PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA Yurike Andamosty1, Rina Widiana2, Siska Nerita2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat ²Dosen Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
ABSTRACT This study aims to produce a valid and practical LKS based problem solving approach on the material of human coordination system for class XI SMA. This research is a development research using 4D model (define, design, develop, disseminate). This research is done until the stage of development that is up to the test of validity and practicality. The type of data of this research is primary data consisting of validation test and practice test. Data analysis was done by using descriptive statistic data of percentage. Result of LKS validation by lecturer and teacher got 87,99% with criterion very valid. Result of LKS practicality test by teacher got 87,33% with very practical criterion and practice test by student got 87,92% with very practical criteria. Based on these results it can be concluded that the LKS based problem solving approach on human coordination system material for High School is very valid and very practical. Keywords: Development, LKS, Problem Solving Approach dan
PENDAHULUAN Proses
belajar
menguasai
dengan
mengajar
baik.
konsep
biologi
Guru
bisa
yang
menggunakan strategi pembelajaran
mengandung serangkaian kegiatan
dan mengkombinasikannya dengan
antara
bahan
merupakan
guru
suatu
proses
dan
siswa
yang
ajar.
Menurut
Majid
berlangsung dalam situasi edukatif
(2011:173) bahan ajar merupakan
untuk
tertentu.
segala bentuk bahan tertulis maupun
Salah satu peranan penting dalam
bahan tidak tertulis yang digunakan
keberhasilan
untuk
mencapai
tujuan
pengajaran
adalah
membantu
guru
dalam
perencanaan yang baik. Perencanaan
melaksanakan
yang disiapkan oleh guru harus bisa
pembelajaran. Salah satu bahan ajar
merancang
menggunakan
yang dapat dikembangkan adalah
strategi pembelajaran yang dapat
Lembar kerja siswa. LKS merupakan
membantu siswa dalam memahami
salah satu sumber belajar yang dapat
dan
1
kegiatan
membuat siswa aktif selama proses
kompetensi
belajar mengajar. Menurut Prastowo
informasi pendukung, tugas-tugas
(2011:205) bahwa sebagai bahan ajar
atau
LKS bisa mengaktifkan siswa dan
penilaian.
mempermudah
siswa
yang
akan
langkah-langkah
untuk
Berdasarkan
memahami materi yang diberikan.
dicapai,
kerja
dan
Permendiknas
nomor 2 tahun 2008 pasal 11 tentang
Berdasarkan hasil wawancara
buku dan PP nomor 17 tahun 2010
penulis dengan salah seorang guru
pasal 181 tentang pengelolaan dan
Biologi SMAN 12 Padang diperoleh
penyelenggaraan
informasi
dinyatakan bahwa pendidik maupun
bahwa
guru
dalam
pendidikan
mengajar mengalami kendala seperti
tenaga
motivasi siswa dalam pembelajaran
menjual atau menjadi distributor atau
biologi
pengencer buku pelajaran atau bahan
rendah,
keinginan
siswa
kependidikan
untuk membeli buku juga rendah
ajar
sehingga
sedikit
pendidikan. Sementara LKS yang
sumber bahan belajar, dan penulis
digunakan oleh siswa kelas XI
juga memperoleh informasi bahwa
SMAN
fasilitas buku di Perpustakaan kurang
pelajaran biologi
lengkap.
kepada
dengan cara dibeli dari pasaran. Jika
beberapa siswa konsep yang sulit
ingin menggunakan LKS sebaiknya
dipahami
sistem
LKS dirancang oleh guru sendiri
analisis
sehingga sesuai dengan komponen
siswa
memiliki
Wawancara
adalah
koordinasi.
materi
Berdasarkan
yang penulis lakukan terhadap LKS
kepada
dilarang
12
siswa
Padang
disatuan
pada
mata
diperoleh guru
utama yang harus ada pada LKS.
yang digunakan oleh siswa kelas XI
Berdasarkan
hasil
angket
SMA 12 Padang diketahui bahwa
respon siswa tentang bahan ajar yang
komponen yang ada dalam LKS
digunakan di SMAN 12 Padang,
meliputi judul, uraian materi dan
diketahui
evaluasi. Sementara bahan ajar yang
menyatakan memiliki bahan ajar
baik menurut Prastowo (2011: 214-
pada mata pelajaran biologi, 66,7%
215) terdapat enam komponen utama
siswa menyatakan suka membaca
yaitu
bahan ajar biologi, 100% siswa
judul,
petunjuk
belajar,
2
bahwa
100%
siswa
menyatakan
menggunakan
bahan
Dalam
proses
belajar,
ajar biologi dalam bentuk LKS,
keterampilan memecahkan masalah
33.3% siswa menyatakan LKS yang
merupakan salah satu keterampilan
disajikan
siswa
dasar yang harus dikembangkan
pernah
dalam diri setiap siswa. Siswa yang
menarik,
menyatakan
91,7%
belum
menggunakan pendekatan Problem
terampil
Solving dalam pembelajaran, 95,8 %
masalah akan dapat menjadi manusia
siswa menyatakan bahwa belum
yang
pernah menggunakan LKS berbasis
berkemampuan tinggi, kreatif dan
pendekatan Problem Solving, dan
kritis serta mandiri (Lufri, 2007:28).
79,2% siswa setuju jika bahan ajar
Karakteristik pendekatan pemecahan
yang digunakan disajikan dalam
masalah (problem solving) yang di
bentuk LKS berbasis pendekatan
dalamnya
problem solving.
langkah kerja ilmiah diharapkan
Dalam proses belajar siswa
dalam
memecahkan
bertanggung
mampu
jawab,
terkandung
membantu
siswa
dalam
pada
mata
dituntut untuk aktif dan mandiri dan
memahami
salah satu pendekatan pembelajaran
pelajaran biologi. Oleh karena itu,
yang dapat membuat siswa aktif dan
perlu diadakan penelitian dan kajian
mandiri
lebih lanjut tentang pengembangan
dalam
menyelesaikan
materi
beberapa
masalah yaitu Pendekatan Problem
lembar
Solving..
pendekatan problem solving.
Pendekatan
problem
solving merupakan pencarian solusi dari
Berdasarkan
suatu permasalahan dengan
menggunakan
maka
telah
siswa
berbasis
uraian
dilakukan
diatas
penelitian
perumusan
mengenai pengembangan bahan ajar
masalah, mencari langkah-langkah
dengan judul Pengembangan LKS
pemecahan,
Berbasis
sementara,
adanya
kerja
menetapkan akhirnya
jawaban
menemukan
Solving
solusi tersebut serta mengevaluasi
adanya
kesimpulan
pada
Materi
Problem Sistem
Koordinasi Manusia untuk SMA.
solusi dari permasalahan tersebut, dan
Pendekatan
dari
permasalahan tersebut.
3
pemilihan
METODE PENELITIAN Penelitian
ini
format.
Berikutnya
develop (pengembangan) yang terdiri
merupakan
dari uji validitas LKS dan uji
penelitian pengembangan (research and development) dengan model
pratikalitas.
procedural.
ini
(penyebaran). Karena keterbatasan
dilaksanakan di SMAN 12 Padang
waktu dan biaya, maka penelitian ini
kelas XI. Selanjutnya, penelitian ini
hanya
dilakukan pada semester II tahun
develop (pengembangan).
Penelitian
Terakhir
dilakukan
Instrumen
pelajaran 2017/ 2018, yakni pada
disseminate
sampai
yang
tahap
digunakan
bulan Mei 2017. Objek penelitian ini
untuk mengumpulkan data dalam
adalah media pembelajaran berupa
penelitian ini adalah lembar validasi
LKS dengan pendekatan problem
oleh dosen dan guru serta angket
solving
praktikalitas LKS biologi berbasis
pada
materi
koordinasi
manusia
kelas
SMA/MA.
sistem
pendekatan problem solving yang
untuk siswa Sedangkan
diisi oleh siswa kelas XI SMAN 12
subjek penelitian ini adalah siswa
Padang dan guru biologi. Analisis
kelas XI SMAN 12 Padang, guru
data penelitian ini dilakukan dengan
biologi SMAN 12 Padang dan
menggunakan
validator yang ahli di bidangnya.
Analisis meliputi analisis validitas
XI
analisis
deskriptif.
pendekatan
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan
problem solving ini dikembangkan
analisis praktikalitas Lembar Kerja
dengan
Siswa (LKS).
LKS
dengan
menggunakan
pengembangan
model perangkat
pembelajaran model 4-D (four-D models), yaitu define (pendefenisian) yang terdiri dari analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep dan analisis tujuan pembelajaran.
Kemudian
(perancangan)
yang
terdiri
design dari
merancang kerangka LKS kemudian 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Validitas
Berbasis
Pendekatan Problem Solving
Tabel Hasil Validasi oleh Dosen dan
Secara keseluruhan nilai rata-
Guru N Aspek o Penilaian 1
LKS
2
Kelayakan Isi Kebahasaan
3
Penyajian
4
Kegrafikan
Rata-rata
Nilai Valid itas 90,22 % 84,00 % 90,40 % 87,33 % 87,99 %
rata hasil uji validitas LKS berbasis
Kriteria
pendekatan problem solving pada materi sistem koordinasi manusia
Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid Sangat Valid
didapatkan 87,99% dengan kriteria sangat valid. Hal ini disebabkan karena LKS yang dikembangkan telah
memenuhi
keempat
aspek
dalam uji validitas yaitu aspek kelayakan
isi,
kebahasaan,
Keterangan:
komponen
komponen
penyajian
dan komponen kegrafikan, sehingga
Validator 1 : Yosmed Hidayat, M.Si.
LKS
Validator 2 : Muhammad Isya, M.Pd.
ini
dapat
digunakan
baik
sebagai media pembelajaran atau
Validator 3 : Dra. Yelnawati
sebagai sumber belajar. Menurut
Validator 4 : Diana Susanti, M.Pd.
Depdiknas
Validator 5 : Ade Dewi Maharani,
(2008:28)
komponen
kelayakan isi mencakup kesesuaian
M.Pd.
dengan SK,KD, kesesuaian dengan perkembangan
1. Validasi LKS
dengan Validasi
LKS
berbasis
ditampilkan
pada
ajar, materi
Komponen mencakup
kejelasan
informasi, kesesuaian dengan kaidah
instrumen
bahasa indonesia yang baik dan
berupa angket validitas, yang secara ringkas
bahan
substansi
kebahasaan
dilakukan oleh 5 orang validator menggunakan
kesesuaian
pembelajaran.
materi sistem koordinasi manusia
dengan
kebutuhan
kebenaran
pendekatan problem solving pada
anak,
benar.
tabel
mencakup
berikut ini:
Komponen kejelasan
penyajian tujuan
(indikator) yang dicapai. Komponen
5
kegrafikan mencakup penggunaan
didapatkan 84,00% dengan kriteria
font, tata letak dan desain tampilan.
sangat valid. Hal ini disebabkan
Hasil validitas LKS berbasis
karena LKS yang dibuat sudah sesuai
pendekatan problem solving oleh
dengan EYD, kejelasan bentuk dan
dosen dan guru dari segi kelayakan
ukuran huruf yang digunakan sudah
isi
tepat, informasi yang diberikan jelas,
didapatkan
kriteria
sangat
90,22% valid.
dengan Hal
ini
serta
penggunaan
bahasa
yang
disebabkan karena LKS yang dibuat
mudah dipahami, sehingga dalam
sudah
kurikulum
penggunaan LKS siswa lebih mudah
KTSP, menunjang SK dan KD yang
memahami bahasa yang terdapat
sudah ditetapkan. LKS ini dirancang
didalam LKS serta dapat dengan
berdasarkan
anak,
mudah memahami materi pelajaran
kesesuaian dengan kebutuhan bahan
tentang sistem koordinasi manusia.
ajar,
Sebagaimana yang diungkapkan oleh
sesuai
dengan
perkembangan
dan
bermanfaat
untuk
menambah wawasan, sehingga LKS
Depdiknas
ini
penyusunan bahan ajar cetak harus
dapat
membantu
dan
(2008:18)
memudahkan siswa dalam pelajaran
memperhatikan
biologi pada materi sistem koordinasi
diantaranya
manusia.
mudah,
Sebagaimana
yang
dimana
beberapa
adalah
bahasa
menyangkut
hal yang
mengalirnya
diungkapkan oleh Lestari (2013:2)
kosakata, jelasnya kalimat, jelasnya
bahwa dalam bahan ajar harus
hubungan antar kalimat, dan kalimat
terdapat tujuan yang dirumuskan
yang tidak terlalu panjang serta
dengan jelas. Selain itu dengan bahan
kemudahan dibaca yang menyangkut
ajar akan memudahkan siswa belajar
huruf yang digunakan tidak terlalu
secara tuntas dengan memberikan
kecil,
materi pembelajaran yang dikemas
sehingga
kedalam unit-unit atau kegiatan yang
Kemudian Prastowo (2011: 123)
lebih spesifik.
mengungkapkan bahwa kalimat yang
Dari segi kebahasaan, validitas
urutan
digunakan
teks
mudah
dalam
terstruktur
untuk
LKS
dibaca.
harus
LKS berbasis pendekatan problem
sederhana, singkat, jelas dan efektif
solving
agar siswa mudah memahaminya.
oleh
dosen
dan
guru
6
Dari segi penyajian, validitas
dengan ukuran 11pt. Menurut Sitepu
LKS berbasis pendekatan problem
(2012:139-140)
solving didapatkan 90,40% dengan
dipergunakan untuk isi/uraian materi
kriteria
ini
dalam naskah dan huruf serif lebih
disebabkan karena LKS yang dibuat
sesuai untuk kelas yang lebih tinggi
penyajiannya sudah sesuai dengan
(SMA/MA/SMK/MKA kelas 10-12)
adanya indikator, konsep, pokok-
dengan ukuran 10pt-11pt.
pokok materi dan adanya evaluasi,
Berdasarkan
sangat
valid.
Hal
huruf
hasil
serif
validitas
sehingga LKS ini dapat menuntun
kesesuaian layout atau tata letak LKS
siswa untuk menemukan konsep dan
sudah
meningkatkan
siswa
pertemuan sudah dirancang secara
dengan adanya evaluasi. Menurut
konsisten tata letak judul, subjudul,
Lestari (2013:7-8) bahan ajar yang
ilustrasi, teks, nomor halaman dan
baik sekurang-kurangnya mencakup
margin sampai pertemuan akhir.
petunjuk belajar, kompetensi yang
Sitepu
akan dicapai, isi pelajaran, informasi
bahwa sejak perencanaan awal sudah
pendukung, latihan-latihan, petunjuk
dibuat rancangan tata letak yang
kerja, evaluasi dan respon terhadap
mengatur tempat judul, subjudul,
hasil evaluasi. Sukses atau gagalnya
nomor halaman dan judul berjalan.
bahan
Kemudian warna dan gambar sudah
ajar
kemampuan
tergantung
kepada
penyusunannya.
tepat
karena
(2012:135)
sejak
awal
menyatakan
sesuai dan dapat dikatakan desain
Dari segi kegrafikan, validitas
LKS menarik karena sesuai dengan
LKS berbasis pendekatan problem
karakteristik siswa berdasarkan hasil
solving didapatkan 87,33% dengan
analisis angket ujung.
kriteria
sangat
valid.
Hal
ini
disebabkan karena LKS yang dibuat
2. Praktikalitas LKS
dalam penggunaan tata letak LKS,
Uji praktikalitas LKS berbasis
font, jenis dan ukurannya sudah
pendekatan problem solving pada
tepat, sehingga didalam Penulisan
materi sistem koordinasi manusia
materi yang terdapat pada LKS
dilakukan oleh guru dan siswa
digunakan
melalui angket praktikalitas yang
huruf
serif
(Century)
7
secara ringkas ditampilkan pada tabel
berikut ini:
Tabel Hasil Uji Praktikalitas oleh Guru No
Aspek
Nilai Pratikalitas
Kriteria
1
Proses penggunaan
86,67%
Sangat Praktis
2
Pemahaman konsep dan materi
90,00%
Sangat Praktis
3
Waktu pembelajaran
90,00%
Sangat Praktis
4
Minat siswa tampilan LKS
90,00%
Sangat Praktis
5
Evaluasi Rata-rata
80,00% 87,33%
Praktis Sangat Praktis
dengan
Keterangan: Guru 1: Muhammad Isya, M.Pd Guru 2: Dra. Yelnawati 2. Praktikalitas Pendekatan
LKS
itu dari segi proses penggunaan,
Berbasis
Problem
pemahaman
Solving
tampilan
Pendekatan
LKS
dan
evaluasi.
Berbasis
Sehingga LKS berbasis pendekatan
Solving
problem solving pada materi sistem
Problem
koordinasi
oleh Guru
rata
waktu
pembelajaran, minat siswa dengan
oleh Guru dan Siswa
a. Praktikalitas LKS
konsep,
manusia
praktis
Secara keseluruhan nilai rata-
digunakan guru dan dapat digunakan
hasil
oleh
uji
prktikalitas
LKS
guru
berbasis pendekatan problem solving
Menurut
pada
pertimbangan
materi
sistem
koordinasi
sebagai Sukardi
bahan
ajar.
(2011:52)
praktikalitas
dapat
manusia didapatkan 87,33% dengan
dilihat dari aspek-aspek kemudahan
kriteria
penggunaan, aspek penyajian dan
sangat
disebabkan
praktis.
karena
Hal
LKS
ini yang
kemudahan
dikembangkan telah sesuai dengan
menginterprestasikan.
aspek-aspek yang ditentukan, baik 8
dalam
Ditinjau dari segi
proses
dengan kriteria sangat praktis. Hal ini
berbasis
disebabkan karena LKS berbasis
pendekatan problem solving pada
pendekatan problem solving dapat
materi sistem koordinasi manusia
membantu siswa dalam memecahkan
didapatkan 86,67% dengan kriteria
masalah pada materi yang dipelajari
sangat praktis. Hal ini disebabkan
dan
karena penggunaan LKS berbasis
menghubungkan
materi
yang
pendekatan problem solving telah
dipelajari
konteks
nyata
memiliki petunjuk belajar yang jelas,
dalam kehidupan sehari-hari. LKS
dapat dipahami dengan jelas dan
berbasis pendekatan problem solving
dapat meningkatkan aktivitas belajar
telah
siswa, sehingga dapat digunakan
pengamatan yang sesuai dengan
dalam pembelajaran kelompok dan
kondisi siswa dan kondisi lingkungan
mandiri.
sekolah,
penggunaan,
LKS
Sebagiamana
diungkapkan (2011:205)
oleh
yang Prastowo
bahwa
siswa
dengan
dilengkapi
dengan
sehingga
menyelesaikan
mampu
lembar
siswa
mampu
masalah
yang
bisa
berhubungan dengan konsep yang
pendidik
telah dipelajari serta membuat siswa
namun mengaktifkan peran peserta
aktif dalam pembelajaran. Prastowo
didik, mempermudah peserta didik
(2011:204) menyatakan lembar kerja
untuk
yang
siswa (LKS) merupakan materi ajar
diberikan, ringkas namun kaya tugas
yang sudah dikemas sedemikian rupa
untuk berlatih serta memudahkan
sehingga peserta didik diharapkan
pengajaran kepada peserta didik.
dapat
Kemudian
(2011:177)
tersebut secara mandiri. Dalam LKS
menyatakan bahwa keuntungan LKS
peserta didik akan mendapatkan
bagi siswa adalah bisa belajar secara
materi, ringkasan dan tugas yang
mandiri dan menjalankan suatu tugas
berkaitan dengan materi.
meminimalkan
LKS
membuat
peran
memahami
Majid
materi
tertulis.
mempelajari
materi
ajar
Dari segi waktu pembelajaran,
Dari segi pemahaman konsep
LKS berbasis pendekatan problem
dan materi, LKS berbasis pendekatan
solving didapatkan 90,00% dengan
problem solving didapatkan 90,00%
kriteria
9
sangat
praktis.
Hal
ini
disebabkan karena belajar dengan
motivasi siswa dalam pembelajaran
menggunakan
berbasis
biologi. LKS dirancang berdasarkan
pendekatan problem solving ini tidak
angket analisis ujung depan dan
membutuhkan waktu yang lama
karakteristik
siswa.
Trianto
sehingga pembelajaran menjadi lebih
(2011:242)
menyatakan
bahwa
efektif, sehingga dengan LKS waktu
angket respon siswa digunakan untuk
belajar menjadi lebih efektif dan
mengukur pendapat siswa terhadap
praktis.
(2011:24)
ketertarikan, perasaan senang dan
menyatakan bahwa fungsi bahan ajar
keterkinian, serta kemudahan dalam
bagi pendidik adalah menghemat
memahami
waktu pendidik dalam mengajar dan
materi/isi
meningkatkan proses pembelajaran
materi
menjadi lebih efektif dan interaktif.
kegiatan dalam LKS, suasana belajar
Kemudian
dan
LKS
Prastowo
Majid
(2011:175)
pembelajaran, ajar,
cara
mengungkapkan bahan ajar cepat
pendekatan
digunakan dan dapat dengan mudah
digunakan.
dipindah-pindahkan.
Dari
Dari segi minat siswa dengan tampilan
LKS,
komponen-komponen: format
gambar-gambarnya,
guru
mengajar
pembelajaran
segi
evaluasi,
serta yang
LKS
berbasis pendekatan problem solving
LKS
berbasis
didapatkan 80,00% dengan kriteria
problem
solving
praktis. Hal ini disebabkan karena
didapatkan 90,00% dengan kriteria
soal-soal yang terdapat pada LKS
sangat praktis. Hal ini disebabkan
berbasis pendekatan problem solving
karena LKS berbasis pendekatan
dan lembaran tes (evaluasi) dapat
problem solving dapat menarik minat
dijadikan sarana untuk latihan dan
siswa untuk menggunakannya dan
sebagai alat ukur untuk mengetahui
dapat
pendekatan
membuat
siswa
tertarik
tingkat pemahaman siswa, Sehingga
pembelajaran
biologi
melalui
sistem
siswa dapat menguji dirinya sendiri
koordinasi manusia, sehingga dengan
mengenai seberapa jauh siswa paham
adanya LKS berbasis pendekatan
akan materi yang telah dibacanya.
problem solving dapat meningkatkan
Prastowo (2011:207) menjelaskan
terhadap khususnya
pada
materi
10
evaluasi
yang diberikan
bahwa salah satu kegunaan LKS
diminta
untuk meringkas materi
adalah untuk menguji diri mereka
menggunakan
sendiri setelah membaca materi yang
sendiri.
kalimat
mereka
diberikan pada LKS dan kemudian
Tabel Hasil Uji Praktikalitas oleh Siswa No
Aspek
Nilai Pratikalitas
Kriteria
1
Proses penggunaan
88,06%
Sangat Praktis
2
Pemahaman konsep dan materi
89,06%
Sangat Praktis
3
Waktu pembelajaran
87,50%
Sangat Praktis
4
Minat siswa tampilan LKS
87,50%
Sangat Praktis
5
Evaluasi
87,50%
Sangat Praktis Sangat Praktis
dengan
Rata-rata
87,92% penggunaan,
pemahaman
konsep,
Berbasis
waktu pembelajaran, minat siswa
Pendekatan problem solving oleh
dengan tampilan LKS dan evaluasi,
Siswa
sehingga LKS berbasis pendekatan
b. Praktikalitas LKS
rata
Secara keseluruhan nilai rata-
problem solving pada materi sistem
hasil
koordinasi
uji
prktikalitas
LKS
manusia
praktis
berbasis pendekatan problem solving
digunakan siswa dalam pelajaran
pada
biologi. Menurut Sukardi (2011:52)
materi
sistem
koordinasi
manusia didapatkan 87,92% dengan
pertimbangan
kriteria
ini
dilihat dari aspek-aspek kemudahan
disebabkan karena LKS berbasis
penggunaan, aspek penyajian dan
pendekatan problem solving pada
kemudahan
materi sistem koordinasi manusia
menginterprestasikan.
sangat
praktis.
Hal
telah sesuai, baik itu dari segi proses
11
praktikalitas
dapat
dalam
Ditinjau penggunaan,
dari
segi
LKS
proses
didik yang akan mengarahkan semua
berbasis
aktivitasnya
pendekatan problem solving pada
dalam
proses
pembelajaran.
materi sistem koordinasi manusia
Dari segi pemahaman konsep
didapatkan 88,06% dengan kriteria
dan materi LKS berbasis pendekatan
sangat praktis. Hal ini disebabkan
problem solving pada materi sistem
karena LKS berbasis pendekatan
koordinasi
problem solving mudah digunakan
89,06%
karena memiliki petunjuk belajar,
praktis. Hal ini disebabkan karena
LKS dapat digunakan siswa dalam
LKS berbasis pendekatan problem
pembelajaran kelompok dan mandiri,
solving
LKS praktis dan penggunaannya
materi dan konsep, membuat siswa
dapat disesuaikan dengan kecepatan
mampu menghubungkan materi yang
belajar
dipelajari
siswa,
LKS
juga
dapat
manusia dengan
didapatkan
kriteria
membantu
dengan
sangat
pemahaman
konteks
meningkatkan aktivitas belajar siswa,
dalam
sehingga penggunaan LKS berbasis
sehingga LKS berbasis pendekatan
pendekatan problem solving dapat
problem solving pada materi sistem
dipahami siswa dengan jelas dan
koordinasi manusia dapat membantu
memudahkan siswa dalam pelajaran
siswa dalam memahami konsep dan
biologi.
materi yang dipelajari. Sebagaimana
Prastowo
(2011:25)
kehidupan
nyata
menyatakan bahwa fungsi bahan ajar
yang
bagi peserta didik antara lain, peserta
(2007:28)
didik dapat belajar tanpa harus ada
memecahkan
pendidik atau teman peserta didik
solving)
yang lain, peserta didik dapat belajar
pemecahan
dimana saja dan kapan saja ia
sehari-hari sehingga anak didik tidak
kehendaki,
mendapat
peserta
didik
dapat
diungkapkan
sehari-hari,
oleh
bahwa masalah
dapat
kemampuan (problem
ditransfer
masalah
Lufri
dalam
kehidupan
kesulitan
belajar sesuai kecepatannya masing-
menghadapi
masing, membantu potensi peserta
didik yang terampil memecahkan
didik untuk menjadi pelajar mandiri
masalah akan dapat menjadi manusia
dan sebagai pedoman bagi peserta
yang
12
kehidupannya.
dalam
bertanggung
Anak
jawab,
berkemampuan tinggi, kreatif dan
yang disukai siswa, sehingga siswa
kritis serta mandiri.
termotivasi
Dari segi waktu pembelajaran,
belajar
dengan
LKS
berbasis
menggunakan
LKS berbasis pendekatan problem
pendekatan Problem solving dan
solving
membuat
kegiatan
menjadi
lebih
pada
koordinasi 87,50%
materi
manusia dengan
sistem
didapatkan
kriteria
sangat
pembelajaran
menarik
serta
memberikan kemudahan bagi siswa
praktis. Hal ini disebabkan karena
untuk
LKS berbasis pendekatan problem
terarah.
solving dapat mengefisienkan waktu
dikatakan bahwa bahan ajar yang
pembelajaran menjadi lebih efektif,
bervariasi akan membuat kegiatan
sehingga dengan LKS waktu belajar
pembelajaran menjadi lebih menarik.
menjadi lebih efektif dan praktis.
Siswa
Hal ini sesuai dengan pendapat
kemudahan
Prastowo
setiap
(2011:25)
menyatakan
mempelajari
materi
Depdiknas
juga
lebih
(2008:9)
akan
mendapatkan
dalam
mempelajari
kompetensi
yang
harus
bahwa salah satu fungsi bahan ajar
dipelajarinya.
adalah
Dari segi evaluasi, LKS berbasis
membuat
pembelajaran
menjadi efektif dan efisien.
pendekatan problem solving pada
Dari segi minat siswa dengan tampilan
LKS,
berbasis
didapatkan 87,50% dengan kriteria
pendekatan problem solving pada
sangat praktis. Hal ini disebabkan
materi sistem koordinasi manusia
karena
didapatkan 87,50% dengan kriteria
lembaran tes (evaluasi) yang terdapat
sangat praktis. Hal ini disebabkan
pada
karena LKS dirancang berdasarkan
problem solving dapat dijadikan
angket analisis ujung depan dan
sarana untuk latihan dan sebagai alat
karakteristik siswa, dengan adanya
ukur
angket analisis ujung depan dan
pemahaman siswa, sehingga LKS
karakteristik
berbasis pendekatan problem solving
siswa
LKS
materi sistem koordinasi manusia
maka
dapat
soal-soal
LKS
untuk
diukur ketertarikan siswa terhadap
dapat
LKS serta dapat mengetahui warna
memahami
13
latihan
berbasis
pendekatan
mengetahui
membantu konsep
dan
tingkat
siswa
dalam
dan
dapat
dijadikan alat evaluasi pemahaman
Kompetensi Guru. Bandung:
siswa
Remaja Rosda Karya.
tentang
koordinasi
materi
manusia.
sistem
Depdiknas
Peraturan Menteri Pendidikan dan
(2008:6) menyatakan bahwa salah
Kebudayaan
Nomor
21
satu fungsi bahan ajar adalah sebagai
Tahun 2016 Tentang Standar
alat evaluasi pencapaian/pengusaan
Isi Pendidikan Dasar Dan
hasil pembelajaraan.
Menengah Peraturan Menteri Pendidikan. 2008. Tentang
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian pengembangan
LKS
yang
Buku.
Jakarta.
Permendiknas.
telah
Peraturan Pemerintah Nomor 17
dilakukan, diperoleh simpulan bahwa
Tahun
LKS berbasis pendekatan problem
Pengelolaan
solving
penyelenggaraan Pendidikan
pada
koordinasi
materi
manusia
sistem
2010
Tentang dan
masuk pada
Peraturan Pemerintah Nomor 19
kriteria sangat valid dan sangat
Tahun 2005 Tentang Standar
praktis.
nasional Pendidikan Prastowo, A.2011. Panduan Kreatif
DAFTAR PUSTAKA
Membuat
Depdiknas. 2008. Panduan Pengem
Inovatif. Yogyakarta: DIVA
bangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat
Ajar
Press.
Jenderal
Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks
Manajemen Pendidikan Dasar
Pelajaran. Bandung: Remaja
dan Menengah.
Rosdakarya Offest.
Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran
Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan.
Biologi Teori, Praktek dan Penelitian.
Padang:
Jakarta: Bumi Aksara.
UNP
Trianto. 2010. Model Pembelajaran
Press. Majid,
Bahan
A.2011.
Terpadu. Jakarta: Bumi Perencanaan
Aksara.
Pembelajaran: Mengembangkan
Standar
14
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-
Progresif. Jakarta:
15