetiaan untuk memikul salib, untuk berkorban, dan bahkan untuk mati bagi pelaksanaan misi Allah membuat Paulus sungguh-sungguh mirip dan serupa dengan Tuhan Yesus. Tetapi, untuk dapat berkorban dan mati seperti Kristus, Paulus membutuhkan kekuatan. Kuasa kebangkitan Yesus Itulah yang mengalahkan segala kelemahannya. Memasuki tahun baru ini, milikilah komitmen untuk semakin mengenal, mengalami dan menyatu dengan Yesus Kristus. Kiranya kita kian mengalami kuasa Yesus, yaitu kuasa yang memampukan kita hidup dan melayani Allah dengan penuh kesungguhan dan pengorbanan, bahkan dengan setia memikul salib seperti yang Yesus sudah lakukan untuk kita. [AH]
“Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” Lukas 9:23b 4
Sang Penguasa yang Tak Terbatas
I
nti pesan dari kitab Yesaya adalah bahwa sesungguhnya Allah adalah Penguasa dunia ini. Dialah yang mengatur segala sesuatu. Dialah yang mengatur semua yang dialami oleh umat-Nya. Kekuasaan Allah bukan hanya mencakup umat Israel, tetapi juga mencakup bangsa-bangsa lain di luar bangsa Israel. Bila bangsa Israel berhasil dikalahkan dan dijajah oleh musuh, hal itu tidak berarti bahwa Allah tidak sanggup melindungi umat-Nya, tetapi bahwa Allah hendak menghukum umat-Nya yang telah berdosa terhadap Dia. Bila bangsa-bangsa lain bisa mengalahkan dan menjajah umat Allah, hal itu bukan karena mereka atau ilah yang mereka sembah sanggup mengalahkan Allah Israel, tetapi karena Allah hendak mermakai mereka untuk mendidik umat Allah. Nabi Yesaya bin Amos melayani pada zaman Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia, yaitu raja-raja Yehuda (Yesaya 1:1). Akan tetapi, nubuat yang disampaikan dalam kitab ini bukan hanya menyangkut zaman raja-raja tersebut, tetapi jauh ke masa depan. Allah dengan sengaja memberitahukan hal-hal yang masih belum terjadi untuk menunjukkan bahwa Dia berkuasa atas masa depan. Hukuman pembuangan bagi umat Allah dan hukuman terhadap bangsa-bangsa yang telah berlaku jahat secara berlebihan terhadap umat Israel semuanya dirancang dan dikendalikan oleh Allah. Melalui nubuat yang disampaikan melalui Nabi Yesaya ini, Allah menunjukkan bahwa Dia lebih berkuasa daripada ilah-ilah yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir, bahkan Allah hendak menunjukkan bahwa ilah-ilah bangsa kafir itu tidak berdaya dan tidak bisa berbuat apa-apa. Bila kita hanya memperhatikan sejarah bangsa Israel dan sejarah bangsa-bangsa lain, maka yang kita lihat adalah kondisi yang mengecewakan. Baik bangsa Israel maupun bangsa-bangsa lain semuanya menyimpang dari kehendak Allah. Oleh karena itu, melalui Nabi Yesaya, Allah menyampaikan rencana-Nya untuk mengutus Sang Mesias yang akan datang guna menyelesaikan semua permasalahan manusia melalui jalan penderitaan. Bagi kita sekarang, jelas bahwa Sang Mesias itu menebus dosa manusia melalui kematian-Nya di kayu salib! [P] 5
, Senin 2 Jan
K
Pesan Kitab Yesaya Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 1
itab para nabi tidak mudah dipahami karena pesan yang disampaikan bisa menyangkut masa kini (masa saat kitab ditulis) dan bisa menyangkut masa depan, atau menyangkut keduanya. Repotnya, peristiwa historis yang berkaitan dengan suatu nubuat seringkali sulit dipastikan, padahal peristiwa historis membantu kita memahami maksud dan tujuan nubuat. Ingatlah bahwa kitab para nabi tidak selalu disusun secara kronologis (sesuai dengan urutan waktu). Oleh karena itu, tidak mengherankan bila panggilan terhadap Yesaya untuk menjadi seorang nabi terdapat di pasal 6, bukan di pasal 1. Ingatlah pula bahwa sekalipun nabi Yesaya melayani pada zaman Uzia (atau Azarya), Yotam, Ahas, dan Hizkia, nubuat Nabi Yesaya tidak terbatas tentang masa itu saja, melainkan mencakup masa kehancuran kota Yerusalem dan masa pembuangan, bahkan mencakup masa depan tentang Yesus Kristus, Sang Mesias yang dijanjikan Allah. Hal lain yang membuat kitab para nabi sulit dipahami adalah sebutan “Israel” yang bisa menunjuk kepada Kerajaan Israel Utara saja, tetapi juga bisa menunjuk kepada seluruh Israel (Kerajaan Utara dan Kerajaan Selatan). Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa jika Allah menghukum umat-Nya, hal itu disebabkan karena dosa umat-Nya sudah keterlaluan. Bangsa Israel (secara keseluruhan) tidak memiliki rasa terima kasih (1:2-3). Mereka beribadah dengan cara mereka sendiri, dengan mengabaikan tuntutan untuk menaati firman-Nya! Ketaatan terhadap kehendak Allah tidak boleh diganti dengan ritual (upacara) persembahan korban (1:10-14)! Yang perlu dilakukan umat Israel adalah bertobat (1:16-20)! Apakah Anda telah mewujudkan iman Anda dalam perbuatan? [P] “Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.” Yesaya 1:18
6
sa, Sela 3 Jan
B
Berkat dan Hukuman Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 2
erita yang disampaikan Allah melalui para nabi-Nya seringkali berupa gabungan antara berkat (kemuliaan di masa depan) dan hukuman (pada masa kini) atas dosa yang dilakukan oleh umat-Nya. Dalam pasal 1, umat Allah dihukum karena ibadah mereka hanya berupa upacara persembahan korban tanpa disertai dengan pertobatan. Dalam pasal 2, umat Allah dihukum karena kemakmuran ekonomi dan kejayaan militer membuat mereka sombong, bahkan membuat mereka meniru bangsa-bangsa kafir dengan menyembah berhala serta melakukan sihir dan tenung. Di hari-hari terakhir (akhir zaman), Yerusalem dan Bait Allah akan menjadi tempat orang belajar dan berziarah secara rohani, tetapi hal itu baru akan terlaksana di masa depan yang jauh, bukan di masa kini. Pada masa Nabi Yesaya, hal itu belum terwujud. Di masa depan yang lebih dekat, Allah akan menghukum kesombongan umatNya yang mengandalkan kekayaan dan kekuasaan. Walaupun nubuat dalam pasal ini terutama ditujukan kepada umat Yehuda dan penduduk Yerusalem, nubuat tersebut mengingatkan kita (yang hidup pada masa kini) bahwa Tuhan akan menghukum semua orang yang hidup dalam dosa. Saat keadaan kita makmur dan berkuasa, ingatlah bahwa dosa telah mengintip untuk menjatuhkan kita. Jangan biarkan diri kita terlena oleh kemakmuran dan kenikmatan sesaat. Ingatlah bahwa berkat paling utama adalah berkat untuk masa depan. Dengan mengingat berkat yang tersedia bagi kita di masa depan, kita akan memperoleh kekuatan untuk senantiasa mengutamakan kehendak Tuhan pada masa kini. Apakah Anda telah membiasakan diri untuk menolak semua tawaran yang menjauhkan Anda dari kehendak Tuhan? [P]
“Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu. Sedang berhala-berhala akan hilang sama sekali.” Yesaya 2:17-18 7
, Rabu 4 Jan
B
Bertobat Sebelum Terlambat Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 3-4
acaan Alkitab hari ini menggambarkan keadaan yang kacau balau bila umat Tuhan melawan Tuhan melalui perkataan dan perbuatan mereka (3:8). Coba bayangkan, apa yang terjadi bila anak-anak muda, bahkan anak-anak, menjadi pemimpin umat Tuhan (3:4)! Tentu saja keadaan menjadi kacau balau! Orang muda membentak-bentak orang tua dan orang hina membentak-bentak orang mulia (3:5): Bukankah hal itu merupakan gambaran tentang keadaan yang tanpa aturan? Kepemimpinan anak-anak dan orang muda ini hanyalah gambaran dari kelompok pemimpin umat Allah yang bersikap kekanak-kanakan (tidak dewasa), sehingga mereka menjadi sumber penderitaan bagi umat Allah. Nabi Yesaya wafat sebelum peristiwa keruntuhan Yerusalem dan Bait Allah terjadi. Oleh karena itu, apa yang disampaikan oleh Nabi Yesaya bisa disebut sebagai peringatan akan datangnya hukuman Allah bila umat Allah tidak mau segera bertobat. Sayangnya, walaupun di antara empat raja Yehuda yang memerintah pada masa pelayanan Nabi Yesaya (Uzia, Yotam Ahas, Hizkia) hanya Raja Ahas yang jahat, kerusakan moral dan spiritual yang terjadi pada masa itu sudah amat parah sehingga nubuat tentang penghukuman Allah yang disampaikan oleh Nabi Yesaya itu merupakan suatu keniscayaan (sesuatu yang pasti terjadi). Hukuman Allah tidak pandang bulu. Bukan hanya pria yang menderita, tetapi juga wanita. Kesombongan membuat kaum wanita jatuh miskin dan menderita (3:16-24). Kematian banyak pria dalam peperangan membuat jumlah wanita jauh lebih banyak daripada pria (4:1). Sebelum hukuman Tuhan dijatuhkan, kita harus segera bertobat! Apakah Anda telah bertobat dan meninggalkan semua dosa yang Anda ketahui? [P]
“Katakanlah berbahagia orang benar! Sebab mereka akan memakan hasil pekerjaannya. Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri.” Yesaya 3:10-11 8
, Kamis 5 Jan
D
Kehendak Allah bagi Umat-Nya Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 5
alam bacaan Alkitab hari ini, hubungan antara Allah dan umat-Nya digambarkan sebagai hubungan antara Pemilik kebun anggur dan kebun anggur itu sendiri. Sebagaimana seorang pemilik kebun anggur memiliki keinginan (kehendak) atau harapan terhadap kebun anggurnya, demikian pula Allah memiliki tujuan atas kehidupan umat-Nya (5:7, 12). Oleh karena itu, tidak bisa diterima bila umat Allah hidup semaunya sendiri. Allah menghendaki agar umat-Nya hidup dalam keadilan dan kebenaran. Oleh karena itu, kehidupan umat Allah yang jahat dan semaunya sendiri tentu saja mengesalkan hati Allah, dan akhirnya Allah menjatuhkan hukuman berupa runtuhnya kota Yerusalem dan Bait Allah yang menjadi kebanggaan umat Allah, bahkan kemudian mereka dibuang ke pembuangan. Apakah Anda memahami kehendak Allah bagi hidup Anda? Allah ingin agar umat-Nya berbuah seperti pohon anggur yang baik. Tentu saja, buah yang diinginkan Allah adalah kehidupan yang sesuai dengan kehendak-Nya, yaitu kehidupan yang menjadi berkat bagi orang lain. Umat Allah pada masa Nabi Yesaya bukan hanya tidak sanggup mempengaruhi lingkungan mereka yang berdosa, melainkan mereka justru meniru cara hidup orang yang tidak mengenal Allah. Mereka bahkan menantang Allah bertindak terhadap diri mereka (5:18-19). Mereka terlalu percaya diri sehingga murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya (5:20-25). Oleh karena itu, Allah akan menggunakan bangsa asing (yaitu bangsa Babel) untuk menghukum umatNya (5:26-30). Pada masa kini, orang yang mengaku Kristen harus sadar bahwa hukuman Allah akan dijatuhkan bila kita tidak mengalami pembaruan hidup di dalam Kristus! [P]
“Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.” Yesaya 5:7 9
t, Juma 6 Jan
D
Percaya dan Taat Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 6-7
alam bacaan Alkitab hari ini, kita dapat melihat dua hal yang selalu dituntut Allah dari diri kita, yaitu sikap mempercayai Dia dan taat kepada-Nya. Saat Yesaya melihat kemuliaan Allah (pasal 6), dia merasa takut karena menyadari bahwa dirinya adalah seorang yang najis bibir. Kesadaran akan keberdosaan itu justru membuat Allah berkenan menyucikan dan mengampuni dosanya (6:7), dan selanjutnya membuat Yesaya berani menyambut panggilan untuk menjadi utusan Tuhan (6:8). Sikap Yesaya dalam memberi respons terhadap panggilan Tuhan itu amat berbeda dengan sikap Raja Ahas dalam memberi respons terhadap uluran tangan Tuhan yang hendak menolong bangsa Yehuda. Tuhan menginginkan agar Raja Ahas meminta tanda, tetapi dia menolak dengan mengatakan bahwa dia tidak mau mencobai Tuhan (7:12). Walaupun jawaban Raja Ahas seolah-olah jawaban seorang yang amat rohani, jawaban tersebut menyembunyikan sikap keangkuhan dan ketidaktaatan, bahkan mungkin saja hal itu dilandasi oleh sikap tidak percaya yang terselubung (bandingkan dengan 7:9). Kita perlu menyadari bahwa kehendak Allah selalu baik dan benar. Oleh karena itu, tindakan menentang kehendak Allah tidak bisa dibenarkan, apa pun alasannya. Apakah Anda menyadari kehendak Allah bagi diri Anda? Apakah Anda bersikap terbuka terhadap panggilan Allah kepada diri Anda? Bila Anda telah memahami panggilan Allah terhadap diri Anda, Anda harus taat. Jangan biarkan kekuatiran dan kesangsian menghambat respons Anda. Allah bukan hanya menghendaki agar Anda taat kepada-Nya, tetapi Allah juga menghendaki agar Anda percaya bahwa Dia selalu memiliki niat baik terhadap diri Anda! [P]
Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?” Maka sahutku: “Ini aku, utuslah aku!” Yesaya 6:8 10
u, Sabt 7 Jan
P
Hukuman dan Anugerah Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 8:1-9:6
enghukuman Allah atas dosa dan anugerah Allah merupakan dua hal yang ditekankan dalam Alkitab. Memahami kedua hal itu akan membuat pemahaman kita menjadi seimbang. Damsyik (ibu kota Kerajaan Aram) dan Samaria (ibu kota Kerajaan Israel Utara) seringkali menunjuk kepada ancaman terhadap Kerajaan Yudea (Israel Selatan). Dalam waktu dekat, keduanya akan ditaklukkan oleh Kerajaan Asyur. Sekalipun demikian, nubuat yang bersifat negatif ini dilanjutkan dengan nubuat yang bersifat positif, yaitu nubuat tentang kedatangan Sang Mesias (8:23-9:6). Tanah Zebulon dan tanah Naftali (8:23) yang merupakan wilayah yang pertama kali diserbu dan ditaklukkan oleh Kerajaan Asyur adalah wilayah Galilea dalam Perjanjian Baru yang merupakan daerah yang mula-mula dilayani oleh Yesus Kristus, Sang Mesias (Matius 4:13-17). Berita tentang kedatangan Sang Mesias ini merupakan kabar baik bukan hanya bagi bangsa Israel Utara, tetapi juga bagi bangsa Israel Selatan (Yudea), bahkan bagi semua bangsa di muka bumi ini! Allah menghukum, tetapi Allah juga menyiapkan anugerah-Nya. Penghukuman Allah atas dosa dan anugerah Allah kepada orang berdosa merupakan dua hal yang berlaku di sepanjang zaman dan di segala tempat. Kita bisa memilih untuk tetap hidup dalam dosa dan mengabaikan anugerah Allah, tetapi hukuman Allah pasti akan mendatangi kita. Sebaliknya, kita bisa pula bertobat dan meninggalkan dosa serta menyambut anugerah Allah. Bagaimana dengan diri Anda: Apakah Anda telah bertobat dan menyambut anugerah Allah? Ingatlah bahwa anugerah Allah itu ditawarkan dalam waktu yang terbatas! Sambutlah Yesus Kristus, Sang Mesias, sebelum terlambat! [P]
“Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar.” Yesaya 9:1 11
u, Mingg 8 Jan
A
Tidak Mau Bertobat adalah Kebodohan
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 9:7-10:4
da orang berdosa yang sadar akan keberdosaannya, lalu bertobat dan merendahkan diri di hadapan Tuhan, tetapi ada pula orang berdosa yang tidak mau menyadari keberdosaannya, bahkan tetap menyombongkan diri dan tidak mau merendahkan diri di hadapan Tuhan. Semua raja Kerajaan Israel Utara adalah raja yang jahat, sehingga bangsa Israel Utaralah yang lebih dulu menerima hukuman Tuhan. Hukuman mulamula dijatuhkan terhadap para pemimpin dan para nabi palsu. Mereka dihukum lebih dulu karena mereka mengabaikan tanggung jawab mereka untuk memimpin bangsa Israel agar setia kepada Tuhan, bahkan mereka menyesatkan bangsa Israel. Semula Allah hanya memakai bangsa Aram dan bangsa Filistin untuk menghukum umat Israel (9:10-11), tetapi Allah selalu menolong umat-Nya bila mereka berseru kepada-Nya. Sayang, bangsa Israel tidak pernah sunguh-sungguh bertobat. Hukuman adalah tanda kasih Tuhan terhadap umatNya. Orang yang dewasa secara rohani mampu melihat kebaikan dibalik hukuman, tetapi orang yang bersikap kekanak-kanakan hanya melihat bahwa hukuman itu tidak menyenangkan dan tidak dapat melihat kebaikan yang terkandung dalam hukuman. Bangsa Israel adalah bangsa yang keras kepala yang tidak pernah sungguh-sungguh sadar bahwa Allah mengasihi mereka dan selalu memberikan yang terbaik bagi mereka. Pada masa kini pun, hukuman Tuhan selalu bertujuan positif (memperbaiki diri kita). Apakah Anda telah membiasakan diri untuk belajar dari hal-hal negatif (hukuman atau penderitaan) yang Anda alami, sehingga kehidupan Anda semakin hari menjadi semakin berkenan di hadapan Tuhan? [P]
“Tetapi bangsa itu tidak kembali kepada Dia yang menghajarnya, dan mereka tidak mencari TUHAN semesta alam. Maka TUHAN mengerat dari Israel kepala dan ekor, batang dan ranting pada satu hari juga.” Yesaya 9:12-13 12
, Senin 9 Jan
B
Bahaya Kesombongan Rohani Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 10:5-34
angsa Asyur adalah bangsa yang dipakai Tuhan untuk menghukum umat Israel Utara yang tidak mau bertobat dari dosa dan kesombongannya. Sayangnya, mereka tidak sadar bahwa mereka hanyalah alat di tangan Tuhan. Bila Allah tidak bermaksud memakai mereka, mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Selanjutnya, mereka menjadi sombong! Mereka mengira bahwa diri mereka hebat serta mengira bahwa patung-patung yang mereka sembah lebih hebat daripada Allah Israel! Mereka tidak sadar bahwa mereka jaya karena dipakai oleh Sang Penguasa Sejati, yaitu Allah Israel! Setelah mereka dipakai menjadi alat di tangan Allah untuk menghukum umat Allah, akan datang giliran mereka untuk dihukum oleh Allah. Tidak semestinya mereka bersikap sombong! Allah bisa memakai siapa saja untuk menjadi alatNya. Allah bisa memakai Nabi Yunus yang berani membangkang terhadap perintah Allah untuk membuat bangsa Niniwe yang jahat itu bertobat. Allah bahkan bisa memakai Yudas Iskariot, sang pengkhianat, untuk membuat rencana penebusan melalui pengorbanan Tuhan Yesus terlaksana. Pada zaman ini, Allah masih tetap bisa memakai berbagai cara (termasuk kesaksian, khotbah, pelayanan kasih, dan sebagainya) untuk membuat rencana-Nya terlaksana. Bila Anda pernah dipakai Allah untuk melaksanakan rencana-Nya, hati-hatilah agar Anda tidak jatuh ke dalam dosa kesombongan. Sadarilah bahwa Anda hanyalah alat di tangan Sang Penguasa Sejati, yaitu Allah yang Mahakuasa. Bila Allah mau memakai kita, kita harus bersyukur, bukan menjadi sombong! Apakah Anda sadar bahwa Allah bisa memakai siapa saja—termasuk Anda—untuk menjadi alat-Nya? [P]
“Tetapi apabila Tuhan telah menyelesaikan segala pekerjaan-Nya di gunung Sion dan di Yerusalem, maka Ia akan menghukum perbuatan ketinggian hati raja Asyur dan sikapnya yang angkuh sombong.” Yesaya 10:12 13
sa, Sela n 10 Ja
P
Kehadiran Mesias Menyelesaikan Masalah
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 11-12
erhatikan bahwa Tunas dari tunggul Isai (11:1) menunjuk kepada Keturunan Daud, yaitu Yesus Kristus, Sang Mesias itu. Perlu dipahami bahwa nubuat tentang Sang Mesias dalam bacaan hari ini di satu pihak merupakan jawaban bagi permasalahan aktual (masalah yang saat itu muncul) dan di pihak lain merupakan sumber pengharapan tentang hal-hal yang masih belum terwujud. Di satu sisi, bukankah hikmat dan pengertian, nasihat dan keperkasaan, pengenalan dan takut akan Tuhan (11:2) merupakan hal-hal yang amat dibutuhkan oleh umat Tuhan pada zaman dulu maupun pada masa kini? Bukankah umat Tuhan memerlukan pemimpin yang takut akan TUHAN, yang menghakimi dengan adil dan jujur, serta yang benar dan setia (11:3-5)? Di sisi lain, keadaan damai dan aman yang digambarkan dalam 11:6-9 mengingatkan kita kepada Taman Eden (Kejadian 2) dan jelas merupakan pengharapan yang belum terwujud sampai saat ini. Nama-nama tempat yang disebut dalam 11:11 bukanlah dimaksud sebagai penyebutan lengkap, melainkan ungkapan untuk menunjukkan bahwa sisa umat Allah itu kembali atau dikumpulkan dari berbagai arah (Asyur dari arah Timur Laut; Mesir, Patros, Etiopia dari arah Barat Daya; Elam dan Sinear dari arah Tenggara; Hamat dari arah Utara; dan pulau-pulau di laut dari arah Barat), sehingga tak perlu dibedakan dengan kembalinya orang-orang Yehuda dari empat penjuru bumi (11:12). Kembalinya umat Allah dari berbagai penjuru bumi ini terjadi pada tahun 1948 dan menghasilkan berdirinya negara Israel, tetapi kita masih mengharapkan bersatunya umat Allah dari segala suku dan bahasa yang akan terjadi saat Tuhan Yesus datang kedua kali. [P]
Pada waktu itu engkau akan berkata: “Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku: tetapi murka-Mu telah surut dan Engkau menghibur aku.” Yesaya 12:1 14
, Rabu n 11 Ja
K
Penguasa yang Sesungguhnya Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 13
itab Yesaya memuat berbagai penghukuman Tuhan, bukan hanya terhadap bangsa Israel—Israel Utara maupun Israel Selatan—melainkan juga terhadap bangsa-bangsa lain, termasuk bangsa Asyur dan Babel. Tuhan memakai bangsa Asyur untuk menghukum bangsa Israel (Kerajaan Utara), dan bangsa Babel Tuhan pakai untuk menghukum bangsa Asyur dan Yehuda (Israel Selatan). Bangsa Babel kemudian ditaklukkan oleh bangsa Media-Persia (orang Madai, 13:17). Yang menarik berita penghukuman bangsa asing itu tidak ditujukan kepada bangsa itu sendiri, melainkan kepada bangsa Yehuda. Mengapa Tuhan menyampaikan berita tentang penghukuman bangsa-bangsa asing—yang notabene adalah musuh bangsa Israel—kepada bangsa Israel? Pertama, Tuhan menginginkan agar umat Allah tidak merasa takut terhadap bangsa-bangsa asing itu dan tidak mencari bantuan kepada bangsa lain saat menghadapi ancaman. Kedua, Tuhan menginginkan agar umat Allah tetap mempercayai Allah—Sang Penguasa yang Sesungguhnya—dalam menghadapi ancaman bahaya dari bangsa apa pun. Umat Allah pada masa kini pun kadang-kadang dicekam ketakutan ketika menghadapi ancaman bahaya dari kelompok-kelompok ekstrim yang bisa melakukan segala cara untuk mengancam dan menyerang umat Allah. Saat menghadapi ancaman, apakah Anda masih bisa percaya bahwa Allah adalah Sang Penguasa yang Sesungguhnya? Saat berkembang berbagai rumor tentang kemungkinan terjadinya kerusuhan, apakah Anda masih dapat hidup tenang karena mempercayai bahwa tidak ada sesuatu pun di dunia ini yang dapat terjadi tanpa izin Allah? [P]
“Lihat, Aku menggerakkan orang Madai melawan mereka, orangorang yang tidak menghiraukan perak dan tidak suka kepada emas.” Yesaya 13:17 15
, Kamis n 12 Ja
S
Tuhan Mengasihi Umat-Nya Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 14
aat mengalami malapetaka, kita mudah tergoda untuk beranggapan bahwa Tuhan tidak mengasihi kita atau bahwa kasih Tuhan terhadap orang yang tidak mengenal Allah lebih besar daripada terhadap kita yang percaya kepada-Nya. Hal ini juga bisa dirasakan oleh umat Allah pada masa Perjanjian Lama, khususnya saat mereka ditaklukkan oleh bangsa-bangsa asing. Akan tetapi, kita harus menyadari bahwa cara pandang Allah berbeda dengan cara pandang kita. Kita hanya melihat dalam jangka pendek, tetapi Allah melihat dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, kesuksesan orang yang tidak mengenal Allah kadang-kadang menakjubkan. Akan tetapi, dalam jangka panjang, mereka yang berlaku jahat akan menerima hukuman. Dalam jangka pendek, tak jarang umat Tuhan mengalami kekalahan dan penindasan. Akan tetapi, dalam jangka panjang, Tuhan sedang membentuk umat-Nya agar menjadi manusia yang lebih baik. Tak mengherankan bahwa berita penghukuman terhadap umat-Nya disertai oleh berita pemulihan, sedangkan berita penghukuman terhadap orang yang tidak mengenal Allah tidak memiliki kelanjutan. Umat Allah yang hidup dalam sebuah negara sebagai kelompok minoritas tak jarang mengalami diskriminasi dan bahkan mengalami penganiayaan. Dalam keadaan semacam itu, janganlah Anda menyalahkan Tuhan! Yakinilah bahwa Tuhan senantiasa mengasihi umat-Nya! Tuhan kadang-kadang mengizinkan datangnya penderitaan sebagai hukuman atau peringatan, tetapi Tuhan pasti menyediakan jalan keluar. Bisakah Anda memakai cara pandang Allah dan bersyukur saat menghadapi penderitaan? [P] “Sebab TUHAN akan menyayangi Yakub dan akan memilih Israel sekali lagi dan akan membiarkan mereka tinggal di tanah mereka, maka orang asing akan menggabungkan diri kepada mereka dan akan berpadu dengan kaum keturunan Yakub.” Yesaya 14:1 16
t, Juma n 13 Ja
B
Hukuman Terhadap Bangsa Moab Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 15-16
angsa Moab adalah keturunan dari Lot, keponakan Abraham (Kejadian 19:36-37). Walaupun berdasarkan asal-usul, bangsa Moab bisa dianggap seperti keluarga dengan bangsa Israel, hubungan bangsa Moab dan bangsa Israel cenderung buruk. Bangsa Moab tidak menyembah Allah Israel, melainkan menyembah dewa kejijikan yang bernama Kamos (1 Raja-raja 11:7). Pengaruh negatif bangsa Moab amat terasa saat bangsa Israel berjalan di padang gurun dari Mesir menuju Tanah Kanaan. Saat itu, Balak bin Zipor—raja Moab—berusaha keras membayar Bileam untuk mengutuk bangsa Israel. Bileam tidak sanggup mengutuki bangsa Israel karena dicegah oleh Allah (Bilangan 22-24). Akan tetapi, karena Bileam tamak terhadap harta, akhirnya dia mengajarkan siasat kepada bangsa Moab untuk membuat bangsa Israel berzinah dengan para wanita Moab, lalu membawa mereka kepada penyembahan berhala. Akibatnya, bangsa Israel mendapat hukuman keras dari Tuhan (Wahyu 2:14; Bilangan 25). Karena bangsa Moab tinggal sebagai tetangga bangsa Israel, kepercayaan mereka sering menjadi sumber godaan yang bisa membuat bangsa Israel meninggalkan iman kepada Allah Israel (Lihat misalnya 1 Raja-raja 11:7). Selain itu, mereka sering menjadi musuh yang menyengsarakan bangsa Israel (Lihat misalnya Hakim-hakim 3:12-30). Dengan demikian, tidak mengherankan bahwa Moab merupakan salah satu bangsa yang mendapat hukuman Tuhan (Yesaya 15-16). Sekalipun demikian, perlu diingat bahwa Rut—salah seorang wanita yang masuk dalam silsilah Tuhan Yesus (Matius 1:5) adalah seorang wanita Moab. Itukah yang melatarbelakangi sikap lunak terhadap pelarian bangsa Moab? (Yesaya 16:3-5). [P]
“Biarkanlah orang-orang yang terbuang dari Moab menumpang padamu, jadilah tempat persembunyian baginya terhadap si pembinasa! ” Yesaya 16:4a 17
u, Sabt n 14 Ja
B
Runtuh Karena Mengabaikan Allah Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 17
angsa Aram (dalam pasal ini disebut sebagai Damsyik yang menunjuk kepada nama ibu kota Aram) adalah sekutu bangsa Israel Utara (dalam 17:3 disebut Efraim—salah satu suku Israel yang menonjol, dan dalam 17:4 disebut Yakub—salah seorang nenek moyang bangsa Israel) dalam memberontak terhadap Kerajaan Asyur. Karena bangsa Israel Selatan (Yehuda) tidak mau ikut melawan bangsa Asyur, mereka memusuhi bangsa Yehuda. Oleh karena itu, keruntuhan Damsyik yang berhasil ditaklukkan oleh bangsa Asyur segera disusul dengan keruntuhan Kerajaan Israel Utara (Lihat 2 Raja-raja 18:9-12). Sekalipun demikian, Kerajaan Yehuda tidak ikut runtuh karena saat Kerajaan Israel Utara runtuh, Kerajaan Yehuda dipimpin oleh raja yang baik, yaitu Raja Hizkia. Bacaan Alkitab hari ini menjelaskan bahwa keruntuhan Kerajaan Israel Utara disebabkan karena bangsa Israel telah melupakan dan mengabaikan Allah (Yesaya 17:10). Keruntuhan Kerajaan Israel Utara ini beberapa puluh tahun kemudian disusul oleh keruntuhan Kerajaan Yehuda yang juga disebabkan karena penyebab yang sama, yaitu melupakan dan mengabaikan Allah. Sekalipun kisah keruntuhan Kerajaan israel Utara dan Selatan ini amat menyedihkan, kita perlu mengingat bahwa Kerajaan Asyur yang meruntuhkan Kerajaan israel Utara dan Kerajaan Babel yang meruntuhkan Kerajaan Yehuda pun pada gilirannya akan mengalami keruntuhan yang datangnya tiba-tiba. Kerajaan Asyur dirobohkan oleh Kerajaan Babel dan Kerajaan Babel dirobohkan oleh Kerajaan Media-Persia. Saat ini, orang Kristen di banyak tempat menghadapi teror yang menakutkan. Beranikah kita meyakini bahwa teror tak akan terwujud tanpa izin Allah? [P]
“Pada waktu itu kota-kotamu akan ditinggalkan ..., sehingga menjadi sunyi sepi. Sebab engkau telah melupakan Allah yang menyelamatkan engkau, dan tidak mengingat gunung batu kekuatanmu” Yesaya 17:9-10a 18
u, Mingg n 15 Ja
E
Menghadapi Perasaan Takut Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 18
tiopia adalah negeri yang banyak nyamuknya. Oleh karena itu, Etiopia disebut sebagai “negeri dengingan sayap” (18:1). Negeri mereka mengirim utusan untuk menjalin koalisi dengan bangsa yang ditakuti (18:2) karena kekuatan dan kekejamannya, mungkin bangsa Mesir atau bangsa Asyur. Mereka berpikir bahwa berkoalisi dengan bangsa yang kuat akan membuat mereka kuat dan aman. Akan tetapi, Tuhan memberi peringatan bahwa Ia akan menghukum (mengerat, 18:5) bangsa yang kuat itu. Oleh karena itu, sebenarnya berkoalisi dengan bangsa yang kuat tidak akan membawa kebaikan. Bangsa yang kuat itu pun pada akhirnya akan takluk kepada Tuhan. Kecenderungan untuk berlindung pada sesuatu yang kelihatan kuat itu sebenarnya wajar (manusiawi), tetapi tidak tepat. Allahlah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan kita. Dalam kehidupan kita, kita pasti akan menjumpai berbagai kekuatan yang menakutkan di sekitar kita. Kekuatan yang menakutkan itu bisa berwujud suatu negara atau suatu bangsa, tetapi bisa juga berwujud seorang preman atau sebuah organisasi. Kita mungkin saja merasa ketakutan dan kemudian menaklukkan diri terhadap kekuatan yang menakutkan itu. Akan tetapi, keputusan semacam itu sebenarnya merupakan suatu kebodohan dan mencerminkan ketiadaan iman. Satu-satunya yang patut kita takuti dan kepada-Nya kita harus takluk adalah Allah sendiri! Kita harus meyakini bahwa tidak ada sesuatu pun yang lebih kuat daripada Allah. Oleh karena itu, seharusnyalah kita takut kepada Allah dan bersandar kepada-Nya saat kita dicekam ketakutan. Renungkanlah: Apa yang biasa Anda lakukan saat Anda merasa ketakutan? Apakah Anda bersandar kepada Allah? [P] “Sebab sebelum musim buah, apabila waktu berbunga sudah berakhir, dan gugusan putik menjadi buah anggur yang hendak masak, maka TUHAN akan mengerat ranting-rantingnya dengan pisau pemangkas, dan menyisihkan carang-carangnya dengan memancungnya.” Yesaya 18:5 19
, Senin n 16 Ja
S
Menjadi Berkat di Tengah Ketidakpastian
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 19-20
aat menghadapi ancaman bahaya, bangsa Israel sering kurang tekun bersandar kepada Tuhan dan memilih untuk bersandar kepada musuh-musuh mereka, antara lain kepada bangsa Mesir. Sikap bangsa Israel itu jelas salah karena Mesir bukanlah tempat bersandar yang kokoh. Tuhan akan membuat Mesir mengalami perang saudara (19:2), sehingga mereka menjadi lemah dan akhirnya bisa ditaklukkan oleh Asyur (19:4). Bukan hanya Mesir, tetapi Etiopia juga berhasil ditaklukkan (20:1-6), sehingga untuk sementara, Asyur menjadi amat berkuasa. Saat Tuhan menghukum Mesir itu, ada catatan menarik dalam bacaan Alkitab hari ini, yaitu bahwa ada lima kota di Tanah Mesir yang berbicara bahasa Kanaan dan yang bersumpah demi TUHAN semesta alam (19:18). “Berbicara bahasa Kanaan” adalah suatu ungkapan yang menunjukkan bahwa di lima kota itu, penduduknya menyembah Allah bangsa Israel (19:19-22). Hal ini berarti bahwa ada penduduk Israel yang memberi kesaksian yang baik yang membuat sebagian penduduk Mesir percaya kepada Allah Israel. Yang lebih mengesankan, pengaruh terhadap bangsa Mesir kemudian menjalar kepada bangsa Asyur (19:23-25). Ternyata bahwa di tengah situasi yang secara umum merosot secara rohani, ada orang-orang beriman yang kesaksiannya mempengaruhi bangsa-bangsa lain. Situasi yang dihadapi umat Tuhan saat ini berbeda dengan situasi yang dihadapi bangsa Israel, namun sama-sama menghadapi kemerosotan secara rohani dan ketidakpastian secara politik dan keamanan. Apakah dalam situasi saat ini, kita masih sanggup menunjukkan kesaksian hidup yang baik yang dilandasi oleh iman kepada Yesus Kristus? [P]
“Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi, yang diberkati oleh TUHAN semesta alam ...” Yesaya 19:24-25a 20
sa, Sela n 17 Ja
P
Kehancuran Babel Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 21
ada zaman Yesaya, bagian Selatan daerah Babel disebut “tepi laut” karena letaknya dekat teluk Persia. Bila ayat 1 dibandingkan dengan ayat 9, jelas bahwa yang dimaksud dengan “padang gurun di tepi laut” adalah Kerajaan Babel yang dinubuatkan akan mengalami serangan dahsyat dari orang Elam dan orang Madai yang datang secara mendadak dan cepat— seperti wanita yang hendak melahirkan—sehingga membuat Kerajaan Babel runtuh seperti tersapu oleh angin puting beliung yang datang dari padang gurun (21:1-3). Dalam Daniel 5:28, orang Madai dan orang Elam disebut sebagai orang Media dan orang Persia. Bagi Yesaya, penglihatan tentang hancurnya Babel ini menggelisahkan (Yesaya 21:4). Ironisnya, bangsa Babel tidak menyadari datangnya bahaya yang sedang mengancam mereka. Orang Media dan Persia menyerbu saat Belsyazar— raja Babel terakhir—sedang berpesta (Daniel 5:30). Kenyamanan sering membuat manusia kehilangan kewaspadaan. Di Indonesia, para pejabat korup yang kaya raya dan hidup nyaman bisa mendadak tertangkap tangan dan selanjutnya harus hidup secara amat terbatas dalam penjara. Celakanya, orang Kristen pun sering kali lalai untuk berdoa saat keadaan aman tenteram. Bila Tuhan mengizinkan umatNya menghadapi ancaman bahaya, mungkin hal itu merupakan peringatan agar kita sadar bahwa kita memerlukan pertolongan Tuhan. Oleh karena itu, perintah Tuhan Yesus agar umat-Nya berjaga-jaga dan berdoa merupakan perintah yang selalu relevan sepanjang masa. Apakah Anda menyadari bahwa apa yang terjadi di negara kita dan juga dalam hidup kita dipengaruhi oleh doa? [P]
Orang sibuk menyajikan hidangan, mengatur tempat-tempat duduk, makan, minum ... Tiba-tiba kedengaran: “Hai para panglima! Siaplah tempur, minyakilah perisai!” Yesaya 21:5 21
, Rabu n 18 Ja
P
Menanggapi Peringatan Tuhan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 22
erkataan “lembah penglihatan” (22:1, 5) jelas menunjuk kepada kota Yerusalem (22:10, 21). Tidak jelas mengapa Yerusalem disebut sebagai kota penglihatan, tetapi ada kemungkinan bahwa penyebutan itu disebabkan karena adanya Lembah Kidron di sebelah Timur dan Lembah Hinom di sebelah Barat dan Selatan kota Yerusalem. Dalam nubuat ini, kota Yerusalem sedang berada dalam keadaan terancam. Dalam jangka waktu dekat, nubuat ini menunjuk kepada situasi pengepungan kota Yerusalem oleh tentara Asyur (22:2, 9-11, 13). Dalam jangka waktu panjang, nubuat ini menunjuk kepada penghancuran kota Yerusalem oleh tentara Babel yang berujung dengan pembuangan (22:3, 4, 12, 14). Akan tetapi, perlu dipertimbangkan pula bahwa perkataan “Pada waktu itu” umumnya menunjuk kepada akhir zaman. Nubuat tentang penghukuman terhadap kota Yerusalem jelas merupakan peringatan yang bertujuan agar umat Allah bertobat. Menurut kebiasaan zaman itu, pertobatan diungkapkan dengan cara “menangis dan meratap dengan menggundul kepala dan melilitkan kain kabung” (22:12). Sayangnya, peringatan tersebut ditanggapi secara tidak semestinya. Di Yerusalem, masih ada “kegirangan dan sukacita” yang diungkapkan melalui pesta pora karena mereka memegang prinsip “Marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati!” Sikap penduduk Yerusalem dalam menyikapi peringatan Tuhan ini sangat mengecewakan. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak orang yang mengaku Kristen, tetapi tetap hidup dalam dosa dan tidak mempedulikan peringatan Tuhan, padahal hukuman Tuhan pasti akan terlaksana. Apakah Anda peka terhadap peringatan Tuhan? [P] “Kalau hanya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan manusia saja aku telah berjuang melawan binatang buas di Efesus, apakah gunanya hal itu bagiku? Jika orang mati tidak dibangkitkan, maka “marilah kita makan dan minum, sebab besok kita mati”.
1 Korintus 15:32
22
, Kamis n 19 Ja
T
Allah Menentang Orang yang Sombong!
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 23
irus dan Sidon adalah kota pelabuhan terbesar pertama dan kedua di daerah Fenisia. Sebagai kota pelabuhan yang besar, jelas bahwa kedua kota tersebut juga merupakan pusat perdagangan. Oleh karena itu, kedua kota tersebut—terutama kota Tirus—merupakan kota yang kaya, dan sekaligus merupakan kota yang berkuasa secara ekonomi. Sebagaimana kekuatan militer membuat bangsa Asyur dan bangsa Babel menjadi sombong, demikian pula kekuatan ekonomi membuat penduduk Tirus dan penduduk Sidon menjadi sombong. Kesombongan penduduk Tirus dan penduduk Sidon ini membuat Tuhan menghukum mereka melalui tangan bangsa Babel. Karena Tirus dan Sidon merupakan pusat perdagangan, maka rusaknya pelabuhan di kota Tirus dan Sidon mempengaruhi kota-kota di sekitar mereka, bahkan pengaruh kehancuran kedua kota itu terasa oleh penduduk Mesir dan penduduk Tarsis yang berdagang dengan mereka. Kehancuran kota Tirus dan Sidon ini merupakan peringatan bagi orang-orang yang berkuasa dan orangorang kaya pada masa kini agar tidak sombong karena kesombongan akan mendatangkan hukuman Allah. Kekuasaan dan kekayaan Anda sepatutnya dipersembahkan kepada Allah guna dipakai untuk pekerjaan Allah dan untuk menolong sesama. Kita harus senantiasa menyadari bahwa apa yang kita miliki saat ini asalnya dari pemberian Tuhan dan dititipkan kepada kita untuk dipakai secara bertanggung jawab serta pada waktunya nanti harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Apakah Anda sudah memakai kekuasaan dan kekayaan yang Anda miliki untuk kemuliaan Tuhan dan untuk kepentingan sesama? [P] Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” 1 Petrus 5:5 23
t, Juma n 20 Ja
S
Sang Penguasa Mutlak Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 24
aat menyimak bacaan Alkitab hari ini, mungkin saja dalam pikiran kita terlintas pertanyaan, “Apakah Tuhan benarbenar memiliki kuasa atas bumi dan segala isinya?” Pertanyaan ini penting karena tanpa jawaban atas pertanyaan tersebut, kita tidak bisa menjawab pertanyaan, “Mungkinkah semua hal yang dibicarakan dalam bacaan Alkitab hari ini terjadi?” Dalam beberapa minggu ini, kita telah membaca bahwa Asyur dan Babel yang menyombongkan kekuatan militer mereka serta Tirus dan Sidon yang menyombongkan kekayaan mereka dihukum Allah karena kesombongan mereka. Apakah perkataan Allah dalam bacaan Alkitab hari ini yang menyatakan bahwa Allah akan menghancurkan dunia ini (24:1) benar-benar akan bisa terwujud? Allah berbeda dengan manusia! Manusia yang merasa dirinya hebat telah menyalahi kodratnya sebagai makhluk ciptaan yang memiliki kelemahan dan keterbatasan. Sebaliknya, Allah Pencipta yang Mahakuasa itu tidak pernah bisa dikatakan sombong karena Dia memang tidak terbatas dan mampu melakukan apa pun tanpa terkecuali. Manusia yang berkuasa tidaklah mahakuasa dan selalu ada hal-hal yang tidak mampu dia lakukan. Sebaliknya, Allah mampu melakukan apa pun. Satu-satunya keterbatasan Allah adalah bahwa Dia tidak dapat menyalahi kodratnya sebagai Allah Yang Mahakuasa, Mahatahu, Mahaadil, Mahabenar, dan seterusnya. Allah tidak bisa menjadi tidak mahakuasa, tidak mahatahu, dan seterusnya. Semua yang Allah katakan dalam firman-Nya pasti akan terlaksana pada waktu yang ditetapkan oleh Allah. Apakah Anda yakin bahwa Allah sanggup mewujudkan semua nubuat dalam Alkitab? [P]
“Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk TUHAN? ” Kejadian 18:14a 24
u, Sabt n 21 Ja
D
Ungkapan Syukur Berlandaskan Iman
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 25
alam bacaan Alkitab hari ini, Nabi Yesaya mengungkapkan rasa syukurnya atas rancangan Allah. Yang menarik adalah bahwa pada saat itu, nubuat Allah yang disampaikan melalui Nabi Yesaya itu belum terwujud. Sekalipun demikian, jelas bahwa dalam 25:1, Nabi Yesaya mengungkapkan rasa syukur karena Allah “telah” (bukan “akan”) melaksanakan rancanganNya yang ajaib. Oleh karena itu, ucapan syukur Nabi Yesaya tersebut merupakan ungkapan iman bahwa Allah pasti akan dan bisa melaksanakan apa yang telah Ia janjikan. Nabi Yesaya meyakini bahwa bangsa-bangsa yang kuat pun berada di bawah kekuasaan Allah (25:3). Keperkasaan Allah membuat Allah bisa menjadi tempat pengungsian bagi orang lemah (25:4). Ucapan syukur Nabi Yesaya ini mengungkapkan iman yang menjangkau sampai ke zaman akhir, yaitu bahwa maut akan ditiadakan dan air mata akan dihapuskan (25:8). Allah menghendaki ungkapan syukur yang dilandasi oleh iman. Tanpa iman, ungkapan syukur kita hanya akan didasarkan pada hal-hal yang kelihatan. Dengan perkataan lain, tanpa iman, kita hanya bisa mengucap syukur bila kita sudah menerima berkat Tuhan. Oleh karena itu, tanpa iman, kita tidak akan bisa mengucap syukur saat kita mengalami kegagalan, penganiayaan, sakit, kekurangan uang, dan sebagainya. Tanpa iman, kita hanya akan bisa bersyukur berdasarkan apa yang telah kita terima, bukan berdasarkan iman. Tanpa iman kita tidak akan bisa menerapkan 1 Tesalonika 5:18, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Apakah Anda bisa tetap mengucap syukur saat Anda menghadapi kekurangan, ancaman, kehilangan, kegagalan, dan sebagainya? [P] “Ya TUHAN, Engkaulah Allahku; aku mau meninggikan Engkau, mau menyanyikan syukur bagi nama-Mu; sebab dengan kesetiaan yang teguh Engkau telah melaksanakan rancangan-Mu yang ajaib yang telah ada sejak dahulu.” Yesaya 25:1 25
u, Mingg n 22 Ja
B
Memandang ke Masa Depan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 26
ila dalam pasal sebelumnya, pandangan Nabi Yesaya tertuju pada kota yang runtuh menjadi timbunan batu (25:2), dalam pasal 26 ini, Nabi Yesaya menyaksikan kota yang kuat, bertembok dan berbenteng. Perkataan “Pada waktu itu” (26:1) merupakan ungkapan eskatologis (menunjuk ke masa depan atau ke akhir zaman), maka bisa diduga bahwa kota yang kuat, bertembok, dan berbenteng menunjuk kepada kota Yerusalem baru (bandingkan dengan Wahyu 21). Di sana, tidak ada lagi air mata dan kematian (Wahyu 21:4). Kehadiran kota Yerusalem baru itu didahului oleh masa penghakiman Kristus (2 Korintus 5:10; Wahyu 20:11-15). Itulah sebabnya, di kota Yerusalem baru, yang dipersilakan masuk adalah bangsa yang benar dan yang tetap setia (Yesaya 26:2, 7), yaitu umat Allah yang setia memegang teguh iman kepercayaan kepada Yesus Kristus. Oleh karena itu, bagi orang yang percaya kepada Yesus Kristus, saat penghakiman adalah saat yang ditunggu-tunggu (26:8). Menurut pendapat Anda, apa saja yang bisa membuat seseorang tidak memiliki damai sejahtera dalam menjalani kehidupan? Umumnya, seseorang akan kehilangan damai sejahtera bila dia tidak memiliki pengharapan saat memandang hal-hal yang negatif dalam kehidupan. Memandang ke masa depan itu penting sekali! Banyak orang Kristen yang beranggapan bahwa yang penting adalah masa kini. Pandangan ini bertentangan dengan ajaran Alkitab tentang pengharapan yang tersedia di masa depan! Pengharapan akan masa depan itulah yang akan menghibur dan menguatkan kita saat kita menghadapi kesusahan dan persoalan pada masa kini. Ingatlah bahwa tanggung jawab kita menyangkut masa kini, tetapi pengharapan kita menyangkut masa depan. [P] “Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya. Percayalah kepada TUHAN selama-lamanya, sebab TUHAN ALLAH adalah gunung batu yang kekal.” Yesaya 26:3-4
26
, Senin n 23 Ja
L
Rencana Allah bagi Umat-Nya Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 27
ewiatan (27:1) adalah monster laut berkepala tujuh yang berbahaya dan mengerikan. Lewiatan ini adalah gambaran dari musuh-musuh umat Allah. Dalam pasal-pasal sebelumnya telah disebutkan bahwa bangsa-bangsa yang menyengsarakan bangsa Israel itu pada akhirnya akan dihukum oleh Allah. Sebaliknya, umat Allah yang digambarkan sebagai kebun anggur (27:2) akan dipelihara oleh Allah. Walaupun bangsa Israel Utara dan Israel Selatan (Yehuda) mendapat hukuman Allah karena dosa-dosa mereka, tetapi hukuman Allah itu bersifat memurnikan dan memperbaiki, bukan menghancurkan. Allah tidak segan-segan membinasakan bangsa-bangsa yang menyesatkan umat Israel (digambarkan sebagai puteri malu dan rumput, 27:4) karena Allah secara khusus mengasihi serta memiliki rencana yang indah bagi umat-Nya. Umat Yehuda yang dibuang ke Babel pun pada akhirnya bisa kembali ke Tanah Perjanjian setelah Babel ditaklukkan oleh Media-Persia. Walaupun tidak diuraikan secara jelas, 27:13 memberi petunjuk bahwa kemungkinan bangsa Israel Utara yang dibuang ke Asyur pun bisa ikut kembali ke Tanah Perjanjian. Perkataan “berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi” (27:6) menunjuk kepada berita Injil yang tersebar ke seluruh dunia. Oleh karena itu, bangsa asing yang mau datang untuk menyembah Allah tidak ditolak, karena pada dasarnya Allah mengasihi semua bangsa, bukan hanya bangsa Israel saja (27:5). Kewajiban memberitakan Injil bukanlah perintah bagi orang Yahudi saja, tetapi merupakan kewajiban semua orang percaya. Apakah Anda dan gereja Anda ikut menyebarkan berita Injil secara aktif? [P]
“Pada hari-hari yang akan datang, Yakub akan berakar, Israel akan berkembang dan bertunas dan memenuhi muka bumi dengan hasilnya.” Yesaya 27:6 27
sa, Sela n 24 Ja
B
Bencana Sebagai Alat Peringatan Tuhan
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 28
acaan Alkitab hari ini merupakan celaan terhadap para pemabuk Efraim (28:1, 3). Sebutan “Efraim” bukan hanya menunjuk kepada suku Efraim, tetapi menunjuk kepada bangsa Israel Utara yang diwakili oleh Efraim sebagai suku yang dominan saat itu. Yang menambah masalah adalah bahwa para pemabuk itu bukan hanya rakyat biasa, tetapi juga para imam dan nabi (28:7). Bayangkan betapa kacaunya keputusan yang diambil pada saat para pengambil keputusan dalam keadaan mabuk (perhatikan kata “goyang” dalam 28:7). Mereka bermabukmabukan karena mereka bersenang-senang (berpesta) sampai melampaui batas (28:8). Keadaan semacam itu membuat para pemimpin (termasuk imam dan nabi) tidak bisa membimbing rakyat untuk menempuh jalan yang benar dan Tuhan memakai orang yang berlogat ganjil dan berbahasa asing (bangsa Asyur) untuk menegur (menghukum) bangsa Israel dengan kekuatan militer (28:11). Seharusnya pengalaman bangsa Israel Utara itu merupakan peringatan bagi bangsa Yehuda agar mereka bertobat supaya tidak mengalami nasib yang sama. Sayang, pemikiran para pemimpin Yehuda (di Yerusalem) amat kacau sehingga mereka justru mencemooh (meremehkan) peringatan Tuhan (28:14) serta mengatakan bahwa mereka telah membuat perjanjian dengan maut serta dunia maut atau sheol (kata Ibrani yang berarti “dunia bawah”, yaitu tempat orang mati dalam sudut pandang orang Yahudi pada masa Perjanjian Lama, 28:15). Menurut pendapat Anda, apakah bencana alam dan kejahatan yang semakin meningkat saat ini bisa dipandang sebagai peringatan Allah agar umat Allah lebih taat kepada firman Allah dan lebih bergantung kepada Allah? [P]
“Oleh sebab itu, janganlah kamu mencemooh, supaya tali belenggumu jangan semakin keras, sebab kudengar tentang kebinasaan yang sudah pasti yang datang dari Tuhan ALLAH semesta alam atas seluruh negeri itu.” Yesaya 28:22 28
, Rabu n 25 Ja
I
Celaan Terhadap Ibadah Palsu Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 29
badah tidak bisa disamaratakan. Ada ibadah yang sejati dan ada ibadah yang palsu. Ibadah yang palsu adalah ibadah yang hanya sekadar rutinitas (kebiasaan) dan formalitas (supaya nampak sebagai orang yang beribadah), sedangkan ibadah yang sejati adalah ibadah yang sungguh-sungguh muncul dari dalam hati serta mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Dalam bacaan Alkitab hari ini, ibadah bangsa Yehuda sudah menjadi ibadah yang palsu. Arti harfiah kata “Ariel” (sebutan untuk kota Yerusalem dalam 29:1) adalah “perapian”. Sebutan ini mungkin diasosiasikan (dikaitkan) dengan fakta bahwa mezbah korban bakaran terletak di pelataran Bait Suci yang terdapat di kota Yerusalem. Bangsa Yehuda meyakini bahwa ibadah di Yerusalem adalah ibadah yang sejati karena Bait Allah dengan semua kelengkapan ibadah berada di sana. Sayangnya, ibadah mereka itu hanyalah pertunjukan tampak luar (ibadah palsu), bukan ibadah sejati yang muncul dari dalam hati (29:13). Kehidupan mereka sama sekali tidak dipengaruhi oleh ibadah mereka (29:15). Sampai saat ini, masih banyak terjadi ibadah yang palsu. Banyak orang beranggapan bahwa kewajiban orang Kristen hanyalah sekadar datang ke gereja, mengikuti kegiatan gereja, berdoa, serta memberi persembahan. Keempat hal itu perlu, tetapi tidak cukup bila tidak disertai kerinduan hati untuk beribadah serta disertai kasih kepada Allah dan kepada sesama. Ujilah ibadah Anda: Apakah ibadah Anda disertai kerinduan hati, bukan sekadar rutinitas dan formalitas? Apakah pelayanan dan semua ungkapan iman kita muncul dari dalam hati yang mengasihi, bukan untuk pamer atau karena sungkan terhadap sesama orang Kristen? [P]
“... bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan” Yesaya 29:13 29
, Kamis n 26 Ja
M
Menghadapi Masalah Kehidupan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 30
asalah itu seperti sebuah mata uang yang dapat dipandang dari dua sisi. Masalah dapat dipandang sebagai ujian (yang akan membuat kita menjadi semakin maju), tetapi juga bisa dipandang sebagai pencobaan (yang akan mencelakakan kita). Bila kita memandang masalah sebagai ujian, maka masalah akan membuat kita berjuang menjadi lebih baik secara mental maupun secara rohani. Bila kita memandang masalah sebagai pencobaan, maka kita tidak akan memiliki semangat untuk memecahkan masalah dan kita bisa menempuh jalan pintas tanpa peduli bahwa jalan itu membuat kita tersesat. Masalah akan membuat kita menjadi lebih baik bila masalah membuat kita menjadi tekun dan kreatif serta membuat kita semakin bersandar kepada anugerah Allah dalam hidup kita. Masalah akan membuat kita tersesat bila kita tidak mencari pertolongan Tuhan melainkan memakai cara apa saja asal masalah terselesaikan tanpa peduli dengan kehendak dan rencana Allah. Dalam bacaan Alkitab hari ini, bangsa Yehuda ditegur Allah karena mereka meminta bantuan kepada bangsa Mesir untuk menghadapi serangan bangsa Asyur tanpa meminta persetujuan Allah (30:2). Allah menginginkan agar umat-Nya bertobat, diam, tenang, dan memercayai Allah (30:15). Meminta bantuan Mesir menunjukkan ketidaktaatan. Apa yang biasa Anda lakukan saat Anda menghadapi masalah: Apakah Anda melakukan introspeksi diri dan berpaling kepada Allah? Pilihan Anda menentukan sikap Anda: Bila Anda memercayai Allah, Anda akan bersikap tenang. Bila Anda tidak memercayai Allah, Anda tidak akan bisa bersikap tenang! Anda akan terus-menerus merasa gelisah sebelum memperoleh jalan keluar! [P] “Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!” Yesaya 30:18
30
t, Juma n 27 Ja
M
Siapa yang Anda Andalkan? Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 31
engapa Allah sangat kesal saat umat-Nya meminta bantuan kepada bangsa Mesir (31:1)? Pertama, Allah merasa kesal karena mencari bantuan dari bangsa Mesir berarti melupakan sejarah! Bangsa Israel lupa bahwa Allah telah melepaskan mereka dari kesengsaraan di Tanah Mesir. Mencari bantuan kepada bangsa Mesir berarti bahwa bangsa Mesir dianggap lebih baik dan lebih berkuasa daripada Allah Israel. Mencari bantuan kepada bangsa Mesir juga berarti bahwa bangsa Israel tidak menghargai anugerah Allah yang telah membawa bangsa Israel ke Tanah Perjanjian. Kedua, Allah merasa kesal karena mencari bantuan dari bangsa Mesir berarti bahwa umat Allah telah melupakan Allah Israel yang seharusnya menjadi tempat bersandar bagi umat-Nya. Kita harus selalu ingat bahwa tidak ada masalah yang terlalu besar atau terlalu rumit dalam pandangan Allah. Meminta bantuan bangsa Mesir yang tidak mengenal Allah dan yang kekuatannya terbatas merupakan suatu kebodohan yang menyakitkan hati Allah! Masalah yang mereka hadapi seharusnya tidak membuat mereka mengabaikan Allah, melainkan membuat mereka introspeksi diri dan bertanya mengapa Allah mengizinkan masalah itu muncul. Kita juga harus selalu ingat bahwa Allah selalu memiliki maksud baik terhadap umat-Nya. Allah melindungi umat-nya seperti burung berkepak-kepak melindungi sarangnya (31:5). Saat Anda merasa ketakutan menghadapi ancaman bom, kerusuhan, penyakit menular, dan sebagainya, kepada siapa Anda mencari pertolongan? Apakah Anda mencari Allah? Bila Anda memercayai Allah, sepatutnya Anda mengandalkan dan bersandar kepada Allah! [P] “Celakalah orang-orang yang pergi ke Mesir minta pertolongan, yang mengandalkan kuda-kuda, yang percaya kepada keretanya ..., tetapi tidak memandang kepada Yang Mahakudus, Allah Israel, dan tidak mencari TUHAN.” Yesaya 31:1 31
u, Sabt n 28 Ja
K
Jangan Terlena oleh Kenyamanan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 32
ondisi adanya seorang raja yang memerintah menurut kebenaran dan pemimpin-pemimpin yang memimpin menurut keadilan (32:1) merupakan pengharapan umat Allah yang saat ini belum terwujud. Belum ada seorang raja pun yang pernah memimpin secara benar dan adil. Betapapun benar dan adilnya, semua raja yang pernah memerintah dunia ini pastilah tidak ada yang sempurna. Satu-satunya raja yang benar dan adil secara mutlak hanyalah Tuhan Yesus Kristus. Akan tetapi, saat ini pemerintahan Tuhan Yesus masih samar-samar dan baru akan terwujud secara utuh saat Tuhan Yesus datang kedua kali. Dalam menanti kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali, penting sekali bagi kita untuk menjauhi gaya hidup orang bebal dan penipu yang diuraikan dalam 32:5-8, serta tidak terlena dalam kenyamanan yang membuat kita tidak menyadari akan bencana yang akan datang (32:9-14). Gaya hidup kita akan sangat dipengaruhi oleh relasi kita dengan Tuhan. Relasi yang sehat dengan Tuhan akan membuat kita memikirkan, merencanakan, dan melakukan hal-hal yang membawa kebaikan bagi orang lain. Kemakmuran bangsa Yehuda (Israel Selatan) membuat mereka terlena dan tidak sadar bahwa malapetaka yang telah menimpa bangsa Israel Utara bisa pula menimpa mereka. Sayang bahwa mereka tidak bertobat dan mengubah cara hidup mereka sehingga pada akhirnya bangsa Yehuda juga mengalami kehancuran, sama seperti bangsa Israel Utara. Saat ini, kita pun harus hidup dengan kesadaran bahwa akan tiba masa penghakiman saat kita harus mempertanggungjawabkan kehidupan kita. Apakah Anda telah mengembangkan kepekaan terhadap teguran dan pimpinan Roh Kudus dalam hidup Anda? [P]
“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” Yohanes 14:26 32
u, Mingg n 29 Ja
P
Apakah Anda Mempercayai Allah? Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 33
erusak yang disebut dalam 33:1 adalah bangsa Asyur yang hebat dalam berperang dan mengerikan karena kekejamannya. Bangsa Asyur yang tidak menyadari bahwa mereka hanyalah alat di tangan Allah untuk menjatuhkan hukuman terhadap Israel Utara akhirnya dihukum Tuhan dengan memakai tangan bangsa Babel. Dalam 33:2, Nabi Yesaya mengungkapkan seruan untuk memohon perlindungan kepada TUHAN. Nabi Yesaya mengungkapkan bahwa yang benar-benar berkuasa atas bangsa-bangsa sebenarnya adalah TUHAN (33:3). Dalam renungan kemarin telah dikemukakan bahwa Raja yang benar dan adil sepenuhnya hanyalah Tuhan Yesus, Sang Mesias yang dijanjikan Allah. Dalam 33:5, dikemukakan bahwa TUHAN bisa membuat bangsa Yehuda menjadi adil dan benar. Nabi Yesaya mengungkapkan bahwa yang bisa memberikan keamanan yang sesungguhnya bukanlah kekuatan militer melainkan kebenaran, kejujuran, keadilan, hikmat, pengetahuan, dan takut akan Tuhan (33:6, 15-16). Tuhan bisa menghukum bangsa-bangsa kafir yang jahat dan mengubah keadaan yang kacau menjadi normal kembali. Dengan kata lain, Tuhanlah sumber keamanan yang sebenarnya (33:7-14). Apakah Anda yakin bahwa Allah adalah sumber keamanan? Apakah Anda sering merasa ketakutan saat mendengar adanya demo atau sweeping (penyisiran untuk mencari orang-orang yang dianggap musuh)? Apakah Anda berani bersandar kepada Allah dalam menghadapi hal-hal yang mengancam keselamatan Anda? Sikap Anda dalam menghadapi hal-hal yang membuat Anda ketakutan merefleksikan apakah Anda sungguh-sungguh mempercayai Allah, atau Anda lebih mempercayai kekuatan dunia ini! [P] “TUHAN, kasihanilah kami, Engkau kami nanti-nantikan! Lindungilah kami setiap pagi dengan tangan-Mu, ya, selamatkanlah kami di waktu kesesakan! Waktu mendengar suara gemuruh ketika Engkau bangkit, larilah bangsa-bangsa dan berceraiberailah suku-suku bangsa.” Yesaya 33:2-3 33
, Senin n 30 Ja
B
Gambaran Masa Depan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 34-35
acaan Alkitab hari ini merupakan gambaran masa depan yang bersifat umum (Perhatikan sebutan “bangsa-bangsa” dan “suku-suku bangsa” dalam 34:1). Pasal 34 merupakan gambaran hukuman untuk orang yang tidak beriman dan pasal 35 merupakan gambaran berkat untuk orang yang beriman. Hukuman Tuhan ini mengakibatkan kematian masal sehingga tidak ada yang mengubur orang yang mati (34:3). “Segenap tentara langit” (34:4) menunjuk kepada para dewa yang disembah oleh bangsa-bangsa kafir. “Pedang” Tuhan yang berlumuran darah menunjuk kepada penghukuman Tuhan terhadap orang-orang yang tidak beriman. Penyebutan Edom di sini hanya sebagai contoh atau wakil dari bangsa-bangsa yang merupakan musuh bangsa Israel (34:5-6). Bangsa Edom sendiri masih tetap ada sampai zaman Perjanjian Baru. Sebagai contoh, para Herodes adalah keturunan bangsa Edom. Oleh karena itu, penghukuman terhadap musuh-musuh Israel ini baru terlaksana sepenuhnya pada akhir zaman. Bagi orang beriman, gambaran akhir zaman bukanlah gambaran yang mengerikan, melainkan gambaran pemulihan yang memberi penghiburan dalam menghadapi kesusahan pada zaman ini. Umat Allah di sepanjang zaman sering menghadapi musuh yang terasa garang, kuat, kejam, mengerikan, dan tak terlawan. Apakah Anda pernah merasa ketakutan menghadapi orang-orang yang memusuhi Anda? Anda perlu meyakini bahwa mereka tidak dapat berbuat apa-apa tanpa izin Allah. Sebaliknya, Anda harus bersandar kepada Allah dan tetap melakukan yang terbaik untuk kemuliaan Allah. Bila waktunya telah tiba, Allah akan menghukum mereka yang menentang Dia dan memulihkan kondisi orang beriman (35:3-9). [P] “dan orang-orang yang dibebaskan TUHAN akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sedang sukacita abadi meliputi mereka; kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.”
Yesaya 35:10
34
sa, Sela n 31 Ja
A
Allah yang Tak Terbandingi (1) Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 36
llah berbeda secara mutlak dengan dewa-dewa yang disembah oleh suku-suku bangsa di luar Israel. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila penilaian sang juru minuman agung yang merupakan orang kepercayaan Raja Asyur itu sebagian besar salah (36:4-10). Memang benar bahwa siasia saja berharap kepada bangsa Mesir! Akan tetapi, masalah sesungguhnya bukanlah menyangkut Mesir, melainkan menyangkut hubungan dengan Allah. Bila bangsa Yehuda berharap dan bersandar kepada Allah, tidak ada satu suku bangsa pun yang akan sanggup melawan. Tuduhan juru minuman agung bahwa Allah tidak menolong umat Yehuda karena Raja Hizkia telah merobohkan mezbah-mezbah di bukit-bukit pengorbanan juga keliru karena persembahan korban di bukit pengorbanan itu bukan kehendak Allah. Allah menghendaki agar umat-Nya beribadah di Bait Allah, bukan di tempat lain. Perkataan bahwa TUHAN menghendaki agar bangsa Asyur menyerang Yehuda itu pun keliru karena Allah hanya menginginkan bangsa Asyur menyerang Israel Utara saja. bukan menyerang bangsa Yehuda. Karena bangsa Asyur tidak mengenal Allah Israel, wajar bila Raja Asyur beranggapan bahwa kebergantungan Raja Hizkia kepada Allah itu merupakan suatu tindakan yang bodoh atau sia-sia (36:14-18). Bila kita berada dalam lingkungan orangorang yang tidak mengenal Allah Israel, tak perlu heran bila mereka menganggap kebergantungan kita kepada Allah merupakan suatu kebodohan. Apakah Anda pernah dicemooh karena Anda bergantung kepada Tuhan? Apa yang akan Anda lakukan bila iman Anda diremehkan oleh orang yang tidak mengenal Allah (perhatikan reaksi rakyat Yehuda dalam menghadapi perkataan juru minuman agung dalam 36:13-20)? [P]
“Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu!” 2 Tawarikh 6:14b 35
, Rabu 1 Feb
S
Allah yang Tak Terbandingi (2) Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 37
ang juru minuman agung Kerajaan Asyur tidak mengenal Allah Israel sehingga dia berani menghina Allah Israel. Dia tidak menyadari bahwa Allah Israel adalah Allah di atas segala ilah. Allah Israel tak terbandingi oleh apa pun! Allah adalah Penentu segala sesuatu dan tak ada sesuatu pun yang bisa mengatur Allah. Dengan menyombongkan dewa-dewanya di depan Allah Israel, sang juru minuman agung telah berbicara dengan sangat sembrono. Kata-katanya yang sembrono itu membuat Allah langsung bertindak! Allah mengutus Malaikat-Nya untuk membunuh 185.000 orang tentara Asyur di perkemahan mereka sendiri (37:36). Sanherib, raja Asyur juga menerima akibat kesombongan utusannya. Dia mati dibunuh oleh anak-anaknya sendiri saat dia sedang sujud menyembah di kuil Nisrokh, ilahnya (37:38). Di sepanjang sejarah, sampai hari ini, ada orang-orang yang menyombongkan agamanya dan memandang rendah orang lain. Bila mereka merasa berkuasa, mereka bisa memanfaatkan kekuasaan mereka untuk menindas orang-orang yang berkeyakinan lain. Kekuasaan yang disertai dengan kesombongan membuat mereka tidak pantang melakukan cara apa pun untuk memaksakan kehendak mereka. Bagi orang yang sungguh-sungguh beriman kepada Tuhan Yesus Kristus, kita tidak perlu takut menghadapi ancaman. Bila Tuhan tidak menghendaki, ancaman tidak akan terlaksana. Bila sudah tiba waktunya, sang pengancam akan mendapat hukuman Tuhan. Apakah Anda yakin bahwa Allah yang Anda sembah sanggup melindungi Anda dan sanggup menghukum mereka yang hendak berlaku sewenang-wenang terhadap diri Anda? [P]
“Maka sekarang, ya TUHAN, Allah kami, selamatkanlah kami dari tangannya, supaya segala kerajaan di bumi mengetahui, bahwa hanya Engkau sendirilah TUHAN.” Yesaya 37:20 36
, Kamis 2 Feb
S
Kekuatan di dalam Kelemahan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 38-39
aat menghadapi ancaman bahaya dari tentara Asyur, Raja Hizkia merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dengan mengoyakkan pakaian dan memakai kain kabung, serta mencari pertolongan Tuhan (37:1-4), sehingga Tuhan mengutus Malaikat-Nya untuk membinasakan 185.000 tentara Asyur (37:36). Saat Tuhan mengumumkan bahwa dia akan mati, Raja Hizkia menangis dan memohon kemurahan Tuhan, sehingga Tuhan memperpanjang umurnya sampai lima belas tahun (38:1-6). Akan tetapi, saat raja Babel mengirim utusan untuk memberi penghargaan kepadanya, Raja Hizkia terlena dan dia memamerkan seluruh kekayaannya, bukan hanya istananya melainkan kekayaan seluruh wilayah kekuasaannya. Akibatnya, Tuhan menghukum dengan merampas seluruh kekayaan yang telah dipamerkannya itu untuk dibawa ke Babel, bahkan rakyat Yehuda juga ikut dibuang ke Babel (pasal 39). Saat Raja Hizkia merasa lemah dan terancam, dia bisa merendahkan dirinya di hadapan Tuhan. Akan tetapi, saat merasa kuat dan kaya, dia lupa bahwa semua yang dimilikinya adalah anugerah Allah yang harus diterima dengan rasa syukur dan kerendahan hati. Akibatnya, dia kuat saat merasa bahwa kondisinya lemah, tetapi dia lemah saat merasa bahwa kondisinya kuat. Dia jatuh bukan saat dia lemah, melainkan saat dia kuat. Kisah di atas merupakan suatu peringatan bagi orang Kristen bahwa sumber kekuatan kita adalah bila kita bersandar kepada Tuhan. Bila kita merasa bahwa diri kita kuat dan mampu, saat itu bahaya menanti dan kejatuhan menunggu. Evaluasilah diri Anda: Apakah Anda lebih bersemangat berdoa saat menghadapi banyak masalah atau saat keadaan normal dan baik? [P]
“Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.” 2 Korintus 12:10 37
t, Juma 3 Feb
Rancangan Allah (1) Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 40
K
ita harus mencamkan bahwa Allah berbeda secara mendasar dengan manusia. Manusia terbatas, tetapi Allah tidak terbatas. Pengertian manusia dibatasi oleh waktu dan ruang, sedangkan pengertian Allah tidak dibatasi oleh apa pun. Manusia hanya bisa memahami apa yang kelihatan di depan mata saat ini, sedangkan pengertian Allah mencakup masa lampau dan masa depan. Melalui pemahaman manusiawi kita yang terbatas, maka kita mungkin menyimpulkan bahwa bangsa Israel adalah bangsa yang tidak berguna karena terus-menerus jatuh ke dalam dosa sehingga harus menerima berbagai macam hukuman Allah yang puncaknya adalah pembuangan ke Asyur (untuk israel Utara) dan ke Babel (untuk Israel Selatan). Dari sudut pandang manusiawi, pembuangan seolah-olah akhir yang buruk dari sejarah Israel. Akan tetapi, bila kita mengamati keseluruhan pesan Alkitab, pembuangan bisa kita anggap sebagai pemurnian iman umat Israel. Allah memiliki rencana jangka panjang untuk menyelamatkan umat manusia yang berdosa dengan mengutus Yesus Kristus, Sang Mesias, yang menurut sisi kemanusiaan-Nya adalah Seorang Yahudi dari suku Yehuda. Oleh karena itu, sumber penghiburan utama bagi umat Yehuda seharusnya adalah bahwa mereka dilibatkan dalam rencana penyelamatan Allah atas dunia ini. Allah itu tidak terbatas dan Dia mengungkapkan Diri-Nya dan rencana-Nya secara berangsur-angsur, tidak sekaligus. Bagi masyarakat pada zaman Nabi Yesaya, gambaran tentang Sang Mesias masih merupakan gambaran yang samar-samar. Apa perbedaan pemahaman umat Allah pada zaman Nabi Yesaya dengan pemahaman umat Allah pada masa kini tentang Sang Mesias? [P]
“Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.” Yesaya 40:28 38
u, Sabt 4 Feb
D
Rancangan Allah (2) Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 41
alam bacaan Alkitab hari ini, TUHAN memperkenalkan diri sebagai pembuat sejarah. Semua yang terjadi atas bangsa Israel tidaklah terjadi secara kebetulan atau karena kecelakaan, tetapi semuanya terjadi sesuai dengan rencana Tuhan. Secara khusus, TUHANlah yang telah menggerakkan Cyrus (dalam Alkitab bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Koresh). Koresh digambarkan sebagai seorang yang datang dari sebelah Timur dan selalu menang dalam peperangan melawan bangsa-bangsa lain (41:2-4). Dialah yang menaklukkan bangsa Babel (48:14) dan juga yang memerintahkan agar Yerusalem dan Bait Suci di dalamnya dibangun kembali (44:28). Karena Koresh adalah seorang raja yang diutus Allah untuk melaksanakan kehendak-Nya, Koresh disebut juga sebagai “orang yang Kuurapi” (45:1). Sebutan ini dalam bahasa Ibrani adalah “mesias”. Mesias yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus yang datang dari surga untuk menyelamatkan umat manusia dari kuasa dosa (bandingkan dengan Raja Koresh yang menaklukkan Babel dan mengembalikan umat Allah yang terbuang untuk kembali ke Yerusalem). Walaupun Allah merancang pembuangan umatNya, Dia pula yang merancang kembalinya umat Allah dari pembuangan. Dia membuang umat-Nya, namun Dia juga memberikan janji penyertaan agar umat-Nya tidak gentar menghadapi segala masalah (41:10-14). Dengan merancang dan memberitahukan apa yang akan terjadi, Allah menunjukkan bahwa Dia lebih tinggi dan lebih berkuasa daripada semua ilah bangsa kafir (41:25-29). Pikirkanlah: Apakah “ramalan akhir Tahun” sebanding dengan nubuat Allah tentang masa depan? [P] “Beritahukanlah hal-hal yang akan datang kemudian, supaya kami mengetahui, bahwa kamu ini sungguh allah; bertindak sajalah, biar secara baik ataupun secara buruk, supaya kami bersama-sama tercengang melihatnya!” Yesaya 41:23 39
u, Mingg 5 Feb
B
Misi Sang Mesias Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 42
acaan Alkitab hari ini memberikan gambaran tentang Sang Mesias. Sang Mesias akan menyatakan hukum tanpa teriakan atau paksaan, tetapi justru dengan kelembutan dan kesetiaan (42:1-4). Kelembutan Sang Mesias inilah yang sulit dipahami oleh orang Yahudi karena mereka menginginkan Mesias yang perkasa, yang menjadi Pembebas dari kekuasaan penjajah secara politik dan militer. Kata “Engkau” dalam 42:6 berbentuk tunggal dan masih menunjuk kepada Sang Mesias. Sang Mesias datang untuk menyelamatkan dan menjadi Terang bagi bangsa-bangsa (terang adalah simbol pembebasan dari perbudakan atau penindasan), mencelikkan mata orang buta, dan mengeluarkan orang hukuman dari penjara (42:6-7). Pemahaman tentang Sang Mesias di atas tercermin dalam pemahaman orang Yahudi pada masa kedatangan Tuhan Yesus yang pertama (bandingkan dengan Matius 11:4-5). Sayangnya, orang Yahudi tidak memahami bahwa misi penyelamatan yang sesungguhnya bukanlah penyelamatan secara fisik, melainkan penyelamatan secara rohani (penyelamatan jiwa). Misi penyelamatan Sang Mesias telah diselesaikan secara tuntas melalui kematian Yesus Kristus di kayu salib, dan disahkan melalui kebangkitan-Nya dari antara orang mati. Misi Sang Mesias untuk “menyatakan hukum” baru terwujud sepenuhnya saat Tuhan Yesus datang kedua kali. Saat itu, Tuhan Yesus akan datang sebagai Sang Hakim yang Agung. Semua orang yang belum masuk dalam “gerbong keselamatan”—yang tersedia bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus—akan menghadapi takhta pengadilan Kristus. Apakah Anda bersedia ikut mensukseskan Misi Sang Mesias dengan memberitakan Injil Yesus Kristus? [P]
“Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.” Yesaya 42:3 40
, Senin 6 Feb
A
Jangan Takut! (1) Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 43
da ketakutan yang sudah sepatutnya dan ada ketakutan yang harus diatasi. Ketakutan Adam dan Hawa terhadap Allah setelah mereka melanggar larangan Allah dengan memakan buah pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat (Kejadian 3:1-10) dan ketakutan Yakub terhadap kakaknya (Esau) setelah dia menipu ayahnya untuk merebut berkat untuk Esau (Kejadian 27-28) merupakan ketakutan yang wajar dan sudah sepatutnya. Akan tetapi, ketakutan di atas seharusnya bisa diselesaikan dengan meminta maaf dan memohon pengampunan. Ketakutan menjadi tidak wajar bila sumber ketakutan bukan dosa atau kesalahan yang kita lakukan atau bila rasa ketakutan itu terus disimpan sampai bertahun-tahun. Dalam bacaan Alkitab hari ini, peringatan “Janganlah takut” disampaikan dengan sapaan kepada Yakub dan disusul dengan sapaan terhadap Israel. Sebutan “Yakub “ mengingatkan kita terhadap si penipu yang tidak berani bertanggung jawab, sedangkan sebutan “Israel” menunjuk kepada nama baru yang diberikan kepada Yakub setelah Allah memulihkan mental Yakub dengan menghajar pangkal paha Yakub (Kejadian 32). Perintah untuk jangan takut dalam Yesaya 43 menyangkut ketakutan yang tidak wajar. Walaupun secara tersirat, Allah memberitahu bahwa bangsa Israel akan menghadapi bahaya (43:2 menyeberang melalui air, sungai, api; 43:9 dimusuhi oleh bangsa-bangsa, termasuk Babel), bangsa Israel tidak perlu takut karena Allah tetap memegang kendali. Ketakutan tak perlu ada lagi karena penyebab ketakutan yang sepatutnya pun, yaitu dosa, juga telah diselesaikan Allah (43:24-25). Beranikah Anda menyerahkan ketakutan Anda kepada Allah, apa pun penyebabnya? [P] “Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.” Yesaya 43:2 41
sa, Sela 7 Feb
B
Jangan Takut! (2) Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 44
ila kemarin kita merenungkan bahwa kita tidak perlu takut apa pun penyebabnya, hari ini kita akan merenungkan bahwa kita tidak perlu takut karena Roh Allah yang berdiam dalam diri setiap orang percaya menghilangkan ketakutan kita (44:1-3; bandingkan dengan Roma 8:15). Identitas umat Allah sebagai anak-anak Allah membuat kita tidak seharusnya ketakutan saat menghadapi bahaya apa pun. Kita tidak perlu takut bila kita berlindung kepada Allah Bapa kita. Akan tetapi, bila kita hanya memandang diri kita sendiri dan mengingat bahaya yang mengancam kita, wajar bila kita merasa takut. Akan tetapi, bila kita berlindung pada Allah, dan kita memandang kepada Allah yang melindungi kita. Tak patut bila kita merasa ketakutan. Bila kita ketakutan, hal itu berarti bahwa kita menyangsikan Allah, padahal Allah selalu peduli terhadap diri kita (Yesaya 44:21). Kita tidak sepatutnya merasa gentar atau takut karena tidak ada yang bisa menjadi pesaing Allah (44:6-8). Bagi bangsa Yehuda, tidaklah masuk akal untuk takut terhadap bangsa-bangsa lain karena dewa mereka hanyalah patung-patung sesembahan buatan tangan manusia. Dalam hubungan dengan Allah, umat Allah tidak boleh takut ketika mengingat dosanya karena masalah dosa kita telah diselesaikan oleh Allah melalui pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib (44:22). Apakah Anda sudah meyakini bahwa masalah dosa Anda telah diselesaikan secara tuntas, sehingga Anda tidak perlu melakukan usaha apa pun untuk membantu penyelesaian masalah dosa? Apakah Anda yakin bahwa Allah tidak pernah terlalu sibuk sehingga Allah selalu memedulikan kita? [P]
“Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan.” Yesaya 44:21 42
, Rabu 8 Feb
A
Mengenal Allah Menyingkirkan Ketakutan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 45
da beberapa hal tentang Allah yang harus kita pahami: Pertama, Allah adalah Pencipta segala sesuatu, termasuk sejarah. Asyur, Babel, dan Media Persia adalah alat di tangan Allah untuk mewujudkan kehendak-Nya. Semua yang terjadi di bumi ini terwujud karena kehendak Allah. Oleh karena itu, kita tidak boleh terpesona oleh keperkasaan bangsa-bangsa kafir. Kedua, Allah adalah sumber kesuksesan. Melalui bangsa Israel, Allah memperkenalkan dirinya sebagai TUHAN (Penguasa) satu-satunya, tidak ada TUhan yang lain. Ketiga, Allah menuntut ketaatan mutlak. Allah tidak boleh dibantah. Pengertian manusia amat terbatas karena manusia dibatasi oleh waktu (hanya mengerti apa yang sedang terjadi saat ini dan yang sudah terjadi, dan tidak memahami apa yang belum terjadi) dan ruang (hanya bisa memahami apa yang terlihat saat ini di tempat ini). Oleh karena itu, taat kepada Allah adalah keputusan yang terbaik bagi manusia. Keempat, Allah itu Mahakudus dan tidak ada kesamaannya dengan ilah-ilah lain. Oleh karena itu, jangan membatasi Allah dengan membuat persamaan karena pasti berbeda. Berbagai pernyataan tentang Allah di atas bukan hanya penting bagi bangsa Israel agar mereka mengalami pemulihan, tetapi juga penting bagi kita pada masa kini. Pengenalan yang dangkal akan Allah akan membuat kita menjadi umat yang tersingkir karena selalu takut menghadapi ancaman yang mendatangi kita. Pengenalan akan Allah yang benar akan membuat kita sanggup melakukan hal-hal besar dan membuat kita sanggup mewarnai dunia tempat kita berada. Apakah Anda telah membangun pengertian yang benar akan Allah dan hidup berdasarkan pengertian tersebut? [P]
“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.” 2 Timotius 1:7 43
, Kamis 9 Feb
D
Jangan Menggadaikan Iman Anda! Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 46-47
ewa Bel dan dewa Nebo adalah nama-nama dewa Babel. Kekalahan Babel berarti kekalahan dewa-dewa Babel. Dewadewa Babel itu tidak dapat melindungi bangsa Babel. Dengan diangkut sebagai beban pada binatang, maka dewa-dewa itu bukan lagi menjadi penolong, melainkan menjadi beban bagi bangsa Babel. Dengan demikian, sungguh tidak patut bila umat Allah ikut-ikutan menyembah dewa-dewa Babel. Seharusnya umat Israel mengingat bahwa Allah Israel adalah Allah yang selalu melindungi dan menolong bangsa Israel, bukan menjadi beban (46:4). Allah Israel adalah Allah yang kekal. Allah tidak pernah berubah. Allah selalu mendukung umat-Nya. Allah tidak memiliki kesamaan dengan semua dewa bangsa kafir. Dewa-dewa bangsa kafir berbentuk patung yang dibuat oleh manusia, sedangkan Allah Israel bukan buatan manusia. Allah Israel adalah Pencipta manusia. Dewa selalu dianggap memiliki wilayah kekuasaan yang terbatas, sedangkan kekuasaan Allah tidak terbatas. Allah bisa menggerakkan Koresh, Raja Persia (dalam 46:11 disebut sebagai burung buas dari Timur) untuk melaksanakan rencana Allah menghancurkan Babel serta mengutus bangsa Yehuda kembali untuk membangun kota Yerusalem dan Bait Allah. Seperti bangsa israel yang kadang-kadang terpesona melihat keperkasaan dan kesuksesan bangsa-bangsa lain, demikian pula umat Allah pada masa kini kadang merasa terpesona dan gentar melihat kelompok masyarakat yang nampak kuat, kasar, dan menakutkan. Yang lemah iman bisa menanggalkan kepercayaannya dan takluk kepada kekuatan yang bukan Allah demi mendapat santunan atau kemudahan. Apakah Anda tetap memegang teguh iman kepercayaan Anda? [P]
“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu.” Yesaya 46:4 44
t, Juma b 10 Fe
O
Kemunafikan vs Ketulusan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 48
rang munafik adalah orang yang melakukan hal-hal yang nampak baik, tetapi kebaikan itu tidak muncul dari hati, melainkan dari keinginan agar dianggap baik oleh orang lain. Sebaliknya, orang yang tulus melakukan kebaikan sebagai ungkapan dari isi hati. Bangsa Israel pada zaman Nabi Yesaya berlaku munafik dengan menjalani ibadah tanpa iman, bahkan ibadah mereka tercampur dengan ibadah kafir. Mereka menyembah TUHAN, tetapi mereka juga menyembah berhala. Allah mencela ibadah bangsa Israel yang sudah tidak murni itu dengan menunjukkan bahwa Dia tidak boleh disamakan dengan berhala yang mati. Allah mengatakan bahwa Dia telah memberitahu berbagai hal yang telah terjadi sebelum hal itu terwujud dan bahwa Dia juga memberitahukan hal-hal yang akan terjadi. Allah mengatakan bahwa hanya Dia saja yang bisa memberitahu apa yang akan terjadi pada masa depan. Berhalaberhala tidak bisa melakukan hal yang sama. Ketidaksetiaan bangsa Israel membuat Allah membiarkan bangsa Israel mengalami kesengsaraan dengan maksud untuk memurnikan iman mereka, bukan untuk melenyapkan mereka. Jalan untuk memperoleh damai sejahtera dan kebahagiaan adalah ketaatan terhadap perintah Allah. Sebaliknya, tidak ada damai sejahtera bagi orang fasik (orang yang tidak mempedulikan kehendak Allah. Hal itu bukan hanya berlaku bagi bangsa Israel, tetapi juga bagi kita pada masa kini. Bila kita mengikuti TUHAN dengan setengah hati, kita tidak akan mengalami damai sejahtera. Kita harus mengikut TUHAN dengan ketulusan! Bagaimana dengan Anda? Apakah ibadah yang Anda jalani mencerminkan isi hati Anda? [P] “Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombanggelombang laut yang tidak pernah berhenti.” Yesaya 48:18 45
u, Sabt 11 Feb
T
Terang bagi Bangsa-bangsa Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 49-50
ugas utama Nabi Yesaya adalah mempersiapkan bangsa Israel (terutama Israel Selatan atau bangsa Yehuda) menghadapi masa pembuangan, sampai akhirnya mereka kembali lagi ke Yehuda. Dalam nubuat-nubuat yang disampaikannya, Nabi Yesaya menjelaskan bahwa penderitaan yang dialami oleh bangsa Yehuda sampai mereka harus mengalami pembuangan adalah untuk memurnikan iman bangsa Israel. Bangsa-bangsa yang diizinkan Allah untuk menjajah bangsa Israel dimaksudkan untuk mendidik, bukan untuk menyengsarakan. Bangsabangsa yang berlaku jahat terhadap umat Allah pada gilirannya juga mendapatkan hukuman Tuhan. Sekalipun demikian, tidak berarti bahwa tujuan Allah hanya tertuju kepada bangsa Israel saja. Tujuan Allah adalah agar melalui bangsa Israel, khususnya melalui keturunan Yehuda yang bernama Yesus Kristus, Sang Mesias itu, seluruh bangsa di muka bumi mendapat berkat. Berdasarkan penjelasan di atas, Nabi Yesaya secara tidak langsung menjadi “terang bagi bangsa-bangsa”. Tuhan Yesus juga disebut “Terang yang besar”. Orang percaya pun disebut sebagai “terang dunia”. Yang menarik, Rasul Paulus juga disebut sebagai “terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah” (Kisah Para Rasul 13:47). Bila kita membandingkan dengan Yohanes 1:4-9, maka bisa kita simpulkan bahwa Terang yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus dan setiap orang percaya yang terlibat dalam pemberitaan tentang Yesus Kistus bukan sumber terang, melainkan hanya pemantul Terang. Apakah kehadiran Anda di semua lingkungan tempat Anda berada telah berfungsi sebagai terang yang membawa orang-orang lain kepada Terang yang sesungguh-Nya, yaitu Yesus Kristus? [P] “Terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsabangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” Yesaya 49:6 46
u, Mingg b 12 Fe
Jangan Salah Sasaran! Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 51
B
ila Allah menghukum umat Allah dengan memakai bangsabangsa lain, hal ini dimaksudkan agar umat-Nya bertobat dan hidup dalam takut akan Allah, tidak hidup semaunya sendiri. Sayangnya, umat Allah seringkali tidak sadar bahwa bangsa-bangsa lain yang dipakai Allah untuk menghukum mereka itu hanyalah alat yang tidak berarti apa pun bila tidak dipakai Allah. Oleh karena itu, menjadi salah sasaran bila umat Allah kemudian menjadi ketakutan terhadap bangsabangsa lain yang telah menindas mereka, tetapi tidak takut terhadap Allah. Kita harus memahami bahwa Aktor utama yang bertindak membentuk diri kita adalah Allah sendiri. Mereka yang telah menindas umat Allah pada gilirannya akan mendapat hukuman Allah. Bila kita sungguh-sungguh takut kepada Allah, seharusnya kita tidak bersikap pasif (tidak melakukan apa-apa), melainkan bersikap aktif (melakukan kehendak Allah). Pada masa kini, kita mengenal kelompok ISIS yang melakukan pembantaian kepada orang Kristen di seluruh dunia. Kita harus yakin bahwa tidak ada sesuatu pun yang dapat terjadi tanpa izin Allah. Jangan lupa bahwa kelompok radikal seperti ISIS itu pada gilirannya juga akan menerima hukuman Allah. Oleh karena itu, janganlah ketakutan kita kepada ISIS membuat kita berkompromi, apalagi membuat kita meninggalkan iman. Sebaliknya, kita perlu mengingat bahwa hidup kita suatu saat harus dipertanggungjawabkan di depan Allah. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mengingat tugas yang telah diberikan Allah untuk menjadi terang melalui kehidupan kita, serta menjadi saksi bagi Kristus melalui perkataan kita. Beranikah Anda mempertanggungjawabkan kehidupan Anda? [P]
“Akulah, Akulah yang menghibur kamu. Siapakah engkau maka engkau takut terhadap manusia yang memang akan mati, terhadap anak manusia yang dibuang seperti rumput” Yesaya 51:12 47
, Senin b 13 Fe
A
Kabar Baik dalam Penderitaan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 52-53
llah selalu bertindak secara bebas. Allah bisa membiarkan umat Israel dijajah oleh musuh, tetapi Allah juga bisa membebaskan tanpa perlu berkompromi atau berunding dengan pihak mana pun. Bangsa yang dipakai Allah untuk menghukum umat-Nya kadang-kadang tidak sadar bahwa mereka hanya alat di tangan TUHAN, sehingga ada di antara mereka yang menghujat Allah Israel. Akan tetapi, saat TUHAN menghendaki, Dia akan membebaskan umat-Nya. Kembalinya umat Allah ke Tanah Perjanjian merupakan kabar baik yang menunjukkan bahwa Allah adalah Raja yang sanggup membebaskan umatNya (52:7). Pada zaman Nabi Yesaya, peristiwa pembuangan dan kembalinya umat Allah dari pembuangan itu belum terjadi, tetapi Allah sudah menyampaikan hal itu untuk menunjukkan bahwa Allah berkuasa atas sejarah umat manusia. Pembebasan umat Allah dari penjajahan (Mesir) dan pembuangan (Babel) merupakan gambaran dari pembebasan yang lebih besar, yaitu pembebasan dari penjajahan dosa dan kematian melalui pengorbanan Tuhan Yesus di kayu salib. Dari sudut pandang iman, pembuangan bukanlah kekalahan, karena pembuangan menghasilkan pemurnian iman (bangsa Israel tidak lagi menyembah berhala setelah kembali dari pembuangan). Demikian pula, penderitaan Yesus Kristus yang luar biasa di kayu salib yang digambarkan dalam 52:13-53:12 bukanlah kekalahan, melainkan kemenangan yang menghasilkan keselamatan bagi orang berdosa yang bersedia meninggalkan dosa dan datang kepada Tuhan Yesus. Oleh karena itu, berita tentang penderitaan Tuhan Yesus adalah kabar baik yang harus disebarkan. Apakah Anda pernah ikut menyebarkan kabar baik itu? [P] Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion: “Allahmu itu Raja!” Yesaya 52:7
48
sa, Sela b 14 Fe
H
Murka Allah Hanya Sesaat Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 54
idup selalu berisi sukacita dan dukacita. Secara rohani, sukacita dan dukacita menyangkut relasi dengan Allah. Relasi yang baik akan menghasilkan sukacita, tetapi relasi yang buruk akan menghasilkan dukacita. Dosa bangsa Israel membuat Allah membuang umat-Nya. Akan tetapi, Allah tidak selamalamanya meninggalkan umat-Nya (54:7-8). Kasih Allah yang besar membuat Dia memulihkan keadaan umat-Nya dengan mengembalikan mereka ke Yerusalem. Allah memiliki rencana yang besar melalui umat-Nya. Oleh karena itu, umat Allah tidak boleh tenggelam dalam dukacita yang dialami saat Allah murka karena dosa umat-Nya, melainkan mereka harus bersukacita menatap masa depan dengan mengingat bahwa kasih setia Allah terhadap umat-Nya tidak pernah berubah (54:10). Saat Allah mengemukakan kasih setia-Nya ini, Allah menyampaikan pula bahwa janji-Nya untuk tidak menurunkan bencana yang bersifat global (air bah yang melanda seluruh dunia) masih tetap berlaku (54:9). Bila Anda pernah berbuat dosa dan kemudian Allah menghukum Anda dengan memberikan penyakit, bencana, kegagalan, dan sebagainya, Anda harus mengingat bahwa Allah tidak selama-lamanya murka. Bila kita bersedia mengakui semua dosa kita dan kita memohon pengampunan-Nya, pengampunan dosa di dalam Tuhan Yesus selalu tersedia (1 Yohanes 1:9), dan Allah dapat mengubah orang berdosa menjadi seorang yang bisa dipakai Allah untuk melakukan hal-hal besar. Apakah Anda memahami rencana Allah yang besar bagi hidup Anda? Apa yang telah Anda rencanakan untuk melaksanakan kehendak Allah bagi hidup Anda? [P]
“Dalam murka yang meluap Aku telah menyembunyikan wajah-Ku terhadap engkau sesaat lamanya, tetapi dalam kasih setia abadi Aku telah mengasihani engkau, firman TUHAN, Penebusmu” Yesaya 54:8 49
, Rabu b 15 Fe
S
Manfaatkan Kesempatan yang Diberikan Tuhan!
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 55
alah satu hal yang perlu untuk kita pahami adalah bahwa waktu itu terus berjalan maju dan tidak pernah berjalan mundur. Mesin waktu yang membuat seseorang bisa kembali ke masa lampau hanyalah khayalan yang termasuk sebagai “science fiction”. Oleh karena itu, waktu bisa kita pahami sebagai kesempatan. Walaupun kesempatan bisa saja berulang, tidak ada jaminan bahwa kesempatan itu sungguhsungguh akan berulang. Salah satu kesempatan yang tidak boleh ditunda-tunda adalah kesempatan untuk bertobat atau kesempatan mencari Tuhan. Kita harus menyadari bahwa kesempatan untuk bertobat atau mencari Tuhan ini akan berakhir saat kita mati. Bila orang fasik (orang yang tidak peduli dengan Tuhan) dan orang jahat bersedia untuk bertobat, Allah akan memberi pengampunan (55:7). Ada orang yang berkata, “Saya akan bertobat sesudah berusia lanjut. Sekarang saya masih muda dan saya ingin bersenang-senang dulu.” Perkataan semacam itu merupakan pernyataan yang bodoh karena orang itu tidak tahu batas umurnya dan kapan kesempatan yang diberikan Tuhan itu berakhir. Perkataan itu juga bodoh karena orang itu beranggapan bahwa bertobat dan hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah itu dianggap sebagai hidup yang tidak menyenangkan. Kita perlu menyadari bahwa rencana Allah lebih baik daripada rencana kita karena Allah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Bila kita mengabaikan kehendak Allah, hidup kita tidak akan tenang. Kejahatan itu nampak manis, tetapi setelah dijalani akan terasa pahit. Apakah Anda telah memanfaatkan kesempatan untuk bertobat? Apakah Anda telah menyesuaikan rencana Anda dengan rencana Allah? [P]
“Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” Yesaya 55:6 50
, Kamis b 16 Fe
W
Anugerah yang Mulai Tersingkap Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 56
alaupun masih samar-samar, anugerah Allah mulai tersingkap di dalam bacaan Alkitab hari ini. Dalam Ulangan 23:1-8, kita bisa membaca bahwa ada diskriminasi terhadap orang asing dan orang yang dikebiri bila mereka ingin menjadi anggota jemaat Tuhan. Akan tetapi, bila kita berpikir secara cermat, kita akan memahami bahwa diskriminasi itu berkaitan dengan situasi pada masa itu. Diskriminasi yang dilakukan terhadap bangsa asing—dalam hal ini adalah suku Amon dan Moab yang bersikap memusuhi dan menghambat umat Allah memasuki Tanah Perjanjian—dimaksudkan agar mereka tidak merusak iman bangsa Israel terhadap Allah. Diskriminasi terhadap orang yang dikebiri dimaksudkan agar umat Israel tahu bahwa praktik pengebirian itu tidak berkenan kepada Allah israel. Dalam bacaan Alkitab hari ini, TUHAN mengatakan bahwa orang asing dan orang kebiri yang mau hidup taat (dalam hal ini mengikuti peraturan Sabat) akan diterima sebagai umat Allah, dan ketaatan mereka akan membuat mereka dihargai (Yesaya 56:4-7). Dalam terang Perjanjian Baru, kita baru bisa memahami secara jelas bahwa Allah benar-benar bersedia menerima orang-orang asing tanpa diskriminasi (bandingkan dengan kisah kedatangan Rasul Petrus ke rumah Kornelius dalam Kisah Para Rasul 10). Rasul Paulus juga memberitakan bahwa Kristus telah meniadakan pemisah antara orang Yahudi dan bukan Yahudi dan bahwa orang bukan Yahudi bisa menjadi ahli waris janji Allah dalam Kristus Yesus (Efesus 2:10-20; 3:7). Apakah Anda telah menyadari bahwa berita Injil juga ditujukan kepada kelompok masyarakat yang tersingkir (para penjahat dan orang berdosa), orang miskin, serta orang asing? [P] Janganlah orang asing yang menggabungkan diri kepada TUHAN berkata: “Sudah tentu TUHAN hendak memisahkan aku dari pada umat-Nya”; dan janganlah orang kebiri berkata: “Sesungguhnya, aku ini pohon yang kering.” Yesaya 56:3 51
t, Juma b 17 Fe
K
Orang Benar di antara Orang Fasik
Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 57
enyataan hidup di sepanjang zaman adalah seringkali orang benar harus hidup sebagai minoritas di antara orang fasik. Kejahatan merajalela sehingga orang benar terancam. Dosa membuat orang fasik bisa melakukan hal-hal yang melampaui batas (dilarang Tuhan) seperti melakukan sihir, berzinah, dan melacurkan diri. Orang fasik juga bisa melakukan praktik penyembahan yang tidak masuk akal seperti menyembah batu yang diambil dari sungai, mempersembahkan korban di atas gunung yang tinggi, serta meletakkan patung berhala di ambang pintu rumah. Hubungan seks bebas bisa menjadi bagian dari penyembahan. Salah satu praktik penyembahan yang paling keji adalah mempersembahkan korban bakaran berupa anakanak kepada Molokh (dewa yang disembah oleh bani Amon). Praktik hidup sebagai orang fasik itu adalah praktik hidup yang membuat gelisah, praktik hidup tanpa damai sejahtera. Akan tetapi, karena orang fasik merupakan mayoritas, orang benar bisa menjadi takut atau menjadi terpikat oleh mereka. Seharusnya orang benar tidak perlu takut terhadap orang fasik. Orang fasik kelihatan hidup aman hanya karena Allah belum menjatuhkan hukuman. Berhala yang mereka sembah tidak berguna dan tidak dapat berbuat apa-apa saat Allah menjatuhkan hukuman terhadap orang fasik. Hidup sebagai orang benar memang kadang-kadang harus menentang arus dan kadang-kadang juga harus menghadapi ancaman. Akan tetapi, hidup sebagai orang benar adalah hidup yang diwarnai oleh damai sejahtera, bukan karena selalu berkelimpahan atau selalu aman, melainkan karena Allah memberikan damai sejahtera. Apakah Anda berani menentang arus untuk mempertahankan kebenaran? [P]
“Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan sampah dan lumpur. Tiada damai bagi orang-orang fasik itu,” firman Allahku.” Yesaya 57:20-21 52
u, Sabt b 18 Fe
A
Ibadah dengan Integritas Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 58
llah memerintahkan Nabi Yesaya untuk berseru dengan suara nyaring (58:1) karena bangsa Israel tidak menyadari kesalahan mereka. Bangsa Israel merasa sudah melakukan kewajiban ibadah mereka. Mereka tidak sadar bahwa yang Allah kehendaki adalah ibadah dengan integritas atau ibadah dengan keseluruhan kehidupan mereka. Yang dituntut Allah bukan hanya sekadar tindakan (upacara) ibadah, melainkan penyerahan diri sepenuhnya untuk menyembah Allah. Sebagai contoh, puasa bukan hanya sekadar tidak makan, melainkan tindakan merendahkan diri (menyesali dosa) dan mempersembahkan diri (melakukan kebaikan) di hadapan Tuhan (58:5-7). Allah menuntut agar ibadah kita kepada-Nya mempengaruhi hubungan kita dengan sesama manusia. Percuma kita berpuasa bila kita tidak berhenti melakukan dosa atau bila kita tidak melakukan kebaikan terhadap sesama. Mustahil kita sungguh-sungguh menghargai Allah bila kita tidak menghargai sesama manusia. Bila kita sungguhsungguh mengakui bahwa segala milik kita adalah anugerah (pemberian) Allah, kita pun harus mau membuka hati dan rela membuka dompet untuk menolong sesama manusia yang memerlukan bantuan kita. Periksalah diri Anda di hadapan Allah: Apakah hidup keagamaan yang selama ini Anda tampilkan di depan umum sama dengan apa yang sebenarnya menjadi beban di dalam hati Anda? Apakah iman Anda kepada Allah telah mengubah cara Anda memperlakukan sesama manusia? Apakah Anda telah menyeimbangkan kewajiban Anda untuk beribadah kepada Allah dengan kewajiban Anda untuk menjadi berkat bagi sesama manusia? [P]
“Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.” Yesaya 58:10 53
u, Mingg b 19 Fe
S
Saat TUHAN Terasa Jauh Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 59
etiap orang Kristen pasti pernah mengalami keadaan saat TUHAN terasa jauh dan doa kita seperti tidak digubris. Pengalaman seperti itu adalah pengalaman umum yang dialami oleh orang beriman sepanjang masa, bukan hanya pengalaman orang Kristen masa kini, tetapi juga pengalaman orang beriman pada masa Perjanjian Lama. Saat Tuhan seperti tidak mempedulikan doa kita, janganlah kita terburu-buru beranggapan bahwa Tuhan tidak mengasihi kita atau Tuhan tidak peduli terhadap diri kita, lalu kita meninggalkan Dia. Bila Tuhan seperti tidak mempedulikan doa kita, berarti Tuhan memiliki maksud khusus yang hendak disampaikan-Nya kepada kita. Saat Tuhan terasa jauh dan seperti tidak mempedulikan kita, respons pertama kita yang seharusnya adalah melakukan introspeksi diri. Bila Tuhan seperti tidak peduli, mungkin hal itu disebabkan karena Allah ingin berbicara kepada kita, tetapi kita tidak mau mendengar. Mungkin Tuhan hendak mengingatkan kita tentang dosa yang kita lakukan, tetapi kita tidak peduli. Mungkin Tuhan menginginkan kita melakukan sesuatu, tetapi kita tidak mau mendengarkan firman-Nya. Bila kita mengabaikan kehendak Tuhan, mungkin saja Tuhan mengabaikan doa kita sebagai sentakan untuk menyadarkan kita agar kita mendengar dan melakukan kehendak Allah lebih dulu. Bagaimana biasanya sikap Anda bila Tuhan tidak mempedulikan doa Anda? Apakah Anda terus berdoa untuk memaksa Tuhan mengabulkan doa Anda, atau Anda berhenti berdoa, atau Anda terus berdoa sambil melakukan introspeksi diri untuk mengenali kehendak Tuhan terhadap diri Anda? [P]
“Sesungguhnya, ... pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Yesaya 59:1-2 54
, Senin b 20 Fe
S
Menjadi Terang! Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 60
eruan kepada bangsa Israel untuk menjadi terang bukanlah dalam arti bangsa Israel sebagai Sumber Terang, karena Sumber Terang yang Sesungguhnya adalah Terang TUHAN yang datang atau bersinar terhadap bangsa Israel (60:1-2). Bila kita memperhatikan ajaran Perjanjian Baru, maka dapat kita duga bahwa Sumber Terang yang Sesungguhnya adalah Tuhan Yesus (Yohanes 1:4-9; 8:12). Bila bangsa-bangsa disebut berduyun-duyun datang kepada Terang TUHAN (Yesaya 60:3), hal ini menunjuk kepada pertobatan orang-orang dari berbagai seluruh dunia yang datang kepada Tuhan Yesus dan menerima Tuhan Yesus sebagai Sang Juruselamat. Sebagaimana bangsa Israel harus memancarkan Terang TUHAN, demikian pula orang yang percaya kepada Tuhan Yesus adalah terang dunia (Matius 5:14) yang harus memantulkan Terang TUHAN. Bagi kita pada masa kini, kita dapat menjalankan fungsi sebagai Terang ini dengan dua cara, yaitu melalui gaya hidup yang memancarkan Terang TUHAN dan melalui kesaksian secara verbal (dengan kata-kata) yang memberitakan tentang Terang yang Sesungguhnya. Bila kita hidup dalam ketaatan terhadap firman Allah, maka orangorang di sekitar akan bisa melihat kualitas dari Terang TUHAN. Bila kita memberikan kesaksian tentang Terang TUHAN yang telah menerangi hidup kita, maka kita bisa menjelaskan tentang siapa Terang yang Sesungguhnya itu, dengan pengharapan bahwa banyak orang akan datang kepada Terang Dunia dan memperoleh keselamatan di dalam Tuhan Yesus. Apakah kehidupan Anda telah memancarkan Terang TUHAN dan apakah gaya hidup dan kesaksian Anda telah membuat Sang Terang yang Sesungguhnya itu dikenal? [P]
“Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu.” Yesaya 60:1 55
sa, Sela b 21 Fe
U
Imam dan Hamba Allah Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 61-62
raian dalam 61:1-3 ini adalah uraian tentang Sang Mesias sebagai Hamba Tuhan yang diurapi Allah untuk melayani dengan menyampaikan kabar baik bagi orang yang sengsara, remuk hati, menjadi tawanan, dan berkabung (bandingkan dengan 11:2; 42:1-4, 7). Kehadirannya memberikan kesembuhan dan penghiburan (bandingkan dengan Matius 11:4-5). Dalam Yesaya 61:6, Sang Mesias disebut sebagai Imam TUHAN dan Pelayan (Hamba) Allah. Penyebutan “Imam” berarti bahwa Sang Mesias bisa dipandang sebagai Perantara antara Allah dan manusia. Penyebutan “Pelayan” atau “Hamba” menunjukkan bahwa Sang Mesias hadir di dunia ini untuk melaksanakan kehendak Allah. Fungsi sebagai imam dan hamba di atas bisa pula dikenakan pada semua orang beriman yang memiliki kewajiban untuk melaksanakan rencana Allah dengan memberitakan kehendak Allah kepada dunia ini serta menolong, menghibur, menguatkan sesama manusia. Dalam Yesaya 62:6, umat Tuhan diberi tugas untuk “mengingatkan TUHAN kepada Sion”. Hal ini berarti bahwa setiap orang beriman memiliki kewajiban untuk mendoakan orang lain (menaikkan doa syafaat). Bagi setiap orang beriman pada masa kini, pemahaman bahwa Sang Mesias—yaitu Yesus Kristus—adalah Imam dan Hamba Allah harus direspons dengan ikut menjalankan peran sebagai imam dan hamba Allah. Hal ini berarti bahwa kita tidak boleh bersikap pasif, melainkan kita harus bersikap aktif untuk melayani, termasuk memberitakan Injil. Apakah selama ini Anda telah ikut serta melaksanakan kewajiban sebagai imam dan hamba Allah yang aktif melayani Tuhan dan sesama? [P]
“Tetapi kamu akan disebut imam TUHAN dan akan dinamai pelayan Allah kita.” Yesaya 61:6a 56
, Rabu b 22 Fe
K
Keadilan dan Kasih Allah Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 63-64
eadilan dan kasih Allah melekat pada diri Allah dan tidak boleh dipertentangkan. Keadilan Allah membuat Allah bertindak menghukum orang berdosa, baik mereka yang secara terang-terangan menentang Allah Israel (63:16), maupun mereka yang mengaku sebagai umat Allah, tetapi dengan sengaja memberontak kepada Allah dan tidak peduli terhadap teguran Roh Kudus (63:10). Kasih Allah membuat Dia mengampuni orang yang bersedia bertobat dan datang mencari pengampunan Allah. Kasih Allah pula yang membuat Dia bersedia disebut Bapa oleh umat-Nya (63:16; 64:8). Kita tidak bisa menuntut Allah mengampuni orang yang tidak mau bertobat dan datang kepada-Nya karena keadilan Allah tidak bisa ditawar. Sebaliknya, betapapun besarnya dosa kita, bila kita mau bertobat dan datang kepada Allah mencari pengampunan, kasih setia Allah yang tak terbatas akan membuat Allah mengampuni segala dosa kita berdasarkan karya penebusan yang telah dikerjakan oleh Kristus, Sang Mesias itu, melalui kematian-Nya di kayu salib (Bandingkan dengan 63:8-9; 64:5-9; Yohanes 3:16; Roma 5:8). Keadilan dan kasih Allah bukan hanya berlaku bagi bangsa Israel pada zaman dulu, tetapi juga berlaku bagi kita pada zaman ini. Keadilan Allah membuat Allah menghukum dosa, tidak peduli apakah si pendosa itu berlatar belakang penentang kekristenan atau berlatar belakang Kristen. Kasih Allah membuat tangan Allah terbuka untuk mengampuni siapa pun yang mau bertobat dan mencari pengampunan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Apakah Anda sudah memperoleh pengampunan yang disediakan Allah itu? [P] “Bukan seorang duta atau utusan, melainkan Ia sendirilah yang menyelamatkan mereka; Dialah yang menebus mereka dalam kasihNya dan belas kasihan-Nya. Ia mengangkat dan menggendong mereka selama zaman dahulu kala.” Yesaya 63:9b 57
, Kamis b 23 Fe
S
Orang-orang Pilihan Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 65
ebenarnya Allah telah memilih keturunan Abraham, Ishak, dan Yakub—yaitu bangsa Israel—sebagai umat pilihan. Akan tetapi, sebagian besar dari bangsa Israel ini adalah orangorang yang tidak peduli (bahkan menolak) terhadap kehendak Allah dan melakukan berbagai dosa keji yang membuat mereka menerima hukuman Allah dan tidak patut menjadi anggota umat pilihan Allah (65:2-7). Sekalipun demikian, ada pula sisa keturunan bangsa Israel yang menjauhkan diri dari dosa dan tetap setia kepada kehendak Allah. Sisa bangsa Israel yang tetap setia kepada kehendak Allah inilah yang disebut sebagai orang-orang pilihan Allah (65:9, 15, 22). Mereka mewarisi janji-janji Allah, sedangkan mereka yang menolak kehendak Allah kehilangan pula hak untuk mewarisi janji-janji Allah. Orang Kristen memiliki kesamaan dengan bangsa Israel. Walaupun bangsa Israel telah dikhususkan untuk menjadi umat pilihan Allah, tetapi orang Israel yang menolak Allah tetap menerima hukuman dan tidak mewarisi janji Allah yang tercantum di dalam Alkitab. Hanya orang-orang pilihan yang menjadi pewaris janji Allah. Orang Kristen yang sejati adalah pengikut Tuhan Yesus Kristus dan berhak mewarisi janji Allah di dalam Alkitab. Akan tetapi, anak-anak dari orang Kristen tidak otomatis menjadi pewaris janji Allah. Hanya mereka yang dengan kesadaran sendiri menjadi percaya kepada Tuhan Yesus yang berhak menjadi pewaris janji Allah. Apakah Anda sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus? Apakah Anda termasuk orang pilihan yang berhak mewarisi janji-janji Allah? [P]
“Aku akan membangkitkan keturunan dari Yakub, dan orang yang mewarisi gunung-gunung-Ku dari Yehuda; orang-orang pilihan-Ku akan mewarisinya, dan hamba-hamba-Ku akan tinggal di situ.” Yesaya 65:9 58
t, Juma b 24 Fe
B
Misi Kepada Bangsa-bangsa Lain Bacaan Alkitab hari ini : Yesaya 66
ila dalam pasal sebelumnya dibicarakan tentang sikap Allah terhadap orang yang menolak diri-Nya (59:1-6), bacaan Alkitab hari ini membahas tentang orang yang taat dengan setengah hati kepada Allah. Ibadah yang mereka lakukan jelas terpengaruh oleh ibadah bangsa kafir (66:1-4). Ibadah semacam itu mengundang hukuman TUHAN (66:15-17). Kepada orangorang pilihan, yaitu orang-orang yang taat kepada Allah, Allah memerintahkan agar mereka menyampaikan berita Injil kepada bangsa-bangsa lain (66:18-19). Kondisi di atas jelas terlihat dan terwujud pada masa Perjanjian Baru. Bangsa Israel secara umum menolak Yesus Kristus, Sang Mesias yang telah datang kepada orang Yahudi. Hanya sebagian kecil orang Yahudi yang terang-terangan mengikut Tuhan Yesus dengan setia. Mula-mula, orang-orang percaya hanya memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi. Mereka sulit untuk memahami bahwa berita Injil harus diberitakan kepada segala bangsa. Setelah orang-orang Kristen mengalami penindasan dari pihak orang Yahudi (Kisah Para Rasul 8), barulah Injil mulai diberitakan kepada bangsa-bangsa lain. Orang Yahudi yang menjadi pengikut Tuhan Yesus harus bergumul dengan serius, sampai akhirnya mereka menyadari bahwa Injil harus diberitakan kepada semua bangsa. Dalam sejarah gereja, umat Allah condong untuk memberitakan Injil hanya kepada sukunya sendiri. Akan tetapi, orang percaya yang mau membuka diri akan sadar bahwa Allah menginginkan agar Injil diberitakan kepada segala bangsa. Apakah Anda dan gereja Anda telah terlibat dalam pelayanan misi yang bersifat lintas budaya [P]
“Dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem. Kamu adalah saksi dari semuanya ini.” Lukas 24:47-48 59
Dukungan Bagi Pekerjaan Misi
S
alah satu tujuan Paulus menulis surat Filipi adalah untuk mengucapkan terima kasih kepada jemaat atas dukungan doa, daya, dan dana bagi pekerjaan misi. Pemberian yang mereka kirim dengan perantaraan Epafroditus sangat berarti bagi kelangsungan Injil, agar Injil terus diberitakan dan didengar banyak orang (4:18-19). Dia bersyukur karena mereka telah memberikan dukungan finansial sejak dia mulai mengabarkan Injil di Makedonia dan di Tesalonika (4:15,16). Paulus mengangkat topik ini bukan agar dia menerima lebih banyak lagi pemberian, melainkan dengan tulus dan dengan motivasi yang murni untuk menyampaikan ucapan syukur kepada Allah. Dia bukanlah hamba Tuhan yang serakah atau tamak akan harta benda karena dia telah biasa mencukupkan diri dalam segala keadaan (4:11). Ia pernah hidup dalam kekurangan maupun kelimpahan, dan segala perkara itu dapat ditanggungnya di dalam Kristus (4:12-13). Dengan hati nurani yang murni, Paulus mendidik jemaat untuk terlibat dan berbagi dalam pekerjaan Tuhan, khususnya pekerjaan misi. Memberi bagi pekerjaan Tuhan adalah hak istimewa yang diberikan kepada orang yang mengerti arti persembahan. Memberi menghasilkan kebahagiaan dan kemuliaan yang dianugerahkan Tuhan kepada mereka yang Dia libatkan untuk memperluas kerajaan-Nya. Bagi Paulus, yang terutama bukanlah pemberian itu sendiri, melainkan buahnya yang makin memperbesar keuntungan mereka (4:17). Mereka menjadi mitra Allah dalam mendukung pekerjaan Tuhan. Keterlibatan dalam membantu pekerjaan misi membuktikan kasih mereka kepada Tuhan. Harta dunia yang dipakai untuk pekerjaan Tuhan merupakan simpanan yang bertahan sampai kekekalan. Kita bisa mendukung pekerjaan misi melalui “tiga D”, yaitu doa, daya (tenaga) dan dana. Hamba Tuhan yang melayani di daerah sulit atau terpencil dengan keterbatasan finansial banyak yang memerlukan dukungan kita (1:14). Walaupun tidak semua orang dapat melayani dengan menjadi misionaris atau hamba Tuhan, namun umumnya kita bisa melayani dengan memberikan uang kita, sehingga pekerjaan misi semakin luas dan semakin banyak orang bisa mendengar Injil Kristus [Souw] 60
u, Sabt b 25 Fe
U
Bekerja Memberi Buah Bacaan Alkitab hari ini : Filipi 1
mumnya, manusia tidak mengharapkan kematian. Ia menghindari berpikir dan membicarakan kematian. Sekalipun menghadapi pergumulan berat seperti sakit parah, manusia rela mengeluarkan banyak uang untuk mempertahankan nyawanya. Akan tetapi, jika boleh memilih, Paulus lebih senang mati dan tinggal bersama dengan Kristus (1:21-23). Ia menganggap kematian sebagai keuntungan, sebab ia sangat mengasihi Kristus. Kerinduannya yang amat besar untuk bertemu Kristus secara pribadi hanya terwujud melalui kematian. Namun, ia didesak dari dua pihak. Di satu pihak, ia ingin pergi dan tinggal bersama Kristus, itu jauh lebih baik. Di pihak lain, Tuhan mengaruniakan hidup karena masih ada tugas yang belum selesai, yaitu bekerja memberi buah. Paulus sadar bahwa peran dan tanggung jawabnya besar. Kasih dan dedikasinya nampak dari cara ia memandang segala sesuatu dari sudut pandang Kristus. Dalam penjara, ia mengucap syukur dan berdoa agar jemaat Filipi berdiri teguh dalam iman kepada Kristus dan tetap memberitakan Injil dalam masa yang sulit (1:3-11). Ia menjadi contoh dalam memberitakan Injil sehingga Injil makin tersebar. Dengan semangat yang sama, ia ingin agar jemaat semakin berani memberitakan Injil (1:12-18). Prinsip, cara pandang, dan nilai hidup Paulus perlu dimiliki setiap orang percaya. Hidup adalah bekerja untuk memberi buah. Kuncinya terletak pada kasihnya kepada Kristus yang dia sembah. Tidak peduli berapa besar tekanan hidup Anda dan tidak peduli hebatnya ancaman yang sedang mengancam Anda, jika Anda mengasihi Kristus lebih daripada segalanya, Ia akan memberi kekuatan kepada Anda untuk bekerja menghasilkan buah kebenaran [Souw]
“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah.” Filipi 1:21-22a 61
u, Mingg b 26 Fe
P
Menapaki Jalan Kerendahhatian Kristus Bacaan Alkitab hari ini : Filipi 2
aulus meminta agar jemaat Filipi bukan hanya sekadar tidak mementingkan diri sendiri, tetapi juga dengan rendah hati menganggap orang lain lebih utama daripada diri sendiri. Untuk melakukannya, prinsipnya adalah, “menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” (2:5). Contoh konkrit dari prinsip itu adalah kerendahhatian Kristus (2:6-8). Kerendahhatian Kristus berbeda dengan kerendahhatian kita dalam melayani orang lain. Mengutamakan kepentingan orang lain bukanlah perjalanan dari kerendahan dan berakhir di puncak kejayaan, melainkan perjalanan dari atas menuju ke bawah. Kerendahhatian Kristus itu unik dan tidak ada duanya, karena hanya kerendahhatian Kristuslah yang bersifat dari atas ke bawah, dari yang Ilahi menjadi Manusia demi melayani manusia. Kerendahhatian manusia, termasuk orang kaya melayani orang miskin, majikan melayani pembantu, dan atasan melayani bawahan adalah kerendahhatian normal terhadap sesama manusia, tidak luar biasa seperti kerendahhatian Kristus. Saat melayani, perhatikan dua sisi kenyataan. Di satu sisi, bersyukurlah karena Tuhan mempercayai kita untuk melayani orang lain dan Dia menjadi teladan dalam melayani orang lain. Di sisi lain, waspadalah terhadap dosa kesombongan yang tersembunyi di hati kita karena pelayanan harus didahului kerendahhatian. Tanpa kerendahhatian, pelayanan akan menghasilkan kesombongan, sehingga kita ingin mendengar komentar bahwa pelayanan kita berbeda dan jauh lebih hebat dan bagus daripada pelayanan orang lain. Kita menjadi sangat bangga dengan apa yang kita dengar. Kebanggaan seperti itu membuat kita ingin tersanjung dan bukan ingin menyenangkan dan taat kepada Tuhan! Waspadalah! [Souw]
“Janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.” Filipi 2:4 62
, Senin b 27 Fe
J
Kewargaan Kita di Dalam Sorga Bacaan Alkitab hari ini : Filipi 3
auh lebih penting menjadi warga masyarakat sorga daripada menjadi warga dunia. Kehidupan orang percaya harus berpusat ke sorga, karena kewarganegaraan sesungguhnya adalah di dalam sorga, bukan di bumi. Warga kota Filipi adalah analogi penting bagi orang percaya sebagai warga kerajaan sorga. Tahun 168 BC, kota Filipi jatuh dan menjadi bagian propinsi Romawi wilayah Makedonia. Kemudian, Filipi menjadi miniatur kota Roma. Di kota ini, hukum Romawi dipakai untuk mengatur administrasi setempat dan perpajakan, sehingga kehidupan berjalan seperti di Roma. Mereka hidup sesuai dengan hukum dan peraturan warga Roma, mulai dari cara berpakaian, berbicara, beragama, dan bertingkah laku. Walaupun tinggal di Makedonia, mereka adalah warga negara Roma. Analogi ini menjelaskan arti hidup di satu tempat dan menjadi warga negara tempat lain. Mereka memandang ke Roma meskipun tinggal di Filipi. Orang Kristen pun harus memandang diri sebagai warga negara sorga, meskipun masih hidup di dunia. Dengan demikian, prinsip, peraturan, dan gaya hidup orang percaya harus mencerminkan warga negara sorga. Anda bukan warga negara dunia ini karena Anda adalah orang asing dan pendatang di bumi (Ibrani 13:14). Anda adalah warga kerajaan sorga. Sesuaikanlah hidup Anda dengan peraturan sorga. Bergaya hiduplah sebagai warga negara sorga. Kewarganegaraan sorga sudah kita nikmati sekarang dan akan kita nikmati sepenuhnya saat menghadap Allah. Kita menanti saat Tuhan Yesus mengubah tubuh umat-Nya yang hina menjadi serupa dengan tubuh-Nya yang mulia (3:20-21), sehingga kita dapat bersekutu dengan Tuhan dan orang saleh yang telah mendahului kita. [Souw]
“Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat.” Filipi 3:20 63
sa, Sela b 28 Fe
P
Bersukacitalah Senantiasa dalam Tuhan Bacaan Alkitab hari ini : Filipi 4
aulus menasihati jemaat untuk bersukacita karena ada situasi yang dapat merebut sukacita jemaat Filipi. Pertama, gangguan kesehatian. Euodia dan Sintikhe yang telah berjuang dengan Paulus dalam pekabaran Injil mengalami masalah komunikasi (4:2-3). Kedua, kekuatiran menggeroti sukacita mereka (4:6-7). Ketiga, masalah membuat mereka tidak dapat berpikir secara Kristen, sehingga sukacita hilang(4:8-9). Penekanan “sekali lagi” (4:4) dimaksudkan agar Jemaat memperhatikan nasihat untuk tetap bersukacita dalam Tuhan. Pada kasus Euodia dan Sintike, Paulus meminta agar mereka sehati sepikir. Ia meminta warga jemaat lainnya, yaitu Sunsugos, untuk berusaha mendamaikan kedua pelayan Tuhan itu. Selanjutnya, Paulus menasihati agar mereka tidak menguatirkan masalah pribadi secara berlebihan. Kekuatiran tidak menyelesaikan masalah, malah memperumit keadaan. Mereka harus menyatakan segala keinginan mereka kepada Allah dalam doa dan ucapan syukur. Tuhan pasti akan memelihara hidup mereka. Mereka tidak boleh tunduk dan dikuasai kekuatiran, melainkan memikirkan dan melakukan segala yang baik, seperti yang diajarkan Paulus. Berpikir mengenai hal yang baik dan mulia untuk orang lain adalah langkah pertama menghindari masalah. Paulus telah menerapkan sukacita Kristen. Dia memahami kekurangan maupun kelimpahan, karena dia telah belajar mencukupkan diri dalam segala keadaan (4:11-12). Keadaan di luar tidak boleh mempengaruhi sukacita kita. Sukacita yang sesungguhnya tidak tergantung pada kondisi luar, tetapi pada keakraban hubungan antar sesama orang Kristen dan dengan Tuhan. Maka, Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kita semua (4:7, 9). [Souw]
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah.” Filipi 4:4 64
DAFTAR GEREJA SINODE GKY
GKY BALIKPAPAN - 25 Agustus 1996 Jl. Mayjen Sutoyo RT 44 No. 1A (Depan Radar AURI-Gunung Malang), Balikpapan 76113. Telp. (0542) 441008. Fax (0542) 441108. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 09.00, 17.00 GKY BANDAR LAMPUNG - 30 Maret 2008 Hotel Grand Anugerah, Jl. Raden Intan No. 132, Bandar Lampung. Telp. (0721) 472474. Sekretariat : Perum Aman Jaya, Jl. Slamet Riyadi Blok A No.15, Teluk Betung 35228. Telp. (0721) 472474. Kebaktian Umum I : Minggu, Pk. 08.00 GKY BENGKULU - 20 Mei 2012 Jl.Ahmad Yani No.15A1-B, Bengkulu. Kebaktian Umum I: Minggu, Pk.09.00 GKY BUMI SERPONG DAMAI - 7 Februari 1993 Nusa Loka Blok E-8 No. 7, Sektor 14, Serpong, Tangerang 15330. Telp. (021) 5382274, 5383577. Fax (021) 5381942. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 17.00 Bandar Djakarta Lt.2 - Flavour Bliss, Alam Sutera Kebaktian Umum IV : Minggu, Pk. 09.00 GKY CIBUBUR - 22 September 2006 Sentra Eropa Blok A No. 18, Kota Wisata Cibubur, Jakarta 16967. Telp. (021) 84931120. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 07.30, 10.00 GKY CIMONE - 11 September 1983 Cimone Mas Permai I, Jl. Jawa No. 11A, Tangerang 15114. Telp. (021) 5525727. Fax (021) 55794389. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 17.00 GKY CITRA GARDEN - 27 November 1994 Jl. Citra Garden II Blok O9 No. 1, Jakarta 11830. Telp. (021) 5453529, 54398490. Fax (021) 54398093. Kebaktian Umum I, II, III, IV : Minggu, Pk. 06.30, 08.00, 10.30, 17.00 Hotel Aston, Komplek Mutiara Taman Palem Blok C1, Jl. Outer Ring Road, Cengkareng Kebaktian Umum V : Minggu, Pk. 08.30 GKY GADING SERPONG - 19 Desember 2010 Ruko L Agricola Blok B8-10, Paramount Serpong, Tangerang 15810. Telp. (021) 29429530-31. Fax (021) 29429532. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 09.30, 17.00 GKY GERENDENG - 24 Agustus 1986 Jl. Pos Gerendeng I/8, Tangerang 15113. Telp. (021) 5523925. Fax (021) 5589182. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 07.30, 10.00 GKY GREEN VILLE - 4 Januari 1981 Green Ville Blok AZ No. 1, Jakarta 11510. Telp. (021) 5605586 (Hunting). Fax (021) 5659353 Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 17.00 English Worship Service : Minggu, Pk. 10.00 GKY GUANGZHOU - 6 November 2011 Zion Church (Lantai 2), Ren Ming Zhong Lu No. 392, Guangzhou. Stasiun MTR Ximenkou Exit A. Mobile : +8613570099579. Kebaktian Umum I : Minggu, Pk. 16.00 GKY HONGKONG - 1 Desember 2013 4/F Room 502A-C, Winner House (Sebelah HSBC), 301 King’s Road North Point, Hong Kong Fortress Hill MTR Exit B / North Point MTR Exit B, Mobile: + 852 62785108, +852 97011040 Kebaktian Umum I (Indonesia), II (Mandarin) : Minggu, Pk. 10.30, 14.00
GKY JAMBI - 23 Februari 2014 Jl. K.H. Hasyim Ashari, No, 15-16, Simpang Talang Banjar - Jambi Kebaktian Umum I: Minggu,Pk.09.00 GKY KARAWACI - 10 April 2005 Gedung Dynaplast Lt. 8, Jl. M.H. Thamrin No. 1, Lippo Village, Karawaci 15811. Telp. (021) 54213176 Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk.07.30, 10.00, 17.00 Ruko Evergreen Blok K No. 3 & 5, Citra Raya - Tangerang (sesudah Bundaran 3, Kawasan Eco Park) Kebaktian Umum IV : Minggu, Pk. 07.30 GKY KEBAYORAN BARU - 26 April 1998 Jl. Kebayoran Baru No. 79, Jakarta 12120. Telp. (021) 72792735. Fax (021) 72793017. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 07.30, 10.00 GKY KELAPA GADING - 6 Juni 1993 Jl. Boulevard Raya Blok TB II No. 1-4, Jakarta 14240. Telp. (021) 4520563-64 Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.00, 09.30, 17.00 GKY KUTA BALI - 5 Juli 1998 Jl. Sunset Road, Dewi Sri II, Kuta-Bali 80361. Telp. (0361) 8947031. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 08.00, 10.00, 18.00 English Worship Service : Minggu, Pk. 18.00 GKY LUBUK LINGGAU - 30 November 1997 Jl. Bukit Barisan 13, Lubuk Linggau 31622. Telp. (0733) 323989. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 08.00, 17.00 GKY MAKASSAR - 3 Oktober 1993 Jl. Andalas 57-59, Makassar 90156. Telp. (0411) 3652424, 3652526, 3624466. Fax (0411) 3652444. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 18.00 GKY MANGGA BESAR - 3 Juni 1945 Jl. Mangga Besar I No. 74, Jakarta 11180. Telp. (021) 6399585. Fax (021) 6499261. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.00, 09.30, 17.00 English Worship Service : Minggu, Pk. 09.30 APL Tower lt. 15, Central Park, Jl. S.Parman Kav. 28, Jakarta Barat Kebaktian Umum : Minggu, Pk. 14.00 GKY MEDAN - 10 November 2006 Jl. Thamrin No. 53/13, Medan 20232. Telp. (061) 4550678. Fax (061) 4550677. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 08.00, 10.30 GKY MUARA BARU - 1 Januari 1995 Jl. Pluit Raya Selatan, Ruko Grand Pluit Mall Blok B No.7-8, Muara Baru, Jakarta 14450. Telp. (021) 6613711 Kebaktian Umum I : Minggu, Pk. 10.00 GKY NIAS - 18 Juli 2010 Jl. Baluse No. 6, Km 2,5 Simpang Megahill, Gunung Sitoli, Nias 22815. Telp. (0639) 21253. Kebaktian Umum I : Minggu, Pk. 09.00 GKY PALEMBANG - 22 Juli 1984 Jl. Krakatau 445/129, Palembang 30125. Telp. (0711) 314037. Fax (0711) 350476. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 17.00 Pos Pelayanan Km. 3,5 (Jl. Prof. DR. Soepomo, Kebon Jeruk No. 588) Kebaktian Umum IV : Minggu, PK. 10.30 GKY PALOPO - 12 Juni 1995 Jl. Durian 79, Palopo 91921. Telp. (0471) 22201. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 08.00, 17.00 GKY PAMULANG - 14 Februari 1993 Jl. Reny Jaya Blok S-IV/15, Pamulang, Tangerang 15416. Telp. (021) 7434179. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 08.00, 17.00
GKY PEKANBARU - 15 Januari 2006 Jl. Tuanku Tambusai, Komp. Puri Nangka Sari F10-11, Pekanbaru 28000. Telp. (0761) 571132. Fax (0761) 571142. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 08.00, 10.00 GKY PLUIT - 13 Januari 1974 Jl. Pluit Permai Dalam I / 9, Jakarta 14450. Telp. (021) 6696826. Fax (021) 6621312. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.00, 09.30, 17.00 - 8 Februari 2009 Jl. Pantai Indah Selatan II Blok V No. 1C, Pantai Indah Kapuk, Jakarta 14460. Telp. 0851 00393737, 0851 02092119 Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 07.30, 10.00 GKY PONTIANAK - 18 November 2007 Jl. Ahmad Yani, Kompleks Ruko Ahmad Yani, Sentra Bisnis Megamal G21-22, Pontianak 78124. Telp. (0561) 743930. Fax (0561) 743931. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 07.30, 10.00 GKY PURI INDAH - 6 Oktober 1991 Jl. Kembang Elok VI Blok I No. 9, Jakarta 11610. Telp. (021) 58300321 (hunting). Fax (021) 58300320. Kebaktian Umum I, II, III, IV : Minggu, Pk. 06.15, 08.00, 10.30, 17.00 GKY SIANTAN - 29 September 1996 Jl. Gusti Situt Machmud Gg. Selat Karimata II Blok G No.7-8, Siantan 78242, Telp. (0561) 885897 Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 17.00 GKY SINGAPURA - 29 Jun 2008 - Kebaktian Umum I: Minggu, Pk.10.00 di The Cathay Cineplex, Hall 7, Level 6, 2 Handy Road, Singapore 229233, nearest MRT: Dhoby Ghaut MRT, exit A. - Kebaktian Umum II: Minggu, Pk.14.30 di Grace (Singapore Chinese Christian) Church, 14 Queen Street, Singapore 188536, nearest MRT: Bras Basah MRT, exit A.; Mobile : +65 97610900
GKY SINGKAWANG - 22 Maret 2015 Sekolah Kasih Yobel - Jl. Pasar Turi Dalam, Singkawang, Kalimantan Barat . Kebaktian Umum I : Minggu, Pk. 07.30 GKY SUNTER - 13 Juli 1986 Jl. Metro Kencana VI Blok Q No.43, Jakarta 14350. Telp. (021) 65831877. Fax (021) 65831871. Kebaktian Umum I, II & IV : Minggu, Pk. 07.30, 10.00; KU III : Minggu Pk. 17.00 GKY SURABAYA - 4 November 2007 Hotel Garden Palace lt. 4, Ruang Borobudur, Jl. Yos sudarso No.11, Surabaya (belakang Hotel Garden Surabaya). Telp. (031) 5995399 Kebaktian Umum I : Minggu, Pk. 09.00 GKY SYDNEY - 8 Maret 2009 142-144 Chalmers Street, Surry Hills 2010 NSW, Sydney, Australia Mobile : +61 0425888915 Kebaktian Umum : Minggu, Pk. 10.00 GKY TANJUNG PINANG Jl. Ir. Sutami No. 59, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 09.00, 16.00 GKY TELUK GONG - 2 November 1986 Jl. Teluk Gong Raya No.1, Jakarta 14450. Telp. (021) 6613422/23. Fax (021) 6680882. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 17.00 GKY VILLA TANGERANG INDAH - 25 Desember 1994 Villa Tangerang Indah Blok EF 1 No. 2-4, Tangerang 15132. Telp. (021) 5513267. Fax (021) 5532852. Kebaktian Umum I, II : Minggu, Pk. 07.30, 18.00 GKY YOGYAKARTA - 15 September 1996 Ruko Kranggan, Jl. Kranggan No. 11A, Yogyakarta 55233. Telp. (0274) 590491. Kebaktian Umum I, II, III : Minggu, Pk. 07.30, 10.00, 17.00