“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
MENINGKATKAN KESADARAN PENTINGNYA KECUKUPAN ASUPAN BUAH – BUAHAN BAGI ANAK MELALUI KEGIATAN PELATIHAN KREASI SALAD BUAH DI KECAMATAN TELUKJAMBE TIMUR KABUPATEN KARAWANG (Abdimas di PAUD Kenanga V, TKIT Al-Kaukaba, dan RA Ar-Rahmah Kec. Teluk Jambe Timur Kabupaten Karawang) Ine Nirmala dan Dewi Siti Aisyah Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang Email :
[email protected] dan
[email protected]
ABSTRAK Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan mengikutsertakan Dosen, Mahasiswa Pendidikan Guru Raudlathul Atfhal, Guru dan Orangtua Murid Anak Usia Dini yang bersekolah di PAUD Kenanga V dan TKIT Al – Kaukaba yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Dosen dan Mahasiswa serta Guru TK/ RA/ PAUD dalam menyusun menu makanan sehat khususnya mengkreasikan salad buah untuk anak, Meningkatkan pengetahuan orangtua anak usia dini tentang Pentingnya Kecukupan Asupan Buah – Buahan Bagi Anak serta Memberikan solusi dalam memotivasi anak untuk mengkonsumsi buah – buahan setiap harinya. Kata Kunci : Kreasi Salad Buah, Gizi Anak, Makanan Sehat
ABSTRAC Community service is implemented by involving lecturers, students of Teacher Education Raudlathul Atfhal, Teachers and Parents Early Childhood who attend early childhood Kenanga V and TKIT Al Kaukaba which aims to improve the knowledge and skills of lecturers and students as well as teachers TK / RA / ECD in preparing healthy meals, especially the creation of a fruit salad for children, Increase parental knowledge about the importance of early childhood adequacy of intake fruits - fruits of child and Providing solutions in motivating children to eat fruit - fruit each day.
PENDAHULUAN Kesehatan dan gizi anak merupakan aspek penting dalam menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak secara optimal. Anak usia 4 -6 tahun sedang mengalami masa tumbuh kembang yang relatif pesat. Pada masa ini, proses perubahan fisik, emosi dan sosial anak berlangsung dengan cepat. Proses ini dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam diri anak dan lingkungan. Dalam hal konsumsi pangan, pada usia ini anak masih merupakan golongan konsumen pasif, yaitu belum dapat mengambil dan memilih makanan sendiri sesuai dengan kebutuhannya sehingga pada usia ini anak sangat rentan terhadap berbagai masalah kesehatan apabila kondisinya kurang gizi (santoso dalam Matondang 2009 : 14).
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
Pada awalnya kecukupan asupan gizi anak terpenuhi oleh pemberian ASI (Air Susu Ibu ) secara langsung dan ekslusive selama 6 bulan diawal kehidupannya yaitu 0 – 6 bulan. Setelah melewati masa itu, anak mulai diperkenalkan dengan MPASI atau Makanan pendamping ASI untuk menujang kecukupan gizinya sesuai dengan usia pertumbuhan. MPASI adalah makanan maupun minuman yang bervariasi yang diberikan kepada bayi baik itu MPASI yang dibuat sendiri di rumah (MPASI keluarga) dan MPASI siap saji atau instant (buatan pabrik). Orangtua perlu memperhatikan dengan tepat tahapan pemberian MPASI pada anak sehingga tidak menimbulkan kesalahan pola makan dan kesalahan asupan gizi bagi anak. Dimulai dari bubur encer hingga pemberian makanan padat setelah anak menginjak usia 1 tahun. Apapun jenisnya apabila setiap orangtua menyediakan MPASI didalam keluarga maka akan lebih terjamin kebersihan dan asupan gizi seimbang bagi anak setiap harinya. Kebiasaan dalam pemberian makanan sejak periode awal akan sangat berpengaruh kepada pola makan dan asupan makanan anak pada periode selanjutnya. Pola makan berhubungan dengan pengaturan makanan yang seimbang dengan asupan gizi yang dibutuhkan. Gizi yang dibutuhkan tubuh dihasilkan dari sari makanan untuk menjaga kesehatan. Dengan demikian pola makan yang sehat berhubungan dengan aneka ragam makanan yang dapat memenuhi zat gizi yang diperlukan sesuai dengan usia anak. Kelebihan atau kekurangan gizi akan menyebabkan masalah pada kesehatan anak. Anak dengan kondisi gizi baik dapat terlihat dari 10 tanda umum anak bergizi baik yaitu 1) bertambah umur, berat, tinggi 2) postur tubuh tegap dan otot padat 3) rambut berkilau dan kuat 4) kulit dan kuku bersih tidak pucat 5) wajah ceria, mata bening, dan bibir segar 6) gigi bersih dan gusi merah muda 7) nafsu makan baik dan buang air besar secara teratur 8) bergerak aktif dan berbicara lancar sesuai umur 9) penuh perhatian dan bereaksi aktif 10) tidur nyeyak. 10 tanda tersebut dapat dijadikan acuan bagi orangtua untuk melihat apakah anak nya dalam keadaan kondisi gizi yang baik. Menurut pakar gizi dari Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia (FKUI), Dr Fiastuti Witjaksono MS, SpG(K) yang dikutip dalam kompas.com menyatakan bahwa pada anak prasekolah kebutuhan kalori mencapai 85 kkal/kgBB. Anak yang berusia 46 tahun memiliki karakteristik nafsu makan yang berkurang hal ini disebabkan karena anak lebih tertarik dengan bermain dengan teman lingkungan sekitarnya. Masih Menurut Fiastuti Witjaksono MS, SpG(K) usaha yang dapat dilakukan untuk membentuk pola makan sehat pada usia anak 4-6 tahun yaitu dengan memberikan makanan beranekaragam yang dapat membangkitkan selera. Menurut Harper (1986), pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk memilih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pola makan meliputi: kondisi fisiologis, budaya, pembiasaan, pengetahuan, pendidikan, agama, ketersediaan pangan dan kondisi fisiologis. Kondisi Fisiologi dan pembiasaan dapat dibentuk sejak anak mulai mengenal makanan padat, dan ini merupakan tangungjawab orangtua dan guru disekolah. Menurut penelitian Megawangi, dkk (2003) dalam jurnal Media Gizi dan Keluarga bahwa secara umum pola asuh dan imteraksi pengasuhan anak sangat berpengaruh
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
terhadap pola makan keluarga seperti jadwal makan yang teratur, jenis makanan yang dimakan dan jumlah asupan gizinya. Makanan yang beranekaragam dapat memperkaya pengalaman rasa anak dalam mencoba makanan. Tidak hanya makanan pokok seperti nasi, kentang, jagung dan makanan yang biasa ditemui anak, namun makanan yang dihindari anak karena anak tidak suka rasanya dapat disajikan sebagai makanan selingan. Pemberian buah – buahan dan sayuran sebagai makanan selingan merupakan salahsatu cara agar anak mau dan makan buah – buahan dan sayuran. Sayur dan buah memiliki kalori yang rendah dan merupakan sumber serat dan mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Namun pada kenyataannya anak – anak usia 4 -6 tahun seringkali menunjukkan sikap “picky eaters” biasanya anak akan cenderung menjadi pemilih makanan dan tak sedikit anak yang sampai pada sikap GTM (gerakan tutup mulut) atau menolak tidak mau makan, jika makanan kesukaannya tidak dihidangkan. Kondisi seperti inilah yang dinamakan dengan 'Picky Eater'. Picky eater biasanya terjadi pada anak usia 6 bulan hingga usia 6 tahun, dimana anak memilih makanan yang hanya ia sukai dan menghindari makanan yang tidak ia sukai seperti sayuran dan buah – buahan. Padahal Berdasarkan Riskesdas 2013, anjuran untuk mengonsumsi sayur dan buah – buahan adalah minimal 5 porsi/hari, namun proporsi kurang makan sayur dan buah di Indonesia sangat tinggi, yakni 93,6%. Sepuluh pesan pedoman gizi seimbang di Indonesia juga menganjurkan untuk banyak makan sayur dan cukup buah-buahan. Karena dengan mengkonsumsi sayur dan buah – buahan setiap hari maka dapat mengurangi risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung koroner, beberapa jenis kanker (Hung et al. 2004), diabetes (Liu et al. 2004), dan stroke (Johnsen et al. 2003), serta mengurangi risiko obesitas (Buijsse et al. 2009). Dalam hal ini tidak hanya peran orangtua saja yang berkewajiban menyediakan makanan dengan gizi seimbang namun peran dari sekolahpun diharapkan sangat berpengaruh terhadap asupan gizi yang dimakan anak setiap hari. Melalui kegiatan makan bersama yang ditunjang dengan program membawa bekal dari rumah diharapkan mampu meningkatkan konsumsi makanan sehat khususnya makanan selingan berbahan dasar buah – buahan. Namun seringkali orangtua tidak mempunyai banyak waktu dan pengalaman dalam menyajikan makanan sehat bagi anak. Sebagai alternatifnya yaitu membeli makanan sehat dengan harganya cukup mahal atau orangtua memberikan kepercayaan kepada sekolah yang memiliki program catering untuk menyiapkan makanan sehat untuk anak setiap hari. Orangtua seringkali memilih makanan instan yang rendah kandungan gizi ketika harus memberikan makanan selingan menjelang sebelum waktu makan siang dan malam. Makanan instan yang mengandung zat pengawet, pewarna textile, dan zat – zat aditif lainnya tentu saja dapat memberikan efek buruk bagi kesehatan dan daya konsentrasi anak apabila terus menerus dikonsumsi setiap harinya. Dari uraian diatas mengenai pentingnya peran serta orangtua dan sekolah dalam menyajikan makanan sehat dan bergizi bagi anak maka diharapkan dengan adanya pelatihan kreasi salad buah ini akan meningkatkan konsumsi buah – buahan pada anak usia dini.
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
MITRA DAN LOKASI KEGIATAN Sasaran dari kegiatan pelatihan kreasi salad buah ini adalah : 1. Dosen dilingkungan Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). 2. Mahasiswi PGRA yang telah menyelesaikan mata kuliah Kesehatan dan Gizi Anak. 3. Guru dan Orangtua murid Anak Usia Dini di PAUD/ RA / TK di wilayah kecamatan Telukjambe Karawang. Berikut nama sekolah dan alamatnya. a. TK Islam Terpadu AL – KAUKABA Gerbang Perumahan Taman Singaperbangsa Telukjambe Kec. Karawang. b. PAUD KENANGA 5 Jl. Ronggowaluyo Perumahan Pepabri Singamanggala Blok M No. 10 Paseurjaya TelukJambe Kec. Karawang. Sedangkan untuk lokasi yang akan digunakan pada kegiatan ini adalah Ruang Kelas di Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Singaperbangsa Karawang (UNSIKA). Konsumsi Buah – Buahan dari Perspektif Rasulullah SAW Konsumsi Buah – buahan dan sayuran dalam piramida makanan berikut ini menggambarkan bahwa konsumsi buah – buahan dan sayuran menempati tempat paling bawah setelah nasi, roti, umbi – umbian sebagai kabohidrat yaitu harus dikonsumsi banyak dan beragam. Gambar Piramida Makanan
Dari perspektif islam, mengkonsumsi buah dan sayuran diatur sedemikian rupa dalam sunah – sunah Rasul yang mendatangkan banyak kebaikan bagi tubuh manusia. Dalam Q.S Al - Waqi’ah ayat 20-21 yang artinya : ”Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan”. Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan tentang makanan penduduk surga. Allah menyebutkan buah-buahan dahulu, baru kemudian daging. Mengkonsumsi makanan berat dan berlemak memerlukan banyak energi untuk proses pencernaan dan pembuangan. Itulah sebabnya banyak dari kita merasa mengantuk dan lelah setelah makan. Akan lebih baik bila kita menikmati buah terlebih dahulu sebelum makan, agar usus menjadi bersih. dr. Muhammad Suwardi, dalam bukunya yang berjudul Al-Qur’an The Amazing Secret, menjelaskan bahwa buah yang dikonsumsi sebagai hidangan pencuci mulut justru akan menjadi sampah dalam
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
tubuh karena buah tidak dicerna secara alami di lambung, tetapi ikut berkumpul bersama makanan selama berjam-jam dalam kubangan asam lambung yang pekat. Menurut penelitian Dr Stephen Carr Leon yang melakukan pengamatan selama 8 tahun di Israel. Hasil yang ia dapatkan menunjukkan bahwa orang Yahudi (Israel) terkenal cerdas karena salah satunya mereka sangat menjaga pola makan, yaitu dengan membiasakan makan buah sebelum makan nasi. Selain itu, mereka sangat menjaga prinsip untuk tidak makan daging dan ikan secara bersamaan. Stephen juga menyebutkan bahwa anak-anak di negara ini dibiasakan untuk makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama. Maka jangan heran jika dalam jamuan makan di rumah mereka, dihidangkan buah-buahan terlebih dahulu. Menurut mereka, dengan memakan hidangan kabohidrat (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian diikuti dengan menyantap buah-buahan akan menyebabkan kita merasa ngantuk. Hal ini dapat mengakibatkan kondisi tubuh menjadi sangat lemah dan sulit untuk memahami pelajaran di sekolah. Selain itu, penelitian membuktikan bahwa makan buah terlebih dahulu dapat memancing getah lambung untuk segera mengeluarkan getah lambung yang akan membantu dalam proses pencernaan makanan yang lain. Enzim dari buah dapat membantu tubuh untuk mencerna karbohidrat, protein, dan lemak. Tubuh pun lebih ringan mencerna karena tidak perlu repot memproduksi enzim pencernaan. Manfaat Mengkonsumsi Buah – Buahan Pada Anak Usia Dini Sayur dan buah merupakan pangan yang penting untuk diperkenalkan kepada bayi pada awal pemberian MP ASI yang sebaiknya diberikan dalam bentuk bubur tanpa tambahan gula, garam, atau margarin. Dapat diketahui sebagian besar subjek mulai diperkenalkan dengan sayur (58.8%) dan buah (57.8%) pada usia 6—7 bulan. Namun, masih ada subjek yang baru diperkenalkan dengan sayur dan buah pada usia lebih dari 12 bulan. Hal ini menunjukkan bahwa setengah dari perilaku ibu pada penelitian ini dalam hal mengenalkan sayur dan buah kepada anak sudah tergolong cukup baik. Selain itu, pada penelitian ini subjek cenderung diperkenalkan buah terlebih dahulu (34.3%) kemudian baru diperkenalkan dengan sayur (21.6%). Guillain et al. (2013) menyebutkan beberapa survei melaporkan konsumsi sayur dan buah pada remaja dan anak-anak kurang dari rekomendasi yang dianjurkan terutama pada sayur. Kebiasaan makan yang salah pada masa anak-anak dapat berlanjut dan menjadi bibit masalah kesehatan yang serius di usia dewasa. Konsumsi makanan yang kurang sehat, tinggi kalori, tanpa disertai dengan makan sayur dan buah yang cukup sebagai sumber serat dan mineral dapat mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas pada anak-anak (Ratu 2011). Anak yang makan lebih banyak sayur dan buah memiliki risiko yang rendah terkena penyakit stroke (Ness et al. 2005) dan hipertensi (Moore et al. 2005) di usia dewasa. Penting untuk diketahui faktor apa saja yang memengaruhi kebiasaan makan sayur dan buah pada anak. Krolner et al. (2011) menyebutkan faktor yang memengaruhi konsumsi sayur dan buah yaitu sosial dan demografi (jenis kelamin, usia, budaya), ketersediaan/akses di rumah, pengaruh orangtua dan preferensi anak. Keluarga terutama orangtua sebagai lingkungan terdekat anak sebaiknya membangun kebiasaan konsumsi
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
sayur dan buah anak sejak dini. Hal ini dimaksudkan agar anak-anak terbiasa menjalani diet yang sehat sepanjang hidup mereka. Konsumsi buah dan sayuran segar yang kaya akan vitamin, mineral, serat dan air dapat melancarkan pembersihan sendiri pada gigi, sehingga luas permukaan plak dapat dikurangi dan pada akhirnya dapat karies gigi dapat dicegah. Buah-buahan segar seperti apel, bengkoang, pear, semangka serta sayuran seperti caisim dan wortel dll dapat merangsang fungsi pengunyahan dan meningkatkan sekresi air ludah. Armin, Marthaler, dan Bryan Wade menyatakan adanya efek positif konsumsi buah-buahan segar terhadap efek pembersihan gigi (Houwink, et al., 1993). Buah-buahan segar berperan sangat efektif untuk membantu kebersihan gigi apabila dikonsumsi sesudah makan. Beberapa Manfaat Buah – Buahan Untuk Kesehatan Buah – buahan selain bisa dikonsumsi lebih fresh atau segar, juga mempunyai nilai gizi dan kandungan nutrisi yang kaya, lengkap, dan berkesinambungan sepanjang musim di Indonesia. Berikut beberapa manfaat dari buah – buahan : Alpukat Manfaat buah alpukat mampu menjaga kesehatan mata, karena buah alpukat memilki kandungan vitamin A sebanyak 180,00 SI, mencegah terjadinya radikal bebas. Manfaat buah alpukat juga dapat memelihara kesehatan jantung kita. Hal ini dikarenakan buah alpukat mengandung folat yang berperan sebagai pelindung jantung kita agar tetap sehat. Mengandung vitamin C, Vitamin E, asam folat serta antioksidan untuk mencegah berkembangnya sel kanker dalam tubuh seperti misalnya kanker mulut. Menjaga kestabilan tekanan darah, mengurangi kolesterol jahat apabila dikonsumsi secara rutin. Pepaya Umumnya pepaya tumbuh subur ditempat yang mempunyai curah hujan tinggi ataupun tidak. Kandungan yang terdapat dalam buah pepaya ini adalah vitamin A,protein, karbohidrat, lemak, mineral, kalsium, fosfor, dan juga zat besi yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Warna jingganya menunjukkan kandungan vitamin A yang tinggi, kaya serat sehingga dapat memperlancar buang air besar. Melon Buah melon juga memiliki manfaat yang sangat besar bagi kesehatan, diantaranya menjaga tubuh dari berbagai radikal bebas, penurun berat badan yang efektif, penangkal anemia yang ampuh, pencegah kanker, menguatkan sistem imun tubuh, membantu memperlancar fungsi ginjal, mendongkrak energi bagi tubuh dengan kandungan karbohidrat dan protein yang dimilikinya, dan berbagai manfaat lain yang berguna untuk mempertahankan kesehatan dan imunitas tubuh kita. Semangka Manfaat buah semangka sudah dibuktikan dalam beberapa penelitian ilmiah, selain itu buah manggis dikenal sebagai gudang nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan serta kecukupan gizi, seperti kandungan antioksidan, antibiotik, dan antivirus yang tinggi. Untuk kesehatan tubuh, buah semangka memiliki beberapa manfaat, diantaranya mengandung antioksidan yang tinggi yang berfungsi menangkal radikal bebas, kandungan kalori yang rendah, kandungan vitamin C yang cukup tinggi,
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
mampu melancarkan peredaran darah, dan juga kandungan nutrisi yang sangat tinggi untuk mempercantik dan kesehatan kulit dan wajah. Selain buah – buahan diatas, buah – buahan lainpun sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terlebih untuk anak – anak. Dengan mengenal beberapa manfaat buah – buahan tersebut, diharapkan kita semua dapat mengkonsumsinya setiap hari sebagai suatu kebutuhan yang sangat penting. Kreasi Salad Buah dengan menggunakan buah – buahan Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh orangtua agar anak usia dini mau untuk mengkonsumsi buah – buahan, antara lain dengan penyajian di jus, di potong – potong kecil menjadi fingerfood, di sajikan segar serta dikreasikan menjadi salad buah. Salad buah merupakan penyajian buah – buahan segar yang sudah di potong – potong menjadi bagian - bagian kecil kemudian dicampur dengan saus mayoneis manis ataupun susu kental manis yang kemudian bisa langsung dinikmati. Menggunakan 2 macam buah atau lebih menjadikan salad buah ini kaya akan vitamin – vitamin yang sangat bermanfaat untuk tumbuh kembang anak. Berikut akan di jelaskan cara membuat kreasi salad buah sederhana dengan menggunakan buah – buahan lokal yang sering kita temui : Salad buah ceria untuk 8 porsi Bahan – bahan : 200 gram semangka, potong bulat 200 gram melon, potong bulat 200 gram pepaya, potong bulat 100 gram stroberi, belah dua bagian Bahan Saus: 200 gram mayones 2 sendok makan susu kental manis putih Bahan Taburan: 40 gram keju cheddar parut Cara membuat: Saus, aduk rata mayones dan susu kental manis. Campur semangka, melon, pepaya, dan stroberi dalam wadah. Tuangkan sausnya dan Sajikan dengan keju parut. Salad buah pelangi untuk 4 porsi Bahan-bahan : 200 gram apel, dipotong kotak 100 gram semangka, dipotong bulat 100 gram melon, dipotong bulat 1 bungkus nata de coco, ditiriskan airnya
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
50 gram keju cheddar parut untuk taburan Bahan Saus: 200 gram mayones 1 sendok teh susu kental manis putih Cara Pengolahan : Aduk rata bahan dan bahan saus. Sajikan salad dingin dengan taburan keju cheddar parut. Salad Buah Saus Alpukat Bahan Yang Dibutuhkan 60 gram melon, potong dadu 60 gram semangka, potong dadu 60 gram pisang ambon, potong dadu 60 gram jeruk mandarin, potong-potong Saus Alpukat 100 gram alpukat, haluskan 60 ml air perasan jeruk manis Cara Pembuatan Saus Alpukat: Campur alpukat yang telah dihaluskan dengan air jeruk manis, aduk rata. Campur semua potongan buah-buahan. Tuang ke dalam mangkuk saji. Sesaat sebelum disajikan, siram dengan saus pelengkap. Hidangkan. KEGIATAN PELATIHAN KREASI SALAD BUAH Sebelum pesera membuat beberapa kreasi salad buah, pemateri mempresentasikan terlebih dahulu tentang makanan sehat dan bergizi untuk anak, konsumsi buah – buahan dari perspektif Rasulullah SAW dan manfaat mengkonsumsi buah – buahan. Kemudian pemateri mempraktekan cara membuat kreasi salad buah. Pada prinsipnya peserta pelatihan dibebaskan sesuai dengan kreatifitasnya untuk membuat dan mengkreasikan salad buah. Berikut beberapa dokumentasi pada saat kegiatan berlangsung :
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
Gambar Alat dan Bahan untuk membuat kreasi salad buah
Gambar Peserta pelatihan kreasi salad buah
Gambar Peserta pelatihan sedang menyimak pemaparan dari pemateri
Gambar Peserta pelatihan sedang mempraktekan cara membuat kreasi salad buah
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
Buah – buahan yang digunakan dalam kreasi salad buah ini yaitu semangka, melon, pear, anggur dan pepaya sedangkan untuk saus saladnya yaitu mayoneis dan susu kental manis sedangkan untuk tambahan taburan nya adalah keju parut. Alasan dipilihnya buah – buahan dan bahan – bahan tersebut karena mudah ditemui dan harganya terjangkau. Untuk pepaya menjadi perhatian khusus, karena beberapa dari anak – anak atau bahkan kita kurang menyukai tekstur dan aroma pepaya sehingga anak – anak menghindari untuk mengkonsumsi buah – buahan ini. Namun, dengan kreasi salad buah, buah – buah tersebut dapat dicampur minimal 2 jenis yang berbeda kemudian diberikan saus salad setelah itu bisa disajikan untuk menu selingan anak, sehingga kebutuhan porsi buah – buahan anak dalam sehari dapat terpenuhi. Guru – guru dan orangtua murid anak usia dini dapat mempraktekkannya dirumah atau bahkan disekolah pada acara cooking session atau acara makan bersama. Anak – anak bisa dilibatkan dalam membuat kreasi salad buah tersebut. Dengan begitu dapat membangun kedekatan (bonding) antara orangtua dan anak. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Setelah dilaksanakan pelatihan kreasi salad buah untuk Mahasiswa PGRA, Guru dan Orangtua murid anak usia dini maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Mahasiswa PGRA dapat lebih memahami dan mempraktekan secara langsung tentang penyusunan menu sehat untuk anak yang berupa salad buah. 2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman terhadap guru dan orangtua murid tentang pentingnya asupan buah – buahan untuk tumbuh kembang anak. 3. Memberikan pengalaman secara langsung dalam mengkreasikan salad buah untuk anak.
Saran 1. Mahawiswa PGRA Membuka peluang untuk penyusunan buku resep kreasi salad buah untuk anak usia dini 2. Guru Menyusun menu sehat untuk anak untuk kegiatan makan bersama setiap minggunya dan bisa juga untuk makan selingan anak disekolah 3. Orangtua a. Membiasakan anak membawa bekal makanan sehat berupa salad buah buatan sendiri karena anak dilibatkan dalam pembuatannya. b. Dapat membuka peluang bisnis dalam 4. Bagi pengabdian masyarakat selanjutnya a. Berkunjung ke beberapa sekolah untuk mengajak Guru dan Orangtua anak usia dini menyusun menu sehat untuk anak b. Sosialisasi pentingnya makanan selingan yang sehat bagi anak.
“ العاطفة من مركز الدراسات االسالميةPassion of the Islamic Studies Center” JPI_Rabbani
DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. (2003). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Collins, Jane. (2003). Ensiklopedia Kesehatan Anak. Jakarta: Erlangga Febriana Rizka & Ahmad Sulaeman . (2004). Kebiasaan Makan Sayur dan Buah Ibu saat kehamilan dan Kaitannya dengan Konsumsi Sayur dan Buah Anak Usia Prasekolah. Jurnal Gizi dan Pangan. Matondang, Masitah. (2007). Status Gizi dan Pola Makan Pada Anak Taman Kanak – Kanak Di Yayasan Muslimat RA Al – Ittihadiyah Medan (skripsi). Universitas Sumatera Utara. Mulyaningsih, Fitri. (2008). Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Balita dan Pola Makan Balita Terhadap Status Gizi Balita di Kelurahan Srihandono Kecamatan Pundong (skripsi). Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. Universitas Negeri Yogyakarta. Nuryanti, Sri. (2013). Modul Program Perawatan Kesehatan Dan Gizi Anak Usia Dini. Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PPPAUDNI) Regional I Bandung. Zahrial, Dian Prima & Yudith Mangiri. (2013). MPASI Perdana Cihuy Pedoman Makanan Pendamping ASI usia 6 – 12 bulan. Jakarta : Priangan