PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBNTUAN KARTU DOMINO MATEMATIKA (DOMAT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
(Suatu Penelitian Di SMP Negeri 1 Sumalata)
JURNAL
Oleh JEIN DUNGGIO NIM: 411 410 093
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA JURUSAN MATEMATIKA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
2015
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) BERBANTUAN DOMINO MATEMATIKA (DOMAT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Jein Dunggio1, Prof. Dr Nurhayati Abbas, M.Pd2, Dra. Kartin Usman M.Pd3
Jurusan Pendidikan Matematika Universiras Negeri Gorontalo ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan unuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournamen (TGT) berbantuan Domino Matematika dan yang menggunakan pembelajaran langsung pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung pada siswa kelas IX SMP N 1 Sumalata. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas IX SMP N 1 Sumalata. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling. Sampel yang terpilih kelas IX A sebagai kelas yang diajarkan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan Domino Matematika dan kelas IX B sebagai kelas yang diajarkan dengan menggunakan pembelajaran langsung. Data penelitian diperoleh dari instrumet tes hasil belajar matematika siswa dan dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan inferensial. Analisis deskriptif digunakan untuk mendapatkan gambaran umum yang diperoleh melalui daftar distribusi frekuensi dan analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis. Hasil analisis data menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) berbantuan Domino Matematika lebih tinggi dibandingkan menggunakan pembelajaran langsung pada materi banggun ruang sisi lengkung.
Kata kunci : Model pembelajaran TGT, Domino Matematika, Hasil Belajar, Bangun ruang sisi lengkung
ABSTRACT This research aimed at knowing the difference of mathematics Learning result of students used TGT asisted by DOMAT and used used direct learning of curve side topic on students of class IX SMP N 1 Sumalata. This research was the experimental Research with population of all students of class IX SMP N 1 Sumalata. The sample used simple random sampling technique. The sample was from class IX A as the class used TGT assisted DOMAT, and class IX B as the
used used direct learning. The data werefrom the instrument of mathematics Learning result abalyzed by descriptive and inferential analysis. Descriptive analysis used to get general description from the frequency distribution list and inferential analisysis, it also used to model assisted by DOMAT was heigher than mathematics learning result used direct learning on curve side material Keywords: TGT learning model, DOMAT, learning achievement, curve side. Jein Dunggio1,Mahasiswa. Jurusan Pendidikan Matemtika. Fakultas Matematika dan Ipa. Universitas Negeri Gorontalo. Prof. Dr Nurhayati Abbas, M.Pd2. Dosen Pendidikan Matemtika. Fakultas Matematika dan Ipa. Universitas Negeri Gorontalo. Dra. Kartin Usman M.Pd3. Dosen Pendidikan Matemtika. Fakultas Matematika dan Ipa. Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Matematika adalah suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir, berkomunikasi, alat untuk memecahkan berbagai persoalan praktis, yang unsurunsurnya logika, analisis dan konstruksi, Pada dasarnya matematika dapat melatih logika kita, selain itu matematika juga dapat melatih kita untuk menganalisis suatu permasalahan. Karena inilah kenapa matematika itu mempunyai peran penting dalam dunia pendidikan. Sehingga itulah matematika bukan hanya mengarah pada rumus-rumus, melainkan kepada semua hal yang berhubungan dengan perhitungan.Matematika juga merupakan ratunya dari segala ilmu, untuk itu matematika sangat dibutuhkan. Sesuai dengan perkembangan pendidikan sekarang ini, matematika itu sendiri mempunyai tujuan dalam proses pembelajarannya. Tujuannya yaitu untuk meluruskan dan mempermudah siswa-siswa menghitung, Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang, dan Mempersipakan siswa meggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari dan dalam mepelajari berbagai ilmu pengetahuan. Dengan belajar matematika melatih kita menjadi manusia yang lebih teliti, cermat, dan tidak ceroboh dalam bertindak Maka dari itu untuk mencapai tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran matematika di SD, SMP, SMA di Indonesia. pemerintah ikut berpartisipasi dan memberikan dukungan yaitu YPMI (Yayasan Peduli Matematika Indonesia) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran matematika di SD, SMP, SMA di Indonesia. Dan pemerintah juga memberikan dukungan berupa mengadakan program sertifikasi guru dengan tujuan menjadikan guru yang profesional dibidangnya, tunjangan fungsional kepada guru dan Bantuan Oprasional di Sekolah atau disebut BOS dengan tujuan mengadakan (Wajib Belajar 9 Tahun) serta terus melakukan
penyempurnaan kurikulum. Dalam kemajuan pembelajaran matematika sekarang belum mampu menciptakan pemetaan kemampuan siswa di bidang matematika antar sekolah maupun antar daerah, serta menghasilkan siswa-siswi yang memiliki kemampuan istimewa di bidang matematika. Sebaiknya pihak sekolah, guru, siswa dan pemerhati pendidikan, pemerintah, lebih peduli pada pembelajaran matematika di Indonesia sehingga dapat memberikan dampak yang positif bagi kemajuan pembelajaran matematika di Indonesia. Sementara menurut (Ayanti 2013:2) mengemukakan bahwa “Kondisi kemampuan siswa pada matematika masih rendah hal ini diungkapkan dalam PISA (Programme For International Student Assessment) pada tahun 2000 Indonesia menenpati rengking 39 dari 41 negara dengan skor 367 beradah jauh dibawah skor rata-rata negara OECD yaitu 500. Pada tahun 2003 Indonesia masih belum memuaskan yaitu rengking 38 dari 40 negara dengan skor 361. Pada tahun 2006 skor matematika naik secara signifikan menjadi 391 dengan rengking 50 dari 57 negara, namun pada tahun 2009 turun menjadi 367 dengan rengking 61 dari 65 negara”. Permasalahan seperti ini nampak juga di SMP Negeri 1 Sumalata, hal ini dapat dilihat pada hasil rata-rata ujian nasional matematika mereka 3 tahun terakhir. (1) Tahun 2010/2011 nilai rata-rata yaitu 7,02 (2) Tahun 2011/2012 nilai rata-rata 6,41 sedangkan pada (3) tahun 2012/2013 nilai rata-rata yaitu 6,58. Berdasarkan hal di atas nampak bahwa kemampuan hasil belajar pada mata pelajaran matematika rendah. Berdasarkan hasil wawancara peneliti, terungkap bahwa siswa sulit menguasai mata pelajaran matematika, hal ini mungkin disebabkan oleh belum maksimalnya penggunaan sarana prasarana yang mendukung pada saat proses KBM berlangsung, hanya berpusat pada guru. Sehingga mengakibatkan siswa tidak termotifasi untuk berpikir dalam menemukan pengetahuan pada konsep-konsep matematika. Guru harus membuat perencanaan pembelajaran semenarik mungkin agar siswa lebih perhatian atau termotivasi dalam belajar. Guru juga harus mampu memperlihatkan perubahan nyata pada perkembangan siswanya, dan tentunya hal ini tidaklah mudah. hal ini mungkin disebabkan oleh belum maksimalnya penggunaan sarana prasarana yang mendukung pada saat proses KBM berlangsung. Untuk mengantisipasi masalah tersebut penulis mencari metode, model, bahkan media pembelajaran yang dapat membantu dan memperbaiki hasil belajar matematika siswa. Model pembelajaran merupakan strategi yang digunakan oleh guru untuk meningkatkan motivasi belajar, sikap belajar dikalangan siswa, mampu berpikir kritis, memiliki keterampilan sosial, dan pencapaian hasil pembelajaran yang lebih optimal”. Sehingga model pembelajaran dapat dikatakan sebagai jantungnya strategi pembelajaran, artinya model pembelajaran merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dan saling membutuhkan dalam proses pembelajaran untuk pencapaian hasil yang maksimal. Salah satu model pembelajaran matematika yang memungkinkan setiap siswa berperan aktif dalam kegiatan belajar adalah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang dijadikan objek penelitian sebagai upaya untuk memajukan suatu bidang tertentu. Pembelajaran kooperatif telah banyak diterapakan di sekolah-sekolah karena manfaatnya yang besar dalam meningkatkan
interaksi siswa dengan teman-temannya dalam belajar, siswa juga didorong untuk saling membantu dalam mempelajari bahan pelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Rusman (2013:202) bahwa “ bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen. Dalam hal ini model pembelajaran kooperatif yang dipakai adalah tipe Teams games tournamen (TGT) yang akan membantu dalam menunjang proses pembelajaran sehingga siswa menjadi lebih aktif. Teams games tournamen (TGT) dapat digunakan dalam berbagai macam mata pelajaran, dari ilmu-ilmu sosial maupun bahasa dari jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA) hingga perguruan tinggi. Teams games tournamen (TGT) menggunakan turnamen akademik, menggunakan sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba sebagai wakil tim mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara seperti mereka. Dalam Teams games tournamen (TGT) terdapat komponen kelompok (team), permainan (games) dan turnamen. Pada komponen turnamen tersebut diperlukan bantuan media pembelajaran, media yang dapat digunakan pada masalah ini yaitu media kartu domino matematika (DOMAT). Berangkat dari masalah di atas maka peneliti menemukan sebuah pemecahan dari masalah tersebut yaitu dengan menggunakan pembelajaran Teams games tournamen (TGT) dengan bantuan kartu domino matematika (DOMAT), karena dengan menggunakan pembelajaran ini, siswa akan dilatih untuk mengontruksikan pengalamannya/pengetahuan dan yang terpenting adalah menekankan konteks nyata yang dikenal murid untuk mengontruksikan pengetahuan matematika oleh murid itu sendiri dengan pelajaran yang akan dipelajari. Dengan menggunakan pembelajaran semacam ini siswa akan lebih cepat memahami apa yang sedang dipelajari, dan pelajaran yang diperoleh akan lebih melekat dalam ingatan siswa. Dalam pengajarannya guru memberikan contoh-contoh yang sesuai dengan kondisi lingkungan siswa sehingga siswa mudah menyerap pelajaran yang disampaikan. Berdasarkan uraian diatas, maka dari itu peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul: “ “Pengaruh Pembelajaran Teams Games Tournamen (TGT) Berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa” Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika siswa anatara yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berbantuan media kartu Domino Matematika (DOMAT) dengan yang menggunakan pembelajaran langsung METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada kelompok siswa yang tidak diacak berdasarkan kelompok siswa melainkan kelas. Oleh karena itu jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen. Pada kegiatan ini ada dua kelas yang menerima perlakuan yaitu kelas eksperimen yang dalam pembelajaran menggunakan model TGT berbantuan DOMAT dan kelas kontrol yang dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran langsung, selanjutnya pada akhir kegiatan akan diberikan evaluasi pada masing-masing kelas.
Berdasarkan gambaran diatas maka penelitian ini berbentuk desain penelitian Posttes-Only Control Design. Tabel 3.1 Desain penelitian Post Test Kelas Perlakuan Eksperimen Kontrol
O2
X1 X2
O2
Keterangan : O2 : tes akhir (Post tes) untuk kelas eksperimen dan kontrol X1 : pembelajaran dengan menggunaka model pembelajaran TGT berbantuan Domino Matematika X2 : pembelajaran langsung Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Sumalata dengan jumlah siswa 73 orang yang tersebar dalam 3 (tiga) kelas, yakni kelas IX.A,IX.B, dan IX.C. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Simple Random Sampling dengan tahapan sebagai berikut: a. Melakukan undian secara acak dari 3 kelas yang diketahui untuk menentukan 2 kelas yang tujuannya untuk ditetapkan sebagai kelas yang akan menerima perlakuan, dari undian tersebut diperoleh kelas IX A dan IX B sebagai kelas yang akan menerima perlakuan. b. Setelah itu melakukan lagi undian secara acak untuk menetukan kelas yang akan dijadikan sebagai yang dalam pembelajaran menggunakan pembelajaran TGT berbantuan DOMAT (eksperimen) dan kelas yang menggunakan pembelajaran langsung (kontrol), dari undian tersebut diperoleh kelas IX A sebagai kelas Eksperimen dan kelas XI B sebagai kelas Kontrol. Selain itu, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, berpatokan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah disiapkan sebelumnya, sedangkan guru pamong mengamati dan mengawasi jalannya kegiatan pembelajaran. Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, dilakukan refleksi untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dialami dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Guru pamong dapat memberikan saran dan masukan, sehingga pada pertemuan selanjutnya kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan lebih baik lagi. Data mengenai hasil belajar siswa dikumpulkan melalui metode tes dengan menggunakan instrumen lembar tes esai. Data yang sudah dikumpulkan, selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.Tes yang digunakan adalah tes hasil belajar matematika dalam bidang kognitif. Tes untuk bidang kognitif berupa tes esai ,yang merupakan soal-soal atau masalahmasalah matematika.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan inferensial yang digunakan untuk menentukan tingkatan tinggi rendahnya hasil belajar matematika siswa yang menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan DOMAT.. Pengujian normalitas data terdiri dari: (1) Skor hasil belajar matematika siswa yang dalam pembelajaran menggunakan TGT berbantuan Domino Matematika dan (2) skor hasil belajar matematika siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran langsung. Uji normalitas digunakan untuk menguji data tersebut normal atau tidak. Uji homogenitas dalam penelitian ini yaitu uji homogenitas varians skor hasil belajar matematika siswa yang dalam pembelajaran menggunakan TGT berbantuan Domino Matematika dengan pembelajaran langsung. dalam proses pembelajaran. untuk menguji homogenitas data digunakan uji-F. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Berdasarkan hasil tes pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) yang diperoleh dari pemberian instrument tes yang tersebar sebanyak 6 butir soal dimana memiliki rentang 0-100 diberikan kepada 26 peserta didik dengan skor akhir mak simum 99 dan skor akhir minimum 71 dan untuk rangenya adalah 28 . Untuk panjang kelas interval 5 dan banyak kelas interval 6 Untuk Mean (M) 83,7, Median (Me) 81,33, Modus (Mo) 78,83, standar deviasi (St. Dev) yaitu 196,342. Berdasarkan hasil tes yang menggunakan pembelajaran langsung yang diperoleh dari pemberian instrument tes yang tersebar sebanyak 6 butir soal dimana memiliki rentang 0-100 diberikan kepada 22 peserta didik dengan skor akhir maksimum 98 dan skor akhir minimum 55 dan untuk rangenya adalah 43. Untuk panjang kelas interval 6 dan banyak kelas interval 5 Untuk Mean (M) 77 Median (Me) 77,04 Modus (Mo) 74,81. Standar deviasi 239,382 Dalam penelitian ini pengujian normalitas data menggunakan uji Liliefors pada taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas data kelas eksperimen yang diperoleh Lo sebesar 0,082 untuk taraf nyata α = 0,05 dan n = 26, nilai Ldaftar sebesar 0,174 yang lebih besar dari L0 = 0,082. Jadi hipotesis Ho diterima karena Lo < Ldaftar , perhitungan ini menunjukkan bahwa skor hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen adalah terdistribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas data kelas kontrol yang diperoleh Lo sebesar 0,069. untuk taraf nyata α = 0,05 dan n = 22, nilai Ldaftar sebesar 0,181 lebih besar dari L0 = 0,069. Jadi hipotesis Ho diterima karena Lo < Ldaftar perhitungan ini menunjukkan bahwa skor hasil belajar siswa untuk kelas kontrol adalah terdistribusi normal. Kriteria pengujian adalah terima hipotesis nol (Ho) jika F1 n 1 F F1 n 1. n 1 . Untuk taraf nyata 0,05 , dengan dk pembilang 1
2
1
2
n1 – 1 = 26 – 1 = 25 dan dk penyebut n2 – 1 = 22 – 1 = 21 didapat Ftabel = 2,00 (lampiran 16) Karena Fhitung = 084 < Ftabel = 2,00 maka hipotesis nol (Ho) diterima, artinya kedua varians homogen. Berdasarkan hasil pengujian data dari kedua kelas diperoleh hasil bahwa berdistribusi normal dan data kedua kelas homogen, sehingganya layak digunakan uji-t untuk menguji hipotesis penelitian yang diajukan. Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis menggunakan Uji t-test, dimana syarat yang harus dimiliki untuk menggunakan uji ini yaitu kedua data memiliki jumlah yang sama dan data berasal dari data yang homogen. Hasil perhitungan uji T-test ini adalah dk= n1 + n2 -2 dan kriteria pengujian yaitu jika thitung lebih besar dari ttabel maka Ho ditolak atau H1 diterima. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai ttabel sebesar 2,014 dan nilai thitung sebesar 2,981. Dengan dk sebesar 58 dan taraf signifikan yaitu α = 0,975. Maka dapat disimpulkan bahwa thitung > dari ttabel atau 2,981 > dari 2,014 sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa yang dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT berbentuan Domino Matematika lebih tinggi dari pada hasil belajar matematika siswa menggunakan pembelajaran langsung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah hasil belajar matematika siswa yang dalam pembelajaran menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan Domino matematika lebih tinggi dari hasil belajar matematika siswa yang menggunakan pembelajaran langsung pada materi bangun ruang sisi lengkung. Sebelum melakukan pengumpulan data terlebih dahulu diadakan penyiapan instrument yang akan digunakan sebagai alat pengumpul data, intrumen yang sudah ada terlebih dahulu di validasi isi dan validasi konten oleh para ahli. Selain intrumen ini divalidasi oleh para pakar, instrument ini juga diuji cobakan terlebih dahulu dikelas selain kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil perhitungan validitas butir soal dan reliabilitas butir soal pada lampiran 7 diperoleh bahwa soal ini valid sehingga baik digunakan untuk instrument penelitian. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis atau analisis data denggan menggunakan uji t-test dua sampel bebas denggan kriteria terima Ho jika 𝑡(ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔) < 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 untuk keadaan lain H0 ditolak. diperoleh hasil dimana Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol, atau dengan kata lain pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan Domino matematika lebih efisien dari pada pembelajaran langsung, untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa di kelas IX pada materi bangun ruang sisi lengkung. Hal ini teridentifikasi bahwa pembelajaran denggan menggunakan model pembelajaran TGT berbantuan Domino matematika lebih unggul dalama meningkatkan hasil belajar matematika siswa, pembelajaran TGT yang berbantuan Domino matematika memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru yang bertujuan untuk membantu guru dalam menyampaikan pelajaran kepada siswa agar pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit selain itu model pembelajaran TGT berbantuan Domino matematika juga merupakan suatu perangkat benda konkrit yang dirancang, dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan
untuk membantu menanamkan atau mengembangkan konsep-konsep atau prinsipprinsip dalam matematika. model pembelajaran TGT berbantuan Domino matematika hal-hal yang abstrak itu dapat disajikan dalam bentuk model-model berupa benda konkrit yang dapat dilihat, dipegang diputarbalikkan sehingga mudah difahami”. Namun, harus diakui bahwa dalam penelitian ini peneliti mengalami beberapa kendala dalam proses pembelajaran berlangsung, yaitu pada saat KBM akan dimulai peneliti kesulitan menciptakan suasana atau lingkungan belajar serta penggunaan waktu dimana dalam hal ini pembagian/pembentukan kelompok belajar siswa akan dikelompokkan secara heterogen (dengan kemampuan yang berbeda) sehingga penggunaan waktu tidak terlalu efisien. Untuk menguasai hal ini maka guru senantiasa membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok selain itu pembagian kelompok yang dilakukan secara heterogen dapat membentuk kegiatan KBM. PENUTUP Simpulan Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab 4 maka dapat disimpulkan bahwa. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) dengan hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan pembelajaran langsung. 2. Hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan Pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang menggunakan pembelajaran langsung, masingmasing rata-rata (𝑥̅1 = 83,69) dan (𝑥̅2 = 76,64). Saran Dari pembahasan serta kesimpulan di atas menunjukan bahwa adanya perbedaan yang menggunakan Pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) dengan menggunakan pembelajaran langsung terhadap hasil belajar siswa khususnya pada pokok bahasan Bangun ruang dan sisi lengkung yakni hasil belajar dengan menggunakan Pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) lebih tinggi dibandingkan dengan yang menggunakan pembelajaran langsung sehingga penulis mengajukan saran agar pembelajaran dengan menggunakan Pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) dapat diterapkan pada pembelajaran matematika pada pokok bahasan yang lainnya. Hal ini juga disarankan kepada guru dan peneliti lain seperi yang dijelaskan dibawah ini Dalam pembelajaran dimungkinkan kepada guru menciptakan keadaan yang kondusif dengan memberikan sedikit pembelajaran yang berbeda dari sebelummnya, untuk itu menggunakan Pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) adalah salah satu alternatifnya, hal ini akan membuat siswa nyaman belajar sehingga berefek pada termotivasinya siswa untuk belajar. Dengan motivasi belajar diharapkan siswa beroleh hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh peneliti baik pada hasil penelitian maupun pada pengkajian teori, maka untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dengan menggunakan Pembelajaran TGT berbantuan Kartu Domino Matematika (DOMAT) masih membutuhkan beberapa pengkajian terutama pada kemampuan siswa menggunakan kartu DOMAT dan perbandingan-perbandingan antara media kartu DOMAT dengan media lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Agus, Nunik Avianti. 2008. Mudah belajar matematika 3: untuk kelas IX Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta : Pusat Perbukuan Arikunto, Suhasmi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arsyad, Azhar. 2011. Pengertian Alat Peraga (http://www.sarjanaku.com/2011/03/pengertian-alat-peraga) Tanggal Akses Kamis 28 maret 2014 jam pukul 14.18 wita. Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta : Rajagrafindo Persada Djumanta, Wahyudin dan Susanti, Dwi. 2008, Belajar Matematika Aktif dan Menyenangkan untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta : Pusat Perbukuan Herliani, Elly dan indrawati, dkk. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: PPPPTK Indrawati dan Setiawan, Wanwan. 2009. Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: PPPPTK Jihad, Asep Dan Haris, Abdul. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi Pressindo
Kumaralo, Ayanti. 2013. Pengaruh Pembelajaran Dengan Menggunakan Alat Peraga Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa. Skripsi tidak dipublikasikan di Gorontalo: Jurusan Pendidikan Matematika UNG Lahmudin, Dachmid. 2008. Meningkatkan Kemampuan Menulis Berita Melalui Media Gambar. Tesis tidak dipublikasikan di Gorontalo. Program pasca sarjana UNG Octami, Joni. 2013. Penerapan model pembelajaran kooperatif
Purwanto. 2008. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaliasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya Russeffensi, E.T. 2006. Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Bandung: Rajagrafindo Persada Slavin, Robert E, 2005, Cooeperatif Learning:Theory, Research and practice, London: Allyn & Bacon Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Sundayana, Rostina. 2013. Media Pembelajaran Matematika. Bandung : Alfabeta Suprijono, Agus. 2009. Cooperative learning. Yogyakarta: pustaka pelajar
Witara, Putu. 2011. Pengaruh Penggunaan Alat Peragan Kubus Satuan Terhadap hasil Belajar Siswa dalam Menentukan Volume Bangun Ruang (Kubus dan Balok). Skripsi tidak dipublikasikan di Gorontalo: Jurusan Pendidikan Matematika UNG