TINJAUAN PENERAPAN PRINSIP MENGENAL NASABAH DALAM UPAYA MENGHINDARI TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) PADA PT BANK SUMUT KCP KAMPUNG BARU MEDAN
TUGAS AKHIR
Ditulis untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3
Diajukan Oleh
KHAIRUNNISA NIM 1105072151
PROGRAM STUDI PERBANKAN DAN KEUANGAN JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014
ABSTRAK Penelitian ini berjudul “ Tinjauan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah dalam Upaya Menghindari Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering) pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan.” Tujuan dilakukan penulisan ini adalah untuk mengetahui penerapan prinsip mengenal nasabah dalam upaya menghindari tindak pidana pencucian uang pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan dan bagaimana upaya atau tindakan pengenalan nasabah tersebut. Penulisan ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan data sekunder dan teknik pengumpulan data yang digunakan melalui wawancara dan dokumentasi. Hasil pembahasan dan kesimpulan menunjukkan bahwa penerapan prinsip mengenal nasabah pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan sudah dilaksanakan dengan baik. Namun, masih saja terdapat transaksi mencurigakan yang terjadi di PT Bnak SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan. Kata Kunci : prinsip mengenal nasabah, pencucian uang
ABSTRACT This research entitled “The Observation Of Implementation Know Your Customers Principles in Effort to Prevent Money Laundering at PT Bank SUMUT The Sub Branch of Kampung Baru Medan. ” The purpose of this study are to know your customers principles in effort to prevent money laundering at PT Bank SUMUT The Sub Branch of Kampung Baru Medan and how to effort or measure the know your customers principles. The method used in this study were are descriptive analysis of qualitative with secondary data by giving interviews and documentations. The result showed that know your customer principles at PT Bank Sumut The Sub Branch of Kampung Baru Medan had been implemented well. But, still had suspect transaction at PT Bank SUMUT The Sub Branch of Kampung Baru Medan. Keywords : Know your customers principles, Money laundering.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang berjudul “Tinjauan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Dalam Upaya Menghindari Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering) Pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan.
Adapun tujuan dari penyusunan laporan Tugas Akhir ini adalah demi memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Diploma 3 di Politeknik Negeri Medan. Laporan ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan.
Dalam penyusunan laporan ini, ada banyak pihak yang memberikan motivasi serta bantuan baik secara moral maupun material yang secara langsung maupun tidak langsung sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini tidak lupa disampaikan terimakasih dan rasa hormat kepada: 1. M. Syahruddin, S.T., MT., Direktur Politeknik Negeri Medan. 2. Darwin S.H. Damanik, S.E., M.Si., Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 3. Parjuangan Pardosi, S.E., M.Si., Sekretaris Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Medan. 4. Enny Segarahati Barus, S.E., M.Si., Kepala Program Studi Perbankan dan Keuangan Politeknik Negeri Medan. 5. Diena Fadhilah, S.E., M.Si., Dosen Pembimbing Utama. 6. Dra. Raina Rosanti, M.Hum., Dosen Pembimbing Pendamping. 7. Sabarita Tarigan, S.E., M.Si., Dosen Wali BK 6F.
8. Keluarga tercinta Ayahanda Djunaidi, Ibunda Nurbaidah, Kakak Zulaika, Abang Ipar Dodek Erika, dan Abang Zulham Efendi yang selalu memberikan kasih sayang dan perhatian serta do’anya selama ini. 9. Teman-teman seperjuangan di BK 6f yang banyak sekali memberikan kenangan selama 3 tahun terakhir ini khususnya Devi, Mona, Kak Nancy, Menyuki dan Ameng. 10. Teman-teman kost melur 9 khususnya Anggi dan Widya yang banyak memberikan kenangan yang sangat berarti bagi penulis. 11. Indra, yang banyak memberikan waktunya, perhatian, bantuan, dukungan serta motivasinya kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat untuk memperkaya khasanah berpikir dan dapat menjadi referensi bagi pembaca.
Medan, Penulis,
Agustus 2014
Khairunnisa NIM 1105072151
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PERSETUJUAN LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK………………………………………………………………. i ABSTRACT……………………………………………………………… ii KATA PENGANTAR…………………………………………………… iii DAFTAR ISI…………………………………………………………….. v
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pemilihan Judul………………………………… 1 1.2.Perumusan Masalah……………………………………………. 4 1.3.Tujuan Penelitian………………………………………………. 4 1.4.Manfaat Penelitian……………………………………………... 4 1.5.Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data…………………… 5 1.6.Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan………………………. 6 BAB 2 TINJAUAN UMUM MENGENAI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah singkat perusahaan……………………………………
8
2.2. Ruang Lingkup Kegiatan Perusahaan…………………………
23
2.3. Keunggulan Perusahaan……………………………………….
37
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Pengertian Bank……………………………………………….
39
3.2. Fungsi dan Peranan Bank……………………………………..
39
3.3. Pengertian Prinsip Mengenal Nasabah………………………..
41
3.4. Peraturan Bank Indonesia tentang Prinsip Mengenal Nasabah(Know Your Customers Principle)…………………. 3.5. Pengertian Tindak Pidana…………………………………......
42 44
3.6. Pengertian Pencucian Uang…………………………………… 44 3.7. Tahapan – tahapan dalam Pencucian Uang…………………….. 47 3.8. Transaksi Keuangan Mencurigakan…………………………...
49
3.9. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)...
49
3.10. Faktor-faktor yang medorong Tindak Pidana Pencucian Uang…….................................................................................
50
3.11. Dampak Pencucian Uang bagi Masyarakat………………….. 53
BAB 4 HASIL PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan data……………………………………………..
55
4.2. Pengolahan data……………………………………………….
65
BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Kebijakan Penerimaan dan Identifikasi Nasabah……………..
66
5.2. Beberapa Contoh Transaksi Keuangan Mencurigakan……….
70
5.3. Kebijakan Pemantauan dan Pelaporan………………………..
71
5.4. Sanksi bagi Pelaku Tindak Pidana Pencucian Uang………….
72
BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1. Simpulan………………………………………………………
73
6.2. Saran…………………………………………………………..
73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan teknologi semakin maju dan pesat, membawa pengaruh terhadap perkembangan di berbagai sektor baik di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Masalah kriminalitas merupakan salah satu hal yang turut berkembang dengan pesat, namun perangkat hukum untuk mencegah dan memberantas kriminalitas itu sendiri belum memadai dan masih tertinggal jauh, sehingga berbagai jenis kejahatan baik yang dilakukan oleh perorangan, kelompok ataupun korporasi dengan mudah terjadi dan menghasilkan harta kekayaan dalam jumlah besar. Kejahatan–kejahatan tersebut tidak hanya dilakukan dalam batas wilayah suatu negara, namun meluas melintasi batas wilayah negara lain sehingga sering disebut kejahatan lintas negara (cross country crime).
Dalam kejahatan lintas negara, harta kekayaan dari hasil kejahatan biasanya oleh pelaku disembunyikan, kemudian dikeluarkan lagi seolah–olah dari hasil legal. Hal inilah yang lebih sering dikenal dalam dunia internasional dengan istilah pencucian uang atau money laundering. Dalam perkembangannya, pencucian uang tidak hanya melibatkan lembaga keuangan, badan hukum, atau lembaga lainnya. Namun parahnya, saat ini kasus pencucian uang sudah merambah atau melibatkan lembaga keagamaan yang identik dengan tempat yang suci dan sakral. Mereka tidak mengecek dari mana asal uang tersebut, yang penting diberikan ke tempat tersebut. Tetapi sadarkah kita, bisa saja tempat ibadah kita yang suci itu menjadi tempat pencucian uang haram. Ini merupakan salah satu fakta yang menunjukkan bahwa pencucian uang sudah tidak mengenal tempat yang akan dituju untuk mencuci uang haram tersebut. Hal ini sekaligus menunjukkan bahwa pelaku pencucian uang memiliki
perilaku moral yang tidak beretika, seolah–olah mereka buta karena uang tersebut.
Perbuatan pencucian uang disamping sangat merugikan masyarakat, juga sangat merugikan negara. Banyak negara di dunia sependapat bahwa pencucian uang dapat mempengaruhi atau merusak stabilitas perekonomian nasional/internasional atau keuangan negara dengan meningkatnya berbagai kejahatan. Money laundering dapat membahayakan efektivitas operasi sistem perekonomian dan bisa pula menimbulkan kebijakan–kebijakan ekonomi buruk. Pada ekonomi nasional, pencucian uang menyebabkan ketidakstabilan karena dapat menyebabkan nilai suku bunga mengalami fluktuasi yang relatif tajam. Selain itu, uang hasil pencucian uang dapat beralih dari suatu negara yang perekonomiannya baik ke negara lain dengan perkonomian yang kurang baik, sehingga pasar financial dapat hancur secara perlahan–lahan dan kepercayaan publik kepada sistem financial semakin berkurang. Keadaan seperti ini dapat mendorong kenaikan tingkat resiko dan ketidakstabilan sistem perekonomian dan pada akhirnya angka pertumbuhan ekonomi dunia semakin menurun. Menurut Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam Pedoman Umum Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang bagi Penyedia Jasa Keuangan (Edisi 1: Bab 2) Pencucian uang adalah suatu proses atau perbuatan yang bertujuan untuk menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul uang atau harta kekayaan yang diperoleh dari hasil tindak pidana yang kemudian diubah menjadi harta kekayaan yang seolah-olah berasal dari kegiatan yang sah. Sesuai dengan Pasal 2 Undang-undang No.15 Tahun 2002, tindak pidana yang menjadi pemicu terjadinya pencucian uang meliputi korupsi, penyuapan, penyelundupan barang/tenaga kerja/imigran, perbankan, narkotika, psikotropika, perdagangan budak/wanita/anak/senjata gelap, penculikan, terorisme, pencurian, penggelapan, dan penipuan.
Kegiatan pencucian uang mempunyai dampak yang serius terhadap stabilitas sistem keuangan maupun perekonomian secara keseluruhan. Tindak pidana pencucian uang merupakan tindak pidana multi dimensi dan bersifat transnasional yang seringkali melibatkan jumlah uang yang cukup besar. Menurut Prof M. Giovanoli dari Bank for International Settlement dalam Siahaan (2005: hal 6) Pencucian uang atau money laundering adalah suatu proses dengan mana aset-aset pelaku, terutama aset tunai yang diperoleh dari suatu tindak pidana, dimanipulasikan dengan sedemikian rupa sehingga asetaset tersebut seolah-olah berasal dari sumber yang sah. Aktivitas pencucian uang meliputi pertukaran barang dan jasa yang disebut dengan sistem transaksi. Bank sebagai Pusat Jasa Keuangan (PJK) diharuskan lebih tanggap dan berupaya untuk mencegah dan memberantas pencucian uang. Secara formal upaya pencegahan dan pemberantasan pencucian uang di Indonesia dimulai pada tanggal 17 April 2002 yaitu pada saat diberlakukannya Undang – Undang No.15 Tahun 2002 tentang tindak pidana pencucian uang. Namun sebenarnya tahapan pencegahan pencucian uang sudah dilakukan sebelum undang-undang lahir namun pada saat itu lingkupnya hanya terbatas pada bank. Hal ini dapat dilihat dengan dikeluarkannya otoritas perbankan atau yang lebih dikenal dengan Peraturan Bank Indonesia tentang Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer Principles). Prinsip mengenal nasabah adalah prinsip yang diterapkan oleh bank untuk mengenal dan mengetahui identitas nasabah, memantau kegiatan transaksi nasabah termasuk melaporkan setiap transaksi yang mencurigakan. Prinsip mengenal nasabah nasabah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No.3/1 0/PBI/2001 tentang Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah. Berdasarkan hal tersebut dan mengingat Prinsip Mengenal Nasabah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pengendalian risiko bank dan sebagai salah satu upaya menghindari sarana lalu lintas transaksi tindak
pidana pencucian uang terdapat Pedoman Pelaksanaan Prinsip Mengenal Nasabah di lingkungan PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan yang mempedomani ketentuan Bank Indonesia dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang berlaku. Dari uraian diatas, penulis tertarik untuk menulis Tugas Akhir yang berjudul “Tinjauan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah Dalam Upaya Menghindari Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering) Pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan.”
1.2 Perumusan Masalah Adapun masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah: 1. Apakah Prinsip Mengenal Nasabah untuk menghindari tindak pidana pencucian uang telah diterapkan di PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan? 2. Bagaimana bentuk upaya atau tindakan pengenalan nasabah yang telah dilakukan oleh PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung Baru Medan?
1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah Prinsip Mengenal Nasabah untuk menghindari tindak pidana pencucian uang (money laundering) telah diterapkan di PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu Kampung baru Medan. 2. Untuk mengetahui upaya atau tindakan pengenalan nasabah yang telah dilakukan oleh PT Bank SUMUT Knator Cabang Pembantu Kampung Baru Medan.
1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Penulis Adapun manfaat penelitian ini bagi penulis adalah sebagai berikut: a. Memenuhi persyaratan akademis untuk menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III di Politeknik Negeri Medan. b. Menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai prinsip mengenal nasabah (Know Your Costumers) adalah salah satu cara dalam upaya menghindari tindak pidana pencucian uang (Money Laundering). c. Meningkatkan
keterampilan
dan
kemampuan
penulis
dalam
menganalisis suatu masalah secara ilmiah & sistematis.
2. Bagi Politeknik Negeri Medan Sebagai literatur bagi aktivis akademik Politeknik Negeri tentang prinsip pengenalan nasabah dalam dunia perbankan.
3. Bagi Perusahaan Sebagai masukan bagi perusahaan dalam upaya mencegah risiko terjadinya tindak pidana pencucian uang pada PT Bank SUMUT.
1.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1.5.1
Teknik pengumpulan data
1. Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Pada saat mengajukan pertanyaan, peneliti dapat berbicara langsung dengan responden atau bila hal itu tidak mungkin dilakukan, juga bisa melalui alat komunikasi, misalnya pesawat telepon (Anwar Sanusi : 2011). 2. Library Research ( penelitian kepustakaan) guna memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diselesaikan. 3. Dokumentasi, yaitu data sekunder yang berbentuk bahan tertulis dengan menggunakan pedoman dokumentasi.
1.5.2
Teknik Pengolahan data
Dalam mengolah data penulis menggunakan metode analisa deskriptif tanpa menggunakan rumus, data matematis, yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat, dipisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Artinya apapun yang dinyatakan baik dalam bentuk tulisan atau lisan, dan perilaku nyata diteliti dan dipelajari dari segi kualitas dan kedalaman data sehingga dapat menjawab permasalahan dalam penelitian ini. (Evi Okta Sari Lumban Tobing : 2013)
1.6. Jadwal Kegiatan dan Penulisan Laporan
Tabel 1.1. Waktu Kegiatan Penulisan Tugas Akhir Bulan/Minggu No
Kegiatan
April 3
1 2
Mei
4 1
Juni
Juli
Agustus
2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pengumpulan Data 3 Tabulasi dan Analisa Data 4 Menyusun Konsep Laporan 5 Konsultasi pada Pembimbing 6 Sidang Tugas Akhir 7 Perbaikan Laporan Tugas Akhir 8 Penggandaan Laporan Sumber : Pedoman Tugas Akhir tahun 2014
Keterangan: 1) Tahap Persiapan Persiapan dalam mengerjakan tugas akhir ini adalah dengan mempersiapkan judul tugas akhir, agar permasalahan yang akan dibahas sesuai dengan data yang diambil. 2) Tahap Pengumpulan Data Tahapan ini meliputi usaha penulis untuk mengumpulkan data, seperti data kepustakaan yang berasal dari buku-buku yang relevan dari perpustakaan. 3) Tahap Tabulasi dan Analisa Data Setelah data dikumpulkan, kemudian ditabulasi dan diolah sesuai teknik analisi data yang digunakan. 4) Tahap Penyusunan Konsep Laporan Konsep Laporan kemudian disusun setelah tahap tabulasi dan analisa data, konsep laporan ini disesuaikan dengan pedoman penulisan laporan tugas akhir yang berlaku yaitu Pedoman Tugas Akhir tahun 2014. 5) Tahap Konsultasi pada Pembimbing Tahap konsultasi pada pembimbing dilakukan untuk mendapatkan arahan dari Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping. 6) Tahap Sidang Tugas Akhir Pada tahap sidang Tugas Akhir, isi dan pembahasan laporan ini dipresentasikan didepan Dosen Penguji. 7) Tahap Perbaikan Laporan Tugas Akhir Melalui sidang Tugas Akhir, ditemukan kesalahan-kesalahan, kemudian akan dilakukan perbaikan pada laporan tugas akhir ini. 8) Tahap Penggandaan Laporan Setelah laporan Tugas Akhir diperbaiki maka akan digandakan sesuai dengan keperluan.