PENGARUH PENDEKATAN PAKEM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN BUNYI (suatu penelitian di SMP Negeri 3 Gorontalo) JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana Pendidikan S1 Pendidikan Fisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika Dan IPA Oleh MUS LADIKU 421 409 090
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENEGTAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA 2015
PENGARUH PENDEKATAN PAKEM TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU POKOK BAHASAN BUNYI (Suatu Penelitian di Kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo) Oleh 1 Mus.Ladiku*, Raghel Yuninger,S.Pd, M.Si*, Nova Elysia Ntobuo,S.Pd M.Pd** Jurusan Fisika, Program Studi S1 Pendidikan Fisika F. MIPA Universitas Negeri Gorontalo Email :
[email protected] ABSTRAK Ladiku, Mus, 2015 : Pengaruh Pendekatan PAKEM Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Bunyi (suatu penelitian di SMP NEGERI 3 Gorontalo) Skripsi, Program Studi S1 Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Raghel Yuninger S.Pd. M.Si dan Pembimbing II Nova Elysia Ntobuo, S.Pd. M.Pd. Penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar fisika siswa kelas VIIIB. Smp Negeri 3 Gorontalo tahun ajaran 2014/2015 yang diajarkan dengan menggunakan Pendekatan PAKEM untuk model pembelajaran Kooperatif. Dalam penelitian ini dilibatkan satu kelas sebagai objek penilitian dimana penarikan sampelnya menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Untuk mengetahui hasil belajar siswa, maka digunakan Pretest – Posttest Control Group Design penelitian ini menggunakan instrumen tes essay. Hasil belajar pada kelas uji coba dilakukan uji gain yang ternormalisasi. Bedasarkan kriteria pengujian yang digunakan diperoleh bahwa terdapat pengaruh yang berarti pada hasil belajar meningkat pretest 20,36 dan Posttest 47,05. Berdasarkan kriteria pengujian gain ternormalisasi 0,54 kriteria sedang. Hal ini menujukan bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa. Dengan demikian terdapat pengaruh pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM pada hasil belajar siswa seperti yang telah di uji t. Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa thitung = 13,99047 t tabel 2,06 sehingga dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak dan H 1 diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan PAKEM, model pembelajaran Kooperatif. Kata-Kata Kunci : Pendekatan Pakem, Hasil Belajar
Mus Ladiku, 421 409 090, Jurusan Fisika, Program Studi S1 Pendidikan Fisika, Raghel Yuninger, S.Pd, M.Si**, Pembimbing I Nova Elysia Ntobuo, S.Pd, M.Pd***, Pembimbing II
ABSTRACT Ladiku, Mus 2015 : Influence Pakem Approach Student Learning Of The Results On The Subjects Of The Most Integrated Science Basic Research In The Of Sound. (A Public Junior High Schools 3 Gorontalo) A Thesis, a course of study education physics an undergraduate degree, the faculty of mathematics and natural sciences, gorontalo state university. Tutor I Raghel Yuninger, S.Pd, M.Si and Tutor II Nova Elysia Ntobuo, S.Pd, M.Pd. This research is research Quasi Experiment aims to understand the influence of the result of students learning physics class VIIIB. State Schools 3 Gorontalo Academy Year 2014/2015 taught by using PAKEM Approach to model learning Kooperatif. In this research involved one class as an object of research where withdrawal sampel Cluster Using A Technique Random Sampling. To know the results of stundent learning, then used pretest-posttest control group design of this study using the instruments an essay test. Learning outcomes in class the trial was done test ternormalisasi gain. Based on testing criteria used obtained that there is the influence which means at learning outcomes increased pretest 20,36 and 46,47. Based on the criteria testing the gain ternormalisasi 0,54 criteria was. This shows that there is the influence of student learning the result. Thus there is the influence of learning by adopting both PAKEM student learning on the outcome as the result has been tested t. the results shows that’s t count = 13,99047 t table 2,06 . So that we can conclude that H 0 were rejected H 1 accepted. This means that there is the influence of the results by adopting both PAKEM student learning, Cooperative kind of classroom. Keyswords : Approach PAKEM, Learning Outcomes.
PENDAHULUAN Sekolah sebagai pendidikan formal, secara sistematis merencanakan bermacam – macam lingkungan, yakni lingkungan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Salah satu lingkungan belajar adalah proses belajar didalam kelas yang direalisasikan dalam berbagai mata pelajaran, salah satunya mata pelajaran IPA Terpadu untuk SMP. Dalam proses belajar mengajar tentunya mempunyai tujuan belajar yang akan dicapai, yaitu hasil belajar, untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dibutuhkan suatu cara atau pendekatan yang sesuai dengan pembelajaran salah satunya adalah Pendekatan PAKEM. dimna melalui pendekatan pakem dalam proses pembelajaran siswa akan lebih aktif dan kreatif sehingga pembelajaran menjadi efektif. Dengan adanya pendekatan pakem maka interaksi antara siswa dengan siswa, maupun siswa dengan guru perlu untuk selalu dijaga dalam membangun makna, pendekatan pakem juga memberikan peluang pada siswa untuk berekspresi dan berartikulasi sesuai kemampuan masing-masing didalm mencapai suatu hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan hasil observasi peneliti dilapangan yakni di SMP N.3 GORONTALO dalam proses belajar mengajar belum menerapkan pendekatan pakem dan hasil belajar belum maksimal oleh karenanya peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan pormulasi judul “Pengaruh Pendekatan Pakem Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Terpadu Pokok Bahasan Bunyi”. Adapun identifikasi masalah pada penelitian ini adalah: 1. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi bunyi 2.
Belum menerapkan pendekatan pakem pada proses belajar mengajar
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah adalah Apakah terdapat pengaruh pendekatan pakem terhadap hasil belajar siswa pada materi Bunyi? METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gorontalo, Jl.Pangeran Hidayat Kel.Dembe Jaya. Pemilihan lokasi penelitian ini dengan pertimbangan Lokasi penelitian mudah dijangkau oleh peneliti Dengan desain penelitian yang digunakan adalah one group pretest-posttest dalam desain ini, tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum yaitu sebelum diberi perlakuan pre-test (tes awal) dan sesudah diberi perlakuan post-test (tes akhir). Hal ini dilakukan
karena materi pembelajarannya banyak sehingga tidak cukup untuk disampaikan dalam satu kali pertemuan.Untuk lebih jelasnya, one group pretest-posttest. Variabel bebas dalam penelitian ini mengarah pada metode pendekatan PAKEM yang digunakan. Dimana obyek yang dijadikan sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan PAKEM. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA terpadu. Adapun indikator hasil belajar terdapat dua definisi yaitu : . Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono; 2013:117). Dari pengertian ini, maka populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Gorontalo tahun pelajaran 2014/2015 dengan jumlah 188 siswa yang tersebar di 7 kelas. Distribusi jumlah siswa untuk setiap kelas populasi disajikan pada tabel 6. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono; 2013:118).Dengan pengertian ini, maka sampel dalam penelitian ini terdiri atas dua kelas yang dipilih dengan menggunakan teknik cluster random sampling.Dalam teknis pelaksanaannya, pengacakan dan pemilihan sampel dilakukan dengan mengacak kelas-kelas dalam populasi yang dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, dari dua kelas yang ada diacak dan diambil satu kelas yang akan mendapatkan perlakuan terpilih. Kelas yang terpilih adalah kelasVIII7sebagai kelas pengaman dengan jmlah siswa sebanyak 25 orang. Dalam penelitian ini membutuhkan data tentang hasil belajar, maka teknik yang digunakan adalah tes. Tes hasil belajar sebelum digunakan, maka tes tersebut divalidasi dan diuji rabilitas. Kriteria pengujian untuk uji hipotesis adalah terima H0 jika t1 - ( 1 2 ) t 1 2 dimana t1 - ( 1 2 ) dapat dari daftar distribusi t dengan dk = (N-1) dan peluang (1 1 2 ) . Untuk harga t lainnya H0 ditolak. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Untuk melihat besar peningkatan hasil belajar siswa , maka perlu dilakukan pengolahan dan analisis data pre-test dan post-test dengan cara menghitung gain yang dinormalisasi dari setiap pertemuan. Perhitungan selengkapnya untuk rata- rata skor pre-test dan post-test, gain dan gain yang dinormalisasi Berdasarkan hasil dari pre-test dan post-test diperoleh nilai skor rata-rata pre-test dan post-test hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.1 Rekapitulasi Skor Tes Hasil Belajar Siswa
Tes
Skor Ideal
Skor maks.
skor min.
Rata-rata
Pre-test
69
29
6
20,36
Nilai Kriteria 0,54
Sedang
Post-test
69
69
31
46,47
Hal ini ditunjukkan dengan skor rata- rata post-test yang lebih besar dari pada skor rata- rata pre-test. Skor rata- rata pre-test hasil belajar siswa adalah sebesar 20,36 sedangkan skor rata- rata post-test adalah 46,47. gain yang dinormalisasi sebesar 0,54 dengan kriteria sedang Tes hasil belajar siswa dinilai dengan menggunakan tes hasil belajar berbentuk essey dengan jumlah 10 soal dengan aspek kognitif yang bervariatif yaitu C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), dan C3 (penerapan). Dalam pertemuan pertama diberikan soal pre-test sebanyak 10 soal yang terdiri dari C1(2 soal), C2 (5 soal) dan C 3 (3 soal). Tes ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum treatment (pre-test) dan sesudah treatment (post-test). Untuk melihat besar pengaruh hasil belajar siswa, maka dilakukan pengolahan dan analisis data pretest dan post-test dengan cara menghitung gain yang dinormalisasi. Perhitungan selengkapnya untuk rata- rata skor pre-test, post-test, gain yang dinormalisasi untuk setiap aspek kognitif. Berdasarka hasil pre-test dan post-test diperoleh nilai skor rata- rata pre-test dan posttest hasil belajar siswa setiap aspek kognitif yang dapat dilihat pada. Tabel 4.2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setiap Aspek Rata-Rata
Kriteria
Post-Test
Skor Ideal
No. Ranah Kognitif Pre-Test 1
C1 (Pengetahuan) 1,36
6,64
10
0,04
Rendah
2
C2 (Pemahaman)
10
13,96
20
0,52
Sedang
3
C3 (Penerapan)
9,44
26,36
17
1,08
Tinggi
Hal ini ditunjukkan dengan skor rata- rata post-test yang lebih besar dari pada skor rata- rata pre-test. dengan gain rata- rata untuk C1 (pengetahuan) sebesar 0,04 dengan kriteria rendah. Hal ini disebabkan karena pada soal untuk aspek kognitif C1 (pengetahuan) terbilang mudah. Untuk aspek kognitif C2 (pemahaman) gain yang dinormalisasi sebesar 0,50 dengan criteria sedang. Hal ini disebabkan karena setelah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM untuk model Kooperatif siswa mampu memahami konsep yang sederhana. Untuk aspek kognitif C3 (penerapan) gain ternormalisasi 1,08 dengan kriteria tinggi. Hal ini disebabkan karena pada soal untuk aspek kognitif C3 (penerapan) yaitu siswa dituntut untuk memiliki kemampuan dapat menerapkan konsep secara benar dan dapat memahami materi yang diajarkan. Setelah melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM dengan model pembelajaran Tipe kooperatif yang berbeda siswa yang tadinya tidak memahami konsep jadi lebih menguasai konsep ke bentuk soal.
Rekapitulasi skor hasil belajar siswa ini, untuk melihat rata- rata peningkatan hasil belajar siswa untuk setiap aspek kognitif berdasarkan nilai rata- rata gain yang dinormalisasi.
presentasi free & post test hasil belajar siswa
Dalam diagram diperoleh sebagai berikut : 30 25 20 15
pretest post test
10 5 0 C1
C2
C3
Aspek Ranah Kognitif
Hal ini menunjukkan bahwa setelah melakukan pembelajaran dengan Menggunakan Pendekatan Pakem untuk Model Pembelajaran Kooperatif hasil belajar siswa setiap aspek kognitif meningkat dari C1(pengetahuan) pertest rata-rata 1,36 dan post test 6,64 dengan gain ternormalisasi 0,04 kriteria rendah, untuk C2(pemahaman) pertest rata-rata 10 dan post test 24,42 dengan gain ternormalisasi 0,50 kriteria rendah dan C3(penerapan) pertest rata-rata 9,44 post test 26,36. Rata- rata untuk setiap aspek kognitif mengalami peningkatan dengan kriteria yang berbeda- beda. Artinya soal tes hasil belajar kognitif siswa untuk setiap aspek kognitif sudah cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran dapat membantu siswa dalam belajar dimana mereka bisa dengan mudah dalam mengerti materi yang diajarkan. karena dalam model pembelajaran ini siswa dituntut untuk dapat memahami materi yang diajarkan untuk persiapan dalam turnament diakhir pembelajaran. Adapun rata- rata peningkatan gain yang dinormalisasi untuk setiap aspek kognitif C1 (pengetahuan) kriteria rendah, C2 (pemahaman) kriteria sedang, dan C3 (penerapan) pada kriteria tinggi. Pengujian
hipotesis
dimaksud
untuk
mengetahui
adanya
pengaruh
model
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM. Pada pengujian ini menggunkan statistik uji t dengan taraf nyata 1 1 2 (0,05) . Sesuai dengan hasil perhitungan yang diperoleh thitung =13,99047. Untuk dk = (N-1) = 24 dan taraf 1 1 2 (0,05) 0,975 , ttabel = 2,06. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara thitung dan ttabel, dengan demikian hipotesis H0 ditolak dan menerima hipotesis H1. Dilihat dari gain normalisasi terdapat perbedaan sebelum treatment (pre-test) dan sesudah treatment (post-test). Sehingga dapat disimpulkan bahwa “pengaruh pendekatan PAKEM terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ipa terpadu pokok bahasan bunyi di Smp Negeri 3 Gorontalo”.
Pada pertemuan pertama skor rata – rata dari hasil belajar siswa post-test yang lebih besar daripada skor rata-rata pre-test dengan 10 butir soal pada pertemuan. Skor ratarata pre-test hasil belajar siswa dengan adalah sebesar adalah 20,36 sedangkan rata-rata posttest adalah 47,05 pada pertemuan gain yang dinormalisasi sebesar 0.54 dengan kriteria sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa yang setelah diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PAKEM memilki pemahaman yang lebih tinggi terhadap materi yang diajarkan dibandingkan dengan pemahaman siswa yang sangat rendah sebelum diberikan perlakuan. Jika dilihat pada setiap aspek hasil belajar untuk ranah kognitif pada posttest lebih tinggi dari pretest, demikian pula ketika dianalisis setiap aspek ranah kognitif pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3). Ratarata gain pertemuan untuk pengetahuan (C1) sebesar 0,04,
dan pada pemahaman (C2)
sebesar 0,52. pada penerapan (C3) sebesar 1,08. Dari hasil yan telah ada dapat disimpulkan bahwa dari setiap pertemuan mengalami peningkatan hasil belajar siswa dengan kategori sedang dimana pembelajaran meggunakan metode pendekatan PAKEM ini dapat menarik siswa dalam belajar dan mereka sudah mulai bisa memahami model yang diterapkan. Sesuai pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t diperoleh diperoleh thitung = 13,99047. Untuk dk = (N-1) = 24dan taraf 1 1 2 (0,05) 0,975 , ttabel = 2,06. Dapat dikatakan hipotesis H0 ditolak dan menerima hipotesis H1. Dilihat dari gain normalisasi terdapat perbedaan sebelum treatment (pre-test) dan sesudah treatment (post-test). Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat Pengaruh Hasil Belajar ipa terpadu Fisika Kelas VIII Smp Negeri 3 Gorontalo apabila menggunakan pendekatan PAKEM dalam model Pembelajaran kooperatif.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh hasil uji-t dimana thitung = 13,99047 ttabel = 2,06. Dapat dikatakan hipotesis H0 ditolak dan menerima hipotesis H1. Dilihat dari gain normalisasi terdapat perbedaan sebelum treatment (pre-test) dan sesudah treatment (posttest).Kemudian pengaruh hasil belajar siswa dalam penerapan pendekatan PAKEM dengan menggunakan rumus terlihat hasil bahwa skor rata-rata untuk pre-test lebih rendah dari pada post-test yang sangat tinggi pada pertemuan. Pada pertemuan nilai yang dicapai pada pre-test sebesar 20,36 dan post-test sebesar 46,47. Hasil belajar siswa jika dilihat dari gain normalisasi 0,54 dengan kriteria sedang ,. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa metode Pendekatan Pakem untuk model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw, Group Investigasi dan Kunjung Karya dapat digunakan dalam proses pembelajaran Ipa Terpadu fisika pada materi bunyi. Saran 1. Seorang guru harus pandai dalam memilih model pembelajaran yang akan dipakai dalam setiap materi yang diajarkan agar tidak membuat siswa merasa jenuh dan tidak aktif dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini guru juga dapat menggunkan pendekatan PAKEM untuk model pembelajaran kooperatif untuk membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran dan pendekatan PAKEM untuk model pembelajaran Kooperatif ini cocok digunakan pada materi bunyi berdasarkan hasil penilitian. 2. Seorang guru harus mampu menguasai materi dan mampu membuat siswa aktif dalam pembelajaran dalam kata lain siswa harus terlibat langsung dalam pebelajaran. 3. Didalam sekolah harus menyediakan buku cetak yang cocok digunakan dalam pembelajaran agar dalam proses pembelajaran siswa mempunyai pegangan. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta RiniePratiwi. Contextual teaching and learning ilmu pengetahuan alam Smp / Mts Kelas VIII edisi 4. Bab 10 Asmani, Jamal. 2012 7 Tips Aplikasi PAKEM (Pembelajaran Aktif, kreatif, efektif, dan Menyenangkan). Jogjakarta : Diva Press Supratiknya, A. 2012. Penilaian Hasil Belajar Dengan Teknik Nontes, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.