Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal yang berjudul
2015
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
Jurnal yang berjudul
2015
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
ABSTRAK
Irmawati Nur. 2015. Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Activities Daily Living sTerhadap Kualitas Hidup Lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Dra.Hj Rany Hiola,M.Kes dan Pembimbing II Ns. Rhein R.Djunaid, S.kep.,M.kes. Kualitas hidup adalah kesehatan manusia seutuhnya dalam empat aspek yang saling berhubungan yaitu fisik, mental, sosial, dan spiritual. Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang kompleks dimana mencakup tentang usia harapan hidup, kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan mental, fungsi fisik, dukungan sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dengan jumlah responden 78 lansia, besar sampel sebanyak 35 responden dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Hasil penelitian dengan uji Chi Square didapatkan hasil dari analisis univariat peran keluarga baik 15 (42,9%) responden, kurang baik 20 (57,1%) responden, dan kualitas hidup lansia yang baik 14 (40,0%), kurang baik 21 (60,0%) sedangkan analisis bivariat adalah p-value 0,000 dengan signifikan lebih kecil dari pada (α = 0,05 ). Artinya ada pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Bagi keluarga khususnya keluarga lansia diharapkan lebih proaktif dalam memperhatikan segala kebutuhan lansia terkait dengan kebutuhan activities daily living. Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup, Activities Daily Living Daftar Pustaka : 29 (2002 – 2013)
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
PENGARUH PERAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN ACTIVITIES DAILY LIVING TERHADAP KUALITAS HIDUP LANSIA DI DESA RAHARJA KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BOALEMO
Irmawati Nur Pembimbing I : Dra. Hj. Rany Hiola, M.Kes Pembimbing II : Rhein R.Djunaid, S.kep.,Ns.,M.Kes ABSTRAK Irmawati Nur. 2015. Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Activities Daily Living Terhadap Kualitas Hidup Lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing 1 Dra.Hj Rany Hiola,M.Kes dan Pembimbing II Rhein R.Djunaid, S.kep.,Ns.,M.Kes. Kualitas hidup adalah kesehatan manusia seutuhnya dalam empat aspek yang saling berhubungan yaitu fisik, mental, sosial, dan spiritual. Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang kompleks dimana mencakup tentang usia harapan hidup, kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan mental, fungsi fisik, dukungan sosial dan lingkungan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Desain penelitian menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi dengan jumlah responden 78 lansia, besar sampel sebanyak 35 responden dengan menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Hasil penelitian dengan uji Chi Square didapatkan hasil dari analisis univariat peran keluarga baik 15 (42,9%) responden, kurang baik 20 (57,1%) responden, dan kualitas hidup lansia yang baik 14 (40,0%), kurang baik 21 (60,0%) sedangkan analisis bivariat adalah p-value 0,000 dengan signifikan lebih kecil dari pada (α = 0,05 ). Artinya ada pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo. Bagi keluarga khususnya keluarga lansia diharapkan lebih proaktif dalam memperhatikan segala kebutuhan lansia terkait dengan kebutuhan activities daily living. Kata Kunci : Lansia, Kualitas Hidup, Activities Daily Living Daftar Pustaka : 29 (2002 – 2013
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
PENDAHULUAN Lanjut usia (lansia) sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari (Depkes RI, 2003)1. Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), ada empat tahapan batasan-batasan lanjut usia yaitu usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45-59 tahun, usia lanjut (elderly) kelompok usia 60-70 tahun, usia lanjut tua (old) kelompok usia antara 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) kelompok usia diatas 90 tahun (Notoatmodjo,2007)2. Kualitas hidup lansia merupakan suatu komponen yang kompleks, mencakup usia harapan hidup, kepuasan dalam kehidupan, kesehatan psikis dan mental, fungsi kognitif, kesehatan dan fungsi fisik, pendapatan, kondisi tempat tinggal, dukungan sosial dan jaringan sosial. Di Indonesia para lansia biasanya tinggal bersama anaknya terutama lansia yang sudah tidak mendapatkan penghasilan sendiri (Nawi, 2010)3. Activities daily living adalah fungsi dan aktivitas individu yang normalnya dilakukan tanpa bantuan orang lain. Kegiatan ADL antara lain mandi, berpakain makan, dan berpindah tempat dari tempat tidur atau kursi (Triswandari,2008)4. Kondisi fisik seseorang yang telah memasuki lanjut usia mengalami penurunan. Keluarga adalah kelompok yang mempunyai peranan yang amat penting dalam mengembangkan, mencegah, mengadaptasi dan memperbaiki masalah kesehatan yang ditemukan dalam keluarga (Azwar, 2007). Peran keluarga dalam perawatan lanjut usia antara lain menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental mengantisipasi perubahan status soial ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebuthan spiritual bagi lansia (Padilah,2013)5. Berdasarkan pengambilan data awal di kantor Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo jumlah lansia adalah sebanyak 78 lansia. Dari hasil wawancara langsung
1
Depkes, Kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut, Jakarta, Edisi 2, 2003. Notoatmodjo, Metodologi penelitian kesehatan , Jakarta, Rineka Cipta, 2002. 3 Nawi, Health and Quality of life Among, Nuha Medika, 2010. 4 Triswandari, Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari diakses, EGC, 2008. 5 Padilla, Keperawatan Gerontik, Yogyakarta, Nuha Medika, 2013. 2
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
pada 5 lansia dalam keluarga tersebut didapatkan bahwa lansia merasa kalau dirinya sudah kurang diperhatikan oleh keluarganya seperti dalam membantu merawat dirinya (makan dan mandi, dalam berpakaian dan mandi) dan terutama dalam kebutuhan spiritual (sholat/ibadah), lansia sudah merasa tidak nyaman lagi tinggal bersama keluarganya sedangkan keluarga memegang peranan penting pada kehidupan orang lanjut usia. Berkaitan dengan uraian tersebut di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Peran Keluarga Dalam Pemenuhan Activities Daily Living terhadap Kualitas Hidup Lansia”. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah jenis penelitian observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan cross sectional. variabel independen atau variabel bebas pada penelitian ini adalah peran keluarga dalam pemenuhan Activities Daily Living sedangkan variabel dependen pada penelitian ini adalah Kualitas Hidup Lansia, jumlah populasi sebanyak 78 lansia. Berdasarkan hasil Tehnik sampling menggunakan kriteria inklusi dan ekslusi didapatkan jumlah sampel sebanyak 35 lansia. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan cara wawancara. Data diolah dan dianalisa dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS). Analisa yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Lokasi dan Penelitian Sebelum terbentuk Desa Raharja pada tahun 2003 Desa Raharja merupakan salah satu dusun dari tiga dusun yang ada di Bongo dua yaitu dusun Raharja. Berdasarkan hasil musyawarah desa, Desa bongo dua dimekarkan menjadi tiga desa yaitu desa Bongo Dua sebagai desa induk, dusun damai menjadi desa trirukun dan dusun Raharja menjadi desa Raharja. Desa Raharja adalah salah satu desa yang merupakan lokasi transmigrasi dari tahun 1980. Baik dari pulau Jawa Bali dan Minahasa.
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Gambaran Umum Responden Tabel 1. Distribusi responden lansia berdasarkan jenis kelamin di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Jenis Kelamin
Jumlah
%
Laki-laki
18
51,4
Perempuan
17
48,6
Total
35
100
Sumber : Data Primer 2015 Tabel 2 Distribusi responden lansia berdasarkan umur di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Umur
Jumlah
%
60-70
10
28,6
71-90
23
65,7
≥90
2
5,7
Total
35
100
Sumber : Data Primer 2015 Tabel 3 Distribusi Peran Keluarga dalam pemenuhan ADL pada lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari kabupaten Boalemo No
Peran Keluarga
(n)
(%)
1
Baik
15
42,9
2
Kurang Baik
20
57,1
Total
35
100
Sumber : Data Primer 2015
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Tabel 4 Distribusi kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari kabupaten Boalemo No
Kualitas Hidup Lansia
(n)
(%)
1
Baik
14
40,0
2
Kurang Baik
21
60,0
Total
35
100
Sumber : Data Primer 2015 Tabel 5 Distirbusi pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo Peran
Kualitas Hidup Lansia
Total
Keluarga
Baik
Tidak Baik
Baik
11
4
15
31,4 %
11,4 %
(42,9%)
3
17
20
Kurang Baik
8,6 %
48,6 %
(57,1%)
Total
14
21
35
40,0%
60,0%
(100%)
p-value
0,000
Sumber : Data Primer 2015 PEMBAHASAN Tabel 3 Peran Keluarga Responden yang memiliki peran keluarga baik 15 responden (42,9%). Menurut peneliti peran keluarga baik ini dikarenakan pemenuhan ADL responden pada lansia terpenuhi, sehingga responden mendapatkan kasih sayang dari keluarganya seperti dalam membantu merawat dirinya (makan dan mandi, dalam berpakaian dan mandi) dan terutama dalam kebutuhan spiritual (sholat/ibadah). Hasil serupa dengan penelitian (Triswandari, 2008)6 bahwa 60% keluarga memberikan dukungan instrumental kepada lansia. Keluarga menyediakan alat mandi, makan,
6
Triswandari, Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari diakses, EGC, 2008.
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
pakaian lansia dan lain-lain, bukan berarti lansia menjadi tidak mandiri dengan disediakannya alat-alat tersebut, namun bagaimana kemandirian lansia dalam menggunakan alat-alat tersebut. Peran keluarga kurang baik sebanyak 20 responden (57,1%). Menurut peneliti hal ini diakibatkan sebagian besar keluarga lansia menghabiskan waktu mereka untuk bekerja sehingga pemenuhan activities daily living keluarga pada lansia sudah tidak ada lagi seperti mempersiapkan kebutuhan, pakaian, tidak memperhatikan kesehatan lansia seperti mengatur makanan yang tidak cocok dengan penyakit lansia, tidak membantu merawat lansia, membiarkan lansia masak sendiri, tidak membawa lansia ke pelayanan kesehatan jika sakit dan keluarga tidak menyiapkan alat kebutuhan spiritual. Keluarga yang mempunyai lansia perlu mengetahui beberapa pengetahuan mengenai proses penuaan, sehingga dapat mengenal lebih baik tentang keadaan fisiologis dan patologis yang mempengaruhi lansia dalam aktivitas sehari–hari (Darmojo, 2004)7. Tabel 4 Kualitas hidup lansia Kualitas hidup berdasarkan 4 domain didapatkan hasil yang sama yaitu baik 14 (40,0%) responden dan kurang baik 21 (60,0%) responden. Sehingga mendapatkan responden kualitas baik dengan jumlah 14 responden (40,0%). Menurut asumsi peneliti responden kualitas baik dikarenakan karakteristik responden lansia rata-rata berusia 60-70 tahun dimana pada usia ini lansia masih mampu mentoleransi aktivitas sehari-hari yang dilakukan sendiri seperti mandi, makan, berjalan, dan lain-lain. Responden kualitas yang tidak baik dengan jumlah 21 responden (60,0%). Menurut asumsi peneliti responden kualitas tidak baik dikarenakan karakteristik responden lansia sebagian besar berusia 75 tahun ke atas dimana pada usia ini lansia sudah kurang mampu mentoleransi aktivitas sehari-hari yang dilakukan sendiri yaitu artinya responden sudah usia lanjut tua (old), sehingga banyak hambatan dengan keterbatasan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Tabel 5 Analisis pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia 7
Darmojo, Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta, Blokspoot, 2004.
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Berdasarkan hasil penelitian bahwa lansia yang memiliki peran keluarga baik dan kualitas hidup lansia baik dalam pemenuhan activities daily living yaitu 11 (37,4%) responden. Hal ini dikarenakan jika lansia sedang sakit peran keluarga masih sangat peduli pada lansia dalam pemenuhan activities daily living seperti mendapatkan kasih sayang dari keluarganya seperti dalam membantu merawat dirinya (makan dan mandi, dalam berpakaian dan mandi) dan terutama dalam kebutuhan spiritual (sholat/ibadah) dan kualitas hidup lansia juga baik dikarenakan lansia yang berumur 60-70 sebanyak 10 lansia (28,6%), lansia tersebut masih mampu mentoleransi aktivitas sehari-hari yang dilakukan sendiri. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan pula sebanyak 4 (11,4%) peran keluarga baik tapi kualitas hidup lansia tidak baik. Menurut peneliti hal ini dikarenakan lansia laki-laki berjumlah 18 responden (51,4%) dan sebagian dari responden dengan status pekerjaan mayoritas petani yang membuat responden sudah kurang untuk merawat diri mereka sudah sibuk dengan mengurus kebun dan sawah sehingga lansia tersebut cenderung kualitas hidupnya buruk dan peran keluarga baik dikarenakan keluarga memberikan dukungan kepada lansia dan memberikan motivasi yang mana membuat lansia akan merasa di sayang, di hargai dan tentram sehingga pemenuhan activities daily living pun terpenuhi. Dukungan keluarga yang tepat akan memperbaiki atau mempertahankan kemampuan aktivitas sehari- hari lansia (Soejono, 2002)8. Berdasarkan hasil penelitian terdapat peran keluarga kurang tetapi kualitas hidup baik 3 (8,6%) responden, dikarenakan keluarga menghabiskan waktunya seharian untuk bekerja sampai-sampai mereka tidak pulang ke rumah sehingga kebutuhan activities daily living lansia tidak terpenuhi tetapi lansia berumur 60-70 ada 10 responden (28,6%) sebagian dari 10 responden berjenis kelamin perempuan, lansia tersebut masih mampu untuk mentoleransi activities daily living yang dilakukan sendiri seperti mandi, makan, berjalan dan lain-lain. Berdasarkan hasil penelitian adanya peran keluarga kurang dan kualitas hidup tidak baik 17 responden (48,6%). Menurut asumsi peneliti peran keluarga yang kurang akan mengakibatkan kualitas hidup lansia tidak baik, peran keluarga akan mempengaruhi responden untuk melakukan activities daily living tanpa peran keluarga activities daily living tidak akan 8
Soejono, Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta, Blokspoot, 2002.
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
terpenuhi dengan baik akan tetapi menjadi labih buruk. Untuk menjaga kesehatan fisik maupun kejiwaannya, lansia justru tetap harus melakukan aktivitas-aktivitas yang berguna bagi kehidupannya (Kuntjoro, 2002)9. Menurut teori Padila (2012) keluarga berperan penting bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya, peranan keluarga dalam perawatan lansia yaitu untuk menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental, mengantisipasi perubahan ekonomi serta memberikan motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia. KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 35 responden keluarga dan lanjut usia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo, maka peneliti mengambil kesimpulan, bahwa ada pengaruh peran keluarga dalam pemenuhan activities daily living terhadap kualitas hidup lansia di Desa Raharja Kecamatan Wonosari Kabupaten Boalemo dengan signifikan (p = value) sebesar 0,000 (α < 0,05).
SARAN Bagi penelitian lebih lanjut diharapkan lebih banyak menambah jumlah sampel penelitian sehingga dapat terjangkau sasaran penelitian untuk mengetahui sejauh mana pengaruh pengetahuan dan sikap terhadap pendidikan kesehatan activities daily living lansia.
9
Kuntjoro, Masalah kesehatan lansia, Jakarta, Sagung Seto, 2006.
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
DAFTAR PUSTAKA Agung Iskandar, Asri. 2006. Uji Keandalan dan Kesahihan Indeks Activity Daily Living. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Azizah, Lilik Ma’rifatul, (2011). Keperawatan lanjut Usia. Yogyakarta : GRAHA ILMU Darmojo, B, dan Martono, H, (2006) Buku ajar geriatric (ilmu kesehatan usia lanjut), Jakarta: FKUI Dr. A.P. Bangun, MHA. 2007. Sehat dan Bugar pada Lansia . Jakarta: PT Agromeidia Pustaka. Departemen Kesehatan RI. 2003. Pedoman Pemantauan dan Pembinaan Kesehatan Usia Lanjut Bagi Petugas Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Depkes (2003). Kegiatan kesehatan di kelompok usia lanjut.Edisi 2. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hardywinoto, setiabudhi. 2007 Panduan Gerontologi. Jakarta: Pustaka Utama. Jakarta Pelita. (2009). Jumlah lansia terlantar makin membengkak (agama dan pendidikan) Diambil dari http://www.hupelita.com/baca/php?mib=berita.detail&id=32503 Kuntjoro ZS (2002), Masalah kesehatan lansia.http://www.e-psikologi.com.Diakses 12 Oktober 2010 Maryam, R; Ekasari, M; Rosidawati; Jubaedi, A; Batubara 1. (2009). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika Maryam R.Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba Medika. Massey, Frederics, (2008) The Oldest Behavior on the Personal Interaction, Journal of Medical Care, Vol. 6 No.2 Mubarak, (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan, Jakarta; Sagung Seto Nawi Ng, Hakimi M, Byass P, Wilopo S, Wall S (2010), Health and Quality of life Among Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nugroho W (2006) Keperawatan gerontik. Edisi 2. Jakarta: EGC Padila. (2012). Keperawatan Keluarga. Jakarta : NUHA MEDIKA
Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2015
Padila. (2013). Keperawatan gerontik. Yogyakarta : NUHA MEDIKA Potter dan Perry. (2006). Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC. Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Suparyanto, (2013). Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta; Blokspoo Stanley M, Patricia GB.(2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik, Edisi 2. Jakarta: EGC Setiadi. (2008). Konsep & Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu Sugiyono, (2008) Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung. Sugiyono. (2007). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suparyanto, (2013). Hubungan Keluarga dengan Kesehatan, Jakarta ; Blokspoot Triswandari, B.T. (2008). Hubungan dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan aktivitas sehari-hari diakses dari http://www.repository.unbraw.ac.id Wahyudi, Nugroho.(2008).Keperawatan Gerontik & Geriatric.Jakarta:EGC Yunita, Nalindra Prima, (2010). Pusat Pelayanan Lanjut Usia, Surabaya, Fakultas Teknik Sipil dan Peerencanaan Universitas Pembangunan Nasional Veteran