UNIVERSITAS INDONESIA
Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi)
TUGAS KARYA AKHIR
VINA PERMATASARI 1106134676
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA DEPOK JUNI 2014
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi)
TUGAS KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi
VINA PERMATASARI 1106134676
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA KEKHUSUSAN MARKETING DEPOK JUNI 2014 i Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
ii Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
iii Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala pertolongan yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan Tugas Karya Akhir (TKA) yang berjudul “Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi)”. Tugas Karya Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Administrasi Niaga pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan Tugas Karya Akhir ini sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Arie Setiabudi Soesilo, M.Sc selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 2. Dr. Roy V. Salomo, M.Soc.Sc selaku ketua Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 3. Dr. Retno Kusumastuti M.Si selaku Ketua Program Sarjana Ekstensi Departemen Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 4. Eko Sakapurnama S.Psi., MBA selaku Ketua Program Studi Administrasi Niaga Sarjana Ekstensi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia 5. Dra. Tutie Hermiati M.A, selaku dosen pembimbing yang senantiasa meluangkan waktu dan pikiran untuk mengarahkan saya selama penyusunan TKA ini. 6. Achmad Fauzi S.sos.,ME selaku penguji ahli yang sudah memberikan banyak masukan positif sejak sidang outline hingga sidang akhir. 7. Eko Sakapurnama S.Psi., MBA selaku ketua sidang yang telah memberikan masukan untuk penyelesaian tugas akhir ini.
iv Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
8. Muhammad Nugroho Kresna Saputra S.I.A selaku sekretaris sidang yang memberikan masukan dan kritik pada sidang penulis. 9. Semua staff pengajar Ilmu Administrasi Niaga dan dosen bidang pemasaran untuk semua ilmu dan inspirasinya. 10. Keluarga saya (Papa, Mama, Tia, Ari), yang senantiasa memberikan dukungan dan semangat kepada penulis 11. Sahabat-sahabat saya (Anggi Sambera, Arum, Echi, Clara, Arien, Yana, Bosi, Mega), yang senantiasa meluangkan waktu untuk bisa selalu menghibur penulis selama menyusun tugas akhir ini. 12. Teman-teman Niaga 2011 (Ayu, Acal, Bety, Kemal, Nanda, Tenti, Zita) yang saling membantu satu sama lain selama masa perkuliahan hingga penyusunan tugas akhir. 13. Teman-teman kelas marketing yang selalu memberikan inspirasi, motivasi dan ilmu selama masa perkuliahan hingga penyusunan tugas akhir. 14. Kepada seluruh staff sekretariat Ilmu Administrasi atas pemberian informasi selama masa perkuliahan sampai tugas akhir. 15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir. Penulis menyadari bahwa Tugas Karya Akhir ini masih jauh dari istilah sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa dengan terbuka menerima kritik dan saran. Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Karya Akhir ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Depok, 18 Juni 2014
Vina Permatasari
v Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
vi Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
ABSTRAK
Nama : Vina Permatasari Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga Judul :Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi) Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi pertama kali dibuka pada bulan Juli 2013, dengan menawarkan produk makanan menggunakan bahan baku telur. Banyak hal dianalisa untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk menyasar pelanggan potensial. Oleh karena itu, hal yang menjadi permasalahan pada restoran SSU SMB adalah apakah strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran yang dilakukan restoran sudah tepat. Strategi pemasaran yang dianalisa yaitu STP dan bauran pemasaran. Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh restoran sudah cukup baik karena adanya kesesuaian antara STP yang dituju dengan bauran pemasaran yang dilakukan,. Adapun beberapa saran yang diberikan untuk pengembangan restoran yaitu, pengembangan produk yang kurang diminati, perluasan pelayanan dan terus meningkatkan promosi. Kata kunci: Pemasaran, Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran
vii Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
ABSTRACT
Name Study Program Title
: Vina Permatasari : Ilmu Administrasi Niaga : Marketing Strategy Analysis (Object Research: Sunny Side Up Restaurant Summarecon Mall Bekasi)
Sunny Side Up Restaurant at Bekasi Summarecon Mall first opened in July 2013, by offering food products using raw materials eggs. Many things are analyzed to determine the right marketing strategies and effective way to target potential customers. Therefore, it is becoming a problem in the restaurant SSU SMB is whether the marketing mix marketing strategy that made the restaurant is right. Marketing strategies are analyzed, namely STP and marketing mix. Research conducted lead to the conclusion that the analysis of the marketing strategies undertaken by the restaurant is quite good because of the STP target spesific between the marketing mix is done,. As for some of the advice given to the development of the restaurant is, the less desirable product development, expansion of services and continue to improve the promotion. Key words: Marketing, Marketing Strategy, Marketing Mix
viii Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS………………………….. ii LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………….. iii KATA PENGANTAR……………………………………………………... iv LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……………. vi ABSTRAK………………………………………………………………… vii DAFTAR ISI………………………………………………………………. ix DAFTAR TABEL…………………………………………………………. xi DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. xii DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………… xiii BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………… 1 1.1 Latar Belakang Masalah……………………………….............. 1 1.2 Permasalahan………………………………………………….. 5 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………………….. 5 1.4 Metode Penelitian……………………………………………… 6 1.4.1 Pendekatan Penelitian……………………………….. 6 1.4.2 Metode Penelitian……………………………………. 6 1.4.3 Jenis dan Sumber Data………………………………. 7 1.4.4 Teknik Pengumpulan Data………………………....... 8 1.4.5 Populasi dan Sampel………………………………… 9 1.4.6 Teknik Analisis Data………………………………… 10 1.5 Sistematika Penulisan………………………………………… 10 BAB 2 KERANGKA TEORI…………………………………………….. 11 2.1 Tinjauan Pustaka………………………………………………. 11 2.2 Konstruksi Model Teoritik……………………………………. 17 2.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran………………………. 17 2.2.2 Pengertian Bauran Pemasaran……………………….. 20 2.2.3 Pengertian Analisis Deskriptif Kualitatif…………….. 24 BAB 3 PEMBAHASAN HASIL PENILITIAN………………………… 25 3.1 Gambaran Umum Perusahaan…………………………………. 25 3.2 Analisis Strategi Pemasaran…………………………………… 26 3.2.1 Segmentation.........................................……………… 26 3.2.2 Targeting…………….……………………………..... 27 3.2.3 Positioning…………………………………………… 28 3.3 Bauran Pemasaran……………………………………………… 28 3.3.1 Product……………………………………………….. 29 3.3.2 Price………………………………………………… 30 3.3.3 Place………………………………………………… 30 3.3.4 Promotion………………………………………….. 31
ix Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
3.3.5 People………………………………………………. 32 3.3.6 Process……………………………………………... 33 3.3.7 Physical Evidence……………………………………. 34 BAB 4 SIMPULAN………………………………………………………. 35 4.1 Simpulan…………………………………………………….. 35 4.2 Saran…………………………………………………………… 35 DAFTAR REFERENSI……………………………………………………. 36 LAMPIRAN……………………………………………………………….. 39
x Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran/Rumah Makan Skala Menengah dan Besar 2007-2011……………………………………………………… 1 Tabel 1.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian……………………………… 8 Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu…………………………………………... 13
xi Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Layout Lokasi Restoran Sunny Side Up SMB…………….
31
xii Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara…………………………………………. 54 Lampiran 2 Transkrip Wawancara………………………………………….56 Lampiran 3 Daftar Menu Restoran………………………………………. 60 Lampiran 4 Tampilan Restoran……………………………………………. 61
xiii Universitas Indonesia Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha restoran semakin hari semakin maju, hal ini ditandai dengan makin banyaknya tempat makan baik untuk kalangan menengah atas maupun bawah. Perkembangan usaha restoran dibuktikan dengan banyak bermunculannya berbagai macam restoran baru baik restoran yang didirikan sendiri dan franchise. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 sampai 2011 berikut ini adalah tabel pertumbuhan usaha restoran: Tabel 1.1 Perkembangan Usaha Restoran/Rumah Makan Skala Menengah dan Besar 2007-2011 Tahun
Usaha/Perusahaan Usaha/Perusahaan
Rata-rata Tenaga Kerja
Jumlah
Pertumbuhan (%)
2007
1.615
-
27
2008
2.235
38,39
27
2009
2.704
20,98
27
2010
2.916
7,84
27
2011
2.977
2,09
28
Sumber: www.parekraf.go.id, 2014 Meskipun ada penurunan jumlah presentase, pertumbuhan usaha restoran di Indonesia cenderung positif pasca krisis ekonomi global tahun 2008. Hal ini terlihat dari jumlah restoran di Indonesia tahun 2010 yang mencapai 2.916 restoran, bertambah sebanyak 212 restoran dibanding tahun sebelumnya dan bertambah 61 restoran pada tahun 2011 menjadi 2.977. Peningkatan usaha restoran menunjukan signifikansi pertumbuhan jika dilihat pada data BPS terakhir pada 6 November 2013 menurut ITB (Indeks Tendensi Bisnis) secara umum kondisi bisnis di Indonesia pada triwulan III-2013 meningkat dibandingkan tahun Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
2
sebelumnya. Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran. Dilihat berdasarkan variabel pembentukannya, peningkatan kondisi bisnis pada triwulan III-2013 terjadi karena adanya peningkatan pendapatan usaha, penggunaan kapasitas produksi/usaha dan rata-rata jumlah jam kerja. Sehingga tidak heran kalau usaha restoran masih terus mengalami pertumbuhan hingga saat sekarang ini. Restaurant atau restoran itu sendiri memiliki arti yang beraneka ragam namun bermakna satu, yaitu to restore atau restorasi yang berasal dari kata restaurer yang berart memperbaiki atau memulihkan. Arti lainnya adalah rest yang memiliki arti tempat untuk istirahat dan taurant dapat diartikan sebagai bangunan yang dibuat secara permanen. Dari pengertian restoran tersebut dapat disimpulkan bahwa restoran merupakan sebuah tempat permanen yang menyediakan layanan makanan dan minuman. Menurut Marsum (1994) berikut ini adalah beberapa klasifikasi jenis restoran diantaranya adalah (1) coffee shop, yaitu sebuah restoran yang awalnya menyediakan tempat untuk minum kopi dan teh secara cepat, tetapi karena perkembangan dan kebutuhan pelanggan yang sangat kompleks dan tidak ada habisnya, perkembangan coffee shop menjadi seperti sekarang ini yang identik dengn gaya hidup dan tempat berbincangbincang. Coffee shop masuk dalam kategori restoran yang informal dan biasanya buka selama 24 jam. (2) Fine Dining, yaitu sebuah restoran yang sangat mengutamakan kualitas pelayanan terhadap tamu. Kualitas pelayanan tersebut mampu mendongkrok harga makanan dengan sendirinya, ciri dari jenis restoran ini adalah menyajikan makanan dari makanan pembuka sampai makanan penutup atau set menu. (3) Grill Room, yaitu restoran yang menyajikan dan menawarkan semua produk nomor satu beserta pelayanannya yang menggunakan jenis pelayanan ala Perancis yang dikenal dengan istilah "Gueridong Service" yakni pengolahan dan penyajian makanan dilakukan di depan tamu. (4) Cafetaria, yaitu jenis restoran dimana semua produk makanannya di pajang dalam suatu meja panjang dan tamu dapat memilih makanan tersebut sesuai dengan selera, kategori restoran ini yakni restoran informal dengan jenis pelayanan self service. (5) Supper Club, yaitu restoran yang awalnya disediakan Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
3
untuk kalangan atau lingkungan tertentu dalam suatu hotel dan dibuka hanya selepas tengah malam saja, maka dari itu disebut dengan supper club. Ciri dari restoran ini adalah mengutamakan hiburan dan minuman sedangkan makanan hanya sebagai pelengkap. (6) Night Club/PUB/Discotheque, yaitu jenis restoran yang hampir mirip dengan supper club, hanya perbedaannya biasanya berdiri sendiri tidak dalam lingkungan hotel. Dan jenis restoran terakhir adalah (7) Speciality Restaurant, yaitu jenis restoran yang disesuaikan dengan konsep makanan minuman, pelayanan, dekorasi hingga ke seragam para pramusajinya. Contohnya restoran Jepang atau restoran-restoran lain yang sejenisnya. Restoran ini masuk kedalam kategori informal. Berdasarkan berbagai jenis restoran yang telah dijabarkan di atas Sunny Side Up masuk kedalam jenis speciality restaurant atau secara umum disebut sebagai restoran berkonsep karena Sunny Side Up merupakan restoran yang menggunakan konsep dalam makanan, minuman, pelayanan dan dekorasi yang unik. Sunny Side Up merupakan restoran yang lahir dari visi bersama oleh orangorang yang suka akan makanan berbahan dasar telur. Ide kemunculan restoran ini adalah
kesederhanaan
makanan
yang
ditawarkan
namun
sehat
karena
mengandung telur yang kaya akan sumber protein dan omega 3. Selain keunikan konsep makanan yang ditawarkan, restoran ini juga menawarkan konsep interior restoran yang dapat memanjakan panca indera. Restoran Sunny Side Up pertama kali berdiri pada tahun 2011. Pada mulanya sebelum meluncurkan restoran ini, pemilik restoran melakukan tes pasar lebih dahulu di tempat yang lebih kecil, yakni di ruko Alexandrite Gading Serpong. Tak disangka, di lokasi yang berkapasitas 28 orang itu, restoran mereka yang dinamakan Sunny Side Up (yang sejatinya berarti telur mata sapi) direspon sangat positif, bahkan hingga mendapatkan pelanggan reguler. Sehingga menjadi acuan bagi pemilik bahwa restoran berkonsep yang mereka tawarkan ini bisa diterima masyarakat. Pasca melihat respon dari masyarakat yang bagus, pemilik melebarkan bisnis restoran mereka menjadi lima gerai sekaligus yang tersebar diberbagai mal di Jakarta seperti Mal Summarecon Serpong, Supermal Karawaci, Gading Walk, Kota Kasablanka dan Mal Alam Sutera. Pada awalnya, pemilik Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
4
menggelontorkan modal awal 350 juta, namun sejak dibuka lima gerai omset pemilik bisa mencapai angka 1,5 miliar. Kesuksesan ini menurut pemilik disebabkan karena diferensiasi menu yang ditawarkan, juga karena desain interior restonya yang unik. Seperti di Mal Kota Kasablanka, pengunjung bisa merasakan atmosfer rumah telur lengkap dengan teras rumah, interior, furnitur dan plafon yang identik dengan telur. Setiap cabang memiliki tema sendiri-sendiri, tetapi tetap identik dengan warna Sunny Side Up yakni biru telur asin, oranye dan putih. Salah satu gerai dari restoran Sunny Side Up yaitu yang berada di Summarecon Mall Bekasi. Sunny Side Up SMB dibuka secara umum sejak mall tersebut mulai dibuka pada pertengahan tahun 2013 kemarin. Pada Juni 2013 ketika Summarecon Mall Bekasi baru diresmikan, Sunny Side Up merupakan satu-satunya jenis restoran jenis speciality restaurant yang hadir di mall ini yang berani menawarkan diferensiasi menu, konsep makanan dan konsep dekorasi yang unik. Namun, pada akhir 2013, mulai bermunculan berbagai restoran baru yang mengusung jenis speciality restaurant seperti apa yang ditawarkan restoran Sunny Side Up yaitu, Nanny’s Pavilion yang menawarkan diferensiasi menu Western food beserta konsep dekorasi dengan tema Storage Room, Mujigae yang menawarkan diferensiasi menu Korean food beserta konsep dekorasi ala Kpop dan girlband Korea, Gokana Teppan yang menawarkan diferensiasi menu Japanese food spesialisasi ramen dan bento, serta Sushi Tei yang menawarkan diferensiasi menu Japanese food spesialisasi sushi. Seiring dengan semakin banyaknya restoran-restoran di area Downwalk SMB (tempat restoran SSU berada), persaingan bisnis menjadi lebih ketat. Masing-masing
restoran
mulai
gencar
memasarkan
produknya.
Mereka
menggunakan berbagai cara untuk memasarkan produknya dan promosi menjadi salah satunya strategi pemasaran yang digunakan. Berbagai cara dilakukan untuk menarik pengunjung datang dan membeli makanan yang ditawarkan. Dengan melihat kondisi seperti ini sehingga menimbulkan ancaman persaingan bagi restoran Sunny Side Up. Sehingga dirasa perlu dilakukan upaya untuk dapat bertahan dalam menghadapi pasar yang kompetitif. Untuk dapat bersaing dalam kemelut bisnis, dalam hal ini bisnis restoran, penting bagi restoran Sunny Side Up Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
5
SMB untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang dilakukan sudah tepat.
1.2 Permasalahan Dalam memasarkan produknya, perusahaan berupaya agar dapat memenangkan persaingan dan menjual produknya sebanyak mungkin, dengan merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran yang tepat dan efektif. Merancang strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan suatu produk atau jasa merupakan hal yang tidak mudah. Banyak hal dianalisa untuk menentukan strategi pemasaran yang tepat dan efektif untuk menyasar pelanggan potensial. Oleh karena itu, hal yang menjadi permasalahan pada restoran SSU SMB adalah apakah strategi pemasaran yaitu bauran pemasaran yang dilakukan restoran sudah tepat.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun dari pokok permasalahan diatas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan melakukan analisis dan evaluasi terhadap berbagai strategi pemasaran yang dilakukan oleh restoran Sunny Side Up SMB melalui analisis strategi pemasaran dalam bauran pemasaran (7P). 1.3.2 Manfaat Penelitian Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan dampak positif dan berguna baik secara akademik maupun praktis. 1. Manfaat akademik a. Memberikan ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Administrasi Niaga berkaitan dalam bidang pemasaran. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi penelitian sejenis.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
6
2. Manfaat praktis a. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai titik awal untuk melakukan pengembangan pada aspek pemasaran. b. Hasil dari penelitian ini bisa menjadi masukan bagi restoran Sunny Side Up SMB dalam upaya menghadapi persaingan dengan sesama jenis speciality restaurant.
1.4 Metode Penelitian 1.4.1 Pendekatan Penelitian Ditinjau dari jenis data yang digunakan, pendekatan penelitian dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6). Penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang ada dalam kehidupan riil (alamiah) dengan maksud menginvestigasi dan memahami fenomena: apa yang terjadi, mengapa terjadi dan bagaimana terjadinya?
Jadi
penelitian
kualitatif
adalah
berbasis
pada
konsep
“going exploring” yang melibatkan in‐depth and case‐oriented study atas sejumlah kasus atau kasus tunggal (Finlay 2006). 1.4.2 Jenis Penelitian Metode penelitian merupakan bagian dari metodologi yang secara khusus mendeskripsikan tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan kesimpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan..
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
7
Berdasarkan tujuannya, peneliti menggunakan jenis penelitian terapan dengan menerapkan, mengkaji, dan
mengevaluasi teori analisis strategi
pemasaran dalam memecahkan permasalahan. Berdasarkan waktu, peneliti menggunakan jenis penelitian longitudinal yaitu dengan melakukan penelitian beberapa kali terhadap objek yang sama yaitu restoran Sunny Side Up. Berdasarkan penjelasannya, jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif, menurut Moh. Nasir (1998:63) metode analisis deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. 1.4.3 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dilapangan dan wawancara dengan pihak restoran. Data sekunder diperoleh dari dokumen, laporan manajemen restoran, artikel berkaitan dengan restoran, literatur berkaitan dengan penelitian serta data dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Bekasi dan instansi terkait lainnya. Jenis dan sumber data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Jenis dan Sumber Data Penelitian No.
Jenis Data
1.
Primer
Sumber Data
2.
Sekunder
-
Mengetahui unsur pemasaran (STP) dan bauran pemasaran (7P)
-
Mengetahui alternatif strategi yang sedang berlangsung
Dokumen dan artikel-artikel berkaitan dengan restoran, Dinas Informasi Pariwisata dan Kebudayaan Bekasi
Literatur lain yang berkaitan dengan penelitian serta internet dan kepustakakaan
Manajer restoran
(wawancara dan observasi)
Tujuan
Sumber: Hasil olahan penulis, 2014 Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
8
1.4.4 Teknik Pengumpulan Data Burhan Bungin (2003: 42), menjelaskan metode pengumpulan data adalah dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi yang valid dan reliable. Untuk memperoleh data yang valid dan objektif, maka dalam penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: 1.) Metode Wawancara Wawancara adalah cara menghimpun bahan keterangan yang dilakukan dengan tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan arah serta tujuan yang telah ditetapkan. Anas Sudijono (1996: 82) ada beberapa kelebihan pengumpulan data melalui wawancara, diantaranya pewawancara dapat melakukan kontak langsung dengan peserta yang akan dinilai, data diperoleh secara mendalam, yang diinterview bisa mengungkapkan isi hatinya secara lebih luas, pertanyaan yang tidak jelas bisa diulang dan diarahkan yang lebih bermakna. Peneliti melakukan wawancara berkaitan dengan strategi pemasaran yang sedang berlangsung di restoran Sunny Side Up dan strategi apa yang digunakan dalam menghadapi persaingan. 2.) Metode Observasi Yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti secara langsung terhadap obyek penelitian dimana penulis secara langsung ke lokasi penelitian untuk mengamati dan meninjau aktivitas secara langsung. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati restoran Sunny Side Up SMB meliputi lokasi pemasarannya, kinerja para karyawan, produk yang ditawarkan, dan strategi bersaing yang digunakan dalam memasarkan produknya sehingga dapat menghadapi ancaman persaingan. 3.) Studi Kepustakaan Suharsimi Arikunto (2002:206) studi kepustakaan adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, agenda Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
9
dan sebagainya. Hadari Nawawi (2005:133) menyatakan bahwa studi kepustakaan adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsiparsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat yang berhubungan dengan masalah penelitian. Kepustakaan diperoleh peneliti dari website resmi restoran Sunny Side Up dan artikel-artikel baik dimajalah, koran maupun internet yang membahas tentang restoran ini. 1.4.5 Teknik Analisa Data Peneliti menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dalam menganalisis data. Data yang diperoleh melalui wawancara dalam penelitian ini di analisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan cara data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan informan dideskripsikan secara menyeluruh. Data wawancara dalam penelitian adalah sumber data utama yang menjadi bahan analisis data untuk menjawab masalah penelitian.
1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan diterapkan untuk menyajikan gambaran singkat mengenai permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan ini, sehingga akan memperoleh gambaran yang jelas tentang isi dari penulisan ini terdiri dari empat bab diantaranya:
BAB 1
PENDAHULUAN Pada bab ini menguraikan dan menjelaskan latar belakang masalah, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2
KERANGKA TEORI Bab ini menguraikan mengenai tinjauan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini. Selain itu, bab ini menjelaskan mengenai teori-teori yang digunakan diantaranya yaitu, strategi pemasaran, bauran pemasaran dan analisis deskriptif kualitatif. Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
10
BAB 3
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Di dalam bab ini berisi gambaran umum perusahaan dan memaparkan tentang analisis hasil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Analisis hasil penelitian diantaranya yaitu analisis strategi pemasaran yang terdiri dari segmentation, targeting dan positioning dan analisis bauran pemasaran yang terdiri dari product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence.
BAB 4
SIMPULAN DAN SARAN Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisis permasalahan penelitian pada bab tiga dan memberikan saran sebagai masukan terkait dengan permasalahan dalam penelitian.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
11
BAB 2 KERANGKA TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka Terdapat beberapa penelitian yang telah meneliti tentang evaluasi pada strategi pemasaran yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian diantaranya: Syamsuri (2010), melakukan penelitian yang berjudul Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Dalam skripsinya menganalisa bahwa untuk memperoleh strategi pemasaran yang tepat perlu dilakukan analisa peluang dan ancaman eksternal, serta kekuatan dan kelemahan internal. Sehingga akan didapatkan strategi SO, strategi WO, Strategi ST, dan strategi WT yang akan dijadikan landasan dalam menerapkan strategi alternatif yang dapat dijalankan. Penelitian ini menggunakan matriks SWOT dengan analisis IFAS dan EFAS, diperoleh strategi alternatif yang dapat dijalankan oleh Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang, strategi pemasaran
tersebut
antara
strategi pengembangan produk,
lain: strategi
strategi
pengembangan
penetrasi
pasar.
Dari
pasar, hasil
analisis EFAS diperoleh nilai 2,6. Hal ini mengindikasikan bahwa Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang terhadap lingkungan eksternal adalah cukup baik. Nilai IFAS menunjukkan angka 3,1, hal ini mengindikasikan bahwa sudah dapat memanfaatkan kekuatan dan sudah mampu mengatasi kelemahan internal. Hasil perhitungan matriks QSPM adalah strategi pengembangan pasar 6,9 srategi penetrasi pasar 7,425 dan pengembangan produk memiliki nilai 7,375 jadi, strategi yang direkomendasikan kepada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Cabang Malang adalah strategi penetrasi pasar. Rio Andhika Pratama (2011) dalam penelitian yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus: Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di Outlet Ekalokasari Plaza). Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui visi, misi, kegiatan dan menganalisis strategi pemasaran yang telah diterapkan oleh outlet Takoyummy, (2) Menganalisis kondisi lingkungan internal dan lingkungan Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
12
eksternal outlet Takoyummy, dan merumuskan alternatif strategi pemasaran terbaik dari matriks SWOT dan QSPM dengan memperhatikan kondisi lingkungan outlet. Berdasarkan hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh outlet Takoyummy yang berhubungan dengan product, place, price, process, people, promotion, dan physic, dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan dengan berbagai aktifitas dan keunggulan yang dimiliki oleh outlet Takoyummy. Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dari outlet Takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet Takoyummy adalah belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas kawasan Mall Ekalokasari). Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki outlet Takoyummy adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi ancaman outlet Takoyummy dalam dunia bisnis restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan harga bahan bakar minyak (BBM). Daniel Suteja (2008) dalam penelitian yang berjudul Analisis Analisis Bauran Pemasaran Restoran Dining Dari Sisi Perusahaan Studi Kasus Restoran Wingdome. Restoran Wingdome di-franchise pada tahun 2002, dengan produk utama Chicken Wings dan Burger. Untuk dapat bersaing dalam kemelut bisnis, penting bagi restoran Wingdome untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang dilakukan sudah tepat. Strategi pemasaran yang akan dianalisa adalah bauran pemasaran dari restoran Wingdome. Sejumlah saran yang dapat diberikan adalah peninjauan ulang produk yang sudah dijual perlu dilakukan dalam jangka waktu tertentu untuk menjaga agar kualitas rasa dan mutu makanan tidak berubah dari waktu ke waktu. Restoran Wingdome terlalu banyak menggunakan sales promotion sebagai sarana untuk menarik pelanggan. Restoran bisa lebih fokus pada keunggulan utama dari produk restoran dalam melakukan keunggulan produk pada promosinya. Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
13
Vina Permatasari (2014) dalam penelitian yang berjudul Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis apakah strategi pemasaran yang dilakukan restoran sudah tepat. Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh restoran sudah cukup baik karena adanya kesesuaian antara STP yang dituju dengan bauran pemasaran yang dilakukan. Adapun beberapa saran yang diberikan untuk pengembangan restoran yaitu, pengembangan produk yang kurang diminati, perluasan pelayanan dan terus meningkatkan promosi. Diantara tiga tinjauan pustaka yang saya jadikan referensi dalam penelitian penulis, penulis mengambil teori-teori yang berkenaan dengan strategi pemasaran, STP dan bauran pemasaran. Adapun teknis analisis yang digunakan dua penulis berbeda namun ada beberapa poin yang dapat saya ambil dalam melakukan analisis strategi pemasaran. Kelebihan penelitian yang dilakukan peneliti adalah bahwa peneliti menggunakan analisis deksriptif kualitatif seperti yang dilakukan peneliti nomor tiga sebagai teknik analisis agar peneliti bisa mendeskripsikan poin-poin mengenai strategi pemasaran agar lebih mendalam dan mudah dipahami.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
14
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No.
1.
Nama
Judul Penelitian
Variabel
Syamsuri Analisis Penerapan (2010) Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo
Alat Analisis
Hasil
Faktor
Analisis
Mengindikasikan bahwa Rumah Makan Ayam Bakar
lingkungan
SWOT,
Wong Solo Cabang Malang terhadap lingkungan
internal
analisis
(keuangan
dan
dan SDM)
EFAS
IFAS
eksternal adalah cukup baik. Hasil perhitungan matriks
analisis
QSPM adalah strategi pengembangan pasar 6,9 srategi penetrasi pasar 7,425 dan pengembangan produk memiliki
Faktor
nilai
7,375
jadi,
strategi
yang
direkomendasikan kepada Rumah Makan Ayam Bakar
lingkungan
Wong Solo Cabang Malang adalah strategi penetrasi
eksternal
pasar.
(demografi, ekonomi dan persaingan) 2.
Rio Andhika Pratama (2011)
Analisis Strategi Pemasaran (Studi Kasus: Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di
Faktor
Analisis
lingkungan
SWOT
internal
analisis
Hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah dan
dilakukan oleh outlet Takoyummy yang berhubungan dengan 7P dinilai telah berhasil Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dari Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
15
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No.
Nama
Judul Penelitian
Variabel
Outlet Ekalokasari Plaza)
(7P)
Alat Analisis
Hasil
matriks QSPM
outlet Takoyummy adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, lokasi outlet yang strategis, SDM
Faktor lingkungan eksternal (permintaan tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi)
yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet Takoyummy adalah belum memiliki sertifikat halal dan sertifikat dari BPOM, belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum maksimal (hanya sebatas kawasan Mall Ekalokasari). Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki outlet Takoyummy adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat, kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal. Sedangkan yang menjadi ancaman outlet Takoyummy dalam dunia bisnis restoran adalah persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
16
Tabel 2.1 Tinjauan Pustaka No.
Nama
Judul Penelitian
Variabel
Alat Analisis
Hasil harga bahan bakar minyak (BBM).
3.
Daniel Suteja (2008)
Analisis Bauran Pemasaran Restoran Dining Dari Sisi Perusahaan Studi Kasus Restoran Wingdome
Faktor
Analisis
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa Strategi
internal
Deskriptif
pemasaran restoran Wingdome, terutama dalam hal
(bauran
Kualitatif
bauran pemasaran, sudah cukup baik. Adapun sejumlah
pemasaran
saran yang diberikan adalah peninjauan produk agar
7P)
kualitas produk dan mutu makanan di restoran tidak berubah dan melakukan
4.
Vina Permatas ari (2014)
Analisis Strategi Pemasaran (Objek Penelitian: Restoran Sunny Side Up SMB)
Bauran
Analisis
Penelitian yang dilakukan menghasilkan kesimpulan
Pemasaran
Deskriptif
bahwa analisis strategi pemasaran yang dilakukan oleh
Jasa 7P
Kualitatif
restoran sudah cukup baik karena adanya kesesuaian antara STP yang dituju dengan bauran pemasaran yang dilakukan,. Adapun beberapa saran yang diberikan untuk pengembangan restoran yaitu, pengembangan produk yang kurang diminati, perluasan pelayanan dan terus meningkatkan promosi.
Sumber: Hasil olahan penulis, 2014 Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
17
2.2 Konstruksi Model Teoritik 2.2.1 Pengertian Strategi Pemasaran Secara umum, strategi dapat diartikan sebagai “sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumberdaya yang penting dalam mencapai tujuan dan sasaran, dengan memperhatikan
keunggulan
kompetitif,
komparatif,
dan
sinergis
ideal
berkelanjutan kearah, cakupan dan perspektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari individu atau organisasi” (Triton diacu dalam Siahaan 2008). Strategi berkaitan dengan arah tujuan dan kegiatan jangka panjang suatu organisasi. Strategi juga sangat terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekeliling terutama terhadap pesaingnya. (David Faulkner dan Gerry Johnson, 1992:3) Menurut Griffin (2000), ada 3 level dalam strategi yaitu, strategi korporasi (coporate-level strategy) yang dilakukan perusahaan sehubungan dengan persaingan antar perusahaan dalam sektor bisnis yang dijalankannya secara keseluruhan, strategi unit bisnis (business-level strategy) yang dilakukan oleh perusahaan sehubungan dengan persaingan bisnis yang dijalankannya pada beberapa jenis bisnis yang diperdagangkan dan strategi fungsional (functional level strategy) yang dilakukan dari beberapa fungsi manajemen/departemen yang berbeda-beda, misalnya strategi pemasaran. Definisi pemasaran menurut Kotler dan Keller (2007:6), “Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. Dari definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran mencakup keseluruhan sistem kegiatan bisnis mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan pelayanan yang bermutu. Pengertian strategi pemasaran menurut Armstrong dan Kotler (2000:37) “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
18
objective” yaitu bagaimana seorang pemasar menggunakan logika pada unit bisnisnya untuk mencapai tujuan pemasaran. Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan. Strategi pemasaran merupakan alat yang sangat penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Selain itu, strategi pemasaran juga mempunyai peranan penting dalam mencapai keberhasilan suatu usaha. Pihak manajemen sebagai pengambil keputusan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan strategi pemasaran yang paling sesuai bagi perusahaan. Menurut Kotler dan Amstrong (1996), tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran. Kegiatan pemasaran itu terdiri dari unsur pemasaran (segmentation, targeting dan positioning) dan bauran pemasaran (product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence). Sedangkan faktor-faktor yang mempengatuhi strategi pemasaran yaitu faktor internal dan faktor eksternal dari perusahaan tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat membantu melancarkan usaha yang sedang dilakukan perusahaan dalam mencapai tujuan. a. Segmentation Menurut Solomon dan Elnora (2003:221) ”The process of dividing a larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic” yaitu segmentasi merupakan proses membagi pasar yang luas menjadi lebih kecil bedasarkan karakteristik tertentu. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing segmen. Ada beberapa variabel segmentasi yaitu: 1) Demografis -> Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti usia, jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis. Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
19
2) Psikografis -> Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan psikografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen. 3) Perilaku -> Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. b.
Targeting Menurut Solomon dan Elnora (2003:232) ”Group that a firm selects to
turn into customers as a result of segmentation and targeting” yaitu merupakan sekumpulan grup yang dipilih menjadi pelanggan sebagai hasil dari segmentasi dan targeting. Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market. Targeting ini menentukan kepada siapa target market dari suatu produk, apakah kepada semua orang, sebagian orang atau orang-orang tertentu yang memiliki kekhususan. c. Positioning Menurut Solomon dan Elnora (2003:235) “Developing a marketing strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in comparison to the competition” yaitu merupakan pengembangan strategi pemasaran dalam mempengaruhi pasar terhadap produk/jasa apabila dibandingkan
dengan
kompetitor.
Penentuan
posisi
pasar
menunjukkan
bagaimana suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya. Positioning adalah unsur ketiga dari strategi STP di mana pemasar mencoba memutuskan posisi produk di pasar yang hendak disasar. Pemasar menjelaskan pada konsumen dan mencoba menancapkannya di benak mereka tentang keunggulan produk dan bagaimana keunikannya dibandingkan produk pesaing.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
20
2.2.2 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan salah satu konsep dasar dalam pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran
yang
terkontrol
dimana
perusahaan
menggabungkan
untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran. Kotler (2002:19). Menurut Mc Carthy dan Kotler (2007:17) mengklarifikasi alat pemasaran itu menjadi 4 kelompok yang disebut dengan 4P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion). Sedangkan menurut Boom dan Bitner, bauran pemasaran dalam produk jasa perlu ditambah menjadi 3P, sehingga bauran pemasaran jasa menjadi 7P (product, price, place, promotion, people,process dan physical evidence). 1.) Produk (product) Definisi produk menurut Philip Kotler adalah : “A product is a thing that can be offered to a market to satisfy a want or need”. Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan konsumen. Produk dapat berupa sub kategori yang menjelaskan dua jenis seperti barang dan jasa yang ditujukan kepada target pasar. Beberapa aspek yang berkaitan dengan kualitas dari produk jasa adalah Tangible Aspect (aspek-aspek yang berwujud), Assurance (kecakapan, profesionalisme dan keahlian profesi, Reliable (membuktikan janji), Responsiveness (ketanggapan dan kesigapan, dan Empathy (memahami pelanggan). 2.) Harga (price) Definisi harga menurut Philip Kotler adalah : “Price is the amount of money charged for a product or service”. Harga adalah sejumlah uang yang mempunyai nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Harga merupakan bauran pemasaran yang bersifat fleksibel dimana suatu harga akan stabil dalam jangka waktu tertentu tetapi dalam seketika harga dapat meningkat atau menurun yang terdapat pada pendapatan dari hasil penjualan.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
21
Menurut Kotler dan Keller (2009) harga adalah elemen dalam bauran pemasaran yang tidak saja menentukan profitabilitas tetapi juga sebagai sinyal untuk mengkomunikasikan proporsi nilai suatu produk. Pemasaran produk perlu memahami aspek psikologis dari informasi harga yang meliputi harga referensi (reference price), inferensi kualitas berdasarkan harga (price-quality inferences) dan petunjuk harga (price clues). Pada setiap produk atau jasa yang ditawarkan, bagian pemasaran berhak menentukan harga pokoknya. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penetapan harga tersebut antara lain biaya, keuntungan, praktik saingan dan perubahan keinginan pasar. 3.) Tempat/Distribusi (place) Definisi menurut Philip Kotler mengenai distribusi adalah: “The various the company undertakes to make the product accessible and available to target customer”. Tempat merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia pada konsumen sasaran. Distribusi memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu perusahaan guna memastikan produknya. Hal ini dikarenakan tujuan dari distribusi adalah menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan tempat yang tepat. Walker (2008) menentukan beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam penentuan lokasi diantaranya yaitu: -
Demografi sekitar lokasi yaitu informasi seperti umur, pekerjaan, agama, pendidikan, pendapatan rata-rata tiap individu dan keluarga
-
Kemudahan untuk dilihat (visibility) yaitu seberapa mudah kelihatan lokasi tersebut apabila ada pelanggan yang datang mendekati restoran, baik dengan jalan kaki ataupun sedang mengendarai.
-
Kemudahan
untuk
diakses
(accessibiliy)
yaitu
berhubungan
dengan
kemudahan lokasi tersebut untuk didatangi oleh pelanggan. -
Jumlah pelanggan potensial yang melewati lokasi yaitu apabila konsep restorannya ditujukan untuk keluarga, semakin banyak keluarga yang melewati lokasi, lokasi tersebut akan semakin sesuai untuk restoran yang akan didirikan. Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
22
-
Seberapa jauh jarak lokasi dengan potential market yaitu jarak yang terlalu jauh dari potential market akan menyebabkan pelanggan potensial malas ke lokasi.
-
Keadaan lingkungan sekitar yaitu keadaan lingkungan sekitar dapat mendukung maupun merusak suasana lokasi. Apabila fine-dining restaurant didirikan di lokasi perkampungan, maka suasana nyaman tidak akan diperoleh di lokasi tersebut.
-
Lapangan parkir yaitu ukuran lapangan parkir perlu disesuaikan dengan jumlah kursi lokasi. Jumlah kursi yang banyak dengan ukuran lapangan parkir yang kecil akan membuat banyak kursi tidak diduduki.
4.) Promosi (promotion) Definisi promosi menurut Kotler adalah : “Promotion includes all the activities the company undertakes to communicate and promote its product the target market”. Promosi adalah semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Promosi didefinisikan sebagai koordinasi dari semua usaha penjual untuk menyampaikan informasi dan bujukan dalam rangka untuk menjual barang dan jasa atau ide. (Belch, 2007). Bentuk komunikasi tidak langsung sudah terjadi ketika perusahaan melakukan bauran pemasaran. Sedangkan bentuk komunikasi langsung dilakukan dengan cara merancang program promosi yang baik dan terkendali. Alat utama yang biasa digunakan untuk mencapai tujuan komunikasi perusahaan adalah bauran promosi. Pada umumnya bauran promosi melibatkan empat elemen: advertising (iklan), sales promotion (promosi penjualan), publicity/public relations (publisitas/relasi publik), dan personal selling (menjual secara individu). 5) Orang (people) Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang terlibat dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang dihasilkan bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Konsumen sering menilai kualitas produk atau jasa yang konsumen Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
23
terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan produk atau jasa tersebut. Menurut teori tentang people, orang adalah elemen esensial yang penting dalam produksi dan penyelenggaraan pelayanan yang dapat menjadi nilai tambah dan lebih kompetitif. Dalam pemasaran jasa, people atau karyawan diharapkan mempunyai karakter responsiveness, assurance, dan empathy yaitu mempunyai kemampuan cepat tanggap menyelesaikan keluhan konsumen, memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti dan tindakan cepat saat konsumen membutuhkan. 6) Proses (process) Proses merupakan keseluruhan kegiatan yang berhubungan dengan pelayanan yang akan diberikan kepada konsumen. Metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Proses yang desainnya baru akan menggangu konsumen karena keterlambatan birokrasi, dan penyampaian jasa yang tidak efektif. 7) Bukti Fisik (physical evidence) Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberikan bukti atas kualitas dari produk atau jasa. Beberapa contoh dari bukti fisik antara lain gedung, tanah, kendaraan dan petunjuk yang terlihat lainnya. Program pemasaran yang efektif mencampurkan semua elemen bauran pemasaran ke dalam program terkoordinasi yang dirancang untuk mencapai sasaran pemasaran perusahaan dengan menyerahkan nilai kepada konsumen. Jadi perusahaan yang sukses adalah perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara ekonomis dan mudah serta dengan komunikasi yang efektif. Meskipun kualitas makanan merupakan dasar utama restoran, suasana dan kinerja pelayanan berpengaruh besar dalam evaluasi pelanggan terhadap restoran tertentu. Pelanggan biasanya menggunakan tiga jenis petunjuk yang digunakan untuk menilai experience restoran. Tiga jenis petunjuk tersebut yaitu functional (kualitas teknis dari makanan dan pelayanan), mechanic (tampilan fisik restoran,
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
24
misalnya suasana, desain, dan bentuk gedung), dan humanic (kinerja, kelakuan, dan penampilan karyawan) (Wall & Berry, 2007). 2.2.3 Analisis Deskriptif Kualitatif Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan “lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data disini berfungsi untuk memberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2008: 274). Menurut Sugiyono (2012:13) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian lebih menekankan makna generalisasi. Menurut Sugiyono (2012:35) “metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau menggabungkan antara variable satu dengan yang lain. Metode deskriptif dapat disimpulkan sebagai sebuah metode yang bertujuan untuk melukiskan atau menggambarkan keadaan di lapangan secara sistematis dengan fakta-fakta dengan interpretasi yang tepat dan data yang saling berhubungan.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
25
BAB 3 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan Sunny Side Up adalah restoran pertama di Indonesia yang mengusung konsep restoran sajian serba telur, pertama kali berdiri pada Juni 2011. Setelah berhasil mendapat respon pelanggan yang baik, Sunny Side Up akhirnya membuka cabangnya ke-8 di Summarecon Mall Bekasi. Telur yang digunakan di restoran Sunny Side Up ini bukan telur biasa, namun telur ayam kampung Arab dengan merek "The Golden Eggs". Telur ini berbeda dari telur yang lainnya, dengan sertifikasi halal dan dinas kesehatan, menyatakan bahwa telur arab ini rendah kolesterol, tinggi omega 3 dan betakaroten dan dijamin bebas alergi karena tidak mengandung bakteri e. coli dan salmonella. Untuk menu rekomendasi, Sunny Side Up menyajikan Egg Bacon For Share, yang menggunakan daging bacon sapi dengan telur di tengahnya, cenderung digemari disajikan dalam setengah matang. Dan untuk minuman yang layak dicoba Jus Putih Telur, dengan aneka pilihan rasa yakni stoberi, cokelat, capucino, banana, dan avocado. Mayoritas penggemar minuman jus putih telur ini adalah kaum pria yang membutuhkan asupan protein tinggi, terutama para pria penggemar fitnes atau olahraga sehingga dapat membantu pembentukan otot. Namun, tidak sedikit juga penggemar White Yolk Juice yang rata-rata kaum wanita. Untuk kisaran harga, restoran Sunny Side Up membanderol harga makanan mulai dari Rp 4.500,- s/d Rp 68.000,- dan minuman mulai dari Rp 5.000,- s/d Rp 38.000,-. Selain itu, Sunny Side Up juga memberikan promo Breakfast Fiesta dengan diskon 30% menu Omelette dan Scrambled Egg, serta Paket Breakfast seharga Rp 15.000,- sudah termasuk free Tea/Coffee (berlaku Senin - Jumat 09.30 - 12.00 WIB).
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
26
3.2 Analisis Strategi Pemasaran Dalam memasarkan produknya restoran Sunny Side Up SMB menyusun suatu strategi pemasaran yang digunakan untuk dapat meningkatkan penjualan dan mempertahankan kelangsungan usaha restorannya di pasar yang kompetitif. Untuk dapat mencapai tujuannya, restoran SSU menggunakan strategi pemasaran yang terdiri dari Segmentation, Targeting dan Positioning dan bauran pemasaran jasa (7P). Berikut dibawah ini merupakan analisis strategi pemasaran dan analisis bauran pemasaran jasa yang telah diterapkan oleh restoran Sunny Side Up SMB. 3.2.1 Segmentation Segmentasi
pasar
merupakan
suatu
aktivitas
membagi
atau
mengelompokkan pasar yang heterogen menjadi pasar yang homogen atau memiliki kesamaan secara demografi, psikografis dan tingkah laku. Kotler (2003) menyatakan: “Market segmentation is the process of breaking a heterogeneous group of potential buyer into smaller homogeneous groups of buyer, that is with relatively similar buying characteristics or needs”. Segmentasi demografi membagi kelompok berdasarkan variabel, seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendapatan, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan. Menurut manajer restoran SSU SMB restoran ditujukan untuk anak muda kisaran usia 15-30 tahun, pria dan wanita dan keluarga muda karena pada dasarnya restoran ini merupakan restoran keluarga. Berdasarkan pernyataan tersebut segmentasi demografi yang dipilih restoran Sunny Side Up SMB adalah segmentasi demografi berdasarkan usia, jenis kelamin dan siklus kehidupan keluarga. “Kita sih pengen orang datang kesini tidak hanya makan tetapi juga untuk ngobrol dan berkumpul dengan teman” jawab manajer restoran ketika ditanyakan mengenai psikografis, sehingga segmentasi berdasarkan psikografis yang dipilih restoran adalah gaya hidup. Segmentasi psikografis restoran SSU berdasarkan psikografis didasari gaya hidup konsumen yang suka hangout ke café dan juga kuliner. Sebab restoran SSU menawarkan atmosfir restoran yang nyaman dari segi
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
27
dekorasi, interior dan furnitur sehingga bisa dipakai hangout dan berbincangbincang lama dengan teman. Segmentasi berdasarkan tingkah laku didasari oleh manfaat dari suatu produk tersebut yang dapat dilihat dari empat segmen, yaitu ekonomi, kesehatan, kosmetik dan rasa. Sebagai family restaurant pertama dan satu-satunya yang menyediakan menu makanan yang semuanya berbahan dasar telur, Sunny Side Up tidak hanya menjaga kualitas dari segi rasa masakan, tapi juga dari segi kesehatan. Yang spesial dari Sunny side Up adalah telur yang dipakai sebagai bahan utama adalah telur ayam kampung dari Arab yang tidak berbau amis, tidak menyebabkan
alergi,
mengandung
betakaroten
dan
bebas
dari
bakteri salmonella dan e. coli, serta dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah. Jadi kita tidak perlu khawatir akan terkena bisul. Selain itu, restoran Sunny Side Up SMB juga menyediakan menu khusus bagi konsumen yang sedang menjalani diet yaitu White Omelette Chicken Mushroom, omelette yang terbuat dari putih telur dengan potongan ayam dan jamur. Menu ini menjadi salah satu menu favorit karena tidak mengandung banyak kalori sehingga menyehatkan. 3.2.2 Targeting Definisi targeting menurut Keegan & Green (2008) adalah proses pengevaluasian segmentasi dan pemfokusan strategi pemasaran pada suatu negara, provinsi atau sekelompok orang yang memliki potensi untuk memberikan respon. Sedangkan menurut Kotler & Amstrong (2008) adalah sekelompok pembeli (buyers) yang memiliki kebutuhan atau karakteristik yang sama yang menjadi tujuan promosi perusahaan. Dari kedua definisi tersebut targeting merupakan sebuah proses yang sangat penting karena akan menentukan siapa yang akan membeli produk dari perusahaan. Restoran Sunny Side Up SMB memilih target pasar utama sesuai dengan klasifikasi yang telah dijabarkan pada sub bab segmentation yaitu muda dan keluarga muda baik pria maupun wanita yang memiliki gaya hidup suka hangout ke café dan tidak hanya mengutamakan kualitas makanan tetapi juga kesehatan.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
28
3.2.3 Positioning Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya. Menurut manajer restoran, restoran ingin memposisikan sebagai satusatunya restoran yang menggunakan bahan baku telur pada semua makanannya. Selain itu, yang tidak hanya menawarkan kualitas produk tetapi juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
3.3 Analisis Bauran Pemasaran Bauran pemasaran merupakan bagian dari aktivitas strategi pemasaran yang mempunyai peranan yang cukup penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Kotler (2002;17-18) bauran pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi 4P (product, price, place, promotion). Sedangkan menurut Boom dan Bitner yang dikutip oleh Buchari Alma (2000;234) bauran pemasaran dalam produk jasa perlu ditambah menjadi 3P, sehingga bauran pemasaran jasa menjadi 7P (product, price, place, promotion, people, physical evidence dan process). Adapun untuk penjelasan lebih rinci akan dijelaskan sebagai berikut: 3.3.1
Produk (Product)
Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar yang bersangkutan. Kualitas produk yang ditawarkan suatu perusahaan merupakan Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
29
tolak ukur bagi kesuksesan sebuah perusahaan, karena apabila produk yang ditawarkan memiliki kualitas baik dan dapat memuaskan konsumen maka perusahaan tersebut telah berhasil dalam menciptakan sebuah produk. Sunny Side Up SMB menjual produk dengan kualitas yang baik, dapat dilihat dari bahan baku utama yang digunakan yakni telur yang dipakai adalah telur ayam kampung dari Arab yang tidak berbau amis, tidak menyebabkan alergi, mengandung Betakaroten dan bebas dari bakteri Salmonella dan Ecoli, serta dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah. Menurut manajer restoran, “telur yang digunakan memiliki label nama sendiri yaitu ‘The Golden Eggs’ yakni label telur yang berarti bahwa telur telah melewati proses kontrol serta terjamin kebersihan dan kesegarannya. Fungsi dari kualitas kontrol itu sendiri ialah memberikan telur terbaik untuk dikonsumsi. Selain itu yang terpenting produk yang ditawarkan restoran ini telah bersertifikat Halal dari MUI.” Restoran ini memiliki sekitar 120 menu untuk ditawarkan kepada konsumen. Restoran Sunny Side Up SMB menawarkan produk utama adalah makanan olahan dengan bahan baku telur. Selain produk utama, restoran Sunny Side Up SMB juga menawarkan produk lain, misalnya sandwich, spaghetti, nasi goreng dan lain-lainnya. Diantara semua menu-menu yang ditawarkan, Egg Benedict dan Eggs & Beef Bacon merupakan menu makanan paling popular dan patut dicoba direstoran ini sedangkan untuk minuman White Yolk Juice menjadi menu spesial disini. Selain varian menu diatas, baru-baru ini restoran Sunny Side Up meluncurkan varian menu low carbo yang proses memasaknya tidak digoreng dan tidak menggunakan MSG sehingga baik untuk kesehatan dan cocok untuk konsumen yang sedang menjalankan program diet. 3.3.2
Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran (marketing mix) yang menghasilkan pendapatan (Kotler, 2000:57). Harga juga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel, karena harga dapat diubah dengan cepat.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
30
Harga yang ditetapkan restoran Sunny Side Up SMB sangat bervariasi untuk setiap produknya. Dalam menetapkan harga, harga yang tertera pada daftar menu makanan dan minuman di restoran merupakan harga sebenarnya yang harus dibayar konsumen sebelum dikenakan pajak 10%. Untuk kisaran harga makanan berada pada kisaran Rp 4.500,- s/d Rp 68.000,- sedangkan harga minuman berada di kisaran harga Rp 5.000,- s/d Rp 38.000,-. Menurut manajer restoran, harga yang ditetapkan restoran sangat cocok diterapkan untuk target market restoran anak muda dan keluarga muda sebab penetapan harga berada dibawah 100 ribu. 3.3.3
Tempat (Place)
Menurut Kotler (1997), saluran pemasaran (place) adalah serangkaian organisasi yang saling bergantung yang terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau dikonsumsi. Merupakan keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan. Pemilihan lokasi berada di dalam pusat perbelanjaan yang lokasinya dekat dengan pemukiman (perumahan Summarecon Bekasi) sehingga tempat ini sangat strategis dan mudah dijangkau. “Semua lokasi restoran kami sih rata-rata berada di mall karena mall merupakan tempat yang strategi dan selalu ramai” jawab manajer restoran ketika ditanya mengenai lokasi. Pemilihan lokasi di dalam mall juga memberikan berbagai keuntungan, misalnya pada akhir pekan biasanya mall selalu ramai pengunjung dan keuntungan lainnya yang dilihat oleh perusahaan dengan mendirikan restoran di mall adalah sistem lapangan parkir yang sudah tersedia, meminimalkan usaha restoran dalam hal kebersihan (karena kebersihan mall menjadi tanggung jawab pengelola mall), dan bangunan yang sudah siap pakai dengan segala fasilitasnya.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
31
Gambar 3.1 Layout Lokasi Restoran Sunny Side Up SMB Sumber: Hasil olahan penulis, 2014 Di dalam mall SMB, restoran Sunny Side Up berada di lantai Ground Floor area Downtown Walk yang merupakan lokasi foodcourt lantai bawah. Tempat restoran berada sangat strategis, karena berada di dekat lobi utama mall dan dekat dengan parkiran utama dimana tempat orang berlalu-lalang. Restoran Sunny Side Up SMB menawarkan dua pilihan tempat yaitu indoor dan outdoor. Karena memiliki dua pilihan tempat ini sehingga memiliki keuntungan dapat menampung lebih banyak konsumen.
3.3.4 Promosi (Promotion) Menurut Kotler dan Keller (2009 :510) menyatakan bahwa promosi adalah berbagai cara untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau brand yang dijual. Kegiatan promosi yang dilakukan restoran Sunny Side Up SMB meliputi media online seperti Website, Facebook dan Twitter. Melalui Twitter, kita bisa mengetahui tentang promosi apa yang sedang berlangsung. “Sekarang ini sedang berlangsung promo diskon 15% bagi member Gold Gym sampai Agustus 2014 yang melakukan pembelian di restoran ini.”, pernyataan manajer restoran mengenai promosi yang sedang berlangsung. Selain melalui media online, Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
32
restoran juga menggunakan poster dan brosur untuk promosi. Poster biasanya ditaruh dibagian depan restoran sehingga ketika orang melewati restoran dapat melihat promosi yang sedang berlangsung. Sedangkan brosur ditaruh di setiap meja konsumen agar ketika konsumen ingin melakukan pemesanan bisa melihat terlebih dahulu promosi yang ada. Hampir setiap hari restoran ini mengadakan promosi yang beraneka ragam. Misalnya, harga spesial untuk menu sarapan pada jam 7 – 10 pagi, harga spesial untuk beberapa paket menu yang di banderol dengan harga khusus pada jam makan siang dan weekdays promo yang berisi promosi berbeda-beda setiap hari dari hari senin-jumat.
3.3.5
Orang (People)
Orang diartikan sebagai karyawan dan kadang-kadang pelanggan lain yang terlibat dalam proses produksi. Banyak produk atau jasa yang dihasilkan bergantung pada interaksi langsung dan pribadi antara pelanggan dan karyawan perusahaan. Restoran SSU yang berada di Summarecon Mall Bekasi ini memiliki karyawan yang terdiri dari Manajer Restoran, Staff Produksi (Juru Masak, Asisten Juru Masak dan Cleaning Service), Pelayan, dan Kasir. Untuk perekrutan karyawan ada syarat-syarat yang harus dipenuhi calon karyawan restoran ini, menurut manajer restoran, “untuk Manajer Restoran min. S1, pengalaman 3 tahun dan mampu berbahasa inggris, untuk Juru Masak min. SMK jurusan Tata Boga/D3 Perhotelan dan pengalaman 2 tahun sedangkan untuk pelayan dan kasir min. SMA/sederajat dan usia min. 19 tahun.” Kemudian setelah karyawan diterima biasanya akan diberikan orientasi singkat selama 3 hari mengenai segala hal yang mengenai restoran Sunny Side Up SMB, mulai sejarah restoran, siapakah pesaing restoran, apa yang diharapkan dari karyawan, visi, misi, budaya perusahaan dan segala hal operasional restoran. Dalam melakukan interaksi dengan pelanggan, karyawan diperbolehkan untuk berimprovisasi secara bebas selama hal itu masih patut dan masih dalam garis besar standar operasional perusahaan. Apabila terjadi masalah dengan pelanggan, pelayan dapat meminta bantuan dari manajer restoran yang selalu ada di restoran. Misalnya, ada pelanggan yang meminta custom order dalam produknya. Selama pelayan melihat custom order yang dipesan oleh pelanggan Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
33
masih dalam batas standar perusahaan (misalnya pelanggan meminta menu yang dipesan tidak pedas atau jenis kematangan telurnya), maka pelayan dapat menangani sendiri hal tersebut. Tetapi apabila custom order yang dipesan mulai keluar dari batas standar perusahaan (misalnya telur ayamnya diganti telur bebek), maka pelayan dapat mengkonfirmasikan hal tersebut terlebih dahulu kepada manajer restoran. Selain itu dalam berinteraksi dengan konsumen, pelayanan dengan sigap menghampiri konsumen yang baru datang kedalam restoran dan memberikan menu dan setelah karyawan selesai makan dan beranjak keluar restoran biasanya pelayan melakukan salam “Thanks for your coming!” yang kemudian diikuti oleh karyawan lain dengan salam “Have a nice day”.
3.3.6 Proses (Process) Proses ini terjadi diluar pandangan konsumen. Konsumen tidak tahu bagaimana proses yang terjadi, yang penting jasa yang diterima konsumen harus memuaskan. Menurut Zeithaml and Bitner (2000) proses adalah semua prosedur, mekanisme, dan aliran aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerja sama anatara pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen proses ini terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan konsemen. Kegiatan proses yang dilakukan restoran Sunny Side Up dalam menyajikan makanan yaitu kecepatan dalam menyajikan makanan yang dipesan konsumen, merespon keluhan pelanggan, dapat menjawab pertanyaan konsumen seputar menu yang ditawarkan restoran dan kemudahan transaksi pembayaran. “Proses memesan makanan di restoran SSU sama saja dengan restoran pada umumnya” ujar manajer restoran. Proses pemesanan dalam restoran Sunny Side Up SMB masih menggunakan cara manual yaitu pelayanan mencatat apa yang diinginkan konsumen dan kemudian pelayan mengkonfirmasi ulang pesanan tersebut. Lalu kemudian pelayan memberitahu bagian dapur mengenai pesanan konsumen. Biasanya dari proses pemesanan sampai makanan disajikan berkisar 10-15 menit, karena makanan diproses pada saat pemesanan sehingga kualitas Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
34
makanan sangat baik. Biasanya sambil menunggu makanan disajikan, terlebih dahulu pelayanan mengantarkan minuman sebab minuman memiliki proses produksi lebih minim dibandingkan makanan. Sehingga konsumen tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menikmati seluruh pesanannya. Pada proses pembayaran restoran ini menyediakan pembayaran secara tunai, debit maupun kredit. Sehingga memudahkan konsumen dalam melakukan pembayaran.
3.3.7
Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik merupakan petunjuk visual yang memberikan bukti atas kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, seperti sarana pendukung, dekorasi tempat, warna bangunan dan kebersihan restoran. Restoran Sunny Side Up SMB mempunyai konsep utama dengan logo berbentuk telur mata sapi, menurut manajer restoran “Kita pakai konsep serba telur seperti nama restoran yang artinya telur mata sapi” Unsur warna dari restoran Sunny Side Up SMB ini adalah kuning, oranye dan biru muda. Temboknya dihiasi dengan dekorasi yang berhubungan dengan telur, misalnya pajangan berbentuk telur mata sapi, figura dengan gambar kartun telur, warna cat tembok biru muda, rak-rak berwarna oranye, lampu-lampu dengan bentuk menyerupai telur mata sapi di langit-langit ruangan, di setiap meja tersedia wadah salt & pepper berbentuk bulat telur, serta sofa panjang berwarna oranye dan kursi bergaya ayunan yang bentuknya seperti cangkang telur. Selain menawarkan konsep restoran yang menarik, restoran juga meyediakan beberapa fasilitas pendukung demi menambah kenyamanan konsumen diantaranya free wifi, loker untuk charge handphone, spot untuk fotofoto dan kartu UNO untuk bermain game sambil menunggu pesanan datang.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
35
BAB 4 SIMPULAN
4.1 Simpulan Strategi pemasaran yang dilakukan restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi terutama kaitannya dengan bauran pemasaran 7P sudah tepat dan berjalan baik, kesimpulan yang dapat ditarik atas analisis strategi pemasaran dari tiap bauran pemasaran restoran Sunny Side Up adalah bahwa masing-masing bauran pemasaran seperti product, price, place, promotion, people, process dan physical evidence telah menunjukkan kesesuaian dengan segmentasi, targeting dan positioning yang diharapkan oleh restoran. Misalnya saja, produk yang ditawarkan serba telur dan menggunakan bahan baku berkualitas sesuai dengan positioning yang ingin dicapai perusahaan sebagai restoran satu-satunya yang menggunakan bahan baku telur dan menyehatkan. Selain itu harga, bukti fisik dan promosi juga sesuai dengan targeting anak muda dan keluarga, karena harga yang ditawarkan masih cukup terjangkau, tempatnya juga unik dan promosi melalui media online.
4.2 Saran Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada restoran untuk pengembangan restoran adalah sebagai berikut: 1. Walaupun restoran telah memiliki banyak produk namun akan lebih baik apabila restoran terus melakukan inovasi terhadap beberapa produk yang kurang diminati sehingga menjadi lebih menarik. 2. Meskipun restoran berada pada lokasi yang strategis, restoran perlu melakukan pengembangan pasar misalnya, memberikan delivery service. 3. Promosi yang dilakukan restoran hanya sebatas media online, mungkin lebih baik restoran meningkatkan jangkauan promosinya ke media massa dan media elektronik supaya bisa lebih banyak menjangkau pasar.
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
36
DAFTAR REFERENSI
Buku Abdurrahman, Soejono. 1999. Metode Penelitian Suatu Pemikiran dan Penerapannya. Jakarta: Reneka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Belch, George E. & Belch, Michael A. (2007). Advertising and Promotion.
Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis Ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada David, F R. 2004. Manajenen Strategis. Edisi Kesepuluh. Buku I. Jakarta: Prenhallindo. Faulkner, David dan Gerry Johnson. 1992. Strategi Manajemen. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Finlay, L. 2006, “Going Exploring’: The Nature of Qualitative Research”, Qualit ative Research for Allied Health Professionals: Challenging Choices. Edi ted by Linda Finlay and Claire Ballinger. New York: John Wiley & Sons Ltd . Guiltinan, J. and Paul. Strategi dan Program Manajemen Pemasaran. Edisi kedua. Jakarta: Erlangga. Goh dan Hor. 2003. Manajemen Strategi dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Empat.
Hadari, Nawawi. 2005. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Kasiram, Moh., (2008), Metodologi Penelitian, Kuantitatif-Kualitatif, Malang: UIN Malang Perss. Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran (Terjemahan). Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. _______ . 2002. Manajemen Strategi. Jakarta: Prenhallindo _______ . and Armstrong G. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. _______________________. 1996. Struktur Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
37
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset Nasir, Mohammad. 1998. Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Porter, M.E. 1979. How competitive forces shape strategy. Harvard Business Review. March/April 1979. Pratama, R.A. 2011. Analisa Strategi Pemasaran (Pada Studi Kasus Outlet Jajanan Jepang Takoyummy di Outlet Ekalokasari Plaza). Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Solomon, Michael. L., Elnora W. Stuart, 2003, Marketing, 3th Edition, Pearson Education, Prentice Hall. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABET. Sugiyono, (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung Alfabeta. Syamsuri. 2010. Analisis Penerapan Strategi Pemasaran Pada Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Walker, John. R, 2008, The Restaurant: From Concept to Operation, Wiley Publisher. Wall, Eileen A. & Berry, Leonard L. (2007). The Combined Effects of the Physical Environment and Employee Behavior on Customer Perception of Restaurant Service Quality. W.A, Marsum, 1994. Restoran dan Segala Permasalahannya. Yogyakarta: Andi Offset. Wiwoho, Ardjuno. 2008. Pengetahuan Tata Hidang. Jakarta: Erlangga.
Sumber Elektronik www.sunnysideup-resto.com http://www.parekraf.go.id/userfiles/file/Usaha%20restoran%20dan%20RM%20 2007%20-%202011.pdf http://swa.co.id/youngsterinc/resto-serba-telur-ala-anthony-dan-vanessa http://www.bps.go.id/brs_file/itb-itk_06nov13.pdf http://foodservicetoday.co.id/page/content/young_couples_in_foodservice_bussi nes/Striker http://www.freemagz.com/spot/spot-review-try-egg-based-food-at-egg-housesunny-side-up-kota-kasablanka-4869 Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
38
LAMPIRAN 1
Pedoman Wawancara Analisis Strategi Pemasaran (Pada Studi Kasus Restoran Sunny Side Up Summarecon Mall Bekasi)
Keterangan STP Segmentation 1. Berdasarkan demografi apa segmentasi yang dipilih restoran SSU? 2. Berdasarkan psikografis apa segmentasi yang dipilih restoran SSU? 3. Berdasarkan perilaku apa segmentasi yang dipilih restoran SSU? Targeting 1. Berdasarkan segmentasi yang sudah dijabarkan, siapakah target restoran berdasarkan demografi? 2. Siapakah yang menjadi target restoran berdasarkan psikografis? 3. Siapakah yang menjadi target restoran berdasarkan perilaku? Positioning 1. Bagaimana SSU ingin memposisikan restoran ini pada pasar? 7P Produk (Product) 1. Produk apa sajakah yang ditawarkan restoran ini? 2. Apa bahan baku yang digunakan pada produk? 3. Apakah produk yang ditawarkan memiliki sertifikat? 4. Apakah ada produk yang menjadi unggulan? Harga (Price) 1. Berapakah kisaran harga untuk makanan? 2. Berapakah kisaran harga untuk minuman? 3. Apakah harga-harga tersebut sudah termasuk PPn? Tempat (Place) 1. Mengapa memilih lokasi di mall? 2. Mengapa memilih lokasi disini bukannya di dalam mall/food court? Promosi (Promotion) 1. Promosi apa yang digunakan restoran ini? 2. Apakah promosi yang sedang berlangsung saat ini? Orang (People) Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
39
1. Siapakah yang menjadi ‘people’ di restoran ini? 2. Bagaimana syarat-syarat merekrut ‘people-people’ tersebut? 3. Bagaimana interaksi karyawan dengan konsumen? Proses (Process) 1. Bagaimana proses memesan makanan di restoran ini? 2. Bagaimana proses produksi makanan di restoran ini? 3. Bagaimana proses pembayaran di restoran ini? Bukti Nyata (Physical Evidence) 1. Konsep apa yang digunakan restoran ini? 2. Mengapa restoran memilih konsep seperti ini? 3. Apakah ada fasilitas lain yang ditawarkan restoran ini?
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
40
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA
Narasumber
: Manajer Restoran Sunny Side Up SMB (Bpk. Eddie S)
Tempat/Tanggal
: Restoran Sunny Side Up SMB/1 Juni 2014
P = Peneliti N = Narasumber
P: Berdasarkan demografik apa segmentasi yang dipilih restoran SSU? N: Demografik ya? Hmm kalau restoran kita sih kita tujukan untuk anak muda yah yaa sekitar umur 15-30 tahun lah baik pria atau wanita tapi kita juga menyasar keluarga sih karena basic nya kan kita restoran keluarga tapi sasaran kita sih keluarga muda yang punya jiwa muda karena kan menumenu yang kita tawarkan kan unik-unik jadi kalo untuk orang tua kayanya kurang sreg aja. P: Berdasarkan psikografis apa segmentasi yang dipilih restoran SSU? N: Kita sih pengen orang-orang makan disini gak cuma makan doang tapi juga bisa sambil ngobrol-ngobrol, ngumpul bersama temen yaa jadi sarana hangout buat mereka lah dalam menghabiskan waktu luangnya… P: Berdasarkan perilaku apa segmentasi yang dipilih restoran SSU? N: Buat orang-orang yang pengen sehat juga, jadi datang ke sini gak cuma makan enak tapi juga karena pengen sehat soalnya kan seperti yang kita tau telur itu sehat banyak vitaminnya trus bagus buat kesehatan. P: Bagaimana SSU ingin memposisikan restoran ini pada pasar? N: Pengennya sih jadi restoran pertama yang pake telur di semua makanannya, kalau bisa sih jadi satu-satunya yah P: Produk apa sajakah yang ditawarkan restoran ini? N: Kalo soal makanan mbak bisa lihat di menu kita apa saja yang kita tawarkan soalnya banyak banget, ada Egg Benedict, Omellette, pokoknya banyak P: Apa bahan baku yang digunakan pada produk? N: Bahan baku kita pake telur sudah pasti, tapi telur yang kita pakai bukan telur biasa yang ada di pasaran, kita pake telur ayam kampung dari Arab, telur ini hasil persilangan antara ayam kampung dan ayam dari Arab jadi gak amis Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
41
gak bikin bisul/alergi, selain itu telur kita punya label sendiri namanya The Golden Eggs yang artinya telur telah melewati kontrol dan dijamin kebersihannya. P: Apakah produk yang ditawarkan memiliki sertifikat? N: Sudah dapat sertifikat halal dari MUI P: Apakah ada produk yang menjadi unggulan? N: Makanan favorit di restoran kita Egg Benedict dan Eggs & Beef Bacon kalau minuman favorit ada White Yolk Juice, oiya kita juga baru ngeluncurin menu baru yang low carbo, kami berharap sih menu baru kita juga bisa jadi menu unggulan di restoran kita P: Berapakah range harga untuk makanan? N: Harga makanan kita cukup terjangkau yah mulai dari Rp 4.500- Rp 68.000 P: Berapakah range harga untuk minuman? N: Kalau untuk minuman kita mulai dari Rp 5.000 – Rp 38.000 P: Apakah harga-harga tersebut sudah termasuk PPn? N: Harga-harga yang tercantum di menu belum termasuk PPn sebesar 10% P: Mengapa memilih lokasi di mall? N: Semua lokasi restoran kita sih rata-rata di mall karena kalo di mall kan strategis yah gampang dijangkau trus mall kan selalu ramai trus kalau di mall juga parkir tersedia dan kebersihan juga lebih dijaga P: Mengapa memilih lokasi disini bukannya di dalam mall/food court? N: Kebetulan restoran kita termasuk ada pada awal mall ini dibuka lalu kita lihat area downwalk ini unik yah terus dekat dengan lobby utama, area ini juga langsung menghadap parkiran jadi pasti lebih gampang terlihat, dan kita pengen lebih beda aja dari restoran-restoran kita yang lain yang biasanya di dalam mall, lagian kalau disini kita bisa punya dua pilihan tempat baik di dalam restoran (indoor) maupun diluar restoran (outdoor) P: Promosi apa yang digunakan restoran ini? N: Kita pake Twitter sih untuk promosi, kan sekarang lagi jamannya online kita juga punya Website dan Facebook apalagi kan target kita anak muda jadi pas aja sama tren anak muda yang suka pakai media sosial, selain itu kita juga pakai brosur yang kita taruh di masing-masing meja untuk menginformasi kan promo-promo makanan kita P: Apakah promosi yang sedang berlangsung saat ini? Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
42
N: Sekarang kita lagi mengadakan promo diskon 15% bagi member Gold Gym, jadi dengan nunjukkin kartu member Gold Gym setiap transaksi di restoran kita berikan diskon P: Siapakah yang menjadi ‘people’ di restoran ini? N: Karyawan kita ada pelayan, kasir, juru masak, bagian bersih-bersih di dapur dan saya sendiri selaku manajer di sini. P: Bagaimana syarat-syarat merekrut ‘people-people’ tersebut? N: Kalau untuk pelayan dan kasir minimal lulusan SMA dengan minimal usia 19 tahun, kalau juru masak minimal SMK jurusan tata boga/D3 Perhotelan dengan minimal pengalaman 2 tahun, dan untuk jenjang manajer lulusan S1 dengan minimal pengalaman 3 tahun dan bisa berbahasa inggris P: Bagaimana interaksi karyawan dengan konsumen? N: Sama seperti restoran pada umumnya, konsumen datang lalu pelayan dengan sigap menghampiri meja dan memberikan menu, mungkin yang membedakan disini kita setiap pelanggan yang selesai makan biasanya kita berikan ucapan terima kasih, pelayan yang melayani akan berkata “thanks for your coming!” dan karyawan lain juga turut member salam “have a nice day”, itu sih sebagai wujud keramahan kita saja kepada konsumen P: Bagaimana proses memesan makanan di restoran ini? N: Proses memesan makanan juga sama saja seperti restoran umumnya, setelah diberikan menu konsumen dibiarkan memilih lalu terkadang pelayanan membantu memberikan rekomendasi makanan restoran kami kemudian pelayan mencatat pesanan dan melapor ke bagian dapur mengenai pesanan lalu mengantarkan minum kemudian baru makanan, sambil menunggu makanan kita tawarkan kartu UNO apabila ada konsumen yang ingin memakainya supaya tidak bosan menunggu P: Bagaimana proses produksi makanan di restoran ini? N: Kalau disini makanan yang kita sajikan selalu fresh ya mbak, orang pesan makanan itu baru chef kami memasaknya sehingga kualitas makanan kita selalu terjamin baik dan fresh P: Bagaimana proses pembayaran di restoran ini? N: Restoran kami menyediakan tiga pilihan pembayaran bisa menggunakan cash, debit atau kartu kredit dan kalau nunjukkin kartu member Gold Gym sekarang ini kita kasih diskon 15% P: Konsep apa yang digunakan restoran ini? N: Kita pake konsep serba telur sama kaya nama restoran kita yang artinya telur sapi, jadi konsep yang kita pake juga berbau-bau telur juga kaya kursi gantung yang di depan pintu masuk itu bentuknya seperti telur trus tempat Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
43
garam dan merica bentuknya seperti telur, lampu-lampu gantung juga berbentuk telur dan hiasan-hiasan lain yang serba telur P: Mengapa restoran memilih konsep seperti ini? N: Karena dari restoran utama kita dari awal pun sudah pake konsep kaya gini yang dekorasinya serba telur jadi disini kita sebenarnya cuma ngikutin konsep yang sudah ada sejak awal aja P: Apakah ada fasilitas lain yang ditawarkan restoran ini? N: Restoran kita dilengkapi free wifi jadi kalau buat dipake nongkrongnongkrong lama tidak akan bosan, selain itu kita juga punya kartu UNO yang biasanya kita kasih ke konsumen sambil menunggu makanan yang dipesan, oiya kita juga sediain loker khusus buat tempat charge jadi dijamin aman kalau mau menumpang charge karena tiap loker ada kuncinya
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
44
LAMPIRAN 3
Daftar Menu Restoran Sunny Side Up SMB
(Egg Benedict dan Eggs & Beef Bacon)
( White Yolk Juice)
Appetizer Beef Chili Soup, Creamy Chicken Mushroom, Calamary Ring, Chicken Wings, Egg Croquette Ala SSU, Egg Cheese Nugget, Cheese Finger, Caesar Salad, dan lain-lain. Asian Baked Salmon Steak dan Thailand Fried Rice Egg Specialitites Egg Baggette, White Omelette Chicken Mushroom, Half Boiled Egg, Boiled Egg and Crispy Toast, Egg Benedict Barbecue, Personal Egg Bacon, dan lain-lain Omurice Fusion Prawn Curry Omurice, Beef Spicy Omurice, Creamy Salmon Omurice Pancake Choco Peanut Butter, Sugar Marie Pancake, Choco Lover Pancake, Blueberry Cheese Pancake, Strawberry Whole Berry dan Gogo Mango Rice and Udon Menu Omelette Fried Rice, Tempura Udon Half Boiled Egg, Seasonal Indonesian Food, dan lain-lain
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
45
Something Sweet Eggscream, Banana Split, Giant Eggscream, Eggy Yummy Ice, Toast and Sandwich Tuna Spicy Sandwich, Chicken Katsu Sandwich, dan lain-lain Western Beef Lasagna, Spagheti Aglio Olio, Chicken Grill, dan lain-lain Hot drink, Cold drink dan Speciality drink Hot Tea, Ginger Milk Tea, White Yolk Juice, Black Coffe, Hot Milo Champ, Ice Lemon Tea, Ice Tea, Passion Fruit Squash, Kopi Telur, STMJ, dll
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014
46
LAMPIRAN 4
Tampilan Restoran Sunny Side Up SMB
Universitas Indonesia
Analisis Strategi…, Vina Permatasari, FISIP UI, 2014