Fahimah Kelrey. (2008). Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Pembimbing: Uswatun Khasanah, MNS. INTISARI Perilaku sehat merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya dan keluarganya. Tindakan tersebut penting dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk perilaku sehat terhadap anaknya. Tujuan dari perilaku sehat adalah mencegah timbulnya beberapa penyakit yang biasa diderita oleh anak usia prasekolah yaitu penyakit diare, penyakit cacingan, carries, otitis media dan ketombe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah. Teknik sampling menggunakan purpose sampling Desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dari 76 populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner dan analisa data menggunakan uji statistik korelasi Spearman’s rho di SPSS 14. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik perilaku kebersihan tangan dan kaki untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.189 >0.05, perilaku kebersihan kuku ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.224 >0.05, perilaku kebersihan mulut dan gigi untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :1.000 >0.05, perilaku kebersihan rambut ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.523 >0.05, perilaku kebersihan telinga dan badan untuk ibu dan anak tidak terdapat nilai significancy karena berdasarkan hasil tabulasi kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik sehingga tidak dapat ditentukan nilai significancy dalam uji korelasi tabulasi silang. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008. Saran peneliti ditujukan kepada ibu pentingnya membentuk dan meningkatkan perilaku sehat pada anak sehingga dapat mencegah dan meningkatkan derajat kesehatan anak terutama pada anak usia prasekolah. Kata Kunci :perilaku sehat ibu, anak usia prasekolah
Fahimah Kelrey. (2008). The Correlation Between Mother’s Health Behavior and Children’s Health Behavior At ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Advicers: Uswatun Khasanah, MNS. ABSTRACT The health behaviour was the action that was done by a mother to form, maintain and increase her health and her family. This action was important was done by a mother to form the children’s health behaviour. The purpose of the health behaviour was to prevent the emergence of several common illnesses being suffered by the children preschool that is diarrhea illness, intestinal worm, carries otitis media and dandruff. The purpose of this study knows the correlation between mother’s health behavior and children’s health behavior. The method of this research is purpose sampling which is use cross sectional design. The sample of this research is 30 respondents of 76 populations. Data was taken by distribution questioner and data were analyzed by using spearman’s rho correlation test in SPSS 14. The results of research showed that results of the statistic test of mother’s and children’s hand and feet cleanliness show significance value :0.189>0.05, the behavior of the cleanliness of the fingernail for the mother and the children show the significance value :0.224 >0.05, the behavior of the cleanliness of the mouth and teeth for the mother and the children show the significance value :1.000 >0.05, the behaviour of cleanliness of the mother' and the children’s hair show the significance value :0.523 >0.05, the behaviour of cleanliness of ears and the body for the mother and the children was not founded by the significance value based on tabulation results of mother's ear and body cleanliness in the good category so not able to determine the significance value in the cross test of the tabulation correlation. It can be conclude that there are not correlations between mother’s health behavior and children’s health behavior at ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, August 2008. The suggestion for the mother who have children preschool, the importance of forming and increasing the children health behaviour to prevent and increase the level of the health of the children especially to children preschool. Keyword : Mother’ health behavior, children preschool
HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN-BANTUL YOGYAKARTA Telah diseminarkan dan di ujikan pada tanggal: November 2008
Oleh: FATHIMAH KELREY NIM 20040320095
Penguji 1. Pembimbing
: Uswatun Khasanah, MNS
(........................)
2. Penguji
:
(........................)
Mengetahui, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(dr.H.Erwin Santosa, Sp.A, M.Kes)
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
FATHIMAH KELREY 20040320095
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008
i
HALAMAN PERSETUJUAN Karya Tulis Ilimiah HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN-BANTUL YOGYAKARTA Telah disetujui untuk dipersembahkan dihadapan Tim penguji Karya Tulis Ilimiah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pada tanggal : 3 November 2008
FATHIMAH KELREY 2004032009
Dosen Pembimbing
(Uswatun Khasanah, MNS)
ii
HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal: 08 November 2008 Oleh: FATHIMAH KELREY NIM 20040320095 Dewan Penguji :
Uswatun Khasanah., MNS
(.................................)
dr. Kusbaryanto., Mkes
(.................................)
Mengetahui Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes)
iii
MOTTO :
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap. (QS. Al Insyirah : 6-8) "…….Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…." ( QS. Al Baqoroh : 286) Bersikaplah optimistis, maka Allah swt akan bersama kita: para malaikat memohon ampunan, dan surga siap menanti kita Bersikaplah seperti pohon kurma yang menjulang tinggi dengan citacitanya dan jauh dari gangguan yang membahayakan jika dilempar dengan batu maka ia akan membalas dengan buahnya yang masak.
iv
PERSEMBAHAN 1. Karya tulis ini kupersembahkan untuk : Teruntuk pertama dan utama Allah s.w.t dan Rasullullah s.a.w,..,dan islam yang ku pegang sampai akhir hayat menjemputku,,,, 2. Bapak & Ibu tercinta
Terima kasih atas kasih sayang, doa yang tak ternilai harganya dan kerja keras dari pagi sampai petang, menguras tulang dan keringat demi tanggung jawab keluarga yang takan pernah sanggup untuk membalasnya hanya lantunan doa yang dapat ananda berikan atas segalanya. 3. Hidayah Qolbu
Jazakillah Khoiran katsiran untuk Almarhuma Sister Yayuk, yang telah banyak mengajarikanku tentang indahnya Islam, semoga engkau menjadi bidadari surga seperti yang diimpikan selama ini. AMIN..... 4. Khilafah Prens
Mbak Pu2t, Mb’Suliz, Nyong Eva, Karina terima kasih atas semangatnya. Afwan Jidan belum bisa membersamai kalian meneruskan cita-cita Sang Khilafah. Insyah Allah..One Day I will back. 5.Sohibku Biah Soliha, Rylla, Yuli, Eva, Lastri, Li2,Ayes, Relly,Santi Retno, Selvi, Yehe, Cing Ari, thanks atas kebersamaannya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillahirobil'alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, hidayah dan nikmat-Nya, sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta”. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh gelar sarjana keperawatan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun karya tulis ilmiah. 2. Uswatun Khasanah, MNS, selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan dan selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun karya tulis ilmiah. 3. dr. Kusbaryanto, M.kes, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis untuk menyempurnakan karya tulis ini. 4. Pimpinan dan staff pengajar di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta yang telah memberi ijin dan membantu pelaksanaan penelitian. \
vi
5. Kedua orang tuaku Bapak Ismail Kelrey dan Ibu Asma Kelrey yang telah mengajarkan kesabaran, arti kehidupan dan selalu memberikan kasih sayang serta do’a atas ijin Allah SWT setetes keringat pengorbanan kalian tidak akan pernah sia-sia. 6. Teman-teman seperjuangan Program Studi Ilmu Keperawatan 2004 yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan karya tulis ini. 7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal sholeh dan mendapat imbalan serta ridho allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bagi ilmu keperawatan. Saran dan kritik penulis harapkan untuk koreksi dan perbaikan. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Yogyakarta, 8 November 2008
Fathimah Kelrey
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ..........................................................
ii
MOTTO .............................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN………………………………...........
v
KATA PENGANTAR.......................................................................
vi
DAFTAR ISI .....................................................................................
viii
DAFTAR TABEL...............................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................
xii
INTISARI ..........................................................................................
xiii
ABSTRACT .......................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................
1
B. Rumusan Masalah .................................................................
5
C. Tujuan Penelitian...................................................................
5
D. Manfaat Penelitian.................................................................
5
E. Keaslian Penelitian ................................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Prasekolah............................................................
9
1. Definisi................................................................................
9
viii
a. Ciri Perkembangan Anak Usia Prasekolah....................
9
2. Ibu........................................................................................
12
a. Definisi ..........................................................................
12
b. Peran Ibu .......................................................................
12
c. Pola Asuh........................................................................
12
d. Pendidikan ......................................................................
12
3. Perilaku Sehat.......................................................................
14
a. Definisi............................................................................
14
b. Perilaku Sehat Terkait Kesehatan ..................................
15
c. Penyakit Terkait Kesehatan............................................ 21 d. Determinan Perilaku sehat............................................... 23 4. Pembentukan Perilaku Sehat.................................................. 25 5. Faktor-faktor Perkembagan Anak........................................
26
6. Tahap-tahap Perubahan Perilaku........................................... 28 7. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku....................................... 29 8. Teori Perilaku......................................................................... 30 B. Kerangka Konsep........................................................................ 32 C. Hipotesis Penelitian..................................................................... 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian.......................................................................... 33 B. Populasi dan Sampel.................................................................. 33 C. Lokasi dan waktu penelitian................................................... .
34
D. Variabel Penelitian ................................................................. .
35
E. Definisi Operasional ...............................................................
35
ix
F. Instrumen Penelitian .................................................................
37
G. Cara Pengumpulan Data...........................................................
38
H. Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................
38
I. Analisa Data..............................................................................
40
J. Kesulitan Penelitian.................................................................
42
K. Etika Penelitian .......................................................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian.......................................................................... 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................
43
2. Gambaran Karakteristik Responden .................................
44
3. Gambaran Analisis Korelasi Bivariat................................
45
B. Pembahasan .............................................................................
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .............................................................................
66
B. Saran .......................................................................................
67
C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian........................................
68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan Umur, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan
45
Tabel 2 Cross Tabel Hubungan antara perilaku sehat ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah
46
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Tangan dan Kaki Ibu dan Anak Usia Prasekolah
48
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Kuku Ibu dan Anak Usia Prasekolah
48
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Mulut dan Gigi Ibu dan Anak Usia Prasekolah
49
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Rambut Ibu dan Anak Usia Prasekolah
49
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Telinga Ibu dan Anak Usia Prasekolah
50
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Badan Ibu dan Anak Usia prasekolah
50
Tabel 9 Hasil Uji Total Korelasi Tabulasi Silang Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah
51
Tabel 10 Hasil Uji Korelasi Tabulasi Silang Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 2008
51
Daftar Gambar Gambar 1 Kerangka Konsep
32
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Identitas ibu Lampiran 3 Lembar Identitas Anak Lampiran 4 Lembar Kisi-Kisi Koesioner Lampiran 5 Lembar koesioner Penelitian Lampiran 6 Data mentah Penelitian
xii
Fathimah Kelrey. (2008). Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Pembimbing: Uswatun Khasanah, MNS. INTISARI Perilaku sehat merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya dan keluarganya. Tindakan tersebut penting dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk perilaku sehat terhadap anaknya. Tujuan dari perilaku sehat adalah mencegah timbulnya beberapa penyakit yang biasa diderita oleh anak usia prasekolah yaitu penyakit diare, penyakit cacingan, carries, otitis media dan ketombe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah. Teknik sampling menggunakan purpose sampling Desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dari 76 populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner dan analisa data menggunakan uji statistik korelasi Spearman’s rho di SPSS 14. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik perilaku kebersihan tangan dan kaki untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.189 >0.05, perilaku kebersihan kuku ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.224 >0.05, perilaku kebersihan mulut dan gigi untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :1.000 >0.05, perilaku kebersihan rambut ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.523 >0.05, perilaku kebersihan telinga dan badan untuk ibu dan anak tidak terdapat nilai significancy karena berdasarkan hasil tabulasi kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik sehingga tidak dapat ditentukan nilai significancy dalam uji korelasi tabulasi silang. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008. Saran peneliti ditujukan kepada ibu pentingnya membentuk dan meningkatkan perilaku sehat pada anak sehingga dapat mencegah dan meningkatkan derajat kesehatan anak terutama pada anak usia prasekolah. Kata Kunci :perilaku sehat ibu, anak usia prasekolah
xiii
Fathimah Kelrey. (2008). The Correlation Between Mother’s Health Behavior and Children’s Health Behavior At ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Advicers: Uswatun Khasanah, MNS. ABSTRACT The health behaviour was the action that was done by a mother to form, maintain and increase her health and her family. This action was important was done by a mother to form the children’s health behaviour. The purpose of the health behaviour was to prevent the emergence of several common illnesses being suffered by the children preschool that is diarrhea illness, intestinal worm, carries otitis media and dandruff. The purpose of this study knows the correlation between mother’s health behavior and children’s health behavior. The method of this research is purpose sampling which is use cross sectional design. The sample of this research is 30 respondents of 76 populations. Data was taken by distribution questioner and data were analyzed by using spearman’s rho correlation test in SPSS 14. The results of research showed that results of the statistic test of mother’s and children’s hand and feet cleanliness show significance value :0.189>0.05, the behavior of the cleanliness of the fingernail for the mother and the children show the significance value :0.224 >0.05, the behavior of the cleanliness of the mouth and teeth for the mother and the children show the significance value :1.000 >0.05, the behaviour of cleanliness of the mother' and the children’s hair show the significance value :0.523 >0.05, the behaviour of cleanliness of ears and the body for the mother and the children was not founded by the significance value based on tabulation results of mother's ear and body cleanliness in the good category so not able to determine the significance value in the cross test of the tabulation correlation. It can be conclude that there are not correlations between mother’s health behavior and children’s health behavior at ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, August 2008. The suggestion for the mother who have children preschool, the importance of forming and increasing the children health behaviour to prevent and increase the level of the health of the children especially to children preschool. Key word : Mother’s health behavior, children preschool
xiv
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA
Karya Tulis Ilmiah Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
FATHIMAH KELREY
20040320095
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilimiah HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN-BANTUL YOGYAKARTA
Telah disetujui untuk dipersembahkan dihadapan Tim penguji Karya Tulis Ilimiah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pada tanggal : 3 November 2008
FATHIMAH KELREY 2004032009
Dosen Pembimbing
(Uswatun Khasanah, MNS)
HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal: 08 November 2008
Oleh: FATHIMAH KELREY NIM 20040320095 Dewan Penguji : Uswatun Khasanah., MNS
(................................)
dr. Kusbaryanto., Mkes
(.................................) Mengetahui
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes)
MOTTO :
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguhsungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap. (QS. Al Insyirah : 6-8) "…….Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…." ( QS. Al Baqoroh : 286) Bersikaplah optimistis, maka Allah swt akan bersama kita: para malaikat memohon ampunan, dan surga siap menanti kita Bersikaplah seperti pohon kurma yang menjulang tinggi dengan citacitanya dan jauh dari gangguan yang membahayakan jika dilempar dengan batu maka ia akan membalas dengan buahnya yang masak.
PERSEMBAHAN
1. Karya tulis ini kupersembahkan untuk : Teruntuk pertama dan utama Allah s.w.t dan Rasullullah s.a.w,..,dan islam yang ku pegang sampai akhir hayat menjemputku,,,, 2. Bapak & Ibu tercinta
Terima kasih atas kasih sayang, doa yang tak ternilai harganya dan kerja keras dari pagi sampai petang, menguras tulang dan keringat demi tanggung jawab keluarga yang takan pernah sanggup untuk membalasnya hanya lantunan doa yang dapat ananda berikan atas segalanya. 3. Hidayah Qolbu
Jazakillah Khoiran katsiran untuk Almarhuma Sister Yayuk, yang telah banyak mengajarikanku tentang indahnya Islam, semoga engkau menjadi bidadari surga seperti yang diimpikan selama ini. AMIN..... 4. Khilafah Prens
Mbak Pu2t, Mb’Suliz, Nyong Eva, Karina terima kasih atas semangatnya. Afwan Jidan belum bisa membersamai kalian meneruskan cita-cita Sang Khilafah. Insyah Allah..One Day I will back. 5.Sohibku Biah Soliha, Rylla, Yuli, Eva, Lastri, Li2,Ayes, Relly,Santi Retno, Selvi, Yehe, Cing Ari, thanks atas kebersamaannya dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu KATA PENGANTAR
Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarokatuh Alhamdulillahirobil'alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, hidayah dan nikmat-Nya, sehingga penulis mampu menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta”. Karya tulis ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat dalam memperoleh gelar sarjana keperawatan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penyusunan karya tulis ini dapat diselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1. dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun karya tulis ilmiah. 2. Uswatun Khasanah, MNS, selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan dan selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan kesempatan dan bimbingan kepada penulis untuk mengadakan dan menyusun karya tulis ilmiah. 3. dr. Kusbaryanto, M.kes, selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran kepada penulis untuk menyempurnakan karya tulis ini. 4. Pimpinan dan staff pengajar di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta yang telah memberi ijin dan membantu pelaksanaan penelitian. 5. Kedua orang tuaku Bapak Ismail Kelrey dan Ibu Asma Kelrey yang telah mengajarkan kesabaran, arti kehidupan dan selalu memberikan kasih sayang serta
do’a atas ijin Allah SWT setetes keringat pengorbanan kalian tidak akan pernah sia-sia. 6. Teman-teman seperjuangan Program Studi Ilmu Keperawatan 2004 yang telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan karya tulis ini. 7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal sholeh dan mendapat imbalan serta ridho allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bagi ilmu keperawatan. Saran dan kritik penulis harapkan untuk koreksi dan perbaikan. Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Yogyakarta, 8 November 2008
Fathimah Kelrey
DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................
ii
MOTTO .....................................................................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................
iv
HALAMAN PENGESAHAN………………………………..................... v KATA PENGANTAR............................................................................
vi
DAFTAR ISI ...........................................................................................
viii
DAFTAR TABEL............................................................................... ....
xi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................
xii
INTISARI ................................................................................................
xiii
ABSTRACT...........................................................................................
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah......................................................
1
B. Rumusan Masalah ...............................................................
5
C. Tujuan Penelitian ................................................................
5
D. Manfaat Penelitian ..............................................................
5
E. Keaslian Penelitian ..............................................................
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Prasekolah............................................................
9
1. Definisi................................................................................
9
a. Ciri Perkembangan Anak Usia Prasekolah....................
9
2. Ibu........................................................................................
12
a. Definisi .......................................................................
12
b. Peran Ibu.....................................................................
12
c. Pola Asuh.......................................................................
12
d. Pendidikan ...................................................................... 12 3. Perilaku Sehat....................................................................... 14
a. Definisi........................................................................... 14 b. Perilaku Sehat Terkait Kesehatan ..................................15 c. Penyakit Terkait Kesehatan............................................ 21 d. Determinan Perilaku sehat............................................ 23 4. Pembentukan Perilaku Sehat............................................. 25 5. Faktor-faktor Perkembagan Anak....................................
26
6. Tahap-tahap Perubahan Perilaku..........................................28 7. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku..................................... 29 8. Teori Perilaku..................................................................... 30 B. Kerangka Konsep......................................................................32 C. Hipotesis Penelitian.................................................................. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian....................................................................... 33 B. Populasi dan Sampel................................................................ 33 C. Lokasi dan waktu penelitian.................................................
34
D. Variabel Penelitian............................................................... .35 E. Definisi Operasional............................................................. 35 F. Instrumen Penelitian............................................................... 37 G. Cara Pengumpulan Data......................................................... 38 H. Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................ 38 I. Analisa Data.............................................................................. 40 J. Kesulitan Penelitian...........................................................
42
K. Etika Penelitian.....................................................................
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian............................................................................ 43 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................
43
2. Gambaran Karakteristik Responden ................................
44
3. Gambaran Analisis Korelasi Bivariat ..............................
45
B. Pembahasan ..........................................................................
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..........................................................................
66
B. Saran ....................................................................................
67
C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian ......................................
68
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 Karakteristik Responden Berdasarkan Golongan Umur, Tingkat Pendidikan, dan Jenis Pekerjaan
45
Tabel 2 Cross Tabel Hubungan antara perilaku sehat ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah
46
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Tangan dan Kaki Ibu dan Anak Usia Prasekolah
48
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Kuku Ibu dan Anak Usia Prasekolah
48
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Mulut dan Gigi Ibu dan Anak Usia Prasekolah
49
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Rambut Ibu dan Anak Usia Prasekolah
49
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Telinga Ibu dan Anak Usia Prasekolah
50
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Pemeliharaan Kebersihan Badan Ibu dan Anak Usia prasekolah
50
Tabel 9 Hasil Uji Total Korelasi Tabulasi Silang Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah
51
Tabel 10 Hasil Uji Korelasi Tabulasi Silang Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 2008
51
Daftar Gambar Gambar 1 Kerangka Konsep
32
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Lembar Identitas ibu Lampiran 3 Lembar Identitas Anak Lampiran 4 Lembar Kisi-Kisi Koesioner Lampiran 5 Lembar koesioner Penelitian Lampiran 6 Data mentah Penelitian
Fathimah Kelrey. (2008). Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Pembimbing: Uswatun Khasanah, MNS. INTISARI Perilaku sehat merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya dan keluarganya. Tindakan tersebut penting dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk perilaku sehat terhadap anaknya. Tujuan dari perilaku sehat adalah mencegah timbulnya beberapa penyakit yang biasa diderita oleh anak usia prasekolah yaitu penyakit diare, penyakit cacingan, carries, otitis media dan ketombe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah. Teknik sampling menggunakan purpose sampling Desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dari 76 populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner dan analisa data menggunakan uji statistik korelasi Spearman’s rho di SPSS 14. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik perilaku kebersihan tangan dan kaki untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.189 >0.05, perilaku kebersihan kuku ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.224 >0.05, perilaku kebersihan mulut dan gigi untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :1.000 >0.05, perilaku kebersihan rambut ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.523 >0.05, perilaku kebersihan telinga dan badan untuk ibu dan anak tidak terdapat nilai significancy karena berdasarkan hasil tabulasi kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik sehingga tidak dapat ditentukan nilai significancy dalam uji korelasi tabulasi silang. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008. Saran peneliti ditujukan kepada ibu pentingnya membentuk dan meningkatkan perilaku sehat pada anak sehingga dapat mencegah dan meningkatkan derajat kesehatan anak terutama pada anak usia prasekolah.
Kata Kunci :perilaku sehat ibu, anak usia prasekolah
Fathimah Kelrey. (2008). The Correlation Between Mother’s Health Behavior and Children’s Health Behavior At ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Advicers: Uswatun Khasanah, MNS. ABSTRACT The health behaviour was the action that was done by a mother to form, maintain and increase her health and her family. This action was important was done by a mother to form the children’s health behaviour. The purpose of the health behaviour was to prevent the emergence of several common illnesses being suffered by the children preschool that is diarrhea illness, intestinal worm, carries otitis media and dandruff. The purpose of this study knows the correlation between mother’s health behavior and children’s health behavior. The method of this research is purpose sampling which is use cross sectional design. The sample of this research is 30 respondents of 76 populations. Data was taken by distribution questioner and data were analyzed by using spearman’s rho correlation test in SPSS 14. The results of research showed that results of the statistic test of mother’s and children’s hand and feet cleanliness show significance value :0.189>0.05, the behavior of the cleanliness of the fingernail for the mother and the children show the significance value :0.224 >0.05, the behavior of the cleanliness of the mouth and teeth for the mother and the children show the significance value :1.000 >0.05, the behaviour of cleanliness of the mother' and the children’s hair show the significance value :0.523 >0.05, the behaviour of cleanliness of ears and the body for the mother and the children was not founded by the significance value based on tabulation results of mother's ear and body cleanliness in the good category so not able to determine the significance value in the cross test of the tabulation correlation. It can be conclude that there are not correlations between mother’s health behavior and children’s health behavior at ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, August 2008. The suggestion for the mother who have children preschool, the importance of forming and increasing the children health behaviour to prevent and increase the level of the health of the children especially to children preschool. Key word : Mother’s health behavior, children preschool
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Anak usia prasekolah dimulai dari usia 3-6 tahun (Potter dan Perry, 2005). Usia antara 3-6 tahun adalah usia anak yang duduk dibangku taman kanak-kanak. Anak pada usia ini berada pada masa yang penting dan kritis karena inisiatif seorang anak mulai berkembang dan anak ingin mengetahui dan mengenal lebih lingkungan disekitarnya dan juga belajar mencari pengalaman baru secara aktif dalam melakukan kegiatannya (Nelson, 1996). Usia anak presekolah merupakan usia pada tahap meniru lingkungan disekitarnya dan rawan terhadap penularan penyakit sehingga usia ini merupakan masa yang sangat tepat bagi orang tua memberikan pembelajaran perilaku sehat untuk anaknya (Hary dan Rita, 2007). Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, dan kebersihan diri (Judarwanto, 2005). Kesehatan yang baik berawal dari rumahtangga, seorang ibu merupakan role model atau panutan bagi anak-anaknya dan anggota keluarga. Prinsip-prinsip kebersihan dan cara hidup sehat yang merupakan bagian dari pendidikan kesehatan diperlukan dalam menanamkan perilaku sehat bagi seorang anak
melalui pendidikan (Patmonodewo, 2003). Peran dan tanggungjawab seorang ibu untuk mencegah resiko terjadinya penyakit pada masa perkembangan seorang anak sangat diperlukan, karena pada masa itu akan terbentuk pola perilaku yang aktual dalam setiap tahapan kehidupan yang dipengaruhi oleh hubungan anak dengan orang tua (Hawadi, 2006). Menurut Hasil SKRT (1995), di Indonesia terdapat beberapa perilaku yang berhubungan dengan pola hidup sehat seperti kebiasaan merokok, gosok gigi, olah raga dan chek-up kesehatan. Penduduk berumur 1 tahun keatas yang tidak mempunyai kebiasaan menggosok gigi sebesar 15,6 % dari yang mempunyai kebiasaan menggosok gigi, sebesar 61,8 % menggosok gigi sesudah bangun tidur, 11,7 % menggosok gigi sesudah makan dan 22,3 % menggosok gigi sebelum tidur. Kebiasaan berolah raga dalam tiga bulan terakhir hanya dilakukan oleh 29,1% penduduk berumur 10 tahun keatas, diantara yang melakukan olah raga tersebut yang melakukan olah raga 1-2 kali seminggu 73,3% dan yang melakukan olah raga setiap hari hanya 5,5%. Penduduk berumur 30 tahun keatas yang pernah melakukan general check-up dalam 5 tahun terakhir hanya sebesar 21,27 % (Depkes, 1995). Berdasarkan data hasil penelitian SKRT (1995-2001), di Indonesia ditemukan tingkat kematian balita masih tergolong tinggi dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina dan 1,8 lebih tinggi dari Thailand. Menurut Survey SKRT didapatkan data sebanyak 75 % kematian balita disebabkan gangguan
sistem pernafasan (30,8%), gangguan perinatal (21,6%), Diare (15,3%), Infeksi parasit lain (6,3%) Saraf (5,5%) dan tetanus (3,6%) (Depkes, 1995). Permasalahan kesehatan dengan prevalensi tertinggi ditemukan pada anak balita. Hasil penelitian didapatkan prevalensi penyakit cacingan sebesar 60-70%. Penelitian di beberapa kota besar di Indonesia menunjukkan, kasus infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoides) sekitar 25 - 35 persen dan cacing cambuk (Trichuris trichiura) 65 - 75 persen. Resiko tertinggi terutama kelompok anak yang mempunyai kebiasaan makan tanpa cuci tangan, dan bermain-main di tanah yang tercemar telur cacing (Judarwanto, 2005). Berbagai faktor dapat mempengaruhi kesehatan pada anak usia pra sekolah diantaranya adalah faktor perilaku, lingkungan, keturunan, pelayanan kesehatan, budaya dan agama (Azimul, 2005). Survei health behavior school children (HBSC) menemukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesehatan berhubungan dengan perilaku sehat yang dipengaruhi oleh keluarga, sosialekonomi, peers dan sekolah. (Samdal dan Alexander 2002). Faktor lain yaitu jumlah anggota keluarga dan pengetahuan berhubungan dengan perilaku bersih dan sehat (Syafrizal, 2002). Hal lain yang turut mempengaruhi perilaku sehat yaitu tingkat pendidikan, jenis kelamin, dan sikap (Timisela, 2007). Upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah daerah dalam mencegah dan meningkatkan perilaku hidup sehat yaitu memberikan perhatian dan dukungan
melalui dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk
melaksanakan program usaha kesehatan sekolah (Supari, 2006). Upaya
pencegahan lain yang dilakukan individu dan keluarga yaitu memelihara, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan. (Kasnodiharjo dkk, 2001). Pengetahuan dan pemahaman orang tua untuk membesarkan, merawat, dan mendidik diperlukan dalam membentuk dan menjaga perilaku sehat pada anak (Azimul, 2005). Perhatian dan pendidikan di dalam keluarga tentang nilai– nilai agama juga diperlukan untuk membina kepribadian dan menanamkan jiwa tanggung jawab pada anak. (Ustman, 2007). Tanggung jawab orang tua dalam AlQur’an Surat An-Nahl (16)ayat 78, dijelaskan “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati agar kamu bersyukur” . Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 5 maret 2008 di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul, hasil wawancara dengan guru, didapatkan data jumlah total anak prasekolah 76 siswa yang terdiri dari 30 siswa kelas nol kecil dan 35 siswa kelas nol besar dan sekitar 30% anak mempunyai perilaku yang bermasalah dengan kesehatannya, yaitu kebersihan rambut, kuku, badan, gigi, dan telinga, sehingga beresiko mengganggu aktivitas belajarnya. Hal tersebut merupakan masalah dan memerlukan perhatian dan tanggungjawab dari pihak-pihak yang terkait. Mengingat pentingnya pembentukan perilaku sehat pada anak maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Hubungan Antara Perilaku Sehat ibu terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta tahun 2008”. B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah ”Adakah hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta?” C. Tujuan 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a.
Diketahuinya perilaku sehat ibu yang mempunyai anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
b.
Diketahuinya perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
D.
Manfaat Penelitian 1. Profesi Keperawatan Sebagai
masukan
untuk
profesi
keperawatan
dalam
melakukan
asuhan keperawatan anak di keluarga dan komunitas, khususnya dalam pembentukan perilaku sehat pada anak usia prasekolah. 2. Taman Kanak-kanak ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Hasil penelitian ini diharapkan memberikan gambaran perilaku sehat anak usia prasekolah dalam meningkatkan pemantauan, pencegahan dan
penanganan gangguan kesehatan anak yang terkait dengan perilaku sehat anak usia prasekolah. 3. Orang tua Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran orang tua dalam membentuk dan memelihara perilaku sehat anak usia prasekolah. 4.
Peneliti lain Sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya tentang seberapa besar pengaruh perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah.
E.
Keaslian Penelitian Penelitian tentang” Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantiro Kasihan Bantul Yogyakarta” memiliki penelitian terkait yaitu: 1. Syafrizal (2002), penelitian dengan judul Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Faktor yang berhubungan dengannya pada Keluarga di Kabupaten Bungo Tahun 2002. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh informasi mengenai gambaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Keluarga. Desain penelitian ini adalah
Cross Sectional.
Sampel atau responden adalah ibu rumah tangga yang berjumlah 150 orang yang dipilih secara acak sederhana setelah dilakukan stratifikasi proporsional dan menggunakan analisis multivariat. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan yang paling erat hubungannya dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga, dimana ibu yang mempunyai pengetahuan tinggi tentang perilaku hidup bersih dan sehat berpeluang bagi keluarganya untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat sebesar 6,4 kali dibandingkan dengan pengetahuan rendah. 2. Hartoko (2006), penelitian dengan Materialisme dan Perilaku Sehat: Peran Mediasional agensi Personal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antara materialisme sebagai sistem orientasi diri dan agensi personal sebagai indikator regulasi diri dengan perilaku sehat. Sampel atau responden adalah mahasiswa yang berjumlah 205 di salah satu Universitas swasta di Jogjakarta dengan uji korelasi dan menggunakan analisis multivariat. Hasil menunjukan materialisme konsumtif berperan secara langsung terhadap perilaku sehat khususnya pembatasan lemak dan gula sedangkan materialisme konsumtif berperan secara tidak lanngsung terhadap perilaku sehat aktiv melalui agensi personal. 3. Smet et al (1996), The Health Behavior in School Aged Children Study in Semarang Indonesia:Methodological Problems in Cross–Cultural Research. Tujuan penelitian ini untuk menggumpulkan informasi tentang perilaku sehat anak usia sekolah dan memberikan rekomendasi untuk mengadopsi metodologi peneitian Health Behavior in School Aged Children (HBSC) yang diadopsi di Indonesia. Sampel atau responden adalah siswa kelas V1 SD, siswa kelas I SLTP dan siswa kelas II SMU di Semarang. Hasil Penelitian menunjukan terdapat permasalahan atau perbedaan penerapan metode penelitian karena perbedaan cross cultural.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anak Usia Prasekolah 1. Definisi Menurut (Biechler dan Snwoman, 1993 cit Patmonedewo, 2002), menjelaskan anak usia prasekolah adalah kelompok anak dengan usia 3-6 tahun dan pada usia tersebut anak mengikuti program prasekolah. Anak usia prasekolah merupakan anak pada masa time for play. Aktivitas anak pada masa ini adalah belajar tapi bukan pada dunia dua demensi (pensil dan kertas) melainkan belajar dari dunia nyata yang merupakan masa bermain dalam kehidupannya.
Pendidikan
prasekolah
bagi
anak
akan
membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak di luar lingkungan keluarga dan merupakan masa bahagia dan juga memuaskan dari seluruh masa kehidupan anak (Hawadi, 2006). a. Ciri Perkembangan Anak Prasekolah Patmonodewo (2003), mengemukakan ciri-ciri perkembangan anak prasekolah usia 3-6 tahun yang meliputi aspek jasmani, sosial, emosi, kognitif anak dan bahasa. 1) Perkembangan Jasmani
Tahapan usia anak prasekolah (3-6 tahun) terdapat ciri yang berbeda antara anak usia bayi dan anak prasekolah. Perbedaannya terletak dalam penampilan, proporsi tubuh, berat, panjang badan dan ketrampilan yang mereka miliki. Perkembangan otot-otot tubuh anak prasekolah telah tampak dan memungkinkan bagi mereka melakukan berbagai ketrampilan. Hal tersebut karena pengaruh faktor keturunan, efek dari pemberian nutrisi, dan faktor lain yang dimiliki anak dalam riwayat kehidupannya. Anak laki-laki akan lebih tinggi dan lebih berat dari anak perempuan namun hal tersebut bisa berbeda tergantung pada perawatan dan kecendrungan pertumbuhan anak. Usia ini otot-otot anak menjadi lebih kuat dan tulang-tulang tumbuh menjadi lebih besar dan keras otak sekitar 75% dari berat otak usia dewasa. Pertumbuhan gigi masih merupakan gigi susu dan akan menjadi gigi tetap pada perkembangan berikutnya (Perry & Potter, 2005). 2) Perkembangan Kognitif Kognitif adalah pengertian yang luas mengenai kecerdasan berfikir dan mengamati yang merupakan tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk
menggunakan
pengetahuan.
Perkembangan
kognitif
menunjukkan perkembangan dari cara anak berpikir. Kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai cara berpikir dalam menyelesaikan berbagai masalah dapat dipergunakan sebagai tolok ukur pertumbuhan kecerdasan. Perkembangan kognitif dinyatakan
dengan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat dan mencari penyelesain masalah yang dihadapi (Hawadi, 2006). 3) Perkembangan Sosial Anak prasekolah mudah bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya. Anak mulai mengenal dan memeliki beberapa teman disekitarnya dan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Hal yang mempengaruhi perkembangannya ini adalah berkembangnya wawasan sosial anak karena telah memasuki lingkungan dimana teman sebaya mulai berpengaruh terhadap kehidupanya (Hawadi, 2006) 4) Perkembangan Emosi Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan anak. Tahapan ini emosi anak prasekolah lebih rinci, bernuansa atau disebut terdiferensi. Faktor penyebab perubahan perkembangan emosi yaitu kesadaran kognitifnya yang telah meningkat memungkinkan pemahaman terhadap lingkungan berbeda dari tahapan semula. Imajinasi atau daya khayalnya lebih berkembang. Hal yang mempengaruhi perkembangannya ini adalah berkembangnya wawasan sosial anak karena telah memasuki lingkungan dimana teman sebaya mulai berpengaruh terhadap kehidupannya (Patmonodewo, 2003).
5) Perkembangan Bahasa Anak usia prasekolah telah mampu mengembangkan ketrampilan bicara melalui percakapan dengan menggunakan bahasa dengan berbagai cara antara lain bertanya, berdialog dan bernanyi. Anak dapat belajar berbahasa melalui pengalaman dan lingkungan disekitarnya untuk menyebut benda atau menjelaskan peristiwa yang akan membantu
anak
untuk
berkomunikasi
dengan
orang
lain
(Patmonodewo, 2003). 2. Peran dan Tanggungjawab Seorang Ibu a. Pengertian ibu Seorang ibu merupakan orang yang paling awal atau yang paling banyak menjalin hubungan dengan anaknya dan merupakan objek kelekatan dengan anak-anaknya. Hubungan yang kuat berpengaruh terhadap perilaku melalui stimulus yang diperoleh (Haditono, 2002). b. Peran ibu terhadap perilaku sehat anak Peran dan tanggungjawab seorang ibu adalah memelihara dan menjaga kesehatan anggota keluarganya. Hal tersebut terdapat dalam firman Allah SWT ”Kewajiban seorang ibu untuk menyusukan anakanaknya selama dua tahun dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada
para ibu
dengan cara yang makruf. Sesungguhnya
seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya” (Al Baqarah ayat: 223).
c. Pola asuh Pola asuh yang diterapkan pada anak dipengaruhi oleh pola asuh yang dialami orangtua semasa kecil. Para orang tua yang mendapat didikan secara keras dan disiplin akan mendidik anaknya dengan cara yang sama dan sebagian orang tua menerapkan cara mendidik yang berbeda dengan pola didikan yang diperolehnya semasa kecil (Sacharin, 1996). Hubungan anak dengan ibu diperlukan untuk membentuk sebuah ikatan yang dapat membentuk kepribadian anak. Kepribadian orang tua sangat menentukan pola interaksi orangtua-anak pengaruh struktur watak ibu mempunyai efek yang sangat besar pada pola hubungan ibu-anak (Anderson, 2004). Mengasuh anak merupakan kewajiban orang tua dan harus mempunyai prinsip manejemen anak. Hal tersebut akan meningkatkan konsistensi dan sarana anak dalam melakukan penyesuaian terhadap pendekatan orang tuanya (Hawadi, 2006). d. Pendidikan bagi ibu dengan anak usia prasekolah Pendidikan sebagai alat untuk mencapai produktifitas, karena nilai pendidikan sangat berhubungan erat dengan etika kerja, materialisme, individualisme dan kemajuan. Pendidikan tidak hanya untuk kalangan kelas atas dan menengah, tetapi juga untuk kalangan kelas bawah (Friedman, 1998).
Menurut Patmonodewo (2003), mengatakan bahwa kesehatan yang baik berawal dari rumahtangga, seorang ibu merupakan role model atau panutan bagi anak-anaknya dan anggota keluarga. Prinsip-prinsip kebersihan dan cara hidup sehat yang merupakan bagian dari pendidikan kesehatan diperlukan dalam menanamkan perilaku sehat bagi seorang anak melalui pendidikan. Orang tua sebagai pendidik akan memberikan beberapa keuntungan melalui program pendidikan untuk anak yaitu memberikan nilai positif yang tercermin dalam sikap maupun tingkah laku yang mengesankan adanya peningkatan kepercayaan bagi orang tua dan anaknya. 3. Perilaku Sehat a. Pengertian Menurut (Weiss dan Lonnguist, 1997 cit Hartoko, 2006), Perilaku sehat didefinisikan sebagai aktivitas yang dilakukan oleh individu maupun kelompok yang dimaksudkan untuk menghindarkan diri dari persoalan kesehatan. Salah satu bagian dari perilaku sehat adalah tindakan preventif yaitu perilaku yang dimaksudkan untuk meminimalkan resiko atau kemungkinan terjadinya penyakit, kecelakaan, dan kecacatan. Kelompok ini mencakup beragam perilaku yang bersifat larangan perilaku tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, maupun pola dorongan yakni pola makan sehat dan olahraga. (Glanz dan Maddeck, 2002 cit Hartoko, 2006), mengistilahkan perilaku yang lebih netral terkait dengan kesehatan atau health related behavior. Istilah ini dapat merangkum perilaku beresiko
terhadap kesehatan maupun perilaku sehat yang mengarah pada perilaku pencegahan.
b. Perilaku terkait kesehatan 1) Perilaku sehat terkait personal hygiene Perilaku sehat merupakan perilaku terkait personal hygiene yaitu tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejateraan fisik dan psikis (Stevaens, 1991 cit Agusrianto, 2003). Perilaku bersih yaitu menjaga kebersihan kuku, kebersihan gigi, kebersihan rambut, kebiasaan defikasi, kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. a) Perilaku memelihara kebersihan tangan dan kaki Penanaman kebiasaan cuci tangan dapat di ajarkan orang tua terhadap anaknya dimula sejak anak merangkak. Waktu yang tepat anak diajarkan untuk mencuci sebelum dan sesudah makan, setelah memegang binatang. Misalnya, binatang peliharaan, setelah membersihkan hidung yang sedang pilek, setelah bermain pasir atau bermain di luar rumah, sebelum menyiapkan makanan sesudah buang air besar atau air kecil, sepulang bepergian. Pencegahan lain yang perlu di lakukan yaitu mencegah dari kebiasaan buruk (Anderson, 2004).
menggigit kuku
b) Perilaku memelihara kebersihan mulut Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada dalam mulut, seperti orofaring, kelenjar parotid, tonsil uvula, kelenjar sublingual, kelenjar submaksilaris, dan lidah (Hidayat, 2006). Kebersihan gigi dan mulut perlu diperhatikan, mulut dan gigi berfungsi sebagai alat pengunyah makanan dan berisiko masuknya kuman penyakit. Kebiasaan mengosok gigi perlu diperhatikan oleh orang tua sejak gigi susu anak tumbuh dan diajarkan pada anak di usia 1 tahun dengan membiasakan menggosok gigi setiap selesai makan dan
menjelang tidur
malam dan untuk perawatan selanjutnya pada usia 2-3 tahun pemeriksaan gigi setiap 6 bulan sekali (Judarwanto, 2005). c) Perilaku menjaga kebersihan rambut Kesehatan
kulit
kepala
dapat
di
jaga
dengan
memperhatikan kebersihan rambut. Pemeliharan kebersihan rambut dilakukan dengan mencuci rambut sedikitnya 2-3 kali seminggu akan menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala (Anderson, 2004).
d) Perilaku memelihara kebersihan kaki
Perilaku menjaga kebersihan kaki yaitu dengan membiasakan menggunakan alas kaki pada saat berada di luar rumah. Orang tua perlu menanamkan kebiasaan mencuci kaki setelah bermain dan sebelum tidur. Kaki yang tidak segera dicuci sehabis bermain di tanah atau setelah berada di luar rumah menjadi salah salah satu penyebab terjadinya infeksi kulit atau infeksi lainnya. Misalnya, cacingan, kutu air, dan infeksi jamur. Perilaku menjaga kebersihan kaki dapat di lakukan dengan memotong kuku kaki dan mencuci kaki menggunakan sabun antiseptik yang bertujuan membunuh kuman yang menempel pada kulit (Anderson, 2004). Kebersihan kaki dilakukan dengan mengeringkan khususnya pada sela-sela kaki. Menggunakan alas kaki bertujuan kaki tidak kotor dan alami trauma. Kaki perlu dilindungi menggunakan kaos kaki dari bahan yang menyerap keringat dan tidak panas, misalnya dari katun dan mengganti kaos kaki setiap hari secara teratur (Rita&Hari, 2007). e) Mandi Perilaku menjaga kebersihan badan yaitu dengan mandi
menggunakan
sabun
ke
bagian
tubuh
dengan
menggunakan air bersih dan juga membersihkank celah di bagian belakang telinga atau belakang lutut. Tujuannya untuk
membersihkan badan dari kotoran yang menempel pada tubuh (Anderson, 2004). 2) Perilaku sehat terkait lifestyle Menurut Notoatmojo (2007), terdapat beberapa jenis perilaku hidup sehat yaitu perilaku makan dengan menu seimbang, olahraga teratur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi miras dan narkoba, istirahat yang cukup, dan mengendalikan stress. a) Olahraga Olahraga teratur juga mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olah raga.
Kedua aspek ini tergantung dari usia,dan status
kesehatan yang bersangkutan. Studi WHO pada faktor-faktor risiko menyatakan bahwa gaya hidup duduk terus-menerus dalam bekerja adalah 1 dari 10 penyebab kematian dan kecacatan di dunia. Lebih dari dua juta kematian setiap tahun disebabkan oleh kurangnya bergerak/aktifitas fisik. Kebanyakan negara diseluruh dunia antara 60% hingga 85% orang dewasa tidak cukup beraktifitas fisik untuk memelihara fisik mereka (depkes, 2002).
b) Tidak Merokok Merokok adalah kebiasaan jelek yang mengakibatkan berbagai macam penyakit. Di Indonesia kebiasaan merokok
seolah-olah
sudah
membudaya.
Sekitar
50%
penduduk
Indonesia usia dewasa merokok. Berdasarkan dari hasil penelitian, sekitar 15% remaja telah merokok. Merokok merupakan salah satu penyebab terhadap 390.000 kematian di Amerika Serikat, atau lebih dari satu dari setiap enam kematian. Penyakit yang disebabkan dari perilaku merokok adalah serebrovaskular, kangker paru-paru, resiko keguguran untuk wanita hamil impotensi, dan kangker serviks uteri (Friedman, 1998). c) Tidak
mengkonsumsi
minum
minuman
keras
dan
mengkonsumsi narkoba. Kebiasaan minum miras dan mengkomsumsi narkoba (narkotik dan bahan-bahan berbahaya lainnya) juga cenderung meningkat.Sekitar 1% penduduk indonesia dewasa di perkirakan sudah mempunyai kebiasaan minum miras. Minum alkohol secara berlebihan beresiko tinggi terhadap penyakit jantung koroner, hipertensi stroke, penyakit hati kronis, beberapa bentuk kangker orofaring, penyakit neorologi, osteoporosis, kurang gizi dan gangguan koordinasi neoromotor (Friedman, 1998). d) Istirahat yang cukup Meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan untuk penyesuaian
dengan lingkungan
modern,
mengharuskan
orang untuk bekerja keras dan berlebihan, sehingga kurang waktu istirahat hal ini juga dapat membahayakan kesehatan. e) Mengendalikan stres Stres akan terjadi pada siapa saja,dan akibatnya bermacam-macam
bagi
diakibatkan dari tuntutan
kesehatan.
Hal
tersebut
dapat
hidup yang keras. Kecenderungan
stres akan meningkat pada setiap orang. Stres tidak dapat dihindari, oleh sebab itu hal penting agar stres tidak menyebabkan gangguan kesehatan yaitu dengan mengendalikan atau mengelolah stres dengan kegiatan-kegiatan yang positif (Notoatmojo, 2007). f) Makan dengan menu seimbang ( appropriate diet). Menu seimbang dalam arti kualitas (mengandung zatzat gizi yang di perlukan tubuh),dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh ( tidak kurang,tetapi juga tidak lebih). Pentingnya sadar gizi sebagai strategi kesehatan mendorong semua anggota keluarga untuk mempertahankan catatan menu makanan selama 3 hari. Hal tersebut merupakan indikasi pola makan yang kuat dari sebuah keluarga dari catatan asupan makan sehari. Asupan pola makan akan membantu dalam mengkaji kualitas diet pada individu dan keluarga (Friedman, 1998). c. Penyakit terkait perilaku sehat
Masalah kesehatan merupakan efek dari kurangnya seseorang menjaga perilaku sehat yang terkait dengan kesehatan. Penyakit yang sering diderita oleh anak-anak yaitu penyakit diare, infeksi cacing, biang keringat, sakit perut dan kerusakan gigi (Anderson, 2004). 1) Diare Diare adalah defekasi encer lebih dari tiga kali sehari dengan atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja (Mansjoer dkk, 2000). Di negara berkembang, inteksi diare membunuh sekitar 4 juta orang per tahun.di negara Amerika Serikat di perkirakan bahwa anak berusia kurang dari 5 tahun mengalami 20 episode diare setiap tahun dengan perkiraan 400 kematian per tahun pada tiap kejadian. Dehidresi yang berhubungan dengan penyakit diare merupakan yang paling utama mempengaruhi morbiditas dan mortalitas. Penularan penyakit diare melalui oral yaitu melalui makanan yang di makan yang tercemar virus atau bakteri penyebab penyakit diare. Penularan lain dapat melalui tangan yang terkontaminasi yang diakibatkan bakteri salmonella, melalui alat perkakas dapur, cara memasak dan menyimpan makanan yang kurang baik (Sudden&Burnner, 2000). 2) Plak dan Karies gigi Menurut
SKRT
(2004),
pravalensi
penduduk
yang
mempunyai masalah kesehatan gigi dan mulut secara umum dalam satu tahun terakhir sebesar 39 % dan 29 % diantaranya yang baru
menerima perawatan. Jenis perawatan yang tertinggi adalah pengobatan selanjutnya tambal/bedah dan konsultasi. Kerusakan gigi adalah proses erosif yang diakibatkan oleh kerja bakteri pada karbohidrat yang dapat difermentasi di dalam mulut dan pada waktunya dapat melarutkan email gigi. Luasnya kerusakan gigi
tergantung pada beberapa faktor yang paling
signifikan adalah 1) adanya plak gigi; 2)kekuatan asam dan kemampuan saliva untuk menetralisasi; 3) lamanya waktu asam kontak dengan gigi; 4) kerentanan gigi untuk rusak. Kerusakan gigi dimulai dengan lubang kecil pada email gigi atau pada area yang sulit untuk dibersihkan. Karies gigi dapat cegah dengan menurunkan jumlah konsumsi makanan atau miniman yang mengandung gula dan flouridasi air umum untuk menurunkan jumlah karies gigi sampai 60% (Suddan&Brunner 2002).
3) Obesitas Makan secara berlebihan atau aktivitas fisik yang menurun merupakan salah satu akibat dari gaya hidup yang tidak sehat sehat. Pertambahn
berat
badan
terkait
dengan
resiko
penyakit
kardiovaskuler, NIDDM (non insulin dependent diabetes melitus), hipertensi, penyakit kandung empedu dan kangker endometerium.
Faktor resiko spesifik sering ditemukan pada orang dewasa dengan berat badan yang berlebih, dengan hasil pengkajian kolestrol serum meninggi, glukosa serum meninggi, dan tekanan darah meninggi (Friedman, 1998). 4) Penyakit kaki, tangan dan mulut (KTM) Penyakit ini dalam dunia kedokteran dikenal sebagai hand, food, and mouth yang disebabkan Enterovirus 71 (E-71). Penyakit ini biasa terjadi pada kelompok masyarakat yang sangat padat dan menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (Judarwanto, 2005). d. Determinan Perilaku Sehat 1) Keluarga Menurut (Malaya, 1989 cit Effendy, 2002), keluarga adalah dua orang atau lebih individu yang yang tergabung berdasarkan hubungan darah, perkawinan, atau pengangkatan dan hidup dalam suatu rumahtangga, berinteraksi dan mempunyai peran masing-masing. Peranan yang terdapat pada anggota keluarga mencangkup peran seorang ayah yaitu dalam memberikan nafkah, mendidik, dan melindungi anggota keluarganya. Peran seorang ibu mengurus suami, anak, dan rumahtangganya. Peran seorang anak yaitu melaksanakan peranan psiko-sosialnya sesuai dengan tingkat perkembangannya. 2) Teman bermain
Menurut Haditono (2002), Interaksi dengan teman sebaya merupakan hubungan persahabatan dan hubungan dengan peer. Hubungan yang terjadi atas dasar ketertarikan dan kegiatan bersama yang bersifat timbal balik
yang dilakukan seorang anak untuk
diterima dalam sebuah kelompok
tanpa memahami perilaku yang
dilakukan. Menurut
Hadits
At-Tirmiji
mengatakan
Agama
Islam
mengajarkan dan mengajak manusia untuk saling bergaul dan berkenalan. Rasulullah saw bersabda ”Mukmin yang bergaul dengan manusia yang lain dan bersabar atas gangguan mereka, lebih baik dari mukmin yang tidak bergaul dengan manusia dan tidak bersabar atas gangguan mereka.” 3) Sekolah Menurut
Utsman
(2005),
sekolah
merupakan
lembaga
pendidikan formal sebagai tempat belajar, menuntut ilmu, dan berinteraksi dengan teman, guru, dan komponen pendidikan yang ada didalam lingkungan sekolah. Kehidupan di sekolah dan lingkup sosialnya memberikan pengaruh besar pada perkembangan perilaku karena anak mempunyai kesempatan bergaul dengan teman dan gurunya. 4) Sibling Hubungan dengan saudara kandung merupakan aspek penting dalam perkembangan anak dalam mencontoh perilaku yang dilakukan
oleh saudaranya yang berpengaruh terhadap perilaku sehat saudaranya (Emig, 2000). Hubungan
dua orang kakak-adik kandung atau lebih, akan
nampak tanggungjawab bersama yang serasi. Hubungan yang terjalin antara mereka membentuk suatu jaringan kerja dimana setiap kakak atau adik kandung memperhitungkan tindakan-tindakan dari yang lain. Bentuk tanggungjawab yaitu memberikan bantuan secara teratur, yaitu ada
yang bertindak sebagai seorang penyongkong, ada
yang
bantuannya di batasi. Bentuk partisipasi yang dilakukan oleh anakanak yang sudah dewasa sangat beraneka macam dengan jumlah kakak-adik kandung dan komposisi gender dari kakak maka perbedeaan yang penting menyangkut betapa ekstensifnya partisipasi kakak-adik (Friedman, 1998). 4. Pembentukan perilaku sehat Menurut Macfoedz (2005), perilaku manusia sebagian besar berupa perilaku yang dibentuk atau perilaku yang dipelajari. Berkaitan dengan hal tersebut, cara membentuk perilaku sesuai dengan yang diharapkan yaitu: a. Pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kondisioning atau kebiasaan. Orang tua perlu membiasakan anak untuk berperilaku bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari. (Notoatmojo, 2003). b. Pembentukan perilaku dengan pengertian atau insight
Pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Peran orang tua atau ibu sebagai guru yaitu memberikan gambaran atau pemahaman akibat dari perilaku yang tidak sehat, cara ini berdasarkan teori belajar kognitif Kohler yaitu belajar disertai dengan pengertian (Notoatmojo, 2007). c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model Pembentukan perilaku dapat dibentuk dengan menggunakan model atau contoh. Orang tua sebagai contoh bagi anak-anaknya, pemimpin sebagai panutan yang dipimpinnya karena cara berpikir dan sikap anak diperoleh dari orang tuanya (Notoatmojo, 2007). 5. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak Menurut Notoatmojo (2003), anak dapat tumbuh dan berkembang secara normal dan sehat baik fisik atau mental diperlukan hubungan hangat antara ibu dan anak. Cara orangtua mendidik dan membesarkan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor budaya, agama, kebiasaan dan kepercayaan, serta kepribadian orangtua. a) faktor budaya adalah sejumlah sikap dan tingkah laku yang telah dipelajari dan dimiliki oleh sekelompok orang dan setiap kelompok dalam suatu masyarakat mempunyai nilai budaya yang sifatnya khas. b) faktor bahasa, anak yang memiliki penguasaan dan kemampuan bahasa yang berbeda, mempengaruhi interaksi anak dengan teman sebayanya atau menghambat sosialisasinya.
c) faktor kelas sosial, perbedaan kelas sosial ekonomi mengakibatkkan terjadinya
kegagalan
dalam
prestasi
akademik.
Hasil
penelitian
menemukan bahwa ada perbedaan yang berarti dalam tugas intelektual dan akademik antara anak yang berasal dari keluarga yang kurang beruntung dibandingkan dengan yang lebih beruntung. d) pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat berkaitan dengan fasilitas
kesehatan
yang
diperlukan
dan
petugas
kesehatan.
Pelayanan yang diperoleh masyarakat yaitu tindakan pencegahan, dan pengobatan terhadap diri sendiri dan kelompok. Pencarian pengobatan dengan membeli obat-obatan ke warung, tukang jamu dan yang terpenting mengujungi fasilitas-fasilitas pengobatan tradisional untuk masyarakat pedesaan, dan mengunjungi fasailitas-fasilitas modern yang diadakan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga kesehatan swasta yang dikatogorikan ke dalam balai pengobatan, puskesmas, dan rumah sakit. 6. Tahap-Tahap Perubahan Perilaku Menurut (Azwar, 1983 cit Notoatmojo, 2003), mengemukakan perilaku seseorang dapat dibentuk dan diubah melalui beberapa tahapan: a. Tahap Sensitisasi Tahap ini dilakukan untuk memberikan informasi dan kesadaran, terhadap adanya hal-hal penting berkaitan dengan kesehatan, misalnya kesadaran akan adanya fasilitas kesehatan, kesadaran akan adanya wabah penyakit, kesadaran akan adanya kegiatan imunisasi. b. Tahap Publisitas
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap sensitisasi. Bentuk kegiatannya yaitu press rilease yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan untuk menjelaskan lebih lanjut jenis atau macam pelayanan kesehatan seperti pelayanan di puskesmas, dan polides (poliklinik desa). c. Tahap Edukasi Tahap
ini
bertujuannya
untuk
meningkatkan
pengetahuan,
mengubah sikap serta mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan. Misalnya setelah adanya kegiatan ini, ibu yang yang mempunyai anak usia prasekolah memahami pentingnya mempraktekan perilaku hidup bersih dan sehat dalam kesehariannya. d. Tahap Motivasi Tahap ini bertujuan mengubah perilaku kurang sehat, sesuai dengan perilaku yang dianjurkan oleh pendidikan kesehatan pada tahap ini. Misalnya setelah mengikuti pendidikan kesehatan, ia dapat menggosok gigi sesuai dengan anjuran pendidikan kesehatan, misalnya menggosok gigi dengan cara yang benar, yakni setiap habis makan, bangun tidur dan hendak tidur. Notoatmodjo (2003), mengemukakan bahwa perilaku itu merupakan respons atau reaksi orang terhadap rangsangan atau stimulus dari luar. Berdasarkan teori skinner yaitu Teori S-O-R atau Stimulus Organismee Respons. Skinner membedakan adanya dua respons yaitu respondent respon atau reflexise respon yaitu respon yang ditimbulkan oleh stimulus tertentu dan operant respons atau instrumental respons, yakni timbulnya
respon diikuti oleh stimulus atau perangsang tertentu yang disebut reinforcing stimulation. 7. Bentuk- bentuk perubahan perilaku Menurut Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa perubahan perilaku individu atau kelompok dapat diuraikan dalam bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO, yang dikelompokkan menjadi tiga bentuk perubahan yaitu: a. Perubahan Alamiah (Natural Change) Perubahan yang terjadi pada perilaku manusia disebabkan karena kejadian alamiah yang dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya baik lingkungan fisik, sosial, budaya dan ekonomi. Perubahan tersebut akan turut mempengaruhi individu tersebut untuk berubah. b. Perubahan Terencana (Planned Change ) Perubahan ini terjadi karena direncanakan oleh individu yang menginginkan perubahan dalam perilaku. Hasil dari perubahan ini yaitu mendapatkan perilaku sehat yang akan berdampak pada kesehatannya baik bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. c. Kesediaan untuk Berubah (Readdiness to Change) Perubahan ini terjadi apabila terjadi suatu inovasi atau programprogram pembangunan di masyarakat. Hal tersebut akan mempengaruhi sebagian orang yang secara cepat atau lambat untuk beradaptasi dalam menerima perubahan yang berpengaruh terhadap perilakunya. 8. Teori Perilaku
Perilaku manusia dipengaruhi oleh keadaan individu itu sendiri dan lingkungan dimana individu itu berada. Perilaku manusia itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu berperilaku (Macfoedz, 2005). a) Teori naluri (instinct theory) perilaku seseorang disebabkan karena naluri dan merupakan perilaku yang innate, bawaan, dan naluri akan mengalami perubahan karena pengalaman; b) Teori dorongan (motivation theory) perilaku yang muncul disebabkan oleh dorongan yang berkaitan dengan kebutuhan, sehingga teori ini juga disebut dengan teori drive reduction yaitu akan terjadi pengurangan dari reduksi apabila kebutuhannya telah terpenuhi; c) Teori insentif (incentive theory) menjelaskan perilaku organisme itu disebabkan karena adanya insentif atau reinforcement dengan insentif akan mendorong organisme berperilaku positif yang berkaitan dengan hadiah dan reinforcement negatif yang berkaitan dengan hukuman; d) Teori atribusi (attribution theory) menjelaskan sebab-sebab perilaku seseorang yang disebabkan oleh atribusi internal (motif dan sikap) dan atribusi eksternal.
B. Kerangka Konsep Penelitian
Perilaku sehat ayah Peilaku sehat teman
Perilaku sehat anak: -Menjaga Kebersihan tangan dan kaki -Menjaga Kebersihan
Perilaku sehat ibu
rambut -Menjaga Kebersihan
Perilaku sehat saudara kandung Sekolah
mulut -Menjaga Kebersihan telinga -Menjaga kebersihan badan
Keterangan: : Variabel yang diteliti ------- : Variabel yang tidak diteliti C. Hipotesis
Ada hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional atau non eksperimen yaitu penelitian yang subjeknya tidak mendapatkan perlakuan dari peneliti. Pendekatan yang digunakan adalah cross-sectional yaitu jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran atau pengumpulan data variabel bebas dan variabel terikat hanya satu kali atau pada waktu yang sama (Nursalam, 2003). B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah setiap subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2003). Populasi penelitian ini adalah semua ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dan anak prasekolah usia (4-6) tahun di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta yang berjumlah 76 orang.
2. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2003). Sampel penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia prasekolah yang berjumlah 15 orang dan anak prasekolah usia (4-6) tahun di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul yang berjumlah 15 orang sehingga keseluruhan sampel adalah 30 0rang. Besaran sampel diambil berdasarkan rumus Dempsey (2002), yaitu untuk keakuratan analisis statistik, sampel yang berjumlah 30 orang untuk penelitian
non
eksperimen
dianggap
mewakili
keakuratan
populasi.
Pengambilan subjek penelitian menggunakan tehnik purpose sampling, yaitu teknik pengambilan sampel didasarkan atas tujuan tertentu atau sesuai dengan Kriteria inklusi yang dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut bisa mewakili karakteristik populasi (Nursalam, 2003). Kriteria inklusi pada sampel ini adalah: a. Ibu yang mempunyai anak usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta. b. Anak prasekolah usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta. c.
Bersedia menjadi responden
d. Mampu berkomunikasi C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2008 D. Variabel Penelitian Variabel penelitian ini adalah :
1. Variabel Bebas Perilaku sehat ibu yang mempunyai anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta. 2. Variabel Terikat Perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto KasihanBantul, Yogyakarta. E. Definisi Operasional Perilaku
sehat merupakan
perilaku
yang terkait
dengan perilaku
pemeliharaan kebersihan dan kesehatan untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Jenis perilaku sehat dalam penelitian ini adalah perilaku menjaga kebersihan tangan, kebersihan kaki, kebersihan mulut, kebersihan rambut, kebersihan telinga dan badan. Kuisioner yang digunakan untuk mengukur perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak adalah skala likert dengan penilaian : 1. tidak pernah 2. jarang 3. sering
4. selalu Skala yang digunakan pada variabel ini adalah skala ordinal. 1. Pemeliharaan Kebersihan Tangan dan kaki Pemeliharaan kebersihan tangan dan kaki yang dilakukan oleh ibu dan anak yaitu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan menggunakan sabun, sebelum membuat atau menyajikan makanan. Setelah buang air besar (BAB), setelah menyentuh hewan peliharaan, setelah menyentuh sampah, setelah bersama orang sakit, mencuci kaki sebelum tidur, dan setelah berpergian atau beraktivitas menggunakan alas kaki. Tangan dan kaki yang bersih yaitu tangan tidak terlihat kotor, kuku tangan dan kaki tidak kotor dan panjang. 2. Pemeliharaan Kebersihan Mulut Pemeliharaan kebersihan mulut yang dilakukan oleh ibu dan anak yaitu menggosok gigi dua kali sehari yaitu setelah bangun tidur atau sebelum berangkat ke sekolah dan berangkat kerja, sebelum tidur dan memeriksakan gigi ke dokter gigi 6 bulan sekali. Mulut dan gigi dikatakan bersih apabila pada mulut dan gigi responden tidak terdapat sisa-sisa makanan, tidak berbau dan tidak ada karies gigi. 3. Pemeliharaan Kebersihan Rambut Pemeliharaan kebersihan rambut yang dilakukan oleh ibu dan anak yaitu
minimal keramas dua kali seminggu menggunakan sampho dan air
bersih. Rambut yang bersih jika rambut terlihat kering dan tidak lembab atau kusut, tidak berketombe, rambut tersisir rapi dan kulit kepala responden tidak terasa gatal.
4. Pemeliharaan Kebersihan Telinga Pemeliharaan kebersihan telinga yang dilakukan oleh ibu dan anak yaitu membersihkan telinga bagian luar pada saat mandi dan membersihkan telinga setelah mandi dengan menggunakan handuk. Telinga dikatakan bersih jika tidak tampak adanya kotoran atau serumen pada saluran telinga.
5. Pemeliharaan Kebersihan Badan Pemeliharaan kebersihan badan yang dilakukan oleh ibu dan anak yaitu mandi menggunakan air bersih dan sabun mandi, membersihkan seluruh tubuh termasuk bagian belakang telinga, belakang lutut, punggung, dan juga mandi 2 kali sehari. F. Instrumen Penelitian Data yang didapatkan harus relevan dengan masalah yang akan diteliti dan dapat memberi jawaban terhadap permasalahan penelitian, sehingga diperlukan alat pengumpul data yang tepat dan baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner bentuk tertutup jenis pilihan ganda. Bentuk kuisioner tersebut untuk menggali data tentang Perilaku sehat. Jumlah kuisioner yang digunakan dalam penelitian ini ada 25 item pertanyaan. Pertanyaan kuesioner bersifat favorable sehingga nilai untuk setiap pertanyaan yaitu 4 = selalu, 3 = kadang-kadang, 2 = jarang, 1 = tidak pernah dan pertanyaan koesioner bersifat Unfavorable sehingga nilai untuk setiap pertanyaan yaitu selalu = 1, kadang-kadang = 2, jarang = 3 dan tidak pernah = 4. Perincian pertanyaan sebagai
berikut: 8 item pertanyaan (nomor 1-8) kebersihan tangan dan kaki, 3 item pertanyaan (nomor 9-11) perilaku memelihara kebersihan kuku, 4 item pertanyaan (nomor 12-15) perilaku memelihara kebersihan mulut dan gigi, 4 item pertanyaan (nomor 16-19) perilaku memelihara kebersihan rambut, 2 item pertanyaan (nomor 20-21) perilaku memelihara kebersihan telinga, 4 item pertanyaan (nomor 22-25) perilaku memelihara kebersihan badan.
G. Cara Pengumpulan Data Cara pengumpulan data tentang hubungan perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia presekolah menggunakan angket/kuesioner. Kuesioner diberikan kepada subyek penelitian yang termasuk dalam kriteria inklusi (responden). Penjelasan pengisian koesioner dan petunjuk pengisian disampaikan kepada ibu dan anak sebelum ibu melakukan pengisian koesioner dan anak menjawab pertanyaan dari peneliti. Pertanyaan yang digunakan bersifat close ended, jawaban untuk pertanyaan sudah ditentukan dan responden tidak diberi kesempatan memberikan jawaban lain. H. Uji Validitas dan Realibilitas 1. Uji Validitas Alat ukur penelitian harus dapat mengukur dengan baik dan benar, oleh karena itu sebelum digunakan untuk penelitian, peneliti melakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba instrumen dilakukan pada bulan Agustus 2008. Kuisioner diuji cobakan di TK Darma Bakti IV Ngebel Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dengan jumlah 15 koesioner untuk ibu dan 15 koesioner
untuk anak. Jumlah pertanyaan sebelum dilakukan analisis butir soal adalah 30 item pertanyaan uji validitas tehnik korelasi yang digunakan adalah Pearson Correlation. Metode yang digunakan dalam uji validitas ini yaitu dengan menggunakan metode korelasi pearson product moment. Rumus korelasi
rn
N x
N xy x y 2
x N y 2 y 2
2
Pearson
product
moment
(Arikunto, 2006). Keterangan : X
: Perilaku sehat ibu
Y
: Perilaku sehat anak prasekolah
R
: Korelasi Hasil uji validitas dengan metode pearson correlations didapatkan
bahwa kuesioner yang diujikan pada responden, dengan pertanyaan yang valid (sahih) berjumlah 25 butir dari 30 butir pertanyaan. Item pertanyaan memiliki nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah ukuran konsistensi instrument penelitian. Instrument dikatakan reliable jika alat ukur tersebut menujukan hasil yang konsisten, sehingga instrument dapat digunakan dengan aman karena dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda (Dempsey, 2002). Penelitian ini penulis melakukan uji reliabilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha.
Rumus dari koefisien reliabilitas Cronbrach Alpha (Sugiono, 2003) yaitu: 2 k si ri 1 k 1 st 2
Dimana: K
= mean kuadrat antar subyek
s
2 i
St2
= mean kuadrat kesalahan = varians total
Suatu instrument dikatakan reliabel apabila memilki nilai Cronbach Alpha lebih besar atau sama dengan 0,6 (Sugiyono, 2003). Hasil perhitungan dengan menggunakan komputer program SPSS didapatkan hasil bahwa nilai Cronbach Alpha dalam uji reliabilitas perilaku kebersihan tangan dan kaki (ibu: 0.819 dan anak 0.797), perilaku kebersiha kuku (ibu: 0.794 dan anak: 0.744), perilaku kebersihan mulut dan gigi (ibu: 0.756 dan anak: 0.619), perilaku kebersihan rambut (ibu: 0.701 dan anak: 0.690), perilaku kebersihan telinga (ibu: 0.783 dan anak: 0.738), perilaku kebersihan badan (ibu: 0.820 dan anak 0.733). Alat ukur yang digunakan dinyatakan reliabel karena mempunyai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. I. ANALISA DATA Menurut Arikunto (2006), proses analisa data meliputi langkah-langkah yaitu persiapan, tabulasi dan analisa data. Persiapan meliputi editing yaitu peneliti
memeriksa data yang telah terkumpul yang berasal dari responden yang meliputi kesesuaian jawaban dan kelengkapan pengisian, melakukan pengecekan kembali data-data yang diperoleh untuk selanjutnya diklasifikasikan. Tabulasi data meliputi scoring yaitu pemberian skor atau nilai pada tiap-tiap item pertanyaan. Pertanyaan dalam kuesioner yang diujikan terhadap responden mempunyai nilai (skala) 1-4. Jawaban TP ( tidak pernah) mendapat skor 1, J (jarang) mendapat skor 2, S (sering) skor 3, SL (Selalu) mendapat skor 4. Langkah selanjutnya yaitu master sheet ( tabel induk) yaitu memasukkan semua data ke dalam tabel induk kemudian data di masukkan komputer (entry data). Penjumlahan data yang benar selanjutnya dimasukkan dalam rumus: P
x x100% n
Dimana: P : prosentase (%) x : jumlah jawaban yang benar n : jumlah nilai maksimal Kemudian hasilnya dimasukkan kedalam kategori kuantitatif. Penilaian kategori kuantitatif menurut Arikunto (1998) adalah: Perilaku Baik
: skor 76-100%
Perilaku Cukup
: skor 56-75%
Perilaku Kurang
: skor <55%
Analisa yang digunakan adalah analisa bivariat yang bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara variabel bebas (perilaku sehat ibu ) dan variabel terikat (perilaku sehat anak). Uji hipotesis untuk mengetahui hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia
prasekolah menggunakan uji korelasi Spearman (rs) karena variabel bebas dan variabel terikat merupakan data ordinal (Nursalam, 2003). Jika hasil yang diperoleh p<0,05 maka berarti terdapat hubungan antara variabel yang diuji dan jika p>0,05 berarti tidak terdapat hubungan antara variabel yang diuji (Dahlan, 2004). J. KESULITAN PENELITIAN Kesulitan dalam penelitian ini adalah keadaan kelas yang cukup ribut, anakanak yang saling membantu dalam menjawab pertanyaan dan ada beberapa anak pasif pada saat diajak berkomunikasi. K. ETIK PENELITIAN Penelitian yang berjudul “Perilaku Sehat Ibu terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta” memiliki surat ijin yang sah dari program studi ilmu keperawatan fakultas kedokteran UMY. Surat ijin yang sudah diperoleh selanjutnya diserahkan ke bagian akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta untuk memperoleh surat pengantar penelitian kepada Pimpinan TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul dan membuat surat lembaran persetujuan menjadi responden. Tujuannya responden penelitian mengetahui maksud dari pelaksanaan penelitian yang bersifat observasi dan tidak di lakukan intervensi dan responden bersedia menandatangani lembar persetujuan. Segala bentuk jawaban dan data pribadi dari responden akan dijaga kerahasiaannya. Jawaban dan informasi yang diberikan responden hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran umum TK ABA Godegan 1. Latar belakang TK ABA Godegan TK ABA Godegan merupakan salah satu unit TK ABA yang berada di wilayah Tamantirto yang berdiri pada tanggal 15 Juni 1981 atas prakarsa ibuibu “Aisyah” wilayah Tamantirto yang memiliki banyak anak kecil yang ingin bersekolah namun karena faktor usia yang tidak memungkinkan untuk masuk pada sekolah dasar, sehingga atas usul pengurus maka didirikan TK ABA Godegan yang pertama kali dan menempati di rumah salah satu penduduk yaitu Bapak Tukijanardi. Sejak berdirinya bangunan TK ABA Godegan hingga sekarang telah beberapa kali mengalami pindah lokasi gedung sekolah dari rumah Bapak Tukijanardi, SD Muhammadiyah Tamantirto sampai mempunyai gedung sendiri di Dusun Geblagan pada tahun 1986 atas wakaf Ibu Bahron untuk tanah dan sekarang TK ABA Godegan telah memiliki gedung sekolah sendiri sebagai
sarana penunjang pendidikan pada siswa TK ABA Godegan Tamantrto Kasihan Bantul Yogyakarta. 2. Letak Geografis dan Wilayah TK ABA Godegan TK ABA Godegan terletak di Dusun Geblagan kelurahan Tamantirto dengan alamat TK ABA Godegan Dusun Geblagan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta. Batas-batas wilayah TK ABA Godegan meliputi: Batas sebelah Barat
: Dusun Tegalrejo
Batas sebelah Timur
: Dusun Bandaran
Batas sebelah Utara
: Dusun Karangnongko
Batas sebelah Selatan : Dusun Rukeman 3. Jumlah Siswa dan Ketenagaan Jumlah siswa-siswi TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul berjumlah 76 orang dan jumlah staf tenaga pengajar sebanyak 6 orang yang terdiri dari 3 orang guru yayasan, 1 orang guru dari departemen agama, dan 2 orang guru dari dinas kesehatan 4. Karakteristik Responden Hasil penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak usia prasekolah 46 tahun sebanyak 15 orang dan anak usia prasekolah yang berusia 4-6 tahun sebanyak 15 orang sehingga total jumlah ibu dan anak sebanyak 30 responden. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus, bertempat di ruang kelas TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Karakteristik anak sebagai responden yaitu usia dan tingkat pendidikan dan karakteristik ibu sebagai responden meliputi: umur, tingkat pendidikan, dan pekerjaan.
5. Analisis Korelasi Bivariat Gambaran mengenai hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah telah dilakukan penelitian dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 1 : Karakteristik responden ibu berdasarkan golongan umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008 (N=15) Karakteristik responden
F
%
25-30 tahun
6
40
31-35 tahun
3
20
36-45 tahun
6
40
SD
-
-
SLTP
-
-
SLTA/SMEA
11
73,33
4
26,67
Ibu rumahtangga
5
33,33
PNS
2
13,33
Wiraswasta
8
53,34
Umur
Tingkat pendiidikan
Diploma/PT Jenis Pekerjaan
Data di atas menunjukan karakteristik responden berdasarkan golongan umur. Umur 25-30 dan 36-45 tahun sebanyak 6 orang (40%), karakteristik responden
berdasarkan tingkat pendidikan sebagian
besar responden
berpendidikan SLTA/SMEA sebanyak 11 orang (73,33%), dan karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan sebagian besar ibu bekerja sebagai Ibu Jenis Perilaku Sehat
F
Kebersihan tangan dan kaki
12
80
Kebersihan kuku
14
93,33 1
Baik %
Anak Kurang
Jumlah
f
%
f
%
f
20
-
-
15
100
6
6,67
-
-
15
100
7
Cukup F
3
%
Baik %
Cukup f
%
40
7
46,67
46.67
3
20
Kurang f
%
Jumlah f
%
2 13,33
15
100
5
15
100
33,33
wiraswasta sebanyak 8 orang (53,34%). Tabel 2 : Cross table Hubungan antara perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, Agustus 2008 Kebersihan mulut dan gigi
9
60
6
40
-
-
15
100
2
13,33
11
73,33
2
13,34
15
100
Kebersihan rambut
13
86,67
2
13,33
-
-
15
100
8
53,33
6
40
1
6,67
15
100
Kebersihan telinga
15
100
-
-
-
-
15
100
5
33,33
6
40
4
26,67
15
100
Kebersihan badan
15
100
-
-
-
-
15
100
2
13,33
12
80
1
6,67
15
100
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa perilaku sehat untuk kebersihan
tangan dan kaki ibu dalam katagori baik yaitu dengan kriteria baik antara 76100% dan perilaku kebersihan tangan dan kaki anak dalam katagori kurang dengan kriteria kurang yaitu < 55%. Perilaku sehat untuk kebersihan kuku ibu dalam katagori baik yaitu dengan kriteria baik antara 76-100% dan perilaku kebersihan kuku anak dalam katagori kurang dengan kriteria kurang yaitu < 55%. Perilaku sehat untuk kebersihan mulut dan gigi ibu dalam katagori cukup yaitu dengan kriteria cukup antara 56-75% dan perilaku sehat kebersihan mulut dan gigi anak dalam katagori cukup dengan kriteria cukup yaitu 56-75%. Perilaku sehat untuk kebersihan rambut ibu dalam katagori baik yaitu dengan kriteria baik antara 76-100% dan perilaku sehat kebersihan rambut anak dalam katagori kurang dengan kriteria kurang yaitu < 55%. Perilaku sehat kebersihan telinga ibu dalam katagori baik yaitu dengan kriteria baik antara 76-100% dan perilaku sehat untuk kebersihan telinga anak dalam katagori kurang dengan kriteria kurang yaitu < 55%. Perilaku sehat untuk kebersihan badan ibu dalam kategori baik dengan kriteria baik antara 76100% dan perilaku sehat kebersihan badan anak dalam kategori cukup dengan kriteria cukup yaitu 56-75%.
Tabel 3 : Distribusi frekuensi pemeliharaan kebersihan tangan dan kaki ibu dan anak usia prasekolah Kebersihan tangan dan
Ibu
kaki
No
Anak
F
%
f
%
12
80
6
40
1
Baik
2
Cukup
3
20
7
46,67
3
Kurang
-
-
2
13,33
Jumlah
15
100
15
100
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa perilaku sehat kebersihan tangan dan kaki ibu dalam katagori baik sebanyak 12 orang (80%), katagori cukup 3 orang (20%), katagori kurang 0 (0%). Perilaku sehat kebersihan tangan dan kaki anak dalam katagori baik sebanyak 6 orang (40%), katagori cukup 7 orang (46,67%) dan kategori kurang 2 orang (13,33%) Tabel 4 : Distribusi frekuensi pemeliharaan kebersihan kuku ibu dan anak usia prasekolah Ibu No
Kebersihan Kuku
Anak
F
%
f
%
14
93,33
7
46,67
1
Baik
2
Cukup
1
6,67
3
20
3
Kurang
-
-
5
33,33
Jumlah
15
100
15
100
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa perilaku sehat kebersihan kuku ibu dalam katagori baik sebanyak 14 orang (93,33%), katagori cukup 1 orang (6,67%), katagori kurang 0 (0%). Perilaku sehat kebersihan kuku anak sebanyak 7 orang (46,67%), katagori cukup 3 orang (20%)dan kategori kurang 5 orang (33,33%).
Tabel 5 : Distribusi frekuensi pemeliharaan kebersihan mulut dan gigi ibu dan anak usia prasekolah Kebersihan Mulut dan No
Gigi
Ibu
Anak
F
%
f
%
9
60
2
13,33
1
Baik
2
Cukup
6
40
11
73,33
3
Kurang
-
-
2
13,33
Jumlah
15
100
15
100
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa perilaku sehat kebersihan mulut dan gigi ibu dalam katagori baik sebanyak 9 orang (60%), katagori cukup 6 orang (60%), katagori kurang 0 (0%). Perilaku sehat kebersihan mulut dan gigi anak dalam katagori baik sebanyak 2 orang (13,33%), katagori cukup 11 (73,33%), dan katagori kurang 2 orang (13,33%). Tabel 6 : Distribusi frekuensi pemeliharaan kebersihan rambut ibu dan anak usia prasekolah Ibu No
Kebersihan Rambut
Anak
F
%
F
%
13
86,67
8
53,33 40
1
Baik
2
Cukup
2
13,33
6
3
Kurang
-
-
1
Jumlah
15
100
15
6,67 100
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa perilaku sehat kebersihan rambut ibu dalam katagori baik sebanyak 13 orang (86,67%), katagori cukup 2 orang (13,33%), katagori kurang 0 (0%). Perilaku sehat kebersihan rambut anak daalm katagori baik sebanyak 8 orang (53,33%), katagori cukup 6 orang (40%)dan kategori kurang 1 orang (6,67%).
Tabel 7: Distribusi frekuensi pemeliharaan kebersihan telinga ibu dan anak usia prasekolah Ibu
Anak
No
Kebersihan Telinga
F
%
F
%
1
Baik
15
100
5
33,33
2
Cukup
-
-
6
40
3
Kurang
-
-
4
26,67
Jumlah
15
100
15
100
Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa perilaku sehat kebersihan telinga ibu dalam katagori baik sebanyak 15 orang (100%), katagori cukup 0 orang (0%), katagori kurang 0 (0%). Perilaku sehat kebersihan telinga anak dalam katagori baik sebanyak 5 orang (33,33%), katagori cukup 6 orang (40%) dan kategori kurang 4 orang (26,67%). Tabel 8 : Distribusi frekuensi pemeliharaan kebersihan badan ibu dan anak usia prasekolah Ibu
Anak
No
Kebersihan Badan
F
%
f
%
1
Baik
15
100
2
13,33
2
Cukup
-
-
12
80
3
Kurang
-
-
1
Jumlah
15
100
15
6,67 100
Berdasarkan tabel 8, diketahui bahwa perilaku sehat kebersihan badan ibu dalam katagori baik sebanyak 15 orang (100%), katagori cukup 0 orang (0%), katagori kurang 0 (0%). Perilaku sehat kebersihan badan anak dalam katagori baik sebanyak 2 orang (13,33%), katagori cukup 12 orang (80%) dan kategori kurang 1 orang (6,67%).
Tabel 9 : Hasil Uji Total korelasi Perilaku Sehat Ibu terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008 Varaibel
Perilaku sehat Anak
Perilaku sehat Ibu
0,488
Sig. 0,065
Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa nilai significancy untuk variabel perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah menunjukkan angka 0,065 Oleh karena p>0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008. Tabel 10 : Hasil Uji Korelasi Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Sig
Variabel Perilaku Sehat Ibu Kebersihan tangan dan
Perilaku Sehat Anak 0.359
0.189
Kebersihan kuku
0.334
0.224
Kebersihan mulut dan
0.000
1.000
Kebersihan rambut
0.179
0.523
Kebersihan telinga
0
0
Kebersihan badan
0
0
kaki
gigi
Berdasarkan tabel 10 diketahui bahwa nilai significancy perilaku kebersihan tangan dan kaki ibu terhadap perilaku kebersihan tangan dan kaki anak adalah 0.189 > 0.05 oleh karena p>0.05 maka tidak terdapat hubungan perilaku kebersihan tangan dan kaki ibu terhadap perilaku kebersihan tangan dan kaki anak. Nilai significancy perilaku kebersihan kuku ibu terhadap perilaku kebersihan kuku anak adalah 0.224 > 0.05 oleh karena p>0.05 maka tidak terdapat hubungan perilaku kebersihan kuku ibu terhadap perilaku kebersihan kuku anak. Nilai significancy perilaku kebersihan mulut dan gigi ibu terhadap perilaku kebersihan mulut dan gigi anak adalah 1.000 > 0.05 oleh karena p>0.05 maka tidak terdapat hubungan perilaku kebersihan mulut dan gigi ibu terhadap perilaku kebersihan mulut dan gigi anak. Nilai significancy perilaku kebersihan rambut ibu terhadap perilaku kebersihan rambut anak adalah 0.523 > 0.05 oleh karena p>0.05 maka tidak terdapat hubungan perilaku kebersihan rambut ibu terhadap perilaku kebersihan rambut anak. Nilai significancy perilaku kebersihan telinga ibu terhadap perilaku kebersihan telinga anak dan perilaku kebersihan badan ibu terhadap perilaku kebersihan badan anak tidak terdapat nilai significancy karena berdasarkan hasil tabulasi kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik sehingga tidak dapat ditentukan nilai significancy dalm uji korelasi tabulasi silang. Maka diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usi prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008.
B. Pembahasan 1. Perilaku sehat Ibu dan Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah Berdasarkan hasil pengolahan data terlampir, secara umum perilaku sehat anak usia pra sekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan termasuk dalam kategori kurang yaitu <55% sehingga perlu adanya pembinaan dalam pembentukan perilaku sehat. Perilaku sehat penting sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit dan penting bagi anak. Seorang anak mudah terserang penyakit dan terhambat pertumbuhannya karena tidak diperhatikan perilaku sehat oleh orang tuanya. Hal tersebut berbeda dengan perilaku sehat ibu yang termasuk dalam kategori baik yaitu 76-100% ibu mempunyai perilaku sehat yang baik. Perilaku sehat ibu yang termasuk dalam kategori baik hal ini dapat dipengaruhi oleh informasi, pengetahuan, dan kemauan ibu untuk berperilaku sehat dan melakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit. Hal tersebut didukung oleh teori dari Snehandu yang menyatakan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat seseorang untuk bertindak terhadap objek kesehatan, dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya, tersedianya informasi atau fasilitas kesehatan, otonomi pribadi dalam mengambil keputusan, dan situasi yang memungkinkan untuk berperilaku atau tdak berperilaku sehat (Notoatmodjo, 2003). Perilaku sehat anak yang termasuk dalam kategori kurang hal ini dipengaruhi oleh anak usia prasekolah belum dapat membedakan keadaan abstrak dan keadaan yang kongkrit yang berpengaruh terhadap kesehatannya.
Berdasarkan teori psikososial, Erikson menyatakan bahwa anak usia prasekolah berada pada fase inisiatif yaitu rasa ingin tahu dan imajinasi anak berkembang dan anak melakukan eksplorasi terhadap lingkungan disekitarnya tanpa memperdulikan dampak dari perilakunya (Nursalam, 2005). Tahap perkembangan kognitif awal dan perkembangan emosi anak usia prasekolah turut mempengaruhi perilakunya. Anak pada usia ini lebih tertarik melihat sesuatu yang baru dan meningkatnya dorongan, interaksi, dan keagresifan terhadap lingkungan orang dewasa dan teman-temannya sehingga pengontrolan diperlukan pada usia prasekolah (Berhman, 1999). Menurut Notoatmodjo (2003), Setiap individu sejak lahir teikat dalam suatu kelompok terutama keluarga. Hubungan yang terjalin dalam suatu keterikatan pada kelompok tersebut membuka kemungkinan untuk dipengaruhi dan mempengaruhi anggota kelompok lainnya. Berdasarkan pernyataan tersebut orang tua atau seorang ibu perlu menanamkan suatu kebiasaan perilaku sehat sehingga terbentuk perilaku sehat pada anggota keluarganya terutama anak pada usia prasekolah. Hal tesebut didukung oleh teori World Health Organization (WHO), bahwa perilaku seseorang didasarkan oleh empat alasan pokok yaitu pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman, kepercayan yang diperoleh melalui orang-orang terdekatnya seperti orang tua, kakek atau nenek, sikap yang terwujud dalam suatu tindakan tergantung pada situasi, mengacu pada pengalaman orang lain. Perilaku yang bergantung pada nilai-nilai yang ada dalam keluarga dan perilaku orang terdekat sebagai referensi yaitu seseorang
cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang terdekatnya (Notoatmodjo, 2007). Berdasarkan teori dari World Health Organization (WHO), yaitu perilaku orang terdekat sebagai contoh maka perilaku seorang ibu merupakan contoh bagi anaknya dalam membentuk dan menanamkan nilai-nilai perilaku sehat kepada anak dan anggota keluarga lainya. Menurut (Sadli, 1982 cit Notoatmodjo, 2003), mengatakan bahwa perilaku kesehatan individu cenderung dipengaruhi oleh kepercayaan orang orang yang bersangkutan terhadap kondisi kesehatan yang diinginkan dan kurang didasarkan pada pengetahuan. Hal tersebut berbeda dengan penelitian Muhammad (2002), mengatakan keberhasilan upaya pencegahan dan pengobatan penyakit tergantung pada kesediaan orang yang bersangkutan untuk melaksanakan dan menjaga perilaku sehat. Banyak dokumentasi penelitian yang memperlihatkan rendahnya partisipasi masyarakat dalam tindakan pencegahan penyakit yaitu pemeriksaan kesehatan, serta berbagai upaya pencegahan penyakit lainya. Perilaku mempunyai pengaruh terbesar dalam status kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Perilaku sehat pada anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, yang telah diteliti meliputi: a.
Kebersihan Tangan dan kaki Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 3, tentang perilaku kebersihan tangan dan kaki pada siswa TK B di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta dalam katagori kurang
baik dengan kriteria <55%. Hal sebaliknya didapatkan bahawa perilaku sehat ibu dalam perilaku kebersihan tangan dan kaki dalam kategori baik yaitu 76-100%. Hal tersebut menunjukan masih kurangnya peilaku sehat anak dalam menjaga kebersihan tangan dan kaki dan perlunya peningkatan peran orang tua dalam mendidik dan membentuk perilaku sehat anak untuk senantiasa mencuci tangan ataupun menjaga kebersihan tangan. Hasil penelitian Kasnodiharjdo (2000), mendukung penelitian ini yaitu perilaku keluarga belum menunjukan perilaku sehat yaitu keluarga setelah buang air besar dan sebelum makan tidak mencuci tangan terutama menggunakan sabun. Wagner & Lanois (2007), mengemukakan akibat dari perilaku tidak mencuci tangan dengan sabun dapat menyebabkan penyakit diare, ISPA, yang keduanya menjadi penyebab utama kematian anak-anak. Setiap tahun sebanyak 3,5 juta anak-anak diseluruh dunia meninggal sebelum mencapai umur lima tahun karena penyakit diare dan ISPA. Mencuci tangan dengan sabun juga dapat mencegah infeksi kulit, mata, penyakit cacing yang tinggal didalam usus SARS, dan flu burung. Hasil penelitian Curtis dan Cairncross ( 2003 ), menunjukan bahwa mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada waktu yang tepat dapat mengurangi angka kejadian diare. Pencegahan terhadap diare dengan cara paling efektif dan cepat adalah melalui mencuci tangan pakai sabun setiap hari. Kebersihan kaki juga juga perlu diperhatikan yaitu mencuci kaki di malam hari menjelang tidur adalah kebiasaan yang baik. Kaki yang bersih tidak akan membawa serta debu ke atas seprai yang bisa membuat tubuh
gatal ketika tidur. Pandangan Islam tentang kebersihan terdapat dalam AlQur’an Surat Al-Maa’idah (5) ayat 6, dijelaskan “Apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kakimu sampai dengan kedua mata kaki.” b. Kebersihan Kuku Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 4 tentang perilaku kebersihan kuku pada
siswa TK B di TK ABA Godegan
Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, menunjukan
rata-rata adalah
kurang baik dengan prosentase kurang dari 55%. Sehingga perilaku kebersihan kuku masih perlu ditingkatkan. Kebersihan kuku sangat penting selain untuk memperindah kuku juga untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit. Apabila kuku tidak dirawat dengan baik maka akan mudah kotor. Hal tersebut berbeda dengan perilaku sehat ibu yang dalam kategori baik yaitu 76-100%. Kebersihan tubuh yang komplit adalah termasuk kebersihan kuku, tujuan membersihkan kuku adalah untuk membersihkan bawah kuku dari sekret, kulit yang terkelupas karena menggaruk dan tertinggal dibawah kuku, beberapa pathogen yang terdapat dibawah kuku (Kozier, 1995). Menurut Hidayat (2006), menjaga kesehatan kuku merupakan aspek penting dalam mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke dalam tubuh melalui kuku. Resiko terjadi luka (infeksi)
dapat berhubungan dengan proses masuknya kuman akibat garukan dari kuku. Penelitian di beberapa kota besar di Indonesia menunjukan, penyakit cacingan masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Infeksi cacing ditemukan pada berbagai golongan umur, pravelensi tertinggi sekitar 60-70 persen ditemukan pada anak balita dan anak sekolah dasar (SD),. Kasus infeksi cacing gelang (Ascaris lumbricoedes) sekitar 25-35 persen dan cacing cambuk (Trichuris trichuria) 65-75 persen. Resiko tertinggi terutama kelompok anak yang mempunyai kebiasaan defekasi di saluran air terbuka dan disekitar rumah, makan tanpa cuci tangan, dan bermain-main di tanah yang tercemar telur cacing tanpa alas kaki (Judarwanto, 2005). c. Kebersihan Mulut dan Gigi Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 5 tentang perilaku kebersihan mulut dan gigi pada siswa TK B di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, menunjukan
rata-rata adalah
cukup dengan prosentase cukup 56-75%. Perilaku menjaga kebersihan gigi pada siswa TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul masih perlu ditingkatkan. Hal tersebut sama dengan perilaku sehat ibu yang dalam kategori cukup yaitu 56%-75%. Hal tersebut menunjukan anak akan mencontoh perilaku yang dilakukan oleh ibunya yaitu termasuk Perilaku sehat dalam menjaga kebersihan mulut dan gigi.
Perawatan pemeliharaan gigi sebagai upaya pencegahan terhadap kerusakan gigi pada anak perlu dilakukan pemeliharaan gigi anak sedini mungkin. Gigi perlu disikat secara teratur untuk mendapatkan gigi yang sehat yang sehat (Marfanah, 2001, cit Artawa, 2001). Tjahja dkk (2006), menggambarkan penyakit mulut dan gigi terutama penyakit caries merupakan masalah utama yang diderita oleh penduduk Indonesia yang cendrung meningkat dikarenakan tidak dilakukanya perawatan terhadap mulut dan gigi. d. Kebersihan Rambut Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 6 tentang perilaku kebersihan rambut pada siswa TK B di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, menunjukan
rata-rata adalah
kurang baik dengan prosentase <55%. Hal tersebut berbeda dengan perilaku sehat ibu yang dalam kategori baik yaitu 76-100%. Hal tersebut dikarenakan setiap hari rambut kita kotor karena debu dan keringat terutama pada anak-anak yang masih suka bermain dilapangan. Rambut harus dipelihara dengan keramas secara teratur dua kali seminggu. Bagi yang pakai kerudung atau jilbab, songkok, topi, atau tutup kepala lainnya, sebaiknya dipakai setelah rambut sudah kering. Rambut juga perlu disisir agar rapi dan dapat merangsang kesehatan kulit kepala. Kebersihan rambut sangat penting karena sering berhubungan dengan penampilan, perawatan rambut biasanya dilakukan saat mandi atau setelah mandi (Kozier, 1995). Beberapa macam dari tindakan perilaku
sehat antara lain perawatan diri pada rambut. Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi. Secara anatomis, rambut terdiri atas bagian batang, akar rambut, sarung akar, folikel rambut, serta kelenjar sebasea (Hidayat, 2006). Merawat
rambut
merupakan
tindakan
keperawatan
untuk
memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman-kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit. Masalah atau gangguan pada rambut antara lain kutu, ketombe, botak (alopecia) dan radang pada kulit di rambut (seborrcheid dermatitis) (Hidayat, 2006). e. Kebersihan Telinga Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 7 tentang perilaku kebersihan telinga
pada
siswa TK B di TK ABA Godegan
Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, menunjukan
rata-rata adalah
kurang baik dengan prosentase <55%. Lain halnya dengan perilaku kesehatan ibu menunjukan rata-rata adalah baik dengan presentase 76100%. Triana (2008), mengemukakan bahwa masalah pendengaran atau ketulian merupakan masalah yang bukan hanya dihadapi oleh keluarga melainkan juga anak dalam hal berkomunikasi. Hal tersebut menuntut peran orang tua yaitu ibu menjadi orang pertama yang mengatahui adanya
gangguan pendengaran pada anak. Menurut Dirjen Bina Kesmas (2004), perlunya melakukan upaya promosi kesehatan, mengontrol faktor penyebab dan deteksi dini serta mengobati penyakit sesuai standar gangguan pendengaran dan ketulian. Hadjar (2008), mengemukakan bahwa cara membersihkan telinga yang keliru pada balita. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi yang menyebabkan
demam
dan
menyebabkan
gangguan
pendengaran.
Membersihkan kotoran telinga yaitu cukup sebatas daun telinga dan tidak perlu sampai ke liang telinga. Triana (2008), juga menjelaskan bahwa gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Gangguan pendengaran khusus pada bayi dan anak memungkinkan dimulai saat prenatal semester satu, yang disebabkan antara lain oleh infeksi, obat, kelainan struktur anatomi, genetic, dan non genetic. Lain halnya pada bayi gangguan pendengaran dapat disebabkan oleh kelahiran yang terlalu cepat atau premature berat badan lahir kurang dari 1500 gram, infeksi pendarahan pada telinga tengah dan trauma kepala. Hal tersebut didukung oleh data (depkes, 2004), Berdasarkan survei "Multi Center Study" di Asia Tenggara, Indonesia termasuk 4 negara dengan prevalensi ketulian yang cukup tinggi yaitu 4,6%, sedangkan 3 negara lainnya yakni Sri Lanka (8,8%), Myanmar (8,4%) dan India 6,3%). Walaupun bukan yang tertinggi tetapi prevalensi 4,6% tergolong cukup tinggi, sehingga dapat menimbulkan masalah sosial di tengah masyarakat.
Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan pada tahun 2000 terdapat 250 juta penduduk dunia menderita gangguan pendengaran dan 75 juta 140 juta diantaranya terdapat di Asia Tenggara. f.
Kebersihan Badan Berdasarkan hasil penelitian yang tercantum pada tabel 8 tentang perilaku kebersihan telinga
pada
siswa TK B di TK ABA Godegan
Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, menunjukan
rata-rata adalah
kurang baik dengan prosentase <55%. Hal tersebut berbeda dengan perilaku kesehatan ibu menunjukan rata-rata adalah baik dengan prosentase 76100%. Menurut Ellies (1996), membersihkan badan dengan cara mandi mempunyai manfaat fisiologis yang sangat besar dan pergerakan saat mandi menstimulasi sistem respirasi dan memperlancar sirkulasi darah. Pandangan Islam tentang kebersihan badan terdapat dalam Al-Qur’an Surat AlMaa’idah (5) ayat 6 dijelaskan ”...dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air besar (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih): sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."
2.
Hubungan antara Perilaku Sehat Ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah Berdasarkan tabel 9 dan 10 dapat dilihat hasil korelasi keseluruhan antara perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah dengan uji korelasi menggunakan Spearman’s rho. Hasil uji statistik menunjukkan koefisien korelasi bahwa nilai significancy untuk variabel perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah, menunjukkan angka 0,065 dengan tingkat signifikansi p>0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakartal. Judarwanto (2005), mengemukakan usia anak prasekolah adalah masa yang sangat tepat bagi orangtua untuk memberikan pembelajaran, pengertian dan pemahaman kepada anak agar dapat melakukan kebiasaan berperilaku hidup yang sehat dengan menggunakan metode atau cara-cara yang tepat sesuai dengan ilmu kepend idikan anak. Hal tersebut dapat diartikan belajar merupakan suatu perubahan perilaku yang dihasilkan dari praktek dalam kehidupan. Pandangan Islam tentang tanggung jawab dan kewajiban orang tua terhadap pendidikan anak, kesejahteraan anak dan keturunan mereka. Termasuk peran ibu dalam membentuk dan memelihara perilaku sehat pada anak yang merupakan bentuk tanggung jawab ibu terhadap kesejahteraan anaknya. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa (4) ayat 9, dijelaskan“Dan hendaklah takut pada Allah, orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”. Menurut Notoatmodjo (2003), didalam proses pembentukan dan perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain susunan syaraf pusat, persepsi, motivasi, emosi dan belajar. Hasil penelitian lain dari Kasnodiharjo (2000), menunjukkan bahwa perilaku masyarakat belum mengarah pada perilaku hidup sehat terutama dalam kaitannya dengan kesehatan lingkungan dan higiene perorangan. Tingkat pemahaman anak masih dibatasi oleh pengalaman khusus mereka. Kesadaran anak tentang konsep sehat dan sakit dapat mereflesikan askes mereka pada informasi yang nyata sesuai dengan tingkat kematangan pemikiran mereka (Poter and Pery, 2005). Pemahaman anak dapat juga dibentuk melalui pendidikan kesehatan yang diberikan oleh ibu melalui komunikasi. Hal tersebut dapat dilakukan berdasarkan teori stimuli komunikasi yaitu penanaman umum bagi semua kekuatan yang dipergunakan untuk membina manusia dengan tujuan merubah perilaku yang dapat diobservasi yang merupakan variabel yang dipengaruhi dan mempengaruhi (Notoatmodjo, 2003). Beberapa orang tua yang bekerja secara penuh, mengalami kewalahan dengan bertambahnya tanggungjawab dalam kehidupan
keluarganya. (Friedman, 1998). Hasil penelitian Muhammad (2002), menunjukan perilaku sehat sebagai perilaku pencegahan, di kalangan ibu tidak bekerja yaitu ibu yang hanya bekerja di rumah sikap dan perilaku mereka tentang perilaku sehat lebih baik dibandingkan ibu yang bekerja di luar rumah.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak
usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan tangan dan kaki dengan nilai Sig : 0.189 >0.05 2. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak
usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan kuku dengan nilai Sig : 0.224>0.05 3. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak
usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan mulut dan gigi dengan nilai Sig : 1.000>0.05 4. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak
usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan rambut dengan nilai Sig : 0.523>0.05 5. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak
usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan telinga badan karena tidak dapat ditentukan
nilai significancy. Berdasarkan data hasil tabulasi kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik sehingga tidak dapat ditentukan nilai significancy dalam uji tabulasi korelasi silang. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi pihak sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan bahasan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan pembinaan pemeliharaan personal hygiene terutama kebersihan tangan, kaki, mulut dan gigi, kebersihan kuku, kebersihan rambut dan kebersihan badan. 2. Bagi orangtua khususnya ibu dapat memberikan contoh dan membiasakan perilaku sehat terkait personal hygiene sehingga terbentuk perilaku hidup sehat pada anak sejak usia dini. 3. Bagi ilmu keperawatan komunitas terutama keperawatan anak melakukan kunjungan dan memberikan informasi dalam upaya mendeteksi dan upaya pencegahan ke sekolah, khususnya Taman Kanak-kanak sehingga diharapkan meningkatkan perilaku hidup sehat terkait personal hygiene. 4. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan penyuluhan bagi ibu yang mempunyai anak usia prasekolah dan anak usia prasekolah karena tenaga kesehatan mempunyai peran dalam tindakan preventif terhadap terjadinya suatu penyakit. Sebagai contoh melalui pemberian informasi-
informasi yang terkait dengan penyakit yang terjadi akibat perilaku yang kurang sehat terkait personal hygiene. 5. Bagi peneliti berikutnya, perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sehat anak usia prasekolah dan variabel-variabel perilaku sehat terkait Life style yang mempengaruhi perilaku sehat ibu dan anak usia prasekolah. C. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian 1. Kekuatan penelitian Penelitian ini diadakan secara serempak pada kelas B2 TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta hingga tidak ada kebocoran soal dan peneliti dapat memantau langsung proses penelitian. 2. Kelemahan penelitian a. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner sehingga mempunyai kelemahan tidak dapat menilai secara observasi langsung ke responden . b. Anak yang lain membantu temannya menjawab pertanyaan dari peneliti. Peneliti berusaha mengatasinya dengan memisahkan kelompok anak dan memintanya untuk menjawab sendiri sesuai dengan perilaku sehat yang dilakukannya sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Al Qur’an dan Terjemahnya. Bandung : CV. Diponegoro Agusrianto. (2003). Pengaruh Penyuluhan Personal Hygiene Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Psikomotor dan Sikap Anak pada SDN Tukangan I & II Kota Yogyakarta. Skripsi Strata Satu, Universitas Gadja Mada, Yogyakarta Anderson, C.R. (2004). Petunjuk Moderen kepada Kesehatan (W. Walean, Trans.). Bandung: Indonesia Publishing House. Berhman, K.A. (1999). Ilmu kesehatan Anak. Ed 15. Jakarta: EGC Curtis dan Cairncrose (2003). Cuci tangan paaki sabun setiap hari hidup jadi sehat.Diaskes 29 Juli 2008,dari: http://www.dinkeskabtangerang.go.id/index.php?option=com_content&vie w=article&id+98:qcuci-tangan-pakai-sabun-setiap-harihidup-jadisehatq&catid-2:berita-terbaru7itemid=9 Dahlan, M.S. (2004). Seri Evidance based medicine: statistic untuk kedokteran dan kesehatan, Ed 1. Jakarta:Arkansas Dep.Kes.RI,. (1995). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Survey Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta: Dep.Kes.RI -----------,(2001). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Survey Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta: Dep.Kes.RI ------------,(2002).depkes.go.id/downloads/panduan%20Kesehatan Survey Kesehatan Rumahtangga. Jakarta: Dep.Kes.RI Dempsey. P. A. (2002). Nursing research: text and workbook (palupi widyastuti, trans). Jakarta: EGC. Ellias, J. R. (1996). Model for Basic Nursing Skills, Sixth Edition Lippincot-Raven, New York Emig, C. (Eds.). (2000). Preventing Problems vs. Promoting Posetif :What Do We Want for Our Children. Washington. Diaskes 20 April 2008, dari: www.childtrends.org Friedman, Marilyn. (1998). Keperawatan keluarga: teori dan praktik. Ed 3. Jakarta: EGC
Hadjar, E. (2008). Bersihkan Telinga dengan Baik dan Benar. Diaskes 7 Agustus 2008, dari: http://www.dinkeskabtangerang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=21 Hary dan Rita. (2007). Kaltim Adakah Ceramah Kesehatan. Diaskes tanggal 20 Juli 2008 dari: http://www.kaltimprov.go.id/eng/content.php?kaltim=news&code=27view =1639 Hidayat, A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar kebutuhan dasar manusia: aplikasi konsep dan proses keperawatan. Jakarta. Salemba medika. Hartoko, D.K. (2006). Materialisme dan Perilaku Sehat: Peran Mediasional Agensi Personal. Tesis Strata Dua, Universitas Gajah Mada Yogyakarta, Yogyakarta. Judarwanto, W. (2005). Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah. Seminar Ilimiah Populer Kesehatan Anak Usia Sekolah”School Age Parents”. Diaskes 12 Juni 2008, dari http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=953&tbl=artikel Kasnodiharjo, dkk (2001). Metode Pelembagaan Perilaku Hidup Sehat dalam Kaitannya dengan Kesehatan Lingkungan dan Higiene Perorangan pada Keluarga [Abstrak]. http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jkpkbppk-gdlres-2001-kasnodihardjo2c-243-perilaku&q=Hidup Kozier, et al. (1996). Fundamental of nursing concept process and practice, 5th Ed. Addisson Wesley Publishing Company Inc. Machfoedz, I. & Suryani, E. (2006). Pendidikan Kesehatan Bagian Dari Promosi Kesehata. Yogyakarta: Ftrayama Mansjoer, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran. Ed 3. Cet1. Jakarta : Media Aesculapius Muhammad, A. (2002). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Ibu Bekerja dan Ibu Tidak Bekerja Tentang Imunisasi. Diaskes 16 Oktober, 2008, dari http://library.usu.ac.id/download/fk/anak-muhammad.pdf Nelson. (1996). Ilmu Kesehatan Anak. (edisi 15, vol 1). Jakarta: EGC Notoatmojo, S. (2003). Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. -------------,. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (edisi 1). Jakarta: Selemba Medika
-----------, et al. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak. Jakarta: Selemba Medika. Patmonodewo, S. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta Potter dan Perry. (2005). Fundamental keperawatan. Volume 1 & 2: konsep, proses dan Praktik edis 4. Jakarta:EGC SKRT (2004). Sudut Pandang Masyarakat mengenai Status, Cakupan, Ketanggapan, dan Sistem Pelayanan Kesehatan. Vol 3. Jakarta. Diaskes tanggal 29 Agustus 2008. http://bankdata.depkes.go.id/data%20intranet/Hasil%20Survey/SKRT/SKR T2004,Vol-3.pdf Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Ed 1. Jakarta: EGC Sugiono. (2003). Statistik untuk penelitian. Ed 1. Cet. 5. Bandung: CV Alfabete. Syafrizal. (2002). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan Faktor yang Berhubungan Dengannya pada Keluarga di Kabupaten Bungo [Abstrak]. http://www.digilib.ui.edu/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=72161&lokasi=l okal. Timsela, A. (2007). Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Hidup Bersih dan sehat Pada Karyawan Dinas Kesehatan Propinsi Papua [Abstrak]. http://puspasca.ugm.ac.id/files/Abst (2884-H-2007).pdf Triana. (2008). Bersihkan Telinga dengan Baik dan Benar. Diaskes tanggal 19 Juni 2008. dari: http://www.dinkes kabtangerang.go.id/index.php?option=com_content&task+view&id=7404 &itemed=696 Supari. (2006). Lomba Sekolah Sehat Tumbuhkan Manusia Sehat. Diaskes 19 Jun 2008, dari: http://www.indonesia.go.id/id/index.php?option=com_content&task=view &id=7404&Itemid=698 Wagner & Lanois (2008), Mencuci Tangan dengan Sabun. Diaskes 14 Juni 2008. Dari: http://id.wikipedia.org/wiki/.
KISI-KISI KOESIONER HUBUNGAN PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH NO
MATERI PERILAKU SEHAT
Perilaku Sehat
JUMLAH SOAL
25
a) Pertanyaan favorabel b) Pertanyaan Unfavorabel
\
NO SOAL 1-25 1,2,3,5,6,8,9,10,11,12,13,14,15, 16,17,18,19,20,21,23,25
5
4,7,22,24
SURAT PERMOHONAN BERSEDIA MENJADI RESPONDEN Yogyakarta, Agustus 2008 Kepada Yth: Calon Responden Penelitian di Tempat Assalamu ’alaikum Wr.Wb Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Fathimah Kelrey
NIM
: 20040320095
Alamat
: Jln. Tegal-Wangi Tamantirto Kasihan Bantul, Yogyakarta
Saya adalah mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Yogyakarta yang akan melaksanakan penelitian dengan judul ”Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan -Bantul Yogyakarta. Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian bagi responden. Kerahasian informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas perhatian dan kesediaan ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih. Yogyakarta,.....-.......2008 Peneliti
Fathimah Kelrey
Responden
(.....................................)
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Ibu
:
Umur/tanggal lahir: Pekerjaan
:
Agama
:
Pendidikan
:
Alamat
:
B. KUESIONER PERILAKU SEHAT IBU Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan jawablah sesuai dengan apa yang selama ini anda lakukan, tidak ada jawaban benar dan salah, peneliti hanya akan melihat persepsi. 2. Berilah tanda (V) pada salah satu kolom jawaban. TP
= TIDAK PERNAH
J
= JARANG
S
= SERING
SL
= SELALU
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN Nama Siswa
:
Umur / tanggal lahir : Jenis Kelamin
: (…) laki-laki (…) perempuan
Kelas
:
B. KUESIONER PERILAKU SEHAT ANAK Petunjuk Pengisian : 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama dan jawablah sesuai dengan apa yang selama ini anda lakukan, tidak ada jawaban benar dan salah, peneliti hanya akan melihat persepsi. 2. Berilah tanda (V) pada salah satu kolom jawaban TP
= TIDAK PERNAH
J
= JARANG
S
= SERING
SL
= SELALU
No
Pilihan jawaban
Peryataan TP KEBERSIHAN TANGAN & KAKI
1
Saya sebelum dan sesudah makan mencuci tangan
2
Saya mencuci tangan menggunakan sabun ketika tangan saya kotor
3
Saya mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar/air kecil
4
Saya hanya menggunakan air untuk mencuci tangan setelah menyentuh sampah
5
Saya mencuci tangan setelah memegang hewan peliharan
6
Saya mencuci tangan setelah menjenguk orang sakit
7
Saya mencuci tangan hanya telapak tangannya saja, sela-sela jari tidak saya cuci
8
Saya menggunakan alas kaki ketika berada di luar rumah KEBERSIHAN KUKU
9
Saya memotong kuku tangan ketika kuku terlihat panjang dan kotor
10
Saya memotong kuku sekali dalam seminggu agar kuku selalu bersih dan sehat
11
Saya memotong kuku kaki ketika kuku terlihat panjang dan kotor
J
S
SL
KEBERSIHAN MULUT DAN GIGI 12
Saya menggosok gigi setiap pagi untuk mencegah sakit gigi dan gigi berlubang
13
Saya menggosok gigi setelah makan malam dan sebelum tidur
14
Saya memeriksa gigi ke dokter 6 bulan sekali
15
Saya menggosok gigi dibagian depan, belakang, samping kiri dan kanan gigi. KEBERSIHAN RAMBUT
16 Saya mengeramasi rambut pada saat kulit kepala terasa gatal 17 Saya selalu menyisir rambut agar terlihat rapi dan tidak kusut 18 Saya keramas 2 kali seminggu 19 Saya langsung keramas ketika rambut saya tampak kusut dan lepek KEBERSIHAN TELINGA 20 Saya membersihkan daun telinga pada saat mandi 21 Saya membersihkan telinga menggunakan cotton bud KEBERSIHAN BADAN 22 Saya mandi tidak perlu menggunakan sabun cukup dengan membersihkan badan dengan air 23 Saya membersihkan belakang belakang lutut pada saat mandi.
telinga
dan
24 Saya mandi tidak perlu membersihkan punggung cukup membersihkan anggota tubuh yang lain 25 Saya mandi 2 kali sehari
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Karya Tulis Ilmiah Untuk memenuhi syarat memperoleh derajat Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
FATHIMAH KELREY 20040320095
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2008
i
HALAMAN PENGESAHAN Karya Tulis Ilmiah HUBUNGAN PERILAKU SEHAT IBU TERHADAP PERILAKU SEHAT ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK ABA GODEGAN TAMANTIRTO KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA Telah diseminarkan dan diujikan pada tanggal: 08 November 2008 Oleh: FATHIMAH KELREY NIM 20040320095 Dewan Penguji :
Uswatun Khasanah., MNS
(.................................)
dr. Kusbaryanto., Mkes
(.................................)
Mengetahui Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(dr. H. Erwin Santosa, Sp.A., M.Kes)
ii
PERNYATAAN Dengan ini kami selaku pembimbing karya tulis ilimiah mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta: Nama
: Fathimah Kelrey
No Mahasiswa
: 20040320095
Judul
: Hubungan Perilaku Sehat Ibu Terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta.
Setuju/tidak setuju*) naskah ringkasan penelitian yang disusun oleh yang bersangkutan dipublikasikan dengan/tanpa*) mencantumkan nama pembimbing sebagai co-author. Yogyakarta, 08 November 2008 Pembimbing
Uswatun Khasanah., MNS *) Coret yang tidak perlu
iii
Hubungan Perilaku sehat Ibu terhadap Perilaku Sehat Anak UsPrasekolah Di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Fathimah Kelrey*1, Uswatun Khasanah., MNS*2 Sarjana Keperawatan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Muhamadiyah Yogyakarta INTISARI Perilaku sehat merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk, memelihara, dan meningkatkan kesehatannya dan keluarganya. Tindakan tersebut penting dilakukan oleh seorang ibu untuk membentuk perilaku sehat terhadap anaknya. Tujuan dari perilaku sehat adalah mencegah timbulnya beberapa penyakit yang biasa diderita oleh anak usia prasekolah yaitu penyakit diare, penyakit cacingan, carries, otitis media dan ketombe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah. Teknik sampling menggunakan purpose sampling Desain penelitian cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 30 responden dari 76 populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kuesioner dan analisa data menggunakan uji statistik korelasi Spearman’s rho di SPSS 14. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil uji statistik perilaku kebersihan tangan dan kaki untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.189 >0.05, perilaku kebersihan kuku ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.224 >0.05, perilaku kebersihan mulut dan gigi untuk ibu dan anak menunjukan nilai Sig :1.000 >0.05, perilaku kebersihan rambut ibu dan anak menunjukan nilai Sig :0.523 >0.05, perilaku kebersihan telinga dan badan untuk ibu dan anak tidak terdapat nilai significancy karena berdasarkan hasil tabulasi kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik sehingga tidak dapat ditentukan nilai significancy dalam uji korelasi tabulasi silang. Kesimpulannya tidak ada hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008. Saran peneliti ditujukan kepada ibu pentingnya membentuk dan meningkatkan perilaku sehat pada anak sehingga dapat mencegah dan meningkatkan derajat kesehatan anak terutama pada anak usia prasekolah. Kata Kunci :perilaku sehat ibu, anak usia prasekolah 1. Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta 2. Lecturer at Community Nursing, School nursing of Muhammadiyah University of Yogyakarta
iv
The Correlation Between Mother’s Health Behavior and Children’s Health Behavior At ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Fathimah Kelrey*1, Uswatun Khasanah., MNS*2 Student Research Project, Nursing Department, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta ABSTRACT The health behaviour was the action that was done by a mother to form, maintain and increase her health and her family. This action was important was done by a mother to form the children’s health behaviour. The purpose of the health behaviour was to prevent the emergence of several common illnesses being suffered by the children preschool that is diarrhea illness, intestinal worm, carries otitis media and dandruff. The purpose of this study knows the correlation between mother’s health behavior and children’s health behavior. The method of this research is purpose sampling which is use cross sectional design. The sample of this research is 30 respondents of 76 populations. Data was taken by distribution questioner and data were analyzed by using spearman’s rho correlation test in SPSS 14. The results of research showed that results of the statistic test of mother’s and children’s hand and feet cleanliness show significance value :0.189>0.05, the behavior of the cleanliness of the fingernail for the mother and the children show the significance value :0.224 >0.05, the behavior of the cleanliness of the mouth and teeth for the mother and the children show the significance value :1.000 >0.05, the behaviour of cleanliness of the mother' and the children’s hair show the significance value :0.523 >0.05, the behaviour of cleanliness of ears and the body for the mother and the children was not founded by the significance value based on tabulation results of mother's ear and body cleanliness in the good category so not able to determine the significance value in the cross test of the tabulation correlation. It can be conclude that there are not correlations between mother’s health behavior and children’s health behavior at ABA Kindergarten Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, August 2008. The suggestion for the mother who have children preschool, the importance of forming and increasing the children health behaviour to prevent and increase the level of the health of the children especially to children preschool. Key word : Mother’s health behavior, children preschool 1. Nursing Student, School of Nursing, Faculty of Medicine, Muhammadiyah University of Yogyakarta 2. Lecturer at Community Nursing, School nursing of Muhammadiyah University of Yogyakarta
v
A. PENDAHULUAN Anak usia prasekolah dimulai dari usia 3-6 tahun *7.Usia antara 3-6 tahun adalah usia anak yang duduk dibangku taman kanak-kanak. Usia anak presekolah merupakan usia pada tahap meniru lingkungan disekitarnya dan rawan terhadap penularan penyakit sehingga usia ini merupakan masa yang sangat tepat bagi orang tua memberikan pembelajaran perilaku sehat untuk anaknya *3. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, dan kebersihan diri *4. Kesehatan yang baik berawal dari rumahtangga, seorang ibu merupakan role model atau panutan bagi anak-anaknya dan anggota keluarga. Prinsip-prinsip kebersihan dan cara hidup sehat yang merupakan bagian dari pendidikan kesehatan diperlukan dalam menanamkan perilaku sehat bagi seorang anak melalui pendidikan *4. Menurut Hasil *2, di Indonesia terdapat beberapa perilaku yang berhubungan dengan pola hidup sehat seperti kebiasaan merokok, gosok gigi, olah raga dan chek-up kesehatan. Penduduk berumur 1 tahun keatas yang tidak mempunyai kebiasaan menggosok gigi sebesar 15,6 % dari yang mempunyai kebiasaan menggosok gigi, sebesar 61,8 % menggosok gigi sesudah bangun tidur, 11,7 % menggosok gigi sesudah makan dan 22,3 % menggosok gigi sebelum tidur. Kebiasaan berolah raga dalam tiga bulan terakhir hanya dilakukan oleh 29,1% penduduk berumur 10 tahun keatas, diantara yang melakukan olah raga tersebut yang melakukan olah raga 1-2 kali seminggu 73,3% dan yang melakukan olah raga setiap hari hanya 5,5%. Penduduk berumur 30 tahun keatas yang pernah melakukan general check-up dalam 5 tahun terakhir hanya sebesar 21,27 % (Depkes, 1995). Upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah daerah dalam mencegah dan meningkatkan perilaku hidup sehat yaitu memberikan perhatian dan dukungan melalui dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) untuk melaksanakan program usaha kesehatan sekolah *3. Penelti tertarik melakukan penelitian terhadap anak usia prasekolah terkait perilaku sehat di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta karena terdapat permasalahan terhadap perilaku sehat terkait personal hygiene.
vi
B. METODOLOGI Penelitian ini adalah penelitian non-eksperimen. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional *6. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purpose sampling *1. Sampel penelitian ini adalah ibu dan anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta sebanyak 30 *1, orang dengan kriteria sebagai berikut: Ibu dan anak prasekolah usia 4-6 tahun yang bersekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta, bersedia menjadi responden dan mengisi quisioner sesuai dengan ketentuan dan anak mampu berkomunikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuisioner. Setelah data terkumpul dilakukan analisa data. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel berskala ordinal yang bersifat non-parametik dalam penelitian ini yang menggunakan uji Rho Spearman yaitu hubungan perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan-Bantul Yogyakarta. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 : Karakteristik responden ibu berdasarkan golongan umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008 (N=15) Karakteristik Responden Umur 25-30 tahun 31-35 tahun 36-45 tahun Tingkat Pendidikan SD SLTP SLTA/SMEA Diploma Jenis Pekerjaan Ibu rumahtangga PNS Wiraswasta
vii
F
%
6 3 6
40 20 40
11 4
73,33 26,67
5 2 8
33,33 13,33 53,34
Tabel 1 tentang Karakteristik responden ibu berdasarkan golongan umur, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 2008 menunjukkan tingkat pendidikan terbanyak adalah SLTA/SMEA yaitu sebanyak 11 orang (73,33%). Usia terbanyak 25-30 dan 36-45 yaitu sebanyak 6 orang (40%), Jenis pekerjaan yang terbanyak wiraswasta yaitu sebanyak 8 orang (53,34%).
viii
Tabel 2 : Cross table Hubungan antara perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta, Agustus 2008 Ibu Jenis Perilaku Sehat
Baik F
%
Anak Kurang
Jumlah
f
%
f
%
f
20
-
-
15
100
6
Cukup F
%
Baik %
Cukup f
%
40
7
46,67
Kurang f
%
Jumlah f
%
2 13,33
15
100
Kebersihan tangan dan kaki
12
80
Kebersihan kuku
14
93,33 1
6,67
-
-
15
100
7
46.67
3
20
5
33,33
15
100
9
60
6
40
-
-
15
100
2
13,33
11
73,33
2
13,34
15
100
13
86,67
2
13,33
-
-
15
100
8
53,33
6
40
1
6,67
15
100
Kebersihan telinga 15
100
-
-
-
-
15
100
5
33,33
6
40
4
26,67
15
100
Kebersihan badan
100
-
-
-
-
15
100
2
13,33
12
80
1
6,67
15
100
3
Kebersihan mulut dan gigi Kebersihan rambut
15
ix
Tabel 2 perilaku kebersihan tangan, kaki dan kuku ibu dalam katagori baik yaitu 76-100%, perilaku kebersihan tangan, kaki dan kuku anak dalam katagori kurang yaitu <55%. perilaku kebersihan mulut dan gigi ibu dan anak dalam katagori cukup yaitu 56-75%, perilaku kebersihan rambut dan telinga ibu dalam katagori baik yaitu 76-100%, perilaku kebersihan rambut dan telinga anak dalam katagori kurang yaitu < 55%. perilaku kebersihan badan ibu dalam katagori baik yaitu 76-100%, dan perilaku kebersihan badan anak dalam katagori cukup yaitu 56-75 %. Tabel 3 : Hasil Uji Total korelasi Perilaku Sehat Ibu terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008. Variabel Perilaku sehat ibu
Perilaku sehat anak 0.488
Sig 0.065
Tabel 3 tentang nilai significancy untuk variabel perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah menunjukkan angka 0,065 Oleh karena p>0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada hubungan antara perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008.
x
Tabel 4 : Hasil Uji korelasi Perilaku Sehat Ibu terhadap Perilaku Sehat Anak Usia Prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta Agustus 2008
Variabel Perilaku sehat ibu
Perilaku sehat anak
Sig
Kebersihan tangan & kaki
0.359
0.189
Kebersihan kuku
0.334
0.224
Kebersihan mulut & gigi
0.000
1.000
Kebersihan rambut
0.179
0.523
Kebersihan telinga
-
-
Kebersihan badan
-
-
Tabel 4 tentang nilai significancy setiap variabel perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah menunjukkan angka perilaku kebersihan tangan dan kaki adalah 0.189 > 0.05, perilaku kebersihan kuku adalah 0.224 < 0.05, perilaku kebersihan mulut dan gigi adalah 1.000 > 0.05, perilaku kebersihan rambut adalah 0.523 > 0.05, perilaku kebersihan telinga dan badan tidak dapat ditentukan nilai significancy hal tersebut berdasarkan hasil tabulasi menggunakan uji korelasi tabulasi silang perilaku kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik, sehingga tidak terdapat hubungan perilaku sehat ibu terhadap perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta. Perilaku sehat ibu yang termasuk dalam kategori baik hal ini dapat dipengaruhi oleh informasi, pengetahuan, dan kemauan ibu untuk berperilaku sehat dan melakukan tindakan pencegahan terhadap terjadinya suatu penyakit. Hal tersebut didukung oleh teori dari Snehandu yang menyatakan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat seseorang untuk bertindak terhadap objek kesehatan, dukungan sosial dari masyarakat sekitarnya, tersedianya informasi atau fasilitas kesehatan, otonomi
xi
pribadi dalam mengambil keputusan, dan situasi yang memungkinkan untuk berperilaku atau tdak berperilaku sehat *5. Perilaku sehat anak yang termasuk dalam kategori kurang hal ini dipengaruhi oleh anak usia prasekolah belum dapat membedakan keadaan abstrak dan keadaan yang kongkrit yang berpengaruh terhadap kesehatannya. Berdasarkan teori psikososial, Erikson menyatakan bahwa anak usia prasekolah berada pada fase inisiatif yaitu rasa ingin tahu dan imajinasi anak berkembang dan anak melakukan eksplorasi terhadap lingkungan disekitarnya tanpa memperdulikan dampak dari perilakunya *6. Tahap perkembangan kognitif awal dan perkembangan emosi anak usia prasekolah turut mempengaruhi perilakunya. Anak pada usia ini lebih tertarik melihat sesuatu yang baru dan meningkatnya dorongan, interaksi, dan keagresifan terhadap lingkungan orang dewasa dan teman-temannya sehingga pengontrolan diperlukan pada usia prasekolah *8. D. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan tangan dan kaki dengan nilai Sig : 0.189 >0.05 2. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan kuku dengan nilai Sig : 0.224>0.05 3. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan mulut dan gigi dengan nilai Sig : 1.000>0.05
xii
4. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan rambut dengan nilai Sig : 0.523>0.05 5. Tidak terdapat hubungan anatra perilaku sehat ibu dan perilaku sehat anak usia prasekolah di TK ABA Godegan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta dalam kebersihan telinga badan karena tidak dapat ditentukan nilai significancy. Berdasarkan data hasil tabulasi kebersihan telinga dan badan ibu dalam katagori baik sehingga tidak dapat ditentukan nilai significancy dalam uji tabulasi korelasi silang. E. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: 1.
Bagi pihak sekolah hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan
bahasan pertimbangan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan pembinaan pemeliharaan personal hygiene terutama kebersihan tangan, kaki, mulut dan gigi, kebersihan kuku, kebersihan rambut dan kebersihan badan. 2.
Bagi orangtua khususnya ibu dapat memberikan contoh dan membiasakan
perilaku sehat terkait personal hygiene sehingga terbentuk perilaku hidup sehat pada anak sejak usia dini. 3.
Bagi ilmu keperawatan komunitas terutama keperawatan anak melakukan
kunjungan dan memberikan informasi dalam upaya mendeteksi dan upaya pencegahan ke sekolah, khususnya Taman Kanak-kanak sehingga diharapkan meningkatkan perilaku hidup sehat terkait personal hygiene.
xiii
UCAPAN TERIMA KASIH Terimakasih penulis ucapkan kepada: 1. dr. Erwin Santoso, Sp.A., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran yang telah memberikan izin penelitian dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah. 2. Uswatun Khasanah, MNS selaku Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan dan sebagai pembimbing yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan arahan, masukan, dan motivasi dalam penyusunan KTI. 3. Bapak dan Ibu tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan dalam segala hal. 4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini. RUJUKAN 1. Dempsey. P. A. (2002). Nursing Research: Text and Workbook (Palupi. W., penerjemah). EGC. Jakarta. 2. Dep.Kes.RI,. (1995). Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Survey Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta: Dep.Kes.RI 3. Hary dan Rita. (2007). Kaltim Adakah Ceramah Kesehatan. Diaskes tanggal 20 Juli 2008 dari: http://www.kaltimprov.go.id/eng/content.php?kaltim=news&code=27view=1639 4. Judarwanto, W. (2005). Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia Sekolah. Seminar Ilimiah Populer Kesehatan Anak Usia Sekolah”School Age Parents”.
Diaskes 12
Juni
2008, dari http://www.pdpersi.co.id/?show=detailnews&kode=953&tbl=artikel 5. Notoatmojo, S. (2003). Pengantar Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta 6. Nursalam. (2003). Konsep Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (edisi 1). Jakarta: Selemba Medika 7. Potter dan Perry. (2005). Fundamental keperawatan. Volume 1 & 2: konsep, proses dan Praktik edis 4. Jakarta:EGC 8. Berhman, K.A. (1999). Ilmu kesehatan Anak. Ed 15. Jakarta: EGC
xiv
xv