ABSTRAK Universitas Paramadina Bidang Studi Desain Komunikasi Visual 2013
Nadia Rizki Melati / 209000168 Perancangan Perbaikan Media Directory Transjakarta Untuk Menambah Pelayanan Dalam Bidang Informasi 15 halaman, 6 gambar Dengan berbagai macam kesibukan yang terjadi di kota – kota besar seperti Jakarta contohnya, menjadikan sarana penunjang kegiatan haruslah memadai. Salah satunya Transportasi, transportasi merupakan alat penunjang suatu kegiatan bisa bersifat individu atau massal. Di Jakarta sendiri kondisi transportasi individu dirasa sudah melewati batas, baik roda dua maupun roda empat. Kondisi lalu lintas yang terpantau selalu padat setiap harinya dijam-jam sibuk maupun senggang sudah menjadi pemandangan yang dianggap biasa, malah sudah dimasukan kedalam rutinitas sehari – hari. Dengan kondisi seperti sekarang ini, jika tidak diatasi bisa menjadi kemungkinan 5 tahun kedepan kondisi lalu lintas dikota – kota besar akan lumpuh. Pemerintah sendiri sudah menciptakan solusi untuk masalah ini. Salah satunya dengan menciptakan transportasi massal seperti kereta api, angkutan umum, hingga bus-bus yang menjangkau daerah suburban. Sayangnya kebanyakan transportasi massal ini tidak dikelola dengan baik. Jadwal yang tidak tepat waktu, sedikitnya armada untuk menunjang kebutuhan berkegiatan sehari-hari, belum lagi masalah kejahatan yang biasa terjadi diangkutan umum. Kata kunci: Transportasi massal, Perbaikan, Media directory, Transjakarta
Pendahuluan Mobilitas yang tinggi didalam kota–kota besar tidak dapat dipungkiri haruslah didukung oleh fasilitas-fasilitas yang dapat mendukung terciptanya mobilitas yang tinggi tersebut. Tidak hanya yang mencangkup individual, bisa juga yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat masal, salah satunya Transportasi. Di Jakarta sendiri contohnya, pemerintah dan pengusaha industri per-transportasi-an selama ini sudah cukup mendukung dengan diciptakannya rute-rute yang dapat menjangkau antar wilayah dengan mudah. Hanya saja keadaan tersebut masih kurang memberi solusi dimasa kini. Keadaaan kota Jakarta sendiri yang padat, mengakibatkan fenomena jumlah kendaraan yang meningkat akhir-akhir ini. Macet salah satu masalahnya. Meningkatnya jumlah kendaraan diakibatkan seseorang memiliki pilihan untuk mempernyaman dan mempermudah hidupnya. Keadaan moda transportasi kini yang sangat memprihatinkan dan tidak nyaman menjadi faktor utama adanya pengalihan penggunaan. Tidak aman, tidak nyaman, dan sangat tidak manusiawi. Sehingga pilihan untuk menggunakan mobil pribadi selain lebih fleksible juga dirasa dapat mengurangi ketidak nyamanan seperti yang disebutkan diatas. Pada tanggal 15 januari 2004, pemda Jakarta akhirnya memberikan salah satu alternatif solusi transportasi masal yang diklaim lebih manusiawi bernama “Transjakarta”. Tujuan dari moda transportasi ini adalah memberi jasa angkutan yang bebas hambatan, nyaman, namun terjangkau bagi masyarakat luas. Untuk mengurai kemacetan di Jakarta Transjakarta memiliki sebuah sistem yang dapat memberikan solusi kemacetan tersebut. Sistem itu dengan cara memiliki jalur sendiri yang memiliki peraturan tidak boleh dilewati oleh jenis transportasi lain selain Transjakarta sendiri.
Transjakarta memiliki segmentasi pengguna yang cukup luas mulai dari B hingga ke D. Penggunanya pun tidak hanya yang bersifat daily yang artinya pengguna sehari-hari. Transjakarta kini masuk kepada wahana wisata, tidak dapat dipungkiri kebutuhan informasi yang jelas sangat dibutuhkan. Bukan hanya peta buta biasa, tetapi adanya ke tidak efektifan akan keberadaan Peta informasi yang disediakan disetiap halte yang dirasa masih kurang memberikan informasi yang jelas. Mungkin saja pengguna dari Transjakarta sendiri dapat dibantu oleh petugas dalam mencari informasi, tetapi bagaimana dengan WNA yang berkunjung ke Jakarta dan menggunakan Transportasi ini. Tidak dapat dipungkiri keahlian dalam berbahasa inggris tidak masuk didalam kriteria petugas Transjakarta. Penulis sering kali menemukan masalah ini dimana banyak wisatawan asing yang kebingungan untuk sampai ke tujuannya dikarenakan directory Transjakarta yang tidak dapat memberikan solusi. Perumusan Masalah Adanya Transjakarta sebagai moda transportasi alternatif di ibukota seyogyanya memberikan banyak manfaat dan solusi terhadap permasalahan transportasi di Jakarta. Pada kenyataannya Transjakarta sebagai moda transportasi di ibukota Jakarta tidak di maksimalkan untuk warganya. 1. Sebagai transportasi yang bisa di kategorikan utama di Jakarta, kenyataannya masih sering adanya keluhan kurangnya armada dari Transjakarta. Terjadinya penumpukan di halte-halte, lamanya armada datang tepat waktu salah satu faktor utama permasalahan. 2. Kedua dari masalah di atas berhubungan langsung akan kenyamanan pengguna Transjakarta yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman mengakibatkan kecenderungan untuk nekat dan melanggar peraturan menjadi sangat besar, padahal Transjakarta sendiri sudah memiliki peraturan membatasi penumpang di setiap armadanya. Sistem seperti ini sudah lama di acuhkan oleh banyak pengguna dikarenakan kebutuhan untuk sampai tepat waktu di tempat tujuan yang memaksakan untuk menaiki bus Transjakarta menjadi memaksakan kapasitas.
3. Ketiga dengan perasaan tidak nyaman, tidak aman dan cemas tersebut awareness akan sign-sign sekitar menjadi diacuhkan, sehingga sign-sign tersebut tingkat ke efektifan nya menjadi berkurang. 4. Keempat sesuai dengan salah satu visi dari Transjakarta sendiri ingin menjadi moda transportasi yang bertaraf internasional, fasilitas international seperti apakah yang sudah diberikan Transjakarta dalam memberikan informasi yang jelas kepada WNA. Faktanya saat ini sign directory yang terdapat diseluruh lingkup Transjakarta sendiri belum ada yang memudahkan WNA berdasarkan riset penulis. Batasan Masalah Dari beberapa masalah yang terdapat diatas poin terpenting yang ingin penulis angkat adalah masalah perbaikan visual pada sign – sign Directory di dalam Transjakarta sehingga Awareness dari pengguna Transjakarta sendiri lebih peka akan informasi yang di sampaikan, juga menambah sign-sign Directory yang di rasa dapat membantu memberikan informasi yang cukup bagi penguna Transjakarta. Tujuan Penelitian Menciptakan pelayanan yang maksimal melalui pengolahan visual yang baik dan informatif guna membantu pengguna Transjakarta. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian berdasarkan kebutuhan data dalam perancangan sebuah media Informasi. Penulis menggunakan metode kualitatif sebagai sebagai dasar metode penelitian. Ada beberapa metode kualitatif yang akan dipergunakan dalam pencarian data yang dibutuhkan seperti observasi langsung dan wawancara. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan sejumlah informan yang menjadi subjek dari ruang lingkup masalah. Dalam pencarian data penulis mencari data secara langsung dengan pengguna.
Tinjauan Pustaka Transportasi Pengertian Transportasi secara umum dapat dikatakan pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi sendiri digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi darat, laut, dan udara. Transportasi memiliki aspek-aspek lain dari sekitar yaitu, §
Transportasi Dilingkup Perkotaan Sektor transportasi merupakan salah satu sektor yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Perkembangan sektor transportasi akan secara langsung mencerminkan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang berjalan. Namun demikian sektor ini dikenal pula sebagai salah satu sektor yang dapat memberikan dampak terhadap lingkungan
dalam
Perkembangan
cakupan
perkotaan
spasial berjalan
dan
temporal
secara
dinamik,
yang
besar.
mengikuti
perkembangan sosial-ekonomi perkotaan itu sendiri. Dengan semakin berkembangnya perkotaan dalam hal wilayah spasial (ruang) dan aktivitas ekonominya, akan semakin besar. Ada 3 jenis utama transportasi yang digunakan orang di perkotaan (Miller 1985) :
1. Angkutan pribadi (individual transit), seperti mobil pribadi, sepeda motor, sepeda, atau berjalan kaki. 2. Angkutan masal (mass transit), seperti kereta api, bis, opelet, dan sebagainya. 3. Angkutan sewaan (para transit), seperti mobil sewaan, taksi yang menjalani rute tetap atau yang disewa untuk sekali jalan, dan sebagainya.
Setiap jenis angkutan mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri. Sistem transportasi perkotaan yang berhasil, memerlukan gabungan dari cara angkutan pribadi, massal, dan sewaan, yang dirancang memenuhi kebutuhan daerah perkotaan tertentu.
§
Transportasi Publik dan Pribadi Dalam sejarahnya, aspek sosial budaya yang merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya masyarakat di atas menciptakan kendaraan tak hanya sebagai alat manusia untuk bepergian. Namun sebuah nilai prestise bagi orang yang memilikinya. Kendaraan pribadi sebenarnya dalam persepsi modernitas akan menjerumuskan dan mendorong terbentuknya manusia yang individualistik. Dirasakan atau tidak, terlepas dari perdebatan, kendaraan pribadi menciptakan manusia yang terpisah dari masyarakatnya. Keterpisahan dengan ‘yang lain’ memicu ketidakpeduliannya terhadap ‘yang lain’. Merepresi kehidupan sosial dan hubungannya dengan masyarakat. Dan inilah proyek modernisasi yang membentuk manusia materialistik dengan rasionalitas instrumental. (Manajemen Transportasi Darat, Rahardjo Adisasmita)
Komunikasi Di dalam Webster New Collogiate Dictionary dijelaskan Suatu proses pertukaran informasi di antara individu melalui sistem lambang-lambang, tanda-tanda atau tingkah laku merupakan salah satu penjabaran dari arti komunikasi. Komunikasi memang memiliki banyak pengertian hanya saja dapat disesuai dengan kebutuhan dan konteks yang sedang diteliti. Komunikasi merupakan suatu upaya yang di sengaja serta mempunyai tujuan. Salah satunya menyampaikan pesan secara efektif kepada audience yang dituju. Menurut Harold Lasswell komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan “siapa” “mengatakan apa” “dengan saluran apa”, “kepada siapa”, “dan dengan hasil apa”. ( who says what in which channel to whoam and
with what effect). Oleh sebab itu keefektifan dari penyampaian pesan harus difikirkan secara matang agar sesuai dengan target sasaran. (Communication Skill, Aditya Ali) Hasil Penelitian Analisa awal sangat di butuhkan dalam penyususnan strategi komunikasi yang efektif. Salah satunya melalui metoda analisa ini. Dikarenakan spesifikasi akan kebutuhan informasi menjadi lebih terarah dan fokus. Kerangka dasar strategi komunikasi melalui enam pertanyaan penting dijabarkan sebagai berikut : §
What Memperbaiki sistem peraturan dan
kenyamanan di dalam lingkup
Transjakarta untuk menarik pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan Transportasi ini, serta mengembalikan awareness pengguna kepada fungsi-fungsi dari sign directory. §
Why Karena saat ini sebagai moda transportasi yang di andalkan di Jakarta di harapkan mampu membantu masyarakatnya melalui roda mobilitas secara tepat waktu, nyaman, aman. Sehingga sesuai dengan yang di harapkan.
§
Who Pria dan wanita pengguna jasa Transjakarta.
§
Where Seluruh lingkup Tranjakarta meliputi DKI Jakarta.
§ When Informasi seputar Perbaikan sistem yang meliputi perbaikan pengolahan jadwal, kenyamanan hingga sign directory tersebut disalurkan di seluruh lingkup Transjakarta melalui media-media pendukung yang secara efektif dan efesien dan dapat di lihat dan di mengerti oleh kelompok sasaran pengguna yaitu masyarakat luas. § How Dibutuhkan sebuah sistem perbaikan akan masalah yang terdapat di dalam roda lingkup permasalahan di Transjakarta untuk meningkatkan
kenyamanan sehingga awareness akan sekitar lebih dapat di rasa.sehingga pesan-pesan yang di sampaikan pun menjadi lebih efektif. Melalui pengolahan Lingkup Transjakarta menjadi lebih baik di segala aspek dengan solusi desain.
Analisa Segmentasi,Targeting, SWOTS Analisa Segmentasi Segmentasi pasar pertama kali diperkenalkan oleh Alfred P. Sloan. Segmentasi pasar adalah tindakan membagi-bagi pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda. Variabel segmentasi utama untuk pemasaran produk konsumen adalah demografi, geografi, psikografi. (dikutip dari tugas akhir Pramudika Legiantuko) Segmentasi Demografis Segmentasi demografi ditargetkan kepada khalayak Pengguna jasa Transjakarta secara umum semua kalangan, dengan kelompok sasaran wanita dan pria. Di karenakan Transjakarta bersifat transportasi jadi tidak ada segmentasi khusus akan pengguna. Segmentasi Geografis Kelompok sasaran informasi adalah kelompok pengguna maupun pemerhati yang berlingkup di Jakarta. Segmentasi Psikografis Target informasi adalah pengguna Transjakarta dari berbagai kalangan secara umumnya memiliki kemampuan untuk mengerti akan Informasi-informasi yang di berikan. Targeting Target dari informasi perbaruan sistem Transjakarta adalah masyarakat luas, kalangan pengguna kendaraan pribadi agar beralih menggunakan transportasi Transjakarta ini.
SWOT •
Strength
: Salah satu Transportasi unggul di Jakarta yang memiliki peminat yang
cukup banyak karena memiliki kelebihan memiliki jalur sendiri yang bebas hambatan, sehingga lebih cepat. bentuk dari transportasi itu sendiri yang terlindung dari panas dan debu menjadi nilai tambahan pengguna ingin menggunakan transportasi ini. •
Weakness
: Memiliki sistem yang terprogram hanya saja kurang si berlakukan.
Waktu kedatangan armada yang tidak tepat, kapasital penumpang di dalam satu armada tidak di atur sehingga terjadi kepadatan pada jam-jam sibuk, sign directory yang tidak informatif sehingga pesan yang di sampaikan menjadi tidak efisien. •
Opportunities
: Memiliki keuntungan banyak peminat dengan segala kekurangannya
menjadi sebuah keuntungan. •
Threat
: Jika sistem tidak di perbaiki tingkat kejenuhan,rasa cemas, tidak
nyaman, tidak merasa aman dan emosi negatif penumpang akan menjadi faktor utama ancaman Transjakarta kehilangan banyak pengguna. (dikutip dari Vivanews pada tanggal 15 juli 2010) Beralih ke kendaraan pribadi lagi yang mengakibatkan tujuan akan Transjakarta sebagai solusi kemacetan tidak tercapai. Perencanaan Media dan Strategi Pemasaran Perencanaan media digunakan penulis untuk memilih media yang cocok dalam menyalurkan informasi kepada kelompok sasaran. Media yang dipilih merupakan media yang secara efektif dan efesien digunakan melalui mengolah ambiance pada bus agar terciptanya suasana nyaman sehingga pesan yang ingin di sampaikan lebih dapat mendapatkan awareness dari pengguna. Di dukung dengan peningkatan media sign directory yang lebih informatif. Tujuan Media Tujuan media adalah perantara informasi antara sumber informasi kepada kelompok sasaran. Informasi yang disampaikan melalui media dapat dengan mudah dipahami serta medium yang digunakan dapat menyesuiakan dengan perilaku kelompok sasaran. Tujuan dari informasi yang dimediakan tersebut adalah ingin meningkatkan pelayanan Transjakarta menjadi lebih baik, sesuai dengan nilai-nilai visi misi Transjakarta.
Strategi Pemasaran Berdasarkan riset dan survey yang telah dilakukan kesungkanan pengguna kendaraan pribadi beralih menggunakan Transjakarta adalah merasa tidak nyaman melihat kondisi Transjakarta yang penuh tidak terkendali. Sehingga kelebihan-kelebihan yang di miliki Transjakarta menjadi tertutupi. Oleh sebab itu perbaikan akan sistem sangat di dahulukan karna menjadi sangat berterkaitkan akan masalah-masalah yang ada. Solusi yang di tawarkan dengan mengubah environmental atau lingkungan Transjakarta menjadi lebih nyaman. Baru strategi untuk menyampaikan pesan dapat efektif berjalan. Strategi Kreatif Aman, Nyaman, Efektif, dan Manusiawi keyword tersebut lah yang menjadi gambaran seharusnya Transjakarta. Faktanya dari keempat kata tersebut tidak satupun kata yang teresapi dengan sesuai. Nyaman tidak dapat lagi dirasa di saat-saat keadaan bus sedang overcapacity, hal tersebut juga lah yang membuat kejahatan di Transjakarta menjadi meningkat. Waktu tunggu yang lama pun di rasa sudah mengurangi nilai ke efektifan dari Transjakarta. Oleh sebab itu ideide akan perbaikan dan peningkatan di rasa perlu untuk me refresh suasana yang sudah terlihat menjenuhkan dari Transjakarta sebelum kehilangan pengguna. Perbaikan dalam environmental Transjakarta di rasa perlu karna dengan suasana yang nyaman tujuan utama Transjakarta untuk menjadi solusi kemacetan dirasa dapat terealisasikan. Perbaikan pada interior, eksterior, display Outdoor hingga pada sign directory merupakan target utama perbaikan dalam konsep kreatif kedepan. Bagaimana mengolah masalah-masalah tersebut dengan solusi desain. Konsep Visual Konsep visual yang di terapkan dalam perancangan visual identitas memiliki keyword fresh, jelas, dan modern. Fresh di gambarkan melalui pemilihan warna dari visual – visual identitas Transjakarta. Untuk jelas di gambarkan dari pemilihan font yang clear agar pesan yang ingin di sampaikan dapat langsung tersampaikan. Sedangkan untuk modern di visualisasikan melalui bentuk bentuk, konfigurasi desain, hingga unsur keseluruhan visual Transjakarta di kemas hingga terlihat lebih ke kinian.
Gambar 1.1 Visual Logo dan Elemen Transjakarta Tone and Manner Tidak dapat di pungkiri suasana penuh sesak di dalam Transjakarta bukan suatu hal yang langkas, hal seperti ini lah yang mengurangi awareness seseorang dalam memerhatikan sekitar. Oleh sebab itu pemilihan unsur-unsur visual yang dapat di terima dengan baik menjadi tantangan pembuatan visual Transjakarta. Gaya serta layout dari keseluruhan pembentukan visual yang clean serta fresh
dirasa dapat menjadi point of interest akan pesan pesan yang ingin di
sampaikan.
Gambar 1.2 Tone and Manner
Gambar 1.3 color pallete Sedangkan untuk visual sign system, sign directory, sign route hingga sign map warna dan konsigurasi desain di buat serupa sehingga konsistensi terlihat dan menjadi suatu identitas yang khas.
Gambar 1.4 layout signage Untuk media promosi Transjakarta memiliki rencana kedepan untuk mengganti image dari pesan-pesan yang ingin di sampaikan sesuai dengan isu-isu yang hangat yang sedang terjadi di secara luas dan di khususkan yang terjadi di Jakarta. Agar kesan fresh, informative dan up to date terlihat dari image Transjakarta masa kini.
Gambar 1.5 layout Poster Proses pembuatan Identitas, sketsa, eksplorasi, final Filosofi Identitas Filosofi identitas di ambil dari keyword Cepat, Angkutan massa, Jelas. Cepat di ambil dari kesimpulan mobilitas Jakarta yang padat sehingga menuntut masyarakatnya untuk sigap. Cepat juga merupakan harapan dari pengguna Transjakarta sebagai pengguna agar Transjakarta sebagai transportasi andalan dapat menunjang mobilitas penggunanya. Angkutan masa di gambar kan dengan bentuk font yang terkesan berisi dan tegas sehingga Transjakarta di harapkan mampu melindungi penggunanya. Jelas di gambarkan dengan typeface yang di pilih. Clear, tegas. Di maksudkan agar pengelola Transjakarta dapat transparant demi kemajuan Transjakarta kedepan.
Sign Directory
Visual dari sign directory terdiri dari warna background warna orange agar readability dari sign ini jelas. Font menggunakan typeface Helvetica, di tambah dengan elemen estetis dari penyederhanaan logo. Sign Map
Sign Route
Visual dari sign route di buat sejelas mungkin sehingga tujuan dari ingin mempermudah pengguna mendapatkan informasi dapat tercapai. Memiliki warna khas di setiap shelternya agar pengguna dapat mudah membedakan satu sama lain. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dalam penulisan ini adalah Transjakarta sebagai transportasi massal yang sangat diharapkan mampu menjembatani dan memenuhi kebutuhan masyarakat jakarta untuk beaktifitas. Tidak hanya dalam pelayanan dan armada yang semakin ditingkatkan, juga dalam pengolahan visual sebagai gambaran transportasi kini yang semakin memudahkan pengguna menggunakan transportasi Transjakarta. Nanti nya akan semakin menarik jumlah masyarakat untuk beralih mencoba menggunakan Transjakarta dalam beraktifitas. Hingga permasalahan kepadatan kendaraan, yang menyebabkan macet akan teratasi perlahan – lahan. Dengan kelebihan yang dimiliki Transjakarta memiliki jalur sendiri, dan sudah menjangkau berbagai daerah dilingkup jakarta dan daerah sekitarnya, bukan tidak mungkin ada ketertarikan masyarakat untuk mencoba transportasi massal ini. Saran yang diberikan penulis, Dengan keuntungan yang coba ditawarkan kepada masyarakat luas ini, Transjakarta harus memperhitungkan jumlah armada yang dioprasikan hingga mampu memfasilitasi kebutuhan masyarakat pengguna transportasi ini. Juga kekonsistenan untuk selalu fokus memberikan pelayanan yang terbaik sebagai tujuan awal dari Transjakarta sendiri agar kepadatan kendaraan dijalan dapat perlahan-lahan diatasi.