B A DA N P OM R I InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Topik
sajian utama
Mengenal Cabe Jawa: Tanaman Obat Untuk Stamina Pria
Siaran Pers
Pengawasan dan Pengendalian Peredaran Obat Palsu Meredakan Flu Dengan Suplemen Makanan? Seri Swamedikasi 1
Cerdas Memilih Obat Flu
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Tim
Redaksi Penasehat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Pengarah Sekretaris Utama Badan Pengawas Obat dan Makanan Penanggungjawab Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Redaktur Kepala Bidang Informasi Obat Editor Irhamahayati, Apt., MTI; Dra. Murti Hadiyani; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt; Eriana Kartika Asri, S.Si, Apt Kontributor DR. Tepy Usia, M.Phil; Sofhiani Dewi, STP, Msi; Dina Puspita Mayasari, S.Farm, Apt.; Dra. Tri Asti I., Apt., M.Pharm.; Dra. Tutut Sumartini, MM; Dra. Sutanti Siti Namtini, Ph.D; Sandhyani ED, S.Si., Apt.; Dra Rini Tria Suprantini, M.Sc; Yustina Muliani, S.Si., Apt.; Judhi Saraswati, SP., MKM; Indah Widyaningrum, S.Si, Apt.; Khusnul Khotimah, S.Si; Eriana Kartika Asri, S.Si, Apt.; drg. Indah Ratnasari; Arlinda Wibiayu, S.Si., Apt.; Fitri Fatima, S.Si., Apt.; Linda Octaviani, S.Si., Apt. Sekretariat Judhi Saraswati, SP., MKM; Arlinda Wibiayu, S.Si., Apt.; Riani Fajar Sari, A.Md; Tanti Kuspriyanto, S.Si., M.Si.; Arif Dwi Putranto, S.Si., Apt.; Netty Sirait; Surtiningsih Desain Grafis Dwi Resmiyarti, S.Farm, Apt.; Eriana Kartika Asri, S.Si, Apt. Foto Ridwan Sudiro, S.Sos.
Redaksi menerima sumbangan artikel yang berisi informasi terkait dengan obat, makanan, kosmetika, obat tradisional, komplemen makanan, zat adiktif dan bahan berbahaya. Kirimkan tulisan melalui alamat redaksi dengan melampirkan identitas diri penulis.
2
Editorial Pembaca yang terhormat, Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal dan mengakui tanaman yang berkhasiat obat dan telah dimanfaatkan sebagai salah satu upaya dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan, termasuk mengatasi berbagai macam penyakit jauh sebelum obat modern berkembang. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, berbagai penelitian tentang manfaat tanaman obat terus dilakukan sehingga terbukti mempunyai aktivitas farmakologi dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyembuhan suatu penyakit, sehingga kemudian dapat dikembangkan menjadi salah satu produk kesehatan. Salah satu produk kesehatan yang dikembangkan dari tanaman berkhasiat yang saat ini banyak diminati khususnya dikalangan pria dewasa adalah produk untuk stamina dan kebugaran pria. Untuk menambah pengetahuan kita terhadap hal ini, maka kami sajikan artikel “Mengenal Cabe Jawa, Tanaman Obat untuk Stamina Pria” sebagai sajian utama kami. Selain obat tradisional, kami juga menyajikan informasi mengenai obat-obat yang sering digunakan oleh masyarakat luas, yaitu obat flu. Musim hujan seringkali identik dengan munculnya penyakit flu, yang dapat menyerang dewasa maupun anak-anak. Umumnya, masyarakat dapat mengobati flu dengan mudah, mengingat banyaknya produk obat flu yang beredar di pasaran. Namun bagaimanakah cara memilih obat flu yang tepat? Pada edisi ini kami menyajikan Serial Swamedikasi “Cerdas Memilih Obat Flu” agar masyarakat dapat mengetahui cara bijak untuk memilih obat flu sesuai dengan kebutuhan, sehingga walaupun pengobatan dilakukan secara mandiri (swamedikasi), tetapi tetap rasional, tepat dan tidak berlebihan. Mengkonsumsi suatu produk secara tidak rasional, tidak tepat dan berlebihan dapat dipicu oleh daya tarik iklan. Oleh karena itu masyarakat perlu bersikap kritis terhadap iklan. Misalnya iklan suplemen makanan yang menawarkan pengobatan penyakit flu. Namun, benarkah suplemen makanan dapat mengobati flu? Simak penjelasannya dalam artikel “Meredakan Flu dengan Suplemen Makanan?” Masyarakat perlu waspada tidak hanya terhadap iklan yang menyesatkan, namun juga perlu waspada terhadap produk palsu. Untuk itu, tidak lupa kami menyajikan informasi terbaru dari Badan Pengawas Obat dan Makanan melalui Siaran Pers: “Pengawasan dan Pengendalian Peredaran Obat Palsu”. Terakhir, seperti edisi-edisi sebelumnya, Forum PIO Nas yang berisi tanya jawab seputar informasi obat flu dan Forum SIKer Nas mengenai penanganan keracunan asam kuat semoga juga dapat memberikan informasi tambahan yang bermanfaat. Selamat membaca
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
SIARAN PERS PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEREDARAN OBAT PALSU Obat palsu adalah obat yang diproduksi oleh yang tidak berhak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau produk obat dengan penandaan yang meniru identitas obat lain yang telah memiliki ijin edar. Sebagai satu-satunya institusi yang diberi mandat melakukan pengawasan produk obat dan makanan, Badan POM RI secara terus menerus melakukan upaya untuk menanggulangi peredaran obat palsu. Hasil pengawasan Badan POM RI dalam 4 tahun terakhir menunjukkan adanya penurunan peredaran obat palsu dimana pada tahun 2008 Badan POM RI menemukan 24 item obat palsu dan pada tahun 2011 menemukan 8 item obat palsu. Selain pengawasan rutin, Badan POM RI juga terlibat dalam operasi Pangea IV yang bekerja sama dengan interpol internasional pada bulan September tahun 2011. Dalam operasi yang menjaring peredaran obat ilegal/palsu melalui internet (on line) berhasil diblokir 27 situs, ditutupnya 3 situs, dan ditangkapnya 4 orang tersangka. Jumlah produk yang diamankan dalam operasi tersebut sebanyak 57 produk obat dan obat tradisional. Pelanggaran terkait transaksi atau pengedaran obat palsu merupakan tindak pidana (pro justisia) yang harus diproses melalui pengadilan. Dari sejumlah kasus yang sudah diputuskan 3 tahun terakhir, hukuman yang dijatuhkan masih tidak menimbulkan efek jera karena putusannya berkisar antara hukuman percobaan 2-5 bulan dan pidana denda berkisar antara Rp.50.000,- sampai Rp.4.000.000,Pemberantasan obat palsu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Badan POM RI, oleh karena itu, Badan POM RI memprakarsai pembentukan Satuan Tugas Pemberantasan Obat Dan Makanan Ilegal pada 31 Januari 2011 yang bertujuan untuk memperkuat penegakan hukum dan memerangi peredaran obat palsu/ilegal serta memberdayaan masyarakat dalam membentengi diri terhadap obat dan makanan palsu/ilegal dengan melibatkan instansi penegak hukum dan instansi terkait. Untuk meningkatkan sanksi yang dapat menimbulkan efek jera, saat ini sangat diperlukan Undang-Undang Pengawasan Obat dan Makanan agar pengawasan yang dilakukan oleh Badan POM RI mempunyai payung hukum yang kuat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan masyarakat untuk menghindari obat palsu antara lain: 1. Belilah obat-obatan pada sarana resmi seperti apotek untuk obat dengan resep dokter, obat bebas terbatas dan obat bebas, toko obat berizin untuk obat bebas dan terbatas. 2. Tidak membeli obat dengan resep dokter pada sarana toko obat berizin dan toko obat yang lainnya. 3. Perhatikan kemasan obat pada saat membeli obat meliputi : ◦◦ Nomor izin edar pada kemasan obat, contoh: DTL09044234A1, ◦◦ Teliti dan lihatlah tanggal kadaluwarsa serta nomor bets produk, ◦◦ Periksalah kualitas fisik dan keamanan kemasan obat (kemasan masih utuh atau sudah rusak, masih tersegel atau sudah rusak), ◦◦ Periksalah nama dan alamat produsen, apakah tercantum dengan jelas, ◦◦ Bacalah keterangan mengenai obat tersebut pada brosur di dalam kemasan obat, Apabila masyarakat memerlukan keterangan lebih lanjut tentang hal ini, serta untuk menjaga agar informasi yang diterima benar dan dapat dipertanggungjawabkan, masyarakat dapat menghubungi Unit Layanan Pengaduan Konsumen Badan POM RI dengan nomor 021-4263333 an 021-32199000 atau melalui email
[email protected] dan
[email protected].
Jakarta, 30 April 2012 Biro Hukum dan Humas Badan POM RI Telpon : 021 - 4240231 Fax : 021- 4209221 Email :
[email protected],
[email protected]
3
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Sajian Utama
Mengenal Cabe Jawa: Tanaman Obat Untuk Stamina Pria Alam menyediakan semua yang kita butuhkan untuk menjaga dan memelihara kesehatan, maka menjadi tanggungjawab kita untuk memelihara dan melindungi kekayaan alam tersebut. Pendahuluan Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah mengenal dan mengakui tanaman yang berkhasiat obat dan hal ini telah dimanfaatkan sebagai salah satu upaya dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan, termasuk mengatasi berbagai macam penyakit jauh sebelum berkembang obat modern. Pengetahuan tentang manfaat tanaman obat merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, yang turun-temurun telah diwariskan dari generasi terdahulu kepada generasi berikutnya sampai saat ini. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini, berbagai penelitian tentang manfaat tanaman obat terus dilakukan sehingga tanaman obat yang dahulu hanya digunakan berdasarkan pengalaman, dari berbagai penelitian terbukti mempunyai aktivitas farmakologi dalam meningkatkan daya tahan tubuh dan membantu penyembuhan suatu 4
penyakit. Kenyataan ini menyebabkan meningkatnya penggunaan tanaman obat untuk tujuan kesehatan dalam dua dasawarsa terakhir. Salah satu produk kesehatan yang banyak diminati, khususnya dikalangan pria dewasa adalah produk yang dapat memelihara stamina dan menjaga kebugaran pria secara alami atau yang terbuat dari bahan alam. Tidak mengherankan berbagai iklan di media masa dan elektronik banyak menawarkan berbagai jenis “obat kuat” dengan klaim sebagai obat bahan alam/herbal, yang belum tentu kebenarannya. Apalagi produk yang ditawarkan tersebut belum terdaftar pada Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), sehingga keamanan dan kemanfaatannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memperkaya wawasan masyarakat terkait bahan alam yang memiliki potensi khasiat menjaga atau memelihara stamina tubuh pria, dalam artikel ini akan dipaparkan keunggulan salah satu tanaman obat asli Indonesia yang memiliki potensi tersebut yaitu Tanaman Cabe Jawa. Deskripsi Tanaman Cabe Jawa Salah satu tanaman obat asli Indonesia yang banyak mendapat perhatian dan diteliti khususnya untuk stamina pria adalah buah dari tanaman Cabe Jawa. Tanaman dengan nama Latin Piper retrofractum Vahl. dan termasuk dalam famili Piperaceae ini banyak dijumpai di Indonesia, terutama di daerah Jawa, dan termasuk peringkat ke enam dari 10 besar simplisia nabati yang banyak digunakan oleh industri obat tradisional di Indonesia. Cabe Jawa atau disebut juga lada panjang (Javanese long pepper) biasanya tumbuh di pekarangan, ladang, atau tumbuh liar di tempat-tempat yang tanahnya tidak lembab dan berpasir seperti di dekat pantai atau di hutan. Cabe Jawa memiliki
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
beberapa nama daerah, yaitu: di Sumatera disebut lada panjang, cabai jawa, cabai panjang; di Jawa, namanya cabean, cabe alas, cabe areuy, cabe jawa, cabe sula; di Madura dinamai cabhi jhamo, cabhi ongghu, cabhi solah; sedangkan di Makassar dikenal dengan nama cabai. Cabe Jawa merupakan semak menahun yang menjalar dengan panjang sekitar 12 m. Percabangan dimulai dari pangkalnya yang keras dan menyerupai kayu. Batangnya berbentuk bulat, berkayu, membelit, beralur, beruas, berwarna hijau dan berakar tunggang dengan warna putih pucat. Daun tunggal berwarna hijau dengan bentuk lonjong. Bagian pangkal daun tumpul dengan ujung yang runcing. Bunga tersusun dalam bulir yang tumbuh tegak atau sedikit merunduk dan buahnya berbentuk lonjong dengan panjang 2 - 7 cm. Buah yang masih muda berwarna hijau, keras dan pedas yang berangsur-angsur menjadi warna kuning gading, akhirnya menjadi merah dan lunak. Rasanya pedas dan tajam aromatis. Buah Cabe Jawa mengandung asam amino bebas, damar, minyak atsiri, beberapa jenis alkaloid seperti piperin, piperidin, piperatin, piperlonguminine, β-sitosterol, sylvatine, guineensine, piperlongumine, filfiline, sitosterol, methyl piperate, minyak atsiri (terpenoid), n-oktanol, linalool, terpinil asetat, sitronelil asetat, sitral, alkaloid, saponin, polifenol, dan resin (kavisin). Alkaloid utama yang terdapat di dalam buah cabe jawa adalah zat pedas piperin 4 6%. Dari beberapa hasil penelitian telah dilaporkan bahwa piperin mempunyai aktivitas dapat meredahkan demam dengan daya antipiretiknya, mengurangi rasa sakit, dan mengurangi peradangan. Secara tradisional buah Cabe Jawa yang telah tua digunakan untuk mengobati sakit kembung, mulas, muntah, memperbaiki pencernaan, merangsang nafsu makan, mengobati encok, demam, sakit kepala, sakit gigi, batuk, peluruh keringat (diaforetik), mengeluarkan angin (karminatif), dan seringkali dicampurkan dalam ramuan untuk meningkatkan stamina pria. Cabe Jawa untuk Meningkatkan Stamina Pria Cabe Jawa merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki efek stimulan terhadap sel-sel syaraf sehingga mampu meningkatkan stamina
Tanaman Cabe Jawa (Piper retrofractum)
tubuh. Efek hormonal dari tanaman ini dikenal sebagai afrodisiaka. Berdasarkan penelitian secara ilmiah, Cabe Jawa digunakan sebagai afrodisiaka karena mempunyai efek androgenik dan anabolik. Dari suatu tinjauan pustaka dikatakan bahwa secara umum kandungan kimia atau senyawa kimia yang berperan sebagai afrodisiaka adalah turunan steroid, saponin, alkaloid, tannin dan senyawa lain yang dapat melancarkan peredaran darah. Bagian yang dimanfaatkan sebagai afrodisiaka adalah buahnya dan diduga senyawa aktif yang berkhasiat afrodisiaka di dalam buahnya adalah senyawa piperine. Selain piperine, senyawa lain dalam buah cabe jawa yang juga diduga memiliki peran afrodisiak yaitu β-sitosterol, yang merupakan senyawa sterol dengan struktur mirip kolesterol dan dapat diubah menjadi pregnenolon. Pregnenolon sendiri merupakan senyawa yang terbentuk pada proses awal sintesis testosteron dari kolesterol. Dengan demikian, kemiripan struktur yang dimiliki β-sitosterol dengan kolesterol memungkinkannya untuk dikonversi menjadi hormon steroid, diantaranya testosteron. Dari beberapa hasil penelitian, diketahui bahwa ekstrak Cabe Jawa cukup aman, mempunyai efek androgenik dan meningkatkan kadar hormon testosteron tikus percobaan serta sudah diketahui karakterisasinya baik sebagai simplisia maupun ekstrak etanol 95%. Suatu uji klinik dengan rancangan penelitian single blind clinical trial telah dilakukan pada pasien hipogonad yaitu pasien infertil dengan oligozoospermia dan keluhan 5
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Simplisia Cabe Jawa
penurunan libido atau potensi seks, volume testis < 15 ml, serta kadar hormon testosteron di bawah kisaran normal. Ekstrak kering Cabe Jawa 100 mg/ orang yang dimasukkan ke dalam sebutir kapsul, diberikan selama satu bulan kepada 10 pasien secara acak dan 10 pasien lagi mendapat kapsul plasebo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Cabe Jawa dapat meningkatkan kadar testosteron darah pada 7 dari 9 pria relawan (78%), dari rerata 1,19 ng/mL pada hari ke-0 menjadi 2,56 ng/mL pada hari ke-1, sedangkan pada kelompok kontrol yang mendapat plasebo, hanya 2 dari 6 (33%) kadar testosteron darahnya meningkat pada hari ke-1. Juga dilaporkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan jumlah konsentrasi spermatozoa dan frekuensi koitus relawan setelah pemberian Cabe Jawa. Jumlah sperma meningkat setelah 30 hari pemberian Cabe Jawa (6.79 ± 4.243 juta/mL) dan tetap tinggi setelah pemberiannya dihentikan (hari ke 60) (6.81 ± 2.635 juta/mL). Namun, peningkatan jumlah sperma tersebut belum mencapai batas normal sperma manusia yakni ≥20 juta/mL. Cabe Jawa dapat meningkatkan libido atau sexual intercourse para relawan. Peningkatan tersebut merupakan nilai tambah dari Cabe Jawa jika diberikan pada pria yang mempunyai keluhan tentang coitus. Budidaya Tanaman Cabe Jawa dan Prospek Ekonominya Cabe Jawa merupakan salah satu tanaman unggulan Indonesia dan saat ini telah masuk sebagai salah satu komponen dalam suatu formula fitofarmaka, 6
Cabe Jawa merupakan salah satu tanaman unggulan Indonesia dan telah terbukti melalui tahap uji praklinik dan uji klinik sebagai obat untuk memelihara stamina pria dan membantu kesehatan pria. yaitu obat bahan alam yang telah terbukti melalui tahap uji praklinik dan uji klinik dan telah disetujui oleh Badan POM untuk memelihara stamina pria dan membantu memelihara kesehatan pria. Dalam hal budidaya, Cabe Jawa tidak memerlukan syarat tumbuh yang khusus. Tanaman ini cukup tahan terhadap kekeringan dengan kondisi curah hujan 1500 - 3000 mm/tahun dan suhu 23 - 32 °C, dapat tumbuh pada beberapa jenis tanah. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman Cabe Jawa agar dapat memberikan hasil produksi yang tinggi antara lain menggunakan bibit yang sehat dan teknik penanaman yang benar. Selain itu proses pemeliharaan yang menyeluruh meliputi pemupukan, penyiraman, pengendalian hama dan penyakit serta pemangkasan yang kontinyu. Adapun ekstrak kental buah Cabe Jawa yang dapat dipergunakan oleh suatu industri obat tradisional seharusnya memenuhi persyaratan standardisasi yang telah dikeluarkan oleh Badan POM, yaitu mengandung minyak atsiri tidak kurang dari 4,8% dan kadar piperin sebagai senyawa identitasnya tidak kurang dari 25%. Di samping itu kadar air tidak melebihi 12% serta harus memenuhi beberapa parameter lain misalnya cemaran logam berat, residu pestisida dan cemaran mikroba. Ekstrak Cabe Jawa dibuat dengan cara maserasi dalam etanol 95%. Kebutuhan Cabe Jawa sangat besar baik di pasar domestik maupun pasar ekspor. Negara pengimpor
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Cabe Jawa diantaranya Singapura, Malaysia, China, Timur Tengah, Eropa dan Amerika. Untuk keperluan ekspor, produk harus memenuhi syarat yang disepakati yaitu buah harus cukup kering, tidak berjamur, bersih dari kotoran dan mengandung minyak atsiri minimal 4,8%. Prospek pengembangan Cabe Jawa cukup cerah sejalan dengan perkembangan industri obat herbal. Perkembangan ini juga didukung oleh adanya kecenderungan back to nature dimana kebutuhan obat-obatan yang berasal dari alam terus meningkat. Melihat kebutuhan yang semakin meningkat baik dalam negeri maupun ekspor, maka diharapkan tanaman ini dapat dijadikan sebagai pilihan komoditas yang berpotensi dan menjadi komoditas unggulan di suatu daerah. Keuntungan lain berasal dari sifat tumbuh Cabe Jawa yang dapat berbuah sepanjang tahun sehingga dapat memberikan pendapatan yang kontinyu. Mencermati Produk Afrodisiaka Mengingat banyaknya obat tradisional afrodisiaka diperkenalkan di masyarakat, di satu sisi secara ekonomi memiliki prospek yang sangat bagus untuk dikembangkan, namun di sisi lain sebagai konsumen masyarakat perlu lebih teliti sebelum membeli suatu produk obat tradisional, karena berdasarkan hasil pengawasan Badan POM, masih terdapat produk obat tradisional dengan klaim untuk stamina pria
yang dicampurkan dengan bahan kimia obat (BKO) yang membahayakan kesehatan penggunanya. Suatu produk yang telah terdaftar pada Badan POM ditandai dengan pada kemasannya tertulis : POM TR dengan 9 digit angka untuk produk obat tradisional yang diproduksi di Indonesia, atau POM TI dengan 9 digit angka untuk produk obat tradisional impor. Masyarakat juga dapat melihat berbagai produk obat tradisional yang sudah terdaftar di Badan POM melalui website : www.pom.go.id. Drs. Tepy Usia, Apt., M.Phil., Ph.D Direktorat Obat Asli Indonesia Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik Dan Produk Komplemen Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI
Pustaka
1. Backer, C.A., Bakhuizen van den Brink, 1962, Flora of Java (Spermatophytes only), Vol. I, Wolters-Noordhoff N.V.P., Groningen, 171. 2. Kametani, S., Kikuzaki, H., Honzawa, M., Nakatani, N., 2005, Chemical constituents of Piper retrofractum Vahl and their antioxidant and radical scavenging activities. ITE Letters, 6(6): 64–71. 3. Avijit, B., Manjusha, S., Ratna, D., Piyali, S., Koshy, A., 2002, Amides from Piper brachystachyum and Piper retrofractum. Phytochem., 59(8): 897 – 901. 4. Sa’roni, P., Adjirni, 1989, Penelitian efek androgenik dan anabolik buah cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) pada tikus putih, Cermin Dunia Kedokteran, 59:23 – 25. 5. Wajoedi, B., 2006, Informasi hasil penelitian preklinik cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.), Pusat Riset Obat dan Makanan, Badan POM RI, Jakarta. 6. Moeloek, N., 2006, Uji Klinik ekstrak cabe jawa (Piper retrofractum Vahl.) sebagai fitofarmaka androgenik pada pria hipogonad, Laporan akhir penelitian, Pusat Riset Obat dan Makanan, Badan POM RI, Jakarta.
Pusat Informasi Obat Nasional PIO Nas Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia PIO Nas Badan POM menyediakan akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority) atas rekomendasi Komite Nasional Penilai Obat Jadi yang terdiri dari para pakar di bidangnya dengan pendekatan ilmiah dan independensi yang tinggi. Juga akses terhadap Approved Labelling dari NRA negara-negara di dunia yang memiliki sistem evaluasi yang dikenal baik.
Siapa saja dapat menghubungi PIO Nas
Layanan PIO Nas • Memberikan layanan informasi dan konsultasi obat, yang diberikan secara cuma-cuma. • Melakukan koordinasi jejaring nasional. • Mengadakan pendidikan dan pelatihan. • Membangun sistem informasi.
Jl. Percetakan Negara No.23 Jakarta Pusat 10560 Telp: (021) 4259945 Fax: (021) 42889117 Hp: 0812 189 9530 (di luar jam kerja) E-mail:
[email protected]
PIO Nas melayani masyarakat umum, lembaga konsumen, mahasiswa, apoteker, dokter, dokter gigi, perawat dan tenaga kesehatan lainnya, lembaga pendidikan, pusat penelitian, serta pusat informasi obat yang ada. Pusat Informasi Obat Nasional (PIO Nas) Badan POM
7
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Meredakan Flu Dengan Suplemen Makanan? Penyakit Flu Penyakit flu merupakan infeksi virus pada sistem pernafasan bagian atas yang banyak diderita baik orang dewasa maupun anak-anak. Pada umumnya penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan terapi obat. Flu pada umumnya disebabkan oleh sejenis virus yang disebut Rhinovirus. Virus ini menyebabkan 50% kasus flu terjadi pada dewasa dan anak-anak. Organisme patogen lainnya yang dapat menyebabkan gejala penyakit yang hampir sama dengan flu antara lain syncytial respiratory virus, coronaviruses, virus influenza, virus parainfluenza, adenoviruses, echoviruses, dan coxsackieviruses. Flu dapat pula terjadi akibat infeksi gabungan antara infeksi virus dengan infeksi bakteri (biasanya dengan bakteri kelompok A-β hemolytic streptococci), namun hal ini jarang terjadi. Penularan flu umumnya terjadi melalui kontak dengan memegang tangan atau gagang pintu atau gagang telepon yang terkena lendir dari hidung orang lain yang terkena flu. Selain itu, penyebaran melalui udara juga ikut berperan. Merokok, kurang nutrisi, meningkatnya kepadatan penduduk, gaya hidup, lingkungan, serta stress psikologis dapat meningkatkan risiko terkena flu. Masyarakat umumnya menganggap tinggal di lingkungan yang dingin dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi virus yang dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan bagian atas, termasuk flu. Namun ternyata hal tersebut tidak benar. Walaupun tinggal di lingkungan yang dingin jika daya tahan tubuh tidak terganggu, maka kemungkinan dapat terkena penyakit flu lebih kecil. Gejala flu muncul pada hari ke-1 hingga ke-3 setelah infeksi. Sakit tenggorokan merupakan gejala awal yang kemudian diikuti oleh hidung tersumbat, hidung berair, bersin, dan batuk. Gejala lain yang mungkin timbul antara lain menggigil, sakit kepala, lemas, nyeri otot, dan demam ringan. Sakit tenggorokan dapat sembuh dengan cepat. Hidung tersumbat biasanya terjadi pada hari ke-2 atau ke-3, sedangkan batuk, walaupun bukan merupakan gejala yang sering terjadi, dapat muncul pada hari ke-4 atau ke-5. Gejala flu dari rhinovirus dapat berlangsung hingga 7 hari.
Terapi Non Obat dengan Suplemen Makanan Tujuan pengobatan flu adalah untuk mengurangi ketidaknyamanan dan mengurangi gejala yang timbul. Pasien yang terkena flu dapat melakukan terapi non obat maupun terapi obat untuk meringankan gejala penyakit. Terapi non obat dapat dilakukan dengan peningkatan asupan cairan,
8
istirahat yang cukup, serta makan makanan yang bergizi. Hal lain yang dapat dilakukan adalah dengan mandi air hangat serta menggunakan obat kumur saline (berkumur dengan air garam). Selain itu, mengkonsumsi obat tradisional ataupun suplemen makanan juga dapat dilakukan. Adapun terapi menggunakan obat, pasien dapat melakukan swamedikasi (pengobatan sendiri) menggunakan golongan obat bebas atau bebas terbatas yang dapat diperoleh tanpa resep dokter. Suplemen makanan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis. Tujuan penggunaan suplemen makanan adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi (jika tidak dapat dipenuhi dari asupan makanan), memelihara kesehatan tubuh atau memelihara fungsi suatu organ, dan membantu mengurangi risiko suatu penyakit (risk of disease). Dengan demikian, suplemen makanan bukanlah obat dan tidak menyembuhkan penyakit, namun dapat membantu memenuhi kebutuhan zat gizi tubuh sehingga tubuh dapat menggunakan sistem kekebalannya untuk mengatasi gejala penyakit yang timbul. Di pasaran telah banyak beredar produk suplemen makanan. Pada kondisi tubuh terserang flu, dapat dipilih suplemen makanan yang mempunyai aktivitas imunostimulan atau membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Suplemen makanan yang mempunyai efek terhadap sistem imun mengandung bahan aktif dengan cara kerja merangsang pembentukan antibodi seluler, hormonal atau keduanya atau menyesuaikan respon imun hingga suatu tingkatan yang dibutuhkan. Bahan utama produk suplemen makanan yang mempunyai efek terhadap sistem imun antara lain Echinacea purpurea, Echinacea angustifolia, dan pegagan (Centella asiatica) yang merupakan bahan alam; sedangkan dari bahan non herbal antara lain inosin, kolustrum, laktoferin, dan squalen.
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Beberapa Penelitian Terkait Berbagai penelitian di seluruh dunia terus dilakukan untuk meneliti hubungan berbagai bahan alam, vitamin, dan mineral dengan penyembuhan penyakit flu, baik durasi sakitnya maupun tingkat keparahannya. Bahan yang sudah banyak diteliti antara lain adalah asam askorbat (vitamin C), zink, dan Echinacea sp.
Vitamin C Vitamin C juga banyak dikaitkan dengan fungsi imun tubuh. Berbagai penelitian dilakukan untuk meneliti seberapa jauh manfaat konsumsi vitamin C terhadap pencegahan maupun penyembuhan flu. Hasil yang diperoleh sangat bervariasi. Pada dasarnya, vitamin C adalah vitamin yang dibutuhkan untuk berbagai fungsi dalam tubuh termasuk membantu pemanfaatan karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin C terutama berfungsi dalam pembentukan zat pengikat dalam tulang dan tulang rawan, jaringan di sekitar pembuluh darah kapiler dan kolagen. Bila sintesa kolagen terganggu pada defisiensi vitamin C, maka mudah terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah yang dapat mengakibatkan pendarahan. Vitamin C banyak ditemukan pada sayur-sayuran dan buah-buahan seperti cabe, brokoli, bayam, tomat, kentang, stroberi, jeruk, dan kiwi.
Zink Suplemen makanan yang mengandung zink dipercaya dapat mempercepat penyembuhan penyakit flu. Beberapa penelitian pernah dilakukan untuk melihat efektivitas suplementasi zink pada pencegahan dan pengobatan flu pada anak. Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan terhadap anak sehat dimana anak-anak tersebut dibagi dalam 2 kelompok. Kelompok pertama diberikan suplemen zink sulfat yang mengandung zink 15 mg dengan penambahan dosis menjadi dua kali sehari ketika anak tersebut terkena flu dan kelompok lainnya diberikan plasebo (suplemen yang tidak mengandung zink). Hasilnya jumlah anak yang terkena flu pada kelompok yang menerima suplemen zink lebih sedikit dibandingkan dengan kelompok yang menerima plasebo. Selain itu, kelompok yang menggunakan zink lebih cepat sembuh dari flu dibandingkan kelompok yang tidak menggunakan suplemen zink. Namun, hasil ini belum dapat dijadikan kesimpulan akhir karena masih banyak variabel lainnya yang harus diperhatikan. Pada dasarnya, zink merupakan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah kecil (trace element). Zink berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan sistem reporoduksi selain juga berperan dalam pembentukan DNA/RNA. Zink terdapat antara lain pada tiram, kerang, hati, daging sapi, daging domba, daging babi, kacang-kacangan, dan susu.
Echinacea sp. Tanaman ini dipercaya memiliki efek imunostimulan dengan mekanisme mengaktivasi imunitas humoral dan seluler nonspesifik sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh dalam
menghadapi penyakit. Sejak lama, tanaman ini digunakan di berbagai belahan dunia untuk mengatasi macam-macam kondisi gangguan tubuh mulai dari kebotakan sampai penyakit kanker. Saat ini Echinacea sp. merupakan tanaman yang paling banyak digunakan sebagai suplemen pada pencegahan dan pengobatan flu, meskipun masih banyak perdebatan tentang efektivitasnya. Beberapa penelitian tentang efektivitas tanaman ini terhadap penyakit flu menyimpulkan bahwa tanaman ini dapat menurunkan insiden penyakit flu serta dapat mempercepat penyembuhan, namun terdapat pula penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan tanaman ini tidak memiliki efek apapun pada seseorang dengan penyakit flu. Perlu diketahui bahwa perbedaan jenis tanaman, bagian tanaman yang digunakan dan metode ekstraksi yang digunakan, serta variabel lainnya dapat mempengaruhi kesimpulan penelitian. Hal lain yang perlu diketahui tentang suplemen makanan yang mengandung Echinacea sp. adalah bahwa bahan aktif yang berasal dari tanaman ini dapat memicu alergi pada orang yang sensitif. Jika terjadi efek samping gejala alergi, sebaiknya hentikan konsumsi dan segera menghubungi dokter. Suplemen ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan tidak untuk digunakan jangka panjang lebih dari 8 minggu.
Kesimpulan Dari uraian diatas, diketahui bahwa beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil terkait manfaat penggunaan suplemen makanan untuk flu. Selain itu, karena penggunaan suplemen makanan yang berlebihan dalam jangka panjang ternyata dapat menimbulkan efek yang tidak dikehendaki, maka masyarakat harus lebih berhati-hati dan lebih cerdas dalam memilih dan menggunakan suplemen makanan. Suplemen makanan bukan merupakan produk yang digunakan untuk pengobatan suatu penyakit, tetapi digunakan untuk memelihara kesehatan atau sebagai pelengkap dalam upaya pencegahan atau pengobatan suatu penyakit. Lebih disarankan agar meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan pola hidup sehat yaitu istirahat yang cukup, menjaga pola makan yang sehat serta rajin berolahraga sehingga tubuh tidak mudah terserang penyakit. Suplemen makanan sebaiknya hanya digunakan apabila memang diperlukan. (PIOM)
Pustaka
1. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2011, Kompendia Obat Bebas Ed.3, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI, 2004, Informatorium Suplemen Makanan, Jakarta: Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 3. Barret, B. et al., 2010, Echinacea for Treating the Common Cold. Annals of Internal Medicine, Annals of Internal Medicine. 4. Kurugol, Z. et al., 2006, The Prophylactic and Therapeutic Efectiveness of Zinc Sulphate on Common Cold in Children, Acta Pediatrica, 95, 1175-1181. 5. Roxas, M. and Jurenka J., 2007, Colds and Influenza: A Review of Diagnosis and Conventional, Botanical, and Nutritional considerations, Alternative Medicine Review vol. 12, number 1. 6. Tietze, K. J, 2008, Disease Related to cold and Allergy, In R. R. Berardi et al., Handbook of Non Prescription Drugs: An Interactive Approach to Self Care, p. 239-253, Washington: American Pharmacist Association.
9
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Seri Swamedikasi
Cerdas Memilih Obat Flu Penyakit flu merupakan penyakit yang umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja, baik dewasa maupun anak-anak. Seseorang yang terkena penyakit flu biasanya merasa tidak perlu datang ke dokter dan dapat membeli obat sendiri. Apalagi, obat flu dijual dengan bebas dan dapat diperoleh tanpa resep dokter. Obat flu tidak hanya dijual di apotek tapi juga di toko obat bahkan di warung dengan berbagai merek. Permasalahan yang sering timbul adalah cara pemilihan obat flu yang tepat. Masyarakat menganggap bahwa semua kandungan obat flu sama, padahal ada beberapa perbedaan. Oleh karena itu, pada bahasan mengenai obat flu kali ini akan dipaparkan bagaimana cara bijak untuk memilih obat flu sesuai dengan kebutuhan, sehingga walaupun pengobatan dilakukan secara mandiri (swamedikasi), tetap rasional, tepat dan tidak berlebihan.
Sekilas Tentang Penyakit Flu Flu merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus (coronavirus, influenza virus) pada saluran pernapasan bagian atas. Penularan flu biasanya terjadi melalui kontak dengan sekret mukosa hidung orang yang terkena flu (dengan memegang tangan atau gagang pintu atau gagang telepon yang terkena sekret). Pada umumnya infeksi dapat sembuh dengan sendirinya dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui istirahat yang cukup, asupan gizi dan banyak minum air. Namun demikian gejala yang ditimbulkan seringkali mengganggu aktivitas. Untuk meringankan gejala flu dapat dilakukan swamedikasi menggunakan obat bebas yang mengandung satu atau lebih zat yang berkhasiat dekongestan, antihistamin, antipiretik, analgesik, antitusif atau ekspektoran. Pengobatan flu tidak memerlukan antibiotik. Gejala flu antara lain sebagai berikut : • Sakit tenggorokan yang diikuti oleh hidung tersumbat, berair, bersin dan batuk • Menggigil, sakit kepala, lemas, nyeri otot, dan demam ringan • Gangguan pada hidung terjadi pada hari ke-2 atau ke-3 dan batuk (tidak selalu) muncul pada hari ke-4 atau ke-5
Penanggulangan Flu Terapi non obat Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penyakit flu dapat sembuh dengan sendirinya tanpa menggunakan obat. Terapi non obat yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala flu diantaranya:
10
• Peningkatan asupan cairan dengan banyak minum air, teh, sari buah. Asupan cairan dapat mengurangi rasa kering di tenggorokan, mengencerkan dahak dan membantu menurunkan demam. • Istirahat yang cukup. • Makan makanan bergizi yaitu makanan dengan kalori dan protein tinggi yang akan menambah daya tahan tubuh. Makan buah-buahan segar yang banyak mengandung vitamin. • Mandi dengan air hangat dan berkumur dengan air garam. • Untuk bayi, dapat dilakukan dengan membersihkan saluran hidung dengan hati-hati. Pada umumnya, anak dengan usia di bawah 4 tahun tidak dapat mengeluarkan sekret (ingus) sendiri, oleh karena itu membutuhkan bantuan untuk membersihkan hidung. Pada bayi, dapat dilakukan irigasi hidung dengan menggunakan tetes larutan garam isotonik.
Terapi Obat Apabila penyakit flu tidak membaik setelah pemberian terapi non obat, maka disarankan melakukan terapi obat. Obat flu yang dapat diperoleh bebas bisa merupakan sediaan analgetik/ antipiretik tunggal atau kombinasi dengan beberapa zat aktif lain, yang termasuk golongan antitusif, ekspektoran, dekongestan, dan antihistamin. Berikut akan dijelaskan kegunaan masing-masing golongan.
1. Analgesik/antipiretik Antipiretik merupakan obat yang digunakan untuk menurunkan demam dan biasanya juga mempunyai efek pereda nyeri (analgesik). Antipiretik/analgesik yang biasa digunakan dalam pengobatan flu antara lain parasetamol, ibuprofen, dan asetosal. Obat flu umumnya sudah mengandung antipiretik/analgesik sehingga tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi obat antipiretik/analgesik tunggal bersamaan dengan obat flu yang telah mengandung antipiretik/analgesik, misalnya mengkonsumsi tablet parasetamol bersamaan dengan mengkonsumsi obat lain yang mengandung ibuprofen atau asetosal. Oleh karena itu, perhatikan komposisi zat berkhasiat yang terkandung dalam kedua obat tersebut.
2. Dekongestan Dekongestan merupakan obat untuk mengurangi hidung tersumbat. Dekongestan bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah di daerah hidung sehingga melegakan hidung tersumbat karena pembengkakan mukosa. Obat-obat yang termasuk ke dalam dekongestan antara lain fenil propanol amin (PPA), fenilefrin , pseudoefedrin, dan efedrin.
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Hati-hati penggunaan dekongestan pada pasien hipertensi, hipertiroid, penyakit jantung koroner, penyakit iskemia jantung, glaukoma, pembesaran kelenjar prostat, diabetes. Penggunaan pada kondisi tersebut hanya dilakukan atas saran dokter. Sebelum menggunakan obat ini disarankan untuk membaca aturan pemakaian pada kemasan obat terlebih dahulu.
3. Antihistamin Antihistamin merupakan obat yang digunakan untuk mengobati batuk atau pilek akibat alergi. Obat ini efektif untuk pilek yang disebabkan oleh alergi, namun hanya memiliki sedikit manfaat untuk mengatasi hidung tersumbat. Oleh karena itu, pada beberapa produk antihistamin dikombinasikan dengan dekongestan. Beberapa antihistamin yang dapat diperoleh tanpa resep dokter antara lain klorfeniramin maleat/ klorfenon (CTM), prometazin, tripolidin, dan difenhidramin. Obat flu yang mengandung antihistamin dapat menyebabkan mengantuk, oleh karena itu, setelah menggunakan obat flu jangan menjalankan mesin atau mengendarai kendaraan bermotor.
4. Antitusif Antitusif merupakan obat batuk yang bekerja dengan menekan pusat batuk dan menaikkan ambang rangsang batuk. Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam antitusif diantaranya adalah dekstrometorfan HBr, noskapin, dan difenhidramin HCl.
5. Ekspektoran Ekspektoran juga merupakan obat untuk mengatasi batuk dengan meningkatkan sekresi cairan saluran napas, sehingga mengencerkan dan mempermudah pengeluaran sekret (dahak). Cara menggunakan obat yang tepat adalah di samping menggunakan ekspektoran, minum air dalam jumlah banyak untuk membantu mengencerkan dahak dari saluran napas. Zat berkhasiat yang termasuk ke dalam ekspektoran diantaranya gliseril guaiakolat, amonium klorida, bromheksin, succus liquiritiae.
Hentikan swamedikasi dan konsultasikan segera ke dokter, jika: • Demam masih timbul selama lebih dari 3 hari setelah pengobatan. • Sakit tenggorokan bertambah parah selama lebih dari 2 hari pengobatan dan diikuti gejala lain seperti demam, sakit kepala, mual dan muntah. • Batuk tidak membaik setelah 7-14 hari mengkonsumsi obat. • Nyeri otot tidak kunjung hilang atau bertambah parah selama 10 hari (dewasa) atau 5 hari (anak-anak) pengobatan.
Kesimpulan Penyakit flu merupakan penyakit yang umum terjadi dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala flu dapat dikurangi dengan terapi non obat seperti minum air putih yang banyak atau istirahat dengan cukup. Namun, apabila setelah dilakukan terapi non obat, gejala flu tersebut tidak kunjung sembuh dan semakin berat, maka disarankan untuk menggunakan terapi obat. Obat flu pada umumnya mengandung zat aktif golongan antipiretik/analgesik, antitusif, ekspektoran, dekongestan, dan antihistamin. Sebagian produk ada yang mengandung semua zat aktif tersebut atau hanya kombinasi sebagian zat aktif. Sebaiknya jika hendak mengkonsumsi obat flu, perhatikan terlebih dahulu komposisi zat aktif yang terkandung didalamnya dan pastikan bahwa zat aktif yang terkandung sesuai dengan gejala yang dirasakan. Perlu diingat bahwa obat flu hanya meredakan gejala yang timbul dan bukan mengobati, sehingga agar tidak mudah terkena flu disarankan untuk menjaga daya tahan tubuh dengan mengatur pola makan sehat, berolahraga dan istirahat yang cukup.
11
InfoPOM - Vol.13 No. 2 Maret-April 2012
Vitamin untuk anak Batita Pertanyaan: Saya memiliki anak Batita (di bawah tiga tahun) umur dua tahun dengan berat badan 18,6 kg dan tinggi badan 93 cm. Jika makan suka diemut, kira-kira perlu dikasih vitamin apa ya? Karena di pasaran banyak sekali suplemen dan vitamin sehingga saya mengalami kesulitan memilih. (Ihma Hikmawwan, Ibu rumah tangga)
Kumbah Lambung Pada Penanganan Pasien Keracunan Asam Kuat Pertanyaan: Saya dokter dari rumah sakit swasta di Jakarta dan saat ini sedang menyusun SOP untuk rumah sakit. Saya ingin mengetahui apakah gastric lavage/kumbah lambung diperbolehkan untuk menangani pasien yang menelan asam kuat. Dalam sebulan ini di RS tempat saya bertugas sudah 2 kali menangani pasien yang menelan asam kuat (produk pembersih keramik) (dr. Charliz, dokter umum)
Jawaban: Terima kasih telah menghubungi Pusat Informasi Obat Nasional. Suplemen makanan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi makanan, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino atau bahan lain (berasal dari tumbuhan atau bukan tumbuhan) yang mempunyai nilai gizi dan atau efek fisiologis dalam jumlah terkonsentrasi. Tujuan penggunaan suplemen makanan adalah untuk membantu memenuhi kebutuhan zat gizi atau klaim kandungan gizi, memelihara kesehatan tubuh atau memelihara fungsi suatu organ, serta membantu mengurangi risiko suatu penyakit. Suplemen makanan bukanlah makanan sehingga tidak dapat menggantikan makanan secara utuh. Penting untuk diperhatikan, penggunaan suplemen makanan hanya bila diperlukan, untuk membantu memenuhi/melengkapi kebutuhan zat gizi, selain itu penggunaannya harus tepat dosis dan tidak boleh berlebihan. Untuk anak usia dua tahun, kebutuhan gizi yang diperlukan berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain faktor diet (konsumsi makanan) tumbuh kembang anak Batita juga berkaitan dengan pola asuh yang benar. Salah satu cara untuk mengetahui status gizi anak ibu, adalah dengan melihat data pada Kartu Menuju Sehat (yang dapat diperoleh dari Posyandu). Kartu Menuju Sehat membantu orang tua dan tenaga kesehatan untuk mengetahui pertumbuhan anak dilihat dari kesesuaian berat badan dengan usia anak. Jika pertumbuhan dan perkembangan anak semuanya sesuai maka dapat dikatakan status gizi anak tersebut baik. Bila status gizi anak baik, maka berarti anak tidak membutuhkan tambahan suplemen makanan. Mengenai kebiasaan makan yang diemut, dapat dicoba berbagai cara agar suasana makan menjadi menyenangkan tanpa menghilangkan fokus anak kepada aktivitas makan itu sendiri. Variasi rasa dan tekstur makanan juga perlu diperhatikan agar anak tidak merasa bosan. Terlebih makanan yang bervariasi dapat lebih menjamin pemenuhan kebutuhan terhadap asupan gizinya. Demikian informasi yang kami sampaikan, jika terdapat pertanyaan lain silakan mengubungi kami kembali. Terima kasih. PIO Nas. Pustaka: 1. Buku Kompendia Obat Bebas, Badan Pengawas Obat dan Makanan 2011. 2. Website Departemen Kesehatan RI, www.gizi.depkes.go.id
Jawaban: Produk pembersih keramik umumnya mengandung asam klorida (HCl) yang merupakan asam kuat. HCl merupakan larutan dari gas hidrogen klorida dalam air yang bersifat iritan (mengiritasi) jika konsentrasinya <5%, bersifat iritan kuat pada konsentrasi 5-10% dan bersifat korosif pada konsentrasi >10%. Toksisitas asam kuat umumnya menyebabkan nekrosis koagulasi karena efeknya terhadap protein. Nekrosis atau kematian jaringan yang terbentuk akan membatasi penetrasi zat asam dan efeknya terbatas pada permukaan jaringan. Namun sifatnya hanya merupakan reaksi superfisial (pada permukaan dangkal). Melakukan kumbah lambung, irigasi usus atau aspirasi nasogastrik dikontraindikasikan pada kasus keracunan asam kuat. Jika tertelan, lakukan tindakan dekontaminasi berikut: • Berikan air minum atau susu dalam jumlah secukupnya (1-2 cangkir untuk dewasa, ¼ - ½ cangkir untuk anak-anak). Jangan diberikan terlalu banyak karena dapat menginduksi muntah sehingga korban akan terpapar kembali pada saluran pencernaannya • Tidak di rekomendasikan untuk dirangsang muntah dan tidak boleh diberikan arang aktif. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam proses endoskopi dan dapat menimbulkan risiko paparan ulang yang menyebabkan luka menjadi lebih parah. Berikut informasi tambahan tentang penatalaksanaan keracunan karena asam kuat: 1. Stabilisasi pada Keadaan Darurat Stabilisasi pada pasien keracunan asam kuat dengan memperbaiki fungsi pernafasan dan jantung. 2. Jika terjadi kontak dengan mata Segera cuci mata yang terkena asam dengan air bersih mengalir atau larutan garam minimal 30 menit. Jika mata juga terkontaminasi dengan partikel padat, buka kelopak mata dan keluarkan partikel tersebut sesegera mungkin. 3. Jika terjadi kontak dengan kulit Segera lepaskan pakaian atau perhiasan kemudian cuci bagian kulit yang terkena dengan air bersih yang mengalir sampai tidak ada lagi asam yang tertinggal. 4. Jika terhirup Segera pindahkan ketempat terbuka yang berudara segar. Jika mengalami kesulitan bernapas beri bantuan pernapasan menggunakan masker oksigen. 5. Antidotum Tidak ada antidotum untuk keracunan asam kuat 6. Peningkatan eliminasi Untuk keracunan asam kuat tidak direkomendasikan dilakukan peningkatan eliminasi. Pustaka:
1. Olson, K. R., Poisoning and Drug Overdose 5th ed, McGraw-Hill Inc., 2007, p. 157-159. 2. http://www.toxinz.com (diunduh Juni 2010)
FORUM PIO Nas
FORUM SIKer Nas
PIONas adalah Pusat Informasi Obat Nasional yang menyediakan akses informasi terstandar (Approved Label) dari semua obat yang beredar di Indonesia yang telah disetujui oleh Badan POM sebagai NRA (National Regulatory Authority). PIONas melayani permintaan informasi dan konsultasi terkait dengan penggunaan obat. Permintaan informasi ke PIONas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke PIONas (Ged. A lt. 1 BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-428889117 / 021 - 4259945, HP nomor 08121899530, email ke
[email protected]
SIKerNas adalah Sentra Informasi Kecanduan Nasional yang secara aktif mencari dan mengumpulkan data/informasi keracunan dan menyiapkannya sebagai informasi yang teliti, benar dan mutakhir serta siap pakai untuk diberikan/ diinformasikan kepada masyarakat luas, profesional kesehatan, serta instansi pemerintah/swasta yang membutuhkannya dalam rangka mencegah dan mengobati keracunan. Permintaan informasi ke SIKerNas dapat disampaikan secara langsung dengan datang ke SIKerNas (Ged. A lt. 1 BPOM, Jl. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat) atau melalui telepon di nomor 021-428889117 / 021-4259945, HP SIKerNas nomor 081310826879, email ke
[email protected]
12