TINJAUAN BAB III : Tahapan pengembangan air limbah di BABS masih belum ada data Tahapan pengembangan persampahan belum lengkap datanya Skenario Persampahan, capaian jangka menengah target 35 % ?? ( tidak klop dengan tujuan dan sasaran pembangunan persampahan ) Tabel perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD kab untuk sanitasi belum ada Tabel perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD kab untuk operasional/ pemeliharaan dan investasi sanitasi belum ada
3.1.
Visi dan Misi Sanitasi Visi merupakan harapan kondisi ideal masa mendatang yang
terukur sebagai arah dari berbagai upaya sistematis dari setiap elemen dalam organisasi secara bertahap. Misi adalah penjabaran visi yaitu apa yang akan dilakukan dan diemban oleh organisasi selama kurun waktu yang ditetapkan untuk memastikan visi tercapai. Visi yang dimaksudkan dalam Pemutakhiran SSK Kabupaten Temanggung dalam dokumen ini adalah kondisi sanitasi ideal yang ditetapkan sebagai arah pembangunan sektor sanitasi sampai dengan tahun 2021 sebagai arus utama dalam setiap upaya melalui berbagai program daerah bidang sanitasi secara sistematis dan terukur. Sedangkan misi yang dimaksudkan dalam dokumen ini adalah merupakan penjabaran mengenai tugas yang akan diemban oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung melalui peran satuan perangkat kelembagaan daerah terkait dan pihakpihak lain secara terkoordinasi untuk memastikan visi sanitasi Kabupaten Temanggung tercapai pada tahun 2021.
Visi
adalah
rumusan
umum
mengenai
keadaan
yang
diinginkan pada akhir periode perencanaan. Sesuai visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih, maka visi pembangunan daerah jangka menengah
Kabupaten
Temanggung
2013–2018
dalam
pengembangan sanitasi Kabupaten Temanggung tidak lepas dari dokumen perencanaan yang telah ada, seperti: RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2013-2018, RTRW Kabupaten Temanggung, RPIJM Cipta Karya, rencana pembangunan jangka menengah kebijakan pada tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Nasional serta disinkronkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Temanggung dan dokumen lainnya. Untuk itu perlu strategi penanganan/ implementasinya sehingga dalam menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten Temanggung ini, terlebih dahulu dapat melihat Visi dan Misi Kabupaten Temanggung yang tercantum dalam RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 20132018 adalah: “TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN LINGKUNGAN, BERMASYARAKAT AGAMIS, BERBUDAYA, DAN SEJAHTERA DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH”
Untuk menyatukan langkah, gerak, arah, semangat, dan dinamika para pemangku kepentingan pembangunan tersebut maka Pemerintah Kabupaten Temanggung menetapkan sebuah tekad pembangunan yang dituangkan dalam sebuah Motto yaitu: “BERSAMA MEMBANGUN TEMANGGUNG” Sebuah pembangunan
tekad
yang
daerah
mengandung
merupakan
pemahaman
tanggung-jawab
bahwa bersama
seluruh pemangku kepentingan pembangunan di Kabupaten Temanggung.
Berdasarkan analisis terhadap kebijakan ditingkat global maupun nasional, dapat disarikan beberapa isu strategis terkait dengan sanitasi, sebagai berikut: 1. Isu Startegis POST MDG’S/ GLOBAL Dalam Post MDG’S target sasaranya adalah mencapai Akses Universal terhadap air minum dan sanitasi yang layak a. Menyediakan Akses universal terhadap air minum yang aman
di
rumah,
sekolah,
puskesmas
dan
kamp
pengungsi; b. Mengakhiri buang air besar di tempat terbuka dan memastikan akses universal; c. Menyesuaikan kuantitas air bersih yang dimanfaatkan, dengan ketersediaan air baku. Meningkatkan efisiensi terhadap penggunaan air untuk pertanian, industri dan daerah perkotaan; dan d. Mendaur
ulang
semua
limbah
cair
dari
daerah
perkotaan dan industri. 2. Adanya
kebutuhan
untuk
mempercepat
implementasi
terutama terkait dengan pencapaian target Pemerintah akan memasuki periode RPJMN baru 2015 – 2019 (Program Nawacita) yang menetapkan target baru yaitu tercapainya Universal Access berupa cakupan akses 100% untuk air minum/air
bersih,
dan
sanitasi,
serta
0%
kawasan
pemukiman kumuh di akhir tahun 2019. 3. Amanat
RPJMN
2015-2019
Sasaran
Prioritas
Bidang
Perumahan & Permukiman, sebagai berikut: a. Tercapainya
pengentasan
permukiman
kumuh
perkotaan menjadi 0 persen b. Tercapainya 100% pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia
c. Optimalisasi penyediaan layanan air minum d. Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air, hemat air dan simpan air secara nasional e. Penciptaan
dokumen
perencanaan
infrastruktur
permukiman yang mendukung f.
Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan drainase lingkungan) menjadi 100 % pada tingkat kebutuhan dasar
g. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya terhadap lingkungan 4. Isu strategis RPJMD Provinsi 2013 - 2018 Dalam bidang air minum dan sanitasi, RPJM Propinsi Jawa Tengah 2013–2018 mengamanatkan beberapa hal sebagai berikut: a. Pembangunan infrastruktur SDA untuk mewujudkan air sebagai collective goods; dan b. Pengurangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat meliputi air minum, sanitasi dan perumahan yang layak.
Tabel 3.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten Temanggung Visi Kab/Kota “TERWUJUDNYA TEMANGGUNG SEBAGAI DAERAH AGRARIS BERWAWASAN LINGKUNGAN, BERMASYARAKAT AGAMIS, BERBUDAYA, DAN SEJAHTERA DENGAN PEMERINTAHAN YANG BERSIH”
“BERSAMA MEMBANGUN TEMANGGUNG”
Misi Kab/Kota 1. Mewujudkan Peningkatan Pertanian Moderen yang Berwawasan Lingkungan; 2. Mewujudkan Peningkatan Kehidupan Masyarakat Perdesaan dan Perkotaan yang Agamis, Berbudaya, dan Sejahtera; 3. Mewujudkan Peningkatan Infrastruktur Permukiman Perdesaan dan Perkotaan yang Layak dan Berwawasan Lingkungan; 4. Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang Berkualitas tanpa Meninggalkan Kearifan Lokal; 5. Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat; 6. Mewujudkan Peningkatan Pelaksanaan Pemerintahan yang Bersih, Transparan, Tidak KKN, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik.
Visi Sanitasi Kab/Kota “Terwujudnya Sanitasi Kabupaten Temanggung yang tertata Indah, Bersih, Sehat menuju Sejahtera dan Mandiri”.
Misi Sanitasi Kab/Kota Misi Air Limbah Domestik: 1. Meningkatkan sarana dan prasarana pembuangan air limbah domestik yang sehat; 2. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pembuangan air limbah domestik; 3. Meningkatkan peran serta Dunia Usaha dalam penyediaan sarana pembuangan air limbah domestik. Misi Persampahan: 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri; 2. Mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang aman terhadap lingkungan; dan 3. Mengurangi tempat pembuangan sampah sementara liar di lingkungan permukiman. Misi Drainase: 1. Meningkatkan peran serta Dunia Usaha dalam bidang drainase; 2. Meningkatkan sarana dan prasarana
Visi Kab/Kota
Misi Kab/Kota
Visi Sanitasi Kab/Kota
Misi Sanitasi Kab/Kota drainase yang berwawasan lingkungan; 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana drainase; dan 4. Meningkatkan masyarakat.
Kesehatan
Misi Perilaku Hidup Bersih Sehat : 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat Kabupaten Temanggung berprilaku hidup bersih dan sehat; 2. Meningkatkan kualitas yang bermutu; dan
kesehatan
3. Menggerakkan seluruh komponen untuk melaksanakan pembangunan berwawasan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM ).
3.2. Pentahapan Pengembangan Sanitasi 3.2.1. Tahapan Pengembangan Sanitasi Berdasarkan pada analisa dalam instrumen profil sanitasi, maka kemudian disusun tahapan pengembangan sistem dalam suatu zona sanitasi berbasiskan kecamatan untuk masing-masing komponen sanitasi yaitu Air Limbah Domestik, Persampahan dan Drainase Lingkungan. Penetapan pengembangan sistem dan zona sanitasi dilakukan untuk mengidentifikasi sistem sanitasi yang paling sesuai untuk suatu wilayah dan membantu perumusan program dan kegiatan yang paling sesuai dengan kondisi wilayah berdasarkan sistem yang diusulkan. Penanganan sub sektor sanitasi berdasar sub sektornya dengan memperhitungkan instrumen yang mempengaruhi kondisi tersebut sehingga didapatlah peta zona sanitasi sesuai sub sektornya masing-masing A. Air Limbah Domestik Dalam rangka penanganan pengelolaan air limbah domestik, perlu di susun sebuah rencana Pengembangan Penentuan sistem sanitasi air limbah dipengaruhi oleh faktor: kepadatan penduduk, fungsi perkotaan/pedesaan, dan faktor permasalahan air tanah. Area (kelurahan/desa) yang memiliki karakteristik /sistem yang sama dikelompokkan dalam 1 (satu) zona. Adapun faktor yang juga perlu diperhatikan dalam menentukan zona adalah: topografi, geografi dan area beresiko. Penentuan zona air limbah di Kabupaten Temanggung didasarkan pada faktor kepadatan penduduk, topografi dan indeks resiko sanitasi air limbah sesuai hasil dari studi EHRA, sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kreteria Zona Air Limbah Domestik Kabupaten Temanggung Zona Zona 1
Penanganan Off site Medium
Kriteria -
Kepadatan sedang/tinggi,
-
Tingkat
resiko
dan/
atau
sanitasi resiko
sedang/tinggi Zona 2
On site individual
Zona 3
Komunal
Zona 4
-
Kepadatan Rendah,
-
Daerah Pegunungan,
-
Resiko Sedang/ Tinggi
-
Kepadatan Sedang/Tinggi
-
Resiko Sedang/ Tinggi
Offsite Kepadatan Sedang
Kepadatan Tinggi
Sedang/
-
Resiko Sedang/ Tinggi
-
Kawasan Perkotaan
Adapun desa/kelurahan berdasarkan zona sistem air limbah domestik adalah sebagaimana dalam tabel: Tabel 3.3 Zona Sistem Air Limbah pada Setiap Desa/Kelurahan Kabupaten Temanggung Kecamatan
ZONA 1
1. Parakan
ZONA 2 Parakan Wetan
CAMPURSALA M MANDISARI DANGKEL RINGINANOM DEPOKHARJO WATUKUMPUL TEGALROSO GLAPANSARI SUNGGINGSAR I WANUTENGAH TRAJI BAGUSAN - NGLONDONG
ZONA 3 Caturanom
ZONA 4 Parakan Kauman
Kecamatan
ZONA 1
ZONA 2
2. Kledung
-
-
3. Bansari
-
-
4. Bulu
-
-
5. Temanggun g
-
ZONA 3
ZONA 4
BATURSARI KLEDUNG JAMBU CANGGAL KRUWISAN PETARANGAN TLAHAP KWADUNGAN JURANG KWADUNGAN GUNUNG JEKETRO TUKSARI PAPONAN KALIREJO TLOGOWERO BALESARI CAMPURANOM MOJOSARI MRANGGEN KIDUL MRANGGEN TENGAH BANSARI GENTINGSARI TANUREJO PURBOREJO REJOSARI CANDISARI GUNUNGSARI
WONOTIRTO PAGERGUNUNG WONOSARI BANSARI PANDEMULYO MALANGSARI MONDORETNO PAKUREJO PENGILON PASURUHAN GONDOSULI TEGALREJO GANDUREJO CAMPURSARI TEGALLURUNG BULU PUTAT NGIMBRANG DANUPAYAN PURWOREJO MUDAL NAMPIREJO LUNGGE MADURESO GUNTUR
-
Kecamatan
ZONA 1
6. Tlogomulyo
-
7. Tembarak
-
8. Selopampan g
-
ZONA 2
ZONA 3 KOWANGAN JAMPIREJO BUTUH GIYANTI MUNGSENG GILINGSARI KEBONSARI MANDING TEMANGGUNG II TEMANGGUNG I JAMPIROSO KERTOSARI BANYUURIP SIDOREJO PAGERSARI LOSARI LEGOKSARI GEDEGAN TLILIR TLOGOMULYO TANJUNGSARI KEROKAN BALEREJO SRIWUNGU LANGGENG CANDISARI WONOKERSO TEMBARAK MENGGORO PURWODADI KEMLOKO TAWANGSARI GREGES BOTOPUTIH GANDU BANARAN DRONO KRAJAN JRAGAN TANGGULANOM JETIS NGADITIRTO BULAN SALAMREJO SELOPAMPANG KACEPIT GAMBASAN KEBONAGUNG BAGUSAN PLUMBON BUMIAYU
ZONA 4
Kecamatan
ZONA 1
9. Kranggan
ZONA 2
PENDOWO NGROPOH PURWOSARI KRAMAT SANGGRAHAN KLEPU KEMLOKO GENTAN KUPEN SOROPADAN TEMANGGUNG PRINGSURAT KARANGWUNI GOWAK REJOSARI NGIPIK PINGIT KLEPU PAGERGUNUNG NGLOROG SOBOREJO WONOKERSO
10. Pringsurat
ZONA 3
ZONA 4
BENGKAL PARE NGUWET BADRAN KRANGGAN
-
-
11. Kaloran
-
GANDULAN TEGOWANUH KEBLUKAN TEPUSEN GEBLOG GANDON
TLETER KWARAKAN GETAS KALIMANGGIS TLOGOWUNGU KALORAN KEMIRI TEMPURAN
12. Kandangan
-
KEDUNGUMPUL WADAS CARUBAN BALEDU ROWO MALEBO GESING KANDANGAN DANUREJO SALAMSARI CANDIMULYA KEDU MOJOTENGAH KUTOANYAR TEGALSARI KUNDISARI KATEKAN BANJARSARI GIRIPURNO
KEMBANGSARI SAMIRANAN NGEMPLAK TLOGOPUCANG KEDAWUNG MARGOLELO BLIMBING BANJARSARI MERGOWATI KARANGTEJO NGADIMULYO GONDANGWAYANG BOJONEGORO BANDUNGGEDE
13. Kedu
14. Ngadirejo
TEGALREJO CAMPURSARI MEDARI
-
Kecamatan
ZONA 1
ZONA 2 GEJAGAN DLIMOYO PURBOSARI
15. Jumo
-
KARANGTEJO KETITANG JOMBOR GIYONO
17. Candiroto
-
18. Bejen
-
CANGGAL KENTENGSARI BANTIR NGABEAN KRAWITAN MUNTUNG MENTO BATURSARI LEMPUYANG CANDIROTO GUNUNGPAYUNG MUNENG PLOSOGADEN SIDOHARJO LOWUNGU LARANGAN LUWOK PRANGKOKAN JLEGONG BANJARSARI CONGKRANG KEBONDALEM
16. Gemawang
ZONA 3
ZONA 4
KARANGGEDONG PETIREJO MUNGGANGSARI KATAAN PRINGAPUS MANGUNSARI MANGGONG GANDU WETAN NGAREN NGADIREJO GONDANGWINANGUN MOROBONGO SUKOMARTO PADURESO BARANG GUNUNG GEMPOL JUMO KERTOSARI JAMUSAN GEDONGSARI JAMBON KALIBANGER NGADISEPI KEMIRIOMBO GEMAWANG BANARAN KREMPONG MUNCAR SUCEN KARANGSENENG
-
Kecamatan
ZONA 1
19. Tretep
-
20. Wonoboyo
-
ZONA 2 KEMUNING BEJEN SELOSABRANG PETUNG TANJUNG SARI DUREN NGALIYAN CAMPUREJO TEMPELSARI BONJOR TLOGO
KEBONSARI WONOBOYO SEMEN PESANTREN WONOCOYO TENING
ZONA 3
SIGEDONG NGLARANGAN DONOROJO TRETEP BOJONG BENDUNGAN SIMPAR WATES CEMORO TAWANGSARI REJOSARI PITROSARI PURWOSARI PATEKEN
ZONA 4
-
Tahapan pengembanganair limbah domestik Kabupaten temanggung dapat terlihat pada tabel, sebagai berikut: Tabel 3.4 Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Temanggung Data BABS masih kosong No
1 A
Sistem
Cakupan layanan eksisting (%)
2
3
Target cakupan layanan (%) Jangka Jangka Jangka pendek menengah panjang 4
5
6
Sistem On- site 1 BABS
B
0
2 Komunal (MCK. MCK ++, SLBM) 3 STBM
5
8
9
10
85
86
100
100
Individual (tangki septik)
75
80
85
100
1 Skala Kawasan
0
0
0
2
2 Skala Wilayah
0
0
0
0
Sistem Off-site
Keterangan: *) Cakupan layanan adalah persentase penduduk terlayani oleh sistem dimaksud atas total penduduk. Untuk cakupan layanan eksisting (kolom c) silakan mengacu pada data yang telah dimasukkan dalam Instrumen Profil Sanitasi. **) Buang air besar di kebun, kolam, sawah, sungai dll. ***)Termasuk di dalamnya adalah jamban yang tidak memiliki fasilitas pengolahan (dibuang langsung ke lingkungan). Isian di dalam tabel hanya untuk kepentingan contoh dan ilustrasi semata. 100% penjumlahan ke bawah
Pengembangan Air Limbah Kabupaten Temanggung dibedakan untuk wilayah Pedesaan dan Perkotaan, sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah. Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Kementerian Pekerjaan Umum dan juga standar Kesehatan, maka diharapkan pada 20 tahun kedepan (jangka panjang) akses terhadap sanitasi khususnya pengelolaan air limbah domestik sudah mencapai
100%. Dari hal umum tersebut, kemudian diperinci dalam tahapan pengembangan air limbah domestik baik bersifat komunal maupun on site. Berdasarkan analisis penentuan zona dan sistem sanitasi dari Instrumen Profil sanitasi diperoleh gambaran bahwa Untuk Zona Air Limbah Domestik di Kabupaten Temanggung, sistem pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Temanggung dikategorikan dalam 4 (empat) Tipikal Sistem, yaitu Sistem Onsite, Onsite Sistem Komunal, Offsite Kepadatan Sedang dan Offsite Terpusat. Akan tetapi setelah disesuaikan dan disepakati akhirnya didapatkan 2 (dua) Zona yaitu Tipikal Sistem Onsite dan Onsite Sistem Komunal. Program pengelolaan limbah cair di Kabupaten Temanggung, salah satunya
sistem
dengan
sistem
Sanitasi
Lingkungan
Berbasis
Masyarakat (SLBM). Proses yang digunakan yaitu proses anaerobic dan aerobic, yang dimaksud disini adalah sistem stabilisasi polutan melalui proses oksidasi, pemisahan bahan padatan (solid) serta penghilangan zat-zat beracun dan berbahaya. Rencana pengelolaan limbah cair dengan menggunakan sistem tersebut
sangat
bergantung
kepada
alokasi
anggaran.
Dana
pengelolaan limbah cair yang diperoleh dari APBD digunakan untuk pemeliharaan rutin dan pengadaan, sedangkan dana yang diperoleh dari APBN digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang besar misal pembangunan sanimas baru. Sistem setempat ini merupakan tempat BAB (Buang Air Besar) yang umum dipergunakan oleh masyarakat di Kabupaten Temanggung, berupa MCK dengan jamban siram/leher angsa disalurkan ke tangki septik, MCK dengan Jamban siram/leher angsa disalurkan ke cubluk, dan
MCK
dengan
sungai/kali/parit.
Jamban
siram/leher
angsa
disalurkan
ke
B.
Persampahan Penanganan persampahan meliputi penanganan persampahan rumah
tangga
baik
di
wilayah
perkotaan
maupun
perdesaan.
Penentuan fitur sistem penanganan sampah berdasarkan kriteria yang ada dalam Standar Pelayanan Minimun (SPM), wilayah pengembangan pelayanan persampahan dapat diidentifikasi dan dipengaruhi oleh faktor:
kepadatan
penduduk,
daerah
CBD,
dan
infrastruktur
persampahan yang sudah ada. Adapun faktor dalam menentukan zona penanganan sampah di Kabupaten Temanggung adalah: geografi dan area beresiko. Faktor geografi untuk menentukan wilayah perkotaan/ pedesaan dan Central Bussiness District, sedangkan area beresiko untuk
menentukan
prioritas
penanganan
persampahan.
Berikut
adalah Kreteria zona sampah di Kabupaten Temanggung: Tabel 3.5 Kreteria Zona Sampah Kabupaten Temanggung Zona Zona 1
Zona 2
Zona 3
Zona 4
Penanganan
Kriteria
full coverage+street sweeping) merupakan peningkatan cakupan layanan hingga 100 % (RT - TPS – TPA) + Penyapuan Jalan dalam jangka Pendek ke menengah dengan sistem layanan langsung dari sumber ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). (Caverage >70 %) merupakan area yang harus terlayani dengan sistem tidak langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke TPA. Minimal 70 % cakupan layanan harus di atasi dalam jangka menengah (5 tahun) ke depan. (Cakupan secukupnya) merupakan pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat + pemeliharaan dan pengelolaan sampah berbasis RT pengangkutan secukupnya (TPS-TPA) Perkotaan Pelayanan PU – Langsung
Pelayanan Sekarang + CBD
Lebih dari 100 org/Ha - Rural
Area Rendah
Kepadatan
Pelayanan Sekarang + CBD
Adapun desa/ kelurahan berdasarkan zona sistem sampah sebagaimana dalam tabel: Tabel 3.6 Zona Sistem Persampahan pada Setiap Desa/Kelurahan Kabupaten Temanggung ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 Kecamatan ZONA 4 A. parakan
B. kledung
C. bansari
D. bulu
E. temanggung
glapansari sunggingsari
batursari jambu canggal petarangan tuksari kalirejo tlogowero balesari mojosari mranggen kidul mranggen tengah gentingsari tanurejo purborejo candisari gunungsari wonotirto pagergunung wonosari bansari pandemulyo malangsari pakurejo pengilon pasuruhan
parakan wetan caturanom campursalam mandisari dangkel ringinanom depokharjo watukumpul tegalroso wanutengah traji bagusan kledung kruwisan tlahap kwadungan jurang kwadungan gunung jeketro paponan campuranom bansari rejosari
mondoretno gondosuli tegalrejo gandurejo campursari tegallurung bulu putat ngimbrang danupayan purworejo mudal nampirejo lungge madureso guntur kowangan
-
parakan kauman
Kecamatan
F. tlogomulyo
G. tembarak
H. selopampan g
ZONA 1
pagersari losari legoksari gedegan tlilir langgeng candisari kemloko tawangsari botoputih gandu banaran drono tanggulanom jetis bulan salamrejo kebonagung bagusan bumiayu
I.
kranggan
kramat
J.
pringsurat
pagergunung soborejo tleter kwarakan
ZONA 2
ZONA 3
jampirejo butuh giyanti mungseng gilingsari kebonsari manding temanggung ii temanggung i jampiroso kertosari banyuurip sidorejo tlogomulyo tanjungsari kerokan balerejo sriwungu
wonokerso tembarak menggoro purwodadi greges krajan jragan ngaditirto selopampang kacepit gambasan plumbon
bengkal pare nguwet badran kranggan pendowo ngropoh purwosari sanggrahan klepu kemloko gentan kupen soropadan Temanggung pringsurat
-
ZONA 4
Kecamatan
ZONA 1
ZONA 2
getas
ZONA 4
ZONA 3
karangwuni gowak rejosari ngipik pingit klepu nglorog wonokerso gandulan tegowanuh keblukan tepusen geblog gandon kalimanggis kaloran kemiri tempuran
K. kaloran
tlogowungu tleter kwarakan getas tlogowungu
L. kandangan
baledu ngemplak kedawung blimbing banjarsari
kedungumpul wadas caruban rowo malebo gesing kandangan kembangsari samiranan tlogopucang margolelo
M. kedu
tegalsari gondangwayang bojonegoro bandunggede
danurejo salamsari candimulya kedu mojotengah kutoanyar kundisari mergowati karangtejo ngadimulyo
-
-
Kecamatan
ZONA 1
N. ngadirejo
katekan banjarsari munggangsari kataan pringapus giripurno gejagan dlimoyo campursari
O. jumo
sukomarto barang ketitang jombor giyono gunung gempol kertosari jamusan gedongsari jambon kalibanger ngadisepi kemiriombo banaran krempong sucen karangseneng canggal kentengsari bantir ngabean lempuyang gunungpayung
P. gemawang
Q. candiroto
R. bejen
S. tretep
lowungu larangan luwok prangkokan jlegong banjarsari kebondalem kemuning selosabrang petung tanjung sari campurejo tempelsari sigedong nglarangan donorojo
ZONA 2
ZONA 4
ZONA 3
medari karanggedong petirejo manggong gandu wetan ngaren ngadirejo gondangwinangun purbosari tegalrejo mangunsari morobongo padureso karangtejo jumo
gemawang muncar
-
krawitan muntung mento batursari candiroto muneng plosogaden sidoharjo congkrang bejen duren ngaliyan
-
bonjor tretep
-
-
-
Kecamatan
T. wonoboyo
ZONA 1
bojong bendungan simpar tlogo wates cemoro tawangsari rejosari pitrosari purwosari pateken kebonsari semen pesantren wonocoyo tening
ZONA 2
wonoboyo
ZONA 4
ZONA 3
-
-
Secara detail tahapan pengembangan persampahan sebagai berikut: Tabel 3.7 Tahapan Pengembangan Persampahan Target cakupan layanan (%) Cakupan
Belum lengkap No
Sistem
layanan eksisting (%)
Jangka pendek
3
4
1 A
2 Penanganan langsung (Direct) 1 Kawasan komersial
B
5
6
-
-
-
-
-
-
-
-
55
60
72
100
65
76
88
100
6
6
12
17
Penanganan tidak langsung (indirect) 1
Kawasan komersial
2 Caverage > 70% C
Jangka Jangka menengah panjang
Cakupan Secukupnya
Berdasarkan kriteria yang ada dalam Standar Pelayanan Minimun (SPM), wilayah pengembangan pelayanan persampahan dapat diidentifikasi. Terdapat 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas penanganan persampahan saat ini yaitu tata guna lahan/ klasifikasi wilayah (komersial/ CBD, permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb) dan kepadatan penduduk. Hasil dari penentuan wilayah
dan
kebutuhan
pelayanan
persampahan
Kabupaten
Temanggung terdapat 3 (tiga) zona yang dapat diuraikan sebagai berikut: Zona 1,
(full
coverage+street
sweeping)
merupakan
peningkatan cakupan layanan hingga 100 % (RT - TPS – TPA) + Penyapuan Jalan dalam jangka Pendek ke menengah
dengan
sistem
layanan
langsung
dari
sumber ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Zona 2,
(Caverage >70 %) merupakan area yang harus
terlayani dengan sistem tidak langsung yakni dari rumah tangga ke Tempat Pengumpulan Sementara (TPS) baru ke TPA. Minimal 70 % cakupan layanan
harus di atasi dalam jangka menengah (5 tahun) ke depan. Zona 3,
(Cakupan
secukupnya)
merupakan
pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat + pemeliharaan dan pengelolaan sampah berbasis
RT
pengangkutan
secukupnya
(TPS-TPA),
jangka menengah ke panjang. Dalam pencapaian tujuan tersebut, pelaksanaan tidak dilaksanakan sekaligus dan serempak pada semua wilayah namun secara bertahap. Oleh karena itu perlu dilakukan prioritas wilayah pengembangan pelayanan persampahan yang tergambarkan pada peta di bawah ini :
Tahapan
pengembangan
persampahan
diatas
diambil
berdasarkan perkiraan yang realistis, terukur dan bisa dicapai secara nalar. Dalam 5 tahun ke depan sub sektor sampah akan meningkatkan capaian melalui sistem yang selama ini telah berjalan secara wajar baik secara langsung maupun tak langsung yaitu kawasan komersial, perumahan dan taman serta jalan. Proses peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan sampah sehingga secara total diperkirakan meningkat sampai akhir tahun ke 5 yaitu 60 % dan pada tahun ke 20 menjadi 65 %. Begitu pula dengan TPS 3R dari 1 % menjadi 25 % pada tahun ke 20. Pengembangan sektor sampah ditentukan oleh instrumen yang berisi kondisi wilayah komersial (CBD), jumlah penduduk, luas wilayah yang terbangun. Situasi pengembangan sektor sampah jangka menengah di atas tidak dapat membentuk zona yang mengumpul menjadi satu, tetapi zona pengembangan tersebut menyebar dengan tidak teratur. Untuk tahapan pengembangan persampahan penanganan
di yang
Kabupaten
Tegal
diperhitungkan
terbagi dari
dalam
prosentase
5
zona
jumlah
penduduk dalam jangka menengah yaitu 5 tahun, zona tersebut adalah: CBD; 100 orang/ha dan Urban; 100 orang/ha bukanurban; Fitur Zona 25 – 100 orang/ha Urban/rural; dan Kepadatan rendah. C. Drainase Sementara itu penentuan zona drainase dipengaruhi oleh luas area genangan suatu daerah. Kabupaten Temanggung relatif aman dari genangan air hujan dikarenakan Kabupaten Temanggung adalah berada di dataran tinggi atau pegunungan jauh dari laut, namun demikian masih terdapat genangan air hujan akibat buruknya drainase lingkungan di beberapa wilayah dataran rendah. Wilayah perkotaan
dan
perdesaan
juga
memberikan
pengaruh
dalam
penentuan zona penanganan, karena sistem drainase di perkotaan
memberikan dampak yang lebih besar terhadap kondisi genangan dibandingkan dengan wilayah perdesaan. Pembagian zona penanganan drainase Kabupaten Temanggung sebagai berikut: Tabel 3. 8 Kretreria Zona Drainase Kabupaten Temanggung Zona
Penanganan
Kriteria
Zona 1
Perdesaan Non Prioritas -
Zona 2
Pedesaan Prioritas
Tidak masuk kawasan permukiman perkotaan. Tidak beresiko sanitasi dan/ atau resiko rendah Tidak masuk kawasan permukiman perkotaan. Terdapat Genangan Resiko Sedang/ Tinggi
-
Zona 3
Perkotaan Non Prioritas -
Zona 4
Perkotaan Prioritas
Kawasan permukiman perkotaan. Tidak beresiko sanitasi dan/ atau resiko rendah Kawasan permukiman perkotaan. Kawasan Kumuh Resiko Sedang/ Tinggi
-
Sumber : data diolah Tabel 3.9 Zona Drainase Desa/Kelurahan di Kabupaten Temanggung Kecamatan ZONA 1 ZONA 2 ZONA 3 ZONA 4 1.PARAKAN
2.KLEDUNG
1. 3.BANSARI
RINGINANOM DEPOKHARJO WATUKUMPUL GLAPANSARI SUNGGINGSARI BAGUSAN NGLONDONG JAMBU CANGGAL KRUWISAN PETARANGAN TLAHAP KWADUNGAN JURANG KWADUNGAN GUNUNG JEKETRO TUKSARI PAPONAN KALIREJO TLOGOWERO BALESARI CAMPURANOM MOJOSARI MRANGGEN KIDUL
CAMPURSALAM TEGALROSO TRAJI
CATURANOM PARAKAN WETAN DANGKEL
KLEDUNG
-
-
PARAKAN KAUMAN MANDISARI WANUTENGAH
Kecamatan
2. 4. BULU
3. 5.TEMANGGUNG
4. 6. TLOGOMULYO
5. 7. TEMBARAK
ZONA 1 MRANGGEN TENGAH BANSARI GENTINGSARI TANUREJO PURBOREJO REJOSARI CANDISARI GUNUNGSARI WONOTIRTO PAGERGUNUNG WONOSARI BANSARI PANDEMULYO MALANGSARI MONDORETNO PAKUREJO PENGILON PASURUHAN GONDOSULI TEGALREJO GANDUREJO PUTAT NGIMBRANG DANUPAYAN PURWOREJO MUDAL NAMPIREJO LUNGGE GILINGSARI
PAGERSARI LOSARI LEGOKSARI GEDEGAN TLILIR TLOGOMULYO TANJUNGSARI KEROKAN BALEREJO SRIWUNGU LANGGENG CANDISARI PURWODADI KEMLOKO TAWANGSARI GREGES BOTOPUTIH
ZONA 2
TEGALLURUNG BULU
MADURESO GUNTUR KOWANGAN JAMPIREJO BUTUH GIYANTI MUNGSENG GILINGSARI MANDING JAMPIROSO KERTOSARI BANYUURIP SIDOREJO
ZONA 3
CAMPURSARI
KEBONSARI TEMANGGUNG II TEMANGGUNG I
-
WONOKERSO TEMBARAK MENGGORO
-
ZONA 4
Kecamatan
6. 8. SELOPAMPANG
7. 9. KRANGGAN
10. PRINGSURAT
11. KALORAN
12. KANDANGAN
13. KEDU
ZONA 1 GANDU BANARAN DRONO KRAJAN JRAGAN TANGGULANOM JETIS NGADITIRTO BULAN SALAMREJO SELOPAMPANG KACEPIT GAMBASAN KEBONAGUNG BAGUSAN PLUMBON BUMIAYU NGUWET PENDOWO NGROPOH PURWOSARI KRAMAT KLEPU KEMLOKO GENTAN PRINGSURAT GOWAK KLEPU PAGERGUNUNG NGLOROG SOBOREJO WONOKERSO KEBLUKAN GANDON TLETER KWARAKAN GETAS TLOGOWUNGU KEMIRI TEMPURAN BALEDU ROWO MALEBO GESING KEMBANGSARI SAMIRANAN NGEMPLAK KEDAWUNG MARGOLELO BLIMBING BANJARSARI SALAMSARI MOJOTENGAH KUTOANYAR
ZONA 2
ZONA 3
ZONA 4
-
BENGKAL PARE BADRAN KRANGGAN SANGGRAHAN
KUPEN SOROPADAN KEBUMEN KARANGWUNI REJOSARI NGIPIK PINGIT GANDULAN TEGOWANUH TEPUSEN GEBLOG KALIMANGGIS KALORAN
-
KEDUNGUMPUL WADAS CARUBAN KANDANGAN TLOGOPUCANG
DANUREJO CANDIMULYA KEDU
-
-
Kecamatan
14. NGADIREJO
15. JUMO
16. GEMAWANG
17. CANDIROTO
18. BEJEN
ZONA 1 TEGALSARI KUNDISARI MERGOWATI KARANGTEJO NGADIMULYO GONDANGWAYANG BOJONEGORO BANDUNGGEDE KATEKAN BANJARSARI MEDARI MUNGGANGSARI KATAAN PRINGAPUS GIRIPURNO GEJAGAN GONDANGWINANGUN DLIMOYO PURBOSARI TEGALREJO CAMPURSARI MOROBONGO SUKOMARTO PADURESO BARANG KARANGTEJO KETITANG JOMBOR GIYONO GUNUNG GEMPOL KERTOSARI JAMUSAN GEDONGSARI JAMBON KALIBANGER NGADISEPI KEMIRIOMBO BANARAN KREMPONG MUNCAR SUCEN KARANGSENENG CANGGAL KENTENGSARI BANTIR NGABEAN KRAWITAN MENTO LEMPUYANG GUNUNGPAYUNG MUNENG PLOSOGADEN SIDOHARJO LOWUNGU
ZONA 2
KARANGGEDON G GANDU WETAN NGAREN MANGUNSARI
ZONA 3
MANGGONG NGADIREJO
JUMO
ZONA 4
PETIREJO
-
GEMAWANG
-
MUNTUNG BATURSARI CANDIROTO
-
CONGKRANG
-
-
Kecamatan
19. TRETEP
20. WONOBOYO
ZONA 1 LARANGAN LUWOK PRANGKOKAN JLEGONG KEBONDALEM KEMUNING SELOSABRANG PETUNG TANJUNG SARI DUREN NGALIYAN CAMPUREJO TEMPELSARI BONJOR SIGEDONG NGLARANGAN DONOROJO BOJONG BENDUNGAN SIMPAR TLOGO WATES CEMORO TAWANGSARI REJOSARI PITROSARI PURWOSARI PATEKEN KEBONSARI WONOBOYO SEMEN PESANTREN WONOCOYO TENING
ZONA 2
ZONA 3
BEJEN
TRETEP
-
ZONA 4
Tabel 3.11 Tahapan Penanagan Genangan Kabupaten Temanggung
No
Titik Genangan di Area Permukiman
(a)
(b)
1 2 3 4 5 6 7
8
9
10
11 12 13
14
15 16
samping SMA 3 Temanggung (Jl. Mujahidin) Perumahan Sukosari Kebonsari Perempatan Prapanca (Ruas Jl. Dr. Wahidin) Jl. Sri Suwarno (Rolikuran) Jl. S. Parman (depan Pasar Temanggung) Jl. Pahlawan (DPU) Jalan Brigjend Katamso depan POLSEK Parakan pada pertigaan Jl. Brigjend Katamso dan Jl. Diponegoro. ruas jalan di sebelah barat pasar Jl. Usman Parakan ruas jalan Letnan Suwaji tepatnya di depan pangkalan ojek Pasar Legi di depan Klenteng pada ruas Jalan Letnan Suwaji. depan kantor Kecamatan Parakan pertigaan Dangkel sampai depan swalayan Mahkota Jl. Ajibarang dusun Mulyosari desa wanutengah jalan Letnan Suwaji tepatnya di dekat pertigaan kantor Penggadaian Jl. Aip Mungkar dari
Jumlah Titik Lokasi
1
Luas genangan eksisting di Area Permukiman (ha) (c)
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Jangka menengah
Jangka panjang
(d)
(e)
(f)
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25 0,25
0.25 0.25
0,5 0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25 0,25
0.25 0.25
0,5 0,5
1
1
1
Jangka pendek
1
1
1
Pengurangan luas genangan (ha)
1 1
1
17 18 19
20 21 22 23 24 25 26
depan stasiun kereta api sampai kantor Kawetdanan Pasar Kranggan sampai kenalan Kelurahan Kranggan Pintu masuk Kebumen (perbatasan dengan desa karangwuni) Kawasan Bakungan Tlogorejo Temanggung Jl. Raya Petirejo Ngadirejo Kawasan Pasar Ngadirejo Jl. Ngaren Ngadirejo Kawasan Pemukiman Petirejo Kawasan Pemukiman Manggong Kawasan Pemukiman Ngadirejo
Dalam drainase
rangka
lingkungan,
1
1
1
1
1
1
1
0,25 0,25
0.25 0.25
0,5 0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0,25
0.25
0,5
0.25 0.25
0,5 0,5
1
1
1
1
1
1
1
0,25 0,25
1
0,25
0.25
0,5
1
0,25
0.25
0,5
1
0,25
0.25
0,5
1 1 1
pelaksanaan dengan
pembangunan
tujuan
untuk
dan
pengelolaan
mengurangi
daerah
genangan, meneruskan air hujan, memperkecil resiko kesehatan lingkungan serta memperkecil kerusakan struktur tanah untuk jalan dan bangunan maka perlu didukung oleh pembiayaan pengelolaan yang bersumber dari APBN, APBD, swasta dan swadaya masyarakat. 3.2.2. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Sanitasi A. Air Limbah Domestik Misi Pembangunan Pengelolaan Air Limbah Domestik: Meningkatkan sarana dan prasarana pembuangan air limbah domestik yang sehat, Meningkatkan akses masyarakat terhadap sarana pembuangan air limbah domestik, dan Meningkatkan peran serta Dunia Usaha dalam penyediaan sarana pembuangan air limbah domestik kualitas pengelolaan air limbah rumah tangga yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Tabel 3.12 Tujuan dan Sasaran Pengelolaan Air Limbah Domestik Tujuan
Sasaran
Terwujudnya pelayanan pengelolaan yang professional dalam rangka peningkatan cakupan pelayanan air limbah
1. Peningkatan koordinasi SKPD pengelola air limbah domestik 2. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat 3. Peningkatan regulasi daerah tentang air limbah domestik
Meningkatnya Peran masyarakat dalam Pengelolaan air Limbah
Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan air limbah yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya Pengetahuan masyarakat tentang perda pengelolaan air Limbah dan pemanfaatan
Data Dasar
Ada Pokja Sanitasi/AMPL Ada Instrumen NAWASIS Belum ada Perda/Perbub Air Limbah 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas Belum ada UPTSDM pengelola Air Limbah Air Limbah 5. Peningkatan Anggaran Air Limbah 1 % dari Belanja dalam APBD Kabupaten Temanggung APBD 1. Peningkatan cakupan rumah tangga Persentase dengan jamban layak saat ini 89% Cakupan dan peningkatan sebesar 20% Sanitasi Layak sampai pada tahun 2021 63,85% 2. Meningkatkan cakupan layanan Terbangunnya offsite skala kawasan/ SLBM sebesar tangki septik/ 10 % pada Desa/ Kelurahan zona IPAL komunal offsite, skala kawasan pada tahun pada 18 lokasi 2020 3. Meningkatnya penggunaan jamban IPAL komunal yang bertangki septic sebesar 75 % di Desa/ Kelurahan zona on site individual tahun 2021
1. Penguatan kelembagaan pengelola limbah cair 2. Pemanfaatan teknologi untuk penanganan limbah cair
3. Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan limbah rumah tangga berbasiskan masyarakat 4. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia pengelola limbah cair Sosialisasi mengenai IPLT dan pentingnya pengelolaan lumpur tinja di Kabupaten Temanggung
32 KSMSLBM/SANIMAS Bio Gas limbah pabrik tahu di Kel. Brojolan Temanggung 1 pemanfaat sebanyak 35 KK Kegiatan SLBM 31 Desa/Kelurahan
Belum ada
IPLT belum punya
IPLT mengembangkan perangkat peraturan perundangan
tersedianya perangkat peraturan perundangan yang mendukung peraturan mengenai pengelolaan air limbah
a.Persampahan Misi Pembangunan Pengelolaan Persampahan Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri, Mewujudkan sistem pengelolaan sampah yang aman terhadap lingkungan; dan Mengurangi tempat pembuangan sampah sementara liar di lingkungan permukiman
Tabel 3.13 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Pengelolaan Persampahan Tujuan Terwujudnya manajemen pelayanan persamapahan yang profesional dan kompeten.
Peningkatkan ketersediaan sarana dan prasaran pengelolaan sampah
meningkatkan cakupan pelayanan sampah secara bertahap
Sasaran Data Dasar 1. Meningkatnya koordinasi antar SKPD Ada Pokja pengelola sampah Sanitasi/AMPL Kabupaten 2. Meningkatnya koordinasi dengan Ada aplikasi pemerintah propinsi, pusat dan NAWASIS lembaga donor. 3. Terbentuknya kebijakan model kerjasama swasta dalam pengelolaan sampah 4. Peningkatan kuantitas dan kualitas SDM pengelola persampahan 5. Penguatan kelembagaan dengan Masih berada penyesuaian struktur kewenangan pada tupoksi pengelolaan sampah Bidang Kebersihan dan Pertamanan DPU 6. Terbentuknya Tim Teknis Pengelola Belum ada sampah (UPT-Persampahan) 1. Meningkatnya sarana penampungan adanya sarana sampah 50 % di 15 Kecamatan yang penampungan telah terlayani sampah sementara 2. Meningkatkan sarana pengangkutan Adanya sarana sampah sebesar 50 Unit di 15 pengangkutan kecamatan yang telah terlayani sampah 5 unit Meningkatnya cakupan layanan penuh Adanya 56 (full coverage) sistem penanganan daerah baru langsung menjadi 75 % tahun 2021 untuk pelayanan sistem penanganan langsung. Meningkatnya cakupan layanan penuh Adanya 15 (full coverage) sistem penanganan tidak Daerah baru langsung menjadi 72 % tahun 2017 untuk pelayanan system penanganan tidak langsung Meningkatnya pelayanan sebesar 90% Adanya 5 daerah pada desa 20 Desa/ Kelurahan Zona baru untuk
continue selection Meningkatnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang aman terhadap lingkungan
1. Pengurangan timbulan sampah di sumbernya sebesar 9 % pada 289 Desa/ Kelurahan zona cakupan pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis Masyarakat. 2. Meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan sampah yang aman bagi lingkungan
pelayanan persampahan 1. Menambah pelayanan persampahan pada 3 wilayah zona continue selection 2. 20 desa masyarakat menerapkan konsep 3 R pada 289 desa/ kelurahan zona cakupan pengembangan sistem
b.Drainase Lingkungan Misi Pembangunan Drainase Lingkungan Mengembangkan
penataan
dan
pembangunan
sarana
drainase
perkotaan dan lingkungan permukiman berdasarkan perencanaan yang baik
dengan Meningkatkan peran serta Dunia Usaha dalam
bidang drainase; Meningkatkan sarana dan prasarana drainase yang berwawasan lingkungan; Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana drainase; dan Meningkatkan Kesehatan masyarakat. Tabel 3.14 Tujuan dan Sasaran Pembangunan Drainase Kabupaten Temanggung Tujuan Mengembangkan prasarana dan sarana drainase perkotaan dan lingkungan permukiman berdasarkan perencanaan yang baik
Sasaran Tersusunnya Masterplan drainase untuk seluruh wilayah perkotaan pada tahun 2020
Berkurangnya luas genangan menjadi 3,88% pada tahun 2020 Jaringan drainase perkotaan dalam kondisi baik mencapai 70% pada tahun 2020 Meningkatnya dimensi saluran lama sebanyak 10 Km’ pada tahun 2020
Meningkatkan anggaran operasional drainase
Memperlancar aliran air demi penyehatan lingkungan permukiman
Meningkatnya proporsi biaya operasional sebesar 10 % terhadap total pendanaan drainase dari yang telah ada sekarang 1. Di bangunnya saluran drainase di setiap permukiman padat baik
Data Dasar Dalam proses SK Bupati terkait Perda Drainase 6,88%
Kondisi baik 45%
Berkurangn ya genangan air pada saat hujan Anggaran operasional drainase bertambah tiap tahunnya
Masyarakat sadar akan fungsi saluran drainase dan mendorong peran serta aktif masyarakat dalam proses pembangunan prasarana dan sarana drainase perkotaan
oleh developer maupun masyarakat setempat pada tahun 2020. 2. Menambah saluran pembuangan akhir drainase (tersier) di perumahan sepanjang 4 Km’ di daerah dengan zona jangka pendek pada tahun 2019 Pemeliharaan drainase lingkungan oleh masyarakat Berkurangnya rumah tangga yang membuang limbah/ sampah langsung ke saluran drainase sebesar 30 % pada tahun 2020.
Meningkatnya peran dan kesadaran masyarakat terhadap pemeliharaan saluran drainase
Terwujudnya manajmen pelayanan pengelolaan drainase yang profesional dan kompeten.
1. 2.
3. 4.
Terwujudnya sistem
1.
Saluran Drainase tidak ditemukan sampah bertumpuk an Adanya kegiatan masyarakat untuk pembersiha n dan saluran drainase
Pembangunan drainase lingkungan pedesaan oleh masyarakat Meningkatnya koordinasi Ada Pokja antar SKPD pengelola Sanitasi/A draine MPL Meningkatnya koordinasi Ada aplikasi dengan pemerintah internet propinsi, pusat dan NAWASIS lembaga donor. Terbentuknya Tim Teknis Belum ada Pengelola drainase Terbentuknya Belum kelembagaan tingkat desa terbentuk dalam pemeliharaan drainase lingkungan Terbentuknya sistem data Belum ada
drainase yang komprehensif skala kabupaten
2. 3.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemeliharaan drainase lingkungan
1.
2.
Terbangun dan terpeliharanya drainase lingkungan
1.
base drainase lingkungan sekala kabupaten. Terbentunya regulasi Belum ada drainse sekala kabupaten. Terlasananya penegakan Masih aturan perda RTRW dan lemah RDTRK responsif terhadap perencanaan drainase. Terbangunnya drainase Belum lingkungan yang terencana terencana secara bertahap. dengan baik Organisasi masyarakat Belum terlibat dalam upaya terlibat pemabangunan dan maksimal pemeliaharan drainase lingkungan Masyarakat Partisipasi terlibat/berpartisipasi belum dalam pembangunan dan maksimal pemeliharaan drainase lingkungan Meningkatnya anggaran 3 % dari pembangunan dan belanja pemeliharaan drainase APBD dalam APBD Kabupaten, dari APBD Propinsi dan dari APBN
3.2.3.
Skenario Pencapaian sasaran Skenario pencapaian sasaran jangka menengah dalam
rencana peningkatan akses untuk setiap tahun selama 5 tahun baik untuk sektor air limbah domestik, persampahan, maupun drainase perkotaan sebagai berikut: Skenario Persampahan sangat kecil ?? Tidak klop dengan tujuan dan sasaran Tahun pembangunan persampahan Komponen n-5 2017 2018 2019 Air Limbah
2020
2021
2022
65%
65%
67%
72%
77%
83%
90%
25,35%
25,35%
26,85%
28,35%
29,30%
32,25%
35,25%
6,88%
6,88%
6,19%
5,50%
4,81%
4,13%
3,44%
Domestik Persampahan Drainase Perkotaan
Skenario pembangunan sanitasi Kabupaten Temanggung, sebagaimana tercantum dalam tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Skenario Pencapaian Sasaran Air Limbah Domestik Kondisi
eksisting
cakupan
pelayanan
air
limbah
domestik kategori layak pada tahun 2016 sebesar 65%. Pada tahun 2016, direncanakan cakupan pelayanan meningkat menjadi 90%. Sesuai dengan tahapan pengembangan pelayanan air limbah domestik, target tersebut dicapai dengan berbagai sistem layanan, yaitu melalui sistem onsite (tangki septic layak); sistem komunal (IPAL komunal dan tangki septic komunal) serta sistem off site. b) Skenario Pencapaian Sasaran Persampahan Skenario ditujukan
untuk
pencapaian wilayah
sasaran
perkotaan.
persampahan Cakupan
ini
pelayanan
persampahan tahun 2015 baru mencapai 25,35% dari seluruh
wilayah perkotaan yang menjadi daerah layanan UPT DPU. Untuk sasaran jangka menengah, diharapkan 35,25 persen dari wilayah perkotaan sudah terlayani, baik secara langsung/ tidak langsung maupun dengan sistem 3R, sisanya diharapkan dapat mengelola sampah secara mandiri. c) Skenario Pencapaian Sasaran Drainase Luasan Genangan di Kabupaten temanggung total pada tahun 2015 seluas 26 hektar yang tersebar di 5 Kecamatan. Total luas di 5 kecamatan tersebut sebesar 26 hektar, sehingga luas genangan di Kabupaten Temanggung sebesar 6,88 persen dari total luas di 5 kecamatan tersebut. Hingga akhir tahun 2020, dengan target luas genangan berkurang hingga 50%, maka skenario pencapaian sasaran pengurangan luas genangan pada sektor Drainase sebagaimana tercantum dalam tabel.
3.3. Kemampuan pendanaan sanitasi daerah Pendanaan pembangunan sanitasi di Kabupaten Temanggung masih terbatas, hal ini terlihat dalam pengalokasian dana APBD Kabupaten dalam mendukung pembangunan sanitasi kabupaten. Alokasi pendanaan sektor sanitasi dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Kabupaten Temanggung Tahun 2017 2021 Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.juta) No
Uraian 2017
1
Perkiraan Belanja Langsung
2018
2019
2020
2021
Total Pendanaan
540.896,86 594.986,55 654.485,20 719.933,72 791.927,093.302.229,42
Perkiraan APBD 2 Murni untuk 3.946,05 Sanitasi Perkiraan Komitmen 3 4.340,65 Pendanaan Sanitasi Sumber: Hasil Analisis
4.799,45
5.837,41
7.099,85
8.635,32
30.318,07
5.279,39
6.421,15
7.809,84
9.498,85
33.349,88
Dari tabel di atas, diperkirakan Belanja Langsung APBD Kabupaten Temanggung semakin tahun semakin meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan Kabupaten Temanggung baik melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Perimbangan dan Lain-lain Pendapatan yang sah. Demikian juga dukungan pendanaan untuk sektor sanitasi di Kabupaten Temanggung juga semakin naik sebagai komitmen Pemerintah Daerah bahwa tanggung jawab penanganan sanitasi merupakan kewenangan Pemerintah Daerah. Dari tabel di atas, biaya operasional/ pemeliharaan masih terbatas bahkan untuk penanganan air limbah domestik bahkan semakin menurun. Harapan ke depan biaya operasional/ pemeliharaan dapat ditingkatkan sehingga dapat diminimalkan resiko lingkungan akibat belum optimalnya dukungan pembiayan pada sektor sanitasi di Kabupaten Temanggung.
Tabel Perkiraan Pendanaan APBD Kabupaten Temanggung untuk Kebutuhan Operasional/ Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2021 No
Uraian
1
2
2017 3
Biaya Operasional/ Pemeliharaan (Rp.) 2018 2019 2020 4 5 6
2021 7
1 Belanja Sanitasi 1.1 Air Limbah 599.362.000 345.000.000 346.000.000 406.000.000 408.000.000 Domestik 1.1 Biaya 60.370.000 120.000.000 120.000.000 140.000.000 .1 operasional / 140.000.000 pemeliharaan (justified) 1.2 Sampah 8.425.500.000 6.887.500.000 7.417.500.000 9.887.500.000 8.257.500.00 rumah tangga 0 1.2 Biaya 1.725.000.000 1.900.000.000 1.900.000.000 2.250.000.000 2.250.000.00 .1 operasional / 0 pemeliharaan (justified) 1.3 Drainase 942.500.000 2.210.000.000 2.010.000.000 1.210.000.000 1.210.000.00 lingkungan 0 1.3 Biaya 767.500.000 800.000.000 800.000.000 1.000.000.000 1.000.000.00 .1 operasional / 0 pemeliharaan (justified) Sumber: Hasil Analisis
Total Pendanaan 8
2.104.362.000 580.370.000
40.875.500.00 0 10.025.000.00 0
7.582.500.000 4.367.500.000
Dari tabel di atas, biaya operasional/ pemeliharaan sektor sanitasi diharapkan tersedia selama 5 (lima) tahun ke depan sehingga pelayanan sanitasi di Kabupaten Temanggung tetap berjalan bahkan dapat ditingkatkan dengan melibatkan peran serta masyarakat maupun dunia usaha.
Tabel 2.9. Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Temanggung dalam Mendanai Program/ Kegiatan SSK No
Uraian
Pendanaan (Rp.) 2017 3 2.552.870.000
1 2 1 Perkiraan Kebutuhan Operasional/ Pemeliharaan 2 Perkiraan 3.946.045.272 APBD Murni untuk Sanitasi 3 Perkiraan 4.340.649.799 Komitmen Pendanaan Sanitasi 4 Kemampuan 1.393.175.272 Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 5 Kemampuan 1.787.779.799 Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) Sumber: Hasil Analisis
Total Pendanaan
2018 4 2.820.000.000
2019 5 2.820.000.000
2020 6 3.390.000.000
2021 7 3.390.000.000
8 14.972.870.000
4.799.446.299
5.837.410.165
7.099.851.797
8.635.318.423
30.318.071.956
5.279.390.929
6.421.151.181
7.809.836.977
9.498.850.265
33.349.879.151
1.979.446.299
3.017.410.165
3.709.851.797
5.245.318.423
15.345.201.956
2.459.390.929
3.601.151.181
4.419.836.977
6.108.850.265
18.377.009.151
Dari tabel di atas, biaya operasional/ pemeliharaan sektor sanitasi telah direncanakan untuk 5 (lima) tahun ke depan dan didukung dengan penganggaran dari APBD Kabupaten Temanggung.
No
Sistem
(a) A B
(b) Buang Air Besar Sembarangan (BABS) Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat (Onsite) Cubluk dan sejenisnya Tangki septik Sistem Komunal MCK/MCK++ IPAL komunal Tangki septik komunal Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site) Subtotal
1 2 C 1 2 3 D
Cakupan layanan eksisting* (%) (c) 25 %
Target cakupan layanan* (%) Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang (2017 - 2019) (2020) (2025) (d) (e) (f) 8% 0% 0%
18 % 51 %
15% 75%
2% 89 %
0% 91 %
2% 4% 0%
2% 5% 1%
2% 6% 1%
2 % 8% 1%
0% 100%
0,15% 100%
0,30% 100%
1,20% 100%