VIII. KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari I
hasil analisa yang dilakukan
terhadap berbagai
data dan informasi yang dikumpulkan, dapat diambil
beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Pangsa TSR Indonesia terus meningkat, olah
sedangkan
bahan
karet yang digunakan untuk memproduksi jenis mutu
karet tersebut tidak banyak mengalami perubahan. demikian
tetap didominasi
ekspor TSR Indonesia masih
oleh TSR kualitas rendah yang sebagian besar ke Amerika Serikat.
Dengan
Hal ini menunjukkan
dipasarkan
respons
rendah dari sektor produksi dan ekspor karet
yang
Indonesia
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar karet alam dunia akibat perkembangan teknologi industri barang jadi karet.
2.
Ada
kecenderungan bahwa teknologi yang digunakan
industri barang
*
jadi karet mengalami
dalam
perubahan, yang
paling
tidak dapat digambarkan oleh
semakin tingginya
pangsa
produksi
radial
dengan
kualitas yang tinggi (high performance tire)
dan penggunaan ban
serta
ban di
beberapa negara industri utama, seperti Amerika Serikat, Eropa
Barat, dan Jepang. Bahkan d i Eropa Barat
radialisasi
tersebut
telah
hampir
tuntas
proses karena
pangsanya ini
telah mendekati 100%. Teknologi
ban
radial
secara proporsional lebih banyak menggunakan
karet
alam dibandingkan dengan penggunaan karet alam di
dalam
ban
konvensional (non-radial), di mana karet alam
diperlukan oleh teknologi yang semakin meningkat dari 6
jenis yang
baik, yaitu
dalam
ha1
yang
adalah
memenuhi
persyaratan teknis, konsistensi, dan harganya bersaing.
3.
Struktur
ekspor
karet alam
didominasi oleh
Indonesia yang
jenis mutu TSR,
terutama
kualitas yang rendah, tidak sejalan dengan
semakin
TSR
dengan
perkembangan
permintaan dunia yang mengarah ke penggunaan karet dengan
kualitas
menerus lebih
lebih baik.
rata-rata
Sehingga
nilai ekspor
karet
rendah jika dibandingkan dengan
secara
alam
alam terus
Indonesia
rata-rata
nilai
ekspor karet alam dari Malaysia dan Thailand.
4.
Pangsa TSR Indonesia sangat dipengaruhi oleh rasio harga antara di
TSR dengan karet konvensional, baik rasio
pasaran
London maupun di Kuala
Lumpur.
Koefisien
rasio harga yang positif menunjukkan bahwa
jika
harga
di
TSR
mengalami
dengan karet karet konvensional peningkatan maka pangsa TSR
harga
rasio
pasaran
Indonesia
akan
semakin meningkat, atau sebaliknya. )I:
5.
Pengaruh yang
sangat nyata dan
radialisasi yang
terjadi di
negatif
Amerika
dari
proses
Serikat,
yang
ditunjukkan oleh pangsa produksi ban radial baik
untuk
jenis ban
penumpang
maupun
ban
secara
keseluruhan,
/
menunjukkan
bahwa jika radialisasi di
negara
tersebut
semakin tinggi maka pangsa TSR Indonesia akan menurun. Perubahan teknologi yang memberikan pengaruh
sebaliknya
ini sejalan dengan kenyataan secara teknis, bahwa adanya perubahan 6
teknologi
memerlukan bahan Sedangkan
dalam
industri
semakin
mentah dengan kualitas yang
kualitas
TSR
Indonesia
berkembang ke arah yang meningkat. teknologi
ban
industri
ban
terus
tinggi.
relatif
tidak
Dengan demikian jika meningkat
sedangkan
kualitas TSR Indonesia tidak mengalami perubahan,
maka
lama kelamaan pangsa TSR Indonesia akan semakin menurun, dan
dampak
lebih
lanjut adalah
pangsa
karet
alam
Indonesia secara keseluruhan juga akan menurun.
6.
Perkembangan radialisasi dalam industri ban tidak TSR
alam
memberikan
Indonesia.
pengaruh yang nyata
Hal ini pisebabkan pangsa
sehingga
ekspor
ketergantungan dengan Jepang.
Namun
Indonesia menunjukkan akan
yang
Indonesia
impor karet
tidak
industri barang
semakin meningkat
peluang bahwa ekspor karet
relatif
mempunyai
jadi
demikian pangsa impor karet
karet alam
secara
di
dari
empiris
Indonesia
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
industri barang jadi karet di Jepang.
Jepang
terhadap pangsa
Jepang yang berasal dari Indonesia masih
kecil,
*
di
juga dalam
7.
Malaysia sebagai negara yang pertama kali mengintroduksi karet spesifikasi teknis (TSR), pada saat
produksi
pangsa dan pertumbuhan ekspor TSR-nya lebih rendah dibandingkan dengan pangsa dan pertumbuhan
ini jika
ekspor
TSR
Indonesia. Hal ini disebabkan oleh adanya keseimbangan antara
berbagai
jenis mutu
karet yang
diproduksi,
6
sehingga
struktur ekspornya pun relatif lebih baik
dan
responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi pasaran
di
dunia. Pasaran ekspor karetnya tersebar hampir
merata
ke negara-negara Eropa Barat, Amerika
Serikat,
Korea
Selatan, Jepang, Cina, dan
lainnya,
sehingga
negara
ketergantungan
ini
yang
relatif
mutlak
negara tidak
terhadap
mempunyai perkembangan
industri pemakai di suatu negara.
8.
Kualitas dengan
TSR
TSR
Malaysia
yang
lebih baik
dibandingkan
Indonesia adalah sebagai akibat
dari
pola
produksi bahan olah karetnya yang jauh lebih baik.
Hal
inilah yang memungkinkan tingginya fleksibilitas dalam memproduksi lebih
bahan
mentah karet dengan
kualitas yang
baik sehingga harga rata-rata yang diterima
dari
ekspor karetnya selalu lebih tinggi dari harga rata-rata yang
diterima
mempunyai
''
sumberdaya
berbagai
bahan
.
tinggi
Namun
kendala,
lahan dan
persediaannya, dan
Indonesia.
tenaga
demikian terutama
kerja
sehingga harga pokok
mentah
karet yang
negara
ini
dalam
ha1
yang dari
terbatas
bahan
dihasilkannya
olah
relatif
9.
Pangsa TSR Malaysia secara sangat nyata dipengaruhi oleh berbagai peubah yang digunakan.
Rasio harga TSR
dengan
karet konvesional di Kuala Lumpur memberikan
pengaruh
sangat nyata dan positif terhadap pangsa
TSR-nya.
yang
Berarti
bahwa
kenaikan rasio harga
tersebut
dapat
.meningkatkanpangsa TSR negara ini. 6
lo. Pengaruh yang nyata dan positif dari teknologi
ban
radial di
Inggeris memberikan
arti
industri
bahwa
jika
radialisasi di Inggeris meningkat maka permintaan pangsa TSR Malaysia juga akan meningkat. TSR Malaysia
Peningkatan pangsa
yang sejalan dengan proses
radialisasi
tersebut menunjukkan bahwa walaupun industri ban
radial
memerlukan bahan mentah dengan kualitas yang baik, berbagai
maka
persyaratan yang diperlukan industri tersebut
tetap dapat dipenuhi oleh TSR Malaysia yang
kualitasnya
baik.
11. Pengaruh positif dari perkembangan radialisasi
terhadap
pangsa TSR Malaysia yang berbeda dengan pengaruh negatif terhadap
pangsa
TSR Indonesia, merupakan
salah
indikasi bahwa walaupun radialisasi dalam ban terus
*
otomotif
berkembang, peningkatan produksi TSR tetap
dilaksanakan, dengan syarat bahwa TSR
yang
tersebut mempunyai kualitas yang cocok dengan yang digunakan dalam industri ban radial.
satu
dapat
diproduksi teknologi
12. Perkembangan
berpengaruh Malaysia
teknologi radialisasi di nyata
dan
mencerminkan
positif bahwa
Jepang
terhadap
Jepang
yang
pangsa
secara
TSR
perlahan
pasti semakin meningkatkan konsumsi karet
tetapi
jenis
mutu TSR, walaupun TSR yang dikonsumsinya adalah terdiri dari
kualitas yang baik.
Dengan
demikian Indonesia
i
dapat meningkatkan ekspor TSR-nya ke Jepang, terutama untuk
TSR yang berasal dari daerah-daerah
yang
selama
ini menjadi langganan negara ini.
13. Thailand
yang
merupakan
produsen
utama
konvensional, sebagian besar hasil produksinya ke Jepang, sehingga negara ini mempunyai yang
industri
Tetapi karena industri ban-radial
mayoritas
menggunakan
perkembangannya
tidak
karet
diekspor
ketergantungan
sangat tinggi terhadap perkembangan
Jepang.
karet
di
di
Jepang
konvensional,
maka
mempengaruhi pangsa
ekspor
TSR
Thailand. Artinya perubahan teknologi yang terjadi dalam industri ban
di Jepang
selalu dapat
industri karet Thailand, kecuali pangsa
jika
direspon ada
konsumsi TSR dalam industri ban di
perubahan
Jepang
Thailand akan menghadapi masalah persaingan dalam Jepang
oleh
maka pasar
yang secara perlahan diambil alih oleh Malaysia
atau Indonesia.
*8 14. Dengan
komposisi areal
mengalami peningkatan banyak
berubah,
optimal yang
dan
hanya
produktifitas
tingkat produksi
yang
sedikit tidak
optimal perkebunan
karet Indonesia tidak banyak mengalami peningkatan. Pola perkebunan karet yang optimal yang tidak banyak
berbeda
dengan pola perkebunan yang ada baik dalam ha1 komposisi pengusahaan
maupun
lokasinya menunjukkan
banyaknya
kendala yang sebenarnya dihadapi jika ingin mengadakan perubahan-perubahan. E
15. Daerah-daerah
atau
yang
perkebunan
produksi
bahan
mempunyai areal perkebunan
swasta
cukup
besar
negara
mempunyai
olah yang lebih fleksibel, dalam
pola arti
adanya perubahan permintaan terhadap suatu jenis produk bahan mentah dapat cepat diantisipasinya sehingga produk bahan
mentah yang dihasilkan dapat
segera
disesuaikan
dengan permintaan tersebut. Adanya perbedaan harga cukup
menarik
dan fleksibilitas yang
dimiliki
yang dalam
berproduksi mengakibatkan bahan olah yang dihasilkan
di
daerah-daerah tersebut sebagian besar mampu untuk diolah menjadi karet konvensional, dan sisanya dijadikan lateks pekat
.
16. Produksi
optimal dari barang jadi karet
terdiri
dari
115.803 ton ban, 159.783 ton sepatu karet, dan 1.478 ton
sarung tangan karet. -:
cukup
tajam
industri sepatu dan sarung tangan
karet
dialami
oleh
karena
melonjaknya
Peningkatan yang
investasi yang
dilakukan
kedua
industri barang jadi tersebut, pada
Namun
demikian
barang
tidak terdapat relokasi
tahun
dari
jadi ini di dalam negeri, sehingga
dalam 1989.
industri
lokasi
dari
barang jadi tersebut tetap terletak di Jawa Barat,
DKI.
Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara,
dan
sedikit di Sumatera Selatan.
17. Adanya perubahan tingkat harga yang berbeda antara bahan
mentah 6
yang diekspor tidak bisa secara
struktur ekspor bahan perubahan
mentah
cepat mengubah
suatu negara,
dalam struktur produksi tidak bisa
dalam waktu yang singkat. investasi yang
karena
dilakukan
Selain berkaitan erat
sudah ditanamkan dalam
masing-masing
industri pengolahan bahan mentah tersebut, juga adanya
kekakuan
(rigiditas) dalam
dengan
karena
ketersediaan bahan
olah karet yang akan digunakan sebagai bahan bakunya.
18. Adanya
kenaikan dan perubahan struktur volume
karet
optimal dibandingkan dengan
mengakibatkan Jika
kenaikan nilai devisa
kenaikan volumenya
mencapai
realisasi
2,79%
maka
secara
nilai
yang
ekspornya
dihasilkan.
keseluruhan
ekspornya
naik
persentase yang lebih tinggi, yaitu mencapai 8,0%, berarti
peran
dari
perubahan
struktur
ekspor
kenaikan nilai ekspor lebih besar dari peran volume yang
ekspor
hanya dengan yang dalam
perubahan
ekspornya. Tetapi jika kenaikan volume
ekspor
berlebihan dapat mengakibatkan penurunan harga
*: pasaran
internasional, yang
penerimaan
devisa.
justru akan
Sedangkan perubahan
jenis mutu
karet yang
meningkatkan
perolehan
diekspor
menurunkan
struktur dari
secara
devisa, dengan
di
pasti
syarat
akan bahwa
perubahan
tersebut harus disesuaikan dengan
pasarnya.
Hanya
masalahnya
struktur tersebut
harus
adalah
permintaan
adanya
disertai dengan
perubahan
peningkatan
kemampuan untuk memasarkan hasil produksi bahan
mentah
itu di pasaran dunia, baik di pasaran tradisional maupun 6
di pasaran yang baru berkembang.
19. Peran
dari barang
nasional jika
dalam
perekonomian
yang relatif kecil akan mengalami
pola
Dalam
jadi karet di
optimal yang dihasilkan
peningkatan
menjadi
kenyataan.
pola optimal produksi ban kendaraan, sepatu, dan
sarung tangan karet masing-masing meningkat cukup besar, yaitu 74,49% untuk ban, 630,38% untuk sepatu, dan 277,7% untuk ekspor
sarung tangan karet. sepatu dan
kenaikan yang investasi yang tahun
1989.
Kenaikan yang
sarung
tangan karet
pesat dalam produksinya meningkat
besar
secara
Di samping itu cukup
disebabkan
sebagai
besar-besaran banyaknya
pada
akibat dalam
investasi
dalam industri sepatu yang hasil produksinya dikhususkan untuk tujuan ekspor.
SARAN
Berdasarkan
beberapa
kesimpulan dari
seperti diuraikan 'terdahulu maka
nampak
hasil bahwa
analisa terdapat
masalah-masalah yang harus dicarikan jalan keluarnya
agar
sektor perkaretan secara ekonomi dapat memberikan manfaat E
yang
optimal.
beberapa
Untuk
itu berikut
ini
akan
rekomendasi yang kiranya dapat
dikemukakan
dijadikan
bahan
untuk mengatasi berbagai masalah tersebut.
1.
Dengan kenyataan bahwa
terdapat perubahan
teknologi
dalam industri barang jadi karet yang dapat mempengaruhi struktur pasar karet alam, maka struktur produksi Indonesia perlu disesuaikan dengan tersebut.
perubahan-perubahan
Pola optimal dengan areal perkebunan
rakyat yang paling luas menyebabkan
kenaikan
usaha
peningkatan
produktifitas dari
karet
produksi
bahan olah karet yang tidak banyak artinya. Oleh itu
karet
karena
perkebunan
karet rakyat adalah menjadi prioritas utama.
2.
Peningkatan hasil
produksi
bahan
olah
karet
lebih
optimal jika dilakukan dengan kombinasi antara perluasan areal yang *?
dan peningkatan produktivitas perkebunan
rakyat
mengikuti pola-pola proyek, seperti PPKR dan
Peremajaan yang
dilakukan terhadap
perkebunan
tidak mungkin dilakukan secara cepat mengingat
PIR.
rakyat
berbagai
hambatan yang mungkin dihadapi, antara lain keengganan dari
petani
sendiri untuk
melakukannya
karena
sifat
monokultur
usahanya serta harga yang tidak
merangsang.
Keterbatasan kemampuan untuk penyediaan biaya areal
baru
tersebut
dapat
pembukaan
diusahakan
dengan
mengalokasikan pinjaman-pinjaman lunak yang berasal dari lembaga-lembaga
keuangan internasional, atau
dengan
lebih banyak melibatkan pihak swasta. 6
3.
Untuk menunjang pola optimal industri bahan mentah
yang
lebih berat ke karet konvensional, maka
dari
konversi
industri pengolahan TSR ke industri karet dapat baku
dilaksanakan secara bertahap, menggunakan dari perkebunan karet rakyat yang
proyek
atau yang baru dibuka.
relokasi pabrik yang
Untuk
itu
pengolahan bahan mentah
pusat-pusat
Ditemukannya
suatu
pengumpulan bahan
perkebunan pola
olah
yang
terlaksananya relokasi pabrik.
dari
rakyat peserta
proyek
terangsang
kawasan
kawasan
di
akan
samping untuk
dekat
tersebut.
efisien
Di
pola
diperlukan
rakyat
karet rakyat
bahan
mengikuti
dekat perkotaan atau pelabuhan ke
dengan
bahan
konvensional
dalam
membantu itu
agar
menghasilkan
olah yang cocok untuk industri pengolahan
karet
konvensional, perlu perbaikan sistim pembayarannya.
4. Adanya perubahan dalam struktur produksi bahan olah dan *: bahan mentah karet sekaligus akan mengubah pemasarannya.
Untuk itu perlu
dijajagi
dan
struktur diadakan
pendekatan sejak dini pasar-pasar mana saja yang memang memerlukan bahan mentah dengan kualitas tinggi, seperti
karet konvensional dan TSR dengan bahan olah baik,
yang
secara bertahap dapat diproduksi Indonesia. Jika negaranegara
industri maju
mengkonsumsi
kecenderungan
karet dengan kualitas baik,
adanya TSR
8
mempunyai
dengan
bahan olah
jelek
untuk
maka
dari
masih
perkebunan
rakyat yang masih sulit diubah pola produksinya,
dapat
dipasarkan ke negara-negara sedang berkembang dan
Eropa
Timur yang merupakan pasaran baru bagi karet Indonesia.
5,
Perkembangan permintaan terhadap barang jadi karet
yang
semakin meningkat, baik dari dalam negeri maupun
dari
luar
oleh
negeri,
peningkatan Indonesia dorongan
sudah
terlihat
produksi dan
diantisipasi
ekspor
barang
dalam waktu-waktu terakhir untuk peningkatan produksi dan
jadi ini.
Tetapi
ekspor
barang
jadi ini akan semakin dirasakan jika terus penciptaan
dalam
Thailand
yang
pengembangan para
ha1 tersedianya sarana merupakan
pesaing
investor,
dan
prasarana.
potensial
industri karet ini telah berhasil
investor
kemudahan
ditingkatkan
ilkim investasi yang menarik para
terutama
dan
asing
dengan
rangsangan,
karet
menciptakan sehingga
dalam menarik
berbagai
perkembangan
investasinya relatif besar.
5.r
ntuk mengatasi berbagai masalah dalam sektor perkaretan
TJ
Indonesia nampak belum dilakukan dengan kordinasi
yang
baik,
sehingga masalah yang sudah muncul
sejak
lama
dalam
ha1 kualitas bahan olah karet
tidak
bisa
saja
diatasi
secara
pihak
yang
terkait
dan berkepentingan memerlukan suatu wadah
yang
dapat
memberikan
mengemukakan
8
tuntas. Komunikasi
antar
kebebasan yang lebih besar
pendapat.
di
dalam
Jika di Jepang saja yang
bukan
merupakan
produsen karet
dinamakan
Masyarakat
alam
mempunyai
Perkaretan Jepang,
apa
yang
maka
di
Indonesia yang merupakan produsen utama karet alam sudah sewajarnya dibentuk lembaga seperti itu. ini
merupakan
berbagai
wadah
pihak,
untuk
baik
bertukar
dari
Fungsi lembaga fikiran
kalangan
pemerintah, perguruan tinggi, maupun
antar
pengusaha,
masyarakat
umum,
Jika prakarsa mendirikan wadah tersebut sulit diharapkan muncul dari masyarakat umum, maka pemerintah atau dunia
usaha
(KADIN) dapat
pembentukan wadah tersebut.
memprakarsainya
pihak untuk