Dr. HERU ARIYADI, MPH (ARSADA) Makassar, tgl 8 – 10 Desember 2009
Tujuan ARSADA Terhimpunnya Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia dalam satu wadah organisasi guna meningkatkan peran serta dan pengembangan Rumah Sakit Daerah secara aktif, terarah dan terpadu sesuai arah dan tujuan Pembangunan Nasional dalam Bidang Kesehatan..
Fungsi ARSADA Wadah pembinaan dan pengembangan anggota sesuai tujuan organisasi Wadah peran serta anggota dalam usaha mensukseskan Pembangunan Nasional Sarana komunikasi dan kerjasama antar anggota anggota,, anggota dengan rumah sakit lain dan anggota dengan institusi lain.
Peran ARSADA Memfasilitasi dan mendorong RSD menyusun Rencana penanganan Krisis Kesehatan akibat Bencana (dibuat pra bencana) aspek manajemen Memfasilitasi RSD terdekat untuk membantu RSD yang terkena krisis kesehatan akibat bencana berkoordinasi dengan Pusat Bantuan Regional Penanganan Krisis Kesehatan
Pra Bencana Rencana Penanganan Korban Massal Rencana Komunikasi Rencana mobilisasi Sumber daya (Man, Money, Material) SPO Rencana Penerimaan Korban banyak & Kapasitas daya tampung Kebutuhan Pendukung (air, listrik, listrik, dsb )
Rencana Penanganan Korban massal Posko RSD berada di UGD Kepala UGD sebagai Koordinator Komunikasi Pelaksana Triage : dokter jaga UGD Dokter Bedah sebagai koordinator Penanganan Korban massal (termasuk memanggil tenaga tenaga)) Direktur RSD sebagai Pemimpin Penanganan Korban Massal di RSD
Rencana Komunikasi Telepon / Radio komunikasi Nomor telepon penting Komunikasi keluar : dengan Petugas Lapangan & ambulans Komunikasi Ke dalam : aliran info ((konstan konstan)) dari tempat triage – unit perawatan – kamar operasi Petugas jaga Komunikasi dalam 24 jam / hari
Mobilisasi Sumber Daya Radius < 20 Menit : Tim dapat dimobilisasi Radius > 20 menit : berdasarkan permintaan Man : berapa SDM SDM--RS yang dapat dimobilisasi dalam satu waktu Money : Kejelasan sumber dana dana,, perkiraan kebutuhan dana per korban (?) Material : Penyiapan TT, kamar operasi operasi,, Ruang Rawat (ruang rawat merah dan ruang rawat kuning kuning))
S P O pd krisis kesehatan Prosedur Perintah / instruksi Prosedur Admission korban banyak Prosedur terapeutik & tindakan medik Prosedur / alur Bahan Habis Pakai Prosedur Pencatatan & Pelaporan Prosedur Komunikasi Prosedur mobilisasi sumber daya Prosedur mobilisasi ambulans
Kapasitas Daya Tampung Ruangan dan TT yang dapat dimaksimalkan (tempat perawatan merah & tempat Perawatan kuning kuning)) Kamar Operasi Tenaga Medis dan perawat yg dpt dimobilisasi Tenaga Pelayanan Penunjang (lab, Radiologi Radiologi)) Ambulans dan sopir : evakuasi sekunder Fasilitas Pengolah limbah
Penerimaan Pasien Akses ambulans mudah Merupakan tempat tertutup Penerangan cukup Akses ke Unit terkait mudah (UGD, kamar Operasi,, Perawatan Intensif Operasi Intensif)) 5 menit sebelum ambulans sampai pada tempat penerimaaan Pasien Pasien,, harus menghubingi RS yang dituju
Tempat Perawatan Tempat Perawatan merah : sebaiknya di UGD dan dikelola oleh ahli anestesi Tempat Perawatan Kuning : dikelola oleh dokter dokter;; monitoring ketat untuk mempertahankan kestabilannya Tempat Perawatan hijau : sebaiknya di Puskesmas.. Dalam keadaan tertentu Puskesmas tertentu,, RSD dapat menyiapkan tempat perawatan hijau
Tempat Perawatan Korban dengan prognosa jelek : perawatan suportif dan ditempatkan di tempat perawatan yang disiapkan untuk itu Tempat untuk menampung korban yang meninggal dunia (sedikitnya mampu menampung 10 korban meninggal meninggal))
Evakuasi sekunder Dari RSD ke RS lain yang lebih mampu menangani korban Kebutuhan ambulans Rute ambulans Komunikasi dengan RS yang dituju sebelum ambulans berangkat
Kebutuhan Pendukung Air bersih : minimum 50 liter/ liter/orang orang//hari Listrik Sanitasi Vector control Arus ambulans dan kendaraan lainnya Parkir