HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MEMBAWA ANAK KE POSYANDU WILAYAH KERJA DESA GIRIROTO 2)
Woro Wahyu Yuliana1), Wahyuningsih Safitri , Rufaida Nur Fitriana 1,2,3
3)
Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta ABSTRAK
Posyandu merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Pada anak usia prasekolah mengalami pertumbuhan biologis, kognitif, psikososial dan spiritual. Umumnya anak usia 3-5 tahun tidak dibawa ke Posyandu karena sudah bersekolah sehingga pertumbuhan anak tidak terpantau oleh Posyandu. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental dengan design penelitian cross sectional. Teknik sampel dalam penelitian ini menggunakan probability sampling dengan teknik cluster sampling sehingga didapatkan sampel 95 responden. Hasil penelitian menunjukkan ibu yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 50 responden (52,6%), dan perilaku baik sebanyak 68 responden (71,6%). Nilai rs hitung 0,617 > rs tabel 0,202, artinya ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto. Saran bagi ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (3-5 tahun) diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan tentang Posyandu dengan bertanya kepada Kader dan mengikuti kegiatan Posyandu. Kata Kunci : Posyandu, Pengetahuan, Perilaku, Prasekolah ABSTRACT Integrated Service Post carries out activities that involve the participations of community in an effort of providing health services from, by, and to community. The pre-school children experience biological cognitive, psychosocial, spiritual development. Generally, the children aged 3 – 5 years old are not admitted to Integrated Service Post because they have attended schools. As a result, their growth and development are not observed by the Integrated Service Post. The objective of this research is to investigate the correlation between knowledge level and behavior of the mothers with pre-school children in admitting them to Integrated Service Post. This research used the non-experimental research method with the cross-sectional design. The samples of the research were taken by using the probability sampling with cluster sampling technique. The samples of the research consisted of 95 respondents. The result of the research shows that 50 mothers (52.6%) have a good knowledge level, and 68 mothers (71.6%) have a good behavior. The value of rs count is 0.617 which is larger than that of rs table = 0.202, meaning that there is a correlation between knowledge level and behavior of the mothers with pre-school children in admitting them to Integrated Service Post in the work region of Giriroto village.
1
Thus, the mothers with the pre-school children aged 3 – 5 years old are expected to maintain and improve their knowledge about Integrated Service Post by raising questions to its cadres and attending its activities. Keywords : Integrated Service Post, behavior, and pre-school
PENDAHULUAN Salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang mendukung pelaksanaan program kesehatan di masyarakat adalah Posyandu. Posyandu merupakan Pos Pelayanan Terpadu yang telah diselenggarakan oleh masyarakat di tingkat desa dan diadakan setiap bulan sekali (Depkes RI 2006). Posyandu dilaksanakan oleh kader yang berasal dari masyarakat dengan pembinaan dari tenaga kesehatan puskesmas (Profil Dinas Kesehatan Jawa Tengah 2010). Pelaksanaan kegiatan Posyandu dengan sistem lima meja dimana setiap meja mempunyai kegiatan khusus. Sistem lima meja tidak berarti harus ada lima meja dalam Posyandu tersebut tetapi harus mencakup lima pokok kegiatan yaitu meja pertama adalah pendaftaran, meja kedua adalah penimbangan balita, meja ketiga adalah hasil penimbangan balita, meja keempat adalah penyuluhan dan gizi balita, meja kelima adalah pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit (Ismawati 2010). Data ibu yang memiliki balita yang memanfaatkan Posyandu di pedesaan lebih besar 30,6 % daripada di perkotaan yang hanya 25,7%. Saat ini Posyandu di kota Semarang berjumlah 1.476 buah, terdiri dari 77 Posyandu pratama (5,22%) yaitu Posyandu yang belum mantap, kegiatan belum rutin dan jumlah kader kurang dari lima. 2.433
2
Posyandu madya (29,34%) yaitu Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan jam buka lebih dari 8 kali per tahun, jumlah kader lima atau lebih. Posyandu purnama (44,38%) yaitu seperti Posyandu madya bedanya cakupan kegiatan sudah 50%, mampu menyelengarakan program tambahan sudah ada kegiatan dana sehat, 311 Posyandu mandiri (21,07%) yaitu seperti Posyandu purnama, bedanya pada Posyandu mandiri peserta kegiatan dana sehat sudah lebih dari 50% Kartu Kelurga (Dinkes Semarang 2008). Rendahnya cakupan penimbangan balita ≥ 4 kali selama 6 bulan terakhir menunjukkan bahwa semakin tinggi umur balita semakin tinggi pula presentase balita yang tidak pernah di timbang di Posyandu, seharusnya anak usia 5 tahun masih di bawa ke Posyandu setiap bulannya (Riskesdas 2010). Beberapa dampak yang dialami balita, bila ibu balita tidak aktif dalam kegiatan Posyandu antara lain tidak mendapatkan penyuluhan kesehatan tentang pertumbuhan balita yang normal, tidak mendapat vitamin A untuk kesehatan mata, ibu balita tidak mengetahui pertumbuhan berat badan balita tiap bulan, ibu balita tidak mendapatkan pemberian dan penyuluhan tentang makanan tambahan (PMT). Ibu yang aktif dalam kegiatan Posyandu maka ibu balita dapat memantau tumbuh
kembang balitanya (Depkes RI 2007). Kunjungan ibu membawa balita ke Posyandu dipengaruhi oleh beberapa faktor antara antara lain faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat dari faktor internal yaitu pengetahuan, sikap, persepsi, kepercayaan/keyakinan, keinginan, niat, nilai, umur, dan jenis kelamin. Sedangkan dari faktor eksternal yaitu, pengalaman, fasilitas, sosiobudaya (Notoatmodjo 2010). Rendahnya pemanfaatan Posyandu oleh ibu dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan ibu yang masih rendah tentang manfaat posyandu (Azwar 2005). Hasil penelitian di Kabupaten Magelang dengan judul hubungan antara faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang didapatkan hasil dari tingkat pengetahuan ibu balita terhadap perilaku berkunjung ke Posyandu didapatkan hasil 15 orang reaponden atau 46,9 % berpengetahuan rendah, sedangkan 17 orang atau 53,1 % berpengetahuan baik. Antara sikap dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu yang memiliki sikap baik 15 orang responden atau 46,9% sedangkan yang memiliki sikap kurang ada 17 responden atau 53,1%. hubungan antara kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu 19 responden atau 59,4% kepercayaan ibu kurang dan 13 responden atau 40,6% kepercayaan ibu baik (Pamungkas 2008). Hasil studi pendahuluan di Posyandu wilayah kerja desa Giriroto didapatkan data jumlah seluruh balita
usia 0-5 tahun ada 540 orang dan yang rutin ke Posyandu adalah 258 orang. Jumlah anak usia prasekolah adalah 320 orang dan yang datang ke Posyandu adalah 124 orang. Hasil wawancara dengan 5 ibu yang tidak membawa anaknya ke Posyandu karena malas dan setelah ditimbang dan diukur tinggi badannya serta mendapatkan makanan tambahan langsung pulang. Ibu menganggap bahwa anaknya sudah mulai sekolah jadi tidak perlu dibawa ke Posyandu lagi. Berdasarkan permasalahan diatas, maka rumusan penelitian ini adalah bagaimana hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia Prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali. Tujuan penelitian pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali. METODOLOGI Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif non eksperimental dengan design penelitian cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu wilayah kerja Desa Giriroto pada bulan November 2013 – Juni 2014. Responden dalam penelitian ini sesuai dengan kriteria inklusi yaitu ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (3-5 tahun) yang dibawa ke Posyandu wilayah kerja Giriroto. Teknik sampel menggunakan cluster sampling dan didapatkan sampel 95
3
ibu. Data yang telah terkumpul akan dicek dan ditabulasi untuk dikaji. Hasil dari tabulasi sesuai dengan analisa statistik. Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Giriroto. Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorof Smirnov yang digunakan untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak dan uji Korelasi Spearman Rank digunakan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja Giriroto. HASIL DAN PEMBAHASAN Usia Responden Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Ibu (n=95) Usia Ibu Jumlah Persentase (tahun) (n) (%) 20-25 11 11,6 26-30 28 29,5 31-35 42 44,2 36-40 14 14,7 Jumlah 95 100 Tabel 1 didapatkan sebagian besar usia ibu berada pada kategori usia 31-35 tahun yaitu sebanyak 42 responden (44,2%). Usia 25 tahun keatas merupakan kelompok umur produktif, yaitu kelompok ibu yang telah mencapai kematangan dalam mengasuh dan membimbing anaknya (Nurjanah 2001). Pada usia produktif seseorang telah mencapai tingkat kematangan dalam hal
4
produktivitasnya yang berupa rasional maupun motorik, yaitu mereka mampu mengetahui dan memahami cara-cara pengasuhan anak yang baik dan mampu mempraktekkannya dalam bentuk pengasuhan anak yang baik. Kematangan dan pengalaman ibu dalam pengasuhan anak, misalnya perilaku ibu dalam membawa anak usia prasekolah ke Posyandu, pengalaman ibu meningkat dalam kegiatan Posyandu. Pendidikan Responden Tabel 2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu (n=95) Pendidikan Jumlah Persentase (n) (%) SMA 29 30,5 SMP 41 43,2 SD 24 25,3 1 1,1 Tidak Tamat SD Jumlah 95 100 Tabel 2 menunjukkan sebagian besar responden memiliki pendidikan SMP yaitu sebanyak 41 responden (43,2%). Tingkat pendidikan seseorang mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam memahami suatu informasi kesehatan, status pendidikan mempengaruhi kesempatan memperoleh informasi mengenai penatalaksanaan kesehatan. Namun perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal (Sadiman 2002). Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga
mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya akan menentukan perilaku seseorang terhadap obyek tertentu (Notoatmodjo 2007). Usia Anak Prasekolah Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Anak Usia Prasekolah (n=95) Umur Jumlah Persentase (tahun) (n) (%) 3 58 61,1 4 31 32,6 5 6 6,3 Jumlah 95 100 Tabel 3 menunjukkan sebagian besar usia anak prasekolah paling banyak adalah usia 3 tahun sebanyak 58 responden (61,1%). Usia 3 tahun terjadi pertumbuhan biologis, kognitif, psikososial dan spiritual serta mengalami banyak perubahan fisik dan mental. Rasa ingin tahu anak sangat tinggi pada masa ini dan mulai mengenal kehidupan sosial yaitu keluarga dan sekolah (Betz 2002). Pada usia 3 tahun sebagian ibu beranggapan masih harus membawa anak ke Posyandu karena ingin mengetahui perkembangan anaknya. Hasil penelitian Hartati (2002) faktor yang paling berpengaruh terhadap kunjungan balita ke posyandu adalah faktor umur balita, umur 12 hingga 35 bulan merupakan umur yang paling paling berpengaruh terhadap kunjungan. Semakin tinggi umur kelompok anak, semakin rendah cakupan penimbangan rutin dan semakin rendah juga ibu yang datang ke Posyandu.
Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Anak Usia Prasekolah Tentang Posyandu di Wilayah Kerja Desa Giriroto Tabel 4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pengetahuan ibu (n=95) Pengetahuan Jumlah Persentase (n) (%) Baik 50 52,6 Kurang baik 45 47,4 Jumlah 95 100 Tabel 4 menunjukkan sebagian ibu yang memiliki kategori pengetahuan baik sebanyak 50 responden (52,6%). Secara umum pengetahuan ibu tentang Posyandu adalah baik, hal tersebut dapat terjadi karena adanya faktor lain yang mempengaruhi pengetahuan ibu antara lain tingkat pendidikan, informasi/media massa, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, usia (Notoatmodjo 2007). Pengetahuan ibu tersebut merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo 2002). Perilaku Ibu yang Mempunyai Anak Usia Prasekolah Dalam Membawa Anak ke Posyandu di Wilayah Kerja Desa Giriroto Tabel 5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Ibu (n=95) Perilaku Jumlah Persentase (n) (%) Baik 68 71,6 27 Kurang 28,4 baik Jumlah 95 100
5
Tabel 5 sebagian besar kategori perilaku ibu dalam kategori baik yaitu sebanyak 68 responden (71,6%). Perilaku merupakan sebagian dari budaya seperti kebiasaan, norma, adat istiadat, dan tata nilai (Susilo 2011). Adanya kebiasaan atau budaya yang terdapat di masyarakat merupakan salah faktor yang turut mempengaruhi perilaku ibu dalam membawa anaknya ke Posyandu, salah satunya adalah ketika ibu lain datang ke Posyandu maka ibu juga akan ikut datang ke Posyandu. Perilaku akan dipermudah jika ibu yang bersangkutan mempunyai sikap yang positif terhadap posyandu. Sikap Positif tersebut yaitu adanya niat, keinginan untuk mengetahui berat badan anak dan perkembangan anak saat ada Posyandu. Kepercayaan, tradisi sistem, nilai dimasyarakat setempat juga dapat mempermudah (positif) atau mempersulit (negatif) terjadinya perilaku seseorang (Notoatmodjo 2005). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Yang Mempunyai Anak Usia Prasekolah Dalam Membawa Anak Ke Posyandu Wilayah Kerja Desa Giriroto Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku ibu dalam membawa anak ke Posyandu dengan p value 0,000. Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, dan sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga
6
(Notoatmodjo 2007). Ibu yang rutin mengunjungi Posyandu dapat mengetahui pertumbuhan dan melihat perkembangan anak di Posyandu, sehingga ibu akan memiliki keinginan untuk membawa anaknya ke Posyandu lagi. Di samping itu, ibu yang mendapatkan pengetahuan tentang Posyandu dari tenaga kesehatan juga akan menambah pengetahuan ibu tentang manfaat Posyandu dan akan meningkatkan perilaku ibu untuk datang ke Posyandu. Perilaku seseorang dipengaruhi faktor predisposisi yaitu pengetahuan dan sikap (Notoatmadjo 2010). Perilaku ibu mengunjungi Posyandu membawa anak usia prasekolah, akan dipermudah jika ibu tahu apa manfaat membawa anak ke Posyandu. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu tentang Posyandu adalah baik dengan demikian pengetahuan yang baik tersebut akan mempengaruhi perilaku ibu untuk membawa anaknya ke Posyandu. Faktor pengetahuan yang memegang peranan penting dalam menentukan perilaku karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang selanjutnya akan memberikan pandangan pada manusia dalam mempersiapkan kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap obyek tertentu (Notoatmodjo 2003). Faktor pengetahuan, pendidikan, informasi dan pengalaman mempunyai dampak dalam menentukan perilaku ibu terhadap anak mereka sehingga antara pengetahuan dan perilaku akan saling berhubungan baik secara langsung
maupun tidak langsung (Wawan dan Dewi 2011). Pengetahuan dapat mengubah perilaku ke arah yang diinginkan (Notoatmodjo 2007). Begitu juga kaitannya dengan partisipasi ibu dalam perilaku berkunjung ke Posyandu. SIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka peneliti menyimpulkan bahwa ada hubungan tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dalam membawa anak ke Posyandu wilayah kerja desa Giriroto. Saran bagi responden ibu yang mempunyai anak usia prasekolah (35 tahun) diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan tentang Posyandu dengan bertanya kepada kader dan mengikuti kegiatan Posyandu sehingga ibu dapat aktif mengikuti kegiatan Posyandu. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogjakarta. Betz, L C dan Sowden, L A. 2002. Keperawatan Pediatri Edisi 3. EGC. Jakarta. Depkes RI. 2006. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006. diakses 4 November 2013. < http :// www.profilkesehatan-kotasemarang.go.id.> Depkes. 2007. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. Bakti Husada. Surabaya.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2010. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinkes Jateng. Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2008. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Dinkes Semarang. Hartaty. 2006. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita dengan Kunjungan ke Posyandu di Kelurahan BaraBaranya Selatan Wilayah Kerja Puskesmas Bara-Bara Makasar. Indonesian Scientific Journal Database (ISJD). Ismawati, Cahyo, S. Dkk. 2010. Posyandu dan Desa Siaga. Nuha Medika. Yogyakarta. Nurjanah. 2001. Psikologi Perkembangan untuk Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran. EGC: Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metodelogi Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan : Teori dan Aplikasi (Edisi Revisi 2010). Rineka Cipta. Jakarta. Pamungkas, Lia. 2008. Hubungan antara faktor pengetahuan, sikap dan kepercayaan dengan perilaku ibu berkunjung ke Posyandu III Kelurahan Grabag Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Diakses 6 November 2013,< http://keperawatanundip.ac.id>.
7
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2010. Indonesia. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Sadiman, A, S. Dkk. 2002. Media Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Susilo, R. 2011. Pendidikan kesehatan dalam keperawatan. Nuha Medika. Yogyakarta. Wawan A dan Dewi M. 2010. Teori & pengukuran pengetahuan, sikap dan perilaku manusia. Nuha Medika. Yogyakarta.
8