PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BABAKANSARI PLERED KABUPATEN PURWAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 USMAN SYARIP HIDAYAT 10210198
[email protected] PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang keterampilan menulis paragraf induktif siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan untuk membuktikan apakah ada perbedaan ynag signifikan tentang kemampuan siswa dalam keterampilan menulis sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakn pendekatan kontekstual. Metode penelitian adalah metode eksperimen semu. Pelaksanaan metode ini didukung oleh desain eksperimen yang relevan dalam menata sampel, treatment, dan observasi, yaitu pretes dan postes group design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Babakansari Plered Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 60 orang. Sampel yang digunakan sebanyak 40 orang. Instrument yang digunakan ialah instrument tes keterampilan menulis paragraf induktif yang diberikan kepada sampel untuk memperoleh data pretes (sebelum menggunakan pendekatan kontekstual) dan data postes (sesudah menggunakan pendekatan kontekstual). Jumlah nilai prestes sebesar 229 dengan nilai rata-rata 5,7. Dengan demikian hipotesis pertama diterima, yaitu kemampuan menulis siswa sebelum menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik. Jumlah nilai postes sebesar 257 dengan nilai rata-rata 6,4. Dengan demikian hipotesis kedua diterima, yaitu kemampuan siswa dalam menulis paragraf induktif sesudah menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik. Analisis data menggunakan teknik “t” tes, yakni teknik analisis statistik untuk mengetahui mean perbedaan pretes dan postes. Melalui penghitungan diperoleh nilai t hitung (to) sebesar 11,47. Dengan menggunkan df (degree of freedom) atau db (derajat kebebasan) sebesar 40 dan taraf signifikansi 1% dan 5% diketahui nilai t htabel (tt) sebesar 2,02 dan 2,70. Karena itu nilai to lebih besar daripada tt maka hipotesis diterima, yaitu ada perbedaan yang signifkan kemampuan siswa kelas V SD Negeri Babakansari Plered Purwakarta dalam menulis paragraf induktif sebelum dan sesudah mengikuti mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan menulis paragraf induktif siswa sebelum menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik dengan rata-rata 5,7. Kedua, kemampuan berbicara siswa sesudah menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik dengna rata-rata 6,4. Ketiga, ada perbedaan yang signifikan kemampuan menulis paragraf induktif siswa sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kata Kunci: pembelajaran, menulis, paragraf induktif, pendekatan kontekstual
PENDAHULUAN Menurut Tarigan (1983:1) Dalam pengajaran bahasa dikenal adanya empat keterampilan berbahasa yang perlu dicapai siswa, yaitu keterampilan mendengarkan, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berhubungan, tidak boleh dipisah-pisahkan dan harus dikuasai apabila kita ingin benar-benar menguasai bahasa itu sendiri, karena setiap keterampilan erat sekali berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin terampil seseorang berbahasa semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya
(Tarigan 1983:1). Keterampilan berbicara dan keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif, artinya siswa diharapkan mempunyai keterampilan dan kemampuan mengungkapkan gagasan menggunakan bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Menulis merupakan faktor yang sangat penting bagi kehidupan kita. Melalui menulis, kita dapat mengungkapkan ide, mengekspresikan pikiran, pengetahuan, perasaan, ilmu dan pengalamanpengalaman hidup kita ke dalam bahasa tulis. Bentuk pengungkapan tersebut dapat kita wujudkan dalam bentuk puisi, artikel, sketsa, cerpen, maupun karangan bentuk lain. Menulis merupakan suatu
keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis ini tidak datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur. Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Karena berbicara jeung menulis menpunyai banyak kesamaan umum maka sejumlah ahli memasukan kedua keterampilan berbahasa ini kedalam retorik. Mereka memberi batasan retorik, sebagai seni penyusunan atau pengubahan (kata-kata dan kalimat) yang tepat guna jeung bertanggung jawab baik dalam tuturan maupun dalam tulisan. Retorik merupakan penggunaan bahasa secara tepat guna untuk mengkomunikasikan perasaan yang sejati jeung gagasan-gagasan yang sehat serta masuk akal. (Loban [et all] 1969 : 321. Kebanyakan siswa beranggapan bahwa selama ini proses belajar mengajar yang diterapkan oleh guru di kelas masih kurang memuaskan. Hal ini disebabkan karena metode maupun media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang tepat dan kurang bervariasi. Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru hanya menjelaskan materi, kemudian memberi tugas, setelah itu tidak ada evaluasinya, sehingga siswa tidak mengetahui sampai sejauh mana keberhasilannya dalam belajar. Dari latar belakang tersebut, ditawarkan sebuah pembelajaran kontekstual yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis paragraf induktif siswa. Alasannya yaitu metode pembelajaran ini menekankan pada proses belajar induktif (berdasarkan fakta nyata), yang materi pembelajarannya secara langsung dialami melalui kegiatan pembelajaran (eksperimental learning), dengan mengalami materi belajar secara langsung, diharapkan siswa dapat lebih membangun makna atau kesan dalam memori atau ingatannya. Metode pembelajaran ini berupaya memperkaya wawasan atau eksplorasi pengetahuan siswa terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya mengenai penulisan paragraf induktif. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul, ”Pembelajaran Menulis Paragraf Induktif Dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Babakan Sari Plered Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 20112012”
Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimanakah kemampuan menulis siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakart mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif tanpa menggunakan pendekatan kontekstual. 2) Bagaimanakah kemampuan menulis siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual? 3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan teknik pendekatan kontekstual? Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan tujuan penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui gambaran tentang kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, sebelum mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual. 2) Mengetahui gambaran tentang kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual, 3) Membuktikan apakah ada perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
Manfaat Penelitian 1)
2)
3)
4)
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagi Siswa Penelitian dapat memberikan pengalaman baru bagi para siswa dalam brlajar menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Melalui penelitian ini, diharapkan para siswa akan lebih termotivasi dalam mempelajari pembelajaran menulis paragraf induktif dengan baik. Bagi Guru Hasil penelitian dapat memberikan informasi kepada para guru tentang pengaruh pendekatan kontekstual terhadap kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SD. Bagi Penulis Hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah keilmuan penulis tentang pembelajaran menulis paragraf induktif di SD. Selain itu, dapat memperkaya teori dan hasil kajian ilmiah yang relevan dengan masalah penelitian. Bagi Lembaga (Sekolah) Hasil penelitian ini dapat memberi manfaat bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan untuk membantu meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran Bahasa Indonesia, khusunya pembelajaran menulis paragraf induktif. Selain itu, hasil penelitin ini akan mendorong sekolah untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran lebih baik lagi.
Anggapan Dasar Penelitian ini berangkat dari anggapan dasar yang berikut ini: 1) Pembelajaran menulis paragraf induktif dianggap sangat penting. Alasannya, menulis merupakan manifestasi dari segmentasi pikiran yang diwujudkan dalam bentuk tulisan. 2) Keterampilan menulis paragraf induktif merupakan salah satu kompetensi dasar yang terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang harus dimahirkan kepada peserta didik secara bertahap dengan berbagai indikatornya. 3) Kemampuan menulis paragraf iduktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta masih belum memuaskan dan perlu ditingkatkan. Diperlukan pemilihan dan penggunaan metode jeung pendekatan atau teknik pembelajaran menulis paragraf induktif dengan pendekatan kontekstual siswa dapat meningkat dengan lebih baik lagi.
4) Penggunaan pendekatan kontekstual dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis paragraf induktif. Hipotesis Penelitian Berdasarkan anggapan dasar dan rumusan masalah di atas, hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah berikut ini: 1) Kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta sebelum mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik. 2) Kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik. 3) Terdapat perbedaan yang signifikan tentang kemampuan menulis paragraf induktif siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta sebelum mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Kajian Teori dan Metode Penelitian Paragraf Induktif adalah Paragraf yang dimulai dengan menyebutkan hal-hal secara khusus untuk menuju kepada kesimpulan umum atau paragraf yang kalimat topiknya terletak diakhir paragraf. Pendekatan kontekstual adalah pembelajaran yang mengait ngaitkan materi pelajaran dengan kehidupan secara nyata. Berikut ini definisi operasional yang dimaksud. 1) Metode pembelajaran merupakan rancangan pengajaran yang menggambarkan beberapa proses bertujuan dan situasi lengkungan yang dihasilkan dengan mengerahkan siswa berinteraksi dalam setiap arah perubahan perilaku mereka. 2) Keterampilan menulis paragraf induktif adalah kemampuan menulis paragraf dari suatu hal yang khusus kedalam paragraf atau hal yang umum kedalam paragraf untuk mengekspresikan, menyatakan, manyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan baik dalam situasi resmi maupun dalam situasi tidak resmi.
3) Pendekatan kontekstual ialah teknik Pembelajaran mengaitkan hal- hal yang ada pada pikiran dengan siswa dengan kenyataan yang ada. Metode dan Teknik Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek teknik diskusi terhadap kemampuan menulis paragraf induktip siswa dengan cara memanipulasi kondisi pada satu kelompok eksperimen. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan jenis kuasi eksperimen atau eksperimen semu. Dalam penelitian eksperimen diperlukan desain penelitian eksperimental yang berguna untuk menata sampel, perlakuan, ukuran observasi, dan kontrol. Desain penelitian kuasi eksperimen yang digunakan adalah Desai Satu Kelompok Pretes dan Pascates atau One Group Pretest-posttest Design (Sugiono,2007:110). Didalam desain ini, tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Observasi yang dilakukan sebelum eksperimen (O1) disebut pretes dan observasi sesudah eksperimen (O2) disebut postes. berikut.
Skema desain tersebut tampak pada gambar
Pretes (T1)
Treatment (Perlakuan)
Postes (T2)
O1
X
O2
Teknik dalam penelitian ini dikategorikan ke dalam dua jenis, yaitu teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data. Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik tes. Tes tersebut meliputi tes awal (pretes) dan tes akhir (postes). Tes tersebut berupa tes keterampilan menulis paragraf induktif. Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes keterampilan menulis paragraf induktif sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual. HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian diperoleh dari menulis siswa kelas V SDN Babakansari Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta melalui pembelajaran dan menggunakan instrumen tes keterampilan menulis. Data yang diperoleh dari 40 orang siswa tersebut dinilai sehingga menjadi skor dan nilai keterampilan menulis sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual.
Berikut ini deskripsi data pretes dan postes yang menggambarkan kemampuan siswa dalam menulis paragraf induktif sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran keterampilan menulis dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Data Pretes Data pretes yang disajikan berikut ini berupa skor dan nilai keterampilan menulis 40 orang siswa. Penskoran keterampilan menulis menggunakan pedoman penilaian keterampilan menulis yang berisi lima aspek penilaian. Setiap aspek penilaian memiliki skala nilai 1 sampai 5 dengan bobot untuk lima aspek penilaian tersebut secara berturut-turut ialah 1, 3, 2, 2, dan 2. Skala nilai melambangkan makna atau arti setiap aspek penilaian kualitatif, yaitu : nilai 5 berarti sangat bagus, nilai 4 berarti bagus, nilai 3 berarti cukup bagus, nilai 2 berarti kurang bagus, dan nilai 1 berarti tidak bagus/jelek. Dengan demikian, skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa ialah 50 dan skor terendah ialah 10. Data Postes Sebagaimana cara penskoran yang dilakukan terhadap data pretes, penskoran data postes dilakukan pula dengan menggunakan Pedoman Penilaian Keterampilan menulis yang berisi lima aspek penilaian. Setiap aspek penilaian memiliki skala nilai 1 sampai 5 dengan bobot untuk lima aspek penilaian tersebut secara berturut-turut ialah 1, 3, 2, 2, dan 2. Dengan demikian, skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa ialah 50 dan skor terendah ialah 10. Berikut ini data berupa skor postes. PEMBAHASAN Perolehan skor setiap siswa pada pretes dan postes tersebut, selanjutnya diubah menjadi nilai berstandar 1-10. Hal ini dilakukan untuk memudahkan penulis mengolah data untuk pengujian hipotesis. Pengubahan skor menjadi nilai berstandar 1-10 dilakukan dengan menggunakan rumus berikut. Berdasarkan tabel 3 di atas, siswa yang menguasai keterampilan menulis paragraf induktif sebelum menggunakan pendekatan kontekstual sebanyak 22 orang, sedangkan yang tidak menguasai sebanyak 18 orang. Distribusi nilai yang diperoleh adalah dua orang memperoleh nilai 9; dua orang memperoleh nilai 8; duabelas orang memperoleh nilai 7; enam orang memperoleh nilai 6; delapan delapan orang memperoleh nilai 5; tujuh orang memperoleh nilai 4, dua orang memperoleh nilai 3; dan satu orang memperoleh nilai 2. Nilai rata-rata
yang diperoleh sebesar 5,7. Dengan demikian, ada 55 % yang menguasai keterampilan menulis paragraf induktif dan 45 % yang tidak menguasai keterampilan menulis paragraf induktif dengan baik. Hal ini belum mencapai batas keberhasilan klasikal yang telah ditetapkan sebesar 75 %. Sementara itu, siswa yang menguasai keterampilan menulis paragraf induktif setelah menggunakan pendekatan kontekstuual sebanyak 30 orang, sedangkan yang tidak menguasai sebanyak 10 orang. Distribusi nilai yang diperoleh adalah dua orang memperoleh nilai 10; dua orang memperoleh nilai 9; tiga orang memperoleh nilai 8; tigabelas orang memperoleh nilai 7; sepuluh orang memperoleh nilai 6; enam orang memperoleh nilai 5; tiga orang memperoleh nilai 4; dan satu orang memperoleh nilai 2. Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 6,4. Dengan demikian, ada 75 % yang mampu menguasai keterampilan paragraf induktif dan 25 % yang tidak menguasai keterampilan menulis paragraf induktif dengan baik. Dengan demikian, hasil postes telah mencapai batas keberhasilan klasikal yang telah ditetapkan sebesar 75 %. Berdasarkan distribusi nilai, frekuensi nilai, nilai rata-rata, dan persentase keberhasilan sebagaimana diuraikan di atas, menunjukkan adanya perbedaan nilai dan kemampuan subjek penelitian dalam keterampilan menulis paragraf induktif. Secara umum, keterampilan paragraf induktif siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan mengunakan pendekatan kontekstual lebih baik daripada sebelum menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual cukup efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf induktif. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan pengolahan data yang telah diuraikan pada bab 4 di muka, dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut. 1) Kemampuan menulis siswa kelas V SDN Babakansari Plered Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 sebelum mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual kurang baik dengan nilai rata-rata 5,0 diterima karena terbukti kebenarannya. 2) Kemampuan menulis siswa kelas V SDN Babakansari Plered Purwakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 setelah mengikuti pembelajaran menulis paragraf induktif dengan menggunakan pendekatan kontekstual cukup baik dengan nilai rata-rata 6,0 diterima karena terbukti kebenarannya.
3) Secara umum, keterampilan paragraf induktif
siswa sesudah mengikuti pembelajaran dengan mengunakan pendekatan kontekstual lebih baik daripada sebelum menggunakan pendekatan kontekstual. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kontekstual cukup efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan menulis paragraf induktif.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1993) Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Halaman 16. Prof. DR. Henry Guntur Tarigan, (1994) Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa. Halaman 12. Dr. Djago Tarigan. (2008) Membina Keterampilan Menulis Paragraf dan Pengembangannya. Bandung: Percetakan Angkasa. Halaman 26.