Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN PONDOK PESANTREN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN SWOT (STUDI KASUS DI PONDOK PESANTREN DARUL ULUM PETERONGAN JOMBANG) Mohammad Syarif Hidayatulloh, Indung Sudarso Bidang Keahlian Manajemen Industri Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bermaksud merumuskan strategi pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum sebagai lembaga pendidikan dalam rangka meninkatkan daya saingnya. Untuk mengumpulkan dan mengolah data, metode yang yang dipakai adalah analisa AHP dan SWOT. Hasil Penelitian menunjukkan nilai faktor internal 2.8094, sedangkan nilai factor eksternal 2.9040 yang berarti Pondok Pesantren Darul Ulum berada pada sel matrik Pertumbuhan dan Stabilitas. Dari Positioning profil strategi, Pondok Pesantren Darul Ulum berada pada kuadran Agresif. Berdasarkan analisa strategi manajemen menggunakan matrik SWOT dapat dirumuskan strategi pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum sebagai berikut: (1) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memperhatikan profesionalisme kinerja dan penyusunan AD/ART dalam manajemen kelembagaan pesantren. (2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga unit pendidikan yang berbasis kompetensi dan pemanfaatan kurikulum SMART. (3) Pembenahan dan perbaikan sarana-prasarana santri sesuai perkembangan zaman (4) Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi disegala bidang sebagai upaya efektifitas dan efisiensi pengembangan pesantren Kata kunci: Strategi, Pondok Pesantren, AHP, SWOT.
PENDAHULUAN Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat dibidang pendidikan, suatu lembaga pendidikan khususnya pesantren dituntut untuk selalu berkembang agar mampu bersaing dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Kualitas suatu lembaga pesantren merupakan hal utama yang harus diperhatikan dalam menarik minat santri. Oleh karena itu pesantren berupaya bagaimana dapat memberikan suatu pendidikan yang berjenjang dan bervariatif yang memiliki kualitas yang tinggi namun dengan biaya yang terjangkau oleh santri. Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang juga menghadapi tantangan untuk mampu mengantisipasi perubahan yang semakin cepat. Terdapat beberapa tantangan yang sedang dihadapi oleh sebagian besar pesantren dalam melakukan pengembangannya, yaitu 1. Image pesantren sebagai sebuah lembaga pendidikan yang tradisional, tidak modern, informal, dan bahkan teropinikan sebagai lembaga yang melahirkan terorisme. 2. Sarana dan prasarana penunjang yang terlihat masih kurang memadai.
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
3. Sumber daya manusia memerlukan perhatian yang serius, terutama dalam bidang manajemen kelembagaan, serta bidang-bidang yang berkaitan dengan kehidupan sosial masyarakat. 4. Aksesibilitas dan networking dalam pengembangan pesantren yang masih terlihat lemah. 5. Manajemen kelembagaan dikelola dalam penguasaan informasi dan teknologi yang masih belum optimal. 6. Kemandirian ekonomi kelembagaan. Kebutuhan keuangan seringkali menjadi kendala dalam melakukan aktivitas pesantren, baik yang berkaitan dengan kebutuhan pengembangan pesantren maupun dalam proses aktivitas keseharian pesantren. 7. Kurikulum yang berorientasi life skills santri dan masyarakat untuk menunjang peningkatan kapasitas santri dalam menghadapi tantangan kedepan. Darul Ulum adalah salah satu contoh dari sekian banyak pesantren yang mengikuti kecenderungan diatas dengan mendirikan pendidikan yang terintegrasi antara Islami dan Umum dalam berbagai jenjang, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Salah satu masalah internal yang dihadapi Darul Ulum adalah adanya aset lembaga yang dimiliki oleh pesantren dan pribadi dengan persetujuan bersama tata aturan penyelenggaraan aktivitas dibawah koridor aturan pondok pesantren. Beberapa unit pendidikan berdiri diatas tanah pribadi (wakaf) dan asrama-asrama santri banyak yang dikelola oleh anggota keluarga disekitar pondok pesantren. Kondisi ini kadang menciptakan dualisme dalam memutuskan kebijakan, antara yang terintegrasi langsung dengan peraturan-peraturan Majelis Pimpinan Pondok Pesantren (MPP) sebagai lembaga tertinggi dan kemampuan beragam masing-masing asrama yang kemudian menciptakan kompetisi yang tidak dapat dikendalikan. Sedangkan salah satu masalah eksternal yang dihadapi oleh Darul Ulum adalah keberadaan lembaga pendidikan formal yang ada dibawah tatanan sistem pendidikan nasional. Masyarakat cenderung menganggap pendidikan di pesantren kualitasnya masih di bawah sekolah-sekolah favorit yang selalu ramai menjadi rebutan para wali murid. Dalam menghadapi masalahmasalah diatas, strategi yang digunakan oleh Darul Ulum kurang efektif sehingga sulit bersaing dengan lembaga pendidikan sejenis lainnya. Masih sedikitnya penelitian yang mendalam mengenai strategi pengembangan untuk pendidikan pondok pesantren juga merupakan salah satu alasan mengapa penelitian ini perlu dilakukan. Hal tersebut dikarenakan penelitian-penelitian yang ada kebanyakan hanya membahas mengenai pendidikan pondok pesantren sedangkan penelitian mengenai strategi pengembangan pondok pesantren jarang sekali dibahas. Beberapa penelitian mengenai strategi pengembangan pondok pesantren telah dilakukan. Khairudin (2010) membahas strategi yang akan dilakukan serta faktor-faktor yang mendukung dan menghambat dalam pengembangan Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Jambu Lenteng Sumene. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan dan menguraikan tentang strategi yang dilakukan baik dari sistem pendidikan yang diterapkan maupun faktor pendukung dan penghambat dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang timbul seiring dengan adanya arus globalisasi. Ramli (2010) meneliti tentang perumusan strategi apa yang digunakan oleh Madrasah Aliyah Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara dan observasi serta dokumentasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Meskipun demikian, ada beberapa hal yang belum terpenuhi dalam upaya peningkatan mutu pendidikan islam pada penelitian yaitu analisa pasar dan analisa SWOT belum atau kurang diperhatikan dalam perumusan strategi. Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, perlu dilakukan sebuah penelitian tentang strategi pengembangan pondok pesantren agar bisa bersaing dengan pendidikan ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
sejenis lainnya. Pada penelitian ini dilakukan analisa SWOT yang menganalisa faktor-faktor internal dan eksternal, serta dilakukan analisa AHP untuk menentukan bobot dari tiap-tiap faktor-faktor eksternal dan internal dari Pondok Pesantren Darul Ulum sehingga dapat merumuskan strategi yang akan digunakan dalam upaya bersaing dengan lembaga pendidikan lainnya. Tujuan dari penelitian tesis ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasikan kondisi Pondok Pesantren Darul Ulum saat ini dalam menjalankan strateginya dan posisinya terhadap pesaing. 2. Merumuskan strategi pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum untuk meningkatkan daya saingnya. METODE Perumusan Strategi Analisa faktor internal dan eksternal merupakan faktor yang sangat penting dalam merumuskan strategi bisnis perusahaan. Setiap perusahaan dapat mempunyai tujuan yang sama, akan tetapi strategi yang digunakan mungkin berbeda disesuaikan dengan kemampuan masing-masing kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dari lingkungan yang dihadapi. Hariadi (2003) berpendapat bahwa ada tiga langkah utama yang dilakukan dalam perumusan strategi, yaitu: (1) Mengembangkan Visi dan Misi (2) Penetapan Tujuan (3) Menyusun Strategi Penyusunan strategi Proses penyusunan strategi melalui tiga tahap analisis, yaitu (Rangkuti, 2002): 1. Tahap Pengumpulan Data Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analis. Pada tahap ini, data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan eksternal. 2. Tahap Analisis Tahap ini memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Model yang digunakan antara lain: Matrik Internal-Eksternal, dan Matrik Space, serta Matrik SWOT. 3. Tahap Pengambilan Keputusan Tahap ini merupakan tahap pengambilan keputusan terhadap strategi yang akan digunakan. Analytic Hierarchy Process (AHP) Dalam masalah pengambilan keputusan, metode AHP dapat diandalkan untuk mengambil keputusan-keputusan yang berkaitan dengan strategi pengembangan pesantren mengingat variabel-variabel yang dimasukkan cukup kompleks. AHP adalah metode pembuatan keputusan yang menggunakan hirarki atau struktur jaringan yang menunjukkan suatu problem keputusan dan kemudian membuat prioritas-prioritas untuk alternatif-alternatif yang disediakan berdasarkan pendapat pembuat keputusan terhadap keseluruhan sistem. Ada tiga prinsip dasar AHP, yaitu : (a) Menyusun Hirarki (2) Menetapkan Prioritas (3) Konsistensi Logis Analisa SWOT Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini dilakukan untuk mengidentifikasikan Kekuatan (Strengths), Kelemahan (Weaknesses) dalam lingkungan internal perusahaan, dan Peluang (Opportunities) ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
serta Ancaman (Threats) lingkungan eksternal perusahaan. Analisa kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan internal terutama ditujukan terhadap faktor keberhasilan kunci (Key Success Factor). Jadi dengan analisa ini, diharapkan akan diperoleh cara untuk mengembangkan dan memanfaatkan kekuatan serta menopang atau mengurangi kelemahan dengan maksud untuk memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data penelitian awal yang menyangkut identifikasi variabel-variabel internal dan eksternal Pondok Pesantren Darul Ulum, dilakukan dengan cara mendiskusikannya bersama manajemen tim Darul Ulum, menggunakan bantuan wawancara serta pengamatan langsung ke lapangan. Penentuan komponen Critical Success Factor untuk matrik internal dan eksternal ditentukan bersama oleh Biro Pengawas Pendidikan, Biro IKAPDAR, Biro Kesekretariatan serta Paguyuban Kepala Sekolah di lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum dengan membandingkan penetapan kriteria dari sumber Manajemen Strategi (David, 2004). Variable-variabel yang diperoleh dapat disusun suatu matrik evaluasi faktor internal dan factor eksternal. Tabel 1 Matrik Evaluasi Faktor Internal
Critical Success Factor : Strengths (kekuatan) a. Lembaga pendidikan formal berjenjang dan bervariatif b. Sistem manajemen terpadu c. Lembaga Thoriqoh Qodiriyah wan Naqsbandiyah d. Nama lembaga pondok pesantren e. Kekerabatan dalam pengelolaan lembaga dan kepemimpinan kolegial f. Jumlah santri g. Struktural unit pendidikan tidak tergantung unsur keluarga
Weaknesses (Kelemahan) a. Aset Lembaga b. c. d. e.
Manajemen Pondok Pesantren Sumberdaya MPP dan Biro Sumber daya struktural unit pendidikan Sumber dana serta pembiayaan asrama
f. Pola pembinaan asrama dan pemantauan perilaku santri g. Lemahnya komunikasi (informasi) kepada orang tua, demikian pula sebaliknya h. Tujuan ikatan alumni
Tabel 2. Matrik Evaluasi Faktor Eksternal
Critical Success Factor Opportunities (Peluang) a. Persepsi masyarakat terhadap Pondok Pesantren b. IKAPPDAR c. d. e. f. g.
Kerjasama pihak luar khususnya bidang IPTEK Koperasi Keluarga besar Layanan kesehatan Lokasi Pondok Pesantren
Threats (Ancaman) a. Unsur Keluarga b. Mis-manajemen, sistem dan standar pengangkatan pimpinan unit c. Yayasan d. Asrama e. Fasilitas f. Kepercayaan masyarakat g. Biaya h. Pembelajaran Agama
Dari penggunaan prosedur kuantitatif sebagai bagian dari proses AHP pada tabel 3, memperlihatkan bahwa tidak ada matrik perbandingan berpasangan yang mempunyai nilai rasio konsistensi lebih besar dari 0.1. Hal ini berarti matrik perbandingan berpasangan tersebut telah konsisten dan hasil pengolahan datanya dapat digunakan untuk menetapkan prioritas bobot setiap variabel faktor internal dan variabel faktor eksternal yang akan dijadikan sebagai bahan acuan untuk perumusan strategi pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum.
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Tabel 3. Ringkasan Nilai Rasio Konsistensi Setiap Matrik Perbandingan Matrik Perbandingan Berpasangan
CR
Matrik Perbandingan Berpasangan
CR
Strengths Factor Data-1 Data-2 Data-3 Data-4
0.0908 0.0618 0.0200 0.0384
Opportunities Factor Data-1 Data-2 Data-3 Data-4
0.0393 0.0557 0.0068 0.0925
Weaknesess Factor Data-1 Data-2 Data-3 Data-4
0.0221 0.0583 0.0134 0.0783
Opportunities Factor Data-1 Data-2 Data-3 Data-4
0.0528 0.0413 0.0423 0.0740
Matrik Perbandingan Berpasangan
CR
Geometric Mean - Strengths - Weaknesess - Opportunities - Threats
0.0176 0.0141 0.0104 0.0174
Adapun berdasarkan rangkuman Tabel 4 tentang urutan prioritas (weighted score) setelah dikali dengan penilaian (rating) dari Kepala Biro Pengawas pendidikan dari semua variabel faktor memperlihatkan nilai faktor Strengths sebesar 3.3010, nilai faktor internal Weaknesess sebesar 2.4772, nilai faktor Opportunities sebesar 3.1451 sedangkan nilai faktor Eksternal Ancaman Threats sebesar 2.6629. Sehingga dapat diketahui bobot skor EFI sebesar 2.8094 dan bobot skor EFE sebesar 2.9040, yang berarti Pondok Pesantren Darul Ulum dikategorikan pada nilai rata-rata. Tabel 4. Matrik urutan prioritas (rangkuman) Critical Success Factor
Sum Weighted Score 3.3010 2.4772 3.1451 2.6629
Strenghts Weaknesess Opportunities Threats
Matrik Internal Eksternal Matrik EFI dan EFE pada Tabel 4 menunjukkan bahwa skor EFI 2.8094 sementara skor EFE 2.9040 yang berarti pada faktor internal dan faktor eksternal dikategorikan pada nilai rata-rata. Berdasarkan nilai skor tersebut dapat digambarkan posisi Pondok Pesantren Darul Ulum pada koordinat (x,y) adalah (2.8094 ; 2.9040) yang terletak pada sel V serta berkecenderungan mendekati sel I. Posisi Pondok Pesantren Darul Ulum berdasarkan Matrik I-E digambarkan sebagai berikut : Total Skor Faktor Strategi Internal KUAT RATA-RATA 3.0 2.0
4.0 TINGGI
I
LEMAH 1.0
II
III
IV
(2.8094;2.9040) V
IV
VII
VIII
IX
3.0 3.0 Total Skor Faktor Strategi Eksternal
MENENGAH 2.0
RENDAH
1.0
Gambar 1 Matrik Internal dan Eksternal Pondok Pesantren Darul Ulum ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Matrik Profil Kompetitif Matrik profil kompetitif digunakan untuk mengetahui posisi relative pesantren yang dianalisa dibandingkan dengan pesantren pesaing (Rangkuti, 2002). Dalam hal ini pesaing yang dimaksud adalah beberapa pesantren yang menerapkan sistem pendidikan yang sejenis dengan Pondok Presantren Darul Ulum dengan mengembangkan lembaga pendidikan formal di wilayah kabupaten Jombang, agar dapat diketahui bahwa perencanaan stategi yang tepat dapat membantu pesantren dalam menerapkan strateginya secara komprehensif sesuai organisasinya. Selanjutnya, untuk masing-masing pesantren nilai rating ini dikalikan dengan bobot variabel yang digunakan seperti ditunjukkan pada Tabel 5. Tabel 5. Perbandingan Matrik Profil kompetitif antara Pondok Pesantren. Darul Ulum dengan Pondok Pesantren yang sejenis di kabupaten Jombang Faktor Strategis Pondok Pesantren Strenghts Weaknesess Opportunities Threats
Darul Ulum
X
Y
Z
3.3010 2.4772 3.1451 2.6629
2.3178 3.1324 2.8497 2.8731
2.1506 2.2499 3.1370 2.2300
1.5195 3.0413 2.7179 3.2778
Berdasarkan nilai skor di atas dalam profil kompetitif strategi pesantren sejenis, dapat diketahui bahwa hanya Pondok Pesantren Darul Ulum yang berada dalam posisi/kuadran Agresif dan Pondok Pesantren Y berada dalam kuadran Konservatif. Sedangkan Pondok Pesantren X dan Pondok Pesantren Z berada dalam kuadran Defensif (gambar dijelaskan pada Lampiran H). Hal ini berarti perumusan strategi pengembangan pondok pesantren memiliki kekuatan yang relatif sama kecuali Pondok Pesantren Y dan Pondok Pesantren Z yang berada di kuadran Konservatif, sehingga Pondok Pesantren Darul Ulum harus dapat meningkatkan dan mendayagunakan secara optimal keuntungan kompetitifnya untuk lebih menguasai pangsa pasar. Matrik SWOT Untuk Merumuskan Strategi Berbagai alternatif strategi dapat dirumuskan berdasarkan model analisis Matrik SWOT. Keunggulan matrik SWOT ini adalah Pondok Pesantren Darul Ulum dapat dengan mudah menformulasikan strategi yang diperoleh berdasarkan gabungan faktor internal dan eksternal. Analisis matrik SWOT ini menggunakan data yang diperoleh dari tabel matrik EFI dan Matrik EFE.
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Tabel 6. Matrik SWOT Untuk Merumuskan Strategi Internal
Strengths (S) 1. Lembaga pendidikan formal berjenjang dan bervariatif 2. Sistem manajemen terpadu 3. Lembaga Thoriqoh Qodiriyah wan Naqsbandiyah 4. Nama lembaga pondok pesantren 5. Kekerabatan dalam pengelolaan lembaga dan kepemimpinan kolegial 6. Jumlah santri 7. Struktural unit pendidikan tidak tergantung unsur keluarga
Eksternal Oportunities (O) 1. Persepsi masyarakat terhadap Pondok Pesantren 2. IKAPPDAR 3. Kerjasama pihak luar khususnya bidang IPTEK 4. Koperasi 5. Keluarga besar 6. Layanan kesehatan 7. Lokasi Pondok Pesantren Threats (T) 1. Unsur Keluarga 2. Mis-manajemen, sistem dan standar pengangkatan pimpinan unit 3. Yayasan PPDU 4. Asrama 5. Fasilitas 6. Kepercayaan masyarakat 7. Biaya 8. Pembelajaran Agama
Weaknesess (W) 1. Aset Lembaga 2. Manajemen Pondok Pesantren 3. Sumberdaya MPP dan Biro 4. Sumber daya struktural unit pendidikan 5. Sumber dana serta pembiayaan asrama 6. Pola pembinaan asrama dan pemantauan perilaku santri 7. Lemahnya komunikasi (informasi) kepada orang tua, demikian pula sebaliknya 8. Tujuan ikatan alumni
1. Meningkatkan kualitas unit pendidikan berbasis kompetensi 2. Memperkuat dan memperluas jaringan kerja sama dengan pihakpihak lain 3. Mengoptimalkan keberadaan dan peran serta alumni
1. Meningkatkan sistem informasi manajemen pendidikan 2. Meningkatkan kualitas SDM di segala lini dengan mengacu profesionalisme kinerja 3. Mengoptimalkan dan efisien pembiayaan
1. Meningkatkan hubungan antara pesantren dengan masyarakat 2. Meningkatkan mutu pelayanan kepada santri dengan pembenahan fasilitas yang ada serta layanan kesehatan 3. Meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap lulusan pesantren secara proporsional
1. Menggali prospek sumber-sumber pendanaan yang tidak mengikat 2. Meningkatkan pengendalian dan monitoring kinerja operasional pesantren dan proses pembelajaran 3. Meningkatkan komunikasi yang efektif dengan orang tua santri
KESIMPULAN DAN SARAN 1.
2.
Perkembangan Pondok Pesantren Darul Ulum dalam menjalankan visi dan misinya sudah dapat dicapai meskipun belum optimal sehingga masih memerlukan pembenahan di segala bidang. Hal ini diketahui dari analisa penelitian yang sudah dilakukan dengan hasil sudah cukup baik sebagai berikut : a. Dari semua matrik perbandingan yang bersumber dari 4 orang penilai memiliki rasio konsistensi tidak lebih dari 0,1 yang berarti penilaian sudah konsisten. b. Berdasarkan matrik IFE dan EFE, Pondok Pesantren Darul Ulum memiliki nilai faktor internal dan faktor eksternal kategori rata-rata. Hal ini berarti Pondok Pesantren Darul Ulum berada pada sel matrik Pertumbuhan dan Stabilitas. c. Dari Positioning profil strategi, Pondok Pesantren Darul Ulum berada pada kuadran Agresif dimana kondisi intern yang kuat dan lingkungan yang mendukung Dari analisa strategi manajemen berdasarkan metoda AHP dan SWOT dapat dirumuskan strategi pengembangan Pondok Pesantren Darul Ulum sebagai berikut: a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memperhatikan profesionalisme kinerja dan penyusunan AD/ART dalam manajemen kelembagaan pesantren b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas lembaga unit pendidikan yang berbasis kompetensi dan pemanfaatan kurikulum SMART. c. Pembenahan dan perbaikan sarana-prasarana santri sesuai perkembangan zaman
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012 d.
Meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi disegala bidang sebagai upaya efektifitas dan efisiensi pengembangan pesantren
Dari kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti memberikan saran-saran perbaikan di Pondok Pesantren Darul Ulum sebagai berikut: a. Memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai bidang dan disiplin pengetahuan di lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum. b. Mengupayakan perbaikan manajemen Pondok Pesantren Darul Ulum berlandaskan ilmu pengetahuan, khususnya : Manajemen Keuangan berdasarkan sasaran untuk meningkatkan efisiensi anggaran. Manajemen Kepegawaian yang profesionalitas dengan penilaian dan penempatan sesuai bidangnya. Menyelenggarakan evaluasi secara berkala dan terprogram. c. Keterlibatan seluruh manajemen Pondok Pesantren Darul Ulum harus lebih konsisten dan konsekuen sesuai dengan komitmen untuk mencapai visi dan misi Pondok Pesantren. d. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap Sumber Daya Manusia di lembaga unit pendidikan dalam melaksanakan tugas dan kebijakan Pondok Pesantren Darul Ulum. e. Memberdayakan Lembaga Thoriqoh Qodiriyah wan Naqsabandiyah (ITQON) sebagai sumber pembentukan akhlaqul karimah santri. f. Memberdayakan IKAPPDAR sebagai prasarana informasi terkini keberadaan Pondok Pesantren Darul Ulum serta meningkatkan komunikasi dan peran serta alumni. g. Melakukan pembenahan secara menyeluruh dan terus menerus terhadap kondisi sarana dan prasana h. Memprioritaskan pemanfaatan teknologi informasi disegala bidang sebagai upaya efektifitas dan efisiensi pengembangan pesantren DAFTAR PUSTAKA Chow, H. W., Khaidan, S. L., Waluyo, H. B., (2002). Sun Tzu (Perang dan Manajemen), PT Gramedia, Jakarta. Darul Ulum (2005), Buku Panduan Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang. Daniell, M., (2006), The Elements of Strategy,Palgrave Macmillan, New York Dhofier, Z., (1985), Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai, LP3ES, Jakarta. Fred D. R., (2004), Manajement Strategis: Konsep. Seventh Edition. PT. Intan Hariadi, B., (2003), Strategi Manajemen, Banyu Media Publishing, Jakarta. Hasbullah, (1999), Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia:Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Husein, U., (2002), Strategic Management in Action, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Khairudin,(2010), Strategi Pondok Pesantren Mathlabul Ulum Jambu Lenteng Sumenep Dalam Menghadapi Tantangan di Era Globalisasi. Skripsi, Tugas Akhir yang Tidak Dipublikasikan, Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah. Sekolah Tinggi Ilmu Keislaman An-Nuqayah, Malang. Morden, T., (2007), Principles Limited,Hampshire.
of
Strategic
Management,
Ashgate
Publishing
Ramli, (2010), Strategi Peningkatan Mutu Pendidikan Islam di MA Darul Ulum Banyuanyar Pamekasan, Thesis yang Tidak Dipublikasikan, IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Rangkuti, F., (2002).,Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Robinson, Pearche, (2000), Strategic Management: Formulation, Implementation, and Control. Seventh Edition, Mc Graw Hill Companies, Singapore. Saaty, T. L., (2000), Fundamental of Decision Making and Priority TheoryWith The Analytic Hierarchy Prosess, RWS Publications, Pittsbrug. Saaty, T. L., (1991), Pengambilan Keputusan Bagi Para Pemimpin, PT Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Tjiptono, F., (2001), Strategi Bisnis, Andi Offset, Jakarta. Widjaja, T.W., (2004), Manajemen Strategik. Edisi Pertama, Harvarindo, Jakarta.
ISBN : 978-602-97491-5-1 A-8-9