Wisma Rolas di Wisata Agro Wonosari Guest House Rolas at Agrotourism Wonosari
DAFTAR ISI C O N T E N T S
5 Profil Perusahaan
Company Profile
6 Visi & Misi Vision & Mission 7 Tata Nilai Insan People Value 7 Motto Dan Slogan Motto And Slogan 8 Makna Logo Mean Of Logo 10 Identitas Perusahaan Company Identity 12 Ulasan Singkat Perusahaan Company Brief Review 14 Rangkaian Kegiatan Tahun 2010 Series Of Activities In 2010 16 Penghargaan Award 18 Struktur Permodalan Capital Structure 19 Ikhtisar Keuangan Financial Highlights 22 Tinjauan Keuangan Financial Review 30 Struktur Organisasi Organizational Structure 32 Daftar Anak Perusahaan Dan Asosiasi List of Subsidiaries And Associates 34 Laporan Dewan Komisaris Report Of The Board of Commissioners 40 Laporan Direksi Report of Board of Directors
51 Laporan Bisnis & Operasional
Business & Operational Report
52 Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development 62 Pengembangan Teknologi Informasi Information Technology Development 64 Tinjauan Operasional Operational Review 81 Mitra Dan Rekan Usaha Business Partners And Associates
2
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
83 Laporan Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Report
85 Struktur Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance Structure 91 Dewan Komisaris Board Of Commissioner 99 Komite-Komite Dewan Komisaris Board of Commissioner Commitees 100 Direksi Board Of Directors 112 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 114 Perkara Hukum Tahun 2010 Law Case On 2010 116 Sistem Pengendalian Intern Internal Control System 118 Rencana Strategis Strategic Plan 125 Transparansi Kondisi Keuangan Dan Non Keuangan Transparency of Financial And Non Financial Condition Saham Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi 125 Kepemilikan Share Ownership of Directors and Members of The Board of Commissioners Keuangan Dan Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi 126 Hubungan Financial Relations and Family Members Of The Board of Commissioners And Directors Bagi Direksi Dan Dewan Komisaris, Yang Diterima Pada Tahun 2010 126 Remunerasi Remuneration of Directors And The Board of Commissioners, Received In The Year 2010
127 Share Option Direksi Dan Karyawan Directors And Employees Share Option 127 Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah Highest And Lowest Salary Ratio 127 Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Transactions Which Contain Conflict of Interest 128 Pembelian Saham dan Obligasi Kembali Buy Back Shares And Bonds Buy Back 128 Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan Corporate Social Responsibility 129 Etika Perusahaan Code of Conduct 135 Self Assessment Penerapan Good Corporate Governance Self Assessment Implementation On Good Corporate Governance
137 Data Perusahaan
Company Data
138 Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners 142 Profil Dewan Direktur Profile of Board of Directors 145 Produk Usaha Business Products 146 Data Jaringan Usaha Business Networking Data
151 LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
3
Panen Kopi Coffee harvest
Profil Perusahaan Company Profile
Visi Vision
“Menjadi Perusahaan Agribisnis yang berdaya saing tinggi dan mampu tumbuh kembang berkelanjutan”
“To become an agro business company with high competitive strength and grows and develops continuously”
Penjelasan
Description
Menjadi perusahaan agribisnis perkebunan yang terintegrasi dan memiliki keunggulan daya saing (competitive advantage) melalui inovasi sehingga mampu tumbuh dan berkembang dengan menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan untuk meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholders lain.
To become an integrated agro business company which has competitive advantages through innovations and grows and develops by implementing the principles of Good Corporate Governance and have awareness to the environment to improve the value for the shareholders and stakeholders.
Misi Mission • Melaksanakan reformasi bisnis, strategi, struktur, dan budaya perusahaan untuk mewujudkan profesionalisme berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Covernance. • Meningkatkan nilai dan daya saing perusahaan (competitive advantage) melalui inovasi serta peningkatan produktifitas dan efisiensi dalam penyediaan produk berkualitas dengan harga kompetitif dan pelayanan bermutu tinggi. • Menghasilkan profit yang dapat membawa perusahaan tumbuh dan berkembang untuk meningkatkan nilai bagi shareholders dan stakeholders lainnya. • Mengembangkan usaha agribisnis dengan tata kelola yang baik serta peduli pada kelestarian alam dan tanggung jawab sosial pada lingkungan usaha (community development).
6
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
• Conduct reformations in business, strategy, structure, and company culture to achieve the professionalism based on the the principles of Good Corporate Governance. • Improve the value and company competitive advantage through innovations and improve the productivity and efficiency in providing good quality products with competitive prices and high level of service. • Earn profits for the company to grow and develop and to increase the value for the shareholders dan stakeholders. • Develop the agro business with good management and awareness to the environment and social responsibility (community development).
Tata Nilai Insan Moral Value Setiap insan N12 dalam mewujudkan Visi dan Misi Perusahaan selalu menjunjung tinggi dan menerapkan panduan tata nilai yang disebut dengan akronim SPIRIT, yang terdiri atas nilai-nilai Sinergi, Profesionalitas, Integritas, Responsibilitas, Inovasi dan Transparansi. • Sinergi adalah selalu memadukan berbagai kekuatan yang saling mendukung untuk mencapai hasil yang terbaik. • Profesionalitas merupakan wujud dari sikap insan N12 sebagai pelaku agribisnis yang loyal kepada perusahaan dan memiliki komitmen yang tinggi, dalam menjalankan tugas dan perannya, menghasilkan produk bernilai tinggi, dan selalu berupaya meningkatkan kompetensi. • Integritas adalah selalu berpegang teguh pada prinsip kebenaran dalam menjalankan tugas dan perannya sesuai peraturan yang berlaku secara jujur, konsisten, ikhlas dan sepenuh hati. • Responsibilitas (Tanggung Jawab) berarti selalu menggunakan logika berpikir (untuk mempertimbangkan untung dan rugi), kesadaran diri, mengembangkan imajinasi maupun mendengarkan suara hati dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan. • Inovasi merupakan kemampuan mengembangkan dan memperbaiki diri atau keadaan secara kreatif dengan semangat hari esok harus lebih baik dari hari ini dan kemarin. • Transparansi adalah landasan untuk menjunjung tinggi keterbukaan dan keadilan.
People N12, in achieving the Vision and Mission of the Company should always respect and apply the moral value, as in the acronym of SPIRIT which consists of the value of Synergy, Profesionalism, Integrity, Responsibility, Innovation and Transparency. • Synergy – always unify all supporting strengths to achive the best result. • Profesionalism – a form of people N12 attitude as an agro business person who is loyal to the company and is highly committed in carrying out the duties and roles, produce high quality product and improve the competencies. • Integrity – strongly guided to the principle of truth in carrying out the duties and the roles as per the current rules, be honest, consistent, sincere, and wholeheartedness. • Responsibility – always think logically to consider the profit and lost, self awareness, improve imagination, follow the conscience in decision making or action undertaking. • Innovation – ability to self develop and improve creatively with the spiritual though that tomorrow will be better than today and the day before. • Transparency – basis to respect the open minded and justice.
MOTTO DAN SLOGAN MOTTO AND SLOGAN ”TUMBUH, LESTARI DAN BERMAKNA” “GROW, LONG LASTING AND MEANINGFUL”
Tumbuh artinya bukan hanya berkembang semakin luas/ besar tetapi juga statusnya dari perusahaan nasional ke international/global. Demikian juga dalam produk tidak hanya semakin banyak tapi juga semakin bermutu dan bervariasi.
Grow means the company should not only to develop wider/ bigger but also to improve the status from national to international company. The product should not only be many more but also to have higher quality and more variative.
Lestari artinya tumbuh secara berkesinambungan dengan memperhatikan kelangsungan hidup perusahaan.
Long Lasting means to continously grow and be aware of the company long lasting life.
Bermakna artinya pertumbuhan PTPN XII (Persero) mempunyai nilai tambah yang bermanfaat bagi stakeholder maupun shareholder.
Meaningful means the growth of PTPN XII (Persero) has added value which is beneficial to all stakeholders or shareholders.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
7
MAKNA LOGO MEANING OF LOGO 8
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
N-XI I
Sesuai dengan SK.No. Kpts – 027 A/PTPN/UMUM/07/2004, PTPN XII (Persero) memiliki arti logo sebagai berikut: In accordance with Letter of Decree No. Kpts – 027 A/PTPN/UMUM/07/2004, PTPN XII (Persero) owns the logo with the meaning as the following:
N-XI I
N-XI I
Bentuk dasar logo sebagai globe yang tembus pandang, bermakna bahwa PTPN XII (Persero) bercita-cita sebagai World Class Company, senantiasa menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
The basic shape of the logo is the transparent globe, it means that PTPN XII (Persero) has the expectation to become a World Class Company which applies the principles of Good Corporate Governance (GCG).
Bagian dasar bola berwarna coklat dan hijau bermakna aset utama perusahaan berupa lahan dan bergerak di bidang agribisnis (hijau), dengan memperhatikan (ramah) lingkungan.
The bottom part of of the ball with brown and green color means that the main asset of company is the land dealing with agro business which is environment friendly.
Pita berwarna mengesankan bisnis yang tumbuh (grow) secara mantap dengan memperhatikan efektifivitas dan efisiensi yang mengarah ke diversifikasi baik hulu maupun hilir dengan meningkatkan nilai perusahaan (value creation).
The colored ribbon means the business growth is stable with considering the effectiveness and efficiency leading to the diversification either to the upstream or downstream by improving the company value creation.
Semangat dan etos kerja yang kreatif memanfaatkan penerapan teknologi, ditandai dengan pita yang berwarna biru.
The creative spirit and work ethics applies the advanced technology, represented by blue ribbon.
Huruf dan angka romawi menunjukkan eksistensi PTPN XII (Persero), yang merupakan bagian dari BUMN Perkebunan.
The alphabet and romans numbers show the existence of PTPN XII (Persero) as a part of State Owned Enterprise Plantation.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
9
IDENTITAS PERUSAHAAN COMPANY IDENTITY
10
Nama Perusahaan Name of Company
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (Persero)
Nama Panggilan Shortened Name of Company
PTPN XII (Persero)
Kantor Pusat Head Office
Jalan Rajawali Nomor 44 Surabaya 60175
Telepon Tel Number
(031) 3524893 – 3524895
Faksimili Fax Number
(031) 3534389 / 3536925
Berdiri Founded
11 Maret 1996
March 11, 1996
Modal Dasar Base Capital
Rp 400 miliar
IDR 400 billion
Pemilik Owner
Negara Republik Indonesia
State of Republic of Indonesia
Jumlah Aset Asset Total
Rp 1,18 triliun
Rp 1,18 quintillions
Alamat website Website
www.ptpn12.com
Alamat e‐mail Email
[email protected]
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Rajawali No. 44 Surabaya 60175
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
11
ULASAN SINGKAT PERUSAHAAN COMPANY BRIEF REVIEW
12
Sejarah Singkat
History
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang selanjutnya disebut PTPN XII (Persero), merupakan Badan Usaha Milik Negara dengan status Perseroan Terbatas yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), hereinafter called as PTPN XII (Persero), as a State Owned Enterprise with the status of Limited Company which all shares are owned by the Government of the Republic of Indonesia.
PTPN XII (Persero) didirikan sebagai penggabungan dari eks PT Perkebunan XXIII (Persero), PT Perkebunan XXVI (Persero) dan PT Perkebunan XXIX (Persero), berdasarkan PP nomor 17 tahun 1996, yang dituangkan dalam akte Notaris Harun Kamil, SH dengan nomor 45 tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan SK nomor : C.22-8340 HT.01.01. tahun 1996 tanggal 8 Agustus 1996.
PTPN XII (Persero) was founded as the merger between PT Perkebunan XXIII (Persero), PT Perkebunan XXVI (Persero) and PT Perkebunan XXIX (Persero), in accordance with the Governmental Rules No. 17 Year 1996, which was stipulated in the Notarial Act of Harun Kamil, SH, No. 45 dated 11 March 1996 and has been legalized by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia, in the Letter of Decree No. C.22-8340 HT.01.01 Year 1996 dated 8 August 1996.
Kemudian diubah dengan akte perubahan Anggaran Dasar Perusahaan nomor 62 tanggal 24 Mei 2000 yang dibuat oleh Notaris Justisia Soetandio, SH dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Perundangundangan Republik Indonesia dengan SK nomor : C.22950 HT.01.04 tahun 2000 tanggal 23 Oktober 2000. Selanjutnya, Akte Notaris nomor 62 diubah menjadi Akte Nomor 30 Notaris Habib Adjie, SH., M.Hum tanggal 16 Agustus 2008.
The document has been revised with the Novation Act of Company Statutes Revision No. 62 dated 24 May 2000 which was prepared by the Notary of Justisia Soetandio, SH and has been legalized by the Minister of Justice of the Republif of Indonesia and the Laws of the Republic of Indonesia in the Letter of Decree No. C.22950 HT.01.04 Year 2000 dated 23 October 2000. The Notarial Act No. 62 has been revised to become the Act No. 30 of Notary Habib Adjie, SH., M.Hum dated 16 August 2008.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Maksud dan Tujuan Perusahaan
Company Goals
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian PTPN XII (Persero) adalah melakukan usaha di bidang agrobisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat serta mendapatkan keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas dan Good Corporate Governance.
In accordance with the Company Statutes, the company goals of PTPN XII (Persero) is to run the agro business and agro industry and to optimize the benefit of company resources to produce high quality goods and/or services which have high competitive strength and obtain high profits to improve the company value by implementing the principles of Limited Company and Good Corporate Governance.
Lingkup Bidang Usaha
Scope of Business
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan yang baru disahkan pada bulan Agustus 2008, maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
In accordance with the Company Statutes which was legalized in August 2008, the company goals of PTPN XII (Persero) is to run the agro business and agro industry and to optimize the benefit of company resources to produce high quality goods and/or services which have high competitive strength and obtain high profits to improve the company value by implementing the principles of Limited Company.
Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan menjalankan kegiatan usaha antara lain:
To reach the above mentioned goal, the Limited Company runs the business as the following :
a. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan tanaman pada lahan Hak Guna Usaha (HGU) serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. Adapun luas HGU yang dimiliki adalah 81.278,4740 ha.
a. Conduct the plant empowerment includes the opening and processing the land, seeding, planting and maintaining the plants at the land with Concession and conducts other related activities to the plant empowerment. The width of land with Concession is 81,278,474 ha.
b. Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman dan pengolahan hasil dari kebun sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
b. Production includes the result of plant and processing of self owned or other party plantation to become half done or well done goods.
c. Perdagangan, meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
c. Trade includes the marketing of many kinds of products and selling other goods related to the activities of Limited Company.
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, aneka kayu, agrowisata, agribisnis dan industri hilir lainnya.
d. Development of business – plantation, timber, agro tourism, agro business and other downstream industry.
e. Selain kegiatan tersebut, perusahaan juga melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industri kompleks, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
e. Apart from the above activities, the Company also optimizes the benefit of resources for trading houses, developing industrial areas, industrial complexes, shopping centers/malls, office buildings, warehouses, tourism, hotels, resorts, sports and recreations, rest areas, hospitals, educations and researches, telecommunications, energy resources, rental services, plantation consultant services, plantation development services, facilities and infrastructures owned by the Company.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
13
RANGKAIAN KEGIATAN TAHUN 2010 SERIES OF ACTIVITIES IN 2010
Dirut PTPN XII (tengah) saat jalan sehat bersama Ibu Bupati Banyuwangi (tengah) di Kebun Kalikempit dan Kalisepanjang. President Director of PTPN XII (center) attended the healthy walk with Mrs. Regent of Banyuwangi (center) at Kalikempit and Kalisepanjang Estate.
Dir. SDM & Umum melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Pemberian Bantuan Bibit. Human Resource and General Affair Director signed a Memorandum of Understanding Seed Relief
Dirut melakukan simbolisasi penanaman 3 juta pohon di PTPN X, Kediri. President Director is planting 3 million trees symbolically at PTPN X, Kediri.
Dirut (tengah) dan Dir. SDM dan Umum (kanan) secara simbolis menyerahkan bantuan hibah untuk Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC). President Director (center) and Human Resource and General Affair Director (right) symbolically handed over a grant to the Foundation Coaching Disabled Children (YPAC). Dirut(kiri) memberikan santunan kepada anak-anak yatim piatu saatmemperingati Maulid NabiMuhammad SAW tahun 2010.
Dir. SDM dan Umum (tengah) menyerahkan secara simbolis dana kemitraan dan bina lingkungan di Jember Human Resource and General Affair Director (center) symbolically handed over the funds and established a partnership environment in Jember
14
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
President Director (left) provides benefits to children orphaned during Nabi Muhammad SAW commemorate the birth of Muhammad in 2010
Dirut (tengah) meniup lilin sebagai tanda ungkapan syukur atas pembukaan perdana Rollaas Coffea & Tea di Tunjungan Plaza III Surabaya President Director (center) blew out the candles as a sign of gratitude for the opening of the inaugural Coffee & Tea in Rollaas Tunjungan Surabaya Plaza III.
Dirut (kiri) menerima penghargaan Info Bank BUMN Award 2011 (untuk kinerja keuangan tahun 2010) dari Menteri BUMN, Dahlan Iskan President Director (left) received the Info Bank BUMN Award 2011 (for financial performance in 2010 ) from BUMN Minister, Dahlan Iskan
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
15
PENGHARGAAN AWARDS
Berkat pengelolaan yang baik pada tahun 2010 diperoleh beberapa penghargaan antara lain : As for the good performance of management in 2010 several awards have been received as the following :
Peringkat Tiga Sub Portal BUMN Teraktif 2010 The Third Level category Active State Owned Enterprise BUMN Portal in 2010
* Penghargaan Anugerah Business Review Tahun 2010 Grace Awards Business Review in 2010 * Penghargaan BUMN Kategori Industri Non-Keuangan Yang Berpredikat “Sangat Bagus” Atas Kinerja Keuangan 2010 BUMN Awards Industry Category of Non-Financial predicated “Excellent” On Financial Performance 2010 * Pabrik Teh CTC Terbaik 2010 (Kebun Kertowono) pada acara Teh Nusantara Award 2010 The Best CTC Tea Factory in 2010 (Kertowono Estate) in the Nusantara Tea Award 2010 * Pabrik Karet RSS (Ribbed Smoke Sheet) Terbaik Tahun 2010 (Kebun Sungai Lembu) di acara Karet Nusantara Award 2010. The Best Rabber Factory of RSS (Ribbed Smoke Sheet) in 2010 (Sungai Lembu Estate) in The Nusantara Rabber Award 2010. * Inovasi Karet Nusantara Terbaik Tahun 2010 (Kebun Renteng) di acara Karet Nusantara Award 2010 The Best Innovation of Nusantara Rubber in 2010 (Renteng Estate) in The Nusantara Rubber Award 2010 * Direktur Pemasaran dan Renbang meraih penghargaan “The Best Executive Citra Award 2010”.
16
Director of Marketing, Planning and Development achieved “The Best Executive Award 2010”
*
Direktur Utama meraih penghargaan “The Best CEO With People Adaptability” dari majalah Business Review
President Director achieved the reward of “The Best CEO With People Adaptability” from Business Review Magazine
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
17
Milyar
Grafik Permodalan Graph Capital
Tahun
STRUKTUR PERMODALAN CAPITAL STRUCTURE
18
Sesuai dengan Akte Nomor 30 Notaris Habib Adjie, SH., M.Hum tanggal 16 Agustus 2008, modal Dasar Perseroan ini ditetapkan sebesar Rp 400.000.000.000,00 (empat ratus milyar rupiah), terbagi atas 400.000 (empat ratus ribu) saham. Masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
In accordance with the Notarial Act No. 30 of Habib Adjie, SH., M.Hum dated 16 August 2008, the base capital of the Limited Company is Rp 400,000,000,000.00 (four hundred billion rupiah), includes 400,000 (four hundred thousand) shares. Each share has nominal value of Rp 1,000,000.00 (one million rupiah).
Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 200.000 (dua ratus ribu) saham atau seluruhnya sebesar Rp 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah).
From the above base capital, 200,000 (two hundred thousand) shares have been allocated and taken by the State of Republic of Indonesia or amounted Rp 200,000,000,000.00 (two hundred billion rupiah).
100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang ditempatkan tersebut di atas, atau seluruhnya berjumlah Rp 200.000.000.000,00 (dua ratus milyar rupiah) telah disetor penuh oleh Negara Republik Indonesia.
100% (one hundred percent) of the nominal value of each share allocated above, or the whole amount of Rp 200,000,000,000.00 (two hundred billion rupiah) has been fully deposited by the State of the Republic of Indonesia.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
IKHTISAR KEUANGAN FINANCIAL HIGHLIGHTS
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII ( PERSERO ) LAPORAN LABA ( RUGI ) PERIODE 2006 SAMPAI DENGAN 2010 URAIAN
2010
2009
2008
2007
2006
PENDAPATAN USAHA - Ekspor
408.062.632.910
386.830.017.405
498.794.675.233
374.783.939.962
396.727.903.402,00
- Lokal
258.488.390.673
203.279.458.171
111.351.084.674
96.731.207.171
68.415.489.014,00
- Aneka Kayu
129.276.898.521
156.102.805.990
166.086.204.272
146.718.267.491
46.285.813.084,00
795.827.922.104
746.212.281.566
776.231.964.179
618.233.414.624
511.429.205.500
BEBAN POKOK PENJUALAN 61.467.855.401
91.612.911.516
53.692.098.523
63.745.767.227
57.359.137.802,00
- Biaya Produksi
353.364.827.924
289.769.978.524
319.232.423.504
268.219.973.832
281.733.431.861,00
- Persediaan Akhir
(84.511.780.134)
(61.467.855.401)
(91.612.911.516)
(53.692.098.523)
(63.745.767.226,59)
330.320.903.191
319.915.034.639
281.311.610.511
278.273.642.536
275.346.802.436
- Persediaan Awal
- Beban Aneka Kayu LABA KOTOR
67.079.183.755
61.334.162.846
90.498.579.221
84.071.899.132
27.702.492.578
397.400.086.946
381.249.197.485
371.810.189.732
362.345.541.668
303.049.295.014
398.427.835.158
364.963.084.081
404.421.774.447
255.887.872.956
208.379.910.486
248.151.553.015
222.372.691.586
145.258.985.892
82.878.853.006
76.558.499.949,00
BEBAN USAHA - Beban Umum/Administrasi - Beban Penjualan LABA USAHA
11.443.230.778
8.920.532.747
9.427.871.966
9.866.675.285
9.200.564.002,00
259.594.783.793
231.293.224.333
154.686.857.858
92.745.528.291
85.759.063.951
138.833.051.365
133.669.859.748
249.734.916.589
163.142.344.665
122.620.846.535
34.412.505.471
30.497.138.278
25.528.056.435
24.580.325.917
16.374.447.062,00
(31.117.993.931)
(26.371.040.719)
(23.302.512.202)
(22.290.235.839)
(13.717.691.244,00)
3.294.511.540
4.126.097.559
2.225.544.233
2.290.090.078
2.656.755.818
7.751.531.346
6.800.313.256
5.630.515.420
4.464.848.743
3.875.700.804,00
(5.287.109.709)
(4.911.623.806)
(3.929.105.087)
(3.115.896.139)
(2.912.877.702,00)
2.464.421.637
1.888.689.450
1.701.410.333
1.348.952.604
962.823.102
LABA (RUGI) RUMAH SAKIT - Pendapatan - Beban LABA (RUGI) AGROWISATA - Pendapatan - Beban
-
LABA (RUGI) INDUSTRI HILIR - Pendapatan
11.039.026.731
9.401.652.440
5.299.429.926
5.618.631.358
2.927.605.732,00
- Beban
(9.316.804.014)
(7.348.022.093)
(5.096.737.993)
(5.369.523.548)
(2.531.345.726,00)
1.722.222.717
2.053.630.347
202.691.933
249.107.810
396.260.006
85.407.217.180
75.341.017.651
56.634.872.821
56.759.688.934
36.426.700.639,00
(34.817.029.861)
(21.301.631.690)
(18.904.947.240)
(22.443.653.891)
(14.909.045.806,00)
50.590.187.319
54.039.385.961
37.729.925.581
34.316.035.043
21.517.654.833
196.904.394.578
195.777.663.065
291.594.488.669
201.346.530.200
148.154.340.294
18.443.952.744
22.250.251.835
4.428.858.043
12.871.246.813
10.463.124.493,00
(127.495.578.200)
(132.670.171.215)
(116.193.612.186)
(85.447.104.162,00)
(105.245.326.365) (128.241.313.172)
(103.322.365.373)
(74.983.979.669)
LABA (RUGI) TANAMAN SAMPING & LAINNYA - Pendapatan - Beban LABA OPERASIONAL LABA (RUGI) DILUAR USAHA - Pendapatan - Beban
(80.850.759.957) (62.406.807.213)
LABA SEBELUM PAJAK Pajak Penghasilan Badan LABA PERIODE BERJALAN
134.497.587.365
90.532.336.700
163.353.175.497
98.024.164.827
73.170.360.625
33.504.122.082
24.424.196.690
47.566.943.575
29.087.799.106
23.128.722.422,00
100.993.465.283
66.108.140.010
115.786.231.922
68.936.365.721
50.041.638.203
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
19
NERACA KONSOLIDASI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) TAHUN 2006 SAMPAI DENGAN 2010
Aset Lancar
31 Des. 2010 ( Rp ) 249,712,055,376
31 Des. 2009 ( Rp ) 250,015,354,429
31 Des. 2008 ( Rp ) 234,090,907,077
31 Des. 2007 ( Rp ) 252,473,870,347
31 Des. 2006 ( Rp ) 265,604,380,451
Aset tidak lancar Tanah Tanaman Perkebunan Aneka Kayu dan Tanaman Lainnya Non Tanaman Penyusutan Total Aset Tetap
387,147,361 692,834,261,122 253,330,728,150 248,622,713,032 (347,052,789,587) 848,122,060,078
387,147,361 577,783,505,695 241,370,291,527 234,057,181,606 (320,157,665,823) 733,440,460,366
387,147,361 475,559,909,068 264,049,188,753 235,060,356,044 (309,887,599,199) 665,169,002,027
387,147,361 403,765,928,701 235,162,628,818 226,094,151,743 (276,601,020,931) 588,808,835,692
387,147,361 359,128,844,437 219,799,990,808 212,303,334,723 (261,836,874,068) 529,782,443,261
32,127,139,596 (3,723,691,215) 28,403,448,381
3,668,147,115 (2,395,523,210) 1,272,623,905
3,739,742,015 (2,014,526,242) 1,725,215,773
3,739,742,015 (1,832,545,805) 1,907,196,210
3,739,742,015 (1,701,709,373) 2,038,032,642
Investasi Pada Perusahaan Lainnya Aset dalam penyelesaian Aset tidak lancar lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar Total Aset
5,751,565,587 1,243,007,025 10,007,246,091 4,895,358,771 38,934,416,071 38,792,267,651 931,218,736,208 779,643,717,718 1,180,930,791,584 1,029,659,072,147
243,007,025 886,860,403 29,205,229,190 697,229,314,418 931,320,221,495
243,007,025 160,613,261 20,997,360,740 612,117,012,928 864,590,883,275
243,007,025 1,934,590,642 33,431,436,507 567,429,510,077 833,033,890,528
Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang Modal Cadangan Laba periode berjalan Jml Kewajiban & Ekuitas
324,374,735,581 336,823,370,593 249,548,802,250 170,955,959,482 200,000,000,000 200,000,000,000 306,013,788,470 255,771,602,062 100,993,465,283 66,108,140,010 1,180,930,791,584 1,029,659,072,147
298,754,868,627 138,751,536,709 200,000,000,000 178,027,584,237 115,786,231,922 931,320,221,495
230,592,737,085 184,018,070,767 200,000,000,000 181,043,709,702 68,936,365,721 864,590,883,275
189,528,876,431 248,367,449,395 200,000,000,000 145,095,926,499 50,041,638,203 833,033,890,528
ASET
Perpanjangan HGU Penyusutan & amortisasi Total Aset Tak Berwujud
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) RATIO KEUANGAN No. Uraian
20
Satuan
2010
2009
2008
2007
2006
Rasio Lancar
%
76.98
74.23
100.28
109.49
140.85
Rasio Cepat
%
13.63
21.80
23.12
19.52
22.27
3
Rasio Kas
%
6.51
13.85
13.46
5.00
8.07
II
Rasio Leverage
1
Rasio Kewajiban atas Asset
%
48.60
49.32
44.38
47.06
51.52
2
Rasio Kewajiban atas Ekuitas
%
94.55
97.30
79.78
92.31
112.77
3
Rasio Kewajiban Jangka Panjang atas Ekuitas
%
41.11
32.76
32.96
49.25
58.73
4
Rasio Modal atas Total Asset
%
42.00
43.84
55.62
42.10
41.43
5
Rasio Solvabilitas
%
205.76
202.78
212.87
208.53
190.24
III
Rasio Aktivitas
1
Perputaran persediaan
hari
65
63
52
39
61
2
Perputaran Asset
kali
1.89
1.93
0.89
1.21
1.29
3
Penagihan Rata-rata
hari
9
12
6
13
9
IV
Rasio Profitabilitas
1
Imbalan Terhadap Ekuitas
%
19.96
14.44
21.04
18.10
12.66
2
Imbalan Terhadap Investasi
%
38.36
24.35
21.01
20.25
31.86
3
Marjin Laba Kotor atas Penjualan
%
48.85
49.19
52.10
41.39
41.16
4
Marjin Laba Bersih atas Penjualan
%
10.60
7.43
14.92
11.15
9.78
5
Rasio EBITDA atas Aset
%
16.31
10.87
20.99
16.90
18.66
I
Rasio Likuiditas
1 2
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Ratio Likuiditas 160.00 140.00 120.00 100.00 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 2010
2009 Rasio Lancar
2008
2007
Rasio Cepat
2006
Rasio Kas
Ratio Leverage 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 0.00 2010
2009
2008
2007
2006
Rasio Kewajiban atas Asset
Rasio Kewajiban atas Ekuitas
Rasio Kewajiban Jangka Panjang atas Ekuitas
Rasio Modal atas Total Asset
Rasio Solvabilitas
Ratio Aktivitas
70
2.50
60
2.00
50 40
1.50
30
1.00
20
0.50
10
0.00
0 2010
2009
2008
Perputaran persediaan
2007
2006
2010
2009
2008
2007
2006
Perputaran Asset
Penagihan Rata-rata
Ratio Profitabilitas 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 2010
2009
2008
2007
2006
Imbalan Terhadap Ekuitas
Imbalan Terhadap Investasi
Marjin Laba Kotor atas Penjualan
Marjin Laba Bersih atas Penjualan
Rasio EBITDA atas Aset
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
21
TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW
Sebagai perusahaan agribisnis penghasil komoditas primer, kinerja kami sangat tergantung pada hasil penjualan komoditas pokok. Maka strategi perusahaan lebih menekankan pengelolaan kepada komoditi yang bersifat “buyer’s market” sehingga yang bisa dilakukan perusahaan adalah mengelola biayanya agar lebih efektif dan efisien, serta menjaga konsistensi mutu produk sehingga memiliki daya saing tinggi yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan lebih tinggi bagi perusahaan, untuk itu Manajemen menempuh strategi “low cost”.
As an agro business company producing primary commodities, our performance depends of the selling result of main commodities. The company strategy emphasizes more to the processing of the “buyer’s market” commodity, so that the company should manage the cost to be more effective and efficient and keep the consistency of product cost to get the high competitive strength, which at the end will provide higher profit for the company. Therefore, the company undertakes the “low cost” strategy.
Hasil Penjualan Volume penjualan ekspor pada tahun 2010 sebesar 9.664.917 kg, sedangkan pada tahun 2009 sebesar 10.718.458 kg. Meskipun mengalami penurunan volume penjualan ekspor sebesar 90,19%, perusahaan berhasil meraih penjualan sebesar Rp 934 milyar pada tahun 2010 atau meningkat sebesar 7,62% terhadap realisasi pada tahun 2009, hal ini disebabkan karena harga jual karet mengalami kenaikan sebesar 174,56%.
Selling Result Volume of export selling in 2010 is 9,664,917 kgs, while in 2009 is 10,718,458 kgs. Even though the volume decreased for export selling of 90.19%, the company achieved the selling for Rp 934 billion in 2010 or it increased of 7.62% to the actual of 2009. This was caused by the rubber selling price has increased of 174.56%.
Selama lima tahun terakhir sejak tahun 2006 nilai penjualan mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 14,39%.
For the last five years since 2006, the selling value increased averagely for 14.39%.
Laba Kotor
Gross Profit
Seiring meningkatnya harga pokok komoditi, Perseroan mengambil kebijakan bahwa prioritas penekanan beban pengeluaran terutama ditujukan untuk pencapaian produksi. Hasil dari kebijakan tersebut di tahun 2010 Perseroan membukukan laba kotornya sebesar Rp 456.499 juta, lebih tinggi sebesar 6,89% dibandingkan tahun 2009, yang mencapai Rp 427.070 juta. Di sisi lain, beban pokok penjualan meningkat sebesar 4,24% terkait dengan peningkatan produksi komoditi karet sebesar 15,84%.
As for the increase of commodity cost of good sold, the Company policy was that to reduce the cost for the purpose of achieving the production. As the result of that policy, the Company has achieved the gross profit for Rp 456,499 million, higher for 6.89% compared to 2009, which was Rp 427,070 million. On the other side, the cost of good sold increased for 4.24% related to the increase of rubber commodity production for 15.84%.
Selama lima tahun terakhir sejak tahun 2006, laba kotor mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 20,02%.
22
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
For the last five years since 2006, the gross profit increased averagely for 20.02%.
Laba Usaha
Business Profit
Pada tahun 2010, Perseroan berhasil meraih laba usaha sebesar Rp 196.904 juta, naik sebesar 0,58% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai Rp 195.777 juta. Hal ini disebabkan pendapatan tahun 2010 hanya naik sebesar 7,62% dari tahun 2009, sedangkan beban pokok penjualan naik sebesar 8,33% dan beban usaha sebesar 12,24%.
In 2010, the Company has achieved the business profit for Rp 196,904 million, increased for 0.58% compared to 2009 which was Rp 195,777 million. This caused by the increased income in 2010 only for 7.62% from 2009. The cost of good sold increased for 8.33% and cost of good sold for 12.24%.
Komponen beban usaha yang meningkat meliputi:
Component of increased cost of good sold consists of :
· Beban administrasi meningkat sebesar Rp 248.151 juta atau 11,59% dan adanya Kebijakan Akuntansi Perkebunan bahwa beban administrasi tidak diandilkan lagi ke beban investasi tanaman.
·
Administrative cost increased for Rp 248,151 million or 11.59% and as for the Policy of Plantation Administration that the administrative cost is not borne to the plant investment cost.
· Beban penjualan meningkat sebesar Rp 11.443 juta atau 28,28% terkait dengan meningkatnya beban pengiriman dan pengangkutan.
·
Cost of good sold increased for Rp 11,443 million or 28.28% as for the increase of delivery and transport costs.
Selama lima tahun terakhir sejak tahun 2006 laba usaha mengalami pertumbuhan rata-rata sebesar 12,11%.
For the last five years since 2006 the business profit increased averagely for 12.11%.
Pendapatan Lain-lain
Other Revenue
Realisasi pendapatan lain-lain tahun 2010 tehadap tahun 2009 meningkat menjadi sebesar Rp 16.613 juta atau 255,78%.
The result of other revenue in 2010 against 2009 increased for Rp 16,613 million or 255.78%.
Beban Lain-Lain
Other Cost
Realisasi beban lain-lain tahun 2010 terhadap tahun 2009 menurun menjadi sebesar Rp 46.909 juta atau 45,45%. Hal ini disebabkan adanya efesiensi di beberapa pos antara lain, pos iuran tambahan dapenbun, pameran pembangunan dll.
The other costs in 2010 against 2009 decreased for Rp 46,909 million or 45.45%. This caused by the efficiency at several other posts for example, additional contribution for dapenbun, exhibitions etc.
Beban bunga
Interest Cost
Beban bunga meningkat sebesar 40,41%, dari Rp 21.272 juta pada tahun 2009 menjadi Rp 29.868 juta tahun 2010. Hal ini sejalan dengan meningkatnya hutang Perseroan yang berasal dari penarikan kredit investasi (uncommitted) Skim Bank Ekspor Indonesia dari Rp 42 juta menjadi Rp 69.5 juta yang digunakan untuk investasi tanaman.
The interest cost increased for 40.41% from Rp 21,272 million in 2009 and Rp. 29,868 million in 2010. This parallely walks with the increase of the Company Liability from the uncommitted credited investment scheme from Indonesia Export Bank from Rp 42 million to Rp 69.5 million which is used for plant investment.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
23
Laba Sebelum Pajak
Profit before Tax
Laba sebelum pajak tahun 2010 mencapai Rp 134.497 juta, meningkat sebesar 48,56% dari tahun 2009 sebesar Rp 90.532 juta.
Profit before tax in 2010 reached Rp 134,497 million and increased for 48.56% from 2009 for Rp 90,532 million.
Pajak Perseroan
Company Tax
Pajak Perseroan naik sebesar 37,18% menjadi Rp 33.504 juta dari Rp 24.424 juta di akhir tahun 2010. Hal ini terkait dengan naiknya laba usaha akibat hasil penjualan produk yang menguntungkan.
Company tax increased 37.18% for Rp 33,504 million from Rp 24,424 million by end of 2010. This related to the increase of business profit due to the product selling with profit.
Laba Bersih
Net Profit
Laba Bersih di tahun 2010 mencapai Rp 100.993 juta, naik sebesar 52,77% jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2009 sebesar Rp 66.108 juta.
Net profit in 2010 reached Rp 100,993 million, increased 52.77% compared to the result in 2009 for Rp 66,108 million.
Laba Bersih Tahun 2006 - 2010 (RpJuta) Net Profit 2006 - 2010 (Rp mios) 115.786.231.922 100.993.465.283
68.936.365.721
66.108.140.010
50.041.638.203
2006
2007
Laba Bersih
24
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
2008
2009
2010
Posisi Keuangan
Financial Position
Aktiva Total Aset perusahaan meningkat sebesar 23.91%, dari Rp 1.029.659 juta pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 1.180.930 juta pada akhir tahun 2010 atau bertumbuh sebesar 14,69%.
Asset Total of Company Asset increased 23,91% from Rp 1,029,659 million by end of 2009 to become Rp 1,180,930 million by end of 2010 or increased 14.69%.
Aset Lancar Aset lancar pada tahun 2010 relatif tidak ada perubahan jika dibandingkan tahun 2009.
Current Assets Current Asset in 2010 had no change compared to 2009.
Aset Tidak Lancar Aset tidak lancar berupa aset tanaman menghasilkan sebesar Rp 171.200 juta dan aset tanaman belum menghasilkan sebesar Rp 376.626 juta dan aset tanaman aneka kayu sebesar Rp 253.330 juta.
Non Current Assets Non Current Asset, plant asset with result was Rp 171,200 million and plant asset without result was Rp 376,626 million , plant asset (timber) was Rp 253,330 million.
Kewajiban Total Kewajiban perusahaan pada tahun 2010 meningkat sebesar Rp 573.923 juta dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp 507.779. Kewajiban jangka panjang meningkat sebesar 45,97%, yaitu dari Rp 170.955 juta pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 249.548 juta pada akhir tahun 2010. Hal ini disebabkan karena adanya, peningkatan hutang bank jangka panjang yang berasal dari tambahan plafond penarikan kredit investasi.
Obligation Total of Company Obligation in 2010 increased for Rp 573,923 million compared 2009 for Rp 507,779 million. The Long-Term Oblihation increased 45.97% from Rp 170,955 million by end of 2009 to become Rp 249,548 million by end of 2010. This was due to the long term bank Liability from the additional plafond of credited investment withdrawa.
Modal Posisi modal kerja sejak 31 Desember 2006 sampai dengan 31 Desember 2010 mengalami penurunan rata-rata 111,63%. Hal ini disebabkan peningkatan kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun rata-rata sejak tahun 2006 sampai dengan 2010 sebesar 19,51%.
Capital Position of capital from 31 December 2006 up to 31 December 2010 decreased averagely 111.63%. This was due to the increase of long term obligation which would be due time in one year averagely from 2006-2010 for 19.51%.
Ekuitas Ekuitas perusahaan pada tahun 2010 meningkat sebesar 16,31%, dari Rp 521.879 juta menjadi Rp 607.007 juta. Hal ini disebabkan naiknya cadangan umum menjadi sebesar Rp 306.013 juta, yang berasal dari pembagian laba yang diperoleh dari laba bersih Perseroan tahun 2009.
Equity Company equity in 2010 increased 16.31% from Rp 521,879 million to become Rp 607,007 million. This was due to the increase of general spare to become Rp 306,013 million coming from the profit distribution of company net profit in 2009.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
25
Ikhtisar Neraca dalam Juta Rupiah Summary of Balance Sheet in IDRMillion Uraian Description Aset Assets
2010
Aset Lancar Current Assets Investasi Invesment Aset Tanaman Plant Assets
249.712
250.015
(0,00)
5.752
1.243
3,63
801.158
682.268
0,17
Aset Tetap Fixed Assets
46.964
51.173
(0,08)
Persediaan Supply
10.007
4.895
1,04
Persemaian Bibit Seed Planting
38.932
38.790
0,00
Beban Tangguhan Deffered Coast
28.403
1.273
21,31
Aset Lainnya Other Assets
2
Total Aset Total Assets Kewajiban Liabilities
1.180.930
2
-
1.029.659
0,15
Kewajiban Lancar Current Liabilities
324.375
336.823
(0,04)
Kewajiban Jangka Panjang Long Term Liabilities
249.548
170.956
0,46
Ekuitas Equity
607.007
521.880
0,16
1.180.930
1.029.659
0,15
Total Kewajiban Dan Ekuitas Total Liabilities And Equity
26
% Pertumbuhan % Growth
2009
Arus Kas
Cash Flow
Secara keseluruhan terjadi penurunan arus kas bersih pada perusahaan sebesar Rp 25,531 miliar, sehingga saldo kas dan setara kas akhir periode 2010 menjadi Rp 21,132 miliar. Jumlah arus kas dari aktivitas operasi tahun 2010 menurun sebesar Rp 159,93 miliar dari tahun 2009, hal ini disebabkan penurunan hutang antar badan hukum sebesar Rp 51,31 miliar. Jumlah arus kas dari aktivitas investasi tahun 2010 menurun sebesar Rp 57,24 miliar dari tahun 2009. Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan tahun 2010 meningkat sebesar Rp 51,38 miliar dari tahun 2009, dikarenakan meningkatnya penarikan hutang bank jangka panjang sebesar Rp 54,60 miliar.
In general there was decrease in net cash flow in the Company for Rp 25,531 billion, so the cash balance and equivalent cash by end of period of 2010 became Rp 21,132 billion. Total of cash flow of operational activity in 2010 decreased for Rp 159,93 billion from 2009. This was because the decreased Liability of legal institution for Rp 51.31 billion. Total cash flow of investment in 2010 decreased for Rp 57.24 billion from 2009. Total of cash flow of funding activity in 2010 decrease Rp 51.38 billion from 2009, due to the long term banking Liability withdrawal for Rp 54.60 billion.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Keterangan Description
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Laba Bersih Net Income
2009
100.993
66108
26.895
19.225
Penyesuaian untuk rekon laba bersih menjadi kas bersih dari aktivitas operasi Adjustments to reconcile net income to net cash from operating activities:
- Penyusutan aset tetap Depreciation of Fixed Assets - Amortisasi hak guna usaha Amortization of Land Right - Nilai buku aset kayu yang ditebang Book Value of Assets Timber Logged
Laba Operasi sebelum perubahan modal kerja Operating Profit Before Changes in Working Capital
PERUBAHAN MODAL KERJA WORKING CAPITAL CHANGES
1.328
185
131.707
129.216
217.225
3.675
(10.556)
Penurunan (kenaikan) Piutang usaha Decrease (Increase) Accounts Receivable
Penurunan (kenaikan) Piutang lain-lain Decrease (Increase) in Other Receivables
(565)
(289)
Penurunan (kenaikan) Piutang antar badan hukum Decrease (Increase) Inter-Company Receivables
2.348
(2.563)
(16.610)
22.760
Penurunan (kenaikan) Persediaan Decrease (Increase) in Inventories
Penurunan (kenaikan) Uang muka Decrease (Increase) in Advances Payment
Penurunan (kenaikan) Biaya dibayar dimuka Decrease (Increase) in Prepaid Expenses
Penurunan (kenaikan) Pajak dibayar dimuka Decrease (Increase) in Prepaid Taxes
Kenaikan (penurunan) Hutang usaha Increase (Decrease) in Accounts Payable
Kenaikan (penurunan)Biaya yang masih harus dibayar Increase (Decrease) in Accrued Expenses
5.289
(7.404)
Kenaikan (penurunan) Hutang pajak Increase (Decrease) in Taxes Payable
(235)
(13.061)
Kenaikan (penurunan) Uang muka penjualan Increase (Decrease) in Advance Sales
Kenaikan (penurunan) Hutang anatar badan hukum Increase (Decrease) Inter-Company Liabilities
Kenaikan (penurunan) Kewajiban Jk.Pjg Jth tempo 1 tahun Increase (Decrease) in Current Maturity Long Term Liabilities
Kenaikan (penurunan) Kewajiban Jk.Pdk lainnya Increase (Decrease) in Other Short Term Liabilities
Jumlah pengeluaran Total Expenditure
Arus kas bersih dari aktivitas operasi Net Cash Flows from Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES
Penambahan aset tanaman & aset tetap non tanaman Increase in Plant & Assets Fixed Assets Non Plant
Penambahan pekerjaan dalam penyelesaian Increase in Contruction in Progress
Penambahan persemaian bibit Increase in Seed Inventories
Penambahan (penurunan) beban tangguhan Increase (Decrease) in Differed Charges
Arus kas bersih dari aktivitas investasi Net Cash Flows from Investing Activities
370
(605)
(16.483)
(7.754)
2.038
(3.683)
(11.274)
(5.638)
5.801
(510)
(34.200)
17.114
21.659
46.437
511
5
(37.676)
34.253
91.540
251.478
(141.576)
(218.936)
(5.112)
(4.008)
(142)
(9.587)
(28.459)
-
(175.289)
(232.531)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
-
68
Kenaikan kewajiban pemerintah Increase in Obligations to Government
Kenaikan hutang bank jangka panjang Increase in Long-Term Bank Loans
83.500
28.897
Kenaikan (penurunan) kewajiban est.imbalan pasca kerja Increase (Decrease) in Estimated
(4.794)
2.750
Kenaikan (penurunan) kewajiban pajak tangguhan Increase (Decrease) in Deferred Tax Liabilities
Penggunaan cadangan Used of Reserves
Pembagian deviden Dividend
Pembagian dana PKBL Partnership Programme Fund
Kenaikan penyertaan Increase in Participation
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan Net Cash Flows from Financing Activities
Kenaikan (penurunan) arus kas Cash and Cash Equivalents
(113)
488
-
(10.253)
(13.222)
(23.157)
(2.644)
(4.631)
(4.509)
(1.000)
58.218
(6.838)
(25.531)
12.109
Saldo awal kas dan setara kas Beginning Balance Cash and Cash Equivalents
46.663
34.554
Saldo akhir kas dan setara kas Ending Balance Cash and Cash Equivalents
21.132
46.663
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
27
Rasio Keuangan
Financial Ratio
Rasio keuangan perusahaan berupa profitabilitas, likuiditas, aktivitas, dan leverage 2010 masingmasing sebesar :
Company Financial Ratio are profitability, liquidity, activity, and leverage 2010 as the following :
a. Rasio profitabilitas · Imbalan kepada pemegang saham sebesar 20,36%, · Imbalan investasi sebesar 38,36%
a. Profitability Ratio · Repayment for shareholders 20.36%, · Repayment for investment 38.36%
b. Rasio Likuiditas · Rasio Kas sebesar 6,51% · Rasio Lancar sebesar 76,98%
b. Liquidity Ratio · Cash Ratio 6.51% · Current Ratio 76.98%
c. Rasio aktivitas · Perputaran persediaan sebesar 65 hari · Perputaran total aset sebesar 1.89 (kali)
c. Activity Ratio · Supply Rotation 65 days · Total Asset Rotation 1.89 (times)
d. Rasio leverage · Rasio modal sendiri terhadap total aset sebesar 42,00% · Rasio solvabilitas sebesar 205,76%
d. Leverage Ratio · Self Capital Ratio to Total Asset 42.00%
Meskipun demikian, berdasarkan indikator tersebut perusahaan masih mampu memenuhi kewajiban dan menjalankan proses bisnisnya secara berkelanjutan, karena nilai solvabilitas di atas 100%.
Based on the indicators above, the Company is capable to fulfill the obligations and run the businss process continuously, as the solvability value is more than 100%.
· Solvability Ratio 205.76%
Rasio Keuangan Perusahaan ( %) Company Financial Ratio (%) 250.00 200.00 150.00 100.00 50.00 0.00
2010
Rasio Solvabilitas
28
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
2009
2008
Rasio Lancar
2007
2006
Imbalan Terhadap Pemegang Saham
Kemampuan Membayar Hutang
Capability to Pay Debt
Tingkat Solvabilitas untuk mengukur kemampuan membayar hutang perusahaan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2004. Tingkat solvabilitas tahun 2010 sebesar 42,00% atau turun 1,84% dibanding tahun 2009 sebesar 43,84%. Penurunan ini disebabkan kenaikan kewajiban yang cukup signifikan sebesar 13,03% dibandingkan dengan peningkatan kekayaan yang sebesar 14,69.%. Kenaikan kewajiban ini merupakan konsekuensi dari kebijakan Perusahaan berupa Pengembangan Usaha yang tentunya membutuhkan dana eksternal cukup tinggi. Selain hal tersebut, kemampuan membayar hutang Perseroan juga terkait dengan penurunan harga komoditi sebagai dampak adanya krisis ekonomi global. Sesuai dengan Rencana Jangka Panjang Perseroan tahun 2010 - 2014, dalam jangka waktu lima tahun ke depan rasio keuangan Perusahaan akan semakin membaik.
The solvability is the level to measure the capability to pay the company debt as per the Government Rules No. 22/2004. The solvability level in 2010 was 42.00% or decreased 1.84% compared to 2009 which was 43.84%. The decrease caused by the significant increase of obligation of 13.03% compared to the increase of wealth of 14.69%. The increase of obligation is the consequency of the Company policy, i.e. the Business Development which need quite high external fund. The Company solvability level also relates to the decrease of commoi\duty price as the result of global economy crisis. As for the Company Long Term Plan in 2010-2014, in the next five years ahead, the Company financial ration would be better.
Belanja Modal/Capital Expenditure
Capital Expenditure
Realisasi investasi tahun 2010 berjumlah Rp 848.122 juta, meningkat sebesar 15,64% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai Rp 733.440 juta. Peningkatan investasi ini terutama terjadi pada investasi tanaman meliputi :
The result of investment in 2010 was Rp 848,122 million. It increased 15.64% compared to 2009 which was Rp 733,440 million. The investment increase happened to the plant investment consists of :
· Investasi tanaman perkebunan sampai dengan tahun 2010 meningkat sebesar 24,25% dari Rp 440.897 juta menjadi Rp 547.827 juta.
·
Investment of plantation up to 2010 increased 24.25% from Rp 440,897 million to become Rp 547,827 million.
· Investasi tanaman aneka kayu sampai dengan tahun 2010 meningkat sebesar 4,96%, dari Rp 241.370 juta menjadi Rp 253.330 juta.
·
Investment of timber up to 2010 increased 4.96%, from Rp 241,370 milion to become Rp 253,330 million.
Kewajiban Terhadap Pemerintah
Obligation to Government
Total Kewajiban PTPN XII (Persero) terhadap pemerintah pada tahun 2009 sebesar Rp 74,49 milyar, meliputi Pajak Pusat sebesar Rp 31,27 milyar, Pajak Daerah sebesar Rp 20,06 milyar dan pajak atas deviden sebesar Rp 23,16 milyar. Sedangkan pada tahun 2010 total Kewajiban PTPN XII (Persero) terhadap pemerintah sebesar Rp 150,41 milyar, meliputi Pajak Pusat sebesar Rp 116,06 milyar, Pajak Daerah Rp 21,13 milyar dan pajak atas deviden sebesar Rp 13,22 milyar.
Total obligation of PTPN XII (Persero) to the government in 2009 is Rp 74.49 billion consists of Central Tax for Rp 31.27 billion, Regional Tax for Rp 20.06 billion and Devidend Tax for Rp 23.16 billion. While in 2010, the total obligation of PTPN XII (Persero) to teh Government is Rp. 150.41 billion consists of Central tax for Rp 116.06 billion, Regional Tax for Rp 21.13 bilion and Devidend Tax for Rp 13.22 billion.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
29
STRUKTUR ORGANISASI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) STRUCTURE OF ORGANIZATION OF PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
RUPS
DIREKTUR UTAMA Ir. Nurhidayat, MM
DIREKTUR PRODUKSI Ir. Danu Rianto
30
DIREKTUR KEUANGAN Drs. Sahala Hutasoit
MANAJER WILAYAH I
MANAJER WILAYAH II
MANAJER WILAYAH III
MANAJER KEBUN
MANAJER KEBUN
MANAJER KEBUN
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
KABAG DI KANDIR
DEWAN KOMISARIS DR. Ir. Delima H. A. Msi - Komisaris Utama Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA - Komisaris Hambra, SH, M.Hum - Komisaris Drs. Nukman C. S., M.Hum. - Komisaris Drs. Abdul Djalil Madjid, MM - Komisaris KOMITE AUDIT Drs. Abdul Djalil Madjid, MM - Ketua/Anggota Ir. Syukur Iwantoro, MS, MBA - Anggota Diner Yusrizal Ekaputra Saragih, SP, MSE - Anggota Herudi Kandau Nugroho, SE - Anggota
DIREKTUR PEMASARAN & RENBANG Ir. Sugeng Budi Rahardjo
MANAJER UNIT USAHA INDUSTRI HILIR
DIREKTUR SDM & UMUM Ir. Soewarno, MM
KEPALA RS.KALIWATES
KEPALA RS BHAKTI HUSADA
Keterangan : Garis Komando Garis Pembinaan Garis Koordinasi
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
31
DAFTAR ANAK PERUSAHAAN DAN ASOSIASI LIST OF SUBSIDIARIES AND ASSOCIATIONS PTPN XII (Persero) memiliki perusahaan asosiasi sebagai berikut: 1. PT Alam Lestari Nusantara Sesuai dengan Keputusan RUPS-LB PT Alam Lestari Nusantara yang mendapat Surat Persetujuan dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. 5-544/MBU/2010, tanggal 3 September 2010 dan dimuat dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 25 tanggal 11 November 2010 yang dibuat di hadapan Notaris Meissie Pholuan, SH dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-58-566. AH.01.02., tanggal 16 Desember 2010, maka PTPN XII (Persero) memiliki saham sebesar 20% atau sebanyak 4.080 lembar saham dengan nominal saham sebesar Rp 1.000.000,00 pada PT Alam Lestari Nusantara yang berkedudukan di Jakarta.
32
PTPN XII (Persero) has associations as the following : 1. PT Alam Lestari Nusantara In accordance with the Minutes of Extraordinary Shareholder Meeting of PT Alam Lestari Nusantara which has been approved by State Minister of State Owned Enterprise No. 5-544/MBU/2010 dated 3 September 2010 and recorded in the Act of Statutes Novation No. 25 dated 11 November 2010 made and witnessed by the Notary Meissie Pholuan, SH and has been legalized by Minister of Justice and Human Right of the Republic of Indonesia No. AHU58-566.AH.01.02 dated 16 December 2010, PTPN XII (Persero) owns the shares of 20% or 4,080 pages with nominal Rp 1,000,000.00 at PT Alam Lestari Nusantara located in Jakarta.
2. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara No. 4, tanggal 16 Nopember 2009 yang dibuat dihadapan Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, maka PTPN XII (Persero) memiliki saham sebesar 6,67% atau sebanyak 1.000 lembar saham dengan nominal saham sebesar Rp 1.000.000,00 pada PT Kharisma Pemasaran Bersama.
2. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara In accordance with the Article of Association of Limited Company of PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara No. 4 dated 16 November 2009 which was signed and witnessed by the Notary N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, PTPN XII (Persero) owned the shares of 6.67% or 1,000 pages with nominal Rp 1,000,000.00 ata PT Kharisma Pemasaran Bersama.
3. PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II Sesuai dengan Akta Pendirian No. 194, tanggal 21 Juli 2010 yang dibuat dihadapan Notaria Arry Suprapto, SH, maka PTPN XII (Persero) memiliki saham sebesar 8,17% atau sebanyak 450 lembar saham dengan nominal saham sebesar Rp 1.000.000,00 pada PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
3. PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II In accordance with the Article of Association No. 194 dated 21 July 2010 which was signed and witnessed by the Notary Arry Suprapto, SH, PTPN XII (Persero) owns the shares of 8.17% or 450 pages with nominal Rp 1,000,000.00 at PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
4. Indoham Hamburg (Penyertaan) Sesuai dengan Surat Indoham Hamburg No. 155/12/Imd/196/dk/ tanggal 13 Desember 1994 dan Akta Pendirian Indoham Hamburg Nr. 1124 der Urkunderolle fur 2003 R sdan SU 32/03, tanggal 8 Juli 2003, maka PTPN XII (Persero) memiliki nilai penyertaan sebesar 14.350 euro dengan nilai 1 euro sebesar Rp 11.955,79 (sesuai dengan kurs BI tanggal 31 Desember 2010 atau sebesar Rp 171.565.586,50 pada Indoham Hamburg).
4. Indoham Hamburg (Investments) In accordance with the Letter from Indoham Hamburg No. 155/12/Imd/196/dk dated 13 December 1994 and the Article of Association of Indoham Hamburg No.. 1124 der Urkunderolle fur 2003 R and SU 32/03 dated 8 July 2003, PTPN XII (Persero) owns the shares of 14,350 Euro with currency rate 1 Euro = Rp 11,955.79 (as per the rate from Bank of Indonesia dated 31 December 2010 or Rp 171,565,586.50 at Indoham Hamburg).
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
5. PT Riset Perkebunan Nusantara Sesuai dengan Akta No. 1, tanggal 20 November 2009, yang dibuat dihadapan Notaria Hasbullah Abdul Rasyid, SH, M.Kn, maka PTPN XII (Persero) memiliki saham sebesar 6,67% atau sebanyak 50 lembar saham dengan nominal saham sebesar Rp 1.000.000,00 pada PT Riset Perkebunan Nusantara.
5. PT Riset Perkebunan Nusantara In accordance with the Act No. 1 dated 20 November 2009, which was signed and witnessed by the Notary Hasbullah Abdul Rasyid, SH, M.Kn, PTPN XII (Persero) owns the shares of 6/67% or 50 pages with nominal Rp 1,000,000.00 at PT Riset Perkebunan Nusantara.
Akademi Keperawatan RUSTIDA, Krikilan, Banyuwangi Academy of Nursing RUSTIDA, Krikilan, Banyuwangi
Taman di dalam Rumah Sakit Bhakti Husada, Krikilan, Banyuwangi Garden in Hospital Bhakti Husada, Krikilan, Banyuwangi PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
33
LAPORAN DEWAN KOMISARIS REPORT OF BOARD OF COMMISSIONERS
Menapak cita-cita menjadi World Class Company khususnya dalam bidang agribisnis, Dewan Komisaris beserta Direksi berkomitmen untuk mengembangkan usaha dengan melakukan inovasi usaha yang diwujudkan melalui reformasi bisnis, strategi, struktur, dan budaya perusahaan dengan tetap menerapkan tata kelola perusahaan yang baik secara terintegrasi.
34
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
In the efforts to make a World Class Compay in agrobusiness, Board of Commissioners and Director are committed to develop the business by implementing innovations through the business reformation, strategies, structures, and company cultures as well as implementing the integrated company management
Assalamu’alaikum wr. wb.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmatNya kita dapat melaksanakan kegiatan tahun 2010 dengan pencapaian kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan secara umum dapat memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan sesuai RUPS PTPN XII (Persero) tahun 2010.
Gratitude to Allah SWT for his grace, so we can complete the activity on 2010 and achieved a better performance compared to the previous year. Generally speaking, it has reached the targeted performance as stated in the General Shareholder Meeting of TPN XII (Persero) 2010.
Sebelumnya kami segenap jajaran Dewan Komisaris dan Direksi beserta seluruh karyawan PTPN XII (Persero) mengucapkan dukacita dan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Ibu Ir. Retno Mursudarini, Msi, Direktur Keuangan PTPN XII (Persero) pada tanggal 1 April 2010 yang lalu. Semoga arwah beliau diterima disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran, Amin. Kiranya pengabdian dan kerja keras almarhumah dapat menjadi tauladan untuk melanjutkan perjuangan dalam membangun dan mengembangkan PTPN XII (Persero).
Board of Commissioners and Directors and all employees of PTPN XII (Persero) would like to express our deep condolences as for Ibu Retno Mursudarini, MSi, Finance Director of PTPN XII (Persero) has passed away on 1 April 2010. Wishing her spirit be accepted beside Almighty God, and the family left behind given strength and firmness. Amen. Hopefully, her dedication and hard work would be guidelines to continue the struggle in developing and improving PTPN XII (Persero).
Peranan sektor perkebunan, yang merupakan bisnis utama PTPN XII (Persero), sebagai bagian integral dari sistem pembangunan ekonomi nasional, semakin penting dan strategis, terutama kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, penyedia bahan baku industri, serta penghasil devisa sektor non migas. Indikator kinerja strategis lainnya adalah sumbangan terhadap nilai tukar pekebun dan nilai tukar komoditas sektor perkebunan yang lebih baik dibandingkan dengan sektor non perkebunan.
The role of plantation sector, as the core business of PTPN XII (Persero), as an integral part of the national economy development system, has become more important and strategic, particularly its contribution to absorb manpower, industrial raw material supply, and as non-oil and natural gas dividend producer. The other strategic performance indicator is the contribution to the peasant exchange value and plantation sector commodity exchange value which are better compared to the non plantation sector.
Di dalam era globalisasi yang sarat dengan persaingan dalam bidang usaha khususnya agribisnis serta adanya perubahan mendasar sebagai konsekuensi dari adanya globalisasi, diperlukan komitmen dan keyakinan serta percaya diri sebagai modal untuk melangkah maju ke depan dengan lebih baik. Perubahan mendasar yang mewarnai peranan sektor perkebunan adalah :
In the globalization era which is full of competition in business particularly agro business, as well as the basic change as the consequency of the globalization, it is necessary to have commitment and faith and self confidence as capital to step forward in better way. The basic change which colors the role of plantation sector are :
(1) Transformasi struktur perekonomian nasional; (2) globalisasi perekonomian; (3) meningkatnya ancaman terhadap perubahan iklim serta sistem perkebunan berkelanjutan; (4) perubahan-perubahan institusional yang berkaitan dengan ketiga aspek tersebut.
(1) Structural Transformation of National Economy; (2) Economy Globalization; (3) Increased threats to the climate change and continuous plantation system; (4) Institutional change related to the three aspects above.
Walaupun kondisi perekonomian Indonesia secara makro memberikan dampak positif yang cukup signifikan bagi perkembangan usaha PTPN XII (Persero), namun tantangan perubahan mendasar dalam sektor perkebunan diatas, memerlukam kepiawaian dan kecerdasan dalam menyikapinya.
Even though the economical condition in Indonesia, in macro way, has resulted significant positif effects for the business development of PTPN XII (Persero), but the basic change of challenge in plantation sector will need the expertise and intelligence in taking care of it.
Oleh karena itu, Dewan Komisaris bersama Direksi PTPN XII (Persero) senantiasa mendorong peningkatan peran dan peningkatan usaha PTPN XII (Persero) untuk menjadi Perusahaan Kelas Dunia (World Class Company), dengan
Therefore, the Board of Commissioners and Directors of PTPN XII (Persero) always encourage the improvement of roles and business of PTPN XII (Persero) to become a World Class Company with the guidance of principles of
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
35
tetap berpegang pada prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Good Corporate Governance.
Dewan Komisaris, selaku wakil Pemegang Saham dan bertindak sebagai pengawas dan pemberi nasihat, telah mengkaji strategi dan kebijakan bisnis PTPN XII (Persero), yang telah diformulasikan dalam RJPP 20092013 dan telah melakukan pembahasan RKAP 2010, sekaligus juga memberikan panduan dan masukan kepada direksi terkait permasalahan yang timbul. Selain itu, Dewan Komisaris memberikan saran agar PTPN XII (Persero) membangun jaringan distribusi di setiap unit usaha yang berhubungan langsung dengan masyarakat seperti Pengembangan Usaha Industri Hilir yakni Café Rollaas, Pengembangan Wisata Agro Gunung Gumitir, Pengembangan RS Kaliwates Jember dan RS Bhakti Husada Krikilan serta Pengembangan Usaha Sinergis dengan BUMN lainnya.
Board of Commissioners, as the representative of the shareholders and who act as the overseers and advisors, have observed the business strategy and policy of PTPN XII (Persero), which has been formulated in the RJPP 20092013 and has discussed in the Work Plan and Budget Proposal (RKAP) 2010, as well as provided guidelines and recommendations to Directors regarding the issues arisen. Board of Commissioners also provide suggestions that PTPN XII (Persero) build distribution network at each business unit which directly connect with the community like the Downstream Industrial Business Development, i.e. Café Rollaas, Development of Agro Tourism of Gunung Gumitir, Development of Kaliwates Hospital in Jember and Bhakti Husada Hospital in Krikilan and Sinergic Business Development with other State Owned Enterprise.
36
Pencapaian Kinerja
Performance Achievement
Di tahun 2010, PTPN XII (Persero) menghadapi tantangan yang cukup signifikan baik dipasar domestik maupun pasar internasional. Tingkat inflasi nasional sebesar 6,96% yang serta pengaruh perubahan iklim yang berdampak pada penurunan produksi beberapa komoditas mempengaruhi kinerja bidang usaha agribisnis. Selain itu, fluktuasi harga komoditi secara tajam dan sulit diprediksi, memberikan pengaruh yang tidak kecil pada kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
In 2010, PTPN XII (Persero) faced significant challenges either in domestic or international markets. The national inflation level was 6.96% and the climate change has affected the decrease of several commodities and performance of agro business. The fluctuation of commodity price was very sharp and difficult to predict and caused big effect to the company performance either directly or indirectly.
Perubahan dalam model pemasaran yang mengandalkan pada supply chain dan ketepatan dan kecepatan informasi, memerlukan evaluasi dan kreativitas lebih tinggi dalam manajemen pemasaran. Dengan perencanaan yang matang dan antisipasi serta evaluasi yang dilakukan secara periodik, PTPN XII (Persero) mencatat hasil gemilang yakni :
The change in marketing model which emphasizes the supply chain, promptness and information speed, need more evaluation and higher creativity in markerting management. By having good plan and regular anticipation and evaluation, PTPN XII (Persero) recorded good performance as the following :
• Nilai Penjualan mencapai Rp934.438 juta meningkat sebesar 7,62% dari tahun 2009 mencapai Rp868.252 juta; • Laba bersih mencapai Rp100.993 juta meningkat sebesar 52,77% dari tahun 2009 mencapai Rp66.108 juta ; • Total Aset perusahaan Rp1.180.931 juta meningkat sebesar 14,69% dari tahun 2009 mencapai Rp1.029.659 juta.
atau yang
•
atau yang
•
atau yang
•
Selling value reached Rp 934,438 million or increased 7.62% from 2009 which was Rp 868,252 million; Net profit reached Rp 100,993 million or increased 52.77% from 2009 which was Rp 66,108 million; Total of Company Asset Rp 1,180,931 million or increased 14.69% from 2009 which was Rp 1,029,659 million.
Prospek Usaha dan Masa Depan
Business and Future Prospect
Memperhatikan perkembangan perekonomian nasional dan perkembangan ekonomi dunia, PTPN XII (Persero), dimana permintaan akan bahan baku
Considering the development of national and world economy, where the demand of superior product raw material produced by the Company keep increasing
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
produk unggulan yang dihasilkan perusahaan ini terus meningkat di satu sisi, namun ketatnya persaingan dalam mutu dan kualitas yang dihasilkan oleh kompetitor disisi lainnya, PTPN XII (Persero) memandang situasi ini sebagai tantangan dan peluang untuk lebih meningkatkan produksi dan kualitas produk yang akan dihasilkan dengan memprioritaskan pada produk-produk unggulan yang telah dituangkan dalam strategi dan kebijakan PTPN XII (Persero).
on one side, however, with the tight competition in quality produced by other competitor on the other side, PTPN XII (Persero) considers this as a challenge and opportunity to improve the production and product quality to be produced by prioritizing the main products as it has been stated in the strategy and policy of PTPN XII (Persero).
Ke depan PTPN XII (Persero) berusaha untuk meningkatkan kualitas produk unggulan melalui pengembangan industri hilir untuk mewujudkan cita-cita sebagai perusahaan kelas dunia dibidang agribisnis. Melalui bidang usaha unggulan seperti penanaman pohon kayu dan pengembangan industri hilirnya, PTPN XII (Persero) diharapkan akan lebih meningkatkan kontribusinya dalam pengembangan ekonomi nasional dan serta pembangunan sektor perkebunan secara berkelanjutan.
In the near future PTPN XII (Persero) is improving the quality of superior products through the development of downstream industry to make the dream come true as a world class company in agro business. Through the main business like tree planting and development of downstream industry, PTPN XII (Persero) is expected to improve the contibution in the development of national economy and continuous development in plantation sector.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
Untuk menjamin pertumbuhan usaha yang berkelanjutan, Dewan Komisaris PTPN XII (Persero) menganggap kebijakan formal mengenai Tata Kelola Perusahaan yang baik adalah sangat penting. Kami berkeyakinan bahwa Tata Kelola Perusahaan yang baik memberikan manfaat bagi shareholder. Untuk itu, PTPN XII (Persero) tetap berkomitmen untuk melaksanakan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, melalui penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan menerapkan berbagai langkahlangkah untuk memperbaiki, memperkuat dan menyempurnakan pelaksanaan praktik GCG di seluruh tingkatan organisasi secara optimal dan efektif.
In order to ensure the continuous business growth, Board of Commissioners of PTPN XII (Persero) consider that the formal policy about Good Corporate Governance is very important. We believe that the Good Corporate Governance gives benefits to the shareholders. Therefore, PTPN XII (Persero) is committed to implement the principles of Good Corporate Governance by implementing various steps to repair, enforce and revise the practice of GCG at all level in the organization in optimal and effective way.
Kegiatan dimaksud antara lain adalah melakukan review berbagai kebijakan dan Sumber Daya Manusia serta prosedur-prosedur pelaksanaan agar senantiasa selaras dengan tujuan perkembangan PTPN XII (Persero) ke depan dan ketentuan peraturan perundangan.
The activity for example is to review various policy and Human Resources and procedures to be harmonious with the future goal of development of PTPN XII (Persero) as well as of the laws and regulations.
Dalam hal tanggungjawab sosial terhadap lingkungannya PTPN XII (Persero) senantiasa berupaya memberikan manfaat kepada lingkungannya dengan membantu terwujudnya generasi masa depan bangsa yang lebih baik. Bentuk tanggung jawab sosial PTPN XII (Persero) adalah berupaya meningkatkan pendidikan maupun kesehatan masyarakat, berikut sarana penunjangnya, sedangkan di bidang sosial dengan memberikan bantuan sosial pada daerah-daerah yang terkena musibah serta kepedulian lainnya melalui program PKBL.
Regarding the social responsbility, PTPN XII (Persero) contributes the benefits to the environment by developing better future generation. The example of the social responsibility is improving the education or people health and supporting media, granting donation to the areas which suffer from natural disaster or other awareness through the program of PKBL.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
37
Dewan Komisaris mendukung seluruh jajaran manajemen untuk memenuhi ketentuan Tata Kelola Perusahaan yang baik, pengendalian internal dan manajemen risiko, sehingga PTPN XII (Persero) mampu terus berkembang dengan baik dan sehat, selaras dengan pertumbuhan ekonomi terutama di Indonesia.
Board of Commissioner fully support the Management to fulfil the requirement of Good Corporate Governance, internatinal control and risk management, so that PTPN XII (Persero) is capable to develop properly, healthy and harmonious with the economy growth in Indonesia.
Kami yakin PTPN XII (Persero) akan mampu memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di masa yang akan datang serta senantiasa memfokuskan upaya-upaya memperkuat pondasi bisnis dengan meletakkan dasar-dasar yang baik dalam mencapai tujuan.
We believe that PTPN XII (Persero) would be capable to give effect to continous economy growth in the near future and to focus to the efforts to reinforce the business foundation by putting the best foundation in reaching the purpose.
Akhirnya, kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan seluruh Karyawan PTPN XII (Persero).
Finally, we would like express the highest appreciations to Board of Directors and all employees of PTPN XII (Persero).
Tanpa komitmen, kerja keras, dan profesionalisme mereka semua, prestasi 2010 yang menggembirakan ini tidak akan terwujud. Kami berkeyakinan bahwa melalui optimisme, harmoni, kapasitas dan kompetensi yang dimilikinya, PTPN XII (Persero) akan mampu melewati masa-masa sulit ini dan tetap berpotensi untuk terus berkembang sekaligus mewujudkan visinya di tahun-tahun mendatang.
Without commitment, hard work and professionalism from all of them, the satisfying performance in 2010 would not have been achieved. We believe that through the optimism, harmonization, capacity and competence, PTPN XII (Persero) would be able to pass all hard times and be potential to keep developing and reaching the vision in the near future.
Wassalamu’alaikum wr. wb.,
Wassalamu’alaikum wr. wb.,
DEWAN KOMISARIS
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si. Komisaris Utama
38
Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA Komisaris
Hambra, SH, M.Hum Komisaris
Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum Komisaris
Drs. Abdul Djalil Madjid, MM Komisaris
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Wisata Agro Blawan Agrotourism Blawan
LAPORAN DIREKSI
REPORT OF BOARD OF DIRECTORS
“Pencapaian hasil dari kerja keras yang dilakukan oleh seluruh keluarga besar PTPN XII (Persero) merupakan prestasi yang cukup membanggakan di tahun 2010 ini. Untuk itu, Direksi akan selalu konsisten dalam memacu kinerja perusahaan sesuai dengan Visi dan Misi serta menjadikan PTPN XII (Persero) sebagai kebanggaan masyarakat Indonesia.”
40
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
“The achievement from the hard work done by the big family of PTPN XII (Persero) is a satisfying performance in 2010. Therefore, the Directors would be always consistent in pushing ahead the company performance in accordance with the Vision and Mission and make the people of Indonesia rightfully proud of PTPN XII (Persero).”
Assalamu’alaikum wr. wb.
Assalamu’alaikum wr. wb.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala berkah dan hidayah-Nya, laporan kinerja PTPN XII (Persero) tahun 2010 dapat kami sampaikan dengan hasil peningkatan kinerja yang menggembirakan.
Gratitude to Allah SWT, for His grace, we could present the Performance Report of PTPN XII (Persero) for 2010 which has been satisfyingly improved.
Sebelumnya, kami segenap jajaran Direksi beserta seluruh karyawan PTPN XII (Persero) mengucapkan dukacita yang mendalam atas meninggalnya Direktur Keuangan Ir. Retno Mursudarini, MSi yang telah meninggal dunia pada 1 April 2010. Kiranya pengabdian dan kerja keras yang beliau berikan bersama tim dalam membangun dan mengembangkan PTPN XII (Persero) ini menjadi motivasi kami untuk melanjutkan kiprah perjuangan yang telah dilaksanakan.
Board of Directors and all employees of PTPN XII (Persero) would like to say our deep condolences as for Ibu Ir. Retno Mursudarini, MSi, Finance Director who passed away on 1 April 2010. Hopefully her dedication and hard work given to the team in developing and improving PTPN XII (Persero) would motivate us to continue the struggle implemented.
Tumbuh, Lestari dan Bermakna yang menjadi motto dan slogan kami, memberikan dorongan kepada kami dalam meningkatkan usaha di bidang hulu maupun industri hilir. Dalam hal ini, peningkatan usaha di bidang hulu memberikan dampak yang cukup signifikan bagi perkembangan PTPN XII (Persero) dan juga memberikan kesempatan bagi mitra kerja untuk membangun perekonomian sektoral. Selain itu, pengembangan di bidang hilir terus kami upayakan dengan fokus kegiatan yang diarahkan pada eksistensi dan sentuhan langsung dengan masyarakat secara umum.
Grow, Long Lasting and Meaningful, as the motto and slogan, would encourage us in improving the business in upstream and downstream industry. In this case, the development of upstream business will give significant affect to the development of PTPN XII (Persero) and provide opportunity for the business partner to build the sectoral economy. The development of downstream business would be implemented by focusing to the activity directed to the existency and direct touches to the community.
Dalam rangka meningkatkan usaha sektor perkebunan dan mengenalkan produk-produk kami kepada masyarakat luas, selain meningkatkan usaha di bidang hulu, di bidang industri hilir, PTPN XII (Persero) menyajikan inovasi dan terobosan baru sehubungan dengan perkembangan era, yakni dengan adanya Cafe Rollaas di Surabaya yang mengolah bahan baku dari PTPN XII (Persero) menjadi siap dikonsumsi bagi masyarakat.
In order to improve the plantation sector business and introduce our products to the community, apart from the development of upstream industry, PTPN XII (Persero), at the downstream industry, performs the innovations relating to the era development, i.e. Cafe Rollaas in Surabaya which manages the raw material from PTPN XII (Persero) to be consumable to the community.
Kinerja
Performance
Strategi Usaha tahun 2010
Business Strategy 2010
Dalam rangka menghadapi era bisnis di tahun 2010, PTPN XII (Persero) melakukan strategi usaha untuk mengantisipasi hal-hal yang bersifat menekan laju pertumbuhan usaha. Dalam hal ini terdapat strategistrategi yang diterapkan oleh PTPN XII (Persero), yakni:
In order to face the business era, PTPN XII (Persero) is planning to do the business strategy to anticipate the issues which pressure the business growth. The strategies implemented by PTPN XII (Persero) are the following :
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
41
42
1. Strategi Korporasi
1. Corporation Strategy
Stategi utama yang akan ditempuh PTPN XII (Persero) adalah strategi pertumbuhan (growth). Hal ini dimungkinkan karena PTPN XII (Persero) saat ini mempunyai kekuatan dalam bidang usaha dan adanya peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan PTPN XII (Persero). Komoditas yang mempunyai peluang untuk dikembangkan adalah komoditas karet.
The main strategy to be implemented by PTPN XII (Persero) is the growth strategy. This makes it possible because PTPN XII (Persero) currently has the strength in business field, and as there is an opportunity to be beneficial for the growth and development of the company. The commodity which is potential to be developed is rubber.
Untuk komoditas utama yang lain, strategi yang dipergunakan adalah strategi kombinasi yaitu strategi stabilitas dan penciutan pada portofolio tertentu. Strategi ini fokus pada produk dan proses yang sudah ada, mempertahankan fungsifungsi yang ada dan melakukan efisiensi di segala bidang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Serta dilakukan penciutan secara bertahap terhadap portofolio bisnis yang mendatangkan kerugian atau tidak mempunyai prospek menghasilkan laba. PTPN XII (Persero) juga mengupayakan pasokan produk yang terjamin dengan mutu produk yang terus ditingkatkan.
For other main commodities, the strategy to be used is the combined strategy, i.e. stability and efficiency at certain portfolio. This strategy is focused on the current product and process, maintain the current functions and do efficiency at all field to improve the company performance and also step by step efficient to the business portfolio which might cause any lost or does not have any prospect to produce benefit. PTPN XII (Perserto) also has the supply of guaranteed product with improved quality.
Adapun di luar komoditas utama dikembangkan secara selektif. Investasi dilakukan dengan perhatian yang lebih besar pada pengembangan agrowisata dan industri hilir untuk memproduksi barang jadi berbahan baku produk sendiri dan disertai untuk investasi pertumbuhan baru.
Apart from the main commodity which is selectively development, the investment is doe with more attention is for the agro business and downstream business to produce well done good of which the own material product and to invest new growth.
2. Strategi Bisnis
2. Business Strategy
Strategi generik yang dipilih khususnya untuk formulasi strategi eksisting bisnis PTPN XII (Persero) adalah strategi keunggulan biaya menyeluruh (Overall cost leadership) yaitu dengan mengembangkan strategi keunggulan biaya rendah dan memasarkan produk pada pasar yang luas. Strategi generik ini dipilih untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga dihasilkan produk dengan biaya produksi yang mampu bersaing di pasar. Melalui strategi ini Perusahaan lebih memperhatikan pesaing dari pada pembeli dan berusaha untuk mampu bersaing dengan harga jual murah.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Generic Strategy selected partcularly for the formulation of existing business strategy, PTPN XII (Persero) is the strategy of Overall Cost Leadership by developing the low cost and selling the product at wide markets. This strategy is selected to improve the productivity and efficiency, so the product is produced with competitive cost in the market. Through this strategy, the Company would give more attention to the competitor rather than to the buyer and capable to compete with low price.
3. Strategi Bidang Dalam hal ini PTPN XII (Persero) menggunakan strategi-strategi sebagai berikut:
3. Unit Strategy
The strategies used by PTPN XII (Persero) are the following :
a. Strategi Produksi yang meliputi peningkatan areal tanaman, peningkatan produktivitas tanaman melalui tanam ulang atau konversi, optimalisasi penggunaan bahan organik, pengaplikasian pupuk secara tepat dan pengelolaan areal komoditi. Strategi ini dilakukan untuk Tanaman Perkebunan, Tanaman Aneka Kayu (Sengon, Balsa, Jabon, Gmelina dan kayu lainnya) dan Tanaman Semusim (kacang tanah, semangka, cabe, apel, pepaya, dll). Selain itu, PTPN XII (Persero) tetap konsisten menerapkan jaminan mutu Utz Kapeh (kopi), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) untuk teh dan manajemen ISO 9001 untuk karet serta penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) untuk pengolahan seluruh komoditi;
a. Production Strategy includes the improvement of plant area, improvement of plant productivity through the replanting or conversion, optimalization of organic material usage, application of proper fertilizer and management of commodity area. This strategy is used for Plantation Plant, Timber Plant (Sengon, Balsa, Jabon, Gmelina etc) and Seasonal Plants (peanuts, watermelon chilly, apple, papaya etc). PTPN XII (Persero) keeps consistent in implementing the quality standard of Utz Kapeh (coffee), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) for tea and Management of ISO 9001 for rubber and implementatin of Good Manufacturing Practices (GMP) for managing all commodities;
b. Strategi Pemasaran menetapkan strategi penetrasi pasar (penetration strategy). Strategi ini ditempuh melalui upaya peningkatan pangsa pasar dan meningkatkan penggunaan produk oleh konsumen. Dikembangkan jaringan pemasaran dengan biaya rendah namun mampu meraih harga jual terbaik. Budaya birokrat dalam mekanisme penjualan produk selama ini terus diubah menjadi budaya pemasar yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, terutama untuk mendukung strategi bidang produksi yang akan mengembangkan industri hilir untuk menghasilkan barang jadi. Strategi pemasaran produk industri hilir yang akan dikembangkan produksinya sangat berbeda dengan strategi pemasaran industrial goods yang selama ini dijalankan. Dalam rangka meningkatkan pangsa pasar dan nilai jual, maka PTPN XII (Persero) akan menempuh srategi pengembangan produk sesuai tingkat kebutuhan konsumen. Selain itu, juga akan dilaksanakan strategi kerjasama pemasaran dengan industri terkait dan lembaga pemasaran internasional, juga dilaksanakan pemasaran produk industri hilir langsung dengan mengembangkan unit usaha industri hilir. Oleh karena itu pembentukan divisi industri hilir diperlukan untuk penetrasi dan peningkatan pangsa pasar produk barang jadi PTPN XII (Persero). Divisi industri hilir ini akan memiliki budaya sendiri yang lebih cenderung pada budaya industri, berbeda dengan budaya pertanian birokratis yang selama ini berkembang di perusahaan;
b. Markerting Strategy used is penetration strategy. The strategy is implemented by improving the market segment and product consumption by consumers. The marketing network is developed with low cost but is able to get the best selling price. The bureaucratic culture and mechanism of current product selling to be change to become marketing culture which is customer satisfaction oriented particularly to support the production strategy which will develop the downstream industry to produce well done goods. The marketing strategy for downstream industry product to be developed, is very different with the strategy for industrial goods which is currently implemented. In order to improve the market segment and selling value, PTPN XII (Persero) will implement the product development strategy as per the consumer needs. A marketing joint strategy with related industry and international marketing foundation would be implemented. A direct marketing for downstream industry product would be also implemented by developing the business unit of downstream industry. Therefore, the formation of downstream industry division is needed to penetrate and improve the market segment for well done produucts of PTPN XII (Persero). The division of downstream industry would have a separate culture which tends to the industry culture and be different from the bureaucratic agriculture culture which is currently implemented in the Company.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
43
c. Strategi Bidang Unit Usaha Industri Hilir Dalam rangka mengembangkan usahanya, Bidang Unit Usaha Industri Hilir menempuh langkah-langkah strategis:
44
c. Downstream Industry Business Unit Strategy
In order to improve the business, the downstream industry business unit would undertake the steps as the following:
• Merintis pelaksanaan sentralisasi produksi dan pengawasan di satu kawasan;
• Introduce the centralization of product and monitoring at one area;
• Melakukan upaya penguatan brand image melalui peningkatan promosi di berbagai media dan event;
• Promote the brand image through the promotion at various media and events;
• Melakukan evaluasi produk dan perubahan desain kemasan;
• Evaluate the product and packaging design change;
• Memperluas jaringan pemasaran produk premium melalui penambahan unit cafe maupun produk regular melalui pasar ritel termasuk pasar modern; dan
• Widen the premium marketing network through the additional café units or regular products via retrial market including modern market; and
• Membangun pabrik pengemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
• Build a packaging factory for drinking water in packaged.
d. Strategi Bidang Perencanaan dan Pengembangan yang dilakukan dengan cara melakukan pembangunan dan pengembangan bisnis baru dengan menggali potensi sumber daya yang ada melalui pemanfaatan teknologi terapan;
d. The strategy of Planning and Development would be implemented by developing new business and digging potential resources and using technology application;
e. Strategi Bidang Keuangan dengan efisiensi di semua aspek kegiatan usaha, pemanfaatan dana untuk investasi dilakukan secara efektif dan upaya penggunaan dana sendiri;
e. The strategy of Finance would be implemented by efficiency at all business aspects. Fund used for investment should be used effectively as well as self fund.;
f. Strategi Satuan Pengawasan Intern meliputi:
f. The strategy of Internal Audit Unit includes:
• Peningkatan kualitas internal auditor melalui program pembinaan, pendidikan dan pelatihan;
• Improve the internal audito quality through education and training;
• Perencanaan pelaksanaan assessment tenaga auditor dari intern bagian SPI mapun dari bagian atau unit kerja lain dalam rangka memperoleh tenaga auditor yang lebih profesional;
• Plan to conduct the assessment for internal auditor from Labor Union or any other business unit to get more professional auditor;
• Melakukan berbagai upaya untuk membantu manajemen dalam mencapai perusahaan yang Good Corporate Governance;
• Support the Management in achieving the Good Corporate Governance;
• Melakukan evaluasi atas proses pengendalian kegiatan pengelolaan PTPN XII (Persero).
• Evaluate the controlling process management of PTPN XII (Persero).
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
and
Pencapaian Kinerja Keuangan
Financial Performance Achievement
Di tahun 2010, PTPN XII (Persero) menghadapi tantangan yang cukup signifikan dimana tingkat inflasi nasional sebesar 6,96% yang berpengaruh pada bidang usaha agribisnis. Selain itu, fluktuasi harga pasar komoditi yang cukup berkembang progresif akibat rantai tata niaga yang panjang, sehingga diperlukan evaluasi dan perbaikan di sisi manajemen. Akan tetapi dengan perencanaan dan evaluasi yang dilakukan secara periodik, maka PTPN XII (Persero) mencatat hasil gemilang, yakni:
In 2010, PTPN XII (Persero) faced a significant challenge where the national inflation levet was 6.96% which affected the agro business. The fluctuation of commodity market price which progressively develops as the result of the long trading chain, needs to be evaluated and revised from the Management side. However, with the planning and periodic evaluation, PTPN XII (Persero) has recorded good achiemvent as the following : (Rupiah dalam miliar)
ACCOUNTS
AKUN
REALIZATION
REALISASI
TARGET
PENCAPAIAN
Penjualan Selling
934
862
108,41%
Harga Pokok Penjualan Cost of Good Sold
478
416
Laba Kotor Gross Profit
457
446
Laba Usaha Business Profit
197
167
117,61%
Laba Bersih Net Profit
101
95
106,77%
Aset Lancar Current Assets
250
321
77,84%
Kewajiban Lancar Current Obligation
324
319
101,84%
Total Kewajiban Total Obligation
574
666
86,17%
Ekuitas Equity
607
504
100,51%
Total Aset Total Assets
1.181
1.270
92,99%
TARGET
RESULT
114,92% 102,35%
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan
Corporate of Social and Environment Responsibility
Substansi keberadaan Prinsip Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan adalah dalam rangka memperkuat kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungannya, komunitas dan stakeholder yang terkait dengan PTPN XII (Persero) baik lokal maupun nasional. Di dalam pengimplementasiannya, diharapkan agar seluruh unsur-unsur yang berkaitan satu dengan yang lain terjalin hubungan yang dinamis. Hal ini dilakukan PTPN XII supaya Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dapat diwujudkan secara komprehensif, sehingga dalam menjalankan program-program yang menjadi komitmen dapat dilaksanakan dengan penuh integritas.
The substance of corporate Social and Environment Responsibility is to encourage the company capability to adapt with the environment, community and stakeholders of PTPN XII (Persero) either in local or national scale. In the implementation, all elements related to each other should have dynamic relationship. PTPN XII (Persero) conducts the Partnership Program and Environment Development comrprehensively, so that the commited programs could be integratedly carried out.
Pelaksanaan program Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2010, PTPN XII (Persero) dikonsentrasikan pada bidang-bidang sosial. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Adapun penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dilakukan oleh PTPN XII (Persero) adalah sebesar Rp 6,79 miliar.
The implementation of the Partnership Progam and Environment Development in 2010, PTPN XII (Persero) concentrated to the social matters. The purpose is to improve the welfare of the community. The distributed fund for these programs by PTPN XII (Persero) was Rp 6.79 billion.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
45
46
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Implementation of Good Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang baik sangat diperlukan untuk membangun kepercayaan stakeholder dan mengendalikan risiko-risiko yang dihadapi oleh PTPN XII (Persero) dalam menghadapi hambatan dan tantangan di dunia bisnis. Inovasi atau terobosanterobosan baru haruslah berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
The Good Corporate Governance is very important to build the trust from the stakeholder and to control the risks faced by PTPN XII (Persero) in any obstacles and challenges in business world. The innovations should meet with the laws and regulations.
Pengelolaan bisnis PTPN XII (Persero) dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip umum etika berbisnis, prinsip ekonomi, pengelolaan potensi sumberdaya manusia, dan mengutamakan kualitas, serta memegang teguh etika kerja. Pengelolaan perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance menghendaki kejelasan sistem dan struktur yang menyangkut hubungan antar organ perusahaan. Kewenangan, tugas dan hubungan kerja masing-masing organ perusahaan didefinisikan secara jelas dan dijalankan dengan konsisten. Oleh karena itu, diperlukan pedoman atau acuan dalam pelaksanaan tugas masing-masing tersebut.
The business management of PTPN XII (Persero) is carried out based on the general ethics of business principles, the economics principles, potential human resources management, quality, and work ethics. Good company management is based on the principles of Good Corporate Governance need to have clear system and structure as for the relationship among company organs. The authority, the duties and work relationship among company organs are clearly defined and consistently carried out. Therefore, it is necessary to provide guidelines in carrying out the duties.
PTPN XII (Persero) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang usaha perkebunan, akan bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat, mematuhi hukum dan menghormati budaya daerah setempat dan memungkinkan terjadinya transfer manfaat dan peningkatan kesempatan bagi ekonomi daerah setempat. PTPN XII (Persero) yakin bahwa kunci keberhasilan PTPN XII (Persero) sebagai good corporate citizen disamping faktor sumber daya manusia, juga tingkat mutu produksi dan aset yang dimiliki.
PTPN XII (Persero) as a company deals with plantation business would cooperate with the Government and community in complying with the laws and respecting the local culture, as for the possibility to transfer the benefits and improvement of opportunity for local economy. PTPN XII (Persero) believes that the key of success as Good Corporate Citizen, apart from the human resources is also the level of quality of products and assets.
Oleh karena itu, PTPN XII (Persero) berkomitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam berbisnis dan selalu berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan stakeholder serta mempunyai komitmen untuk menyajikan layanan dengan kualitas terbaik. Sesuai dengan Kepmen BUMN Nomor 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance dimana terkandung prinsipprinsip transparansi (transparancy), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), kewajaran (fairness), maka PTPN XII (Persero) berkomitmen untuk mengimplementasikan dalam pelaksanaannya dengan penuh tanggung jawab yang tercermin dalam penyesuaian kebijakan intern berdasarkan regulasi, pedoman dan peraturan perundang-undangan.
PTPN XII (Persero) is committed to implement the principles of Good Corporate Governance in doing the business and always works hard to fulfil the requirement of stakeholder and is committed to serve the best level of services. In accordance with the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. 117/M-MBU/2002 regarding the implementation of Good Corporate Governance where it states the principle of transparency, accountability, responsibility, independency and fairness, PTPN XII (Persero) is committed to fully implement which reflects to the adjustment of internal policy based on the regulations, guidelins and laws.
Dalam setiap kegiatannya PTPN XII (Persero) berupaya melakukan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan, yang merefleksikan perhatian PTPN XII (Persero) terhadap pemegang saham dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan aktivitas PTPN XII (Persero).
PTPN XII (Persero) implements the principles in responsible way and reflects their attention to the shareholders and other parties in interests with the activities of PTPN XII (Persero).
PTPN XII (Persero) berupaya menerapkan praktikpraktik terbaik Good Corporate Governance, sepanjang hal tersebut dapat diterapkan di PTPN XII (Persero). Etika Bisnis dalam Code of Conduct ini adalah salah satu
PTPN XII (Persero) is willing to implement the Good Corporate Governance practices as long as they are applicable to PTPN XII (Persero). The Business Ethics in
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
kebijakan yang dianut PTPN XII (Persero), yakni untuk selalu mentaati sepenuhnya semua Undang-Undang serta peraturan yang berlaku dalam melakukan kegiatan/transaksi usahanya dengan pihak di luar PTPN XII (Persero).
the Code of Conduct is the policy prevailing at PTPN XII (Persero), i.e. to comply fully with the current rules and regulations in implementing the business transactions with external parties.
Penghargaan
Awards
Berkat pengelolaan yang baik pada tahun 2010, atas prestasi baik yang dicapai telah diperoleh beberapa penghargaan antara lain:
As for the good management in 2010, several awards have been received as the following :
• Peringkat Tiga Sub Portal BUMN Teraktif 2010;
• The third position of Sub Portal Active State Owned Enterprise 2010;
• Direktur Utama PTPN XII (Persero), Nurhidayat, meraih penghargaan “The Best CEO with People Adaptability” dari majalah bisnis terkemuka di Indonesia “Business Review”;
• President Director of PTPN XII (Persero), Nurhidayat, was rewarded with “The Best CEO with People Adaptability” from “Business Review” Magazine;
• Pabrik Teh CTC Terbaik 2010 (Kebun Kertowono) pada acara Teh Nusantara Award 2010;
• The Best CTC Tea Factory in 2010 (Kertowono Estate) in the Nusantara Tea Award 2010;
• Pabrik Karet Ribbed Smoke Sheet (RSS) Terbaik 2010 (Kebun Sungai Lembu) pada acara Karet Nusantara Award 2010;
• The Best Ribbed Smoke Sheet (RSS) Rubber Factory 2010 (Sungai Lembu Estate) in the Nusantara Rubber Award 2010;
• Inovasi Karet Nusantara Terbaik 2010 yang diraih Kebun Renteng pada acara Karet Nusantara Award 2010; dan
• The Best Innovation for Nusantara Rubber 2010 by Renteng Estate in the Nusantara Rubber Award 2010; and
• The Best Executive Citra Award 2010 yang diraih oleh Direktur Pemasaran dan Renbang PTPN XII (Persero), Ir. Sugeng Budi Raharjo.
• The Best Executive Citra Award 2010 achieved by Marketing, Planning & Development of PTPN XII (Persero), Ir. Sugeng Budi Raharjo.
Prospek Pertumbuhan ke Depan
Future Growth Prospects
Potensi Eksisting Bisnis
Potential Existing Business
Potensi Eksisting bisnis yang telah dimiliki PTPN XII (Persero) adalah tanaman perkebunan (kopi, karet, kakao, teh), tanaman aneka kayu (sengon, balsa, jabon, gmelina dan kayu lainnya) dan tanaman semusim (kacang tanah, semangka, cabe, apel, pepaya, dll).
The potential existing business owned by PTPN XII (Persero) is plantation plants (coffee, rubber cocoa and tea), timber plants (sengon, balsa, jabon, gmelina etc) and seasonal plants (peanut, watermelon, chilly, apple, papaya etc).
Potensi Bisnis Baru
Potential New Business
Potensi bisnis baru yang dimiliki PTPN XII (Persero) sebagai wujud inovasi adalah bekerja sama dengan sesama BUMN maupun institusi lain seperti BUMN Green/BG (dengan PTPN IX, X, XI dan RNI, Perhutani, Petro, JT I), Hutan Tanaman Industri/HTI dalam ini industri hilir karet (dengan PTPN III, VI, VIII, IX, dan RNI, Inhutani II). Potensi baru lainnya yaitu merintis pelaksanaan sentralisasi produksi dan pengawasan di satu kawasan (Agro Industrial Complex), membangun pabrik pengemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), memantapkan eksistensi Cafe Rollaas dengan menambah gerai baru di beberapa kota.
The potential new business owned by PTPN XII (Persero), as the form of innovation is cooperating with similar State Owned Enterprise or other institution like Green State Owned Enterprise (with PTPN IX, X, XI and RNI, Perhutani, Petro, JT I), Industry Plan Forest for rubber downstream industry (with PTPN III, VI, VIII, IX, and RNI, Inhutani II). Other potentials are building the centralized production and monitoring at one area (Agro Industrial Complex), developing the drinking water packaging factory, reinforcing the existency of Cafe Rollaas by having additional new outlets at various cities.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
47
48
Pengembangan Usaha Industri Hilir
Development of Downstream Industry
Pengembangan Usaha Industri Hilir dilakukan dengan melakukan investasi dalam peningkatan jumlah Cafe Rollaas bertempat di Surabaya (Cafe Rollaas TP dan Cito) dan Cafe Rollaas di kota-kota besar (Jakarta, Bandung dan Bali). Pembangunan Cafe Rollaas merupakan strategi pemasaran retail yang dipadu dengan Branding Rollaas, sehingga dalam satu jenis investasi dua segi pemasaran dilakukan sekaligus (branding dan retail).
Development of Downstream Industry is done by doing investment in increasing the numbers of Cafe Rollaas in Surabaya (Cafe Rollaas Tunjungan Plaza and City of Tomorrow) and Cafe Rollaas in other big cities (Jakarta, Bandung and Bali). Cafe Rollaas is the retail marketing strategy combined with Branding Rollaas, so that one type of investment has two marketing types (branding and retail).
Untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan manajemen, salah satu upaya yang dilakukan adalah merevitalisasi pabrik kopi dan teh dengan modernisasi unit pengolahan serta sentralisasi pabrik pengolahan di Kebun Wonosari.
In order to improve the effectiveness of monitoring and management, one effort done is to revitalize the coffee and tea factories by modernizing the processing unit and cetralizing the processing factory at Wonosari Estate.
Pengembangan Usaha Wisata Agro dan Rest Area
Development of Agro Tourism and Rest Area
Proyeksi peningkatan dan optimalisasi lahan dengan tujuan untuk menambah nilai tambah pendapatan dilakukan dengan melanjutkan pembuatan master plan Wisata Agro Wonosari dan master plan Wisata Agro Gunung Gumitir yang diikuti dengan proses pembangunannya pada tahun 2011 serta rencana pembuatan studi kelayakan pembangunan Wisata Agro di Kampe Kebun Pasewaran, studi kelayakan Wisata Ijen dan studi kelayakan pembangunan Wisata Agro Jember.
The projection of land improvement and optimalization with the purpose to increase the additional revenue value, the Master Plan is continued for Agro Tourism Wonosari and Agro Tourism Gunung Gumitir followed by the development process 2011 and the feasibility study for the development of Agro Tourism at Kampe, Pasewaran Estate and Ijen Tourism and agro Tourism Jember.
Pengembangan Usaha Rumah Sakit
Development of Hospital
Upaya untuk meningkatkan profesionalisme dan kinerja Rumah Sakit yang dimiliki oleh PTPN XII (RS Kaliwates Jember dan RS Bhakti Husada Krikilan Banyuwangi) dilakukan dalam sebuah kerangka master plan pengembangan rumah sakit secara lebih terpadu dan mengarah pada usaha-usaha peningkatan Tipe Rumah Sakit.
In order to improve the professionalism and performance of the hospital owned by PTPN XII (Persero) (Kaliwates Hospital Jember and Bhakti Husada Hospital Krikilan Banyuwangi)a Master Plan is prepared for an integrated hospital development and is directed to the improvement of Hospital type.
Pengembangan Usaha Sinergis dengan BUMN lainnya
Development of Synergic Business with other State Owned Enterprise
Sinergi BUMN dalam usaha pengelolaan dan pelestarian lingkungan dilakukan dengan anak perusahaan konsorsium (PTPN X, XI, XII, PT RNI, PT Petrokimia Gresik, PT Jasa Tirta I dan Perum Perhutani) dengan nama PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (PT BUMN HL II) dengan program konservasi DAS Keduang dan pemberdayaan masyarakat. Ke depan, Sinergi BUMN diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, yakni:
The synergy of State Owned Enterprise in managing and preserving the environment is done with the consortium subsidiaries (PTPN X, XI, XII, PT RNI, PT Petrokimia Gresik, PT Jasa Tirta I and Perum Perhutani) using the name of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (PT BUMN HL II) with the conservation program of DAS Keduang and community empowerment. In the near future, the synergy of State Owned Enterprise is expected to able to improve the company performance:
• Membentuk anak perusahaan yang bergerak dalam pembangunan hutan tanaman industri karet yang berada di Kabupaten Sarolangun, Jambi yaitu PT Alam Lestari Nusantara (PT ALN) anak perusahaan konsorsium PTPN VI, PTPN VIII (Persero), PTPN XII (Persero) dan PT RNI.
• Form a subsidiary which deals with the development of rubber industry plan forest at Kabupaten Sarolangun, Jambi i.e. PT Alam Lestari Nusantara (PT ALN) as the consortium subsidiary of PTPN VI, PTPN VIII (Persero), PTPN XII (Persero) and PT RNI.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
• Rencana pembentukan anak perusahaan konsorsium yang bergerak dalam pembangunan industri hilir karet ban roda 2 (dua) yang berada di Purwakarta Jawa Barat bersama PTPN III dan PTPN lain.
• Plan to form consortium subsidiaries which deal with the rubber for tires industry development at Purwakarta West Java with PTPN III and other PTPN.
Pengembangan Hortikultura
Development of Horticulture
PTPN XII (Persero) melakukan optimalisasi fungsi lahan dengan melakukan budidaya tanaman hortikultura dan penanaman tanaman semusim (Durian, jeruk, klengkeng, sirsat , alpukat, pisang, anggur, buah naga, nanas, melon, kentang, cabai, dll).
PTPN XII (Persero) conducts the optimum land utilization by planting the horticultural plants and seasonal plants (Durian, orange, longan, soursop, avocado, banana, grape, dragon fruit, pineapple, potato, chili etc).
Pengembangan Usaha lainnya
Development of Other Business
Pengembangan pabrik gula cetak di Kebun Kalirejo, optimalisasi potensi gula merah dan melakukan KSO pengolahan dry veneer.
Development of molding sugar factory at Kalirejo Estate and optimum potential of red sugar and use outsourcing in managing the dry veneer.
Dengan demikian, melalui penataan, pengelolaan dan pengembangan eksisting bisnis dan bisnis baru, kedepan PTPN XII (Persero) memiliki potensi besar dan prospek yang cerah untuk tumbuh dan berkembang lebih baik lagi.
Through the arrangment, management and development of existing business and new busines, for the near future, PTPN XII (Persero) has big potential and good prospects to grow and develop much better.
Akhir kata perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas peran sertanya dalam mendukung upaya PTPN XII (Persero) meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
By the end of the words, we would say thank you for all stakeholders for the participation in supporting all efforts of PTPN XII (Persero) in improving the continuous performance.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
DIREKSI
Ir. Nurhidayat, MM Direktur Utama
Ir. Danu Rianto Direktur Produksi
Drs. Sahala Hutasoit Direktur Keuangan
Ir. Soewarno, MM Direktur SDM & Umum
Ir. Sugeng Budi Rahardjo Direktur Pemasaran & Renbang
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
49
Tanaman Kakao Cocoa Plants
Laporan Bisnis & Operasional
Business & Operational Report
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES DEVELOPMENT
Rencana Jangka Panjang Perusahaan PTPN XII (Persero) 2010-2014 meletakkan kerangka Sumber Daya Manusia sebagai human capital yang profesional untuk menghadapi tantangan globalisasi. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia masih menjadi tujuan utama dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan bagian SDM di tahun 2010. Dengan meningkatnya kualitas SDM PTPN XII (Persero), diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan performa perusahaan guna menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat.
The Company Long Term Plant of 2010 -2014 PTPN XII (Persero) emphasizes the frame of Human Resources as professional human capital to face the globalization challenges. The improvement of quality level of Human Resources is still the main purpose of the activities dine by the Human Resources in 2010. By the improvement of quality level of Human Resources, it is expected that PTPN XII (Persero), would be able to improve the company performance to face the tight business competition.
Program Integrated Competency Based Human Resources Management System (ICBHRMS) merupakan sarana yang tepat untuk mencapai tujuan tersebut di atas, dan pada tahun 2010 ini program ICBHRM sudah menyelesaikan program CBDP (Competency Based Development Program). Tata nilai perusahaan, yaitu SPIRIT (Sinergi, Profesionalitas, Integritas, Responsibilitas, Inovasi, Transparansi) tetap menjadi pedoman insan PTPN XII (Persero) dalam berperilaku, baik perilaku dalam pekerjaan maupun dalam kehidupan sosial.
The Program of Integrated Competency Based Human Resources Management System (ICBHRMS) is the proper tool to achieve the above mentioned purpose. In 2010, this program has completed the Competency Based Development Program (CBDP). The company value, i.e. SPIRIT (Synergy, Professionalism, Integrity, Responsibility, Innovation, Transparency) is the people guideline for PTPN XII (Persero) in behaving either in the official duties or in social life.
1. Tantangan Strategi Bidang SDM
1. Strategic Challenges of Human Resources
Human Resources Strategies in facing the future challenges are the initiative strategies which emphasize on the Human Resources (Personnel) aspect and Organization.
Strategi bidang SDM dalam menghadapi tantangan ke depan adalah strategi inisiatif yang menitikberatkan pada aspek SDM (Personalia) dan Organisasi. Aspek yang muncul dari SDM (Personalia) adalah : • Penataan SDM menurut kualifikasi (kompetensi) dan kaderisasi kepemimpinan di setiap strata; • Reposisioning komposisi Sumber Daya Manusia; • Peningkatan pengetahuan dan penyelarasan antara pengetahuan yang diminta oleh Organisasi ( Perusahaan ) dan pengetahuan individu, agar tidak terjadi gap (jurang pemisah di antara keduanya) dalam wujud Knowledge Management.
The Personnel Aspects are : • Organizing the Human Resources according to the qualification of competencies and leadership succession in each level; • Re-positioning of the Human Resources composition; • Improving the knowledge and the harmonizing the knowledge required by the company and the individual knowledge, so there will be no gap between the two, in the form of Knowledge Management;
Aspek Organisasi meliputi : • Mereview struktur organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan; • Merevitalisasi organik dalam Bagian/Unit untuk memperoleh kinerja yang efektif dan efisien; • Internalisasi budaya perusahaan melalui tata cara presensi untuk kedisiplinan, pendalaman tata nilai, agar meningkatkan rasa memiliki terhadap perusahaan.
The Organizational Aspects are : • Reviewing and adjusting the Structure of Organization as required; • Revitalizing the organic positions inside the units to achieve the effective and efficient performance; • Internalizing the company culture through the terms and conditions of attendance disciplinary and value improvement, for the purpose of improving the sense of belonging for the company.
2. Sasaran Strategis Bidang SDM Sasaran strategi bidang SDM PTPN XII (Persero) meliputi : • •
52
Pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan. Sumber daya Manusia Perusahaan setara ataupun memenuhi kriteria kelas dunia.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
2.
Strategic Objectives of Human Resources
The Strategic Objectives of Human Resources of PTPN XII (Persero) are : •
Continuous growth of the Company;
•
Company Human Resources who is equivalent level or meet the world wide criteria.
3. Kebijakan-Kebijakan Bidang SDM
3.
Policies of Human Resources
Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Manusia meliputi :
The Policies of Human Resources Management are :
3.1.
Perencanaan Karir a. Sistem Terintegrasi : yakni menggunakan sistem secara terpadu berdasarkan kompetensi karyawan yang dimiliki, pengalaman kerja, pendidikan, usia, kesehatan karyawan untuk menghasilkan kinerja yang baik. b. Penyiapan Kader : melaksanakan mapping SDM yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan SDM, inventarisasi karyawan sesuai kompetensi (job profile), dan jenjang karir (career path). c. Seleksi Terbaik : untuk implementasi good corporate governance dimulai dari rekruitmen oleh pihak yang berkompeten di bidangnya, penyeleksian jabatan melalui fit and proper test, dan penempatan keahlian karyawan melalui data base DSS sehingga dapat sejalan dengan program SDM. d. Informasi up to date : perkembangan informasi tentang pengembangan SDM dilaksanakan dengan media elektronik (website), media cetak, benchmarking, dan partisipasi dalam Expo SDM, partisipasi dalam Forum Human Capital dan sebagainya. e. Kriteria Obyektif : persyaratan sesuai pedoman kinerja dengan mempertimbangkan kondisi perusahaan dan faktor eksternal lainnya. f. Peluang Berkembang : memberikan kesempatan kepada karyawan yang berprestasi untuk mengembangkan kreatifitas dan inovasinya. g. Hubungan Profesional : merencanakan karir secara profesional dengan memperhatikan aspek-aspek yang terkait dengan aturan yang berlaku (pedoman). h. Menampung Aspirasi : memperhatikan saran-saran karyawan yang berkaitan dengan pekerjaan dan kinerja individual.
3.1. Career Planning a. Integrated System : based on the employee competency, the work experience, the educational background, the age, the health, to achieve good performance.
Terminasi Karyawan Terminasi karyawan merupakan salah satu cara manajemen untuk menjaga organisasi agar tetap sehat. Proses terminasi harus berpihak pada dua sisi, yaitu organisasi dan anggota organisasi (karyawan) yang bersangkutan. Proses
3.2.
b. Succession planning : implement the Human Resources Mapping as the requirement and availability of Human Resources, invent the employees as per the competencies (job profile), and career path. c. Best Selection : implement the good corporate governance starting from the recruitment from the related competent party, select the position through the fit and proper test, position the employee skill through the data base DSS to adjust with the program of Human Resources. d. Up to dated Information : the information development regarding the Human Resources is supported by the electronic media (website), printed media, benchmarking, and the participation in Human resources exhibitions, participation in Human Capital Forum etc. e. Objective Criteria : the requirement as per the performance guidelines by considering the company condition and other external factors. f. Development Opportunity : provide opportunity to employees with good performance to develop their creativities and innovations. g. Professional Relationship: professionally plan the career by considering the related aspects related to the current regulations and guidelines. h. Aspiration Acceptance: pay attention and accept the suggestions from employees related to the official duties and individual performance. 3.2.
Employee Termination Employee termination is one of the ways of Management to keep the organization healthy The termination process should be on both sides, i.e. to the organization and to the related employee. The termination
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
53
process includes two types, i.e. termination with honor (as per the request from the related employee), retirement, death, organizational efficiency and termination without honor.
terminasi ada 2 (dua) macam, yaitu pemberhentian dengan hormat (atas permintaan sendiri, pensiun, meninggal dunia, adanya penyederhanaan organisasi dan tidak cakap jasmani dan rohani) dan pemberhentian tidak dengan hormat. 3.3.
Hubungan Industrial a. Penjaminan mutu karyawan sesuai dengan kompetensi, penghargaan dan tata nilai yang menjadi roh organisasi yakni SPIRIT (Sinergi, Profesionalitas, Integritas, Responsibilitas, Inovasi, Transparansi) b. Penghargaan terhadap inovasi dan kreatifitas karyawan meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging). c. Jaminan sosial yang sangat baik.
54
3.3. Industrial Relationship a. The quality warranty of employee as for the competence, the rewards and the value arrangement would become the SPIRIT of the organization (Synergy, Professionalism, Integrity, Responsibility, Innovation and Transparency) b. Rewards to innovations and creativity of employee which improve the sense of belonging. c. Good Social Insurance.
3.4.
Peraturan Disiplin Karyawan Peraturan dilandasi dengan tata nilai seperti yang tercantum pada Code of Conduct, penggunaan alat presensi yang canggih selain sebagai sistem kontrol kehadiran (presensi), juga menjadi motivasi untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Selain itu, penyusunan dan pembaharuan tata tertib perusahaan juga tengah disusun sebagai saran kontrol kedisiplinan karyawan.
3.4.
Employee Disciplinary Regulations The regulations is based on the value arrangement stated in the Code of Conduct, usage of advanced technology attendance tools apart from the attendance control system, would also become the motivation to improve the employee productivity. The revision and adjustment of company rules is underway for the purpose to control the employee disciplinary.
3.5.
Pelayanan Kesehatan Jaminan kesehatan yang pasti membuat karyawan menjadi tenang. Selain itu pelayanan kesehatan diharapkan tidak dalam batas mengobati karyawan, namun melalui pemeliharaan kesehatan karyawan misalnya menggalakkan senam karyawan setiap minggu. Kegiatan ini menjadi efektif untuk memelihara kesehatan karyawan, sekaligus dapat mengalihkan pelayanan kesehatan kepada hal yang komersial untuk umum tanpa mengabaikan kesehatan karyawan dan keluarga.
3.5.
Health Services Secured health insurance will make the employees secured. Health service is also expected not only to treat the employees, but also to maintain the health properly, for example, encourage the employee to attend the weekly morning exercise. This activity would be effective to keep the employee healthy as well as to convert the health service to commercial matter for public without ignoring the health of the employees and their families.
3.6. Dana Pensiun Dana pensiun yang diatur untuk kepentingan karyawan pensiun tidak hanya sekedar dinikmati jangka pendek, tetapi lebih menekankan kepada aspek jangka panjang yakni dapat memberdayakan karyawan pensiun. Terdapat 2 (dua) program pensiun yang diterapkan di PTPN XII (Persero), yaitu PPIP (Program Pensiun Iuran Pasti) dan PPMP (Program Pensiun Manfaat Pasti).
3.6.
Retirement Fund Retirement Fund is to arrange for the employee interest not only to be enjoyed for short term, but also to the long Term, i.e. to empower the retired employee. There are two types of retirement programs applied at PTPN XII (Persero), i.e. Fixed Retirement Fund Program and Fixed Retirement Benefit Program).
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
3.7. Iklim Organisasi Kebijakan menyesuaikan iklim organisasi yang dilihat dari aspek ekonomi eksternal maupun internal
3.8.
3.9.
3.7.
Organizational Climate The policy adjusts with the organizational climate from the external and internal economy aspects:
a. Eksternal : Perubahan kondisi ekonomi, sosial, budaya, peraturan pemerintah, pengembangan industri, pasar dan keadaan alam.
a. External : The change of economy condition, social, culture, government rules, industrial development, market and natural condition.
b. Internal : Perubahan sasaran Visi, Misi, RJP, RKAP dan sistem manajemen.
b. Internal :
The change of objectives, visions, missions, RJP, RKAP and management system.
Perencanaan Organisasi dan Karyawan Perencanan Organisasi menuju ke organisasi pembelajaran atau learning organization yaitu bentuk pembelajaran bagi karyawan dimana setiap karyawan memiliki kewajiban untuk memberikan kompetensi (pengetahuan, ketrampilan dan sikap) kepada karyawan lain. Hal ini menciptakan kerja tim (teamwork) yang solid.
3.8.
Organizational and Employee Planning Organizational planning leads to the learning organization, it is a form of learning for an employee where each employee is obliged to give competencies (knowledge, skills and attitude) to other employees. This learning will create a solid teamwork.
Perencanaan karyawan didasarkan atas : a. Seleksi b. Training Berbasis Kompetensi (CBTNA)
The employee planning is based on: a. Selection b. Competencies Based Training
Rekruitmen dan Seleksi Pola rekruitmen yang dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG, dilaksanakan melalui kerja sama dengan lembaga yang berkompeten. Proses ini bertujuan untuk mendapatkan karyawan yang kompeten di bidangnya (the right man on the right place). Proses seleksi dilakukan secara bertahap dengan menggunakan alat ukur yang relevan dan reliable agar dapat menghasilkan kualifikasi yang sesuai dengan harapan manajemen, yakni karyawan yang unggul di bidangnya.
3.9.
Recruitment and Selection The recruitment pattern is execucted based on the GCG principles through a cooperation with a certain competent foundation. This process is aimed to obtain competent employees, the right man on the right place. The selection is executed in stages by using relevant and reliable measurement tools to get the qualification as required by the Management, i.e. a competent employee.
3.10. Assessment Centre Penambahan bidang Assessment Centre untuk melaksanakan pemeriksaan/ pengukuran karyawan, untuk keperluan antara lain : rekruitmen, seleksi, jenjang karir, sistem penilaian kinerja, dengan menerapkan prinsip dan metode yang relevan, transparan, obyektif, rasional dan dapat dipertanggung jawabkan. Proses optimalisasi bidang Assessment Centre terus dilakukan untuk mendapatkan format dan fungsi yang tepat di organisasi.
3.10. Assessment Centre The Assessment Center is to measure the employee for the purpose of recruitment, selection, career path, performance measurement system by implementing the relevant, transparent, objective, rational and reliable principle and method. The process of Assessment Center continuously is undertaken to get the proper format and function in the organization.
3.11. Pengembangan Kompetensi Strategi yang dipilih untuk mencapai visi dan misi bidang SDM adalah pengembangan SDM melalui program berbasis kompetensi yang dikenal
3.11. Competency Development The selected strategy to get the vision and mission in Human Resources is the competency based development which is called as Integrated Competency
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
55
56
sebagai Integrated Competency Based Human Resources Management System (ICBHRMS) yaitu suatu sistem terintegrasi dari Manajamern Sumber Daya Manusia Berbasis Kompetensi. Program yang mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam bentuk Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang akan mendukung fungsi dan peran SDM dalam mencapai visi dan misi Bagian SDM. Pembelajaran organisasi, kelompok maupun individual berdasarkan ”Competency Based Training Need Analysis (CBTNA) sesuai dengan prioritas pengembangan kompetensi yang diperlukan. Program pengembangan karyawan dilaksanakan melalui program Competency Based Development Program (CBDP) yakni perangkat dari CBTNA semacam silabus untuk menentukan tujuan dan sasaran pentingnya analisis kebutuhan training karyawan.
Based Human Resources Management System (ICBHRMS). The program which emphasizes the principles of Good Corporate Governance (GCG) in the form of Decision Support System (DSS). It is a system to support the function and the role of Human Resources in achieving the Visions and Missions of Human Resources in Learning Organization, either in group or individual, based on the ”Competency Based Training Need Analysis (CBTNA) as for the priority of competence development required. The development program for employee is conducted via Competency Based Development Program (CBDP) as a tool of CBTNA, a syllabuts to determine the objectives and goals of the Importance of training analysis for employees.
3.12. Knowledge Management Knowledge Management adalah manajemen yang menekankan orientasi kepada pengetahuan. Pembentukan Learning Organization berawal dari Knowledge Management. Cara mengatur/ mengelola karyawan supaya mereka secara sadar dan tanpa tekanan melakukan hal-hal yang spektakuler untuk kelangsungan perusahaan, bahkan untuk peningkatan laba perusahaan. Pengaruh knowledge management cukup besar terhadap pembentukan sikap karyawan terutama pada rasa krisis, rasa memiliki, keinginan untuk membela perusahaan dan meningkatkan produktivitas kerja, sehingga sangat membantu manajemen dalam usaha meningkatkan laba dan citra perusahaan.
3.12. Knowledge Management Knowledge Management is the management emphasizing the orientation to the knowledge. The Learning Organization starts from the Knowledge Management. It is the way to manage the employees and make them aware without any pressure to do spectacular things for the company persistence, even to improve the company benefit. The influence of knowledge management is quite significant in building the employees attitude particularly during in the sense of crisis, sense of belonging, and the willingness to protect the company and improve the work productivity, so that this will help the management to improve the company benefit and image.
3.13. Remunerasi Remunerasi merupakan motivator dan wujud penghargaan secara psikologis, instrumen untuk menyejahterakan pegawai, serta pendorong perusahaan agar lebih kompetitif dan berkelanjutan, dengan membangun sistem remunerasi yang berlandaskan pada : • Keadilan internal maupun eksternal (pasar karyawan) • Kontribusi dalam bentuk prestasi dan kompetensi • Dan diselaraskan dengan tata nilai dan budaya perusahaan.
3.13. Remuneration Remuneration is a motivator, a psychological reward and instrument to make the employees prosperous, as well as to support the company to be more competitive and continuously by building the remuneration system with the basis to : • Internal and external justice (employee market) • Performance and competence contribution • Harmonization with the value arrangement and company culture.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
3.14. Recognition / Penghargaan
3.14. Recognition
(Innovation and Creativity) Building the ”room for improvement” to encourage the creativity and innovation of the employees through the appreciation to the innovative work resulted. In 2010, there were two formal innovations recognized and rewarded by the company.
The measurement of innovation was done by the Judges by considering several factors which include the originality, the added value and level of implementation, in the form of cash and certificates
(Inovasi dan Kreatifitas) Membangun ”room for improvement” untuk memacu kreatifitas dan inovasi karyawan melalui apresiasi terhadap kerja inovasi yang dihasilkan. Dalam tahun 2010 terdapat 2 inovasi yang secara resmi mendapat pengakuan dan penghargaan dari perusahaan. Penilaian inovasi ini dilakukan oleh tim penilai dengan mempertimbangkan beberapa faktor, antara lain keaslian, nilai tambah dan tingkat penerapan, dengan bentuk penghargaan berupa uang dan piagam.
4. Program SDM dan Road Map “ICBHRMS”
4. Human Resources Program and Road Map “ICBHRMS”
Untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dan sejalan dengan strategi inisiatif, maka program pengembangan SDM mencakup pembinaan dan pengembangan derajat profesional dan kompetensi karyawan.
In order to achieve the required objectives and as for the initiative strategy, the development program of Human Resources includes the encouragement and development of the level of professionalism and competence of employees. Besides, it is necessary to encourage and develop the attitude of employee in culture, disciplinary, honesty, clean, innovation, creativity and high integration. The attitude needs to be encouraged through the reward & punishment. This will need the understanding to Good Corporate Governance (GCG) and Corporate Code of Conduct. The management is implemented by building the system of ICBHRMS with proper schedule and be integrated. Therefore, to achieve the targeted goal, the program of ICBHRM is implemented in stages from 2008/2009 up to 2013 as the following :
Selain itu perlu dibina dan dikembangkan sikap karyawan yang berbudaya, disiplin, jujur, bersih, inovatif, kreatif serta berintegrasi tinggi. Sikap karyawan perlu dibina melalui reward & punishment. Dalam hubungan ini diperlukan pemahaman Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Code of Conduct. Pengelolaan ini dilaksanakan dengan membangun sistem ICBHRMS yang terjadual dan terintegrasi. Untuk mencapai tujuan yang dicanangkan tersebut, maka program ICBHRM dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2008/2009 sampai dengan tahun 2013 sebagai berikut :
N-XII
ROAD MAP PROGRAM ICBHRMS PTPN XII (PERSERO)
N-XII
1A
(RECRUITMENT & SELECTION)
CBACT
CLI
2
(COMPETENCY LEVEL INDEX PENGUKURAN ASPEK PSIKOLOGIS, SOFT COMPETENCY & HARD COMPETENCY)
CBTNA
3
(TRAINING NEED ANALYSIS)
CBDP 4 (IDP)
(DEVELOPMENT PURPOSE)
KNOWLEDGE CENTRE
1B
CBCSP 5 (ICP)
(ASSESMENT CENTRE)
CBPM
CBR
7
(REMUNERATION Inc. CBO)
6
(PERFORMANCE MANAGEMENT Inc. CBO)
(CAREER & SUCCESSION PLANNING)
8 DSS (DECISION SUPPORT SYSTEMS)
CBRS
Pada Triwulan IV / 2010 road map SDM baru saja menyelesaikan tahap 4 yakni Competency Based Development Program (CBDP). In the fouth quarter of 2010 the Road Map of Human Resources has just completed the 4th stage, i.e. Competency Based Development Program (CBDP).
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
57
5. Pelaksanaan Kegiatan Bidang SDM Human Resources Activities 5.1.
Jumlah dan Komposisi Karyawan Total Numbers and Composition of Employees a. Komposisi Karyawan menurut status golongan per 31 Desember 2010 The composition of employee according to the class status per 31 Desember 2010 Posisi/Position
Golongan / Class
31-12-2009
12/31/10
%
467
491
105
IB - IID
1.823
1.953
107
IA
3.832
3.005
78
Jumlah
6.122
5.449
89
IIIA - IVD
b. Komposisi Karyawan menurut umur per 31 Desember 2010 The composition of employee according to the age per 31 Desember 2010 Golongan Class
Umur (Tahun) / Age(Years) 56 - 51
50-46
45-41
40-36
35-31
30-26
< 26
Jumlah Total
IIIA - IVD
169
147
51
12
34
61
17
491
IB - IID
793
669
359
89
28
14
1
1.953
IA
1.492
814
353
220
107
19
-
3.005
Jumlah
2.454
1.630
763
321
169
94
18
5.449
%
45,04
29,91
14,00
5,89
3,10
1,73
0,33
100,00
c. Komposisi Karyawan menurut pendidikan per 31 Desember 2010 The composition of employee according to the education per 31 Desember 2010 Pendidikan / Education
Golongan Class
S2
IIIA - IVD
SLTP
SD
Lainnya / Others
Jumlah Total
48
131
5
-
-
491
-
85
48
764
357
699
-
1.953
-
27
15
483
189
2.291
-
3.005
23
396
111
1.378
551
2.990
-
5.449
0,42
7,27
2,04
25,29
10,11
54,87
-
100,00
Mutasi dan Promosi Karyawan Mutation and Promotion of Employee Data Promosi, Demosi, Mutasi, Pensiun dan Pengangkatan Karyawan tahun 2010 Data of Promotion, Demotion, Mutation, Retirement and Appointment of Employee in 2010 Uraian Description
GOL. IIIA-IVD/ CLASS IIIA-IVD
GOL. IB - IID / CLASS IB-IID
GOL. IA/ CLASS IA
Trw. IV/ s.d. Trw.IV/ Trw. IV/ s.d. Trw.IV/ Trw. IV/ s.d. Trw.IV/ Qtr. IV Qtr. IV Qtr. IV Qtr. IV Qtr. IV Qtr. IV
Promosi Jabatan Promotion
9
19
1
9
-
-
Demosi Jabatan Demotion
4
7
-
4
-
-
Mutasi/penggantian Mutation/Replacement Pensiun Retirement
58
SLTA
284
IA Jumlah / Total
5.2.
SM/D3
23
IB - IID
%
S1
33
97
8
25
1
6
-
38
35
185
34
448
Meninggal Dunia Passed away
-
1
3
9
6
20
BAPS / PHK
-
1
1
1
1
3
Pengangkatan Appointment
-
4
-
340
-
-
Penerimaan Acceptance
-
65
-
-
-
-
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
a. Promosi Jabatan Promotion Promosi jabatan tahun 2010 sebanyak 10 orang, terinci sebagai berikut: Promotion in 2010 for 10 persons as the following : - Wakil Manajer menjadi Pjs. Manajer Kebun Vice Manager to become Acting Plantation Manager - Ass. Manajer Bidang menjadi Pjs. Manajer Bidang Area Assistant Manager to become Acting Area Manager - Asisten Tanaman menjadi Pjs. Wakil Manajer Plant Assistant to become Acting Vice Manager - Staff Bidang menjadi Pjs. Wakil Manajer Area Staff to become Acting Vice Manager - Juru Tulis Kepala menjadi Pjs. Asisten AKU Head of Writer to become Acting Assistant of AKU
= 4 orang = 4 persons = 1 orang = 1 person = 3 orang = 3 persons = 1 orang = 1 person = 1 orang = 1 person
b. Mutasi / Penggantian Mutation / Replacement Untuk menambah pengalaman, pengetahuan dan kemampuan karyawan diadakan rotasi sebanyak 42 orang, terinci sebagai berikut: In order to improve the experience, knowledge and skill of employee, rotations have been done for 42 persons as the following : - Golongan IIIA – IVD = 33 orang Class IIIA - IVD = 33 Persons - Golongan IB – IID = 8 orang Class IB - IID = 8 Persons - Golongan IA = 1 orang Class IA = 1 Person c. Karyawan Pensiun Employees Retirement Di Triwulan IV / 2010 karyawan yang telah memasuki masa pensiun sebanyak 69 orang, terinci sebagai berikut: In Quarter IV / 2010 employees who have retirement as much as 69 people, detailed as follows: - Golongan IIIA – IVD = 0 orang Class IIIA - IVD = 0 Person - Golongan IB – IID = 35 orang Class IB - IID = 35 Persons - Golongan IA = 34 orang Class IA = 34 Persons d. Karyawan Meninggal Dunia Employee Dies Karyawan Aktif yang meninggal dunia dikarenakan sakit sebanyak 9 orang, terinci sebagai berikut: Active employees who died due to illness as much as 9 people, detailed as follows: - Golongan IIIA – IVD = 0 orang Class IIIA - IVD = 0 Person - Golongan IB – IID = 3 orang Class IB - IID = 3 Persons - Golongan IA = 6 orang Class IA = 6 Persons
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
59
5.3. Bidang Pendidikan dan Pelatihan Pendidikan dan latihan yang telah dilaksanakan dengan pada tahun 2010 memprioritaskan seminar, lokakarya dan studi banding. Biaya seminar, lokakarya dan studi banding mencapai Rp 2.570.691.482,dengan jumlah orang yang dikirim sebanyak 945 orang, dibandingkan dengan RKAP setahun 2010, realisasi biaya mencapai 257% dari RKAP sebesar Rp 1.000.000.000,-.
The other form of Education and Training is position course. Total of course participants were 29 persons with total cost of Rp 481,910,000 or 48.19% from the Work Plan and Budget Proposal (RKAP) Rp 1,000,000,000.-.
Pelatihan berupa in house training sampai dengan Triwulan IV/2010 realisasinya sebanyak 6.172 orang dengan biaya sebesar Rp 668.829.559,- atau 27,39% dari RKAP.
The in house training up to the fourth quarter of 2010, the result was 6,172 persons with total cost of Rp 668,829,559.- or 27.39% from Work Plan and Budget Proposal (RKAP).
Dengan melihat perbandingan realisasi antara kursus jabatan, seminar, lokakarya, dan in house training, target pelaksanaan in house training masih sangat kurang dibandingkan dengan RKAP 2010. Oleh karena itu penyelenggaraan in house training perlu ditingkatkan pada tahun berikutnya.
Considering the comparison between the result of position course, seminar, workshop and, in house training, the target of implementation of in house training is lower than the stated amount in the Work Plan and Budget Proposal (RKAP) 2010. Therefore, the implementation of in house training should be improved for the following year.
Daftar komparatif realisasi 2010 dan RKAP tahun 2010 : Comparison between the result of 2010 and the Work Plan and Budget Proposal (RKAP) of 2010 :
Pelatihan dan pendidikan lainnya berupa kursus jabatan. Jumlah peserta kursus jabatan 29 orang dengan biaya Rp 481.910.000 atau 48,19% terhadap RKAP Rp 1.000.000.000,-.
Jenis Diklat Education/Training
Realisasi 2010 Result 2010
RKAP 2010 Orang Pax
Biaya Cost
% thd RKAP Orang Pax
Biaya Cost
Kelanjutan/Continued Program of ICBHRMS
-
391.954.550
9.16
-
752.000.000
-
52,12
Rekrut / Recruitment
-
164.272.916
3.84
-
110.468.000
-
148,71
Kursus Jabatan/LPP Position Course
29
481.910.000
11.28
66
1.000.000.000
44
48,19
Seminar, Lokakarya Seminar, Workshop
945
2.570.691.482
60.09
363
1.000.000.000
260,33
257,07
6172
668.829.559
15.66
4.800
2.442.089.000
128,58
27,39
7146 4.227.658.507 100.00
5.229
5.304.557.000
136,66
80,64
Jumlah Total
%thd Total
Biaya Cost
Orang Pax
In house training
60
5.3. Education and Training The Education and Training carried out up to 2010 were prioritized for seminar, workshop and comparison study. The costs were approximately Rp 2,570,691,482 with total of employees sent for 945 persons. Comparing to the Work Plan and Budget Proposal (RKAP) in 2010, the resulted cost reached 257% from the Budge Proposal (RKAP) amounted Rp 1,000,000,000.-.
Pelaksanaan program pendidikan didasarkan atas kebutuhan perusahaan melalui : • Upgrading untuk penyesuaian antara kompetensi individu dengan kompetensi jabatan yang diwujudkan dengan CBTNA (Competency Based Training Need Analysis). Program ini merupakan bagian dari ICBHRMS (Integrated Competencies Based Human Resources Management System)
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
The implementation of education based on the needs of the company through: • Upgrading for adjustment between the individual and position competency is implemented through CBTNA (Competency Based Training Need Analysis). This program is a part of ICBHRMS (Integrated Competencies Based Human Resources Management System). In order to support
untuk melengkapi CBTNA tersebut, maka telah dilaksanakan review CBDP (Competency Based Development Propose) sebagai awal dari penyusunan kurikulum untuk kebutuhan training karyawan. •
Pemahaman teknologi tuntutan pekerjaan.
baru
sesuai
Pelatihan berupa In House Training akan selalu dilaksanakan untuk mencapai keselarasan pengetahuan, ketrampilan dan sikap karyawan terhadap pekerjaan. Untuk mendukung peningkatan pelaksanaan in house training di tahun 2011 Bidang Diklat melakukan penyusunan program pendidikan dan pelatihan untuk semua karyawan, baik di kebun, kantor wilayah, rumah sakit maupun kantor direksi. Dimana program pelatihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masingmasing kebun/unit/bagian dan anggaran yang dimiliki.
CBTNA, the CBDP (Competency Based Development Propose) has been reviewed as the beginning of the curiculum preparation for the employee training necessity. •
Understanding the latest technology.
The In House Training would be always implemented to achieve the harmonization of knowledge, skill and attitude of employee to their works. To improve the in house training in 2011, the Education and Training Department has prepared the program for all employees, either at the plantation, the regional offices, the hospitals or the director office. This program has been adjusted with the needs of each planation/unit/department and available budget.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
61
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI INFORMATION TECHNOLOGY DEVELOPMENT
62
Dalam pengelolaan perusahaan yang baik, informasi menjadi salah satu hal yang sangat penting. Agar pengelolaan informasi tersebut dapat berjalan secara optimal tentu melibatkan sistem yang berjalan, struktur organisasi dan komitmen dari setiap insan di perusahaan.
In managing a good company, information is very important. In order to manage the information, it involves a system whichh suits with the structure of organization and the commitment of each person in the company.
Oleh karenanya, PTPN XII (Persero) mulai mengembangkan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi secara sistematis dan kontinyu. Penerapan teknologi secara terintegrasi dan maksimal dimaksudkan untuk dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat dalam penyelenggaraan tata kelola PTPN XII (Persero). Selain itu tentu saja meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja di PTPN XII (Persero).
PTPN XII (Persero) is developing a systematic and continuous Information Technology Based Information System. The implementation of the maximum and integrated technology is aimed to provide quick and accurate information in the management of PTPN XII (Persero), as well as to improve the efficiency and effectiveness of performance of PTPN XII (Persero).
Untuk mengembangkan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi tersebut dibuatlah RIP (Rencana Induk Pengembangan) atau Master Plan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi. Di dalam Master Plan tersebut diuraikan hasil pemetaan kondisi Teknologi Informasi PTPN XII (Persero) pada saat ini, kondisi ideal yang akan dicapai dan program kerja untuk meminimalisir gap.
In order to develop the Information Technology Based Information System, a Master Plan or Development Main Plan of Information Technology Based Information System has been prepared. In the Master Plan, it is described the result of mapping of the Information Technology of PTPN XII (Persero) at the moment, the ideal condition to be achieved and the work program to minimize the gaps.
Master Plan tersebut merupakan framework bagi staf TI PTPN XII (Persero) dalam pengembangan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi di PTPN XII (Persero). Di dalam Master Plan tersebut juga diuraikan visi dan misi pengembangan Teknologi Informasi di PTPN XII (Persero).
The Master Plan is the framework for the Information Technology staff of PTPN XII (Persero) in developing the Information Technology Based Information System of PTPN XII (Persero). In the Master Plan, it also described about the Vision and Mission of the Information Technology development at PTPN XII (Persero).
Visi Pengembangan Teknologi Informasi Visi pengembangan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi yang disusun adalah “Menjadikan Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi berperan utama dalam akurasi, transparansi, efektivitas dan efisiensi PTPN XII (Persero)”.
Vision of Information Technology Development Vision of Information Technology Based Information System development is “Make the Information Technology Based Information System has the main role in accuracy, transparency, effectiveness and efficiency at PTPN XII (Persero)”.
Misi Pengembangan Teknologi Informasi Untuk mewujudkan visi Sistem Informasi Berbasis Teknologi Informasi PTPN XII (Persero) dirumuskan misi sebagai berikut :
Mission of Information Technology Development To achieve the vision of Information Technology Based Information System, PTPN XII (Persero) has prepared the missions as the following :
1. Penyiapan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi informasi. 2. Menata sistem informasi PTPN XII (Persero) yang baik dan berorientasi pada Good Corporate Governance 3. Penyiapan infrastruktur telekomunikasi dan teknologi informasi yang mendukung. 4. Memperluas jaringan kerjasama dan
1. Prepare and improve the quality of Human Resources in comprehending the Information and Technology 2. Organize proper Information system at PTPN XII (Persero) and be oriented to good corporate governance 3. Provide the supporting infrstructure for telecommunication and Information Technology. 4. Widen the network of cooperation and trade
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
5. 6. 7. 8. 9. 10.
perdagangan melalui media komunikasi dan teknologi informasi. Meningkatkan akuntabilitas PTPN XII (Persero). Meningkatkan kualitas layanan manajemen. Meningkatkan daya saing industri lokal dan membuka peluang pengembangan potensi baru berbasis TI. Meningkatkan promosi industri melalui teknologi informasi Memberi kemudahan pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Memberi kemudahan operasional kerja teknis perusahaan.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
through the communication media and Information Technology Improve the accountability of PTPN XII (Persero). Improve the level of management service. Improve the local industrial competitive strength and provide new potential development with Information Technology basis. Improve the industrial promotion through the Information Technology Facilitate the management in making decisions. Facilitate the operational of company technical works
Pengembangan Teknologi Informasi yang sudah terimplementasi antara lain: 1. Website PTPN XII (Persero): - www.ptpn12.com - www.agro-ptpn12.com - www.agroijen.com 2. Sistem Laporan Produksi 3. Sistem Informasi Persuratan: - Surat Masuk Direksi - Surat Masuk Bagian - Surat Keluar 4. Aplikasi Keluhan Komputer Kantor. 5. Sistem Competency Level Index (Bagian dari Sistem Competency Based Human Resource Management System) 6. Instalasi V-SAT di Kebun Kalisat-Jampit
The development of Information Technology which has been implemented are the following : 1. Website of PTPN XII (Persero): - www.ptpn12.com - www.agro-ptpn12.com - www.agroijen.com 2. System of Production Report 3. Sistem of Correspondence Information : - Incoming Letter for Directors - Incoming Letter for Department - Outgoing Letter 4. Complaint Application of Office Computer. 5. System of Competency Level Index (a part of Competency Based Human Resource Management System) 6. Installation of V-SAT at Kalisat-Jampit plantation
Pengembangan Teknologi Informasi yang sedang dalam proses penyempurnaan 1. Aplikasi Laporan Penjualan Kayu 2. Aplikasi Perjalanan Dinas 3. Website Rumah Sakit www.rsukaliwates.com www.rsubhaktihusada.com 4. Website Penjualan Aneka Produk Kayu dan Buah www.anekaproduk.ptpn12.com
The development of Information Technology which are in the process of improvement 1. Report Application of Various timber Selling 2. Official Travel Application 3. Website of Hospital www.rsukaliwates.com www.rsubhaktihusada.com 4. Website of Various Timber and Fruits Product Selling www.anekaproduk.ptpn12.com
Tower Antena akses poin untuk sambungan internet di kebun Banjarsari Tower of Antenna acces point for Internet connection at Banjarsari Estate
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
63
TINJAUAN OPERASIONAL OPERATIONAL REVIEW
Perekonomian Indonesia pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 6,1 persen dibanding tahun 2009, dikarenakan sepanjang tahun 2008, terutama sampai triwulan ke IV, ekonomi Indonesia masih menunjukkan pertumbuhan yang baik. Terutama adanya peningkatan nilai ekspor yang sangat menggembirakan karena peranannya sangat penting dalam perekonomian dan pembangunan. Pasalnya, kegiatan ekspor merupakan salah satu sumber terbesar bagi penerimaan devisa. Dengan devisa tersebut, daerah tentu dapat membeli barangbarang impor untuk menunjang sektor industri.
Indonesian economy in 2010 has had the growth of 6.1% compared to 2009. This happened because in 2008, particularly up to the fourth quarter, the Indonesian economy showed a good growth. The increase of export value was quite enliven due the important role in the economy and development. Export is one of the biggest resources for the incoming devidend of whichh this could buy imported goods to support the industrial sector.
Tinjauan Operasional Per Komoditas
Operational Review per Commodity
Komoditas Karet
Commodity - Rubber
Luas Areal
Area Width
Sampai dengan 31 Desember 2010, areal tanaman karet mencapai seluas 15.738 ha atau 2,93% dari luas tahun 2009 yang mencapai 15.290 ha, terdiri atas kebun yang menghasilkan seluas 7.865 ha dan kebun yang belum menghasilkan seluas 7.873 ha. Sepanjang tahun 2010, terdapat penambahan areal seluas 448 ha. Areal perkebunan PTPN XII (Persero) tersebar di 3 (tiga) wilayah dan 17 unit kebun, semua di wilayah Propinsi Jawa Timur.
Up to 31 Desember 2010, the area width of rubber plantation is 15,738 ha or 2.93% from the width in 2009 whichh reached 15,290 ha, consisting of the active plantation of 7,865 ha and the passive plantation of 7,873 ha. Along 2010, there was additional area of 448 ha. PTPN XII (Persero) owns the areas spreading out at three regions and 17 units of plantations, all in East Java Province.
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Karet Immature Plantation of Rubber
64
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Areal Kebun Karet (ha) Tahun 2006-2010 Area of Rubber Plantation (ha) in 2006-2010
Perbandingan Luas Areal Tanaman Karet Tahun 2006-2010 Comparison of Area Width of Rubber Plantation in 2010 Menghasilkan Mature 50,02%
49,98% Belum Menghasilkan Immature
Komposisi areal tanaman Karet pada tahun 2010 didominasi oleh Tanaman belum menghasilkan mencapai 50,02%, dari pada yang sudah menghasilkan lebih kecil sebesar 49,98%.
The composition of rubber plantation area in 2010 was dominated by the immature plants of 50.02% compared to the plantation which have produced of 49.98%.
Produksi dan Produktivitas
Production and Productivity
Kami berhasil mencapai kinerja operasional dengan sangat baik. Walaupun area tanaman karet yang menghasilkan lebih kecil dari yang belum menghasilkan pencapain produksi tahun 2010 mampu menghasilkan 13.350.848 kg, mengalami pertumbuhan 3,68% dari tahun 2009 yang mencapai 12.876.965 kg.
We have achieved a good operational performance. Even though the active rubber plantation area is smalled than the passive plantation area, the production of 2010 reached 13,350,848 kg, and increased for 3.68% from 2009 which reached 12,876,965 kg.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
65
Komoditas Kopi
Commodity - Coffee
Luas Areal
Area Width
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, luas areal perkebunan kopi di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Selama tahun 2006-2010 perkembangan luas areal perkebunan kopi mengalami pertumbuhan rata-rata kisaran 2,25% atau 1175 ha. Selain itu, produksi kopi secara umum per tahun mencapai 650.000 ton dimana perkebunan negara menyumbang sekitar 2,3% atau 15.000 ton dari total produksi kopi di Indonesia. Hal ini dipengaruhi oleh potensi dan permintaan pasar yang cukup tinggi terutama penyerapan dari sisi ekspor.
Referring to the data from Statistics Central Bureau in 2010, the area width of coffee plantaion in Indonesia significantly increased. In 2006-2010 the expantion of area width of coffee plantation increased averagely 2.25% or 1,175 ha. Moreover, the coffee production generally per annum is 650,000 tons, where the stateowned plantation produced approximately 2.3% or 15,000 tons from total production of coffee in Indonesia. This effected by the potential and high market demand particularly the absurbance of export.
Dalam perkembangannya di tahun 2010, PTPN XII (Persero) mencapai luas areal perkebunan kopi 1864,73 ha atau sekitar 4,81% dari luas areal tanaman perkebunan yang terdiri atas Tanaman Tahun Akan Datang, Tanaman Tahun Ini dan Tanaman Belum Menghasilkan. Areal perkebunan kopi tersebut diklasifikasikan menurut jenis kopi, yakni Kopi Arabika (dengan luas areal 1203,36 ha) dan Kopi Robusta (dengan luas areal 661,37 ha).
In the development of 2010, PTPN XII (Persero) owned the area of coffee plantation of 1,864.73 ha or about 4.81% from the area width of plantation which consists of Following Year Plant, Current Year Plant and Immature plant. The area of coffee plantation is classified according to the type of coffee, i.e. Arabika Coffee (area width of 1,203.36 ha) and Robusta Coffee (area width of 661.37 ha).
Areal Kopi (ha) Tahun 2006-2010 Area of Coffee Plantaion (ha) in 2006-2010
12.000 10.000
9.700 8.319
9.140
8.928
8.925
8.000 Menghasilkan
6.000
Belum Menghasilkan
4.000 2.000
808
810
2006
2007
1.138
1.602
1.865
2008
2009
2010
0
Perbandingan Luas Areal Tanaman Kopi Tahun 2010 Width Comparison of Coffee
30,67%
69,33%
Komposisi areal tanaman Kopi pada tahun 2010 didominasi oleh Tanaman belum menghasilkan mencapai 30,67%, dari pada yang sudah menghasilkan lebih kecil sebesar 69,33%.
66
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Menghasilkan Belum Menghasilkan
The composition of coffee area in 2010 was dominated by Immature Plant for 30.67% compared to the plant which has produced less for 69.33%.
Produksi dan Produktivitas
Production and Productivity
Realisasi produksi Komoditi Kopi Arabika dan Robusta mengalami peningkatan dengan capaian produksi Kopi Arabika tahun 2010 sebesar 2.521 ton atau meningkat 208% dari realisasi tahun 2009. Sedangkan Kopi Robusta tahun 2010 menghasilkan 4.369 ton atau meningkat 130% dari realisasi tahun 2009. Sehingga total produksi kopi secara keseluruhan sebesar 6.890 ton di tahun 2010. Nilai penjualan kopi mencapai Rp 157,23 miliar terdiri dari penjualan kopi untuk ekspor sebesar Rp 84,05 miliar dan untuk lokal sebesar Rp 73,18 miliar. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi harga kopi tersebut antara lain:
The realization of Arabica Coffee and Robusta Coffee production increased – Arabica in 2010 for 2,521 tons or increased for 208% of the realization in 2009, Robusta in 2010 for 4,369 tons or increased for 130% of the realization in 2009. Total of coffee production was 6,890 tons in 2010. The value of coffee selling was Rp. 157.23 billion consists of exported coffee for Rp 84.05 billion and local for Rp 73.18 billion. There were several factors influencing the price of coffee as the following :
·
·
·
·
Realisasi harga ekspor Kopi Arabika tahun 2010 mencapai USD 5.16 atau 155% dari RKAP USD 3.34, hal ini disebabkan karena faktor musim ekstrim, kemarau berkepanjangan dan angin topan di Brazil berdampak penurunan produksi Kopi Arabika Brazil dan Columbia, sehingga mempengaruhi stock kopi dunia dan menimbulkan kenaikan permintaan Java Coffee serta harga jual; Realisasi harga ekspor Kopi Robusta tahun 2010 mencapai USD 2.42 atau 119% dari harga RKAP dan harga lokal-high grade USD 2.43 atau 120% dari RKAP USD 2.03, hal ini disebabkan karena adanya musim kemarau berkepanjangan di Vietnam yang mengakibatkan mempengaruhi stock kopi dunia dan menimbulkan kenaikan permintaan yang berdampak pada kenaikan harga jual; Realisasi harga lokal-low grade Kopi Robusta tahun 2010 mencapai Rp 14.651 atau 92% dari RKAP Rp 15.887, hal ini disebabkan karena penjualan didominasi mutu R/WP-B dengan harga rata-rata Rp 10.636.
·
·
The realization of exported Arabica Coffee in 2010 was USD 5.16 or 155% from the Work and Budget Plan USD 3.34. The extreme climate factor, long dry season and strong wind in Brazil has caused the decrease of coffee production of Arabica Brazil and Columbia Coffee and effected the stock of world coffee and increased the demand of Java Coffee and selling price; The realization of exported Robusta Coffee in 2010 was USD 2.42 or 119% from the Work and Budget Plan and price of local-high grade USD 2.43 or 120% from the Work and budget plan USD 2.03. The long dry season in Vietnam has effected the stock of world coffee and increased the demand and selling price; The realization of price of local-low grade of Robusta Coffee in 2010 was Rp 14,651 or 92% from the Work and Budget Plan Rp15.887. This was caused the dominated selling of quality of R/WP-B with average price of Rp 10,636.
Buah Kopi Coffee Fruits
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
67
Buah Kakao Cocoa Fruits
68
Komoditas Kakao
Commodity – Cocoa
Luas Areal
Area width
Perkebunan kakao Indonesia mengalami perkembangan pesat sejak awal tahun 1980-an dan pada tahun 2002, areal perkebunan kakao Indonesia tercatat seluas 914.051 ha dimana sebagian besar (87,4%) dikelola oleh rakyat dan selebihnya 6,0% perkebunan besar negara serta 6,7% perkebunan besar swasta.
The cocoa plantation in Indonesia has developed significantly since the beginning of 1980s and in 2002. The area of cocoa plantation in Indonesia is 914,051 ha where mostly (87.4%) are managed by the people and the 6.0% of area is state-owned plantation and and the 6.7% is private-owned.
Saat ini, kondisi harga kakao dunia yang relatif stabil dan cukup tinggi maka perluasan areal perkebunan kakao Indonesia diperkirakan akan terus berlanjut dan hal ini perlu mendapat dukungan agar kebun yang berhasil dibangun dapat memberikan produktivitas yang tinggi. Melalui berbagai upaya perbaikan dan perluasan, areal perkebunan kakao Indonesia pada tahun 2010 mencapai 1,1 juta ha dengan produksi 730.000 ton.
Currently the condition of world cocoa price is stable and quite high, so that the area expansion of cocoa in Indonesia is estimated to keep continuing. This condition should be encouraged and supported so that the built plantation could result high productivity. Through many different corrective and expansion actions, the area of cocoa plantation in Indonesia in 2010 was 1.1 million ha with the production ofi 730,000 tons.
PTPN XII (Persero) memiliki luas areal perkebunan kakao seluas 10.329 ha dengan produksi 462,40 kg/ ha untuk jenis Kakao Edel dan 375,85 kg/ha untuk Jenis Kakao Bulk, dimana pertumbuhan luas areal perkebunan kakao rata-rata selama 5 (lima) tahun terakhir mencapai 2,79 %. Dari proyeksi Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Tahun 2005 untuk Program Jangka Menengah yakni tahun 20052010, PTPN XII (Persero) memberikan kontribusi areal lahan seluas 4,40 % dari proyeksi total nasional seluas 245.651 ha yang terdiri dari rehabilitasi, ekstensifikasi dan peremajaan.
PTPN XII (Persero) owns the area of cocoa plantation of 10,329 ha with the production of 462.40 kg/ha for Edel Cocoa and 375.85 kg/ha for Bulk Cocoa. The growth of area of cocoa plantation over the last five years was averagely 2.79 %. From the projection of Agricultural Research and Development Foundation in 2005 for the Mid Term Program of 2005-2010, PTPN XII (Persero) contributed the area of 4.40 % from the total national projection of 245,651 ha which includes the rehabilitation, extensification and rejuvenation.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Areal Kakao (ha) Tahun 2006-2010 Area of Cocoa (ha) in 2006-2010 8.000
7.436
7.000
6.667
6.331
6.000 5.000 4.000
3.781
3.504
3.772
5.945 4.006
6.479
3.850
Menghasilkan Belum Menghasilkan
3.000 2.000 1.000 0 2006
2007
2008
2009
2010
Perbandingan Luas Areal Tanaman Kakao Tahun 2010 Comparion of area width of cocoa in 2010 37,28%
Menghasilkan Belum Menghasilkan 62,72%
Komposisi areal tanaman Kakao pada tahun 2010 didominasi oleh Tanaman Menghasilkan yang mencapai 62,72%, dari pada yang Tanaman Belum Menghasilkan lebih kecil sebesar 37,28%.
Cocoa composition of crop area in 2010 was dominated by Mature Plants which reached 62,72%, from the Immature Plants smaller by 37,28%.
Produksi dan Produktivitas
Production and Productivity
Realisasi produksi Komoditi Kakao yang terdiri dari Kakao Edel dan Kakao Bulk mengalami penurunan. Realisasi produksi Kakao Edel tahun 2010 hanya mencapai 614 ton atau 52% dari RKAP dan 55% dari realisasi tahun 2009. Kemudian realisasi produksi Kakao Bulk tahun 2010 mencapai 2.241 ton atau 45% dari RKAP dan meningkat 58% dari realisasi tahun 2009.
The realization of cocoa commodity production which consists of Edel Cocoa and Bulk Cocoa decreased. The realization of Edel Cocoa in 2010 was only 614 tons or 52% from the Work and Budget Plan and 55% of the realization in 2009. The realization of Bulk Cocoa in 2010 was 2,241 tons or 45% from the Work and Budget Plan and increased for 58% from the realization in 2009.
Hal ini disebabkan oleh anomali iklim tahun 2010 di mana tidak terdapat bulan kering, sangat berpengaruh pada tanaman perkebunan. Pengaruh tersebut mengakibatkan: · Kelembaban tinggi sehingga tingkat serangan penyakit busuk buah (phythopthora sp) meningkat. · Gangguan hujan menyebabkan persarian tidak sempurna. · Dominasi pertumbuhan vegetatif mengalahkan pertumbuhan generatif, sehingga produksi buah berkurang. · Pertumbuhan gulma menjadi lebih cepat. · Pengendalian hama sering terganggu sehingga serangan hama menjadi lebih tinggi.
This was caused by the climate anomali in 2010 without dry season and very much effected to the plants. The effects are : · High humidity has increased the disease to the fruit (phythopthora sp). · Rain has caused imperfect persarian. · Domination of vegetative plants defeat the growth of generative plant and caused less fruit production. · Growth of gulma becomes faster. · Pest control is often disturbed so that the Pest attack becomes worse.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
69
Komoditas Teh
Commodity - Tea
Luas Areal
Area Width
Berdasarkan data Direktorat Jendral Perkebunan Kementerian Pertanian Tahun 2010 luas Perkebunan Teh di Indonesia mencapai 124.573 ha dengan produksi 150.342 ton. Luas tersebut terbagi atas petani kecil (45,17%), perkebunan pemerintah (32,24%) dan perkebunan swasta (22,60%). Dari total keseluruhan perkebunan pemerintah, PTPN XII (Persero) memberikan kontribusi 4,82% dengan total luas lahan di tahun 2010 mencapai 1.934 ha. Meskipun relatif kecil, produktivitas tetap stabil dengan hasil 1.423 ha/kg tahun ini dengan angka produksi 2.737 ton atau secara nasional memberikan kontribusi produksi teh 1,82% dan 3,46% dalam lingkup perkebunan pemerintah.
Referring to Directorate General of Plantation of Agriculture Ministry in 2010, the area width of tea plantation in Indonesia was 124,573 ha with the production of 150,342 tons. The width consists of regular farmer (45.17%), state-owned plantation (32.24%) and private plantation (22.60%). From the total of stateowned plantation, PTPN XII (Persero) contributed 4.82% with total area width in 2010 for 1,934 ha. Even though it is relatively low, the productivity is stable with the result of 1,423 ha/kg this year with the nominal production of 2,737 tons or nationally contributed of tea for 1.82% and 3.46% in the scope of stat-owned plantation.
Areal Teh (ha) Tahun 2006-2010 Total of Tea Area (ha) in 2006-2010 2500 1924
2000
Menghasilkan
1500 1000
1343
1343
1313
Belum Menghasilkan
1313
500 0
10
0000 2006
2007
2008
2009
2010
Perbandingan Luas Areal Tanaman Teh Tahun 2010 Comparion of area width of tea in 2010 1%
Menghasilkan Belum Menghasilkan 99%
Komposisi areal tanaman Teh pada tahun 2010 didominasi oleh Tanaman Menghasilkan yang mencapai 99%, dari pada yang Tanaman Belum Menghasilkan lebih kecil sebesar 1%.
70
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
The composition of tea area in 2010 was dominated by Producing Plant for 99% compared to the NonProducing Plant which is less for 1%.
Produksi dan Produktivitas
Production and Productivity
Anomali iklim tahun 2010 di mana tidak terdapat bulan kering, sangat berpengaruh pada tanaman perkebunan. Anomali iklim tersebut berpengaruh positif terhadap tanaman yang produksinya berbasis pada perkembangan vegetatif seperti Karet dan Teh.
The climate anomali in 2010 without dry season very effects the plant. The climate anomali results positively to the plant with vegetative development basis like Rubber and Tea.
Realisasi Teh PTPN XII (Persero) mengalami peningkatan akibat pengaruh musim kering khususnya dari segi produksi. Dibanding tahun 2009, produksi tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 9,54% atau 238,50 ton. Hal ini berbanding terbalik dengan sisi produktivitas yang mengalami penurunan sebesar 25,23% atau sebesar 480 kg/ha. Sisi produktivitas mengalami penurunan disebabkan adanya peningkatan areal seluas 611 ha dari tahun 2009.
The realization of tea of PTPN XII (Persero) increased due to the dry season particularly from the production point of view. Compared to 2009, the production of 2010 increased for 9.54% or 238.50 tons. This compares on the other way around with the productivity which decreased for 25.23% or 480 kg/ha. The productivity decreased due to the area expansion for 611 ha in 2009.
Komoditas Aneka Kayu
Commodity – Various Timber
Luas Areal
Area Width
Salah satu komoditas pokok PTPN XII (Persero) selain Karet, Kopi, Kakao dan Teh adalah Aneka Kayu. Komoditi aneka kayu PTPN XII (Persero) terdiri atas Sengon, Balsa, Mahoni, Gmelina, Mindi dan Afrikana. Total luas areal lahan aneka kayu tahun 2010 mencapai 14.837 ha. Terjadi penurunan dibanding tahun 2009 sebesar 13,63% atau 2.342 ha. Hal ini disebabkan adanya penebangan dan panen akhir tahun yang berdampak pada belum berfungsinya lahan untuk produksi. Adapun rincian luas areal lahan dan perkembangan dibanding tahun 2009 dari Komoditi Aneka Kayu adalah sebagai berikut:
One of the main commodities of PTPN XII (Persero) apart from Rubber, Coffee, Cocoa and Tea is Various Timber. Various Timber of PTPN XII (Persero) which includes Sengon, Balsa, Mahoni, Gmelina, Mindi and Afrikana. Total of area width of various timber in 2010 reached 14,837 ha. There was a decrease compared to 2009 for 13.63% or 2,342 ha. This was caused by the cutting and harvest at the end of the year which effected the non-functional of area for production. The details of area width and development compared to 2009 of the various timber commodity are the following :
1. Luas Areal Lahan Sengon di tahun 2010 mencapai 10.438 ha. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami penurunan 15,90% atau 1.974 ha;
1. The area width of Sengon in 2010 was 10.438 ha. Compared to 2009, the area width decreased for 15.90% or 1,974 ha;
2. Luas Areal Lahan Balsa di tahun 2010 mencapai 204 ha. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami penurunan 28,19% atau 80,20 ha;
2. The area width of Balsa in 2010 was 204 ha. Compared to 2009, the area width decreased for 28.19% or 80.20 ha;
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
71
3. Luas Areal Lahan Mahoni di tahun 2010 mencapai 1.121 ha. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami penurunan 4,27% atau 49,97 ha;
3. The area width of Mahoni in 2010 was 1,121 ha. Compared to 2009, the area width decreased for 4.27% or 49.97 ha;
4. Luas Areal Lahan Gmelina di tahun 2010 mencapai mencapai 967 ha. Dibanding tahun 2009 luas areal tersebut mengalami penurunan 8,71% atau 92,29 ha;
4. The area width of Gmelina in 2010 was 967 ha. Compared to 2009, the area decreased for 8.71% or 92.29 ha;
5. Luas Areal Lahan Mindi di tahun 2010 mencapai luas 2.104 ha. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami penurunan 6,50% atau 146,22 ha;
5. The area width of Mindi in 2010 was 2,104 ha. Compared to 2009, the area width decreased for 6.50% or 146.22 ha;
6. Luas Areal Lahan Afrikana ditahun 2010 mencapai luas 2 ha. Luas tersebut tetap sama dibanding tahun 2009.
6. The area width of Afrikana in 2010 was 2 ha. This is the same compared to the area in 2009.
Komposisi areal Aneka Kayu pada tahun 2010 didominasi oleh
Total Areal Aneka Kayu (ha) Tahun 2006-2010 Total of various timber area (ha) in 2006-2010 25.000
22.335
22.447 19.965
20.000
17.179 14.837
15.000 10/000 Total Luas Areal Lahan
5.000 0 2006
2007
2008
2009
2010
Perbandingan Luas Areal Kayu Tahun 2010 Comparison of wood area width in 2010 2,104 ; 14%
2 ; 0% Sengon Balsa
967 ; 7%
Mahoni 1.121 : 8%
Gmelina
204 : 1%
Mindi 10,438 ; 70%
Kayu Sengon yang mencapai 70%.
72
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Afrikana
The composition of various timber area in 2010 was dominated by Sengon wood for 70%.
Produksi dan Produktivitas
Production and Productivity
Realisasi produksi Komoditi Aneka Kayu secara keseluruhan di tahun 2010 mencapai 225.208 m3 mengalami penurunan sebesar 23,00% atau 67.202 m3. Penurunan tersebut disebabkan oleh penebangan dan panen akhir tahun. Adapun rincian produksi dan perkembangan dibanding tahun 2009 dari Komoditi Aneka Kayu adalah sebagai berikut:
The realization of various timber commodity production overall in 2010 reached 225,208 m3. It decreased for 23.00% or 67,202 m3. The decrease was caused by the cutting and harvest at the end of the year. The details of production and development compared to 2009 for the various timber commodity are the following :
1. Produksi Sengon di tahun 2010 mencapai 195.336 m3. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami penurunan 23,53% atau 60.113 m3;
1. Production of Sengon in 2010 was 195,336 m3. Compared to 2009, the area width decreased for 23.53% or 60,113 m3;
2. Produksi Balsa di tahun 2010 mencapai 14.983 m3. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami penurunan 33,28% atau 7.474 m3;
2. Production of Balsa in 2010 was 14,983 m3. Compared to 2009, the area width decreased for 33.28% or 7,474 m3;
3. Produksi Mahoni di tahun 2010 mencapai 4.083 m3. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami peningkatan 21,89% atau 733 m3;
3. Production of Mahoni in 2010 was 4,083 m3. Compared to 2009, the area width increased for 21.89% or 733 m3;
4. Produksi Gmelina di tahun 2010 mencapai mencapai 3.216 m3. Dibanding tahun 2009 luas areal tersebut mengalami penurunan 44,69% atau 2.598 m3;
4. Production of Gmelina in 2010 was 3,216 m3. Compared to 2009, the area width decreased for 44.69% or 2,598 m3;
5. Produksi Mindi di tahun 2010 mencapai 7.394 m3. Dibanding tahun 2009, luas areal tersebut mengalami peningkatan 67,75% atau 2.986 m3;
5. Production of Mindi in tahun was 7,394 m3. Compared to 2009, the area width increased for 67.75% or 2,986 m3;
6. Produksi Afrikana ditahun 2010 mencapai 196 m3. Dibanding tahun 2009 produksi tersebut mengalami penurunan 78,97% atau 736 m3;
6. Production of Afrikana in 2010 was 196 m3. Compared to 2009, the area width decreased for 78.97% or 736 m3;
Contoh salah satu tempat persediaan kayu siap jual yang ada di kebun Example of a place wharehouse to sell timbers at plantation
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
73
Luas Areal Sengon (ha) in 2006-2010 Sengon Plantation Area (ha) in 2006-2010
20.000
Luas Areal Balsa (ha) in 2006-2010 Balsa Plantation Area (ha) in 2006-2010
400 16.897
17.117
15.000
14.915 12.412
300 10.438
10.000
200
5.000
100
0
0 2006
2007
2008
2009
346
1.500
2009
2010
967 1.084
1.059
2008
2009
600 400
500
200
0
0
2006
2007
2008
2009
2010
2006
Luas Areal Mindi (ha) in 2006-2010 Mindi Plantation Area (ha) in 2006-2010
3 2.899
2.656
22
2 2.457
2.250
2.000
2007
2010
Luas Areal Afrikana (ha) in 2006-2010 Afrikana Plantation Area (ha) in 2006-2010
4.000 2.140
22
2 1
1.000
1
0
0 2006
74
789
800
1.121
1.000
3.000
2008
1.063
1.00 1.171
2007
Luas Areal Gmelina (ha) in 2006-2010 Gmelina Plantation Area (ha) in 2006-2010
1.200 1.291 1.197
204
2006
Luas Areal Mahoni (ha) in 2006-2010 Mahoni Plantation Area (ha) in 2006-2010 1.499
285
253
2010
2.000
311
2007
2008
2009
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
2010
0
2006
2007
2008
2009
2010
Strategi Bidang Teknik & Pengolahan
Technical and Processing Strategy
1. Pengendalian dan Peningkatan Mutu Produk
1. Control and Improvement of Good Quality.
a. Kopi
a. Coffee
•
Panen dilakukan pada buah masak optimal, dengan melakukan sortasi buah superior dan inferior sesuai norma standar.
•
The harvest is done to optimum ripe fruit by sorting out the superior and inferior fruit referring to the standard norm.
•
Mempersiapkan pengolahan secara tepat dan benar dengan setting mesin dan peralatan sesuai standar untuk mencegah penyimpangan mutu.
•
Preparing the correct and efficient process by setting up the machine and equipment referring the to proper standards to avoid any quality deviation
•
Melaksanakan uji petik per penggal proses dan uji citarasa secara konsekuen sebagai sistem jaminan mutu produk.
•
Conduct the picking test per piece of process and tasting test consequently as a quality guarantee system for the product.
b. Kakao
b. Cocoa
•
Pelaksanaan panen kakao edel dan bulk dilakukan pada buah masak optimal, dengan melakukan sortasi buah superior dan inferior sesuai norma standar.
•
The harvest for edel and bulk cocoa is done to the ptimum ripe fruit by sorting out the superior and inferior fruit referring to the standard norm
•
Untuk kakao Edel dilakukan pemisahan kolven sesuai klon dan melaksanakan uji cuil untuk meningkatkan perolehan DB < 20%.
•
For edel cocoa, the colvent should should be separated as per the chlone and conduct chipping test to improve the result of DB < 20%.
•
Melaksanakan uji petik per penggal proses secara konsekuen sebagai sistem jaminan mutu produk.
•
Conduct picking test per piece of process consequently as a quality guarantee system for the product.
Luwak Mongoose
Panen Kopi Coffee harvest
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
75
c. Karet
c. Rubber
•
Penanganan bahan baku superior sesuai standar dengan memisahkan bahan baku inferior secara maksimal sebagai jaminan mutu produk karet bebas kontaminasi.
•
Handling the superior raw material as per the standar by separating the inferior raw material as a quality guarantee for the free of contamination product.
•
Pengolahan sheet dilakukan secara tepat dan benar dengan dukungan mesin dan peralatan yang baik sesuai standar.
•
Processing the sheet is done correctly and effectively with the support of proper machine and equipment as per the standard.
•
Melaksanakan pengendalian mutu dalam proses pengolahan sesuai standar dan melakukan uji petik per penggal proses sebagai sistem jaminan mutu produk.
•
Control the quality in the process process as per standard and conduct picking test per piece as a quality guarantee system for the product.
•
Menjaga kebersihan air pengolahan, mesin dan peralatan, serta ruang lingkup pengolahan untuk mencegah kontaminasi.
•
Maintain the cleanliness of processing water, machine and equipment, and scope of processing to prevent any contamination.
d. Teh
d. Tea
•
Petik teh dilaksanakan dengan benar dan konsekuen sesuai standar, yaitu mutu pucuk MS>60% dengan share minimal 80% dari total kuantum.
•
Picking the tea is done correctly and consequently as per the standard, i.e.the tip of leave of MS > 60% with minimum share of 80% of total quantity.
•
Melaksanakan pemisahan bahan baku pucuk teh antara fase jendangan/A0 dengan fase A1 dan A2 untuk memperoleh konsistensi mutu yang optimal.
•
Separating the tip of leave raw material between the phase of jendangan/A0 and phase A1 and A2 to get the optimum quality consistency.
•
Melaksanakan pengolahan secara tepat dan benar dengan setting mesin dan peralatan sesuai standar untuk mencegah penyimpangan mutu.
•
Processing correctly and effectively by setting up the machine and equipment as per standard to avoid any quality deviation.
•
Melaksanakan uji petik per penggal proses dan uji citarasa secara konsekuen sebagai sistem jaminan mutu produk.
•
Conduct picking test per piece and tasting test consequently as a quality guarantee for the product.
Proses pengolahan teh The processing of tea
76
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Proses pengolahan sheet karet The processing of rubber sheet
Pengolahan dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Processing and Consuming the Alternative Energy
Melaksanakan penghematan energi (Energi Cost Reduction) pada mesin pembangkit / genset (generator set), kendaraan dan mesin pengolahan yang menggunakan bahan bakar solar, diantaranya :
Conduct Energy Cost Reduction to the generator set, vehicles and processing meachine by using diesel fuel as the following :
a. Mesin Pembangkit Genset (Generator Set)
a. Generator Set
•
Mengganti mesin genset dengan ukuran daya yang lebih efisien sesuai kebutuhan operasional;
•
Replace the generator set with more efficient power size as per operational need;
•
Mengatur jam operasional genset, khususnya untuk penerangan;
•
Set up the generator set operational hours, particularly for lighting;
•
Melakukan penggantian lampu-lampu penerangan dengan lampu hemat energi;
•
Replace the lightings with energy save lighting system;
•
Menggunakan energi listrik PLN bagi kebunkebun yang dapat dijangkau sambungan listrik dari PLN.
•
Consume the electricity power from the Electricity Company (PLN) for the plantations whichh could be reached by the electricity power supply from the Electricity Company (PLN).
b. Mesin Pengolahan
b. Processing Machine
Memasang mesin penggerak langsung pada alat pengolahan sebagai penggati energi listrik dari genset.
c. Kendaraan
Set up the direct activated machine to the processing device as replacement of electricity energy from the generator set.
c. Vehicles
•
Meremajakan kendaraan operasional yang sudah tua (boros BBM) dan pengaturan pemakaian kendaraan sesuai kebutuhan.
•
Rejuvenate old age operational vehicles (wasteful fuel) and arranging vehicle usage as per needed.
•
Adanya kebijakan tentang sewa kendaraan
•
Policy of vehicle rental
As for the Governmental policy for the industrial sector, which is to save the energy from the fuel, it is necessary to develop and consume the alternative energy as the following :
Sesuai kebijakan pemerintah untuk sektor industri agar melakukan penghematan energi dari bahan bakar minyak, sehingga diperlukan adanya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif yang lain yaitu : a. Memanfaatkan energi sinar matahari secara langsung untuk proses pengeringan kopi Arabika dan kakao (sun drying).
a. Consume the direct sun energy for the sun drying of Arabika coffee.
b. Mengganti bahan bakar minyak (solar) dengan menggunakan kayu bakar (BBK) untuk proses pengeringan Kopi, Kakao dan Teh.
b. Replace the diesel fuel with firewood for the drying of coffee, cocoa and tea.
c. Pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan memanfaatkan air dari aliran sungai untuk menggerakkan turbin sebagai pengganti mesin pembangkit listrik PLTD menjadi PLTMH pada Kebun-Kebun yang memiliki potensi debit dan ketinggian air yang cukup. PLTMH sudah beroperasi pada tahun 2006, 2007 dan 2008 di 7 (tujuh) lokasi kebun PTPN XII (Persero) sejumlah 13 unit dengan total daya terpasang 997 KVA.
c. Set up the Hydro Micro Electric Generator by using water from the river to activate the turbin as a replacement of electricity generator machine at the plantations which are potential debit and have enough height of water level. The Hydro Micro Electric Generator have been operational in 2006, 2007 and 2008 at seven locations of plantations of PTPN XII (Persero) for 13 units, with total power set up 997 KVA.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
77
Wisma Tamu Jampit(1927) di Kebun Kalisat Jampit Jampit Guest House (1927) at Kalisat Jampit Estate
Strategi Bidang Wisata Agro
Agro Tourism Strategy
a. Promosi dan Pemasaran Obyek Wisata Agro ditujukan dengan sasaran Integrasi Informasi, meliputi pemasaran terpadu melalui kerjasama dengan Biro Perjalanan Wisata (BPW), Pembentukan Website dan E-mail khusus Wisata Agro, dan pendekatan langsung ke Instansi- instansi, sekolah-sekolah serta berbagai organisasi di masyarakat.
a. Promoting and marketing the Agro Tourism Object is aimed to Integrate the Information which includees the integrated marketing through the cooperation with Tourism and Travel Bureau, creating website and email only for Argo Tourism and direct approach to related departments, schools and other community organizations.
b. Customer Services (Pelayanan kepada Tamu/ Pengunjung) Obyek Wisata Agro dengan sasaran meningkatkan kepuasan dan komplementary wisatawan, mengisi okupansi weekday (di Wonosari) dan peningkatan kunjungan wisatawan asing dan domestik di Kalisat Jampit dan Blawan.
b. Customer Services of Agro Tourism Object is aimed to improve the satisfaction and complimentary of tourists, fill in the weekday occupancy (at Wonosari) and improve the visit of international and domestic tourists at Kalisat Jampit and Blawan.
c. Pengenalan obyek-obyek wisata di Kebun Ngrangkah Pawon, Gunung Gambir, Bantaran, Kertowono, Kendeng Lembu, Bangelan, Renteng (Rayap), Jatirono, Malangsari, Sungai Lembu, Sumber Jambe, Glantangan, Gunung Gumitir dan Pasewaran (Kampe Beach).
c. Introducing the tourism objects at Ngrangkah Pawon, Gunung Gambir, Bantaran, Kertowono, Kendeng Lembu, Bangelan, Renteng (Rayap), Jatirono, Malangsari, Sungai Lembu, Sumber Jambe, Glantangan, Gunung Gumitir and Pasewaran (Kampe Beach).
d. Pembuatan Paket Wisata di Kebun Wonosari, Kalisat Jampit, Blawan, Kendeng Lembu, Sungai Lembu dan Sumber Jambe serta Glantangan, Gunung Gumitir dan Pasewaran yang dikaitkan dengan obyek-obyek wisata di sekitar kebun. Paket Tour Nusantara merupakan kolaborasi antara wisata agro dengan wisata petualangan, wisata vulkanik, wisata sejarah/Budaya, wisata alam, wisata religi.
d. Creating tourism packages at Wonosari, Kalisat Jampit, Blawan, Kendeng Lembu, Sungai Lembu, Sumber Jambe, Glantangan, Gunung Gumitir and Pasewaran connecting to the objects surrounding the plantations. Nusantara Tour Package is the collaboration of the agro, adventureos, vulcanic, historical/cultural, natural and religious tourism.
e. Pengembangan Tahap I Wisata Agro Glantangan (WAG) pada tahun 2009, dengan pengadaan fasilitas :
e. Developing the Stage I of Glantangan Agro Tourism in 2009 by providing the facilities as the following :
• • • • •
78
Motor ATV sebanyak 4 unit Sepeda air 3 unit Kolam pemandian anak Flying Fox Kebun Binatang Mini, antara lain dengan adanya rusa, kera dan landak yang dipindahkan dari Kebun Zeelandia.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
•
Motor ATV : 4 units
•
Water cycle : 3 units
•
Children swimming pool
•
Flying Fox
•
Mini zoo includes deers, monkeys porcupines moved from Zeelandia Estate.
Strategi Bidang Unit Industri Hilir
Downstream Industrial Unit Strategy
Peluang pasar untuk produk-produk industri hilir masih cukup luas walau jumlah pesaing semakin banyak dan didukung sumber dana besar serta sarana promosi yang semakin canggih. Usaha yang sudah dilakukan untuk mempertahankan serta memperluas pasar adalah :
The market opportunit for the downstream industrial product is quite wide, even though the number of competitions increases and they are supported with big fund and advanced promotion tools. The initiatives done to maintain and widen the market are the following :
•
Menjaga dan meningkatkan kerjasama dengan para penyalur kopi dan teh yang ada.
•
Maintain and improve the cooperation with current coffee and tea distributors.
•
Menambah jumlah penyalur kopi dan teh baru.
•
Add additional new coffee and tea distributors.
•
Memenuhi permintaan pembeli untuk produk teh dan kopi sebagai bahan isian dengan merk lain.
•
Meet the buy demands for tea and coffee as the filling material for other brands.
•
Meningkatkan kerjasama Karyawan di Kebun-kebun.
Koperasi
•
Improve the cooperation with Cooperation at the plantations.
•
Pelayanan yang lebih baik pada pembeli produkproduk hilir.
•
Better level of service to buyers for the downstream products.
dengan
Employee
Rencana ke depan yang akan dilakukan adalah :
Future plans to be conducted are the following :
•
Pembuatan kemasan baru dan pengadaan mesin filler dan mesin kopi instan.
•
Create new packaging and purchase filler machine and instant coffee machine.
•
Pembukaan outlet/booth diseluruh Careffour dan Hypermart di Surabaya.
•
Open outlets/booths at Carefours and Hypermarts in Surabaya.
•
Membangun brand, memperluas pasar dan edukasi produk kepada konsumen antara lain : “lomba menyeduh teh”.
•
Build the brand and widen the market and educate the product to consumers for example “tea pouring competition”.
•
Festival Kopi di City of Tomorrow.
•
Coffee Festival at City of Tomorrow.
•
Promosi melalui media elektronik (radio) dan media cetak.
•
Promotion through electronic media (radio) and printed media.
•
Perbaikan mekanisme pasokan bahan baku kopi dan teh agar terjamin kuantitas dan kualitas produk hilir untuk kelancaran usaha.
•
Improve the supply mechanism for coffee and tea raw material to guarantee the quantity and quality of downstream products for business acceleration.
•
Meningkatkan peran Kantor Wilayah I, II dan III untuk memasarkan produk-produk industri hilir.
•
Improve the role of Regional Office I, II and III to market the downstream industrial products.
•
Koperasi Karyawan BUMN (masuk pasar yang tidak lazim).
•
Employee Cooperation of State Owned Enterprise (including unusual market).
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
79
80
Strategi Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Planning and Development Strategy
a. Pengembangan usaha yang dikelola PTPN XII (Persero) untuk pertumbuhan di lahan HGU, antara lain Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di kebun Jatirono dan pembangunan kawasan Agro Industry Complex serta membuat Brand Umbrella.
a. Business Development managed by PTPN XII (Persero) for the purpose of site growth of HGU, for example Packaged Drinking Water at Jatirono Estate, Development of Agro Industry Complex and making the Umbrella Brand.
b. Pengembangan usaha bersama mitra strategis untuk meningkatkan keuntungan jangka panjang :
b. Business Development with strategic partner to improve the long term benefits as the following :
•
Rencana pembangunan Ecobisnis yang akan dikembangkan di Kabupaten Wonogiri. Konsorium 8 BUMN akan bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membangun usaha tani karet, sereh wangi yang berpola “ecobisnis”.
•
Ecobusiness plan would be developd at Kabupaten Wonogiri. Consortium 8 of State Owned Enterprise cooperating with local community to build agricultural business of rubber and lemongrass.
•
Rencana pembangunan HTI Karet di Jambi bekerja sama dengan PTPN VI.
•
Rubber HTI development plan at Jambi cooperating with PTPN VI.
•
Rencana pembangunan HTI Karet di Pulau Laut Kalimantan dengan PTPN VIII, IX dan Inhutani II.
•
Rubber HTI development plan at Pulau Laut Kalimantan cooperating with PTPN VIII, IX and Inhutani II.
Strategi Bidang Keuangan
Financial Strategy
a. Strategi Biaya Rendah
a. Low Cost Strategy
Efisiensi dilakukan di semua aspek kegiatan usaha ditempuh upaya pengurangan biaya overhead sehingga biaya yang dikeluarkan betulbetul untuk mendukung proses produksi dan meningkatkan produktivitas. Proses pengadaan ditempuh dengan sistem pembelian yang efisien dan efektif.
Efficiency is done at all aspects of business by reducing the overhead cost up to the costs for supporting the production process and improving the productivity. The purchasing process is done by effective and efficient purchasing system.
b. Prioritas Pendanaan Investasi
b. Investment Fund Priority
Mempertimbangkan keterbatasan likuiditas maka pemanfaatan dana untuk investasi akan dilakukan sangat selektif. Investasi baru di bidang tanaman diprioritaskan pada tanaman yang berpotensi meraih produktivitas tinggi.
Considering the limit of liquidity, so the fund for investment is done very selectively. Any new investment for plants is prioritized to the plant potential to reach high productivity.
c. Prioritas Sumber Pendanaan Investasi
c. Investment Fund Resources Priority
Sumber pendanaan untuk investasi mengutamakan dana sendiri dan sangat selektif jika harus menggunakan dana perbankan. Pendapatan dari hasil penjualan tanaman aneka kayu merupakan sumber dana bagi investasi tanaman pokok yang ditunda.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Funding resources for investment is mainly from the self funding, in case bank funding should be used, it should be used selectively. The income from the various timber selling is the funding resource for postponed primary plants investment.
MITRA DAN REKAN USAHA BUSINESS PARTNERS
PTPN XII (Persero) mengucapkan terima kasih kepada Mitra dan Rekan Usaha atas kerjasama yang terjalin dengan baik selama ini. Adapun Mitra dan Rekan Usaha dari PTPN XII (Persero) sebagai berikut:
PTPN XII (Persero) is very grateful to all Business Partners for the mutual beneficial business relationship. The list of Business Partners are the following :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
Carrefour Giant Papaya Sinar Bogajaya Sarinah Persero Indonesia Hotel Sahid Hotel Tunjungan Plaza Hotel Shangrila Ciputra Golf KOKAD 12 Lounge Singosari Maxindo Jaya Mitra Food PT Aneka Coffee Industry PT Santos Premium Krimer PT Polowidjo Gosari PT Windu Kamukten PT Saraswanti CV Tri Putra Mandiri CV Sumber Urip Sejati PT Prambanan Kencana
Carrefour Giant Papaya Sinar Bogajaya Sarinah Persero Indonesia Sahid Hotel Tunjungan Plaza Hotel Shangrila Hotel Ciputra Golf KOKAD 12 Lounge Singosari Maxindo Jaya Mitra Food PT Aneka Coffee Industry PT Santos Premium Krimer PT Polowidjo Gosari PT Windu Kamukten PT Saraswanti CV Tri Putra Mandiri CV Sumber Urip Sejati PT Prambanan Kencana
Stan milik mitra binaan PKBL PTPN XII (Persero) di sebuah even pameran. Stand’s trained partners PKBL PTPN XII (Persero) at an exhibition event.
Sistem peternakan sapi terpadu di Kebun Banjarsari Integrated Farming System at Banjarsari Estate
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
81
Buah Strawberi Strawberries Fruits
Laporan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Report
Perubahan paradigma dunia bisnis global menghendaki peningkatan kinerja di PTPN XII (Persero). Peningkatan kinerja ini berkaitan erat dengan keseimbangan hubungan dengan stakeholder.
The change of paradigm in the global business world demands the performance improvement of PTPN XII (Persero). The performance improvement relates to the balance of relationship with the stakeholders.
PTPN XII (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tertuang dalam Kepmen BUMN Nomor 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance berkewajiban untuk melaksanakan amanat tersebut. Adapun penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang dilaksanakan tersebut meliputi transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), kewajaran (fairness).
PTPN XII (Persero) as a State Owned Company which was stated in the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. 117/M-MBU/2002 regarding the implementation of Good Corporate Governance is obliged to carry out the order. The principles of Good Corporate Governance consists of Transparency, Accountability, Responsibility, Independency and Fairness.
Pengelolaan perusahaan yang baik berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance menghendaki kejelasan sistem dan struktur yang menyangkut hubungan antar organ perusahaan. Kewenangan, tugas dan hubungan kerja masingmasing organ perusahaan didefinisikan secara jelas dan dijalankan dengan konsisten. Oleh karena itu, diperlukan pedoman atau acuan dalam pelaksanaan tugas masing-masing tersebut. Dalam hal ini Dewan Komisaris dan Direksi PTPN XII (Persero) masingmasing mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan serta konsistensi dalam mengembang tanggung jawab untuk memelihara keberlanjutan usaha dalam jangka panjang dengan mengacu kepada visi, misi, nilai dan strategi perusahaan. Selain itu, prinsip itikad baik, penuh tanggung jawab dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, kemampuan dan kepedulian yang melekat dengan pemegang jabatan Dewan Komisaris dan Direksi menjadi nilai utama yang harus dihormati oleh organisasi perusahaan yang bertugas mengawasi dan mengurus perusahaan.
The good corporate governance based on the principles above demands a clear system and structure dealing with the relationship among the company organs. The authority, duties and work relationship of each company organ is clearly defined and consistently carried out. Therefore, it is necessary to have guideliness or reference in carrying out the duties. Board of Commissioners and Directors of PTPN XII (Persero), each of them has the clear authority and responsibilities as stated in the Statutes and the Laws. They have to be consistent in developing the responsibilities to maintain the long term continuity of the business with reference to the Vision, Mission, Value and Company Strategy. The good willingness, full responsibility, compliance to the laws, capabiliyu and awareness as for the position of Board of Commissioners and Directors are the main value to be respected by the organization who has to monitor and manage the Company.
PTPN XII (Persero) berkantor pusat di Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya dan memiliki modal dasar sebesar Rp400 miliar berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PTPN XII (Persero) yang telah dituangkan dalam akta nomor 30 tanggal 16 Agustus 2008 dan telah ditegaskan kembali dalam Akta Nomor 4 tanggal 4 Maret 2009, saham-sahamnya dimiliki oleh 100% oleh Negara Republik Indonesia, yang usahanya berkembang cukup baik sehingga pada akhir tahun 2010 memiliki total aset sebesar Rp 1.181 miliar, dengan penjualan mencapai tahun 2010 Rp 934.438 miliar dan telah dikelola secara memadai sesuai prinsip Good Corporate Governance.
84
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
PTPN XII (Persero) Head Office at Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya and has the basic capital of Rp. 400 billion based on the Minutes of Extraordinary Shareholder Meeting of PTPN XI I(Persero) which was stated in the Act No. 30 dated 16 August 2008 which has been confirmed in the Act No. 4 dated 4 March 2009, of which all the shares are 100% owned by the State of Republic of Indonesia. The business has been running well and by the end of 2010 the company owned the total asset of Rp 1,181 billion with the selling achieve in 2010 Rp 934,438 billion. The company has been managed as per the principles of Good Corporate Governance
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK STRUCTURE OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE A. Rapat Umum Pemegang Saham
A. General Shareholders Meeting Extraordinary General Shareholders Meeting of Limited Company (Persero) PTPN XII regarding the Revision of Work Plan and Budget Proposal (RKAP) Year 2010 PTPN XII No. KEP-178/MBU/2010.
Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PTPN XII Tentang Perubahan RKAP Tahun 2010 PTPN XII Nomor : KEP-178/MBU/2010.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2003, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2005, serta ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero), Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dalam kedudukan selaku Pemegang Saham dengan ini memutuskan :
Based on the Laws No. 19 Year 2003 regarding the State Owned Enterprise, the Laws No. 40 year 2007 regarding the Limited Company, the Government Rules No. 41 Year 2003, the Government Rules No. 45 Year 2005, the Statutes of Limited Company, the State Minister of State Owned Enterprise as the Shareholder decided herewith :
1. Keputusan Agenda Pertama:
1. First Agenda Decision : a. Considering the economy situation which has changed, i.e. the assumption change of exchange rate of APBN from Rp 10,000.00 per US$ to become Rp 9,300.00 per US$, considering the Letter of Directors of PTPN XII (Persero) No. 31/DEP/027/2010 dated 25 May 2010 regarding the Revision of Budget Proposal Year 2010 and considering the recommodations from Board of Commissioners No. 021/DEKOM/ VII/2010 dated 20 July 2010 regarding the Comment and Recommendations for the Revision of Budget Proposal Year 2010, it is necesary to revise the Budget Proposal Year 2010 which has been legalized in the General Shareholders Meeting. The Budget Proposal Year 2010 is shown below :
a. Mempertimbangkan situasi ekonomi yang mengalami perubahan cukup mendasar antara lain perubahan asumsi nilai kurs APBN dari Rp 10.000,00 per US$ menjadi Rp 9.300,00 per US$ dan mempertimbangkan Surat Direksi PTPN XII (Persero) Nomor 31/DEP/027/2010 tanggal 25 Mei 2010 hal Revisi RKAP Tahun 2010 serta Rekomendasi Dewan Komisaris Nomor 021/DEKOM/VII/2010 tanggal 20 Juli 2010 hal Pendapat dan Rekomendasi Komisaris Atas Revisi RKAP Tahun 2010, maka perlu dilakukan perubahan terhadap RKAP Tahun 2010 yang telah disahkan dalam RUPS Pengesahan RKAP Tahun 2010 tanggal 28 Januari sebagai berikut : Komoditi / Commodity
Ekspor/ Export
Lokal / Local
Kopi Arabika/Arabica Coffee
US$ 3,34/Kg
Rp
19,455/Kg
Kopi Robusta/Robusta Coffee
US$ 2,03/Kg
Rp
15.887/Kg
Kakao Edel/Edel Cocoa
US$ 3,82/Kg
Rp
19.148/Kg
Kakao Bulk/Bulk Cocoa
US$ 2,70/Kg
Rp
16.625/Kg
Karet/Rubber
US$ 2,90/Kg
Rp
16.717/Kg
Teh/Tea (Main Grade)
US$ 2,05/Kg
Teh/Tea (Off Grade)
Rp
13.262/Kg
Kayu Mahoni/Mahogany
Rp
912.552/Kg
Kayu Sengon/Sengon Wood (Log)
Rp
517.542/Kg
Kayu Sengon/Sengon Wood (RST)
Rp
654.776/Kg
Kayu Gmelina/Gmelina Wood (Log)
Rp
510.021 /Kg
Kayu Balsa/Balsa Wood (Log)
Rp
246.663/Kg
Kayu Karet/Rubber Wood
Rp
376.624/Kg
Gula Kelapa/Palm Sugar
Rp
5.906/Kg
Kelapa/Palm
Rp
847/Kg
Cengkeh (Asalan)/Cloves (Random) 1
Rp
54.410/Kg
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
85
Komoditi / Commodity
b.
Lokal / Local
Cengkeh (Asalan)/Cloves (Random) 2
Rp
54.410/Kg
Cengkeh (Tangkai)/Cloves (Stalk)
Rp
2.546/Kg
Kapuk (Gelondongan)/Cotton (Log)
Rp
2.546/Kg
b. Target
Target 1) Areal, Produksi dan Produktivitas
1)
Area, Production and Productivity
Crop Yealding Area (TM) Year 2010 for each commodity :
Target of Dry Production Year 2010 for each commodity :
Productivity Year 2010 for each commodity targeted :
Areal Tanaman Menghasilkan (TM) Tahun 2010 untuk masing-masing komoditas sebagai berikut:
Kopi Arabika/Arabica Coffee Kopi Robusta/Robusta Coffee Kakao Edel/Edel Cocoa Kakao Bulk/Bulk Cocoa Karet/Rubber Teh/Tea Total TM/Sum of MP
: : : : : : :
4.275,89 Ha 4.648,88 Ha 1.632,76 Ha 4.789,94 Ha 7.816,80 Ha 1.313,49 Ha 24.477,76 Ha
Target Produksi kering Tahun 2010 untuk masing-masing komoditas sebagai berikut:
Kopi Arabika/Arabica Coffee Kopi Robusta/Robusta Coffee Kakao Edel/Edel Cocoa Kakao Bulk/Bulk Cocoa Karet/Rubber Teh/Tea
: : : : : :
3.900 Ton 5.083 Ton 1.173 Ton 4.958 Ton 12.421 Ton 2.710 Ton
Produktivitas Tahun 2010 untuk masingmasing komoditas ditargetkan sebagai berikut:
Kopi Arabika/Arabica Coffee Kopi Robusta/Robusta Coffee Kakao Edel/Edel Cocoa Kakao Bulk/Bulk Cocoa Karet/Rubber Teh/Tea
: : : : : :
912 Kg/Ha 1.093 Kg/Ha 718 Kg/Ha 1.035 Kg/Ha 1.589Kg/Ha 2.063 Kg/Ha
2) Volume dan Nilai Penjualan
2) Volume and Selling Value
Volume dan hasil penjualan ekspor dan lokal Tahun 2010 ditargetkan sebagai berikut:
Komoditi / Commodity Kopi Arabika/Arabica Coffee Kopi Robusta/Robusta Coffee Kakao Edel/Edel Cocoa Kakao Bulk/Bulk Cocoa Karet/Rubber Teh/Tea Aneka Kayu/Assorted Wood
86
Ekspor/ Export
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Volume and export and local selling Year 2010 targeted :
Volume Penjualan/ Sales Volume 3.900 Ton 5.083 Ton 1.173 Ton 4.958 Ton 12.421 Ton 2.710 Ton
Nilai Penjualan / Sales Value Rp. 107.201.614.000,Rp. 94.258.122.000,Rp. 32.260.831.000,Rp. 120.417.278.000,Rp. 322.195.728.000,Rp. 49.249.037.000,Rp. 130.323.883.000,-
c. Perhitungan Laba/Rugi Konsolidasi
c. Profit / Loss Consolidation
Laba setelah Pajak Tahun 2010 ditargetkan sebesar Rp 94.588.671.000,- dengan rincian sebagai berikut:
2010 Profit After Tax was targeted Rp94,588,671,000.- with details as the following:
Penjualan/Sales
Rp
861.909.496.000,-
Harga Pokok Penjualan/Cost of Goods Sold
Rp
(415.897.818.000,-)
Laba/(Rugi) Kotor/Gross Profit (Loss)
Rp
446.011.677.000,-
Beban Usaha/Operating Expense
Rp
(278.585.412.000,-)
Laba/(Rugi) Usaha/Operating Profit (Loss) Rp
167.426.265.000,-
Laba Kegiatan Usaha Lain/Other Operating Profit - Laba Industri Hilir/Profit of Downstream Industry
Rp
1.951.865.000,-
- Laba Agrowisata/Profit of Agro Tourism
Rp
2.635.229.000,-
- Laba Rumah Sakit/Profit of Hospital
Rp
4.729.198.000,-
Laba Hortikultura dan tanaman lainnya/ Profit of Horticultural and other plants
Rp
61.103.231.000,-
Rp
70.419.523.000,-
Pendapatan (Biaya) Lain-lain/Other Incomes (Expenses) - Pendapatan Lain-lain/ Other Incomes
Rp
11.026.351.000,-
Biaya Lain-lain include beban bunga/ Other Expenses include Interest Expense
Rp
(122.980.756.000,-)
Rp
(111.954.405.000,-)
Laba (Rugi) Sebelum PPh/Earnings Before Tax (EBT)
Rp
125.891.384.000,-
PPh/VAT
Rp
31.302.712.000,-
Laba (Rugi) Setelah Pajak/Earnings After Tax (EAT)
Rp
94.588.671.000,-
d. Neraca
d. Balance Sheet
Neraca PTPN XII (Persero) per 31 Desember 2010 dianggarkan ditutup dengan jumlah aktiva dan pasiva masing-masing sebesar Rp 1.269.920.268.000,- dengan rincian sebagai berikut:
Aktiva / Assets: - Aktiva Lancar/Current Assets
Rp
320.813.427.000,-
- Penyertaan/Participation
Rp
14.779.930.000,-
- Aktiva Tetap Netto/Net Fixed Assets
Rp
894.229.295.000,-
- HGU dan HGB/Land Right and Building Utilization Right
Rp
1.170.129.000,-
- Aktiva Lain-Lain/Other Assets
Rp
38.927.486.000,-
Total Aktiva/Total Assets
Rp
1.269.920.268.000,-
Pasiva Lancar/Currents Liabilities Hutang Pajak Tangguhan/Deferred Tax Liabilities Hutang Jangka Panjang/Long-Term Debt Modal/Capital Cadangan Umum/General Reserves Laba (Rugi) tahun berjalan/Profit (Loss) of the current year Total Pasiva/Total Liabilities
Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp
318.519.181.000,18.129.708.000,329.363.512.000,200.000.000.000,309.319.195.000,94.588.671.000,1.269.920.268.000,-
Balance Sheet of PTPN XII (Persero) as at 31 December 2010 was budgeted to be closed with total assets and liabilities each amounted to Rp 1.269.920.268.000,-. The details are the following:
Pasiva/ Liabilities: - - - - - -
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
87
e. Investasi
e. Investment
Investasi Tahun 2010 dianggarkan sebesar Rp 265.591.575.000,- dengan rincian sebagai berikut: 1.
Investment in year 2010 was budgeted to be Rp 265.591.575.000,- with the details as the following :
Investasi Tanaman / Plant Investment - Kopi Arabika/Arabica Coffee
Rp
12.771.958.000,-
- Kopi Robusta/Robusta Coffee
Rp
5.496.182.000,-
- Kakao Edel/Edel Cocoa
Rp
11.763.432.000,-
- Kakao Bulk/Bulk Cocoa
Rp
20.259.147.000,-
- Karet/Rubber
Rp
59.201.862.000,-
- Teh/Tea
Rp
90.080.000,-
- Aneka Kayu/Assorted Wood
Rp
50.560.423.000,-
Rp
160.143.084.000,-
- Pabrik / Factories - Mesin dan Instalasi / Machine and Equipment
Rp
27.876.000.000,-
- Infrastruktur / Infrastructures : - Jalan, Jembatan dan Saluran Air / Roads, Bridges and Canals
Rp
5.306.000.000,-
Rp Rp Rp
4.753.500.000,20.535.398.000,255.500.00,-
Rp Rp
4.801.027.000,41.921.066.000,-
Rp
105.448.491.000,-
Rp
265.591.575.000,-
Jumlah/ Sum (1) 2.
Investasi Non Tanaman / Non-Plant Investment
- - - -
Sarana dan Prasarana / Facilities : Bangunan Rumah / Roads, Bridges and Canals Bangunan Perusahaan / The Company Building Alat Pengangkutan / Transportation Equipment
- Lain-lain / Others : - Alat Pertanian / Agriculture Tools - Aktiva Lainnya / Other Assets Jumlah/ Sum (2) 3.
Jumlah Investasi (1+2) / Total Investment (1+2)
(dari kiri ke kanan) Sekretaris Perusahaan, Direktur Produksi, Kepala Bagian Kayu dan Tanaman Semusim, serta Komisaris memanen melon “Golden Apollo” di kebun Pasewaran. (from left to right) The Corporate Secretary, Director of Production, Head of Department Timber and Season Crop, and Commissioner harvested the melons “Golden Apollo” at Pasewaran Estate.
88
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Panen anggur. Harvest of grapes
2. Keputusan Agenda Kedua:
2. Second Agenda Decision :
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)
Partnership Program and Environment Development Program
Mengesahkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2010 dengan pokok-pokok sebagai berikut:
To validate the Parnership program and Environment Development Programin 2010, the higlights are the following :
a.
a. Partnership Program
Program Kemitraan
1.
2.
Dana Tersedia/ Funds Available - Saldo Awal/Beginning Balance
Rp
845.268.456,-
- Alokasi Penyisihan Laba/Allowance for Retained Earnings Allocation
Rp
1.322.163.000,-
- Pengembalian Pokok Pinjaman/Return of Loan Principal
Rp
2.105.659.000,-
- Jasa Administrasi Pinjaman/Loan Administration Services
Rp
128.000.000,-
Jumlah / Sum(1) Rp
4.401.090.000,-
Rp Rp Rp
3.605.659.000,250.000.000,75.000.000,-
Jumlah / Sum (2) Rp
3.930.659.000,-
Penggunaan Dana/Use of Funds - Pinjaman/Loan - Hibah/Grant - Inventaris/Inventory
3.
Biaya Operasional/Operational Expenses
Rp
115.200.000,-
4.
Jumlah Penggunaan Dana/Amount Use of Funds (2+3)
Rp
4.045.859.000,-
5.
Saldo Akhir Tahun (1-4) / Balance at End of Year (1-4)
Rp
355.231.000
- Saldo Awal/Beginning Balance
Rp
1.273.617.787,-
- Alokasi Penyisihan Laba/Allowance for Retained Earnings Allocation
Rp
1.322.163.000,-
Jumlah/Sum (1) Rp
2.595.780.787,-
Rp Rp Rp
778.734.000,1.400.000.000,70.000.000,-
Program BUMN Pembina/SOE Development Program Rp
2.248.734.000,-
b. Program Bina Lingkungan
1.
2.
Dana Tersedia/Funds Available
Penggunaan Dana/Use of Funds - Program BUMN Peduli/SOE Care Program
3.
Biaya Operasional/Operational Expenses
Rp
3. Keputusan Agenda Ketiga
3. Third Agenda Decision
Lain-lain: 3.1. Menyetujui secara prinsip pengagunan aktiva tetap perusahaan untuk penarikan kredit investasi sebesar Rp170 milyar dan dalam pelaksanaannya agar mengacu kepada ketentuan yang berlaku. 3.2. Menyetujui secara prinsip kerjasama dalam penyertaan sebagai berikut: a. Kerjasama penyertaan sebagian lahan Hak Guna Usaha (HGU) seluas + 3700 Ha dan aset lain dalam pembentukan anak perusahaan Industri Gula Terpadu (IGT) di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
347.046.000,-
Others : 3.1 Principally agreed the mortgage of company fixed asset to withdraw loans for investment of Rp 170 billion and in the implementation, it refers to the current laws. 3.2. Principally agreed the cooperation participation as the following :
of
a. The cooperation participation of some parts of Concession Right (HGU) seluas + 3700 Ha and other assets in founding the subsidiary of Integrated Sugar Industry in Kabupaten Banyuwangi.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
89
90
b. Kerjasama pendirian PT BUMN Hijau Lestari II sebagai perusahaan patungan bersama 8 BUMN yaitu PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XI, PTPN XII, PT RNI, Peruma Jasa Tirta, PT Petrokimia Gresik dan Perum Perhutani dengan luas areal seluas 300 Ha dengan nilai investasi keseluruhan sebesar Rp 15,5 Milyar. Penyertaan PTPN XII (Persero) sebesar Rp 1,27 milyar akan dilaksanakan secara bertahap selama 5 tahun, dengan nilai investasi pada tahun 2010 sebesar Rp 626 juta.
b. The cooperation of founding of PT BUMN Hijau Lestari II as a joint company with 8 State Owned Enterprises, i.e. PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XI, PTPN XII, PT RNI, Peruma Jasa Tirta, PT Petrokimia Gresik and Perum Perhutani with area width of 300 Ha and investment value of Rp 15.5 billion. The participation of PTPN XII (Persero) of Rp 1.27 billion would be released in stages in 5 years with investment value in 2010 of Rp 626 million.
c. Kerjasama melaksanakan KSO atau penyertaan dalam pendirian Hutan Tanaman Industri Karet (PT Alam Lestari Nusantara) sebagai usaha patungan bersama PTPN VI, PTPN VIII dan PT RNI dengan nilai saham penyertaan PTPN XII (Persero) sebesar 20% atau sebesar Rp 4,08 milyar dengan rincian modal disetor sebesar Rp 0,5 milyar dan modal kerja sebesar Rp 3,58 milyar.
c. The cooperation of outsourcing or founding of Rubber Industry Plant Forest (PT Alam Lestari Nusantara) as a joint company with PTPN VI, PTPN VIII and PT RNI with participation shares of PTPN XII (Persero) of 20% or Rp 4.08 billion, with detail of capital of Rp 0.5 billion and businss capital of Rp 3.58 billion.
d. Kerjasama pengelolaan Hutan Tanaman Industri Karet di Kalimantan seluas 14.600 Ha bersama 4 BUMN yaitu PT Inhutani II selaku pemilik ijin pengelolaan lahan, PTPN VII dan PTPN IX selaku penyedia dana dan manajemen dengan nilai investasi yang menjadi bagian beban PTPN XII (Persero) sebesar Rp 290,71 milyar yang dilaksanakan secara bertahap dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2018, dengan nilai investasi pada tahun 2010 sebesar Rp 4,03 milyar
d. The cooperation of managing the Rubber Industry Plant Forest in Kalimanatan for 14,600 Ha with 4 State Owned Enterprise, i.e. PT Inhutani II as the owner of land management permit, PTPN VII and PTPN IX as the funding parties and management with investment value which is borne to PTPN XII (Persero) of Rp 290,71 billion which is released in stages from 2010 to 2018 with investment value in 2010 of Rp 4.03 billion.
e. Kerjasama pembangunan industri ban kendaraan roda dua bersinergi dengan BUMN Perkebunan produsen karet dengan nilai penyertaan PTPN XII (Persero) sebesar 7,68% atau Rp 4,99 milyar dari total nilai investasi sebesar Rp 65 milyar.
e. The coopertion of developung two wheeled tire industry with the synergy of State Owned Enterprise of rubber producer with value of participation of PTPN XII (Persero) of 7.68% or Rp 4.99 billion from total investment value of Rp 65 billion.
Pelaksanaan atas penyertaan dalam perusahaan patungan tersebut di atas agar didasarkan atas kajian komprehensif dan disetujui oleh Dewan Komisaris dan selanjutnya disampaikan kembali kepada Pemegang Saham guna memperoleh persetujuan.
The execution of participation in joint companies should be based on the comprehensive study and approval from the Board of Commissioners and submitted back to the Shareholders to get approval.
3.3. Menyetujui untuk mengalokasikan anggaran Research and Development (R&D) dan Human Resources Development (HRD) sebesar 2,5% dari total target laba tahun 2010.
3.3. Approved the budget allocation of Research and Development (R&D) and Human Resources Development (HRD) of 2.5% from total target of profit 2010.
3.4. Memberikan dukungan kepada PTPN XII (Persero) untuk memajukan dan mengembangkan PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPB Nusantara) dengan target usaha yang secara mayoritas melayani fungsi strategis penjualan CPO dan komoditi lainnya.
3.4. Supported PTPN XII (Persero) to improve and develop PT Kharisma Pemasaran Bersama (PT KPB Nusantara) with the business target as majority to serve the strategic function of selling CPO and other commodities.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
DEWAN KOMISARIS BOARD OF COMMISSIONER
Dewan Komisaris adalah keseluruhan Anggota Dewan Komisaris yang berlaku sebagai suatu kesatuan Dewan PTPN XII (Persero) sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
Board of Commissioners are the members of Commissioners acting as one Board of PTPN XII (Persero) with reference to the principles of Good Corporate Governance.
1. Fungsi Dewan Komisaris:
1. Functions of Board of Commissioners :
a. Mematuhi Anggaran Dasar, keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan peraturan perundang-undangan;
a. Adhere to the Statutes, the Minutes of General Shareholders Meeting and the Laws;
b. Melakukan pengawasan secara umum dan khusus terhadap pengurusan PTPN XII (Persero) oleh Direksi untuk kepentingan dan tujuan PTPN XII (Persero); dan
b. Monitor either in specific or general way the management of PTPN XII (Persero) by Directors for the interest and goals of PTPN XII (Persero); and
c. Memastikan efektivitas praktik Good Corporate Governance yang diterapkan PTPN XII (Persero).
c. Make sure the effectiveness of practice of Good Corporate Governance by PTPN XII (Persero).
2. Fungsi Pengawasan Dewan Komisaris terdiri dalam 2 (dua) tingkatan:
2. Functions of Monitoring of Board of Commissioners includes two levels :
a. Level Performance adalah fungsi pengawasan Dewan Komisaris memberikan pengarahan dan petunjuk kepada Direksi serta memberikan masukan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); dan
a. Level Performance is a monitoring function of Board of Commissioners to provide recommendations and suggestions to Directors and General Shareholders Meeting; and
b. Level Conformance adalah berupa pelaksanaan kegiatan pengawasan pada tahap selanjutnya untuk memastikan saran telah dilaksanakan serta dipenuhinya ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
b. Level Conformance is an further level of monitoring to ensure that the recommendations given has been implemented and has met with the Laws and Statutes.
3. Masa Jabatan Dewan Komisaris
3. Position Period of Board of Commissioners
Sesuai dengan Anggaran Dasar PTPN XII (Persero) Pasal 15 ayat (4) periode masa jabatan Dewan Komisaris adalah 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan Dewan Komisaris yang bersangkutan sewaktuwaktu. Setelah masa jabatan Dewan Komisaris berakhir, anggota Dewan Komisaris dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Masa jabatan masing–masing anggota Dewan Komisaris PTPN XII (Persero) tahun 2010 adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
No
Nama / Name
1
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si.
2
Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA
3a
Drs. Sahala Hutasoit
3b
Hambra, S.H., M.Hum.
4
Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum
5
Drs. Abdul Djalil Madjid, MM
As per the Statutes of PTPN XII (Persero) Article 15 point (4), the position period of Board of Commissioners is 5 (five) years without ignoring the rights of General Shareholders Meeting to terminate related Board of Commissioners at a certain time. After the end of position of Board of Commissioners, the members might be repositioned by the General Shareholders Meeting for 1 (one) more period. The position period of each member of Board of Commissioners of PTPN XII (Persero) 2010 are the following :
Jabatan / Position Komisaris Utama
President Commissioner Komisaris
Commissioner Komisaris
Commissioner Komisaris
Commissioner Komisaris
Commissioner Komisaris
Commissioner
Masa Jabatan / Position Period Mulai / Start
Berakhir / End
24-09-2008
24-09-2013
24-09-2008
24-09-2013
24-09-2008
15-11-2010
15-11-2010
24-09-2013
24-09-2008
24-09-2013
24-09-2008
24-09-2013
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
91
4. Jumlah, Komposisi dan Independensi Anggota Dewan Komisaris Berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-192/MBU/2008 tanggal 24 - September 2008, jumlah anggota Dewan Komisaris PTPN XII (Persero) pada akhir tahun 2010 adalah 5 (lima) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 4 (empat) orang Komisaris dengan komposisi sebagai berikut: No
92
Jabatan / Position
Domisili / Domicilie
Mulai / Start
1
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si.
Komisaris Utama President Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
2
Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA
Komisaris Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
3
Drs. Sahala Hutasoit
Komisaris Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
4
Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum
Komisaris Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
5
Drs. Abdul Djalil Madjid, MM
Komisaris Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
Pada tanggal 15 November 2010 Menteri Negara BUMN selaku RUPS PTPN XII (Persero) mengangkat Hambra, S.H., M.Hum. sebagai anggota Dewan Komisaris menggantikan Drs. Sahala Hutasoit berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kep-252/MBU/2010, sehingga susunan Dewan Komisaris menjadi: No
Nama / Name
4. Total Numbers, Composition and Independency of Board of Commissioners In accordance with the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. Kep-192/MBU/2008 dated 24 September 2008, total numbers of Board of Commissioners of PTPN XII (Persero) by end of 2010 are 5 (five) persons consists of 1 (one) ) President Commissioner and 4 (four) persons of Commissioners with the following composition:
Nama / Name
On 15 November 2010, State Minister of State Owned Enterprise as the Shareholders of PTPN XII (Persero) has appointed Hambra, S.H., M.Hum. as a Member of Board of Commissioners replacing Drs. Sahala Hutasoit in reference to the Decree No. Kep252/MBU/2010, therefore the current composition is the following :
Jabatan / Position
Domisili / Domicilie
Mulai / Start
1
DR. Ir. Delima H. Azhari, M.si
Komisaris Utama President Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
2
Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA
Komisaris Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
3
Hambra, S.H., M.Hum.
Komisaris Commissioner
Surabaya
15 - 11 - 2011
4
Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum
Komisaris Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
5
Drs. Abdul Djalil Madjid, M.M.
Komisaris Commissioner
Surabaya
24 - 9 - 2008
Jumlah dan komposisi Dewan Komisaris telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar PTPN XII (Persero) antara lain: 1. Dewan Komisaris terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang Dewan Komisaris, seorang diantaranya sebagai Komisaris Utama; 2. Jumlah Anggota Dewan Komisaris harus disesuaikan dengan kompleksitas PTPN XII (Persero) dengan tetap memperhatikan aktivitas dalam pengambilalihan keputusan;
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Total numbers and composition of Board of Commissioners has met the provision in the Statutes of PTPN XII (Persero) as the following : 1. Board of Commissioners consists of at least 2 (two) members, one is the President Director; 2. Total numbers of Board Commissioners should be asjusted with the complexity of PTPN XII (Persero) with paying attention to the actibity of decision hand over;
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dari calon-calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS; 4. Apabila oleh suatu sebab jabatan Anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut; 5. Jumlah dan komposisi Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun sekali dievaluasi untuk menyesuaikan kondisi dan lingkungan PTPN XII (Persero) dan harus mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham. Jika dipandang perlu dan mendesak, evaluasi atas jumlah dan komposisi Komisaris dapat dilakukan sebelum 5 (lima) tahun. 5. Rangkap Jabatan Komisaris Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) perusahaan anak yang dikendalikan oleh PTPN XII (Persero). 6. Komisaris Independen Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN Pasal 28 ayat (2) dalam komposisi Dewan Komisaris perlu ditempatkan Komisaris Independen. Komisaris Independen merupakan Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki benturan kepentingan sehingga tidak berpotensi mengganggu kemampuannya untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis baik dalam hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Direksi. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor KEP 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance jumlah Komisaris Independen adalah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari Anggota Dewan Komisaris dan komposisi tersebut dapat berubah sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
3. Member of Board of Commissioners is appointed and terminted by General Shareholders Meeting from the proposed candidates by the Shareholders and the proposal is bound for the General Shareholders Meeting; 4. In case for some reasons the position of member of Board of Commissioners becomes vacant, within 30 (thirty) days since the vacancy, General Shareholders Meeting should be conducted to fill in the vacancy; 5. Total numbers of composition of Commissioners should be regularly evaluated at least every 5 (five) years tp adjust with the condition and environment of PTPN XII (Persero) and should be approved by the Shareholders. In case it is necessary or urgent, the evaluation could be conducted before 5 (five) years. 5. Double Position of Commissioner There is no double position of Board of Commissioner as Commissioner, Director or Executives at any of subsidiary under the control of PTPN XII (Persero). 6. Independent Commissioner In accordance with the Laws No. 19 Year 2003 regarding State Owned Enterprise Article 28 point (2) in the composition of Board of Commissioners, it is necessary to position an Independent Commissioner. The Independent Commissioner is a member of Board of Commissioner who does not have any conflict of interest and is not potentional to interfere the capability to carry out the duties independently and critically either for the relationship with other members of Commissioners or with the Directors. Referring to the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. KEP 117/M-MBU/2002 regarding the Implementation of Good Corporate Governance, total numbers of Independent Commissioners is at least 20% (twenty percent) of members of Board of Commissioners, of which this composition could be revised as per the current laws .
Berdasarkan Salinan Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: Kep-192/MBU/2008 tanggal 24-September–2008 telah dilakukan pengangkatan Dewan Komisaris berjumlah 5 (lima) orang yaitu terdiri dari: 1 (satu) Komisaris Utama; 3 (tiga) Komisaris; dan 1 (satu) Komisaris Independen.
Jumlah tersebut telah memenuhi ketentuan Keputusan Menteri BUMN Nomor : Kep-117/MMBU/2002, bahwa paling kurang 20% (Dua Puluh Persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Based on the Copy of Decree of State Minister of State Owned Enterprise No. Kep-192/MBU/2008 dated 24 September 2008, five members of Board of Commissioners have been appointed as the following : 1 (one) President Commissioner; 3 (three) Commissioners; 1 (one) Independent Commissioner. The total numbers has been fulfilled the provision of Decree of Minister of State Owned Enterprise No. Kep-117/M-MBU/2002, at least of 20% (twenty percent) of total of members of Board of Commissioners is Independent Commissioner.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
93
94
Komisaris Independen dilarang memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham pengendali, Direksi dan Dewan Komisaris, menjabat sebagai Direktur di perusahaan yang terafiliasi dengan PTPN XII (Persero), bekerja pada Pemerintah termasuk departemen, lembaga non departemen dan kemiliteran dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, menduduki jabatan eksekutif di PTPN XII (Persero) atau perusahaan yang mempunyai hubungan bisnis dengan PTPN XII (Persero) dan perusahaan lainnya yang terafiliasi dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun terakhir, menjadi pemasok dan pelanggan signifikan atau menduduki jabatan eksekutif dan Dewan Komisaris perusahaan pemasok dan pelanggan signifikan dari PTPN XII (Persero) dan atau afiliasinya, menjadi penasihat profesional PTPN XII (Persero) atau perusahaan lainnya yang satu kelompok industri dengan PTPN XII (Persero), mempunyai keterkaitan finansial baik langsung maupun tidak langsung dengan PTPN XII (Persero) dan atau perusahaan yang menyediakan jasa dan produk kepada PTPN XII (Persero) dan afiliasinya, memiliki hubungan kontraktual dengan PTPN XII (Persero) dan atau perusahaan lainnya yang satu kelompok selain Dewan Komisaris perusahaan tersebut dan bebas dari kepentingan serta aktivitas bisnis atau hubungan lain yang dapat menghalangi atau mengganggu kemampuannya untuk berpikir dan atau bertindak secara independen.
The Independent Commissioner is prohibited to have affliation relationship with the controlong Shareholders, Directors, and Board of Commissioner, or positioned as a Director at a company affiliated with PTPN XII (Persero), ot work for the Government including Departments, non-departmental foundation within the last 3 (three) years, positioned as an executives at PTPN XII (Persero) or any other company which has business relationship with PTPN XII (Persero) and other companies affiliated within the last 3 (three) years, become a supplier or significant customer or positioned as an executives and Board of Commissioners at the supplier company or significant customer of PTPN XII (Persero) and/or the affiliation, become a professional advisor of PTPN XII (Persero) or any other company in one industrial group with PTPN XII (Persero), related financially either directly or indirectly with PTPN XII (Persero) and or company which provides services and products to PTPN XII (Persero) and its affiliations, has contractual relationship with PTPN XII (Persero) and or other company in one group except the Board of Commissioners of that company and free from any interest and business activity or other relationship which might interfere the capability to think and or take any action independently.
Berdasarkan Pedoman Komisaris Independen yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance tahun 2004, pencalonan Komisaris Independen dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Dewan Komisaris dan atau Komite Nominasi dan Remunerasi mengajukan kriteria calon Komisaris Independen; b. Jumlah Komisaris Independen yang diusulkan harus dapat menjamin agar mekanisme pengawasan berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Salah satu Komisaris Independen harus mempunyai latar belakang akuntansi atau keuangan; c. Dalam pencalonan Komisaris Independen harus diupayakan agar pendapat Pemegang Saham minoritas diperhatikan, antara lain bentuk hak untuk hak untuk mengajukan calon Komisaris Independen sebagai wujud perlindungan terhadap kepentingan Pemegang Saham minoritas dan stakeholders lainnya; d. Calon yang diajukan harus lebih dari 1 (satu); dan e. Calon yang dinominasikan diajukan kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan.
In accordance with the Independent Commissioner Guidelines issued by the National Committee of Corporate Governance Policy in 2004, the nomination of the Independent Commissioner should be conducted with the following steps : a. Board of Commissioners or Nomination and Remuneration Committee submits the criteria of candidate to Independent Commissioner; b. Total numbers of Independent Commissioners proposed should be able to ensure that the monitoring mechanism work well as reference to the current laws. One of the Independent Commissioners should have the background in accounting or finance; c. In the nomination of Independent Commissioner, the comment from the minor Shareholders should be considered, i.e. in the form of the rights to submit the Independent Commissioner candidate as the form of protection to the interest of minor Shareholders and other stakeholders; d. The nominated candidate should be more than 1 (one) person; and e. The nominated candidate should be proposed to Shareholders Meeting to get approval.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
7. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas dan fungsinya (fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi), Dewan Komisaris harus selalu melandasi diri dengan etika jabatan. Dalam hal ini, Dewan Komisaris harus mendorong terciptanya standar etika tertinggi di PTPN XII (Persero) dan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Panduan Good Corporate Governance serta kebijakan internal PTPN XII (Persero) yang telah ditetapkan. Berkaitan dengan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, Dewan Komisaris mempunyai tugas dan kewajiban untuk: 1. Melakukan tugas pengawasan terhadap Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perusahaan, pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS serta peraturan perundangundangan; 2. Mengkaji, mengevaluasi atau memberikan rekomendasi kepada Direksi dan segenap jajarannya berkaitan dengan penyusunan visi, misi dan perubahan Anggaran Dasar serta rencana-rencana strategis perusahaan lainnya seperti yang diatur dalam Anggaran Dasar; 3. Memberikan pendapat dan saran serta pengesahan mengenai RJPP dan RKAP yang diusulkan Direksi. Pengesahan untuk RJPP selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sejak penyampaian rancangan oleh Direksi dan 30 (tiga puluh) hari sejak tahun buku dimulai untuk pengesahan RKAP; 4. Melakukan penelitian dan penelaahan atas laporan Direksi dan segenap jajarannya, terutama yang berkaitan dengan tugas spesifik yang telah diputuskan bersama; 5. Meneliti dan menelaah laporan-laporan dari komite-komite yang menjadi organ pendukung Dewan Komisaris; 6. Melakukan self-assessment atas kinerja Dewan Komisaris secara periodik; 7. Memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance; 8. Mengusulkan sistem remunerasi dan sistem insentif yang kompetitif jika dibandingkan terhadap industri sejenis bagi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS; 9. Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko; 10. Mengkaji efektivitas sistem pengendalian internal dengan menilai kompetensi dan jumlah sumber daya, ruang lingkup tugas dan kewenangan serta independensi dari auditor internal maupun auditor eksternal; dan
7. Duties and Responsibilities of Board of Commissioners In carrying out the duties and functions (monitoring and advising for Directors), Board of Commissioners should always guide himself with position ethics. The Board of Commissioners should encourage and create the high ethics standard at PTPN XII (Persero) and is oblige dto adhere the Laws and Statutes and Guidelines of Good Corporate Governance and Internal Policies of PTPN XII (Persero). The Duties and Responsibilities of Board of Commissioners are the following : 1. Monitor the Directors in managing the Company, implementing the Long Term Plan (RJPP), Work Plan and Budget Proposal, Statutes and Decree of General Shareholders Meeting and the Laws;
2. Observe, evaluate and provide recommendations to Directors and staff regarding the establishment of Visions, Missions, and revision of Statutes and strategic plans for the company as stated in the Statutes; 3. Provide comments and suggestions and approve the Long Term Plan (RJPP) and Work Plan and Budget Proposal (RKAP) proposed by Directors. The Long Term Plan should be approved the latest 60 (sixty) days since the submission. The Work Plan and Budget Proposal should be approved the latest 30 (thirty) days since the year book starts; 4. Research and study the Directors and staff report particularly relating to the specific assignment decided together; 5. Research and study the reports from the supporting Committees to Board of Commissioners; 6. Conduct periodic self-assessment to the performance of Board of Commissioners; 7. Monitor the effectiveness of practice of Good Corporate Governance; 8. Propose the remuneration and incentive system which is competitive compared to the similar industry for members of Board of Commissioners and Directors to General Shareholders Meeting; 9. Evaluate the Risk Management Policy; 10. Study the effectiveness of Internal Control System by measuring the competence of several resources, scope of works and authorities and independency of either Internal or External Auditor; and
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
95
96
11. Melakukan penilaian atas akurasi informasi yang disiapkan pihak lain, khususnya dalam Laporan Keuangan dan Non-Keuangan Tahunan serta Laporan Tahunan yang disesuaikan dengan best practice.
11. Measure the accurateness of information prepared by other party, particularly in Financial and Non-Financial Report and Annual Report adjusted with the best practice.
8. Evaluasi Kerja Dewan Komisaris Kinerja Dewan Komisaris secara kolektif dan Anggota Dewan Komisaris secara individu dievaluasi oleh Pemegang Saham dalam RUPS berdasarkan pencapaian Statement of Corporate Intent (SCI), RKAP serta hasil self-assessment dan peer-evaluation.
8. Performance Evaluation of Board of Commissioners Performance of Board of Commissioners collectively and Members of Board of Commissioners indivually would be evaluated by the Shareholders based on the achievement of Statement of Corporate Intent (SCI), Work Plan and Budget Proposal (RKAP) and result of self-assessment and peer-evaluation.
Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas dan kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundangundangan dan Anggaran Dasar Perusahaan maupun amanat Pemegang Saham. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Anggota Dewan Komisaris sejak tanggal pengangkatannya.
Generally the performance of Board of Commissioners is established based on the duties and oblihations stated in the Laws and Statutes of the Company or the instruction from Shareholders. The formal evaluation criteria is informed openly to the members of Board of Commissioners since the date of appointment.
Hasil Evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris dan kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi dan pemberian insentif bagi Anggota Dewan Komisaris. Hasil evaluasi kinerja masing-masing Anggota Dewan Komisaris merupakan salah satu dasar pertimbangan bagi Pemegang Saham untuk pemberhentian dan/atau menunjuk kembali Anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan. Hasil evaluasi kinerja tersebut merupakan sarana penilaian serta peningkatan efektivitas Dewan Komisaris.
The evaluation result of the performance of Board of Commissioners and performance of each member of Board of Commissioners is an integrated part in the Scheme of Compensation and Incentive for member of Board of Commissioners. The evaluation result of performance of each member of Board of Commissioners is one of consideration for the Shareholders to terminate and/or re-appoint the related member of Board of Commissioner. The evaluation result of performance is a tool of measurement and improvement of the effectiveness of Board of Commissioners.
Adapun kriteria evaluasi kinerja Dewan Komisaris berdasarkan pencapaian Statement of Corporate Intent (SCI), RKAP serta hasil self-assessment dan peer-evaluation adalah sebagai berikut: a. Tingkat kehadiran dalam Rapat Dewan Komisaris maupun rapat dengan komitekomite yang ada; b. Kontribusi dalam proses pengawasan dan pemberian nasihat terhadap jajaran manajemen; c. Keterlibatan dalam penugasan-penugasan tertentu; d. Ketaatan terhadap peraturan perundangundangan serta kebijakan internal perusahaan; dan e. Komitmen dalam memajukan kepentingan perusahaan
The criteria of performance evaluation of Board of Commissioners are based on the achievement of Statement of Corporate Intent (SCI), Work Plan and Budget Proposal (RKAP) and the result of selfassessment and peer-evaluation are the following: a. Attendance percentage in the Meeting of Board of Commissioners or other meetings with the Committees; b. Contribution is monitoring process and providing advises to Management; c. Involvement in certain assignments; d. Adherence to the Laws and Internal Policies of the Company; and e. Commitment in improving the Company image
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
9. Rapat Dewan Komisaris Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat sebanyak 11 (sebelas) kali dengan agenda sebagai berikut: No
Periode
9. Commissioners Meeting In 2010, Board of Commissioners have conducted 11 tims of Meetings with the Agenda as teh following:
Agenda
01
Kamis, 13 Januari 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Persetujuan Penyertaan Saham pada BUMN BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Hijau Lestari II; dan 2. Lain-lain. Thursday, 13 January 2010, Meeting Room Office of Ministry 1. Approval of Share Participation at State Owned of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Enterprise Hijau Lestari II; and Central Jakarta. 2. Others.
02
Senin, 8 Februari 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Persetujuan Penyertaan Saham pada HTI Karet BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Jambi; dan 2. Lain-lain. Monday, 8 February 2010, Meeting Room Office of Ministry 1. Approval of Share Participation at HTI Karet of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Jambi; and Central Jakarta. 2. Others.
03
Senin, 1 Maret 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Rencana Kerja Dewan Komisaris PTPN XII BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. (Persero); dan 2. Lain-lain. Monday, 1 March 2010, Meeting Room Office of Ministry of 1. Working Plan of Board of Commissioners of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Komisaris PTPN XII (Persero); and Central Jakarta. 2. Others.
04
JJumat, 19 Maret 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Permohonan Persetujuan Kredit Modal Kerja; BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. dan 2. Lain-lain. Friday, 19 March 2010, Meeting Room Office of Ministry of 1. Request of Proposal of Capital Loan Kredit Modal; State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, and Central Jakarta. 2. Others.
05
Kamis, 1 April 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Specialty Symposium Exhibition di California; dan BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. 2. Lain-lain. 1. Specialty Symposium Exhibition in California;; Thursday, 1 April 2010, Meeting Room Office of Ministry of State and Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central 2. Others. Jakarta.
06
Selasa, 27 April 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Hasil Kunjungan Komisaris Utama ke California; BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. dan 2. Lain-lain. Tuesday, 27 April 2010, Meeting Room Office of Ministry of State 1. Report of President Commissioner Visit to Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central California; and Jakarta. 2. Others.
07
Rabu, 9 Juni 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian BUMN 1. Rapat Pembahasan Pengisian Formasi Direktur Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Keuangan PTPN XII (Persero); dan 2. Lain-lain. Wednesday, 9 June 2010, Meeting Room Office of Ministry 1. Discussion regarding the Filling in the Position of of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Finance Director of PTPN XII (Persero); and Central Jakarta. 2. Others.
08
Jumat, 3 September 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Tanggapan Laporan Komite Audit; dan BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. 2. Lain-lain. 1. Comment to Audit Committee Report; and Friday, 3 September 2010, Meeting Room Office of Ministry 2. Others. of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
97
No
Periode
Agenda
09
Selasa, 23 November 2010 di Ruang Rapat Kantor 1. Laporan Aanwijizing Jasa Kantor Akuntan Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Publik (KAP); Jakarta Pusat. 2. Laporan Pengawasan Industri Hilir; dan 3. Lain-lain. Tuesday, 23 November 2010, Meeting Room Office of Ministry 1. RAanwijizing Report of Public Accountant of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, OfficeService (KAP); Central Jakarta. 2. Monitoring Report of Downstream Industry Laporan; and 3. Others.
10
Jumat, 10 Desember 2010 di Ruang Rapat Kantor 1. Penandatanganan Penunjukan KAP; dan Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, 2. Anggaran Biaya Dewan Komisaris. Jakarta Pusat. 1. Signing of KAP Appointment; and 2. Budget Proposal for Board of Commissioners. Friday, 10 Desember 2010, Meeting Room Office of Ministry of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta.
11
Selasa, 28 Desember 2010 di Ruang Rapat Kantor 1. Rapat Pelaksanaan Raker Yogyakarta; dan Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, 2. Lain-lain. Jakarta Pusat. 1. Preparation of Management Meeting Yogyakarta; and Tuesday, 28 Desember 2010, Meeting Room Office of Ministry 2. Others. of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta.
in
10. Total Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2010 Total of Meeting Attendance for Commissioners Meeting in 2010 Nama Dewan Komisaris Name of Commissioner
Attendance Jumlah Total
Persentase Percentage
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si.
11 kali/times
100%
Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA
10 kali/ times
90,91%
Drs. Sahala Hutasoit
8 kali/ times
100%
Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum
9 kali/ times
81,82%
Drs. Abdul Djalil Madjid, MM
11 kali/ times
100%
Hambra, SH, M.Hum
2 kali/ times
66,67%
Keterangan:
* = Sesuai dengan Surat Keputusan No: KEP-252/MBU/2010 tanggal 15 November 2010, Drs Sahala Hutasoit selaku Komisaris digantikan Hambra, SH, M.Hum oleh RUPS sehingga Rapat Dewan Komisaris terhitung setelah tanggal 15 November 2010 diikuti oleh Hambra, SH, M.Hum. = In accordance with the Decree No. KEP-252/MBU/2010 dated 15 November 2010, Drs Sahala Hutasoit, as a Commissioner has been replaced by Hambra, SH, M.Hum in the General Shareholders Meeting after 15 November 2010 followed by Hambra, SH, M.Hum. ** = Sejak diangkatnya Hambra, SH, M.Hum sesuai dengan Surat Keputusan No: KEP-252/MBU/2010 tanggal 15 November 2010, Rapat Dewan Komisaris yang diadakan setelah pengangkatan tersebut adalah sebanyak 3 (tiga) kali sampai dengan akhir Desember 2010 dan Hambra, SH, M.Hum menghadiri 2 (dua) kali Rapat Dewan Komisaris. = Since the appointment of Hambra, SH, M.Hum, as per the Decree No. KEP-252/MBU/2010 dated 15 November 2010, Commissioners Meeting was conducted for 3 (three) times up to December 2010, and Hambra, SH, M.Hum attended 2 (two) times of Commissioners Meeting.
98
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
KOMITE-KOMITE DEWAN KOMISARIS COMMITTEES BY BOARD OF COMMISSIONERS Dalam menjalankan tugas-tugas pokoknya dan merumuskan kebijakan Dewan Komisaris dalam bidang-bidang tertentu, Dewan Komisaris berhak membentuk, mengubah dan mengatur keanggotaan komite-komite pendukung Dewan Komisaris berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pembentukan komite-komite dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris. Adapun komitekomite tersebut adalah:
In carrying out the main duties and formulate the Policy of Board of Commissioners in certain issues, Board of Commissioners have the right to form, to revise and to arrange the members of committees supporting the Board of Commissioners based in reference to the Laws. The Committee formation is based on the Decree of Board of Commissioners. The Committees are :
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit mengacu Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-05/MBU/2006 dan Panduan Komite Audit serta Peraturan Bapepam Nomor IX.1.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
Audit Committee refers to the Rules of Minister of State Owned Enterprise No. Per-05/MBU/2006 and the Audit Committee Guidelines and Rules of Bapepam No. IX.1.5 regarding the Formation and Guidelines of Audit Committee Work Implementation.
Tugas Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam hal:
The duties of Audit Committee are to assist the Board of Commissioners in:
a. Memantau penerapan Good Corporate Governance oleh PTPN XII (Persero); b. Memastikan Laporan Keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku; c. Memastikan struktur pengendalian internal yang memadai; d. Memastikan pelaksanaan audit internal sesuai dengan standar audit yang berlaku; e. Memantau tindak lanjut temuan hasil audit yang dilaksanakan oleh manajemen; f. Memberikan rekomendasi atas penunjukan dan atau pemberhentian auditor eksternal; dan g. Memonitor kinerja auditor eksternal dan memastikan bahwa auditor eksternal patuh terhadap standar profesionalisme terutama yang berkaitan dengan independensi auditor eksternal.
a. Monitor the implementation of Good Corporate Governance by PTPN XII (Persero); b. Ensure that the Financial Report is prepared properly and based on the current accounting principles; c. Ensure that the Structure of Internal Control is appropriate; d. Ensure that the Internal Audit is performed as per the current audit standards; e. Monitor the follow up of findings of audit result implemented by the Management; f. Provide recommendations of appointment or termination of External Audit; and g. Monitor the performance of External Auditor and ensure that they are compliant to the professionalism standards, particularly relating to the independency of External Auditor.
Jumlah anggota Komite Audit terdiri minimal 3 (tiga) orang dengan komposisi keanggotaan Komite Audit pada akhir tahun 2010 terdiri atas 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit merangkap anggota dan 2 (dua) orang anggota Komite Audit. Salah seorang anggota Komite Audit memiliki keahlian dan pengetahuan dibidang akuntansi, keuangan dan manajemen risiko serta seorang lagi memiliki keahlian dan pengetahuan dibidang perkebunan dan/atau bidang-bidang lain yang dibutuhkan oleh PTPN XII (Persero). Dalam memastikan pelaksanaan audit internal di PTPN XII (Persero), Komite Audit melaksanakan hal-hal berikut:
Total of members of Audit Committee is minimum 3 (three) persons with the composition of membership by end of 2010 was 1 (one) person of Independent Commissioner as the Chairman of Audit Committee doubled as member and 2 (two) persons of members of Audit Committee. One of the members should have expertise and knowledged related to the Accounting, Finance and Risk Management. The other one should have the expertise and knowledge in plantation and/ or other fields required by PTPN XII (Persero). In ensuring the implementation of Internal Audit at PTPN XII (Persero), Audit Committee carry out the following :
a. Memberikan rekomendasi atas penunjukan dan/atau pemberhentian Kepala Bagian Satuan Pengawas Intern yang diajukan Direktur Utama kepada Dewan Komisaris; b. Mereview rencana kerja Internal Audit; c. Menilai efektivitas pelaksanaan tugas Internal Audit; d. Mengevaluasi dan menindaklanjuti hasil temuan pemeriksaan Internal Audit; e. Mengkaji Internal Audit Charter dan masalahmasalah yang ditemukan oleh Internal Audit serta menentukan pemeriksaan khusus oleh Internal Audit apabila terdapat dugaan terjadinya kecurangan, penyimpangan terhadap peraturan perundang-undangan.
a. Provide recommendation of appointment and/or termination of Division Head of Internal Monitoring Unit proposed by President Director to Board of Commissioners; b. Review the work plan of Internal Audit; c. Measure the effectiveness of duties implementation of Internal Audit; d. Evaluate and follow up the findings result of Internal Audit; e. Study the Internal Audit Charter and the findings during the Internal Audit, also to determine the special inspection by the Internal Auditor in case there is any Indication of deviation of the Laws.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
99
DIREKSI DIRECTORS
Direksi adalah organ PTPN XII (Persero) yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan PTPN XII (Persero) untuk kepentingan dan tujuan PTPN XII (Persero) serta mewakili PTPN XII (Persero) baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Directors are the organs of PTPN XII (Persero) who are fully responsible for the management of PTPN XII (Persero) for the interest and goals of PTPN XII (Persero) and for representing PTPN XII (Persero) either inside or outside of jurisdiction as per the Statutes.
1. Masa Jabatan Direksi Sesuai dengan Anggaran Dasar PTPN XII (Persero) Pasal 10 ayat (5) periode masa jabatan Direksi adalah 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan Direktur yang bersangkutan sewaktu-waktu. Berdasarkan Pasal 16 (4) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2003, setelah masa jabatan Direksi berakhir, anggota Direksi dapat diangkat kembali oleh RUPS untuk 1 (satu) kali masa jabatan. Masa jabatan masing– masing anggota Direksi PTPN XII (Persero) tahun 2010 adalah sebagaimana tabel di bawah ini:
1. Position Period of Directors
No
Nama Name
In accordance with the Statutes of PTPN XII (Persero) Article 10 point (5) the position period of Directors are 5 (five) years without reducing the rights of General Shareholders Meeting to terminta related Director at any time. Based on Article 16 (4) of Laws No. 19 year 2003, when the position period has been ended, member of Directors might be re-appointed by the General Shareholders meeting for 1 (one) more position period. The position period of members of Directors of PTPN XII (Persero) 2010 are the following :
Jabatan Position
Masa Jabatan Term of Office Mulai Start
Berakhir End
Direktur Utama President Director
28 - 01 - 2009
31-03-2012
1
Ir. Nurhidayat, MM
2
Ir. Danu Rianto
Direktur Produksi Production Director
28 - 01 - 2009
31-03-2012
3
Drs. Sahala Hutasoit*
Direktur Keuangan Financial Director
27 - 09 – 2010
31-03-2012
4
Ir. Soewarno, MM
Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director
13 - 05 – 2009
31-03-2012
5
Ir. H. Sugeng Budi R.
Direktur Pemasaran & Renbang Marketing & Planning Development Director
04 - 04 - 2007
31-03-2012
* Ir. Retno Mursudarini meninggal tanggal 1 April 2010 di Yogyakarta dan digantikan Drs. Sahala Hutasoit sesuai Surat Keputusan No:KEP-252/MBU/2010 tanggal 15 November 2010. Ir. Retno Mursudarini passed away on 1 April 2010 in Yogyakarta and is replaced by Drs. Sahala Hutasoit as per the Decree No. KEP-252/MBU/2010 dated 15 November 2010.
100
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
2. Jumlah, Komposisi dan Independensi Anggota Direksi Berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep-111/ MBU/2009 tanggal 13 Mei 2010, jumlah anggota Direksi PTPN XII (Persero) pada akhir tahun 2010 adalah 5 (lima) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 4 (empat) orang Direktur dengan komposisi sebagai berikut: No
Domisili Domicilie
Mulai Start
Direktur Utama President Director
Surabaya
28 - 01 - 2009
Ir. Nurhidayat, MM
2
Ir. Danu Rianto
Direktur Produksi Production Director
Surabaya
28 - 01 – 2009
3
Ir. Retno Mursudarini
Direktur Keuangan Financial Director
Surabaya
04 - 04 - 2007
Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director
Surabaya
13 - 05 – 2009
Direktur Pemasaran & Renbang Marketing & Planing Development Director
Surabaya
04 - 04 - 2007
5
Ir. Soewarno, MM Ir. H. Sugeng Budi R.
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep-193/ MBU/2010 tanggal 27 September 2010, Menteri Negara BUMN selaku RUPS PTPN XII (Persero) mengangkat Drs. Sahala Hutasoit sebagai Direktur Keuangan menggantikan Ir. Retno Mursudarini, M.Si yang meninggal dunia tanggal 1 April 2010 di Yogyakarta, sehingga susunan Direksi menjadi: No
Jabatan Position
1
4
Nama Name
2. Total Numbers, Composition and Independence of Member of Directors In accordance with the Decree No. Kep-111/ MBU/2009 dated 13 May 2010, total members of Directors of PTPN XII (Persero) by end of 2010 are 5 (five) persons consists of 1 (one) person of President Director and 4 (four) Directors with the composition of the following:
Nama Name
In accordance with the Decree No. Kep-193/ MBU/2010 dated 27 September 2010, Minister of State Owned Enterprise as the Shareholder of PTPN XII (Persero) has appointed Drs. Sahala Hutasoit as Finance Director replacing Ir. Retno Mursudarini, M.Si who passed away on 1 April 2010 di Yogyakarta, and the composition of Directors are the following:
Jabatan Position
Domisili Domicilie
Mulai Start
Direktur Utama President Director
Surabaya
28 - 01 - 2009
1
Ir. Nurhidayat, MM
2
Ir. Danu Rianto
Direktur Produksi Production Director
Surabaya
28 - 01 – 2009
3
Drs. Sahala Hutasoit
Direktur Keuangan Financial Director
Surabaya
27 - 09 – 2010
4
Ir. Soewarno, MM
Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director
Surabaya
13 - 05 – 2009
5
Ir. H. Sugeng Budi R.
Direktur Pemasaran & Renbang Marketing & Planing Development Director
Surabaya
04 - 04 - 2007
Jumlah dan komposisi Direksi telah memenuhi ketentuan Anggaran Dasar PTPN XII (Persero) antara lain: 1. Direksi terdiri dari paling sedikit 2 (dua) orang Direktur, seorang diantaranya sebagai Direktur Utama; 2. Apabila oleh suatu sebab jabatan Anggota Direksi kosong, maka dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak terjadi lowongan harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan tersebut. Selama jabatan
Total numbers and composition of Directors has fulfilled the requirements of Statutes of PTPN XII (Persero) as the following : 1. Directors consists of at least 2 (two) Directors, one of them is President Director; 2. In case of some reasons, the position of Directors vacant, within 30 (thirty) dayes since the vacancy, a Shareholders Meeting should be conducted to fill in the vacancy. As long as the position is vacant and the replacement is not yet available
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
101
itu kosong dan penggantinya belum ada atau belum memangku jabatannya, maka salah seorang Direktur lainnya yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris menjalankan pekerjaan Direktur yang kosong itu dengan kekuasaan dan wewenang yang sama; 3. Jika pada suatu waktu oleh sebab apapun PTPN XII (Persero) tidak mempunyai seorangpun Direktur, maka untuk sementara waktu Dewan Komisaris berkewajiban menjalankan pekerjaan Direksi, dengan kewajiban dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah terjadi lowongan, untuk memanggil RUPS guna mengisi lowongan itu; 4. Terhadap individu yang dicalonkan sebagai calon Direktur, maka kepada yang bersangkutan dilakukan proses penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) yang dilaksanakan oleh Tim Evaluasi. Ketentuan ini mengacu pada Pasal 16 ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN; dan 5. Para calon Direktur yang telah lulus penilaian kemampuan dan kepatutan akan diajukan kepada RUPS untuk diangkat. Sebelum diangkat oleh RUPS sebagai Direktur, para calon yang telah luls wajib menandatangani Kontrak Manajemen. Ketentuan ini mengacu Pasal 16 ayat (3) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN
102
or not yet been positioned, one of Directors should be appointed by Board of Commissioners to act as the vacant position of Director with the same authority and responsibilites; 3. In case of some reasons, there is no Directors at PTPN XII (Persero), Board of Commissioners should act as Directors with all responsibilities for the latest of 30 (thirty) days after vacancy and to summon Shareholders Meeting to fill in the vacancy; 4. The person nominated to be Director should be attending the Firt and Proper Test conducted by the Evaluation Tea. This refers to Article 16 point (2) of Laws No. 19 Year 2003 regarding State Owned Enterprise; and 5. The list of nominated Directors who have passed the Fit and Proper Test would be submitted to General Shareholders Meeting and the related persons to be appointed. Before appointment, the nominated persons should sign the Management Contract. This refers to Article 16 point (3) of Laws 19 Year 2003 regarding State Owned Enterprise.
3. Rangkap Jabatan Direktur Direksi tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) perusahaan anak yang dikendalikan oleh PTPN XII (Persero).
3. Doubled Position of Director There is no Director doubling the position as member of Directors, Director or Executives at any of subsidiary company under the control of PTPN XII (Persero).
4. Independensi Direksi Agar Direksi dapat bertindak sebaik-baiknya demi kepentingan PTPN XII (Persero) secara keseluruhan, maka independensi Direksi merupakan salah satu faktor penting yang harus dijaga. Untuk menjaga independensi, maka PTPN XII (Persero) menetapkan ketentuan sebagai berikut: 1. Selain Direksi, pihak lain manapun dilarang melakukan atau campur tangan dalam kepengurusan PTPN XII (Persero); 2. Direksi harus dapat mengambil keputusan secara obyektif, tanpa benturan kepentingan dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun; dan 3. Direktur dilarang melakukan aktivitas yang dapat mengganggu independensinya dalam mengurus PTPN XII (Persero).
4. Independence of Director In order to be able to take actions for the interest of PTPN XII (Persero) as a whole, the independence of Directors is one important factor to be maintained. To protect the independence, PTPN XII (Persero) establishes the following rules :
5. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, Direksi melandasi diri dengan Etika Jabatan Direksi berdasarkan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan Panduan Good Corporate
5. Duties and Obligations of Directors In carrying out the duties and obligations Directors should be guided with Director Position Ethics based on the Laws, Statutes and Guidelines of Good Corporate Governance and internal policies
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
1. Apart from Directors, any other party is prohibited to interfere in the Management of PTPN XII (Persero); 2. Directors should be able to make ohjective devisions without conflict of interest and free of any pressure from any party; and 3. Directors are prohibited to have activities which disturb the independence in managing PTPN XII (Persero).
Governance serta kebijakan internal PTPN XII (Persero) yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, Direksi mempunyai tugas dan kewajiban untuk: 1. Melaksanakan pengurusan PTPN XII (Persero) sesuai dengan kepentingan dan tujuan PTPN XII (Persero); 2. Menetapkan susunan organisasi PTPN XII (Persero) lengkap dengan pelaksanaan tugasnya; 3. Melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan maupun kepemilikan kekayaan PTPN XII (Persero) serta mengikat PTPN XII (Persero) dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan PTPN XII (Persero) dengan pembatasan tertentu; 4. Wajib menyelenggarakan dan menyimpan Daftar Khusus yang memuat keterangan mengenai kepemilikan saham Direktur dan Komisaris beserta keluarganya dalam PTPN XII (Persero) dan/atau pada perusahaan lain serta tanggal saham itu diperoleh; 5. Bertanggung jawab secara pribadi atas kelalaiannya yang merugikan kepentingan PTPN XII (Persero); 6. Melakukan self assessment atas kinerja Direksi secara periodik; 7. Memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance; 8. Menyelenggarakan RUPS Tahunan dan/atau RUPS Luar Biasa; 9. Mengevaluasi Kebijakan Manajemen Risiko; 10. Menyusun RJPP dan mengajukannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan RUPS. RJPP yang disetujui Komisaris ditandatangani oleh Direksi dan Komisaris untuk kemudian diajukan kepada RUPS; 11. Menyusun kebijakan dan strategi manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif termasuk penetapan jenis limit risiko secara keseluruhan, per jenis risiko dan per aktivitas fungsional PTPN XII (Persero) serta mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang melampaui kewenangan pejabat satu kevel dibawah Direksi atau transaksi yang memerlukan persetujuan sesuai kebijakan dan prosedur intern yang berlaku; 12. Mengungkap informasi penting dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan kepada pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan secara accurate, timely, consisten dan useful; 13. Melaksanakan strategi kebijakan operasional tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dan mengawasi penyaluran secara langsung; dan 14. Menyusun dan mengawasi sistem akuntansi berdasarkan prinsip-prinsip standar akuntansi.
of PTPN XII (Persero). Duties and Obligations of Directors are: 1. Conduct the management of PTPN XII (Persero) as per the interest and goals of PTPN XII (Persero); 2. Establish the Structure of Organization of PTPN XII (Persero) as well as the implementation; 3. Take necessary actions either regarding the management or asset ownership of PTPN XII (Persero) and bind PTPN XII (Persero) with a certain party and/or another party with PTPN XII (Persero) with certain limitations; 4. Obliged to prepare and keep a Special List which consists of the explanation of share ownership of Directors and Commissioners and the families in PTPN XII (Persero) and/or other companies and the dates of shares obtained; 5. Personally responsible dereliction of duty which causes interest loss of PTPN XII (Persero); 6. Conducting periodic self assessment for Director performance; 7. Monitoring the effectiveness of practice of Good Corporate Governance; 8. Conducting Annual General Shareholders Meeting and/or Extraordinary Shareholders Meeting; 9. Evaluating the Risk Management Policy; 10. Preparing the RJPP and submit to the Board of Commissioners to get approval. The RJPP which has been approved by Commissioners and signed by Directors and Commissioners should be submitted to the General Shareholders Meeting; 11. Preparing comprehensive Policy and Strategy of Risk Management in writing including the establishment of risk limit type as a whole, per type of risk and per functional activity at PTPN XII (Persero), evaluate and decide the transaction above the authority of executive one level lower than Directors or the transaction which needs to be approved as per the current internal policy and procedure; 12. Disclosuring important information in Annual Report and Financial Report to other parties as per the Laws, accurately, timely, consistently and usefully; 13. Implementing the operational policy strategy regarding the Partnership Program and Environment Development and directly monitor the distribution; and 14. Preparing and monitor the accounting system based on the accounting standars principles.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
103
6. Organ Pendukung Direksi a. Satuan Pengawas Intern (SPI) SPI bertanggung jawab langsung kepada Direksi (dalam hal ini adalah Direktur Utama) yang bertugas membantu manajemen memastikan pengendalian intern PTPN XII (Persero) meliputi: • Pengawasan penggunaan dana keuangan; • Mencegah kecurangan; dan • Mendorong kepatuhan karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan dipilih dan diangkat serta bertanggung jawab langsung terhadap Direksi dan memberitahukan segala tindakan yang telah dilakukannya kepada Dewan Komisaris apabila diminta. c. Komite-Komite Direksi Dalam hal ini Komite yang dapat dibentuk Direksi antara lain adalah Komite Good Corporate Governance, Komite Pengadaan, Komite Sumber Daya Manusia dan Komite lainnya.
6. Supporting Organs of Directors a. Internal Audit Unit (IAU) Internal Audit Unit is directly responsible to Directors (in this case President Director) who assist the Management to ensure the internal control of PTPN XII (Persero) consists of the following : • Monitor the financial consumption; • Prevent cheating; and • Encourage the adherence of employee as per the current rules. b. Corporate Secretary Corporate Secretary is appointed and directly responsible to Directors and inform any actions taken to Board of Commissioners if necessary.
7. Rapat Direksi Tahun 2010 Selama tahun 2010, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 35 (tiga puluh lima) kali dengan agenda sebagai berikut:
7. Directors Meeting 2010 In 2010, Directors have conducted 35 (thirty five) meeting with the agenda as the following :
c. Committess of Directors Committees could be formed by Directors, i.e. Good Corporate Governance Committee, Purchasing Committee, Human Resources Committee, etc.
No Periode Period 1 4-01-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 4-01-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 2 4-01-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 4-01-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 3 5-01-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 5-01-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 4 21-01-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya 21-01-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya 5 1-02-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 1-02-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 6 12-02-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 12-02-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 7 15-02-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 15-02-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya.
104
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Agenda Agenda Rapat Pembahasan RKAP 2010. Discussion Meeting of Work Plan and Company Budget 2010. Rapat Pembahasan Cafee Rollaas. Discussion Meeting of Cafee Rollaas. Rapat Presentasi Rencana Jangka Panjang (RJP). Meeting of Presentation of Long Term Plan. Rapat Pembahasan Hak Guna Usaha (HGU) Discussion Meeting of Business Permit/Right Rapat Perkembangan Unit Usaha Industri Hilir (UUIH). Development Meeting of Downstream Business Unit. Rapat dengan Tim BPKP - GCG . Meeting with Team of BPKP - GCG. Rapat Pembahasan Prosedur Pembayaran. Discussion Meeting of Payment Procedure.
No Periode Period 8 18-02-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 18-02-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 9 24-02-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 24-02-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 10 4-03-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 4-03-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 11 10-03-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 10-03-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 12 12-03-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 12-03-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 13 29-03-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya 29-03-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya 14 4-12-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 4-12-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 15 26-04-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 26-04-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 16 29-04-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 29-04-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 17 1-05-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 1-05-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 18 3-05-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 3-05-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 19 7-06-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 7-06-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 20 14-06-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 14-06-2010, Meeting Room, 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali No. 44, Surabaya. 21 15-06-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 15-06-2010,Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 22 23-06-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 23-06-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya.
Agenda Agenda Rapat Pengembangan Wisata Agro Ijen. Development Meeting of Ijen Agro Tourism. Rapat Pembahasan Sosialisasi Standar Operasional Prosedur (SOP). Discussion Meeting of Socialization of Standard Operational Procedure (SOP). Rapat Pembahasan Rencana Jangka Panjang (RJP) 2010-2014. Discussion Meeting of Long Term Plan 20102014. Rapat Pengembangan Usaha/produktivitas. Meeting of Business/Productivity Development. Rapat Pembahasan Addendum Perjanjian Kutai Timber Indonesia. Discussion Meeting of Addendum of Agreement of Kutai Timber Indonesia. Rapat Kerja bidang SDM Working Meeting of Human Resources Rapat kerja Monitoring kinerja Twi I. Working Meeting of Monitoring of 1st Three Monthly. Rapat Pembahasan Aplikasi LET 200. Discussion Meeting of Application of LET 200. Rapat Pembahasan Hasil Audit KAP. Discussion Meeting of Audit Result of KAP. Rapat Tanggapan Notisi BPK-RI. Response Meeting of Notition of BPK-RI. Rapat Pembahasan General Audit 2009. Discussion Meeting of General Audit 2009. Rapat Persiapan Pra RUPS 2009. Preparation Meeting of Pre-Shareholder Meeting 2009. Rapat Pengarahan Penyusunan RKAP 2011. Preparation Meeting of Work Plan and Company Budget 2011. Rapat Tindak Lanjut Agro Industri Complex (AIC) Randu Agung. Follow up Meeting of Randu Agung Agro Industry Complex (AIC). Rapat Review Persiapan RUPS 2009. Review Meeting of Preparation of Shareholder Meeting 2009.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
105
No Periode Period 23 8-07-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 8-07-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 24 9-08-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 9-08-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 25 10-08-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 10-08-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 26 7-09-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 7-09-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 27 7-10-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 7-10-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 28 11-10-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 11-10-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 29 14-10-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 14-10-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 30 15-10-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 15-10-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 31 29-10-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 29-10-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 32 9-11-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 9-11-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 33 10-11-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 10-11-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 34 11-11-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 11-11-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya. 35 12-11-2010, Ruang Rapat Lt. 2, Kantor Direksi PTPN XII (Persero), Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. 12-11-2010, Meeting Room 2nd Floor, Head Office of PTPN XII (Persero), Rajawali No. 44, Surabaya.
Agenda Agenda Rapat Penjelasan Nota Kesepahaman BPKP . Clarification Meeting of Memorandum of Understanding of BPKP. Rapat Presentasi Master Plan Pengembangan Wisata Agro. Presentation Meeting of Master Plan of Agro Tourism Development. Rapat Pembahasan Triwulan II Bid. Keuangan. Discussion Meeting of Financial Report for 1st Three Monthly. Rapat Progress Review Terhadap SPI & Pengadaan Barang dan Jasa. Progress Review Meeting of Internal Audit Unit & Good/Service Procurement. Pengukuhan Pengurus Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN). Innauguration of Labor Union Members of Agriculture (SP-BUN). Rapat Evaluasi Industri Hilir. Evaluation Meeting of Downstream Industry. Rapat Presentasi Business Plan Rumah Sakit. Presentation Meeting of Hospital Business Plan. Rapat Pembahasan Permasalahan Sumber Jambe. Discussion Meeting of Case of Sumber Jambe. Rapat Pembahasan Persiapan Mengikuti Anugerah Business Review (ABR). Discussion Meeting of Preparation Attending the Anugerah Business Review (ABR). Rapat Pengembangan Pembangunan Agro Industri Complex (AIC). Development Meeting of Building of Agro Industry Complex (AIC). Rapat untuk Presentasi Master Plan Teknologi Informasi. Presentation Meeting of Master Plan of Information Technology. Audiensi Dengan Direksi Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN). Hearing with Directors of Labor Union of Agriculture. Presentasi dari Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP). Presentation from Agriculture Education Foundation.
* Selama Ir. Retno Mursudarini, M. Si berhalangan hadir karena kondisi kesehatannya, tanggung jawab sebagai Direktur Keuangan dalam rapat dirangkap oleh Direktur Pemasaran dan Renbang. When Ir. Retno Mursudarini, M.Si is absent due to her health condition, the duties of Finance Director is under the responsibility of Marketing & Planning Development Director.
106
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
8. Total Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2010 / Total of Attendance of Directors Meeting 2010 Nama Direksi / Name of Directors
Kehadiran/Attendance Jumlah/Total
Persentase/Percentage
30 28 7** 33 30
85.71 80.00 77.78 94.29 85.71
Ir. Nurhidayat, MM Ir. Danu Rianto
Drs. Sahala Hutasoit * Ir. Soewarno, MM Ir. H. Sugeng Budi R.
Keterangan / Notes : * = Berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep-193/MBU/2010 tanggal 27 September 2010, Menteri Negara BUMN selaku RUPS PTPN XII (Persero) mengangkat Drs. Sahala Hutasoit sebagai Direktur Keuangan menggantikan Ir. Retno Mursudarini, M.Si. yang meninggal dunia tanggal 1 April 2010 di Yogyakarta. * = In accordance with the Decree No. Kep-193/MBU/2010 dated 27 September 2010, Minister of State Owned Enterprise as the Shareholder of PTPN XII (Persero) has appointed Drs. Sahala Hutasoit as Finance Director replacing Ir. Retno Mursudarini, M.Si. who passed away on 1 April 2010 di Yogyakarta. ** = Sejak diangkatnya Drs. Sahala Hutasoit tanggal 27 September 2010, Rapat Direksi yang diadakan setelah pengangkatan tersebut adalah sebanyak 9 (sembilan) kali sampai dengan akhir Desember 2010 dan Drs. Sahala Hutasoit menghadiri 7 (tujuh) kali Rapat Dewan Direksi. ** = Since the appointment of Drs. Sahala Hutasoit dated 27 September 2010, Directors Meeting after the appointment have been conducted 9 (nine) times up to end of December 2010. Drs. Sahala Hutasoit has attended 7 (seven) times of Directors Meeting. 9. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PTPN XII (Persero) Tahun 2010
9. Commissioners Meeting with Directors of PTPN XII (Persero) in 2010
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris dan Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 14 (empat belas) kali dengan materi sebagai berikut: No 01
02
03
04
05
Periode Rabu, 6 Januari 2010 di Ruang Rapat Lt. 2, Ruang Rapat Kantor PTPN XII (Persero) Jalan Rajawali Nomor 44, Surabaya. Wednesday, 6 January 2010, Meeting Room 2nd Floor, Office of PTPN XII (Persero) Rajawali No. 44, Surabaya.
In 2010, Board of Commissioners and Directors have conducted meetings for 14 (fourteen) times with the Agenda as the following: 1. 2. 3. 1.
2. 3. Rabu, 13 Januari 2010 di Ruang Rapat, Kantor 1. Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. 2. Wednesday, 13 January 2010, Meeting Room, Office of 1. Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta. 2. Rabu, 27 Januari 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian 1. BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. 2. Wednesday, 27 Januari 2010, Meeting Room, Office of 1. Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan 2. No. 13, Central Jakarta. Senin, 5 April 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian 1. BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. 2. Monday, 5 April 2010, Meeting Room, Office of Minister of 3. State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, 4. Central Jakarta. 1. 2. 3. 4. Senin, 3 Mei 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian 1. BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. 2. Monday, 3 May 2010, Meeting Room, Office of Minister of 1. State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta. 2.
Agenda Pembahasan Rencana RKAP 2010; Pembahasan RJPP Tahun 2010-2014; dan Lain-lain. Discussion regarding Work Plan and Budget Proposal (RKAP) 2010; Discussion regarding RJPP Year 2010-2014; and Others. Rencana Penyertaan Saham pada Industri Gula Terpadu (IGT); dan Lain-lain. Plan of Share Participation at Industri Gula Terpadu (IGT); and Others. Persiapan RUPS RKAP Tahun 2010; dan Lain-lain. Preparation of General Shareholders Meeting regarding Work Plan and Budget Proposal (RKAP) 2010; and Others. Penyelesaian Laporan Keuangan Tahun 2009; Sinergi antar BUMN; Persiapan The Specialty Coffee; dan Lain-lain. Financial Report Completion for 2009; Synergy of State Owned Enterprises; The Specialty Coffee Preparation; and Others. Tindak Lanjut Temuan BPK RI; dan Lain-lain. Follow up of Findings of Financial Inspection Body (BPK RI); and Others.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
107
No 06
07
08
09
10
11
12
13
14
108
Periode Senin, 10 Mei 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Monday, 10 May 2010, Meeting Room, Office of Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta. Senin, 24 Mei 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Monday, 24 May 2010, Meeting Room, Office of Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta. Jumat, 16 Juni 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Friday, 16 June 2010, Meeting Room, Office of Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta. Selasa, 20 Juli 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Tuesday, 20 July 2010, Meeting Room, Office of Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta. Kamis, 12 Agustus 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian BUMN Jalan Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Thursday, 12 August 2010, Meeting Room, Office of Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta. Senin, 27 September 2010 di Ruang Rapat Candi Mendut Lt. 2 Hotel Grand Sahid, Jalan Jendral Sudirman Kav. 86, Jakarta. Monday, 27 September 2010, Candi Mendut Room, 2nd Floor, Grand Sahid Hotel, Jendral Sudirman Kav. 86, Jakarta. Jumat, 22 Oktober 2010 di Ruang Rapat, Candi Mendut Lt. 2 Hotel Grand Sahid, Jalan Jendral Sudirman Kav. 86, Jakarta. Friday, 22 October 2010, Candi Mendut Room, 2nd Floor, Grand Sahid Hotel, Jendral Sudirman Kav. 86, Jakarta. Senin, 15 November 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian BUMN Jalan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Monday, 15 November 2010, Meeting Room, Office of Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta.
Senin, 13 Desember 2010 di Ruang Rapat, Kantor Kementerian BUMN Jalan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta Pusat. Monday, 13 December 2010, Meeting Room, Office of Minister of State Owned Enterprise, Medan Merdeka Selatan No. 13, Central Jakarta.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Agenda Pembahasan dan Tindak Lanjut General Audit Tahun Buku 2009. Discussion and follow up of General Audit Year Book 2009. 1. Pembahasan Revisi RKAP Tahun 2010; dan 2. Lain-lain. 1. Revised Report of Work Plan and Budget Proposal (RKAP) 2010; and 2. Others. 1. Lanjutan Laporan Revisi RKAP Tahun 2010; dan 2. Pembahasan RJP Tahun 2010-2014. 1. Revised Report of Work Plan and Budget Proposal (RKAP) 2010; and 2. Discussion regarding RJP Year 2010-2014. 1. Tindak Lanjut Audit Tahun 2009 (Temuan BPK); dan 2. Lain-lain. 1. Follow-up Audit Year 2009 (findings BPK), and 2. Others. 1. Evaluasi Semester I Tahun 2010; 2. Proyeksi Tahun 2010 (Revisi RKAP); dan 3. Lain-lain. 1. Evaluation Semester I of 2010; 2. Projection 2010 (Revised Work Plan and Budget Proposal /RKAP); and 3. Others. 1. Evaluasi Kinerja sampai dengan bulan Agustus 2010; dan 2. Lain-lain. 1. Performance Evaluation up to August 2010; and 2. Others. 1. Pembahasan RKAP Tahun 2011; dan 2. Lain-lain. 1. Discussion of Work Plan and Budget Proposal; (RKAP) 2011; and 2. Others. 1. Worksheet dan Accounting Treatment perhitungan laba/rugi Komoditas Non Utama Tahun 2008 sampai dengan 2010 dan Program Tahun 2011; 2. Strategi pencapaian target laba/rugi industri Hilir Tahun 2011; 3. Pengawalan Implementasi Investasi dan Roadmap Tahun 2008 sampai dengan 2011; 4. Roadmap perkembangan pengurusan HGU Tahun 2008 sampai dengan 2011; dan 5. Lain-lain. 1. Worksheet and Accounting Treatment of Profit & Lost Calculation for Non-Primary Commodity Year 2008 to 2010 and Program of 2011; 2. Strategy of Targeted Profit/Loss Achievement for Downstream Industry 2011; 3. Monitoring of Implementation of Investment and Roadmap 2008-2011; 4. Roadmap of Development of Management of Cultivation Rights Title (HGU) 2008-2011; and 5. Others. 1. Tindak Lanjut RKAP Tahun 2011; dan 2. Lain-lain. 1. Follow up of Work Plan and Budget Proposal (RKAP) 2011; and 2. Others.
10. Total Kehadiran Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2010
Total of Meeting Attendance for Commissioners Meeting and Directors Meeting in 2010 Attendance
Nama Dewan Komisaris dan Direksi Name of Board of Commissioners and Directors
Jumlah Total
Persentase Percentage
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si.
14
100%
Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA
11
78,57%
Drs. Sahala Hutasoit
10
71,43%
Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum
11
78,57%
Drs. Abdul Djalil Madjid, MM
10
71,43%
Hambra, SH, M.Hum
-***
0%
Ir. Nurhidayat, MM
12
85,71%
Ir. Danu Rianto
11
78,57%
Ir. Retno Mursudarini
1*
33,33%
Ir. Sugeng Budi Rahardjo
12
85,71%
Ir. Soewarno, MM
13
92,86%
Drs. Sahala Hutasoit
2**
100%
Keterangan / Notes : * = Ir. Retno Mursudarini meninggal tanggal 1 April 2010 di Yogyakarta dan digantikan Drs. Sahala Hutasoit sesuai Surat Keputusan No: KEP-252/MBU/2010 tanggal 15 November 2010. Retno Mursudarini menghadiri 1 (satu) kali Rapat Dewan Komisaris dan Direksi dari 3 (tiga) kali rapat yang diadakan sebelum meninggal. Ir. Retno Mursudarini passed away on 1 April 2010 in Yogyakarta and was replaced by Drs. Sahala Hutasoit as per the Decree No. KEP-252/MBU/2010 dated 15 November 2010. Retno Mursudarini attended 1 (one) time of Commissioners Meeting and Directors Meeting for 3 (three) times before she died. ** = Sesuai dengan Surat Keputusan No: KEP-252/MBU/2010 tanggal 15 November 2010, Drs Sahala Hutasoit selaku Komisaris digantikan Hambra, SH, M.Hum oleh RUPS dan menjadi Direktur Keuangan. Rapat Dewan Komisaris dan Direksi yang diadakan setelah pengangkatan tersebut adalah sebanyak 2 (dua) kali sampai dengan akhir Desember 2010 dan Drs Sahala Hutasoit menghadiri 2 (dua) kali Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. As per the Decree No. KEP-252/MBU/2010 dated 15 November 2010, Drs Sahala Hutasoit as Commissioner was replaced by Hambra, SH, M.Hum by General Shareholders Meeting to become Finance Director. Commissioners and Directors Meeting conducted after the appointment was 2 (two) times up to the end of December 2010 and Drs Sahala Hutasoit attended 2 (two) times of Commissioners and Directors Meetings. *** = Sejak diangkatnya Hambra, SH, M.Hum sesuai dengan Surat Keputusan No: KEP-252/MBU/2010 tanggal 15 November 2010, Rapat Dewan Komisaris dan Direksi yang diadakan setelah pengangkatan tersebut adalah sebanyak 2 (dua) kali sampai dengan akhir Desember 2010 dan Hambra, SH, M.Hum tidak menghadiri Rapat Dewan Komisaris dan Direksi. Since the appointment of, SH, M.Hum, as per the Decree No. KEP-252/MBU/2010 dated 15 November 2010, Commissioners and Directors Meetings coundted were 2 (two) times up the end of December 2010, and Hambra, SH, M.Hum did not attend the Meetings.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
109
Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris dan Manajer
Board of Directors Meeting with the Commissioner and Managers
Selama tahun 2010, Direksi telah mengadakan rapat sebanyak 10 (sepuluh) kali bersama Dewan Komisaris dan Manajer dengan agenda sebagai berikut:
During 2010, the Board of Directors has called a meeting as many as 10 (ten) times with the Commissioner and Managers with the following agenda:
No 01
Periode
Agenda
Rabu, 27 Januari 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Persiapan RUPS RKAP Tahun 2010; dan BUMN, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. 2. Lain-lain. Wednesday, January 27, 2010 at the Meeting Room Office of 1. Preparation of the GMoS RKAP Year 2010; and the BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat. 2. Others.
02
Senin, 5 April 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Penyelesaian Laporan Tahun 2009; BUMN, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. 2. Sinergi antara BUMN; 3. Persiapan Pertemuan Specialty Coffee Association of America; dan 4. Lain-lain. Monday, April 5, 2010 at the Meeting Room Office of the 1. Settlement Report of 2009; BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat. 2. Synergy between the SOE; 3. Preparatory meeting of the Specialty Coffee Association of America; and 4. Others.
03
Senin, 10 Mei 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian Pembahasan dan Tindak Lanjut General Audit Tahun BUMN, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. Buku 2009. Monday, May 10, 2010 at the Meeting Room Office of the General Discussion and Follow-up Audit Year 2009. BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat.
04
Senin, 24 Mei 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian Pembahasan Revisi RKAP 2009. BUMN, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. Monday, May 24, 2010 at the Meeting Room Office of the Revised discussion RKAP 2009. BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat.
05
Rabu, 16 Juni 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Kinerja Tahun 2009; BUMN, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. 2. Revisi RKAP Tahun 2009; dan 3. Pembahasan RJPP Tahun 2010-2014. Wednesday, June 16, 2010 at the Meeting Room Office of the 1. Performance Year 2009; BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat. 2. Revised RKAP Year 2009; and 3. Discussion RJPP Year 2010-2014.
06
Selasa, 20 Juli 2010 di Ruang Rapat Kantor Kementerian 1. Pembahasan Tindak Lanjut Hasil Audit Tahun Buku BUMN, Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. 2009 PTPN XII (Persero); dan 2. Lain-lain. Tuesday, July 20, 2010 at the Meeting Room Office of the 1. Discussion of Audit Follow-Up Results for Fiscal Year BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat. 2009 PTPN XII (Persero); and 2. Others.
07
Kamis, 12 Agustus 2010 di Kantor Kementerian BUMN, 1. Evaluasi Semester I Tahun 2010; Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. 2. Proyeksi Tahun 2010 (Revisi RKAP); dan 3. Lain-lain. Thursday, August 12, 2010 at the Meeting Room Office of the 1. Evaluation of the first semester of 2010; BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat. 2. Projection Year 2010 (Revised RKAP); and 3. Others.
110
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
No 08
Periode
Agenda
Senin, 27 September 2010 di Ruang Rapat Candi Mendut 1. Evaluasi Kinerja sampai dengan Bulan Agustus 2010; 2, Lt. 2 Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jendral Sudirman dan Kavling 86, Jakarta Pusat. 2. Lain-lain. Monday, September 27, 2010 in Meeting Room Mendut 2, 1. Performance evaluation until August 2010; and Fl. Grand Hotel Sahid Jaya 2, Jenderal Sudirman Kavling 86, 2. Others. Jakarta Pusat.
09
Jumat, 22 Oktober 2010 di Kantor Kementerian BUMN, 1. Pembahasan RKAP Tahun 2011; dan 2. Lain-lain. Jalan Merdeka Selatan Nomor 13, Jakarta Pusat. Friday, October 22, 2010 at the Meeting Room Office of the 1. Discussion RKAP Year 2011; and BUMN Ministry, Merdeka Selatan 13th, Jakarta Pusat. 2. Others.
10
Rabu, 15 September 2010 di Ruang Rapat Kerja Direktur 1. Surat Ketetapan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Utama, Surabaya. Bangunan (SKBPHTB) Kebun Pancursari; 2. Aspek pajak pajak kerjasama pengolahan tebu; dan Wednesday, September 15th 2010 in President Director 3. Persiapan Mediasi penyelesaian sengketa antara Meeting Room, Surabaya. Paguyuban Petani Aryo Blitar dengan PTPN XII (Persero) melalui Komnas HAM. 1. An assessment of Customs Acquisition Land and Buildings (SKBPHTB) Kebun Pancursari; 2. Tax aspects of cooperative processing of sugar cane; and 3. Mediation preparation dispute between the Society of Blitar Aryo Farmers with PTPN XII (Persero) through the National Human Rights Commission.
Total Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2010 / Total Attendance of Directors Meetings in 2010 Nama Direksi / Name of Directors
Kehadiran/Presence Jumlah/Amount
Persentase/Percentage
Ir. Nurhidayat, MM
10 kali/times
100%
Ir. Danu Rianto
9 kali/times
90%
Ir. Retno Mursudarini
1 kali/time
10%
Ir. Soewarno
8 kali/times
80%
Ir. H. Sugeng Budi R.
10 kali/times
100%
Drs. Sahala Hutasoit
1 kali/time
10%
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
111
SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris Perusahaan merupakan organ dibawah Direksi yang bertanggung jawab atas terselenggaranya fungsi-fungsi manajemen di bidang kesekretariatan, hubungan dengan investor, aspek komunikasi perusahaan, hubungan masyarakat serta memberikan saran perbaikan kebijakan dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas sesuai tata kelola perusahaan yang baik.
Corporate Secretary is an organ one level below Directors who is responsible for the implementation of Management functions in secretariate, relationship with investors, company communication aspect, community relationship and provide recommendations of policy to improve the efficiency, effectiveness and productibity as per the Good Corporate Governance.
Sekretaris Perusahaan memiliki uraian tugas sebagai berikut:
Duties of Corporate Secretary are the following :
1.
Menyusun RKAP Sekretaris Perusahaan;
2.
Merumuskan sasaran strategi, kebijakan dan ide/gagasan/inovasi di bidang Sekretaris Perusahaan;
1. Prepare the Work Plan and Budget Proposal (RKAP) for Corporate Secretary;
3.
Memonitor pengelolaan administrasi dan arsip semua surat masuk dan keluar perusahaan;
4.
Memonitor pengelolaan Sistem Manajemen di Perusahaan;
5.
Membina hubungan dengan investor;
6.
Membangun terbentuknya citra perusahaan yang positif dan hubungan baik dengan stakeholder;
7.
Mengikuti perkembangan pasar modal termasuk peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal dan memberikan masukan kepada Direksi;
8.
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi perusahaan;
9.
Membina dan menjalin hubungan dengan institusi luar seperti instansi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara dan Swasta, media massa, hubungan masyarakat;
Informasi
10. Membuat laporan tentang pelaksanaan tugas bagian secara periodik (minimal pertriwulan); 11. Memverifikasi peraturan-peraturan perusahaan secara korporasi sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik; 12. Memonitor pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik; dan 13. Melakukan pembinaan dan penilaian karyawan yang menjadi tanggung jawabnya.
112
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
2. Formulate the objectives of strategy, policy and ideas/suggestions/innovations in Corporate Secretary matters; 3. Monitor the management of administration, filing and incoming/outgoing letters in the Company; 4. Monitor the Management of Information System in the Company; 5. Maintain the relationship with Investors; 6. Build the positive image of the company and maintain good relationship with stakeholders; 7. Update with the capital market development including the current rules applying at the capital market and provide recommendations to Directors; 8. Provide services to the community for the information required relating to the company condition; 9. Create and maintain the relationship with outside institutions, i.e. Governmental Institution, State Owned or Private Owned Enterprises, Mass Media, Community Relationship; 10. Prepare periodic report of the duties implementation (minimum every three months); 11. Verify the company rules corporately in accordance with the Good Corporate Governance; 12. Monitor the implementation of Good Corporate Governance; and 13. Develop and measure the employees under his/her responsibility.
Hubungan Komunikasi Eksternal
External Communication Relationship
Hubungan Masyarakat
Community Relationship
PTPN XII (Persero) menggunakan berbagai saluran komunikasi baik kepada pihak internal maupun eksternal yang bertujuan untuk membangun citra perusahaan baik melalui media cetak dan media elektronik. Untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi terkini tentang PTPN XII (Persero), PTPN XII (Persero) memiliki situs jaringan yakni www.ptpn12.com. Melalui situs jaringan ini, masyarakat dapat melihat kondisi umum PTPN XII (Persero) khususnya dalam hal profil perusahaan, kinerja manajemen perusahaan, produk komoditi yang diperdagangkan, sosialisasi peraturan dan kebijakan serta berita atau event yang diadakan PTPN XII (Persero).
PTPN XII (Persero) uses various communication channels either to internal or external parties with the purpose of improving the company image via printed media and electronic media. To facilitate the community in accessing the updated information regarding PTPN XII (Persero), PTPN XII (Persero) has prepared the network website www.ptpn12.com. Via this website, the community can see the general condition of PTPN XII (Persero) particularly regarding the Company Profile, Performance of Company Management, Commodity Product to be sold, Socialization of Rules and Policies, as well as various events conducted by PTPN XII (Persero).
Hubungan Komunikasi Internal Dalam hubungan internal, PTPN XII (Persero) membuat Sistem Informasi Manajemen yang digunakan untuk sosialisasi dan komunikasi karyawan dimana aturan ataupun kebijakan baru yang dibuat oleh manajemen dilaksanakan secara komprehensif dengan kebutuhan yang disesuaikan untuk karyawan.
Internal Communication For internal communication, PTPN XII (Persero) has established the Management Information System which is used to socialize and communicate with employees of where the new rules or policies established by the Management to be comprehensively implemented as per the needs required for the employees.
Tampilan Halaman Utama Website PTPN XII (Persero) Main Page View Website of PTPN XII (Persero)
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
113
PERKARA HUKUM TAHUN 2010 LEGAL ISSUES IN 2010
Kasus hukum yang dihadapi PTPN XII (Persero) tahun 2010 adalah sebagaimana pada tabel di bawah ini: NO 01
LOKASI LOCATION KEBUN BANTARAN
Legal issued faced by PTPN XII (Persero) in 2010 are shown in the below table :
PERKARA CASE
STATUS PERKARA CASE STATUES
PTPN XII (Persero) menerima tuntutan dari Warga Desa Penataran, Kecamatan Legok, Blitar atas tanah dengan status Hak Guna Usaha (HGU) seluas 112 ha di Desa Penataran, Kecamatan Legok, Blitar.
Tanggal 5 Oktober 2010 telah dilakukan sidang mediasi pertama dengan mediator KOMNAS HAM
PTPN XII (Persero) received the sue from the people of Desa Penataran, Kecamatan Legok, Blitar for the land with status of Concession Right (HGU), width 112 ha at Desa Penataran, Kecamatan Legok, Blitar.
KETERANGAN REMARKS
Tanggal 13 April 2011 telah dilakukan sidang mediasi lanjutan untuk menerangkan status perolehan hak. Dalam hal ini KOMNAS HAM berkesimpulan sengketa lahan tidak dapat diteruskan karena dokumen legalitas warga tidak jelas. On 5 October 2010, the first mediation was conducted with the mediator from National Commission for Human Right (KOMNAS HAM) On 13 April 2011, the second mediation was conducted to explain about the status of right obtained. In this case, National Commision for Human Right concluded that the land dispute happened due to the unclear legal documents owned by the people.
02
03
KEBUN NGRANGKAH PAWON
PTPN XII (Persero) menerima tuntutan masyarakat atas tanah dengan status HGU seluas 25,55 ha di Ngrangkah Pawon, Kediri;
KEBUN PASEWARAN AFDELING KAMPE
PTPN XII (Persero) meminta kejelasan atas kompensasi/ pendirian Direksi Kit dan Base Camp semi permanen sejak berakhirnya perjanjian pinjam pakai sampai dengan saat ini.
Perkara telah diajukan ke persidangan dengan Nomor Perkara No. 77/Pdt.G/2010/ PN.Kdi dan telah ditunjuk Sunarno Edy Wibowo, S.H. M.Hum. sebagai pengacara PTPN XII (Persero) received the sue tergugat. from the people for the land with The case has been submitted to status of HGU, width 25.55 ha at the Court with the Registration Ref No. 77/Pdt.G/2010/PN.Kdi. Ngrangkah Pawon, Kediri; It has been appointed, Sunarno Edy Wibowo, S.H. M.Hum. as the attornery of the accused party.
PTPN XII (Persero) requested a clarification of teh compensation/ founding of Semi-permanent Directors Kid and Base Camp since the expiry of lease agreement until now.
114
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Sedang dalam proses koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dan direncanakan untuk menunjuk appraisal independen terkait kerugian yang dialami PTPN XII (Persero) The case is under coordination process with the Local Government of Banyuwangi and is planned to appoint the independent appraisal related to the loss suffered by PTPN XII (Persero)
Saat ini telah memasuki agenda sidang kesimpulan. Currently the case is under conclusion/final agenda for the court.
-
NO
LOKASI LOCATION
PERKARA CASE
04
KEBUN RENTENG
PTPN XII (Persero) mengalami gugatan class action yang diajukan oleh Tim Pembela Rakyat Mangaran (TPRM) atas tanah dengan status HGU seluas + 49 ha di Jember.
05
KEBUN KALIBAKAR
Kebun Kalibakar seluas 1.926,4930 ha dan diduduki masyarakat, sisa 10,24 ha (pabrik dan emplasemen) masih dikuasai PTPN XII (Persero).
KEBUN MUMBUL AFDELING DAMPAR
KETERANGAN REMARKS
Penggugat mengajukan kasasi Putusan MA atas perkara melalui MA. No. 1530K / PDW / 2010 tanggal 25 Februari 2011 Plaintiff filed an appeal through telah memenangkan PTPN MA. XII (Persero). Dalam waktu dekat ini PTPN XII (Persero) akan melakukan eksekusi PTPN XII (Persero) was accused by atas areal sengketa. the Mangaran People Defense Tem Supreme Court has decided for the land with status of HGU, that PTPN XII (Persero) won width + 49 ha at Jember. the case No. 1530K/PDW/2010 dated 25 February 2011. PTPN XII (Persero) is going to conduct the execution of the disputed area.
Kalibakar plantation, width 1,926,4930 ha and is possessed by the people, remaining width 10,24 ha (factory and emplacement) is still possessed by PTPN XII (Persero). 06
STATUS PERKARA CASE STATUES
Sebagian Tanah Kebun Mumbul dengan status HGU seluas 120,7413 ha dikeluarkan dari SK HGU oleh BPN Kabupaten Jember sesuai Sertifikat HGU No. 1 sehingga luas pada sertifikat menjadi 292,9687 ha dengan alasan tidak sesuai untuk pembangunan lapangan terbang.
Diupayakan penyelesaian dan pengumpulan data atau dokumen untuk mendukung permohonan perpanjangan HGU Kebun Kalibakar.
-
Effort to settle and collect the data/documents to support the extension request o\f HGU for Kalibakar Estate. Proses permohonan Hak Pakai atau Hak Guna Bangunan (HGB).
-
Process of request of Hak Pakai or Hak Guna Bangunan (HGB).
Some parts of Mumbul plantation land with status ofHGU, width 120,7413 ha was taken out from the Decree of HGU by BPN Kabupaten Jember as per the Certificate of HGU No. 1, so that the width in the certificate became 292,9687 ha. The reason was that the land is not suitable for building an airport. 07
JALAN LINTAS SELATAN
Adanya Jalan Lintas Selatan belum Sedang dalam proses koordinasi dilakukan ganti rugi untuk PTPN dengan Pemerintah Kabupaten XII (Persero). Banyuwangi dan Jember dan direncanakan untuk menunjuk The south shortcut road which the appraisal independen terkait indemnity was not yet paid to PTPN kerugian yang dialami PTPN XII XII (Persero) . (Persero).
-
Banyuwangi and Jember. It is planned to appoint independent appraisal relating to the loss suffered by PTPN XII (Persero).
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
115
SISTEM PENGENDALIAN INTERN INTERNAL CONTROL SYSTEM
Sistem Pengendalian Intern yang efektif merupakan komponen penting dalam manajemen dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional PTPN XII (Persero). Sistem Pengendalian Intern harus dapat memastikan seluruh aktivitas bisnis mematuhi peraturan perundang-undangan, pedoman Good Corporate Governance maupun kebijakan PTPN XII (Persero). Sistem Pengendalian Intern yang efektif dapat mengamankan investasi dan aset PTPN XII (Persero), menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan PTPN XII (Persero) terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
An effective Internal Control System is an important component in management and be a basis for the operational activity of PTPN XII (Persero). The Internal Control System should be able to ensure all business activity complying with the laws and be guided to Good Corporate Governance or the Policies of PTPN XII (Persero). An effective Internal Control System is able to secure the investment and assets of PTPN XII (Persero), ensure the availability of reliable financial and managerial reports, improve the compliance of PTPN XII (Persero) to the laws and regulations, and to reduce the risks of losses and deviation of carefulness aspect.
Sistem Pengendalian Intern harus dapat mendayagunakan informasi-informasi yang meliputi:
The Internal Control System should be able to use the following information :
a. Laporan Manajemen;
a. Management Report;
b. Laporan Auditor Eksternal;
b. External Auditor Report;
c. Opini dan Laporan Auditor Eksternal;
c. External Auditor Report and Opinion;
d. Laporan dan Pendapat Aktuaris mengenai tingkat risiko dan premi; dan
d. Actual Opinion and Opinion regarding the level of risks and premium; and
e. Hal-hal lain yang dianggap perlu.
e. Other necessary matters.
Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI). SPI adalah direktorat yang bertanggung jawab langsung kepada Direksi (Direktur Utama) yang bertugas membantu manajemen dalam memastikan pengendalian intern PTPN XII (Persero) yang meliputi pengawasan dana keuangan, mencegah kecurangan dan mendorong kepatuhan karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. SPI wajib melakukan penilaian atas sistem pengendalian manajemen yang berlaku meliputi:
The implementation of Internal Control System is conducted by the Internal Audit Unit. This unit is a directorate who directly report to the President Director, who assist the Management in ensuring that the Internal Control of PTPN XII (Persero) which consists of fund monitoring, prevent any fraud and encourage the employee adherence for the current rules complying. This unit is obliged to measure the Management Control System which consists as the following :
·
Pemeriksaan atas keuangan dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan;
·
Checking the finance and compliance to the laws;
·
Penilaian tentang daya guna (efektif ) dan kehematan (distribusi) dalam penggunaan sumber daya; dan
·
Measuring the effectiveness and distribution in utilizing the resources; and
·
Penilaian tentang manfaat yang direncanakan dari suatu kegiatan atau program.
·
Measuring the planned benefits of an activity or program.
Pengendalian intern terdiri dari 5 (lima) elemen utama yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu sebagai berikut: a. Pengawasan oleh Pengendalian;
Manajemen
dan
Kultur
b. Identifikasi dan Penilaian Risiko; c. Kegiatan Pengendalian dan Pemisahan Fungsi;
116
The internal control includes 5 (five) main elements which connects one to each other as the following : a. Monitoring by the Management and Control Culture; b. Identifying and Measuring Risks; c. Controlling Activities and Selecting Functions;
d. Sistem Akuntansi, Informasi dan Komunikasi; dan
d. System of Accounting, Communication; and
e. Kegiatan Pemantauan dan Tindakan Koreksi Penyimpangan/Kelemahan.
e. Monitoring Deviation.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
and
Correcting
Information any
and
Weakness/
Terkait dengan kerangka pengendalian umum yang terdapat pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Internal, Sistem Pengendalian Intern yang efektif mencakup:
The framework of general control in the Standard of Internal Audit Function Implementation, the effective Internal Control System has the scopes as the following :
a. Lingkungan pengendalian internal dalam PTPN XII (Persero) yang disiplin dan terstruktur yang terdiri dari:
a. The environment of internal control in PTPN XII (Persero) which is discipline and in structure consists of :
1) Integritas, karyawan;
nilai
etika
dan
kompetensi
1) Integrity, ethical competence;
value
and
employee
2) Filosofi dan gaya manajemen;
2) Philosophy and management style;
3) Cara yang ditempuh manajemen dalam melaksanakan kewenangan dan tanggung jawabnya;
3) Efforts conducted by the Management in implementing the authority and responsibility;
4) Pengorganisasian dan sumber daya manusia;
4) Organization and development of Human Resources;
pengembangan
5) Perhatian dan arahan yang dilakukan oleh Direksi.
5) Attention and briefing conducted by Directors.
b. Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha yaitu proses untuk mengidentifikasi, menganalisis, menilai dan mengelola risiko usaha yang relevan.
b. Observation and management of business risks is the process to identify, analysize, measure and manage the relevant business risks.
c. Aktivitas pengendalian, yaitu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam suatu proses pengendalian terhadap kegiatan PTPN XII (Persero) pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi PTPN XII (Persero) antara lain mengenai kewenangan, otorisasi, verifikasi, rekonsiliasi, penilaian atas prestasi kerja, pembagian tugas dan keamanan terhadap aset PTPN XII (Persero).
c. Control of activity is the actions conducted in control process to the activities of PTPN XII (Persero) on every level and unit in the Structure of Organization of PTPN XII (Persero), i.e. the authority, verification, reconciliation measurement to performance, duty distribution and asset security of PTPN XII (Persero).
d. Sistem informasi dan komunikasi, yaitu proses penyajian laporan mengenai kegiatan operasional, finansial dan ketaatan atas ketentuan dan peraturan yang berlaku pada PTPN XII (Persero); dan
d. System of Information and Communication, i.e. process of presenting the report of operational and financial activities and compliance to the laws and regulations at PTPN XII (Persero); and
e. Monitoring, yaitu proses penilaian terhadap kualitas Sistem Pengendalian Intern termasuk fungsi internal audit pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi PTPN XII (Persero), sehingga dapat dilaksanakan secara optimal, dengan ketentuan bahwa penyimpangan yang terjadi dilaporkan kepada Direksi dan tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
e. Monitoring, i.e. the measurement process to the quality of Internal Control System includeing the function of internal audit on every level and unit of the Structure of Organization of PTPN XII (Persero). Any deviations should be reported to the Directors and copy to the Board of Commissioners through the Audit Committee.
Dalam Audit laporan keuangan eksternal, PTPN XII (Persero) telah diaudit Akuntan Publik Polaris tanggal 11 April 2011 sebagai pemeriksa laporan keuangan PTPN XII (Persero) tahun buku 2010.
For the Financial Report, PTPN XII (Persero) has been audited by Public Accountant Polaris dated 11 April 2011 as the auditor of Financial Report of PTPN XII (Persero) year book 2010.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
117
RENCANA STRATEGIS STRATEGIC PLAN
1. Strategi Korporasi
1. Corporation Strategy
The main strategy to be implemented by PTPN XII (Persero) is the growth strategy. This makes it possible because PTPN XII (Persero) currently has the strength in business field, and as there is an opportunity to be beneficial for the growth and development of the company. The commodity which is potential to be developed is rubber.
For other main commodities, the strategy to be used is the combined strategy, i.e. stability and efficiency at certain portfolio. This strategy is focused on the current product and process, maintain the current functions and do efficiency at all field to improve the company performance and also step by step efficient to the business portfolio which might cause any lost or does not have any prospect to produce benefit. PTPN XII (Perserto) also has the supply of guaranteed product with improved quality.
Apart from the main commodity which is selectively development, the investment is doe with more attention is for the agro business and downstream business to produce well done good of which the own material product and to invest new growth.
Stategi utama yang akan ditempuh PTPN XII (Persero) adalah strategi pertumbuhan (growth). Hal ini dimungkinkan karena PTPN XII (Persero) saat ini mempunyai kekuatan dalam bidang usaha dan adanya peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan PTPN XII (Persero). Komoditas yang mempunyai peluang untuk dikembangkan adalah komoditas karet. Untuk komoditas utama yang lain, strategi yang dipergunakan adalah strategi kombinasi yaitu strategi stabilitas dan penciutan pada portofolio tertentu. Strategi ini fokus pada produk dan proses yang sudah ada, mempertahankan fungsifungsi yang ada dan melakukan efisiensi di segala bidang untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Serta dilakukan penciutan secara bertahap terhadap portofolio bisnis yang mendatangkan kerugian atau tidak mempunyai prospek menghasilkan laba. PTPN XII (Persero) juga mengupayakan pasokan produk yang terjamin dengan mutu produk yang terus ditingkatkan. Adapun di luar komoditas utama dikembangkan secara selektif. Investasi dilakukan dengan perhatian yang lebih besar pada pengembangan agrowisata dan industri hilir untuk memproduksi barang jadi berbahan baku produk sendiri dan disertai untuk investasi pertumbuhan baru.
2. Strategi Bisnis PTPN XII (Persero) mengelola komoditi yang bersifat “buyer’s market” sehingga yang bisa dilakukan perusahaan adalah mengelola biayanya agar lebih efektif dan efisien, serta menjaga konsistensi mutu produk sehingga memiliki daya saing tinggi yang pada akhirnya akan memberikan keuntungan lebih tinggi bagi perusahaan, untuk itu Manajemen menempuh strategi “low cost”. 3. Strategi Bidang 3.1. Strategi Bidang Produksi 1). Tanaman Perkebunan a. Mempertahankan areal yang sesuai (S1 dan S2) dengan sasaran meningkatkan produktivitas tanaman melalui replanting / tanam ulang dan konversi dengan menggunakan bahan tanam klon unggul pada areal tanaman tua yang produktivitasnya rendah.
118
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
2. Business Strategy
As PTPN XII (Persero) manages the “buyer’s market” commodity, the company should manage the cost to be more effective and efficient and maintain the consistency of product quality as well as have the high competitive strength and also to finally provide high profit to the Company. Therefore the “low cost” strategy is used by the Management.
3. Unit Strategy
3.1. Production Strategy 1). Plantation Plant a. Maintain the suitable areas (S1 and S2) with the objective of improving the plant productivity through the replanting and conversion by using the superior cloned seed at the old plantation area with low productivity.
Sasaran produktivitas tanaman perkebunan : Komoditi Commodity
Productivity objective of plantation plant :
Produktivitas per Ha. Productivity per Ha
- Karet/Rubber
Semula Since
Sasaran Target
1.300 Kg
1.700 Kg
800 Kg
1.000 Kg
1.000 Kg
1.200 Kg
- Kakao Edel/Edel Cocoa
800 Kg
1.000 Kg
- Kakao Bulk/ Bulk Cocoa
1.000 Kg
1.500 Kg
- Teh/Tea
2.000 Kg
2.200 Kg
- Kopi arabika/ Arabica Coffee - Kopi Robusta/Robusta Coffee
b. Mengoptimalkan penggunaan bahan organik dan mengaplikasikan pupuk secara progresif sebagai upaya untuk meningkatkan produksi serta melakukan konservasi lahan.
b. Optimize the organic land utilization and progressively apply the fertilizer to improve the production and conserve the land.
c. Pengelolaan areal komoditi :
c. Management of commodity area :
-
Karet
-
Rubber
Menambah areal tanaman Karet dari areal Kopi Robusta, Kakao Edel dan Kakao Bulk. Sedangkan areal tanaman Karet yang produktivitasnya rendah karena faktor kesesuaian lahan dikonversi ke tanaman aneka kayu atau tanaman semusim.
Expand the area for rubber from the area of Robusta Coffee, Edel Cocoa and Bulk Cocoa. For rubber area with the low productivity is converted to various timber plant or seasonal plant.
-
Kopi Robusta
-
Robusta Coffee
Pada lahan yang kurang sesuai (S3) ditanami aneka kayu.
Less adjustable land (S3) is planted with various various timber.
-
Teh
-
Tea
1. Areal yang mempunyai kemiringan >45° dialihkan menjadi tanaman aneka kayu.
1. Area with slope more than 45° is changed and planted with various timber.
2. Penggunaan mesin petik sebagai alternatif pemenuhan tenaga petik.
2. Use picking machine as the alternative way to fulfill the picking manpower.
2). Tanaman Aneka Kayu dan Tanaman Semusim
2). Various timber and Seasonal Plant
a. Tanaman Sengon
a. Sengon
Mempertahankan populasi tanaman dengan melakukan penanaman yang diarahkan pada areal yang kurang sesuai untuk tanaman perkebunan (S3), heaten TM perkebunan tua dan areal-areal marginal serta lahanlahan curah, pinggir jalan dan tepi hutan.
Maintain the plant population by planting at the less adjustable land for plantation plant (S3), heaten TM old plantation, marginal areas and edge of streets and forests.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
119
120
Mempertahankan areal dengan replanting tanaman Sengon pada areal yang telah ditebang habis (tahun tanam 2002 dan 2003), kecuali areal tersebut akan diprogram untuk dikembalikan sebagai areal tanaman perkebunan. Melaksanakan penjarangan dengan melakukan penebangan secara selektif untuk mendapatkan lilit batang yang optimal serta nilai jual yang tinggi.
Maintain the area by replanting Sengon at the area which has been fully cut (planting year 2002 and 2003), except that area is programmed to be returned as plantation plant area. Conduct spacing out by selective cutting to get the optimum trunk twist with high selling value.
Meningkatkan kualitas produksi dengan sistem manajemen yang lebih baik sehingga menekan produk afkir. Di samping itu juga melakukan diversifikasi produk hasil olahan kayu primer untuk meningkatkan nilai jual.
Improve the product quality with better management system and to reduce the discarded products. Diversification is also conducted to the primary processed various timber to improve the level of selling value.
Meningkatkan nilai tambah dengan melakukan kerjasama kemitraan pengolahan dan pemasaran sehingga diperoleh harga yang cukup baik (the best possible price).
Improve the added value by having business partnership of management and marketing to the best possible price.
b. Tanaman Balsa, Jabon, Gmelina dan Kayu Lainnya.
b. Balsa, Jabon, Gmelina and other Various timber.
Melakukan penanaman tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi yang juga berfungsi untuk mempertahankan serta memperbaiki mikroklimat di perbatasan kebun, areal curah, pinggir jalan, sela serta tepi hutan.
Plant the plant with high economical value and function to maintain and repair the micro climate at the borders of the plantation, bulk area, edge of streets and forests.
Melakukan penanaman Balsa, Jabon, Gmelina dan Kayu lainnya pada areal yang tidak sesuai untuk tanaman Sengon.
Plant Balsa, Jabon, Gmelina and other various timber at the areas which do not suit for Sengon.
c. Tanaman Hortikultura dan Semusim
c. Horticultural and Seasonal Plant
Melakukan penanaman swakelola tanaman tebu sebagai upaya meraih margin pendapatan yang optimal.
Plant self management sugar cane as an effort to achieve the optimum revenue margin.
Melakukan kerjasama kemitraan atau swakelola dengan memanfaatkan lahan tunggu untuk penanaman tanaman semusim seperti jagung, kacang tanah, semangka, cabe, melon serta tanaman lain dengan pola saling menguntungkan.
Having partnership cooperation or self management by utilizing the idle land to plan seasonal plants like corn, peanut, watermelon, chilly, and other beneficial plants.
Mengembangkan tanaman hortikultura bernilai ekonomis tinggi yang disesuaikan dengan kelayakan lahan kebun setempat, antara lain: strawberry, jeruk keprok, anggur, apel, lengkeng, buah naga, durian, mangga, pepaya, alpukat dll.
Develop horticultural plants with high economical value and is adjusted with the properness of the local plantation are, i.e. strawberry, tangerine, grape, apple, longan, dragon fruit, durian, mango, papaya, avocado etc.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
3) Teknik dan Pengolahan
3) Techniques and Management
Memaksimalkan penggunaan sumber daya energi yang ada di kebun, antara lain: sinar matahari, bahan bakar kayu dan sekam kopi untuk proses pengeringan, memanfaatkan sumber air yang ada di Kebun sebagai penggerak Micro Hydro Power untuk mengganti PLTD.
Maximize the utilization of energy resources at the plantations, i.e. sun ray, firewood, coffee husk for drying process, utilize the water at the plantation as the activator of Micro Hydro Power replacing Electrical Power Activator.
Menerapkan sistem jaminan mutu Utz Kapeh (kopi), Hazard Analysis Critical Control Point / HACCP (teh) serta manajemen ISO 9001 (karet) secara konsisten dan penerapan GMP (Good Manufacturing Practices) pada pengolahan seluruh komoditi.
Consistently implement the quality standard system of Utz Kapeh (coffee), Hazard Analysis Critical Control Point/ HACCP (tea) and Management of ISO 9001 (rubber) and implement Good Manufacturing Practices/GMP in the management of all commodities.
Mengembangkan produk loss pack baik dari mutu lokal maupun mutu ekspor seiring dengan semakin banyaknya produsen Teh kemasan skala home industri.
Improve the loss pack product either from the local or export quality as for the higher producer of packed tea for home industry scale.
Membuka peluang pasar baru dengan memproduksi green bean mutu premium dalam kemasan skala kecil (< 1 % defect) dengan merk Industri Hilir.
Open the opportunity of new market by producing premium quality of green bean in small scale packaging (< 1% defect) using the brand of downstream industry.
Mengembangkan usaha baru yaitu produksi gula tebu, Cafe Rollaas, Wisata Agro di kebun-kebun, Veneer dan pabrik teh hijau.
Improve the new business i.e. sugar cane production, Cafe Rollaas, Agro Tourism at the plantations, Veneer and green tea factory.
3.2. Strategi Bidang Pemasaran
1). Komoditi Perkebunan
Komoditi Perkebunan merupakan “barang komoditi” (commodities goods), di mana posisi tawar lebih berpihak kepada pembeli ( buyer’s market ) dan terbentuknya harga sangat dipengaruhi oleh kondisi supply dan demand di pasar dunia, maka strategi bidang pemasaran yang ditempuh antara lain, untuk komoditi :
a.
Karet
3.2. Marketing Strategy 1). The commodity of plantation
The commodity of plantation is the commodities goods, where the bargaining position is more on the buyer’s market and the decided price is very influenced by the Supply and Demand condition in the world market. Therefore, the marketing strategy used are the following : a. Rubber
•
Menjaga konsistensi mutu yang dihasilkan.
•
Consistency quality.
in
the
product
•
Perencanaan penjualan selain disesuaikan persediaan barang, ketepatan dalam penyiapan barang sesuai jadual pengapalan, juga mempertimbangkan trend harga komoditi, kapasitas gudang serta kebutuhan modal kerja.
•
Selling plan is adjusted not only to the good supply, promptness in preparation of good shipping schedule, but also to consider the commodity price trend, the warehouse capacity and Work Capital need.
•
Penjualan dilakukan melalui tender dan free sale yang dilaksanakan oleh PT KPBN
•
Selling is done through the Tender and Free Sale done by KPBN PTPN Jakarta. The selling price is based
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
121
Jakarta, harga jual berdasarkan kekuatan pasar yang berpedoman SICOM serta kondisi pasar dunia. •
122
Di samping mempertahankan pangsa pasar tradisional, tetap berupaya mencari pasar baru serta meningkatkan premium mencapai optimal (khususnya Small Bale).
on the market strength as guided by SICOM and the world market condition. •
Apart from maintaining the traditional market segment, it keeps finding out new market and improve the optimum premium (especially for Small Bale).
b. Kopi
b. Coffee
•
Konsistensi terhadap mutu yang dihasilkan.
•
Consistency quality.
•
Karena produksi kopi bukan daily product, maka untuk menjaga eksistensi di pasar, sistem pemasaran kopi dilaksanakan dengan memperhatikan antara persediaan awal, estimasi produksi tahun berjalan dan mempertimbangkan produksi serta trend harga komoditi di pasar dunia.
•
As coffee is a daily product, in order to maintain the price in the market, the marketing system is done by considering between the initial supply, the estimate current yearly production and considering the production and price trend of commodity in world market.
•
Sistem penjualan dilaksanakan dengan membuka kontrak jangka panjang ( LTC ), penjualan secara langsung ( free sales / outright sales ) dan sistem tender, sedangkan harga berpedoman pada London Terminal Market ( LTM ) dan NY “C” dengan tetap memperhatikan kekuatan / daya beli pasar.
•
Selling system is done by opening Long Term Contract, Free Sales/ Outright Sales and Tender system. While the price refers to the London Terminal Market (LTM) and NY ”C” and keeps paying attention to the market selling strength.
•
Kebijakan pemasaran PT KPBN dan PTPN XII (Persero) adalah tetap mempertahankan pembeli tradisional yang yang sudah lama terbentuk, dan PTPN XII (Persero) akhir-akhir ini sangat aktif mengikuti setiap pameran, khususnya yang diadakan di luar negeri (Italia, Korea, USA, Australia) di samping pameran di dalam negeri, dengan harapan mendapatkan pembeli dan destinasi baru.
•
Marketing Policy of PT KPBN and PTPN XII (Persero) is to maintain the traditional buyers which have been existing for a long time. PTPN XII (Persero) recently very actively participates in various exhibitions, not only outside the country (Italy, Korea, USA, Australia etc) but also inside the country, with the expectation to get more new buyers and new destinations.
in
the
product
c. Kakao
c. Cocoa
•
Konsistensi terhadap mutu yang dihasilkan.
•
Consistency quality.
•
Perencanaan penjualan selain disesuaikan persediaan barang, ketepatan dalam penyiapan barang sesuai jadual pengapalan, juga mempertimbangkan trend harga komoditi dan kapasitas gudang serta kebutuhan modal kerja.
•
Selling plan is adjusted not only to the good supply, promptness in preparation of good shipping schedule, but also to consider the commodity price trend, the warehouse capacity and Work Capital need.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
in
the
product
•
Penjualan dilakukan melalui PT KPBN Jakarta yang dilaksanakan baik melalui tender maupun free sale, harga sesuai kekuatan pasar berpedoman pada LTM dan NY “C” serta kondisi pasar dunia.
•
Mempertahankan pembeli tradisional yang sudah ada dan berusaha mencari pangsa pasar baru.
Selling is done through the Tender and Free Sale done by KPB PTPN Jakarta, the selling price is based on the market strength as guided by LTM and NY ”C” and the condition of world market.
•
Maintain the current traditional buyers and keeps trying to find out new market segment.
d. Tea
d. Teh •
Konsistensi terhadap mutu yang dihasilkan.
•
Consistency quality.
•
Perencanaan penjualan Teh dibuat berdasarkan bulan produksi, dan pembuatan mutu produk yang akan dipasarkan selalu mengikuti trend harga di pasar dunia.
•
Selling plan is prepared based on the production month. The product to be marketed always follows the price trend in the world market.
•
Penjualan dilakukan melalui auction dan free sale oleh
•
PT KPBN Jakarta / Dubai dan PTPN XII (Persero) dengan harga berpedoman pada supply dan demand serta hasil tender di pasar dunia (Mombasa, Colombo, Kenya, India ).
Selling is done through Auction and Free Sale by KPB PTPN Jakarta, and the price refers to the demand and tender result in world market (Mombasa, Colombo, Kenya, India and Rusia).
•
in
the
product
•
Selain mempertahankan pembeli tradisional yang sudah ada, PT KPBN Jakarta berupaya aktif mencari pangsa pasar baru dengan mengikuti setiap pameran khususnya yang diadakan di luar negeri.
Apart from maintaining the current traditional buyers, KPB PTPN Jakarta actively keeps trying to find out new market segment and participating in exhibitions particularly outside the country.
2). Various timber and Other Commodities
2). Aneka Kayu dan Komoditi Lainnya
•
•
Plan the selling as per the good supply.
Ketepatan penyerahan barang.
•
Prompt good delivery.
•
Memantau perkembangan harga di pasar.
•
Monitor the price in the market.
•
Mencari segmen pasar baru di antaranya merintis kerjasama untuk produk hilir.
•
Find out new market segment, for example having cooperation for downstream product.
•
Merencanakan penjualan ketersediaan barang.
•
sesuai
3.3. Strategi Bidang Unit Usaha Industri Hilir
3.3. Downstream Industry Strategy
Dalam rangka pengembangan usahanya, Bidang Unit Usaha Industri Hilir menempuh langkah-langkah strategis : a. Merintis pelaksanaan sentralisasi produksi dan pengawasan di satu kawasan.
In order to develop the Downstream Industry Business Unit, the strategy used is the following: a. Introduce the production centralization and monitoring at one area.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
123
b. Melakukan upaya penguatan brand image melalui peningkatan promosi di berbagai media dan event.
b. Promote the brand image through promotions at various media and events.
c. Melakukan evaluasi produk perubahan disain kemasan.
dan
c. Evaluate the product and change the packaging design.
d. Memperluas jaringan pemasaran produk premium melalui penambahan Unit Cafe maupun produk reguler melalui pasar retail termasuk modern market.
d. Widen the premium product marketing network through the additional units of Cafe or regular product though the retail market including modern market.
e. Membangun pabrik pengemasan Air Minum Dalam Kemasan.
e. Develop packaging factory for Packed Drinking Water.
3.4. Strategi Bidang Perencanaan dan Pengembangan
Untuk meningkatkan kinerja perusahaan pada tahun 2010 serta mendukung perencanaan pengembangan usaha bidang lainnya, maka Bidang Perencanaan dan Pengembangan menetapkan strategi pembangunan dan pengembangan bisnis baru dengan menggali potensi sumber daya yang ada dan memanfaatkan teknologi terapan.
3.5. Strategi Bidang Keuangan
124
3.4. Planning and Development Strategy
In order to improve the company performance in 2010 and support the development plan of other units, the Planning and Development department established the development of new business by digging the potential resources and utilize the application technology.
3.5. Financial Strategy
a. Strategi biaya rendah
a. Low cost strategy
Efisiensi dilakukan di semua aspek kegiatan usaha. Ditempuh upaya pengurangan overhead cost sehingga biaya yang dikeluarkan betul-betul mendukung proses produksi dan meningkatkan produktivitas.
Efficiency is implemented at all aspects of business by reducing the overhead cost so the cost supports the production process and improve the productivity.
b. Prioritas pendanaan investasi
b. Priority to investment funding
Pemanfaatan dana untuk investasi dilakukan sangat selektif. Investasi baru di bidang tanaman bersifat skala prioritas pada tanaman yang potensial meraih produktivitas tinggi sampai kondisi likuiditas perusahaan membaik.
Dana investasi diprioritaskan untuk melanjutkan investasi tanaman yang telah dilaksanakan. Investasi baru di bidang tanaman diprioritaskan pada tanaman yang berpotensi meraih produktivitas tinggi serta tanaman lain dan hortikultura (berjangka pendek + 1 tahun yang dapat menambah pendapatan).
Funding for investment is selectively implemented. New investment on plantation is prioritized to the potential plants which achieves high productivity until the liquidity condition of the company gets better. The investment fund is priotisized to continue the plant investment which has been conducted. New investment is prioritized to the potential plants which achieves high productivity and other plants and horticulture (long term + 1 year which can add revenue).
c. Prioritas sumber pendanaan.
c. Priority on funding resources.
Investasi diusahakan hanya menggunakan dana sendiri dan sangat selektif jika harus menggunakan dana perbankan. Pendapatan dari hasil eksploitasi tanaman aneka kayu,
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Investment is planned only to use self fund and is very selective in case of using the fund from the bank. The revenue as the result of exploitation of various timber, other plants and horticulture would be
used as funding resources to fund the delayed main plant investment.
tanaman lain dan hortikultura dijadikan sumber dana untuk membiayai investasi tanaman pokok yang tertunda. 3.6. Strategi Satuan Pengawasan Intern
3.6. Internal Audit Unit Strategy
Strategi Satuan Pengawasan Intern tahun 2010 meliputi : a. Peningkatan kualitas internal auditor melalui program pembinaan, pendidikan dan pelatihan.
Internal Audit Unit Strategy in 2010 includes : a. Improve the quality of internal auditor through education and training.
b. Perencanaan pelaksanaan assesment tenaga auditor dari intern bagian SPI maupun dari bagian atau unit kerja lain dalam rangka memperoleh tenaga auditor yang lebih profesional.
b. Plan to conduct assessment for internal auditor from Labor Union or other business unit in order to get more professional auditor.
c. Melakukan berbagai upaya untuk membantu manajemen dalam mencapai perusahaan yang Good Corporate Governance.
c. Conduct efforts to assist the management in achieving the Good Corporate Governance Company.
d. Melakukan evaluasi atas proses pengendalian kegiatan pengelolaan perusahaan.
d. Evaluate the control process of company management.
TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON-KEUANGAN TRANSPARENCY OF FINANCIAL AND NON-FINANCIAL CONDITION PTPN XII (Persero) telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non-keuangan kepada Stakeholders termasuk laporan keuangan publikasi dan telah melaporkannya kepada Stakeholder sesuai peraturan perundang-undangan dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
PTPN XII (Persero) has made the financial and nonfinancial condition transparent to the Stakeholders including the publication of financial report and has reported to the Stakeholders as per the current laws and principles of Good Corporate Governance.
PTPN XII (Persero) telah menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan non-keuangan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan PTPN XII (Persero) Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan PTPN XII (Persero). PTPN XII (Persero) telah menginformasikan produk dan kinerja secara umum PTPN XII (Persero) melalui website dan media massa lainnya.
PTPN XII (Persero) has prepared and presented the financial and non-financial report in such a way and types and coverage as stated in the rules of PTPN XII (Persero) Indonesia regarding the transparency of financial condition of PTPN XII (Persero). PTPN XII (Persero) has informed the products and perfoemance to the public through the website and other mass media.
KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI SHARE OWNERSHIPP OF MEMBER OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak memiliki saham dari modal tersetor baik pada PTPN XII (Persero) maupun anak perusahaan. Hal ini dikarenakan, Pemegang Saham PTPN XII (Persero) adalah Negara Republik Indonesia.
Members of Board of Commissioners and Directors do not own any share from the submitted capital either to PTPN XII (Persero) or to any subsidiary. This is because the shareholder of PTPN XII (Persero) is the State of the Republic of Indonesia.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
125
HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
FINANCIAL RELATIONSHIP AND FAMILY RELATIONSHIP OF MEMBER OF BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS Di tahun 2010, antara anggota Dewan Komisaris dan In 2010, between the member of Board of Commissioners anggota Direksi PTPN XII (Persero) maupun anggota and member of Directors of PTPN XII (Persero) do not Dewan Komisaris dengan anggota Direksi, masinghave any family relationship until the second level either masing tidak memiliki hubungan kekeluargaan vertical or horizontal. sampai dengan derajat kedua baik vertikal maupun horisontal.
REMUNERASI BAGI DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS, YANG DITERIMA PADA TAHUN 2010 REMUNERATION FOR BOARD OF COMMISSIONERS AND DIRECTORS, RECEIVED IN 2010 Pelaksanaan remunerasi dan pemberian fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris PTPN XII (Persero) tiap bulan Tahun 2010 dilaksanakan sebagai berikut:
The remuneration and the facilities for Directors and Board of Commissioners of PTPN XII (Persero) are released every month in 2010 as the table below :
Direksi Board of Director No.
Nama Name
Jabatan Position
Gaji Salary
Fasilitas Rumah Jabatan Official Residence
Tunjangan Utilitas Utility Allowance
Gaji Bruto Gross Salary
1
Ir. Nurhidayat, MM
Direktur Utama President Director
58.767.000,-
-
-
58.767.000,-
2
Ir. Danu Rianto
Direktur Produksi Production Director
52.890.300,-
13.950.000,-
4.158.000,-
71.025.300,-
3
Drs. Sahala Hutasoit
Direktur Keuangan Financial Director
52.890.300,-
-
-
52.890.300,-
4
Ir. Soewarno, MM
Direktur SDM & Umum HR & General Affair Director
52.890.300,-
-
‑
52.890.300,-
5
Ir. H. Sugeng Budi R.
Direktur Pemasaran & Renbang Marketing & Plan, Development Director
52.890.300,-
13.950.000,-
4.158.000,-
71.025.300,-
270.328.200,-
27.900.000,-
8.370.000,-
306.598.200,-
Dewan Komisaris No.
Nama Name
Jabatan Position
Honor Honorarium
Tunjangan Transportasi Transport Allowance
Tunjangan Transportasi Communication Allowance
Jumlah Dibayarkan Amount Paid
1
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si.
Komisaris Utama President Commissioner
23.506.800,-
4.701.000,-
1.175.000,-
29.382.800,-
2
Drs. Abdul Djalil Madjid, MM
Komisaris Commissioner
21.156.120,-
4.231.000,-
1.058.000,-
26.445.120,-
3
Drs. Nukman Chalid Sangadji, M.Hum
Komisaris Commissioner
21.156.120,-
4.231.000,-
1.058.000,-
26.445.120,-
4
Ir. Syukur Iwantoro, MS.MBA
Komisaris Commissioner
21.156.120,-
4.231.000,-
1.058.000,-
26.445.120,-
Komisaris Commissioner
21.156.120,-
4.231.000,-
1.058.000,-
26.445.120,-
108.131.280,-
21.625.000,-
5.407.000,-
135.163.280,-
5
126
Hambra, SH, M.Hum
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
SHARE OPTION DIREKSI DAN KARYAWAN SHARE OPTION OF DIRECTORS AND EMPLOYEES Share option adalah opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat PTPN XII (Persero), dan yang telah diputuskan dalam RUPS dan/atau Anggaran Dasar PTPN XII (Persero). Pada Tahun 2010, PTPN XII (Persero) tidak melakukan share option.
Share option is the option to buy the share by the member of Board of Commissioners, Directors or any other Personnel through the share option relating to the provision of compensation given to member of Board of Commissioners, Directors and any other Personnel of PTPN XII (Persero). This has been established In the Annual General Shareholders Meeting and/or the Statutes of PTPN XII (Persero). In 2010, PTPN XII (Persero) did not do any share option.
RATIO GAJI TERTINGGI DAN TERENDAH RATIO OF HIGHEST AND LOWEST SALARIES Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perusahaan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut status perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundangundangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas status pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya.
Salary is the employee’s right received and stated in the form of cash as the service fee from the company or employer to the employee which is established and paid as for the status of working agreement, contract or laws/regulations, including the allowance for the employee and his/her family as for the status of work and/or service he/she has carried out.
Informasi di bawah ini menjelaskan perincian rasio gaji tertinggi dan terendah pada tahun 2010 dalam skala perbandingan sebagai berikut:
The detail of highest and lowest salary ratio In 2010 in the comparison scale is shown on the Table below :
Unit Kantor Direksi
Tertinggi / Higher
Terendah/Lowest
15.279.387
1.338.415
15.308.387
887.415
Head Office
Kebun / Plantations
TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN TRANSACTIONS WITH CONFLICT OF INTEREST Benturan kepentingan terjadi apabila Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat, Pegawai Pengambil Keputusan atau seorang Pelaksana membuat suatu keputusan, dimana keputusan tersebut menyangkut kepentingan pribadi dari orang/pihak yang mengambil keputusan tersebut termasuk kepentingan anggota keluarganya atau afiliasi. Dalam kondisi demikian, maka sangat besar kemungkinan keputusan tersebut tidak independen, sehingga berpotensi merugikan atau mengurangi keuntungan PTPN XII (Persero).
A conflict of interest might happen in case the Shareholder, member of Board of Commissioners, member of Directors, Personnel, Employee, Decision Maker or Executive make a decision, of which the decision relates to the personal interest or a person/ party who makes the decision, including the interest of his/her family or affiliation. In such a condition, it is very possible the decision made is not independent, and is potential to cause any loss or reduce the profit of PTPN XII (Persero).
Pada tahun 2010, di PTPN XII (Persero) tidak ditemukan hal-hal yang menyangkut benturan kepentingan.
In 2010, PTPN XII (Persero), there was no conflict of interest happened.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
127
PEMBELIAN SAHAM DAN OBLIGASI KEMBALI BUY BACK SHARES AND BUY BACK OBLIGATION Pembelian Saham dan Obligasi Kembali adalah upaya mengurangi jumlah saham atau obligasi yang telah diterbitkan PTPN XII (Persero) dengan cara membeli kembali saham atau obligasi tersebut, yang tata cara pembayarannya dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Buy back shares or buy back obligation is an effort to reduce the total of shares or obligation issued by PTPN XII (Persero) by buying back the shares or the obligation, of which the term of payment is released as per the current rules.
Dalam tahun 2010, PTPN XII (Persero) tidak melakukan buy back terhadap saham dan obligasi yang diterbitkan.
In 2010, PTPN XII (Persero) did not do any buy back to any share or obligation.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN SOCIAL AND ENVIRONMENT RESPONSIBILITY OF THE COMPANY
128
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan dalam PTPN XII (Persero) disebut dengan Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). Pelaksanaan program ini dilaksanakan oleh Corporate Secretary. Dalam hal ini, Corporate Secretary merupakan kepanjangan tangan Direksi dalam mengoordinir pelaksanaan PKBL. Pada tahun 2010, PTPN XII (Persero) melaksanakan kegiatan PKBL dengan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:
The social and environment responsibility of PTPN XII (Persero) is called Environment Development Partnership Program. This program is conducted by the Corporate Secretary, as the representative of Directors in coordinating the implementation of the program. In 2010, PTPN XII (Persero) conducted the program with activities and budget as the following :
a. Program Kemitraan dengan realisasi anggaran tahun 2010 sebesar Rp4.259.000.000,- (empat miliar dua ratus lima puluh sembilan juta rupiah).
a. Partnership Program with budget realization 2010 for Rp 4,259,000,000 (four billion two hundred fifty nine million rupiah).
b. Program Bina Lingkungan realisasi anggaran tahun 2010 sebesar Rp2.171.979.430,- (dua miliar seratus tujuh puluh satu juta sembilan ratus tujuh puluh sembilan ribu empat ratus tiga puluh rupiah).
b. Environment Development Program with the budget realization 2010 for Rp 2,171,979,430 (two billion one hundred seventy one million nine hundred seventy nine thousand four hundred and thirty rupiah).
Untuk periode Januari - Desember 2010, PTPN XII (Persero) memberikan bantuan dana hibah untuk kegiatan sosial kemasyarakatan membantu peningkatan sektor Pendidikan, Kesehatan, Sarana Prasarana Umum, Sarana Ibadah dan Pelestarian Alam antara lain hibah bibit dalam rangka One Billion Indonesia Trees (OBIT)121.835 pohon dan tidak memberikan bantuan untuk kegiatan politik.
For the period of January - December 2010, PTPN XII (Persero) memberikan bantuan dana hibah untuk kegiatan sosial kemasyarakatan membantu peningkatan sektor Pendidikan, Kesehatan, Sarana Prasarana Umum, Sarana Ibadah dan Pelestarian Alam antara lain hibah bibit dalam rangka One Billion Indonesia Trees (OBIT)121.835 pohon dan tidak memberikan bantuan untuk kegiatan politik.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
ETIKA PERUSAHAAN COMPANY ETHICS
1. Dasar Hukum Code of Conduct
1. Legal Basis of Code of Conduct
a. Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance (GCG) Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bagian kedua, pasal 32 yang berisi aturan etika berusaha dan anti korupsi.
a. Decree of Minister of State Owned Enterprise No. 117/M-MBU/2002 dated 31 Jult 2002 regarding the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) Practice at State Owned Enterprise, Chapter 2, Article which consists of the effort ethics and anti corruption.
b. Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor SE-14/MBU/2010 tanggal 11 Nopember 2010 yang berisi tentang kualitas pelaksanaan GCG pada BUMN harus menjadi prioritas untuk ditetapkan sebagai indikator kinerja utama (Key Performance Indikator).
b. Circular Letter of State Minister of State Owned Enterprise No. SE-14/MBU/2010 dated 11 November 2010 regarding the Quality of Implementation of GCG at State Owned Enterprise which should be priotisized to be established as Key Performance Indicator.
c. Hasil Self Assessment GCG PTPN XII (Persero) tahun 2009, sehingga memerlukan perbaikan dalam penyusunan Code of Conduct PTPN XII (Persero).
c. Result of Self Assessment for GCG at PTPN XII (Persero) in 2009 needs to be revised in the arrangement of Legal References of PTPN XII (Persero).
2. Definisi Code of Conduct
2. Definition of Code of Conduct
Code of Conduct adalah pedoman umum yang menjadi dasar perilaku seluruh insan PTPN XII (Persero) dapat bekerja dan berpelrilaku dengan baik, sesuai prinsip-prinsip GCG yaitu keterbukaan (transparansi), akuntabilitas (tanggung gugat), responsibilitas (tanggung jawab), independen (tidak dalam tekanan), fairness (kewajaran/keadilan).
Code of Conduct is the general guidelines of people behavior at PTPN XII (Persero) to be able to work and well behave as per the principles of GCG, i.e. transparency, accountability, responsibilities, independence and fairness.
Code of Conduct atau panduan perilaku karyawan berisi tentang etika bisnis dan etika kerja merupakan pernyataan tertulis meliputi unsur dasar falsafah, paradigma bisnis, tata nilai, etika dan etiket yang melekat dalam jiwa seluruh insan PTPN XII (Persero) sebagai acuan untuk mencapai tujuan bisnis sebagaimana tercantum dalam visi dan misi perusahaan.
Code of Conduct or behavior guidelines for employees regarding the business ethics and work ethics in written statement which includes the basic phylosophy, business paradigm, moral values, ethics and etiquette absorbed in the hearts of people at PTPN XII (Persero) as the reference to achieve the business goals as stated in the Vision and mission of the company.
Sosialisasi penerapan dan pemantauan pelaksanaan Code of Conduct PTPN XII (Persero) dilakukan oleh Komite Good Corporate Governance yang berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara menyeluruh.
The socialization of implementation and monitoring of Code of Conduct at PTPN XII (Persero) is executed by the Committee of Good Corporate Governance who are committed to conduct the overall socialization.
3. Tujuan Penyusunan Code of Conduct a) Sebagai sistem nilai yang diamalkan untuk mewujudkan visi dan misi perusahaan secara profesional sesuai standar kerja yang ditetapkan; b) Mengembangkan perilaku yang baik sesuai dengan standar etika yang berlaku bagi seluruh insan PTPN XII (Persero);
3. Arrangement of Code of Conduct a) The value system which is conducted to achieve the Vision and Mission of the company professionally as per established work standard; b) Improve well behavior as per the ethics standard applied for all people at PTPN XII (Persero);
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
129
c) Mengembangkan hubungan yang baik antara PTPN XII (Persero) dan insan PTPN XII (Persero) dengan pihak-pihak luar yang terkait dengan usaha perusahaan berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan penerapan Etika Perusahaan;
c) Improve good relationship between PTPN XII (Persero) and the people of PTPN XII (Persero) with the external parties related to the company business based on the principles of Good Corporate Governance and the implementation of Company Ethics;
d) Meniadakan konflik kepentingan yang terjadi diantara PTPN XII (Persero);
d) Eliminate the conflict of interest happens at PTPN XII (Persero);
e) Mendorong terciptanya kondisi yang kondusif diantara insan PTPN XII (Persero) dan meningkatkan kinerja yang tinggi untuk peningkatan reputasi dan image perusahaan;
e) Encourage the condusive condition between the people of PTPN XII (Persero) and improve the high performance and company reputation and image;
f) Menjadi panduan perilaku bagi segenap insan PTPN XII (Persero) dalam melaksanakan tugasnya baik di dalam maupun di luar perusahaan sepanjang hal itu membawa nama perusahaan; dan
f) Behavior guidelines for the people of PTPN XII (Persero) in carrying out the duties either inside or outside the company as long as it brings good image for the company; and
g) Menjadi pedoman dalam menjalankan sistem manajemen mutu PTPN XII (Persero).
g) Guidelines in implementing the quality management system of PTPN XII (Persero).
4. Manfaat Code of Conduct
4. Benefit of Code of Conduct
Code of Conduct harus dilaksanakan secara konsisten sehingga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi: a. Karyawan Menjadi pedoman karyawan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan budaya perusahaan, sehinga dapat menciptakan lingkungan kerja yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, etika dan keterbukaan yang secara langsung maupun tidak langsung dapat meningkatkan produksi dan kesejahteraan karyawan secara menyeluruh. b. Perusahaan Meningkatkan nilai PTPN XII (Persero) dengan memberikan kepastian dan perlindungan kepada para stakeholders dalam berhubungan dengan PTPN XII (Persero), sehingga menghasilkan reputasi yang baik, memberikan perlindungan atas tuntutantuntutan hukum yang mungkin yang terjadi yang akhirnya dapat mewujudkan kemakmuran serta keberhasilan usaha berkelanjutan. b. Pemegang Saham Menambah keyakinan bahwa PTPN XII (Persero) dikelola secara hati-hati (prudent) efisien, transparan, akuntabel dan fair untuk mencapai tingkat profitabilitas yang diharapkan oleh Pemegang Saham dengan tetap memperhatikan kepentingan PTPN XII (Persero).
130
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Code of Conduct should be consistently conducted to give long term benefits for: a. Employee Guidelines for employees to behave properly as per the company culture and create the working environment which respects the honesty values, ethics and transparency either directly or indirectly which can improve the producttion and overall employee welfare.
b. Company Improve the values of PTPN XII (Persero) by providing security and protection to the stakeholders in connection with PTPN XII (Persero), so it will result good reputation, provide protection to legal claims which might happen, as well as to create the welfare and continuous successful business.
c. Shareholders Deepen the prudence that PTPN XII (Persero) is managed carefully, efficiently, transparently, accountably and fairly to achieve the level of profitability as expected by the Shareholders by maintaining the attention to the interest of PTPN XII (Persero).
4. Community and other related parties Community and other related parties will enjoy the good relationship with PTPN XII (Persero), as the company is managed based on the principles of Good Corporate Governance. The good relationship will create the welfare of community in economy and social.
4. Masyarakat dan pihak lain yang terkait Masyarakat dan pihak lain akan merasakan adanya hubungan yang baik dengan PTPN XII (Persero) karena pengelolaan perusahaan dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance. Hubungan yang baik ini akan menciptakan kesejahteraan ekonomi sosial bagi masyarakat. 5. Falsafah 1. Bekerja untuk menghasilkan yang terbaik;
5. Phylosophy
1. Work to achive the best;
2. Meraih sukses dengan kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama;
2. Achieve the success with work hardly, work smart and cooperation;
3. Memberikan nilai dan makna bagi seluruh stakeholders;
3. Provide values stakeholders;
4. Tumbuh kembang secara berkelanjutan.
4. Continues growth and development.
6. Paradigma PTPN XII (Persero)
and
meanings
to
all
6. Paradigm of PTPN XII (Persero) 1. People of N 12 is the agent of professional agro business who has a loyal integrity to the company and is an important asset for the company. 2. Change is an opportunity not a threat and would be happening anytime and anywhere, so the innovation would always conducted.
1.
Semua insan N 12 adalah pelaku agribisnis yang profesional, memiliki integritas yang setia kepada perusahaan dan merupakan aset terpenting bagi perusahaan.
2.
Perubahan adalah peluang bukan ancaman dan pasti terjadi kapanpun dan dimanapun, sehingga pembaharuan harus terus dilakukan.
3.
Fakta dan Data menjadi pertimbangan utama dalam setiap pengambilan keputusan.
3. Facts and data would become the main consideration in each decision making.
4.
Pengetahuan dalam berbagi bentuknya merupakan alat untuk meningkatkan produktivitas sumber daya.
4. Knowledge in sharing is a tool to improve the productivity of resources.
5.
PTPN XII (Persero) mengembangkan organisasi dengan modal efektif, efisian dan fleksibel.
5. PTPN XII (Persero) develops the organization by effective, efficient and flexible capital.
6.
Setiap kegiatan harus mengutamakan keunggulan untuk menghasilkan nilai tambah melalui kreativitas dan inovasi.
6. Each activity should prioritize the superiority to achive the added value through the creativity and innovation.
7.
Pertumbuhan, perkembangan dan kesinambungan perusahan sangat bergantung pada pengetahuan dan pengusaan pasar, strategi persaingan, serta kepuasaan pelanggan.
7. Growth, development and company continuity very depend on the knowledge and marketing mastering, competition strategy and customer satisfaction.
8.
Kesadaran akan kesalingketergantungan sangat bermanfaat untuk mewujudkan kerjasama yang sinergis.
8. Awareness of dependency to each other is very beneficial to achieve the synergic cooperation.
9.
Sumber daya manusia dibangun melalui pengembangan kompetensi sebagai investasi.
9. Human resources is built through the development of competence as investment.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
131
10. Penghargaan diberikan kompetensi dan kinerja.
132
10. Rewards are given based on the competence and performance.
berdasarkan
11. Hubungan industrial yang harmonis dikembangkan atas dasar kemitraan yang setara.
11. Harmonious industrial relationship developed based on the equal partnership.
12. Hubungan kerjasama yang sinergis dengan masyarakat, pemerintah dan stakeholders lainnya, dilaksanakan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan mengembangkan tanggung jawab sosial pada masyarakat sekitar.
12. Synergic partnership with the community, government and stakeholders is conducted to maintain the environment preservation and improve the social responsibility for the surrounding community.
is
7. Tata Nilai Tata nilai adalah nilai-nilai dasar yang sesuai dengan prinsip-prinsip GCG yang dianut, dipedomani serta dijunjung tinggi oleh insan PTPN XII (Persero) sebagai perilaku dalam kehidupan sehari-hari dan dimanifestasikan dalam bekerja maupun beraktifitas lainnya. Tata nilai PTPN XII (Persero) tersebut adalah SPIRIT yang meliputi: a. Sinergi Selalu memadukan berbagi kekuatan yang saling mendukung untuk mencapai hasil yang terbaik.
7. Moral Value Moral value is the basic value as per the principles of GCG which is believed and used as guidance and highly respected by the people of PTPN XII (Persero) in daily life behavior and manifested when working or doing other activities. The moral value of PTPN XII (Persero) is calles SPIRIT which includes :
b. Profesionalitas Wujud dari sikap insan PTPN XII (Persero) sebagai pelaku agribisnis yang loyal kepada perusahaan dan memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugas dan perannya, menghasilkan produk bernilai tinggi dan selalu berupaya meningkatkan kompetensi.
b. Professionalism Result of attitude of people of PTPN XII (Persero) as a loyal doer of agro business to the company and has high commitment in carrying out the duties and roles and achive high value product and improve the competency.
c. Integritas Selalu berpegang teguh pada prinsip kebenaran dalam menjalankan tugas dan perannya sesuai peraturan yang berlaku secara jujur, konsisten dan sepenuh hati.
c. Integrity Always believe to the principle of truth in carrying out the duties and roles as per the current rules with honest, consistency and wholeheartedness.
d. Responsibilitas Selalu menggunakan logika berpikir (untuk mempertimbangkan untung dan rugi) kesadaran diri, mengembangkan imajinasi maupun mendengarkan suara hati dalam mengambil setiap keputusan dan tindakan.
d. Responsibility Always us logic thought to consider the profit and loss, self awarenes, develop imagination or listen to the consience in making decision or taking action.
e. Inovasi Selalu mengembangkan dan memperbaiki diri atau keadaan secara kreatif dengan semangat “hari esok harus lebih baik dari hari ini dan kemarin”.
e. Innovation Always develop and corret him/herself or situation creatively with the spirit that “tomorrow would be better than today and the day before”.
f. Transparansi Selalu menjunjung tinggi keterbukaan dan keadilan.
f. Transparency Always respect the transparency and justice.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
a. Synergy Always integrate and share the strength supporting to achieve the best result.
8. Etika Bisnis
8. Business Ethics
Pengelolaan bisnis PTPN XII (Persero) dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip umum etika berbisnis, prinsip ekonomi, pengelolaan sumber daya manusia yang mengutamakan kualitas serta memegang teguh etika kerja.
Business management of PTPN XII (Persero) is conducted based on general principles of business ethics, management of human resources which prioritize the quality and respect the work ethics.
Dalam melakukan transaksi/perjanjian usaha dengan pihak luar, PTPN XII (Persero) selalu berusaha mentaati peraturan perundangundangan. Apabila peraturan perundangundangan tidak lengkap sehingga memberikan kesan yang dapat diintepretasikan sebagai peluang, PTPN XII (Persero) tetap memilih bersikap jujur dalam melakukan tugasnya.
In doing the transaction/business agreement with external parties, PTPN XII (Persero) is always compliant to the laws. In case the laws is not complete and creates the impression which can be interpreted as opportunity, PTPN XII (Persero) keeps choosing to be honest in carrying out the duties.
Untuk menjamin bahwa Code of Conduct ini dapat berjalan dengan sebaik-baiknya, maka sikapsikap di bawah ini dituntut untuk dilaksanakan oleh segenap insan PTPN XII (Persero): 1. Tidak meneruskan upaya dari suatu yang diperkirakan akan menguntungkan PTPN XII (Persero), tetapi untuk mencapainya akan mengorbankan prinsip kebijakan ini;
To ensure that the Code of Conduct is well conducted, the attitudes below are demanded to be conducted by all people of PTPN XII (Persero): 1. Not to continue any effort of something assumed to be beneficial to PTPN XII (Persero), but to achieve it by sacrificing the principle of this policy;
2. Melaporkan adanya kemungkinan pelanggaran terhadap undang-undang, peraturan-peraturan yang berlakuk kepada atasannya dalam hubungannya dengan transaksi/perjanjian usaha;
2. Report any possibility of deviation to the laws or rules applying to the superior in relations to the transaction/business agreement;
3. Mematuhi semua peraturan, ketentuan serta kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh PTPN XII (Persero) mengenai keuangan, akuntasi dan pengawasan dengan mencatat semua transaksi secara benar dalam pembukuannya;
3. Adhere to all rules and policies which have been established by PTPN XII (Persero) regarding finance, accounting, and monitoring by recording all transactions correctly in the book;
4. Bersedia bersikap terbuka auditor dengan tidak menyembunyikan atau memalsukan fakta-fakta atau keterangan.
4. Willing to be open to the Auditor by not hiding or faking the facts or data.
Sikap-sikap tersebut diatas diwujudkan dalam beberapa komitmen sebagai berikut: 1. Komitmen Terhadap Perilaku Insan PTPN XII (Persero); 2. Komitmen Terhadap Karyawan; 3. Komitmen Terhadap RUPS; 4. Komitmen Terhadap Pelanggan; 5. Komitmen Terhadap Pemasok/Penyedia Perusahaan; 6. Komitmen dengan Investor; 7. Komitmen dengan Kreditur dan Bank; 8. Komitmen Terhadap Pemerintah dan Regulator; 9. Komitmen Terhadap Pesaing; 10. Komitmen Terhadap Auditor;
The attitudes above should be conducted in the commitments below : 1. Commitment to the People Behavior of PTPN XII (Persero); 2. Commitment to the Employees; 3. Commitment to the Annual General Shareholders Meeting; 4. Commitment to the Customers; 5. Commitment to the Suppliers; 6. Commitment to the Investors; 7. Commitment to the Creditors and Banks; 8. Commitment to the Government and Regulator; 9. Commitment to the Competitors; 10. Commitment to the Auditor;
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
133
11. Commitment to the Community, Partners and Environment; 12. Commitment to the Mass Media, People Association, Community Organization; 13. Commitment to the Labor Union; 14. Commitment to the University and Research Foundation; 15. Commitment to the Legislatives; and 16. Commitment to the Strategic Partner.
11. Komitmen Terhadap Masyarakat Sekitar, Mitra Binaan dan Lingkungan; 12. Komitmen Terhadap Media Massa, LSM dan Organisasi Kemasyarakatan; 13. Komitmen Terhadap Serikat Pekerja; 14. Komitmen Terhadap Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian; 15. Komitmen Terhadap Legislatif; dan 16. Komitmen Terhadap Mitra Strategis.
134
9. Etika Kerja Insan PTPN XII (Persero)
9. Work Ethics at PTPN XII (Persero)
Etika Kerja adalah moral kerja yang harus dimiliki oleh setiap individu dan dipedomani sebagai detektor yang mengarahkan individu untuk melakukan perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan buruk. Etika Kerja mengatur insan PTPN XII (Persero) dalam bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja dengan pihak-pihak didalam dan di luar perusahaan dalam membangun budaya kerja dan budaya perusahaan.
Work Ethics is the work moral which should be possessed by each individual and guided as detector which directs the individual to do the good thing and leave the bad thing. The work ethics rules the people of PTPN XII (Persero) to have attitude, behavior, interaction and carry out the work with internal and external parties in the company in developing the work culture and the company culture.
Dalam hal pelaksanaan Etika Kerja PTPN XII (Persero), wajib melaksanakan hal-hal sebagai berikut: 1. Tuntunan Perilaku Individu, yang terdiri: a. Sikap individu terhadap perusahaan; b. Sikap individu dalam perusahaan dengan wewenang dan jabatannya; c. Hubungan individu dalam perusahaan dengan atasan dan bawahannya; d. Hubungan antar sesama individu dalam perusahaan; e. Hubungan individu dalam perusahaan dengan individu stakeholders lainnya. 2. Kepatuhan Terhadap Hukum dan Peraturan Perundang-undangan; 3. Kerahasiaan Informasi; 4. Pemberian dan Penerimaan Hadiah; 5. Benturan Kepentingan; 6. Keterlibatan Dalam Aktivitas Politik; 7. Melindungi Aset Perusahaan; 8. Ketepatan Pencatatan.
In the implementation of Work Ethics, PTPN XII (Persero) should carry out the following : 1. Individual Behavior Guidelines includes : a. Individual attitude to the company; b. Individual attitude in the company with the authority and position; c. Individual relationship in the company with the superiors and subordinates; d. Relationship between individual in the company; e. Individual relationship in the company with other stakeholder individual. 2. Compliance to the Laws and Regulations; 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Information Confidentiality; Giving and Receiving Gifts; Conflict of Interest; Involvement in Politics; Protect the Company Asset; Recording Promptness.
10. Etiket Kerja Insan PTPN XII (Persero)
10. People Work Etiquette at PTPN XII (Persero)
Etiket Kerja adalah tata cara kerja yang dilakukan oleh individu menurut norma (aturan) kerja yang berlaku. Dalam prakteknya harus selalu dihubungkan dengan moral kerja. Setiap insan PTPN XII (Persero) diharapkan senantiasa menerapkan etiket kerja yang dimiliki sebagai bekal kemajuan perusahaan di masa mendatang.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Work Etiquette is the work terms and conditions by individual according to the current work norms. In the practice, work etiquette should be connected to the work moral. Each people at PTPN XII (Persero) is expected to implement the work etiquette as the reference of company development in the near future.
Buah Kopi Coffee Fruits
Panen dan penyortiran kakao Harvest and sorting of cocoa
SELF-ASSESSMENT PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE SELF-ASSESSMENT OF GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATION Penerapan Good Corporate Governance dalam lingkup usaha PTPN XII (Persero) merupakan konsekuensi Keputusan Menteri BUMN Nomor : Kep-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance. Dalam pelaksanaan Good Corporate Governance terdapat aspek yang dinilai mengenai konsistensi dan komitmen PTPN XII (Persero) melalui self-assessment. Adapun aspek Good Corporate Governance yang dilakukan selfassessment meliputi:
The Implementation of Good Corporate Governance in the scope of PTPN XII (Persero) is as the result of Decree of Minister of State Owned Enterprise No. Kep-117/MMBU/2002 regarding the Implementation of Good Corporate Governance. In the implementation of Good Corporate Governance there are aspects to be assessed regarding the consistency and commitment of PTPN XII (Persero) through the self-assessment. The aspects of Good Corporate Governance to be assessed are the following :
1. Aspek Hak dan Tanggung Pemegang Saham/ RUPS;
1. Aspect of Rights and Responsibilities of Shareholders/ Annual General Shareholders Meeting;
2. Aspek Kebijakan Good Corporate Governance;
2. Aspect of Policy of Good Corporate Governance;
3. Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Komisaris;
3. Aspects of Implementation of Good Corporate Governance for Commissioners;
4. Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Komite Komisaris;
4. Aspects of Implementation of Good Corporate Governance for Commissioners Committee;
5. Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Direksi;
5. Aspects of Implementation of Good Corporate Governance for Directors;
6. Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi SPI;
6. Aspects of Implementation of Good Corporate Governance for Labor Union;
7. Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Sekretaris Perusahaan;
7. Aspects of Implementation of Good Corporate Governance for Corporate Secretary;
8. Aspek Pengungkapan Informasi; dan
8. Aspects of Information Disclosure; and
9. Aspek Komitmen.
9. Aspects of Commitment.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
135
Pemeringkatan aspek-aspek tersebut didasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor : Kep-117/MMBU/2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance. Berikut hasil self-assessment yang dilaksanakan oleh PTPN XII (Persero):
The ranking is based on aspects of the Decree of Minister of State Owned Enterprise No. Kep-117/M-MBU/2002 regarding the Implementation of Good Corporate Governance. Below are the result of self-assessment carried out by PTPN XII (Persero):
ASPEK ASPECT
STANDAR STANDART
REALISASI RESULT
SELISIH DIFFERENCE
01
Aspek Hak dan Tanggung Pemegang Saham/RUPS Aspect of Rights and Responsibilies of Shareholders/Annual General Shareholder Meeting
9,0000
6,8760
2,1240
02
Aspek Kebijakan Good Corporate Governance Aspect of Policy of Good Corporate Governance
7,9998
7,585
0,4148
03
Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Komisaris Aspect of Implementation of Good Corporate Governance for Commissioners
27,0003
18,8683
8,1320
04
Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Komite Komisaris Aspect of Implementation of Good Corporate Governance for Commissioners Committee
6,0000
5,7500
0,2500
05
Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Direksi Aspect of Implementation of Good Corporate Governance for Directors
26,6998
22,6788
4,0210
06
Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi SPI Aspect of Implementaion of Good Corporate Governance for Labor UnionI
3,0000
2,8466
0,1534
07
Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Sekretaris Perusahaan Aspect of Implementation of Good Corporate Governance for Corporate Secretary
3,0000
3,0000
0,0000
08
Aspek Pengungkapan Informasi Aspect of Information Disclosure
7,0007
5,7264
1,2743
09
Aspek Komitmen Aspects of commitment
10,0001
8,5557
1,4445
99,7007
81,8868
17,8139
NO
Hasil Self Assessment
Result of Self Assessment
Berdasarkan hasil self-assessment tersebut, maka hasil penilaian Good Corporate Governance pada PTPN XII (Persero) secara keseluruhan mencapai 82,13% dari standar pencapaian assessment 99,7007. Dalam hal ini penunjang utama perolehan tersebut adalah pencapaian dari Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Dewan Komisaris dengan assessment 18,8683 dan Aspek Penerapan Good Corporate Governance Bagi Direksi dengan assessment 22,6788.
Based on the result of self-assessment, the measurement of Good Corporate Governance to PTPN XII (Persero) as a whole was 82.13% from the standard of assessment 99,7007. The main support of the achievement is from the implementation of Good Corporate Governance. For Board of Commissioners, the assessment result was 18,8683, and for the Directors, the assessment result was 22,6788.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
DR. Ir. Delima H. Azhari, M.Si. Komisaris Utama
President Commissioner
136
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Ir. Nurhidayat, MM Direktur Utama
President Director
Data Perusahaan Company Data
PROFIL DEWAN KOMISARIS PROFILE OF BOARD OF COMMISSIONERS
[5]
[4]
138
[2]
[1]
[3]
1
Komisaris Utama President Commissioner
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si.
2
Komisaris Commissioner
Hambra, S.H., M.Hum.
3
Komisaris Commissioner
Ir. Syukur Iwantoro,M.S.,M.B.A
4
Komisaris Commissioner
Drs. Abdul Djalil Madjid,M.M.
5
Komisaris Commissioner
Drs. Nukman Ch. Sangadji, M.Hum.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
[5]
Dr. Ir. Delima H. Azhari, M.Si. Komisaris Utama President Commissioner
Lahir di Tanjung Karang pada tanggal 4 Desember 1956. Menjabat sebagai Komisaris Utama PTPN XII (Persero) sejak tahun 2008. Lulus Pendidikan Program Doktor (S3) Program Agricultural Economic di University of Illinois, Urbana Champaign, USA tahun 1991 dan lulus Pendidikan Lemhanas KSA 15 tahun 2007. Meniti karir sejak tahun 1979 sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Departemen Pertanian.
She was born in Tanjung Karang date 4 December 1956. She has been positioned as President Commissioner of PTPN XII (Persero) since 2008. She was graduated from Doctorate Program of Education, Agricultural Economics Program of University of Illinois, Urbana Champaign, USA in 1991 and graduated from National Defence Institute – KSA 15 in 2007. She started her career in 1979 as a Civil State Employee Candidate at Agriculture Department.
Selain menjadi Komisaris Utama PTPN XII (Persero), beberapa jabatan penting yang pernah beliau jabat : Ketua Kelompok Konsultan Pertanian pada Center for Implementation Studies (1992-1997), Komisaris PTPN XI ( Persero) (1998-2003), menjadi Komisaris Utama PTPN XI (Persero) (2003-2008), dan pada tahun 2008 sampai dengan sekarang menjadi Komisaris Utama PTPN XII (Persero). Beberapa jabatan penting di Departemen Pertanian dan organisasi kemasyarakatan. Selain itu, beliau juga aktif dalam kunjungan luar negeri dalam kaitannya dengan masalah pertanian, antara lain Spanyol, USA, Korea, Australia, Thailand, Malaysia, Filipina, Tunisia, Italia, China, India dan lain-lain. Dalam berkarir beliau menerima banyak prestasi dan penghargaan, antara lain : Satyalancana Wira Karya pada 5 Juli 2000, Citra Karya Bhakti Pertiwi tahun 2001, Satya Lancana Pembangunan pada 16 Agustus 2002, dan lain-lain.
Several other important positions she had been in are : Chairman of Agricultural Consultant Group at the Center for Implementation Studies (1992-1997), Commissioner of PTPN XI (Persero), President Commissioner of PTPN XI (Persero) (2003-2008), and to be President Commissioner of PTPN XII (Persero) (2008-now), and also the other important positions at the Agriculture Department and Community organizations. Apart from that she actively travels outside the country for the purpose of agriculture, for example : Spain, USA, Korea, Australia, Thailand, Malaysia, Philipines, Tunisia, Italy, China, India, etc. She has received some rewards for her good performance for example: Satyalancana Wira Karya on 5 July 2000, Citra Karya Bhakti Pertiwi in 2001, Satya Lancana Pembangunan on 16 August 2002, etc.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
139
Ir.SyukurSH, Hambra, Iwantoro,M.S.,M.B.A M.Hum Komisaris Commissioner
Lahir di Ketapang, Maluku pada tanggal 10 Oktober 1968. Lulus Sarjana S1 dari Fakultas Hukum Universitas Pattimura, Maluku pada tahun 1994. Kemudian lulus S2 dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, jurusan Hukum Bisnis pada tahun 2005. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PTPN XII (Persero). Jabatan penting yang pernah diduduki antara lain : Kasubbag Pertimbangan Mutasi SDM BUMN Badan Pembina BUMN Kementrian Pendayagunaan BUMN/ Badan Pembina BUMN pada tahun 1999-2000. Kasubbag Penyusunan Perudang-undangan, Badan PM & PBUMN - Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN pada tahun 2000-2001. Kasubbag TU-Ditjen PBUMN/Staf Khusus Ditjen Pembinaan BUMN-Ditjen Pembinaan BUMN, Depar-temen Keuangan pada tahun 2001-2002. Kasubbag Humas BUMN, Kementrian Negara BUMN pada tahun 2002-2006 dan sebagai Kabag. Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan Perundang-undangan Kementrian BUMN dari tahun 2006 sampai sekarang.
He was born in Ketapang, Maluku dated 10 October 1968. He was graduated form Law Department of Pattimura University, Maluku in 1994. He achieved his Post Graduate from Gajah Mada University Yogyakarta in Business Law in 2005. He is currently positioned as Commissioner of PTPN XII (Persero). Other important position are : Head of Sub Division of Human Resources Mutation Consideration of State Owned Enterprise, Advisory Division of State Owned Enterprise, Ministry of Empowerment of State Owned Enterprise/ Advisory Division of State Owned Enterprise in 1999-2000. Head of Sub Division of Laws Arrangement, Division of PM & PBUMN - Investment Board and Advisory of State Owned Enterprise in 2000-2001; Head of Sub-Division of General Affairs Directorate General of PBUMN/Special Staff of Directorate General of Advisory of State Owned Enterprise - Directorate, Department of Finance in 2001-2002; Head of Sub-Division of Public Relations of State Owned Enterprise in 2002-2006; Head of Division of Company Management Implementation and Laws of Ministry of State Owned Enterprise in 2006 – now.
Drs. dijNukman daM lilajDChalid .A .srDSangadji, M.Hum Komisaris sirasimoK Commissioner renoissimmoC
Lahir di Ambon, Maluku pada tanggal 14 Pebruari 1952. Lulus dari Akademi Penerangan, Departemen Penerangan RI di Jakarta tahun 1975. Lulus Sarjana Publisistik (S1), Jakarta tahun 1981. Lulus Program S2 Hukum Bisnis, Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran tahun 2004. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PTPN XII (Persero). Jabatan penting yang pernah diduduki, antara lain : sebagai Direktur Administrasi dan Keuangan Perjan TVRI, pada 14 Agustus 2000 – 20 Juni 2001. Sebagai Kepala Biro Umum Kementrian Komunikasi dan Informasi pada Desember 2001 – 1 Juni 2005. Sebagai Kepala Biro Umum dan Humas, Departemen Komunikasi dan Informatika pada Juni 2005 – 29 November 2007 dan sebagai Kepala Biro Perencanaan dan SDM Kementrian BUMN pada 30 November 2007 – sekarang.
140
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
He was born in Ambon, Maluku dated 14 February 1952. He was graduated from the Academy of Information, Department of Information the Republic of Indonesia in Jakarta in 1975. He achieved his University Graduate in Publistic, Jakarta in 1981. He achieved his Post Graduate in Business Law from Law Department of Padjadjaran University in 2004. He is currently positioned as Commissioner of PTPN XII (Persero). Other important position are : Director of Administration and Finance of Television of Republic of Indonesia from 14 August 2000 to 20 June 2001, Head of General Affairs Bureau, Ministry of Communication and informatic in December 2001 to 1 June 2005. Head of General Affairs Bureua and Public Relation, Department of Communication and Informatics in June 2005 to 29 November 2007. Head of Planning Bureau and Human Resources, Ministry of State Owned Enterprise on 30 November 2007 – now.
Ir.Syukur Ir. SyukurIwantoro,M.S.,M.B.A Iwantoro, MS.MBA Komisaris Komisaris Commissioner
Lahir di Situbondo, Jawa Timur pada tanggal 30 Mei 1959. Lulus Sarjana S1 IPB-Bogor, Sarjana Peternakan pada tahun 1982. Lulus S2 IPB-Bogor Bidang Perenca-naan Wilayah dan Pedesaan pada tahun 1987, dan menyelesaikan pendidikan MBA Agribisnis, di Inggris tahun 1994. Saat ini menjabat sebagai Komisaris PTPN XII (Persero). Meniti karir sebagai Staf Biro Kerjasama Luar Negeri Departemen Pertanian (1987-1989). Jabatan penting yang pernah diduduki antara lain: Direktur Pengembangan Mutu Hasil Pertanian, Departement Pertanian (1998-1999), Sebagai Kepala Pusat Standardisasi & Akreditasi Pertanian, Departement Pertanian (1999-2004), menjadi Ketua Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Perta-nian, Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Investasi (2010–sekarang). Beberapa jabatan penting lainnya adalah Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Rantai Pendingin, dan Ketua Komisi Wisata Agro (2009 – sekarang). Selain itu, beliau juga aktif dalam kunjungan luar negeri dalam kaitannya dengan masalah pertanian, antara lain : Maroko, Amerika Serikat, Jepang, Genewa, Italy, Mexico, Australia dan lain-lain.
He was born in Situbondo, East Java date 30 Mei 1959. He was graduated from Animal Husbandry Department of Institute of Agriculture Bogor in 1982. He achieved his post graduated from Institute Agriculture Bogor at Regional and Village Planning in 1987. He achieved his MBA in Agro Business, England in 1994. He is currently positioned as Commissioner of PTPN XII (Persero). He started his career in 1987 as staff of Foreign Cooperation Bureau, Agriculture Department. He has had important positions in 1998-1999 as Director of Quality Development of Agriculture Product, Department of Agriculture. In 1999-2004 as the Head of Standardization Center and Agriculture Accreditation, Department of Agriculture. In 2010 – now he is positioned as the Chairman of Agriculture, Ministry Bureaucracy Reformation Team, Expert Staff of Minister of Agriculture on Investment. Many important position are as Chairman of Dewan Kehormatan Asosiasi Rantai Pendingin, Chairman of Agro Tourism Commision. He also actively travels outside the country for the purpose of agriculture, for example: Marocco, United States of America, Japan, Genewa, Italy, Mexico, Australia etc.
Drs. Abdul Djalil Madjid, MM. Komisaris Commissioner
Lahir di Padang pada tanggal 20 Oktober 1947. Menjabat sebagai Komisaris PTPN XII (Persero) sejak tahun 2003. Lulus pendidikan AKABRI Polisi Tahun 1970, PTIK tahun 1978, SESKO ABRI Polisi Tahun 1984 dan Lemhanas Tahun 1996. Meniti karir di kepolisian sejak 1970 sebagai PA Staf Komwil 75 Jakarta Timur sampai Kadis Bintal Polri tahun 1998. Tahun 2002 menjabat sebagai Direktur Umum/ SDM PT Tuna Mas Samudra. Dalam berkarir, beliau menerima banyak prestasi dan penghargaan, antara lain : Satya Lancana Ksatria Tamtama. Satya Lancana Karya Bakti, Satya Lancana Kesetiaan 24 Tahun, Satya Lancana Dwiya Sistha , TK Bintang Bhayangkara Nararya.
He was born in Padang dated 20 October 1947. He is currently positioned as Commissioner of PTPN XII (Persero) since 2003. He was graduated from the Indonesian Police Academy in 1970, PTIK in 1978, SESKO ABRI Police in 1984 and Lemhanas (National Defence Institute) in 1996.He started his career in Police Department in 1970 as the PA Staff Komwil 75 in East Jakarta up to the Head of Division of Police Bintal in 1998 and as Director of General Affairs/Human Resources at PT Tuna Mas Samudra. He has received some rewards for his good performance for example : Satya Lancana Ksatria Tamtama, Satya Lancana Karya Bakti, Satya Lancana Dwiya Sistha and TK Bintang Bhayangkara Nararya.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
141
PROFIL DEWAN DIREKTUR PROFILE OF BOARD OF DIRECTORS
[5]
142
[2]
[1]
[3]
[4]
1
Direktur Utama President Director
Ir. Nurhidayat, M.M.
2
Direktur Keuangan Finance Director
Drs. Sahala Hutasoit
3
Direktur Produksi Production Director
Ir. Danu Rianto
4
Direktur Pemasaran, Perencana & Pengembangan Marketing, Planning & Development Director
Ir. Sugeng Budi Rahardjo
5
Direktur SDM & Umum Human Resource and General Affair Director Director
Ir. Soewarno, M.M.
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Ir. Nurhidayat, MM Direktur Utama President Director
Lahir di Lahat pada tanggal 28 Pebruari 1961. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) sejak tahun 2009. Lulus Sarjana Strata S1 Institut Pertanian Bogor tahun 1984 dan lulus Magister Manajemen Institut Pertanian Bogor tahun 1995. Meniti karir mulai dari bawah sebagai Asisten Tanaman PTP XXIII di Bengkulu tahun 1985. Di PTPN XII (Persero) pernah menjadi Manajer di beberapa Kebun dan Kepala Bagian SPI. Bulan April 2007 mendapat amanah sebagai Direktur Produksi PTPN XII (Persero). Sejak Januari 2009 diangkat sebagai Direktur Utama PTPN XII (Persero). Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Pemasaran Bersama Nusantara selama bekerja aktif di beberapa organisasi profesi
He was born in Lahat dated 28 February 1961. He has been positioned the President Director of PT Perkebunan Nusantara XII since 2009. He was graduated from Institute of Agriculture Bogor in 1984 and having Magister Management from Institute of Agriculture Bogor in 1995. He started his career as the Assistant of Plant of PTP XXIII in Bengkulu in 1985. At PTPN XII (Persero), he was positioned as Manager at several plantation and Head of Internal Audit Department. In April 2007, he was positioned as President Director of PTPN XII (Persero). He is currently positioned as Commissioner of Joint Marketing Nusantara. Apart from the positions above, he also actively participats ini several professional organizations.
Drs. Sahala Hutasoit Direktur Keuangan Financial Director
Lahir di Pematang Siantar pada tanggal 26 Nopember 1954. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Perusahaan dari Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) tahun 1983. Meniti karir dari tahun 1975 sebagai Karyawan di Departemen Keuangan, dan pada tahun 1993 menjabat sebagai Kepala Seksi Persiapan Produksi pada Dit. Pembiayaan Pangan Ditjen Moneter, Kepala Bidang Usaha Jasa Penilai, Kementrian BUMN sejak 2 April 2002. Jabatan lainnya adalah Komisaris PTPN XII (Persero) sejak tahun 20092010. Kemudian pada tahun 2010 s.d. sekarang Beliau menjadi Direktur Keuangan PTPN XII (Persero).
He was born in Pematang Siantar dated 26 November 1954. He was graduated from Enterprise Economy Department of Krisnadwipayana University in 1983. Started his career as an employee of Financial Department in 1975 and in 1993 he was positioned as Head of Sub Division in Production at the Food Financing Directorate and the Directorate General of Monetary. Since 2 April 2002, he was a Head of Appraisal on Services of Ministry State Owned Enterprise. Other important position are Commissioner of PTPN XII (Persero) since 2009-2010. In 2010 – now he has been positioned as Finance Director of PTPN XII (Persero).
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
143
Ir. Danu Rianto Direktur Produksi Production Director
Lahir di Blitar pada tanggal 22 Agustus 1962. Mendapat gelar Sarjana Pertanian Program Agronomi Institut Pertanian Bogor tahun 1985. Meniti karir dari bawah sebagai Asisten Tanaman tahun 1987 di PTP XXIX. Pada tahun 1998, menjadi Manajer Kebun Gunung Gumitir, Banyuwangi, dan beberapa kebun lainnya. Tahun 2006 menjadi Kepala Bagian di Bagian Kayu dan pada tahun 2007 menjadi Direktur SDM & Umum PTPN XII (Persero). Sejak tahun 2009 menjabat sebagai Direktur Produksi PTPN XII (Persero).
He was born in Blitar dated 22 August 1962. He was graduated from Agronomy Department of Institute of Agriculture Bogor in 1985. Started his career as the Assistant of Plant of PTP XXIX. In 1998, he was positioned as Manager of Gunung Gumitir Estate, Banyuwangi, and also at several plantations. In 2006, he once was positioned as of Timber Department and for 2007 positioned as Human Resources and General Affairs Director of PTPN XII (Persero). Since January 2009, he has been positioned as Production Director of PTPN XII (Persero).
Ir. Sugeng Budi Rahardjo
Direktur Pemasaran & Renbang Marketing, Planning & Development Director Lahir di Boyolali pada tanggal 29 Juli 1959. Mendapatkan gelar sarjana program Studi Agronomi Universitas Gajah Mada tahun 1981. Meniti karir dari bawah sebagai Asisten Tanaman di Kebun Zeelandia, PTP XXIII tahun 1984. Menjadi Manajer kebun pada tahun 1998 di kebun Banjarsari, dan beberapa Kebun lainnya. Sejak April 2007 diangkat sebagai Direktur Pemasaran & Renbang PTPN XII (Persero). Aktif sebagai Pengurus BPP AEKI Pusat dan BPD AEKI Jawa Timur.
He was born in Boyolali dated 29 July 1959. He was graduated from Agronomy Department of Gajah Mada University in 1981. Started his career as the Assistant of Plant in Zeelandia Estate, PTP XXIII in 1984. He have been Manager in Banjarsari Estate in 1998 and also at several plantations. Since April 2007 he was positioned as Marketing, Planning & Development Director of PTPN XII (Persero). He actively participates as an Executive of BPP Central AEKI and BPD AEKI East Java.
Ir. Soewarno, M.M.
Direktur SDM & Umum HR & General Affairs Director Lahir di Mojokerto pada tanggal 16 November 1954. Mendapat gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Jember tahun 1981 dan gelar Magister Ekonomi dari Universitas Jember tahun 2002. Meniti karir sebagai karyawan Staf Kebun Kalisat/Jampit tahun 1982. Menjadi Asisten Tanaman Kebun Sumber Jambe pada tahun 1985. Menjadi Manajer Kebun Blawan pada tahun 1998 dan beberapa Kebun lainnya. Menjabat sebagai Manajer Wilayah sejak 1 Mei 2007 sampai dengan 13 Mei 2009. Sejak 13 April 2009 menjabat sebagai Direktur SDM & Umum PTPN XII (Persero).
144
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
He was born in Mojokerto dated 16 November 1954. He was graduated from Jember University having Agricultural degree. He achieved his Magister Economy from Jember University in 2002. Started his career as an employee in Kalisat/Jampit Estate in 1982. As the Assistant of Plant in Sumber Jambe Estate in 1985. He was positioned as Manager of Blawan Estate in 1998 and also at several plantations, Since 1 May 2007 he was an Area Manager. Since 13 April 2009 he has been positioned as Human Resources and General Affairs Director of PTPN XII (Persero).
PRODUK USAHA BUSINESS PRODUCTS Lingkup Bidang Usaha
Scope of Business
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan yang baru disahkan pada bulan Agustus 2008, maksud dan tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perusahaan untuk menghasilkan barang dan atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai perusahaan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan sebagaimana dimaksud di atas, Perseroan menjalankan kegiatan usaha antara lain:
In accordance with the Articles of Association which bari passed in August 2008, the purpose and objective of the company is doing business in the field of agro business and agro-industry, and optimizing the utilization of company resources to produce goods and or services of high quality and strong competitiveness, and the pursuit of profit in order to enhance shareholder value by applying the principles of limited liability companies. To achieve its goals and objectives referred to above, the Company’s business activities include:
a. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan tanaman pada lahan Hak Guna Usaha (HGU) serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. Adapun luas HGU yang dimiliki adalah 812.784.740 ha.
a. Cultivation of crops, including clearing and land preparation, seeding, planting and maintenance of plants on land Hak Guna Usaha (HGU) and perform other activities in connection with the cultivation of plants. The area of HGU owned is 812,784,740 ha.
b. Produksi, meliputi pemungutan hasil tanaman dan pengolahan hasil dari kebun sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
b. Production, includes cropping and processing the results of his own garden as well as from other parties into semi-finished goods or finished goods.
c. Perdagangan, meliputi penyelenggaran kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan barang lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
c. Trade, covers the delivery of marketing activities various products and to make other goods trading activities related to the activities of the Company.
d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, aneka kayu, agrowisata, agribisnis dan industri hilir lainnya.
d. Business development of agriculture, various timber, agro-tourism, agribusiness and other downstream industries.
e. Selain kegiatan tersebut, perusahaan juga melakukan kegiatan usaha dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industri kompleks, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olahraga dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
e. In addition to these activities, the company also conducts business activities in order to optimize utilization of resources for the trading house, industrial estate development, agro-industrial complexes, shopping centers / malls, offices, warehousing, tourism, hotels, resorts, sports and recreation, rest area , Hospitals, education and research, telecommunications infrastructure and energy resources, rental services, consulting services of agriculture, plantation development services, and operation of facilities and infrastructure owned by the company.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
145
DATA JARINGAN USAHA DATA OF COMPANY NETWORK
Kantor Pusat PTPN XII (Persero) beralamat di Jl. Rajawali No. 44 Surabaya, Jawa Timur., dengan Kebun dan Unit Usaha tersebar di beberapa Daerah Tingkat II di Jawa Timur, sebagai berikut:
The Head Office of PTPN XII (Persero) is located at Jalan Rajawali No. 44, Surabaya, East Java. The plantations and Business Units spread out the Second Level Regional in East Java as the following :
· · · ·
· · · ·
: Kebun Tretes. : Kebun Ngrangkah Pawon. : Kebun Bantaran. : Kebun Bangelan, Pancursari, Kalibakar dan Wonosari. · Kabupaten Lumajang : Kebun Kertowono. · Kabupaten Situbondo : Kebun Kayumas. · Kabupaten Jember : Kebun Gunung Gambir, Zeelandia, Banjarsari, Renteng, Kottablater, Mumbul, Glantangan, Kalisanen, Silosanen, Sumber Tengah, Gunung Gumitir dan Rumah Sakit Kaliwates. · Kabupaten Bondowoso : Kebun Pancur Anggrek, Kalisat Jampit dan Blawan. · Kabupaten Banyuwangi : Kebun Malangsari, Jatirono, Kali Sepanjang, Kalirejo, Kalikempit, Kendeng Lembu, Kalitelepak, Sungai Lembu, Sumberjambe, Kali Selogiri, Pasewaran dan RS. Bhakti Husada.
146
Kabupaten Ngawi Kabupaten Kediri Kabupaten Blitar Kabupaten Malang
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Kabupaten Ngawi Kabupaten Kediri Kabupaten Blitar Kabupaten Malang
: Tretes Estate. : Ngrangkah Pawon Estate. : Bantaran Estate. : Bangelan, Pancursari, Kalibakar and Wonosari Estates. · Kabupaten Lumajang : Kertowono Estate. · Kabupaten Situbondo : Kayumas Estate. · Kabupaten Jember : Gunung Gambir, Zeelandia, Banjarsari, Renteng, Kottablater, Mumbul, Glantangan, Kalisanen, Silosanen, Sumber Tengah, Gunung Gumitir Estates and Kaliwates Hospital. · Kabupaten Bondowoso : Pancur Anggrek, Kalisat Jampit dan Blawan Estates. · Kabupaten Banyuwangi : Malangsari, Jatirono, Kali Sepanjang, Kalirejo, Kalikempit, Kendeng Lembu, Kalitelepak, Sungai Lembu, Sumberjambe, Kali Selogiri, Pasewaran and Bhakti Husada Hospital.
Unit Usaha Business Units
No
Kabupaten Kabupaten
Komoditi Commodity
WILAYAH I / AREA I 1
Kaliselogiri
Banyuwangi
2
Pasewaran
Banyuwangi
3
Malangsari
Banyuwangi
4
Gunung Gumitir
Jember
5
Sungai Lembu
Banyuwangi
6
Sumber Jambe
Banyuwangi
7
Kalitelepak
Banyuwangi
8
Kalikempit
Banyuwangi
9
Kalirejo
Banyuwangi
Kopi Robusta, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Robusta Coffee, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Aneka Kayu. Rubber, Assorted Wood. Kopi Robusta, Aneka Kayu. Robusta Coffee, Assorted Wood. Kopi Robusta, Aneka Kayu. Robusta Coffee, Assorted Wood Karet, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Kakao, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Cocoa, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Edel, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Edel, Cocoa Bulk, Assorted Wood.
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
147
Unit Usaha Business Units
No
Kabupaten Kabupaten
Komoditi Commodity
WILAYAH I / AREA I 10
Jatirono
Banyuwangi
11
Kendeng Lembu
Banyuwangi
12
Kalisepanjang
Banyuwangi
Kakao Edel, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Cocoa Edel, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Edel, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Bulk, Assorted Wood.
WILAYAH II / AREA II
148
1
Zeelandia
Jember
2
Banjarsari
Jember
3
Renteng
Jember
4
Mumbul
Jember
5
Kotta Blater
Jember
6
Glantangan
Jember
7
Kalisanen
Jember
8
Blawan
Bondowoso
9
Kalisat Jampit
Bondowoso
10
Kayumas
Situbondo
11
Pancur Angkrek
Bondowoso
12
Silosanen
Jember
13
Sumber tengah
Jember
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
Karet, Aneka Kayu. Rubber, Assorted Wood. Karet, Kakao Bulk Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Kopi Robusta, Aneka Kayu. Rubber, Robusta Coffee, Assorted Wood. Karet, Aneka Kayu. Rubber, Assorted Wood. Karet, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Rubber, Cocoa Bulk, Assorted Wood. Karet, Aneka Kayu. Rubber, Assorted Wood. Karet, Aneka Kayu. Rubber, Assorted Wood. Kopi Arabika, Aneka Kayu. Arabika Coffee, Assorted Wood Kopi Arabika, Aneka Kayu. Arabika Coffee, Assorted Wood Kopi Arabika, Aneka Kayu. Arabika Coffee, Assorted Wood Kopi Arabika, Aneka Kayu. Arabika Coffee, Assorted Wood Kopi Robusta, Aneka Kayu. Arabika Coffee, Assorted Wood Karet, Aneka Kayu. Rubber, Assorted Wood
Unit Usaha Business Units
No
Kabupaten Kabupaten
Komoditi Commodity
WILAYAH III / AREA III 1
Tretes
Ngawi
2
Ngrangkah Pawon
Kediri
3
Bantaran
Blitar
4
Kali Bakar
Malang
5
Bangelan
Malang
6
Pancursari
Malang
7
Wonosari
Malang
8
Kertowono
Lumajang
9
Gunung Gambir
Jember
Karet, Aneka Kayu. Rubber, Assorted Wood Kopi Robusta, Kakao Bulk, Aneka Kayu. Robusta Coffee, Cocoa Bulk, Assorted Wood Teh, Aneka Kayu. Tea, Assorted Wood Kopi Robusta, Aneka Kayu. Arabika Coffee, Assorted Wood Aneka Kayu. Assorted Wood Teh, Aneka Kayu. Tea, Assorted Wood Kakao Edel, Kakao Bulk, Teh, Aneka Kayu. Cocoa Edel, Cocoa Bulk , Assorted Wood Karet, Teh, Aneka Kayu. Rubber, Tea, Assorted Wood
KANTOR / OFFICE 1 2 3 4
Kantor Direksi Directors Office Kantor Wilayah I Area I Office Kantor Wilayah II Area II Office Kantor Wilayah III Area III Office
Surabaya
-
Jember
-
Jember
-
Malang
-
Jember
-
Banyuwangi
-
RUMAH SAKIT / HOSPITAL 1 2
Rumah Sakit Kaliwates Kaliwates Hospital Rumah Sakit Bhakti Husada Bhakti Husada Hospital
PTPN XII (PERSERO) 2010 ANNUAL REPORT
149
150
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XII (PERSERO)
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Direktur SDM dan Umum (kiri) melihat hamparan areal tanaman cabe merah Director of Human Resources and General Affair (left) Viewing Overlays red chilli plants area
Panen Cabe Merah Harvest Red Chili
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DAN / AND
LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009)
For the Years Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Years Ended December 31, 2009)
Nomor / Number Tanggal / Date
H S & R HERTANTO, SIDIK & REKAN NIUKAP : KEP - 682/KM.1/2008 NICKAP : KEP - 421/KM.1/2009
TM
DAFTAR ISI
TABLE OF CONTENTS
Halaman / Page
SURAT PERNYATAAN DIREKSI ATAS LAPORAN KEUANGAN
MANAGEMENT REPRESENTATIVE LETTER ON FINANCIAL REPORT ,1'(3(1'(17$8',7256¶5(3257
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
Neraca per 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka Per 31 Desember 2009)
FINANCIAL STATEMENTS PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
1-2
Balance Sheets as of December 31, 2010 (with Comparative Balance as of December 31 2009)
Laporan Laba (rugi) untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009)
3
Income Statement for the Years Ended December 31, 2010 (with Comparative Balance for the Years Ended December 31 2009)
Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009)
4
Statement of Changes in Equity for the Years Ended December 31, 2010 (with Comparative Balance for the Years Ended December 31 2009)
Laporan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir Tanggal
5
Cash Flow Statement for the Years Ended
31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk
December 31, 2010 (with Comparative Balance for
Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009)
the Years Ended December 31 2009)
Catatan atas Laporan Keuangan untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009)
Notes to the Financial Statements for the Years Ended December 31, 2010 (with Comparative Balance for the Years Ended December 31 2009) 6 - 113
LAMPIRAN :
ANNEX :
Lampiran - 1
Daftar Rincian Piutang Usaha - Lainlain Per 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2009)
List Details of Accounts ReceivableOthers as of December 31, 2010 (With Comparative Figures As of 31 December 2009)
Annex - 1
Lampiran - 2
Daftar Rincian Hutang Usaha - Lainlain Per 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2009)
List Details of Accounts PayableOthers as of December 31, 2010 (With Comparative Figures As of 31 December 2009)
Annex - 2
Lampiran - 3
Daftar Rincian Uang Muka Penjualan Lain-lain Per 31 Desember 2010 (Dengan Angka Perbandingan Per 31 Desember 2009)
List Detail of Sales Advance - Other as of December 31, 2010 (With Comparative Figures As of 31 December 2009)
Annex - 3
SURAT PENYATAAN DIREKSI ATAS LAPORAN KEUANGAN MANAGEMENT REPRESENTATIVE LETTER ON FINANCIAL REPORT
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) N-XII
Alamat Kantor Telepon Kotak Pos E - mail Website
: : : : :
Jl. Rajawali 44 Surabaya 60175 (031) 3524893 - 95, 3522360, 3534387 1176 / Surabaya - 60011
[email protected] www.ptpn12.com
SURAT PERNYATAAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) UNTUK BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010
Fax : (031) 3534389, 3536925 Bank : Mandiri Cab. Sby. Niaga Mandiri Cab. Swandayani Mandiri Cab. Jembatan Merah
DIRECTOR’S STATEMENT LETTER RELATING TO THE RESPONSIBILITY ON THE FINANCIAL STATEMENT OF PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) THE YEAR ENDED DECEMBER 31 st , 2010
Kami yang bertanda tangan di bawah ini :
We, the undersigned :
1. Nama Alamat kantor Nomor telepon Jabatan
: : : :
Nurhidayat Jl. Rajawali No. 44, Surabaya (031) 3524893 Direktur Utama / First Director
: : : :
Name Office / Domicile address Phone number Position
2. Nama Alamat kantor Nomor telepon Jabatan
: : : :
Sahala Hutasoit Jl. Rajawali No. 44, Surabaya (031) 3524893 Direktur Keuangan / Financial Director
: : : :
Name Office / Domicile address Phone number Position
Menyatakan bahwa :
Stating that :
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero);
1. We are fully responsible for the preparation and presentation of Financial Statements PT Perkebunan Nusantara XII (Persero);
2. Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) telah disusun dan disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia;
2. The Financial Statement PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) have been prepared and presented in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia;
3. a. Semua informasi dalam Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XII telah dimuat secara lengkap dan benar;
3. a. All information in the Financial Statements of PT Perkebunan Nusantara XII has been completely and correctly presented;
b. Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material;
b. T h e F i n a n c i a l S t a t e m e n t P T P e r k e b u n a n Nusantara XII (Persero) does not contain information or material fact that is not true, and not remove any information or material facts;
4. Bertanggung jawab atas sistem pengedalian internal dan kepatuhannya;
4. We are responsible for the system of internal control and compliance;
5. Bertanggung jawab atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan;
5. We are responsible for compliance with laws and regulations;
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
The statement was made with truthfully.
th
Surabaya, 11 April 2011 / April 11 , 2011 Direktur Keuangan / Financial Director
Nurhidayat
Sahala Hutasoit
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS' REPORT
H S & R
TM
HERTANTO, SIDIK & REKAN NIUKAP : KEP - 682/KM.1/2008 NICKAP : KEP - 421/KM.1/2009
i Branch Office : GRAHA MANDIRI d/h PLAZA BUMI DAYA LT. 19, Jl. Imam Bonjol No. 61 Jakarta Pusat 10310 Indonesia Phone : 62-21 39838734, 39838735 Fax : 62-21 39832081 E-mail :
[email protected]
H S & R
TM
HERTANTO, SIDIK & REKAN NIUKAP : KEP - 682/KM.1/2008 NICKAP : KEP - 421/KM.1/2009
ii
H S & R
TM
HERTANTO, SIDIK & REKAN NIUKAP : KEP - 682/KM.1/2008 NICKAP : KEP - 421/KM.1/2009
iii
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENTS
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
NERACA
BALANCE SHEET
Per 31 Desember 2010
As of December 31, 2010
(Dengan Perbandingan Angka Per 31 Desember 2009)
(With Comparative Balance as of December 31, 2009)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
ASET
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2010 /
Catatan / Notes
December 31, 2010
31 Desember 2009 /
ASSETS
31 December 2009
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan Setara Kas
21.132.645.354
3.2, 3.4.1,4
46.663.758.092
Piutang Usaha
23.083.838.153
3.2,3.4.1,5
26.759.068.642
(Setelah dikurangi akumulasi penyisihan piutang tak tertagih per 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 dengan jumlah sama sebesar Rp256.240.600).
Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Investasi pada Perusahaan Lainnya Aset Tanaman : Tanaman Menghasilkan (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp145.007.253.820 dan Rp136.885.989.079).
2.886.748.508
3.4.1,6
2.237.380.710 166.600.407.455 5.666.258.903 25.565.437.301 2.539.338.992
3.3,3.4.1,7 3.5,8 9 10 3.16, 20.a
249.712.055.376
2.321.648.920
Other Receivables (Net of allowance for doubtful account with amount of Rp335,417,152 as of December 31, 2010 and 2009).
4.585.983.122 149.989.768.920 6.036.010.231 9.081.626.686 4.577.489.816
Inter-Company Receivables Inventories Advance Prepaid Expenses Prepaid Taxes
250.015.354.429
5.751.565.587
3.6,11
1.243.007.025
171.200.236.885
3.7,12.a
155.900.601.243
376.626.770.417 253.330.728.150
3.7,12.b 13
284.996.935.373 241.370.291.527
46.964.324.626
3.8,14
51.172.632.223
Pekerjaan Dalam Pelaksanaan Persediaan Tidak Digunakan (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai untuk per 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp95.016.325 dan Rp58.005.637).
10.007.246.091 -
3.8,14 15
4.895.358.771 -
Persemian Bibit Beban Tangguhan (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp3.723.691.215 dan Rp2.395.523.210).
38.932.373.905 28.403.448.381
16 3.9, 17
38.790.225.485 1.272.623.905
Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman Aneka Kayu Aset Tetap Aset Non Tanaman (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai per 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp202.045.535.767 dan Rp183.271.676.744).
Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
Accounts Receivables (Net of allowance for doubtful account with amount of Rp256,240,600 as of December 31, 2010 and 2009).
Piutang Lain-lain (Setelah dikurangi akumulasi penyisihan piutang tak tertagih per 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 dengan jumlah sama sebesar Rp335.417.152). Piutang antar Badan Hukum Persediaan, bersih Uang Muka Pajak Dibayar Dimuka Biaya Dibayar Dimuka
Cash and Cash Equivalent
2.042.166
2.042.166
931.218.736.208
779.643.717.718
1.180.930.791.584
1.029.659.072.147
Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Investment in Other Companies Assets Plantation : Mature Plantations (Net of accumulated depreciation and impairment with amount of Rp145,007,253,820 and Rp136,885,989,079 as of December 31, 2010 and 2009). Immature Plantations Assorted Plants Wood Fixed Assets Assets Non Plantation (Net of accumulated depreciation and impairment with amount of Rp202,045,535,767 and Rp183,271,676,744 as of December 31, 2010 and 2009). Construction in Progress Unused Inventories (Net of accumulated allowance for impairment with amount of Rp173,763,592,727 and Rp139,259,093,237 as of December 31, 2010 and 2009). Seed Inventories Differed Expenses (Net of accumulated amortization and impairment with amount of Rp3,723,691,215 and Rp2,395,523,210 as of December 31, 2010 and 2009). Other Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan
The Accompanying Notes to the Financial Statement
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
which are an Integral Parts of The Financial Statements
1
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
NERACA
BALANCE SHEET
Per 31 Desember 2010
As of December 31, 2010
(Dengan Perbandingan Angka Per 31 Desember 2009)
(With Comparative Balance as of December 31, 2009)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Desember 2010 /
Catatan / Notes
December 31, 2010
31 Desember 2009 /
LIABILITIES AND EQUITY
31 December 2009
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Hutang Usaha Biaya yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Uang Muka Penjualan Hutang Antar Badan Hukum Kewajiban Jangka Panjang yang Akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Kewajiban Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
LIABILITIES 22.909.867.149 67.841.873.892 11.408.072.321 19.595.335.002 19.363.160.368
3.4.2,18 19 3.16,20.b 21 3.4.2,22
34.184.011.508 62.552.681.714 11.643.780.888 13.794.586.232 53.563.624.969
179.762.416.667 3.494.010.182
3.4.2,23 24
158.102.631.000 2.982.054.282
324.374.735.581
336.823.370.593
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Hutang kepada Pemerintah Hutang Bank Kewajiban Estimasi Imbalan Pasca Kerja Kewajiban Pajak Tangguhan Jumlah Kewajiban Jangka Panjang
4.602.671.001 159.000.000.000 71.107.706.562 14.838.424.687
25 3.4.2,26 3.13,27 3.16,20.c
249.548.802.250
4.602.671.001 75.500.000.000 75.901.408.126 14.951.880.355 170.955.959.482
200.000.000.000 306.013.788.470 100.993.465.283 Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Total Short-Term Liabilities Long-term Liabilities
EKUITAS Modal Saham Modal dasar 400.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham, modal ditempatkan dan disetor penuh 200.000 saham Cadangan Saldo Laba
Accounts Payable - Trades Accrued Expenses Tax Payables Advance Sales Inter-Company Liabilities Current Maturity of Long Term Liabilities Short-Term Liabilities
28 29
200.000.000.000 255.771.602.062 66.108.140.010
607.007.253.753
521.879.742.072
1.180.930.791.584
1.029.659.072.147
Obligations to Government Bank Loans Employee Benefits Obligation Deferred Tax Liabilities Total Long-term Liabilities EQUITY Shares Capital Authorized 400,000 shares with nominal value Rp1,000,000 per share, issued and fully paid 200,000 shares Reserve Retained Earnings Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan
The Accompanying Notes to the Financial Statement
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
which are an Integral Parts of The Financial Statements
2
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI
INCOME STATEMENT
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010
For the Year Ended December 31, 2010
(Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009)
(With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Catatan / Notes
2010
2009
PENDAPATAN
REVENUE
Penjualan Usaha Perkebunan
795.827.922.104
3.12,30.a
746.212.281.566
Plantation Business Sales
Penjualan Usaha Lainnya
138.610.280.728
3.12,30.b
122.040.121.625
Other Businesses Sales
Jumlah Pendapatan
934.438.202.832
868.252.403.191
Total Revenues
381.249.197.485
Plantation Business of Cost of Goods Sold
59.932.318.308
Other Business of Cost of Goods Sold
BEBAN POKOK PENJUALAN Beban Pokok Usaha Perkebunan
COST OF GOODS SOLD 397.400.086.946
3.12,31.a 3.12,31.b
Beban Pokok Usaha Lainnya
80.538.937.515
Jumlah Beban Pokok Penjualan
477.939.024.461
441.181.515.793
LABA BRUTO
456.499.178.371
427.070.887.398
BEBAN USAHA
GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES
Beban Pemasaran Beban Umum dan Administrasi Beban Usaha LABA USAHA
11.443.230.778
3.12,32
8.920.532.747
Marketing Expenses
248.151.553.015
3.12,33
222.372.691.586
General and Administation Expenses
259.594.783.793
231.293.224.333
196.904.394.578
195.777.663.065
Total Operating Expenses OPERATING INCOME NON OPERATING INCOME (EXPENSE)
PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA Pendapatan Bunga Non Usaha
18.443.952.744
34.a
22.250.251.835
Non Operating Income
Beban Non Usaha
80.850.759.957
34.b
127.495.578.200
Non Operating Expense
Jumlah Pendapatan (Beban) Non Usaha
(62.406.807.213)
(105.245.326.365)
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
134.497.587.365
90.532.336.700
Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan
EARNINGS BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE) INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Tahun Kini
Total Non Operating (Expense)
(33.617.577.750) 113.455.668
3.16,20.c
(23.935.766.680)
Current Year Tax Expenses
3.16,20.c
(488.430.010)
Benefit (Expense) Deferred Tax Total Estimated Income Tax
Jumlah Taksiran Pajak Penghasilan
(33.504.122.082)
(24.424.196.690)
LABA BERSIH
100.993.465.283
66.108.140.010
NET PROFIT
219.551
143.713
EARNINGS PER SHARE
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan
The Accompanying Notes to the Financial Statement
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
which are an Integral Parts of The Financial Statements
3
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010
For the Year Ended December 31, 2010
(Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009)
(With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
Uraian
Saldo Per 31 Desember 2009
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
Modal Saham /
Cadangan /
Saldo Laba /
Jumlah /
Share Capital
Reserve
Retained Earnings
Total
200.000.000.000
178.027.584.237
115.786.231.922
(87.997.536.422)
Description
493.813.816.159
Balance - December 31, 2009
Penggunaan Laba -
87.997.536.422
Penggunaan Cadangan
Tahun Buku 2008
-
(10.253.518.597)
Dividen
-
-
(23.157.246.300)
(23.157.246.300)
Dividend
Dana Program Kemitraan
-
-
(2.315.724.600)
(2.315.724.600)
Partnership Programme Fund
Dana Bina Lingkungan
-
-
(2.315.724.600)
(2.315.724.600)
Community Development Fund
Laba Bersih Tahun Berjalan
-
-
66.108.140.010
66.108.140.010
Net Income Current Year
200.000.000.000
255.771.602.062
66.108.140.010
521.879.742.072
Balance - December 31, 2009
Saldo Per 31 Desember 2009
-
(10.253.518.597)
Use of Fiscal Year 2008 Earnings Use of Reserves
Penggunaan Laba -
50.242.186.408
(50.242.186.408)
Dividen
Tahun Buku 2009
-
-
(13.221.628.002)
(13.221.628.002)
Dividend
Dana Program Kemitraan
-
-
(1.322.162.800)
(1.322.162.800)
Partnership Programme Fund
(1.322.162.800)
Community Development Fund
Use of Fiscal Year 2009 Earnings
Dana Bina Lingkungan
-
-
Laba Bersih Tahun Berjalan
-
-
100.993.465.283
100.993.465.283
Net Income Current Year
200.000.000.000
306.013.788.470
100.993.465.283
607.007.253.753
Balance - December 31, 2010
Saldo Per 31 Desember 2010
(1.322.162.800)
-
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan
The Accompanying Notes to the Financial Statement
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
which are an Integral Parts of The Financial Statements
4
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CASH FLOWS STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010
Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010
(With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009)
(Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
2010 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba Bersih Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih menjadi kas bersih dari aktivitas operasi :
2009
100.993.465.283
66.108.140.010
26.895.123.764 1.328.168.005 129.216.757.052
19.224.734.132 185.176.634 131.707.070.450 217.225.121.226
3.675.230.489 (565.099.588) 2.348.602.412 (16.610.638.535) 369.751.328 (16.483.810.615) 2.038.150.824 (11.274.144.359) 5.289.192.178 (235.708.567) 5.800.748.770 (34.200.464.601) 21.659.785.667 511.955.900 (37.676.448.697) 91.540.308.355
(10.556.199.692) (288.507.630) (2.563.556.819) 22.760.489.494 (604.604.405) (7.753.941.448) (3.683.875.532) (5.638.646.204) (7.404.465.139) (13.061.249.791) (510.778.488) 17.114.889.648 46.437.776.374 5.600.566 34.252.930.934 251.478.052.160
(141.576.723.476) (5.111.887.320) (142.148.420) (28.458.992.481) (175.289.751.697)
(218.935.847.687) (4.008.498.368) (9.587.038.461) (232.531.384.516)
ͻ Penyusutan Aset Tetap ͻ Amortisasi Hak Guna Usaha ͻ Nilai Buku Aset Kayu yang Ditebang Laba Operasi Sebelum Perubahan Modal Kerja PERUBAHAN MODAL KERJA Penurunan (Kenaikan) Piutang Usaha Penurunan (Kenaikan) Piutang Lain-lain Penurunan (Kenaikan) Piutang Antar Badan Hukum Penurunan (Kenaikan) Persediaan Penurunan (Kenaikan) Uang Muka Penurunan (Kenaikan) Biaya Dibayar Dimuka Penurunan (Kenaikan) Pajak Dibayar Dimuka Kenaikan (Penurunan) Hutang Usaha Kenaikan (Penurunan) Biaya yang Masih Harus Dibayar Kenaikan (Penurunan) Hutang Pajak Kenaikan (Penurunan) Uang Muka Penjualan Kenaikan (Penurunan) Hutang Antar Badan Hukum Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jk. Pjg. Jht. Tempo 1 th.
Kenaikan (Penurunan) Kewajiban Jk. Pendek Lainnya Jumlah Pengeluaran Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Penambahan Pekerjaan dalam Penyelesaian Penambahan Persemaian Bibit Penambahan (Penurunan) Beban Tangguhan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
Depreciation of Fixed Assets ͻ Amortization of Land Right ͻ Book Value of Assets Timber Logged ͻ Operating Profit Before Changes in Working Capital
WORKING CAPITAL CHANGES Decrease (Increase) Accounts Receivable Decrease (Increase) in Other Receivables Decrease (Increase) Inter-Company Receivables Decrease (Increase) in Inventories Decrease (Increase) in Advances Payment Decrease (Increase) in Prepaid Expenses Decrease (Increase) in Prepaid Taxes Increase (Decrease) in Accounts Payable Increase (Decrease) in Accrued Expenses Increase (Decrease) in Taxes Payable Increase (Decrease) in Advance Sales Increase (Decrease) Inter-Company Liabilities Increase (Decrease) in Current Maturity Long Term Liabilities
Increase (Decrease) in Other Short Term Liabilities Total Expenditure Net Cash Flows from Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan Aset Tanaman & Aset Tetap Non Tanaman
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net Income Adjustments to reconcile net income to net cash from operating activities:
Increase in Plant & Assets Fixed Assets Non Plant
Increase in Contruction in Progress Increase in Seed Inventories (Decrease) in Differed Charges Net Cash Flows from Investing Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Kenaikan Kewajiban Pemerintah Kenaikan Hutang Bank Jangka Panjang Kenaikan (Penurunan) Kewjaiban Estimasi Imbalan Pasca Kerja Kenaikan (Penurunan) Kewjaiban Pajak Tangguhan Penggunaan Cadangan Pembagian Dividen Pembagian Dana PKBL Kenaikan Penyertaan Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
83.500.000.000
68.098.597 28.897.369.000
(4.793.701.564) (113.455.668) (13.221.628.008) (2.644.325.600) (4.508.558.562) 58.218.330.598
2.750.525.166 488.430.010 (10.253.518.597) (23.157.246.300) (4.631.449.200) (1.000.000.000) (6.837.791.324)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Increase in Obligations to Government Increase in Long-Term Bank Loans Increase (Decrease) in Estimated Employment Benefits Obligation Increase (Decrease) in Deferred Tax Liabilities Used of Reserves Dividend Partnership Programme Fund Increase in Participation Net Cash Flows from Financing Activities
Kenaikan Bersih - Kas dan Setara Kas
(25.531.112.738)
12.108.876.320
Increase (Decrease) Net Cash and Cash Equivalents
Saldo Awal Kas dan Setara Kas
46.663.758.092
34.554.881.772
Beginning Balance Cash and Cash Equivalents
Saldo Akhir Kas dan Setara Kas
21.132.645.354
46.663.758.092
Ending Balance Cash and Cash Equivalents
Catatan atas Laporan Keuangan Merupakan
The Accompanying Notes to the Financial Statement
Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Secara Keseluruhan
which are an Integral Parts of The Financial Statements
5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
1.
UMUM 1.1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL 1.1.
The Company's Establishment
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), selanjutnya ³3HUXVDKDDQ´ merupakan peleburan dari 3 BUMN, yaitu PT Perkebunan XXIII (Persero), PT Perkebunan XXVI (Persero), dan PT Perkebunan XXIX (Persero).
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), hereinafter the "Company" is an amalgamation of three enterprises, namely PT Perkebunan XXIII (Persero), PT Perkebunan XXVI (Persero) and PT Perkebunan XXIX (Persero).
Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.198/KMK.061/1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang penetapan Modal Pemerintah kepada PT Perkebunan Nusantara XII melalui penyerahan kekayaan (aset) proyekproyek bekas PT Perkebunan XXIII, XXVI, XXIX, yang berada di wilayah Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.198/KMK.061/1996 March 11, 1996 regarding the establishment of the Government Capital to PT Perkebunan Nusantara XII through the delivery of wealth (assets) projects the former PT Perkebunan XXIII, XXVI, XXIX, which is in the Province region of South Sulawesi, Central Sulawesi, Southeast Sulawesi, Central Kalimantan and East Kalimantan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 17 Tahun 1996 tanggal 11 Maret 1996 tentang penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII, yang antara lain menetapkan Modal Perusahaan yang ditetapkan dan disetor pada saat pendiriannya adalah kekayaan negara yang berasal dari:
Indonesian Government Regulation (PP) No. 17, dated March 11, 1996, regarding payment Capital of the State of the Republic of Indonesia for the Establishment of Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara XII, among others, provide the capital of the Company which is established and paid at the time of its establishment is derived from the wealth of nations:
a. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXIII di Provinsi Bengkulu, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara.
a.
b. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXVI di Provinsi Kalimantan Tengah.
b.
c. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXIX di Provinsi Kalimantan Timur .
c.
d. Sejumlah dana hasil peleburan : Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXIII ͻ Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXVI ͻ Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXIX ͻ
d.
Pendirian PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tersebut dituangkan dalam Akta Pendirian Perusahaan dibuat di depan Notaris Harun Kamil, SH., No. 45, tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. C2-8340.HT.01.01.Th.96, tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI Nomor 81, tanggal 8 Oktober 1996.
Deed of establishment No. 46, dated March 11, 1996 by Notary Harun Kamil, SH. and approved by the Decree of the Minister of Justice RI No. C2-8341.HT.01.01, dated August 8, 1996 and was published in State of the Republic of Indonesia Gazette No. 81, dated October 8, 1996.
Anggaran Dasar Perseroan telah diperbaharui dengan Akta No. 62 dari Notaris Justisia Soetandio, SH di Surabaya tanggal 24 Mei 2000, tentang perubahan modal perseroan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-22950 HT. 01.04.Th. 2000, tanggal 23 Oktober 2000, dan telah diumumkan melalui Tambahan Berita Negara RI Nomor 69, tanggal 28 Agustus 2001. Perubahan terakhir dengan Akta No. 30, tanggal 16 Agustus 2008, Notaris Habib Adjie, SH,M.Hum di Surabaya dan ditegaskan melalui Akta Penegasan No. 4, tanggal 4 Maret 2009, Notaris Habib Adjie, SH, M.Hum, Notaris di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU42776.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 1 September 2009.
Articles of Association have been amended by Deed No. 62 by Justisia Soetandio, SH, Notary in Surabaya on May 24, 2000, regarding changes in capital of the company and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-22 950 HT. 01.04 year of 2000, dated October 23, 2000, and was published through the state of the Republic of Indonesia Gazette No. 69, dated August 28, 2001. The latest amendment to the Deed No. 30, dated August 16, 2008, Habib Adjie, SH, M. Hum, Notary in Surabaya and confirmed through a Deed No. 4, dated March 4, 2009, by Habib Adjie, SH, M. Hum, Notary in Surabaya and was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-42776.AH.01.02. year of 2009, dated September 1, 2009.
6
Project Development Company (Persero) PT Perkebunan XXIII in the province of Bengkulu , South Sulawesi, Central Sulawesi, Southeast Sulawesi. Project Development Company (Persero) PT Perkebunan XXVI in the Central Kalimantan province. Project Development Company (Persero) PT Perkebunan XXIX in the East Kalimantan province. A number of fusion proceeds: The Company (Persero) of PT Perkebunan XXIII ͻ The Company (Persero) of PT Perkebunan XXVI ͻ The Company (Persero) of PT Perkebunan XXIX ͻ
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.2.
1.3.
1.
GENERAL (continued) 1.2.
Maksud dan Tujuan
Objectives
Sesuai dengan perubahan terakhir Akta Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 30, pasal 3, maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
In accordance with the latest changes in the Deed of Establishment No.3, Article 3, that scope of the Company is doing business in the field of agro business and agroindustry, and optimizing the utilization of company resources to produce goods and / or services of high quality and competitive strength to the pursuit of profits in order to enhance corporate value by applying the principles of limited companies.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya;
To achieve the above goals and objectives, the Company may carry out core business activities as follows: a.
Plants cultivation, including land clearing and processing, breeding, planting and maintenance and perform other activities that relating to cultivation;
b.
Production results include the processing plant itself or from other parties to or work in process goods and finished goods and derivatives products;
meliputi penyelenggaraan kegiatan c. Perdagangan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; d. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agro Wisata, Agro Bisnis dan Agro Forestry;
c.
Trade marketing activities include organizing a variety of products and to perform other trading activities related to the Company's business activities; Business development areas of Plantation, Agro Tourism, Agro Business and Agro Forestry;
e. Kegiatan usaha dalam rangka optimaslisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industial complex, real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olah raga dan rekreasi, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultansi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.
e.
d.
1.3.
Modal Dasar Perseroan
Berdasarkan perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan dengan Akta No. 30, tanggal 16 Agustus 2008, Notaris Habib Adjie, SH,M.Hum di Surabaya dan ditegaskan melalui Akta Penegasan No. 4, tanggal 4 Maret 2009, Notaris Habib Adjie, SH, M.Hum, Notaris di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-42776.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 1 September 2009, Modal Dasar Perseroan sebesar Rp 400.000.000.000 terbagi atas 400.000 saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian sebanyak 200.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 200.000.000.000 dengan komposisi sebagai berikut:
Business activities in order optimaslisasi resource utilization for a trading house, the development of industrial zones, agro Industial complex, real estate, shopping centers / malls, offices, warehousing, tourism, hotels, resorts, sports and recreation, rest area, hospital , education and research, telecommunications infrastructure and energy resources, rental services, consultancy services of agriculture, plantation development services, and operation of facilities and infrastructure owned by the company.
Authorized Capital of the Company
Based on the latest changes to the Articles of Association of the Company by Deed No. 30, dated August 16, 2008, Habib Adjie, SH, M. Hum, Notary in Surabaya and confirmed through a Deed of Confirmation No. 4, dated March 4, 2009, Habib Adjie, SH, M. Hum, Notary in Surabaya and was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU42776.AH.01.02. 2009, September 1, 2009, the capital of the Company amounting to Rp400,000,000,000 divided into 400,000 shares of each stock with a par value of Rp1,000,000. Of the authorized capital has been issued and taken part of 200,000 shares, or amounting to Rp200,000,000,000 with the following composition:
Pemegang Saham/ Nilai Modal Saham/ Lembar Nilai Nominal/ Shareholders Saham/ Shares A Par Value (Rp) Value of Shares (Rp) Pemerintah Republik Indonesia/ 200.000 1.000.000 200.000.000.000 The Government of the Republic of Indonesia
7
Kepemilikan/ Ownership % 100
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.4.
1.
GENERAL (continued) 1.4.
Tempat dan Kedudukan
In conducting its business the Company is domiciled and headquartered in Jl. Rajawali No. 44 Surabaya, East Java. The Company also has business units spread across East Java.
Dalam menjalankan usahanya Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Rajawali no.44 Surabaya, Jawa Timur. Perseroan juga memiliki unit-unit kerja yang tersebar di Jawa Timur. 1.5.
1.5.
Areal Lahan yang Dikelola
Place and Domicile
Saat ini Perusahaan mengembangkan perkebunan inti (milik Perusahaan) dengan total areal :
Managed Land Areas Currently, the Company develops core plantation (owned by the Company) with a total area:
a. Tanaman Perkebunan
a. Plantation Crops Luas Areal/ Areal (Ha)
Karet Kopi Arabika Kopi Robusta Kakao Edel Kakao Bulk Teh #
Luas Areal Tanaman Perkebunan
Plantation Area
38.791,22 16.621,29
b. Tanaman Aneka Kayu
b. Plants Assorted Wood
c. Tanaman Lainnya
2.474,56
c. Other Plants
d. Tanaman Semusim
3.072,97
d. Seasonal Crops
456,58
e. Nurseries
e. Pembibitan
Areal konsesi kebun sampai dengan bulan Desember 2010 seluas 79.043,0572 Ha, terdiri dari 76.969,5502 Ha telah memiliki sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan seluas 2.883,2190 Ha masih dalam proses pengurusan HGU. Dari total areal yang telah dilengkapi HGU, seluas 75.043,0572 Ha dikuasai oleh Perusahaan dan seluas 1.926,4930 Ha diokupasi pihak ke tiga. Lihat catatan 35e.
Until December 2010, plantation concession areas is 79,043.0572 hectares, consisting of 76,969.5502 hectares has been certified land right (HGU) and ࣱ hectares was still in the process of HGU. Of the total area that has been equipped HGU, an area of 75,043.0572 hectares controlled by the Company and third party occupied 1,926.4930 hectares. See note 35e. 1.6.
Unit Usaha yang Dimiliki Unit Usaha yang dikelola oleh Perusahaan sebagai berikut :
Ɣ Ɣ Ɣ
Kantor Pusat Kantor Penghubung Jakarta Kebun
- Kebun Malangsari - Kebun Pasewaran - Kebun Kaliselogiri - Kebun Sumberjambe - Kebun Sungailembu - Kebun Kendenglembu - Kebun Gunung Gumitir - Kebun Kalirejo - Kebun Kalitelepak - Kebun Kalisepanjang - Kebun Jatirono - Kebun Kalikempit
Business Unit The Business Unit is managed by the Company as follows:
1 Unit 1 Unit 34 Unit
: : :
Kantor Wilayah I
Total Cultivated Area
61.416,62
Jumlah Areal yang Diusahakan
1.6.
Rubber Arabica Coffee Robusta Coffee Cocoa Edel Bulk Cocoa Tea
15.738,30 5.479,25 5.310,25 3.107,26 7.221,77 1.934,39
Headquarter Ɣ Jakarta Liaison Office Ɣ Estates Ɣ
: : :
Lokasi/ Location : : : : : : : : : : : :
Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District
8
Region I Office : : : : : : : : : : : :
Malangsari Estate Pasewaran Estate Kaliselogiri Estate Sumberjambe Estate Sungailembu Estate Kendenglembu Estate Gunung Gumitir Estate Kalirejo Estate Kalitelepak Estate Kalisepanjang Estate Jatirono Estate Kalikempit Estate
-
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.6.
1.
GENERAL (continued) 1.6.
Unit Usaha yang Dimiliki (lanjutan)
Business Unit (continued)
Kantor Wilayah II - Kebun Kalisat - Kebun Blawan - Kebun Pancur Angkrek - Kebun Kayumas - Kebun Zeelandia - Kebun Banjarsari - Kebun Renteng - Kebun Mumbul - Kebun Kotta Blater - Kebun Kalisanen - Kebun Glantangan - Kebun Silosanen - Kebun Sumber Tengah
: : : : : : : : : : : : :
Kabupaten Bondowoso/ Bondowoso District Kabupaten Bondowoso/ Bondowoso District Kabupaten Bondowoso/ Bondowoso District Kabupaten Situbondo/ Situbondo District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Jember/ Jember District
: : : : : : : : : : : : :
Region II Office Kalisat Estate Blawan Estate Pancur Angkrek Estate Kayumas Estates Zeelandia Estate Banjarsari Estate Renteng Estate Mumbul Estate Kotta Blater Estate Kalisanen Estate Glantangan Estate Silosanen Estate Sumber Tengah Estate -
Kantor Wilayah III - Kebun Tretes - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Bantaran - Kebun Bangelan - Kebun Pancursari - Kebun Kalibakar - Kebun Wonosari - Kebun Kertowono - Kebun Gunung Gambir
: : : : : : : : :
Kabupaten Ngawi/ Ngawi District Kabupaten Kediri/ Kediri District Kabupaten Blitar/ Blitar District Kabupaten Malang/ Malang District Kabupaten Malang/ Malang District Kabupaten Malang/ Malang District Kabupaten Malang/ Malang District Kabupaten Lumajang/ Lumajang District Kabupaten Jember/ Jember District
: : : : : : : : :
Region III Office Tretes Estate Ngrangkah Pawon Estate Bantaran Estate Bangelan Estate Pancursari Estate Kalibakar Estate Wonosari Estate Kertowono Estate Gunung Gambir Estate -
Ɣ
Unit Industri Hilir Surabaya
Ɣ
Rumah Sakit - RS Bhakti Husada - RS Kaliwates
Lokasi Kebun dan Pabrik
1 Unit
: : :
Downstream Industrial Units Surabaya Ɣ
:
2 Unit : : Kabupaten Jember/ Jember District Kabupaten Banyuwangi/ Banyuwangi District
: :
Komoditas / Produk
Areal Konsesi / Kapasitas Terpasang
Areal Tanaman / Kapasitas Terpakai
Commodities / Products
Concession Areas/ Installed Capacity
Plant Areas / Capacity Used
2.665,92 Ha 1.850 Ton 1.165,72 Ha 800 Ton 2.471,05 Ha 480 Ton 1.116,06 Ha 650 Ton
1.704,74 Ha 2.100 Ton 529,68 Ha 348 Ton 260 Ha 125 Ton 716,45 Ha 800 Ton 814,47 Ha 410,78 Ha 738,14 Ha 1.051 Ton 504,08 Ha 854 Ton
Kantor Wilayah I
-
Kebun Malangsari Pabrik Kopi Robusta Kebun Gunung Gumitir Pabrik Kopi Robusta Kebun Pasewaran Pabrik Karet Kebun Kaliselogiri Pabrik Kopi Robusta
-
Kebun Sumberjambe
-
Kebun Sungailembu Pabrik Karet
Kebun Kendenglembu Pabrik Karet Pabrik Kakao Edel
-
Pabrik Kakao Bulk Kebun Kalirejo Pabrik Karet
Plantation and Plant Location
Region I Office
Kopi Robusta Kopi Robusta Karet Kopi Robusta Karet, Kakao Bulk
5.971,27 Ha 3.026,57 Ha/ 1.200 Ton
Karet, Kakao Bulk
Pabrik Kakao Bulk -
Hospital Ɣ Rumah Sakit Bhakti Husada Rumah Sakit Kaliwates -
100 Ton 3.231,96 Ha/ 480 Ton
Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk
200 Ton 750 Ton 3110,97 Ha/ 1.500 Ton
Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk
9
545,57 Ha 408 Ton 635,77 Ha 270 Ton 1.164,30 Ha 500 Ton 1.463,09 Ha 1.406 Ton 139,31 Ha 508,35 Ha
Malangsari Estate Robusta Coffee Factory Gunung Gumitir Estate Robusta Coffee Factory Pasewaran Estate Rubber Factory Kaliselogiri Estate Robusta Coffee Factory
-
Sumberjambe Estate Sungailembu Estate Rubber Factory Bulk Cocoa Factory Kendenglembu Estate Rubber Factory Edel Cocoa Factory Bulk Cocoa Factory Kalirejo Estate Rubber Factory
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.6.
1.
GENERAL (continued) 1.6.
Unit Usaha yang Dimiliki (lanjutan)
Business Unit (continued)
Komoditas / Produk
Areal Konsesi / Kapasitas Terpasang
Areal Tanaman / Kapasitas Terpakai
Commodities / Products
Concession Areas/ Installed Capacity
Plant Areas / Capacity Used
1.765,64 Ha 1.080 Ton
419,53 Ha 348 Ton 1.007,33 Ha 1.222 Ton 242,73 Ha
Plantation and Plant Location
Lokasi Kebun dan Pabrik
-
-
-
Kebun Kalitelapak Pabrik Kakao Edel Pabrik Kakao Bulk Kebun Kalisepanjang Pabrik Karet
Pabrik Kakao Bulk Kantor Wilayah II Kebun Zeelandia Pabrik Karet Kebun Banjarsari Pabrik Karet
-
-
Pabrik Kakao Bulk Kebun Renteng Pabrik Karet
Pabrik Kopi Robusta Kebun Mumbul Pabrik Karet Kebun Kotta Blater Pabrik Karet
-
500 Ton 2.171,33 Ha/ Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk
Pabrik Kakao Bulk Kebun Kalikempit Pabrik Kakao Edel
Pabrik Kakao Bulk Kebun Kalisanen Pabrik Karet Kebun Glantangan Pabrik Karet Kebun Silosanen Pabrik Kopi Robusta Kebun Sumber Tengah Pabrik Karet Kebun Kalisat Pabrik Kopi Arabika Kebun Blawan Pabrik Kopi Arabika Kebun Pancur Angkrek Pabrik Kopi Arabika Kebun Kayumas Pabrik Kopi Arabika
1.260 Ton 1.291,89 Ha 900 Ton
Karet, Kakao Bulk
Pabrik Kakao Bulk Kebun Jatirono Pabrik Kakao Edel
-
Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk
750 Ton 1.000 Ton 1.907,12 Ha/
Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk
750 Ton 300 Ton
Karet Karet, Kakao Edel, Kakao Bulk
2.905,55 Ha 1.350 Ton 2.388,23 Ha/ 1.350 Ton
600 Ton Karet, Kakao Edel , Kopi Robusta
1.958,81 Ha/ 200 Ton, 780 Ton
Karet
3.948,98 Ha 900 Ton
Karet, Kakao Bulk
2.783,40 Ha/ 2.100 Ton, 450 Ton
304 Ton 838,04 Ha 950 Ton 172,22 Ha 502,02 Ha 260 Ton 789,15 Ha 345 Ton 35 Ha 421,97 Ha 255 Ton 485,30 Ha 147 Ton 1.728,87 Ha 1.218 Ton 943,43 Ha 1.000 Ton 376,70 Ha 393,89 Ha 335 Ton 849,11 Ha 887 Ton 210,80 Ha 322,01 Ha 150 Ton 1.042,36 Ha 647 Ton 985,41 Ha 904 Ton
Karet Karet Kopi Robusta Karet Kopi Arabika Kopi Arabika Kopi Arabika Kopi Arabika
10
Bulk Cocoa Factory Kalisepanjang Estate Rubber Factory Bulk Cocoa Factory Jatirono Estate Edel Cocoa Factory Bulk Cocoa Factory Kalikempit Estate Edel Cocoa Factory Bulk Cocoa Factory Region II Office Zeelandia Estate Rubber Factory Banjarsari Estate Rubber Factory
Bulk Cocoa Factory Renteng Estate Rubber Factory
Robusta Coffee Factory Mumbul Estate Rubber Factory Kotta Blater Estate Rubber Factory
339,42 Ha 253 Ton
2.749,60 Ha 1.350 Ton 3.064,25 Ha 1.500 Ton 1.430,97 Ha 425 Ton 961,42 Ha 900 Ton 3.105,41 Ha 2.650 Ton 4.751,45 Ha 2.650 Ton 1.639,85 Ha 350 Ton 838,80 Ha 320 Ton
Kalitelapak Estate Edel Cocoa Factory
Bulk Cocoa Factory
1.524,38 Ha 1.144 Ton 1.346,21 Ha 1.093 Ton 1.047,07 Ha 835 Ton 847,58 Ha 360 Ton 1.161,67 Ha 1.300 Ton 2.468,30 Ha 1.800 Ton 918,15 Ha 400 Ton 674,49 Ha
Kalisanen Estate Rubber Factory Glantangan Estate Rubber Factory Jatirono Estate Robusta Coffee Factory Sumber Tengah Estate Rubber Factory Kalisat Estate Arabica Coffee Factory Blawan Estate Arabica Coffee Factory Pancur Angkrek Estate Arabica Coffee Factory Kayumas Estate
400 Ton
Arabica Coffee Factory
-
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.6.
GENERAL (continued)
1.
1.6.
Unit Usaha yang Dimiliki (lanjutan)
Business Unit (continued)
Komoditas / Produk
Areal Konsesi / Kapasitas Terpasang
Areal Tanaman / Kapasitas Terpakai
Commodities / Products
Concessions Areas / Installed Capacity
Plant Area/ Capacity Used
Karet
926,70 Ha/ 600 Ton 3.952,15 Ha/
777,47 Ha 672 Ton 370,31 Ha 326,94 Ha 350 Ton 288 Ha 32 Ton 256,02 Ha 307,74 Ha 395 Ton 654,30 Ha 500 Ton 192,02 Ha 1.140 Ha 995 Ton 33,93 Ha 40 Ton 493,13 Ha 305 Ton 816,29 Ha 1.320 Ton 859,93 Ha 599 Ton 181,50 Ha
Plantation and Plant Location
Lokasi Kebun dan Pabrik
Kantor Wilayah III Kebun Tretes Pabrik Karet Kebun Ngrangkah Pawon Pabrik Kopi Robusta
-
-
Pabrik Kakao Bulk Kebun Bantaran Pabrik Teh Kebun Bangelan Pabrik Kopi Robusta Kebun Pancursari Kebun Kalibakar Kebun Wonosari Pabrik Teh Kebun Kertowono Pabrik Kakao Edel Pabrik Kakao Bulk
-
1.7.
Pabrik Teh Kebun Gunung Gambir Pabrik Karet
Karet, Kopi Robusta, Kakao Bulk
675 Ton 450 Ton
Kakao Edel, Teh
1.370,36 Ha/ 900 Ton 883,20 Ha/ 500 Ton 3.029,18 Ha 2.050,63 Ha 1.144,32 Ha/ 900 Ton
Kopi Robusta Karet Teh
2.267,97 Ha/ Ton, Ton, Ton
Kakao Edel, Kakao Bulk, The
Karet, The
750 450 900
2.881,25 Ha/ 600 Ton 1.7.
Sumber Daya Manusia (SDM)
Karyawan Perusahaan : Ɣ Karyawan Golongan IIIA s.d. IVD Ɣ Karyawan Golongan IB s.d. IID Ɣ Karyawan Golongan IA Jumlah Komisaris, Direksi dan Sekretaris Komisaris : Ɣ Ɣ Ɣ
5.449
6.122
5 5 1
5 5 1
11
-
Bulk Cocoa Factory Tea Factory Gunung Gambir Estate Rubber Factory
Company Employees : Employee Group IIIA s.d. IVD Ɣ Employee Group IB s.d. IID Ɣ Employee Group IA Ɣ Total Commissioners, Directors and Secretary of Commissioner : Commissioners Ɣ Directors Ɣ Secretary of Commissioner Ɣ
11
Komposisi Tenaga Kerja Menurut Golongan dan Tingkat Pendidikan tahun 2010. Kelompok Pegawai / Employees Group
Tea Factory Bangelan Estate Robusta Coffee Factory Pancursari Estate Kalibakar Estate Wonosari Estate Tea Factory Kertowono Estate Edel Cocoa Factory
2009 (Orang/ Person ) 467 1.823 3.832
Jumlah
Bulk Cocoa Factory Bantaran Estate -
Human Resources
491 1.953 3.005
Komisaris Direksi Sekretaris Komisaris
Robusta Coffee Factory
Number of human resources in 2010 and 2009, each as much as 5,449 persons and 6,086 persons, with details as follows:
Jumlah SDM pada tahun 2010 dan 2009, masing-masing sebanyak 5.449 orang dan 6.086 orang, dengan rincian sebagai berikut : 2010 (Orang/ Person )
Region III Office Tretes Estate Rubber Factory Ngrangkah Pawon Estate -
Total
Labor Composition by Section and Level of Education in 2010. Jenjang Pendidikan / Educational Level
S2
SM / D3
S1
SLTA
SLTP
SD
Golongan/ Section IIIA - IV D Golongan/ Section IB - IID
23 -
284 85
48 48
131 764
5 357
699
Golongan/ Section IA Jumlah / Total
23
27 396
15 111
483 1.378
189 551
2.291 2.990
11
Lainnya / Other -
Jumlah / Total 491 1.953 3.005 5.449
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.7.
1.
Sumber Daya Manusia (SDM) (lanjutan)
GENERAL (continued) 1.7.
Komposisi Tenaga Kerja Menurut Golongan dan Tingkat Pendidikan tahun 2009.
Labor Composition by Section and Level of Education in 2009. Jenjang Pendidikan / Educational Level
Kelompok Pegawai / Employees Group
S2
Golongan/ Section IIIA - IV D Golongan/ Section IB - IID Golongan/ Section IA Jumlah / Total
S1
21 21
SM / D3
229 75 25 329
SLTP
157 727 579 1.463
SD
7 356 213 576
1 603 2.809 3.413
Lainnya / Other 20 195 215
Jumlah / Total 467 1.823 3.832 6.122
On an ongoing basis, the Company financed the development and improvement of human resources (HR) Company through its in-house training, workshops, seminars, symposium and benchmarking.
1.8.
Dewan Komisaris, Perangkat Kerjanya, dan Direksi
SLTA
52 42 11 105
Secara berkesinambungan, Perusahaan membiayai pengembangan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia (SDM) Perusahaan melalui in house training, workshop, seminar, simposium dan benchmarking.
1.8.
Human Resources (continued)
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan Nomor: 192/MBU/2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota - Anggota Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), susunan Dewan Komisaris sebagai Berikut :
Board of Commissioners, the device works, and the Board of Directors Based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises (SOEs) as the General Meeting of Shareholders of the Company Number: 192/MBU/2008 regarding Dismissal and Appointment of Members of the Board of Commissioners of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), the Board of Commissioners as the following:
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Board of Commissioners :
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
DR. Ir. Delima H. Azhari, Msi Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA Drs. Sahala Hutasoit Drs. Nukman Chailid Sangadji Drs. Abdul Djail Madjid, MM
: : : : :
Pada tanggal 15 November 2010 Menteri Negara BUMN selaku RUPS PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) mengangkat Hambra, SH, M.Hum sebagai Anggotan Dewan Komisaris mengantikan Drs. Sahala Hutasoit berdasarkan Surat Keputusan No : KEP-252/MBU/2010, sehingga susunan Dewan Komisaris menjadi :
: : : : :
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
On 15 November 2010 the Minister of SOEs as General Meeting of Shareholders (GMS ) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) raised Hambra, SH, M. Hum as a Member of the Board of Commissioners replace Drs. Sahala Hutasoit by the Decree No: KEP-252/MBU/2010, so that the composition of the Board of Commissioners to:
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Board of Commissioners :
Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
: : : : :
DR. Ir. Delima H. Azhari, Msi Ir. Syukur Iwantoro, MS. MBA Hambra, SH, M. Hum Drs. Nukman Chailid Sangadji Drs. Abdul Djail Madjid, MM
Dalam membantu pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan dan administrasi, Komisaris dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan Komisaris Nomor KEP.003/Kpts/Kom/2008, tanggal 1 Desember 2008, Sulistik Widayati diangkat menjadi Sekretaris Komisaris terhitung mulai tanggal1 Desember 2008.
12
: : : : :
President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
In assisting the implementation of the tasks of secretarial and administration, the Commissioner is assisted by 1 (one) Secretary of the Board. Based on Decree No. KEP.003/Kpts/Kom/2008 Commissioner, dated December 1, 2008, Sulistik Widayati was appointed Secretary of Commissioners starting on December 1, 2008.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
1.
UMUM (lanjutan) 1.8.
Dewan Komisaris, (lanjutan)
Perangkat
Kerjanya,
dan
Direksi
GENERAL (continued) 1.8.
Board of Commissioners, the device works, and the Board of Directors (continued)
Honorarium dan Remunerasi Dewan Komisaris
Honorarium and remuneration of the Board of Commissioners
Penghasilan Komisaris dan Sekretaris Komisaris ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan risalah RUPS Perusahaan Tahun Buku 2009 tanggal 21 Juni 2010 serta Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), honorarium Komisaris Utama, Anggota Komisaris ditetapkan masing-masing sebesar 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama atau sama dengan periode sebelumnya yang ditetapkan berdasarkan risalah RUPS Perusahaan Tahun Buku 2008 tanggal 18 Juni 2009. Sedangkan pemberian honorarium, tunjangan, fasilitas dan/atau insentif kerja Sekretaris Dewan Komisaris serta Perangkat Dewan Komisaris lainnya penetapannya dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu didiskusikan dengan Direksi.
Revenue Commissioner and Secretary of the Board determined by the Annual Meeting of Shareholders (AMS). Based on the minutes of the AMS Company Fiscal Year 2009 dated June 21, 2010 and the Decree of the PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), honorarium Chairman and Members of the Board of Commissioners (BoC's) are determined respectively by 40% and 36% of the salary of the President Director or equal to the prior period specified based on the minutes of the AMS Company Fiscal Year 2008 dated June 18, 2009. While the provision of honorarium, allowances, facilities and / or work incentives Secretary of the BOC and other Commissioners devices carried ࣱE\ the BoC's by first discussed with the Board of Directors (BoD's).
Selain honorarium, Dewan Komisaris juga menerima penghasilan berupa tunjangan hari raya sebesar 1 (satu) kali honorarium, tunjangan komunikasi sebesar 5% per bulan dari honorarium atau sebesar Rp 1.175.000 untuk Komisaris Utama dan Rp 1.058.000 untuk Komisaris, santunan purna jabatan berupa premi asuransi maksimal 25% dari honorarium, tunjangan pakaian, tunjangan transport sebesar 20% per bulan dari honorarium atau sebesar Rp 4.701.000 untuk Komisaris Utama dan Rp 4.231.000 untuk Komisaris, fasilitas kesehatan sebesar pemakaian (at cost), fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan dan fasilitas bantuan hukum diberikan sebesar kebutuhan.
Beside of honorarium, the BoC's also received income in the form of holiday allowances amounting to 1 (one) time honorarium, communication allowances by 5% per month of the honorarium or Rp1,175,000 for the Chairman of Commissioner and Rp1,058,000 for the Members of Commissioner, in the form of retirement benefits insurance premiums up to 25% of the honorarium, clothing allowance, transport allowance of 20% per month of the honorarium or Rp4,701,000 for the Chairman of Commissioner and Rp4.231,000 for the Members of Commissioner, health facilities (at cost), professional associations provided only 1 (one) membership and facilities provided for the needs of legal aid.
Perangkat Kerja Dewan Komisaris
The Device Acts of the BoC's
Untuk membantu tugas-tugas pengawasan, Komisaris membentuk dan mengangkat anggota Komite Audit. Pembentukan Komite Audit ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII Nomor : Kep-033/DEKOM-X/2010, tanggal 1 Nopember 2010 dan Nomor : Kep-033/DEKOMXI/2009, tanggal 31 Desember 2009, tentang pengangkatan anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII untuk periode 2009 - 2010 dan 2007 -2009.
To assist supervisory duties, the Commissioner established and appointed members of the Audit Committee. The Audit Committee established by the Decree of Commissioners of the Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara XII number: Kep-033/DEKOMX/2010, November 1, 2010 and Kep-033/DEKOMXI/2009, December 31, 2009, concerning appointment of members of the Audit Committee of the Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara XII for the period 2009 to 2010 and 2007 to 2009.
Sedangkan pengangkatan anggota Komite Audit pertama kali ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII Nomor : Kep-022/DEKOM-IX/2008, tanggal 1 September 2008, tentang pengangkatan anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII.
While the appointment of the members of the Audit Committee was first established through Decree Commissioner Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara XII number: Kep-022/DEKOM-IX/2008, September 1, 2008, concerning appointment of members of the Audit Committee of the Company (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII.
Susunan Anggota Komite Audit sebagai berikut :
Ketua / Anggota Anggota Anggota Anggota
: : : :
Members of the Audit Committee as follows:
31 Desember 2010 / December 31, 2010
31 Desember 2009 / December 31, 2009
Abdul Djalil Madjid Syukur Iwantoro Diner Yuriza Eka Putra Herudi Kandau Nugroho
Abdul Djalil Madjid Sahala Hutasoit Diner Yuriza Eka Putra Herudi Kandau Nugroho
13
: : : :
Chairman/Member Member Member Member
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.8. Dewan Komisaris, (lanjutan)
1. Perangkat
Kerjanya,
dan
Direksi
GENERAL (continued) 1.8. Board of Commissioners, the device works, and the Board of Directors (continued)
The Composition of the Board of Directors : Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-111/MBU/2009, dated May 13, 2009, on the Dismissal and Change of Duties Member of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), composition of the Board of Directors as follows: 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Ir. Nurhidayat, MM President Director Ir. Danu Rianto Production Director Ir. Retno Mursudarini, Msi Finance Director Ir. Soewarno HR and General Affair Director Marketing and Planning/ Ir. H. Sugeng Budi rahardjo Development Director
Susunan Direksi : Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-111/MBU/2009, tanggal 13 Mei 2009, tentang Pemberhentian dan Pengalihan Tugas Anggota Direksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), susunan Direksi sebagai berikut :
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pemasaran dan Perencanaan/Pengembangan
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-192/MBU/2010, tanggal 27 September 2010, tentang Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. KEP-193/MBU/2010, tanggal 27 September 2010, tentang Pengangkatan anggota Direksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), mengangkat Drs. Sahala Hutasoit sebagai Direktur Keuangan menggantikan Ir. Retno Mursudarini karena meninggal dunia pada tanggal 1 april 2010, sehingga susunan Direksi menjadi :
Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan Direktur SDM dan Umum Direktur Pemasaran dan Perencanaan/Pengembangan
Based on the Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-192/MBU/2010, dated September 27, 2010, on the dismissal Members of the Board of Commissioners and the State Minister of State Owned Enterprises No. KEP-193/MBU/2010, dated September 27, 2010, regarding appointment of members of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), appointed Drs. Sahala Hutasoit as Finance Director to replace Ir. Retno Mursudarini since passed away on 1 April 2010, the composition of the Board of Directors, as follows:
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Ir. Nurhidayat, MM Ir. Danu Rianto Drs. Sahala Hutasoit Ir. Soewarno Ir. H. Sugeng Budi rahardjo
President Director Production Director Finance Director HR and General Affair Director Marketing and Planning/ Development Director
Honorarium dan Remunerasi Direksi Penghasilan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun Buku 2009 tanggal 21 Juni 2010 serta Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), gaji Direktur Utama sebesar Rp 58.767.000 atau sama dengan periode lalu, gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan masing-masing sebesar 90% dari gaji Direktur Utama atau sama dengan periode sebelumnya yang ditetapkan berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun Buku 2008 tanggal 18 Juni 2009.
Salaries and Remuneration of Directors Board of Directors remuneration determined by the Annual Shareholders' Meeting (RUPS) Minutes Company Fiscal Year 2009 dated June 21, 2010 and the Decree of the PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), President Director of salaries in the amount of Rp58,767,000 or equal to last period, salary of other Members of Directors determined respectively by 90% of salary President Director or the same as the previous period specified under the Company ASM Minutes Fiscal Year 2008 dated June 18, 2009.
Selain gaji, Direksi juga menerima penghasilan berupa tunjangan hari raya sebesar 1 (satu) kali gaji, tunjangan komunikasi sebesar 5 % per bulan dari gaji atau sebesar Rp 2.938.000 untuk Direktur Utama dan Rp 2.645.000 untuk anggota Direksi lainnya, santunan purna jabatan berupa premi asuransi maksimal 25% dari gaji, tunjangan pakaian, tunjangan cuti tahunan diberikan setiap tahun sebesar 1 (satu) kali gaji, tunjangan cuti besar diberikan sebesar 2 (dua) kali gaji setiap 3 (tiga) tahun dimana dalam tahun tunjangan cuti besar diberikan, maka tunjangan cuti tahunan tidak diberikan, fasilitas perumahan lengkap dengan listrik, air, bahan bakar dan telepon rumah, apabila Direktur Utama tidak menempati rumah jabatan, maka tunjangan perumahan diberikan sebesar Rp 15.000.000 per bulan.
Besides salary, the Board of Directors also receive income in the form of holiday allowances amounting to 1 (one) times salary, communications allowances is 5% per month from the salary or the amount of Rp2,938,000 for the President Director and Rp2,645,000 to other Board of Members, awarded by post-service allowance in the form of insurance premium at most 25% of salary, clothing allowance, annual leave allowance is given each year by 1 (one) times salary, great leave allowances are given for 2 (two) times the salary of every 3 (three) years where the year of leave allowance is given, then the annual leave allowance is not given, residential facilities complete with electricity, water, fuel and home phone, if the President Directors does not occupy the home office, then given a housing allowance of Rp15,000,000 per month.
14
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.8. Dewan Komisaris, (lanjutan)
1. Perangkat
Kerjanya,
dan
Direksi
GENERAL (continued) 1.8. Board of Commissioners, the device works, and the Board of Directors (continued) Also get utility allowances amounting to Rp 4,650,000 per month if President Directors does not occupy the home office, housing allowance and utilities allowance amounting to Rp 13,950,000 and Rp 4.185 million per month for members of the Board of Directors who do not occupy the home office, facility vehicles are given of 1 (one ) unit with a maximum capacity of 3000 cc and its maintenance and operational costs, health facilities provided for the use (at cost) and his wife or a husband and a maximum of 3 (three) children aged under 25 years of age or have not worked or married.
Disamping itu juga mendapatkan tunjangan utilitas sebesar Rp. 4.650.000 per bulan apabila Direktur Utama tidak menempati rumah jabatan, tunjangan perumahan sebesar Rp 13.950.000 per bulan bagi anggota Direksi yang tidak menempati rumah jabatan, tunjangan utilitas sebesar Rp 4.185.000 per bulan bagi anggota Direksi yang tidak menempati rumah jabatan, fasilitas kendaraan dinas diberikan berupa 1 (satu) unit kendaraan dengan kapasitas maksimal 3000 cc beserta biaya pemeliharaan dan operasional, fasilitas kesehatan diberikan sebesar pemakaian (at cost) beserta istri atau suami dan maksimal 3 (tiga) anak yang berumur dibawah 25 tahun atau belum bekerja atau menikah.
1.9.
Honorarium dan Remunerasi Direksi
Salaries and Remuneration of Directors
Dan menerima fasilitas bantuan hukum yang diberikan sebesar kebutuhan, fasilitas club membership diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan maksimal sebesar Rp 50.000.000, fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan, fasilitas biaya representasi diberikan sebesar pemakaian dengan batas maksimum 5 % per orang per bulan dari gaji atau sebesar Rp 2.938.000 untuk Direktur Utama dan Rp 2.644.000 untuk anggota Direksi.
And receive legal aid facilities provided for the needs, club membership facilities given only 1 (one) membership a maximum of Rp 50,000,000, professional associations facilities given only 1 (one) membership, representation facility provided with a maximum of 5% per people per month from the salary or amount of Rp2,938,000 for President Director and Rp2,644,000 for members of the Board of Directors. 1.9.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG)
The Implementation of Good Corporate Governance (GCG)
Seperti tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-23/MPM.PBUMN/2000 tanggal 31 Mei 2000 tentang Pengembangan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : Kep-117/MMBU/2002, tanggal 1 Agustus 2002, tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN.
As stated in the Decree of the Minister of State / Head of the Board of Investment and Development of StateOwned Enterprises Number: Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 May 31, 2000 regarding the development of Good Corporate Governance Practices in State-Owned Enterprises (SOEs), as amended by the Decree of the Minister of State Enterprises Number: Kep-117/MMBU/2002, dated August 1, 2002, on the Application of Practice on GCG of SOEs.
Aturan ini mewajibkan BUMN untuk menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasional kegiatan usaha, dan memberikan pedoman yang lebih rinci bagi BUMN untuk menerapkan GCG berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, responsibilitas, serta kewajaran.
This rule requires the state to make the principles of GCG as a foundation of operational business activities, and provide more detailed guidance for the state to implement GCG based on the principles of transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness.
Dalam upaya penerapan GCG, Perusahaan telah mempunyai Panduan Perilaku (Code of Conduct) - edisi revisi 2011, GCG Code, Board Manual, Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), Satuan Pengawasan Intern (Audit Charter). Saat ini telah dilakukan pemutakhiran terhadap GCG Code dan penyusunan Manajemen Risiko serta telah diselesaikan pedoman Pengadaan Barang dan Jasa dan Kebijakan Akuntansi yang penyusunannya bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan perwakilan Provinsi Jawa Timur.
In seeking the implementation of GCG, the Company has a Code of Conduct - revised edition 2011, Code of GCG, Board Manual, Audit Committee Charter (Charter of the Audit Committee), Internal Audit (Audit Charter). When this has been done updates to the Code of GCG and Risk Management and has completed guidelines for Procurement of Goods and Services and Accounting Policies preparation in cooperation with the Financial and Development Supervisory Agency representatives of East Java Province.
15
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.9.
1.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) (lanjutan)
GENERAL (continued) 1.9.
The Implementation of Good Corporate Governance (GCG) (lanjutan)
Kebutuhan akan assessment dan reviu penerapan GCG disadari oleh PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), dengan adanya surat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) kepada Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur No. 41/X/184/2009, tanggal 16 Februari 2009, perihal assessment program Good Corporate Governance (GCG) pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Berdasarkan surat tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur menerbitkan Surat Tugas No. ST-3281/PW13/4/2009, tanggal 2 Maret 2009, perihal assessment GCG pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tahun 2008, yang pelaksanaannya dimulai sejak tanggal 2 Maret 2009 sampai dengan 12 Mei 2009.
The need for assessment and review of the implementation of GCG realized by PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), with the letter of the President Director of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) to the Representative of East Java Province BPKP No. 41/X/184/2009, dated February 16, 2009, regarding the assessment program of Good Corporate Governance (GCG) at the PT Perkebunan Nusantara XII (Persero). Based on the letter, the representative of East Java Province BPKP issued letter task No. ST3281/PW13/4/2009, March 2, 2009, regarding the assessment of GCG at PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) in 2008, whose implementation began on March 2, 2009 to May 12, 2009.
Tujuan dilakukan assessment atas penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XII adalah untuk:
The goals of this assessment for the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XII are:
a. Melakukan pengukuran dan pengujian atas penerapan GCG berupa gambaran (potret) kondisi penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XII, sebagai informasi/masukan bagi pemegang saham, Komisaris dan Direksi dalam pengambilan keputusan-keputusan penting menyangkut penerapan GCG dimasa yang akan datang.
a.
b. Melakukan eksploitasi kondisi penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tahun 2008 dalam kaitan dengan aspek/variabel yang dipilih untuk dilakukan pengujian. c. Memberikan gambaran hasil penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) berikut rekomendasi atas hasil pengukuran dan pengujian atas penerapan GCG di perusahaan.
b.
Assessment atas penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XII dilakukan atas semua aspek yang mendukung pelaksanaan GCG yang dikelompokkan dalam 5 (lima) aspek, yaitu; a. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham / RUPS, dengan nilai capaian aktual 6,56 (bobot nilai 9, dengan b. Kebijakan GCG c. Penerapan GCG d. Pengungkapan Informasi (Disclousure) e. Komitmen
Assessment on the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XII shall be made ࣱRQ all aspects that support the execution of GCG, which are grouped in 5 (five) aspects; a. Rights and Responsibilities of Shareholders/ RUPS
Hasil Assessment terhadap penerapan GCG pada PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero), dapat disimpulkan bahwa penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) berpredikat cukup baik (dari lima kemungkinan tingkatan kategori : sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang) dengan capaian nilai aktual 71,4470 dari nilai maksimal 100.
Results Assessment of the implementation of GCG at PT. Perkebunan Nusantara XII (Persero), it can be concluded that applying of GCG at PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) predicated "adequate" (from five possible levels of categories: excellent, good, adequate, less and much less) to the achievements of total actual value of the maximum value of 71.4470 from 100.
16
c.
b. c. d. e.
To take measurements and testing of the implementation of GCG in the form of an overview the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XII, as the information / input for the shareholders, Commissioners and Directors in making important decisions concerning the implementation of GCG in the future. To exploit conditions GCG implementation of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) in 2008 in connection with aspects / variables selected for testing. To provide an overview of the implementation of GCG result at PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) including recommendations of measurement and testing result of the implementation of GCG in company.
GCG Policy GCG Implementation Disclosure of Information (Disclousure) Commitment
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan) 1.9.
1.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) (lanjutan)
No.
Aspek/ Aspect
GENERAL (continued) 1.9.
The Implementation of Good Corporate Governance (GCG) (lanjutan)
Praktik Terbaik/ Best Practices
Capaian Aktual/ Actual Achievements
9
6,558
Tingkat Pemenuhan/ Fulfillment Rate (%) 72,87
8
6,1748
77,19
66
48,7007
73,79
7
3,5691
50,99
10 100
6,4444 71,45
64,44 71,45
1. Hak dan Tanggung Jawab/ Rights and Responsibilities of 2. Kebijakan Good Corporate Governance/ Good Corporate Governance Policy 3. Penerapan Good Corporate Governance/ Good Corporate Governance Implementation 4. Pengungkapan Informasi/ Disclosure Information 5. Komitmen/ Commitment Jumlah/ Total
1.10. Business Risk Management
1.10. Pengelolaan Risiko Usaha PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) belum memiliki Pedoman Kebijakan Risiko, meskipun demikian dalam pelaksanaannya perusahaan telah beberapa kali melaksanakan pelatihan manajemen risiko untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada manajemen dan karyawan mengenai pelaksanaan manajemen risiko, sehingga secara tidak langsung perusahaan telah mulai menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko. Beberapa risiko usaha yang dihadapi Perusahaan dan dapat menjadi kendala dalam menjalankan usahanya, antara lain :
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) has not had the Risk Policy Guidelines, however in practice the company has several times conduct risk management training to improve knowledge and insight to management and employees regarding the implementation of risk management, so that indirectly, the company has started to apply the principles risk management. Some of the business risks faced by the Company and may be a constraint in the operations, among others:
ƒ
Risiko kenaikan harga barang (inflasi) akibat perubahan nilai tukar, pengaruh bisnis ekonomi global serta trend kenaikan harga minyak dunia akan memiliki dampak berganda (multiplier effect) terhadap tingginya kebutuhan cash out flow untuk proses pengadaan barang/jasa dalam tahun 2010.
ƒ
The risk of rising prices of goods (inflation) due to changes in exchange rates, impact of global economic and business trends in world oil prices will have multiple effects to the high demand for cash out flow for the procurement of goods / services in the year 2010.
Risiko atas keterlambatan birokrasi pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) atas ijin lokasi baru atau perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) yang seringkali memerlukan waktu dan biaya akibat rendahnya kepastian hukum. Dampak atas risiko ini adalah lahan milik perusahaan yang belum memiliki HGU atau HGUnya telah habis masa berlakunya berpotensi dapat diklaim oleh masyarakat atau pihak-pihak lain. Kendali risiko merupakan prioritas utama dalam mengamankan kelangsungan usaha Perusahaan. Oleh karena itu, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) menerapkan mitigasi risiko berikut ini : ƒ Perusahaan senantiasa melakukan efisiensi atas pengadaan barang dan jasa melalui penetapan skala prioritas pengadaan dan membentuk Tim Pemantau Harga yang melakukan evaluasi atas harga dasar satuan barang. Upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga barang serta mengurangi penggunaan modal kerja yang tidak semestinya.
ƒ
Risk of bureaucratic delays in processing land right (is colled HGU) for a new location permit or renewal HGU, which often requires time and cost due to lack of legal certainty. The impact of this risk is the land owned by companies that do not have HGU or has expired HGU potentially be claimed by the public or other parties.
Risk control is a top priority in securing the continuity of operations. Therefore, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) apply the mitigation risk : ƒ
The Company continues to make efficiency on the procurement of goods and services through the establishment of procurement and establish a priority scale of Price Monitoring Team to evaluate the base unit price of goods. Efforts are made to anticipate price increases of goods and reduce the use of improper working capital.
ƒ
ƒ
In the licensing process, the Company seeks to meet the complete documents needed for processing so that the time and cost become more efficient. In addition, trying to adhere to applicable laws so that legal certainty for the better.
ƒ
Dalam proses perijinan, Perusahaan berusaha untuk memenuhi secara lengkap dokumen yang diperlukan untuk pengurusan sehingga waktu dan biaya menjadi lebih efisien. Selain itu, berusaha untuk senantiasa mengikuti peraturan hukum yang berlaku sehingga kepastian hukum menjadi lebih baik.
17
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued) 1.10. Business Risk Management (continued)
1.10. Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan) ƒ
Perusahaan telah mengasuransikan beberapa aset vital yang dimiliki misalnya, aset-aset pabrik, bangunan, persediaan dan alat-alat pengangkutan untuk meminimalisir risiko kerugian yang mungkin timbul dikemudian hari. Beberapa jenis asuransi lainnya, seperti asuransi jiwa dan berbagai bentuk jaminan bagi SDM dan Pengurus Perseroan untuk menjamin ketenangan, kenyamanan, dan kesungguhan bekerja bagi para pekerja dan pengurus Perseroan beserta keluarganya.
ƒ
The company has insured some vital assets held for example, plant assets, buildings, supplies and transportation equipment to minimize risk of loss which may arise in the future. Some other types of insurance, such as life insurance and various forms of collateral for HR and Management of the Company to guarantee the tranquility, comfort, and sincerity to work for the workers and the management of the Company and their families.
ƒ
Perusahaan berusaha secara bertahap dan terus-menerus meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas proses pengolahan produksi di pabrik-pabrik yang dimiliki melalui keikutsertaan dalam penerapan sistem manajemen mutu berstandar internasional, sebagaimana diuraikan dalam butir 1.11 berikut ini.
ƒ
The Company seeks a gradual and continuous increase efficiency, productivity and effectiveness of production process in factories owned by the participation in the implementation of international standard quality management system, as described in 1:11 below.
1.11. Certification of Quality Management System (SMM)
1.11. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM)
Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sistem manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan Organisasi dalam hal mutu. Di Organisasi Standarisasi Internasional, SMM biasa disebut ISO 9001, di Indonesia disebut SNI ISO 9001, dan telah mengalami 3 (tiga) kali revisi, masing-masing revisi I tahun 1994 (ISO 9001 : 1994), revisi II tahun 2000 (ISO 9001 : 2000) dan revisi III tahun 2008 (ISO (9001 : 2008).
The Quality Management System (SMM) is a management system that directs and controls an organization in terms of quality. In the International Organization for Standardization, SMM commonly referred to ISO 9001, in Indonesia called SNI ISO 9001, and has been revised 3 (three) times, the first revised for year 1994 (ISO 9001: 1994), the second revision for 2000 (ISO 9001: 2000) and the third revision for 2008 (ISO (9001: 2008).
Perusahaan telah menerapkan dan meraih SMM SNI ISO 9001 versi 2008 (ISO 9001 : 2008) untuk proses produksi karet sheet (Production of Ribbed Smoked Sheet) dan produksi Thin Brown Crepe yang dikeluarkan oleh DQS GmbH Deutsche Gesellcshaft zur Zerfifizierung von Managementsytemen masing-masing di 5 (lima) pabrik karet yaitu Kebun Sungai Lembu, Kebun Kalirejo, Kebun Zeelandia, Kebun Kalisanen, Kebun Glantangan.
The Company has implemented and achieved QMS ISO 9001 version 2008 (ISO 9001: 2008) for the production of rubber sheets and the production of Thin Brown Crepe issued by DQS GmbH Deutsche Gesellcshaft von zur Zerfifizierung Managementsytemen each at 5 (five) rubber factory that is Sungailembu estate, Kalirejo estate, Zeelandia estate, Kalisanen plant, Glantangan estate.
Untuk hasil jadi teh, perusahaan mendapatkan Mutu Certification International untuk proses produksi Teh Hitam (Food Safety Management (HACCP) System of Black Tea CTC) untuk Kebun Wonosari, Bantaran dan Kertowono dari KAN.
For results to be tea, companies get the International Quality Certification for the production of black tea (Food Safety Management (HACCP) System of Black Tea CTC) for Wonosari estate, Bantaran and Kertowono estate of KAN.
Untuk hasil jadi kopi, perusahaan mendapatkan sertifikat mutu UTZ CERTIFIED Good Inside Code of Conduct for Coffee untuk proses produksi Kopi Arabica dan Robusta di Kebun Kalisat Jampit, Blawan, Ngrangkah Pawon, Bangelan, Gunung Gumitir, Malangsari dan Kaliselogiri dari UTZ CERTIFIED Good Inside.
For results to be coffee, the company gets quality certificate UTZ CERTIFIED Good Inside's Code of Conduct for the Coffee to the production process Arabica and Robusta Coffee in Kalisat Jampit , Blawan, Ngrangkah Pawon, Bangelan, Gunung Gumitir, Malangsari and Kaliselogiri estate of UTZ CERTIFIED Good Inside. 1.12. Organizational Structure
1.12. Struktur Organisasi Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. Kpts013/PTPN/UMUM/03/2010, tanggal 22 Maret 2010. Bagan organisasi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dapat dilihat dihalaman berikutnya.
18
The organizational structure of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) based on the Directors' Decree No. Kpts013/PTPN/UMUM/03/2010, dated March 22, 2010. Organizational chart of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) can be seen the next page.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
1.
UMUM (lanjutan)
1.
GENERAL (continued) 1.12. Organizational Structure (continued)
1.12. Struktur Organisasi (lanjutan)
BAGAN ORGANISASI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) RUPS DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT
DIREKTUR UTAMA
DIREKTUR PRODUKSI
2.
DIREKTUR PEMASARAN & RENBANG
DIREKTUR KEUANGAN
MANAJER WILAYAH I
MANAJER WILAYAH II
MANAJER WILAYAH III
MANAJER KEBUN
MANAJER KEBUN
MANAJER KEBUN
MANAJER UNIT USAHA INDUSTRI HILIR
KABAG. DI KANDIR
DIREKTUR SDM & UMUM
KEPALA RS.KALIWATES
KEPALA RS BHAKTI HUSADA
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR 2. AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) YANG BERLAKU EFEKTIF MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011
ADOPTION OF STATEMENT AND INTERPRETATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS REVISION (PSAK AND ISAK) EFFECTIVE JANUARY 1, 2011
Berikut ini Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Revisi 2009 yang Berlaku Efektif Mulai Tanggal 1 Januari 2011.
The Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) and the Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) Revised 2009 Effectively start in January 1, 2011.
1)
1)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi 2009 yang Berlaku Efektif Mulai Tanggal 1 Januari 2011.
Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) Revised 2009, Effective January 1, 2011.
ͻ
PSAK 1, "Penyajian Laporan Keuangan".
ͻ
"Presentation of of Financial Financial Statement". Statements". PSAK 1, "Representation
ͻ ͻ ͻ
ͻ ͻ ͻ
ͻ
PSAK 2, "Laporan Arus Kas". PSAK 3, "Laporan Keuangan Interim". Keuangan Konsolidasian PSAK 4, "Laporan Laporan Keuangan Tersendiri". PSAK 5, "Segmen Operasi"
ͻ
PSAK 7, "Pengungkapan Pihak yang Berelasi".
PSAK 2, "Cash Flow Statement". PSAK 3, "Interim Financial Statements". "Consolidated Financial Statements PSAK 4, "Consolidated Financial Statements andand the Parent Financia the Parent Financial Statements. " PSAK 5, "Operation Segment". PSAK 7, "Related Party Disclosure".
dan
ͻ ͻ
19
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
2.
PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR 2. AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) YANG BERLAKU EFEKTIF MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011 (lanjutan)
ADOPTION OF STATEMENT AND INTERPRETATION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS REVISION (PSAK AND ISAK) EFFECTIVE JANUARY 1, 2011 (continued)
1)
1)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi 2009 yang Berlaku Efektif Mulai Tanggal 1 Januari 2011 (lanjutan) ͻ
PSAK 12,
"Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama".
ͻ
PSAK 12,
ͻ ͻ ͻ ͻ ͻ
PSAK 15, "Investasi Pada Entitas Asosiasi". PSAK 19, "Aset Tak Berwujud". PSAK 22, "Kombinasi Bisnis". PSAK 23, "Pendapatan". "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi PSAK 25, Akuntansi, dan Kesalahan".
ͻ ͻ ͻ ͻ ͻ
PSAK 15, "Investation on Associated Entity". PSAK 19, "Intangible Assets". PSAK 22, "Bussiness Combination". PSAK 23, "Revenue". "Accounting Policies, Changes PSAK 25, Accounting Estimates and Errors".
ͻ ͻ
PSAK 48, "Penurunan Nilai Aset". "Provisi, Liabilitas, Kontinjensi, dan Aset PSAK 57, Kontinjensi". PSAK 58, PSAK "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan".
ͻ ͻ
PSAK 48, "Assets Impairment". "Provisions, Liabilities, Contingencies PSAK 57, and Contingent Assets". "Held for Sale Non-current Assets and PSAK 58, Discontinued Operations".
ͻ
2)
ͻ
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Revisi 2009 yang Berlaku Efektif Mulai Tanggal 1 Januari 2011. ͻ
PSAK 7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus".
ͻ
PSAK 9,
ͻ ͻ
PSAK 10, "Program Loyalitas Pelanggan". PSAK 11, "Distribusi aset Nonkas kepada Pemilik".
ͻ
PSAK 12,
ͻ
PSAK 14, "Aset tidak Berwujud : Biaya Situs Web"
2)
"Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer".
ͻ ͻ ͻ
ISAK 12,
"Jointly Controlled Entities: Nonmonetary Contributions by Venturers".
ͻ
ISAK 14,
"Intangible Expenses".
ISAK 7,
Assets
:
Web
Sites
Company management is evaluating the substantive effect on corporate financial performance and position with the application of SFAS and IFAS (Revised 2009) regarding the changes to the presentation and disclosures, as well as assessment and measurement of financial statements for interim periods of quarterly and year-end 2011, and the effect of adjustments for changes accounting policies and reclassifications of certain accounts in the year-end 2010 financial statements to be presented in a comparative.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
in
"Consolidation of Special Purpose Entities". "Amendments to Full Operations ISAK 9, Liability, Liability Restoration and Similar Liabilities". ISAK 10, "Customers Loyalty Program". ISAK 11, "Asset Distribution noncash To Owner".
ͻ
"Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa".
Section Participation in Joint Venture.
Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) Revised 2009 Effective January 1, 2011. ͻ
Manajemen perusahaan sedang mengevaluasi pengaruh substantif terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan dengan pemberlakuan PSAK dan ISAK (Revisi 2009) berkenaan dengan perubahan terhadap penyajian dan pengungkapan, serta penilaian dan pengukuran atas laporan keuangan untuk periode interim triwulanan dan akhir tahun 2011, serta pengaruh penyesuaian atas perubahan kebijakan akuntansi dan reklasifikasi atas akun-akun tertentu dalam laporan keuangan akhir tahun 2010 yang akan disajikan secara komparatif.
3.
Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) Revised 2009, Effective January 1, 2011 (continued)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tahun 2010 disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 9 Februari 2011.
Financial Statement of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) for the year ended 2010 prepared by the Directors and completed on February 9, 2011.
Ikhtisar kebijakan akuntansi perusahaan mengacu kepada prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Indonesia (IAI) yang telah konvergen dengan IFRS (International Financial Report Standard) dan berlaku efektif hingga akhir tahun 2010 ini, serta Pedoman Akuntansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Perintah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. S-206/D4-MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008 yang diberlakukan mulai 1 Januari 2009.
Summary of accounting policies the company refers to accounting principles generally accepted in Indonesia, namely the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) established by the Indonesian Institute of Accountants that has been converging with IFRS (International Financial Report Standard) and is effective until the end of 2010, and Accounting Guidelines for State-Owned Enterprises (SOEs) Plantation whose implementation in accordance with the letter of instruction to the Minister of SOEs of the Republic of Indonesia No. S-206/D4-MBU/2008 dated October 7, 2008 applied January 1, 2009.
20
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY (continued) 3.1.
3.1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Basis of Financial Statements Preparation
Laporan Keuangan disusun menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost ) sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Financial Statements have been prepared using historical cost in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies .
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
The cash flows statement is prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah. Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing ditranslasi ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal neraca.
The reporting currency used in preparation of financial statements is Indonesian Rupiah (IDR). Monetary Assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted at the middle exchange rate of Bank Indonesian prevailing at the balance sheet date.
3.2.
3.2. Transaksi Dalam Mata Uang Asing
Transactions in Foreign Currency
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi tersebut, akan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rate prevailing on the transaction date. At balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the Bank Indonesia middle rate prevailing at that date. Gains or losses arising from exchange differences arising from these transactions, will be credited or charged to profit and loss for the year.
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp.8.991 dan Rp.9.400 setiap 1 US Dollar serta Rp.11.955,79 dan Rp.13.509,73 setiap I Euro.
Bank Indonesia middle rate on December 31, 2010 and 2009 respectively Rp.8,991 and Rp.10,950 every 1 U.S. Dollar and Rp.11,955.79 and Rp.13,509.73 every 1 Euros. 3.3.
3.3. Transaksi dengan Pihak yang Berelasi
Transactions With Related Parties
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 dan Peraturan BAPEPAM No. VIII.G.7 tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa" adalah:
The Company has transactions with related parties who have a special relationship. In accordance with PSAK No. 7 and Bapepam Regulation No. VIII.G.7. on "Disclosure Parties has a related party" is :
1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries ), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries ).
1)
Companies that through one or more intermediaries, control, or are controlled by,or are under common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries).
2) Perusahaan asosiasi (associated companies ). 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor.
2) 3)
Associated companies. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual.
4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota Dewan komisaris, Direksi dan Manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut.
4)
Key management personnel, those persons having authority and responsibility for planning, directing, and controlling the activities of the reporting enterprise, including commissioners, directors, and management, and close members of the families of such individuals.
21
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Companies, when a substantial interest in voting right is owned either directly or indirectly by any person described in item 3) or 4), or every person has a significant influence over the company. It also includes companies owned by the board of commissioners, directors or major shareholders of the reporting company, and companies that have a member of key management in common with the reporting company.
5) Perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Hal ini juga mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor, dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.
5)
Sedangkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
While the transaction with a related party in significant amount, which was conducted with the same terms and conditions or not equal to a third party, have been disclosed in the Notes to Financial Statements.
3.4.
3.4. Instrumen Keuangan
Financial Instruments
PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai" diterapkan secara prospektif untuk Laporan Keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 sebagai dampak penerapan PSAK tersebut adalah tambahan pengungkapan pada kebijakan akuntansi perusahaan dan pengungkapan pada catatan 39 mengenai Instrumen Keuangan : Informasi Risiko Keuangan berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
SFAS No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", and SFAS No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement", which replaces SFAS No. 50, "Accounting for Certain Investments in Securities" and SFAS No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" to be applied prospectively for financial statements covering periods beginning on or after January 1, 2010 as the effects of adopting SFAS are additional disclosures on corporate accounting policies and disclosures in note 39 on Financial Instruments: Financial Risk Information expire on 31 December 2010.
PSAK No. 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.
SFAS No. 50 (Revised 2006), contains requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that must be disclosed. Disclosure requirements applicable to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments, the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires disclosure, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of future cash flows of an entity associated with financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.
3.4.1.
3.4.1.
Aset Keuangan Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.
22
Financial Assets Financial assets within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments or financial assets available for sale, whichever is appropriate. The Company determines the classification of financial assets at initial recognition and, when allowed and appropriate, re-evaluate the classification of these assets at the end of each financial period.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3.4.1.
Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY (continued) 3.4.1.
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Financial Assets (continued)
Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial assets are classified to 4 categories, (i) financial assets are measured at fair value through profit and loss, (ii) loans and receivables, (iii) investments held to maturity, and (iv) financial assets available for sale. This classification depends on the purpose of acquisition of financial assets. Management determines the classification of financial assets at initial recognition.
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah (dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi, instrumen keuangan derivatif dan aset keuangan lancar, serta tidak lancar lainnya.
Financial assets are initially recognized at fair value plus (in the case of investments which are not measured at fair value through profit and loss) transaction costs are directly attributable. The purchase or sale of financial assets that require delivery of assets within a period specified by regulation or custom prevailing in the market (a common trade) recognized on trade date, the date the Company committed to buy or sell the asset. The Company's financial assets include cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, financial instruments that have and do not have the quotation, derivative financial instruments and current financial assets, as well as other noncurrent.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Measurement After Initial Recognition
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :
Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification as follows:
1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi
1) Financial assets at fair value through profit and loss ["FVTPL"]
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets are measured at fair value through profit and loss, including financial assets for trading and financial assets are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or loss.
23
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
Aset Keuangan (lanjutan) 1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 3.4.1. Financial Assets (continued) 1) Financial assets at fair value through profit and loss ["FVTPL"] (continued)
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.
Financial assets classified as trading securities, if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as trading, unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets are measured at fair value through profit or loss is presented in consolidated balance sheet at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in earnings. Derivatives embedded in main contracts are recorded as separate derivatives when characteristics and risks are not closely related to main contract, and main contract is not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in earnings. The revaluation occur only if there is a change in the terms of the contract that significantly alter cash flow that will be required.
Pada tanggal 31 Desember 2010 perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
On December 31, 2010 the company has no financial assets measured at fair value through profit or loss.
2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
2) Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment, which does not have a quotation in an active market. Financial assets are measured at amortized cost by using the effective interest rate method.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang hubungan istimewa, aset keuangan lancar lainnya, piutang jangka panjang dan aset keuangan tidak lancar lainnya termasuk dalam kategori ini.
Gains and losses recognized in profit and loss statements as loans and receivables derecognized or impaired, as well as during the process of amortization. Cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, due from related parties, other current financial assets, long-term receivables and other non-current financial assets included in this category.
ͻ
ͻ Cash and Cash Equivalents
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.1.
Kas dan Setara Kas Saldo kas dan setara kas yang dimiliki dan deposito berjangka dengan periode jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dalam kondisi dijadikan jaminan.
24
Cash and cash equivalents and time deposits held with maturities of 3 (three) months or less from the date of placement and not in a condition collateralized.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.1.
Aset Keuangan (lanjutan) 2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang (lanjutan) ͻ
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (continued) 3.4.1. Financial Assets (continued)
POLICIES
2) Loans and Receivables (continued) ͻ Account Receivables
Piutang Usaha Piutang usaha adalah jumlah tagihan yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.
Accounts receivable is the amount of charge given in the transaction of business in general. If payment of receivables expected to be completed within one year or less (or in normal operation of the business cycle if longer), these receivables are classified as current assets. If not, receivables are presented as non-current assets.
Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai.
Trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently remeasured at amortized cost using the effective interest rate method, less provision for impairment.
Penghapusbukuan piutang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari pemegang Saham atau Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar.
Write off accounts receivable must have prior approval from the Shareholders or the Commissioner in accordance with the Articles of Association.
Piutang yang telah dihapusbukukan, dicatat secara ekstra-komtabel dan tidak menghilangkan kewajiban penagihan. Apabila ternyata piutang tersebut dapat dibayar / dilunasi oleh debitur, dicatat dan diklasifikasikan dalam akun ³SHQGDSDWDQ LainODLQ´
Receivables previously writte off, are recorded by extracomptable and does not eliminate liability for collection. If it turns out the receivables are paid by the debtor, are recorded and classified as "Other income".
Pada tanggal 31 Desember 2010 aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, Piutang Usaha, Piutang lain pihak ke 3 dan Piutang antar Badan Hukum.
On 31 December 2010 financial assets classified as loans and receivables are cash and cash equivalents, accounts receivable, other third party and legal entity receivables.
3) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo
3) Held-to-maturity investments (HTM)
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity are classified as HTM has been established when the Company has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses the effective interest rates appropriately discounting the estimated future cash receipts over the expected life of the financial assets to the net carrying value (net carrying amount) of financial assets. Gains and losses are recognized in the income statement when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Aset Keuangan yang dikategorikan sebagai Investasi dimiliki hingga Jatuh Tempo adalah investasi jangka pendek/penempatan dalam bentuk deposito.
Financial assets classified as held to maturity investments are short-term investments / placements in the form of deposits.
Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
On December 31, 2010 the Company has no investments held to maturity.
25
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.1.
Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (continued) 3.4.1. Financial Assets (continued)
4) Aset keuangan tersedia untuk dijual
3.4.2.
POLICIES
4) Available-for-sale financial assets (AFS)
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets designated as available for sale or not classified in the three previous categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with gains or unrealized losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified into earnings as a reclassification adjustment.
Jika Perusahaan memiliki investasi berikut yang diklasifikasikan sebagai AFS, maka :
If the Company has classified as AFS, then:
ͻ
Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikian modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Penerapan nilai wajar bilamana memungkinkan menggunakan mark to model, dengan mendapatkan Rencana Jangka Panjang investee, dan diperhitungkan dengan metode tingkat rata-rata arus kas masuk bersih selama 3-5 tahun kedepan yang didiskonto dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
ͻ Investments stock market values ࣱDUH not available to the Ownership of capital is less than 20%, and other long-term investments are stated at cost. Application of fair value whenever possible to use mark to model, by obtaining the Long Term Plan of the investee, and calculated with the method of the average level of net cash inflow over the next 3-5 years are discounted using the effective interest rate method
ͻ
Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS, dicatat sebesar nilai wajarnya.
ͻ Investment in equity shares with a fair market value of the equity interest of less than 20% and which are classified as AFS, is recorded at fair value. 3.4.2.
Kewajiban Keuangan
investments
are
Financial Liability
Pengakuan Awal
Early Recognition
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan meliputi hutang usaha dan hutang lainnya, hutang pengadaan barang / jasa, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang dan hutang obligasi, hutang hubungan istimewa, instrumen keuangan derivatif, serta kewajiban keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.
Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) could be classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, loans and debt, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, whichever is appropriate. The Company determines the classification of their financial obligations at the time of initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in terms of loans and debt, including transaction costs that are attributable directly. The Company's financial liabilities include trade payables and other payables, payables procurement, costs accrued, a long-term debt and bonds payable, payables to related parties, derivative financial instruments, as well as current financial liabilities and other non-current.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Measurement after Early Recognition
Pengukuran kewajiban keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :
Measurement of financial liabilities depending on the classification as follows:
26
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.2.
Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (continued) 3.4.2. Financial Liability (continued)
Pengakuan Awal (lanjutan)
Early Recognition (continued)
ͻ Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi.
Financial liabilities measured at fair value through profit and loss, including financial obligations for trading and financial liabilities are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as trading securities, if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as trading, unless they are designated as effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the income statement.
ͻ Pinjaman dan Hutang
Loans and Debt After initial recognition, borrowings and interest bearing debt is subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the income statement when the liability is derecognized as well as through the amortization process.
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
3.4.3.
3.4.3.
Saling-Hapus dari Instrumen Keuangan
3.4.4.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal neraca adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian.
27
Offsetting of Financial Instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, the Company and its subsidiaries have a currently enforceable right to offset the recognized amounts and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Aset keuangan dan kewajiban keuangan salinghapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling-hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. 3.4.4.
POLICIES
Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments traded in active markets at the balance sheet date is based on their quoted market price or dealer price quotations (bid price for long positions and ask price for short positions), without any deduction for transaction costs. When current bid and asking prices are not available, the price of the most recent transaction is used since it provides evidence of the current fair value as long as there has not been a significant change in economic circumstances since the time of the transaction. For all other financial instruments not listed in an active market, except investment in unquoted equity securities, the fair value is determined by using appropriate valuation techniques.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.4.
3.4.5.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 3.4.4. Fair Value of Financial Instruments (continued)
Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value) , perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models) , dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.
Valuation techniques include net present value techniques, comparison to similar instruments for which market observable prices exist, options pricing models, and other relevant valuation models. In the absence of a reliable basis for determining fair value, investments in unquoted equity securities are carried at cost, net of any impairment.
Penyesuaian Risiko Kredit
Credit Risk Adjustment
Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.
Company adjust prices in a market that is more profitable to reflect the counterparty credit risk differences between instruments traded in those markets with instruments that assessed for the position of financial assets. In determining the fair value of financial liabilities position, Company credit risk associated with the instrument must be taken into account.
Biaya Perolehan Diamortisasi Keuangan
dari Instrumen
3.4.5.
Cost is amortized calculated using the effective interest method less any allowance for impaire in value and payment of principal or value that can not be billed. The calculation is considered a premium or discount on acquisition and includes transaction cost and expenses that are an integral part of the effective interest rate.
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metoda suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. 3.4.6.
3.4.6.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan
Amortized Cost of Financial Instruments
Impairment of Financial Assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
The Company management assesses at each balance sheet date whether a financial asset or group of financial assets is impaired.
ͻ Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
Financial assets are recorded at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
For loans and receivables are recorded at amortized cost, the Company first determines whether there is objective evidence of impairment of individually significant financial assets individually, or collectively for financial assets that amount is not significant on an individual basis. If the Company determines there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an individual basis, regardless of financial assets is significant or not, then they put those assets into a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and assess the impairment of the group as a collective. A decline in asset value is assessed individually, and for that impairment losses recognized or is recognized, not included in the collective assessment of impairment.
28
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.6.
Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 3.4.6. Impairment of Financial Assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not happened).
Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
The present value of estimated future cash flows discounted using the beginning effective interest rate of the financial asset. If the loans and receivables which have variable interest rates, the discount rate for measuring any impairment loss is the recent effective interest rate.
ͻ Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Financial assets are recorded at amortized cost (continued)
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of the allowance account and the amount of losses recognized in the income statement. Interest income is recognized based on the carrying value of which has been reduced, based on the effective interest rate of the asset.
ͻ Aset keuangan perolehan
yang
dicatat
pada
biaya
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan tidak diukur pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. ͻ Aset keuangan tersedia untuk dijual (available for sale - AFS) Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi - direklas dari ekuitas ke laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
29
Financial assets are carried at cost If there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on an unquoted equity instrument that is not carried at fair value because its fair value cannot be reliably measured, the amount of the loss is measured as the difference between the DVVHW¶V carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Financial assets available for sale (AFS)
In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence would include a significant reduction or long-term decline in the fair value of investments below its cost. If there is evidence that, impairment loss has occurred, total cumulative loss measured as the difference between cost and current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in income statement - reclassified from equity to the income statement. Impairment loss on equity investments should not be recovered through the income statement, increase in fair value after impairment are recognized in equity.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
3.4.7.
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
ͻ Aset keuangan tersedia untuk dijual (available for sale - AFS) (lanjutan) Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai.
Financial assets available for sale (AFS) (continued) In the case of debt instruments classified as AFS financial assets, impairment was evaluated on the same criteria with which financial assets are recorded at amortized cost. Interest income in the future based on the carrying value of which has been reduced and is recognized based on the interest rate used for discounting the future cash flows for the purpose of measuring impairment losses.
Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "pendapatan EXQJD´ dalam laporan laba rugi konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi.
The accrual is recorded as part of "Interest income" in the consolidated income statement. If, in subsequent periods, the fair value of debt instruments increased and the increase is objectively linked to events occurring after the recognition of impairment losses in earnings, then the loss decrease the amount should be recovered through the income statement.
Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan Aset Keuangan
3.4.7.
Termination of Recognition Assets and Liabilities Financial Assets
of
Financial
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya, pada saat : ͻ Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau ͻ Perusahaan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
Financial assets (or whichever is appropriate, part of the financial asset or part of a group of similar financial assets) derecognized, at the time: The right to receive cash flows from these assets has expired; or The Company retains the right to receive cash flows from financial assets, but also bear the contractual obligation to pay to third parties for cash flows received in full without any significant delays on the basis of an agreement; or
ͻ Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian ³SDVV WKURXJK´ dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
The company has transferred their rights to receive cash flows from an asset or liability to pay the cash flows received in full without material delay to a third party in the agreement "pass-through", and either (a) The Company has transferred substantially all the risks and benefit from the asset, or (b) The Company does not transfer substantially or do not have all the risks and benefits of an asset, but has transferred control of the asset.
Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.
When the Company has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has become a party to an agreement, and substantially not transfer and do not have all the risks and benefits of financial assets and still have control over these assets, the financial assets are recognized for the involvement sustainable with such financial assets. Ongoing involvement in the form of collateral for the transferred assets be measured based on the lower of the asset transferred to the maximum value of payments received which may be paid back by the Company.
30
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.7.
3.4.8.
Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 3.4.7. Termination of Recognition of Financial Assets and Liabilities (continued)
Kewajiban Keuangan Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu kewajiban keuangan yang ada digantikan oleh kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan kewajiban awal dan pengakuan kewajiban baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi.
Financial Obligations Derecognized financial obligations when the liability is terminated or canceled or expires. When an existing financial liability is replaced by other financial obligations from the same lender with substantially different terms, or substantially modifying the terms of an obligation which currently exist, an exchange or modification is treated as a derecognition of the initial liability and the recognition of new obligations , and the difference between thethe carrying amount of each obligation is recognized in the income statement .
Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnis pada umumnya. Hutang usaha dikelompokkan sebagai kewajiban lancar apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, hutang usaha tersebut disajikan sebagai kewajiban tidak lancar.
Account payables are liabilities to pay for goods or services obtained from suppliers in business transactions in general. Trade payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operation of the business cycle if longer). If not, the accounts payable was presented as non-current liabilities.
Hutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Account payables are initially recognized at fair value and subsequently remeasured at amortized cost using the effective interest rate method.
3.4.8.
Instrumen Keuangan Derivatif
Derivative Financial Instruments
Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap suku bunga, dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai kewajiban keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.
The Company entered into foreign currency swap contracts, interest rate swaps, and other instruments are allowed, if deemed necessary, for the purpose of managing its exposure to changes in foreign currency exchange rates and interest rates are derived from long-term debt and bonds payable in foreign currencies of the Company. Derivative financial instruments are not assigned to a hedging relationships that qualify (qualifying hedge relationship) and are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is signed and subsequently remeasured at fair value. Derivatives are carried as assets when fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba-rugi. Aset dan kewajiban derivatif disajikan masing-masing sebagai aset dan kewajiban lancar.
Gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period that do not qualify for hedge accounting are recognized immediately in the income statement. Derivative assets and liabilities are presented respectively as current assets and liabilities.
31
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.4.8.
Instrumen Keuangan Derivatif Derivatif melekat disajikan bersama dengan kontrak utamanya pada neraca yang mencerminkan penyajian yang tepat atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Perubahan bersih nilai wajar instrumen derivatif, pendapatan atau beban swap, pendapatan atau beban terminasi, serta penyelesaian dari instrumen derivatif dikreditkan (dibebankan) pada "Laba (Rugi) Perubahan Nilai Wajar Derivatif Bersih", yang disajikan sebagai bagian ³3HQJKDVLODQ %HEDQ /DLQODLQ´GDODPODSRUDQODEDUXJL
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 3.4.8. Derivative Financial Instruments Embedded derivative is presented along with the main contract on the balance sheet that reflects the proper presentation of all future cash flows of the instrument in its entirety. Net changes in fair value of derivative instruments, swap income or expense, revenue or expense termination and settlement of derivative instruments are credited (charged) to "Gain (Loss) Change in Fair Value of Derivatives - Net", which is presented as part of "Other Income (Expenses)" in the income statement. 3.5.
3.5. Persediaan
Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.
Harga perolehan persediaan hasil jadi terdiri dari semua biaya yang dikeluarkan untuk Tanaman Menghasilkan (seperti biaya pemupukan, biaya pemeliharaan dan biaya panen), dan biaya pengolahan (termasuk biaya olah lanjut) serta biaya umum (biaya tidak langsung) yang timbul di kebun dan pabrik. Keseluruhan biaya tersebut diperhitungkan dengan nilai persediaan pada awal periode dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average) untuk menentukan harga perolehan persediaan hasil jadi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
The cost of finished goods comprises all costs incurred for Crop Produce (such as fertilizer costs, maintenance costs and harvesting costs), and processing costs (including costs if the information) and general costs (indirect costs) arising in the estate and plant. The overall cost is calculated by the value of inventories at the beginning of the period using the weighted average to determine the cost is so outcome. Net realizable value is estimated selling price in ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expenses.
Persediaan bahan baku dan pelengkap dicatat berdasarkan harga perolehan dan pemakaiannya diakui menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average method). Persediaan bahan baku dan pelengkap yang tidak dapat digunakan lagi berdasarkan berita acara penilaian bagian teknis terkait digolongkan dalam aset lain-lain.
Inventories of raw materials and supplementary recorded at cost and its use is recognized using moving average method. Inventories of raw materials and supplementary can not be used again based on the minutes of the relevant technical assessments are classified in other assets.
Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaan terhadap keadaan persediaan pada tanggal neraca.
Allowance for inventory obsolescence is determined based on a review of the status of inventories at the balance sheet date.
3.6. Investasi Investasi ini merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk investasi tertentu yang nilai wajarnya tidak tersedia.
3.6.
Investments Investments are the long-term investment in certain securities investment where the fair values are not available.
Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, yaitu harga perolehan dari penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya akan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka laporan keuangan perusahaan-perusahaan asosiasi tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan kini.
Investments in shares wherein the Company have ownership interests minimum of 20%, but not more than 50% are recorded by using equity method, which is the acquisiton price of the stock added or deducted by the company's share in the net earning or loss of the associated company since the date of acquisition and deducted by cash dividends received. If the investment impaired permanently, the book value is adjusted to recognize the impairment, and its loss is charged in the current income statement, based on individual investment.and its loss is charged in the current income statement. According to the generally accepted accounting principles, the financial statements of the associate companies are not consolidated in this financial statements.
Investasi dalam bentuk saham di mana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.
Investments in shares wherein the Company have ownership less than 20%, are stated at the lower of cost or net realizable value.
32
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.7.
SUMMARY (continued) 3.7.
Aset Tanaman
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Plant Assets
Tanaman yang dikelola perusahaan diklasifikasikan menjadi 2 golongan, terdiri dari :
Plants that are managed by the company are classified into 2 groups:
a. Tanaman Perkebunan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Tanaman Menghasilkan (TM) b. Tanaman Aneka Kayu
a.
TBM dinyatakan sebesar harga perolehan, yang terdiri dari : biaya input, biaya proses dan alokasi biaya tidak langsung.
TBM are stated at cost, which consists of: input costs, processing costs and indirect costs allocation..
a) Biaya Input adalah harga perolehan bibit dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai dengan bibit tersebut siap tanam.
a)
Input cost are historical cost of seeds and other costs while paid until its ready used.
b) Biaya proses yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sampai menjadi tanaman menghasilkan, terdiri dari : biaya tenaga kerja langsung di unit/kebun untuk pemeliharaan aset tanaman belum menghasilkan, biaya penyiapan lahan, biaya pengangkutan bibit tanaman, biaya penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pembangunan prasarana, biaya pengujian aset tanaman,
b)
Processing costs are costs incurred until the crop is mature, consist of direct labor costs in the unit / plant for maintenance of immature assets, land preparation costs, freight costs seed plants, the cost of planting, fertilizing, maintenance, infrastructure development, cost of test plant assets,
b.
Plantations - Immature Plantations (TMB) - Mature Plantations (TM) Assorted Wood Plants
cost of professional commissions that handle plant assets and cost of insertion/ embroidery a plant assets in areas TBM.
biaya komisi profesional yang menangani aset tanaman dan biaya penyisipan/sulaman suatu aset tanaman dalam areal TBM. c) Alokasi biaya tidak langsung yang dapat dikapitalisasi ke TBM aset tanaman dikapitalisasi ke aset tanaman, misalnya biaya pinjaman.
c)
Biaya tenaga kerja langsung yang tidak terkait secara langsung dengan pembudidayaan tanaman, misalnya bonus, tunjangan-tunjangan dan sebagainya; beban administrasi dan umum di unit/kebun, kantor direksi tidak dialokasikan ke aset tanaman, tetapi langsung dibebankan pada periode terjadinya.
Direct labor costs are not directly related to crop cultivation, such as bonuses, allowances etc; general and administrative expenses in the unit / estate, office directors are not allocated to plant assets, but are directly charged in the period incurred.
TBM direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah berproduksi/menghasilkan. Penentuan waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen dengan ketentuan sebagai berikut:
TBM reclassified into mature plants at the time considered to be already in production / yield. Determination of time plants can produce is determined by vegetative growth and estimated management with the following conditions:
The allocation of indirect costs that can be capitalized to the TBM assets are capitalized to plant assets, such as borrowing costs.
-
Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian 1 meter dari pertautan okulasi.
-
Rubber plantations as a crop yield when 60% of the total number of trees per block and have been able bugged girth size 45 cm measured at a height of 1 meter from the linkage grafting.
-
Tanaman Kopi Arabika dan Robusta dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun dengan produksi 400 kg/Ha. Tanaman Kakao Edel dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun dengan produksi 400 kg/Ha. Tanaman Kakao Bulk dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun dengan produksi 500 kg/Ha.
-
Arabica and Robusta coffee plants expressed as plant yield if plant age of 3 years with a production of 400 kg / ha. Cacao Edel plants expressed as plant yield if plant age of 3 years with a production of 400 kg / ha.
Tanaman Teh dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila umur tanaman 3 tahun dengan produksi 750 kg/Ha.
-
-
-
Tanaman sudah berproduksi tetapi masih dibawah standar dan umur tanaman masih di bawah kriteria Tanaman Menghasilkan (TM), tetap diakui sebagai TBM.
33
-
Bulk Cocoa plants expressed as plant yield if plant age of 3 years with production of 500 kg / ha. Tea plants expressed as plant yield if plant age of 3 years with a production of 750 kg / ha.
Plants already in production but still below standard and age of the plant is still under criteria Mature Plantations (TM), is recognized as a TBM.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.7.
SUMMARY (continued) 3.7.
Aset Tanaman (lanjutan)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Plant Assets (continued)
Tanaman sudah berproduksi tetapi masih dibawah standar dan umur tanaman sudah memenuhi kriteria Tanaman Menghasilkan (TM), diakui sebagai TM.
Plants already in production but still below standard and mature plants meet the criteria Mature Plantations (TM), recognized as the TM.
Tanaman belum berproduksi walaupun umur tanaman sudah memenuhi kriteria Tanaman Menghasilkan (TM), segera dilaporkan ke Direksi agar dapat diputuskan apakah dihapus (jika tidak dapat diperbaiki) atau diperbaiki.
Plants not yet in production, although mature plants meet the criteria Mature Plant ations (TM), immediately reported to the Board of Directors to be decided whether to write off (if it can not be repaired) or repaired.
Standar umur TBM sebagai berikut:
Standard age of TBM as follows: Umur/ Life
Jenis Tanaman Tanaman Karet Tanaman Kopi Arabika Tanaman Kopi Robusta Tanaman Kakao Edel Tanaman Kakao Bulk Tanaman The
Standar/ Standard
Maksimum/ Maximum
5 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 4 Tahun 4 Tahun
8 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 5 Tahun 4 Tahun
Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap TM dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut :
Jenis Tanaman Menghasilkan Tanaman Karet Tanaman Kopi Arabika Tanaman Kopi Robusta Tanaman Kakao Edel Tanaman Kakao Bulk Tanaman The
Plant Type Rubber Plantations Arabica Coffee Plantations Robusta Coffee Plantations Cocoa Plantations Edel Cocoa Plantations Bulk Tea Plantations
Depreciation is calculated on the estimated useful lives of fixed assets TM using the straight-line method as follows:
Umur Manfaat/ Economic Life
Tarif Penyusutan/ Depreciation Rate (%)
25 tahun 40 tahun 40 tahun 25 tahun 25 tahun 40 tahun
4,00 2,50 2,50 4,00 4,00 2,50
Mature Plantations Type Rubber Plantations Arabica Coffee Plantations Robusta Coffee Plantations Cocoa Plantations Edel Cocoa Plantations Bulk Tea Plantations
Biaya bunga dan biaya pinjaman lainnya yang secara langsung maupun tidak langsung digunakan untuk mendanai proses pembangunan aset tertentu, dikapitalisasi sampai dengan proses pembangunannya selesai. Untuk pinjaman yang dapat dihubungkan secara langsung dengan pembangunan aset tertentu jumlah yang dikapitalisasi sebesar biaya pinjaman yang terjadi dalam periode berjalan.
Interest and other borrowing costs that are directly or indirectly used to finance the construction of certain assets, are capitalized until construction is complete. For loans that can be connected directly to the construction of certain assets to be capitalized amount of borrowing costs incurred during the period.
Untuk pinjaman yang tidak secara khusus ditentukan penggunaannya, jumlah bunga pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu.
For loans that are not specifically intended for special purposes, the amount of capitalized interest on the loan is determined by a capitalization rate to expenditure for specific assets.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dari seluruh pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan mengecualikan jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk pembangunan aset tertentu.
The capitalization rate is a weighted average borrowing costs of the loan during the period, excluding the amount of loans that are specifically used for the construction of certain assets.
3.8.
3.8. Aset Tetap PSAK No. 16 (Revisi 2007), ³$VHW 7HWDS´ menggantikan PSAK No. 16 (1994), ³$VHW Tetap dan Aset /DLQODLQ´ dan PSAK No. 17 (1994), ³$NXQWDQVL 3HQ\XVXWDQ´ Perusahaan telah memilih dan menggunakan model biaya dalam pencatatan dan pengakuan seluruh aset tetap.
34
Fixed Asset SFAS No. 16 (Revised 2007), "Fixed Assets", replacing SFAS No. 16 (1994), "Fixed Assets and Other Assets" and SFAS No. 17 (1994), "Accounting for Depreciation". The company has chosen and the cost model in recording and recognition of all fixed assets.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.8. Aset Tetap (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT (continued) 3.8. Fixed Asset (continued)
ACCOUNTING
POLICIES
Sesuai dengan PSAK No. 47 "Akuntansi Tanah", tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
According to PSAK No. 47 "Accounting for Land", Land is stated at acquisition cost and is not depreciated.
Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan perolehan atau pengurusan legal Hak Atas Tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama manfaat masa tanah dan disajikan pada akun "Beban Tangguhan Hak atas Tanah" dalam neraca yang terpisah dari beban tangguhan lain.
Certain expenses incurred in relation to the acquisition or renewal of land rights are deferred and amortized over the useful life of the land and represent as "Deferred Expenses of Land Rights" account which are represented separately from other deferred charges accounts.
Biaya Kemudian setelah Biaya Perolehan Pertama Kali
Subsequent Cost after initial Cost
Biaya-biaya lain yang terjadi kemudian yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset, jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
Other costs that occurred later that arise to add, replace or repair of fixed assets are recorded as cost of the item, if and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset Dalam Penyelesaian
Construction In Progress
Aset dalam pelaksanaan (penyelesaian) dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap, meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biayabiaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aset dalam pembangunan akan direklasifikasi ke dalam aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.
Construction in progress (completion) are stated at cost and are presented as part of fixed assets, including buildings and other infrastructure, which are stated at cost of development, direct personnel costs, indirect costs in development and the costs of loans used to finance assets construction period. The accumulated cost of the asset under construction will be reclassified into the related fixed assets and capitalization of borrowing costs ceases when construction is completed and the assets are ready for use.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan rutin dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran yang akan menambah umur ekonomis dalam jumlah yang signifikan akan dikapitalisasi.
Maintenance and repair costs are charged to income statement as incurred, while renewals that will extend the useful lives of significant will be capitalized.
Biaya Pinjaman
Borrowing Costs
PSAK No. 26 (Revisi 2008) ³%LD\D 3LQMDPDQ´ mengatur akuntansi untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Untuk biaya pinjaman lain diakui sebagai beban. PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 1997), ³%LD\D 3LQMDPDQ´ dan berlaku untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
SFAS No. 26 (Revised 2008) "Borrowing Costs "prescribes the accounting for borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying assets are capitalized as part of the cost of that asset. For other borrowing PSAK No. 26 (Revised 2008) which replaces PSAK No. 26 (Revised 1997), "Borrowing Costs" and applies to the financial statements for the year ended December 31, 2010.
Biaya pinjaman merupakan bunga dan selisih kurs pinjaman yang diterima dalam mata uang asing dan biaya lainnya (amortisasi diskon / premium dari pinjaman diterima) yang terjadi sehubungan dengan peminjaman dana. Biaya (termasuk bunga, amortisasi diskonto atau premium, amortisasi biaya yang terkait dengan perolehan pinjaman dan selisih kurs) yang terjadi akibat transaksi pinjaman yang digunakan untuk membiayai pembangunan suatu proyek, dikapitalisasi sebagai bagian dari pekerjaan dalam pelaksanaan selama periode pembangunan; dan sebaliknya biaya dibebankan ke operasi pada saat terjadinya.
Borrowing costs are interest and foreign exchange difference from Loan in foreign currencies and other charges (amortization of discounts / premiums on borrowings) incurred relating to the loan. Cost (including interest, amortization of discount or premium, amortization costs associated with the loan and foreign exchange) incurred on borrowings used to finance the construction of a project are capitalized as part of the work in progress during the construction period, and conversely the cost charged to operations as incurred.
Kapitalisasi biaya pinjaman ini dihentikan pada saat aktivitas yang berkaitan dengan perolehan dan pengembangan proyek telah selesai atau pada saat konstruksi selesai dan aset tersebut siap digunakan sesuai dengan tujuannya.
Capitalization of these borrowing costs discontinued when activities associated with the acquisition and development projects have been completed or when construction is completed and the asset is ready for its
35
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY (continued) 3.8.
3.8. Aset Tetap (lanjutan) Biaya Pinjaman (lanjutan)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Fixed Asset (continued) Borrowing Costs (continued)
Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, seperti biaya diskonto atas pinjaman, baik yang secara langsung ataupun tidak langsung digunakan untuk mendanai konstruksi aset tertentu yang memenuhi syarat, dikapitalisasi sampai konstruksi tersebut selesai.
Interest and other borrowing costs, such as discount fees on loans, either directly or indirectly used to finance the construction of a qualifying asset, are capitalized until construction is completed.
Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut.
For borrowings directly attributable to a qualifying asset, the amount capitalized is the actual borrowing costs incurred during the year, less short-term investment income from the loan.
Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset tertentu yang memenuhi syarat, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset tertentu yang memenuhi syarat. Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman selama periode tertentu, tidak termasuk pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu yang memenuhi syarat.
For loans that are not directly attributable to a qualifying asset, borrowing costs capitalized amount is determined by a capitalization rate to the expenditures of a qualifying asset. The capitalization rate is a weighted average borrowing costs divided by total loans during a certain period, excluding borrowings directly attributable to the acquisition of a qualifying asset.
Aset Tidak Produktif
Unproductive Assets
Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan ke akun aset tetap non produktif dalam kelompok aset lain-lain dan disajikan sebesar nilai setelah dikurangi penurunan nilai (impairment).
Fixed assets are not used in operations are classified into non-productive fixed assets in other asset classes and presented at face value, less any impairment.
Penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset tetap mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor PER-02/MBU/2010 tentang Tatacara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aset Tetap Badan Usaha Milik Negara.
The write-off and the alienation of property and equipment following the regulation stated by the Minister of State-Owned Enterprises no. PER-02/MBU/2010 regarding Procedure for Written-off and Alienation of Fixed Assets of State-Owned Company.
Aset tetap yang diusulkan untuk dihapusbukukan yang selanjutnya telah mendapat persetujuan Direksi dan diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan persetujuan penghapusan oleh Pemegang saham, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai aset tidak produktif tersebut direklasifikasi ke aset tidak produktif dalam kelompok aset lain-lain.
Fixed assets written off proposed for the next Board of Directors approved and recommended to the Board of Commissioners to request removal by shareholder approval, the acquisition cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses unproductive assets are reclassified to non-productive assets in other asset classes .
Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan aset tetap usulan penghapusan ini, diakui sebagai pendapatan lain-lain (keuntungan penjualan aset tetap).
Income earned from sale of fixed assets this written off proposal, recognized as other income (gain on sale of fixed assets).
Penyusutan dan Umur Manfaat Aset Tetap
Depreciation and Useful Lifes of Fixed Assets
Aset tetap di dalam laporan keuangan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran umur manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut :
Fixed assets in the financial statements are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is calculated on the estimated useful lives of the assets using the straight-line method (straight line method) as follows:
36
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 3.8.
Bangunan Rumah Tinggal Rumah Pimpinan dan Staf Rumah Karyawan Bangunan Perusahaan Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Penyusutan dihitung 1 (satu) tahun memperhitungkan tanggal perolehannya.
3.9.
3.8.
Aset Tetap (lanjutan) Jenis Aset Tetap
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Fixed Asset (continued)
Umur Manfaat/ Useful Life
Tarif Penyusutan/ Depreciation Rate (%)
25 Tahun 15 Tahun 15 Tahun 16 Tahun
4 6,67 6,67 6,25
Office Building Houses for Leadership and Staff Houses Employees Office Building Machinery & Factory Equipment
10 Tahun 5 Tahun 5 Tahun
10 20 20
Road, Bridges & Canals Transportation Agriculture & Office Equipment
penuh
Type of Assets
Depreciation is calculated on 1 (one) full year regardless of the date of acquisition.
tanpa
Evaluasi Masa Manfaat Aset dan Nilai Sisa
Evaluation of Assets Useful Life and Residual Value
Selanjutnya, masa manfaat aset dan nilai sisa (residual value) dievaluasi dan disesuaikan, minimum pada setiap akhir tahun buku pada tanggal neraca. Review atas nilai residu (sisa) aset tetap yang dimiliki perusahaan akan dilaksanakan dalam tahun buku berikut.
Furthermore, the useful life of assets and residual value (residual value) is evaluated and adjusted, the minimum in each financial year end balance sheet date. A review of residual value (residual) assets owned company will be held in the following fiscal year. 3.9.
Biaya Tangguhan Biaya tangguhan atas aset berwujud merupakan jumlah biaya hukum yang material untuk memperoleh hak atas tanah dikapitalisasi dan diamortisasi masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan klasifikasi sebagai berikut: Beban Tangguhan / Deferred Cost Hak Guna Usaha / Land Right (HGU)
Deferred Charges Deferred charges on intangible assets is the amount of material legal fees to obtain land rights are capitalized and amortized over their useful lives using the straightline method with the following classifications:
Masa Manfaat / Estimated Useful Life 20 - 25 Tahun 3.10. Impairment of Asset Value
3.10. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan PSAK No. 48, "penurunan nilai aset" nilai aset dikaji kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Dilain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.
In accordance with SFAS No. 48, "impairment" value of assets are reviewed for possible reduction in fair value caused by events or changes in circumstances that led to its carrying value can not be restored. The impairment loss is recognized if the carrying value of assets exceeds the recoverable value. On the other hand, the recovery of impairment loss is recognized when there is indication that the impairment is no longer the case.
Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi perusahaan tahun berjalan.
Impairment (recovery) of asset value is recognized as an expense (revenue) in corporate income for the current year. 3.11. Other Noncurrent Assets
3.11. Aset Tidak Lancar Lainnya Aset tidak lancar lainya adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam kelompok aset tidak lancar dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri. 3.12. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Other non-current assets are items that can not be properly classified in the group of non-current assets and no material to be presented separately. 3.12. Revenue and Expense Recognition
Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat Perusahaan telah secara signifikan memindahkan resiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya (accrual basis ). Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis ), beban tahunan dialokasikan menjadi beban bulanan secara proporsional berdasarkan metode garis lurus atau taksiran terbaik (best estimate ).
37
Revenues from product sales are recognized when the Company has significantly transferred the risk and benefit of the goods/product ownership to the buyer. Interest revenue is recognized when incurred (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual basis). Annual Expenses are allocated proportionally to monthly expenses using straight line method or using the best estimate.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Pendapatan atas penjualan lokal diakui pada saat realisasi penyerahan produk kepada pelanggan, sedang penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB Shipping Point) dan telah dilengkapi dengan dokumen ekspor (Bill of Lading). 3.13. Beban Estimasi Manfaat Karyawan
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Revenue from domestic sales is recognized when realization is delivered to customer, while export sales is recognized when goods are shipped (FOB Shipping Point) and has been equipped with export documents (Bill of Lading). 3.13. Employee Benefits Provision
Perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari :
Companies implementing employee benefit program consisting of: 3.13.1.
3.13.1. Dana Pensiun
Pension Plan
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun mafaat pasti (defined benefit) untuk seluruh karyawan tetap. Dalam program ini, manfaat pensiun yang akan dibayarkan dihitung berdasarkan gaji pokok terakhir dan masa kerja karyawan.
The Company maintains mafaat pension plan (defined benefit) for all permanent employees. In this program, benefits to be payable based on final salary and years of service.
Program manfaat pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor Kep-554/KM.17/1997 tanggal 29 Oktober 1997 tentang ³3HQJHVDKDQ atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun 3HUNHEXQDQ´ sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Dapenbun Nomor XP-SURKP/07.02 tanggal 30 Maret 2007 tentang ³3HUXEDKDQ Penghasilan Dasar Pensiun dan Kenaikan Manfaat 3HQVLXQ´ dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor KEP193/KM.10/2007 tanggal 2 Oktober 2007 serta diundangkan dalam Berita Negara RI Nomor 43 tahun 2007 dan tambahan Berita Negara RI Nomor 88 tanggal 2 November 2007, sesuai dengan ketentuan pasal 7 Ayat (2) Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang ³'DQD Pensiun dan Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Pendiri Dana 3HQVLXQ3HUNHEXQDQ´
Retirement benefit program is administered by the Pension Fund Plantation (Dapenbun) based on the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia Number Kep554/KM.17/1997 October 29, 1997 on "Ratification of the Pension Fund Regulations of the Pension Fund Plantation, " as amended by Regulation Dapenbun Number XPSURKP/07.02 March 30, 2007 concerning "Changes in Basic Income and Increase Retirement Benefits " and the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number KEP-193/KM.10/2007 October 2, 2007 and promulgated in State Gazette No. 43 in 2007 and additional State Gazette No. 88 dated 2 November 2007, in accordance with the provisions of Article 7 Paragraph (2) of Law No. 11 of 1992 on "Plans and Decision of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Pension Fund Founders Estate".
Lihat catatan 27.
See Note 27. 3.13.2.
3.13.2. Program Manfaat Karyawan Lainnya
Other Employee Benefit Program
Imbalan Kerja
Employee Benefit
Perusahaan memiliki kebijakan untuk memberikan imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada para karyawan. Imbalan pasca kerja dilaksanakan oleh Perusahaan melalui skema program dana pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).
The company has a policy to provide postemployment benefits and other long-term employee benefits to employees. Post employment benefits conducted by the Company through a scheme of defined benefit pension plans through the Pension Fund Plantation (Dapenbun).
Program Dana Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah manfaat pensiun, yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, setelah memperhitungkan faktor usia, masa kerja dan jenjang kepangkatan (golongan) dan nilai kompensasi.
Program Defined Benefit Pension Fund is a pension plan that defines an amount of pension benefits, the employee will receive on retirement, after taking account of age, years of service and caste (class) and the value of compensation.
38
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
Imbalan Kerja (lanjutan)
Employee Benefit (continued)
Pembayaran kontribusi (iuran dana pensiun) kepada Dana Pensiun Perkebunan dibiayai oleh karyawan (Peserta) dan Perusahaan (Pemberi Kerja). Iuran Dana Pensiun (IDP) beban peserta ditetapkan melalui Peraturan Dana Pensiun Perkebunan sebesar 6% dari Penghasilan Dana Pensiun, dipungut dari penghasilan/gaji karyawan yang bersangkutan. IDP beban pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria sesuai dengan kebutuhan dana bagi pembiayaan Program Pensiun setelah dikurangi IDP beban peserta. Perhitungan aktuaria dilakukan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun.
Payment of contributions (pension contributions) to be financed by the Pension Fund Plantation employees (Participants) and the Company (the Employer). Contribution Pension Plan (IDP) participant burden determined via the Pension Fund Regulations Plantation 6% of Earnings Pension Fund, levied on income / salary of those employees. IDP employer expense is determined based on actuarial calculations in accordance with the requirement of funds for financing the Pension Plan after deducting expenses IDP participants. Actuarial valuation carried out regularly, at least once in three years.
Kewajiban estimasian imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit (PUC). Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang rupiah yang dengannya manfaat tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban manfaat pensiun yang bersangkutan.
Provision for pension benefits is the present value of defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets and adjustments for correction (loss or gain) actuarial and past service costs not yet recognized. The defined benefit obligation is calculated by an independent actuary using the projected unit credit (PUC). The present value of defined benefit obligation is determined by discounting the future by using interest rates of long-term bonds of high quality in the rupiah currency by which the benefits will be paid and which has a period equal to the related pension benefit obligation.
Koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjustment) dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi koridor (10% dari nilai wajar aset pogram dan 10% dari kewajiban manfaat pasti) dibebankan atau dikreditkan (diamortisasi) ke laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.
Correction (losses or gains) arising from the actuarial difference between actuarial assumptions and reality (experience adjustments) and changes in actuarial assumptions in excess of the corridor (10% of the fair value of assets pogram and 10% of the defined benefit obligation) is charged or credited (amortized) to income statement over average expected remaining working lives of employees.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan pada laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu (periode vesting). Pada kondisi tersebut, biaya jasa lalu dibebankan sepanjang rata rata sisa masa kerja dengan metode amortisasi garis lurus.
Current service cost recognized as expense in the current year. Past service costs are charged to the income statement, unless the changes to the program with benefits that depend on the particular working period (vesting period). In these conditions, past service cost is charged over the expected average remaining working lives with the straight-line amortization method.
Imbalan kerja lain meliputi program santunan hari tua, cuti besar dan penghargaan masa pengabdian. Lihat catatan 27
Other employee benefits include old-age benefit programs, awards of leave and award period of service. See note 27
39
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
- Tantiem
- Tantiem
Tantiem dicadangkan berdasarkan estimasi manajemen perusahaan untuk Direksi dan Komisaris. Jumlah tantiem untuk setiap tahun buku ditetapkan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dibukukan sebagai beban tahun berjalan. - Jasa Produksi
ACCOUNTING
POLICIES
Tantiem is reserved base on management estimation for Directors and Commissioners. An amounting of tantiem determined and authorized through Annual Shareholders Meeting (RUPS) and charged to expense of the current year. - Incentives for Employee
Jasa Produksi dicadangkan berdasarkan estimasi Manajemen Perusahaan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (RUPS), dibukukan sebagai beban (expense) tahun berjalan. - Program SHT Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama dengan Serikat Pekerja Perkebunan Tingkat Perusahaan untuk menyelenggarakan Santunan Hari Tua ³6+7´ dan Penghargaan Masa Kerja ³30.´ dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan dalam bentuk uang maupun benda.
Incentives for Employee is reserved based on estimates of management and approved by the Annual Shareholders Meeting (RUPS), is recorded as an expense (expense) for the year. - Retirement Benefits Program The Company entered into an agreement with Enterprise-class Plantation Workers Union to organize Retirement Benefits ("SHT") and Gratuity ("PMK") whereby the appreciation of the employees expressed in the form of money or objects. - Relocation Employee
- Dana Pindah Rumah Bagi Karyawan Perusahaan menyediakan uang pindah bagi karyawan Perusahaan yang memasuki masa bebas tugas (MBT).
Allowance
for
Pre-Retired
The company provides money move for Company's employees who duty-free period (MBT). - Long service leave and annual leave
- Cuti Panjang dan Cuti Tahunan Perusahaan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama 12 hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 60 hari per enam tahun). Untuk melengkapi pelaksanaan cuti tersebut, Perusahaan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti panjang dan tunjangan rekreasi. - Pemeliharaan Kesehatan
The company provides the opportunity annual leave (for 12 days per year) and long service leave (given for 60 days per six years). To complete the implementation of such leave, the Company granted annual leave allowances, long service leave benefits and recreational benefits. - Health Care
Perusahaan menyediakan fasilitas 2 (dua) rumah sakit milik Perusahaan dan balai pengobatan kebun yang tersebar di unit-unit kerja milik Perusahaan untuk menunjang program pemeliharaan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya. Untuk memperluas layanan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya, Perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai rumah sakit swasta dan pemerintah, serta bekerja sama dengan PTPN-PTPN lain. - Asuransi Jiwa dan Jamsostek
The company provides two (2) Companyowned hospitals and clinics scattered estate in the working units of the Company to support health maintenance programs for employees, retirees and batihnya. To expand health care for employees, retirees and batihnya, the Company also cooperation with various private and government hospitals, as well as working with others PTPN.
- Life and Labor Insurance
Perusahaan membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa Perusahaan asuransi untuk mendukung program tersebut. Perusahaan juga mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan ketenagakerjaan di PT Jamsostek.
40
The Company financed life insurance program for employees. The company works with several insurance companies to support the program. Company employees also participated in the labor insurance program in PT Jamsostek.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
3.14. Penggunaan Saldo Laba Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
3.14. The Usage of Net Profit Based-on The Minutes of Annual Shareholders Meeting
Penggunaan saldo laba yang dilakukan atas dasar Keputusan/Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diperlakukan sesuai dengan isi keputusan tersebut. Penggunaan tersebut meliputi, tetapi tidak terbatas pada pembagian dividen, penyisihan saldo laba ke cadangan umum, dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).
The use of retained earnings made ࣱRQ the basis of Decision / Annual Shareholders Meeting (RUPS) to be treated in accordance with the decision. Use of these include, but are not limited to dividend payments, allowance for retained earnings to general reserve, and the Partnership Program and Community Development (PKBL).
Pembagian laba tersebut tidak diperlakukan sebagai beban (expense) melainkan sebagai distribusi/pengurang saldo laba.
Profits payout are not treated as expenses (expense), but as a distribution / deduction from retained earnings.
Mulai tahun 2009, pembagian tantiem diperlakukan sebagai beban dalam laba (rugi) tahun berjalan berdasarkan taksiran laba tahun yang dianggarkan (RKAP).
Starting in 2009, distribution of tantiem to be treated as an expense in profit (loss) current year based on estimated that the budgeted income year (RKAP). 3.15. Basic earnings/Loss Per Share
3.15. Laba / Rugi Bersih Per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba-rugi bersih per saham dasar dihitung dengan cara membagi laba-rugi bersih yang tersedia bagi pemegang saham dengan rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. 3.16. Pajak Penghasilan
In accordance with SFAS No. 56, Profit and loss per share is calculated by dividing profit and net loss available to shareholders by the weighted average shares issued and fully paid during the year.
3.16. Income Tax
Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 46, tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
The Company calculates income tax based on the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 46, "Accounting for Income Taxes". Current tax expense is determined based on taxable profit for the period is calculated based on prevailing tax rates .
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for future tax consequences attributable to differences between carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting with tax bases of assets and liabilities.
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.
Deferred tax liabilities are recognized for all deductible temporary differences , as long as most likely to be utilized to reduce taxable income in the future, while deferred tax assets arising from future tax benefits and unused tax losses to be compensated will be recognized to the extent the amount future taxable profit will be available against future tax benefits and unused tax losses can still be used. Correction to tax obligations are recorded when an assessment letter (SKP) is received or, if filed an objection or appeal, when the results of the appeal or the appeal is determined.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi.
Deferred tax is measured using applicable tax rates or substantively applicable at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the income statement.
Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak tangguhan (deffered tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba - rugi. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan.
income tax of income (expense) is the aggregate amount of (i) current tax and (ii) deferred tax are calculated in the Income Statement. This account is served by detailing the elements of current tax expense and Deferred tax income (expense).
41
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
3.
3.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)
SUMMARY (continued)
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
POLICIES
3.16. Income Tax (continued)
3.16. Pajak Penghasilan (lanjutan) Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak.
All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities in the financial statement bases are recognized as deferred income tax balance sheet liability method. However, deferred income taxes are not taken into account if it arises from initial recognition of assets or liabilities of the merger transaction other than a company that at the time of the transaction does not affect profit or loss or tax accounting.
Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan perusahaan pada satu tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh. final dan yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto.
Current tax expense is the calculation of corporate income tax liability based on tax provisions according to tax regulation, by calculating (a) the commercial net income, (b) Income with final tax imposed and non tax object Income, (c) positive and negative fiscal adjustment, and (d) reduction of net income.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil perhitungan pendapatan (beban) pajak tangguhan pada tanggal neraca, harus disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban µWLGDN ODQFDU¶ (non current) dan jumlahnya di-offset dan disajikan secara neto.
Deferred tax assets and liabilities arising from the calculation of income (expense), deferred tax on the balance sheet date, should be presented separately as assets or liabilities non-current and the numbers are offset and presented on a net basis. 3.17. Use of Estimates
3.17. Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen untuk membuat estimasi/taksiran dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dari jumlah yang diestimasi/ditaksir.
Preparation of Financial Statements in accordance with generally accepted accounting principles requires management to make estimates / estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period. Actual results may differ from those estimated / assessed. 3.18. Business Segment Information
3.18. Informasi Segmen Usaha Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen perusahaan dan perusahaan anak serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha perusahaan. (Lihat Catatan 38).
42
Segment information is presented in accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), which requires the presentation of financial information by business segment and geographical segment. In accordance with the organizational structure and management of the company and subsidiaries as well as internal reporting systems, the primary segment reporting of financial information is presented based on business segments where risk and return are influenced by different types of business activities. The secondary segment reporting is determined based on the geographical location of company operations. (See Note 38).
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
4.
KAS DAN SETARA KAS
4.
Saldo kas dan setara kas yang dimiliki Kantor Pusat dan Kebun dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Kas Giro Bank Rupiah Pihak Hubungan Istimewa (Catatan 3.3) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Agroniaga PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank BNI 1946 (Persero), Tbk PT Bank Syariah Mandiri Sub Jumlah Valuta Asing PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2010; USD 1,158,916.01 dan 2009; USD 1,912,974.41) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2010; EURO 24,812.37 dan 2009; EURO 24,860.40) PT Bank Agroniaga (2010; USD 24,440.31 dan 2009; USD 989,377.87) PT Bank BRI (Persero), Tbk (2010; USD 203,479.42 dan 2009; USD 536,952.98) PT Bank BNI 1946 (Persero), Tbk (2010; USD Nihil dan 2009; USD 2,016.44) Sub Jumlah Sub Jumlah Rekening Giro pada Pihak Hubungan Istimewa Pihak Ketiga Rupiah PT Bank International Indonesia PT Bank Jatim Sub Jumlah Valuta Asing PT Bank International Indonesia (2010; USD Nil dan 2009; USD 4,855.78) Rekening Deutchmark (2010; EURO 3,007.58 dan 2009; EURO 3,007.58) Sub Jumlah Sub Jumlah Rekening Giro pada Pihak Ketiga Jumlah Kas dan Setara Kas
CASH AND CASH EQUIVALENT The balances of cash and cash equivalent held at Head Office and Estate are as follows: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
225.506.560
302.259.339
8.097.971.314
10.420.309.637 2.094.303.245 873.987.296 150.760.423 42.410.288 13.581.770.889
10.419.813.846
17.981.959.454
296.651.485
335.856.297
219.742.827
9.300.151.978
1.829.483.465
5.047.358.012
-
18.954.536
12.765.691.623
32.684.280.277
20.863.662.937
46.266.051.166
5.580.681.835 1.805.828.021 711.461.458
7.517.862 7.517.862
848.681 8.322.980 9.171.661
-
45.644.332
35.957.995
40.631.594
35.957.995
86.275.926
43.475.857 21.132.645.354
Saldo kas dan setara kas tidak digunakan sebagai jaminan atas kewajiban dan pinjaman lainnya.
43
95.447.587
Cash on Hand Bank Rupiah Related Parties (See Note 3.3) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Agroniaga PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank BNI 1946 (Persero), Tbk PT Bank Syariah Mandiri Sub Total Foreign Exchange PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (2010; USD 1,158,916.01 and 2009; USD 1,912,974.41) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (2010; EURO 24,812.37 and 2009; EURO 24,860.40) PT Bank Agroniaga (2010; USD 24,440.31 and 2009; USD 989,377.87) PT Bank BRI (Persero), Tbk (2010; USD 203,479.42 and 2009; USD 536,952.98) PT Bank BNI 1946 (Persero), Tbk (2010; USD Nil and 2009; USD 2,016.44) Sub Total Sub Total Account on Related Parties Third Parties Rupiah PT Bank International Indonesia PT Bank Jatim Sub Total Foreign Exchange PT Bank International Indonesia (2010; USD Nil and 2009; USD 4,855.78) Rekening Deutchmark (2010; EURO 3,007.58 and 2009; EURO 3,007.58) Sub Total Sub Account Number in third parties
46.663.758.092 Total Cash and Cash Equivalent Cash and cash equivalents are not used as collateral for loans and other borrowings.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
5.
PIUTANG USAHA
5.
This account represents receivables from export and local sales of principal commodity plantation and sale of local plantation timber and various other business details are as follows:
Akun ini merupakan piutang usaha yang berasal dari penjualan ekspor dan lokal atas komoditi pokok perkebunan serta penjualan lokal aneka kayu dan usaha lainnya dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Pihak Ketiga Ekspor South land Sicarf SRL List & Beisler GMBH Blazer SRL Interamerican Commodities Unilever Albrecht & Dill Sariwangi Indoham L Elink Schuurman PT Sari Makmur Paragon Coffee Trading Co A hold Coffee Royal Coffee Inc Sub Jumlah
5.
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
2.902.439.915 2.065.079.673 1.859.518.620 1.585.365.048 921.343.734 896.757.845 516.982.500 466.102.431 362.936.640 49.330.920 1.028.570 11.626.885.896
PIUTANG USAHA
1.031.950.800 1.072.164.000 1.521.277.200 688.488.900 1.891.107.980 1.145.343.000 151.927.500 738.504.400 1.669.440.000 1.103.268.600 767.474.280 11.780.946.660
5. 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
ACCOUNTS RECEIVABLE
Third Parties Export South land Sicarf SRL List & Beisler GMBH Blazer SRL Interamerican Commodities Unilever Albrecht & Dill Sariwangi Indoham L Elink Schuurman PT Sari Makmur Paragon Coffee Trading Co A hold Coffee Royal Coffee Inc Sub Total
ACCOUNTS RECEIVABLE 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
4.351.269.274 2.822.160.594 3.322.626.755
2.928.751.422 2.752.956.551
Local PTPN XI (Persero) PT Kutai Timber Indonesia Receivables Estate Sales
914.122.800 384.627
2.322.380.250
Local Sales Receivables KTU PT Gemilang JMA
PT Kreasi Putra Pratama Piutang Penjualan Lokal Kebun PT Panca Karya MP PT Bintang jaya Makmur Yoosuf Akbani PT Mandira Mapanganti Abadi Interkom PT Albazzia PT Sejahtera UB PT Albasia BP Jakarta Tea CV Rajawali PT Dharma Satya N CV Sinar Kasih Lainnya (dibawah Rp 150 jt) Sub Jumlah
285.279.470 7.776.430 9.572.907 11.713.192.857
2.165.525.000 2.044.089.709 588.575.360 560.427.744 401.850.000 265.006.700 231.829.350 207.769.182 186.165.120 165.319.680 114.241.199 1.699.780 297.775.535 15.234.362.582
PT Kreasi Putra Pratama Local Sales Receivables Estate PT Panca Karya MP PT Bintang jaya Makmur Yoosuf Akbani PT Mandira Mapanganti Abadi Interkom PT Albazzia PT Sejahtera UB PT Albasia BP Jakarta Tea CV Rajawali PT Dharma Satya N CV Sinar Kasih Other (below Rp 150 million) Sub Total
Jumlah Dikurang : Penyisihan Piutang Piutang Bersih
23.340.078.753
27.015.309.242
(256.240.600) 23.083.838.153
(256.240.600) 26.759.068.642
Lokal Piutang tebu PTPN XI (Persero) PT Kutai Timber Indonesia Piutang Hasil Penjualan Kebun Piutang Penjualan Lokal KTU PT Gemilang JMA
Total Reduced : Allowance for Doubtful Net Receivable
Piutang usaha telah dijadikan agunan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang seperti yang dijelaskan pada catatan 23 dan 26.
Accounts receivable have been pledged as collateral for shortterm and long term loans as described in notes 23 and 26.
Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa penyisihan piutang tak tertagih atas piutang usaha adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
Management believes that the allowance for doubtful accounts of trade receivables is adequate to cover possible losses from uncollectible accounts.
Rincian piutang usaha (lainnya) lihat lampiran 1.
Details of accounts receivable (other) see annex 1.
44
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
6.
PIUTANG LAIN-LAIN
6.
Akun ini terdiri dari :
This accounts is consists of: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Piutang Karyawan Piutang Koperasi Piutang Lain-lain Piutang Titipan Kebun PT Joro Kokar Jember Piutang ATI Piutang Ditjenbun Penyisihan Piutang Jumlah Piutang Lain-lain
1.270.488.589 1.720.075.019 106.783.754 18.028.764 13.850.000 88.697.821 4.241.713 -
942.815.424 1.491.051.400 98.380.950 18.028.764 13.850.000 88.697.821 4.241.713 11.438.872.163
3.222.165.660 (335.417.152)
14.095.938.235 (11.774.289.315)
2.886.748.508
2.321.648.920
Piutang Ditjenbun dan penyisihannya masing-masing senilai Rp 11.438.872.163 pada tahun 2010 dihapusbukukan sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun buku 2009 No. 32/RUPS/02/2010, tanggal 21 Juni 2010. 7.
PIUTANG ANTAR BADAN HUKUM
7.
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 402.546.400 480.653.284 189.003.154 520.582.391 194.161.203 87.274.150 169.538.560 87.774.150 87.274.150 87.274.150 86.024.150 74.266.338 1.872.587.115 100.557.627 87.274.150 59.192.150
2.237.380.710
4.585.983.122
8.
Akun ini terdiri dari :
Jumlah
KPB Jakarta PTPN XIV (Persero) Korwil II Surabaya Puslit Kakao Dapenbun Surabaya PTPN VII (Persero) PTPN XIII ( Persero ) PTPN IV (Persero) PTPN I (Persero) PTPN II (Persero) PTPN V (Persero) PTPN III (Persero) PT RNI Surabaya PTPN VIII (Persero) PTPN IX ( Persero ) PT RNI Holding PTPN VI (Persero) Total
INVENTORIES This accounts consists of:
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Persediaan Komoditas Pokok Persediaan Aneka Kayu Persediaan Bahan pelengkap Persediaan Industri Hilir
INTER-COMPANY RECEIVABLE
586.931.090 455.698.284 317.445.195 236.379.391 193.601.600 90.980.267 87.774.150 87.274.150 87.274.150 84.368.433 9.654.000 -
PERSEDIAAN
Allowance Doubtful Total Other Receivables
This account arising as a result of non-business transactions with related parties. Management believes that receivables arising from this particular party is smooth. The details are as follows:
31 Des 2010 / Dec 31, 2010
8.
Employee Receivable Koperasi Receivable Other Receivable Advances Receivable Estate PT Joro Kokar Jember ATI Receivable Ditjenbun Receivable
Receivables Ditjenbun and allowance each worth Rp 11,438,872,163 in 2010 were written off in accordance with the Annual Shareholders' Meeting (ASM) year 2009 No. 32/RUPS/02/2010, June 21, 2010.
Akun ini timbul sebagai akibat dari transaksi non usaha dengan pihakpihak yang mempunyai hubungan istimewa. Manajemen berkeyakinan bahwa piutang yang timbul dari pihak istimewa ini bersifat lancar. Dengan rincian sebagai berikut :
KPB Jakarta PTPN XIV (Persero) Korwil II Surabaya Puslit Kakao Dapenbun Surabaya PTPN VII (Persero) PTPN XIII ( Persero ) PTPN IV (Persero) PTPN I (Persero) PTPN II (Persero) PTPN V (Persero) PTPN III (Persero) PT RNI Surabaya PTPN VIII (Persero) PTPN IX ( Persero ) PT RNI Holding PTPN VI (Persero) Jumlah
OTHER RECEIVABLES
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
84.511.780.134 52.136.919.404 26.711.836.209 3.239.871.708
61.467.855.401 70.956.913.691 17.564.999.828 -
166.600.407.455
149.989.768.920
45
Main Commodity Inventories Inventories Aneka Kayu Material Inventory complement Downstream inventories Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
8.
PERSEDIAAN (lanjutan)
The details type of main commodity inventories consist of:
Rincian Persediaan per jenis komoditas pokok terdiri dari:
Karet Kopi Arabika Kopi Robusta Kakao Edel Kakao Bulk Teh Jumlah Persediaan Komoditas Pokok
INVENTORIES (continued)
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 11.315.492.817 20.673.929.426 31.557.393.598 3.160.583.391 9.961.096.707 7.843.284.195 84.511.780.134
Persediaan aneka kayu adalah nilai persediaan aneka kayu yang terdiri dari sengon, mahoni, mindi, jati, gemelina, balsa, sungkai, afrikana, suren dan lainnya. Rincian persediaan aneka kayu per kebun terdiri dari : 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 5.768.342.134 19.728.898.439 20.680.748.593 4.803.171.819 4.902.330.176 5.584.364.240 61.467.855.401
Rubber Arabica Coffee Coffee Robusta Cocao Edel Cocoa Bulk Tea Total Main Commodity Inventories
Inventories of various wood is the value of different wood supply consisting of sengon, mahogany, mindi, teak, gemelina, balsa, sungkai, afrikana, suren and others. Details of supply of various wood per estate consists of: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
Wilayah I : Kebun Sungai Lembu Kebun Pasewaran Kebun Kalikempit Kebun Kendeng Lembu Kebun Sumber Jambe Kebun Gunung Gumitir Kebun Kalitelepak Sub Jumlah
1.631.227.197 974.234.795 590.124.698 584.056.323 390.518.044 386.778.723 271.887.128 4.828.826.908
2.414.865.662 1.007.424.061 1.099.356.908 961.500.333 1.143.271.763 335.907.812 6.962.326.539
Region I : Sungai Lembu Estate Pasewaran Estate Estate Kalikempit Kendeng Lembu Estate Sumber Jambe Estate Gunung Gumitir Estate Kalitelepak Estate Sub Total
Wilayah II : Kebun Pancur Angkrek Kebun Mumbul Kebun Kotta Blater Kebun Renteng Kebun Kalisanen Kebun Blawan Kebun Glantangan Kebun Kayumas Kebun Silosanen Kebun Banjarsari Kebun Kalisat Jampit Kebun Malangsari
3.786.880.854 3.333.248.429 3.133.716.045 2.887.698.589 2.860.880.512 2.151.117.614 2.135.875.942 1.253.983.291 775.166.652 234.823.364 216.621.601 12.776.585
2.877.910.518 6.509.718.772 (1.225.213.866) 2.792.818.876 3.460.505.779 1.962.613.703 5.942.564.229 1.532.416.585 994.812.163 2.289.323.956 260.624.102 12.776.585
Region II : Pancur Angkrek Estate Mumbul Estate Kotta Blater Estate Renteng Estate Kalisanen Estate Blawan Estate Glantangan Estate Kayumas Estate Silosanen Estate Banjarsari Estate Kalisat Jampit Estate Malangsari Estate
22.782.789.478
27.410.871.402
Sub Total
14.723.666.647 6.168.125.913 1.424.393.994 1.357.530.673 567.565.018 179.158.404
21.266.377.049 7.146.000.162 2.653.452.320 2.842.404.898 1.139.966.933 1.398.845.445
72.484.869 32.377.500
72.484.869 64.184.074
Sub Jumlah
24.525.303.018
36.583.715.750
Sub Total
Jumlah Persedeiaan Aneka Kayu
52.136.919.404
70.956.913.691
Total Inventories Various Wood
Sub Jumlah Wilayah III : Kebun Ngrangkah Pawon Kebun Pancursari Kebun Bantaran Kebun Gunung Gambir Kebun Bangelan Kebun Zeelandia Kebun Tretes Kebun Kertowono
46
Region III : Ngrangkah Pawon Estate Pancursari Estate Bantaran Estate Gunung Gambir Estate Bangelan Estate Zeelandia Estate Tretes Estate Kertowono Estate
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
8.
8.
PERSEDIAAN (lanjutan)
Details of supplementary material inventory consists of:
Rincian persediaan bahan pelengkap terdiri dari :
Bahan Bakar dan Pelumas Persediaan Barang Lainnya Pupuk Bahan Sandang Pangan Hasil Sampingan Bahan Pembungkus Pestisida Obat-Obatan RS/BP/Poliklinik Lain-lain di bawah Rp400 juta) Jumlah Rincian persediaan produk industri hilir terdiri dari : Air Rolas Kopi Roasted Excellent Rollaas Produk Fasilitas Karyawan Produk Gula Kopi Bubuk Gunung Ijen Kopi Bubuk Rolas Teh Celup Rolas Kopi Bubuk Excellent Rollaas Kopi Green Bean Excelent Rollaas Teh Rolas Kopi Lanang Malangsari Teh Excelent Rollaas Kopi Roasted Gunung Ijen Produk Makadamia Kopi Green Bean Gunung Ijen Teh Sirah Kencong Produk Strawberry Jumlah
9.
INVENTORIES (continued)
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 4.708.310.458 1.981.768.935 7.171.677.740 1.879.689.157 1.081.589.158 2.418.451.247 4.418.228.866 1.111.505.373 1.940.615.275 26.711.836.209
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 3.882.292.367 3.388.949.445 2.634.995.055 1.896.606.993 1.738.771.667 1.211.666.673 980.246.493 860.053.547 971.417.588 17.564.999.828
Fuel and Lubricants Others Inventory Fertilizer Raw Food Clothing Side Product Wrapping Pesticide Drug RS / BP / Polyclinics Others (below Rp 400 million) Total
-
Details of the downstream product inventory consists of: Air Rolas Roasted coffee Rollaas Excellent Products Facility Employees Sugar Products Coffee Gunung Ijen Powder Rolas Coffee Powder Rolas Tea Bags Coffee Rollaas Excellent Powder Green Bean Coffee Rollaas Excellent Rolas Tea Coffee Lanang Malangsari Rollaas Excellent Tea Roasted Gunung Ijen Coffee Makadamia Product Green Bean Gunung Ijen Coffee Sirah Kencong Tea Strawberry Product Total
1.056.024.744 946.335.319 368.791.500 172.503.200 112.683.987 109.598.084 103.570.265 90.490.000 83.464.804 71.725.874 64.267.200 32.784.000 10.005.181 9.786.800 6.735.000 855.750 250.000 3.239.871.708
Perusahaan telah mengasuransikan persediaannya terhadap kebakaran dan gempa bumi dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 84.699.300.000 pada PT Asuransi Jasa Tania.
The Company has insured its inventories against fire and earthquake amounted to Rp 84,699,300,000 in PT Asuransi Jasa Tania.
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang Persediaan barang jadi diatas telah dijadikan agunan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang seperti yang dijelaskan pada catatan 23 dan 26.
Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from such risks. Inventories of finished goods have been pledged as collateral on short-term loans and long term as described in notes 23 and 26.
UANG MUKA
9.
Akun ini terdiri dari : 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Uang Muka Kerja Uang Muka SHT Jumlah
4.307.329.639 1.358.929.264 5.666.258.903
Uang muka kerja tahun 2010 antara lain uang muka perjalanan dinas karyawan pimpinan dan staf kantor direksi dan kebun sebesar Rp 1.824.219.024, uang muka upah harian kebun sebesar Rp 2.425.129.213 dan uang muka bea masuk impor pengadaan karung goni sebesar Rp 550.546.000. Uang muka kerja tahun 2009 antara lain uang muka perjalanan dinas karyawan pimpinan dan staf kantor direksi dan kebun sebesar Rp 1.070.245.325, uang muka upah harian kebun sebesar Rp 2.261.544.298 dan uang muka KNA/KTA sebesar Rp 1.025.375.000 dan uang muka pengurusan HGU sebesar Rp 100.000.000.
47
ADVANCES This account consists of: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009 5.016.554.967 1.019.455.264 6.036.010.231
Advances Working Advances SHT Total
Advance work in 2010 include employee travel advances for managers and staff directors offices and estate amounting to Rp 1,824,219,024, down payment of daily wages estates amounted to Rp 2,425,129,213 and procurement of import duty amounting to Rp550,546,000 gunny sacks. Advance work in 2009 include employee travel advances for managers and staff directors offices and estates amounting to Rp 1,070,245,325, down payment of daily wages estate amounted to Rp 2,261,544,298 and KNA / KTA amounting to Rp 1,025,375,000 and processing HGU amounted to Rp100,000,000.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
9.
9. UANG MUKA (lanjutan) Uang muka Santunan Hari Tua (SHT) merupakan uang muka santunan yang diberikan kepada karyawan pada saat menjalani masa bebas tugas (MBT) sebesar 40% dan pelunasan pembayaran setelah masa bebas tugas berakhir.
10. PREPAID EXPENSES
10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini merupakan biaya yang telah dibayar terlebih dahulu atas pembayaran asuransi, sewa dan operasional lainnya dengan rincian sebagai berikut:
Tanaman Semusim Sewa Asuransi Ongkos Tebang Tebu Lain-lain Jumlah
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 22.674.583.960 1.629.704.798 646.436.485 465.349.686 149.362.372 25.565.437.301
Tanaman Semusim merupakan biaya yang telah dikeluarkan untuk tanaman semusim yang akan di panen dalam jangka waktu 1 tahun, terdiri dari :
Tebu Anggur Strawberry Pepaya Jeruk Buah Naga Cabe Mangga Apel Malang Jambu Air Semangka Kacang panjang Jagung Alpokad Jarak Jumlah
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 20.043.337.401 695.690.231 551.772.000 521.544.460 442.639.219 208.131.840 84.040.452 49.797.055 22.733.882 13.150.712 13.587.500 16.256.586 8.044.000 3.858.622 22.674.583.960
Akun ini terdiri dari :
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II Indoham Hamburg PT Riset Perkebunan Nusantara Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN Jumlah
This account represents expenses paid in advance for insurance payments, rent and other operational details are as follows:
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 8.201.301.789 567.875.081 312.449.816 9.081.626.686
Crops Rental Insurance Cost Cutting Cane Others Total
Crops are costs incurred for crops to be harvested within 1 year, consists of:
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 6.495.973.707 108.097.294 658.364.730 592.128.920 110.486.098 139.598.560 16.999.850 8.162.500 26.273.800 238.700 44.977.630 8.201.301.789
Sugar cane Wine Strawberry Papaya Oranges Dragon Fruit Chili Mangoes Apples Guava Watermelon Long Beans Corn Avocado Jarak Total
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI
PT Alam Lestari Nusantara
ADVANCES (continued) Advances Santunan Hari Tua (SHT) is an advance compensation granted to employees during a period off duty (MBT) by 40% and payment of duty after the exemption period expires.
This account consists of : 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 4.080.000.000
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 -
1.000.000.000
1.000.000.000
450.000.000 171.565.587 50.000.000
43.007.025 -
5.751.565.587
48
200.000.000 1.243.007.025
PT Alam Lestari Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II Indoham Hamburg PT RPN Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY (continued)
PT Alam Lestari Nusantara
PT Alam Lestari Nusantara
PT Alam Lestari Nusantara didirikan oleh PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) dan Koperasi Karyawan Nusantaran Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara VI berdasarkan Akta Pendirian No. 12, tanggal 9 Oktober 2009, Notaris Meissie Pholuan, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-53686.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 5 November 2009. Berdasarkan pasal 4 ayat 1 dan 2, Modal Dasar Perseroan terdiri dari 10.000 saham dengan nominal per saham Rp.1.000.000 atau sebesar Rp.10.000.000.000, dari modal dasar tersebut ditempatkan dan disetor penuh oleh para pendiri sebanyak 2.500 saham atau sebesar Rp.2.500.000.000 dengan porsi masing-masing pendiri sebagai berikut:
PT Alam Lestari Nusantara was established by PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) and Koperasi Karyawan Nusantaran PT Perkebunan Nusantara VI based on the Deed of Establishment No. 12, dated October 9, 2009, Meissie Pholuan Notary, Notary in Jakarta and was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU53686.AH.01.01.Tahun 2009, November 5, 2009. Under article 4 paragraph 1 and 2, the Capital of the Company consists of 10,000 shares with a nominal per share Rp.1.000.000 or a total Rp.10.000.000.000, the authorized capital issued and fully paid by the founders of 2,500 shares or Rp. 2.5 billion with aportion of each founder as follows :
Pemegang Saham/
Shareholders
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) Kokar Sejahtera Nusantara Kandir PTPN VI
Saham/ Shares
Nominal per Saham/ Value per Share (Rp)
b.
c.
Prosentase/ Procentage (%)
2.475 25
1.000.000 1.000.000
2.475.000.000 25.000.000
99 1
2.500
2.000.000
2.500.000.000
100
Rapat Umum Luar Biasa PT Alam Lestari Nusantara diselenggarakan di Jakarta dengan suara bulat memutuskan sebagai berikut : a.
Jumlah/ Amount (Rp)
Menyetujui peningkatan Modal Dasar dari Rp 10.000.000.000 menjadi Rp 80.000.000.000 yang terbagi dalam 80.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000. Menyetujui peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dengan mengeluarkan saham dalam portepel sebanyak 17.900 saham dengan nilai nominal masing-masing Rp 1.000.000 atau seluruhnya sebesar Rp 17.900.000.000 yang seluruhnya diambil oleh - PT Perkebunan Nusantara VI (Persero), sebanyak 6.680 saham atau sebesar Rp 6.680.000.000.
Extraordinary General Meeting of PT Alam Lestari Nusantara in Jakarta held unanimously decided as follows: a.
b.
Agreed to increase the authorized capital of Rp 10 billion to Rp 80 billion, divided into 80,000 shares with a nominal value of Rp 1,000,000. Approve increase in Issued and Paid by issuing shares in a portfolio of 17,900 shares with par value Rp 1,000,000 each or a total of Rp17,900,000,000 which were taken by: -
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero), a total of 6,680 shares or Rp6,680,000,000. PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), a total of 4,080 shares or Rp4,080,000,000.
-
PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero), sebanyak 4.080 saham atau sebesar Rp 4.080.000.000.
-
-
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), sebanyak 4.080 saham atau sebesar Rp 4.080.000.000.
-
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), sebanyak 3.060 saham atau sebesar Rp 3.060.000.000.
PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), a total of 4,080 shares or Rp4,080,000,000. Baca secara fonetik PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), a total of 3,060 shares or Rp3,060,000,000. Simak Approving transfer of all shares owned Koperasi Kesejahteraan Karyawan Nusantara Kandir PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) as many as 25 stocks with total value of Rp25,000,000 to PT Perkebunan Nusantara VI (Persero).
Menyetujui pengalihan seluruh saham milik Koperasi Kesejahteraan Karyawan Nusantara Kandir PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) sebanyak 25 saham dengan nilai seluruhnya Rp 25.000.000 kepada PT Perkebunan Nusantara VI (Persero).
Keputusan RUPS tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sesuai surat persetujuan No. 5544/MBU/2010, tanggal 3 September 2010 dan diaktakan dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar No.25, tanggal 11 November 2010, Notaris Meissie Pholuan, SH. dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-58566.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 16 Desember 2010, sehingga susunan pemegang saham menjadi :
49
-
c.
RUPS decision was approved by the Minister of State-Owned Enterprises as a letter of approval No. 5-544/MBU/2010, dated September 3, 2010 and was covered with amendements No.25, November 11, 2010, Notary Meissie Pholuan, SH. and was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-58566.AH.01.02.Tahun 2010, dated December 16, 2010, so the composition of shareholders to be:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
Pemegang Saham/
Shareholders
PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT RNI (Persero)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY (continued)
Saham/ Shares
Nominal per Saham/ Value per Share (Rp)
9.180 4.080 4.080 3.060 20.400
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Jumlah/ Amount (Rp)
Kepemilikan/ Share Owned (%)
9.180.000.000 4.080.000.000 4.080.000.000 3.060.000.000 20.400.000.000
45 20 20 15 100
Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XII (persero) telah disetorkan sebesar Rp 4.080.000.000 pada tanggal 13 Desember 2010 melalui rekening Bank Mandiri atas nama PT Alam Lestari Nusantara, dan berhak atas kepemilikan sebesar 20 %.
Part of investments PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) has been paid by Rp4,080,000,000 on December 13, 2010 through accounts PT Alam Lestari Nusantara in PT Bank Mandiri, and is entitled to an interest of 20%.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara
Kantor Pemasaran Bersama (KPB) dibentuk berdasarkan kesepakatan bersama PN / PT Perkebunan I sampai dengan XXIX yang kemudian berubah menjadi PTPN I sampai dengan XIV tertanggal 26-02-1990 untuk memasarkan hasil produksi perkebunan PTPN I sampai dengan PTPN XIV. Dalam rangka meningkatkan atau mengoptimalkan peran KPB, PTPN I sampai dengan PTPN XIV dan PT RNI bermaksud untuk mentransformasikan bentuk hukum KPB menjadi perseroan terbatas. Bahwa rencana perubahan status tersebut telah dikaji oleh konsultan independen dengan kesimpulan layak untuk dilaksanakan serta mendapatkan dukungan dari Dewan Komisaris seluruh PTPN pendiri dan persetujuan dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-674/MBU/2009, tanggal 30 September 2009. Rencana perubahan status KPB menjadi perseroan terbatas tersebut kemudian diaktakan dalam Akta Perjanjian Antara Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara I sampai dengan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia No. 3, tanggal 16 Nopember 2009, Notaris N.M.Dipo Nusantara Pua Upa, SH Notaris di Jakarta.
Joint Marketing Office (KPB) was formed under an agreement with the PN / PT Perkebunan I until XXIX which later turned into a PTPN I to XIV, dated 26-02-1990 to market their farm products PTPN I until XIV. In order to improve or optimize the role of the KPB, PTPN I until PTPN XIV and PT RNI intends to transform the KPB legal form into a limited liability company. That the plan change in status has been reviewed by an independent consultant with the conclusion is feasible as well as get support from the Board of Commissioners all PTPN founder and approval of the Minister of State Owned Enterprises No. S674/MBU/2009, September 30, 2009. Plan KPB status change to a limited liability is then covered by the Deed of Agreement Between Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara I until PT Perkebunan Nusantara XIV and PT Rajawali Nusantara Indonesia No. 3, dated November 16, 2009, Notary N.M.Dipo Nusantara Pua Upa , SH, Notary in Jakarta.
Kemudian dibuatkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT.Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara No.4, tanggal 16 Nopember 2009, Notaris N.M.Dipo Nusantara Pua Upa, SH., sesuai pasal 4 ayat 1 dan 2, Modal Dasar Perseroan sebesar Rp.60.000.000.000 terbagi atas 60.000 saham dengan nominal per saham Rp.1.000.000.
Then made ࣱD Deed of Establishment of Limited Company PT.Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara No.4, dated November 16, 2009, Notary NMDipo Nusantara Pua Upa, SH., in accordance with article 4 paragraph 1 and 2, the capital of the Company amounted to Rp60.000.000.000 divided into 60,000 shares with a nominal value per share Rp.1.000.000.
Dari modal dasar tersebut ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp.15.000.000.000 terbagi atas 15.000 saham oleh para Pemegang Saham yang telah mengambil bagian saham dengan rincian :
Of the authorized capital issued and fully paid for Rp15.000.000.000 consisting of 15,000 shares by the Shareholders who have taken part shares with the details:
Pemegang Saham/
Shareholders
PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT RNI (Persero)
Saham/ Shares
Nominal per Saham/ Value per Share (Rp) 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 15.000
50
Jumlah/ Amount (Rp) 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 15.000.000.000
Kepemilikan/ Shares Owned (%) 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 100
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY (continued)
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (lanjutan)
PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (continued)
Akta Perjanjian No. 3, tentang Permodalan, bahwa kekayaan PTPN I s.d. XIV yang dikelola oleh KPB akan dinilai oleh perusahaan penilai dan dikonversi menjadi penambahan penyertaan modal PTPN I s.d. XIV dengan komposisi secara prorata dan pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan dengan ketentuan untuk PTPN XIV dikurangi dengan setoran modal awal sebagaimana dimaksud pada butir 4. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, kekayaan PTPN I s.d. XIV yang dikelola oleh KPB belum dilakukan penilaian oleh perusahaan penilai dan dikonversi menjadi penambahan nilai penyertaan pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.
Deed of Agreement No. 3, on Capital, the wealth of PTPN I until XIV managed by KPB will be assessed by the appraisal company and converted into additional equity PTPN I until XIV with a composition on a prorata basis and implementation is done in accordance with the provisions of the Articles of Association provided for PTPN XIV reduced by initial capital contribution referred to in clause 4. As of December 31, 2010, wealth PTPN I until XIV managed by the KPB has not been assessed by the appraisal company and converted into valueadded investment in PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.
Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XII (persero) telah disetorkan sebesar Rp 1.000.000.000 pada tanggal 13 Nopember 2009 melalui rekening Bank Mandiri atas nama Kantor Pemasaran Bersama PTPN, dan berhak atas kepemilikan sebesar 6,67 %. PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II
Part of investments PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) has been paid amounting to Rp 1,000,000,000 on November 13, 2009 through Bank Mandiri account on behalf of the Joint Marketing Office of PTPN, and is entitled to an interest of 6.67%. PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II didirikan oleh Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani), PT Petrokimia Gresik dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) berdasarkan Akta Pendirian No. 194, tanggal 21 Juli 2010, Notaris Arry Supratno, SH, Notaris di Jakarta. Berdasarkan pasal 4 ayat 1 dan 2, Modal Dasar Perseroan sebesar Rp 60.000.000.000 terbagi atas 15.502 saham dengan nominal per saham Rp.1.000.000, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh para pendiri sebesar Rp.5.506.000.000 terbagi atas 5.506 saham dengan porsi masing-masing pendiri sebagai berikut:
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II was established by the Public Corporation (Perum) Jasa Tirta I, PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara X, PT Perkebunan Nusantara XI, PT Perkebunan Nusantara XII (Persero), State Forest Enterprise (Perum Perhutani), PT Petrokimia Gresik and PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) based on the Deed of Establishment No. 194, dated July 21, 2010, Arry Supratno, SH, Notary in Jakarta. Under article 4 paragraph 1 and 2, the Capital of the Company amounting to Rp 60,000,000,000 divided into 15,502 shares with a nominal value per share Rp1,000,000, the authorized capital has been issued and fully paid by the founders of Rp5,506,000,000 divided into 5,506 shares with a portion of each founder as follows:
Pemegang Saham/Shareholders Jasa Tirta I (Perum) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) Perum Perhutani PT Petrokimia Gresik PT RNI (Persero)
Saham/ Shares
Nominal per Saham/ Value per Share (Rp) 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
1.403 1.403 450 450 450 450 450 450 5.506
Jumlah/ Amount (Rp) 1.403.000.000 1.403.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000 450.000.000 5.506.000.000
Kepemilikan/ Shares Owned (%) 25 25 8 8 8 8 8 8 100
Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XII (persero) telah disetorkan sebesar Rp 450.000.000 pada tanggal 31 Agustus 2010 melalui rekening Bank Mandiri atas nama PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II, dan berhak atas kepemilikan sebesar 8,17%.
Part of investments PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) has been paid amounted Rp450,000,000 on August 31, 2010 through PT Bank Mandiri account on behalf PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II, and is entitled to an interest of 8.17%.
Pada tanggal 21 Desember 2010 telah diselenggarkan Rapat Umum Pemegang Saham Pertama PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II dengan menghasilkan beberapa keputusan antara lain perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
On December 21, 2010 has been hosted by the First Annual Shareholders Meeting of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II by producing several decisions, among others, amendments to the Articles of Association of Limited Company PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
Keputusan RUPS tersebut telah dilegalisasi berdasarkan turunan akta No. 156/L/XII/2010, tanggal 21 Desember 2010, Notaris Sri Hadi Astuti, SH, Notaris Kabupaten Wonogiri.
RUPS decision has been validated based on derivatives deed No. 156/L/XII/2010, December 21, 2010, Notary Sri Hadi Astuti, SH, Notary Wonogiri.
51
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY (continued)
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (lanjutan) Berdasarkan surat PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II No. 062/DU/HL-II/XII/2010, tanggal 2 Desember 2010, perihal antara lain permohonan percepatan penyetoran modal pemegang saham tahap II tahun 2011 sebesar Rp 1.998 milyar dan tambahan modal sebesar Rp 2 milyar. PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) telah melakukan tambahan setoran saham tahap II sesuai dengan memo internal Bagian Perencana dan Pengembangan PT Perkebunan Nusantara II (Persero) sebesar Rp 163.000.000 pada tanggal 18 Januari 2011, melalui rekening Bank Mandiri atas nama PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (continued) Based on the letter of PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II No. 062/DU/HL-II/XII/2010, dated December 2, 2010, regarding, application acceleration inject capital shareholders phase II in 2011 amounted to Rp 1,998 million and an additional capital of Rp 2 million. PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) has conducted additional Phase II share payment in accordance with an internal memo Planning and Development PT Perkebunan Nusantara II (Persero) amounting to Rp163,000,000 million on January 18, 2011, through PT Bank Mandiri account on behalf PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II.
Perubahan anggaran dasar PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II sesuai dengan keputusan RUPS tersebut belum diaktakan, sehingga belum dapat diketahui prosentase saham PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).
This amendment PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II in accordance with the decision of the RUPS is not notarized, so not yet known the percentage of shares of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).
Indoham GmbH
Indoham GmbH
Indoham Hamburg merupakan penyertaan, sesuai dengan surat Indoham Hamburg No.155/12/lmd/96/dk tanggal 13 Desember 1994 dan Akta Pendirian Indoham Hamburg Nr.1124 der Urkundenrolle fur 2003 R dan SU 32/03, tanggal 8 Juli 2003. Nilai penyertaan (investasi) pada Indoham Hamburg sebesa rEuro14.350. Ekuivalenn 1,- Euro = Rp.11.955,79 berdasarkan kurs tengah BI per 31 Desember 2010 atau setara dengan Rp.171.565.586,50 .
Indoham Hamburg is investments, in accordance with the letter Indoham Hamburg No.155/12/lmd/96/dk December 13, 1994 and the Deed of Establishment Indoham Hamburg Nr.1124 der Urkundenrolle fur 2003 R and SU 32/03, dated July 8, 2003. The value of investments in Indoham Hamburg equivalent of 14,350 Euro. Equivalent of 1 Euro = Rp11,955.79 based on the published BI as of December 31, 2010, equial to Rp171,565,586.50.
PT Riset Perkebunan Nusantara
PT Riset Perkebunan Nusantara
PT Riset Perkebunan Nusantara merupakan perubahan status dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia yang bergerak dalam bidang Riset dan Penelitian Perkebunan dan bertempat di Bogor Jawa Barat.
PT Riset Perkebunan Nusantara is a change in the status of Lembata Riset Perkebunan Indonesia which is engaged in Research Plantation and is located in Bogor, West Java.
Penyertaan saham kepada PT Riset Perkebunan Nusantara yang merupakan Perusahaan Patungan antara PT. Perkebunan Nusantara I-XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia yang didasarkan kepada keputusan RUPS tanggal 22 Januari 2009 mengenai pengesahan RKAP tahun 2009 dan keputusan RUPS tanggal 19 Juni 2009 mengenai pengesahan Laporan Tahun Buku 2008 untuk mengalihkan bentuk Lembaga Riset Perkebunan Indonesia menjadi Perseroan Terbatas dan nantinya perseroan terbatas tersebut akan menjadi perusahaan holding.
Investment in shares to PT Riset Perkebunan Nusantara which is a joint venture company between PT. Perkebunan Nusantara I until XIV and PT. Rajawali Nusantara Indonesia, which is based on the decision of RUPS dated 22 January 2009 concerning the ratification of the RKAP in 2009 and the decision of RUPS dated 19 June 2009 concerning the ratification Reports Fiscal Year 2008 to transfer the form of Lembaga Riset Perkebunan Indonesia Company became a limited company will become a holding company.
PT Riset Perkebunan Nusantara adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa perusahaan pemerintah yaitu PT Perkebunan Nusantara I s/d XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui Akta No. 1 dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH, M.Kn pada tanggal 20 November 2009. Perseroan tersebut bergerak dibidang Jasa, Pertanian dan Perdagangan.
PT Riset Perkebunan Nusantara is a company founded by several government companies such as PT Perkebunan Nusantara I until XIV and PT Rajawali Nusantara Indonesia through Deed. 1 of Notary Hasbullah Abdul Rashid, SH, M.Kn on November 20, 2009. The Company is engaged in the Agriculture and Trade Services.
Modal Dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp 3.000.000.000 terbagi atas 3.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 750 saham atau seluruhnya sebesar Rp 750.000.000, dan telah disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan dengan rincian:
Capital of the Company is determined at Rp3,000,000,000 divided into 3,000 shares with a nominal value of Rp1,000,000, from the basic capital has been issued and taken up by the shareholders of 750 shares or a total of Rp750,000,000, and are fully paid with cash through the cash of the Company with details:
52
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
11. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan)
11. INVESTMENTS IN ASSOCIATED COMPANY (continued) PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (continued)
PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari II (lanjutan)
Pemegang Saham/
Shareholders
PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT RNI (Persero)
Saham/ Shares
Nominal per Saham/ Value per Share (Rp)
50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 750
Jumlah/ Amount (Rp)
1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Kepemilikan/ Shares Owned (%)
50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000
6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67
Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XII (persero) telah disetorkan sebesar Rp 50.000.000 pada tanggal 9 Desember 2009 melalui rekening Bank Mandiri atas nama Lembaga Riset Perkebunan Indonesia dan berhak atas kepemilikan sebesar 6,67%.
1.000.000 750.000.000 100 Part of investments PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) amounting to Rp 50 million had been paid on December 9, 2009 through Bank Mandiri account on behalf Lembaga Riset Perkebunan Indonesian and is entitled to an interest of 6.67%.
Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN
Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN
Penyertaan Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN sebesar Rp.200.000.000,- merupakan partisipasi di bidang pendidikan sesuai dengan surat Ketua Badan Pengurus Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN No. YPK-BUMN/002/1999 tanggal 15 Maret 1999. Kemudian berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk tahun buku 2009, point 9C, menyatakan bahwa persetujuan penyertaan pembentukan Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN sebesar Rp.200.000.000.000,- menjadi beban biaya tahun buku 2010.
Investment in Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN of Rp200,000,000, - is the participation in education in accordance with the letter of the Chairman of Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN No.YPKBUMN/002/1999, dated March 15, 1999. Then based on the Annual Shareholders Meeting for the fiscal year 2009, point 9C, approval of investment establishment of Yayasan Pengembangan Kepemimpinan BUMN amounted to Rp200,000,000,000 a became cost of fiscal year 2010.
12. ASSETS PLANTATIONS
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN a.
a.
Aset Tanaman Menghasilkan
Assets Mature Plantations
31 Desember 2010/ December 31, 2010 (In billion Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Biaya Perolehan : Karet Kopi Arabica Kopi Robusta Kakao Edel Kakao Bulk Teh Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan : Karet Kopi Arabica Kopi Robusta Kakao Edel Kakao Bulk Teh Sub Jumlah
127.273.678 54.338.199 26.329.451 19.212.121 44.761.341 20.871.779
1.096.638 2.409.138 2.368.714 19.955.568 -
12.880 2.396.258 -
127.273.678 55.421.958 26.342.331 21.580.835 64.716.909 20.871.779
292.786.570
25.830.059
2.409.138
316.207.491
51.610.518 24.073.633 13.687.117 12.195.192 22.839.276 12.480.234 136.885.969
1.699.411 1.240.413 1.354.243 848.332 2.684.722 441.195 8.268.316
2.871 702.049 31.063 735.983
53.309.929 25.311.175 14.339.310 13.012.461 25.523.998 12.921.429 144.418.302
53
Acquisition Costs: Rubber Arabica Coffee Robusta Coffee Cocoa Edel Cocoa Bulk Tea Sub Total Accumulated Depreciation : Rubber Arabica Coffee Robusta Coffee Cocoa Edel Cocoa Bulk Tea Sub Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
12. ASSETS PLANTATIONS (continued) a.
Aset Tanaman Menghasilkan (lanjutan)
Assets Mature Plantations (continued)
31 Desember 2010/ December 31, 2010 (In billion Rupiah) Saldo Awal / Saldo Akhir / Penambahan/ Pengurangan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Accumulated Impairment:
Akumulasi Penurunan Nilai : Karet Kopi Arabica Kopi Robusta Kakao Edel Kakao Bulk Teh Sub Jumlah Nilai Buku
-
167.093
-
167.093
-
414.688 7.171 588.952
-
414.688 7.171 588.952 171.200.237
155.900.601
Rubber Arabica Coffee Robusta Coffee Cocoa Edel Cocoa Bulk Tea Sub Total Book Value
31 Desember 2009/ December 31, 2009 (In billion Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Pengurangan/ Penambahan/ Beginning Deduction Addition Ending Balance Balance Biaya Perolehan : Karet Kopi Arabica Kopi Robusta Kakao Edel Kakao Bulk Teh Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan : Karet Kopi Arabica Kopi Robusta Kakao Edel Kakao Bulk Teh Sub Jumlah Nilai Buku
120.145.747 38.857.254 24.446.266 30.391.447 42.859.565 11.707.326 268.407.604
7.916.572 15.989.612 3.069.464 4.381.843 9.164.453 40.521.944
788.641 508.666 1.186.278 11.179.326 2.480.066 16.142.978
127.273.678 54.338.199 26.329.451 19.212.121 44.761.341 20.871.779 292.786.570
39.797.531 14.869.232 11.091.340 22.075.830 22.749.703 4.296.955 114.880.591 153.527.013
12.709.983 9.724.606 3.901.582 781.449 2.468.118 8.271.189 37.856.927
896.996 520.205 1.305.805 10.662.087 2.378.545 87.910 15.851.549
51.610.518 24.073.633 13.687.117 12.195.192 22.839.276 12.480.234 136.885.969 155.900.601
Lokasi dan Luas tanaman menghasilkan yang telah dikembangkan perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang terdiri dari Karet, Kopi Arabika, Robusta, Kako Edel, Kakao Bulk dan Teh per Wilayah adalah sebagai berikut : 2010 Ha/ Hectare Karet : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Karet Kopi Arabika : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Kopi Arabika
Location and Area of ࣱPDWXUH plantations that have been developed by the company on December 31, 2010 and 2009, which consists of rubber, Arabica Coffee , Robusta Coffee, Cocoa Edel, Cocoa Bulk and Tea per region is as follows: 2009 Ha/ Hectare
4.271,22 9.267,35
4.236,70 8.997,78
2.199,73 15.738,30
2.055,52 15.290,00
5.479,25 5.479,25
5.382,09 5.382,09
54
Acquisition Costs : Rubber Arabica Coffee Robusta Coffee Cocoa Edel Cocoa Bulk Tea Sub Total Accumulated Depreciation : Rubber Arabica Coffee Robusta Coffee Cocoa Edel Cocoa Bulk Tea Sub Total Book Value
Rubber : Region I Region II Region III Total Areal Rubber Arabica Coffee : Region I Region II Region III Total Areal Arabica Coffee
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) a.
12. ASSETS PLANTATIONS (continued) a.
Aset Tanaman Menghasilkan (lanjutan) 2010 Ha/ Hectare
Assets Mature Plantations (continued) 2009 Ha/ Hectare
Kopi Robusta : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Kopi Robusta
2.950,87 1.257,87 1.101,51 5.310,25
2.936,36 1.257,87 953,24 5.147,47
Robusta Coffee : Region I Region II Region III Total Areal Robusta Coffee
Kakao Edel : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Kakao Edel
2.118,60 698,71 289,95 3.107,26
1.867,27 501,45 289,95 2.658,67
Cocao Edel : Region I Region II Region III Total Areal Cocoa Edel
Kakao Bulk : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Kakao Bulk
5.707,33 733,31 781,13 7.221,77
5.837,85 733,31 721,13 7.292,29
Cacao Bulk : Region I Region II Region III Total Areal Cacao Bulk
1.934,39 1.934,39
1.934,39 1.934,39
38.791,22
37.084,01
Teh : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Teh Jumlah Areal Tanaman Menghasilkan
Penambahan atas nilai perolehan tanaman menghasilkan tahun 2010 senilai Rp 25.830.058.630,00 merupakan pemindahan dari aset tanaman belum menghasilkan senilai Rp 23.420.920.383,00, pemindahan antar kebun senilai Rp 2.396.258.094,00 dan reklasifikasi senilai Rp 12.880.153,00, meliputi :
Tea : Region I Region II Region III Total Areal Tea Total Areal Mature Plantations
Additions on acquisition mature plantations in 2010 valued at Rp25,830,058,630 a transfer of assets immature plantation amounting of Rp23,420,920,383, transfer between estates amounting of Rp2,396,258,094 and reclassification amounting of Rp12,880,153, consists of:
Nilai / Value (Rp) Description Uraian Pemindahan dari aset tanaman belum menghasilkan 1.096.638.398 Transfer of assets immature arabica coffee kopi arabika Pemindahan dari aset tanaman belum menghasilkan 2.368.713.998 Transfer of assets of immature cocoa Edel kakao edel 19.955.567.987 Transfer of assets of immature cocoa bulk Pemindahan dari aset tanaman belum menghasilkan kakao bulk 2.396.258.094 Transfer of assets robusta coffee between Jatirono Pemindahan aset tanaman kopi robusta antara kebun Jatirono dengan kebun Malangsari with Malangsari estate Reklasifikasi tanaman kopi arabika ke kopi robusta di 12.880.153 Reclassification of arabica coffee plants to robusta kebun Jatirono coffee in Jatirono estate 25.830.058.630
Jumlah Pengurangan atas harga perolehan tanaman menghasilkan tahun 2010 senilai Rp 2.409.138.247,00 merupakan pemindahan antar kebun senilai Rp 2.396.258.094,00 dan reklasifikasi senilai Rp 12.880.153,00, meliputi :
The reduction in acquisition cost of mature plantations in 2010 amounting of Rp2,409,138,247 an inter-estate transfer and reclassification amounting of Rp2,396,258,094 and Rp12,880,153 including:
Nilai / Value (Rp) Uraian 2.396.258.094 Pemindahan aset tanaman kopi robusta antara kebun Jatirono dengan kebun Malangsari 12.880.153 Reklasifikasi tanaman kopi arabika ke kopi robusta di kebun Jatirono Jumlah 2.409.138.247
55
Total
Description Transfer of robusta coffee plants between Jatirono with Malangsari estate Reclassification of arabica coffee plants to robusta coffee in Jatirono estate Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
12. ASSETS PLANTATIONS (continued)
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)
Saldo Awal Penambahan Biaya dan Reklasifikasi Pembibitan Reklasifikasi ke Tanaman Menghasilkan Jumlah
b.
Immature Plantations (TBM)
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 284.996.935.373
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 207.152.304.879
115.050.755.427
89.649.973.813
Beginning Balance Addition of Cost and Reclassification Nursery
23.420.920.383 376.626.770.417
11.805.343.319 284.996.935.373
Reclassification to Mature Plantations Total
Lokasi dan Luas areal Tanaman Belum Menghasilkan per wilayah sebagai berikut : 2010 Ha/ Hectare Karet : Wilayah I Wilayah II Wilayah III
Location and Area Immature Plantations per region as follows: 2009 Ha/ Hectare Rubber: Region I Region II Region III
2.033,85 4.418,73 1.420,44 7.873,02
1.933,63 4.036,41 1.253,23 7.223,27
-
-
Arabica Coffee: Region I
Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Coffee Arabika
1.203,36 1.203,36
1.103,20 1.103,20
Region II Region III Total Areal Arabica Coffee
Kopi Robusta : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Coffee Robusta
161,56 219,29 280,52 661,37
147,05 219,29 132,25 498,59
Coffee Robusta: Region I Region II Region III Total Areal Robusta Coffee
519,77 698,71 256,02 1.474,50
258,10 501,45 256,02 1.015,57
Cocoa Edel: Region I Region II Region III Total Areal Cocoa Edel
1.853,37 74,29 448,00 2.375,66
2.402,97 199,38 388,00 2.990,35
Cocoa Bulk: Region I Region II Region III Total Areal Cocoa Bulk
10,00 10,00
-
Total Areal Tea
13.597,91
12.830,98
Total Areal TBM
Jumlah Areal Karet Kopi Arabika : Wilayah I
Kakao Edel : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Kakao Edel Kakao Bulk : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Areal Kakao Bulk Teh : Wilayah I Wilayah II Wilayah III Jumlah Teh Jumlah Areal TBM
Reklasifikasi yang dilakukan oleh Perusahaan dari Tanaman Belum Menghasilkan ke Tanaman Menghasilkan tahun 2010 sebesar Rp 23.420.920.383 meliputi: Uraian Pemindahan ke aset tanaman menghasilkan kopi arabika
Total Areal Rubber
Tea : Region I Region II Region III
Reclassification made ࣱE\ Company from Immature Plantations in 2010 amounted to Rp23,420,920,383 including:
Nilai / Value (Rp) Description 1.096.638.398 Transfer to mature plantations arabica coffee
Pemindahan ke aset tanaman menghasilkan kakao edel
2.368.713.998 Transfer to mature plantations cocoa edel
Pemindahan ke aset tanaman menghasilkan kakao bulk
19.955.567.987 Transfer to mature plantations cocoa edel
Jumlah
23.420.920.383
Penambahan perolehan tanaman belum menghasilkan tahun 2010 senilai Rp115.050.755.427,00 dengan rincian diatas Rp500 Juta, terdiri dari:
56
Total
The addition of immature acquisition plantations in 2010 amounting to Rp 115,050,755,427.00 with details of above Rp 500 million, consisting of:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
12. ASSETS PLANTATIONS (continued) b.
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan) Uraian Penambahan TTI kopi arabika di kebun Kalisat Penambahan TBM kopi arabika di kebun Kalisat
Immature Plantations (TBM) (continued)
Nilai / Value (Rp) Description 2.031.669.101 Addition of TTI arabica coffee in Kalisat Estate 947.797.571 Addition of TBM arabica coffee in Kalisat Estate
Penambahan TTI kopi arabika di kebun Blawan
3.946.940.473 Addition of TTI arabica coffee in Blawan Estate
Penambahan TBM kopi arabika di kebun Blawan
3.139.551.245 Addition of TBM arabica coffee in Blawan Estate
Penambahan TTI kopi arabika di kebun Pancursari
664.112.768 Addition of TTI arabica coffee in Pancursari Estate
Penambahan TBM kopi arabika di kebun Kayumas
1.585.220.876 Addition of TBM arabica coffee in Kayumas Estate
Penambahan TTI kopi robusta di kebun Silosanen
3.366.669.813 Addition of TTI robusta coffee in Silosanen Estate
Penambahan TTAD kopi robusta di kebun Gunung Gumitir Penambahan TTI kopi robusta di kebun Gunung Gumitir
533.123.426 Addition of TTAD robusta coffee in Gunung Gumitir Estate 1.241.674.395 Addition of TTI robusta coffee in Gunung Gumitir Estate 535.554.562 Addition of TTI cocoa edel in Bantaran Estate 1.847.843.812 Addition of TBM cocoa edel in Bantaran Estate
Penambahan TTI kakao edel di kebun Bantaran Penambahan TBM kakao edel di kebun Bantaran
1.611.652.947 1.100.442.503 1.340.458.518 1.142.372.956
Penambahan TBM kakao edel di kebun Banjarsari Penambahan TTI kakao edel di kebun Renteng Penambahan TBM kakao edel di kebun renteng Penambahan TBM kakao edel di kebun Kendenglembu Penambahan TTAD kakao edel di kebun Kalikempit Penambahan TBM kakao edel di kebun Kalikempit Penambahan TTAD kakao bulk di kebun Ngrangkah Pawon Penambahan TTI kakao bulk di kebun Ngrangkah Pawon Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kertowono Penambahan TBM kakao bulk di kebun Banjarsari Penambahan TBM kakao bulk di kebun Sumberjambe Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kendenglembu Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kalirejo Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kalitelepak Penambahan TBM kakao bulk di kebun Jatirono Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kalikempit Penambahan TTI karet di kebun Tretes Penambahan TBM karet di kebun Tretes Penambahan TTI karet di kebun Ngrangkah Pawon Penambahan TBM karet di kebun Ngrangkah Pawon Penambahan TTI karet di kebun Pancursari Penambahan TTI karet di kebun Gunung Gambir Penambahan TBM karet di kebun Gunung Gambir Penambahan TTAD karet di kebun Zeelandia Penambahan TTI karet di kebun Zeelandia Penambahan TBM karet di kebun Zeelandia Penambahan TTI karet di kebun Banjarsari Penambahan TBM karet di kebun Banjarsari Penambahan TTI karet di kebun Renteng Penambahan TBM karet di kebun Renteng Penambahan TTI karet di kebun Mumbul Penambahan TBM karet di kebun Mumbul Penambahan TTI karet di kebun Kotta Blatter Penambahan TBM karet di kebun Kotta Blatter Penambahan TTI karet di kebun Kalisanen Penambahan TBM karet di kebun Kalisanen Penambahan TTAD karet di kebun Glantangan Penambahan TBM karet di kebun Glantangan Penambahan TBM karet di kebun Sumber Tengah Penambahan TBM karet di kebun Pasewaran Saldo dipindahkan
661.844.544 1.011.952.817 800.658.611 1.673.920.524 911.594.501 844.814.959 1.148.294.424 4.695.999.039 1.695.484.008 1.168.957.714 3.742.493.627 3.341.662.920 1.982.500.389 1.301.531.099 2.068.189.194 1.882.013.343 3.963.739.228 1.963.074.886 1.348.571.665 1.216.076.783 4.902.517.336 2.513.013.399 1.180.172.852 1.368.197.280 611.915.651 1.605.767.849 1.341.453.421 3.676.091.768 2.037.768.685 1.426.804.516 1.443.902.778 2.810.402.614 586.475.158 4.014.778.094 2.383.740.518 1.239.934.276 95.601.395.436
57
Addition of TBM cocoa edel in Banjarsari Estate Addition of TTI cocoa edel in Renteng Estate Addition of TBM cocoa edel in Renteng Estate Addition of TBM cocoa edel in Kendenglembu Estate Addition of TTAD cocoa edel in Kalikempit Estate Addition of TBM cocoa edel in Kalikempit Estate Addition of TTAD cocoa bulk in Ngrangkah Pawon Estate Addition of TTI cocoa bulk in Ngrangkah Pawon Estate Addition of TBM cocoa bulk in Kertowono Estate Addition of TBM cocoa bulk in Banjarsari Estate Addition of TBM cocoa bulk in Sumberjambe Estate Addition of TBM cocoa bulk in Kendenglembu Estate Addition of TBM cocoa bulk in Kalirejo Estate Addition of TBM cocoa bulk in Kalitelepak Estate Addition of TBM cocoa bulk in Jatirono Estate Addition of TBM cocoa bulk in Kalikempit Estate Addition of TTI rubber in Tretes Estate Addition of TBM rubber in Tretes Estate Addition of TTI rubber in Ngrangkah Pawon Addition of TBM rubber in Ngrangkah Pawon Addition of TTI rubber in Pancursari Estate Addition of TTI rubber in Gunung Gambir Estate Addition of TBM rubber in Gunung Gambir Estate Addition of TTAD rubber in Zeelandia Estate Addition of TTI rubber in Zeelandia Estate Addition of TBM rubber in Zeelandia Estate Addition of TTI rubber in Banjarsari Estate Addition of TBM rubber in Banjarsari Estate Addition of TTI rubber in Renteng Estate Addition of TBM rubber in Renteng Estate Addition of TTI rubber in Mumbul Estate Addition of TBM rubber in Mumbul Estate Addition of TTI rubber in Kotta Blatter Estate Addition of TBM rubber in Kotta Blatter Estate Addition of TTI rubber in Kalisanen Estate Addition of TBM rubber in Kalisanen Estate Addition of TTAD rubber in Glantangan Estate Addition of TBM rubber in Glantangan Estate Addition of TBM rubber in Sumber Tengah Estate Addition of TBM rubber in Pasewaran Estate Carried forward balance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
12. ASSETS PLANTATIONS (continued) b.
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan) Uraian
Brought forward balance Addition of TTI rubber in Sumberjambe Estate Addition of TBM rubber in Sumberjambe Estate Addition of TTI rubber in Sungailembu Estate 1.734.116.663 Addition of TBM rubber in Sungailembu Estate
757.928.231 607.395.100 2.843.229.166 579.130.879 1.059.376.089 109.274.427.030
Penambahan perolehan tanaman belum menghasilkan tahun 2009 senilai Rp 89.649.973.813 dengan rincian diatas Rp 500 juta, terdiri dari: Uraian Penambahan TTAD kopi arabika di kebun Kalisat Penambahan TBM kopi arabika di kebun Kalisat Penambahan TBM kopi arabika di kebun Blawan Penambahan TBM kopi arabika di kebun Kayumas
Description
95.601.395.436 1.243.735.537 3.194.197.697 1.653.922.232
Saldo pindahan Penambahan TTI karet di kebun Sumberjambe Penambahan TBM karet di kebun Sumberjambe Penambahan TTI karet di kebun Sungailembu Penambahan TBM karet di kebun Sungailembu Penambahan TTI karet di kebun Kendenglembu Penambahan TBM karet di kebun Kendenglembu Penambahan TBM karet di kebun Kalirejo Penambahan TBM karet di kebun Kalisepanjang Penambahan TTI karet di kebun Jatirono Jumlah
Immature Plantations (TBM) (continued)
Nilai / Value (Rp)
Addition of TTI rubber in Kendenglembu Estate Addition of TBM rubber in Kendenglembu Estate Addition of TBM rubber in Kalirejo Estate Addition of TBM rubber in Kalisepanjang Estate Addition of TTI rubber in Jatirono Estate Total
The addition of immature acquisition plantations in 2009 amounting to Rp89,649,973,813 with details of above Rp500 million, consisting of:
Nilai / Value (Rp) 562.028.800 810.515.824 2.273.933.818 1.562.361.053
Description Addition of TTAD arabica coffee in Kalisat Estate Addition of TBM arabica coffee in Kalisat Estate Addition of TBM arabica coffee in Blawan Estate Addition of TBM arabica coffee in Kayumas Estate
Penambahan TTAD kopi robusta di kebun Silosanen
1.555.797.726 Addition of TTAD robusta coffee in Silosanen Estate
Penambahan TTAD kopi robusta di kebun Gunung Gumitir Penambahan TBM kakao edel di kebun bantaran Penambahan TBM kakao edel di kebun banjarsari Penambahan TBM kakao edel di kebun renteng Penambahan TBM kakao edel di kebun Kendenglembu
Penambahan TBM kakao bulk di kebun Banjarsari Penambahan TBM kakao bulk di kebun Sumberjambe
504.946.629 Addition of TTAD robusta coffee in Gunung Gumitir Estate 1.103.245.693 Addition of TBM cocoa edel in Bantaran Estate 1.083.195.230 Addition of TBM cocoa edel in Banjarsari Estate 564.613.291 Addition of TBM cocoa edel in Renteng Estate 1.321.970.996 Addition of TBM cocoa edel in Kendenglembu Estate 756.691.069 Addition of TBM cocoa edel in Kalikempit Estate 911.350.808 Addition of TTAD cocoa bulk in Ngrangkah Pawon Estate 621.982.160 Addition of TTI cocoa bulk in Kertowono Estate 1.511.018.386 Addition of TBM cocoa bulk in Banjarsari Estate 1.128.867.665 Addition of TBM cocoa bulk in Sumberjambe Estate
Penambahan TBM kakao bulk di kebun kendenglembu
6.104.646.167 Addition of TBM cocoa bulk in Kendenglembu Estate
Penambahan TBM kakao edel di kebun Kalikempit Penambahan TTAD kakao bulk di kebun Ngrangkah Pawon Penambahan TTI kakao bulk di kebun Kertowono
Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kalirejo
1.481.977.648 Addition of TBM cocoa bulk in Kalirejo Estate
Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kalitelapak Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kalisepanjang
1.720.803.488 Addition of TBM cocoa bulk in Kalitelepak Estate 761.768.134 Addition of TBM cocoa bulk in Kalisepanjang Estate
Penambahan TBM kakao bulk di kebun Jatirono
2.914.804.956 Addition of TBM cocoa bulk in Jatirono Estate
Penambahan TBM kakao bulk di kebun Kalikempit
2.692.325.930 Addition of TBM cocoa bulk in Kalikempit Estate
Penambahan TTI karet di kebun Tretes Penambahan TBM karet di kebun Tretes Penambahan TTI karet di kebun Ngrangkah Pawon
625.342.957 Addition of TTI rubber in Tretes Estate 1.618.135.973 Addition of TBM rubber in Tretes Estate 2.975.268.799 Addition of TTI rubber in Ngrangkah Pawon Estate
Penambahan TTI karet di kebun Pancursari
1.186.272.086 Addition of TTI rubber in Pancursari Estate
Penambahan TTAD karet di kebun Gunung Gambir
648.013.630 Addition of TTAD rubber in Gunung Gambir Estate
Penambahan TTI karet di kebun Gunung Gambir
1.982.519.909 Addition of TTI rubber in Gunung Gambir Estate
Penambahan TBM karet di kebun Gunung Gambir
629.417.853 Addition of TBM rubber in Gunung Gambir Estate 582.082.897 Addition of TTAD rubber in Zeelandia Estate
Penambahan TTAD karet di kebun Zeelandia
3.132.369.712 Addition of TTI rubber in Zeelandia Estate
Penambahan TTI karet di kebun Zeelandia Penambahan TBM karet di kebun Zeelandia
815.235.599 Addition of TBM rubber in Zeelandia Estate
Penambahan TBM karet di kebun Banjarsari
1.373.222.669 Addition of TBM rubber in Banjarsari Estate 47.516.727.555 Carried forward balance
Saldo dipindahkan
58
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
12. ASET TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan) b.
12. ASSETS PLANTATIONS (continued) b.
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan)
Immature Plantations (TBM) (continued)
Nilai / Value (Rp)
Uraian
Description 47.516.727.555 Brought forward balance 1.724.872.074 Addition of TBM rubber in Renteng Estate
Saldo pindahan Penambahan TBM karet di kebun Renteng
Penambahan TTAD karet di kebun Kalisanen
5.072.637.161 1.854.165.481 526.006.162 1.804.242.510 510.818.147
Penambahan TTI karet di kebun Kalisanen
1.397.128.675 Addition of TTI rubber in Kalisanen Estate
Penambahan TBM karet di kebun Kalisanen
2.205.195.941 Addition of TBM rubber in Kalisanen Estate
Penambahan TTI karet di kebun Glantangan Penambahan TBM karet di kebun glantangan
1.759.276.591 Addition of TTI rubber in Glantangan Estate 3.207.376.865 Addition of TBM rubber in Glantangan Estate
Penambahan TBM karet di kebun Sumber Tengah
1.724.368.086 Addition of TBM rubber in Sumber Tengah Estate
Penambahan TTI karet di kebun Mumbul Penambahan TBM karet di kebun Mumbul Penambahan TTAD karet di kebun Kotta Blatter Penambahan TBM karet di kebun Kotta Blatter
Penambahan TBM karet di kebun Pasewaran
Addition of TTI rubber in Mumbul Estate Addition of TBM rubber in Mumbul Estate Addition of TTAD rubber in Kotta Blater Estate Addition of TBM rubber in Kotta Blater Estate Addition of TTAD rubber in Kalisanen Estate
993.686.417 Addition of TBM rubber in Pasewaran Estate
Penambahan TTI karet di kebun Sumberjambe
2.694.011.100 Addition of TTI rubber in Sumberjambe Estate
Penambahan TBM karet di kebun Sumberjambe Penambahan TTAD karet di kebun Sungailembu
1.645.793.697 Addition of TBM rubber in Sumberjambe Estate
Penambahan TTI karet di kebun sungailembu
1.631.635.593 Addition of TTI rubber in Sungailembu Estate
Penambahan TBM karet di kebun sungailembu Penambahan TTI karet di kebun kendenglembu
1.045.792.464 1.145.170.926 1.646.179.229 1.942.657.387 673.787.672
506.040.264 Addition of TTAD rubber in Sumberjambe Estate
Penambahan TTI karet di kebun kalirejo Penambahan TBM karet di kebun kalirejo Penambahan TTI karet di kebun kalisepanjang
Addition of TBM rubber in Sungailembu Estate Addition of TTI rubber in Kendenglembu Estate Addition of TTI rubber in Kalirejo Estate Addition of TBM rubber in Kalirejo Estate Addition of TTI rubber in Kalisepanjang Estate Total
83.227.569.997
Jumlah
13. ASSORTED WOOD PLANT ASSETS
13. ASET TANAMAN ANEKA KAYU Akun ini teridir dari :
This account consists of: 31 Desember 2010/ December 31, 2010 (In billion Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance 1.547.719 118.314 42.506 1.623.528 147.982.363 151.804.767 12.303.217 16.125.622 22.353.604 23.868.251 20.999 1.535.646 16.190.398 556.947 16.683.417 63.928 351.789 351.789 17.561.492 17.180.311 2.179.522 2.560.703 6.162 5.672 1.177 1.667 29.895.679 2.186.010 1.966.745 30.114.944
Balsa Sengon Mahoni Jati Sungkai Gamelina Afrikana Mindi Lainnya Jumlah
Balsa Sengon Mahoni Jati Sungkai Gamelina Afrikana Mindi Lainnya Jumlah
5.481.086
6.291.332
74.369
11.698.049
241.370.292
28.994.571
17.034.134
253.330.728
31 Desember 2009/ December 31, 2009 (In billion Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Pengurangan/ Penambahan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance 1.547.719 1.944.894 251.043 648.218 179.602.470 147.982.363 33.740.358 65.360.466 26.873.042 6.229.913 1.710.474 22.353.604 3.417.467 16.190.398 19.180.719 427.145 351.128 660 351.789 15.076.544 17.561.492 798.847 3.283.795 1.862 4.300 6.162 45.750.052 1.531.965 17.386.337 29.895.679 3.658.515 2.218.034 395.463 5.481.086 292.441.665 43.165.336 94.236.710 241.370.292
59
Balsa Sengon Mahoni Jati Sungkai Gamelina Africana Mindi Others Total
Balsa Sengon Mahoni Jati Sungkai Gamelina Africana Mindi Others Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
13. ASET TANAMAN ANEKA KAYU (lanjutan)
13. ASSORTED WOOD PLANT ASSETS (continued)
Penambahan tanaman sengon tahun 2010 senilai 16.125.621.687 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari:
Rp
The addition of sengon plantations in 2010 amounting to Rp16,125,621,687 with details of above Rp500 million, consisting of:
Nilai / Value 2.926.732.458 1.689.806.900 1.420.980.662 1.076.049.729 1.052.674.366 951.049.266 773.707.311 721.693.066 658.979.700 558.230.543 11.829.904.001
Kebun Kebun Pancursari Kebun Ngrangkah Pawon Kebun Mumbul Kebun Bantaran Kebun Gunung Gambir Kebun Sungailembu Kebun Pasewaran Kebun Blawan Kebun Glantangan Kebun Sumberjambe Jumlah
Penambahan tanaman gamelina tahun 2010 senilai Rp2.179.522.309 dengan rincian diatas Rp500 juta antara lain di kebun Malangsari senilai Rp1.001.696.180.
Estates Pancursari Estate Ngrangkah Pawon Estate Mumbul Estate Bantaran Estate Gunung Gambir Estate Sungailembu Estate Pasewaran Estate Blawan Estate Glantangan Estate Sumberjambe Estate Total
Additions gamelina plant in 2010 amounting to Rp2,179,522,309 with details of above Rp500 million, among others, in the Malangsari estate amounting to Rp1,001,696,180.
The addition of other crops in 2010 amounting to Rp6,291,332,260 with details of above Rp500 million consisting of: Nilai / Value Estates 831.400.697 Gunung Gambir Estate 775.978.223 Blawan Estate 648.123.140 Zeelandia Estate 504.587.744 Malangsari Estate 831.400.697 Total
Penambahan tanaman lainnya tahun 2010 senilai Rp6.291.332.260 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari: Kebun Kebun Gunung Gambir Kebun Blawan Kebun Zeelandia Kebun Malangsari Jumlah
14. NON PLANT FIXED ASSETS
14. ASET TETAP NON TANAMAN Biaya perolehan, akumulasi penyusutan dan nilai buku aset tetap sebagai berikut :
Acquisition costs, accumulated depreciation and book value of fixed assets as follows :
31 Desember 2010/ December 31, 2010 (In billion Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Biaya Perolehan : Tanah Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan
Acquisition Costs : Land Residential Office Building Machine and Equipment Roads, Bridges and Canals
387.147 33.655.757
1.125.783
51.938
387.147 34.729.601
45.755.294
2.847.252
182.103
48.420.443
81.308.905
6.069.136
287.085
87.090.956
15.901.523
1.498.667
27.107.541
342.875
123.488
27.326.928
Tranportation Agriculture and
28.672.813 1.655.348 234.444.329
2.896.527 664.413 15.444.652
234.507 879.121
31.334.834 2.319.760 249.009.860
Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan
28.068.005 34.567.963
2.208.649 3.348.090
32.834 152.356
30.243.820 37.763.698
Mesin dan Instalasi Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Kendaraan Saldo dipindahkan
56.684.725
5.380.627
84.867
61.980.485
13.261.913
915.978
Office Tools Others Assets Sub Total Accumulated Depreciation : Residential Office Building Machine and Equipment Roads, Bridges and Canals
Mesin dan Instalasi Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan dan Kendaraan Alat Pertanian dan Inventaris Aset Tetap Lain-lain Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan :
-
-
17.400.190
14.177.890
26.851.612
630.720
123.488
27.358.843
159.434.217
12.484.063
393.544
171.524.736
60
Tranportation Carried forward
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. ASET TETAP NON TANAMAN (lanjutan)
14. NON PLANT FIXED ASSETS (continued)
31 Desember 2010/ December 31, 2010 (In billion Rupiah) Saldo Awal / Saldo Akhir / Penambahan/ Pengurangan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Akumulasi Penyusutan : Saldo pindahan Alat Pertanian dan Inventaris Aset Tetap Lain-lain Sub Jumlah
159.434.217
12.484.063
393.544
171.524.736
23.125.734 711.746 183.271.697
2.514.289 359.504 15.357.856
218.062 611.606
25.421.961 1.071.249 198.017.946
-
0 13.391
-
0 13.391
Mesin dan Instalasi Jalan, Jembatan dan
-
3.994.827
-
3.994.827
Saluran Air Alat Pengangkutan dan Kendaraan Alat Pertanian dan Inventaris Aset Tetap Lain-lain Sub Jumlah
-
19.371
-
19.371
-
0
-
0
-
0 4.027.590
-
0 4.027.590
Penurunan Nilai : Bangunan Rumahan Bangunan Perusahaan
Nilai Buku Aset Tetap Pekerjaan Dalam Pelaksanaan *) Jumlah Aset Tetap
51.172.632
46.964.325 #
4.895.359
6.942.513
1.830.626
56.067.991
10.007.246 56.971.571
Accumulated Depreciation : Brought forward Agriculture and Office Tools Other Assets Sub Total Impairment Value : Residential Office Building Machine and Equipment Roads, Bridges and Canals Tranportation Agriculture and Office Tools Other Assets Sub Total Book Values Construction in Progress *) Total Fixed Assets
31 Desember 2009/ December 31, 2009 (In billion Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Biaya Perolehan : Tanah Bangunan Rumahan Bangunan Perusahaan
387.147 33.807.261 46.032.773
287.790 1.989.291
439.294 2.266.770
387.147 33.655.757 45.755.294
Mesin dan Instalasi
87.237.459
3.747.219
9.675.773
81.308.905
Acquisition Costs : Land Residential Office Building Machine and Equipment
16.012.392
1.637.659
1.748.527
15.901.523
Roads, Bridges and Canals
27.837.321
878.660
1.608.440
27.107.541
23.739.379 393.771 235.447.503
7.558.850 1.261.577 17.361.046
2.625.416 18.364.221
28.672.813 1.655.348 234.444.329
Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan dan Kendaraan Alat Pertanian dan Inventaris Aset Tetap Lain-lain Sub Jumlah
61
Tranportation Agriculture and Office Tools Other Assets Sub Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. ASET TETAP NON TANAMAN (lanjutan)
14. NON PLANT FIXED ASSETS (continued)
31 Desember 2009/ December 31, 2009 (In billion Rupiah) Saldo Awal / Saldo Akhir / Penambahan/ Pengurangan/ Beginning Addition Deduction Ending Balance Balance Akumulasi Penyusutan :
Accumulated Depreciation : Residential Office Building Machine and Equipment Roads, Bridges and Canals
Bangunan Rumahan Bangunan Perusahaan
27.587.896 34.819.401
996.525 1.795.132
475.730
28.108.692
2.087.257
34.527.276
Mesin dan Instalasi Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan dan Kendaraan Alat Pertanian dan
62.552.273
3.799.776
9.667.324
56.684.725
13.499.756
688.870
926.734
13.261.913
26.646.016
1.748.535
1.542.940
26.851.612
Tranportation Agriculture and
4.463.410 391.610 13.883.859
2.470.226 17.170.210
23.125.734 711.746 183.271.697
Office Tools Other Assets Sub Total
Inventaris Aset Tetap Lain-lain Sub Jumlah
21.132.550 320.136 186.558.029
Nilai Buku Aset Tetap Pekerjaan Dalam Pelaksanaan *) Jumlah Aset Tetap *)
48.889.475 886.860
51.172.632 4.842.894
49.776.335
Kebun Kalisepanjang/ Kalisepanjang Estate Kebun Jatirono/ Jatirono Estate RSU Kaliwates/ Kaliwates Hospital
*)
*)
in
Total Fixed Assets
Construction in Progress is a work not yet completed until December 31, 2010 with details of above Rp500 million consisting of:
Jenis Pekerjaan/ Type of Work
Lokasi/ Location
Kebun Kaliselogiri/Kaliselogiri Estate Kebun Sumberjambe/ Sumberjambe Estate Kebun Kalirejo/ Kalirejo Estate
4.895.359 56.067.991
Pekerjaan Dalam Pelaksanaan merupakan pekerjaan yang belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2010 dengan rincian diatas 500 juta terdiri dari :
Kebun Kalisanen/ Kalisanen Estate Kebun Kalisat/ Kalisat Estate
834.396
Book Value Construction Progress *)
Pengurusan HGU/ HGU Arrangement Perpanjangan HGU & Instalasi Sprinkel TM 56 Ha KB/ HGU Extension and Sprinkel TM 56 Ha KB Installation Perpanjangan HGU/ HGU Extension Perpanjangan HGU/ HGU Extension Pengurusan HGU & Instalasi Pabrik Gula/ HGU Arrangement and Sugar Factory Installation Pengurusan HGU/ HGU Arrangement
Nilai/ Value (Rp) 972.927.946 1.148.806.985 631.615.062 1.214.904.324 997.090.285 700.683.464
Pengurusan HGU/ HGU Arrangement Rumah Karyawan, Rehab Bangunan Perusahaan, Mesin dan Instalasi, Inventaris Kecil, Akreditasi dan Konsultan/ Employee housing, Office Building, Machine and Equipment, Accreditation and Consulting
855.149.974 1.293.679.434
Jumlah/ Total
7.814.857.474
Pekerjaan Dalam Pelaksanaan merupakan pekerjaan yang belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2009 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari :
*)
Construction in Progress is a work not yet completed until December 31, 2009 with details of above Rp500 million consisting of:
Lokasi/ Location Kebun Pancursari/ Pancursari Estate Kebun Bantaran/ Bantaran Estate
Jenis Pekerjaan/ Type of Work Pengurusan HGU/ HGU Arrangement Plengsengan bendungan & instalasi MHP, Plengsengan emplasemen pabrik & perumahan/ MHP dam repair & installation, emplacement factory & housing
Kebun Kalisanen/ Kalisanen Estate
Pengurusan HGU/ HGU Arrangement Jumlah/ Total
Nilai/ Value (Rp) 1.830.626.000 1.406.258.858
736.114.000 3.972.998.858
62
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
14. ASET TETAP NON TANAMAN (lanjutan)
14. NON PLANT FIXED ASSETS (continued)
Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan tahun 2010 senilai Rp2.847.252.007 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari: Uraian Bangunan perusahaan di unit Wisata Agro Wonosari, antara lain berupa : Rehab Wisma Teh ͻ Rehab Wisma Camelia ͻ Rehab Wisma Fanning ͻ
Addition of the acquisition of machinery and equipment in 2010 amounting of Rp2,847,252,007 with details of above Rp500 million consisting of: Nilai / Value (Rp) Description Office building in units Wonosari Agro Tourism, which include: 85.213.301 Wisma Tea renovation ͻ 275.602.255 Wisma Camelia renovation ͻ 182.169.500 Wisma Fanning renovation ͻ
Jumlah
542.985.056
Total
Penambahan perolehan bangunan perusahaan tahun 2010 senilai Rp6.069.135.775 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari: Uraian Pengadaan 1 unit MHP di unit Kebun Bantaran Perolehan mesin dan perlengkapan di Kebun Kertowono senilai Rp 564.224.632, antara lain: 2YHUKRXOPHVLQJHQVHW deutz FGL 91240 KVA
Addition of the acquisition of company building in 2010 amounting of Rp6,069,135,775 with details of above Rp500 million consisting of: Nilai / Value (Rp) Description 2.681.981.339 Procurement of 1 unit of MHP on Bantaran Estate Acquisition of machinery and equipment in Kertowono Estate amounting of Rp564, 224,632, among others: Overhoul engine generator ͻ 26.053.022 deutz FGL 91240 KVA
0HVLQVKDUSHQLQJFKDVHU 0HVLQVKDUSHQLQJPLOOLQJ 5HKDEKHDWHUOD\XDQ3EU.12 Perolehan mesin dan perlengkapan di Kebun Jatirono, berupa: 0HVLQSURGXNVLFXS$0'. ,QVWDODVL3/1$0'. Jumlah
Sharpening chaser machine ͻ Sharpening milling machine ͻ Heater layuan Pbr KNO renovation ͻ Acquisition of machinery and equipment in Jatirono Estate, comprising: 799.095.670 Mesin produksi cup AMDK ͻ 56.770.000 Instalasi PLN AMDK ͻ Total 4.102.071.641 130.290.215 190.564.770 56.404.625
Penambahan perolehan alat pertanian dan inventaris tahun 2010 senilai Rp2.896.526.987 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari: Uraian Perolehan alat pertanian & inventaris kantor di unit industri hilir senilai Rp 525.031.080, antara lain berupa :
Addition of the acquisition of agricultural equipment and inventory in 2010 amounting of Rp2,896,526,987 with details of above Rp500 million consisting of:
Nilai / Value (Rp)
Description Acquisition of agricultural & office equipment in downstream industrial units amounting of Rp525,031,080, such as:
3HUDODWDQSHQGLQJLQ
121.463.091
Cooling Equipment ͻ
.LWFKHQHTXLSPHQW XWHQVLDO
101.609.200
Kitchen equipment & utensial ͻ
&RIIHHPDNHU
Coffee maker ͻ
78.000.000
Penambahan perolehan alat pertanian & inventaris di Kantor Direksi senilai Rp518.880.555, antara lain berupa :
Acquisition of agricultural & office equipment in Head Office amounting of Rp518,880,555, such as:
3HQJDGDDQXQLW$&'DLNLQ
143.760.000
Procurement of 5 units Daikin AC ͻ
72.727.273
Procurement of 10 units laptop toshiba ͻ
3HQJDGDDQXQLWNRPSXWHU
54.000.000
Procurement of 10 units computer ͻ
3HQJDGDDQXQLWFKORURSK\OOPHWHU
45.100.000
Procurement of 2 units chlorophyll ͻ
3HQJDGDDQXQLWODSWRSWRVKLED
1.043.911.635
Jumlah Penambahan perolehan aset tetap lainnya tahun 2010 senilai Rp664.412.768 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari: Uraian Perolehan aset tetap lainnya di unit industri hilir senilai Rp 551.347.2000, antara lain berupa :
Total
Addition of the acquisition of other fixed assets in 2010 worth Rp664.412.768 with details above Rp500 million consisting of:
Nilai / Value (Rp)
Description Acquisition of other assets in downstream industrial units amounting of Rp551,347,200, such as:
/RRVHIXUQLWXUH 'LQGLQJSDULWVLSODIRQ
82.665.000 81.070.000
Loose furniture ͻ Walls, paritsi, ceiling ͻ
0HNDQLN 0DVWHULQJIRRGPHQXFDIp )L[HGIXUQLWXUH
77.786.500 71.500.000 70.000.000
Mechanic ͻ Mastering food menu café ͻ Fixed furniture ͻ
63
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
15. UNUSED INVENTORY
15. PERSEDIAAN TIDAK DIGUNAKAN Akun ini merupakan reklasifikasi dari persediaan produktif menjadi persediaan yang tidak dapat digunakan lagi karena kadaluarsa (incourant). 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Nilai Perolehan : 58.005.637 Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) 37.010.688 Saldo Akhir Tahun 95.016.325 Akumulasi Amortisasi : (58.005.637) Saldo Awal Tahun (37.010.688) Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun (95.016.325) Persediaan Tidak Digunakan - Bersih
16. SEED INVENTORIES
16. PERSEMAIAN BIBIT Akun ini merupakan persemaian bibit tanaman perkebunan dan lainnya, terdiri dari: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Pembibitan Tanaman Komoditas Pokok Pembibitan Tanaman Aneka Kayu Pembibitan Tanaman Lainnya Jumlah
20.238.323.860 6.975.945.714 11.718.104.331 38.932.373.905 Rincian Pembibitan Tanaman Komoditas Pokok per kebun terdiri atas : 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Pembibitan Karet - Kebun Kalisanen 1.483.150.022 - Kebun Zeelandia 1.377.238.339 - Kebun Jatirono 1.135.872.768 - Kebun Gunung Gambir 1.047.814.663 - Kebun Ngrangkah Pawon 970.916.478 - Kebun Pancursari 757.099.684 - Kebun Glantangan 636.476.052 - Kebun Pasewaran 534.930.384 - Kebun Kendeng Lembu 337.663.318 - Kebun Banjarsari 302.924.071 - Kebun Sumber Tengah 296.289.394 - Kebun Sumber Jambe 284.763.044 - Kebun Kotta Blater 124.320.265 - Kebun Tretes 100.555.451 - Kebun Mumbul 68.138.716 - Kebun Kalirejo 50.735.700 - Kebun Kalikempit 37.525.437 - Kebun Renteng 18.863.676 - Kebun Kalisepanjang 15.697.385 - Kebun Silosanen - Kebun Sungai Lembu Sub Jumlah Entrys Karet - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Sumber Tengah - Kebun Pancursari - Kebun Jatirono - Kebun Pasewaran - Kebun Tretes - Kebun Gunung Gambir - Kebun Kalirejo - Kebun Kalisanen Saldo Dipindahkan
This account represents the reclassification of productive inventories that can not be used anymore because of expired (incourant). 31 Des 2009 / Dec 31, 2009 Acquisition Costs: 62.104.549 Beginning Balance Addition (Reduction) (4.098.912) Balance at End of Year 58.005.637 Accumulated Amortization : (62.104.549) Balance at Beginning of Year Addition (Reduction) 4.098.912 Balance at End of Year (58.005.637) Net - Not Used Inventory : -
This account is a nursery seedlings and other crops, consisting of: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009 Main Commodities of Plant Nurseries 21.469.652.164 Assorted Wood Plant Nurseries 7.210.137.303 Other Plant Nurseries 10.110.436.018 Total 38.790.225.485 Details of Main Commodities of Plant Nurseries per estate consists of: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009 Rubber Nursery Kalisanen Estate 635.385.938 Zeelandia Estate 1.192.316.591 Jatirono Estate 829.641.478 Gunung Gambir Estate 950.888.455 Ngrangkah Pawon Estate 565.296.521 Pancursari Estate 1.124.100.485 Glantangan Estate 130.594.957 Pasewaran Estate 380.779.919 Kendeng Lembu Estate 288.564.713 Banjarsari Estate 499.821.125 Sumber Tengah Estate 812.284.238 Sumber Jambe Estate 726.477.605 Kotta Blater Estate 971.897.125 Tretes Estate 615.347.147 Mumbul Estate 404.560.516 Kalirejo Estate 182.533.890 Kalikempit Estate Renteng Estate 256.729.169 Kalisepanjang Estate 15.697.385 Silosanen Estate 1.238.197.438 Sungai Lembu Estate 610.198.364
9.580.974.847
12.431.313.059
779.370.754 325.641.795 255.458.880 190.944.798 149.464.027 148.947.378 76.321.804 69.477.947 65.603.587 2.061.230.970
488.261.520 36.417.295 188.875.721 117.398.411 139.824.571 20.320.812 57.914.574 53.475.564 27.668.554 1.130.157.022
64
Sub Total Rubber Entrys Ngrangkah Pawon Estate Sumber Tengah Estate Pancursari Estate Jatirono Estate Pasewaran Estate Tretes Estate Gunung Gambir Estate Kalirejo Estate Kalikempit Estate Carried forward balance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. PERSEMAIAN BIBIT (lanjutan)
Saldo Pindahan - Kebun Glantangan - Kebun Sumber Jambe - Kebun Banjarsari - Kebun Zeelandia - Kebun Renteng - Kebun Kalisepanjang - Kebun Sungai Lembu - Kebun Mumbul - Kebun Kotta Blater - Kebun Silosanen - Kebun Kalikempit Sub Jumlah Kopi - Kebun Silosanen - Kebun Gunung Gumitir - Kebun Blawan - Kebun Pancur Angkrek - Kebun Kalisat Jampit - Kebun Malangsari - Kebun Renteng - Kebun Zeelandia - Kebun Kayumas - Kebun Bangelan - Kebun Kaliselogiri - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Sungai Lembu Sub Jumlah Kakao - Kebun Kalikempit - Kebun Renteng - Kebun Jatirono - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Kalitelepak - Kebun Banjarsari - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Sumber Jambe - Kebun Kalirejo - Kebun Kertowono - Kebun Kalisepanjang - Kebun Kotta Blater - Kebun Bantaran - Kebun Sungai Lembu Sub Jumlah Teh - Kebun Gunung Gambir - Kebun Bantaran Sub Jumlah Jumlah Pembibitan Tanaman Perkebunan
16. SEED INVENTORIES (continued) 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 2.061.230.970 56.266.898 39.850.568 30.298.436 29.927.595 25.376.635 24.464.017 20.895.080 2.613.885 1.805.778 2.292.729.862
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 1.130.157.022 16.974.114 49.278.031 25.026.450 5.878.657 20.888.829 18.498.864 52.644.346 346.292.792 53.602.929 1.016.869.720 40.076.052 2.776.187.806
2.023.554.739 1.150.532.489 977.467.291 637.671.994 349.286.159 319.938.114 285.245.463 266.786.814 166.612.730 165.019.681 105.020.048 23.718.091 6.694.211 6.477.547.824
283.437.543 1.378.140.985 215.096.287 689.318.009 1.103.374.009 454.178.282 178.679.217 19.768.529 32.594.521 42.572.353 4.123.331 5.714.242 4.406.997.308
565.657.444 267.180.448 236.601.883 225.690.104 152.692.119 132.143.843 83.922.690 51.040.544 33.893.131 19.007.343 18.953.627 2.611.326 1.786.600 1.791.181.102
26.679.789 409.532.662 164.183.995 394.562.447 136.450.570 1.990.650 81.654.911 10.427.600 29.507.340 167.545.422 93.981.799 2.611.326 281.071.952 54.953.528 1.855.153.991
88.430.748 7.459.477 95.890.225
-
20.238.323.860
21.469.652.164
65
Brought forward balance Glantangan Estate Sumber Jambe Estate Banjarsari Estate Zeelandia Estate Renteng Estate Kalisepanjang Estate Sungai Lembu Estate Mumbul Estate Kotta Blater Estate Silosanen Estate Kalikempit Estate Sub Total Coffee Silosanen Estate Gunung Gambir Estate Blawan Estate Pancur Angkrek Estate Kalisat Jampit Estate Malangsari Estate Rentetng Estate Zeelandia Estate Kayumas Estate Bangelan Estate Kaliselogiri Estate Ngrangkah Pawon Estate Kendeng Lembu Estate Sungai Lembu Estate Sub Total Cocoa Kalisat Jampit Estate Rentetng Estate Jatirono Estate Ngrangkah Pawon Estate Kalitelepak Estate Banjarsari Estate Kendeng Lembu Estate Sumber Jambe Estate Kalirejo Estate Kertowono Estate Kalisepanjang Estate Kotta Blater Estate Bantaran Estate Sungai Lembu Estate Sub Total Tea Kalikempit Estate Bantaran Estate Sub Total Total Main Commodities of Plant Nurseries
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. PERSEMAIAN BIBIT (lanjutan)
16. SEED INVENTORIES (continued)
Rincian pembibitan tanaman aneka kayu terdiri atas :
Details of Assorted Wood Plant Nurseries comprising:
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Sengon - Kebun Blawan - Kebun Sumber Tengah - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Pasewaran - Kebun Sumber Jambe - Kebun Banjarsari - Kebun Kalitelepak - Kebun Kertowono - Kebun Silosanen - Kebun Zeelandia - Kebun Kalisat Jampit - Kebun Sungai Lembu - Kebun Glantangan - Kebun Jatirono - Kebun Renteng - Kebun Malangsari - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Bantaran - Kebun Kalisanen - Kebun Mumbul - Kebun Bangelan - Kebun Kaliselogiri - Kebun Tretes Sub Jumlah Mahoni - Kebun Blawan - Kebun Kalitelepak - Kebun Jatirono - Kebun Gunung Gambir - Kebun Sungai Lembu Sub Jumlah Gemelina - Kebun Pasewaran - Kebun Ngrangkah Pawon Sub Jumlah Jabon - Kebun Silosanen - Kebun Blawan - Kebun Bangelan - Kebun Zeelandia - Kebun Renteng - Kebun Malangsari - Kebun Kalisepanjang - Kebun Jatirono - Kebun Kalikempit - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Glantangan Sub Jumlah
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
163.288.536 91.833.013 68.451.826 41.447.193 37.405.033 35.135.300 21.349.102 18.396.235 11.435.111 9.050.586 3.659.396 3.589.500 3.012.633 1.729.600 1.324.850 1.018.750 824.787 512.951.451
117.267.442 70.251.198 16.921.000 9.446.936 1.026.396 15.055.275 3.887.903 1.034.000 5.812.801 2.706.863 4.826.590 50.699.259 19.762.457 14.990.280 6.664.280 1.600.000 1.350.874 343.303.554
55.395.311 1.862.779 57.258.090
76.171.530 1.862.779 12.641.780 262.200 94.875 91.033.164
5.000.470 5.000.470
13.667.750 8.578.738 22.246.488
Sengon Blawan Estate Sumber Tengah Estate Ngrangkah Pawon Estate Pasewaran Estate Sumber Jambe Estate Banjarsari Estate Kalitelepak Estate Kertowono Estate Silosanen Estate Zeelandia Estate Kalisat Jampit Estate Sungai Lembu Estate Glantangan Estate Jatirono Estate Renteng Estate Malangsari Estate Kendeng Lembu Estate Bantaran Estate Kalisanen Estate Mumbul Estate Bangelan Estate Kaliselogiri Estate Tretes Estate Sub Total Mahoni Blawan Estate Kalitelepak Estate Jatirono Estate Gunung Gambir Estate Sungai Lembu Estate Sub Total Gemelina Pasewaran Estate Ngrangkah Pawon Estate Sub Total
1.465.044.469 146.330.087 11.252.066 8.827.599 8.814.597 1.640.268.818
968.068.606 107.083.507 5.839.673 48.613.944 28.133.670 9.416.910 8.942.158 2.568.700 2.186.636 1.180.853.804
Jabon Silosanen Estate Blawan Estate Bangelan Estate Zeelandia Estate Renteng Estate Malangsari Estate Kalisepanjang Estate Jatirono Estate Kalikempit Estate Kendeng Lembu Estate Glantangan Estate Sub Total
66
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. PERSEMAIAN BIBIT (lanjutan)
16. SEED INVENTORIES (continued) 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
Suren - Kebun Blawan - Kebun Bantaran Sub Jumlah Kayu Karet - Kebun Kotta Blater Sub Jumlah Pinus - Kebun Blawan Sub Jumlah Trembesi - Kebun Glantangan - Kebun Ngrangkah Pawon Sub Jumlah Akasia - Kebun Blawan - Kebun Kalisat Jampit - Kebun Kertowono - Kebun Wonosari - Kebun Bantaran - Kebun Gunung Gumitir - Kebun Sumber Tengah - Kebun Silosanen - Kebun Ngrangkah Pawon Sub Jumlah Waru Rangkang - Kebun Wonosari Sub Jumlah Jumlah Pembibitan Tanaman Aneka Kayu
37.436.271 37.436.271
41.821.802 898.338.147 940.159.949
317.141.944 317.141.944
274.261.111 274.261.111
60.053.181 60.053.181
58.309.619 58.309.619
14.364.690 1.440.554 15.805.244
5.797.474 5.797.474
1.675.267.803 1.210.433.429 1.127.208.473 220.920.281 54.216.104 32.621.798 6.043.355 2.325.098 4.329.036.341
1.694.316.016 1.210.433.429 987.986.147 184.897.751 54.216.104 32.621.798 6.043.355 2.325.098 120.338.538 4.293.178.236
993.904 993.904
993.904 993.904
6.975.945.714
7.210.137.303
Rincian Pembibitan Tanaman Lain terdiri dari : Lamtoro - Kebun Blawan - Kebun Pancur Angkrek - Kebun Banjarsari - Kebun Silosanen - Kebun Renteng - Kebun Kalitelepak - Kebun Gunung Gumitir - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Malangsari - Kebun Bangelan - Kebun Sumber Jambe - Kebun Jatirono - Kebun Kalikempit - Kebun Kotta Blater - Kebun Bantaran Saldo dipindahkan
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 Suren Blawan Estate Bantaran Estate Sub Total Kayu Karet Kotta Blater Estate Sub Total Pinus Blawan Estate Sub Total Trembesi Glantangan Estate Ngrangkah Pawon Estate Sub Total Akasia Blawan Estate Kalisat Jampit Estate Kertowono Estate Wonosari Estate Bantaran Estate Gunung Gumitir Estate Sumber Tengah Estate Silosanen Estate Ngrangkah Pawon Estate Sub Total Waru Rangkang Wonosari Estate Sub Total Total Assorted Wood Plant Nurseries
Details of Other Plant Nurseries consists of: Lamtoro Blawan Estate Pancur Angkrek Estate Banjarsari Estate -
31.720.410 30.717.129 25.674.783 25.059.331 18.739.049 7.486.232 2.955.900 1.775.200 1.461.450
91.726.380 14.906.819 21.119.955 284.208.989 54.219.808 3.723.129 10.363.230 32.729.329 -
1.205.600 565.125
976.500 -
Silosanen Estate Renteng Estate Kalitelepak Estate Gunung Gumitir Estate Kendeng Lembu Estate Malangsari Estate Bangelan Estate Sumber Jambe Estate Jatirono Estate Kalikempit Estate Kotta Blater Estate Bantaran Estate -
580.252.245
513.974.139
Carried forward balance
303.852.445 44.049.560 43.779.725 41.210.306
67
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. PERSEMAIAN BIBIT (lanjutan)
16. SEED INVENTORIES (continued) 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
Saldo pindahan
580.252.245
513.974.139
Brought forward balance
- Kebun Kalisat Jampit - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Kayumas - Kebun Kalirejo Sub Jumlah Kelapa - Kebun Pasewaran - Kebun Kaliselogiri - Kebun Bangelan - Kebun Kalitelepak - Kebun Kalikempit - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Banjarsari - Kebun Renteng - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Kertowono - Kebun Kalirejo Sub Jumlah Cengkeh - Kebun Pancursari - Kebun Wonosari - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Renteng Sub Jumlah Kapok - Kebun Pasewaran - Kebun Wonosari Sub Jumlah Durian - Kebun Banjarsari - Kebun Jatirono Sub Jumlah Jarak - Kebun Mumbul - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Pancursari - Kebun Glantangan Sub Jumlah Lain-lain - Kebun Banjarsari - Kebun Kalisepanjang - Kebun Silosanen - Kebun Tretes - Kebun Kalisat Jampit - Kebun Renteng
580.252.245
117.767.654 25.682.487 670.863 423.500 658.518.643
510.542.605 119.287.492 7.608.780 6.257.100 5.858.264 649.554.241
125.565.781 7.608.780 3.546.700 18.019.559 58.273.914 54.737.177 28.229.430 9.246.734 6.438.965 1.000.000 312.667.040
7.448.503.022 1.262.789.708 95.833.604 82.677.420 8.889.803.754
5.726.874.938 63.058.239 5.789.933.177
341.057.875 2.228.976 343.286.851
644.870.838 1.096.176.866 1.741.047.704
352.536.848 1.717.126 354.253.974
272.458.175 272.458.175
-
769.483.511 129.549.326 47.024.720 8.567.216 954.624.773
417.829.901 157.802.878 97.711.002 48.241.626 43.266.015 42.309.744 29.840.313 26.905.987
75.862.470 133.874.615 13.326.566 55.778.565 24.155.541 26.905.987
Kalisat Jampit Estate Ngrangkah Pawon Estate Kayumas Estate Kalirejo Estate Sub Total Kelapa Pasewaran Estate Kaliselogiri Estate Bangelan Estate Kalitelepak Estate Kalikempit Estate Ngrangkah Pawon Estate Banjarsari Estate Renteng Estate Kendeng Lembu Estate Kertowono Estate Kalirejo Estate Sub Total Cengkeh Pancursari Estate Wonosari Estate Ngrangkah Pawon Estate Renteng Estate Sub Total Kapok Pasewaran Estate Wonosari Estate Sub Total Durian Banjarsari Estate Jatirono Estate Sub Total Jarak Mumbul Estate Ngrangkah Pawon Estate Pancursari Estate Glantangan Estate Sub Total Others Banjarsari Estate Kalisepanjang Estate Silosanen Estate Tretes Estate Kalisat Jampit Estate Renteng Estate -
863.907.466
329.903.744
- Kebun Blawan - Kebun Kotta Blater Saldo dipindahkan
68
Blawan Estate Kotta Blater Estate Carried forward balance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
16. PERSEMAIAN BIBIT (lanjutan)
16. SEED INVENTORIES (continued) 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
Saldo pindahan
863.907.466
329.903.744
Brought forward balance
- Kebun Kalirejo - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Jatirono - Kebun Mumbul - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Gunung Gumitir - Kebun Gunung Gambir - Kebun Bangelan Sub Jumlah Jumlah Pembibitan Tanaman Lainnya
15.751.000 10.964.100 7.958.700 2.372.000 900.953.266
5.833.375 37.611.100 3.109.321 2.528.228 1.253.938 946.800 381.186.506
- Kebun Kalirejo - Kebun Kendeng Lembu - Kebun Jatirono - Kebun Mumbul - Kebun Ngrangkah Pawon - Kebun Gunung Gumitir - Kebun Gunung Gambir - Kebun Bangelan Sub Total
11.718.104.331
10.110.436.018
Total Other Plant Nurseries
Jumlah Persediaan Bibit
38.932.373.905
38.790.225.485
Total Seed Inventories
Pembibitan lainnya adalah nilai pembibitan kayu kembang, silver oak, mogania, degolia, lcc, mucuna, bambu, lengkeng, jeruk, sawo, srikaya, anggur, tebu, apokat, makadamia, gempol, pepaya, dan cabe dengan nilai tidak lebih dari Rp.300.000.000,-.
17. DEFERRED CHARGES
17. BEBAN TANGGUHAN Akun merupakan biaya terkait pengurusan hak guna usaha (HGU) atas tanah Perusahaan yang berlokasi di unit kebun dan kantor direksi. 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Nilai Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Nilai Bersih Beban Tangguhan
Other Nurseries is the value of timber nursery flowers, silver oak, mogania, degolia, LCC, Mucuna, bamboo, litchi, orange, sapodilla, grapes, sugar cane, avocado, macadamia, gempol, papaya, and chili with a value of not more than Rp300,000,000.
This account represents the cost of related to the arrangement of rights (HGU) of land Company located in the estate and office directors. 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
3.668.147.115 28.458.992.481 32.127.139.596
3.668.147.115 3.668.147.115
2.395.523.210 1.328.168.005 3.723.691.215 28.403.448.381
2.210.346.576 185.176.634 2.395.523.210 1.272.623.905
Acquisition Cost: Balance at Beginning of Year Addition (Reduction) Balance at End of Year Accumulated Amortization : Balance at Beginning of Year Addition (Reduction) Balance at End of Year Deferred Charges Net Value
Penambahan beban tangguhan tahun 2010 merupakan perpanjangan Hak Guna Usaha kebun Pancursari sebesar Rp 28.458.992.481.
Additions to deferred charges in 2010 is an extension of land right Pancursari estate Rp28,458,992,481.
Areal yang telah didukung oleh HGU terdapat areal yang tidak dikuasai Perusahaan karena dalam kondisi diokupasi masyarakat. Rincian kondisi areal lahan adalah sebagai berikut :
The area has been supported by the HGU there are still areas that are not held by the Company because of the occupied by society. Details of the condition of the land area are as follows:
2010 Ha/ Hectare Areal Dilengkapi HGU a. Dikuasai Perusahaan b. Diokupasi Luas Areal Dengan HGU dalam Proses Luas Areal Belum Dilengkapi HGU Total Luas Areal
75.043,0572 1.926,4930 2.883,2190 79.852,7692
Areal HGU yang diokupasi oleh masyarakat seluas 1.926,4930 Ha adalah areal HGU Kebun Kalibakar. Lihat catatan 35e.
69
2009 Ha/ Hectare 75.043,0572 1.926,4930 2.883,2190 79.852,7692
Areal Dilengkapi HGU Controlled by Company .a .b Occupied Area with HGU in the Process Area hasn't been completed HGU Total Area
The HGU that occupied by society is an area of ࣱ hectares HGU Kalibakar Estate. See note 35e.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
18. TRADE ACCOUNTS PAYABLE
18. HUTANG USAHA Hutang usaha merupakan hutang atas pembelian pupuk, suku cadang, perlengkapan rumah sakit dan obat-obatan, peralatan kantor, bahan kimia, bahan bangunan dan barang lainnya dari rekanan. Rincian Hutang Usaha sebagai berikut:
PT Antar Niaga Nusantara PT Saraswati Anugrah Makmur PT Gresik Cipta Sejahtera PT Garuda Emas Niaga Int PT Pratama Sumber Malindo CV. Andhika Tama PT Windu Kamukten PT Tritunggal Kokad PTPN XII PT Polowijo Gosari PT. Daya Sentosa Rekayasa PT Sasco Indonesia PT Tritama Eka Mandiri PT Sumber Urip Sejati PT Pijar Nusa P PT Taiko PT Dupan Anugrah Makmur CV Surya Jaya PT Watama Prima PT Anugrah Lintas Nusantara Lain-lain (dibawah Rp200 juta) Jumlah Hutang Usaha
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 6.588.589.090 3.942.295.750 1.849.968.978 1.416.029.320 1.109.019.600 635.400.000 591.062.500 347.291.454
604.456.366 109.341.870 8.060.434.250 884.709.090 7.855.968.182 2.130.030.840 224.581.000 191.594.092 181.907.882 6.634.129.619 34.184.011.508
PT Antar Niaga Nusantara PT Saraswati Anugrah Makmur PT Gresik Cipta Sejahtera PT Garuda Emas Niaga Int PT Pratama Sumber Malindo CV. Andhika Tama PT Windu Kamukten PT Tritunggal Kokad PTPN XII PT Polowijo Gosari PT. Daya Sentosa Rekayasa PT Sasco Indonesia PT Tritama Eka Mandiri PT Sumber Urip Sejati PT Pijar Nusa P PT Taiko PT Dupan Anugrah Makmur CV Surya Jaya PT Watama Prima PT Anugrah Lintas Nusantara Others (Below Rp200 million) Total Accounts Payable
19. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
1)
2.698.509.375 3.272.273.173 1.336.075.769 -
Detail of other payables see annex 2
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
1)
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
337.728.864 332.155.909 307.768.000 234.051.450 233.493.400 106.134.091 10.106.100 4.868.772.643 22.909.867.149
Rincian Hutang Usaha lain-lain lihat lampiran 2.
Jasa Produksi Upah Karyawan 2) 1) Tantiem Remunerasi 1) Lainnya 3) Jumlah Biaya yang Masih Harus Dibayar
Represents of payable for the purchase of fertilizers, spare parts, hospital equipment and medicines, office equipment, chemicals, building materials and other goods from suppliers. Details of payable, as follows:
This account consist of: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 44.283.512.231 14.531.499.828 3.396.229.000 2.007.315.000 3.623.317.833
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 46.901.302.780 10.928.172.957 1.002.780 4.722.203.197
67.841.873.892
62.552.681.714
Jasa produksi, Tantiem, dan Remunerasi tahun 2010 berdasarkan keputusan RUPS Pengesahan RKAP tahun 2010 (revisi) No. KEP.178/MBU/2010, tanggal 17 September 2010. Jasa produksi dan Tantiem tahun 2009 berdasarkan keputusan RUPS Pengesahan RKAP tahun 2009 No. RIS11/D.4.MBU/2009, Tanggal 14 Januari 2009. Manajemen melakukan penurunan nilai jasa produksi tahun 2010 sebesar Rp 6.453.544.145 dari yang diputuskan RUPS pengesahan RKAP tahun 2010 (revisi) sebesar Rp 50.730.854.000 sesuai dengan surat Direksi No. 12/X/390A/2011, tanggal 8 April 2011.
70
1)
Incentives for Employee Employees Wages Tantiem Remuneration Others
1) 2) 1) 1) 3)
Total Accrued Expenses
Incentives for employee, tantiem and Remuneration in 2010 based on the decision of the ASM Ratification of Budget (revised) year of 2010 No. KEP.178/MBU/2010, September 17, 2010. Incentives of employee and tantiem in 2009 based on the decision of the ASM Ratification of Budget (revised) year of 2009 No. RIS-11/D.4.MBU/2009, dated January 14, 2009. Management did decline in value of incentives of employee in 2010 amounted to Rp6,453,544,145 from the ASM approved the Budget decided in 2010 (revised) amounted of Rp50,730,854,000 in accordance with the letter of Directors No. 12/X/390A/2011, dated April 8, 2011.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
19. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan) 2)
3)
19. ACCRUED EXPENSES (continued)
Upah karyawan yang masih harus dibayar merupakan hak karyawan kebun bulan Desember 2010 dan 2009 yang belum direalisasikan pembayaranya sampai dengan berakhirnya tahun 2010 dan 2009. Lain-lain (pengeluaran dengan nilai diatas Rp 250 juta) tahun 2010 antara lain biaya cadangan umum pada Kebun Ngrangkah Pawon sejumlah Rp. 308.172.971, biaya tahun.2010 dibayar tahun 2011 Kebun Kertowono sejumlah Rp.391.063.263, Upah yang masih harus dibayar sejumlah Rp.364.964.477 dan biaya yang masih harus dibayar Kebun Gunung Gambir sejumlah Rp. 403.683.775, biaya yang dicadangkan Kebun Blawan Sejumlah Rp. 224.341.105, biaya produksi Ex.Panen Kakao Bulk tahun lalu kebun Kotablater sejumlah Rp. 690.440.000. Sedangkan tahun 2009 antara lain merupakan cadangan biaya yang masih harus dibayar (Kandir) sejumlah Rp.433.941.085, biaya KNA/TNA Kandir sejumlah Rp.1.114.302.780, biaya yang masih harus dibayar kebun sejumlah Rp.2.952.639.901.
Akun ini merupakan kewajiban kepada Negara yang harus segera dibayar dengan rincian sebagai berikut : 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
b.
Pajak Dibayar Dimuka Akun ini terdiri dari: PPh Pasal 25 PPh Pasal 23 PPN PBB Jumlah
3)
Other (expense with a value above Rp250 million) in 2010, among others, the cost of general reserves at Ngrangkah Pawon estate amounting Rp308,172,971, fees in 2010 paid in 2011 amounting Rp391,063,263 at Kertowono estate, Wages accrued amounting of Rp364,964,477 and accrued expenses amounting of Rp403,683,775 at Gunung Gambir estate, Blawan estate reserved costs of Rp. 224 341 105, production costs Ex. Bulk Cocoa harvest last year Kotablater estate of Rp690,440,000. While in 2009, among others, is a provision for accrued expenses (Kandir) amounting of Rp433,941,085, cost KNA / TNA Kandir amounting of Rp1,114,302,780, accrued expenses estate amounting of Rp2,952,639,901.
1.107.339.951 155.167.993 1.276.831.048 2.539.338.992
This account is a liability to the State that must be paid immediately with the following details: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
944.981.391 10.662.584 3.577.059.933 44.785.908 4.577.489.816
Hutang Pajak Akun ini terdiri dari: PPh Pasal 21 PPh Pasal 23
1.127.149.879 12.340.400
1.347.172.506 -
PPh Badan Pasal 25
2.428.550.775
1.513.972.723
PPh Badan Pasal 29 PPN - Net PPh Pasal 23
4.099.041.651 3.737.881.403 3.108.213
5.733.878.532 3.048.008.492 748.635
11.408.072.321
11.643.780.888
(33.617.577.750)
(72.568.470.200)
Jumlah c.
Wages of employees who accrued a vested estate in December 2010 and 2009 that have not realized is paid until the end of 2010 and 2009.
20. TAXATION
20. PERPAJAKAN
a.
2)
Taksiran Pajak Penghasilan Beban Pajak Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Jumlah
113.455.668
5.167.750.273
(33.504.122.082)
(67.400.719.927)
Rekonsiliasi antara laba sebelum Pajak Penghasilan menurut laporan laba rugi dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :
71
a. Prepaid Taxes This account consists of: Income Tax Article 25 Income Tax Article 23 Value Added Tax PBB Total b. Tax Liabilities This account consists of: Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Corporate Income Tax Article 25 Corporate Income Tax Article 29 Value Added Tax Income Tax Article 23 Total c. Estimated Income Tax Current Year Tax Expenses Benefit (Expense) Deferred Tax Total
A reconciliation between income before provision for income tax according to the income statement with estimated taxable income for the year ended December 31, 2010 and 2009 are as follows:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
20. PERPAJAKAN (lanjutan)
20. TAXATION (continued) Estimated Deferred Tax
Taksiran Pajak Tangguhan
31 Des 2010/ Dec 31, 2010 Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax *)
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Assets (Liabilities)
1.938.196.455 (39.737.111.517)
(853.407.135) 5.541.939.218
1.084.789.320 (34.195.172.299)
49.058.687.837
(1.072.605.277)
47.986.082.560
(27.515.688.852) 1.304.035.722
(3.285.131.851) (217.339.287)
(30.800.820.703) 1.086.696.435
(14.951.880.355)
113.455.668
(14.838.424.687)
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan / Deferred Tax Assets (Liabilities) Rugi Fiskal Penyusutan Aset Tetap Imbalan Pasca Kerja (Positif) Imbalan Pasca Kerja (Negatif) Penyisihan Piutang Jumlah
Tax Loss Depreciation Employee Benefit (positive) Employee Benefit (negative) Allowance Doubtful Total
31 Des 2009/ Dec 31, 2009 Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax *)
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan/ Deferred Tax Assets (Liabilities)
1.191.994.260 (38.014.144.816)
746.202.195 (1.722.966.701)
1.938.196.455 (39.737.111.517)
42.264.691.413
6.793.996.424
49.058.687.837
(21.210.026.924) 1.304.035.722
(6.305.661.928) -
(27.515.688.852) 1.304.035.722
(14.463.450.345)
(488.430.010)
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan / Deferred Tax Assets (Liabilities) Rugi Fiskal Penyusutan Aset Tetap Imbalan Pasca Kerja (Positif) Imbalan Pasca Kerja (Negatif) Penyisihan Piutang Jumlah *)
Mutasi manfaat (beban) pajak tangguhan tahun 2010 termasuk penyesuaian tarif dari 30% ke 28% pada tahun 2008 dan dari 28% ke 25% pada tahun 2009 serta pemulihan rugi fiskal PT Maskapai Perkebunan Batoe Lempit yang kemungkinan terpulihkan sangat kecil karena selama dua tahun berturut-turut menderita kerugian. Dengan perhitungan sebagai berikut :
*)
(14.951.880.355)
Tax Loss Depreciation Employee Benefit (positive) Employee Benefit (negative) Allowance Doubtful Total
Mutation benefit (expense) deferred tax year 2010, including rate adjustment from 30% to 28% in 2008 and from 28% to 25% in 2009 and the recovery of tax losses PT Maskapai Perkebunan Batoe Lempit that may be recovered is very small because during for two years suffered losses. Calculated as follows:
Dalam ribuan/ In billion Rp Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan / Deferred Tax Assets (Liabilities)
Rugi Fiskal Penyusutan Aset Tetap Imbalan Pasca Kerja (Positif) Imbalan Pasca Kerja (Negatif) Penyisihan Piutang Jumlah
Koreksi Tarif/ Rate Adjustment 28% and 25%
Pemulihan Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan / Recovery of Assets (Liabilities) Deferred Tax
Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan / Deferred Tax Assets (Liabilities)
2.910.639
(198.666)
(1.627.184)
1.084.789
(40.277.380)
6.082.208
-
(34.195.172)
54.337.003
(6.350.920)
-
47.986.083
(33.992.429) 1.304.036 (15.718.132)
3.191.609 (217.339) 2.506.891
(1.627.184)
(30.800.821) 1.086.697 (14.838.424)
73
Tax Loss Depreciation of Fixed Assets Employee Benefit (positive) Employee Benefit (negative) Allowance Doubtful Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
21. SALES ADVANCE
21. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan uang muka penjualan dari penjualan ekspor komoditas karet, kakao, kopi dan teh yang dipersyaratkan pembayarannya dilakukan terlebih dahulu sebelum barang diterima/dikirim. 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Penjualan Ekspor : PT Sari Makmur T.M 523.518.957 Taman Delta 397.797.804 PT Santos J.a 134.865.000 Walibi Jadi Mekar 105.194.700 Lainya (Dibawah Rp100 juta) 98.091.810 Sub Jumlah 1.259.468.271 Penjualan Lokal : Jaya Tropikal PT. LTD 3.534.694.556 Uang Muka Penjualan Kebun 3.593.994.401 PT Karunia Rejeki Abadi 2.733.547.932 PT Bina Satria 1.872.177.670 PT Mustika Buana Sejahtera 1.131.068.745 PT Sumber Indah Polywood 1.115.790.750 CV Hadi Jaya 707.449.690 PT Wilson Tunggal Perkasa 512.755.253 CV Langgeng Makmur 498.192.344 PT Agro Komoditi Lestari 471.039.150 PT Wahana Cahya Nugraha 421.834.060 Finlay 339.470.158 CV Semar Jaya 295.688.840 PT Albasia Prima Lestari 233.245.640 90.644.130 Hasof B. Raya CV Jati Makmur PT Hasil Alam Indo Indah PT Nasional Bhirawa PT United King Land Lainya (Dibawah Rp300 juta) Sub Jumlah Jumlah Uang Muka Penjualan
2.628.700 709.382 780.935.330 18.335.866.731 19.595.335.002
Rincian uang muka lainnya lihat lampiran 3.
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 Exspor Sales : PT Sari Makmur T.M Taman Delta PT Santos J.a Walibi Jadi Mekar Others (Below Rp100 million) Sub Total Domistic Sales : Jaya Tropikal PT. LTD Sales Advance of Estate PT Karunia Rejeki Abadi PT Bina Satria PT Mustika Buana Sejahtera PT Sumber Indah Polywood CV Hadi Jaya PT Wilson Tunggal Perkasa CV Langgeng Makmur PT Agro Komoditi Lestari PT Wahana Cahya Nugraha Finlay CV Semar Jaya PT Albasia Prima Lestari
1.008.000.000 23.730.300 1.031.730.300 4.430.493.167 581.055.206 606.636.680 790.687.152 1.044.984.000 581.171.244 389.492.120 457.510.120 501.371.850 336.753.000 336.665.280 203.684.400 1.090.890.000 483.534.681 927.927.032 12.762.855.932 13.794.586.232
Hasof B. Raya CV Jati Makmur PT Hasil Alam Indo Indah PT Nasional Bhirawa PT United King Land Others (Below Rp300 million) Sub Total Total Advance Sales
Detail of Other Sales Advance see annex 3. 22. INTER CORPORATE LIABILITIES
22. HUTANG ANTAR BADAN HUKUM Akun ini merupakan hutang antar Badan Hukum di lingkungan dan lembaga BUMN yang bergerak dalam bidang perkebunan dan Instansi lainnya dengan rincian sebagai berikut :
Dapenbun PTPN XI (Persero) KPB Jakarta Korwil II Surabaya LPP Yogyakarta PTPN VIII (Persero) KPB Surabaya PTPN V (Persero) PTPN X (Persero) PTPN IX (Persero) LPP Medan PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) RC Getas Salatiga BPTK Gambung Jumlah
This account represents advances on sales from export sales of rubber, cocoa, coffee and tea made ࣱWKH required payment in advance before the goods are received / sent.
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 13.856.083.902 2.168.908.302 1.979.583.350 475.127.584 197.748.749 135.477.350 122.155.653 110.515.244 70.705.107 23.898.013 19.250.000 642.900 2.056.762 199.811.152 1.196.300 19.363.160.368
74
This account is an intercorporate debt in environmental and institutions BUMN which are engaged in plantation and other intitutions are as follows: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009 48.740.789.547 3.125.573.012 728.154.349 475.127.584 355.560.243 80.844.625 52.129.309 4.250.000 1.196.300 53.563.624.969
Dapenbun PTPN XI (Persero) KPB Jakarta Korwil II Surabaya LPP Yogyakarta PTPN VIII (Persero) KPB Surabaya PTPN V (Persero) PTPN X (Persero) PTPN IX (Persero) LPP Medan PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) RC Getas Salatiga BPTK Gambung Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. LONG-TERM BANK LOANS MATURITY
23. HUTANG BANK JANGKA PANJANG JATUH TEMPO Akun ini merupakan hutang bank jangka pendek berupa kredit modal kerja dan kredit investasi yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun dengan rincian sebagai berikut :
This account represents the short-term bank loans in the form of working capital loans and investment loans will fall due within one year, with details as follows:
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Hutang Bank Jangka Pendek PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) - KMK 1) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - KMK 2) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - KMK 3) Sub Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek Bagian Hutang Jangka Jatuh Tempo 1 Tahun PT. Bank Ekspor Indonesia Kredit Investasi 4) PT. Bank Ekspor Indonesia Kredit Investasi 5) PT. Bank Mandiri, Tbk Kredit Investasi 6) Sub Jumlah Hutang Jk. Panjang Jatuh Tempo 1 Tahun Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek 1)
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
56.262.416.667
85.000.000.000
-
15.000.000.000
54.000.000.000
15.000.000.000
110.262.416.667
115.000.000.000
50.000.000.000
42.000.000.000
19.500.000.000
-
-
1.102.631.000
69.500.000.000
43.102.631.000
179.762.416.667
158.102.631.000
Kredit Modal Kerja PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dengan plafond sebesar Rp.85.000.000.000
1)
: : : : :
-
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling Suku Bunga/ Interest Rate Jangka Waktu/ Period Agunan/ Collateral
: : : : :
Working Capital Loan PT Bank Export Indonesia (Persero) with a ceiling of Rp85,000,000,000.
Kredit Modal Kerja bersifat revolving/ Working Capital Loan is a revolving Rp. 85.000.000.000 10,50% per tahun / per annum 12 bulan/ month (14/05/2010 s/d 13/05/2011) a. Persediaan senilai/ Inventories amounting of Rp 65,000,000,000 b. Piutang Usaha senilai/ Account Receivable Rp 23,000,000,000 Kewajiban kepada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Tbk Obligation to PT Bank Export Indonesia (Persero), Tbk in tahun 2009 merupakan kredit modal kerja Ekspor sesuai surat 2009 is Export. working capital loans pursuant to letter No No. BS.088/MDI/12/2009, tanggal 2 Desember 2009, perihal BS.088/MDI/12/2009, dated December 2, 2009, surat persetujuan prinsip perpanjangan fasilitas, dengan regarding the letter of approval in principle for extension persyaratan sebagai berikut : of facility, with the following requirements:
2)
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling Suku Bunga/ Interest Rate Jangka Waktu/ Period Agunan/ Collateral
PT. Bank Ekspor Indonesia Kredit Investasi 5) PT. Bank Mandiri, Tbk Kredit Investasi 6) Sub Total Long Term Debt Maturity 1 Year Total Short-Term Bank Loans
Obligation to PT Bank Export Indonesia (Persero), Tbk in 2010 is Export working capital loans pursuant to letter No . BS.0158/KRS/04/2010, April 22, 2010, regarding the letter of approval in principle for extension of Export Working Capital facility, with the following requirements:
Kewajiban kepada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Tbk tahun 2010 merupakan kredit modal kerja Ekspor sesuai surat No. BS.0158/KRS/04/2010, tanggal 22 April 2010, perihal surat persetujuan prinsip perpanjangan fasilitas KMK Ekspor, dengan persyaratan sebagai berikut : -
Short-Term Bank Loans PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) - KMK 1) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk - KMK 2) PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - 3) Sub Total Short-Term Bank Loans Long Term Debt of Maturity 1 Year PT. Bank Ekspor Indonesia Kredit Investasi 4)
Kredit Modal Kerja bersifat revolving/ Working Capital Loan is a revolving Rp. 85.000.000.000 11,50% per tahun/ per annum 12 bulan/ month (14/05/2009 s/d 14/05/2010) Persediaan senilai/ Inventories amounting of Rp105,000,000,000
Kredit Modal Kerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. dengan plafond sebesar Rp.40.000.000.000.
75
2)
Working Capital Loan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. with a with a ceiling of Rp40,000,000,000.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. HUTANG BANK JANGKA PANJANG JATUH TEMPO (lanjutan) Kewajiban kepada PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk tahun 2009 yang jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010 sebesar Rp 15.000.000.000,00 telah dilunasi, sesuai dengan surat keterangan No. B.3031-ADK/DKR/07/2010 tanggal 30 Juli 2010 perihal keterangan lunas yang menunjuk surat KCK BRI No. B.1162-KCK/ADK/07/2010 tanggal 13 Juli 2010 perihal keterangan tutup buku rekening an. PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).
Obligation to PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk in 2009, which matures on June 6, 2010 amounted to Rp15,000,000,000 has been settled, according to certificate No. B.3031-ADK/DKR/07/2010 dated July 30, 2010 regarding the settlement statement which refers to a letter No. BRI KCK. B.1162-KCK/ADK/07/2010 dated July 13, 2010 regarding the closing statement of account. PT Perkebunan Nusantara XII (Persero).
Kewajiban kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk tahun 2009 merupakan kredit modal kerja sesuai surat No. R.II.165-ADK/DKR/06/2009, tanggal 11 Juni 2009, perihal putusan perpanjangan fasilitas KMK, dengan persyaratan sebagai berikut :
obligation to PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk in 2009 is working capital loans pursuant to letter No.. R.II.165-ADK/DKR/06/2009, dated June 11, 2009, regarding the decision of extension of working capital facilities, with the following requirements:
-
3)
23. LONG-TERM BANK LOANS MATURITY (continued)
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling Suku Bunga/ Interest Rate Jangka Waktu/ Period Agunan/ Collateral
: : : : :
Kredit Modal Kerja/ Working Capital Loan Rp40.000.000.000 13% per tahun/ per annum 12 bulan/ months (06/06/2009 s/d 06/06/2010) a. Piutang Usaha dan Persediaan Barang Dagangan-Fiducia/ Accounts Receivable and Inventories Merchandise-Fiduciary b. SHGU No.1, seluas 3.105,41 Ha yang terletak di desa Sumbercanting, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso, dengan nilai Hak Tanggungan Peringkat I sebesar Rp 50.000.000.000/ SHGU No.1, covering an area of ࣱ hectares located in the village Sumbercanting, District Klabang, Bondowoso with the value of Rank First Mortgage of Rp50,000,000,000.
Kredit Modal Kerja PT Bank Mandiri (Persero), Tbk dengan plafond sebesar Rp.25.000.000.000
3)
Working Capital Loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a ceiling of Rp25,000,000,000
Kewajiban kepada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk tahun 2010 merupakan perpanjangan atas perjanjian kredit No. CBG.ABG/SPPK/D12.007/2009 tanggal 25 Juni 2009 sesuai dengan surat persetujuan perpanjangan jangka waktu dan tambahan fasilitas kredit modal kerja masing-masing surat No. CBG.AGB/SPPK/D04.17/2010 tanggal 14 Juni 2010 dan No. CBG.AGB/SPPK/D04.029/2010,
Obligation to PT Bank Mandiri (Persero), PT in 2010 as an extension of Loan Agreement No.CBG.ABG/SPPK/D12.007/2009 June 25, 2009 according to a letter agreement to extend length of time and additional working capital credit facility of each letter No. CBG.AGB/SPPK/D04.17/2010, June 14, 2010 and No. CBG.AGB/SPPK/D04.029/2010,
tanggal 26 November 2010, dengan persyaratan sebagai berikut :
November 26, 2010, with the following requirements:
-
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling
: Kredit Modal Kerja bersifat revolving/ Working Capital Loan is a revolving : Semula/ Originally Rp65,000,000,000 Tambahan/ Additional Rp50,000,000,000 Total Plafon/ Ceiling Rp115,000,000,000
-
Suku Bunga/ Interest Rate
-
Jangka Waktu/ Period Agunan/ Collateral
: 9% per tahun dan dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku/ 9% per year and can be changed according to the applicable provisions : 12 bulan/ months (10/07/2010 s/d 09/07/2011) : a. Piutang dan persediaan eksisting yang telah diikat FEO. Dilakukan peningkatan nilai pengikatan persediaan menjadi sebesar Rp 142.500.000.000/ Receivables and inventories that have been tied FEO existing. Carried out the binding value of inventories increased to Rp 142.5 billion. b. Tanah kebun beserta tanaman kebun dan bangunan yang berada diatasnya dengan bukti kepemilikan SHGU No. 22/Curahnongko, Kec. Tempurejo, Kab. Jember, Jawa Timur a.n PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)/ Land, crops and buildings located thereon with proof of ownership SHGU No. 22/Curahnongko, Tempurejo, Jember, East Java, on behalf PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)
Kewajiban kepada PT Bank Mandiri (Persero), Tbk tahun 2009 merupakan kredit modal kerja sesuai surat No. CBG.ABG/SPPK/D12.007/2009, tanggal 25 Juni 2009, perihal perpanjangan masa berlaku kredit modal kerja, dengan persyaratan sebagai berikut :
76
obligation to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk in 2009 is working capital loans pursuant to letter No. CBG.ABG/SPPK/D12.007/2009, dated June 25, 2009, regarding extension of validity period of working capital loans, with the following requirements:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
23. HUTANG BANK JANGKA PANJANG JATUH TEMPO (lanjutan) -
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling Suku Bunga/ Interest Rate
-
Jangka Waktu/ Period Agunan/ Collateral
23. LONG-TERM BANK LOANS MATURITY (continued)
: Kredit Modal Kerja bersifat revolving/ Working Capital Loan is a revolving : Rp25.000.000.000 : 12,5% per tahun dan dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku/ 12,5% per year and can be changed according to the applicable provisions : 12 bulan/ monts (10/07/2010 s/d 09/07/2011) : a. Piutang dan persediaan/ Receivables and inventories b. SHGU No. 22, seluas 2.681,04 Ha, terletak di desa Curah Nongko, Kecamatan Tempurejo, Kebun Kotta Blater - Jember, dengan nilai hak tanggungan Peringkat I sebesar Rp 151.063.519.860/ SHGU No. 22, covering an area of ࣱ hectares, in the village of Curah Nongko, Tempurejo, Kotta Blater estate - Jember, with the value of mortgage Rank I of Rp151,063,519,860
4)
Kredit Investasi PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Tbk merupakan bagian hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 1 tahun sesuai dengan perjanjian kredit No. BS.0427/KRS/06/2009, tanggal 29 Juni 2009, No. BS. 0158/KRS/04/2010, tanggal 22 April 2010 serta akta perubahan ketiga perjanjian kredit investasi ekspor No. 43, tanggal 27 April 2010, nominal plafon masing-masing Rp 80.000.000.000 dan Rp 170.000.000.000.
4)
Credit Investment Bank Export Indonesia PT (Persero) Tbk is part of long-term debt due within 1 year in accordance with the Loan Agreement No. BS.0427/KRS/06/2009, dated June 29, 2009, No. BS. 0158/KRS/04/2010, April 22, 2010 and the third amendment of credit agreement export investment No. 43, dated April 27, 2010, the nominal ceiling each Rp80,000,000,000 and Rp170,000,000,000.
5)
Kewajiban kepada PT Bank Ekspor Indonesia merupakan kredit investasi berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 27, tanggal 14 Juli 2006 serta Akta Perubahan Ketiga Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 43 tanggal 27 April 2010, yang direklas ke hutang jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo kredit berakhir tanggal 13 Juli 2011.
5)
Obligation to PT Bank Export Indonesia is the investment credit under the Deed of Loan Agreement No. 27, dated July 14, 2006 and Third Amendment Deed of Investment Loan Export Agreement No. 43 dated 27 April 2010, which was reclassified to short-term debt in accordance with the maturity of credit expires on July 13, 2011.
6)
Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero), Tbk merupakan kredit investasi sesuai dengan perjanjian kredit No. KPCOD/015/PK-KI/2001 dan akta notaris Ny. Machrani Moertolo S, SH No. 177 tanggal 31 Oktober 2001 yang jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2010, telah dilunasi pada tanggal 23 Maret 2010.
6)
Investment Loan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk is an investment credit in accordance with the Loan Agreement No. KP-COD/015/PK-KI/2001 and notarial deed No.177 dated October 31, 2001, Machrani Moertolo S, SH. which matured on December 31, 2010, was paid on March 23, 2010.
24. OTHER SHORT TERM LIABILITIES
24. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK LAINNYA Akun ini terdiri dari :
Jamsostek 1) Iuran Pensiun Insolvensi Indoham Freight 1) Lain-lain Jumlah
This account consists of: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 574.105.449 29.905.584 108.785.540 208.038.696 2.573.174.913 3.494.010.182
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 1.196.560.895 21.879.656 108.785.540 235.728.366 1.419.099.825 2.982.054.282
1)
Kewajiban Jamsostek tahun 2010 antara lain Kebun Pacursari sebesar Rp.210.634.698 dan Kebun Kayumas sejumlah Rp.205.894.975, sedangkan kewajiban Jamsostek tahun 2009 antara lain Kebun Sungai Lembu sejumlah Rp.141.067.051.
1)
2)
Hutang lain-lain tahun 2010 antara lain terdiri dari hutang lainlain pada Kebun Mumbul sejumlah Rp.801.376.477, Kebun Kendeng Lembu sejumlah Rp.574.327.036, Kebun Kalirejo sejumlah Rp.555.605.174, sedangkan hutang lain-lain tahun 2009 antara lain terdiri dari hutang lain-lain pada Kebun Kalisat sejumlah Rp.225.000.000, Kebun Zelandia sejumlah Rp.106.012.000, Kebun Gunung Gambir sejumlah Rp.118.352.420, Kebun Kendeng Lembu sejumlah Rp.172.215.040, Kebun Kalirejo sejumlah Rp.257.374.867, dan RS.Kaliwates sejumlah Rp.151.331.490.
2)
77
Jamsostek 1) Iuran Pensiun Insolvensi Indoham Freight Others 2) Total
Liabilities of Jamsostek in 2010, among others Pacursari Estate amounting of Rp210,634,698 and Kayumas Estate Rp205,894,975, while Jamsostek liabilities in 2009 include Sungai Lembu Estate amounting fo Rp141,067,051. Other payables in 2010, include other payables on Mumbul Estate amounting of Rp801,376,477 ; Kendeng Lembu Estate of Rp574,327,036; Kalirejo Estate of Rp555,605,174, while other payables in 2009 include other payables on Kalisat Estate amounting of Rp225,000,000 ; Zealand Estate of Rp106,012,000; Gunung Gambir of Rp118,352,420,; Kendeng Lembu Estate of Rp172,215,040; Kalirejo Estate of Rp257,374,867, and Kaliwates Hospital of Rp151,331,490.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. OBLIGATION TO THE GOVERNMENT
25. KEWAJIBAN KEPADA PEMERINTAH Akun ini terdiri dari :
This account consists of: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
Kewajiban kepada Pemerintah RI Kewajiban Proyek NES Cocoa/Coconut Sulawesi Reklasifikasi Hutang IBRD Loan Jumlah
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
1.951.530.612 1.392.835.289 1.190.206.503 68.098.597 4.602.671.001
1.951.530.612 1.392.835.289 1.190.206.503 68.098.597 4.602.671.001
Liabilities to the Government of Indonesia Liability Project NES Cocoa/Coconut Sulawesi Reclassification of IBRD Loan Total
Kewajiban kepada Pemerintah RI
Liabilities to the Government of Indonesia
Kewajiban kepada Pemerintah RI merupakan hasil kesepakatan dalam rapat pembahasan risiko pembiayaan proyek PIR Perkebunan VII, XIII, dan XIV tanggal 5 Februari 1999 yang berasal dari kerugian proyek yang dibebankan kepada PTPN XII ex proyek PTP XXIII, XXIV, dan XXIX senilai Rp 11.125.098.402.
Liabilities to the Government of Indonesia is the result of an agreement in discussion meeting PIR project financing risk Perkebunan VII, XIII, and XIV of February 5, 1999, which came from project losses charged to PTPN XII ex PTP project XXIII, XXIV, and XXIX amounted Rp11,125,098,402.
Sesuai dengan SK Menteri Keuangan No. S.003/MK.6/2002, tanggal 9 Januari 2002, tentang penyelesaian risiko pembiayaan proyek PIR/UPP Perkebunan, dinyatakan bahwa yang menjadi beban PTPN XII atas kewajiban risiko pembiayaan proyek PIR Perkebunan adalah hanya sebesar Rp 1.951.530.612 dari total Rp 11.125.098.402 sehingga selisih sebesar Rp 9.173.567.790 telah dihapuskan pada tahun 2003. Rincian kewajiban kepada Pemerintah RI lebih lanjut adalah sebagai berikut :
In accordance with the Decree of the Minister of Finance No.S.003/MK.6/2002, dated January 9, 2002, on completion of project financing risk PIR / UPP Perkebunan, stated that the burden of liability risks PTPN XII of PIR Perkebunan project financing is only Rp1,951,530,612 of a total of Rp11,125 ,098,402 so that the difference amounting of Rp9,173,567,790 has been abolished in 2003 . Details of liabilities to the Government of Indonesia further are as follows:
PIRSUS II Longkali PIRSUS II Pangkalan Banteng PIRSUS I Tanjung Santan Jumlah
31 Des 2010 / Dec 31, 2010 1.415.746.862 505.441.750 30.342.000 1.951.530.612
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 1.415.746.862 505.441.750 30.342.000 1.951.530.612
PIRSUS II Longkali PIRSUS II Pangkalan Banteng PIRSUS I Tanjung Santan Total
Departemen Keuangan Republik Indonesia - Direktorat Jenderal Perbendaharaan - Direktorat Penerusan Pinjaman dengan surat No. S-1330/PB.7/2006, tanggal 10 Nopember 2006, menagih kewajiban tersebut kepada PTPN XII, namun sampai dengan berakhirnya pemeriksaan tahun buku 2010 belum ada realisasinya.
Ministry of Finance of the Republic of Indonesia - Directorate General of Treasury - Directorate of Subsidiary Loan with No letter. S-1330/PB.7/2006, dated November 10, 2006, the bill obligation to PTPN XII, until the end of fiscal year 2010 audit there has been no realization.
Kewajiban Proyek
Liability Project
Kewajiban proyek merupakan sisa UUDP pembiayaan DIPP/SR2KP/SRP3 proyek PIR Perkebunan ex PTP XXIII. Berdasarkan surat Direktur Pengelolaan Penerusan Pinjaman, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan No. S-1682/LK/2001, tanggal 12 April 2001, perihal sisa UUDP proyekproyek PIR Perkebunan hasil rekonsiliasi atas sisa UUDP pembiayaan No. DIPP/SR2KP/SRP3 TA 1981/1982 s/d 1994/1995, tanggal 9 Juli 2001, dengan rincian :
Liability is the remainder of project financing UUDP DIPP/SR2KP/SRP3 PIR Perkebunan projects ex PTP XXIII. Based on the letter of Loan Management Director, Directorate General of Financial Institutions, Ministry of Finance Decree No. S-1682/LK/2001, April 12, 2001, regarding the rest of the PIR Perkebunan projects of reconciliation results for the remaining financing UUDP No. DIPP/SR2KP/SRP3 FY 1981/1982 until 1994 / 1995, dated July 9, 2001, with details:
25. OBLIGATION TO THE GOVERNMENT
25. KEWAJIBAN KEPADA PEMERINTAH
Jumlah/ Total PIR VII Talo Pino Bengkulu PIR IV Seluma Bengkulu PIRSUS I Ketahun Bengkulu Jumlah
78
230.304.367 1.196.744.177 (34.213.255)
PIR VII Talo Pino Bengkulu PIR IV Seluma Bengkulu PIRSUS I Ketahun Bengkulu
1.392.835.289
Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. KEWAJIBAN KEPADA PEMERINTAH (lanjutan)
25. OBLIGATION TO THE GOVERNMENT (continued)
Menindaklanjuti Berita Acara tersebut, Departemen Keuangan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan dengan surat No. S3694/LK/2001, tanggal 1 Agustus 2001, telah menagih kepada PTPN XII tetapi sampai dengan pemeriksaan tahun 2010 berakhir belum ada realisasinya.
Following up on the Minutes, the Ministry of Finance Directorate General of Financial Institutions with letter No. S3694/LK/2001, dated August 1, 2001, has collected to PTPN XII but until the audit ended in 2010 there has been no realization.
NES Cocoa/Coconut Sulawesi
NES Cocoa/Coconut Sulawesi
Kewajiban kepada NES Cocoa/Coconut Sulawesi berdasarkan berita acara hasil rekonsiliasi penyelesaian pinjaman eks PTP XXIII di Bank Mandiri Surabaya Swandayani yang dialihkan kepada PTPN XIV dan PTPN XII tanggal 17 Februari 2005 dinyatakan bahwa kewajiban pokok PTPN XII atas proyek tersebut diatas adalah sebagai berikut :
Obligation to the NES Cocoa / Coconut Sulawesi based on the minutes of settlement loan reconciliation ex. PTP XXIII in Bank Mandiri Surabaya Swandayani transferred to PTPN XIV and PTPN XII February 17, 2005 stated that the principal obligation PTPN XII of the above projects is as follows:
Jumlah/ Total 1.048.667.843 (684.123.700) 1.190.206.503 1.554.750.646
Pokok Pinjaman eks ADB (SLA-448) Pembayaran Interest During Construction (IDC) Jumlah
ADB's loan principal ex (SLA-448) Settlement Interest During Construction (IDC) Total
Pinjaman eks ADB (SLA-448) sebesar Rp 1.048.667.843,00 dan Interest During Construction (IDC) sebesar Rp 1.190.206.503,00 timbul berdasarkan perjanjian kredit investasi kebun inti proyek Nes Cocoa/Coconut (NCC) antara BBD dengan PTP XXIII No. UKPPK/015/PK/NCC/PB/89, tanggal 18 Desember 1989, merupakan penerusan pinjaman Pemerintah RI dari ADB 910 INO sesuai dengan SLA-448/DDI/1989, tanggal 15 Februari 1989. Jumlah tersebut merupakan angsuran I dan II yang jatuh tempo tanggal 15 Maret 1995 dan 15 September 1995 yang belum dibayar oleh PTP XXVIII yang dibebankan sebagai beban perseroan. Penggunaan pinjaman tersebut adalah untuk investasi kebun inti proyek NES Cocoa Sulawesi. Atas asset yang dibiayai dengan pinjaman tersebut per 11 Maret 1996 telah diserahkan pengelolaannya kepada PTPN XIV.
Former ADB Loan (SLA-448) amounted Rp1,048,667,843 and interest During Construction (IDC) of Rp1,190,206,503 arising under investment loan agreements nucleus project Nes Cocoa / Coconut (NCC) between BBD with PTP XXIII No. . UKPPK/015/PK/NCC/PB/89, December 18, 1989, is forwarding loan from ADB in accordance with SLA-448/DDI/1989 INO 910, dated February 15, 1989. The amount represents the first and second installments are due on March 15, 1995 and September 15, 1995 that have not been paid by the PTP XXVIII charged as an expense the company. The use of these loans are for investment projects nucleus NES Cocoa Sulawesi. Over assets financed with such borrowings as of March 11, 1996 was handed its management to PTPN XIV.
Kewajiban pokok pinjaman telah dibayarkan pada tanggal 24 Maret 2005 melalui Bank Mandiri Surabaya Swandayani a/c 14.20190001031 dengan bilyet giro No. Cl.938211 sebesar Rp 364.544.143,00 sehingga saldo pinjaman kepada NES Cocoa/Coconut Selawesi per 31 Desember 2007 sebagai berikut :
Obligation of the loan principal was paid on March 24, 2005 through Bank Mandiri Surabaya Swandayani account No. 14.20190001031 by giro. Cl.938211 amounting to Rp364,544,143 so that the outstanding balance to NES Cocoa / Coconut Selawesi as of December 31, 2007 as follows:
Pinjaman eks ADB (SLA-448) Pembayaran Jumlah
Jumlah/ Total 1.554.750.646 (364.544.143) 1.190.206.503
ADB's loan principal ex (SLA-448) Settlement Total
Reklasifikasi Hutang IBRD Loan
Reclassification of IBRD Loan Debt
Kewajiban FA-456/DDI/1989 berdasarkan surat Menteri Keuangan No. S-742/KMK.06/2009, tanggal 4 Desember 2009, merupakan pembiayaan Loan IBRD 3000-IND dalam rangka pembiayaan Tree Crop Processing Project (TCPP), dimana Pemerintah RI melakukan perjanjian pembiayaan (FA) dengan beberapa PT Perkebunan yang dilakukan dengan menerus pinjamkan Loan IBRD dimaksud yang dilakukan pada tahun 1989. Departemen Keuangan Republik Indonesia, Direktoral Jenderal Kekayaan Negara, Direktorat Barang Milik Negara II menetapkan adanya reklasifikasi akun hutang FA-456 menjadi pinjaman, dan berdasarkan Berita Acara Rapat Pembahasan Penetapan Status Pinjaman tanggal 14 Mei 2009 menjadi penambahan penyertaan Modal Negara pada PTPN XII (Persero).
Obligations of FA-456/DDI/1989 under the letter of the Minister of Finance No. S-742/KMK.06/2009, December 4, 2009, is the financing of IBRD Loan 3000-IND in order to finance Tree Crop Processing Project (TCPP), where the government doing funding agreement (FA) with some PT Perkebunan conducted with continuous IBRD Loan lend meant that done in 1989.
79
The Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, Directorate General of State Assets, Directorate of State Property II provides for reclassification of accounts payable FA-456 becomes a loan, and based on the Discussion Meeting Minutes Decision Status agreement dated May 14, 2009 to increase investments in the State Capital in PTPN XII (Persero).
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
25. KEWAJIBAN KEPADA PEMERINTAH (lanjutan)
25. OBLIGATION TO THE GOVERNMENT (continued)
Reklasifikasi Hutang IBRD Loan
Reclassification of IBRD Loan Debt
Sampai dengan berakhirnya pemeriksaan, kami belum memperoleh dokumentasi perjanjian hutang-hutang kepada pemerintah sehingga tidak dapat mengestimasi konsekuensi yang timbul atas kewajiban PTPN XII (Persero) yang belum diselesaikan.
Until the end of audit, we have not obtained a debt agreement documentation to the government so it can not estimate the consequences arising from the obligation of PTPN XII (Persero), which has not been completed.
26. LONG-TERM BANK LOANS
26. HUTANG BANK JANGKA PANJANG
This account is an investment credit with the following details:
Akun ini merupakan kredit investasi dengan rincian sebagai berikut :
31 Des 2010 / Dec 31, 2010
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Investment Credit
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Kredit Investasi plafon Rp115.000.000.000 1) Kredit Investasi plafon Rp80.000.000.000 2) Kredit Investasi plafon Rp170.000.000.000 3) Jumlah 1)
-
19.500.000.000
40.000.000.000
56.000.000.000
119.000.000.000
-
159.000.000.000
75.500.000.000
Kewajiban kepada PT Bank Ekspor Indonesia merupakan kredit investasi berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 27, tanggal 14 Juli 2006 serta Akta Perubahan Ketiga Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 43 tanggal 27 April 2010, dengan persyaratan sebagai berikut : -
Total
Obligation to PT Bank Export Indonesia is the investment credit under the Deed of Loan Agreement No. 27, dated July 14, 2006 and Third Amendment Deed of Investment Loan Export.Agreement No. 43 dated 27 April 2010, with the following requirements:
Kredit Investasi Ekspor/ Export Investment Credit Rp115.000.000.000 14,50% per tahun/ per annum 5 tahun/ years (14/07/2006 s/d 13/07/2011) a. Sertifikat Hak Guna Usaha No.16, seluas 15.630,099 Ha yang terletak di desa kalibaru Kulon, kecamatan Kalibaru, kabupaten Banyuwangi, dengan nilai hak tanggungan peringkat I sebesar Rp 55.000.000.000/ Rights (HGU) of Land Certificate No.16, covering an area of ࣱ hectares located in Kalibaru Kulon village, subdistrict Kalibaru, Banyuwangi district, with the value of mortgage rankings I of Rp55,000,000,000. b. Sertifikat Hak Guna Usaha No.3, seluas 4.751,45 ha yang terletak di desa Sumbercanting, kecamatan Klabang, kabupaten Bondowoso, dengan nilai hak tanggungan peringkat I sebesar Rp 85.000.000.000/ Rights (HGU) of Land Certificate No.3, covering an area of ࣱ hectares located in Sumbercanting village, subdistrict Klabang, Bondowosao district, with the value of mortgage rankings I of Rp85,000,000,000. In accordance with credit period that will expire on July Sesuai dengan jangka waktu kredit yang akan berakhir tanggal 13 Juli 2011, maka kewajiban atas kredit investasi tersebut 13, 2011, then the obligations on the investment credit in pada tahun 2010 direklas menjadi hutang bank jangka 2010 was reclassified to short-term bank loans. (see note pendek. (lihat catatan 23) 23) 2)
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling Suku Bunga/ Interest Rate Jangka Waktu/ Period Agunan/ Collateral
1)
ceiling of Rp115 milyar 1) Investment Credit ceiling of Rp80 milyar 2) Investment Credit ceiling of Rp170 milyar 3)
: : : : :
Kewajiban kepada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Tbk merupakan kredit investasi berdasarkan surat persetujuan prinsip penambahan fasilitas No. BS.0427/KRS/06/2009 tanggal 29 Juni 2009 serta perubahan ketiga akta Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 43, tanggal 27 April 2010, dengan persyaratan sebagai berikut :
80
2)
Obligations to PT Bank Export Indonesia (Persero) Tbk is an investment credit based on the addition principle facilities approval letter No. BS.0427/KRS/06/2009 June 29, 2009 and the third change deed Investment Export Credit Agreement No. 43, dated April 27, 2010, with the following requirements:
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
26. LONG-TERM BANK LOANS
26. HUTANG BANK JANGKA PANJANG -
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling Suku Bunga/ Interest Rate
: Kredit Investasi Ekspor/ Export Investment Credit : Rp80.000.000.000 : 12% per tahun dapat direview setiap saat sesuai dengan ketentuan bank/ 12% per year can be reviewed at any time in accordance with the provisions of the bank
-
Jangka Waktu/ Period
: 5 tahun tahun sejak pencairan kredit/ 5 years after loan disbursement (30/06/2009 s/d 27/06/2014)
-
Agunan/ Collateral
: a.
b.
3)
Fidusia piutang usaha dengan nilai penjaminan sebesar Rp23.000.000.000/ Fiduciary accounts receivable with a value of guarantee amounting to Rp23,000,000,000. Sertifikat Hak Guna Usaha No. 1, seluas 1.381,625 Ha kebun Gunung Gambir, desa Gelang, Kec. Sumberbaru, Kab. Jember dengan hak pertanggungan peringkat I sebesar Rp 70.000.000.000/ Rights (HGU) of Land Certificate No.1, covering an area of ࣱ hectares in Gunung Gambir estate, Gelang village, Jember district, with the value of mortgage rankings I of Rp70,000,000,000
Kewajiban kepada PT Bank Ekspor Indonesia (Persero), Tbk tahun 2010 merupakan kredit investasi berdasarkan surat persetujuan perpanjangan fasilitas KMKE dan penambahan fasilitas KI No. BS. 0158/KRS/04/2010, tanggal 22 April 2010 serta Akta Perubahan Ketiga Perjanjian Kredit Investasi Ekspor No. 43, tanggal 27 April 2010, dengan persyaratan sebagai berikut : -
Jenis Pinjaman/ Type of Loan Plafon/ Ceiling Suku Bunga/ Interest Rate
-
Jangka Waktu/ Period
-
Agunan/ Collateral
Jaminan baru berupa kebun Silosanen, Desa Mulyorejo, Kec. Silo, Kab. Jember, Jawa Timur seluas 1.427,97 Ha, berikut bangunan, tanaman, sarana pelengkap diatasnya dengan nilai pengikatan Hak Tanggungan minimal Rp 100.000.000.000/ New collateral in the form of garden Silosanen, Mulyorejo Village, Kec. Silo, Kab. Jember, East Java area of ࣱ hectares, including buildings, plants, facilities thereon with the binding of at least Rp100 billion Mortgage. 27. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION
27. KEWAJIBAN ESTIMASI IMBALAN KERJA Imbalan Pensiun Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku dan dalam pelaksanaannya berdasarkan peraturan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), jika memasuki masa pensiun besaran manfaat dibandingkan besarnya manfaat atas UU No. 13 tahun 2003. Sesuai laporan aktuaris Dapenbun PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) per 31 Desember 2009, posisi pendanaan program pensiun PT Perkebunan Nusantara XII Per 31 Desember 2009 sebagai berikut:
Nilai Wajar Aset Program (Kekayaan) Kewajiban Aktuaria Surplus
Obligations to PT Bank Export Indonesia (Persero) Tbk year 2010 is based on the investment loan agreement to extend the facilities KMKE and additional facilities KI No. BS. 0158/KRS /04/2010, dated April 22, 2010 and the Third Amendment Deed of Export Investment Loan Agreement No.43, dated April 27, 2010, with the following requirements:
: Kredit Investasi Ekspor/ Export Investment Credit : Rp170.000.000.000 : 10,50% per tahun, dapat direview sesuai ketentuan kreditur/ 10.50% per annum, can be reviewed according to the provisions of creditors : 5 tahun sejak pencairan kredit/ 5 years after loan disbursement (20/05/2010 s/d 19/05/2015) : a. Jaminan eksisting menunjuk akte perjanjian kredit investasi ekspor No. 27, tanggal 14 Juli 2006 beserta seluruh perubahan dan turutannya/ Warranty deed appoint the existing export investment creditagreement No. 27, dated July 14, 2006 along with all the changes and their order. b.
a.
3)
a.
Pension Benefits Retirement Benefits The Company maintains a pension plan for all eligible permanent employees, which is managed by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) in accordance with the Laws in force and in its implementation based on the regulations of Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), if the amount of retirement benefits compared to the benefits of the UU No. 13 year 2003. Appropriate actuarial report Dapenbun PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) as of December 31, 2009, the position of pension fund PT Perkebunan Nusantara XII of 31 December 2009 as follows:
31 Des 2009 / Dec 31, 2009 319.268.175.711 294.122.630.894 25.145.544.817
81
Fair Value of Assets Program (Wealth) Actuarial Liability Surplus
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued)
27. KEWAJIBAN ESTIMASI IMBALAN KERJA (lanjutan) a.
a.
Imbalan Pensiun (lanjutan)
The Company did not record (accrue) additional obligations to the program for UU No. 13/2003 due to a surplus in comparison with the Fair Value reserve assets of the Fund costs of employee benefits in accordance with Labor Law No.. 13 and SFAS No. 24 (Revised 2004). Simak Baca secara fonetik
Perusahaan tidak membukukan (accrue) kewajiban tambahan untuk program atas UU No. 13/2003 karena adanya surplus hasil perbandingan Fair Value dengan aset Dana Pensiun Biaya pencadangan manfaat karyawan sesuai dengan Undang-undang ketenagakerjaan No. 13 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004).
b.
b.
Imbalan Pasca Kerja Lainnya Perhitungan terakhir dilakukan oleh Aktuaris Independen dengan laporan Nomor : 4350/PSAK-GMI/II/11, tanggal 17 Februari 2011 ( 2009: Nomor : 4203/PSAK-GMI/II/2010, tanggal 1 Februari 2010). a. Tingkat Bunga Teknis b. Kenaikan Gaji Rata-rata per tahun c. Usia Pensiun Normal d. Tingkat Cacat e Tingkat Pengunduran Diri
f.
: : :
Pension Benefits (continued)
Other Post Employment Benefits The last calculation performed by the Independent Actuary to report number: 4350/PSAK-GMI/II/11, dated February 17, 2011 (2009: Number: 4203/PSAKGMI/II/2010, February 1, 2010).
9% per tahun/ per annum 7,5% 56 tahun (Golongan IIIA - IVD) 55 tahun (Golongan IA - IID) : 10% dari/ from tabel mortalita : 5% per tahun sampai usia pensiun normal/ per year until the normal retirement age
: : :
a. Technical Interest Rate b. Average Salary Increase per year c. Normal Retirement Age
: :
d. Defect Rate e. Resignation Rate
Tingkat Mortalita (menggunakan Tabel Mortalita CSO Modified)
f. Mortality Rate (using CSO Mortality Table Modified)
Perusahaan telah melakukan pencadangan kewajiban imbalan pasca kerja pada tahun buku 2010 dan 2009, sesuai dengan perhitungan aktuaris dengan rincian kewajiban sebagai berikut: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010 Estimasi Imbalan Pasca Kerja Santunan hari tua Estimasi Imbalan Pasca Kerja Cuti Besar Estimasi Imbalan Pasca Kerja Pengh.Masa Pengabdian Jumlah
68.059.307.280
3.737.705.734
2.018.661.050
6.196.230.291
5.823.439.796
71.107.706.562
75.901.408.126
31 Des 2010 / Dec 31, 2010
Saldo Akhir
31 Des 2009 / Dec 31, 2009
61.173.770.537
Rekonsiliasi kewajiban manfaat karyawan diestimasi yang diakui di neraca dan beban manfaat yang diakui dalam laporan laba rugi sebagai berikut:
Imbalan Pasca Kerja - Santunan Hari Tua Saldo Awal Pendapatan SHT Dibayar
The Company has made ࣱDQ\ provision for postemployment benefit obligations in fiscal year 2010 and 2009, according to actuarial calculations with the details of the obligation as follows:
Saldo Akhir
Total
Reconciliation of Estimated employee benefit obligations recognized in the balance sheet and benefit costs recognized in the income statement as follows: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
68.059.307.280 17.204.480.129 (24.090.016.872)
73.150.882.960 16.548.224.817 (21.639.800.497)
61.173.770.537
68.059.307.280
Post Employment Benefits Retirement Benefits Beginning Balance Income Paid Retirement Benefits Ending Balance Post Employment Benefits - Leaves
Imbalan Pasca Kerja - Cuti Besar Saldo Awal Pendapatan Cuti Besar Dibayar
Estimated Employee Benefits Retirement Benefits Estimated Employee Benefits Leaves Estimated Employee Benefits Community Service Award
2.018.661.050 1.989.152.367 (270.107.683)
2.097.316.193 (78.655.143)
3.737.705.734
2.018.661.050
82
Beginning Balance Income Paid Leaves Ending Balance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
27. KEWAJIBAN ESTIMASI IMBALAN KERJA (lanjutan) b.
27. EMPLOYEE BENEFITS OBLIGATION (continued) b.
Imbalan Pasca Kerja Lainnya (lanjutan) 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
Other Post Employment Benefits (continued) 31 Des 2009 / Dec 31, 2009 Post Employment Benefits - Paid Community Service Award
Imbalan Pasca Kerja - Penghargaan Masa Pengabdian Dibayar Saldo Awal Pendapatan Penghargaan Masa Pengabdian Dibayar Saldo Akhir c.
5.823.439.796 1.919.627.628
8.115.633.717
(1.546.837.133) 6.196.230.291
(2.292.193.921) 5.823.439.796 c.
Pemutusan Hubungan Kerja Manajemen tidak mempunyai komitmen untuk :
Beginning Balance Income Paid Community Service Award Ending Balance
Termination Management does not have a commitment to:
-
Melakukan pemutusan kontrak kerja kepada karyawan dalam tahun 2010
-
Will terminate the employment employees in the year 2010
-
Menjanjikan imbalan kepada mengundurkan diri secara sukarela
-
Promising benefits to employees who voluntarily resigned
karyawan
yang
Oleh karena itu manajemen tidak membuat cadangan atas kemungkinan terjadinya hal tersebut di atas.
contract
to
Therefore, management does not make provision for the possibility of the above. 28. SHARES CAPITAL
28. MODAL SAHAM Pendirian PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tersebut dituangkan dalam Akta Pendirian Perusahaan dibuat di depan Notaris Harun Kamil, SH., No. 45, tanggal 11 Maret 1996 dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI No. C28340.HT.01.01.Th.96, tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI Nomor 81, tanggal 8 Oktober 1996.
Establishment of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) was stated in the Deed of Establishment No. 45, Notary Harun Kamil, SH., dated March 11, 1996 and ratified by the Decree of the Minister of Justice Decree no. C2-8340.HT.01.01.Th.96, dated August 8, 1996 and published in Official Gazette No. 81, dated October 8, 1996.
Berdasarkan perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan dengan Akta No. 30, tanggal 16 Agustus 2008, Notaris Habib Adjie, SH,M.Hum di Surabaya dan ditegaskan melalui Akta Penegasan No. 4, tanggal 4 Maret 2009, Notaris Habib Adjie, SH, M.Hum, Notaris di Surabaya dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU42776.AH.01.02.Tahun 2009, tanggal 1 September 2009, Modal Dasar Perseroan sebesar Rp 400.000.000.000 terbagi atas 400.000 saham masing-masing saham dengan nilai nominal Rp 1.000.000. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian sebanyak 200.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp 200.000.000.000.
Based on the latest changes to the Articles of Association of the Company by Deed No. 30, dated August 16, 2008, Notary Habib Adjie, SH, M. Hum in Surabaya and confirmed through a Deed of Confirmation No. 4, dated March 4, 2009, Notary Habib Adjie, SH, M. Hum, Notary in Surabaya and was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU-42776.AH.01.02.Tahun 2009, September 1, 2009, the capital of the Company amounting to Rp400,000,000,000 divided into 400,000 shares of each stock with a par value of Rp1,000,000. Of the authorized capital has been issued and taken part of 200,000 shares or a total of Rp200,000,000,000.
29. RESERVE
29. CADANGAN Akun ini merupakan cadangan yang dibentuk dari alokasi laba perseroan yang besarannya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setiap tahun. Cadangan Umum terdiri dari: 31 Des 2010 / Dec 31, 2010
This account is a reserve which was formed from the allocation of earnings companies whose magnitude is determined by the Annual Shareholders Meeting of each year. General Reserve consists of: 31 Des 2009 / Dec 31, 2009
Saldo Awal Koreksi Saldo Awal
255.771.602.062 -
232.631.539.495 (54.603.955.258)
Beginning Balance Beginning Balance Correction
Pembagian Laba Penggunaan Cadangan
255.771.602.062 50.242.186.408 -
178.027.584.237 87.997.536.422 (10.253.518.597)
Distribution of Profits Use of Reserves
306.013.788.470
255.771.602.062
Saldo Akhir
83
Ending Balance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
29. CADANGAN (lanjutan)
29. RESERVE (continued)
Pembagian laba tahun 2010 dan 2009 merupakan pencadangan laba setelah pajak tahun buku 2009 dan 2008 sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham masing-masing No. 32/RUPS/02/2010, tanggal 21 Juni 2010 dan No. RIS/RUPS/001/09, tanggal 18 Juni 2009.
Distribution of profits in 2010 and 2009 is a provision for income after tax year 2009 and 2008 in accordance with the Decision of the Annual Shareholders Meeting respectively No. 32/RUPS/02/2010, dated June 21, 2010 and No. RIS/RUPS/001/09, June 18, 2009.
Penggunaan cadangan tahun 2009 sebesar Rp10.253.518.597 yang digunakan untuk apresiasi karyawan tahun 2008 sesuai dengan RUPS No.RIS/RUPS/001/09, tanggal 18 Juni 2009 sebesar Rp10.185.420.000 dan reklasifikasi kewajiban IBRD Loan 3000-IND FA-456/DDI/1989 sebesar Rp68.098.597.
Use of reserves in 2009 amounted Rp10,253.518,597 used for employee appreciation in 2008 according to the RUPS No.RIS/RUPS/001/09, June 18, 2009 amounted to Rp10,185,420,000 and reclassification of liabilities IBRD Loan 3000-IND-FA 456/DDI/1989 of Rp68,098.,597.
Koreksi saldo awal sebesar Rp54.603.955.258 merupakan penyajian kembali atas beban Tanaman Menghasilkan yang tidak produktif yang dikonversi ke Aset Tetap (Aneka Kayu).
Correction beginning balance of Rp54.603.955.258 a restatement of the burden of unproductive Generating Plants that convert to Fixed Assets (Assorted Wood).
30. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari :
30. NET SALES This account consists of: 2010
2009
a. b.
Penjualan Usaha Perkebunan Penjualan Usaha Lainnya
a.
Penjualan Usaha Perkebunan Merupakan hasil penjualan bersih yang dilakukan melalui penjualan ekspor maupun lokal atas komoditas Karet, Kakao Bulk, Kakao Edel, Kopi Arabika, Kopi Robusta dan Teh dengan rincian sebagai berikut :
Jumlah
795.827.922.104 138.610.280.728 934.438.202.832
2010 Komoditas Pokok Ekspor : Karet Kakao Bulk Kakao Edel Kopi Arabika Kopi Robusta Teh Sub Jumlah Lokal : Karet Kakao Bulk Kakao Edel Kopi Arabika Kopi Robusta Teh Sub Jumlah Sub Jumlah Penjualan Komoditi Pokok Aneka Kayu Sengon Log Sengon RST Balsa Mahoni Gmelia Mindi Jati Afrikana Sub Jumlah Jumlah Penjualan Usaha Perkebunan
746.212.281.566 122.040.121.625 868.252.403.191 a.
a. Plantation Business Sales b. Other Businesses Sales Total
Plantation Business Sales Represents net sales made ࣱWKURXJK local sales and exports of commodities Rubber, Bulk Cocoa, Cocoa Edel, Arabica Coffee, Robusta Coffee and Tea with details as follows: 2009
291.651.965.111 4.465.756.500 3.144.403.993 51.422.790.203 22.672.262.985 34.705.454.118
185.260.276.017 49.548.154.500 8.677.609.312 52.603.998.445 50.956.508.501 39.783.470.630
408.062.632.910
386.830.017.405
78.766.612.754 53.994.148.703 25.377.981.362 32.632.078.003 50.512.692.564
30.952.148.414 57.838.843.535 33.860.729.171 41.993.024.148 23.518.518.709
17.204.877.287
15.116.194.194
258.488.390.673
203.279.458.171
666.551.023.583
590.109.475.576
90.420.537.293 25.016.038.002 3.764.975.238 4.249.644.469 1.677.858.567 4.039.261.992 108.582.960
102.640.620.830 38.132.536.521 5.914.630.406 3.351.217.850 2.555.050.630 1.941.471.613 1.212.108.600 355.169.540
129.276.898.521 795.827.922.104
156.102.805.990 746.212.281.566
84
Main Commodities Export : Rubber Cacao Bulc Cacao Edel Arabica Coffee Robusta Coffee Tea Sub Total Domestic : Rubber Cacao Bulc Cacao Edel Arabica Coffee Robusta Coffee Tea Sub Total Sub Total Sales of Commodities Goods Assorted Wood Sengon Log Sengon RST Balsa Mahoni Gmelia Mindi Jati Afrikana Sub Total Total Sales of Plantation Business
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
30. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) b.
30. NET SALES (continued)
Penjualan Usaha Lainnya
b. Sales of Other Businesses 2010 85.407.217.180 34.412.505.471 11.039.026.731 7.751.531.346
75.341.017.651 30.497.138.278 9.401.652.440 6.800.313.256
Horticultural Crops Hospital Downstream Agrotourism
138.610.280.728
122.040.121.625
Total Sales of Other Businesses
Tanaman Holtikultura Rumah Sakit Industri Hilir Agrowisata Jumlah Penjualan Usaha Lainnya
2009
31. COST OF GOODS SOLD
31. BEBAN POKOK PENJUALAN Beban Pokok Penjualan terdiri dari :
Cost of Goods Sold consists of:
a.
a.
Beban Pokok Penjualan Usaha Perkebunan 2010
b.
Plantation Business of Cost of Goods Sold 2009
a.1. Komoditas Pokok a.2. Aneka Kayu
330.320.903.191 67.079.183.755
319.915.034.639 61.334.162.846
a.1. Main Commodities a.2. Assorted Wood
Jumlah Beban Pokok Penjualan Komoditas Pokok
397.400.086.946
381.249.197.485
Total Cost of Goods Sold of Main Commodities
b.
Beban Pokok PenjualanLainnya 2010 b.1. Tanaman Hortikultura b.2. Rumah Sakit b.3. Industri Hilir b.4. Agrowisata Jumlah Beban Pokok Penjualan Lainnya
2009
34.817.029.861 31.117.993.931
21.301.631.690 26.371.040.719
b.1. Horticultural Crops b.2. Hospital
9.316.804.014 5.287.109.709
7.348.022.093 4.911.623.806
b.3. Downstream b.4. Agrotourism
80.538.937.515
59.932.318.308
Total Cost of Goods Sold of Other Businesses
a.1. Beban Pokok Penjualan Usaha Komoditas Pokok terdiri dari : 2010 Beban Pokok Penjualan Karet Persediaan Awal - Hasil Jadi - Dalam Proses
Cost of Goods Sold Other Businesses
a.1. Cost of Goods Sold of Main Commodities consists of: 2009
2.166.297.278 3.602.044.856
Cost of Goods Sold Rubber Beginning Inventory 2.810.400.729 Finished Goods 2.783.996.568 Work In Process -
5.768.342.134
5.594.397.297
2.535.522.404
Jumlah Persediaan Awal Biaya Produksi : Biaya Tanaman - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Bahan Pupuk - Panen dan Angkutan
14.267.030.937 11.812.170.948 57.457.755.644
1.701.396.921 11.955.933.132 14.743.976.763 45.153.327.053
Jumlah Biaya Tanaman
86.072.479.933
73.554.633.869
85
Total Beginning Inventory Production Costs: Plant Costs Salaries and Allowances Staff Plant Maintenance Fertilizer Materials Harvest and Transport Total Plant Costs
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) Beban Pokok (lanjutan)
Penjualan
31. COST OF GOODS SOLD (continued) Cost of Goods Sold Rubber (continued)
Karet
2010 Biaya Pabrikasi - Gaji (Pengolahan) - Pengolahan - Sortasi - Pengepakan - Pemeliharaan Pabrik, Asuransi & PBB - Biaya Pengolahan Panen Tahun Lalu Jumlah Biaya Pabrikasi Biaya Penyusutan Jumlah Beban Pokok Produksi Karet Persediaan Akhir - Hasil Jadi - Dalam Proses Jumlah Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjulan Karet
2009
844.123.608 11.455.712.444 1.258.178.907 2.186.535.442
706.740.674 9.348.014.627 1.145.035.747 1.758.263.489
3.375.806.202
4.302.432.382
54.442.992
43.774.537
19.174.799.595
17.304.261.455
7.545.010.829
6.554.976.748
118.560.632.491
103.008.269.369
3.618.332.218 7.697.160.599 11.315.492.817
2.166.297.278 3.602.044.856 5.768.342.134
107.245.139.674
97.239.927.235
Total Manufacturing Cost Depreciation Costs Total Cost of Manufactured Rubber Ending Inventory Finished Goods Work In Process Total Ending Inventory Total of Cost of Goods Sold Rubber Cost of Goods Sold Arabica Coffee
Beban Pokok Penjualan Kopi Arabika Persediaan Awal - Hasil Jadi - Dalam Proses
Manufacturing Costs Salary (Processing) Processing Sortasi Packing Factory Maintenance, Insurance and PBB Last year Harvest Processing Costs
Beginning Inventory Finished Goods Work In Process -
19.728.898.439 -
10.452.471.950 29.777.041.470
19.728.898.439
40.229.513.420
1.104.937.394 18.908.375.938 10.406.711.329 15.320.042.665
915.174.671 17.101.324.147 12.666.635.334 7.147.596.919
Jumlah Biaya Tanaman Biaya Pabrikasi - Gaji (Pengolahan) - Pengolahan - Sortasi - Pengepakan - Pemeliharaan Pabrik, Asuransi & PBB - Biaya Pengolahan Panen Tahun Lalu
45.740.067.326
37.830.731.071
178.040.915 3.211.438.978 1.070.904.488 1.081.807.899
161.590.975 1.775.623.897 620.916.118 650.445.976
1.422.755.055
956.614.430
371.673.506
2.198.993.682
Total Beginning Inventory Production Costs: Plant Costs Salaries and Allowances Staff Plant Maintenance Fertilizer Materials Harvest and Transport Total Plant Costs Manufacturing Costs Salary (Processing) Processing Sortasi Packing Factory Maintenance, Insurance and PBB Last year Harvest Processing Costs
Jumlah Biaya Pabrikasi
7.336.620.841
6.364.185.078
Total Manufacturing Cost
Jumlah Persediaan Awal Biaya Produksi : Biaya Tanaman - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Bahan Pupuk - Panen dan Angkutan
86
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
31. COST OF GOODS SOLD (continued) Cost of Goods Sold Arabica Coffee (continued)
Beban Pokok Penjualan Kopi Arabika (lanjutan) 2010 Biaya Penyusutan Jumlah Beban Pokok Produksi Kopi Arabika Persediaan Akhir - Hasil Jadi - Dalam Proses Jumlah Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjulan Kopi Arabika
2009
2.982.913.251
2.459.465.817
75.788.499.857
86.883.895.386
6.906.244.518 13.767.684.908
19.728.898.439 -
20.673.929.426
19.728.898.439
55.114.570.431
67.154.996.947
12.376.321.468 8.304.427.125
15.818.070.413 8.830.661.338
20.680.748.593
24.648.731.751
1.470.534.137 20.537.777.949 10.104.568.769 17.236.657.178
1.010.167.623 15.796.292.285 7.259.974.374 11.946.922.212
Jumlah Biaya Tanaman Biaya Pabrikasi - Gaji (Pengolahan) - Pengolahan - Sortasi - Pengepakan - Pemeliharaan Pabrik, Asuransi & PBB - Biaya Pengolahan Panen Tahun Lalu
49.349.538.033
36.013.356.494
388.868.593 4.726.978.853 1.983.097.151 1.389.721.399
417.778.745 3.910.800.574 1.589.171.337 1.057.862.015
2.502.916.957
2.017.371.320
801.759.258
675.669.319
Jumlah Biaya Pabrikasi Biaya Penyusutan
11.793.342.211 3.145.461.824
9.668.653.310 1.471.289.619
84.969.090.661
71.802.031.174
14.341.355.112 17.216.038.486
12.376.321.468 8.304.427.125
31.557.393.598
20.680.748.593
53.411.697.063
51.121.282.581
Jumlah Persediaan Awal Biaya Produksi : Biaya Tanaman - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Bahan Pupuk - Panen dan Angkutan
Jumlah Beban Pokok Kopi Robusta Persediaan Akhir - Hasil Jadi - Dalam Proses Jumlah Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjulan Kopi Robusta
Total Ending Inventory Total Cost of Goods Sold Arabica Coffee Cost of Goods Sold Robusta Coffee
Beban Pokok Penjualan Kopi Robusta Persediaan Awal - Hasil Jadi - Dalam Proses
Depreciation Costs Total Cost of Manufactured Arabica Coffee Ending Inventory Finished Goods Work In Process -
87
Beginning Inventory Finished Goods Work In Process Total Beginning Inventory Production Costs: Plant Costs Salaries and Allowances Staff Plant Maintenance Fertilizer Materials Harvest and Transport Total Plant Costs Manufacturing Costs Salary (Processing) Processing Sortasi Packing Factory Maintenance, Insurance and PBB Last year Harvest Processing Costs Total Manufacturing Cost Depreciation Costs Total Cost of Manufactured Robusta Coffee Ending Inventory Finished Goods Work In Process Total Ending Inventory Total Cost of Goods Sold Robusta Coffee
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
31. COST OF GOODS SOLD (continued) 2009
2010
Cost of Goods Sold Cacao Edel
Beban Pokok Penjualan Kakao Edel Persediaan Awal - Hasil Jadi - Dalam Proses Jumlah Persediaan Awal Biaya Produksi : Biaya Tanaman - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Bahan Pupuk - Panen dan Angkutan Jumlah Biaya Tanaman Biaya Pabrikasi - Gaji (Pengolahan) - Pengolahan - Sortasi - Pengepakan - Pemeliharaan Pabrik, Asuransi & PBB - Biaya Pengolahan Panen Tahun Lalu Jumlah Biaya Pabrikasi Biaya Penyusutan Jumlah Beban Pokok Produksi Kakao Edel Persediaan Akhir - Hasil Jadi - Dalam Proses Jumlah Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjulan Kakao Edel
4.683.554.925 119.616.894
6.342.769.892 142.793.616
4.803.171.819
6.485.563.508
791.940.509 12.195.025.001 4.075.393.929 1.725.578.501
432.965.095 9.252.937.555 4.334.984.071 2.350.280.349
18.787.937.940
16.371.167.070
37.749.092 613.953.797 169.324.493 309.886.207
50.796.143 794.591.141 179.596.537 407.293.283
205.391.951
163.551.801
534.700
183.636
1.336.840.240 1.537.023.783
1.596.012.541 943.016.183
26.464.973.782
25.395.759.302
2.748.132.405 412.450.986
4.683.554.925 119.616.894
3.160.583.391
4.803.171.819
23.304.390.391
20.592.587.483
Jumlah Persediaan Awal Biaya Produksi : Biaya Tanaman - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Bahan Pupuk - Panen dan Angkutan Jumlah Biaya Tanaman
Total Beginning Inventory Production Costs: Plant Costs Salaries and Allowances Staff Plant Maintenance Fertilizer Materials Harvest and Transport Total Plant Costs Manufacturing Costs Salary (Processing) Processing Sortasi Packing Factory Maintenance, Insurance and PBB Last year Harvest Processing Costs Total Manufacturing Cost Depreciation Costs Total Cost of Manufactured Cocoa Edel Ending Inventory Finished Goods Work In Process Total Ending Inventory Total Cost of Goods Sold Cocoa Edel Cost of Goods Sold Cocoa Bulk
Beban Pokok Penjualan Kakao Bulk Persediaan Awal - Hasil Jadi - Dalam Proses
Beginning Inventory Finished Goods Work In Process -
4.534.587.270 367.742.906
7.695.763.004 346.042.735
4.902.330.176
8.041.805.739
1.869.255.652 29.380.544.942 15.714.108.783 6.735.534.288
965.991.246 20.113.172.515 12.640.288.447 8.307.030.650
53.699.443.665
42.026.482.858
88
Beginning Inventory Finished Goods Work In Process Total Beginning Inventory Production Costs: Plant Costs Salaries and Allowances Staff Plant Maintenance Fertilizer Materials Harvest and Transport Total Plant Costs
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
31. COST OF GOODS SOLD (continued) Cost of Goods Sold Cocoa Bulk (continued)
Beban Pokok Penjualan Kakao Bulk (lanjutan) 2010 Biaya Pabrikasi - Gaji (Pengolahan) - Pengolahan - Sortasi - Pengepakan - Pemeliharaan Pabrik, Asuransi & PBB - Biaya Pengolahan Panen Tahun Lalu
2009
248.463.322 1.946.365.155 478.118.857 911.402.580
202.972.230 2.196.474.926 585.113.398 1.174.914.777
430.042.995
374.391.681
4.388.771
2.788.336
Jumlah Biaya Pabrikasi
4.018.781.680
4.536.655.347
Biaya Penyusutan Jumlah Beban Pokok Produksi Kakao Bulk Persediaan Akhir - Hasil Jadi - Dalam Proses
4.421.036.681
2.603.830.493
67.041.592.202
57.208.774.437
8.723.087.549 1.238.009.158
4.534.587.270 367.742.906
9.961.096.707
4.902.330.176
57.080.495.495
52.306.444.261
Jumlah Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjulan Kakao Bulk
5.584.364.240 -
6.573.937.625
5.584.364.240
6.612.899.801
939.223.989 4.698.352.236 3.788.610.094 16.345.034.160
375.682.663 3.734.571.249 2.975.493.352 14.563.063.973
25.771.220.479
21.648.811.237
224.321.796 5.229.685.725 217.833.496 1.483.698.666
120.399.466 4.691.853.947 255.344.705 1.349.139.955
1.084.097.482
748.852.454
Jumlah Biaya Pabrikasi
8.239.637.165
7.165.590.527
Biaya Penyusutan
2.412.672.449
1.656.858.807
Jumlah Persediaan Awal Biaya Produksi : Biaya Tanaman - Gaji dan Tunjangan Staf - Pemeliharaan Tanaman - Bahan Pupuk - Panen dan Angkutan Jumlah Biaya Tanaman Biaya Pabrikasi - Gaji (Pengolahan) - Pengolahan - Sortasi - Pengepakan - Pemeliharaan Pabrik, Asuransi & PBB
Jumlah Beban Pokok Produksi Teh
Total Manufacturing Cost Depreciation Costs Total Cost of Manufactured Cocoa Bulk Ending Inventory Finished Goods Work In Process Total Ending Inventory Total Cost of Goods Sold Cocoa Bulk Cost of Goods Sold Tea
Beban Pokok Penjualan Teh Persediaan Awal - Hasil Jadi - Dalam Proses
Manufacturing Costs Salary (Processing) Processing Sortasi Packing Factory Maintenance, Insurance and PBB Last year Harvest Processing Costs
42.007.894.333
89
38.962.176
37.084.160.372
Beginning Inventory Finished Goods Work In Process Total Beginning Inventory Production Costs: Plant Costs Salaries and Allowances Staff Plant Maintenance Fertilizer Materials Harvest and Transport Total Plant Costs Manufacturing Costs Salary (Processing) Processing Sortasi Packing Factory Maintenance, Insurance and PBB Total Manufacturing Cost Depreciation Costs Total Cost of Manufactured Tea
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
31. COST OF GOODS SOLD (continued) Cost of Goods Sold Tea (continued)
Beban Pokok Penjualan Teh (lanjutan)
2010 Persediaan Akhir - Hasil Jadi - Dalam Proses
7.843.284.195 -
5.584.364.240 -
Jumlah Persediaan Akhir
7.843.284.195
5.584.364.240
34.164.610.138
31.499.796.132
330.320.903.191
319.915.034.639
Jumlah Beban Pokok Penjulan Teh Jumlah Beban Pokok Penjulan Komoditas Pokok a.2.
2009
Beban Pokok Penjualan Usaha Komoditas Aneka Kayu terdiri dari:
2010
-
Ongkos naik/turun ke truck Ongkos angkut ke TPH pabrik Keamanan Ongkos pengiriman ke pembeli Bahan/alat Lain-lain Nilai buku tanaman yang ditebang Jumlah Beban Pokok Penjualan Sengon Log
-
Ongkos naik/turun ke truck Ongkos angkut ke TPH pabrik Keamanan Ongkos pengiriman ke pembeli Bahan/alat
Saldo dipindahkan
Total Cost of Goods Sold Tea Total Cost of Goods Sold Main Commodities
Cost of Goods Sold Assorted Wood Commodities consists of:
2009
1.322.560.934
1.035.279.675
9.884.907.589 303.076.326 31.675.532
11.988.496.355 619.499.347 800.000
1.007.630.634 345.570.760 538.469.689 660.154.904 228.592.856 2.139.078.367
1.056.679.565 309.330.645 692.757.517 35.188.676 291.539.352 517.365.876
26.063.688.091
23.616.757.424
42.525.405.682
40.163.694.432
Salaries and wages Wages of cutting/ chop/pick up TPH Cutting permits SKSHH costs Fees loading un loading to the truck Freight to factory TPH Security Cost of delivery to the buyer Materials / tools Others
-
Plants harvested Book Value Total Cost of Goods Sold Sengon Log
Cost of Goods Sold Sengon RST
Beban Pokok Penjualan Sengon RST - Gaji dan upah tanaman - Upah tebang/potong/ angkut TPH - Ijin tebang - Biaya SKSHH
Total Ending Inventory
Cost of Goods Sold Sengon Log
Beban Pokok Penjualan Sengon Log
- Gaji dan upah tanaman - Upah tebang/potong/ angkut TPH - Ijin tebang - Biaya SKSHH
a.2.
Ending Inventory Finished Goods Work In Process -
210.453.611
168.260.560
1.516.872.188 31.073.093 920.000
1.583.116.045 60.356.831 620.000
249.654.950 190.882.069 248.481.835 433.141.256 302.860.973
295.830.736 311.502.740 459.240.445 70.734.598 235.567.154
3.184.339.975
3.185.229.109
90
Salaries and wages Wages of cutting/ chop/pick up TPH Cutting permits SKSHH costs Fees loading un loading to the truck Freight to factory TPH Security Cost of delivery to the buyer Materials / tools
-
Carried forward balance
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
31. COST OF GOODS SOLD (continued) Cost of Goods Sold Sengon RST (continued)
Beban Pokok Penjualan Sengon RST (lanjutan) 2009
2010 Saldo pindahan
3.184.339.975
3.185.229.109
Brought forward balance
-
1.215.197.611 2.405.580.990 502.291.150
637.314.667 3.073.005.279 274.693.314
Salaries of processing Wages of processing Others
-
11.458.465.798
11.689.788.055
Plants harvested Book Value
-
18.765.875.524
18.860.030.424
Total Cost of Goods Sold Sengon RST
166.282.708
60.579.101
305.905.448 60.639.345
251.674.811 19.755.829
73.066.559 2.339.484 23.851.769 3.205.867 9.648.208 2.554.600 59.650.972 13.897.822
65.555.302 748.700 4.705.740 1.587.467
2.067.234.118
424.886.385
Gaji pengolahan Upah pengolahan Lain-lain Nilai buku tanaman yang ditebang
Jumlah Beban Pokok Penjualan Sengon RST Beban Pokok Penjualan Mindi - Gaji dan upah tanaman - Upah tebang/potong/ angkut TPH - Ijin tebang -
Ongkos naik/turun ke truck Ongkos angkut ke TPH pabrik Keamanan Ongkos pengiriman ke pembeli Bahan/alat Gaji pengolahan Upah pengolahan Lain-lain Nilai Buku Tanaman yang ditebang
-
Ongkos naik/turun ke truck Ongkos angkut ke TPH pabrik Keamanan Ongkos pengiriman ke pembeli Bahan/alat Gaji pengolahan Upah pengolahan Lain-lain Nilai Buku Tanaman yang ditebang
Jumlah Beban Pokok Penjualan Mahoni
Plants harvested Book Value
-
Total Cost of Goods Sold Mindi
Jumlah Beban Pokok Penjualan Mindi Beban Pokok Penjualan Mahoni - Gaji dan upah tanaman - Upah tebang/potong/ angkut TPH - Ijin tebang - Biaya SKSHH
Cost of Goods Sold Mindi Salaries and wages Wages of cutting/ chop/pick up TPH Cutting permits Fees loading un loading to the truck Freight to factory TPH Security Cost of delivery to the buyer Materials / tools Salaries of processing Wages of processing Others -
2.788.276.900
829.493.335
14.128.421
7.197.800
402.272.773 22.858.500 3.600.000
69.616.450 2.250.000 -
23.897.283 500.000 42.165.196 45.877.457 19.136.903 1.383.500 60.896.967 65.237.020
7.111.000 401.950 6.607.157
Cost of delivery to the buyer Materials / tools Salaries of processing Wages of processing Others
-
39.722.040
37.300.034
Plants harvested Book Value
-
741.676.060
130.484.391
Cost of Sales Mahoni Salaries and wages Wages of cutting/ chop/pick up TPH Cutting permits SKSHH costs Fees loading un loading to the truck Freight to factory TPH Security -
Total Cost of Goods Sold Mahoni
91
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)
31. COST OF GOODS SOLD (continued) 2010
Beban Pokok Penjualan Gemelina - Gaji dan upah tanaman - Upah tebang/potong/ angkut TPH - Ijin tebang - Biaya SKSHH -
Ongkos naik/turun ke truck Ongkos angkut ke TPH pabrik Keamanan Ongkos pengiriman ke pembeli Lain-lain Nilai Buku Tanaman yang ditebang
Jumlah Beban Pokok Penjualan Gemelina Beban Pokok Penjualan Afrikana - Gaji dan upah tanaman - Upah tebang/potong/ angkut TPH - Ijin tebang - Ongkos naik/turun ke truck - Keamanan - Lain-lain Jumlah Beban Pokok Penjualan Afrikana Beban Pokok Penjualan Balsa - Gaji dan upah tanaman - Upah tebang/potong/ angkut TPH - Ijin tebang - Biaya SKSHH -
Ongkos naik/turun ke truck Ongkos angkut ke TPH pabrik Keamanan Ongkos pengiriman ke pembeli Lain-lain Nilai Buku Tanaman yang ditebang
2009
199.998.118
45.823.437
91.705.061 18.841.315 -
578.570.613 15.833.107 2.440.000
63.503.838 3.038.519 125.749
20.107.770 5.469.041 12.444.742 1.609.260 3.331.500
1.729.522.766
276.915.004
Cost of Goods Sold Gemelina Salaries and wages Wages of cutting/ chop/pick up TPH Cutting permits SKSHH costs Fees loading un loading to the truck Freight to factory TPH Security Cost of delivery to the buyer Others Plants harvested Book Value
-
Cost of Goods Sold Gemelina 2.106.735.366
962.544.474
933.300
344.245
9.746.922 3.995.134
38.570.220 -
-
6.721.600 2.447.381 895.764
14.675.356
48.979.210
9.675.982
35.102.002
70.169.544 10.301.709 -
167.197.400 24.828.480 650.000
7.751.000 2.420.200 2.092.000
8.528.492 204.018 4.496.732 2.638.450 5.857.500
34.128.432
89.433.506
Cost of Goods Sold Afrikana Salaries and wages Wages of cutting/ chop/pick up TPH Cutting permits Fees loading un loading to the truck Security Others Total Cost of Goods Sold Afrikana
Cost of Goods Sold Balsa Salaries and wages Wages of cutting/ chop/pick up TPH Cutting permits SKSHH costs Fees loading un loading to the truck Freight to factory TPH Security Cost of delivery to the buyer Others Plants harvested Book Value
-
Total Cost of Goods Sold Balsa
Jumlah Beban Pokok Penjualan Balsa 136.538.867
338.936.580 Total Cost of Goods Sold Assorted Wood Commodities
Jumlah Beban Pokok Penjualan Komodits Aneka Kayu 67.079.183.755
92
61.334.162.846
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
31. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan) b.
31. COST OF GOODS SOLD (continued) b.
Beban Pokok Penjualan Usaha Lainnya terdiri dari :
b.1.
Cost of Goods Sold Other Businesses consists of:
b.1.
Rincian Beban Pokok Penjualan Hortikultura :
Details of Cost of Goods Sold Horticultural:
2010 Biaya Pemeliharaan Biaya Tebang Biaya Nilai Buku Biaya Panen Biaya Pengolahan Biaya Upah Biaya Pengangkutan Biaya EAP/EMP Biaya Penyusutan Biaya Investasi Biaya Lainnya (tidak lebih dari Rp.300jt) Sub Jumlah Beban Pokok Penjualan Rumah Sakit b.2.
11.730.727.822 9.373.061.855 4.546.365.394 2.323.864.537 2.084.174.421 1.398.269.125 886.272.044 773.858.218 568.616.123 341.058.520 790.761.801 34.817.029.861 b.2.
Rincian Beban Pokok Penjualan Rumah Sakit :
Apotik Umum & Diluar Usaha Rawat Inap Perawatan Kamar Operasi Laboratorium Kebidanan Biaya Penyusutan Rawat Jalan Poli Umum Radiologi Rawat Jalan Poli Gigi Sub Jumlah Beban Pokok Penjualan Rumah Sakit b.3.
16.013.527.053 5.803.745.812 3.229.115.776 2.056.141.565 1.232.824.870 1.011.160.002 712.247.994 535.524.256 343.645.425 180.061.178
Details of Hospital Cost of Goods Sold:
Drugstore General and Other Expenses Inpatient Care Surgery Room Laboratory Obstetrics Depreciation Cost Outpatient General Poly Radiology Outpatient Dental Poly Sub Total of Hospital Cost of Goods Sold
31.117.993.931 b.3.
Rincian Beban Pokok Penjualan Industri Hilir :
Beban Usaha Industri Hilir b.4.
Maintenance Costs Cutting Costs Book Value Costs Harvest Costs Processing Costs Wage costs Transportation Costs EAP/EMP Costs Depreciation Costs Investment Costs Others (not more than Rp300 million) Sub Total of Cost of Goods Sold Horticultural
9.316.804.014 b.4.
Rincian Beban Pokok Penjualan Agrowisata : Penginapan Konsumsi Objek Wisata Agro Wahana Café Aula Lain-lain (tidak lebih dari Rp.75jt) Sub Jumlah Beban Pokok Penjualan Rumah Sakit
2.040.848.325 956.511.498 880.002.334 667.730.736 502.396.764 115.076.590 124.543.462
Details of Cost of Goods Sold Downstream:
Downstream Operating Expenses Details of Agrotourism Cost of Goods Sold: Hostelry Catering Agro Tourism Wahana Café Auditorium Others (not more than Rp75 million) Sub Total of Agrotourism Cost of Goods Sold
5.287.109.709 Total of Cost 80.538.937.515 Businesses
Jumlah Beban Pokok Penjualan Usaha Lainnya
93
of
Goods
Sold
Other
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. BEBAN PENJUALAN
32. SALES EXPENSES
Rincian beban penjualan sebagai berikut :
The details of sales expenses are as follows: 2010
Karet Biaya Angkutan Biaya Gudang Biaya Manfee Biaya Pelabuhan Biaya Bank/wesel Biaya Monster/contoh Biaya Promosi Biaya Lain-lain Sub Jumlah Kakao Bulk Biaya Angkutan Biaya Bank/wesel Biaya Pelabuhan Biaya Gudang Biaya Manfee
2009
2.877.044.250 741.717.347 585.437.843 90.989.685 44.922.782 11.299.169 4.351.411.076
545.858.539 276.344.517 255.538.457 122.284.769 866.098
2.587.835.943 393.680.222 36.043.635 43.264.204 (3.669.148) 5.489.410 2.518.535 3.065.162.801
Rubber Transportations Cost Warehouses Cost Manfees Cost Ports Cost Administrations Bank Monsters / samples Cost Promotions Cost Others Cost Sub Total
426.381.269 62.069.503 3.728.000 173.133.584 -
Cocao Bulk Transportations Cost Administrations Bank Ports Cost Warehouse Cost Manfees Cost Monsters / samples Cost
Biaya Monster/contoh Sub Jumlah
60.000 1.200.952.380
Kakao Edel Biaya Angkutan Biaya Pelabuhan Biaya Manfee Biaya Gudang Biaya Bank/wesel Biaya Lain-lain Biaya Monster/contoh Sub Jumlah
253.947.116 225.152.382 177.154.692 123.147.265 22.584.236 91.054.193 2.004.000 895.043.884
652.145.341 (4.262.856) 171.632.736 19.394.435 1.334.135 231.221 840.475.012
Cocao Edel Transportations Cost Ports Cost Manfees Cost Warehouses Cost Administrations Bank Others Cost Monsters / samples Cost Sub Total
Kopi Arabika Biaya Angkutan Biaya Gudang Biaya Bank/wesel Biaya Komisi Biaya Manfee Biaya Promosi Biaya Lain-lain Biaya Monster/contoh Biaya Pelabuhan Sub Jumlah
631.915.826 211.374.747 169.350.533 152.378.202 111.675.432 84.645.200 65.168.020 60.134.792 56.117.242 1.542.759.994
830.283.804 183.190.811 195.042.736 220.501.560 58.860.338 2.758.989 25.881.111 53.467.908 1.569.987.257
Arabica Coffee Transportations Cost Warehouses Cost Administrations Bank Commission Fees Manfees Cost Promotions Cost Others Cost Monsters / samples Cost Ports Cost Sub Total
Kopi Robusta Biaya Angkutan Biaya Manfee Biaya Gudang Biaya Pelabuhan Biaya Bank/wesel Biaya Lain-lain Sub Jumlah
742.719.300 254.897.652 220.343.581 49.445.111 92.946.215 1.360.351.859
652.995.931 195.500.507 20.386.870 183.954.123 1.809.135 1.054.646.566
Robusta Coffee Transportations Cost Manfees Cost Warehouses Cost Ports Cost Administrations Bank Others Cost Sub Total
94
665.312.356
Sub Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
32. BEBAN PENJUALAN (lanjutan)
32. SALES EXPENSES (continued)
Rincian beban penjualan sebagai berikut (lanjutan) :
The details of sales expenses are as follows (continued):
2010 Teh Biaya Angkutan Biaya Manfee Biaya Pelabuhan Biaya Gudang Biaya Bank/wesel Biaya Promosi Biaya Monster/contoh Biaya Lain-lain Sub Jumlah Jumlah Beban Penjualan
2009
1.393.747.348 282.192.360 172.453.712 157.468.458 54.709.564 28.514.825 3.625.318 2.092.711.585
1.392.486.734 694.377 170.949.091 54.906.548 49.145.100 10.523.390 46.243.515 1.724.948.755
11.443.230.778
8.920.532.747
33. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Details of general and administrative expenses are as follows:
2010
Biaya Konsultan Biaya Persediaan air Beban Operasional Asosiasi
Total of Sales Expenses
33. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
Rincian beban umum dan administrasi sebagai berikut :
Jasa Produksi Gaji dan biaya Karyawan Biaya Perjalanan Dinas Biaya Operasional Kantor Direksi dan wilayah Imbalan Pasca kerja Biaya keamanan Biaya Penerangan Pemel. Bangunan Perusahaan Pemel. Bangunan Rumah Pajak Bumi dan Bangunan Biaya Dewan Komisaris Pemeliharaan Jalan,Jembatan, Saluran Air Honorarium Asuransi Pemeliharraan Inventaris Kecil Pemeliharaan Mesin dan Instalasi Penyusutan Aset Tetap Kantor Direksi
Tea Transportations Cost Manfees Cost Ports Cost Warehouse Cost Administrations Bank Promotions Cost Monsters / samples Cost Others Cost Sub Total
2009
55.909.191.855 57.415.364.050 25.534.340.667
46.900.000.000 50.778.910.299 20.611.652.482
24.818.648.351 19.537.106.322 15.502.732.975 14.053.980.275 8.764.875.456 5.409.954.166 3.111.838.244 3.095.650.321
18.923.081.951 27.175.985.696 13.028.254.877 13.084.615.271 7.628.340.842 5.245.082.165 3.477.820.789 2.734.650.038
2.512.185.662 2.346.347.753 2.338.534.563 2.004.998.421
1.915.812.690 1.845.949.638 1.572.551.078 1.413.774.023
1.809.421.954 1.411.356.511
1.025.062.466 1.115.064.768
Insentive Salaries and Employee cost Travelling Costs Head Office and District Operating Costs Employee Benefits Security Costs Lighting Costs Building Maintenance Maintenance Building Houses Land and Building Tax Board of Commissioners Cost Maintenance of Roads, Bridges, Waterways Honorarium Insurance Equipment Maintenance Maintenance Machines and Installations Depreciation of Head Office
1.060.023.698 772.451.194
323.086.682 703.288.947
Cost of Water Supply
742.550.577
2.869.706.884
Beban Operasional Asosiasi
248.151.553.015
222.372.691.586
Total of General anda Administrative Expense
Jumlah Beban Umum dan Administrasi
95
Consultant Costs
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
34. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA
34. NON OPERATING INCOME (EXPENSE)
Pendapatan (Beban) Non Usaha terdiri dari :
Non Operating Income (Expense) consists of: 2010
a. b.
a.
Pendapatan Non Usaha Beban Non Usaha
18.443.952.744 80.850.759.957
22.250.251.835 127.495.578.200
(62.406.807.213)
(105.245.326.365) b.
Pendapatan Non Usaha terdiri dari : Pendapatan Bunga : Jasa Giro Laba (Rugi) Selisih Kurs: Keuntungan Pendapatan Lain-lain : Pendapatan Mess / Aula Pendapatan Penjualan Aktiva/ Lelang Pendapatan penjualan barang bekas Pendapatan sewa kendaraan Pendapatan penjualan dokumen tender Pendapatan denda / klaim Selisih lebih stock opname barang dan kas Selisih lebih pencadangan biaya tahun lalu Pendapatan bunga deposito Pendapatan Bahan Baku Industri Hilir Lain-lain Sub Jumlah Jumlah Pendapatan Non Usaha
b.
2009
420.286.611
Interest Income: Deposit Services
1.538.913.158
17.160.421.891
Foreign Exchange Gains (Loss): Gains
378.486.242
320.512.496
-
255.750.000
17.988.439 250.000
18.905.451 600.000
39.775.000 635.635.797
67.647.796 725.516.229
2.307.547
31.217.142
88.808.250 44.337.564
1.634.359 7.491.922
15.405.505.155
3.074.205 3.237.193.730
16.613.093.994 18.443.952.744
4.669.543.330
Bunga Kredit Modal Kerja : - Bank Ekspor Indonesia - Bank Mandiri - BRI Sub Jumlah Bunga Kredit Modal Kerja Jumlah Beban Bunga
22.250.251.832 b.
2010
Sub Jumlah Bunga Kredit Investasi
Non Operating Income (Expense) consists of:
291.945.592
Beban Non Usaha terdiri dari :
Beban Bunga Bunga Kredit Investasi : - Bank Ekspor Indonesia - Bank Mandiri
a. Non-Operating Income b. Non Operating Expenses
Other Incomes: Revenue Mess / Auditorium Revenue from Sale of Assets/ Auction Revenue from sales of scraps Rental income vehicles Revenue from sale of tender documents Revenue of Penalty / claims Excess inventory taking of Inventories and cash excess of cost of last year's reserves Interest income Revenue of Downstream Raw Materials Others Sub Total Total Non Operating Incomes
Non Operating Expenses consist of: 2009
19.809.034.723 32.313.214
12.051.031.249 1.423.520.943
19.841.347.937
13.474.552.192
6.511.138.408 2.834.114.085 681.532.208
4.941.736.110 1.160.888.888 1.695.098.680
10.026.784.701 29.868.132.638
7.797.723.678 21.272.275.870
96
Interest Expense Interest Investment Loan: Bank Export Indonesia Bank Mandiri Sub Total Interest Investment Loans Working Capital Loan Interest: Bank Export Indonesia Bank Mandiri BRI Sub Total Working Capital Loan Interest Total Interest Expense
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
34. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA (lanjutan) b.
34. NON OPERATING INCOME (EXPENSE) b.
Beban Non Usaha terdiri dari : (lanjutan)
2009
2010 Laba (Rugi) Selisih Kurs Kerugian Beban Lain-lain Biaya Penjualan Aktiva /Lelang Biaya Mess / Aula Biaya Sewa Kendaraan Biaya Pembuatan Dokumen Tender Biaya Denda / Klaim Selisih Kurang Stock Opname Barang dan Kas Selisih Kurang Pencadangan Biaya Tahun Lalu Nilai Buku Aktiva Yang Dihentikan Amortisasi HGU Biaya Penyusutan Aktiva Lainnya Biaya Penyusutan Agrowisata Biaya Penyusutan Lainnya Penghapusan Piutang Biaya Program Pendidikan Biaya Karyawan Pensiun Biaya MBT dan Penebusan Masa Kerja Karang Kitri / Taman Gizi dan Kesehatan Lingkungan Biaya POR dan MTQ Biaya Team Screning dan Informan Biaya Kunjungan Tamu Dinas Pameran Pembangunan Denda Pajak Saldo dipindahkan
Non Operating Expenses consist of: (continued)
4.073.166.932
20.236.810.312
104.465.503 29.941.473 17.387.950
70.642.739 147.512.634 8.866.945 26.371.000 14.108.625
23.957.635
41.327.216
9.012.043
9.853.640
5.511.989.363 1.254.942.965 299.141.909 17.114.555 143.159.547 120.870.872 18.465.856.048
185.176.634 2.420.231.697 97.046.121 338.417.152 1.384.959.045 13.659.025.107
-
5.007.436.010
265.285.931 1.325.627.012 70.654.602 361.290.819 35.253.695 4.280.582.396
326.384.581 776.990.803 46.794.352 127.340.432 429.878.800 -
32.336.534.318
25.118.363.533
Foreign Exchange Gains (Loss): Gains Other Charges Cost Asset Sales / Auctions Mess Fee / Auditorium Vehicle Rental Costs Cost of Tender Document Penalty/ Claim Cost Less excess inventory taking of Inventories and Cash Less excess of cost of last year's reserves Book Value Assets of Terminated Amortization HGU Depreciation Other Assets Depreciation of Agrotourism Other Depreciation Write-off of receivables Education/ Skills Program Cost Employee Pensions Cost Cost of Work Period of MBT and Redemption Karang Kitri / Garden Nutrition and Environmental Health POR and MTQ Team screening and Informants Guest Services Cost Exhibition Tax Penalty Carried forward balance
Saldo pindahan
32.336.534.318
25.118.363.533
Brought forward balance
Iuran Tambahan Dapenbun Biaya Keamanan Kebun Kalibakar Lain-Lain
1.778.548.823 12.794.377.246
53.913.910.368 1.699.390.624 5.254.827.493
Add Contributions Dapenbun Security Fee Kalibakar Estate Others
Sub Jumlah
46.909.460.387
85.986.492.018
Jumlah Beban Non Usaha
80.850.759.957
Sub Total
127.495.578.200 Total Non Operating Expenses
Pendapatan lain-lain tahun 2010 (pendapatan diatas Rp 500 juta) antara lain lebih pembebanan penyusutan tanaman menghasilkan Karet dan Kakao Edel Kebun Kalirejo sebesar Rp 2.937.987.805, klaim asuransi atas rusaknya aset berupa Micro Hydro Power (MHP) di Kebun Bantaran sebesar Rp 1.609.142.328 dan pendapatan akibat koreksi tindak lanjut temuan KAP dan BPK di Kantor Kandir dan Kebun sebesar Rp 10.546.508.392.
Others income in 2010 (income above Rp500 million), among others, over the imposition of depreciation of mature plantations rubber and cocoa Edel in Kalirejo estate Rp2,937,987,805, insurance claim for damage to the assets of Micro Hydro Power (MHP) in Bantaran estate amounting to Rp1,609,142,328 and revenues due to correction of follow-up findings in the KAP and BPK amounting to Rp10,546,508,392.
Beban nilai aset yang dihentikan tahun 2010 merupakan penghentian aset tetap tanaman dan non tanaman karena rusak/ tidak produktif sebesar Rp 4.616.541.560 serta tanaman hortikultura karena rusak/ tidak produktif sebesar Rp 895.447.837.
Expenses discontinued value of assets being withdrawn in 2010 is the termination of fixed assets and non-crop plants because of damaged/ nonproductive Rp4,616,541,560 and horticultural plants due to damage/ unproductive Rp895,447,837.
97
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
34. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA (lanjutan) b.
34. NON OPERATING INCOME (EXPENSE) b.
Beban Non Usaha terdiri dari : (lanjutan) Beban karyawan pensiun tahun 2010 antara lain terdiri dari (pengeluaran diatas Rp 500 juta) biaya pengobatan karyawan pensiun sebesar Rp 11.526.528.574 pada kantor direksi dan sebesar Rp 1.638.201.304 pada kebun.
Employee pension expense in 2010, among others, consist of (spending above Rp500 million) pension employee medical expenses amounting to Rp11,526,528,574 in head office and Rp 1,638,201,304 in the estate.
Biaya lain tahun 2010 antara lain terdiri dari (pengeluaran diatas Rp 500 juta) biaya relasi kantor direksi sebesar Rp 1.618.357.031 dan beban akibat koreksi tindak lanjut temuan KAP dan BPK di Kantor Kandir dan Kebun sebesar Rp 7.118.364.151.
Other costs in 2010, among others, consist of (spending above Rp500 million) cost of office relations directors Rp 1,618,357,031 and burden due to correction of follow-up findings in the KAP and BPK amounting to Rp7,118,364,151.
35. SIGNIFICANT INFORMATION
35. INFORMASI PENTING a.
b.
Non Operating Expenses consist of: (continued)
HGU Kebun Mumbul
a.
HGU Kebun Mumbul
Berdasarkan Surat Keputusan Kepala BPN No.82/HGU/BPN/2005 tanggal 5 Juli 2005, telah diberikan perpanjangan jangka waktu HGU selama 25 tahun atas areal HGU Kebun Mumbul seluas 413,7100 Ha dan sesuai diktum ketiga Sk tersebut PTPN XII (Persero) telah memenuhi pembayaran ke Kas Negara sebesar Rp197.422.000,00 (Seratus Sembilan Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Dua Puluh Dua Ribu Rupiah).
Based on the Decree of the Head of BPN No.82/HGU/BPN/2005 July 5, 2005, has been granted an extension period HGU of 25 years of HGU Mumbul estate area of ࣱ hectares and according to the third dictum of the above-mentioned decree, PTPN XII (Persero) has meet payments to the State Treasury for Rp197.422.000 (One Hundred Ninety Seven Million Four Hundred Twenty-Two Thousand Rupiah).
Kantor Pertanahan Kabupaten Jember menerbitkan Sertifikat HGU seluas 292,9687 Ha yang mana luasan tersebut pada sertifikat HGU, seharusnya diterbitkan sesuai dengan pemberian HGU yaitu seluas 413,7100 Ha, namun oleh Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Jember langsung dikurangi seluas 120,7413 Ha tanpa melakukan prosedur yang berlaku dengan alasan secara lisan adanya data fisik dilapangan telah berdiri Lapangan Terbang sehingga tidak sesuai dengan peruntukannya adapun alasan tersebut tidak dicantumkan di sertifikat HGU.
Jember District Land Office issued Certificate of Land Rights is an area of ࣱ hectares where the area is on the certificate HGU, would have been issued in accordance with the provision of Land Rights is an area of ࣱ hectares, but by the Head of Land Office Jember area of ࣱ Ha deducted directly without performing the procedure applicable by reason of physical data verbally Field Airport has been established so as not in accordance with its designation as for that reason is not listed in the certificate of HGU.
Sampai dengan saat ini pihak PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) belum/tidak pernah melepaskan hak atas lahan yang digunakan sebagai lapangan terbang (Surat PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) kepada Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Jember No.42/X/940/2006 tanggal 28 Desember 2006) dan untuk mendapatkan sertifikat HGU atas lahan seluas 120,7413 Ha PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) telah mengirim surat kepada Kepala Badan Pertanahan RI No. 42/X/1301/2009 tanggal 11 Desember 2009 tentang permohonan sertifikat HGU Kebun Mumbul.
Until now, the PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) has not / never relinquished rights to the land is used as the airport (Letter PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) to the Head of Land Office Jember No.42/X/940/2006 date December 28, 2006) and to receive certificates with terms of the land area of ࣱ Ha PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) has sent a letter to the Head of Land R.I no. 42/X/1301/2009 dated December 11, 2009 on the certificate request HGU Mumbul Estate.
Kerjasama Operasi Pembangunan Bandar Udara dan Lapangan Golf dengan Pemkab. Jember Kerjasama operasi pembangunan bandar udara dan lapangan golf dengan Pemkab Jember berdasarkan Perjanjian No. 06 Tahun 2003 dan PKS/42/02/XII/2003, tanggal 8 Desember 2003, antara PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) dengan Pemkab Jember. Kerjasama tersebut sebagai tindak lanjut Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) antara Pemkab. Jember dengan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) No.590/047/436.010/2003, tanggal 23 Januari 2003.
98
b.
Joint Operations Airport Development and Golf Course with Government of Jember. Joint venture construction of airports and golf courses in Government of Jember under Agreement No. 06 Year 2003 and PKS/42/02/XII/2003, dated December 8, 2003, between PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) with Government of Jember. Such cooperation as a follow-up of the MoU (Memorandum of Understanding) between the Government. of Jember by PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) No.590/047/436.010/2003, January 23, 2003.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. INFORMASI PENTING (lanjutan) b.
c.
d.
35. SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
Kerjasama Operasi Pembangunan Bandar Udara dan Lapangan Golf dengan Pemkab. Jember. (lanjutan)
b.
Joint Operations Airport Development and Golf Course with Government of Jember. (continued)
tentang pemanfaatan lahan perkebunan milik perusahaan perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII sebagai bagian dari penyelesaian masalah sengketa tanah di afdeling Talang Kebun Mumbul PTPN XII (Persero) yang berakhir dengan perdamaian sesuai dengan Akta Perdamaian No. 04/Pdt.G/2002/PN.Jr, tanggal 24 Februari 2003.
regarding land use company-owned plantation PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) as part of the solution to land disputes in section afdeling Mumbul estate PTPN XII (Persero) ended with a peace in accordance with the Deed of Peace No. 04/Pdt.G/2002/PN.Jr, dated February 24, 2003.
Pasal 6 ayat 1, Perjanjian Kerjasama Operasi Pembangunan Bandar Udara dan Lapangan Golf menyatakan bahwa para PIHAK setuju dan sepakat menunjuk Appraisal Independen untuk melakukan penilaian dan menetapkan besaran kontribusi masing-masing Pihak dalam perjanjian ini. Sampai dengan selesainya pembangunan sarana dan prasarana bandar udara dan lapangan golf, masing-masing Pihak belum melaksanakan penilaian terhadap aset yang digunakan dalam kerjasama operasi pembangunan bandar udara dan lapangan golf. Sehingga belum dapat diketahui berapa besaran kontribusi masing-masing Pihak terhadap kerjasama tersebut.
Article 6 paragraph 1, the Joint Operation Agreement Airport Development and Golf Course stated that the PARTIES agree and agreed to appoint an Independent Appraisal to assess and determine the amount of the contribution of each party in this agreement. Until the completion of construction of airport facilities and golf courses, each Party has not carried out an assessment of the assets used in the joint development of airport operations and golf courses. So it may not yet known how the amount of the contribution of each Party against such cooperation.
Pembangunan Lapangan Terbang dan perluasan Lapangan Golf telah selesai namun sampai dengan saat ini sarana Bandar Udara tersebut belum beroperasi.
Development of the Airport and expansion of Golf Course has been completed but to date these facilities Airport is not yet operational.
Gugatan John Robert Andreas No. 655/Pdt.G/2009/PN.SbyKebun Kaliselogiri
c.
Lawsuit John Robert Andrew 655/Pdt.G/2009/PN.Sby - Kaliselogiri Estate
No.
Terdapat gugatan dari John Robert Andreas No. 655 Pdt.G/2009/PN.Sby, tanggal 2 Oktober 2009 yang menuntut agar penggugat dinyatakan secara hukum sebagai ahli waris Herman dan berhak atas harta kekayaan peninggalan dari almarhum Herman atas perkebunan Gunung Gumitir, Tanah Manis, Sumber Tengah, Sumber Ayu, Purwojoyo, Kalisepanjang, Pegundangan dan Kaliselogiri, serta menuntut agar tergugat menyerahkan obyek sengketa secara sukarela kepada penggugat.
There is a lawsuit from John Robert Andrew No. 655 Pdt.G/2009/PN.Sby, dated October 2, 2009, which demanded that the plaintiffs are legally declared as heir Herman and entitled to the wealth of relics from the estate of the Gunung Gumitir, Tanah Manis, Sumber Tengah, Sumber Ayu, Purwojoyo, Kalisepanjang, Pegundangan and Kaliselogiri, and demanded that defendant voluntarily submit the dispute object to the plaintiff.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Surabaya memutuskan bahwa mengabulkan eksepsi dari tergugat untuk sebagian dan menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima. Keputusan tersebut dibacakan pada tanggal 11 Mei 2010 dalam acara persidangan gugatan John Robert Andreas No. 655 Pdt.G/2009/PN. Sby, tanggal 2 Oktober 2009 di Pengadilan Negeri Surabaya.
The judges ruled that the Surabaya District Court granted the demurrer of defendants in the lawsuit in part and claim the plaintiff is not acceptable. The decision was read on May 11, 2010 in the event a lawsuit trial John Robert Andrew No. 655 Pdt.G/2009/PN. Sby, October 2, 2009 in Surabaya District Court.
Turunan putusan gugatan No. 655 Pdt.G/2009/PN. Sby tanggal 22 Mei 2010, sampai pada tanggal 27 Mei 2010 tidak ada pihak yang mengajukan upaya banding.
The copy of the lawsuit verdict. No.655.Pdt.G/2009/PN. Sby dated May 22, 2010, until on May 27, 2010, no party filed an appeal.
Gugatan Drs Moh. Mistar dkk No. 58/Pdt.G/2008/PN.Jr Kebun Renteng Gugatan class action No. 58/Pdt.G/2008/PN.Jr yang diajukan oleh masyarakat yang mengatasnamakan dirinya sebagai Tim Pembela Rakyat Mangaran (TPRM) yang menuntut areal HGU Kebun Renteng seluas ± 49 Ha, putusan sidang Pengadilan Negeri Jember tanggal 21 Oktober 2009 menyatakan gugatan perwakilan dari penggugat tidak sah. Terhadap putusan Pengadilan Negeri Jember tersebut, penggugat menyatakan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Tinggi tersebut tanggal 28 Oktober 2008 dan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya No. 122/PDT/2009/PT.SBY, tanggal 18 Mei 2009, menguatkan putusan Pengadilan Negeri yang menyatakan bahwa gugatan para penggugat tidak sah.
99
d.
Lawsuit Drs Moh. No Ruler et al. 58/Pdt.G/2008/PN.Jr Renteng Estate Class-action lawsuit No.58/Pdt.G/2008/PN.Jr submitted by the community on behalf of itself as the People's Defender Team Mangaran (TPRM) who demanded HGU Renteng Estate of ± 49 hectares, Jember District Court verdict dated October 21, 2009 representatives of the plaintiff's claim is not valid. Jember District Court against the decision, the plaintiff claimed an appeal against the decision of the Court of Appeal dated October 28, 2008 and the High Court No. Surabaya. 122/PDT/2009/PT.SBY, dated May 18, 2009, strengthens the District Court ruling stating that the plaintiffs claim is not valid.
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
35. INFORMASI PENTING (lanjutan) d.
35. SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
Gugatan Drs Moh. Mistar dkk No. 58/Pdt.G/2008/PN.Jr Kebun Renteng (lanjutan)
d.
Based on the decision of the High Court in Surabaya, the plaintiffs filed an appeal pursuant to letter no. 19/Pdt.Ks/2009/PN, August 10, 2009. Until now still in the process of appeal in the Supreme Court and PTPN XII had issued a memorandum contra to the District Court dated 10 September 2009 Jember.
Berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Surabaya tersebut, penggugat mengajukan kasasi sesuai surat No. 19/Pdt.Ks/2009/PN, tanggal 10 Agustus 2009. Sampai saat ini kasasi masih dalam proses di Mahkamah Agung dan PTPN XII telah menerbitkan kontra memori kasasi melalui Pengadilan Negeri Jember tanggal 10 September 2009. e.
Penjarahan/Penyerobotan HGU Kebun Kalibakar
Lawsuit Drs Moh. No Ruler et al. 58/Pdt.G/2008/PN.Jr Renteng Estate (continued)
e.
Looting / annexation HGU Kalibakar Estate
Penjarahan/penyerobotan lahan Kebun Kalibakar Afdeling Petungombo berawal dari Kepala Desa Simonjayan pada tahun 1992 memberi ijin menggarap areal seluas 22 Ha yang diklaim mereka sebagai tanah Titi Soro (TT). Tanah ini sebenarnya berupa hutan (sengaja dihutankan) untuk kepentingan konservasi lahan/melindungi sumber air dikawasan areal kebun (bekas hak erfpachct Afdeling Petungombo), dan masuk dalam areal HGU. Kasus ini tidak mendapat penyelesaian yang tuntas, sehingga terus merembet dan menyebar ke areal lain hingga mencapai 1.926,4930 Ha pada tahun 1998.
Looting / annexation of land Kalibakar Estate Afdeling Petungombo Simonjayan originated from the village head Simonjayan in 1992 gave permission to work on an area of ࣱ hectares of land claimed them as Titi Soro (TT). This land was forested (intentionally reforested) for the purposes of land conservation / protect water source area of ࣱWKH estate area (former right erfpachct Afdeling Petungombo), and included in the HGU. This case does not get a complete solution, so it continues to spread and spread to other areas until you reach 1,926.4930 ha in 1998.
Penjarahan/penyerobotan yang dilakukan warga didasari oleh isu-isu yang dihembuskan oleh oknum-oknum dengan dalih bahwa tanah tersebut merupakan warisan nenek moyang, tentara pejuang telah memberikan kepada rakyat, sejak tahun 1945 - 1951 rakyat telah menguasainya serta sertifikat HGU PTPN XII cacat hukum.
Looting / annexation by residents based on issues that are exhaled by rogue elements on the pretext that the land is the ancestral heritage, the army fighters had been giving to the people, since the year 1945 - 1951 people have been mastered and HGU PTPN XII certificate of disability law.
Akibat penjarahan/penyerobotan atas areal HGU Kebun Kalibakar seluas 1.926,4930 Ha dan hanya tersisa emplasemen (perumahan manajer/wakil manajer/karyawan) dan pabrik seluas 10,24 Ha menyebabkan Kebun Kalibakar tidak dapat melakukan operasional sebagaimana mestinya sejak awal reformasi tahun 1997/1998.
As a result of looting / annexation of HGU Kalibakar Estate area of ࣱ hectares and only the remaining emplacement (housing manager / deputy manager / employee) and the factory covering an area of ࣱ ha cause Kalibakar Estate can not do the operation as it should since the beginning of reform in 1997/1998.
Manajemen PTPN XII (Persero) telah mengupayakan berbagai upaya untuk mengembalikan areal tersebut salah satunya dengan program kemitraan bekerja sama dengan Pemkab setempat melalui budidaya tanaman semusim. Namun upaya tersebut masyarakat tetap resisten/menolak. Berkaitan dengan kondisi tersebut, Manajemen PTPN XII (Persero) telah melaporkan pendudukan masyarakat secara ilegal kepada Kepolisian Wilayah Malang sebagaimana surat tanda lapor nomor : B/124/XI/2008/SIAGA, tanggal 3 Nopember 2008 dan telah menerbitkan surat kepada Kepolisian Daerah Jawa Timur melalui suratnya No. 42/X/1171/2008, tanggal 7 Nopember 2008 guna melakukan koordinasi lebih lanjut atas permasalahan tersebut.
Management of PTPN XII (Persero) has been working on efforts to restore the area is one of them with the partnership program in cooperation with the local District Government through the cultivation of seasonal crops. However, these efforts remain resistant community / reject. In connection with these conditions, Management PTPN XII (Persero) have reported the illegal occupation of society to the Malang District Police as a sign the letter to report number: B/124/XI/2008/SIAGA, dated 3 November 2008 and has issued a letter to the East Java Regional Police through Letter No. 42/X/1171/2008, dated 7 November 2008 in order to coordinate further to these problems.
Upaya terakhir dilakukan manajemen PTPN XII (Persero) melakukan pertemuan dengan Kepala Biro Hukum Kementrian BUMN pada tanggal 23 Maret 2010 untuk mendapatkan solusi terbaik. Dari beberapa usulan solusi, forum mengambil solusi bahwa areal HGU akan tetap menjadi aset PTPN XII dengan menyerahkan sebagian HGU kepada masyarakat dengan pertimbangan masa berlaku HGU berakhir tahun 2013 sehingga PTPN XII dapat mengajukan perpanjangannya.
Recent efforts taken by the management of PTPN XII (Persero) conducted a meeting with the Head of Legal Bureau Ministry of SOEs on March 23, 2010 to obtain the best solution. From some of the proposed solution, the forum took the solution that the area will still be an asset HGU PTPN XII to give up some concession to the public with consideration of validity period ends in 2013 so HGU PTPN XII can apply for extension.
Mengingat proses permohonan perpanjangan HGU harus dilakukan pada bulan Desember 2011, maka masalah penjarahan/penyerobotan areal HGU PTPN XII (Persero) menjadi sangat mendesak untuk segera diselesaikan.
Given the renewal application process HGU be done in December 2011, then the problem of looting / annexation HGU PTPN XII (Persero) become very urgent to be resolved.
100
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES
36. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI Akun ini terdiri dari :
This account consist of :
31 Des 2010/ Dec, 31, 2010
Persentase terhadap Total Aset/ Percentage of Total Assets
31 Des 2009/ Dec, 31, 2009
2009
2010 a.
Setara Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agro PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank BNI 46 (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Sub Jumlah Valuta Asing PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agroniaga Sub Jumlah Jumlah
b.
10.420.309.637 2.094.303.245
0,473 0,153
1,012 0,203
711.461.458
873.987.296
0,060
0,085
-
150.760.423
-
0,015
8.097.971.314
42.410.288 13.581.770.889
0,686
0,004 1,319
1,779 0,903 2,682 4,001
Foreign Currency PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agro Sub Total Total
10.716.465.331 219.742.827 10.936.208.158 19.034.179.472
18.317.815.751 9.300.151.978 27.617.967.729 41.199.738.618
0,907 0,019 0,926 1,612
b.
Piutang Antara Badan Hukum KPB Jakarta PTPN XIV (Persero) Korwil II Surabaya Puslit Kakao Dapenbun Surabaya PTPN VII (Persero) PTPN XIII ( Persero ) PTPN IV (Persero) PTPN I (Persero) PTPN II (Persero) PTPN V (Persero) PTPN III (Persero) PT RNI Surabaya PTPN VIII (Persero) PTPN IX ( Persero ) PT RNI Holding PTPN VI (Persero) Jumlah
c.
5.580.681.835 1.805.828.021
Cash Equivalents Banks Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Agro PT Bank BRI (Persero) Tbk PT Bank BNI 46 (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Sub Total
a.
586.931.090 455.698.284 317.445.195 236.379.391 193.601.600 90.980.267 87.774.150 87.274.150 87.274.150 84.368.433 9.654.000 2.237.380.710
402.546.400 480.653.284 189.003.154 520.582.391 194.161.203 87.274.150 169.538.560 87.774.150 87.274.150 87.274.150 86.024.150 74.266.338 1.872.587.115 100.557.627 87.274.150 59.192.150 4.585.983.122
0,050 0,039 0,027 0,020 0,016 0,008 0,007 0,007 0,007 0,007 0,001 0,189
0,039
PT Alam Lestari Nusantara PT KPBN PT BUMN Hijau Lestari II Indoham PT Riset Perkebunan Nusantara Jumlah
c.
4.080.000.000 1.000.000.000
1.000.000.000
0,345 0,085
0,097
450.000.000 171.565.587
43.007.025
0,038 0,015
0,004
50.000.000
-
0,004
-
5.751.565.587
1.043.007.025
0,487
0,101
101
Company
KPB Jakarta PTPN XIV (Persero) Korwil II Surabaya Puslit Kakao Dapenbun Surabaya PTPN VII (Persero) PTPN XIII ( Persero ) PTPN IV (Persero) PTPN I (Persero) PTPN II (Persero) PTPN V (Persero) PTPN III (Persero) PT RNI Surabaya PTPN VIII (Persero) PTPN IX ( Persero ) PT RNI Holding PTPN VI (Persero) Sub Total
0,047 0,018 0,051 0,019 0,008 0,016 0,009 0,008 0,008 0,008 0,007 0,182 0,010 0,008 0,006 0,445
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi (c)
Inter Receivables
Investment in Associate Companies
PT Alam Lestari Nusantara PT KPBN PT BUMN Hijau Lestari II Indoham PT Riset Perkebunan Nusantara Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. RELATED (continued)
36. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
31 Des 2010/ Dec, 31, 2010
31 Des 2009/ Dec, 31, 2009
PARTY
Hutang antar Badan Hukum Dapenbun PTPN XI (Persero) KPB Jakarta Korwil II Surabaya LPP Yogyakarta PTPN VIII (Persero) KPB Surabaya PTPN V (Persero) PTPN X (Persero) PTPN IX (Persero) LPP Medan PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) RC Getas Salatiga BPTK Gambung Jumlah
e.
Pinjaman Jangka Pendek Kredit Modal Kerja PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) PT BRI (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Kredit Investasi PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Jumlah
f.
Pinjaman Panjang
Kewajiban Pemerintah
1,173 0,184 0,168 0,040 0,017 0,011 0,010 0,009 0,006 0,002 0,002 0,000 0,000 0,017 0,000 1,640
4,734 0,304 0,071 0,046 0,035 0,008 0,005 0,000 -
kepada
e.
56.262.416.667
85.000.000.000
4,764
8,255
-
15.000.000.000
-
1,457
54.000.000.000
15.000.000.000
4,573
1,457
69.500.000.000
42.000.000.000
5,885
4,079
179.762.416.667
1.102.631.000 158.102.631.000
15,222
0,107 15,355
Corporate
159.000.000.000
75.500.000.000
13,464
4.602.671.001
4.602.671.001
0,390
Short Term Debt Kredit Modal Kerja PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) PT BRI (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Kredit Investasi PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Total
f.
102
Inter Liabilities
Dapenbun PTPN XI (Persero) KPB Jakarta Korwil II Surabaya LPP Yogyakarta PTPN VIII (Persero) KPB Surabaya PTPN V (Persero) PTPN X (Persero) PTPN IX (Persero) LPP Medan PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) RC Getas Salatiga BPTK Gambung Total
0,000 5,202
Jangka
Kredit Investasi PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) g.
48.740.789.547 3.125.573.012 728.154.349 475.127.584 355.560.243 80.844.625 52.129.309 4.250.000 1.196.300 53.563.624.969
BALANCES
2009 d.
13.856.083.902 2.168.908.302 1.979.583.350 475.127.584 197.748.749 135.477.350 122.155.653 110.515.244 70.705.107 23.898.013 19.250.000 642.900 2.056.762 199.811.152 1.196.300 19.363.160.368
AND
Persentase terhadap Total Aset/ Percentage of Total Assets 2010
d.
TRANSACTION
7,333 0,447 g.
Long-Term Liabilities Kredit Investasi PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) Kewajiban Pemerintah (g)
kepada
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. RELATED (continued)
36. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) h.
Sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut:
No.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa / Related Parties
1.
PT Perkebunan Nusantara I
2.
PT Perkebunan Nusantara II
3.
PT Perkebunan Nusantara III
4.
PT Perkebunan Nusantara IV
h.
PARTY
TRANSACTION
AND
BALANCES
The nature of relationship and type of material transactions with parties who have a special relationship with the following details:
Sifat Hubungan / Type of Relationship Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government
Transaksi / Transaction Biaya Karet Nusantara Nusantara Award Biaya Karet Nusantara Nusantara Award Biaya Karet Nusantara Nusantara Award Biaya Karet Nusantara Nusantara Award
Award/ Cost Rubber Award/ Cost Rubber Award/ Cost Rubber Award/ Cost Rubber
5.
PT Perkebunan Nusantara V
6.
PT Perkebunan Nusantara VI
7.
PT Perkebunan Nusantara VII
8.
PT Perkebunan Nusantara VIII
9.
PT Perkebunan Nusantara IX
10.
PT Perkebunan Nusantara X
11.
PT Perkebunan Nusantara XI
12.
PT Perkebunan Nusantara XIII
13.
PT Perkebunan Nusantara XIV
14.
LPP Yogjakarta
15.
Puslit Karet/ Rubber Research Center Asosiasi / Association
Biaya peningkatan produktivitas karet & rekomendasi pemupukan tanaman karet/ Cost of increased productivity of rubber & rubber plant fertilizer recommendation
16.
Puslit Kakao/ Kakao Research Center Asosiasi / Association
Biaya peningkatan produktivitas kakao & rekomendasi pemupukan tanaman kakao/ Cost of increased productivity of cocoa & cocoa crop fertilizer recommendation
17. 18.
Asosiasi / Association LPP Medan Korwil II PTPN Surabaya/ Region II Asosiasi / Association Coordinator PTPN Surabaya
Biaya pelatihan/ Training cost Iuran modal kerja/ Contributions of working capital
19.
Kantor Pemasaran Bersama Jakarta/ Asosiasi / Association Joint Marketing Office Jakarta
Imbalan jasa penjualan/ Sales fee
20.
Kantor Surabaya/ Surabaya
Imbalan jasa penjualan/ Sales fee
Biaya Karet Nusantara Award/ Cost Rubber Nusantara Award Biaya Pengobatan/ Claims Medicine Cost Biaya Pengobatan/ Claims Medicine Cost Sumbangan Gempa/ Earthquake donations Biaya Pengobatan/ Claims Medicine Cost
Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government
Biaya Pengobatan/ Claims Medicine Cost
Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Asosiasi / Association
Biaya Pengobatan/ Claims Medicine Cost
Pemasaran Bersama Asosiasi / Association Joint Marketing Office
103
Biaya Pengobatan/ Claims Medicine Cost
Biaya Pengobatan/ Claims Medicine Cost Iuran modal kerja, rekruitmen calon karyawan, biaya pengolahan kebun plasma wilayah kaltim/ Contributions of working capital, recruitment of prospective employees, the cost of processing plasma region kaltim
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
36. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
h.
36. RELATED (continued) h.
Sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)
No.
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa / Related Parties
PARTY
TRANSACTION
AND
BALANCES
The nature of relationship and type of material transactions with parties who have a special relationship with the following details: (continued)
Sifat Hubungan / Type of Relationship
Transaksi / Transaction
Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government
Biaya bersama kunjungan Muspida/ Cost of joint visits Muspida
Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilikan oleh Pemerintah RI / Ownership by Government Pemilik oleh Dapenbun / Ownership by Dapenbun Pemilik oleh Dapenbun / Ownership by Dapenbun Investasi pada Perusahaan lainnya / Investments in Other Companies
Biaya Karet & Teh Nusantara Award/ Tea and Rubber Nusantara Award Penempatan Kas dan Setara Kas / Cash Equivalents Placement. Penempatan Kas dan Setara Kas / Cash Equivalents Placement. Penempatan Kas dan Setara Kas / Cash Equivalents Placement. Penempatan Kas dan Setara Kas / Cash Equivalents Placement. Penyertaan Saham/ Participation Shares
21.
PT RNI Surabaya
22.
PT RNI Pusat
23.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
24.
PT Bank BNI (Persero), Tbk
25.
PT Bank BRI (Persero), Tbk
26.
PT Bank Agro
27.
PT Alam Lestari Nusantara
28.
PT Kharisma Pemasaran Bersama Investasi pada Perusahaan lainnya / Penyertaan Saham/ Participation Shares Investments in Other Companies Nusantara
29.
PT BUMN Lestari Hijau II
Investasi pada Perusahaan lainnya / Penyertaan Saham/ Participation Shares Investments in Other Companies
30.
Indoham
Investasi pada Perusahaan lainnya / Penyertaan Saham/ Participation Shares Investments in Other Companies
31.
PT Riset Perkebunan Nusantara
Investasi pada Perusahaan lainnya / Penyertaan Saham/ Participation Shares Investments in Other Companies
37. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
37. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY
Saldo aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut :
The balance of assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:
31 Desember 2010/ December 31, 2010 Mata Uang Ekuivalen Rupiah/ Jumlah/ Asing/ Total Rupiah Equivalent Foreign Currency Aset Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Jumlah Aset
Dollar AS Euro
1.386.835,74 27.819,95
12.469.040.138 332.609.480 12.801.649.618
Assets Cash and Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents Total Assets
31 Desember 2009/ December 31, 2009 Mata Uang Jumlah/ Ekuivalen Rupiah/ Asing/ Total Rupiah Equivalent Foreign Currency Aset Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas Jumlah Aset
Assets Dollar AS Euro
3.446.177,48 27.867,98
Tidak ada kewajiban moneter yang dimiliki perusahaan
41.201.774.254 376.487.891 41.578.262.145
Cash and Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents Total Assets
There is no monetary liability company owned
104
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38. INFORMASI SEGMEN USAHA
38. BUSINESS SEGMENT INFORMATION Business segment information as follows:
Informasi segmen usaha dengan rincian sebagai berikut : 2010 Penjualan Bersih : Ekspor Lokal Jumlah
2009
408.062.632.910 387.765.289.194 795.827.922.104
Informasi Menurut Jenis Produk: Penjualan Bersih : a. Tanaman Perkebunan Karet Kakao Bulk Kakao Edel Kopi Arabika Kopi Robusta Teh Sub Jumlah b.
Aneka Kayu Jumlah Penjualan
Beban Pokok Penjualan : a. Tanaman Perkebunan Karet Kakao Bulk Kakao Edel Kopi Arabika Kopi Robusta Teh Sub Jumlah b.
Aneka Kayu Jumlah Beban Pokok Penjualan
Laba (Rugi) Kotor : a. Tanaman Perkebunan Karet Kakao Bulk Kakao Edel Kopi Arabika Kopi Robusta Teh Sub Jumlah b.
Aneka Kayu Jumlah Laba Kotor
Beban Usaha : a. Tanaman Perkebunan Karet Kakao Bulk Kakao Edel Kopi Arabika Kopi Robusta Teh Sub Jumlah b.
Aneka Kayu Jumlah Beban Usaha
Net Sales : Export Domestic
386.830.017.405 360.584.913.413 747.414.930.818
Total Information Product:
based
on
Type
of
370.418.577.864 58.459.905.204 28.522.385.355 84.054.868.206 73.184.955.549
216.212.424.431 107.386.998.036 42.538.338.483 94.597.022.593 74.475.027.209
51.910.331.405 666.551.023.583
54.899.664.824 590.109.475.576
Net Sales : a. Plantations Rubber Cocoa Bulk Cocoa Edel Arabica Coffee Robusta Coffee Tea Sub Total
129.276.898.521 795.827.922.104
157.305.455.242 747.414.930.818
b. Assorted Wood Total Sales
107.245.139.674
97.239.927.235
57.080.495.495 23.304.390.391 55.114.570.431 53.411.697.063 34.164.610.138 330.320.903.191
52.306.444.261 20.592.587.483 67.154.996.947 51.121.282.581 31.499.796.132 319.915.034.639
Cost of Goods Sold: a. Plantations Rubber Cocoa Bulk Cocoa Edel Arabica Coffee Robusta Coffee Tea Sub Total
67.079.183.755
61.334.162.846
b. Assorted Wood
397.400.086.946
381.249.197.485
Total Cost of Goods Sold
263.173.438.191 1.379.409.710 5.217.994.964 28.940.297.775 19.773.258.486 17.745.721.267
118.972.497.196 55.080.553.775 21.945.751.000 27.442.025.646 23.353.744.628 23.399.868.692
336.230.120.392
270.194.440.937
Gross Profit (Loss) : a. Plantations Rubber Cocoa Bulk Cocoa Edel Arabica Coffee Robusta Coffee Tea Sub Total
62.197.714.766 398.427.835.158
95.971.292.396 366.165.733.333
b. Assorted Wood Total Gross Profit
117.189.538.180 20.305.563.375 11.402.804.976 26.321.246.825 28.975.393.167 17.426.641.754 221.621.188.276
67.928.488.736 30.376.525.474 13.665.065.292 26.172.265.066 23.273.630.118 18.520.429.568 179.936.404.255
Operating Expenses : a. Plantations Rubber Cocoa Bulk Cocoa Edel Arabica Coffee Robusta Coffee Tea Sub Total
44.427.136.661
51.356.820.078
b. Assorted Wood
266.048.324.937
231.293.224.333
105
Total Operating Expenses
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
38. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)
38. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 2010
Laba (Rugi) Usaha : a. Tanaman Perkebunan Karet Kakao Bulk Kakao Edel Kopi Arabika Kopi Robusta Teh Sub Jumlah b.
Aneka Kayu Jumlah Laba Usaha
2009
145.983.900.010 (18.926.153.665) (6.184.810.012) 2.619.050.950 (9.202.134.681) 319.079.513 114.608.932.116
51.044.008.460 24.704.028.301 8.280.685.708 1.269.760.580 80.114.510 4.879.439.124 90.258.036.682
Operating Income (Loss) : a. Plantations Rubber Cocoa Bulk Cocoa Edel Arabica Coffee Robusta Coffee Tea Sub Total
17.770.578.105 132.379.510.221
44.614.472.318 134.872.509.000
b. Assorted Wood Total Operating Expenses
Perusahaan menyusun informasi segmen usaha masih sebatas pada penjualan bersih, beban pokok, laba kotor, laba (rugi) usaha, pendapatan (beban) lain-lain, dan laba (rugi) sebelum pajak yang merupakan kelompok akun-akun utama dari laporan laba-rugi. Perusahaan secara terpisah nantinya akan melaporkan informasi tentang suatu segmen operasi yang memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai berikut : ͻ ͻ
Pendapatan yang dilaporkan dari segmen, adalah 10% atau lebih dari gabungan pendapatan internal dan eksternal dari semua segmen operasi. Jumlah absolut dari laba atau rugi yang dilaporkan dari segmen adalah 10% atau lebih dari jumlah lebih besar dari jumlah absolut. Gabungan laba yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang tidak melaporkan kerugian; dengan ii) Gabungan kerugian yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang melaporkan kerugian; Memiliki aset 10% atau lebih dari gabungaan aset seluruh segmen operasi.
Companies set business segment information is still limited to the net sales, cost of goods, gross profit, income (loss) from operations, other income (expenses), and income (loss) before taxes which is a group of major accounts of the profit and loss. The company will report separately information about an operating segment that meets the quantitative thresholds as follows ͻ ͻ
Perusahaan sedang mengkaji penerapan laporan segmen operasi menurut PSAK No. 5 (Revisi 2009) yang diterapkan efektif 1 Januari 2011. Dalam hal ini Perusahaan melaporkan suatu ukuran atas laba atau rugi dan total aset untuk setiap segmen yang dilaporkan. Perusahaan juga melaporkan suatu ukuran liabilitas untuk setiap segmen dilaporkan, jika jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada pengambil keputusan operasional.
39. INSTMEN KEUANGAN: INFORMASI RISIKO KEUANGAN
a.
Reported combined profits of all operating segments that do not report losses; with ii) Reported combined losses of all operating segments that reported a loss; Having assets of 10% or more of the combined asset of all operating segments. i)
i)
ͻ
Revenues are reported from the segment, is 10% or more of the combined internal and external revenue of all operating segments. Absolute amount of profit or loss reported from the segment is 10% or more of the total is greater than, the number of absolute.
ͻ
The company is reviewing the implementation of the operating segments reported under SFAS No. 5 (Revised 2009) adopted effective January 1, 2011. In this case, the Company reported a measure of profit or loss and total assets for each reportable segment. The company also reported a measure of liabilities for each reportable segments, if the amount is regularly provided to the operating decision maker.
39. FINANCIAL INSTRUMENT: INFORMATION ON FINANCIAL RISK a. Financial risk mangement objectives and policies
Tujuan dan Kebijakan Manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk opeasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi.
The company overall financial risk management and policies seek to ensure that adequate financial resources are available for operation and development of their business, while managing their exposure to foreign exchange risk, interest rate risk, credit and liquidity riks. The company operate within defined guidelines that are approved by the Board of Directors.
Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pegelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko.
Company's business include risk-taking activities with specific objectives with professional management. The main function of corporate risk management is to identify all key risks, measuring these risks and manage risk positions.
106
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. INSTMEN KEUANGAN: INFORMASI RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 39. FINANCIAL INSTRUMENT: INFORMATION ON FINANCIAL RISK (continued) a.
keuangan
a. Financial risk mangement objectives and policies (continued)
Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.
The purpose of the Company in managing financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and returns and minimize potential adverse effects of the Company's financial performance.
Seperti dinyatakan dalam catatan 1.9. "Pengelolaan Risiko Usaha". Khususnya dalam rangka untuk mengelola risiko keuangan secara efektif, Dewan Direksi Perusahaan telah melaksanakan beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan, antara lain; Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan rIsiko pasar untuk semua jenis transaksi. Perusahaan dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan lkuiditas yang bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh Dewan Direksi. Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, perusahaan menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut :
As stated in the record of 1:9. "Business Risk Management. " Especially in order to manage financial risk effectively, the Board of Directors of the Company has implemented several strategies to manage financial risk, which is in line with company objectives, among others; Minimize interest rate, currency and market risk for all kind of transactions. The Company may invest in shares or similar instruments only in the case of temporary excess of liquidity, and such transactions have to be authorised by the Board of Directors. In its operating, investing and financing activities, the Company are exposed to following financial risks: credit risks, liquidity risk and market risk and define those risks follows:
Tujuan dan (lanjutan)
Kebijakan
Manajemen
risiko
Risiko Kredit
Credit Risks
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktual kepada Perusahaan .
Credit Risks is the risk of suffering financial loss, should any of the company's customers fail to fulfil their contractual obligations to the Company.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko Likuiditas adalah risiko dimana perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk that the Company are unable meet its obligations when they fall due.
Pada saat ini perusahaan dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Perusahaan memiliki kas dan bank dan aset keuangan lainnya yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya, Perusahaan berharap adanya peningkatan penjualan di masa mendatang.
At Present the Company expect to pay all liabilities at their contractual maturity. The Company have cash on hand and in banks and other financial assets which can be used to meet its short term financial liabilities. To Fulfill its long term financial liabilties, the Company expect to increase their reveneues.
Risiko Pasar
Market Risk
Perusahaan memiliki eksposur terhadap resiko pasar, yaitu risiko fluktuasi harga komoditi pokok perkebunan seperti Karet, Kakao, Kopi, teh dan risiko mata uang asing.
The Company has exposure to market risk, namely the risk of fluctuations in crude rubber, cocoa, coffee, tea and foreign exchange risk.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Interest Rate Risks
Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari satu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.
Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of as financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates.
Perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga mengambang. Perusahaan akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.
The Company have short term and long-term debts with floating interest rate. The Company will strictly monitor the market interest rate fluctuation and if the interest rate significantly increased, they will renegotiate the interest rate to the lender.
Pada saat ini, Perusahaan tidak mempersiapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola resiko tingkat suku bunga untuk mengurangi resiko nilai wajar yang berhubungan dengan resiko arus kas yang terkait dengan kewajiban tingkat suku bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2010.
At Present, The Company did not prepare certain policy or arrangement in order to manage interest rate risk to mitigate the fair value risk relating to the cash flow risk related to floating interest rate liabilities. There is no interest rate hedging activities in December 31, 2010.
107
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
39. INSTMEN KEUANGAN: INFORMASI RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 39. FINANCIAL INSTRUMENT: INFORMATION ON FINANCIAL RISK (continued) b.
b. Fair Value of Financial Instrument
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo untuk jangka pendek maupun yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.
40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
40. REKLASIFIKASI AKUN Untuk tujuan kesebandingan antar laporan, beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2009 telah direklasifikasikan dengan penyajian akun dalam laporan keuangan tahun 2010, dengan rincian sebagai berikut :
Aset Lancar Piutang Usaha Piutang Lain-lain Piutang Pegawai Piutang Lain-lain Piutang Antar Badan Hukum Uang Muka Aset Tidak Lancar Aset Tanaman Tanaman Menghasilkan Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman Aneka Kayu Aset Tetap Aset Non Tanaman Persediaan Bibit Beban Ditangguhkan Aset Lain-lain Kewajiban Lancar Kewajiban Bank Jangka Pendek Hutang Pajak Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Kewajiban Janngka Pendek Lainnya Laba (Rugi) Pendapatan Penjualan Usaha Lainnya Beban Pokok Penjualan Beban Pokok Penjualan Usaha Lainnya Pendapatan (Beban) Diluar Usaha Pendapatan Bunga Keuntungan Selisih Kurs Pendapatan Lain-lain Beban Bunga Kerugian Selisih Kurs Beban Lain-lain Jumlah
On December 31, 2010, the Company believes that the carrying values ࣱRI assets and financial liabilities are carried at amortized cost in the financial statements at fair value approaching vessel due to short-term and brought on the basis of market interest rates.
Several accounts in the year 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of financial statements in 2010, with details as follows:
Sesudah Perubahan/ After the Change 2009
Sebelum Perubahan/ Before the Change 2009
26.759.068.642
24.251.270.091
2.321.648.920 4.585.983.122 6.036.010.231
4.955.558.730 4.742.760.605 4.627.746.489 -
155.900.601.243
-
284.996.935.373 241.370.291.527 51.172.632.223 38.790.225.485 1.272.623.905 2.042.166
733.440.460.366 40.064.891.556
11.643.780.888 158.102.631.000
115.000.000.000 10.129.808.165 43.102.631.000 3.370.652.005
Current Assets Accounts Receivables Other Receivables Employee Receivables Other Receivables Inter Company Receivables Advance Non Current Assets Plantations Assets Mature Plantations Immature Plantations Assorted Wood Plantations Fixed Assets Plantation Non Assets Seed Inventories Deffered Expenses Other Assets Current Liabilities Short-Term Bank Liabilities Taxes Payable
122.040.121.625
-
59.932.318.308
-
Long Term Liabilities Maturity Other Short-Term Liabilities Profit (Loss) Revenue Other Sales Cost of Goods Sold Other Cost of Goods Sold
420.286.611 17.160.421.894 4.669.543.330 21.272.275.870 20.236.810.312 85.986.492.018
144.290.373.460 187.427.896.508
Non Operating Incomes (Expenses) Interest Revenue Gains of Foreign Exchange Other Revenues Interest Expenses Loss of Foreign Exchange Other Expenses
1.317.654.798.975
1.315.404.048.975
2.982.054.282
108
Total
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
40. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan)
40. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued)
Perbedaan jumlah akhir antara sesudah perubahan tahun 2009 dengan sebelum perubahan tahun 2009 disebabkan didalam saldo kewajiban jangka pendek lainnya termasuk saldo pos sementara uang muka KNA/KTA dan pengurusan HGU bersaldo debet masingmasing sebesar Rp 1.025.375.000 dan Rp 100.000.000, sehingga dalam penyajian komparatif di tahun 2010 di reklas ke uang muka.
The difference between the total after the change year of 2009 with before changes year of 2009 due to other short-term liabilities including outstanding advances the post while the KNA / KTA and handling HGU debit balance amounting to Rp 1,025,375,000 and Rp 100,000,000, resulting in comparative presentation in year 2010 at reclasification to advance.
41. CAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAN RASIO KEUANGAN 41. CORPORATE PERFORMANCE FINANCIAL RATIOS ACHIEVEMENT PENTING Capaian Kinerja Perusahaan Uraian 1 Kas dan Setara Kas (KS) Piutang Usaha (PU) Persediaan (SD) Aset Lancar (AL) Penyusutan dan Amortisasi (PA) Jumlah Aset (JA) Kewajiban Lancar (KL) Kewajiban Jk. Panjang (KJP) Jumlah Kewajiban (JK) Modal Kerja Bersih (MKB) = (AL - KL) Akumulasi Saldo Laba (RE) Ekuitas (EK) Laba Bersih (LRB) Laba Bersih (LRB1) Modal Sendiri (MS) = (EK - LRB - ATDP) Pajak Penghasilan (PJ) Jumlah Pendapatan Usaha (JPU) Total Pendapatan (TP) Laba Kotor (LK) Biaya Bunga (BB) Capital Employed (CE) EBIT = (LRB + BB + PJ + PA)
AND
SIGNIFICANT
Corporate Performance Achievements 2010 2
2009 3
Deviasi (%) 4=(2-3)/3
21.132.645.354 23.083.838.153 166.600.407.455 249.712.055.376
46.663.758.092 26.759.068.642 149.989.768.920 250.015.354.429
(0,55) (0,14) 0,11 (0,00)
28.223.291.769 1.180.930.791.584 324.374.735.581 249.548.802.250 573.923.537.831
380.996.968 1.029.659.072.147 336.823.370.593 170.955.959.482 507.779.330.075
73,08 0,15 (0,04) 0,46 0,13
(74.662.680.205) 407.007.253.753 607.007.253.753 100.993.465.283 100.975.476.844
(86.808.016.164) 321.879.742.072 521.879.742.072 66.108.140.010 65.833.484.559
(0,14) 0,26 0,16 0,53 0,53
506.013.788.470 (33.504.122.082)
455.771.602.062 (24.424.196.690)
0,11 0,37
934.438.202.832 952.864.167.137 456.499.178.371 29.868.132.638 502.031.630.855
868.252.403.191 890.227.999.575 427.070.887.398 21.272.275.870 459.604.218.825
0,08 0,07 0,07 0,40 0,09
192.571.023.333
111.910.954.087
0,72
109
Descripitions 1 Cash and Cash Equivalent (CE) Accounts Receivable (AR) Inventories (IN) Current Assets (CA) Depreciation and Amortization (DA) Total Assets (TA) Current Liabilities (CL) Long-term Liabilities (LTL) Total Liabilities (TL) Net Working Capital (NWC) = (CA - CL) Retained Earnings (RE) Equity (EQ) Net Income (NI) Net Income (NI1) Equity (E) = (EQ - NI - ATDP) Income Tax (TA) Total Operating RevenueS (TOR) Total Revenue (TR) Gross Profit (GP) Interest Cost (IC) Capital Employed (CE) EBIT = (NI + IC + TA + DA)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
41. CAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAN RASIO KEUANGAN 41. CORPORATE PERFORMANCE AND SIGNIFICANT FINANCIAL RATIOS ACHIEVEMENT (continued) PENTING (lanjutan)
Rasio Keuangan Penting Uraian a Rasio Likuiditas Rasio Lancar (AL/KL) Rasio Cepat (KS + PU) / KL Rasio Kas (KS / KL) Rasio Leverage Rasio Kewajiban atas Aset (JK/JA) Rasio Kewajiban atas Ekuitas (JK/EK) Rasio Kwjbn Jk. Pjg atas Ekuitas (KJP/EK) Rasio Aktivitas Perputaran Persediaan (SD/JPU)
Key Financial Ratios Satuan/ Unit b
% % %
2010
2009
Deviasi
Descriptions
c
d
c=(c-d)/d
a
76,98 13,63 6,51
74,23 21,80 13,85
0,04 -0,37 -0,53
Liquidity Ratio Current Ratio (AL / KL) Quick Ratio (KS + PU) / KL Cash Ratio (KS / KL) Leverage Ratio
%
48,60
49,32
-0,01
%
94,55
97,30
-0,03
%
41,11
32,76
0,26
Debts to Assets Ratio (JK/JA) Debts to Equities Ratio (JK/EK) Long Term Debts to Equities Ratio (KJP/EK) Activity Ratio
kali
65,08
63,05
0,03
Rasio Perputaran Aset (TP/CE)
%
189,80
193,69
-0,02
Penagihan Rata2 (PU/JPU)x365
kali
9,02
11,25
0,20
%
19,96
14,44
0,38
%
38,36
24,35
0,58
%
48,85
49,19
-0,01
Profitability Ratio Return on Equity (LRB1/MS) Return on Invesment (EBIT + PA) / CE Gross Profit Margin (LK / JPU)
% %
10,60 16,31
7,43 10,87
0,43 0,50
Net Profit Margin (LRB / TP) Rasio EBITDA atas Aset
Rasio Profitabilitas Imbalan thd Ekuitas (LRB1/MS) Imbalan thd Investasi (EBIT + PA) / CE Marjin Laba Kotor atas Penjualan (LK / JPU) Marjin Laba Bersih atas Penjualan (LRB / TP) Rasio EBITDA atas Aset
Inventory Turn Over (SD/JPU) Total Assets Turn Over (TP/CE) Receivable Turn Over (PU/JPU)x365
Rasio Likuiditas adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Liquidity Ratio is a measure used to calculate the level of the company's ability to meet its short term obligations.
Rasio likuiditas PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) secara umum di atas tahun 2009, walaupun tidak signifikan namun kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2010 mengalami peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan cukup signifikan pada kewajiban jangka pendek antara lain hutang usaha, hutang pajak dan hutang antar badan hukum serta peningkatan cukup signifikan pada aset lancar antara lain persediaan dan biaya dibayar dimuka.
Liquidity ratio of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) is generally on top in 2009, although not significant, but the ability of the company to meet its short term obligations in 2010 have increased. This is influenced by a significant reduction in shortterm liabilities include accounts payable, taxes payable and intercompany loans legal entity and a significant increase in current assets such as inventories and prepaid expenses.
Namun untuk aset lancar yang tingkat likuiditasnya tinggi, terjadi penurunan dibanding tahun 2009. Hal ini dipengaruhi oleh penurunan pada kas dan setara kas serta piutang usaha pada tahun 2010.
But for the current assets of high liquidity levels, a decline compared to the year 2009. This is influenced by a decrease in cash and cash equivalents and trade receivables in 2010.
Rasio Leverage adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya apabila saat ini perusahaan dilikuidasi.
Leverage Ratio is a measure used to calculate the level of the company's ability to meet all current obligations if the company liquidated.
Tingkat kemampuan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) tahun 2010 dalam memenuhi kewajiban apabila dilakukan likuidasi pada saat ini mengalami penurunan dibanding tahun 2009, hal ini dipengaruhi oleh kenaikan cukup signifikan pada hutang bank pada tahun 2010.
Rate the ability of PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) in 2010 to meet the obligation, if done at the time of liquidation is lower than in 2009, it is influenced by a significant increase in bank debt in 2010.
110
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
41. CAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAN RASIO KEUANGAN 41. CORPORATE PERFORMANCE AND SIGNIFICANT FINANCIAL RATIOS ACHIEVEMENT (continued) PENTING (lanjutan) Rasio Aktivitas adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya.
Activity Ratio is a measure used to calculate the level of company effectiveness in utilizing all available resources in its control.
Dibandingkan dengan tahun 2009, rasio perputaran persediaan dan penagihan rata-rata piutang terjadi peningkatan, sedangkan rasio perputaran aset mengalami penurunan dari tahun lalu. Namun secara umum efektivitas perusahaan dalam kondisi yang cukup baik.
Compared with the year 2009, inventory turnover ratio and average receivables Collectibility increased, while the asset turnover ratio has decreased from last year. But in general the effectiveness of firms in a reasonable condition.
Rasio Profitabilitas atau rasio kemampulabaan perusahaan adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen yang akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan.
Profitability Ratio is a measure of corporate profitability that is used to calculate the net outcome of various policy and management decisions that will provide the final answer about the effectiveness of management in managing the company.
Dibandingkan dengan tahun 2009, Rasio Imbalan Ekuitas sebesar 19,96% terjadi kenaikan, begitu pula dengan Rasio Imbalan Investasi sebesar 38,36% terjadi kenaikan, Rasio Margin Laba Bersih atas total Pendapatan sebesar 10,60% terjadi kenaikan dan Rasio EBITDA atas Aset sebesar 16,31% diatas tahun lalu, sehingga secara umum ditinjau dari segi Profitabilitas tahun 2010 PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) adalah cukup baik.
Compared with the year 2009, the Return on Equity ratio amounted to 19.96% have to increases, so does the Return on Invesment ratio of 38,36% have to increases, Net Profit Margin Ratio of total revenue amounted to 10.60% and EBITDA to Assets of 16.31% above last year, so in general terms of profitability in 2010 PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) is pretty good.
42. REVIEW OF THE GOING CONCERN
42. KAJIAN ATAS KELANGSUNGAN USAHA Dari hasil analisis model indikator (Z-score model ) untuk menilai asumsi kelangsungan usaha perusahaan, sebagai berikut :
From the results of model analysis indicators (Z-score model) to assess the company's going concern assumption, as follows:
Z-score model dikembangkan dari kombinasi beberapa formula analisis rasio keuangan untuk perusahaan yang belum go-public oleh Edwards Altman dengan formula sebagai berikut :
Z-score model was developed from a combination of some formula of financial ratio analysis for companies that go public yet by Edwards Airman with the formula as follows:
ZScore
=
6,56 x Laba Sebelum Bunga & Pajak/ Earning Before Tax & Interest Jumlah Aset/ Total Assets
+
+
1,05 x Laba Sebelum Bunga & Pajak/ Earning Before Tax & Interest Jumlah Aset/ Total Assets
+
6,72 x Nilai Buku Ekuitas/ Equities Jumlah Kewajiban/ Total Liabilities
If calculated from earnings before tax, as follows:
Jika diperhitungkan dari laba sebelum pajak, sebagai berikut : 2010 Laba Sebelum Bunga dan Pajak Laba Sebelum Pajak Dikurangi : Pendapatan Bunga Ditambah : Beban Bunga Jumlah Aset Saldo Laba (Rugi) Saldo Ekuitas Jumlah Kewajiban
3,26 x Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earnings Jumlah Aset/ Total Assets
2009
164.073.774.411 134.497.587.365 (291.945.592) 29.868.132.638 1.180.930.791.584 407.007.253.753 607.007.253.753 573.923.537.831
111.384.325.959 90.532.336.700 (420.286.611) 21.272.275.870 1.029.659.072.147 321.879.742.072 521.879.742.072 507.779.330.075
Earning Before Tax and Interest Earning Before Tax Less : Interest Income Add : Interest Charges Total Assets Retained Earnings Equities Total Liabilities
Catatan :
Notes :
-LNDKDVLOQ\D=PHQJLQGLNDVLNDQSUHGLNVLSDLOLW -LNDKDVLOQ\D=PHQJLQGLNDVLNDQJUD\DUHD -LNDKDVLOQ\D=!PHQJLQGLNDVLNDQWLGDNSDLOLW
,IUHVXOW=LQGLFDWHVSUHGLFWLRQRIEDQNUXSWF\ ,IUHVXOW=LQGLFDWHVJUD\DUHD ,IUHVXOW=LQGLFDWHVQREDQNUXSWF\
111
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
42. REVIEW OF THE GOING CONCERN (continued)
42. KAJIAN ATAS KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) Untuk perhitungan Z-score tahun 2010 dapat diperoleh sebagai berikut : Z - Score
=
=
To calculate Z-Score of the year 2010 can be obtained as follows:
6,56
164.073.774.411 x 1.180.930.791.584
+
1,05
x
164.073.774.411 573.923.537.831
+
1.076.323.960.136 1.180.930.791.584
=
0,91
=
9,44
+
1,12
6,27
0,30
=
=
607.007.253.753 573.923.537.831
While calculate Z-score of the year 2009 can be obtained as follows:
6,56
111.384.325.959 x 1.029.659.072.147
+
1,05
111.384.325.959 x 1.029.659.072.147
+
3,26 6,27
x 321.879.742.072 1.029.659.072.147 x
+
1.049.327.959.155 1.029.659.072.147
116.953.542.257 507.779.330.075
+
3.507.031.866.724 507.779.330.075
0,71
=
8,87
+
1,02
+
0,23
+
6,91
+
Dengan demikian, Z-score tahun 2010 dan 2009, masing-masing diperoleh angka akhir sebagai berikut :
+
521.879.742.072 507.779.330.075
730.681.178.291 1.029.659.072.147
=
+
+ 7,1
Sedangkan perhitungan Z-score tahun 2009 diperoleh sebagai berikut : Z - Score
+
4.079.088.745.218 573.923.537.831
+ +
x
1.326.843.647.234 1.180.930.791.584
+
172.277.463.132 573.923.537.831
407.007.253.753 x 1.180.930.791.584
3,26
Thus, the Z-score years 2010 and 2009, respectively obtained by the final digits as follows:
Z - Score 2010
2009
9,44
8,87
Dari hasil perhitungan Z-score model tahun 2010 diperoleh score nilai sebesar 9,44 sesuai hipotesis dinyatakan bahwa apabila hasilnya Z > 2,90, maka diprediksi perusahaan dalam kondisi tidak pailit. Dibandingkan dengan nilai Z-score tahun 2009 sebesar 8,87 maka untuk tahun 2010 terjadi peningkatan sebesar 0,57 diatas tahun lalu, maka going concern/ kelangsungan hidupnya masih terjaga dalam kondisi yang baik.
From the calculation of Z-score model year 2010 was obtained score value of 9,44 according to the hypothesis stated that if the result is Z > 2,90, the company predicted in case of no bankruptcy. Compared with Z-score value in 2009 amounted to 8,87 for the year 2009 then a increase of 0,57 above the previous year, the going concern (continuity of life) is still maintained in good condition.
Adapun faktor yang dominan dari kenaikan perhitungan Z-score tahun 2010 adalah disebabkan terjadinya kenaikan laba-rugi sebelum bunga dan pajak dengan jumlah yang signifikan dari sebesar Rp 111.384.325.959 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp 164.073.774.411 pada tahun 2010. Hal tersebut disebabkan akibat:
The dominant factor of the increase in the calculation of Z-score in 2010 was due to the increase of income before interest and taxes by a significant amount of Rp111,384,325,959 in 2009 to Rp164,073,774,411 in 2010. This is caused due to:
a.
a.
Increased Revenues from Sales of Plantation Enterprises and Other Sales for Rp868,252,403,191 in 2009 to Rp934,438,202,832 in 2010,
b.
The increase of total bank loans in 2009 Rp521.879.742.072 to Rp607.007.253.753 in 2010;
c.
Increasing the amount of liabilities from the balance of LongTerm Liabilities and Current Liabilities of Rp507,779,330,075 in 2009 amounting to Rp573,923,537,831 in 2010.
b.
c.
Meningkatnya Pendapatan dari Penjualan Usaha Perkebunan dan Penjualan Usaha Lainya dari sebesar Rp868.252.403.191 pada tahun 2009 menjadi Rp934.438.202.832 pada tahun 2010, Meningkatnya total hutang bank dari Rp521.879.742.072 pada tahun 2009 menjadi Rp607.007.253.753 pada tahun 2010; Meningkatnya jumlah kewajiban dari jumlah saldo Kewajiban Jangka Panjang dan Kewajiban Jangka Pendek dari sebesar Rp507.779.330.075 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp 573.923.537.831 pada tahun 2010.
112
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS For the Year Ended December 31, 2010 (With Comparative Balance for the Year Ended December 31, 2009) (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010 (Dengan Perbandingan Angka untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009) (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
43. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA
43. SUBSEQUENT EVENT TRANSACTIONS
Tidak ada peristiwa setelah tanggal neraca yang berpengaruh kepada penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca.
44. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
There are no significant events after balance sheet date that affect the presentation of financial statements at that date.
44. MANAGEMENT RESPONSIBILITIES
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 11 April 2011.
113
Company management is responsible for the preparation of financial statements that were completed on 11 April 2011.
LAMPIRAN ATTACHMENT
Lampiran / Appendix - 1
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
DETAILS OF OTHER TRADE RECEIVABLES
RINCIAN PIUTANG USAHA LAIN-LAIN Per 31 Desember 2010
As of December 31, 2010
(Dengan Perbandingan Angka Per 31 Desember 2009)
(With Comparative Balance as of December 31, 2009)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
URAIAN CV Mitra Makmur PT Rimba SM CV Suryo Tea Master UD Gading Mas ekspor PT Bumi Karya Ekspor PT Walibi Jadi Mekar Ekspor Bintang Jaya Makmur PT Sumber Mas Indah Padakersa PT Asal Jaya CV Prima Mandiri PT Bintang T.S PT Mulyosari P Seyong International PT Antar lintas Nusantara CV catur Jaya Utama Piutang penjualan lokal kebun Jumlah
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Des 2010 /
31 Des 2009 /
Dec 31, 2010
Dec 31, 2009
4.409.090 2.987.180 1.547.943 300.000 169.795 59.150 54.750 45.000 -
5.712.250 16.753.996 18.389.972 186.000 42.096.000 120.611.400 5.588.300 1.408.660 44.838 69.413 498.200 34.901.166 101.000 51.414.340
9.572.908
297.775.535
DESCRIPTION CV Mitra Makmur PT Rimba SM CV Suryo Tea Master UD Gading Mas Ekspor PT Bumi Karya Ekspor PT Walibi Jadi Mekar Ekspor Bintang Jaya Makmur PT Sumber Mas Indah Padakersa PT Asal Jaya CV Prima Mandiri PT Bintang T.S PT Mulyosari P Seyong International PT Antar lintas Nusantara CV catur Jaya Utama Piutang penjualan lokal kebun Total
Lampiran / Annex - 2
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) DETAILS OF TRADE PAYABLE - OTHERS
RINCIAN HUTANG USAHA - LAIN-LAIN Per 31 Desember 2010
As of December 31, 2010
(Dengan Perbandingan Angka Per 31 Desember 2009)
(With Comparative Balance as of December 31, 2009)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
URAIAN Hutang Niaga Kebun dan RS Hutang Niaga KTU CV. Mitra Mandiri Hutang Niaga Kebun Malangsari CV Karya Baru PT Prambanan Kencana Surveyor Indonesia PT Putra Jaya Tunggal Sejati CV Puncak Prima CV Citra Nusantara CV Jatibaik Inti Prima CV Barokah Jaya IR. H. Slamet Sulaiman PT Sarana Strategi Indonesia PT Sucofindo CV Fajar Elektronik PT Mita Putra Mandiri PT Putra Kencana A.T Lain-lain PT Tritama Eka Mandiri CV Tri Putra Mandiri CV Surya Kencana PT Inosco CV Varuna Tirta Perkasa PT Dutakom UD Pujiarso CV Dafa Teknik PT Calmic Indonesia PT Inja Perkasa Tama CV Indo Teknik PT Asuransi Puri Asih PT Asuransi Jiwa Sraya PT Saver Mulia CV Bayuata Print PT Astra International PT UPS Cardig International PT Indositra Utama PT Indocare Pasific PT Kerta Gaya Pusaka PT Apotik Kimia Farma Jumlah
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Des 2010 /
31 Des 2009 /
Dec 31, 2010
Dec 31, 2009
3.477.747.377 421.439.843 174.000.000 162.564.200 105.985.500 102.555.000 93.794.000 65.837.000 52.481.000 48.051.818 44.635.000 33.999.080 24.000.000 22.674.545 20.457.825 10.595.455 6.455.000 1.500.000 -
3.694.663.914 291.500.039 7.645.250 180.970.800 77.727.272 40.834.643 18.451.359 1.776.280.806 149.906.025 132.120.052 63.291.000 54.690.203 37.175.913 35.298.000 18.351.420 9.945.000 7.825.000 7.660.430 4.910.000 4.200.000 4.006.000 3.886.814 3.281.818 3.033.155 2.507.633 2.100.000 1.575.000 276.800 15.273
4.868.772.643
6.634.129.619
DESCRIPTION
Hospital and Trade Payables Estate KTU Trade Payables CV. Mitra Mandiri Malangsari Estate Trade Payables CV Karya Baru PT Prambanan Kencana Surveyor Indonesia PT Putra Jaya Tunggal Sejati CV Puncak Prima CV Citra Nusantara CV Jatibaik Inti Prima CV Barokah Jaya IR. H. Slamet Sulaiman PT Sarana Strategi Indonesia PT Sucofindo CV Fajar Elektronik PT Mita Putra Mandiri PT Putra Kencana A.T Others PT Tritama Eka Mandiri CV Tri Putra Mandiri CV Surya Kencana PT Inosco CV Varuna Tirta Perkasa PT Dutakom UD Pujiarso CV Dafa Teknik PT Calmic Indonesia PT Inja Perkasa Tama CV Indo Teknik PT Asuransi Puri Asih PT Asuransi Jiwa Sraya PT Saver Mulia CV Bayuata Print PT Astra International PT UPS Cardig International PT Indositra Utama PT Indocare Pasific PT Kerta Gaya Pusaka PT Apotik Kimia Farma Total
Lampiran / Appendix - 3
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)
PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) RINCIAN UANG MUKA PENJUALAN LOKAL LAIN-LAIN
DETAILS OF ADVANCES TO OTHER LOCAL SALES
Per 31 Desember 2010
As of December 31, 2010
(Dengan Perbandingan Angka Per 31 Desember 2009)
(With Comparative Balance as of December 31, 2009)
(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)
URAIAN
PT Muroco PT Tjakrindo Mas PT Integra Indocabinet Uang Panjar Pembeli UD Lentera Uang Muka Penjualan Malangsari TOKO Sidomulyo Kayu D.S.N (Sengon) Yuosuf Akbani UD Karimata CV Kayu multiguna UD Karomah UD Pelangi KOKAD Gunung Gambir UD Tyas UD Jaya Abadi PT Gemilang GMA PT Aneka Rimba Indonesia PT Tritama Eka Mandiri UD Gading Mas CV Catur Jaya Utama Indoma CV Varuna Sakti PT Haldin Pacific semesta (Kayu) Uang muka Penjualan CV Kayu mas PT Karya sarana Usaha PT Banua lima Sejurus PT Mirai Alam S Jumlah
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)
31 Des 2010 /
31 Des 2009 /
Dec 31, 2010
Dec 31, 2009
209.843.420 129.026.271 83.046.890 70.362.635 57.237.500 44.859.552 37.890.250 36.711.685 17.122.487 16.500.000 16.249.550 15.200.000 12.910.300 12.121.000 11.300.000 5.816.500 2.150.500 1.358.690 1.007.000 169.795 47.273 4.032 -
171.430.450 10.756.823 97.363.358 154.340.000 14.349.451 194.492.000 16.125.000 161.511.650 854.300 9.500.000 49.749.000 20.000.000 15.555.000 8.134.000 3.000.000 756.000 10.000
780.935.330
927.927.032
DESCRIPTION
PT Muroco PT Tjakrindo Mas PT Integra Indocabinet Down Payment of Buyers UD Lentera Sales Advance of Malangsari TOKO Sidomulyo Kayu D.S.N (Sengon) Yuosuf Akbani UD Karimata CV Kayu multiguna UD Karomah UD Pelangi KOKAD Gunung Gambir UD Tyas UD Jaya Abadi PT Gemilang GMA PT Aneka Rimba Indonesia PT Tritama Eka Mandiri UD Gading Mas CV Catur Jaya Utama Indoma CV Varuna Sakti PT Haldin Pacific semesta (Kayu) Sales Advance CV Kayu mas PT Karya sarana Usaha PT Banua lima Sejurus PT Mirai Alam S Total