KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
USAHA AYAM BAKAR UNTUK MELENGKAPI TUGAS INDIVIDU
NAMA :
YUSTINA RIA
NIM
10.01.2672
:
KELAS :
D3TI – 1A
PROGRAM STUDI D3TI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011
ABSTRAK
Salah satu peluang bisnis yang menjanjikan keuntungan besar adalah usaha ayam bakar. Karena menyangkut urusan perut, usaha kuliner ini dianggap sebagai bisnis yang tidak pernah sepi konsumen. Didukung dengan gaya hidup masyarakat yang gemar berburu makanan unik dan wisata kuliner, membuat usaha ayam bakar ini semakin maju pesat. Target bisnis ayam bakar mencakup semua kalangan masyarakat. Dalam memulai dan menjalankan usaha ini ada beberapa kiat-kiat yang dapat dilakukan. Motivasi dan inovasi sangat dibutuhkan dalam mengembangkan usaha. Sehingga selalu berusaha mempertahankan usaha tersebut dalam keadaan apapun serta mengembangkannya menjadi lebih besar.
PEMBAHASAN
Tak bisa dipungkiri bila tingginya kebutuhan masyarakat akan produk pangan, memberikan peluang bisnis yang tersendiri bagi para pelaku bisnis di bidang makanan. Terbukti, tidak sedikit pengusaha yang membangun bisnis makanan kini berhasil meraih kesuksesannya hingga membuka cabang di berbagai daerah dan mendapatkan omset milyaran rupiah setiap bulannya. Seiring dengan perkembangan waktu, minat masyarakat untuk menikmati berbagai menu makanan di luar rumah menunjukan peningkatan yang sangat positif. Hal inilah yang membuat peluang bisnis makanan tak pernah sepi konsumen dan mampu bertahan di tengah persaingan yang kian tinggi. Melihat prospek bisnis makanan yang cukup bagus, tidak heran bila saat ini banyak orang mulai menginvestasikan modal yang dimilikinya untuk menjalankan berbagai peluang bisnis di bidang makanan. Salah satu peluang bisnis makanan yang menjanjikan keuntungan besar diantaranya usaha ayam bakar. Kebiasaan masyarakat yang gemar mengkonsumsi daging ayam, membuat peluang usaha ayam bakar banyak dicari para konsumen. Namun, kebanyakan orang lebih memilih membeli daripada membuat sendiri makanan ini. Alasannya, tidak ingin repot maupun karena tidak memiliki alat pemanggang. Kondisi ini memberikan peluang bagi yang ingin membuka usaha ayam bakar. Bahkan karena peminatnya cukup banyak, saat ini ayam bakar sering dijadikan sebagai menu andalan di berbagai tempat makan, seperti di warung-warung lesehan ataupun di beberapa restoran besar. Target pasar bisnis ayam bakar mencakup semua kalangan masyarakat, dari mulai kalangan menengah ke atas sampai masyarakat menengah ke bawah. Bahkan penggemarnya juga sangat banyak, dari anak muda hingga orang tua. Ayam bakar terdiri atas beberapa jenis. Antara lain ayam bakar mentega, ayam bakar rica-rica, ayam bakar taliwang, dan ayam bakar paniki. Salah satu yang terkenal dan banyak dijual di pinggir jalan menggunakan gerobak adalah ayam bakar. Agar memiliki keunggulan, pastikan ayam bakar yang dijual memiliki ciri khas, terutama bumbu dan sambalnya. Ada beberapa tips yang harus diperhatikan dalam memulai usaha ayam bakar : Lokasi Usaha Lokasi usaha ayam bakar harus mudah terlihat dan banyak dilewati kendaraan bermotor dan memiliki tempat parkir yang memadai. Misalnya di pinggir jalan besar dan banyak pedagang makanan lain. Pastikan belum ada yang berdagang ayam bakar di sekitar lokasi yang akan ditempati. Biasanya ada aturan tidak tertulis antar pedagang untuk tidak berdagang di lokasi yang
berdekatan. Hal ini untuk mencegah terjadinya persaingan yang tidak sehat karena berebut konsumen. Perlengkapan Usaha dan Karyawan Perlengkapan usaha yang dibutuhkan untuk berdagang ayam bakar antara lain gerobak atau etalase, alat pemanggang, dan panci. Peralatan makan, meja dan kursi dapat disediakan, meskipun biasanya orang membeli ayam bakar untuk dinikmati di rumah. Satu orang tenaga kerja cukup untuk menjalankan usaha ini. Namun, pada saat ramai seperti akhir pekan jumlah pekerja harus ditambah. Usaha ayam bakar yang mulai berkembang dapat mempekerjakan 2-3 orang karyawan. Promosi Promosi usaha ini antara lain melalui "ciri khas" yang selalu dihadirkan penjual ayam bakar, yaitu ayam yang digantung di etalase atau gerobak. Ciri khas ini dapat langsung memberi informasi kepada orang yang lewat di sekitar tempat usaha mengenai jenis makanan yang dijual. Spanduk juga berguna sebagai sarana promosi. Tidak kalah penting, aroma asap yang muncul saat ayam dibakar dapat menjadi pendorong orang untuk membeli. Penetapan Harga Harga jual satu ekor ayam bakar sekitar Rp 30.000. Setengah ekor ayam bakar dapat dijual Rp15.000. Sementara, per potong ayam bakar (satu ekor dipotong menjadi empat) dapat dijual Rp 7.500 - Rp 9.000. Harga sedapat mungkin dapat dijangkau oleh pembeli terutama pelanggan tetap. Jika harga beli ayam naik, maka tidaklah selalu sejajar dengan harga jual ayam bakar, kita harus mampu mengatur ukuran ayam bakar, sehingga pelanggan tidak merasa dirugikan oleh harga, hitunglah harga jual yang pas yang diterima oleh pelanggan/pembeli.
Untuk menjalankan usaha ini terdapat beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan, di antaranya : 1.
Gunakan merek khusus, unik, singkat, dan mudah diingat
Sejak hari pertama usaha dijalankan sebaiknya sudah ada spanduk atau papan nama berisi nama usaha dan jenis ayam bakar yang dijual. Gunakan nama yang unik dan singkat agar mudah diingat. Misalnya 'Ayam Bakar Cobek" atau "Ayam Bakar Maknyuz", dan nama dagang lainnya yang mudah diingat dan menjadi ciri khas produk ayam bakar yang kita buat/sajikan . 2.
Gunakan penerangan yang memadai
Ayam bakar biasa dijual mulai sore hari hingga tengah malam. Pada malam hari penerangan sangat berperan agar tempat usaha kita terlihat mencolok. Lampu yang cukup terang
ditambah papan nama yang mengkapi lampu (dapat juga menggunakan lampu berwarna-warni) menjadi daya tarik tersendiri. 3.
Buat bumbu dan sambal seenak mungkin
Bagi usaha ayam bakar yang baru dijalankan, rasa menjadi faktor utama keberhasilan dari sisi produk. Buatlah bumbu ungkep (bumbu yang diberikan pada ayam sebelum dibakar) dan sambal seenak mungkin bumbu dan sambal menjadi pembeda antara ayam bakar dan menjadi keunggulan makanan ini. 4.
Citra ayam bakar sebersih mungkin
Walaupun produk ayam bakar nampaknya hitam, namun aspek kebersihan tampilan penggunaan alat, bungkus/kemasan, dan tampilan haruslah menunjukkan bahwa pengelola usaha ayam bakar mengutamakan pada kebersihan. Perilaku dan sikap peduli kepada kebersihan produk ayam bakar dan lingkungan usahanya akan menjadi nilai tambah dan pembeda dengan produk ayam bakar lainnya, sehingga hal ini dapat menjadi keunggulan makanan ini.
“ Peluang akan tampak sangat jelas bahwa itu adalah peluang justru ketika peluang itu sudah hilang, jangan pernah menunggunya, tapi jemput dan kejarlah peluang! ”
REFERENSI 1. www. bataviase.co.id 2. www.kabarinews.com 3. www.sentrakukm.com