Bidik Alumni
KIPRAH ALUMNI
Homecoming Day
MIPA UI
www.alumni.ui.ac.id
TEMU KANGEN JADI KEBUTUHAN PARA SENIOR
UI CAREER & SCHOLARSHIP EXPO XX 2015
UI &
LIFELONG LEARNING SECARA ONLINE (DARING)
kartun Bung iLUN Salam Makara, Di era konvergensi teknologi saat ini, komunikasi antara sesama alumni UI tidak bisa tidak, harus memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi. Antara lain ALUMNI harus punya website yang selain harus di update tiap saat, juga harus bersifat interaktif. Dengan demikian, untuk berkomunikasi dapat diakses darimana saja dan kapan saja dengan mudah secara cepat, serta sekaligus dapat menjadi ajang pertukaran informasi, wacana dan sekaligus adu argumentasi. Bagi yang butuh hardcopy- nya pun tinggal di- print out sendiri. Untuk itu harus ada petugas khusus yang menanganinya. Selain petugas yang regular, dapat juga mempekerjakan mahasiswa magang di sini. Cara seperti ini sangat efisien dan efektif. Dengan satu website semuanya terangkum tinggal bikin ruang dan rubriknya. Selain itu sesuai UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sekaligus sebagai bentuk transparansi kita.
Ilustrasi: desprindo/Anton
Wina Armada FH’ 78 Komisaris MNC, Sekretaris Dewan Kehormatan PWI.
“SAHABAT MAKARA” MERUPAKAN PERWUJUDAN WEBSITE ALUMNI YANG LEBIH INTERAKTIF SEHINGGA MEMUDAHKAN PARA ALUMNI UNTUK DAPAT SALING BERINTERAKSI DAN BERPARTISIPASI DALAM PENGEMBANGAN DANA ABADI UI.
“Tak Terlupakan” . . . . . . . . . .
INALILAHI WAINNAILAIHI ROJIUN TELAH BERPULANG KE RAHMATULLAH Rabu 23 September, Pkl. 10.15 WIB
Ali Sadikin, Adna n Bu setelah tidak menja yung Nasution, dan Hendardji, bat jadi Gubernur rivaal Presiden Su DKI, Ali menjadi harto paling kuat, masuk kedalam petisi 50 yang dig agas Adnan Buyu ng Nasution (Sumber Photo : Antara). Kirimkan foto-foto unik Anda & sohib alumni UI ke
[email protected] ya... biar jelas. teks. Jangan lupa!.
22
2015 alumni September-Oktober, 2015 alumni EdisiEdisiSeptember-Oktober,
Prof. Dr. Adnan Buyung Nasution (Bang Buyung) - 81 tahun Lahir di Jakarta, 20 Juli 1934 Perjalanan pendidikan : Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung (ITB) satu tahun , Universitas Gajah Mada : Hukum, Ekonomi, dan Sosial Politik dan Fakultas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan UI . Menulis buku : The Aspiration for Constitutional Government in Indonesia: A Socio-legal Study of the Indonesian Konstituante, 1956-1959
INMEMORIAM
In Memoriam : Nani R Kusumawati (FH’77) Terima Kasih Sahabat ….
S
uara ketawanya yang lepas masih saja terngiang di telinga semua sahabat-sahabatnya. Saya ingat waktu pertama kali Nani, begitu panggilannya bergabung di Majalah Alumni sejak edisi Perdana, Juli-Agustus 2012. Kelebihan Nani adalah jaringan pertemanannya yang sangat luas di lingkungan alumni UI. Kelebihannya inilah yang kemudian menjadi ujung tombak Majalah Alumni UI. Terimakasih Nani untuk semangat tak kenal lelah dan loyalitasmu pada Majalah Alumni UI.
Nani beserta keluarga yang dicintainya (kiri atas) Mendampingi wawancara dengan responden Conni R Bakrie (kanan atas) Bersama Redaksi Alumni UI : Aditya (FE), Ranti Kartakusumah (FS) dan Wicky S (FS) mewawancarai Aswin Nani sebagai pengurus ILUNI UI bersama Chandra Motik dan pengurus ILUNI : Leni (kanan bawah)
Heri Tjandrasari ( FH’69) menulis untuk Nani. “Saya mengenal Nani Ratna Kusumawati yg panggilan sayangnya Nani sudah cukup lama karena ia adalah adik kelas saya di FHUI. Walau angkatan kami cukup banyak selisihnya namun tak mengurangi keakraban diantara kami. Nani bagi saya adalah teman yang baik...amat baik karena ia amat peduli dengan hampir setiap orang, ia adalah orang yg pandai bergaul. Bila diperlukan bantuan darinya, biasanya cukup dengan mengirim SMS. sepanjang ia bisa, pastilah ia akan dengan ringan tangan membantu. Saya dapat membicarakan hal apa pun dengannya, sehingga kepergiannya yang amat tiba-tiba menghadap Sang Khalik baru setelah agak lama dapat saya terima. Selamat jalan Sayangku, semoga kau tenang dan damai dalam pelukanNYA, Aamiin. Yula Hadi (FH’77) menulis : Nani itu teman menjadi sahabat akhirnya saudara bagi saya. Itu hampir tigaperempat kehidupannya. Layaknya bersaudara, ada suka duka yang kami lewati bersama Semua punya cerita, pesan, kesan serta hikmah tersendiri. Singkatnya, Nani adalah sosok yang baik, ringan tangan untuk menolong sesama, penyayang dan selalu bersyukur. Selamat jalan Nani. Tidak ada yang menyangka tiga tahun kemudian, saat edisi Juli-Agustus 2015 sedang dipersiapkan, Nani pergi meninggalkan kita semua, sahabat-sahabatnya. Untuk pertama kalinya Nani menulis profil sahabatnya Moenartining Teras Lanang SH, teman seangkatannya. Nani memang tidak sempat melihat tulisannya dimuat namun bisa dibayangkan tawa bahagianya karena akhirnya dia bisa menyumbangkan sebuah tulisan panjang untuk majalah Alumni UI yang disayanginya ini.
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
3
REDAKSI
www.alumni.ui.ac.id
Redaksi Alumni Dedeh Kurniasih, FIB’ 1995, bertemu dengan Christopher H.K. Lee, Adj. Professor dari University of Southern California. Film dokumenternya masuk nominasi dalam ajang International Film Festival for Peace, Inspiration, and Equality (IFFPIE) dalam rangka merayakan hari Perdamaian Sedunia,yang diselenggarakan bulan September 2015, di Jakarta.
Cover : UI & lifelong learning secara online (daring) Foto : Istimewa & Rekayasa Digital Desprindo
alumni U N I V E R S I TA S I N D O N E S I A
Kerjasama Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan ALUMNI UI dan ILUNI UI.
REDAKSI MAJALAH ALUMNI UI Pelindung : Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan ALUMNI UI & ILUNI UI Penasehat : Drs. Erwin Nurdin, M.Si (Direktur Pengembangan Karir & Hubungan Alumni UI) Dr. Chandra Motik Yusuf, SH, MSc (Ketua ILUNI UI) Dewan Redaksi : Dr.Drg. Sandra Fikawati, MPH, Drg. Nia Ayu Ismaniati Suria, MDSC,SpOrt, Ahmad Syafiq, PhD, Ir. Montery D, Rudi Johanes, SH Pemimpin Redaksi : Wicky Rosewiaty, SS Redaksi Pelaksana : Dedeh Kurniasih, SS Redaksi: Nani R. Kusumawati, SH, Veronica Latifiane, S.Hum. Alamat redaksi : - Direktorat Pengembangan Karir & Hubungan Alumni UI dan ILUNI UI, Gd. Pelayanan Mahasiswa Terpadu Pusat Administrasi UI, lantai 2, Kampus UI Depok 16424, Tel : (021) 7867222, 78841818, ext. 100040 Fax : (021) 7863453 - Sekretariat ILUNI UI, Jl. Salemba Raya, No. 4 Jakarta Pusat, Tel : 021-3906411
Email :
[email protected] Website : www.alumni.ui.ac.id Media Partner : DESPRINDO (021-79198489) Untuk Info Pemasangan Iklan Silakan Hubungi: Career Development Center Universitas Indonesia Komplek Pusgiwa Kampus UI Depok Telp: 021-98522842 , email :
[email protected]
4
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
Salam Makara,
E
disi ke 15 ini Redaksi kehilangan Nani R. Kusumawati yang dipanggil Sang Khalik pada Minggu, 19 Juli 2015. Sosok sahabat semua orang yang mengenalnya yang selalu memberi semangat pada Redaksi untuk terus bekerja demi majalah Alumni UI. Selamat jalan Nani, terima kasih untuik kesetiaan dan semangatmu. Laporan Utama edisi ini mengangkat partisipasi UI dalam era online untuk sampai pada misinya untuk ikut mencerdaskan bangsa. Beberapa situs sudah dimulai dan dapat diakses oleh alumni yang ingin mengembangkan wawasan ilmunya sesuai kebutuhan. Prof.Dr. Muh. Anis M.Met. menanggapi tentang Pemanfaatan ICT di UI yang diwujudkan dalam bentuk Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dan Massive Online and Open Courses (MOOCs), dengan 11 mata kuliah UI pada Pembelajaran Daring Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT). Fasilitas ini dapat dibuka di : http://kuliahdaring.dikti.go.id dengan rencana pengembangannya menawarkan mata kuliah PDITT bagi mahasiswa asing berformat credit earning dan Internet TV /Makara iTV UI yang telah tersedia 12 rekaman video (VOD) dalam 6 kanal program. Rencana pengembangannya menurut Rektor UI ini adalah menambah jumlah konten dan merancang model bisnis. Markus Sargani, FS’77 berbagi cerita mengenai malang melintangnya hingga terdampar ke perusahaan batubara. Pendalaman pengetahuan saat itu sangat diperlukan. Ini sebuah contoh bagaimana PJJ secara online penting untuk,masyarakat luas terutama alumni UI. Bidik Alumni adalah sebuah pengembangan rubrik profil yang lebih membidik alumni dengan kegiatan pengabdian masyarakat. Acara-acara Temu kangen yang selalu ditampilkan semakin membanjir ke meja Redaksi. Silaturahmi tidak hanya terbatas di sebuah mall, resto atau lokasi lain di Jakarta dan sekitarnya namun telah berkembang ke kegiatan wisata dan sosial. Intinya, apapun yang menjadi tali pengikat antara para alumni bisa dimuat dalam majalah Alumni UI ini. Selain tulisan tentunya dilengkapi dengan bervariasi foto dan keterangannya. Segera kirim ke alamat email : redaksi.alumni@yahoo. com! Yuk ikut mengisi majalah Alumni UI karena majalah ini punya motto: “ dari alumni untuk alumni juga!”
D A F T A R 36
I S I 06
IN-MEMORIAM NANI R. KUSUMAWATI
PULAU BELITUNG :
Lautnya, Makanannya, Kenyamanannya: FANTASTIS
03
FOKUS UTAMA UI DAN LIFELONG LEARNING 06-9 SECARA ONLINE (DARING)
“SAHABAT MAKARA : Penghubung Almamater UI dan Alumni” MARKUS SARGANI :“Aku butuh PJJ Online”
UI UPDATE BIDIK ALUMNI RIKRIK RIZKIYANA MARKUS R.A/ KEPRA IRMAWATI MARWOTO LILIE SURATMINTO
HOMECOMING DAY MIPA-UI 2015 AKTUALITA UI CAREER & SCHOLARSHIP EXPO XX 2015
PROFIL TISSA AUNILLA
11-19
24 26
PROFIL
28
AKTUALITA
30
TEMU KANGEN
32
TEMU KANGEN FISIP
33
PROFIL
34
MOENARTINING TERTAS NARANG
WISATA ALUMNI BELITUNG YANG FANTASTIS
AKTUALITA
08
20 23
JADUL ROSA RAI DJALAL
10
23
36 39
-
12
KEPRA
14 (Arkeologi ‘ 75)
IRMAWATI MARWOTO
(FIB’ 77)
16 LILIE
alumni SURATMINTO
Edisi September-Oktober, 2015
5
L APORAN UTAMA Gatot Fatwanto Hertono, Ph.D,
(MIPA’ 81)
Kepala Kantor Sumber Daya Pembelajaran (KSP) UI.
UI DAN LIFELONG LEARNING SECARA ONLINE (DARING)
L
ifelong learning melalui fasilitas online semakin dibutuhkan oleh alumni yang ingin meng-upgrade diri. Misalnya saja, seorang alumni lulusan Fakultas Ekonomi yang kemudian bekerja di jasa keuangan syariah dan memerlukan pengetahuan tambahan tentang ekonomi syariah maka alumni itu dapat mngikuti kuliah secara online, kata Gatot Fatwanto Hertono, Ph.D, Kepala Kantor Sumber Daya Pembelajaran (KSP) UI. Saat ini, menurut alumni Mipa jurusan Matematika angkatan 81, kantornya sudah menyiapkan segala fasilitas secara teknis dan mengharapkan fakultas di UI yang siap mengisi kontennya di samping tentunya kebijakan-kebijakan UI yang mengatur agar semua berjalan dengan lancar. Sekelumit pembicaraan dengan Gatot Fatwanto di ruang kerjanya, Gedung A lantai dasar eks Perpustakaan Pusat UI, Depok.
Apa yang bisa dimanfaatkan oleh para Alumni UI dari Pendidikan Jarak Jauh secara online? Idealnya, semua manfaat harus bisa dinikmati terutama untuk para alumni UI. Walaupun fasilitas secara teknis dan peningkatan kapasitas para dosen sudah dilaksanakan oleh KSP, tapi baru beberapa program yang sudah dapat dimanfaatkan. Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang awalnya dirintis oleh Universitas Terbuka (UT) sekarang tidak terbatas untuk UT saja namun PJJ berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat pula dilakukan oleh perguruan tinggi non UT seperti UI. Pada umumnya, PJJ dibedakan atas kuliah terbuka (open courses), materi terbuka (open content) dan kuliah daring (online courses). Saat ini, Alumni dapat memanfaatkan ketiga bentuk PJJ tersebut meskipun jumlah subjek atau mata kuliah yang tersedia masih terbatas. Dalam kuliah terbuka, materi yang tersedia dapat diakses secara gratis namun tanpa mendapatkan kredit atau sertifikat/transkrip. Sedangkan pada materi terbuka yang disediakan oleh UI, sebagian besar berupa rekaman video kuliah umum yang dapat diakses secara gratis melalui internet. Di beberapa Negara, penyelenggaraan materi terbuka ini banyak dimanfaatkan oleh para pakar sebagai media promosi kepakarannya termasuk mempromosikan hasil karyanya,
6
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
Gatot Fatwanto Hertono, Ph.D, Kepala Kantor Sumber Daya Pembelajaran (KSP) UI.
seperti buku yang ditulis oleh yang bersangkutan. Saat ini UI sudah memiliki lebih dari 100 rekaman kuliah umum yang dapat diakses alumni melalui : ovis.ui.ac.id atau YouTube. Sedangkan untuk kuliah daring, peserta yang mengikuti akan mengikuti proses pembelajaran dalam satu semester penuh layaknya pada kuliah tatap muka namun diikuti secara daring (online), di mana peserta dan dosen terpisah secara geografis. Peserta kuliah daring yang menyelesaikan proses pembelajaran dan lulus evaluasi yang diberikan, akan memperoleh kredit sesuai dengan bobot sks matakuliah tersebut dalam bentuk sertifikat atau transkrip resmi dari UI. Beberapa mata kuliah daring UI telah tersedia di dalam portal pembelajaran daring terbuka dan terpadu (PDITT) yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Belmawa, Kemenristek dikti (http:// kuliahdaring.dikti.go.id).
Apa saja fasilitas e-learning dari KPS yang sudah bisa diakses?
UI OViS (UI Online Video Streaming) http://ovis. ui.ac.id Multimedia merupakan salah satu media yang cukup efektif di dalam proses pembelajaran. Dengan
L APORAN UTAMA makin bertambah majunya teknologi informasi dan komunikasi (TIK), maka multimedia juga sudah dikembangkan dengan berbasis internet. Teknologi video streaming saat ini telah banyak dibuat dan digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi berbasis internet, termasuk informasi yang dapat menjadi materi pembelajaran. Sejak tahun 2007, UI telah banyak merekam kegiatan, baik akademik maupun non-akademik, berbasis video streaming. Sejak tahun
2010, koleksi video streaming tersebut dapat diakses melalu situs http://ovis. ui.ac.id, yang merupakan situs internet UI yang berisi koleksi berbagai rekaman video streaming. Koleksi video streaming tersebut berisi antara lain rekaman kuliah umum (studium generale) yang dibawakan oleh berbagai pakar ilmu di UI maupun non-UI, tokoh masyarakat maupun pejabat di Indonesia maupun luar negeri. Beberapa rekaman kuliah di berbagai Fakultas juga menjadi bagian
Beberapa mata kuliah daring UI telah tersedia di dalam portal pembelajaran daring terbuka dan terpadu (PDITT) yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Belmawa, Kemenristek dikti (http://kuliahdaring.dikti.go.id).
Gambar Snapshot UI OViS
Gambar Snapshot Makara iTV UI
dari koleksi UI OViS. Diharapkan UI OviS dapat menjadi bagian dari materi ajar bagi mahasiswa UI dan menjadi informasi ilmu pengetahuan bagi masyarakat luas, karena UI OviS dapat diakses dan dilihat oleh umum secara daring (online). MAKARAiTV UI (internet TV UI)
http://itv.ui.ac.id Berbagai kegiatan, baik akademik maupun non-akademik, di UI telah banyak dilakukan selama ini. Mulai dari kegiatan seminar, conference, sampai dengan kegiatan olah raga, seni dan budaya serta berbagai kegiatan kemahasiswaan UI banyak dilakukan di dalam kampus UI namun kurang banyak diketahui oleh masyarakat luas dan alumni. Hal ini tentu saja sangat disayangkan, karena kegiatankegiatan tersebut dapat menjadi bahan informasi tentang UI dan memperluas pengetahuan bagi masyarakat, yang pada akhirnya dapat pula meningkatkan citra Universitas Indonesia secara nasional maupun international. Dengan melihat hal tersebut, maka pada tahun 2014, Kantor Sumber Daya Pembelajaran (KSP) UI berinisiatif membangun internet TV, yang diberi nama Makara i -TV UI. Makara iTV ditujukan untuk menyebarluaskan rekaman video maupun tayangan langsung berbagai kegiatan di UI melalui internet. Dengan berbasis internet, maka Makara i-TV dapat diakses tidak hanya dalam lingkup nasional tetapi juga dapat diakses oleh masyarakat international. Diharapkan dengan media internet TV tersebut, berita dan informasi kegiatan di UI dapat diakses dan diketahui secara luas oleh masyarakat. Dalam tahap awal, Makara i-TV dibagi dalam beberapa kanal program, yaitu Kuliah Umum, Mozaik Berita, Sainstek, Humaniora, Ruang Alumni dan Pernak-pernik UI. Saat ini KSP UI sedang berusaha menambah koleksi video pada tiap kanal tersebut, termasuk program-program iluni UI pun dapat menjadi konten dalam Makara i-TV.Bagi ILUNI UI, hal ini selain dapat digunakan sebagai media informasi berbagai kegiatan ILUNI UI, juga dapat digunakan sebagai media yang dapat mempererat tali hubungan antara UI dengan alumninya. (KSP,WS)
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
7
L APORAN UTAMA
“SAHABAT MAKARA : Jembatan Penghubung Almamater UI dan Alumni”
S
ebagaimana halnya dengan lembaga-lembaga pendidikan tinggi lainnya, terlebih lagi sebagai salah satu lembaga pendidikan t i n g g i t e r k e m u k a d i I n d o n e s i a , t u g a s pengelolaan alumni merupakan salah satu tugas penting manajemen UI yang diemban oleh Direktorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni UI (Dit. PKHA UI). Berbagai usaha untuk memperlihatkan bagaimana Almamater UI peduli terhadap Alumni Baru UI dilakukan melalui berbagai kegiatan, antara lain Training & Workshop tentang Softskills for Jobseeker, Seminar Karir untuk Alumi Baru, Recruitment/placement, Internship Program, Softskills Seminar, Online Job Application, UI Career & Scholarship Expo, dan Tracer Study serta pengembangan Database Alumni UI. Selain kegiatan yang disebutkan di atas, pada tanggal 22 Oktober 2015 mendatang, Dit. PKHA UI akan menggelar Malam Apresiasi dan Dukungan Dana Abadi UI sebagai wujud apresiasi dan terima kasih kepada para alumni serta donatur yang telah mendonasikan sejumlah dananya untuk UI. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di Soehanna Hall, The Energy 2nd Floor, Sudirman. Pada kesempatan tersebut, Dit. PKHA UI kembali meluncurkan program terbarunya bertajuk Sahabat Makara. Sahabat Makara dapat dikatakan sebagai perwujudan website alumni UI yang lebih interaktif sehingga memudahkan para alumni untuk saling berkomunikasi dan tentunya berminat berpartisipasi dalam pengembangan Dana Abadi UI. Adapun fiturfitur yang dapat diakses oleh pengguna ialah berita terkini dari UI, acara yang akan berlangsung, galeri, serta yang tak kalah menarik ialah forum alumni. Pada forum alumni tersebut, para alumni akan mendapatkan kesempatan untuk saling berinteraksi dan bertukar berita. Pengguna dapat mengunduh aplikasi mobile Sahabat Makara dari ponsel masingmasing, kemudian pengguna akan mendapatkan layanan yang mudah dan cepat untuk berpartisipasi dalam Program Dana Abadi UI. Selain hal tersebut,
8
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
partisipasi pengembangan Dana Abadi juga dapat dilakukan dengan sistem payment gateway (sistem yang mengotorisasi proses pembayaran) sehingga memungkinkan pengguna dapat dengan mudah berpartisipasi dimana saja dan kapan saja. Pengguna secara otomatis juga akan mendapatkan pesan notifikasi apabila sudah mendukung program Dana Abadi ini dan dapat mengakses dengan mudah pelaporan penggunaan Dana Abadi tersebut. Kami tunggu partisipasi Anda dalam Program Dana Abadi ini. Jadilah bagian dari founder Dana Abadi UI dan bersiap mengantarkan UI menjadi Guru Bangsa melalui Sahabat Makara.
Konsep Crowdfunding: Terbaru Untuk Dana Abadi
D
irektorat Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni UI juga menyelenggarakan baik secara langsung maupun melalui fungsi fasilitasi bersama dengan Fakultas/Program Pascasarjana/Program Vokasi dan Pengurus ILUNI UI berbagai kegiatan “Campus-Alumni Events” sebagai usaha mempertahankan dan meningkatkan hubungan Almamater-Alumni. Usaha-usaha penggalangan dana berupa dana abadi maupun dana beasiswa juga dilakukan melalui kerjasama dengan alumni atau ikatan alumni. Dana ini dihimpun dari berbagai sumber, antara lain alumni, sahabat alumni, orang tua, perusahaan dan masyarakat secara luas. Untuk lebih meningkatkan Dana Abadi UI, diperlukan sebuah sarana yang memudahkan para alumni serta sahabat alumni yang ingin berpartisipasi dalam program Dana Abadi UI, salah satunya melalui “Sahabat Makara”.
Sahabat Makara merupakan sebuah platform dana abadi berbentuk website yang menjembatani alumni UI ataupun sahabat alumni UI agar dapat berhubungan dan berinteraksi dengan almamaternya dan tentunya dapat mengembangkan program Dana Abadi UI. Hal yang menarik adalah pada website Dana Abadi ini akan dibangun konsep crowdfunding yang memungkinkan terjadinya penggalangan dana dari sejumlah besar orang untuk tujuan tertentu. Konsep Crowdfunding yang terdapat dalam Sahabat Makara dapat berupa program di lingkup universitas maupun fakultas baik yang sedang dalam tahap pengerjaan maupun yang akan berjalan serta dalam pengerjaannya membutuhkan sejumlah dana dari berbagai pihak. Sahabat Makara ini dapat diakses oleh siapa saja, termasuk alumni, sahabat alumni, dan masyarakat secara luas. Kunjungi website Sahabat Makara di http:// sahabatmakara.ui.ac.id. (Sindy).
L APORAN UTAMA MARKUS SARGANI (FS’ 77) : Corporate Support Director PT. Anugerah Bara Kaltim
MARKUS SARGANI :
“AKU BUTUH PJJ ONLINE”
S
ejak kecil saya memang tidak punya citacita seperti anak-anak lain. Setamat SMA saya masih bingung mau kuliah di mana dan mengambil jurusan apa. Kebetulan kakak saya (alm.), dosen di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyarankan ikut SKALU (semacam SMNPTN) dan mengambil jurusan Bahasa Belanda di UI. Banyak teksteks hukum dan sejarah berbahasa Belanda, katanya dan “kelak kamu akan menjadi orang yang dicari orang”. Pilihan pertama Ekonomi dan kedua jurusan Bahasa Belanda, pilihan pertama gagal dan pilihan kedua lulus; jadilah saya masuk Fakultas Sastra UI Jurusan Bahasa dan Sastra Belanda tahun 1977/1978. Setamat dari kuliah di Seksi Belanda ternyata tak serta merta bisa mendapat pekerjaan yang layak. Beruntung selagi masih kuliah saya sudah bekerja secara paruh waktu (part-time) di Taal Centrum Kedutaan Belanda selama tiga tahun sebagai Staff Aministrasi. Saya lalu terjun ke dunia media massa hampir selama lebih dari empat tahun sebagai wartawan dan editor, belajar jurnalistik dari BM Diah di harian Merdeka, lalu pindah ke Bisnis Indonesia, harian Prioritas sampai dibredel dan terakhir di Majalah Management milik IPPM. Tahun 1988, saya direkrut Modern Group (grup Fuji Film) yang sangat ekspansif sebagai Training Supervisor. Enam bulan kemudian saya diberi kesempatan mengikuti Program Management Training (MT) untuk dikader sebagai Junior Manager di salah salah satu sister company-nya. Dari sinilah saya mulai melanglang buana dari satu perusahaan ke perusahaan lain sebagai HRD-GA Manager dalam kurun waktu 10 tahun, sebelum akhirnya “terdampar” di perusahaan tambang batubara di Kalimantan Timur. Dari perjalanan karier selama 10 tahun di jajaran managerial, banyak hal yang saya pelajari baik dari perilaku organisasi (organization behavior) dan management system serta pelatihan-pelatihan matrikulasi baik secara in-house maupun
ex-house training sebagai pendukung managerial skill dan knowledge untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sehari-hari. Saya harus berusaha keras untuk menjadi manajer yang mumpuni (kompeten) dan well-competed, yang ini semua sangat jauh dari back-ground studi saya di bidang Bahasa dan Sastra Belanda. Maka selain mengikuti berbagai pelatihan atas tanggungan perusahaan juga atas biaya sendiri. Pada tahun 1998 saya ikut tersapu gelombang tsunami krismon dan “bedhol desa” ke Kalimantan Timur. Beruntung saya ditarik oleh sebuah perusahaan batubara. Saya harus belajar proses dari pengurusan perijinan, eksplorasi, penambangan, pro-cessing (termasuk blending), shipping atau transhipment. Di bidang nonteknis saya juga belajar banyak tentang land compensation, environtment, social conflict, CSR, government relation, dan perpajakan. Saat itu saya sangat ‘merindukan’ bisa mengakses kuliah-kuliah umum di UI untuk memperluas pengetahuan atau wawasan sehubungan bidang pekerjaan saya yang gontaganti.
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
9
UI
update
http://www.ui.ac.id/news
“Malam Ramah Tamah Keluarga Besar Alumni UI di Korea Selatan” pada tanggal 17 September 2015 di Aula KBRI Seoul. Acara ini dihadiri oleh Rektor UI Prof. Dr. Ir. M. Anis, M. Met ., Duta Besar RI untuk Republik Korea Bapak John A. Prasetio (FE UI ‘68) dan para alumni UI lainnya.
Dekan FISIP UI jumpa dengan para Alumni UI yang bertugas di KBRI Beijing, RRT, pada tanggal 18 September 2015. Dari ki-ka: Jona Widhagdo Putri (Manajer Kerjasama, Ventura dan Hubungan Alumni FISIP UI), Yovanka Yoan Siahainenia (Sastra Cina FIB UI ’94), Sri Remaytin (Sastra Cina FIB UI 2002), Dr. Priyanto Wibowo (Atase Pendidikan KBRI Beijing, Sastra Cina FIB UI ‘80, Dosen Prodi Sastra Cina FIB UI), Dr. Arie S. Soesilo (Dekan FISIP UI), Erwin Indrajaya (Dosen HI FISIP UI), Pandu Utama Manggala (HI FISIP UI 2005, Ketua BEM FISIP UI 2008), dan Victor S. Hardjono (Sastra Cina FISIP UI ’94).
Dies Natalis Departemen Metalurgi FT UI ke 50 pada tanggal 19 September 2015 di Kampus UI Depok. Acara dihadiri oleh Rektor UI, Dekan FT UI, Dosen Sepuh dan Pendiri, Ketua ILUNI FT UI, serta para Alumni FT UI.
Dalam rangka Dies Natalis FKM UI ke 50 Tahun diselenggarakan “Gelar Karya FKM UI” di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 14 Agustus 2015. Dekan FKM UI dr. Agustin Kusumawati, M. Sc., Ph.D. foto bersama dengan Ketua ILUNI FKM UI Dr. PA Kodrat Pramudho, SKM, M. Kes.
Dies Natalis 50 tahun Farmasi UI dan Pharmacy Festival 2015 di Bundaran HI Jakarta tanggal 13 September 2015. Acara dihadiri oleh alumni, dosen, mahasiswa dan staff Farmasi UI.
10 10
alumni alumni
Edisi September-Oktober, 2015 Edisi September-Oktober, 2015
Kunjungan ke Kedai Filosofi Kopi di Melawai, Jakarta. Dari ki-ka: Arie Soesilo, Rio Dewanto, Jona WP, Erwin Nurdin dan Handoko Hendroyo. Handoko adalah Alumnus FISIP UI, angkatan 1983, seorang Content Creator dan salah satu produser film Filosofi Kopi dan kini turut mengelola bisnis kedai Filosofi Kopi.
BIDIK
ALUMNI
P R O F I L a l u m n i
KALAU BUKAN KITA SIAPA LAGI? Ada ungkapan patriotik : “Jangan tanya apa yang negara lakukan untukmu tapi bertanyalah apa yang bisa kau lakukan untuk bangsa.” Empat alumni dari berbagai fakultas ini menjawab dalam tindakan mereka : Dr. Irma Marwoto : arkeolog yang mengembangkan batik dan gerabah di Banten, Rikrik, Sarjana Hukum yang membangun Cugenang Gifted School untuk anak anak tak mampu, Dr.Lilik Suratminto Sarjana Sastra, sang ‘guide’ dan Markus R.A Prasetyo ( Kepra) Sarjana Ekonomi yang sedang bekerja keras membenahi program di TVRI.
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
11
P R O F I L A LU M N I
ALUMNI
FOTO : DOK PRIBADI
BIDIK
Taman sudah disediakan..
HMBC RIKRIK RIZKIYANA
Mari kita siapkan bunga-bunganya … Agar anak-anak ini dapat memilih bunga apa yang mereka ingini dan cintai.
U
ngkapan harapan seorang Rikrik Rizkiyana untuk anak-anak cerdas istimewa - berbakat istimewa (CIBI) atau lebih dikenal sebagai gifted children yang dalam hitungan tiga tahun ke depan akan tamat dari Cugenang Gifted School. Ke mana mereka akan melanjutkan pendidikan tingginya kalau semua perguruan tinggi negeri menerapkan ujian dengan metode seleksi biasa? Cugenang Gifted School hanya menampung anakanak gifted dari golongan tak mampu. Anak-anak gifted diklaim oleh kelompok Mensa (https://www.mensa.org/ about-us), berpopulasi satu persen dari penduduk dunia. “Mereka adalah anak-anak yang punya IQ >130, tingkat task commitment dan tingkat kreatifitas di atas rata-rata. Mereka bukan hebat karena dilatih atau di-drill. Mereka juga bukan golongan anak indigo tetapi mereka adalah anak-anak yang diumpamakan kendaraan yang begitu distater langsung loncat, hahaha…contohnya, mereka hanya melihat orang bermain piano tak berapa lama dia sudah bisa memainkan piano karena kemampuan logikanya yang tinggi padahal sebelumnya dia tidak
12
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
(FH lulus 1990)
PROFIL ALUMNI pernah kenal piano.” Mereka punya kemampuan tinggi untuk memanipulasi informasi, menggerakkan orang dan mempengaruhi orang. Mereka adalah a good motivator untuk sesuatu yang diingininya. Mereka keukeuh pada kemauannya, lanjut Ambassador / Membership Country Representative of the American Bar Association, the Section of International Law, 2010-2013 ini. Anak-anak seperti ini menurut ayah empat putra putri ini, harus mendapat perhatian dan pengarahan yang sesuai agar mereka tidak merasa dirinya terpinggirkan, bahkan dianggap nakal atau tidak taat pada lingkungan. Gifted people bisa dimanfaatkan secara fatal di tangan yang salah. Di
banyak negara maju ada sekolah khusus untuk anakanak gifted yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah. Malaysia melalui Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) telah membangun dan menjalankan Gifted School dengan fasilitas yang sangat lengkap yang dinamakan “PERMATA” dan ketua pembinanya adalah First Lady. Di Arab Saudi pembinanya Raja juga di Singapura bahkan Toyota Jepang punya Gifted School yang nantinya akan diberdayakan untuk perusahaan besar itu. “Indonesia dengan 250 juta penduduk dengan satu persennya, dua setengah juta orang adalah gifted people yang sayangnya sama sekali belum menjadi penting”, tegas Rikrik pendiri Cugenang Gifted School. Di usia enam tahun Cugenang Gifted School baru mampu mendidik anak didiknya sampai ke tingkat tahun pertama SMP. Lalu, setelah menyelesaikan program belajar 9 tahun, ke mana mereka akan melanjutkan? Sekolahnya menurut penerima Penghargaan Mahasiswa Berprestasi bidang Penalaran Universitas Indonesia, 1993-1995 ini, dengan 22 murid dan tenaga pendidik terseleksi saat ini, menekankan pada bimbingan yang terintegrasi antara optimalisasi keberbakatan dan spiritrual, nasionalitas dan karakter yang positif sehingga mereka menjadi manusia yang selain hebat secara intelektual juga takut pada Tuhan, cinta tanah air dan berkarakter positif.
Mendirikan sebuah sekolah adalah cita-cita seorang Rikrik mengikuti langkah ayahnya yang telah sukses membangun dua Sekolah Luar Biasa (SLB) di kawasan Depok. Prinsipnya adalah anak harus lebih baik dari orang tua. Pada kesempatan Ibadah haji tahun 1998, berdoa untuk cita-citanya ini. Sepuluh tahun berselang, Boutique Lawfirm yang didirikannya bersama bersama Vovo Iswanto, alumni FH UI ‘ 94, mendapat “Rezeki Ular” yang digunakan untuk membangun sekolah! Tapi sekolah apa? “Walaupun spesialisasi saya di bidang hukum persaingan usaha, tetapi saya bukan tipe suka bersaing. Saya selalu mencari sesuatu yang baru. Hidup harus jadi
potongan puzzel yang akan melengkapi sebuah gambar besar !” Sebuah hidayah baginya saat menyadari tentang keberadaan anak-anak dengan cerdas istimewa - berbakat istimewa atau gifted dari teman-teman di Psikologi UI. Dan bahwa gifted children harus mendapat penanganan khusus karena keberbedaan mereka. Dengan dukungan keluarga dan teman-temannya di Assegaf Hamzah & Partners yang didirikan oleh A. Fikri Assegaf (FHUI ’86) dan Chandra M. Hamzah (FHUI ’86), berdirilah sebuah sekolah untuk anak-anak gifted dari keluarga tak mampu. Sekolah ini lengkap dengan asrama . “Mereka datang bawa badan saja dan semuanya gratis!” Untuk menjaring anak-anak ini Yayasan Kinarya Didaktika yang menaungi sekolah ini bekerjasama dengan Korem Bogor, Kodim Cianjur dan Babinsa di pedesaan. Cakupannya memang masih di sekitar daerah Cianjur dan sekitarnya. Anak-anak usia balita – 8 tahun yang direkomendasikan, dites untuk memastikan apakah anak-anak gifted atau anak normal biasa. “Ini ditangani oleh para psikolog dari UI.” Jelas pendiri dan pembina Yayasan Kinarya Didaktika. Ibarat anak-anak yang bermain di taman tentunya berharap disaatnya bisa berperan serta menanami bunga-bunga agar harum dan indah seperti taman lain. (WS/ft koleksi pribadi).
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
13
FOTO : DOK PRIBADI & M YASSIN
P R O F I L a l u m n i
MARKUS R.A. PRASETYO/
KEPRA
FE ‘ 77
“WELCOME TO PARADISE” bidik
ALUMNI
Ungkapan yang sering mengindentikkan kondisi TVRI dengan Welcome To The Jungle harus berubah menjadi Welcome To Paradise. Dan inilah tekad utama yang ingin dituntaskan oleh seorang Kepra begitu dirinya mendapat tugas sebagai Direktur Program dan Berita di TVRI pada Desember 2014 lalu. Kehadirannya di TVRI memang sebagai pejabat antar waktu atau mengisi kekosongan posisi salah satu direksi. Tiga issue utama, yaitu: Shifting Paradigm, No Business As Usual dan Thinking Out Of The Box diusungnya.
n TVRI Unggula Program litas Politik
Rea Senin : ersih Berani B Selasa: umat : Ini Reog dJ Buaya s/ u b a R : Taman d Kamis s/ in n e S , counb Beat Clu usik Special Jazz :M ah er da Minggu p musik po try, 80’an, inggu: Buah dM Senin s/ ayang Hatiku S
Tiga issue utama, yaitu: Shifting Paradigm, No Business
S
As Usual dan Thinking Out Of The Box diusungnya. aya sungguh merasa sangat tidak nyaman saat orang menyambut saya dengan ucapan ‘Welcome To The Jungle’!”. Lho kok jungle? Bukankah TVRI telah menjadi bagian dari kehidupan seluruh insan TVRI selama puluhan tahun? Yang telah menyekolahkan anak-anak kita, telah memberi kehidupan bagi keluarga kita? Selayaknya TVRI menjadi sebuah kebanggaan bagi seluruh insan TVRI sebagai sebuah taman yang indah, tegas pencinta bulutangkis ini. TVRI adalah aset negara yang tak ternilai harganya, wadah perjuangan bangsa, kita harus bangga berada di dalamnya. “ Jadi marilah kita bertekad dan berupaya keras untuk membangun dan mengembangkan TVRI. Ini harus jadi agenda kita bersama”. Diakuinya bahwa TVRI di masa
14
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
lalu tak lepas dari bagian cerita ‘ketidakadilan’. Di era munculnya televisi swasta, TVRI harus tetap berada di gelombang VHF sementara yang lain sudah berimigrasi ke UHF. Belum lagi TVRI harus ‘memberi subsidi’ dengan meminjamkan beberapa fasilitasnya, seperti studio, pada sebuah TV swasta. Belum lagi selepas reformasi TVRI harus berkutat dengan perubahan format organisasi dan manajemennya setelah hilangnya Departemen Penerangan.. “Sekarang kita sudah bermigrasi ke digital walaupun saat ini baru hadir di 10 ibukota propinsi. Akhir 2016 TVRI sudah akan digital di seluruh ibukota provinsi”, ungkap Kepra yang menekankan betapa pentingnya siaran TVRI bisa diterima dan diakses dengan mudah, audio lebih jernih dan warna lebih kinclong. Sejak
Bersama keluarga tercintanya
Maret 2015 TVRI telah mengubah tampilan layar dan program dan diikuti peningkatan jumlah penonton. Untuk apa kita punya tampilan layar yang lebih baik tapi tidak ditonton banyak orang? Channel share TVRI harus segera meningkat. Jadi, menurut mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa FEUI (1980-1982) ini, TVRI harus punya semangat berkompetisi. Rating dari Nielson yang sementara ini masih jadi ukuran media, harus jadi patokan, walaupun obyek penelitiannya hanya di 11 kota, sementara TVRI ada di seluruh Nusantara.
Ada strategi jitu untuk mencapai target tadi? Saya penganut prinsip: Makan bubur panas harus dari pinggir. Perubahan harus
cepat, tapi langkah-langkahnya harus berdasarkan perencanaan yang matang, sehingga keseimbangan tidak terlalu berguncang. Gejolak reaksi atas perubahan pasti akan terjadi, di manapun perubahan diterapkan. Dan bagian tersulit adalah bagaimana mengelola reaksi ini dengan baik. Jadi first thing first. Perubahan paradigma harus sejalan dengan perubahan layar. Layar tidak bisa menunggu sampai kondisi kelembagaan TVRI optimal. Perubahan paradigma harus bertahap tapi cepat tercermin di layar. Sudah saatnya memutuskan belenggu rutinitas kerja tanpa motivasi. No business as usual. Harus ada gairah baru untuk tidak sekedar ‘begini-begini aja: dan berani gagasan yang tidak biasa. Thinking out of the box. Kesadaran untuk bersaing harus dilahirkan . “Ibarat orang sekolah, mari kita kejar nilai 10. Jangan sekedar mengejar nilai passing grade. Dan hanya mereka yang punya nilai tertinggi yang akan menjadi pusat perhatian. Di era modern nan kompetitif ini kita harus terus mengevaluasi diri, atau kita akan tersisih dalam kompetisi. Banyak tantangan baru yang harus dihadapi. Kepra yang terbiasa puluhan tahun bekerja untuk usahanya sendiri di bidang periklanan, rumah produksi dan event organizer, mengganti pola pikirnya dari seorang business owner menjadi seorang profesional dalam sebuah lembaga dengan SDM ribuan orang. “Dulu saya lebih mudah mengajak orang tancap gas dengan kecepatan 140 KM per jam. Karena lebih mudah mengatur irama se-
Diskusi santai dengan tim
dikit orang. Sekarang, dengan banyak orang, saya harus mengurangi speed saya. Yang penting, seperti mobil dengan 4 ban, ke-empatnya harus berputar dalam speed yang sama. Tidak bisa 1 ban speednya 140 sementara 3 ban yang lain speednya beda-beda. Bisa mrotoli ban mobilnya. Tidak sampai garis finish, malah nol besar. Lebih baik kecepatan berkurang tapi seluruh ban berputar dengan speed yang sama. TVRI menurut ayah dua anak perempuan, Dara dan Vanessa, dan satu cucu ini, punya stakeholders yang luas. Semua kepentingannya harus dipenuhi. Acara TVRI harus selalu proporsional, berimbang dan terlebih lagi harus non partisan. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, TVRI harus menjadi milik semua. Sebuah peran yang tentunya tidak mudah untuk diwujudkan, tapi harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab. “Digitalisasi adalah jalan keluarnya. TVRI akan punya 12 saluran digital yang bisa memformulasikan keinginan seluruh stakeholders“. Diakuinya, apa yang menjadi tugasnya sungguh tidak mudah. Kuncinya adalah insan TVRI lah yang paling berharga untuk membawa TVRI mengubah diri menjadi TVRI Baru. Kesatuan sikap , tekad dan berlari dengan irama yang sama, suami dari Rina Karlina yang juga alumni FE ’77 ini optimis TVRI akan segara hadir kembali sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang berpengaruh. “Tancap gas itu, semakin cepat harus semakin berhati-hati. Apalagi di saat hujan. Jalanan menjadi sangat licin. Salahsalah tergelincir !” (WS/ft : Yassin, koleksi keluarga)
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
15
P R O F I L a l u m n i
Dr. IRMAWATI MARWOTO (Arkeologi ‘ 75)
Consuming Archeology :
Lewat Kreasi Batik dan Gerabah Banten bidik
ALUMNI
Selama ini orang beranggapan untuk apa ilmu arkeologi? Sepertinya bukan sesuatu yang penting. Padahal, nilai-nilai dan budaya masa lalu bisa dikembalikan di masa kini, dan menjadi sesuatu yang berguna. Arkeologi tak sekedar menggali saja dan sibuk di kalangan para arkeolog saja, tetapi bagaimana hasil penelitiannya bisa memberikan sesuatu untuk masyarakat. Inilah yang dinamakan consuming archeology , yaitu bagaimana arkeologi itu dikonsumsi oleh masyarakat luas. Seperti halnya penelitian dari situs Islam di Banten yang kemudian bisa dikembangkan menjadi identitas masyarakat Banten dalam bentuk kreasi batik dan gerabah. Harapan dan cita-cita seorang Irma kemudian diwujudkan dalam penciptaan motif batik dan gerabah.
M
engapa pemilihan lokasinya di Banten?
Saya berkecimpung di arkeologi Islam, dan melakukan penggalian dan penelitian mengenai situs-situs Islam abad 16 Masehi yang banyak terdapat di Banten. Kita juga punya tim kerja dalam penelitian yang terdiri dari orang-orang hebat seperti DR. Heryanti Oentoro Drajat, Dr. Isman Pratama Nasution, Dian Sulistyowati M.Hum, Ghilman Assilmi S.Hum, Bambang Marhaendradjaja SSi., M.E, Mandala Manurung SE., Alqis Lukman S.Hum., Jelita Permata dan Danang Aryo Nugroho.
Mengapa batik Banten?
arwoto watio M Dr. Irma gkatan 1975
16
an 56 Arkelogi 1 Des’ 19 sikmalaya, Lahir : Ta han Teranggi : Jo Suami erkasa oh. Pati P Anak : M mata. er P i dan Jelita : Dosen arkeolog an Dekan FIB il ak W Pekerja n peneliti da S1,S2,S3, ber Daya, Ventura um (bidang S um). istrasi Um dan Admin
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
Melihat hasil penelitian dari tahun 70-an di Keraton Surosowan Banten mengenai gerabah yang teronggok diluar Museum Situs Banten. Kemudian, terpikirkan ide di tahun 2012 bagaimana hasil penelitian ini bisa berguna untuk masyarakat. Setelah diklasifikasikan macam ornamen dari gerabah yang berasal dari abad 16 Masehi itu Kemudian kita kembangkan motif-motif tersebut untuk menjadi motif batik supaya dapat menjadi identitas budaya orang Banten. Kemudian kita buat 20 motif batik yang sudah dipatenkan, dibuatkan capnya, dan kita bina pengrajin batiknya. Kami juga bantu bagaimana packaging dan pemasarannya. Kita tetap latih dan tingkatkan kualitasnya untuk ekspor. Kini sudah berjalan dan sudah semakin berkembang.
Setelah batik berjalan, apa lagi ?
Di jaman Banten Lama sekitar abad 16 Masehi juga dikenal industri gerabahnya.
Kemudian kita melakukan pelatihan di sebuah desa miskin Ciruas Banten. Kita latih anak-anak muda yang putus sekolah, yatim piatu, beberapa orang tua, dan pengangguran. Ada sebanyak 15 orang yang diberi pelatihan selama 20 hari dan dibayar. Semua alat dan fasilitas sudah disediakan. Mereka dilatih membuat gentonggentong. Yang tadinya tidak bisa sampai bisa. Mereka senang dan bersemangat sekali. Jadi Alhamdulillah ada kemajuannya. Selain gentong, kita pikirkan juga bagaimana membuat replika dari gentonggentong yang ada di museum Banten untuk dibuat menjadi lampu duduk dan produk kebutuhan rumah tangga lainnya. Selain
sedunia . Jadi, ya mengubah sikapnya harus pelan-pelan.
Ngomong-ngomong, kenapa dulu tertarik dengan arkeologi?
Dulu tahun 70-an, ayah sering memberi saya majalah National Geografi untuk dibaca. Saya lihat tentang arkeologi. Wah, kayaknya enak juga ya. Sejak itu saya ingin jadi arkeolog. Kemudian memilih arkeologi UI pilihan pertamanya. Sejak tahun 1975 bergelutlah di arkeologi. Saya mengambil S2 dan S3 di bidang arkeologi juga.
Apa saja kegiatannya sehari-hari?
Setiap hari saya mengajar S1, S2, dan S3 di UI dan pulang malam. Di rumah saya harus menyiapkan untuk mengajar esok harinya. Jumat sore berangkat ke Banten dan pulang hari Minggu. Nah, cari waktu untuk istirahatnya yang susah. Tapi Alhamdulillah saya diberi sehat dan punya teman-teman yang sangat kompeten. Jadi, meskipun capek tetap happy saja.
Bagaimana mengisi waktu luang?
Saya suka beres-beres rumah dan baca buku. Di mobil saya baca buku, pulang di rumah baca buku lagi. Umumnya saya baca buku-buku pelajaran, teori tentang arkeologi dan museum. Karena saya mengajar S3 juga, kalau saya tidak update, bagaimana dong?
Di perpustakaan pribadinya
Motif batik Banten yang dirancangnya
itu dilabel berisikan informasi mengenai ceritanya. Jadi menjual produk yang berguna. Untuk gerabah dibuat lagi motif baru yang berdasarkan pada ornamen gerabah Keraton Surosowan. Kalau UI ada acara, mereka diundang untuk membawa produk karyanya. Kita juga akan bekerjasama dengan pemda setempat dan komunitas-komunitas budaya untuk memamerkan produk-produk kerajinan mereka. Sasaran selanjutnya adalah tampil pada acara “Cibanten Sail” pada bulan Oktober di Banten yang merupakan ptogram Pemda Provinsi Banten.
Apa kendalanya?
Masyarakat Banten berbeda dengan masyarakat kebanyakan. Bisa dibilang agak keras kepala dan sulit diberi tahu. Misalnya, diminta membuat lebih bagus lagi tapi katanya itu sudah hasil yang paling bagus
Sewaktu mahasiswa bersama Rudi Badil dan almarhum Ucok dalam penelitian di Banten (kanan)
Bersama pengrajin batik di Madura
Selain sebagai dosen dan peneliti yang banyak menyita waktunya, Irma mendapat tugas baru sebagai Wakil Dekan bidang Sumber Daya, Ventura dan Administrasi Umum di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI. Setiap hari di kampus, Irma menyempatkan diri untuk berdialog dengan para karyawan dan hampir setiap hari menyempatkan diri berkeliling FIB.UI untuk mengamati keadaan di” lapangan” . Kalau Bu Irma sudah bicara, matanya “melotot”, kata-katanya tegas namun hatinya baik, begitu kesan mereka yang mengenal dekat Irma. ( Dedeh/ ft:Yassin & dok pribadi) Edisi September-Oktober, 2015
alumni
17
PROFIL alumni
DR. LILIE SURATMINTO (FIB’ 77)
Doktor Yang Senang Jadi Pemandu Wisata bidik
ALUMNI Menjadi guide di Pulau Onrust
S
ejumlah PKL bersiap melakukan tapa pepe atau duduk berjemur di Alun-alun Utara Yogyakarta, Minggu (13/9) siang (Kompas, 14 September 2015). Tapa Pepe dilakukan sejak dulu oleh rakyat yang ingin mendapat perhatian dari Raja karena ia merasa diperlakukan tidak adil misalnya oleh aparat pemerintah. Di negeri Belanda tradisi semacam ini juga ada. Di masa lalu kalau ada orang yang merasa diperlakukan tidak adil dan ingin mengadu pada walikotanya, mereka berdiri di depan kantor walikota (gemeente huis) sampai kemudian orang tersebut dipanggil oleh sang Walikota. Segala sesuatu di negeri Belanda punya cerita di baliknya, yang tadinya tidak menarik dan biasa-biasa saja kemudian menjadi sangat menarik dan diceritakan dengan begitu menariknya sehingga mampu membangun imajinasi yang dahsyat. Perasaan Itulah yang dialami seorang Lilie Suratminto, mahasiswa yang datang dari kota kecil Kudus, masuk ke Fakultas Sastra UI (sekarang FIB) dan mengambil jurusan Bahasa dan Kesusastraan Belanda. “Segala kehebatan nenek moyang Belanda yang diceritakan bagi saya adalah kebanggaan orang Belanda. Bukan saya. Saya bangga pada keberadaan Candi Borobudur misalnya!” Bukan sebuah kebetulan baginya ketika pada tahun 1995, saat dirinya di tahun awal menjabat sebagai Kepala Program Studi Bahasa Belanda di FIB, diminta menjadi narasumber oleh Radio Nederland Siaran Indonesia di Hilversum (Ranesi) dalam program Empat Abad Hubungan Indonesia-Belanda untuk Napak Tilas Kolonial Belanda di Indonesia
“
18
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
dan Belanda selama sepuluh tahun (1995-2005). Kesempatan ini dimanfaatkannya juga untuk banyak menggali pengetahuan mengenai sejarah Koloinial Belanda baik peninggalan fisik : gedung, benteng, makam dan sebagainya hingga bahasa dan kuliner. “Setiap kunjungan ke suatu daerah di Indonesia atau di Belanda saya selalu mencari berbagai informasi dalam literatur dan karenanya saya menjadi kaya pengetahuan”. Tanpa pendampingan Lilie, hamparan batu-batu nisan di Taman Prasasti hanya menjadi benda-benda mati tanpa arti. Begitu juga Pelabuhan Karangantu di Banten yang gersang punya cerita yang menarik di belakangnya. Pelabuhan tua ini punya sejarah penting yaitu tempat pertama kali Belanda mendarat dan menginjakkan kakinya di bumi nusantara tahun 1596. Di tempat itulah bahasa Belanda untuk pertama kali diperdengarkan di nusantara. Di sana juga kemudian berdiri Benteng Spielwijk, juga makam-makam perwira Belanda, gudang rempah-rempah bawah tanah ditambah cerita-cerita legendanya. Tidak banyak juga orang tahu kalau Batavia pada abad 17 dikatakan oleh De Graaf yang sudah enam kali keliling dunia sebagai kota tercantik di dunia. Ketika itu masih berlaku apa yang disebut: Negen uur bloemen yaitu saat berlakunya peraturan di Batavia setiap pukul sembilan malam seluruh kota secara serempak harus membuang kotoran dan sampahnya di sungai. “Pagi harinya, sungai sudah jernih kembali dan siap untuk menjadi kolam renang bagi penduduknya”. Di masa kolonal Belanda sungai-sungai juga dimanfaatkan sebagai jalur transportasi kapal-kapal besar. “Penduduk bisa membeli keperluan hidupnya seperti pakaian dan perabotan yang dibawa oleh kapal-kapal yang lewat di sungai”. Kejayaan sungai Mahakam, sungai Musi, sungai Cisadane dan sungai-sungai besar di nusantara ini mati karena pembangunan jembatanjembatan yang rendah di bagian hilirnya sehingga kapal- kapal besar tidak dapat lagi lewat kecuali kapal pipih pengangkut batu bara di Samarinda, hahaha…” Menurut Lilie, peninggalan yang diwariskan Kolonial Belanda banyak juga yang positif yang dapat dilanjutkan bukan malah dirusak atau dihilangkan sama sekali. Padahal, walaupun saat itu diadakan untuk kepentingan penjajahan Belanda harusnya malah menjadi aset yang sudah ada dan tinggal diteruskan. “Pesan-pesan inilah yang ingin saya tanamkan pada masyarakat luas agar tetap memelihara hal yang positif dari sejarah”. Jangan bingung bila melihat Lilie, sang Doktor jebolan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI berkeliling bersama anakanak atau para dosen rektor se Asia, bahkan berbagai delegasi maupun mahasiswa-mahaiswa mancanegara, sambil memegang megaphone dan berceritra atau bersama rombongan ikut mengayuh sepeda keliling Kota Tua dan museum. Semua ini dilakukannya dengan perasaan senang dan tulus. Membantu kelompok Pecinta Museum, Historia, Jelajah Budaya ataupun Love Our Heritage keliling nusantara atau sebagai narasumber The National Geographic juga dilakukannya di waktu yang pas. “Saya bangga memilih jurusan bahasa dan sastra Belanda karena bisa menjadi tools bagi saya untuk lebih mengerti mengapa ini begini dan itu begitu melalui literatur berbahasa
Belanda. Masih ada kira-kira 30 km panjangnya arsip sejarah bangsa kita yang ditulis dalam bahasa Belanda yang kini tersimpan di Arsip Nasional RI. Dan, yang dapat membuka tabir sejarah itu adalah lulusan jurusan Belanda yang hanya ada di Universitas Indonesia!” (WS/ft: koleksi pribadi)
di Kota Tua
Menjadi guide di Pulau Edam
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
19
HOMECOMING DAY MIPA-UI 2015
Ketua ILUNI FMIPA UI, Dra. Etty Purnawati Nasution, M.Sc. (di tengah, berkaca mata) diantara Alumni FMIPA UI dari berbagai Departemen dan angkatan
HOMECOMING DAY
AlUMNI FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS INDONESIA 22 AGUSTUS 2015
P
ada tanggal 22 Agustus 2015, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) menggelar acara “Homecoming Day FMIPA UI 2015” atau Hari Pulang Kampus Alumni dan Kumpul Keluarga Besar FMIPA UI. Acara ini diisi dengan beberapa kegiatan seperti ramah tamah para alumni FMIPA, Demo Memasak, Stand Up Comedy Indonesia, band perkusi, dance dan Music Performance dari seluruh himpunan departemen FMIPA UI. Acara Homecoming Day FMIPA UI 2015 dibuka oleh Dra. Etty Purnamawati Nasution, M.Sc selaku Ketua ILUNI FMIPA UI dan Dekan FMIPA UI Dr.rer.nat Abdul Haris. Dalam kata sambutan tersebut, Dr.rer.nat Abdul Haris menyampaikan pesan kepada seluruh alumni agar ikut berpartisipasi dalam mengembangkan FMIPA UI khususnya dalam pengembangan fasilitas kampus untuk penunjang sistem pendidikan yang nantinya FMIPA UI menjadi Fakultas yang mampu bersaing di Tingkat Nasional maupun Internasional sesuai dengan harapan Universitas Indonesia yang berhasil menyabet predikat ke-79 dalam pemeringkatan “Top 100 of the 2015 QS World University Rankings for Asia”. Selain itu, acara Homecoming Day FMIPA UI 2015 dihadiri para tokoh Nasional seperti Dr. Dipo Alam sebagai Ketua Dewan Pe-
20
alumni
(ki-ka) : Prof. Sumi Hudiyono PWS, Erwin Nurdin, M.R. Karliansyah, Imam Hendargo Abu Ismoyo, dan Rasio Ridho Sani
Alumni Farmasi
Dekan FMIPA UI (Dr. rer.nat. Abdul Haris (baju putih), bersama mantan Dekan, mantan Wakil Dekan, dan undangan lainnya. Edisi September-Oktober, 2015
HOMECOMING DAY MIPA-UI 2015
Alumni Matematika
Artis Eddy Silitongan foto bersama panitia HCD MFIPA UI 2015
Dekan FMIPA UI, Dr.rer.net.nat. Abdul Haris
Pengurus ILUNI UI Harman Setiawan SH. Ketua Dewan Penasihat FMIPA UI Dipo Alam
nasehat ILUNI FMIPA UI, Drs. Rasio Ridho Sani, M.Com, MPM menjabat sebagai Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Drs. Imam Hendargo Abu Ismoyo, MA menjabat sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Drs. MR Karliansyah, MSi menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, dan Pengurus Pusat ILUNI Universitas Indonesia turut hadir dalam gelaran yang diadakan dalam setiap tahun tersebut. Tema gelaran kali ini bertajuk “Back for Good” menjadi semboyan acara Homecoming Day tahun ini dengan tema tersebut diharapkan kembalinya para Alumni FMIPA UI agar lebih mempererat kekeluargaan serta menjalin silaturahmi antara alumni dengan civitas akademika di lingkungan FMIPA UI. Serangkaian acara yang belangsung mulai dari pukul 08.00 – 16.00 WIB dimeriahkan oleh pelantun tembang lawas Eddy Silitonga dengan hits andalan seperti Ayah, Mama, Jatuh Cinta, Hidupku yang Sengsara, dan Biarkan Kusendiri menjadi tembang andalan untuk dinyanyikan bersama dalam lantunan nostalgia. Selain itu aksi penampilan dari Rigen dan Dicky dalam Stand Up Comedy menambah keseruan para mahasiswa yang terhibur oleh kelucuan duo comic tersebut. Pada saat jamuan makan siang, kini giliran aksi chef handal yang memamerkan keahlian dalam acara demo memasak dengan 3 varian masakan berbeda, masakan tersebut sebagai jamuan tamu undangan yang diiringi oleh performance dari para himpunan departemen FMIPA UI. Gelaran acara tersebut di tutup oleh Ketua ILUNI FMIPA UI Dra. Etty Purnamawati Nasution, M.Sc tanda berakhirnya sudah acara “Homecoming Day FMIPA UI 2015” dengan menampilkan band penutup dari Alumni Geografi yang dimotori oleh Dr. Tito Latif Indra yang melantunkan hits band 60-an The Beatles. (Penulis Tito).
Edisi September-Oktober, 2015
Panitia HCD FMIPA UI 2015
alumni
21
HOMECOMING DAY MIPA-UI 2015
Alumni Biologi Angkatan 1980.
Foto bersama panitia, alumni, dan Ketua Departemen Biologi FMIPA UI.
SAAT BIOLOGI MEMANGGIL PULANG ALUMNI
A
pa yang terjadi, ketika Biologi memanggil alumni untuk pulang? Pulang ke mana? Ya pulang ke kampus! Silaturahmi alumni Biologi tahun 2015 merupakan bagian dari agenda himpunan mahasiswa. Bedanya, pada tahun ini, peran alumni lebih aktif, terutama dalam merancang acara. Setelah mengalami pergantian tanggal, akhirnya tanggal 22 Agustus 2015 ditetapkan sebagai tanggal acara. Beberapa tantangan menghadang: mengumpulkan alumni dan juga... Dana! Klasik ya tantangannya? Iya. Tapi seru kok,karena yang bekerja adalah lintas generasi dari 80-an hingga dekade 00’an. Rasanya sih, belum pernah terjadi. Tema “time to go home” ternyata ampuh untuk memanggil kembali para alumni. Tercatat sekitar 350 alumni mendaftar untuk acara. Dari jumlah tersebut, hampir 300 orang hadir dan mencerminkan lintas generasi dari angkatan yang paling senior (1961-1968) hingga alumni termuda yg lulus tahun 2015! Suasana meriah terjalin karena lokasi di ruang terbuka di lapangan rumput depan departemen Biologi FMIPA membuat para tamu bisa berinteraksi dengan santai dan penuh kekeluargaan. Hal lain yang harus dicatat adalah bentuk partisipasi alumni untuk ikut membangun “rumahnya” di Biologi. Selain donasi dana yg sebagian disisihkan untuk dana beasiswa ILUNI Biologi Perduli (17 juta rupiah!) alumni juga menyumbang beberapa produk seperti minuman dari PT Sosro (Putu Hastika Biologi 78) dan Frisian Flag Indonesia (Aryono B Ardhyo Biologi 87). Selain itu, alumni Biologi juga berpartisipasi menyumbang untuk renovasi ruangan kegiatan mahasiswa dan alumni. Departemen Biologi FMIPA UI juga mulai membuka jejaring dengan WWF Indonesia (direktur WWF Indonesia adalah Arnold Sitompul alumni Biologi ‘90). Semua hal tersebut menjadi bagian dari usaha untuk memperkuat peran alumni dalam pengembangan departemen Biologi FMIPA UI. Jadi untuk menjawab pertanyaan di awal tulisan ini, apa yang terjadi kalau Biologi memanggil alumni pulang? Yang terjadi adalah kemeriahan dan keramaian yang sulit ditandingi oleh departemen lain di MIPA? Serius? Iya serius banget. (SIT).
22
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
Alumni Biologi Angkatan 1986
Alumni Biologi Angkatan 1992
AKTUA LITA
Suasana UI career & Scholarship Expo XX tahun 2015 yang padat dibanjiri oleh sekitar 15.000 pengunjung yang mencari kerja.
Dari kiri ke kanan: Senior Vice President Human Capital Bank Mandiri (Persero) Tbk; Dirjen Binapentasker Kementerian Ketenakerjaan RI; Wakil Rektor UI Bidang SDM, Pengembangan dan Kerjasama; Menteri Ketenagakerjaan RI; Direktur Belmawa, Ditjen Dikti, Kementerian Ristek Dikti RI; Kepala CDC-UI/Ketua Panitia UI Career & Scholarship Expo XX, dan Direktur Pengembangan Karir dan Hubungan Alumni UI.
UI CAREER & SCHOLARSHIP EXPO XX 2015 Balairung Kampus UI Depok, 17-19 September 2015
uI
Career & Scholarship Expo kembali digelar untuk yang ke-20 kalinya. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk mempertemukan lulusan UI yang baru diwisuda bulan Agustus 2015 lalu dengan perusahaanperusahaan yang sedang membutuhkan tenaga kerja dan memfasilitasi lulusan yang ingin melanjutkan studi untuk mendapatkan beasiswa dalam maupun luar negeri. Pembukaan expo dihadiri oleh para pejabat tinggi di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, dan Universitas Indonesia serta dibuka secara resmi oleh Menteri Ketenagakerjaan RI Drs. M. Hanif Dhakiri. Expo kali ini diikuti oleh lebih dari 75 perusahaan nasional dan multinasional, 12 lembaga/universitas pemberi beasiswa dan disponsori oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sebagai sponsor utama. Tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini sedang melemah. Jumlah perusahaan peserta expo kali ini berkurang dibandingkan expo lalu, namun jumlah pengunjung yang mencari kerja meningkat pesat. Selama 3 hari kegiatan, UI Career & Scholarship Expo XX ini telah dibanjiri oleh hampir 15.000 orang pengunjung yang umumnya merupakan lulusan S1 baik dari UI sendiri maupun dari berbagai perguruan tinggi di seluruh wilayah di Indonesia. Berdasarkan analisis data Tracer Study UI (TSUI), dalam situasi ekonomi sulit, persentase alumni UI yang langsung melanjutkan studi ke jenjang berikutnya meningkat (dari sekitar 15% menjadi sekitar 25%). Hal ini dapat dipahami karena ternyata, TSUI juga menunjukkan bahwa, alumni S2 mengalami transisi masuk ke dunia kerja relatif lebih mulus dibandingkan alumni S1.
Menteri Ketenagakerjaan RI Drs. M. Hanif Dhakiri berbincang dengan salah satu pengunjung expo yang sedang melamar kerja di salah satu perusahaan.
Dalam sambutannya, Rektor UI yang diwakili oleh Wakil Rektor bidang SDM, Pengembangan dan Kerjasama Dr. Hamid Chalid, SH, LLM menyebutkan bahwa UI selalu berusaha untuk tetap menjadi yang terdepan dan merupakan pusat pendidikan tinggi yang relevan menjawab berbagai kebutuhan masyarakat dalam menciptakan SDM unggul untuk Indonesia. Di bidang tracer study, saat ini UI telah menjadi leader baik di kancah nasional, regional maupun internasional. Di antara hasil-hasil tracer study UI yang penting disampaikan disini adalah: masa tunggu kerja lulusan UI yang relatif singkat, yaitu hanya 2 bulan; sekitar 75% lulusan S1 UI bekerja di sektor swasta dan sekitar 20% bekerja di instansi pemerintah/BUMN. Keselarasan horizontal dan keselarasan vertikal alumni UI di bidang pekerjaan juga sangat baik. Dengan kata lain, alumni UI bekerja sesuai dengan disiplin keilmuannya dan sesuai dengan level pendidikannya (Sandra Fikawati/Kepala CDC-UI dan Ketua panitia UI Career & Scholarship Expo XX 2015). Edisi September-Oktober, 2015
alumni
23
PROFIL
TISSA AUNILLA
(FH lulusan 2000)
“TERJUN KE INDUSTRI COKELAT KARENA GEMES …”
S
ejak jaman Aztek di Mexico, cokelat sudah sangat dikenal. Ada sekelompok orang yang membuat cokelat sebagai persembahan untuk para Dewa. Kelompok orang ini dalam Bahasa Mexico disebut Pipiltin. Nama inilah yang kemudian diambil menjadi outlet cokelat, Pipiltin Cocoa. Keinginan Tissa, pemiliknya yang lulusan Fakultas Hukum UI tahun 2000 sederhana saja, membuat cokelat lokal Indonesia enak. Empat daerah sudah dirambahnya : Tabanan Bali, Pidie Aceh, Glenmore Banyuwangi, dan Flores. Selain cokelat dengan beragam desain packaging di etalase Pipiltin Cocoa, tersedia pula dessert, cookies, macaroon dan produk selain. Produk cokelat Pipiltin Cocoa bahkan sudah masuk ke beberapa hotel, restoran, dan mal ternama. Bahkan sudah merintis reseller di Perancis. Menyesal masuk Fakultas Hukum? “Sama sekali enggak, Karena saya mengerti soal hukum maka saya bisa take care bisnis ini hatihati. Ilmu saya sangat terpakai dan saya pede menjalaninya”.
Bagaimana awalnya terjun ke dunia cokelat?
24
Sebenarnya passion saya sejak SMA di food and beverage tapi cita-cita waktu itu ingin berprofesi sebagai pengacara, tidak kepikiran untuk jadi pembuat cokelat. Apalagi ayah termasuk orang yang cukup keras. Setelah lulus kuliah saya sempat bekerja di dunia hukum, di tiga law firm dan kantor notaris. Kalau jenuh saya mencari kesibukan di baking, supaya fresh.
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
PROFIL ALUMNI Mengapa pilihannya cokelat?
Tahun 2004 saya melanjutkan S2 di Belanda dan sempat jalan-jalan ke Zurich. Di sebuah toko saya melihat ada cokelat Bali dan Jember yang dijual. Ada rasa bangga sekaligus sebel! Kok, produsennya orang Amerika dan Eropa. Kenapa bukan orang Indonesia ? Apakah memang susah? Sekembali dari Belanda, saya kerja lawyer. Saya juga mulai sering membuat kue cokelat dan menggunakan cokelat dari Perancis. Karena itu saya suka browsing tentang cokelat. Ternyata, saya
di dapur peracikan coklatnya
baru tahu kalau cokelat yang digunakan di Perancis berasal dari Jember. Bahkan dipakai untuk merek cokelat paling mahal. Wah, ternyata cokelat Indonesia sehebat itu dan Indonesia produsen ketiga dunia untuk biji cokelat. Sementara banyak orang tidak tahu. Sekitar tahun 2008 saya rajin browsing tentang cokelat dan mencari sekolahnya. Karena saya memutuskan untuk buka outlet Pipiltin Cocoa, dan mau serius total di bisnis cokelat. Untuk itu saya harus mempunyai pengetahuan dasar cokelat, supaya enggak bingung. Tahun 2009 mulailah intens belajar tentang cokelat sampai ke Swiss yang merupakan the best chocolate in the world. Saya belajar pengolahan cokelat di pabrik cokelat besar, Fechlin. Di sana saya satu-satunya orang Asia, sementara lainnya dari Amerika dan Eropa. Mereka memandang agak aneh ada orang dari negara berkembang mau belajar cokelat. Ada rasa sedih sekaligus bangga karena mereka tahu banyak tentang cokelat Indonesia, bahkan sampai tahu Pidie Jaya penghasil cokelat terbaik. Dari Swiss ini saya mendapat sertifikat master cokelat. Selain itu, saya belajar otodidak dengan banyak
bertanya, sharing, membaca banyak literatur, dan bertukar informasi dengan beberapa produsen cokelat di Amerika. Saya berbagi tugas dengan adik saya, Irvan Helmi. Dia yang keliling Indonesia mencari sumber biji cokelat yang bagus, sementara saya belajar tentang produksinya.
Jadi, “marah” pada kenyataan? Rasanya sayang dan gemes sekali. Saya seperti disentil-sentil dengan informasi itu. Saya melihat Swiss
Jadi, bisnisnya mulai dari hilir ke hulu
Kepuasan seperti apa yang dirasakan di industri cokelat ini? Ada kepuasan batin sendiri ! Orang kebanyakan membeli cokelat dari tengkulak bukan dari petani langsung. Kita membeli langsung dari petani dengan harga premium, jadi membantu para petani untuk kesejahteraannya. Selama ini petani tidak tahu kemana cokelatnya diproduksi, seka-rang mereka jadi tahu. Pernah kita bawakan mereka cokelat, karena selama ini mereka tidak pernah makan cokelat. Mereka kaget campur senang produk cokelatnya ternyata lezat. Melihat mereka baru merasakan makan cokelat, rasanya terharu sekali. Tissa Aunilla sadar bisnisnya cokelatnya akan mendapat banyak pesaing di kemudian hari namun dia tetap optimis menjalankannya karena baginya cokelat memang selalu menggemaskan! ( Dedeh/ ft : Yassin)
Tissa dengan salah satu anak buahnya
memang hebat produksi cokelatnya dan sangat perfeksionis. Perusahaannya tidak terlalu besar sehingga bisa menjaga kualitas cokelatnya. Di sana diproduksi juga cokelat Indonesia. Swiss dan Belgia yang terkenal dengan cokelatnya, ternyata cokelatnya berasal dari Indonesia.
Bagaimana keyakinan buka outlet cokelat ini?
untuk
Sepulang dari Swiss sempat saya ragu, pasar cokelat ini sedikit sekali. Dari data tahun 2013, satu orang makan cokelat itu hanya 0,7 ons per orang per tahun. Sementara di Amerika sebanyak 5 kg per orang per tahun. Kemudian saya berpikir, orang Swiss saja susah payah mengimpor biji cokelat dari Indonesia, sementara cokelat yang ada di depan mata, kita tidak melihatnya. Inilah yang membuat saya memberanikan diri nyemplung. Keyakinan lain, yaitu kalangan menengah usia produktif sekarang sudah mulai sadar akan lokal brand dan rasa nasionalismenya. Karena itu kita memberanikan diri membuka Pipiltin Cocoa. Awalnya kita tidak langsung menjual cokelat tapi dalam bentuk menu-menu dessert, agar orang mau menengok, mencoba, dan membelinya.
LA AUNIL : TISSA Agustus 1978 15 Nama : Jakarta, (39) gl lahir n Tempat/T : Indra Alle Suami : Lana (6) n 2001, Anak : esia, tahu n itas Indon Nederland, tahun rs e Pendidika iv n U , Hukum Utrecht, duFakultas niversitas mics, gra Hukum, U in Law and Econo Fakultas g .M majorin ention co2005. LL m aster Cho honorable Ecole Chocolat, M , Switzerated with yz : ma, Schw an Pengalam in Felchlin Condira of Achievement te m ca ra ifi g rt ro e P C r late Chocolatie nder/Owner. r e st a M . land o-Fou Cocoa. C nt - Pipiltin 2 – Prese 1 0 2 ry a Febru
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
25
ALBUM JADOEL
ilw a n y, H avid, Ikra ol, Henri D , a k ri u P i n 1992 (J mi, Natalia, Ded TIK tahu liah di P ne, Cahyo, Zulfah u k ti u ik ng ali dang me mad, Arief, Cryst a FISIP se , Ah Mahasisw , Yolanda, Imam Jhon Rico. ri, na man, An ticha, Alles S, Wit u M , il a m Is
Fakultas sastra linta malam penutupan m san Bah. Belanda), A Utu (Belanda-73), I (bawah : bld 75 & 77
Rujakan mahasiswa Fakultas Sastra Jurusan Bahasa Belanda lintas angkatan (Linda, Diah W, Ridwan, Indrajit, Esterina, Zully, Tota, Yunitam Judi, Saniah, Martina, Sonya, Tuti, Lili Suratminto, Ani Sudiro, Melani, Peni, Wiwiek, dll.) (kiriman Judi F) Wisuda Sarjana UI di Balai Sidang Senayan, Februari 1981. (Lukman Hakim, Yoni, Ihsan Mahyudi, Hardi, Sayuti, Aswil)
Opspek Program Ekstensi Fakultas Ekonomi tahun 1989. (Muh. Kalamy, Duswa, Kepra, Rina, dll)
26
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
Kirimkan foto-foto Anda dan teman alumni UI ke redaksi.
[email protected] ya...biar jelas. tks. Jangan lupa!
Fokakom setelah camping menanti angkutan bis di Tawangmangu
as angkatan lintas jurusan berkumpul dalam rangka masa orientasi mahasiswa baru. (Peni L -75- juruAnizar (Jurusan bahasa Arab-73), Diah Wulandari/ Ian (jur. Sejarah-75) di kursi dan Indrajit serta Judi 7) - (kiriman Judi F)
Fakultas Ekonomi berdarmawisata ke Pulau Sepa tahun 1996 bersama Bowi, Totok, Rizano, Adri, Bozo, Yta Gultom, Patrick, Emmy, Lawrence, Riswan, Yo Budi Manoreh, Nasrah, dll
Wisuda Fakultas Sa stra tahun 1997. Ma ha angkatan yang ma yoritas angkatan 199 siswa D3 lintas 4 bersana dosen Shakoh Seger (kirim an Marseille)
Mahasiswa Magister Hukum Fakultas Hukum
angkatan 2009 kelas A dan B
Sastra Cina Angkata n 1994 bersama do sen Wijanto Yong (kiriman Marseille)
Alangkah bahagianya setelah diwisuda, beginilah gaya para wisudawan Fikakom tahun 1994 di balairung Depok. (Nur Patria, Ferryanto, Firdaus M, Ikraway, Mila, Hendrik, Irene, Sony, Pitono, Iman)
kumpul di Kansas (Ka nti parkiran mobil (kirim n Sastra) masih terletak di Edisian September-Oktober, 2015 Marseille ) alumni
27
PROFIL
B
erbagai posisi di organisasi internasional dilaluinya s e b a g a i i s t r i D i n o Pa t t i Djalal,duta besar Indonesia untuk Amerika, (20101014). Alumni UI ini pernah menjadi Presiden Moeslem Women Association, Presiden dari Southeast Asia Women Association, aktif di International Refugees dan juga Roosevelt Dialog Women in Policy Group. Bahkan baru dalam sejarahnya, sebagai isteri Dubes berbicara di hadapan para diplomat di White House, Kongres Parlemen, dan Senat House mengenai peran wanita Muslim dan kontribusinya bagi perdamaian dunia. Wanita berdarah Bugis-Banten ini juga aktif mengajar kelas The World of Islam di Amerika University. Mantan Runner Up 1 Putri Indonesia dan lima besar Miss World University tahun 1995 ini melihat banyak sekali masalah ‘perwajahan’ wanita di negara belum berkembang, negara berkembang, dan bahkan negara maju. Persepsinya mengenai perempuan di dunia berubah total dan ingin membantu masalah wanita di dunia global. Di Klinik Giginya, Rays International Dental Clinic, di Brawijaya VIII No 2 Jakarta , obrolan dengan ibu dari Alexa, Keanu dan Chloe berlangsung.
Sempat buka praktek sebagai dokter gigi?
Saya praktek di RS Mitra Internasional Jatinegara selama 10 tahun. Lalu ikut program dokter pegawai tidak tetap (PTT) di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta. Kemudian mendirikan Klinik Gigi di Panglima Polim dan Brawijaya. Setelah 16 tahun bekerja, saya ikut suami dinas ke Amerika tahun 2010. Di sana selama 3,5 tahun. Setelah kembali dari sana, saya praktek lagi. Bagaimana ceritanya mendirikan Women for The World? Sebagai isteri diplomat sewaktu di Amerika, saya aktif di berbagai kegiatan dan organisasi internasional karena membawa nama bangsa dan harus mempromosikan Indonesia. Tahun 2013 sebelum kembali ke Indonesia saya ingin berbuat sesuatu untuk memberdayakan wanita dan mengoneksikan mereka dengan para tokoh perempuan di seluruh dunia, terutama Amerika. Kemudian saya mendirikan Indonesia United State
28
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
ROSA RAI DJALAL (FKG: lulusan 1997)
“SAYA INGIN BERBUAT SESUATU LEWAT WOMEN FOR THE WORLD” 75. Januari 19 akassar, 5 ew Lahir di M strhetic Dentist N :E f o m Magister ra g dan Pro York Univ ation Adminiatr tional Hospital rna te In ys a Pendiri “R ”, ic lin Dental C 009-kini) Jakarta (2
PROFIL ALUMNI Women Councils, dan berkantor di Washington. Kita bekerjasama dengan Harvard Women and Public Policy , dan dengan George Town University untuk Women Security dan Peace Institute. Sepulangnya ke Indonesia agar tetap bisa berafiliasi dengan organisasi yang ada di sana dan programnya sama. Karena project-nya di Indonesia, maka dibuatlah foundation yang terpisah di sini dengan nama Women for The World.
Invest in women transform the world, maksudnya?
date dengan suami, paling nonton. Cuma kadang-kadang masih diambil juga dengan anak-anak, jadi kita nonton bareng mereka. Di weekend kita sering jalan-jalan outdoor seperti ke hutan Mangrove, Kebun Raya, dan lain-lain. Anak akan lebih pintar dan bersyukur bila melihat kebesaran Tuhan. Bahkan menurut saya, mereka sangat environmentalist, penyayang binatang dan tumbuhan. Di Jakarta kita ke mal untuk makan dan nonton. Saya tidak ingin mereka konsumtif. Kami juga mengajarkan anak untuk mengerti nilai uang, bahwa apa yang dihasilkan mama papanya melalui keringat dan kerja keras. Sehingga harus digunakan dengan wisely. If you have money you must to save it. Karena tidak selamanya kita mendapatkan rezeki yang sama. Sebagian uangnya juga harus untuk orang miskin. Saya dan suami selalu menjadi role model for my kids by showing what I’m doing.
Seperti tagline kita. Kita ingin menginvestasi wanita dengan meng-empower mereka sehingga mempunyai pendidikan dan pengetahuan dengan wawasan luas, dan dapat mandiri secara finansial ekonomi. Mereka bisa terbebas dari hal negatif seperti tindak kekerasan, human trafficking, dan sebagainya. Kemudian mereka bisa mendidik anak-anaknya lebih baik, membentuk masyarakat yang lebih baik, bisa menolong wanita lain di sekitarnya dengan entrepreuneurship-nya. Pada akhirnya bisa membantu mengurangi kemiskinan, hal ini akan mengubah dunia menjadi lebih baik.
Caranya?
Meng-empower wanita agar mandiri secara ekonomi, bekerjasama dengan FEB UI melakukan bisnis couching. Kami memilih para wanita UKM dengan tujuan menciptakan 5000 entrepreneur dalam 5 tahun per provinsi. Di akhir tahun kelima dari 34 provinsi akan lahir 1 juta lebih entrepreneur women. Jika satu entrepreneur bisa menyerap 20 tenaga kerja maka akan banyak orang terselamatkan dari kemiskinan. Inilah yang akan bisa membawa perubahan untuk Indonesia. Kedua, agar bisa berkiprah di legislatif dan eksekutif. Kami bekerjasama dengan Harvard Women and Public Policy, dan juga GeorgeTown Institute, untuk belajar demokrasi, menyampaikan aspirasi, mampu menjadi pemimpin, dan lain-lain. Ketiga, turut berupaya dalam mengurangi angka kematian ibu di Indonesia. Setiap tahunnya akan diupayakan mengadakan roundtable mengundang para pakar dalam dan luar negeri untuk mengatasi masalah ini.
Kami percaya apa yang dilakukan orangtua secara positif akan dicontoh oleh anak dan mereka termotivasi untuk melakukan hal yang positif. Saya bawa anak ke daerah bencana banjir dan melihat apa yang saya lakukan di lokasi, misalnya masak di dapur umum, suplai obat-obatan dan sebagainya. Dari pengalaman, saya ingin apa yang mereka lakukan itu keluar dari hati mereka sendiri.
Waktu untuk keluarga?
Bagaimana dengan hobi ?
Family always comes first. Buat saya, suami dan anak merupakan prioritas utama. Setiap hari saya menyisihkan dua jam untuk membantu tiga anak saya yang masih di SD belajar. Mereka tidak ikut les ataupun tutor. Setiap weekdays juga no gadget. Saya baru berikan di Jumat sepulang siang dan bisa mereka gunakan hingga Minggu siang jam 12.00. Jumat malam biasanya jadwal saya nge-
Saya senang traveling dan main ski. Traveling biasanya kalau ada conference, saya pergi. Itu adalah my me time just go by myself. Setelah menikah prioritasnya beda, harus ijin suami dan biasanya kita traveling saat anak-anak liburan, summer holiday di bulan JuniAgustus dan winter holiday bulan Desember. Main ski setiap weekend di saat winter. Berangkat jam 6 pagi dan pulang jam 6 sore. Di atas gunung es dengan ketinggian 1500-3000 meter saya banyak bersyukur dan bertasbih melihat pemandangan full snow. Diri ini terasa sangat kecil, hanya satu titik, tidak ada apaapanya. Hanya dengan kuasa Tuhan saya bisa turun selamat sampai di bawah. Jadi saat itu yang saya rasakan adalah me, my God and the mountain. I’m feel so free. (Dedeh/ ft: Yassin)
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
29
AKTUA LITA
H
HBH ILUNI UI 2015 dan Persiapan Pemilihan Ketua Umum ILUNI UI
alal bihalal ILUNI UI 2015 yang digelar di Gazebo Pool, Hotel Atlet Century Senayan Jakarta, Rabu (19/8/2015), berlangsung semarak. Banyak tokoh senior alumni UI yang tampak menghadiri acara tersebut, antara lain Seto Mulyadi, Todung Mulya Lubis, Dewi Motik, Prof. Gumilar Rusliwa Soemantri, Reinier Daulay, dan lain-lain. Selain banyak alumni muda UI dari lintas fakultas, beberapa ketua ILUNI Fakultas dan ILUNI Wilayah yang juga hadir, antara lain Zainal Arifin (Ketua ILUNI UI Riau), Iskandar Sulaeman (Ketua ILUNI Jambi), Eggy J Kartimen (Ketua ILUNI Jawa Barat), Benny Mamoto (Ketua ILUNI Pasca), Teten Derichard (Ketua ILUNI FTUI, Ratu Febriana Erawati (Ketua ILUNI FIB UI), dan M Kadri (Sekretaris ILUNI FHUI). Rektor UI Prof. Muhammad Anis menyampaikan harapan-harapannya agar ILUNI UI dapat terus meningkatkan berbagai usaha yang telah dilakukan untuk mendekatkan alumni UI yang berkiprah di berbagai bidang dan di berbagai wilayah untuk dapat bersama-sama mendukung program-program almamater di dalam memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara. Chandra Motik Yusuf menyampaikan bahwa kepengurusan ILUNI UI di bawah kepemimpinannya akan segera berakhir, dan akan segera diadakan pemilihan Ketua Umum yang baru dengan sistem one man one vote.“Ini baru pertama kali akan diterapkan di ILUNI UI, sebelumnya pemilihan dilakukan secara perwakilan dari masing-masing Iluni fakultas,” kata Chandra Motik. Ia berharap para alumni untuk berpartisipasi dengan maju mencalonkan diri menjadi Ketua Umum ILUNI UI, “Sistem one man one vote ini merupakan yang pertama kali, sehingga kita akan melakukannya secara demokratis,” paparnya. (sumber : iluni.net).
30
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
AKTUA LITA
Pemilihan Raya NI langsung Ketua ILU FT UI Sukses !! Alumni en ya be t 4. 03 5 M et od e e- Vo te m B en ua se -D U N IA” 5 di ra ga ne 32 ri da
P
emilih ketua umum ILUNI FT UI tahun ini meningkat 700% dibanding 3 tahun lalu dan berhasil mencatat sejarah kesuksesan pelaksanaan pemilihan langsung dengan metode pemilihan elektronic (e-Vote) dengan melibatkan alumninya di seluruh penjuru Dunia. Metode e-Vote yg berbasiskan “ Aplikasi Web” karya alumni FTUI ini telah diuji oleh lembaga id-SIRTII/CC (Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/Coordination Center, yaitu suatu lembaga dibawah Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia yang bertugas melakukan pengawasan keamanan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet. Proses ini didahului dengan pembukaan registrasi pemilih ( e-registrasi) periode tanggal 1 Juli 2015 hingga 31 Juli 2015 dgn pencapaian jumlah registran ( Daftar Pemilih Tetap) 5.857 orang dari 38 Negara. Kemudian dilanjutkan dengan hari pemilihan ( e-Vote) tanggal 6 agustus 2015 jam 15:00 WIB hingga 7 Agustus 2015 jam 15: 00 WIB dengan jumlah partisipasi pemilih dalam tempo 24 jam tersebut adalah 4.035 orang dari 32 negara di 5 Benua se-Dunia. Disamping pelaksanaan pemilihan e-Vote, juga dilaksanakan pemilihan langsung (pencoblosan kertas suara) di TPS di FTUI Depok pada tanggal 8 Agustus 2015 mulai jam 10.00-13.00 WIB dengan partisipasi pemilih sebanyak 380 suara. Penutupan sidang pleno Musyawarah V ILUNI FTUI yang dihadiri oleh Rektor Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis M.Met., Dekan FTUI Prof. Dr. Ir. Dedi Priadi, DEA. selaku penasihat ILUNI FTUI yang juga Gubernur LEMHANNAS RI dan para alumni FTUI menetapkan Teten Derichar sebagai ketua umum ILUNI FTUI periode 2015-2018 menggantikan Prof. Kalamullah Ramli. (Idris sikumbang)
SEMINAR “Pemberdayaan Industri Perkapalan Nasional dan Roadmap Pembangunan Kapal di Galangan Nasional”
A
cara dengan tajuk “Realisasi Percepatan Pemberdayaan Industri Perkapalan Nasional dan Roadmap Pembangunan Kapal di Galangan Nasional Sebagai Perwujudan Cabotage Jilid 2” bertempat di sekretariat ILUNI FTUI salemba dimulai jam 19.30 dengan sambutan bang Teten Derichard selaku Ketua Umum ILUNI FTUI dan berlanjut urun rembug hingga jam 23.30. Acara ini dihadiri oleh tiga pilar utama kemaritiman yaitu ABG (Akademisi + Businessman + Government), sekitar 70-an peserta dari para mahasiswa, dosen, ahli perkapalan UI (Pak Sunaryo, Bang Ican) Bang kroco Idayu, Bang Edward, Bang Agus Muldya dan Prof. Yuri dari Pusat Logistik Maritim UI serta Pak Wiwid dan Pak Sjaifuddin Thahir dari Biro Klasifikasi Indonesia mewakili pemerintah. (Epsi) Edisi September-Oktober, 2015
alumni
31
TEMU KaNGeN
Yayoek, Ike, Hendy, Joen Rusdi, Pratiwi, Priyanti, Mulyawan Karim, Praginanto, Silvy Puntowati, Judy Dilmy, Marizka, Tommy, Yulianti, Wieke Dwiharti dan Henny Mangoendipuro.
TEMU KANGEN WARGA TAMAN SASTRA
M
enjalin dan menjaga silaturahim, itulah awalnya kita membuat janji untuk saling bertemu , menyapa, berjabat tangan dan saling peluk dengan cium pipi kiri kanan. Cerahnya mentari, kebersamaan saling mengajak teman untuk pergi bersama dan lancarnya perjalanan pada Jumat 21 Agustus 2015 adalah sebuah bukti nyata, alam mendukung ide baik ini. Dari Jakarta ke Sentul.
32
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
Alumni Fisip UI ‘75 Homecoming Day Fisip UI 2015
Inilah arti persabahatan sesungguhnya, tak ada iri tak ada dengki semua sama, tertawa gembira, bahagia serasa masa muda dulu di Taman Sastra. Ragam makanan, minuman, cemilan, juga ragam celoteh berbagi cerita dan polah teman warga Taman Sastra ini mengisi teras Babakan Madang yang asri. Dedauanan hijau turut melambaikan helainya, kibasan seekor kucing menggelitik betis-betis terbuka. Priyanti (Perancis 78), teman lama yang tinggal di Prancis akan bertemu kami, sesama Warga Taman Sastra yang aktif di grup WA , karena lusa akan kembali. Bye Prie, salam dan peluk hangat kami untuk kau bawa terbang ke langit Prancis (Teks : R. YULIANTI HERMONO,(IND 77)/ ft : MARIZA (China 82)
TEMU KaNGeN
HBH Acara Halal Bihalal Alumni fakultas Psikologi angkatan 1974 HBH JURUSAN INGGRIS FAKULTAS SASTRA Halal Bihalal Jurusan Inggris Fakultas sastra antar angkatan Minggu, 30 Agustus 2015. (dari depan duduk Tantrini, Arnie (Yani) Arifin, Ani, Widya, Hera. Berdiri dari depan Muhammad Fuad, Tetty, Nuky, Melva, Deli, Edith, Henny Supolo.
HBH JURUSAN ANTROPOLOGI UI Acara Halal Bihalal para antropolog UI di kediaman Prof. Dr. Meutia Hatta di kota hujan Bogor, Minggu 16 Agustus 2015
Acara Reuni Alumni FISIP ‘85 “Kami baru 30 tahun berteman”, Kampus FISIP UI, Sabtu, 5 September 2015.
TEMU KANGEN Fakultas Sastra jurusan Belanda lintas angkatan (1969-1978)
Acara Reuni 30 tahun FISIP ‘85 berlangsung semarak. Satu demi satu acara berlalu penuh dengan canda tawa, dan semakin berwarna dengan iringan musik dan lagu, tampil diantaranya Donny Damara dan Ramadhan Pohan.
Acara Halal Bihalal digabung dengan Temu Kangen atau apa pun itu namanya yang penting ada event dan bisa bertemu. Sabtu, lima September 2015, alumni Fakultas Sastra jurusan Belanda lintas angkatan (1969-1978) dengan kesepakatan dresscode celana jins dan blus warna cerah berkumpul di kediaman Mary (FS 70) dan Akmal (FMipa) di kesejukan udara Pagetongen -Bogor.
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
33
PROFIL Moenartining Teras Narang (FH 1977)
Memperjuangkan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga rakyat Oleh: Nani R Kusumawati
P
ada tanggal 8 Mei 2015, rombongan alumni FHUI 1977 berangkat menuju Kalimantan Tengah. Rombongan sampai di kota Palangka Raya sore hari. Rombongan diundang oleh Moenartining alumni FHUI angkatan 1977 yang juga sebagai pendamping dari Gubernur Kalimantan Tengah Teras Narang. Dalam kesempatan ini redaksi Majalah Alumni menyempatkan untuk wawancara dengan Tining begitu panggilan akrabnya dan selalu menebarkan senyum khasnya dan penampilan sederhana. Semasa kuliah di Fakultas Hukum UI Tining adalah sosok pendiam namun ramah terhadap teman-temannya. Menyelesaikan kuliah di Fakultas Hukum tahun 1983, menikah dan mempunyai tiga putri cantik, alumni Universitas Indonesia, mereka adalah Agneisya M Narang SH, MITC Law, Alfina Kathlinia Narang SH, MBA, dan Bernika Yustisiana Narang, S.Sos, Media Pract. Mengapa memilih Fakultas Hukum. Saya memilih jurusan Fakultas Hukum karena bersifat General, banyak pilihan, dinamis, suka dengan aturan atau kepastian bukan suatu kebiasaan. Semua berhubungan dengan aturan yang di back up oleh undangundang dan konstitusi. Bagaimana masa-masa perkuliahan. Pada saat saya kuliah tempat masih di Rawamangun, Jl. Pemuda. Pada saat itu kuliah adalah masa-masa yang sangat menyenangkan dimana perpeloncoan masih ada dan banyak mempunyai arti yang positif dan bermanfaat. Pokoknya lebih banyak sukanya daripada dukanya, teman-teman juga kompak khususnya Angkatan 1977. Di fakultas hukum juga banyak jurusannya jadi sangat menarik buat saya. Setelah menikah sibuk mendampingi suami, dukungan seperti apa yang dilakukan?
34
Setalah lulus dari FHUI saya menikah dengan seorang laki-laki bernama Teras Narang. Kemudian mendapingi suami yang mendapat amanah mengemban tugas negara sebagai Gubernur Kalimantan Tengah di dua periode yaitu tahun 2005-2010 dan 2010-2015. Selama mendampingi suami, sebagai ibu gubernur saya berusaha untuk memperjuangkan apa yang dibutuhkan oleh rakyat Kalimantan Tengah. Semua diaksanakan tentunya juga urun rembuk dengan suami dan menjalankannya secara amanah serta tulus dan ikhlas. Apa yang dimaksud dengan program pemberdayaan kesejahteraan keluarga rakyat. Yang dimaksudkan adalah memperjuangkan unit-unit kecil yaitu dimulai dari ‘keluarga’ khususnya Ibu. Para Ibu diberikan pembekalan berupa pengetahuan, kesehatan, pendidikan, etika, budi pekerti serta kepribadian yang kuat dan bermartabat. Mengapa keluarga ? Dimulai dari keluarga karena dari situlah merupakan penerus bangsa dan menciptakan 2 KB yaitu Keluarga Bahagia dan Keluarga Berencana yaitu merupakan pencitraan keluarga yang berkualitas Bagi generasi penerus sekaligus kader bangsa. (ft: Yoela)
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
PULAU BELITUNG : Lautnya, Makanannya, Kenyamanannya: FANTASTIS
Keindahan laut dalam wisata pulau-pulau dan snorkling
B
elitung begitu menggoda kami.Tepatnya Kabupaten Belitung dengan ibukota Tanjungpandan. Sebuah pulau dengan luas 229.369 ha berbatasan dengan Laut Cina Selatan, Laut Jawa, dan selat Gaspar termasuk dalam provinsi Bangka Belitung. Di dunia internasional Belitung lebih dikenal dengan nama Biliton yang pernah menyumbangkan devisa terbesar pada Negara dari hasil pertambangan timah. Pulau Belitung adalah pulau kedua terbesar setelah “induk” nya Bangka dengan 98 buah pulau besar dan kecil yang sebagian “kecil” sudah menjadi destinasi semua paket wisata.
Para penulis santai di hotel
Duplikat sekolah Muhamaddiyah dari film Laskar Pelangi & Museum Kata Andrea Hirata Kota Gantung
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
35
kekompakan pemandu wisata dan pengemudi perahu motor menyiapkan jamuan makan Mie Belitung & Mak Jannah
Pesawat Citylink yang pagi itu membawa kami, mendarat di Bandara mungil HAS Hanandjoeddin. Panas sudah langsung menyengat saat mobil yang menjemput kami meluncur ke pusat kota untuk menikmati sarapan khas yang tidak boleh dilewatkan : Mie Belitung Kedai Mak Jannah. Letaknya persis di boulevard kota berseberangan dengan tugu duplikat batu Satam berwarna hitam pekat yang dipercaya adalah pecahan batu meteor yang menghantam pulau Belitung ribuan tahun lalu. Batu hitam Satam ini ikut terangkat nilainya bersama batu akik yang dijual di beberapa tempat.
Danau warna warni peninggalan tambang Kaolin
tugu perlengkapan kopi khas belitung icon sebagai kota warung kopi.
36
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
Duplikat SD Muhammadiyah Gantong yang ada dalam film fenomenal Laskar Pelangi dan Museum Kata Andrea Hirata di kota Gantung adalah tempat pertama yang dikunjungi. Hamparan pasir putih tak berujung, terpaan matahari dan angin yang meniup kencang menyambut kami. Sepanjang perjalanan tampak bangunan bercat warna warni seperti pelangi, tak heran kalau Andrea Hirata terinspirasi dengan kata Pelangi untuk judul bukunya. Kesan pertama yang muncul dari kota ini adalah Bersih, santun dan akrab satu dengan yang lain . “Di sini sangat aman, kriminalitas sangat sangat kecil”, kata pemandu wisata kami. Kenyamanan yang menurut kami penting sebagai wisatawan adalah tidak terganggu oleh kerubutan para penjual cenderamata atau pemilik kedai. Ini menurut kami sangat penting. Keakraban selain terlihat di warungwarung kopi yang banyak tersebar di kota Tanjungpandan, juga antar para pemandu wisata, para pemilik kedai dan para pengemudi kapal bermotor
Batu Akik dan batu Satam khas Belitung
di dapur kopi : Salah satu dapur warung kopi yang tersebar di Belitung
yang membawa banyak rombongan wisatawan lokal dan mancanegara berkeliling pulau-pulau. Mereka saling bergurau sambil menyiapkan santapan untuk masingmasing rombongan yang dibawanya. Semua sudah diatur. Setiap pemandu wisata dengan dibantu oleh pengemudi kapalnya menyiapkan makan siang untuk rombongannya. Fasilitas tempat makan yang luas dan terbuka disewa dari pemilik kedai yang menyiapkan nasi putih dan tumis kangkungnya. Setelah selesai menyantap makan siang, kembali pemandu wisata dan pengemudi kapal motor membersihkan meja dan peralatan makan untuk dirapihkan dalam kotak plastik dan kembali dijinjing ke dalam perahu mereka. Yang menarik pula adalah bagaimana segala kegiatan wisata ini dilandasi kesadaran mereka untuk tidak merusak lingkungan laut seperti karang dan terumbu laut dengan menambatkan perahu mereka pada tali-tali yang sudah disiapkan. “Kami tidak boleh menggunakan jangkar atau semacamnya untuk parkir akan merusak terumbu karang!” kata pengemudi kapal motor kami. Dalam kegiatan snorking di bagian laut yang dangkal pun sangat dilarang untuk membawa pulang karang yang diambil dari dasar laut. Tidak ada yang mengawasi tetapi datang dari kesadaran sendiri.
Toko batu Satam oleh oleh khas Belitung
Ternyata, selain tambang Timah yang pernah jaya ada pula sisa-sisa pertambangan Kaolin yang meninggalkan lekukan-lekukan penadah air hujan dengan warna yang bervariasi. Luar biasa! (Teks/ foto : Diah, Mariana, Felina- alumni Fak Sastra angkatan 73, 75, 76)
Batik bermotif daun simpor khas Belitung
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
37
TEMU KaNGeN
Foto bersama pimpinan FTUI dan para alumni FTUI
Peresmian Dinding Panjat FTUI hasil sumbangan dari Alumni UI
Foto bersama Pimpinan, Alumni, dan Anggota KAPA FTUI
Temu Kangen Lintas Angkatan ala Fakultas Hukum
J
anjian untuk berkumpul di kawasan Sentul City, Minggu, 13 September 2015 sudah ditentukan kirakira seminggu sebelumnya. Semua itu diatur dan dikomunikasikan melalui fasilitas Whatsapp Grup. Pertemuan ini diberi judul Halal Bihalal (HBH) Fakultas Hukum lintas angkatan. Pada hari dan waktu yang sudah ditentukan satu persatu peserta HBH datang ke tempat yang sudah ditentukan. Lanjut menuju tempat makan : Penjual Sate Kiloan (PSK) Habib Abdullah. Di kedai sate kambing ini Karta ( FH’ 73) menyebarkan batu batu akik aneka ragam ke piring untuk dipilih sebagai oleh oleh dari Martapura. Sekejap saja butiran butiran batu akik ludes. Lain dengan Heri Tjandrasari (FH’ 69) membawa oleh-oleh manisan kolang-kaling istimewa buatannya sendiri. Sepinggan kolang-kaling warna putih juga ludes. Perjalanan dilanjutkan ke Tempat Wisata Air Panas Gunung Pancar. Ditemani singkong goreng, pisang goreng, tempe dan tahu goreng tak ketinggalan kopi, teh dan jus segar, pembicaraan terus berganti ganti topik. Jam sudah menunjukkan pukul 16.30, waktunya untuk mengakhiri acara HBH kali ini. Sebelumnya tentu ada sesi foto bersama lalu semua mencari jalannya sendiri sendiri menuju Jakarta dan Depok.(WS)
38
alumni
Edisi September-Oktober, 2015
AKTUA LITA
P
usat Kajian Eropa Universitas Indonesia mengadakan Workshop Kurikulum dan Pe n g e m b a n g a n P r o g r a m Studi Kajian Eropa di Restoran Joglo Patheya, Kemang Timur (27/8/15). Tujuannya untuk meninjau secara berkala Kurikulum Program Studi Kajian Eropa agar tetap relevan dengan isu-isu dan dinamika perubahan sosial, politik, ekonomi, pertahanan dan keamanan, serta budaya dan seni di Eropa. Baik dalam tataran regional dan global, dengan memperhatikan implikasinya terhadap kepentingan nasional Indonesia. Selain itu, workshop bertujuan pula untuk menghasilkan penyusun Sejarah Pendirian Program Studi Kajian Eropa di Indonesia, penyusun rancangan Kurikulum Program Studi Kajian Eropa yang baru untuk Tahun Akademik 2016/2017, penyusun instrumen tertulis tentang mekanisme pengelolaan Program Studi, dan rancangan master-plan pengembangan Program Magister Program Studi Kajian Eropa untuk jangka waktu lima tahun. Pengkajian Eropa di Indonesia ini lahir pada tanggal 2 Agustus 2002, dengan diterbitkannya Surat Izin Penyelenggaraan Program Studi Kajian Eropa oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Program studi ini merupakan Program Studi Magister dengan pendekatan Multi disiplin. Pengelolaannya di bawah Program Pascasarjana Universitas Indonesia dan kampusnya berlokasi di Kampus UI Salemba. Program Magister Kajian Eropa ini merupakan satusatunya pusat pengembangan pengkajian Eropa di Indonesia yang dipelopori oleh. Universitas Indonesia. Pengagas Program Studi ini adalah Prof. Dr. Benny Hoedoro Hoed dan Prof. Dr. Okke Kusuma Sumantri Zaimar, yang saat itu merupakan profesor Tetap pada Fakultas Sastra (kini FIB) Universitas Indonesia. Keduanya memiliki kepakaran tentang Prancis. Perkuliahan pertama program Studi ini di tahun Akademik 2003/2004. Kurikulum dan kegiatan akademik perkuliahan disusun dengan melibatkan para dosen dari berbagai fakultas di Universitas Indonesia, seperti Fakultas Sastra, Fakultas Ekonomi, Fakultas Ilmu Sosial Politik (Hubungan Internasional) dan Fakultas Hukum. Sebagai Kajian Multidisiplin, mahasiswa yang diterima melanjutkan studi S2 di Program Studi ini adalah lulusan Program S1 atau D4 dengan penguasaan disiplin ilmu
PENGKAJIAN EROPA DI INDONESIA
DIPELOPORI UNIVERSITAS INDONESIA
yang beragam, baik ilmu pasti alam, ilmu-ilmu sosial, maupun ilmu humaniora. Di usianya yang ke-13, Program Studi Kajian Eropa telah memiliki 6 (enam) peminatan, yaitu: Ekonomi Eropa, Hubungan Internasional Eropa, Hukum Eropa, Budaya Eropa, Media Eropa dan Seni Eropa. Mahasiswa diarahkan untuk memilih salah satu Peminatan. Pada tahun 2014 Program Studi Kajian Eropa memperoleh Akreditasi “A” dari BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi). Sejak tahun 2011, Program Studi Kajian Eropa ini dipimpin oleh Dr. Polit. Sc. Henny Saptatia DN., SS., MA. Para pengajar program studi ini diantaranya adalah Prof. Dr. Benny Hoedoro Hoed, Prof. Dr. Okke KS Zaimar, Prof. Dr. Mundardjito, Prof. Dr. Djoko Marihandono, Prof. Dr. Lepi T. Tarmidi, Prof. Dr. Mudji Sutrisno, Dr. Evi Fitriani, Dr. Hariyadi Wirawan, Dr. Kusnanto Anggoro, Dr. Komara Djaja, Dr. CPF. Luhulima, Dr. Summa Riella Rusdiarti, Dr. Danny Susanto, Dr. Lilie Suratminto, Dr. Jugiarie Sugiharto, Dr. Yohanes Haryatmoko, Dr. Seno Gumira Adjidharma, Dr. Mina Elfira, Dr. Zeffry Alkatiri, dan lain-lain.
Edisi September-Oktober, 2015
alumni
39
kembangkan potensi terbaikmu bersama ODP mandiri Wujudkan suksesmu, mandiri saja.
Proses Seleksi 1
10
apply melalui job fair atau website
welcome to Bank Mandiri
2 9
pre screening
proses administration hiring
3
8
preliminary interview
final interview
4
7
psychometric test
medical test
5
6
TOEFL test
leaderless group discussion
TOEFL
Kualifikasi Officer Development Program
2
1
Fakultas: Teknik, Ekonomi, MIPA (Matematika & Statistika), Hukum, Ilmu Komputer, FISIP (Hubungan Internasional, Ilmu Komunikasi & Ilmu Administrasi Niaga).
Lulusan program S1/S2 atau mahasiswa yang telah menyelesaikan teori/bebas teori dari perguruan tinggi terpilih. 3
IPK minimal 3.00 untuk S1.
IPK minimal 3.20 untuk S2.
4
5
6
7
Usia maksimal pada saat seleksi awal 26 tahun untuk S1 dan 28 tahun untuk S2.
Mampu mengoperasikan komputer minimal program microsoft office.
Menguasai bahasa Inggris dengan baik, lisan maupun tulisan.
Tidak memiliki keluarga inti (ayah/ibu/kakak/adik) yang aktif bekerja di Bank Mandiri.
8
9
10
Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama pendidikan.
Bersedia ditempatkan di seluruh unit kerja Bank Mandiri di seluruh wilayah Indonesia.
Bersedia menjalani ikatan dinas.