BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Daerah Rawan Kecelakaan Daerah rawan kecelakaan yang terdapat pada ruas Jogja-Solo km 6-16,5 pada segmen Jogja sampai Prambanan yaitu ada 28 Blackspot dan dari uji statistik didapatkan objek studi yang perlu mendapatkan perhatian khusus ada 5 daerah dengan nilai tertinggi yang diurutkan berdasarkan peringkat yaitu: a. Km 16 simpang jembatan kali opak. b. Km 10 simpang dan bukaan median depan AAU/Jogja chicken. c. Km 13,5 bukaan median depan indomaret dan depan alfamart Krajan. d. Km 12,5 simpang depan kantor BRI/SPBU Karangkalasan. e. Simpang 3 Bokoharjo depan pos Taman Wisata Candi (TWC).
2. Karakteristik Kecelakaan Karakteristik yang paling dominan pada tiap Daerah Rawan Kecelakaan (DRK) dapat dilihat sebagai berikut. a. DRK Peringkat ke-1 Pada DRK peringkat ke-1 faktor yang dominan adalah terbatasnya jarak pandang pengemudi. b. DRK Peringkat ke-2 Pada DRK peringkat ke-2 faktor yang dominan adalah kecepatan tinggi seperti melebihi batas kecepatan yang diperkenankan, dengan keterlibatan pengguna yang paling dominan adalah sepeda motor serta manuver yang paling dominan adalah berputar arah.
85
87
c. DRK Peringkat ke-3 Pada DRK peringkat ke-2 faktor yang dominan adalah terbatasnya jarak pandang pengemudi, dengan tipe tabrakan yang paling dominan adalah depan-samping serta manuver yang paling dominan adalah berputar arah. d. DRK Peringkat ke-4 Pada DRK peringkat ke-2 faktor yang dominan adalah kecepatan tinggi seperti melebihi batas kecepatan yang diperkenankan, serta manuver yang paling dominan adalah berbelok. e. DRK Peringkat ke-5 Pada DRK peringkat ke-2 faktor yang dominan adalah kurang konsentrasi dengan tipe tabrakan yang paling dominan adalah depanbelakang serta manuver yang paling dominan adalah berhenti.
3. Usulan Program Penanganan Terhadap Potensi Masalah Bentuk Penanganan dari potensi masalah pada tiap Daerah Rawan Kecelakaan (DRK) berbeda-beda tergantung karakteristik dan hasil observasi lapangan. Penanganan yang diusulkan yaitu: a. DRK Peringkat ke-1 Berdasarkan karakteristik dan pengamatan/survei terdapat beberapa bentuk penanganan pada DRK peringkat pertama ini, yaitu: 1). Pemindahan pohon dengan jarak 15 meter dari ujung bukaan separator karena menghalangi jarak pandang pengemudi. 2). Pengecetan median dua garis sejajar karena marka sebelumnya telah hilang. 3). Pemasangan rambu kecepatan dan peringatan jembatan serta peringatan persil . 4). Pengecatan kembali marka yang telah hilang (chevron, bahu, as jalan, dll).
88
5). Pengecatan marka dan rambu penyebrangan di simpang Bokoharjo dan memberikan rambu nformasi agar pejalan kaki mudah untuk menyebrang. 6). Pembuatan marka dan rambu STOP di jalan minor persil agar pengemudi dapat lebih berhati-hati ketika berbelok. b. DRK Peringkat ke-2 Berdasarkan karakteristik dan pengamatan/survei terdapat beberapa bentuk penanganan pada DRK peringkat kedua ini, yaitu: 1). Pengaturan kecepatan dengan penambahan rambu kecepatan pada median serta mempertegas dengan rambu hati-hati dan papan informasi daerah rawan kecelakaan untuk mengurangi kecepatan pengemudi dan meningkatkan kewaspadaan. 2). Membuat jalur perlambatan pada bukaan putar arah untuk sepeda motor untuk melakukan gerakan berputar arah mengingat sepefa motor merupakan kendaraan yang paling sering mengalami kecelakaan sangat sering mengalami 3). Pembuatan teluk bus agar bus tidak ngetem sembarangan. 4). Jarak pohon dengan bukaan pada median yang kurang standar sehingga tidak menghalangi jarak pandang pengemudi yang ingin berputar arah. Penangannya adalah perletakan pohon yang sesuai standar yaitu 15 meter dari ujung median. 5). Pembuatan bukaan baru karena banyaknya pengemudi yang melawan arus agar memudahkan akses memasuki persil kemudian untuk memperingatkan pengemudi maka diperlukan rambu hati-hati dan papan informasi daerah rawan kecelakaan untuk meningkatkan kewaspadaan. 6). Pembuatan marka dan rambu STOP di jalan minor persil agar pengemudi dapat lebih berhati-hati ketika berbelok. 7). Perletakan utilitas yang sesuai standar yaitu 3,4 meter di luar DAMIJA.
89
8). Pemasangan cermin cembung pada persil untuk mengatasi jarak pandang yang hilang akibat bangunan di sekitar persil. c. DRK Peringkat ke-3 Berdasarkan karakteristik dan pengamatan/survei terdapat beberapa bentuk penanganan pada DRK peringkat ketiga ini, yaitu: 1). Pembuatan marka dan rambu STOP di jalan minor persil agar pengemudi dapat lebih berhati-hati ketika berbelok. 2). Pembuatan lajur perlambatan pada median sehingga mengurangi resiko terjadi kecelakaan.. 3). Memindahkan perletakan pohon yang sesuai standar yaitu 15 meter dari ujung median. 4). Pembuatan teluk bus agar tidak ada bus yang berhenti sembarangan. 5). Pemasangan rambu hati-hati dan informasi daerah rawan kecelakaan untuk meningkatkan kewaspadaan. d. DRK Peringkat ke-4 Berdasarkan karakteristik dan pengamatan/survei terdapat beberapa bentuk penanganan pada DRK peringkat keempat ini, yaitu: 1). Pengaturan kecepatan dengan penambahan rambu kecepatan pada median serta mempertegas dengan rambu hati-hati dan papan informasi daerah rawan kecelakaan untuk mengurangi kecepatan pengemudi dan meningkatkan kewaspadaan. 2). Pembuatan teluk bus agar tidak ada bus yang berhenti sembarangan. 3). Pembuatan marka dan rambu STOP di jalan minor persil agar pengemudi dapat lebih berhati-hati ketika berbelok. 4). Pemasangan cermin cembung pada persil untuk mengatasi jarak pandang yang hilang akibat bangunan di sekitar persil. e. DRK Peringkat ke-5 Berdasarkan karakteristik dan pengamatan/survei terdapat beberapa bentuk penanganan pada DRK peringkat kelima ini, yaitu:
90
1). Perletakan rambu kecepatan yang sesuai standar yaitu 80 meter dari simpang Bokoharjo serta pemberian papan informasi daerah rawan kecelakaan agar pengemudi meningkatkan kewaspadaan. 2). Pengecetan marka kembali karena sudah mulai tidak terlihat lagi termasuk
marka
panah
yang
mengarahkan
pengemudi
pada
persimpangan untuk mengarahkan pengemudi. 3). Penutupan lubang dan apabila terjadi kerusakan struktur maka harus dilakukan recycle jalan untuk memperbaiki lapisan di bawahnya. 4). Pengecatan kembali zebra cross. 5). Penambahan lampu penerang jalan untuk membantu jarak pandang pengemudi ketika malam hari.
B. Saran Penelitian ini tentunya memiliki saran untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih
baik lagi pada penelitian-penelitian yang dilakukan selanjutnya.
Adapun saran yang diberikan adalah sebagai berikut. 1. Saran Kepada Mahasiswa Menyarankan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian pada ruas jalan yang sama namun berbeda segmen, yaitu segmen perbatasan JogjaPrambanan ke arah Solo, untuk dapat mengetahui daerah blackspot pada segmen tersebut sehingga dapat dilaksanakan penanganan daerah rawan kecelakaan tersebut. 2. Saran Kepada Engineer Menyarankan kepada engineer untuk mengedepankan standar mutu keselamatan jalan agar dapat meminimalkan tingkat kecelakaan serta dapat memudahkan pengemudi dalam melaksanakan kegiatan berlalu-lintas.
91
3. Saran Kepada Pengemudi Menyarankan kepada pengemudi untuk meningkatkan pengetahuan dalam berlalu-lintas dan juga menyarankan untuk meningkatkan kesadaran dalam mematuhi peraturan dan rambu-rambu lalu-lintas.