www.alumni.ui.ac.id
UI CAREER & SCHOLARSHIP EXPO 2015 PROGRAM KEBANGGAAN UI
DIES NATALIS UI
MENGGALI NILAI-NILAI KEINDONESIAAN
PROFIL DIREKTORAT PKHA
kartun Bung iLUN
Ilustrasi: desprindo/Anton
Redaksi Alumni yang Baik Apa kabar? Semoga dalam keadaan baik. Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Baru kemarin rasanya saya diterima enjadi mahasiswa UI dan kini sudah menjadi alumni dan jarang ke kampus. Banyak momen menyenangkan semasa menimba ilmu di kampus. Tak jarang rindu rasanya dengan saat menjadi mahasiswa. Banyak berita tentang kampus yang terlewatkan tidak seperti masih menjadi mahasiswa berita di kampus pasti dengan cepat saya ketahui. Ketika teman ada yang bilang bahwa ada Majalah Alumni UI, wadah informasi yang kini terbit berkala, saya langsung cek. Alumni UI tentu jumlahnya ada ratusan. Banyak di antaranya yang kini berhasil dalam bidan profesi masing-masing. Waktu saya lihat isi Majalah Alumni ada rubrik yang saya senangi yakni tentang ulasan para alumni yang sukses. Rubrik ini tentunya bisa menjadi motivasi bagi alumni lainnya, agar suatu saat bisa mengikuti jejak mereka yang sukses tanpa melupakan Almamater. Kontribusi nyata para alumni bisa terlihat dari karir mereka saat ini yang membanggakan. Saya harap Majalah Alumni sukses terus dan menampilkan berita yang oke untuk Alumni UI yang kini sudah tersebar di seluruh penjuru dunia agar tidak ketinggalan berita mengenai kampus tercinta. Salam Puji Lestari H. –Ekstensi FT, 2009
Career Day, Ibarat sebuah Transformasi dari dunia akademi, ke dunia yang nyata......
“Tak Terlupakan” . . . . . . . . . .
Salam Makara, Saya sangat gembira dengan terbitnya majalah Alumni UI. Saya sempat membaca satu edisi saja lewat seorang teman. Secara umum, majalalah Alumni cukup menarik. Ada cerita masa lalu yang jadi kenangan manis saat menjadi mahasiswa. Juga terdapat tulisan-tulisan yang lumayan menarik. Majalahnya adalah; peredarannya terbatas. Tidak mudah memperolehnya. Sehingga, karena terbatas, sehingga ongkos percetakan akan semakin berat. Kalo boleh, saya menyarankan agar ada versi web dari majalah Alumni. Bentuk web lebih mudah di akses oleh alumni. Apalagi jika versi web bisa interaksi langsung (komen langsung). Semoga majalah Alumni terus maju bukan sekedar menyajikan tulisan kenangan manis. Tapi lebih ke majalah jurnal ilmiah ringan Populer dari bidang masing jurusan di lingkungan Universitas Indonesia Arief Hidayat. FISIP UI 1976.
Mantan wartawan foto The Jakarta Post
Salam Makara,
Ikatan Alumni Un iversitas Indonesia Universitas Indo dan Badan Ekseku nesia melakukan tif Mahasiswa aksi tasan Korupsi (KP K) minggu 22/2/2 mendukung Komisi Pemberan015 pagi dengan dan aksi damai di melakukan orasi Bundaran Hotel Indonesia. Kirimkan foto-foto unik Anda & sohib alumni UI ke
[email protected] ya... biar jelas. teks. Jangan lupa!.
2
alumni
Saya menyambut gembira terbit kembali Majalah Alumni UI yang sempat sedikit mandeg di akhir tahun dan awal tahun ini. Semoga mulai tahun 2015 ini majalah Alumni UI bisa tetap terbit sesuai waktu terbitnya. Saya mengatakan harapan ini karena melalui majalah Alumni UI kita dapat mengetahui perkembangan UI dan menjadi media silaturahmi antar alumni UI Melalui media ini saya juga menghimbau pada ‘nasib’ Asrama PGT (Pegangsaan Timur) UI dan menyerukan “Kembalikan Asrama PGT kepada UI!” Jangan dijual kepada konglomerat, jangan melupakan sejarah UI, tanah dan gedung dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk kep[entingan UI, mengenai pembiayaan tidak ada masalah. Harapan saya semoga keberadaan majalah Alumni UI dapat juga sebsagai mediahubungan antar alumni UI dan almamaternya. Bravo majalah Alumni UI. Djoko Samudra Soedjak
Edisi Februari-Maret, 2015
Alumni FISIP UI, angkatan 1971
tajuk
UI CAREER & SCHOLARSHIP EXPO JOB FAIR UI YANG SUDAH MENJADI AJANG NASIONAL Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH. Kepala Sub Direktorat Pengembangan Karir Universitas Indonesia
S
ebagai wadah untuk menjembatani pencari kerja dan dunia kerja, UI Career & Scholarship Expo (UICSE) pertama kali digelar di Balairung Kampus UI Depok pada Februari 2006. Kala itu UICSE diikuti sekitar 30 perusahaan dan dikunjungi sekitar 6000 orang. Saat ini setelah 9 tahun berjalan, UICSE XIX telah berkembang pesat, diikuti lebih dari 80 perusahaan dan dihadiri oleh hampir 14.000 pengunjung. UICSE kini telah menjadi ajang nasional karena tidak hanya dikunjungi oleh lulusan UI saja tetapi juga oleh lulusan berbagai perguruan tinggi (PT) di Indonesia. Instansi dan perusahaan yang berminat menjadi peserta dalam UICSE umumnya sudah memesan tempat jauh-jauh hari agar tidak kehabisan tempat yang strategis guna mendapatkan kandidat terbaik bagi perusahaan mereka. Di samping itu, bagi yang berminat melanjutkan studi UICSE juga diikuti oleh para institusi penyedia beasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Suasana UI Career & Scholarship Expo yang digelar di Kapus UI Depok dari Tanggal 26-28 Februari 2015
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) telah menjadikan job fair sebagai salah satu kegiatan
yang sebaiknya dilakukan dan dimiliki oleh PT di Indonesia. Pelaksanaan job fair selain memberikan kesempatan bagi lulusan untuk melamar dan mengenal perusahaan yang sedang membuka lowongan kerja, juga berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dan mempercepat lama masa tunggu kerja lulusan. Kementerian Tenaga Kerja dan Kementerian Ristek dan Dikti selalu menjadi mitra dalam pelaksanaan UICSE. Tidak heran bila dalam UICSE Menteri Tenaga Kerja selalu berkenan membuka acara dan para pejabat di lingkungan Ditjen Dikti berkenan menghadirinya. UICSE dilaksanakan oleh Career Development Center Universitas Indonesia (CDC-UI) di bawah naungan Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni UI. Berdasarkan data yang dimiliki CDC-UI sekitar 20% pengunjung UICSE mendapat kerja dari expo tersebut. Jumlah tersebut relatif cukup besar, artinya untuk expo kali ini akan ada sekitar 2800 pengunjung yang bakal mendapat kerja dari kegiatan ini. Ada sebanyak 14.708 lowongan kerja yang ditawarkan oleh perusahaan peserta kepada para pengunjung expo. Prestasi yang kemudian semakin dikenal di kalangan berbagai lulusan PT menjadikan UICSE semakin lama semakin ramai. Saat ini UICSE telah menjadi model bagi pelaksanaan job fair yang diselenggarakan oleh PT di Indonesia. Sesuai dengan visi CDC-UI yaitu memantapkan posisi sebagai Pusat Karir PT utama di Indonesia dengan standar internasional dan misinya menjadi pembina pusat karir PT di Indonesia, saat ini UICSE telah menjadi salah satu program milik UI yang dibanggakan.
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
3
www.alumni.ui.ac.id
REDAKSI
Cover : UI Career & Scholarship Expo XIX Foto : Istimewa & Rekayasa Desprindo
alumni U N I V E R S I TA S I N D O N E S I A
Kerjasama Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan ALUMNI UI dan ILUNI UI.
REDAKSI MAJALAH ALUMNI UI Pelindung : Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan ALUMNI UI & ILUNI UI Penasehat : Drs. Erwin Nurdin, M.Si (Direktur Pengembangan Karir & Hubungan Alumni UI) Chandra Motik Yusuf, SH, MSc (Ketua ILUNI UI) Dewan Redaksi : Dr.Drg. Sandra Fikawati, MPH, Drg. Nia Ayu Ismaniati Suria, MDSC,SpOrt, Ahmad Syafiq, PhD, Ir. Montery D, Rudi Johanes, SH Pemimpin Redaksi : Wicky Rosewiaty, SS Redaksi Pelaksana : Dedeh Kurniasih, SS Redaksi: Nani R. Kusumawati, SH, Veronica Latifiane, S.Hum. Alamat redaksi : - Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan Alumni UI dan ILUNI UI, Gd. Pelayanan Mahasiswa Terpadu Pusat Administrasi UI, lantai 2, Kampus UI Depok 16424, Tel : (021) 7867222, 78841818, ext. 100040 Fax : (021) 7863453 - Sekretariat ILUNI UI, Jl. Salemba Raya, No. 4 Jakarta Pusat, Tel : 021-3906411
Email :
[email protected] Website : www.alumni.ui.ac.id Media Partner : DESPRINDO (021-79198489) Untuk Info Pemasakan Iklan Silakan Hubungi: Career Development Center Universitas Indonesia Komplek Pusgiwa Kampus UI Depok Telp: 021-98522842 , email :
[email protected]
4
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
Tim lengkap redaksi Majalah ALUMNI UI serius melakukan rapat redaksi untuk merancang isi penerbitan majalah di awal 2015 yang sudah ditunggu-tunggu pembaca.
Salam Makara,
T
idak terasa kita sudah memasuki bulan ketiga ditahun 2015 yang rasanya baru saja kita papaki. Majalah Alumni UI pun di tahun berlambang Kambing Kayu ini dimulai dengan edisi ke-13. Di tahun ini juga Direktorat Hubungan Alumni yang bersama dengan ILUNI Pusat membidani lahirnya majalah Alumni UI tahun 2012 tepatnya bulan Juli diperluas bidang dan tanggungjawabnya menjadi Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni disingkat menjadi PK & Hublum dengan pimpinan baru pula. Topik ini bisa dibaca di bagian Fokus Utama edisi ini. Acara yang diberi nama “UI Career & Scholarship Expo XIX” yang diselenggarakan oleh Career Development Center (CDC-UI) secara rutin setiap tahun adalah salah satu kerja keras Direktorat PK & Hublum UI. Mengutip kata sambutan Pak Anis, Rektor UI, pada acara pembukaannya, Penelusuran jejak alumni UI (Tracer Study) yang telah dilakukan sejak tahun 2010 secara online, saat ini menjadi leader di bidang di kancah nasional, regional maupun internasional. Redaksi Alumni UI ‘blusukan’ di arena career expo selama tiga hari dan menemui beberapa alumni UI yang rata-rata lulusan 2014. Fokus dan yakin pada apa yang dicari membawa langkah langkah mereka langsung pada booth booth tertentu (halaman 8-9). Seperti biasanya, kami tampilkan: Profil-profil alumni yang memberi inspirasi , Kegiatan nyata alumni UI pada masalah bangsa seperti Aksi Dukungan pada KPK, Peduli Bencana di Ibukota Jakarta, Kepedulian Gangguan Asap ILUNI UI Riau dan sumbangan pemikiran dalam rubrik Opini. Di sisi lain tidak ketinggalan foto-foto jadul, Temu Kangen dan aktifitas positif lainnya
D A F T A R
I S I
06
TAJUK
03
UI CAREER & SCHOLARSHIP EXPO JOB FAIR UI YANG SUDAH MENJADI AJANG NASIONAL
34
FOKUS UTAMA EKSPO KARIR Menjawab Tantangan Masa Depan -
06
ALUMNI UI : Mengapa ke CAREER EXPO -
FENI ROSE Artis, Presenter, Penari
PROFIL DIREKTORAT PROFIL DIREKTORAT PENGEMBANGAN KARIR DAN HUBUNGAN ALUMNI UI
PROFIL-1 DRS.DIAN WIRENG JURIT
12
AKTUALITA
15 17
TEMU KANGEN
20
PROFIL-2
22
OPINI Pemimpin (perempuan) yang Bertindak
DEWI DEWO
10
KATA HATI ALUMNI
24
PROFIL-3
26
JADOEL
30
SKETSA
32
SELEBRITI UI
34
ENDANG W. BACHTIAR, MBiomed.,PhD.
YAYASAN PSIKOLOGI UNGGULAN INDONESIA (YPUI)
10
17
FENI ROSE
UI UPDATE
36
AKTUALITA
38
-
DRS.DIAN WIRENG JURIT Dubes RI untuk Republik Islam Iran
12
ENDANG W. BACHTIAR, MBiomed.,PhD.
DEWI DEWO Psikolog,Instruktur Fertitity Consultant, Hypno-Birthing Educator dan Marriage Counselor
Penemu pertama vaksin DNA untuk karies gigi.
22
26
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
5
Menjawab Tantangan Masa Depan
66
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
FOKUS UTAMA-career day
D
irektorat Perkembangan Karir dan Hubungan Alumni UI yang menaungi Career Development Center UI (CDC) telah melaksanakan satu lagi acara tahunannya bertajuik : UI Career & Scholarship Expo yang ke 19 kali. Sedianya akan dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan RI, M. Hanif Dhakiri yang diwakili oleh Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Reyna Usman. Direktur Pembelajaran & Kemahasiswaan Ditjen Dikti, Dr. Ir. Illah Sailah MS juga tampak hadir bersama para Dekan, Pimpinan Fakultas di UI dan Para Pemimpin Perusahaan, Lembaga, dan Universitas Mitra UI. Dalam sambutannya, Rektor UI, Prof. Dr. Ir. M.Anis , M. Met menyampaikan rasa bangganya karena saat ini di bidang tracer study, UI menjadi leader baik di kancah nasional, regional maupun
internasional. “Masa tunggu kerja lulusan UI relative singkat, yaitu dua bulan. Lebih dari 50% lulusan S1 UI bekerja di sektor swasta dan 30% bekerja di instansi pemerintah/BUMN. Keselarasan horizontal dan keselarasan vertical alumni UI di bidang pekerjaan sangat baik. Alumni UI bekerja dengan disiplin keilmuannya dan sesuai dengan level pendidikannya. “ Acara yang digelar di Balairung UI, kampus Depok selama tiga hari, sejak Kamis, 26 Februari hingga Sabtu, 28 Februari 2015 ini diikuti oleh 76 perusahaan. Booth yang berpartisipasi berjumlah 100 dengan pembagian 88 booth peserta meweakili perusahaan dan 12 booth yang mewakili scholarship. Jumlah pengunjung tercatat 13.798 alumni dari berbagai perguruan tinggi dan dari berbagai kota.
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
7
Alumni UI : MENGAPA KE CAREER EXPO ? Tim majalah Alumni ‘blusukan’ di arena Career Expo selama tiga hariu berturut-turut. Dalam suasana yang sangat ramai ini ternyata sangat sulit menemukan alumni UI yang berkerumun dan asyik mengisi formulir disana. Beberapa alumni UI yang berhasil ‘ditangkap’ di Balai Sidang UI Depok ini memberikan alasan, harapan dan targetnya sampai berapa gaji yang diharapkannya.
Andika Devina, Alumni Jurusan Ilmu Administrasi Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Lulus Februari 2015.
A
ku baru lulus Februari 2015 . Datang ke acara Career Expo UI ini untuk mencari lowongan kerja di perusahaan-perusahaan peserta. Daripada aku cari satu per satu ke websitenya, mending mencari di satu tempat yang sudah terkumpul. Tempatnya di Balairung juga mudah dijangkau, luas dan perusahaan yang ikut juga banyak. Jadi baguslah dan semoga sering-sering diadakan. Pinginnya sih aku memasukkan lamaran seperti ke perusahaanperusahaan multinasional atau semacam konsultan-konsultan. Mungkin di sana aku bisa memperoleh kesempatan bekerja atau belajar keluar negeri juga. Pengalaman itu nantinya juga dapat diperhitungkan untuk dunia pekerjaan. Gaji? Hahaha… sebenarnya belum terlalu dipikirkan. Kalau bisa di atas standar, apa salahnya? Paling rendahnya 4-5 juta mungkin untuk fresh graduate. Sebenarnya, sebelumnya aku sudah sempat melamar pekerjaan ke tempat-tempat lain, sudah ada panggilan juga dari perusahaan dan konsultan pajak. Tinggal menunggu tahapan berikutnya. Jadi, nanti tinggal dipikirkan mana saja yang lebih dulu dan mana perusahaan yang bisa dipertimbangkan untuk saya bisa mendapat pengalaman yang lebih baik.
Sharanjit Kaur Dhivon,
Jurusan Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Lulus Februari 2015
A
ku baru Februari wisuda. Sebelumnya pernah kerja magang di UNDP di bagian communication. Di acara Career Expo UI ini aku lagi cari-cari kerja yang lebih baik, pekerjaan yang tetap, dengan gaji yang tinggi.. hahaha. Oh, my God, kalau ditanya kisarannya berapa bingung juga ya hahaha… Mungkin samalah kisarannya sesuai dengan IPK saya yang 3,5 ke atas. Adanya acara seperti ini bagus banget dan memudahkan mencari pekerjaan di perusahaanperusahaan. Good luck lah buat acaranya.
88
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
Sarul Malinda, S2 Notaris angkatan 2012, lulus 2014.
S
aya menyelesaikan S1 saya di Lampung dan sekarang saya sudah tinggal di Jakarta. Sasaran saya akan cari pengalaman dulu sebagai Legal Staff di perusahaan besar seperti Nestle, PT Jaya Constructie dan perusahaan lain yang sudah punya nama dan karirnya bagus. Bidang lain saya akan pilih sebagai Industrian Relation. Saya ingin kerja cari pengalaman dulu karena usia saya baru 25 tahun jadi nanti masuk ke dunian notaris usia 27 tahun dan cita-cita saya akan buka kantor notaris sendiri nantinya. Prospek Notaris itu kedepannya bagus, semua transaksi butuh notaris kan… bisa bekerja independen. Saya tidak tertarik jadi pengacara..hahaha..
Yovan Hadiatma,
Jurusan Menejemen Keuangan, Fakultas Ekonomi. Lulusan 2015
S
aya baru sekali ini sih mencari kerja karena baru lulus tahun 2015 kemarin. Rencananya mau cari pekerjaan di bagian Finance atau sejenis management trainee, yang sesuai dengan jurusan sewaktu kuliah. Pinginnya sih masuk di perusahaan nasional seperti otomotif karena saya juga tertarik otomotif. Kalau enggak di perusahaan minyak atau oil company karena bright future aja sih. Adanya acara ini sangat membantu sekali karena banyak perusahaan yang berkumpul di satu tempat. Sehingga memudahkan mendatanginya dari satu stand ke stand lainnya, enggak harus cari satu per satu di internet. Semoga dan harus optimislah, Insya Allah bisa mendapatkan pekerjaan dari acara ini.
FOKUS UTAMA-career day Ika Mustika Sari, Eksistensi Fakultas Ekonomi
Akutansi angkatan 2012, lulus 2015.
S
aya sejak tadi mengincar 13 perusahaan. Kalau nanti masih ada waktu, saya akan tambah lagi dengan perusahaan-perusahaan yang diluar incaran saya. Sesuai dengan ilmu saya maka pilihan saya adalah di bagian akutansi tetapi kalau di Nestle, Unilever dan Jaya sepertinya di bagian internal audit deh…hahaha.. Saya juga tertarik di bidang hukum tapi jauh sekali dari bidang saya yaa… Saya punya rencana untuk bekerrja dulu selama dua tahun, cari pengalaman, baru berpikir untuk melanjutkan studi atau gimana…hahaha…
Prita Saraswati, Program Profesi Akutansi UI, lulus
bulan Juli 2014.
Erwin Setiawan, Fakultas Hukum angkatan 2009, lulus tahun 2014.
S
aya sudah bekerja selama tiga bulan di Law Firm, tetapi ingin cari pengalaman sebagai Legal Corporate di perusahaan besar seperti Bank Rakyat Indonesia, BRI, Ademix atau Mandom. Saya ingin jadi pengacara sih dan berencana juga akan ikut pelatihan-pelatihan yang diadakan PERADI untyuk menjadi seorang pengacara. Tetapi saya mau cari pengalaman dulu dan target saya satu tahun aja.
S
aya mengincar profesi sebagai accounting sesuai dengan bidang saya. Sudah mengisi formulir di Nestle dan Jaya untuk bagian acconting. Di waktu kuliah saya tidak mencoba untuk bekerja karena saya ingin serius dan cepat selesai. Enam bulan setelah lulus saya pergunakan untuk istrirahat dulu.. hahaha… sekarang baru mulai berjuang cari pekerjaan.
Ikanovianti, Fakultas Ilmu KomputerFASILKOM angkatan 2009, lulus 2013.
S
aya sudah bekerja sebagai IT Consultant tetapi saya masih ingin mencoba mendapatkan pekerjaan dari perusahaan besar. Target saya tahun ini saya sudah bekerja di sebuah perusahaan besar…semangat..hahaha..
Glady Yudha
, Fakultas Ilmu Budaya, Jurusan sastra Jerman, angkatan 2008 dan lulus tahun 2013.
S
ejak kuliah saya sudah tahu ada acara UI Career & Scholarship Expo ini dan pernah jadi panitia. Sekarang saya ke sini lagi sebetulnya awalnya iseng aja sekalian mau lihat-lihat juga perusahaan yang mungkin membuka lowongan yang cocok untuk saya. Dulu setelah lulus saya dapat kerja di kantor sebelumnya melalui acara ini. Sekarang saya sudah resign dan mencoba peruntungan baru lagi di sini, berharap bisa mendapatkan yang lebih baik lagi.
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
9
Ki-ka: Drs. Erwin Nurdin, M.Si., Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH, drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., SpOrt(K), Ir. Ahmad Syafiq, MSc., Ph. D
PROFIL DIREKTORAT PENGEMBANGAN KARIR DAN HUBUNGAN ALUMNI UI
A
lumni adalah aset yang sangat berharga bagi perguruan tinggi. Mengingat hal tersebut maka untuk merangkul para alumni dibentuklah satu direktorat dalam struktur Universitas Indonesia yang khusus untuk mewadahi kegiatan para alumni dan menjadi jembatan antara Alumni dan Kampus. Pada awal pembentukannya Direktorat Hubungan Alumni bergerak bersama dengan Direktorat Bidang kemahasiswaan. Namun, seiring berjalannya waktu kegiatan dan kebutuhan untuk menjadi wadah tersendiri untuk mendukung kegiatan para Alumni semakin perlu untuk direalisasikan. Hingga pada akhirnya Direktorat Hubungan Alumni berdiri sendiri sebagai satu direktorat, yakni Direktorat Hubungan Alumni UI.
1010
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
Cakupan tanggung jawab yang diemban oleh Direktorat Hubungan Alumni bukan hanya semata sebatas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Alumni tetapi juga mencakup pada pengembangan karir dan juga studi pelacakan alumni UI. Dalam perjalanan tugasnya Direktorat Hubungan Alumni ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Fungsi dari Direktorat Hubungan Alumni ini pun menjadi semakin luas. Sehingga pada saat dilakukan regenerasi pada awal tahun 2015 nama dari Direktorat Hubungan Alumni pun diubah menjadi Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan
PROFIL DIREKTORAT PKHA
Cakupan tanggung jawab yang diemban oleh Direktorat Hubungan Alumni bukan hanya semata sebatas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan Alumni tetapi juga mencakup pada pengembangan karir dan juga studi pelacakan alumni UI.
Alumni UI. Hal ini dianggap perlu karena dalam prakteknya Direktorat Hubungan Alumni ini juga turun langsung dalam pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan karir para alumni UI baik alumni baru maupun alumni yang sudah lama lulus. Beberapa kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni UI antara lain Pelatihan Softskills untuk Mahasiswa & Alumni baru, Program Magang untuk Mahasiswa, Training & Workshop “Softskills for Jobseekers”, UI Career & Scholarship Expo, Pengembangan Database Alumni, Tracer Study UI, Survey Kepuasan Pengguna, Penggalangan Dana Beasiswa dari Alumni UI, dan Penggalangan Dana Abadi UI. Di luar dari kegiatan tersebut, Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni juga berkoordinasi dengan ILUNI UI, yang merupakan organisasi resmi Alumni UI, dalam melakukan berbagai kegiatan Alumni. ILUNI UI sendiri memiliki struktur yang resmi secara organisasi meskipun mereka berada di luar struktur organisasi Universitas Indonesia. ILUNI UI memiliki peran penting dalam berbagai kegiatan Alumni dan pengelolaannya. Sehingga pada prakteknya Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni selalu berdampingan dalam melakukan kegiatan Alumni maupun memberikan kontribusi dalam bentuk lain untuk kemajuan Universitas Indonesia. Dalam struktur yang baru Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan Alumni UI ini dikepalai oleh seorang direktur, yang membawahi tiga Kepala Sub Direktorat (Kasubdit). Berikut gambaran struktur Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni yang baru.
Direktur Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni (Drs. Erwin Nurdin, M.Si
Kasubdit Pengembangan Karir (Dr. drg. Sandra Fikawati, MPH)
Kasubdit Hubungan Alumni dan Potensi Peran serta Alumni (drg. Nia Ayu Ismaniati, MDSc., SpOrt(K).)
Kasubdit Pendataan Alumni dan Tracer Study (Ir. Ahmad Syafiq, MSc., Ph. D.)
Fungsi Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Universitas Indonesia adalah: n
n
n
Perencanaan strategi dan program kerja untuk lebih mengaktifkan dan meningkatkan peran Alumni UI dalam ikut membangun Universitas Indonesia; Penghubung Universitas (Almamater) dengan Alumni dan pihak-pihak eksternal lain yang disyahkan oleh Pimpinan UI, salah satunya adalah ILUNI UI; Pendukung pelaksanakan kegiatan Penghimpunan Dana dan Dana Abadi bagi UI;
n
Mendukung Pengelolaan Dana Abadi UI;
n
Pelaksana kegiatan Wisuda;
Koordinator keikutsertaan Alumni dalam kegiatan-kegiatan di kampus;
n
n
n
n
n
Pengembang berbagai inisiatif untuk mengaktifkan Alumni agar senantiasa terlibat dan trampil positif pada berbagai kegiatan di Almamater dan Masyarakat; Pedukung berbagai kegiatan Pengurus ILUNI UI dan para Alumni dengan memfasilitasi/menghadiri kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan; Pelaksana kegiatan Tracer Study UI; Pelaksana kegiatan kuliah umum dan seminar pengembangan karir untuk mahasiswa dan Alumni Baru.
Demikian sekilas tentang Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni. Diharapkan dalam perjalanan tugasnya Direktorat tersebut dapat menjadi wadah dan jembatan bagi para Alumni dan Almamater untuk memajukan Universitas Indonesia.
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
11
PROFIL
DRS. DIAN WIRENGJURIT (FISIP’77)
Bulan Februari lalu, Dian Wirengjurit, tampil memberikan Kuliah Umum di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Alumni jurusan Hubungan Internasional FISIP yang lahir di Bandung 57 tahun lalu ini membawakan tema, “Pengalaman Meniti Karir Diplomasi.” Meski tampak pembawaannya tenang dan sepertinya berkarakter pendiam, namun diatas mimbar dan dihadapan para audiens siang itu, Dian tampil sangat memukau dan penuh canda. “Ini bukan kuliah umum tetapi sharing pengalaman,” katanya santai. Selama lebih dari dua jam diplomat handal ini berceritera banyak mengenai awal karirnya di Kemenlu yang dimulai dari bawah dan dijalani dengan tekun dan antusias hingga mencapai jenjang tertinggi sebagai Dutabesar Luar biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Islam Iran.
12
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
FOTO DEDEH & DOK PRIBADI
Andalkan Kemampuan Sendiri
FOPROFIL ALUMNI Menurut Anda, bagaimana pandangan umum masyarakat Indonesia tentang Iran? Umumnya, yang berkembang tentang Iran adalah persepsi yang salah. Ini terjadi di kalangan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sendiri. Salah persepsi ini sebetulnya untuk hal-hal yang sama sekali remeh. Contoh, Iran dianggap negara konflik, negara teroris, senang perang, negara yang tertutup, gersang dan tak punya apa-apa. Bagi saya, adanya persepsi semacam itu sangatlah lucu apalagi ada di kalangan cendekiawan, dunia usaha, dan pemerintah. Mungkin kalau dikalangan anak SMP-SMA masih dimaklumi.
Mengapa bisa muncul persepsi yang salah semacam itu? Persepsi semacam itu berkembang, kuncinya karena media. Sumber informasi yang mereka dapatkan dari berbagai media yang memberi kesan Iran seperti itu. Silakan cek, media nasional yang kita baca umumnya merujuk dari sumber berita asing. Jika sumbernya hanya dari satu pihak, dalam hal ini Barat, ya bisa dibayangkan persepsinya seperti itu. Karena mereka memang punya masalah dengan Iran. Apa yang seharusnya obyektif disampaikan media ternyata malah berpihak. Persepsi yang ada tersebut kemudian membentuk mindset seakan-akan kebenarannya adalah Iran memang seperti itu. Bila persepsi dan mindset yang terbentuk salah, maka policy yang dibuat oleh para pengambil keputusanpun
Menurut Anda, bagaimana pandangan umum masyarakat Indonesia tentang Iran? Umumnya, yang berkembang tentang Iran adalah persepsi yang salah. Ini terjadi di kalangan pemerintah, pengusaha, dan
masyarakat sendiri. Salah persepsi ini sebetulnya untuk hal-hal yang sama sekali remeh. Contoh, Iran dianggap negara konflik, negara teroris, senang perang, negara yang tertutup, gersang dan tak punya apa-apa. Bagi saya, adanya persepsi semacam itu sangatlah lucu apalagi ada di kalangan cendekiawan, dunia usaha, dan pemerintah. Mungkin kalau dikalangan anak SMP-SMA masih dimaklumi.
Mengapa bisa muncul persepsi yang salah semacam itu? Persepsi semacam itu berkembang, kuncinya karena media. Sumber infor-masi yang mereka dapatkan dari berbagai media yang memberi kesan Iran seperti itu. Silakan cek, media nasional yang kita baca umumnya merujuk dari sumber berita asing. Jika sumbernya hanya dari satu pihak, dalam hal ini Barat, ya
biasa seperti saluran pipa gas, listrik, air, highway ada di mana-mana bahkan hingga ke daerah pegunungan. Perumahan tertata rapi. Saya melihat sendiri dengan main blusukan ke kampung-kampung. Sebelum Jokowi blusukan, mungkin malah saya yang sudah terlebih dulu blusukan, hehehe. Sangat disayangkan, persepsi salah tersebut sepatutnya tidak terjadi. Karena peluang kita dalam berbagai hal menjadi terbuang. Contoh, kita membutuhkan komoditas Iran seperti minyak. Tapi, karena semata-mata persepsi yang salah, kita mengimpornya dari tempat lain dengan harga mahal. Padahal Iran menganggap Indonesia sebagai brother sesama Muslim, masa kerjasamanya sangat rendah. Padahal jika kita mau bisa sangat menguntungkan.
Apa harapan Bapak mengenai hubungan Indonesia-Iran ke depannya? Saya mengharapkan semua stakeholder, pemerintah, pengusaha, masyarakat, dan birokrasi supaya membuka mata dan mau memasukkan Iran ke dalam ‘radar’ nya, serta tidak menganggap remeh Iran.
Meski Iran diembargo terutama dalam hal otomotif, nuklir, aviasi, namun Amerika sendiri Ngomong-ngomong, pernahkah dulu masih tetap berdagang dengan Iran. Amerika masuk lewat ekspor terpikir bercita-cita menjadi Dubes makanan, minuman, obat-obatan, seperti sekarang? serta peralatan kesehatan Tidak terpikir. Dulu cita-cita saya bisa dibayangkan persepsinya seperti itu. Karena mereka memang punya masalah dengan Iran. Apa yang seharusnya obyektif disampaikan media ternyata malah berpihak. Persepsi yang ada tersebut kemudian membentuk mindset seakan-akan kebenarannya adalah Iran memang seperti itu. Bila persepsi dan mindset yang terbentuk salah, maka policy yang dibuat oleh para pengambil keputusanpun menjadi salah. Sehingga hubungan Indonesia dan Iran tidak berkembang dan tidak melangkah maju
Apa yang kemudian diupayakan Bapak sebagai Dubes? Kebetulan saya dipercaya sebagai Dubes di sana, maka saya mengklarifikasi semua itu dengan apa yang saya lihat kenyataannya. Persepsi salah yang berkembang tadi tidak sepenuhnya benar. Kenyataannya, di sana tidak ada perang terbuka, tidak ada konflik antar Sunni-Syiah. Infrastruktur di sana luar
menjadi arsitek atau tentara. Arsitek, karena saya senang mengamati bentuk-bentuk bangunan dengan nuansa yang berbedabeda. Tentara, karena melihat orangtua sebagai tentara. Kemudian SMA karena saya masuk jurusan sosial, berantakanlah cita-cita itu. Karena pilihan yang ada saat kuliah selanjutnya yaitu Sastra dan Fisip. Karena saya senang dengan masalahmasalah hubungan internasional tentang konflik, perang dingin, maka saya pikir masuk Fisip mengambil jurusan hubungan internasional. Saya baru punya bayangan, terbentuk cita-citanya, dan tahu akan menjadi diplomat ketika kuliah tingkat dua. Setelah saya banyak mengetahui t e n t a n g m a s a l a h d i p l o m a s i d a n pertahanan.
Ketika skripsi, p e m bahasannya?
tentang
apa
Skripsi S1 saya tentang invasi Uni Soviet di Afganistan. Itu masalah yang menonjol saat itu dan sudah lebih dari sepuluh tahun. Saya banyak membaca tentang konflik dan perang tersebut. Waktu S2 saya tidak dengan tesis tapi banyak paper.
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
13
novel, sastra, dan komik. Komik-komik silat seperti Si Buta dari Gua Hantu, Jaka Sembung, Kho Phing Ho, Wiro Sableng, Jan Mintaraga, itu semua ya, baca juga dong, hehehe. Novel seperti karya NH Dini, lalu puisi-puisi Rendra, apa saja saya baca.
Selain membaca, hal apa saja yang juga disenangi? Sejak muda saya orangnya enggak bisa diam, tukang jalan, sukanya outdoor, naik gunung, dan kemping. Saya lakukan kegiatan itu dengan temanteman. Saya tidak pernah ikut organisasi karena saya orangnya ingin bebas. Kalau sedang merasa suntuk saya jalan atau menulis.
Kebanyakan tentang masalah politik internasional. Mungkin ada tips yang ingin Anda bagikan untuk mereka yang akan meniti karir diplomat? Andalkan kemampuan sendiri. Jangan pernah bergantung pada orang hanya semata-mata mengejar jabatan atau karir. Bila dengan kemampuan sendiri, suka atau tidak suka orang akan melihatnya.
Bagaimana perjuangannya hingga bisa menjadi Dubes seperti sekarang ini? Diplomat, analoginya dengan akademi militer. Jadi, sesudah lulus akademi militer mulailah dengan posisi jabatan yang berjenjang. Jadi, wajar misalnya kalau orang sudah masuk Akmil cita-citanya menjadi Jenderal. Diplomat pun seperti itu, maka wajar kalau masuk Kementerian Luar Negeri ingin menjadi diplomat dan bercitacita Dubes. Namun, belum tentu yang masuk Deplu akan menjadi Dubes. Seperti halnya piramida yang mengerucut, itulah perjuangan. Saya sadar orangtua bukanlah pejabat ataupun konglomerat. Untuk bisa lolos saya harus mengandalkan kompetensi dan kemampuan saya. Maka saya banyak belajar. Kebetulan saya suka membaca buku terutama mengenai hubungan internasional, perang, dan konflik.
Jenis buku-buku seperti itu saja yang Anda sukai? Saya membaca buku tidak terpaku pada satu bidang saja, sehingga wawasannya bisa lebih luas. Saya baca juga buku
14
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
yang produktif. Mereka yang bukan bos sayapun jadi kenal. Setelah menulis di koran, saya menulis juga di koran lain, majalah, lalu menulis di koran berbahasa Inggris. Bahkan di mana saya di tempatkan seperti di Genewa dan Rusia, sayapun menulis untuk media di sana. Jadi menulis itu bisa kalau kita mau.
Bagaimana peran orangtua dalam perjalanan karir Bapak? Bagi saya, orangtua terutama bapak adalah guru saya. Ia seorang tentara dan generasi asli 45. Bapak saya bilang kalau dia meninggal tidak bisa meninggalkan satu senpun uang atau satu sentipun tanah buat anak-anaknya. Bapak mau kita harus selesai sekolah universitas. Kalau sudah selesai itu Insya Allah akan ketemu jalannya sendiri. Jadi, sampai meninggalnya dia tidak meninggalkan warisan satu peserpun uang atau satu sentipun tanah. Tidak ada.
Nilai-nilai apa dari orangtua yang cukup berkesan dalam diri Anda?
Bisa ceritakan mengenai pengalaman dalam hal menulis? Ketika mulai masuk Deplu, saya mulai menulis. Di Deplu kalau kita tidak punya kelebihan maka akan sulit maju. Apalagi saya bukan anak orang kaya atau anak pejabat yang semua orang bisa kenal atau mungkin bos takut sehingga karir bisa lancar. Karena saya bukan anak siapa-siapa, maka saya berpikir harus punya kemampuan lebih. Menurut saya, kemampuan lebih saya adalah menulis, karena saya mempunyai bekal membaca. Awalnya, saya sering membaca artikel di koran. Saya melihat ternyata menulis begitu saja, kok, masa sih saya enggak bisa. Nah, frasa “Masa saya enggak bisa,” itulah yang menjadi bekal saya untuk belajar menulis secara otodidak. Berbekal tekad itu saya menulis. Pertama kali menulis tahun 1987 dan langsung dimuat di harian nasional Kompas. Sejak itu mulailah saya sering menulis. Ketika menulis untuk media publik, orang akhirnya banyak membaca tulisan saya dan mengenal saya. Hal ini menjadi nilai lebih, karena petinggi di Kemlu pun melihat ternyata ada orang mudanya
Bapak saya mengajarkan kemandirian. Pengalaman menunjukkan bahwa jika kita bergerak dengan kemampuan diri sendiri dan kemandirian, Insya Allah di manapun kita akan survive. Jika kita hanya mencantol pada orang lain, ketika yang dicantoli jatuh, maka kitapun akan jatuh. Berapa banyak orang yang dikatrol naik posisinya, begitu pejabat di atasnya diturunkan maka semua yang dibawanya pun ikut diganti.
Apa yang Anda lakukan di waktu senggang bersama keluarga? Saya senang jalan-jalan dengan keluarga. Kalau cuacanya cerah, kita cari lokasi di peta tempat yang mau dikunjungi. Jalan ke daerah pelosok atau kampungkampung. Bertemu dengan masyarakatnya membuat saya kaya. Di sana saya menemukan ketulusan, kebersahajaan, keaslian berbeda dengan di kota yang banyak sandiwara. Selain itu, saya juga suka fotografi. Kebanyakan foto yang saya buat tentang orang di kampung, pasar, jalanan, dan sebagainya. Saya sudah dua kali membuat pameran foto di Iran. Bahkan sebentar lagi buku pertama saya tentang fotografi akan terbit. Sebelumnya, buku saya yang pernah terbit tentang perlucutan senjata. Saya juga senang nonton, Misalnya, sewaktu ditempatkan di New York yang terkenal di sana basketnya, maka saya nonton basket dan bisbol. Di Iran, yang terkenal adalah sepakbola dan voli, maka sayapun nonton di stadionnya. (Dedeh)
Opini PEMIMPIN (PEREMPUAN) YANG BERTINDAK Corina D. S. Riantoputra M.Com., Ph.D. Fakultas Psikologi UI, 1986 Anggota Majelis Wali Amanah UI 2012 – 2014 Wakil Dekan bidang Sumber Daya, Ventura & Admin. Umum, Fakultas Psikologi UI, 2014 – sekarang.
T
opik pemimpin yang bertindak, bukan yang pasif, mulai banyak di diskusikan di literatur kepemimpinan. Di seluruh dunia, bukan saja di Indonesia, ada terlalu banyak pemimpin yang hanya berperan sebagai pejabat, yaitu orang yang menduduki suatu jabatan, dan bukan orang yang berani berperan aktif di jabatannya demi tujuan organisasi. Pemimpin yang pasif sesungguhnya tidak layak disebut sebagai pimpinan. Karena kedudukannyalah mereka tetap disebut sebagai pimpinan, tetapi dampak dari kepemimpinannya sesungguhnya tidak terasa. Hanya pemimpin yang aktif mengambil tindakan yang akan meninggalkan legacy yang bermakna di akhir jabatannya. Dua faktor kunci yang mendorong pemimpin untuk bertindak adalah caranya memaknai tantangan dan keberaniannya. Berbagai riset (a/l. Julian & Ofori-Dankwa, 2008; Riantoputra, 2010) menunjukkan bahwa pemimpin yang memaknai tantangan yang strategis sebagai suatu yang urgen dan manageable (dapat diatasi) akan cenderung mengambil tindakan terkait hal tersebut. Derajat urgensi suatu tantangan strategis menjadi penting, karena pemimpin menghadapi banyak sekali tantangan strategis (contoh: tata kelola keuangan, perubahan aturan pemerintah terkait bisnisnya, adanya kompetitor yang bergabung, dst.) dan tidak mungkin semuanya dapat diselesaikan pada waktu yang sama. Karenanya, pemimpin yang bertindak akan selalu mengkatagorikan tantangan-tantangan strategis sebagai urgen dan tidak urgen, kemudian fokus pada hal-hal yang urgen. Sekalipun suatu tantangan dimaknai sebagai urgen, belum tentu pemimpin akan bertindak. Ia perlu memaknai tantangan tersebut sebagai manageable. Pemimpin yang memaknai tantangan sebagai manageable, adalah mereka yang sudah mempertimbangkan faktor pendukung dan penghambat dari suatu tantangan dan menyimpulkan bahwa tantangan tersebut dapat diatasi. Kare-
nanya, informasi yang dimiliki dan gaya berpikir (cognitive style) – baik intuitif maupun analitis – pemimpin sangat bermakna dalam menimbang seberapa urgennya suatu tantangan dan apakah tantangan tersebut dapat ia atasi. Khusus tentang pemimpin perempuan, Riantoputra dan rekan (2013) melakukan penelitian terhadap 303 pemimpin perempuan di bidang kesehatan di tiga propinsi di Indonesia. Penelitian itu menunjukkan bahwa pemimpin perempuan akan mampu memaknai tantangan strategis di dalam organisasi (tantangan internal) sebagai urgen dan manageable jika ia mempunyai gaya berpikir yang analitis dan logis, mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja dan karenanya mendapatkan banyak informasi dari rekan kerjanya. Sebaliknya tantangan dari luar organisasi (yaitu tantangan eksternal) yang sifatnya lebih unpredictable akan mampu dimaknai sebagai urgen dan manageable jika pemimpin perempuan tersebut, selain memiliki cara pikir yang logis / analitis dan dimilikinya informasi dari banyak pihak, juga jika pemimpin perempuan dapat melihat gambaran komprehensif (big picture) dari tantangan yang dihadapi serta berpikir secara intuitif. Jadi, untuk tantangan yang lebih sulit diprediksi (seperti tantangan strategis yang berasal dari luar organisasi), diperlukan dua cara pikir: analitis dan intuitif. Riset tersebut juga menunjukkan bahwa dasar budaya bagi tumbuhnya pemimpin perempuan yang mampu memaknai tantangan sebagai urgen dan manageable adalah budaya yang menekankan pentingnya pendidikan dan kesetaraan perempuan dengan lelaki. Faktor kunci kedua adalah keberanian. Koerner (2014) melakukan riset tentang keberanian bertindak
di dunia kerja dan berhasil mempublikasikan risetnya di Academy of Management Journal, salah satu jurnal internasional kelas A. Riset tersebut menjelaskan bahwa keberanian bertindak dibangun di atas identitas diri yang kuat dan keyakinan bahwa tujuannya mempunyai kebermaknaan moral. Orang seperti ini telah menghitung resiko dan tantangan yang ada, tetapi menilai bahwa dirinya tidak bisa tidak harus fokus pada tujuan yang mempunyai makna moral tersebut. Sekalipun, sepengetahuan penulis, belum ada riset di Indonesia yang secara spesifik mengukur keberanian seorang pemimpin dalam mengambil tindakan, anecdotal evidence menunjukkan beberapa pemimpin yang berani bertindak (contoh: Tri Rismaharini – walikota Surabaya, dan Basuki Tjahaja Purnama – Gubernur DKI Jakarta). Pemimpin-pemimpin ini menunjukkan keyakinan bahwa mreka mempunyai tujuan yang bermakna secara moral dan karenanya mereka harus melakukan tindakan untuk perbaikan sekalipun tindakan tersebut beresiko. Kesimpulannya, pemimpin yang akan meninggalkan legacy setelah turun jabatan adalah pemimpin yang bertindak, yaitu mereka yang mampu memaknai tantangan strategisnya sebagai urgen dan manageable, dan mempunyai keberanian untuk menghadapi resiko. Pelatihan cara pikir (analitis dan intuitif), manajemen informasi dalam organisasi (untuk memberi informasi bagi pemimpin), bahkan intervensi pemerintah agar kesetaraan perempuan dan lelaki terjamin hanyalah sebagian upaya yang perlu dilakukan agar di Indonesia tumbuh lebih banyak pemimpin, baik lelaki maupun perempuan, yang bukan sekedar pejabat tetapi pemimpin yang bertindak.
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
15
16
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
AKTUA LITA
2 1
UI PEDULI 2015
B
anjir kembali menggenangi banyak wilayah di Jakarta pada Senin, 9 Februari 2015. Banjir tersebut terjadi akibat tingginya curah hujan yang mulai melanda Jakarta sejak beberapa hari sebelumnya. Berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan tinggi akan terus terjadi hingga akhir Februari sehingga potensi banjir di Jakarta masih mungkin untuk terulang kembali. Menyikapi situasi dan kondisi tersebut, ILUNI UI dan UI kembali bersinergi untuk membantu warga yang terkena korban banjir. Sejak Selasa, 10 Februari 2015, sinergi tersebut ditandai dengan mengaktifkan posko UI Peduli di kampus Universitas Indonesia di Depok. Selain itu
4
ILUNI juga menyiagakan sekretariat di Jl. Yusuf Adiwinata 33 apabila sewaktu-waktu diperlukan sebagai pos aju untuk tim UI Peduli. Sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh tim, maka disepakati 2 (dua) jenis operasi yang akan dilaksanakan oleh UI Peduli. Operasi pertama adalah operasi evakuasi. Untuk operasi ini, DMC ILUNI menyiapkan 2 (dua) mobil semi off road, 1 (satu) LCR bermesin, 1 (satu) tenda posko, 1 (satu) tenda lapangan, 1 (satu) tenda dome, peralatan evakuasi dan 5 (lima) rescuer terlatih. UI pun tidak mau ketinggalan dengan mengerahkan1 (satu) LCR, 1 (satu) river boat serta 20 (duapuluh) mahasiswa terlatih dari unsur Mapala, Kapa, Menwa maupun dari anggota Pusat Riset dan Respon Bencana. Operasi kedua adalah operasi medik. Sebagai ujung tombak, tim diperkuat oleh sekitar 40 (empat puluh) tenaga medis dan paramedis dari seluruh rumpun ilmu kesehatan UI. Mereka juga di back up oleh sekitar 60 (enampuluh) mahasiswa dari rumpun ilmu lainnya untuk melakukan aksi kaji cepat, pengumpulan relawan dan logistik
5
3
6
7
mobil logistik dari ILUNI. Dalam rentang waktu 12 (duabelas) hari diaktifkan, tim telah melaksanakan 3 (tiga) kegiatan assesment dan evakuasi di Kampung Melayu, Tangerang dan Muara Angke, 2 (dua) kegiatan layanan medisdan 2 (dua) kegiatan rekreasional bagi anak-anak di 1. Rapat persiapan Cilincing dan Penjaringan serta beberapa 2. Kendaraan evakuasi siap berangkat kegiatan pemetaan di beberapa daerah 3. Siap beraksi mebantu korban terdampak banjir. Tidak kurang dari 750 (tujuh 4. Salahsatu tempat pengungsian ratus lima puluh) jiwa korban banjir telah 5. Kegiatan rekreasilonal bagi anak-anak 6. Suasana pendaftaran pelayanan kesehatan dibantu dan dilayani oleh para relawan UI Peduli. di Kalibaru Cilincing Pada akhirnya kami berharap semoga 7. Pemeriksaan kesehatan warga Kalibaru 8. TIM UI Peduli semua yang telah kita lakukan di atas dapat membuat UI semakin dekat dengan serta melakukan mobilisasi. Kegiatanmasyarakat, semakin mengasah sisi humanis kegiatan tersebut dikoordinir dalam dalam diri para relawan dan semakin sebuah posko yang difasilitasi DRPM dan mempererat rasa persaudaraan dalam ikatan didukung oleh 2 (dua) bis kuning dari keluarga besar Universitas Indonesia. Direktorat Kemahasiswaan dan 1 (satu) –
[email protected] / DMC Iluni UI
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
17
AKTUA LITA
ILUNI UI BERGABUNG DENGAN BEM UI : DUKUNGAN PADA KPK
I
katan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) yang diketuai Dr. Chandra Motik dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mendatangi Gedung KPK untuk member dukungan dan bergabung dalam Gerakan Save KPK, Sabtu, 24 Januari 2015. Sikap mendukung
18
alumni
penuh peran instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai salah satu lembaga yang harus dipertahankan dalam program kebijakan pemberantasan korupsi nasional. Dalam pernyataan sikapnya, Iluni UI antara lain menyatakan bahwa kondisi praktik korupsi semakin hari semakin dirasakan sebagai
Edisi Februari-Maret, 2015
suatu situasi yang sulit dihindari pada setiap lapisan warganegara saat ini. Kedatangan Iluni dan BEM UI ini bertepatan dengan jumpa pers yang digelar Presiden Joko Widodo yang mengumumkan pemberhentian sementara Abraham Samad dan Bambang Widjojanto sebagai pimpinan
KPK. Presiden mengangkat Taufikurrahman Ruki, Indriartono Seno Aji dan Johan Budi Sapto Pribowo. ILUNI dan BEM UI dengan tegas menolak segala bentuk upaya pelemahan terhadap KPK yang dianggapakan menggangu agenda pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurut Imam Prasodjo, jika alumni UI harusmemperkuat KPK. “ILUNI UI itu harus memperkuat jangan melemahkan KPK,” ujar Imam di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Rabu 18/2/2015. Aksi Damai di HI, ILUNI dan BEM UI Diterima Calon Kapolri Beserta Petinggi Mabes. Ikatan Alumni Universitas Indonesia dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia kembali melakukan aksinya mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mereka pada minggu 22/2/2015 pagi dengan melakukan orasi dan aksi damai bersamaan dengan car free day di Bundaran Hotel Indonesia. Usai melakukan orasi dan aksi damai di Bundaran HI, rombongan yang mengenakan atribut pakaian warna kuning ini mendatangi Mabes Polri dan diterima oleh calon Kapolri Komjen Pol Badrodin Haiti di ruang Rupatama. Para Pejabat Utama Mabes Polri mendampingi Badrodin Haiti yang saat ini menjabat sebagai Wakapolri Para Pejabat Utama Mabes Polri saat menerima rombongan jaket kuning. Mereka antara lain Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Kabareskrim Komjen Budi Waseso, Kakor Brimob Irjen Pol Roby Kaligis dan lainnya. (sumber: mediasi online.com)
Unlock your unlimited potentials program g our joinin byited tials poten Unlock your unlim Unlock your unlimited potentials by joining our program by joining our program
Find out more at Find out more at frisianflagcareer.com Find out more at
frisianflagcareer.com frisianflagcareer.com Join Now!
Join Now!
Join Now!
SALES MANAGEMENT TRAINEE SALES MANAGEMENT TRAINEE You will be trained and developed by the experts, TRAINEE SALES MANAGEMENT
in hands-on and able to deal with You will be trainedinvolved and developed byYou theproject experts, will be trainedespecially and developed by the experts, competitive business in involved in hands-on project and ableinvolved toenvironment, deal in with hands-on project and able to deal with Trade Marketing (Sales) Department. competitive business environment, especially in business environment, especially in competitive Trade Marketing (Sales) Department.Trade Marketing (Sales) Department. Following are the requirements: Bachelor degree from any major with Following are the requirements: Following are the requirements: GPAany min. 2.75with out of 4.00 Bachelor degree from major Bachelor degree from any major with in English both oral and written GPA min. 2.75 outFluent of 4.00 GPA min. 2.75 out of 4.00 Maximum years old Fluent in English both oral and26 written Fluent in English both oral and written 0 old - 2 years of working experiences Maximum 26 years Maximum 26 years old Willing to be stationed all cities in Indonesia 0 - 2 years of working experiences 0 - 2 in years of working experiences Willing to be stationed in all cities in Willing Indonesia to be stationed in all cities in Indonesia C
M
Y
C
CM
M
C
MY
Y
M
CY
CM
CMY
MY
K
CY
CMY
K
Y
CM
MY
CY
CMY
K
CORPORATE MANAGEMENT TRAINEE CORPORATEYou MANAGEMENT TRAINEEthe experts, TRAINEE will be trainedCORPORATE and developed by MANAGEMENT You will be trainedinvolved and developed byYou theproject experts, in hands-on ableand to developed deal with by the experts, will be and trained involved in hands-on project and ableinvolved toenvironment. deal in with competitive business hands-on project and able to deal with competitive business environment. competitive business environment. Following are the requirements: Following are the requirements: Bachelor degreeFollowing (preferably degree) are Master the requirements: Bachelor degree (preferably from any Master major degree) Bachelor degree (preferably Master degree) from any major Bachelor degree GPA out of 4.00 frommin any3.00 major Bachelor degree GPA min in 3.00 out of 4.00 Fluent English both oral and written Bachelor degree GPA min 3.00 out of 4.00 Fluent in English both oral and28 written Fluent Maximum years old in English both oral and written Maximum 28 years Maximum 28 years old 0 old - 2 years of working experiences 0 - 2 years of working experiences 0 - 2 years of working experiences
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
19
AKTUA LITA
Dialog ILUNI-UI Kepri dengan DPRD Batam
I
luni-UI Kepri berkomitmen mendukung kesinambungan program pemerintah guna mengembangkan SDM Batam dan meningkatkan mutu pengelolaan SDM Batam dan sekitarnya. Bahu-membahu menbangun satu program kerja nyata yang efektif, efisien, dan berkesinambungan, sesuai dengan kebutuhan dunia industri, sehingga SDM kita mampu bersaing di pasar kerja bebas di kawasan ASEAN, bahkan di tingkat global.
Kiprah ILUNI-UI Riau
Seminar sehari bersama Departemen Kesehatan Riau Pekan BaruSabtu 21 Februari 2015, duduk di tengah Ketua ILUNI UI Riau Bapak Zainal.
Buka Puasa bersama ILUNI UI RIAU
20
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
ILUNI UI Riau saat bersiap-siap untuk ikut bergerak dalam penanggulangan bencana asap di Riau
Bakti Sosial Peduli Dhuafa,ILUNI UI Riau Bulan Ramadhan 1435 H.July 2014.
Tem u Kan gen Rame-rame Kumpul kumpul alumni Fisip angkatan..,
Kiri-Kanan: Mahasiswa: MC, Mahasiswa, Mahasiswa, Sandy Sugandhi ketua IMM (M12), Doktor Andriansyah Batubara (M93), Ahmad Ghufron (M93), Sekum ILUSIN, Yuke Yurike (M(3), Ketua ILUSIN FTUI, Ikhsan Mahyudin (M73), Mantan Ketua ILUNI FTUI, Chandra Diwjayati (M86), Mantan Sekum ILUSIN FTUI, Mukti Wibowo (M76): Pakar, Senior, Sesepuh, Pepenk (M99): Pertamina, Muhammad Hanif Nadhif (M10): Mantan Ketua BEM FTUI, sedang skripsi, Agust Shalahuddin (M90, Pemred Jurnal Maritim).
Serba putih
menandai acara silaturahmi tahun 2015 alumni Fakultas Hukum angkatan 77 di rumah Udda Budhi.
Serba merah
alumni antropologi FS dalam rangka peringatan Hari Raya Imlek di rumah Tjung Ghozali
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
21
DEWI DEWO
PROFIL
Fakultas Psikologi - angkatan 74
“Sukses saya ada di tangan saya" Tidak ada yang bisa menentukan kesuksesan seseorang selain dirinya sendiri, begitu kata putri almarhun Prof. Dr. dr. Soedewo yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya ini lantang. Selantang itu pula keinginannya untuk meneruskan pendidikannya di Jakarta kota kelahiran dan masa kecilnya. “Saya tidak menemukan jurusan yang saya inginkan di Unair dan saya gak mau dikira nepotisme karena ayah rektor disana!” Dewi Dewo begitu dia biasa dipanggil saat duduk di SMP diterima di fakultas Psikologi UI tahun 1974 dan menyelesaikannya di akhir tahun 1980. Setelah itu, malang melintang di dunia jurnalistik selama 30 tahun, tertarik menjadi trainer tetapi berbalik arah sebagai hypnotherapist dan buka praktek di rumahnya.
W
alaupun suaminya, Djokowidagdo sempat menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi UI angkatan 65 selama setahun, Dewi mengaku perkenalannya terjadi ketika sama-sama berada di Stockholm, Swedia. Dia sedang ambil Masternya Fakultas Ekonomi University of Stockholm dan saya sedang cuti kuliah setahun dan ikut ayah yang menjadi dutabesar di Stockholm tahun 1976-1979“. Tahun 1978, pasangan sejoli ini kembali ke Stockholm untuk menikah dan dikaruniai dua putri, Amanda (33) dan Priska (29). “I’m a story teller ya..hahaha”, katanya mengawali percakapan siang itu. Dan, memang demikianlah adanya, percakapan yang dibatasi satu jam menjadi hampir dua jam dan ini karena seorang pasien sudah tiba. “Saya bekerja di majalah Gadis selama 18 tahun dan setiap hari saya berangkat ke kantor dengan kegembiraan luar biasa, enjoy banget, seperti mau pergi bermain saja rasanya. Setiap hari pergi bermain, akhir bulan dikirimi gaji, enak kan?” Dewi memulai kisahnya berkarir dari awal hingga kemudian memegang jabatan sebagai Pemimpin Redaksi majalah remaja Gadis. Lewat 18 tahun, Dewi merasa tidak nyaman lagi di majalah Gadis . “Saya merasa sudah ketuaan dan sudah saatnya regenerasi”. Dewi pindah tugas ke majalah Femina sebagai Pemimpin Redaksi sejak 1999 – 2002. Kemudian masih membantu sana sini di perusahaan yang sangat disayangi dan menyayanginya ini hingga tahun 2011 dan mengambil pensiun dini. “Enough is enough!”
22
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
FOTO YASSIN & DOK PRIBADI
FOPROFIL ALUMNI katanya pada dunia media massa. Apa yang harus dilakukannya? Dewi yang menjabat sebagai Senior Manager untuk organisasi dan people developing di Kelompok Femina ini tertarik untuk menjadi seorang trainer. “Sejak tahun 2006 saya sudah mulai ikut berbagai workshop trainer, tetapi mau jadi trainer apa?” Dari banyak mencari, membaca dan ‘memburu’ berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri, tanpa sengaja sampai pada sebuah pelatihan Neurolinguistic Program (NLP) yang mengandalkan kekuatan linguistik dalam mempengaruhi orang. “NLP adalah turning point saya. Pola pikir saya berubah. Saya ingin jadi seorang therapist bukan trainer. Saya tertarik untuk mengenal basic hypnosis dan kemudian melanjutkan ke NLP advance dan terus mencari tools yang lain”. Tiga tahun lamanya Dewi dengan sangat antusias mengejar berbagai ilmu untuk bisa menggapai keinginannya menjadi terapis . “Saya kejar ilmu –ilmu ini mulai tahun 2009 sampai 2011. Saat itu saya masih bekerja. Teman-teman di kantor saya terapi gratis. Sekalian latihan !” Kini, setelah empat tahun berlalu, Dewi Dewo merasa mantap sebagai seorang hypnotherapist marriage & relationship counselor dengan izin praktek yang didapatkannya tahun 2010. “Perasaan gembira yang luar biasa yang pernah saya rasakan saat di majalah Gadis kembali saya rasakan sekarang ketika akan menemui pasien ”, kata alumni yang berbintang Taurus dan bershio Kambing Kayu ini.
1
2
Kalau pipanya pecah, berarti saya harus memotong dan menyambung kembali pipanya. Alat apa yang saya akan pakai dari toolbox saya itu. Jadi, kalau ada pasien datang dan cerita tentang masalahnya, saya buka toolbox saya “. Jadi, kalau ilmu kita tidak cukup , ambil kursus , tambahan pengetahuan yang sesuai dengan passion kita. Jangan diam saja, jangan menunggu tetapi kita harus raih dan kejar karena sukses saya ada ditangan dan menjadi tanggungjawab saya sendiri. Dewi Dewo telah mengantongi banyak skill bersertifikat, seperti Certified Hypnotherapist (NGH-USA), NeoroLinguistic Programming Master Pract. (NLP) Ego State Therapist –sebagai instruktur bersertifikat, Fertitity Consultant, Hypno-Birthing Educator dan Marriage Counselor dan tentunya ilmu psikologi . “Dua buku sudah ditulisnya, yaitu : Let’s Get Married (2013) dan The First Five Years (2014). Buku ketig yang sedang disiapkanya bertopik perceraian. Tiga episode dalam kehidupan manusia yang harus dipersiapkan dengan matang! (WS/ft: Yasin/ koleksi pribadi.)
3
Sukses Anda ada di Tangan Anda. Bisa dijabarkan maksudnya? “Kita sendirilah yang harus mengatur kesuksesan kita. Bukan orangtua ataupun orang lain. Sejak masih dibangku sekolah menengah. Kita mau jadi apa, mau kerja apa, cita-citanya apa . Pendidikan lanjutan atau universitas adalah sarana untuk bisa sampai kesitu. Begitu pula menghadapi masa pensiun. Idealnya lima tahun sebelumnya kita sudah mempersiapkan diri akan melakukan apa. Jangan sudah masuk masa pensiun baru berpikir. Sudah terlambat!“ Itu idealnya, tetapi kalau sudah terlanjur bagaimana ? “ Kita harus kreatif mengumpulkan banyak skill baru. Jangan ngandelin apa yang sudah kita punya saja. Profesi sebagai hypnotherapist sekarang ini di back-up berbagai skill dan knowledges, jadi banyak punya tools, ibarat tukang ledeng. Kalau ternyata ledeng yang mapet itu karena listriknya korselet, saya buka toolbox dan mengambil alat yang diperlukan.
4
5
1. Dua buku karyanya yaitu : Let’s Get Married (2013) dan The First Five Years (2014) 2. Dewi sebagai instruktur bersertifikat, Fertitity Consultant, Hypno-Birthing Educator dan Marriage Counselor dan tentunya ilmu psikologi . 3. Bersam Ibu tercinta & keluarga 4. Bersam Alumni Fpsi-UI Dieny Tjokro 5. Mangroove trip bersama rekan Psikologinya
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
23
KaTA HaTI Selamat Jalan Bu Weni …….. Prof. Dr. Ir. Sulistyoweni Widanarko, lahir di Manokwari, 16 Agustus 1944 dan wafat pada tanggal 27 Februari 2015. Sejak memasuki masa purnabakti, beliau masih bertugas sebagai penasehat Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) UI yang dikepalai oleh Prof. Dr. drg. Hanna H. Bachtiar-Iskandar, SpRKG(K) . Saya mengenal beliau sejak tahun 2006, ketika saya di UPMA FIB UI dan ketika saya sebagai staf BPMA UI. Saya pernah turut dalam rapat kerja penyusunan buku Pedoman Penjaminan Mutu Akademik sejak saya bertugas di Unit Penjaminan Mutu Akademik (UPMA) FIB UI pada tahun 2007. Bu Weni, begitu panggilan akrab kami kepada beliau adalah salah seorang pakar dalam pengembangan dokumen self assesment Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) baik di lingkungan UI maupun di luar UI. “Asean University Network Quality Assurance (AUN-QA) ini merupakan lembaga yang berada di bawah ASEAN dan khusus menangani penjaminan mutu Perguruan Tinggi. yang ditujukan untuk menyamakan mutu proses pendidikan di Asia Tenggara. Saya tidak pernah lupa akan beliau karena saya banyak belajar tentang penjaminan mutu akademik darinya. Yang selalu mengingatkan saya pada Bu Weni adalah ketika mendengar beliau mengatakan” Sebenarnya kalau kita sudah terbiasa dengan borang akreditasi BAN-PT maka tidak terlalu susah menyusun dokumen AUN-QA ini karena perbedaan mendasarnya, BAN-PT ini berorientasi pada hasil, maka AUN-QA ini pada proses”. Untuk itulah, Bu Weni bagi saya itu orangnya enak diajak berdiskusi, lebih sering mendengarkan masalah orang lain dari pada menceritakan tentang dirinya. Orang yang sangat keibuan, sabar, dan pekerja keras. Itulah sosok Bu Weni yang saya kenal. Depok, 5 Maret 2015 Dr. Diah Madubrangti
Jadilah konsumen yang cerdas ! Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UU No.8 tahun 1999) yang biasanya disingkat UUPK bulan depan sudah akan berusia 15 tahun, karena telah berlaku sejak setahun setelah diundangkan pada 20 April 1999. Walaupun Kementrian Perdagangan Direktorat Perlindungan dan Pembedayaan Konsumen telah banyak berusaha untuk mensosialisasikan UUPK ini, namun hasilnya terlihat masih belum memuaskan. Masih banyak warga masyarakat yang belum mengetahui apalagi memahami Undang Undang yang tujuannya untuk memberdayakan masyarakat agar dapat menjaga haknya sebagai konsumen. Selain kedudukan konsumen yang tidak seimbang dengan pelaku usaha, menurut pengamatan saya pribadi, hal ini lebih disebabkan pada sifat anggota masyarakat yang kurang sadar akan hak-haknya sebagai konsumen disamping juga terlalu “nrimo” bila mendapatkan perlakuan yang buruk dari Pelaku Usaha, membuang “bon belanja”. Padahal bon belanja mempunyai kekuatan hukum yang serupa dengan “perjanjian” antara konsumen dan pelaku usaha dalam suatu transaksi. Salah satu kewajiban konsumen adalah membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa demi keamanan dan keselamatan. Kewajiban inipun seringkali diabaikan oleh konsumen dan baru dipermasalahkan ketika konsumen menghadapi masalah. Dalam hal seperti ini pelaku usaha dapat berdalih bahwa yang terjadi adalah kesalahan dalam pemakaian. Sebagai orang yang bergerak di bidang pendidikan, dan mengajar Hukum Perlindungan Konsumen saya berusaha untuk menyadarkan dan mengajak para mahasiswa saya agar menjadi konsumen yang cerdas dengan memahami UUPK serta menelaah kasus-kasus konsumen yang terjadi di dalam masyarakat. Yang disebut konsumen itu adalah mulai dari rakyat jelata sampai presiden RI, maka menurut pendapat saya alangkah baiknya bila di UI Hukum Perlindungan Konsumen dapat diberikan di berbagai Fakultas di lingkungan UI, sehingga diharapkan para mahasiswa tersebut dapat menjadi “agent of change” dalam merubah pola pikir masyarakat menuju kepada konsumen yang cerdas. Heri Tjandrasari Fakultas Hukum angkatan 1969
24
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
AKTUA LITA
Penyerahan plakat kegiatan oleh Dekan FKUI Dr. dr. Ratna Sitompul, SpM(K) kepada Pimpinan KPK Ir. Johan Budi
Foto bersama setelah prosesi “Tumpengan” dalam kegiatan Dies Natalis FKUI
FKUI Cegah Praktik Gratifikasi
F
pelayanan kesehatan terkini. akultas Kedokteran Universitas Menurut Ratna, kondisi yang Indonesia (UI) merayakan Dies tengah gencar digalakkan adalah Natalis ke 65 di kampus UI Depok, antigratifikasi. Karena itu, Iluni Selasa (24/2). Dekan FKUI Dr dr Ratna FKUI angkatan 90 melaksanakan Sitompul SpM(K) mengatakan Dies seminar yang bertujuan mengajak Natalis merupakan acara yang rutin dokter dari fakultas kedokteran lain dikerjakan lulusan FKUI yang telah di Tanah Air dan rumah sakit untuk 25 tahun mengabdikan diri kepada mengedepankan sikap antigratifikasi pelayanan. dan tidak melakukan fraud Dalam konteks ini, para alumni (kecurangan). “Itu sumbangsih yang atau disebut sebagai Iluni FKUI kembali sangat besar,” ujar Ratna. ke almamater dan memberikan Sebagai salah satu fakultas sumbangsih sesuai dengan situasi Kuliah Umum “IAEA Support in Nuclear for Welfare”
kedokteran terbaik di Indonesia, Ratna menyebut FKUI tidak tinggal diam menanggapi isu ini. FKUI turut mengambil peran serta dan tanggung jawab dalam upaya peningkatan pengetahuan serta pemahaman dokter maupun institusi dokter mengenai berbagai bentuk gratifikasi. Kegiatan ini pun diharapkan dapat meningkatkan pemahaman, memperkuat nilai luhur, profesionalisme, dan moral para dokter agar dapat menjaga diri dari aktivitas yang tergolong dalam gratifikasi dan fraud. Selain sambutan dari Ratna, turut diadakan pula diskusi panel dengan tema “Profesionalisme Dokter untuk Mencegah Praktik Gratifikasi”. Turut hadir sebagai pembicara, antara lain pelaksana tugas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi SP. Hadir pula Direktur RS Pelni Jakarta Dr dr Fathema Djan Rachmat, SpB SpBTKV, pakar profesionalisme kedokteran Prof Dr dr Sjamsuhidayat Ronokusumo SpB-K dan Direktur Eksekutif GP Farmasi Drs Dorodjatun Sanusi Apt MBA. (n c73 ed: muhammad iqbal)
Atas kerja sama Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni Universitas Indonesia, FMIPA UI, BATAN, dan BAPETEN menyelenggarakan kegiatan kuliah umum dengan judul “IAEA Support in Nuclear for Welfare” pada tanggal 23 Januari 2015 di Balai Sidang Kampus UI Depok. Kuliah Umum ini disampaikan oleh Direktur Jenderal International Atomic Energy Agency (IAEA), kerja sama Welfare” pada tanggal 23 Januari Yukiya Amano. Salah satutastujuan dari Direktorat kegiatan ini adalah untuk memberi Pengembangan Karir dan Balai Sidang wawasan pengetahuan tentang nuklir kepada mahasiswa2015 dandiAlumni baru.Kampus Hubungan Alumni UI Depok. Kuliah Umum ini Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, Universitas dan Alumni UI yang berjumlah sekitar Indonesia, FMIPA UI, BATAN, disampaikan oleh Direktur Jenderal 400 orang. (VR) dan BAPETEN menyelenggarakan International Atomic Energy kegiatan kuliah umum dengan Agency (IAEA), Yukiya Amano. judul “IAEA Support in Nuclear for Salah satu tujuan dari kegiatan
Kuliah Umum “IAEA Support in Nuclear for Welfare”
A
Yukiyo Amano Amano (berjas hitam) saat melakukan konferensi pers Mr.Mr. Yukiyo (berjas hitam) saat melakukan konferensi pers.
ini adalah untuk memberi wawasan pengetahuan tentang nuklir kepada mahasiswa dan Alumni baru. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa, dosen, dan Alumni UI yang berjumlah sekitar 400 orang. (VR)
25
Mr. Yukiya Amano saat menyampaikan kuliah umum di kuliah umum Mr. Yukiya Amano saat menyampaikan hadapan Mahasiswa, Dosen, dan Alumni UI. alumni Februari-Maret,UI. 2015 Dosen, danEdisiAlumni
ENDANG W. BACHTIAR, MBiomed., PhD.
PROFIL FOTO YASSIN & DOK PRIBADI
P
Alumni FKG UI tahun 1984
enampilan peneliti yang Alumni FKG UI tahun 1984 ini tampak sederhana dan bersahaja. Dibandingkan dengan media populer ditanah air, namanya cukup terkenal dan diakui di kalangan para ahli. Tulisannya sering muncul dalam publikasi Jurnal Internasional dan sering memperoleh penghargaan. Wanita yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai One of the best 100 Indonesian Woman Researcher, versi UNESCO Indonesia-Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI tahun 2010, ini adalah penemu pertama vaksin DNA untuk karies gigi. Bagaimana awalnya bisa dengan kedokteran gigi?
tertarik
Sebetulnya saya ingin masuk arsitek, tapi karena ibu saya pernah mengalami kecelakaan hingga rahangnya rusak, maka sejak itu saya pingin menjadi dokter gigi, agar bisa merawat ibu saya. Mungkin itu motivasi awalnya. Bagaimana ceritanya sampai bisa menemukan vaksin untuk karies gigi? Tahun 1984 saya lulus dari FKG dan menjadi dosen tahun 1986 di jurusan patologi klinik, ilmu tentang diagnostik laboratorik . Karena saya di kedokteran gigi dasar, bukan di klinik, saya mendapat kesempatan mengambil S2 imununologi di FKUI. Di situ saya belajar imunologi tentang kelainan di rongga mulut termasuk karies gigi. Saya mulai tertarik mempelajari bagaimana kaitan karies dengan imunologi. Masalah ini belum pernah dikaji peneliti. Kemudian saya berkesempatan mengambil S3 di Melbourne (Royal Melbourne Institute of Technology University, Australia). Di sana saya mengambil jurusan Molecular Biotechnology untuk memperdalam ilmu rekayasa imunologi. Dari sanalah saya belajar mengenai bagaimana mengonstruksi suatu vaksin yang aman, dalam hal ini vaksin DNA . Pada saat belajar di S3 pula saya memperoleh grant penelitian dari Australia Research
26
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
FOPROFIL ALUMNI Council dan William Buckland Fondation. Sekembali dari sana saya berupaya mengimplementasikannya di kedokteran gigi. Saya mulai mencari grant untuk bisa merealisasikan impian untuk membuat vaksin yang dapat mencegah karies gigi melalui imunologi. Dengan grant penelitian, mulailah tahun 2008 sedikit demi sedikit bertahap hingga terwujud sampai uji ke hewan. Sekarang produksi vaksinnya sudah diperluas lagi. Jadi ada vaksin DNA dan juga untuk imunisasi pasifnya dari kuning telur, dimana DNA ini disuntikkan ke ayam dan nanti ayam memproduksi antibodi. Antibodi ini di transfer ke kuning telur ketika induknya sedang proses pembentukan telur. Telurnya diambil dan diisolasi. Nah inilah nanti yang akan dimasukkan ke dalam bentuk obat kumur, pasta gigi, dan sebagainya.Penelitian ini saya berikan kepada mahasiswa S3 bimbingan saya untuk mencobanya. Apakah vaksinnya sudah diproduksi untuk digunakan?
di muscular. Vaksin ini dalam bentuk sediaan seperti vaksin biasa, jadi tidak perlu pengawet. Kalau yang dalam bentuk pasifnya lewat obat kumur, pasta gigi, atau topical aplikasi di permukaan gigi (obat oles). Bisa diceritakan perjalanan karirnya hingga menjadi seperti sekarang ini? Mulai dari S2 saya dibimbing oleh Prof. Dr. Santoso Cornain di FKUI. Dia adalah guru saya yang membukakan mata saya untuk menjadi peneliti. Dari beliau saya meneladani sifat-sifat positifnya seperti bekerja dengan tekun dan seksama, melakukan penelitian di lab. Hasil penelitian saya waktu itu berhasil publish di jurnal internasional. Apalagi penelitian itu dari grant yang saya dapatkan. Dari situ saya tertarik dan mulai sibuk meneliti. Di sela-sela mengajar saya banyak bekerja di lab.
Saat mengambil kuliah S3
aktif dipaduan suara UI
Produksi vaksinnya masih dalam skala kecil karena masih dalam tahap uji coba. Jadi belum dikomersialisasikan, karena masih harus ada tahapannya. Prosesnya lama, sekarang baru tahap satu. Patennya didaftarkan tahun 2008 dan baru keluar tahun 2014. Untuk sampai bisa menjadi vaksin yang dikomersialisasikan atau applicable, mungkin selesai 2 tahun lagi. Seperti apa cara kerja vaksinnya? Pe n y e b a b u t a m a k a r i e s g i g i a d a l a h mikroorganisme/mahluk hidup yaitu bakteri streptococcus mutans. Adanya pelekatan bakteri ini pada gigi bisa menyebabkan pembentukan asam dan ini bisa melarutkan email gigi, sehingga gigi menjadi rusak. Nah, untuk mencegah bakteri ini tidak melekat di gigi dan tidak mati juga, maka diberikan vaksin ini. Dengan vaksin ini tubuh akan membuat antibodi sendiri yang nanti dihasilkan oleh kelenjar saliva sehingga dapat memblokir pelekatan antara bakteri dan permukaan gigi. Kalau tidak ada pelekatan maka tidak akan terbentuk asam, sehingga karies bisa dicegah. Sebetulnya, idenya sederhana seperti itu tetapi teknologinya yang mahal. B a g a i m a n a c a r a p e m b e r i a n vaksinnya? Untuk vaksin DNA harus disuntikkan
Berbahagia bersama keluarga tercinta , saat kedua putra diwisuda Sarjana
Selain meneliti vaksin DNA, kegiatan penelitian apalagi yang dilakukan? Selain soal vaksin, ada juga riset di bidang Stem Cells terutama untuk regenerasi tulang rahang. Alhamdulillah tahun 2015 ini saya memperoleh dana riset dari Kementrian Riset dan DIKTI RI untuk penelitian mengembangkan ‘Induced pluripotent stem cells dari cell pulpa gigi. Dalam penelitian saya banyak bekerjasama dengan berbagai lembaga seperti BATAN, IPB dan universitas di luar negeri. Untuk penelitian ini saya punya teamwork-nya. Seperti apa Ibu menghabiskan waktu senggangnya? Waktu saya kebanyakan menulis penelitian untuk publikasi di jurnal-jurnal penelitian, dan membuat laporan. Karena penelitian menyita waktu dari mulai membuat proposal, dan sebagainya. Selain itu, juga banyak membaca.Jadi waktunya habis dengan diisi seperti itu setiap hari. Apakah tidak membosankan selalu serius seperti itu? Apakah sejak mahasiswa Ibu tipe yang selalu belajar terus? Enggak juga sih, saya juga sering travelling dan senang jalan-jalan, menghadiri konferensi di berbagai Negara. Banyak tempat sudah pernah saya kunjungi. Kebetulan suami dosen pula di departemen yang sama dan juga sebagai peneliti. Dia sudah professor dan karena bidangnya sama, kita sering bekerjasama. Temuan vaksin ini Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
27
tanggung jawab peneliti itu publikasinya di media ilmiah seperti jurnal internasional. Bila ke depannya ingin menjadi peneliti, sekarang ini tidak ada alasannya lagi kalau soal dana. Karena sekarang sudah mulai banyak kebijakan pendanaan riset-riset, tinggal penelitiannya saja. Mungkin yang masih perlu menjadi perhatian adalah masalah peralatan atau infrastruktur yang belum memadai. Hal ini dapat menghambat penyelesaian penelitian. Saat ini untuk menyiasati hal itu dapat berkolaborasi dengan para peneliti luar negeri juga dalam ketersediaan peralatannya. Dengan bidang pekerjaan Ibu sebagai peneliti, pesan apa yang dapat disampaikan kepada para mahasiswa Anda?
kita membuatnya berdua. Cuma, peneliti utamanya memang saya karena keahlian saya di bidang imunologi. Sewaktu mahasiswa saya juga gaul, loh. Dulu anggota di paduan suara UI. Sekarang juga sama saja kok, masih tetap gaul, aktif di alumni angkatan, di teman-teman sekolah, teman suami, dan sebagainya. Apa yang menyenangkan bekerja di dunia penelitian ini? Positifnya bagi peneliti yaitu tidak hanya kenal dengan orang-orang dari satu profesi saja seperti dokter gigi saja misalnya, tetapi kita juga jadi mengenal orang-orang yang ahli di bidang lainnya.Jadi, pergaulannya lebih luas lagi. Selain itu, ada kepuasan batin yang tidak bisa dibeli dengan uang. Apalagi kalau sudah mendapatkan paten dan kita bisa masuk di jurnal internasional. Itu artinya kita diakui oleh peer group yang mereka adalah para ahli. Rasanya ada kebanggaan, “Oh, orang Indonesia, ternyata bisa juga.” Setelah puas kemudian menjadi addicted. Mungkin ‘godaan’ seperti apa bekerja di dunia ini? Godaannya yaitu untuk tidak menyelesaikan penelitian sampai tuntas hingga dipublikasi. Kadang mungkin sudah ada hasil temuannya, langsung masuk berita di koran. Padahal belum tentu ada publikasi di jurnal ilmiah nya terlebih sampai patennya. Padahal proses penelitian itu tidak hanya sampai di lab saja melainkan harus ditulis, dipertanggungjawabkan di publikasi internasional dan mungkin perlu mendapatkan paten. Lantas apa yang harus dipersiapkan jika ingin menjadi peneliti? Mungkin yang harus disiapkan menjadi seorang peneliti itu harus bersahaja, atau tidak ingin cepat populer. Sementara, umumnya anak-anak muda sekarang inginnya cepat terkenal atau eksis. Kalau memang ingin jadi peneliti harus benar-benar tekun sabar,dan tidak macam-macam, tidak tergoda untuk hal-hal yang pingin publikasi populer. Karena
28
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
Saya memang selalu ingin menularkan semangat untuk dapat meneliti kepada mahasiswa pada saat kuliah saya. Sering saya sampaikan bahwa sekarang ini semua produk bahkan produk sederhana kedokteran gigi itu adalah produk-produk dari luar negeri. Kalau kita bisa membuat melalui penelitian-penelitian dengan bahan dasar alam, dengan ilmu yang kita punya, kita akan bisa mempunyai produk yang lebih murah dibandingkan produk dari luar negeri. Sepanjang perjalanan kar i r ini, bagaimana peran orangtua menjadikan Ibu seperti sekarang ini? Bapak saya seorang wiraswasta. Meski saya beragama Islam tapi ayah menyekolahkan saya di sekolah Katolik. Sejak dari usia SD dia membimbing saya dalam hal belajar. Beliau sering memberikan soal-soal yang harus saya kerjakan dan harus selesai sehabis Magrib. Sering saya sampai nangis-nangis mengerjakannya sementara kadang ibu merasa kasihan melihat saya dan ikut membantu. Ayah mendidik saya sangat keras, mungkin dari situlah saya belajar hingga akhirnya menjadi orang yang disiplin. Apa cara mendidik seperti itu dicontohkan pula pada anak-anaknya sekarang ini? Saya tidak seperti itu mendidik anak-anak saya. Karena rasanya sedih juga disuruh belajar keras. Tetapi mungkin karena pengaruh lingkungan keluarga, dimana anak-anak sering melihat ayah dan ibunya belajar, diskusi, dan sebagainya membuat mereka growing dengan baik secara sendirinya. Jadi lebih karena environment bukan karena indokrinasi. Sekarang anak pertama saya, Maulana Bachtiar sudah lulus PhD dari NUS (National University of Singapore) bekerja sebagai Posdoctoral Life Scientist di National Cancer Centre Singapura yang berafiliasi dengan NUS. Dia juga menjadi entrepreneur di Singapura. Sedangkan anak yang paling kecil, Ilham Bachtiar, sekarang sedang mengambil S2 di University Illinois Urbana-Champaign Chicago. Jadi, sehari-hari saya dan suami, Prof Boy M Bachtiar berdua saja di rumah, bekerja dengan komputer masing-masing. Paling sesekali ke Singapura dan nanti Mei insya Allah akan menghadiri wisuda anak di Chicago, dan Agustus 2015 ini berencana presentasi di International Dental Research Conference di UK.
ADVERTORIAL
BANK MANDIRI : BANK NOMOR 1 DI INDONESIA YANG TENGAH MENUJU THE BEST BANK IN ASEAN 2020.
B
ank Mandiri di bulan Februari lalu turut serta meramaikan acara “UI Career and Scholarship” yang diselenggarakan di Balairung UI, Depok. Selain untuk lebih memperkenalkan perusahaan ini kepada para mahasiswa dengan berbagai jenis layanan yang tersedia, juga memberi kesempatan bagi para lulusan universitas untuk meniti karir yang cukup challenging di bank yang modern ini. “Untuk lulusan UI, kami tak meragukan lagi kompetensi akademisnya, ungkap “Mustaslimah, Senior Vice President Human Capital Services Group. “Di acara ini, kami juga membuka kesempatan bagi para lulusan universitas untuk bekerja di Bank Mandiri. Perusahaan kami tahun ini saja membutuhkan sekitar 1300 orang untuk posisi officer development program semacam management trainee dengan kriteria fresh graduate. Tahun ini memang ada peningkatan untuk kebutuhan pegawai. Hal ini diperlukan untuk perkembangan Bank Mandiri yang cukup agresif. Selain untuk menggantikan karyawan yang memasuki masa pensiun yang setiap tahunnya sekitar 500 orang. Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan karyawan dengan posisi tertentu seperti level manager ke atas yang memiliki keterampilan khusus yang sulit dibangun dalam waktu cepat, biasanya kita mencarinya di market.” Kriteria Karyawan yang dibutuhkan Pemilihan calon karyawan Bank Mandiri tentu ada kriterianya. Untuk posisi officer adalah lulusan S1 sedangkan untuk frontliner seperti teller bisa dari lulusan Diploma (D3). Usia untuk S1 minimal 25 tahun dan lulusan S2 usia 27 tahun, dengan Indeks Prestasi di atas 3. Bank Mandiri menerima lulusan universitas dari beragam latar belakang jurusan. Nantinya mereka dibekali pengetahuan tentang perbankan melalui berbagai training. Calon yang dibutuhkan haruslah orang yang energik, mempunyai motivasi tinggi, kreatif, dan memiliki 15 kompetensi soft skills antara lain: kemampuan teamwork, managing stress, selling orientation, dan sebagainya. Bagi mereka yang lolos tahap administrasi pada seleksi di acara ini akan melalui tahap berikutnya. Hingga sampai pada tahap penerimaan memerlukan waktu sekitar 2 bulan. Calon yang diterima sebagai karyawan akan
membutuhkan orang-orang dengan talent terbaiknya, karena Bank Mandiri sebagai perusahaan yang progresif dengan perkembangan bisnisnya yang fantastis.
Bank Mandiri sebagai perusahaan pilihan pencari kerja (Employee of Choice).
Mustaslimah, Senior Vice President Human Capital Services Group
terikat kontrak selama 3 tahun pertama. Di Bank Mandiri ini semua karyawan laki-laki dan perempuan sama tidak dibedakan. Semua mendapatkan fasilitas sama seperti jumlah 3 anak ditanggung perusahaan dan juga layanan kesehatan. Selain itu, program-program pengembangan bagi karyawan juga cukup beragam. Bank Mandiri sangat memperhatikan dan mendukung pengembangan diri karyawannya. Tinggal para karyawan tersebut yang bisa memanfaatkan kesempatan tersebut atau tidak. Untuk itu persaingannya cukup ketat dan yang dinilai adalah performance. Untuk Senior manager misalnya, setiap tahun mereka wajib mengambil training baik di dalam maupun di luar negeri dengan tugastugas proyek yang harus dikerjakan pula. Umumnya program-program pelatihan ini banyak bekerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan terkenal di luar negeri. Untuk level manager ke atas ini juga ada program management development program. Setiap manager mempunyai mentor dan juga mentinya atau calon penggantinya. Di level ini para calon pengganti dapat belajar banyak hal dan diberi kesempatan berkembang oleh para mentornya. Bagi karyawan yang telah bekerja selama 5 tahun dibuka pula kesempatan untuk dapat bersekolah keluar negeri dengan pilihan di 10 universitas terbaik di dunia. Keluarga bisa turut serta dan semua biaya pendidikan dan biaya hidupnya ditanggung perusahaan. Semua program pengembangan karyawan ini sangat didukung oleh Bank Mandiri karena perusahaan memang
Dari Hasil Survey Joobstreet.com tahun 2014 terhadap 14.000 responden, hasilnya adalah Lima Perusahaan impian para calon karyawan adalah sebagai berikut : 1. Bank Mandiri, 2. Google Indonesia, 3. Unilever Indonesia, 4. Chevron Pasific Indonesia dan 5. Pertamina. Layanan Bank Mandiri sendiri diberikan mulai dari sektor mikro hingga corporate besar. Visi Bank Mandiri ini tidak lagi menitikberatkan pada persaingan secara nasional, namun sudah mengarah kepada persaingan di kawasan regional. Untuk mencapai target tersebut sudah dicanangkannya sejak tahun 2005 dengan coreplan setiap 5 tahunnya. Kini sudah berada pada coreplan ke-3 dalam rangka menuju The Best Bank in ASEAN 2020 dengan target asset 2000 trilyun. Sekarang baru mencapai 855 trilyun dengan jumlah cabang bank sekitar 4.600 termasuk micro outlet. Selain memberikan berbagai layanan perbankan, Bank Mandiri juga menerima program magang, bagi mereka yang ingin belajar bekerja, Ada sekitar 2800 peserta magang lulusan D3 dan S1. Merekapun mendapatkan uang saku setiap bulannya, dan di akhir masa magang mereka memperoleh uang saku sekitar 15 juta. Mereka bisa magang sebagai frontliner atau bidang lainnya. Program ini disebut dengan Kriya Mandiri. Bank Mandiri juga menerima lebih dari 30 ribu orang outsourcing untuk pekerja seperti posisi sales, driver, office boy, collector, dengan minimum gaji UMR plus. Program unggulan Bank Mandiri yang sangat dikenal yaitu Wira Usaha Muda Mandiri. Para alumni universitas atau mahasiswa yang mau menjadi entrepreuner diberi kesempatan dengan diberikan pelatihan entrepreneur gratis oleh para pembicara terkemuka, memberikan pendampingan, dan juga modal untuk usaha. Program ini termasuk bagian dari CSR terbesar perusahaan Bank Mandiri. Banyak entrepreneur yang lahir dan berhasil dari program ini. Contohnya di bidang kuliner ada Baba Rafi, di bidang properti, fashion, dan sebagainya. Kesempatan ini dibuka setiap tahunnya dengan menjaring dari seluruh Indonesia. Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
29
ALBUM Jadoel
Angkatan 75 di Taman Sastra Rawamangun
45 tahun berdirinya Jurusan Bahasa Belanda di Fakultas sastra (FS)
Mahasiswa Jurusan Bahasa Belanda sedang mengadakan acara penerimaan anggota Ikatan Seksi Belanda (IKSEDA)
T
ahun 2015 ini genap 45 tahun berdirinya Jurusan Bahasa Belanda di Fakultas sastra (FS) yang berkampus di Rawamangun, Jakarta. Jurusan bahasa Belanda ini tidak pernah menjadi jurusan bahasa yang digandrungi. Pada awalnya mencatat calon mahasiswa yang mendaftar bisa dihitung dengan jari. Itulah sebabnya sepuluh angkatan awal (1969-80an) terasa keakraban baik dengan sesama mahasiswa maupun dengan staf pengajarnya. Sebuah wadah alumni yang mewakili angkatan pertama hingga angkatan 1979 jurusan Belanda mengirimkan beberapa foto nostalgia yang menggambarkan betapa keakraban mereka terus terjalin hingga 40 an tahun kemudian.
dan
alu
iswa ke negeri n penerima beas beberapa angkata urahmi ke kediaman Duta besar lat Belanda dan bersi Denhaag Indonesia, di kota
30 30
alumni alumni
Edisi Februari-Maret, 2015 Edisi Februari-Maret, 2015
berpose bersama di TMII pada acara bersepeda bersama
Mahasiswa
Dekan FKM UI, dr. Agustin Kusumawati, M.Sc., Ph.D. saat sekolah di Jepang (2004). Foto ini diambil di Heian Shrine Kyoto pada saat musim semi.
Kirimkan foto-foto Anda n teman alumni UI ke redaksi.
[email protected] ya...biar jelas. tks. Jangan lupa!
Demo mahasiswa UI di salemba tanggal 14 Mei 1998. Dr. Harjadi Darmawan tengah berorasi untuk memberi semangat para mahasiswa UI pada peristiwa berdarah ini
Fakultas Ekonomi UI angkatan 75 di Sepa Kepulauan Seribu tahun 1976
Mahasiswa FEUI’ 75 Kepulauan camping di Se Adri, Wesle ribu, dari kiri : Riswan Pulau Sepa y. , Totok, I’in g, Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
31
Sketsa
Pengurus lengkap YPUI
Is
Yayasan Psikologi Ungulan Indonesia (YPUI)
Seselesai workshop yang pertama Waterfall Therapy - Self Healing MindBody Connection.
A
walnya ada 40 alumni Fakultas Psikologi lintas yang sejak tahun 1980 rutin berkumpul. Acaranya masih yang ‘hurahura’ seperti arisan, jalan-jalan ke berbagai kawasan di dalam negeri dan luar negeri. Suatu ketika, saat berada dalam bus yang mengantar mereka usai menghadiri Festival Jember menuju ke Surabaya, ada gagasan untuk meningkatkan acara kebersamaan mereka yang hura-hura ini menjadi satu kegiatan yang dapat bermanfaat untuk orang banyak. “Sayang bila berbagai kompetensi dan pengalaman kita tidak dimanfaatkan untuk orang lain”, tukas Dieny alumni angkatan 74. Gagasan ini mendapat respon positif dari 21 alumni yang mau mendukung berdirinya Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia (YPUI) yang diresmikan tanggal 28 Januari 2013. Visi YPUI adalah kepedulian pada peningkatan kualitas hidup dan kecerdasan sumber daya manusia dan berupaya membina, membangun
Panitia dan Para Pendiri YPUI photo bersama
32
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
serta memberdayakan masyarakat yang berintegrasi dengan ilmu pengetahuan umum, pengetahuan manajerial dan ilmu pengetahuan psikologi guna terbentuknya pribadi-pribadi yang tangguh, mandiri, memiliki jiwa sosial dan kebersamaan yang tinggi. Modal YPUI adalah ragam keahlian para pendiri dalam bidang psikologi ditambah pengalaman manejerial dalam perusahaan dan organisasi, YPUI bergerak dalam bidang Manajemen, Sosial dan Kemanusiaan. Tidak menunggu terlalu lama, YPUI langsung mengadakan Seminar sehari “Kehidupan Bermakna di usia Emas” November 2013. Peserta 50 orang dan pembicara Dra Dharmayati Utoyo Lubis MA, Phd, psikolog dan moderator Dra Dieny Tjokro M.Psi, psikolog yang juga Ketua II YPUI. “Tanpa terduga sebelum waktu pendaftaran, sudah sold out”, kata Dieny. Pelatihan dan berbagai seminar juga dilakukan untuk interen pengurus dan teman-teman alumni psikologi UI. Workshop untuk umum ‘Waterfall Therapy – Self Healing for Mind-Body Connection dengan pelatih terapis dra. Dewi Dewo di Jakarta. “Kita pengurus bekerja dengan semangat , senang dan sukarela. tanpa dibayar,” kata Dieny lagi. Hasil yang didapatkan dari berbagai kegiatan dimanfaatkan untuk memberi bantuan tambahan pada alumni yang akan meneruskan studi ke luar negeri, lanjutmya. (WS/ft:WS).
Peserta mengutarakan keluhan kepada instruktur dengan santai
Sikap Basic Relaxion : relaksasi dasar adalah cara termudah mengurai stres, mengendurkan ketegangan otot dan membuat tubuh nyaman, mengurangi aliran adrenalin, memberi kesempatan logika kembali bekerja. (atas dan bawah)
Workshop YPUI di BOGOR :
A
SELF HEALING for MIND – BODY CONNECTION
lumni Psikologi angkatan 74, Dewi Dewo therapist dalam acara Workshop di Bogor ini instruktur pada workshop Sabtu, 7 Maret 2015 di Bogor ini menjadi instukturnya. Sebanyak 20 peserta berusia 60 tahun keatas dengan sangat serius dan bersungguh-sungguh mendengarkan penjelasan instruktur dan kemudian mengikuti instruksinya. Menurut Dewi Dewo, 80 % penyakit dan keluhan fisik diperkuat oleh pikiran dan emosi kita. Itulah sebabnya acara workshop ini akan memberi latihan agar terjadi hubungan antara pikiran dan tubuh karena tubuh menjalankan semua perintah pikiran. “Kita haruis yakin bahwa kita bisa mengatasi rasa tidak nyaman fisik dan psikis tanpa obat karena rasa sakit dan tidak nyaman itu ada dalam pikiran kita”, tegas Dewi Dewo pada pembukaan workshop ini. Setelah beberapa jam para peserta berlatih teknik relaksasi dasar yang focus pada pernafasaan, kelopak mata dan seluruh tubuh, beberapsa peserta diminta mengungkapkan keluhan rasa sakit yang kerap dirasakannya. Pada sesi ini berbagai ungkapan keluhan dan upaya untuk menghilangkan rasa sakit diceriterakan beberapa peserta. Disini dibahas dan dilatih agar dapat mengendalikan rasa nyeri dan sakit itu dan menggantinya dengan rasa yang lebih nyaman dengan menggunakan jurus yang disebut teknik Pain Management. Workshop yang berlangsung dari jam 09.00 hingga 15.00 ini sangat baik agar hidup bisa seimbang antara : Tubuh, Pikiran, Semangat dan Ego. Caranya? Memperlakukan tubuh kita dengan benar, berpikir positif, percaya pada sesuatu yang lebih besar dari diri kita dan mampu menangani emosi sendiri. Ini kuncinya agar Self Healing kita sukses ! (WS/ ft: WS) Dieny Tjokro : “Harus bermanfaat untuk orang banyak!”
Ki-ka : Linda Hamid (Sekretaris Umum), Dewi Odjar, Jenny Soeseno, Deetje Nasution, Linda Meilany dan Dewi Dewo (instruktur)
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
33
PROFIL
FOTO- FOTO ISTIMEWA
feni rosewidyadhari SELALU MENDAPAT PENGHARGAAN SEBAGAI MAHASISWA BERPRESTASI BIDANG SENI
34
alumni
Edisi Februari-Maret, November-Desember, 2015 2014
Ibu dari Giannirma Gavrilla Herman (19) dan Audi Kirana ( 9)
Lakukan saja apa yang menjadi passion, yang jika dilakukan membuat bahagia dan bersemangat, sebesar apapun rintangannya. Menjadi public figure bukanlah tujuan dan bukan karir, itu hanyalah sebuah efek.
FOTO - KAPANL AGI.COM
W
ajah cantiknya tak asing lagi karena sering muncul di layar kaca dengan membawakan sejumlah acara seperti Rumpi No Secret, juri Stand Up Comedy, dan acara Mahakarya Agung Sedayu Group. Bagaimanakah pengalamannya ketika masa kuliah sebagai mahasiswa Universitas Indonesia?
Aktif di Liga Tari UI
Saya dulu ingin masuk UI karena ingin bergabung dengan Liga Tari Krida Budaya UI. Karena hobi saya menari dan ingin keluar negeri. Saya memilih kuliah jurusan FMIPA Biologi (1992-1993), karena waktu SMA sekolah jurusan biologi dan prosentase kemungkinan untuk keterima di jurusan ini relatif lebih besar. Kemudian karena kegiatan latihan menari sering bentrok dengan jadwal praktikum di kampus, nilai IPK saya paspasan. Lalu saya mencoba ikut UMPTN lagi mengambil jurusan Antropologi, yang mempelajari mengenai sudut budaya dan salah satu unsur budaya adalah seni. Tahun 1993 saya kuliah di FISIP Antropologi sampai lulus tahun 2000. Jurusan ini ternyata cocok
FOTO : ISTIMEWA
FOTO - KAPANL AGI.COM
dengan apa yang menjadi passion saya, menari. Semasa kuliah saya aktif di Liga Tari Krida Budaya UI. Saya sering mengikuti berbagai kegiatan festival dan kejuaraan. Juga aktif di kepengurusan LTUI sebagai sie tari, pelatih, dan kadang-kadang menjadi koreografer. Hampir setiap tahun saya mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Berprestasi Bidang Seni dari Universitas Indonesia. Ketika bergabung bersama LTUI saya mendapatkan pengalaman menyenangkan semasa kuliah. Karena ikut program misi budaya ke Perancis dan Spanyol, titian muhibah bersama TVRI ke Brunei dan Malaysia, dan ikut festival seni antar mahasiswa di Bukittinggi dan Bali. Beberapa teman Antrop bahkan sering menggoda saya sebagai anak Jurusan Liga Tari.
Bangga Jadi Mahasiwa UI
Tentu saja saya bangga menjadi bagian dari institusi pendidikan yang memiliki nama besar yang dipandang di mana-mana. Gelar sebagai mahasiswa UI menimbulkan citra positif mahasiswa yang peduli seni dan membawa nama almamater. Kebanggaan terbesar juga karena semua kegiatan positif ini
didukung oleh rektorat dan pihak kampus serta diberi apresiasi yang membanggakan. Saya belajar dan menimba pengalaman lewat kegiatan kemahasiswaan yang tak kalah berharga dengan apa yang saya dapatkan melalui kegiatan belajar di jurusan. Nilai-nilai keilmuannya juga menjadi dasar penting bagi pekerjaan saya sekarang sebagai seorang presenter. Sebuah nilai dari ilmu Antripologi menyatakan bahwa tidak ada budaya dan nilai yang lebih luhur ataupun lebih rendah dari budaya dan nilai budaya lainnya. Nilai ini adalah dasar penting bagi saya ketika menjadi presenter, untuk tidak menghakimi narasumber ketika wawancara, membuka pikiran, dan belajar untuk berempati. Sementara untuk keberanian tampil di depan publik saya dapatkan melalui latihan-latihan menari di Liga Tari Krida Budaya, dan juga dukungan rektorat yang luar biasa. Semasa kuliah saya bukan orang terkenal loh. Kebanyakan orang kenal saya sebagai anak Liga Tari. Sebagai mahasiswa, lakukan saja apa yang menjadi passion, yang jika dilakukan membuat bahagia dan bersemangat, sebesar apapun rintangannya. Menjadi public figure bukanlah tujuan dan bukan karir, itu hanyalah sebuah efek. (Deh) Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
35
UI
Pada tanggal 2 Februari 2015, Universitas Indonesia memperingati Dies Natalis yang diselenggarakan di Balairung Kampus UI Depok. Acara ini diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, Prof. Dr. Sri Edi Swasono, dengan tema http://www.ui.ac.id/news “Menggali Nilai-Nilai Keindonesiaan”. Acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Dies Natalis UI: Menggali Nilai-Nilai Ke-Indonesia-an Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met.
update
Pemotongan tumpeng oleh Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met.(kiri) Ketua Umum ILUNI UI, Dr. Chandra Motik Yusuf, SH., MSc, menyerahkan buku “Karya, Kiprah, dan Pengabdian Guru Besar Universitas Indonesia” (kanan)
Dies Natalis UI: Menggali Nilai-Nilai Ke-Indonesiaan
Pada tanggal 2 Februari 2015, Universitas Indonesia memperingati Dies Natalis yang diselenggarakan di Balairung Kampus UI Depok. Acara ini diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, Prof. Dr. Sri Edi Swasono, dengan tema “Menggaliada Nilai-Nilai Keindonesiaan”. tumpeng oleh tanggal 2 FebruariAcara dilanjutkan buku ini sebagai bentuk SH., MSc, menyerahkan UI, Prof.dengan Dr. Sripemotongan Edi Swasono, Selanjutnya Ketua Umum ILUNI UI, Dr. Chandra Motik Yusuf, SH., MSc, menyerahkan buku Rektor Universitas Indonesia, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met.
P
2015, Universitas Indonesia memperingati Dies Natalis yang diselenggarakan di Balairung Kampus UI Depok. Acara ini diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi
apresiasi dan penghargaan dengan tema “Menggali bukuGuru “Karya, Kiprah, dan Indonesia” “Karya, Kiprah,Nilaidan Pengabdian Besar Universitas kepada Rektor UI, Prof. Dr. Ir. UI, atas jasa SpOG(K), dan Nilai Keindonesiaan”. Guru MuhammadAcara Anis, M.Met danPengabdian Ketua Dewan GuruBesar Besar UI, Prof. alumni Dr. dr. Biran Affandi, dilanjutkan dengan pemotongan pengabdian Guru Besar UIdan Indonesia” FAMM. Penerbitan buku iniUniversitas sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan alumni UI, atas jasa tumpeng oleh Rektor Universitas pengabdian Guru Besar UI yang telah mendidik dan membimbing para alumni dengandan penuh yang telah mendidik kepada Rektor UI, Prof. Dr. semangat Indonesia, Prof. Dr. Ir.dan ketulusan. Ir. Muhammad Anis, M.Met membimbing para alumni Muhammad Anis, M.Met. dan Ketua Dewan Guru Besar dengan penuh semangat Selanjutnya Ketua Umum UI, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, dan ketulusan. ILUNI UI, Dr. Chandra Motik Yusuf, SpOG(K), FAMM. Penerbitan
UI Opendays: Sosialisasi Program Studi dan Fakultas Universitas Indonesia
U
niversitas Indonesia kembali menggelar acara UI Opendays Selanjutnya Ketua Umum ILUNI UI, Dr. Chandra Motik Yusuf, SH., MSc, menyerahkan buku yang dilaksanakan di “Karya, Kiprah, dan Pengabdian Guru Besar Universitas Indonesia” kepada Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met dan Ketua Dewan Guru Besar UI, Prof. Dr. dr. Biran Affandi, SpOG(K), area Perpustakaan Pusat FAMM. Penerbitan buku ini sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan alumni UI, atas jasa dan Universitas Indonesia. Acara pengabdian Guru Besar UI yang telah mendidik dan membimbing para alumni dengan penuh yang diselenggarakan oleh semangat dan ketulusan. Kantor Hubungan Masyarakat dan Keterbukaan Informasi Publik UI (Humas dan KIP UI) ini bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas khususnya bagi mereka yang ingin melanjutkan pendidikan di Universitas Indonesia. Dalam acara yang berlangsung selama dua hari, yakni tanggal 28 Februari – 1 Maret 2015, ini setiap Fakultas yang ada di UI membuka booth informasi sekaligus konsultasi bagi para pengunjung yang Panitia UI Opendays berfotoria (atas) hadir. Informasi pendidikan
36
Peserta sedang diberi informasi (bawah)
alumni alumni
Edisi Edisi Februari-Maret, Februari-Maret, 2015 2015
yang diberikan mencakup mulai dari jenjang D3 hingga jenjang Doktoral. Selain sosialisasi program per fakultas dalam rangkaian acara tersebut juga diadakan tour keliling kampus dengan bus kuning UI dan juga presentasi per fakultas yang diadakan di Ruang Apung Perpustakaan Pusat Kampus UI Depok. Pengunjung tidak dikenakan biaya tiket masuk, mereka hanya perlu menunjukkan print out undangan di pintu masuk acara sebagai bukti bahwa mereka sudah melakukan registrasi online sebelumnya. Panitia menyediakan sebanyak 20.000 tiket online untuk acara tersebut dan semua tiket tersebut habis dipesan. (fero/ sumber: www.ui.ac.id)
Dies Natalis FISIP UI ke-47
“Tokoh dan Selebriti FISIP UI Bicara: Alumni “Mahasiswa dan Pergerakan Politik, Tokoh danAlumni Selebriti Dari Dekade ke Dekade” FISIP UI Bicara
Foto-foto: Humas UI
Dies Natalis Fisip UI ke-47
S
enin (2/2/2015), dalam rangka memperingati Dies Natalis FISIP UI ke-47, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Andrianof A Chaniago, memberikan orasi ilmiah dengan tema “Pengarusutamaan Bidang Senin (2/2/2015), dalam rangka memperingati Dies Natalis FISIP UI ke-47, Menteri Budaya PerencanaanSosial Pembangunandan Nasional/Kepala Bappenas, dalam Andrianof A Chaniago, memberikan
Dies Natalis FISIP UI ke-47 Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia”. Acara tersebut diadakan di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI. Turut hadir dalam acara ini Dekan FISIP UI, Dr. Arie S. Soesilo, M.Sc, dan Ketua ILUNI UI, Dr. Chandra Motik SH, MSc.
orasi ilmiah dengan tema “Pengarusutamaan Bidang Sosial dan Budaya dalam Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia”. Acara tersebut diadakan di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI. Turut hadir dalam acara ini Dekan FISIP UI, Dr. Arie S. Soesilo, M.Sc, dan Ketua ILUNI UI, Dr. Chandra Motik SH, MSc.
Foto: Humas UI
Bedah Buku Media dan Kekuasaan
D
alam rangkaian Dies Natalis ke-47 FISIP UI, pada 13 Maret 2015 diselenggarakan acara “Tokoh dan Selebriti Alumni FISIP UI Bicara.” Acara dikemas dalam bentuk bedah buku karya Dr Ishadi SK MSc yang berjudul Media & Kekuasaan, Televisi di Hari-Hari Terakhir Presiden Soeharto.
Acara yang dipandu Presenter MNC Sheika Rauf ini menghadirkan dua pembicara, Ishadi sebagai penulis dan Imam Prihadiyoko (Wartawan Kompas) sebagai pembahas. Ketiganya alumni FISIP UI. Buku yang diterbitkan Penerbit Kompas ini, merupakan desertasi Ishadi yang dipertahankan dalam sidang terbuka Senat Akademik UI pada 28 September 2012. Ishadi menceritakan pergulatan televisi di hari-hari terakhir pemerintahan Soeharto. Apa yang terjadi di newsroom di RCTI, SCTV dan Indosiar pada periode awal Mei 1998 hingga 21 Mei 1998. Bagaimana TV yang dimiliki “Keluarga Cendana” ini memberitakan aksi mahasiswa hingga lengsernya Soeharto. “Penelitian saya lakukan secara kuantitatif dengan mengkoding isi berita tiga TV tersebut, baik pada tataran text dan
Cosmas Batubara memberikan paparan kepada audiense
D
alam rangka Dies Natalis FISIP UI, pada tanggal 6 Maret 2015 pukul 14.00-16.00 diadakan acara dengan judul “Tokoh dan Selebriti Alumni FISIP Cosmas Batubara memberikan paparan kepada audiense UI Bicara: “Mahasiswa dan Pergerakan Politik, Dari Dekade ke Dekade”. Pembicara dalam acara tersebut adalah Dr. Cosmas Batubara dan Eep Saefulloh Fatah, keduanya merupakan Alumni program studi Ilmu Politik FISIP UI, serta dimoderatori oleh Isyana Bagoes Oka yang merupakan Alumni Hubungan Internasional FISIP UI. Acara tersebut berlangsung di Auditorium Juwono Sudarsono, Gedung F lantai 2 Kampus FISIP UI Depok.
gambar, serta penelitian kualitatif dengan mewawancarai sekitar 50 narasumber mulai dari pemilik media, CEO, pemred, sampai reporter,” ujarnya. Imam mengungkapkan, news room bukanlah ruang hampa. Pergulatan menyajikan kerja jurnalistik, pendulumnya selalu bergerak antara kecepatan, kejelian dan kecerdasan membaca fakta“Buku ini sangat menarik karena mengungkapkan fakta-fakta di lapangan yang sesungguhnya. Bagaimana pergulatan dalam Newsroom yang tidak diungkap dan tidak muncul di media. Secara teliti pula mengungkapkan bagaimana fokus antara media khususnya pertelevisian dengan kekuasaan (politik), juga antara idealisme sebagai jurnalis dan bisnis,” papar Imam.
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
37
AKTUA LITA
Ki-Ka: Mahasiswa: MC, Mahasiswa, Mahasiswa, Sandy Sugandhi ketua IMM (M12), Doktor Andriansyah Batubara (M93), Ahmad Ghufron (M93), Sekum ILUSIN, Yuke Yurike (M(3), Ketua ILUSIN FTUI, Ikhsan Mahyudin (M73), Mantan Ketua ILUNI FTUI, , Chandra Diwjayati (M86), Mantan Sekum ILUSIN FTUI, Mukti Wibowo (M76): Pakar, Senior, Sesepuh , Pepenk (M99): Pertamina, Muhammad Hanif Nadhif (M10), Mantan Ketua BEM FTUI, sedang skripsi ,Agust Shalahuddin (M90): Pemred Jurnal Maritim
Yuke Yurike, Ketua Iluni Mesin memberi sambutan
Mechanical Talk Session,
Strategi Pengembangan Industri Maritim untuk Kemandirian Bangsa
B
ertempat di kantin Fakultas Teknik UI pada tanggal 25 Februari 2015 dilaksanakan Mechanical Talk Session dengan tema Strategi Pengembangan Industri Maritim untuk Kemandirian Bangsa. Talkshow ini diprakarsai oleh Ikatan Alumni Mesin Universitas Indonesia (ILUSIN). Seperti yang dikutip dari situs iluni.net, hadir dalam acara tersebut sebagai pembicara, yakni Pakar Teknik Perkapalan Universitas Indonesia, Mukti Wibowo, yang menyampaiakan ulasannya tentang kelayakan pengembangan ROPAX atau Roro (Roll on Roll off) + Pax (Passengers) guna memenuhi kebutuhan transportasi penumpang tingkat ekonomi menengah yang cepat dan bersamaan dengan barang, juga kendaraan dalam satu kapal.
38
Nasruddin Mesin’ 90 buka acara diskusi “Mechanical Talk”
Suasana kantin yang ramai dan panitia Ikatan Mahasiswa Mesin sibuk memasang backdrop acara Mechanical Talk
Ir Ichsan Mayudin, Mesin’73, Shipbuilding Consultant
alumni
Edisi Februari-Maret, 2015
Siapa Berani manggung dapat kaos alumni IMM
alumni
12 3 5 4
2012-2015
Profil Alumni
Misteri Situs Gunung Padang
Muara Karta S. SH.,MM
Deklarasi ILUNI UI UK Chapter
Suara ILUNI UI di Perubahan Nasional 2014
UI Update
Pelantikan Dekan di UI Kajian Politik
50 Tahun, FT UI “Ketahanan Enerji”
Inilah 7 Calon Rektor UI-1
www.alumni.ui.ac.id
www.alumni.ui.ac.id
Tahun 2014 : “50 Tahun Kiprah FTUI untuk Negeri”
DARI REKTORAT
Majelis Wali Amanat 03 FOKUS UTAMA
Acara Puncak HD UI 2014 06
“Ayo Bersama, Hebatkan UI Kita!”
PROFIL
Menuju Kejayaan
Prof. Dr. Ilya 34
Maritim Indonesia Sivitas UI Siap Berperan !!
ALUMNI Edisi 11.indd 1
1
st year
Harga Rp 20.000,-
03/11/2014 11:32:11
st year
(FH ‘73)
Diskusi Politik
04/04/2014 19:25:28
1
Profil Alumni
Alexander Frans, SH Kaji Jati Bangsa & Negeri
ALUMNI Edisi 10 .indd 1
1
st year
Harga Rp. 20.000,-
Profil Alumni
(FT- Sipil ‘70)
“Tidak ada Kanal di Kota Majapahit”
“Pendidikan & Kearifan Timur”
Dr. Emil Budianto
“UI Tidak Pernah Mahal” PSAUI Gelar Konser “Cinta Untuk Negeri”
TIRANI KEKUASAAN
Profil Alumni
Yuke Yurike,ST
Kasus Terdakwa Rumbi dkk. Yang Error In Persona
Perempuan pertama sebagai Ketua ILUNI Mesin FT UI.
MUSWIL ILUNI UI PROVINSI JAMBI
(FT Mesin ’92)
04/02/2014 17:55:51
Prof. Dr. Agus Arismundar
Koentjaraningrat Memorial Lecture X/2013
INCAFO ILUNI FT UI untuk Kedaulatan Industri Kemaritiman RI
M. Husseyn Umar, SH, FCBArb
Sekretaris Universitas
Prof. Dr. Ir. Tommy Ilyas, M.Eng.
ALUMNI no 9.indd 1
Prof. Dr. M. Anis, M.Met.
Prof. Dr. Bambang Wibawarta, SS,MA Kunjungan kerja Direktorat Hubungan Alumni UI ke Amerika Serikat
Apa Kabar Alumni UI di Amerika Serikat?
Dr. Adi Zakaria Afiff, S.E.,MBA
Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD(K)
(Alumnus FIB UI, Th. Masuk 1984)
(Alumnus FE UI, Th. Masuk 1980)
(Alumnus FK UI, Th. Masuk 1980)
Wakil Rektor I - Bidang Akademik & Kemahasiswaan
Wakil Rektor II : Bidang SDM, Keuangan dan Administrasi Umum
Wakil Rektor III : Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Kerja Sama Industri
Tiga Serangkai Wakil Rektor
Edisi Februari-Maret, 2015
alumni
39