1
• Urutan Kerja
2
• Alat-alat dan Bahan
3
• Manajemen Proyek
Pekerjaan galian basement
Pekerjaan turap sheet pile
Pekerjaan pondasi spun pile
LATAR BELAKANG PROYEK Lahan/area yang luas semakin jarang ditemukan di kota Jakarta, namun kebutuhan hunian, tempat usaha dan penginapan masih tinggi. Maka PT. Titanium Property membuat Apartemen Titanium Square guna menyediakan hunian dan tempat usaha bagi masyarakat maupun perusahaan-perusahaan negeri/swasta yang ingin menyewa/memiliki tempat usaha dan hunian dikawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. MAKSUD DAN TUJUAN PROYEK Memberikan sarana dan prasaranan kepada masyarakat untuk kebutuhan hunian di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Memberikan sarana dan prasarana kepada perusahaan-perusahaan yang ingin membuka kantornya di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Merangsang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya terutama wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur sebagai daerah bisnis yang berkembang. Memperbaiki dan menyempurnakan penggunaan lahan agar menjadi optimal dan selaras dengan pengembangan lingkungannya.
Data Umum Proyek
Data Umum Proyek
Data Administrasi Proyek
Data Pelanggan dan Konsultan Owner : PT. Titanium Property Design Architect : PT. Matahari Grha Istana Quanlity Surveyor : PT. Korra Antarbuana Structural Consultant : PT. Artefak Arkindo
Data Pelanggan dan Konsultan Owner : PT. Titanium Property Design Architect : PT. Matahari Grha Istana Quanlity Surveyor : PT. Korra Antarbuana Structural Consultant : PT. Artefak Arkindo
Nilai Proyek Jenis Kontrak Cara Pembayaran Uang Muka Masa Proyek Masa Konstruksi
: Rp. 153.900.000.000,00 : Lump Sum Fixed Price : Monthly Progress : Rp. 7.695.000.000,00 : 480 Hari Kalender : 480 Hari Kalender
Dalam pembangunan proyek Apartemen Titanium Square, kontrak kerja yang digunakan antara owner PT. Titanium Property dan Kontraktor Pelaksana PT. Adhimix Precast Indonesia, yaitu Kontrak Lump Sump Fixed-Price (Lump Sump Contract).
Kontrak lump sump fixed-price yaitu kontraktor menawarkan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan biaya tetap meskipun terjadi perubahan volume pekerjaan dan semua resiko yang terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan ditanggung oleh kontraktor.
METODE GALIAN
Metode open cut yaitu melakukan penggalian dari permukaan tanah hingga ke dasar galian dengan sudut lereng galian tertentu (slope angel). Penggalian basement dilakukan dengan menggunakan alat excavator dan dibantu dengan theodolite agar kedalaman sesuai rencana. Pada tahapan penggaliannya lahan proyek dibagi menjadi zone 1 – zone 5 dan proses galian dilakukan secara berurutan dari zone 1 – zone 5.
Dimensi Spun Pile
Alat HSPD
Pada proyek Pembangunan Apartemen Titanium Square bekisting dibuat dari pasangan batako untuk konstruksi yang akan dikerjakan < 2 m tingginya sedangkan untuk > 2 m memakai kayu.
Gaya-gaya yang Bekerja Pada Turap Tekanan tanah lateral berupa tekanan aktif dan tekanan pasif Tekananh tanah lateral akibat beban permukaan (surcharge) Tekanan hidrostatis (jika muka air tanah lebih tinggi dari elevasi tanah)
1. Menentukan panjang total busur dengan rumus L.Cu.R, dengan :
2.
3. 4. 5.
L.Cu.R = 14,52 33,61 10,15 = 4970,83 Massa longsoran dibagi menjadi 3 segmen Massa longsoran dibagi menjadi 3 segmen Luas segmen 1 adalah luas 1A + 1B = 10,15 + 1,34 = 11,49 m2 Berat segmen 1 adalah W1 = 1A.+ 1B.= 121,75 + 16,12 = 137,87 kN/m Jarak titik berat ke pusat gelincir = b1 Momen gelincir W1.b1 = 137,87 . 9,2 = 1269,02 Momen tahanan segmen 1 adalah = W1 .Cos θ.Tan .R
Tabel Total Perhitungan Daerah Gelincir 1
No Seg
Luas γ Seg (1) (2)
Berat Seg (1) (2)
1A
10,15
12
121,75
1B
1,34
12
16,12
2A
6,17
12
74,01
3A
3,06
12
36,72
3B
3,06
12
36,72
JUMLAH
Wi.cosθ.tan .R (3) (5) (6) R
Berat/ Seg (3)
b1 (4)
W1.b1 (3) (4)
θ
cos θ (5)
137,87
9,20
1269,02
59
0,52
0
0
0
74,01
10,93
809,13
45
0,71
0
0
0
73,43
10,68
784,11
13
0,97
0
0
0
285,32
30,81
2862,27
117
2,20
tan (6)
0
1. Menentukan panjang total busur dengan rumus L.Cu.R, dengan :
2.
3. 4. 5.
L.Cu.R = 15,54 33,64 11 = 5751,66 Massa longsoran dibagi menjadi 3 segmen Massa longsoran dibagi menjadi 3 segmen Luas segmen 1 adalah luas 1A + 1B = 13,36 + 2,51 = 15,87 m2 Berat segmen 1 adalah W1 = 1A.+ 1B.= 160,29 + 30,10 = 190,38 kN/m Jarak titik berat ke pusat gelincir = b1 Momen gelincir W1.b1 = . = 190,38 . 9,37 = 1783,89 Momen tahanan segmen 1 adalah = W1 .Cos θ.Tan .R
Tabel Total Perhitungan Daerah Gelincir 2
No Seg
Luas γ Seg (1) (2)
Berat Seg (1) (2)
1A
13,36
12
160,29
1B
2,51
12
30,10
2A
8,03
12
96,33
3A
2,18
12
26,14
3B
2,18
12
26,14
JUMLAH
Wi.cosθ.tan .R (3) (5) (6) R
Berat/ Seg (3)
b1 (4)
W1.b1 (3) (4)
θ
cos θ (5)
190,38
9,37
1783,89
54
0,59
0
0
0
96,33
11,16
1074,81
41
0,76
0
0
0
52,28
11,18
584,46
8
0,97
0
0
0
338,99
31,71
3443,16
103
2,32
tan (6)
0
1. Menentukan panjang total busur dengan rumus L.Cu.R, dengan :
2.
3. 4. 5.
L.Cu.R = 19,47 33,61 12 = 7850,78 Massa longsoran dibagi menjadi 3 segmen Massa longsoran dibagi menjadi 3 segmen Luas segmen 1 adalah luas 1A + 1B = 10,60 + 2,31 = 12,81 m2 Berat segmen 1 adalah W1 = 1A.+ 1B.= 127,82 + 27,61 = 154,82 kN/m Jarak titik berat ke pusat gelincir = b1 Momen gelincir W1.b1 = 154,82 . 10,67 = 1652,32 Momen tahanan segmen 1 adalah = W1 .Cos θ.Tan .R
Tabel Total Perhitungan Daerah Gelincir 3
No Seg
Luas γ Seg (1) (2)
Berat Seg (1) (2)
1A
10,60
12
127,21
1B
2,30
12
27,61
2A
6,13
12
73,59
3A
7,70
12
92,44
3B
7,70
12
92,40
JUMLAH
tan (6)
Wi.cosθ.tan .R (3) (5) (6) R
0
0
0
0,71
0
0
0
6
0,99
0
0
0
103
2,23
Berat/ Seg (3)
b1 (4)
W1.b1 (3) (4)
θ
cos θ (5)
154,82
10,67
1652,32
58
0,53
73,59
12,32
906,87
45
184,84
12,41
2293,42
413,25
35,40
4852,61
0
Untuk mencari D menggunakan rumus persamaan kuadrat :
Untuk keperluan praktis dan keamanan : D = 3,5 . 1,3 = 4,55 m 5 m (D dinaikkan 30 %) 10. Mencari z :