V. POSYANDU DI KECAMATAN PEKANBARU KOTA
5.1. Posyandu Di Kecamatan Pekanbaru Kota Salah satu upaya yang telah dilakukan Pemerintah Daerah Kota Pekanbaru Provinsi Riau untuk meningkatkan peran dan fungsi Posyandu sejak pemerintahan orde baru sampai saat ini adalah menetapkan kebijakan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD). Peran dan fungsi Posyandu dalam peningkatan gizi masyarakat diwujudkan melalui Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGK). Di Kecamatan Kota Pekanbaru, sebagian besar kegiatan UPGK dilaksanakan di Posyandu. Kecamatan Kota Pekanbaru memiliki sebanyak 34 Posyandu yang berada di 6 Kelurahan, diantaranya Kelurahan Sumahilang sebanyak 9 Posyandu, Kelurahan Tanah Datar sebanyak 7 Posyandu, Kelurahan Kota Baru dan Kelurahan Sukaramai masing-masing sebanyak 6 Posyandu, Kelurahan Kota Tinggi 4 Posyandu, dan Kelurahan Simpang Empat 2 Posyandu. Jumlah Posyandu terbanyak terdapat di Kelurahan Sumahilang. Hal ini dikarenakan Ketua Rukun Warga (RW) di kelurahan ini cukup aktif mengerakkan warganya untuk berpartisipasi di dalam kegiatan Posyandu. Disamping itu, jumlah Posyandu merupakan jumlah RW yang berada di masing-masing kelurahan yang ada di Kecamatan Pekanbaru Kota. Tabel 15 menunjukkan nama dan lokasi Posyandu di seluruh kelurahan pada Kecamatan Pekanbaru Kota.
Tabel 15. Nama dan Lokasi Posyandu di Seluruh Kelurahan pada Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Kelurahan Sumahilang
Tanah Datar
Kota Baru
Kota Tinggi
Sukaramai
Simpang Empat
Nama Posyandu / RW 1. Pinang Sebatang 2. Dharma Ibu 3. Tunas Sukma 4. Sukma Jaya 5. Damai 6. Kasih Ibu 7. Sukma 8. MeJati 9. Mustika 1. Jambu Mawar 2. Jambu Air 3. Bambu Kuning 4. Casiaver 5. Thawalib 6. Cendana 7. Beringin 1. Karet 2. Permata Ibu 3. Kasih Ananda 4. untum Mekar 5. Kasih Ibu 6.Cempaka 1. Vinus 2. Vinus Melati III 3. Vinus Melati IV 4. Vinus Melati V 1. Tunas Jaya 2. Nilam 3. Karya Maju 4. Kasih Ibu 5. Kasih Ananda 6. Melati 1. Nenas 2. Kelapa
Lokasi (nama jalan) KH.Wahit Hasyim KH.Wahit Hasyim Gg.Suklma HangTuah Gg.Damai Gg.Hang Tuah Ade Irma Suryani Gg.Syuhada Kartini Kantor Lurah Cik Di Tiro Gg.Arida Gg.Teladan Gg.Thawalib Gg.Teladan Pangeran Hidayat Karet Bawah Karet Atas Imam Bonjol Gg.lrsyad Gg.lsrar Gg.Nikmat Tangkuban Perahu Gg.AI Husna Tangkuban Perahu JI.Bintara WR.Mongonsidi Nilam Kopi Gg.BRI Gg. BRI Gg.Awaludin Kartini Sudirman
Sumber : Puskesmas, Posyandu, dan BPS Kecamatan Pekanbaru Kota, 2007
Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota umumnya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut di salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai RW/RT/dusun. Tempat pelaksanaan kegiatan Posyandu di
masing-masing kelurahan pada Kecamatan Pekanbaru Kota sudah tersedia, tetapi belum ada tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang didukung oleh pemerintah daerah. Oleh sebab itu, kerja sama dari Pemerintah Kota Pekanbaru, Pemerintah Propinsi Riau, dan masyarakat dibutuhkan untuk membangun tempat khusus yang mewadahi seluruh kegiatan Posyandu. Tempat ini dapat disebut sebagai ”Wisma Posyandu” atau sebutan lainnya. Keberadaan tempat Posyandu di setiap kelurahan pada Kecamatan Pekanbaru Kota dapat dilihat pada Tabel 16. Berdasarkan Tabel 16, hampir seluruh kelurahan telah memiliki tempat posyandu, hanya Kelurahan Kota Tinggi yang belum memiliki tempat Posyandu. Kelurahan Tanah Datar merupakan kelurahan dengan jumlah tempat Posyandu terbanyak di Kecamatan Pekanbaru Kota.
Tabel
16. Kondisi Tempat Tahun 2003-2007
No
Kelurahan
1
Suma Hilang
2
Tanah Datar
3
Kota Baru
4
Kota Tinggi
5
Sukaramai
6
Simp Empat
Posyandu
RW / Nama Posyandu 1. Pinang Sebatang 2. Dharma Ibu 3. Tunas Sukma 4. Sukma Jaya 5. Damai 6. Kasih Ibu 7. Sukma 8. Melati 9. Mustika 1. Jambu Mawar 2. Jambu Air 3. Bambu Kuning 4. Casiaver 5. Thawalib 6. Cendana 7. Beringin 1. Karat 2. Permata Ibu 3. Kasih Ananda 4. Kuntum Mekar 5. Kasih Ibu 6. Cempaka 1. Vinus 2. Vinus Melati III 3. Vinus Meiati IV 4. Vinus Melati V 1 Tunas Jaya 2.Nilam 3.Karya Maju 4.Kasih Ibu 5. Kasih Ananda 6.Melati 1. Nenas 2. Kelapa
di Kecamatan
Pekanbaru
Kota
Kondisi Tempat Posyandu 2003 2004 2005 2006 2007 X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x X X v v v V V v v v X X x x x V V v v v X X x x x X X x x x V V v v v X X x x x X X x x x X X v v v X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x V V v v v X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x X X x x x V V v v v X X x x x X X x x x X X x x x V V v v v X X x x x
Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota, 2007 Keterangan :
V = mempunyai tempat posyandu X = tidak mempunyai tempat posyandu (halaman rumah masyarakat)
Terselenggaranya pelayanan Posyandu melibatkan banyak pihak. Di seluruh Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, masing-masing pihak yang terlibat
langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu, mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Kader Posyandu Pada hari buka posyandu, tugas dan tanggung jawab para kader Posyandu antara lain: a. Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana dan prasarana Posyandu termasuk penyiapan makanan tambahan (PMT). b. Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu c. Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke Posyandu d. Mencatat hasil penimbangan di KMS atau buku KIA dan mengisi buku register Posyandu e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil penimbangan serta memberikan PMT. f. Memberikan pelayanan kesehatan dan KB sesuai dengan kewenangannya, misalnya memberikan vitamin A, pemberian tablet zat besi (Fe), oralit, pil KB, kondom. Apabila pada hari buka tenaga kesehatan dan puskesmas datang berkunjung (sebulan sekali), pelayanan kesehatan dan KB ini diselenggarakan bersama petugas Puskesmas. g. Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas Puskesmas melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut. Di luar hari buka Posyandu, tugas dan tanggungjawab kader antara lain: a. Mengadakan pemutakhiran data sasaran Posyandu: bayi, anak balita, ibu hamil dan ibu menyusui.
b. Membuat grafik SKDN, yaitu: jumlah semua balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu (S), jumlah balita yang mempunyai kartu Menuju Sehat atau Buku KIA (K), jumlah balita yang datang pada Hari Buka Posyandu (D) dan jumlah balita yang timbangan berat badannya naik (N). c. Melakukan tindak lanjut terhadap : a. Sasaran yang tidak datang b. Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan d. Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke Posyandu saat hari buka e. Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan. 2. Petugas Puskesmas Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di Posyandu hanya satu kali dalam sebulan. Dengan perkataan lain kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas tidak pada setiap hari buka Posyandu (untuk Posyandu yang buka lebih dari 1 kali dalm sebulan). Peran petugas Puskesmas pada hari buka Posyandu antara lain sebagai berikut: a. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana di meja 5 (lima), sesuai dengan kehadiran wajib petugas Puskesmas, pelayanan kesehatan dan KB oleh petugas Puskesmas hanya diselenggarakan satu kali sebulan. Dengan perkataan lain jika hari buka Posyandu lebih dari satu kali
dalam sebulan, pelayanan tersebut diselenggarakan hanya oleh kader Posyandu sesuai dengan kewenangannya. c. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, KB dan gizi kepada pengunjung Posyandu dan masyarakat luas. d. Menganalisa hasil kegiatan posyandu, melaporkan hasilnya kepada Puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan Posyandu. 3. Stakeholder (Pemangku Kepentingan) a. Camat, selaku penanggung jawab Pokjanal Posyandu kecamatan: 1). Mengkordinasikan hasil kegiatan dan tidak lanjut kegiatan Posyandu 2). Memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja Posyandu 3) Melakukan pembinaan untuk terselanggaranya kegiatan Posyandu secara teratur b. Lurah/Kepala desa atau sebutan lain, selaku penanggung jawab Pokja Posyandu Kelurahan/desa 1).
Memberikan
dukungan
kebijakan,
sarana
dan
dana
untuk
penyelenggaraan Posyandu 2). Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada hari buka Posyandu 3) Mengkoordinasikan peran kader Posyandu, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu 4) Menindak lanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama LKMD/LPM/LKD atau sebutan lainnya.
5) Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan posyandu secara teratur. c. Instansi/Lembaga terkait: 1)
Dinas/Badan/Kantor Pemberdayaan Masayarakt dan desa (PMD) berperan dalam fungsi koordinasi penyelenggaraan pembinaan, penggerakan
peran
serta
masyarakat,
pengembangan
jaringan
kemitraan, pengembangan metode pendampingan masyarakat, teknis advokasi, fasilitasi, pematauan dan sebagainya 2) Dinas kesehatan, berperan dalam membantu pemenuhan pelayanan sarana dan prasarana kesehatan (pengadaan alat timbangan, distribusi KMS, obat-obatan dan vitamin) serta dukungan bimbingan tenaga teknis kesehatan. 3) BKKBN/PPLKB, berperan dalam penyuluhan, penggerakan peran serta masyarakat dan sebagainya. 4) BAPPEDA, berperan dalam koordinasi perencanaan umum dan evaluasi 5) Kanwil
Departemen/Kandep
Agama,
Dinas
Pertanian,
Dinas
Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pendidikan, dan sebagainya, berperan dalam mendukung teknis operasional Posyandu sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing, misalnya: a. Kanwil Departemen/Kandep Agama, berperan dalam penyuluhan melalui jalur agama, persiapan imunisasi bagi calon pengantin, penyuluhan di pondok-pondok pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan, mobilisasi dana keagamaan.
b. Dinas Pertanian, berperan dalam hal pendayagunaan tenaga penyuluh lapangan (PPL), koordinasi program P4K, dsb. c. Dinas Perindustrian dan perdagangan, berperan dalm hal penyuluhan gizi, khususnya penggunaan garam beryodium, dsb. d. Dinas Pendidikan, berperan dalm penggerakan peran serta masyarakat sekilah, misalkan melalui jalur program Upaya Kesehatan Sekolah (UKS), Dokter Kecil, Saka Bhakti Husada. e. Dinas Sosial, berperan dalam hal penyuluhan dan pendayagunaan Karang Taruna, penyaluran berbagai bantuan sosial. 6) Lembaga Profesi, misalkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berperan dalam pelayanan teknis medis bilamana diperlukan, penyuluhan-penyuluhan, dsb. Selain dinas/institusi/lembaga tersebut diatas, kemungkinan masih terdapat beberapa unsur dinas/instansi/lembaga lain yang berada di Kecamatan Pekanbaru Kota, dapat melakukan peran dan fungsinya dalam kegiatan Posyandu. Semua unsur dinas/instansi lembaga di Kecamatan Pekanbaru Kota tersebut diatas tidak terlibat langsung dalam kegiatan Posyandu.
Oleh
karena
itu
perlu
dipertimbangkan
dinas/instansi/lembaga mana saja yang berfungsi dan diperlukan, sehingga dinas/instansi/lembaga tersebut diikutsertakan dalam fungsi organisasi Pokjanal Posyandu setempat. a. Pokja Posyandu 1) Mengkoordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan Posyandu.
2) Melakukan bimbingan dan pembinaan kepada Posyandu. 3) Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan Posyandu. 4) Menggerakkan masyarakat untuk dapt hadir dan berperan aktif dalam kegiatan Posyandu. b.
Tim Penggerak PKK (sudah berperan aktif di dalam kegiatan Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota). Peran TP. PKK dalam kegiatan Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota adalah : 1).
Berperan
aktif/terlibat
langsung
dalam
penyelenggaraan
Posyandu, seperti dalam pertemuan dan pelatihan kader. 2) Penggerak/fasilitator peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu. Tim Penggerak PKK di Kecamatan Pekanbaru Kota bersama-sama Ketua RW di masing-masing Kelurahan sebagai fasilitator tersebut. 3) Penyuluhan, baik di Posyandu maupun di luar Posyandu c. Tokoh Masyarakat/Konseling Kesehatan Kecamatan (belum terbentuk di Kecamatan Pekanbaru Kota). Untuk itu perlu dibentuk Konseling Kesehatan Kecamatan tersebut, karena sangat berperan dalam kelancaran
kegiatan
Posyandu.
Peran
Konseling
Kesehatan
Kecamatan ini nantinya adalah : 1) Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan Posyandu 2) Menaungi dan membina kegiatan Posyandu
3) Menggerakkan masyarakat untuk dapat hadir dan berperan aktif dalam kegiatan Posyandu d. Organisasi Kemasyarakatan/LSM 1) Bersama petugas Puskesmas berperan aktif Posyandu,
antara
lain:
pelayanan
dalam kegiatan
kesehatan
masyarakat
penyuluhan, penggerakan kader sesuai dengan minat dan misi organisasi. Di Kecamatan Pekanbaru Kota peran LSM ini tidak berperan aktif dalam kegiatan Posyandu. 2) Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu. Hal ini juga tidak pernah dilakukan oleh LSM karena organisasi kemasyarakatan ini tidak aktif dalam kegiatan Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota. 7) Swasta/Dunia Usaha 1) Memberikan Dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu. Pihak swasta/dunia usaha di Kecamatan Pekanbaru Kota belum ada yang memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu. 2) Berperan aktif sebagai sukarelawan dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu.Untuk hal ini juga tidak pernah dilakukan oleh pihak swasta.dunia usaha yang berada di Kecamatan Pekanbaru Kota. Untuk itu perlu adanya perhatian dari pihak swasta dan perlu adanya penanganan aktif dari Pemda akan hal ini. Untuk lebih jelasnya, kondisi peran serta masyarakat terhadap Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota dapat dilihat pada Tabel 17. Dari Tabel 17, pihak
yang berperan serta dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu adalah kader posyandu itu sendiri, kader kesehatan yang bekerja, yaitu petugas puskesmas, dukun bayi, dan tokoh masyarakat di Kecamatan Pekanbaru Kota. Tokoh masyarakat yang terlibat dalam kegiatan Posyandu berasal dari kaum ibu-ibu, seperti ibu-ibu Majelis Taklim Kecamatan Pekanbaru Kota. Tabel 17.
Keadaan Peran Serta Masyarakat Terhadap Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Kader Posyandu
Kader Kesehatan Kerja
Kelurahan
Jumlah Posyandu (unit)
Jumlah Kader yang dilatih (orang)
Jumlah Yang Aktif (orang)
% Yang Aktif
Jumlah Pos UKK (unit)
Jumlah Kader yang dilatih (orang)
Jumlah Yang Aktif (orang)
% Yang Aktif
Sumahilang
9
45
30
65,22
0
0
0
0
Tanah Datar
7
133
31
23,33
0
0
0
0
Kota Baru
6
30
16
53,33
1
20
20
100
Kota Tinggi
6
30
18
60,00
0
0
0
0
Sukaramai
6
30
26
86,67
0
0
0
0
Simpang Empat
2
15
8
53,33
0
0
0
0
Puskesmas
36
248
129
45,42
1
20
20
100
Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007
Namun demikian, tidak semua kader posyandu yang dilatih dan mengikuti pelatihan posyandu aktif menjadi kader posyandu. Hal ini dimungkinkan karena kesibukan para kader tersebut. Akibatnya, hasil pelatihan yang diberikan tidak dimanfaatkan untuk pengembangan Posyandu. Keaktifan kader Posyandu di Kelurahan Sukaramai memiliki tingkat keaktifan kader yang tinggi mencapai 86,67 persen. Sementara, jumlah kader yang aktif dalam hal penelitian kesehatan
adalah Kelurahan Kota Baru dimana jumlah kader yang dilatih keseluruhannya aktif di Posyandu.
5.2. Kajian Revitalisasi Posyandu Revitalisasi Posyandu adalah upaya pemberdayaan Posyandu agar peran dan fungsi posyandu lebih ditingkatkan untuk mendukung kegiatan peningkatan status gizi dan kesehatan ibu dan anak. Revitalisasi Posyandu tertuang dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No: 411.3/536/SJ Tanggal 3 Maret 1999 yang diperbaharui dengan Surat Edaran Mendagri dan Otoda No.411.3/1116/SJ Tanggal 13 Juni 2001. Kegiatan Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota sudah dilaksanakan sejak awal dimulainya program Revitalisasi Posyandu dicanangkan oleh Pemerintah Pusat yaitu pada Tahun 1999 sampai saat ini masih terus dilaksanakan. Tujuan umum dari Revitalisasi Posyandu adalah untuk meningkatkan fungsi dan kinerja Posyandu sebagai wahana pemberdayaan masyarakat. Tujuan khusus
agar
terselenggaranya
kegiatan
Posyandu
secara
rutin
dan
berkesinambungan, tercapainya pemantapan kelembagaan Posyandu serta tercapainya pemberdayaan tokoh masyarakat dan kader. Dengan dilaksanakannya program Revitalisasi Posyandu sejak dari awal, maka dapat diketahui bahwa tujuan Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota akan tercapai. Hal ini dapat dilihat dari jadwal rutin kegiatan Posyandu setiap bulan di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota. Sasaran Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota adalah seluruh Posyandu yang berada di seluruh Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota. Namun
karena keterbatasan bantuan yang ada, maka sesuai dengan Surat Edaran dari Pemerintah Pusat tentang sasaran revitalisasi Posyandu harus memperhatikan dan mengutamakan ketentuan sebagai berikut : a. Posyandu Strata Pratama dan Madya. b. Posyandu di daerah yang sebagian besar penduduknya tergolong miskin. c. Adanya dukungan materi dan non materi dari tokoh masyarakat setempat dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu. Prioritas Posyandu yang akan direvitalisasi ditetapkan berdasarkan pertimbangan diatas. Kondisi di Kecamatan pekanbaru Kota bahwa tidak semua syarat revitalisasi tersebut terpenuhi. Karena di Kecamatan Pekanbaru Kota tidak cukup dukungan materi dan non materi dari tokoh masyarakat untuk pelaksanaan Revitalisasi
Posyandu.
Meskipun
demikian
Revitalisasi
Posyandu
tetap
dilaksanakan di seluruh Kelurahan yang ada di Kecamatan Pekanbaru Kota, karena adanya dukungan materi dan non materi bersumber dari APBD dan APBN. Kegiatan Posyandu terdiri dari paket minimal yaitu paket kegiatan yang harus dilaksanakan di semua Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota, berupa kegiatan peningkatan status gizi, penurunan angka kesuburan, angka kematian ibu,
angka
kematian
bayi,
dan
angka
kematian
anak
balita
(gizi,
KIA/KB/imunisasi dan oralit). Kegiatan Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota ini ditingkatkan dengan kegiatan lain, yaitu : a. Perkembangan balita melalui Bina Keluarga Balita (BKB). b. Penemuan dini penderita lumpuh layu dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). c. Penanggulangan penyakit endemis setempat seperti malaris, demam berdarah dengue (DBD), gondok endemik, dan lainnya. d. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PL).
e. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD), dan lainnya. Pengembangan kegiatan Posyandu hendaknya mengacu pada Surat edaran Mendagri No. 4111.3/536/SJ Tanggal 3 Maret 1999 dan No.4111.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001 tentang Revitalisasi Posyandu. Langkah-langkah kegiatan Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota terdiri dari persiapan dan pelaksanaan, sebagai berikut : a. Persiapan 1. Melakukan identifikasi Posyandu yang ada di wilayah Puskesmas dan melakukan stratifikasi (Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri) yang disepakati dalam Lokakarya Mini (lihat Tabel 28). 2. Melakukan koordinasi dengan Tim Koordinasi Kecamatan Pekanbaru Kota/Pokjanal Posyandu dan melakukan advokasi, untuk memperoleh dukungan lintas sektoral/dari masing-masing pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan kegiatan Posyandu yang mempunyai tugas dan tanggungjawab dalam pembinaan Posyandu (sudah dibahas sebelumnya). 3. Seleksi Posyandu yang akan direvitalisasi (pada bahasan sebelumnya tentang sasaran Revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota). 4. Pertemuan dengan Tim Koordinasi Kecamatan Pekanbaru Kota/Pokjanal Posyandu untuk membahas rencana kegiatan (sudah dibahas sebelumnya). 5. Sosialisasi kepada kader dan tokoh masyarakat Kecamatan Pekanbaru Kota tentang persiapan pelaksanaan revitalisasi Posyandu. Di Kecamatan Pekanbaru Kota hal ini dilaksanakan secara aktif oleh Dinas Kesehatan dan Petugas Puskesmas.
b. Pelaksanaan 1. Pelaksanaan revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota dilakukan oleh kader Posyandu di masing-masing Kelurahan, terutama untuk menjangkau sasaran melalui kunjungan ke rumah, pada saat pengajian dan arisan. Kader segera melaporkan/merujuk anggota Gakin yang sakit, menderita kurang gizi, ingin menjadi akseptor KB, ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas, kepada petugas. 2. Kader dapat memotivasi masyarakat Kecamatan Pekanbaru Kota agar mendukung kegiatan Posyandu, dengan cara pertemuan formal (di Kantor Lurah) maupun tidak formal (pada saat pengajian, arisan, bertamu, dll). Serta memotivasi sasaran untuk mengunjungi Posyandu terdekat sesuai dengan jadwal buka Posyandu, terutama keluarga miskin rawan gizi atau rawan kesehatan, seperti mengunjungi langsung ke rumah dan menyampaikan bahwa berobat ke Posyandu lebih menguntungkan karena sasaran berobat cuma-cuma dan mudah. Untuk mengkaji revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota maka perlu mengetahui dan menelaah pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu. Pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu dilakukan dengan kegiatan sebagai berikut : a). Pemilihan Pengurus dan Kader Posyandu Pemilihan pengurus dan kader Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota pada masing-masing Kelurahan, dilakukan oleh Ketua Rukun Warga/RW yang sebelumnya dihubungi oleh Koordinator Lapangan/Korlap melalui pertemuan di rumah Ketua RW dan kemudian Ketua RW menghubungi Ketua Rukun Tetangga/RT dan masyarakat umum atau Ketua RW bisa langsung menentukan calon kader. Hasil dari penunjukan langsung tersebut dilaporkan
kembali kepada Korlap. Dari kondisi ini maka dapat diketahui bahwa tidak ada acara formal atau administrasi seperti membuat undangan yang dipersiapkan oleh Puskesmas dan ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah. Meskipun demikian pemilihan secara langsung tersebut tidak menjadi masalah bagi masyarakat, meskipun tidak dilakukan secara musyawarah mufakat. b). Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader Posyandu Sebelum melaksanakan tugasnya di Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota, kepada pengurus dan kader terpilih perlu diberikan orientasi dan pelatihan. Orientasi ditunjukan kepada pengurus Posyandu dan pelatihan ditujukan kepada kader Posyandu yang keduanya dilaksanakan oleh Puskesmas sesuai dengan pedoman orientasi dan pelatihan yang berlaku. Pada waktu menyelenggarakan orientasi pengurus, sekaligus disusun rencana kerja (plan of action) Posyandu yang akan dibentuk, lengkap dengan waktu dan tempat penyelenggaraan, para pelaksana dan pembagian tugas serta sarana dan prasarana yang diperlukan. c). Pembentukan dan Peresmian Posyandu Pengurus dan kader yang telah mengikuti orientasi dan pelatihan di Puskesmas Pekanbaru Kota, selanjutnya mengorganisasikan diri kedalam wadah Posyandu. Kemudian melaksanakan kegiatan utama Posyandu yaitu 5 (lima) kegiatan : KIA, KB, Imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Kegiatan utama tersebut ditambah dengan kegitan tambahan yaitu sesuai dengan kesepakatan masyarakat misalnya kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit menular dan Pembinaan Anak Usia Dini (PAUD). Peresmian Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota tidak dilaksanakan dalam suatu acara khusus yang dihadiri pimpinan daerah, tokoh serta masyarakat setempat.
d). Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu Setelah Posyandu resmi dibentuk, dilanjutkan dengan pelaksanaan kegiatan Posyandu secara rutin, berpedoman pada paduan yang berlaku. Secara berkala kegiatan Posyandu dipantau oleh Puskesmas, yang hasilnya dipakai sebagai masukan untuk perencanaan dan pengembangan Posyandu selanjutnya. Kegiatan pemantauan ini rutin dilakukan oleh pihak Puskesmas sehingga program Revitalisasi Posyandu tetap berjalan sampai saat ini.
5.3. Indikator Tingkat Perkembangan Posyandu Penyelenggaraan Posyandu pada hakekatnya dilaksanakan dalam 1 (satu) bulan kegiatan, baik pada hari buka Posyandu maupun diluar hari buka posyandu. Hari buka Posyandu sekurang-kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka Posyandu dapat lebih dari satu kali dalam sebulan. 5.3.1. Penimbangan Bayi Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan Wanita Usia Subur (WUS). Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirp Fe. Khusus untuk ibu hanil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta kapsul Yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila setelah dua kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas. Kondisi kesehatan Ibu dan balita di Kecamatan Pekanbaru Kota semakin membaiknya dimana dalam hal ini dapat diketahui pada Tabel 18 tahun 2007
perbandingan jumlah balita yang ada dengan balita yang ditimbang di Posyandu, lebih banyak balita yang ditimbang di Posyandu menjadi meningkat berat badannya. Di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, bayi ditimbang setiap kunjungan ke Posyandu. Pada penimbangan pertama, petugas dan kader Posyandu menganjurkan agar Ibu datang pada bulan depan, untuk menimbangkan kembali anaknya. Jika bulan lalu anak tidak ditimbang, maka kader dan petugas mengingatkan Ibu balita untuk secara teratur menimbang anaknya setiap bulan, jika berat badan anak tidak naik, maka kader dan petugas memberikan penyuluhan gizi dan obat-obatan seperti vitamin dan suplemen lainnya sesuai dengan kondisi balita. Untuk lebih detilnya tentang perkembangan balita yang terdata di posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18. Status Balita dan Jumlah Balita Rawan Gizi di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Jumlah Balita (orang) Kelurahan
Balita Di yang timbang ada
BB Naik
Persentase BALITA (%)
BB Di Turun timbang
BB Naik
BB Turun
Kec. Bebas Rawan Gizi
Kota Tinggi
284
169
125
-
59.51
73.96
-
0
Sumahilang
681
572
434
5
83.99
75.87
0.87
0
239
143
104
-
59.83
72.73
-
0
638
475
315
10
74.45
66.32
2.11
0
Kota Baru
819
712
604
6
86.94
84.83
0.84
0
Sukaramai
887
718
666
5
80.95
92.76
0.7
0
3,548
2,789
2,248
26
78.61
80.6
0.93
0
Simpang Empat Tanah Datar
Jumlah
Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007.
Dari Tabel 18 diketahui bahwa seluruh balita yang berkunjung ke Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, bebas rawan gizi. Hal
ini mengindikasikan kegiatan Revitalisasi Posyandu cukup berhasil di Kecamatan Pekanbaru Kota. Namun demikian berdasarkan hasil pemeriksaan di posyandu masih ditemukan adanya perkembangan balita yang berat badan bayi menurun setelah adanya pemeriksaan lanjutan dari bulan sebelumnya, akan tetapi keadaan tersebut bukan berarti adanya gizi buruk. 5.3.2. Kader Posyandu Pelaksana kegiatan di Posyandu dilakukan oleh para petugas Puskesmas dan kader posyandu. Kader Posyandu adalah siapa saja dari anggota masyarakat yang mau bekerja secara sukarela dan ikhlas, mau sanggup melaksanakan kegiatan Posyandu dan sanggup menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan Posyandu. Tugas kader Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota adalah melakukan kegiatan bulanan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK) di dalam Posyandu. Setiap bulan para kader mempersiapkan pelaksanaan UPGK, dimana sehari sebelumnya semua ibu hamil, ibu menyusui, ibu balita diberi tahu akan ada kegiatan di Posyandu dan kader mencatat masingmasing sasaran UPGK di Kelurahannya masing-masing. Jumlah kader Posyandu yang aktif dapat dilihat pada Tabel 19.
Tabel 19. Kader Posyandu Yang Aktif di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Jumlah Kader 2003 2004 2005 2006 2007 Sumahilang 1. Pinang Sebatang 4 5 5 5 5 2. Dharma Ibu 5 5 5 5 5 3. Tunas Sukma 3 5 5 5 5 4. Sukma Jaya 5 5 5 5 5 5. Damai 4 5 5 5 5 6. Kasih Ibu 5 5 5 5 5 7. Sukma 3 4 5 5 5 8. Melati 3 4 5 5 5 9. Mustika 3 4 5 6 6 Tanah Qatar 1. Jambu Mawar 4 5 5 5 5 2. Jambu Air 5 5 5 5 5 3. Bambu Kuning 5 5 5 5 5 4. Casiaver 5 5 5 5 5 5. Thawalib 3 4 5 5 5 6. Cendana 5 5 5 5 5 7. Beringin 6 5 5 5 5 Kota Baru 1. Karet 5 5 5 5 5 2. Permata Ibu 5 5 5 5 5 3. Kasih Ananda 5 5 5 5 5 4. Kuntum Mekar 3 4 5 5 5 5. Kasih Ibu 5 5 5 5 5 6. Cempaka 8 6 5 5 5 Kota Tinggi 1. Vinus 10 10 10 10 10 2. Vinus Melati III 6 6 6 6 6 3. Vinus Melati IV . 4 4 5 5 5 4. Vinus Melati V 10 10 10 10 10 Sukaramai 1. Tunas Jaya 5 5 5 5 5 2. Nilam 5 5 5 5 5 3. Karya Maju 5 5 5 5 5 4. Kasih Ibu 5 5 5 5 5 5. Kasih Ananda 5 5 5 5 5 6. Melati 6 6 5 5 5 Simp Empat 1. Nenas 6 6 6 6 6 2. Kelapa 6 6 6 6 6 Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007. Kelurahan
RW / Nama Posyandu
Adapun yang dimaksud dengan sistem lima meja di sini bukan menunjuk pada arti harfiah meja, melainkan menunjuk pada jumlah dan jenis pelayanan,
yang masing-masing pelayanan dilaksanakan secara terpisah. Guna meminimalisir salah penafsiran tentang sistem lima meja, maka istilah lima meja diganti menjadi langkah pelayanan. Pelayanan yang dilaksanakan pada setiap langkah dan para penanggung jawab pelaksanaannya, secara sederhana dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Proses Kegiatan Pelayanan Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Langkah
Pelayanan
Pelaksana
Pertama
Pendaftaran
Kader
Kedua
Penimbangan
Kader
Ketiga
Pengisian KMS
Kader
Keempat
Penyuluhan
Kader
Kelima
Pelayanan
Petugas kesehatan dan sektor terkait bersama kader
kesehatan
Sumber : Buku Panduan Posyandu Dinas Kesehatan Provinsi Riau Tahun 2007
Pada tahap pertama warga masyarakat yang akan menggunakan layanan Posyandu mendaftar kepada petugas, kemudian petugas yang berasal dari kader Posyandu akan memberikan buku Posyandu atau bukti pendaftaran, kemudian bayi atau Balita ditimbang oleh kader Posyandu, dan tahap ketiga ibu dari bayi/balita dipandu kader Posyandu mengisi Kartu Menuju Sehat (KMS) yang telah disiapkan oleh Posyandu, pada tahap keempat atau pada meja keempat ibuibu menerima arahan tentang tindak lanjut perawatan kesehatan bayi atau ibu hamil, dan selanjutnya adalah layanan kesehatan dan pemberian obat ataupun makanan tambahan yang disediakan di Posyandu. Adapun nama-nama penanggungjawab Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota dapat dilihat pada Tabel 21.
Tabel 21. Nama-nama Penanggungjawab Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Nama Posyandu Lokasi Tgl*) RW 1.Pinang Sebatang KH.Wahit Hasyim 16 I 2.Dharma Ibu sda 6 II 3.Tunas Sukma Gg.Suklma 7 III 4.Sukma Jaya HangTuah 15 IV 5.Damai Gg.Damai 10 V 6.Kasih Ibu Gg.Hang Tuah 11 VI 7.Sukma Ade Irma Suryani 8 VII 8.MeJati Gg.Syuhada 9 VIII 9,Mustika Kartini 14 IX Tanah Datar 1.Jambu Mawar Kantor Lurah 17 I 2.Jambu Air Cik Di Tiro 18 II 3.Bambu Kuning Gg.Arida 14 III 4.Casiaver Gg.Teladan 22 IV 5.Thawalib Gg.Thawalib 8 V 6.Cendana Gg.Teladan 10 VI 7.Beringin Pangeran Hidayat 15 VII Kota Baru 1. Karet Karet Bawah 22 I 2.Permata Ibu Karet Atas 20 II 3.Kasih Ananda Imam Bonjol 18 III 4.Kuntum Mekar Gg.lrsyad 16 IV 5.Kasih Ibu Gg.lsrar 9 V 6.Cempaka Gg.Nikmat 12 VI Kota Tinggi 1. Vinus Tangk.Perahu 11 I, II 2. Vinus Melati III Gg.AI Husna 12 III 3. Vinus Melati IV Tangk.Perahu 13 IV 4. Vinus Melati V JI.Bintara 14 V, VI Sukaramai 1 Tunas Jaya WR.Mongonsidi 13 I 2.Nilam Nilam 14 II 3.Karya Maju Kopi 15 III, IV 4.Kasih Ibu Gg.BRI 17 V 5. Kasih Ananda Gg. BRI 16 VII 6.Melati Gg.Awaludin 18 VI Simpang Empat 1 . Nenas Kartini 16 I, II, III 2. Kelapa Sudirman 13 IV, V, VI Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Kelurahan Sumahilang
Penanggungjawab Ronny S + Wirdaty Ronny S + Wirdaty Ronny S + Wirdaty Ronny S + Rosmeli Ronny S + Rosmeli Rosmeli + Wirdaty Rosmeli + Wirdaty Rosmeli + Wirdaty Ronny S + Rosmeli Herawati + Erwini Herawati+Mardalena Herawati + Erwini Erwini +Mardalena Herawati+Mardalena Erwini +Mardalena Herawati + Erwini Linda Sm+Yusdiana Linda Sm+Yusdiana Linda M+Yusdiana Linda M+Linda Sm Linda M+Yusdiana Linda M+Linda Sm Dewani +Tanti Tanti + Haviza Dewani + Haviza Dewani + Haviza Reni + Enirianti Reni + Mimiyati Enirianti+Mimiyati Reni+Mimiyati Reni+Mimiyati Reni+Mimiyati Nurleli + Erni Nurleli + Erni
Keterangan : *) Tanggal pelaksanaan kegiatan setiap bulan
Dari Tabel 21 dapat diketahui bahwa setiap Posyandu di masing-masing Kelurahan ada dua orang penanggungjawab pelaksanaan kegiatan Posyandu. Penanggungjawab ini bertugas memberikan pelayanan, mulai dari kegiatan
pendaftaran pengunjung Posyandu, penimbangan, pengisian Kartu Menuju Sehat (KMS), penyuluhan hingga pelayanan kesehatan. Pelaksanaan di Posyandu masih ada beberapa permasalahan yang cenderung sama ditemui di masing-masing Kelurahan. Tempat pelaksanaan Posyandu tidak ada bangunan tersendiri/menumpang di tempat tinggal para kader. Hal ini memberikan dampak kurang menguntungkan bagi keberhasilan pelaksanaan Posyandu, karena masyarakat sebagai sasaran Posyandu menjadi kurang berminat untuk mengunjungi Posyandu.
Disamping itu peralatan
perawatan yang kurang tersedia, sehingga para kader harus meminjam pada petugas puskesmas atau membuat peralatan sendiri. Meskipun hal ini sudah dibicarakan di dalam pertemuan, tetapi belum dapat diatasi, karena kondisi lahan di Kecamatan Pekanbaru Kota dominan diperuntukkan untuk bangunan yang berorientasi bisnis dan sebagian untuk tempat tinggal masyarakat. Permasalahan lain yang dihadapi oleh para kader cenderung dapat diatasi selama melakukan kegiatan di dalam Posyandu pada masing-masing Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota. Kesiapan para kader menghadapi permasalahan dipengaruhi dari pembekalan berupa pelatihan/orientasi yang diberikan kepada para calon kader sebelum terlibat langsung menangani sasaran Posyandu. Kader melakukan konsultasi kepada petugas Puskesmas di Posyandu atau mengirim penderita ke Puskesmas, apabila kader menemui penderita dengan ciri-ciri sebagai berikut : a) Balita yang berat badannya tiga kali berturut-turut tidak naik. b) Balita yang berat badannya berada di bawah garis merah. c) Balita yang sakit dengan keluhan anak batuk/sukar bernafas, demam dan sakit telinga. d) Balita yang mencret, lemah dan tidak mau minum, muntah terus menerus, tidak kencing
selama
setengah
hari,
mencretnya
banyak/sering/lebih
sehari
semalam,
mencretnya mengandung darah. Selama penderita menuju ke Puskesmas, para kader memberikan cairan rumah tangga atau oralit dengan anak dikirim ke Puskesmas. Hal ini telah dilakukan dengan baik oleh semua para kader di masingmasing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota. Didukung dengan ketersediaan oralit yang selalu ada di masing-masing Posyandu, yaitu bantuan dari Pemda Kota Pekanbaru. e) Anak yang menderita buta senja atau mata keruh. f) Balita yang perkembangannya lambat dilihat dari Kartu Kembang Anak (KKA). g) Ibu pucat, sesak nafas, bengkak kaki, terutama ibu hamil. h) Ibu hamil yang menderita pendarahan, pusing kepala terus menerus. Pada masing-masing Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota, disaat mengirim penderita ke Puskesmas, sudah dilengkapi dengan kartu rujukan dari kader Posyandu dan kartu jawaban dari Puskesmas. Para kader juga melakukan kegiatan lain setelah kegiatan pelayanan di dalam Posyandu. Kegiatan tersebut adalah : a) Mencatat hasil kegiatan UPGK dalam register balita. b) Membahas bersama-sama kegiatan lain atas saran Petugas. c) Menetapkan jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, misalnya penyuluhan KB, makanan pendamping ASI, Imunisasi, pelayanan kesehatan, arisan, pengajian, kebaktian, pemanfaatan pekarangan, menyusun menu sehat atau peragaan keterampilan. 5.3.3. Kartu Menuju Sehat (Buku KIA) Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu untuk mencatat dan mengamati tumbuh kembang anak. Dengan melihat garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS, seorang ibu dapat mengetahui dan berusaha memperbaiki kesehatan anaknya, dapat mengetahui kemampuan anaknya, sesuai
dengan perkembangannya. Semua ibu pengunjung Posyandu perlu memiliki KMS anaknya dan selalu membawa KMS tersebut pada setiap kali mengikutkan anaknya dalam semua kegiatan kesehatan di dalam Posyandu dan Puskesmas. KMS berguna sebagai alat penyuluhan gizi kepada ibu, berdasarkan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Setiap bulan ke Posyandu, ibu dapat mengetahui dan mengikuti pertumbuhan dan perkembangan anaknya dengan menggunakan KMS. Kunjungan Ibu hamil dan bersalin dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) dan Persalinan Ditolong Tenaga Kesehatan Di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Ibu Hamil No
1
Kelurahan
2
Ibu Bersalin
Jumlah (orang)
K4 (orang)
%
Jumlah (orang)
4
5
6
7
Ditolong Tenkes (orang) 8
106
91
85.85
102
85
83.33
180
157
87.22
172
151
87.79
% 9
2
Simpang Empat Sumahilang
3
Tanah Datar
66
56
84.85
63
52
82.54
4
Kota Baru
199
156
78.39
189
163
86.24
5
Sukaramai
183
141
77.05
175
148
84.57
6
Kota Tinggi
187
147
78.61
178
149
83.71
748
81.22
879
748
85.1
1
Jumlah
921
Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007
Tabel 22 diatas menggambarkan bahwa kunjungan ibu hamil di Posyandu yang ada di Kecamatan Pekanbaru Kota rata-rata diatas 75 persen dan secara keseluruhan kunjungan ibu hamil secara rata-rata 81,22 persen. Sementara itu, keadaan ibu hamil yang menggunakan jasa persalinan yang ditolong tenaga kesehatan hampir di semua kelurahan sudah diatas 80 persen dan secara ratarata persalinan yang menggunakan jasa tenaga kesehatan adalah 85,1 persen.
5.3.4. Ibu Mengikuti Pogram KB Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya angka kelahiran penduduk saat dibagi menjadi dua yaitu faktor demografi dan faktor non demografi. Faktor demografi diantaranya adalah struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, dirupsi perkawinan, dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non demografi antara lain, keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi (Said Rusli, 1989). Dampak kebijaksanaan demografi yang pronatalis sebelum orde baru adalah tingginya angka kelahiran. Di lain pihak angka kematian sudah mulai menurun sehingga laju pertambahan penduduk alami terus meningkat. Kondisi ini sama halnya dengan kondisi jumlah kelahiran dan kematian di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Pekanbaru Kota seperti terlihat pada Tabel 23. Pada tahun 2007, total kelahiran di Kecamatan Pekanbaru Kota sebesar 411 orang dan total kematian sebesar 173 orang. Terlihat bahwa angka kelahiran lebih besar daripada kematian. Hal ini mengindikasikan bahwa kesehatan ibu dan anak mulai membaik. Di Kecamatan Pekanbaru Kota angka kelahiran penduduk meningkat disebabkan semakin membaiknya kondisi kesehatan keluarga penduduk. Hal ini dikarenakan semakin tingginya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dan kebutuhan gizi keluarga, serta dipengaruhi dengan keberadaan Posyandu di masing-masing Kelurahan Pekanbaru Kota.
Tabel 23. Jumlah Kelahiran dan Kematian Menurut Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Kelahiran
Kematian
Kelurahan
Laki-laki (orang)
Perempuan (orang)
Laki-laki (orang)
Perempuan (orang)
Simpang Empat
37
32
13
11
Sumahilang
30
45
17
17
Tanah Datar
31
49
13
9
Kota Baru
31
40
13
22
Sukaramai
25
27
8
13
Kota Tinggi
26
38
11
26
Jumlah
180
231
75
98
Sumber : Kantor Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007
Masyarakat dapat dengan mudah memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia. Setiap Ibu menyusui perlu menjadi peserta KB, untuk membatasi jumlah kelahiran, tetapi jumlah kelahiran tetap lebih tinggi dibanding jumlah kematian. Hal ini disebabkan karena keberadaan Posyandu sudah dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat di Kecamatan Pekanbaru Kota sebagai sumber informasi awal tentang kesehatan keluarga. Kegiatan program KB di dalam Posyandu dilaksanakan oleh kader Posyandu, petugas Puskesmas dan petugas kesehatan. Setiap petugas kesehatan menjelaskan perlunya alat kontrasepsi yang cocok buat Ibu yang bersangkutan. Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas maka dilakukan suntikan KB dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan pelatan yang menunjang dilakukan pemasangan IUD. Jumlah warga masyarakat yang sudah menggunakan alat KB dan masih aktif menggunakan alat KB di Kecamatan Pekanbaru dapat dilihat pada Tabel
Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber sebagaimana tergambar pada Tabel 24. Tabel 24. Jumlah Plus, Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Puskesmas dan Kelurahan Di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2006 Peserta KB Baru
Peserta KB Aktif
Kelurahan
Jumlah Plus (Orang)
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Jumlah (Orang)
Persentase (%)
Simpang Empat
576
50
8,7
270
46,8
Sumahilang
1053
74
7,0
323
30,67
Tanah Datar
1092
173
15,84
691
63,27
Kota Baru
946
200
21,14
828
87,52
Sukaramai
1082
104
9,6
503
46,48
Kota Tinggi
524
173
33,0
362
69,08
Jumlah
5273
774
14,67
2977
56,46
Sumber : PLM Kota, PUSTU, Praktek Bidan Swasta, 2007
Dari Tabel 24 dapat diketahui bahwa masing-masing kelurahan memiliki jumlah peserta yang menggunakan alat KB, baik peserta KB baru dan peserta KB aktif. Dari tabel dapat terlihat bahwa peserta KB Baru dan peserta KB aktif terbanyak terdapat di Kelurahan Kota Baru sebanyak 200 orang dan 828 orang. Rata-rata keseluruhan di Kecamatan Pekanbaru Kota yang menjadi peserta KB baru adalah sekitar 14,67 persen dan peserta KB aktif sekitar 56,46 persen, dan masih ada sekitar 28,87 persen warga masyarakat Kecamatan Pekanbaru Kota yang tidak menggunakan alat KB. Adapun alat KB yang digunakan di Kecamatan Pekanbaru Kota tahun 2006 adalah implant, IUD, PIL, kondom, suntikan, MOV+MOP dan OVAG (Dinas Kesehatan, 2007).
5.3.5. Pengunjung Posyandu untuk Imunisasi Imunisasi merupakan salah satu kegiatan utama di dalam Posyandu. Imunisasi bermanfaat untuk melindungi balita dari beberapa penyakit infeksi yang berbahaya. Sasaran utama imunisasi adalah semua anak yang berumur 2 – 12 bulan dan harus dilakukan. Pelayanan Imunisasi di Posyandu Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota hanya dilaksanakan apabila ada petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan program, baik terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil, sebagaimana terlihat pada Tabel 25. Tabel 25. Program Imunisasi Puskesmas/Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 Target Kelurahan Bayi
BCG (target 90 %)
DPT1 (target 90 %)
Campak (target 80 %)
Polio IV (target 80 %)
HB I (target 90 %)
HB I (target 90 %)
Abs
%
Abs
%
Abs
%
Abs
%
Abs
%
Abs
%
80
69
86,25
66
82,5
63
78,75
63
78,75
60
75
36
45
157
143
91,08
146
92,99
147
93,63
147
93,63
131
83,43
91
57,96
60
56
93,33
55
91,66
53
80,33
53
80,33
55
91,66
29
48,33
170
154
90,58
157
92,35
155
91,17
155
91,17
142
83,52
93
54,7
Suka ramai
164
150
91,46
149
90,85
150
91,46
150
91,46
140
85,36
90
54,87
Kota baru
166
153
92,16
151
90,96
150
90,36
150
90,36
140
84,33
79
47,59
796
724
90,95
724
90,95
718
90,3
718
90,3
671
84,29
421
52,88
798
738
98,33
725
88,51
711
87,68
711
87,68
638
77,94 1,518 61,83
Kota tinggi Suma hilang Simpang Empat Tanah datar
Tahun 2006 Tahun 2005
Sumber : Puskesmas & Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota, 2007 Keterangan : abs : absolut
Pada Tabel 25 diatas terlihat bahwa imunisasi yang dilakukan dalam Posyandu pada masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota adalah BCG untuk mencegah penyakit TBC, DPT untuk mencegah penyakit difteri, batuk tejam, tetanus. Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan, campak untuk mencegah penyakit campak dan hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis.
Pelaksanaan imunisasi di dalam Posyandu pada masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, dapat dilihat melalui Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS berisi catatan pemberian imunisasi bayi lengkap dengan jenis imunisasi yang dibutuhkan pengunjung. Pada kolom KMS dilihat umur anak, jika umur anak kurang dari 12 bulan dan belum pernah memperoleh imunisasi, maka dianjurkan agar anak segera memperoleh imunisasi di Posyandu/Puskesmas karena setiap anak sebelum umur satu tahun, harus sudah mendapat imunisasi lengkap. 5.3.6. Dana Bantuan Posyandu Dana revitalisasi Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota berupa paket bantuan biaya revitalisasi Posyandu. Dana ini digunakan untuk pengganti transportasi kader apabila kader melakukan kunjungan ke keluarga sasaran atau Posyandu. Keterbatasan dana menjadikan perlunya penggalian dana swadaya masyarakat dengan dukungan tokoh masyarakat setempat dan semangat gotong royong harus ditumbuhkan, sehingga yang kaya merasa wajib menjadi donatur, yang pintar memberikan ilmu, dan yang kuat memberikan tenaga. Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain: a. Masyarakat 1. Iuran pengguna/pengunjung posyandu 2. Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat 3. Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok masyarakat 4. Dana sosial keagamaan, misalnya zakat, infaq, sodakoh (ZIS), dan sebagainya
Apabila Konsil Kesehatan Kecamatan telah terbentuk, upaya pengumpulan dana dari masyarakat ini seyogyanya dikoordinir oleh Konseling Kesehatan Kecamatan. b. Swasta/Dunia Usaha Peran aktif swasta/dunia usaha juga diharapkan dapat menunjang pembiayaan Posyandu. Misalnya dengan menjadikan Posyandu sebagai anak angkat perusahaan. Bantuan yang diberikan dapt berupa dana, sarana, prasarana, atau tenaga, yakni sebagai sukarelawan Posyandu. c. Hasil Usaha Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha yang hasilnya disumbangkan untuk biaya pengelolaan Posyandu. Contoh kegiatan usaha yang dilakukan antara lain: 1) Kelompok Usaha Bersama (KUB) 2) Hasil karya kader Posyandu, misalnya kerajinan, Taman Obat Keluarga (TOGA) d. Pemerintah Bantuan
dari
pemerintah
terutama
diharapkan
pada
tahap
awal
pembentukan, yakni berupa dana stimulant atau bantuan lainnya dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu. Selain itu, Pemda Pekanbaru Kota memberikan bantuan berupa honor para kader sebesar Rp. 700.000,00 setiap bulannya untuk satu Posyandu, yang bersumber APBD Kota Pekanbaru. Bantuan non-materi berupa makanan tambahan untuk perbaikan gizi masyarakat dan obat-obatan. Pelaksanaan kegiatan Posyandu seperti pembinaan Posyandu lainnya harus dilanjutkan, agar kegiatan Posyandu
yang sudah baik dapat dipertahankan. Sementara itu, penerimaan dana pembangunan di masing-masing Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota periode Tahun 2003 - 2006, dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Penerimaan Dana Pembangunan Kelurahan Menurut Kelurahan di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007 (Rupiah)
Simpang Empat
2003/2004 10.000.000
Tahun 2004/2005 10.000.000
2005/2006 30.000.000
Sumahilang
10.000.000
10.000.000
30.000.000
Tanah Datar
10.000.000
10.000.000
30.000.000
Kota Baru
10.000.000
10.000.000
30.000.000
Sukaramai
10.000.000
10.000.000
30.000.000
Kota Tinggi
10.000.000
10.000.000
30.000.000
Jumlah
60.000.000
60.000.000
180.000.000
Kelurahan
Sumber : Puskesmas Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2007
2. Pemanfaatan dan Pengelolaan dana a. Pemanfaatan Dana Dana yang diperoleh Posyandu digunakan untuk membiayai kegiatan Posyandu, antara lain dalam bentuk: 1) Biaya Operasional Posyandu 2) Biaya penyediaan PMT 3) Pengganti biaya perjalanan Kader 4) Modal Usaha KUB 5) Bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan b. Pengelolaan Dana Pengelolaan dana dilakukan oleh pengurus Posyandu. Dana harus disimpan di tempat yang aman dan jika mungkin mendatangkan hasil. Untuk keperluan biaya rutin disediakan kas kecil yang dipegang oleh kader yang
ditunjuk. Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat dan dikelola secara bertanggung jawab. Catatan keuangan harus berisikan penerimaan dan pengeluaran dana mencakup semua paket kegiatan. Dana tersebut diterima oleh Puskesmas yang salah satunya untuk kegiatan revitalisasi posyandu, dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pencatatan Pencatatan dilakukan oleh kader segera setelah kegiatan dilaksanakan. Pencatatan dilakukan dengan menggunakan format baku sesuai dengan Sistem informasi Posyandu (SIP) terlampir yakni: a Format 1: Catatan Kelahiran Bayi, Kematian Bayi, Ibu hamil dan kematian Ibu (Hamil, melahirkan, nifas) b Format 2: Register Bayi dan Balita di Wilayah Kerja Posyandu c Format 3: Register Wanita Usia Subur (WUS) dan Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja Posyandu. d Format 4: Register Ibu Hamil di Wilayah Kerja Posyandu e Format 5: Data Hasil Kegiatan Posyandu pada Hari Buka Posyandu (Hari H) 2. Pelaporan Pada dasarnya kader Posyandu tidak wajib melaporkan kegiatannya kepada Puskesmas ataupun kepada sektor terkait lainnya. Bila Puskesmas atau sektor terkait membutuhkan data tertulis yang terkait dengan berbagai kegiatan Posyandu, Puskesmas atau sektor terkait harus mengambilnya langsung ke
Posyandu. Untuk itu setiap Puskesmas harus menunjuk petugas yang bertanggung jawab untuk pengambilan data hasil kegiatan Posyandu. 5.3.7. Program Tambahan Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan Posyandu dengan kegiatan baru, disamping lima kegiatan utama yang telah ditetapkan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Imunisasi, Gizi, Pencegahan dan Penanggulangan Diare. Kegiatan tambahan merupakan kegiatan selain kegiatan utama, yang juga merupakan
kegiatan
pemberantasan
baru
penyakit
misalnya;
menular,
dan
perbaikan berbagai
kesehatan program
lingkungan, pembangunan
masyarakat desa lainnya. Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama Posyandu plus. Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila lima kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50 persen dan tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Pada saat ini telah dikenal beberapa kegiatan tambahan Posyandu yang telah diselenggarakan antara lain: 1. Bina Keluarga Balita (BKB) 2. Kelompok Peminat Kesehatn Ibu dan Anak (KP-KIA)
3. Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), misalnya : ISPA, DBD, gizi buruk, polio, campak, difteri, pertusis, tetanus neonatorum. 4. Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) 5. Usaha Kesehatan Gizi Masyarakat Desa (UKGMD) 6. Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB-PLP). 7. Program diversifikasi tanaman pangan dan pemanfaatan pekarangan, melalui Tanaman Obat Keluarga (TOGA) 8. Desa Siaga 9. Pos malaria Desa (Posmaldes) 10. Kegiatan ekonomi produktif, seperti : Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam. 11. Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas). Kegiatan baru tersebut misalnya; perbaikan kesehatan lingkungan, pemberantasan
penyakit
menular,
dan
berbagai
program
pembangunan
masyarakat desa lainnya. Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama Posyandu plus. Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila lima kegiatan utama telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50 persen dan tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus mendapat dukungan dari seluruh masyarakat yang tercermin dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) dan disepakati bersama melalui forum Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Adapun beberapa Posyandu yang mempunyai program tambahan di Kecamatan Pekanbaru Kota tahun 2003 hingga tahun 2007 terlihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Posyandu yang Mempunyai Program Tambahan di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2003 – 2007 Kelurahan Sumahilang
Tanah Qatar
Kota Baru
Kota Tinggi
Sukaramai
Simp Empat
Keterangan :
RW / Nama Posyandu 1. Pinang Sebatang 2.Dharma Ibu 3.Tunas Sukma 4.Sukma Jaya 5.Damai 6.Kasih Ibu 7. Sukma 8.Melati 9.Mustika 1. Jambu Mawar 2. Jambu Air 3. Bambu Kuning 4. Casiaver 5. Thawalib 6. Cendana 7. Beringin 1. Karet 2. Permata Ibu 3. Kasih Ananda 4. Kuntum Mekar 5. Kasih Ibu 6. Cempaka 1. Vinus 2. Vinus Melati III 3. Vinus Melati IV 4. Vinus Melati V 1 Tunas Jaya 2. Nilam 3. Karya Maju 4. Kasih Ibu 5. Kasih Ananda 6. Melati 1 . Nenas 2. Kelapa
2003 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0
2004 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0
Program Tambahan 2005 2006 0 0 0 0 0 0 0 1 dan 2 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 dan 3 2 dan 3 2 2 0 1 dan 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 0 0
2007 0 0 0 1 dan 2 0 2 0 *0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 dan 3 2 1 dan 2 0 0 0 0 0 0 2 2 0
1 = PAUD (pendidikan anak usia dini) 2 = BKB (Bina Keluarga Balita) 3 = TOGA (Tanaman obat keluarga) 0 = tidak ada program tambahan
Terlihat pada Tabel 27 umumnya berbagai Posyandu yang terdapat di Kecamatan Pekanbaru Kota pada tahun 2003 hingga 2007 tidak mengalami perkembangan progam tambahan. Namun, sebagian kecil dari Posyandu tersebut ada yang mengalami perkembangan, dari tidak ada program tambahan menjadi adanya program tambahan. Hal ini terlihat pada tahun 2006-2007 di Posyandu Sukma Jaya dan Vinus Melati IV mengalami perkembangan yaitu adanya
program PAUD dan BKB. Sementara itu, pada tahun 2005-2007 Posyandu Vinus mengalami perkembangan yaitu adanya program BKB dan TOGA. 5.4. Model Pengembangan Posyandu di Kecamatan Pekanbaru Kota Perkembangan masing-masing Posyandu di masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota tidak sama. Dengan demikian pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda. Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, dikembangkan metode dan alat telaahan perkembangan Posyandu, yang disebut dengan nama Telaah Kemandirian Posyandu. Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu secara umum dibedakan atas 4 tingkat sebagai berikut: 1. Posyandu Pratama Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai oleh kegiatan bulanan Posyandu terlaksana tidak rutin, serta jumlah kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 orang. Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, disamping karena jumlah kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat. 2. Posyandu Madya Posyandu Madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun (cukup rutin), dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih rendah, yaitu kurang dari sama dengan 50 persen. 3. Posyandu Purnama Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun (rutin), dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 persen,
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 persen KK di wilayah kerja Posyandu. 4. Posyandu Mandiri Posyandu mandiri adalah Posyandu yang sudah mantap melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 persen, mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang pesertanya lebih dari 50 persen KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu. Dari keempat tingkat jenis Posyandu tersebut, maka dapat dilihat pada Tabel 28 bahwa pada periode Tahun 2003 – Tahun 2007, tingkatan Posyandu yang ada di seluruh Posyandu pada masing-masing Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota adalah Madya dan Purnama. Sehingga model untuk pengembangan Posyandu bagi keberhasilan pembangunan kesehatan di Kecamatan Pekanbaru Kota adalah : 1). Untuk Posyandu yang termasuk tingkatan Madya adalah Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah meningkatkan cakupan dengan mengikut sertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu. Contoh intervensi yang dapat dilakukan antara lain: a). Pelatihan tokoh masyarakat, menggunakan Modul Eskalasi Posyandu dengan metode simulasi. b). Menerapkan pendekatan PKMD, terutama SMD dan MMD di Posyandu, dengan
tujuan
untuk
merumuskan
masalah
dan
menetapkan
cara
penyelesaiannya, dalam rangka meningkatkan cakupan Posyandu. 2). Untuk Posyandu yang termasuk tingkatan purnama adalah : Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat antara lain: a). Sosialisasi program
dana sehat yang bertujuan untuk memantapkan pemahaman masyarakat tentang dana sehat. b). Pelatihan dana sehat, agar di desa tersebut dapat tumbuh dana sehat yang kuat, dengan cakupan anggota lebih dari 50% KK. Peserta pelatihan adalah para tokoh masyarakat, terutama pengurus dana sehat desa/Kelurahan, serta untuk kepentingan Posyandu mengikutsertakan pula pengurus Posyandu. Tabel 28. Jumlah dan Persentase Posyandu Menurut Strata di Kecamatan Pekanbaru Kota Tahun 2003 - Tahun 2007 Tingkatan Posyandu 2003 2004 2005 2006 Sumahilang 1. Pinang Sebatang 2 2 2 2 2. Dharma Ibu 2 2 2 2 3. Tunas Sukma 2 2 2 2 4. Sukma Jaya 2 2 3 3 5. Damai 2 2 2 2 6. Kasih Ibu 2 2 2 3 7. Sukma 2 2 2 2 8. Melati 2 2 2 2 9.Mustika 2 2 2 2 Tanah Datar 1. Jambu Mawar 2 2 2 2 2. Jambu Air 2 2 2 2 3. Bambu Kuning 2 2 2 2 4. Casiaver 2 2 3 3 5. Thawalib 2 2 2 2 6. Cendana 2 2 2 2 7. Beringin 2 2 2 2 Kota Baru 1. Karet 2 2 2 2 2. Permata Ibu 2 2 2 2 3. Kasih Ananda 2 2 2 2 4. Kuntum Mekar 2 2 2 2 5. Kasih Ibu 2 2 2 2 6. Cempaka 2 2 2 2 Kota Tinggi 1. Vinus 2 2 2 2 2. Vinus Melati III 2 2 3 3 3. Vinus Melati IV 3 3 2 2 4. Vinus Melati V 2 2 2 2 Sukaramai 1. Tunas Jaya 2 2 2 2 2. Nilam 2 2 2 2 3. Karya Maju 2 2 2 2 4. Kasih Ibu 2 2 2 2 5. Kasih Ananda 2 2 2 2 6. Melati 2 3 3 2 Simp Empat 1. Nenas 3 3 2 2 2. Kelapa 2 2 2 2 Sumber : Posyandu Kecamatan Pekanbaru Kota tahun 2007 : 1 = Pratama 3 = purnama 2 = Madya 4 = Mandiri Ket Kelurahan
Nama Posyandu
2007 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
Tingkatan Posyandu Madya dan Purnama di seluruh Kelurahan Kecamatan Pekanbaru Kota, apabila akan dikembangkan dan dibina terus agar mencapai tingkatan Posyandu Madiri, maka intervensi yang harus dilakukan adalah bersifat pembinaan termasuk pembinaan program dana sehat, sehingga terjamin kesinambungannya. Selain itu dapat dilakukan intervensi memperbanyak macam program tambahan sesuai dengan masalah dan kemampuan masing-masing yang dirumuskan melalui pendekatan PKMD.