V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Formatted: Bullets and Numbering
5.1. Hasil Program Model Simulasi
Program pemodelan penyebaran polutan dari sumber garis telah dibuat dan dijalankan dengan data masukan konsentrasi awal CO, arah dan kecepatan angin sebagaimana diterangkan pada bab IV, menghasilkan keluaran berupa harga konsentrasi pada semua titik pengamatan pada tahun 2005 dalam bentuk tabel dan kontur. Dalam studi ini dianggap bahwa konsentrasi CO awal mewakili grid dengan ukuran panjang 10 meter, lebar 10 meter dan ketinggian 1 meter. 5.1.1.
Formatted: Bullets and Numbering
Perbandingan Antara Pengukuran dan Simulasi. Program diverifikasi menggunakan data yang diperoleh dari BPLHD berupa pengukuran kadar CO pada tanggal 10 sampai 12 April 2006, untuk periode waktu 48 jam dari jam 06.00 WIB tanggal 10 April 2005 hingga jam 05.00 WIB tanggal 12 April 2005. Data di titik verifikasi diperoleh dengan memonitor kadar polusi dan sampel data setiap 30 menit. Namun disebabkan karena sumber emisi yang ada merupakan data per jam, maka validasi dilakukan untuk setiap jam dengan durasi simulasi selama 1 jam. Perbandingan hasil simulasi dengan pengukuran oleh BPLHD di titik verifikasi diberikan dalam gambar 13 berikut ini: 10.00 9.00 8.00 7.00 6.00 5.00 4.00 3.00 2.00 1.00 0.00 Jam
PengukuranBPLHD
Simulasi
Gambar 13. Perbandingan Hasil Simulasi Tanggal 10 sampai 12 April 2005
Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
Dari hasil simulasi selama 48 jam tersebut di atas didapat kesalahan rata-rata sebesar 27,11 % dengan kesalahan terbesar terjadi pada jam 03.00 WIB tanggal 11 April 2005 sebesar 81,29 %. Data konsentrasi CO yang dapat memberikan dampak pada kualitas udara dapat dilihat berdasarkan konsentrasi CO maksimum di daerah pengamatan yaitu sebesar 36,302 mg/m3 yang terjadi pukul 13.00 WIB tanggal 11 April 2005, artinya sudah
melebihi ambang batas yang
ditentukan sebesar 30 mg/m3 oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 14 di bawah ini :
40 35 CO (mg/m3)
30 25 20
CO Maksimum
15 10 5 0 1
4
7
10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 Jam
Gambar 14. Konsentrasi CO Maksimum Tanggal 10 s.d 12 April 2005
5.1.2.
Prediksi Konsentrasi Polutan Pada Tahun Mendatang.
Formatted: Bullets and Numbering
Setelah model simulasi telah dapat merepresentasikan nilai, maka model tersebut dicoba untuk memprediksi konsentrasi dan penyebarannya pada tahun-tahun mendatang dengan terlebih dahulu menghitung proyeksi jumlah dan komposisi kendaraan dari tahun 2005 yang diolah untuk mendapatkan sumber CO awal untuk dimasukkan kedalam model, kemudian hasil prediksi tahun 2008, 2010, 2015, 2020 dan 2025 dapat dilihat pada tabel 11 di bawah ini :
Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
Tabel 11. Prediksi Nilai Konsentrasi CO Pada Tahun Mendatang Di Titik Verifikasi
Di Pemodelan
Peringatan Dini No Tahun Rata-rata Maksimum Rata-rata Maksimum (Ambang Batas = 30 mg/m3) (mg/m3) (mg/m3) (mg/m3) (mg/m3)
1
2005
3.57
7.223
12.923
36.302
2
2008
4.373
8.848
15.83
44.472
3
2010
5.007
10.13
18.1248
50.916
4
2015
7.023
14.208
25.42
71.412
5
2020
9.85
19.927
35.654
100.16
6
2025
13.815
27.949
50.00667
140.48
Terlampaui di maksimum daerah pemodelan Terlampaui di maksimum daerah pemodelan Terlampaui di maksimum daerah pemodelan Terlampaui di maksimum daerah pemodelan Terlampaui di rata-rata maksimum daerah pemodelan Terlampaui di rata-rata maksimum daerah pemodelan
Dari perubahan konsentrasi tahun ke tahun dicoba diperhitungkan kemiringannya (slope) dan perpotongannya di titik x (intercept), maka pada tahun 2069, maka diprediksi bahwa konsentrasi di seluruh daerah pengamatan akan melebihi ambang batas (30 mg/m3) yang ditentukan pemerintah dengan asumsi tidak ada upaya untuk mengurangi konsentrasi CO yang akan diterima mahluk hidup dari tahun ke tahun.
5.2. Pembahasan
Formatted: Bullets and Numbering
Analisa kontur penyebaran polutan CO diwakili oleh kontur yang mempunyai karakteristik khusus dilihat dari jumlah kendaraan, konsentrasi CO awal dan kecepatan anginnya. Dari hasil simulasi tahun 2005 ada beberapa kontur yang perlu ditampilkan dalam penyebaran polutan CO nya, adapun karakteristik khusus tersebut dapat diihat pada Gambar 17 sampai dengan 19. Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
Gambar 15 di bawah ini adalah pola penyebaran CO hasil keluaran model dengan data masukan tanggal 10 dan 11 April 2005 tepatnya pukul 17.00 dan 16.00 WIB dengan status saat volume kendaraan padat dengan arah angin 344.680 dan 145.70, kecepatan angin 1.17 dan 2.98 meter per detik. Kontur tersebut memperlihatkan bahwa penyebaran polutan mengarah ke Utara dan ke Tenggara sebagai daerah yang berbahaya. Terlihat bahwa penyebaran
Formatted: Italian (Italy)
konsentrasi yang berbeda-beda dalam daerah pengamatan meskipun sama-sama dalam kondisi volume kendaraan yang padat.
Tanggal 10 April 2005 Jam 17.00 WIB
Tanggal 11 April 2005 Jam 16.00 WIB
Gambar 15. Penyebaran Polutan CO Saat Kendaraan Padat
Gambar 16 di bawah ini adalah pola penyebaran CO hasil keluaran model dengan data masukan tanggal 10 dan 11 April 2005 tepatnya pukul 15.00 dan 14.00 WIB dengan status saat sumber CO awal besar dengan arah angin 93.670 dan 102.910 , kecepatan angin 1.56 dan 1.77 meter per detik. Kontur tersebut memperlihatkan bahwa penyebaran polutan mengarah ke Timur searah jalan tol TB. Simatupang yang berbahaya di sisi kiri kanan jalan.
Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
Formatted: English (U.S.)
Tanggal 10 April 2005 Jam 15.00 WIB G
Tanggal 11 April 2005 Jam 14.00 WIB
a m b a r
1 9 Gambar 16. Penyebaran Polutan CO Saat Sumber CO Awal Besar Gambar 17 di bawah ini adalah pola penyebaran CO hasil keluaran model dengan data masukan tanggal 10 dan 11 April 2005 tepatnya pukul 01.00 dan 24.00 WIB dengan status saat kecepatan angin rendah dengan arah angin 780 dan 51.90 dengan kecepatan angin 0.11 dan 0.26 meter per detik. Kontur tersebut memperlihatkan bahwa penyebaran polutan mengarah ke sisi kiri kanan jalan karena pada umumnya hanya sebagian kecil CO yang didistribusikan.
Tanggal 10 April 2005 Jam 01.00 WIB
Tanggal 11 April 2005 Jam 24.00 WIB
Gambar 17. Penyebaran Polutan CO Saat Kecepatan Angin Rendah
Formatted: Swedish (Sweden)
T Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm
ingkat kesalahan yang teramati dari ketidak-cocokan antara hasil pengukuran dan hasil simulasi dapat disebabkan karena beberapa faktor antara lain :
•
Asumsi-asumsi yang digunakan berupa ketebalan lapisan percampuran,
Formatted: Bullets and Numbering
koefisien difusi, kecepatan angin dan arah angin yang invarian terhadap waktu. Pada kondisi nyata, kecepatan angin dan arah angin akan berubah terhadap
Formatted: Finnish
waktu dan lokasi, bergantung pada kekasaran profil permukaan dan adanya penghalang berupa gedung, pohon, dan struktur tinggi lainnya.
•
Asumsi lain adalah bahwa data pengukuran volume kendaraan yang dilakukan selama 10 menit dijadikan patokan dalam perhitungan volume kendaraan dalam 1 jam (60 menit).
•
Ketidak-lengkapan data yang untuk menentukan koefisien difusi berupa data temperatur pada beberapa ketinggian, penyinaran radiasi langsung dan pantul matahari, serta fluktuasi arah angin, dan masih sangat terbatasnya titik pengamatan yang ada sehingga hasil simulasi tidak dapat merepresentasikan hasil pengukuran sebenarnya. Sebagai contoh, hasil simulasi tidak dapat dijadikan acuan ketika angin bergerak menjauh dari titik pengamatan. Disebabkan karena asumsi bahwa diluar daerah pengamatan tidak terdapat sumber pencemar, maka hasil simulasi pada kasus ini akan menunjukkan angka yang relatif jauh lebih kecil daripada hasil pengamatan.
Formatted: Tab stops: Not at 7,62 cm