V. PRODUKSI DAN PERAN SUB SEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN BENGKALlS 5.1. Produksi dan Kebutuhan Ternak 5.1.1
Jenis dan Populasi Ternak Secara urnum jenis-jenis ternak yang dikernbangkan rnasyarakat
adalah ternak sapi, kerbau, kambing, babi, ayarn buras, ayarn pedaging, ayarn petelur dan itik. Karena masyarakat Kabupaten Bengkalis rnayoritas beragarna Islam, ternak babi hanya dikernbangkan oleh sebagian kecil rnasyarakat dari etnis tionghoa, sebagian suku batak dan suku asli (akit). Perkernbangan populasi ternak di Kabupaten Bengkalis dari tahun ke tahun terus rneningkat selama kurun waktu lirna tahun terakhir. Tabel 7 rnernperlihatkan populasi seluruh jenis ternak rnengalami peningkatan. Peningkatan populasi ternak tertinggi di Kabupaten Bengkalis dicapai pada tahun 2004 sebesar 4,73%, peningkatan tersebut terutarna didorong oleh populasi ternak ayarn buras, sapi potong dan karnbing. Tabel 7. Populasi Ternak di Kabupaten 3engkalis Tahun 2001 (Satuan Ternak - ST). Populasi (S-
Jenis Ternak Sapi Potong
7.127,20
Kerbau
3.206,24
Karnbing
6.671,81
Babi
4.850,22
Ayarn Buras
8.297,81
Ayarn Pedaging Ayarn Petelur ltik Jurnlah Peningkatan
- 2005
121,651
127,49
38,42
39,47
455.99 32.770,34 133.529,38 (33.993,22 135.602,57 136.655,31
-
2,32%
1
1,38%
1
4,73%
Surnber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis (2006, diolah).
2,96%
Populasi ternak tahun 2005 adalah sebanyak 36.655,31 Satuan Ternak (ST) dengan populasi ternak terbesar adalah ternak ayam buras sebanyak 9.338,22 ST.
Tingginya populasi ternak ayam buras dapat
difahami karena jenis ternak ini sudah umurn dipelihara oleh masyarakat dan untuk pengembangan usaha tersebut tidak mernerlukan modal yang terlalu besar Tabel 8. Kepadatan Ekonomi Ternak per kecarnatan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2005 (ST11000 penduduk).
I
Kepadatan (ST11000 penduduk) Kecarnatan Sapi
Kehau Karnbing Babi
1. Mandau
0,53
1.24
1.68
2.56
2. Merbau
10.84
0.94
4,88
3.73
3. Pinggir
7.13
6,76
9.26
5.21
17,41
2,37
11,58
1.82
6,29
4,55
5,51
17.35
6. Bengkalis
11.53
0.72
15,95
10.19
7. Rangsang
15-60
2.59
9.27
4.66
8. Bukit Batu
18.47
18,47
20.61
9.64
9. Rupat
27.45
11,93
18.53
13.96
10. Bantan
29.16
0,54
37.33
9,37
11. Tebing Tinggi Barat
26,63
20,32
20,78
26.58
12. Siak Kecil
43,58
14,16
42,82
8,49
13. Rupat Utara
57,42
28.94
45,72
2437
10,93
4,43
10,77
7.40
4. Rangsang Barat 5. Tebing Tinggi
Kabupaten Bengkalis
Surnber :Dinas Pertanian ian Peternakan I. lbupaten Bengka
/
I
Buras Pedaqinq
/
t i
/
1 Total
iiolah).
Kepadatan ekonomi ternak di ~ a b u ~ a t eBengkalis n tahun 2005 secara keseluruhan sebesar 50,19 ST11000 penduduk, seperti disajikan pada Tabel 8. Kecamatan Rupat Utara, Siak Kecil, Tebing Tinggi Barat, Bantan, dan Rupat, rnerupakan kecarnatan yang memiliki kepadatan tinggi (100-300 ST11000 penduduk). Kecamatan yang memiliki kepadatan sedang (50-100 ST11000 penduduk) adalah Kecarnatan Bukit Batu, Rangsang,
Bengkalis dan Tebing Tinggi, sedangkan kecarnatan yang rnerniliki kepadatan rendah ( 4 0 ST11000 penduduk) adalah Rangsang Barat, Pinggir, Merbau dan Mandau Kepadatan ekonorni rnenggarnbarkan darnpak dari keberadaan ternak terhadap konsurnsi dan peningkatan pendapatan asal ternak pada daerah tersebut, sernakin tinggi kepadatan ekonorni ternak pada suatu daerah rnenunjukkan bahwa di wilayah tersebut usaha peternakan rnerupakan salah satu bagian sandaran kehidupan dari sebagian besar rnasyarakat daerah tersebut (Ashari dkk dalarn BPTP Riau. 2001). 5.1.2. Produksi Ternak Kabupaten Bengkalis
Tabel 9 rnernperlihatkan perkernbangan produksi daging ternak di Kabupaten Bengkalis. Produksi daging ternak di Kabupaten Bengkalis pada Tahun 2005 rneningkat sebesar 34,39% dari Tahun 2004 dan rnerupakan peningkatan tertinggi selarna lirna tahun tkrakhir. Hal ini dapat terjadi karena produksi daging berkaitan erat dengan tingkat konsurnsi baik dikarenakan
perkernbangan jurnlah
penduduk rnaupun peningkatan
konsurnsi daging perkapita akibat rneningkatnya pendapatan rnasyarakat. Tabel 9. Produksi Daging di Kabupaten Bengkalis Tahun 2001 sarnpai dengan 2005. No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Jenis Ternak Sapi Potong Kerbau Karnbing Babi Ayarn Buras Ayarn Ras ltik Jurnlah Peningkatan
Produksi Daging (Kg)
2001 1 2002 2003 1 2004 1 2005 186.615 ] 196.185 201 .I36 449.460 453.915 155.542 158.696 160.423 151.890 143.756 96.310 102.020 105.035 133.920 136.590 632.000 659.700 670.675 684.200 718.300 1.688.397 1.739.049 1.764.375 1.963.445 2.012.488 124.382 127.344 128.833 592.989 1.962.991 10.885 71.262 71.203 70.754 70.055 2.953.301 3.053.748 3.101.6804.047.166 5.438.925 30,48% 34,39% 1,57% 3,40%
1
1
;umber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis (2006).
1
32 Tabel 10 memperlihatkan produksi telur di Kabupaten Bengkalis dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2005. Dari Tabel 10 tersebut terlihat produksi telur pada tahun 2005 merosot tajam sebesar 57,50% dari sebanyak 2.683.232 Kg menjadi 1.140.270 Kg. Hal ini mungkin tejadi akibat adanya isu flu burung yang rnenyebabkan sebahagian rnasyarakat peternak enggan bersentuhan langsung dengan ternak unggasnya, dengan demikian kebutuhan ternak untuk berproduksi menjadi terabaikan. Kontribusi terbesar terhadap produksi telur di Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya diperoleh dari telur ayarn buras. Hal ini disebabkan karena secara keseluruhan populasi tenak ayam buras di kabupaten ini cukup besar dibanding ternak unggas lainnya. Tabel 10. Produksi Telur di Kabupaten Bengkalis Tahun 2001-2005.
C
116.054
52.295
65.781
I ltik
344.448
456.384
487.341
Produksi Telur (Kg)
Jenis Ternak
Ayam Buras
Jurnlah
2003
2004
1.591.340 1.639.080 1.672.950 2.360.469
Ayam Petelur
I
2002
2001
2005 795.941
-
322.763
344.329
)2.051.842 12.147.759 12.226.072 12,683,232 )1.140.270
Peningkatan
-
4.67%
3,65%
20,54%
-57,50%
Sumber : Dinas Pertanian dan Petemakan Kabupaten Bengkalis (2006).
5.1.3. Konsumsi dan Kebutuhan Standar Gizi
Konsurnsi daging masyarakat Kabupaten Bengkalis pada tahun 2004 sebesar 6,14 Kglkapitaltahun meningkat pada Tahun 2005 menjadi 7,89 Kgkapitaltahun. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi daging walaupun Kglkapitaltahun).
masih di
bawah
standar
gizi
nasional
(10,3
33 Garnbaran tingkat konsurnsi daging di Kabupaten Bengkalis lima tahun terakhir rnenunjukkan angka yang fluktuatif. Tabel 11 rnenggarnbarkan tingkat konsumsi daging di Kabupaten Bengkalis. terlihat bahwa konsurnsi daging setiap tahunnya sudah rnendekati standar gizi nasional. Rata-rata konsumsi daging setiap tahunnya adalah sebesar 6,34 Kg/kapitalTahun, dengan demikian setiap tahun rata-rata kekurangan konsumsi daging di Kabupaten Bengkalis adalah sebesar 3,96 Kglkapitaltahun, Tabel 11. Tingkat Konsurnsi Daging di Kabupaten Bengkalis Tahun 20012005.
1.
Sapi Potong
2.
Kerbau
3.
Karnbing
4.
Babi
5.
Ayarn Buras
6.
Ayarn Ras
7.
ltik Jurnlah
;umber : Dinas Pertanian
n Petemakan Kabupaten Bengkalis (2006).
Konsurnsi daging berkaitan erat dengan tingkat produksi. Pada tab4 12, terlihat bahwa produksi daging pada tahun 2005 di tiap kecarnatan rnasih rnengalarni kekurangan produksi untuk rnernenuhi kebutuhannya, kecuali Kecamatan Mandau dan Kecarnatan Bengkalis yang sedikit rnengalarni surplus produksi untuk mernenuhi kebutuhannya rnasingrnasing sebanyak 34.402 Kg dan 54.829 Kg.. Secara keseluruhan produksi
daging di Kabupaten Bengkalis pada Tahun 2005 telah dapat rnernenuhi 76,49% dari total kebutuhan standar konsumsi. Tabel 12. Produksi dan Kebutuhan Daging di Kabupaten Bengkalis Tahun 2005. Kecamatan 1. Mandau 2. Pinggir 3. Bukit Batu 4. Siak Kecil 5. Bantan 6. Bengkalis 7. Merbau 8. Rupat 9. Rupat Utara 10. Rangsang 11. Rangsang Barat 12. Tebing Tinggi Kabupaten
Kebutuhan (Kg) 2.459.753
Produksi (Kg) 2.494.1 56
5.438.925
1
7.110.780
Perirnbangan (Kg) 34.402
1
- 1.671.855
Sumber : Dinas Pertanian dan Petemakan Kabupaten Bengkalis (2006, diolah).
Kabupaten Bengkalis pada tahun 2005 dengan jurnlah penduduk 690.367 jiwa bila dikaitkan dengan angka kebutuhan standar gizi konsurnsi telur sebesar 6,5 KglKapltahun membutuhkan sebanyak 4.487.385,50 Kg telur, sedangkan pada tahun 2005 tersebut tercatat produksi telur sebesar 1.140.270,14 Kg.
Dengan rnelihat angka produksi dan kebutuhan telur
pertahun, tarnpak bahwa produksi telur yang ada di Kabupaten Bengkalis hanya marnpu rnenyuplai 25,41% dari kebutuhan standar gizi konsurnsi telur. Dengan dernikian daerah ini rnasih rnengalarni kekurangan sebesar 3.347.115,36 Kg. Tabel 13 memperlihatkan perimbangan antara produksi dan kebutuhan standar gizi konsumsi telur pada masing-masing kecarnatan. Kebutuhan untuk rnernenuhi standar gizi konsurnsi telur tertinggi adalah di Kecarnatan Mandau yakni sebesar 1.552.271,50 Kg.
Dari kebutuhan
tesebut baru sebagian kecil yang mampu disuplai dari produksi telur yang ada di kecamatan tersebut yakni hanya 55.528,17 Kg telur Tabel 13. Produksi dan Kebutuhan Telur di Kabupaten Bengkalis Tahun 2005.
I
Kecamatan
Produksi
Kebutuhan
1. Mandau
Perimbangan (Kg) -1.496.743,33
2. Pinggir
-366.934,99
3. Bukit Batu
-102.431,89
4. Siak Kecil
-40.045,89
5. Bantan
-127.949,05
6. Bengkalis
-329.758,98
7. Merbau
-232.301.91
8. Rupat 9. Rupat Utara 10. Rangsang 11. Rangsang Barat 12. Tebing Tinggi 13. Tebing Tinggi Barat Kabupaten
1.140.270,14
4.487.385,50
Surnber : Dinas Pertanian dan 'etel-nakan Kabupsten Bengkalis (2006, dio
Dari Tabel 13 terlihat bahwa tidak ada satu kecamatan yang mengalami surplus produksi telur, dengan demikian dapat dikatakan bahwa telur yang beredar di masyarakat Kabupten Bengkalis merupakan telur yang dating dari luar daerah. 5.1.4.
Kebutuhan Ternak Di Kabupaten Bengkalis Dengan meningkat konsumsi produk peternakan sejalan dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat, rnaka akan meningkatkan kebutuhan ketersediaan ternak yang rnerupakan salah satu unsur dari sernbilan kebutuhan pokok rnanusia. Dilihat dari kebutuhan sesuai standar konsumsi di Kabupaten Bengkalis yang setiap
tahunnya terus mengalami kekurangan, dengan demikian terdapat peluang untuk pengembangan ternak. Tabel 14. Kebutuhan Ternak di Kabupaten Bengkalis Tahun 2005. No
Kecarnatan Sapi
1
Mandau
2
Pinggir
3
Bukii Batu
4
Siak Kecil
5
Bantan
I
Kerbau
I 1 I I I 1
I
Kambing
I
Babi
1
2.51%
1
13.21%
I 2; I
Ras
I
36.09%
1
ltik
283.140
18.315 7.260 5.610
10.230
6
Bengkalis
7
Merbau
8
Rupat
9
Rupat Utara
7.920
10
Rangsang
7.095
11
Rangsang Barat
7.095
12
Tebing Tinggi
30.69? 17.325
40.755
4 Tebing Tinggi Barat
13
Produksi Oaging
6.600
Jurnlah
453.915
1
Kontribusi
8.35%
1
2.64%
1
37.00%
1
KebutuhanSesuaiStandar
593.443
187.945
178.576
Kekurangan daging (Kg)
139.528
44.189
41.986
220.796
618.613
€43.398
846
266
4.199
4.416
687.348
402.265
Kekurangan ternak (ekor)
939.096 2.631.101 2.566.389
;umber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis (2006, diolah).
Pada tabel 14 terlihat bahwa kontribusi terbesar dalam produksi daging di Kabupaten Bengkalis adalah ternak ayam buras, dengan tingkat
-
produksi sebesar 2.012.488 Kg pada tahun 2005 menyumbang 37,00% dari produksi daging keseluruhan. Tempat kedua sebagai penyumbang produksi daging adalah ayam ras sebesar 1.962.991 Kg (36,0g0h), diikuti ternak babi sebesar 718.300 Kg (13,21%), ternak sapi sebesar 453.915 Kg (8,35%), ternak kerbau sebesar 143.756 Kg (2,64%), ternak kambing sebesar 136.590 Kg (2,51%), dan ternak itik sebesar 10.885 Kg (0.20%). Berdasarkan kontribusi produksi daging dari masingmasing jenis ternak dan dibandingkan dengan kebutuhan sesuai standar gizi pada tahun
37 2005, rnaka Kabupaten Bengkalis masih kekurangan sebanyak 687.348 ekor ternak ayam buras, 402.265 ekor ternak ayam ras, 4.416 ekor ternak babi. 846 ekor ternak sapi, 266 ekor ternak kerbau, 4.199 ekor ternak kambing, dan 3.042 ekor ternak itik. Dengan melihat kondisi ini berarti ada peluang untuk
rnengernbangkan usaha
peternakan di
Kabupaten
Bengkalis. 5.2. Kontribusi Sub sektor Peternakan
Surnbangan sub sektor peternakan dalam PDRB pertanian di Kabupaten Bengkalis belum begitu rnenonjol jika dibandingkan dengan sub sektor lainnya. Pada tabel 15, terlihat rata-rata kontribusi sub sektor ini terhadap PDRB pertanian dari rentang tahun 2000 sampai 2004 hanya sebesar 5,28%. Kontribusi tertinggi dicapai pada Tahun 2000 dengan sumbangan sebesar 7,28%. Tabel 15. Kontribusi Masing-Masing Sub Sektor Terhadap PDRB Pertanian di Kabupaten Bengkalis.Tahun 2000-2004 (%). SUB SEKTOR
2000
2001
2002
2003
2004
Rata rats
1. Tanarnan Bahan Makanan
2. Tanarnan Perkebunan
3. Peternakan 4. Kehutanan 5. Perikanan ;umber : Badan Pusat Statistik Kabupaten
Jika dibandingkan dengan sub sektor lainnya dalarn sektor pertanian di Kabupaten Bengkalis, kontribusi sub sektor peternakan terhadap sektor pertanian adalah yang paling kecil. Sub sektor yang memberikan kontribusi yang tinggi adalah sub sektor kehutanan dengan nilai kontribusi rata-rata sebesar 49,47%, diikuti oleh sub sektor tanaman perkebunan sebesar 16,51%, sub sektor tanarnan bahan rnakanan sebesar 15,3956, dan sub sektor perikanan sebesar
13,35%. Hal ini rnenunjukkan bahwa rnasih lernahnya peranan sub sektor peternakan dalarn perekonornian di Kabupaten Bengkalis. Bila dilihat dari laju perturnbuhan setiap tahunnya seperti pada Tabel 16, perturnbuhan sub
sektor peternakan cenderung terus
meningkat, dan
perturnbuhan tertinggi dicapai pada tahun 2004 sebesar 7,18% dari Tahun 2003. Gambaran ini rnenunjukkan bahwa sub sektor ini terus turnbuh dan berkernbang dengan laju perturnbuhan rata-rata 5,16% per tahun. Tabel 16. Laju Pertumbuhan masing-masing Sub Sektor dalarn Sektor Pertanian di Kabupaten Bengkalis Tahun 2000-2004 (%). SUB SEKTOR 1. Tanarnan Bahan Makanan
I 1 I 2001
2002
2003
1
2.85
/
2.23
1
2.34
/
8.80
/
7.02
1
5.67
2. Tanarnan Perkebunan 3. Peternakan
4. Kehutanan 5. Perikanan
PERTANIAN
7,48
6,68
6,17
6,86
5,57
5,09
;umber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis (2W6).
-
5.3. Program Pembangunan Peternakan di Kabupten Bengkalis
Tujuan pernbangunan sub sektor peternakan di Kabupaten Bengkalis adalah sesuai Rencana Operasional Pernbangunan Sub sektor Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkalis 2001-2005 adalah untuk: 1. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, 2. Meningkatkan rnutu gizi rnasyarakat, 3. Menciptakan kesernpatan berusaha agribisnis di bidang peternakan. Dalarn upaya pencapaian tujuan tersebut Dinas Peternkan rnelaksanakan pernbangunan peternakan rnelalui Program Pengembangan Usaha Peternakan
Rakyat yang merupakan kegiatan penyebaran dan pengembangan ternak yang dilaksanakan dengan cara bergulir. Tabel 17. Jumlah Penyebaran dan Pengembangan Ternak di Kabupaten Bengkalis Tahun 2000-2004. No. 1.
Jenis Ternak
Tahun Penyebaran 2001
2002
2003
2004
Sapi Bali
- Pola Pemerataan - Pola Agribisnis 2.
Kambing
3.
ltik
4.
Ayam Buras
252ekorl 336ekorl 420 ekor I 210 KK 350 KK 280 KK 210 ekor I 140 ekor 1 150 ekor 1 60 KK 40 KK 30 KK 600 ekor 1 600 ekor I 120 KK 120 KK 3.000 ekor 1 3.500 ekor 1 3.000 ekor 1 60 KK 60 KK 70 KK I 1500 ekor 60 KK
Sumber : Dinas Pertanian dan Petemakan Kabupaten Bengkalis (2005).
Pada Tabel 9 terlihat bahwa program penyebaran ternak di Kabupaten Bengkalis terfokus pada penyebaran ternak sapi Bali. Penyebaran ternak sapi terbagi atas dua pola yakni pola pemerataan dan pola agribisnis. Pola pernerataan adalah pola penyebaran ternak sapi yang ditujukan kepada kelompok petani yang belum pernah menerima bantuan ternak sapi. Sedangkan pola agribisnis ditujukan untuk petani yang sudah dianggap berhasil dalam memelihara ternak bantuan beberapa tahun sebelumnya. Berdasarkan ha1 tersebut, terlihat bahwa jumlah bantuan ternak yang diberikan belum mernenuhi skala usaha minimal, sehingga tujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat tidak tercapai. 5.4. lkhtisar
Secara umum jenis-jenis ternak yang dikembangkan masyarakat di Kabupaten Bengkalis adalah ternak sapi, kerbau, kambing, babi, ayam buras, ayam pedaging, ayam petelur dan itik, dengan populasi ternak pada Tahun 2005 adalah sebanyak 36.655,31 ST. Kepadatan ekonomi ternak di Kabupaten