PENERAPAN PROGRAM QIRAATI DI SDIT PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN PARUNG BOGaR
III . . . . . . .
UIII Universitas Islam Negeri
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Oleh:
.JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H/2008
PENERAPAN PROGRAM QIRAATI DI SDIT PONDOl( PESANTREN DARUL MU1TAQIEN PARUNGBOGOR
Skripsi Diajukan kcpada Falmltas IImu Tarbiyah dan Kcgurulln Untuk MClllcnuhi Syarat-syarat Mcncapai Gclar sarjana Pcndidilwn Islam
Olch:
Sit! ZlIhro NIM:
10401l0~?208
Di bawah Bimbingan
DR. H. Allshori. MA NIP. 150271 246
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKlJLATAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (DIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Siti Zuhro
NIM
: 1040 II 002208
Jurusan/Semester
: Pendidikan Agama Islam (PAl)/IX
Angkatan Tahun
: 2004
Alamat
: Jln. Kampung Duku, RT. 004, RW. 003, Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan MENYATAKANDENGANSESUMGGUHNYA
Bahwa skripsi yang beljlldlll "Pcncrapan Program Qiraati di SDIT Pondol> Pcsantrcn Darul Muttaqicn Parllllg Bogar", adalah benar-benar karya saya sendiri di bawah bimbingan dosen: Nama
: DR. H. Anshari. MA
NIP
: 150271246
Nama
: Siti Khadijah. MA
NIP
: 150283322
Dem ikian surat pernyataan ini saya bllat dengan sesllngguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bllkan hasil karya saya sendiri.
Jakarta, 28 Nopember 2008 Yang Men atakan
ABSTRAK Kesimpulan utama dari penulisan ini adalah membuktikan bahwa Penerapan Program Qiraati di SDIT Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor telah berjalan depgan cukup baik, karena secara keseluruhan siswa mampu menyelesaikan materi utama dan materi tambahan dengan bacaan yang murottal dan mujawwad. Ini menunjukkan bahwa Penerapan Program Qiraati di SDIT tersebut sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Qiraati pusat JABODETABEKA. AI-QuI" an Karim merupakan pilar bahasa tertinggi yaitu Bahasa Arab Yang di dalamnya terdapat beberapa hukum bacaan tajwid. M. Quraish Shihab, dalam bukunya Wawasan Al-Qur'an (2002) mengatakan bahwa lqra, berarti bacalah, telitilah, dan dalamilah. KH. Dachlan Salim Zarkasyi, Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawi mengatakan bahwa hukum membaca al-Qur'an dengan mujawwad dan murattal adalah fardhu 'ain, begitu juga dengan hukum mempelajari ilmu tajwid - sebagai alat untuk membaca al-Qur'an dengan cara mujawwad dan murottal - yaitu hukumnya fardhu 'ain. Ayob Ja'far pun menegaskan demikian bahwa hukum mempelajari ibm.! tajwid adalah wajib atas orang yang hendak membaca a1-Qur'an. Sebab kebenaran membaca aI-QuI"an menurut mereka adalah dengan bacaan yang mujawwad dan murottal. Temuan penulisan ini menjawab pokok masalah adanYll sebuah fcnomcna yang cukup mcmprihatinkan hagi scmua muslim yang peduli tcrhadap pendidikan al-Qur'an. Bahwa selama ini pendidikan aI-QuI"an (Mengaji) dipandang tidak penting atau bahkan sebagai pendidikan sampingan. Fakta demikian didukung olch bcrbagai data di lapangan bahwa pendidiklln IlI·Quran mayoritas dilakukan sccara tidak tcrprogram, elan tielak aela managcmen yang tegas yang mengatur metode pendidikan al-Qur'an yang tepat, serta sarona dan prasarana yang serba sangat minim. Hal inilah yang membuat semakin terpuruknya kualitas hasil pengajaran al-Qur'an dan sekaligus memperburuk citra penelidikan al-Qur'an eli mata masyarakat. Posisi penulis di sini tehadap penelitian lainnya adalah memperkuat penulisan sebelumnya, namun penulis di sini menambahkan tiga kategori yang hams ada pada penerapan program Qiraati yaitu pertama, pendahuIUlIl1 sebelurn menyampaikan program Qiraati. Kedua, inti yaitu langkah-Iangkah yang ditempuh dalam penerpan program Qiraati, dan keliga adalah, bentuk Penimian, yang dalam program Qiraati elikenl dengan istilah tashih (ujian akhir). Penelitian ini bebentuk penelitian kuantitatif elengan menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Seelangkan pisau anal isis yang eligunakan adalah metode deskriptif anal isis. Data penelitian ini dibaca dan dipahami dengan menggunakan content (analisa isi atau kandungan) program Qiraati. Sumber primer penelitian ini adalah refercnsi yang berkaitan dengan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dibidang ilmu pembelajaran membaca al-Qur'an (program Qiraati), dan bebcrapa data yang eliambil lansung dari SDIT Darul Muttaqicn. Scelangkan data sckundernya adalah keterangan· keterangan vanu dial11hil dnri
IHll~jl
n....u·.... h,,,~ ....
L .. l. __
.J -
,".
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Dzat yang memiliki segala karunia dan keberkahan serta yang selalu mencurahkan kasih sayang-Nya dalam setiap langkah penulis. Sehingga dapat meyelesaikan tugas skripsi ini walau masih dalam segala keterbatasan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan baginda Rasulullah SAW. yang terpilih dan terkasih. Beliau adalah pembawa revolusi total dunia, yang mengantarkan manusia dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang beserta para sahabat dan keluarga beliau yang mempcrjuangkan segalanya, demi tcgaknya agama Allah SWT. dalam berbagi gelombang dunia. hinga berakhir dengan kcmenangan dan kcjayaan. Penlilis amat menyadari sepcnuhya bahwa skripsi ini masih jallh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan. Berkat llsaha keras scrta do'a yang senantiasa penulis mohonkan. Akhirnya karya ini dapat terselesaikan. Namun hal itu juga berkat bantllan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Dekan Fakliitas lImu Tarbiyah dan Kegurllan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2. Ketua dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAl) 3. Dr. Anshori. MA Siti Khodijah. MA. Dosen pembimbing skripsi yang dengan ikhlas telah memberikan bimbingan, bantuan serta motivasinya untuk menyelesaikan skripsi ini. 4. Para Dosen UIN Sayraif Hidayatullah Jakarta, khusllsnya dosen-doscn junlsan Pendidikan Agama Islam (PAl) Fakultas I1mu Tariyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan bekal bernagai ilmu pengetahuan yang amat berharga kepada penulis. 5. Para Staff Fakultas dan selurllh karyawan IImu Tarbiyah dan Kcgurllan atas perhatian dan bantuannya.
6. Pimpinan dan Staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas I1mu tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memudahkan penulis menyelesaikan skripsi. 7. Ibunda, Siti Sa'adah dan ayahanda M. Raji (Aim), yang telah membesarkan dengan curahan kasih sayangnya hingga penulis mandiri. Kepada kakakkakakku atas segala pengorbanan yang diberikan kepada pcnlliis. 8. Keponakan-keponakankll yang teramat penulis cintai dan sayangi yang telah memberikan keceriaan dan semangat dalam hidup serta kasih sayang. 9. Saudara-salldaraku, kak Salam (Pentashih Qiraati JABODETABEKA) beserta isrtrinya, Ihda I-I anna Qolbiya juga plltra pertamaya, M. Najih aI-Waf! yang saya sayangi, telah memberikan berbagai macam bantuan dan semangat atas proses pengerjaan skripsi, juga atas keihklasannya membimbing saya dalam mempeIajari Qiraati mulai dari pelllbillaan, lashih, melodologi PPL dan bersyahadah dcngan baik, jugu hul lain yung tidak pcnulis scbutkan. Semoga
yang diajari (pcnulis) mallpun yang mengajarkan (kak Salam dan Hana) mendapat kcberkahan dan kebahagiaan dunia akhirat. Amin ... 10. Bpk. Drs. Asy'ari selaku kepala SDIT Pondok Pcsantren DamI Muttaqien Parung Bogor. Bpk. Ahmad Zuini, S.Ag sclakll koordinator progrum Qiraati, segenap staff pegawai serta siswa-siswi yang teIah sudi kiranya menerima penulis dengan
baik dalam
mclakukan
penclitian, sehingga penulis
memperoleh data-data yang dapat mendukllng penulisan skripsi ini. Semoga Allah senantiasa melimpahkan Rahmat dan pahala-Nya, sebagai balasan
atas
segala
kebaikan
dan
bantuan
yang
diberikan.
Dengan
menengadahkan tangan sambi! berucap Syukur Alhamdulillah, karena hanya Allah swt. jualah penulis semoga amal baik yang telah diberikan menjadi amal sholihah dan di terima disisinya karena mendapat ridho-Nya. Akhirnya, sebagai harapan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. ,. Jakarta, 15 Sya'ban 1429 Jakarta, 15 Agustus 2008 Penulis, Siti Zufirofi
DAFTAR lSI
HALAMAN JUDUL ,.
.
ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGESAHAN PAN1TIA UJIAN
:............
iii
ABSTRAK
iv
KATA PENGANTAR.................................................................................
v
DAFTAR lSi...............................................................................................
viii
DAFTARTABEL......................................................................................
x
BAB I
PENDAHULUAN.........................................................................
1
A. Lutar Bclakallg Masulah
I
B. Idelltifikasi Masalah
9
C. Pembatasan Masalah
9
D. Perumllsan Masalah
10
E. Tlijuan Penelitian
10
F. Kegunaan Penelitian....................................................................
10
BAB II KAJIN TEOR1.............................................................................
12
A. Program Pembelajaran Metode Qira' alL.....................................
12
I. Pengertian dan Sejarah Singkat Metode Qiraali
12
2. Tlijuan Metode Qira'ati.........................................................
14
3. Karakteristik Metode Pembelajaran Qira'ati
15
4. Lallgkah-Iangkah Pembelajaran Metode Qira 'ali
16
a. Pendahllilian
16
b. Inti
17
c. Pellilaian
26
B. Pondok Pesantren
29
I. Pengertian Pondok Pesantren
29
2. Karakteristik Pondok Pesantren
30
BAB III METODOLOGl PENELITIAN
33
A. Tempat dan Waktu Penelitian
33
B. Metode Penelitian........................................................................
33
C. Teknik Pengumpulan Data
34
D. Populasi dan Sampel
35
E. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
",
" , ,..'"",
,
36
BAB VI HASIL PENELITIAN..................................................................
38
A. Prom Pondok Pesantren
,....
38
I. Latar Belakang Berdirinya dan Letak Geografisnya.............
38
2, Visi dan Misi
39
3, Karakteristik Pondok Pesantren Darul Muttaqien
40
B. prom Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT
41
I. Latar Belakang Berdirinya dan Letak Geografisnya.............
41
2, Visi·dan Misi.........................................................................
42
3. Keadaan Guru dan Siswa
42
4. SlrllklUr Organisasi
45
5. Sarana dan Prasarana....
47
6. Aplikasi Penerapan Metode Qiraati
48
C. Deskriptif Data
56
D. Analisi Data
,
".,
,
,
E, Interpretasi Data
,.
57
,..............
71
BAB V PENUTUP A. Kesimplilan ,
72 ,
,.."
72
",.., ,
",
73
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
75
B. Saran-Saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
,.,
" ,
,
" ,
,.., , ,
Tabel20.
Penggunaan alat peraga dalam menyampaikan mater! pada saat klasikal
Tabel21.
.
Peranan alat peraga dalam proses pcngajaran al Qur'an dengan metode Qiraati
Tabel22. "
66
.
66
Penekanan kefasihan dalam pclafalan huruf-hllruf hijaiyyah sesuai kaidah i1mu tajwid kepada siswa
,
..
67
..
68
Tabel23.
Penekanan bacaan langsung tanpa diejakan kepada siswa
Tabel24.
Apakah dalam mempelajari bllku Qiraati siswa mcngalami kesulitan
.
68
Tabel25.
Penerapan system asistensi
..
69
Tabcl26.
Pcnggunaan bllkllmonitoring
..
69
Tabel27.
Urgensi penggunaan bllku monitoring
..
70
Tabel28.
Peranan guru dalam belajar mengajar di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor
.
70
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah AL-Qur'an Karim adalah mukjizat yang abadi, yang diturunkan kepada Rasulullah SAW. sebagai hidayah bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda antara yang hak dan yang batil.
1
AI-Qur'an merupakan kitab sumber agama Islam, dimana didalamnya terkandung akidah, ibadah, hikmah, hukum, etika, akhlak, kisah,' nasehat, ilmu dan pengetahuan. "AI-Qur'an juga merupakan pilar bahasa tertinggi yaitu Bahasa Arab.,,2 al-Qur'an sendiri menegaskan bahwa wahyu disampaikan dalam Bahasa Arab yangjelas, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Taha ayat: 113.
'Ahmad Fathoni, Kaida/] Qiraa/] lilj/lh. (Jakarta: Inslilut PTIQ dan Inslitul IImu AI'linin Dr""," .,,,,'C\ r"_> , , •
Qur'an Jakarta (110) dan nJ'lr1l1
2
3
"Dan demikianloh Komi menllrllnkon ol-Quron dahlin bahasa Arab , dan Kami telah menerangkan dengan berulang kali, di dalamnya sebahagian dari aneaman, agar mereka bertakwa atau (agar) al-Quran itu menimbu/kan pengajaran bagi mereka. " (Q.S. Taha: JJ3/ "Dari penegasan ini cendikiawan muslim kemudian mengembangkan pandangan bahwa bahasa al-Qur'an adalah ragam bahasa Arab yang paling
murni."s Islam sebagai agama yang paling sempuma dengan al-Qur'an sebagai pedoman
pokok
aJarannya
mengembangkan potensi akal
mcnegaskan
kepada
umatnya
yang ada pada dirinya,
agar
Islam begitu
mementingkan pendidikan, bahkan ayat yang pertama turun (Q.S. al-' Alaq) berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan perintah untuk bclajar. Bunyi surat tersebut beserta artinya adalah sebagai bcrikut:
"Baealah dengan (menyebut) nama Tuhanmll yang meneiptakan, Dia telah meneiptakan manusia dari segumpal dara. Baealail, dan Tuhanmu/ah Yang Maha Pemurail, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kaiam 6, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. "(Q.S. al-' Alaq: 1-5/ lqra, berarti bacaJah, telitilah, dalamilab, ketahuilah ciri-ciri sesuatu, bacalah a/am, bacalah tanda-tanda alam, sejarah diri sendiri, yung tertulis dun tidak tertulis. Alhasil objek perintuh iqra mencakup segulu sesuutu
J Bahasa yang dimaksud adalah banasa al-Qur'an yang jelas dan benar, karena itu ia bukanlah bahasa. ~Ajam (bahasa selain bahasa Arab atau juga berarti bahas a yang lidak baik), karena orang yang dituduh mengajar Muhammad itu bukan orang Arab dan hanya tahu sedikitsedikit bahasa Arab. Baea a/-Qur 'an dan T~rjemahnya. Departemen Agama RI tahun 1992, volume 2juz 14, surat an-Nahl ayat; 103. . 4 Proyek Pengadaan Kitab Suei al-Qur'ap, Dep. Agama RI. Pelita IIIffahup Y/1983/19~1, a/-Qur 'an dan T~rjemahnya, (Jakarta: Depag), h.4 I7-4 J 8. S W. Montgomery Watt, Pengantar Qur 'iln, (Jakarta: INIS, I998), ~, 72, 6 Maksudnya Allah rncn£miar mnnm:.in rfpnO!ln n ...."nt.......'n ...... lJh 1. rL_
3
yang dapat dijangkaunya. Pengulangan menbaca tidak diperoleh kecuali dengan mengulang-ngulang bacaan atau membaca hendaknya dilakukan sampai mencapai batas maksimal kemampuan tetapi juga untuk mengisyaratkan bahwa mengulang-ngulang bacaan Bismi Robbika (demi karena Allah) akan menghasilkan pengetahuan dan wawasan baru walaupun yang dibaca itu-itu juga. 8 Ayat diatas hanyalah lima ayat saja. Hal ini menunjukkan bahwa Nabi besar SAW. ditugaskan lebih dahulu membasmi kebodohan dengan pemberantasan buta huruf. Kebodohan pangkal pokok kehancuran suatu bangsa. Allah SWT. dan Rasul SAW. tidak rela dan bersenang hati mempunyai umat yang bodoh dan goblok. Untuk mencapai kemajuan dan kemakmuran umat, Allah SWT. memerintahkan Nabi besar SAW. memproklamasikan PBH ke seluruh dunia. 9 Disebutkan pula dalam al-Qur'an bahwasanya Allah SWT. akan mengangkat dcrajat orang yang berilmu dan mempergunakan akalnya secara benar. Sesuai dengan tirman Allah SWT. dalam surat al-Mujadalah ayat: II
"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di anlaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengelahuan beberapa derqjal. dan Allah Maha Mengelahui apa yang kamu kerjakan. "(Q.S. al-Mujadalah: 11)/0 "Ilmu selain merupakan kesenangan rohani dan senjata yang menghiasi jasmani"I.',. "ilmu juga merupakan aset yang strategis dan realistis dalam rangka usaha meningkatkan harkat dan martabat manusia. Dengan ilmu, manusia dapat menguak tabir kehidupan sekaligus dapat menempatkan dirinya sebagai subyek dalam setiap perubahan dan pergeseran, baik pada aspek kultural maupun aspek struktural.,,12
: M. Quraish Shihab, Wawasan al-Qllr'an, (Bandung: Mizan, 2002), Cel. XI, h. 5-6. Patuk TQmbak Alam, Me/ode Mellle/jemllMIIIl III-QII/, 'li/I/IIIII/klm,' 100 ka/l Pllndai (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992), CeL 2, h. 13-14. ' :: Proyek Pengadaan Kilah Suci al-Qur'an, III-Qllr 'lin dan Terjemahnyll ... , h. 908 . Jamal' Abdul' Rahman, Tahapan Mendidik Anllk; Teladllll RlIslllllllah, (Jakarta: Irsyad Baltus Salam, 20051. Cel ke-1. h. 264
4
"Acjapun
tujuan
mempelajari
ilmu
adalah
untuk
mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan fohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung-jawab kemasyarakatan dan bangsa." 13 Ungkapan senada diberikan oleh Dr. Armai Arief, M.A. dalam bukunya Pengantal' Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. tujuan mempelajari ilmu adalah untuk mewujudkan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.• cerdas, terampil, memiliki etos ketja yang tinggi, berbudi pekerti luhur, mandiri dan bertanggung jawab tcrhadap 14 dirinya, bangsa dan negara serta agatna. Sebuah fenomena yang cukup memprihatinkan bagi kita sebagai muslim yang peduli terhadap pendidikan al-Qur'an. Bahwa selama ini pendidikan alQur'an (Mengaji) dipandang tidak penting atau bahkan sebagai pendidikan sampingan. Fakta demikian didukung oleh berbagai data di lapangan bahwa pendidikan
al-QlIran
mayoritas
dilakukan
secara
acak-acakall
(tidak
terprogram), dan tidak ada managemen yang tegas yang mengatur metode pendidikan al-Qur' an yang tepat, serta sarana dan prasarana yang serb!i sangat minim. Hal inilah yang membuat semakin terpuruknya out put (kualitas hasil pengajaran al-Qur'an) dan sekaligus memperburuk citm pendidikan al-Qur'an di mata masyarakat. Mengapa kallm muslimin semakin mundl:r, mengapa umat Islam cam berpikimya tidak konsisten. Disinilah letak kesalahan umat Islam. Mengapa untuk menjadi guru pendidikan al-Qurim (ngajar mengaji), siapa saja boleh mengajar al-Qur'an,
mengapa tidak ada slandarisasi,
mengapa tidak
menggunakan kualifikasi tertentu.
13 Redaksi Bumi AksUI'D, Undang-Undullg Si,\'/em fll.!/ldidikan Nasion(/I, (Jakarta: Sinal' Gratika: 1992), Cet. 3, h. 4 .
5
Kesalahan cara berfikir seperti inilah yang oleh KH. Dachlan Salim Zarkasyi IS coba diluruskan, "beliau membuat standarisasi tentang siapa saja yang layak mengajarkan al-Qur'an"16 "(semua orang yang tela lulus tashih, boleh mengajarkan Qiraati sedang yang belum luius, walaupun ternan ataupun saudara maka tidak bolen mengajar Qiraati) dan siapa yang nams belltiar terlebih dahulu, (semua kalangan yang cara membaca al-Qur'annya belum fasih dan tartil).,,17 Penggambaran ma~alah diatas tentunya sudah jelas, oleh karena itu, kim harus bis,! mengubah cara pandang masyarakat yang selama ini memandang remeh terhadap pendidikan al-Qur'an kembali menjadi sangat penting dan antusias terhadap pendidikan al-Qur'an. "Karena setiap mukmin yang mempercayai al-Qur'an mempunyai kewajiban dan tanggung jaw,!b terh,!dap kitab sucinya itu. Diantara kewajiban dan tanggung jawabnya ilu ialah mempelajari dan mengajarkannya, belajar dan mengajar al-Qur'an itu adalah kewajiban suci dan mlllia."I~ Scbagaimana sabda Raslllllllah SAW. Yang berbunyi: ,""""'.' JjY U! . ~
b\..t,..l.:l.. <..?'.Y.-"'-'j." JIj~\..t,..l.:l..'• JI.,.· '1j-"" U! c:: . ~I .ue ..ill ~.) uWe ue ~I ~) 1-lF ~ i ue '0-lF 0!~ I .)1.J : JIj (( <\..ok.J u\ jill rhJ LJ-e rS.JP. )) JIj r.L .J "-;l.b ..ilI ~ If.l.o..i.. ~.a.9i lfill ~I~.J ,c::4-:J1ulS ~ uWe "y! ~ u-=JI -IF>!i \\If.)~1 01.J.)) I~
"Hajjaj bin Mlihal berbicara pada kami: Sya'bah berbicam kepada kami kalanya: al-Qomah bin Mlirisad mengkhabarkan kepada "Beliau adalah Pembaharu dan Bapak TK al'Qur'anjuga seorang ulama' yangjarang di dapatkan sekarang, i1munya insya Allah SWT. tergolong laduni sebab ilmu yang beliau kasab hanya sampai kelas lima SD, plus pesantren selama satu tahun, sedangkan bobot tulisan serta kepeloporannya dibidang pendidikan dan pengajaran al·Qur'an ada pada kelas nasional bahkan sekarang sudah merambah intemasiona!. Sebagai buah karya beliau itu adalah Buku Qiraati, beliau juga adalah pendiri taman kanak·kanak al-Qur'an di Semarang, selain hal tersebut KH. Dahlam Salim Zarkasyi ahli membaea AI·Qur'an Braile dan pengajar nl·Qur'an bagi Tuna Rungu. I' Abu Bnkur Onchlnn, I'ak Davillan,' l'om/JailWII dan [lapllk TK al.Qllr 'an, (Scmnranj!: Yayasan Pendidikan al·Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 2007), h. 25. 17 Abdussalam, ketua pentashih Qiraati JABODETABEKA, If'awancara Pribadi, Jakarta, 11 Juli, 2008, menyampaikan pesan·pesan K.H. Daehlan Salim Zarkasyi kepada guruguru Qiraati, yang disamoaikan nuia nadllll~nrn MMn f"'l1hfmO k"~I"'!lUJ""nn ")'7 A ...... :1 ''If\f\O
6
kami, saya mendengar sa'ad bin Ubaidah dari Abi Abdurrohman asSalami dari Utsman ra. Dari Nabi SA W bersabda ((sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari al-Qur 'an dan mengamalkannya)), Abu Abdurrahman membacakan pada istri Utsnan sehingga Hajjaj berkata yang demikian tadi mendudukkannya pada kedudukan ini. (Shohih Bukhari). " Tentunya, hal tersebut diatas bisa dirubah dengan menciptakan format baru dan sistem pendidikan al-Qur'an yang berkualitas sehingga menghasilkan out put yang lebih berkualitas. Hal ini tidak cukup hanya sebagai wacana belaka, tetapi harus diwujudkan dengan tindakan yang kongkrit, yang ternyata harus didukung oleh semua pihak, baik dari lembaga para guru, siswa-siswi dan tentunya masyarakat secara umum. Misalnya dalam lembaga pendidikan al-Qur'an kita harus menanamkan kemampuan membaca al-Qur'an secara baik dan benar sesuai dengan Ilmu
Tajwid dan Makharijul Huru! Pencapaian atas kompetensi ini merupakan ~rogram
materi utama, Kompetensi yang ingin dieapai dalam program utama
adalah terwujudnya kemampuan membaea al-Qur'an secara fasih dan tartil ditinjau dari Ilmu Tajwid dan Ilmu Makharijul Huru! "KH. Dahlan Salim Zarkasyi, mengatakan bahwa belajar ilmu tajwid hukumnya adalah fardhu kifayah, sedangkan membaea al-Quran dengan mujawwad adalah fardhu 'ain.,,20 Ungkapan senada dikemukakan oleh Muhammad Mahmud yanJ6 dikutip oleh Abdul Mujib Ismail dan Maria Ulfa Nawawi, dalam bukunya Ilmu Tajwid, bahwa hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah (wajib representatif), yaitu kewajiban yang boleh diwakili oleh sebagian orang muslim saja, namun praktik pengamalnnya fardhu 'ain (wajib personal), yiatu kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh pembaea al_Qur'an. 21 "Bahkan Ayob la'afar menegaskan bahwasanya hukum mempclajari ilmu tajwid adalah wajib atas orang yang hendak membaea al-Qur'an. Dilihat
20 Makalah Penyegaran Qiraati Kepala dan Wakil Kepala, Dokumen(asi Ustadz Abdussalanl. Koorrlonntn!" Jl",nt""h;h ........ h'"' .... ,~ I A OAr'\P· ...... n r~.-". • • • • • - - _ ..
dengan psikologi, meneakup minat dan motivasi, sedangkan faktor yang datang dari luar meliputi lingkungan dan sarana prasarana dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) seperti guru dan metode serta fasilitas pendukung lainnya. 26 Bel'kaitan dengan hal ini, pel'lunya fariasi yang dapat mel'angsang dan melibatkan siswa aktif, baik seeara fisik, intelektual dan emosionalnya. Pemilihan metode pengajaran adalah dengan melibatkan siswa aktif dalan1 belajar, seperti dikemukakan oleh Dr. Armai Arief, M.A. bahwa: metode mempunyai kedudukan yang sangat signifikan untuk meneapai tujuan. Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didik dianggap lebih signitikan dibanding dengan materi sendiri. Sebuah
adigum (ungkapan) yang mengatakan bahwa 'al-Thariqat Ahamm Min alMaddah (metode jauh lebih penting dibanding materi), adalah sebuah real ita bahwa sebuah penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesunggulrnya tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang eukup baik karena disampaikan dengan eara yang kurang menarik maka materi itll sendiri krang dapat dieerna oleh peserta didik. Oleh karena itu penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi peneapaian keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Metode yang tidak tepat akan berakibat tel'hadap pemakaian waktu yang tidak efisien. 27 Terlihat dengan jelas, bahwa keberhasilan pembelajaran itu ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya: Guru, lingkungan, sarana dan prasal'ana, anak didik dan juga sistem serta metode yang dipakai. Faktor-faktor tersebut saling terkait satu sarna lain. Dari unsur-llnsur tersebut, maka faktor metode dan guru AI-QlIr'an memegang peran yang sangat penting dan menentukan. Untuk menyampaikan suatu materi pelajaran agar mudah diterima oleh peserta didik (penerima peilliaran) diperlukan adanya suatu metode atau eara.
9
Metode-metode yang telah disusun biasanya telah disesuaikan dengan kemampuan pihak penerima. Dengan bertitik tolak dari permasalahan di atas, setelah penulis mengkaji beberapa literatur bahwasanya penelitian tentang pembelajaran alQur'an dengan
menggunakan program Qiraati ini sudah pemah ada
sebeillmnya, akan tetapi peneliti sebelumnya hany,! menyoroti pada kajian membandingkan antara program Qiraati dengan kaidan Baghdadiyah (metode turutan), sehingga dalam penulisan inl, penlllis tertarlk memilih judul
"PENERAPAN PROGRAM QlRAATI DI SDn PONDOK PESANTREN DARUL MUTTAQIEN PARUNG BOGOR".
B. Idcntililmsi Mllsalah Dengan mellhat Latar Belakang Masalah diatas dapat diidentifikaslkan masalah-masalah yang ada sebagai berikllt: I.
I'enerapan program Qiraati dapal dipakai dalam pembelajaran alQur'an.
2.
Penerapan program Qiraali dapal dipakai dalam Illcningkatkan minat baca al-Qur'an.
3. Penerapan program Qiraati dapal memperbaiki cara baca al-Qur'an dengan tarti! dan fasih. 4. Penerapan program Qiraati dapat memotivasi siswa terhadap pembelajaran al-Qur'an.
C. Pcmbatllsan Maslllllh Untuk mepe~jelas serta memberi arah yang tepat dan pasti dalam pembahasan inl, penulis memberi batasan sesuai dengan judul ini adalah sebagai. berikut: I. Fokns pcnclitian dial'ahkan hanya pada satn bcntuk progrum prllktis pengajaran al-Qur'an yaitu metode Qiraati. 2. Stratcgi-strategi apa saja yang digllnakan dalam pclaksanaan
10
3. Penelitian dan pembahasan hanya difokuskan pada siswa dan siswi antara usia 8-12 tahun (tingkat SD).
D. Perumusan Masalah Sesuai dengan batasan yang telah penulis kemllkakan diatas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikllt: 1. Bagaimanakah pelaksanaan program Qiraati di SDIT Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor? 2. Apakah pelaksanaan program Qiraati di SDIT Pondok Pesantren Darul Mllttaqien Parung Bogor slldah sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan
oleh
koordinator
j'Jentashih
Qiraati
JABODETABEKA? 3. Faktor-faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat keberhasilan
penggunaan
program
Qiraati
di
SDIT Pondok
Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor?
E. Tujuan Penelitian I. Untuk mengetahui penerapan pengajaran membaca al-Qur'an dengan program Qiraati yang diterapkan di Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor. 2. Untuk memferifikasi tehnik pcngajaran membaca al-Qur'an dengan program Qiraati slldah sesllai dengan standar yang diterapkan oleh koordinator pentashih Qiraati JABODETABEKA. 3. Untuk mengetahui
faktor-faktor pcndukung dan menghambat
keberhasilan pembelajaran al-Qunin dengan program Qiraati di Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor.
F. Kegunaan Penelitian Secara garis besar signifikansi penelitian terdiri atas signifikansi ilmiah yang diarahkan pada pengembangan ilmu pengetahuan dan signifikansi sosial
I1
masalah sosia!. Namun demikian diarahkan pula pada penelitian terapan (applied research) atau secara operasional diarahkan pada penelitian kebijakan (policy reseach). Adapun kegunaan penilitian ini adalah sebagai berikut: I. Penelitian ini diharapkan
berguna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dibidang metode pembelajaran al-Qur'an (program Qiraati). 2. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi kontribusi bagi SDIT Pondok
Pesantren
Darul
Muttaqien
Parung
Bogor
dalam
mengembangan tehnik membaca al-Ql\r'an dengan program Qiraati, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas anak didik dalam hal membaca al-Qur'an dcngan fasih, baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. '.
3. Penelitian ini dapat dijadikan penelitian selanjutnya yang serupa, dan sedikit banyaknya penelitian ini akan memberikan kontribusi bagi
pengembangan
ilmu
pengctahuan
pembehtiaran al-Qur'an (mctodc Qiraati).
khususnya
program
BAB II KAJIAN TEORI A. Program Pembelajaran Metode Qiraati I. Pengertian dan Sejarah Singkat Metode Qiraati
"Qiraali ( ')0 1.) ) adalah merupakan benluk masdar dari kala I.) yang
artinya
'mengumpulkan',
'menghimpun""
dan
"membaea",
sedangkan "001.) sendiri mampunyai arti 'baeaan",2, kemudian menjadi iSlilah dalam suatu melode praktis membaea al-Qur'an, Qiraati berarti "baeaanku" yang bermakna inilah bacaanku (baeaan al-Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu lajwid). Alau bermakna eara mengajarkan baea al-Qur'an pada usia anak-anak, remaja, dewasa, maupun tingkat orang tua, yang disusun seeara praklis, langsung menekankan pada praktek bagaimana pengueapannya. Dari pengertian di atas dapal dipahami bahwa I11ctode Qiraati merupakan metode praktis belajar membaea al-Qur'an yang dalam waktu relatif singkat, memberikan suatu kemampuan membaea al-Quran pada anak-anak, remaja, dewasa bahkan orang tua.
I Manna Khalil al~Qattan, Stadi IImu-i1mu ai-QuI' 'an, (Bogar: Pustaka Litera AntarNusa, 2006), Cet. 9, h. IS.
,
2
Mahmud Yunus, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Pcnyclenggara Penterjemah/
Penafsiran al-Qur'an, 1990), h. 330.
13
Metode Qiraati yang ada sekarang bermula dari panggilan KH. Daehlan Salim Zarkasyi 3 , sebagai muslim untuk mengajarkan al-Qur'an (membaea al-Qur'an) kepada anak-anaknya sendiri dan anak-anak di sekitar tempat tinggalnya. Beliau mulai mengajarkan al-Qur'an ini pada tahun 1963. pada saat itu beliau mengajarkan dengan menggunakan kaidah turutan (metode Baghdadiyah) sebagaimana guru-guru mengaji lainnya.
"Tanpa sedikitpun beliau menganggap bahwa metode Baghdadiyah itu tidak berhasil.',4 Namun ternyata dalam mengajar dengan kitab turutan ini beliau merasa kesulitan, sehingga tidak memperoleh hasil yang memuaskan dalam waktu sekejap saja anak-anak sudak banyak yang hafal abjad-abjadnya sehingga anak eenderung hanya sekedar menghafal dan tidak paham masing-masing huruf. Dari rasa tidak puas dengan kaidah Baghdadiyah yang diajarkan dengan eara dituntun ini, timbul gagasan di benak beliau, bagaimana eara mengajarkan membaea al-Qur'an dengan eara yang lebih mudah dan berhasil dapat membaea al-Qur'an dengan tarlil. Untuk itu beliau membeli buku-buku yang katanya praktis dan memudahkan orang membaea al-Qur'an, unluk diajarkan kepada anak didiknya, salah satunya adalah metode Bagdadiyah (metode turutan),s yang memiliki kemiripan dengan metode al-Ishlah dari jakarta6 • Namun setelah dipelajari tidak ada satupun buku yang dipergunakan untuk mengajar, karena dalam buku-buku tersebut hanya diajarkan sekedar bisa membaea huruf al-Qur'an dan tidak akan rnenghasilkan anak dapat membaea al-Qur'an dengan baeaan tarlil. Dan yang lebih merisaukan , 1 Pendiri TK al-Qur'an yang pertama yang ada di Indonesia, yang beralamat di Kampung Kebon Arum 73 Semarang, Sekalipun Bapak KH. Dachlan Salim larkasyi telah lama mcngajarkan al-Qur'an yaitu sejak tahun t963, namun berdirinya TK al-Qur'an barn dimulai pada langgal I Juli 1986, Buea EII/apat langkah pendirian TKQiTPQ Metode Qiraati, Yayusan
Pendidikan
al~Qllr'an
Raudhatul Mijawwidin, Semal'ang, h. 2.
Ahmad AI-WaHl Wajih, /jIitahul Maqolah Pengajaran al-Qur'an Metode Praktis Qiraati; Panduan Calon Guru TKJTP al-Qur'an (Gresik: Korcab, 1996), h. 5. 5 Hasan Mu'nrir Ambllri dan Tauliq Abdullah, gmik!opedio Islalll, (Jakana: PT Ichtiar Buru Van Hoeve, 1996), Jilid 2, h. 391. 6 AI-Mujaini, Bimbingan al-Qur'an Terpadu: ,Hetode al-Ish/ah-Cara Be/ajar al-QIIl' 'an dari Nol, (Jakarta: CV. Qolbun Salim, 2007), Cel. 3, h. 2. 4
14
beliau adalah contoh-contoh yang diberikan menggunakan kalimat dalam bahasa Indonesia, bukan dengan bahasa Arab ataupun bahasa al-Qr'an. Dengan penllh kctekunan dan kcsabaran Bapak KH. Dachlan Salim Zarkasyi selalll mengadakan pengamatan dan penelitian pada majelis . pengajaran al-QlIr'an di mushalla-mushalla, dl masjid-masjid ataupun dl majelis ladarrus al-Qur'an. Dar! hasil pengamatan dan penelitian inl beliau mendapat masukan-masukan dalam penyusunan program Qiraati, dimana hal-hal yang dl rasa perlu dan penting untuk dlketahul dan dlpelajar! anak-anak, beliau tulis, beserta conoh-contohnya yang kemudlan diujicobakan pada anak dldiknya. Sehlngga dengan demikian penyusunan program Qiraatl inl bukan berupa satu peket buku sekali jadi dari hasil otak-atik akal, melainkan melalui proses panjang dari hasil pengamatan, penelitian dan percobaan, sehingga program Qiraatl Inl mempunyal gerak yang dlnamls sesual dengan kebutuhan dan perkembangan.' 2. Tujuall Metode Qirllatl
"Metode sebagai sllatll cara atall jalan yang ditempllh lInuk mencapai tujuan"S atau juga "cara kerja yang berslstem untuk memudahkall pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan,,9 pembelajaran ,. pi'ogram Qlraati mempunyal beberapa tujaan, dialltaranya: a. Menjaga kesucian dan kemurnian al-Qur'an dari segl bitcaannya yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT. dan Rasul-Nya, sebagalmana firman Allah SWT:
"Sesungguhnya Kallli-lah yang lIIenunmkan al-Qural1, dan Sesungguhnya kallli benar-benar memeliharanya. (Q.S. AI-Hijr: 9) .. 1lI
7 Ahmad AI-Wafa Wajih, Iftitalllli Maqolah Pengajaran al-Qur'an Metode Praklls Qiraati; Panduan Calon GUI'll TK/TP al-Qur 'an... , h. 5-6. B Hasan Langgulung, Manusia dan I'endidikan; Sualli Analisa I'sikologis, Fi/sa/at dan I'endidikan, (Jakarta: PT. ustaka Al I'usna Baru, 2004), Cet. 5, h. 35. 9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kalllus Besar Bahas(l Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: J 995), Edisi ke-2, Cet. 4, h. 652-653. 10 Proyek Pengadaan Kilab Suci lll-Qur'an" a/~Qllr'an dan Terjemahnya ... , h. 391
15
b. Menyebarkan ilmu membaca al-Qur'an c. Mengingatkan kembali kepada guru mengaji (pengajar al-Qur'an) tentang pentingnya membaca al-Qur'an dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid d. Meningkatkan kualitas pendidikan al-Qur'an 3. Karakteristik Metode Pembelajarall Qiraati a. Bacaan Langsung Sebagaimana yang telah diuraikan dalam pengertian program Qiraati, bahwa bacaan langsung ialah bacaan tanpa dieja. b. CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) Siswa dituntut untuk membaca, bukan gurunya. Guru sifatnya hanya membimbing
s~ja.
CBSA dalam program Qiraati inipun tidak berbeda
dengan pengertian CBSA yang lainnya seperti yang dikemukakan oleh Uzer Usman dalam bukunya yang berjudul Mel'liadi Guru Proftsional: "CBSA diartikan sebagai sistem belejar
meng~ar
yang menekankan
pada siswa secara fisik, mental, intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar.,,11 c. Privat Yaitu, siswa dalam membaca al-Qur'an harus berhadapan langsung dengan gurunya, sehingga siswa talm bagaimana mengucapkan hurufhurufnya sesuai dengan kaidah makhraj. d. ModuJ Yaitu, siswa dalam menyelesaikan program Qiraati tergantung kemampuan dan usahanya sendiri, tidak berdasarkan kemampuall kelas atau temannya. e. Variatif Adanya buku Qiraati yang disusun berjilid-jilid yang terdiri dari enam jilid dengan sampul warna-warna yang harmonis sehingga menarik II E. Mulyasa, Ar/enjadi Glfru ProJesiol1a/; Mellciakan Pembelajaron yang Krealij dan Menyenangkan. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. 19, h. 23.
16
selera untuk saling berlomba dalam mencapai warna-warni jilid beriklltnya. Hal inijuga berfungsi untllk menghindari kejenuhan. f. Sistematis Yaitu, bukll Qiraati yang disususn lengkap dan terencana dengan komposisi huruf yang seimbang dimlilai dar! pelajaran yang amat dasar dan sederhana dengan rangkaian huruf sedikit demi sedikit, tahap demi tahap akhirnya ke tingkat yang lebih tinggi. g. Fleksibel Untllk setiap jcjnjang pendidikan dapat menggunakan bllku yang telah dibuat oleh pihak Qiraati sesuai dengan usia dan jenjang pendidikan yang sedang ditempuh. h. Kreatif Metode Qiraati membina inisiatif serta mendorong siswa untuk aktif. Dan menjadikan suasana yang bisa menjadikan siswa tanggap dan siswa akan mengembangkan potensi dirinya.
4. Langkah-Iangkah Pembelajaran Metode Qiraati a. Pendahuluan
"Awal suatu kegiatan diperlukan perencanaan yang matang. K,lrena hal ini akan dijadikan landasan utama, sebagai barometer keberhasilan kegiatan yang akan dilaksanakan. Persiapan yang baik dan matang niscaya akan menghasilkan produk yang baik, dan sebaliknya.",2 Ada dlla wasiat yang disampaikan oleh KH. Dachlan Salim Zarkasyi lIntuk para guru al-Quran (khususnya guru Qiraati) sewaktu beliau masih dirumah sakit, yaitu: I) Bahwa guru ngaji harus melaksanakan tiga hal utama : a) Guru ngaji harus sabar dan ikhlas b) Guru ngaji harus sering tahajjud c) Guru ngaji harus sering tadarrus al-Quran
12 Korcab Wonosobo, Program Training ofTrainner(7'OT), Program Pendidikan dan Pelalih(Jn (DIKLA7), KlIrikllllim TKQ/TPQ. h. 7.
17
2) Bahwa Qiraati tidak boleh disodor-sodorkan, Qir&ati hanya diberikan kepada yang mau, jangan diberikan kepada yang tidak mau, maksudnya mereka yang mau adalah mereka yang mau mengikuti aturan main yang saya (KH. Dachlan Salim Zarkasyi) terapkan, mereka yang tidak mau adalah mereka yang tidak mengikuti aturan mainnya, semaunya sendiri, walaupun mereka telah memakai Qiraati cukup lama. 13 b. Inti
Langkah-Iangkah yang ditempuh dalam penerapan belajar membaca AI-Qul"an dengan berpegang pada buku Qiraati sebagai bel'ikut: 1) Qiraatijilid I, yaitu: Bacaan huruf-huruf bel'harakat fathah yang dibaca langsung tanpa mengcja. Memperkenalkan hUl'uf hijaiyah dari alif sampai dengan ya. Pengenalan angka arab 1-100. Bacaan huruf berangkai dalam
satu kata secara lancar. 2) Qiraati jilid 2, yaitu: Mambaca hUl'uf-hul'uf hijaiyah bel'harakat, kasrah, dhummah, tanwin (fathah, kasrah, dhummah) pengenalan nama harakat dan
angka arab dan memperkenalkan bacaan mad (panjang) yakni mad thabi'i (panjang 1 alif atau 2 harakat)
3) Qiraati jilid 3, yaitu: Bacaan mad thabi'i yang belum diajarkan pada jBid 2, memperkenalkan tanda sukun, antara lain:J dan bacaan alQamariyah,
0' ~ .J,
perbedaan
t,?
dengan t dan w mempelajari
bacaan huruf-huruf sukun diatas, sekaligus menjadikan makharijul hurufnya. juga diselibkan beberapa huruf sukun diatas, seperti:
4. Qiraati jilid 4, yiatu: Mempekenalkan bacaan ikhfa haqiqi, mad wajib dan madjaiz (-), ghunnah (
'w dan
'~
dibaca dengung), izl1ar syafawi dan idgham
13 Makalah Pcnyegaran Qir
18
mitsli, idgham bighunnah (untuk u dan ~ ), idgham bilaghunnah ( J
dan.)) danfawmihussuwar. 5. Qiraati jilid 5, yaitu: Memperkenalkan bacaan-bacaan idgham bighunnah (untuk <$),
J
dan
bacaan iqlab. ikhfa syafawi, izhar sufawi, lafadz Allah ( .ili ),
qalqalah (beserta
makharijul hurufnya), mad lazim mutsaqqal
kilmi, izhar halqi (dengan tanda u), pengenalan makharijul huruf A
t
<.':.J
dan pelajaran waqal
6. Qiraati jilid 6, yaitu Memperkenalkan bacaan izhar halqi, pengenalan cam yang sebaliknya dibaca washal (dibaca terus) panjang pendek. Mulai jilid 6 ini siswa dapat dilatih membaca mushafal-Qur'an darijuz I. Langkah-langkag yang ditempuh dalam penerapan program Qiraati ini melalui system pengajaran yang menerapkan system child centered, yang memusatkan seluruh perhatian pada siswa dengan
memberi kesempatan kepada setiap siswa untuk berkembang secara maksimal sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya masingmasing maim kenaikan kelas tidaklah ditentukan oleh bulan atau tahun, tetapi secaJ'a individual melalui sistem kenaikan otomatis "automatis promotion". Pengajaran ini dapat dibuat juga dengan "module systematic", yaitu suatu sistem merupakan reaksi terhadap pengajaran klassikal karena pengajaran klassikal dianggap mampu menuju pertumbuhan perkembangan dan kecakapan individual anak didik, disebabkan pengajaran klassikal menerima bahkan yang sama dalam waktu yang sama dan harus diselesaikan dalam waktu yang sama pula. Metode Qiraati ini memiliki target sebagai berikut: I. Qiraatijilid I, siswa dapat:
a. Membaca suku kata secara LCTS (Lancar Cepat Tepat Benar) b. Membedakan 1 sampai dengan <$ c. Mengenal huruf hijaiyah yang berharakatfathah
19
2. Qiraarti jilid 2, siswa dapat: a. Tcrpcnllhi targcljilid 1
b. Bacaan IIInwin c. Bacaan pcndck d. Mcmbaca kalimat dcngan slIkll kala
e. Nama-nama harakal f. Mcngcnal angka arab 1-99 3. Qiraali jilid 3, siswa dapat: a.
Tcrpcnllhi targctjilid 2
b.
HlIrlif-hllrllf mati, khllslIsnya dan AI-Qamariyah
c.
MakharUul huruf
d.
HlIrlif Fawalihussuwar
4. Qiraati jilid 4, siswu daput: a.
Tcrpcnllhi largctjilid 3
b.
Bucaan ikhfa
c.
Bacaan ghunnah
d.
HlIrlif bcrlasydid dan asy-oyamsiyah
c.
Idgham bigwlIIah
t:
Idgam bi/aglmnah
g.
FawatihussuwO/'
h.
Bacaan pcndck
I.
ldghammilsli. i;hllr
j.
Madjai;, mad Ihabi'i
k.
MakharUul hun!f
5. Qiraati jilid 5, siswa dapal a. Tcrpcnllhi largctjilid 4
b. Bacaan idgam bighunnah c. Bacaan lafadz Allah d. lqlab c. Qalqalah f.
Nun izhar
20
g. Mad lazim mutsa'l'lal kilmi Il. baeaab waqaf Idgham mitsli, ikhfa syafawi dan izhar .\yafml'i
J,
j.
Makharijul hunif
6. Qiraati jlid 6, siswa dapat: a. Terpenulli targetjilid 5 b. Izhar hal'li
e. Baeaan idgham d. Makharijul hurlif
e. Mampu membaea tartil Lama pendidikan kurang lebill dua tahun dengan perineian sebagai berikut: I. Mengllabiskan dan menguasai buku Qiraati yang Icrdiri dari 6 jilid, masing-masing jilid kurang lebih satu setengah bulan alau 44 x pertemuan. 2. Mcmasuki pembaeaan atau pengajaran mcmbaea AI-Qur'an. Gharib dan tqjwid, kurang Icbih salu tahun hingga hatam AI-
Qur'an Untuk setiap tingbt dan jenis sekolall diperlukan adanya mater! pelajaran, yang mampu memcnuhi kebutuhan siswanya untuk menjadi pribadi-pribadi siswa yang baik sesuai tuntunan masyarakat. Adapun mater! yang diberikan yaitu materi utama dan mater! tambahan. Sebagai mater! utama setiap siswa sudah dianggap hatam pendidikan apabila telah menyelesaikan seluruh mater! utama yaitu, hatam buku Qiraati 6 jilid, hatam AI-Qur'an 30 juz (yang bisa dibaea
berulang-ulang dcngan bacaan fasih, tartil dan lancar tanpa salah baea), hatam buku gharib, hatam buku pclajaran ilmu tajwid. Dan sebagai maier! tambahan diberikan sekedar unluk bekal siswa di harl kelak alau sebagai variasi kelas dan pCl11aeu sernangat dalam menyelesaikan bahan mater! utama. Atau juga demi kctertiban kelas.
21
Oleh karena itu, materi tambahan bisa ditambah atau dikurangi sesllai dengan kondisi masing-masing. Materi tersebllt adalah: I. Belajar menu lis (2 jilid) 2. Hafalan a. Bacaan Shalat b. Surat-surat pendek c. Hadits-hadits
pendek
yang
berkenaan
dengan
akhlak
Rasulullah swt. d. Praktek ibadah shalat dan wudlunya e. Bahasa Arab
r.
Dan lain-lain yang dapal menllnjang, seperti qiraah (seni baca al-Qur'an), kesenian, cerita atau melukis dan sebagaiya. Agar proses belajar-mengajar dapal berjalan dengan lancar dan
berhasil, maka dapat dipilih beberapa strategi dalam pembelajaran.14 Ada tiga slrategi pembelajaran yang dapat dipakai, yakni: I. Sorogan/Privat/lndividual Yailu ;;sual\1 strategi yang di terapkan dalam mengajar, yakni dengan cara satu persatu, secara bergiliran anak didik belajar kepada gurllnya sesuai dengan pelajarannya masing-masing.,,15 Stralcgi ini dapat ditcrapkan, jika: a. Jumlah guru dcngan anak didik tidak seimbang b. Jumlah ruangan kclas yang tidak mencukupi. c. Dalam satu kelas anak didik lerdiri dari bennacam-rnacam jilid Qiraalinya (bercampuran)
1,1 E.C. Wragg, Keterampilan Mengajar di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT, Raja Grasindo, 1997), h, 23-24. I"Tim I'enyusun Yayasan I'encljcljkan AI-Qur'an RauclhataJ Mjawwjcl1n, Empal Langkah Pendirian TKITPQ Metode Qiraati; Penguasaan Kelas, (Scmarang: Yayasan Pcndidikan AI~ Qur'an Rallclhalul MlIjawwiclin, 1996), h. I.
22
2. Klasikal dengan Individual Yaitu "strategi mengajar dengall eara sebagian waktu digunakan mengajar seeara klasikal dan \Vaktu selebihnya mengajar individu.,,16 Adapun earanya: a. 20-25 % waktu digunakan untuk mengajar secara klassikal, misalnya harl pertama klassikaluntuk pokok pelajarall pertama (dengan halamall latihall), harl kedua untuk pokok pelajaran kedua, dan seterusnya. b.
70-75 % waktu digunakan ulltuk mellgajar individu sesuai dengan pelajarannya masing-masing. Strategi ini dapat diterapkan, jika: I) Jumlah guru sebanding dengan jumlah anak didik (1:10 sampai 15) 2) Jumlah ruangan kelas mencukupi 3) Dalam satu kelas hanya terdiri dari satu macam jBid saja. Tidak balch dicampur dcngan berbagai macamj ilid.
3. Klasikal Baca-simak Yaitu " mengajar secara klassikal yang kemudian dilanjutkan mengl\ial' individu; tetapi disimak aleh guru bersama-sama dengan anak didik lainnya; pelajaran dimulai dari pokok pelajaran paling rendah terus bertahap secara berul'utan sampai pada anak didik pelajaran yang tertinggl." 17 Dengan demikian satu anak didik menbaca, yang lainnya menyimak, sehingga jika ada salah dalam membaca, anak didik bel'sama-sama guru menegurnya. Strategi ini hanya bisa diterapkan pada Qiraati TKjilid 3 keatas. Bel'dasarkan ketiga metode diatas maka langkah-Iangkah yang ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran khusllsnya pada pembelajaran laj11'id dan ghal'ib adalah sebagai berikut: 16 Tim Penyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Pendirian TKlTPQ Melode Qiraati; Pengllasaan Kelas .." 17 Tim Penyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Pend;rian TKlTPQ Melode Qiraari; Pengllasaan Kelas .."
Raudhatul Mjawwidin, Ell/par Langkah h. J. Raudhatul Mjawwidin, Ell/pal Langkah h. 76.
23
a.
Metode Ceramah Adalah "suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk penuturan atau penerapan Iisan oleh guru terhadap para siswa.,,18 Praktek penerapannya adalah sebagai berikut: I) Dilakukan pada saat KBM klassikal, yaitu klassikal kelompok privat, atau klassikal akhir 2) Sebaiknya didukung oleh alat Bantu berupa gambar, bagan atau sketsa, alat peraga dan alat bantu lainnya 3) Dapat divariasi dengan kemasan BBM (Belajar Bercerita dan Menyanyi) atau dipadukan atau divariasi dengan metode tanya jawab 4) Bahan pengajarannya yang dapat disajikan dalam metode ceramah
umumnya adalah
bahan
pengajaran yang
menuntut pemahaman dan pembentukan sikap, seperti: materi adab (do'a dan adab harian), ilmu lajwid. dinlll islam, pengjaran shalat dan lain sebagainya
b. Metode Tanya Jawab Adalah "suatu eara penyampaian bahan pengajaran melalui proses tanya jawab siapa siapa yang menjawab, hal itu perlu diatur dengan baik agar K8M berjalan efektif dan etisien."
Praktek penerapannya adalah sebagai berikut: I) Metode ini dapat diterapkan pada saat privat (individual) atau pada saat pendekatan klassikal kelompok privat. Bisa juga pada klassikal awal atau klassikal akhir, sesuai situasi dan kondisinya. 2) Metode tanya jawab dapat juga digunakan untuk semua bahan pengajaran. 18 U. Syamsuddin, dkk., Panduan Kurikulim dan Pengajara TK/TP al-Qur'an, (Jakarta: LPPTKA BKPRMI PusHl. 2004), h. 47.
24
3) Minat siswa untuk berani bertanya dan berani menjawab atau
mengemukakan
pendapatnya dapat dirangsang
c1cngan pCl11bcrinn "hnclinh pujinn" bagi nnnk yang bcrnni tampil bellanya dan anak ynng bisa memberi jawaban dengan benar. Dan sewaktu-waktu (bilamana perlll) disediakan hadiah khusus. Hadiah-hadiah spontan tersebllt dilakukan pada waktu kegiatan belajar mengajar klassikal. c. Mctoclc DCl110nstrasi Adalah "suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam bentuk mempertunqjukan gerakan-gerakan atau ditiru oleh siswa." Penggunan l11etode demonstrasi dapat diterapkan dengan syarat l11el11i1iki keahlian untuk mendemonstrasikan penggunaan alat atau melaksanakan kegiatan yang sesungguhnya. Keahlian l11endel11onstrasikan tersebut harus dimiliki oleh guru dan pelatih yang ditunjuk, setelah mendemonstrasikan siswa diberi kesel11ptan l11elakukan ketrampilan seperti yang telah diperagakan guru atau pelatih. 19 Praktek penerapannya adalah sebagai berikut: I) Dapat dilakukan dalal11 KBM individual/privat 2) Dapat dipadukan atau disertai l11etode ceramah dalam rangka penjelasan lisan), metodc latihan, atau metode pemberian tugas 3) Bahnn pengajaran yang sesuai dcngan penggunaan metode ini ialah bacaan Qiraati, bacaan tadarrus, ilmu tajwid, praktek sholat (praktek berikut wudlu), tahsinul kitabah, olahraga, dan sebagainya.
19
Martinis Yamin, M.Pd, StrGtegi Pembelajaran Bel'basis Kompelllsi, (Jakarta: Gaung
Persada Press, 2003), Cet. 2, h. 65-66.
25
d. Metode Latihan/Drill Adalah "suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam
rangka
mengembangkan
ketrampilan
tertentu
dikalangan para siswa. Praktek penerapannya adalah sebagai berikut: I) Dilakukan
dalam
KBM
individual/privat/klasssikal
kelompok privat 2) Dapat dipadukan atau disertai metode ceramah, tanya jawab alau pemberian lugas 3) Bahan pengajaran yang sesuai dengan metode ini adalah pengajaran Qiraati, materi hafalan, ilmu tajwid, praktek shalat, tahsinul kitabiyah, olahraga, dan sebagainya. e. Metode Pemberian tugas Adalah "suatu cara penyampaian bahan pengajaran dalam
bentuk pemberian tugas tertentu dalam rangka
mempercepat target pencapaian huuan pengajaran yang ditetapkan. Praktek penerapannya adalah sebagai berikut: I) Dapat dilakukan pada saat KBM klassikal kelompok maupun privat. Tugas ini dilakukan secara individual, lerlltama bagi siswa yang dinilai lambat dalam mcmenuhi target pencapaian pengajarannya. 2) MClode ini berkaitan erat dengan metode latihan atau tanya jawab oleh karenanya dapat dipadukan atau diselaraskan, sesuai kebutuhan atau target yang mau dicapai. 3) Metode pemberian tugas
ini cukup kondusif bagi
pengajaran tertentll seperti tahsinul kilabah dan ilmu tajwid.
26
c. Bentuk Penilaian
Dalam program Qiraali iSlilah pcnilaian dikcnal dcngan istilah tashih20atau ujian akhir yaitu suatu kegiatan yang dilakukan dan ditempuh oleh siswa dengan evaluasi hasil belajar dilembaga ,pengguna Qiraati. Tujuan tashih adalah untuk mcngenal tingkat keberhasilan pengajaran al-Qur'an program Qiraati di masing-masing lembaga. Dalam setiap lembaga harus mengikuti ujian karena jika tidak mcngikllti lIjian, bisa dikatakan balllva rantai monitor lembaga akan terputus. Disamping itu pula pokok keberhasilan tidak akan diketahui. Mengenai materi yang harlls diujikan adalah I. Materi pokok a. Fashohah b. Tartil c. Ghorib d. Tajwid 2. Materi tambahan a. Praklek sholal b. Hafalan sural pendek c. Doa harian Krileria penilaian yang digunakan adalah kriteria penilaian Qiraati MTQ (musabaqah tilawatil Qur'an) mcnUl'ul KH. Dachlan Salim Zarkasyi, nilai kelulusannya ada 2 yaitu: larlif dan lidak larlil atau lulus dan tidak lulus, dengan pelunjuk penilaian dibawah ini: I. Sidang fashohah (nilai maksimal 9, minimal 6) dcngan batasan: makhor!jul huruldan sifatul hun(f(lahu perbedaannya)
2. Tartil 3. Gharib 20
"Tashih artinya, pcmbcnaran. Pcngcniun tashih dilingkkungan Qiraali adalah
pengccekan kcbcnaran pcmbacaan al-Qur'an dihndapan pcntashih coordinator cabang setcmpat yang ditunjuk olch beliau. Kli. Duehlan Sulim Zarkasyi. (Kli. al-Wafa Wajih. Mellgellal Qiraali),
h.2.
27
4. Tajwid 5. Praktek sholat 6. Hafalan surat pendek 7. Oo'a-do'a harian, dan 8. Syahadah Sctclah sclcsai tashih, siswa harus hcrsyahadah. Syahadah adalah "suatu tanda yang diberikan kepada guru ngaji yang akan mengajar menggunakan program Qiraati.,,21 Syahadah sama halnya dcngan ijazah. Oi Indonesia, tunda kelulusan sekolah atau pcrguruan tinggi kita namakan ijazah, padahal ijazah artinya izin untuk mengajar; bahwa scseorang sudah samptji pada maqam (tingkat) tertentu dan boleh meng<\jar. Kebolehan itu bahasa arabnya ijazah 22 Syahadah merupakan standar minimal guru, sehingga guru harus
membekali lagi dengan pengetahuan lainnya. Seorang guru ngaji yang ingin mengajarkan AI-Qur'!\n dengan program Qiraati harus memiliki syahadah terlebi dahulu. Oahulu syahadah hanya bisa diperoleh dari KH. Oachlan Salim Zarkasyi,
namun seiring dengan perkembangan dan mobilitas masyarakat yang semakin hari mencari pendidikan al-Qur'an, perkembangan Qiraati tidak bisa dipungkiri lagi, sehingga untuk memperpendek jarak antara KH. Dachlan Salim Zarkasyi dcngan pcnggunaan Qiraati di daerah, maka ditunjuklan sescorang yang dapat mcneruskan amanah bellau yang disebut dcngan coordinator. Coordinator inilah yang mcmbantu KH. Oachlan Salim Zarkasyi dalam mengcmbangkan Qiraati di dacrah. Prosedur
untuk
mempcrolch
syahadah
adalah
dengan
mcndatangi tim pcntashih yang telah ditunjuk atau dikoordinir olch koordinator cabang setempat. Prosesnya adalah:
Qur'an
" Koordlaoator Cabans I)KI, Qlmatl, (Jakarta: KoordlnalOr Cabans DKI Pendldlkan alQlraatl, 2005), b. 1. 22 Jalaludin Rahmat, dkk, Kul/ail-kuliail Tasm,',if, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 2000), Cet.
M~tocle
1. h. 107.
28
I. Tashih, dcngan kclcntuan: a. lika lulus, maka dibcrikan pcmbinaan mctodologi lalu PPL. b. Jika bclum lulus, ll1ak diharapkan bclajar lagi atau pcmbinaan kcpada ahli AI-Qur'an 2. Mcngikuti pcmbinaan sampai dirasakan siap dan mampu untuk ditashih, kcmudian ditashihkan kc koordinator pcntashih cabang sctcmpat. 3. Cara atau tcknis pcntashihan adalah dcngan mcmbaca cuplikan ayat-ayat yang ditunjuk olch Icmbar bacaan yang tclah ditcntukan olch Icmbaga Qiraati. Adapun kctcntuan kclulusan sctelah ditashih adalah sebagai berikut:
TlIbcl. 1 Pcnilailln Pcmbcllljllran Program Qiruati
Nilai
Kesalahan pada
Belajar Qiraati
Boleh
dari Buku lilid
Mengajarkan Qiraati dari jilid
E
Tidak Il1cngctahui
I
-
-
huruf, harakat D
Mad
II
-
C
Mim Sukun
III
I
B
Nun Sukun
IV
1·11
A
Bacaan Gharib
Buku Gharib
I·IV
.
I sid al·Qur'an
A+
-
Keterangan: Untuk nilai B-E sebaiknya tidak mengajarkan dahulu. Namun bila terpaksa tidak ada guru yang berhak mengajar, nilai B dan C boleh mengajar. Demikian arahan dari pencetus Qiraati. Bagi yang memilki nilai B dan C hanya diperbolchkan Il1cngajar dengan batasan yang lertentu. Jika
29
mereka tidak berkeinginan belajar lagi, maka orang tersebut sebaiknya tidak diperkenankan
mengajar. Karena di
lembaga
pengajaran
dengan
program
Qiraati
al-Qur'an
mengenal
adanya
menggunakan
pentashihan
dan
pembinaan. Bagi mereka yang mendapat nilai E setelah dibina, diharapkan bisa mencapai nilai A+. pembinaan dilakukan oleh koordiator atau seseorang yang ditunjuk oleh koordinator, bisa korcam (coordinator kecamatan) atau yang lain, untuk membina mereka yang gaga I tashih. Dengan demkian, mereka tidak menerima vonis tidak boleh mengajar. B. Pondok Pesantren 1. Pcngcrtian Pondok Pcsantrcn
Pesantren menurut pengertian dasarnya adalah "tempat belajar para siswa". Sedangkan pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambu. Disamping itu kata POndok juga berasal dari bahasa Arab "funduq" yang berarti "hotel atau asrama". Sindu Galba mengatakan, bahwa: Pesantren - sering discbut juga sebagai "pondok pesamen" - berasal dari kata "si~wa ". Menurut Kamlls UlI1l1m Bahasa Indonesia (KUBI), kata ini mempunyai dua pengertian, yaitu (I) orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh; orang saleh. Pengertian ini sering digunakan para ahli untuk membedakan golongan yang tidak taat beragama yang disebut sebagai "abangan ", (2) orang yang mendalami pengaj iannya dalam agama Islam dengan berguru ke tempat yang jauh seperti pesantren dan lain sebagainya. Sedang mengenai asal dari kata siswa itu sendiri, menurut para ahli, satu dengan yang lain bcrbeda. Dhafier dengan mengutip pendapat Jhons mengatakan bahwa siswa bersal dari bahsa Tamil yang berarti "g'llrll mengaji ". Kemudian C. Berg bcrpendapat bahwa kata tcrscbut berasal dari kata "shastri" yang dalam bahasa India berarti "orang-orang yang tahll buku-buku suei agama Hindu ". Dan kata shastri itu sendiri berasal dari kata "shastra" yang berarti "uku-buku agama ", uku-buku suei" atau "buku-bukll ten/ang i1mu pengetahuan ".23
23 Sindu Galba, Pesantren Sebagai Wadah Komunikasi. (Jakarta: PT. Rincka Ciptu) 1991). Cel. I, h. 1-2.
30
"Beda halnya dengan Dr. Nurchalish Madjid, dalam bukunya Bilikbilik Pesantren; Sebuah Potret Perjalanan, mengatakan bahwa: pesantren
atau pondok adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses perkembangan sistem pendidikan nasional.,,24 "Oi Indonesia, istilah pesantren pernah juga di kenai sebagai istilah Kutab. Kutab ini dengan karakteristiknya yang khas, merupakan wahana dan lembaga pendidikan Islam yang semula sebagai lembaga baca dan tulis dengan sistem halaqoh (sistem wetonan),,25 "yang ciri-cirinya dipengaruhi dan ditentukan olch pribadi para pendiri dan pimpinannya, dan cenderung unruk tidak mengikuti suatu polajenis tertentu.,,26 Oari sini dapat disimpulkan bahwa pesantren adalah suatu lembaga pendidikan Islam, yang didalamnya terdapat seorang kiai (pendidik) yang mengajar dan mendidik para siswa (anak didik) dengan sarana masjid yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan tesebut, serta didukung adanya pondok sebagai tempat tinggal para siswa.
2. Karakteristik I'ondok I'esalltren
Berbicara ten tang "pcsantrcn yang mcrupakan "Bapak" dari pendidikull Islam di Indonesia,"" tenlu tidak bisa lepas dari pendidikan Islam. "Pendidikan Islam, baik dari segi teoritis maupun pelaksanaannya, merupakan bag ian dari kebudayaan.,,18 Bahkan dalam salah satu bukullya, Dr. Nurcholish Madjid menyatakan bahwa pesantren atau pondok adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajar perkembangan sistem pendidikan nasional. Untuk memainkan pcranan besar dan menenlukan dalam ruang lingkup nasional, pesanlren tidak perlu " Nurchalish Madjid, Bilik-bilik Pesanlren: Sebuall pOlrel peljalanan, (Jakarla: Paramudina, 1997), Cel. I, h. 3. 2S Hasbullah, Sejarah Pendidikan Is/am eli Indonesia: Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkemhangan, (Jakarla: PT Raja Gralindo Persada, 1995), Cel. I, h. 24. 26 Manfred Ziamek, Pesan/ren Islamische Hi/dung in So:ia/en Wandel, (Jakarta: PT. Temprinl, 1986), Cel. I, h. 97. 21 Hasbullah, Sejarah Pendidikonlslam di Indonesia: UlIIasGn Sejarah Pertumbuhan dan Perkemhangan ..., h. 138. 28 Maksum, Madrasah; Scjarah dan Perkemhangmmya, (Jakarta: Logos Wacana ILmu, 1999), Cel. I, h. 25.
32
Oalam perkembangan pesantren, lebih-Iebih pondok yang jumlah siswanya banyak sampai
mcncapm
ribuan
murid,
maka sistem
pengajarannya dHakukan secara "eel" (sistem "mentor") sebagai berik\lt: a. Kiai Besar mengajarkan ilmunya kepada para Kiai muda b. Kiai Muda mengajar siswa-siswa tingkat dewasa e. Siswa Oewasa mcngajar anak-anak atau siswa remaja, dan d. Siswa Remaja ini membantu siswa dewasa dalam mengajar anak-anak yang baru masuk. Namun,
jika
pesantren
ingin
berhasil
dalam
melakukan
pengembangan masyarakat, dimana prioritasnya adalah pengembangan semua sumber daya yang ada, maka pesantren harus melengkapi dirinya . dengan tenaga terampH yang mampu mengelola sumber daya yang ada dilingkungannya. Oi samping itu, pesantren dituntut untuk tetap menjaga potensi yang dimilikinya sebagai lembaga pendidikan. "Pcsanlrcn yang mmnpu mcngcmbangkan dua potensinya, yailu potensi pcndidikan dan potcnsi kcmasyrakalan, maka bisa diharapkan melahirkan ulama yang tidak saja lulus Hmu pcngetahuan, dan eakrawala pemikirannya, tctapi akan mampu memclluhi tuntutan zamannya dalam rangka pemeeahan persoalan kcmasyarakalan."Jl "Sebagai karaklerislik khusus dalam pondok pesantren adalah isi kurikulum yang dibual terfokus pada ilmu agama, misalnya Hmu sintaksis Arab,
Hukum Islam, sistem yurispundensi Islam, Hadits, Tafsir, al-
Qur'an, Theologi Islam, Tasawuf, Tarikh dan Rclorika."J8
37 Sahal Mahfudh, Pesanlren Mencari Makna, (J:'lkarta: Falma Press, 1999), eel. I, h. 2. 38 Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Li11lo.wm ,c.;ejarah PCrllImbuhat1 dan
[)erkemhangannya ... , h. 26-27.
.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan \Vaktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor, lawa bara!. SedangktHl waktu pelaksanaan penlitian adalah dimulai tanggal 08 luli sampui 08 Agustus 2008.
B. Metode Penelitian .'Metode yung digunakun dulam penelitian ini adaluh desain deskriptif analisis, yaitu penelitian yang meggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomenu llbjek yang oiteliti seeara kuantitatif riset, karena temuan yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dieapai (diperoleh) dengan menggunakan proseour-prosedur statistik atall dengan eara-eara pengukuran (kllantitatif). Oleh karena itu, metode yung digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. lenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. I. Data primer merupakan data yang diambil lagsung dari Iingkungan SDIT pondok pesuntren Durul Muttaqien Parung Bogor. 2. Data sekunder merupakan data atau keterangan-keterangan yang diambil dari hasilmembaea buku dan Iiteratur lainnyu yang bcrkaitan dengan penelitian ini.
34
C. Tchnik Pcngllmplllall Data
Seperti yang disebutkan diatas bahwa, metode penelitian yang penulis gunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif anal isis yang bertujuan untuk mendeskripsikan seeara sistematis setiap data yang diperoleh kemudian dilaporkan sebagaimana adanya. Dan untuk meperoleh data yang objektif maka digunakan beberapa model penelitian, antara lain: 1. Penelitian kepustakaan, (LibrQ/Y Research) yaitu: penelitian yang dilakukan dengan eara mengumpulan, membaea dan menganalisa buku yang ada relefansinya dengan masalah yang dibahas di dalam skripsl. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat kerangka teori daJam penelitian yang akan dilaksanakan. 2. Penelitian lapangan (Field Research) yaitu: penelitian yang diJakukan untuk memperoleh data-data lapangan. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini mcliputi: 1. Obscrvasi
Obscrvasi adalah suatu teknik yang dilakukan untuk mcneari data yang valid, yang diteliti di lokasi penelitian untuk mengamati keadaan lingkungan pesantren, antara lain: keadaan guru dan anak didik, struktur organisasi, sekolah dan sarana prasarana yang ada di SDlT pondok pesantren Darul MUltaqien, Parung Bogor. 2. Wawancara
"Wawaneara yaitu sebuah proses memperoleh keterangan unluk tujuan penelitian dengan eara tanya jawab sambil bertalap muka antara pewawaneara
dengan
responden
atau
orang
yang
diwawanearai."rWawaneara dilakukan seeara lisan dalam pertemuan lalap muka seeara individual dengan kepala sekolah. koordinator guru Qiraati ;;:na koordinalor melode Qiraali JABODETABEKA. I
M. 13Ul'han Bungin, Me/od%gi Pel/eli/ian Kuamiratij. (Jakarta: Kcncana, 2005), h. 126.
35
Tujuannya dari wawaneara ini adalah untuk mcmpcrolch infonnasi tcnlang SOIT Oarul Mutlaqicn Parung Bogor, mcngcnai pcncrapan tnclodc Qiraati di pondok pcsantrcn Oarunnajah Ulujami Jakarta dan hal-hal lain yang bcrhubungan dengan penelitian. 3. Angl_et Angket atau kuosioner (questionnaire) merupakan suatu tehnik atau eara pengumpulan data sceara tidak langsung (peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Instrument atau alat pengumpulan datanya juga disebut angket berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Responden adalah orang yang memberi jawaban terhadap pertanyaan permintaan dalam kuesiner. Dalam penelilian ini angket dibcrikan kepada para guru pengajar Qiraati di SOIT Darul MUtlaqien Parung Bogor untuk mengetahui penerapan metode Qiraati SDlT di pondok pesantren tersebut.
4. Dokumcntasi/Studi Dokumctasi Studi doeuJl1enter (documen/lIIY study) merupakan sualu tchnik pengumpulan data degan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen, baik dokumen terlulis, gam bar maupun elektronik. Ookumendokumen yang dihimpun, dipilih sesuai tujuan dan fokus masalah D. Populasi dan Sam pel "Populasi adalah target seluruh orang atau obyek yang akan menjadi lingkup penelitian. Anggota penelitian yang terdiri dari orang disebut subjek, kalau bukan orang disebut objek".' Adapun populasi yang menjadi target peneliti adalah seluruh SOIT Oarul MUtlaqien Parung Bogor yang berjumlah 32 guru. Sementara itu "Sam pel adalah bagian dari populasi, sebagai contoh
:!
Nann Syaodih Sukmadinata, Me(ode PenelWa }'e"didiklJt1, (Bandung: PT Rcmaja
Rosdakarya. 2006), Cel. 2. h. 266.
36
yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu,,,J bisa juga berarti kclompok kecil atau wakil dari populasi ditcliti. Yang dijadikan sampcl dalam pcnelitian ini adalah keseluruhan guru SDIT yang berjumlah 32, kepala sckolah, koordinator guru Qiraati dan koordinator Qiraati JABODETABEKA. E. Telmik Pcngolahan dan Analisa Data 1. Tchnik Pcngolahan Data
Data-data yang diperoleh melalui angket, kemudian diproses melalui beberapa tahapan. Adapun dalam pengolahan data, penulis menempllh tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Editing. Editing yaitu, memeriksa jawaban-awaban responden untuk diteliti, ditelaah dan dirumuskan pegelompokkannya guna memperoleh data yang benar-benar sempurna. b. Tabulating Tabulating yaitu, mentabulasikan atau memindahkan jawabanjawaan responden ke dalam tabel, kemudian dicari presentasinya untuk dianalisis. Adapun data yang diperoleh dari hasil wawancara diolah tanpa menggunakan daftar tabulasi dan angka prosentase. Dalam hal ini penulis mendeskripsikan data tersebut secara sistematis, logis dan bermakna kemudian dipadukan dengan data yang diperoleh mclalui angket. c. Analisa dan Interpretasi Yaitu membunyikan data kualitatif dalam bentuk verbal (kata-kata) sehingga kata-kata presentase menjadi bennakna. d. DokumentsilStudi Dokumentasi Studi documenter (documentary study) merupakan suatu tehnik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumendokumen,
3
IV. h. 121.
s.
baik dokumen tertulis, gam bar maupun elektronik.
Mnrgono, Afetode Pene/irian Pendidikall, (Jakurta: PT. Asdi Mahasutya, 2004), Cet.
37
DokU111cn-dok1l111cn yang dihi111plln, dipilih scslIai llljllan dan foklls masalah. . c. Kesimplilan Kesimpulan yang penulis maksud adalah memberikan kesimpulan dari hasil anal isa dan intcrpretasi data. 2. Tehnik Analisa Data Setelah data terkumpul dari hasil pengolahan data, maka penulis perlu menganalisa data yang telah masuk.. Langkah-Iangkah selanjutnya dalam pengolahan lanjutan atau 111enganalisis adalah sebagai berikut: a. Mengecek nama dan melengkapi identitas responden. b. Mengeeek kelengkapan data. c. Mengecek macam isian dan pengolahan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
Yaitu
pengolahan
data
yang
diperoleh
dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan dan desain pcnclitian. Penggunaan teknik analisa data dalam penelitian disesuaikan dengan tujllan yang hendak dicapai. Berdasarkan jenis data yang dikumpulan yaitu data kualitatif yang kemudian diubah menjadi data kuantitatif. Oleh karea itu dalam menganalisa data, penulis menggunakan rumus statistic persentase, yaitu:
p= F/ N x 100'1..
Keterangan:
P = Angka Persentase F = Frekuensi yang dicari persentasinya N = Number of Case Oumlah frekuensi atau banyaknYa
jllmlah
menjadi responden).
individu
yang
BABIV BASIL PENELlTlAN
A. Profil Pondok Pesantren Darul Muttaqien
I. Latar Belakang Berdirinya dan Letak Geografis
Sebagai suatu lembaga pendidikan yang eksistensinya masih diakui baik dikalangan masyarakat maupun di luar Islam, Pondok pesantren Darnl Mlltlaqien mempunyai latar belakang: Pondok PesuI1lren Daml MUtlaqien terletak di desa Jabon Mekar Kecamatan Purling Kabupaten Bogor. Resmi berdiri sebagai lembaga pesanteren pada tahun 19~~ M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya DarnI Mutlaqien terkait erat dengan pemberian tanah wakaf seluas I,~ ha. oleh pemiliknya H. Mohamad Nahar (aim), seorang mantan wartawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (aIm) ketlla BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan pesantren Darnl Multaqien adalah kurang lebih 12 ha. Niat pemberian wakaf sebagaimana pernah disampaikan oleh Aim. H. Mohamad Nahar agar didirikan lembaga pendidikan Islam (pondok pesantrenJ yang standar, baik dari segi kualitas pendidikannya, pelayanan mallpun manejemen pengelolaannya. Niat ini muncu! sebagai rasa kcprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan lulusan pesantrcn belull1 111C111iliki kuulitus yung standar, 111asih jauh dari harapan.
39
Banyak para tokoh maupun ulama yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung menjadifoundingfalher lahirnya Darnl Muttaqien, diantaranya adalah KH. Sholeh Iskandar (Ketua BKSPPI), KH. Rosyad Nurdin (MUI Jawa Barat), KH. TB. Hasan Basri (BKSPPI Bogor) dan KH. Abdul ManafMukhayyar (Pesantren Darunnajah Jakarta). Sebab dari tahun 1980 H. Mohamad Nuhar telah mclakukan berbagai konsultasi dengan tokoh-tokoh diatas yang pada akhirnya tahun 1988 berdirilah Pondok Pesantren Darul Muttaqien dengan KH. Mad Rodja Sukarta diberi amanah untuk menjadi pimpinan. Dad rangkaian sejarah berdirinya, maka awalnya Darnl Muttaqien berafiliasi pada Pondok Pesantren Darnnnajah Jakarta. Namun berdasarkan pertimbangan dan kepentingan yang lebih luas, terkait dengan kemandirian dan efektifitas organisasi, maka didirikanlah Yayasan Darnl !\Juttaqien pada tanggal 29 Januari 1992, dengan H. Mohamad Nahar sebagai ketua. 1
2. Visi dan Misi Mad Rodja Surakarta, dalam bukunya yang berjudul calalan unluk para
pejuang mengemukakan bahwa visi Pondok Pesantren Darnl Muttaqien adalah mcnyiapkan gcncrasi muslim yang bcrkualitas (intclcktual, cl1losional, kcagamaan maupun ketrampilan hidup).2 Juga dikemukakan adanya beberapa kinarja mantap menuJu Darnl Muttaqien, antara lain: I. Mempromosikan lembaga kapanpull dan dimanapun. 2. Arahkan setiap aktivitas dan kegiatan pada pencapaian visi mISI lembaga. . 3. Nyaman, bersih dan menyenangkan, jadikan scbagai daya dukung Iingkungan belajar di Darnl Muttaqien. 4. Tingkatkan motivasi dan kualitas diri menuju mutu kinerja lembaga. 5. Aktif menjalin kemitraan dan jaringan antargurn dan antarlembaga. 6. Perjuangkan agama Allah swt. agar mendapatkan ridho dan pertolonganNya. 3
Buku Agenda Siswa-siswi SDIT Daral Muttaqien angkalan ke-IV. h. 5-8. Mad Rodja Surakarta, Catalan un/uk Para Pejuang, (Media SDIT Daral Muttaqein Edisi XX Mei 2008. h. 15. 3 Media Darul MUllaqiel1 (Pesantrel1 dan Pendidikan Anak), Edisi XIX Mei 2007, h. 62. I
2
41
B. Profil Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Berdasarkan observasi, wawancara dan pengumpulan data yang penulis lakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SmT) Darul Muttaqien Desa Jabon Mekar, kecamatan PalUng, kabupaten Bogor, Jawa Baral. Dihasilkan gambaran mengenai latar belakang berdirinya dan letak geografis, keadaan guru dan siswa, struktur organisasi dan sarana prasarana yang ada di Sekolah Dasar Islam Terpadu smT Darul Muttaqien Desa Jabon Mekar, kecamatan Parung, kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah sebagai berikul.
1. Latar Belakang Berdirinya dan Letal, Gcografis
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien berada di wilayah Desa Jabon Mekar, kecamatan Parung, kabupaten Bogor, Jawa Baral. (SDIT) Muttaqien merupakan pengembangan pendidikan di bawah payung Yayasan Darul Muttaqien. Berdasarkan permintaan masyarakat Parung dan sekitarnya yang menginginkan lembaga pendidikan dasar yang nuansa keagamaan dengan tetap memiliki kualitas pendidikan sesuai dengan garis kebijakan pemerintah. Maka lahirlah Sckolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien dengan mengacu kepada Icmbnga pendidikan (SDIT) Nurul Fikri Depok. Tepat pada bulan Jllni 1999, SDIT Darul Mllttaqien dibuka dengan jUl)11ah siswa 23 anak (11 putera dan 12 puteri) yang dibina oleh 3 orang gUlU. Sebuah awal yang cukup mengesankan sehingga tahun ke dua pendaftaran mencapai 46 siswa (naik 100%) yang berasal dari kawasan Bojong Gede, Telaga Kahuripan, Parung dan sekitanya sampai daerah Bojong Sari. Hingga tahun ke tiga, keempat dan san1pai sekarang seluruh siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien berjumlah 395 siswa dengan tenaga pengajar sebanyak 32 orang guru profesinal yang berpendidikan terakhir
43
Tabe!. 2 Daftar tenaga pengajar SDIT Darul Muttaqien Jabon Mekar, l'arung, Bogor, Jawa Barat Tahun Ajaran 2008-2009 No
Nama
Jenis
Ijasahl
kelamin
Lulusan
Jabatan
1
Drs. Moh ASY'lIri
L
S1 UIN JlIkartll
Kep,Sek
2
Ahmlld ZlIeni TlIfsir, S.Ag
L
S1 UIN JlIkartll
Guru
3
Siti Aisyiyllh S.Pd.I
P
S1 STIBA JlIklIrtll
Guru
4
Lulu Chllnifatul Adibah, S.Ag
P
SI STIT Majalengka
Guru
5
Diana Kristina, S.Ag
P
SI STAIN SMHAB
Guru
6
Hisnayati Hakman, S.Ag
P
SI STAI al-AhmadiYllh
Guru
7
Budi Mulyadi, S.Pd.I
L
SI UIKA Bogor
Guru
8
Asep Syifa'ul Alam, S.Ag
L
S1 lAIN Bandung
Guru
9
Shofian Yudhianto, S.Pd.I
L
SI UIKA Bogor
Guru
10
Masdalifah, S.Ag
P
S1 lAIN Sumatra Utara
Guru
II
Leni Hcrlina, S.Ag
P
SI STElZA AZZIADAH
Guru
12
Abdullah, S.Pd.I
L
SI IUKA Bogar
Guru
13
Muhammad Iskandar, S.Si
L
S I UNILA Lampung
Guru
14
Muhllmmlld Kusnlldi, S.Sos.I
L
SI UIN JlIkartll
Guru
15
Arifah Hilyati, A.Ma
P
SI UIN JlIkartll
Guru
16
Irmawati, S.Pd.I
P
S1 UIN JlIkarta
Guru
17
Laili Maulidll, S.Pd.I
P
SI UIN JlIkarta
Guru
18
Hendra Gumilar, S.Sos.I
P
SI UIN Jakarta
Guru
19
Dini Aenahuri, S.Pd.I
P
SI UIN JlIkarta
Guru
20
Cut Nursyidllh Dcwi, A.Ma
P
S1 UIN Jakarta
Guru
21
Rafiq Adnan, S.Sos.I
L
SI UIN Jakarta
Guru
22
Ibnu Alwlln Muhofa
L
02 MAN Purwokwrto
Guru
44
23
Ajat Sudrajat Ssi.Apt
L
S I UHAMKA Jakarta
Guru
24
Sulaim, S.Sos.I
L
S I UIN Jakarta
Guru
25
Dewi Komalasari, A.Md
P
SI AKA Bogor
Guru
26
Muslihat, S.Pd.I
P
S 1 STAI Bogor
Guru
27
Yugo Gunadi
L
AKD. INT dan Desain
Guru
28
Agus Hidayat, S.Pd.I
L
S I UIN Jakarta
Guru
29
Siti Jubaedah, A.Ma
P
SI STAIIAROIBA
Guru
30
Dian Khoirunnisa, S.Sos.I
P
S I UIN Jakarta
Guru
31
Eva Sri Wahyuni, S.Pd.I
P
S I UIKA Bogor
Guru
32
Falahi A.Ma
L
S 1 STAI IAROIBA
Guru
33
Majazi
L
SMU Bogor
Karyawan
34
Sutisna
P
SMP al-Huda
Karyawan
Untuk mengetahui jumlah siswa yang ada di SDIT Darn! Muttaqien Jabon Mekar, Parung, Bogor, Jawa Barat dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel.3 Daftar siswa/i SDiT Dnrul Muttaqien Jabon Mel,ar, Parung, Bogor, .Jawa Barat Tahun Ajllran 2008-2009 No
Kelas
Lllki-laki
Perempulln
Sub Total
I
LA
19
II
30
2
LB
20
10
30
3
.JumIah
39
21
60
4
II.A
15
II
26
5
II.B
16
II
27
6
II.C
16
9
25
Totlll
60
78
47
5. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana juga merupakan satu faktor penentu keberhasilan suatu proses pendidikan. Untuk itu keberadaannya sangatlah diperlukan, disamping kompetensi guru dan metode pengajaran yang digunakan juga faktor-faktor pendukung lainnya. Berclasarkan hasil observasi clan wawancara yang clilakllkan olch pcncliti bahwa sarana clan prasarana yang climi!iki oleh Sckolah Dasar Islam Tcrpadll (SDIT) Darul Muttaqien Jabon Mckar, Parung, Bogor, Jawa Baral. aclalah scbagai berikllt:
Tabcl.4 Sarana dun PnlS:lrana SDIT Durul Muttaqien, Parung, Bogor, .Iawn Barat
J enis Surana/Pasarann
! No.
.Iumlnh
Kondisi
I
Ruang Kcpala Sckolah
I
Baik
2
Ruang Guru
I
Baik
3
Ruang TU
I
Baik
4
Ruang Kelas
IS
Baik
-
5
Ruang Lab. Komputer
I
Baik
6
Ruang Lab. Bahasa
I
Baik
7
Ruang Tamu/Aula
1
Baik
8
Ruang UKS
1
Baik
9
Masjicl
1
Baik
10
Alat Peraga
30
Baik
1--- •
.II
Penyangga Untuk Alat Peraga Qiraati
8
Baik
12
Perpustakaan
I
Baik
13
Ruang Penjaga Sekolah
I
Baik
14
Kamal' Mancli/WC Guru
2
Baik
----"._"-.,--~._,-_._ .. _._,,~_._
.. ,'
48
15
Kamar Mandi/we Siswa
9
Baik
16
Ruang Dapur
I
Baik
17
Lapangan Olahraga
3
Baik
18
Gudang
I
Baik
6. Aplikasi Pcncrapan Program Qiraati a. IVIanajclJlcn dan Pcmbclajaran Qiraati I) Tahsin dan Tashih GUI'll a) Tadarrus untuk guru minimal satu kali seminggu setiap senin b) Guru yang belum tahsih harus belajarjilid e) Membaea surat pendek, doa harian dan bacaan harus mcnggunakan ilmu Qiraati dan tajwid . d) Tashih dilakukan tiga bulan sekali e) Guru yang lulus tashih bcrtugas mcngajar Qiraali
I) Guru harus mcmanfaatkan alat pcraga dcngim scbaik-baiknya g) SCliap guru wajib mengikuti pelatihan Qiraati h) Guru harus mendampingi siswanya ketika tashih kenaikimjilid i)
Guru hams menekankan visi dan misi perjilid
2) Tahsin dan Tllshih Siswa a) Sebelum siswa dites kenaikan jilid, guru hams mengevaluasi kembali b) Siswa dapat di tes jika mendapat surat pengantar dad guru pembimbing/pengajar c) Siswa dapat naikjilidjika nilai pada tashih minimal 70 d) Pentashih anakjilid 1,2,3 : Ibnu Alwan Mushofa, e) Pentashih anak jilid 4,5,6 : Ahmad Zaini Tafsir, S.Ag
49
t) Guru harus
memiliki
target unutk manaikkan slswa jilid
selanjutnya, minimal 4 bulan satujilid g)
Tashih jilid 6 menggunakan al-Qur'an dan tashih jiid 1-5 sesuai denganjiliel masing-masing
h) Siswa yang tashih membaca jiliel yang diujikan juga dites hafalan materi penunjang Qiraati (sural pendek, ela'a harian elan bacaan shalat) i)
Lcmbar surat pengantar kcnaikan jilid (lerlampir)
j) Lembar tashih (terlampir)
3) Pcncrapan Program Pcmbclajaran Qiraati
a) Setiap pelajaran Qiraati dimulai dengan membaca surat al-Fatihah dan elaa belajar b) Guru tidak baleh menuntun (DAKTUN) c) Guru harus teliti, wasapaela, dan tegas (TIWASGAS) el) Guru tidak baleh menjelaskan tajwid secara detail e) Muriel harus membaca lancar, cerat, tepat el,m benar t) Murid membaca Qiraati tanpa dieja
g) Bila anak bertanya tentang materi Qiraati sebaiknya temannya yang menjawab h) Tidak baleh menambah bacaan sebelum anak lancar i) Setiap anak harus memiliki buku prestasi untuk perkemabangan bacaan dan kareksi j) Penilaian adalah lanjutllulus (L) atau tiak lanjutlulang (TLIU),
bukanA,B, C k) Guru dan wali kelas harus mempunyai data perkembangan siswa I)
Memberikan penghargaan (reward) berupa hadiah atau pujian
m) Menciptakan suasana gembira agar anak senang menerima pelajaran
50
n) Untuk menghindari keributan, anak ditugaskan menulis Qiraati 0) Untuk penilaian tulisanjilid 1 dan 2 dengan skor 80-100
p) Untuk penilaianjilid 3, dan seterusnya dengan skor 60-100 q) Jilid 1-6; 15 menit pertama dihadapkan dengan peraga, 15 men it kedua membaea peraga seeara terbalik agar anak tidak hafal, atau membaea materi penunjang per jilid Qiraati, 30 menit individual sambi I menulis atau melanearkan baeaan masing-masing 1')
Setiap kelas Qiraati dibimbing oleh salU orang guru
s) Untuk hafalan surat-surat pendek, baeaan sholat, dan doa harian dengan murottal mujawwid
4) Batasan dan Pengajaran Qiraati
a) Jilid 1 dibagi menjadi 3 kelas I) Kelas A, buku hal 1-17
Peraga hal 1-16
2) Kelas B, buku hal 18-30
Peraga hal 17-22
3) Kelas C, buku hal 31-42
Peraga hal 23-36
b) Jilid 2 dibagi menjadi 2 kelas I) Kelas A, buku hal 1-22
Peraga hal 1-13
2) Kelas E, buku hal 23-44
Peraga hal 14-23
c) Jilid 3 dibagi menjadi 2 kelas
1) Kelas A, buku hal 1-18
Peraga hall-II
2) Kelas E, buku hal 19-42
Peraga hal 12-20
d) Jilid 4 dibagi menjadi 2 kelas I) Kelas A, buku hal 1-22
Peraga hal 1-13
2) Kelas E, buku hal 23-44
Peraga hal 14-20
e) Jilid 5 dibagi menjadi 2 kelas I) Kelas A, buku hal 1-22
Peraga hal 1-17
2) Kelas B, buku hal 23-44
Peraga hal 18-23
51
t) Jilid 27 atau al-Qur'anjuz 27 I) Anak baca simak
g) Jilid 6 dibagi menjadi I kelas Peraga hal 1-13
I) Kelas A, buku hal 1-22
2) Halaman 23-44 boleh tidak dibaca, karena sudah membaca alQur'an juz 27, akan tetapi akan lebih baik lagi, jika semua halaman dibaca. h) Kelas al-QlIr'an I) Juz 1-10 2) Kelas al-Qur'an juz 1-10 : 15
ml~nit
pertama baca simak, 30
menit individual, 15 terakhir baca simak. Siswa boleh melanjutkan baca ai-QuI" an di rumah dengan kartu prestasi yang akan ditanda tangani oleh orang tua. i)
Kelas gharib dan al-Qur'anjuz 11-20 I) Kelas A, buku hal 1-20 peraga hall-II 2) Kelas B, buku hal 21-44 peraga hal 12-44 3) 15 menit pertama anak membaca ghorib secarll klasikal 4) 30 menit berikutnya anak maju membaca al-Qur'l\Il sambil meneruskan ghoribnya 5) IS meni! terakhir kembali membaca ghorib secara klasikal 6) Ghorib yang slldah diajarkan, dievaillasi kembali
j) Kelas tajwid I) al-QlIr'an jllz 1-30 2) Tajwid diajarkan setiap kali pertemuan 3) Ketika anak membaca klasikal atau individual tanyakan tentang tajwidnya 4) Ghorib
ditanyakan
ketika
menernukan
didalamnya terdapat blleaan gharib 5) Tahsin (memperbagus bacaan)
ayat-ayat
yang
52
Tabel.5 Daftar Pembagian Jilid Program Qiraati di SDIT Darul Muttaqien, Parung, Bogor No
Jilid
Jumlah Siswa
I
IA
20
2
IE
19
3
IC
20
4
lIA
20
5
lIB
20 .
6
lIC
19
7
IIIA
20
8
IIIB
19
9
me
20
10
IVA
20
II
IVB
19
12
IYC
20
13
VA
20
14
VB
20
----
IS
AI-Qur'an juz 27
19
16
VIA
19
17
YIE
19
18
al-Qur'an juz J-10
26
19
Ghorib dan al-Qur'an juz JJ-20
18
20
Tajwid
18
Jumlah
395
54
al-Ashr
at-Takatsur
al-Zalzalah
al-Insyiraoh
al-Fadr
"T
at-Takatsur
al-Qari'ah
al-Bayyinah
ad-Dhuha
al-Ghosyiyah
"4 5
at-Takatsur
al-Adiyat
aI-Qadr
al-Lail
al-A'ia
aI-Qoriah
aI-ZaIzaiah
al-Alaq
as-Syams
at-Thariq
I
aI-Qoriah
al-Bayyinah
al-Insyiraoh
al-Fajr
Muthaoffifin
~
al-Adiyat
al-Qadr
ad-Dhuha
al-Ghosyiyah
al-Infithor
al-Zalzalah
al-Alaq
al-Lai!
al-A'Ia
at-Takwir
al-Adiyat
al-Alaq
as-Ayams
at-Thariq
Abasa
al-Zalzalah
at-Tiin
al-Balad
al-Buruj
an-Naziyat
al-Insyiroh
al-Fajr
al- Muthaoffifin
al-Infithor
Abasa
ad-Dhuha
al-Ghosyiyah
al-Infithor
at-Takwir
an-Naziyat
al-Lail
al-A'ia
at-Takwir
Abasa
An-Naba
as-Syams
at-Thariq
Abasa
an-Naziyat
2.255
aI-Balad
aI-Buruj
an-Naziyat
an-Naba
2.284-2.286
I
al-Infithor
Abasa
al-Infithor
an-Nahl
ar-Rahman
~
at-Takwir
an-Naziyat
at-Takwir
al-Mukminun
Luqman
Abasa
an-Naba
Abasa
Luqman
al-Fath
an-Naziyat
2.255
al-imron
al-Fath
ar-Rahman
an-Naba
2.284-2.286
an-Nahl
ar-Rahman
al-Jurn'ah
2
3 "4 5
'.
IV
1
2 v 3 "4 5
~ I---
4
r-s
VI
Kctcrangan; 1. Tadarrus dibaea ketika klassikal setengah jam sebeJu;n peliliaran dimulai. 2. Tadarrus waktunya bersamaan dengan materi tambahan. 3. Tadarrus dipimpin oleh seorang guru sesuai dengan level kelasnya masing-masing 4. Jumlah surat tadarrus diatas adalah target minimal setiap level kelas
55
b) Tahfidz
TabeI. 7 Target Program Tahfidz
No
TARGET HAFALAN LEVELl
LEVEL III
LEVEL II
LEVEL IV
I
al-Fatihah
al-Fiil
aI-Tiin
at-Thariq
2
an-Naas
al-Humazah
al-Insyiroh
al-Buruj
3
al-Falaq
al-Ashr
ad-Dhuha
al-Insyiqoq
4
al-Ikhlas
at-Takatsur
al-Lai!
aI- Muthaoffifin
5
al-Masad
al-Qari'ah
as-Syams
al-Infithor
6
im-Nashr
al-Adiyat
al-Balad
at-Takwir
7
al-Kafirun
al-Zalzalah
al-Qadr
Abasa
8
al-Kautsar
al-13ayyinah
al-Ghosyiyah
an-Naziyat
9
an-Nashr
al-Qadr
al-A'la
an-Naba
10
al-Kafirun
al-Alaq
Keterangan:
I. Setoran hafalan harian kepada waH kelas sesuai dengan jadwal piket 2. Penilaian hafalan dilakukan guru tahfidz 3. Jumlah sural hafalan setiap level adalah target minimal setiap level kelas 4. Bagi siswa yang memiliki kemampuan melebihi target diberikan keleluasaan mengikuti level berikutnya. Jadwal tahfidz per level akan disamakan dengan ujian kenaikan jilid Qiraati (4 bulan sekali)
56
5. Program tahfidz level lanjut terdiri dad surat-surat pilihan pada juz-juz lainldisesuaikan dengan kemampuan siswa.
7) Khataman a) Pelaksanaan Khataman I) Siswa yang sudah khatam al-Qur'an berhak mengikuti proses khataman 2) Siswa yang sudah menguasai tajwid dan ghodb adalah siswa yang mampu membaca al-Qur'an dengan murottal mujawwad 3) Siswa yang mengikuti ujian Qiraati dengan mated tajwid, ghorib, do'a hadan, bacaan sholat, surat pendek, fashohah, tartil 4) Siswa berhak mendapatakan sYahadah setelah lulus ujian dengan hasil yang memuaskan
b) Tckhnik Pclaksanaan Khataman I) Khataman diawali dengan membaca Q.S. al-Fatihah 2) Membaca surat al-Baqoroh ayat 1-5 3) Membaca ayat kursi 4) Membaca surat ad-Duha sampai surat an-Naas 5) Tanyajawab mengenai mated khataman (Tajwid dan Ghorib) 6) Membaca do'a khataman al-Qur'an 7) Membaca do'a semmdllng al-Qllr'an.
C. Deskripsi Data Pengumpulan data yang diperoleh baik melalui observasi, wawancara mauplln penyebaran angket adalah mempakan data yang konkrit, hal ini dimakslldkan untllk mengetahui penerapan program Qiraati di Pesantren Daml Muttaien Parul111 Bogor,
58
pesantren terhadap kompetensi guru juga terhadap keberhasilan siswa dalam membaca al-Qur'an secara fasih, baik dan benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Proses untuk lulus tashih dan memperoleh syahadah tidaklah terlalu sulit bagi mereka, mengingat kebanyakan clari mereka telah mempunyai basic kualitas bacaan yang lumayan bagus. Metode yang digunakan dalam proses belajar mengajar di
sm Pesantren
Darul Muttaqien ini adalah klassikal dan individual karena selain lebih efektif juga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh koordinator Qiraati.
Tabcl.8 Aplikllsi Stratcgi Pcngajarlln Klassikal dlln Individllal Pondok Pesantren Darul Mutaqicn PlIrung Bogor No I.
Kegiatan Klassikal Awal
Waktu 15 menit
Materi a. Doa pembuka b. Surat-surat pendek c. Penggunaan peraga Qiraati
2.
IndividuallPrivat
30 men it
Santri mengaji secara privat dihadapan
guru.
Bagi
yang
belum mendapat giliran ngaji, santri diberi kegiatan seperti lahsinul kilabah/ menulis buku Qiraati ,
J.
Klassikal Akhir
15 menit
a. Materi khusus yakni hadits sesuai tingkatan b. Doa sehari-hari c. Praktek sholat (pada hari tertentu
sesuai
kebijakan
ustadzah yang bersangkutan)
59
Keterangan: : Setiap hari senin sarnpai jum' at dimulai pukul
Kelas 1-2
12.30 sampai pukul 13.30 WlB. : Setiap hari senin sarnpai karnis dimulai pukul
Kelas 3-6
12.30 sarnpai pukul 13.30 WlB.
2. HasH wawancara
dengan
koordinator pentashih
Metode Qiraati
JABODETABEKA Lembaga pendidikan al-Qur'an maupun pesantren sebehlm menerapkan progranl Qiraati harus disertai dengan imtikhan (tes kemarnpuan guru dalarn membaca al-Qur'an disertai pengetahuan IImu Tajwid dan Ghqribnya) terlebih dahulu. Selain itu para guru pengajar Qiraati harus memiliki syahadah. Sebaimana target Qiraati sendiri adalah murid marnpu membaca alQuran sendiri "secara tartil", tidak "asallancar", Untuk khatarn al-Quran tidak ditentukan dengan batas waktu tertentu. Mengenai materi pelajaran, selain materi utarna juga dianjurkan menyajikan beberapa materi tambahan dengan "muatan khusus". Materi tambahan meliputi: a. Hafalan ( surat-surat pendek, do'a sehari-hari, bacaan sholat, praktek sholat, dan lain-lain) b, Be1ajar menulis c. Seni Islanli "
3. HasH Penyebaran Angket Terhadap Para Guru Hasil penyebaran angket terhaqap jumlah guru Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor setelah dinilai dan diambil nilai rata-rata, maka dapat dilihat pada table sebagai berikut: I I ' !
(: ..
l'
61
memberantas buta huruf al-Qur'an, 22% guru menjawab menambah pengalaman dan 0% guru menjawab mengisi waktu luang dan mendapatkan gaji. Sehingga dapat disimpulkan bahwa para guru pengajar mengaji dengan program Qiraati adalah memberantas buta huruf al-Qur' an.
Tabcl. 11 Pcncrapan program Qiraati mcmbcantu kcbcrhasilan mcmbaca al-Quran dcngan fasih dan tartil No
Altcrnatif Jawaban
Frckucnsi
Proscntasc
1.
Sangat membantu
22
69
2.
Cukup mcmbaillu
10
31
3.
Kurang membantu
0
0
4.
Tidak mCl11bantu
0
0
Jumlah
32
100
Pada label 10 dmtas yang mcnanyakan lcntang apakah pencrapan prog~ajTI
Qiraati dapat membantu kebcrhasilan membaca al-Qur'an dengan
fasih dan tartil, menunjukkan bahwa 69 % guru menjawab sangat membantu, 31 % guru menjawab cukup l11embantu dan 0% guru l11enjawab kurang membantu dan tidak membantu. Sehingga dapat disil11pulkan bahwa penerapan program Qiraati sangat membantu kebcrhasilan mcmbaca alQur'an dcngan fasih dan tarlil.
Tabcl. 12 Pcncrapan program Qiraati mcngganggu pclajaran sckolah yang lain No
Altcrnatif Jawaban
Frckucnsi
Proscntasc
J.
Selalu
0
0
2.
Sering
0
0
62
3.
Kadang-kadang
2
6
4.
Tidak pernah
30
94
Jumlah
32
100
Pada tabel II dIatas yang menanyakan tentang apakah penerapan program Qiraati mengganggu pelajaran sekolah yang lain, menunjukkan bahwa 0% guru menjawab selalu, 0% guru menjawab sering, 6% guru menjawab kadang-kadangdan 94% guru menjawab tidak pernah. Sehingga dapllt disimpulkan bahwa penerapan
program
Qiraati
tidak pernah
mengganggu pelajaran sekolah yang lain.
Tabel.13 Keaktifan mengajar para guru pada kegiatan belajar mengajar Qiaati di SDIT Darul Muttaqien Parnng Bogor No
Alternatif Jawaban
I.
Selalu
Frekuensi
Prosentase
10
31
..
2.
Sering
13
41
3.
Kadang-kadang
8
25
4.
Tidak pernah
1
3
Jumlah
32
100
Pada tabel 12 dIatas yang menanyakan tentang apakah anda aktJf mengajar pada kegiatan belajar mengajar penerapan program Qiraati ini, menunjukkan bahwa 51 % para guru menjawab sangat aktif, 31 % guru menjawab cukup, 28% guru mer\iawab kurang aktif dan 0% guru menjawab tidak aktif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru SDIT Darul Muttaqien Parung Bogar selalu hadir tepat waktu saat kegiatan belajar mengajar program Qiraati di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogar
63
Tabel.14 Kedisplinan waktu hadir para guru No
Alternatif jawaban
Frekuensi
Prosentase
1.
Sclalll
18
57
2.
Scring
10
31
3.
Kadang-kadang
4
12
4.
Tidak pemah
0
0
Jumlah
32
100
Pada tabel 13 dmtas yang menanyakan tcntang apakah anda hadlr tepat waktu (disiplin), menunjukkan bahwa 57% selalu hadir tepat waktu, 31 % sering hadir tcpat Waktll, 12% kadang-kadang tcpat waktu dan 0% tidak pcrnah tepat waktll. Schingga dapat disimpulkan bahwa guru sclalu hadir tcpat waktu
Tabel. 15 Ketertarikan siswa terhadap materi yang diajarkan No
Alternatif jawaban
Frekuensi
Prosentase
1.
Sangat tcrtarik
22
69
2.
Cukup Tertarik
10
31
3.
Kurang Tertarik
0
0
4.
Tidak Tcrtarik
0
0
Jumlah
32
100
Pada tabcl 14 dmtas yang mcnanyakan tentang apakah santn tcrtank dcngan materi yang anda ajarkan, memmjukkan bahwa 69% siswa sangat tcrtarik dcngan materi yang disampaikan olch para guru, dan 31 % siswa cukup tcrtarik dan 0% mcnunjllkkan kurang tertarik dan tidak tertarik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa sangat tertarik dcngan matcri yang , diajarkan pada pembelajllran Qiraati.
64
Tabel. 16 Kemampuan belajar santri seeara umum No
Alternatif jawaban
Frekuensi
Prosentase
I.
Sangat memuaskan
9
28
2.
Cukup memuaskan
23
72
3.
Kurang memuaskan
0
0
4.
Tidak memuaskan
0
0
.Jumlah
32
100
Pada tabel 15 d13tas yang menanyakan tentang bagmmana menurut anda tentang kemampuan bel!\iar santri, menunjukkan bahwa 28% kemampuan bel!\iar siswa sangat memuaskan, 72% kemaJl1puan belajar santri adalah cukup memuaskan dan 0% menunjukkan kemampuan bel!\iar siswa kurang memuaskan dan tidak memuaskan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kemaJl1puan belajar siswa cukup memuaskan.
Tabel.17 Dukungan para guru tcrhadap penerapan sistem CBSA No
Alternatif jawaban
Frekuensi
-
Prosentase
I.
Sangat setuju
28
2.
Cukup setuju
4
13
3.
Kurang setuj u
0
0
4.
Tidak setuju
0
0
Jumlah
32
100
87
Pada tabel 16 dmtas yang menanyakan tentang apakah anda setuJU dengan penerapan CBSA, menunjukkan bahwa Tabel diatas menyatakan bahwa 87% guru sangat setuju adannya system CBSA, 13% cukup setuju dan 0% guru menjawab kurang setuju dan tidak setuju..
65
TlIuel. 18 Rcspon siswa tcrhadap pcncrapan sitcm CBSA mcnurut analisa para guru No
Altcrnlltif jawllban
Frckucnsi
Proscntasc
1.
Sangallllcnl!\lkung
14
44
2.
Cukup mendukung
18
56
3.
Kurallg mendukung
0
0
4.
Tidak mendukung
0
0
Jumlah
32
100
Pada tabcl 17 dmtas yang menanyakan tentang bagmmana respon santn atas penerapan CBSA, menunjukkan bahwa 44% guru menjawab bahwa respon santri terhadap penerapan sistcm CBSA bcrdasarkan anaJisa para guru adaJah sangat mendukung, 56% cukup mendukung dan 0% menjawab kurang mendukung dan tidak mendukung. Schingga dapat didimpulkan bahwa respon santri cukup mendukung terhadap pcncrapan CBSA.
Taucl. 19 Pcnggunaan mctodc klasikal dcngan indiyidual dalam mcngajar No
Altcrnatif jawaban
Frckucnsi
Proscntasc
I.
Selalu
28
88
2.
Kadallg-kadang
4
12
3.
Jarang
0
0
4.
Tidak pemllh
0
0
Jumlah
32
100
Pada tabel
18 dwtas
yang
menanyakan tentang apakah anda
menggunakan tehnik klassikal dan individual, menunjukkan bllhawa 88% mcnjawab selalu, 12% menjawab kad lll1 g-kadang dan 0% jarlll1g dan tidak
66
pemah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode klasikal dan individual adalah selalu digunakan dala penerapan pembelajaran Qiraati.
Tabel.20 Penggunaan alat peraga dalam menyampaikan materi pada saat Idasikal No
Alternatif jawaban
Frekuensi
Prosentase
J.
Sering
25
78
2.
Kadang-kadang
7
22
3.
Jarang
0
0
4.
Tidakpemah
0
0
Jumlah
32
100
Pada tabel
19 dmtas yang menanyakan tentang apakah anda
menggunakan alat peraga dalam menyampaikan materi pada saat klassikal menunjukkan bahwa 78% guru menggunakan alat peraga, 22% kadangkadang menggunakan alat peraga dan 0% menjawab jarang dan tidak pemah menggunakan alat peraga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran Qiraati guru sering menggunakan alat peraga.
Tabel.21 Peranan alat peraga dalam proses pengajaran al-Qur'an dengan program Qiraati No
Alternatif jawaban
Frekuensi
PrQsentase
J.
Sangat membantu
26
81
2.
Cukup membantu
6
19
3.
Kurang membl\ntu
0
0
4.
Tidak membantu
0
0
32
100
-
Jumlah
67
Pada label 20 dialas yang menanyakan lenlang menurul anda apakah penggunaan alat peraga dapat membantu proses pengajaran membaca alQur'an, menunjukkan bahwa 81% guru menjawab sangat membantu, 19% guru menjawab cukup membantu dan 0% guru menjawab kurang membantu ,.
dan ddak mcmbanlu. Schingga dapal disimpulkan bahwa penggunaan alaI peraga cukup membantu proses pengajaran membaca al-QJ.!r'an.
Tabel.22 Penekanan kefasihan dalam pelafalan huruf-huruf hijaiyyah sesuai kaidah ilmu tajwid kcpada siswa No
Altcrnatif jawaban
Frckucnsi
Prosentasc
1.
Selalu
30
94
2.
Kadang-kadang
2
6
3.
Jarang
0
0
4.
Tidak pernah
0
0
Jumlah
32
100
..
Pada label 21 dlalas yang mcnanyakan lenlang pada saal mdlvldual
(priva!) apakah anda selalu rnenekankan kefasihan dalum mel1gucapkan huruf-huruf hijaiyah yang sesuai dengan makharijul humf kepada santri, menunjukkan bahwa 94% guru selalu mCl1ekankan Penekanan kefasihan dalum pelafalan huruf-huruf hijaiyyah sesuai kaidah ilmu tajwid kepada santri, 6% guru menjawab kadang-kadangdan 0% guru menjawab jarang dan lidak peruah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada saut individual (privat) guru selalu menekankan kefasihan dalam mengucapkan huruf-huruf hijaiyah yang sesuai dengan makharijul hurufkepada sanlri.
69
disimpulkan bahwa siswa dalam mempelajari buku Qiraali jarang mengalamai kesulilan.
Tabel.25 Penerapan sistem asistensi No
Alternatif jawaban
Frekuensi
Prosentase
1.
Selalu
0
0
2.
Kadang-kadang
6
19
3.
Jarang
3
9
4.
Tidak pernah
23
72
Jumlah
32
100
Pada label 24 dlatas yang menanyakan lcnlang apakah anda menerapkan sistem asistensi, menunjukkan bahwa 0% guru mcnjawab selalu, 19% guru menjawab kadang-kadang, 9% guru menjawab jarang dan 72% guru menjawab lidak pernah. Schingga dapal disimpulkan bahwa penerapan sislcm asistensi tidak pernah dilakukan oleh para guru
son Darul Muttaqien Parung
Bogqrpada pembelajaran Qiraati.
Tabel. 26 Penggunaan bllku monitoring No
Alternatif jawaban
Frckllcnsi
Proscntase
1.
Sclalu
28
88
2.
Kadang-kadang
3
9
3.
Jarang
I
3
4.
Tidak pernah
0
0
Jumlah
32
100
Pada tabel 25 dIatas yang menanyakan tentang bagaimana untuk mengelllhui
perl~embllnglln
sllnlri,
Ilpllkllh
tll1clll
menggunllktm
buku
70
imonitoring, menunjukkan bahwa 88% guru menjawab selalu, 9% guru menjawab kadang-kadang, 3% guru menjawab jarang dan 0% guru menjawab tidak pernah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa guru selalu menggunakan buku monitoring dalam pembelajaran Qiraati.
Tabel.27 Urgensi penggunaan buku monitoring No
Alternatif jawaban
Frekuensi
Prosentase
I.
Sangat penting
18
31
2.
Cukup penting
10
56
3.
Kurang penting
4
13
4.
Tidak penting
0
0
32
100
Jumlah
-
Pada tabel 26 dlatas yang menanyakan tentang, seberapa pentmg penggunaan buku monitoring, menunjukkan bahwa 63% guru menjawab sangat penting, 31 % guru menjawab cukup penting, 3% guru menjawab kurang penting, dan 0% guru menjawab tidak penting. Sehingga dapat disimpulkan bahwa urgensi penggunaan buku monitoring sangatlah penting.
Tabe!. 28 Peranan guru dalam belajar mengajar siswa di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor No
Alternatif jawaban
Frekuensi
Proscntase
I.
Sudah 0 ptimal
10
31
2.
Cukup optimal
18
56
3.
Kurang optimal
4
13
4.
Tidak optimal
0
0
32
100
r---
,Jllmlllh
--
_.
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesim'pulan
Berdasarkan penelitian dan dilanjutkan dengan penganalisaan serta penginterpretasian data yang telah penulis lakukan tentang penerapan program Qiraati di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain: I. Bahwa pelaksanaan program Qiraati di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor diterapkan dengan eara: a, Tahsin dan tashih guru b. Tahsin dan tashih siswa e. Praktek pembelajaran program Qiraali (siswa harus bisa menyelesaikan materi ulama dan maleri Qiraali (buku paket Qiraali sesuai jilid masing-masing, buku gharip dan musykilat, buku pelajaran ilmu lajwid) dan maleri lambahlin (hafalan do'a sehari-hari, sural-sural pendek, baeaan sholal dlln praklek sholal), tam bahan, sesuai dengan batasan pengajaran Qiraali. d. Penggunaan alaI peraga e. Tadarrus dan lahfidz
t:
Khalaman,
73
2. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Qiraati di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor sudah sesuai dengan standar Qiraati yaitu, sudah tercapainya pelaksanan materi utama, materi tambahan, adanya buku peraga dan penggunaan papan peraga. Selain hal tersebut, scmua guru pcngajar Qiraati sudah tashih dan bersyahadah juga kcaktifan para guru dalam mengikuti pembinaan berkala yang diadakan Lembaga Qiraati JABODETABEKA setiap sebulan sekali. 3. Diantara faktor pendukung keberhasilan penerapan program Qiraati di SDIT Darul MUltaqicn Parung Bogar adalah scbagai berikut: a' Kepala sckolah yang mendukung terhadap penerapan program Qiraati b. Semua guru sudah tashih dan bersyahadah c. Kemampuan guru dalam mengajarkan al-Qur'an dengan baik dan benar kepada siswa sesuai dengan kaidah ilmu tajwid dan makhorijul huruf d. Keaktifan guru dan siswa pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung e. Kedisiplinan waktu hadir baik dari pihak guru maupun siswa itu sendiri f.
Kctcrtarikan (rcspon baik) siswa tcrhadap materi yang diajarkan
g. Penggunaan metode klasikal dan individual yang diterapkan oleh seluruh guru ketika pembelajaran Qiraati h. Penggunaan alat peraga dan buku monitoring Sedangkan faktor pengharnbat keberhasilan penerapan metode Qiraati di SDIT Darul Muttaqicn Parung Bogor lebih dominant disebabkan kurang lengkapnya sarana dan prasarana. B. Saran-saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan, peneliti menemukan adanya kekurangan. Untuk itu, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat menjadi masukan bagi peneliti-peneliti selanjutnya, yaitu:
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, (Waka Kurikulum SDIT), Wawaneara Pribadi, Parung: 12 Agustus, 2008. Abdussalam, Koordinator Pentashih Qiraati JABODETABEK, Wawaneara
Pribadi, Jakarta, II Juli, 2008. '.
_ _ _'_,
Makalah
Penyegaran
Qiraali Kepala dan
Wakil
Kepala,
Dokllmenla.l'i, 11 Juli 2008. 'Abdur Rahman, Jamal, Tahapan Mendidik Anak; Teladan RaslI/lIl/ah, Jakarta: Irsyad Baitus Salam, Cel. 1,2005. Ambari, Hasan Mu'arif, dan Taufiq Abdullah, Ensiklopedia Islam, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jilid 2, 1996. Arief, Armai, Penganlar Ilmll dan Melodologi Pendidikan hlam, Jakarta: Ciputat Press, Cel. 1, 2002. Bungin, M. Burhan, Melodologi Penelilian Kuanlilalif, Jakarta: Keneana, 2005. Buku Agenda Siswa-siswi SDIT Darul Muttaqien angkatan ke-IV, 2008. Daehlan, Abu Bakar, Pak DaeMan; Pembaharll dan Bapak TK al-QlIr'an, Semarang: Yayasan Pendidikan al-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 2007. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa IndonesIa, Jakarta: Balai Pustaka: CeL 4, 1995. Dhofier, Zamakhsyari, Tradisi Pesantren: Sludi lentang Pandangan Hidup Kiai, Jakarta: LP3ES, 1982. Fathoni, Ahmad, Kaidah Qiraah TlIjuh, Jakarta: Institut PTlQ dan Institut Ilmu alQur'an Jakarta (IIQ) dan DarullJlum Press, Cel. 1,2005. Galba, Sindu, Pesanlren Sebagai Wadah KO/llunikasi, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cel. I, 1991. Habibullah Asy'ari, Zubaidi. Moralilas Pendidikan Pesanlren, Yogyakarta: PT. Kurnia Kalam Semesta, Cel. 1996. Hasan, Chalidjah, Kajian Pendidikan Perbandingan, Surabaya: AI-Ikhlas, Cet. I, 1995.
76
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia: Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, Cet. I, 1995. Ismail, Abdul Mujib dan Maria Ulfa Nawawi, Ilmu Tajwid, Surabaya: Karya Abditama, Cet. 1, 1995. h.19. Ja'afar, Ayob, Ilmu Tajwid, Selango: Pustaka lImi, Cet. 1,1996. Korcab Wonosobo, Program Training of Trainner (tOT), Program Pendidikan dan Pelalihan (DIKLAT), Kurikulum TKQITPQ, Semarang: Yayasan
Pendidikan al-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 1997. Koordianator Cabang DKI, Qiraati, Jakarla: Koordinalor Cabang DKI Pendidikan AI-Qur'an Metode Qiraati, 2005. Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan: Sualu Analisa Psikologis, Filsafal dan Pendidikan, Jakarta: PT. ustaka AI Husna Baru, Cet. 5, 2004.
Mad Rodja Surakarla, Media Daml MUllaqien (l'esanlrell dan l'endidikan Anak), Edisi XYIII Mei 2006. Madjid, Nurchalish, Bilik-bilik Pesanlrell; Sebuah polrel perjalanan, Jakarta: Paramadina, Cet. I, 1997. Mahfudh, Sahal, Pesanlren Mencari Makna, Jakarta: Fatrna Press, Cet. I, 1999. Maksum, Madrasah; Sejarah dall Perkembangannya, Jakarta: Logos Wacana ILmu, Cet. I, 1999. Margono, S. Melode Penelilian Pendidikan, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, Cet. 4, 2004. Media Darul Muttaqien (Pesantren dan Pendidikan Anak), Edisi XIX Mei 2007. Muhammad bin Isma'i1 AI-Bukhari, AL-Irnam AI-Hafidz Abi 'Abdillah, Shohih Bukhori, Beirut: Maktabah AI-'Ashriyyah Littaba'ah wa-AI-Nashr, Cet. I,
1997. Mujai~i,
Bimbingan al-Qur'an Terpadu: Metode AI-Ishlah-Cara Belajar AI-
Qur'an dari Nol, Jakarta: CV. Qolbun Salim, Cet. 3, 2007. Mulyasa, E. Mal/adi Gunt Profesional: Menciakall Pembelajaran yang Krealij dan Mellyenallgkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Cet. 19, 2006.
Nati'. Dian. dkk. I'l'lIksi,I' Pemblllll!(//'IIII Aksara, Cet. I, 2007.
1'11,1'111/11'1111,
(Jl\karta: PT. LKiS Polangi
77
Proyek Pengadaan Kitab Suei al-Qur'an, Dep. Agama Rl. Pelita IlI/Tahun Y1198311984, ai-QuI' 'an dan Teljemahnya, Jakarta: Depag, 1989. Rahmat, Jalaludin, dkk, Kuliah-kuliah Tasawuj, Jakarta: Pustaka Hidayah, Cet.!, 2000. Rahim, Husni, Madrasah; dalam Polilik Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT. Logos Waeana Ilmu, 1998. Redaksi Bumi Aksara, Undang-Undang Sislem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika: Cel. 3, 1992. Saleh, Abu Bakar, Sejarah al-Qur'an, Solo: CY. Ramadhoni, Cel. 4, 1989. Shihab, M. Quraish, Wmvasan AI-QuI' 'an, Bandung: Mizan, Cel. XI, 2002. Siradj, Sa'id Aqiel, Wacana Pemberdayaan dan Informasi Pesanlren, Jakarta: Pustaka Hidayah, Cel. I, 1999. Siameto, Belajar dan Faktor-faklor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bina Aksara, Cel. 1, 1998. Sudjana, Nana, Dasar-dasar Proses BehJjar Mengajar. Bandung: Argesindo, Cel. 3,1995. Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesan/ren, Jakarta: Pustaka LP3ES, Cel. I, 1999. Sukmadin~ta,
Nana Syaodih, Melode Penelilia Pendidikan, Bandung: PT. Remaja
Rosaakarya, Cel. 2, 2006. Surakarta, Mad Rodja, Calalan un/uk Para Pejuang, (Media' SDIT Darul Muttaqein Edisi XX Mei 2008. Syamsuddin, U. dkk., Panduan Kurikulim dan Pengajara TKlTP AI-QuI' 'an, Jakarta: LPPTKA BKPRMI Pusat, 2004. Qattan, Manna Khalil, Simii f1mu-ilmu ai-QuI' 'an, (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, Cel. 9, 2006. Tombak Alam, Datuk, Melode Men/eljemahkan ai-QuI' 'anulhakim; 100 kali
Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cel. 2, 1992. Tim l'enyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mjawwidin, Empal
J.rll1gkah Pendlrlan TKITPQ Me/ode Qlraatl; Penguasaan Kelas, Semllfllng: Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 1996.
78
Mujaini, B'imbingan al-Qur'an Terpadu: Metode AI-Ishlah-Cara Belajar AIQur'an dari Nol, Jakarta: CV. Qolbun Salim, Cet. 3, 2007. Mulyasa, E. Menjadi Guru Profesional: Menciakan Pembelajarc:n yang Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, ClOt. 19, 2006.
Nafi', Dian, dkk, Praksis Pembelajaran Pesantren, (Jakarta: PT. LKiS Pelangi Aksara, Cet. 1, 2007. Proyek I'engadaan Kitab Suci al-Qur'an, Dep. Agama RI. I'elita IIIrrahun V/1983/1984. al-Qur'an dan Tetjemahnya, Jakarta: Depag, 1989. Rahmat, Jalaludin, dkk, KuIiah-kuIiah Tasawlif, Jakarta: I'ustaka Hidayah, CeLl, 2000. Rahim, Husni, Madrasah; dalam PoIitik Pendidikan di Indonesia, Jakarta: PT. Logos Wacana lImu, 1998. Redaksi Bumi Aksara, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sinar Grafika: Cet. 3, 1992. Saleh, Abu Bakar, Sejarah al-Qur'an, Solo: CV. Ramadhoni, Cet. 4,1989. Shihab, M. Quraish, Wawasan AI-QuI' 'an, Bandung: Mizan, Cet. XI, 2002, Siradj, Sa'id Aqiel, Wacana Pemberdayaan dan Informasi Pesantren, Jakarta: I'ustaka Hidayah, Cet. I, 1999. Siameto, Belajar dan Faktol'-faktol' yang Mempengal'uhinya, Jakarta: Bina Aksara, Cet. I, 1998. Sudjana, Nana, Dasal'-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Argesindo, Cet. 3, 1995, Sukamto, Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren, Jakarta: Pustaka LP3ES, Cet. I, 1999. Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode PeneIitia Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, Cet. 2, 2006. Surakarta, Mad Rodja, Catatan untuk Para Pejuang, (Media SDIT Darul Muttaqein Edisi XX Mei 2008. Syamsuddin, U. dkk., Panduan KUl'ikulim dan Pengajara TKJTP AI-Qur'an, Jakarta: LPI'TKA BKI'RMll'usat, 2004,
79
Qattan, Manna Khalil, Stadi Ilmu-ilmu al-Qur 'an, (Bogor: Pustaka Litera AntarNusa, Cel. 9, 2006. Tombak Alam, Datuk, Me/ode Menterjemahkan al-Qur 'anulhukim; 100 kali ., Pandai, Jakarta: PT. Rineka Cipta, Cel. 2, 1992.
Tim Penyusun Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mjawwidin, Empat Langkah Pendirian TKlTPQ Metode
Qiraati; Penguasaan Kelas,
Semarang: Yayasan Pendidikan AI-Qur'an Raudhatul Mujawwidin, 1996. Wajih, Ahmad AI-Wafa, Iftitahul Maqolah Pengajaran al-Qur'an Metode Praktis Qiraati; Panduan Calon Guru TKrrp al-Qur'an, Gresik: Korcab, 1996. Watt, W. Montgomery, Pengantar Qur'an, Jakarta: INIS, 1998. Wragg, E.C. Keterampilan Mengajar di Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Raja Grasindo, 1997. Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompe/nsi, (Jakarta: Gaung Persada Press, Cel. 2, 2003. "
Yunus, Mahmud, Kamus· Arab Indonesia, Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Penafsiran al-Qur'an, 1990. Zarqani, Syeikh Muhammad Abdul Adzim, Manahil ai- 'Urfanfi Ulum al-Qur'an, Jakarta: Gaya Media Pratama, Cet.!, 2002. Ziamek, Manfred, Pesantren Islamische Bildung in Sozialen Wandel, Jakarta: PT. Temprint, Cel. I, 1986.
BERITA WAWANCARA DENGAN KEPALA SDIT DAN KOORDINATOR QlRAATI DARUL MUTTAQIEN PARUNG BOGOR
Selain angket yang digunakan dalam pengumpulan data, penulis juga melakukan wawaneara dengan kepala sekolah dan koordinator Qiraati. Pertanyaan (I): Bagaimana sejarah berdirinya Pesantren Daml Muttaqien Parung Bogor? Jawaban:
Pondok Pesantren Darul Muttaqien Jabon Mekar Parung Kabupaten Bogor.
Keeamatan
Resmi berdiri sebagai lembaga
pesanteren pada tahun 1988 M, tepatnya tanggal 18 Juli 1988. Sejarah berdirinya Darul Muttaqien terkait erat dengan pemberian tanah wakaf seluas 1,8 ha. oleh pemiliknya H. Mohamad Nahal' (aim), seorang mantan waliawan senior Kantor Berita Antara kepada KH. Sholeh Iskandar (aim) ketua BKSPPI (Badan Kerjasama Pondok Pesantren se Indonesia) pada tahun 1987. Dan sampai sekarang luas lahan pesantren Daml Muttaqien adalah kurang lebih 12 ha. Niat pemberian wakaf sebagaimana pemah disampaikan oleh Aim. H. Mohamad Nahal' agar didirikan lembaga pendidikan Islam (pondok pesantren) yang standar, baik dari segi kualitas
pendidikannya,
pelayanan
maupun
manejemen
pengelolaannya. Niat ini muneul sebagai rasa keprihatinan dan keterpanggilan melihat kenyataan lulusan pesantren belum memiliki kualitas yang standar, masih jauh dari harapan. Banyak para tokoh maupun ulama yang terlibat baik seeara langsung maupun tidak langsung menjadijoundingjather lahimya Darul Muttaqien, diantaranya adalah KH. Sholeh Iskandar (Ketua BKSPPI), KH. Rosyad Nurdin (MU! Jawa Barat), KH. TB. Hasan Basri (BKSPPI Bogor) dan KH. Abdul Manaf Mukhayyal' (Pesantren Darunnajah Jakarta). Sebab dari tahun 1980 H. Mohamad Nahar telah melakukan berbagai konsuitasi dengan tokoh-tokoh diatas yang pada akhirnya tahun 1988 berdirilah
Pondok Pesantren Darul Muttaqien dengan KH. Mad Rodja Sukarta diberi amanah untuk menjadi pimpinan. Pertanyaan (2): Apakah tujuan di dirikannya Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor? Jawaban:
Tujuan didirkannya Pesantren Darul Muttaqien
adalah sebagaimana tertera pada konseptual visi lembaga, yaitu
"menyiapkan
generasi
muslim
menerapkan pendidikan Islam
yang terpadu
berkualitas
dengan
melalui pendekatan
learning proses dengan menjadikan bahasa Arab dan bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi melalui manajemen terpadu dan hubungan kemilraall. Pertanyaan (3): Ada berapa jenjang pendidikan di Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor? Jawaban:
Awal berdirinya Darul Muttaqien membuka pelayanan pendidikan tingkat Mts dan MA atau sering disebut TMI, namun kini telah ditambah dengan SDIT, SMPIT, TK, Salafiyah dan Diniyah, selain pelayanan pendielikan pendidikan non formal seperti TPA dan majlis ta'lim. Ini semua adalah untuk menjawab kebutuhan pendidikan umat. Berbagai sekolah kejuruan tinggi telah menjadi perencanaan lembaga dimasa mendatang, ballkan mendirika perguruan tinggi juga menjadi obsesi besar Darul Muttaqien. Dari sinilah upaya penyiapan kualita SDM sedang ditata secara intensif
Pertanyaan (4): Apakah tujuan diterapkannya metede Qiraati eli Pesantren Darul Muttaqien Panmg Bogor? Jawaban:
Tujuan diterapkannya metede Qiraati di Pesantren Darl Muttaqien Parung Bogor selain mebentuk generasi unggul berbasis al-Qur'an juga menananlkan kemampuan membaca al-Quran secara fasih dan tartil ditinjau dal'i Ilmu Tajwid dan Ilmu Makharijul HUl'Uf.baik.
Pertanyaan (5): Apa saja yang ditargetkan elalam penerapan metode Qil'aati ini? Jawaban:
a. Siswa mampu membaca al-Quran secara fasih dan tarti
b. Penguasaan ilmu dan praktek Shalat e. Hafalan surat-surat pendek d. Hafalan doa sehari-hari. Pertanyaan (7): Ada berapa jenjang pendidikan di SDIT Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor. Jawaban:
a.
Jilid I
b. Jilid II e. Jilid III d. Jilid VI e. Jilid V f.
Jilid 27 atau al-Qur'anjuz 27
g. Jilid 6 h. Kelas al-Qur'an i.
Kelas ghorib
j.
Kelas tajwid
Pel1anyaan (8): Materi apa saja yang disampaikan kepada anak didik, yang sesuai dengan standar yang ditetapkan lembaga Qiraati? Jawaban:
a. Buku Qiraati yang terdiri dari enam j ilid b. Buku ghorib e. Buku tajwid d. Al-Qur'an e. Doa sehari-hari f. Surat-surat pendek g. Baeaan sholat h. Praktek sholat
Pel1anyaan (9): Apakah ada materi kJlusus yang mempakan eiri kl1as SDIT Darul '.
Muttaqien
Parung
Bogor,
selain
lembagaQiraati dan materi apakah itu? Jawaban:
a. Hafalan surat-surat pendek
b, Hafahm dOa seharl·hal'1 dan e. Praktek Shalat
materi
yang
ditetapkan
Pelianyaan (10): Apa tujuan diberikannya materi khusus tersebut kepada anak didik? Agar anak didik selain bisa membaca ai-QuI" an dengan baik, fasih dan benar, juga dapat mengamalkan nilai-nilai kandungan yang terdapat dalam hadits tersebut. Pertanyaan (II): Pada hari apa saja kegiatan belajar mengajar Qiraati berlansung? Jawaban:
Kelas 1-2
Setiap hari senin sampaijum'at.
Kelas 3-6
Setiap hari senin sampai kamis
Pertanyaan (1 ~): Pada jam berapa Proses Belajar Mengajar Qiraati berlangsung? Jawaban:
Kelas 1-2:
Mulai pukul 12.30 WIB sampai pukul 13.30.WIB
yang dikelompokkan menurut jilid masing-masing. Kelas 3-6:
Mulai pukul 12.30 WIB sampai pukul 13.30.WIB
yang dikelompokkan menurut jilid masing-masing. Pertanyaan (13): Metode apa yang digunakan dalam Proses Belajar Mengajar di SDIT Pesantren Darl Muttaqien Parung Bogor? Jawaban:
Penggunakan metode diawali dengan 15 menit metode klasikal, 30 menit metode individual dan diakhiri 15 menit klasikal. Karena selain lebih efektif juga sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh koordinator pusat.
Pertanyaan (14):Apakah setiap guru telah memperoleh Syahadah dari koordinator Qiraati JABODETABEK? Jawaban:
Va, semua ustadzah telah memperoleh syahadah dar! lembaga Qiraati, juga karena sebelum berjalannya suatu lembaga seorang guru harns diketahui terlebih dahulu kemampuan membaca alQur'annya, apakah sudah mampu membaca al-Qur'an dengan fasih dan tartil dan karena syahadah itu sendiri adalah suatu tanda yang diberikan oleh koordinator pusat metode Qiraati kepada Guru Ngaji dari yang akan mengajar menggunakan metode Qiraati..
Pelianyaan (15): Apakah semua guru yang mengajar Qiraati di SDIT Darul Muttaqien Parung aogor sudah mematuhi pedoman pengajaran yang ditetapkan oleh lembaga Qiraati?
Jawaban:
sudah, karena mulai dari pembinaan, tashih dan bersyahadah yang mempakan syarat menjadi guru Qiraat! - sudah dilaksanakan dengan baik.
Pertanyaan (16): Bagaimana Aplikasi srtategi klas!kal dengan individu di SmT Darul Muttaqien Parung Bogor? Jawaban: Tabe!. 23 Aplikasi srtategi klasikal dengan individu
No.
Kegiatan
Waktu
1
Klassikal Awal
15 menit
Materi A. Doa pembuka
b. Surat-surat pendek c. Penggunaan peraga Q!raati
2
Individual/Privat
30 menit
Santri mengaji secara privat. Bagi yang belum mendapatkan giliran kegiatan
ngaji,
santri
seperti
kitabahlmenulis
diberi tahsinul
buku
Qiraati/mewamai 3
Klass!kal Akhir
15 men!t
a. Materi khusus yalm! hadits sesuai tingkatan b. Doa sehari-hari c. praktek sholat (pada hari tertentu
sesuai
kebijakan
ustadzah yang bersangkutan) Pertanyaan (l7):Apakah semua sarana dan prsasarana di SmT Darul Muttaqien Parung Bogor sudah memadai? Jawaban:
Secara keseluruhan sudah, karena mula! dari penyed!aan peraga, kantor guru, kantor kepala sampai kelas masing-masing jilid sudah ada tersendiri. Namun tel'dapat sedikit kekul'angan yang belum terpenuhi ya!tu belum lengkapnya papan penyangga bagi masingmasing kelas (jilid).
Pertanyaan (18): Bagaimana keadaan guru dan siswa di SDIT Darul Muttaqien Parung Bogor? Jawaban:
Guru yang mengajar di SorT Darul Muttaqien Parung Bogor ini beljumlah 32 orang dan santri berjumlah 395 siswa.
Pertanyaan (19): Apakah ada peraturan yang ditetapkan atau diberlakukan bagi guru dan siswa? Jawaban:
Ada peraturan umtuk guru: a. Tashih dan bersyahadah b. Hadir 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung c. Berakhlakul kaimah d. Memakai pakaian yang rapi dan sopan. Peraturan untuk siswa: a. Wajib hadir 10 menit sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung b. Memakai pakaian yang rapi dan sopan. c. Bersikap sopan selama proses belajar mengajar
Pertanyaan (20): Apakah setiap guru menggunakan buku monitoring? Jawaban:
Semua
diharuskan
penggunaan
buku
menggunkan
buku
monitoring,
karena
monitoring
selalu
diterapkan
ketika
pembelajaran individual.
BERITA WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR METODE QIRAATI JABODETABEK
Pertanyaan (1): Apakah SOIT Oarul Muttaqien Pamng sebellim menerapkan metode Qiraati melakukan konfirmasi terlebih dahulu kepada pentashih Qiraati tingkal .IA1300ETAI3EK? .Iawaban:
Va,
karena
lembaga
pendidikan
al-Qur'an
sebelum
menerapkan metode Qiraati, sesuai dengan yang diamanatkan oleh KH. Oachlan Salim Zarkasyi, Yayasan dan Kepala Lembaga, sebelum mendirikan lembaga Qiraati terlebih dahulu harus silaturrahim (konfirmasi) ke koordinator tmtuk ditashih lebih dulu serta pemahaman tentang metode Qiraati. Sehingga antara yayasan dan kepala lembaga nantinya faham tentang visi misi Qiraati. l'erlanyaan (2): Apa saja syaral yang hurus dipenuhi untuk bisa me.njadi guru pengajar Qiraati? .Iawaban:
I. Hams diawali denganniat yang !Lilus, karena Allah Swt. 2. Berkemauan tinggi untuk mengajar al-Qur'an 3. Berakhlaqul karimah 4. Lulus tashih, dan bersyahadah 5. Membekali diri dengan ilmu mengajar.
l'crtanyaan (3): mcngapa calon guru Qirati hams tashih dan bersyahadah terlebih dahulu dan mengapa buku Qiraati tidak dijual bebas? .Iawaban:
KH. Oahlan Salim.Z pcrnah mcnyampaikan, bahwa selama ini ummat Islam (kh\lsusnya di Indonesia) dalam mengelola pendidikan al-Qur'an sangat sangat jauh ditinggalkan oleh lembaga pendidikan lain yang standart keilmuannya dibawah derajat ilmu AI Qur'an, disana sem\la guru hams layak sesuai tuntutan akademisnya.
Coba kita perhatikan dari lKIP,atau STTT. Beribu-ribu sarjana telah siap mengajar sesuai disiplin akademisnya, antara lain; Matematika, Bahasa, Scni, Olahraga, dll. Lalu guru al-Qur'an dari lembaga perguruan tinggi mana? {!imana ada sekolalz gllru al-Qllr'an. Mengajarkan AI Qur'an
dapat pahala atau bahkan bcrcsiko dosa. Pclajaran lain, bahasa, mcnyanyi atau olahraga misalnya, adakah rcsiko dosa bisa salah mcngajarnya ? KH. Dahlan Salim Zarkasyi mcngajarkan bahwa distribusi kitab Qiraati mcrupakan sebuah amanat. Yang lebih penting lagi untuk kita pahami bahwa distribusinya tidak mcngandung motifasi komcrsial. Itulah scbabnya kitab Qiraati tidak dijual dipasaran sccara bcbas. Pada prinsipnya amanat kitab Qiraati hanya diberikan kcpada mcrcka yang telah lulus tashih. Secara institusional (kc1embagaan) koordinator cabang yang telah mcngcmban amanat mcndistribusikan kitab Qiraati melalui koordinator kccamatan yang barada diwilahnya masing-masing untuk disampaikan kcpada setiap Icmbaga yang dinilai berhak mcnggunakan
mctode
Qiraati.
Sistem
amanat
yang
didoktrinkan oleh KH. Dahlan Salim Zarkasyi mcngandung fungsi kontrol dan kendali institusional karena dengan model distribusi cliatas, scbuah Icmbaga akan dapat dcngan mudah dikontrol dan dikcndalikan kcdisiplinannya dalam mcmatuhi aturan main yang ditctapkan oleh pcnyusunnya. Kalau kita ccrmati, kctiga sinyal yang dipaparkan diatas bcrmula pada scbliah Visi pcnting yang akan dicapai olch Kl-I. Dahlan Salim Zarkasyi yaitu ; "memberanlas bacaan al-Qllran yang salalt kaprl/It dl/II IlIIlItgl1/11bal/gkall pl1/11bl11ajarall membaca al·Qllrall yallg balk dllll bellllr /IIl1ll1/rlll IIlurall
karlu peserla) maka wajib diuji seluruh maleri. Dan biasanya dalam satu hari dijadwalkan maksimal 100 peserta ujian. Sedangkan mengenai syahadah, KH.
Da~hlan
Salim Zarkasyi
memyampaikan bahwa siapa saja yang ingin menggunakan Qiraati datang saja ke Semarang. Bisa disimpulkan bahwa syahadah dapal diperoleh dari KH. Daehlan Salim Zarkasyi. Seiring dengan perkembangan dan mobilitas masyarakat yang semakin hari meneari al-Quran, perkembangan Qiraati tidak bisa dipungkiri lagi, sehingga untuk memperpendek jarak antara KH.
Dachlan Salim
Zarkasyi dengan pengguna Qiraali di daerah, maka ditunjuklah seseorang yang dapal meneruskan amanah beliau yang disebul dengan Koordinalor. Koordinator inilah yang membantu beliau dalam mengembangkan Qiraati di daerah.
PUSAT
TASHIH: -BACA 1-_.... BELUM LULUS - SIMAK
KEPALA LEMBAGA
U.lIAN AKHIR
LULUS
~
I METODOLOGI ~ PPL SYAHlDAH
!
0embinaan~
Pertanyaan (6): Apa saja yang ll1enjadi target Qiraati? Murid mampu ll1ell1baca al-Quran sendiri "secara tartil" tidak asal lancar - sesuai dengan kaiadah ilmu tajwidnya, menguasai ,
,
bacaan Gharib / musykilat, menguasai ilmu tajwid, mell1baca do'a sehari-hari dan kalimat thiyyibah, menghafal surat pcndck, I11claksanakan shalat bescrta do'anya dengan benar, ll1enulis arab al-Qur'an dengan baik, l'crlanyaan (7): Matcri apa saja yang harus disall1paikan kepada anak didik, menurut standar yang ditetapkan lemaga Qiraati? Jawaban:
Materi utall1a: a. Buku Qiraati (sesuai paket masing-masing) b. AI-Qur'an 30 juz c. Buku Gharib dan musykilal d. Buku pelajaran ilmu tajwid Materi lambahan: a,
Bel~jar
menulis (duajilid)
b. Hafalan al: sural pendek, bacaan shoIat, hadits (akhlaqul karimah), clo 'a, dan lain-lain, c,
Praktek ibaclah
d, Kcscnian Islnmi Matcri tambahan ini boleh clisampaikan semua, dikurangi atau dilambah dcngan calalan:
"11,\'11/
Iii/ilk mel1ggul1ggu /o!ol1l1ya
maleri Ulama ", Pertanyaan (8): Untuk jenjang pendidikan dan lama belajar Qiraati, apakah ditargetkan atau sesuai dengan kemampuan siswa? Jawaban:
Lama belajar tidak ditargetkan, tetapi tergantung kedisiplinan, kemampuan,
clan
kemauan
masing-masing siswa.
Sejak
pertamn pun KH, Pachlan Salim Zarkasyi menulis buku Qiraati belum pernah ada nialan agar murid dapat belajar
dengan ccpat apalagi kilat. Keinginan beliau adalah bagaimana anak-anak bisa membaca al-Qur'an dengan benar dan tarlit
tidak salah kaprah.
.,
Sebulan sclel[\h bersilalurahim ke Sedayu, tepalnya pada tanggal: I Juli 1986 KH. Dahlan Salim Zarkasyi mencoba membuka TK. al-Qur'an dengan rencan insya Allah dalam waktu 4 lahun murid sudah khatam al-Qur'an, rencana ini dengan perhilungan jika pondok Sedayu anak butuh belajar 4 jam sehari sedang di TK AI Qur'an nantinya 1 jam sehari, liap sore Gam 16.00 sid 17.00) ternyata target waktu diluar dugaan, setelah TK al-Qur'an
Roudlotul
Mujawwidin Semarang
berjalan 7 bulan, ada beberapa murid sudah mampu membaca ul-Qur·an. muka rcncuna 4 luhun khatam AI Qur'an dirubah menjadi 2 tahun. Dan ternyata 2 tahun, 20 anak telah khatam dan menguasai Oharib serla ilmu Tajwidnya. Informasi terakhir dari TPQ Pasuruan, Jawa Timur telah mampu meluluskan sanlri lcrccpal dan usia termuda 3 tahun 6 bulan sudah kholam 30 j uz dengan murattal dan mujawwad serta lulus TAS (tashih akhir santri)
KOORDINATOR CABANG DKI PENDIDIKAN AL-QURAN METODE QlRAATI lalan Pesanggarahan No. 64 Ciputat, Tangge.rang Banten. Phone (021) 7432876
SURAT KETERANGAN 007/S. KeVQiraati-DKI.I2008 M/1429 H Nama
: SITI ZUHRO
NIM
: 104011002208
FakUltas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Junlsan
: Pendidikan Agama Islam
Semester
:IX
Program
: Strata 1 (SI)
Alamat
: JI. Kampung Duku. RT. 004. RW. 003. Kebayoran Lama, Jakarta SeJatan
Telah mengadakann wawancara dengan Koordinator DKI Pendidikan aiQur'an metode Qiraati di JI. Pesanggrahan No. 64 Ciputat Tangerang - Banten, dalam rangka mengumpulkan data untuk menyusun skripsi dengan judul "PENERAPAN PROGRAM Q1RAATl Dl SDIT PONDOK PESANTREN DARUL MUT1AQIEN PARUNG BOGOR" pada tanggal 16 Agustus 2008.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 16 Agustus 2008 a.ll
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN To/p. : (·52-21) 7443328. 740 1925. Fax.
NomoI' Lamp. HaI
(62~21)
7443328
Email .:
[email protected]
uanda Nomor 95, Ciputat 154:-2, Indonesia
: Un.01!FIITL0221 i~ 12008 :Abstraksi/Outline : BIMBINGAN SKRIPSI
Jakarta, 8 Agustus 2008
Kepada Vth. 1. Dr. Ashori, LAL 2. Sitl Khotijah, M.A Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Assalamu 'alaikum
WI'.
wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi Pembimbing l/I1 (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
Siti Zuhro
NIM
2040 II 002208
JUl'usan
Pcndidikan Agama Islam
Semester
IX ( Sembilan )
Judul Skripsi
Penerapan metode qiraati di pesantren Darul Muuaqin. I'arung - Bogor.
Judul lerscbul tclah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 23 Januari 2008 dengan abstrak/outline sebagaimana terlampir. Meskipun demikian Pembimbing berhak unlllk mengubahjudul tersebut bila dipandang tidak Ikllrang sesuai. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalcim waktu 6 (enam) bulan, dan dapal diperpanjang selama 6 bulan beriklltnya tanpa surat perpanjangan ! Atas perhatian dan kerja sarna Saudara, kaml ucapkan terima kasih. Wassaiamu 'alaikum wl'.wb.
~mbusan:
Dekan FITK
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAs ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN Telp. ,nda Nomor 95, Ciputat 15412, Indonesia
Nomor Lamp. HaI
; (62-21) 7443328.7401925. Fax.
(62~21)
7443:128
Email ;
[email protected]
: Un.O l/FI/TI. 02.21 11'7 12008 : Outline/Proposal
Jakarta, 8 Agustus 2008
: Pcrmohonan Izin Pcnclitian
Kepada Yth: Kepala Pesantren Oarul Muttaqin Oi Tempat
Assalamu 'ala/kum WI'. wb. Oengan harm at kami sampaikan bahwa, Nama N1M
Siti Zuhro '0401 J002208
Jurusan
Pendidikan Agama lslam
Semester
IX ( Sembilan )
Judul Skripsi
Penerapan Metode Qiraati di Pesantren Oarul Muttaqin, Parung - Bogar.
adalah benar mahasiswa Fakultas I1mu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian di instansilsekolah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohon' Salldara dapat mengizinkan mahasiswa tersebllt melaksanakun pcnclitian dimakslld. Atas
p'crhati~n
dan bantuan Saudara, kami ucapkan tedma kasih.
Wassalall1u 'alaikulIlwr.wb,
Tembusan: 1. Dekun FlTK 2. Ketua Jurusan ybs,
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARtA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN T,lp. : (02-21)7443328. 7401925. Fox. (62-21) 744332' luanda Nomor 95, Ciputal 15412, Indonesia
Emall:"
[email protected]
Nomor: Un.01IFt.fn0221 1 9 12008 Lamp. HaI ;·Observasi
Jakarta, 8 Agustus 2008
Kepndn Yth Kepala Pesantren Darul Muttaqin Parung - Bogor Di Tempat
Assalamu 'alaikum WI'. wb.
Dengan harm at kami sampaikan ballWa : Nama
: Siti Zuhro .
NIM
: 10401 J 002208
ndal.ail benar muhasiswa Fakultas Ilmu Tnrbiyah dan Kcguruan UrN S)'arifHidayatuJlah Jakarta: Jurusan Semcster
I'cndidikan Agama Islam : IX ( Sembi Ian )
Tahun i\kadcmik : 2007/2008 Seilubllngan dengan penyelesaian tugas mata kuliah " Skripsi ", mahasiswa tersebut memerlukan obscrvasi dengan pihak terkait. Oleh karena itu, kami mahan kesediaan Saudara untuk menerima mahasiswa tersebut dan memberikan balltuannya. Dcmikianlnh, atas perhatinn dan bantu an Salldara kami lIcapkan terlma kasih. Wassalamu 'aiai/cuill lVr.wb.