progres
Visi: ”Menjadi Bank Umum pilihan masyarakat yang sehat dan berkembang, serta fokus pada Retail Banking”.
4
Visi dan Misi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Misi: ”Meningkatkan bisnis Bank melalui optimalisasi pasar retail banking dan memberikan pelayanan terbaik kepada stakeholders untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dan karyawan”.
Visi dan Misi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
5
Profil Bank Ganesha Bank Ganesha bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik, sejalan dengan Visi Bank Ganesha untuk ”Menjadi Bank Umum pilihan masyarakat yang sehat dan berkembang, serta fokus pada retail banking”.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Sejarah Bank Ganesha didirikan dengan akta No. 47 tanggal 15 Mei 1990 dari notaris Esther Daniar Iskandar S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 tanggal 30 Agustus 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992, Tambahan No. 5296. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta No. 97 tanggal 24 Juni 2008 dari Fenny Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-46402.AH.01.02. Th 2008 tanggal 31 Juli 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 26 Agustus 2008, Tambahan No. 16117.
Bank Ganesha berkantor pusat di Jakarta dan memiliki 7 kantor cabang, 7 kantor cabang pembantu dan 3 kantor kas yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Semarang dan Surabaya. Selain itu Bank Ganesha juga telah memiliki 21 buah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) Bank Ganesha yang terhubung dengan jaringan ATM Bersama. Kantor pusat Bank Ganesha beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 454 karyawan untuk tahun 2014. Bank mendapat izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 28/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Presiden Komisaris
Abdul Salam
Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Sudarto
Komisaris Independen
Wasito Pramono
Dewan Direksi Presiden Direktur
-
Wakil Presiden Direktur
Hendri Wirja Kusuma
Direktur Bisnis
Dennis Kusuma Halim
Direktur Kepatuhan
Sugiarto Surjadi
Susunan pengurus perseroan yang terakhir dimuat dalam Akta Berita Acara Rapat PT Bank Ganesha Nomor: 5, tanggal 3 November 2014, dibuat dihadapan Hilda Julistiawaty, SH., Notaris di Jakarta, yang penerimaan pemberitahuan
perubahan data perseroannya telah dilaporkan ke Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39666.40.22.2014 tanggal 6 November 2014.
Profil Bank Ganesha - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
7
PICTURE
Rincian Kepemilikan Saham Komposisi pemegang saham terakhir PT Bank Ganesha per Desember 2014, sesuai dengan RUPS yang terakhir dimuat dalam Akta Berita Acara No. 100 tanggal 28 Juli 2011 oleh Notaris Hannywati Susunan Pemegang Saham
Lembar
PT Bintang Tunggal Gemilang
381.266.000
Rp190.633 Juta
54.22%
PT Equity Development Investment Tbk
209.952.000
Rp104.976 Juta
29.85%
112.000.000
Rp56.000 Juta
15.93%
703.218.000
Rp351.609 Juta
100%
Tan Enk Ee Total Modal Disetor
8
Gunawan, SH. adalah sebagai berikut: - Modal Dasar Rp425.000 Juta - Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Rp351.609 Juta
Profil Bank Ganesha - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Rp
%
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Kantor Pusat PT Bank Ganesha Jl. Hayam Wuruk No. 28, Jakarta 10120 Tel. (+62-21) 385 5345, 385 5888; Fax. (+62-21) 345 4880 Website: www.bankganesha.co.id
Struktur Pemegang Saham Pinnacle Asia Diversified Fund
100% Susilawati
Benny Gozali
65,22%
Equity Global International Ltd
34,78% PT Bintang Tunggal Gemilang 54,22%
Masyarakat
81,43%
Mr. Tan Enk Ee 15,93%
18,57%
PT Equity Development Investment Tbk 29,85%
PT BANK GANESHA
Profil Bank Ganesha - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
9
Ikhtisar Data Keuangan
Neraca
Dalam Jutaan Rp Tahun Buku
2010
2011
2012
2013
2014
Penempatan pada BI dan Bank lain
272,534
425,434
289,383
218,236
286,812
Kredit yang diberikan
838,103
1,070,227
1,195,847
1,270,553
1,216,944
Surat berharga
213,985
149,628
260,108
196,689
329,436
Aset Produktif
1,324,622
1,645,289
1,745,338
1,685,478
1,833,192
Total Aset
1,502,806
1,839,778
1,982,750
1,991,762
2,135,757
Dana Pihak Ketiga
1,316,290
1,605,188
1,667,774
1,603,746
1,789,839
Jumlah Kewajiban
1,352,760
1,655,838
1,789,946
1,785,109
1,926,024
150,046
183,940
192,804
206,653
209,733
Jumlah Ekuitas Laporan Laba Rugi Komprehensif Tahun Buku Pendapatan Bunga dan Provisi
Dalam Jutaan Rp 2010
2011
2012
2013
2014
141,331
147,510
172,643
178,621
185,697
76,674
81,859
84,432
83,066
104,308
64,657
65,651
88,211
95,555
81,389
22,701
15,111
14,379
16,770
16,586
Beban Personalia
34,916
45,525
54,473
55,568
55,193
Beban Administrasi dan Umum
19,897
21,115
23,451
26,314
25,003
7,202
7,320
9,844
11,217
10,039
62,015
73,960
87,768
93,099
90,235
1,696
305
3,799
377
3,290
352
5,621
925
(225)
(329)
Laba Rugi Sebelum Pajak
23,999
12,118
11,948
18,624
4,121
Laba Rugi Setelah Pajak
17,810
8,894
8,863
13,850
2,982
Beban Bunga Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya
Beban Lainnya Total Beban Operasional Lainnya Beban (Pend) Penyisihan Penghapusan Aktiva Pendapatan (Beban) Non Operasional
10
Ikhtisar Data Keuangan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Tahun Buku Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / CAR
2010
2011
2012
2013
2014
15.96%
15.29%
13.67%
13.81%
14.18%
Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif
1.10%
0.80%
1.37%
2.29%
3.23%
Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif
1.04%
0.83%
1.42%
1.67%
2.89%
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif
1.05%
0.93%
0.79%
0.71%
0.37%
Rasio Kredit Bermasalah / NPL Gross
1.40%
1.05%
1.95%
2.33%
4.55%
Rasio Kredit Bermasalah / NPL Netto
0.81%
0.79%
0.95%
1.46%
4.16%
Rasio Laba Bersih Terhadap Asset / ROA
1.71%
0.78%
0.65%
0.99%
0.21%
Rasio Laba Bersih Terhadap Modal Sendiri / ROE
13.66%
5.74%
5.16%
7.85%
1.62%
Margin Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Aktiva Produktif / NIM
5.13%
4.86%
5.48%
5.97%
4.89%
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional / BOPO
86.64%
96.34%
94.36%
90.82%
97.82%
Rasio Kredit Yang Diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga/ LDR
62.79%
65.59%
68.92%
72.88%
62.03%
Persentase Pelanggaran BMPK
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
Persentase Pelampauan BMPK
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
0.00%
GWM Rupiah
8.69%
9.18%
8.68%
8.65%
10.17%
GWM Valas
1.59%
8.50%
8.05%
30.79%
10.44%
Posisi Devisa Netto / PDN
0.39%
1.09%
4.08%
0.53%
2.67%
Cost Of Funds
Per 31 Desember 2014 Cost of Funds
2010
2011
2012
2013
2014
Rupiah
6.69%
6.11%
5.70%
5.16%
7.10%
Valas
1.66%
0.78%
0.74%
0.46%
0.52%
Ikhtisar Data Keuangan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
11
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Rasio Keuangan
Rangkaian Peristiwa
13 Feb 2014 Bank Ganesha, yang diwakili oleh Presiden Direktur, Bpk. Abdul Salam, dan Wakil Presiden Direktur, Bpk. Hendri Wirja Kusuma, mengikuti acara penandatangan nota kesepahaman yang dihadiri oleh 38 Bank, Kamis, 13 Februari 2014, di Bank Indonesia, Jakarta. Dalam sambutannya, Dewan Gubernur Bank Indonesia, Bpk. Agus Martowardojo menyampaikan bahwa ini merupakan kelanjutan dari Mini MRA yang sudah dirintis oleh 8 Bank pionir pada 18 Desember 2013 lalu. Kerjasama ini diharapkan dapat mempercepat pendalaman pasar uang rupiah.
12
13 Feb 2014
07 Mei 2014
Sebagai bentuk apresiasi kepada para nasabahnya, Bank Ganesha mengadakan penarikan undian program periode Agustus 2013 – Januari 2014 pada tanggal 13 Februari 2014 yang bertempat di Kantor Pusat Bank Ganesha. Hadir dalam acara tersebut pejabat dari Kementrian Sosial RI, Dinas Sosial DKI Jakarta, Notaris dan Kepolisian setempat. Adapun hadiah yang diundi terdiri dari 1 buah mobil jenis Toyota Kijang Innova, dan 10 buah motor jenis Honda Beat. Sedangkan hadiahlainnya terdiri atas 15 buah Televisi LED Samsung 32”, 25 buah handphone jenis Blackberry Davis 9220, dan rekening TabunganKu Bank Ganesha untuk 50 orang pemenang @ Rp 1.000.000,-.
Pada tanggal 7 Mei 2014, Bank Ganesha mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan agenda perubahan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Presiden Komisaris Bank Ganesha, Bp. Mukhlis Rasyid mengundurkan diri dan digantikan oleh Bp. Abdul Salam yang sebelumnya menjabat sebagai Presiden Direktur. Dalam RUPSLB tersebut juga mengangkat Presiden Direktur Bank Ganesha yang baru yang dijabat oleh Bp. Randy Pangalila.
30 Apr 2014 Pada tanggal 30 April 2014, Bank Ganesha berusia ke-22 tahun. Perayaan ini diperingati secara serempak di Kantor Pusat dan Kantor Cabang/Capem masing-masing. Tampak acara seremonial digelar dengan sangat sederhana untuk mengenang Bank Ganesha yang telah berdiri selama 22 tahun dan telah melewati berbagai konsidi yang menerpa industri perbankan, sehingga menjadi yang sangat berharga dan menjadi bukti Bank Ganesha bisa bertahan dan tetap eksis. Acara dilanjutkan dengan ramah tamah bersama untuk menciptakan kekompakan dan keakraban di kalangan karyawan.
14 Ags 2014
15-16 Jun 2014
Dalam rangka menarik minat masyarakat dan kebutuhan masyarakat akan produk tabungan yang memberikan nilai tambah dan kenyamanan bertransaksi, pada tanggal 14 Agustus 2014, bersamaan dengan seremonial Grand Opening relokasi Kantor Kas Bank Ganesha – Gajah Tunggal, Tangerang, Presiden Direktur (CEO) Bank Ganesha, Randy Pangalila, meresmikan peluncuran produk Tabungan Ganesha 18. Tabungan Ganesha 18 merupakan salah satu produk unggulan Bank Ganesha yang memberikan 18 kelebihan, diantaranya berbagai fitur menarik dan hadiah langsung.
Pada tanggal 18 Juni 2014, Bank Ganesha ikut berpartisipasi sebagai sponsorship dalam acara Graduation IFI School, Surabaya. Dalam acara tersebut, juga diadakan berbagai perlombaan yang diikuti oleh para siswa IFI School, sekaligus acara gathering bagi para orang tua murid dengan pihak sekolah IFI School.
Rangkaian Peristiwa - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
15-16 Jun 2014 Bank Ganesha mengadakan employee gathering untuk seluruh jajaran manajemen dan karyawan Bank Ganesha di wilayah Jakarta dan Tangerang. Employee gathering dengan tema ”One Team, One Spirit, One Goal” diselenggarakan pada tanggal 15 – 16 Juni 2014 di Pulau Ayer, Kepulauan Seribu. Acara yang dibawakan oleh tim dari PESONA mengajak kepada seluruh peserta untuk membangun team work yang kuat dengan membuat rakit raksasa dan berlayar mengarungi laut menuju suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam acara tersebut juga diadakan pelepasan lampion ke udara sebagai simbol pengharapan dan penandatanganan komitmen seluruh karyawan Bank Ganesha untuk membangun satu tim yang kuat.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
30 Sep 2014
12 Sep 2014 Sebagai bentuk apresiasi kepada para nasabahnya, Bank Ganesha kembali mengadakan penarikan undian program periode Maret – Agustus 2014 pada tanggal 12 September 2014 yang bertempat di Kantor Pusat Bank Ganesha. Hadir dalam acara tersebut pejabat dari Kementrian Sosial RI, Dinas Sosial DKI Jakarta, Notaris dan Kepolisian setempat. Adapun hadiah yang diundi terdiri dari 1 buah mobil jenis Toyota Avanza Veloz, 3 buah motor jenis Honda CBR 150R, 10 buah motor jenis Honda Beat, dan 20 buah sepeda jenis Polygon Urbano 3.0
Bank Ganesha secara simbolis melakukan penyerahan hadiah utama berupa 1 unit mobil Toyota Avanza Veloz kepada pemenang program Undian Berhadiah Periode periode Maret – Agustus 2014, yang telah diundi pada tanggal 12 September 2014 yang bertempat di Kantor Pusat Bank Ganesha.
07 Nov 2014 Pada tanggal 7 November 2014, Bank Ganesha mengadakan acara pelepasan kepada Presiden Direktur Bank Ganesha, Bp. Randy Pangalila yang efektif mengundurkan diri pada tanggal 3 November 2014. Pada acara tersebut, dilakukan diskusi dan interaksi antara Direksi dengan seluruh karyawan tetang kesan dan pesan dari Bp. Randy Pangalila. Acara ditutup dengan dengan pemberian kenang-kenangan kepada Bp. Randy Pangalila dan dilanjutkan dengan ramah tamah.
22 Nov 2014
13 Nov 2014 Bank Ganesha bekerja sama dengan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan kegiatan donor darah bagi karyawannya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 November 2014 di Graha Ganesha, Jl. Hayam Wuruk No. 28 yang diikuti oleh karyawan Bank Ganesha dan karyawan perusahaan lain yang berada satu gedung di Graha Ganesha. Kegiatan donor darah tersebut juga merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Ganesha. Melalui kegiatan donor darah tersebut, diharapkan Bank Ganesha dapat membantu sesama yang membutuhkan pertolongan darah dan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kemanusiaan.
Untuk mempererat kerjasama yang positif diantara unit sekolah di sekolah Santa Katarina, Bank Ganesha turut serta mendukung acara kegiatan Hari Ulang Tahun Sekolah Santa Katarina sekaligus Pesta Nama. Kegiatan yang diisi dengan kegiatan jalan sehat, pentas seni, bazaar dan open house dilaksanakan setiap tahun sebagai peristiwa penting bagi Unit Santa Katarina. Dalam kesempatan tersebut, Bank Ganesha memberikan sponshorship berupa 6 (Enam) Tabungan Pelajar untuk siswa/siswi Sekolah Katarina.
20-21 Des 2014 Bank Ganesha turut berpartisipasi pada kegiatan Pasar Keuangan Rakyat di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta pada 20-21 Desember 2014. Kegiatan tersebut diikuti oleh 244 LJK dari berbagai sektor industri keuangan yaitu perbankan, pasar modal, perasuransian, pembiayaan, dana pensiun, dan pergadaian. Penyelenggaraan Pasar Keuangan Rakyat ditujukan untuk mensosialiasikan berbagai produk keuangan mikro yang dimiliki LJK kepada masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan khususnya di daerah Jabodetabek. Berbagai kegiatan pada Pasar Keuangan Rakyat antara lain adalah penyelenggaraan transaksi Layanan Keuangan Mikro, edukasi keuangan, serta pemberian insentif seperti diskon pembelian produk dan jasa keuangan mikro bagi masyarakat.
Rangkaian Peristiwa - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
13
Sambutan Dewan Komisaris Abdul Salam Presiden Komisaris Bank Ganesha
Para pemangku kepentingan yang terhormat, Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk melaporkan pertumbuhan kinerja Bank Ganesha sepanjang tahun 2014 kepada para pemangku kepentingan yang kami hormati. Perekonomian Indonesia di tahun 2014 cukup menantang bagi Indonesia, dimana realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014 hanya mencapai 5,1%, lebih rendah daripada target pertumbuhan ekonomi APBNP 2014 sebesar 5,5%. Meskipun kondisi ekonomi makro Indonesia agak melambat kinerja Bank di tahun 2014 masih menunjukkan pertumbuhan aset menjadi Rp 2.135,76 milyar meningkat sekitar 7,23% dibandingkan tahun 2013. Pertumbuhan kredit menurun 4,22% menjadi Rp 1.216,94 milyar, sedangkan Dana Pihak Ketiga menjadi Rp 1.789,84 milyar, meningkat 11,60%. Sepanjang tahun 2014 yang lalu, pengembangan usaha Bank terus dilakukan dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian
14
Sambutan Dewan Komisaris - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
(prudential banking). Hal tersebut memberi keyakinan kepada kami bahwa Bank akan tetap tumbuh dan berkembang secara wajar. Meskipun kondisi perekonomian tahun 2014 cukup sulit, Komisaris dan Direksi menjaga komitmen untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham, keberlangsungan bisnis dalam jangka panjang, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Nasional. Selama tahun 2014 pula, Dewan Komisaris juga aktif melakukan pemantuan dan pengawasan melalui evaluasi secara berkala atas kinerja Bank, dan memberikan advis yang sesuai. Kami percaya manajemen Bank telah berupaya secara maksimal guna mewujudkan harapan dari pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan demikian, di masa mendatang pertumbuhan Bank menjadi optimal dan tetap menjadi Bank yang sehat, pada aspek penerapan tata kelola (governance), manajemen risiko (risk profile), rentabilitas (earning) dan permodalan (capital). Dalam kerangka tersebut, Dewan Komisaris telah dan akan terus meningkatkan pengawasan
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
“ Bank Ganesha senatiasa berkomitmen untuk menerapkan praktek tata kelola perusahaan yang baik dalam mencapai target pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan.”
sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola dan manajemen risiko untuk menciptakan budaya risiko, budaya kepatuhan, dan budaya pengendalian internal yang lebih baik lagi. Pengawasan Dewan Komisaris terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi juga dilaksanakan sesuai sesuai ketentuan melalui Rapat Dewan Komisaris dan Direksi yang dilaksanakan setiap bulan. Dewan Komisaris juga memberikan perhatian serius dalam mendorong manajemen untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkesinambungan, sebagaimana tertuang dalam arah kebijakan Bank, diantaranya: a. Perbaikan Kinerja Keuangan b. Pembenahan Organisasi dan SDM c. Pembenahan Delivery channel Sejalan dengan pertumbuhan Bank, Dewan Komisaris terus menjaga agar penerapan tata kelola perusahaan terlaksana dan berfungsi dengan baik pada aspek struktur, proses dan hasil. Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya
juga dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang membantu perkembangan Bank Ganesha sesuai tujuan yang telah ditetapkan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain daripada itu dalam rangka mewujudkan perusahaan yang sehat dan membangun reputasi, Bank melaksanakan berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) yang telah dilakukan rutin dan intens seperti donor darah, sumbangan keagamaan, sumbangan olah raga, sponsorship dan kegiatan sosial lainnya. Pada tanggal tahun 2014, susunan Dewan Komisaris telah mengalami perubahan. Rapat Umum Pemenang Saham (RUPS) telah menunjuk saya sebagai Presiden Komisaris untuk menggantikan Presiden Komisaris Bank Ganesha sebelumnya, Bpk. Mukhlis Rasyid yang mengundurkan diri dari jabatannya. Kami ucapkan terima kasih kepada Bpk. Mukhlis Rasyid atas segala kinerja yang telah diberikan untuk
Sambutan Dewan Komisaris - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
15
kemajuan Bank Ganesha selama menjabat sebagai Presiden Komisaris Bank Ganesha. Tentunya kepercayaan yang diberikan ini merupakan suatu amanah dan menjadi sebuah tanggung jawab yang besar dan tantangan tersendiri bagi saya untuk membuat Bank Ganesha menjadi lebih baik di masa mendatang. Meskipun perekonomian Indonesia di tahun 2015 diprediksi akan lebih kondusif, namun Dewan Komisaris akan tetap menghimbau kepada jajaran manajemen Bank Ganesha untuk tetap menjaga likuiditas dan penyaluran kredit agar dilakukan berdasarkan prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan dinamika perkembangan pasar, ekonomi makro dan arahan dari pengawas Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, saya sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Direksi atas kinerja terbaiknya sepanjang tahun 2014. Juga, saya sampaikan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, mitra bisnis, dan seluruh karyawan atas kerja keras, kepercayaan, dan dukungan sepanjang tahun 2014. Saya yakin segala kerja keras yang telah kita lakukan akan membuat Bank Ganesha terus tumbuh dan berkembang, serta memberikan dampak positif di masa mendatang bagi seluruh pemangku kepentingan.
Abdul Salam Presiden Komisaris
16
Sambutan Dewan Komisaris - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Selama tahun 2014 , Dewan Komisaris aktif melakukan pengawasan melalui evaluasi secara berkala atas kinerja Bank, dan memberikan advis yang sesuai. Dewan Komisaris menilai bahwa Direksi telah melakukan upaya maksimal untuk mewujudkan harapan dari semua pemangku kepentingan.
Sambutan Direksi Hendri Wirja Kusuma Wakil Presiden Direktur
Para pemangku kepentingan yang terhormat, Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan Kuasa-Nya, Bank Ganesha telah melewati tahun 2014 yang sangat menantang dengan baik. Pada kesempatan kali ini perkenankan saya untuk memaparkan sekilas kinerja Bank Ganesha sepanjang tahun 2014. Kinerja Usaha Pada tahun 2014, aset Bank Ganesha meningkat sebesar Rp 143,99 milyar atau naik 7,23% menjadi sebesar Rp 2.135,76 milyar, dibandingkan dengan aset di 2013 yang sebesar Rp 1.991,76 milyar. Pemberian kredit menurun sebesar Rp 53,61 milyar atau turun 4,22% menjadi sebesar Rp 1.216,94 milyar di 2014 dibandingkan dengan posisi kredit di 2013 yang sebesar Rp 1.270,55 milyar. Sedangkan Dana Pihak Ketiga mengalami pertumbuhan sebesar Rp 186,1 milyar atau naik 11,60% menjadi sebesar Rp 1.789,84 milyar di 2014 dibandingkan di 2013 sebesar Rp 1.603,75 milyar.
18
Sambutan Direksi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Untuk menunjang komposisi dana murah pada Dana Pihak Ketiga Bank Ganesha, maka Bank Ganesha tetap menyelenggarakan undian berhadiah pada produk Tabungan yang telah berjalan sejak tahun 2012. Dengan total hadiah sekitar Rp 1 milyar selama setahun, Bank Ganesha telah menyelenggarakan enam kali periode program undian berhadiah yang diundi dua kali dalam setahun. Program undian berhadiah ini juga tetap berlanjut di tahun 2014 sebagai salah satu upaya untuk menghimpun dana murah. Selain itu, di tahun 2014 Bank Ganesha juga meluncurkan Tabungan Ganesha 18, yakni Tabungan yang memberikan banyak manfaat dan hadiah-hadiah menarik. Perkembangan Perekonomian dan Target Pasar Tahun 2014 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia yang ditandai dengan melonjaknya harga BBM subsidi di akhir tahun 2014 yang membuat meningkatnya angka inflasi yang mencapai 8,4%, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar hingga
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
mencapai Rp 13.000/USD. Secara umum, di tahun 2014 juga ditandai dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,1%. Pertumbuhan ini cenderung menurun bila dibandingkan tahun lalu di tahun 2013 sebesar 5,78%, namun pertumbuhan tersebut masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan negara-negara di ASEAN yang diperkirakan rata-rata hanya berkisar di sekitar 4%. Sepanjang tahun 2014, arah strategi bisnis yang telah dijalankan Bank Ganesha adalah fokus kepada bisnis retail yang tertuju kepada UKM dan konsumer. Pencapaian kinerja Bank Ganesha sepanjang tahun 2014 tidak terlepas dari dukungan seluruh insan yang menjadi bagian terpenting dalam perjalanan Bank Ganesha. Pencapaian tersebut tentunya tidak membuat Bank Ganesha berpuas diri atas apa yang telah dicapainya, melainkan tetap termotivasi untuk menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang. Bank Ganesha akan selalu bersinergi untuk kemajuan pertumbuhan yang baik bagi perusahaan, nasabah, mitra, relasi, dan pihak-pihak lainnya
yang terkait dengan Bank Ganesha. Oleh sebab itu Bank Ganesha tetap berupaya mencapai visinya untuk Menjadi Bank Umum Pilihan Masyarakat yang Sehat dan Berkembang, serta fokus pada Retail Banking. Langkah-langkah Strategis Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank Ganesha telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk mencapai misinya, diantaranya: a. Perbaikan Kinerja Keuangan 1) Menurunkan tingkat kredit bermasalah dan penjualan AYDA. 2) Meningkatkan pertumbuhan kredit dengan sasaran kredit UKM dan konsumer, serta segmen bisnis korporasi sebagai penyeimbang (smoothing factor). 3) Pendanaan fokus ke peningkatan low cost of fund berupa produk giro dan tabungan. b. Pembenahan Organisasi dan SDM 1) Membenahi organisasi menjadi lebih efektif dan efisien. 2) Meningkatkan produktivitas SDM, khususnya di frontliner.
Sambutan Direksi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
19
3) Memperkuat Sistem Pengendalian Internal. c. Pembenahan Delivery channel 1) Optimalisasi jaringan kantor. 2) Mengembangkan sistem layanan pembayaran elektronis. 3) Meningkatkan branding image. Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan Kepatuhan Bank Ganesha meyakini penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik akan memungkinkan kinerja Bank yang positif dalam rangka mendukung pengembangan bisnis dan usaha Bank Ganesha yang berkelanjutan dalam jangka panjang. Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan, saya mengajak manajemen untuk mengelola Bank Ganesha menjadi yang terbaik dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance, yaitu Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), (Responsibility), Pertanggungjawaban Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness). Dalam praktek penerapan tata kelola perusahaan, Dewan Komisaris melakukan pengawasan dengan dilengkapi oleh komite-komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Selain itu, Bank Ganesha juga turut aktif melakukan berbagai macam pelatihan dan sosialisasi dengan memperkenalkan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme sebagai kelanjutan dari program Know Your Customer, serta program Anti Fraud. Untuk tingkat eksekutif, Direksi juga telah membentuk komite-komite eksekutif yang terdiri dari komite ALCO, komite kredit, komite manajemen risiko, komite kebijakan kredit, dan komite pengarah teknologi informasi. Selanjutnya komite-komite tersebut memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk membantu dan menjamin keputusan yang diambil didasari informasi yang cukup dan pertimbangan yang matang. Selain itu, Bank Ganesha senantiasa melakukan langkah-langkah untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur yang dimiliki oleh Bank Ganesha telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, dengan memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank Ganesha tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank Ganesha juga menerapkan manajemen risiko secara menyeluruh pada setiap kegiatan usaha terhadap semua jenis risiko agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sehingga budaya kepatuhan tetap terlaksana dengan baik.
20
Sambutan Direksi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Prospek di tahun 2015 Tahun 2015 mendatang merupakan tahun yang penuh dengan tantangan bagi perekonomian Indonesia. Namun seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2014, kami percaya bahwa masih terdapat banyak kesempatan dan peluang bisnis yang terbuka lebar di tahun 2015 ini. Untuk rencana ke depan, Bank Ganesha berupaya untuk memperkuat kompetensi, kapasitas usaha, dan potensi pengembangan bisnis di tahun 2015. Untuk itu kami bertekad untuk mempertahankan kegiatan usaha Bank yang telah tumbuh dengan baik seiring dengan perkembangan industri perbankan, sekaligus bekerja keras untuk dapat merealisasikan rencana strategis Bank Ganesha. Memasuki tahun 2015 yang penuh dengan tantangan, kami tetap akan melanjutkan pengembangan bisnis dengan lebih fokus kepada retail banking ke berbagai segmen pasar yang berpotensi. Fokus ke sektor retail banking tetap menjadi acuan dan pondasi kami di tahun 2014, seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diprediksi tumbuh sekitar 5,8% di tahun 2015. Meskipun tidak terlalu optimis tentang situasi perekonomian di tahun 2015, Bank akan lebih selektif dan tetap akan menjaga kinerjanya untuk terus tumbuh dan berkembang, terutama peningkatan mutu dan layanan yang lebih baik kepada seluruh nasabah Bank Ganesha. Upaya tersebut tentunya tidak terlepas dari kontribusi seluruh insan Bank Ganesha yang terus berupaya bekerja keras demi kemajuan Bank Ganesha. Perubahan Manajemen Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada tanggal 7 Mei 2014 susunan Direksi Bank Ganesha mengalami perubahan susunan, dimana Presiden Direktur Bank Ganesha, Bpk. Abdul Salam ditunjuk pemegang saham untuk menjadi Presiden Komisaris Bank Ganesha menggantikan Bpk. Mukhlis Rasyid yang mengundurkan diri. Sebagai penggantinya, Bpk. Randy Pangalila ditunjuk menjadi Presiden Direktur yang baru. Namun, pada tanggal 3 November 2014, Bpk. Randy Pangalila mengundurkan diri dari jabatan Presiden Direktur Bank Ganesha, dan digantikan oleh Ibu Surjawaty Tatang efektif mulai tanggal 12 Maret 2015. Pada tanggal 7 Mei 2014 juga, kami menyambut bergabungnya Direktur Bisnis Bank Ganesha yang baru, Bpk. Dennis Kusuma Halim.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Apresiasi Akhir kata, mewakili Direksi, saya ucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas segala masukan, motivasi, dan kerja sama yang baik dalam proses pengambilan keputusan. Kami sampaikan juga apresiasi yang tinggi kepada
seluruh karyawan yang telah berkontribusi terhadap kemajuan Bank Ganesha secara keseluruhan. Kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh nasabah, mitra bisnis dan seluruh pemangku kepentingan atas segala dukungan dan kepercayaannya terhadap Bank Ganesha.
Hendri Wirja Kusuma Wakil Presiden Direktur
Sambutan Direksi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
21
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Strategi dan Kebijakan Manajemen Bank Ganesha fokus pada strategi pertumbuhan dan perkembangan bisnis yang berkelanjutan, sekaligus melihat gejolak makro ekonomi dan perkembangan industri perbankan. Strategi yang dijalankan diantaranya: 1. Peningkatan penyaluran dana yang berkualitas : a. Fokus penyaluran dana pada segmen UKM dan konsumer. b. Penyaluran dana kepada nasabah besar (korporasi) dalam rangka pemanfaatan dana sebelum semuanya dapat tersalurkan ke segmen UKM dan konsumer. c. Pengembangan pembiayaan dan pembinaan pada sektor UKM dengan pendekatan kemitraan dengan captive market (supplier). d. Meningkatkan penyaluran kredit melalui peningkatan linkage program dengan BPR, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Perusahaan Pembiayaan . e. Meningkatkan penyaluran kredit konsumer melalui sinergi dengan captive market dan perusahaan lainnya dengan meningkatkan penyaluran Kredit Penghasilan Tetap (KPT), Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pemilikan Mobil (KPM) dan Kredit Pinjaman Perorangan (KPP). f. Memperbaiki kualitas SDM dengan pelatihan untuk penambahan skill menjual dan membuat proposal yang baik . g. Meningkatkan budaya sadar risiko di seluruh unit bisnis. h. Menyalurkan kredit secara selektif kepada sektor kegiatan usaha yang memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. i. Memperbaiki proses bisnis internal untuk mempercepat waktu proses dalam memenuhi kebutuhan nasabah. j. Monitoring pencapaian secara berkesinambungan dan membantu penyelesaian masalah bila ada. 2. Peningkatan penghimpunan dana : a. Fokus pada pertumbuhan CASA agar dapat memberikan margin lebih baik untuk penyaluran dana. b. Melengkapi tenaga pemasaran dengan tools kit dan refreshing product knowledge agar dapat membantu penjualan secara berkesinambungan. c. Micro Sales Event secara rutin, canvassing dan kegiatan yang membangun brand image dan meningkatkan penjualan. d. Memberikan apresiasi untuk tenaga pemasaran yang berhasil melakukan penjualan produk CASA. e. Monitoring pencapaian secara berkesinambungan dan membantu penyelesaian masalah bila ada.
3. Pengembangan struktur organisasi yang lebih efektif dan efisien guna mendukung operasional dan perkembangan bisnis bank. 4. Peningkatan fee based income melalui: a. Penambahan fasilitas pelayanan dengan menambah ATM dan EDC di tempat strategis dan memperbanyak fitur-fitur layanan dari delivery channel . b. Meningkatkan pemasaran layanan bank, seperti transaksi valas, SDB dan trade finance, termasuk melakukan cross selling layanan bank kepada nasabah existing. c. Meningkatkan jenis layanan bank berbasis fee, seperti pembayaran tagihan, ticketing dan pembelian pulsa, dengan mengembangkan kerja sama strategis dengan pihak ketiga sebagai provider layanan secara lebih efektif dan efisien. 5. Mengoptimalkan jaringan kantor yang ada antara lain dengan: a. Melakukan proses pendampingan terhadap proses penyusunan dan pelaksanaan rencana bisnis seluruh kantor cabang, dengan berorientasi pencapaian menuju skala ekonomis setiap kantor dan kemampuan spesifik masing-masing kantor dan melakukan monitoring yang lebih ketat terhadap efektivitas pelaksanaan perencanaan bisnis setiap kantor, dan melakukan penilaian secara berkala terhadap pencapaian kinerja bisnis dengan disertai pemberian Reward & Punisment yang berimbang terhadap Kantor dan SDM yang berprestasi. b. Meningkatkan produktivitas tenaga marketing melalui peningkatan coaching, branch activity monitoring, implementasi mapping potensi pasar, penetapan target yang jelas (terarah, terukur, berimbang dan transparan), penyempurnaan pemberian insentif dan training yang tepat sasaran, termasuk pemenuhan kecukupan jumlah tenaga pemasar. c. Memanfaatkan penggunaan ruang (space) di setiap kantor, khususnya kantor kas, baik dengan menempatkan tenaga pemasar yang dikendalikan oleh kantor cabang induknya, maupun dengan menempatkan bagian tertentu di Kantor Pusat untuk berkantor di cabang. d. Realisasi pelayanan kas keliling. 6. Peningkatan dan pengembangan sistem teknologi yang mendukung layanan elektronic banking, antara lain seperti kartu debit. 7. Peningkatan brand image dengan melakukan kombinasi dari iklan, publisitas, penjualan secara personal, dan promosi.
Strategi dan Kebijakan Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
23
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Pembahasan dan Analisa Manajemen Tahun 2014 ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Bank Ganesha. Di tengah pertumbuhan ekonomi yang masih melambat (5,10%, yoy) atau lebih rendah dari tahun lalu (5,78%, yoy), seiring dengan lemahnya perekonomian global dan permintaan domestik. Tingkat inflasi di tahun 2014 tercatat masih tinggi (8,36%, yoy), namun lebih baik dari tahun sebelumnya (8,38%, yoy). Sementara itu nilai tukar Rupiah berada dalam tren melemah di tahun 2014. Secara umum, perlambatan pertumbuhan ekonomi ini juga berimbas terhadap kinerja industri perbankan nasional. Tercatat pertumbuhan kredit melambat (13,16%, yoy) dari tahun sebelumnya (21,60%, yoy), sementara tingkat kredit bermasalah (NPL gross) meningkat (2,16%) dari tahun sebelumnya sebesar 1,77%. Demikian juga dengan pertumbuhan DPK industri perbankan yang sedikit melambat (13,32%, yoy) dari tahun sebelumnya sebesar 13,60%. Hal ini berdampak terhadap kinerja Bank Ganesha.
Kinerja Keuangan
Aset produktif mendominasi 85,83% dari total aset bank sebesar Rp1.833,19 miliar atau meningkat 8,76% dari tahun sebelumnya sebesar Rp1.685,48 miliar. Dari total aset produktif, komposisinya kredit diberikan turun menjadi 66,38% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
75,38%. Sementara komposisi Surat Berharga serta Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain pada kelompok aset produktif naik menjadi 17,97% dan 15,65% dari tahun sebelumnya sebesar 11,67% dan 12,95%.
Pembahasan kinerja keuangan pada bagian ini mengacu pada Laporan Keuangan Bank Ganesha untuk tahun 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Eny, anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu, Limited dengan pendapat ”Wajar tanpa Pengecualian”. Total Aset Total Aset Bank Ganesha mengalami pertumbuhan sebesar Rp143,99 miliar atau naik 7,23% menjadi sebesar Rp2.135,76 miliar di tahun 2014 dari Rp1.991,76 miliar di tahun 2013. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 186,09 miliar atau naik 11.60%, yang disalurkan ke aset produktif. Namun demikian, kenaikan total aset ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan laba Bank, dimana rasio ROA turun menjadi 0.21% dari tahun sebelumnya sebesar 0.99%.
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
25
Total Aset Bank Ganesha mengalami pertumbuhan sebesar Rp143,99 miliar atau naik 7,23% menjadi sebesar Rp2.135,76 miliar di tahun 2014 dari Rp1.991,76 miliar di tahun 2013. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp186,09 miliar atau naik 11.60%.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
(Dalam Jutaan Rp) Aset Produktif
2010
2011
2012
2013
2014
Penempatan pada BI dan Bank lain
272,534
425,434
289,383
218,236
286,812
Kredit yang diberikan
838,103
1,070,227
1,195,847
1,270,553
1,216,944
Surat berharga
213,985
149,628
260,108
196,689
329,436
1,645,289 1,745,338
1,685,478
1,833,192
Total Aset Produktif
1,324,622
Tabel pertumbuhan aset produktif Surat Berharga 11.67%
Penempatan pada BI dan Bank lain 12.95%
Surat Berharga 17.97%
Kredit yang diberikan 75.38%
Penempatan pada BI dan Bank lain 15.65%
Kredit yang diberikan 66.38%
Komposisi Aset Produktif 2013
Komposisi Aset Produktif 2014
Kredit yang diberikan Kredit yang diberikan per 31 Desember 2014 mencapai Rp1.216,94 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp53,61 miliar atau turun 4,22% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp1.270,55 miliar. Hal ini disebabkan oleh kondisi
perlambatan ekonomi dan naiknya tingkat kredit bermasalah perbankan sehingga Bank lebih ketat dan berhati-hati dalam penyaluran kredit. Dalam hal ini, rasio NPL (netto) Bank mengalami peningkatan dari 1,46% di tahun sebelumnya menjadi 4,16%.
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
27
Berdasarkan jenis kredit, kredit Modal Kerja yang merupakan pemegang komposisi kredit terbesar mengalami pertumbuhan sebesar Rp38,55 miliar atau naik 5,57% menjadi Rp730,67 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp692,12 miliar, sehingga komposisinya menjadi sebesar 60,04% atau naik dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 54,47%. Diperingkat kedua, kredit Konsumsi tumbuh sebesar Rp38,38 miliar atau naik 15,61% menjadi Rp284,32
miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp245,94 miliar, sehingga komposisinya menjadi 23,36% atau meningkat dibandingkan komposisi tahun sebelumnya sebesar 19,36%. Sedangkan kredit Investasi turun sebesar Rp130,54 miliar atau turun 39,26% menjadi Rp201,95 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp332,49 miliar, sehingga komposisinya turun menjadi sebesar 16,59% dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 26,17%.
(Dalam Jutaan Rp) Kredit berdasarkan Jenis
2010
2011
2012
2013
2014
650,626
692,116
730,670
Modal Kerja
530,837
674,389
Investasi
102,282
188,701
322,589
332,495
201,950
Konsumsi
204,984
207,137
222,632
245,943
284,323
1,070,227 1,195,847
1,270,553
1,216,944
Total
838,103
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan jenis kredit Konsumsi 19.36%
Modal Kerja 54.47%
Investasi 26.17%
28
Konsumsi 23.36%
Modal Kerja 60.04%
Investasi 16.59%
Komposisi Kredit 2013
Komposisi Kredit 2014
Berdasarkan jenis usaha debitur, kredit Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mengalami penurunan sebesar Rp40,89 miliar atau turun 9,39% menjadi Rp394,40 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp435,29 miliar, sehingga komposisinya menjadi 32,41% atau turun dibandingkan dengan komposisi tahun
sebelumnya sebesar 34,26%. Penurunan kredit UMKM tersebut paling besar dipengaruhi oleh penurunan segmen kredit usaha Menengah sebesar Rp27,71 miliar atau turun 7,70% menjadi Rp332,19 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp359,91 miliar. Kredit usaha Kecil juga
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
mengalami penurunan sebesar Rp10,71 miliar atau turun 16,02% menjadi Rp56,14 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp66,85 miliar. Demikian juga kredit usaha Mikro mengalami penurunan sebesar Rp2,47 miliar atau turun 28,92% menjadi Rp6,07 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp8,54 miliar. Sehingga
untuk kredit usaha Mikro dan Kecil (UMK) komposisinya turun menjadi 5,11% dibandingkan komposisi tahun sebelumnya sebesar 5,93%. Dalam hal ini, komposisi kredit non UMKM masih yang terbesar sebesar 67,59% dan mengalami penurunan sebesar Rp12,72 miliar atau turun 1,52%.
(Dalam Jutaan Rp) Kredit Berdasarkan Jenis Usaha Debitur
2010
Kredit Usaha Mikro
2011
1,529
Kredit Usaha Kecil
14,838
2012 11,226
2013
2014
8,540
6,070
11,125
40,855
81,273
66,848
56,140
Kredit Usaha Menengah
144,418
110,261
276,147
359,906
332,194
Kredit Non UMKM
681,031
904,273
827,201
835,259
822,540
Total Kredit
838,103
1,070,227 1,195,847
1,270,553 1,216,944
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan jenis usaha Kredit Usaha mikro 0.67%
Kredit Usaha Kecil 5.26%
Kredit Non UMKM 65.74%
Kredit Usaha mikro 0.50%
Kredit Usaha Menengah 28.33%
Komposisi Kredit UMKM 2013
Kredit Usaha Kecil 4.61%
Kredit Non UMKM 67.59%
Kredit Usaha Menengah 27.30%
Komposisi Kredit UMKM 2014
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
29
Berdasarkan sektor ekonomi, pada tahun 2014 sektor ekonomi yang mengalami peningkatan terbesar dari sisi volume berturutturut adalah sektor Perantara Keuangan sebesar Rp71,68 juta atau naik 27,96%, sektor Rumah Tangga sebesar Rp38,39 juta atau naik 15,61%, sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebesar Rp15,58 miliar atau naik
14,19% dan sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp11,83 Miliar atau naik 5,69%. Sementara itu sektor lainnya cenderung turun. Dalam hal ini, sektor Perantara Keuangan, Rumah Tangga, Perdagangan dan Industri Pengolahan masih menjadi sektor utama dengan komposisi total sebesar 78,60% atau naik dari tahun sebelumnya sebesar 69,36%.
(Dalam Jutaan Rp) 2012
2013
Perantara Keuangan
Sektor Ekonomi
274,552
256,362
328,039
Rumah tangga
222,555
245,931
284,323
Perdagangan Besar dan Eceran
173,457
207,769
219,599
65,284
109,770
125,350
Industri Pengolahan
180,870
171,211
124,580
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa Perusahaan
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
126,027
110,664
77,497
Konstruksi
21,982
45,391
20,238
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
83,066
81,672
16,908
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan Perorangan Lainnya
8,967
8,366
6,274
Listrik, Gas, dan Air
7,258
6,047
4,912
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
6,318
6,191
2,910
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
1,415
1,584
2,430
Pertanian, perburuan dan Kehutanan Jasa Pendidikan Pertambangan dan Penggalian Perikanan Bukan lapangan usaha lainnya Total
1,682
1,483
1,203
20,049
16,821
1,091
1,867
936
796
420
344
791
77
12
-
1,195,847
1,270,553
1,216,944
Tabel pertumbuhan kredit berdasarkan Sektor Ekonomi
30
2014
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
0.00% 0.00%
Perikanan
0.06% 0.03%
Pertambangan dan Penggalian
0.07% 0.07%
Pertanian, perburuan dan Kehutanan
0.10% 0.12%
Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga
0.20% 0.12%
Listrik, Gas, dan Air
0.40% 0.48%
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0.24% 0.49%
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan...
0.52% 0.66%
Jasa Pendidikan
0.09% 1.32%
Konstruksi
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Bukan lapangan usaha lainnya
2014 2013
1.66% 3.57%
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
1.39%
6.43%
Transportasi, Pergudangan, dan Komunikasi
8.64%
Real Estate, Usaha Persewaan, dan Jasa ...
6.37%
Industri Pengelolaan
10.30%
8.71% 10.24% 13.48%
Pedagang Besar dan Eceran
18.05% 16.35%
Rumah Tangga
19.36%
Perantara Keuangan
23.36%
20.18%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
26.96%
25.00%
Komposisi Kredit Sektor Ekonomi
Kualitas lainnya
Aset
Produktif
dan
Informasi
Aset produktif bank selain kredit yang diberikan memiliki kualitas lancar. Rasio kredit bermasalah (NPL) gross pada tahun 2014 mengalami kenaikan sebesar 2,22% menjadi 4,55% dari tahun sebelumnya sebesar 2,33%. Sedangkan rasio NPL net tercatat sebesar 4,16% pada tahun 2014,
mengalami kenaikan sebesar 2,70% dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar 1,46%. Dalam hal ini manajemen telah berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit secara prudent dan meningkatkan pengawasan secara aktif. Bank berupaya untuk melakukan penyelesaian kredit bermasalah melalui berbagai penanganan, seperti: penagihan, restrukturisasi, eksekusi jaminan/agunan, dan langkah akhir dengan hapusbuku/hapustagih.
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
31
(Dalam Jutaan Rp) 31-Dec-14
Kualitas Kredit
DPK
KL
Debitur UMKM
346,868
L
16,665
1,413
25,816
3,642
394,404
Bukan debitur UMKM
780,795
22,085
451
14,146
5,063
822,540
1,127,663
38,750
1,864
39,962
8,705
1,216,944
65
-
-
13,972
427
14,464
80,688
962
-
174
2,242
84,066
Total Kredit Kredit yang direstrukturisasi Kredit properti
D
M
Jumlah
Tabel Kualitas Kredit 2014
(Dalam Jutaan Rp) 31-Dec-13
Kualitas Kredit
L
Debitur UMKM
411,365
Bukan debitur UMKM Total Kredit
DPK
KL
D
M
Jumlah
12,382
1,266
2,195
8,086
435,294
794,823
24,769
40
32
15,596
835,260
1,206,188
37,151
1,306
2,227
23,682
1,270,554
122
-
-
-
427
549
100,457
2,552
-
19
4,088
107,116
Kredit yang direstrukturisasi Kredit properti
Tabel Kualitas Kredit 2013
Untuk mengantisipasi dampak kerugian atas penurunan nilai aset produktif yang bermasalah, maka pada tahun 2014 bank telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) untuk
kredit sebesar Rp6,44 miliar. Dalam rangka prinsip kehati-hatian, maka bank juga telah menghitung penyisihan penghapusan aset (PPA) yang wajib dibentuk sebesar Rp30,82 miliar.
(Dalam Jutaan Rp) 31-Dec-14 POS-POS
CKPN
PPA wajib dibentuk
Individual
Kolektif
Penempatan pada bank lain
-
-
2,048
-
Surat berharga
-
-
757
-
2,307
4,135
10,582
17,276
-
-
156
-
Kredit Transaksi rekening adminitratif
Umum
Khusus
Tabel CKPN dan PPAWD 2014
(Dalam Jutaan Rp) 31-Dec-13 POS-POS
CKPN Individual
Kolektif
Umum
Khusus
Penempatan pada bank lain
-
-
1,622
-
Surat berharga
-
-
828
-
5,970
5,611
11,082
15,778
Kredit Transaksi rekening adminitratif
-
-
243
-
Tagihan Akseptasi
-
-
17
-
Tabel CKPN dan PPAWD 2013
32
PPA wajib dibentuk
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
manajemen telah berupaya untuk meningkatkan penyaluran kredit secara prudent dan meningkatkan pengawasan secara aktif.
Bank berupaya untuk melakukan penyelesaian kredit bermasalah melalui berbagai penanganan, seperti: penagihan, restrukturisasi, eksekusi jaminan/agunan, dan langkah akhir dengan hapusbuku/hapustagih.
Kewajiban dan Ekuitas Jumlah kewajiban Bank Ganesha di tahun 2014 mengalami peningkatan sebesar Rp140,92 miliar atau naik 7,89% menjadi Rp1.926,02 miliar
dari Rp1.785,11 miliar di tahun 2013. Sementara jumlah Ekuitas mengalami peningkatan sebesar Rp3,08 miliar atau naik 1,49% menjadi Rp209,73 miliar di tahun 2014 dari Rp206,65 miliar di tahun 2013.
Dalam Jutaan Rp TAHUN BUKU Jumlah Kewajiban Jumlah Ekuitas
2010
2011
2012
2013
2014
1,352,760
1,655,838
1,789,946
1,785,109
1,926,024
150,046
183,940
192,804
206,653
209,733
Tabel Pertumbuhan Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Dana Pihak Ketiga Dana pihak ketiga (DPK) mengalami peningkatan sebesar Rp 186,09 Miliar atau naik 11,60% di tahun 2014 menjadi sebesar Rp1.789,84 Miliar dari Rp1.603,75 Miliar di tahun 2013. Porsi dana murah (CASA) turun menjadi 33,56% dari komposisi sebelumnya sebesar 38,85%. Produk Tabungan mengalami peningkatan sebesar Rp4,26 miliar atau naik 2,36% menjadi Rp184,53 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp180,27 miliar, namun komposisinya turun menjadi 10,31% dari komposisi tahun sebelumnya sebesar 11,24%.
34
Sedangkan produk Giro turun sebesar Rp26,7 miliar atau turun 6,03% menjadi Rp416,16 miliar turun dari tahun sebelumnya sebesar Rp442,86 miliar, sehingga komposisinya turun menjadi 23,25% dari tahun sebelumnya yang sebesar 27,61%. Sementara itu di akhir tahun 2014, deposito masih menjadi sumber DPK terbesar dengan komposisi 66,44%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 61,15%. Deposito mengalami pertumbuhan sebesar Rp208,53 miliar atau naik 21,27% menjadi Rp1.189,1 4 miliar dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp980,61 miliar.
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
(Dalam Jutaan Rp) DPK Deposito Berjangka Tabungan Giro
2010
2011
2013
2014
1,035,838
1,164,017
1,207,861
980,611
1,189,140
101,221
134,908
186,395
180,274
184,534
306,263
273,518
442,861
416,165
179,231
Total DPK
2012
1,316,290
1,605,188 1,667,774
1,603,746 1,789,839
Tabel Pertumbuhan DPK Giro 27.61%
Giro 23.25% Deposito Berjangka 61.15%
Deposito Berjangka 66.44%
Tabungan 10.31% Tabungan 11.24%
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2013
Komposisi Dana Pihak Ketiga 2014
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
35
Rugi-Laba Pada tahun 2014, Bank mencatat kinerja laba-rugi kotor sebesar Rp 4,12 miliar atau menurun 77,88% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 18,62 miliar. Penurunan laba tersebut disebabkan oleh naiknya tingkat suku bunga (cost of funds) sehingga beban bunga naik 25,57% dari
tahun lalu, sementara pendapat bunga hanya naik 3,96%, dan menyebabkan pendapatan bunga bersih turun sebesar 14,82% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp81,39 miliar. Dalam hal ini, rendahnya kenaikan pendapatan bunga disebabkan oleh turunnya volume kredit dan meningkatnya jumlah kredit bermasalah.
(Dalam Jutaan Rp) POS - POS
2013
2014
+/-
178,621
185,697
%
Pendapatan dan Beban Operasional 1. Pendapatan bunga 2. Beban bunga
7,076
3.96%
83,066
104,308
21,242
25.57%
95,555
81,389
(14,166)
-14.82%
3.1. Pendapatan provisi, komisi, fee
7,252
9,972
2,720
37.51%
Pendapatan Bunga Bersih 3. Pendapatan operasional lainnya 3.2. Pendapatan transaksi valuta asing
5,372
1,781
(3,591)
-66.85%
3.3. Pendapatan kenaikan nilai surat berharga
3,099
140
(2,959)
-95.48%
3.4. Lainnya
1,047
4,693
3,646
348.23%
16,770
16,586
(184)
-1.10%
377
3,290
2,912
772.68%
-
-
-
-
Jumlah pendapatan operasional lainnya 4. Beban (Pendapatan) Penghapusan Aktiva 5. Beban Estimasi kerugian Komitmen dan Kontijensi 6. Beban Operasional Lainnya 6.1. Beban Administrasi dan Umum
26,314
25,003
(1,311)
-4.98%
6.2. Beban Personalia
55,568
55,193
(375)
-0.67%
6.3. Beban promosi
2,914
2,353
(561)
-19.25%
6.4. Beban lainnya
8,303
7,686
(617)
-7.43%
Jumlah Beban Operasional Lainnya
93,099
90,235
(2,864)
-3.08%
Pendapatan (Beban) Operasional Bersih
18,849
4,450
(14,399)
-76.39%
(225)
(329)
(104)
46.22%
18,624
4,121
(14,503)
-77.87%
8. Taksiran pajak
(4,774)
(1,139)
3,635
-76.14%
9. Laba/rugi tahun berjalan
13,850
2,981
(10,868)
-78.47%
Pendapatan (Beban) Non Operasional Bersih 7. Laba/rugi sebelum pajak penghasilan
Tabel Laporan Rugi-Laba
36
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
operasional bersih mengalami penurunan sebesar Rp14,40 miliar atau turun 76,39% dibandingkan tahun sebelumnya. Jadi, laba bersih setelah pajak di tahun 2014 menurun menjadi sebesar Rp 2,98 miliar atau menurun 78,47% dibandingkan tahun sebelumnya Rp13,85 miliar.
Pendapatan Bunga Bersih
komposisi dana mahal deposito yang dimiliki naik dari 61,15% menjadi 66,44%. Selain itu, pertumbuhan kredit yang stagnan disertai dengan meningkatnya kredit bermasalah dan penurunan komposisi penyaluran kredit ke sektor UMKM dari 34,26% menjadi 32,41% menyebabkan pendapatan bunga tumbuh tidak seimbang dengan kenaikan beban bunga.
Pendapatan bunga bersih turun sebesar Rp14,17 miliar atau turun 14,82% menjadi Rp81,39 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp95,55 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya tingkat suku bunga dan beban bunga, dimana
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Dilain pihak, kenaikan kredit bermasalah menyebabkan Bank harus membebankan cadangan kerugian penurunan nilai dari kredit sebesar Rp3,29 miliar. Walau beban administrasi dan umum, serta beban tenaga kerja dapat diturunkan, namun secara total pendapatan
88.211
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
37
Pendapatan Operasional Lainnya
Beban Operasional Lainnya
Pendapatan operasional lainnya di tahun 2014 mengalami penurunan sebesar Rp184 juta atau turun 1,10% menjadi sebesar Rp16,59 miliar dari Rp16,77 miliar di tahun 2013 yang disebabkan oleh menurunnya pendapatan transaksi valuta asing dan pendapatan kenaikan nilai surat berharga masing-masing sebesar Rp3,59 miliar dan Rp2,96 miliar atau menurun masing-masing sebesar 66,85% dan 95,48% dari tahun sebelumnya sebesar Rp5,37 miliar dan Rp3,1 miliar.
Beban operasional lainnya turun sebesar 3,08% atau sebesar Rp2,86 miliar menjadi Rp90,24 miliar, disebabkan oleh menurunnya biaya administrasi dan umum sebesar 4,98%, beban tenaga kerja turun 0,67%, beban promosi turun 19,25% dan beban lainnya sebesar 7,43% menjadi masing-masing sebesar Rp25 miliar, Rp55,19 miliar, Rp2,35 miliar dan Rp7,69 miliar.
Analisa Rasio Keuangan Tertentu
likuiditas (LDR) sebesar 62,03%, menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 72,88%. Rasio ROA turun dari 0,99% menjadi 0,21% dan rasio ROE turun dari 7,85% menjadi 1,62%. Kemudian, margin pendapatan bunga bersih terhadap aset produktif (NIM) turun dari 5,97% menjadi 4,89% dan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) naik dari 90,82% menjadi 97,39%.
Dari tahun ke tahun, kecukupan modal bank dalam menghadapi risiko usaha yang tergambar pada rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) senantiasa berada di atas ketentuan dari Bank Indonesia, yakni di atas 8% dimana di akhir tahun 2014 rasio CAR sebesar 14,18% atau naik dibandingkan tahun 2013 sebesar 13,81%. Sementara tingkat rasio
38
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
2010
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum / CAR Rasio Laba Bersih Terhadap Asset / ROA
2011
2012
2013
2014
15.96%
15.29%
13.67%
13.81%
14.18%
1.71%
0.78%
0.65%
0.99%
0.21%
Rasio Laba Bersih Terhadap Modal Sendiri / ROE
13.66%
5.74%
5.16%
7.85%
1.62%
Margin Pendapatan Bunga Bersih Terhadap Aset Produktif / NIM
5.13%
4.86%
5.48%
5.97%
4.89%
Rasio Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional / BOPO
86.64%
96.34%
94.36%
90.82%
97.82%
Rasio Kredit Yang Diberikan Terhadap Dana Pihak Ketiga/ LDR
62.79%
65.59%
68.92%
72.88%
62.03%
Tingkat Suku Bunga Kredit dan Simpanan Tingkat suku bunga rata-rata kredit, DPK baik Suku Bunga Rata-Rata
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Rasio Tertentu
rupiah maupun valas di tahun 2014 cenderung naik dibandingkan tahun sebelumnya.
2013
2014
Kredit Rupiah
12.63%
13.96%
Valas
5.71%
5.80%
DPK Rupiah
5.16%
7.10%
Giro
1.90%
2.33%
Tabungan
2.53%
2.82%
Deposito
6.40%
8.96%
DPK Valas
0.46%
0.52%
Giro
0.25%
0.26%
Deposito
1.12%
1.45%
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
39
44
Pembahasan dan Analisa Manajemen - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Pencapaian kinerja Bank Ganesha sepanjang tahun 2014 tidak terlepas dari dukungan seluruh insan yang menjadi bagian terpenting dalam perjalanan Bank Ganesha. Pencapaian tersebut tentunya tidak membuat Bank Ganesha berpuas diri atas apa yang telah dicapainya.
Pelayanan Prima
Persaingan dunia perbankan yang semakin ketat dan kompetitif, membuat industri perbankan sekarang tidak hanya mengandalkan produk dan program yang diandalkan, melainkan fasilitas berupa kemudahan akses transaksi melalui jaringan dan infrastruktur juga menjadi senjata industri perbankan untuk dapat bersaing merebut pangsa pasar. Selain produk dan fasilitas yang memadai, pelayanan yang prima juga menjadi suatu kewajiban yang harus diberikan perbankan sebagai industri jasa perbankan kepada para nasabahnya dan masyarakat luas. Bank Ganesha dalam hal ini juga terus untuk berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik kepada para nasabah. SIGAP merupakan slogan pelayanan prima Bank Ganesha yang memiliki makna “Kami tanggap dan siap melayani kebutuhan Anda dengan cepat, tepat, serta akurat”. S I G A P
42
= Saya = Insan = Ganesha = Andal = Profesional
Pelayanan Prima - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Sikap dasar pelayanan adalah “SAYA SIGAP”
Bank
Ganesha
S = Sambut customer dengan berdiri. A = Arahkan customer untuk menyampaikan kebutuhannya. Y = Yakinkan customer dengan menjelaskan produk/problem secara profesional, jelas, tepat dan mudah dipahami. A = Ajukan solusi pemecahan masalah sesuai dengan kebutuhan customer. S = Siapkan alternatif-alternatif untuk memecahkan masalah customer. I = Ingat untuk melakukan konfirmasi atas pemecahan masalah. G = Galang komunikasi positif dengan customer agar didapat kesepakatan. A = Akhiri percakapan dengan menawarkan bantuan lain. P = Pastikan pelayanan tuntas dan masalah atau kebutuhan nasabah terpenuhi dengan baik.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Teknologi Informasi Pada tahun 2014, Bank Ganesha telah melakukan penyempurnaan teknologi informasi dengan melakukan penyempurnaan terhadap fitur-fitur banking system dan kemudahan bertransaksi, diantaranya: 1. Banking System guna mendukung regulasi yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan Instansi Pemerintah, Bank Ganesha melakukan Penyempurnaan terhadap: a. Sistem Pembayaran Bank Ganesha kepada Bank Indonesia dan Intansi Pemerintah seperti : - BI RTGS dan SKN BI Generasi II - MPN b. Penyempurnaan sistem Pelaporan Bank Ganesha kepada Bank Indonesia dan Instansi Pemerintah seperti : - Laporan Bank Umum (LBU, LKPBU dll) - Program Laporan Anti Pencucian Uang
- Memperbanyak Jaringan Mesin ATM dan EDC untuk meningkatkan layanan bagi nasabah yang tidak terjangkau oleh Kantor Cabang Bank Ganesha 3. Pengembangan dan penyempurnaan lainnya guna kebutuhan Intern Bank Ganesha diantaranya adalah sebagai berikut: a. Enhancement interface Aplikasi Pinjaman (Loan Originality System) b. SWIFT (Interface) c. eTREASURY 4. Hardware, Network dan Security Hardening: - Penggantian dan Penambahan Hardware yang telah usang guna meningkatkan kinerja dari kebutuhan akan hardware di Bank Ganesha - Teknologi Koneksi dan Enkripsi yang diperbaharui
2. Delivery Channel guna mendungkung kemudahan bertransaksi bagi nasabah Bank Ganesha melakukan penyempurnaan terhadap: - Firtur Pembayaran pada mesin ATM dan mesin Mobile EDC - Menjalin hubungan kerjasama dengan perusahaan Agregator
Teknologi Informasi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
43
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Sumber daya manusia merupakan aset perusahaan yang berharga. Oleh sebab itu, sejalan dengan persaingan industri perbankan yang semakin ketat, Bank Ganesha berupaya tetap fokus untuk melakukan pengembangan potensi karyawan Bank Ganesha melalui beberapa tinjauan usaha SDM di sepanjang tahun 2014 diantaranya: • Mempersiapkan dan menyediakan kualitas SDM sejalan dengan perkembangan bisnis dan usaha Bank, serta menganalisa efektivitas kebutuhan dan kesesuaian penempatan SDM dengan bidang kerjanya • Mempersiapkan proses rotasi, mutasi dan promosi karyawan sesuai kebutuhan dan
pengembangan organisasi • Meningkatkan kompetensi dan produktivitas SDM melalui pendidikan dan pelatihan dengan menggunakan pihak internal maupun eksternal dengan program pelatihan yang lebih efektif dan fokus Untuk lebih menunjang efektivitas SDM Bank Ganesha di tahun 2014, maka terdapat penurunan jumlah karyawannya sebanyak 36 orang menjadi 378 orang di tahun 2014 dari sebelumnya berjumlah 414 orang di tahun 2013 dengan komposisi kepegawaian seperti yang tertera pada tabel di bawah ini.
Data Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2013
Jenis Kelamin
2014
Jumlah
%
Jumlah
%
271
65.46%
242
64.02%
Wanita
143
34.54%
136
35.98%
Jumlah
414
100%
378
100.00%
Pria
Wanita 34.54%
Wanita 35.98%
Pria
Pria
65.46%
64.02%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2013
Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin 2014
Untuk kepegawaian SDM berdasarkan status, di tahun 2014 juga terdapat penurunan pegawai jika dilihat dari statusnya, dimana status karyawan tetap menurun sebanyak 26 orang dan status
karyawan kontrak menurun sebanyak 10 orang. Hal tersebut sejalan dengan penurunan jumlah karyawan dibandingkan tahun sebelumnya dengan komposisi penurunan pada tabel berikut ini.
Data Pegawai Berdasarkan Status Status
2013
2014
Jumlah
%
Jumlah
%
369
89.13%
343
90.74%
Kontrak
45
10.87%
35
9.26%
Jumlah
414
100%
378
100.00%
Tetap
Sumber Daya Manusia - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
45
Kontrak 9.26%
Kontrak 10.87%
Tetap 90.74%
Tetap 89.13%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status 2014
Komposisi Pegawai Berdasarkan Status 2013
sebelumnya. Rentang usia paling banyak masih di kisaran usia 36 – 45 tahun. Data Pegawai Berdasarkan Usia 2013
Usia
2014
Jumlah
%
Jumlah
%
92
22.22%
79
20.90%
31 – 35
73
17.63%
64
16.93%
36 – 45
153
37.92%
141
37.30%
46 – 50
60
14.49%
62
16.40%
>50
32
7.73%
32
8.47%
Jumlah
414
100%
378
100.00%
<31
>50 7.73% 46-50 14.49%
>50 8.47%
<31 22.22%
<31 20.90%
46-50 Wanita 16.40% 35.98% 31-35 18.80%
Pria
36-45 37.92%
36-45 37.30%
31-35 16.93%
64.02%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 2013
Komposisi Pegawai Berdasarkan Usia 2014
Dalam rangka pengembangan bisnis usaha Bank, di tahun 2014 Bank Ganesha membentuk Departemen baru dalam struktur organisasi Bank Ganesha yang sekaligus menetapkan 1 (satu)
orang Kepala Bagian yang baru, yakni: Departemen Konsumer Liabilities yang berada di bawah Divisi Marketing.
Data Pegawai Berdasarkan Tingkatan Manajemen Tingkatan Manajemen
2013 Jumlah
%
Jumlah
%
Komisaris
3
5.17%
3
5.08%
Direksi
3
5.17%
3
5.08%
Kepala Divisi
3
5.17%
3
5.08%
Kepala Bagian
20
34.48%
17
28.81%
Pimpinan Cabang/Capem
14
24.14%
14
23.73%
Kepala Seksi
15
25.86%
19
32.20%
58
100.00%
59
100.00%
Jumlah
46
2014
Sumber Daya Manusia - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Kepala Seksi 25.86%
Komisaris Direksi 5.08% 5.08%
Kepala Divisi 5.08%
Kepala Seksi 32.20%
Kepala Bagian 34.48%
PinCab/Capem 24.14%
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Komisaris Direksi 5.17% 5.17% Kepala Divisi 5.17%
Kepala Bagian 28.81% PinCab/Capem 23.73%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkatan Manajemen 2013
Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkatan Manajemen 2014
Dalam rangka untuk meningkatkan kualitas SDM, maka Bank fokus untuk mengembangkan SDM melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan pengembangan SDM. Pendidikan dan pelatihan
yang diberikan kepada SDM diselenggarakan baik oleh pihak internal maupun eksternal, baik secara individual maupun berkelompok.
Data Pegawai Berdasarkan Pendidikan 2013
Pendidikan
2014
Jumlah
%
Jumlah
%
SD
5
1.21%
4
1.06%
SMP
2
0.48%
1
0.26%
SMA
98
23.67%
91
24.07%
Diploma (D3)
78
18.84%
68
17.99%
Sarjana (S1)
214
51.69%
203
53.70%
Magister (S2)
16
3.86%
10
2.65%
Doktor (S3) Jumlah
S2 3.86%
S3 0.24%
SD 1.21%
SMP 0.48%
1
0.24%
1
0.26%
414
100%
378
100.00%
S2 2.65%
SMA 23.67% S1 51.69%
D3 18.84%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan 2013
S3 0.26%
SD 1.06%
SMP 0.26% SMA 24.07%
S1 53.70%
D3 17.99%
Komposisi Pegawai Berdasarkan Pendidikan 2014
Sumber Daya Manusia - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
47
Tata Kelola Perusahaan Penerapan Good Corporate Governance selain meningkatkan kinerja Bank, juga melindungi kepentingan stakeholder dan menambah kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku pada industri perbankan.
PENGANTAR Tata kelola perusahaan yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi Bank dalam menjalankan kegiatan usahanya. Untuk itu Bank Ganesha berkomitmen menerapkan Good Corporate Governance diseluruh tingkatan dan jenjang organinasi. Penerapan Good Corporate Governance selain meningkatkan kinerja Bank, juga melindungi kepentingan stakeholder dan menambah kepercayaan masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku pada industri perbankan. Atas pelaksanaan GCG tersebut Bank Ganesha berlandaskan pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu : Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency) dan Kewajaran (Fairness). Laporan Pelaksanaan GCG merupakan bentuk transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
48
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
kepada Stakeholders , sesuai dengan PBI No 8/4 PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 sebagaimana telah diubah melalui PBI No 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006, serta SE BI No 15/15/ DPNP tanggal 29 April 2013 perihal Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. TRANSPARANSI PELAKSANAAN CORPORATE GOVERNANCE
GOOD
Untuk melaksanakan tata kelola yang baik, Bank Ganesha telah melengkapi struktur tata kelola perusahaan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, serta unsur pendukung pelaksanaan tugas antara lain Komite yang membantu pelaksanaan tugas Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi. Komite dan satuan kerja yang membantu pelaksanaan tugas Direksi yaitu Komite ALMA, Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Kredit, Komite Pengarah IT, Komite Kredit, Komite Personalia dan Satuan kerja yang terdiri dari Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Audit Internal.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
A. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan sebagai organ tertinggi dalam hirarki organisasi, PT Bank Ganesha telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yaitu sebagai berikut: 1. RUPSLB dengan Berita Acara No 03 tanggal 7 Mei 2014 Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini adalah pengangkatan Anggota Direksi dan Komisaris baru. 2. RUPS Tahunan dengan Berita Acara No 04 tanggal 7 Mei 2014 Agenda pembahasan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini memutuskan antara lain : a. Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan serta pengesahan atas laporan Keuangan persero untuk tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2013. Dengan disetujuinya Laporan Tahunan dan disahkannya Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, maka sesuai dengan ketentuan pasal 18 ayat 3 anggaran dasar Perseroan, diberikan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada
para anggota Direksi Perseroan atas tindakan pengurusan, dan kepada anggota Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengawasan, yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2013, sejauh tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan dalam tahun buku 2013. b. Penetapan penggunaan keuntungan perseroan untuk tahun buku tahun2013. Dan mengingat perseroan masih mencatat akumulasi kerugian dalam tahun-tahun buku sebelumnya, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat 3 anggaran dasar perseroan, keuntungan bersih perseroan dalam tahun buku 2013 akan dipergunakan seluruhnya untuk menutup kerugian tersebut, sehingga untuk tahun buku 2013 kepada pemegang saham perseroan tidak dibagikan dividen. c. Memberikan wewenang kepada Dewan Komisaris atas penunjukan Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan dan Laporan Laba Rugi untuk posisi tahun buku yang berakhir anggal 31 Desember 2014
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
49
sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan Otoritas yang berwenang. Serta menetapkan besarnya honorarium Kantor Akuntan Publik tersebut dan persyaratan lainnya berkenaan dengan penunjukkannya. d. Memberikan persetujuan sepenuhnya atas Laporan Dewan Komisaris yang isinya mencakup rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi terkait aspek kualitatif dan aspek kuantitatif pada Laporan Pengawasan Pelaksanaan Bisnis Bank Tahun 2013. Penetapan dan pembayaran besarnya gaji dan atau honorarium Direksi dan Dewan Komisaris. e. Persetujuan atas Laporan Kegiatan Pelaksanaan Fungsi Audit Internal Bank. f. Persetujuan Rencana Bisnis Bank tahun 2014-2016.
3. RUPSLB dengan Berita Acara No 05 tanggal 3 November 2014 Agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ini adalah perubahan susunan anggota Direksi Perseroan. B. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. 1. Jumlah Komposisi dan Independensi Dewan Komisaris dan Direksi
Sesuai dengan Berita Acara No 192 tanggal 31 Oktober 2012 dan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah terbentuk susunan pengurus Bank Ganesha. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
Susunan Komisaris Jabatan
Nama
Presiden Komisaris
Mukhlis Rasyid
Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Sudarto
Komisaris (Independen)
Wasito Pramono
Susunan Direksi Jabatan
Nama
Presiden Direktur
Abdul Salam
Wakil Presiden Direktur
Hendri Wirja Kusuma
Direktur Kepatuhan
Sugiarto Surjadi
Pada tanggal 7 Mei 2014 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan Berita Acara No 3 yang memutuskan perubahan
pengurus Bank. Adapun susunan Dewan Komisaris dan Direksi dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan adalah sebagai berikut :
Susunan Komisaris
50
Jabatan
Nama
Presiden Komisaris
Abdul Salam
Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Sudarto
Komisaris (Independen)
Wasito Pramono
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Susunan Direksi Jabatan
Nama
Presiden Direktur
Randy Pangalila
Wakil Presiden Direktur
Hendri Wirja Kusuma
Direktur Kepatuhan
Sugiarto Surjadi
Dan sesuai dengan Berita Acara No 5 tanggal 3 November 2014 telah diadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa dengan putusan
perubahan anggota Direksi. Sehingga susunan pengurus Bank dan telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan adalah sebagai berikut :
Susunan Komisaris Jabatan
Nama
Presiden Komisaris
Abdul Salam
Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Sudarto
Komisaris (Independen)
Wasito Pramono
Susunan Direksi Jabatan
Nama
Wakil Presiden Direktur
Hendri Wirja Kusuma
Direktur Bisnis
Dennis Halim Kusuma
Direktur Kepatuhan
Sugiarto Surjadi
Jumlah anggota Dewan Komisaris di Bank Ganesha ada 3 (tiga) orang dan semua berdomisili di Indonesia. Dua dari Komisaris yang ada merupakan Komisaris Independen, hal ini sudah sesuai dengan ketentuan yang mengharuskan 50 % dari jumlah Komisaris adalah Komisaris Independen. Seluruh komisaris Independen tidak ada yang rangkap jabatan sebagaimana yang menjadi persyaratan dalam ketentuan, dan atas pengangkatannya telah memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi sebelum diusulkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
Anggota Direksi Bank Ganesha telah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan, semua anggota Direksi berdomisili di Indonesia . Direksi dipimpin oleh seorang Presiden Direktur yang berasal dari pihak independen terhadap pemegang saham pengendali. Seluruh anggota Direksi Bank Ganesha tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau pejabat Eksekutif pada Bank, perusahaan dan atau lembaga lain sebagaimana yang dipersyaratkan pada ketentuan untuk menjadi Direksi Bank. Anggota Direksi Bank Ganesha juga tidak saling memiliki hubungan keluarga dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris. Namun sejak tanggal 3 November 2014 telah terjadi kekosongan pada posisi Presiden Direktur. Atas kekosongan ini telah terpenuhi sejak 12 Maret 2015.
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
51
2. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, memberi nasihat dan masukkan kepada Direksi serta memastikan Bank telah melaksanakan prinsip-prinsip GCG. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komisaris diatur dalam Tata Tertib Kerja Komisaris . Adapun tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris antara lain sebagai berikut : a. Melakukan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi dalam menjalankan Bank dan memastikan terselenggaranya prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. b. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. c. Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional Bank sebagaimana diatur dalam ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. d. Pengambilan keputusan oleh Dewan Komisaris tidak meniadakan tanggung jawab Direksi atas pelaksanaan kepengurusan Bank. e. Komisaris wajib memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan Internal Audit/SKAI Bank, Auditor Ekstern, hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan, dan atau hasil pengawasan otoritas pemerintah lainnya. f. Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan yang membahayakan kelangsungnan usaha Bank. g. Dewan Komisaris wajib membentuk komite yang membantu tugas pengawasannya,
52
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
dan memastikan bahwa komite yang dibentuk dapat menjalankan tugasnya secara efektif. h. Komisaris menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko yang dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun atau dalam frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat perubahan faktor faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Bank secara signifikan. i. Komisaris memahami jenis-jenis risiko Bank dan memastikan bahwa Direksi Bank telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam mengendalikan risiko Bank. j. Komisaris mengesahkan dan mengkaji ulang secara berkala terhadap kebijakan Sistem Pengendalian Intern dan Strategi Bank secara menyeluruh. Dan memastikan bahwa Direksi telah memantau efektifitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern. k. Menyetujui Rencana Bisnis Bank yang telah disusun Direksi dan melakukan pengawasan atas pelaksanaan Rencana Bisnis serta melaporkan kepada Bank Indonesia mengenai hasil pengawasan tersebut. l. M e m p e r t a n g g u n g j a w a b k a n pelaksanaan tugasnya dengan menanda tangani Laporan Tahunan yang diajukan kepada RUPS. Direksi Direksi dalam mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan ketentuan hukum lainnya yang berlaku harus berdasarkan prinsip kehati-hatian. Adapun tugas dan tanggung jawab Direksi diatur dalam Tata Tertib Kerja Direksi antara lain sebagai berikut : a. Direksi dalam melaksanakan tugas kepengurusan Bank wajib menyusun Rencana Jangka Panjang yang berupa rencana strategis dan juga rencana kerja tahunan yang disampaikan kepada Bank Indonesia. Dan rencana kerja tersebut mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris dan pemegang saham.
3. Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam melakukan tugas pengawasan, Komisaris melakukan evaluasi dan memberikan saran kepada Direksi atas kinerja yang dilakukan dalam menjalankan operasional Bank meliputi kinerja keuangan, penerapan manajeman risiko, tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal,
eksternal dan pemeriksa Otoritas Jasa Keuangan. Beberapa rekomendasi, evaluasi dan persetujuan Dewan Komisaris yang disampaikan ke Direksi antara lain adalah sebagai berikut : a. Rekomendasi calon Komisaris dan Direksi. b. Rekomendasi Penunjukan Kantor Akuntan Publik c. Evaluasi SKAI d. Evaluasi atas Implementasi Manajemen Risiko e. Evaluasi Pelaksanaan Kepatuhan f. Evaluasi atas Realisasi Rencana Bisnis Bank g. Evaluasi atas tindak lanjut pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan Selain rekomendasi yang telah diberikan, Komisaris juga menyetujui beberapa kebijakan, Laporan Tahunan dan Rencana Korporasi & Bisnis Bank, persetujuan untuk penyediaan dana kepada pihak terkait. Dan juga membuat Laporan Pengawasan Rencana Bisnis Bank yang disampaikan ke Otoritas Jasa keuangan setiap semester. C. Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite-komite Untuk membantu pelaksanaan tugas pengawasan , Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi dan Nominasi dimana anggotanya diangkat berdasarkan keahlian dan independensi sesuai yang dipersyaratkan. 1. Komite Audit ( KA ) a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Audit Sesuai dengan SK No 029/SKDIR/VI/12 tanggal 25 Juni 2012, susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Sudarto (Komisaris Independen)
Anggota
Dedy Indrajatna Widjaya (Pihak Independen)
Anggota
Lando Simatupang (Pihak Independen)
Keanggotaan Komite Audit telah sesuai
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
b. Membuat struktur organisasi Bank, lengkap dengan perincian tugas dan tanggung jawab serta menetapkan Surat Keputusan pengangkatannya. c. Membentuk Komite dan Satuan Kerja yang membantu efektifitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi. d. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. e. Menyusun kebijakan dan strategi Manajemen Risiko dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya. f. Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan atau hasil pengawasan otoritas lain. g. Mengungkapkan kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai. h. Menyusun kebijakan dan prosedur yang berlaku untuk menjalankan usaha Bank sesuai dengan ketentuan. i. Menyediakan data dan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris. j. Bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian intern yang efektif serta penerapan manajemen risiko yang baik. k. M e m p e r t a n g g u n g j a w a b k a n pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui RUPS.
dengan ketentuan dan Komisaris Independen.
diketuai
oleh
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
53
b. Tugas dan tanggung jawab Komite Audit
Komite Audit bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris di bidang audit, dengan tugas sebagai berikut : 1.Melakukan pemantauan dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta memantau tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. 2.Mereview : a) Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern b) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. c) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akutansi yang berlaku. d) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. 3.Memberikan rekomendasi penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) sesuai ketentuan yang berlaku kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Dewan Komisaris.
c. Frekuensi
rapat
Komite
Audit
Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Audit mengadakan rapat sekurang kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan, adapun agenda rapat disusun oleh Ketua Komite Audit berdasarkan masukan dari
d. Program kerja dan realiasi Komite Audit Program kerja Komite Audit selama tahun 2014 adalah sebagai berikut : - Pembahasan Rencana Kerja SKAI - Review Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI - Review Realisasi Rencana Bisnis/ Budget - Rapat dengan Auditor (KAP), pembahasan audit plan, pelaksanaan audit dan temuantemuan audit. - Evaluasi Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan tahun 2014. - Pemantauan Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan atau Audit. Program kerja telah dilaksanakan dan hasil kerja tersebut dilaporkan dan di- rekomendasikan kepada Dewan Komisaris. 2. Komite Pemantau Risiko (KPR) a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Pemantau Risiko Sesuai dengan SK No 059/SKDIR/ XII/12 tanggal 3 Desember 2012, susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Wasito Pramono (Komisaris Independen)
Anggota
Lando Simatupang (Pihak Independen)
Anggota
Dedy Indrajatna Wijaya (Pihak Independen)
Keanggotaan Komite Pemantau Risiko telah
sesuai dengan ketentuan dan diketuai oleh Komisaris Independen
b. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko
Komisaris di bidang manajemen risiko, dengan tugas sebagai berikut :
Komite Pemantu Risiko bertanggung jawab memberikan rekomendasi kepada Dewan
54
anggota Komite Audit. Pada tahun 2014 telah diadakan rapat sebanyak 5 kali membahas dan mengevaluasi kinerja SKAI, Laporan Keuangan Bank, Evaluasi Rencana Bisnis Bank dan merekomendasikan usulan KAP.
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Untuk melaksanakan tata kelola yang baik, Bank Ganesha telah melengkapi struktur tata kelola perusahaan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi, serta unsur pendukung pelaksanaan tugas antara lain Komite yang membantu pelaksanaan tugas Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Remunerasi & Nominasi.
1. Melakukan pemantauan kebijakan dan pelaksanaan Manajemen Risiko. 2. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja manajemen Risiko.
1. Mengevaluasi proses dan implementasi manajemen risiko. 2. Evaluasi RBBR dan tindak lanjut hasil pemeriksaan BI. 3. Melakukan evaluasi dan pembahasan Profil Risiko setiap triwulan.
c. Frekuensi rapat Komite Pemantau Risiko
Hasil program kerja yang dilakukan Komite Pemantau Risiko dipakai sebagai rekomendasi untuk evaluasi Dewan Komisaris atas penerapan manajemen risiko bank.
Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan. Pada tahun 2014 Komite telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali yang membahas Risk profil dan penerapan Manajemen Risiko. d. Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko Program kerja dan realisasi Komite Pemantau Risiko selama tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. Struktur, keanggotaan, keahlian dan independensi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Sesuai dengan SK No 062/SKDIR/X/13 tanggal 17 Oktober 2013, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Sudarto (Wa Pres. Komisaris Independen )
Anggota
Mukhlis Rasyid (Presiden Komisaris)
Anggota
Warniyani (Kepala Bagian SDM)
Dan sesuai dengan SK No 014/SKDIR/VI/14 tanggal 3 Juni 2014, susunan keanggotaan
Komite Remunerasi dan Nominasi berubah menjadi sebagai berikut :
Jabatan
Nama
Ketua
Sudarto (Wa Pres. Komisaris Independen )
Anggota
Abdul Salam (Presiden Komisaris)
Anggota
Warniyani (Kepala Bagian SDM)
b. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pemantauan terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi serta tugas-tugas utama lainnya sebagai berikut : 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan
56
3.Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 4. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan / atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 6. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk calon anggota Komite Independen.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
c. Frekuensi rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
2. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Remunerasi dan Nominasi. 3. Membuat Laporan Tahunan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi ke Komisaris untuk periode tahun 2013. 4. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai pemberian tunjangan dan insentifi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 6. Mengusulkan perubahan Struktur Organisasi kantor pusat, rotasi dan mutasi pejabat.
Berdasarkan Mekanisme Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 6 (enam) bulan. Pada tahun 2014 Komite Remunerasi dan Nominasi telah mengadakan rapat sebanyak 6 kali dimana dalam pertemuan tersebut membahas rencana kenaikan gaji, evaluasi kebijakan remunerasi & nominasi, tindak lanjut pembenahan HRD, usulan perubahan pengurus bank. d. Program kerja dan realiasi Komite Remunerasi dan Nominasi Program kerja Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Melakukan tindak lanjut atas pemeriksaan OJK untuk mengisi kekosongan jabatan Direksi.
Program kerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi pada tahun 2014 sudah dilaksanakan.
FREKUENSI KEHADIRAN RAPAT KOMITE No.
Nama
KA (Jml Rapat 5 kali)
KPR (Jml Rapat 6 kali)
KRN (Jml Rapat 6 kali)
1
Mukhlis Rasyid *)
-
-
2x
2
Abdul Salam
-
-
4x
3
Sudarto
5x
-
6x
**)
4
Wasito Pramono
-
6x
-
5
Lando Simatupang
4x
6x
-
6
Dedy Indrajatna
5x
6x
-
7
Warniyani
-
-
6x
KA : Komite Audit KPR : Komite Pemantau Risiko KRN : Komite Remunerasi & Nominasi *) per 7 Mei 2014 sudah tidak menjabat sebagai Presiden Komisaris & sebagai anggota Komite KRN **) menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi per 3 Juni 2014
D. Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Audit Ekstern 1. Fungsi Kepatuhan Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 13/2/PBI/2011 tanggal 12 Januari 2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, Bank Ganesha telah menerapkan Fungsi Kepatuhan Bank yang meliputi tindakan untuk : 1. Mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan
organisasi dan kegiatan usaha Bank; 2. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; 3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Otoritas Jasa Keuangan dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
57
Bank Ganesha seperti yang tertuang dalam SK No 042/SKDIR/IX/13 tanggal 12 September 2013 tentang Struktur Organisasi, telah memiliki Direktur Kepatuhan yang bertanggung jawab kepada Presiden Direktur, dimana Direktur Kepatuhan membawahi Satuan Kerja Kepatuhan & APU PPT, Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Bagian Sistem & Prosedur.
5. Melakukan upaya-upaya untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur, serta kegiatan usaha bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 6. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Adapun tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan paling kurang mencakup : 1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank; 2. Mengusulkan Kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan ditetapkan oleh Direksi; 3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank; 4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank; 6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang diambil Direksi Bank tidak menyimpang dari ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Dalam menjalankan fungsi kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan penerapan prinsip kehati-hatian selama tahun 2014 telah dilakukan beberapa langkah sebagai berikut : 1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan aktif dengan cara mengevaluasi pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank dan memberikan saran-saran dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank. 2. Direksi menumbuhkan dan mewujudkan terlaksananya Budaya Kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank serta memastikan terlaksananya Fungsi Kepatuhan Bank. 3. Bank wajib memiliki Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dan membentuk satuan kerja kepatuhan yang memenuhi persyaratan independensi. 4. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia tentang pelaksanaan tugasnya, meliputi: Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam rencana bisnis Bank, Laporan kepatuhan; dan Laporan khusus. 5. Mengelola Risiko Kepatuhan yang dihadapi oleh Bank. 6. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 7. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
Satuan Kerja Kepatuhan dalam rangka melaksanakan Fungsi Kepatuhan melakukan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 1. Membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya Budaya Kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi; 2. Melakukan identifikasi, pengukuran, monitoring, dan pengendalian terhadap Risiko Kepatuhan dengan mengacu pada peraturan Bank Indonesia mengenai Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum; 3. Menilai dan mengevaluasi efektifitas , kecukupan dan kesesuaian kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Melakukan review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan pearaturan perundang undangan yang berlaku;
58
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Pelaksanaan Prinsip Kehati-hatian Bank Ganesha terhadap peraturan Bank Indonesia per posisi 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut : 1. Rasio Kecukupan Modal (CAR) adalah 14,18 %, (dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional), masih diatas penyediaan modal minimum sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 2. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan BMPK kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait baik perorangan maupun kelompok.
Berkaitan dengan penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan terorisme (APU &PPT), Bank Ganesha telah melaksanakan hal-hal berikkut ini : 1. Secara berkelanjutan meningkatkan budaya kepatuhan terhadap penerapan APU & PPT. Program peningkatan budaya kepatuhan yang telah dilakukan adalah dengan melaksanakan pelatihan dan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Khusus karyawan front office dan yang terlibat langsung dengan nasabah dilakukan program penyegaran. Pelaksanaan pelatihan dilakukan melalui in house training, mengikut sertakan pejabat atau karyawan front office pada seminar yang diadakan oleh Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan, mengikuti sosialisasi yang diadakan oleh OJK atau PPATK. Juga dilakukan kunjungan ke cabang-cabang dalam rangka diskusi pemahaman program APU PPT bersama karyawan di Cabang-cabang atau pun melalui media komunikasi internal. 2. Melakukan penyempurnaan terhadap prosedur Pelaksanaan APU & PPT sesuai dengan ketentuan BI/OJK atau PPATK. 3. Memenuhi kewajiban pelaporan kepada PPATK yaitu Laporan Transaksi Keuangan Tunai, Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan, Laporan Transfer Dana dari/ ke Luar Negeri, Laporan Sistem Informasi Pengguna Jasa Terpadu. 4. Melakukan pemantauan data nasabah dan pencapaian target pengkinian yang telah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan. 5. Mengembangkan sistem informasi yang mendukung pelaksanaan program APU PPT khususnya untuk pelaporan. 2. Audit Intern Dalam rangka pelaksanaan fungsi Audit Intern secara efektif, Bank Ganesha telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang independen dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur, dan juga dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
3. Rasio NPL gross sebesar 4,55%, NPL nett sebesar 4,16 %. 4. Perkembangan Posisi Devisa Neto Bank Ganesha tidak ada pelanggaran selama Tahun 2014. 5. Giro Wajib Minimum (GWM) Tidak terdapat pelanggaran. 6. Rasio Aset dan Transaksi Rekening Administratif sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, adapun rasio di Bulan Desember 2014 adalah 4,25 %.
Fungsi SKAI dalam organisasi Bank meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Membantu organisasi memenuhi tujuan yang telah ditetapkan dengan menggunakan pendekatan yang sistematis, yaitu mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas dari proses Manajemen Risiko, pengendalian serta tata kelola yang baik. b. Diberikan kewenangan untuk mengakses setiap aktivitas yang ada dalam rangka pemeriksaan yang relevan dengan kinerja serta kegiatan audit. c. Melakukan penilaian yang independen, yang ditetapkan dalam organisasi untuk memeriksa dan mengevaluasi kegiatan perusahaan. d. Melakukan kajian terhadap tindak lanjut temuan audit. e. Turut serta dalam pelaksanaan investigasi terhadap kegiatan yang dicurigai, mengandung risiko kecurangan dan melaporkan hasilnya kepada Presiden Direktur dengan tembusan Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan. f. Menyiapkan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit untuk disampaikan kepada Bank Indonesia. Pada tahun 2014 SKAI telah melaksanakan Audit Internal sebagai berikut : 1. Laporan Pokok-pokok Hasil Audit setiap semester 2. Audit APU PPT 3. Audit Personalia 4. Audit Pengamanan Informasi 5. Audit Logistik & Pengamanan 6. Audit Pengembangan Pengadaan 7. Audit Admin Kredit Remedial 8. Audit Operasional Sistem BI RTGS 9. Security Audit Audit BI RTGS & SKNBI 10.Audit Operasional SKN 11.Audit Jaringan Komunikasi 12.Audit Aktivitas Operasional TI 13.Audit Kantor Cabang dan Capem 14.Audit pemeriksaan Khusus 15.Review Audit SKAI oleh KAP Ekstern Atas hasil pemeriksaan tersebut diatas telah dilaporkan kepada Presiden Direktur dan tembusannya kepada Dewan Komisaris dan Direktur Kepatuhan. 3. Audit Ekstern Dalam penyusunan Laporan keuangan Bank yang diaudit untuk tahun 2014, Bank Ganesha telah menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang terdaftar di Bank Indonesia yaitu Osman Bing Satrio & Eny berdasarkan surat No 098/X/2014/GA/MLN tanggal 20 Oktober 2014.
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
59
Penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan tersebut telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 7 Mei 2014 berdasarkan rekomendasi dari Komite Audit melalui Dewan Komisaris. E. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern Bank Ganesha menyadari bahwa dalam menjalankan aktivitas bisnisnya selalu dihadapkan pada risiko. Maka penerapan manajemen risiko Bank Ganesha dilakukan secara menyeluruh pada berbagai aktivitas bank seperti perkreditan, treasury dan investasi, pendanaan, SDM, IT & MIS, operasional dan jasa. Dimana aktivitas tersebut mencakup 8 risiko yaitu risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan. Setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas bisnisnya, Bank Ganesha berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko. Dimana seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa keuangan dan ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank. Pemahaman kebijakan risiko ini diketahui oleh manajemen bank serta seluruh pihak yang terkait. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dalam penerapan Manajemen Risiko antara lain sebagai berikut : 1. Menyetujui kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko. 2. Menyelenggarakan rapat bersama Komite Pemantau Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko guna membahas pelaksanaan manajemen risiko di Bank Ganesha dan hasil profil risiko per triwulan. 3. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi yang terkait dengan transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris. 4. Melalui Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan kaji ulang terhadap metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. Dalam rangka penerapan manajemen risiko ditingkat organisasi, bank telah membentuk komite yaitu Asset Liabilities Comitte (Komite ALCO), Komite Manajemen Risiko, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Pengarah Teknologi Informasi dan Komite Personalia. Komite-komite tersebut melakukan tugas dan fungsinya secara optimal dalam membantu pelaksanaan tugas Direksi. Dalam pengelolaan risiko, Bank melakukan pembaharuan/review Kebijakan dan prosedur
60
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
yang merupakan landasan operasional agar pengelolaan risiko dapat berjalan efektif. Bank telah memperbaharui kebijakan perkreditan Bank Ganesha, Kebijakan Limit Treasury, serta pedoman-pedoman terkait aktivitas perkreditan, operasional, produk/jasa, dan SDM. Sosialisasi Kebijakan dan pedoman juga dilakukan di unit kerja terkait (risk taking unit) seperti perkreditan, operasional, internal control, treasury dan risk taking unit lainnya, yang tujuannya untuk membentuk budaya risiko. Penerapan manajemen risiko Bank telah dilaporkan ke Otoritas Jasa keuangan dalam bentuk Laporan Profil Risiko setiap Triwulan yaitu posisi Bulan Maret, Juni, September dan Desember. Dalam menerapkan sistem pengendalian intern Bank telah melengkapi dengan Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern yang mencakup lima elemen pokok sebagai berikut : 1. Pengawasan oleh manajemen dan budaya pengendalian intern. 2. Identifikasi dan penilaian risiko. 3. Aktivitas pengawasan dan pemisahan fungsional. 4. Sistem akuntansi, teknologi dan informasi, dan komunikasi. 5. Kegiatan pemantauan dan tindakan korektif. Untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dan pengendalian intern, bank melakukan penyempurnaan kebijakan dan pedoman sesuai dengan ketentuan yang berlaku, melakukan pengawasan aktif baik dari atasan langsung, Direksi maupun Komisaris. Serta melakukan penegasan dan sosialisasi kepada seluruh jajaran yang ada tentang penerapan pengawasan melekat terhadap Aktivitas Operasional pada Bank Ganesha. F. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) Bank Ganesha telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur untuk penyediaan dana kepada pihakterkait dan penyediaan dana besar, hal ini tertuang dalam Kebijakan Perkreditan Bank, Pedoman BMPK dan Kebijakan Batas Wewenang Kredit. Penerapan penyediaan dana oleh Bank kepada pihak terkait dan atau penyediaan dana besar telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimun Pemberian Kredit , memperhatikan prinsip kehati-hatian maupun
No.
Penyediaan Dana
1
Kepada Pihak Terkait
2
Kepada Debitur Inti :
Per tanggal 31 Desember 2014, penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur/group inti sebagai berikut : Jumlah Debitur
8
Nominal (Jutaan Rupiah)
9.816,96
a. Individu
15
311.734,23
b. Group
22
301.802,83
G. Rencana Strategis Bank 1. Rencana Jangka Panjang ( Corporate Plan 2014-2018) Bank Ganesha telah menetapakan strategi jangka panjang yang disusun Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Strategi jangka panjang retail banking Bank Ganesha mencakup beberapa bidang yang menjadi fokus dalam mencapai target Bank Ganesha dan menjadi acuan Bank Ganesha dalam menerapkan strategi di seluruh lini. Berikut adalah beberapa strategi jangka panjang Bank Ganesha: a. Terselenggaranya bisnis bank dengan berorientasi pasar (market oriented) melalui pelayanan prima kepada nasabah untuk penyaluran kredit, funding dan jasa perbankan lainnya. b. Terselenggaranya bisnis bank yang produktif dan berkembang melalui : 1. Optimalisasi jaringan kantor untuk pelayanan kredit dan jasa perbankan lainnya. 2. Pelayanan nasabah captive market yang berorientasi pada retail banking dan komersial. c. Terselenggaranya tata kelola bank yang tertib dengan mengacu pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance ( GCG ), melalui pengawasan dan pengendalian internal yang efektif. d. Terwujudnya kondisi keuangnan bank yang sehat, berkembang dan berkesinambungan sesuai prinsipprinsip pengelolaan bank yang sehat. e. Terwujudnya SDM yang professional dengan jumlah dan kompetensi yang memadai sebagai aspek human capital sesuai kebutuhan bank.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
perundang-undangan yang berlaku. Atas penerapan ini juga telah disampaikan laporan kepada Bank Indonesia secara berkala.
f. Tersedianya organisasi dan perangkatnya yang memadai di Kantor Pusat dan Kantor cabang serta jaringan kantor lainnya dlam rangka memperlancar pelaksanaan proses kerja bank. g. Terselenggaranya manajemen sumber daya internal yang efektif dan efisien, termasuk optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sarana Teknologi Informasi. 2. Rencana Jangka Pendek Menengah (Business Plan)
dan
Bank telah menyusun Rencana Bisnis Tahun 2015-2017 dan disampaikan ke Otoritas Jasa keuangan sesuai dengan ketentuan. Seluruh karyawan dan Manajemen Bank Ganesha berkomitmen untuk bekerja keras dengan lebih baik lagi demi mencapai rencana dan program yang telah disepakati yang tertuang dalam Rencana Bisnis Bank Ganesha periode 2015 – 2017. Target Jangka Pendek Bank adalah : a. Target Penurunan Tingkat NPL dan AYDA; b. Target Peningkatan Fungsi Intermediasi; c. Target Peningkatan Efisiensi; d. Target Kecukupan Modal; e. Target Perbaikan SDM. Target Jangka Menengah Bank adalah : a. Target Perbaikan Pengembangan Kredit Berdasarkan Kategori Portfolio. b. Target Penerapan Tata Kelola Yang Baik dengan melakukan langkah langkah perbaikan secara efektif.
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
61
Setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas bisnisnya, Bank Ganesha berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko. Dimana seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa keuangan dan ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank. Pemahaman kebijakan risiko ini diketahui oleh manajemen bank serta seluruh pihak yang terkait.
00
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
lebih pada Bank dan perusahaan lain di dalam dan di luar negeri.
Bank Ganesha telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non keuangan dengan menyusun, menyajikan dan menyampaikannya kepada Bank Indonesia dan stakeholder sesuai ketentuan yang berlaku, dan menyajikan laporan tersebut di dalam homepage (www.bankganesha.co.id).
2. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan yang belum diungkapkan dalam laporan lainnya, meliputi : 1.Kepemilikan saham Komisaris dan Direksi
anggota
Dewan
Seluruh Direksi tidak mempunyai kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima perseratus) atau
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
H. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak ada yang memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi lainnya dan atau pemegang saham pengendali bank dan/atau termasuk Pemegang Saham Pengendali Bank. 3. Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris dan Direksi Kebijakan remunerasi dan fasilitas yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi selama Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
a. Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Komisaris dan Direksi
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah diterima dalam 1 Tahun Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Orang
Jutaan Rp
3 *)
1.825,23
a. Dapat dimiliki
-
-
3 **)
316,00
b. Tidak dapat dimiliki
-
-
3 **)
137,35
Remunerasi ( gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non natura )
Orang
3 **)
Jutaan Rp
4.727,52
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang :
Total
1.825,23
5.180,87
*) Pada tanggal 7 Mei 2014 terdapat perubahan Komisaris, dan jumlah Komisaris tetap 3 orang. **) Terdapat 2 kali perubahan susunan Direksi yaitu pada tanggal 7 Mei 2014 dan 3 Nopember 2014, dan jumlah Direksi tetap 3 orang.
b. Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Jenis Remunerasi per orang dalam 1 tahun Di atas Rp 2 Milyar
Jumlah Direksi
Jumlah Komisaris
-
-
Di atas Rp 1 Milyar s/d Rp 2 Milyar
3 *)
-
Di atas Rp 500 Juta s/d Rp 1 Milyar
-
3 **)
Rp 500 Juta ke bawah
-
-
*) Terdapat 2 kali perubahan susunan Direksi yaitu pada tanggal 7 Mei 2014 dan 3 Nopember 2014, dan jumlah Direksi tetap 3 orang. **) Pada tanggal 7 Mei 2014 terdapat perubahan Komisaris, dan jumlah Komisaris tetap 3 orang.
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
63
4. Shares Option
5. Rasio gaji tertinggi dan terendah
Sesuai Anggaran Dasar Bank seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif tidak memiliki shares option terhadap saham Bank Ganesha.
Per tanggal 31 Desember 2014, rasio gaji tertinggi dan terendah per bulan dalam skala perbandingan sebagai berikut :
No.
Keterangan
Rasio
1
Gaji Pegawai yang tertinggi dan terendah
18,37 : 1
2
Gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
1,67 : 1
3
Gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah
1,60 : 1
4
Gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
2,22 : 1
6. Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan rapat rutin sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan sekali atau minimal 4 kali dalam 1 (satu) tahun serta dihadiri secara fisik oleh seluruh anggota Komisaris atau rapat dapat juga dilakukan melalui teknologi telekonferensi maksimal 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun.
Pada tahun 2014 Komisaris mengadakan rapat sebanyak 4 kali dan rapat bersama Direksi sebanyak 15 kali. Hasil pembahasan rapat dituangkan dalam Notulen dan telah didokumentasikan . Dalam pembahasan rapat tidak terjadi perbedaan pendapat (dissenting opinion) .
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris. No.
Nama
Jabatan
Kehadiran
1
Mukhlis Rasyid * )
Presiden Komisaris
1 kali
2
Abdul Salam ** )
Presiden Komisaris
3 kali
3
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
4 kali
4
Wasito Pramono
Komisaris Independen
4 kali
*)
**) Per tanggal 7 Mei 2014 menjabat sebagai Presiden Komisaris
Per tanggal 7 Mei 2014 tidak menjabat sebagai Presiden Komisaris
Kehadiran Rapat Komisaris bersama Direksi No.
Nama
Jabatan
1
Mukhlis Rasyid *)
Presiden Komisaris
03 kali
2
Abdul Salam **)
Presiden Komisaris
10 kali
3
Sudarto
Wakil Presiden Komisaris
15 kali
4
Wasito Pramono
Komisaris Independen
13 kali
5
Abdul Salam
Presiden Direktur
05 kali
6
Randy Pangalila ****)
Presiden Direktur
08 kali
7
Hendri Wirja Kusuma
Wakil Presiden Direktur
15 kali
8
Dennis Kusuma Halim *****)
Direktur Bisnis
02 kali
9
Sugiarto Surjadi
Direktur Kepatuhan
15 kali
*) **) ***) ****) *****)
Per Per Per Per Per
***)
tanggal 7 Mei sudah tidak menjabat sebagai Presiden Komisaris 7 Mei 2014 efektif sebagai Presiden Komisaris tanggal 7 Mei 2014 sudah tidak menjabat sebagai Presiden Direktur 7 Mei 2014 efektif menjabat sebagai Presiden Direktur 3 Nopember 2014 efektif menjabat sebagai Direktur Bisnis
64
Kehadiran
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
7. Penyimpangan Internal (Internal Fraud)
Internal fraud yang terjadi selama tahun 2014 adalah sebagai berikut : Jumlah kasus yang dilakukan oleh Internal Fraud Dalam 1 Tahun (2014)
Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi Tahun Sebelumnya
Tahun berjalan
Pegawai Tidak tetap
Pegawai Tetap Tahun Sebelumnya
Tahun berjalan
Tahun Sebelumnya
Total Fraud
1
2
Telah diselesaikan
1
2
Tahun berjalan
Dalam proses penyelesaian di internal Bank Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum 8. Permasalahan Hukum Permasalahan hukum yang terjadi selama tahun 2014 sebagai berikut : Jumlah
Permasalahan Hukum Perdata
Pidana
Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
-
-
Dalam proses penyelesaian
2
-
Total
2
-
9. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan
10. Buy Back Shares dan/atau buy back obligasi bank
Selama Tahun 2014, tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Untuk mendukung penerapan benturan kepentingan, Bank Ganesha telah menetapkan Pedoman Intern No MNJ/014-BEK perihal Pedoman Benturan Kepentingan, dan juga ditetapkannya Kode Etik Bank Ganesha yang menjabarkan prinsip dasar prilaku pribadi dan profesional seluruh jajaran yang ada di Bank ganesha dalam bersikap dan berprilaku yang sesuai dengan standar etika perbankan.
Tahun 2014 tidak terdapat Buy Back Shares dan/ atau buy back obligasi bank. 11. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik Bank Ganesha tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Pemberian dana untuk kegiatan sosial/pendidikan selama Tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
65
No.
Jenis Kegiatan
Penerima Dana
Total Dana (Rp)
1
Sumbangan Keagamaan
Mesjid Baiturrahim Kertajaya Surabaya
1.900.000
2
Sumbangan acara keagamaan
Mesjid Jami – Batu Ceper Jakarta
5.900.000
3
Sumbangan acara keagamaan
Gereja Kemah Injil Bekasi
10.000.000
4
Sumbangan Dana PMI dan kegiatan Donor Darah
PMI Pusat Jakarta
10.000.000
5
Sumbangan acara keagamaan
IBI
5.000.000 32.800.000
66
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Terdapat kelemahan yaitu : 1. Perlu meningkatkan monitoring realisasi kredit dan merevisi Pedoman Kredit Modal Ventura sesuai dengan peraturan Menteri Keuangan tahun 2012. 2. Masih terdapat rencana kerja SKAI yang belum diselesaikan sesuai dengan target sampai dengan Desember 2014. 3. Masih terdapat kekosongan jabatan yang mengakibatkan terjadinya rangkap jabatan antara lain tidak adanya Presdir, Manager Operasi Kantor Cabang Semarang dan Manager Marketing Kantor Cabang Kertajaya Surabaya. 4. Dirut belum melakukan review secara periodik terhadap efektivitas fungsi internal control, hal ini tercermin dari masih terdapat temuan berulang baik dalam aktivitas perkreditan maupun aktivitas operasional. C. Governance Outcome 1. Komisaris telah membuat evaluasi Realisasi RBB, evaluasi SKAI, evaluasi SKMR dan evaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan secara rutin yang merupakan saran/nasihat kepada Direksi dalam rangka tugas pengawasan. 2. Komisaris dan Direksi aktif melakukan pengawasan atas penerapan manajemen risiko. 3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi telah diterima dan mendapat persetujuan RUPS. 4. Hasil evaluasi Komite telah menjadi rekomendasi Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. 5. Tidak terjadi pelanggaran dan pelampauan BMPK. 6. Tidak ada benturan kepentingan yang terjadi.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
pihak terkait dan dana besar. 6. Bank telah mentransparansikan kondisi keuangan dan non keuangan serta mentranparansikan informasi produk dan penggunaan data pribadi nasabah sesuai dengan ketentuan. 7. Rencana Bisnis Bank setiap bulan dilakukan evaluasi dalam rapat Komdir dan unit-unit terkait. Dan juga dilakukan Branch Performance Review dengan Cabang/ Capem.
7. Laporan Tahunan, Laporan GCG telah disampaikan sesuai dengan ketentuan dan transparansi laporan telah dilakukan dengan tepat waktu dan juga dimuat dalam home page Bank Ganesha. Terdapat kelemahan yaitu : 1. Masih terdapat sanksi denda yang dikenakan kepada Bank dari otoritas yaitu Laporan LHBU dan transaksi valas terhadap rupiah diatas USD 100,000 tidak didukung dengan underlying transaksi yang memadai. 2. Masih terdapat temuan pemeriksaan SKAI yang belum ditindak lanjuti. 3. Trend NPL meningkat sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko pada risiko kredit. 4. Target rencana bisnis bank belum tercapai, Pinjaman 80,67 % - DPK 108,64 % - R/L 24,32 %. 5. Untuk mendukung rencana strategis bank perlu didukung dengan tambahan modal. 6. Masih ditemukan adanya pelanggaran terhadap ketentuan internal yang berlaku seperti belum seluruh debitur dilakukan kunjungan usaha secara rutin, dan kesalahan pelaporan nilai AYDA. ACTION PLAN PELAKSANAAN GCG 1. Atas kekosongan jabatan pada posisi Manager Operasi Kantor Cabang Semarang dan Manager Marketing Kantor Cabang Kertajaya Surabaya, pada Juni 2015 ditargetkan telah terpenuhi. 2. Kebijakan kredit yang harus disesuaikan antara lain kebijakan kredit untuk modal ventura, kebijakan SLA proses kredit. Dan Bank perlu menetapkan risk tolerance batasan besarnya penyimpangan suku bunga yang dapat diberikan, ditargetkan pada Bulan Juni 2015. 3. Rencana Kerja SKAI Tahun 2014 belum dilaksanakan sesuai target, penyelesaian rencana kerja ditargetkan selesai pada Triwulan 1 Tahun 2015. 4. Menurunkan NPL dan AYDA di tahun 2015, untuk itu telah dibuatkan action plan penyelesaian NPL dan dilaporkan setiap bulan. 5. Rencana penambahan modal akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan surat No.016/DIR/I/2015 tanggal 14 Januari 2015 kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Tata Kelola Perusahaan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
67
Manajemen Risiko Bank Ganesha bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik, sejalan dengan Visi Bank Ganesha untuk ”Menjadi Bank Umum pilihan masyarakat yang sehat dan berkembang, serta fokus pada retail banking”.
Sejalan dengan penerapan Basel II khususnya Pilar 3 (market discipline), Bank Ganesha mengungkapkan jenis risiko dan potensi kerugian serta praktek manajemen risiko yang diterapkan. Dalam hal ini Bank Ganesha berpedoman dalam Peraturan Bank Indonesia no 14/14/PBI/2012 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia no 14/35/DPNP. Pengungkapan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih transparan kepada publik maupun pelaku pasar untuk melakukan penilaian terhadap risiko Bank Ganesha dan upaya Bank Ganesha memitigasi risiko tersebut melalui penerapan manajemen risiko. ORGANISASI MANAJEMEN RISIKO Organisasi manajemen risiko Bank melibatkan pengawasan dari Dewan Komisaris dan Direksi. Bank telah membentuk Komite Pemantauan Risiko sebagai pengawas tertinggi di tingkat komisaris. Di tingkat Direksi telah dibentuk Komite Manajemen Risiko yang merupakan bagian yang sangat penting dalam pengendalian risiko, kontrol unit yang memantau seluruh risiko yang terdapat pada kegiatan operasional bank. Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan Komisaris dan Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko dan atau keuangan. Komite ini membantu Dewan Komisaris dalam memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dan melakukan evaluasi kesesuaian kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya. Komite Manajemen Risiko Proses manajemen risiko di Bank dievaluasi oleh Komite Manajemen Risiko yang bertanggungjawab atas penerapan kerangka manajemen risiko secara keseluruhan. Komite ini diketuai oleh Direktur yang membidangi Satuan Kerja Manajemen Risiko, beranggotakan mayoritas Direksi dan Pejabat eksekutif unit bisnis dan/atau unit support, Direktur Kepatuhan dan Kepala Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Bank Ganesha menerapkan proses Manajemen Risiko secara konsisten pada setiap proses aktivitas bisnis maupun operasional perbankan sehari-hari, mengingat hal tersebut merupakan faktor penting untuk memastikan pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan, yaitu menjadi bank yang sehat dan bertumbuh secara berkesinambungan.
Satuan Kerja Manajemen Risiko Satuan Kerja Manajemen Risiko melakukan fungsi koordinasi dan sosialisasi seluruh proses manajemen risiko Bank untuk meminimalkan potensi maupun dampak dari berbagai jenis risiko yang dihadapi oleh Bank. Satuan Kerja Manajemen Risiko membangun proses yang komprehensif dalam mengidentifikasi, mengukur, memantau dan mengendalikan risiko serta menyampaikan laporan atas tingkat risiko serta membangun sistem pengendalian internal yang handal. KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Kerangka manajemen risiko Bank diimplementasikan melalui kebijakan-kebijakan, prosedur, limit-limit transaksi dan kewenangan, toleransi risiko serta perangkat manajemen risiko. Bank melakukan pengembangan manajemen risiko secara berkesinambungan sesuai dengan meningkatnya perkembangan dan kompleksitas bisnis, strategi dan sistem informasi manajemen. Penerapan manajemen risiko mencakup: 1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi 2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit 3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko 4. Pengendalian internal yang menyeluruh Bank melakukan kaji ulang atas kebijakan dan prosedur secara periodik terutama jika terdapat perubahan kondisi perekonomian, perubahan peraturan dan/atau pendekatan bisnis. Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan mengawasi secara aktif penerapan manajemen risiko dengan cara meningkatkan kebijakan manajemen risiko secara efektif, penyempurnaan prosedur dan pengembangan sistem.
RISK APPETITE DAN RISK TOLERANCE Bank mendefinisikan risk appetite sebagai jumlah dan tipe risiko yang dapat diterima oleh Bank dalam rangka mencapai tujuan stratejiknya melalui system manajemen risiko yang efektif. Risk appetite juga mendefinisikan batasan untuk aktivitas risk taking dan eksposur yang dapat diterima dalam kaitannya dengan tujuan stratejik Bank. Penetapan risk appetite dilakukan sejalan dengan strategi bisnis dan permodalan Bank yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk metode pengambilan keputusan bisnis sehari hari.
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
69
Bank melakukan aktifitas bisnis dimana ekspektasi tingkat pengembalian dapat meng-cover risiko yang ada. Diversifikasi portofolio untuk meminimalisir risiko. Bank hanya akan menjalankan bisnis dimana bank mempunyai keahlian, pengetahuan dan kemampuan yang memadai di bidang tersebut. KEBIJAKAN UMUM MANAJEMEN RISIKO Dalam rangka pengendalian risiko secara efektif, kebijakan dan prosedur harus didasarkan pada strategi manajemen risiko dan dilengkapi dengan toleransi risiko. Kebijakan Manajemen Risiko merupakan petunjuk tertulis atas pelaksanaan manajemen risiko. Kebijakan Manajemen Risiko dibentuk untuk memastikan Bank dalam memelihara eksposur risiko konsisten dengan kebijakan dan prosedur internal serta peraturan eksternal; hukum dan regulasi. Dalam menyusun kebijakan Manajemen Risiko, Direksi memberikan pengarahan yang jelas mengenai tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko bank.
THREE LINES OF DEFENSE Kerangka kerja pengendalian internal Bank Ganesha menerapkan pendekatan pertahanan berlapis (three lines of defense) yang masingmasing bekerja secara independen. 1. Lini pertama, adalah peran dari pada pemilik risiko (unit bisnis) sebagai first line of defense dalam fungsinya mengelola aspek internal control di unit kerjanya, 2. Lini kedua, Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama Satuan Kerja Kepatuhan melakukan pendefinisian, pernyempurnaan dan pemeliharaan metodologi pengelolaan risiko, memastikan kecukupan mitigasi risiko, kebijakan dan prosedur, serta melakukan koordinasi/fasilitasi dari aktivitas pengelolaan risiko operasional secara menyeluruh. 3. Lini ketiga, Auditor Internal akan memastikan secara independen bahwa semua risiko residual telah dikelola sesuai dengan toleransi risiko yang telah disetujui.
ANTI FRAUD MANAGEMENT Efektivitas pengendalian fraud pada dasarnya merupakan tanggung jawab pihak manajemen, sehingga diperlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh tentang fraud oleh manajemen agar dapat memberikan arahan dan menumbuhkan kesadaran (awareness) untuk pengendalian resiko
70
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
fraud pada Bank. Bank mewajibkan seluruh karyawan untuk bertindak secara jujur, memiliki integritas serta profesionalisme yang tinggi untuk ikut berperan secara aktif melindungi, menjaga aset, dana nasabah, dan kepentingan stakeholders dengan mematuhi seluruh ketentuan internal dan peraturan perundangundangan yang berlaku. Setiap karyawan diharapkan berperan aktif dalam mencegah terjadinya Fraud antara lain dengan menyampaikan pengaduan/ memberikan informasi adanya (indikasi) peristiwa Fraud (whistle blowing). MANAJEMEN RISIKO PRODUK DAN AKTIVITAS BARU Produk dan aktivitas baru di Bank dikaji secara komprehensif sejalan dengan prinsip kehati-hatian yang mempertimbangkan sisi keuntungan maupun risiko sebelum diluncurkan kepada nasabah. Kaji ulang atas risiko produk dan aktivitas baru meliputi analisa terhadap 8 jenis risiko yang mungkin dihadapi Bank dan nasabah dengan menyesuaikan pada tingkat toleransi risiko Bank dalam menyerap risiko. Pada proses kaji ulang, mempertimbangkan faktor sumber daya manusia (SDM), infrastruktur dan sistem informasi manajemen dalam manajemen risiko. Analisis risiko untuk produk dan aktivitas baru dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama dengan unit kerja terkait lainnya. PENGUNGKAPAN PERMODALAN A. Struktur Permodalan Tujuan manajemen permodalan Bank adalah untuk mempertahankan posisi modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhan bisnis dan mempertahankan investor, deposan, pelanggan dan kepercayaan pasar. Dalam pengelolaan permodalan, Bank mempertimbangkan faktorfaktor seperti: pengembalian modal yang optimal pada pemegang saham, menjaga keseimbangan antara keuntungan yang lebih tinggi dengan gearing ratio serta keamanan yang diberikan oleh posisi modal yang sehat. Posisi permodalan Bank berdasarkan peraturan Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014 sebagai berikut : 1. Komponen permodalan secara umum didominasi oleh kelompok permodalan yang bersifat permanen, dimana modal inti merupakan unsur terbesar dari modal Bank.
dipersyaratkan Bank Indonesia yakni 8%- 14%, sesuai dengan hasil self assessment peringkat profil risiko Bank. II. PENGUNGKAPAN EKSPOSUR
B. Kecukupan Permodalan
A. RISIKO KREDIT
Manajemen menggunakan peraturan rasio permodalan untuk memantau kecukupan modal, sesuai dengan standar industri. Pendekatan Bank Indonesia untuk pengukuran modal tersebut terutama didasarkan pada pemantauan kebutuhan modal yang diwajibkan (diukur sebagai 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko) terhadap modal yang tersedia.
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika nasabah, klien atau rekanan Bank gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Bank. Risiko kredit terutama berasal dari pinjaman
Sejalan dengan rencana penerapan Basel II dalam hal permodalan, Bank secara berkesinambungan melakukan pengembangkan metodologi untuk penerapan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP), yaitu proses untuk menetapkan kecukupan modal yang sesuai dengan profil risiko Bank. Hal ini merupakan bagian dari peningkatan efektivitas praktek manajemen risiko Bank. Pada pengelolaan modal atas risiko kredit, Bank menggunakan pendekatan standard. Berdasarkan pendekatan standard yang digunakan, perhitungan ATMR secara umum dilakukan dengan mengacu kepada bobot risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan hasil peringkat yang diterbitkan oleh Lembaga Pemeringkat yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Merujuk kepada ketentuan dari BI/OJK yang berlaku, saat ini Bank mengukur kecukupan modal risiko operasional dengan menggunakan metode Pendekatan Indikator Dasar (PID). Berdasarkan metode tersebut, Bank mengalokasikan modal minimum untuk risiko operasional berdasarkan historical data yaitu sebesar rata-rata dari penjumlahan pendapatan bruto (gross income) tahunan selama 3 tahun terakhir (yang positif) dikali tarif yang berlaku, yaitu 15%. Manajemen memiliki pemahaman yang baik dalam mengelola permodalan Bank, dimana Direksi dan Dewan Komisaris memandang perencanaan permodalan sebagai elemen penting untuk mencapai tujuan strategis Bank dengan melakukan analisis atas kecukupan modal Bank saat ini dan masa mendatang dengan proses perencanaan strategis. Penilaian atas rasio permodalan Bank cukup baik, yaitu di atas persyaratan yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Angka KPMM Bank telah memenuhi ketentuan minimum yang
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
2. Pada posisi bulan Desember 2014, rasio modal inti terhadap ATMR adalah 13,77 %. 3. Rasio tersebut berada di atas ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu paling kurang 6 %.
1.Kecukupan Kebijakan, Penetapan Limit
Prosedur
dan
Dalam upaya untuk mempersiapkan infrastruktur manajemen risiko, Bank menyusun kebijakan dan prosedur kredit sesuai dengan hierarki kebijakan. Kebijakan kredit yang berpedoman pelaksanaan proses kredit dan melakukan kaji ulang atas kebijakan dan prosedur secara periodik terutama jika terdapat perubahan kondisi perekonomian, perubahan peraturan dan/atau pendekatan bisnis. Bank terus melanjutkan untuk mengelola dan mengawasi secara aktif penerapan manajemen risiko dengan cara meningkatkan kebijakan manajemen risiko secara efektif, penyempurnaan prosedur dan pengembangan sistem. Selain penetapan kebijakan dan prosedur, Bank juga menetapkan batasan (limit) untuk menjaga agar eksposur risiko kredit sesuai dengan risk appetite Bank. Limit tersebut antara lain meliputi limit untuk kewenangan pengambilan keputusan kredit yang disesuaikan dengan kompetensi pengambil keputusan dan tingkat risikonya serta mempertimbangkan agar tidak ada conflict of interest dalam proses kredit yang diberikan kepada nasabah, penetapan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dilaksanakan sesuai ketentuan Bank Indonesia. Bank mengelola, dan mengendalikan konsentrasi risiko kredit dimanapun risiko tersebut teridentifikasi - secara khusus, terhadap debitur individu dan kelompok, dan industri . Bank menentukan tingkat risiko kredit yang dimiliki dengan menetapkan batas jumlah risiko yang bisa diterima yang terkait dengan satu debitur, atau beberapa kelompok debitur. Bank dengan ketat memantau perkembangan portofolio kredit yang memungkinkan Bank untuk melakukan tindakan pencegahan secara tepat waktu apabila terjadi penurunan kualitas kredit salah satunya dengan melakukan deteksi dini permasalahan dan pemantauan yang disiplin.
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
71
2. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Pelaksanaan kerangka kerja Risiko Kredit di Bank Ganesha dilakukan dalam tahapan proses yang terpadu dan terdiri dari proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan serta Pengendalian/ Mitigasi risiko. Identifikasi risiko kredit merupakan hasil kajian terhadap karakteristik risiko kredit yang melekat pada aktivitas fungsional kredit dan treasury,termasuk risiko konsentrasi kredit. Sistem pengukuran risiko kredit harus mempertimbangkan karakteristik produk,jangka waktu, aspek jaminan, potensi gagal bayar (default), dan kemampuan Bank untuk menyerap potensi kegagalan serta mengkuantifikasi antara lain komposisi portofolio aset meliputi jenis, fitur eksposur, pertumbuhan kredit,kecukupan pencadangan, tingkatkonsentrasi dan kualitas penyediaan dana meliputi tingkat aset bermasalah danyang diambil alih, serta mark to market pada transaksi risiko kredit tertentu. Bank melakukan pemantauan terhadap eksposur risiko kredit aktual dibandingkan limit risiko kredit serta pemantauan penanganan kredit yang bermasalah serta pemantauan kesesuaian antara kebijakan dengan penerapan manajemen risiko kredit. Pengembangan sistem informasi manajemen dilakukan terus menerus untuk dapat menyajikan informasi risiko kredit secara berkala. 3. Sistem Pengendalian menyeluruh
Intern
secara
Sistem Pengendalian Internal dilakukan untuk mengelola risiko yang membahayakan kelangsungan usaha Bank, antara lain dengan implementasi prosedur pengelolaan penanganan kredit bermasalah secara efektif, memisahkan fungsi penyelesaian kredit bermasalah dengan fungsi pemutus kredit. Hasil penanganan kredit bermasalah harus didokumentasikan agar dapat menjadikan bahan pertimbangan risk taking unit dalam menyalurkan atau merestrukturisasi kredit. Pengendalian risiko kredit juga dapat dilakukan melalui mitigasi risiko, pengelolaan posisi dan risiko portofolio secara aktif dan penetapan target batasan risiko konsentrasi.
72
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
4. Definisi Tagihan yang Telah Jatuh Tempo Definisi tagihan yang telah jatuh tempo adalah seluruh tagihan yang telah jatuh tempo lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, baik atas pembayaran pokok dan/ atau pembayaran bunga. 5. Definisi Tagihan Penurunan Nilai
yang
Mengalami
Tagihan yang mengalami penurunan nilai atau impairment adalah tagihan yang mengalami suatu kondisi dimana terdapat bukti obyektif terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal kredit tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal. 6. Pendekatan untuk Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada setiap tanggal neraca (setiap akhir bulan), Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa Aset Keuangan atau kelompok Aset Keuangan mengalami penurunan nilai. Bukti objektif tersebut adalah bukti terjadinya peristiwa yang merugikan sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Cadangan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan adalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan. Cadangan kerugian dihitung dengan menggunakan pendekatan kolektif atau individual. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara kolektif dihitung denganmenggunakan data kerugian historis (perhitungan Incurred Loss berdasarkan estimasi Probability of Default dan Loss Given Default) dari masing-masing kelompok aset tertentu. Perhitungan CKPN dilakukan secara individual apabila suatu aset keuangan yang signifikan mempunyai bukti obyektif mengalami penurunan nilai. CKPN secara individual dihitung dengan menggunakan metode nilai kini dari estimasi arus kas suatu aset keuangan.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
7. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Kredit
Tabel 7.1.: Pengungkapan Tagihan Bersih
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
73
PICTURE
Manajemen memiliki pemahaman yang baik PICTURE dalam mengelola permodalan Bank, dimana Direksi dan Dewan Komisaris memandang perencanaan permodalan sebagai elemen penting untuk mencapai tujuan strategis Bank dengan melakukan analisis atas kecukupan modal Bank saat ini dan masa mendatang dengan proses perencanaan strategis.
Tabel 7.2.: Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan
76
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Tabel 7.3.: Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi
Tabel 7.4.: Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
77
8. Pengungkapan Risiko Kredit dengan Pendekatan Standard
31 Desember 2014 Tagihan Bersih
31 Desember 2013 Tagihan Bersih
Tabel 8.: Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat
78
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
9. Pengungkapan risiko kredit Pihak Lawan
Tabel 9.: Pengungkapan Risiko Kegagalan Pihak Lawan (Transaksi Reverse Repo)
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
79
10. Pengungkapan Mitigasi Risiko Kredit Bank menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Bank menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit. Jenis-jenis agunan atas pinjaman yang diberikan antara lain adalah:
80
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
1. Jaminan berupa uang tunai,giro, tabungan dan deposito 2. Logam mulia 3. Agunan berupa properti hunian dan asset usaha seperti tanah dan bangunan, 4. Kendaraan dan mesin
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
81
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Tabel 10. : Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Bank Secara Individual
82
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Risiko pasar adalah potensi timbulnya kerugian dalam nilai buku atau arus kas yang diakibatkan oleh perubahan suku bunga atau nilai tukar. 1. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Kebijakan yang dijalankan Bank dalam pengendalian terhadap risiko suku bunga dibuat untuk melakukan pemantauan risiko suku bunga yang mempengaruhi nilai buku surat berharga dengan menggunakan harga pasar secara harian, melakukan simulasi perhitungan Net Interest Income terhadap semua kemungkinan perubahan tingkat sukubunga,melakukan pemantauan terhadap Repricing Gap Profil Asset & Liability secara keseluruhan dalam mengantisipasi pergerakan trend suku bunga pasar yang dapat menyebabkan kerugian.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
B. RISIKO PASAR
Pemantauan terhadap harga pasar (mark to market) dilakukan secara harian. Sistem informasi dapat memfasilitasi proses dan perhitungan hasil mark to market atas surat berharga secara harian dalam kategori trading maupun available for sale berdasarkan kompleksitas produk tersebut. 3. Sistem Pengendalian menyeluruh
Intern
secara
Sistem pengendalian internal dilakukan melalui penyesuaian kebijakan dan strategi yang terkait dengan Asset Liability Management (ALMA).
Pengelolaan risiko pasar dilakukan mengacu kepada strategi, kebijakan dan prosedur bank yang berkaitan dengan produk, jasa dan aktivitas yang terekspos risiko pasar. 2. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Identifikasi dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis posisi aset, kewajiban maupun rekening administratif yang sensitif terhadap perubahan harga pasar. Khusus untuk risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in Banking Book/IRRBB), proses identifikasi mencakup identifikasi terhadap faktor- faktor risiko IRRBB seperti repricing risk, yield curve risk dan basis risk yang dapat mempengaruhi pendapatan bunga Bank dan nilai ekonomis dari posisi keuangan Bank serta modal Bank. Pengukuran risiko pasar dihitung berdasarkan eksposur risiko pasar dan potensi perubahan nilai maupun pendapatan yang disebabkan oleh perubahan faktor risiko pasar. Pengukuran risiko pasar dilakukan antara lain dengan mengacu kepada harga pasar (mark to market), repricing profile dan proyeksi terhadap perubahan faktor-faktor risiko pasar, serta dilakukan untuk melihat ketahanan terhadap kerugian pada kondisi pasar stress.
Tabel Risiko Pasar
C. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas adalah risiko yang dapat terjadi jika kesenjangan pendanaan meningkat, atau jika Bank tidak dapat memenuhi pembayaran kewajiban pada saat jatuh tempo, termasuk pencairan simpanan nasabah. Hal ini dapat dianalisa melalui profil maturitas dari sumber pendanaan yang pada umumnya berjangka pendek dan sebagian besar aset yang disalurkan dalam bentuk kredit dengan jangka waktu yang pada umumnya berjangka panjang. Terjadinya kesenjangan yang cukup besar akan dapat meningkatkan risiko likuiditas. Profil Maturitas diproyeksikan atas jangka waktu yang tersisa berdasarkan tanggal kontraktualnya. Secara historis, sebagian besar dari simpanan
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
83
diperpanjang pada saat jatuh tempo yang dipengaruhi oleh perilaku nasabah dan tingkat kepercayaan terhadap Bank. Untuk mengelola risiko likuiditas atas kondisi tersebut, maka bank
menetapkan strategi yang sesuai dan jumlah alat likuid yang perlu dimiliki, yang dapat dicairkan atau dijadikan jaminan jika ada kebutuhan likuiditas yang mendesak.
Profil maturitas dalam Rupiah pada tanggal31 Desember 2014:
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah
84
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
85
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Valas
86
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Tabel Pengungkapan Profil Maturitas Valas
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
87
1. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
3. Sistem Pengendalian menyeluruh
Kebijakan yang dijalankan Bank dalam mengendalikan risiko likuiditas adalah menetapkan kebijakan pengendalian risiko likuiditas yang telah disesuaikan dengan misi, strategi bisnis, kecukupan permodalan, sumber daya manusia dan risk appetite Bank.
Sistem pengendalian internal dilakukan untuk mengantisipasi potensi kenaikan risiko likuiditas yang dapat mengganggu operasional maupun kelangsungan usaha Bank serta mengaktifkan Contingency Funding Plan untuk mengelola kondisi likuiditas pada saat krisis.
Kebijakan dan prosedur penetapan limitrisiko likuiditas secara tertulis, lengkap, memadai dan cukup mudah ditelusuri.
D. RISIKO OPERASIONAL
Melaksanakan fungsi ALCO (Asset & Liability Committee) untuk mengatur tingkat bunga dalam usaha meningkatkan/menurunkan sumber dana tertentu. Pengelolaan portofolio pendanaan untuk menghindari ketergantungan pada sumber pendanaan tertentu yang dimonitor secara berkala oleh ALCO dan Komite Manajemen Risiko 2. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Identifikasi terhadap risiko likuiditas untuk menilai arus kas dan posisi likuiditas. Melakukan analisa terhadap eksposur risiko lainnya yang dapat meningkatkan risiko likuiditas, antara lain risiko suku bunga, risiko kredit, risiko operasional, risiko hukum dan risiko karena adanya peraturan baru dari Bank Indonesia. Pengukuran atas risiko likuiditas minimum meliputi rasio likuiditas, profil maturitas, proyeksi arus kas dan stress testing. Bank telah melakukan uji coba perhitungan rasio likuiditas Basel III seperti Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) dengan mengacu kepada consultative paper yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sehingga bank akan siap pada saat implementasinya. Pemantauan posisi likuiditas dilakukan secara berkala dan memperhatikan indikator peringatan dini atas indikator internal dan eksternal. Sistem informasi dapat menyajikan informasi kondisi likuiditas secara harian.
88
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Intern
secara
Risiko operasional adalah risiko terjadinya kerugian yang disebabkan oleh ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya kejadian-kejadian eksternal. 1. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk mengelola risiko operasional, antara lain Kebijakan Pengelolaan Risiko Operasional, Kebijakan Pengelolaan Kelangsungan Usaha, Kebijakan Operasi, Kebijakan SDM, dan Kebijakan IT, serta prosedur turunannya. Kebijakan dan prosedur tersebut mengatur alur proses aktivitas operasional yang harus dijalan oleh setiap unit kerja dan memberikan dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat di dalamnya. Penetapan limit risiko operasional sebagai batasan potensi kerugian maksimal yang dapat diserap bank, dilakukan dengan mengacu kepada eksposur risiko operasional, kerugian masa lalu, toleransi risiko operasional,serta analisa kemungkinan kejadian risiko operasional beserta perluasan dampaknya di masa mendatang (future looking risks). Kebijakan, prosedur dan limit ditetapkan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Bank. 1.Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Pelaksanaan kerangka kerja Manajemen Risiko Operasional Bank Ganesha dilakukan dalam tahapan proses yang terpadu dan terdiri dari proses Identfikasi, Pengukuran, Pemantauan serta Pengendalian/Mitigasi risiko.
Proses pengukuran risiko dijalankan dengan aktivitas self assessment berkala, pengelolaan risk/loss event database dan perhitungan kecukupan permodalan untuk risiko operasional. Satuan kerja operasional dan Satuan Kerja Manajemen Risiko secara berkala melakukan pemantauan limit risiko operasional, agar dapat dengan segera menetapkan tindak lanjut untuk melakukan mitigasi risiko. Proses pengendalian risiko dilakukan oleh satuan kerja operasional dan Satuan Kerja Manajemen Risiko dengan menambah mekanisme kontrol yang efektif dan atau menyediakan asuransi yang mencukupi untuk meminimalkan risiko bagi Bank. Sistem informasi manajemen risiko dilakukan untuk menyajikan kebutuhan informasi secara
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Proses identifikasi risiko kajian terhadap karakteristik risiko operasional yang melekat pada seluruh aktivitas bisnis dan fungsi pendukung. Identifikasi risiko dilakukan melalui proses registrasi seluruh potensi risiko operasional berdasarkan proses, produk, kejadian risiko dan aset informasi yang dimiliki oleh bank. Selain itu identifikasi risiko dijalankan melalui proses kajian risiko operasional terhadap usulan produk/ proses yang diusulkan oleh unit bisnis dan fungsi pendukung.
akurat, tepat waktu dan terkini dan mendukung fungsi manajemen untuk memudahkan proses perencanaan dan pengambilan keputusan. 3. Sistem Pengendalian menyeluruh
Intern
secara
Sistem pengendalian internal dilakukan dengan melakukan kaji ulang berkala terhadap prosedur, dokumentasi, system pemrosesan data, contingency plan, serta kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain, melakukan proses assurance terhadap seluruh aktivitas fungsional dan melakukan tindak lanjut atas hasil audit internal/eksternal. Pada tingkatan operasional dibentuk sistem pengendalian secara berlapis (three lines of defense). 4. Business Continuity Management Bank Ganesha telah menyusun pedoman bagi Pengelolaan Kelangsungan Usaha yang komprehensif dengan tujuan untuk mengantisipasi risiko operasional yang mungkin terjadi dari situasi ekstrim/kritikal karena bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan juga faktor lainnya seperti kebakaran, gangguan sistem/ pasokan listrik, hingga lingkungan bisnis yang kurang baik, sehingga kelangsungan layanan kepada nasabah dapat terjamin.
5. Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional
Tabel Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
89
E. RISIKO HUKUM
terhadap ketentuan yang berlaku.
Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
1. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
1. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Menetapkan kebijakan pengendalian risiko hukum terutama yang berpengaruh kepada aktivitas fungsional. Kebijakan dievaluasi minimal satu tahun sekali; 2. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank memastikan kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta informasi manajemen risiko untuk menghindari kemungkinan gugatan hukum. Bank mengidentifikasi dan mengendalikan risiko hukum yang melekat pada produk dan aktivitas baru sebelum diperkenalkan kepada nasabah dan mengidentifikasi risiko hukum yang terdapat pada setiap aktivitas fungsional. Pengukuran risiko hukum dilakukan secara kuantitatif.
2. Sistem Pengendalian Internal secara menyeluruh Bank memiliki pengendalian terhadap risiko kepatuhan yang dilakukan melalui kaji ulang berkala terhadap kebijakan dan prosedur kepatuhan, penerapan pengecekan kepatuhan secara berkala, melakukan proses assurance terhadap seluruh aktivitas fungsional, melakukan tindak lanjut atas hasil audit internal/eksternal. G. RISIKO STRATEJIK
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko hukum dilakukan oleh unit kerja khusus yang membidangi hukum.
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/ atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
3. Sistem Pengendalian menyeluruh
1.Kecukupan Kebijakan, Penetapan Limit
Intern
secara
Sistem pengendalian internal yang menyeluruh pada proses manajemen risiko hukum dilakukan melalui proses kaji ulang secara berkala. F. RISIKO KEPATUHAN Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku. 1. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Bank telah memiliki Kebijakan dan Prosedur Kepatuhan, termasuk Kebijakan dan Prosedur APU & PPT yang merupakan infrastruktur dasar dalam pelaksanaan tata kelola fungsi kepatuhan yang digunakan sebagai pedoman dalam penerapan fungsi kepatuhan Bank. Secara berkelanjutan dilakukan ulang dan penyempurnaan terhadap kebijakan dan prosedur dimaksud guna memastikan kepatuhan
90
Bank melakukan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko kepatuhan secara terus menerus melalui antara lain uji kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan produk program yang diterbitkan oleh unit kerja, termasuk terhadap rencana penerbitan produk/aktivitas baru maupun pengembangannya.
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Prosedur
dan
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur yang mengatur proses perumusan dan penyusunan Rencana Bisnis Bank yang termasuk kajian mengenai arahan strategi dan aktivitas kunci untuk mendukung pelaksanaan strategi yang telah dicanangkan. 2. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank telah memastikan kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko stratejik dengan melakukan kajian risiko stratejik secara triwulanan termasuk didalamnya kinerja keuangan. Bank dibandingkan kinerja industri perbankan dan rencana bisnis yang sedang berjalan. Kajian risiko stratejik tersebut merupakan bagian dari proses kajian profil risiko Bank secara menyeluruh.
3. Sistem Pengendalian menyeluruh
Intern
secara
Bank telah memiliki system pengendalian internal untuk manajemen risiko stratejik dengan melakukan monitoring secara berkala atas kinerja Bank baik dari sisi kuantitatif maupun kualitatif. H. RISIKO REPUTASI Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. 1. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit Bank telah menetapkan kebijakan komunikasi dalam rangka menghadapi publikasi negatif atau pencegahannya;
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Selain itu, pemantauan pencapaian rencana bisnis dan kinerja Bank juga dituangkan dalam laporan realisasi rencana bisnis yang dilakukan setiap triwulan.
2. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko Bank terus menerus menanamkan pentingnya manajemen risiko reputasi di semua lapisan karyawan, melalui sosialisasi visi dan nilai-nilai perusahaan. Identifikasi risiko reputasi dilakukan atas setiap aktivitas fungsional dan pengukuran risiko reputasi dilakukan secara kuantitatif; Untuk memantau dan mengendalikan risiko reputasi Bank telah membentuk satuan kerja yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk memberikan informasi yang komprehensif kepada nasabah dan stakeholders; Terkait dengan pemantauan dan pengendalian risiko reputasi, Bank telah melakukan pengawasan atas jumlah keluhan nasabah. 3. Sistem Pengendalian menyeluruh
Intern
secara
Bank telah memiliki system pengendalian internal untuk manajemen risiko reputasi dengan melakukan pengelolaan keluhan nasabah, menjalankan prinsip kehati-hatian, dan transparansi.
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
91
Tanggung Jawab Sosial
No.
1
2
Jenis CSR
Berita
Sumbangan Sosial
Bank Ganesha bekerja sama dengan dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan kegiatan donor darah bagi karyawannya. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada tanggal 13 November 2014 di Graha Ganesha, Jl. Hayam Wuruk No. 28 yang diikuti oleh karyawan Bank Ganesha dan karyawan perusahaan lain yang berada satu gedung di Graha Ganesha. Kegiatan donor darah tersebut juga merupakan agenda rutin tahunan sebagai bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Ganesha. Selain kegiatan donor darah, Bank Ganesha juga memberikan sumbangan dalam rangka bulan dana PMI. Sumbangan diberikan langsung oleh Direktur Bisnis Bank Ganesha, Bp. Dennis K. Halim kepada perwakilan PMI yang diwakilkan oleh Secretary/ Head Section PMI, Bp. Djuanda Sunarya, Slp. Melalui kegiatan donor darah tersebut, diharapkan Bank Ganesha dapat membantu sesama yang membutuhkan pertolongan darah dan sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap kemanusiaan.
Sumbangan Keagamaan
92
Bank Ganesha ikut berpartisipasi memberikan sumbangan keagamaan dalam kegiatan acara keagamaan, diantaranya pada tahun 2014 dengan memberikan sumbangan keagamaan ke Mesjid Baiturrahim Kertajaya Surabaya, Mesjid Jami – Batu Ceper Jakarta dan Gereja Kemah Injil Bekasi. Bank Ganesha juga ikut berpartisipasi memberikan sumbangan keagamaan kepada Institut Bankir Indonesia (IBI).
Tanggung Jawab Sosial - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Dokumentasi
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Tanggung jawab sosial Bank Ganesha terhadap kepentingan publik dapat diwujudkan melalui pelaksanaan program-program CSR yang berkelanjutan dan menyentuh langsung aspek-aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian realisasi program-program CSR merupakan sumbangan perusahaan secara tidak langsung terhadap penguatan modal sosial secara keseluruhan.
Manajemen Resiko - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
97
Struktur Organisasi
Dewan Komisaris - Komite Remunerasi - Komite Pemantau Risiko - Komite Audit
Presiden Direktur -
Komite Komite Komite Komite Komite
Asset & Liabilities Kebijakan Kredit Kredit Pengarah IT Manajemen Risiko
Wkl. Presiden Direktur Direktur Bisnis
Direktur Kepatuhan
Divisi Marketing
Divisi Operasional
Kepala SKAI
Bagian Ritel Kecil
Bagian Sumber Daya Manusia
Bagian Financial Analysis & Ops. Support
Bagian Audit Kredit & Operasional
Satuan Kerja Kepatuhan & APU PPT
Bagian Ritel Komersial & Korporasi
Bagian Teknologi & Informasi
Bagian Settlement & Financial Institution
Bagian Analisa Kredit
Satuan Kerja Manajemen Risiko
Bagian Konsumer & Pendanaan
Bagian Treasury
Bagian Logistik & Pengamanan
Bagian Corp. Secretary
Bagian Sistem & Prosedur
Bagian Admin Kredit & Remedial
95
Struktur Organisasi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Profil Dewan Komisaris dan Direksi
Wasito Pramono – Komisaris Independen Abdul Salam – Presiden Komisaris
Sudarto – Wakil Presiden Komisaris Independen
Dewan Komisaris
Abdul Salam – Presiden Komisaris Lahir di Kudus pada 28 Agustus 1948. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Diponegoro, gelar Magister Manajemen dari IPPM Jakarta dan gelar Doktor dari Universitas Gajah Mada. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau berpengalaman meniti karir di Bank Indonesia dari tahun 1975 hingga 2003 dengan menduduki berbagai posisi hingga terakhir menjabat sebagai Direktur Direktorat Pengawasan Bank. Sejak tahun 2003 hingga 2006, beliau menjabat sebagai Direktur dan Direktur Utama PT PNM. Kemudian di bulan Juni 2006 hingga 2009 beliau ditunjuk sebagai Direktur Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) hingga menjabat sebagai Direktur Kepatuhan sejak Desember 2009 hingga Mei 2010. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada Desember 2010 dan menjabat sebagai Presiden Direktur. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada bulan Mei 2014, beliau ditunjuk sebagai Presiden Komisaris Bank Ganesha hingga sekarang.
Sudarto – Wakil Presiden Komisaris Independen Lahir di Tangerang pada 7 Februari 1951. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka tahun 1999. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau sempat meniti karir di Bank Indonesia sejak tahun 1971 hingga 2006 dengan posisi terakhir sebagai Investigator Bank Indonesia. Dari tahun 2007 sampai dengan Juni 2008 beliau ditunjuk menjadi Direktur Kepatuhan Bank INA sebelum menjabat sebagai Komite Audit di Asuransi Binagriya pada tahun 2009. Sejak September 2008 hingga Juni 2010, beliau menjabat sebagai Komite Audit PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2009 sebagai Komisaris Independen dan pada tahun 2010 hingga sekarang, beliau ditunjuk sebagai Wakil Presiden Komisaris Independen.
Wasito Pramono – Komisaris Independen Lahir di Blitar pada 18 Agustus 1956. Beliau menyandang Insinyur dari Institut Pertanian Bogor tahun 1980 dan Magister Manajemen dari tempat yang sama tahun 1994. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau berpengalaman meniti karir di Bank Rakyat Indonesia (BRI) sejak tahun 1980 sebagai Pengembangan BRI Unit, dan menduduki berbagai posisi, seperti Kepala Bagian Operasional Mikro, Kepala Divisi Bisnis Mikro hingga terakhir sebagai Inspektur Kanins BRI di Yogyakarta. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada tahun 2012 dan hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Komisaris Independen.
98
Profil Dewan Komisaris dan Direksi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Sugiarto Surjadi – Direktur Kepatuhan Hendri Wirja Kusuma – Wakil Presiden Direktur
Dennis Kusuma Halim – Direktur Bisnis
Direksi
Hendri Wirja Kusuma – Wakil Presiden Direktur Lahir di Teluk Betung pada 22 Juni 1962. Beliau menyandang gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Tarumanegara Jakarta. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau pernah berkarir di Bank Dagang Nasional Indonesia sejak tahun 1989 dan menjabat berbagai posisi hingga posisi terakhir menjabat sebagai FX Dept. Head pada tahun 1995. Kemudian beliau juga sempat berkarir di Bank Marshill Utama pada tahun 1995 hingga 1996 dengan posisi terakhir menjabat sebagai Treasury Manager. Beliau juga sempat berkarir di Bank Umum Nasional dan Bank Pos Nusantara sejak tahun 1996 hingga 2000 dengan jabatan terakhir sebagai Kepala Divisi Treasury. Sejak Mei 2000, beliau bergabung dengan Bank Harda Internasional sebagai Kepala Divisi Treasury, kemudian ditunjuk menjadi Direktur Operasional pada Juni 2004, hingga terakhir menjabat sebagai Direktur Utama pada September 2009. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha sejak Juli 2011 dan hingga sekarang menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur.
Dennis Kusuma Halim – Direktur Bisnis Lahir di Jakarta pada 19 September 2965. Beliau menyandang gelar Bachelor of Business Management dari Pamantasan Ng Lungsod Ng Maynila (University of the City of Manila), Filipina. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau mulai meniti karir pada tahun 1989 di Bank Harapan Santosa. Kemudian beliau juga sempat berkarir di Bank Dagang Nasional Indonesia, Bank Dewa Rutji, Bank Panin dan Bank UOB Indonesia pada tahun 1989 hingga 2001. Beliau juga pernah berkarir di Asuransi Niaga Cigna Life, Lippo General Insurance, Citra Intirama, Mandiri Tunas Finance dan terakhir sejak tahun 2011 menjabat sebagai GM Branch Development di Bentara Sinergies Multifinance. Setelah lulus fit and proper test dan melalui RUPSLB, beliau bergabung dengan Bank Ganesha sejak November 2014 dan hingga sekarang menjabat sebagai Direktur Bisnis.
Sugiarto Surjadi – Direktur Kepatuhan Lahir di Jakarta pada 23 Januari 1960. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya Jakarta. Sebelum bergabung dengan Bank Ganesha, beliau mulai meniti karir pada tahun 1983 di Bank Umum Nasional. Pada tahun 1986 beliau bergabung dengan Bank Dagang Nasional Indonesia dengan menjabat di berbagai posisi. Pada tahun 1999, beliau bergabung dengan Bank UIB (sekarang BCA Syariah) dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha pada April 2010 dan menjabat sebagai Kepala Satuan Kerja Audit Internal (SKAI). Pada Desember 2010 hingga sekarang beliau ditunjuk sebagai Direktur Kepatuhan.
Profil Dewan Komisaris dan Direksi - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
99
Profil Pejabat Eksekutif JOHANNES Kepala Divisi Operasional Lahir di Jakarta pada 26 Juni 1967. Beliau menyandang gelar Bachelor of Business Administration dan Master of Business Administration dari Armstrong University, Amerika Serikat. Beliau memulai karir tahun 1993 hingga 1994 di PT Arya Jauhari Mandiri sebagai Finance Officer. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha tahun 1994 sebagai Account Officer hingga diangkat menjadi Pimpinan Cabang Kantor Cabang Utama pada tahun 1998. Sejak tahun 2001 beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Treasury, hingga terakhir di tahun 2012 sampai sekarang beliau menjabat sebagai Kepala Divisi Operasi dan SDM.
JEANY JORICO WENZEN Kepala Divisi Marketing Beliau merupakan lulusan Akuntansi STIE Artha Bodhi Iswara, Surabaya. Memulai karir di Bank Pesona Kriyadana (d/h Bank Utama) dengan menempati berbagai posisi di tahun 1994 hingga 1998. Kemudian juga menempati berbagai posisi di Indonesian Banking Restructuring Agency Center Surabaya di tahun 1998 hingga 2004. Kemudian beliau juga pernah berkarir di Citibank menjabat sebagai Senior Supervisor Personal Loan, Bank Mega menjabat sebagai Ass. Manager Team Leader Funding. Kemudian di tahun 2006, beliau juga pernah berkarir di Bank ICB Bumiputera (d/h Bank Bumiputera) dan menempati berbagai posisi hingga terakhir di tahun 2011 sebagai Consumer Funding Manager. Kemudian di tahun 2011 hingga 2014, beliau juga pernah berkarir di Bank CIMB Niaga dan menjabat sebagai Asst. Vice President. Beliau bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 2014 dan hingga sekarang menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing.
EDY WARMAN Kepala SKAI Lahir di Riau pada 24 November 1962. Beliau menyandang gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan dari Universitas Borobudur, Jakarta. Beliau memulai karir di Bank Swaguna sebagai Kepala Unit Audit dan Control pada tahun 1990 hingga 1993. Beliau mulai bergabung dengan Bank Ganesha sejak tahun 1994 sebagai Control Department Kantor Cabang Utama, Kantor Cabang Glodok dan Kantor Cabang Kelapa Gading hingga tahun 1999. Pada tahun 1999, beliau ditunjuk sebagai Assistant Manager Inspectorate Department hingga menjadi Inspectorate Manager pada tahun 2002. Sejak tahun 2011 beliau menjabat sebagai Kepala SKAI.
100
Profil Pejabat Eksekutif - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
KEPALA CABANG
ARIEF DHITA WIBAWA Kepala Bagian SKMR
NICOLAUS DENNY HALIM WIJAYA Branch Manager Kantor Cabang Utama, Jakarta
HASWAN DJUNAIDI Kepala Bagian SKK PAULUSMAN WIBOWO Kepala Bagian IT BUDIANTO HALIM Kepala Bagian Administrasi Kredit HENDRA RIZAL Kepala Bagian Treasury MUHAMMAD NUR Kepala Bagian Corporate Secretary RISWANTO Kepala Bagian Analis Kredit TB. RIKI FARIKI ISMET Kepala Bagian Sistem & Prosedur WARNIYANI Kepala Bagian SDM
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
KEPALA BAGIAN - KANTOR PUSAT
NYOMAN BUDHI SETIAWAN Branch Manager Kantor Cabang Kertajaya, Surabaya ANDY PRABOWO Branch Manager Kantor Cabang Semarang HIU MAN LIE Branch Manager Kantor Cabang Mangga Dua, Jakarta VIRNANDO LIE Branch Manager Kantor Cabang Kelapa Gading, Jakarta SUGI NURHAYATI Branch Manager Kantor Cabang Tangerang SISCA MALCORPS Branch Manager Kantor Cabang Sudirman, Jakarta
Profil Pejabat Eksekutif - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
101
Mitra Usaha PT. Gajah Tunggal, Tbk
Perusahaan yang mulai berdiri sejak tahun 1951 ini merupakan pabrikan ban terintegrasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Memproduksi dan mendistribusikan ban dengan kualitas tinggi untuk mobil penumpang, SUV, kendaraan komersial, off the road, industri dan kendaraan roda dua. PT Gajah Tunggal merupakan captive market strategis Bank Ganesha, dimana kerjasama dilakukan mulai dari payroll dan pinjaman karyawan (KPT Ganesha).
PD Pasar Jaya
PT. Equity Life Indonesia
Merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Equity Development Investment dan bergerak dalam bidang asuransi jiwa, kesehatan, dan dana pensiun. Bank Ganesha bekerja sama secara inklusif dengan PT. Equity Life Indonesia dalam penutupan asuransi jiwa kredit bagi nasabah kredit Bank Ganesha. Bank Ganesha juga menempatkan dana pensiun karyawan PT. Bank Ganesha termasuk asuransi kesehatan ke PT. Equity Life Indonesia. PT. Lumbung Sari Merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Equity Development Investment dan bergerak dalam bidang pialang kerugian. Kerjasama yang dilakukan dengan Bank Ganesha adalah sebagai broker asuransi dengan perusahaan asuransi lain untuk penutupan asuransi kerugian atas jaminan kredit nasabah pinjaman bank, seperti pinjaman kendaraan dan pinjaman perumahan.
PT. Asuransi Jiwa BRINGIN JIWA SEJAHTERA
Kemenkeu RI, Dirjen Perbendaharaan
Bergerak dalam bidang asuransi jiwa.
PT. Sarana Yukti Bandhana PT. Persero Asuransi Kredit Indonesia
Bergerak dalam bidang layanan sistem informasi terkomputerisasi.
102
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Bergerak dalam bidang asuransi kredit.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
PT. Finnet Indonesia
Bergerak dalam penyediaan layanan solusi sistem transaksi pembayaran secara elektronik (e-Payment) untuk segala keperluan transaksi pembayaran. PT. Perusahaan Listrik Negara (PERSERO)
PT. Telekomunikasi Indonesia (PERSERO)
Kerja sama Bank Ganesha dengan Telkom meliputi pembayaran tagihan telepon dan Telkom Speedy. PT. Asuransi Jiwasraya (PERSERO)
Bergerak dalam bidang asuransi jiwa. Kerja sama Bank Ganesha dengan PLN meliputi pembayaran tagihan listrik.
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
103
Kami juga sampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh nasabah, mitra bisnis dan masyarakat umum atas segala dukungan dan kepercayaannya terhadap Bank Ganesha. Tidak lupa kami sampaikan terima kasih juga kepada Pengawas Otoritas Jasa Keuangan atas segala perhatian dan masukan demi kemajuan dan perkembangan Bank Ganesha.
00
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Bank Koresponden Mitra Bank Ganesha
Standard Chartered Bank, New York - USA One Madison Avenue New York, NY 10010-3603, USA Standard Chartered Bank, Hong Kong 4 - 4 A Des Voeux Road Central, Hong Kong Standard Chartered Bank, Singapore 6 Battery Road # 23 – 00, Singapore 049909 Wells Fargo Bank, New York - USA 11 Penn Plaza, 4th Floor New York, NY 10001, USA Uni Credit Bank, AG, Munich - Germany Am Eisbach 4 80538 Munich, Germany Mizuho Corporate Bank, Tokyo - Japan 4-6-13, Tsukishima Chuo-ku, Tokyo 104 – 0052, Japan Commonwealth Bank, Sydney - Australia Level 10, 133 – 141 Liverpool St Sydney NSW 115, Australia
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
105
Jakarta 4 Cabang 3 Capem 2 Kantor Kas
Surabaya 1 Cabang 3 Capem
Semarang 1 Cabang
Tangerang & Serpong 1 Cabang 1 Capem 1 Kantor Kas
Pulau Jawa
DKI Jakarta
Muara Karang
Mangga Dua
Kedoya
Cipulir
Kantor Pusat
Wisma Sudirman
Kramat Jati
Sunter Kepala Gading
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Jaringan Kantor KANTOR PUSAT Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. (021) 385-5345, (021) 385-5888 Fax. (021) 345-4880 www.bankganesha.co.id
KANTOR CABANG UTAMA Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 Telp. (021) 385-5345, (021) 385-5888 Fax. (021) 352-0371
KANTOR CABANG Mangga Dua – Jakarta Wisma Eka Jiwa Kav. 19 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 10730 Telp. (021) 625-7421, (021) 625-7422 (021) 625-7453 Fax. (021) 625-7485
Gatot Subroto - Tangerang Komp. Ruko Sastra Plaza Blok B-57 Jl. Gatot Subroto KM 5,4 No. 21, Tangerang Telp. (021) 593-08885, (021) 593-08889 (021) 593-08898, (021) 593-08900 Fax. (021) 591-3268
Kelapa Gading – Jakarta Jl. Raya Bulevard Barat Blok LC 6 No. 49-50 Kelapa Gading Permai Jakarta 14240 Telp. (021) 450-4961 (Hunting) Fax. (021) 450-4782
Wisma Sudirman – Jakarta Wisma Sudirman Lt. 1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220 Telp. (021) 570-8560 Fax. (021) 570-8590
Kertajaya – Surabaya Jl. Kertajaya No. 194-196 Surabaya 60282 Telp. (031) 503-2060 (Hunting) Fax. (031) 503-2784 Telex: 32822 GNS SBY IA
Suari – Semarang Jl. Suari Blok D 25-27 Kel. Puwodinatan Semarang Tengah 50137 Telp. (024) 358 -6767 (Hunting) Fax. (024) 356-4692
KANTOR CABANG PEMBANTU Pasar Induk Kramat Jati - Jakarta Ruko Pasar Induk Kramat Jati Blok D 1 No. 3-3A Jl. Raya Bogor KM 17 Jakarta 13510 Telp. (021) 8778-2929 (Hunting) Fax. (021) 8778-6009
Kedoya – Jakarta Kedoya Raya Pesing No. 27 C Kedoya Utara, Jakarta 11520 Telp. (021) 568-9977, (021) 569-81403 Fax. (021) 5694-3176
Muara Karang – Jakarta Jl. Muara Karang Raya No. 191, Jakarta Telp. (021) 661-0643, (021) 668-1792 Fax. (021) 6669-2298
Serpong – Tangerang Selatan Ruko Golden Boulevard Blok D No. 7 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City Serpong, Tangerang Selatan Telp. (021) 531-66127, (021) 531-66128, (021) 531-66129 Fax. (021) 531-60739
Kapasan – Surabaya Jl. Kapasan No. 206 Surabaya 60143 Telp. (031) 376-1721 (Hunting) Fax. (031) 371-9291
H.R. Muhammad – Surabaya Komp. Pertokoan Golden Palace Jl. H.R. Muhammad No. 373-383 Blok A-08, Surabaya Telp. (031) 731-1747 (Hunting) Fax. (031) 731-1746
Jemursari – Surabaya Jl. Raya Jemursari 15 E Wonocolo Surabaya 60237 Telp. (031) 849-7466 (Hunting) Fax. (031) 849-7364 KANTOR KAS Sunter – Jakarta Jl. Danau Sunter Utara Blok E No. 4D. Jakarta 14350 Telp. (021) 653-06103, (021) 653-06104 Fax. (021) 647-02972
Cipulir – Jakarta Jl. Ciledug Raya No. 20A, Kebayoran Lama Jakarta 12430 Telp.(021) 7279-5230, (021) 7280-00071 Fax. (021) 7279-0279
Gajah Tunggal - Tangerang Komplek Ruko Gajah Tunggal Jl. Raya Gajah Tunggal No. 8-9 Desa Pasir Jaya, Kec. Jati Uwung Tangerang, Banten Telp. (021) 592-2298, (021) 592-2496 Fax. (021) 592-2495
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
107
PICTURE
JARINGAN ATM BANK GANESHA KANTOR CABANG UTAMA Jl. Hayam Wuruk No. 28 Jakarta 10120 KANTOR CABANG Kelapa Gading – Jakarta Jl. Raya Bulevard Barat Blok LC 6 No. 49-50 Kelapa Gading Permai Jakarta 14240
Gatot Subroto - Tangerang Komp. Ruko Sastra Plaza Blok 57 Jl. Gatot Subroto KM 5,4 No. 21, Tangerang
Wisma Sudirman – Jakarta Wisma Sudirman Lt. 1 Jl. Jend. Sudirman Kav. 34 Jakarta 10220
Kertajaya – Surabaya Jl. Kertajaya No. 194-196 Surabaya 60281
Suari – Semarang Jl. Suari Blok D 25-27 Kel. Puwodinatan
108
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
KANTOR CABANG PEMBANTU Pasar Induk Kramat-Jati - Jakarta Ruko Pasar Induk Kramat Jati Blok D 1 No. 3-3A Jl. Raya Bogor KM 17 Jakarta 13510
Serpong – Tangerang Selatan Ruko Golden Boulevard Blok D No. 7 Jl. Pahlawan Seribu, BSD City Serpong, Tangerang Selatan
H.R. Muhammad – Surabaya Komp. Pertokoan Golden Palace Jl. H.R. Muhammad No. 373-383 Blok A-08, Surabaya
Jemursari – Surabaya Jl. Jemursari 15 E Surabaya 60237
LOKASI ATM LAINNYA Wisma Hayam Wuruk - Jakarta Gedung Wisma Hayam Wuruk Lt. 1 Jl. Hayam Wuruk No. 8 Jakarta 10120
Pabrik PT Gajah Tunggal, Tbk. - Tangerang (5 unit ATM) Jl. Gatot Subroto KM 7, Desa Pasir Jaya Kec. Jati Uwung, Tangerang - Banten
Komplek Ruko Gajah Tunggal - Tangerang (3 unit ATM) Jl. Gajah Tunggal No. 8-9, Desa Pasir Jaya Kec. Jati Uwung, Tangerang - Banten
Novotel Hotel & Suites Surabaya - Surabaya Jl. Ngagel No. 173-175 Surabaya 60246
Sunter Mal - Jakarta Sunter Mal Lt. Dasar Jl. Danau Sunter Utara Kav. 2, Sunter Agung Jakarta 14350
Mitra Usaha dan Jaringan Kantor - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
109
Bank Ganesha bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik, sejalan dengan Visi Bank Ganesha untuk ”Menjadi Bank Umum pilihan masyarakat yang sehat dan berkembang, serta fokus pada retail banking”.
Together We Are Better - Laporan Tahunan 2014 BANK GANESHA
Produk dan Jasa Layanan
PRODUK PENDANAAN
PRODUK PINJAMAN
Tabungan Tabungan Ganesha Tabungan Optima Tabungan Investasi Tabungan Pelajar TabunganKu Tabungan 18
Kredit Modal Kerja Pinjaman Rekening Koran Short Term Loan Fixed Loan Special Transaction Kredit Investasi
Giro
Kredit Konsumsi Kredit Pemilikan Rumah Kredit Pemilikan Apartemen Kredit Pemilikan Kendaraan Bermotor Kredit Penghasilan Tetap Kredit Penghasilan Tetap Flexy
Giro Rupiah Giro Valas Ganesha Dollar
Deposito Deposito Deposito Deposito Deposito Deposito
Berjangka Rupiah Berjangka Valas Emas Flexy Mingguan
Kredit Tidak Langsung Fasilitas Bank Garansi Fasilitas Letter of Credit
JASA LAYANAN Pembayaran Pembayaran Tagihan PLN Pembayaran Tagihan Telepon ATM (jaringan ATM Bersama) Safe Deposit Box Payroll
Produk dan Jasa Layanan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
111
Tanggung Jawab Laporan Tahunan TANGGUNG JAWAB TERHADAP LAPORAN TAHUNAN Laporan tahunan ini, beserta laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab manajemen PT Bank Ganesha dan telah disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan masing-masing tanda tangannya di bawah ini.
PT BANK GANESHA, Dewan Komisaris
Abdul Salam Presiden Komisaris
Sudarto Wakil Presiden Komisaris (Independen)
Wasito Pramono Komisaris (Independen)
Direksi
Hendri Wirja Kusuma Wakil Presiden Direktur
112
Dennis Kusuma Halim Direktur Bisnis
Tanggung Jawab Laporan Tahunan - Laporan Keuangan 2014 BANK GANESHA
Sugiarto Surjadi Direktur Kepatuhan
Laporan Keuangan Tahunan
Halaman ini sengaja dikosongkan
P.T. BANK GANESHA LAPORAN KEUANGAN/FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014/ FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
P.T. BANK GANESHA DAFTAR ISI
P.T. BANK GANESHA TABLE OF CONTENTS Halaman/ Page
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
1
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT FINANCIAL STATEMENTS – As of December 31, 2014 and for the year then ended
LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2014 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut Laporan Posisi Keuangan
3
Statement of Financial Position
Laporan Laba Rugi Komprehensif
4
Statement of Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statement of Changes in Equity
Laporan Arus Kas
6
Statement of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan
7
Notes to Financial Statements
P.T. BANK GANESHA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2014
2014 Rp'000
Catatan/ Notes
2013 Rp'000
ASET Kas
ASSETS 42.045.580
5
44.194.949
Giro pada Bank Indonesia
186.919.295
6
203.116.036
Giro pada Bank Lain - Pihak ketiga
194.825.490
7
97.902.607
91.986.907
8
120.331.058
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
329.436.030
9
196.689.847
Securities - Third parties
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Efek-efek - Pihak ketiga Kredit Pihak berelasi Pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah
9.816.961 1.207.126.569 (6.441.746) 1.210.501.784
Tagihan Akseptasi Aset Tetap - bersih
19.922.128
Pajak Dibayar Dimuka Aset Lain-lain JUMLAH ASET
419.618 59.700.358
10 25
13.862.503 1.256.690.972 (11.581.021) 1.258.972.454
11
2.280.698
12,25
18.612.829
23 13,25
2.135.757.190
49.661.933 1.991.762.411
Cash Demand Deposits with Bank Indonesia Demand Deposits with Other Banks -Third parties
Loans Related parties Third parties Allowance for impairment losses Total Acceptances Receivable Premises and Equipment - net Prepaid Taxes Other Assets TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Liabilitas Segera
2.027.220
Simpanan Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
345.330.389 1.444.508.655 1.789.839.044
Simpanan dari Bank Lain Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah
1.155 102.767.865 102.769.020
Liabilitas Akseptasi
-
3.864.399 14 25
15 25
269.244.334 1.334.501.862 1.603.746.196
1.619 145.105.798 145.107.417
Acceptances Liability Taxes Payable
16
5.156.043
Liabilitas Pajak Tangguhan - bersih
1.273.657
23
185.992
18.827.936
24
16.905.911
9.194.426
17
7.862.789
JUMLAH LIABILITAS
Deposits from Other Banks Related party Third parties Total
2.280.698
2.092.977
Liabilitas Lain-lain
Deposits Related parties Third parties Total
11
Utang Pajak
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Liabilities Payable Immediately
1.926.024.280
1.785.109.445
Deferred Tax Liabilities - net Post-employment Benefits Obligation Other Liabilities TOTAL LIABILITIES
EKUITAS
EQUITY
Modal Saham - nilai nominal Rp 500 per saham Modal dasar - 850.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh 703.218.000 saham
Capital Stock - par value of Rp 500 per share Authorized - 850,000,000 shares 351.609.000
18
97.500
9
Pendapatan Komprehensif Lain Saldo laba (defisit) Ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
351.609.000 -
100.000 (142.073.590)
100.000 (145.056.034)
209.732.910
206.652.966
2.135.757.190
1.991.762.411
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Issued and paid-up - 703,218,000 shares Other Comprehensive Income Retained earnings (deficit) Appropriated Unappropriated TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-3-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
2014 Rp'000
Catatan/ Notes
2013 Rp'000
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
OPERATING REVENUES AND EXPENSES
Pendapatan Bunga
185.696.654
19,25
178.620.666
Beban Bunga Bunga Premi program penjaminan simpanan
104.308.827 3.336.379
25 20 28
83.066.525 3.225.772
Jumlah Beban Bunga
107.645.206
86.292.297
Pendapatan Bunga - Bersih
78.051.448
92.328.369
Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan komisi selain kredit - bersih Pendapatan jasa administrasi dan penalti Keuntungan transaksi valuta asing - bersih Kenaikan nilai efek yang diperdagangkan Lainnya
9.971.637 4.263.851 1.780.855 333.831 237.480
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya
16.587.654
Beban Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Beban Operasional Lainnya Umum dan administrasi Tenaga kerja Lainnya Jumlah Beban Operasional Lainnya Beban Operasional Lainnya - Bersih LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap - bersih Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih Beban administrasi agunan yang diambil alih Lainnya - bersih PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
Total Interest Expenses Interest Revenues - Net Other Operating Revenues Commissions and fees from transactions other than loans - net Administration fees and penalty Gain on foreign exchange transactions - net Increase in value of trading securities Others Total Other Operating Revenues Provision for Impairment Losses on Financial Assets
10
460.122
27.356.597 57.190.733 2.351.455
21 22
29.227.744 58.762.760 2.437.634
Other Operating Expenses General and administrative Personnel Others
86.898.785
90.428.138
73.601.739
74.035.013
Other Operating Expenses - Net
4.449.709
18.293.356
INCOME FROM OPERATIONS
658.999
12
206.278 (2.005.924) 812.140
BEBAN PAJAK
1.138.758
LABA BERSIH
2.982.444
(9.732) 499.711
13
(328.507) 4.121.202
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
Interest Expenses Interest expense Premium on deposit guarantee program
16.853.247
3.290.608
LABA SEBELUM PAJAK
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual Beban pajak terkait dengan komponen pendapatan komprehensif lain Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan setelah pajak
9
7.251.634 3.182.585 5.372.386 788.853 257.789
Interest Revenues
(1.202.315) 1.042.092
329.756 18.623.112 23
4.773.585 13.849.527
Total Other Operating Expenses
NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) Gain (loss) on disposals of premises and equipment - net Gain on sale of foreclosed properties Administrative expenses of foreclosed properties Others - net NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES) - NET INCOME BEFORE TAX TAX EXPENSE NET INCOME OTHER COMPREHENSIVE INCOME
130.000
9
-
(32.500)
9,23
-
97.500
Changes in fair value of AFS securities Tax expense relating to component of other comprehensive income Total other comprehensive income for the current year net of tax
-
3.079.944
13.849.527
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-4-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
Modal saham/ Capital stock Rp'000 Saldo per 1 Januari 2013 Laba bersih tahun berjalan dan jumlah laba komprehensif
351.609.000
Saldo per 31 Desember 2013
351.609.000
Laba bersih tahun berjalan
-
-
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014
Pendapatan komprehensif lain/ Other comprehensive income Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual/ Changes in fair value of AFS securities Rp'000
Saldo laba (defisit)/ Retained earnings (deficit) Ditentukan Belum ditentukan penggunaannya/ penggunaannya/ Appropriated Unappropriated Rp'000 Rp'000
-
100.000
-
-
-
100.000
-
-
97.500
-
Jumlah laba komprehensif
-
97.500
-
Saldo per 31 Desember 2014
351.609.000
(158.905.561)
192.803.439
13.849.527
13.849.527
(145.056.034)
206.652.966
-
Pendapatan komprehensif lainnya Perubahan nilai wajar efek tersedia untuk dijual
97.500
2.982.444
-
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
2.982.444
97.500 2.982.444
100.000
Jumlah Ekuitas/ Total Equity Rp'000
(142.073.590)
3.079.944 209.732.910
Balance as of January 1, 2013 Net income for the year and total comprehensive income Balance as of December 31, 2013 Net income for the year Other comprehensive income Changes in fair value of AFS securities Total comprehensive income Balance as of December 31, 2014
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
-5-
P.T. BANK GANESHA LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2014
P.T. BANK GANESHA STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2014 2014 Rp'000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba sebelum pajak Penyesuaian kas bersih dari aktivitas operasi Beban penyusutan Beban imbalan pasca kerja Kerugian (keuntungan) pelepasan aset tetap - bersih Keuntungan penjualan agunan yang diambil alih Beban kerugian penurunan nilai Kerugian (keuntungan) belum direalisasi atas efek diperdagangkan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Arus Kas Operasi sebelum Perubahan Modal Kerja Penurunan (kenaikan) aset operasi Efek-efek Kredit Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Utang pajak Liabilitas lain-lain
2013 Rp'000
4.121.202
18.623.112
3.031.523 3.648.440
3.292.804 3.865.202
(658.999)
9.732
(206.278) 3.290.608
(499.711) 460.122
(133.354)
418.715
(713.871)
(892.867)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Income before tax Adjustment of net cash from operating activities Depreciation expense Employee benefit expense Loss (gain) on disposals of premises and equipment - net Gain on sale of foreclosed properties Provision for impairment losses Unrealized loss (gain) on trading securities Accrued interest on impaired loans
12.379.271
25.277.109
(8.120.340) 45.893.933 (9.832.147)
40.346.100 (75.164.586) 4.659.325
(1.837.179) 186.092.848 (42.338.397) 177.954 1.331.637
(3.743.550) (64.028.076) 55.550.998 166.967 242.229
Operating Cash Flows before Changes in Working Capital Decrease (increase) in operating assets Securities Loans Other assets Increase (decrease) in operating liabilities Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Taxes payable Other liabilities
Kas Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi Pembayaran imbalan pasca kerja Pembayaran pajak
183.747.580 (1.726.415) (3.744.231)
(16.693.484) (2.257.868) (898.682)
Cash Provided by (Used in) Operating Activities Employee benefit paid Income tax paid
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
178.276.934
(19.850.034)
Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap Hasil penjualan aset tetap Pelepasan (penempatan) efek yang dimiliki hingga jatuh tempo
(124.362.489)
22.653.615
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisitions of premises and equipment Proceeds from sale of premises and equipment Disposal (placement) of held-to-maturity securities
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi
(128.044.312)
17.121.668
Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities
50.232.622
(2.728.366)
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS
(4.342.228) 660.405
(5.541.340) 9.393
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
465.544.650
468.273.016
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
515.777.272
465.544.650
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
PENGUNGKAPAN TAMBAHAN Kas dan setara kas terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
42.045.580 186.919.295 194.825.490
44.194.949 203.116.036 97.902.607
91.986.907
120.331.058
SUPPLEMENTAL DISCLOSURE Cash and cash equivalents consist of: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah
515.777.272
465.544.650
Total
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
-6-
See accompanying notes to financial statements which are an integral part of the financial statements.
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT 1.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED
UMUM
1.
GENERAL
P.T. Bank Ganesha (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 47 tanggal 15 Mei 1990 dari notaris Esther Daniar Iskandar S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 tanggal 30 Agustus 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85 tanggal 23 Oktober 1992, Tambahan No. 5296. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa perubahan, terakhir dengan akta No. 97 tanggal 24 Juni 2008 dari Fenny Tjitra, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-46402.AH.01.02. Th 2008 tanggal 31 Juli 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 26 Agustus 2008, Tambahan No. 16117.
P.T. Bank Ganesha (”the Bank”) was established based on Deed No. 47 dated May 15, 1990 of notary Esther Daniar Iskandar S.H. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. C2-4331 HT.01.01. Th 91 dated August 30, 1991 and was published in Suplement No. 5296 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 85 dated October 23, 1992. The Bank’s Articles of Association have been amended several times, the latest by Deed No. 97 dated June 24, 2008 of Fenny Tjitra, S.H., notary in Jakarta, to conform with Law No. 40 year 2007 on Limited Companies. This change was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-46402.AH.01.02. Th 2008 dated July 31, 2008, and was published in Supplement No. 16117 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated August 26, 2008.
Bank berkedudukan di Jakarta dan memiliki 1 kantor pusat, 14 kantor cabang/cabang pembantu dan 3 kantor kas. Kantor pusat Bank beralamat di Jl. Hayam Wuruk No. 28. Jumlah karyawan Bank rata-rata 454 karyawan untuk tahun 2014 dan 480 karyawan untuk tahun 2013.
The Bank is domiciled in Jakarta and has 1 head office, 14 branch/sub-branch offices and 3 cash offices. The Bank’s head office is located at Jl. Hayam Wuruk No. 28. The Bank had average total number of employees of 454 in 2014 and 480 in 2013.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank umum.
In accordance with article 3 of the Bank’s articles of Association, the scope of its activities is to engage in general banking.
Bank mendapat izin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.393/KMK-013/1992 tanggal 14 April 1992. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 28/66/KEP/DIR tanggal 12 September 1995, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.
The Bank obtained its business license to operate as a private bank from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. 393/KMK-013/1992 dated April 14, 1992. In accordance with Bank Indonesia’s Decision Letter No. 28/66/KEP/DIR dated September 12, 1995, the Bank is authorized to become a foreign exchange bank.
Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s management consisted of the following:
2014
2013
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
Abdul Salam Sudarto Wasito Pramono
Mukhlis Rasyid Sudarto Wasito Pramono
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur
Hendri Wirja Kusuma Sugiarto Surjadi Dennis Kusuma Halim
Abdul Salam Hendri Wirja Kusuma Sugiarto Surjadi -
Board of Directors President Director Vice President Director Director Director
-7-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 2.
PENERAPAN STANDAR KEUANGAN BARU DAN REVISI a.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
AKUNTANSI
2.
ADOPTION OF NEW AND REVISED FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS
Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan
a.
a. Standards effective in the current year
Dalam tahun berjalan, Bank telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
b.
In the current year, the Bank has adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to its operations and effective for accounting periods beginning on January 1, 2014.
c.
ISAK 27, Pelanggan
Pengalihan
Aset
dari
ISAK 27, Transfers of Assets from Customers
d. ISAK 27 membahas akuntansi pengalihan aset tetap oleh entitas yang menerima pengalihan tersebut dari pelanggannya dan menyimpulkan bahwa ketika pos aset tetap alihan memenuhi definisi aset dari perspektif entitas yang menerima, entitas yang menerima harus mengakui aset tersebut sebesar nilai wajarnya pada tanggal pengalihan, dengan saldo kredit yang dihasilkan dari transaksi pengalihan diakui sebagai pendapatan sesuai dengan PSAK 23, Pendapatan.
ISAK 27 addresses the accounting by recipients for transfers of property, plant and equipment from ‘customers’ and concludes that when the item of property, plant and equipment transferred meets the definition of an asset from the perspective of the recipient, the recipient should recognize the asset at its fair value on the date of the transfer, with the credit being recognized as revenue in accordance with PSAK 23, Revenue. e. f.
ISAK 28, Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas
g. h.
ISAK 28 memberikan panduan akuntansi atas pengakhiran liabilitas keuangan dengan menerbitkan instrumen ekuitas. Secara khusus, ISAK 28 mensyaratkan bahwa instrumen ekuitas yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut akan diukur pada nilai wajarnya, dan setiap selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang diakhiri dengan imbalan yang dibayarkan akan diakui dalam laba rugi.
i. j.
Penerapan ISAK 27 dan ISAK 28 tidak mempunyai dampak atas jumlah yang dilaporkan dalam tahun berjalan dan tahun sebelumnya karena Bank tidak melakukan transaksi tersebut.
ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments ISAK 28 provides guidance on the accounting for the extinguishment of a financial liability by the issue of equity instruments. Specifically, ISAK 28 requires that equity instruments issued under such arrangement will be measured at their fair value, and any difference between the carrying amount of the financial liability extinguished and the consideration paid will be recognized in profit or loss.
The application of ISAK 27 and ISAK 28 has no effect on the amounts reported in the current and prior year because the Bank has not entered into any transactions of this nature.
k. b.
Standar telah diterapkan
diterbitkan tapi
belum
b. Standards in issue not yet adopted
Standar berikut efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dengan penerapan dini tidak diperkenankan:
The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted:
PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian Laporan Keuangan
-8-
PSAK 1 (revised 2013), Presentation of Financial Statements
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
PSAK 1 (revisi 2013) memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif menjadi laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. PSAK 1 mengharuskan tambahan pengungkapan dimana pos-pos dari penghasilan komprehensif lain dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan (2) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK 1 (revised 2013) introduce new terminology for the statement of comprehensive income is renamed as a “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK 1 requires additional disclosures of other comprehensive income are grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja
Perubahan paling signifikan dalam PSAK 24 terkait kewajiban manfaat pasti dan aset program. Amandemen mensyaratkan pengakuan perubahan dalam kewajiban manfaat pasti dan nilai wajar aset program ketika amandemen terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu. Amandemen tersebut mensyaratkan seluruh keuntungan dan kerugian aktuaria diakui segera melalui penghasilan komprehensif lain.
PSAK 46 Penghasilan
(revisi
2014),
The main change of PSAK 24 relates to the accounting for benefit obligations and plan assets. The amendments require the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminate the 'corridor approach' and accelerate the recognition of past service costs. The amendments require all actuarial gains and losses to be recognized immediately through other comprehensive income.
Pajak
PSAK 46 (revisi 2014), memberikan penekanan pada pengukuran pajak tangguhan atas aset yang diukur dengan nilai wajar, dengan mengasumsikan bahwa jumlah tercatat aset akan dipulihkan melalui penjualan. PSAK 46 menghilangkan pengaturan pajak penghasilan final.
PSAK 46 (revised 2014), Income Tax
PSAK 46 (revised 2014), emphasize on measurement of deferred tax on assets measured at fair value, assuming that the carrying amount of the assets will be recovered through sales. PSAK 46 remove references to final tax.
PSAK 48 (revisi 2014), Penurunan Nilai Aset Perubahan dalam PSAK 48 (revisi 2014), terutama berkaitan dengan perubahan definisi dan pengaturan nilai wajar dalam PSAK 68.
PSAK 24 (revised 2013), Employee Benefits
PSAK 48 (revised 2014), Impairment of Asset Changes in PSAK 48 (revised 2014), mainly to incorporate the changes in definition and requirements of fair value in PSAK 68.
PSAK 50 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK 55 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran dan PSAK 60 (annual improvement), Instrumen Keuangan: Pengungkapan
Perubahan pada ketiga PSAK ini, terutama merupakan penyesuaian atas pengaturan nilai wajar pada PSAK lain, termasuk PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 dan PSAK 68. PSAK 50 memberikan pengaturan yang lebih spesifik terkait kriteria untuk melakukan
PSAK 50 (annual improvement), Financial Instrument: Presentation, PSAK 55 (annual improvement), Financial Instrument: Recognition and Measurement and PSAK 60 (annual improvement), Financial Instrument: Disclosures The amendment of these PSAKs mainly related to the changes in others PSAK, including PSAK 15, PSAK 65, PSAK 66, PSAK 4 and PSAK 68. PSAK 50 provides more specific arrangement related to the criteria for netting of financial assets and financial liabilities.
-9-
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
saling hapus aset dan liabilitas keuangan. Perubahan PSAK 55 mengatur tentang pengukuran dan reklasifikasi derivatif melekat dan PSAK 60 mengatur pengungkapan tambahan terkait nilai wajar dan risiko likuiditas.
The changes in PSAK 55 deals with measurement and reclassification of embedded derivative and PSAK 60 deals with additional disclosures relates to the fair value and liquidity risk.
PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar
PSAK 68, Fair Value Measurements
PSAK 68 menetapkan acuan tunggal atas pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar. Standar tersebut tidak mengubah persyaratan mengenai pos-pos yang harus diukur atau diungkapkan pada nilai wajar.
PSAK 68 establishes a single source of guidance for fair value measurements and disclosures about fair value measurements. The standard does not change the requirements regarding which items should be measured or disclosed at fair value.
PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar, menetapkan suatu kerangka dasar atas pengukuran nilai wajar, dan mensyaratkan pengungkapan tentang pengukuran nilai wajar. Ruang lingkup PSAK 68 adalah luas; standar tersebut berlaku baik pada pos-pos instrumen keuangan dan pos-pos instrumen nonkeuangan ketika PSAK lain mensyaratkan atau mengijinkan pengukuran nilai wajar dan pengungkapan atas pengukuran nilai wajar, kecuali kondisi tertentu. Pada umumnya persyaratan pengungkapan dalam PSAK 68 adalah lebih luas dari pada standar yang diharuskan saat ini. PSAK 68 mendefinisikan nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran.
PSAK 68 defines fair value, establishes a framework for measuring fair value, and requires disclosure about fair value measurements. The scope of PSAK 68 is broad; it applies to both financial instrument items and non-financial instrument items for which other PSAK require or permit fair value measurements and disclosures about fair value measurements, except in specified circumstances. In general, the disclosure requirements in PSAK 68 are more extensive than those required by the current standards. PSAK 68 defines fair value as the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in orderly transaction between market participants at the measurement date.
PSAK 68 diterapkan secara prospektif; persyaratan pengungkapan ini tidak perlu diterapkan dalam informasi komparatif yang disediakan untuk periode sebelum penerapan awal standar ini.
PSAK 68 is applied prospectively; the disclosure requirements need not be applied in comparative information provided for periods before initial application of the standard.
Penerapan PSAK 1 akan berdampak atas penyajian pos-pos penghasilan komprehensif lain dari laporan keuangan Bank. Penerapan atas amendemen terhadap PSAK 24 akan berdampak terhadap jumlah yang dilaporkan dalam program imbalan pasti Bank.
The application of PSAK 1 will impact the presentation of the other comprehensive income items of the Bank’s financial statements. The application of the amendments to PSAK 24 will have impact on the amounts reported in respect of the Bank’s defined benefit plans.
Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan.
As of the issuance date of the financial statements, management is evaluating the effect of these standards on the financial statements.
- 10 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Standar berikut ini telah efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2015, dan tidak diperkenankan melakukan penerapan dini, tetapi tidak memiliki pengaruh atas angka yang akan dilaporkan pada laporan keuangan tahun berikutnya karena Bank tidak melakukan jenis transaksi ini:
The following standards are effective for periods beginning on or after January 1, 2015, with early application not permitted, but has no effect on the amounts reported in the next year financial statements because the Bank has not entered into any transaction of this nature:
PSAK 4 (revisi 2013), Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 15 (revisi 2013), Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama PSAK 65, Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAK 66, Pengaturan Bersama PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain ISAK 26, Penilaian Kembali Derivatif Melekat
3.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
3.
Pernyataan Kepatuhan
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.
Statement of Compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.
Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
b.
PSAK 4 (revised 2013), Separate Financial Statements PSAK 15 (revised 2013), Investments in Associates and Joint Ventures PSAK 65, Consolidated Financial Statements PSAK 66, Joint Arrangements PSAK 67, Disclosures of Interests in Other Entities ISAK 26, Reassessment of Embedded Derivatives
Dasar Penyusunan
b.
Basis of Preparation
Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang penyajian yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp) yang merupakan mata uang fungsional Bank. Laporan keuangan tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
The Bank’s financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the financial statements is the Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Bank. The measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.
The statements of cash flows are prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. Cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged or restricted.
- 11 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
c.
Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsionalnya. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi. d.
d.
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank:
b.
Transactions
and
The books of accounts of the Bank are maintained in Indonesian Rupiah, which is its functional currency. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rate at 4.00 P.M. Western Indonesia Time to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to profit or loss.
Transaksi Pihak-pihak Berelasi
a.
Foreign Currency Balances
Transactions with Related Parties A related party is a person or entity that is related to the Bank:
Orang atau anggota keluarga dekatnya mempunyai relasi dengan Bank jika orang tersebut:
a.
A person or a close member of that person's family is related to the Bank if that person:
i.
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Bank;
i. has control or joint control over the Bank;
ii.
memiliki pengaruh signifikan Bank; atau
ii. has significant influence over the Bank; or
iii.
merupakan personil manajemen kunci Bank atau entitas induk dari Bank.
iii. is a member of the key management personnel of the Bank or of a parent of the Bank.
Suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhi salah satu hal berikut:
b.
An entity is related to the Bank if any of the following conditions applies:
i.
Entitas dan Bank adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling terkait dengan entitas lain).
i. The entity and the Bank are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
ii.
Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
iii.
Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
iii. Both entities are joint ventures of the same third party.
iv.
Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.
v.
Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu Bank atau entitas yang terkait dengan Bank.
v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank, or an entity related to the Bank.
- 12 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
e.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
vi.
Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).
vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).
vii.
Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
vii. A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi, baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan yang sama dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan.
All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the financial statements.
Aset Keuangan
e.
Financial Assets
Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.
All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.
Aset keuangan sebagai berikut:
The Bank’s financial assets are classified as follows:
Bank
diklasifikasikan
Nilai wajar melalui laba rugi Dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual Pinjaman yang diberikan dan piutang
Fair value through profit or loss (FVTPL) Held-to-maturity Available-for-sale Loans and receivables
Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)
Fair value through profit or loss (FVTPL)
Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.
Financial assets are classified as at FVTPL when the financial asset is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Aset keuangan diklasifikasi kelompok diperdagangkan, jika:
A financial asset is classified as held for trading if:
sebagai
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau
it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or
pada saat pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
- 13 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the entity’s board of directors and chief executive officer.
Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3g.
Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
Dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.
Financial assets are classified as held-tomaturity investment only if these investments have fixed or determinable payments and their maturity dates have been determined and the Bank has the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-tomaturity investments are measured at amortized cost, using the effective interest method less any impairment losses.
Aset keuangan tersedia untuk dijual
Available-for-sale financial assets
Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.
Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss; or loans and receivables, are classified as available-forsale. Available-for-sale financial assets are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, they are measured at fair value.
- 14 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.
Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.
Dividen atas instrumen AFS, jika ada, diakui pada laba rugi pada saat Bank berhak untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.
Dividend on AFS equity instrument, if any, are recognized in profit or loss when the Bank’s right to receive the dividends are established.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.
Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loans and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.
Metode suku bunga efektif
Effective interest method
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan atau pembayaran kas masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.
The calculation of the effective interest rate includes all fees and points paid or received which is an integral part of the effective interest rate. Transaction costs include incremental cost which is directly attributable to the acquisition or issuance of financial assets or liabilities.
- 15 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
Penurunan nilai aset keuangan
Impairment of financial assets
Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal pelaporan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.
Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang dalam nilai wajar dari instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
The objective evidence of impairment could include:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau
default or delinquency in interest or principal payments; or
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai.
Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant or individually significant but there is no objective evidence of impairment.
Bank menerapkan penurunan nilai secara kolektif untuk aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
The Bank applies collective impairment for its loans and receivables wherein financial assets are classified based on similarity of credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based
- 16 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.
on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.
Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank harus menghitung:
In conducting collective assessment, the Bank must calculate:
Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.
Probability of default (“PD”) – this model assesses the probability of customers failing to repay fully and on time.
Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).
Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).
Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.
Loss given default (“LGD”) – the Bank estimates economic losses that may be suffered by the Bank if there are arrears in credit facility. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.
Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas fasilitas kredit secara individual.
Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility individually.
Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit pada saat terjadi tunggakan.
Exposure at default (“EAD”) – the Bank estimates the expected utilization level of credit facilities in the event of arrears.
PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data fasilitas kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.
PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facilities/financing receivable data for at least three years.
Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengalikan nilai baki debet fasilitas kredit/piutang pembiayaan pada posisi laporan dengan PD, LIP dan LGD.
Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding credit facility/financing receivable at report date by the PD, LIP and LGD.
Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa depan pada saat menghitung penurunan nilai.
The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets are presented net of allowance for impairment losses reserve. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.
- 17 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laba rugi.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to profit or loss.
Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lain.
In respect of AFS equity investments, impairment losses previously recognized in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in other comprehensive income.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.
The Bank derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.
On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.
- 18 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Bank masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Bank mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut. f.
Liabilitas Ekuitas
Keuangan
dan
On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Bank retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Bank allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.
Instrumen
f.
Financial Liabilities Instruments
and
Equity
Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas
Classification as debt or equity
Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.
Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.
Instrumen ekuitas
Equity instruments
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.
Liabilitas keuangan
Financial liabilities
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL atau pada biaya perolehan diamortisasi.
Financial liabilities are classified as either “at FVTPL” or “at amortized cost”.
Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)
Financial liabilities at FVTPL
Liabilitas keuangan diklasifikasi sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.
Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or it is designated as at FVTPL.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:
A financial liability is classified as held for trading if:
diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau
- 19 -
it has been acquired principally for the purpose of repurchase in the near future; or
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau
on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the Bank manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or
merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.
it is a derivative that is neither designated nor effective as a hedging instrument.
Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:
A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:
penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau
such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or
kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas, misalnya direksi dan CEO.
a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel, for example the board of directors and chief executive officer.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan penjelasan pada Catatan 3g.
Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 3g.
Liabilitas keuangan diukur perolehan yang diamortisasi
biaya
Financial liabilities measured at amortized costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.
At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on effective interest rate, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Bank derecognizes financial liabilities when, and only when, the Bank’s obligations are discharged, cancelled or they expire.
pada
- 20 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) g.
h.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
g.
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).
Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).
Dalam rangka konsistensi dan perbandingan dalam pengukuran nilai wajar dan pengungkapan terkait, Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimiliki dengan hirarki berikut:
In order to increase consistency and comparability in fair value measurements and related disclosures, the Bank measures the fair value of the financial instruments held based on the following hierarchy that categorized into three levels the inputs to valuation techniques:
Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.
Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.
Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).
Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).
Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).
Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).
Reklasifikasi Instrumen Keuangan
h.
Reclassifications Instruments
of
Financial
Reklasifikasi Aset Keuangan
Reclassification of Financial Assets
Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).
The Bank shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank only reclassifies financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank has the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).
- 21 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
i.
j.
k.
l.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Reklasifikasi Liabilitas Keuangan
Reclassification of Financial Liabilities
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.
The Bank is not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.
Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
i.
Netting of Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan dan liabilitas keuangan Bank saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan, jika:
The Bank only offsets financial assets and liabilities and present the net amount in the statements of financial position, where it:
saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan
currently has a legally enforceable right to set-off the recognized amount; and
berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain
j.
Demand Deposits with Bank Indonesia and Other Banks
Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
k.
Placements with Bank Indonesia and Other Banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3e, 3g dan 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Efek-efek
l.
Securities
Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan dan dimiliki hingga jatuh tempo.
Securities are classified as held-for-trading and held-to-maturity.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3e, 3g and 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
- 22 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
m. Kredit
n.
m. Loans
Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans are receivables.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3e, 3g and 3h terkait aset keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans are discussed in Notes 3e, 3g and 3h as they relate to financial assets.
Restrukturisasi Kredit Bermasalah
n.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. o.
p.
classified
as
loans
and
Troubled Debt Restructuring Losses resulting from loan restructuring related to modification of credit terms are recognized if the present value of future cash receipts which have been determined in new loan terms, including receipts designated as interest or principal, is less than the amount of the outstanding loan before the restructuring.
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi
o.
Acceptances Receivable and Liability
Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Acceptance receivables are classified as loan and receivables. Acceptances liability are classified as financial liabilities at amortized costs.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3e, 3f, 3g, 3h dan 3i terkait aset keuangan dan liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and liability are discussed in Notes 3e, 3f, 3g, 3h and 3i related to financial assets and financial liabilities.
Aset Tetap
p.
Premises and Equipment
Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.
Premises and equipment held for use in the supply of goods or services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.
Penyusutan diakui sebagai penghapusan biaya perolehan aset dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Depreciation is recognized so as to write-off the cost of assets using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
20 5 5
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.
Building Motor vehicles Office furniture and equipment The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.
- 23 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tanah dinyatakan berdasarkan perolehan dan tidak disusutkan.
biaya
Land is stated at cost and is not depreciated.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.
The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.
Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.
When assets are disposed of, their removed from the resulting gain or loss loss.
q.
r.
Sewa
q.
retired or otherwise carrying values are accounts and any is reflected in profit or
Leases
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.
Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.
Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.
In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.
Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
r.
Pada tanggal pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
Impairment of Non-Financial Asset At reporting dates, the Bank reviews the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
- 24 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. s.
t.
u.
Estimated recoverable amount is the higher of fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of a nonfinancial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.
Agunan yang Diambil Alih
s.
Foreclosed Properties
Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan yang Diambil Alih dalam kelompok “Aset lain-lain”.
Land and other assets (collateral foreclosed by the Bank) are presented in the Foreclosed Properties account under “Other assets”.
Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan kerugian penurunan nilai. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam administratif Bank.
Foreclosed properties are stated at net realizable value. The excess of loan receivable over the net realizable value of the foreclosed properties is charged against allowance for impairment losses. If the net realizable value is higher than the loan receivable, the foreclosed properties are recorded at the amount of the loan receivable and the difference is recorded in the Bank’s administrative accounts.
Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan.
The difference between the carrying amount of foreclosed properties and the proceeds from the sale of such properties is recorded as gain or loss at the time of sale.
Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.
Management evaluates the value of foreclosed properties periodically. Provision for losses on foreclosed properties is reserved as a reduction of foreclosed properties value.
Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laba rugi tahun berjalan.
The carrying amount of foreclosed properties is written down to recognize a permanent decline in the value of the foreclosed properties, which is charged to current operations.
Simpanan
t.
Deposits
Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi.
Deposits are classified as financial liabilities at amortized cost.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits are discussed in Notes 3f, 3g and 3h as they relate to financial liabilities.
Simpanan dari Bank Lain
u.
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Deposits from Other Banks Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized cost.
- 25 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
v.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.
Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, savings deposits and time deposits.
Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, penentuan nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3f, 3g dan 3h terkait liabilitas keuangan.
Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits from other banks are discussed in Notes 3f, 3g and 3h as they relate to financial liabilities.
Pengakuan Bunga
Pendapatan
dan
Beban
v.
Recognition of Interest Revenues and Expenses
Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3e).
Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest method (Note 3e).
Pendapatan dan beban bunga dari aset dan liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif.
Interest income and expense from financial assets and liabilities is recognized as an expense in the statements of comprehensive income.
Pendapatan kredit yang mengalami penurunan nilai dihitung menggunakan suku bunga efektif atas dasar nilai kredit setelah memperhitungkan kerugian penurunan nilai.
Interest income from impaired loan are computed using the effective interest rate method based on the amount of loan – net of impairment loss.
Perubahan nilai wajar pada efek-efek diperdagangkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, dibebankan atau dikreditkan langsung dalam laporan laba rugi komprehensif.
Changes in fair value of trading securities measured at fair value through profit or loss and other derivatives used for risk management purposes, and other financial assets and liabilities measured at fair value through profit or loss are charged or credited directly in the statements of comprehensive income.
w. Pengakuan Pendapatan Provisi dan Komisi
dan
Beban
w. Recognition of Revenues and Expenses on Commissions and Fees
Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan metode bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.
Commissions and fees income related to loan activities or specific terms and with significant amounts are treated as deferred income and amortized over the periods of the related loan commitments using the efective interest method. The balance of deferred revenues on loans settled prior to maturity is recognized as income at loan settlement date.
Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu tertentu atau nilainya tidak material diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.
Commissions and fees, which are not related to loan activities and terms of the loan or whose amount is not material are recognized as revenues or expenses at the time the transactions are made.
- 26 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) x.
y.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Imbalan Pasca Kerja
x.
Post-Employment Benefits
Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Pendanaan untuk imbalan ini dilakukan melalui sebuah perusahaan asuransi yang merupakan pihak berelasi dengan Bank.
The Bank established defined benefit pension plan covering all its permanent employments. In addition, the Bank also provides post-employment benefits as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). Funding of this benefit has been made through an insurance company that is a related party of the Bank.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut (pendekatan koridor). Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
The cost of providing post employment benefits is determined using the Projected Unit Credit method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the greater of the present value of the Bank’s defined benefit obligations and the fair value of plan assets, are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees (corridor approach). Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.
Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.
The benefits obligation recognized in the statements of financial position represents the present value of the defined benefits obligation, as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses and unrecognized past service cost, and as reduced by the fair value of scheme assets.
Pajak Penghasilan
y.
Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.
- 27 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
4.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tercatat aset dan liabilitasnya.
The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank expects, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of its assets and liabilities.
Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.
The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.
Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank intends to settle its current tax assets and current tax liabilities on a net basis.
Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba rugi.
Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside profit or loss.
PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN
4.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Bank, yang dijelaskan dalam Catatan 3, manajemen diwajibkan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang jumlah tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi yang terkait didasarkan pada pengalaman historis dan faktorfaktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktualnya mungkin berbeda dari estimasi tersebut.
In the application of the Bank accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.
Estimasi dan asumsi yang mendasari ditelaah secara berkelanjutan. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang estimasi tersebut direvisi jika revisi hanya mempengaruhi periode itu, atau pada periode revisi dan periode masa depan jika revisi mempengaruhi kedua periode tersebut.
The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period which the estimates is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.
- 28 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) Pertimbangan Kritis Kebijakan Akuntansi
dalam
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penerapan
Critical Judgments in Applying Accounting Policies
Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Below are the critical judgments, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Bank’s accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the financial statements.
Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo
Held-to-maturity financial assets
Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 9.
The management have reviewed the Bank’s held-to-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Bank’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and carrying amounts of the held-tomaturity financial assets are described in Note 9.
Sumber Estimasi Ketidakpastian
Key Sources of Estimation Uncertainty
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi ketidakpastian utama lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam keuangan tahun depan dijelaskan dibawah ini:
The key assumptions concerning future and other key sources of estimation uncertainty at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are discussed below:
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
Provision for Losses on Impairment of Financial Assets
Pada setiap tanggal laporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian pembayaran piutang.
At each reporting date, the Bank evaluates whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.
Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Penyisihan penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan estimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset keuangan dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.
Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for financial assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.
- 29 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manajemen juga membuat penilaian mengenai metodologi dan asumsi yang digunakan untuk mengestimasi jumlah dan waktu arus kas di masa yang akan datang yang di-review secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian yang sebenarnya.
Management also makes judgment as to the methodology and assumptions for estimating the amount and timing of future cash flows which are reviewed regularly to reduce any difference between loss estimate and actual loss.
Bank melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu:
The Bank performs assessment of impairment amounts in two ways, namely:
the
a.
Individual, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan.
a.
Individually, made to the amount of financial assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the date of the statement of financial position. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.
b.
Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.
b.
Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the date of statement of financial position. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.
- 30 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
5.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manfaat Karyawan
Employee Benefits
Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank.
Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognized in the future periods. Although the assumptions used by the Bank are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank's post-employment benefits obligations.
Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap
Estimated Useful Lives of Premises and Equipment
Masa manfaat setiap aset tetap Bank ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset di-review secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.
The useful life of each item of the Bank’s premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.
Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tersebut.
A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of these assets.
Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 12.
The carrying amounts of premises equipment are disclosed in Note 12.
KAS
5.
CASH
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Rupiah Valuta asing
41.537.277 508.303
43.718.854 476.095
Rupiah Foreign currencies
Jumlah
42.045.580
44.194.949
Total
Saldo kas termasuk uang pada mesin ATM (Automated Teller Machines) sejumlah Rp 5.368.400 ribu dan Rp 3.087.550 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
and
Cash includes cash in ATM (Automated Teller Machines) amounting to Rp 5,368,400 thousand and Rp 3,087,550 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
- 31 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) 6.
GIRO PADA BANK INDONESIA
Rp'000
7.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rupiah Dollar Amerika Serikat
157.683.264 29.236.031
Jumlah
186.919.295
6. 2014 % GWM Primer % Primary GWM
DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA
Rp'000
10,17 10,44
113.537.534 89.578.502 203.116.036
2013 % GWM Primer % Primary GWM 8,65 30,79
Rupiah United States Dollar Total
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which is effective from December 31, 2013, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The GWM in Rupiah consists of Primary GWM which is set at 8% and the Secondary GWM which is set at 4%, and GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) which is determined based on parameters under disincentive and over disincentive for the difference between the Bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the Bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive. The GWM in the United States Dollar is set at 8%.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan obligasi Pemerintah Indonesia masing-masing sebesar 16,37% dan 8,68%.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s secondary statutory reserve which consists of Bank Indonesia Certificate and Indonesian Government bonds is 16.37% and 8.68%, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, GWM LDR Bank sebesar 2,01% dan 0,46%.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s LDR statutory reserve is 2.01% and 0.46%.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi giro wajib minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank has complied with the required minimum deposit balances under the Bank Indonesia regulations.
GIRO PADA BANK LAIN
7.
2014 Rp'000
DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS
2013 Rp'000
Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya
936.389 193.601.792 287.309
924.036 96.572.465 406.106
Rupiah United States Dollar Others
Jumlah Giro pada Bank Lain
194.825.490
97.902.607
Total Demand Deposits with Other Banks
- 32 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rincian giro pada bank lain berdasarkan pihak dimana Bank menempatkan dananya adalah sebagai berikut: 2014 Rp'000
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Jumlah Valuta asing Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, New York Standard Chartered Bank, Hongkong Lainnya Sub Jumlah
Jumlah Giro pada Bank Lain Tingkat suku bunga efektif rata-rata per tahun Rupiah Valuta asing
8.
Demand deposits with other counterparties are as follows:
banks
by
2013 Rp'000
919.685 16.704
907.378 16.658
936.389
924.036
176.947.929
31.270.503
16.641.261
65.079.391
12.602 287.309
222.571 406.106
193.889.101
96.978.571
194.825.490
97.902.607
1,11% 0,04%
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk Sub Total Foreign currencies Wells Fargo Bank, New York Standard Chartered Bank, New York Standard Chartered Bank, Hongkong Others Sub Total Total Demand Deposits with Other Banks Average annual effective interest rates Rupiah Foreign currencies
0,55% 0,04%
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank.
On December 31, 2014 and 2013, there are no demand deposits with other banks that are pledged as collateral by the Bank.
Giro pada bank lain dilakukan kepada pihak ketiga serta tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The demand deposits with other banks are made with third parties and not impaired as of December 31, 2014 and 2013.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
8.
PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS
Seluruh penempatan pada bank lain dilakukan dengan pihak ketiga.
All placements with other banks are made with third parties.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:
Placements with Bank Indonesia and other banks by types of placements are as follows:
2014 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective Period interest rate Rupiah Deposito berjangka Bank Indonesia Deposito berjangka pada bank lain
2 hari/days 31 hari/days
5,75% 10,50%
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
- 33 -
Jumlah/ Total Rp'000 81.986.907 10.000.000
Rupiah Bank Indonesia time deposit Time deposits on other bank
91.986.907
Total Placements with Bank Indonesia and other banks
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2013 Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun/ Average annual Jangka waktu/ effective Period interest rate Rupiah Deposito berjangka Bank Indonesia Call money Sub jumlah Valuta asing Call money
2 hari/days 2 hari/days
5,75% 6,10%
55.991.058 40.000.000 95.991.058
Rupiah Bank Indonesia time deposit Call money Sub total
10-15 hari/days
0,50%
24.340.000
Foreign currency Call money
Jumlah Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain
120.331.058
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank dan tidak mengalami penurunan nilai. 9.
Jumlah/ Total Rp'000
Total Placements with Bank Indonesia and other banks
On December 31, 2014 and 2013, placements with Bank Indonesia and other banks are not impaired nor pledged as collateral by the Bank.
EFEK-EFEK
9.
SECURITIES
Semua efek-efek merupakan efek-efek pada pihak ketiga.
All securities are made with third parties.
Rincian efek-efek berdasarkan jenis, tujuan investasi, mata uang, penerbit dan peringkat obligasi yang telah diperingkat oleh Pefindo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Securities classified according to type, purpose, currencies, issuers and bond ratings, which are rated by Pefindo, as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp'000 Dimiliki hingga jatuh tempo - Rupiah Sertifikat Bank Indonesia - bersih Obligasi Pemerintah Indonesia bersih Obligasi lainnya PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PT Panorama Transportasi Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo Tersedia untuk dijual - Rupiah Obligasi Pemerintah Indonesia bersih Obligasi lainnya PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Jumlah tersedia untuk dijual
2013 Peringkat/ Rating
129.680.660
Rp'000
Peringkat/ Rating Held-to-maturity - Rupiah Bank Indonesia Certificate - net
39.591.998
113.976.724
Baa3
74.334.892
Baa3
15.000.000 10.000.000 9.998.301 9.068.560 5.000.000 4.880.606 -
idA idBBB+ idAA idA idA idAAA
15.000.000 10.000.000 5.000.000 9.214.209 5.000.000 10.000.000 5.101.263
idA idBBB+ idAA idA idA
297.604.851
173.242.362
idAAA idAA
Indonesian Government bonds - net Other bonds PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PT Panorama Transportasi Tbk PT Fast Food Indonesia Tbk PT Indomobil Finance Indonesia PT Adhi Karya (Persero) Tbk PT Astra Sedaya Finance PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Pan Indonesia Tbk Total held-to-maturity securities Available for sale - Rupiah
10.091.130
Baa3
-
10.063.710 9.432.860
idA A‐(idn)
-
29.587.700
-
- 34 -
Indonesian Government bonds - net Other bonds PT Permodalan Nasional Madani (Persero) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Total available for sale securities
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2014 Rp'000 Diperdagangkan - Rupiah Obligasi PT Fast Food Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance Perusahaan Listrik Negara
2013 Peringkat/ Rating
Rp'000
-
4.957.500 4.811.000 2.127.600
-
11.896.100
Sub jumlah obligasi Reksadana PT GMT Asset Management PT Emco Asset Management
2.243.479 -
4.202.225 7.349.160
Sub jumlah reksadana
2.243.479
11.551.385
2.243.479
23.447.485
329.436.030
196.689.847
Jumlah efek diperdagangkan Jumlah Efek-efek - Bersih
Tingkat bunga rata-rata per tahun:
Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Pemerintah Indonesia Obligasi lainnya
Peringkat/ Rating
idAA idAA+ idAAA
FVTPL - Rupiah Bonds PT Fast Food Indonesia Tbk PT Astra Sedaya Finance Perusahaan Listrik Negara Sub total bonds Mutual funds PT GMT Asset Management PT Emco Asset Management Sub total mutual funds Total FVTPL securities Total Securities - Net
Average annual interest rates:
2014
2013
6,75% 8,31% 9,96%
5,37% 9,62% 9,84%
Bank Indonesia Certificate Indonesian Government bonds Other bonds
Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga tetap, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk). Rata-rata suku bunga efektif untuk efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 9,20% dan 8,96%.
Held-to-maturity securities are arranged at fixed interest rates, exposing the Bank to fair value interest rate risk. The average effective interest rate in these held-to-maturity securities in 2014 and 2013 is 9.20% and 8.96%, respectively.
Biaya perolehan efek yang dimiliki hingga jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 294.565.000 ribu dan Rp 168.594.000 ribu. Premi yang belum diamortisasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 3.039.851 ribu dan Rp 4.648.362 ribu.
Cost of held-to-maturity securities as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 294,565,000 thousand and Rp 168,594,000 thousand, respectively. Unamortized premium as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 3,039,851 thousand and Rp 4,648,362 thousand, respectively.
Keuntungan yang belum direalisasi dari kenaikan nilai wajar efek diperdagangkan pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 333.831 ribu dan Rp 788.853 ribu, yang dibebankan dalam laba rugi.
Unrealized gain on increases in fair value of securities held for trading in 2014 and 2013 amounted to Rp 333,831 thousand and Rp 788,853 thousand, respectively, which are charged to profit or loss.
- 35 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perubahan keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi dari efek-efek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
The movement of unrealized gain (loss) from the change in fair value of available-for-sale investment securities are as follows:
2014 Rp'000 Keuntungan yang belum direalisasi selama tahun berjalan sebelum pajak penghasilan Pajak penghasilan tangguhan (Catatan 23) Saldo akhir tahun - bersih
130.000
Unrealized gain during the year before deferred income tax
(32.500) 97.500
Deferred income tax (Note 23) Balance at end of year - net
Klasifikasi efek-efek berdasarkan jangka waktu sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Securities classified according to their terms from acquisition dates to maturity dates are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 1 - 5 tahun > 5 tahun
99.382.773 70.099.440 58.535.167 101.418.650
39.591.998 34.315.472 122.782.377
1 - 3 months > 3 - 12 months > 1 - 5 years > 5 years
Jumlah
329.436.030
196.689.847
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat efek-efek yang dijadikan agunan oleh Bank dan tidak mengalami penurunan nilai.
As of December 31, 2014 and 2013, the securities are not impaired nor pledged as collateral by the Bank.
10. KREDIT
10. LOANS
Kredit memiliki suku bunga mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk). a.
Loans are arranged at floating interest rates exposing the Bank to cash flow interest rate risk.
Jenis Pinjaman
a.
2014 Rp'000
Type of Loans
2013 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Kredit modal kerja Kredit konsumsi Kredit investasi
9.107.663 644.791 64.507
13.059.292 697.625 105.586
Jumlah pihak berelasi
9.816.961
13.862.503
- 36 -
Related parties Rupiah Working capital loans Consumer loans Investment loans Total related parties
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
2014 Rp'000 Pihak Ketiga Rupiah Kredit modal kerja Kredit konsumsi Kredit investasi Sub jumlah Valuta asing Kredit modal kerja Kredit investasi Sub jumlah Jumlah pihak ketiga Cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah kredit - Bersih
b.
663.253.698 283.678.408 176.069.356
618.941.472 245.245.495 298.616.379
1.123.001.462
1.162.803.346
58.308.669 25.816.438
60.114.866 33.772.760
84.125.107
93.887.626
1.207.126.569
1.256.690.972
(6.441.746) 1.210.501.784
Sektor Ekonomi
Rupiah Lembaga keuangan Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Transportasi, pergudangan dan komunikasi Real estat, usaha persewaan dan perusahaan jasa Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Lainnya Jumlah - Rupiah Valuta asing Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Lainnya
2013 Rp'000
(11.581.021) 1.258.972.454
b.
Third parties Rupiah Working capital loans Consumer loans Investment loans Sub total Foreign currency Working capital loans Investment loans Sub total Total third parties Allowance for impairment losses Total loans - Net
Economic Sector
2014 Rp'000
2013 Rp'000
328.039.429 284.323.199 191.745.325 98.763.891
255.644.598 245.931.356 180.398.353 140.741.177
94.895.045
109.769.513
77.497.498 20.237.751
105.758.188 45.391.087
16.908.446 20.407.839
51.247.455 41.784.122
1.132.818.423
1.176.665.849
Rupiah Financial institutions Household Wholesale and retail Manufacturing Transportation, warehouse and communication Real estate, rental and services Construction Accomodation, food and beverages Others Total - Rupiah
30.425.000 5.622.732
Foreign currency Transportation, warehouse and communication Wholesale and retail Manufacturing Accomodation, food and beverages Others
84.125.107
93.887.626
Total - Foreign currency
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.216.943.530
1.270.553.475
Kredit - Bersih
1.210.501.784
Jumlah - Valuta asing
30.454.715 27.853.954 25.816.438 -
(6.441.746)
- 37 -
27.370.418 30.469.476
(11.581.021) 1.258.972.454
Total Allowance for impairment losses Loans - Net
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Jangka Waktu
c.
Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit adalah sebagai berikut:
Loans classified based on the term of the loan agreements are as follows:
2014 Rp'000 1 tahun > 1 - 2 tahun > 2 - 5 tahun > 5 tahun
By Maturity
2013 Rp'000
143.287.138 83.007.072 621.229.858 369.419.462
171.625.057 58.825.829 620.498.160 419.604.429
Jumlah Cadangan kerugian penurunan nilai
1.216.943.530
1.270.553.475
Kredit - Bersih
1.210.501.784
Berikut adalah informasi sehubungan dengan kredit:
pokok
(6.441.746)
lainnya
(11.581.021) 1.258.972.454
1 year > 1 - 2 years > 2 - 5 years > 5 years Total Allowance for impairment losses Loans - Net
Other major information on loans are as follows:
1)
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun untuk kredit dalam mata uang Rupiah adalah 13,96% dan 12,63% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013, sedangkan dalam valuta asing adalah 5,80% dan 5,71% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
1)
The average effective annual interest rates for loans in Rupiah are 13.96% and 12.63% in 2014 and 2013, respectively, and 5.80% and 5.71% in 2014 and 2013 for loans in foreign currencies, respectively.
2)
Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa deposito berjangka (Catatan 14). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.
2)
Loans are secured by collaterals, which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry. Loans are also secured by cash collateral, in the form of time deposits (Note 14). Management believes that collaterals received from debtors are adequate to cover possible losses on uncollectible loans.
3)
Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain.
3)
Working capital and investments loans include long term, fixed, revolving and discounted loans, while consumer loans include housing, car and other consumer loans.
Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 sampai 15 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing berjangka waktu antara 1 sampai 5 tahun.
Loans in Rupiah have terms ranging from 1 to 15 years, while those in foreign currencies have terms ranging from 1 to 5 years.
4)
Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 4,61% dan 5,26% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
4)
The ratios of small business loans to total loans as of December 31, 2014 and 2013 is 4.61% and 5.26%, respectively.
5)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, tidak terdapat kredit yang dijadikan agunan oleh Bank.
5)
As of December 31, 2014 and 2013, there are no loans pledged as collateral by the Bank.
- 38 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
6)
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah melakukan penyelamatan kembali atas kredit untuk beberapa debitur masing-masing sebesar Rp 14.464.462 ribu dan Rp 548.733 ribu.
6)
As of December 31, 2014 and 2013, the Bank’s restructured loans amounted to Rp 14,464,462 thousand and Rp 548,733 thousand, respectively.
7)
Saldo kredit bermasalah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 50.531.266 ribu dan Rp 27.215.133 ribu.
7)
As of December 31, 2014 and 2013, nonperforming loans amounted to Rp 50,531,266 thousand and Rp 27,215,133 thousand, respectively.
8)
Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
8)
Non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
NPL Bruto *) NPL Neto *) *)
9)
2014
2013
4,55% 4,16%
2,33% 1,45%
Sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/30/DPNP tanggal 16 Desember 2011, perhitungan persentase non-performing loan (NPL) tidak termasuk kredit kepada bank lain.
Gross NPL *) Net NPL *)
*)
Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak terdapat kredit yang melampaui ketentuan BMPK.
9)
10) Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:
In accordance with Bank Indonesia Circular Letter (SE-BI) No. 13/30/DPNP dated December 16, 2011, nonperforming loan (NPL) percentage calculation does not include loans to other banks.
As of December 31, 2014 and 2013, there is no loan which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.
10) As of December 31, 2014 and 2013, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:
2014
2013
Cadangan kerugian
Cadangan kerugian
penurunan
penurunan
Kredit
nilai/
Kredit
nilai/
bermasalah/
Allowance
bermasalah/
Allowance
Non-performing
for impairment
Non-performing
for impairment
loans
losses
loans
losses
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rupiah
Rupiah
Real estat, usaha persewaan dan perusahaan jasa
Real estate, rental 15.979.953
552.532
1.680.643
462.559
Perdagangan besar dan eceran Rumah tangga Industri pengolahan
and services Wholesale and
4.007.691
1.770.766
7.890.688
2.872.232
retail
3.524.319
1.711.137
5.052.128
2.093.744
Household
314.256
86.492
9.723.657
3.904.105
Manufacturing
Penyediaan akomodasi
Accomodation, food
dan penyediaan makan minum Lainnya Jumlah - Rupiah
and beverages 21.671
5.965
191.031
35.076
866.938
211.398
2.676.986
736.779
24.714.828
4.338.290
27.215.133
10.104.495
25.816.438
-
50.531.266
4.338.290
Valuta asing Industri pengolahan Jumlah
supplies Others Total - Rupiah Foreign currency
- 39 -
27.215.133
-
Manufacturing
10.104.495 Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
11) Kredit yang disalurkan dengan sistem penyaluran kredit melalui lembaga pembiayaan berupa kredit kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 217.951.946 ribu dan Rp 152.936.489 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
11) Loans channeled through financing companies to finance motorcycle and car amounted to Rp 217,951,946 thousand and Rp 152,936,489 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
12) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk tahun 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
12) The changes in the allowance for impairment losses on loans in 2014 and 2013 are as follows:
Rupiah Rp'000 Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs Saldo akhir tahun
2014 Valuta asing/ Foreign currency Rp'000
11.579.457
1.564
3.291.002
(713.871) (7.716.022) -
11.581.021
(394)
3.290.608
10
(713.871) (7.716.022) 10
-
6.440.566
Jumlah/ Total Rp'000
1.180
6.441.746
Rupiah Rp'000
2013 Valuta asing/ Foreign currency Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Saldo awal tahun Penyisihan tahun berjalan Akrual bunga pada kredit yang mengalami penurunan nilai Penghapusan Selisih kurs
12.471.530
-
12.471.530
Saldo akhir tahun
11.579.457
458.700
(892.867) (457.906) -
1.422
142 1.564
Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.
460.122
(892.867) (457.906) 142 11.581.021
Balance at beginning of year Provision during the year Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences Balance at end of year
Balance at beginning of year Provision during the year Accrued interest on impaired loans Write-off Exchange rate differences Balance at end of year
Management believes that the allowance for impairment losses on loans is adequate to cover the losses which might arise from uncollectible loans.
- 40 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
13) Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:
Rupiah Saldo awal tahun Penambahan dalam tahun berjalan Hapus tagih Saldo akhir tahun
13) The changes in the loans written off are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
2.046.596
2.041.286
Rupiah Balance at beginning of year
7.716.022 (7.474.978)
457.906 (452.596)
Additions during the year Write off
2.287.640
2.046.596
14) Nilai tercatat diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
14) Carrying value of loans at amortized cost are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Kredit yang diberikan Pendapatan bunga yang masih harus diterima (Catatan 13) Pendapatan diterima dimuka (Catatan 17) Cadangan kerugian penurunan nilai
1.216.943.530
1.270.553.475
7.940.339
7.857.058
(1.114.152) (6.441.746)
(858.243) (11.581.021)
Jumlah
1.217.327.971
11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI a.
b.
Balance at end of year
1.265.971.269
Loans Accrued interest receivable (Note 13) Income received in advance (Note 17) Allow ance for impairment losses Total
11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND LIABILITY
Tagihan Akseptasi
a.
Acceptances Receivable
Akun ini merupakan tagihan akseptasi berdasarkan counterparty – bukan bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 sebesar USD 187.403 (atau setara dengan Rp 2.280.698 ribu).
This account represents acceptances receivable based on non-bank counterparty for the year ended December 31, 2013 which amounted to USD 187,403 (or equivalent to Rp 2,280,698 thousand).
Tagihan akseptasi 31 Desember 2013 penurunan nilai.
Acceptances receivable as of December 31, 2013 are not impaired.
pada tanggal tidak mengalami
Liabilitas Akseptasi
c.
d.
Acceptances Liability
Liabilitas akseptasi berdasarkan counterparty – bukan bank untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 sebesar USD 187.403 (atau setara dengan Rp 2.280.698 ribu).
Acceptances liability based on non-bank counterparty for the year ended December 31, 2013 which amounted to USD 187,403 (or equivalent to Rp 2,280,698 thousand).
Jangka waktu seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi lebih dari 3-6 bulan pada 31 Desember 2013.
All acceptances receivable and liability has a terms of more than 3-6 months as of December 31, 2013.
Seluruh tagihan dan liabilitas akseptasi pada tanggal 31 Desember 2013 dilakukan dengan pihak ketiga.
All acceptances receivable and liability as of December 31, 2013 are made with third parties.
- 41 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
12. ASET TETAP
12. PREMISES AND EQUIPMENT 1 Januari/ January 1, 2014 Rp'000
Penambahan/ Additions Rp'000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
5.584.810 11.443.201 5.192.054
44.017 2.971.080
25.384.640
Jumlah
47.604.705
Pengurangan/ Deductions Rp'000
31 Desember/ December 31, 2014 Rp'000
1.111.202
5.584.810 11.487.218 7.051.932
1.327.131
334.104
26.377.667
Cost: Direct acquisitions Land Building Motor vehicles Office furniture and equipment
4.342.228
1.445.306
50.501.627
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
4.504.597 3.961.697
589.463 499.092
1.111.202
5.094.060 3.349.587
20.525.582
1.942.968
332.698
22.135.852
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building Motor vehicles Office furniture and equipment
Jumlah
28.991.876
3.031.523
1.443.900
30.579.499
Total
Jumlah Tercatat
18.612.829
19.922.128
Net Carrying Value
1 Januari/ January 1, 2013 Rp'000
31 Desember/ Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ December 31, Additions Deductions Reclassifications 2013 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000
Biaya perolehan: Pemilikan langsung Tanah Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
-
5.584.810 11.443.201 5.192.054
539.801
480.829
25.384.640
Cost: Direct acquisitions Land Building Motor vehicles Office furniture and equipment
3.409.000 9.780.315 4.551.154
2.175.810 1.662.886 656.000
15.100
24.396.968
1.046.644
Jumlah
42.137.437
5.541.340
554.901
480.829
47.604.705
Total
Akumulasi penyusutan: Pemilikan langsung Bangunan Kendaraan bermotor Perlengkapan dan peralatan kantor
3.972.630 3.477.456
531.967 499.341
15.100
18.650.801
2.261.496
520.676
133.961
20.525.582
Accumulated depreciation: Direct acquisitions Building Motor vehicles Office furniture and equipment
Jumlah
26.100.887
3.292.804
535.776
133.961
28.991.876
Total
Jumlah Tercatat
16.036.550
18.612.829
Net Carrying Value
Pada tahun 2013, perlengkapan dan peralatan kantor dimana sebelumnya dicatat sebagai aset lain-lain sebagai biaya ditangguhkan dengan nilai buku sebesar Rp 346.868 ribu telah direklasifikasi sebagai aset tetap.
-
4.504.597 3.961.697
In 2013, office furniture and equipment which was previously recorded in other asset as deferred cost at net book value at Rp 346,868 thousand is reclassified to premises and equipment.
- 42 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pelepasan aset tetap merupakan penjualan dan penghapusan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:
Disposals of premises and equipment represent the sale and write-off of premises and equipment with details as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Hasil bersih pelepasan aset tetap Nilai tercatat
660.405 1.406
9.393 19.125
Proceeds from disposals of premises and equipment Net carrying value
Keuntungan (kerugian) pelepasan aset tetap - bersih
658.999
(9.732)
Gain (loss) on disposals of premises and equipment - net
Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2033. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.
The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (HGB) for 20 years expiring in the years ranging from 2015 to 2033. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the land rights since all the land is acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi penurunan nilai dan nilai tercatat semua aset tetap dapat dipulihkan.
Management believes that there are no impairment indication and the net book value of premises and equipment are recoverable.
Aset tetap, kecuali tanah, telah diasuransikan kepada PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, pihak berelasi (Catatan 25) dan PT Asuransi Buana Independent, terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 40.421.311 ribu dan Rp 36.391.682 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Premises and equipment, except for land, are insured with PT. Asuransi Dayin Mitra Tbk, related party (Note 25) and PT Asuransi Buana Independent, against fire, theft and other possible risks for Rp 40,421,311 thousand and Rp 36,391,682 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
13. ASET LAIN-LAIN
13. OTHER ASSETS
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Akumulasi dana program asuransi Agunan yang diambil alih Pendapatan bunga yang masih akan diterima Biaya dibayar dimuka Biaya ditangguhkan Persediaan hadiah dan barang cetakan Setoran jaminan Lainnya
19.648.636 17.214.581
17.340.421 11.203.239
Accumulated fund insurance program Foreclosed properties
11.590.335 6.012.614 2.652.686 1.416.397 448.035 717.074
11.263.134 5.044.418 2.555.684 1.561.873 253.482 439.682
Accrued interest receivables Prepaid expense Deferred cost Gifts and printed matters Marginal deposits Others
Jumlah
59.700.358
49.661.933
Total
Akumulasi Dana Program Asuransi
Accumulated Fund Insurance Program
Akun ini merupakan pendanaan Bank melalui PT Equity Life Indonesia, pihak berelasi (Catatan 25), untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja.
This account represents funding made by the Bank through PT Equity Life Indonesia, a related party (Note 25), to meet the post-employment benefits obligations.
- 43 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Agunan yang Diambil Alih
Foreclosed Properties
Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa tanah dan bangunan yang telah diambil alih oleh Bank.
Foreclosed properties represent loan collaterals in the form of land and building that have been foreclosed by the Bank.
Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 14/15/PBI/2012 tanggal 24 Oktober 2012, Bank telah melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.
The Bank has taken actions for the resolution of foreclosed properties as required by Bank Indonesia under its regulation No. 14/15/PBI/2012 dated October 24, 2012.
Beban administrasi agunan yang diambil alih pada tahun 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 2.005.924 ribu dan Rp 1.202.315 ribu, yang dibebankan dalam laba rugi.
Administrative expenses of foreclosed properties in 2014 and 2013 amounted to Rp 2,005,924 thousand and Rp 1,202,315 thousand, which are charged to profit or loss.
Pendapatan Bunga yang Masih Akan Diterima
Accrued Interest Receivables
Merupakan bunga yang masih akan diterima atas penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek dan kredit.
Represents interest receivables on placement with Bank Indonesia and other banks, securities and loans.
14. SIMPANAN
14. DEPOSITS
Simpanan memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits are arranged at both fixed and floating interest rate, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Simpanan terdiri dari:
Deposits consist of:
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2014 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
Giro Tabungan Deposito berjangka
252.528.965 9.905.527 82.895.897
163.636.040 174.628.587 1.106.244.028
416.165.005 184.534.114 1.189.139.925
Demand deposits Savings deposits Time deposits
Jumlah
345.330.389
1.444.508.655
1.789.839.044
Total
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2013 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
Giro Tabungan Deposito berjangka
233.552.080 5.544.184 30.148.070
209.308.881 174.730.017 950.462.964
442.860.961 180.274.201 980.611.034
Jumlah
269.244.334
1.334.501.862
1.603.746.196
- 44 -
Demand deposits Savings deposits Time deposits Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) a.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Giro terdiri atas:
a.
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
44.834.790 207.694.175 252.528.965
52.322.794 181.229.286 233.552.080
Related parties Rupiah United States Dollar Sub total
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
130.624.297 33.011.743 163.636.040
113.681.106 95.627.775 209.308.881
Third parties Rupiah United States Dollar Sub total
Jumlah
416.165.005
442.860.961
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
2,33% 0,26%
1,90% 0,25%
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak ada giro yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit. b.
Demand deposits consist of:
There are no demand deposits that are blocked and pledged as loan collaterals as of December 31, 2014 and 2013.
Tabungan terdiri atas:
b.
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2014 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
Rupiah Tabungan Ganesha Tabungan Investasi Tabungan Optima Tabunganku Tabungan Pelajar
8.451.832 240.671 1.212.361 663 -
Jumlah
9.905.527
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
Savings deposits consist of:
Jumlah/Total Rp'000
Pihak berelasi/ Related parties Rp'000
2013 Pihak ketiga/ Third parties Rp'000
136.901.729 25.523.482 9.756.741 1.305.265 1.141.370
145.353.561 25.764.153 10.969.102 1.305.928 1.141.370
4.966.673 170.488 406.363 660 -
136.023.321 24.237.687 11.959.695 668.408 1.840.906
140.989.994 24.408.175 12.366.058 669.068 1.840.906
Rupiah Tabungan Ganesha Tabungan Investasi Tabungan Optima Tabunganku Tabungan Pelajar
174.628.587
184.534.114
5.544.184
174.730.017
180.274.201
Total
Jumlah/Total Rp'000
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun adalah 2,82% dan 2,53% masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
The average effective annual interest rates is 2.82% and 2.53% in 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 tidak ada tabungan yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit.
There are no savings deposits that are blocked and pledged as loan collaterals as of December 31, 2014 and 2013.
- 45 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) c.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Deposito berjangka terdiri atas:
c.
Time deposits consist of:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Pihak berelasi Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
81.302.143 1.593.754 82.895.897
29.215.472 932.598 30.148.070
Related parties Rupiah United States Dollar Sub total
Pihak ketiga Rupiah Dollar Amerika Serikat Sub jumlah
1.036.463.258 69.780.770 1.106.244.028
925.449.898 25.013.066 950.462.964
Third parties Rupiah United States Dollar Sub total
Jumlah
1.189.139.925
980.611.034
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun: Rupiah Dollar Amerika Serikat
8,96% 1,45%
6,40% 1,12%
Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan periode adalah sebagai berikut:
1 bulan > 1 - 3 bulan > 3 - 6 bulan > 6 - 12 bulan > 12 bulan Jumlah
Average annual effective interest rates: Rupiah United States Dollar
Time deposits classified based on the term are as follows:
Rupiah Rp'000
2014 Valuta asing/ Foreign currencies Rp'000
Rupiah Rp'000
2013 Valuta asing/ Foreign currencies Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
830.704.428 208.335.603 29.384.539 48.025.946 1.314.885
70.969.627 111.512 214.225 79.160 -
901.674.055 208.447.115 29.598.764 48.105.106 1.314.885
757.329.907 145.839.433 26.245.809 24.151.517 1.098.704
25.537.800 121.239 209.624 77.001 -
782.867.707 145.960.672 26.455.433 24.228.518 1.098.704
1 month > 1 - 3 months > 3 - 6 months > 6 - 12 months > 12 months
1.117.765.401
71.374.524
1.189.139.925
954.665.370
25.945.664
980.611.034
Total
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 90.320.786 ribu dan USD 166.968 (atau setara dengan Rp 2.067.904 ribu) pada tanggal 31 Desember 2014, dan Rp 112.988.192 ribu dan USD 164.978 (atau setara dengan Rp 2.007.779 ribu) pada tanggal 31 Desember 2013.
Time deposits which are blocked and pledged as loan collaterals amounted to Rp 90,320,786 thousand and USD 166,968 (or equivalent to Rp 2,067,904 thousand) as of December 31, 2014 and Rp 112,988,192 thousand and USD 164,978 (or equivalent to Rp 2,007,779 thousand) as of December 31, 2013.
Nilai tercatat diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:
Carrying value of deposits at amortized cost are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Simpanan Bunga yang masih harus dibayar (Catatan 17)
1.789.839.044
1.603.746.196
6.119.102
4.543.614
Jumlah
1.795.958.146
1.608.289.810
- 46 -
Deposits Accrued interest (Note 17) Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
15. SIMPANAN DARI BANK LAIN
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
Simpanan dari bank lain memiliki suku bunga tetap maupun mengambang, sehingga Bank terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk) dan risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).
Deposits from other banks are arranged at both fixed and floating interest rates, thus exposing the Bank to fair value interest rate risk and cash flow interest rate risk.
Seluruh simpanan dari bank lain dalam mata uang Rupiah, terdiri dari :
All of the deposits from other banks in Indonesian Rupiah, consisting of:
2014 Rp'000 Pihak berelasi Giro
2013 Rp'000
1.155
1.619
Related party Demand deposits
Pihak ketiga Call money Deposito berjangka Giro Tabungan Sub jumlah
88.000.000 12.390.375 2.359.469 18.021 102.767.865
134.000.000 8.767.284 2.320.659 17.855 145.105.798
Third parties Call money Time deposits Demand deposits Savings deposits Sub total
Jumlah
102.769.020
145.107.417
Total
Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Call money Deposito berjangka Giro Tabungan
6,23% 8,81% 1,92% 6,45%
4,65% 5,91% 1,60% 1,96%
Call Money
Call Money Jangka waktu call money 2-5 31 Desember 2014 dan 2-17 31 Desember 2013.
hari hari
pada pada
Call money has a term of 2-5 days as of December 31, 2014 and 2-17 days as of December 31, 2013.
Deposito Berjangka Klasifikasi deposito berjangka periode adalah sebagai berikut:
Average annual effective interest rates Call money Time deposits Demand deposits Saving deposits
Time Deposits berdasarkan
Time deposits classified based on the term are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
< 1 - 3 bulan > 3 - 12 bulan > 12 bulan
11.083.845 1.306.530 -
6.173.284 647.000 1.947.000
< 1 - 3 months > 3 - 12 months > 12 months
Jumlah
12.390.375
8.767.284
Total
Deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 3.785.889 ribu dan Rp 4.785.284 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Time deposits which are blocked and pledged as loan collaterals amounted to Rp 3,785,889 thousand and Rp 4,785,284 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
- 47 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
16. UTANG PAJAK
16. TAXES PAYABLE 2014 Rp'000
2013 Rp'000
Pajak penghasilan badan (Catatan 23) Pajak Penghasilan Pasal 21 Pasal 23/26 Pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai - Bersih
-
3.224.106
84.307 2.004.424 4.246
537.719 1.241.619 16.914 135.685
Corporate income tax (Note 23) Income tax Article 21 Articles 23/26 Article 25 Value Added Tax - Net
Jumlah
2.092.977
5.156.043
Total
17. LIABILITAS LAIN-LAIN
17. OTHER LIABILITIES 2014 Rp'000
2013 Rp'000
Bunga yang masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Biaya yang masih harus dibayar Setoran jaminan
6.198.168 1.238.141 1.187.717 570.400
4.676.321 916.846 1.212.561 1.057.061
Accrued interest Income received in advance Accrued expenses Margin deposits
Jumlah
9.194.426
7.862.789
Total
Bunga yang Masih Harus Dibayar
Accrued Interest
Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain.
Represents interest payable on deposits and deposits from other banks.
Pendapatan Diterima di Muka
Income Received in Advance
Merupakan pendapatan provisi kredit yang diterima di muka dan belum diamortisasi dan pendapatan bunga diterima di muka.
Represents unamortized fees on loans and unearned interest income.
Setoran Jaminan
Margin Deposits
Merupakan setoran jaminan bank garansi dan sewa safe deposit.
Represents margin deposits on bank guarantees and safe deposit rentals.
18. MODAL SAHAM
18. CAPITAL STOCK
Rincian pemegang saham Bank pada tanggal The Bank’s stockholders as of December 31, 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai 2014 and 2013, are as follows: berikut: Jumlah Persentase Jumlah saham/ pemilikan/ modal/ Number of Percentage Total paid-up Nama pemegang saham shares of ownership capital stock Name of shareholders Rp'000 PT Bintang Tunggal Gemilang PT Equity Development Investment Tbk Tan Enk EE
381.266.000
54,22%
190.633.000
209.952.000 112.000.000
29,85% 15,93%
104.976.000 56.000.000
PT Bintang Tunggal Gemilang PT Equity Development Investment Tbk Tan Enk EE
Jumlah
703.218.000
100,00%
351.609.000
Total
- 48 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
19. PENDAPATAN BUNGA
19. INTEREST REVENUES 2014 Rp'000
2013 Rp'000
Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Obligasi Sertifikat Bank Indonesia
13.732.318 5.592.634
11.550.367 1.941.441
Sub jumlah - Dimiliki hingga jatuh tempo
19.324.952
13.491.808
Tersedia untuk dijual Efek-efek Obligasi Diperdagangkan Efek-efek Obligasi Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan Penempatanpada padabank Banklain Indonesia dan bank lain Call Money Deposito berjangka Kredit Modal kerja Konsumsi Investasi Kredit Lainnya Lainnya Sub jumlah - Pinjaman yang diberikan dan piutang Jumlah Pendapatan Bunga - Rupiah Valuta asing Pinjaman yang diberikan dan piutang Giro Penempatan pada bank lain Call money Kredit Modal kerja Investasi Jumlah Pendapatan Bunga Valuta asing Jumlah Pendapatan Bunga
511.949
Rupiah Held-to-maturity Securities Bonds Certificates of Bank Indonesia
Sub total - Held-to-maturity Available for sale Securities Bonds
-
987.904
2.284.391
13.606
5.404
1.491.417 1.438.011
1.229.856 3.510.130
82.133.091 43.150.154 30.258.736 713.871 693.662
75.976.985 36.558.284 38.193.473 892.867 728.284
159.892.548
157.095.283
180.717.353
172.871.482
FVTPL Securities Bonds Loans and receivables Demand deposits Placements with Bank Indonesia and other banks Call Money Time deposit Loans Working capital Consumer Investment Other loans Others
Sub total - Loans and receivables Total Interest Revenues - Rupiah
51.702
30.986
3.936
1.697
4.045.578 878.085
3.620.909 2.095.592
Foreign currencies Loans and receivables Demand deposits Placements with other banks Call money Loans Working capital Investment
4.979.301
5.749.184
Total Interest Revenues Foreign currencies
185.696.654
178.620.666
Termasuk dalam pendapatan bunga dari kredit adalah pendapatan bunga yang masih akan diterima dari kredit yang mengalami penurunan nilai untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 713.871 ribu dan Rp 892.867 ribu (Catatan 10).
Total Interest Revenues
Included in interest revenues from loans is accrued interest income on impaired loans for the years ended December 31, 2014 and 2013 which amounted to Rp 713,871 thousand and Rp 892,867 thousand, respectively (Note 10).
- 49 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
20. BEBAN BUNGA
20. INTEREST EXPENSE 2014 Rp'000
Rupiah Simpanan Deposito berjangka Giro Tabungan Simpanan dari bank lain Deposito berjangka Call money Giro Tabungan Efek-efek Sub jumlah - Rupiah Valuta Asing Simpanan Deposito berjangka Giro Sub jumlah - Valuta asing Jumlah Beban Bunga
2013 Rp'000
89.952.067 5.041.216 5.028.078
70.701.844 4.724.167 4.857.889
1.651.225 1.112.807 72.092 272 17.194
792.832 844.364 54.181 282 -
102.874.951
81.975.559
911.358 522.518
720.294 370.672
1.433.876
1.090.966
104.308.827
83.066.525
21. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Sewa (Catatan 25) Pemeliharaan dan perbaikan Komunikasi Penyusutan (Catatan 12) Promosi dan iklan Listrik, air dan gas Transportasi Honorarium Peralatan dan kebutuhan kantor Pajak Lainnya Jumlah
Rupiah Deposits Time deposits Demand deposits Savings deposits Deposits from other banks Time deposits Call money Demand deposits Savings deposits Securities Sub total - Rupiah Foreign currencies Deposits Time deposits Demand deposits Sub total - Foreign currencies Total Interest Expense
21. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES
2014 Rp'000
2013 Rp'000
4.492.034 3.880.237 3.392.971 3.031.523 1.933.993 1.676.365 1.386.309 810.466 706.741 356.356 5.689.602
4.222.102 3.896.783 3.350.544 3.292.804 2.456.629 1.611.511 1.429.339 1.160.527 765.885 355.551 6.686.069
27.356.597
29.227.744
22. BEBAN TENAGA KERJA
Rental (Note 25) Repairs and maintenance Communication Depreciation (Note 12) Promotion and advertising Electricity, water and gasoline Transportation Honorarium Office supplies and stationeries Taxes Others Total
22. PERSONNEL EXPENSES
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Gaji Tunjangan dan honorarium Imbalan pasca kerja (Catatan 24) Pendidikan dan pelatihan
47.148.023 4.396.106 3.648.440 1.998.164
47.944.126 4.313.923 3.865.202 2.639.509
Salaries Benefits and honorarium Post-employment benefits (Note 24) Training and education
Jumlah
57.190.733
58.762.760
Total
- 50 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris dan pejabat eksekutif adalah sebagai berikut:
Gaji Tunjangan dan honorarium Imbalan pasca kerja/bonus Jumlah
Details of salaries and benefits of directors, commissioners and excecutive officers are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
8.200.800 6.127.594 1.122.780
7.765.838 6.027.100 1.341.680
15.451.174
15.134.618
23. PAJAK PENGHASILAN
Salaries Benefits and honorarium Post-employment benefits/bonuses Total
23. INCOME TAX
Beban pajak Bank terdiri dari:
Tax expense of the Bank consist of the following: 2014 Rp'000
2013 Rp'000
Pajak kini Pajak tangguhan
83.593 1.055.165
3.798.903 974.682
Current tax Deferred tax
Jumlah beban pajak
1.138.758
4.773.585
Total tax expense
Pajak Kini
Current Tax
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:
2014 Rp'000 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif Perbedaan temporer: Beban imbalan pasca kerja Penyisihan penurunan nilai kredit Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Penyusutan aset tetap Jumlah Beban yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal: Representasi dan sumbangan Kenikmatan kepada karyawan Denda pajak Jumlah Laba Kena Pajak
2013 Rp'000
4.121.202
18.623.112
1.922.025
1.607.334
(5.846.314)
(7.711.995)
(513.616)
2.172.038
217.245
33.897
(4.220.660)
(3.898.726)
329.843 103.985 -
340.353 130.674 200
433.828
471.227
334.370
15.195.613
- 51 -
Income before tax per statements of comprehensive income Temporary differences: Post-employment benefit expense Impairment losses on loans Unrealized loss (gain) on increase (decrease) in value of securities Depreciation of premises and equipment Total
Non-deductible expenses: Representation and donations Employees' benefits in kind Tax penalties Total Taxable Income
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Perhitungan beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:
The computations of current tax expense and current tax payable are as follows:
2014 Rp'000 Beban pajak kini dengan 25%
2013 Rp'000
83.593
3.798.903
Dikurangi pajak dibayar di muka: Pasal 25
(503.211)
(574.797)
Pajak dibayar dimuka
(419.618)
Utang pajak (Catatan 16)
Current tax expense at 25% Prepaid income tax: Article 25
-
-
Prepaid taxes
3.224.106
Tax payable (Note 16)
Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2013 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelaporan Pajak.
The Bank’s taxable income and corporate income tax in 2013 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.
Pajak Tangguhan
Deferred Tax
Rincian dari aset dan liabilitas pajak tangguhan Bank adalah sebagai berikut:
The details of the Bank’s deferred tax assets and liabilities are as follows: Dikreditkan Dikreditkan
(dibebankan)
Dibebankan
(dibebankan)
ke pendapatan
ke laba rugi
ke laba rugi
komprehensif lain/
komprehensif/
Credit (charged)
komprehensif/ 1 Januari/
Charged
31 Desember/
Credit (charged)
to other
31 Desember/
January 1,
to comprehensive
December 31,
to comprehensive
comprehensive
December 31,
2013
income for the year
2013
income for the year
income
2014
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000
Rp'000 Depreciation of premises
Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai kredit
(558.514)
8.474
(550.040)
54.312
-
(495.728)
(1.648.929)
(1.927.999)
(3.576.928)
(1.461.579)
-
(5.038.507)
(828.511)
543.010
(285.501)
(128.404)
-
(413.905)
(increase) in value of securities
3.824.644
401.833
4.226.477
480.506
-
4.706.983
Post-employment benefit obligation
Penurunan (kenaikan) nilai efek yang belum direalisasi Liabilitas imbalan pasca kerja
and equipment Impairment losses on loans Unrealized loss (gain) on decrease
Keuntungan yang belum direalisasi atas perubahan nilai w ajar obligasi tersedia untuk dijual
Unrealized gain from changes in fair value -
-
-
-
(32.500)
(32.500)
(32.500)
(1.273.657)
of available for-sale securities
Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Bersih
788.690
(974.682)
(185.992)
Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:
(1.055.165)
Deferred Tax Assets (Liabilities) - Net
A reconciliation between the total tax expenses and the amounts computed by applying the effective tax rates to income before tax is as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif
4.121.202
18.623.112
Income before tax per statements of comprehensive income
Tarif pajak yang berlaku
1.030.301
4.655.778
Tax expense at effective tax rates
108.457
117.807
1.138.758
4.773.585
Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal Beban Pajak
- 52 -
Tax effect of nontaxable income Tax Expense
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
24. IMBALAN PASCA KERJA
24. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undangundang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut sebanyak 332 karyawan dan 364 karyawan masing-masing untuk tahun 2014 dan 2013.
The Bank calculates defined post-employment benefits for its employees in accordance with Labor Law No. 13/2003. The number of employees entitled to the benefits is 332 employees in 2014 and 364 employees in 2013.
Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah:
The details of post-employment benefits expense recognized in the statements of comprehensive income are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Biaya jasa kini Biaya bunga Dampak kurtailmen atau penyelesaian program Kerugian aktuaria bersih yang diakui Amortisasi atas biaya jasa lalu yang belum direalisasi - non vested benefits
2.152.934 1.482.880
1.670.979 1.921.975
Jumlah
(21.408) -
238.214
34.034
34.034
3.648.440
3.865.202
Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Current service cost Interest cost Impact of curtailment or settlement program Actuarial loss recognized Amortization of unrecognized past service cost - non vested benefits Total
The post-employment benefits obligations stated in the statements of financial position is as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Nilai tunai liabilitas yang tidak didanai Biaya jasa lalu yang belum diakui non vested Kerugian aktuarial yang belum diakui
24.441.391
18.105.989
120.311 (5.733.766)
86.277 (1.286.355)
Present value of past service liability Unrecognized past service cost non vested Unrecognized actuarial loss
Liabilitas bersih
18.827.936
16.905.911
Net liability
Mutasi nilai kini liabilitas manfaat pasti pada periode berjalan adalah sebagai berikut:
Movements in the present value of the defined benefit obligation are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Saldo awal Biaya jasa kini Biaya bunga Kerugian (keuntungan) aktuarial Pembayaran manfaat
18.105.989 2.152.934 1.482.880 4.426.003 (1.726.415)
21.355.275 1.670.979 1.921.975 (4.584.372) (2.257.868)
Beginning balance Current service cost Interest cost Actuarial (gain) loss Benefits paid
Saldo akhir
24.441.391
18.105.989
Ending balance
- 53 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Riwayat penyesuaian adalah sebagai berikut: 2014 Rp'000
2013 Rp'000
The history of adjustment as follows: 2012 Rp'000
2011 Rp'000
2010 Rp'000
Nilai kini liabilitas imbalan pasti
24.441.391
18.105.989
21.355.275
23.050.216
21.962.226
Penyesuaian liabilitas program
(910.173)
4.584.372
1.177.857
1.968.390
154.158
Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Sigma Prima Solusindo untuk tahun 2014 dan 2013, dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:
Usia pensiun normal (tahun) Tingkat diskonto per tahun Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun Tingkat cacat Tabel mortalitas Tingkat pengunduran diri
Present value of defined benefits obligation Experienced adjustments on plan liabilities
The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Sigma Prima Solusindo in 2014 and 2013, using the following key assumptions:
2014
2013
55 8,19%
55 9,00%
6,5% 5% TMI-III-2011 5% untuk karyawan dibawah 39 tahun dan akan menurun secara linear sampai 0% pada usia 55 tahun/ 5% for employees under age 39 and reducing linearly up to 0% at age 55
6,5% 5% TMI-III-2011 5% untuk karyawan dibawah 39 tahun dan akan menurun secara linear sampai 0% pada usia 55 tahun/ 5% for employees under age 39 and reducing linearly up to 0% at age 55
25. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI
Normal pension age (years) Discount rate per annum Salary increment rate per annum Disability rate Mortality table Resignation rate
25. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Sifat Pihak Berelasi
Nature of Relationship
a.
PT Equity Development Investment Tbk dan PT Bintang Tunggal Gemilang merupakan pemegang saham Bank.
a.
PT Equity Development Investment Tbk and PT Bintang Tunggal Gemilang are the shareholders of the Bank.
b.
Pihak berelasi yang pemegang saham utamanya sama dengan Bank:
b.
Related parties with the same ultimate stockholder as the Bank:
c.
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Equity Life Indonesia PT Ventura Investasi Utama Pinnacle Asia Diversified Fund PT Equity Global International, Ltd
Perusahaan – perusahaan di bawah ini yang merupakan pihak berelasi sesuai dengan kriteria yang dijelaskan pada Catatan 3d:
c.
The companies below are related parties based on the criteria described in Note 3d:
PT Bintang Puspita Dwikarya PT BPR Harta Tanamas PT Bukit Baiduri Energi PT Gajah Tunggal Tbk PT Graha Metropolitan Nuansa PT Indexim Coalindo PT Indo Muro Mineral PT Kasongan Bumi Kencana PT Khotai Makmur Insan Abadi PT Manning Development PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Polychem Indonesia Tbk PT Prima Tunas Investama PT Sari Coffee Indonesia PT Siola Sandimas
- 54 -
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk PT Equity Life Indonesia PT Ventura Investasi Utama Pinnacle Asia Diversified Fund PT Equity Global International, Ltd
PT Bintang Puspita Dwikarya PT BPR Harta Tanamas PT Bukit Baiduri Energi PT Gajah Tunggal Tbk PT Graha Metropolitan Nuansa PT Indexim Coalindo PT Indo Muro Mineral PT Kasongan Bumi Kencana PT Khotai Makmur Insan Abadi PT Manning Development PT Mitra Adiperkasa Tbk PT Polychem Indonesia Tbk PT Prima Tunas Investama PT Sari Coffee Indonesia PT Siola Sandimas
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Transaksi-transaksi Pihak Berelasi
Transactions with Related Parties
Dalam kegiatan usahanya, Bank juga melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi, yang meliputi antara lain:
In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties, including the following:
1. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 19).
1.
Persentase kredit kepada pihak yang berelasi terhadap jumlah aset adalah 0,46% dan 0,70% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Granting of loans and receipt of interest (Notes 10 and 19). The percentages of loans to related parties to total assets are 0.46% and 0.70% as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
2. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 14, 15 dan 20).
2.
Persentase simpanan dan simpanan dari bank lain dari pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah 17,93% dan 15,08% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Placements of funds by related parties in the form of deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 14, 15 and 20). The percentages of deposits and deposits from other banks from related parties to total liabilities are 17.93% and 15.08% as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
3. Sewa gedung dari PT Manning Development (Catatan 21).
3.
Rentals of building from Development (Note 21).
4. Asuransi atas aset tetap Bank pada PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (Catatan 12).
4.
The Bank’s premises and equipment are insured with PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (Note 12).
5. Pendanaan Bank melalui PT Equity Life Indonesia untuk memenuhi liabilitas imbalan pasca kerja dalam bentuk akumulasi dana program asuransi (Catatan 13).
5.
Funding made by the Bank through PT Equity Life Indonesia to meet the postemployment benefits obligations in the form of accumulated fund insurance program (Note 13).
26. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
2013 Rp'000 Commitments Commitment Liabilities
96.451.206
117.995.272
Unused facilities
Kontinjensi Tagihan Kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian Tagihan kontinjensi lainnya
3.235.822 88.810.971
4.560.263 88.810.971
Jumlah Tagihan Kontinjensi
92.046.793
93.371.234
Total Contingent Receivables
Liabilitas Kontinjensi Bank garansi Liabilitas kontinjensi lainnya
45.922.449 13.738.532
28.064.420 10.869.724
Contingent Liabilities Bank guarantee Other contingent liabilities
Jumlah Liabilitas Kontinjensi
59.660.981
38.934.144
Total Contingent Liabilities
Jumlah Tagihan Kontinjensi Bersih
32.385.812
54.437.090
Total Contingent Receivables Net
2.287.640
2.046.596
Others Loans written-off (Note 10)
Lainnya Kredit hapus buku (Catatan 10)
Manning
26. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES 2014 Rp'000
Komitmen Liabilitas Komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
PT
Contingencies Contingent Receivables
- 55 -
Past due interest revenues Other contingent receivables
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlah tercatat tagihan kontinjensi lainnya masing-masing sebesar Rp 88.810.971 ribu merupakan tagihan kepada Bank Beku Operasi (BBO) dengan perincian sebagai berikut:
Other contingent receivables as of December 31, 2014 and 2013 amounting Rp 88,810,971 thousand, represent receivables from Suspended Bank (BBO) with details as follows:
2014 dan/and 2013 Rp'000 Bank Dewa Rutji (BDR) Call Money Giro Subjumlah
48.756.081 2.691.479 51.447.560
Bank Dewa Rutji (BDR) Call Money Demand Deposits Subtotal
Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP) Call Money
37.363.411
Bank Sahid Gajah Perkasa (SGP) Call Money
Jumlah tagihan kontinjensi lainnya
88.810.971
Total other contingent receivables
Dalam jumlah liabilitas kontinjensi lainnya termasuk liabilitas kepada BDR dalam bentuk giro sebesar Rp 5.841.796 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
As of December 31, 2014 and 2013, total other contingent liabilities include liabilities to BDR in the form of demand deposits amounting Rp 5,841,796 thousand.
27. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING
27. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Posisi aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing adalah sebagai berikut:
The balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: 2014 Mata Uang Asing/ Foreign currencies
2013
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Aset/Assets Kas/Cash
Giro pada Bank Indonesia/ Demand deposits with Bank Indonesia Giro pada bank lain/ Demand deposits with other banks
USD SGD AUD JPY
38.010 3.299 550 10.000
470.754 30.932 5.581 1.036
USD
2.360.600
29.236.031
7.360.600
89.578.502
USD EUR AUD SGD JPY
15.631.957 9.514 10.257 3.142 101.699
193.601.792 143.216 104.096 29.465 10.532
7.935.289 10.178 9.127 12.577 133.390
96.572.465 170.573 99.077 121.016 15.440
2.000.000
24.340.000
7.714.678
93.887.626
187.403
2.280.698
32.327
393.423
Penempatan pada bank lain/ Placements with other banks
USD
Kredit/Loans Pihak ketiga/Third parties
USD
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable
USD
Aset lain-lain/Other assets
USD
-
-
6.792.500
-
84.125.107
26.543
Jumlah Aset/Total Assets
328.739 308.087.281
- 56 -
39.049 -
475.227 -
80 -
868 -
307.934.915
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued) 2014 Mata Uang Asing/ Foreign currencies
2013
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Mata Uang Asing/ Foreign currencies
Ekuivalen dalam/ Equivalent in Rp Rp'000
Liabilitas/Liabilities Liabilitas segera/ Liabilities payable immediately
USD EUR
8.970 -
Simpanan/Deposits Pihak berelasi/Related parties Pihak ketiga/Third parties
USD USD
Liabilitas akseptasi/ Acceptances liability
USD
-
USD USD AUD
-
Liabilitas lain-lain/Other liabilities Setoran jaminan akseptasi/ Acceptances margin deposits Lain-lain/Others
16.898.501 8.299.759
209.287.929 102.792.513
14.968.109 9.912.970
182.161.884 120.640.841
187.403
2.280.698
38.727 14.437 300
471.304 175.699 3.257
427.410 3.258 312.622.203
305.843.763
(4.534.922)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:
Dollar Amerika Serikat Dollar Singapura Euro Dollar Australia Yen Jepang
109.766 314
34.510 321
Aset - Bersih/Net Assets
1 1 1 1 1
9.019 19
-
Jumlah Liabilitas/Total Liabilities
Valuta asing
111.093 -
23 Maret/March 23 2015 Rp 13.020,00 9.445,74 14.049,89 10.124,36 108,44
2.091.152
The foreign exchange rates used for monetary assets and liabilities of the Bank denominated in foreign currencies are Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time as follows:
31 Desember/December 31, 2014 2013 Rp Rp 12.385,00 9.376,19 15.053,35 10.148,27 103,56
28. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM
12.170,00 9.622,08 16.759,31 10.855,65 115,75
Foreign currencies
1 1 1 1 1
United States Dollar Singapore Dollar Euro Australian Dollar Japanese Yen
28. GOVERNMENT GUARANTEE OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS
ON
Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain.
Based on “Lembaga Penjamin Simpanan” Regulation No. 1/PLPS/2005 dated September 26, 2005 regarding Deposit Guarantee Program, since September 22, 2005 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee bank deposits including demand deposits, time deposits, certificate of deposits, savings deposit, and other forms of deposits, including deposits from other banks.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2.000 juta.
In accordance with Government Regulation No. 66 of 2008 dated October 13, 2008, starting from October 13, 2008 the “Lembaga Penjamin Simpanan” will guarantee deposits of each customer in one bank up to a maximum of Rp 2,000 million, previously set at a maximum of Rp 100 million.
- 57 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar selama tahun 2014 dan 2013 masingmasing sebesar Rp 3.336.379 ribu dan Rp 3.225.772 ribu.
The Government guarantee premium paid in 2014 and 2013 amounted to Rp 3,336,379 thousand and Rp 3,225,772 thousand, respectively.
29. KATEGORI DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
29. CATEGORIES AND FAIR FINANCIAL INSTRUMENTS
Kecuali efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo (Catatan 9), manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang berlaku menggunakan tingkat suku bunga pasar :
Catatan/ Notes Aset keuangan Diperdagangkan Efek-efek
2013 Nilai w ajar/ Fair value
Jumlah nilai tercatat/Total carrying amount
Nilai w ajar/ Fair value Financial assets FVTPL Securities
9
2.243.479
2.243.479
23.447.485
23.447.485
Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek
9
297.604.851
299.571.075
173.242.362
171.029.265
Tersedia untuk dijual Efek-efek
9
29.587.700
29.587.700
5 6 7
42.045.580 186.919.295 194.825.490
42.045.580 186.919.295 194.825.490
44.194.949 203.116.036 97.902.607
44.194.949 203.116.036 97.902.607
8 10 11 13
91.986.907 1.210.501.784 31.687.006
91.986.907 1.210.501.784 31.687.006
120.331.058 1.258.972.454 2.280.698 28.857.037
120.331.058 1.258.972.454 2.280.698 28.857.037
2.087.402.092
2.089.368.316
1.952.344.686
1.950.131.589
Total financial assets
Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Biaya perolehan diamortisasi Liabilitas segera Simpanan Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas keuangan
14 15 11 17
OF
Except for held-to-maturity securities (Note 9), management believes that the carrying amount of financial assets and liabilities measured at amortized cost in the financial statements approximate their fair values due to their short term maturities or because they carry market interest rates:
2014 Jumlah nilai tercatat/Total carrying amount
VALUE
-
-
Held-to-maturity Securities Available-for-sale Securities Loans and receivables Cash Demand deposits w ith Bank Indonesia Demand deposits w ith other banks Placements w ith Bank Indonesia and other banks Loans Acceptances receivable Other assets
2.027.220 1.789.839.044 102.769.020 7.956.285
2.027.220 1.789.839.044 102.769.020 7.956.285
3.864.399 1.603.746.196 145.107.417 2.280.698 6.945.943
3.864.399 1.603.746.196 145.107.417 2.280.698 6.945.943
Financial liabilities Amortized cost Liabilities payable immediately Deposits Deposits from other banks Acceptances liability Other liabilities
1.902.591.569
1.902.591.569
1.761.944.653
1.761.944.653
Total financial liabilities
- 58 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Teknik penilaian dan asumsi yang diterapkan untuk tujuan pengukuran nilai wajar
Valuation techniques and assumptions applied for the purpose of measuring fair value
Nilai wajar aset keuangan dan keuangan ditentukan sebagai berikut:
The fair value of financial assets and financial liabilities are determined as follows:
liabilitas
Manajemen menganggap bahwa nilai tercatat kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, kredit, tagihan akseptasi, pendapatan yang masih akan diterima, simpanan, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, bunga yang masih harus dibayar, setoran jaminan dan liabilitas keuangan lainnya dengan suku bunga tetap yang diakui dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang memiliki tingkat suku bunga pasar.
Management considers that the carrying amount of cash, demand deposits with Bank Indonesia, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, loans, acceptances receivable, accrued interest receivables, deposits, deposits from other banks, acceptances liability, margin deposits and other financial instruments with floating interest recognized in the financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest.
Nilai wajar efek-efek dengan syarat dan kondisi standar dan diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar.
Fair value of securities with standard terms and conditions and traded on active markets are determined with reference to quoted market prices.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan lainnya (tidak termasuk yang dijelaskan di atas) ditentukan sesuai dengan model penentuan harga yang berlaku umum berdasarkan analisis discounted cash flow menggunakan harga dari transaksi pasar yang dapat diamati saat ini dan kutipan dealer untuk instrumen sejenis.
Fair value of other financial assets and financial liabilities (excluding those described above) are determined in accordance with generally accepted pricing models on discounted cash flow analysis using prices from observable current market transactions and dealer quotes for similar instruments.
Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas keuangan yang berbunga adalah sebesar Rp 2.013.669.506 ribu dan Rp 1.892.608.064 ribu pada tanggal 31 Desember 2014 dan Rp 1.877.012.002 ribu dan Rp 1.748.853.613 ribu pada tanggal 31 Desember 2013.
The carrying value of the interest bearing financial assets and liabilities amounted to Rp 2,013,669,506 thousand and Rp 1,892,608,064 thousand, respectively, as of December 31, 2014 and Rp 1,877,012,002 thousand and Rp 1,748,853,613 thousand, respectively, as of December 31, 2013.
Pengukuran nilai wajar diakui dalam laporan posisi keuangan
Fair value measurements recognized in the statement of financial position
Sampai dengan 31 Desember 2014 dan 2013, semua instrumen keuangan yang dilaporkan pada nilai wajar diklasifikasikan ke level 1. Sepanjang tahun, Bank tidak memiliki pengukuran nilai wajar pada level 2 dan 3 dan tidak ada perpindahan masuk maupun keluar.
As of December 31, 2014 and 2013, all financial instruments reported at fair value are classified as level 1. During the year, the Bank has no level 2 and 3 fair value measurements and no transfers in and out of the category.
- 59 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut ini memberikan analisis dari instrumen keuangan yang diukur setelah pengakuan awal sebesar nilai wajar, dikelompokkan ke Tingkat 1 sampai 3 didasarkan pada sejauh mana nilai wajar diamati.
The following table provides an analysis of financial instruments that are measured subsequent to initial recognition at fair value, grouped into Levels 1 to 3 based on the degree to which the fair value is observable. 2014
Tingkat 1/ Lev el 1 Rp '000
Tingkat 2/ Lev el 2 Rp '000
Tingkat 3/ Lev el 3 Rp '000
Jumlah/Total Rp '000
Aset keuangan Tersedia untuk dijual Ef ek-ef ek
29.587.700
-
-
29.587.700
Financial assets Av ailable f or sale Securities
Diperdagangkan Ef ek-ef ek Jumlah aset keuangan
2.243.479 31.831.179
-
-
2.243.479 31.831.179
FVTPL Securities Total f inancial assets
2013 Tingkat 1/ Level 1 Rp '000 Aset keuangan Diperdagangkan Efek-efek
23.447.485
Tingkat 2/ Level 2 Rp '000
Tingkat 3/ Level 3 Rp '000
-
-
30. INFORMASI LAINNYA a.
Rasio Kewajiban Minimum
Jumlah/Total Rp '000
23.447.485
Financial assets FVTPL Securities
30. OTHER INFORMATION Penyediaan
Modal
a.
Capital Adequacy Ratio
Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum bank umum sesuai dengan profil risiko.
Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequency Ratio of general banks according with its risk profile.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012 yang mulai berlaku pada tanggal ditetapkan tentang kewajiban penyediaan modal minimum sesuai profil risiko dan pemenuhan Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012 which is valid on the assigned date covers the Capital Adequacy Ratio according to the risk profile and fulfilment of Capital Equivalency Maintained Asset (CEMA).
Peraturan Bank Indonesia No. 9/13/PBI/2007 tanggal 1 Nopember 2007 mewajibkan bank- bank di Indonesia dengan kriteria tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum.
Bank Indonesia Regulation No. 9/13/PBI/2007 dated November 1, 2007 requires commercial banks in Indonesia with certain criteria to include market risk in the calculation of Capital Adequacy Ratio.
Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 mewajibkan bank-bank di Indonesia untuk memperhitungkan risiko operasional (operational risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum baik secara individual maupun secara konsolidasian dan wajib menyediakan rasio kewajiban penyediaan modal inti minimum sebesar 5%.
Bank Indonesia Regulation No. 10/15/PBI/2008 dated September 24, 2008 requires commercial banks in Indonesia to include operational risk in the calculation of Capital Adequacy Ratio both individually and consolidated basis and required to maintain a minimum core capital adequacy ratio of 5%.
- 60 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Surat Edaran Bank Indonesia No. 13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 mengatur ketentuan pelaksanaan perhitungan aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit. Ketentuan ini mulai berlaku pada tanggal 2 Januari 2012.
Circular Letter of Bank Indonesia No. 13/6/DPNP dated February 18, 2011 has set the calculation of risk weighted assets for credit risk. This circular letter shall come into force on January 2, 2012.
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing sebagai berikut:
The Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR) considering credit risk, operational risk and market risk as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
Modal Modal Inti Modal pelengkap
178.344.126 15.431.606
175.074.025 15.680.254
Jumlah Modal
193.775.732
190.754.279
1.174.949.000
1.189.087.576
Risk weighted assets : for credit risk
183.219.604
167.878.483
for operational risk
8.555.220
24.185.619
Aset tertimbang menurut risiko : untuk risiko kredit untuk risiko operasional untuk risiko pasar Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dengan memperhitungkan: risiko kredit dan operasional risiko kredit, operasional dan pasar
14,27%
14,06%
14,18%
13,81%
Capital Core capital Supplementary capital Total capital
for market risk
Capital Adequacy Ratio with: credit and operational risk credit, operational and market risk
b.
Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar 2,60% dan 2,04%.
b.
The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2014 and 2013 are 2.60% and 2.04%, respectively.
c.
Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):
c.
The following are the balances of amounts with related parties as of December 31, 2014 and 2013 in accordance with the Legal Lending Limit (LLL) regulation of Bank Indonesia:
2014 Rp'000 Kredit
9.816.961
Batas maksimum pemberian kredit kepada pihak berelasi per tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 19.377.573 ribu dan Rp 19.075.428 ribu (10% dari modal Bank).
2013 Rp'000 13.862.503
Loans
Maximum legal lending limit to affiliates as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 19,377,573 thousand and Rp 19,075,428 thousand (10% of the Bank’s capital), respectively.
- 61 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
31. MANAJEMEN RISIKO
31. RISK MANAGEMENT
Manajemen Bank menyadari sepenuhnya bahwa risiko adalah bagian dari sifat bisnis bank. Oleh karena itu, dalam setiap pengambilan keputusan maupun proses aktivitas perbankan, Bank senantiasa berpijak pada kebijakan yang berbasis risiko.
The Bank’s management is fully aware that risk is an intrinsic aspect of the banking business. Therefore, for all decisions made and in all banking activity process, the Bank always maintains its position on risk-based policies.
Manajemen percaya bahwa seluruh kebijakan risiko Bank mengikuti dan patuh pada Peraturan Bank Indonesia sebagai ketentuan baku dan persyaratan minimal agar dapat menjalankan aktivitas bisnis yang terbaik. Kebijakan risiko ditetapkan berdasarkan risk appetite Bank dengan mempertimbangkan terhadap kekuatan, kemampuan dan kapasitas permodalan yang dimiliki Bank.
Management believes that all risk policies maintained by the Bank are consistent and comply with Bank Indonesia Regulations, as a standard provision and minimum requirement to run its business activities properly. Risk policies are established based on the Bank’s risk appetite after considering the Bank’s strength, capability, and capacity of capital.
Risiko Kredit
Credit Risk
Manajemen Risiko Kredit
Credit Risk Management
Dalam upaya penerapan manajemen risiko kredit, Bank melakukan review terhadap Kebijakan dan Pedoman Perkreditan secara berkala minimal satu tahun sekali guna meningkatkan sistem pengendalian risiko kredit.
In its efforts to apply credit risk management, the Bank reviews the credit policy and guideline periodically, at least once a year to enhance credit risk control system.
Berdasarkan hasil review manajemen yang dilakukan selama tahun 2014, Bank telah melakukan pengkinian (update) dan penambahan terhadap kebijakan pedoman dan prosedur perkreditan.
Based on the result of management review performed during 2014, the Bank has updated its credit policies and guidelines.
Penerapan pengendalian internal pada aktivitas perkreditan adalah dengan membatasi kewenangan komite kredit untuk melakukan penyimpangan (exception) dalam pemberian persetujuan kredit. Setiap penyimpangan yang diberikan harus disertai dengan paparan mitigasi risikonya.
Internal control in lending activities is applied by limiting the authority of the loan committee to allow exceptions when approving loan. Any exceptions granted must be accompanied by the risk exposure and its mitigation.
Untuk debitur yang masuk dalam 15 debitur terbesar juga dilakukan review secara independen oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. Review juga dilakukan atas konsentrasi kredit baik berdasar portofolio kredit maupun bidang (sektor) usaha yang dibiayai.
The 15 largest debtors are also reviewed independently by Risk Management Working Unit. Review is also performed on credit concentration, both of portfolio and business sector financed.
Guna meningkatkan pengendalian risiko, Bank menggunakan sistem aplikasi perkreditan (e-loan) yang terus menerus dilakukan perbaikan dan penambahan fitur, sehingga pelaksanaan proses kredit dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien serta sesuai dengan prosedur yang berlaku.
As part of its risk management, the Bank uses a credit application system (e-loan) that is continuously updated and added with features, so that the the loan process is effective and efficient and in accordance with the applicable procedures.
- 62 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Penilaian Profil Risiko Kredit
Assessment of Credit Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko kredit Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Fair.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite credit risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Fair level.
Berikut ini adalah tabel dari eksposur maksimum terhadap risiko kredit, analisis risiko konsentrasi kredit dan konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur:
The tables below show maximum exposure to credit risk, credit risk concentration analysis, and credit concentration by type of debtors:
i.
i.
Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (secara bersih dari cadangan kerugian penurunan nilai). 2014 Rp'000 Laporan Posisi Keuangan: Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit Obligasi pemerintah Tagihan akseptasi Aset lain-lain Sub Jumlah
203.116.036 97.902.607
91.986.907 205.368.176 1.210.501.784 124.067.854 31.687.006
120.331.058 122.354.955 1.258.972.454 74.334.892 2.280.698 28.857.037
2.045.356.512
1.908.149.737
Statements of Financial Position: Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Securities Loans Government bonds Acceptances receivable Other assets Sub Total Commitments and Contingencies:
96.451.206 45.922.449
117.995.272 28.064.420
Unused facilities Bank guarantee
142.373.655
146.059.692
Sub Total
2.187.730.167
2.054.209.429
Sub Jumlah
ii.
2013 Rp'000
186.919.295 194.825.490
Komitmen dan Kontijensi: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Bank garansi
Jumlah
Maximum exposure to credit risk (net of allowance for impairment losses).
Analisis risiko konsentrasi kredit
ii.
Total
Analysis of credit risk concentration
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi.
Credit risk concentration of the provided loans by type of loan and economic sector.
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following table presents the credit concentration by type of loans:
2014 Rp'000 Modal kerja Konsumsi Investasi Jumlah
2013 Rp'000
%
%
730.670.030 284.323.199 201.950.301
60,04 23,36 16,60
692.115.630 245.943.120 332.494.725
54,47 19,36 26,17
1.216.943.530
100,00
1.270.553.475
100,00
- 63 -
Working capital Consumption Investment Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tabel berikut menyajikan konsentrasi kredit berdasarkan sektor ekonomi:
The following table presents the credit concentration by economic sector:
2014
2013
Rp'000 Lembaga keuangan Rumah tangga Perdagangan besar dan eceran Transportasi, pergudangan dan komunikasi Industri pengolahan Real estat, usaha persewaan dan perusahaan jasa Konstruksi Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Jasa pendidikan Lainnya Jumlah
iii.
%
Rp'000
%
328.039.429 284.323.199 219.599.279
26,96 23,36 18,04
256.361.660 245.931.356 207.768.771
20,18 19,36 16,35
125.349.760 124.580.329
10,30 10,24
109.769.513 171.210.653
8,64 13,47
77.497.498 20.237.751
6,37 1,66
110.663.859 45.391.087
8,71 3,57
16.908.446
1,39
81.672.455
6,43
6.274.335 1.091.249 13.042.255
0,52 0,09 1,07
8.365.945 16.821.243 16.596.933
0,66 1,32 1,31
1.216.943.530
100,00
1.270.553.475
100,00
Konsentrasi kredit berdasarkan jenis debitur (secara bruto dari cadangan kerugian penurunan nilai)
Financial institutions Household Wholesale and retail Transportation, warehouse and communication Manufacturing Real estate, rental and services Construction Accommodation, food and beverages Community, cultural, leisure and other personal services Education services Others Total
iii. Credit concentration by type of debtors (gross of allowance for impairment losses) 2014
Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits w ith other banks and BI Rp'000
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placements w ith other banks and BI Rp'000
Pemerintah Bank Indonesia Bank lainnya Korporasi a. BUMN b. Lainnya Ritel Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Lainnya
186.919.295 194.825.490
81.986.907 10.000.000
Jumlah
381.744.785
Efek-efek/ Securities Rp'000
Obligasi Pemerintah/ Government bonds Rp'000
Kredit/Loans Rp'000
129.680.660 -
117.976.138
39.496.570 36.190.946 -
529.182.807 459.112.258
Aset lainlain/Other assets Rp'000
124.067.854 -
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp'000
Jumlah/Total Rp'000
%
-
2.800.000
124.067.854 398.586.862 325.601.628
5,65 18,17 14,84
-
-
85.611.996 49.842.347
39.496.570 650.985.749 508.954.605
1,80 29,67 23,20
-
-
-
-
-
53.527.026
-
-
1.237.394
54.764.420
2,50
-
-
-
18.212.489 38.932.812
-
31.687.006
2.881.735 183
21.094.224 70.620.001
0,96 3,21
31.687.006
142.373.655
2.194.171.913
100,00
91.986.907
205.368.176
1.216.943.530
124.067.854
Government Bank Indonesia Other Banks Corporate a. SOE b. Others Retail Loan w ith residential collateral Loan w ith commercial property collateral Others Total
2013 Giro pada bank lain dan BI/ Demand deposits w ith other banks and BI Rp'000
Penempatan pada bank lain dan BI/ Placements w ith other banks and BI Rp'000
Pemerintah Bank Indonesia Bank lainnya Korporasi a. BUMN b. Lainnya Ritel Kredit Beragun Rumah Tinggal Kredit Beragun Properti Komersial Lainnya
203.116.036 97.902.607
55.991.058 64.340.000
Jumlah
301.018.643
Efek-efek/ Securities Rp'000
Kredit/Loans Rp'000
39.591.998 15.101.263
104.942.687
17.127.600 50.534.094 -
646.623.368 426.711.587
Komitmen dan kontinjensi/ Commitments and contingencies Rp'000
Tagihan akseptasi/ Acceptances receivable Rp'000
Obligasi Pemerintah/ Government bonds Rp'000
Aset lainlain/Other assets Rp'000
-
74.334.892 -
-
3.800.000
74.334.892 298.699.092 286.086.557
3,60 14,46 13,85
-
-
90.749.720 42.436.350
17.127.600 790.187.880 469.147.937
0,83 38,25 22,71
%
-
-
-
-
-
53.156.725
-
-
-
53.156.725
2,57
-
-
-
11.748.505 27.370.603
-
-
28.857.037
9.073.622
11.748.505 65.301.262
0,57 3,16
74.334.892
28.857.037
146.059.692
2.065.790.450
100,00
120.331.058
122.354.955
1.270.553.475
2.280.698 -
Jumlah/Total Rp'000
2.280.698
- 64 -
-
Government Bank Indonesia Other Banks Corporate a. SOE b. Others Retail Loan w ith residential collateral Loan w ith commercial property collateral Others Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) iv.
Kualitas kredit keuangan
berdasarkan
kelas
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
aset
iv. Credit quality by class of financial assets
Kebijakan Bank dalam menggolongkan kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan.
The Bank policy classifies the credit quality based on financial asset classification.
Kualitas kredit berdasarkan golongan aset keuangan diklasifikasikan sebagai berikut:
Credit quality classification per class of financial asset are as follows:
1.
1.
2.
Efek-efek
Securities
Penilaian kualitas dari aset keuangan/efek-efek dilakukan sesuai dengan ketentuan lembaga pemeringkat dan peringkat yang diakui Bank Indonesia. Peringkat yang digunakan oleh Bank adalah peringkat yang dikeluarkan oleh PT. Pefindo.
Assessment of quality of financial assets/securities in accordance with the provisions of the rating agencies and Bank Indonesia. Ratings that are used by the Bank is ranked issued by PT. Pefindo.
Kualitas dari efek-efek tersebut diklasifikasikan sebagai berikut:
Quality of securities are classified as follows:
High Grade Efek- efek yang termasuk dalam obligasi pemerintah Indonesia dan sertifikat Bank Indonesia, serta efek-efek dengan peringkat idAAA; idAA+; idAA; idAA-
High Grade Securities that are included in the Indonesian government bonds and Bank Indonesia certificate, as well as the securities that are rated as idAAA; idAA+; idAA; idAA-
Medium Grade Efek-efek dengan peringkat idA+; idA; idA-; idBBB+; idBBB
Medium Grade Securities that are rated as idA+; idA; idA-; idBBB+; idBBB
Low Grade Efek-efek dengan peringkat idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- dan kurang dari idB-
Low Grade Securities that are rated as idBBB-; idBB+; idBB; idBB-; idB; idB- and less than idB-
Unrated Efek-efek dan aset keuangan lainnya yang tidak didasarkan pada peringkat
Unrated Securities and other financial assets that are not based on ratings
Kredit
3.
2.
Loans
Penilaian kualitas dari aset keuangan/kredit diklasifikasikan sebagai berikut:
Assesment of quality of asset/loans are as follows:
High Grade Kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai serta tidak pernah direstrukturisasi atau pernah mengalami penurunan kualitas kredit
High Grade Loans which are not due and not impaired, and also have not been restructured or degraded on its quality
Medium Grade Kredit yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai namun pernah mengalami penurunan kualitas kredit atau pernah direstrukturisasi
Medium Grade Loans which are not due and not impaired, but have been degraded on its loans quality or restructured
- 65 -
financial
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Low Grade Kredit yang telah mengalami penurunan nilai dengan kualitas Dalam Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet sesuai Peraturan Bank Indonesia mengenai Kualitas Aktiva
Tabel di bawah ini menyajikan kualitas aset keuangan berdasarkan kelas dengan risiko kredit (secara bruto dari cadangan kerugian penurunan nilai).
Low Grade Loans which are impaired and classified as Special Mentioned, Substandard, Doubtful, and Loss on its quality based on Bank Indonesia’s regulations of Asset Quality
The following table shows the quality of financial assets by class with credit risk (gross of allowance for impairment losses). 2014
Belum Jatuh Tempo dan Tidak M engalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due Nor Impaired Tidak Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Kualitas Rendah/ Dirating/ High Grade M oderate Grade Low Grade Unrated Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Dimiliki hingga jatuh tempo Efek-efek Tersedia untuk dijual Efek-efek Diperdagangkan Efek-efek Pinjaman yang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Aset lain-lain Jumlah
Telah Jatuh Tempo Tetapi Tidak M engalami Penurunan Nilai/ M engalami Past Due But Penurunan Nilai Not Impaired Impaired Rp'000 Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
258.536.291
39.068.560
-
-
-
-
297.604.851
Held-to-maturity Securities
19.523.990
10.063.710
-
-
-
-
29.587.700
Available for sale Securities
-
-
-
2.243.479
-
-
2.243.479
-
-
-
42.045.580 186.919.295 194.825.490
-
-
42.045.580 186.919.295 194.825.490
FVTPL Securities
915.436.942 -
212.225.786 -
85.482.425 -
91.986.907 31.687.006
612.447 -
3.185.930 -
91.986.907 1.216.943.530 31.687.006
Loans and receivables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Other assets
1.193.497.223
261.358.056
85.482.425
549.707.757
612.447
3.185.930
2.093.843.838
Total
2013 Belum Jatuh Tempo dan Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due Nor Impaired Tidak Kualitas Tinggi/ Kualitas Sedang/ Kualitas Rendah/ Dirating/ High Grade Moderate Grade Low Grade Unrated Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Dimiliki hingga jatuh tempo Ef ek-ef ek Diperdagangkan Ef ek-ef ek
v.
134.028.153
11.896.100
39.214.209
-
-
Telah Jatuh Tempo Tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Mengalami Past Due But Penurunan Nilai Not Impaired Impaired Rp'000 Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
-
-
173.242.362
-
-
11.551.385
-
-
23.447.485
-
-
44.194.949 203.116.036 97.902.607
-
-
44.194.949 203.116.036 97.902.607
Held-to-maturity Securities FVTPL Securities
Pinjaman y ang diberikan dan piutang Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Kredit Tagihan akseptasi Aset lain-lain
1.151.843.968 -
75.435.810 -
30.412.259 -
120.331.058 2.280.698 28.857.037
809.155 -
12.052.283 -
120.331.058 1.270.553.475 2.280.698 28.857.037
Loans and receiv ables Cash Demand deposits with Bank Indonesia Demand deposits with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Loans Acceptances receiv able Other assets
Jumlah
1.297.768.221
114.650.019
30.412.259
508.233.770
809.155
12.052.283
1.963.925.707
Total
-
Analisa umur pinjaman dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai kurang dari 30 hari pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 612.447 ribu dan Rp 809.155 ribu.
v.
- 66 -
Aging analysis of loans and receivables which are past due but not impaired within 30 days as of December 31, 2014 and 2013 amounted to Rp 612,447 thousand and Rp 809,155 thousand, respectively.
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan) vi.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Kredit direstruktur yang akan jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai
vi. Restructured loans that would otherwise be past due or impaired
Pembiayaan yang diberikan yang dinegosiasi ulang/direstrukturisasi adalah pembiayaan yang persyaratannya dinegosiasi ulang sehingga statusnya meningkat dari mengalami penurunan nilai atau telah jatuh tempo menjadi lancar atau baik selama tahun berjalan. Pembiayaan yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya telah jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai sebesar Rp 13.972.402 ribu dan Rp 426.754 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Renegotiated/restructured loans are those loans that, during the year, have had their terms renegotiated resulting in an upgrade from impaired to performing status or past due to current status. Loans that have been renegotiated/restructured in the past 12 months that would otherwise have been past due or impaired amounted to Rp 13,972,402 thousand and Rp 426,754 thousand as of December 31, 2014 and 2013, respectively.
vii. Agunan
vii. Collateral
Dalam rangka mitigasi risiko kredit, salah satu bentuk upaya yang dilakukan Bank adalah dengan meminta nasabah memberikan agunan yang akan digunakan sebagai jaminan atas pelunasan fasilitas kredit yang telah diberikan oleh Bank jika nasabah mengalami kesulitan keuangan yang menyebabkan nasabah tidak dapat melunasi kewajibannya kepada Bank.
In order to mitigate credit risk, one of the efforts undertaken by the Bank is requesting customers to provide collateral to be pledged as assurance for repayment of the loan facility which has been granted by the Bank if the customer is experiencing financial difficulties which cause customers can not repay their obligations to the Bank.
Agunan yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas kredit oleh nasabah adalah sebagai berikut:
Collateral to be pledged as assurance for the loan facility provided by the customers are as follows:
Deposito berjangka, rekening tabungan, dan deposito angsuran Standby L/C Piutang Tanah dan bangunan Kendaraan bermotor Kapal laut Mesin dan peralatan Persediaan Asuransi kredit Garansi perusahaan maupun garansi perorangan
Prosedur penilaian jaminan untuk tanah dan bangunan, kendaraan maupun mesin dan peralatan menggunakan pihak ketiga sebagai penilai independen dan akan dinilai kembali secara berkala setiap 2 tahun sekali untuk jenis kredit non angsuran dan saat kredit telah mencapai setengah (50%) dari periode kredit untuk jenis kredit angsuran.
Deposits, savings accounts, and installment deposit Standby L/C Receivables Land and buildings Vehicles Ships Machineries and equipment Inventories Loan insurance Corporate guarantee or personal guarantee
Collateral assesment procedure for land and building, vehicles as well as machineries and equipment is using a third party as an independent appraiser and will periodically re-assessed every 2 years for noninstallment loans and when the loan has reached half (50%) of its period for installment loan.
- 67 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Berikut adalah portofolio kredit yang dimiliki Bank beserta agunan yang menjadi jaminannya dengan pengelompokan berdasarkan jenis kredit yang diberikan:
The following are loan portfolio owned by the Bank and its collateral by grouping based on type of loan:
2014 Kredit modal kerja/Working capital loans Rp'000
Kredit konsumsi/ Consumer loans Rp'000
Kredit investasi/ Investment loans Rp'000
Garansi Bank/ Bank Loan Guarantee Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Eksposur Kredit Nilai Jaminan Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%)
730.670.030 1.824.549.703 1.054.891 0,14%
284.323.199 413.830.654 3.729.047 1,31%
201.950.301 398.181.769 426.754 0,21%
45.922.449 23.450.489 22.471.960 48,93%
1.262.865.979 2.660.012.615 27.682.652 2,19%
Credit Exposure Collateral Value Total unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%)
Deposito berjangka, rekening tabungan, dan deposito angsuran Piutang Tanah dan/atau bangunan Kendaraan bermotor Mesin dan peralatan Persediaan Asuransi kredit Lainnya Jumlah
86.440.694 653.493.070 858.634.621 65.244.738 52.823.422 19.447.250 88.465.908 1.824.549.703
1.799.000 203.170.615 32.408.675 176.452.364 413.830.654
7.934.885 227.330.125 122.658.152 22.606.107 17.652.500 398.181.769
23.450.489 23.450.489
119.625.068 653.493.070 1.289.135.361 220.311.565 75.429.529 19.447.250 176.452.364 106.118.408 2.660.012.615
Deposits, savings accounts, and installment deposit Receivables Land and/or buildings Vehicles Machineries and equipment Inventories Loan insurance Others Total
2013 Kredit modal kerja/Working capital loans Rp'000
Kredit konsumsi/ Consumer loans Rp'000
Kredit investasi/ Investment loans Rp'000
Garansi Bank/ Bank Loan Guarantee Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Eksposur Kredit Nilai Jaminan Eksposur jumlah kredit tanpa jaminan Bagian tanpa jaminan dari eksposur kredit (%)
692.115.630 1.291.582.625 1.054.833 0,15%
245.943.120 200.965.757 44.977.363 18,29%
332.494.725 455.391.089 0,00%
28.064.420 14.062.729 14.001.690 49,89%
1.298.617.895 1.962.002.200 60.033.886 4,62%
Credit Exposure Collateral Value Total unsecured credit exposure Unsecured portion of credit exposure (%)
Deposito berjangka, rekening tabungan, dan deposito angsuran Piutang Tanah dan/atau bangunan Kendaraan bermotor Kapal laut Mesin dan peralatan Persediaan Asuransi kredit Setoran jaminan Lainnya Jumlah
93.330.491 360.344.191 674.948.025 30.728.663 39.695.000 18.929.249 73.438.187 168.819 1.291.582.625
764.837 172.830.944 27.369.976 200.965.757
10.737.416 4.854.730 262.663.914 81.642.957 75.249.117 14.293.337 1.289.706 4.659.912 455.391.089
2.278.289 2.082.000 9.636.393 66.047 14.062.729
107.111.033 538.029.865 967.063.915 112.371.620 39.695.000 94.178.366 87.731.524 9.636.393 1.524.572 4.659.912 1.962.002.200
Deposits, savings accounts, and installment deposit Receivables Land and/or buildings Vehicles Ships Machineries and equipment Inventories Loan insurance Marginal deposits Others Total
*) Bank tidak mengungkapkan jaminan yang diterima dalam bentuk garansi perusahaan maupun garansi perorangan mengingat nilainya yang tidak dapat diukur.
*) Banks do not disclose collateral held in the form of corporate guarantees and personal guarantees considering that the value can not be measured.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Manajemen Risiko Likuiditas
Liquidity Risk Management
Pedoman dan kebijakan merupakan hal yang sangat penting dalam hal penerapan manajemen risiko, oleh karenanya Bank selalu melakukan review atas pedoman dan kebijakan yang berkaitan dengan likuiditas secara berkala minimal satu tahun sekali. Hasil review yang dilakukan oleh manajemen selama tahun 2014 membawa penyesuaian limit, seperti limit dealer, limit counterparty, dan lain sebagainya.
Guidelines and policies are very important in terms of risk management application, so the Bank always reviews the guidelines and policies related to liquidity periodically, at least once in a year. The results of review conducted by the management during 2014 brought about the limit adjustments, i.e., as to dealer limit, counterparty limit and others.
- 68 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Direksi melakukan pengawasan manajemen likuiditas melalui rapat ALCO yang dilakukan setiap bulan. Selain itu sistem e-treasury juga membantu memberikan informasi likuiditas yang berguna untuk pemantauan secara harian. Kelebihan likuiditas Bank dialokasikan dalam bentuk investasi treasuri seperti obligasi pemerintah dan penempatan dana pada Bank Indonesia.
The Board of Directors oversees the management of liquidity through the ALCO meeting held every month. In addition, the etreasury system also helps provide useful information for monitoring liquidity on a daily basis. Excess liquidity is allocated in the form of financial investments such as government bonds and deposits with Bank Indonesia.
Komisaris melakukan pemantauan risiko melalui Komite Pemantau Risiko.
The Commissioners monitor risks through the Risk Monitoring Committee.
Penilaian Profil Risiko Likuiditas
Assessment of Liquidity Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko likuiditas Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite liquidity risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Satisfactory level.
Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio dari aset likuid terhadap liabilitas lancar adalah sebagai berikut :
The Bank measures and monitors liquidity risk through analysis of liquidity gap and liquidity ratios. One of the liquidity ratios used is liquid assets to liquid liabilities. As of December 31, 2014 and 2013, the ratios are as shown below:
2014 Rp'000
2013 Rp'000
42.045.580
44.194.949
Giro, SBI dan penempatan BI lainnya Obligasi Pemerintah Giro dan penempatan pada bank lain dikurangi dengan simpanan dari bank lain
398.586.862 124.067.854
298.699.092 74.334.892
102.056.470
17.135.190
Aset likuid bersih
666.756.766
434.364.123
1.789.839.044
1.603.746.196
37,25%
27,08%
Kas
Simpanan Rasio
Analisa Jatuh Keuangan
Tempo
untuk
Liabilitas
Cash Demand deposits, BI Certificate and other BI placements Government bonds Demand deposits and placements with other banks less deposits from other banks Net liquid assets Deposits Ratio
Maturity Analysis for Financial Liabilities
Pengelompokan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana Bank dapat disyaratkan untuk membayar.
The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date. For a financial liability where the counterparty has a choice of when the amount is to be settled, the liability is allocated to the earliest period in which the Bank can be required to pay.
Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan.
Furthermore, floating rate financial liabilities uses interest curve existing at the end of reporting period.
- 69 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas tidak terdiskonto pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows as of December 31, 2014 and 2013: 2014
Lain-lain/ Others Rp'000
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1-3 months Rp'000
> 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3-12 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1-2 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas lain-lain
7.956.285
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Sub jumlah liabilitas komitmen
2.027.220 -
-
-
-
2.027.220 7.956.285
-
602.052.115
-
-
-
602.052.115
-
2.384.002
-
-
-
2.384.002
-
979.077.000
170.242.480
42.025.930
-
98.133.841
2.056.256
710.527
1.683.674.178
172.298.736
42.736.457
7.956.285
4.399.267 -
1.195.744.677 100.900.624
4.399.267
1.911.064.923
Financial liabilities Non-interest bearing: Liabilities payable immediately Other liabilities Variable interest rate: Deposits Deposits from other banks Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Sub total Commitment liability
96.451.206
-
96.451.206
-
-
-
-
-
-
-
96.451.206
Unused facilities
96.451.206
Sub total commitment liability
Liabilitas kontijensi Bank garansi
-
1.059.044
15.836.679
28.161.534
865.192
45.922.449
Contingent liability Bank guarantee
Sub jumlah liabilitas kontijensi
-
1.059.044
15.836.679
28.161.534
865.192
45.922.449
Sub total contingent liability
1.684.733.222
188.135.415
70.897.991
5.264.459
2.053.438.578
Jumlah
104.407.491
Lain-lain/ Others Rp'000
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ > 1-3 months Rp'000
>2013 3 bulan s/d 12 bulan/ > 3-12 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ > 1-2 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ > 2-5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain Sub jumlah Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Sub jumlah liabilitas komitmen
6.945.943
3.864.399 2.280.698 -
-
-
-
-
3.864.399 2.280.698 6.945.943
-
624.454.117
-
-
-
-
624.454.117
-
2.327.193
-
-
-
-
2.327.193
-
863.880.798
-
985.918.220
6.945.943
23.277.753
139.433.423
2.922.014
1.202.473
1.636.240.628
101.569.459
24.480.226
112.224 112.224
-
143.557.910
-
1.769.348.480
Financial liabilities Non-interest bearing: Liabilities payable immediately Acceptances liability Other liabilities Variable interest rate: Deposits Deposits from other banks Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks Sub total Commitment liability
117.995.272 117.995.272
-
-
-
117.995.272
Unused facilities Sub total commitment liability
-
117.995.272
8.576.371
12.994.683
1.319.554
-
28.064.420
Contingent liability Bank guarantee
5.173.812
8.576.371
12.994.683
1.319.554
-
28.064.420
Sub total contingent liability
1.641.414.440
110.145.830
37.474.909
1.431.778
-
1.915.408.172
5.173.812
Sub jumlah liabilitas kontijensi
-
-
-
-
-
124.941.215
-
-
Liabilitas kontijensi Bank garansi
Jumlah
98.647.445
Total
- 70 -
Total
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Analisa perbedaan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan
Maturity mismatch analysis
Tabel di bawah ini menyajikan analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, berdasarkan jangka waktu yang tersisa sampai tanggal jatuh tempo kontrak dan asumsi perilaku (behavior assumptions):
The table below shows the maturity mismatch analysis as of December 31, 2014 and 2013, based on maturity and behavior assumptions:
2014
Lain-lain/ Others Rp'000 Aset keuangan Tanpa suku bunga: Kas Giro pada Bank Indonesia Aset lain-lain - bersih
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ >13 months Rp'000
> 3 bulan s/d 12 bulan/ >312 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ >12 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ >25 years Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000
-
42.045.580
-
-
-
-
-
42.045.580
20.096.671
186.919.295 11.590.335
-
-
-
-
-
186.919.295 31.687.006
Financial assets Without interest: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Other assets - net
-
194.825.490 31.102.623
68.629.006
260.764.034
243.975.476
529.540.791
82.931.600
194.825.490 1.216.943.530
Variable interest rate: Demand deposits with other banks Loans
-
91.986.907 52.029.901
100.238.626
38.525.725
9.998.302
54.468.305
74.175.171
91.986.907 329.436.030
20.096.671
610.500.131
168.867.632
299.289.759
253.973.778
584.009.096
157.106.771
2.093.843.838
7.956.285
2.027.220 -
-
-
-
-
-
2.027.220 7.956.285
-
-
-
-
600.699.119 2.378.645
-
-
1.189.139.925 100.390.375
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks
1.902.591.569
Total financial liabilities
Suku bunga variabel: Giro pada bank lain Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Jumlah aset keuangan Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas lain-lain Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
600.699.119 2.378.645
-
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
974.193.619 97.644.375
169.393.355 2.046.000
7.956.285
1.676.942.978
171.439.355
12.140.386
(1.066.442.847)
Jumlah liabilitas keuangan Selisih
(2.571.723)
41.403.298 700.000
4.149.653 -
42.103.298
4.149.653
257.186.461
249.824.125
-
-
584.009.096
157.106.771
191.252.269
Fixed interest rate: Placements with Bank Indonesia and other bank Securities Total financial assets Financial liabilities Without interest: Liabilities payable immediately Other liabilities Variable interest rate: Deposits Deposits from other bank
Difference
2013
Lain-lain/ Others Rp'000 Aset keuangan Tanpa suku bunga: Kas
Sampai dengan 1 bulan/1 month or less Rp'000
> 1 bulan s/d 3 bulan/ >13 months Rp'000
> 3 bulan s/d 12 bulan/ >312 months Rp'000
> 1 tahun s/d 2 tahun/ >12 years Rp'000
> 2 tahun s/d 5 tahun/ >25 years Rp'000
> 5 tahun/ > 5 years Rp'000
Jumlah/ Total Rp'000 Financial assets Without interest: Cash Demand deposits with Bank Indonesia Acceptances receivable Other assets - net
-
44.194.949
-
-
-
-
-
44.194.949
17.593.903
203.116.036 2.280.698 11.263.134
-
-
-
-
-
203.116.036 2.280.698 28.857.037
-
97.902.607 76.584.805
66.137.942
289.599.901
131.180.886
592.362.400
114.687.541
97.902.607 1.270.553.475
-
120.331.058 23.447.485
19.884.919
34.808.342
19.214.209
25.000.000
74.334.892
120.331.058 196.689.847
Jumlah aset keuangan
17.593.903
579.120.772
86.022.861
324.408.243
150.395.095
617.362.400
189.022.433
1.963.925.707
Liabilitas keuangan Tanpa suku bunga: Liabilitas segera Liabilitas akseptasi Liabilitas lain-lain
6.945.943
3.864.399 2.280.698 -
-
-
-
-
-
3.864.399 2.280.698 6.945.943
-
-
-
-
-
623.135.162 2.322.278
Variable interest rate: Deposits Deposits from other bank
-
-
980.611.034 142.785.139
Fixed interest rate: Deposits Deposits from other banks
-
-
1.761.944.653
617.362.400
189.022.433
Giro pada Bank Indonesia Tagihan akseptasi Aset lain-lain - bersih Suku bunga variabel: Giro pada bank lain Kredit Suku bunga tetap: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek
Suku bunga variabel: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
623.135.162 2.322.278
Suku bunga tetap: Simpanan Simpanan dari bank lain
-
859.230.537 138.682.855
98.116.427 2.906.284
6.945.943
1.629.515.929
101.022.711
10.647.960
(1.050.395.157)
(14.999.850)
Jumlah liabilitas keuangan Selisih
23.152.450 1.196.000
111.620 -
24.348.450
111.620
300.059.793
150.283.475
- 71 -
201.981.054
Variable interest rate: Demand deposits with other banks Loans Fixed interest rate: Placements with Bank Indonesia and other bank Securities Total financial assets Financial liabilities Without interest: Liabilities payable immediately Acceptances liability Other liabilities
Total financial liabilities Difference
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Risiko Pasar
Market Risk
Manajemen Risiko Pasar
Market Risk Management
Satuan Kerja Treasuri sebagai risk taking unit melakukan pengendalian internal dengan melakukan transaksi treasuri dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan pedoman internal dan peraturan eksternal. SKMR (Risk Management Departement) melakukan monitoring terhadap PDN (Posisi Devisa Neto). Bank telah menggunakan sistem e-treasury yang memberikan informasi agar pengendalian risiko pasar menjadi lebih efisien dan efektif untuk mengendalikan risiko nilai tukar dan risiko suku bunga dan melengkapinya dengan Sistem Pemantauan Limit (Market Limit System). SKAI melakukan internal audit di Treasuri Departemen untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko pasar.
The Treasury Department, as a risk-taking unit, performs internal control by executing treasury transactions taking into account the prudence principle and in accordance with internal guidelines and external regulations. The Bank’s Risk Management Department monitors the NOP (Net Open Position). The Bank uses an e-treasury system that provides information for market risk control to be more efficient and effective in controlling the exchange rate risk and interest rate risk, and complements this with a Market Limit System. SKAI (Internal Audit Unit) conducts internal audit of the Treasury Department to ensure the internal controls over market risk.
Kebijakan, pedoman, dan prosedur yang dievaluasi dan dikinikan oleh manajemen selama tahun 2014 adalah Kebijakan Limit Treasury.
Policies, guidelines and procedures which were reviewed and updated by the management during 2014 is Treasury Limit Policy.
Penilaian Profil Risiko Pasar
Assessment of Market Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko pasar Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite market risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Satisfactory level.
Risiko Pasar dalam hal ini dibagi dalam dua bagian yaitu:
Market risk is divided into two parts:
1.
1.
Risiko Nilai Tukar
Foreign Exchange Risk
Risiko nilai tukar merupakan risiko yang timbul dari transaksi nilai tukar baik dari posisi keuangan maupun dari sisi rekening administratif.
Foreign exchange risk is the potential loss from statements of financial position and administrative accounts due to an adverse change in the value of a currency against another.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004, No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, bank-bank diwajibkan untuk memelihara posisi devisa netonya setinggitingginya 20% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan liabilitas untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan liabilitas, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.
Under Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003 and its amendments, Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, No. 7/37/PBI/2005 dated September 30, 2005 and No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010, a bank is required to maintain its net foreign exchange position/ net open position at a maximum of 20% of its capital. Under Bank Indonesia guidelines, “net open position” means the sum of the absolute value of the net difference between asset and liability balances for each foreign currency, and the net difference between claims and liabilities, in the form of both commitments and contingencies in administrative accounts, for each foreign currency, which are all stated in Rupiah.
- 72 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Untuk mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, batas maksimum posisi devisa neto yang harus dipertahankan Bank adalah sebesar 20% dari total modal Bank sesuai peraturan BI. Sepanjang tahun 2014, ratarata posisi devisa neto atau PDN Bank sebesar 1,94% dan PDN maksimum sebesar 4,93%.
To manage and mitigate foreign exchange risk, the Bank should maintain a net open position (NOP) that is 20% of the Bank’s total capital as required by BI. In 2014, the Bank’s average NOP was 1.94%, and the maximum NOP was 4.93%.
Berikut adalah rincian Posisi Devisa Neto Bank:
Following is the Bank’s Net Open Position:
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp'000
2014 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp'000
Bersih absolut/ Net absolute Rp'000
Currencies
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Dollar Singapura Yen Jepang
307.761.244 143.217 109.677 60.397 11.568
312.631.242 3.258 -
4.869.998 143.217 106.419 60.397 11.568
United States Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen
Jumlah
308.086.103
312.634.500
5.191.599
Total
Jumlah Modal *)
194.241.000
Persentase PDN terhadap modal
Mata uang asing
Aset dan tagihan komitmen dan kontinjensi/ Assets, commitment and contingent receivables Rp'000
2,67%
2013 Liabilitas dan liabilitas komitmen dan kontinjensi/Liabilities, commitment and contingent liabilities Rp'000
520.749.647 170.887 140.712 121.208 15.440
521.367.558 628 44.023 192 -
617.911 170.259 96.689 121.016 15.440
Jumlah
521.197.894
521.412.401
1.021.315
Jumlah Modal *)
191.744.000
Persentase PDN terhadap modal
0,53%
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.
*)
Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan dengan menggunakan modal akhir tahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 38.755.147 ribu dan Rp 38.150.856 ribu. Posisi Devisa Neto Bank tidak melampaui batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.
Percentage of NOP to capital
Bersih absolut/ Net absolute Rp'000
Dollar Amerika Serikat Euro Dollar Australia Dollar Singapura Yen Jepang
*)
Total Capital *)
Currencies United States Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Total Total Capital *) Percentage of NOP to capital
In accordance with Bank Indonesia Regulation, the previous month’s capital is used in calculating the percentage of Net Open Position to Capital.
The (absolute) value of Net Open Position as of December 31, 2014 and 2013 using capital at the end of the year amounted to Rp 38,755,147 thousand and Rp 38,150,856 thousand, respectively. The Net Open Position of the Bank did not exceed the maximum (absolute) value allowed by Bank Indonesia.
- 73 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
2.
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 2,68% dan 0,54%.
The percentage of Net Open Position to capital as of December 31, 2014 and 2013 are 2.68% and 0.54%, respectively.
Sensitifitas Nilai Tukar
Foreign Exchange Sensitivity
Analisa sensitifitas nilai tukar diukur dengan kemampuan kelebihan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 10% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada tahun 2014 dan 2013, kelebihan modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masing-masing sebesar 194,18 kali dan 503,36 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang rendah sedangkan kelebihan modal Bank yang tinggi, sehingga manajemen percaya bahwa Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.
Foreign exchange sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential foreign exchange losses by assuming that foreign exchange fluctuation will go adversely to each foreign exchange position. The foreign exchange fluctuation chosen is the higher between assumed foreign exchange fluctuation for each exchange rate of 10% and historical data for one year. In 2014 and 2013, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from foreign exchange risk by 194.18 times and 503.36 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the management believes that the Bank is not significantly susceptible to foreign exchange movements.
Tabel dibawah menunjukkan sensitivitas Bank atas kemungkinan perubahan yang terjadi berdasarkan fluktuasi dari nilai tukar historis, dengan semua variabel lainnya tetap konstan.
The table below shows the Bank’s sensitivity for a given reasonable possible change based on volatility of historical exchange rates, with all other variables remaining constant.
Mata Uang/ Currency
Peningkatan nilai tukar mata uang asing/ Increase on foreign exchange rates
USD EUR JPY SGD AUD
2,1788% 1,5583% 2,8927% 1,9904% 2,1111%
Pengaruh kenaikan Pengaruh penurunan nilai tukar mata uang nilai tukar mata uang asing pada laba/rugi asing pada laba/rugi sebelum pajak/ sebelum pajak/ Penurunan nilai tukar Effect of increase on Effect of decrease on mata uang asing/ foreign exchange foreign exchange Decrease on rate to profit or loss rate to profit or loss foreign exchange rates before tax before tax Rp'000 Rp'000 (2,1788%) (1,5583%) (2,8927%) (1,9904%) (2,1111%)
Risiko Suku Bunga
2.
Perbandingan atau rasio RSA (Rate Sensitive Assets) terhadap RSL (Rate Sensitive Liabilities), sebesar 63,44% pada tanggal 31 Desember 2013, menjadi 57,00% pada tanggal 31 Desember 2014, sehingga apabila terjadi perubahan suku bunga secara paralel pada aset dan liabilitas, Bank akan terekspos risiko suku bunga.
105.814 3.106 334 1.198 2.240
(105.814) (3.106) (334) (1.198) (2.240)
Interest Rate Risk The ratio of RSA (Rate Sensitive Assets) to RSL (Rate Sensitive Liabilities), amounting to 63.44% as of December 31, 2013, became 57.00% as of December 31, 2014, so if there are parallel changes in interest rates on assets and liabilities, the Bank will be exposed to interest rate risk.
- 74 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Sensitifitas Suku Bunga
Interest Rate Sensitivity
Analisa sensitifitas suku bunga diukur dengan kemampuan kelebihan modal Bank untuk menyerap potensi kerugian dari perubahan suku bunga, yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga dipilih mana lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masingmasing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah sebesar 1% dan laporan posisi keuangan valas sebesar 0,5% atau fluktuasi berdasarkan riwayat data selama setahun ke belakang. Pada tahun 2014 dan 2013 kelebihan modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 299,48 kali dan 29,71 kali. Hal ini disebabkan karena kelebihan modal Bank yang cukup untuk menutup perubahan suku bunga pada laporan posisi keuangan sehingga Bank dinilai tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.
Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential loss from interest rate movements by making assumptions about interest rate movement. The interest rate fluctuation chosen is the higher between the interest rate assumption for Indonesian Rupiah financial statement position at 1% and foreign exchange financial statement position of 0.5% and historical data for the preceding one year. In 2014 and 2013, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from interest rate risk by 299.48 times and 29.71 times, respectively. This was because the Bank had strong excess capital to cover interest rate changes in the statement of financial position; thus, the management of the Bank considers it to be not significantly susceptible to interest rate movement risk.
Analisa sensitivitas suku bunga digunakan untuk menganalisis dampak kemungkinan perubahan suku bunga terhadap laba atau rugi dan ekuitas. Perubahan estimasi nilai wajar dan arus kas untuk perubahan suku bunga pasar didasarkan pada volatilitas tingkat suku bunga historis dengan mempertahankan variabel lainnya tetap konstan.
Interest rate sensitivity analysis is used to analyze probable change in interest rate affecting the profit or loss and equity. The estimated change in fair values and cash flows for changes in market interest rates are based on the volatility of historical interest rates, with all other variables remaining constant.
Sampai dengan 31 Desember 2014, apabila suku bunga meningkat atau menurun sebesar 0,67% untuk efek-efek diperdagangkan dengan menganggap variable lainnya tetap konstan, laba atau rugi Bank akan meningkat sebesar Rp 5.923 ribu atau menurun sebesar Rp 6.116 ribu.
As of December 31, 2014, if interest rates increase or decrease by 0.67% for debt securities with all other variables remaining constant, the profit or loss would have been Rp 5,923 thousand higher or Rp 6,116 thousand lower, respectively.
Risiko Operasional
Operational Risk
Manajemen Risiko Operasional
Operational Risk Management
Identifikasi dan pengukuran risiko operasional dilakukan dengan pembaharuan pedoman profil risiko, termasuk di dalamnya pengukuran risiko operasional menjadi 5 (lima) peringkat. Bank menggunakan metode BIA (Basic Indicator Approach) untuk perhitungan risiko operasional. Bank juga menggunakan aplikasi ORSA dan Aplikasi Loss Event Database untuk pengendalian risiko operasional.
The process of identifying and measuring the operational risk is done by updating the risk profile guidelines, including the measurement of operational risk assessment in 5 (five) classes of rating. The Bank uses the Basic Indicator Approach for the calculation of operational risk. The Bank also uses the ORSA application and will implement Loss Event Database Application for operational risk management.
Bank telah memiliki suatu rencana komprehensif yang berisi langkah-langkah yang harus diambil sebelum, selama dan setelah terjadinya suatu keadaan darurat secara terdokumentasi, teruji untuk menjamin kelangsungan operasional Bank dalam bentuk Kebijakan Business Continuity Planning (BCP), Disaster Recovery Plan (DRP) dan pembentukan Disaster Recovery Center (DRC) sejak tahun 2005. Kebijakan kelangsungan usaha disempurnakan secara berkala dan telah dibentuk satu unit kerja khusus yang akan menangani hal ini secara komprehensif.
The Bank has a comprehensive plan that includes steps to be taken before, during and after an emergency, which is documented and tested to ensure continuity of the operations of the Bank in the form of Business Continuity Planning (BCP) Policy, Disaster Recovery Plan (DRP), and the establishment of the Disaster Recovery Center (DRC) in 2005. The business continuity policies are enhanced periodically and the Bank has established a special unit that will handle this in a comprehensive manner.
- 75 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Manajemen Bank percaya bahwa risk taking unit melakukan pengendalian internal dengan melakukan transaksi operasional dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan sesuai dengan pedoman internal dan peraturan eksternal. SKMR (Risk Management Department) melakukan pengawasan dengan menggunakan aplikasi ORSA dan LED. SKAI melakukan audit dengan berpedoman pada Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) untuk pengawasan operasional Bank serta dilengkapi oleh fungsi pengendalian internal di setiap kantor cabang.
The Bank’s management believes that the risk taking unit performs internal control by conducting operational transactions with attention to the prudence principles and in accordance with internal guidelines and external regulations. The Risk Management Department performs monitoring using the ORSA and LED application. SKAI (Internal Audit Unit) conducts audits based on the Bank Internal Audit Function Implementation Standards (SPFAIB) to monitor the Bank's operations and is complemented by the internal control function at each branch office.
Penilaian Profil Risiko Operasional
Assessment of Operational Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko operasional Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite operational risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Satisfactory level.
Risiko Hukum
Legal Risk
Manajemen Risiko Hukum
Legal Risk Management
Kebijakan, pedoman dan prosedur perkreditan dan operasional juga di-review berdasarkan aspek hukum yang melekat untuk meminimalisir risiko hukum. Seluruh produk dan aktivitas baru selain harus di-review oleh Bagian Administrasi Kredit dan Remedial, juga harus mendapat review dari Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan, dan Satuan Kerja Audit Internal.
Policies, guidelines and procedures on lending and operations are reviewed based on the inherent legal aspects to minimize legal risk. All new products and activities must be reviewed by Credit Administration and Remedial Department, Risk Management Unit, and Internal Audit Department.
Pengendalian risiko hukum dilakukan dengan Laporan monitoring administrasi kredit, review NUK (Nota Usulan Kredit), perjanjian kredit, penyempurnaan formulir dan notifikasi pinjaman. Pengkajian aspek hukum juga dilakukan pada produk dan aktivitas baru serta atas perjanjianperjanjian dengan counterparty dan pihak ketiga lainnya.
Control of legal risk is performed through loan administration monitoring reports, reviews of the loan proposal memorandums and credit agreements, as well as upgrading of forms and loan notifications. Evaluation of legal aspects is also performed on new products and activities upon agreement with counterparty and other third parties.
Penilaian Profil Risiko Hukum
Assessment of Legal Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko hukum Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite legal risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Satisfactory level.
Risiko Reputasi
Reputation Risk
Manajemen Risiko Reputasi
Reputation Risk Management
Penerapan manajemen risiko reputasi meliputi pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi terkait risiko reputasi pada aktivitas operasional/jasa layanan, SDM, dan TI & MIS, kecukupan kebijakan, prosedur, dan strategi manajemen risiko reputasi, pengukuran risiko reputasi dan pemantauan serta pengelolaan risiko reputasi.
The implementation of reputation risk management includes active supervision by the Board of Commissioners and Directors regarding reputation risk in operational activities/services, human resources, and IT & MIS, the adequacy of reputation risk policies, procedures, and management strategy, reputation risk measurement, and monitoring and managing of reputation risk.
- 76 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Bank menyediakan unit pengaduan nasabah yang dilakukan oleh Customer Service dan Pimpinan Cabang untuk menerima komplain nasabah. Selain itu Bank telah menyajikan aspek transparansi laporan keuangan dengan publikasi triwulanan di koran. Pada tahun 2010, bank membentuk contact center untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan selama tahun 2014 nasabah yang menggunakan pelayanan contact center terhadap pengaduan nasabah dan pelayanan lainnya semakin meningkat.
The Bank provides a customer complaint unit, operated by Customer Service and Branch Managers, to receive customer complaints. In addition, the Bank has presented aspects of financial statements transparency through quarterly publication of its financial statements in newspapers. In 2010, the Bank set up a contact center to improve services to customers and during 2014 the number of customers who received the contact center’s service for their complaint and other services increased.
Selama tahun 2014 pengelolaan risiko reputasi terus ditingkatkan dengan diterapkannya SLA (Service Level Agreement) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia untuk menangani keluhan nasabah dapat diselesaikan dalam waktu kurang dari 20 hari. SKAI juga melakukan audit internal di cabang terkait komplain nasabah untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko reputasi.
Throughout 2014, the reputation risk management is improved by the application of SLA (Service Level Agreement) in line with Bank Indonesia’s provision in handling and resolving customer complaints in less than 20 days. SKAI conducts internal audit at the branch offices in connection with customer complaints to ensure the implementation of internal control over the reputation risk.
Penilaian Profil Risiko Reputasi
Assessment of Reputation Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko reputasi Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite reputation risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Satisfactory level.
Risiko Stratejik
Strategic Risk
Manajemen Risiko Stratejik
Strategic Risk Management
Direksi membuat rencana kerja tahunan yang disetujui oleh Komisaris dan melakukan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Rencana stratejik dibuat menggunakan analisa SWOT, faktor eksternal dan tingkat risiko. Pengawasan aktif dilakukan melalui monitoring realisasi dengan rencana kerja tahunan. Pemantauan risiko oleh Komisaris dilakukan melalui Komite Pemantau Risiko.
The Board of Directors produces an annual work plan, which is approved by the Board of Commissioners, and disseminates it to all employees. The strategic plan is prepared using SWOT analysis, external factors and the level of risk. Active oversight is done by monitoring the realization of the annual work plan. The risk monitoring by the Board of Commissioners is performed through the Risk Monitoring Committee.
Bank menetapkan kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai rencana kerja yang telah disusun sesuai dengan visi dan misi Bank. Bank juga telah menyusun pedoman penyusunan produk dan aktivitas baru.
The Bank establishes policies and strategies in order to achieve the work plan, which has been prepared in accordance with the Bank’s vision and mission. The Bank has also established guidelines for the preparation of new products and activities.
Penilaian Profil Risiko Stratejik
Assessment of Strategic Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko stratejik Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Fair.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite strategic risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Fair level.
Risiko Kepatuhan
Compliance Risk
Penerapan Manajemen Risiko Kepatuhan
Application of Compliance Risk Management
Sejak tahun 2012, Bank menerbitkan Strategi Anti Fraud mengikuti ketentuan Bank Indonesia yang terbaru dan telah disosialiasikan kepada karyawan yang menjadi pedoman.
Since 2012, the Bank issued Anti-Fraud Strategy, following the latest Bank Indonesia’s provisions and has socialized them among the relevant employees.
- 77 -
P.T. BANK GANESHA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT (Lanjutan)
P.T. BANK GANESHA NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED (Continued)
Komisaris dan Direksi mengelola risiko kepatuhan pada produk dan aktivitas baru. Bank juga melakukan update pedoman internal lainnya apabila terdapat peraturan dari pihak eksternal misalnya Bank Indonesia.
The Commissioners and Directors manage the compliance risk over new products and activities. The Bank also updates other internal guidelines in the case of external regulation, such as those from Bank Indonesia.
Bank telah memiliki unit kerja yang independen yaitu unit kepatuhan yang berfungsi melakukan compliance review yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Kepatuhan. SKAI melakukan audit internal untuk memastikan pengendalian internal terhadap risiko kepatuhan.
The Bank has an independent compliance unit whose function is to perform compliance review and which is directly responsible to the Director of Compliance. SKAI conducts internal audits to ensure internal control of compliance risk.
Penilaian Profil Risiko Kepatuhan
Assessment of Compliance Risk Profile
Hasil penilaian risiko inheren atas risiko kepatuhan Bank secara komposit seperti yang dilaporkan kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Low to Moderate sedangkan untuk Kualitas Penerapan Manajemen Risiko (KPMR) pada tanggal 31 Desember 2014 berada pada level Satisfactory.
The result of the Bank’s inherent risk assessment on the composite compliance risk as reported to Bank Indonesia as of December 31, 2014 is at Low to Moderate level while the Quality of Risk Management Application (KPMR) as of December 31, 2014 is at the Satisfactory level.
32. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
32. EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
Akta No. 16 tanggal 12 Maret 2015 dari notaris Hilda Yulistiawati, S.H., notaris di Jakarta, menyatakan penunjukkan Surjawaty Tatang sebagai Presiden Direktur. Akta ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0016440 tanggal 16 Maret 2015.
The deed No. 16 dated March 12, 2015 of notary Hilda Yulistiawati, S.H., notary in Jakarta, stated the appointment of Surjawaty Tatang as President Director. This deed was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0016440 dated March 16, 2015.
Susunan pengurus Bank setelah 12 Maret 2015 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s management since March 12, 2015 is as follows:
tanggal
12 Maret/March 12, 2015 Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen
Abdul Salam Sudarto Wasito Pramono
Board of Commissioners President Commissioner Vice President Commissioner Independent Commissioner
Dewan Direksi Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur
Surjawaty Tatang Hendri Wirja Kusuma Sugiarto Surjadi Dennis Kusuma Halim
Board of Directors President Director Vice President Director Directors Directors
33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
33. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF FINANCIAL STATEMENTS
Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 3 sampai 78 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 23 Maret 2015.
The preparation and fair presentation of the financial statements on pages 3 to 78 were the responsibilities of the management, and were approved by the Directors and authorized for issue on March 23, 2015.
- 78 -