UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)
RIAWATI PRIHATINI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
ABSTRACT
RIAWATI PRIHATINI, The effort to enhance community participation in the ordering of slum areas program (Case study of slum area at Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Bandung city). Advised by SOERYO ADIWIBOWO as chairman, CAROLINA NITIMIHARDJO as a member of Adviser Commission. One of the problems faced by the city government in conducting development is the rapid growth of the population which is not in balance with the availability of land in the city. The imbalance, in turn, creates other problems, among athers is the slum areas. One of the slum areas in Bandung city is Kelurahan Cicadas, district of Cibeunying Kidul, which has an area of 55 Ha. Its population is 12.886. This means that the density is about 234 per ha. The government has implemented various programs to deal with the problem. Efforts and strategies are needed to promote community participation by looking at the internal and external factors underlying their behaviour to participate. In order to support the implementation of the slum area development program, it is necessary to use the participatory approach involving the community from planning to implementation and to evaluation stages of the program. Based on the observation, interviews and Focused Group Discussion (FGD) cunducted by the writer, the low level of participation was caused mainly by the lack of local institutional and leadership roles of the RT and RW. They had not provided opportunities and supports to involve the community in the programs, so that they became reluctant and unmotivated to be involved in any development programs. Having no experience in participating in development programs, the community do not have ability to participate voluntarily in labor or finacially. Based on another FGD conducted by the writer with the community, we have designed some programs to promote people participation in the slum area development. The Programs are : (1) Enhancement of the quality of the RW and RT officials, (2) Enhancement of economic condition. (3) Partisipative improvement of housing infrastructure, (4) Improvement of the quality of community life Keywords : slum area, participation, leaderships.
RINGKASAN
RIAWATI PRIHATINI. Upaya Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Program Penataan Permukiman Kumuh. (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung). Dibimbing Oleh SOERYO ADIWIBOWO dan CAROLINA NITIMIHARDJO. Sistem pemerintahan yang desentralistik menggunakan pendekatan yang sifatnya bottom up dimana rencana pembangunan yang disusun meliputi program yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, atau dengan kata lain program dirancang oleh, dari dan untuk masyarakat. Masyarakat bukan lagi sebagai objek tetapi sebagai subjek yang menetapkan tujuan, mengendalikan sumberdaya dan mengarahkan proses yang mempengaruhi hidup mereka. Untuk meningkatkan kesadaran, membangun kepercayaan dan kemampuan kerjasama masyarakat ditempuh melalui pendekatan partisipasi warga masyarakat dalam proses pembangunan. Hasil pembangunan yang telah dilaksanakan selama ini, terutama di kotakota besar selain menghasilkan pertumbuhan ekonomi juga menyebabkan kepadatan penduduk karena penduduk luar kota datang untuk mencari pekerjaan ke kota. Kota besar menjadi faktor penarik (pull factor) bagi penduduk karena banyaknya pembangunan yang ada di wilayah tersebut. Tingkat pertumbuhan penduduk di kota besar terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, akibatnya daya dukung kota menjadi tidak seimbang dengan pertumbuhan penduduk perkotaan. Kondisi tersebut mendorong tumbuhnya daerah-daerah kumuh (slum) diperkotaan. Kota Bandung sebagai kota besar tidak terlepas dari permasalahan permukiman kumuh dengan kepadatan penduduknya yang kian hari kian terasa dimana dengan luas wilayah kota Bandung yang hanya 16.000 ha dihuni oleh kurang lebih 2,8 juta jiwa. Idealnya dengan luas wilayah tersebut didiami oleh 300.000 – 400.000 jiwa saja. Pada saat ini sekitar 146 jiwa mendiami tiap hektar, padahal menurut standar WHO idealnya hanya 96 jiwa di setiap hektar. Sehingga tidaklah heran jika banyak ditemukan kawasan kumuh yang menghiasi sebagian wilayah kota Bandung seperti wilayah Jamika, Sadang Serang, Cicadas, Tamansari, Kiaracondong dll. Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul merupakan salah satu Kelurahan yang tergolong kumuh di Kota Bandung. Dengan luas wilayah yang hanya 55 ha dihuni oleh sekitar 12.886 jiwa, sehingga di Kelurahan Cicadas setiap hektarnya dihuni oleh 234 jiwa atau dihuni oleh 23.429 jiwa/Km2. Kepadatan penduduk di Kelurahan Cicadas mengakibatkan permukiman-permukiman hampir disetiap RW menjadi kumuh. Upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan kawasan kumuh telah dilaksanakan dalam berbagai bentuk program seperti program perbaikan sarana dan prasarana infrastruktur kawasan kumuh serta program rehabilitasi rumah kumuh. Berdasarkan data dan informasi hasil Pemetaan Sosial (PL I) yang
dilaksanakan pada tanggal 31 Januari sampai 20 Februari 2008 dan Evaluasi Program (PL II) yang dilaksanakan pada tanggal 22 Mei sampai 6 Juni 2008, program-program tersebut tampaknya belum dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dari permukiman kumuh terutama di Kelurahan Cicadas. Permasalahan yang dihadapi adalah seberapa jauh program-program yang berkaitan dengan penataan permukiman kumuh dapat melibatkan partisipasi masyarakat di Kelurahan Cicadas serta bagaimana karakteristik komunitas permukiman kumuh dan faktor-faktor apa yang menyebabkan partisipasi masyarakat aktif dan tidak aktif dalam program penataan permukiman kumuh di Kelurahan Cicadas ? Tujuan kajian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat partisipasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi masyarakat dalam penataan permukiman kumuh dan merumuskan strategi pengembangan partisipasi masyarakat di Kelurahan Cicadas di masa yang akan datang. Kajian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu pemetaan sosial (PL I), evaluasi program (PL II) dan kajian lapangan dengan fokus mengidentifikasi tingkat partisipasi masyarakat dalam penataan permukiman kumuh dan merancang strategi dan program peningkatan partisipasi masyarakat di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan pendekatan PRA (Participatory Rural Appraisal) dilakukan dengan cara : Wawancara Mendalam, Observasi Langsung dan Focussed Group Discussion (FGD). Sumber data di dapatkan dari hasil wawancara, pengamatan, FGD dan dokumentasi. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan cara : reduksi data, penyajian data dan kesimpulan atau proses menemukan makna data. Hasil kajian menunjukkan bahwa Dari 15 RW yang ada di Kelurahan Cicadas, 10 RW tergolong kumuh yaitu di RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 09, RW 10, RW 11, RW 12, RW 14 dan RW 15. Karakteristik masyarakat permukiman kumuh di Kelurahan Cicadas terdiri dari 277 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sebesar 1753 terdiri dari 877 laki-laki dan 876 perempuan. Tingkat Pendidikan masyarakat permukiman kumuh sebagian besar adalah SD (50%) dan SMP (48%), dimana keseluruhan penghuni permukiman kumuh bekerja di sektor informal dengan pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini menyebabkan mereka tidak mampu memiliki rumah dengan kondisi yang sehat dan layak huni. Terkadang rumah juga dijadikan tempat usaha/gudang seperti usaha warung dan barang rongsokan yang menjadikan kondisi lingkungan sekitar rumah menjadi kotor dan berantakan. Tingkat kesadaran dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah juga menunjang kekumuhan dari permukiman di Kelurahan Cicadas ditambah dengan status kepemilikan lahan yang sebagian besar merupakan milik Angkatan Darat (okupasi tanpa kejelasan) yang menyebabkan sebagian warga masyarakat enggan untuk memperbaiki kondisi rumah mereka. Masih banyak sarana dan prasarana pada permukiman kumuh yang belum memadai seperti sarana MCK dan sarana air bersih. Tingkat partisipasi masyarakat dalam program penataan permukiman kumuh di Kelurahan Cicadas, hanya dua RW yang menunjukkan tingkat partisipasi masyarakat aktif dalam pelaksanaan program-program pembangunan yaitu di RW 11 dan RW 12. Delapan RW lainnya yaitu RW 01, RW 02, RW 03, RW 04, RW 09, RW 10, RW 14 dan RW 15 tingkat partisipasi masyarakatnya
tidak aktif. Peran kepemimpinan lokal dari ketua RT dan RW (faktor lingkungan) yang mempunyai insiatif tinggi dalam berinteraksi dan meyakinkan masyarakat untuk berperan serta dalam setiap program pembangunan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di Kelurahan Cicadas. Masyarakat akhirnya mau dan mampu (faktor internal) untuk berpartisipasi dalam program pembangunan khususnya yang berkaitan dengan penataan permukiman kumuh. Strategi pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penataan permukiman kumuh di Kelurahan Cicadas adalah : (1) Peningkatan kualitas pengurus RW dan RT, (2) Peningkatan taraf ekonomi masyarakat, (3) Perbaikan sarana dan prasarana permukiman yang partisipatif, (4) Peningkatan kualitas hidup sehat masyarakat.
UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PROGRAM PENATAAN PERMUKIMAN KUMUH (Studi Kasus Permukiman Kumuh di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung)
RIAWATI PRIHATINI
Tugas akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Pengembangan Masyarakat
SEKOLAH PASCA SARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009
PRAKATA
Do
cNui C
ww troo ww.wp Pm wd .n D fiwtroip FPD zdaf.rc T F dom.c riaT om l r
i al
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penulisan Kajian Pengembangan Masyarakat (KPM) sebagai lanjutan dari kajian lapangan yang dilaksanakan di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Penulisan kajian ini tidak tedepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih, terutama kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Soeryo Adiwibowo, MS, selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan saran dalam rangka penyusunan dan penyempurnaan kajian ini. 2. Ibu Dr. Carolina Nitimihardjo, MS, selaku Anggota Komisi Pembimbing yang dengan kesabarannya telah memberikan dorongan moril dalam rangka penyelesaian kajian ini. 3. Departemen Sosial Republik Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menambah pengetahuan di bidang Pengembangan Masyarakat melalui proses pembelajaran di Magister Profesional Pengembangan Masyarakat kerjasama Institut Pertanian Bogor dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung. 4. Segenap Pimpinan dan civitas akademika Magister Profesional Pengembangan Masyarakat Institut Pertanian Bogor. 5. Segenap Pimpinan dan civitas akademika Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) Bandung. 6. Ibu Dr. Ir. Titik Sumarti, MS, selaku Dosen Penguji Luar Komisi yang telah memberikan saran dan masukan guna perbaikan kajian ini 7. Camat Cibeunying Kidul, Lurah beserta staf dan Masyarakat Kelurahan Cicadas yang telah membantu penulis dalam melaksanakan Kajian Pengembangan Masyarakat. 8. Suami tercinta, Yoyo Sumarno dan putri tersayang Rifa Nur Khalisah beserta orang tua tercinta dan seluruh keluarga penulis atas segala doa dan dorongan morilnya hingga penulis dapat menyelesaikan studi. 9. Seluruh sahabat dan teman-teman penulis, khususnya mahasiswa Magister Profesional Pengembangan Masyarakat angkatan V Bandung, serta seluruh pihak yang tidak dapat dituliskan satu persatu yang telah banyak membantu dan memberikan motivasi selama proses perkuliahan. Penulis menyadari bahwa kajian lapangan ini masih sangat jauh dari sempuma dikarenakan ada keterbatasan dan kemampuan penulis dalam membahas dan melakukan analisa data. Namun harapan penulis semoga apa yang telah dilakukan dapat menjadi langkah awal yang baik untuk proses selanjutnya. Semoga kajian ini bermanfaat dan semoga Alloh SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua. Amin.
Bogor,
Februari 2009
RIAWATI PRIHATINI
RIWAYAT HIDUP
Do
cNui C
ww troo ww.wp Pm wd .n D fiwtroip FPD zdaf.rc T F dom.c riaT om l r
i al
Penulis dilahirkan di Pontianak pada tanggal 31 Agustus 1965 dari Ayah Irawan Soehartono dan Ibu Ramlah. Penulis merupakan putri pertama dari tiga bersaudara. Tahun 1983 penulis lulus dari SMA Negri 7 Bandung dan pada tahun yang sama melanjutkan Ke Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung sampai tingkat Sarjana Muda. Tahun 1994 menyelesaikan studi ke jenjang sarjana pada Fakultas Psikologi Universitas Wisnuwardhana Malang. Penulis sampai saat ini bekerja sebagai Kasie Pemerintahan di Kelurahan Cicadas Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung dan berkesempatan melanjutkan studi ke jenjang Pascasarjana pada Program Magister Profesional Pengembangan Masyarakat kerjasama Institut Pertanian Bogor dan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial Bandung atas bantuan beasiswa dari Departemen Sosial. Penulis telah menikah dengan Yoyo Sumarno dan dikaruniai 1 (satu) orang putri yang bernama Rifa Nur Khalisah (5 tahun).
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL …………………………………………………
xv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………
xvi
GLOSSARY ………………………………………………………..
xvii
I.
PENDAHULUAN …………………………………………. 1.1. Latar Belakang ………………………………………… 1.2. Perumusan Masalah ……………………………………... 1.3. Tujuan Kajian ………………………………………….. 1.4. Manfaat Kajian …………………………………………
1 1 3 5 6
II.
TINJAUAN TEORITIS ……………………………………. 2.1. Pendekatan Holistis dalam Manajemen Kota ………….. 2.2. Permukiman Kumuh …………………………………… 2.3. Partisipasi dalam Pembangunan ……………………….. 2.3.1. Definisi Partisipasi ……………………………… 2.3.2. Tipologi Partisipasi ……………………………… 2.3.3. Bentuk Partisipasi ……………………………….. 2.3.4. Partisipasi dan Pemberdayaan Masyarakat ……… 2.4. Kelembagaan …………………………………………… 2.4.1. Modal Sosial ……………………………………... 2.5. Kepemimpinan ………………………………………….. 2.6. Kerangka pemikiran ……………………………………..
7 7 8 12 14 17 19 22 24 27 29 31
III.
METODE KAJIAN …………………………………………. 3.1. Batas-Batas Kajian ……………………………………… 3.2. Lokasi dan Waktu Kajian ……………………………….. 3.3. Tehnik Pengumpulan Data ……………………………… 3.4. Jenis dan Sumber Data ………………………………….. 3.5. Pengolahan dan Analisis Data …………………………...
33 33 34 35 37 39
IV.
PETA SOSIAL MASYARAKAT KELURAHAN CICADAS.. 4.1. Lokasi …………………………………………………….. 4.2. Kondisi Permukiman di Kelurahan Cicadas ……………… 4.3. Kependudukan ……………………………………………. 4.4. Struktur Mata Pencaharian ………………………………... 4.5. Struktur Ekonomi ………………………………………… 4.6. Struktur Komunitas ………………………………………. 4.7. Organisasi dan Kelembagaan …………………………….. 4.8. Sumberdaya Lokal ……………………………………….. 4.9. Masalah-Masalah Sosial …………………………………..
41 41 43 45 48 50 52 54 55 56
\
V.
VI.
VII.
TINJAUAN PROGRAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT……………………………………………… 5.1. Deskripsi Kegiatan ……………………………………….. 5.2. Latar Belakang Program Bawaku Makmur ………………. 5.3. Prosedur Pelaksanaan Program Bawaku Makmur ………... 5.4. Latar Belakang Program Rehab Rumah Kumuh …………. 5.5. Prosedur Pelaksanaan Program Rehab Rumah Kumuh …… 5.6. Tinjauan Program dalam Kaitannya dengan Pengembangan Ekonomi Lokal …………………………………………… 5.7. Tinjauan Program dalam Kaitannya dengan Modal Sosial Dan Gerakan Sosial ………………………………………. PERMUKIMAN KUMUH: KARAKTERISTIK DAN PARTISIPASI MASYARAKAT ……………………………… 6.1. Karakteristik Komunitas Permukiman Kumuh …………… 6.2. Kondisi Permukiman Kumuh ……………………………… 6.3. Status kepemilikan Lahan dan Rumah …………………….. 6.4. Relasi Sosial Masyarakat Kumuh ………………………….. 6.5. Tingkat Partisipasi Masyarakat Permukiman Kumuh ………
58 58 59 61 63 64 66 68
72 72 74 77 80 82
RANCANGAN PROGRAM PENINGKATAN PARTISIPASI MASYARAKAT ……………………………………………….. 7.1. Latar Belakang Rancangan Program ………………………. 7.2. Rancangan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat….. 7.3. Program Pelatihan dan Sosialisasi Peningkatan Peran Ketua RW dan RT ……………………....................... 7.4. Program Peningkatan Taraf Ekonomi Masyarakat ………… 7.4.1. Sub Program Pelatihan Ketrampilan ………............... 7.4.2. Sub Program Pelatihan Manajemen Koperasi ……….. 7.5. Program Perbaikan Sarana dan Prasarana Permukiman Yang Partisipatif …………………………………………… 7.5.1. Sub Program Kerja Bakti …………………………….. 7.5.2. Sub Program Penyediaan sarana air bersih …………… 7.5.3. Sub Program Penyediaan sarana MCK ………………. 7.5.4. Sub Program Renovasi Rumah kumuh ………………. 7.6. Program Peningkatan Kualitas Hidup Sehat Masyarakat ….
98 98 99 99 101 101
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……………………… 8.1. Kesimpulan ………………………………………………… 8.2. Rekomendasi ……………………………………………….
103 103 105
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..
108
LAMPIRAN …………………………………………………………….
111
VIII.
90 90 92 96 97 97 97