EFEKTIFITAS KINERJA PUBLIC RELATIONS DALAM HAL MENJAGA INTERAKSI HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL PERUSAHAAN DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (LPP TVRI) PUSAT JAKARTA
TUGAS AKHIR Tugas Akhir Ini Disusun Guna Mendapatkan Gelar Ahli Madya (Amd) Diploma III
Oleh : Danur Widyo Ari Kusuma D 1605087 Public Relations ( Humas )
Digunakan Untuk Memenuhi Syarat – Syarat Mencapai Sebutan Ahli Madya Komunikasi Terapan
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2008
PERSETUJUAN Tugas Akhir Berjudul : EFEKTIFITAS KINERJA PUBLIC RELATIONS DALAM HAL MENJAGA INTERAKSI HUBUNGAN KOMUNIKASI ANTAR PERSONAL PERUSAHAAN DI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (LPP TVRI) PUSAT JAKARTA
Karya : Danur Widyo Ari Kusuma D 1605087 Konsentrasi : Public Relations ( Humas ) Disetujui untuk dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Tugas Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Surakarta, ….............................. 2008 Menyetujui Dosen Pembimbing,
Drs. Agung Setyawan, SE, M.Si NIP. 131 658 536
PENGESAHAN Tugas Akhir ini telah diuji dan disahkan oleh panitia Ujian Akhir Program Diploma III Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Hari
:
Tanggal : Panitia Ujian Akhir 1. Ketua
Drs. Dwi Tyanto, SU NIP. 130814593 2. Anggota Drs. Agung Setyawan, SE, M.Si NIP. 131 658 536
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan
Drs. H. Supriyadi, SU NIP. 130 936 616
MOTTO
1. Hilangkanlah kata terlambat dengan tidak melihat masa lalu dan mulailah saat ini dengan semangat baru, dengan penuh kesadaran hari ini harus lebih baik dari kemarin ! UBI VOLUNTAS EST IBI EST VIA (Ada kemauan pasti ada jalan) ( Penulis ) 2. ”An Optimist Will Fight for Creating Chances” Karena mempercayai diri sendiri adalah rahasia pertama untuk berhasil ( Penulis ) 3. Kekerasan adalah cermin jiwa yang rapuh, karena kekerasan membuat tidak kerasan (Mahatma Gandhi dan GATKI Indonesia)
PERSEMBAHAN 1. Ayahanda dan Ibunda tercinta,
Yang telah mencurahkan segala cinta, kasih sayang, perhatian dan dukungan yang tak terhingga. 2. Sahabat dan Teman – Teman Penulis : a. PK Family : Agung, Adi, Tegar, Yulius dan Bram b. Pirates Family : Agus, Alpha, Mbokde Ade, Ndut Nanda, Gigih, Pandu, Ganden, Njeber, Ndaru, Anton Sugi. dll c. Teman-teman magang penulis : Karina, Vina, Teguh, Mita, Dian, Rika, Reza dan Vina. d. Nani Mawar, Widya Lestari, Meridian Antarika yang selalu memabantu menulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. e. Semua teman-teman di Wisma Mahasiswa Surakarta yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan, thank for All. 3. Teman – Teman PR.A’05, terima kasih atas semua kerja samanya 4. Orang – Orang yang telah memberikan Dukungan dan Doa yang Tulus kepada Penulis baik secara langsung maupun tidak langsung.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan Rahmat, Lindungan serta Karunia-Nya sehingga Laporan Tugas Akhir dengan judul " Efektifitas Kinerja Public Relations Dalam Hal Menjaga Interaksi Hubungan Komunikasi Antar Personal Perusahaan Di Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) Pusat Jakarta” dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Diploma III Program studi Public Relations Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta, Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir mi Penults mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan berbagai pihak dalam bentuk apapun karena telah membantu dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan YME yang telah memberikan rahmat,
karunia, kesempatan dan
kesehatan sehingga Penulis dapat menyelesaikan Studi dan Laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktunya. 2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta Ketua Program Diploma III Komunikasi Terapan dan Seluruh Staf Pengajar yang telah memberikan bekal pengetahuan dan ilmu
yang pasti sangat dapat berguna dan akan dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya oleh Penulis. 3. Drs. Ign. Agung Setyawan, SE. M.Si, selaku Pembimbing Akademik Penulis. 4. Drs. Ign. Agung Setyawan, SE. M.Si, selaku Dosen Pembimbing dan Bapak Drs. Dwi Tyanto, SU, selaku Dosen Penguji yang telah berkenan meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, kritik, dan saran dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. 5. Ayahanda dan Ibunda tercinta terkasih yang telah mencurahkan segala cinta, kasih sayang, perhatian dan dukungan yang tak terhingga 6. Ibu Allen Ussy Karundeng dan ibu Susiana Ayuda. Selaku staff Humas dan Pembimbing Penulis selama KKM, Atas bimbingan dan kesempatan yang diberikan kepada Penulis untuk melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Pusat Jakarta. 7. Ibu Dra.Meggy Th. Rares, MM, M.Si. selaku Manager Kelembagaan Hukum dan Humas. 8. Bapak Surono, yang banyak membantu Penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 9. Semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan dalam proses penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini. Semoga Tuhan YME memberikan balasan atas kebaikan yang Penulis dapatkan dengan Limpahan Rahmat-Nya. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini, untuk itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Namun demikian, Penulis berharap Laporan Tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak - pihak yang membutuhkan dan digunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta,
2008
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ................................................................................................................................... i PERSETUJUAN .......................................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... iii HALAMAN MOTTO .............................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................
v
KATA PENGANTAR ............................................................................................. vi DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix
BAB I............................................................................................................P ENDAHULUAN........................................................................................
1
1.1 ...................................................................................................L atar Belakang Masalah .......................................................................
1
1.2 Tujuan Kuliah KKM .........................................................................
5
BAB II...........................................................................................................T INJAUAN PUSTAKA...............................................................................
7
2.1 Definisi Public Relation ......................................................................
7
2.2 Tugas Dan Fungsi Public Reklations .................................................. 11 BAB III. ........................................................................................................G AMBARAN UMUM LPP TVRI .............................................................. 19
Latar Belakang Berdirinya TVRI........................................................................ 19 Visi dan Misi LPP TVRI..................................................................................... 25 Struktur Organisasi ............................................................................................ 25 Divisi Humas LPP TVRI ................................................................................... 40 Struktur Kelembagaan Hukum dan Humas LPP TVRI ...................................... 41 Sarana dan Prasarana Humas LPP TVRI ........................................................... 45 Komposisi SDM Hukum dan Humas LPP TVRI .............................................. 45 Kegiatan Divisi Humas ...................................................................................... 45 BAB IV. ........................................................................................................P ELAKSANAAN MAGANG ..................................................................... 47 4.1 Kegiatan Selama KKM ...................................................................... 47 4.2 Relevansi KKM .................................................................................. 50 4.3 Efektifitas Kinerja Humas LPP TVRI ............................................... 51 BAB V. .........................................................................................................P ENUTUP ................................................................................................... 54 A. Kesimpulan ......................................................................................... 54 B. Saran .................................................................................................... 55 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kuliah Kerja Media Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai salah satu persyaratan akademik guna memenuhi syarat dalam menyelesaikan studi jurusan Humas di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Materi penyusunan laporan ini diperoleh dari hasil praktek di LPP – TVRI yang berlokasi di Jl. Gerbang Pemuda Senayan Jakarta 10270. Praktek Kerja Lapangan ini penting dilakukan oleh calon Public Officer yang sebagaimana penulis akan menjadi Public Officer nantinya agar ia dapat lebih baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya dikemudian hari, maka diperlukan pelatihan atau Kuliah Kerja Media
seperti ini. Penulis
melakukan Kuliah Kerja Media di Lembaga Penyiaran Public (LPP) - TVRl ini dengan alasan bahwa penulis ini mempunyai hubungan komunikasi Humas yang erat dangan media massa maupun masyarakat. Kehumasan adalah salah satu bidang ilmu komunikasi praktis, yaitu penerapan llmu Komunikasi pada suatu organisasi atau perusahaan dalam melaksanakan fungsi manajemen. Secara struktural, humas merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan dan bukan merupakan suatu fungsi atau bagian yang berdiri sendiri. Humas adalah : penyelenggara komunikasi timbal balik antara suatu organisasi atau lembaga dengan publik yang mempengaruhi sukses tidaknya organisasi ( Lembaga ) tersebut baik secara eksternal maupun
internal. Komunikasi ditujukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan yang ditetapkan. Ada dua pengertian mengenai Public Relations ( Humas ) yaitu sebagai State Of Being adalah perwujudan kegiatan berkomunikasi dan sudah melembaga serta diakui keberadaannya dalam suatu organisasi ( instansi ). Sedangkan sebagai Method Of Cominications adalah merupakan rangkaian system kegiatan berkomunikasi secara luas dan belum melembaga dalam suatu organisasi (instansi ) namun kegiatannya ada. Banyak para ahli komunikasi dan institusi mendefinisikan Public Relations berbeda-beda dinilai dari sudut pandang masing-masing, namun mempunyai esensi yang sama. Pendapat lain mengenai pengertian Public Relations ( Humas ), yaitu menurut Howard Bonham "Public Relations is the art of bringing about better public understanding which breeds grater public confidence/or any individual or organization (Publik Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap sesorang atau suatu organisasi). Kemudian Cyril W. Pitches yang dikutip oleh Djafar H. Assegaf menjelaskan bahwa Public Relations Humas ) adalah sebagai bagian dari tanggung jawab dan fungsi manajemen yang bertugas : a. Menganalisa publik interes dan menetapkan sikap publik b. Menentukan dan menterjemahkan kebijaksanaan perusahaan ( organisasi)
c. Merumuskan program aksi untuk menciptakan penerimaan dan good will masyarakat terhadap perusahaan atau organisasi. Dari beberapa pendapat dan pengertian tersebut diatas, walaupun memiliki perbedaan, namun mempunyai esensi yang sama yakni : a. Bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling pengertian, dan citra yang baik dari publik / masyarakat b. Menciptakan opini yang favaourable, menguntungkan semua pihak c. Merupakan unsur yang sangat penting dalam manajemen guna mencapai tujuan d. Menjalin hubungan yang harmonis dengan public / masyarakat melalui proses komunikasi timbal balik ( dua arah ) Beberapa sudut pandang di atas dapat diketahui dengan jelas apa yang ingin di peroleh TVRI untuk memperoleh Goodwill yang belum terwujud yaitu meningkatkan disiplin kerja karyawan untuk memperoleh citra positif di mata masyarakat kembali. Akibat semakin banyaknya stasiun Televisi Swasta yang mengemas program acara dengan menarik, mempengaruhi menurunnya jumlah minat penonton dari para pemirsa TVRI. Dan ini juga berdampak pada motivasi kerja karyawan yang mengalami penurunan dengan diikuti semakin kurang disiplinnya masuk jam kerja. Bila hal ini diabaikan begitu saja oleh pimpinan, maka citra TVRI akan semakin mengalami keburukan yang pada akhirnya masyarakat menjadi kurang perhatian lagi, dan hal tersebut adalah salah satu yang menyebabkan kinerja Humas / Public Relations menurun.
Menjadi seorang Humas / Public Relations harus dapat menjalin dan mempunyai hubungan yang baik dengan para pemimpin surat kabar, majalah, radio, maupun televisi untuk dapat mengekspos berita positif. Melihat demikian berarti hubungan pribadi dengan pemimpin media cetak maupun elektronik
memang harus
dijaga
dan
dibina
dengan
baik
dengan
memperlakukan semua media secara sama. Faktor kedua yaitu pusat informasi, hal ini penting sekali, karena masyarakat yang ingin mengetahui tentang seluk-beluk perusahaan dapat memperolehnya dengan mudah seperti perusahaan menyedikan layanan informasi melalui internet, layanan telepon On-Line, maupun surat pengumuman yang ditempel diruang masuk kantor. Dengan begitu maka segala bentuk perkembangan informasi perusahaan yang menyangkut kepentingan bersama dapat diketahui oleh publik internal maupun eksternalnya. Faktor ketiga pesannya yaitu informasi pesan mengenai perkembangan perusahaan harus disampaikan secara jelas dan terperinci dengan baik. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya salah pemahaman dalam memperoleh berita. Pesan harus disusun secara sistematis dan menarik agar masyarakat dapat lebih. Jelas memahami arti yang disampaikannya. Faktor keempat perbaikan karyawan. Faktor yang terakhiri ini penting sekali dalam suatu perusahaan besar karena mereka merupakan penggerak roda perekonomian perusahaan. Oleh karena itu karyawan yang sudah tidak produktif lagi harus segera dipensiunkan dan perlu memperketat kembali pada
saat penerimaan pegawai untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten dan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang lebih baik lagi.
1.2 Tujuan Kuliah Kerja Media Dalam Penerimaan Kuliah Kerja Media (KKM) di maksudkan untuk mengamati dan menganalisa kegiatan kehumasan dalam bentuk teori yang didapat dibangku kuliali dan mempraktekkannya didunia kerja dan pada dasarnya dalam melakukan kegiatan dinamis mempunyai tujuan tertentu yang dicapai, begitu pula dalam elakukan Kuliah Kerja Media keinginan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut : 1.2.1
Tujuan Umum 1. Menghasilkan mahasiswa Universitas Sebelas Maret khususnya Mahasiswa Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Public Relation yang berkualitas, terdidik terlatih, dan terampil serta msrniliki wawasan dibidang kehumasan baik teori maupun praktek secara nyata dan mampu beradaptasi dan bersosialisasi dengan lingkungan kerja baik pada praktek kerja humasnya dan sesama karyawan maupun masyarakat. 2. Guna memenuhi persyaratan kelulusan program Diploma III Komunikasi Terapan Studi Public Relations Fakultas llmu Sosial dan, Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
1.2.2
Tujuan Khusus
1. Ingin Mengetahui secara langsung kegiatan atau pekerjaan pada bagian Hubungan Masyarakat (HUMAS) di kantor LPP TVRI Pusat. 2. Untuk mengelahui peranan Hubungan Masyarakat (HUMAS) di kantor LPP TVRI Pusat dalam upaya menciptakan dan menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan publiknya 3. Ingin melihat kesesuaian antara ilmu yang telah penulis dapat dibangku perkuliahan dengan kegiatan Hubungan Masyarakat (HUMAS) di Kantor LPP TVRI Pusat. 4. Untuk menambah wawasan dan pengalaman bekerja, baik dalam bidang Ilmu Komunikasi maupun pekerjaan dibidang lainnya dan dapat bersosialisasi dengan karyawan atau divisi lainnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Public Relation Public Relation (PR) menyangkut kepentingan setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersil maupun yang non komersil, kehadirannya tidak bisa dicegal, terlepas dari kita menyukainya atau tidak. Humas yang merupakan terjemahan dari istilah Public Isolations merupakan bentuk komunikasi yang terselenggara antara organisasi yang bersangkutan dengan siapa saja yang berkepentingan dengan dengannya. Berikut beberapa pengertian dari Public Relations : a. Cutlip & Center : “Public Relations is the planned effort to influence opinion and actions through socially responsible performance based on mutually satisfactory two way communication” Terjemahannya : Public Relations adalah suatu usaha yang terencana untuk mempengaruhi pendapat kegiatan melalui pelaksanaan yang bertanggung jawab dalam masyarakat berdasarkan komunikasi dua arah yang saling memuaskan b. Webter’s New International Dictionary yang di kemukakan sebagai berikut : “Public Relations is the art or science of developing reciprocal understanding and goodwill” Terjemahannya : Public Relation adalah seni atau ilmu pengetahuan untuk membangun pengertian yang saling menunjang kehendak baik bersama.
c. The Briish Institude of Public Relations "Public Relations is the deliberate planned, and sustained effort to establish and maintain mutual unaer
standing
between
and
organizations
and
its
public”.
Terjemahannya : Public Relations adalah suatu usaha yang berkelanjutan terus menerus yang terencana dengan pertimbangan-pertimbangan yang matang untuk membentuk dan memelihara saling pengetian bersama antara suatu organisasi dengan publiknya. d. J.C: Seidel, Public Relations Director, "Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya dan public umumnya, kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan terhadap diri sendiri dan keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan". e. Frank Jerkins, "Public Relations merupakan segala bentuk kontruksi terencana keluar dan kedalam antara sebuah organisasi dengan masyarakat untuk tujuan memperoleh sasaran tertentu yang berhubungan dengan saling pengertian (mutual understanding)". f. John E: Marston, "Public Relations merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja
yang
jelas
dan
rinci,
mencari
fakta,
merencanakan,
mengkomunikasikan hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya". g. Institute of Public Relations (IPR) "Public Relations adalah fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara
berkesinambungan, yang oleh organisasi-organisasi dan lembaga-lembaga umum dan pribadi dipergunakan untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang ada sangkut pautnya.dan yang diduga akan ada kaitannya dengan cara memiliki opini publik mereka, dengan tujuan sedapat mungkin menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan, guna mencapai kerjasama yang lebih produktif dan untuk memenuihi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan-kegiatan penerangan yang berencana dan tersebar luas". Kesimpulan Suatu seni usaha dan ilmu pengetahuan untuk membangun pengertian kepada masyarakat secara berkelanjutan ( kontinyu ) dan terencana guna mencapai hasil kerjasama yang produktif, efisien, dan dinamis untuk memenuhi kepentingan bersama
Fungsi Media Massa Televisi adalah salah satu bentuk dari media massa, melalui program programnya televisi mampu mempengaruhi publiknya, karena televisi adalah sebuah media yang mampunyai mempengaruhi kehidupan manusia. Dengan kekuatan audio visual, televisi berkembang ke dalam seluruh aspek kehidupan, mulai dari sosial, politik, budaya, hiburan, dan lain - lain. Garin Nugroho (1995:21) mengatakan bahwa televisi dan biasanya telah ikut membentuk pemahaman publik atas semua topik kehidupan masyarakat.
Dengan demikian televisi telah menjadi meta-medium, yaitu sebuah instrumen yang tidak hanya mengarahkan pengetahuan pemirsa akan dunia, namun juga pengetahuan pemirsa akan cara mendapatkan pengetahuan. Menonton televisi membantu pemirsa untuk membentuk keinginan dan harapan - harapan. Alasan mengapa pemirsa menonton televisi menurut Denis McQuail (www.aber.ac.uk/media/Document/short/usegrat.html ) 1. Karena adanya informasi. Masyarakat dunia mencari keperluan praktek atau opini dan pilihan keputusan yang memuaskan segala kecurigaan dan pembelajaran minat umum; pembelajaran diri untuk mendapatkan rasa aman melalui pendidikan. 2. Identitas personal. Dimana pemirsa menemukan penguatan dari nilai personal, menemukan model atau contoh dalam tingkah laku, fashion, tren, mode, dari kehidupan para selebritis, film - film, iklan dan lain-lain: Pemirsa ingin mengidentifikasi nilai - nilai yang dimiliki dengan nilai nilai yang ada di media, kemudian mengambil wawasan dan pengetahuanpengetahunan tersebut untuk diri sendiri. 3. Integrasi dan interaksi sosial. Pemirsa ingin mendapatkan wawasan mengenai keadaan orang lain, berempati sosial, mengindentifikasi lingkungan yang lain dan mendapatkan rasa kebersamaan, menemukan dasar untuk percakapan dan interaksi sosial, mendapakan tambahan mengenai
kompetisi
dari
kehidupan
memampukan satu dengan yang lainya.
yang
sesungguhnya,
4. Hiburan. Pemirsa ingin menonton televisi karena ingin mendapatkan hiburan, setelah segala aktifitas dan permasalahnya, pemirsa bisa rileks, merdapatkan hakekat budaya atau estetika kesenanian, mengisi waktu dan pelepasan emosional
2.2 Tugas dan Fungsi Public Relation Public Relations mempunyai arti yang sangat penting bagi manajemen, karena Public Relations merupakan suatu fungsi strategi dalam menejemen yang melakukan komunikasi untuk menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik ( Stakeholders ). Dalam hal ini tugas dan fungsi Public Relations menurut Ali Novel ( 1986 ) adalah: Tugas Public Relations : §
Menyampaikan infonnasi yang objektif tentang lembaga yang diwakilinya kepada publik.
§
Menilai sikap dan pendapat umum mengenai lembaga yang diwakilinya.
§
Mengembangkan kreasi perencanaan dan pelaksanaan.
§
Menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi perusahaan.
§
Bertanggung jawab profesional dan sosial.
§
Profesionalisme yang bermoral, yaitu bertugas dengan kegiatan yang dilandasi dengan kejujuran, keadilan, dan kebenaran.
Fungsi Public Relation: §
Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapi tujuan organisasi.
§
Membina hubungan yang harmonis antar organisasi dengan Publik
§
Menciptakan komunikasi dua arah.
§
Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi dari kepentingan umum.
§
Operasional dan organisasi pihak relations yaitu bagaimana membina hubungan yang harmonis organisasi dengan publiknya. Mengingat setiap hari kehidupan semakin modern dan kompleks,
maka hubungan yang harmonis harus dicapai. Menurut Prof Melvin Sharpe (Rhenald Kasali 1994:9 ) ada lima prinsip untuk mcnjalankan hubungan yang harmonis. 1. Komunikasi yang jujur untak memperoleh kredibilitas. 2. Keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah - langkah yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain. 3. Langkah - langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal-balik dan goodwill. 4. Komunikasi dua arah yang terus menerus untuk mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan 5. Evaluasi dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau penyesuaian yang dibutuhkan bagi social harmony. Dalam sebuah perusahaan Public Relations mempunyai peran untuk membangun citra atau image. Menurut Rhenald Kasali (1994 : 28). Citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman muncul karena adanya informasi. Dan tugas Public Relations adalah menegakkan citra organisasi atau perusahaan yang diwakilinya agar
tidak menimbulkan kesalah pahaman dan tidak menimbulkan isu-isu yang dapat merugikan. Setidaknya ada empat unsur yang perlu ditangani.
Tabel 1.2 Proses Transfer pada Public Relation Permusuhan ...................................................................... Simpati Prasangka .......................................................................... Penrimaan Ketidakpedulian ................................................................ Minat Ketidaktahuan ................................................................... Pemahaman
Menurut Cultip dan Center ( Rhenald Kasali 1994 : 82 ) proses Public Relations mencangkup langkah - langkah sebagai berikut : a. Pendefinisian Masalah b. Perencanaan dan Program c. Aksi dan Komunikasi d. Evaluasi Program Berdasarkan proses Public Relations menurut Culti dan Center. Rhenald Kasali (1994:33) menggambarkannya sebagai berikut. Gambar 2.2 Proses Public Relations PENGUMPULAN DATA
DEFINISI PERMASALAHAN
PERENCANAAN DAN PROGRAM
AKSI DAN KOMUNIKASI
EVALUASI
Sumber : Rhenald Kasali (1994 : 33) Proses Public Relations selalu diawali dan diakhiri dengan penelitian. Dan Berikut ini adalah penjelasan dan langkah -langkah dalam proses Public Relations, yaitu : 1. Pengumpulan Fakta (Fact Finding) Tahap yang pertama dalam sistematika kegiatan Public Relations adalah pengumpulan
fakta,
Pengumpulan
faktadapat
dilakukan
dengan
melakuakan suatu penelitian. Pada tahap ini sering kali Public Relations disamakan
dengan
perwira
intelejen
yang
bertugas
melakukan
penyelidikan. Data-data yang didapat merupakan keterangan yang masih mentah, sehingga harus diolah terlebih dahulu. Dan dalam melakukan kegiatan
pengolahan
tersebut
dilakukan
dengan
perbandingan,
pertimbangan, dan penilaian, sehingga menjadi informasi yang akurat. 2. Definisikan Permasalah ( What Happening ) Seorang praktisi Public Relations harus mengenal simtom dan penyebab. Maka dalam tahap ini praktisi Public Relations perlu melibatkan diri dalam penelitian dan pengumpulan fakta. Selain itu praktisi Public Relations perlu memantau dan membaca terus pengertian, opini, sikap, dan perilaku mereka yang berkepentingan dan terpengaruh oleh sikap dan tindakan perusahaan 3. Perencanaan dan Program ( What Should We Do and Why) Pada tahap ini seorang praktisi Public Relations telah menemukan penyebab timbulnya permasalahan dan sudah siap dengan langkah-langkah
pemecahan atau pencegahan. Langkah - langkah tersebut dirumuskan dalam bentuk rencana termasuk anggarannya. Tercakup dalam tahap ini adalah Objective, prosedur, dan strategi yang diarahkan pada masing masing khalayak sasaran. 4. Aksi dan Komunikasi ( How Do We Do It and Say It) Dalam tahap ini adalah pelaksanaan dari semua perencanaan serta program-program yang telah dibuat.
5. Evaluasi Program ( How Did We Do ) Proses Public Relations selalu berdasarkan fakta. Evaluasi berfungsi untuk mengkaji pelaksanaan suatau rencana yang terdiri atas program - program yang dalam penyusunannya ditunjang oleh hasil penelitian yang dilakukan sccara seksama. Pada tahap evaluasi ini ditelah, apakah rencana yang ditunjang oleh hasil penelitian itu dilaksanakan sebagaimana mestinya, dengan kata lain, apakah pelaksanaannya sesuai dengan rencana. Evaluasi dimaksudkan supaya dikemudian hari ketika suatu kegiatan yang sama dilakukan tidak akan mejumpai hamabatan atau permasalahan baru.
Format Televisi Harison dan Robert B. Summers ( Hennin Indah Wahyuni 2000:18 ) mengelompokan stasiun televisi berdasarkan kepemilikan dengan membagi dalam 3 kategori besar, yaitu : 1. Televisi Negara Stasiun televisi yang fasilitas penyiarannya dimiliki oleh negara. Penyelenggaraanya sepenuhnya dimodali oleh negara untuk kepentingan negara. Seluruh aktifitas secara langsung berada dalam pengawasan departemen negara atau sebuah komisi yang anggotanya dipilih negara. Televisi negara biasanya dimiliki oleh negara berkembang seperti: TVRI, Televisi Brunei, Televisi Malaysia.
2. Televisi Korporasi Otonom Stasiun televisi dan peralatanya dimiliki oleh negara, namun programprogramnya diproduksi oleh korporasi dan asosiasi milik swasta. Pengawasan oleh pemerintah dilakukan secara periodik melalui sebuah lembaga atau komite bentukan pemerintah. Televisi Korporasi Otonom seringkali juga disebut dengan semi state. 3. Televisi Swasta Stasiun televisi yang dimiliki oleh swasta dan dioperasikan sepenuhnya oleh perusahaan pribadi di bawah kendali pemerintah. Televisi ini didirikan oleh swasta dan melandaskan metri programnya berdasarkan kepentingan masayarakat penonton. Beberapa pengaturan dilakukan oleh negara melalui serangkaian regulasi. Ada pula yang disebut dengan Televisi Komunitas, yaitu televisi yang berorientasi pada komunitas tertentu karena dimiliki oleh komunitas tertentu, maka
programnyapun
ditentukan
sesuai
kebutuhan
komunitas
tersebut.
Pendanaannyapun dilakukan dari yayasan atau asosiasi komunitas tersebut, atau dari donatur yang mempunyai kepentingan dengan komunitas tersebut. Misalnya : TV IKJ (Jakarta). Format televisi lainnya adalah TV kabel atau yang disebut juga dangan Astro TV seperti Indovision, Kabel vison. Dengan membayar biaya langganan, pelanggan sudah bisa mendapatkan program - program televisi swasta nasional (TRANS TV, RCTI, SCTV, dsb ) maupun televisi dari luar negri (HBO, ESPN, CNN.dsb).
Ditinjau dari segmentasi pasar dan programnya, terdapat dua macam orientasi pertelevisian yang ada di Indonesia. 1. Televisi yang programnya - programnya sudah ditujukan pada segmen pasar yang sudah ditetapkan. Karena sudah tersegmentasi, maka pemirsanyapun terbatas, yaitu sesuai dengan jenis -jenis programnya, dan peringkat ratingnyapun tidak bisa terlalu tinggi. Stasiun televisi dengan format tersebut di indonesia adalah Metro TV ( Berita ), sedangkan Global TV ( Musik ) dan TPI (Pendidikan) sekarang ini sudah merubah formatnya. 2. General Entertainment. Mengenai televisi dengan format ini Garin Nugroho (1995 ) mengatakan, “Dimana kombinasi acara televisi berhakekat bahwa televisi adalah seperti pasar dalam dongeng 1001 malam. Televisi merupakan campuran dari yang elit, kasar, sakral, profan, materiel, dangkal, cemerlang, abadi sekaligus selintas”. Dan bagi stasiun televisi yang menggunakan format ini, rating adalah hal yang sangat penting
BAB III GAMBARAN UMUM LPP TELEVISI REPUBLIK INDONESIA
3.1. Latar Belakang Berdirinya TVRI Pada
tahun
1961,
pernerintah
Indonesia
memutuskan
untuk
memasukkan proyek media massa televisi ke dalam proyek pembangunan Asian Games IV dibawah koordinasi urusan proyek Asean Games IV, sehingga pemerintah melalui Menteri Penerangan rnengeluarkan SK Menpen No. 20/SK/M1961. Pada 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina, Austria, inengirimkan teleteks kepada Menteri Penerangan Maladi untuk menyiapkan proyek televisi (pada saat itu waktu persiapan hanya tinggal 10 bulan.) dengan jadwal sebagai berikut : 1. Membangun studio di eks, AKPEN, Senayan (TVRI sekarang). 2. Membangun 2 (dua) pemancar masing-masing berkekuatan 100 Watt dan 10 Kw, dengan menara setinggi 80 meter. 3. Mempersiapkan software (program dan sumber daya manusia). Pada tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 Watt.
Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kali dengan acara siaran langsung pembukaan Asian Games IV dari stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No.215/163 tentang pembentukan YayasanTVRI dengan Pimpinan Utama Presiden RI.
3.1.1. Pembangunan Stasiun Penyiaran Pada tahun 1964 pembangunan Stasiun Penyiaran Daerah dimulai dengan mendirikan TVRI Stasiun Yogyakarta secara berturut-turut diikuti dengan Stasiun Medan, Surabaya, Ujung Pandang (Makassar), Manado, Denpasar, dan Balikpapan (Bantuan Pertamina).
3.1.2. Pembangunan Stasiun Produksi Keliling Mulai tahun 1977, secara bertahap di beberapa Ibukota Propinsi didirikan stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK berfungsi sebagai perwakilan atau koresponden 'I'VRI diberbagai daerah, masing-masing : 1. SPK Jayapura 2. SPKAmbon 3. SPK Kupang 4. SPK Malang (tahun 1982 diintegrasikan dengan TVRI Stasiun Surabaya)
5.
SPK Semarang
6.
SPK Bandung
7.
SPK Banjarmasin
8.
SPK Pontianak
9.
SPK Banda Aceh
10. SPK Jambi 11. SPK Padang 12. SPK Lampung
3.1.3. Stasiun TVRI di Era Orde Baru Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian organisasi dan tata kerja Departemen Penerangan, yang diberi nama Direktorat, langsung bertanggung Jawab kepada Direktur Radio, Televisi dan Film (Ditjen RTF), Departemen Penerangan Republik Indonesia. Sebagai alat komunikasi Pemerintah, Tugas TVRI adalah, untuk menyampaikan kebijaksanaan Pemerintah kepada rakyat dengan
pemerintah
selama
tidak
mendeskreditkan
kebijakan
pemerintah. Pada garis besarnya tujuan pelaksanaan kebijakan pemerintah adalah untuk membangun bangsa dan Negara Indonesia yang modern dengan masyarakat yang hidup aman, adil, tertib, sejahtera, dan setiap
warga Indonesia dapat menikmati kesejahteraan lahiriah dan mental spiritual. Semua kebijaksanaan Pemerintah beserta pelaksanaan harus dapat disosialisasikan melalui stasiun-stasiun TVRI yang berada di Ibukota maupun daerah, dengan cepat, tepat, dan lancar. Pada tahun 1975, dikeluarkannya Menpen No. 55 tentang status ganda TVRI yaitu sebagai yayasan Televisi RI juga sebagai Direktorat
Televisi,
dengan
menerapkan
system
manajemen
perkantoran/birokrasi.
3.1.4. TVRI di Era Reformasi Bulan Juni 2000, diterbitkan peraturan pemerintah No.36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi Perusahaan Jawatan (PerJan), yang secara kelembagaan berada di bawah pembinaan dan bertanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI. Bulan Oktober 2001, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 2001 tentang pembinaan perjan TVRI di bawah kantor Menteri Negara BUMN dan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri BUMN. Tanggal 14 April 2003, diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2003, status TVRI berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) TVRI di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara BUMN.
Televisi Republik Indonesia (TVRI) merupakan stasiun televisi
tertua di
Indonesia dan
satu-satunya televisi
yang
jangkauannya mencapai seluruh wilayah Indonesia dengan jumlah penonton sekitar 82 persen penduduk Indonesia. Tahun 2007, TVRI memiliki 27 stasiun Daerah dan 1 Stasiun DKI Jakarta, didukung oleh 390 transmitter yang tersebar di wilayah Indonesia dengan 6004 karyawan yang sekitar 3000 orang diantaranya adalah karyawan Kantor Pusat dan TVRI Stasiun DKI Jakarta. TVRI bersiaran dengan menggunakan dua system frekuensi yaitu VHF dan UHF, setelah stasiun pemancar Gunung Tela Bogor dengan kekuatan 80 Kw selesai dibangun pada 18 Mei 2002. Kota-kota yang telah menggunakan VHF yaitu Jakarta, Bandung, dan Medan selain beberapa, kota kecil di Kalimantan dan Jawa Timur. Setiap hari TVRI DKI Jakarta Menyelenggarakan siaran selama 18 jam, mulai pukul 05.00 WIB hingga 24. WIB dengan substansi acara bersifat informatif, edukatif, rekreatif. TVRI juga memiliki Stasiun DKI Jakarta yang jangkauannya meliputi Ibukota Jakarta yang jangkauan siarannya meliputi ibukota Jakarta dan sekitarnya (Depok Bogor, Bekasi dan Tangerang), pada saluran/ channel 8 VHF dan mulai mengudara pada 1 Januari 1983 dengan acara tunggal siaran Berita Bahasa Inggris dengan nama The Six Thirty Report selama setengah jam di bawah tanggung jawab
bagian pemberitaan yang pada perkembangannya rubrik tersebut berubah menjadi English New Servis (ENS). Stasiun DKI Jakarta kini mengudara mulai pukul 17.30-21.00 WIB dengan berbagai jenis acara hiburan, dialog dan berita. TVRI dewasa ini sesuai dengan Undang-Undang No. 32 tahun 2002 tentang penyiaran, status TVRI berubah dari Perseroan menjadi Lembaga Penyiaran Publik yang bersifat independen, netral dan tidak komersial dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat (UU No. 32 Th. 2002 Ps. 14 Ayat (1); PP No. 11 Th. 2005 Ps. 2; PP No. 13 Th. 2005 Ps. 3 ayat (1)). Selanjutnya diatur dalam Pasal 3 ayat (1) PP No. 11 tahun 2005, bahwa TVRI berfungsi sebagai media Informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, control dan perekat sosial, serta pelestari budaya bangsa, dengan senantiasa berorientasi kepada kepentingan seluruh lapisan masyarakat Dalam Pasal 4 PP No. 13 Tahun 2005 disebutkan TVRI
mempunyai
tugas
memberikan
pelayanan
informasi,
pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol, dan perekat sosial, serta melestarikan budaya
bangsa, untuk kepentingan seluruh lapisan
masyarakat melalui penyelenggaraan
penyiaran televisi
yang
menjangkau seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahwa keberhasilan pelaksanaan fungsi dan tugas TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik tersebut sangat dipengaruhi oleh
setiap pegawai TVRI dalam melaksanakan tugas pekerjaan dan jabatannya secara professional.
3.2. VISI dan M1SI LPP TVRI 3.2.1.
Visi ”Terwujudnya TVRI sebagai Media pilihan bangsa Indonesia dalam
rangka
turut
mencerdaskan
kehidupan
bangsa
untuk
memperkuat kesatuan nasional. 3.2.2.
Misi a) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk pcrsatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis. b) Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan kesatuan bangsa sekaligus media control sosial yang dinamis. c) Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan. d) Memberdayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra Bangsa dan Negara Indonesia di dunia Internasional.
3.3. STUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi LPP TVRI terdiri dari : 1.
Dewan Pengawas
2.
Dewan Direksi
3.
Direktur Utama
4.
Direktorat Program dan Berita
5.
Direktorat Tehnik
6.
Direktorat Keuangan
7.
Direktorat Umum
8.
Direktorat Pengembangan dan Usaha
9.
Satuan Pengawas Intern
10. Stasiun Daerah 11. Stasiun Transmisi 12. Balai Diklat 3.3.1.
Dewan Pengawas a) Dewan pengawas merupakan organ TVRI yang memakili masyarakat, pemerintah dan unsur Lembaga Penyiaran Publik yang menjalankan tugas pengawasan untuk mencapai tujuan TVRI. b) Dewan Pengawas Terdiri dari 5 anggota dan dikoordinasikan oleh seorang ketua merangkap anggota. Masing-masing anggota memiliki hak suara 20% (dua puluh persen). c) Dewan Pengawas mempunyai tugas :
1. Menetapkan kebijakan umum, rencana induk, kebijakan penyiaran rencana kerja dan anggaran tahunan, kebijakan pengembangan
kelembagaan
dan
sumber
daya,
serta
mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut sesuai dengan arah dan tujuan penyiaran; 2. Mengawasi pelaksanan rencana kerja dan anggaran serta independensi dan netralitas siaran; 3. Melakukan uji kelayakan dan kepatutan secara terbuka terhadap calon dewan direksi; 4. Mengangkat dan memberhentikan dewan direksi; 5. Menetapkan salah seorang anggota dewan direksi sebagai direktur utama 6. Menetapkan pembagian tugas setiap direktur; 7. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI). d) Pelaksanaan fungsi pengawasan dan evaluasi meliputi bidang tugas 1. Kelembagaan, Politik dan Koordinasi. 2. Pemrograman dan kerjasarna luar negeri. 3. Teknologi dan Pemberitaan. 4. Penelitian & Pengembangan sumber daya manusia. 5. Keuangan umum dan sumber daya manusia. e) Pelaksanaan fungsi pengawasan dan evaluasi dilakukan secara periodik, sistemik dan sewaktu-waktu.
f) Mekanisme
Pemberian
sangsi
sebagai
konsekuensi
dari
pelaksanaan fungsi pengawasan dan evaluasi ditempuh dengan tahapan : 1. Teguran Lisan; 2. Teguran Tertulis; 3. Pembelaan diri Tertulis; 4. Sidang penentuan akhir Dewan Pengawas; 5. Penjatuhan sanksi ringan, sedang dan berat. 3.3.2.
Dewan Direksi. a) Dewan direksi merupakan unsur pimpinan dalam pelaksanaan manajemen TVRI. b) Dewan direksi yang terdiri dari 1 (satu) Direktur Utama dan 5 (lima)
orang
Direktur
yang
masing-masing
memimpin
Direktorat dengan bidang tugas program & berita, keuangan, teknik, umum serta pengembangan dan usaha. c) Pelaksanaan tugas pengelolaan TVRI oleh Dewan Direksi dilakukan secara kolegial dalam musyawarah untuk mencapai mufakat. d) Untuk hal-hal yang bersifat strategis, sebelum diambil keputusan dewan direksi mengkonsultasikannya terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas.
3.3.3.
Direktur Utama Direktur Utama bertugas menjabarkan visi, misi, kebijakan umum,
kebijakan
penyiaran,
Kebijakan
Pengembangan
Kelembagaan, dan Sumber Daya yang telah ditetapkan oleh Dewan Pengawas serta memimpin dan mengkoodinasikan tugas-tugas para anggota Direksi dalam menjalankan Tugas sesuai bidang/substansi masing-masing, serta melakukan pengawasan terhadap tugas semua unsure dilingkungan TVRI. Untuk melaksanakan tugas dan fungsi dimaksud, direktur Utama dibantu : 1. Satuan Pengawas Intern. 2. Sekretaris Perusahaan. 3. Tenaga Ahli. 3.3.4.
Direktorat Program dan Berita Direktorat Berita, dipimpin oleh Direktur yang bertugas menetapkan kebijakan
Umum,
Kebijakan
Penyiaran, dan
Kebijaakan Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya di bidang
Program,
siaran
berita
dan
non
berita
serta
pendokumentasian. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Direktur Berita mempunyai fungsi sebagai berikut : 1)
Pelaksanaan tugas di bidang produksi dan operasional siaran baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
2)
Pelaksanaan tugas di bidang riset yang berkaitan dengan bidang program, produksi, siaran berita dan non berita serta pendokumentasian.
3)
Pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang program, produksi, siaran berita dan non berita di seluruh Satuan Kerja TVRI .
4)
Pelaksanaan tugas di bidang pengadaan penyiaran program dan berita baik dari dalam maupun luar negeri.
5)
Pelaksanaan tugas pendokumentasian dan pemeliharaan dokumen program dan berita diseluruh satuan kerja dalam lingkungan TVRI.
Direktorat Berita, terdiri dari : 1. Bidang Pemberitaan 2. Bidang Produksi Pemberitaan 3. Secretariat 4. Kelompok Fungsional 3.3.5.
Direktorat Tehnik Direktorat tehnik, dipimpin oleh Direktur yang menetapkan kebijakan, melaksanakan kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan menyelenggarakan
kegiatan
dibidang
tehnik.
Untuk
tugas tersebut, Direktur Tehnik mempunyai
fungsi sebagai berikut :
1. Perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian pengadaan peralatan tehnik dan prasarana. 2. Perencanaan, pengendalian dan pengevaluasian operasional penggunaan peralatan teknik. 3. Pelaksanaan tugas di bidang riset yang berkaitan dengan teknik. 4. Penetapan
standar
peralatan,
aturan
pengelolaan
dan
pemeliharaan. 5. Pengurusan alokasi frekuensi 20% dari jumlah saluran frekuensi yang ada disetiap witayah layanan siaran. Direktorat Tehnik, terdiri dari : 1. Bidang Tehnik Transmisi dan Prasarana 2. Bidang Teknik Produksi dan Penyiaran 3. Bidang Kerjasama Teknik dan Tekhnologi Informasi. 4. Secretariat 5. Kelompok Fungsional 3.3.6.
Direktorat Keuangan Direktorat Keuangan, dipimpin oleh Direktur yang bertugas menetapkan
kebijakan,
menyelenggarakan
melaksanakan
kegiatan
dibidang
pembinaan keuangan.
dan Untuk
menyelenggarakan tugas tersebut, Direktur Keuangan mempunyai fungsi sehagai berikut :
1. Perencanaan anggaran TVRI meliputi anggaran Program, nonprogram, permodalan dan investasi. 2. Perencanaan dan pengusulan sumber dana untuk pengelolaan kegiatan operasional perusahaan. 3. Perencanaan jasa konsultan dibidang keuangan. 4. Perencanaan pengelolaan anggaran kas dan modal kerja perusahaan
termasuk
pengelolaan
hutang
dan
piutang
perusahaan. 5. Pengkoordinasian mekanisme pengelolaan keuangan dan akuntansi, serta laporan keuangan dari seluruh Satuan Kerja. 6. Pengkoordinasian pembuatan laporan keuangan berupa neraca, rugi laba dan laporan perubahan arus kas serta laporan lainnya yang dibutuhkan seperti RKAP. 7. Pelaksanaan
analisis
anggaran,
keuangan
dan
laporan
keuangan. 8. Pengendalian dan evaluasi anggaran dan keuangan. 9. Pembinaan keuangan seluruh satuan kerja diiingkungan TVRI. 10. Pengkoordinasian
dan
pengawasan
pelaksanaan
tugas
penyelenggaraan anggaran, keuangan dan akuntansi seluruh satuan kerja di lingkungan TVRI. Direktorat Keuangan, terdiri dari : 1. Bidang anggaran 2. Bidang Keuangan
3. Bidang Akuntansi dan Perpajakan. 4. Sekretariat. 5. Kelompok Fungsional. 3.3.7.
Direktorat Umum Direktorat Umum, dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan
kebijakan,
melaksanakan
pembinaan
dan
menyelenggarakan kegiatan umum dan sumber daya manusia (SDM). Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Direktorat umum mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penetapan kebijakan proses pengadaan barang, pengadaan jasa, dan pendistribusian. 2. Penetapan kebijaksanaan pengembangan, pembangunan dan perawatan sarana dan prasarana umum serta pengelolaan asset. 3. Penetapan kebijaksanaan pengelolaan sumber daya manusia. 4. Pembinaan kegiatan bidang umum dan personalia seluruh kegiatan kerja di lingkungan TVRI. 5. Pengkoordinasian
dan
pengawasan
pelaksanaan
tugas
penyelenggaraan kegiatan umum dan SM seluruh satuan kerja dilingkungan TVRI. Direktorat Umum terdiri : 1. Bidang Pengadaan dan Logistik. 2. Bidang Prasarana Umum.
3. Bidang Sumber Daya Manusia. 4. Sekertariat. 5. Kelompok Fungsional. 3.3.8.
Direktorat Pengembangan dan Usaha Direktorat Pengembangan dan Usaha dipimpin oleh direktur yang bertugas Melaksanakan kebijakan pengenbangan kelembagaan dan Sumber Daya di bidang pengembangan dan Usaha. Untuk menyelenggarakan tugasnya tersebut, direktorat Pengembangan dan Usaha mempunyai fungsi yaitu : 1. Pelaksanaan pengembangan
tugas
di
bidang
kerjasama
bisnis
dan
Usaha dengan pihak terkait baik di dalam
negeri maupun di luar negeri. 2. Pelaksanaan tugas di bidang pemasaran dan penjualan program dan berita termasuk paket siap siar ( canned product) dan isi siaran (program content). 3. Pelaksanaan tugas di bidang promosi penjualan program, promosi non siaran, penyelenggaraan website dan medium konvergensi lainnya. 4. Pelaksanaan tugas di bidang usaha non siaran dan usaha jasa tambahan lainnya. 5. Pelaksanaan tugas dibidang riset yang berkaitan dcngan bisnis dan pengembangan usaha.
3.3.9.
Satuan Pengawas Intern Kepala Satuan Pengawas Intern, bcrtugas melaksanakan pemeriksaan intern keuangan, pengendalian, pengelolaan
operasional TVRI, menilai
dan pelaksanaannya pada TVRI serta
memberikan saran-saran perbaikan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Satuan Pengawasan Intern mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan Program Kerja pemeriksaan Tahunan (PKPT), bidang keuangan,
meliputi
rencana
pemeriksaan
rutin/regular,
pemeriksaan khusus dan pemeriksaan buril. 2. Pengkoordinasian
pelaksanaan
pemeriksaan,
dengan
tujuan
mencegah terjadinya kerugian TVRI dengan sedini mungkin menemukan pelaksanaan terhadap peraturan di bidang keuangan maupun
operasional
dan
penunjang
operasional
dengan
memberikan saran perbaikan. 3. Pengkoordinasian pembuatan laporan hasil pemeriksaan sesuai jadwal terhadap pemeriksaan seluruh satuan kerja. 4. Pengkoordinasian penyampaian laporan hasil pemeriksaan dan saran tindak-lanjut terhadap hasil pemeriksaan kepada Direktur Utama dan masing-masing Direktur serta satuan kerja terkait. 5. Pengkoordinasian
permintaan
tindak
pemeriksaan kepada satuan kerja terkait.
lanjut
atas
temuan
6. Pengkoordinasian terhadap evaluasi pelaksanaan dan pengawasan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan, untuk perbaikan. 7. Pengevaluasian pelaksanaan pemeriksaan dan pengawasan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan, untukk perbaikan. 8. Pengkoordinasian
pengelolaan
administrasi
dan
dokumen
pemeriksaan. 3.3.10.
TVRI Stasiun Daerah Kepala TVRI Stasiun Daerah, bertugas menetapkan kebijakan
operasional penyiaran di daerah dan pemancarluasan Siaran Nasional serta.mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya sesuai dengan kebijakan Direksi. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, kepala TVRI Stasiun Daerah mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan penyusunan rencana kerja dan anggaran stasiun (bagian RKAP). 2. Penyelenggaraan kegiatan produksi dan penyiaran program. 3. Penyelenggaraan kegiatan produksi dan penyiaran berita. 4. Penyelenggaraan kegiatan tehnik. 5. Penyelenggaraan kegiatan keuangan. 6. Penyelenggaraan kegiatan umum dan SDM. 7. Pembinaan teknis administrasi perkantoran.
3.3.11.
TVRI SektorTransmisi Kepala
pengoperasian, prasarana,
TVRI
sektor
perawatan
melakukan
mengkoordinasikan
dan
transmisi, perbaikan
administrasi
pengawasan
bertugas
melakukan
pemancar/microwave,
dan
keuangan
pelaksanaannya
sesuai
serta dengan
kebijakan Direksi. Untuk menyelengarakan tugas sebagaimana dimaksud, kepala TVRI Sektor Transmisi mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Perencanaan
dan
pelaksanaan
pengoperasian
pemancardan
microwave. 2. Perencanaan dan pelaksanaan perawatan dan perbaikan peralatan pemancar/ microwave, prasarana sipil dan utilitas, elektrikal dan mechanical. 3. Perencanaan dan pelaksanaan pengurusan administrasi dan keuangan. 4. Pengkoordinasian satuan-satuan transmisi. 5. Pengelolaan asset/ fasilitas teknik dan prasarana. 6. Pembuatan dan penyampaian pelaporan. 3.3.12.
Balai Diklat Kepala pendidikan dan latihan, bertugas merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi jasa pelatihan dibidang pertelevisian serta jasa pemanfaatan fasilitas sarana produksi baik
untuk
kepentingan
TVRI
man
pun
untuk
umum,
serta
mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Pendidikan dan Latihan mempunyai Fungsi sebagai berikut 1. Penetapan kcbijaksanaan teknis pendidikan dan pelatihan (diklat) serta promosi dan pemasaran diklat untuk umum termasuk pengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. 2. Penetapan kebijaksanaan proses penyelenggaraan diklat baik internal maupun eksternal serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. 3. Penetapan kebijaksanaan penyiapan dan pengembangan fasilitas sarana dan prasarana diklat baik internal dan eksternal serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaannya. Secara garis besar bagan struktur organisasi LPP TVRI adalah sebagaimana terlampir. a) Sekretariat Perusahaan Sekratariat Perusahaan didalam struktur organsasi LPP TVRI berada diantara direktur utama dan Dewan Direksi lainnya. Sekretariat perusahaan dipimpin oleh seorang Sekretaris. Sekretaris perusahaan berperan sebagai penghubung dalam komunikasi antara BOD (Borth or Direksi = Dewan Direksi), senior manajemen dan pemegang saham, penghubung antara pihak manajemen dengan pihak ketiga didalam penanganan masalah-masalah non teknis serta
berperan sebagai penghubung bagi Direktur Utama dalam hal terjadi pertentangan antara manajemen dengan unit kerja lain dibawahnya. Adapun
fungsi
Sekretariat
perusahaan
dalam
menyelenggarakan tugas-tugasnya adalah sebagai berikut : 1. Penyediaan layanan administratif dan saran kepada BOD, Tim Manajemen atau badan lain dalam TVRI yang yang membutuhkan. 2. Penyediaan saran pemecahan bagi direktur Utama dalam menghadapi masalah TVRI. 3. Penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh direktur utama. 4. Perancangan prinsip dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pemegang saham. 5. Persiapan dokumen penting terutama yang berkaitan dengan masalah hukum. 6. Pembuatan konsep pidato dan surat keputusan yang diperlukan oleh Direktur Utama Sekretariat Perusahaan terdiri atas: a) Seksi Humas b) Seksi Hukum c) Kelompok Fungsional
3.4. DIVISI HUMAS LPP TELEVISI REPUBLIK INDONESIA Visi Dan Misi Humas Lpp Tvri a. Visi Humas LPP TVRI "Meningkatkan citra perusahaan serta mengkoordinasikan pengawasan dan pelaksanaannya" b. Misi Humas LPP TVRI ”Upaya menjalin dan memelihara hubungan baik antara perusahaan dengan karyawan, masyararat, mitra kerja, lembaga pemerintah/non pemerintah termasuk media massa " Program Kerja Humas LPP TVRl 1. Menjalin dan rnemelihara hubungan baik dan saling pengertian antara TVRI dengan masyarakat internal dan eksternal TVRI yang tercakup didalamnya yaitu pemirsa, pemasok, pemerintah/investor dan karyawan melalui jalinan hubungan baik dan erat dengan media massa dalam rangka menjaga citra TVRI 2. Untuk
menyelenggarakan
tugas
sebagaimaiia
Humas
juga
mempunyai fungsinya sebagai berikut a) Perencanaan dan pengkoordinasian Program Kehumasan. b) Artinya
menyeluruh
dan
luas
termasuk
didalamnya
mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide, aktiviftas promosi, mendukung hubungan haik dengan pihak luar TVRI. c) Mewakili TVRI.
d) Artinya
dalam
pertemuan
lokal,
nasional,
maupun
international dan mempromosikan program TVRI. e) Publikasi Program TVRI. f) Artinya Aktivitas TVRI melalui berbagai media g) Pengelolaan Aspek Kehumasan. h) Artinya hal yang terjadi pada situasi krisis. i) Pengelolaan Dokumentasi. j) Artinya
Publikasi
dan
tugas-tugas
keprotokolan
yang
berhubungan dalam TVRI 3.5. STRUKTUR KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS LPP TVRI DEWAN PENGAWAS
DEWAN DIREKSI
SEKRETARIAT KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS
KOORD HUMAS & PROTOKOL
KOORD HUKUM
KOORD KELEMBAGAAN
1. Sekretaris perusahaan Sekretaris
perusahaan
dipimpin
oleh
sekretaris.
Sekretaris
perusahaan bertugas sebagai penghubung dalam komunikasi antara BOD ( Board Of Director). Senior manajemen dan pemegang saham, penghubung
antara manajemen dengan pihak ketiga didalam penanganan masalahmasalah non teknis serta berperan sebagai penghubung bagi Direksi Utama dalam hal terjadi pertentangan antara manajemen dengan unit kerja lain dibawahnya. Fungsi sekrclaris Pcrusnhaan adalah : a) Penyediaan layanan administratif dan saran kepada BOD, tim manajemen atau badan lain dalam TVRI yang membutuhkan. b) Penyediaan Informasi yang dibutuhkan oleh Direktur Utama. c) Perancangan prinsip dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pemegang saham. d) Penyediaan saran pemecahan bagi Direktur Utama dalam menghadapi masalah TVRI. e) Persiapan Dokumen penting terutama yang berkaitan dengan masalah hukum f) Membuat konsep pidato atau surat keputusan yang diperlukan oleh Direktur Utama. 3.5.1
Sekretaris Perusahaan, terdiri atas : a. Seksi Humas dan Hukum Seksi Humas dan Hukum dipimpin oleh manajer, Manajer Humas bertugas menjalin dan memelihara hubungan baik dan saling pengertian antara TVRI dengan masyarakat internal maupun eksternal
TVRI,
tercakup
didalamnya
pemirsa,
pemasok,
pemerintah atau investor dan karyawan, melalui salinan hubungan baik dan erat dengan media massa dalam rangka menjalin dan
meningkatkan citra TVRI serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaanya.
Dan
sebagai
manajer
hukum
bertugas
melaksanakan telaahan, pertimbangan, bantuan hukum dan hubungan kelembagaan serta hal-hal lain yang terkait dengan masalah hukum Humas mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan tugas-tugas kehumasan secara internal dan eksternal 2. Pengkoordinasian dengan seluruh satuan kerja kantor pusat dan daerah serta pihak luar TVRI dalam pelaksanaan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan 3. Perencanaan kegiatan-kegiatan kehumasan secara menyeluruh termasuk upaya mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide dan aktivitas promosi perusahaan 4. Penyertaan wakil TVRI dalam pertemuan tingkat lokal, nasional maupun international dalam mempromosikan kegiatan TVRI 5. Penyebarluasan informasi kegiatan TVRI melalui berbagai media massa 6. Pengelolaan aspek kehumasan dalam media apabila terjadi situasi krisis 7. Pengelolaan dokumentasi dan publikasi perusahaan 8. Pelaksanaan kegiatan protokoler 9. Pembuatan laporan secara periodik pelaksanaan kegiatan satuan kerja Humas
Sebagai seksi Hukum mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Pelaksanaan telaahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas pokok TVRI 2. Pemberian pertimbangan dan saran-saran hukum kepada Satuan Kerja di lingkungan TVRI. 3. Pemberian bantuan hukum kepada Satuan Kerja di lingkungan TVRI mengenai masalah yang timbul dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TVRI. 4. Pelaksanaan hubungan kelembagaan dengan Instansi/Lembaga dan Mitra Kerja 5. Pelaksanaan pengurusan Hak Siar, Hak Cipta, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), Lisensi dan Royalti. 6. Pelaksanaan penyusunan/pembuatan Surat Perjanjian Kerjasama tentang Tenaga Kerja, Pengadaan Barang/Jasa, Jasa Produksi, Penyiaran, Jasa Non Siaran serta Jasa lainnya. 7. Pelaksanaan Evaluasi tentang penerapan dan pelaksanaan peraturan yang berlaku dalam TVRI. 8. Pelaksanaan Dokumentasi dan inventarisasi peraturan perundangundangan yang menyangkut LRP TVRI serta kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi. 9. Pelaksanaan
pengumpulan
dan
penyimpanan
serta
pengadaan
peraturan perundang-undangan dan dokumen hukum lainnya. 10. Pelaksanaan
sosialisasi
peraturan
perundang-undangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi kepada semua Satuan Kerja di TVRI
3.6. SARANA DAN PRASARANA HUMAS dan HUKUM LPP TVRI Sarana Humas dan Hukum LPP TVRI a) 2 (Dua) Buah Komputer b) 1 (Satu) Ruang Tamu c) 1 (Satu) Ruang Rapat Humas d) I (Satu) Ruang Manajer Humas e) 1 (Satu) Ruang Staff Humas f) 1 (Satu) Buah Televisi g) 1 (Satu) Ruang Musholla h) 1 (Satu) Kaniar Mandi
3.7. KOMPOSISI SDM HUKUM DAN HUMAS LPP TVRI
1
Manager Hukum dan Humas
Pendidikan S2 S1 D3 1
2
Staff Humas
1
Jumlah
10
No
Jabatan
S3
3
SMU
5
3.8. KEGIATAN DIVISI HUMAS a. Menyusun dan membuat Kliping Media Merupakan sebuah kegiatan mengumpulkan berita-berita dari media massa mengenoi TVRI mengenai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan TVRI seperti Acara Dialog interaktif, serta Kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan dunia pertelevisian dari mulai ikian yang ditayangkan di stasiun televisi dan berita-berita yang menyangkut TVRI
pada khususnya. Berita-berita tersebut diperoleh dari media massa sebagai sumber, kegiatan ini sendiri bertujuan agar PR tetap mengakses informasi dan mengetahui perkembangannya, b. Protokoler Merupakan suatu tugas kegiatan yang bertujuan untuk melayani pihak-pihak yang berkepentingan dengan TVRI. Kegiatannya meliputi pengaturan menerima mahasiswa atau lembaga yang menyerahkan proposal dan memandu kunjungan- kunjungan yang dilakukan baik dari SD, SLTP, SMU/SMK maupun perguruan tinggi baik yang berada di Jakarta maupun yang berada diluar Jakarta. Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan publikasi melalui pengiriman press release, agenda mingguan acara TVRI dan artikel ke media cetak. Tugas Humas yang lainnya adalah membuat dan mengirimkan press release, mengirimkan agenda mingguan acara TVRI dan artikel ke media cetak. Dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan tugas kehumasan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan sekretaris perusahaan dan mengadakan koordinasi dengan pimpinan satuan kerja. c. Konfrensi Pers Merupakan sebuah pertemuan antara wartawan, pihak TVRI, Humas TVRI dan pihak-pihak lain yang terkait. Konfrensi pers yang diselenggarakan berkaitan dengan program acara unggulan yang perlu dipublikasikan dipublikasikan.
dan
kegiatan-kegiatan
non
siaran
yang
perlu
DIVISI HUMAS LPP TELEVISI REPUBLIK INDONESIA VISI DAN MISI HUMAS LPP TVRI Visi Humas LPP TVRI "Meningkatkan citra pemsahaan serta mengkoordinasikan pengawasan dan pelaksanaannya" Misi Humas LPP TVRI ”Upaya menjalin dan memelihara hubungan baik antara perusahaan dengan karyawan, masyararat, mitra kerja, lembaga pemerintah/non pemerintah termasuk media massa "
Program Kerja Humas LPP TVRl 3. Menjalin dan rnemelihara hubungan baik dan saling pengertian antara TVRI dengan masyarakat internal dan eksternal TVRI yang tercakup didalamnya yaitu pemirsa, pemasok, pemerintah/investor dan karyawan melalui jalinan hubungan baik dan erat dengan media massa dalam rangka menjaga citra TVRI 4. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimaiia Humas juga mempunyai fungsinya sebagai berikut a) Perencanaan dan pengkoordinasian Program Kehumasan. b) Artinya menyeluruh dan luas termasuk didalamnya mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide, aktiviftas promosi, mendukung hubungan haik dengan pihak luar TVRI. c) Mewakili TVRI.
d) Artinya dalam pertemuan lokal, nasional, maupun international dan mempromosikan program TVRI. e) Publikasi Program TVRI. f) Artinya Aktivitas TVRI melalui berbagai media g) Pengelolaan Aspek Kehumasan. h) Artinya hal yang terjadi pada situasi krisis. i) Pengelolaan Dokumentasi. j) Artinya Publikasi dan tugas-tugas keprotokolan yang berhubungan dalam TVRI STRUKTUR KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS LPP TVRI DEWAN PENGAWAS
DEWAN DIREKSI
SEKRETARIAT KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN HUKUM & HUMAS
KOORD HUMAS & PROTOKOL
KOORD HUKUM
KOORD KELEMBAGAAN
2. Sekretaris perusahaan Sekretaris perusahaan dipimpin oleh sekretaris. Sekretaris perusahaan bertugas sebagai penghubung dalam komunikasi antara BOD ( Board Of Director). Senior manajemen dan pemegang saham, penghubung antara
manajemen dengan pihak ketiga didalam penanganan masalah-masalah non teknis serta berperan sebagai penghubung bagi Direksi Utama dalam hal terjadi pertentangan antara manajemen dengan unit kerja lain dibawahnya. Fungsi sekrclaris Pcrusnhaan adalah : g) Penyediaan layanan administratif dan saran kepada BOD, tim manajemen atau badan lain dalam TVRI yang membutuhkan. h) Penyediaan Informasi yang dibutuhkan oleh Direktur Utama. i) Perancangan prinsip dan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan pemegang saham. j) Penyediaan saran pemecahan bagi Direktur Utama dalam menghadapi masalah TVRI. k) Persiapan Dokumen penting terutama yang berkaitan dengan masalah hukum l) Membuat konsep pidato atau surat keputusan yang diperlukan oleh Direktur Utama. Sekretaris Perusahaan, terdiri atas : Seksi Humas dan Hukum Seksi Humas dan Hukum dipimpin oleh manajer, Manajer Humas bertugas menjalin dan memelihara hubungan baik dan saling pengertian antara TVRI dengan masyarakat internal maupun eksternal TVRI, tercakup didalamnya pemirsa, pemasok, pemerintah atau investor dan karyawan, melalui salinan hubungan baik dan erat dengan media massa dalam rangka menjalin dan meningkatkan citra TVRI serta mengkoordinasikan pengawasan
pelaksanaanya. Dan sebagai manajer hukum bertugas melaksanakan telaahan, pertimbangan, bantuan hukum dan hubungan kelembagaan serta hal-hal lain yang terkait dengan masalah hukum Humas mempunyai fungsi sebagai berikut : 10. Pelaksanaan tugas-tugas kehumasan secara internal dan eksternal 11. Pengkoordinasian dengan seluruh satuan kerja kantor pusat dan daerah serta pihak luar TVRI dalam pelaksanaan tugas-tugas kehumasan dan keprotokolan 12. Perencanaan kegiatan-kegiatan kehumasan secara menyeluruh termasuk upaya mengembangkan dan mengimplementasikan ide-ide dan aktivitas promosi perusahaan 13. Penyertaan wakil TVRI dalam pertemuan tingkat lokal, nasional maupun international dalam mempromosikan kegiatan TVRI 14. Penyebarluasan informasi kegiatan TVRI melalui berbagai media massa 15. Pengelolaan aspek kehumasan dalam media apabila terjadi situasi krisis 16. Pengelolaan dokumentasi dan publikasi perusahaan 17. Pelaksanaan kegiatan protokoler 18. Pembuatan laporan secara periodik pelaksanaan kegiatan satuan kerja Humas Sebagai seksi Hukum mempunyai fungsi sebagai berikut : 11. Pelaksanaan telaahan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan tugas pokok TVRI
12. Pemberian pertimbangan dan saran-saran hukum kepada Satuan Kerja di lingkungan TVRI. 13. Pemberian bantuan hukum kepada Satuan Kerja di lingkungan TVRI mengenai masalah yang timbul dalam rangka pelaksanaan tugas pokok TVRI. 14. Pelaksanaan hubungan kelembagaan dengan Instansi/Lembaga dan Mitra Kerja 15. Pelaksanaan pengurusan Hak Siar, Hak Cipta, Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), Lisensi dan Royalti. 16. Pelaksanaan penyusunan/pembuatan Surat Perjanjian Kerjasama tentang Tenaga Kerja, Pengadaan Barang/Jasa, Jasa Produksi, Penyiaran, Jasa Non Siaran serta Jasa lainnya. 17. Pelaksanaan Evaluasi tentang penerapan dan pelaksanaan peraturan yang berlaku dalam TVRI. 18. Pelaksanaan Dokumentasi dan inventarisasi peraturan perundangundangan yang menyangkut LRP TVRI serta kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi. 19. Pelaksanaan pengumpulan dan penyimpanan serta pengadaan peraturan perundang-undangan dan dokumen hukum lainnya. 20. Pelaksanaan
sosialisasi
peraturan
perundang-undangan dan
kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Direksi kepada semua Satuan Kerja diTVRI
SARANA DAN PRASARANA HUMAS dan HUKUM LPP TVRI Sarana Humas dan Hukum LPP TVRI a) (Dua) Buah Komputer b) 1 (Satu) Ruang Tamu c) 1 (Satu) Ruang Rapat Humas d) I (Satu) Ruang Manajer Humas e) 1 (Satu) Ruang Staff Humas f) 1 (Satu) Buah Televisi g) 1 (Satu) Ruang Musholla h) 1 (Satu) Kaniar Mandi
KOMPOSISI SDM HUKUM DAN HUMAS LPP TVRI No
Jabatan
1
Manager Hukum dan Humas
2
Staff Humas
S3
Pendidikan S3 S1 D3
SMU
Jumlah
KEGIATAN DIVISI HUMAS Menyusun dan membuat Kliping Media Merupakan sebuah kegiatan mengumpulkan berita-berita dari media massa mengenoi TVRI mengenai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan TVRI seperti Acara Dialog interaktif, serta Kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan dunia pertelevisian dari mulai ikian yang ditayangkan di stasiun televisi dan berita-berita yang menvangkut 'P^RI pada khususnya. Berita-berita tersebut
diperoleh dari media massa sebagai sumber, kegiatan ini sendiri bertujuan agar PR tetap mengakses informasi dan mengetahui perkembangannya,
Protokoler Merupakan suatu tugas kegiatan yang bertujuan untuk melayani pihakpihak yang berkepentingan dengan TVRI. Kegiatannya meliputi pengaturan menerima mahasiswa atau lembaga yang menyerahkan proposal dan memandu kunjungan- kunjungan yang dilakukan baik dari SD, SLTP, SMU/SMK maupun perguruan tinggi baik yang berada di Jakarta maupun yang berada diluar Jakarta.
Merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan publikasi melalui pengiriman press release, agenda mingguan acara TVRI dan artikel ke media cetak. Tugas Humas yang lainnya adalah membuat dan mengirimkan press release, mengirimkan agenda mingguan acara TVRI dan artikel ke media cetak. Dalam merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakan tugas kehumasan terlebih dahulu dikonsultasikan dengan sekretaris perusahaan dan mengadakan koordinasi dengan pimpinan satuan kerja.
Konfrensi Pers Merupakan sebuah pertemuan antara wartawan, pihak TVRI, Humas TVRI dan pihak-pihak lain yang terkait. Konfrensi pers yang diselenggarakan berkaitan dengan program acara unggulan yang perlu dipublikasikan dan kegiatan- kegiatan non siaran yang perlu dipublikasikan.
BAB IV HASIL KEGIATAN HARIAN
4.1 Kegiatan Selama KKM Penulis melaksanakan KKM di LPP TVRI dari tanggal 4 Fenruari hingga 6 Maret 2008. Pada dasarnya penulis melibatkan dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh bidang Humas kantor Pusat LPP TVRI. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis adalah kegiatan rutinitas disamping ada kegiatan yang tidak bisa diikuti oleh penulis yaitu rapat internal bulanan setiap satu bulan sekali. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan penulis selama praktek kerja lapangan di LPP TVRI adalah sebagai berikut : 1. Menyusun dan Membuat Kliping Media Setiap hari penulis melakukan aktivitas menyusun dan membuat kliping guna mengumpulkan berita-berita dari media massa mengenai TVRI dan yang mengenai kegiatan-kegiatan yang terkait dengan TVRI seperti berita-berita dari stasiun televisi lain, program-program acara TVRI seperti dialog interaktif. Acara Variety Show sebagai bahanperbandingan serta kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan dunia pertelevisian dari mulai iklann yang ditayangkan distasiun televisi. Berita-berita tersebut diperoleh.
2. Menghandle telepon yang masuk yang ditujukan kepada Bagian Humas Hampir tidak pernah, suara telepon berdering yang ada di kantor Humas LPP TVRI. Setiap hari penulis secara bergantian dengan teman magang atau staf humas yang lain menerima telepon yang masuk. Pada umumnya, telepon yang masuk adalah yang berhubungan dengan publik (masyarakat). Seperti misalnya menanyakan suatu acara di TVRI atau menanyakan tentang pendaftaran praktek kerja lapangan (magang) seperti yang penulis laksanakan saat ini. 3. Mambuat pengumuman-pengumuman internal perusahaan Selama sebulan pelaksanaan Kuliah Kerja Media, penulis pernah membantu membuat pengumuman-pengumuman internal perusahaan. Seperti contohnya membuat pengumuman jadwal kerja pada tanggal 7 dan 8 Februari 2008, sehubungan dengan hari libur di tanggal 7 dan hari kerja di tanggal 8. Hal ini disebabkan karena dihapuskannya program pelipatgandaan hari libur nasional yang kebetulan berselang seling (UU No. 2 tahun 2002) 4. Membantu Dokumentasi Kunjungan Calon Duta Besar ke LPP TVRI Penulis mendapat kesempatan yang tidak didapat oleh teman yang lain. Penulis dipercaya oleh manager kelembagaan Hukum dan Humas LPP TVRI, untuk mengabadikan moment kunjungan Calon-Calon Dura Besar Indonesia untuk negara tetangga. Alat yang digunakan oleh penulis adalah kamera foto digital. Foto dokumentasi yang telah penulis ambil, kemudian langsung diperlihatkan dan di seleksi oleh Direktur Utama.
Foto yang sudah diseleksi kemudian digunakan sebagai aset perusahaan. Beberapa nama calon Duta Besar Indonesia yang sempat penulis ambil gambarnya adalah mantan Kapolri Da’i Bachtiar (Calon Dubes Malaysia), mantan Menteri Hukum dan Ham Hamid Awaludin (Calon Dubes Rusia) dan mantan Jaksa Agung Andi M. Ghalib dan Abdurahman Saleh (calon Dubes India dan Denmark). Kurang lebih ada 12 orang calon Dubes yang berkunjung 5. Membantu Dokumentasi Kunjungan Kerjasama VOA (Voice of America) dengan LPP TVRI Setelah mendapat kesempatan membantu dokumentasi kunjungan calon Duta Besar ke LPP TVRI, untuk kedua kalinya penulis mendapat kesempatan membantu dokumentasi kunjungan kerjasama VOA dengan LPP TVRI. Sama halnya dengan yang pertama, kali ini penulis juga dipercaya oleh manager kelembagaan Hukum dan Humas. Kunjungan kerjasama VOA (Voice of America) ke LPP TVRI adalah bertujuan dengan
pertelevisian.
Khususnya
mengenai
bidang
news
dan
entertainment, seperti yang sudah diterapkan bersama salah satu TV swasta di Indonesia (Metro TV). Kurang lebih ada 8 orang staff VOA, baik VOA Indonesia maupun VOA America, yang berkunjung ! 6. Membuat Press Release Seputar Acara Baru yang hadir di TVRI Penulis mendapat kesempatan membuat Press Release untuk mempromosikan acara-acara baru yang hadir di layar televisi TVRI.
Kerana, membuat Press Release adalah salah satu tugas dari bagian kehumasan sebagai jembatan komunikasi. 7. Berbincang-bincang dengan Staff Humas tentang pengalaman seputar TVRI dan perkembangannya. Biasanya penulis sering menanyakan, kenapa LPP TVRI sampai saat ini masih belum bisa maju dan berkembang lagi. Dan kebanyakan dari Staff Humas menjawab jawaban yang klise menurut penulis. 8. Mendampingi kunjungan siswa-siswi Baiturahman Bekasi Penulis mendapat kesempatan juga mendampingi siswa-siswi SD Baiturahman Bekasi yang melakukan kunjungan di LPP TVRI. Dalam mendampingi siswa-siswi SD Baiturahman Bekasi, penulis didampingi oleh 2 orang staff Humas dan 2 orang teman praktek penulis. Kunjungan tersebut bertujuan untuk memperkenalkan kepada anak-anak SD Baiturahman Bekasi, dunia pertelevisian (Broadcasting). Sifat dari kunjungan tersebut adalah berupa study tour, yang dimana anak-anak SD Baiturahman Bekasi dapat mengajukan pertanyaan selama berjalan-jalan mengunjungi lokasi kunjungan di LPP TVRI. Jadi disini penulis dituntut berperan aktif untuk menjawab pertanyaan anak-anak tersebut.
4.2 Relevansi Kuliah Kerja Media Hubungan Masyarakat (Humas) dilihat dari Komunikasi dalam usaha menumbuhkan suasana yang baik dan harmonis, menciptakan adanya saling pengertian antara Public Internal dan Public Eksternal untuk mencapai tujuan
yang diinginkan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan Humas sebagai salah satu studi spesialisasi dari ilmu komunikasi yang pada prinsipnya harus melakukan sesuatu untuk kepentingan public, sehingga perusahaan selalu mendapat kepercayaan dukungan dari public. Kegiatan Humas yang dilakukan oleh penulis pada Kuliah Kerja Media di LPP TVRI sama atau tidak jauh berbeda atau sesuai dengan teori yang penulis dapatkan dibangku perkuliahan, dimana Humas ini
ruang
lingkupnya Kegiatan Humas yang dilakukan oleh penulis pada Kuliah Kerja Media di LPP TVRI sama atau tidak jauh berbeda atau sesuai dengan teori yang penulis dapatkan dibangku perkuliahan, dimana Humas ini
ruang
lingkupnya sangat luas dan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kemajuan perusahaan.
4.3. Efektifitas Kinerja Humas LPP TVRI Peran Humas / Public Relation adalah sangatlah penting bagi suatu perusahaan. Humas / Public Relation adalah ujung tombak suatu perusahaan sebagai sebuah jembatan sosial, penghubung antara perusahaan dengan masyarakat atau customernya seperti ungkapan Edward L. Bernays, dalam bukunya Public Relation mengatakan Public Relation has three meaning. Seperti ungkapan Edward L. Bernays, dalam bukunya Public Relations mengatakan : ”Piblic Relations has three meaning ; (1) information given the public : (2) Persuasion directed to the public to modify attitudes and actions of an
institution : (3) Usaha untuk menginteraksikan sikap dan perbuatan suatu badan sikap perbuatan masyarakat dan sebaliknya” Humas di LPP TVRI adalah merupakan ada didalam kesekretariatan kelembagaan, yaitu kelembagaan hukum dan Humas LPP TVRI dibawah naungan Direktorat Umum. Kesekretariatan Hukum dan Humas mempunyai fungsi melakukan penelahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan dan pengkajian hukum dan pelayanan kehumasan dan keprotokolan. Sedangkan tugas dari kelembagaan Hukum dan Humas LPP TVRI adalah melakukan penyiapan bahan dan evaluasi kelembagaan, perumusan / pengkajian dan pemberian pertimbangan hukum, serta pelaksanaan pelayanan kehumasan dan keprotokolan. Untuk urusan / permasalahan keluar ( eksternal ), Humas LPP TVRI juga sangat mempunyai peranan penting. Dikarenakan LPP TVRI juga sangat mempunyai peranan penting. Dikarenakan LPP TVRI adalah perusahaan yang bergerak dibidang broadcasting. Ditambah lagi dengan kondisi perusahaan yang sedang mengalami kemunduran, peranan Humas sangat dituntut untuk bisa lebih aktif dalam mengembangkan kembali perusahaan. Peran Humas juga dilaksanakan untuk mengunjungi undangan-undangan dari rekan kerja perusahaan sampai mengadakan konferensi pers serta membuat Press Release guna dikirimkan kepada media cetak lain. Dengan begitu besar dan banyaknya tugas-tugas dan fungsi Humas LPP TVRI, namun penulis merasakan bahwa peranan kinerja Humas LPP TVRI belum efektif 100 persen / belum benar-benar efektif. Setelah selama 1
bulan penulis melakukan Praktek Kuliah Kerja Media (KKM) di LPP TVRI, penulis merasakan bahwa Kinerja Divisi Humas LPP TVRI masih belum kompak (maksimal). Sebagai orang baru yang ikut serta membantu dalam pelaksanaan
tugasnya,
penulis
sering
merasa
kebingungan
dalam
melaksanakan tugas yang diberikan oleh pimpinan. Pasalnya, diantara staff Humas sendiri banyak yang kurang sependapat dalam pekerjaan. Jadi jika penulis meminta wawasan tentang tugas-tugas yang diberikan kepada Penulis, penulis menerima banyak pendapat yang berbeda. Sehingga tidak memaksimalkan kerja dari penulis. Selain itu antara Staff Humas LPP TVRI satu dengan yang lain kurang menjalin komunikasi kerja dengan baik. Sehingga menyebabkan seringnya kerancuan dalam suatu hal. Melihat kurangnya efektifitas kinerja Humas LPP TVRI tersebut, sangat tidak konsern seklai dengan fungsi dan tugas yang sudah tercantum sebagai badan hukum dalam peraturan LPP TVRI, yang dimana Humas LPP TVRI adalah berbentuk kesekretariatan kelembagaan. Dan kurangnya efektifitas kinerja Humas LPP TVRI juga sangat berbeda dengan definisidefinisi tentang kehumasan pada umumnya, yang dimana bahwa seorang humas atau yang berkecimpung di bidang kehumasan harus mengutamakan komunikasi baik eksternal maupun internal. Divisi Hukum dan Humas LPP TVRI diharapkan untuk lebih bisa memupuk kekompakan dan kerjasama untuk lebih mengoptimalkan kinerja sehingga sehingga dapat lebih siap untuk membangun kembali kesuksesan LPP TVRI sebagai televisi pemerintah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Setelah penulis mengikuti praktek kerja lapangan di bagian Humas TVRI dan dari hasil laporan praktek kerja lapangan selama satu bulan penuh, dapatlah penulis simpulkan hasil laporan penulisan praktek kerja lapangan ini sebagai berikut: 1. Hasil dari laporan praktek kerja di lapangan khususnya pada bagian Humas, dapat diketahui dengan jelas yaitu ternyata tingkat disiplin kerja karyawan masih kurang baik. Karyawan terlalu santai dalam menghadapi pekerjaannya sehingga sering kali pekerjaan kurang dapat terselesaikan dalam satu hari. 2. Hasil dari pengamatan penulis yang mengikuti praktek kerja lapangan di bagian Humas, ternyata untuk sarana dan prasarana kehumasan masih kurang memadai seperti perangkat telepon untuk fax yang kurang, komputer yang terbatas jumlahnya, dan lain sebagainya. Sehingga karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan rnenjadi kurang efektif dan efisien. 3. Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di bagian Humas, karyawan ternyata kurang mcnjalankan koordinasi pekerjaannya dengan baik sehingga karyawan kurang dapat. Hal ini disebabkan kurang harmonisnya komunikasi antar karyawan. Terbukti di saat pimpinan
memberikan instruksi kerja kepada salah satu karyawannya kurang dapat menyelesaikan dengan baik.
5.2 Saran Dari hasil penulisan laporan praktek kerja lapangan, dapat penulis ketahui dengan jelas kekurangan yang masih terjadi di bagian Humas TVRI dalam menunjang keberhasilan pekerjaan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, penulis menyarankan sebagai berikut : 4. Sebaiknya
pimpinan
lebih
tegas
lagi
dalam
menerapkan
gaya
komunikasinya kepada karyawan untuk memacu motivasi kerja karyawan yang lebih tinggi lagi. Karena selama penulis menjalankan praktek kerja lapangan di bagian Humas, masih terdapat karyawan kurang disiplin dalam masuk kerja sehingga pekerjaannya terkadang tidak dapat terselesaikan dalam satu hari ini. Bila pimpinan tegas dalam menerapkan gaya
kepemimpinannya
dalam
memberikan
peringatan
kepada
bawahannya, maka tidak tertutup kemungkinan karyawan menjadi disiplin dalam bekerja dan memiliki tanggungjawab yang tinggi terhadap wewenang pekerjaannya. Untuk dapat disiplin, pimpinan perlu juga menyediakan timer sebagai absensi karyawan masuk. 5. Sebaiknya pimpinan juga memperhatikan kembali sarana dan prasarana kehumasan seperti komputer, alat fax, internet, dan lain sebagainya, hal ini penting sekali untuk memperlancar keefektifan dan keefisienan tugas dari pekerjaan humas itu sendiri.
6. Sebaiknya bagian humas perlu mengadakan family gathering kepada seluruh karyawan untuk dapat meningkatkan jalinan komunikasi antar karyawan yang lebih baik lagi dan membangkitkan motivasi kerja karyawan juga.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Televisi Republik Indonesia, 2007 Kasali Rhenald, 1992 – 1995. Arti Tentang Public Relation. PT. Gramedia. Jakarta LPP TVRI McQuail Denis, www.aber.ac.uk/media/document/short/html Nugroho Garin, 1995. Pertelevisian Indonesia, General Entertainment