UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK SMA Ade Dewi Maharani1 dan Husna2 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT Assessment of class principle is aggregation process and utilizing information of student study outcome is doing by teacher to determine achievement level and capability of student about standard competence and basic competence in curriculum. This assessment include of cognitive, affective and psicomotoric domain. In fact was happened in school, the teachers is less to understanding about how to appraising affective and psicomotoric domain that prosecuted in 2006 curriculum and confused about how to give score in each indicator assessment that asked with the result that needful development assessment of class principle instrument is validity, reliability and practically. This research is research for the development with using Fenrich model, which are analysis, planning, design, development, implementation, evaluation and revision. Subject for trying experiment is student in senior high school grade XI science. Data of this research is primary data that consist of validation instrument result. Data is analyzed with descriptive analysis in percentage. From this research is produced instrument of class principle assessment in biology subject with excretion system material at senior high school grade XI. The assessment instrument is like written test, working, product, project, and self-assessment. Validity all of instrument is produced good category with average value for written test 87,96%, working 88,42%, product 91,20%, project 95,55% self-assessment 94,21%. According to problem quantitative has high validity that is 0,604.
Key Word: Class principle assessment, instrument, written test, working assessment, product assessment, project assessment, self-assessment, excretion system fundamental material, and validity.
PENDAHULUAN Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen yang penting dalam pendidikan.Ketiga komponen tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya.Kurikulum merupakan penjabaran tujuan pendidikan yang menjadi landasan program pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum. Penilaian merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kurikulum, berhasil tidaknya proses pembelajaran serta untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan. Misalnya
apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat dilanjutkan atau masih perlu perbaikan dan penyempurnaan (Surapranatadan Hatta,2007: 1). Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem dan penyelenggaraan pendidikan termasuk pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Kebijakan ini menuntun terjadinya perubahan sistem penilaian.Perubahan sistem penilaian yang dimaksud adalah penilaian dengan acuan normal ke penilaian yang menggunakan acuan kriteria atau standar yaitu aspek yang menunjukkan seberapa kompeten peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan.Dalam kurikulum 2006 menuntut guru untuk melakukan penilaian bukan hanya pada ranah kognitif tapi juga pada ranah psikomotor dan ranah afektif.Untuk melakukan penilaian ketiga ranah tersebut salah satu metode yang digunakan adalah penilaian berbasis kelas (classroom-based assessment). Penilaian berbasis kelas merupakan suatu kegiatan mengumpulkan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan guru bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan mengukur apa yang hendak diukur dari siswa. Penilaian ini dilakukan, baik dalam bentuk tes tertulis (paper and pencil test), kinerja atau penampilan (performance), penugasan (project), hasil karya (product), pengumpulan kerja siswa (portopolio), dan sikap. Penilaian ini berguna untuk mengetahui kemajuan belajar siswa dan perbaikan bagi program pembelajaran yang dilakukan. Penilaian berbasis kelas adalah penilaian menyeluruh (holistik) meliputi penilaian ranah kognitif, psikomotor, dan afektif berdasarkan sifat mata pelajaran. Penilaian ini dilakukan bukan pada akhir pembelajaran saja melainkan mulai dari awal sampai pada akhir pembelajaran. Pelaksanaan sistem penilaian selama ini, guru belum mampu melaksanakan dengan baik tuntutan penilaian kurikulum 2006 karena penilaian yang dilakukan masih berupa tes tertulis. Penilaian ini hanya melihat ranah kognitif dan belum menilai proses pembelajaran yang dialami peserta didik. Penilaian masih berfokus pada ranah kognitif peserta didik dan belum mengikutkan ranah afektif dan psikomotor secara bersamaan. Pada ranah afektif guru hanya melihat peserta didik mengikuti pelajaran atau tidak, mengabaikan sikap, motivasi, dan minat peserta didik dalam pembelajaran. Sedangkan pada ranah psikomotor guru hanya melihat peserta didik mengerjakan latihan dan tugas saja, bagaimana peserta didik mengerjakan latihan dan tugas tidak dinilai. Jadi, penilaian yang dilakukan pada akhir pembelajaran sajaakhirnya menyebabkan perkembangan belajar peserta didik tidak terpantau dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Wina (2004 dalam Muslich, 2009:5) yang menyatakan bahwa sebagian guru masih menghadapi kesulitan dalam proses penilaian hasil belajar siswa. Selain itu, guru belum terbiasa dan kurang memahami bagaimana cara menilai ranah afektif dan ranah psikomotor yang dituntut dalam kurikulum 2006. Guru bingung bagaimana memberikan skor pada setiap indikator penilaian yang diminta sehingga guru lebih memilih tidak melakukan penilaian untuk ranah afektif dan ranah psikomotor. Hal ini juga dikarenakan guru mengalami kesulitan menemukan literatur yang dapat dipedomani dalam melaksananakan penilaian berbasis kelas bagi bidang studinya. Literatur-literatur yang ada hanya memberikan penjelasan bagaimana meningkatkan efisiensi assesmen, seperti bagaimana menyusun pertanyaan pilihan ganda dan mengolah hasil tes dengan perhitungan statistik. Tujuan penelitian ini adalah (1)merancang instrumen penilaian berbasis kelas mata pelajaran biologi pada materi sistim ekskresi kelas XI SMA (2) menganalisis validitas secara kualitatid dan kuantitatif instrumen penilaian berbasis kelas i pada materi sistim ekskresi untuk SMA.
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan karena pada penelitian ini akan dikembangkan instrumen penilaian berbasis kelas pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA. Model pengembangan yang digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Fenrich (1997) dalam Nur (2006:6), yaitu analysis (analisis), planning (perencanaan), design (perancangan), development (pengembangan), implementation (implementasi), evalution (evaluasi) dan revision (revisi). PRODUKSI INSTRUMEN PENILAIAN BERBASIS KELAS Penelitian diawali dengan merancang instrument penilaian berbasis kelas pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA. Adapun langkah kerjanya adalah Pertama, menganalisis konsep-konsep penilaian khususnya penilaian berbasis kelas, menganalisis kurikulum mata pelajaran biologi kelas XI, menganalisis buku-buku teks biologi kelas XI dan menganalisis peserta didik.Kedua, merancang (SK, KD, dan indikator) instrumen penilaian berbasis kelas hingg menghasilkan indikator dan kisi-kisi soal instrumen yang akan dikembangkan.Berdasarkan indikator dan kisi-kisi soal instrument dibuatlah instrument penilaian berbasis kelas berupa tes tertulis, penilaian kinerja, penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian diri dan dilengkapi dengan pedoman penilaian.
UJI VALIDITAS Tahap penelitian berikutnya adalah melakukan uji validitas instrument penilaian yang telah dibuat. Uji validitas dilakukan oleh ahli/pakar. Perbaikan dilakukan setelah memperhatikan masukan dan saran dari tim validator. Perbaikan dilakukan dengan membuang, memperbaiki dan menambahkan bagian-bagian penting sesuai dengan saran dari validator.Selanjutnya ,uji coba terbatas untuk mengetahui validitas instrumen tes tertulis secara kuantitatif. Uji coba dilakukan pada siswa SMA Negeri 1 Padang. Data yang diperoleh dari uji validitas akan dianalisis dengan statistik deskriptif. Analisis diawali dengan mencarai rata-rata nilai validasi dari ahli/pakar.Selanjutnya rerata tersebut dikonfirmasi ke rentang persentase dengan kategori sangat valid, valid, cukup valid, dan tidak valid. HASILDAN PEMBAHASAN Produksi Instrumen Penilaian Berbasis Kelas Penelitian ini menghasilkan instrument penilaian berbasisi kelas yang akan digunakan dalam pembelajaran pada materi sistem ekskresi kelas XI SMA. Produk penelitian ini ditampilkan pada tabel 1. Tabel 1. Produk Hasil Pengembangan Instrumen Ke Jenis Instrumen 1 Tes Tertulis 2 Penilaian Kinerja (Performance) 3 Penilaian Produk 4 Penilaian Proyek 5 Penilaian Diri Uji Validitas Instrumen Penilaian Berdasarkan uji validitas isi dan validitas konstruk yang telah dilakukan pakar didapat hasil validasi seperti pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Validasi Instrumen Penilaian Berbasis Kelas. No. Jenis Instrumen Hasil Validator (%) Nilai Kategori
1. 2. 3. 4. 5.
Tes Tertulis Penilaian Kinerja Penilaian Produk Penilaian Proyek Penilaian Diri
I 88,87 88,88 86,11 95,00 88,88
II 89,60 84,72 95,83 97,91 100,00
III 85,43 91,67 91,67 93,75 93,75
87,96 88,42 91,20 95,55 94,21
Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid
Hasil validasi oleh validator menunjukkan bahwa instrument penilaian berbasis kelas yang peneli rancang sudah sangat valid dengan melakukan perbaikan-perbaikan sesuai saran dari validator.Instrumen penilaian berbasis kelas sudah valid, berarti instrument tersebut telah mampu mengukur kinerja peserta didik sesuai dengan standar kompetensi yang tertuang dalam kurikulum.Validitas yang dilakukan pada penelitian ini menekankan pada validitas isi dan konstruk.Menurut Riduwan (3008:97) untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat ahli. Validtas isi dinyatakan sangat valid oleh validator karena dari segi materi sudah sesuai dengan indikator soal yang diberikan dan mewakili setiap aspek materi yang dipelajari peserta didik. Secara konstruki instrument penilaian ini juga dinyatakan sangat valid oleh validator karena sudah sesuai dengan tujuan dan telah memenuhi syarat-syarat penyusunan instrument penilaian. Menurut Sugiyono (2007:173) suatu instrument dikatakan valid bila instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.Berdasarkan hasil uji validitas instrumen penilaian berbasis kelas yang terdiri atas tes tertulis, kinerja (performance), produk, proyek, dan penilaian diri dapat diujicobakan dan dilaksanakan oleh praktisipan (siswa dan guru) setelah direvisi Saran Perbaikan Instrumen Penilaian Berbasis Kelas Beberapa saran untuk perbaikan instrumen penilaian berbasis kelas dari validator meliputi (1) tes tertulis berupa perbaikan redaksi soal, memperjelas gambar yang disajikan dan bagian yang ditunjuk pada gambar disesuaikan dengan nomor soal, memperjelas petunjuk atau cara menjawab soal, menambahkan alasan dalam setiap soal yang bertipe objektif pilihan ganda, mempertimbangkan tipe objektif soal sebab akibat yang tidak pernah diujikan baik pada ulangan harian, semester, dan ujian nasional, serta mempertimbangkan jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk menjawab soal, (2) Kinerja (performance) berupa menambahkan tujuan pembelajaran yang dilakukan dan memperbaikan kalimat soal, (3) Produk yaitu menambahkan tujuan pembelajaran, memperbaiki redaksi soal, dan sesuaikan rubrik penilaian dengan produk yang akan dihasilkan, (4) Proyek yaitu menambahkan tujuan pembelajaran, dan sesuaikan rubrik penilaian dengan produk yang akan dihasilkan, (5) Penilaian diri yaitu memperbaikan redaksi soal. Uji Coba Terbatas Instrumen Penilaian Berbasis Kelas Uji coba terbatas instrument penilaian berbasis kelas telah dilakukan. Data yang diperoleh adalah valitas tes tertulis instrument penilaian. Di samping validasi isi dan validasi konstruksi, instrument ini juga telah cukup valid secara kuantitatif. Hasil validitas tes tertulis secara kuantitatif diperoleh koefisien korelasi soal sebesar 0,605 yang artinya validasi soal tinggi dan koefisien korelasi soal sebesar 0, 682 yang berarti soal cukup valid. Hal ini mungkin disebabkan uji coba dilakukan tiga bulan setelah berakhirnya semester II tahun pelajaran 2011/2012 sehingga sebagian peserta didik sudah lupa dengan materi yang telah diberikan pada semester II.Selain itu, hasil uji coba tes tertulis menunjukkan beberapa soal tidak valid (nilai negatif) karena siswa yang berkemampuan rendah dapat menjawab dengan benar sedangkan siswa yang berkemampuan tinggi menjawab salah. Soal dengan kriteria tidak valid ini tidak digunakan karena tidak sesuai dengan tujuan validitas soal yaitu menentukan dapat tidaknya suatu soal membedakan aspek kemampuan siswa yang diukur. Hal ini sesuai dengan tujuan validitas soal yang dikemukakan Surapranata (2005: 60)”tujuan analisis soal untuk mencari soal-soal yang dapat mengukur kemampuan secara tepat”.
KESIMPULANDAN SARAN Berdasarkan temuan dan pembahasan, dapat dituliskan kesimpulan (1) instrumen penilaian berbasis kelas pada mata pelajaran biologi materi sistem ekskresi kelas XI SMA berupa tes tertulis, kinerja, produk, poyek, dan penilaian diri yang telah dikembangkan dapat digunakan karena sudah dapat mengukur ketercapaian standar kompetensi sesuai dengan kurikulum 2006 (KTSP), (2) Instrumen penilaian berbasis kelas yang dikembangkan memiliki validitas tinggi dengan koefisien korelasi 0,604 berarti instrument penilaian berbasis kelas yang dikembangkan valid, baik dari segi isi, konstruk ataupun secara kuantitatif sehingga dapat digunakan. Luaran penelitian adalah Instrumen penilaian berbasis kelas ini dapat dijadikan model bagi guru dalam mengembangkan instrument penilian yang lain. Perbaikan dan modifikasi terus dilakukan dengan memperhatikan hakikat pembelajaran biologi dan konsep penilaian berbasis kelas.Pihak yang terkait dengan peningkatan kualitas pendidikan agar memperhatikan relevansi penilaian mulai dari pendidikan dasar, menengah dan tinggi agar penilaian yang dilakukan guru bermakna dan berdayaguna. UCAPAN TERIMA KASIH Penelitian ini adalah bagian dari penelitian dosen pemula yang dibiayai oleh dana DIPA DP2M Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2012 dengan nomor kontrak: 0541/023-04-1.01/00/2012. Peneliti mengucapkan terima kasih atas bantuan pembiayaan penelitian ini. Peneliti juga menyampaikan terima kasih kepada validator dan tim pengamat serta pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Anwar, Syafri. 2009. Penilaian Berbasis Kompetensi. Padang: Universitas Negeri Padang Press Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta: PT. Rineka Cipta. Depdiknas. 2008. Perangkat Penilaian KTSP SMA. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidika Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. _________. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. _________. 2004. Pengembangan Sistem Penilaian Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Direktorat Pendidikan Menegah Umum Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. _________. 2003. Sistem Penilaian Kelas SD, SMP, SMA, dan SMK. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menebgah Direktorat Tenaga Kependidikan. _________. 2002. Penilaian Berbasis Kelas. Jakarta: Puskur Balitang. Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual: Panduan bagi Guru,m Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah. Jakarta: Bumi kasara. Nitko, Anthony J. 1996. Educational Assessment of Students.2nd edition. New Jersey: Merril and Imprint of Prentice Hall.
Nur, Mohammad. 2006. “Penelitian Pengembangan”. Makalah disajikan dalam lokakarya Peningkatan Pengetahuan Dosen Melakukan Penelitian Pengembangan. Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 27-29 Juni. Riduwan.2007. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta. Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surapranata, Sumarna dan Hatta, Muhammad. 2007. Penilaian Portopolio: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas dan Interprestasi Hasil Tes (Implementasi Kurikulum 2004). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Suryabrata, Sumadi. 2010. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Syaodih Sukmadinata, Nana. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Program Pascasarjana UI dan PT. Remaja Rosdakarya. Purwanto, Ngalim. 2006. Prinsip-Prinsip dan Tekinik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.