UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam
Oleh : ROIFAH NIM : 093111199
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
i
PERNYATAAN KEASLIAN Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
: Roifah
NIM
: 093111199
Jurusan / Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian / karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, …………………… Saya yang menyatakan
ROIFAH NIM. 093111199
ii
KEMENTERIAN AGAMA R.I. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS TARBIYAH Jl. Prof. Dr. Hamka KM 1 Ngaliyan Telp. (024)7601291 Semarang 50185
PENGESAHAN Naskah skripsi dengan : Judul : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI Materi Pokok Kepribadian Nabi SAW dengan Strategi Information Search (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang, Tahun Ajaran 2010/2011) Nama : Roifah NIM : 093111199 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Program Studi : Pendidikan Agama Islam Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Semarang,
Juni 2011
DEWAN PENGUJI Ketua,
Sekretaris,
Drs. H. Mat Sholikhin, M.Ag NIP. 19600524 199203 1 001
Dra. Miswari, M.Ag NIP. 15027433 700000 2 000
Penguji I,
Penguji II,
Drs. H. Mustaqim, M.Pd NIP. 19590424 198303 1 005
Dra. Muntholi’ah, M.Pd NIP. 19670319 199303 2 001 Pembimbing
iii
Semarang, 6 Juni 2011 NOTA PEMBIMBING
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Semarang Assalamu’alaikum Wr. Wb. Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi naskah skripsi dengan : Judul
: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI Materi Pokok Kepribadian Nabi SAW dengan Strategi Information Search (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang, Tahun Ajaran 2010/2011)
Nama
: Roifah
NIM
: 093111199
Jurusan
: Pendidikan Agama Islam
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Drs. Wahyudi, M.Pd
iv
ABSTRAK Judul
Penulis NIM
: Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran SKI Materi Pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW dengan Strategi Information Search : Roifah : 09311199
Skripsi ini membahas tentang Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada mata pelajaran SKI dengan menggunakan Strategi Information Search. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana penerapan Strategi Information Search mata pelajaran SKI Kelas IV Materi Kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun Magelang Tahun 2010?, (2) Apakah penerapan Strategi Information Search dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran SKI Kelas IV Materi Kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun Magelang pada tahun 2010? Penelitian ini adalah termasuk penelitian Tindakan Kelas (Action Research) untuk memecahkan masalah yang terjadi serta mencari kebenaran secara praktis. Pada tahun ajaran 2008/2009 kelas IV MI Kalibening pada mata pelajaran SKI menunjukkan rata-rata yang masih rendah. Semangat belajar peserta didik juga menurun. Berdasarkan pada hal-hal tersebut maka perlu adanya profesionalitas guru untuk mendesain pembelajaran yang menyenangkan juga prestasi yang meningkat. Penelitian yang dilakukan dengan dua siklus ini ternyata bisa meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Dengan menggunakan Strategi Information Search, peserta didik aktif dalam pembelajaran. Pembelajaran dengan mencari informasi-informasi yang tersedia sesuai dengan pokok materi kepribadian Nabi Muhammad, menumbuhkan keanekaragaman pendapat, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang sangat berharga. Pembelajaran melalui strategi Information Search terdiri dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II. Pada tahap prasiklus rata-rata hasil belajar siswa 63,28 dengan ketuntasan belajar 61,90%. Pada siklus I rata-rata 65,29 dengan ketuntasan belajar 61,90% sedangkan pada siklus II mengalami kenaikan dengan nilai ratarata 74,25 dengan ketuntasan belajar 95,23%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran SKI khususnya materi pokok kepribadian Nabi SAW melalui strategi Information Search meningkat. Peningkatan ini dapat dilihat dari prosentasi kesiapan dan ketuntasan belajar siswa dalam pembelajaran pada tahap pra siklus, siklus I dan Siklus II. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pihak manapun utamanya para guru dan pihak madrasah.
v
PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan hidayah-Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang sangat sederhana. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini telah banyak menerima bantuan, bimbingan, dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat :
1.
Bapak Dr. Suja’I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan dengan baik selama masa penelitian.
2.
Bapak Drs. Wahyudi, M.Pd, pembimbing yang telah berkenan memberikan waktu, bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
3.
Suamiku tercinta Ayub Rubiyono, ananda Yusuf Wildan Fadhila dan Muhammad Kevin Baihaqi yang telah mencurahkan kasih sayang dan dukungannya serta do’a sehingga peneliti dapat menyelesaikan studi ini.
4.
Bapak Edi Martani, S.Pd.I selaku Kepala MI Kalibening
5.
Bapak / Ibu Guru MI Kalibening
6.
Teman-teman kelas J yang selalu memberikan dorongan.
7.
Teman-teman yang telah membantu baik materiil maupun dorongan.
Peneliti menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan baik penggunaan bahasa maupun yang lainnya. Oleh karena itu peneliti mengharapkan kepada para pembaca untuk berkenan memberikan kritik dan sarana yang bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini.
vi
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan para pembaca umumnya. Amin.
Magelang, …………..2011 Peneliti
ROIFAH NIM. 093111199
vii
MOTTO
ان الذيه امنىا وعلىاالصا لحا ت لهم اجر غير ممنىن “ Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh mereka mendapat pahala yang tiada putus-putusnya". (Q.S. Fushshilat : 8)1
1
Al Qur’an dan terjemahannya
viii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .................................................................................... i PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii PENGESAHAN ........................................................................................... iii NOTA PEMBIMBING ................................................................................ iv ABSTRAK ................................................................................................... v PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi MOTTO ........................................................................................................ viii DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..................................................................... 1 B. Penegasan Istilah .................................................................. 3 C. Rumusan Masalah ................................................................ 4 D. Tujuan Penelitian ................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................... 5 F. Kajian Penelitian yang Relevan ........................................... 6
BAB II : LANDASAN TEORI A. Peningkatan Prestasi Belajar ................................................ 9 B. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................... 10 C. Metode Pembelajaran ........................................................... 21 D. Strategi Information Search ................................................. 24 E. Tinjauan Mata Pelajaran SKI ............................................... 26 F. Mengenal Kepribadian Nabi Muhammad SAW ................... 27
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................... 37 B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................. 40
ix
C. Pelaksana dan Kolaborato .................................................... 41 D. Rancangan Penelitian ........................................................... 42 E. Tehnik Pengumpulan Data ................................................... 49 F. Tehnik Analisis Data ............................................................ 50 G. Indikator Pencapaian ............................................................ 50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................ 51 B. Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan ........................... 61
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................... 73 B. Saran...................................................................................... 74 C. Penutup ................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA RPP LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka
mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk
mengemban
fungsi
tersebut
pemerintah
menyelenggarakan suatu system pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi menejemen pendidikan. pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia. Peningkatan efiensi menejemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengolahan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.1 Kurikulum
tingkat
satuan
pendidikan
dasar
dan
menengah
dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip antara lain yaitu berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. 1
Permendiknas No. 22 Tahun 2006
1
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan mejadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.2 Oleh karena itu dibutuhkan tenaga pendidik yang mampu mengembangkan prinsip-prinsip kurikulum. Selama ini pembelajaran di MI Kalibening Dukun Magelang masih berpusat pada guru. Pembelajaran dengan metode Konvesional masih diterapkan, peserta didik kurang obyektif dalam pembelajaran. Sehingga hasil belajarpun belum optimal. Pada mata pelajaran SKI di kelas IV semester 1 materi Kepribadian Nabi Muhammad SAW, siswa MI Kalibening Dukun magelang ditahun pelajaran 2008/2009 hasil pelajaran rata-rata 60. Hal ini menuntut profesionalitas seorang guru untuk mendesain suatu pembelajaran sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan hasil belajar dari proses pembelajaran. Perubahan diharapkan pada proses pembelajaran sehingga guru sebagai fasilitator dan siswa aktif belajar. Pelaksanaan proses pembelajaran SKI diharapkan menggunakan model pembelajaran yang variatif dan terorientasi konstruktivitas, yang salah satunya dengan Strategi Information Search (Pencarian Informasi). Informasi Search (Pencarian Informasi) yaitu pembelajaran secara berkelompok peserta didik mencari informasi (biasanya tercakup dalam pelajaran) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada mereka.
Strategi
ini
sangat
membantu
menghidupkan materi yang dianggap kering.
pembelajaran
untuk
lebih
3
Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, penulis berminat dan berkeinginan
meneliti
sejauh
mana
“UPAYA
MENINGKATKAN
PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK
KEPRIBADIAN
NABI
MUHAMMAD
SAW
DENGAN
2
Ibid Hisyam Zaeni dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta:Pustaka Insan Madani, tt), Cet.1, hlm, 48 3
2
STRATEGI INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011)”.
B. Penegasan Istilah Penegasan Istilah dalam konteks ini dimaksudkan untuk mencari kesamaan visi dan persepsi serta untuk menghindari distorsi pemahaman. Oleh sebab itu diperlukan beberapa penjelasan tentang istilah dan pembatasan-pembatasan penting yang ada dalam judul skripsi ini. Adapun pembelajaran istilah dari skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK
KEPRIBADIAN
NABI
MUHAMMAD
SAW
DENGAN
STRATEGI INFORMATION SEARCH (Studi Tindakan Kelas IV MI Kalibening, Dukun, Magelang Tahun Ajaran 2010/2011)” adalah : a. Upaya Upaya adalah usaha (Syarat) untuk menyampaikan suatu maksud ; akal ; ikhtiar : tiada padanya, tak ada akal (usaha, ikhtiar,) padanya. 4 b. Meningkatkan Meningkatkan adalah menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya).5 c. Presatasi Belajar Prestasi belajar dari bahasa Belanda “Prestatie” yang berarti hasil yang makskimal. Prestasi menurut WS Winkel berarti bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai.6 d. SKI SKI yang dimaksud adalah mata pelajaran PAI yang di ajarkan di Madrasah Ibtidaiyah dengan tujuan, ruang lingkup serta SK dan KD yang termuat dalam Standar Isi sesuai dengan Permenag no. 2 tahun 2008 e. Kepribadian Kepribadian adalah materi pembelajaran SKI dengan indikator yang dikembangkan dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) 4
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2006 Ibid 6 Winkel, W.S., Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta : Gramedia, 1986 5
3
yang termuat dalam Standar Isi sesuai dengan Permenag No. 2 tahun 2008, dengan merujuk pada tujuan dan lingkupnya. f. Strategi Information Search (Mencari Informasi) Strategi Information Search adalah pembelajaran dengan mencari informasi yang dilakukan peserta didik untuk menjawab pertanyaanpertanyaan yang diberikan kepadanya. 7 g. Siswa Kelas IV Adalah siswa belajar kelas (IV) empat yang berjumlah 21 siswa MI Kalibening Dukun Magelang 2010. h. MI Kalibening Dukun Magelang Adalah lembaga pendidikan Swasta yang bernaung dibawah Dikdasmen Desa Kalibening, Kecamatan Dukun, Magelang yang di jadikan objek penelitian oleh penulis.
C. Rumusan Masalah Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar mata pelajaran SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) materi kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening, Kalibening, Dukun, Magelang menggunakan Strategi Information Search, dengan rumusan masalah : 1. Bagaimana penerapan Strategi Information Search mata pelajaran SKI kelas IV materi kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun Magelang tahun 2010 ? 2. Apakah penerapan Strategi information Search dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran SKI kelas IV materi kepribadian Nabi Muhammad SAW, di MI Kalibening Dukun Magelang pada tahun 2010?
D. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan berbasis kelas yang akan dilaksanakan ini memiliki tujuan : 7
Hisyam Zaeni, et. al., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Ihsan Madani, tt), hlm. 49
4
1. Menerapkan Strategi information search pada mata pelajaran SKI kelas IV materi kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun Magelang 2. Meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran SKI Kelas IV materi kepribadian Nabi Muhammad SAW di MI Kalibening Dukun Magelang
E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang hendak dicapai penelitian ini adalah : 1.
Bagi peserta didik MI Kalibening Dukun Magelang a. Dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran b. Dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian hasil belajar siswa, karena tujuan dari pelaksanaan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah hasil belajar yang optimal.8
2.
Bagi guru MI Kalibening Dukun Magelang a. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang menjadi tangung jawabnya Hal ini disebabkan PTK diarahkan untuk meningkatakan kinerja guru, melalui proses pemecahan masalah yang dihadapi ketika guru melakukan proses belajar mengajar. b. Melalui perbaikan dan peningkatan kinerja, maka akan tumbuh kepuasan dan rasa percaya diri yang dapat dijadikan sebagai modal untuk secara terus menerus meningkatkan kemampuan dan kinerjanya. c. Keberhasilan PTK dapat berpengaruh terhadap guru lain. Mereka dapat mencoba hasil penelitian tindakan atau lebih dari itu mereka dapat mencoba ide-ide baru seperti yang dilakukan oleh guru pelaksana PTK d. Dapat mendorong guru untuk memiliki sikap profesional
8 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana, 2009), Cet.2, 35.
5
e. Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 3.
Bagi pihak MI Kalibening Dukun Magelang secara umum sebagai usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran SKI baik hasil belajar, maupun aktifivitas belajar
4.
Bagi peneliti Untuk mendapatkan bukti hasil pembelajaran mata pelajaran SKI materi kepribadian Nabi Muhammad SAW menggunakan metode information search.
F. Kajian penelitian yang relevan Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah bahan atau kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan dan kekurangannya, sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang terdahulu. Dan untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang membahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik dalam bentuk skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya, maka penulis akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang sudah ada. Peneliti berpendapat bahwa beberapa tulisan yang peneliti temukan masing-masing menunjukkan perbedaan dari segi pembahasannya dengan skripsi yang akan peneliti susun. Beberapa penelitian yang sudah teruji keahliannya diantaranya meliputi : 1.
Penelitian oleh Ismah Farhati dengan NIM 3101423 dari Fakultas Terbiyah Tahun 2006 dengan judul Nilai-nilai kependidikan Kepribadian dalam Al-Quran surat Al-Qashash ayat 77. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan kepribadian yang terkandung dalam surat Al-Qashash ayat 77 dan aktualisasi nilai-nilai dari pendidikan kepribadian dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 77 bagi pembentukan kepribadian muslim.
6
Penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data library research (riset kepustakaan) ini, menunjukkan bahwa : Nilai-nilai pendidikan kepribadian yaitu nilai keseimbangan antara kebutuhan rohani dan jasmani. Serta kepribadian muslim merupakan identitas yang dimiliki seseorang sebagai ciri khas dari seluruh tingkah laku secara lahiriyah dan batiniyah. Secara konseptual nilai-nilai pendidikan dalam surat ini dapat diaktualisasikan dalam kehidupan muslim yaitu tertanamnya sikap seseorang dalam memenuhi kebutuhan vertical (terhadap Tuhan) dan horizontal (makhluk-Nya).9 2.
Penelitian oleh Eko Purwanto dengan NIM 073 111 348 dari Fakultas Tarbiyah tahun 2008 dengan judul Upaya Efektifitas Pencapaian Tujuan Pembelajaran Fikih tentang jual beli menggunakan strategi Pembelajaran Information Research (Studi di MI Gesing I Temanggung Kelas VI semester II). Hasil penelitian ini menunjukkan keberhasilan pemahaman / penguasaan materi pelajaran fiqih tentang jual beli di MI Gesing 1 Temanggung. Pada siklus II (dua) menunjukkan adanya efektifitas penggunaan strategi information search yang menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran baik adalah 55 %, sedang 40 % dan kurang 5 %. 10
3.
Penelitian oleh Mustofiyah dengan NIM 3199178 dari Fakultas Tarbiyah Tahun 2005 dengan judul Metode Pendidikan Akhlak Studi Praktek Paedagogik Nabi Muhammad SAW. 11 Hasil analisis menunjukkan bahwa metode pendidikan merupakan salah satu unsur terpenting dalam pendidikan, sebab metode pendidikan untuk menyampaikan materi pelajaran, khususnya dalam menyampaikan
9
Ismah Farhati, Nilai-nilai Pendidikan Kepribadian dalam Al-Quran, (Semarang : Fakultas Tarbiyah, 2006) 10 Eko Purwanto, Upaya Efektifitas Pencapaian Tujuan Pembelajaran Fikih tentang Jual Beli menggunakan Strategi Pembelajaran Information Research (Semarang, Fakultas Tarbiyah, 2008) 11 Mustofiyah, Metode Pendidikan Akhlak Studi Praktek Paedagogik Nabi Muhammad SAW (Semarang : Fakultas Tarbiyah, 2005)
7
akhlak. Berkaitan dengan hal ini, praktek pendidikan akhlak Nabi Muhammad SAW dapat dilihat dalam kehidupan keluarga dan masyarakatnya. Dalam lingkungan keluarganya, namapak bagaimana Nabi SAW telah melakukan tindakan-tindakan yang adil terhadap istri, anak dan cucunya sehingga belum ada sejarah yang mencatat tentang keburukan Nabi. Kemuliaan akhlak Nabi tidak sekedar di kemukakan pada sahabatnya, istrinya pun mengakui kemuliaan akhlak Rasulullah SAW. Dalam kehidupan masyarakat, Rasul lebih banyak berorientasi pada bentuk bantuan dan pertolongan pada masyarakat yang membutuhkan oleh karena itu untuk mensukseskan usaha dalam menanamkan akhlak mulia itu, Rosulullah SAW menggunakan metode yang variatif, sesuai situasi dan kondisi peserta didiknya, baik berupa metode keteladanan, nasehat, dialog dan peragaan. Dalam lingkungan Rasulullah menerapkan metode keteladanan, pembiasaan dan nasehat bagi istri, anak dan cucunya. Dalam masyarakat menerapkan metode dialog, peragaan dan keteladaan Adapun yang peneliti teliti adalah mengenai kepribadian Nabi Muhammad SAW yang meliputi: Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam yang senantiasa menebar kasih sayang untuk alam semesta, sifat dan akhlaqnya yang sempurna. Itu semua karena Allah telah mendidiknya dan membaguskan pendidikannya seperti Firman Allah dalam Al-Qalam : 4 yang artinya “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” Beliau selalu memberikan sentuhan kasih sayang kepada anak-anak, orang tua dengan mencintai dan menyantuni mereka tanpa membedabedakan status yang ada pada mereka. Dengan sifat-sifat mulianya yang meliputi Siddiq, Amanah, Tabliqh dan Fatonah yang dapat kita jadikan suri tauladan dalam kehidupan bersama.
8
BAB II LANDASAN TEORI
A. PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR Sebelum membahas tentang peningkatan prestasi belajar akan peneliti kemukakan tentang belajar dan prestasi belajar terlebih dahulu. Beberapa definisi mengenai belajar : 1. Menurut Syaiful Bahri Djamarah Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya,
yang
menyangkut
kognitif,
efektif
dan
1
psikomotorik.
2. Menurut Slameto Belajar adalah suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dalam lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.2 3. Menurut
Cliffod
T.
Morgan,
sebagaimana
dikutip
Mustaqim
mendefinisikan belajar sebagai berikut: “Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience.” Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative tetap yang merupakan hasil pengalaman masa lalu.3 4. James O, Whiftaker Belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.4 5. Cronbach “Learning is shown by change in behavior as a result of experience.” 1
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2011). Hlm. 141 Slameto, Belajar dan Faktor yang mempengaruhi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2003),hlm. 2 3 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset, 2001). Hlm 33 4 Syaiful Bahri Djamarah, Op. cit, hlm. 12 2
9
Belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.5 6. Howard L. Kingskey “Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed through practiceon training.” Belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan. Sedang Geoch merumuskan learning is change is performance as a result of practice6 Kesimpulan mengenai belajar diatas adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan 2 unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan.
Beberapa definisi tentang prestasi belajar: 1. Menurut Nana Sudjana, prestasi belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.7 2. Menurut Mulyono Abdurrahman, prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.8 3. Menurut Syaiful Bahri Djamarah, prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau diciptakan secara individu maupun secara kelompok.9
B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR Dalam proses belajar, kemampuan peserta didik sangat menentukan keberhasilannya.
Dalam
proses
belajar
tersebut
banyak
yang
5
Ibid Ibid 7 Nana Sudjana, Penelitian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991), hlm. 22 8 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1999), hlm 37 9 Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), hlm. 19 6
10
mempengaruhinya, antara lain motivasi, sikap, minat, kebiasaan belajar dan konsep diri. Berikut ini diuraikan kelima faktor tersebut yang mempengaruhi dalam belajar. a. Motivasi Menurut Sumadi Suryabrata10 Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan. Sementara menurut Gates11 dan kawan-kawan mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mengatur tindakannya dengan cara tertentu. Menurut Greenberg 12 motivasi adalah proses membangkitkan, mengarahkan, dan memantapkan perilaku arah suatu tujuan. Sehingga dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorong untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan (kebutuhan). Moslow13 mengungkapkan bahwa kebutuhan dasar hidup manusia terbagi atas lima tingkatan, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhinya dengan segera seperti keperluan untuk makan, minum, berpakaian dan bertempat tinggal. Kebutuhan
keamanan
adalah
kebutuhan
seseorang
untuk
memperoleh keselamatan, keamanan, jaminan atau perlindungan dari ancaman yang membahayakan kelangsungan hidup dan kehidupan dengan segala aspeknya.
10
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 1984), hlm 70 Arthur J. Gates, et-al., Educational Psychology, (New York: The MacMillan Company, 1954), hlm 301 12 Greenberg, Jerald, Managing Behaviors in Organizations, (New York : Prentice Hall, 1996), hlm. 62-63 13 Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, (New York : Harpen & Row Publishers, 1970) hlm 35-47 11
11
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan seseorang untuk disukai dan menyukai, dicintai dan mencintai, bergaul, berkelompok, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kebutuhan akan harga diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kehormatan, penghormatan, pujian, penghargaan dan pengakuan. Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah kebutuhan seseorang untuk memperoleh kebanggaan, kekaguman dan kemasyuran sebagai pribadi yang mampu dan berhasil mewujudkan potensi bakatnya dengan hasil prestasi yang luar biasa. Sementara menurut McClelland14 yang mengemukakan bahwa diantara kebutuhan hidup manusia terdapat tiga macam kebutuhan, yaitu kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan akan berafiliasi, dan kebutuhan untuk memperoleh makanan. Karena uraian ini berkaitan dengan motivasi yang berprestasi, maka McCelland dalam The Encyclopedia Dictionary of Psychology yang disusun oleh Hare and Lamb 15 mengemukakan bahwa motivasi berprestasi merupakan motivasi yang berkaitan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian. Sedangkan Heckhausen16 mengemukakan bahwa motivasi berprestasi adalah suatu dorongan yang terdapat dalam diri siswa yang selalu berusaha atau berjuang untuk meningkatkan atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan. Menurut Ausubel yang dikutip oleh Howe17 mengemukakan bahwa motivasi berprestasi terdiri atas tiga komponen, yaitu dorongan kognitif, An ego – enhancing one, dan komponen afiliasi. Dorongan Kognitif adalah 14
David C. McClellan,et.al, The Achievement Motive, (New York: Irvington Publisher, 1976), hlm. 75 15 Rom Hare and Roger Lamb,Ed., The Encyclopedia Dictionary of Psychology, (London : Brasil Blackwell Publisher Ltd, 1983), hlm. 3 16 H, Heckhausen, The Anatomy of Achievement Motivation, (New York : Academic Press, 1967) hlm 4-5. 17 Michael J.A Howe, A Teacher’s Guide to The Psychology of Learning (New York : Brasil Blackwell, Inc, 1984) hlm 143
12
keinginan siswa untuk mempunyai kompetensi dalam subjek yang ditekuninya serta keinginan untuk menyelesaikan tugas yang dihadapinya dengan hasil yang sebaik-baiknya. An ego-enhancing one adalah keinginan siswa untuk meningkatkan status dan harga dirinya (self-esteen), misalnya dengan jalan berprestasi dalam segala bidang, sedangkan komponen afiliasi adalah keinginan siswa untuk selalu berafilasi dengan siswa lain. Buchari Zaiun menyebutkan, motivasi adalah bagian fundamental dari kegiatan manajemen, sehingga dapat ditujukan untuk pengerahan potensi dan daya manusia dengan jalan menimbulkan dan menumbuhkan keinginan yang tinggi, kebersamaan dalam menjalankan tugas. 18 Dengan demikian Motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan suatu tugas dengan sebaik-baiknya berdasarkan standar keunggulan. Motivasi berprestasi mengacu kepada suatu ukuran keberhasilan berdasarkan penilaian terhadap tugas yang dikerjakan seseorang.
b. Sikap Sikap dapat didefinisikan dengan berbagai cara dan setiap definisi berbeda satu dengan yang lainnya. Trow 19 mendefinisikan sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis tindakan apa situasi yang tepat. Trow lebih menekankan pada kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap suatu objek. Sementara
itu
Allport
seperti
dikutip
oleh
Gamble20
mengemukakan bahwa sikap adalah suatu kesiapan mental dan syaraf yang tersusun melalui pengalaman dan memberikan pengaruh langsung kepada respon individu terhadap semua objek atau situasi berhubungan dengan objek itu.
18
Buchari Zaitun, Manajemen dan Motivasi, (Jakarta : Balai Aksara, 1979) hlm 10 Throw, op.cit, hlm 109 20 Robert K. Gamble, Instrumen Development in Affeetive Domain, Boston : Kluwer) 19
13
Definisi sikap menurut Allport ini menunjukkan bahwa sikap itu tidak muncul ketika atau dibawa lahir, tetapi melalui pengalaman yang memberi pengaruh langsung kepada respon seseorang. Harlen21 mengemukakan bahwa sikap merupakan kesiapan seseorang untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu. Jadi disini makna sikap yang terpenting apabila diikuti oleh objeknya. Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak berkenaan dengan objek tertentu. Sikap bukan tindakan nyata (overt behavior) melainkan masih bersikap tertutup (covert behavior). Sikap belajar penting karena didasarkan atas peranan guru sebagai leader dalam proses belajar mengajar. Gaya mengajar yang diterapkan guru dalam kelas berpengaruh dalam proses dan hasil belajar mengajar siswa.22 Sehubungan dengan ini, Nasution menyatakan bahwa hubungan tidak baik dengan guru dapat menghalangi prestasi belajar yang tinggi. 23 Sikap belajar bukan saja ditujukan kepada guru, melainkan juga kepada tujuan yang akan dicapai, materi pelajaran, tugas dan lain-lain. Sikap belajar akan terwujud dalam bentuk perasaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, suka atau tidak suka terhadap hal-hal tersebut. Sikap tersebut akan berpengaruh terhadap proses belajar dan hasil yang akan dicapainya. Suatu yang menimbulkan rasa senang, cenderung akan diulang, demikian menurut hukum belajar (Law of effect) yang dikemukakan Thorndike. Pengulangan ini (Law of exercise) penting untuk mengukuhkan hal-hal yang telah dipelajari.24
21
Wyne Harlen, Teaching and Learning Primary Silence, (London : Row Publisher, 1985), hlm 44-45 22 Bennet Nevile, et.al, Teaching Styles and Pupil Progres. (London : Open Books Publishing,Ltd,197) hlm 45 23 Nasution,S. Azas-Azas Kurikulum, (Bandung : Terate, 1978), hlm 58 24 Staton, Thomas F., Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik, terjemahan oleh Tahalele (Bandung: Diponegoro,1978), hlm 27
14
Segi afektif dalam sikap merupakan sumber motif.25 Sikap belajar yang positif dapat disamakan dengan minat,26 sedangkan minat akan memperlancar jalannya pelajaran siswa yang malas, tidak mau belajar dan gagal dalam belajar, disebabkan oleh tidak adanya minat. 27 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap belajar ikut berperan dalam menentukan aktivitas belajar siswa. Sikap belajar yang positif berkaitan erat dengan minat dan motivasi. Oleh karena itu siswa yang sikap belajarnya positif akan belajar lebih aktif dan akan memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan siswa yang sikap belajarnya negatif. Cara mengembangkan sikap belajar yang positif:28 1. Bangkitkan kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapat penghargaan, dan sebagainya. 2. Hubungkan dengan pengalaman yang lampau. 3. Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. 4. Gunakan berbagai metode mengajar seperti diskusi, kerja kelompok, membaca, demonstrasi, dan sebagainya.
c. Minat Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.29 Crow and Grow menyatakan bahwa minta berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.30 Jadi minat dinyatakan melalui pertanyaan yang menunjukkan siswa lebih menyukai pada suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula melalui 25
Sri Mulyani Martinah, Motif Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,1984),
hlm 51 26
Ibid, hlm 34-37 Nasution, S., Didaktif Azas-Azas Mengajar, (Bandung:Jemmares,1982),hlm 85 28 Ibid, hlm 85-88 29 Slamet, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta:Rineka Cipta,1991)hlm 182 30 Crow D.Leater & Crow,Alice, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:Nur Cahaya,1989),hlm 302-303 27
15
partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa semenjak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
d. Kebiasaan Belajar Hasil penelitian menunjukkan, bahwa hasil belajar mempunyai korelasi positif dengan kebiasaan belajar atau study habit. Whiterington dalam Andi Mappiere 1983 mengartikan kebiasaan (habit) sebagai : An Acquired way of acting which is persistent, uniform and fairly automatic.31 Kebiasaan merupakan cara bertindak yang diperoleh melalui belajar secara berulang-ulang, yang pada akhirnya menjadi menetap dan bersifat otomatis. Kebiasaan tidak memerlukan konsentrasi perhatian dan pikiran dalam melakukannya. Kebiasaan dapat berjalan terus, sedangkan individu memikirkan atau tidak memperhatikannya. Kebiasaan belajar dapat diartikan sebagai cara atau teknik yang menetap pada diri siswa pada waktu mau menerima pelajaran, membaca buku, mengerjakan tugas dan pengaturan waktu untuk menyelesaikan kegiatan. Kegiatan belajar dibagi menjadi dua bagian, yaitu Delay Avodian (DA) dan Work Methods (WM). DA menunjuk pada ketetapan waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas akademis, sedangkan WM menunjuk pada cara (prosedur) belajar yang efektif.
e. Konsep Diri Konsep diri adalah pandangan seseorang tentang dirinya sendiri yang menyangkut apa yang ia ketahui dan rasakan tentang perilakunya, isi pikiran
dan
perasaannya,
serta
bagaimana
perilakunya
tersebut
berpengaruh terhadap orang lain.32 Konsep diri yang dimaksud adalah bayangan tentang dirinya pada saat ini dan bukan bayangan ideal dari 31
Andi Mappiare, Psikologi Orang Dewasa, (Surabaya: Usaha Nasional, 1983), hlm 43 Anant Pai, How to Develop Sel-Confidence, (SIngapura:S.S. Mubarak and Brother Ltd,1996( hlm. 23-25 32
16
dirinya sebagaimana yang diharapkan atau disukai individu yang bersangkutan. Konsep diri mulanya dari perasaan dihargai atau tidak dihargai, yang kemudian menjadi landasan dari pandangan dan bayangan seseorang mengenai dirinya sendiri secara keseluruhan. Lebih lanjut dikatakan, konsep diri terbentuk karena empat faktor yaitu Kemampuan (Competence), perasaan mempunyai arti bagi orang lain (Significance to others), Kebajikan (virtues) dan kekuatan (power). Sedangkan
menurut
Muhibbin
Syah,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam.33 a. Faktor Internal (Faktor dari dalam siswa) Yakni keadaan / kondisi jasmani dan rohani siswa. b. Faktor Eksternal (Faktor dari luar siswa) Yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. c. Faktor Pendekatan Belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pembelajaran. Faktor-faktor diatas saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conversing terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik, biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan tidak mendalam. Sedangkan seorang siswa yang berinteligensi tinggi dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya akan memilih pendekatan belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil pembelajaran. Jadi, karena pengaruh faktorfaktor tersebut diatas muncul siswa-siswa yang berprestasi tinggi, berprestasi rendah atau gagal sama sekali. Dengan demikian, seorang guru yang kompeten dan professional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan
munculnya
kelompok
siswa
yang
33
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandungan : PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 132
17
menunjukkan
gejala
kegagalan
dengan
mengetahui
factor
yang
menghambat proses belajar mereka. a. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek, yaitu Aspek Fisiologis (yang bersifat jasmaniyah) dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniyah) 1. Aspek Fisiologis Kondisi jasmani yang menandai tingkat kebugaran organorgan tubuh dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan
intensitas
siswa
dalam
mengikuti
pelajaran.
Untuk
mempertahankan terus jasmani agar tetap bugar, peserta didik sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi. Selain itu, siswa juga dianjurkan memilih pola istirahat dan olah raga ringan yang sedapat mungkin terjadwal secara tetap dan berkesinambungan. Hal ini sangat penting sebab perubahan pola makan-minum dan istirahat akan menimbulkan reaksi tomus yang negative dan merugikan semangat mental siswa itu sendiri. Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengar dan penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerah informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas. Sebagai seorang guru yang professional seyogyanya bekerjasama dengan dinas-dinas kesehatan untuk memperoleh bantuan pemeriksaan secara rutin. Upaya lain yang bias ditempuh yaitu menempatkan mereka di deretan bangku terdepan secara bijaksana. Dengan demikian peserta didik dapat belajar secara optimal.
2. Aspek Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, diantara faktor-faktor rohaniyah peserta didik yang
18
pada
umumnya
dipandang
lebih
esensial
adalah
tingkat
kecerdasan/intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa.
Intelegensi siswa Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat (Reber, 1988)
Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan
untuk
mereaksi
atau
merespons
(response
tendency) dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang dan sebagainya, baik secara positif atau negative.
Bakat Siswa Secara umum, bakat (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Chaplin, 1972; Reber, 1988)
Minat Siswa Minat (Interest) adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
Motivasi Siswa Motivasi adalah keadaan internal organism baik manusia atau hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
19
b.
Faktor Eksternal Siswa Seperti faktor internal siswa, faktor eksternal siswa juga terdiri atas dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non sosial.
Lingkungan Sosial Di antara faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang peserta didik. Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan suri tauladan yang baik, khususnya dalam hal belajar, dapat menjadi daya dorong peserta didik dalam hal belajar. Sedangkan yang termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat, tetangga, dan teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi masyarakat sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa.
Lingkungan Non Sosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, alat-alat belajar, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, keadaan cuaca dan waktu yang digunakan untuk belajar siswa.
Sehingga dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara pembelajaran dan hasil prestasi siswa bukan hanya bersifat garis lurus, tetapi bisa bercabang dari faktor-faktor lain. Misalnya faktor internal (faktor dari dalam siswa), faktor eksternal (faktor dari luar siswa), dan faktor pendekatan dalam belajar dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
20
C. METODE PEMBELAJARAN 1. Definisi Metode Pembelajaran Dari segi estimologis ( bahasa ), metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”. Kata “methodos” berasal dari dua suku kata yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.34 Dalam bahasa Inggris ada kata way dan ada kata method. Dalam bahasa
Indonesia
sering diterjemahkan cara. Yang lebih layak
diterjemahkan cara adalah way bukan method. Jari metode adalah istilah yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian “cara yang paling tepat dan cepat” inilah yang membedakan method dan way (yang juga berarti cara) dalam bahasa Inggris. Kata “tepat dan cepat” ini sering diungkapkan dengan istilah “efektif dan efisien”.35 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan.”36 Dilihat dari segi terminologis (istilah) metode dapat dimaknai sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainnya.37 Dari pembahasan diatas, dapat digarisbawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
34
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,1996),hlm 61 Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,2004), Cet.VIII, hlm9 36 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,1994),hlm 652 37 Armai, Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Pers,2001) hlm 87 35
21
Menurut Mulyasa, pembelajaran adalah interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tersebut banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal yang datang dari individu, maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan individu tersebut.38 Pembelajaran tersebut berkaitan dengan bagaimana membelajarkan siswa atau bagaimana supaya siswa dapat belajar dengan mudah oleh dorongan
dan
kemampuannya
sendiri
untuk
mempelajari
yang
teraktualisasikan dalam kurikulum sebagai kebutuhan peserta didik. Kemudian
dilakukan
kegiatan
untuk
memilih,
menetapkan
dan
mengembangkan cara-cara (metode dan strategi pembelajaran) yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan kondisi yang ada agar kurikulum dapat diaktualisasikan dalam proses pembelajaran.39
2. Pengertian Strategi Pembelajaran Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu peperangan. Untuk memenangkan peperangan tersebut perlu adanya tindakan yang harus dilakukan, baik mengenal taktik, tehnik dan waktu yang tepat untuk melakukan serangan. Dari gambaran tersebut dapat disimpulkan, bahwa strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or series of activities designed to achieves a particular education goal. Jadi, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Sanjaya Wina (2007) istilah strategi, sebagaimana banyak istilah lainnya, dipakai dalam makna yang tidak selalu sama. 38
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2004) hlm 10 39 Muhaimin,et-al, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2004), cet III, hal 145
22
Dalam konteks belajar mengajar, strategi berarti pola umum aktivitas guru – peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan demikian, konsep strategi menunjuk pada karakteristik abstrak rentetan perbuatan guru – peserta didik dalam peristiwa belajar mengajar. Dengan demikian untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, seorang guru memerlukan wawasan yang mantap tentang kemungkinan-kemungkinan strategi pembelajaran sesuai dengan tujuantujuan belajar, disamping penguasaan teknis dalam mendesain sistem lingkungan belajar-mengajar.
3. Strategi Paikem dalam Pembelajaran Agama Islam Pembelajaran Aktif (Active Learning) hanya bisa terjadi apabila ada partisipasi aktif peserta didik. Demikian juga peran aktif peserta didik tidak akan terjadi apabila guru tidak aktif dan kreatif dalam melaksanakan pembelajaran. Agar pembelajaran menjadi aktif, maka dibutuhkan strategi pembelajaran yang mendukung. Strategi dirancang untuk menyemarakkan kelas. Sebagian strategi itu ada yang menyenangkan dan sebagian yang lain ada yang sangat serius, namun semuanya dimaksudkan untuk memperdalam proses belajar dan memperkuat ingatan. Berkat pengaruh Plaget, Montessori, dan lain-lain, guru dalam pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar telah lama mempraktikkan belajar yang aktif. Ada beberapa teknik-teknik yang dirancang agar pembelajaran menjadi aktif yaitu : a. Pembentukan Tim Dengan adanya Tim akan membantu siswa menjadi lebih mengenal satu sama lain. b. Penilaian Serentak Yaitu dengan mempelajari sikap, pengetahuan dan pengalaman siswa.
23
c. Pelibatan Belajar Secara Langsung Yaitu menciptakan minat awal terhadap pelajaran.
D. STRATEGI INFORMATION SEARCH (Pencarian Informasi) 1. Pengertian Strategi Information Search Strategi ini termasuk strategi pembelajaran penemuan (discovery learning). Pendukung utama pendekatan ini adalah Piaget dan Bruner, yakni penganut psikologi kognitif dan humanistik. Menurut Hisyam Zaini dalam bukunya yang berjudul Strategi Pembelajaran Aktif, Strategi Information Search adalah strategi Ujian Open Book (membuka buku). Sementara berkelompok peserta didik mencari informasi (yang tercakup dalam pembelajaran) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada peserta didik. Pendidik membuat pertanyaan yang mendorong peserta didik secara aktif mencari dan menyimpulkan pada sumber-sumber informasi yang tersedia. Di samping mencari jawaban pertanyaan peserta didik juga diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah ataupun tugas-tugas dimana peserta didik harus mencocokkan atau merangkai kata-kata yang merupakan kesimpulan dari poin-poin penting dari suatu bacaan.40 Sedangkan menurut Melvin L. Silberman pencarian informasi sama dengan strategi ujian open book . Tim-tim di kelas mencari informasi (biasanya yang diungkap dalam pengajaran ala ceramah) dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada mereka.41 Dengan membentuk kelompok-kelompok kecil pada peserta didik dan pemberian tugas belajar untuk lebih meningkatkan belajar secara aktif. Adanya dukungan sesama teman, keanekaragaman pendapat, pengetahuan dan keterampilan maka akan menciptakan belajar secara aktif. Adanya dukungan sesama teman, keanekaragaman pendapat, pengetahuan dan 40
Hisyam Zaeni, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Pustaka Insan Mandiri, 2008), hlm. 48 41 Melvin L. Silberman, Active Learning 1010 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm. 164
24
keterampilan maka akan menciptakan pengalaman berharga dari pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Akan tetapi belajar bersama tidaklah selalu berlangsung secara efektif. Terkadang terdapat ketidakseimbangan, komunikasi yang buruk dan rasa bingung oleh peserta didik. Dengan demikian strategi ini dirancang untuk memaksimalkan manfaat dari belajar bersama dan meminimalkan kesenjangan yang ada. Selain
dengan
mencari
jawaban
bisa
difariasi
problema
untuk
memecahkan kasus. Dalam hal ini peserta didik mencocokkan butirbutirnya, atau sejumlah kata-kata yang diaduk-aduk untuk menjelaskan istilah penting yang terkandung dalam informasi sumber jika bisa diurutkan dengan benar. Menurut Ismail SM Strategi Informasion Search (Mencari Informasi) tujuannya adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan suatu ilmu pengetahuan dengan proses mencari sendiri.42 Sehingga ada beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Strategi Information Search (Mencari Informasi) adalah suatu strategi pembelajaran aktif dengan cara membuat kelompok-kelompok kecil untuk menyelesaikan tugas-tugas dari pendidik dengan cara mencari informasi dari sumber-sumber informasi yang tersedia dengan menyatukan dukungan, keanekaragaman pendapat dan keterampilan agar prestasi belajar lebih meningkat. Adapun kelebihan dari Strategi Information Search adalah : a. Membantu pelajaran untuk menghidupkan materi yang dianggap kering.43 b.
Menjadikan materi yang biasa-biasa menjadi lebih menarik. 44 Karena strategi ini adalah merupakan strategi pembelajaran
langsung
maka
kelemahaman
utamanya
dalam
mengembangkan
42
Ismail SM,Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM(Semarang: Rasail Media Group, 2009), hlm.78 43 Hisyam Zaeni, Ibid 44 Melvin, L. Silberman, Ibid
25
kemampuan proses dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dalam hubungan interpersonal serta belajar kelompok. 45 Oleh karena itu agar pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien maka seorang pendidik harus menguasai metode dan strategi pembelajaran.
2. Langkah-langkah Penerapan Strategi Information Search 1.
Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai SK/KD/Indikator (misalnya : hakikat manusia dalam islam)
2.
Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut.
3.
Mampu mengidentifikasi karakter manusia muslim kaffah.
4.
Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut.
5.
Carilah ayat dan hadist terkait.
6.
Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang)
7.
Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan / warnet yang sudah diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada.
8.
Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka.
9.
Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi oleh waktu (misalnya 10 menit) oleh guru.
10. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas. 11. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut. 12. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut.46
E. TINJAUAN MATA PELAJARAN SKI Tinjauan Mata Pelajaran SKI yang dimaksud adalah mata pelajaran SKI Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah pada semester 1 (satu) yang meliputi:
45
Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009), hlm. 8 46 Ismail SM, M.Ag, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis P4IKEM (Semarang : Rasail Media Group, 2009), hlm. 78
26
No 1.
SK (Standar Kompetensi) Mengenal
KD (Kompetensi Dasar) 1.1 Mengidentifikasi ciri-
Materi Pokok Mengenal
kepribadian Nabi
ciri kepribadian Nabi
kepribadian Nabi
Muhammad SAW
Muhammad SAW
Muhammad SAW
1.2 Menunjukkan contoh perilaku yang meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW 1.3 Meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam
F. MENGENAL KEPRIBADIAN NABI MUHAMMAD SAW 1. Nabi sebagai Rahmat Seluruh Alam Dalam Al Qur‟an Surat Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi:
َوَمَا أَرْسَلْىَاكَ إِّلَا رَحْمَةً ّلِلْعَاّلَمِيه Artinya : “Dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.”47 Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah pembawa rahmat, penebar kasih sayang untuk alam semesta. Rahmat yang diberikan Nabi Muhammad SAW bukan hanya untuk istrinya, putra-putrinya, keluarganya, atau orang Arab saja, tidak pula hanya untuk kaum muslimin, tetapi untuk segenap makhluk hidup di seluruh permukaan bumi ini. 47
Mujamma‟ Khadim al Haramain asy Syarifain al Malik Fahd, Al Qur’an dan terjemahannya, (Medinah Munawwarah P.O. Box 3561) hal 508
27
Wali-wali suci Muslim menganggap Qur‟an sebagai “buku ciptaan” yang berasal dari sifatNya, Yang Maha Berkehendak. Allah menciptakan Muhammad sehingga kita dapat mengetahui apa yang diharapkan dari kita. Dengan mengikuti perintah-Nyalah kita dapat mencapai kebahagiaan yang abadi. Qur;an adalah wahyu Illahi terakhir dan terlengkap, Islam adalah samawi terakhir, terlengkap dan universal, dan Nabi Muhammad SAW adalah perwujudan dari rahmat Illahi, diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi seru sekalian alam. Kasih sayang Rasulullah mencakup semua makhluk. Dia menaungi orang mukmin dengan sayap kelembutannya melalui rahmatnya (15:88) dan penjaga kaum mukmin dan lebih dekat kepada mereka daripada diri mereka sendiri(Q.S. 33:6). Ketika seorang sahabat meninggal, dia bertanya kepada pelayat apakah orang itu punya utang. Ketika mengetahui bahwa dia punya utang, maka nabi membaca ayat diatas dan mengumumkan bahwa para kreditur harus datang kepada dirinya untuk pembayaran hutang.48 Rasulullah secara khusus mengasihi anak-anak. Kapan saja dia melihat anak kecil menangis, dia akan duduk disampingnya dan berbagai perasaan dengannya. Dia merasakan kesedihan ibunya atas anak itu lebih besar ketimbang yang dirasakan sang ibu. Pernah ia berkata: “Aku shalat dan ingin memperpanjangnya. Akan tetapi aku mendengar seorang anak menangis dan aku memperpendek shalatku untuk mengurangi kecemasan ibunya.”49 Dia menggendong dan memeluk anak-anak. Pernah saat memeluk cucunya tersayang, Hasan dan Husein, Aqra ibn Habis berkata kepadanya: “Aku punya 10 anak, dan tak pernah mencium mereka.” Rasulullah menjawab, “Orang yang tidak punya rasa kasih sayang kepada orang lain tak patut di kasihani.”50 Menurut versi lainnya, dia berkata atau
48
Muslim “Fara‟ 12,”; Bukhari, “Istiqra,” 11. Bukhari, “Adhan,” 65; Muslim, “Salat”, 192 50 Bukhari, “Adab,”, 18 49
28
menambahkan : “Apa yang dapat aku lakukan kepadamu jika Allah mengambil rasa kasih darimu?”51 Dia berkata: “Sayangilah yang ada di muka bumi agar yang ada di langit akan menyayangimu.52 Ketika Sa‟d Ibn Ubada sakit, Rasulullah menengoknya ke rumah, dan ketika melihat sahabatnya berada dalam keadaan yang menyedihkan, dia meneteskan air mata. Dia berkata: “Allah tidak menghukum karena air mata atau kesedihan, tetapi dia menghukum karena ini,” dan dia menunjuk lidahnya.53 Ketika Ustman Ibn Madun meninggal, dia menangis sedih. Pada saat pemakaman, seorang perempuan berkata: “Ustman terbang seperti burung di Sorga.” Bahkan dalam keadaan seperti begitu Rasulullah tak kehilangan keseimbangannya dan membetulkan ucapan perempuan itu: “Bagaimana engkau tahu? Aku bahkan tak tahu, dan aku adalah seorang Nabi.54
Seorang anggota Banu Muqarrin pernah memukul pembantu perempuannya. Pembantu itu memberitahu kepada Rasulullah. Rasul menemui majikannya dan berkata: “Engkau telah memukulnya tanpa alasan yang benar. Bebaskan dia.55 Membebaskan seorang budak adalah lebih baik majikan itu ketimbang dihukum di akhirat karena perbuatannya itu. Rasulullah selalu melindungi dan menolong janda-janda, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan tak mampu, bahkan sebelum dia menyatakan kenabiannya. Kasihnya bahkan meliputi hewan. Kita mendengar darinya : “Seorang pelacur dibimbing kepada kebenaran oleh Allah dan akhirnya masuk surga lantaran dia memberi air kepada anjing yang hampir mati kehausan. Perempuan lainnya dikirim ke neraka karena dia membiarkan kucing mati kelaparan.56 Saat kembali dari kampanye militer, beberapa 51
Bukhari, “Adab,” 18; Muslim, “Fadail”, 64; Ibn Maja, “Adab,” 3 Tirmidhi, “Birr,” 16 53 Bukhari, “Jana’12,” 451 Muslim, “Kana’12,” 12 54 Bukhari, “Jana ’12,” 3 55 Muslim, “Ayman,” 31,33; Ibn Hanbal, 3: 447 56 Bukhari, “Anbiya,” 54; Musaqat,” 9; Muslim “Salam,” 153; Ibn Hanbal, 2:507 52
29
sahabat mengambil anak-anak burung dari sarangnya. Induk burung itu terbang bercicit mencari. Ketika diberitahu hal itu, Rasulullah menjadi marah dan memerintahkan burung itu dikembalikan ke sarangnya. 57 Rasulullah memperlakukan binatang dengan baik dan kasih sayang. Dr. M.M. Marjan dalam bukunya Muhammad Nabi Cinta, memaparkan
beberapa
contoh
cara
Nabi
menyayangi
binatang,
diantaranya : Rasulullah memberi makan langsung kepada binatang tanpa menyuruh orang lain untuk mengerjakannya. Dikisahkan juga saat melihat seekor kucing yang kehausan, Rasulullah menghampiri kucing tersebut. Kemudian beliu memiringkan wadah yang berisi air agar kucing tadi bisa minum, hingga kucing itu tampak tidak kehausan lagi. Cinta kasih sayang Rasulullah sangat tulus dan seimbang dalam hal-ini seorang nabi yang diangkat Tuhan, Pencipta dan Pemelihara semua makhluk, demi membimbing dan membahagiakan manusia dan jin, dan harmoni eksistensinya. Karenanya, dia hidup demi orang lain, dan merupakan rahmat bagi seluruh alam, manifestasi dari Al-Rahman.
2. Sifat dan Akhlaq Karena kesempurnaan fisik dan akhlaqnya, Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan yang tidak dapat digambarkan. Akibatnya, semua hati mengagungkan beliau dengan suatu pengagungan yang tidak pernah diberikan kepada selain beliau. Berikut akan dipaparkan beberapa riwayat yang menjelaskan tentang keindahan dan kesempurnaan beliau, yang tentu saja pemaparan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Keadaan Fisik Ummu Ma‟bad al-Khuza‟iyah berkata tentang diri Rasulullah SAW, dia menggambarkan tentang diri beliau kepada suaminya, ketika beliau melewati kemahnya dalam perjalanan hijrah ke Madinah:
57
Abu Dawud, “Adab,” 164; “Jihad,” 112; Ibn Hanbal, 1:404
30
“Beliau tampak bersih, wajahnya berseri-seri, fisiknya bagus, tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus, ganteng, bola matanya hitam, bulu matanya panjang, suaranya serak-serak basah, lehernya panjang, matanya jelita, tepi kelopak matanya hitam seakan-akan memakai celak, alisnya tipis, panjang, dan bersambung, rambutnya hitam, tampak manis, perkataanya manis, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak, perkatannya itu seakan-akan untaian mutiara yang terurai, perawakannya sedang, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi, satu ranting yang berada diantara dua ranting, yang paling menarik perhatian dan yang terbaik diantara tiga pemandangan, dihormati oleh teman-temannya, apabila berbicara ucapannya mereka dengar, apabila memerintah, perintahnya segera mereka sambut, dihormati dan ditaati, menjadi tumpuan orang, tidak bermuka masam, dan tidak menyepelekan orang. 58 Dalam riwayat lain dari Ali bin Abi Thalib disebutkan, “Kepalanya besar, tulang-tulangnya besar, bulu dadanya panjang, apabila berjalan seakan-akan berjalan di tempat yang landai.”59 Jabir bin Samurah berkata, “Mulutnya putih, wajahnya berseri, perawakannya sedang (tidak gemuk dan tidak kurus, tidak tinggi dan tidak pendek.”60 Abu
Thufail
berkata,
“Kulitnya
putih,
wajahnya
berseri,
perawakannya sedang (tidak gemuk dan tidak kurus, tidak tinggi dan tidak pendek)”.61 Ibnu Abbas berkata, “Diantara gigi-gigi serinya ada celah, dan apabila berbicara terlihat seperti ada cahaya yang keluar dari celah-celah gigi serinya itu.”62 Nabi Muhammad SAW memiliki keistimewaan, yaitu lidahnya fasih, perkataannya lugas, kata-katanya lancar dan jelas, maknanya tidak
58
Zadul Ma‟ad, 11:54 Jami‟ut Tirmidzi Ma‟a Syarhihi Tuhfatul Ahwadzi, IV:303 60 Shahih Muslim 11:258 61 Ibid 62 Diriwayatkan oleh Ad-Darimi, Misyakatul Mashabib, 11:518 59
31
rancu, mengandung beberapa hikmah, mengetahui dialek-dialek bangsa Arab, berbicara dengan setiap kabilah menggunakan dialek masingmasing, disamping dukungan Ilahi yang datang lewat wahyu. Beliau adalah orang yang paling adil, paling bersih jiwanya, paling jujur perkataannya, paling amanat, dan hal ini diakui oleh kawan maupun lawan. Sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau diberi gelar al-Amin (orang yang terpercaya). Pada masa Jahiliyah, beliau pernah dijadikan sebagai pemberi keputusan. At-Tirmidzi meriwayatkan dari jalan Ali bahwa Abu Jahal berkata kepada Beliau, “Sesungguhnya kami telah mendustakanmu, tetapi kami mendustakan apa yang kami bawa.” Kemudian Allah menurunkan ayat tentang mereka, yaitu:
ِيَجْحَدُونَقَدْ وَعْلَمُ إِوَهُ ّلَيَحْزُوُلَ اّلَذِي يَقُىّلُىنَ فَإِوَهُمْ الَ يُكَذِبُىوَلَ وَّلَكِهَ اّلّظَاّلِمِيهَ بِآيَاتِ اّللّه “Mereka sebenarnya tidaklah mendustakan kamu, tetapi orang-orang zhalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.”63 Beliau adalah orang yang paling tawadlu‟, paling jauh dari sifat sombong. Beliau melarang berdiri untuk menyambut kedatangannya sebagaimana yang dilakukan terhadap para raja. Beliau membesuk orangorang miskin, duduk bersama-sama orang-orang faqir, suka mengundang budak, membaur dengan para sahabatnya. Aisyah berkata, “Beliau biasa menambal sandalnya, menjahit bajunya, bekerja dengan tangannya sendiri sebagaimana salah seorang diantara kalian bekerja di rumahnya. Beliau sama dengan orang lain yang mencuci pakaiannya, memerah susu kambingnya, dan melayani dirinya sendiri.” 64 Kharijah bin Zaid berkata, “Nabi Shallallahu „alaihi wasallam adalah orang yang paling terhormad di majelisnya, beliau tidak banyak bicara, dan lebih banyak diam, tidak berbicara kecuali jika perlu, berpaling
63 64
Misykatul Mashabih, 11:521 Misykatul Mashabih, Ibid
32
dari orang lain yang membicarakan hal-hal yang tidak baik, tertawanya hanya sebatas senyum, perkataannya lugas, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, dan tertawanya para sahabat hanya sebatas senyum di sisi beliau, karena menghormati dan mencontoh beliau.65 Secara umum, Nabi Muhammad SAW dihiasi dengan sifat-sifat yang
sempurna.
Allah
telah
mendidiknya
dan
membaguskan
pendidikannya, sehingga Dia memuji beliau dengan firman-Nya: Seperti dalam firman Allah dalam Al-Qalam : 4, yang berbunyi
ٍوَإِوَلَ ّلَعَلى خُلُقٍ عَّظِيم Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (Al Qalam : 4) 66 Sifat-sifat beliau yang agung itulah yang membuat jiwa manusia dekat dengan beliau, dijadikan sebagai suri tauladan, sebagai pemimpin yang menjadi tumpuan dan harapan hati.
65
Al-Qadli Iyadl, asy-Syifa, 1:107 Mujamma‟ Khadim al Haramain asy Syarifain al Malik Fahd, Al Qur’an dan terjemahannya, (Medinah Munawwarah P.O. Box 3561) 66
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang dimaksud di sini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah melaksanakan tanggung jawab guru sebagai researchers. Melalui PTK guru mengkaji masalah yang dihadapinya secara ilmiah yang disertai dengan datadata yang empirik. Penelitian tindakan atau action research memiliki makna yang bermacam-macam, tergantung pada referensi yang digunakan sebagai acuan. Tentang action research dapat ditarik suatu komponen persamaan bahwa action research merupakan upaya untuk meningkatkan kinerja sistem organisasi atau masyarakat agar lebih efektif dan efisien. Stringer (1996:9) mengartikan action research sebagai “disciplined inquiry (research) Which seeks focused efforts to improve the quality of people’s organizational, community and family lives.” Sedangkan Carr dan Kemmis, dalam McNiff (1988:2) mengemukakan bahwa action research adalah : …. a form of self-reflective inquiry undertaken by participants (teachers, students or principals, for example) in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations (and institutions in which these practices are carried out). Uraian di atas menunjukkan bahwa action research merupakan upaya untuk memperbaiki keadaan (proses kerja) atau memecahkan masalah yang terjadi. Di sisi lain action research juga mencari kebenaran secara praktis. Secara sederhana action research adalah kegiatan penelitian untuk mendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melakukan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif. Kolaborasi adalah kerjasama antara 34
berbagai
disiplin ilmu, keahlian dan profesi
dalam
rangka
memecahkan masalah. Adapun alasan-alasan melakukan PTK adalah : 1. Hubungannya dengan Tugas Profesional Guru Guru yang profesional akan senantiasa menambah dan meningkatkan wawasannya sesuai dengan tugas utamanya yaitu mengajar. Guru akan melaksanakan kualitas pembelajaran manakala menyadari masalah yang dihadapinya, berdasarkan masalah tersebut guru akan mencari dan merencanakan program pembelajaran yang dapat memperbaiki dan memecahkan masalah yang dihadapinya, yang selanjutnya melaksanakan program tersebut secara empiris dan sistematis. 2. Berkaitan dengan otonomi guru dalam pengelolaan kelas. Dengan kata lain guru memiliki tanggung jawab yang penuh untuk keberhasilan pembelajaran siswa. Maka guru memilik kesempatan yang luas untuk mencoba sesuatu yang dianggapnya bermanfaat dan dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. 3. Berkenaan dengan pemanfaatan hasil penelitian. Selama ini banyak penelitian yang telah, sedang dan akan dilakukan oleh para peneliti, akan tetapi hasilnya sulit diterapkan oleh orang lain khususnya guru. Oleh karena dalam melaksanakan penelitian non PTK guru tidak pernah atau kurang terlibat dalam proses perencanaan maupun proses merumuskan kesimpulan hasil penelitian.1
Karakteristik Action Research Beberapa ciri berikut mungkin saling bertumpang tindih, namun agar dapat mendapatkan kejelasan yang rinci, maka dituangkan secara menyeluruh. a. Situasional, praktis, dan secara langsung gayut (relevan) dengan situasi nyata dalam dunia kerja. Ia berkenaan dengan diagnosis suatu masalah
1
Prof. DR. H. Wina Sanjaya, M.Pd, Penelitian Tindakan Kelas, Kencana, Jakarta, 2010,
hal 15-18
34
dalam konteks tertentu dan usaha untuk memecahkan masalah dunia kerja yang bersangkutan. b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah. Action research bersifat empiris dalam hal bahwa ia mengandalkan observasi nyata dan data perilaku, dan tidak lagi termasuk kajian panitia yang subyektif atau pendapat orang berdasarkan pengalaman masa lalunya. c. Fleksibel dan adaptif, memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan mengabaikan pengontrolan karena lebih menekankan sifat tanggap dan pengujicobaan dan pembaharuan di tempat kejadian. d. Partisipatori, dimana peneliti atau anggota tim peneliti sendiri ambil bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melaksanakan penelitiannya bersama khalayak sasaran. e. Self-Evaluatif, yaitu modifikasi secara kontinyu dievaluasi dalam situasi yang ada, yang tujuan akhirnya untuk meningkatkan praktik dalam cara tertentu bersama khalayak sasaran. f. Dalam hal temuan tindakan memiliki validitas external yang lemah. g. Penelitian dan pengambilan keputusan selalu dikelola secara desentralisasi dan diregulasi. h. Kooperatif dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi atas aksi antara peneliti, praktisi dan khalayak sasaran i. Action Research mengembangkan pemberdayaan, demokrasi, keadilan, kebebasan, dan kesempatan partisipasif sebagai berikut: 1) Melibatkan masyarakat 2) Mengajarkan keadilan 3) Memberikan kebebasan 4) Mengembangkan potensi manusia j. Menerapkan teori dalam skala kecil (terbatas) k. Mengutamakan pendekatan tindakan.
35
l. Mengembangkan suatu model, baik sebagian menyeluruh.2 Penulis menggunakan class action research ini sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran SKI di kelas IV MI Kalibening Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Tempat penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Kalibening Dukun Magelang. Adapun mengenai waktu penelitian dilaksanakan pada Tahun Pelajaran 2010/2011, yakni bulan April 2010. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada jadwal penelitian sebagai berikut:
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
No.
Rencana Kegiatan
Waktu (minggu) ke 1
1.
Kondisi Awal (Observasi awal)
X
2.
Penyerahan Proposal
X
3.
Persiapan
X
2
3
4
X
X
X
Menyusun Konsep Pelaksanaan Pembelajaran Menyusun Instrumen Penelitian Menyepakati Jadwal dan tugas 4.
Pelaksanaan Menyiapkan bahan pembelajaran Pelaksanaan Siklus 1 Melakukan Refleksi Tindakan Siklus 1
2
Dr. E. Mulyasa, M.Pd, Menjadi Guru Profesional, Resdakarya, Bandung, 2008, hal 153-
154
36
No. 5.
Waktu (minggu) ke -
Rencana Kegiatan
1
Pelaksanaan Siklus II
2
3
4
X
Melakukan Refleksi Tindakan Siklus II 6.
X
X
Pembuatan Laporan
X
Menyusun Konsep
X
Laporan Penelitian
X
Penyelesaian Laporan
X
C. PELAKSANA DAN KOLABORATOR Pelaksana penelitian ini adalah peneliti, sedangkan sebagai objek penelitian adalah peserta didik kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang Tahun Ajaran 2010/2011 dengan jumlah peserta didik 21 peserta didik yang terdiri dari 10 peserta didik laki-laki dan 11 peserta didik perempuan.3
Tabel 2 Daftar Pelaksana Penelitian Peserta Didik Kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang Tahun Ajaran 2010/2011 Wali Kelas
: Daryanto
Ketua Kelas
: Rifka Anisa Putri
No
Nama
Jenis Kelamin (L/P)
1.
Alvin Ricado
L
2.
Eliska Prasmono
L
3.
Fifi Elfitasari
P
4.
Rika Lestari
P
5.
Dita Purnamasari
P
3
Hasil Dokumentasi MI Kalibening Dukun Magelang Tahun Ajaran 2010-2011, yang diperoleh bulan April 2011
37
No
Nama
Jenis Kelamin (L/P)
6.
Elvi Nurrizqi
P
7.
Erlina Yulianingsih
P
8.
Fajar Rifai
L
9.
Imron Asnawi
L
10.
Ivan Maulana
L
11.
Jeri Citra
P
12.
Lina Kusmiyati
P
13.
Meyta Alfiyanti
P
14.
Nia Aprilia
P
15.
Puji Prihatin
L
16.
Rifka Anisa Putri
P
17.
Tedi Purnawan
L
18.
Triyani
P
19.
Wahyadi
L
20.
Iqbal Abdul Robani
L
21.
Fian Krisbianto
L
Jumlah Peserta Didik 1. Laki-laki
= 10
2. Perempuan = 11
Kolaborator dalam Pelaksanaan Class Action Research (CAR) adalah guru wali kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang yaitu Bapak Daryanto.
D. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK) dengan dua siklus, yaitu proses tindakan pada siklus I dan siklus II. Masingmasing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu = perancangan, pelaksanaan
38
tindakan, pengamatan dan refleksi.4 Penelitian ini dilakukan berdasarkan pada dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua yang telah direncanakan. Untuk lebih rincinya, rencana penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Pra Siklus a. Mengadakan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran SKI di kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kalibening b. Mengadakan wawancara terhadap guru mata pelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah Kalibening c. Permintaan ijin riset kepada kepala madrasah di Madrasah Ibtidaiyah Kalibening d. Melakukan identifikasi permasalahan dan pelaksanaan pembelajaran SKI di Madrasah Ibtidaiyah Kalibening pada minggu pertama penelitian
2. Siklus I a. Perencanaan 1) Merumuskan spesifikasi pertama dalam meningkatkan prestasi. 2) Menyusun
rancangan
berdasarkan model
pelaksanaan
pembelajaran
pembelajaran
tindakan
information search
yang
mencakup pembahasan materi. 3) Membuat instrumen penelitian. 4) Membuat soal tes untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan peserta didik pada materi serta mengetahui hasil belajar peserta didik. 5) Membuat lembar observasi untuk merekam aktifitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
4
Wina Sanjaya, M.Pd, Prof. DR. H, Ibid, hal. 78
39
b. Pelaksanaan Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, perhatian minat peserta didik, sarana belajar, maka dilakukan tindakan yaitu dengan Strategi pembelajaran information search. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan, yaitu sebagai berikut: 1) Tersedia referensi terkait topik pembelajaran tertentu sesuai dengan SK/ KD/ Indikator. 2) Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut. 3) Mampu mengidentifikasi (sesuai dengan SK/ KD/ Indikator). 4) Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut. 5) Carilah ayat dan hadis terkait. 6) Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang) 7) Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan / warnet yang sudah diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada. 8) Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka. 9) Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi oleh waktu (misalnya 10 menit) oleh guru. 10) Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas. 11) Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut. 12) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
c. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan dengan merekam semua kemampuan dan aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru. Ketika proses pembelajaran
berlangsung,
setiap
peserta
didik
menunjukkan
kemampuan sesuai dengan kriteria akan dicatat dalam lembar observasi.
40
Adapun kegiatan yang diamati terhadap peserta didik antara lain: 1) Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru. 2) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahanbahan. 3) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 4) Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi yang dibahas. 5) Peneliti mengamati peserta didik mampu menyimpulkan hasil-hasil yang dicapai selama pembelajaran. Aspek pengamatan terhadap guru juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengaplikasikan metode sesuai dengan rancangan pembelajaran. Dalam hal ini peneliti sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sedangkan kolaborator yaitu Bapak Daryanto sebagai pengamat, hal ini karena guru sebagai kolaborator merasa belum siap untuk melaksanakan pembelajaran penerapan Strategi
information
search
dikarenakan
guru
belum
pernah
menerapkan metode-metode aktif tersebut sehingga takut apabila terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Oleh karena itu peneliti yang melaksanakan proses pembelajaran. Adapun hal-hal yang diamati terhadap aktifitas guru adalah : 1) Mengamati
guru
memberikan
apersepsi
tentang
materi
pembelajaran yang akan dibahas. 2) Mengamati guru memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar. 3) Mengamati guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 4) Mengamati guru dalam menanggapi pertanyaan. 5) Mengamati guru dalam melakukan penekanan terhadap poin-poin materi pembelajaran yang penting. 6) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya.
41
7) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat. 8) Mengamati guru dalam menyimpulkan hasil pembelajaran.
d. Refleksi Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru dan peserta didik saat pembelajaran berlangsung akan memperoleh informasi tentang Strategi pembelajaran information search. Hasil tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan guru sebagai bahan refleksi. Refleksi ini digunakan untuk : 1) Menganalisis
hasil
pengamatan
untuk
membuat
simpulan
sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus 1. 2) Mengetahui tindakan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan serta kendala-kendala dalam proses pembelajaran. 3) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pelaksanaan kegiatan pada penelitian siklus II.
3. Siklus II a. Perencanaan 1) Merumuskan spesifikasi sementara dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik dengan model pembelajaran information search. 2) Meninjau kembali rancangan pembelajaran dalam bentuk RPP 3) Mengidentifikasi masalah yang dikaji dari hasil refleksi siklus I 4) Membuat instrumen penelitian. 5) Membuat soal tes untuk mengetahui pemahaman dan penguasaan peserta didik pada materi serta mengetahui hasil belajar peserta didik. 6) Membuat lembar observasi untuk merekam aktivitas peserta didik selama pembelajaran berlangsung.
42
b. Pelaksanaan 1) Tersedia referensi terkait dengan topik pembelajaran tertentu sesuai dengan SK/ KD/ Indikator. 2) Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut. 3) Mampu mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam, menunjukkan contoh perilaku yang meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam serta meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam. 4) Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut. 5) Carilah ayat dan hadis terkait. 6) Bagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang) 7) Peserta didik ditugasi mencari bahan di perpustakaan / warnet yang sudah diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada. 8) Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka. 9) Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi oleh waktu (misalnya 10 menit) oleh guru. 10) Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas. 11) Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut. 12) Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.
c. Pengamatan Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Pengamatan dilakukan dengan merekam semua kemampuan dan aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru. Ketika proses pembelajaran
berlangsung,
setiap
peserta
didik
menunjukkan
kemampuan sesuai dengan kriteria akan dicatat dalam lembar obsevasi. Adapun kegiatan yang diamati terhadap peserta didik antara lain:
43
1) Peneliti mengamati peserta didik bertanya pada guru. 2) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahanbahan. 3) Peneliti mengamati keaktifan peseta didik dalam
memecahkan
masalah yang dihadapi. 4) Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi yang dibahas. 5) Peneliti mengamati peserta didik mampu menyimpulkan hasil– hasil yang dicapai selama pembelajaran. Aspek pengamatan terhadap guru juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru dalam mengaplikasikan strategi sesuai dengan rancangan pembelajaran. Dalam hal ini peneliti sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran sedangkan kolaborator yaitu Bapak Daryanto sebagai pengamat, hal ini karena guru sebagai kolaborator merasa belum siap untuk melaksanakan pembelajaran penerapan strategi
information
search
dikarenakan
guru
belum
pernah
menerapkan metode-metode aktif tersebut sehingga takut apabila terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan prosedur yang ditentukan. Oleh karena itu peneliti yang melaksanakan proses pembelajaran. Adapun hal-hal yang diamati terhadap aktivitas guru adalah : 1) Mengamati
guru
memberikan
apersepsi
tentang
materi
pembelajaran yang akan dibahas. 2) Mengamati guru memotivasi dan membangkitkan peserta didik untuk belajar. 3) Mengamati guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. 4) Mengamati guru dalam menanggapi pertanyaan. 5) Mengamati guru dalam melakukan penekanan terhadap poin-poin materi pembelajaran yang penting. 6) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya. 7) Mengamati guru memberi kesempatan siswa untuk berpendapat. 8) Mengamati guru dalam menyimpulkan hasil pembelajaran.
44
d. Refleksi Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru dan peserta didik saat pembelajaran berlangsung akan memperoleh informasi tentang strategi pembelajaran information search. Hasil tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan guru sebagai bahan refleksi. Refleksi ini digunakan untuk : 1) Menganalisis
hasil
pengamatan
untuk
membuat
simpulan
sementara terhadap pelaksanaan pengajaran pada siklus 1. 2) Mengetahui tindakan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan serta kendala-kendala dalam proses pembelajaran. 3) Mendiskusikan hasil analisis untuk tindakan perbaikan pelaksanaan kegiatan pada penelitian siklus III jika skor yang dicapai belum maksimal.
E. TEHNIK PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah Metode Observasi, Metode Tes, Wawancara, dan Dokumentasi. 1. Metode Observasi Observari merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.5 2. Metode Tes Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.6
5
Wina Sanjaya, Ibid, hlm. 86 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta 2006), hlm. 150 6
45
3. Metode Wawancara Wawancara atau kuesioner lisan, adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara
(interviewer)
untuk
memperoleh
informasi
dari
terwawancara (interviewer).7 4. Metode Dokumentasi Dokumentasi adalah berusaha mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkip, buku surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya. 8
F. TEKNIK ANALISIS DATA Metode analisis data merupakan tindak lanjut kegiatan peneliti untuk menjawab hipoteis peningkatan hasil pembelajaran SKI Kelas IV Materi Kepribadian Nabi Muhammad SAW dengan penerapan Strategi Information Search. Tehnik analisis data pada penelitian ini menggunakan statistic deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan kegiatan berupa pengumpulan data, penyusunan data, pengolahan data dan penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik ataupun diagram agar memberi gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa.9
G. INDIKATOR PENCAPAIAN Yang menjadi indikator pencapaian pada penelitian ini adalah apabila : 1. Meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang Tahun 2010 2. Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik. 3. Ditemukannya cara yang paling efektif dalam penerapan Strategi Information Search.
7
Suharsimi Arikunto, Ibid, hlm. 155 Suharsimi Arikunto, Ibid 9 Subana dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2005), hlm. 12 8
46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Persiapan Penelitian Sebelum
mengadakan
penelitian
ada
beberapa
hal
yang
dipersiapkan oleh peneliti. Adapun persiapan yang peneliti lakukan sebelum penelitian adalah sebagai berikut: a. Peneliti meminta izin pra riset kepada Kepala Madrasah sebagai izin awal untuk mengadakan penelitian di MI Kalibening Dukun Magelang b. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah melalui wawancara dengan guru kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang. c. Peneliti meminta persetujuan izin riset dan menyerahkan proposal kepada kepala madrasah. d. Melakukan observasi lanjutan.
2. Penelitian Tindakan Kelas Pra Siklus Langkah pertama dalam kegiatan penelitian ini adalah pra siklus, pada pelaksanaan pra Siklus Ini peneliti belum memberikan metode yang akan ditawarkan pada guru kelas yang sekaligus guru mata pelajaran SKI di madrasah ini, sehingga guru masih menggunakan metode yang konvensional yaitu guru menjelaskan materi kepribadian Nabi Muhammad SAW sedangkan peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat dari tempat duduk mereka masing-masing. Pelaksanaan pra siklus dilakukan dengan mengambil evaluasi dari pembelajaran pada materi sebelumnya. Berdasarkan evaluasi pembelajaran diperoleh nilai rata-ratanya. Sedangkan observasi pada tahap pra siklus menggunakan instrument observasi yang dipegang oleh peneliti. Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keaktifan peserta didik sebelum penerapan Strategi Information Search. Adapun hasil belajar dan keaktifan peserta didik pada tahun lalu dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
47
Tabel 3. Hasil Belajar dan Keaktifan Peserta Didik Pra Siklus
Rata-rata Hasil Belajar 64,47
Ketuntasan Belajar
Keaktifan Peserta
61,90 %
Didik 57,14 %
Berdasarkan data di atas dapat diperoleh nilai evaluasi pada tahap pra siklus adalah 64,47 dengan ketuntasan belajar 61,90 %. Dokumentasi ini diperoleh dari Bapak Daryanto selaku guru kelas IV sekaligus guru mata pelajaran SKI di MI Kalibening Dukun Magelang. Berdasarkan dengan keaktifan peserta didik tahun lalu, diperoleh berdasarkan wawancara dengan Bapak Daryanto, dengan prosentase keaktifan peserta didik adalah 57,14%. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Daryanto selaku guru bidang studi mata pelajaran SKI di MI Kalibening menyatakan bahwa selama ini pembelajaran belum pernah menggunakan strategi PAIKEM. Metode yang digunakan masih menggunakan metode konvensional dan masih terjadi komunikasi satu arah artinya peserta didik cenderung pasif dan kurang mempunyai pengalaman belajar dan pembelajaran. Materi diterangkan oleh guru yang bersangkutan dan kemudian anak-anak mendengarkan dan diakhiri dengan kegiatan menulis. Sehingga dapat dipastikan anak-anak kurang menyukai pelajaran SKI di Madrasah. Hal ini memungkinkan hasil belajar menjadi rendah. Hal ini terbukti berdasarkan tabel di atas diperoleh KKM di bawah 60. Kondisi seperti ini tentunya berakibat pada nilai mid semester atau semester rendah karena materi tersebut sangat berkaitan. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa pelajaran pada tahun-tahun lalu masih terpaku dengan guru dan peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini menjadikan pembelajaran ini belum sesuai dengan apa yang dikatakan dengan pembelajaran aktif karena pembelajaran
48
menggunakan
metode-metode
yang
konvensional
yaitu
ceramah
menjadikan penanaman konsep dalam menyampaikan pembelajaran. Mengkaji pembelajaran konvensional yang belum
mampu
menghasilkan nilai di atas rata-rata KKM (Ketuntasan Kriteria Minimal), maka dapat disimpulkan bahwa masalah yang terjadi adalah guru dan model pembelajaran yang perlu dirubah, untuk itu diperlukan metode yang spesifik yang baru yang mampu meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan peserta didik, salah satu metode yang ditawarkan oleh peneliti yaitu Strategi Information Search.
3. Penelitan Tindakan Kelas Siklus I Penelitian Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 April 2011 oleh peneliti didampingi guru kelas sekaligus guru mata pelajaran SKI Bapak Daryanto, A.Ma sebagai kolaborator. Penelitian yang telah dilakukan akhirnya memperoleh data-data yang dapat diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan Tahap
perencanaan
secara
kolaborasi
dengan
guru
merencanakan hal-hal apa saja yang dilakukan dalam penelitian. Guru menjelaskan permasalahan yang terjadi di kelas IV yakni tentang hasil peserta didik yang masih di bawah ketuntasan minimum yaitu 60. selain itu yang menjadi kendala pada saat pelajaran SKI adalah pada saat pembelajaran SKI berlangsung, sebagian besar peserta didik kurang konsentrasi karena adanya kegaduhan yang ditimbulkan oleh peserta didik dalam satu kelas tersebut. Pembelajaran yang demikian memerlukan metode pembelajaran aktif. Peneliti dan kolaborator merancang skenario pembelajaran (RPP) dengan menggunakan Strategi Information Search, mencari informasi-informasi, membuat
49
lembar observasi, membuat tes atau soal yang digunakan pada setiap siklusnya. 1
b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran Siklus I untuk kelas IV dilaksanakan langsung oleh peneliti didampingi kolaborator, Bapak Daryanto, A.Ma selaku guru mata pelajaran SKI pada hari Rabu tanggal 13 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Proses awal pembelajaran pada pertemuan pertama dimulai keadaan peserta didik masih ramai karena baru saja istirahat pertama. Karena suasana panas sebagian terlihat beberapa anak yang mengipaskan bukunya karena suasana gerah. Setelah beberapa saat peneliti mulai mengkondisikan agar suasana menjadi segar kembali. Pelajaran dimulai dengan salam, kemudian diawali dengan berdoa bersama yang dipimpin oleh peneliti. Peserta didik kelihatan lebih siap karena sebelumnya guru mata pelajaran SKI sudah mengumumkan bahwa hari tersebut akan diisi oleh peneliti. Sebagian besar anak mulai penasaran dan agak sedikit tegang karena belum mengetahui apa yang harus dikerjakan. Peneliti menjelaskan kepada peserta didik tentang bahan kajian selama penelitian yakni Kepribadian Nabi Muhammad SAW serta menerangkan
secara
singkat
tentang
indikator-indikator
pembelajarannya, yang meliputi kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap kehidupan sesama, kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap alam sekitar, meneladani keberadaan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat seluruh alam. Proses pembelajaran dilanjutkan dengan penerapan metode Information Search. Untuk selanjutnya kelas dibagi dalam kelompokkelompok kecil (maksimal 3 orang). Karena jumlah peserta didik di kelas IV ini adalah 21 anak, maka kelompok ini menjadi 7 kelompok. 1
RPP Selengkapnya dalam lampiran
50
Ketujuh kelompok ini kemudian ditugasi untuk mencari bahan yang ada di perpustakaan atau warnet. Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, peneliti membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka. Dalam mencari informasi tersebut terlihat beberapa aktifitas peserta didik. Mereka yang sudah tahu maksudnya langsung berbagi tugas dengan kelompoknya supaya mereka dapat menyelesaikan tugas tersebut tepat pada waktunya. Sedangkan sebagian lagi terlihat beberapa anak yang asyik memainkan bekas mainan pada waktu istirahat pertama lagi. Setelah peneliti mengingatkan peserta didik cuma senyum-senyum saja karena menyadari tugasnya belum selesai. Untuk selanjutnya terlihat Rifka Anisa Putri bertanya tentang materi tersebut, sehingga peneliti menjelaskan tentang soal yang ada. Setelah selesai mencari referensi tersebut hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas. Peneliti menjelaskan materi pelajaran yang terkait dengan topik tersebut, sehingga pada akhirnya peneliti melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut. Pada siklus pertama ini terhitung hanya dua peserta didik yang aktif di kelas yaitu Rifka Anisa Putri dan Dita Purnamasari.
c. Pengamatan Observasi dilakukan terhadap aktifitas guru dan aktifitas peserta didik. Observasi dilakukan untuk merekam semua kemampuan dan aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru. Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan peserta didik adalah : 1. Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru. 2. Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahanbahan. 3. Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
51
4. Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi yang dibahas. 5. Peneliti mengamati peserta didik mampu menyimpulkan hasil-hasil yang dicapai selama pembelajaran.
Hasil pengamatan yang didapatkan oleh peneliti terhadap keaktifan peserta didik pada siklus pertama adalah : 1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran menggunakan Strategi Information Search masih rendah; 2) Peserta didik belum bias memanfaatkan waktu semaksimal mungkin; 3) Kerjasama antar kelompok masih kurang dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan; 4) Peserta didik yang duduk di belakang masih banyak yang bergurau bahkan ada yang bermain dengan mainan kesayangannya; 5) Meskipun keaktifan peserta didik pada Siklus I masih rendah tetapi keaktifan peserta didik telah mengalami peningkatan dari tahap pra siklus.
d. Refleksi Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru dan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung akan memperoleh informasi tentang hasil pembelajaran Information Search.
4. Penelitian Tindakan Kelas Siklus II a. Perencanaan Tahap Siklus II ini guru dan peneliti bertemu kembali untuk membahas kekurangan dalam Siklus I yang ternyata dalam proses pembelajaran dengan Strategi Information Search yang peneliti tawarkan hasilnya belum maksimal. Terlihat pada hasil belajar peserta
52
didik setelah dilaksanakan metode tersebut siswa yang mencapai ketuntasannya 13 dari jumlah keseluruhan 21 peserta didik. Hasil belajar Siklus I yang kurang maksimal tersebut, maka peneliti
bersama
kolaborator
merancang
kembali
skenario
pembelajaran Siklus II berdasarkan hasil refleksi Siklus I diatas, diantara hal-hal yang direncanakan dalam tahap Siklus II ini seperti meningkatkan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran yang masih rendah dengan mencari informasi-informasi sesuai dengan materi pembelajaran,
guru
dan
siswa
lebih
mengoptimalkan
waktu
semaksimal mungkin, meningkatkan kerjasama antar kelompok dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas. Selanjutnya peneliti dan kolaborator menyusun skenario pembelajaran (RPP) dengan menggunakan Strategi Information Search.
b. Pelaksanaan Hasil penelitian pada Siklus I menunjukkan bahwa tujuan penelitian belum mencapai dan harus dilanjutkan pada Siklus II. Halhal yang belum sempurna diperbaiki di Siklus II. Siklus II dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 20 April 2011 dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan Strategi Information Search. Pelaksanaan pembelajaran dimulai, proses awal masuk kelas, peneliti langsung memposisikan sebagai guru. Penelitian pada Siklus II ini tidak jauh berbeda dengan penelitian pada siklus yang pertama yakni adanya referensi terkait dengan topik pembelajaran, Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut, mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rohmat bagi seluruh alam serta meneladani kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat seluruh alam.
53
Pembelajaran selanjutnya adalah guru memberikan pertanyaanpertanyaan kepada peserta didik. Membagi kelas dalam kelompokkelompok kecil (maksimal) 3 orang. Sedangkan anggota kelompok beranggotakan sama dengan siklus yang pertama. Peserta didik mencari informasi tersebut secara bersama-sama dengan dibatasi waktunya supaya lebih efektif. Untuk selanjutnya peserta didik mencari jawaban dalam referensi yang sudah ditemukan tersebut. Pada akhirnya hasil dari setiap kelompok didiskusikan bersama seluruh kelas. Guru menjelaskan materi tersebut yang terkait dengan topik. Kegiatan ini diakhiri dengan melakukan kesimpulan, klarifikasi sesuai dengan topik tersebut.
c. Pengamatan Observasi dilakukan terhadap aktifitas guru dan aktifitas peserta
didik. Pengamatan dilakukan untuk merekam
semua
kemampuan dan aktifitas belajar peserta didik dan kegiatan guru. Aspek-aspek yang diamati terhadap kegiatan peserta didik Siklus II adalah : 1) Peneliti mengamati peserta didik bertanya kepada guru. 2) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam mencari bahanbahan. 3) Peneliti mengamati keaktifan peserta didik dalam memecahkan masalah yang dihadapi. 4) Peneliti mengamati peserta didik mampu mempresentasikan materi yang dibahas. 5) Peneliti mengamati peserta didik menyimpulkan hasil-hasil yang dicapai selama pembelajaran. Hasil Pengamatan aktifitas peserta didik dalam pembelajaran adalah : 1) Peserta didik lebih aktif bertanya tentang hal-hal yang belum diketahuinya.
54
2) Peserta didik lebih aktif dalam mencari referensi-referensi sesuai dengan topik-topik pembelajaran. 3) Peserta didik lebih aktif dalam mencari jawaban ataupun menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. 4) Peserta didik lebih aktif dalam mempresentasikan jawabanjawaban terhadap soal-soal yang sudah diberikan oleh guru. 5) Keaktifan peserta didik dalam menyimpulkan hasil-hasil selama proses pembelajaran sudah meningkat.
Tabel 4. Perbandingan Rata-rata Tes Akhir Pada Tahap Siklus I dan Siklus II
Rata-rata
Prosentase
No
Pelaksanaan Siklus
1.
Siklus I
65,29
61,90
2.
Siklus II
74,25
80,95
(%)
Dilihat dari table di atas perbandingan aktifitas belajar dan hasil tes akhir pada Siklus I dan Siklus II menunjukkan adanya sebuah peningkatan dari tiap-tiap siklus.
d. Refleksi Pelaksanaan tindakan dan pengamatan terhadap aktifitas guru dan peserta didik saat pembelajaran berlangsung akan memperoleh informasi tentang strategi pembelajaran information search. Hasil tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan guru sebagai bahan refleksi. Adapun hasil yang diperoleh dari tahap refleksi Siklus II ini adalah :
55
1) Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran semakin tinggi dibanding siklus pertama, karena peserta didik telah 2 kali menjalankan Strategi Information Search sehingga telah biasa. 2) Dengan adanya support dari guru seperti pemberian pujian serta pemberian nilai tinggi terhadap peserta didik yang aktif semakin mendorong keaktifan peserta didik. 3) Guru dan peserta didik telah memanfaatkan waktu dengan baik. Baik dalam tugas secara kelompok maupun tes individu. 4) Perlu adanya perhatian khusus terhadap peserta didik yang selalu bermain-main saat pelajaran berlangsung, dengan cara pendekatan personal saat pelajaran maupun di luar kelas. 5) Adanya motivasi dari guru saat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. 6) Peserta didik tidak canggung dalam mengemukakan jawaban. 7) Guru sudah bisa mengelola kelas dengan baik sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan, akrab, tertib, aktif, sehingga pembelajaran bisa berjalan dengan lancar. 8) Secara garis besar pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II sudah berhasil, hal ini dapat dilihat pada nilai ketuntasan belajar rata-rata kelas yang terus meningkat dari Siklus I ketuntasan mencapai 65,29 dan Siklus II menunjukkan perubahan positif dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 95,23%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil pengamatan Siklus II lebih baik dari Siklus I. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus kedua ternyata model pembelajaran menggunakan Strategi Information Search dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik secara signifikan sehingga tidak perlu melakukan tahap Siklus III.
56
B. Analisa Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Analisa Penelitian Tindakan Prasiklus Penelitian tindakan tahap prasiklus dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik sebelum menggunakan Strategi information search. Tahap ini menggunakan nilai hasil belajar peserta didik sebelum penelitian dilaksanakan. Tabel 5 Daftar Nilai Hasil Belajar Pra Siklus
Mata Pelajaran :
SKI
Guru Mapel
Kelas
IV
KKM yang ditetapkan : 60
:
NO
NAMA
NILAI
: Daryanto
KETERANGAN
1
Alfin Ricado
58
TIDAK TUNTAS
2
Eliska Prasmono
59
TIDAK TUNTAS
3
Fifi Elfitasari
60
TUNTAS
4
Rika Lestari
65
TUNTAS
5
Dita Purnamasari
75
TUNTAS
6
Elvi Nur Rizki
60
TUNTAS
7
Erlina Yulianingsih
58
TIDAK TUNTAS
8
Fajar Rifai
56
TIDAK TUNTAS
9
Imran Asnawi
68
TUNTAS
10
Ivan Maulana
70
TUNTAS
11
Jeri Citra
70
TUNTAS
12
Lina Kusmiyanti
59
TIDAK TUNTAS
13
Meyta Alfianti
65
TUNTAS
14
Nia Aprilia
65
TUNTAS
15
Puji Prihatin
57
TIDAK TUNTAS
16
Rifka Anisa Putri
80
TUNTAS
17
Tedi Purnawan
70
TUNTAS
57
NO
NAMA
NILAI
KETERANGAN
18
Triyani
70
TUNTAS
19
Wahyadi
60
TUNTAS
20
Iqbal Abdul Robani
56
TIDAK TUNTAS
21
Fian Krisbianto
57
TIDAK TUNTAS
JUMLAH
1329
Keterangan : Kriteria hasil belajar : > 60 = Tuntas < 60 = Tidak tuntas Berdasarkan nilai tahun lalu diatas maka, di dapat :
Nilai seluruh peserta didik ( x ) = 1329 Seluruh peserta didik tuntas belajar ( Ftb ) = 13 Peserta didik ( N ) = 24
Sehingga rata-ratanya ( x ) =
x N
= 1329 21 = 63,28 Ketuntasan belajar (%)
=
Ftb x100% N
=
13 x100% 21
= 61,90 % Pada pelaksanaan tahap pra siklus di atas, hasil belajar peserta didik yang mencapai ketuntasan adalah 13 peserta didik dari 21 peserta didik. Hal ini menunjukkan pencapaian ketuntasan belajar peserta didik masih rendah sebelum dilaksanakan penelitian.
58
Data di atas menunjukkan bahwa prosentase ketuntasan belajar pada materi kepribadian Nabi Muhammad SAW adalah 61,90% dengan nilai rata-rata 63,28. data yang diperoleh tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar peserta didik pada tahap prasiklus dalam pembelajaran SKI masih terdapat nilai peserta didik dibawah rata-rata ketuntasan minimum yang telah diterapkan yaitu 60 (enam puluh). Peneliti mengidentifikasi beberapa permasalahan yang terjadi sehingga menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah antara lain : a. Belum adanya media pembelajaran yang tepat pada materi yang sedang diajarkan, sehingga peserta didik bosan dan kurang semangat dalam menerima pembelajaran. b. Pembelajaran masih bersifat satu arah sehingga peserta didik jenuh dalam proses pembelajaran. c. Data di atas ( Poin a dan b ) menyebabkan tingkat penguasaan materi kepribadian Nabi Muhammad SAW peserta didik rendah.
Setelah mengidentifikasi permasalahan di atas maka perlu adanya metode yang lebih menarik dan menyenangkan sehingga keaktifan peserta didik di dalam kelas dapat berlangsung yakni Strategi Information Search.
2. Analisis Penelitian Tindakan Siklus 1 Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 materi kepribadian Nabi Muhammad SAW melalui Strategi Information Search. Peneliti sebagai pelaksana menerapkan metode dan langkah-langkah pembelajaran ( RPP). Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta untuk ketercapaian materi, peneliti memberikan tes evaluasi secara individu. Dalam Kerja Kelompok juga menjadi nilai yang penulis akumulasikan dengan nilai hasil belajar individu peserta didik.
59
Tabel 6 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus 1
Satuan Pendidikan
:
MI Kalibening
Mata Pelajaran
:
SKI
Standar Kompetensi
:
Mengenal
Kepribadian
Nabi
Muhammad
ciri-ciri
kepribadian
SAW Kompetensi Dasar
:
2.1
Mengidentifikasi
Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam Alokasi Waktu
:
2 x 35 menit
Materi Pokok
:
Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Jumlah Peserta didik
:
21
Yang hadir
:
21
Tahun Pelajaran
:
2010 / 2011
No L/P
TUGAS
NAMA PESERTA DIDIK
KELOMPOK INDIVIDU NILAI
KET
1
L
Alfin Ricado
60
55
57,5
TT
2
L
Eliska Prasmono
60
57
58,5
TT
3
P
Fifi Elfitasari
70
62
66
T
4
P
Rika Lestari
70
65
67,5
T
5
P
Dita Purnamasari
85
80
82,5
T
6
P
Elvi Nur Rizki
75
65
70
T
7
P
Erlina Yulianingsih
60
56
58
TT
8
L
Fajar Rifai
60
55
57,5
TT
9
L
Imran Asnawi
60
65
62,5
T
10
L
Ivan Maulana
70
65
67,5
T
11
P
Jeri Citra
75
72
73,5
T
12
P
Lina Kusmiyanti
70
62
66
T
60
No L/P
TUGAS
NAMA PESERTA DIDIK
KELOMPOK INDIVIDU NILAI
KET
13
P
Meyta Alfianti
70
62
66
T
14
P
Nia Aprilia
60
58
59
TT
15
L
Puji Prihatin
60
58
59
TT
16
P
Rifka Anisa Putri
85
83
84
T
17
L
Tedi Purnawan
60
70
65
T
18
P
Triyani
75
71
73
T
19
L
Wahyadi
60
62
61
T
20
L
Iqbal Abdul Robani
60
57
58,5
TT
21
L
Fian Krisbianto
60
57
58,5
TT
Jumlah Nilai
1371
Keterangan
T
:
Tuntas
TT
:
Tidak Tuntas
Kriteria Penilaian Nilai =
NilaiKelompok NilaiIndividu 2
Kriteria hasil belajar > = 60 Tuntas, dengan ketuntasan belajar adalah 61,90% < = 60 Tidak Tuntas
Analisa Data Hasil Siklus Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus 1 ini maka diperoleh :
Nilai seluruh peserta didik (F) = 1371 Peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 13 Peserta didik (N) = 21
61
Sehingga, Nilai rata-rata (x) = =
F N 1371 13
= 65,29 Ketuntasan belajar (%) = =
Ftb x100% N 13 100% 21
= 61,90 %
Pada pelaksanaan siklus 1 ini, hasil belajar peserta didik kelas IV setelah menerapkan Strategi Information Search yang mengalami ketuntasan terdapat 13 peserta didik, sedangkan 8 peserta didik lain belum mencapai ketuntasan minimal. Hasil tes tersebut digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar materi pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW dengan Strategi Information Search, juga digunakan untuk membangkitkan semangat peserta didik untuk mempelajari materi selanjutnya, diharapkan kekompakan dan kerjasama antar kelompok dapat meningkat sehingga dapat meningkatkan hasil belajar Hasil dari tabel di atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata pada siklus 1 adalah 65,29. dibandingkan dari prasiklus yang nilai rataratanya 63,28 dan pada siklus 1 adalah 65,29. sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siklus 1 hasil belajar pada MI Kalibening ini mengalami peningkatan pembelajaran dengan menggunakan Strategi Information Search. Pelaksanaan pada siklus 1 meskipun sudah mengalami peningkatan dari prasiklus tetapi belum menunjukkan adanya hasil yang diharapkan dengan menggunakan Strategi Information Search. Hal ini dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar peserta didik 62
hanya sebesar 61,90% untuk pra siklus dan siklus 1. begitu juga dengan aktifitas peserta didik yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan mereka kurang serius dalam melakukan tugas-tugas yang diberikan. Kekurangberhasilan siklus 1 terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu perencanaan yang dilakukan guru terlihat belum matang serta kurang memotivasi siswa dalam pembelajaran. Kesiapan dan keaktifan peserta didik belum maksimal dalam menjelaskan tugas-tugas. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan dalam melaksanakan tindakan pembelajaran di kelas. Kemudian peneliti melanjutkan pada siklus II. Kekurangan pada siklus 1 harus menjadi pertimbangan yang penting bagi guru pada saat melaksanakan siklus II. Sebab siklus II adalah penyempurnaan dari siklus 1, dan siklus II harus lebih baik daripada siklus 1.
3. Analisis Penelitian Tindakan Siklus II Pada siklus II ini juga menggunakan Strategi Information Search, seperti pada siklus 1. untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik serta mengukur ketercapaian materi-materi, peneliti memberikan tes evaluasi secara kelompok dan individu. Hasil dari nilai kelompok dan nilai individu penulis akumulasikan yang kemudian akan menjadi nilai individu. Berdasarkan pelaksanaan tes evaluasi hasil belajar peserta didik pada siklus II, diperoleh nilai sebagai berikut :
63
Tabel 7 Daftar Nilai Hasil Belajar Siklus II
Satuan Pendidikan
:
MI Kalibening
Mata Pelajaran
:
SKI
Standar Kompetensi :
Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW.
Kompetensi Dasar
2.1 Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi
:
Muhammad sebagai rahmat bagi seluruh alam Alokasi Waktu
:
2 x 35
Materi Pokok
:
Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Jumlah Peserta didik :
21
Tahun Pelajaran
2010 / 2011
:
Nama Peserta Didik
TUGAS
No
L/P
1
L
Alfin Ricado
70
58
64
T
2
L
Eliska Prasmono
60
59
59,5
TT
3
P
Fifi Elfitasari
80
75
77,5
T
4
P
Rika Lestari
80
80
80
T
5
P
Dita Purnamasari
90
92
91
T
6
P
Elvi Nur Rizki
80
85
82,5
T
7
P
Erlina Yulianingsih
60
70
65
T
8
L
Fajar Rifai
70
70
70
T
9
L
Imran Asnawi
70
70
72,5
T
10
L
Ivan Maulana
60
80
70
T
11
P
Jeri Citra
80
82
81
T
12
P
Lina Kusmiyanti
85
85
85
T
13
P
Meyta Alfianti
80
80
80
T
14
P
Nia Aprilia
70
62
66
T
15
L
Puji Prihatin
70
75
72,5
T
KELOMPOK INDIVIDU NILAI KET
64
Nama Peserta Didik
TUGAS
No
L/P
16
P
Rifka Anisa Putri
90
90
90
T
17
L
Tedi Purnawan
70
80
75
T
18
P
Triyani
80
86
83
T
19
L
Wahyadi
70
80
75
T
20
L
Iqbal Abdul Robani
60
60
60
T
21
L
Fian Krisbianto
70
58
64
T
KELOMPOK INDIVIDU NILAI KET
Jumlah Nilai
1563,5
Keterangan
T
= Tuntas
TT
= Tidak Tuntas
KRITERIA PENILAIAN Nilai =
NilaiKelompok NilaiIndividu 2
KRITERIA HASIL BELAJAR < 60 = Tidak Tuntas > 60 = Tuntas, dengan ketuntasan belajar adalah 95,23%
ANALISA DATA HASIL SIKLUS Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan siklus II ini, maka diperoleh :
Nilai seluruh peserta didik (F) = 1563,5 Peserta didik yang tuntas belajar (Ftb) = 95,23% Peserta didik (N) = 21
Sehingga,
65
Nilai rata-rata (X) = =
F N 1563,5 21
= 74,45 Sedangkan ketuntasan belajar (%) =
Ftb x100% N
=
20 x100% 21
= 95,23%
Pada pelaksanaan siklus II ini, hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yang pesat, nilai rata-rata 74,45. Sedangkan prosentase ketuntasan 95,23% hanya masih terdapat satu peserta didik yang belum tuntas yaitu Eliska Prasmono. Data hasil nilai peserta didik siklus kedua tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pada tahap siklus II hasil belajar peserta didik kelas IV MI Kalibening dalam pembelajaran menggunakan Strategi Information Search, ada peningkatan drastis. Jumlah semula ketuntasan 61,90% dan nilai rata-rata 65,29 pada siklus 1, sedangkan pada siklus II ketuntasan belajar 95,23% dengan nilai rata-rata 74,45. Pada kegiatan siklus II sudah berjalan dengan baik, sebagian besar semua anggota sudah aktif terlibat dalam menyelesaikan tugas kelompoknya. Metode yang diterapkan juga cukup menarik dan mengurangi kebosanan dalam kegiatan belajar. Pada siklus II ini peserta didik sudah berani memberikan tanggapannya pada saat guru mengadakan klarifikasi, hasil yang disampaikan cukup baik, peserta tidak canggung dalam menyampaikan tanggapan hasil kerja kelompoknya.
66
Peserta didik juga sangat antusias dalam mengerjakan soal tes informatif secara individu dan sebagian besar peserta didik dapat menjawabnya dengan benar. Setelah observasi selesai dilakukan, peneliti bersama kolaborator dalam penelitian tindakan di kelas IV kemudian mengadakan diskusi berkaitan dengan pembelajaran yang telah dilakukan dengan menggunakan Strategi Information Search. Hasil diskusi tersebut berhubungan dengan pembahasan hasil dari tindakan prasiklus, siklus 1 sampai siklus II yaitu : a. Terjadi peningkatan penguasaan materi kepribadian Nabi Muhammad SAW dari tahap prasiklus, siklus 1 dan siklus II. b. Terjadi peningkatan aktifitas belajar peserta didik di setiap siklus penelitian. c. Hasil tes juga menunjukkan peningkatan prestasi belajar peserta didik dari tahap siklus 1 dan siklus II sebagaimana dapat dilihat dari tabel berikut : Tabel 8 Daftar Nilai Peserta Didik per siklus No
Nama
Hasil Belajar Siklus 1
Siklus II
1
Alfin Ricado
57,5
64
2
Eliska Prasmono
58,5
59,5
3
Fifi Elfitasari
66
77,5
4
Rika Lestari
67,5
80
5
Dita Purnamasari
82,5
91
6
Elvi Nur Rizki
70
82,5
7
Erlina Yulianingsih
58
65
8
Fajar Rifai
57,5
70
9
Imran Asnawi
62,5
72,5
10
Ivan Maulana
67,5
70
11
Jeri Citra
73,5
81
67
No
Nama
Hasil Belajar Siklus 1
Siklus II
12
Lina Kusmiyanti
66
85
13
Meyta Alfianti
66
80
14
Nia Aprilia
59
66
15
Puji Prihatin
59
72,5
16
Rifka Anisa Putri
84
90
17
Tedi Purnawan
65
75
18
Triyani
73
83
19
Wahyadi
61
75
20
Iqbal Abdul Robani
58,5
60
21
Fian Krisbianto
58,5
64
JUMLAH
1371
1563,5
Rata-rata
65,29
74,45
Daftar perolehan nilai peserta didik pada masing-masing siklus di atas menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar yang signifikan di tiap-tiap siklusnya. Terbukti dengan jumlah nilai 1371 pada siklus 1 dan 1563,5 pada siklus II. Dengan demikian hipotesis tindakan tidak perlu dilakukan pada siklus berikutnya. Berdasarkan tes informatif pada siklus 1 rata-rata 65,29 sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan dengan nilai rata-rata 74,45. Maka dapat disimpulkan dengan penerapan pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik di MI Kalibening Dukun Magelang pada tahun ajaran 2010/2011 pada materi Pokok kepribadian Nabi Muhammad SAW.
68
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan pembelajaran SKI dengan Strategi Information Search, pada kelas IV MI Kalibening Dukun Magelang, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Cara penerapan Strategi Information Search pada mata pelajaran SKI kelas IV dengan materi pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut : a. Tersedia
referensi
terkait
topik
pembelajaran
tertentu
sesuai
SK/KD/indikator. b. Guru menyusun kompetensi dari topik tersebut c. Mampu
mengidentifikasi
topik
pembelajaran
sesuai
dengan
SK/KD/Indikator d. Guru membuat pertanyaan untuk memperoleh kompetensi tersebut e. Mencari ayat atau hadis yang terkait f. Bagi kelas dalam kelompok-kelompok kecil g. Peserta ditugasi mencari bahan di perpustakaan atau warnet yang sudah diketahui oleh guru bahwa bahan tersebut benar-benar ada h. Setelah peserta mencari dan kembali ke kelas, guru membantu dengan cara membagi referensi kepada mereka i. Peserta diminta mencari jawaban dalam referensi tersebut yang dibatasi oleh waktu j. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas k. Guru menjelaskan materi pelajaran terkait dengan topik tersebut l. Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
2. Penerapan Strategi Information Search pada mata Pelajaran SKI kelas IV dengan materi pokok Kepribadian Nabi Muhammad SAW dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Pada tahap pra siklus nilai
69
rata-rata prestasi belajar peserta didik adalah 64,47 dengan ketuntasan belajar 61,90%, dan keaktifan peserta didik 57,14 %. Pada siklus 1 setelah peneliti menerapkan Strategi Information Search, prestasi belajar siswa dengan nilai rata-rata 65,29 dengan ketuntasan belajar 61,90 %. Sedangkan pada siklus II terbukti dengan adanya perubahan yang signifikan dari prestasi belajar peserta didik yaitu dengan nilai rata-rata 74,45 dengan ketuntasan belajar 95,23%. Pada kegiatan pembelajaran siklus II sebagian peserta didik sudah aktif dalam menyelesaikan tugastugas yang diberikan oleh guru. Peserta didik tidak canggung dalam menyampaikan tanggapan hasil kerja kelompoknya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan Strategi Information Search pada mata pelajaran SKI dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
B. SARAN Dengan selesainya pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi Information Search pada mata pelajaran SKI Kelas IV dengan pokok materi Kepribadian Nabi Muhammad SAW pada Madrasah Ibtidaiyah Kalibening Dukun Magelang ini, maka penulis memberikan beberapa saran diantaranya : 1. Pembelajaran dengan Strategi Information Search perlu dipertimbangkan dan dapat diterapkan pada pokok bahasan yang lain karena terbukti dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. 2. Dalam pembelajaran hendaknya peserta didik dilibatkan secara aktif agar tidak terjadi kebosanan sehingga mengurangi semangat belajar peserta didik. 3. Dalam melakukan pembelajaran, seorang guru hendaknya melakukan persiapan yang matang agar dapat berhasil secara optimal.
70
C. PENUTUP Alhamdulillah, laporan penelitian ini dapat penulis selesaikan. Penulis menyadari akan kekurangan penulis dalam segala hal. karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Penulis berharap semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua. Semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi penulis, Madrasah Ibtidaiyah Kalibening serta pembaca yang budiman. Amin.
71
Lampiran 1
DAFTAR PUSTAKA Abdurrrahman Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1999) Ahmad Tafsir, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004). Cet. VIII Al Malik Fahd Mujamma’ Khadim al Haramain Asy Syarifain, Al Qur’an dan terjemahannya (Medinah Munawwarah P.O Box 3561) Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam (Jakarta : Ciputat Pers, 2001) Crow D. Leater & Crow, Alice, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Nur Cahaya, 1989) Djamarah Syaiful Bahri, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, (Jakarta : Rineka Cipta, 1994) Djamarah Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, (Jakarta : Rineka Cipta, 2011) E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi : Konsep : Karakteristik dan Implementaqsi, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004) Gamble Robert K, Instrumen Development in Affective Domain, Boston : Kluwer Gates J. Arthur, Educational Psychology, (New York : The Mac Millan Company, 1954) H, Hec Khausen, The Anatomy of Achievement Motivation, (New York : Academic Press, 1967)
Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif (Yogyakarta : Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009) Harlen Wyne, Teaching and Learning Primary Silence, (London ; Row Publisher, 1985) Howe Michael J.A, A Teacher’s Guide to The Psychology of Learning (New York : Brasil Black Well, Inc, 1984) Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Semarang : Rasail Media Group, 2009) Jerald Green Berg, Managing Behaviors in Organizations, (New York : Prentice Heall, 1996) Lamb Roger and Hare Romb, The Encyclopedia Dictionary of Psychology, (London : Brasil Black Well Publisher Ltd, 1983) M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1996) Mappiare Andi, Psikologi Orang Dewasa, (Surabaya : Usdha Nasional, 1983) Martinah Sri Mulyani, Motif Sosial, (Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 1984) Mcclellan C. David, The Achievemen Motive, (New York : Irvington Publisher, 1976) Melvin L. Silberman, Active Learning 1010 Cara Belajar Siswa Aktif, (Bandung : Nusamedia, 2006) Moslow H. Abraham, Motivation and Personality, (New York : Harpen & Row Publisher, 1970) Muhaimin, Paradigman Pendidikan Islam, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet. III Mulyasa, Muryadi, Guru Profesiona, Rosdakarya, Bandung, 2008
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta : Pustaka Belajar Offset, 2001) Nasution, S. Azas-azas Kurikulum, (Bandung : terate, 1978) Nasution, S. Didaktif Azas-Azas Mengajar, (Bandung : Jemmares , 1982) Nevile Bennet, Teaching Styles and Pupil Progres (London : Open Books Publishing (td, 1997) Pai Anant, How to Develop Self-Confidence, (Singapura : S. S. Mubarak and Brother Ltd, 1996) Poerwodarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2006. ________ Permendiknas No. 22 Tahun 2006 Sanjaya Wina, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta : Kencana, 2009), Cet. 2, 35 Slamet, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi (Jakarta : Rineka Cipta, 2003) Staton, Thomas F, Cara Mengajar dengan Hasil yang Baik, Terjemahan oleh Tahalele (Bandung : Diponegoro, 1978) Subara, dkk, Statistik Pendidikan, (Bandung : Pustaka Setia, 2005) Sudjana Nana, Penelitian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 1991) Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Rajawali, 1984) W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta : Gramedia, 1986 Zaeni Hisyam, dkk, Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : Pustaka Insan Mandiri, tt) Cet. 1 Zaitun Buchari, Manajemen dan Motivasi, (Jakarta : Balai Aksara, 1979)
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM Strategi Active Learning : Information Search
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah Kalibening
Mata Pelajaran
: SKI
Kelas / Semester
: IV / Gasal
Materi Pokok
: Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Alokasi waktu
: 2 x 35
A. Standar Kompetensi Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.
C. Indikator Setelah memahami pokok pembahasan ini, diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW terhadap anak-anak. 2. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada anak yatim. 3. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang sakit. 4. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada perempuan janda. 5. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang yang pernah memusuhi.
D. Metode / Strategi Active Learning : Information Search
E. Skenario Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a
10 menit
dan apersepsi Kegiatan Inti
40 menit
Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan antara lain :
Kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap kehidupan sesama.
Meneladani
kepribadian
Nabi
Muhammad
SAW yang peduli terhadap kehidupan sesama. Guru membuat pertanyaan sesuai dengan pokok bahasan. Membagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang) Peserta ditugasi untuk mencari bahan Guru membantu dengan membagi referensi kepada peserta didik. Peserta didik mencari jawaban dalam referensi. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas. Kegiatan Akhir
10 menit
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
Evaluasi dan tindak lanjut
10 menit
F. Media / Alat / Bahan / Sumber -
Kertas Folio
-
LKS Kelas IV
-
Buku Paket SKI Kelas IV Suyanto, S.Ag, dkk
G. Penilaian Otentik -
Partisipasi aktif dalam kelompok
-
Kinjer Individu
Mengetahui,
Kalibening, 13 April 2011
Kepala Sekolah
Guru
EDI MARTANI, S.Pd.I NIP. 19740309 200501 1 003
ROIFAH, A.Ma
Lampiran 3
LEMBAR EVALUASI SISWA
No
Sifat-sifat Nabi
Contoh Perbuatanmu sehari-hari
1.
……………………………………
……………………………………
2.
……………………………………
……………………………………
3.
……………………………………
……………………………………
4.
……………………………………
……………………………………
5.
……………………………………
……………………………………
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM Strategi / Metode Active Learning : Information Search
Satuan Pendidikan
: Madrasah Ibtidaiyah Kalibening
Mata Pelajaran
: SKI (Sejarah Kebudayaan Islam)
Kelas / Semester
: IV / Gasal
Materi Pokok
: Kepribadian Nabi Muhammad SAW
Alokasi waktu
: 2 x 35
A. Standar Kompetensi Mengenal kepribadian Nabi Muhammad SAW
B. Kompetensi Dasar Mengidentifikasi ciri-ciri kepribadian Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam.
C. Indikator Setelah memahami pokok pembahasan ini, diharapkan siswa dapat : 1. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW terhadap anak-anak. 2. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada anak yatim. 3. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang sakit. 4. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada perempuan janda. 5. Menjelaskan kasih sayang Nabi Muhammad SAW kepada orang yang pernah memusuhi.
D. Metode / Strategi Active Learning Information Search
E. Skenario Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran
Alokasi Waktu
Kegiatan Awal : Salam pembuka, presensi, pengaturan kelas, berdo’a
10 menit
dan apersepsi Kegiatan Inti
40 menit
Guru menjelaskan tentang sub materi yang akan disampaikan antara lain :
Kepedulian Nabi Muhammad SAW terhadap kehidupan sesama.
Meneladani
kepribadian
Nabi
Muhammad
SAW yang peduli terhadap alam sekitar. Guru membuat pertanyaan sesuai dengan pokok bahasan. Membagi kelas dalam kelompok kecil (maksimal 3 orang) Peserta ditugasi untuk mencari bahan Guru membantu dengan membagi referensi kepada peserta didik. Peserta didik mencari jawaban dalam referensi. Hasilnya didiskusikan bersama seluruh kelas. Kegiatan Akhir
10 menit
Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut
Evaluasi dan tindak lanjut
10 menit
F. Media / Alat / Bahan / Sumber -
Kertas Folio
-
LKS Kelas IV
-
Buku Paket SKI Kelas IV (Suyanto, S.Ag, dkk)
G. Penilaian -
Partisipasi Aktif dalam kelompok
-
Kinerja Individu
Mengetahui,
Kalibening, 20 April 2011
Kepala Sekolah
Guru
EDI MARTANI, S.Pd.I NIP. 19740309 200501 1 003
ROIFAH, A.Ma
Lampiran 5
LEMBAR EVALUASI SISWA
Jawablah pertanyaan berikut di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan kepedulian Nabi Muhammad terhadap alam sekitar ! a. Kehidupan binatang b. Kehidupan tumbuh-tumbuhan c. Kebersihan lingkungan 2. Sebutkan usaha-usaha yang bisa kita lakukan untuk menjaga kebersihan. 3. Sebutkan akibat-akibat yang ditimbulkan jika tidak menghiraukan kelestarian tumbuh-tumbuhan.
Lampiran 6
LEMBAR EVALUASI SISWA (INDIVIDUAL) I.
Berilah tanda silang (X) pada huruf, a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling tepat! 1. Akhlak Nabi Muhammad SAW itu adalah … a. perbuatannya
c. amalannya
b. Al-Qur’an
d. perkataannya
2. Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW selalu berakhlak … a. tercela
c. terpendam
b. mulia
d. jelek
3. Rasulullah menganjurkan pada kita agar peduli terhadap anak yatim dengan …. a. menyantuninya
c. menghardiknya
b. membiarkannya
d. mendiamkannya
4. Rasulullah diutus oleh Allah untuk menyempurnakan … a. akhlak
c. ilmu
b. iman
d. Islam
5. Kebersihan sebagian dari … a. iman
c. Islam
b. amal
d. takwa
6. Menggembala kambing adalah pekerjaan Rasulullah ketika … a. kecil
c. remaja
b. tua
d. dewasa
7. Rasulullah pernah membukakan pintu bagi seekor kucing yang hendak a. tidur
c. makan
b. minum
d. berlindung
8. Aisyah ditegur Rasulullah karena telah memukul … a. kucing
c. anjing
b. onta
d. burung
9. Rasulullah melarang kita membunuh … a. kucing
c. ular
b. anjing
d. tikus
10. Orang yang berusaha membantu janda dan orang miskin, bagaikan orang yang … a. Puasa sepanjang tahun b. Berjihad fisabilillah c. Salat terus menerus d. Sedekah tiap hari
II.
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar! 1. Rasulullah diutus oleh Allah SWT kepada manusia sebagai rahmat bagi … 2. Rasulullah suka menolong orang miskin dan anak yatim karena beliau mempunyai sifat … 3. Rasulullah diutus ke dunia untuk memperbaiki … manusia. 4. Ketika ada anak kecil menaiki punggung Rasulullah, sikap beliau adalah … 5. Rasulullah sangat menyayangi anak yatim, karena mereka hidupnya dalam keadaan … 6. Sikap Nabi Muhammad ketika disakiti dan dihina adalah … 7. Kerusakan alam ini akibat perbuatan … 8. Ketika hendak menyembelih, Rasulullah menyuruh kita untuk … pisau agar tajam. 9. Rasulullah tidak pernah … ketika dianiaya. 10. Tidak boleh mencari ikan dengan bom karena dapat … lingkungan.
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan bentuk kasih sayang Rasulullah terhadap anak kecil ! Jawab : ___________________________________________________
2. Sebutkan bentuk kepedulian Rasululullah terhadap tumbuhan ! Jawab : ___________________________________________________ 3. Bagaimana sikap Rasulullah terhadap orang yang pernah memusuhi beliau ? Jawab : ___________________________________________________ 4. Apa balasan bagi orang yang menolong anak yatim? Jawab : ___________________________________________________ 5. Bagaimana kepedulian Nabi terhadap alam sekitar? Jawab : ___________________________________________________
Lampiran 7
JAWABAN LEMBAR EVALUASI INDIVIDUAL I.
II.
III.
1.
b
6.
a
2.
b
7.
d
3.
a
8.
b
4.
a
9.
a
5.
a
10.
b
1.
Seluruh alam
2.
Al Qur’an / Mulia
3.
Akhlak
4.
Tidak marah
5.
Kesulitan
6.
Memaafkan
7.
Manusia
8.
Mengasah
9.
Balas dendam
10.
Merusak
Kebijakan Guru
IV. Skor I.
Jawaban Benar x 1 = 10 x 1
II. Jawaban Benar x 2 = 10 x 2 III. Jawaban Benar x 4 = 5 x 4 Nilai akhir = Jumlah skor x 2
Lampiran 14
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap
: ROIFAH
2. Tempat & Tgl. Lahir
: Magelang, 18 Juli 1977
3. NIM
: 093111199
4. Alamat Rumah
: Kembang 02/01, Ngadipuro Dukun, Magelang
HP
: 081328356649
B. Riwayat Pendidikan 1. Pendidikan Formal a. SDN Pabelan 1
: 1989
b. SMPN Borobudur
: 1992
c. SMK Abdi Negara
: 1995
d. DIPLOMA II UMM : 2003
Semarang, 4 Juni 2011
ROIFAH NIM : 093111199
Lampiran 9
KELOMPOK PEMBELAJARAN STRATEGI INFORMATION SEARCH
Kelompok 1
Kelompok 2
Ivan Maulana
Triyani
Imron Asnawi
Elfi Nurrizqy
Rifai
Meyta Alfiyanti
Kelompok 3
Kelompok 4
Dita Purnamasari
Rifka Anisa Putri
Nia Aprilia
Erlina yulianingsih
Lina Kusmiyanti
Jeri Citra
Kelompok 5
Kelompok 6
Wahyadi
Iqbal Abdul Robani
Tedi Purnawan
Alvin Ricado
Puji Prihatin
Fian Krisbianto
Kelompok 7 Fifi Elfitasari Eliska Prasmono Rika Lestari
Lampiran 10
Kegiatan Pembelajaran Strategi Information Search
Kegiatan Pembelajaran Strategi Information Search
Lampiran 11 DATA NILAI KEGIATAN KELOMPOK (SIKAP DAN DISKUSI)
No
Indikator
Nilai 1
2
3
4
Kegiatan Kelompok 1
Keaktifan peserta didik dalam kelompok
2
Kesesuaian menentukan dan menemukan
V V
materi Sikap 3
Keterbukaan
V
4
Ketekunan belajar
V
5
Kerajinan dan Kedisiplinan
V
6
Tenggang rasa kerjasama
V
7
Tanggung jawab
V
Diskusi 8
Aktif Tanya
9
Aktif Jawab
V
10
Mengemukakan ide dan jalinan komunikasi
V
NA N 2 = 32 X 2 = 64 Berarti sudah memenuhi standar ketuntasan minimal 60.
V
5
Lampiran 12 HASIL OBSERVASI SIKLUS 1
No
Nama Siswa
Antusias Bertanya Menjawab
1
Alfin Ricado
0
I
I
2
Eliska Prasmono
0
I
0
3
Fifi Elfitasari
II
I
I
4
Rika Lestari
II
I
I
5
Dita Purnamasari
II
I
II
6
Elvi Nur Rizki
II
I
I
7
Erlina Yulianingsih
I
0
0
8
Fajar Rifai
0
0
I
9
Imran Asnawi
I
0
I
10
Ivan Maulana
II
I
I
11
Jeri Citra
II
I
I
12
Lina Kusmiyanti
II
I
I
13
Meyta Alfianti
II
I
I
14
Nia Aprilia
0
0
I
15
Puji Prihatin
0
I
I
16
Rifka Anisa Putri
II
II
II
17
Tedi Purnawan
0
I
I
18
Triyani
II
I
I
19
Wahyadi
0
I
I
20
Iqbal Abdul Robani
I
I
0
21
Fian Krisbianto
I
I
0
Lampiran 13 HASIL OBSERVASI SIKLUS II
No
Nama Siswa
Antusias Bertanya Menjawab
1
Alfin Ricado
III
III
I
2
Eliska Prasmono
II
II
II
3
Fifi Elfitasari
IIII
II
II
4
Rika Lestari
II
III
III
5
Dita Purnamasari
III
II
IIII
6
Elvi Nur Rizki
IIII
III
I
7
Erlina Yulianingsih
II
II
II
8
Fajar Rifai
III
II
II
9
Imran Asnawi
II
III
II
10
Ivan Maulana
II
II
II
11
Jeri Citra
III
III
II
12
Lina Kusmiyanti
III
II
III
13
Meyta Alfianti
III
III
II
14
Nia Aprilia
III
II
II
15
Puji Prihatin
III
II
II
16
Rifka Anisa Putri
IIII
II
III
17
Tedi Purnawan
III
II
II
18
Triyani
III
II
III
19
Wahyadi
III
II
II
20
Iqbal Abdul Robani
IIII
II
I
21
Fian Krisbianto
III
III
I
Lampiran 14 VISI DAN MISI MI KALIBENING DUKUN MAGELANG
VISI Unggul dalam Mutu Santun dalam Perilaku Berdasar Iman dan Taqwa
MISI 1. Menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang efektif, kreatif dan mengedepankan optimalisasi pembelajaran siswa dan profesi guru. 2. Menumbuhkan penghayatan Iman dan Taqwa terhadap ajaran agama. 3. Membimbing siswa untuk melaksanakan ajaran agama di sekolah, di rumah, dan di lingkungan masyarakat. 4. Membantu siswa mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal. 5. Menumbuhkan semangat unggulan seluruh warga sekolah terutama kepada siswa. 6. Menumbuhkan sikap hormat menghormati kepada seluruh warga sekolah. 7. Mengembangkan jiwa seni, budaya dan kesetiakawanan sosial. 8. Meningkatkan jiwa seni, budaya, dan kesetiakawanan sosial. 9. Meningkatkan disiplin semua warga sekolah. 10. Menumbuhkembangkan cinta kebersihan, kekeluargaaan, kebersamaan dan semangat demokrasi.