PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK 1987-2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Humaniora (S.Hum)
Oleh: Ulfa Bughiah NIM: 1112022000047
PROGRAM STUDI SEJARAH DAN KEBUDAYAAN ISLAM FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1438 H / 2016 M
PERKEMBANGAN PONDOK
PE
SANTREN
MUHAMMADTYAH DARUL ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK 1987-2010
SKRIPSI Diajtil
urtuk Memenuhi Pers-yaratan L.,lernperoleh Gelar Sarlana Humaniora (S.Hurn)
Oleh
Lilfa Bughiah
NIM:
1112022480A47
Pernbintring
NIP: 19581012199203 I 004
PROGRAM STUDI SEJARAH DAI{ KEBUDAYAAN ISLAM
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNryERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF'I{IDAYATULLAH JAKARTA I.438H tzArcNt
]
E
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
}
Skripsi bedudul PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUIIAMMADTYAH DARUL ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK
1987-
2010 telah diujikan dalarn sidang munaqasyah Falarltas Adab dan Htrmaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada 28 Desember 2016. Slaipsi ini telah diterirna sebagai salah satu syarat mernperoleh gelar Sarjana Humaniora (S.Hum) pada
pro$,Lm studi Sejarah dan Kebudayaan
'
Islam.
Jakarta, 28 Desember 201 6
SIDANG MUNAQASYAH
NIP: 19690724 19970J
I 001
9750417 200501 2 007
Anggota
-
Penguji
*r*'
I
frfy^ Dr. Parlindungan Siregar. M.Ag NIP: 19590115199403 1 002
rl'
Drs. H. Ma'ruf Misbah. M.A NIP: 19591 222 L99103 I 003
Pembimbing
19581012199203
I
004
LEMBAR PEI{YATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini
merupakan hasil karya
asli saya yang diajukan
untuk
memenuhi satah satu persyaratan memperoleh gelar_strata satu di UIN Syarif Hidayahrllah Jakarta
2.
ini telah saya yang berlaku di UIN Syarif
Semua sumber yarg saya gunakan dalam penulisan cantumkan sesuai dengan ketentuan Hidayatullah Jakafta.
3.
Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang bersedia menerima sanksi yang berlaku
laiq maka saya
di UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Ciputat, 28 Desember 2016
Ulfa Bughiah
ilt
a q
i
ABSTRAK ULFA BUGHIAH PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM DI SAWANGAN, DEPOK 1987-2010 Perkembangan sebuah Pondok Pesantren tidak terlepas dari upaya seseorang atau kelompok dalam mengelola dan mengembangkan Pondok Pesantren. Walaupun pesantrendalam potret perjalanannya menghadapi banyak kendala, tetapi pesantren masih tetap bertahan karena memiliki keunggulan tersendiri, yaitu nilai-nilai, identitas dan keunggulan lainnya. Pondok Pesantren Darul Arqom adalah salah satu Pondok Pesantren Modern Amal Usaha Milik Muhammadiyah Sawangan yang didirikan oleh lembaga Organisasi (Muhammadiyah) dan dirintis sejak tahun 1987, yang memakai Struktur Organisasi Modern atau Boarding School, dan menggunakan Kurikulum Departemen Agama dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Pondok Pesantren secara umum, juga memiliki Kurikulum yang
berbasis
Idieologis
yaitu
dengan
memasukan
mata
pelajaran
Kemuhamadiyahan dan Ketarjihan sebagai mata pelajaran wajib.1 Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode penelitian sejarah, yaitu merekontstruksi kembali sosok sejarah dan perkembangan Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, melalui tahapan heuristik, kritik, interprertasi,
1
Wawancara Dengan Ustadz Abdul Madjid, Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 17 November 2015 Pukul, 10.13Wib).
iv
histografi, sedangkan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data ialah melalui
telaah
pustaka,
wawancara,
dan
observasi
langsung
ketempat
penelitian.Dari hasil penelitian ini akan diperoleh gambaran singkatwilayah kota depok,
dan
masyarakat
Sawangan,
sejarah
Pondok
Pesantren
dan
perkembangannya, perkembangan dalam bidang pendidikan, sosial keagamaan, dakwah. Kata Kunci: Pondok Pesantren, Muhammadiyah, Darul Arqom.
v
KATA PENGANTAR Alhamdulillah tiada kata yang paling indah yang dapat penulis ungkapkan selain rasa syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta kekuatan dan kesehatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada baginda Nabi Muhammad saw. Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis banyak mendapatkan hambatan dan tantangan. Namun, berkat usaha dan bantuan serta kerja sama dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu, penulis berterima kasih kepada mereka yang telah membantu, membimbing dan menemeni penulis dalam menyelesaikan skripsi ini: 1. Bapak Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah menyetujui skripsi ini. 2. Bapak H. Nurhasan M.A selaku Ketua Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam UIN Syarief Hidayatullah Jakarta yang telah membantu memproses demi kelancaran skripsi ini. 3. Ibu Solikhatu Sa’diyah, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah membantu dan memproses skripsi ini. 4. Bapak Drs. H. Azhar Shaleh, M.A selaku pembimbing skripsi yang selalu memberikan nasehat , petunjuk dan bimbingan yang berharga di
vi
tengah-tengah kesibukan beliau dari awal hingga akhir penulisan skirpsi. 5. Para Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Adab dan Humaniora , terutama dosen Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah banyak memberikan ilmunya selama penulis mengikuti kuliah. 6. Bapak Abdul Madjid, S.Pd,I selaku pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang telah mengizinkan kepada penulis untuk melakukan penelitian serta seluruh pengurus pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang telah berkenan memberikan informasi yang penulis butuhkan untuk penulisan skripsi ini. 7. Staf Pemerintahan
Kecamatan Sawangan dan Staf Pemerintahan
Kelurahan Sawangan Baru yang telah mengizinkan penulis dalam rangka penelitian untuk penulisan skripsi di daerah setempat. 8. Seluruh staf perpustakaan utama dan Fakultas Adab dan Humaniora yang telah menyediakan fasilitas dalam rangka penulisan skripsi ini. 9. Kedua orangtuatercinta Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Mahfudz Hz, dan Ibu Sa’diyah Salam, yang telah mendidik, mengasuh, membimbing dengan kasih sayang yang tulus sehingga penulis bisa menyelesaikan studinya sampai perguruan tinggi. 10. Adik-adik tercinta Zia Ulhaq dan Qibtia Zurfah yang selalu menyemangati dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. 11. Suamiku Syaifullah Kamal terimakasih atas suport dan dukungannya serta bantuannya dalam penyusunan skripsi. vii
12. Sahabat-Sahabat Angkatan 2012 Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Sejarah dan Kebudayaan Islam yang telah menemani selama perkuliahan di UIN Syarief Hidayatullah Jakarta, terkhusus Sahabati Restu Diniyanti. Demikian ucapan terimakasih penulis, semoga amal baik semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, mendapatkan imbalan dan pahala sebesar-besarnya dari Allah SWT. Akhirnya, jika ada
kesalahan dan
kekurangan penulis mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Dan semoga skripsi ini menjadi bermanfaat bagi almamater khususnya bagi pembaca pada umumnya. Jakarta, 28 Desember 2016
Ulfa Bughiah
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .....................................................................................i LEMBAR PENGESAHAN UJIAN ........................................................................ii LEMBAR PERNYATAAN .....................................................................................iii ABSTRAK ................................................................................................................iv KATA PENGANTAR .............................................................................................vi DAFTAR ISI .............................................................................................................vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...............................................................1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah...........................................8 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................9 D. Kerangka Teori.............................................................................10 E. Metode Penelitian.........................................................................12 F. Tinjauan Pustaka ..........................................................................18 G. Sistematika Penulisan ..................................................................20 BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH SAWANGAN-DEPOK A. Gambaran Umum Kota Depok ....................................................22 B. Gambaran Umum Kecamatan Sawangan ....................................35 ix
C. Kondisi Keagamaan Masyarakat Sawangan ................................42 D. Kondisi Pendidikan Masyarakat Sawangan .................................45 BAB III
PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM
A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ....52 1. Perjuangan Organisasi Muhammadiyah dalam Mendirikan Pondok Pesantren ............................................................................................57 2. Struktur Organisasi ............................................................................58 3. Sarana dan Prasarana..........................................................................60 B. Tokoh-Tokoh Pendiri Pondok Pesantren .................................................68 C. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren .....................................................71 D. Misi dan Visi Pondok Pesantren ..............................................................74 E. Respon Masyarakat Ketika Pondok Pesantren Berdiri ............................75 F. Alumni-Alumni Pondok Pesantren ..........................................................76 BAB IV
PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM A. Bentuk Perkembangan Pondok Pesantren ....................................79 a. Bidang Pendidikan ...........................................................80 b. Bidang Dakwah ................................................................99 c. BidangSosial Keagamaan.................................................101 B. Faktor yang mempengaruhi perkembangan .................................104
x
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................108 B. Saran-Saran .................................................................................111
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................112 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................116
xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam menempatkan pendidikan pada kedudukan yang sangat penting. Ayat al-Qur’an yang pertama kali disampaikan kepada nabi Muhammad saw berisi seruan untuk membaca. Atau dalam hal ini mencari ilmu, dan media pencarian ilmu tersebut adalah pendidikan. Secara garis besar pendidikan adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efesien. Sejarah
perkembangan
Pondok
Pesantren
di
Indonesia
terus
berkembang sejalan dengan perkembangan zaman di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama islam khususnya di Indonesia sendiri. Pondok Pesantren oleh para ulama Indonesia selalu
menarik dalam
menghasilkan generasi-generasi Islami yang mampu menghadapi perubahan sosial.1 Pada awal pertumbuhan Pondok Pesantren sampai datangnya masa pembaharuan sekitar awal abad ke-20, Pondok Pesantren belum mengenal apa yang disebut dengan ilmu-ilmu umum dan begitu juga sistem penyampaian belum bersifat klasikal, serta hafalan metodenya memakai metode sorogan, bandongan, dan wetonan.2 1
Mohamad Said dan Juminar Affan, Mendidik dari Zaman ke Zaman, (Bandung: Jemmars, 1987), h. 7. 2 Kata sorogan berasal dari bahasa jawa yang berarti” sodoran atau yang disodorkan”. Metode sorogan merupakan sistem metode yang ditempuh dengan cara guru menyampaikan
1
2
Pondok Pesantren berkembang dari bentuk tradisional (salafiyah) menjadi kepada Pondok Pesantren (khalafi). Sehingga Pondok Pesantren bentuk kedua ini sekarang berkembang hampir di seluruh Indonesia, dan kemoderenan dapat dilihat dari tiga segi. Pertama, mata pelajaran telah seimbang antara materi ilmu-ilmu agama dengan materi ilmu-ilmu umum. Kedua, metode pengajaran telah bervariasi, tidak lagi semata-mata hanya memakai metode sorogan, wetonan, dan hafalan. Ketiga, dikelola berdasarkan prinsip-prinsip manajemen pendidikan.3 Keberadaan lembaga pendidikan ini telah banyak berperan mendidik sebagian bangsa Indonesia sebelum lembaga-lembaga pendidikan lain yang Bercorak barat, tumbuh subur. Seiring dengan bertambahnya umat Islam di Indonesia, maka semakin berkembang pula pola pendidikan Pondok Pesantren. Pondok Pesantren telah banyak mengalami perubahan dan perkembangan. Perubahan ini Salah satunya, dapat dilihat dari pola pendidikan yang dikembangkan sendiri, yang mengalami pergeseran baik misi maupun visi pendidikannya.4
pelajaran kepada santri secara individual, biasanya di samping dilangsungkan di pondok pesantren juga dilangsungkan di langgar, masjid atau terkadang malah di rumah-rumah. Di pondok pesantren, sasaran metode ini adalah kelompok santri pada tingkat rendah yaitu mereka yang baru menguasai pembacaan al-Quran. Metode wetonan (bandongan) ialah suatu metode pengajaran dengan cara guru membaca, menterjemahkan, menerangkan dan menulis buku – buku Islam dalam bahasa Arab sedang sekelompok santri mendengarkan.mereka memperhatikan bukunya sendiri dan membuat catatan–catatan (baik arti maupun keterangan ) tentang kata–kata atau buah pikiran yang sulit. 3
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 70. 4 Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, (Jakarta, PT, Pustaka LP3ES Indonesia,1982) Cet, 2 h. 15.
3
Hasbullah dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia menyebutkan bahwa Pondok Pesantren merupakan ”Bapak” dari pendidikan Islam di Indonesia, didirikan karena adanya tuntutan kebutuhan zaman. Hal ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah. Sesungguhnya Pondok Pesantren dilahirkan atas dasar kesadaran kewajiban dakwah Islamiyah, yakni penyebaran dan pengembangan dakwah Islam sekaligus mencetak kaderkader ulama atau da’i.5 Dengan demikian, inti pokok dari suatu Pondok Pesantren adalah pusat pengkajian ilmu-ilmu keagamaan Islam, seperti Fikih, Tauhid, Haditsh, bahasa Arab, dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu yang dianjurkan itu terbatas dalam ruang lingkup, ilmu-ilmu yang digolongkan kepada ilmu-ilmu Agama, sebagai perbedaan dengan ilmu-ilmu yang digolongkan kepada ilmu-ilmu umum.6 Secara garis besar, menurut Dhofier” lembaga Pondok Pesantren dapat dikelompokkan dalam dua kategori yaitu: Pondok Pesantren tradisional (salafiyah) dan Pondok Pesantren modern (khalafi). Pondok Pesantren tradisional
yang
dimaksud
adalah
Pondok
Pesantren
yang
tetap
mempertahankan pengajaran kitab-kitab Klasik sebagai inti pendidikan di Pondok Pesantren. Sistem Madrasah diterapkan untuk memudahkan sistem sorogan yang dipakai dalam lembaga-lembaga pengajian bentuk lama, tanpa mengenalkan pengajaran pengetahuan umum, sedangkan Pondok Pesantren
5
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, (Jakarta: LSIK, 1996), h. 138. Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di indonesia , . . . h. 70. 6
4
modern adalah Pondok Pesantren yang telah memasukkan pelajaran-pelajaran umum dalam lingkungan Pondok Pesantren.7 Dari ide-ide ulama pembaharu maka, hadirlah sekolah-sekolah atau lembaga-lembaga pendidikan yang telah menerapkan prinsip-prinsip baru, yang berbeda dengan pendidikan tradisional. Sebelumnya lahirlah Sekolah Adabiyah di Padang, surau Jembatan Besi Sumatera Thawalib di Padang Panjang dan kemudian berkembang pesatlah lembaga-lembaga pendidikan modern yang dibentuk oleh anggota Muhammadiyah di Sumatera. Sesuai dengan gagasan dan pemikiran Kyiai Ahmad Dahlan, Muhammadiyah merupakan organisasi sebagai alat bagi kepentingan penyebarluasan ajaran agama Islam di daerah Keresedinan Yogyakarta.8 Sebagai organisasi penggagas dalam bidang pendidikan khususnya. Bertolak
dari
pengertian
tersebut
dapat
dikatakan
bahwa
Muhammadiyah sejak awal merupakan gerakan organisasi keagamaan, pendidikan, sosial dan lain sebagainya. Gerakan Islam yang bercorak pembaharuan pada umumnya akan selalu menyatakan bahwa sumber utama motivasi gerakan adalah pemahaman dan internalisasi para pemimpin gerakan atas solusi dan keputusan Al-Qur’an berkenaan permasalahan spesifik dengan kerangka legislasi bagi tujuan keadilan sosial dan pembangunan masyarakat yang egalitarian.
7
Zamkhasar Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup KYiai, (Jakarta: LP3ES, 1983), h. 41. 8 AR Fachruddin, Apakah Muhammadiyah Itu?, (PP Muhammadiyah Majlis Tabligh, Yogyakarta, 1984), h. 16.
5
Dalam perkembangan Muhammadiyah telah banyak mendirikan sekolah-sekolah umum dari mulai taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, tetapi lembaga yang berbentuk pesantren relative sangat jarang, sehingga pesantren Muhammadiyah Darul Arqom bisa dikatakan sebagai pionir lembaga pendidikan formal dengan bentuk ”Pondok Pesantren” yang berada dibawah pengelolaan organisasi Muhammadiyah secara langsung. Menurut klasifikasi Dhofier, Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini tergolongkan kepada kategori pesantren khalafi, karena telah memasukan pelajaran-pelajaran umum dalam madrasah-madrasah yang dikembangkan atau membuka tipe-tipe sekolah umum di dalam lingkungan Pondok Pesantren. Kehidupan Pondok Pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi sebagai lembaga dakwah. Pondok Pesantren memiliki integrasi yang tinggi dengan masyarakat sekitar dan menjadikan rujukan moral bagi kehidupan umum. Masyarakat umum memandang Pondok Pesantren sebagai komunitas khusus yang ideal terutama kehidupan moral keagamaan. Ekstitensi Pondok Pesantren sebagai suatu lembaga keagamaan telah cukup jelas karena motif, tujuan serta usahanya bersumber pada Agama.9 Untuk menjadi Pondok Pesantren yang besar, setiap Pondok Pesantren tidak akan lahir begitu saja, melainkan tumbuh sedikit demi sedikit melalui kurun waktu yang cukup lama. Selain itu perkembangan Pondok Pesantren
9
Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta, INIS, 1994), h. 60.
6
tidak selalu menunjukan grafik naik, melainkan mengalami pasang surutnya sebuah
Pondok
Pesantren.
Penulis
memilih
Pondok
Muhammadiyah Darul Arqom yang mulai tewujud sejak
Pesantren tahun 1987.
Adapun tokoh-tokoh pendiri Pondok Pesantren ialah: H. Abdul Rahman, HME Sunadi, H.Ali Muchtar, AM Suyatna BA, H. Sanusi dan H. D Adi Hidayat, H. Abdul Karim dan H. Ismail. Atas usulan pendiri Pondok Pesantren Darul Arqom Garut, dengan rencana yang matang serta dengan niat yang ikhlas, juga dengan tekad yang bulat, dibangunlah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini salah satu Pondok Pesantren modern milik Muhammadiyah Sawangan. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom adalah amal usaha Muhammadiyah dirintis sejak tahun 1987 yang memakai struktur organisasi modern. Status Pondok Pesantren ini adalah milik Muhammadiyah. Hal ini terlihat dari proses berdirinya yang secara formal didirikan didirikan bukan oleh perorangan, tetapi oleh persyarikatan, organisasi kemasyarakatan yaitu pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan. Dan di awali seperti Majlis Taklim dan dengan respon yang baik dari masyarakat.10 Lembaga pendidikan yang merupakan pengembangan pendidikan yang dikelola Muhammadiyah, yang dinilai mempunyai visi untuk mecetak kaderkader Islam yang berahlak mulia dan mencetak kader-kader ulama persyarikatan yang berwawasan luas, mandiri, berahlak mulia mampu 10
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar, Pengurus Pondok Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015, pukul, 10.23 Wib).
Pesantren
7
berbahasa Arab dan Inggris, serta aktif, kreatif sesuai dengan kepribadian Muhammadiyah,
akan
menjadi
Muhammadiyah di masa
sebuah
lembaga
kaderisasi
ulama
yang akan datang. Karenanya Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan kaum langsung mendapatkan sambutan yang baik dari warga Muhammadiyah khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Pondok Pesantren Muhammadiyah merupakan Pondok Pesantren modern
yang
memfokuskan
tahfidz
dan
mengencangkan
tajwid.
Diikutsertakan kegiatan belajar orator dan inteleknya, dan ekstrakulikuler seperti paduan suara, tari saman, tapak suci, pramuka, dan lain sebagainya. Dan peran aktif dalam even-even yang umum. Dan Pondok Pesantren secara umum juga memiliki kurikulum yang berbasis idieologis yaitu dengan memasukan mata pelajaran kemuhamadiyahan dan ketarjihan sebagai mata pelajaran wajib.11 Begitupun dengan Misi Pondok Pesantren yaitu melaksanakan pendidikan formal setingkat MTS/SLTP dan MA/SLTA, membekali santri dengan kemuhammadiyahan dan ahlak karimah serta mempersiapkan kader ulama yang cendikia, cendikiawan dan ulama berkualitas sholihun dan shobirun. Visi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ialah “Terwujudnya kader persyarikatan dan ulama yang beriman, berilmu, berwawasan luas, berahlak mulia, berbahasa Arab dan Inggri aktif, mandiri dan membangun kultur intelektual berbasis IMTAQ dan IPTEK. Pondok 11
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar, Pengurus Pondok Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015, pukul, 10.23 Wib).
Pesantren
8
Pesantren terus mengalami peningkatan dan perkembang baik dalam bidang pendidikan, dakwah maupun dalam kemasyarakatan, dengan sistem pendidikan yang mengintergrasikan pengetahuan agama dengan pengetahuan umum. Serta telah menghasilkan alumni-alumni yang menjadi seorang cendikiawan,
berkecimpung
di
himpunan
pusat
tarzih,
kementrian
Pondok
Pesantren
perhubungan, dan lain sebagainya. Penelitian
ini,
meneliti
Perkembangan
Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok 1987-2010. Yang menarik dari penelitian ini ialah bahwa Muhammadiyah mempunyai Pondok Pesantren, keunikan tersendiri karena yang kita ketahui Muhammadiyah telah banyak mendirikan sekolah-sekolah umum dan tetapi lembaga yang berbentuk Pondok Pesantren relative sangat jarang, khususnya di daerah Sawangan Depok. Berdasarkan pemaparan diatas peneliti merasa tertarik untuk mengkaji lebih mendalam tentang Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom SawanganDepok ini, dengan judul ”Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok 1987-2010” dan kenapa dibatasi dari tahun 1987 sampai tahun 2010 karena di tahun ini tahun dimana pondok pesantren berdiri dan pasti mengalami berbagai pasang surut dalam perkembangannya. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah Sejarah
perkembangan
Pondok
Pesantren
di
Indonesia
terus
berkembang sejalan dengan perkembangan zaman di negara-negara yang
9
mayoritas penduduknya beragama islam khususnya di Indonesia sendiri, sesuiai judul yang di ambil penulis yaitu; “Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok 1987-2010”. Penulis menyadari bahwa untuk melakukan kajian tentang Pondok Pesantren tidak akan mungkin dibahas secara keseluruhan, sebab Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki ruang lingkup yang luas, untuk dibahas. Maka sesuai dengan judul dan latarbelakang di atas, penulis akan memfokuskan dan membatasi penelitian ini, yaitu Gambaran Umum Kota
Depok,
Pondok
Pesantren
Muhammadiyah
Darul
Arqom,
Perkembangan dalam bidang Pendidikan, Sosial Keagamaan, Dakwah, dan Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan. 2. Perumusan Masalah 1. Bagaimanakah Gambaran Umum Kota Depok? 2. Bagaimanakah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom? 3. Bagaimanakah Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom? 4. Bagaimanakah Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian Ada beberapa tujuan yang penulis ingin capai melalui penelitian ini yang terbagi dalam dua tujuan dan manfaat besar, yaitu tujuan dan manfaat akademis, tujuan dan manfaat praktis. 1. Tujuan Akademis, yang Meliputi:
10
a. Untuk mengetahui sejarah berdiri dan perkembangannya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. b. Untuk mengetahui lebih peran dan pengembangan apa saja
yang
diberikan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dalam pendidikan di masyarakat Sawangan-Depok. 2. Tujuan Praktis, Yang Meliputi: a. Sebagai syarat untuk mendapat gelar starta satu (SI) Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. b. Untuk memperkenalkan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom terhadap masyarakat luas. c. Sebagai wawasan pengetahuan tentang salah satu Pesantren di Indonesia. D. Kerangka Teori Setiap, masyarakat mengalami apa yang dinamakan dengan perubahan. Adanya perubahan tersebut dapat dilihat apabila melakukan suatu perbandingan dengan meneliti suatu masyarakat pada masa tertentu dan kemudian dibandingkan dengan keadaan masyarakat pada waktu yang lain (sebelum-sesudah). Proses perubahan yang terjadi secara terus menerus itu oleh sartono kartodirdjo dinamakan gejala sejarah. Suatu gejala sejarah dalam perkembangan sejarah
proses
seharusnya dapat mendefinisikan waktu, tempat,
pelaku, mengapa gejala sejarah itu terjadi dan bagaimana gejala sejarah yang
11
terjadi sebelumnya, sesudahnya, atau ada hubungan fungsionalisme dalam satu sistem. Dilihat dari prespektif di atas, maka gejala sejarah bisa diartikan sebagai suatu momentum gerakan historis atau lazim disebut dengan perubahan sosial, menurut sartono konsep perubahan sosial bertolak dari 2 referensi, yaitu.12 1. Dinamika
masyarakat
menujukan
pergerakan
dari
tingkat
perkembangannya yang terdahulu ke yang kemudian, lazimnya dari yang sederhana ke yang lebih maju, unsur-unsur mana yang berubah dan faktorfaktor apakah yang menyebabkan perubahan (kualitas). 2. Dalam beberapa teori, perubahan sosial mempunyai dari yang sederhana bentuknya ke yang kompleks, artinya perubahan sosial yang terjadi sering kali mengarah ke arah yang lebih baik. Pondok Pesantren berdiri sejak
tahun 1987, masih berdiri sampai
sekarang dalam mencetak kader-kader Muhammadiyah yang berwawasan luas, Pondok Pesantren memiliki andil besar bagi perubahan sosial masyarakat Sawangan khusus didunia pendidikan, baik perkembangannya, dalam dakwah, dan sosial keagamaan. Untuk melihat berbagai perubahan yang terjadi dalam perkembangan yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, dibidang pendidikan khususnya, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan sosiologi. Pendekatan sosiologi dalam hal ini yaitu 12
Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992), h. 99.
12
menggunakan teori-teori sosiologi, untuk melihat perubahan masyarakat Sawangan dan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Berkaitan dengan teori perubahan sosial tersebut peneliti menggunakan teori fungsionalisme struktural yang dikembangkan oleh talcot parson dari emile Durkheim. Menurut teori ini masyarakat merupakan suatu sistem sosial yang terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan perubahan yang terjadi pada satu bagian yang akan membawa perubahan pula terhadap bagian lain. Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial fungsional terhad yang lain, sebaliknya kalau tidak berfungsi maka struktur itu tidak akan ada, hilang dengan sendirinya.13 Teori menganalisis
fungsionalisme dan
struktural
memaparkan
dipakai
keberadaan
oleh
peneliti
Pondok
untuk
Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom sesuai dengan fungsi yang dijalankan dan dipenuhinya, permasalahan ini dapat dimulai dari adanya sebuah adaptasi atau penyesuaian diri yang mengarahkan pada satu tujuan yang sama dalam perkembangan, kemajuan pendidikan di Sawangan ini. E. Metode Penelitian Dalam karya ilmiah metode penelitian mempunyai peranan penting, karena metode sangat terkait dengan tata cara mengkaji dan menganalisis persoalan yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan Metode sejarah. Metode sejarah adalah suatu proses menguji dan menganalisis secara kritis 13
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 21.
13
terhadap rekaman dan peninggalan masa lampau berdasarkan data-data yang telah diperoleh.14 Setelah penulis menetapkan, dan menentukan objek pembahasan, yaitu tentang Perkembagan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan-Depok 1987-2010, adalah lembaga pendidikan yang tentunya dalam mendirikan lembaga tersebut memiliki latar belakang atau sejarah tersendiri. Dengan demikian penulis akan melakukan penelitian mengenai sejarah berdiri dan perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah, perkembangan dalam pendidikan, dakwah, dan sosial keagamaan di Sawangan Depok dan faktor yang mempengaruhi perkembangan. Menurut Dudung Abdurrahman dalam bukunnya ”Metode Penelitian Sejarah” Pendekatan sosiologi ialah penggambaran peristiwa masa lalu yang didalamnya
akan
terungkap
segi-segi
sosial,
sejarah
sosial
yakni
pembahasannya mencakup golongan sosial yang berperan, jenis hubungan sosial, konflik berdasarkan kepentingan, pelapisan sosial, peranan dan status sosial, dan sebagainya. Karena, ada hubungannya dengan upaya pemahaman atas pergerakan sosial dan perubahan sosial yang mempunyai efek terhadap kehidupan masyarakat.
14
Louis Gottshalck, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Noto Susanto (Jakarta: Universitas Indonesia, Press, 2008), h. 39.
14
Metode sejarah bertumpu pada empat langkah, yaitu heuristik (pengumpulan data), verivikasi (kritik sumber), interpertasi atau (analisis fakta sejarah), dan histografi (penulisan).15 Dalam Metode Sejarah Tahapan Dalam Penelitiannya Adalah: 1. Heuristik (Tahapan Pencarian Sumber ) Heuristik merupakan tahapan pertama, yaitu tahapan pengumpulan sumber. Pengumpulan
sumber yang dilakukan penulis melalui survey
lapangan, data tertulis berupa dokumen, buku-buku, majalah, dokumen arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dan Wawancara langsung. Untuk itu penulis dalam melakukan penelitian ini menggunakan suatu alat pengumpulan data penelitian berupa: Library Research (Penelusuran Kepustakaan) yang dimaksud disini adalah penulis mengadakan penelusuran terhadap data-data tertulis, berupa buku-buku dan skripsi-skripsi yang berhubungan dengan tema skripsi, terkait dengan pencarian sumber penulis mencarinya di perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Adab dan Humaniora dan Dokumen-Dokumen Pribadi Milik Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan. Field Research (Penelitian Lapangan) yaitu, dengan mengunjungi kantor kecamatan sawangan dan kantor seketariat Pondok Darul Arqom Sawangan. Pengumpulan data yang dilakukan secara tertulis dengan
15
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2007), h. 63, Lihat Juga Sarono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah (Yogya: Bentang Pustaka, 2005), h. 90.
15
mengajukan beberapa pertanyaan melalui wawancara kepada pimpinan, pengurus ustadz dan ustadzah, begitupun pengurus yang terlibat maupun anak tokoh pendiri Pondok Pesantren Muhammadiyah dan santri-santri maupun alumninya. a. Observasi Observasi yaitu penelitian dengan mengumpulkan data, dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejalagejala yang diteliti. Dalam hal ini adalah data-data yang berhubungan dengan kondisi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom proses penyelenggaraan program pendidikan, komunikasi (hubungan) yang terjadi antara pimpinan pesantren, ustadz, ustadzah dan para santri, pengurus dengan para santri, Pondok Pesantren dan masyarakat umum. Seperti
lokasi,
kondisi
dan
situasi
pondok
pesantren
Muhammadiyah darul arqom terkait dengan keberadaanya sebagai latar budaya dakwah, pendidikan dan pengembangannya, serta respon terhadap perubahan sosial yang dihadapi. b. Wawancara Yaitu dengan wawancara peneliti mengumpulkan data dengan melakukan wawancara secara langsung ke beberapa responden. Seperti pengelola, pengasuh, pengurus, santri, alumni Pesantren, terlebih padaa mereka yang mengetahui tentang sejarah berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, serta kondisi pada sebelum sesudah berdirinya Pondok Pesantren tersebut.
16
Wawancara ini dilakukan untuk mencari data yang berkaitan dengan sejarah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, hubungan sosial Pondok Pesantren dengan masyarakat dan berbagai hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. c. Dokumentasi Data sejarah yang berupa tertulis dapat diperoleh dengan cara dokumentasi Data tertulis yang ditemukan dalam penelitian ini adalah buku-buku arsip, dan dokumen yang diperoleh dari pengurus Pondok Pesantren, selain itu penulis juga mengumpulkan data dari catatan tertulis, undangan rapat dan rapat-rapat sekolah, yang di dapatkan dari arsip pribadi Pondok Pesantren. Dokumentasi ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan data yang komperhensif. Penelusuran dokumen dilakukan untuk memperoleh data tambahan untuk memperkuat data yang diperoleh melalui wawancara, dokumen yang terkumpul akan melewati fase seleksi data (kritik sumber). Proses seleksi data dilakukan sebagai bentuk atau upaya untuk menyeleksi dan mengubah data mentah yang diperoleh dari catatan lapangan. 2. Verivikasi (Kritik Sumber) Pada tahapan ini dilakukan verifikasi terhadap data yang ada untuk menguji keabsahan data tersebut, dalam hal ini yang di uji adalah kebenaran. Sumber yang dilakukan melalui kritik eksteren dan kritik intern melalui langkah ini diharapkan dapat di peroleh data yang valid dan kredibel.
17
a. Kritik Eksteren (Otentisitas) Tahapan ini dilakukan dalam rangka menguji apakah sumber tersebut asli atau tidak, baik sumber tertulis maupun lisan, sumber tertulis dilakukan dengan memperhatikan aspek fisik sumber tertulis baik dari segi gaya tulisan dan penampilan luar yang lain. Dalam menguji sumber lisan peneliti mencoba melihat latar belakang informasi atau responden terkait yang ada hubungannya dengan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom atau tokoh masyarakat yang sekiranya memiliki kedekatan waktu atau (sezaman) dengan penelitian ini. b. Kritik intern (Kredibilitas) Langkah ini dilakukan guna menguji sumber dapat dipercaya atau tidak untuk sumber tertulis, peneliti membandingkan isi sumber tersebut dengan karya lain, untuk data yang diperoleh dari hasil wawancara atau sumber lisan peneliti membandingkan hasil wawancara mulai dari kondisi fisik, dan informasi yang di ungkapkan oleh responden
terkait
hubungannya
dengan
Pondok
Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom dan masyarakat Sawangan. 3.
Interpertasi (Analisis Fakta Sejarah) Interpertasi atau penafsiran sejarah sering disebut juga dengan analisis sejarah.16 interpertasi atau penafsiran sejarah adalah menguraikan data yang saling berhubungan dengan pokok persoalan yang diteliti 16
Dudung Abdurrahman, Metodelogi Penelitian Sejarah Islam (Yogyakarta: Ombak, 2011), h. 114.
18
melalui kajian ilmiah (Analisis Sintesis) menjadi sebuah kesimpulan. Tahapan pertama yaitu analisis menguraikan fakta-fakta sejarah yang tercerai-berai. Tahapan ini bertujuan untuk memperoleh fakta yang menyeluruh secara obyektif dari data sejarah dengan menggunakan teori sosiologi tentang perubahan sosial. 4.
Histografi (Penulis Sejarah) Yaitu menuliskan kembali sejarah masa lampau berdasarkan data yang diperoleh. Data-data tersebut diperoleh berdasarkan pengujian dan analisis kritis terhadap. Peristiwa masa lampau yang memperhatikan aspek kronologis. Lebih jauh lagi, histografi disini merupakan cara penulisan, pemaparan atau laporan. Oleh karena itu, penelitian berusaha menyajikan fakta sejarah secarsistematis dan dalam penulisannya disajikan dalam beberapa bab yang saling terkait satu sama lain agar mudah di pahami oleh pembaca. Sebagai pedoman dalam tehnik penulis skripsi ini, penulis merujuk pada buku pedoman penulisan karyailmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh ceqda, UIN Syarif hidayatullah Jakarta.17
F. Tinjauan Pustaka Penelitian tentang Pondok Pesantren tentunya bukan penelitian yang baru. Dunia pesantren merupakan objek penelitian yang tidak pernah habis. Penelitian tentang Pondok Pesantren telah banyak dimuat dalam buku-buku, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, ataupun disertasi. 17
Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) (Jakarta: ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007), h. 17.
19
Dengan demikian penelitian yang membahas tentang Pondok Pesantren telah banyak yang meneliti , dan telah ada peneliti-penelitian sebelumnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis melakukan tinjauan pustaka di perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Penulis menemukan beberapa skripsi yang mengangkat judul seperti di atas yang berkaitan dengan lembaga Muhammadiyah dan Pondok Pesantren di Sawangan Baru. Dari hasil penelusuran
penulis belum menemukan studi mengenai
Pekembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan, Depok 1987-2010 maka dari itu penulis mengangkat judul tersebut, karena penulis merasa tertarik dank arena relativ sedikit lembaga Muhammadiyah yang berbasis Pondok Pesantren khususnya di daerah Sawangan Depok, karenanya penulis perlu mengangkat Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Perbandingan Strategi Dakwah Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama Ranting Sawangan Baru oleh: Jamilah Mathar 150262442 Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam kajian tentang lembaga yang sama namun berbeda judul, dia membahas tentang strategi dakwah dan perbandingan dakwah organisasi muhammadiyah dan nahdatul ulama di sawangan baru. Peran Pondok Pesantren Al-Karimiyah Sawangan-Depok Dalam Mencetak Kader Mubaligh Melalui Muhadharah oleh: Nur Safwatillah 103051028465 Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam kajian tentang Pondok Pesantrren namun berbeda Pesantren
20
dan satu wilayah di Sawangan baru ia membahas tentang sejarah berdirinya Pondok, serta misi visi dan struktur organisasi, kegiatan Pondok, dan peran Pondok dalam mencetak kader mubaligh melalui muhadharah. G. Sistematika Penulisan Untuk memudahkan dan mendapatkan gambaran terhadap skripsi ini, maka penulis membagi beberapa bab dengan rincian sebagai berikut: BAB I
Merupakan BAB Pendahuluan yang membahas tentang A. Latar Belakang Masalah, B. Pembatasan dan Perumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat Penelitian, D. Kerangka Teori, E. Metodologi Penelitian, F. Tinjauan Pustaka, G. Sistematika Penulisan.
BAB II
Merupakan BAB Tentang Gambaran Umum Wilayah SawanganDepok, Membahas Tentang, A. Gambara Umum Kota Depok, B. Gambaran Umum Kecamatan Sawangan, C. Kondisi Keagamaan Masyarakat Sawangan, D. Kondisi Pendidikan Masyarakat Kecamatan Sawangan.
BAB III Merupakan
BAB Tentang Pondok Pesantren Muhammadiyah
Darul Arqom, Membahas Tentang A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, 1. Perjuangan Organisasi Muhammadiyah Dalam Mendirikan Pondok Pesantren, 2. Struktur Organisasi, 3. Sarana dan Prasarana, B.Tokoh-Tokoh Pendiri Pondok Pesantren, C. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren, D. Misi dan Visi Pondok Pesantren, E. Respon Masyarakat Ketika Pondok Pesantren Berdiri, F. Alumni Pondok Pesantren.
21
BAB IV Merupakan BAB Tentang Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Membahas Tentang, A. Bentuk Perkembangan Pondok Pesantren, a. Bidang Pendidikan, b. Bidang Dakwah, c. Bidang Sosial Keagamaan dan B. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan.
BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH SAWANGAN-DEPOK
A. Gambaran Umum Kota Depok Kota Depok merupakan bagian dari wilayah jabodetabek yang terletak di bagian bawah / utara kabupaten Bogor dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Kota Tanggerang dan Bekasi, Depok menjadi Kota yang sangat strategis di antara Kota-kota disekitarnya. Depok ibu kotanya Pancoran Mas, Kota Depok adalah sebuah Kota di Provinsi Jawa Barat. Depok dahulu adalah Kota Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Bogor yang kemudian mendapat status Kota Administrasi pada tahun 1982. Kota Depok dahulu merupakan sebuah dusun terpencil ditengah hutan, Cornelis Chastelein membeli tanah tersebut dan sedikit wilayah Batavia selatan. Untuk mengurus tanah-tanah itu, Cornelis Chastelein mendatangkan kurang lebih 150 hamba-hamba dari bali dan Sulawesi selatan, yang kemudian pada tahun 1714 Hamba-hamba tersebut dibebaskan dari ikatan perbudakan.18 Pada tahun 1975 dimulailah pembangunan kawasan Depok I dan menyusul pembangunan perumahan yang dikenal dengan kawasan depok II tengah dan timur. Kemudian dengan pesatnya kemajuan pembangunan di Depok, maka pada tanggal 18 maret 1982 status pemerintahan yang semula kecamatan menjadi Kota dministrative Depok kabupaten Bogor. Selama 18
Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.29 Wib), h.1.
22
23
kurang lebih tujuh belas tahun pemerintahan Depok mengalami pergantian kepemimpian.19 Kemudian dengan berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1999 tepatnya pada tanggal 27 April 1999, Depok resmi menjadi Kotamadya / Kota yang membawahi enam wilayah Kecamatan ( Kec. Pancoran mas, Kec. Beiji, Kec. Sukmajaya, Kec. Cimanggis, Kec. Sawangan dan Kec.Limo) meliputi 63 Kelurahan. Kemudian Berdasarkan perda Kota Depok No.8/2008, jumlah Kecamatan yang ada di Kota Depok dimekarkan menjadi 11 Kecamatan pada tahun 2009.20 Kota Depok diresmikan pada tanggal 27 April 1999 berdasarkan Undang-Undang
Republik
Indonesia
No.15
Tahun
1999
Tentang
Pembentukan Kotamadya daerah tingkat II Depok. Setelah dikeluarkan UU ini, wilayah penyangga DKI Jakarta ini semakin berkembang pesat. Selama tujuh tahun terakhir, jumlah penduduk naik dua kali lipat, dari 800.000-an orang pada tahun 1999 menjadi 1,4 juta lebih pada tahun 2006.21 Kondisi Geografi Secara geografis Kota Depok terletak pada kordinat 06˚ 19’00” – 06˚ 28’00” lintang selatan dan 106˚ 43’00” – 106˚ 55’30” Bujur Timur Bentang alam Depok dari selatan ke utara merupakan daerah dataran rendah – perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 150 meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 2-15%. Kota Depok
19
Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.29 Wib), h. 2. 20 Profil Kota Depok,Sejarah Singkat Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.29 Wib), h. 5. 21 Profil Kota Depok, Data Pembangunan Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.30 Wib), h. 30.
24
sebagai salah satu wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 20,029 Ha. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan dengan tiga Kabupaten dan satu Propinsi.22 Secara lengkap wilayah ini mempunyai batasbatas sebagai berikut: Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang dan wilyah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Sebelah Timur berbatasan dengan kecamatan Pondok Gede kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring
meningkatnya
perkembangan
jaringan
transportasi
yang
tersinkronisasi secara regional dengan Kota-kota lainnya. Kondisi Demografi Sebagai Kota yang berbatasan langsung dengan Ibu Kota Negara, Kota Depok menghadapi berbagai permasalahan perkotaan, termasuk masalah kependudukan. Sebagai penyangga kota Jakarta, Kota Depok mendapatkan tekanan migrasi penduduk yang cukup tinggi sebagai akibat dari
22
www.depok.go.id/profil-kota/geografi (diakses, 22 April 2016 Pukul, 12.27 Wib).
25
meningkatnya jumlah kawasan pemukiman, pendidikan, perdagangan dan jasa. a. Jumlah penduduk Kota Depok tahun 2011 mencapai 1.813,612 jiwa, yang terdiri dari penduduk laki-laki 918.835 jiwa dan penduduk perempuan 894,777 jiwa, Kecamatan Cimanggis merupakan Kecamatan yang paling banyak penduduknya dibanding dengan Kecamatan di Kota Depok, yaitu 91.749 jiwa, di tahun 2011 kepadatan penduduk Kota Depok mencapai 9.055 jiwa/km². Kecamatan Sukmajaya merupakan Kecamatan terpadat di Kota Depok dengan tingkat kepadatan 13.433 jiwa/km², kemudian Kecamatan Pancoran Mas dengan tingkat kepadatan 12.059 jiwa/km², sedangkan Kecamatan sawangan yaitu 4.977 jiwa/km².23 Penduduk tiap Kecamatan serta kepadatan penduduk tiap Kecamatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Jumlah Penduduk Setiap Kecamatan Menurut Jenis Kelamin Di Kota Depok Jumlah Penduduk No
Kecamatan
Laki-Laki Perempuan
Total
1
Sawangan
65.980
62.925
128.908
2
Bojong sari
53.122
50.918
104.040
3
Pancoran mas
111.089
108.512
219.601
23
https://eprints.uns.ac.id> BAB_2 (diakses, 8 Juni 2016, Pukul 01.29 Wib).
26
4
Cipayung
68.172
65.267
133.439
5
Sukmajaya
120.886
121.449
242,335
6
Cilodong
66.234
64.176
130.4100
7
Cimanggis
128.324
124.100
242.424
8
Tapos
113.961
111.586
225.547
9
Beiji
88.106
84.958
173.064
10
Limo
46.694
45.055
91.749
11
Cinere
56,268
55.831
112.099
918.836
894.777
1.813.613
Jumlah
Sumber Data: Profil Kota Depok Dalam Angka 2011 Kota Depok termasuk Kota terpadat sehingga tidak heran apabila tiap tahun jumlah penduduk di Kota Depok terus bertambah, dari angka sebelumnya hingga tahun 2011 terus bertambah, begitu juga dengan pembangunan fisik pun kian berkembang sebagaimana mengikuti arus perubahan dan perkembangan zaman. Jumlah penduduk setiap Kecamatan luas wilayahnya dan kepadatan nya sangat besar. Pertumbuhan penduduk yang demikian tinggi ini dipengaruhi oleh tingginya arus migrasi yang masuk ke Kota Depok, mengingat Kota Depok dinilai sebagai daerah yang sangat strategis dilihat dari seluruh fungsi Kota, terutama jasa, perdagangan dan permukiman.24
24
Profil Kota Depok, Data Pembangunan Kota Depok 2006 (Perpustakaan Umum Kota Depok, Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 10.30 Wib), h. 31.
27
Tabel 2 Jumlah Penduduk Setiap Kecamatan Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk di Kota Depok Kepadatan Jumlah No
Luas wilayah
Kecamatan
penduduk Penduduk
(km) per km
1
Sawangan
128,905
25,90
4.977
2
Bojong sari
104.040
19,79
5.257
3
Pancoran mas
219.601
18,21
12.059
4
Cipayung
133.439
11,63
11.474
5
Sukmajaya
242.355
18,04
13.433
6
Cilodong
130.410
16,09
8.105
7
Cimanggis
242.424
21,22
11.896
8
Tapos
225.547
32,33
6.976
9
Beiji
173.064
14,30
12.102
10
Limo
91.749
12,32
7.447
11
Cinere
112.009
10,47
10.707
1.813.613
200,29
9.005
Jumlah
Sumber Data: Profil Kota Depok Dalam Angka 2011 Kondisi iklim Kota Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis denga perbedaan curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim. Secara umum
28
musim kemarau antara bulan April-September dan musim hujan antara bulan Oktober-Maret.25 Kondisi curah hujan seperti di atas, mendukung kegiatan dibidang pertanian terutama pertanian lahan basah di areal irigasi teknis. Sedangkan untuk daerah dan tidak ada saluran irigasi teknis akan lebih sesuai untuk tanaman palawija kombinasi dengan padi/lahan basah pada musim hujan sebagai pertanian tadah hujan. Selain penting sebagai sumber irigasi, curah hujan juga penting untuk pemberian gambaran penentuan lahan, terutama lokasi, pola cocok tanam, dan jenis tanaman yang sesuai.26Adapun kondisi unsur cuaca dan iklim di kota depok terdapat pada tabel: Tabel 3 Unsur Cuaca dan Iklim Unsur Cuaca dan Iklim
Keterangan
Temperatur
23˚-33˚ Celcius
Kelembapan rata-rata
57-91 %
Kecepatan angin rata-rata
20 Km/jam
Penyinaran matahari rata-
49,8%
rata Jumlah curah hujan
2684 m/th
Jumlah hari hujan
222 hari/tahun
Sumber: Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika
25 26
www.bmkg.go.id ( diakses, 25 Mei 2016 Pukul, 12.10 Wib). www.depok.go.id/profil-kota/geografi (diakses, 22 April 2016 Pukul, 12.37 Wib).
29
Iklim Kota Depok yang tropis mendukung untuk pemanfaatan lahan pertanian ditambah lagi dengan kadar curah hujan yang berlanjut disepanjang tahun. Permasalahan mendasar walaupun disatu sisi didukung oleh iklim tropis yang baik yaitu alokasi tata guna lahan yang harus mempertimbangkan sektor lain terutama lahan hijau dan permukiman.27 Dan dari tabel ini kita dapat menyimpulkan bahwa unsur cuaca dan iklim di kota Depok sangantlah seimbang dan baik temperature, kelembapan rata-rata, kecepatan angin rata-rata, penyinaran matahari rata-rata, jumlah curah hujan dan jumlah hari hujan. Lambang Kota Depok
Makna motif dan lambang daerah Kota Depok adalah sebagai berikut: Bagian pertama, bagian arti lambang. Lambang kota berbentuk perisai 5 (lima), dengan warna dan bentuk serta di bagian atas terdapat tulisan “Kota Depok” dan bagian bawah terdapat tulisan
27
www.depok.go.id/profil-kota/geografi (diakses, 25 Mei 2016 Pukul, 13.12 Wib).
30
“Paricara Dharma”28dengan warna putih. Dan lambang Kota terdiri dari 3 (tiga) bagian, dengan perincian sebagai berikut:29 A. Bagian depan terdiri dari: 1. Gambar kujang dengan posisi tegak. 2. Kujang merupakan senjata / alat kerja masyarakat Jawa Barat, kujang dianggap sebagai manifestasi satria-satria pajajaran, yang identik dengan nilai-nilai kejuangan pahlawan Depok, dan melambangkan kebenaran dan rela berkorban. 3. Pada gambar kujang terdapat 2 (dua) buah lubang, dengan lengkungan luar sebanyak 7 (tujuh) buah tangkai (gagang) mempunyai lekukan 4 (empat) buah, yang dikelilingi rangkaian padi dan bunga kapas yang terdiri dari 9 (Sembilan) butir padi dan 9 (Sembilan) kuntum bunga kapas yang mempunyai arti Kota Depok dilahirkan pada tanggal “27 April 1999”. Padi dan kapas melambangkan cita-cita pemerintah dan masyarakat Kota Depok guna mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran. 4. Dibawah gambar kujang terdapat gambar sebuah mata pena dan gambar sebuah buku terbuka, yang melambangkan Depok sebagai Kota pendidikan.
28
“Paricara Dharma” berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “Paricara” yang berarti abdi, sedangkan “Dharma” adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan, jadi” Paraicara Dharma” mengandung makna bahwa pemerintah Kota Depok sebagai abdi Masyarakat dan abdi Negara senantiasa mengutamakaan kepada kebaikan, kebenaran, dan keadilan. 29 Profil kota depok, Perda Kota Depok Nomor 01 Tahun 1999, (Perpustakaan Umum Kota Depok Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 12.01 Wib), h . 4.
31
B. Bagian tengah terdiri dari: 1. Gambar pendopo merupakan symbol pusat pemerintahan Kota Depok dalam
melaksanakan
tugas
pemerintahan,
pembangunan
dan
kemasyarakatan. 2. Gambar bangunan gedung melambangkan Kota Depok sebagai Kota pemukiman serta sebagai pusat perdagangan dan jasa. 3. Gambaran tumpukan batu bata membentuk rangkaian kesatuan yang menggambarkan dinamika masyarakat Kota Depok dalam melaksanakan pembangunan di segala bidang. 4. Gambar gelombang ari menggambarkan aliran sungai yang mengalir diwilayah Kota Depok melambangkan kesuburan serta menunjukan Depok sebagai Kota resapan air. C. Bagian dasar terdiri dari: 1. Bentuk perisah yang memiliki 5 (lima) sisi melambangkan tameng dan benteng, yang mampu mengayomi, memberikan rasa aman dan tentram, baik lahir maupun batin bagi masyarakat Depok serta melambangkan ketahanan fisik dan mental masyarakat Depok dalam menghadapi segala macam gangguan, halangan dan tantangan yang datang dari manapun, ke-5 (lima) sisi tersebut melambangkan pula fungsi / peran yang diemban oleh pemerintah KotaDepok, yaitu sebagai: a. Kota pemukiman b. Kota pendidikan c. Pusat perdagangan dan jasa
32
d. Pusat wisata e. Kota resapan air 2. Tulisan “Kota Depok” menunjukan sebutan bagi Kota dan pemerintah Kota Depok. 3. Tulisan “Paricara Dharma” berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari kata “Paricara” yang berarti abdi, sedangkan “dharma” adalah kebaikan, kebenaran dan keadilan, jadi “Paraicara Dharma” mengandung makna bahwa pemerintah kota depok sebagai abdi masyarakat dan abdi negara senantiasa mengutamakan kepaada kebaikan, kebenaran dan keadilan. Warna dan lambang Kota mempunyai arti sebagai berikut: a. Kuning emas melambangkan kemuliaan b. Merah bata melambangkan keberanian c. Putih melambangkan kesucian d. Hijau melambangkan harapan masa depan serta menunjukan daerah yang subur e. Hitam melambangkan keteguhan f. Warna biru melmbangkan keluasan wawasan dan kejernihan pikiran Bagian kedua ukuran perimbangan lambang, bentuk warna dan ukuran lambang sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan daerah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan.30 1) Jenis penggunaan lambang Kota Penggunaan lambang Kota dapat berbentuk: 30
Profil Kota Depok, Perda Kota Depok Nomor 01 Tahun 1999, (Perpustakaan Umum Kota Depok Dilihat 25 Mei 2016 Pukul, 12.01 Wib), h. 6.
33
a. Panji b. Bendera c. Logo d. Badge (bet) e. Lencana f. Vandal/trophy g. Stiker h. Plakat 2) Tata cara penggunaan lambang Kota A. Panji Ditempatkan didalam ruang kerja walikota Depok, ketua DPRD Kota Depok berada disebelah kiri meja sejajar dengan bendera merah putih. B. Bendera Ditempatkan didalam ruang kerja kepala dinas / instansi / lembaga Kota / Kecamatan / Kelurahan desa dan gedung pertemuan resmi berada disebelah kiri meja / podium sejajar dengan bendera merah putih. C. Logo 1. Pada gedung pemerintahan Kota, gedung sidang DPRD, kantor BUMD, rumah dinas kota, ditempatkan pada bagian atas, sedapat mungkin terlindungi dan dipandang pantas. 2. Pada kop surat resmi kota / dinas / instansi / lembaga Kota, diletakkan pada kiri atas surat. 3. Pada piagam ditempatkan dibagian tengah atas.
34
4. Pada batas kota / wilayah, ditempatkan pada bagian atas tengah gerbang atau tugu. D. Badge (bet) Diletakkan di kiri meja / podium sejajar dengan bendera merah putih. E. Lencana 1. Pada peci, disematkan pada sebelah kiri depan. 2. Pada topi, disematkan ditengah bagia depan. 3. Pada Pakaian Sipil Harian / Pakaian Sipil Lengkap / Pakaian Sipil Resmi, disematkan pada bagian atas saku kiri. 4. Lencana dipergunakan hanya dalam kegiatan hari-hari dinas baik di dalam dan atau pada waktu melaksanakan tugas dinas luar dan tugas kunjungan kerja. F. Vandel / trophy Ditempatkan ditengah atau diatas. G. Stiker Ditempatkan pada tempat sesuai dengan stiker. H. Plakat Ditempatkan ditengah-tengah atau diatas. I.
Lambang Kota dapat digunakan dalam bentuk kepala surat termuat dalam: 1. Lembaran daerah Kota Depok 2. Tanda penghargaan, surat-surat keterangan, tanda jasa yang dikeluarkan oleh pemerintahan Kota
35
3. Buku-buku, majalah, dan penerbitan lain yang dikelurakan oleh pemerintah Kota J. Lambang Kota dapat digunkan pada: a. Stempel atau cap Sekertaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dinas / instansi di lingkungan pemerintah Kota b. Sebagai tanda pada barang milik (aset) lainnya dari pemerintah Kota B. Gambaran Umum Kecamatan Sawangan Pemerintahan Kecamatan Sawangan sebagai bagian dari pemerintahan Kota Depok dan telah mengambil langkah-langkah yang sejalan dengan Visi dan Misi Kota Depok, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kecamatan Sawangan yang ditentukan oleh 3 indicator indeks pembangunan manusia (IPM) yaitu pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.31 Adapun Visi pemerintahan kecamatan Sawangan adalah ”menjadikan kecamatan Sawangan terdepan dalam pelayanan prima”. Sedangkan Misi dijalankan dalam rangka mencapai Visi tersebut adalah: 1. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan 2. Memberdayakan ekonomi mikro masyarakat melalui pengembangan agribisnis yang berwawasan lingkungan 3. Menngkatkan kinerja aparatur pemerintahan untuk memebrikan pelayanan kepada masyarakat
31
Wawancara Pribadi, Dengan Bapak Syamsudin, S.IP, Kasi Pemerintahan Kecamatan Sawangan (Sawangan 21 April 2016 Pukul, 10.00 Wib).
36
Struktur organisasi Adapun struktur orgnisasi Kecamatan Sawangan terdir dari Camat, sekertaris camat, Jabatan Fungsional, kasi pemerintahan, kasi trantibum, dan kasi pembayaran masyarakat. Adapun struktur tersebut yaitu: Camat: Eko Herwiyanto, AP, M.SI Jabatan Fungsional+Sekertaris Camat: Amanullah Sarwi Kasi Pemerintahan: Syamsudin, S. IP Kasi Trantibumn: Dedi Kusmayadi Kasi Pembayaran Masyarakat: Hardi Mulyanto, SE Kondisi Geografis Kecamatan Sawangan merupakan salah satu dari kecamatan di wilayah Kota Depok, terletak disebelah barat Kota Depok. Adapun keadaan geografis kecamatan sawangan adalah sebagai berikut: a. Tinggi pusat pemerintahan/Height of Central Government Kec. Sawangan dari permukaan tanah yang relative datar dan tidak berbukit-bukit b. Suhu maksimum/minimum Max/min temperature : 30C/20 C c. Batas wilayah (Regional Boundary) Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kota Tangerang Selatan, Banten dan Kecamatan Limo. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Sebelah Barat: Berbatasan dengan Kecamatan Bojongsari Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kecamatan. Limo dan Kecamatan. Pancoran Mas.
37
Tabel 4 Lurah, LPM, Rukun Warga, Rukun Tetangga Nama Ketua No
1
2
Unit Kerja
Jumlah
Nama Lurah LPM
rt
Rw
43
20
41
9
62
10
32
10
60
11
75
14
75
13
388
77
Kelurahan
H.Muhammad
Achmad
Sawangan
Sahal, SH,MM
Daenuri, SH
Kelurahan
Sutisna, S. Sos
H.Aman
sawangan
suherman
baru 3
Kelurahan
Ahmad, S.STP
Pasir Putih 4
Kelurahan
S.Ag Wahidin
Kedaung 5
Kelurahan
7
Mahmudin, S.Ag
Fredi Gamida, SE
Cinangka 6
Asmawih,
Suherman Firdaus
Kelurahan
H. R. Deden
Mahrudin,
Bedahan
Kosasih, S.Sos
S.Pd M.pd
Kelurahan
Hasan Nurdin, Aks
Mulyadi
Pengasinan Jumlah Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan
38
Kecamatan sawangan memiliki 7 Keluraahan , yang terdiri dari 7 Lurah, 7 Ketua LPM dan 77 Rukun Warga (RW), dan 388 Rukun Tetangga (RT), sebagaimana dapat dilihat pada tabel diatas. Kondisi Demografis
Kecamatan sawangan memiliki jumlah penduduk 153,832 jiwa atau 42,325 kepala keluarga yang terdiri dari:
-Laki-laki :79,046 jiwa
-Perempuan:74,786 jiwa Tabel 5 Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk
No
Kelurahan
Jumlah
Luas wilayah
Kepadatan
Penduduk
(Ha)
Penduduk
(Jiwa) 1
Kelurahan
(Jiw/Ha)
18,829
534,00
35
17,867
216,48
83
sawangan 2
Kelurahan sawangan baru
3
Kelurahan Kedaung
17,837
260,00
69
4
Kelurahan Bedahan
28,316
599,95
47
5
Kelurahan Pasir
25,240
518,00
49
25,539
360,00
71
Putih 6
Kelurahan Pengasinan
39
7
Kelurahan
20,204
440,50
46
153,832
2,928,93
400
Cinangka Jumlah
Sumber Data:Kantor Kecamatan Sawangan Wilayah kecamatan Sawangan sama halnya dengan kecamatan lainnya, sehingga tidak heran apabila tiap tahun jumlah penduduk dikecamatan Sawangan terus bertambah, begitu juga dengan pembangunan fisik pun kian berkembang sebagaimana mengikuti arus perubahan dan perkembangan zaman. Berdasarkan data tersebut yang bersumber dari data monografi kecamatan, saat ini jumlah penduduk Kecamatan Sawangan berjumlah 153,832 jiwa. Dan luas wilayah 2,928,93 Ha, dan kepadatan penduduk 400 jiwa. Perkembangan jumlah penduduk Kecamatan Sawangan berlangsung cepat, karna banyak nya migrasi dan tempat tinggal strategis dan membuat penduduk Kecamatan Sawangan berlangsung cepat. Luas Penggunaan Tanah Luas wilayah Kecamatan Sawangan sekitar 2.928,93 Ha. Dengan ketinggian wilayah dari permukaan laut berkisar 50 s/d 60 m, dengan permukaan tanah yang relative datar dan tidak berbukti-bukti. Pola penggunaan tanah secara garis besar tediri: Perumahan : 695 Ha (23,73%) Industry: Pekarangan: 1,165 Ha (39,78%)
40
Sawah: 211 Ha (7,20%) Ladang: 92,5 Ha (3,16 %) Kuburan: 37 Ha (1,26%) Lain-lainnya: 728,43 Ha (24,87%) Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencarian Mata pencaharian masyarakat Sawangan cukup beragam, Kecamatan Sawangan merupakan wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam cukup potensial bila di kelolah dengan baik. Potensi tersebut antara lain di bidang pertanian, perikanan dan perkebunan. Didasari oleh hal tersebut, banyak penduduk Kecamatan Sawangan bergerak di sektor jasa dengan mengadakan transportasi berupa mobil angkot sehingga mempermudah perpindahan manusia dari tempat satu ke tempat lain, dan selaian itu berwirausaha dengan memanfaatkan keahlian berjualbeli dan memanfaatkat hasil alam masyarakat Sawangan dan banyak yang bergerak di perdagangan ataupun wirausaha. Sebagian masyarakat kecamatan Sawangan memiliki pekerjaan sebagai PNS/Swasta, TNI / POLRI dan lain sebagainya, berdasarkan mata pencaharian yang berada di kecamatan Sawangan sebagian mana terliat Sebagai Berikut:
41
Tabel 6 Jumlah Mata Pencaharian Masyarakat Kecamatan Sawangan Petani, Pedagang, Wiraswasta, PNS
MATA PENCAHARIAN No
KELURAHAN
Petani
Pedagang
Wiraswasta
PNS
1
Pasir Putih
1,723
2,934
1,704
274
2
Bedahan
1,956
2,935
2,176
146
3
Pengasinan
1,321
2,044
2,896
275
4
Cinangka
1,495
1,817
2,660
127
5
Sawangan
422
1,340
1,390
338
6
Sawangan Baru
1,432
3,061
2,649
186
7
Kedaung
292
1,866
1,571
404
8,641
15,997
15,046
1,750
JUMLAH
Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan Berdasarkan dari data kantor Kecamatan Sawangan, saat ini petani berjumlah 8,641, pedagang 15,997, wiraswasta 15,046, dan pns berjumlah 1,750 begitupun dapat disimpulkan bahwa masyarakat Sawangan di katagorikan masyarakat menengah, hal ini dapat dilihat juga dari bangunanbangunan rumah mereka yang sudah permanen dan kemampuannya dalam menyekolahkan anak-anak nya ke sekolah menengah maupun perguruan tinggi.
42
C. Kondisi Keagamaan Masyarakat Kecamatan Sawangan Agama memberi makna dalam kehidupan individu dan kelompok, juga memberikan harapan tentang kelanggengan hidup sesudah mati. Demikan pula halnya dengan agama islam, sebagai agama wahyu yang diturunkan Allah kepada Rasul-Nya (Muhammad), merupakan agama yang mengatur hubungan dalam kehidupan, baik hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan sebagai sang Penciptanya. Maka tidak mengherankan jika islam disebut sebagai agama yang sempurna dan menjadi rahmat bagi sekalian alam. Kerukunan antar umat beragama diupayakan agar senantiasa terbina dengan baik demi terlaksananya kesinambungan pembangunan dan kokohnya persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini juga merupakan usaha membentengi diri terhadap dampak negatif moderenisasi dan globalisasi.32 Keberagaman agama maupun faham yang ada di Sawangan baru ini begitu serasi, mayoritas masyarakat Sawangan beragama islam dan menganut faham Nahdatul Ulama. Faham Nahdatul Ulama di Sawangan tidak mudah digeser. Budaya maupun adat istiadat keseharian warga muslim Sawangan baru, tidak jauh dari faham Nahdatul Ulama, meskipun sering berselisih faham dengan Muhammadiyah namun hubungan kedua organisasi ini sangat harmonis. banyak diantara para pengurus Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah masih merupakan kerabat dan memiliki hubungan kekeluargaan. Sehingga jika ada
32
Uka Tjandrasasmita, Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-Kota Muslim di Indonesia, (Pt Menara Kudus, 2000), h. 2.
43
pengajian-pengajian seperti tahlilan dan lain sebagainya masyarakat Muhammadiyah ikut serta dalam pengajian tersebut. kegiatan umat beragama di Kecamatan Sawangan semakin semarak dan telah berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini menunjukan adanya peningkatan penghayatan dan pengamalan ajaran agama sebagaimana tuntunan kitab suci dan Rasul-Nya. Kegiatan keagamaan itu sangat didukung pula oleh ketersediaan sarana keagamaan. Untuk mendukung hal tersebut pemerintah kecamatan sawangan senantiasa memfasilitasi kebutuhan pembangunan dan serta menjalin kerja sama dengan para ulama, tokoh agama untuk meningkatkan harmonis dan kerukunan hidup sesame umat beragama. Mayoritas masyarakatnya beragama islam. kehidupan beragama di tengah-tengah masyarakat sangat penting karena agama merupakan unsur mutlak dalam mencapai keadaan masyarakat yang aman dan nyaman serta tentram dalam membina masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan beragama di Kecamatan Sawangan dapat dikatakan berjalan lancar dan baik sebagaimana mestinya. Hal ini dikarenakan penduduk setempat mayoritas beragama islam. Masyarakat Sawangan merupakan salah satu masyarakat yang agamis dalam menunjang pendidikan di bidang keagamaan telah di upayakan pembinaan-pembinaan berupa pengajian baik untuk anak-anak , remaja maupun orang dewasa yang diadakan musholla-musholla, masjid, ataupun majlis taklim yang di adakan setiap seminggu atau sebulan sekali, dan
44
berbagai kegiatan sosial keagamaan lainnya.33 hubungan antara umat beragama berjalan dengan baik sehingga tercipta suasana yang kondusif, terjalin hubungan yang harmonis antara ulama dan umaro. Adanya kegiatan seperti dibwah ini dapat menjadi
motivasi demi terlaksananya tujuan
tersebut. 1. Dilaksanakannya pengajian-pengjian dilingkungan masing-masing yang ada di daerah Kecamatan Sawangan yang di adakan setiap minggu dan bulanan. 2. Ikut serta dalam kegiatan pelaksanaan musabaqoh tilawatil Qur’an baik tingkat kecamatan maupun tingkat Kota Depok. 3. Mengadakan safari Ramadhan berupa tarawih keliling di bulan suci Ramadhan. 4. Mengadakan kegiatan bazar atau pasar murah menjelang hari raya idul fitri. Aspek sarana ibadah juga menunjukan kondisi mayoritas pemeluk agama islam. Pembinaan bidang keagamaan di wilayah Kecamatan ini dapat berjalan dengan baik, karena ditopang oleh banyaknya tempat pendidikan, tempat ibadah dan fasilitas lainnya yang cukup memadai.
33
Wawancara Pribadi, Dengan Bapak Syamsudin, S.IP, Kasi Pemerintahan Kecamatan Sawangan(Sawangan, 21 April 2016 Pukul, 10.00 Wib).
45
Tabel 7 Banyaknya Tempat Ibadah Majlis No
Desa/Keurahan
Masjid
Musholla
Jumlah Taklim
1
Pasir Putih
6
24
10
40
2
Bedahan
6
18
5
29
3
Pengasinan
8
6
11
25
4
Sawangan
5
10
4
19
5
Sawangan Baru
6
12
2
20
6
Cinangka
4
28
10
42
7
Kedaung
3
12
8
23
38
110
50
198
Jumlah
Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa sarana tempat ibadah di Kecamatan Sawangan berjumlah 198 buah, dengan rincian, Masjid 38 buah, Musholla 110 buah, Majlis Taklim 50 buah. dari tabel di atas dengan banyaknya sarana ibadah, pendidikan Islam, dapat menunjukan bahwa masyarakat Sawangan mayoritas beragama Islam. Banyaknya sarana ibadah dan Pendidikan Islam dapat menunjukan bahwa masyarakat Sawangan mayoritas beragama Islam. D. Kondisi Pendidikan Masyarakat Kecamatan Sawangan Peningkatan mutu pendidikan islam di Sawangan meningkat, hal ini dapat terlihat dari munculnya beberapa pesantren dan tempat-tempat pendidikan
46
agama, dan dalam hal ini yang sangat berperan adalah Pondok Pesantren. Secara umum Pondok Pesantren mempunyai tujuan dan fungsi sebagai lembaga pendidikan dan penyiaran agama islam, untuk membentuk manusia yang mempunyai kesadaran tinggi akan pentingnya ajaran-ajaran agama islam. Tujuan pendidikan tidak semata-mata untuk memperkaya fikiran murid dengan penjelasan, tetapi untuk meningkatkan moral, melatih dan mempertinggi semangat, menghargai nilai-nilai spiritual dan kemanusiaan, mengajarkan sikap dan tingkah laku yang jujur dan bermoral, dan menyiapkan para murid untuk hidup sederhana dan bersih hati. Diantara citacita pendidikan Pondok Pesantren adalah latihan untuk berdiri sendiri dan membina diri agar tidak menggantungkan sesuatu kepada orang lain kecuali kepada Tuhan.34 Misi dan Visi Kota Depok dan Kecamatan Sawangan, yaitu ingin menjadikan Kota Depok sebagai kota pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperbanyak fasilitas-fasilitas pendidikan. Fasilitasfasilitas tersebut adalah bagian dari program kerja Kota Depok dan Kecamatan Sawangan sendiri. Upaya pendidikan dilakukan secara terpadu dan bersama-sama dengan merata dan memperoleh kesempatan pendidikan, guna meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan formal maupun non formal.
34
Zamkhasar Dhofier,
Kyiai, H.16.
Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup
47
a. Pendidikan formal 1.
Taman kanak-kanak
2.
Sekolah dasar (SD)/ Madrasah Ibtidaiyah (MI)
3.
Sekolah menengah pertama (SMP)/ Madrasah Tsanawiyah (MTS)
4.
Sekolah menengah atas (SMA)/ Madrasa aliyah (MA)
5.
Kegiatan paket kelompok belajar (Kejar A dan B)
b. Pendidikan non formal 1.
Pondok pesantren
2.
Kursus-kursus, seperti Komputer, Bahasa Arab dan Inggris dan lain sebagainya. Adapun sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan Sawangan
dapat di ketahui dalam tabel dibawah ini: Tabel 8 Sarana Pendidikan No
Desa/Kelurahan
TK
SD
SL
SLT PT
PON
TP
A
PES
1
Pasir putih
3
4
3
1
-
2
2
Bedahan
3
2
2
3
-
4
3
Pengasinan
9
8
5
6
2
1
4
Cinangka
1
1
-
-
1
-
5
Sawangan
4
2
2
1
-
2
6
Sawangan baru
2
2
1
1
-
4
48
7
Kedaung
Jumlah
2
2
1
-
-
-
24
21
14
13
3
13
Sumber Data: Kantor Kecamatan Sawangan Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan di kecamatan sawangan cukup memadai bagi perkembangan intelektual masyarakat. Dan dapat dilihat dari Sarana pendidikan dari jenjang taman kanak-kanak berjumlah 24, sampai perguruan tinggi berjumlah 3 buah, juga tersedia. Begitu juga dengan keberadaan 13 buah Pondok Pesantren menunjukan bagaimana pembinaan spiritual dan sosial keagamaan di wilayah kecamatan tersebut. Pondok Pesantren disawangan tidak hanya Pondok Pesantren Nahdatul ulama saja melainkan disawangan berdiri Pondok Pesantren milik organisasi Muhammadiyah yang sangat jarang di daerah depok dan sekitarnya. Hadirnya Pondok Pesantren diwilayah kecamatan sawangan menjadikan sebuah tempat wisata sejarah religius yang ada di wilyah ini dan untuk mengenalkan ke masyarakat umum tentang keberadaannya Pondok-Pondok Pesantren yang ada di wilaayah kecamatan sawangan.
BAB III PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM
Istilah Pondok Pesantren di berbagai daerah memiliki sebutan yang beragam. Minangkabau misalnya, Pesantren di sebut surau, Penyantren di Madura, Rangkang atau Surau di Aceh dan Pondok di Jawa Barat. Pondok Pesantren adalah lembaga yang bisa dikatakan merupakan wujud proses wajah perkembangan sistem pendidikan nasional.35Dari segi sejarah Pesantren tidak hanya identik dengan keislaman, Tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia. Lembaga yang serupa Pondok Pesantren ini sebenarnya telah ada sejak masa
kekuasaan
hindu-budha,
Sehinga
Islam
hanya
meneruskan
dan
mengislamkan lembaga pendidikan yang sudah ada.36 Pondok Pesantren sendiri menurut pengertian dasarnya adalah” tempat belajar para santri”, sedangkan Pondok berarti rumah atau tempat tinggal sederhana yang terbuat dari bambo. Disamping itu kata “Pondok” mungkin juga berasal dari bahasa Arab “Funduq” yang berarti “hotel atau asrama”. Perhatian yang diberikan Pondok Pesantren sebenarnya menunjukan bahwa di lapangan dan dibidangnya sendiri Pesantren memiliki peranan yang cukup berarti, Peran itu dapat diktegorikan pada peranan murni yang bersifat keagamaan, dan yang bersifat kultural (budaya), sosial, dan ekonomi.37
35
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, h. 23. 36 Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren, Potret Sebuah Perjalanan, (Jakarta: Paramadina, 1997), Cet 1, h. 3. 37 Abdurahman Wahid, Penggerak Tradisi, (Yogyakarta: LKIS 2001), h. 7.
49
50
Berbicara masalah perkembangan islam di Indonesia tentunya tidak lepas dari membicarakan Pondok Pesantren. Disamping merupakan salah satu benteng pertahanan ajaran Islam, Pondok Pesantren juga merupaka suatu lembaga tempat menggali serta mengembangkan ajaran agama islam secara lebih mendasar dan mendalam. Peranan ini telah ada sejak zaman pra penjajah dan masih ada hingga saat ini. Dewasa ini, Pesantren terbagi kedalam dua jenis, yaitu pesantren salafiyah (masih menggunakan sistem pendidikan sederhana atau tradisional) dan Pondok Pesantren khalafi/modern ( sudah mengadopsi sistem pendidikan modern atau umum). Keberhasilan Pesantren telah diakui sebagai sebuah lembaga pendidikan yang telah ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa terutama di zaman kolonial, Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat berjasa bagi umat islam. Pondok Pesantren yang merupakan “Bapak” dari pendidikan islam di Indonesia, didirikan karna adanya Tuntunan dan kebutuhan zaman. Hal ini bisa dilihat dari perjalanan sejarah, di mana bila dilihat kembali, sesungguhnya pesantren dilahirkan atas kesadaran kewajiban dakwah islamiyah, yakni menyebarkan dan mengembangkan ajaran islam.38 Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan yang besar dan ada hampir di semua wilayah Indonesia telah memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia yang religius. Pondok
38
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, . . . , h. 139.
51
Pesantren sebagai suatu lembaga telah banyak berkiprah baik pada masa lalu, masa sekarang, dan juga pada masa yang akan datang. Disamping itu Pondok Pesantren sebagai lembaga yang berfungsi sebagai tempat berinteraksi dan bersosialisasi. Sehingga berdirilah lembaga pendidikan Madrasah di lingkungan Pondok Pesantren, yang menyatukan ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum. Peranan Pondok Pesantren di masa lalu, selain sebagai lembaga pendidikan juga sebagai penggerak perjuangan rakyat dalam mengusir penjajah. Pada masa sekarang ini Pesantren selain sebagai lembaga pendidikan keagamaan, juga berperan dalam pembangunan masyarakat baik bersifat sosial, ekonomi, maupun budaya. Bentuk Pondok Pesantren di Indonesia yang telah ada sejak 300400 tahun yang lalu, khususnya di Jawa Barat, sangat bervariasi. jika diusahakan dengan baik, Pesantren dapat dijadikan sekolah unggulan. Secara makro, karena keterlibatan pesantren dalam melaksanakan konsep unggulan dan terpadu, Pondok Pesantren dapat dijadikan aset yang potensial dalam upaya peningkatan sumber daya manusia dan menunjang keberhasialn pembangunan nasional.39 Pondok Pesantren Darul Arqom tergolongkan kepada kategori Pesantren khalafi, karena telah memasukan pelajaran-pelajaran umum dalam MadrasahMadrasah yang dikembangkan atau membuka tipe-tipe sekolah umum didalam lingkungan Pondok Pesantren. Salah satu Pondok Pesantren milik organisasi Muhammadiyah di Sawangan Depok adalah Pondok Pesantren Darul Arqom . Sejarah pendirian 39
Pupuh Faturrahman, Alternatif
Nusantara , 2000), h. 12.
sistem pendidikan terpadu, ( Bandung:, Tunas
52
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom begitu panjang, di latarbelakangi oleh hadirnya ide-ide besar untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan islam yang mencukupi standar Sejarah pendirian Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom begitu panjang, di latarbelakangi oleh hadirnya ide-ide besar untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan islam yang mencukupi standar.40 Jumlah Pondok Pesantren di Indonesia sendiri sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, baik yang berbasis salafiyah maupun modern, kombinasi salafiyah dan modern, atau modern saja seperti sistem boarding school. Kehadiran Pondok Pesantren di tengah-tengah masyarakat tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga sebagai lembagai penyiaran agama dan lembaga sosial keagamaan. A. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom terletak di Kecamatan Sawangan di Jln. H. Maskum No. 65, Sawangan Baru, Kota Depok-Jawa BaratIndonesia.Pondok Pesantren Darul Arqom luas tanah 3095 M² dan luas tanah terbangun 2000 M². Pondok Pesantren Darul Arqom merupakan salah satu sarana pendidikan milik persyarikatan Muhammadiyah Sawangan kaum yang sudah cukup di kenal di kalangan msyarakat luas. Pondok Pesantren ini dipimpin oleh pimpinan yang di kepalai oleh pengurus ranting Muhammadiyah Sawangan kaum atas persetujuan pimpinan daerah Muhammadiyah kota Depok. Pondok Pesantren Darul Arqom ini tidak seperti Pondok Pesantren lainnya yang memakai sistem yayasan atau Pondok Pesantren pribadi, yang
40
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar, Pengurus Pondok Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
Pesantren
53
dimana pimpinannya turun temurun masih ada ikatan kekeluargaan ataupun divoting dan dipilih oleh ketua yayasan sebelumnya.41 Berikut ini adalah sekilas sejarah terbentuknya Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, pendirian Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom hadir karena melihat kenyataan yang ada dan Merasa prihatin dengan kader-kader Muhammadiyah di Sawangan dan sekitarnya khususnya yang kurang dalam memahami ilmu agama; terutama ilmu alat; seperti nahwu dan sharaf. Pendiri Muhammadiyah
merasa
perlu
mendirikan
Pondok
Pesantren,
melihat
Muhammadiyah jarang memiliki lembaga seperti Pondok Pesantren. Dengan silaturahmi di antara sesama muslim dan pengajian di tingkat ranting, cabang, dan daerah serta atas dorongan jama’ah pengajian, dan pemikiran para tokoh dan masyarakat sekitar sehingga menghasilkan ide dan gagasan bagi kepengurusan pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan untuk memprogram pendirian sebuah amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan islam, dakwah dan atas usulan pendiri Pondok Pesantren Darul Arqom Garut juga.42 Pada tahun 1987 pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan kaum membuka mualimin / mualimat Pondok Pesantren Darul Arqom Sawangan. Dengan rencana yang matang serta dengan niat yang ikhlas, juga dengan tekad yang bulat dibangunlah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom didirikan oleh lembaga organisasi Muhammadiyah dirintis sejak tahun 1987 yang memakai struktur 41
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib). 42 Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Sejarah Singkat Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Dilihat 24 Juni 2016).
54
organisasi modern, dan memakai pola boarding school, status Pondok Pesantren ini adalah milik Muhammadiyah, hal ini terlihat dari proses berdirinya yang secara formal didirikan bukan oleh perorangan, tetapi oleh persyarikatan, organisasi kemasyarakatan yaitu pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan. Tanah Pondok Pesantren dibangun diatas
tanah wakaf warga
Muhammadiyah Sawangan, Muhammadiyah Depok dan Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ). Untuk makanan Sehari-harinya tenaga / kuli bangunan ditanggung oleh masyarakat Muhammadiyah Sawangan. Dengan keterbatasan biaya maka para pengurus pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan dibantu oleh tokoh masyarakat sekitar dalam mendirikan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, dengan santri pada tahun pertama sebanyak 7 orang yang berasal dari lingkungan sekitar. Dengan kerjasama yang baik dengan tokoh masyarakat yang peduli terhadap pendidikan, maka pada tahun berikutnya santri yang berasal dari luar daerah ditampung di rumah H. Sanusi (tokoh GP Ansor). 43 Pada tahun 1987 / 1989 santri semakin bertambah banyak, dan pengurus pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan beserta pengurus Pondok Pesantren membangun asrama putra dua ruang dengan ukuran 10x6 M2 di atas tanah Abdul Razak (Tokoh masyarakat), sedangkan santri putrinya ditempatkan di rumah AM Suyatna salah seorang pengurus pimpinan ranting Muhammadiyah dan sekaligus sebagai direktur Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan pada tahun pertama. 43
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
55
Pada
tahun
1989
pimpinan
ranting
Muhammadiyah
Sawangan
mendapatkan bantuan dana pembangunan dari pimpinan pusat Muhammadiyah sebesar RP. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah) untuk pembangunan masjid, ruang belajar, aula, asrama, kantor, dan koperasi, namun dengan keterbatasan biaya tersebut maka pembangunan tidak seluruhnya terpenuhi, harus mencari bantuan dana dari berbagai pihak, dengan adanya bantuan pembangunan tersebut, pada tahun 1990 santri putri yang menempati rumah AM Suyatna dipindahkan ke gedung asrama yang baru. Pada tahun ajaran 1993 / 1994 pembangunan fisik kembali dilakukan dengan menjadi aula 2 lantai untuk asrama putra. Dengan usaha dan do’a dari pengurus dan berbagai pihak untuk melakukan rehabilitasi sarana dan prasarana sebagai penunjang kegiatan santri senantiasa dapat terwujudkan menjadi lebih baik lagi. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom milik persyarikatan Muhammadiyah Sawangan kaum telah dikeluarkan dengan SK. NO. A-2 / 002 /1 / 1990, Tanggal: 29 Rabiul Akhir 1410 H / 28 November 1990 M, Mejadi Pondok Pesantren wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta yang ditetapkan berdasarkan SK. Pusat NO. 4293 / II-02 / DKI-86 / 87 Tanggal: 28 Rabiul Awal 1408 H / 20 November 1987 M, Kemudian pada tahun 1988 ditetapkan sebagai pilot proyek PWM DKI Jakarta. Dalam pelaksanaannya diatur oleh qaidah pondok pesantren yang ditetapkan PWM DKI Jakarta NO. A.1 / 2013 / II / 1990 Tanggal: 06 Rajab 1410 H / 02 Februari 1990 M.44
44
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan, (Dilihat 24 Juni 2016).
56
Penetapan susunan pengurus Pondok Pesantren oleh badan Pembina Pondok Pesantren telah ditetapkan pada tanggal, 23 April 1993. Seiring berjalannya waktu dengan berbagai situasi dan kondisi serta pasang surutnya Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan, kepada pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan, sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengelola, maka Pondok Pesantren Muhammadiya Darul Arqom di Sawangan bertanggung jawab kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta. Beberapa tahun kemudian SK Pimpinan Wilayah DKI Jakarta NO. 50 / KEP / II.0 / B / 2008 Tanggal: 10 Maret 2008, tentang penyerahan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok kepada pimpinan wilayah Jawa Barat. Pimpinan wilayah Muhammadiyah Jawa Barat mengeluarkan SK NO. 04 / KEP / II-0 / F / 2008 Tanggal: 21 Rabiul Awal 1429 H / 29 Maret 2008 M, Tentang pelimpahan pengelolaan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Depok Kepada Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok.45 Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang berada di bawah naungan ranting Muhammadiyah Sawangan, disahkan atau dibentuk melalui persetujuan pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan daerah, dan pimpinan cabang untuk membentuk lembaga yang bertugas melaksanakan program dan kegiatan pendukung yang bersifat khusus, dan kemudian terbentuklah pondok pesantren Muhammadiyah Darul Arqom.
45
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan, (Dilihat 24 Juni 2016).
57
Dalam pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom masyarakat sangat berantusias dan terlibat, terutama warga Muhammadiyah ikut serta bergotong royong dan membantu seperti dalam menyediakan makanan untuk para pekerja saat membangun Pondok, mewakafkan tanah untuk Pondok dan masjid, iuran biaya pembangunan, dan tenaga. Dibangunnya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom masyarakat sekitar terutama masyarakat Nahdatul Ulama (NU) cukup menerima keberadaan Pondok Pesantren ini, kehidupan mereka sangat harmonis, seiring dan sejalan karena masing-masing mengerti tujuan dan fungsi dari organisasi, apalagi pendiri Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama masih ada ikatan keluarga, dan saling mendukung saling menjaga prinsip tidak saling mengusik.46 Masyarakat sekitar yang berpaham Nahdatul Ulama kehidupannya begitu sangat harmonis dengan masyarakat yang berpaham Muhammadiyah karena paham Nahdatul Ulama terlebih dahulu menjadi paham ajaran masyarakat Sawangan, maka dapat dilihat ketika tokoh pendiri Muhammadiyah yang notabene mertua salah satu tokoh Nahdatul Ulama meninggal masyarakat Muhammadiyah ikut serta dalam pengajian takziah dan lain sebagainya. 1.
Perjuangan Organisasi Muhammadiyah dalam Mendirikan Pondok Pesantren Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan organisasi keagamaan, sosial dan dakwah. Perjuangan Organisasi Muhammadiyah ranting Sawangan
46
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok( Sawangan: 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
58
dalam mendirikan Pondok Pesantren. berjuang dengan cara berdakwah, berdakwah dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan islam seperti lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah ini, berdakwah dimajlis-majlis dan
masjid
Muhammadiyah
serta
mengadakan
kajian-kajian
kemuhammadiyahan dan tarjih Muhammadiyah. Organisasi Muhammadiyah berjuang untuk menghilangkan penyakit takhayul, bid’ah dan kufarat yang ada dimasyarakat sekitar. Oleh karnanya organisasi
Muhammadiyah
membangun
lembaga
Pondok
Pesantren,
organisasi Muhammadiyah membangun lembaga Pondok Pesantren selain ingin memajukan masyarakat sekitar didalam dunia pendidikan, organisasi ini juga
ingin
menghilang
kepercayaan
takhayul,
bid’ah
dan
kufarat
dimasyarakat dengan menerapkan Idieologis Pedoman Hidup Warga Muhammadiyah yaitu islam berkemajuan dan moderenis. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang berada di bawah naungan ranting Muhammadiyah Sawangan, di sahkan atau dibentuk melalui persetujuan pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan daerah, dan pimpinan cabang untuk membentuk lembaga yang bertugas melaksanakan program dan kegiatan pendukung yang bersifat khusus, dan kemudian terbentuklah pondok pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. 2.
Struktur Organisasi Adapun kepengurusan di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Pondok Pesantren ini merupakan Pondok Pesantren yang secara formal didirikan bukan oleh perorangan, tetapi oleh persyarikatan, organisasi
59
kemasyarakatan,
yaitu
pimpinan
ranting
Muhammadiyah
Sawangan.
Penetapan susunan pengurus Pondok Pesantren oleh badan Pembina Pondok Pesantren yang telah di tetapkan. Penyerahan pengelola Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom diserahkan kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sawangan sehingga dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pengelola Pondok Pesantren Darul Arqom bertanggung jawab kepada pimpinan wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta. Struktur organisasi dan kepengurusannya dipimpin oleh pimpinan daerah Muhammadiyah Kota Depok. Adapun Struktur Orgnisasi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom adalah:47 Badan Pembina
: Pimppinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sawagan Kota
Depok Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sawangan Kaum Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) Ketua / Pimpinan : Abdul Majid, S.Pd. I Sekertaris
: Heri Ansyori
Wakil Sekertaris
: Baharudin Muhammad Izhar, S.SI
Bendahara
: Dra. Ida Marhamah
Wakil Bendahara : Juanda 47
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
60
Bagian-Bagian
:
Kurikulum
: Ir. Syamsuardi
Sarana Prasarana : Hilmi Tejasukmana Syamsudin Kewirausahaan
: Arsal Bugis Munadi, S.H, M.M
Kerumahtanggan : Wardahono Misbah, S.Ag Laboratorium
: Ahnani, S.E
Perpustakaan
: A. Subekti
Kesehatan
: Eva Yurita, S.Pd Ranulis Lubis, S.Pd
Humas
: Baharudin, S.Pd. I Syamsul Rizal
Pengkaderan
: Sri Hartati, S.Ag Fuzi Ariyanti, S.HI
K3
: Samsuar Moh. Rum Bugis Karaeng
3.
Sarana dan Prasarana Fasilitas adalah salah satu dari sekian banyak penunjang kegiatankegiatan belajar mengajar disekolah atau lembaga pendidikan yang dilakukan oleh guru dan siswa, keberhasilannya begitu besar dipengaruhi oleh fasilitas belajar atau sarana dan prasarana. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul
61
Arqom berstatus terakredetasi oleh pemerintah. Untuk mecapai tujuan pendidikan yang di cita-citakan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom menyediakan sarana dan prasarana, sarana dan prasarana disediakan adalah sebagai berikut:48 1. Gedung Asrama Putra dan Putri 2. Masjid 3. Mushallah Putra 4. Mushallah Putri 5. Ruang Belajar 6. Gedung Asrama Putra dan Putri 7. Masjid 8. Mushallah Putra 9. Mushallah Putri 10. Ruang Belajar 11. Perpustakaan 12. Labratorium IPA 13. Laboratorium Bahasa 14. Laboratorium Computer 15. Ruang kantor pimpina pesantren 16. Ruang Kantor Kepala MA 17. Ruang Kantor Kepala MTs 18. Ruang Kantor Tata Usaha 48
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A 2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah ( dilihat 18 Juli 2016).
62
19. Kantor Guru 20. Ruang Kantor Tamu 21. Ruang IPM 22. Gudang 23. Dapur 24. Kamar Mandi Guru 25. Kamar Mandi Santri Putra / Putri 26. Aula 27. Kantin 28. Lapangan Olahraga 29. Lapangan Upacara Kegiatan –kegiatan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom antara lain: 1. Pendidikan
Formal
memakai
kurikulum
departemen
agama
dan
kementrian pendidikan nasional a. Madrasah Tsanawiyah b. Madrasah Aliyah 2. Pendidikan Pesantren a. pendidikan Boarding School tidak menekankan pada kitab kuning / gundul, memperdalam bahasa Arab, Inggris dan Tahfizh. Serta memperdalam Tarjih Muhammadiyah. 3. Pendidikan Ekstrakulikuler a. Muhadatsah (Arab, Inggris)
63
b. Pramuka / Hizbul Wathan c. Beladiri ( Tapak Suci) d. Marawis e. Muhadhoroh ( Latihan Pidato) f. Olahraga ( Sepak bola, Volly, Basket, Tenis meja dan lain sebagainya) g. Nasyid / Acapella h. Tari Saman (Putri) i. Paduan Suara49 Beberapa pengembangan di Pondok Pesantren baik secara fisik maupun kegiatan yang bersifat secara islami. Begitu jelas terlihat nilai keislaman pada corak Pondok Pesantren sehingga Pondok Pesantren dapat menjadi tempat bagi seorang santri untuk mengespresikan diri melalui kegiatan Pondok Pesantren Darul Arqom. Pondok Pesantren Darul Arqom memberikan sumbangsih terhadap masyarakat. Tidak lain seperti kegiatan Pondok Pesantren Darul Arqom yang menjadi sorotan bagi masyarakat sekitar Pesantren. Tujuan adanya kegiatan di Pondok Pesantren Darul Arqom, agar para santri bisa belajar dalam mempraktikan keilmuan dan intelektual mereka pada kegiatan Pondok Pesantren sehingga apabila santri tersebut sudah lulus belajarnya, maka dapat memberikan nuansa baru di masyarakat. Adapun untuk memperlancar jalannya sistem yang diterapkan, maka Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom membuat dan memberikan 49
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A 2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah ( dilihat 18 Juli 2016).
64
jadwal aktifitas keseharian santri serta tata tertib untuk santri guna mengatur serta mendisiplinkan santri-santri yang ada. Kegiatan pembelajaran di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Depok, yaitu memanfaatkan hari-hari efektif mingguan, hari sabtu sampai kamis dan libur mingguan hari jum’at. Kegiatan harian santri dimulai dari pukul 03.30 sampai dengan pukul 22.00, Kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Darul Arqom merupakan kegiatan sebagai penunjang dan kemandirian santri, adapun kegiatan yang ada terjadwal di Pondok Pesantren tersebut adalah sebagai berikut: Kegiatan Harian dan Mingguan NO
WAKTU
JENIS
KETERANGAN
KEGIATAN 1
30-05.30
Bangun tidur Shalat sunat tahajud
2
5.30-06.45
Shalat subuh
Berjamaah
Tadarus al-Qur’an /
Terbimbing dan
Mufrodat
berkelompok
Muhadhatsah
Jum’at pagi
Olahraga
Terbimbing
Membersihkan dan
Pribadi
merapihkan kamar Mandi+cuci
Pribadi
65
Makan pagi
Bersama
Bersih asrama /
Kelompok / kelas
kelas 3
7.00-09.40
Kegiatan belajar
Klasikal
mengajar 4
9.40-10.00
ISTIRAHAT
5
6.00-12.00
Kegiatan belajar
Klasikal
mengajar 6
2.00-13.30
Shalat dzuhur
Berjamaah
ISTIRAHAT
7
3.30-15.00
Makan siang
Bersama
Kegiatan belajar
Klasikal pondok
mengajar 8
5.00-17.30
Shalat ashar
Berjamaah
Kegiatan
Berkelompok
ekstrakulikuler
9
7.30-19.00
Mandi
Pribadi
Persiapan ke masjid
Pribadi
Shalat magrib
Berjamaah
Tadarus Al-Qur’an
Berkelompok dan terbimbing
Makan malam
Bersama
66
10
11
9.00-21.00
1.30-03.30
Shalat isya
Berjamaah
Belajar kepondokan
Klasikal
Muhadharah
Setiap kamis malam
ISTIRAHAT
Pribadi
Ekstrakulikuler Mingguan 1
Jumat
05.30-06.00
MUHADATSAH
Kelompok / terbimbing
06.00-06.30
Kerja bakti
Kelompok
08.00-10.00
TAPAK SUCI
Terbimbing
2
Ahad
13.30-15.30
PRAMUKA
Terbimbing
3
Rabu
16.00-17.15
Latihan marawis
Terbimbing
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom mempunyai santri hampir kurang lebihnya 300an santriawan / I
pada saat ini, dan telah
menghasilkan Alumni kurang lebih 1,200 santriawan / I , kebanyakan santri yang tinggal di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom berasal dari lingkungan Sawangan sekitar, Jakarta, Bogor, Cianjur, dan adapun paling jauh asal santri berasal dari Papua dan Malasyia. Dalam lingkungan Pondok Pesantren pasti ada peraturan dan tata tertib, tata tertib dan peraturan sangat penting diperlakukan dan diterapkan dalam segla bentuk aktifitas atau kegiatan, baik itu kegiatan formal atau non formal, maka melakukan segala sesuatu sesuai dengan peraturannya, maka pekerjaan yang direncanakan pun akan tercapai. Dan menjadikan santri dalam kehidupan sehari-
67
hari, mempunyai peraturan sendiri sehingga hidup dapat terarah dengan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku yang akan mendidik santri serta mempunyai ketegasan terhadap hal-hal yang boleh dilakukan dan yang dilarang oleh pihak Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom: Setiap santriawan / I : a. Wajib mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) pada waktu yang telah ditentukan b. Pagi hari
: Masuk kelas pukul: 07.00 - 12.00 WIB
c. Siang hari
: Masuk kelas pukul: 13.30 – 15.00 WIB
d. Wajib menaati, menghormati dan memperhatikan setiap guru, ustadz dan pembimbing yang sedang mengajar e. Wajib menjaga kebersihan dan kerapihan kelas masing-masing dan halaman sekolah f. Wajib berpakaian seragam sekolah yang telah ditentukan: a. Hari senin, selasa : Putih biru Mts, Putih Abu-abu MA(upacara senin pagi) b. Rabu, kamis: Batik-putih c. Sabtu dan ahad: PRAMUKA g. Wajib memiliki perlengkapan alat-alat tulis sendiri h. Wajib mengisi absen siswa / daftar hadir sebelum KBM berlangsung i. Wajib melapor bagi ketua kelas kepada guru piket apabila ada pelajaran kosong / guru tidak hadir, dan terjadi keributan di kelas j. Wajib berada di luar kelas, ketika waktu bel istirahat, kecuali ada keperluan mendadak
68
k. Wajib meminta izin kepada guru piket apabila terlambat hadir / masuk kelas dan meninggalkan kelas apabila ada keperluan yang mendesak l. Wajib mengikuti pelajaran pondok sesuai waktu yang telah ditentukan m. Wajib menjaga dan memelihara fasilitas pondok n. Wajib membuang sampah pada tempatnya o. Wajib membayar segala bentuk keuangan sekolah tepat pada waktunya p. Wajib menjaga nama baik almamater q. Wajib mentaati peraturan dan tata tertib pondok pesantren B. Tokoh-Tokoh Pendiri Pondok Pesantren Pendirian Pondok Pesantren Darul Arqom tidak terlepas dari peran serta beberapa tokoh agama maupun para hartawan dan dermawan yang ikut berperan aktif dalam kegiatan pembangunan, baik dalam bentuk sumbangan moril maupun materil. Salah satu tokoh yang mempunyai pemikiran dan gagasan dalam pendirian Pondok pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan ini adalah Bapak H. Abdur Rahman, seorang yang mempunayi andil besar di ranting Muhammadiyah Sawangan yang mempunyai gagasan untuk segera mendirikan lembaga pendidikan islam berbasis Pondok Pesantren, Pondok Pesantren Muhammadiyah di Sawangan Depok.50 Setelah berkonsultasi dengan pimpinan Pondok Pesantren Darul Arqom Garut KH. Muhammad Miskun Asy, dan para tokoh muhammadiyah ranting sawangan kaum, yaitu HME Sunadi, H.Ali Muchtar, AM Suyatna BA, H. Sanusi dan H. D Adi Hidayat, H. Abdul Karim dan H. Ismaail. Dan dengan 50
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom( Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
69
wakaf tanah dari para tokoh masyarakat dan tokoh Muhammadiyah agar tanah tersebut dijadikan sebagai tempat didirikannya lembaga pendidikan islam dengan memakai struktur organisasi modern, dan memakai pola boarding school.51 Model ini dipilih karena dalam pendidikannya terdapat nilai-nilai unggul yang dapat dikembangkan khususnya kemandirian, self reliance dan entrepreneurship. Tidak menekankan kitab kuning seperti Pondok Pesantren pada umumnya. Setelah disepakati model lembaga pendidikan yang akan dibentuk,
kemudian
para
pendiri
berkonsultasi
dengan
pimpinan
Muhammadiyah daerah Kota Depok, dan setelah mendapatkan persetujuan oleh pimpinan Muhammadiyah daerah Kota Depok, dirintislah Pondok Pesantren Muhammadiyah, tepatnya pada tahun 1987. Adapun penamaan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, yaitu atas inisiatif para pendiri yang berkeinginan untuk mendirikan lembaga Islam yang bercorak pada Pondok Pesantren dan rasa kekecewaanya atas ditutupnya pendaftaran untuk anak-anak para pendiri yang berkeinginan untuk Pesantren di Pondok Pesantren Darul Arqom Garut. Dengan inisiatif tersebut diberilah nama Pondok Pesantren Muhammadyah Darul Arqom Sawangan Depok. salah satu pendiri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yaitu: Nama lengkap 51
: H. Abdur Rahman
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
70
TTL
: Bogor 10 oktober 1939
Alamat
: Jl. Raya Muchtar Rt 03/03 Sawangan Baru-Depok
Istri
: Hj. Hayati Rahman
Pendidikan
:
TK
:-
SD
: Sekolah Rakyat Bogor
SMP & SMA
: Sekolah Akademik Perawat Bandung
Jabatan : Bekerja di pemerintahan sebagai PNS (Departemen Kesehatan) pada tahun 1965-1972 Kepala PUSKESMAS Sawangan pada tahun 1967-1972 Kepala PUSKESMAS Parung pada tahun 1972-1977 Kepala PUSKESMAS Rumpin 1977-1982 Kembali menjadi kepala PUSKESMAS Parung pada tahun 1982-1984 1984 meminta pension dini Kiprahnya Di Muhammadiyah: Menjabat dua kali/dua periode menjadi ketua Ranting Sawangan pada tahun 1980-1985 periode pertama 1990-1995 periode kedua Wakil ketua ranting Sawangan pada tahun 1986-1990 Salah satu pendiri Pondok Pesantren Darul Arqom beliau adalah penggagas ide bersama dengan HME Sunadi, H. Abdul karim (ketua majlis tabligh pimpinan wilayah Muhammadiyah Jakarta 1980).
71
Mewakafkan atau pewakaf tanah masjid Darul Arqom seluas 400M (Samping Puskesmas Sawangan). Membuka balai pengobatan yang tidak memungut tarif dari setiap masyarakat sawangan, yang pada saat itu tidak ada layanan/balai pengobatan pada tahun 1967- beliau wafat. Kemudian tokoh pendiri kedua adalah: Nama
: HME. Sunadi
Alamat
: Jl. Muchtar Sawangan-Depok
TTL
: Cianjur, 25 Februari 1940
Istri
: Nurhayati
Jabatan terakhir: Pengawas Bangunan Sekolah dasar Jawa Barat Kiprah di bidang pendidikan : sebagai kepala sekolah di SDN Sawangan III (1974-1979) Kemudian diangkat menjadi pemilik. Kiprah di Masyarakat : Sebagai salah seorang pendiri Muhammadiyah di Sawangan. Dan menjadi ketua ranting 1996-2000 Mendirikan TK Aisyiah, SD Muhammadiyah, Tsanawiyah dan Aliyah Darul Arqom C. Tujuan Berdirinya Pondok Pesantren Islam mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu yang menyangkut permasalahan duniawi.Karena hidup umat manusia di muka bumi ini mengharap kebahagian di dunia dan akhirat kelak. Tujuan pendidikan Islam sebenarnya bukan hanya membentuk pribadi
72
muslim yang bertaqwa kepada Allah SWT saja, tetapi juga membetuk jiwa seorang muslim yang dapat menyiarkan ajaran islam kepada muslim lainnya. Untuk mencapai tujuan itu, sangatlah dibutuhkan suatu wadah pendidikan bagi umat muslim. Wadah ini direalisasikan demi mendapatkan kader-kader penyebar ajaran agama islam di masa mendatang. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dibangun atas dasar keinginan para tokoh Muhammadiyah ranting Sawangan untuk meningkatkan mutu para lulusan Pondok Pesantren sehingga dapat memberikan perubahan yang berarti bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya kaum muslimin. Pondok Pesantren Darul Arqom, akan di nilai masyarakat. Oleh karena itu Pondok Pesantren perlu mempunyai cara pandang yang ideal dengan penilaian masyarakat, sebab pendirian Pondok Pesantren harus sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga dapat memberikan dampak yang positif dan baik bagi masyarakat atau warga disekitar Pondok Pesantren, sedangkan dasar tujuan berdirinya Pondok Pesantren Darul Arqom terbagi menjadi dua tujuan: Yaitu Tujuan Khusus dan Tujuan Umum.52 Untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat agar dapat menitipkan anak-anak agar menyekolahkan anak-anak mereka. Yaitu dengan meningkatkan
prestasi-prestasi,
meningkatkan
mutu
layanan
standar
pendidikan dan membangun kepercayaan masyarakat terhadap Pondok. Tujuan Umum: 52
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
73
a.
Didirikan Pondok Pesantren yaitu agar para santri mampu berperan aktif dalam berbagai bidang kehidupan ditengah-tengah masyarakat
b.
Didirikan Pondok Pesantren agar para santri dapat menjunjung tinggi perintah agama islam sehingga terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya
c.
Didirikan Pondok Pesantren agar para santri memiliki kemampuan disiplin
ilmu
dan
kekuatan
jasmani
serta
rohani
membentuk
karakter/pribadi umat yang bermutu tinggi, sehingga tercipta pendidikan yang dapat melahirkan lulusan yang beriman dan bertakwa dengan kemampuan yang berkompetitif. d.
Dan tujuan secara umum disamping mencetak insan beriman juga mencetak insan
yang beramal, juga diharapkan setiap santri selalu
berbuat kebaikan serta mencegah dari perbuatan yang mungkar. Tujuan Khusus: Adapun yang menjadi tujuan khusus didirikannya Pondok Pesantren Darul Arqom adalah: a.
Didirikannya Pondok Pesantren yaitu untuk membentuk manusia yang benar-benar mengamalkan ajaran-ajaran islam dan mampu menegakkan dengan penuh tanggung jawab, ikhlas semata-mata mengharap ridho Allah SWT.
b.
Mencetak kader persyarikatan Muhammadiyah yang bermanfaat bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan, berwawasan luas, hanif, jujur, istiqomah, professional , sholihun, shobirun.
74
c.
Membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan terutama bagi mereka yang tidak melanjutkan studinya.
d.
Dan membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan terutama dalam bidang moral.53
D. Misi dan Visi Pondok Pesantren Pada umumnya sebuah lembaga pendidikan yang bercorak relegius, khususnya Pondok Pesantren mempunyai tujuan yang ingin dicapainya untuk menyelamatkan
serta
membahagiakan
manusia baik
dunia
maupun
akhirat.Demikian juga Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang mengharapkan agar tujuan dan pengajaran pendidikan di arahkan kepada para santri agar memiliki ahlak yang baik, berpengetahuan luas serta berjiwa ikhlas. Dari
hasil
wawancara
diketahui
bahwa
Pondok
Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom mempunyai visi dan misi dalam berdirinya Pondok Pesantren tersebut.54 Misi: Melaksanakan pendidikan formal setingkat MTS/SLTP dan MA/SLTA, mengaktifkan santri menggunakkan bahasa Arab dan Inggris, membekali santri dengan kemuhammadiyahan dan ahlak karimah serta mempersiapkan kader ulama yang cendikia, cendikiawan, ulama yang berkualitas sholihun dan shobirun.
53
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A 2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah ( dilihat 18 Juli 2016). 54 Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
75
Visi: Visi dari Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ialah “Terwujudnya kader persyarikatan dan ulama yang beriman, berilmu, berwawasan luas, berahlak mulia, aktif berbahasa Arab dan Inggri, mandiri dan membangun kultur intelektual berbasis IMTAQ dan IPTEK.” E. Respon Masyarakat Ketika Pondok Pesantren Berdiri Dalam pembangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom masyarakat sangat berantusias dan terlibat, terutama warga Muhammadiyah ikut serta bergotong royong dan membantu seperti dalam menyediakan makanan untuk para pekerja saat membangun Pondok Pesantren. Mewakafkan tanah untuk Pondok dan masjid, iuran biaya pembangunan, dan tenaga baik moral maupun moril. Dibangunnya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom masyarakat sekitar terutama masyarakat Nahdatul Ulama (NU) cukup menerima keberadaan Pondok Pesantren ini, kehidupan mereka sangat harmonis, seiring dan sejalan karena masing-masing mengerti tujuan dan fungsi dari organisasi, apalagi pendiri Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama masih ada ikatan keluarga, dan saling mendukung saling menjaga prinsip tidak saling mengusik.55 Masyarakat
sekitar
yang
berpaham
agama
Nahdatul
Ulama
kehidupannya begitu sangat harmonis dengan masyarakat yang berpaham Muhammadiyah karena paham Nahdatul Ulama terlebih dahulu menjadi paham ajaran masyarakat Sawangan, maka dapat dilihat ketika tokoh pendiri 55
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
76
Muhammadiyah yang notabene mertua salah satu tokoh Nahdatul Ulama meninggal masyarakat Muhammadiyah ikut serta dalam pengajian takziah dan lain sebagainya.
F. Alumni Pondok Pesantren Lulusan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom menjadi lulusan yang multiprofesi seperti dokter, PNS, bekerja dipemerintahan, pedagang, wirausaha, ulama, perawat dan lain sebagainya. 56 Pondok Pesantren ini telah menghasilkan alumni kurang lebih 1,200 dari awal berdiri tahun 1987 sampai sekarang. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang dirintis oleh para pendiri persyarikatan Muhammadiyah Sawangan ini sudah banyak mencetak kader para generasi penerus yang dapat mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu yang di dapat dari Pondok Pesantren. Para alumni lulusan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom sebagian mereka meneruskan kejenjang yang lebih tinggi, setelah lulus dari Madrasah Aliyah, tetapi ada juga mereka yang mengabdikan diri di Pondok Pesantren untuk membantu dalam proses kegiatan belajar mengajar di sana, dan menjadi orang-orang yang berguna di masyarakat. Dan salah satu alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang telah berhasil yaitu: Nama: Farid Wajdi 56
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
77
Tempat Tanggal Lahir: Bogor, 23 April 1986 Pendidikan Formal - Gelar Akademis SHI diperoleh dari Kuliah Jurusan Peradilan Agama, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2002-2007 - Gelar Akademis MSI diperoleh dari Pasca Sarjana IAIN Walisongo Semarang dengan program studi Konsentrasi Ilmu Falak (Islamic Astronomi) 2010-2012 Pengalaman Trainer/Motivator - Trainer pada acara Fundamental Magic Workshop, Pare- Kediri, Jawa Timur 2010 - Assisten Trainer pada acara Fundamental of Hypnotheraphy, Semarang, 2010 - Pekerjaan - Dosen - CEO & Founder MIND Hypnotherapy Institute, Jakarta - Founder IPSA (Indonesian Public Speaking Academy), Pekalongan - Founder Joker Magic Course, jakarta - Trainer dan lecturer di Tazakka Institute, Batang-Jawa tengah - Trainer Hypnotherapy - Hypnotherapist - Magician Maju dan berkembangnya suatu pondok tidak harus dilihat dari maju dan berkembangnya sebuah bangunan, namun bagi pondok pesantren
78
Muhammadiyah darul arqom itu tidak menjadikan hambatan untuk pondok pesantren Muhammadiyah darul arqom dalam mencetak dan membentuk alumni-alumni yang berkualitas.57 Kiprahnya di Muhammadiyah: Baginya cukup mengingat pesan kyiai Ahmad dahlan untuk hidupilah Muhammadiyah, bukan mencari hidup di Muhammadiyah dan Prinsip itu selalu dipegang teguh oleh beliau, baginya orang besar bukanlah mereka yang memiliki jabatan dan duduk dikursi kebesarannya, tetapi orang besar adalah mereka yang mau turun kekolong jembatan untuk mendidik anak-anak terlantar orang yang mau masuk ke kampung-kampung dan membuka pengajian untuk anak dan orang-orang tidak mampu, kebesaran jiwa sejati adalah keikhlasan, dan sampai saat ini beliau masih belajar mengejar itu.58 Farid wajdi Masih menjaga kemuhammadiyahaan nya. Dalam menunjukan bahwa beliau tetatp menjaga kemuhammadiyahan beliau berperan aktif melakukan bimbingan di sekolah-sekolah Muhammadiyah, termasuk Darul Arqom sendiri, dalam bentuk seminar-seminar dan pelatihanpelatihan non profit baik untuk guru-guru juga anak-anak pelajar, bagi beliau dalam mengabdi tidak perlu menjabat suatu bidang, juga bukan untuk mencari jabatan, karena faktanya banyak aktivis Muhammadiyah yang hanya aktif ketika menjabat saja, sedangkan ketika lepas dari jabatan perannya di masyarakat tidak lagi nampak dan beliau tidak mau seperti itu.
57
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib). 58 Wawancara Pribadi Dengan, Farid Wajdi, Alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 2 Agustus 2016, Pukul 13.05 Wib).
BAB IV PERKEMBANGAN PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM
A. Bentuk Perkembangan Pondok Pesantren tampaknya mengalami perkembangan yang bersifat kualitatif. Ide-ide pembaharuan dalam Islam, termasuk pembaharuan dalam bidang pendidikan mulai masuk ke Indonesia, dan mulai merasuk ke dunia Pondok Pesantren serta dunia pendidikan islam pada umumnya.59 Pada garis besarnya ide pembaharuan dalam bidang pendidikan yang berkembang di dunia islam, bisa digolongkan menjadi tiga kelompok, yaitu: a. Pembaharuan pendidikan islam yang beroirentasi kepada pola pendidikan modern di barat, yakni mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebudayaan. Pada dasarnya mereka berpandangan bahwa sumber kekuatan dan kesejahteraan serta kemakmuran yang dialami barat adalah sebagai hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi modern yang mereka capai. b. Pola pembaharuan pendidikan islam yang beroieorentasi pada pemurnian kembali ajaran islam. Para pembaharu berpandangan bahwa sesungguhnya islam sendiri merupakan sumber dan pendorong bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan-kemajuan serta peradaban modern. Ini dibuktikan oleh sejarah pada zaman keemasan islam di masa lalu. 59
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, . . . , Cet 2, h. 150.
79
80
c. Pola pembaharuan yang berorirentasi kepada kekuatan-kekuatan dan latar belakang historis atau pembangunan sumber daya nasional atau bangsa masing-masing. Para pembaharu berpandangan bahwa untuk memperbaiki dan memajukan kehidupan umat islam, harus memperhatikan dan berdasarkan kepada situasi dan kondisi obyektif umat islam, yang kenyataannya terdiri dari berbagai bangsa dengan adat-istiadat dan sistem budaya yang berbeda-beda. a.
Bidang Pendidikan Lembaga pendidikan Pondok Pesantren di Indonesia memiliki sejarah yang panjang sama halnya dengan pendidikan nasional. Keduanya memiliki ciri khas sistem pendidikan dan metode pengajaran sendiri-sendiri. Pendidikan Pondok Pesantren memulainya dengan metode sorogan, namun dalam perkembangan selanjutnya tampaklah pendidikan Pondok Pesantren mulai mengikuti perkembangan zaman, yaitu dengan melakukan perubahan dalam sistem dan metode pendidikan di Pondok Pesantren. Secara umum, Pondok Pesantren mempunyai tujuan dan fungsi sebagai lembaga pendidikan dan penyiaran agama islam. Untuk memajukan umat islam sebagai umat yang berpengetahuan yang luas dan untuk melestarikan ajaran-ajaran agama islam untuk diwariskan dan diajarkan serta disebarkan lagi oleh generasi berikutnya. Pondok Pesantren tidak hanya menekankan pengetahuan agama semata, akan tetapi mereka menekaankaan pengetahuan umum juga. Melalui lembaga-lembaga formal ( seperti Madrasah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah) yang dimiliki.
81
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom yang tereletak di desa Sawangan baru Kecamatan Sawangan kota Depok dan dalam merealisasikan perannya, tidak lepas dari kaidah-kaidah yaitu untuk membina umat islam yang berada disekitarnya. Tumbuh dan berkembangnya Madrasah di Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan tumbuh dan berkembangnya ideide pembaharu di kalangan umat islam. Organisasi Islam pun, giat pula melaksanakan pembaharu dalam bidang
pendidikan,
tercatat
di
antaranya
yang
termasyur
adalah
Muhammadiyah, sebagai salah satu Orgaisiasi islam yang banyak bergerak dibidang sosial kemsyarakatan, tabligh dan dakwah, dan salah satu bidang garapannya yang banyak mendapat perhatian adalah bidang pendidikan. 60 Untuk itu Pondok Pesantren telah menyediakan sarana dan fasilitas untuk menunjang keberhasilan program pembinaan tersebut. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini mempunyai dua jenis pendidikan berupa pendidikan formal dan pendidikan Pesantren. mengikuti Kurikulum Pengajaran Kementrian Agama, dan Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang meliputi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah serta menambahkah mata pelajaran wajib tentang kemuhammadiyahan dalam kegiatan belajar mengajarnya.61 Pondok Pesantren tetap dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom adalah lembaga yang terstruktur
60
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, . . . , h. 97. 61 Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
82
dibidangnya, dan mempunyai bentuk perkembangan di bidang pendidikan, pendidian formal, pendidikan pesantren, ekstrakulikuler, bidang dakwah, dan bidang sosial keagamaan. Organisasi yang ada di Pondok Pesantren ini adalah: Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM) dan yang biasa kita kenal disekolah-sekolah umum yaitu OSIS, sedangkan dipondok pesantren Muhammadiyah disebut IPM, IPM seperti organisasi-organisasi disekolah pada umumnya, organisasi yang ada di lembaga Pondok
Pesantren ini
dibawah naungan pimpinan ranting Sawangan dan diprogramkan di Pondok Pesantren. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom memakai sistem pendidikan moderat dengan menggunakan metode pengajaran yang dilaksanakannya dengan sistem klasikal. Pondok Pesantren ini tidak menekankan pada kitab kuning / gundul, akan tetapi Pondok Pesantren Darul Arqom ini memperdalam bahasa arab, inggris, tahfidz serta memperdalam kemuhammadiyahan. Tenaga pengajar yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, hampir semua tenaga pengajar adalah Alumni Pondok Pesantren yang mengabdikan diri mereka kepada Pondok Pesantren, dan para Alumni mempunyai pengaruh dalam pengembangan awal mula berdirinya Pondok Pesantren. Tenaga pengajar yaitu tenaga yang professional yang telah lulus dari berbagai Universitas di Indonesia dan mempunyai prestasi yang bagus di bidang akademik maupun non akademik.
83
Guru bahasa inggris MA mendapatkan beasiswa selama 3 bulan ke German, juara umum nasional KADARKUM (keluarga sadar hukum) yang diselanggarakan oleh KEMENKUMHAM dua kali berturut-turut yang diikuti oleh 7 guru-guru putri Pondok Pesantren, guru bahasa inggris Mts menjadi Sarjana lulusan terbaik Prodi Hukum Islam di Universitas Muhammadiyah solo, guru bahasa arab MA berhasil menulis tesis terbaik Pasca Sarjana Pendidikan Bahasa Arab UIN Jakarta dan lain sebagainya. Kurikulum Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum disusun sedemikian rupa untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan memperhatikan tahapan yang lebih tinggi. Penyusunan kurikulum dapat memperhatikan tahapan perkembangan siswa dan keserasian dengan lingkungan siswa, kebutuhan pembangunan nasional dan perkembangan ilmu dan tehnologi. Penerapan kurikulum di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini diharapkan dapat menghasilkan kader-kader umat yang berwawasan luas dan berahlaqul karimah, hanif, sholihun, shobirun, profisionalisme dalam melaksanakaan tugas, menghasilkan generasi muda kelak.62
62
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul ArqomSawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
84
Lembaga pendidikan Madrasah merupakan salah satu dari program lembaga pendidikan formal Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, dan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dibawah naungan pimpinan daerah ranting Sawangan, salah satu amal usaha ranting Muhammadiyah sawangan. Didaerah sawangan amal usaha Organisasi Muhammadiyah dalam bidang pendidikan sangat banyak yang berada dibawah naungan ranting sawangan kaum, dapat kita lihat dalam bidang pendidikan yaitu lembaga pendidikan taman Kana-Kanak Aisyiah, SD Muhammadiyah dan SMP, SMA Negri Muhammadiyah yang ada disawangan. Jika melihat dan membahas lembaga-lembaaga tersebut maka akan berbeda sejarahnya, maka dari itu penulis
hanya
memfokuskan
kepada
lembaga
pondok
pesantren
Muhammadiyah yang dibawah naungan ranting sawangan kaum dan pendidikan formal Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yang diprogramkan dan di laksanakan oleh Pondok Pesantren
yaitu Madrasah
Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.63 Organisasi Muhammadiyah, sebagai salah satu orgaisiasi islam yang banyak bergerak dibidang sosial kemasyarakatan, tabligh dan dakwah dan salah satu bidang garapannya yang banyak mendapat perhatian adalah bidang pendidikan.64 Menurut laporan pimpinan pusat Muhammadiyah dalam
63
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Mar hamah, Guru senior dan Anak Salah Satu
Pendiri Pondok ( Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib). 64
Haidar Putra Daulay, Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, . . . , h. 97.
85
mukhtamar ke-45 tahun 2005 dimalang jawa timur, lembaga pendidikan Muhammadiyah terdistribusi sebagai berikut:65 Lembaga Pendidikan Milik Organisasi Muhammadiyah di Indonesia NO Tingkat Pendidikan
Jumlah
1
Taman Kanak-Kanak
4.218
2
Taman Kanak-Kanak Al-quran
933
3
Sekolah Dasar
1.128
4
Madrasah Ibtidaiyah / Diniyah
1.768
5
Sekolah Menengah Pertama
1.179
6
Sekolah Menengah Umum
541
7
Sekolah MenengahKejuruan
249
8
Madrasah Tsanawiyah
534
9
Madrasah Aliyah
171
10
Pondok Pesantren
79
11
Universitas / Sekolah Tinggi
109
12
Akademik Politehnik
78
1. Pendidikan Formal Lembaga pendidikan formal Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom berdiri bersamaan dengan berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom tetapi pelaksanaan kegiatan belajar 65
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan Organisasi, Cet 1(Surakarta: Lembaga Pengembangan Ilmu-Ilmu Dasar (LPID) Universitas Muhammadiyah, 1995) h. 154.
86
mengajar masih dilakukan di sekolah dasar (SD) Muhammadiyah, karena belum terealisasinya bangunan tersebut. Didirikan oleh para pengurus pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan yang menginginkan untuk memprogram pendirian sebuah amal usaha di bidang pendidikan. Yaitu HME Sunadi, H.Ali Muchtar, AM Suyatna BA, H. Sanusi dan H. D Adi Hidayat, H. Abdul Karim dan H. Ismaail. Kiprah mereka didalam tubuh ranting Muhammadiyah Sawangan kaum ialah para kader-kader dan pimpinan ranting Muhammadiyah Sawangan kaum. Adapun
tujuan
didirikan
nya
lembaga
Pondok
Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom untuk mendidik murid agar peserta didik dapat mengaktualisasikan, mempraktekan, mengamalkan dan menjalankan ibadah dengan baik dan tidak hanya menguasai ilmu agama saja akan tetapi dapat menguasai ilmu pengetahuan umum juga, sebagai bekal memainkan perannya di masyarakat dan menjadi manusia yang berwawasan luas.66 Penataan
pendidikan
yang
diterapkan
Pondok
Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom selain untuk menjamin penguasaan materi pelajaran yang disajikan juga yaitu memelihara kemuhammadiyahaanya dan ketertiban atau kedisiplinan Pondok Pesantren Muhammadiyah di masyarakat. Madrasah Tsanawiyah Darul Arqom berdiri atas SK pendirian SK MTs: Nomor: W.i / I / PP.005.1 / 608 / 1992 Tanggal: 7 / 2 / 1992. Dan Madrasah aliyah darul arqom berdiri atas pendirian SK MA: Nomor: W.i / 66
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
87
PP. 006. 1 / 702 / 1999 Tanggal: 19 / 12 / 1999. Anak yang dapat ditampung
adalah
anak
lulusan
sekolah
dasar
untuk
Madrasah
Tsanawiyah, dan anak lulusan Madrasah Tsanawiyah untuk Madrasah Aliyah dengan jenjang pendidikan 3 tahun.67 Madrasah Ttsanawiyah atau Madrasah Aliyah Darul Arqom mempunyai kegiatan yang sama seperti disekolah-sekolah pada umumnya dan telah lama dikembangkan metode pengajaran kepada murid secara variatif. Artinya bahwa sistem yang digunakan sebagai pendekatan kepada murid dalam upaya mengantarkan pada suatu materi yang benar-benar pada cara belajar yang baik. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya fenomena atau suasana berbeda yang dihadapi lembaga pendidikan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, maka para guru diberi kelonggaran untuk menerapkan metode-metode mengajar sesuai yang diperlukan, di antaranya diskusi kelas atau kelompok, dan metode pemberian tugas. Mata pelajaran yang di ajakrkan yang mengikuti kurikulum Kementrian Agama dan Kementrian Pendidikan Nasional Republik Indonesia adalah: Alqur’an hadits, Aqidah ahlak, Fiqih, Sejarah kebudayaan islam, Bahasa arab, Ppkn, Bahasa Indonesia, Bahasa inggris, Sejarah nasional, Penjaskes, Fisika, Biologi, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Matematika, Seni budaya, Tik. Seminar banyak dilakukan oleh Pondok Pesantren sendiri maupun lembaga / sekolah lain; dan kegiatan 67
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
88
seperti ini dapat dilakukan pada kegiatan-kegiatan sekolah pada umumnya, guna meningkatkan mutu / kualitas pendidikan sekolah.68 Para dewan pengurus Lembaga pendidikan formal Pondok Pesantren
Muhammadiyah
Darul
Arqom
terus
berupaya
untuk
meningkatkan pelayanan pendidikan pada seluruh siswa. Hal ini dimaksud agar seluruh siswa benar-benar mempunyai bekal ilmu yang baik. Oleh karena itu, sarana
prasarana terus ditingkatkan meskipun dalam segi
bangunan Pondok Pesantren Muhammadiyah darul arqom belum sempurna dan tidak menjadi halangan untuk seluruh siswa dalam berprestasi di bidang akademik dan non akademik. 2. Pendidikan Pesantren Pendidikan kepesantrenan tidak menekankan pada kitab kuning / gundul seperti Pondok Pesantren pada umumnya. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom menjadikan tahfiz Qur’an sebagai program unggulan Pondok Pesantren, tidak menekannkan pada kitab kuning / gundul kitab yang dipakai di Pondok Pesantren ini adalah: Ushul Fiqih, Durushullughah, Kemuhammadiyahan, Al-Khat / Imla, Al- Fiqh Sunnah, Nahwu, Sharaf, Al- Tajwid, Muthalaah, Tahfidz Qur’an, Al- Hadits, Khulasah, Tarikh Islam, Mahfudzat, Ahlaq, Ushul Fiqh, Irabul Quran, Qiroatul Qutub, Tarjih Muhammadiyah dan lain-lain.69
68
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib). 69 Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom Sawangan Depok (dilihat tanggal 24 Juni 2016).
89
Ikatan pelajar Muhammadiyah adalah kader persyarikatan, umat dan bangsa dalam menunjang pembangunan manusia (remaja / pemuda) seutuhnya, dan fungsi atau perananan ikatan pelajar Muhammadiyah sebagai: membina dan meningkatkat kesatuan akidah islamiyah seluruh remaja / pemuda muslim, membina dan meningkatkan pemahaman serta pengajaran
Islam
kepada
seluruh
remaja
/
pemuda
muslim,
mengembangkan pontensi remaja / pemuda muslim dengan membina dan meningkatkan kecakapan, keterampilan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi, dan mempersiapkan kader persyarikatan. Umat dan bangsa mempunyai
kesadaran
dan
kemampuan
untuk
menegakkan
dan
menjunjung tinggi agama islam, yang sebenar-benarnya.70 Program organisasi IPM adalah salah satu program Pondok Pesantren yang membantu mengarahkan dalam membentuk karakter santriawan / I Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. IPM bertugas mengkordinasikan setiap acara-acara besar di pondok Pesantren seperti nuzulul qur’an, 1 Muharam, dan acara-acara keagamaan di Pondok Pesantren menjadi terkordinir oleh IPM dan Pondok Pesantren hanyan mengarahkan dan membimbing. Susunan Ikatan Pelajar Muhammadiyah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom mempunyai beberapa kordinator departemen. Tugas ketua yaitu menkordinir kelangsungan organisasi. Aktifitas secara keseluruhan, baik ke dalam maupun keluar sesuai dengan tujuann 70
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan Organisasi, Cet 1, . . . , h. 142-143.
90
yang telah ditentukan, sebagai kordinator dalam kebijakan umum organisasi, mengambil kebijakan-kebijakan bila dianggap perlu bagi kepentingan bersama, berkonsultasi memberikan laporan kepada Pembina atau pimpinan Pondok Pesantren, semua yang berhubungan dengan terlaksananya organisasi dan lain sebagainya. Tugas kordinator departemen keamanan, memantau berjalannya shalat sunnah Tahajud, duha, berjamaah, dan oprasi akbar, mengontrol semua santri dalam segi hal apapun ,perizinan santri, mengurus undangan acara perlombaan-perlombaan untuk santri, bertanggung jawab atas program kerja keamanan, kepada anggota, organisasi dan mdrasah dan yang mencakup tata tertib santri dan lain sebagainya. Tugas
kordinator
departemen
PIP
(Pengembangan
Ilmu
Pengetahuan) mengawasi dan menjalankan muhadharoh mingguan dan bulanan, mengadakan diskusi, seminar, membimbing tadaarus, membuat jadwal tadarus, upacara, muhadharoh, tata tertib berseragam santri, mengontrol kegiatan belajar mengajar santri, bertanggung jawab atas seluruh program kerja tarbiyah kepada anggota, organisasi, dan madrasah dan lain sebagainya. Tugas kordinator departemen Bahasa, mengadakan pelatihan bahasa / tadribulughoh, mengadakan lomba drama bahasa asing, penyampaian mufrodat atau kosakata santriawan / I, memantau berjalannya santri dalam berbahasa, bertanggung jawab atas seluruh
91
program kerja dalam menaati berbahasa kepada anggota, organisasi, dan madrasah dan lain sebagainya. Tugas kordinator departemen kesehatan, memantau kebersihan kamar, melakukan pelelangan baju dan barang-barang kotor, mengontrol piket harian, menyediakan peralatan kebersihan dan obat-obatan, merawat santri yang sakit, bertanggung jawab atas program kerja yang berhubungan dengan kesehatan santriawan / I dan madrasah, dan lain sebagainya. Tugas kordinator departemen olahraga, memantau terlaksananya senam santri dan pramuka, maupun lomba-lomba yang berhubungan dengan olahraga, bertanggung jawab atas seragam olahraga, mengadakan sparing partner, mengadakan joging, dan membuat Jadwal olahraga, bertanggung jawab atas program kerja yang berhubungan dengan olahraga santriawan / I, dan madrasah dan lain sebagainya. Tugas HUMAS, mengaktifkan dan mengontrol pembuatan majalah dinding, dan mengadakan lomba prakarya, memutar murha’tal dan lagulagu yang bernuansa islami, bermakna, dan berbahasa asing, dan bertangung jawab kepada program kerja yang berhubungan tentang kemasyarakatan atau pengumuman-pengumuman yang bersifat umum, dan bertanggung jawab kepada anggota, organisasi , madrasah dan lain sebagainya. Tugas keputrian, mengontrol kepribadian putri, busana, dan mmewajibkan memiliki rok dan kerudung hitam resmi, dan mengadakan pelatihan kewanitaan, kegiatan masak-memasak, bertanggung jawab atas
92
program kerja yang berhubungan tentang keputrian dan bertanggung jawab kepada anggota, organisasi, madrasah dan lain sebagainya. 3.
Eksrakurikuler Pondok
Pesantren
Muhammadiyah
Darul
Arqom
dalam
mengantisipasi persaingan bebas khususnya dalam pendidikan formal mengadakan berbagai kegiaatan eksrakulikuler sebagai wadah dalam mengembangkan
bakat
dan
minat
santri
dalam
hal
pendidikan
keterampilan. Ada beberapa kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Darul Arqom yaitu: Muhadatsah (Arab dan Inggris), Beladiri ( Tapak Suci), Pramuka Hizbul Wathan, Marawis, Muhadhoroh ( Latihan Pidato Arab dan Inggris), Olahraga ( Sepak bola, Volly, Basket, Tenis Meja dll), Nasyid / Acapella, Tari Saman, Paduan
Suara.71
Adapun program
komputer
yang
dilaksanakan Pesantren dengan mewajibkan santrinya mengikuti kegiatan komputer agar dapat menguasai dan mengoprsikannya karena memang sudah menjadi kebutuhan dasar di masa sekarang dan akan datang. Hampir semua lembaga pendidikan maupun non-pendidikan memanfaatkan layanan komputer. Kemampuan komputer sudah menjadi kebutuhan yang harus dimiliki oleh semua santri dan menghadapi tehnologi yang semakin berkembang.72 Ekstrakulikuler dilaksanakan setiap rabu, jumat, dan minggu sore.
71
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A 2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah (dilihat 18 Juli 2016). 72 Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
93
a. Muhadatsah (Arab dan Inggris) Muhadatsah adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan untuk para santri terlatih berbicara dalam bahasa Arab dan Inggris, dan kegiatan Muhadatsah seperti pemberian kosa kata bahasa Arab dan bahasa Inggris, berlatih bercakap-cakap menggunakan bahasa sesama santri dan dilaksanakan pada hari jumat pagi pukul 05.30- 06.45 berkelompok dan terbimbing. b. Beladiri ( Tapak Suci) Tapak suci putera Muhammadiyah adalah organisasi otonom dilingkungan Muhammadiyah yang menjadi program ekstrakulikuler di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan. Tapak suci putra Muhammadiyah mengajarkan pencak silat sebagai olahragawi menyeimbangkan antara lahir dan batin dalam rangka beribadah kepada ALLAH SWT. Jadi iman dan ahlak anak didik tapak suci merupakan sumber kekuatan yang berasal dari allah dan sama sekali bukan berasal dari manusia itu sendiri. Tapak suci putera Muhammadiyah didirikan tanggal 31 juli 1963 bertepaatan dengan tanggal 10 rabiul awal 1383H. kelahirannya ditandai dengan sebuah pertemuan terbuka yang dihadiri segenap tokoh-tokoh persilataan dari masyarakat umum bertempat di gedung pesantren aisyiah kauman Yogyakarta. Dengan melihat perkembangan dan potensi tapak suci yang telah berperan besar untuk umat islam, bangsa dan negara dalam menentang
94
PKI, KH. Ahmad baidawi ketua PP Muhammadiyah pada saat itu, memandang tapak suci tepat sekali dijadikan wadah pengkaderan Muhammadiyah. Untuk itu dalam sidang tanwir Muhammadiyah tanggal 28 juli 1 agustus 1967, tapak suci ditetapkan sebagai organisasi otonom Muhammmadiyah dan mempunyai program yang terstruktur, dan secara berjenjang dari tingkat pimpinan pusat, pimpinan wilayah, pimpinan cabang dan pimpinan daerah.73 Dan tapak suci yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini adalah salah satu program ekstrakulikuler Pondok, keanggotaan tapak suci terdiri dari siswa siswi Pondok Pesantren Muhammadiya sendiri. Dan dilaksanakan pada jum’at pagi pukul 08.00-10.00 dan terbimbing. Maksud dan tujuan tapak suci sebagai berikut:
Mendidik santri Pondok Pesantren serta membina ketangkasan
dan
keterampilan pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia
Memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran islam sebagai budaya bangsa yang luhur dan bermoral
Mendidik dan membina anggota menjadi kader Muhammadiyah
Memperteguh iman, menggembirakan dan memperkuat ibadah serta mempertinggi ahlak yang mulia sesuai dengan ajaran islam
73
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan Organisasi,Cet 1, . . . , h. 144.
95
Menyelenggarakan pembinaan dan pendidikan untuk melahirkan kader Muhammadiiyah
Menyelenggarakan pembinaan seni beladiri Indonesia
Menyelenggarakan pertandingan dan lomba serta pertemuan untuk memperluas pengalaman dan pesaudaraan
Menggembirakan penyelenggaraan dakwah amar ma’ruf nahi munkar sesuai dengan proporsi beladiri.
c.
Pramuka ( Hizbul Wathan ) Pramuka ( Hizbul Wathan), kepanduan Muhammadiyah semula bernama padvinder Muhammadiyah, didirikan oleh KH. Ahmad dahlan di Yogyakarta pada tahun 1918, pelopor berdirinya antara lain siradj dahlan dan sarbini. Atas usulan H. Agus Salim, Istilah belanda tersebut diindonesikan dengan “ Kepanduan Muhammadiyah.” Pada tahun 1920, atas usul R.H. Hadjid, kepanduan Muhammadiyah berganti nama menjadi hizbul wathan (HW). Ada beberapa tingkat pada Hizbul Wathan: tingkat athfal untuk usia 8-11 tahun, tingkat pengenal untuk usia 12-16 tahun, dan tingkat penghela untuk usia 17 ke atas. Setelah orde baru tumbang digantikan dengan orde reformasi, kegiatan kepanduan yang berbentuk Hizbul Wathan dihidupkan kembali berdasarkan hasi keputusan mukhtamar Muhammadiyah ke 44 tahun 2000 di jakarta.74 Bahkan dirintiskan untuk mendirikan Hizbul
74
Sudarno Shobron,Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan Organisasi,Cet 1, . . . , h. 145.
96
Wathan ditingkat Pusat Sampai Tingkat Ranting, kemudian lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah yang ada dibawah naungan ranting Sawangan kaum ini, menjadikan Hizbul Wathan sebagai program di Pondok Pesatren ini. Hizbul Wathan hampir sama dengan pramuka-pramuka pada umumnya namun didalam
Hizbul Wathan diterapkan pelajaran
kemuhammadiyahan seperti anggaran dasar Hizbul Wathan, janji-janji pemuda Muhammadiyah dan lain sebagainya. Hizbul Wathan yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini adalah salah satu program ekstrakulikuler Pondok, keanggotaan Hizbul Wathan terdiri dari siswa siswi Pondok Pesantren Muhammadiya sendiri. d.
Marawis Marawis adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan untuk para santri, dan marawis salah satu jenis “ band tepuk” dengan perkusi sebagai alat music utamanya. Music ini merupakan kolaborasi antara kesenian timur tengah dan betawi, dan memiliki unsur keagamaan yang kental.75 Itu tercermin dari berbagai lirik lagu yang dibawakan yang merupakan pujian dan kecintaan kepada sang pencipta. Pemain marawis terdiri 9 orang. Alat-alat marawis terdiri dari 6 marawis berbentuk kecil,
75
www. Pengertianahli.com>kesenian (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ).
97
hajir, dumbuk, dan kecrek. Latihan marawis di Pondok Pesantren ini dilaksanakan pada hari rabu sore pukul 16.00-17.15 terbimbing, dan penanggung jawabnya yaitu Mustafa azizan. e.
Muhadhoroh ( Latihan Pidato Arab dan Inggris) Muhadhoroh adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan untuk para santri agar terlatih di masyarakat nantinya. Kegiatan muhadhoroh yaitu: Mc santri dilatih agar terlatih menjadi Mc di acara-acara Pondok, maupun di acaraacara masyarakat kelak.k emudian pidato bahasa Arab, Inggris dan Indonesia agar santri terlatih berpidato didepan banyak orang dan mampu berpidato dimasyarakat kelak dan melatih keberanian santri didepan orang banyak. Muhadhoroh dilaksanakan pada kamis malam pukul 19.00-21.00 terbimbing.
f.
Olahraga ( Sepak bola, Volly, Basket, Tenis Meja dll) Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya jasmani tetapi juga secara rohani. Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.Dengan berolahraga metabolisme tubuh menjadi lancer sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efesien.76 Olahraga dilaksanakan pada hari jum’at pagi setelah di laksanakannya muhadatsah dan terbimbing.
g.
Nasyid / Acapella
76
www. Pengertianahli.com>kesehatan (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ).
98
Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan diiringi gendang dan lain sebagainya.77 dilaksanakan pada hari senin sore pukul 15.00-16.00 terbimbing dan penangung jawabnya yaitu fariz nugraha, ditampilkan ketika ketika menyambut hari-hari besar dan acara-acara formal di Pondok Pesantren. h.
Tari Saman Tari saman adalah sebuah tarian suku Gayo yang biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian saman mempergunakan bahasa gayo. Selain itu biasanya tarian ini juga ditampilkan untuk merayakan kelahirian nabi Muhammad SAW. Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan dakwah. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Beberapa literature menyebutkan tari saman di Aceh didirikan dan dikembangkan oleh syekh saman, seorang ulama yang berasal dari gayo di aceh.78dilaksanakan pada hari selasa sore pukul 15.00-16.00 terbimbing dan penangung jawabnya yaitu Easty syahidah. Tari saman ditampilkan ketika menyambut hari-hari besar dan acara-acara formal di Pondok Pesantren.
i.
Paduan Suara Paduan suara adalah eksrakulikuler yang ada dipondok Pesantren ini, paduan suara adalah kelompok vocal ( vocal group), terdiri atas penyanyi77 78
www. Pengertianahli.com>kesenian (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ). www. Pengertianahli.com>kesenian (diakses 19 Juli 2016 pukul: 11 : 21Wib ).
99
penyanyi maupun music yang dibawakan oleh grup vocal tersebut. Paduan suara Pondok Pesantren ini dilaksanakan untuk melatih kemampuan para santri dalam bidang tarik suara dan dilaksanakan pada hari sabtu sore 15.00-16.00 b. Bidang Dakwah Pengertian dakwah secara etimologis adalah panggilan, seruan, ajakan yang berasal dari bahasa arab yaitu isim masdar dari kata da’aayad’u-da’wah.Sedangkan menurut istilah, dakwah yaitu setiap kegiatan yang menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman kepada Allah sesuai dengan garis aqidah, syari’at, dan ahlak islamiyah.Adapun tujuan utama dakwah adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat yang di ridhoi Allah sesuai dengan segi atau bidang masing-masing.79 Dakwah salah satu kegiatan yang dilaksanakan dengan mengunakan metode yang bermacam-macam dan dilaksanakan oleh perorangan, sekelompok komunitas dan masyarakat. Kegiatan ini telah berlangsung sejak dunia ini terkembang, jelasnya sejak nabi adam sebagai nabi pertama dan manusia pertama sampai dewasa ini bahkan sampai akhir nanti. Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua yang sudah mengakar pada masyarakat Indonesia, tentunya memiliki peranan yang cukup besar dalam kehidupan beragama, sebagai benteng umat dalam bidang ahlak dan membentuk kualitas sumber daya manusia Indonesia. 79
Dewan Redaksi Ensklopedi Islam, Ensklopedi Islam cet 3 (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1994 ), h. 280-281.
100
Pondok Pesantren Muhammadiyah merupakan tempat dimana kegiatan-kegiatan
ranting
atau
program-program
kerja
banyak
dilaksanakan. Dalam kegiatan tabligh dan dakwah dimasyarakat, Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom berperan sangat aktif, kegiatan tabligh dan dakwah yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom ini dilaksanakan di masjid Darul Arqom. Lembaga tabligh dan dakwah adalah lembaga badan pembantu pimpinan dan organisasi Muhammadiyah, yang berada dibawah naungan ranting Sawangan kaum dan di programkan di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, dan kegiatan-kegiatannya dilakukan di Pondok Pesantren Darul Arqom khususnya di Masjid Muhammadiyah Darul Arqom dan dibina oleh ustadz Izhar sebagai ketua DKM.80 Pertama, pengajian dan kajian himpunan tarjih Muhammadiyah dibina oleh:
Drs. H.Farhan AR. Yang dihadiri oleh kelas 12 Aliyah Pondok Pesantren Darul Arqom rutin
kemudian pengajian tausyiah di adakan pada satu minggu sekali, sabtu siang yang dihadiri oleh ibu-ibu masyarakat sekitar pada umumnya dan juga khususnya ibu-ibu aisyiah
pengajian ranting Muhammadiyah Sawangan di adakan kamis malam di masjid Darul Arqom dikhususkan untuk bapak-bapak
80
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
101
Ahad malam kaderisasi remaja
Ahad subuh shalat berjamaah
kemudian pengajian tahunan Ramadhan di adakan setiap bulan ramadhan dan di hadiri oleh remaja sekitar khusus remaja Muhammadiyah. Pengajian terstruktur bisa jadi umum bisa jadi khusus. Sebagai tempat pengkajian pendidikan keagamaan. Pondok Pesantren
Muhammadiyah Darul Arqom dalam usahanya untuk meluaskan dan menyebarkan agama islam menggunakan media dakwah sebagai sarana pembinaanya. c.
Sosial Keagamaan Hubungan Pondok Pesantren dengan masyarakat sekitar sangat berbeda-beda, sesuai dengan fungsi dan peranan Pondok Psantren tersebut serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Organisasi Muhammadiyah ini mengedepankan bidang sosial. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan agama saja tetapi juga sebagai lembaga sosial yang berusaha memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan, khususnya
dalam segi ekonomi. Untuk itu Pondok
Pesantren sangat tanggap dengan itu semua, apalagi Pondok Pesantren yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga. Sebagai mahluk sosial pastilah manusia saling membutuhkan antara satu dengan yang lainnya. Dalam bidang ini kegiatan dan partisipasi Pondok
102
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom memfokuskan kepada peningkatan ukhwah islamiyah dengan masyarakat sekitar. Pondok Pesantren sangat berperan melibatkan santri dalam kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar, dan mengajarkan kepada ibu-ibu aisyiah ranting Sawangan kaum senam santri, ikut serta dalam pengajian, dan menjadi panitia dalam acara-acara Muhammadiyah di sawangan dan ikut serta acara-acara yang ada di masyarakat, kegiatan yang diadakan pondok dan melibatkan santri, di antaranya: a. Santunan kepada yatim piatu dan menjadi orang tua asuh Sejak awal, Muhammadiyah memiliki kepedulian yang besar terhadap nasib anak yatim-piatu. Begitupun dengan Pondok Muhammadiyah Darul Arqom ini, oleh persyarikatan Muhammadiyah Sawangan kaum yang mengembangkan amal usaha kegiatan berupa pemberian bantuan dan pembinaan anak asuh bagi orang yang tidak mampu.81 Kegiatan santunan ini diberikan setiap bulan kepada anak-anak yatim piatu. Serta warga Muhammadiyah dan masyarakat sekitar yang kurang mampu dan membutuhkan. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom juga memberikan beasiswa penuh untuk menyekolahkan anak didik di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom serta fasilitas kepondokan bagi anak-anak yang kurang mampu yang ingin belajar di Pondok Pesantren ini. b. Menerima titipan zakat, infak, dan shodaqoh 81
Sudarno Shobron, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan Organisasi, Cet 1, . . . , h. 158.
103
Kegiatan ini dilakukan setiap bulan suci ramadhan yang kemudian disalurkan kepada masyarakat yang berhak menerimanya. Dalam hal ini Pondok Pesantren hanya bertindak sebagai kordinator. c. Pemotongan dan pembagian hewan qurban Kegiatan ini dilakukan setiap hari raya idul adha. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom selalu mengadakan pembagian hewan qurban ke masyarakat khususnya kalangan menengah ke bawah dan panti-panti sosial lainnya. Pembinaan yang dilakukan Pondok Pesantren Darul Arqom adalah adanya kepedulian sosial dan rasa tanggung jawab dari orang-orang yang mampu untuk menyisihkan sebagian hartanya dengan memberikan hewan qurban kepada orang-orang yang lebih membutuhkan sebagai bentuk ibada kepada Allah. Pemberian hewan qurban ini diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup rukun. Tidak membeda-bedakan kelas atau kedudukan akan tercipta secara harmonis sebagai wujud pengamalan ajaran agama setiap individu masyarakat. d. Peran sosial yang telah diberikan Tidak hanya santunan, pemberian hewan qurban, zakat dan sodaqoh saja, Pondok juga berperan luas dan membantu masyarakat, seperti mengutus santri untuk mengerjakan dan mengisi pengajian pada bulan ramadhan dan kegiatan itu menjadi imm-imam, kultum, ceramah dan mua’zin dan ikut serta atas kegiatan-kegiatan yang ada di lingkungan Pondok, takziyah, dan lain sebagainya.
104
e. Ikatan alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Terbentuk ikatan ini yang berpusat di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, kegiatan yang dilakukan ini menyampaikan informasi atau publikasi terhadap masyarakat luas, mengadakan pertemuan-pertemuan musyawarah untuk memajukan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Ikatan alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom berpartisipasi juga dalam memberikan bantuan baik material dan non material.82 B. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom itu terwujud karena adanya dukungan-dukungan. Untuk mencapai keseimbangan lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah diperlukan dukungan dari berbagai pihak, karena tanpa adanya dukungan tersebut suatu lembaga pendidikan tidak dapat berjalan dengan lancar, Untuk menjadi Pondok Pesantren yang besar, setiap Pesantren tidak akan lahir begitu saja, melainkan tumbuh sedikit demi sedikit melalui kurun waktu yang cukup lama. Perkembangan Pondok Pesantren tidak selalu menunjukan grafik naik, melainkan mengalami pasang surut, oleh karena itu para pendiri Pondok Pesantren nampaknya memiliki peranan atas pasang surut nya sebuah pesantren. faktor yang turut memperlancar perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah antara lain: 1. Masyarakat 82
Wawancara Pribadi Dengan, Ibu Ida Marhamah, Guru senior dan Anak Salah Satu Pendiri Pondok (Sawangan, 6 Juni 2016, Pukul 11.00 Wib).
105
Masyarakat merupakan sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya yang terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama, dalam artian masyarakat sekitar Sawangan atau yang pernah belajar di Pondok ataupun alumni, sebagian mereka menyerahkan bantuan dan wujud dana, tenaga, mendukung setiap kegiatan dan berpartisipasi yang tinggi, seperti ada kegiatan akhir tahun wisuda santri, mereka ikut aktif dalam kegiatan tersebut. 2. Tokoh Agama Tokoh agama orang yang ahli dalam hal
pengetahuan agama,
sebagai tokoh yang sangat berperan sekali di masyarakat dalam pengembangan pendidikan di pesantren khususnya dan masyarakat umumnya. seperti para tokoh pendiri Pondok Pesantren ini, yang menyumbangkan buah fikiran di Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dalam pendidikan agama maupun non agama, sehingga masyarakat mempunyai rasa simpati kepada Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. 3. Pemerintah Dalam hal ini adalah pemerintahan setempat, yang mengijinkan atas berdirinya Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di lingkutan tersebut, dan juga memberikan bantuan berupa dukungan terhadap Pondok, baik dalam hal pendidikan, keagamaan, dan sosial, seperti memberikan izin dalam pelaksanaan-pelaksanaan hari-hari besar agama islam, dan keikut sertaan departemen pendidikan dan kebudayaan maupun departemen agama dalam memantau pendidikan yang ada dipondok
106
Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom. Pengembangan buku-buku pelajaran dan memberikan pengarahan untuk mengembangkan aktifitas pendidikan. 4. Memiliki Misi dan Visi yang jelas Sebuah Pesantren harus memiliki Vsi dan Misi yang jelas yang dapat di implementasikan dalam setiap tindakan dan program yang terukur, visi dan misi atau tujuan jangka panjang akan menjadi cita-cita yang berdampak padaa sikap optimis dan harapan dimasa yang akan datang, dan visi misi yang terpampang. Misi Visi yang kuat dapat dijadikan penggerak dalam setiap kegiatan yang dilakukan di pondok pesanten ini. Pondok Pesantren Menyiapkan generasi muslim yang berkualitas, mampu berkomunikasi berbahasa
arab
dan
inggris
aktif,
Pondok
Pesantren
berharap/
mengharapkan Terwujudnya kader persyarikatan dan ulama yang beriman, berilmu, berwawasan luas, berahlak mulia, mandiri dan membangun kultur intelektual berbasis IMTAQ dan IPTEK. Pondok Pesantren melaksanakan pendidikan formal setingkat MTS/SLTP dan MA/SLTA, mengaktifkan santri menggunakkan bahasa arab dan inggris, membekali santri dengan kemuhammadiyahan dan ahlak karimah serta mempersiapkan kader ulama yang cendikia dan cendikiawan ulama yang berkualitas sholihun dan shobirun. 5. Memiliki identitas dan jati diri yang Kuat
107
Identitas dan jati diri adalah dasar yang harus dimiliki oleh suatu organisasi termasuk Pondok dan sikap toleran terhadap kebudayaan setempat, dan jika kita ingin memiliki identitas dan jati diri yang kuat, dapat didukung dari semua, baik, pimpinan, karyawan, murid, dan lain sebagainya yang membuat kita harus aktif dalam semua hal.83
83
Wawancara Pribadi Dengan Ustadz Idzhar , Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom (Sawangan, 20 November 2015 pukul, 10.13 Wib).
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah
menguraikan,
mempelajari,
meneliti,
berbagai
macam
permasalahan dalam penulisan ini yang berjudul” Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan-Depok 1987-2010” akhirnya penulis pada tahapan kesimpulan dari seluruh pembahasan dalam bab sebelumnya, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Kota Depok merupakan bagian dari wilayah jabodetabek yang terletak di bagian bawah / utara kabupaten bogor dan berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, Kota Tanggerang dan Bekasi. Depok menjadi Kota yang strategis di antara kota-kota disekitarnya. Kota depok diresmikan pada tanggal 27 April 1999 dan kota depok menjadi kota administrative, masyarakat depok mayoritas beragama islam. 2. Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom terletak dikecamatan sawangan di jln. H. Maskum No 65, Sawangan Baru, Kota Depok-Jawa Barat Indonesia, Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Luas Tanah3095 M² dan luas terbangun 2000 M², milik amal usaha Muhammadiyah ranting Sawangan. Didirikan oleh persyarikatan bukan perorangan dan pondok pesantren ini memakai sistem boarding school dan tahfidz Qur’an menjadi aikon Pondok Pesantren ini.
108
109
3. Pondok mempunyai peran yang sangat besar dalam mengembangkan pendidikan di sawangan, dan peran besar itu ialah pengembangan dalm bidang pendidikan, dakwah dan sosial keagamaan. a. Bidang Peendidikan Pendidikan Formal, mengikuti kurikulum dari kantor Departemen Agama Republik Indonesia dan kurikulum khas kepondokan yaitu mempelajari kemuhammadiyahan, baik Madrasah Tsanawiyah maupun Madrasah Aliyah, Madrasah Aliyah mempunyai 2 jurusan yaitu IPA dan IPS. Pendidikan Pesantren, memakai sistem boarding school dan tidak menekankan kitab kuning memperdalam Tarjih Muhammadiyah, memperdalam bahasa Arab dan Inggris dan Tahfidz Qur’an, karena Tahfidz Qur’an adalah aikon Pondok Pesantren ini. Ekstrakulikuler, seperti sekolah pada umumnya, dibina oleh alumni, seperti, pramuka (Hizbul Wathan), Tapak Suci, Tari Saman, Paduan Suara, Acapella, Muhadhoroh, dan Muhadasthah bahasa Arab dan Inggris, semua itu berjalan satu minggu sekali. b. Bidang Dakwah Pondok
Pesantren
Muhammadiyah
Darul
Arqom
mengembangkan Dakwah pada Masjid, Majlis Taklim, pengajian dan kajian secara rutin. Majlis Taklim merupakan sarana Dakwah yang paling banyak jumlahnya, karena dengan dakwah orang dapat mengambil ilmu pengetahuan secara luas, dan Dakwah Pondok
110
Pesantren Muhammadiyah menggunakan Metode Dakwah Kultural dan Moderenis dan Terstruktur. c. Bidang Sosial Keagamaan Pondok
Pesantren
Muhammadiyah
Darul
Arqom
dalam
perkembangan yang dicapai dalam Bidang Sosial Keagamaan berupa: Santunan kepada yatim piatu dan menjadi orang tua asuh, Pemotongan dan pembagian hewan qurban, Pondok Pesantren juga berperan dalam membantu masyarakat, seperti mengutus santri untuk mengerjakan dan mengisi pengajian pada bulan ramadhan, menjadi imam-imam dan penceramah dan mua’zin dan ikut serta atas kegiatan-kegiatan yang ada dilingkungan Pondok Pesantren, takziyah, dan lain sebagainya. 4. Faktor yang Mempengaruhi perkembangan: 1. Masyarakat : dengan adanya masyarakat Pondok Pesantren sangat terbantu untuk mendukung setiap kegiatan
yang ada di Pondok
Pesantren. 2. Tokoh Pendiri: sangat berperan didalam masyarakat dalam pengembangan pendidikan dan menyampaikan pemikiran-pemikiran dalam pendidikan agama maupun non agama. 3. Pemerintah : berperan dalam memberikan izin dan ikut serta Departemen Agama dalam memantau pendidikan yang ada di Pondok Pesantren.
111
4. Memiliki Misi dan Visi yang Jelas : Misi Visi yang kuat menjadi penggerak dalam setiap kegiatan yang dilakukan di Pondok Pesantren ini. 5. Memiliki Jati diri yang Kuat : identitas dan jati diri yang kuat dari semua pihak, Pimpinan, Pengurus Ustadz, Ustadzah, Santri dan lain sebagainya. B. Saran Untuk meningkatkan kwalitas dan kwantitas pondok pesantren Muhammadiyah darul arqom penulis memberikan saran-saran sebagai berikut: a.
Diharapkan ada penelitian lebih lanjut terkait dengan perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Daru Arqom yang meneruskan penelitian ini.
b.
Untuk para santri hendaklah mematuhi tata tertib dan program yang disusun di pondok pesantren Muhammadiyah darul arqom secara baik dan benar.
c. Suskses selalu dalam mencetak kader-kader Muhammadiyah yang berwawasan luas, hanif, jujur, Profesional,sholihun dan shobirun.
DAFTAR PUSTAKA Data tertulis Mohammad Said dan Juminar Afan, Mendidik Dari Zaman Ke Zaman, Bandung: Jemmars, 1987.
Prof. Dr. H. Haidar Putra Daulay, MA. Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2007.
Deliar Noer, Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942, Jakarta: PT, Pustaka LP3ES Indonesia, 1982.
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: LSIK, 1996.
Azyumardi Azra, Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara, Abad XVII dan XVIII, Bandung: Mizan, Cet. IV. 1998.
Dhofier Zamkhasar, Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyiai, Jakarta: LP3ES. 1983.
AR. Fachruddin, Apakah Muhammadiyah Itu? . PP Muhammadiyah Majlis Tabligh, Yogyakarta: 1984.
Mastuhu, Dimanika Sistem Pendidikan Pesantren, Jakarta: PT, Rineka Cipta, Cet. 2. 1994.
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metode Sejarah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1992.
Soerjono Sokanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Ghalia, Indonesia. 1983.
112
113
George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011.
Louis Gottshalck, Mengerti Sejarah, Terj. Nugroho Noto Susanto, Jakarta: Universitas Indonesia Press. 2008.
Dudung Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 2007.
Hamid Nasuhi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Skripsi, Tesis, Disertasi. Jakarta: ceqda, UIN Syarif Hidayatullah. 2007.
Profil Kota Depok, Sejarah Singkat Kota Depok, Perpustakaan Umum Kota Depok. 2006.
Profil Kota Depok, Data Pembangunan Kota Depok, Perpustakaan Umum Kota Depok. 2006.
Profil Kota Depok, Perda Kota Depok Nomor 01 tahun 1999, Perpustakaan Umum Kota Depok.
Data Kecamatan Sawangan Depok, Profil Kecamatan Sawangan Tahun 20112016.
Uka Tjandrasasmita, Pertumbuhan dan Perkembangan Kota-Kota Muslim di Indonesia, PT Menara Kudus, 2000.
Abdurahman Wahid, Penggerak Tradisi, Yogyakarta: LKIS 2001.
114
Nurcholis Madjid, Bilik-Bilik Pesantren, Potret Sebuah Perjalanan Jakarta: Paramadina, 1997.
Drs. H. Achlan Husen dkk, Dasar-Dasar Gerakan Muhammadiyah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat, 2009.
Dewan Redaksi Ensklopedi Islam, Ensklopedi Islam cet 3 Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1994 .
Drs. Sudarno Shobron, M.Ag, Studi Kemuhammadiyahan Kajian Historis, Ideologis, Dan Organisasi, Cet 1 (Surakarta: Lembaga Pengembangan IlmuIlmu Dasar (LPID) Universitas Muhammadiyah), 1995.
Brosur, penerimaan santri baru Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, T.A 2016 / 2017 Tsanawiyah dan Aliyah.
Arsip Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Profil Pondok Darul Arqom Sawangan Depok.
Buku Induk Madrasah Tsanawiyah , Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Tahun 1988-2010.
Buku Induk Madrasah Aliyah , Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Sawangan Tahun 1988-2010.
Sumber Elektronik Https://eprints.uns.ac.id> BAB_.
WWW.bmkg.go.id.
WWW.depok.go.id/profil-kota/geografi.
115
www. Pengertianahli.com>kesenian.
www. Pengertianahli.com>kesehatan. Wawancara Pribadi
Wawancara Pribadi Dengan, Ustadz Abdul Madjid, Pimpinan Pondok Pesantren Muhammadiay Darul Arqom, Sawangan.
Wawancara Pribadi Dengan, Ustadz Izhar, Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom, Sawangan.
Wawancara Pribadi Dengan, Dra. Ida Marhamah Pengurus Pondok Pesantren Muhammadiya Darul Arqom Sawangan.
Wawancara Pribadi Dengan, Bapak Syamsudin, S.IP, Kasi Pemerintahan Kecamatan Sawangan.
Wawancara
Pribadi
Dengan,
Farid
Muhammadiyah Darul Arqom.
Wajdi,
Alumni
Pondok
Pesantren
116
DOKUMENTASI PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM SAWANGAN, DEPOK
Pintu Masuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Terbaru
Pintu Masuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Terlama
Pintu Masuk Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
117
Lapangan Yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Lapangan Yang ada di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Tempat Wudhu Santri Laki-Laki Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
118
Prestasi Santriawan / I Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Ruang Kelas kegiatan belajar mengajar tingkat Aliyah dan bersampingan dengan ruang guru dan ruang pimpinan Pondok, dan kepala sekolah
Foto Bersama Dengan Santri Putra dan Putri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
119
Koprasi / Kantin Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Koprasi / Kantin Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Penyembelihan Hewan Qurban Yang dilaksanakan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
120
Gebyar Muharam di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Musyawarah Kerja Organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Kegiatan Belajar Mengajar Santri Putri di Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
121
Foto bersama Pimpinan Pondok Pesatren Muhammadiyah Darul Arqom dan pengajar Pondok Pesantren
Foto dengan santri Putri Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom
Pengurus Dapur Senior
122
DATA PENGAJAR PONDOK PESANTREN MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM SAWANGAN Kode
Nama Pengajar
Mata pelajaran
Tahun bertugas
1
Dra. Ida marhamah
Bahasa Indonesia
1987
2
Joeanda
Bendahara / TU
1987
3
Heriansori
TU
1989
4
SuhaenahS.Ag
IPS
1992
5
Ir. Syamsuardi
Matematika
1995
6
MisbahS.Ag
Pkn , sejarah
1997
7
Munadi, SH. MM
Geografi
2001
8
Abdul majid, S.Pd.i
Ski, akidah, khat
2002
9
Desiariani, S.E
Ekonomi
2002
10
Syamsuar, S.Pd.i
Bahasa sunda
2002
11
Baharudin, S.Pd.i
Akidah, qur’an hadist
2003
12
Sri hartati, S.Ag
Fiqih
2004
13
Fuji aryanti, S.Si
Bahasa inggris, kmm
2005
14
Zaenal abidin, M.Ag
Bahasa arab, sharaf
2005
15
Ranulislubis, S.Pd
Penjaskes
2005
16
Faizati Setyorini, S.P.d
Bahasa inggris
2007
17
Ahnani, S.E
Tik / computer
2007
18
Mayliana fitriani, S.Pd
Ipa, fisika
2007
123
19
Baharudin M izhar
Bahasa arab, kmm,
2009
nahwu, sharaf 20
Sahroni, S.Pd.i
Syirah nabawiyah
2009
21
Eva yurita, M.Pd
Sbk, biologi
2009
22
Nurudin setiawan, S.Ag
Fiqih
2010
23
Rausanfikri, S.Pd.i
Tahfidz, muthalaah
2009
24
Euismulawati
Ips, ekonomi, fikih
2010
sunnah 25
Alwin
Ips, geografi
2011
26
Mashudin, S.Pd.i
Tajwid, tahfidz
2010
27
Medina kurniati
Grammar, khulasoh
2013
28
Nurhajijah S
Tahfidz, tajwid
2013
29
Nurulazizah
Kimia, fisika
2013
30
Faisal
Tahfidz, tajwid
2013
31
Nurulilma
Tahfidz, tajwid
2012
32
Diva ardini
Matematika
2012
33
Annisa
Nahwu , sharaf
2012
34
Handriyan
Matematika
2012
35
Ahmad baihaqi
Grammar
2012
36
Ahmad subekti
Ushulfiqih
2012
37
Bahtiarhadi a. tahsin
Tajwid
2012
38
Firgi
Pramuka
2012
124
39
Rosadian, S.Pd.i
Tahfidz, muthalaah
2012
40
M .afdhal
Nahwu
2012
41
Melittsabita
Durusullugah
2012
Kurikulum MTs dan MA Program IPs MTs No
Jumlah MA
Nama pelajaran
KET jam
VII
VIII
IX
X
XI
XII
1
Alqur’an hadits
2
2
2
2
2
2
12
Kemenag
2
Aqidah ahlak
2
2
2
2
2
2
12
Kemenag
3
Fiqih
2
2
2
2
2
2
12
Kemenag
4
Sejarah
2
2
2
2
8
Kemenag
kebudayaan islam 5
Bahasaarab
4
4
4
4
4
4
24
Kemenag
6
Ppkn
2
2
2
2
2
2
12
Kemdiknas
7
Bahasa
4
4
4
4
4
4
24
Kemdiknas
Indonesia 8
Bahasa inggris
4
4
4
4
4
4
24
Kemdiknas
9
Sejarah nasional
2
2
2
2
4
4
16
Kemdiknas
10
Penjaskes
2
2
2
2
2
2
12
Kemdiknas
11
Fisika
2
2
2
2
8
Kemdiknas
12
Biologi
2
2
2
2
8
Kemdiknas
125
13
Kimia
2
14
Ekonomi
15
Sosiologi
16
Geografi
2
2
17
Matematika
4
18
Senibudaya
19
2
2
2
2
Kemdiknas
2
4
4
16
Kemdiknas
2
4
4
16
Kemdiknas
2
2
4
4
16
Kemdiknas
4
4
4
4
4
24
Kemdiknas
2
2
2
2
2
2
12
Kemdiknas
Tik
2
2
2
2
2
2
12
Kemdiknas
20
Durusulugah
2
2
2
2
2
10
Kurlok
21
Kemuhammadiy
2
2
2
2
2
2
12
Kurlok
2
12
Kurlok
10
Kurlok
ahan 22
Al-khat/imla
2
2
2
2
2
23
Al- fiqh sunnah
2
2
2
2
2
24
Nahwu
2
2
2
2
2
2
12
Kurlok
25
Sharaf
2
2
2
2
2
2
12
Kurlok
26
Al-tajwid
2
2
2
2
2
2
12
Kurlok
27
Muthalaah
2
2
2
6
Kurlok
28
Tahfidz qur’an
2
2
2
2
2
2
12
Kurlok
29
Al- hadits
2
2
2
2
2
2
12
Kurlok
30
Khulasah
2
2
2
2
6
Kurlok
31
Tarikh islam
6
Kurlok
32
Mahfudzat
2
2
2
6
Kurlok
33
Ahlaq
2
2
2
12
Kurlok
2
2
2
2
2
2
126
34
Ushulfiqh
2
2
4
Kurlok
35
Irabul qur’an
2
2
4
Kurlok
36
Qiroatul qutub
2
2
4
Kurlok
37
Tafsir
2
2
2
6
Kurlok
38
Tarjih
2
2
2
6
Kurlok
62
70
72
384
Jumlah
62
62
62
Berbagai Prestasi Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom Tingkat Daerah Maupun Nasional 1.
2008 / 2009 = Hifdzil Qur’an Gol 30 juzPeringkat II Tingkat kotadepok
2.
2008 / 2009= Hifdzil Qur’an Gol 20 juzputriPeringkat II Tingkat kotadepok
3.
2008 / 2009= Lomba pidato bahasa arab porseni kota depok Peringkat II Tingkat kotadepok
4.
2009 / 2010= Lomba pidato bahasa Indonesia Peringkat II Tingkat kecamatan sawangan
5.
2009 / 2010= Hifdzil Qur’an Peringkat I Tingkat JABODETABEK
6.
2009 / 2010= Lomba foto kebersihan HUT kota depok ke X Peringkat III Tingkat kota depok
7.
2009 / 2010= Lomba pidato SMA / MA Peringkat I Tingkat kota depok
8.
2009 / 2010= Lomba pidato tingkat umum Peringkat III Tingkat kota depok
9.
2009 / 2010= Lomba azan Peringkat II Tingkat kota depok
10. 2009 / 2010= Lomba cerdas cermat SMA / MA Peringkat II Tingkat kota depok
127
11. 2009 / 2010= Lomba cerdas cermat SMP / MTs Peringkat II Tingkat kota depok 12. 2010 / 2011= Kompetisi futsal SMA / MA Peringkat II Tingkat kecamatan sawangan 13. 2010 / 2011= Lomba foto peringatan runtuhnya tembok berlin Peringkat II Tingkat Nasional 14. 2010 / 2011= Kompetisi futsal SMP / MTs Peringkat I Tingkat kecamatan sawangan 15. 2011 / 2012= Lomba MHQ SMA / MA Muhammadiyah Peringkat II Tingkat kota depok 16. 2012 / 2013= Gebya
rnasyid
UHAMKA Peringkat
II Tingkat
JABODETABEK 17. 2012 / 2013= Lomba nasyid SMA / MA Peringkat I Tingkat JABODE 18. 2012 / 2013= Lomba marawis tingkat umumPeringkat II Tingkat kota depok 19. 2012 / 2013= Cerdas cermat SMP / SMA Peringkat II Tingkat kecamatan sawangan 20. 2012 / 2013= Lomba kultum SMP / MTs Peringkat II Tingkat kecamatan sawangan 21. 2012 / 2013= Lomba morse SMA SEDERAJAT Peringkat II Tngkat kota depok 22. 2012 / 2013= Tahfidz Qur’an dewasa SMA Sederajat Peringkat II Tingkat kota depok
128
23. 2012 / 2013= Lomba pengetahuan umum kepramukaan SMA Peringkat I Tingkat kota depok 24. 2012 / 2013= Lomba MTQ SMA Peringkat I Tingkat JABODE 25. 2012 / 2013= Lomba fotografi kreatifitas pelajar Peringkat II Tingkat kecamatan sawangan 26. 2013 / 2014= lomba morse pramuka penegak Peringkat III Tingkat kota depok 27. 2014 / 2015= Lomba tenis meja putra PORSENI SMP Peringkat I Tingkat kota depok 28. 2014 / 2015= festival pencak silat tradisional tingkat remaja Peringkat III Tingkat kota depok 29. 2014/ 2015= Festival pencak silat tradisional tingkat dewasa Peringkat III Tingkat kota depok 30. 2014 / 2015= Lomba karyatulis ilmiyah tingkat pelajar SMA / MA Peringkat III Tingkat Jawa barat 2010= Cerdas cermat KADARKUM Peringkat I Tingkat kota depok 2010= Cerdas cermat KADARKUM WANITA Peringkat II Tingkat Nasional diselenggarakan oleh kementrian Hukum dan Ham RI Pusat.
129
Data Santri Muhammadiyah Darul Arqom Tingkat Mts SANTRI Tahun
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1988-1989
10
14
24
1989-1990
10
15
25
1990-1991
13
23
36
1991-1992
11
13
24
1992-1993
25
22
47
1993-1994
20
34
54
1994-1995
26
29
55
1995-1996
23
26
49
1996-1997
10
16
26
1997-1998
12
11
23
1998-1999
12
13
25
1999-2000
14
13
27
2000-2001
8
7
15
2001-2002
7
-
7
2002-2003
7
12
19
2003-2004
13
14
27
2004-2005
13
13
26
2005-2006
11
14
25
2006-2007
10
9
19
130
2007-2008
7
9
16
2008-2009
9
8
17
2009-2010
20
17
37
Data Santri Muhammadiyah Darul Arqom Tingkat MA SANTRI Tahun
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
1988-1989
10
8
18
1989-1990
15
10
25
1990-1991
11
11
22
1991-1992
8
9
17
1992-1993
7
7
14
1993-1994
30
33
63
1994-1995
16
35
51
1995-1996
2
5
7
1996-1997
12
12
24
1997-1998
8
12
20
1998-1999
8
8
16
1999-2000
15
9
24
2000-2001
14
14
28
2001-2002
9
6
15
2002-2003
3
6
9
131
2003-2004
3
6
9
2004-2005
4
10
14
2005-2006
13
6
19
2006-2007
9
9
18
2007-2008
5
11
16
2008-2009
5
6
11
2009-2010
18
9
27
= -)
z-ul T:-
Z F Y
z.
S F a =o
M lri r!l
x.
LU
o_
z *:z
z
u.
,ft
LU
<-F rA ll
(r< tsr za\ UW
a
co co
[l
H Hi
JJ
HC (44
#j ;2
t3
F
t -m s<
o> i= e> z< P< =;
UY
o-g 2<
o_< E
a)
? a
= =
I
o <)< z2O a>oz.
F
=
z o
U)
v. tz.
J
o-
U
c/)
a
zIJ] &
z
z.
J= = :<
a t!
\l
E.
ox z\)
= :<
F
F.,{
M
z
o
Ufu ^ui <= =o t'^
LU =v.
tI, :<
g
-
=
:<
t
o_
l
a
d. F
lz U
o_
F
F
ul
z t S
I 1
i g
h
6l
m
ffi
r* t*
&__
.
-)')
:,-,1
:-l
&
'ii1
ds)
6s 1g
qs.$
@ e&
I
W
,--- \
Ed
@
@
qss8
tu
$#
..\ ,r' i\ \, 12 '"'/
-.)
""1 \# ,-q
#14 H{ShH
,
H
q*
ce
i
a
#" .*l
*i6
l
--
ili.l
:: fri
ffig,"
effi
/l
-l -l:
rr:1
ffils'-*i
sd
<)
,=,;i.r
ri.l.:,. ,,jr.i i._.r -" :: aj',
@&
(L----
:\ -t'i
a'
Vi
-) r-,1
d".
!
.ltHm
@
I
f"-
hs
fi
4
)
"t)
r@t
.&d
q9
!.p
k
ffi
{@ @
@
tir-6
n{
i:
u!qr9L!9999! uaauu!9u999 OOCCCOOOOO.C tn \O O O C ca ta) O a.) ao -'a,-i-\Cf-.4-sf+--
(
ta)
t* t
-;
ai
!**4P*tVPP4**
66 OO
G d
tss B& d lqt
Ed
{ui,{F,dt
r*
.ffi
Lar-E+
.$
sJ
(.*) -
e&
=}rEt
&r
-:.1
,,4
.GJI
&t
a'
Lr:Ji F Ers
tei $ ctq r#4 S{ G}
r;
"
'."4.re
(Til' r(d* v
6lt ;k
td
'.
"-rl
d te _@
=> .*
rrJ-
a:=
{q
el
r6s4 L-F-
.!i
-
o''ffiffiSFffi[
f ,f$lr@reI{Eiffiet
'
so' o
'3.: c:
',,, r
.. '':
(E.
.>.rt. : C.
'
E
F'=E
E.!RF
FI
€E a=f! oli=O
tA :^tH
W
4 & 4 ldEl
E{
I&
4 A
E{ til
r-A N
-o
H A '*i
o;=!s)ro
*E
,-{
ts
=:a=a=a
FI
a d
!-=n ets Ev
;ffi
'-alAd-:lu6loN :LL,-.-.uanutu.EFqF+= \f-a*l,A\ Ulr-F-6lNF*NNNdi
0! :z on ll cioNaetq a4-FaE
E
E FG) *
(\.t
+CN
&
8
!*]li/iki
@ii
6
Ed=g a'5 L.1s i?<}<(85 6=CL
o(u \rr
(g 6g
'C,
,M',1r 3o-
a E
b! .,il
EZ.trAtr'. !e9
\J F.\.7 F I/ F
*R
H*; #-a Lr) ::
C
= -' B 't
'*= *i ;
:t5 = -';E€ rl fie) -
,liiili.,;t.
,:..
.)
cd
.
:i.it,i.rl, \O
C.
,u! CLVN L
-; rZ- = t
z-
6 q-a^^i--t^
==!, One0C O U
\
i,"r, *
c
a-,
-
<>-od, \o l\ ca oc
-
-.=cc.. o, c + d -
t-:)i
CtCICt
ca C
6 V'=J-O =
o=:.= ^tr:q= (g = 5 bf) a:1* r
a ;^'-
c. i;= Z
7 =
oa
n 2 >
= =
!E O-tr 5
O
6_6:a-cs i.(J U O t) (\T
-i
\./ ,-s
otrlo )d^
-,
^ -o
.-!!
itt
tr, = -r.i t a)
,J)
Z :!
@
!r-o=G=
al
a
J
\'
\-
>. >, -, -' *OO,auOOO*=oO-a c! O O - O O O O dOOSOOOO >.LL tL O- LL * LL LL a,,,a,,
e.4
^ =-O= i o -
2 c
a.t
ai
O L
@
:z
't,
i N
s4
./!il
,
(, a)
tr >' }-
h 4 q
a^,
1
-
i
" -UZ= tr d d V\/r^V .l-,.*;.2:...E= ^
, : ill
i.
!. !lE uS i 6 E-d;o
-7 z-
>\ >,N
[:-:1 :;-r:j
:.
f _-:J .:5n= .: q
oobo-1=_ .=tr-(n==6 oO (g X-n
i,'"^ -'n
.-:
= ;? ils :.::
:
-
[::i
i" l.=
.) -_ = ^v G , F:J,?, x.:
=a1-A-
A2! 'r'n.= L L
..-i
!:i
J?
x ut'=
l;,.,
C
=
= ..
tr
Z
/),l) F
1= 4)
= r: a
o €
--i
zE
"5L -i:=-
A
a-
a: -; !
/a
'i:, r'
,*
--l ,3 -r
-=
--
).=> 'a+/
1-:
u<-
'ta
--Ll
a
=.iJ= -a-ca
bo
tD':! )-1
\C
': i==
Frl
r-l
t,l
i:j":rJ
o
/:-:xl) 1.
.1./
i--:_r l.
4 7 ata.A r * ') ,t ::)
'
r-
.!
ej
a- .::
-tr '-
Ac
craatt)
G
L.9O
a -.1
-
JD)
):==
=
- - :=,^ -^./atJA
== >*cta^Z
JJLZ)
i(h gL*,
-
OA? FF-U
I
i EiEiE !ii; .ili ;g='z .:---'.
l--.===;
=2=E
-3
=;=
== :i:Z*4-=. E-=-/E
.="J=2
','
, i.'!')^
j._sg
EE:z i'=v'r-= .=c1'l * i != -
y. z F = e; Z='63i a=4=r=
-
E E i : c
-
;
ffi ?2= tr!
4
d ? E .iz= ' i H @ :
?!.= e.E
I
O
A
= i i,z +,,
==
? E = =
a =. -a,)
;7:$ A ,i H a A = E, :,E:iF, d gz=-a-E ffi EZ;,i 'zz ?n L+; Ei E'itEzEA =:-!,;n=:^loZ=iZ;iZElZi 7EZ (D = -,= :,::ri =='::r,1f, ESe=_a id=2' = =" ;= Evclti fZeEa Etil ffi *= * E=iE;E= ffi E ,*a 'aE- i=i=:-E ?.=*-'V=Z
(Tr:8
-
2
=. =rraaz
-=
6J CJ
'
--
.fi;
-a =-
! cLl @,
-
Z.=9.i=
i:i::i)
=-
.a a\
'7'az - e 1Z a --7 =
+
FF]
t
ai
:
=
'e ":EirR
=r-iei_|i=*rEEEt(ri= i 1laiEi *,=:= E2:E w 1 = ffi : retZi= #$ :i, ,.* f;q H E:;:;;, = - t=;!iiE1**;:E?i=t" ;=;ia -=1f,J Er o7 [+=+ |E;E,l iiAl
=E7e; =>Z =J:t
A r^= J
Ei?E P
').|tA-c
d.
.'J
'
= =4 [i r:?a,j=i
ff'
ffi
I
,-wwa i r trnr,
itdilri
,*.x-*'-.,,.*..-..
KEMFNTERIAN AGA}IA UNTVERSTTAS rSLAM NEGERT (tlIN)
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
.
j
Jl. lr.H. Juanda No. 95 Ciputat 15412, lndonesia
7443329 Fax.7493364
: tJn.Ot /F2/pp.O09 34?ZenOrc Lamp : I Judul& Out Line
Nomor H.a
I
: Tugas
Jakarta,l
I April
2016
Menjadi pembimbing
Kepada
Yth. Bapak/Ibu/Sdr Drs. H. Azhar Saieho MA di
Tempat Dangan hormat kami beritahukan bahwa Bapak/ Ibu/ Sdr. ditetapkan
menjadi Pembimbing Skripsiatas Nama
NIM Semester
Fak/Jurusan yang berjudul
:
Ulfah Bughiah , 1112022000047
I
Adab dan Humaniora/Sejarah dan Kebudayaan Islam
Perkembungan Pondok pesantren Muhammadiyah Darur Arqom di Sawangan, Depok, I 987-20 1 0 dalam rangka menyelesaikan studi mencapa.i gerarfgjana Strata
I
Atas kesediaan Bapak/rbu/Sdr untuk melaksanakan tugas tersebut kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih. Wassalarn,
/.\",-',.< "i-, r--'"r .'+:. n-l:l la 1*
,,;,,,1;Dts;l"
Tembusan:
l.
Dekan
[i'fl"NiFj
Farkhan, M.Pd
t 002f
{tiiF.wxE#
2. Mahasiswa yang bersangkutan 3. Arsip Catatan:
a. Diharapkan skripsi diselesaikan paling lambat satu semester. b. Konsultasilbimbingan dengan dosen-pembirnbing minimal 8 (delapan) kali tatap muka.
PONDOK PESANTREN MI.JFIAMMADryAH
"DARUL ARQAIVI" TINGKAT TSANAWIYAH - ALTYAH - TAKHASSUS sK. pusAr No. 4293 /fi-O2/DKt-86/87 REK. BTN : 00174-01-50-001909-7 ATAU REK. MANDIRI 157-00-0131099-5 SEKRE'IARTAT : .rL. MUCHTAR JL. H. MAKSUM NO. 65 SAWANCAN BARTJ - DIIPOK TELP. (0251) 8612110 KODE POS 16511
SURAT KETERANGAI\I TELAII MEM Nomor : 018 /PPMDA/ SKTMT/VIIU2016 Bisuill ahirrn.h
TUGAS
n e nirrnhim
Yangbertandat rgandibau,ahini"pimpinanPondokPesantrurDarulArqammhammadiyah Sawangan Kota Depok, menerangkan bahwa :
Nama
: Ulfrh Brrghiah
NIM
: 1112022000047
Semester
: 8 (delapan) : Adab dan Humaniora/Sejarah
Fak/Jurusan
dan Kebudayaan Islam
Obcerrsi di Pon-Pcs Muhammediyah Drrul Arqem, dalam mngka menyelesaikan studi mencapai gelil ffiana Me,nerangkan bahwa narna tersebrr telah melaksmakan tugas bemrpa
Strata
l,
dengan teilra:
'?erkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqam Sawangan
KotaDepok 1987-2010".
Demikian surat keterangan ini dibuat dengm sebenar- benarnya rmtrk digrrnakan seperlunya. Nosrun mholluhiws Fotltun Qmieb
Depok,22 Dzul Oa'dah 1437 H 2416
DArulAqm '6..a ilt"l
Abdul Majid, S.Pd.I
-._=-!E
PEMtrRTNTAH I(OTA DEFOK. KE,CAMATAN SAV/AhTGAN
ICELURAHAN SAV/ANGAN BARU Jl. Sawangan Pcrmai No. 57 Kodc Pos 16511 Tclp. (021) 70888683
Nomor : 800/ '.' - Sektr. Lampiran : Perihal : Rekomendasi
Depok, 10 Mei 2016 Kepada Yth. Dekan Fokultas Adab don Huntanioro ILniversitas lslam Negeri (UlN) Syarif Hidayatullah Jakarta J: rtl-
Jakarta
Berkenaan dengan surat saudara Nomor : un.01/F2 /PP.00.917161201,6 tanggal 28 April 2016 perihal ijin.
penelitian'
,
Sehubungan dengan hal tersebut, dapat kami sampaikan bahwa pada prinsipnya kami tidak keberatan/memberikan ijin kepada : Nama
: Ulfah Bughiah
NIM
:
Lt1.2022000047
Fakultas
:
Adab dan Humaniora
Program
Studi : Sejarah dan Kebudayaan Islam
Untuk mengadakan kegiatan penelitian di lingkungan Kelurahan Sawangan Baru berkaitan dengan menyurusan skripsi berjudul "Perkembangan Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom di Sawangan Depok, 19872010".
Demikian hal ini kami sampaikan untuk diketahui.
#ryR l(ELUBAHAN
SAIIVANGAIT BARU
1.,';, --- lisu '.
Tembusan: Ytn. Lamat sawangan
I'iniip
rc L96311.
198603 101 1
PEMEHINTAT4 KtrTA DEPOK
KECAMATAN SAWANGAN Jl" Raya Muchtar No. 91 Sawangan Depok Telp. (0251) 861 8177 email : kec.sawangan9l @gmail.com
SURAT KETERANGAN
Nomor: $oCI /
[o - uvt
Camat Sawangan Kota Depok dengan ini menerangkan bahwa
:
Nama
ULFAH BUGHIAH
NIM
1112022000047
Fakultas
Adab dan Humaniora
Program Studi
Sejarah dan Kebudayaan Islam
Semester
VIII (Delapan)
Tahun Akademik
201512016
Jenis Kelamin
Perempuan
Alamat
Jl. H. SulaimanNo.54 Rt OA4l004 Kel. Bedahan
Kec. Sawangan Kota Depok
Nama tersebut diatas adalah benar mahasiswi
di
Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah melaksanakan penelitian di wilayah Kecamatan Sawangan yaitu
di
Pondok Pesantren Muhammadiyah Darul Arqom dalam rangka menyusun tugas akhir /
skripsi.
Demikian surat keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sawangan, 29 Agustus 201 6