TUGAS AKHIR – RC 090342
OPERASI DAN PEMELIHARAAN DAERAH IRIGASI PADI POMAHAN KABUPATEN MOJOKERTO PROPINSI JAWA TIMUR
NAYLIL HIMMAH SURAHMAWATI NRP : 3106.030.044 FAUZIN NRP : 3106.030.083 DOSEN PEMBIMBING Ir. ISMAIL SA’UD NIP 19600517.198903.1002
BAB I PENDAHULUAN Umum
Negara Indonesia merupakan negara agraris, sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengelolahan air yang lebih memadai guna meningkatkan produksi dan mencapai swasembada pangan sesuai tujuan pembangunan nasional. Untuk itulah pemerintah terus menggalakan pembangunan di bidang pertanian khususnya irigasi melalui berbagai program,salah satunya adalah irigasi di daerah Padi Pomahan kabupaten Mojokerto. Sehingga dengan di galangkannya program tersebut maka ketersediaan air untuk mencukupi kebutuhan tanaman dapat seimbang maka tidak terjadi kekurangan air yang dapat mengakibatkan penurunan jumlah dan mutu produksi pangan.
Latar Belakang Jaringan Irigasi Padi Pomahan dibagi dua daerah pengamatan yaitu daerah Pugeran dan daerah Tangunan yang masing-masing mengairi area persawahan di sepuluh kejuron yaitu kejuron Padi, Sawahan, Borang, Ketintang, Lengkong, Puri, Sambiroto, Sukonilo, Sumber Siwil, Tambak Suruh. Dengan luas total areal yang diairi + 3987 Ha. Dengan dibangunnya Jaringan irigasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanaman yang berpotensi khususnya tanaman padi. Daerah Irigasi Padi Pomahan memanfaatkan air dari kali pikatan dengan bendung Padi Pomahan sebagai sumber utama. Pada DI Padi Pomahan ini juga memanfaatkan air dari beberapa sumber anatara lain sumber kates, trenggumung, medali, sambi kuning,dan borang. Pada kenyataannya setelah bendung tersebut dibangun kebutuhan air irigasi dapat terpenuhi. Namun beberapa tahun belakangan ini sistem jaringan irigasi kurang terawat dan bahkan bangunan dan saluran sebagian besar sudah mengalami penurunan fungsi. Dalam rangka mempertahankan intensitas tanaman pangan khususnya tanaman padi. Dalam rangka mempertahankan swasembada pangan,maka perlu dilakukan usahausaha untuk terus meningkatkan intensitas tanaman pangan yang berpotensi khususnya tanaman padi. Usaha tersebut meliputi operasional dan pemeliharaan yang tepat agar system jaringan DI. Padi Pomahan berfungsi secara optimal kembali.
Rumusan Masalah
Kurang optimalnya segi pemanfaatan air karena pada bangunan dan saluran irigasi tidak berfungsi sebagaimana mestinya,sehingga perlu diadakan rehabilitasi pada bangunan dan saluran tersebut. Pemeliharaan terhadap bangunan dan saluran tersebut perlu dipertimbangkan agar tidak mengalami kerusakan, apa lagi sampa terjadi kerusakan berat. Ada beberapa pokok permasalahan dalam operasi dan pemeliharaan daerah irigasi, antara lain : Bagaimana mengatasi pembagian air yang tepat ? Bagaimana sistem pola tanam yang tepat ? Berapa besar pengaruh bila ditinjau dari segi ekonomi ?
Batasan Masalah Rencana operasi yang berkaitan dengan cara – cara dan kriteria – kriteria yang dipakai untuk mengoperasikan jaringan irigasi DI Padi Pomahan terutama berkaitan dengan analisa hidrologi, persediaan air dan rencana pola tanam, pemeliharaan jaringan irigasi adalah kegiatan perawatan rutin, berkala serta perbaikan atau penggantian bagian yang rusak. Dari jaringan irigasi untuk mempertahankan fungsi jaringan tersebut. Kekurangan air di musim kemarau dapat mengganggu kebutuhan air untuk tanaman, sehingga memerlukan alternatif pengatur dan pendistribusian air secara efisien yang memenuhi kebutuhan minimal di musim kemarau. Ditinjau dari kondisi serta mengingat waktu yang sangat terbatas maka perlu adanya batasan masalah. Rencana operasi • Perhitungan Hidrologi • Perhitungan Kebutuhan air • Rencana Pola Tanam • Cara Operasional Rencana Operasi dan Pemeliharaan Analisa Ekonomi
Maksud dan Tujuan
Melihat pentingnya sumber daya air yang dapat dikembangkan pemanfaatannya maka dari itu pamanfaatan sumber daya air diperlukan dengan maksud dan tujuan agar : Air yang tersedia dapat digunakan atau dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air yang tersedia dibagi secara merata Akibat negatif yang mungkin ditimbulkan oleh kelebihan air dapat dihindari, maka harus dilakukan operasi jaringan yang sesuai prosedur. Dengan penggunaan air untuk irigasi yang optimal, maka debit air yang tersisa dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang lebih bermanfaat.
Gambar . Peta Situasi
Bendung Padi Pomahan
Kondisi Saluran Sekunder
Pengambilan data
A.Data jaringan irigasi
B.Data hidrologi
C.Data pertanian
DATA HIDROLOGI Data curah hujan
Perhitungan curah hujan rata-rata Perhitungan Curah hujan efektif Data klimatologi Perhitungan evapotranspirasi Data debit Perhitungan debit rata-rata intake
Data Pertanian Data biaya produksi Data biaya O&P Data RAB
Dari hasil perhitungan data jaringan irigasi
dan hidrologi dapat ditentukan besarnya kebutuhan air yang diperlukan oleh seluruh petak sawah yang ada di sepuluh kejuron kejuron tersebut (kejuron padi, sawahan, borang, ketintang, lengkong, puri,sambiroto, sukonilo, sumber siwil, tambak suruh).
Setelah ditentukan pola tata tanam yang
paling menguntungkan dan diketahui seberapa besar keb.airnya maka selanjutnya dilakukan perhitungan O&P.Dari perhitungan tersebut dapat dicari besarnya BCR.
Operasional dan Pemeliharaan OPERASIONAL Pengertian operasi jaringan adalah pemanfaatan air secara optimal melalui jaringan irigasi dengan mengatur pintu-pintu pada bangunan air, mulai dari pengambilan, pembagian / distribusi hingga pemberian air ke petak-petak sawah dan kemudian membuang kelebihan air ke saluran pembuang, sehingga : 1. Air yang tersedia dapt dibagi secara merata dan adil. 2. Air yang tersedia dapat digunakan secara efektif dan efisien dimana pemberian airnya tepat sesuai dengan pertumbuhan tanaman. 3. Akibat negatif yang mungkin ditimbulkan oleh air tersebut dapat dihindarkan.
KEGIATAN OPERASIONAL BAKU SAWAH PENGUMPULAN DATA
DEBIT HUJAN REALISASI TANAMAN
KETERSEDIAAN AIR
OPERASI
RENCANA OPERASI
PERMINTAAN LUAS TANAM
RENCANA TATA TANAM
PELAKSANAAN OPERASI
MUSIM HUJAN MUSIM KEMARAU
PEMELIHARAAN Pengertian pemeliharaan adalah usahausaha untuk menjaga agar jaringan irigasi dan fasilitasnya supaya dapat berfungsi dengan baik guna pelaksanaan operasi dalam jangka waktu selama mungkin, sesuai dengan life time (masa pelayanan) yang direncanakan.
Kegiatan pemeliharaan PENGAMANAN
RUTIN
PERAWATAN BERKALA
DARURAT PEMELIHARAAN
PERBAIKAN PERMANEN
PENGGANTIAN
SEBAGIAN KOMPONEN SELURUH KOMPONEN
Kesimpulan dan saran
Kesimpulan Dari uraian serta data – data yang disajikan dalam Rencana Operasi dan Pemeliharaan Daerah Irigasi Padi Pomahan, dapat disimpulkan sebagai berikut : Pola tanam di daerah Irigasi Padi Pomahan terdiri dari Padi – Polowijo – Tebu, masing – masing seluas : Pola tanam existing dan daerah Irigasi Padi Pomahan terdiri dari Padi - Polowijo - Tebu yang mempunyai luas masing – masing : MT.I seluas 3987 ha (Padi – Polowijo - Tebu), MT.II seluas 3987 ha (Padi – Polowijo - Tebu), MT.III seluas 3943 (Padi – Polowijo - Tebu) yang terdiri dari tanaman Padi, Kacang, Jagung, dan Tebu dengan nilai intensitas 280 %. Pola Tanam Rencana untuk Daerah Irigasi Padi Pomahan adalah Padi – Polowijo – Tebu yang mempunyai Luas yaitu : MT.I seluas 3987 ha (Padi – Polowijo - Tebu), MT.II seluas 3987 ha (Padi – Polowijo - Tebu), MT.III seluas 3987 (Polowijo - Tebu) yang terdiri dari tanaman Padi, Kacang, Jagung, dan Tebu dengan nilai intensitas 300 %. Dari perhitungan Water Balance pola tanam existing Daerah Irigasi Padi Pomahan pada musim kemarau persediaan debit Mencukupi. Dari pola tanam existing dan pola tanam rencana, maka dapat dihitung analisa pembiayaan dan hasil produksinya. Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu perbandingan antara nilai benefit (keuntungan) dengan cost (pembiayaan) yang dihitung serta bunganya. Dari perhitungan didapat nilai BCR existing sebesar 0,7 sedangkan nilai BCR rencana sebesar 1.01 dengan arti kata lebih besar dari 1 (satu) sehingga rencana diatas dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi pangan di daerah Mojokerto yang akhirnya dapat meningkatkan produksi pangan Nasional. Dengan pemakaian air yang optimal diharapkan kenaikan produksi tanam menjadi maksimal
Saran
Dalam pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dapat berjalan dengan baik, perlu adanya : Koordinasi, hubungan dan pelayanan kepada masyarakat yang baik. Begitu pula sebaliknya masyarakat harus berperan aktif dan positif. Dengan adanya Otonomi Daerah dan sesuai dengan kebijaksanaan Pemerintah dalam mengelolah jaringan Irigasi sebaiknya mengikut sertakan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) atau Himpunan Petani Pemakai Air (HPPA), sehingga kerjasama dan tanggung jawab dalam pelaksanaan O & P dapat berjalan dengan baik. Dengan adanya pengoperasian dan pemeliharaan yang baik dan betul maka bangunan – bangunan dapat bertahan dan berfungsi sebagai mana mestinya.
SEKIAN TERIMA KASIH Wassalamualaikum Wr.Wb