InfoPOM - Vol. 15 No. 4 September - Oktober 2014
TOPIK SAJIAN UTAMA: Penggunaan Rhodamin B Pada Kosmetik
ARTIKEL: SERI SWAMEDIKASI: Bersama-sama Memerangi Waspadai Hemoroid Obat Ilegal (Wasir) ARTIKEL SISIPAN: 3 Tahun Notifikasi Kosmetika
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
TIM REDAKSI
EDITORIAL
Penasehat : Kepala Badan POM
Seiring dengan telah dijalankannya notifikasi kosmetika sebagai bagian dari harmonisasi ASEAN, maka pengawasan post market harus terus ditingkatkan. Melalui operasi STORM V, Badan POM berhasil menjaring kosmetik ilegal, obat ilegal, dan obat tradisional ilegal termasuk yang mengandung bahan kimia obat pada kurun waktu Juni-Agustus 2014. Permasalahan produk kosmetik yang sering ditemukan adalah penambahan bahan yang dilarang. Rhodamin B merupakan pewarna yang dilarang penggunaannya dalam kosmetik, tetapi bahan ini masih sering ditambahkan pada kosmetika oleh produsen yang tidak bertanggungjawab dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Penggunaan bahan tersebut dapat membayakan kesehatan konsumen. Ulasan tentang rodamin B dapat disimak pada artikel “Penggunaan Rhodamin B pada Kosmetik”
Pengarah : Sekretaris Utama Badan POM Penanggung jawab : Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Redaktur : Dra. Tri Asti Isnariani, Apt.,M.Pharm. Editor : 1. Dra. Murti Hadiyani 2. Indah Widiyaningrum, S.Si, Apt. 3. Arlinda Wibiayu, S. Si., Apt. Kontributor : 1. Judhi Saraswati, SP,MKM (PIOM) 2. Herlin Sapta Prilia, S.Farm, Apt (Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Kosmetik & Produk Komplemen) 3. drg. Indah Ratnasari (Direktorat Pengawasan Distribusi Produk Terapetik & PKRT) 4. Arlinda Wibiayu, S. Si., Apt. (PIOM) 5. Dwi Resmiyarti, S.Farm., Apt. (PIOM) 6. Nitta Atria Lestari, S.Farm.,Apt (PIOM ) 7. Rizki Jaka Gustiansyah, S.Farm.,Apt (PIOM ) Sekretariat : 1. Syatiani Arum Syarie, S.Farm., Apt. 2. Riani Fajar Sari, A.Md. 3. Ridwan Sudiro, S.IP. 4. Tri Handayani, S.Farm., Apt. Sirkulasi : 1. Netty Sirait 2. Surtiningsih
Salah satu cara menghindari penggunaan produk kosmetik ilegal adalah dengan melihat identitas kosmetika yang akan dibeli yaitu dengan membandingkan nomor notifikasi yang tertera pada kemasan dengan yang terdapat pada website Badan POM. Melalui artikel yang berjudul “3 Tahun Notifikasi Kosmetika” diharapkan masyarakat lebih mengenal sistem notifikasi kosmetika yang telah dilakukan oleh Badan POM. Selain itu, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap obat dan makanan ilegal kami kembali menurunkan tulisan tentang Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal. Sejak tahun ini untuk edukasi ke masyarakat mengenai obat dengan izin edar digunakan maskot yang disebut si ODIE. Untuk lebih mengenal si ODIE, mari kita baca artikel “Bersama-sama Memerangi Obat Ilegal”. Gangguan pencernaan seperti konstipasi dapat sangat mengganggu, terutama pada anak-anak. Pada forum PIO Nas kali ini kami menurunkan tulisan tentang bagaimana “Mengatasi Konstipasi pada Anak”. Sedangkan untuk mengatasi gangguan konstipasi secara umum dapat disimak lebih lengkap pada artikel swamedikasi “Waspadai Hemoroid (Wasir)” Pada Forum SIKer Nas kami menurunkan tulisan tentang “Air Kelapa pada Keracunan” yang sering dianggap sebagai bahan untuk mengatasi keracunan. Bagaimanakah sebenarnya?
Desain dan Fotografer : Michael Andikawan S., S.Des.
Selamat membaca!
R 1500533
HALO BPOM
SMS : 081 21 9999 533 Email :
[email protected] Twitter : @halobpom
Halaman 2
edaksi menerima sumbangan artikel yang berisi informasi terkait dengan obat, makanan, kosmetika, obat tradisional, komplemen makanan, zat adiktif dan bahan berbahaya. Kirimkan tulisan melalui alamat redaksi dengan melampirkan identitas diri penulis. Alamat redaksi: Ged. Pusat Informasi Obat dan Makanan lt. 5 BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat. Telepon/fax: 021-42889117. Email ke
[email protected]
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
PENGGUNAAN RHODAMIN B PADA KOSMETIK Hasil investigasi Badan POM tahun 2014, ditemukan 9817 produk kosmetik yang tidak memenuhi ketentuan yaitu mengedarkan produk tanpa ijin edar dan mengedarkan produk dengan bahan yang berbahaya/dilarang. Bahan berbahaya yang ditemukan pada pemeriksaan saat itu adalah merkuri, hidrokuinon dan zat pewarna rhodamin.
Sejalan dengan harmonisasi ASEAN, peredaran produk kosmetik cenderung terus meningkat karena hilangnya batas perdagangan. Hal ini memicu persaingan bisnis diantara produsen untuk berlomba-lomba menawarkan berbagai khasiat yang dapat menarik minat konsumen untuk memakainya. Persaingan tersebut menimbulkan banyak produsen yang tidak bertanggung jawab menyalahgunakan penggunaan zat aktif yang dilarang seperti antibiotik dan steroid, bahan yang melampaui batas penggunaan seperti halnya hidroquinon ataupun juga bahan tambahan yang dilarang seperti zat pewarna rhodamin. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya produksi atau mempercepat efek kosmetik tersebut. Penggunaan Rhodamin B Pada Kosmetik Salah satu pewarna sintetis yang dilarang digunakan sebagai bahan tambahan kosmetik menurut peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Tentang Persayaratan Teknis Bahan Kosmetika adalah rhodamin B.(1) FDA dan ETSI (European Telecommunications Standard Institute) juga telah mengatur regulasi penggunaan rhodamin pada industri kosmetik, menilik penggunaanya yang sering sebagai pewarna dekoratif pada kosmetik seperti blush on, eye shadow dan lipstik dan juga efeknya yang karsinogenik. (2)
Bahan Tambahan yang Diperbolehkan dan Tidak Diperbolehkan Berdasarkan Peraturan BPOM Nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Yang diperbolehkan
Yang tidak diperbolehkan
14270
Acid Orange 6
13065
Metanil yellow
15510
D&C Orange No. 4
42535
Basic violet 1
15800
D&C Red No.31
42555 Gentian violet 42555:1 Basic Violet 3 42555:2 Crystal violet, tannate
28440
Briliant Black 1
42640
42045
Acid Blue 1, garam 45170 Rhodamine B sodium 45170:1 stearic acid
Benzyl Violet
*selengkapnya dapat dilihat pada peraturan BPOM nomor HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 Rhodamin B merupakan pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal, berwarna hijau atau ungu kemerahan, tidak berbau, dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar/ berfluorosensi. Rhodamin B merupakan zat warna golongan xanthenes yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Nama lain rhodamin B adalah D and C Red no 19, ADC Rhodamine B, Aizen Rhodamine, dan Brilliant Pink. (3)
Halaman 3
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
Paparan jangka pendek penggunaan rhodamin B pada kulit dapat menyebabkan iritasi pada kulit. Rhodamin B dapat berikatan dengan protein dan makromolekul organik sehingga kulit dapat berfungsi sebagai reservoir (tempat penyimpanan) dari rhodamin B. Karena jumlah rhodamin B yang meningkat pada kulit maka dapat terjadi penyerapan sistemik rhodamin B.(4) Selain menimbulkan iritasi pada kulit, rhodamin B juga memberikan efek buruk pada bibir jika digunakan sebagai pewarna pada lipstik. Berdasarkan penelitian, rhodamin B dapat menghambat proliferasi (perkembangan) sel fibroblast pada bibir yang berakibat pada gangguan perbaikan dan pemeliharaan sel sehingga bibir rentan terluka. Hal tersebut terbukti dari efek rhodamin B yang secara signifikan mengurangi produksi senyawa glycosaminoglycans (GAG) dan kadar kolagen yang berperan penting dalam pemeliharaan jaringan dan menjaga elastisitas kulit dalam sel fibroblast bibir. Penanganan Pertama Keracunan Efek terhadap kesehatan dari paparan rhodamin B memang bergantung pada jumlah dari bahan yang digunakan, namun apabila saat penggunaan pada kulit muncul gejala-gejala seperti gatal, iritasi dan kemerahan segera lakukan pertolongan pertama dengan mencuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat dengan sabun minimal 10 menit. Jika tidak ada air, sekalah kulit dengan kain atau kertas secara lembut dan jangan digosok. Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut. (6) Apabila pada saat menggunakan kosmetik secara tidak sengaja mengenai mata dan menunjukan gejala kemerahan dan iritasi pada mata lakukan pertolongan dengan cara posisikan pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata yang terkena atau terburuk kondisinya. Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air bersih dingin yang mengalir atau larutan NaCl 0,9%. Siram perlahan selama 15-20 menit. Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya. Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit. Jangan menggosok-gosokan mata, tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat dan konsultasikan ke dokter mata. (6) Hentikan penggunaan kosmetik anda, hubungi rumah sakit apabila gejala yang dirasakan makin parah atau tidak kunjung sembuh. Selain itu, laporkan kejadian tersebut kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan sebagai bentuk pengaduan untuk dapat ditindak lanjuti dan ditelusuri. Cerdas dalam Memilih Kosmetik Dalam rangka melindungi masyarakat dari bahaya yang mungkin timbul karena penggunaan bahan-bahan tambahan kosmetik tersebut, diperlukan sistem pengawasan terpadu yang melibatkan pemerintah, produsen, dan konsumen sendiri. Pengawasan oleh produsen dilakukan dengan cara mengontrol produk mereka yang beredar di pasaran. Sedangkan konsumen turut berperan serta dalam hal melaporkan produk-produk yang diduga membahayakan, peran aktif masyarakat dalam hal ini sangat diperlukan, masyarakat juga harus mulai cerdas
Halaman 4
dalam memilih kosmetik yang baik untuk digunakan berikut disampaikan beberapa cara memilih kosmetik yang baik diantaranya: 1. Teliti Sebelum Membeli Belilah kosmetik yang sudah dipastikan asli dan yang terjamin mutu kualitasnya. Jangan mudah tergiur dengan barang bermerk yang dijual dengan harga murah, atau jauh dibawah harga normal. Pilihlah kosmetik yang telah terdaftar pada sistem notifikasi di Badan POM. Pastikan nomor notifikasi yang dicantumkan ada dan benar dengan melihat pada web Badan POM. 2. Teliti Komposisi Kosmetik Sebagai konsumen, teliti juga mengenai ada tidaknya bahan berbahaya dalam kosmetik pada komposisi produk. 3. Teliti Pembuat dan Penyalur Kosmetik Pastikan produsen dan penyalur kosmetik adalah yang terpercaya. Nama produsen maupun penyalur kosmetik harus tercantum pada kemasan kosmetik. Hal ini dapat memudahkan pengawasan baik dari pemerintah maupun para konsumen. 4. Teliti Masa Pakai Kosmetik Pastikan di kemasan produk kosmetik terdapat nomor batch atau kode produksi, dan waktu kadaluarsa sebelum menggunakan. Penulis: Bidang Informasi Keracunan - Pusat Informasi Obat dan Makanan Pustaka 1. Republik Indonesia. 2011. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan No. HK.03.1.23.08.11.07517 Tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika 2. Wang C.C, Masi A.N, Fernandez L. On-Line micellar-enhanced spectroflourometric determination of rhodamine dye in cosmetics. Talanta. 2007 Nov 1; 75:135-140 3. Rhodamin B. U.S. National Library of Medicine. [Internet] 2014 Sept 10 [updated 2002 Jan 14; cited 2014 Sept 10]. Available from: http:// toxnet.nlm.nih.gov/cgibin/sis/search/ 4. Rubin L, Use and Assesment of Marker Dyes ; Rhodamine B. Syracuse Environmental Research. Newyork: 1997 5. Kaji T, Kawashima T, Sakamoto M, Rhodamine B Inhibition of Glycosaminoglycan Production by Cultured Human Lip Fibroblasts. Toxicol Appl Pharmacol. 1991 April 9;111:82-89. 6. Sentra Informasi Keracunan (SIKer). Pedoman Penatalaksanaan Keracunan untuk Rumah Sakit. Jakarta : 2001.
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
3 TAHUN NOTIFIKASI KOSMETIKA
Sejak 1 Januari 2011 Badan POM telah menerapkan notifikasi untuk produk kosmetik. Notifikasi merupakan suatu proses pemberitahuan kepada pihak otoritas negara dengan tata cara yang ditentukan, yang harus dilakukan oleh perusahaan sebelum mengedarkan kosmetikanya di wilayah Republik Indonesia. Selama 3 tahun diberlakukannya kebijakan ini telah banyak pembelajaran yang didapat. Tindak lanjut dari pembelajaran tersebut membuat Badan POM merasa perlu untuk melengkapi dengan Peraturan Kepala Badan POM No.44 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan POM No.HK.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika. Dalam peraturan tersebut terdapat beberapa hal tentang kebijakan notifikasi kosmetika yang diperbaiki. Semula nomor notifikasi tidak wajib dicantumkan, tetapi sesuai dengan Perka No.44 Tahun 2013 dan Surat Edaran HK.06.02.1.41.412.12.13.3847 tanggal 31 Desember 2012 maka sejak 6 Agustus 2014 seluruh produk kosmetika yang beredar harus sudah mencantumkan nomor notifikasinya. Hal ini juga memudahkan konsumen untuk memastikan produk kosmetika yang akan dibelinya. Perbaikan pada sistem notifikasi kosmetika online juga dilakukan sebagai tindak lanjut pembelajaran. Beberapa perbaikan tersebut antara lain sekarang sistem notifikasi kosmetika online telah memiliki database komposisi. Pendaftar dapat melakukan pengisian template, melihat status permohonan notifikasi produk, pencetakan Surat Perintah Bayar, Surat Pemberitahuan ID Produk dan Surat Pemberitahuan Nomor Notifikasi melalui akun masing-masing perusahaan. Sedangkan masyarakat dapat mengakses prosedur notifikasi kosmetika, alur notifikasi kosmetika, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan notifikasi kosmetika serta daftar produk yang telah ternotifikasi. Maka jika ada keragu-raguan dalam membeli kosmetika, masyarakat dapat memastikannya pada subsite ini. Pada sistem notifikasi kosmetika juga telah diberlakukan pembayaran secara e-Payment untuk notifikasi produk baru melalui loket Bank BNI sejak 30 September 2013. Sedangkan untuk proses pembayaran notifikasi pembaruan dan notifikasi
perubahan masih dilakukan secara manual. Selanjutnya direncanakan pembayaran ini dapat dilakukan melalui fasilitas perbankan lainnya seperti ATM maupun internet banking. Sesuai dengan Perka Badan POM No.HK.03.1.23.12.10.11983 Tahun 2010 tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika, sistem notifikasi perubahan (variasi) untuk kemasan dan data perusahaan hanya dapat dilakukan bila terjadi perubahan data administrasi dan perubahan kemasan. Selain kedua jenis perubahan tersebut, industri/ importir/ badan usaha tetap harus mengajukan notifikasi baru. Sedangkan untuk sistem notifikasi pembaruan (daftar ulang) dapat dilakukan untuk produk dengan kriteria produk tersebut telah habis masa edarnya dan tidak mengalami perubahan formula maupun data administrasi. Dengan notifikasi pembaruan (daftar ulang) maka produk tersebut akan mendapatkan nomor notifikasi yang sama dengan nomor notifikasi sebelumnya. Tetapi permohonan notifikasi pembaruan harus dilakukan paling lambat satu bulan sebelum masa berlaku izin edar habis. Semua pengembangan baik dalam hal kebijakan dan sistem notifikasi tersebut bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan publik yang disediakan oleh Badan POM. Diharapkan layanan publik ini dapat memenuhi standar layanan publik Badan POM yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Penulis: Direktorat Penilaian Obat Tradisional, Kosmetika dan Produk Komplemen PustakA: 1. Peraturan Kepala Badan POM Nomor 44 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.10.12459 Tahun 2010 tentang Persyaratan Teknis Kosmetika. 2. Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK.03.1.23.12.10.11983 Tahun 2010 tentang Kriteria dan Tata Cara Pengajuan Notifikasi Kosmetika. 3. InfoPOM 2010 Edisi November-Desember.
Halaman 5
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
ALUR PROSES PENDAFTARAN DATA BADAN USAHA PENDAFTAR Menyerahkan Dokumen ADMIN Sesuai Persyaratan Ka BPOM/Hard Copy
ISI FORM ADMIN ELEKTRONIK BADAN USAHA SECARA ONLINE
VERIFIKASI DATA ADMIN Oleh Operator TIDAK LENGKAP
Catatan: Badan POM akan melakukan verifikasi kebenaran keberadaan produsen luar negeri User ID dan password digunakan untuk prosedur selanjutnya (notifikasi kosmetik)
LENGKAP USER ID dan PASSWORD
NOTIFIKASI KOSMETIKA Pemohon Mengisi Formulir (www.pom.go.id)
Nomor Notifikasi
Nomor Notifikasi
(on the web)
Kirim
(on the web)
TIDAK
Perintah Bayar (on website) cetak dan bayar
YA
Verifikasi Template dan Formula/ Komposisi
Surat Perintah Bayar Dikirim ke BPOM TIDAK
YA
(on the web)
Verifikasi
Product ID
PROSEDUR PEMBAYARAN SECARA ELEKTRONIK (E-PAYMENT) Pemohon Mengisi Formulir/Template Secara online (www.pom.go.id) Kirim Nomor Notifikasi
Perintah Bayar (on website) cetak TIDAK
Single Payment
Nomor Notifikasi
(on the web)
YA
(on the web)
TIDAK
YA
Verifikasi Template dan Formula/ Komposisi
Create Multi Payment Perintah Bayar Multi Payment (on website) Pembayaran ke Bank BNI (teller) menyebutkan ID Billing Tidak Sesuai (on the web)
Halaman 6
Rekonsiliasi dan Verifikasi Secara Elektronik (by system)
YA
Product ID
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
BERSAMA-SAMA MEMERANGI OBAT ILEGAL Diperkirakan 15% dari obat yang beredar adalah obat palsu (fake), angka tersebut meningkat sampai mencapai 50% pada sebagian negara di Afrika dan Asia.1Data yang pasti mengenai jumlah obat palsu yang ada memang sulit didapat tapi dari data diatas tergambarkan betapa obat palsu masih merupakan permasalahan dibanyak negara. Angka tersebut dapat terus meningkat bila kita tidak memerangi obat palsu secara bersama-sama.
Sejalan dengan semangat bersama-sama memerangi produk ilegal, Badan POM telah mencanangkan Gerakan Nasional Waspada Obat dan Makanan Ilegal atau yang disingkat GNWOMI pada Februari 2013. GNWOMI merupakan suatu gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya obat dan makanan ilegal dan memerangi peredaran produk tersebut melalui berbagai kegiatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). Dengan dicanangkannya GNWOMI ini diharapkan masyarakat mampu meningkatkan kewaspadaan akan peredaran obat dan makanan ilegal yang dapat berdampak pada menurunnya permintaan terhadap produk obat dan makanan ilegal. Perdagangan bebas dan pesatnya perkembangan teknologi informasi memungkinkan masyarakat semakin mudah mendapatkan produk obat dan makanan ilegal baik itu di pasar, toko maupun melalui situs-situs online. Hal tersebut dapat memunculkan risiko meningkatnya permintaan obat ilegal karena harga yang ditawarkan relatif lebih murah. Untuk itu konsumen sebagai penentu akhir dalam pemilihan produk harus dapat memilih produk yang aman untuk digunakan. Salah satu upaya untuk menjadikan masyarakat waspada terhadap produk ilegal adalah dengan melakukan kampanye yang intens, masif secara terus menerus dan berkesinambungan dalam bentuk gerakan yang pada akhirnya dapat merubah perilaku masyarakat dalam memilih
produk yang aman. Kampanye GNWOMI dalam bentuk program KIE telah dilakukan ke berbagai daerah di Indonesia dengan peserta yang terdiri dari berbagai profesi dan kalangan masyarakat dengan materi KIE yang diberikan berkaitan dengan pengawasan produk obat dan makanan ilegal. Edukasi yang diberikan antara lain mengenai strategi pengawasan peredaran obat dan makanan ilegal, tips mengenali produk yang berbahaya dan memilih produk yang aman bagi kesehatan, serta contoh produk-produk yang telah dilakukan Public Warning agar diwaspadai oleh masyarakat. Selain itu, Badan POM juga memberikan brosur-brosur dan tayangan yang berkaitan dengan pengawasan obat dan makanan ilegal kepada masyarakat. Produk obat ilegal sendiri memiliki ciri-ciri antara lain: tidak memiliki izin edar, tampilan kemasan berbeda dari produk asli, nama produsen berbeda dari yang terdaftar atau tidak adanya logo obat pada kemasan. Produk ilegal ini dapat membahayakan bagi kesehatan karena dapat terkontaminasi, memiliki jenis atau jumlah bahan aktif yang berbeda dari yang ditulis pada kemasan atau bahkan tidak memiliki bahan aktif sama sekali.2 Semua ini dapat dihindari jika masyarakat mau dengan seksama memperhatikan produk obat yang akan mereka konsumsi.
Halaman 7
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
Badan POM juga menghadirkan maskot ODIE (Obat Dengan Ijin Edar) untuk membantu melaksanakan KIE kepada masyarakat. Hal ini penting mengingat kompleksitas atas tantangan dan permasalahan di bidang pengawasan obat dan makanan. Selama ini, dalam usahanya menurunkan jumlah peredaran produk obat ilegal, pemerintah lebih berfokus pada penurunan suplai seperti razia dan pemusnahan produk ilegal, tetapi suplai produk obat ilegal di masyarakat makin meningkat karena permintaan masyarakat juga meningkat. Nama maskot ini diangkat dari perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi obat yang memenuhi syarat mutu, khasiat dan keamanannya. Kegiatan GNWOMI selama satu tahun lebih telah digulirkan, namun demikian pengawasan produk obat dan makanan ilegal melalui GNWOMI ini hanya akan berjalan efektif apabila
Ikon ODIE tampil dengan kostum warna biru-hijau bukan semata-mata menyesuaikan warna logo Badan POM RI, namun dipilih sesuai dengan visi dari penciptaan tokoh ODIE. Baju atasnya berwarna biru, warna ini melambangkan profesionalisme, integritas, ketulusan dan ketenangan. Sedangkan baju bawahnya berwarna hijau memiliki makna alam, kehidupan, dan kesuburan. Diharapkan ODIE dapat hadir sebagai ikon KIE kegiatan GNWOMI yang profesional, berintegritas dan tulus dalam menyampaikan informasi yang bermanfaat.
Sedangkan tangan berwarna putih, diharapkan dapat menggambarkan pesan yang ingin disampaikan ODIE untuk mengkonsumsi obat secara “benar”, teratur sesuai dengan anjuran penggunaan obat, dan meletakkan kembali obat di tempat yang bersih dan tepat sesuai cara penyimpanan obat yang tercantum dalam kemasan obat.
Halaman 8
seluruh pihak yang terlibat bekerja sama dalam pelaksanaannya. Baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku usaha harus bekerjasama dan berkontribusi, dengan pemahaman yang tepat akan bahaya yang dapat ditimbulkan dari penggunaan produk ilegal, diharapkan masing-masing pihak dapat berperan untuk menekan peredaran dan permintaan-suplai dari produk ilegal. Penulis: Direktorat Pengawasan Distribusi PT dan PKRT PUSTAKA 1. Cockburn R, Newton PN, Agyarko EK, Akunyili D, White NJ (2005) The global threat of counterfeit drugs: Why industry and governments must communicate the dangers. PLoS Med 2(4): e100 (Agustus 2014) 2. FDA. 2012. Counterfeit Medicines - Filled With Empty Promises. http:// www.fda.gov/Drugs/ResourcesForYou/ucm079278.htm (Agustus 2014)
Kaca mata bulat berukuran besar dimaksudkan untuk menyadarkan masyarakat akan perlunya berhati-hati dan teliti dalam menggunakan produk obat. Masyarakat perlu diingatkan untuk selalu membaca informasi pada kemasan guna mengenali dan mengidentifikasi produk yang akan dikonsumsi. Hal ini penting mengingat semua informasi terkait manfaat dan keamanan obat terdapat pada kemasan obat. Kesadaran masyarakat untuk mencermati dan membaca informasi dalam label obat, seperti : mengecek keutuhan kemasan obat, memperhatikan ada/tidaknya nomor izin edar serta melihat tanggal kadaluarsa, sangat diperlukan masyarakat sebelum mengkonsumsi obat agar penggunaan obat tepat dan aman.
ODIE tampil dengan tangan dan sepatu berwarna putih. Warna putih melambangkan kebersihan, kebenaran atau jalan yang lurus. Dengan sepatu putih menandakan perlunya menjaga langkah kaki untuk membeli obat hanya pada tempat yang benar, yakni pada sarana resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar obat yang didapat terjaga mutu dan kualitasnya.
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
WASPADAI HEMOROID (WASIR) “Bagaikan duduk diatas bara”, barangkali itu ungkapan yang tepat ketika melihat seseorang penderita hemoroid tidak dapat duduk dengan nyaman karena ada gangguan pada anusnya. Dalam kondisi ini, posisi duduk merupakan posisi yang paling tidak menyenangkan, namun capek kan bila berdiri terus? Nah, waspadalah jika muncul gejala nyeri, gatal, dan peradangan di sekitar anus (rektum), karena itu bisa merupakan gejala hemoroid. Hemoroid yang juga lazim disebut wasir atau ambeien, adalah kelainan pada daerah anus yang disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah balik, sehingga jaringan penunjang, selaput lendir dan kulit di sekitar anus dan di atasnya menonjol. Hemoroid ditandai dengan bengkak, rasa panas, gatal, dan rasa tidak nyaman pada anus. Umumnya hemoroid dapat diobati dengan pengobatan sendiri, namun gangguan pada anus lainnya yang disertai dengan rasa nyeri yang berat, perdarahan, gangguan pola buang air besar (baik frekuensi maupun konsistensi feses), memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan oleh dokter. Berdasarkan lokasi terjadinya, hemoroid dibagi menjadi dua jenis yaitu hemoroid luar dan hemoroid dalam. Hemoroid luar terjadi karena pelebaran pembuluh darah balik yang terletak di luar anus, sedangkan hemoroid dalam terjadi karena pelebaran pembuluh darah balik yang terletak di dalam anus. Namun terkadang hemoroid juga dapat turun dan menyembul dari lubang anus, karena adanya desakan dari rongga perut (misalnya pada kondisi mengejan).
“Duduk sakit, saat buang air besar juga sakit”, Ibu Maya mengeluh sambil meringis saat ditanya putrinya. Sudah 4 hari ini Ibu Maya yang telah berusia 62 tahun merasakan tak nyaman pada anusnya. Beliau memberitahukan kepada putrinya bahwa pertama yang dirasakan adalah gatal, tapi setelah lama duduk terasa sakit di anusnya. Sang Ibu tak pernah mengalami hal ini sebelumnya. Merasa khawatir akan bertambah parah, Putri membawa Ibunya untuk berkonsultasi dengan Apoteker PIO Nas dengan harapan mendapatkan obat yang sesuai. Saat berkonsultasi, Apoteker PIO Nas menggali apa yang dirasakan Ibu Maya dan segala kemungkinan penyebabnya. Setelah ditanya, yang dirasakan Ibu Maya hanya gatal, nyeri pada anus saat duduk maupun buang air besar dan untungnya saat buang air besar tidak ada darah. Setelah digali lebih lanjut, ternyata Ibu Maya sudah mengalami kesulitan buang air besar selama 4 hari. Beliau memang jarang makan sayur dan buah-buahan. Ini mungkin juga karena Putri jarang makan di rumah dan lebih menyukai fast food, sehingga dia lupa menyediakan makanan berserat untuk ibunya di rumah. Sejak ayahnya meninggal 3 tahun lalu Ibu Maya tinggal bersama Putri, anak tunggalnya. Putri adalah wanita karir yang sebagian besar waktunya di kantor, sementara ibunya di rumah hampir tidak memiliki aktivitas fisik berarti. Apoteker PIO Nas mulai berfikir, “ Saat tubuh mulai menua, aktivitas fisik kurang, banyak duduk, kurang makan makanan berserat, lalu muncul gejala nyeri saat buang air besar, lebih nyeri lagi ketika sembelit, anus terasa sakit, panas dan gatal. Sepertinya harus waspada munculnya hemoroid (wasir)...”
Gambar 1. Hemoroid Gejala yang dirasakan pada hemoroid umumnya berupa gatal di sekitar anus, rasa tidak nyaman, panas, iritasi, meradang, hingga bengkak. Gejala lain berupa rasa nyeri, perdarahan, dan perubahan pola buang air besar menunjukkan kemungkinan terdapat penyebab lain dan memerlukan pemeriksaan lebih mendalam.
APOTEKER PIO Nas
Halaman 9
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
Penyebab Hemoroid diantaranya disebabkan karena kondisi kehamilan, mengejan yang terlalu kuat seperti pada saat melahirkan atau saat buang air besar, terlalu lama duduk atau berdiri, kurang mengkonsumsi serat, konstipasi, diare, atau sering mengangkat beban terlalu berat dengan cara yang kurang tepat.
TOILET
!!!
Pengobatan Gejala hemoroid dapat dikurangi dengan menggunakan sediaan pelembut (astringent), anastesi lokal dan antiinflamasi. Sediaan Pelembut (AstringenT) Astringent bekerja dengan mengentalkan protein dalam kulit dan sel-sel selaput lendir dari lapisan pelindung terluar dengan mengurangi sekresi lendir dan membantu mengembalikan sel yang rusak akibat iritasi lokal dan peradangan. Golongan sediaan pelembut yang mengandung astringen ringan seperti allantoin, bismut oksida, seng oksida, peru balsam dan hamamelis dapat meringankan rasa gatal, iritasi, dan rasa panas. Sediaan yang umumnya berbentuk supositoria (sediaan yang dimasukkan kedalam anus) ini akan membentuk lapisan pelindung yang berfungsi melindungi mukosa dari daerah yang akan terkelupas akibat luka hemoroid. Efek yang tidak diinginkan jarang ditemukan, namun jika digunakan jangka panjang mungkin terjadi efek samping sistemik (akibat sebagian kecil obat terserap) berupa mual, muntah, lemas, dan rasa nyeri.
Anastesi lokal Anastesi lokal seperti benzokain dan lidokain dapat digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri, rasa terbakar, dan gatal-gatal di sekitar anus. Penggunaannya dibatasi pada daerah di sekitar anus. Di pasaran tersedia dalam bentuk sediaan salep, krim dan supositoria.
Cara penggunaan sediaan supositoria adalah sebelum digunakan, lembabkan bagian ujungnya yang bulat dengan air kemudian dimasukan dengan bantuan jari tangan ke lubang anus hingga masuk sempurna. Tangan yang tidak memegang obat digunakan untuk membantu meregangkan anus, sementara tangan yang lain memasukkan supositoria ke dalam anus. Dianjurkan untuk tetap berbaring telentang atau miring selama 5 menit. Sediaan supositoria hendaklah disimpan di tempat sejuk dan kering, misalnya di lemari pendingin (jangan di freezer).
Antiinflamasi Obat antiinflamasi topikal (bentuk sediaan yang bekerja lokal biasanya dengan cara dioleskan) dapat mengurangi peradangan pada anus. Sediaan antiinflamasi yang mengandung hidrokortison dapat berupa salep, krim, lotion, cairan, atau gel. Cara penggunaannya dengan mencuci atau membersihkan anus kemudian mengoleskan salep/krim tipis dan ratakan dengan lembut di sekitar anus, dioleskan 2 kali sehari (pagi dan malam) selama 2-6 hari.
Halaman 10
Reaksi alergi dan sensitisasi mungkin dapat terjadi pada penggunaan benzokain. Konsentrasi benzokain yang disarankan 5-10 %, pemakaian dengan cara di oleskan 6 kali sehari. Lidokain adalah senyawa amida yang memiliki durasi yang relatif lama dan merupakan anestesi lokal yang paling banyak digunakan untuk pengobatan hemoroid. Biasanya digunakan dalam konsentrasi rendah dan aman jika digunakan sesuai aturan pakai.
InfoPOM - Vol. 15 No. 5 September - Oktober 2014
Pencegahan Hemoroid dapat dicegah dengan menghindari mengangkat beban yang terlalu berat, menghindari makanan dan minuman yang merangsang seperti makanan pedas dan minuman mengandung kafein, mengkonsumsi makanan berserat misalnya kacang-kacangan, gandum, jagung, apel, dan wortel. Dianjurkan juga untuk banyak minum air putih, olahraga teratur, hindari duduk di toilet terlalu lama, hindari menahan keinginan buang air besar, jika memungkinkan hindari konsumsi obat anti inflamasi non steroid, asetosal dan obat pencahar secara rutin dan jangka panjang. Untuk menghindari gatal pada anus, gunakan pakaian yang terbuat dari katun, hindari penggunaan tisu toilet yang berparfum, bila perlu gunakan tisu bayi sebagai gantinya dan hindari menggaruk di sekitar anus.
Segera berkonsultasi dengan dokter, jika:
!
• Gejala wasir memburuk atau jika tidak terjadi penyembuhan setelah pengobatan sendiri selama 7 hari. • Feses berdarah dan terjadi perubahan pola buang air besar. Penulis: Bidang Informasi Obat - Pusat Informasi Obat dan Makanan Pustaka 1. Kompendia Obat Bebas. Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta. 2006 2. Alan Nathan. Non prescription Medicines Fourth Edition. Pharmaceutical Press. London:2010 3. WebMD.2010.Hemorrhoids. http://www.webmd.com/a-to-zguides/hemorrhoids-topic-overview. (22 september 2010) 4. MedlinePlus.2011.Hemorrhoids.http://www.nlm.nih.gov/ medlineplus/ency/article/000292.htm. (16 Mei 2011)
PUBLIKASI Judul
: Serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat: SIRSAK Annona muricata L.
Pengarang
: T. Bahdar J. Hamid, Sherley, dkk.
Penerbit
: Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan POM RI
Tahun
: 2012
Annona muricata L. atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama Sirsak.Sirsak banyak tumbuh di daerah tropis.Sirsak merupakan pohon atau perdu dengan tinggi ± 8 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, coklat kotor dan mempunyai buah majemuk, bulat telur dan panjang 15-35 cm. Sejak dahulu sirsak secara tradisional digunakan untuk menambah nafsu makan, mengobati sembelit, nyeri pinggang, batu empedu (air buahnya yang telah dimasak), bisul (daunnya). Sirsak merupakan satu dari buku serial Data Ilmiah Terkini Tumbuhan Obat yang diterbitkan oleh Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan yang mengulas
tentang hasil penelitian ilmiah terkini tumbuhan sirsak. Daun sirsak mengandung senyawa aktif yaitu annonasin, selain di daun annonasin juga terdapat pada akar dan buah. Hasil penelitian ilmiah pada hewan uji terdapat aktivitas farmakologi dari daun sirsak antara lain sebagai: (1) antihiperkolesterol, pemberian ekstrak serbuk daun sirsak secara oral menunjukkan penurunan total cholesterol (TC), triglycerides (TG), dan low density lipoprotein (LDL) secara signifikan; (2) antidiabetes, ekstrak daun sirsak secara oral menunjukkan penurunan glukosa darah, reactive oxygen species (ROS), thiobarbituric acid reactive substances (TBARS), TC, TG dan LDL secara signifikan. Uji toksisitas akut dan sub-akut dari ekstrak air daun sirsak secara oral pada mencit galur Swiss albino yang diamati tidak menunjukkan efek toksik pada dosis rendah sampai sedang, namun dapat menyebabkan kerusakan jaringan organ ginjal pada dosis tinggi. Untuk aktifitas farmakologi lain dari sirsak dapat anda baca selengkapnya dalam buku ini. Penulis : Bidang Informasi Obat - Pusat Informasi Obat dan Makanan
Halaman 11
Konstipasi Pada Balita
AIR KELAPA PADA KERACUNAN
Pertanyaan: Anak saya berusia 2 tahun mengalami sembelit. Setiap kali anak saya mau buang air besar, Ia kesakitan dan menangis. Adakah obat yang dapat diberikan untuk mengatasi keluhan anak saya itu? (J, PNS)
Pertanyaan: Apakah benar jika air kelapa muda dapat digunakan untuk pertolongan pertama pada kasus keracunan? (NN, Ibu rumah tangga)
Jawaban: Konstipasi atau sembelit merupakan suatu keadaan penurunan frekuensi buang air besar, biasanya ditandai dengan sulitnya buang air besar karena feses yang keras. Terdapat beberapa penyebab kondisi sembelit. Khusus pada pasien anak, konstipasi lebih sering disebabkan oleh penyebab seperti tidak tersedianya fasilitas toilet karena sedang berpergian, pindah rumah, pengaruh emosional, masalah keluarga, perubahan pola makan, dan lain-lain. Pada dasarnya, untuk mengatasi suatu penyakit dapat dibagi menjadi 2 (dua) cara yaitu dengan cara obat maupun dengan non-obat, termasuk untuk mengatasi sembelit. Dengan cara non-obat, kondisi sembelit pada anak dapat diatasi dengan mengatasi penyebabnya seperti misalnya dengan memperbaiki pola makan. Disarankan untuk banyak mengonsumsi buahbuahan, sayur mayur, dan makan makanan yang kaya serat serta banyak minum air putih. Minuman sejenis yoghurt juga baik untuk pencernaan termasuk untuk mengatasi sembelit. Selain dengan cara non-obat, sembelit pada anak-anak juga dapat diatasi dengan menggunakan obat pencahar atau laksatif dari golongan osmotik. Cara kerja obat tersebut adalah dengan memodifikasi kondisi di usus besar terutama bagian bawah menjadi lebih hiperosmosis sehingga air tertahan dan feses menjadi lebih lunak sehingga mudah dikeluarkan. Contoh obat pencahar golongan osmotik adalah laktulosa. Penggunaan obat tersebut digunakan dengan cara diminum dengan dosis untuk anak usia 1 – 5 tahun yaitu 3 g dalam 5 mL.
Jawaban: Keracunan dapat disebabkan oleh bermacam-macam zat kimia ataupun makanan. Pada umumnya gejala keracunan yang disebabkan oleh makanan adalah nyeri perut, mual, muntah, sakit kepala, diare atau sampai demam. Keadaan diare dan muntah secara terus menerus dapat mengakibatkan kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi. Bila tidak ditangani dengan cepat dan benar, dapat timbul dehidrasi yang mengakibatkan komplikasi lebih parah dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Air kelapa muda (Cocos nucifera L) kaya akan kandungan elektrolit, vitamin dan mineral sehingga seringkali dimanfaatkan untuk mengobati keracunan oleh masyarakat. Kandungan elektrolit yang tinggi pada air kelapa muda, terbukti jika digunakan sebagai pengganti cairan tubuh, lebih baik dibandingkan dengan air murni. Selain itu rasanya yang manis menyebabkan dapat dikonsumsi dalam jumlah banyak, karena kurang menyebabkan mual dan kembung. Konsumsi air kelapa muda pada kasus keracunan adalah menggantikan cairan tubuh yang hilang karena diare dan atau muntah namun air kelapa tidak menetralkan (mengobati) keracunan. Pustaka 1. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21771462 2. http://cri.nsf.ac.lk/bitstream/handle 3. http://www.aensiweb.com/old/jasr/jasr/2010/331-335.pdf 4. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12056182
Zat aktif lain yang juga dapat digunakan adalah kombinasi natrium sitrat dan natrium lauril sulfat. Zat aktif ini biasanya dalam bentuk sediaan enema, yaitu berupa gel yang dimasukkan ke dalam anus. Jangan lupa untuk membaca cara penggunaan yang terdapat pada kemasan. Selain informasi terkait dosis dan cara penggunaan, informasi lain yang perlu diketahui ketika menggunakan obat pencahar adalah tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Pustaka 1. Badan POM. Informatorium Obat Nasional Indonesia. 2008. Badan POM, Jakarta.
FORUM PIO Nas
FORUM SIKer Nas
PIO Nas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority). PIO Nas melayani permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan obat. Permintaan informasi ke PIO Nas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke PIO Nas (Gedung Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-42889117 / 0214259945, HP nomor 08121899530, email ke
[email protected]
SIKer Nas adalah Sentra Informasi Keracunan Nasional yang secara aktif mencari dan mengumpulkan data/informasi keracunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, benar dan mutakhir serta siap pakai untuk diberikan/diinformasikan kepada masyarakat luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta yang membutuhkan dalam rangka mencegah dan mengobati keracunan. Permintaan informasi ke SIKer Nas dapat disampaikan secara langsung dangan datang ke SIKer Nas (Gedung Pusat Informasi Obat dan Makanan BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23, Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-42889117 / 021-4259945, HP SIKer Nas nomor 081310826879, email ke
[email protected]