BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fikih merupakan tujuan Penelitian Tindakan Kelas yang pelaksanaannya direncanakan melalui 2 siklus, yaitu siklus I dan siklus II. Dalam penelitian ini, langkah yang ditempuh adalah menetapkan aspek-aspek yang diteliti, melakukan pengamatan dan mencatat hasilnya. Sebelum melakukan tindakan, peneliti terlebih dahulu melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian, yaitu siswa kelas VII D MTs. Attaqwa Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Adapun hasil pengamatan dari 33 siswa yang terdapat dalam kelas VII D MTs. Attaqwa Bandar adalah sebagai berikut : 1. 12 siswa yang menunjukkan prestasi tinggi. 2. 16 siswa yang mempunyai nilai sedang. 3. 5 siswa yang masih mempunyai nilai rendah.
41
42
Tabel 4.1 Tingkatan prestasi siswa pra siklus Nilai No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Siswa Ahmad prasetio Ahmad supriyadi Aldin arfi muzaqi Alfi hidayah Andarwati Arini widya lestari Ati' farchatun naili Dian amilia Esha fertasari putri Fahrurozi
Prestasi
Ulangan Harian 50 50 65
15 16 17 18 19 20
Faiqurohman Fida utami Ida riskiana Imroatul azizah Indah listianingsih Khafit amrulloh Linda sari Maghfirotun khasanah Millatun samha Mohammad rifqi setiawan
90 60 70 50 60 75 65 75 75 65 80 90 50 85 80 80 80
21 22 23 24 25 26 27 28
Muh. Nadziron Muhamad zulfanny lestaluhu Muhammad fani zulfi taftazani Murtadlo Nilam oktaviani Nur huda Nur khayati Pridananto
70 75 65 55 80 70 65 60
Tinggi Sedang Rendah √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
43
Nilai No 29 30 31 32 33
Nama Siswa
Prestasi
Ulangan
Rian andreansyah Shofa annisatul mufida Taufiqurohman Ulul haniyah Zumrotul mukaromah
Harian 65 65 70 60 70
Tinggi Sedang Rendah √ √ √ √ √
Dari data yang ada, menunjukkan adanya prestasi siswa yang masih sangat rendah, yaitu ada 5 orang siswa dan 7 orang siswa yang mempunyai nilai sedang. Hal itu disebabkan proses pembelajaran masih bersifat tradisional dan sumber belajar hanya dari guru, siswa hanya sebagai pendengar dan kurang berperan aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa kurang bisa memahami terhadap materi yang diajarkan pada saat proses belajar mengajar berlangsung dan masih kurangnya minat belajar siswa. Oleh karena itu peneliti mencoba melakukan penelitian tindakan kelas pada kelas ini dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif jigsaw untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
44
B. Siklus I Pelaksanaan pembelajaran kooperatif jigsaw siklus I di kelas VII D MTs. Attaqwa Bandar berlangsung pada hari Senin, 05 Oktober 2015 mulai jam 07.30– 08.50 WIB. Adapun rincian tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Perencanaan a. Peneliti menyiapkan RPP, lembar observasi, pendokumentasian, lembar refleksi dan evaluasi. b. Peneliti menyiapkan pembentukan kelompok berdasarkan prestasi belajar siswa. c. Peneliti menyiapkan materi pembelajaran yang harus didiskusikan oleh setiap kelompok. 2. Pelaksanaan a. Peneliti siap mengajarkan materi pokok shalat berjamaah. b. Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya pembelajaran yang menerapkan metode Jigsaw dan tugas yang harus dilakukan oleh para siswa secara singkat dan jelas. c. Peneliti siap menyajikan materi pelajaran shalat berjamaah.
45
d. Peneliti membentuk kelompok belajar menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 6-7 orang siswa sesuai dengan yang telah disiapkan. e. Peneliti memberikan materi pelajaran yang berbeda tentang shalat berjamaah kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. f. Setelah selesai, kemudian setiap kelompok mengirimkan 1 orang delegasi (utusan) kepada setiap kelompok lain dan menerangkan hasil diskusi yang telah dipelajari dikelompoknya. g. Kemudian peneliti mengkondisikan kelas seperti semula dan menanyakan apabila ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. h. Peneliti memberikan pertanyaan dan tugas/soal yang harus dikerjakan secara individu untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari. i. Melakukan kesimpulan, klarifikasi dan tindak lanjut (memberikan tugas/PR secara individu kepada para siswa tentang materi yang telah dipelajari). 3. Pengamatan
46
a. Peneliti mengamati aktivitas siswa setiap kelompok dan keaktifan siswa dalam berdiskusi. b. Secara kolaboratif-partisipatif peneliti juga mengamati jalannya proses pembelajaran. c. Ada 2 kelompok yang anggotanya masih belum aktif semua dalam diskusi. d. Pada kelompok 4 anggotanya masih belum berani maju kedepan untuk menerangkan materi yang telah didiskusikan. e. Masih ada 4 orang siswa yang masih belum aktif dalam diskusi kelompok, yaitu 2 orang siswa pada kelompok 2, 2 orang siswa pada kelompok 4. Pada kelompok 1, dan 3 semua siswa sudah berperan aktif dalam diskusi. f. Pada saat delegasi menerangkan pada kelompok lain belum maksimal, karena siswa masih bingung tentang urutan waktu (giliran) untuk menerangkan. g. Siswa yang berani bertanya hanya ada 5 orang siswa.
47
h. Pengamatan terhadap hasil latihan soal, ternyata masih ada 4 orang siswa yang nilainya masih rendah. 4. Refleksi Refleksi pada siklus I ini akan digunakan sebagai perbaikan pelaksanaan pembelajaran pada siklus II. Dari hasil analisis terhadap pengamatan, maka hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut : a. Berdasarkan efektivitas siswa dalam kinerja kelompok perlu adanya perubahan susunan anggota kelompok, karena ada 2 kelompok yang anggotanya masih ada yang belum aktif dan bergurau sendiri dan 1 kelompok yang anggotanya belum berani mewakili maju kedepan. Dari hasil refleksi dapat diketahui ternyata penyebabnya adalah pada dua kelompok tersebut masing-masing hanya terdapat 1 orang siswa yang pandai. Dan 1 kelompok yang anggotanya belum berani mewakili maju kedepan dikarenakan pada kelompok tersebut anggotanya rata-rata masih kecil (muda usianya). b. Pada saat memulai tindakan siklus II, perlu adanya motivasi kepada siswa yang bertujuan agar :
48
1) Semua siswa berperan aktif dalam diskusi kelompoknya masingmasing. 2) Siswa lebih berani bertanya apabila ada hal-hal yang kurang jelas dan belum bisa dipahami. c. Perlu dilaksanakannya siklus II karena indikator keberhasilan penelitian ini belum bisa sepenuhnya tercapai. Tabel 4.2 Nilai ulangan siswa siklus 1 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Nama Siswa Ahmad prasetio Ahmad supriyadi Aldin arfi muzaqi Alfi hidayah Andarwati Arini widya lestari Ati' farchatun naili Dian amilia Esha fertasari putri Fahrurozi Faiqurohman Fida utami Ida riskiana Imroatul azizah Indah listianingsih Khafit amrulloh Linda sari Maghfirotun khasanah Millatun samha Mohammad rifqi setiawan Muh. Nadziron Muhamad zulfanny lestaluhu
Nilai ulangan siklus 65 1 65 80 90 70 70 65 70 75 75 85 75 70 95 90 75 95 95 70 80 80 80
49
No 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Nama Siswa Muhammad fani zulfi taftazani Murtadlo Nilam oktaviani Nur huda Nur khayati Pridananto Rian andreansyah Shofa annisatul mufida Taufiqurohman Ulul haniyah Zumrotul mukaromah
Nilai ulangan siklus 80 1 70 90 80 80 80 70 85 75 80 70
C. Siklus II Pelaksanaan pembelajaran kooperatif jigsaw siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Oktober 2015 muali pukul 07.30 – 08.50 WIB. 1. Perencanaan a. Peneliti menyiapkan RPP, lembar observasi, pendokumentasian, lembar refleksi dan evaluasi. b. Peneliti menyiapkan pembentukan kelompok berdasarkan prestasi belajar siswa dan refleksi dari siklus I. c. Peneliti menyiapkan materi pembelajaran yang harus didiskusikan oleh setiap kelompok. 2. Pelaksanaan
50
a. Peneliti memberikan motivasi sebelum mengajarkan materi pokok shalat berjamaah. b. Peneliti memeriksa tugas/PR yang telah diberikan pada pertemuan kemarin. c. Peneliti menyajikan materi pelajaran shalat berjamaah. d. Peneliti membentuk kelompok belajar menjadi 5 kelompok sesuai dengan yang telah disiapkan. e. Peneliti memberikan materi pelajaran yang berbeda kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. f. Setelah selesai, kemudian setiap kelompok mengirimkan 1 orang delegasi (utusan) kepada setiap kelompok lain dan menerangkan hasil diskusi yang telah dipelajari dikelompoknya. g. Peneliti mengkondisikan kelas seperti semula dan menanyakan apabila ada persoalan-persoalan yang tidak terpecahkan dalam kelompok. h. Peneliti memberikan pertanyaan dan tugas/soal yang harus dikerjakan secara individu untuk mengecek pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipelajari.
51
i. Melakukan kesimpulan, dan klarifikasi tentang materi yang telah dipelajari. 3. Pengamatan a. Peneliti mengamati aktivitas siswa setiap kelompok dan keaktifan siswa dalam berdiskusi. b. Secara kolaboratif-partisipatif peneliti mengamati jalannya proses pembelajaran. c. Semua kelompok anggotanya sudah aktif dalam diskusi. d. Para delegasi kelompok sudah menjalankan tugasnya dengan baik dan benar pada saat menerangkan pada kelompok lain. e. Siswa yang berani bertanya lebih dari 9 orang siswa. f. Pengamatan terhadap hasil latihan soal, semua siswa telah mengerjakan tugasnya dengan baik dengan rata-rata nilai mencapai 80 atau 8,0. 4. Refleksi Pada pelaksanaan siklus II ini, semua siswa sudah dapat berperan aktif dalam pembelajaran, mereka sangat antusias sekali mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan prestasi
52
belajar dari seluruh siswa yang rata-rata nilainya diatas 80. Dengan hasil yang ada pada siklus II ini, peneliti merasa bahwa apa yang menjadi tujuan dari penelitian ini sudah dapat tercapai dengan baik. Tabel 4.3 Nilai ulangan siswa siklus 2 No
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Ahmad prasetio Ahmad supriyadi Aldin arfi muzaqi Alfi hidayah Andarwati Arini widya lestari Ati' farchatun naili Dian amilia Esha fertasari putri Fahrurozi Faiqurohman Fida utami Ida riskiana Imroatul azizah Indah listianingsih Khafit amrulloh Linda sari Maghfirotun khasanah Millatun samha Mohammad rifqi setiawan Muh. Nadziron Muhamad zulfanny lestaluhu Muhammad fani zulfi taftazani Murtadlo Nilam oktaviani Nur huda Nur khayati Pridananto Rian andreansyah
Nilai ulangan 80 85 2 siklus 85 100 85 95 85 85 75 90 95 85 80 95 100 85 100 95 95 95 80 98 80 75 100 85 95 85 90
53
No
Nama Siswa
30 31 32 33
Shofa annisatul mufida Taufiqurohman Ulul haniyah Zumrotul mukaromah
Nilai ulangan 80 95 2 siklus 85 90
D. Pembahasan. 1. Pra siklus dengan Siklus 1 Penerapan strategi pembelajaran ternyata sangat mempengaruhi terhadap peningkatan prestasi belajar siswa, ini terbukti dari hasil penelitian yang penulis lakukan pada kelas VII D di MTs. Attaqwa Bandar Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. Pada saat sebelum penelitian ini dilakukan, pembelajaran yang ada masih menggunakan cara lama (tradisional), dimana guru (peneliti) merupakan sumber belajar yang paling pokok, sedangkan siswa hanya sebagai pendengar dari materi yang dijelaskan oleh guru. Dengan pembelajaran yang masih bersifat tradidional ini menjadikan hasil belajar siswa menjadi kurang maksimal, ini terbukti dengan masih banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah KKM. Dari hasil pelaksanaan penelitian siklus 1, keseluruhan siswa sudah mampu menunjukkan peningkatan prestasi belajar, akan tetapi peningkatan itu belum
54
sepenuhnya mencapai KKM. Hal itu disebabkan karena belum seluruhnya siswa mengerti terhadap strategi pembelajaran yang diterapkan. Para siswa masih sangat merasa asing dan canggung
terhadap
berbagai
model
pembelajaran, karena selama ini siswa hanya mendapat pelajaran dengan metode ceramah dan demonstrasi. 2. Siklus 1 dengan Siklus 2 Berdasarkan pengamatan pada siklus 1, peneliti merasa perlu adanya pelaksanaan siklus 2. Siklus 2 adalah merupakan refleksi dari siklus 1. Pada pelaksanaan siklus 2 ini, diharapkan peningkatan prestasi belajar yang dicapai seluruh siswa cukup maksimal dan mencapai KKM. Pada pelaksanaan siklus 2 ini semua siswa mampu berperan aktif dan sangat menikmati pelaksanaan pembelajaran. Dengan keadaan seperti ini, pembelajaranpun dapat berjalan dengan baik, siswa mampu menerima dan memahami materi pelajaran dengan sangat maksimal, sehingga prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dan mencapai KKM.
55
E. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Metode Jigsaw Dari hasil pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode jigsaw, penulis menemukan adanya kelebihan dan kelemahan yang terdapat pada pembelajaran metode jigsaw. Adapun kelebihan dan kelemahan itu adalah : 1. Kelebihan pembelajaran metode jigsaw antara lain : a. Kegiatan pembelajaran lebih berpusat pada siswa (student centered); b. Siswa lebih berani mengeluarkan (mengexplor) seluruh kemampuannya; c. Siswa bertanggungjawab terhadap pemahaman materi pada dirinya sendiri dan juga teman sekelasnya; d. Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama dang menghargai orang lain. 2. Kelemahan pembelajaran metode jigsaw antara lain : a. Memberikan kesempatan siswa untuk lebih banyak bergurau dengan temannya pada saat diskusi; b. Sulitnya mengontrol siswa pada setiap kelompoknya; c. Hanya dapat digunakan pada materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi
beberapa bagian.