TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 0-2 BULAN TENTANG IMUNISASI BCG DI POSYANDU DESA PERENG, MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2013
KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan
Disusun Oleh : LUCHYTANIA BRAJUWITA SAPUTRI NIM. B10 151
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG Di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud
untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 3. Ibu Ambarsari, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Ibu Mira E.R, Amd. Keb, selaku Bidan desa Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah. 5. Bapak Sriyana, selaku Kepala desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 6. Seluruh Dosen dan Staf STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. 7. Ibu, bapak, dan adik tercinta yang telah memberikan dukungan, do’a, nasihat, kasih sayang dan semangat bagi penulis.
iv
8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan tahun 2010/2011 Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta. 9. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Juli 2013
Penulis
v
Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013 Luchytania Brajuwita Saputri 10.151 TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI BAYI USIA 0-2 BULAN TENTANG IMUNISASI BCG DI POSYANDU DESA PERENG, MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN 2013 XV + 42 halaman + 19 lampiran + 2 gambar + 4 tabel ABSTRAK Latar Belakang : Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5 % pada balita di Indonesia adalah akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Agar target nasional dan global untuk mencapai eradikasi, eliminasi dan redukasi terhadap PD3I dapat dicapai (Depkes RI, 2007). Berdasarkan hasil studi pendahuluan masih banyak ibu yang kurang mengetahui tentang imunisasi BCG di karenakan ibu tidak mendapat penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap. Maka dari itu perlu pengetahuan yang lebih mendalam tentang imunisasi. Tujuan : adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG di desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar. Metode Penelitian : jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di Posyandu desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar, pada tanggal 10 Maret – 15 April 2013. Dalam penelitian ini jumlah populasi sebanyak 38 ibu, dengan jumlah sampel 38 responden, dengan tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah variabel tunggal. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar tahun 2012 pada kategori baik sebanyak 9 ibu (23,7%), kategori cukup 19 ibu (50%), kategori kurang 10 ibu (26,3%). Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan di desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar terbanyak pada kategori cukup 19 ibu (50%) yang dipengaruhi oleh kurangnya keaktifan ibu dalam mencari informasi dari media massa ataupun petugas kesehatan. Kata kunci : Pengetahuan, Imunisasi BCG Kepustakaan : 20 Literatur (2002- 2012)
vi
MOTTO ¾ Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan (QS. Al-insyiroh : 6) ¾ Hanya seseorang yang mempunyai setitik harapan yang bisa merubah mimpi menjadi kenyataan ( penulis ) ¾ Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang akan mengangkat anda dalam kehidupan (Nabi Muhammad SAW) ¾ Sifat orang yang berilmu tinggi adalah merendahkan hati kepada manusia dan hanya takut kepada Allah SWT (Nabi Muhammad SAW) ¾ Sholat adalah tiang agama dan Ilmu adalah tiang untuk hidup di dunia dan akhirat ( penulis )
PERSEMBAHAN Dengan mengucap syukur dan dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan : Ayah dan Ibu tercinta yang telah mendukung dan memberikan do’a restu sehingga Karya Tulis Ilmiah ini selesai Adik kku tercinta yang selalu memberikan dukungan di setiap langkah ku Teman – teman yang telah berpartisipasi dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini Seseorang yang selama ini telah mendukung penuh dan memberikan semangat dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Ini Alamamater tercinta
vii
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................. vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................ vii CURICULUM VITAE .......................................................................... viii DAFTAR ISI .......................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................. xii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................... 1 B. Perumusan Masalah ............................................................ 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................ 4 D. Manfaat Penelitian .............................................................. 4 E. Keaslian Penelitian .............................................................. 5
ix
F. Sistematika Penelitian ......................................................... 7 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ..................................................................... 9 1. Pengetahuan .................................................................. 9 2. Imunisasi ....................................................................... 16 3. Imunisasi BCG .............................................................. 18 4. KIPI Imunisasi BCG ..................................................... 21 B. Kerangka Teori.................................................................... 22 C. Kerangka Konsep ................................................................ 23 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian .................................................................... 24 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 24 C. Populasi, Sampel,dan teknik pengambilan sampel ............. 25 D. Instrumen Penelitian ........................................................... 26 E. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 30 F. Variabel Penelitian .............................................................. 30 G. Definisi Operasional ........................................................... 31 H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ............................... 32 I. Etika Penelitian ................................................................... 34
x
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ................................................................ 36 B. Hasil Penelitian ................................................................... 36 C. Pembahasan ......................................................................... 38 D. Keterbatasan ........................................................................ 39 BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................... 41 B. Saran .................................................................................. 41 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Kisi-kisi Pernyataan .................................................................... 27
Tabel 3.2
Definisi Operasional ................................................................... 31
Tabel 4.1
Hasil Pengolahan Data ................................................................ 37
Tabel 4.2
Tabel Kuantitas Responden ......................................................... 38
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar. 2.1. Kerangka Teori ........................................................................ 22 Gambar. 2.2. Kerangka Konsep ..................................................................... 23
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Jadwal Penelitian
Lampiran 2
: Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 3
: Surat Balasan dari Lahan ijin studi pendahuluan
Lampiran 4
: Daftar Pertanyaan Studi Pendahuluan
Lampiran 5
: Surat Permohonan Ijin Uji Validitas & Reliabilitas
Lampiran 6
: Surat Balasan Uji Validitas & Reliabilitas
Lampiran 7
: Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 8
: Surat Balasan Penggunaan Lahan Penellitian
Lampiran 9
: Lembar Permohonan menjadi Responden
Lampiran 10 : Lembar Persetujuan menjadi Responden Lampiran 11 : Lembar Kuesioner Penelitian Lampiran 12 : Tabulasi Kuesioner Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG. Lampiran 13 : Hasil Uji Validitas Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG. Lampiran 14 : Hasil Reliabilitas Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG. Lampiran 15 : Tabulasi Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG. Lampiran 16 : Hasil Uji Statistik Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG.
xiv
Lampiran 17 : Perhitungan Manual Uji Statistik Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG. Lampiran 18 : Tabel Nilai r Product Moment Lampiran 19 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara pemasok penderita TB terbesar di dunia setelah Cina dan India. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan tingkat penularan yang tinggi. Laporan WHO (World Health Organization) tentang angka kejadian TB evaluasi selama 3 tahun dari 2008, 2009, 2010 menunjukkan bahwa kejadian TB Indonesia mencapai 189/100.000 penduduk (Edikusmiadi, 2012). Diperkirakan 1,7 juta kematian pada anak atau 5 % pada balita di Indonesia adalah akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Agar target nasional dan global untuk mencapai eradikasi, eliminasi dan redukasi terhadap PD3I dapat dicapai, cakupan imunisasi harus dipertahankan tinggi dan merata sampai mencapai tingkat population Immunity (kekebalan masyarakat) yang tinggi. Salah satu program yang telah terbukti efektif untuk menekan angka kesakitan dan kematian akibat PD3I adalah imunisasi (Depkes RI, 2007). Angka Kematian Bayi (AKB) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sebesar 10/1000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar 9/1000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi tertinggi adalah di Kota Semarang sebesar 18/1000 kelahiran hidup, sedang terendah adalah di Kab. Demak sebesar 4/1000 kelahiran hidup.
1
2
Apabila dibandingkan dengan target dalam indikator Indonesia Sehat tahun 2010 sebesar 40/1000 kelahiran hidup, maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2009 sudah melampaui target, demikian juga dibandingkan dengan cakupan yang diharapkan dalam MDGs (Millenium Development Goals) ke-4 tahun 2015 yaitu 17/1000 kelahiran hidup (Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009). Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpajan pada penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Kekebalan yang diperoleh dari imunisasi dapat berupa kekebalan pasif maupun aktif (IDAI, 2011). Imunisasi bukanlah hal baru dalam dunia kesehatan di Indonesia, namun tetap saja sampai kini banyak orang tua yang masih ragu-ragu dalam memutuskan apakah anaknya akan di imunisasi atau tidak. Kebingungan tersebut sebenarnya cukup beralasan, banyak kabar dan mitos yang kontroversial beredar, mulai dari alergi, autis, hingga kejangkejang akibat di imunisasi (Proverawati, 2010). Pandangan masyarakat terhadap imunisasi ternyata tidak sama. Para pendukung mempunyai argumentasi bahwa imunisasi lebih mempunyai banyak manfaat dari pada kemungkinan negatifnya, sementara yang tidak setuju juga mempunyai argumen tersendiri. Mulai dari yang bersifat normatif agamis terkait penggunaan babi dan bahan najis lainnya, hingga yang mempunyai data-data efek negatif yang terjadi di masyarakat (Sunarti, 2012).
3
Tuberkulosis, Tetanus dan Campak adalah penyakit penyebab kematian utama pada bayi. Penyakit ini belum ada obatnya tetapi dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksin yang digunakan pada program imunisasi dasar sepenuhnya menggunakan vaksin produksi dalam negeri yang telah memiliki izin edar dari Badan POM (Pengawasan Obat dan Makanan) sehingga kualitas dan mutunya terjamin (Depkes RI, 2009). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada tanggal 10 November 2012 di Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar cakupan imunisasi BCG pada bulan Oktober yaitu 65 bayi sebesar 75,5% dan di dapatkan data jumlah bayi usia 0-2 bulan dalam waktu 10 bulan terakhir dari bulan Januari sampai Oktober sebanyak 378 bayi dengan rata-rata 38 bayi tiap bulannya, kemudian setelah dilakukan wawancara kepada 10 ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan didapatkan hasil yaitu 3 ibu sudah mengetahui tentang imunisasi BCG dan 7 ibu kurang mengetahui tentang imunisasi BCG, hal ini di karenakan ibu tidak mendapat penyuluhan tentang imunisasi dasar lengkap, khususnya mengenai Imunisasi BCG. Ibu juga mengatakan bahwa hanya mengikuti kebijakan dari pemerintah untuk mengimunisasikan bayi mereka. Berdasarkan uraian diatas, pengetahuan ibu tentang imunisasi BCG masih rendah, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan tentang Imunisasi BCG di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar?”
4
B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi BCG di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar?”
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG pada kategori baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG pada kategori cukup. c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG pada kategori kurang.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi ilmu pengetahuan Hasil Penelitian ini dapat digunakan untuk informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan yang lebih luas khususnya mengenai tingkat pengetahuan imunisasi BCG.
5
2. Bagi diri sendiri Meningkatkan pengetahuan dan menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh dari institusi untuk mendapatkan pengalaman yang nyata tentang imunisasi BCG. 3. Bagi Institusi a. Institusi lahan penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat khususnya bagi ibu yang mempunyai bayi umur 0-2 bulan, sehingga ibu mengetahui manfaat dari imunisasi BCG. b. Institusi Akademik Menambah referensi perpustakaan dan sebagai sumber bacaan tentang tingkat pengetahuan dan munisasi BCG.
E. Keaslian Penelitian Penelitian serupa yang pernah dilakukan antara lain 1. Prasojo (2006), dalam penelitiannya yang berjudul “Kaitan antara Waktu Pemberian Imunisasi BCG dengan Kejadian TB Paru pada Balita di Puskesmas Pituruh Kabupaten Purworejo”. Jenis penelitian ini adalah Data Sekunder Analitik dengan Case Control. Sampel sebagai kasus sejumlah 40 anak dan sebagai kontrol 40 anak balita. Teknik pengumpulan data dengan cara kuesioner. Analisa data dengan chi square, program SPSS for windows versi 10.0. Hasil penelitian waktu pemberian imunisasi BCG anak dengan uji chi square
6
didapatkan PV probabilitas waktu pemberian imunisasi BCG dalam 1 minggu 0,00 dalam bulan 0,009. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada kaitan waktu pemberian imunisasi dengan kejadian dengan TB paru pada anak balita. 2. Setyowati (2002), dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara Waktu dan Tempat Pemberian Imunisasi BCG dengan Kejadian Tuberkulosis Pada Anak Di Puskesmas Cebongan Salatiga. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan case control study dengan jumlah sampel 96 anak umur dibawah 5 tahun yang berobat di Puskesmas Cebongan, terdiri dari 48 kasus dan 48 kontrol. Analisis data dengan Chi Square dengan Į = 0,05 kemudian dihitung Odds Ratio (OR). Berdasarkan analisis bivariat didapatkan waktu pemberian imunisasi BCG berhubungan dengan kejadian TB paru anak (p = 0,029; OR = 3,500, CI:1,231-9,951). Kesimpulan variabel waktu dan tempat pemberian imunisasi BCG secara statistik berhubungan dengan kejadian TB Paru anak dan merupakan faktor risiko kejadian TB Paru anak. Perbedaan antara keaslian dengan penelitian ini adalah keaslian menggunakan 2 variabel sedangkan penelitian menggunakan 1 variabel, responden, waktu, tempat, analisis keaslian adalah analisis bivariat dan analisis penelitian adalah analisis univariat dan hasil penelitian.
7
Persamaan antara keaslian dengan penelitian ini adalah instrumen penelitian yaitu menggunakan kuesioner.
F. Sistimatika Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 BAB yaitu : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penulisan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi tentang landasan teori yang meliputi teori medis yang terdiri pengetahan, imunisasi BCG, KIPI (Kejadian
Ikutan
Pasca
Imunisasi),
kerangka
teori,
kerangka konsep. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data, analisis data, etika penelitian dan jadwal penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum, hasil penelitian, pembahasan, dan keterbatasan.
8
BAB V
PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi pengetahuan Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek (Notoatmodjo, 2010). b. Tingkat pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai tingkatan yang berbeda-beda antara lain : 1) Tahu (Know) Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. 2) Memahami (Comprehension) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.
9
10
3) Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan apabila seseorang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang telah diketahui tersebut pada situasi yang lain. 4) Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
memisahkan,
dan
mencari
hubungan
komponen-
komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang telah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan atau mengelompokkan, membuat diagram terhadap pengetahuan atas objek tertentu. 5) Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukan kepada kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari komponen-komponen yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma yang berlaku di masyarakat.
11
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu : 1) Pendidikan Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan
tinggi
seseorang
akan
cenderung
untuk
mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media massa. 2) Informasi Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek (Immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia
bermacam-macam
media
massa
yang
dapat
mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan.
12
3) Sosial, Budaya dan Ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperoleh untuk kegiatan tertentu, sehingga status ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh
terhadap
proses
masuknya
pengetahuan ke dalam individu yang berbeda dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan di respon sebagai pengetahuan oleh setiap individu. 5) Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara menggulang kembali pengetahuan
yang di peroleh dalam
memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan profesional serta pengalaman
13
belajar
selama
bekerja
akan
dapat
mengembangkan
kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya. d. Cara Memperoleh Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2010), cara memperoleh pengetahuan dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Cara Coba-Salah (Trial and Error) Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba salah coba-coba. 2) Secara kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan. 3) Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh
14
orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-kebiasaan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. 4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan. 5) Cara akal sehat Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasehat orang tuanya, atau agar anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah, misalnya dijewer telinganya atau dicubit. Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang berkembang menjadi teori kebenaran bahwa hukuman merupakan metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak. 6) Kebenaran melalui wahyu Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan.
15
7) Kebenaran secara intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan yang sistematis. 8) Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu
menggunakan
penalarannya
dalam
memperoleh
pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi. 9) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berfikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. 10) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyatan umum ke khusus. Silogisme yaitu suatu bentuk deduksi yang
16
memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai kesimpulan yang lebih baik.
2. Imunisasi a. Pengertian Imunisasi adalah cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang terhadap suatu penyakit, sehingga bila
kelak terpajan pada
penyakit tersebut ia tidak menjadi sakit. Kekebalan yang diperoleh dari imunisasi dapat berupa kekebalan pasif maupun aktif (IDAI, 2011). b. Macam – macam imunisasi dasar Menurut IDAI (2011) macam-macam imunisasi yaitu : 1) BCG Vaksinasi BCG ( Bacille Calmette Guerin) memberikan perlindungan terhadap penyakit tubekulosisyang di sebbkan oleh mycobacterium tuberculosis dan mycobacterium bovis. Vaksinasi BCG diberikan pada umur 0-2 bulan dengan dosis 0,05 cc dan di berikan secara intrakutan. 2) Polio Vaksin polio memberikan perlindungan terhadap virus polio. Di Indonesia pemberian imunisasi polio dilakukan secara peroral dengan dosis 2 tetes.
17
3) DPT Difteri adalah suatu penyakit yang bersifat toxin-mediated disease
dan
diphteriae.
disebabkan
Pertusis
oleh
adalah
kuman
suatu
Corynebacterium
penyakit
akut
yang
disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Tetanus adalah penyakit akut bersifat fatal, gejala klinis di sebabkan oleh eksotoksin
yang
diproduksi
bakteri
dostridium
tetani.
diberikan
secara
Diberikan bayi pada usia 2 – 4 bulan. 4) Hepatitis B Vaksin
Virus
Hepatitis
B
(VHB)
intramuskular di anterolateral paha bayi. Jadwal imunisasi HB sangat fleksibel yang dinjurkan adalah segera setelah lahir, 1 bulan dan 6 bulan. 5) Campak Campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campakyang sangat menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek dan di ikuti dengan erupsi makulopapular yang menyeluruh.
18
3. Imunisasi BCG (Bacille Calmette-Guerin) a. Pengertian BCG adalah vaksin hidup yang dibuat dari Mycobacterium bovis yang dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin. Masih banyak perbedaan pendapat mengenai sensitivitas terhadap tuberkulin yang terjadi berkaitan dengan imunitas yang terjadi (IDAI, 2011). b. Tujuan Imunisasi BCG Tujuan imunisasi BCG adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tuberkulosis pada seseorang, dan menghilangkan penyakit tersebut pada sekelompok masyarakat (IDAI, 2011). c. Jenis Imunisasi 1) Imunisasi Aktif Imunisasi aktif adalah kekebalan yang dibuat oleh tubuh sendiri akibat terpajan pada antigen seperti secara ilmiah. Imunisasi aktif berlangsung lebih lama karena adanya memori imunologi (Sunarti, 2012). 2) Imunisasi Pasif imunisasi pasif kekebalan yang diperoleh dari luar tubuh, bukan dibuat oleh individu itu sendiri. Misalnya kekebalan
19
janin yang diperoleh dari ibu, atau kekebalan yang diperoleh setelah pemberian suntikan imunoglobulin (Sunarti, 2012). d. Indikasi dan Kontra Indikasi Imunisasi BCG Menurut IDAI (2011), Indikasi dan Kontra Indikasi adalah sbb : 1) Indikasi a) BCG diberikan pada bayi < 2 bulan b) Pada bayi yang kontak erat dengan pasien TB 2) Kontra Indikasi a) Reaksi uji tuberkulin > 5mm b) Menderita infeksi HIV atau dengan resiko tinggi infeksi HIV c) Menderita gizi buruk d) Menderita demam tinggi e) Menderita infeksi kulit yang luas f) Pernah sakit tuberkulosis e. Efek samping Imunisasi BCG Dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka parut (Judarwanto, 2012). f. Jadwal Imunisasi BCG Pada bayi yang berumur 0-2 bulan. BCG dapat diberikan sejak lahir. Apabila umur bayi > 3 bulan sebaiknya dilakukan uji
20
tuberkulin terlebih dahulu dan imunisasi BCG diberikan apabila uji tuberkulin negatif (Sunarti, 2012). Menurut IDAI (2011), Cara Uji Tuberkulin dengan Tes Mantoux : Tes Mantoux merupakan pemeriksaan dengan cara menyuntikkan larutan tuberkulin (protein kuman TB) di bawah kulit (intrakutan). Hasil tes dapat dibaca antara 48-72 jam setelah penyuntikan, jika timbul benjolan pada bekas suntikan dengan ukuran 10 mm maka dikatakan hasil tes positif. Hasil tes Mantoux positif menunjukkan reaksi tubuh terhadap protein kuman, artinya tubuh pasien pasti pernah terinfeksi sebelumnya dengan kuman TB. g. Cara Penyimpanan dan Cara Pemberian Imunisasi BCG 1) Cara Penyimpanan Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari, harus disimpan pada suhu 2-8o C, tidak boleh beku. Vaksin yang telah diencerkan harus dipergunakan dalam waktu 8 jam (Sunarti, 2011). 2) Cara Pemberian Vaksin BCG diberikan secara intrakutan 3 jari dibawah akromnion dilengan kanan sebanyak 1 kali dengan dosis 0,05 cc pada bayi umur 0-2 bulan (Sunarti, 2011).
21
4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi BCG (KIPI) Penyuntikan BCG secara intradermal akan menimbulkan ulkus lokal yang superfisial 3 minggu setelah penyuntikan. Ulkus tertutup krusta, akan sembuh dalam 2-3 bulan, dan meninggalkan parut bulat dengan diameter 4-8 mm. Apabila dosis terlalu tinggi maka ulkus yang timbul lebih besar, namun apabila penyuntikan terlalu dalam maka parut yang tertarik kedalam. Apabila ulkus mengeluarkan cairan sebaiknya dikompres dengan cairan antiseptik. Bila cairan bertambah banyak dan koreng membesar, harus dibawa kedokter. KIPI pada Imunisasi BCG : a) Limfadenitis Limfadenitis supuratif di aksila atau di leher kadang – kadang dijumpai setelah penyuntikan BCG. Hal ini tergantung pada umur anak, dosis, dan galur (strain) yang dipakai. Apabila limfadenitis melekat pada kulit atau timbul fistulamaka dapat dibersihkan (dilakukan drainage) dan diberikan obat anti tuberkulosis oral. Pemberian obat tuberkulosis sistemik tidak efektif (Sunarti, 2012). b) BCG-itis Menurut IDAI (2011) BCG-itis adalah pembesaran kelenjar getah bening disekitar suntikan. BCG-itis desiminasi jarang terjadi, seringkali
berhubungan
(Sunarti, 2012).
dengan
imunodefisiensi
berat
22
B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan
Imunisasi BCG
Pengetahuan
Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan: 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial,Budaya Dan Ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman
a. b. c. d.
Pengertian Tujuan Imunisasi Jenis imunisasi Indikasi dan Kontra Indikasi e. Efek Samping Imunisasi BCG f. Jadwal Imunisasi g. Cara Penyimpanan dan Cara Pemberian
Gambar 2.1 Kerangka Teori (dimodifikasi) Sumber : Notoatmodjo (2005), IDAI (2011), Judarwanto (2012), Sunarti (2012)
23
C. Kerangka Konsep
Baik Tingkat pengetahuan ibu tentang Imunisasi BCG
Cukup
Kurang Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan: 1. Pendidikan 2. Informasi 3. Sosial, Budaya Dan Ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Keterangan : : Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Ditinjau dari tujuan penelitian yang akan dicapai, penelitian yang dilakukan ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif, artinya penelitian diarahkan untuk mendeskriptifkan atau menguraikan suatu keadaan didalam suatu komunitas atau masyarakat berdasarkan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Kuantitatif
yaitu data yang dipaparkan dalam
bentuk angka-angka (Riwidikdo, 2009).
B. Lokasi dan waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007). Penelitian ini mengambil lokasi untuk dijadikan obyek penelitian di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian adalah rencana tentang jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2007). Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Maret – 15 April 2013.
24
25
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan pada bulan maret saat penelitian di Posyandu desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar sebanyak 38 ibu. 2. Sampel Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dari keseluruhan obyek penelitian yang dijadikan bahan penelitian dimana bagian tersebut mewakili dari seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi umur 0-2 bulan di Posyandu desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar. Menurut Arikunto (2006), apabila jumlah populasi atau subjeknya besar, maka diambil 10-15% atau 20-25% tergantung pada kemampuan peneliti. Jika populasi kecil (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel. Karena pada penelitian ini jumlah populasi (<100) maka semua anggota populasi menjadi sampel yaitu sejumlah 38 ibu. 3. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel merupakan cara-cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan subyek penelitian (Nursalam, 2008). Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan
26
pada penelitian adalah sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini dilakukan bila jumlah populasi relative kecil (Sugiyono, 2010).
D. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen pada penelitian yang dilakukan ini berupa kuesioner yaitu daftar pernyataan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang dimana responden tinggal memberi jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu (Notoatmodjo, 2010). Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yang berbentuk pernyataan dimana dalam pernyataan tersebut disediakan pilihan jawaban “benar” atau “salah”
tentang Imunisasi BCG dan
responden diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Dalam penelitian ini terdapat dua pernyataan yaitu pernyataan positif (favourable) dan pernyataan negatif (unfavourable). Pernyataan positif (favourable) adalah pernyataan yang jawabannya benar, apabila responden menjawab benar nilainya 1 dan menjawab salah nilainya 0. Pernyataan negatif (unfavourable) adalah pernyataan yang jawabannya salah, apabila responden menjawab benar nilainya 0 dan menjawab salah nilainya 1. Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (¥ ) pada jawaban yang dianggap benar.
27
Untuk mengetahui kevaliditas soal, maka peneliti akan melakukan uji validitas dan reliabilitas di luar lokasi penelitian dengan karakteristik sejenis yaitu di Posyandu desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar dengan responden 30 ibu. Kemudian diolah dan dianalisa dengan dibantu program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16. 1. Kisi – Kisi Kuesioner
Variabel Penelitian Tingkat Pengetahu an Ibu Tentang Imunisasi BCG
Tabel 3.1 Kisi – Kisi Kuesioner Indikator No. Kuesioner Favorable Unfavorable a. Pengertian Imunisasi BCG
b. Tujuan Imunisasi BCG c. Jenis Imunisasi d. Indikasi dan Kontra Indikasi Imunisasi BCG e. Efek Samping f. Jadwal Imunisasi BCG dan tes mantoux g. Cara penyimpanan dan pemberian Imunisasi BCG h. Reaksi KIPI Jumlah Total Pernyataan
1,2,4
3,5
Jumlah Total Peryataan 5
6
7,8
3
9,11 15
10,12 13,14,
4 4
16 19,21
17 18,20
2 4
22
23,24
3
13
5 28
25,26,27,28 15
28
2. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto, 2006). Uji validitas ini telah dilakukan di Posyandu desa Gentungan, Mojogedang, Karanganyar. Instrumen
dikatakan
valid
apabila
mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel (0,361). Berdasarkan
hasil
uji
validitas
di
Desa
Gentungan,
Mojogedang, Karanganyar dengan responden 30 ibu dan didapatkan dari 30 soal pernyataan tentang imunisasi BCG yang tidak valid berjumlah 2 soal pernyataan negatif yaitu soal pernyataan 16 dan 26, kemudian dari 2 soal pernyataan tersebut dihilangkan. Menurut Riwidikdo (2009), rumus product moment adalah:
rxy
N. 6XY- 6X.6Y {N 6X2 6X }{N6Y2 - 6Y } 2
2
Keterangan: N
= Jumlah responden
rxy
= Koefisien korelasi product moment
x
= Skor pertanyaan
y
= Skor total
xy
= Skor pertanyaan dikalikan skor total
29
3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrument penelitian atau alat ukur dalam mengumpulkan
data
untuk
bisa
diandalkan
dan
dipercaya
keabsahannya serta uji reliabilitas untuk mengetahui tingkat data yang bisa dinyatakan reliabel dalam data yang dikumpulkan dalam waktu yang berbeda (Arikunto, 2006). Dalam penelitian ini uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Menurut Riwidikdo (2009), rumus dari Alpha Cronbach adalah sebagai berikut :
r11
2 ª k º ª 6Vb º «¬ k 1»¼ «1 V 2t » ¬ ¼
Keterangan : r11
= Reliabilitas Instrument
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
ıb2
= Jumlah varian butir
ıt2
= Varians total
Dinyatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s (0,854) > rkriteria ( rkriteria= 0,7)
30
E. Teknik Pengumpulan Data Menurut Riwidikdo (2009), cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari yang sebelumnya tidak ada dan tujuannya disesuaikan dengan keperluan penelitian (Hidayat, 2007). Data Primer diperoleh secara langsung melalui pengisian kuesioner oleh responden. 2. Data sekunder Data sekunder adalah data telah dikumpulkan oleh pihak lain dan data sudah ada (Hidayat, 2007). Dalam Penelitian ini data sekunder diperoleh dari Puskesmas jumlah bayi yang berumur 0-2 bulan sebanyak 38 bayi.
F. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga memperoleh informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya
(Sugiyono, 2010). Variabel dalam penelitian ini adalah menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang imunisasi BCG.
31
G. Definisi Operasional Definisi operasional yaitu definisi yang membatasi ruang lingkup atau variabel-variabel yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Skala ukur ordinal dapat dikategorikan sebagai berikut : Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Definisi Skala operasional data Ordinal Pengetahuan Tingkat pengetahuan yang dimiliki ibu tentang ibu dalam menjawab imunisasi kuesioner yang BCG berkaitan tentang imunisasi BCG antara lain pengertian, Tujuan, Jenis Imunisasi, Indikasi dan Kontra Indikasi imunisasi BCG, Efek samping imunisasi BCG, Jadwal Imunisasi BCG, Cara penyimpanan dan pemberian imunisasi BCG, Reaksi KIPI.
Hasil a. Baik, bila nilai responden (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD x mean + 1 SD c. Kurang, bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Alat Ukur Kuesioner
32
H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Metode Pengolahan Menurut Notoatmodjo (2010), setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 5 yaitu: a. Editing Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir atau kuesioner b. Coding Mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. c. Data entry Data entry adalah kegiatan memasukkan data ke dalam program atau “software” komputer. d. Tabulating Memasukkan data jawaban responden dalam tabel sesuai skor jawaban kemudian dimasukkan dalam master tabel yang telah disiapkan (Arikunto, 2006). e. Pembersihan data (cleaning) Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
33
2. Analisis Data Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis univariat. Menurut Notoatmodjo (2010), analisis univariat adalah menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan prosentase dari tiap variabel. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2010), adalah sebagai berikut: a. Baik
: Bila responden (x) > mean + 1 SD
b. Cukup
: Bila nilai mean – 1 SD x mean + 1 SD
c. Kurang
: Bila nilai responden (x) < mean – 1 SD
Untuk mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus menurut Riwidikdo (2010), yaitu :
݀ݏൌ
ଶ ඩσୀଵ ݔଵ
ሺ݊ െ ͳሻ
Keterangan : sd
: simpangan baku
xi
: nilai dari data
n
: banyaknya data
െ
మ
൫σ సభ ௫భ ൯
34
Untuk
menghitung
mean
menggunakan
rumus
menurut
Riwidikdo (2010), yaitu:
Rumus : X =
¦
x
n
Keterangan : X
: rata-rata (mean)
¦x
: Jumlah seluruh jawaban responden
n
: Jumlah maksimal yang harus diperoleh responden Untuk memperoleh skor prosentase menurut Riwidikdo (2010) yaitu sebagai berikut :
Skor yang diperoleh responden Skor prosentase = ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– x100% Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
I.
Etika Penelitian Pada penelitian ini, tetap menjunjung tinggi kebebasan dan hak dari setiap orang dalam memberikan masukan, pendapat serta jawaban dari kuesioner yang ada. Sehingga nilai untuk tetap menjunjung tinggi etika penelitian menjadi salah satu wujud akan tidak adanya intervensi dari pihak manapun. Standar etika dalam melakukan penelitian,
menurut
(Hidayat, 2009) antara lain : 1. Anonimity (Tanpa nama) Jaminan untuk tidak menyebutkan nama dan serta menerangkan sumber data atau responden yang menjadi sumber data dalam penelitian.
35
2. Informed Consent (Lembar persetujuan) Pernyataan persetujuan antara peneliti dengan responden yang ditandai dengan pemberian tanda tangan pada surat persetujuan. 3. Confidentiality (Kerahasiaan) Kerahasiaan merupakan salah satu bentuk jaminan kepada responden, apabila yang bersangkutan tidak bersedia untuk diberitahukan segala informasi tentang responden yang bersangkutan.
J.
Jadwal Penelitian Terlampir.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Tempat Penelitian Desa Pereng merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Mojogedang, Kabupaten karanganyar. Lokasi penelitian ini di Posyandu Desa Pereng merupakan salah satu tempat pelayanan kesehatan yang terletak di Desa Pereng, berada di pedesaan yang masyarakatnya sudah mulai memahami tentang pentingnya kesehatan. Disebelah timur desa pereng berbatasan dengan desa pendem, sebelah barat berbatasan dengan desa munggur, sebelah selatan berbatasan dengan desa gentungan, dan sebelah utara berbatasan dengan karang pelem, kedawung, kabupaten sragen. Posyandu desa Pereng memiliki sarana dan prasarana yang cukup memadai antara lain 5 meja, 10 kursi, 1 tensimeter, 1 stetoskop, 1 timbangan bayi dan balita, 1 pengukur tinggi badan, 1 metlin, dan obat-obatan. Meja 1 untuk pendaftaran, meja 2 untuk penimbangan, meja 3 untuk pengisian KMS, meja 4 untuk pelayanan PMT, meja 5 untuk imunisasi dan ada 6 petugas posyandu terdiri dari 5 kader 1 bidan.
B. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dimana pengambilan data penelitian menggunakan angket tentang
36
Tingkat
37
Pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar. Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan penghitungan manual dan dibantu program SPSS versi 16, berdasarkan perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1. Hasil Pengolahan Data Variabel Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG
Mean 15,4
Simpangan Deviasi 5,3
Berdasarkan tabel diatas tingkat pengetahuan ibu yang mempunnyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG dapat dikategorikan dalam 3 kategori yaitu : 1.
Baik
: (x) > mean + 1.SD (x) >15,4 + 1 x 5,3 (x) > 20,7 Jadi pengetahuan baik apabila nilai ibu > 20,7
2.
Cukup
: mean – 1.SD x mean + 1.SD 15,4 – 1 x 5,3 x 15,4 + 1 x 5,3 10,1 x 20,7 Jadi pengetahuan cukup apabila nilai ibu 10,1 x 20,7
38
3.
Kurang
: (x) < mean – 1.SD (x) < 15,4 – 1 x 5,3 (x) < 10,1 Jadi pengetahuan kurang apabila nilai ibu (x) <10,1
Dari data yang diperoleh diatas, kemudian disajikan dalam sebuah tabel sebagai berikut Tabel 4.2 Tabel Kuantitas Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG No.
Tingkat Pengetahuan
Frekuensi
1. 2. 3.
Baik Cukup Kurang
9 19 10 38
Prosentase (%) 23,7 50 26,3 100
Berdasarkan penelitian dapat diuraikan bahwa dari 38 responden terdapat 9 responden (23,7%) memiliki pengetahuan baik, 19 responden (50%) memiliki pengetahuan cukup dan 10 responden (26,3%) memiliki pengetahuan kurang. Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar yang terbanyak dalam kategori cukup yaitu 19 responden (50%).
C. Pembahasan Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang Imunisasi BCG
39
pada kategori baik sebanyak 9 responden (23,7%), pada kategori cukup sebanyak 19 responden (50%) dan pada kategori kurang sebanyak 10 responden (26,3%). Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG yang terbanyak adalah dalam kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (50%). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan berpengetahuan cukup, disebabkan karena kurangnya keaktifan ibu dalam mencari informasi dari media massa ataupun petugas kesehatan. Sehingga sangat dibutuhkan peran serta dari tenaga kesehatan untuk memberikan informasi, penjelasan dan pemahaman yang lebih baik tentang imunisasi BCG. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan jangka pendek (Immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Majunya teknologi akan tersedia bermacam-macam media massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).
D. Keterbatasan Dalam melakukan penelitian ini, penulis memiliki beberapa kendala dan keterbatasan yaitu :
40
1. Kendala Penelitian Kendala dalam penelitian ini adalah penulis membutuhkan waktu yang lama dalam menjelaskan kuesioner kepada responden dan ada beberapa responden yang kurang paham dengan pernyataan didalam kuesioner tersebut walaupun sudah dijelaskan oleh penulis. 2. Keterbatasan Penelitian a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan saja. b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup sehingga responden hanya bisa menjawab benar atau salah serta jawaban responden belum bisa untuk mengukur pengetahuan secara mendalam.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisai BCG Di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar” dengan jumlah 38 responden, sehingga tingkat pengetahuan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG pada kategori baik sebanyak 9 responden (23,7%). 2. Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG pada kategori cukup sebanyak 19 reponden (50%). 3. Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG pada kategori kurang sebanyak 10 responden (26,3%). 4. Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan tentang imunisasi BCG yang terbanyak adalah dalam kategori cukup yaitu sebanyak 19 responden (50%).
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian mengenai Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Bayi Usia 0-2 Bulan Tentang Imunisasi BCG Di Posyandu Desa Pereng, Mojogedang, Karanganyar, maka saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
41
42
1. Bagi Responden Diharapkan dengan adanya penelitian ini, para ibu yang mempunyai bayi usia 0-2 bulan lebih aktif mencari informasi lewat media cetak, televisi, radio dan ikut serta dalam penyuluhan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan agar ibu mengetahui tentang pentingnya imunisasi khususnya imunisasi BCG. 2. Bagi Lahan Penelitian Bidan setempat atau petugas kesehaan diharapkan lebih aktif untuk memberi pendidikan kesehatan bagi warga desa pereng terutama bagi ibuibu setempat yang mempunyai bayi melalui penyuluhan. Sehingga para ibu tidak menganggap sepele tentang imunisasi, khususnya imunisasi BCG. 3. Bagi Intitusi Akademik Diharapkan menambah jumlah buku di perpustakaan agar referensi untuk penelitian lebih banyak dan menambah sumber bacaan. 4. Bagi penulis lain Untuk penulis lain yang tertarik dan berminat untuk melakukan dan mengembangkan penelitian ini, diharapakan melakukan penelitian yang lebih banyak sampelnya dan variabelnya. Lebih luas pembahasan materinya, menggunakan metode dan teknik yang berbeda sehingga memperluas ruang lingkup penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Depkes RI.
2009. BCG, DPT, Polio, campak dan hepatitis wajib bagi semua bayi.http://depkes.go.id/index.php/berita/press-release/180--abcgdpt-polio-campakdanhepatitis-baimunisasi-wajib-bagisemuabayi.html. Diakses tanggal 10 November 2012.
. 2007. Jumlah Angka Kematian Ibu Dan Angka Kematian Bayi. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28260/4/Chapt r%20I.pdf . Diakses tanggal 10 November 2012. Edikusmiadi. 2012. Stop TBC Dalam Kehidupan Kita. http//www.edikusmiadi.com/2012/04/stop-tbc-dalam-kehidupankita.html. Diakses tanggal 5 Desember 2012. Hidayat, A.A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika . 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. IDAI.
2011. Pedoman Imunisasi Di Indonesia. Edisi keempat. Jakarta : Departemen Ilmu Kesehatan Anak.
Judarwanto. 2012. Efek Samping Imunisasi BCG. http://www.worldpress.com/efek-samping-imunisasi bcg/download.php. Diakses tanggal 13 November 2012. Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka. . 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka. . 2005. Promosi Kesehatan teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka. Nursalam.
2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta : Salemba Medika.
Prasojo. 2006. Kaitan Antara Waktu Pemberian Imunisasi BCG dengan TB Paru pada Balita Di Puskesmas Pituruh Kabupaten Purworejo tahun 2006. Semarang, FK UNDIP. Karya Tulis Ilmiah. http://www.fkm.undip.ac.id--http://eprints.undip.ac.id/4757/. Diakses tanggal 13 November 2012. Proverawati, A. 2010. Imunisasi dan Vaksinasi. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Riwidikdo, H. 2010. Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihama. . 2009. Stastistik untuk Penelitian Kesehatan denagn Aplikasi Program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama. Setyowati, D.L. 2002. Hubungan antara waktu dan tempat pemberian imunisasi BCG dengan kejadian tuberkulosis pada anak di puskesmas cebongan salatiga. Semarang, FK UNDIP. Karya Tulis Ilmiah. http/www.fkm.undip.ac.id-http://eprints.undip.ac.id/34822/. Diakses tanggal 13 November 2012. Sugiyono. 2010. Stastistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sunarti.
2012. Pro Kontra Imunisasi. Yogyakarta: Hanggar Kreator.